View
252
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Perancangan Sistem Informasi Inventory Point Of Presence (POP)
Menggunakan PHP Framework Codeigniter Dan Bootstrap (studi kasus :
PT. Indonesia Comnets Plus )
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Herpaniel Rumende Mangeka (672014121)
Christine Dewi, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2018
2
3
4
5
6
7
1. Pendahuluan
PT. Indonesia Comnets Plus(ICON+) merupakan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya oleh PT. PLN (Persero). ICON+ berfokus pada penyediaan jaringan,
jasa, dan content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan sistem
informasi PT. PLN (Persero) dan publik. Untuk itu Perseroan mengadakan berbagai
layanan unggulan seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS),
akses internet broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi
perbankan. Awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PT. PLN akan
jaringan telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan
telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan
melihat peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan
mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan
serat optik milik PT. PLN di Jawa dan Bali.[1]
Hal itu pun membuat aset yang dimiliki oleh ICON+ seperti PoP, rak perangkat,
perangkat rectifier, perangkat inverter, perangkat converter, PDH, SDH, baterai dan
lainnya juga bertambah dan berganti apabila terjadi kerusakan atau gangguan
jaringan yang dialami oleh customer yang kini mencapai ratusan hingga ribuan
penambahan dan atau pergantian perangkat dalam setiap bulannya. Seperti hal nya
gedung Point Of Presence (PoP) yang merupakan lokasi diletakkan perangkat
ICON+ noncustomer. Lokasi tersebut dapat berupa gedung bertingkat dan
didalamnya terdapat ruang serta rak perangkat dan perangkat itu sendiri. Aset yang
merupakan PoP tersebut tersebar diberbagai daerah untuk menunjung layanan dari
ICON+, dengan terus bertambahnya jumlah PoP disetiap daerah Regional Jawa
Bali(ROJB) maka dibutuhkanlah sebuah sistem yang dirasa perlu untuk membantu
dalam hal pengelolaan segala data serta informasi mengenai PoP.
Oleh karena itu maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang suatu
website yang berguna untuk mempermudah karyawan PT. ICON+ dalam fungsi
pendataan serta pencarian data terkait Inventory Point Of Presence (PoP) yang
merupakan perangkat yang dimiliki oleh perusahaan. Inventory atau persediaan
merupakan sejumlah bahan atau barang yang disediakan oleh perusahaan, baik
berupa barang jadi, bahan mentah maupun barang dalam proses yang disediakan
untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen
setiap waktu[2]. Web ini nantinya akan dapat diakses oleh karyawan PT. ICON+
sendiri yang akan dibagi menjadi Super Admin, Sub Admin dan User. Sehingga saat
terdapat penambahan atau pergantian perangkat PoP baru Admin akan lebih mudah
dalam melakukan pendataan terkait PoP baru dan User yang merupakan tenaga
teknisi lebih mudah dalam pencarian data terkait perangkat PoP apabila terjadi
gangguan pada PoP, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama yang mencapai dua
hingga tiga jam hanya untuk pencarian data terkait PoP yang mengalami kerusakan
atau gangguan.
Framework Codeigniter(CI) digunakan dalam penelitian ini, dikarenakan
codeigniter merupakan framework PHP yang menekankan pada kesederhanaan dan
fleksibilitas pada desainnya, dan ukuran filenya pun cukup kecil. Framework
CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi
yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses
database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya[3].
Berdasarkan latar belakang yang ada maka dilakukan penelitian dengan judul
Perancangan Sistem Informasi Invetory Point Of Presence(POP) Menggunakan PHP
Framework CodeIgniter dan Bootstrap (studi kasus : PT. Indonesia Comnets Plus ).
8
2. Kajian Pustaka
Penelitian yang membahas mengenai website manajamen aset sebelumnya telah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut beberapa pembahasan singkat dari
penelitian terdahulu yang segunanya dapat digunakan sebagai kajian dalam
melakukan penelitian ini. Kajian yang dimaksud bertujuan untuk melakukan
perbandingan dalam hal persamaan dan perbedaan dari penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil dari perbandingan ini akan dijadikan
sebagai patokan dan pertimbangan untuk penelitian yang akan dilakukan sehingga
dapat diketahui metode serta teknologi yang tepat untuk membuat website
manajeman aset ini.
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset
Berbasis Web Pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar” membahas mengenai
sistem pengelolaan aset yang ada pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar yang
tidak dikelola dengan baik, sehingga data aset yang sudah berjumlah ratusan bahkan
ribuan sudah tidak sanggup lagi dikelola lagi dengan aplikasi sederhana
menggunakan Microsoft Excel. Sistem dibuat dengan menggunakan teknologi PHP
dan database MySQL. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan dalam hal
pengelolaan serta perhitungan jumlah aset rumah sakit yang telah mencapai ribuan
dan pencatatan laporan akhir bulan. [4]
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset
Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset Di Teknik Industri Undip”
membahas mengenai perancangan sebuah sistem informasi manajemen aset untuk
Program Studi Teknik Industri(PSTI) Universitas Diponegoro(UNDIP) dimana
belum terdapat sistem untuk mengelola aset PSTI sendiri, karena masih tergabung
oleh sistem induk di bagian Umum dan Pengelolaan Aset (UPA) Fakultas Teknik
yaitu SIMAK BMN(Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara) dan PSTI hanya mengelola data aset jurusan yang dibuat menggunakan
Microsoft Excel. Sistem dibuat dengan dengan menggunakan teknologi PHP dan
MySQL sebagai database. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan identifikasi
proses manajemen aset yang saat ini sedang berjalan di PSTI sehingga menghasilkan
sebuah prototype berupa sistem informasi manajemen aset berbasis web untuk
pengelolaan serta optimalisasi penelusuran aset PSTI. [5]
Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terdahulu
masih menggunakan PHP native sebagai back-end dimana penggunaan PHP native
tidak memiliki Coding Style Consitence yang akan berdampak pada saat
pengembangan aplikasi oleh programmer lain, karena itu akan ada perbedaan
penulisan source code program, sedangkan pada penelitian ini menggunakan
teknologi PHP berbasis framework Codeigniter. Penggunaan bahasa pemrograman
PHP berbasis framework Codeigniter memiliki kelebihan yang membuat kode
program lebih terstruktur dengan adanya fitur MVC ( Model, View, Controller ).
Codeigniter merupakan sebuah Application Development Framework (toolkit)
untuk orang yang ingin membangun sebuah website menggunakan PHP. Codeigniter
merupakan kumpulan dari folder dan file PHP, JavaScript, CSS, TXT, dan file
berbasis web lainnya dengan setting tertentu untuk digunakan serta menyediakan
library dan helper yang dapat dimanfaatkan dalam pemrograman PHP. CodeIgniter
membutuhkan web server agar dapat dijalankan. Salah satu contoh web server yaitu
XAMPP.
9
Framework Codeigniter merupakan kerangka kerja yang menerapkan model
MVC ( Model, View, Controller ). Merupakan pengembangan dari bahasa
sebelumnya yaitu Small Talk, MVC memisahkan segala macam kode utama program
dengan pengelolaan database. Model merupakan bagian yang berhubungan langsung
dengan database yang berguna untuk melakukan manipulasi data seperti menambah,
menghapus, merubah serta mengambil data dari database. View merupakan bagian
yang berguna untuk menyajikan tampilan kepada user. Controller digunakan sebagai
jembatan antara Model dan View yang berfungsi sebagai pengendali (control).
3. Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan penelitian, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, (4) Penulisan laporan hasil penelitian.
Gambar 1 Tahapan Penelitian [6]
Gambar 1 menampilkan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam
perancangan sistem, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Pertama merupakan Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data.
Merupakan tahap dalam merumuskan permasalahan dilakukan dengan mewawancara
supervisior PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) divisi Manajemen Aset. Dari hasil
wawancara didapatkan : (a) Diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk
melakukan pengelolaan data aset secara terstruktur (b) Mengoptimalkan waktu
pencarian data terkait aset perusahaan yaitu POP (c) Penambahan informasi data aset
POP dapat dilakukan langsung oleh pegawai lapangan (teknisi) (d) Sistem ditujukan
untuk karyawan PT. Indonesia Comnets Plus(ICON+) yaitu kepala divisi terkait,
supervisior divisi terkait, pegawai divisi terkait serta pegawai lapangan(teknisi).
10
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Implemetasi dan Pengujian Aplikasi,serta
Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Gambar 2 Proses Bisnis Aktivasi Jaringan Baru PT. Indonesia Comnets Plus
Bidang Akivasi Regional melaporkan laporan aktivasi dengan informasi apakah
kegitan aktivasi meyebabkan perubahan data konfigurasi fisik jaringan (penarikan
kabel baru, penambahan perangkat). Selanjutnya apabila terjadi perubahan data,
maka Bidang Aktivasi Regional melakukan klarifikasi data serta mengkonfirmasi
kelengkapan, kevalidan dan keakuratan perubahan data jaringan. Apabila tidak
terjadi perubahan maka laporan aktivasi baru dilanjutkan pada tahap konfirmasi OK
LVA(Lengkap, Valid, Akurat) dan diteruskan pada tahap pelaksanaan pemasangan
jaringan baru dan pembuatan laporan hingga pengarsipan pada gudang penyimpanan.
Apabila terjadi perubahan maka Bidang Aset Regional memeriksa laporan data
jaringan dari Bidang Aktivasi Regional. Bidang Aset Regional memeriksa
kelengkapan informasi pada laporan Aktivasi seperti titik koordinat lengkap, sesuai
dengan laporan aktivasi. Setelah itu Bidang Aset Regional memeriksa kevalidan data
laporan aktivasi yang diinformasikan seperti kesesuaian Standar ID dan format titik
koordinat. Selanjutnya Bidang Aset Regional memeriksa keakuratan data dengan
cara mapping data valid. Setelah data valid, Bidang Aset Regional mengkonfirmasi
data laporan aktivasi yang tidak memenuhi persyaratan lengkap, valid, dan akurat ke
Bidang Aktivasi Regional. Setelah data aktivasi lengkap, valid dan akurat bidang
aktivasi regional melakukan klarifikasi data pada bidang aset regional. Kemudian
dilakukan pemeriksaan data kembali apabila data telah lengkap maka data akan
dikonfirmasi OK LVA(Lengkap, Valid, Akurat). Kemudian dilakukan pelaksanaan
pemasangan jaringan baru hingga pembuatan laporan dan pengarsipan data jaringan
baru.
11
Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan maka dilakukan perancangan dengan menerapkan model prototype.
Prototype Model merupakan proses iteratif dalam pengembangan sistem dimana
kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja(working system) yang secara terus
menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis [7]. Gambar
mengenai model prototype dapat dilihat pada Gambar 3
Gambar 3 Bagan Prototype Model [8]
Tahapan dalam model prototype adalah : (1) Listen To Costumer, (2) Build, (3)
Customer Test. Tahap pertama yaitu, Listen to Costumer. Tahap ini dilakukan proses
pengambilan data serta mendengarkan permasalahan serta saran dari PT. Indonesia
Comnets Plus terkait dengan proses pengerjaan kasus serta pembuatan laporan akhir.
Selanjutnya Build, merupakan tahap perancangan serta pembuatan aplikasi yang
meliputi pembuatan arsitektur program, pembuatan database, serta pembuatan front-
end serta back-end aplikasi dan mock-up aplikasi. Perancangan sistem menggunakan
model UML ( Unified Modelling Language) yang terdiri dari use case diagram,
activty diagram, sequence diagram dan class diagram. Tambahan perancangan yang
lain yaitu perancangan database meliputi tabel-tabel yang digunakan dalam
menyimpan data serta penentuan hubungan relasi database.
Perancangan sistem dilakukan dalam bentuk UML sebelum melakukan
pengkodean aplikasi. UML yang dirancang meliputi use case diagram, activity
diagram, class diagram, dan sequence diagram. Use Case Diagram berguna untuk
menggambarkan secara ringkas fungsional dari sistem serta aktor yang terlibat dalam
menggunakan sistem.
12
Gambar 4 Use Case Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP)
Gambar 4 merupakan use case diagram dari Sistem Informasi Manajemen Aset.
Sistem tersebut memiliki 3 aktor yang terlibat, yaitu Super Admin, Sub Admin, serta
Karyawan. Aktor Super Admin memiliki hak akses untuk mengelola secara
keseluruhan data PoP yang masuk. Aktor Sub Admin juga dapat mengelola data PoP
namun tidak mendapatkan hak akses untuk menghapus data PoP. Sedangkan untuk
aktor karyawan hanya mendapat hak ases untuk melihat data PoP.
Gambar 5 Activity Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP)
13
Gambar 5 merupakan Activity Diagram proses pengelolaan data PoP hingga
proses pengarsipan pada Sistem Informasi Manajemen Aset PoP. Tahap pertama
teknisi akan melaporkan data yang telah dicatat pada saat dilapangan dan diberikan
kepada Admin untuk dilakukan pengelolaan. Pada tahap kedua akan dilakukan
verifikasi data PoP dimana pada tahap ini data yang telah diterima akan ditinjau
ulang, apabila data tidak lengkap maka akan dikembalikan kepada teknisi untuk
dilengkapi kembali. Data PoP yang telah lengkap akan dikelompokkan sesuai dengan
tipe PoP. Tahap selanjutnya akan dilakukan pembuatan laporan data PoP, kemudian
laporan yang telah dibuat akan diarsipkan.
Gambar 6 Class Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP)
Gambar 6 merupakan Class Diagram sistem informasi manajemen aset PoP yang
menggambarkan proses pengolahan data PoP. Terdapat 4 controller yang mengolah
data PoP yaitu controller kelola PoP, controller kelola data Room, controller kelola
data Rack, dan controller kelola data perangkat. Kelola data POP akan terhubung
dengan class kelola data Room untuk mengambil data, class kelola data Room akan
terhubung dengan class kelola data Rack untuk mengambil data, class kelola data
Rack terhubung dengan class kelola data perangkat untuk mengambil data.
Sequence diagram, merupakan diagram untuk menggambarkan keterkaitan antar
komponen serta tahapan mulai dari proses awal hingga proses akhir pada sistem
sehingga menghasilkan sebuah output.
14
Gambar 7 Sequence Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP)
Gambar 7 merupakan sequence diagram pada proses penginputan data PoP.
Proses penginputan data PoP dilakukan oleh Super Admin melalui user interface
form Input_DataPOP_UI. Kelola_DataPOP_Controller berperan sebagai controller
yang menghubungkan antara view form dengan database. Database berperan sebagai
model yang akan menerima data PoP dari controller yang kemudian akan
ditambahkan pada database.
Tahap Ketiga merupakan Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil
Pengujian. Mengimplementasikan aplikasi yang telah dirancang dengan hosting agar
dapat diakses secara online, kemudian dilakukan pengujian. Pengujian aplikasi
dilakukan oleh pihak PT. Indonesia Comnets Plus(ICON+) yaitu supervisior divisi
manajemen aset, karyawan administrasi divisi manajemen aset dan karyawan
lapangan(teknisi).
Selanjutnya tahap keempat yaitu Analisis Hasil Pengujian. Tahap ini dilakukan
analisis pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan yang
diharapkan.
Tahapan terkahir yaitu Penulisan Laporan Hasil Penelitian. Tahap ini dilakukan
untuk dokumentasi proses dari tahap awal sampai tahap akhir dalam bentuk tulisan.
4. Hasil dan Pembahasan
Tahap hasil dan pembahasan akan dibahas mengenai penerapan dari tiap
perancangan yang telah dibangun. Hasil dari penelitian ini merupakan aplikasi dalam
bentuk website yang diimplementasikan menggunakan browser. Sebelumnya telah
dijelaskan bahwa aplikasi ini dirancang dengan menerapkan framework Codeigniter
menggunakan metode Model, View, Contoller, berikut hasil dan pembahasan sistem.
15
Gambar 7 Halaman Beranda Sistem Informasi Inventory Point Of Presence (POP)
Gambar 7 menampilkan halaman beranda dari sistem informasi inventory point of
presence (POP) dengan user super admin. Sisi kiri halaman terdapat menu list POP
yang telah dibagi berdasarkan Tipe POP dan Area POP. Menu berdasarkan Tipe POP
dibagi menjadi 3 tipe, yaitu POP SB, POP BB dan POP D.
Menu POP berdasarkan area adalah menu untuk menampilkan list pop
berdasarkan area atau letak wilayah penempatan pop, yaitu Area Barat, Area Timur
dan Area Pusat. Terdapat juga kolom search yang dapat digunakan untuk langsung
mencari data POP yang ingin diketahui tanpa harus melalui menu tipe pop atau area
pop. Halaman beranda juga terdapat grafik batang dan lingkaran yang berguna untuk
menampilkan persentase jumlah pop berdasarkan tipe dan area, serta grafik batang
yang menunjukkan jumlah perangkat yang terdapat pada seluruh PoP.
Algoritma Program 1. Algoritma Perintah menampilkan Grafik Jumlah PoP
16
1. Connect to database
2. Select db icon_plus
3. Select Tipe_POP
4. dataJ merupakan array warna untuk menginisialisasi untuk tiap
Tipe dan Area PoP
5. dataT merupakan array dari Tipe dan Area PoP yang akan
diinisialisasikan dengan warna yang berbeda
6. Select Tipe_PoP
7. Count ‘JumlahTipe’ From table Group by Tipe PoP order by
JumlahTipe
8. Select Area_PoP
9. Count ‘JumlahArea’ From table Group by Area PoP order by
JumlahArea
10. For i = 0 ; i < count(dataT); i++ ; do
11. write dataT(i)
12. For i = 0 ; i < 6 ; i++ ; do
13. Write dataT[i] ; dataJ[i]
14. end for
Algoritma program 1 merupakan Algoritma dalam menampilkan Grafik Jumlah PoP.
Baris 1 hingga 2 merupakan langkah untuk menghubungkan aplikasi dengan database
terkait. Baris 7 dan 8 langkah untuk mengambil data dari database berdasarakan area dan
tipe PoP. Baris 10 merupakan langkah untuk menghitung jumlah PoP dan langkah 12
merupakan langkah untuk menginisialisasi warna untuk tiap jenis PoP.
Gambar 8 Tampilan List Data PoP
Tampilan Menu PoP D pada gambar 8 merupakan halaman untuk menampilkan
list data PoP dengan tipe D. List PoP ini dibuat dengan menggunakan tabel agar
pegawai administratif dan pegawai lapangan(teknisi) dapat lebih mudah melihat list
data PoP. Tabel tersebut memiliki sejumlah atribut, yaitu 1) Kode PoP 2) Nama PoP
3) Alamat PoP 4) Koordinat PoP 5) Cyberkey, cyberkey merupakan kata kunci atau
kode layaknya sebuah password yang digunakan oleh teknisi untuk membuka
gedung PoP. Tabel bagian action terdapat fitur untuk export informasi PoP tertentu
menjadi file excel.
Algoritma Program 2. Algoritma Export Informasi PoP Menjadi File Excel.
Algoritma Program 2 merupakan algoritma yang digunakan dalam proses export
informasi data PoP menjadi file excel. Pada algoritma ini user akan memilih salah
satu data PoP yang akan di-export. Baris 3 merupakan langkah untuk melakukan
pengecekan antara data yang dipilih dengan id dari PoP, apabila data telah sama
keseluruhan informasi data dari PoP terpilih dapat di-preview terlebih dahulu
sebelum dilakukan export data menjadi file excel.
17
1. Select : i merupakan data PoP yang akan di-export
2. id merupakan primary key dari data PoP
3. if i = id
4. then
5. Get data from table by id
6. print(i)
7. export(i)
8. else
9. print (‘Data tidak ditemukan’)
10. endif
Algoritma Program 3. Algoritma Search Data PoP.
Algoritma Program 3 merupakan algoritma untuk kolom seacrh data PoP. Baris 1
merupakan fungsi untuk menginputkan data yang akan dicari. Baris 2 dan 3
merupakan indeks pertama yang digunakan untuk mencocokan dengan inputan yang
dicari, apabila belum cocok maka dilakukan pengecekan dengan indeks selanjutnya
hingga indeks terakhir, apabila indeks telah sama dengan indeks data maka akan
ditampilkan, apabila hingga indeks terakhir tidak terdapat indeks yang sama maka
data tidak ditemukan.
Gambar 9 Tampilan Form Input Data PoP
18
1. Input (search_key)
2. i 1
3. while (array(i)≠ search_key) and (i< array max)do
4. i < i + 1
5. endwhile
6. if (array(i) = search_key = true)
7. then
8. output(i)
9. else
10. Output (‘data tidak ditemukan’)
11. endif
Gambar 9 merupakan contoh proses penginputan data PoP. Tampilan form input
data PoP ini terdapat kode_pop, alamat_pop, koordinat_pop, cyberkey, tipe_pop,
area_pop, foto_pop, foto_pop2, keterangan, dan file_pop, tgl_upload, wkt_upload.
Tanggal dan waktu upload merupakan tanggal dan waktu ketika proses input data
dilakukan.
Algoritma Program 3. Algoritma Tambah Data PoP
Algoritma Program 3 merupakan algoritma dari fungsi tambah data PoP. Baris 5
dan 6 merupakan ketentuan untuk gambar dan file yang akan diinputkan. Baris 7
hingga 13 merupakan algoritma perulangan yang dilakukan apabila gambar sesuai
dengan ketentuan maka gambar dapat diinputkan, apabila gambar yang dipilih tidak
sesuai dengan ketentuan maka akan muncul message “ Tipe gambar tidak sesuai ”.
Baris 14 hingga 20 merupakan algoritma perulangan yang dilakukan apabila file
sesuai dengan ketentuan maka file dapat diinputkan, apabila file yang dipilih tidak
sesuai dengan ketentuan maka akan muncul message “ Tipe file tidak sesuai ”.
Metode blackbox testing merupakan pengujian yang dilakukan dengan mengamati
hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak secara
langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Tujuan Black Box Testing
adalah untuk mencari kesalahan/kegagalan dalam sistem, sehingga dapat dilihat
apakah sistem yang dibangun sudah sesuai harapan atau kebutuhan[9]. Pengujian
dengan metode blackbox ini dilakukan oleh peneliti dan karyawan ICON+.
19
1. Input : Data PoP Data Nama PoP, Alamat PoP, Koordinat PoP,Cyberkey
Tipe PoP, Area PoP, Gambar and File
2. G1 Gambar 1,
3. G2 Gambar 2,
4. F1 File,
5. Rules1 : G1 and G2 allowed types = JPG|JPEG|PNG
6. Rules2 : F1 allowed types = xls,doc,docs,vsd,pdf
7. Select G1 and G2
8. if G1 and G2 = true
9. then
10. Upload G1 and G2
11. else
12. Show message(‘Tipe Gambar tidak sesuai’)
13. end if
14. Select F1
15. If F1 = true
16. then
17. Upload F1
18. else
19. Show message (‘Tipe File tidak sesuai’)
20. end if
21. insert data
Tabel 1 Hasil Pengujian Black Box
No
Fungsi yang
diuji Kondisi
Output yang
diharapkan
Output yang
dihasilkan
sistem
Status
Pengujia
n
1 Login Username, Password,
Login As benar
Sukses login Sukses login Valid
Username, Password,
Login As salah
Gagal login Gagal login Valid
2 Tambah Data PoP
Baru
Form diisi dengan
benar
Sukses tambah
data PoP
Sukses tambah
data PoP
Valid
Form *wajib tidak
diisi
Gagal tambah data
PoP
Gagal tambah
data PoP
Valid
3 Upload File
Gambar ber-extensi
jpg, png, jpeg.
Upload file gambar
sesuai dengan
ketentuan extensi
gambar
Sukses upload Sukses upload Valid
Upload file gambar
tidak sesuai dengan
ketentuan extensi
gambar
Gagal upload Gagal upload Valid
4
Edit data PoP dalam
daftar
Form diisi dengan
benar
Sukses edit data Sukses edit data Valid
Form *wajib tidak
diisi
Gagal edit data Gagal edit data Valid
5 Hapus data PoP
dalam daftar
Pilih salah satu data
PoP untuk dihapus
Sukses hapus data Sukses hapus data
Valid
6 View Grafik Data
PoP
Pilih view grafik Sukses tampilkan
grafik data PoP
Sukses tampilkan
grafik data PoP
Valid
7 Export data PoP ke
Excel
Pilih menu Export
excel pada kolom
action data PoP
Sukses export Sukses export Valid
20
Berdasarkan pengujian alfa yang dilakukan oleh peneliti dan karyawan ICON+
pada aplikasi web Sistem Informasi Inventory Point Of Presence(POP) dapat
disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan karyawan
ICON+, hal ini dapat dilihat dari status setiap fungsi yang valid dan tidak terdapat
error.
Compatibility testing merupakan pengujian terhadap aplikasi untuk membuktikan
bahwa aplikasi dapat berjalan pada berbagai jenis browser.
Tabel 2 Hasil Compability testing
No. Browser Hasil Keterangan
1. Internet Explorer V chart/grafik progress proyek serta beberapa
icon tidak dapat ditampilkan
2. Mozilla Firefox V Setiap item berjalan baik
3. Chrome V Setiap item berjalan baik
4. Opera V Setiap item berjalan baik
Berdasarkan Compatibility testing dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
Inventory Point Of Presence (POP) dapat berjalan sesuai harapan pada Internet
Explorer, Mozilla Firefox, Chrome dan Opera. Sistem dapat berjalan dengan baik
atau tanpa kendala.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : (1) Sistem
Informasi Inventory Point of Presence (PoP) dapat dirancang menggunakan
teknologi Framework Codeigniter. (2) Sistem informasi yang telah dirancang dapat
digunakan untuk membantu proses pencatatan, pendataan, serta pencarian data
terkait Point of Presence (PoP). (3) Sistem yang telah dirancang dengan
menggunakan teknologi Framework Codeigniter ini dapat digunakan sebagai media
atau sarana penyampaian informasi bagi pegawai terkhusus divisi Manajamen Aset
PT. Indonesia Comnets Plus. Saran pengembangan yang dapat dilakukan adalah: (1)
menerapkan teknologi HTML 5 pada aplikasi perizinan online, agar aplikasi dapat
diakses secara multiplatform atau dapat diajalankan pada semua sistem operasi, baik
menggunakan komputer maupun piranti mobile. (2) menerapkan teknologi CSS3
agar tampilan dapat menjadi lebih Responsive dan Cross Resolution.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.iconpln.co.id/ (Diakses Pada Tanggal 2 November 2017)
[2] Margaretha. F.,2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan : Investasi dan
Sumber Dana Jangka Panjang, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
[3] Octafian. T.D., 2015. Web Multi E-Commerce Berbasis Framework CodeIgniter.
(Online), Vol 5, No.1, (http://news.palcomtech.com/wp-
content/uploads/2015/03/D.TRI-TE050115.pdf, diakses tanggal 18 Februari
2017).
21
[4] Qalby. N., 2017, Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis
Web Pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
[5] Pambudi. G. S, Arvianto. A., 2016. ‘Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset Di Teknik
Industri Undip’. Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016.
[6] Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer
Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta: Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
[7] Fatta, H, A., 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern : Yogyakarta.
[8] Sugiarti, Y., 2013, Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language)
Generated VB.6, Graha Ilmu : Yogyakarta.
[9] Pressman, R. S., (2007). Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktisi
(Buku1). Beizer, B. (1995). Black-Box Testing, Wiley. Yogyakarta:Andi Offset.
22
Recommended