View
226
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2011
SKRIPSI
Oleh :
NOVITASARI
X7107052
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2011
Oleh :
NOVITASARI
X7107052
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011.
Oleh :
Nama : Novitasari
Nim : X7107052
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari :
Tanggal :
Surakarta, Juli 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Samidi, M.Pd Drs. M.Shaifuddin, M. Pd, M. Sn
NIP. 19511108 198803 1 001 NIP. 19530428 198803 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011.
Oleh :
Nama : Novitasari
Nim : X7107052
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd ...................................
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd ...................................
Anggota I : Drs. Samidi, M. Pd ...................................
Anggota II : Drs. M. Shaifuddin, M. Pd, M. Sn ...................................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd
NIP. 19600727 197802 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Novitasari, NIM X7107052. PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN
DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.
Tujuan penelitian kelas ini adalah untuk (1) Meningkatkan penguasaan
bangun datar melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011. (2) Untuk
mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD di SD Negeri Ngreco 05.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua
siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian
adalah siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen
analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Penguasaan bangun
datar siswa kelas V semakin meningkat dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan
yaitu pada tes awal/pra siklus sebesar 52,18, siklus I 70,93; dan pada siklus II
naik menjadi 76,25. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 64) pada tes
awal/pra siklus 25% atau 4 siswa tuntas belajar, tes siklus I 68,75% atau sebanyak
11 siswa dan pada tes siklus II 87,5% atau 14 siswa yang tuntas belajar.
Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan hingga siklus II
menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai afektif siswa pada pra tindakan
sebesar 50, pada siklus I 70 dan pada siklus II 83,12. Perkembangan rata-rata nilai
psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya
peningkatan yaitu nilai psikomotorik siswa pada pra tindakan 50,80, pada siklus I
68,51 dan pada siklus II 83,72. (2) Ada beberapa hambatan yang dihadapi guru
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu guru sulit
dalam mengendalikan siswa sehingga guru harus selalu membimbing siswa dalam
kegiatan diskusi kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Novitasari, Student Register Number X7107052. THE IMPROVEMENT OF
PLAIN STRUCTURE THROUGH STAD TYPE COOPERATIVE LEARNING
MODEL IN THE FIFTH GRADE OF NGRECO 05 ELEMENTARY SCHOOL
YEAR OF 2011. Research, Surakarta: Teaching and Pedagogy Faculty of Sebelas
Maret University of Surakarta, 2011.
The goal of this classroom action is (1) to improve the students
comprehension on plain structure through STAD type cooperative learning model
on the fifth grade of Ngreco 05 Elementary School year of 2011, (2) to know
obstructions which are faced by teacher in implementing STAD type cooperative
learning model in Ngreco 05 Elementary School.
The form of this research is classroom action which consists of two
cycles, every cycles includes two meetings. Each cycle has four stage; they are
planning, acting, observation and reflection. As subject of the research is the fifth
students grade of Ngreco 05 Elementary School. Data collecting technique used
are observatio, interview, test and dokumentation. Data analyze technique used is
interactive model analysis which consist of three component of analyze, they are
data reduction, data presentation, conclusion making, or verification.
Based on the result of research, it can be concluded that: (1) STAD type
cooperative learning model can improve the students comprehension on plain
structure both it is viewed from cognitive aspect, affective aspect and
psychomotor aspect. It can be seen from class average point of the student
learning achievement happened increase, that is 52,18 in initial test; became 70,93
in cycle I; and became 76,25 in the cycle II. For students who has succeed
(passing grade point is 64) initial test is 25% or there are four students learn, in
cycle I test became 68,75% or there are eleven students learn and in cycle II
became 87,5% or there are fourteen students learn. The result of affective
observation, average point of the student happened increase, that is 50 in initial
test; became 70 in cycle I; and became 83,12 in the cycle II. The result of
psychomotor observation of students, average point of the student happened
increase, that is 50,80 in initial test; became 68,51 in cycle I and became 83,72 in
the cycle II. (2) There are some problem which the student is difficult to
interaction with their friend, and the teacher is difficult to control the student, so
the the teacher must always to guidance the student in discussion group activity.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Seorang Guru
Menggandeng tangan, Membuka pikiran
Menyentuh hati, Membentuk masa depan
Seorang Guru berpengaruh selamanya
Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir
(Henry Adam)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
♥ Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan dengan
penuh kasih sayang yang tak pernah lekang oleh waktu dan
selalu mendoakan, memberikan motivasi, bimbingan dan
kasih sayang dengan tulus ikhlas serta mendukung,
menuntunku disetiap langkahku.
♥ Adikku tersayang.
♥ Rekan-rekan S1 PGSD’07 yang aku sayangi terimakasih atas
dukungannya dan motivasi yang selalu kalian berikan.
♥ FKIP UNS Surakarta almamater tercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Ngreco 05 Tahun Pelajaran 2011 ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Banyak hambatan dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat bantuan
dari berbagai pihak maka hambatan ini dapat diatasi. Oleh sebab itu pada
kesempatan yang baik ini diucapkan terimakasih yang tulus kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Drs. Samidi, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
semangat, kepercayaan, dukungan, saran dan pengarahan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Drs.M.Shaifuddin,M.Pd, M.Sn selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, semangat, kepercayaan, dukungan, saran dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Kepala SDN Ngreco 05 Sukoharjo yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Bapak/Ibu Guru SDN Ngreco 05 Sukoharjo yang banyak memberikan bantuan dan
dorongan.
9. Bapak, ibu dan adikku tercinta terima kasih atas doa, dukungan, pengalaman hidup
dan pengorbanan yang tulus selama ini.
10. Teman-teman PGSD khususnya 8C terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
11. Eko Ari Hastanto terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan dapat menjadi bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
Novitasari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang tangguh, mandiri, kreatif dan inovatif sehingga mampu
menyesuaikan perkembangan zaman. Pendidikan sangat penting dalam
menyiapkan manusia untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas
kehidupan sebagai bangsa yang bermartabat.
Pendidikan Nasional berfungsi mangembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Depdiknas, 2007:11).
Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Indonesia sangat
memerlukan peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka mencari struktur
kurikulum, sistem pendidikan dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien
serta menyenangkan bagi peserta didik khususnya bagi anak usia sekolah dasar.
Pada umumnya di dalam proses pendidikan selalu diarahkan untuk
menciptakan tenaga terdidik yang terampil, dinamis, kreatif dan mengikuti serta
melibatkan diri dalam proses perkembangan dunia pendidikan. Sehingga
keberhasilaan suatu pendidikan dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya faktor
individu, tenaga didik, lingkungan , dan sarana yang menunjang dalam proses
pembelajaran. Suatu metode pembelajaran juga sangat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran serta menentukan prestasi belajar peserta didik.
Depdiknas mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dapat membekali
peserta didik dengan kecakapan hidup dalam kehidupan yang berorientasi pada
tujuan dan proses agar sejalan dengan perkembangan nasional dan global.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Menurut Muljono Abdurrachman (2007:3) ada tiga jenjang pendidikan
yang termasuk jalur pendidikan sekolah yaitu : 1) pendidikan dasar, 2) pendidikan
menengah dan, 3) pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk yang lain serta Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.
Sedangkan untuk pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah
Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang
sederajat. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan Diploma,
Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor yang diselenggarakan oleh
pendidikan tinggi. (Depdiknas, 2007:11)
Tujuan pendidikan dasar adalah mengembangkan sikap dan memberi
kemampuan dasar untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta
didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikaan menengah. Maka
untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu mengembangkan
kurikulum dan sistem pembelajaran. Pembelajaran matematika di tingkat Sekolah
Dasar (SD), dipelajari rumus-rumus dan metode-metode penjumlahan,
pengurangan, pembagian dan perkalian.
Matematika merupakan mata pelajaran yang menduduki peran penting
dalam pendidikan terutama di Sekolah Dasar. Siswa di kelas rendah Sekolah
Dasar (SD) dirasa belum mengalami kesulitan bahkan cenderung senang dengan
mata pelajaran matematika. Namun di kelas tinggi, siswa mulai mengalami
kesulitan dalam pelajaran matematika. Salah satu materi yang diajarkan di kelas
tinggi yang dirasa sulit bagi siswa adalah materi bangun datar. Sehingga
penguasaan siswa pada materi kurang. Materi bangun datar harus dikuasai oleh
siswa karena materi bangun datar adalah materi dasar yang diperlukan siswa
sebelum siswa mempelajari materi jaring-jaring bangun datar serta materi bangun
ruang yang merupakan materi yang saling berkesinambungan. Hal ini berakibat
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Demikian pula
yang terjadi di SD Negeri Ngreco 05, khususnya kelas V.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V, para siswa kurang
menguasai materi bangun datar sehingga prestasi belajar matematika khususnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pada materi bangun datar rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal antara lain
: 1) cara mengajar yang dirasa siswa kurang menarik, karena guru hanya mengajar
dengan metode ceramah , 2) siswa belum menguasai materi bangun datar pada
kelas sebelumnya 3) siswa kurang tertarik dengan pembelajaran matematika,
khususnya materi sifat-sifat bangun datar. Data yang diambil dari Standar
Kompetensi 6.1 tentang pemahaman sifat-sifat bangun datar terlihat bahwa siswa
yang telah mencapai kriteria KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) 64 sebanyak 4
siswa dari 16 siswa sehingga perlu diadakan peningkatan KKM melalui
pembelajaran yang menarik data nilai terlampir dilampiran hal 142.
Menurut Degeng dalam (Sugiyanto 2008:1) daya tarik suatu mata
pelajaran dalam pembelajaran ditentukan oleh dua hal , pertama, oleh mata
pelajaran itu sendiri, kedua, oleh cara mengajar guru. Oleh karena itu tugas
professional guru adalah menjadikan pelajaran yang diajarkan menjadi menarik,
yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna.
Untuk menjadikan siswa tertarik pada suatu mata pelajaran, maka guru
harus pandai-pandai mengelola kelas, dan menerapkan metode belajar yang sesuai
dengan kondisi kelasnya. Suatu metode belajar yang sudah seringkali digunakan
adalah diskusi kelompok kecil. Namun, metode diskusi kelompok kecil ini belum
mampu meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini disebabkan karena
metode diskusi kelompok kecil yang digunakan masih bersifat tradisional yang
masih didominasi oleh kelompok siswa pandai dan aktif sedangkan kelompok
siswa kurang pandai dan tidak aktif cenderung memperoleh hasil diskusi serta
nilai tanpa melakukan apa-apa dalam diskusi kelompok tersebut, sehingga siswa
masih merasa kurang tertarik dengan matematika.
Melihat kondisi ini penulis tertarik untuk dapat meningkatkan
penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ).
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipilih karena model pembelajaran ini
dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan paling langsung dari
pendekatan pembelajaran kooperatif (Slavin, 2008:143) . STAD merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas
John Hopkins.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah peserta didik membentuk tim yang masing-masing anggotanya 4-5
kelompok. Setiap tim menggunakan lembar kerja dan kemudian tanya jawab atau
diskusi untuk saling membantu. Secara periodik guru memantau perkembangan
tim atau individu. Tim atau individu yang telah mencapai kriteria tertentu diberi
penghargaan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul
Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Tahun Pelajaran
2010/2011.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan penguasaan bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri
Ngreco 05 Tahun Pelajaran 2011 ?
2. Hambatan apakah yang dihadapi guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Ngreco 05 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan penguasaan bangun datar melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05
Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Ngreco 05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis serta dapat dijadikan
bahan referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1) Guru memperoleh wawasan yang luas dalam mengembangkan materi
bangun datar.
2) Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga
proses dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan.
3) Sebagai wahana meningkatnya profesionalitas guru.
b. Bagi peserta didik
1) Meningkatnya penguasaan materi sifat-sifat bangun datar.
2) Meningkatnya prestasi belajar.
3) Tumbuhnya rasa percaya diri peserta didik.
c. Bagi sekolah
1) Meningkatnya mutu kualitas pembelajaran.
2) Berkembangnya ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntutan zaman.
3) Sebagai pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang akan
digunakan dalam memberikan pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Penguasaan Bangun Datar Dalam Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika di tingkat SD, diharapkan terjadi reinvention
(penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara
penyelesaian secara informal setelah pembelajaran di kelas. Walaupun penemuan
tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang mengetahui sebelumnya,
tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan suatu hal yang baru dan
berarti.
a. Pengertian Penguasaan Bangun Datar
Penguasaan pembelajaran sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kemajuan prestasi belajar peserta didik. Penguasaan dalam bahasa
Inggris berarti mastery. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:468)
penguasaan adalah proses, cara, perbuatan, menguasai atau menguasakan.
Kurangnya penguasaan konsep suatu materi pelajaran merupakan
dampak dari kurang tepatnya metode yang digunakan guru dalam penyampaian
materi pelajaran. Salah satu materi yang dipelajari dalam matematika adalah
bangun datar. Bangun datar perlu dipelajari dalam matematika sebelum
mempelajari bangun ruang, karena bangun datar adalah materi dasar sebelum
siswa dapat mempelajari bangun ruang. Dalam bangun datar dipelajari tentang
sifat-sifat bangun datar serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Lusia Tri Astuti (2009:129) “Bangun datar adalah bangun
geometri yang seluruh bagiannya terletak pada satu bidang”. Sedangkan
pengertian bangun datar menurut RJ. Sunarjo (2007:277) adalah “bangun yang
seluruh bagiannya terletak pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut
juga bangun 2 dimensi”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa bangun datar
merupakan bangun geometri dua dimensi yang dibatasi oleh garis lurus atau
lengkung dan seluruh bagiannya terletak pada satu bidang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Jadi penguasaan bangun datar adalah suatu proses menguasai/memahami
bangun geometri dua dimensi yang meliputi bangun persegi, persegi panjang,
segitiga, belah ketupat, layang-layang, jajar genjang, trapesium, dan lingkaran.
b. Fase-fase Pembelajaran Bangun Datar
Menurut Van Hiele dalam Nyimas Aisyah 2007:49, fase-fase
pembelajaran geometri bangun datar adalah sebagai berikut :
1) Fase informasi
Pada awal tingkat ini, guru dan siswa menggunakan tanya-jawab dan
kegiatan tentang objek-objek yang dipelajari dalam tahap berpikir siswa.
2) Fase Orientasi
Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang dengan cermat
telah disiapkan oleh guru.
3) Fase Penjelasan
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan yang
muncul mengenai struktur yang diobservasi. Di samping itu, untuk
membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru
memberi bantua sesedikit mungkin.
4) Fase Orientasi Bebas
Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks berupa tugas yang
memerlukan banyak langkah, tugas yang dilengkapi dengan bamyak cara,
dan tugas yang open-ended.
5) Fase Integrasi
Siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah dipelajari.
Berdasarkan pendapat di atas, untuk mempelajari bangun datar perlu
memperhatikan fase-fase pembelajaran bangun datar. Hal ini bertujuan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan guru, kelima fase pembelajaran
itu dimulai dari fase informasi. Pada fase ini guru dan siswa saling bertanya jawab
untruk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan siswa. Kemudian pada fase
orientasi, guru menyiapkan alat yang dapat membantu siswa menggali informasi
mengenai topik yang akan dipelajari.
Setelah fase orientasi, adalah fase penjelasan. Pada fase ini siswa
menyatakan pandangannya mengenai bahan yang diobservasi. Kemudian guru
memberikan latihan-latihan yang membutuhkan banyak cara pada fase orientasi
bebas. Fase yang terakhir yaitu fase integrasi, pada fase ini siswa meringkas hal-
hal yang telah dipelajari. Pada tahap ini pila siswa siap untuk mengulangi fase-
fase pada tahap sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
c. Jenis bangun datar dan sifat-sifatnya
Materi bangun datar yang terdapat di kelas V semester II Sekolah Dasar
terdiri atas persegi panjang, persegi, segitiga, trapesium, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran (Lusia Tri Astuti, 2009:129-142) Uraian
lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar disarikan, sebagai berikut:
1) Persegi panjang panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan
4 sudut yang sama besar, yaitu sudut siku-siku (90°). Diagonalnya sama
panjang.
2) Persegi mempunyai 4 sisi sama panjang, 4 sudut sama besar (90°) yaitu sudut
siku-siku, dan mempunyai 2 pasang sisi saling sejajar yang berhadapan.
3) Segitiga mempunyai berbagai jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama
kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang, dan segitiga lancip. Segitiga
memiliki 3 sudut dan 3 buah sisi. Semua 3 sudut segitiga jika dijumlahkan
adalah 180°.
4) Trapesium mempunyai 3 jenis, yaitu trapesium siku-siku, trapesium sama
kaki, dan trapesium sembarang. Trapesium memiliki 4 buah sisi dan 4 buah
sudut.
5) Jajar Genjang mempunyai sisi yang berhadapan sejajar sama panjang, sudut-
sudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya berpotongan saling
membagi dua sama panjang, dan jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
6) Belah ketupat mempunyai sisi yang sama panjang, kedua diagonalnya
merupakan sumbu simetri, sudut yang berhadapan sama besar, dan
diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
7) Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri, memiliki dua pasang sisi
yang sama panjang, dan terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama
besar.
8) Lingkaran mempunyai sebuah titik pusat, memiliki garis tengah yang
panjangnya dua kali jari-jari, dan sumbu simetri yang tidak terhingga
banyaknya. Jumlah sudut lingkaran adalah 360° atau satu putaran penuh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa macam-macam bangun
datar di antaranya persegi, persegi panjang, belah ketupat, segitiga, lingkaran,
jajar genjang dan layang-layang.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:29), materi bangun
datar masuk materi pelajaran kelas V pada semester II. Adapun Standar
Kompetensi materi ini adalah 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun
ruang serta hubungan antarbangun. Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah 6. 1
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Adapun materi bangun datar kelas V
khususnya tentang sifat-sifat bangun datar.
d. Sifat-sifat Bangun Datar
Bangun datar masing-masing memiliki sifat serta ciri yang berbeda. Hal
ini menjadikan orang lebih mudah mengenal bangun datar dari sifat-sifat yang
dimiliki oleh masing-masing bangun datar tersebut. Menurut RJ. Sunarjo
(2007:236-239 ), sifat-sifat bangun datar adalah sebagai berikut :
1) Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi.
Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.
Sifat-sifat bangun persegi panjang :
a) Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar
b) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
c) Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚.
Perhatikan gambar di bawah ini :
D C
A B
O
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kedua diagonal saling memotong sama panjang yaitu diagonal AC dan BD.
Δ AOB = Δ DOC, Δ AOD = Δ BOC.
2) Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang
berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah
ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ.
Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:
a) Berdasarkan sisinya :
(1) Segitiga sama sisi
C
A B
Sifat-sifat segitiga sama sisi :
(a) Memiliki 3 ruas garis: AB, BC dan AC.
(b) Sisi-sisinya/ketiga ruas garisnya sama panjang: AB = BC = CA
(c) Memiliki 3 sudut yang sama besar: A = B = C. Masing-masing
sudut besarnya 60°. Jadi, A = 60°, B = 60°, C = 60°.
(d) Memiliki 2 macam ukuran alas dan tinggi.
(2) Segitiga sama kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki :
(a) Memiliki 3 buah ruas garis: AB, BC, dan AC
(b) 2 sisinya/ruas garis sama panjang: AC = BC
(c) Memiliki dua ukuran alas dan tinggi.
(d) Sudut : A = B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
C
A B
(3) Segitiga siku-siku
C
A B
Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang :
(a) Memiliki 3 buah ruas garis: AB, BC, dan AC
(b) Sisi-sisinya tidak sama panjang: AB ≠ BC ≠ CA
(c) Salah satu sudutnya siku-siku: A = 90°, B ≠ C
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan. dibaca sudut.
(4) Segitiga Sembarang
C
A
B
Sifat-sifat segitiga sembarang :
(1) Sisi-sisinya tidak sama panjang: AB ≠ BC ≠ CD
(2) Sudut-sudutnya tidak sama besar: A ≠ B ≠ C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Dalam pengenalan bentuk segitiga dapat dilakukan membagi dua bangun
persegi atau persegi panjang secara diagonal. Dari sebuah persegi atau persegi
panjang inilah akan terbentuk dua buah segitiga seperti peda gambar di bawah ini:
Persegi panjang Persegi
b) Berdasarkan sudutnya segitiga ada 3 macam, yaitu segitiga siku-siku, segitiga
lancip dan segitiga tumpul. Contoh segitiga yang memiliki sudut siku-siku,
tumpul dan lancip adalah sebagai berikut :
(1) Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya 90°.
C
A B
(2) Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari 90°.
C
A
B
(3) Segitiga Lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya kurang dari 90°.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
C
A B
3) Persegi
D C
A B
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat
sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat persegi :
a) Memiliki 4 buah sisi yang sama panjang: AB = BC = CD = DA
b) Sudutnya sama besar: A = B = C = D = 90°.
4) Trapesium
Trapesium adalah bangun segi empat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat
bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.
a) Trapesium Sembarang
S R
P Q
E
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Sifat-sifat trapesium sembarang :
(1) Memiliki 2 sisi yang sejajar: PQ sejajar SR
(2) Masing-masing sisinya/ruas garisnya tidak sama panjang: PS ≠ SR ≠ RQ ≠
PQ
(3) Sudutnya juga tidak sama besar: P ≠ Q ≠ R ≠ S.
b) Trapesium Sama kaki
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium sama kaki :
(1) Memiliki 2 sisi yang sejajar: PQ sejajar SR
(2) Memiliki sepasang sisi yang sama panjang: PS = RQ dan PQ ≠ SR
(3) Memiliki 2 pasang sudut yang sama besar: P = Q, S = R
c) Trapesium siku-siku
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium siku-siku :
(1) Memiliki 2 sisi yang sejajar: PQ sejajar SR
(2) Masing-masing sisinya tidak sama panjang: PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ
(3) Sudut: P = S = 90°
5) Jajar Genjang
Jajargenjang adalah bangun datar segi empat dengan sisi-sisinya yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
N M
K L
Sifat-sifat bangun jajar genjang :
a) Memiliki 4 buah ruas garis: KL, LM, MN, dan KN
b) Sisi KL sejajar MN, KL = LM
KN sejajar LM, KN = LM
c) Sudut : K = M dan N = L
d) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang.
e) Memiliki 2 macam ukuran alas dan tinggi.
6) Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran
dengan titik pusat (P) sama panjang.
B A
Keterangan :
a) P : titik pusat lingkaran
b) BA : garis tengah lingkaran (diameter, d)
c) PA = PB : radius (r) atau jari-jari lingkaran
Selain titik pusat, diameter dan jari-jari lingkaranpun memiliki unsur-
unsur yang lain. Perhatikan kembali gambar berikut ini:
r .P
d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
P
A B
C
D
CD disebut tali busur.
Sisi lengkung CD disebut busur.
Daerah yang dibatasi oleh tali busur CD dan busur CD disebut tembereng.
Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OB dan jari-jari OP serta busur PB
disebut juring.
7) Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan bangun datar segi empat, yang keempat
sisisnya sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
D C
A B
Sifat-sifat belah ketupat :
a) Memilki 4 buah sisi/ruas yang sama panjang: AB = BC = CD = DA.
b) Dua buah ruas garis yang berhadapan sama panjang: AB=DC, AD=BC
c) Memiliki dua macam ukuran diagonal 1 dan diagonal 2
d) Memiliki 2 buah sudut lancip: A = C
e) Memiliki 2 buah sudut tumpul: B = D
Belah ketupat disebut juga jajargenjang yang semua sisinya sama panjang.
8) Layang-layang
Sifat layang-layang :
a) Memiliki 4 buah ruas garis: AB, BC, CD, dan AD
.O
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b) Sisi yang berhadapan sama panjang: AB = AD, BC = CD
c) Memiliki 2 pasang sudut yang sama besar yaitu sudut tumpul dan sudut
lancip: B = D, A = C
d) Memiliki 2 macam ukuran diagonal 1 dan diagonal 2.
C
B D
d1
d2
A
9) Elips
a
b
Bangun datar seperti pada gambar diatas disebut elips. Garis a dan b
merupakan sumbu simetri (sumbu lipat). Garis a dan b berpotongan tegak lurus
(saling membentuk sudut 90°).
Sifat-sifat Elips:
a) memiliki sumbu sumetri lipat/ sumbu simetri yang terbentuk dari garis a
dan b.
b) Garis yang berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
e. Pengertian Belajar
Ada isu yang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/ materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan
segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali
secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau
yang diajarkan oleh guru di kelas.
Dalam buku The Psychology of Learning and Memory (1978), Hintzman
dalam Muhibbin Syah, 2009:65 dinyatakan bahwa “ Learning is a change in
organism due to experience which can affect the organism’s behavior”. Belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan,
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut.
Slameto (2003: 2) mendifinisikan “Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.”
Alex Sobur (2003:221) berpendapat bahwa : “Belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku, dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang
lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang
lebih buruk”.
Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:28) “Belajar merupakan suatu
proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang
disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan antara
pendapat ahli yang satu dengan yang lain terdapat kesamaan yang saling
mendukung bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses
mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu dan lingkungan yang
diarahkan pada suatu tujuan sehingga membawa perubahan pada tingkah laku
individu tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
f. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yang dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 UU Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”.
Gagne dan Bringgs dalam Nyimas Aisyah (2007:1-3) mendefinisikan
pembelajaran sebagai “seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang
untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal”.
Menurut Corey dalam Nyimas Aisyah (2007:1-3) pembelajaran adalah
“suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi
khusus atau menghasilkan respon dan terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan subjek khusus dalam pendidikan.”
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian
yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan
pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran di atas,
pembelajaran adalah proses yang sengaja dikelola untuk mendorong peserta didik
menghasilkan respon belajar secara aktif dan berinteraksi dalam situasi tertentu.
g. Pengertian Matematika
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique
(Prancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick/ wikunde
(Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lain yang serupa, yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar (berfikir).
Menurut Johnson dan Rising (Winataputra,1992:120) dalam bukunya
mengatakan bahwa “matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan,
pembuktian yang logik, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah
yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan
simbol dan padat lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada bunyi”.
Reys,dkk (Winataputra,1992:120) berpendapat bahwa “matematika
adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu
seni, suatu bahasa dan suatu alat”.
James dan James dalam Winataputra (1992:120) didalam kamus
matematikanya mengatakan bahwa “matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan lainnya
dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar,
analisis dan geometri”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Matematika adalah ilmu tentang
logika, bentuk, susunan, besaran, konsep-konsep aljabar, geometri, kalkulasi
penalaran logik dan berhubungan dengan bidang studi lain.
h. Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah dimaksudkan
sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana
lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan kegiatan siswa belajar
matematika di sekolah.
Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4) Pembelajaran Matematika adalah
guru sebagai salah satu perancang proses, proses yang sengaja dirancang
selanjutnya disebut proses pembelajaran, siswa sebagai pelaksanaan kegiatan
belajar, dan matematika sekolah sebagai obyek yang dipelajari.
Bruner dalam Nyimas Aisyah (2007:1.5) Pembelajaran Matematika
adalah pembelajaran yang mempelajari mengenai konsep-konsep dan struktur-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
struktur matematika yang terdapat di dalam materi, serta mencari hubungan antara
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan
suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep-konsep
dan struktur- struktur matematika.
Brunner dalam Nyimas Aisyiah (2007:5) menyatakan, bahwa dalam
belajar Matematika ada tiga tahapan yaitu : (1) Enaktif, (2) Ikonik, (3) Simbolik.
1) Enaktif
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara
langsung terlibat langsung dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek.
2) Ikonik
Tahap Ikonik yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengalaman yang
dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginary),
gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan konkret atau situasi konkret
pada tahap Enaktif.
3) Simbolik
Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-
lambang objek tertentu.
Pembelajaran matematika di SD pada dasarnya berawal dari konkrit ke
abstrak dan dari sederhana ke kompleks. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
karena dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat
terjadi proses saling membantu diantara anggota-anggota kelompok untuk
memahami konsep-konsep matematika dan memecahkan masalah matematika
dengan kelompoknya. Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran
matematika sangat menunjang, karena dengan menggunakan media pembelajaran
siswa lebih mudah memahami konsep matematika yang abstrak.
Untuk itu perlu dikembangkannya proses belajar matematika yang
menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengetahuan dari
apa yang diketahui siswa, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi
harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mempelajari matematika diperlukan
peranan guru, kemampuan memilih metode pembelajaran yang tepat agar siswa
merasa nyaman, dan mudah serta aktif dan senang belajar matematika. Metode
pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan matematika dapat merangsang siswa
untuk aktif dan senang dalam mengikuti pelajaran matematika yang selama ini
berkesan menakutkan dan membosankan. Sedangkan penggunaan media
pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi pelajaran, khususnya
matematika dapat menumbuh kembangkan keaktifan dan kreatifitas siswa selama
mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang selama ini berkesan monoton dan
membosankan akan berubah menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
i. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran matematika sekolah, khususnya di Sekolah Dasar
(SD) atau Madrasah Ibtidiyah (MI) agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media yang lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah. (Nyimas Aisyah, 2007:1-4)
Berdasarkan tujuan matematika di atas, tujuan pembelajaran matematika
adalah memberi bekal pada siswa agar dapat menggunakan ilmu yang didapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
khususnya matematika untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
matematika dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan
dasar matematika agar dapat berguna dan digunakan sebagai bekal belajar di
tingkat lebih tinggi.
j. Fungsi Pembelajaran Matematika
Fungsi Matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan simbol dan bilangan serta mengembangkan
ketajaman penilaian yang dapat memperjelas dan menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari (Asep Jihad, 2008:153).
Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman (2003:253).
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1) selalu digunakan
dalam segi kehidupan, 2) semua bidang studi memerlukan matematika
yang sesuai, 3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan
jelas, 4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai
cara, 5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan
kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang.
Berdasarkan uraian tersebut, bahwa fungsi pembelajaran matematika
adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan,
menggunakan matematika dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, siswa diharapkan dapat berpikir
cermat, kritis, efektif namun tetap logis.
2. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja
sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar
kooperatif kontruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni bahwa
fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau
kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam
individu tersebut. Implikasi dari teori vigotsky dikehendakinya susunan kelas
berbentuk kooperatif.
Model Pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran
langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif
untuk rnengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat
bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep konsep yang
sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur
penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar
akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Dalam
banyak kasus, norma budaya anak muda sebenarnya tidak menyukai siswa siswa
yang ingin menonjol secara akademis. Robert Slavin dan pakar lain telah berusaha
untuk mengubah norma ini rnelalui penggunaan pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang lebih
menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok
sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan
masalah belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slavin
(2008 : 4) bahwa “Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode
pengajaran di mana siswa akan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk
saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”.
Pengelompokan siswa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu,
kebanyakan melibatkan siswa yang berbeda-beda menurut kemampuan, jenis
kelamin dan ras (suku).
Menurut Sugiyanto (2009:37) “Pembelajaran kooperatif (Cooperative
Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Johnson dalam Isjoni (2009:16) mengemukakan “cooperative learning is
the instructional use of small groups that allows students to work together to
maximize their own and each other as learning”. Pembelajaran kooperatif adalah
pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar
anggota lainnya dalam kelompok itu.
Elin Rosalin (2008:111) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama
saling membantu menyelesaikan persoalan atau inkuiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) mengandung pengertian sebagai
suatu sikap atau perilaku bersama dalam pembelajaran atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan belajar dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama
dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok.
Menurut Lundgren dalam Isjoni (2009:46) keterampilan-keterampilan
kooperatif antara lain :
Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi: 1) menggunakan
kesepakatan; 2) menghargai kontribusi; 3) mengambil giliran dan berbagi
tugas; 4) berada dalam kelompok; 5) berada dalam tugas; 6) mendorong
partisipasi; 7) mengundang orang lain untuk berbicara; 8) menyelesaikan
tugas pada waktunya; dan 9) menghormati perbedaan individu.
Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi: 1) menunjukkan
penghargaan dan simpati; 2) mengungkapkan ketidaksetujuan dengan
cara yang dapat diterima; 3) mendengarkan dengan aktif; 4) bertanya; 5)
membuat ringkasan; 6) menafsirkan; 7) mengatur dan mengorganisir; 8)
menerima, tanggung jawab; 9) mengurangi ketegangan.
Keterampilan kooperatif tingkat mahir meliputi: 1) mengelaborasi; 2)
memeriksa dengan cermat; 3) menanyakan kebenaran; 4) menetapkan
tujuan; 5) berkompromi.
Jadi model pembelajaran kooperatif mempunyai 3 komponen yaitu
keterampilan yaitu keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan
tingkat mahir. Masing-masing dari keterampilan tersebut memiliki tahap-tahapan
yang digunakan dalam pengajaran model kooperatif di kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
b. Elemen-elemen Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lie dalam Sugiyanto 2008:38, elemen-elemen yang perlu
ditanamkan pada diri siswa agar model pembelajaran kooperatif lebih efektif
adalah sebagai berikut: “1) Saling ketergantungan positif, 2) Interaksi tatap muka,
3) Akuntabilitas individu, 4) Keterampilan menjalin hubungan”.
Elemen-elemen tersebut dijelaskan pada siswa agar tercipta
ketergantungan yang positif baik dari guru maupun siswa. Dalam hal ini guru
menciptakan suasana yang mendorong siswa agar saling membutuhkan satu sama
lain. Adanya interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam
kelompok sehingga mereka dapat saling bertukar pendapat. Penilaian kelompok
yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara
individual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. Sedangkan
Keterampilan yang dapat menjalin hubungan sosial meliputi: tenggang rasa, sopan
dengan teman, mengkritik ide bukan mengkritik teman, berpikir logis, mandiri,
dan tidak mendominasi teman.
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk
meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama siswa yang
berbeda latar belakangnya. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai
tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan
dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar
sekolah.
Menurut Isjoni (2009:21) tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah
“agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya
dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat
mereka secara berkelompok”.
Eggen dan Kauchak dalam Trianto 2007:42, mengemukakan bahwa
“pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk menccapai tujuan bersama”.
Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa
akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang
akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.
Model pembelajaran kooperatif sendiri dikembangkan untuk mencapai
beberapa tujuan pembelajaran yang dirangkum Ibrahim dalam Isjoni (2009:27)
adalah:
1) Hasil belajar akademik.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu.
3) Pengembangan keterampilan sosial.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam penerapan
model kooperatif adalah agar peserta didik memperoleh pengetahuan dari sesama
temannya dengan pendapat masing-masing siswa dalam kelompok.
d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi
model yang diterapkan (Sugiyanto, 2009:44) model tersebut adalah:
1) Student Team Achievement Division (STAD)
STAD adalah salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya
aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran. Menurut Sugiyanto (2008:42)
STAD merupakan metode yang paling sederhana dan paling langsung dari
pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini digunakan untuk mengajarkan
materi informasi akademik baru kepada siswa baik melalui penyajian verbal
maupun tertulis.
Pada proses pembelajarannya, model kooperatif tipe STAD melalui lima
langkah yaitu: a) penyajian materi b) kegiatan kelompok c) tes individual d)
perhitungan skor perkembangan individu e) pemberian penghargaan kelompok
(Slavin dalam Isjoni, 2009: 51).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2) Jigsaw
Jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang memungkinkan guru
memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa dalam
mengaktifkan skemata agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap siswa yang
memungkinkan siswa mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman,
membaca maupunketerampilan kelompok untuk belajar bersama.
3) Group Investigation (GI)
Pada model ini siswa dibagi dalam kelompok yang dibentuk berdasarkan
pada perkawanan atau berdasarkan keterkaitan sebuah materi. Metode GI
menuntut siswa untuk dapat memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun keterampilan proses memiliki kelompok (group process
skills).
Pelaksanaan pembelajarannya yakni: siswa memilih subtopik yang akan
dipelajari dan topik biasanya ditentukan oleh guru, selanjutnya siswa dan guru
merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar dan materi yang dipilih. Kemudian
siswa belajar dengan berbagai sumber, setelah pembelajaran selesai siswa
menganalisis, menyimpulkan, dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan
hasil belajar mereka di depan kelas.
4) Metode Struktural
Meskipun memiliki kesamaan dengan metode lainnya, metode struktural
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola-pola interaksi siswa. Struktur-struktur Kagan ini menghendaki agar siswa
bekerja sama saling bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara
kooperatif. Beberapa teknik dari metode struktural antara lain : mencari
pasangan, bertukar pasangan, berkirim soal.
e. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Model
Pembelajaran Konvensional.
Dalam pembelajaran konvensional atau pembelajaran tradisional juga
dikenal belajar kelompok (Sugiyanto, 2009:42). Namun ada beberapa perbedaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar
konvensional/tradisional, yaitu:
Tabel1
Perbedaan Kelompok Belajar Model Pembelajaran Kooperatif dan Kelompok
Belajar Model Pembelajaran Konvensional.
Kelompok belajar model
pembelajaran kooperatif
Kelompok belajar model
pembelajaran konvensional
1. Adanya saling ketergantungan
positif, saling membantu, dan
saling memberikan motivasi
Guru sering membiarkan adanya siswa
yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok
2. Adanya akuntabilitas individual
yang mengukur penguasaan materi
pelajaran tiap anggota kelompok
Akuntabilitas individual sering
diabaikan sehingga tugas-tugas sering
diborong oleh salah seorang anggota
kelompok sedangkan yang lain hanya
pasif saja
3. Kelompok belajar heterogen, baik
dalam kemampuan akademis, jenis
kelamin, ras, etnik dan sebagainya
Kelompok belajar biasanya heterogen
4. Pimpinan kelompok dipilih secara
demokratis atau bergilir agar setiap
anggota kelompok mendapat
pengalaman
Pimpinan kelompok sering ditentukan
oleh guru atau kelompok dibiarkan
untuk memilih pemimpinnya dengan
cara masing-masing
5. Keterampilan sosial yang
diperlukan dalam kerja gotong
royong seperti kepemimpinan,
berkomunikasi, dan mengelola
konflik secara langsung
Keterampilan sosial sering tidak
diajarkan secara langsung
6. Pada saat belajar kooperatif
berlangsung, guru terus melakukan
pemantauan melalui observasi dan
melakukan intervensi jika terjadi
masalah dalam kerja sama
kelompok
Pemantauan melalui observasi dan
intervensi sering dilakukan guru pada
saat belajar kelompok sedang
berlangsung
7. Penekanan tidak hanya pada
penyelesaian tugas tetapi juga
hubungan interpersonal
Penekanan sering hanya pada
terselesainya tugas
f. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Metode pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)
secara harfiah dapat diartikan sebagai Pembagian Pencapaian Tim Siswa. STAD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
adalah salah satu metode dari pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh
Slavin. Metode pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang
berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator belajar dan betugas menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi
peserta didik, sedangkan peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya dalam
memecahkan masalah.
Slavin (1995:71) “STAD is one of the simplest of all cooperative learning
methods, and is a good model to begin with for teachers who are new to the
cooperative approach”. Menurut Slavin STAD adalah metode pembelajaran yang
sederhana, model pendekatan ini juga sangat bagus digunakan untuk guru yang
masih baru/ pemula.
Cucu Suhana (2009:44) berpendapat bahwa “STAD ( Student Teams
Achievement Divisions ) merupakan model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok kecil”.
Pengertian STAD yang lain adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif dengan sintaks : pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang),
diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif, sajian-presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individu dan buat skor
perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan
berikan reward. (Elin Rosalin, 2008:118)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa STAD adalah
model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaboratif untuk
mencapai tujuan bersama.
g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Sugiyanto (2009:44) menyatakan bahwa, “para guru menggunakan
metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa”.
Dalam metode STAD terdapat beberapa langkah yaitu :
1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau
tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim
memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik,
maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) Tiap anggota tim menggunakan lemmbar kerja akademik dan
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya
jawab atau diskusi antar sesama anggota tim.
3) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu sekali
guru mengevaluasi untuk menguasai penguasaan mereka terhadap
bahan akademik yang telah dipelajari.
4) Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap
bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang merai
prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.
Kadang-kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan
jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu.
(Sugiyanto, 2009:44-45)
Slavin dalam Isjoni 2009:51, pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri
dari lima tahapan utama sebagai berikut;” 1) tahap penyajian materi, 2) tahap
kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap perhitungan skor
perkembangan individu, 5) tahap pemberian penghargaan kelompok”.
Tahap penyajian materi guru memulai dengan menyampaikan indikator
yang harus dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan
dipelajari. Kemudian siswa diberikan lembar tugas yang akan diselesaikan
bersama kelompoknya pada tahap kegiatan kelompok. setelah itu diadakan tes
individu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai.
Tahap pemberian penghargaan kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan
masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan
jumlah anggota kelompok.
Menurut Ibrahim dalam Trianto 2007: 54, langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD didasarkan pada langkah-langkah kooperatif
yang terdiri atas enam langkah atau fase. Adapun Fase–fase dalam pembelajaran
kooperatif tipe STAD tersajikan dalam tabel 2 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 2
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
Menyampaikan semua tujuan pelajaran
yangingin dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan/menyampaikan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan atau
lewat bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah diajarkan/masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Pada perhitungan skor perkembangan individu dalam tim dan ketentuan
penghargaan dalam kelompok dapat dihitung dengan menggunakan tabel 3 dan
tabel 4 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 3
Ketentuan Skor Perkembangan pada Evaluasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD
No Keterangan Skor
1 lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5 poin
2 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin
3 Skor awal sampai 10 poin di atas skor dasar. 20 poin
4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar. 30 poin
5 Nilai sempurna ( tidak berdasarkan skor awal). 40 poin
(Isjoni 2010 : 53)
Tabel 4
Ketentuan Penghargaan Kelompok pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Skor rata-rata tim Penghargaan
Kelompok dengan skor rata-rata 15 poin Tim baik
Kelompok dengan skor rata-rata 20 poin Tim hebat
Kelompok dengan skor rata-rata 25 poin Tim super
(Isjoni 2010 : 54)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan antara pendapat ahli yang
satu dengan yang lain terdapat kesamaan bahwa Pembelajaran kooperatif tipe
STAD memiliki tahapan/langkah-langkah, yaitu : penyajian materi, dibentuk kerja
kelompok, diadakan tes individu, penghitungan skor kelompok, dan pemberian
penghargaan kelompok.
Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik bagi
siswa, seperti halnya model pembelajaran koopertaif tipe STAD dapat
memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan
materi bangun datar sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Selain
itu, pemilihan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam
pembelajaran bangun datar karena STAD merupakan salah satu metode dalam
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Sehingga metode ini cocok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
digunakan oleh guru yang baru pertama kali akan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.
h. Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Setiap metode pembelajaran tidak ada yang sempurna. Masing- masing
memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan dari metode STAD
antara lain : 1) Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi
pelajaran; 2) Siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi
yang dipelajari; 3) Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya
kerja sama semua unsur yang ada dalam kelas; 4) Siswa dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas.
Beberapa kelemahan dari metode STAD adalah; 1) Apabila ada siswa
yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka siswa tersebut kurang bisa
bekerjasama dalam memahami materi; 2) Ada siswa yang kurang memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya dalam kelompok belajar; 3) Apabila ada anggota kelompok
malas, maka usaha kelompok dalam memahami materi maupun untuk
memperoleh penghargaan kelompok tidak berjalan sebagai mana mestinya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Nita Praniyati 2009/2010 dalam skripsi yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pecahan Pada Siswa
Kelas V SDN 01 Macanan Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil dari penelitian
ini adalah Prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I menunjukkan
angka sebesar 63,33% (19 siswa dari jumlah 30 siswa tuntas dalam
belajarnya) dan pada siklus II prosentase ketuntasan sebesar 80% (24 siswa
dari jumlah 30 siswa tuntas dalam belajarnya. Dengan demikian terdapat
peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
2. Penelitian Joko Nugroho 2009/ 2010 dalam skripsi yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Metode STAD Kelas IV SDN 3 Sangub Kecamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian ini
adalah pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan
kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Hal ini terbukti pada hasil
kuis siklus I 73,33% siswa mencapai nilai KKM (65), sedangkan siklus II
ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 86,67%.
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal, penguasaan bangun datar siswa rendah pada
pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan cara
mengajar yang konvensional dan apabila menggunakan metode diskusi, guru
masih menerapkan diskusi kelompok konvensional-tradisional pada saat
pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar. Pemilihan metode yang
tepat dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada pembelajaran
matematika.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penguasaan bangun datar
pada pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD sendiri merupakan
pembelajaran yang memandang keberhasilan individu diorientasikan dalam
keberhasilan kelompok. Dalam hal ini, siswa bekerja sama dalam mencapai
tujuan, dan siswa berusaha keras membantu dan mendorong pada teman-
temannya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar. Siswa bekerja sama dalam
belajar dan bertanggung jawab atas pembelajaran yang dilakukan dalam
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model ini menekankan pada tujuan dan
keberhasilan kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok
mempelajari apa yang diajarkan.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan siswa
akan tertarik sehingga dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada
pembelajaran matematika khususnya dalam sifat-sifat bangun datar.
Dari pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam
penelitian ini sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gambar Bagan 1. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berpikir di
atas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan penguasaan bangun datar
pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011.
Kondisi Awal
Belum diterapkan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
Penguasaan konsep
bangun datar
rendah.
Tindakan
Penerapan model
pembelajaran
kooperatif tipe
STAD. Kelebihan
tipe ini antara lain :
membantu siswa
mempelajari isi
materi, Siswa yang
lambat berfikir
dapat dibantu .
Siklus I
Siklus II
Penguasaan
konsep
bangun
datar
dengan
menerapkan
model
pembelajara
n kooperatif
tipe STAD
meningkat.
Kondisi Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Ngreco 05 terletak di Dusun gabeng, Desa
Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian dilakukan pada tahun
pelajaran 2010/2011. Alasan memilih lokasi di SD Negeri Ngreco 05 sebagai
berikut :
a. Ingin meningkatkan penguasaan bangun datar kelas V pada mata pelajaran
Matematika pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
b. SDN Ngreco 05 yang di gunakan untuk penelitian lokasinya mudah dijangkau
dan jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti ± 700 m.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran
2010/2011 dimulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei 2011. Sebelum
diadakan penelitian perlu ada persiapan antara lain pembuatan proposal dan
perijinan, hal ini dilaksanakan pada bulan Pebruari hingga awal bulan Maret.
Untuk pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan pada minggu kedua dan
ketiga bulan Maret, tepatnya tanggal 11 Maret 2011 dan 15 Maret 2011.
Sedangkan untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu ketiga
dan keempat bulan Maret, tepatnya tanggal 18 Maret 2011 dan 22 Maret 2011.
Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 5
Jadwal Penelitian
No
Kegia
tan
Bulan
Pebruari
2011
Maret 2011 April 2011 Mei 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
a. Pembu
atan
proposal
b. Pembu
atan
instrumen
c. Perizin
an
2. Pelaksanaan
a. Siklus I
b. Siklus
II
3. Penyusunan
Laporan/revisi
Pelaporan
4. Ujian Skripsi
5. Penggandaan,
penjilidan dan
pengiriman
laporan
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas V SDN Ngreco 05
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo Tahun ajaran 2010 / 2011 berjumlah 16
anak, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 perempuan, dan guru kelas V.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Penguasaan bangun datar yang harus dikuasai siswa meliputi sifat-sifat bangun
datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah
ketupat, layang-layang dan elips.
C. Sumber Data
Jenis data yang digunakan ada tiga yaitu data yang berhubungan dengan
proses, dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar
menilai keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Data yang berhubungan
dengan proses berupa data tentang peningkatan penguasaan bangun datar pada
mata pelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sumber
data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu : sumber data primer dan
sekunder.
Menurut St.Y Slamet dan Suwarto (2007 : 38) “sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.
Dalam penelitian ini sumber data primer yang dapat dimanfaatkan antara
lain :
1. Informasi data dari nara sumber yang terdiri siswa kelas V serta wali kelas V
SD Negeri Ngreco 05.
2. Data nilai akademik mata pelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun
datar kelas V SD Negeri Ngreco 05.
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran matematika kelas V SD Negeri
Ngreco 05.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitian diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan
obyektif. Penetapan metode pengumpulan data di samping berdasarkan tujuan
penelitian yang akan dicapai juga berdasarkan kebutuhan sumber data. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
kebiasaan , dan sebagainya (St.Y. Slamet dan Suwarto. 2007 : 44). Observasi
yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi langsung dan partisipasi
agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi langsung terhadap obyek yang
diteliti, sedangkan observasi partisipatif yaitu pengamatan yang dilakukan dengan
cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti.
Observasi dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo untuk mengetahui situasi dan perkembangan dalam proses
belajar mengajar mata pelajaran matematika dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Dalam penelitian
ini yang dijadikan data observasi adalah keaktifan siswa selama pembelajaran
dan kegiatan guru saat melaksanakan pembelajaran.
2. Wawancara
Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah
berupa manusia yang dalam posisi sebagai nara sumber (informan). Untuk
mengumpulkan informasi dari sumber data itu maka diperlukan teknik
wawancara. Teknik penelitian ini adalah cara mengumpulkan data yang
mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau
tatap muka dengan sumber data, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam
situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut.
Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umunya dilakukan secara
tidak terstruktur atau sering disebut teknik wawancara mendalam (St.Y. Slamet
dan Suwarto. 2007 : 49). Dalam wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan
yang bersifat “open-ended” dan mengarah pada kedalaman informasi.Dalam
penelitian ini data yang diambil adalah wawancara terhadap siswa untuk
mengetahui keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, serta wawancara
guru untuk mengetahui keadaan kelas dan pembelajaran sebelum dan sesudah
tindakan. Untuk mendukung penggunaan teknik pengumpulan data maka
diperlukan alat pengumpulan data. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini antara lain adalah lembar observasi, lembar kerja siswa,
lembar evaluasi / kuis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data
tertulis, yaitu hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua
dokumen dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang
dokumen tersebut.
St.Y. Slamet dan Suwarto (2007 : 52) menyatakan bahwa dokumen
sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan
untuk meramalkan. Dokumen dapat berupa bahan tulis atau film. Dalam
penelitian ini yang diambil sebagai data dokumentasi adalah hasil evaluasi atau
kuis dan foto kegiatan saat penelitian ini berlangsung.
E. Validitas Data
Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah
semua data yang dikumpulkan hendaknya dapat mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur atau diteliti. Data yang telah berhasil digali , dikumpulkan dan
dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kebenarannya. Untuk
menjamin dan menguji kesahihan data yang digunakan, maka validitas data dalam
penelitian ini menggunakan teknik validitas isi dan trianggulasi data.
1. Validitas isi, sebuah tes dikatakan memiliki isi apabila di dalam nya
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi dan isi pelajaran
yang diberikan guru. Pada penelitian ini data yang diukur menggunakan
validitas isi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan
penguasaan bangun datar siswa dengan materi yang diajarkan di kelas V,
maka pada penyusunan dilakukan dengan cara merinci kurikulum atau materi
pelajaran. Oleh karena itu materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum
maka validitas isi ini sering disebut validitas kurikuler.
2. Trianggulasi Data ( sumber ) dengan cara mengumpulkan data sejenis dari
sumber berbeda. Dengan teknik ini di harapkan dapat memberikan informasi
yang lebih tepat sesuai keadaan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
F. Analisis Data
Agar hasil penelitian terwujud sesuai dengan tujuan, maka dalam
menganalisis data peneliti menggunakan model interaktif Milles dan Hubberman.
Kegiatan pokok analisis model ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/ verifikasi. Adapun rincian model ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selajutnya direduksi.
Reduksi yaitu proses proses pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Penyajian Data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam
penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya
gambar, grafik, chart nerwork, diagram, matrik, dan sebagainya.
3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian
selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan
kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh
sehingga kesimpulan-kesimpulan juga dapat diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil
dari laporan penelitian. Sedang kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di
lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya merupakan
validitasnya (Milles dan Huberman, 1992: 16-20).
Bagan yang menjelaskan tentang teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar bagan 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar 2. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif
(Milles dan Huberman, 1992:20)
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam
menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi indikator kinerja adalah: apabila 80% dari jumlah siswa kelas V
mencapai nilai KKM, sedangkan nilai KKM untuk mata pelajaran matematika
adalah 64,00.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap
mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Prosedur
penelitian mecakup tahap-tahap: (1) pengembangan fokus masalah penelitian, (2)
perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) analisis dan
refleksi, (6) perencanaan tindak lanjut.
1. Pengembangan Fokus Masalah Penelitian
Untuk mengembangkan fokus masalah, dilakukan pembelajaran yang
aktual di kelas dengan menggunakan perencanaan yang disusun oleh guru
pelaksana maupun secara kolaborasi. Dari sini, peneliti dapat memperoleh data
tentang kondisi awal siswa. Data-data yang lain juga dapat dikembangkan baik
Pengumpulan
data
Reduksi data
Penyajian
data
Kesimpulan-kesimpulan:
Penarikan/Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
berasal dari guru, siswa, bahan ajar, interaksi pembelajaran, hasil belajar, media
dan sebagainya.
2. Perencanaan Tindakan
Perencanaan-perencanaan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan
perbaikan adalah: (1) Menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario
pembelajaran berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, bentuk-bentuk
yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah
direncanakan; (2) Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan; (3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai
proses dari hasil tindakan perbaikan.
3. Pelaksanaan Tindakan
Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan
dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan, tindakan perbaikan tersebut
disertai dengan observasi.
4. Observasi
Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan
kegiatan yang terjadi selama tindakan dengan menggunakan blangko pengamatan/
lembar observasi.
5. Analisis dan Refleksi
Pada tahap analisis data yang dilakukan adalah menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrasikan, mengorganisasikan data
secara sistematik dan rasional. Hasil analisis kemudian direfleksi, yakni dikaji apa
yang telah dan/atau tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh
tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut
dalam rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas, apakah penelitian ini
akan dilanjutkan atau di hentikan.
6. Perencanaan tindak Lanjut
Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu
siklus, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan
perbaikan pada siklus II dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi
dari observasi pada siklus I. Dengan prosedur yang sama, penelitian tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila masalah yang diteliti belum
tuntas pada siklus II.
Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat
dijelaskan pada gambar bagan 3 di bawah ini :
Siklus I
Siklus II
Gambar bagan 3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana
tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk
melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Juga menyiapkan alat dan media pembelajaran
serta Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses
pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka
mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh adalah belajar
kelompok dengan metode STAD untuk menyelesaikan beberapa soal yang
berhubungan dengan bangun datar.
Masalah
Rencana I
Tindakan I
Refleksi I
Observasi I
Rencana II
Refleksi II
Tindakan II
Observasi II
Masalah terselesaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
c. Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan
hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan
belajar anak didiknya dalam mengerjakan soal tugas kelompok maupun kuis
secara individu.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data
kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk menilai
hasil atau dampak pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan pada akhir
silklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah 80% peserta didik dapat mencapai KKM
(64) dalam pengerjaan soal yang berhubungan dengan bangun datar. Apabila dari
hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan
tindakan lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Rencana Tindakan
Dalam rencana tindakan ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Juga menyiapkan alat dan media pembelajaran serta
Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses
pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah mengadakan
belajar kelompok dengan metode STAD dalam menyelesaikan soal yang
berhubungan dengan bangun datar.
c. Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan
hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II. Guru mencatat
kegiatan belajar anak didiknya dalam mengerjakan soal tugas kelompok maupun
kuis secara individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data
kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Sasaran pada siklus II adalah adanya
peningkatan hasil evaluasi terhadap KKM (64) yang telah ditentukan dalam
penguasaan bangun datar. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini menunjukkan
bahwa sasaran telah tercapai maka penelitian dihentikan, namun bila sasaran pada
siklus ini belum tercapai, maka perlu diadakan siklus berikutnya sampai
penguasaan bangun datar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05
Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011 meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Dalam Deskripsi Lokasi Penelitian akan dibahas tentang Tinjauan
Historis, Letak Geografis, Keadaan Personil, dan Keadaan Siswa Sekolah Dasar
Negeri Ngreco 05.
a. Tinjauan Historis SD Negeri Ngreco 05
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Ngreco 05 berdiri pada tahun
1983. Ketika berdiri memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101031101043.
Saat ini SD Negeri Ngreco 05 merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus VI
Mars yang berada di wilayah kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.
b. Letak Geografis SD Negeri Ngreco 05
Secara geografis Sekolah Negeri Ngreco 05 berada di wilayah
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, tepatnya terletak di dusun Gabeng desa
Ngreco. Letak Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 berada di tengah pemukiman
penduduk. Di sebelah utara berdekatan dengan SDN Ngreco 01. Sebelah barat dan
selatan berbatasan dengan rumah penduduk, sedangkan di sebelah timur
sekolahan berbatasan dengan perkebunan warga sekitar.
Desa Ngreco tempat lokasi SD Negeri Ngreco 05 berbatasan dengan desa
yang lain. Sebelah timur berbatasan dengan desa Nglengkong Kecamatan Weru,
sebelah selatan berbatasan dengan desa Ngadisari Kecamatan Weru. Jarak
Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 dengan Kantor UPT Diknas Kecamatan Weru
adalah ± 800 m. Letaknya berada di pinggir jalan raya sehingga terjangkau
dengan kendaraan umum. Untuk wilayah kecamatan Weru, Sekolah Dasar Negeri
Ngreco 05 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang berada di wilayah
pemukinan penduduk. Sehingga jarak rumah siswa dengan sekolahan tidak begitu
jauh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c. Keadaan Personil SD Negeri Ngreco 05
Tahun pelajaran 2010/2011 Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 dipimpin
oleh seorang kepala sekolah, lima belas guru dan seorang penjaga sekolah. Lima
belas guru tersebut terdiri dari tujuh guru tetap atau guru PNS ( lima guru kelas,
seorang guru agama Islam dan seorang guru Olah Raga) dan tujuh orang guru WB
(Wiyata Bakti).
Untuk kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya
mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru,
Kabupaten Sukoharjo, maka segenap komponen pengelola sekolah, baik kepala
sekolah, komite sekolah, guru maupun karyawan senantiasa melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang tertuang dalam
program kerja yang telah direncanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
Mekanisme kerja segenap komponen pengelola Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05
tersebut berada dibawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.
d. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05
Pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah keseluruhan siswa SD Negeri
Ngreco 05, Kecamatan Weru adalah delapan puluh delapan siswa. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut : kelas I sebanyak lima belas siswa, kelas II
sebanyak dua belas siswa, kelas III sebanyak tujuh belas siswa, kelas IV sebanyak
sepuluh siswa. Siswa SD Negeri Ngreco 05 yang berjumlah delapan puluh
delapan siswa semuanya memeluk agama Islam. Latar belakang pekerjaan orang
tua siswa sebagian besar adalah petani, karena sebagian besar daerah desa Ngreco
adalah lahan pertanian dan perkebunan. Letak SD Negeri Ngreco 05 yang jauh
dari daerah perkotaan tidak menjadikan siswa tertinggal dibandingkan dengan
siswa dari SD dekat perkotaan, terutama dalam bidang teknologi.
2. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Deskripsi Permasalahan Penelitian membahas tentang deskripsi kondisi
awal, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II dan hasil penelitian.
a. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan survey dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
ada di lapangan. Proses ini dilakukan melalui observasi dan tes awal pelajaran
matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar di kelas V SD Negeri Ngreco
05 Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, dengan hasil awal antara lain: guru
lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran,
kegiatan pembelajaran kurang aktif, guru tidak menyiapkan media yang bervarisi
dalam menjelaskan materi pelajaran.
Permasalahan yang ditemui pada diri siswa yaitu: siswa kurang
termotivasi untuk mengikuti pelajaran, siswa kurang memperhatikan penjelasan
dan tugas dari guru, siswa masih banyak yang takut untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru. Dari hasil evaluasi awal sebelum diterapkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar
menunjukan penguasaan siswa masih rendah. Hal ini terbukti dari enam belas
siswa hanya 25% atau empat siswa yang mendapatkan nilai diatas batas KKM
(64), sedangkan sisanya ada 75% atau ada dua belas siswa yang nilainya di bawah
KKM.
Fakta hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa
mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan
siswa dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar masih kurang, maka perlu
ditingkatkan.
1) Nilai kognitif siswa
Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada tes awal/pra siklus dapat
dibuat tabel frekuensi seperti tabel 6 berikut:
Tabel 6
Frekuensi nilai awal siswa
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 31-40 5 31,25%
2. 41-50 4 25%
3. 51-60 3 18,75%
4. 61-70 4 25%
JUMLAH 16 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berdasarkan tabel 5 tentang frekuensi nilai awal siswa dalam penguasaan
sifat-sifat bangun datar (data terlampir) dapat digambarkan grafik pada gambar 4
di bawah ini:
Gambar 4. Grafik Nilai Awal Siswa Sebelum Tindakan
Berdasarkan data hasil tes awal pada lampiran dapat disimpulkan hasil
tes awal seperti pada tabel 7 berikut :
Tabel 7
Hasil Tes Pra Siklus
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 40
Nilai tertinggi 65
Rata-rata nilai 52,18
Siswa belajar tuntas 25%
Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa, diperoleh nilai rata-rata
kemampuan awal siswa kelas V dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
sifat-sifat bangun datar matematika yaitu 52,18. Dari hasil rata-rata nilai siswa
tersebut ternyata masih di bawah nilai rata-rata yang diinginkan dari pihak guru,
sekolah dan peneliti yaitu 64. Besarnya prosentase siswa tuntas belajar yaitu 25%,
atau sejumlah empat siswa. Sedangkan ketuntasan siswa diharapkan mencapai
0
1
2
3
4
5
6
35,5 45,5 55,5 65,5
FR
EK
UE
NS
I
NILAI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
lebih dari 80%. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka penelitian ini dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar
matematika.
2) Nilai afektif siswa
Dari hasil observasi diperoleh data afektif siswa :
a) Siswa kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
b) Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok.
c) Siswa kurang dalam menghargai teman dalam kegiatan diskusi.
d) Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman.
e) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai afektif siswa pada pra tindakan
yaitu 50.
3) Nilai psikomotorik siswa
Dari hasil observasi diperoleh data awal psikomotorik siswa :
a) Siswa kurang terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan
pembelajaran.
b) Siswa kurang terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan
diskusi.
c) Sebagian siswa melakukan diskusi dengan benar.
d) Sebagian siswa mencatat hasil diskusi dengan benar.
e) Masih banyak siswa belum dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar
sesuai dengan materi.
Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai psikomotorik siswa pada pra
tindakan yaitu 50,80.
Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat disimpulkan sementara bahwa
penguasaan materi sifat-sifat bangun datar siswa kelas V SDN Ngreco 05 masih
kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai siswa yang sejumlah 75 % siswa
masih dibawah KKM yang telah ditetapkan. Dan juga dari hasil observasi afektif
dan psikomotorik siswa masih sangat kurang aktif dan terampil dalam kegiatan
pembelajaran. Dari hasil tersebut memberikan indikasi bahwa siswa masih belum
begitu paham pada beberapa indikator belajar materi sifat-sifat bangun datar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Untuk mengupayakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan
maka peneliti dan guru kelas V mengadakan kerjasama untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas. Pada pelaksanaannya peneliti bertindak sebagai
pengajar dan guru kelas V sebagai observer.
b. Deskripsi Siklus I
Deskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan,
data tindakan, data observasi dan data refleksi.
1) Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan
pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam
tahap perencanaan antara lain adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian didiskusikan dengan
guru kelas V. Selain itu perlu disiapkan media, membuat lembar observasi afektif,
psikomotorik siswa serta lembar observasi guru, dan bahan diskusi yang akan
digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar.
Pelaksanaan tindakan siklus I disepakati untuk dilaksanakan menjadi dua
kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit
yaitu pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 15 Maret
2011. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas
V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi bangun
datar terutama dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator :
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang.
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi
panjang, dan jajar genjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah
ketupat.
2) Pelaksanaan Tindakan
Dalam siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
membahas tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar
genjang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua
membahas tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a) Pertemuan Pertama
Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan
awal, inti dan penutup. Kegiatan awal di sini adalah sebelum pelajaran dimulai
guru memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran
kemudian apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah siswa diajak menyanyikan
lagu bangun datar yang diciptakan oleh guru (peneliti). Setelah bernyanyi
bersama-sama guru memberikan pertanyaan tentang macam-macam bangun datar.
Siswa memberikan contoh benda bangun datar yang ada di dalam kelas.
Sedangkan kegiatan intinya adalah menjelaskan materi mengenai sifat-
sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Materi ditayangkan
dengan LCD untuk memudahkan dan agar siswa menjadi lebih tertarik. Siswa
melakukan demonstrasi dengan membuat bangun datar persegi, persegi panjang
dan jajar genjang menggunakan kertas lipat berwarna yang disediakan oleh guru.
Kemudian siswa mencari informasi tentang bangun datar dengan cara mengukur
panjang sisi-sisinya dan mengukur besar sudutnya. Setelah penyampaian materi
cukup, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok
anggotanya 4 orang. Kelompok dibuat secara heterogen, jadi setiap kelompok
beranggotakan siswa perempuan dan laki-laki. Masing-masing kelompok
membuat nama untuk kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama. Mereka
berkolaborasi untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru tentang sifat-sifat
bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Guru membimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
jalannya diskusi. Setelah selesai perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik bersama guru
membuat kesimpulan hasil diskusi yang telah dibahas. Guru memberikan umpan
balik atau pemantapan terhadap materi yang telah dipelajari, dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Kegiatan penutup adalah guru memberikan pesan/motivasi kepada siswa
untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan tugas
rumah kepada siswa untuk belajar tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan
belah ketupat yang akan dibahas hari berikutnya.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua seperti yang telah direncanakan, materi matematika
yang akan dibahas adalah sifat-sifat segitiga dan belah ketupat. Kegiatan awal
guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari
dengan melakukan tanya jawab.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru
menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar. Siswa mencari informasi yang luas
dengan melakukan pengukuran terhadap bangun datar segitiga dan belah ketupat.
Setelah itu siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah
disepakati/kelompok yang sama seperti pada pertemuan pertama. Masing-masing
kelompok menyelesaikan LKPD yang diberikan oleh guru. Guru membimbing
jalannya diskusi. Kelompok membuat kesimpulan tentang sifat-sifat bangun datar
segitiga dan belah ketupat. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas oleh
perwakilan masing-masing kelompok. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan hasil diskusi. Guru memberikan umpan balik/pemantapan materi yang
telah dipelajari.
Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tes/soal individu yang harus
dikerjakan oleh masing-masing siswa. Guru menilai hasil tes individu lalu
menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra
siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing
skor perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota
kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian
dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super.
Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran.
3) Observasi
Dalam tahap observasi peneliti secara kolaboratif melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division). Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan
psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran matematika dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta mengamati
keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
(1) Hasil Observasi Kegiatan Guru
Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan diperoleh
hasil observasi sebagai berikut :
(a) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. Menyiapkan
ruang, alat dan media pembelajaran.
(b) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
(c) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran.
(d) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan.
(e) Guru telah menguasai kelas dengan baik.
(f) Guru masih kurang dalam melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan
waktu yang telah dialokasikan.
(g) Guru masih kurang dalam menghasilkan pesan yang menarik.
(h) Guru masih kurang dalam menggunakan media secara efektif dan efisien.
(i) Guru telah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
(j) Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
(k) Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
(l) Guru masih kurang dalam memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber
belajar.
(m) Guru belum menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.
(n) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa,
menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal.
(o) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan belum
optimal dalam melaksanakan tindak lanjut.
Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut
didapat rata-rata nilai yaitu 82,5.
(2) Hasil Observasi Kegiatan Siswa
(a) Observasi afektif siswa
Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar afektif siswa
sebagai berikut:
1. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
2. Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok.
3. Siswa cukup menghargai teman dalam kegiatan diskusi.
4. Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman.
5. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus I di dapat rata-rata
nilai afektif siswa yaitu 70.
(b) Obsevasi psikomotorik siswa
Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar
psikomotorik siswa sebagai berikut :
1. Siswa cukup terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Siswa cukup terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan
diskusi.
3. Sebagian siswa telah melakukan diskusi dengan benar.
4. Sebagian siswa telah mencatat hasil diskusi dengan benar.
5. Sebagian besar siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar
sesuai dengan materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus I didapat
rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 68,51.
4) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan melalui observasi
dikumpulkan untuk dianalisis.
a) Pertemuan pertama
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus
pertama pertemuan pertama, penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun
datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang dalam diskusi kelompok mulai
meningkat, sehingga nilai diskusi kelompok pada pertemuan pertama
menunjukkan nilai latihan diskusi kelompok yang cukup bagus. Nilai latihan
diskusi kelompok ini dijadikan indikator dalam latihan individu pada pertemuan
kedua. Berdasarkan data nilai yang diperoleh dalam diskusi kelompok dapat
dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 8
Perolehan Nilai Diskusi Kelompok Siklus I
No Nama Kelompok Nomor absen
anggota kelompok
Nilai
Kelompok
1. MATAHARI 9,13, 15, 16 75
2. MELATI 2, 8, 10,11 75
3. ANGGREK 1, 4,7,14 80
4. MAWAR 3, 5, 6, 12 75
(1) Pertemuan kedua
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus
pertama pertemuan kedua penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar
segitiga dan belah ketupat, dapat dihitung skor kemajuan individu siswa siklus I
seperti pada tabel 9 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 9
Daftar Skor Kemajuan Individu Siswa pada Siklus I
No. Pra Siklus Siklus I Skor Kemajuan Individu
1. 50 75 25
2. 50 65 15
3. 50 70 20
4. 65 90 25
5. 65 90 25
6. 40 55 15
7. 55 80 25
8. 50 65 15
9. 40 50 10
10. 40 55 15
11. 60 75 15
12. 65 85 20
13. 40 60 20
14. 65 90 25
15. 60 80 20
16. 40 50 10
Hasil perolehan nilai kelompok dari pertemuan pertama dan kedua, maka
dapat dihitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing
perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota
kelompok. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 10
Skor Kelompok pada Siklus I
No. Nama Kelompok Skor Kelompok Penghargaan
Kelompok
1. MATAHARI 16 Tim Baik
2. MELATI 15 Tim Baik
3. ANGGREK 23 Tim Hebat
4. MAWAR 25 Tim Super
Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 5
siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus ke II untuk
materi sifat-sifat bangun datar dengan menindak lanjuti siklus I. Hasil refleksi
nilai siswa dapat dilihat pada tabel 11 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel 11
Frekuensi Nilai pada Siklus I
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 31-40 0 0%
2. 41-50 2 12,5%
3. 51-60 3 18,75%
4. 61-70 3 18,75%
5. 71-80 4 25%
6. 81-90 4 25%
JUMLAH 16 100%
Berdasarkan data hasil tes siklus I pada lampiran dapat disimpulkan hasil
tes awal seperti pada tabel 12 berikut :
Tabel 12
Hasil Tes Siklus I
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 50
Nilai tertinggi 90
Rata-rata nilai 70,93
Siswa belajar tuntas 68,75%
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, siswa kelas
V SDN Ngreco 05 sebanyak 16 siswa, 11 siswa atau 68,75% memperoleh nilai di atas
batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 5 siswa atau 31,25 % memperoleh nilai di
bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 50 dan nilai
tertinggi adalah 90, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 70,93. Dalam
penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan,
antara lain:
(a) Bagi Guru :
1. Guru belum optimal dalam menguasai kelas.
2. Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa.
3. Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik.
4. Guru masih kurang dalam menghasilkan pesan yang menarik dalam
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
5. Guru belum menggunakan media secara efektif dan efisien.
6. Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
7. Guru masih kurang optimal dalam memfasilitasi terjadinya interaksi antara
guru dan sumber belajar.
8. Guru belum optimal melibatkan siswa dalam menyusun rangkuman pelajaran.
(b) Bagi Siswa :
1. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
2. Siswa masih kurang menghargai teman dalam diskusi kelompok.
3. Siswa masih kurang dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan benar dan
sesuai dengan materi.
4. Belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara optimal.
c. Deskripsi Siklus II
Deskripsi data tindakan siklus II terdiri dari paparan data perencanaan,
data tindakan, data observasi dan data refleksi.
1) Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan
pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam
tahap perencanaan antara lain adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian didiskusikan dengan
guru kelas V. Selain itu perlu disiapkan media, membuat lembar observasi afektif,
psikomotorik siswa serta lembar observasi guru, dan bahan diskusi yang akan
digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar.
Pelaksanaan tindakan siklus II disepakati untuk dilaksanakan menjadi
dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit
yaitu pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 22 Maret
2011. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas
V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi bangun
datar terutama dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator :
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan
layang-layang.
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan
elips.
2) Pelaksanaan Tindakan
Dalam siklus II ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama membahas tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua membahas
tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Pertemuan Pertama
Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan
awal, inti dan penutup. Kegiatan awal di sini adalah sebelum pelajaran dimulai
guru memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran
kemudian apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah siswa diajak menyanyikan
lagu bangun datar yang diciptakan oleh guru (peneliti). Setelah bernyanyi
bersama-sama guru memberikan pertanyaan tentang macam-macam bangun datar
yang ada di dalam kelas yang berbentuk bangun datar lingkaran dan layang-
layang dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian guru
mennyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari oleh siswa.
Dalam kegiatan intinya adalah siswa mencari informasi yang luas
tentang bangun datar yang akan mereka pelajari. Setelah itu guru menjelaskan
materi mengenai sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Materi
ditayangkan dengan LCD untuk memudahkan dan agar siswa menjadi lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
tertarik. Kemudian siswa mencari informasi tentang bangun datar dengan cara
mengukur panjang sisi-sisinya dan mengukur besar sudutnya. Setelah
penyampaian materi cukup, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masing-
masing kelompok anggotanya 4 orang. Kelompok dibuat secara heterogen, jadi
setiap kelompok beranggotakan siswa perempuan dan laki-laki. Untuk siklus II
anggota kelompok di acak kembali agar siswa dapat bersosialisasi dengan teman
yang lain dan agar siswa tidak jenuh. Masing-masing kelompok membuat nama
untuk kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama. Mereka berkolaborasi
untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru tentang sifat-sifat bangun datar
lingkaran dan layang-layang. Guru membimbing jalannya diskusi. Setelah selesai
perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi yang telah
dibahas. Guru memberikan umpan balik atau pemantapan terhadap materi yang
telah dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Kegiatan penutup adalah guru bersama siswa membuat kesimpulan
pembelajaran dan guru juga memberikan pesan/motivasi kepada siswa untuk
mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan tugas rumah
kepada siswa untuk belajar tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips
yang akan dibahas hari berikutnya.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua seperti yang telah direncanakan, materi matematika
yang akan dibahas adalah sifat-sifat trapesium dan elips. Kegiatan awal guru
memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan
melakukan tanya jawab. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru
menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar trapeium dan elips. Siswa mencari
informasi yang luas dengan melakukan pengukuran terhadap bangun datar
trapesium dan elips. Setelah itu siswa membentuk kelompok sesuai dengan
kelompok yang telah disepakati/kelompok yang sama seperti pada pertemuan
pertama. Masing-masing kelompok menyelesaikan LKPD yang diberikan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
guru. Guru membimbing jalannya diskusi. Kelompok membuat kesimpulan
tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Hasil diskusi
dipresentasikan di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok. Peserta
didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi. Guru memberikan umpan
balik/pemantapan materi yang telah dipelajari.
Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tes/soal individu yang harus
dikerjakan oleh masing-masing siswa. Guru menilai hasil tes individu lalu
menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra
siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing
skor perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota
kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian
penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian
dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super.
Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. Guru
memberikan motivasi kepada peserta didik.
3) Observasi
Dalam tahap observasi peneliti secara kolaboratif melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division). Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan
psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran matematika dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta mengamati
keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
a) Hasil Observasi Kegiatan Guru
Dari data observasi dalam siklus II selama 2 kali pertemuan diperoleh
hasil observasi sebagai berikut :
(1) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. Menyiapkan
ruang, alat dan media pembelajaran.
(2) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
(3) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran.
(4) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan.
(5) Guru telah menguasai kelas dengan baik.
(6) Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan.
(7) Guru cukup dalam menghasilkan pesan yang menarik.
(8) Guru telah menggunakan media secara efektif dan efisien.
(9) Guru telah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
(10) Guru telah menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
(11) Guru cukup dalam merespon positif partisipasi siswa.
(12) Guru cukup dalam memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber
belajar.
(13) Guru cukup menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.
(14) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa,
menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal.
(15) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan belum
optimal dalam melaksanakan tindak lanjut.
Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut
didapat rata-rata nilai yaitu 89,1.
b) Hasil Observasi Kegiatan Siswa
(1) Observasi afektif siswa
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif
siswa sebagai berikut:
(a) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
(b) Sebagian besar siswa telah membantu teman dalam diskusi kelompok.
(c) Siswa telah menghargai teman dalam kegiatan diskusi.
(d) Siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman.
(e) Sebagian besar siswa telah mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus II di dapat rata-
rata nilai afektif siswa yaitu 83,12.
(2) Obsevasi psikomotorik siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar
psikomotorik siswa sebagai berikut :
(a) Siswa terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan pembelajaran.
(b) Siswa terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan diskusi.
(c) Siswa telah melakukan diskusi dengan benar.
(d) Siswa telah mencatat hasil diskusi dengan benar.
(e) Siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan
materi.
Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus II didapat
rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 83,72.
4) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan melalui observasi
dikumpulkan untuk dianalisis.
a) Pertemuan pertama
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus
kedua pertemuan pertama, penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar
lingkaran dan layang-layang dalam diskusi kelompok telah meningkat dari siklus
I, sehingga nilai diskusi kelompok pada pertemuan pertama menunjukkan nilai
latihan diskusi kelompok yang bagus. Nilai latihan diskusi kelompok ini dijadikan
indikator dalam latihan individu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data nilai
yang diperoleh dalam diskusi kelompok dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 13
Perolehan Nilai Diskusi Kelompok Siklus II
No Nama Kelompok Nomor absen
anggota kelompok
Nilai
Kelompok
1. JUPITER 11, 12, 14, 16 75
2. MERKURIUS 1, 2, 3, 13 90
3. PLUTO 5, 6, 8, 9 75
4. MARS 4, 7, 15, 10 80
b) Pertemuan kedua
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus
kedua pertemuan kedua penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
trapesium dan elips, dapat diketahui perbandingan nilai siswa kelas V siklus I dan
siklus II seperti pada tabel 14 berikut :
Tabel 14
Daftar Perbandingan Nilai Siswa pada Siklus I dan Siklus II
No. Siklus I Siklus II
1. 75 75
2. 65 70
3. 70 70
4. 90 90
5. 90 90
6. 55 70
7. 80 80
8. 65 75
9. 50 60
10. 55 60
11. 75 85
12. 85 85
13. 60 70
14. 90 90
15. 80 85
16. 50 60
Hasil perolehan nilai kelompok dari pertemuan pertama dan kedua, maka
dapat dihitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing
perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota
kelompok. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 15
Skor Kelompok pada Siklus II
No. Nama Kelompok Skor Kelompok Penghargaan
Kelompok
1. JUPITER 23 Tim Hebat
2. MERKURIUS 24 Tim Hebat
3. PLUTO 26 Tim Super
4. MARS 24 Tim Hebat
Dari hasil penelitian pada siklus II, hasil refleksi nilai siswa dapat dilihat
pada tabel 16 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel 16
Frekuensi Nilai pada Siklus II
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 31-40 0 0%
2. 41-50 0 0%
3. 51-60 2 12,5%
4. 61-70 5 31,25%
5. 71-80 3 18,75%
6. 81-90 6 37,5%
JUMLAH 16 100%
Berdasarkan data hasil frekuensi nilai tes siklus II pada lampiran maka
didapat data seperti pada tabel 17 berikut :
Tabel 17
Hasil Tes Siklus II
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 60
Nilai tertinggi 90
Rata-rata nilai 76,25
Siswa belajar tuntas 87,5%
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa kelas
V SDN Ngreco 05 sebanyak 16 siswa, 14 siswa atau 87,5% memperoleh nilai di atas
batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 2 siswa atau 12,5 % memperoleh nilai di
bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 60 dan nilai
tertinggi adalah 90, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 76,25. Dari tabel
tersebut telah di dapat 80 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70.
B. Pembahaan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan
bahwa pembelajaran Matematika dalam pokok bahasan sifat-sifat bangun datar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan penguasaan bangun datar siswa pada kelas V SDN Ngreco 05, baik
nilai hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
1. Perkembangan Hasil Observasi
Perkembangan hasil observasi terhadap guru, observasi afektif siswa dan
observasi psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat
dilihat pada tabel 18:
Tabel 18
Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa
Keterangan Pra Siklus SiklusI Siklus II
Observasi Terhadap Guru 70 82,5 89,1
Observasi Afektif Siswa 50 70 83,12
Observasi Psikomotorik Siswa 50,80 68,51 83,72
Dari tabel 16 perkembangan rata-rata nilai observasi guru dan siswa diatas
dapat digambarkan grafik pada gambar 5 :
Gambar 5. Grafik Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa
a. Hasil dari Observasi terhadap guru menunjukkan adanya peningkatan yaitu
rata-rata nilai dari pra siklus 70, siklus I 80 dan siklus II 89,1.
b. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra siklus hingga siklus II
menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra siklus 50, pada siklus I 70
dan pada siklus II 83,12.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rat
a-ra
ta N
ilai
Observasi
Terhadap
Guru
Observasi
Afektif Siswa
Observasi
Psikomotorik
Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
c. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra siklus hingga siklus
II menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra siklus 50,80 , pada siklus
I 68,51 dan pada siklus II 83,72.
2. Perkembangan Nilai Hasil Tes Siswa
Perkembangan nilai hasil tes siswa dari pra siklus hingga siklus II dapat
dilihat pada tabel 19 :
Tabel 19
Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan
Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Terendah 40 50 60
Nilai Tertinggi 65 90 90
Rata-rata nilai 52,18 70,93 76,25
Siswa belajar tuntas(%) 25 68,75 87,5
Dari tabel di atas maka dapat digambarkan grafik perkembangan nilai
siswa dari pra siklus hingga siklus I dan II, yaitu dilihat pada gambar 6 :
Gambar 6. Grafik Perkembangan Nilai Siswa
a. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 40; pada siklus I naik
menjadi 50; dan pada siklus II naik lagi menjadi 60.
b. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 65; pada siklus I
naik menjadi 90; dan pada siklus II 90.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai
Terendah
Nilai
Tertinggi
Rata-rata
Nilai
Siswa
Belajar
Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
c. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar
52,18; siklus I 70,93; dan pada siklus II 76,25.
d. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 64) pada tes awal 25%, tes siklus
I 68,75% setelah dilakukan refleksi terdapat 5 siswa yang tidak tuntas (nilai
ulangan dibawah 64), namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil
belajarnya bila dilihat dari prosentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II
hanya 2 siswa atau 12,5 % siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa penguasaan bangun
datar siswa kelas V meningkat, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil
tersebut telah memenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan. Pada siklus I
68,75 % siswa telah mendapat nilai ≥ 64 dan pada siklus II 87,5 % siswa telah
mendapat nilai ≥ 70. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada pembelajaran Matematika materi sifat-sifat bangun
datar dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa kelas V SDN Ngreco
05.
3. Hambatan-hambatan yang ditemui Peneliti
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD menemui beberapa hambatan yaitu :
a. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda. Dalam pelaksanaan diskusi
kelompok STAD, siswa masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan
teman dalam kelompok. Sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan
guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja sama dengan
temannya. Dan adanya siswa yang tidak menghargai pendapat dari teman
dalam kegiatan diskusi.
Guru sulit dalam mengendalikan siswa/menguasai kelas sehingga
suasana kelas nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi,
masih banyak siswa yang berbicara hal lain dengan temannya. Karena siswa
menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam
mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati dan mengawasi siswa yang
ramai serta membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam
kegiatan diskusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model kooperatif tipe STAD
pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 tahun ajaran 2010/2011, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penguasaan bangun datar siswa kelas V dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkat baik dilihat dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal/pra siklus sebesar 52,18, siklus
I 70,93; dan pada siklus II naik menjadi 76,25. Untuk siswa tuntas belajar
(nilai ketuntasan 64) pada tes awal/pra siklus 25% atau 4 siswa tuntas belajar,
tes siklus I 68,75% atau sebanyak 11 siswa dan pada tes siklus II 87,5% atau
14 siswa yang tuntas belajar. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari
pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai
afektif siswa pada pra tindakan sebesar 50, pada siklus I 70 dan pada siklus II
83,12. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan
hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai psikomotorik
siswa pada pra tindakan 50,80, pada siklus I 68,51 dan pada siklus II 83,72.
2. Peneliti menemukan hambatan-hambatan yang ditemui ketika melakukan
penelitian, yaitu: pertama, setiap siswa memiliki karakter yang berbeda.
Pelaksanaan diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, siswa masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi
dengan teman dalam kelompok, sehingga dalam hal ini membutuhkan
keterampilan guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja
sama dengan temannya. Adanya siswa yang tidak menghargai pendapat dari
teman dalam kegiatan diskusi. Kedua, guru sulit dalam mengendalikan
siswa/menguasai kelas sehingga suasana kelas nampak ramai. Siswa yang
melakukan diskusi biasanya masih banyak siswa yang berbicara hal lain
dengan temannya. Siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati
dan mengawasi siswa yang ramai serta membimbingnya dalam kegiatan
diskusi agar siswa lebih fokus dalam kegiatan diskusi.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan
pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pelaksanaan pembelajaran Matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar.
Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur
penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
11 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 15 Maret 2011. Siklus II dilaksanakan pada
hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 22 Maret 2011. Dalam
setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang.
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan
implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan penguasaan bangun datar baik
secara teoretis maupun secara praktis.
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan
bangun datar siswa pada materi pokok sifat-sifat bangun datar serta mendapatkan
respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut :
a. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan penguasaan bangun datar. Secara umum telah menunjukkan
perubahan yang signifikan baik dari kognitif siswa, afektif dan psikomotorik.
Sehingga prosentase nilai kognitif, afektif dan psikomotorik siswa meningkat.
Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat,
mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu
mendemonstrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan
menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan
kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun
menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya penguasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
bangun datar pada pelajaran matematika siswa kelas V SDN Ngreco 05
meningkat. Sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran juga semakin
mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya dalam
penguasaan kelas.
b. Penerapan pendekatan model kooperatif tipe STAD secara tepat dan optimal
sehingga penguasaan bangun datar siswa kelas V meningkat.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan penguasaan
bangun datar siswa yang akan dicapai. Berdasarkan kriteria temuan dan
pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian
ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guna dalam menghadapi
permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya
guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan penguasaan bangun
datar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini
harus diatasi semaksimal mungkin. Kendala yang dihadapi antara lain, guru akan
sulit dalam mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena
biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, siswa ada yang tidak memperhatikan
temannya ketika menyampaikan pendapat hal lain karena siswa menganggap guru
kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut.
Guru mengatasinya dengan menempatkan siswa yang sering ramai di dekat guru
dan guru harus sering mendekati siswa.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 tahun ajaran
2010/2011, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi
peserta didik SDN Ngreco 05 pada khususnya sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
1. Bagi Sekolah
Bagi Sekolah, penelitian ini sebagai bahan masukan bagi sekolah
penelitian dengan class-room action research membantu dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah. Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD khususnya pada pembelajaran metematika sehingga pembelajaran menjadi
optimal.
2. Bagi Guru
Pendidik dalam mengajar hendaknya harus melibatkan peserta didik
secara aktif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar
siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan
perilaku belajar yang baik. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dimotivasi untuk
mampu mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
siswa akan mampu mengkonstruksikan pengalamannya ke dalam konsep
pelajaran yang sedang dipelajarinya. Pendidik dalam mengajar hendaknya
berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mampu menyediakan pengalaman
belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab dalam melakukan proses
belajar.
3. Bagi Siswa
Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide
atau pemikiran pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal dan siswa dapat mengaplikasikan
hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari - hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
DAFTAR PUSTAKA
Aep Saepudin, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
Asep Jihad. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika.Yogyakarta : Multi
Presindo.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sisdiknas 20/2003.
Jakarta : Pendidikan Dasar.
Dirjen Dikti.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Jakarta : Dirjen Dikti
Erlin Rosalin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung :
PT Karsa Mandiri Persada.
Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT
Rafika Aditama.
Hardi, dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Departemen Pendidikan Nasional.
Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja
Rosadakarya.
Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta.
Joko Nugroho. 2009. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode STAD Kelas IV
SDN 3 Sangub Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2009/2010.
Lusia Tri Astuti & Sunardi, P. 2009. Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
Milles, M.B dan Huberman, M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
M. Khafid. 2002. Matematika Penekanan pada Berhitung 5. Jakarta : Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional.
Muhibbin Syah. 2009. Psikolagi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Muljono Abdurrachman & Sudjadi. 2007. Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nia Praniyati. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menghitung Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN 01 Macanan Tahun
Pelajaran 2009/2010.
Nyimas Aisyah. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Dirjen
Dikti.
Siti Kamsiyati, dkk. 2009. Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative t Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa
Media.
Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori,Riset dan Praktik. Jakarta:Nusa Media.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.
Soenarjo, R. J. 2008. Matematika 5 untuk SD/ MI kelas V. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
St.Y. Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia
Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13. Universitas Negeri Sebelas Maret.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
Winataputra, Udin S, dkk. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
SILABUS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (lima) / 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bagun datar.
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan Media
Pembelajaran
sifat-sifat
bangun
datar
a. Pertemuan 1 & 2
siklus I
Melakukan
diskusi tentang sifat-
sifat bangun datar
persegi, persegi
panjang, jajar
genjang, segitiga
dan belah ketupat.
a. Kognitif
1) Produk:
a) Menjelaskan sifat-
sifat bangun datar
persegi, persegi
panjang dan jajar
genjang.
b) Menjelaskan sifat-
sifat bangun datar
segitiga dan belah
ketupat.
c) Menyebutkan sifat-
sifat bangun datar
lingkaran dan layang-
layang.
d) Menyebutkan sifat-
a. P
rosedur:
Tes proses dan
Tes akhir
b. J
enis:
Tes tertulis
c. Bentuk:
Subyektif/
uraian
d. Alat:
Soal, kunci
jawaban, kriteria
4x
pertemuan
(8 JP @
35 menit)
a. Sumber:
1) Aep Saepudin,
dkk. 2009
Gemar Belajar
Matematika 5.
Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal
152-158.
2) Hardi, dkk.
2009 Pandai
Berhitung
Matematika 5.
Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal
170-185.
3) Lusia Tri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan Media
Pembelajaran
b. Pertemuan 3 & 4
siklus II
Melakukan
diskusi tentang
penderitaan rakyat
di bawah penjajahan
Jepang dan bentuk-
bentuk perlawanan
terhadap penjajahan
Jepang
sifat bangun datar
trapesium dan elips.
2) Proses:
a) Mengumpulkan
informasi tentang
sifat-sifat bangun
datar persegi, persegi
panjang dan jajar
genjang.
b) Mengumpulkan
informasi tentang
sifat-sifat bangun
datar segitiga dan
belah ketupat.
c) Mengumpulkan
informasi tentang
sifat-sifat bangun
datar lingkaran dan
layang-layang.
d) Mengumpulkan
informasi tentang
sifat-sifat bangun
datar trapesium dan
elips.
penilaian, dan
lembar kerja
kelompok
Astuti, dkk.
2009
Matematika 5.
Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal
129-143.
4) Siti Kamsiyati,
dkk. 2009
Asyiknya
Belajar
Matematika 5.
Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal
114-120.
5) R.J Sunarjo.
2008
Matematika 5.
Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal
226-232.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan Media
Pembelajaran
b. Afektif 1) Perilaku berkarakter:
kejujuran, membantu
teman yang
membutuhkan, berkreasi,
tepat waktu, teliti/cermat,
dan tanggung jawab
2) Keterampilan sosial:
bertanya, menyumbang
ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan
bekerja sama.
c. Psikomotor 1) Menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk
bangun datar untuk
mengetahui sifat-sifat
bangun datar persegi,
persegi panjang, jajar
genjang, segitiga dan
belah ketupat.
2) Menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk
bangun datar untuk
mengetahui sifat-sifat
b. Media
Pembelajaran:
1) LCD Proyektor
2) Kertas Origami
berwarna.
3) Benda-benda
di kelas
a) Papan tulis
b) Almari
c) Jam
dinding
d) Buku tulis
e) Penggaris
segitiga
4) Lagu
“Bangun
Datar”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan Media
Pembelajaran
bangun datar lingkaran,
layang-layang,
trapesium, dan elips.
Sumber : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Model Silabus Kelas V. 2008. Jakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Lampiran 1.a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PRA TINDAKAN
Sekolah : SD Negeri Ngreco 05
Mata Pelajaran : Matematika
Hari / Tanggal : Selasa, 08 Maret 2011
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
II. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar
genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium
dan elips.
2. Proses:
6.1.2 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi,
persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran,
layang-layang, trapesium dan elips.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan,
berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab.
2. Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan bekerja sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
C. Psikomotor
1. Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui
sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah
ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk:
Melalui penugasan peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat
bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat,
lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
2. Proses:
Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi
tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang,
segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter:
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta
didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran,
membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat,
dan tanggung jawab.
2. Keterampilan sosial:
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta
didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya,
menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja
sama.
C. Psikomotor
1. Peserta didik dapat menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun
datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar
genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan
elips.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan mengaplikasikan pada kehidupan
sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
A. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi.
Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.
Sifat-sifat bangun persegi panjang :
1. Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar.
2. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
3. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚.
Perhatikan gambar di bawah ini :
D C
A B
Kedua diagonal saling memotong sama panjang yaitu diagonal AC dan
BD. Δ AOB = Δ DOC, Δ AOD = Δ BOC
B. Persegi
D C
A B
O
E
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat
sudutnya siku-siku. Sifat-sifat persegi :
1. Sisi/ ruas : AB = BC = CD = DA
2. Sudut: A = B = C = D = 90°.
C. Jajar Genjang
Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
N M
K L
Sifat-sifat bangun jajar genjang :
1. Sisi KL sejajar MN, KL = LM
KN sejajar LM, KN = LM
2. Sudut : K = M dan N = L
D. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang
berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah
ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ.
Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:
1. Segitiga sama sisi
C
A B
Sifat-sifat segitiga sama sisi :
(e) Sisi : AB = BC = CA
(f) Sudut : A = B = C. Masing-masing sudut besarnya 60°. Jadi,
A = 60°, B = 60°, C = 60°.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
2. Segitiga sama kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki :
(e) Sisi : AC = BC
(f) Sudut : A = B
C
A B
3. Segitiga siku-siku
C
A B
Sifat-sifat segitiga siku-siku :
(d) Sisi : AB ≠ BC ≠ CA
(e) Sudut : A = 90°, B ≠ C
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan. dibaca sudut.
4. Segitiga Sembarang
C
A
B
Sifat-sifat segitiga sembarang :
(4) Sisi : AB ≠ BC ≠ CD
(5) Sudut : A ≠ B ≠ C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
E. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan bangun datar segiempat, yang keempat
sisisnya sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Sifat-sifat belah ketupat :
f) Sisi: AB = BC = CD = DA.
g) Sudut: A = C, B = D
D C
A B
Belah ketupat disebut juga jajargenjang yang semua sisinya sama panjang.
F. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran
dengan titik pusat (P) sama panjang.
B A
Keterangan :
1. P : titik pusat lingkaran
2. BA : garis tengah lingkaran (diameter, d)
3. PA = PB : radius (r) atau jari-jari lingkaran
r
.P
d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
G. Layang-layang
Sifat layang-layang :
1. Sisi : AB = AD, BC = CD
2. Sudut : B = D, A ≠ C
C
B D
A
H. Trapesium
Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat
bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.
1. Trapesium Sembarang
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium sembarang :
(4) Sisi : PQ sejajar SR
(5) PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ
(6) Sudut: P ≠ Q ≠ R ≠ S.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
2. Trapesium Samakaki
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium samakaki :
a. Sisi : PQ sejajar SR
PS = RQ dan PQ ≠ SR
b. Sudut: P = Q
S = R
3. Trapesium siku-siku
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium siku-siku :
a. Sisi : PQ sejajar SR
PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ
b. Sudut: P = S = 90°
I. Elips
a
b
Bangun datar seperti pada gambar diatas disebut elips. Garis a dan
b merupakan sumbu simetri (sumbu lipat). Garis a dan b berpotongan tegak lurus
(saling membentuk sudut 90°).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
VII. Metode dan Model Pembelajaran
A. Metode
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Demonstrasi
B. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan W
aktu
Met
ode
1. Pendahuluan
a. Apersepsi : “coba kalian sebutkan benda-
benda yang ada di dalam kelas yang
berbentuk bangun datar ?!”
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
10 menit
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Peserta didik mencari informasi yang
luas tentang sifat-sifat bangun datar,
persegi, persegi panjang , jajar genjang,
segitiga, belah ketupat, lingkaran,
layang-layang, trapesium dan elips.
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan
dari guru tentang sifat-sifat bangun
datar.
3) Peserta didik menjawab pertanyaan
guru tentang sifat-sifat bangun datar
45 menit
Ceramah
bervariasi
Tanya jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
melalui tayangan LCD.
4) Peserta didik melakukan demonstrasi
bersama guru menggunakan kertas lipat
origami berwarna.
b. Elaborasi
1) Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok dan masing-masing
kelompok anggotanya 4 siswa secara
homogen/ sesuai jenis kelamin.
2) Masing-masing kelompok diberi tugas/
lembar kerja kelompok untuk mencari
sifat-sifat bangun datar dengan
menggunakan kertas berwarna yang
dibentuk sesuai bangun datar yang
dipelajari.
3) Peserta didik mandapat bimbingan dari
guru.
4) Peserta didik secara perwakilan
kelompoknya memaparkan hasil
diskusi di depan kelas.
c. Konfirmasi
1) Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan mengenai diskusi sifat-sifat
bangun datar, persegi, persegi panjang
dan jajar genjang.
2) Peserta didik menyimak umpan balik
yang diberikan guru.
Demonstrasi
Diskusi
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
3
.
Penutup
a. Peserta didik menyelesaikan soal evaluasi
dari guru.
b. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
c. Peserta didik mendengarkan refleksi/
motivasi yang diberikan guru.
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya/ guru memberikan
PR.
1
5 menit
Tan
ya jawab
Cera
mah
bervariasi
IX. Sumber dan Media Pembelajaran
A. Sumber
1. Silabus kelas III
2. Aep Saepudin, dkk. 2009 Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 152-158.
3. Hardi, dkk. 2009 Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 170-185.
4. Lusia Tri Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal
129-143.
5. Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 114-120.
6. R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232.
B. Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor.
2. Kertas Origami berwarna.
3. Benda-benda di kelas
a. Papan tulis
b. Almari
c. Jam dinding
d. Buku tulis
e. Penggaris segitiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
X. Penilaian
a. Prosedur : Tes proses dan Tes akhir
b. Jenis : Tes tertulis
c. Bentuk : Subyektif / uraian
d. Alat : Soal, Lembar pengamatan dan lembar kerja kelompok,
kunci jawaban, kriteria penilaian.
Guru Kelas V
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
Ngreco, 08 Maret 2011
Peneliti
Novitasari
NIM. X7107052
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Ngreco 05
Sri Purwati, S. Pd
NIP. 19580803 197802 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Lampiran 1.b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri Ngreco 05
Mata Pelajaran : Matematika
Hari / Tanggal : Jum’at dan Selasa, 11/15 Maret 2011
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 35 menit)
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
II. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan
jajar genjang.
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.
2. Proses:
6.1.3 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi,
persegi panjang, dan jajar genjang.
6.1.4 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan
belah ketupat.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan,
berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab.
2. Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan bekerja sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
C. Psikomotor
1. Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui
sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga dan
belah ketupat.
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk:
Melalui penugasan peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat
bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga dan belah
ketupat.
2. Proses:
Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi
tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang,
segitiga, dan belah ketupat.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter:
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta
didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran,
membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan
tanggung jawab.
2. Keterampilan sosial:
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta
didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya,
menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja
sama.
C. Psikomotor
1. Peserta didik dapat menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar
untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar
genjang, segitiga dan belah ketupat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan mengaplikasikan pada kehidupan
sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
A. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi.
Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.
Sifat-sifat bangun persegi panjang :
1. Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar.
2. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
3. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚.
Perhatikan gambar di bawah ini :
D C
A B
Kedua diagonal saling memotong sama panjang yaitu diagonal AC dan
BD. Δ AOB = Δ DOC, Δ AOD = Δ BOC.
B. Persegi
D C
A B
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat
sudutnya siku-siku. Sifat-sifat persegi :
O
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
1. Sisi/ ruas : AB = BC = CD = DA
2. Sudut: A = B = C = D = 90°.
C. Jajar Genjang
Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
N M
K L
Sifat-sifat bangun jajar genjang :
1. Sisi KL sejajar MN, KL = LM
KN sejajar LM, KN = LM
2. Sudut : K = M dan N = L
D. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang
berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah
ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ.
Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:
1. Segitiga sama sisi
C
A B
Sifat-sifat segitiga sama sisi :
a. Sisi : AB = BC = CA
b. Sudut : A = B = C. Masing-masing sudut besarnya 60°. Jadi,
A = 60°, B = 60°, C = 60°.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
2. Segitiga sama kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki :
a. Sisi : AC = BC
b. Sudut : A = B
C
A B
3. Segitiga siku-siku
C
A B
Sifat-sifat segitiga siku-siku :
a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CA
b. Sudut : A = 90°, B ≠ C
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan. dibaca sudut.
4. Segitiga Sembarang
C
A
B
Sifat-sifat segitiga sembarang :
a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CD
b. Sudut : A ≠ B ≠ C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
E. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan bangun datar segiempat, yang keempat
sisisnya sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat belah
ketupat :
1. Sisi: AB = BC = CD = DA.
2. Sudut: A = C, B = D
D C
A B
Belah ketupat disebut juga jajargenjang yang semua sisinya sama panjang.
VII. Metode dan Model Pembelajaran
A. Metode
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Demonstrasi
B. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu Metode
1.
Pertemuan 1
Pendahuluan
a. Apersepsi : Peserta didik bernyanyi
bersama guru tentang nyanyian bangun
datar yang di ciptakan guru.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang benda-benda yang ada di kelas
yang berbentuk bangun datar persegi,
persegi panjang, dan jajar genjang.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2x35 menit
10 menit
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
2. Kegiatan Inti
b. Eksplorasi
1) Peserta didik mencari informasi yang
luas tentang sifat-sifat bangun datar,
persegi, persegi panjang dan jajar
genjang.
2) Peserta didik mendengarkan
penjelasan dari guru tentang sifat-sifat
bangun datar.
3) Peserta didik menjawab pertanyaan
guru tentang sifat-sifat bangun datar,
persegi, persegi panjang dan jajar
genjang melalui tayangan LCD.
4) Peserta didik melakukan demonstrasi
bersama guru menggunakan kertas
lipat origami berwarna.
45 menit
Ceramah
bervariasi
Tanya jawab
Demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
c. Elaborasi
1) Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok dan masing-masing
kelompok anggotanya 4 siswa secara
heterogen.
2) Masing-masing kelompok diberi
tugas/ lembar kerja kelompok untuk
mencari sifat-sifat bangun datar,
persegi, persegi panjang, dan jajar
genjang dengan menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk persegi,
persegi panjang dan jajar genjang.
3) Peserta didik dibantu guru
mendeskripsikan sifat-sifat bangun
datar persegi, persegi panjang dan
jajar genjang. Anggota kelompok
yang sudah mengerti dapat
menjelaskan kepada anggota yang lain
sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
4) Peserta didik beserta kelompoknya
memaparkan hasil diskusi di depan
kelas.
d. Konfirmasi
1) Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan mengenai diskusi sifat-
siifat bangun datar, persegi, persegi
panjang dan jajar genjang.
2) Peserta didik menyimak umpan balik
yang diberikan guru.
Diskusi
Tanya jawab
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
3. Penutup
a. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
b. Peserta didik mendengarkan refleksi/
motivasi yang diberikan guru.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya/ guru
memberikan PR.
15 menit
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
4.
Pertemuan 2
Pendahuluan
a. Apersepsi : mengingatkan kembali materi
yang telah dipelajari.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang benda-benda yang ada di kelas
yang berbentuk bangun datar segitiga dan
belah ketupat.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2x35 menit
10 menit
ceramah
bervariasi
tanya jawab
ceramah
bervariasi
5. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Peserta didik mencari informasi yang
luas tentang sifat-sifat bangun datar
segitiga dan belah ketupat.
2) Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru tentang meteri
pelajaran yang di tayangkan lewat
LCD.
3) Peserta didik melakukan demonstrasi
menggunakan kertas lipat berwarna
untuk mencari sifat-sifat bangun datar
segitiga dan belah ketupat.
40 menit
ceramah
bervariasi
demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
b. Elaborasi
1) Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok secara heterogen, yang
masing-masing kelompok anggotanya 4
siswa.
2) Peserta didik secara berkelompok
menyelesaikan lembar kerja kelompok
dari guru untuk mencari sifat-sifat dari
bangun segitiga dan belah ketupat.
3) Peserta didik yang mengalami kesulitan
mendapatkan bimbingan dari guru.
4) Perwakilan dari masing-masing
kelompok menyampaikan hasil diskusi
di depan kelas.
c. Konfirmasi
1) Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan tentang diskusi yang telah
dilakukan.
2) Peserta didik menyimak umpan balik
yang diberikan guru.
diskusi
ceramah
bervariasi
6. Penutup
a. Peserta didik menyelesaikan soal tes
individu menurut kemampuannya sendiri
mengenai materi yang telah dipelajari.
b. Peserta didik bersama guru membahas soal
bersama.
c. Guru menilai hasil tes individu lalu
menghitung skor perkembangan individu
berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus.
Penghitungan skor kelompok dengan cara
menjumlahkan masing-masing skor
perkembangan individu dan hasilnya
dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.
20 menit
penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
d. Guru memberikan penghargaan kelompok.
Pemberian penghargaan diberikan
berdasarkan perolehan skor rata-rata yang
kemudian dikategorikan menjadi
kelompok baik, kelompok hebat, dan
kelompok super.
e. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
f. Peserta didik mendengarkan refleksi/
motivasi yang diberikan guru
g. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya/guru
memberikan PR.
cerammah
bervariasi
IX. Sumber dan Media Pembelajaran
A. Sumber
1. Silabus kelas III
2. Aep Saepudin, dkk. 2009 Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 152-158.
3. Hardi, dkk. 2009 Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Hal 170-185.
4. Lusia Tri Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal
129-143.
5. Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 114-120.
6. R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232.
B. Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor.
2. Kertas Origami berwarna.
3. Benda-benda di kelas
a. Papan tulis
b. Almari
c. Jam dinding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
d. Buku tulis
e. Penggaris segitiga
4. Lagu “Bangun Datar”
X. Penilaian
a. Prosedur : Tes proses dan Tes akhir
b. Jenis : Tes tertulis
c. Bentuk : Subyektif / uraian
d. Alat : Soal, Lembar pengamatan dan lembar kerja
kelompok, kunci jawaban, kriteria penilaian.
Guru Kelas V
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
Ngreco, 15 Maret 2011
Peneliti
Novitasari
NIM. X7107052
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Ngreco 05
Sri Purwati, S. Pd
NIP. 19580803 197802 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Lampiran 1.c
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri Ngreco 05
Mata Pelajaran : Matematika
Hari / Tanggal : Jum’at dan Selasa, 18/22 Maret 2011
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 35 menit)
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
II. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
6.1.5 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.
6.1.6 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
2. Proses:
6.1.7 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran
dan layang-layang.
6.1.8 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium
dan elips.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan,
berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab.
2. Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan bekerja sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
C. Psikomotor
1. Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui
sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk:
Melalui penugasan peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat
bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
2. Proses:
Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi
tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter:
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta
didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran,
membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan
tanggung jawab.
2. Keterampilan sosial:
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta
didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya,
menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja
sama.
C. Psikomotor
1. Peserta didik dapat menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar
untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium
dan elips.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan mengaplikasikan pada kehidupan
sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
VI. Materi Pembelajaran
A. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran
dengan titik pusat (P) sama panjang.
B A
Keterangan :
1. P : titik pusat lingkaran
2. BA : garis tengah lingkaran (diameter, d)
3. PA = PB : radius (r) atau jari-jari lingkaran
B. Layang-layang
Sifat layang-layang :
1. Sisi : AB = AD, BC = CD
2. Sudut : B = D, A ≠ C
C
B D
A
r
.P
d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
C. Trapesium
Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat
bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.
1. Trapesium Sembarang
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium sembarang :
a. Sisi : PQ sejajar SR
b. PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ
c. Sudut: P ≠ Q ≠ R ≠ S.
2. Trapesium Samakaki
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium samakaki :
a. Sisi : PQ sejajar SR
PS = RQ dan PQ ≠ SR
b. Sudut: P = Q
S = R
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
3. Trapesium siku-siku
S R
P Q
Sifat-sifat trapesium siku-siku :
a. Sisi : PQ sejajar SR
PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ
b. Sudut: P = S = 90°
D. Elips
a
b
Bangun datar seperti pada gambar diatas disebut elips. Garis a
dan b merupakan sumbu simetri (sumbu lipat). Garis a dan b berpotongan tegak
lurus (saling membentuk sudut 90°).
VII. Metode dan Model Pembelajaran
A. Metode
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Demonstrasi
B. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu Metode
1.
Pertemuan 1
Pendahuluan
a. Apersepsi : Peserta didik bernyanyi
bersama guru tentang nyanyian bangun
datar yang di ciptakan guru.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang benda-benda yang ada di kelas
yang berbentuk bangun datar lingkaran
dan layang-layang.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2x35
menit
10 menit
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Peserta didik mencari informasi
yang luas tentang sifat-sifat bangun
datar lingkaran dan layang-layang.
2) Peserta didik mendengarkan
penjelasan dari guru tentang sifat-
sifat bangun datar lingkaran dan
layang-layang.
3) Peserta didik menjawab pertanyaan
guru tentang sifat-sifat bangun datar
lingkaran dan layang-layang melalui
tayangan LCD.
b. Elaborasi
1) Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok dan masing-masing
kelompok anggotanya 4 siswa
secara heterogen dengan anggota
45 menit
Ceramah
bervariasi
Tanya jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
yang berbeda dari kelompok
sebelumnya.
2) Masing-masing kelompok diberi
tugas/ lembar kerja kelompok untuk
mencari sifat-sifat bangun datar
lingkaran dan layang-layang
dengan melakukan demonstrasi
menggunakan kertas berwarna.
3) Peserta didik dibantu guru
mendeskripsikan sifat-sifat bangun
datar lingkaran dan layang-layang.
Anggota kelompok yang sudah
mengerti dapat menjelaskan kepada
anggota yang lain sampai semua
anggota dalam kelompok itu
mengerti.
4) Peserta didik secara perwakilan dari
kelompoknya memaparkan hasil
diskusi di depan kelas.
c. Konfirmasi
1) Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan mengenai diskusi sifat-
siifat bangun datar lingkaran dan
layang-layang.
2) Peserta didik menyimak umpan balik
yang diberikan guru.
Diskusi
Demonstrasi
Tanya jawab
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
3
.
Penutup
a. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
b. Peserta didik mendengarkan refleksi/
motivasi yang diberikan guru.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya/ guru
memberikan PR.
15 menit
Tanya jawab
Ceramah
bervariasi
4.
Pertemuan 2
Pendahuluan
a. Apersepsi : mengingatkan kembali materi
yang telah dipelajari.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang benda-benda yang ada di kelas
yang berbentuk bangun datar trapesium
dan elips.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2x35
menit
10 menit
ceramah
bervariasi
tanya jawab
ceramah
bervariasi
5. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Peserta didik mencari informasi
yang luas tentang sifat-sifat bangun
datar trapesium dan elips.
2) Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru tentang meteri
pelajaran yang di tayangkan lewat
LCD.
b. Elaborasi
1) Peserta didik dibagi menjadi 4
kelompok secara heterogen, yang
masing-masing kelompok
40 menit
ceramah
bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
anggotanya 4 siswa.
2) Peserta didik secara berkelompok
menyelesaikan lembar kerja
kelompok dari guru untuk mencari
sifat-sifat dari bangun trapesium dan
elips.
3) Peserta didik yang mengalami
kesulitan mendapatkan bimbingan
dari guru.
4) Perwakilan dari masing-masing
kelompok menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas.
c. Konfirmasi
1) Peserta didik bersama guru
membuat kesimpulan tentang
diskusi yang telah dilakukan.
2) Peserta didik menyimak umpan
balik yang diberikan guru.
diskusi
ceramah
bervariasi
6. Penutup
a. Peserta didik menyelesaikan soal tes individu
menurut kemampuannya sendiri mengenai
materi yang telah dipelajari.
b. Peserta didik bersama guru membahas soal
bersama.
c. Guru menilai hasil tes individu lalu
menghitung skor perkembangan individu
berdasarkan nilai hasil evaluasi siklus I.
Penghitungan skor kelompok dengan cara
menjumlahkan masing-masing skor
perkembangan individu dan hasilnya dibagi
sesuai jumlah anggota kelompok.
d. Guru memberikan penghargaan kelompok.
Pemberian penghargaan diberikan
20 menit
penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
berdasarkan perolehan skor rata-rata yang
kemudian dikategorikan menjadi kelompok
baik, kelompok hebat, dan kelompok super.
e. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pembelajaran.
f. Peserta didik mendengarkan refleksi/
motivasi yang diberikan guru
g. Peserta didik bersama guru mengakhiri
pelajaran.
ceramah
bervariasi
IX. Sumber dan Media Pembelajaran
A. Sumber
1. Silabus kelas III
2. Aep Saepudin, dkk. 2009 Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 152-158.
3. Hardi, dkk. 2009 Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 170-185.
4. Lusia Tri Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal
129-143.
5. Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat
Perbukuan. Hal 114-120.
6. R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232.
B. Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor.
2. Kertas Origami berwarna.
3. Benda-benda di kelas
a. Papan tulis
b. Almari
c. Jam dinding
d. Buku tulis
e. Penggaris segitiga
4. Lagu “Bangun Datar”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
X. Penilaian
a. Prosedur : Tes proses dan Tes akhir
b. Jenis : Tes tertulis
c. Bentuk : Subyektif / uraian
d. Alat : Soal, Lembar pengamatan dan lembar kerja kelompok,
kunci jawaban, kriteria penilaian.
Guru Kelas V
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
Ngreco, 22 Maret 2011
Peneliti
Novitasari
NIM. X7107052
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Ngreco 05
Sri Purwati, S. Pd
NIP. 19580803 197802 2 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Lampiran 2.a
KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD)
PRA SIKLUS
No Indikator Tujuan Butir Soal
LKPD
1. Kognitif
a) Produk:
6.1.1 Menjelaskan sifat-sifat bangun
datar persegi, persegi panjang,
jajar genjang, segitiga, belah
ketupat, lingkaran, layang-layang,
trapesium dan elips.
b) Proses:
6.1.2 Mengumpulkan informasi tentang
sifat-sifat bangun datar persegi,
persegi panjang, jajar genjang,
segitiga, belah ketupat, lingkaran,
layang-layang, trapesium dan elips
Melalui penugasan peserta didik dapat
menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi,
persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah
ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan
elips.
Melalui diskusi peserta didik dapat
mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat
No. 1,2 ,3, 4, dan
5
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
bangun datar persegi, persegi panjang, jajar
genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-
layang, trapesium dan elips
2. Afektif
a) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu
teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
b) Keterampilan sosial: bertanya,
menyumbang ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan bekerja sama
Peserta didik dapat meningkatkan
perilaku berkarakter selama proses pembelajaran
Peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan sosial selama proses pembelajaran
Ada
3. Psikomotor
Menggunakan kertas berwarna yang
dibentuk bangun datar untuk mengetahui
sifat-sifat bangun datar.
Peserta didik dapat menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk bangun datar untuk
mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi
panjang, jajar genjang. segitiga, belah ketupat,
lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Lampiran 2.b
KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN I
No Indikator Tujuan Butir
Soal LKPD
1. Kognitif
a) Produk:
6.1.1 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar
persegi, persegi panjang, dan jajar
genjang
b) Proses:
6.1.3 Mengumpulkan informasi tentang
sifat-sifat bangun datar persegi,
persegi panjang, dan jajar genjang.
Melalui penugasan peserta didik dapat
menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi,
persegi panjang,dan jajar genjang.
Melalui diskusi peserta didik dapat
mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat
bangun datar persegi, persegi panjang,dan jajar
genjang.
No. 1,2 dan 3
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
2. Afektif
c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu
teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
d) Keterampilan sosial: bertanya,
menyumbang ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan bekerja sama
Peserta didik dapat meningkatkan
perilaku berkarakter selama proses pembelajaran
Peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan sosial selama proses pembelajaran
Ada
3. Psikomotor
Menggunakan kertas berwarna yang
dibentuk bangun datar untuk mengetahui
sifat-sifat bangun datar.
Peserta didik dapat menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk bangun datar untuk
mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi
panjang dan jajar genjang.
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Lampiran 2.b
KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN II
No Indikator Tujuan Butir
Soal LKPD
1
.
Kognitif
a) Produk:
6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar
segitiga dan belah ketupat.
b) Proses:
6.1.4 Mengumpulkan informasi tentang
sifat-sifat bangun datar segitiga dan
belah ketupat.
Melalui penugasan peserta didik dapat
menjelaskan sifat-sifat bangun datar segitiga dan
belah ketupat.
Melalui diskusi peserta didik dapat
mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun
datar segitiga dan belah ketupat.
No. 1
dan 2
Ada
2. Afektif
c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu
teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
Peserta didik dapat meningkatkan perilaku
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
d) Keterampilan sosial: bertanya,
menyumbang ide/berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan bekerja sama
berkarakter selama proses pembelajaran
Peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan sosial selama proses pembelajaran
3. Psikomotor
Menggunakan kertas berwarna yang
dibentuk bangun datar untuk mengetahui
sifat-sifat bangun datar.
Peserta didik dapat menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk bangun datar untuk
mengetahui sifat-sifat bangun datar segitiga dan
belah ketupat.
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Lampiran 2.b
KISI-KISI SOAL EVALUASI INDIVIDU SISWA SIKLUS I
No. Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Indikator Butir Soal
1. 6. Memahami sifat-sifat bangun dan
hubungan antar bangun.
6.1 Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar.
6.1.2 Menyebutkan
sifat-sifat bangun
datar segitiga dan
belah ketupat.
No. 1,2,3,4
dan 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Lampiran 2.c
KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN I
No Indikator Tujuan Butir
Soal LKPD
1
.
Kognitif
a) Produk:
6.1.5 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar
lingkaran dan layang-layang.
b) Proses:
6.1.7 Mengumpulkan informasi tentang sifat-
sifat bangun datar lingkaran dan layang-
layang.
Melalui penugasan peserta didik dapat
menjelaskan sifat-sifat bangun datar lingkaran
dan layang-layang.
Melalui diskusi peserta didik dapat
mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat
bangun datar lingkaran dan layang-layang.
No. 1 dan 2
Ada
2. Afektif
c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu
teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
Peserta didik dapat meningkatkan
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
d) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang
ide/berpendapat, menjadi pendengar yang
baik, dan bekerja sama
perilaku berkarakter selama proses pembelajaran
Peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan sosial selama proses pembelajaran
3. Psikomotor
Menggunakan kertas berwarna yang
dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-
sifat bangun datar.
Peserta didik dapat menggunakan kertas
berwarna yang dibentuk bangun datar untuk
mengetahui sifat-sifat bangun datar lingkaran dan
layang-layang.
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Lampiran 2.c
KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN II
No Indikator Tujuan Butir
Soal LKPD
1. Kognitif
a) Produk:
6.1.6 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar
trapesium dan elips.
b) Proses:
6.1.8 Mengumpulkan informasi tentang sifat-
sifat bangun datar trapesium dan elips.
Melalui penugasan peserta didik
dapat menjelaskan sifat-sifat bangun datar
trapesium dan elips.
Melalui diskusi peserta didik dapat
mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat
bangun datar trapesium dan elips.
No. 1
dan 2
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
2. Afektif
c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu
teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
d) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang
ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik,
dan bekerja sama
Peserta didik dapat meningkatkan
perilaku berkarakter selama proses
pembelajaran
Peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan sosial selama proses
pembelajaran
Ada
3. Psikomotor
Menggunakan kertas berwarna yang
dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-
sifat bangun datar.
Peserta didik dapat menggunakan
kertas berwarna yang dibentuk bangun datar
untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar
trapesium dan elips.
Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Lampiran 2.c
KISI-KISI SOAL EVALUASI INDIVIDU SISWA SIKLUS II
No. Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Indikator Butir Soal
1. 6. Memahami sifat-sifat bangun dan
hubungan antar bangun.
6.1 Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar.
6.1.6 Menyebutkan
sifat-sifat bangun
datar trapesium
dan elips.
No. 1,2,3,4 dan 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Lampiran 3.a
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Kelompok : ……………………
Anggota : ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan!
Sebutkan nama bangun datar di bawah ini dan jelaskan sifat-sifatnya!
No Gambar
Bangun Datar
Nama
Bangun Datar
Sifat-sifat bangun datar
1.
2.
3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Lampiran 3.a
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Sebutkan nama bangun datar di bawah ini dan jelaskan sifat-sifatnya!
No Gambar
Bangun Datar
Nama
Bangun Datar
Sifat-sifat bangun datar
1.
Persegi
1) Sisi/ ruas : AB = BC = CD = DA
2) Sudut: A = B = C = D =
90°.
2.
Persegi
Panjang
1) Mempunyai empat sisi terdiri atas
2 sisi panjang dan 2 sisi lebar.
2) Sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang.
3) Mempunyai empat sudut
berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚.
3.
Jajar
Genjang
1) Sisi KL sejajar MN, KL = LM
KN sejajar LM, KN = LM
2) Sudut : K = M dan
N = L
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Lampiran 3.b
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Kelompok : ……………………
Anggota : ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan!
1. Gambarlah bangun datar segitiga !
2. Gambarlah bangun datar belah ketupat !
3. Kemudian carilah/ tulislah sifat-sifatnya !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Lampiran 3.b
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 2
1. C C
A B A B
Segitiga sama sisi Segitiga siku-siku
C
A B
Segitiga sama kaki
C
A
B
Segitiga Sembarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
2. Belah ketupat
D C
A B
3. Sifat-sifat Segitiga :
segitiga sama sisi
Sisi : AB = BC = CA
Sudut : A = B = C. Masing-masing sudut besarnya 60°.
Jadi, A = 60°, B = 60°, C = 60°.
Segitiga sama kaki
Sisi : AC = BC
Sudut : A = B
Segitiga sembarang
Sisi : AB ≠ BC ≠ CD
Sudut : A ≠ B ≠ C
Segitiga siku-siku sembarang
Sisi : AB ≠ BC ≠ CA
Sudut : A = 90°, B ≠ C
Segitiga siku-siku samakaki
Sisi : AB = AC
Sudut : A = 90°, B = C
Sifat-sifat belah ketupat :
Sisi: AB = BC = CD = DA.
Sudut: A = C, B = D
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Lampiran 3.c
EVALUASI SIKLUS I
Nama : .................................................................. No : ...........
Kerjakan soal di bawah ini !
1.
C
A B
Gambar di atas adalah gambar segitiga sama sisi. Tulislah sifat-sifat dari
segitiga sama sisi !
2.
C
A B
Gambar di atas adalah gambar segitiga sembarang. Tulislah sifat-sifat
dari segitiga sembarang !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
3.
C
A B
Gambar di atas adalah gambar segitiga sama kaki. Tulislah sifat-sifat dari
segitiga sama kaki !
4.
C
A B
Gambar di atas adalah gambar segitiga siku-siku sembarang. Tulislah
sifat-sifat dari segitiga siku-siku sembarang !
5.
Gambar di atas adalah gambar belah ketupat. Tulislah sifat-sifat dari
belah ketup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 3.c
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS I
1. Sifat-sifat segitiga sama sisi :
a. Sisi : AB = BC = CA
b. Sudut : A = B = C. Masing-masing sudut besarnya 60°. Jadi, A =
60°, B = 60°, C = 60°.
2. Sifat-sifat segitiga sembarang :
a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CD
b. Sudut : A ≠ B ≠ C
3. Sifat-sifat segitiga sama kaki :
a. Sisi : AC = BC
b. Sudut : A = B
4. Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang :
a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CA
b. Sudut : A = 90°, B ≠ C
5. Sifat-sifat belah ketupat :
a. Sisi: AB = BC = CD = DA.
b. Sudut: A = C, B = D
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Lampiran 3.c
KRITERIA PENILAIAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
N
o Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 3
Skor
maksimal
1
.
Soal dijawab benar dan lengkap 30
2
.
Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap 20
3
.
Soal dijawab salah 10
4
.
Bonus soal 10
Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang
diperoleh) 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
KRITERIA PENILAIAN EVALUASI SIKLUS I
N
o Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 5
Skor
maksimal
1
.
Soal dijawab benar dan lengkap 20
2
.
Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap 15
3
.
Soal dijawab salah 5
4
.
Soal tidak dijawab 0
Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang
diperoleh) 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Lampiran 3.d
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Kelompok : ……………………
Anggota : ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan!
1.
C
A B
D
Amatilah bangun di atas , coba kamu jelaskan!
a. Bangun ini bernama …
b. Bangun ini dibatasi oleh … ruas garis
c. Bangun ini mempunyai … buah sudut
d. Sudut pada bangun ini merupakan sudut …
Kemudian buatlah kesimpulan tentang sifat-sifat layang-layang !
2.
I
H
K
J
L
M
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
3.
Lipatlah lingkaran menurut salah satu garis tengahnya:
Daerah H akan tepat berimpit dengan daerah I pada gambar 1.
Daerah J akan tepat berimpit dengan daerah K pada gambar 2.
Daerah L akan tepat berimpit dengan daerah M pada gambar 3.
Tulislah kesimpulan dari kegiatan ini !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Lampiran 3.d
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN 1
1.
C
A B
D
a. Bangun ini bernama layang-layang.
b. Bangun ini dibatasi oleh empat ruas garis.
c. Bangun ini mempunyai empat buah sudut.
d. Sudut pada bangun ini merupakan sudut lancip dan tumpul.
Kesimpulannya adalah bangun layang-layang dibatasi oleh empat buah
ruas garis, yaitu garis AD, DB, BC dan AC. Juga mempunyai empat sudut, yaitu
dua sudut lancip dan dua sudut tumpul. Layang-layang mempunyai satu sumbu
simetri. Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar.
2. Dari kegiatan di atas bahwa semua garis tengah lingkaran merupakan
sumbu simetri. Jadi dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat lingkaran adalah :
a. Lingkaran memiliki satu titik pusat.
b. Lingkaran memiliki garis tengah yang panjangnya dua kali jari-jari.
c. Lingkaran memiliki sumbu simetri yang tidak terhingga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Lampiran 3.e
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Kelompok : ……………………
Anggota : ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan!
1. Dari kertas berwarna tersebut buatlah bangun trapesium ! dengan cara melipat
salah satu sisinya secara tidak sejajar dengan sisi yang lainnya.
Kemudian jawablah pertanyaan berikut !
a. Berapa jumlah sisi yang dimiliki bangun trapesium tersebut ?
b. Bagaimana panjang masing-masing sisinya ?
c. Bagaimana bentuk masing-masing sudutnya?
d. Apakah bentuknya sama dengan bangun persegi ?
e. Apa ciri dari bangun trapesium tersebut ?
2. Gambarlah bangun elips, kemudian carilah sifat-sifat dari bangun tersebut ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Lampiran 3.e
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN 2
1. Dari kegiatan trapesium di atas dapat di jawab bahwa :
a. Trapesium mempunyai empat buah sisi.
b. Panjang masing-masing sisinya tidak sama panjang.
c. Masing-masing sudutnya berbeda besarnya.
d. Trapesium dan persegi panjang berbeda karena persegi semua
sudutnya siku-siku.
e. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa trapesium memiliki
empat buah sisi. Panjang sisinya juga tidak sama panjang. Tidak
semua bentuk sudutnya siku-siku. Dan memiliki sepasang sisi sejajar.
2.
Sifat-sifat bangun datar elips yaitu :
c) Memiliki sumbu sumetri lipat/ sumbu simetri yang terbentuk dari garis a
dan b.
d) Garis yang berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Lampiran 3.f
EVALUASI SIKLUS II
Nama : .................................................................. No : ...........
Kerjakan soal di bawah ini !
1. Apa yang kalian ketahui tentang bangun trapesium ? Ada berapa jenis bangun
trapesium ? Sebutkan ?!
2. D C
A B
Bangun di atas adalah trapesium....
Bagaimana sifat-sifat dari bangun tersebut ?
3.
D C
A B
Bangun di atas adalah trapesium.....
Bagaimana sifat-sifat dari bangun tersebut ?
4. D C
A B
Bangun di atas adalah trapesium......
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Bagaimana sifat-siefat dari bangun tersebut ?
5.
a
b
Apa nama bangun di atas ?
Bagaimana sifat-sifatnya ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Lampiran 3.f
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS II
1. Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Trapesium
terbagi atas tiga jenis yaitu :
Trapesium sembarang
Trapesium sama kaki
Trapesium siku-siku
2. Bangun tersebut adalah trapesium sama kaki. Sifat-sifatnya adalah sebagai
berikut :
Memiliki sepasang sisi yang sama panjang.
Sudut-sudut alasnya sama besar.
Diagonal-diagonalnya sama panjang.
3. Bangun tersebut adlah trapesium siku-siku. Sifat-sifatnya adalah sebagai
berikut :
Memiliki 2 sisi yang sejajar
Masing-masing sisinya tidak sama panjang.
Salah satu sudutnya siku-siku = 90°
4. Bangun tersebut adalah trapesium sembarang. Sifat-sifatnya adalah sebagai
berikut :
Memiliki 2 sisi yang sejajar.
Masing-masing sisinya/ruas garisnya tidak sama panjang.
Sudutnya juga tidak sama besar.
5. Bangun tersebut adalah elips. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut :
Memiliki sumbu sumetri lipat/ sumbu simetri yang terbentuk dari garis a
dan b.
Garis yang berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
Lampiran 3.f
KRITERIA PENILAIAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
No Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 3 Skor maksimal
1. Soal dijawab benar dan lengkap 50
2. Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap 25
3. Soal dijawab salah 10
4. Soal tidak dijawab 0
Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang diperoleh) 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
KRITERIA PENILAIAN EVALUASI SIKLUS I
No Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 5 Skor maksimal
1. Soal dijawab benar dan lengkap 20
2. Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap 15
3. Soal dijawab salah 5
4. Soal tidak dijawab 0
Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang
diperoleh) 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Lampiran 4.a
Daftar Nilai Bangun Datar Matematika Siswa Kelas V SDN Ngreco 05
Sebelum Diadakan Tindakan/ Pra Siklus
No. NIS Nilai Keterangan
1. 637 50 Tidak Tuntas
2. 648 50 Tidak Tuntas
3. 649 50 Tidak Tuntas
4. 650 65 Tuntas
5. 651 65 Tuntas
6. 652 40 Tidak Tuntas
7. 653 55 Tidak Tuntas
8. 654 50 Tidak Tuntas
9. 656 40 Tidak Tuntas
10. 658 40 Tidak Tuntas
11. 659 60 Tidak Tuntas
12. 661 65 Tuntas
13. 685 40 Tidak Tuntas
14. 690 65 Tuntas
15. 647 60 Tidak Tuntas
16. 719 40 Tidak Tuntas
RATA-
RATA
52,18
Ngreco, 31 Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Lampiran 4.b
Daftar Nilai Bangun Datar Matematika Siswa Kelas V
SDN Ngreco 05 Pada Siklus I
No. NIS Nilai Keterangan
1. 637 75 Tuntas
2. 648 65 Tuntas
3. 649 70 Tuntas
4. 650 90 Tuntas
5. 651 90 Tuntas
6. 652 55 Tidak Tuntas
7. 653 80 Tuntas
8. 654 65 Tuntas
9. 656 50 Tidak Tuntas
10. 658 55 Tidak Tuntas
11. 659 75 Tuntas
12. 661 85 Tuntas
13. 685 60 Tidak Tuntas
14. 690 90 Tuntas
15. 647 80 Tuntas
16. 719 50 Tidak Tuntas
RATA-RATA 70,93
Ngreco, 31 Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Lampiran 4.b
Skor Perkembangan Individu Siklus I
No. NIS Pra Siklus Siklus I Skor Perkembangan
Individu I
1. 637 50 75 25
2. 648 50 65 15
3. 649 50 70 20
4. 650 65 90 25
5. 651 65 90 25
6. 652 40 55 15
7. 653 55 80 25
8. 654 50 65 15
9. 656 40 50 10
10. 658 40 55 15
11. 659 60 75 15
12. 661 65 85 20
13. 685 40 60 20
14. 690 65 90 25
15. 647 60 80 20
16. 719 40 50 10
Ngreco, 31 Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 4.c
Daftar Nilai Bangun Datar Matematika Siswa Kelas V
SDN Ngreco 05 Pada Siklus II
No. NIS Nilai Keterangan
1. 637 75 Tuntas
2. 648 70 Tuntas
3. 649 70 Tuntas
4. 650 90 Tuntas
5. 651 90 Tuntas
6. 652 70 Tuntas
7. 653 80 Tuntas
8. 654 75 Tuntas
9. 656 65 Tuntas
10. 658 60 Tidak Tuntas
11. 659 85 Tuntas
12. 661 85 Tuntas
13. 685 70 Tuntas
14. 690 90 Tuntas
15. 647 85 Tuntas
16. 719 60 Tidak Tuntas
RATA-
RATA
76,25
Ngreco, 31 Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Lampiran 4.c
Skor Perkembangan Individu Siklus II
No. NIS Pra Siklus Siklus I Siklus II Skor
Perkembangan
Individu II
1. 637 50 75 75 25
2. 648 50 65 70 20
3. 649 50 70 70 20
4. 650 65 90 90 25
5. 651 65 90 90 25
6. 652 40 55 70 30
7. 653 55 80 80 25
8. 654 50 65 75 25
9. 656 40 50 65 25
10. 658 40 55 60 20
11. 659 60 75 85 25
12. 661 65 85 85 20
13. 685 40 60 70 30
14. 690 65 90 90 25
15. 647 60 80 85 25
16. 719 40 50 60 20
Ngreco, 31 Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Lampiran 4.d
Penghargaan Kelompok Siklus I
No. Nama Kelompok Nomor Absen
Anggota
Kelompok
Skor
Kelompok
Penghargaan
Kelompok
1. MATAHARI 9, 13, 15, 16 16 Tim Baik
2. MELATI 2, 8, 10, 11 15 Tim Baik
3. ANGGREK 1, 4, 7, 14 23 Tim Hebat
4. MAWAR 3, 5, 6, 12 25 Tim Super
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
Lampiran
Penghargaan Kelompok Siklus II
No. Nama Kelompok Nomor Absen
Anggota
Kelompok
Skor
Kelompok
Penghargaan
Kelompok
1. JUPITER 11, 12, 14, 16 23 Tim Hebat
2. MERKURIUS 1, 2, 3, 13 24 Tim Hebat
3. PLUTO 5, 6, 8, 9 26 Tim Super
4. MARS 4, 7, 15, 10 24 Tim Hebat
Ngreco, 31 Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Lampiran 5.a
OBSERVASI TERHADAP GURU PRA TINDAKAN
Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No. Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3
A Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3
2. Memeriksa kesiapan siswa 3
B Membuka Pembelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi 3
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
kegiatan
2
C Kegiatan Pembelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2
7. Menguasai kelas 2
8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
2
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
1
10. Menghasilkan pesan yang menarik 2
11. Menggunakan media secara efekif dan efisien 2
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 2
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2
14. Merespon positif partisipasi siswa 1
15. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2
16. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2
D Penutup
17. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
18. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2
19. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 2
20. Melaksanakan tindak lanjut 2
JUMLAH 2 2
8
1
2
NILAI 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Lampiran 5.b
OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS I PERTEMUAN I
Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No. Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3
A Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3
2. Memeriksa kesiapan siswa 3
B Membuka Pembelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi 3
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
kegiatan
3
C Kegiatan Pembelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3
7. Menguasai kelas 2
8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
2
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
2
10. Menghasilkan pesan yang menarik 2
11. Menggunakan media secara efekif dan efisien 2
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2
14. Merespon positif partisipasi siswa 2
15. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2
16. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2
D Penutup
17. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3
18. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
19. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 2
20. Melaksanakan tindak lanjut 2
JUMLAH 2
4
2
4
NILAI 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
Lampiran 5.b
OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS I PERTEMUAN II
Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No. Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3
A Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3
2. Memeriksa kesiapan siswa 3
B Membuka Pembelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi 3
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
kegiatan
3
C Kegiatan Pembelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3
7. Menguasai kelas 3
8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
2
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
2
10. Menghasilkan pesan yang menarik 2
11. Menggunakan media secara efekif dan efisien 2
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3
14. Merespon positif partisipasi siswa 2
15. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2
16. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2
D Penutup
17. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3
18. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
19. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3
20. Melaksanakan tindak lanjut 2
JUMLAH 1
8
3
3
NILAI 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Lampiran 5.c
OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS II PERTEMUAN I
Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No. Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3
A Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3
2. Memeriksa kesiapan siswa 3
B Membuka Pembelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi 3
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
kegiatan
3
C Kegiatan Pembelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3
7. Menguasai kelas 3
8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
2
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
2
10. Menghasilkan pesan yang menarik 2
11. Menggunakan media secara efekif dan efisien 2
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3
14. Merespon positif partisipasi siswa 2
15. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2
16. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2
D Penutup
17. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3
18. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
19. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3
20. Melaksanakan tindak lanjut 2
JUMLAH 1
6
3
6
NILAI 86,6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
Lampiran 5.c
OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS II PERTEMUAN II
Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No. Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3
A Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3
2. Memeriksa kesiapan siswa 3
B Membuka Pembelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi 3
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
kegiatan
3
C Kegiatan Pembelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3
7. Menguasai kelas 3
8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
3
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
3
10. Menghasilkan pesan yang menarik 2
11. Menggunakan media secara efekif dan efisien 3
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3
14. Merespon positif partisipasi siswa 2
15. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2
16. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2
D Penutup
17. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3
18. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
19. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3
20. Melaksanakan tindak lanjut 2
JUMLAH 1
0
4
5
NILAI 91,6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
Lampiran 6.a
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA
PRA SIKLUS
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel afektif
siswa
Jml
skor
Kriteria afektif siswa
N
1 2 3 4 5 S
T
T S R S
R
1. 637 √ √ √ 3 √ 60
2. 648 √ √ √ 3 √ 60
3. 649 √ √ √ 3 √ 60
4. 650 √ √ √ 4 √ 80
5. 651 √ √ √ 3 √ 60
6. 652 √ √ 2 √ 40
7. 653 √ √ √ 3 √ 60
8. 654 √ √ 2 √ 40
9. 656 √ √ 2 √ 40
10. 658 √ √ 2 √ 40
11. 659 √ √ 2 √ 40
12. 661 √ √ 2 √ 40
13. 685 √ √ 2 √ 40
14. 690 √ √ √ 3 √ 60
15. 647 √ √ 2 √ 40
16. 719 √ √ 2 √ 40
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
Lampiran 6.b
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel afektif
siswa
Jml
skor
Kriteria afektif siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 √ √ √ 3 √ 60
2. 648 √ √ √ 3 √ 60
3. 649 √ √ √ 3 √ 60
4. 650 √ √ √ √ 4 √ 80
5. 651 √ √ √ √ 4 √ 80
6. 652 √ √ √ 3 √ 60
7. 653 √ √ √ √ 4 √ 80
8. 654 √ √ √ 3 √ 60
9. 656 √ √ √ 3 √ 60
10. 658 √ √ √ 3 √ 60
11. 659 √ √ √ 3 √ 60
12. 661 √ √ √ 3 √ 60
13. 685 √ √ √ 3 √ 60
14. 690 √ √ √ √ 4 √ 80
15. 647 √ √ √ 3 √ 60
16. 719 √ √ √ 3 √ 60
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 100 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
Lampiran 6.b
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel afektif
siswa
Jml
skor
Kriteria afektif siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 √ √ √ √ 4 √ 80
2. 648 √ √ √ √ 4 √ 80
3. 649 √ √ √ √ 4 √ 80
4. 650 √ √ √ √ 4 √ 80
5. 651 √ √ √ √ 4 √ 80
6. 652 √ √ √ √ 4 √ 80
7. 653 √ √ √ √ 4 √ 80
8. 654 √ √ √ 3 √ 60
9. 656 √ √ √ 3 √ 60
10. 658 √ √ √ 3 √ 60
11. 659 √ √ √ √ 4 √ 80
12. 661 √ √ √ √ 4 √ 80
13. 685 √ √ √ √ 4 √ 80
14. 690 √ √ √ √ 4 √ 80
15. 647 √ √ √ √ 4 √ 80
16. 719 √ √ √ 3 √ 60
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Lampiran 6.b
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP)
SISWA KELAS V SIKLUS I
Kriteria Afektif Siswa
1. ST = sangat tinggi = 9-10
2. T = tinggi = 7-8
3. S = sedang = 5-6
4. R = rendah = 3-4
5. SR = sangat rendah = 2-1
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
No.
NIS
Skor
Perte
muan
I
Skor
Perte
muan
II
Jml
Skor
Kriteria Afektif Siswa
N ST T S R SR
1. 637 3 4 7 √ 70
2. 648 3 4 7 √ 70
3. 649 3 4 7 √ 70
4. 650 4 4 8 √ 80
5. 651 4 4 8 √ 80
6. 652 3 4 7 √ 70
7. 653 4 4 8 √ 80
8. 654 3 3 6 √ 60
9. 656 3 3 6 √ 60
10. 658 3 3 6 √ 60
11. 659 3 4 7 √ 70
12. 661 3 4 7 √ 70
13. 685 3 4 7 √ 70
14. 690 4 4 8 √ 80
15. 647 3 4 7 √ 70
16. 719 3 3 6 √ 60
RATA-RATA 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Lampiran 6.c
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel afektif
siswa
Jml
skor
Kriteria afektif siswa
N
1 2 3 4 5 S
T
T S R SR
1. 637 √ √ √ √ 4 √ 80
2. 648 √ √ √ √ 4 √ 80
3. 649 √ √ √ √ 4 √ 80
4. 650 √ √ √ √ √ 5 √ 100
5. 651 √ √ √ √ √ 5 √ 100
6. 652 √ √ √ √ 4 √ 80
7. 653 √ √ √ √ √ 5 √ 100
8. 654 √ √ √ 3 √ 60
9. 656 √ √ √ 3 √ 60
10. 658 √ √ √ 3 √ 60
11. 659 √ √ √ √ 4 √ 80
12. 661 √ √ √ √ 4 √ 80
13. 685 √ √ √ √ 4 √ 80
14. 690 √ √ √ √ 4 √ 80
15. 647 √ √ √ √ 4 √ 80
16. 719 √ √ √ 3 √ 60
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Lampiran 6.c
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel afektif
siswa
Jml
skor
Kriteria afektif siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 √ √ √ √ 4 √ 80
2. 648 √ √ √ √ 4 √ 80
3. 649 √ √ √ √ √ 5 √ 100
4. 650 √ √ √ √ √ 5 √ 100
5. 651 √ √ √ √ √ 5 √ 100
6. 652 √ √ √ √ √ 5 √ 100
7. 653 √ √ √ √ √ 5 √ 100
8. 654 √ √ √ √ 4 √ 80
9. 656 √ √ √ √ 4 √ 80
10. 658 √ √ √ √ 4 √ 80
11. 659 √ √ √ √ 4 √ 80
12. 661 √ √ √ √ 4 √ 80
13. 685 √ √ √ √ 4 √ 80
14. 690 √ √ √ √ √ 5 √ 100
15. 647 √ √ √ √ 4 √ 80
16. 719 √ √ √ √ 4 √ 80
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
Lampiran 6.c
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP)
SISWA KELAS V SIKLUS II
Kriteria Afektif Siswa
1. ST = sangat tinggi = 9-10
2. T = tinggi = 7-8
3. S = sedang = 5-6
4. R = rendah = 3-4
5. SR = sangat rendah = 2-1
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
No.
NIS
Skor
Perte
muan
I
Skor
Perte
muan
II
Jml
Skor
Kriteria Afektif
Siswa
N
ST T S R S
R
1. 637 4 4 8 √ 80
2. 648 4 4 8 √ 80
3. 649 4 5 9 √ 90
4. 650 5 5 10 √ 100
5. 651 5 5 10 √ 100
6. 652 4 5 9 √ 90
7. 653 5 5 10 √ 100
8. 654 3 4 7 √ 70
9. 656 3 4 7 √ 70
10. 658 3 4 7 √ 70
11. 659 4 4 8 √ 80
12. 661 4 4 8 √ 80
13. 685 4 4 8 √ 80
14. 690 4 5 9 √ 90
15. 647 4 4 8 √ 80
16. 719 3 4 7 √ 70
RATA-RATA 8
3,12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Lampiran 7.a
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA
PRA SIKLUS
Berilah skor dan tanda (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa
memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel kinerja
siswa
Jml
skor
Kriteria kinerja siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 2 0 2 2 2 8 √ 53,3
2. 648 0 2 2 2 2 8 √ 53,3
3. 649 2 2 2 2 0 8 √ 53,3
4. 650 3 2 2 0 0 7 √ 46,6
5. 651 2 2 2 2 2 10 √ 66,6
6. 652 2 0 2 2 2 8 √ 53,3
7. 653 2 2 2 0 2 8 √ 53,3
8. 654 2 2 2 0 2 8 √ 53,3
9. 656 2 0 2 2 0 6 √ 40
10. 658 2 2 2 0 0 6 √ 40
11. 659 2 2 2 2 0 8 √ 53,3
12. 661 2 2 0 2 0 6 √ 40
13. 685 2 2 2 2 0 8 √ 53,3
14. 690 3 2 2 2 2 11 √ 73,3
15. 647 2 0 0 2 2 6 √ 40
16. 719 2 2 0 2 0 6 √ 40
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Lampiran 7.b
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I
Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa
memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel kinerja
siswa
Jml
skor
Kriteria kinerja siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 2 0 2 2 2 8 √ 53,3
2. 648 2 2 2 2 0 8 √ 53,3
3. 649 2 2 2 0 2 8 √ 53,3
4. 650 3 3 0 3 2 11 √ 73,3
5. 651 3 0 3 2 3 11 √ 73,3
6. 652 3 2 0 3 0 8 √ 53,3
7. 653 3 2 0 3 2 10 √ 66,6
8. 654 3 3 2 0 0 8 √ 53,3
9. 656 2 0 3 0 3 8 √ 53,3
10. 658 0 3 2 0 3 8 √ 53,3
11. 659 3 2 3 0 2 10 √ 66,6
12. 661 2 2 2 2 0 8 √ 53,3
13. 685 2 2 2 2 2 10 √ 66,6
14. 690 2 0 3 3 3 11 √ 73,3
15. 647 2 3 0 2 3 10 √ 66,6
16. 719 0 2 2 2 2 8 √ 53,3
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
Lampiran 7.b
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II
Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa
memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel kinerja
siswa
Jml
skor
Kriteria kinerja siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 3 2 3 3 0 11 √ 73,3
2. 648 3 3 0 2 3 11 √ 73,3
3. 649 3 3 0 2 3 11 √ 73,3
4. 650 3 2 2 3 3 13 √ 86,6
5. 651 2 2 2 3 3 13 √ 86,6
6. 652 3 3 0 3 2 11 √ 73,3
7. 653 2 2 3 3 3 13 √ 86,6
8. 654 3 3 3 2 0 11 √ 73,3
9. 656 3 3 3 0 2 11 √ 73,3
10. 658 3 3 3 2 0 11 √ 73,3
11. 659 3 2 2 3 2 12 √ 80
12. 661 3 3 2 0 3 11 √ 73,3
13. 685 2 3 3 0 3 11 √ 73,3
14. 690 3 2 3 2 3 13 √ 86,6
15. 647 3 2 2 2 2 11 √ 73,3
16. 719 2 2 3 3 0 10 √ 66,6
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
Lampiran 7.b
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK
SISWA SIKLUS I
Kriteria Psikomotorik Siswa
1. ST = sangat tinggi = 24-30
2. T = tinggi = 18-23
3. S = sedang = 12-17
4. R = rendah = 6-11
5. SR = sangat rendah = 1-5
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
No.
NIS
Skor
Perte
muan
I
Skor
Perte
muan
II
Jml
Skor
Kriteria Kinerja
Siswa
N
ST T S R SR
1. 637 8 11 19 √ 63,3
2. 648 8 11 19 √ 63,3
3. 649 8 11 19 √ 63,3
4. 650 11 13 24 √ 80
5. 651 11 13 24 √ 80
6. 652 8 11 19 √ 63,3
7. 653 10 13 23 √ 76,6
8. 654 8 11 19 √ 63,3
9. 656 8 11 19 √ 63,3
10. 658 8 11 19 √ 63,3
11. 659 10 12 22 √ 73,3
12. 661 8 11 19 √ 63,3
13. 685 10 11 21 √ 70
14. 690 11 13 24 √ 80
15. 647 10 11 21 √ 70
16. 719 8 10 18 √ 60
RATA-RATA 6
8,51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Lampiran 7.c
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa
memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel kinerja
siswa
Jml
skor
Kriteria kinerja siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 2 2 2 3 3 12 √ 80
2. 648 3 3 2 2 2 12 √ 80
3. 649 2 3 2 2 3 12 √ 80
4. 650 3 3 3 3 2 14 √ 93,3
5. 651 3 3 3 2 3 14 √ 93,3
6. 652 2 3 3 2 2 12 √ 80
7. 653 3 2 3 3 3 14 √ 93,3
8. 654 3 3 2 2 2 12 √ 80
9. 656 2 3 2 2 3 12 √ 80
10. 658 2 3 3 2 2 12 √ 80
11. 659 3 2 2 3 2 13 √ 86,6
12. 661 3 2 0 3 3 11 √ 73,3
13. 685 3 0 3 2 3 11 √ 73,3
14. 690 3 3 3 2 2 13 √ 86,6
15. 647 2 2 2 3 3 12 √ 80
16. 719 3 3 0 3 2 11 √ 73,3
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Lampiran 7.c
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa
memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
NIS
Variabel kinerja
siswa
Jml
skor
Kriteria kinerja siswa
N
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1. 637 3 2 2 2 3 12 √ 80
2. 648 3 2 2 3 3 13 √ 86,6
3. 649 3 2 3 2 3 13 √ 86,6
4. 650 3 3 3 3 2 14 √ 93,3
5. 651 3 2 3 3 3 14 √ 93,3
6. 652 3 3 2 3 2 13 √ 86,6
7. 653 3 2 3 3 3 14 √ 93,3
8. 654 3 2 3 2 2 12 √ 80
9. 656 3 2 3 2 2 12 √ 80
10. 658 3 2 2 3 2 12 √ 80
11. 659 3 2 3 3 3 14 √ 93,3
12. 661 3 2 3 2 2 12 √ 80
13. 685 3 3 2 2 2 12 √ 80
14. 690 3 3 3 3 2 14 √ 93,3
15. 647 3 2 2 2 3 12 √ 80
16. 719 3 2 2 2 3 12 √ 80
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Lampiran 7.c
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK
SISWA SIKLUS II
Kriteria Psikomotorik Siswa
1. ST = sangat tinggi = 24-30
2. T = tinggi = 18-23
3. S = sedang = 12-17
4. R = rendah = 6-11
5. SR = sangat rendah = 1-5
Ngreco, Maret 2011
Observer
Surata, S. Pd. SD
NIP. 19630113 19840 5 1002
No.
NIS
Skor
Perte
muan
I
Skor
Perte
muan
II
Jml
Skor
Kriteria Kinerja
Siswa
N
ST T S R SR
1. 637 12 12 24 √ 80
2. 648 12 13 25 √ 83,3
3. 649 12 13 25 √ 83,3
4. 650 14 14 28 √ 93,3
5. 651 14 14 28 √ 93,3
6. 652 12 13 25 √ 83,3
7. 653 14 14 28 √ 93,3
8. 654 12 12 24 √ 80
9. 656 12 12 24 √ 80
10. 658 12 12 24 √ 80
11. 659 13 14 27 √ 90
12. 661 11 12 23 √ 76,6
13. 685 11 12 23 √ 76,6
14. 690 13 14 27 √ 90
15. 647 12 12 24 √ 80
16. 719 11 12 23 √ 76,6
RATA-RATA 8
3,72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Guru dan siswa menyanyikan lagu bangun datar sebagai apersepsi materi
Siswa sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru
Guru menjelaskan materi dan siswa menyimak dengan seksama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Guru mendemonstrasikan alat peraga berbentuk persegi
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Guru membagikan tugas kelompok pada masing-masing kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
Guru membimbing jalannya diskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Siswa mengerjakan soal evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
Variabel Afektif Siswa
(1) Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru
(2) Membantu teman dalam kelompok
(3) Menghargai teman diskusi
(4) Menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman
(5) Mengemukakan pendapat/ide/gagasan
Kriteria Afektif Siswa
1. ST = sangat tinggi = 5
2. T = tinggi = 4
3. S = sedang = 3
4. R = rendah = 2
5. SR = sangat rendah = 1
Skor Maksimal ideal = 5
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
No Variabel Kinerja Siswa Skor
1. Menyiapkan bahan pembelajaran
a. Menyiapkan bahan dengan lengkap dan benar
b. Menyiapkan bahan kurang lengkap
c. Menyiapkan bahan salah
3
2
1
2. Menggunakan alat peraga
a. Menggunakan alat peraga dengan benar
b. Menggunakan alat peraga kurang benar
c. Menggunakan alat peraga salah
3
2
1
3 Melakukan diskusi
a. Benar dan sesuai langkah-langkah diskusi dengan
sempurna
b. Kurang benar dan kurang sesuai dengan langkah-langkah
diskusi
c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan langkah-langkah
diskusi
3
2
1
4. Mencatat hasil diskusi
a. Benar dan sesuai dengan hasil diskusi
b. Kurang benar dan kurang sesuai dengan hasil diskusi
c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan hasil diskusi
3
2
1
5. Menyimpulkan hasil diskusi
a. Benar dan sesuai dengan materi
b. Kurang benar dan kurang sesuai dengan materi
c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan materi
3
2
1
Catatan : Apabila tidak melakukan variabel kinerja siswa, maka skor = 0
Konversi Skala Kriteria psikomotorik
1. Batas skor A = 81 % x 15 = 12 1. ST = sangat tinggi = 12-15
2. Batas skor B = 61 % x 15 = 9 2. T = tinggi = 9-11
3. Batas skor C = 41 % x 15 = 6 3. S = sedang = 6-8
4. Batas skor D = 21 % x 15 = 3 4. R = rendah = 3-5
5. Skor < 3 nilai E 5. SR = sangat rendah = 0-2
Skor maksimal ideal = 15
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
Variabel Afektif Siswa
(1) Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru
(2) Membantu teman dalam kelompok
(3) Menghargai teman diskusi
(4) Menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman
(5) Mengemukakan pendapat/ide/gagasan
Kriteria Afektif Siswa
1. ST = sangat tinggi = 5
2. T = tinggi = 4
3. S = sedang = 3
4. R = rendah = 2
5. SR = sangat rendah = 1
Skor Maksimal ideal = 5
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
No Variabel Kinerja Siswa Skor
1. Menyiapkan bahan pembelajaran
d. Menyiapkan bahan dengan lengkap dan benar
e. Menyiapkan bahan kurang lengkap
f. Menyiapkan bahan salah
3
2
1
2. Menggunakan alat peraga
d. Menggunakan alat peraga dengan benar
e. Menggunakan alat peraga kurang benar
f. Menggunakan alat peraga salah
3
2
1
3 Melakukan diskusi
d. Benar dan sesuai langkah-langkah diskusi dengan
sempurna
e. Kurang benar dan kurang sesuai dengan langkah-langkah
diskusi
f. Tidak benar dan tidak sesuai dengan langkah-langkah
diskusi
3
2
1
4. Mencatat hasil diskusi
d. Benar dan sesuai dengan hasil diskusi
e. Kurang benar dan kurang sesuai dengan hasil diskusi
f. Tidak benar dan tidak sesuai dengan hasil diskusi
3
2
1
5. Menyimpulkan hasil diskusi
d. Benar dan sesuai dengan materi
e. Kurang benar dan kurang sesuai dengan materi
f. Tidak benar dan tidak sesuai dengan materi
3
2
1
Catatan : Apabila tidak melakukan variabel kinerja siswa, maka skor = 0
Konversi Skala Kriteria psikomotorik
1. Batas skor A = 81 % x 15 = 12 1. ST = sangat tinggi = 12-15
2. Batas skor B = 61 % x 15 = 9 2. T = tinggi = 9-11
3. Batas skor C = 41 % x 15 = 6 3. S = sedang = 6-8
4. Batas skor D = 21 % x 15 = 3 4. R = rendah = 3-5
5. Skor < 3 nilai E 5. SR = sangat rendah = 0-2
Skor maksimal ideal = 15
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
Nama Guru : Surata, S.Pd. SD
Waktu Wawancara : Pukul 09.00 WIB
N
o
Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1
.
Berapa jumlah murid/ siswa
di kelas V ?
Jumlah murid di kelas V
ada 16 siswa diantaranya 11 siswa
laki-lakinya dan 5 siswa
perempuan.
2
.
Apakah dalam pelaksanaan
pembelajaran Matematika telah anda
terapkan selama ini sudah
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Untuk pembelajaran
dengan model kooperatif tipe
STAD belum pernah saya
gunakan. Kalaupun diskusi hanya
dengan teman sebangkunya.
3
.
Apakah dengan menggunakan
metode tersebut siswa telah menguasai
konsep-konsep yang telah diberikan ?
Ada yang sudah, tetapi
sebagian belum dapat menguasai
materi yang diajarkan karena
mereka asyik mengobrol dengan
teman dan tidak memperhatikan
guru saat pelajaran.
4
.
Apakah dalam pembelajaran
yang dilaksanakan selama ini sudah
ada interaksi antara guru dengan siswa
dan juga siswa dengan siswa?
Dalam pembelajaran
Matematika selama ini sudah ada
interaksi antara saya sebagai guru
dengan siswa karena terkadang di
tengah-tengah pembelajaran saya
melakukan tanyajawab kepada
siswa. Kalau interaksi antara
siswa dengan siswa terutama pada
pembelajaran Matematika jarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
terjadi, hanya kalau ada soal-soal
yang sulit saja saya suruh diskusi
itu saja dengan teman sebangku.
5
.
Bagaimanakah hasil belajar
yang diperoleh peserta didik dengan
pembelajaran tersebut?
Ada yang baik tetapi
sebagian juga masih ada yang
jelek karena perhatian mereka
terhadap pelajaran terutama
Matematika
Kesimpulan hasil wawancara :
Bahwa dalam pembelajaran Matematika di kelas V masih menggunakan
metode ceramah. Sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Maka
peneliti ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran Matematika khususnya sifat-sifat bangun datar.
Ngreco, 07 Maret 2011
Pewawancara
Novitasari
NIM. X7107052
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA
Nama Guru : Surata, S.Pd. SD
Waktu Wawancara : Pukul 09.00 WIB
N
o
Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1
.
Apakah dalam pembelajaran
Matematika guru menggunakan
diskusi kelompok besar ?
Tidak, hanya
melakukan diskusi kecil dengan
teman sebangku.
2
.
Apakah dalam pelaksanaan
pembelajaran Matematika kamu telah
faham tentang materi yang digunakan
guru dengan menggunakan diskusi
tersebut ?
Sudah tetapi belum
sepenuhnya mengerti.
3
.
Apakah kamu menemui
kesulitan menguasai konsep-konsep
yang telah diberikan ?
Iya, karena
pembelajaran kurang menarik.
4
.
Apakah dalam pembelajaran
yang dilaksanakan selama ini guru
sudah menggunakan media
pembelajaran yang menarik?
Belum, guru hanya
menyampaikan materi kemudian
mengerjakan soal-soal.
Kesimpulan hasil wawancara :
Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang telah disampaikan oleh
guru dengan menggunakan metode kontekstual.
Ngreco, 07 Maret 2011
Pewawancara
Novitasari
NIM. X7107052
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
Recommended