View
270
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Berisi analisis makro dan mikro kawasan Pengok yang memiliki potensi sebagai Kawasan Cagar Budaya (KCB) dan eduwisata menggunakan teori-teori yang menjadi acuan analisis. Mendeskripsikan peran Kawasan dalam skala ASEAN.
Citation preview
Pengok, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman
KELOMPOK 4 :ISROY ISLAMYGANANG SAPTO HANDOKOCHENNY NUR HALAALYRIDHO ARI PANGESTU
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN ARSITEKTURSTUDIO PERNCANGAN ARSITEKTURTAHUN AJARAN 2014/2015
LAPORANANALISIS MAKRO &MEZO
PENGOK
EDU TOURISM CITY
Suparwoko.,Ir.,MURP.,Ph.D
ANALISIS MAKRO MENURU
NATURAL SETTING
T EIDENBURG1. TopografidanSituasialami,
a. Perbukitandanpemandangan,b. Tepianlaut, tepiansungai, dankanal
c. Lembahdansejenisnya.
2. Gerbangkotadanjalurarteri:
a. Pesanvisual karakterkotab. Pesanvisual citrakota
c. Identitaskota
3. Situswarisansejarah:a. Strukturspasialyang khas.
b. Polabangunan.
c. Bentangkota(townscapes).
d. Karakterkhusus.e. Bentukbangunan(garislangitdanprofilatap),
f. Landmark
Kondisi Eksisting
View dari Candi Ratu Boko
View dari Bukit Bintang
PERMASALAHAN:Tempat wisata di bukit belum didesain secara maksimal.
Rekomendasi
Gardu pandang dari Candi Ratu Boko
Gardu pandang dari Bukit Bintang
SOLUSI :Desain gardu pandang untukmengembangkan kawasan wisata diperbukitan. Sehingga diharapkanlandmark yang terdapat di pengokterlihat dari ratu boko maupunbukit bintang
Gerbang masuk kota Yogyakarta dari Jalan Magelang
Gerbang masuk Prov Yogyakarta dari Jalan Solo
Kondisi EksistingGateway
PERMASALAHAN:Gerbang masuk ke kota Yogyakartabelum memberikan pesan visualakan citra dan karakter kota. Selainitu, penyebaran gerbang belummerata ke semua titik yang menujuke Yogyakarta.
Gerbang masuk kota Yogyakarta dari Jalan
Solo
Gerbang masuk kota Yogyakarta dari Jalan Magelang
Gerbang masuk kota Yogyakarta dari Jalan Solo
Rekomendasi
SOLUSI :Gagasan desain bentukan gerbangmasuk kota Jogja yang memberikanpesan citra dan karakter kota yang kuat.Serta penambahan gerbang di titik-titikmasuk kota Jogja yang belummemilikinya.
Gerbang masuk kota Yogyakarta dari Wonogiri
Gerbang masuk kota Yogyakarta dari Purworejo
Perpaduan arsitekturjawa dan arsitekturindische merupakansalah satu karakter kotaJogja sehingga apabiladiterapkan pada desainbentukan gerbang masukakan memberikan kesancitra kota yang kuat.
Rekomendasi Gateway
Gate menuju ke kawasan pengok dari arah timur.
Gate menuju ke kawasan pengok dari arah selatan.
Gate menuju ke kawasan pengok dari arah barat.
Rekomendasi Gateway kawasan Pengok
NATURAL SETTING GATEWAY AND ARTERY ROUTES
Kondisi Eksisting
4 bangunan heritage (arsitekturindische) di Yogyakarta:1. Tugu Jogja2. Benteng Vredeburg3. Tamansari4. Keraton Yogyakarta
PERMASALAHAN:Belum ada keterkaitan antarabangunan heritage dengan kawasanPengok.
1
2
34
PENGOK
TEORI LINKAGE
HERITAGE
12
4
56
3
RENCANA PENGEMBANGAN Pendidkan dan Perumhaahan
RENCANA PENGEMBANGAN Perumahan Usaha Open space dan Gate
ANALISIS MEZO
TEORI HAMID SHIRVANI
Land Use#Building Form and Massing#
Circulation and Parking#Open Space#
Pedestrian Ways#Activity Support#
Signage#Preservation#
1 LAND USE (PEMERINTAH)’Tipe penggunaan yang diperbolehkan dalam area tertentu”‘’ Menciptakan adanya hubungan fungsional antar berbagai area’’ (SHIRVANI, 1985)
SITE
SITE
LA USE ( EK ING )ND SIST
REFERENSI DAN KEBIJAKANKONSEP TOD (Transit Oriented Development)
INTENSITAS TINGGI
INTENSITAS SEDANG
INTENSITAS RENDAH
INTENSITAS TINGGI
INTENSITAS SEDANG
INTENSITAS RENDAH
TEORI Bad Connectivity Good Connectivity Referensi dan Kebijakan
Medium DensityKlaster pendidikan dan komersial memiliki hirarki kepadatan bangunan sedang
KONSEP TOD (Transit Oriented Development)
Kawasan Komersial Intensitas Tinggi Kawasan Pendidikan Intensitas Sedang
Kawasan Konservasi Intensitas Rendah
Major Activity Centre and Minor Activity Centre Theory
Major Activity Centre Minor Activity Centre
Vertical mixed-use refers to two or more land-use types within a building, occurring on different floors. A typical example of a vertical mixed-use building would incorporate active uses such as stores, offices, and restaurants at the street level and residential and/or office uses on the upper floors.
Horizontal mixed-use refers to a pattern where several types of useswith each building containing its ownseparate use. An example would be a development site that mightinclude an area for residential uses, an office building, and a retail center. They would be designed as a set of coordinated uses with common parking areas, strong pedestrian connections, and similar design features.
Major Ativity Centre
Kawasan Pendidikan Intensitas Sedang
Kawasan Konservasi Intensitas Rendah
MajorActivityCentre
Minor Ativity Centre
Kawasan Konservasi Intensitas Rendah
MinorActivityCentre
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PENGOK
KLUSTER HERITAGE
KLUSTER PENDIDIKAN
KLUSTER RESIDENTIAL
KLUSTER MIX USEKLUSTER COMMERCIAL
Mix Used: 12 Blok x 64 Unit = 768 unit
Rusunawa: 34 Blok x 64 Unit = 2.176 unit
Apartemen: 4 Blok x 200 Unit = 800 unit
TOTAL = 3.072 jiwa
TOTAL = 8.704 jiwa
TOTAL = 3.200 jiwa
(Sumber: Protipe Rumah Susun untuk Seluruh Indonesia, 2014)
(Sumber: Gondokusuman dalam Angka, 2014)
TOTAL = 12.573 Jiwa
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PENGOK
Major Activity
Minor Activity
KAWASAN PERUNTUKAN RETAIL+RESIDENTIAL
KAWASAN KONSERVASI YANG
TETAP DIPERTAHANKAN
KEBERADAANNYA
KAWASAN PERUNTUKAN RESIDENTIAL
KAWASAN PERUNTUKAN KONSERVASI
KAWASAN PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
KAWASAN PERUNTUKAN PENDIDIKAN
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PENGOK
LEGENDA :
BUILD MASING FORM AND SING
Perumahan/Usaha
Rencana Pengembangan
TIPOLOGI BANGUNAN
4
6
Residential
RENCANA PENGEMBANGAN
residential
4
4
TIPOLOGI BANGUNAN Pendidikan Perkantoran dan Jasa Pelayanan Umum
RENCANA PENGEMBANGAN pendidikan
6
2 4
CIRCU ION A PARLAT ND KING CIRCULATION
REKOMENDASI SIRKULASIREKOMENDASI SIRKULASI
REKOMENDASI SIRKULASI
REKOMENDASI SIRKULASI
KAWASAN PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
KAWASAN PERUNTUKAN PENDIDIKAN
KAWASAN PERUNTUKAN RETAIL+RESIDENTIAL
KAWASAN PERUNTUKAN RESIDENTIAL
KAWASAN PERUNTUKAN KONSERVASI
PARKING
PARKING
EKSISTING
JARINGANJALAN
LEBAR BADAN JALAN
KECEPATANMINIMAL
JARAK ANTAR JARAK MASUK
VOLUME LALU LINTAS
LAIN-LAIN
ARTERI MIN 8M MIN 60 KM/JAM MIN 500 ME DIATAS RATA-RATA
Tidak boleh terputus, Parkir di badan jalan dan berhenti di pinggir jalan tidak diijinkan. Perlengkapan jalan yang cukup Dilengkapi median dan jalur sepeda.
ARTERI 9M 60 KM/JAM 600 ME DIATAS RATA-RATA
Parkir di badan jalan,sering berhenti di pinggir jalan,perlengkapan cukup memadai dan tidak dilengkapi dengan median dan jalur sepeda.
KOLEKTOR MIN 7M MIN 40 KM/JAM MIN 400 M SAMA ATAULEBIH BESAR DARI RATA-RATA
Parkir di badan jalan dibatasi, jalur khusus sepeda dan perlengkapan jalan yang cukup disediakan.
KOLEKTOR 7M 50 KM/JAM 400 M LEBIH BESAR DARI RATA-RATA
Parkir dibadan jalan, tidak tersediajalur sepeda dan perlengkapan jalan.
LOKAL MIN MIN KM/JAM MIN 400 M SAMA ATAULEBIH BESAR DARI RATA-RATA
Parkir di badan jalan dibatasi, jalur khusus sepeda dan perlengkapan jalan yang cukup disediakan.
LOKAL 5-6M 40 KM/JAM 400 M Parkir dibadan jalan, tidak tersediajalur sepeda dan perlengkapan jalan.
EKSISTING KONDISI JALAN KAWASAN PENGOK
REKOMENDASI
OPEN ACESP
PERATURAN-PERATURANTabel 3 Lampiran II Raperda RTRW
Tabel 4 Lampiran II Raperda RTRW
SOFT SPACE
SOFT SPACE (semua elemen landscape dalam kota/ ruang lunak ) Elemen meliputi : taman,halaman,dan jalur hijau kota,
Soft scape dalam wilayah pengok kurang merata keadaanya, sebagian ada yang sudah tertata rapi dgn keadaan yang baik sebagian lagi belum tertata rapi dgn keadaan kurang terawat.
PENGOK EDU TORURISM CITY
AreaEdu Tourism City Point
REKOMENDASI TAMAN
JALUR HIJAU KOTA ( RTH PUBLIK )
REKOMENDASI
HARD SPACE
REKOMENDASI PEDESTRIAN DAN JALAN
STREET FURNITURE EKSISTING
REKOMENDASI STREET FURNITURE
PEDESTRIAN SWAY
REKOMENDASI
SIG GENA
REKOMENDASI
AC TY SU RTTIVI PPO
EKSISTING
BIDDOKES
BALAI YASA
REKOMENDASI RENCANA PENGEMBANGANKAWASAN PENGOK
PERPUSTAKAANUMUM
TEMPAT REKREASIOPEN SPACE
PRESERVATION (CONSERVATION)
Recommended