View
22
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN UNTUK ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
Tim Penyusun:Ester Elisabeth Umbu TaraDany Wetangterah
2019
Proyek Masyarakat Tahan Iklim dan Bencana Indonesia/ Indonesia Climate and Disaster Resilient Communities (ICDRC)
MO
DU
L P
EM
BE
LAJA
RA
N
BACK COVER
i
HALAMAN JUDUL
ii
HALAMAN LISENSI - COMMON LICENSE
iii
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat Nusa Tenggara Timur saat ini dalam menciptakan sebuah penghidupan yang berkelanjutan. Kondisi anomali cuaca dan perubahan iklim paling besar dirasakan masyarakat yang menggantungkan penghidupan mereka pada sektor pertanian dan nelayan, terutama mereka yang masuk dalam kategori rentan dan termarjinalkan dalam masyarakat.
Situasi ini kemudian diperburuk dengan adanya ketimpangan gender dalam masyarakat yang sudah berakar dari dahulu dan membuat perempuan berada dalam kondisi yang semakin rentan. Kondisi iklim yang tidak dapat diprediksi mengakibatkan petani, khususnya perempuan harus bekerja keras untuk agar kebutuhan keluarga terpenuhi.
Untuk menjawab tantangan ini dan berusaha untuk melanjutkan kampanye mengenai pentingnya perubahan iklim dan konteksnya dengan gender dan menciptakan masyarakat yang memiliki penghidupan berkelanjutan yang tahan iklim maka PIKUL dan OXFAM merasa perlu untuk melatih warga, khususnya Perempuan petani Muda untuk memahami tentang Penghidupan berkelanjutan ( termaksud perubahan iklim dan gender).
Modul ini terdiri dari 3 bagian besar yang akan dimulai dari Konsep Penghidupan Berkelanjutan Dan Aset Penghidupan, Konteks Kerentzanan, Strategi Penghidupan Yang Tangguh Iklim. Idealnya modul ini di gunakan dalam training selama 2 hari, sehingga memudahkan materi-materi diserap dengan baik oleh peserta. Modul ini adalah modul adalah modul versi revisi dari Modul pembelajaran Ketahanan Pangan, Perubahan Iklim dan Gender yang sudah di produksi PIKUL pada tahun 2018.
Kami menyadari bahwa buku ini bukanlah modul yang sempurna. Namun kami berharap, berbagai materi di dalamnya dapat dipergunakan oleh individu ataupun kelompok-kelompok dan Menghasilkan warga yang terlatih lewat pelatihan pelatih (training of trainers) tentang isu Sustainable Livelihood yang akan menjadi warga terlatih dan menyebarkan pengetahuan tentang isu ini.
Selamat Mempergunakan!
Tim Penyusun
Pengantari
iv
Ruang untuk Foto / Ilustrasi
v
Daftar IsiiiPengantar iii
Daftar Isi v
Untuk Siapa Modul ini dibuat? vii
Kontributor ix
Modul 1: Pembukaan & Perkenalan 1Perkenalan Globingo 1Perkenalan “Pohon Harapan” 3Target Pembelajaran Kita 5Referensi Penunjang Modul 1 7Konsep Penghidupan (yang) Berkelanjutan 8
Modul 2: Tentang Penghidupan Berkelanjutan 8Tentang Aset Penghidupan 10Pentagonal Aset 12Konteks Kerentanan pada Penghidupan 14Siapa itu Masyarakat Miskin? 15Referensi Penunjang Modul 2 18Ketidakadilan Gender dan Dampaknya pada Penghidupan 19
Modul 3: Ketidakadilan (Gender) dan Penghidupan 19Prinsip Kesetaraan, Inklusi Sosial dan Kepemilikan Aset 22Referensi Penunjang Modul 3 23Apa itu Bencana? 24
Modul 4: Bencana, Perubahan Iklim dan Dampaknya Pada Penghidupan 24
Iklim dan Cuaca 27Tentang Perubahan Iklim dan Dampaknya bagi Penghidupan Kita 29Referensi Penunjang Modul 4 30Strategi Penghidupan Berkelanjutan yang Tangguh Iklim 31
Modul 5: Strategi Penghidupan Berkelanjutan Menghadapi Bencana dan Perubahan Iklim 31
Referensi Penunjang Modul 5 33LEMBAR EVALUASI 34
vi
Ruang untuk Foto / Ilustrasi
vii
Untuk Siapa Modul ini dibuat?iii
Modul ini didesain untuk cocok menjadi bahan pembelajaran bagi:
1. Fasilitator Warga atau Pendamping Komunitas/Community Organiser.2. Warga dan pembelajaran level warga3. Pembelajaran aktif tentang penghidupan berkelanjutan, hubungannya dengan
perubahan iklim dan gender4. Pekerja Sosial, Staf LSM yang ingin mempelajari tentang 3 isu utama yang di ajarkan pada
modul ini.5. Lembaga/Organisasi yang membutuhkan sesi kreatif untuk menjelaskan tentang
Perubahan iklim, gender dan hubungannya dengan Penghidupan berkelanjutan.
viii
Ruang untuk Foto / Ilustrasi
ix
KontributorivPIKUL dan Tim Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada para kontributor yang telah mencoba menggunakan modul ini dan memberi masukkan bagi penyusunan modul ini yang dilaksanakan lewat “Pelatihan Penghidupan berkelanjutan yang tahan iklim”, pada tanggal 27-28 Maret 2019 di Desa Bosen, Kabupaten TTS dan 29-30 Maret 2019 di Kelurahan Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
Para kontributor tersebut adalah:Desa Taiftob, Kab. Timor Tengah SelatanNelci Tanesib, Sisterince Tanesib, Sabina TafuiMarlinda Na’uKristina FobiaSisterince Tanesib
Kelompok Tani Nekamese, Desa Kesetnana, Kab. Timor Tengah SelatanJitro MauninoSanti NabuSalita NakluiArnolus MauniniSiska Na’u
Kelompok Tani Nekamese, Desa Kesetnana, Kab. Timor Tengah SelatanNori M. TaebenuAgus TotoLisabeth LetteYane TanesibAtta LobanEster Metice AkliliSelfina SabnenoVictor I. LayMarci H. TanaosDamaris TuauniMince MalafuLoriyanti KoboE. A. DesemberG. M. BureniYandri A.I. NaetasiDaly Riani BatesRosyanti MalafuAbnun Malafu
x
Cont
oh Ja
dwal
Pel
atih
an u
ntuk
War
ga (3
Har
i):
HA
RI/
TAN
GG
AL
WA
KTU
M
ATE
RI
TUJU
AN
FA
SILI
TATO
R
HA
RI 1
MO
DU
L 1.
PEM
BUKA
AN
, PER
KEN
ALA
N D
AN
HA
RAPA
N09
.00
– 10
.00
Sesi
1.1
- Pe
rken
alan
Glo
bing
oSe
si 1
.2 -
Perk
enal
an “P
ohon
H
arap
an”
Sesi
1.3
- Pe
rken
al “T
arge
t Pe
mbe
laja
ran
Kita
”
1.
Pese
rta
salin
g be
rken
alan
2.
Pese
rta
dan
Fasi
litat
or m
enge
tahu
i lev
el
peng
etah
uan
dan
kebe
raga
man
lata
r be
laka
ng p
eser
ta3.
Pe
sert
a m
emah
ami t
ujua
n pe
latih
an d
an a
lur
pros
es.
4.
Pese
rta
men
yepa
kati
kom
itmen
dan
har
apan
m
erek
a te
rhad
ap
5.
Kegi
atan
pel
atih
an.
MO
DU
L 2.
KO
NSE
P PE
NG
HID
UPA
N B
ERKE
LAN
JUTA
N D
AN
ASE
T PE
NG
HID
UPA
N10
.00
– 11
.00
2.1.
Kon
sep
peng
hidu
pan
berk
elan
juta
nPe
sert
a m
emah
ami a
pa y
ang
dim
aksu
d de
ngan
liv
elih
ood
peng
hidu
pan.
11. 0
0 –
12.3
02.
2. T
enta
ng A
sset
Pen
ghid
upan
.1.
Pe
sert
a m
ampu
men
gide
ntifi
kasi
ase
t da
n ke
giat
an-k
egia
tan
terp
entin
g da
lam
pe
nghi
dupa
n m
erek
a.12
.30
– 13
.30
MA
KAN
SIA
NG
13.3
0 –
14.0
02.
3. P
enta
gona
l Ass
et1.
Pe
sert
a m
ampu
men
gide
ntifi
kasi
ase
t da
n ke
giat
an-k
egia
tan
terp
entin
g da
lam
pe
nghi
dupa
n m
erek
a se
cara
prib
adi.
14.0
0 –
14.1
52.
4 Ko
ntek
s Ke
rent
anan
pad
a pe
nghi
dupa
n.1.
Pe
sert
a m
ampu
men
gide
ntifi
kasi
kel
ompo
k re
ntan
dan
mis
kin
di li
ngku
ngan
nya.
2.
Pese
rta
men
gert
i bag
aim
ana
men
ggun
akan
tin
gkat
kes
ejah
tera
an2.
5. S
iapa
itu
mas
yara
kat M
iski
n?
xi
HA
RI 2
MO
DU
L 3.
KET
IDA
KAD
ILA
N (G
END
ER) D
AN
PEN
GH
IDU
PAN
09.3
0 –
10.3
03.
1. K
etid
akad
ilan
gend
er d
an
dam
pakn
ya p
ada
peng
hidu
pan.
1.
Pese
rta
dapa
t mem
beda
kan
anat
ara
Gen
der
dan
Sex
10. 4
5 –
11.1
53.
2 Pr
insi
p K
eset
araa
n ge
nder
, In
klus
i sos
ial d
an k
epem
ilika
n as
et1.
Pe
sert
a m
enge
tahu
i bag
aim
ana
gend
er
berp
enga
ruh
kepa
da k
epem
ilikk
an a
set
peng
hidu
pan.
MO
DU
L 4.
BEN
CAN
A, P
ERU
BAH
AN
IKLI
M D
AN
DA
MPA
KNYA
PA
DA
PEN
GH
IDU
PAN
11.1
5 –
12.0
0Se
si 4
.1. A
pa it
u Be
ncan
a?
12.0
0 –
13.0
04.
2. T
enta
ng P
erub
ahan
Iklim
dan
dam
pakn
ya b
agi k
edup
an k
ita
HA
RI 3
MO
DU
L 5.
STR
ATE
GI P
ENG
HID
UPA
N B
ERKE
LAN
JUTA
N M
ENG
HA
DA
PI B
ENCA
NA
DA
N P
ERU
BAH
AN
IKLI
M10
.00
– 12
.00
5.1
Stra
tegi
pen
ghid
upan
be
rkel
anju
tan
yang
tang
guh
iklim
1.
Pese
rta
dapa
t men
emuk
an k
ondi
si S
hock
, Tr
end
dan
Seas
onal
di d
aera
h m
erek
a.2.
Pe
sert
a da
pat m
enem
ukan
str
ateg
i-str
ateg
i un
tuk
men
ghad
api k
ondi
si S
hock
, Tre
nd d
an
Seas
onal
.3.
Pe
sert
a da
pat m
embu
at C
omm
unity
m
appi
ng d
an c
omm
unity
sup
port
nee
ds
Map
.
1
1 Modul 1: Pembukaan & Perkenalan
Perkenalan GlobingoSesi 1.1:
• Peserta saling berkenalan• Fasilitator mengetahui level pengetahuan dan keberagaman latar belakang
peserta• Memahami tujuan pelatihan dan alur proses.• Menyepakati komitmen dan harapan mereka terhadap kegiatan.
20 Menit
Permainan Globingo
Tabel Globingo yang sudah difotokopi sebelum sesi dimulai (lihat halaman 2)
1. Fasilitator membagikan tabel globingo (tabel globingo disiapkan/difotocopi/diperbanyak sebelumnya) dan menjelaskan cara melakukan sesi globingo seperti di bawah ini.
2. Cara melakukan sesi globingo adalah sebagai berikut: peserta diminta untuk mengisi 9 kolom yang ada pada tabel globingo sesuai pernyataan yang ada dengan cara berinteraksi dengan peserta yang lain dan bertanya. 1 orang hanya boleh mengisi 1 kotak saja. Bagi peserta yang telah berhasil mengisi semua kotak silahkan meneriakkan BINGO! dan sesi berakhir.
3. Berikan waktu sekitar 3 – 5 menit bagi peserta untuk berkeliling sampai ada peserta yang berhasil mengisi semua kotak.
4. Diskusikan hasil isian tabel globingo peserta dan probing peserta tentang isi informasi dalam kotak terutama pada kotak nomer 7, 8 dan 9.
5. Masing-masing kotak hanya boleh diisi oleh 1 orang saja.
6. Tabel globingo bisa dilihat pada tabel berikut:
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
2
Tabe
l Per
kena
lan
Glo
bing
o
1. C
ari p
eser
ta y
ang
suka
mem
asak
Nam
a:
Nam
a M
asak
an:
2. C
ari p
eser
ta y
ang
suka
per
nah
men
-gu
njun
gi 3
pul
au d
i ndo
nesi
a N
ama:
Nam
a Pu
lau:
3. C
ari p
eser
ta y
ang
men
jala
nkan
usa
ha
send
iri/w
irau
saha
Nam
a:
Usa
ha:
4. C
ari p
eser
ta y
ang
pern
ah d
ilipu
t ol
eh m
edia
(TV,
Rad
io a
tau
Kora
n)
Nam
a:
Nam
a m
edia
:
5. C
ari p
eser
ta y
ang
pern
ah m
enda
pat
perh
arga
an d
i tin
gkat
des
a/ke
cam
atan
/ka
bupa
ten/
prov
insi
Nam
a:
Jeni
s pe
ngha
rgaa
n:
6. T
emuk
an p
eser
ta y
ang
bisa
men
yebu
t-ka
n 3
Toko
h pe
rem
puan
di I
ndon
esia
/du
nia
Nam
a:
Nam
a To
koh:
7. T
emuk
an p
eser
ta y
ang
bisa
m
enje
lask
an a
pa it
u pe
ruba
han
iklim
Nam
a:
Penj
elas
an:
8. T
emuk
an p
eser
ta y
ang
bisa
mem
beda
-ka
n an
tara
gen
der d
an k
odra
t bio
logi
s:
Nam
a:
Penj
elas
an:
9. T
emuk
an p
eser
ta y
ang
bisa
men
yebu
t-ka
n be
ncan
a ya
ng s
erin
gter
jadi
di I
ndo-
nesi
a :
Nam
a:
Penj
elas
an:
3
Perkenalan “Pohon Harapan”Sesi 1.2:
• Peserta saling berkenalan• Peserta menyepakati komitmen dan harapan mereka terhadap kegiatan
pelatihan.
20 Menit
Pohon harapan
Gambar Pohon (lihat halaman 4)
1. Fasilitator menjelaskan bahwa sesi berikut adalah sesi untuk mengetahui harapan peserta.
2. Gambar Pohon yang sudah disiapkan sebelum sesi dimulai dan ditempelkan pada salah satu dinding, sebaiknya diluar ruangan.
3. Ajak semua peserta untuk keluar ruangan dan melihat sebuah pohon, dan minta peserta menjelaskan apa saja bagian-bagian utama pohon (akar, batang, daun, buah) dan fungsi-fungsinya.
4. Ajak peserta kembali ke lokasi dimana gambar pohon pada flipchart ditempelkan dan minta masing-masing peserta untuk menuliskan pendapat mereka pada post-it/kertas tentang “APA YANG BISA DIKONTRIBUSIKAN/DIBAGIKAN” pada pelatihan ini agar pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar, misalnya: bersedia berbagi pengalaman, bersedia memimpin games, dll. Tempelkan hasil tulisan peserta pada bagian “AKAR POHON”. Ini menggambarkan fungsi akar pohon yang menyalurkan makanan pada pohon.
5. Dengan cara yang sama lakukan juga untuk mengisi bagian DAUN dengan HARAPAN PESERTA yang ingin dicapai lewat pelatihan ini dan bagian BATANG untuk KESEPAKATAN KELAS yang perlu disepakati bersama agar pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar, dan “makanan” dari “akar” bisa sampai ke “daun” dan semua harapan peserta dapat dipenuhi.
6. Jika waktu memungkinkan lakukan juga dengan cara yang sama untuk mengisi bagian “BUAH” dengan apa yang menjadi “HARAPAN DI MASA DEPAN” peserta setelah mengikuti pelatihan ini.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
4
*Metode ini di adaptasi dari modul Active Citizens yang diproduksi oleh program Active Citizens, British Council
DAUN BUAH BATANG AKARApa yang menjadi harapan peserta, yang ingin dicapai setelah pelatihan ini
Apa yang ingin dicapai dimasa depan setelah pelatihan ini
Apa disepakati bersama agar pelatihan dapat berjalan maksimal
Apa yang bisa dikontribusikan atau disumbangkan peserta untuk mendukung pelatihan
Pohon Harapan
5
Target Pembelajaran KitaSesi 1.3:
• Peserta saling berkenalan• Peserta menghasilkan “baseline/data dasar” pembelajaran mereka
20 Menit
Menggambar/menulis pada gambar “target’/baseline
Gambar “target” baseline (lihat halaman 6)
1. Fasilitator menjelaskan bahwa sesi berikut adalah sesi untuk pengumpulan baseline pengetahuan peserta tentang 3 isu utama pada pelatihan ini.
2. Gambar Baseline yang sudah disiapkan sebelum sesi dimulai dan ditempelkan pada salah satu dinding, sebaiknya di luar ruangan.
3. Gambar Baseline ini mewakili 3 isu yang akan dibahas dalam pelatihan ini: 1. Penghidupan berkelanjutan. 2. Gender, 3. Disabilitas 4.Perubahan Iklim.
4. Ajak peserta untuk berdiri berkerumun di sekitar Baseline 1. Penghidupan berkelanjutan dan minta peserta untuk memperkirakan level pengetahuan mereka terkait Kehidupan berkelanjutan.
5. Lalu minta peserta untuk menuliskan inisial nama mereka pada gambar baseline. Bagi peserta yang merasa sudah paham dengan isu Kedaulatan Pangan maka dapat menuliskan inisial mereka semakin ke posisi tengah, mendekati pusat target. Semakin ke arah luar target semakin “belum paham”.
6. Setelah selesai ajak peserta untuk melihat hasil baseline pertama dan minta pendapat peserta dari apa yang mereka lihat pada baseline. Kemungkinan besar akan terlihat perbedaan pengetahuan, ada peserta yang sudah cukup paham dan dapat menjadi “sumber pengalaman, atau narasumber” jika dibutuhkan ketika pelatihan, dan ada yang masih belum paham.
7. Lanjutkan dan lakukan cara yang sama untuk 2 isu lainnya (Perubahan Iklim serta Hubungan Ketahanan Pangan, Perubahan Iklim dan Gender).
8. Pastikan Flipchart Baseline Target ini ditempelkan kembali pada dinding ruangan pelatihan ketika sesi terakhir pelatihan ini.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
6
CATATAN:Sesi awal ini terdiri dari 4 bagian dengan waktu yang relatif lama. Hal ini sengaja dilakukan sekaligus sebagai “ice breaking” dan awal interaksi para peserta. Dalam banyak pengalaman, waktu sesi “perkenalan” yang cukup membantu interaksi antara peserta. Namun, jika waktu dan kondisi tidak memungkinkan dapat memilih 1 atau 2 bagian saja.
7
Referensi Penunjang Modul 1Sesi 1.4:
Referensi penunjang lain untuk Modul 1 dapat dibaca/diunduh di:
1. Kumpulan Games. https://www.academia.edu/5533374/Permainan_Ice_Breaking
2. Kumpulan Game Pencair Suasana Pelatihan. https://amsalalfarezh.blogspot.com/2017/12/game-ice-breaking.html
3. Games untuk menghangatkan kerjasama dan komunikasi. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/06/30/game-dalam-pelatihan-iii/
4. Permainan ice breaking. https://www.academia.edu/5533374/Permainan_Ice_Breaking
8
2 Modul 2: Tentang Penghidupan Berkelanjutan
Sesi 2.1:Konsep Penghidupan (yang) Berkelanjutan
• Peserta memahami apa yang dimaksud dengan livelihood penghidupan.
• Peserta mampu mengidentifikasi aset dan kegiatan-kegiatan terpenting dalam penghidupan mereka.
60 menit
Permainan “ Hidup naik-turun”
1. Spidol2. Flipchart3. Selotip kertas4. Potongan kertas untuk membentuk pentagonal aset.5. Sticky note/Post it6. Kertas HVS
1. Fasilitator menjelaskan tujuan sesi yang berlangsung dan durasi waktu.
2. Awali sesi dengan tukar pikiran untuk mencari kata-kata yang menggambarkan tentang kedinamisan hidup dalam masyarakat. Sebaiknya fasilitator sudah mendapatkan beberapa kata bijak, ungkapan atau perumpamaan di masyarakat yang menggambarkan kehidupan selalu naik turun jika point pertama tidak mendapatkan jawaban misalnya peribahasa Indonesia : Hidup seperti roda yang berputar. Kadang diatas dan kadang di bawah.
3. Fasilitator mengajak peserta untuk membagikan pengalamannya yang naik turun sambil menggali faktor-faktor dari dalam dan luar yang menyebabkan kehidupan naik turun melalui permainan “ Hidup turun naik”.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
9
4. Minta peserta untuk berkelompok menjadi 3 atau 5 kelompok, minta mereka mencari nama kelompok yang unik/keren.
5. Setelah itu semua peserta dapat membentuk lingkaran besar dengan fasilitator di tengahnya.
6. Fasilitator membacakan aturan permainan sebagai berikut.
a. Fasilitator akan membacakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehidupan naik turun satu per satu.
b. Peserta akan memberi tanggapan apakah faktor tersebut berpengaruh positif atau negatif. Jika merasa kedua-duanya maka pilihlah salah satu saja.
c. Jika ingin menjawab bahwa faktor tersebut berpengaruh positif maka peserta harus lari ke tengah lingkaran dan berteriak: Naik! Sambil berdiri. Jika ingin menjawab bahwa faktor tersebut berpengaruh negatif maka peserta harus lari ke tengah lingkaran dan berteriak: ”Turun! Sambil duduk”.
d. Fasilitator dapat menyebutkan faktor-faktor sebanyak dua kali dan peserta tidak boleh menjawab dengan jawaban yang sama. Jika sebelumnya di jawab berpengaruh positif maka jawaban berikut harus negatif.
5. Faktor-faktor yang akan disebutkan sebagai berikut:
1. Akses pelayanan dasar (KTP/KK)
2. Dana Bantuan
3. Upah tenaga kerja
4. Pengetahuan dan skill
5. Teknologi
6. Hasil panen
7. Harga pasar
8. Disabilitas
9. Jalan raya
10. Pembangunan
11. Kesehatan
12. Iklim.
13. Kebijakkan pemerintah
14. Usaha
15. Transportasi
16. Pendidikan.
Catatan : Fasilitator tidak harus memilih semua faktor yang ada. Dapat disesuaikan dengan kondisi peserta.
6. Setelah games, Fasilitator dapat menjelaskan tentang kehidupan yang berkelanjutan dari kesimpulan yang diambil dari permainan dan dapat menambahkan pengertian livelihood menurut pengartian beberapa ahli :
“Livelihood didefinisikan sebagai persedian dan arus makanan dan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Keamanan (security) mengacu pada mengamankan kepemilikan, atau akses ke, sumber daya dan kegiatan yang menghasilkan pendapatan, termasuk cadangan dan aset untuk menghadapi risiko, mengurangi guncangan dan memenuhi kontinjensi. Berkelanjutan mengacu pada pemeliharaan atau peningkatan produktivitas sumber daya secara jangka panjang. Sebuah rumah tangga mungkin mendapatkan keamanan penghidupan berkelanjutan dalam banyak cara-melalui kepemilikan tanah, ternak atau anaman; hak untuk merumput, memancing, berburu atau mengumpulkan (meramu); melalui pekerjaan dengan upah yang memadai; atau melalui campuran beragam kegiatan.” (Chambers dan Conway, 1991)
10
Tentang Aset PenghidupanSesi 2.2:
• Peserta paham tentang apa itu aset penghidupan• Peserta mampu menjelaskan tentang aset penghidupan mereka
90 Menit
Tabel Identifikasi Aset
1. Spidol2. Flipchart3. Selotip kertas4. Potongan kertas untuk membentuk pentagonal aset.5. Sticky note/Post it
1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok Sebaiknya 1 kelompok terdiri dari 5 - 7 orang Pengelompokan tergantung pada keragaman peserta itu sendiri.
2. Fasilitator dapat membantu peserta dengan mengingatkan sumberdaya yang biasanya dimilıki atau bisa diakses oleh manusia, seperti :
• Modal manusia (human capital) yaitu kerja pertama dan terpenting tetapi juga keterampilan, pengalaman, pengetahuan dan kreativitas.
• Modal alam (natural capital) yaitu sumber daya seperti tanah, air, hutan dan padang rumput, tetapi juga mineral;
• Modal fisik (physical capital) yaitu rumah, alat dan mesin, stok pangan atau ternak, perhiasan dan peralatan pertanian;
• Modal finansial (financial capital) yaitu uang dalam rekening tabungan atau kaus kaki tua, pinjaman atau kredit; dan
• Modal sosial (social capital) yang menunjuk pada kualitas hubungan antara orang-orang, misalnya, apakah seseorang dapat mengandalkan dukungan dari satu keluarga atau bantuan dari tetangga (mutual).
3. Tiap – tiap kelompok dapat mendiskusikan aset-aset apa saja yang dimiliki seseorang yang dapat menjadi kekuatannya untuk mencapai kehidupan yang berkelanjutan. Kemudian ditulis dalam sticky note dan dikategorikan dalam tabel yang sudah disiapkan.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
11
Tabel 1. Aset Penghidupan
Sumberdaya keuangan
Sumberdaya manusia
Sumberdaya sosial
Sumberdaya infrastruktur
Sumberdaya alam
4. Fasilitator memfasilitasi diskusi dan menggabungkan hasil diskusi kelompok aset yang sama dimasukkan ke dalam kategori yang sama.
5. Fasilitator mengajak peserta mendiskusikan tingkat keberfungsian aset penting yang sudah diidentifikasi sebagai modal untuk menjalankan kegiatan-kegiatan.
Ruang untuk Foto / Ilustrasi
12
Pentagonal AsetSesi 2.3:
• Peserta paham tentang apa itu aset penghidupan• Peserta mampu menjelaskan tentang peta pentagonal aset mereka
30 Menit
Pentagonal Aset
1. Flipchart2. Spidol
1. Fasilitator menyiapkan gambar “pentagonal aset” (lihat gambar 1) menjelaskan simbol-simbol yang ada.
2. Fasilitator menjelaskan bahwa semakin kecil/ semakin menuju titik tengah, maka semakin kecil seseorang memiliki akses terhadap aset yang sudah disebutkan.
3. Fasilitator membagikan kertas kepada peserta dan tiap-tiap peserta mencoba membuat skala pada diagram mereka masing-masing untuk melihat akses aset mereka secara pribadi.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
Gambar 1Diagram Pentagonal Aset
Modal Manusia
Modal AlamModal Sosial
Modal KeuanganModal Fisik
Diterjemahkan dari DFID, “Sustainable Livelihoods Guidance Sheets”
13
Ruang untuk Foto / Ilustrasi
4. Peserta tidak wajib menuliskan nama mereka.
5. Setelah itu, peserta dapat menempelkannya di flipchart yang sudah disiapkan.
6. Fasilitator dapat membuat kelompok diagram pentagonal yang hampir sama menjadi satu kelompok.
7. Fasilitator menjelaskan bahwa titik aset bisa naik atau turun berdasarkan kondisi kerentanan seseorang yang dapat disebabkan oleh berbagai hal.
14
Konteks Kerentanan pada Penghidupan
Sesi 2.4:
• Peserta paham tentang apa saja yang bisa menjadi aspek rentan dari aset penghidupan
• Peserta mampu menjelaskan tentang bagaimana mengatasi kerentanan mereka
60 Menit
Tabel aset dan Kerentanan Aset
Flipchart, Spidol, Selotip kertas dan Sticky Note
1. Fasilitator membagi peserta ke dalam beberapa kelompok masing-masing kelompok berdasarkan desa mereka masing-masing.
2. Fasilitator meminta peserta untuk memilih dari aset-aset yang sudah disebutkan, beberapa yang dianggap paling penting.
3. Fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan dalam kelompok, apa yang menjadi kerentanan untuk aset-aset tersebut, dampak, strategi dan juga hasil akhir dari strategi.
4. Untuk membantu peserta fasilitator dapat menjelaskannya melalui tabel, namun untuk memaparkan hasil peserta dapat menggunakan kreatifitas mereka.
Tabel 2. Aset dan Kerentanan Aset
Aset Paling penting
Kerentanan Dampak ( - ) Strategi Hasilnya (+)
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
15
Siapa itu Masyarakat Miskin?Sesi 2.5:
• Peserta mampu mengidentifikasi kelompok rentan dan miskin di lingkungannya.
• Peserta mengerti bagaimana menggunakan tingkat kesejahteraan
60 Menit
Wealth Ranking
1. Flipchart2. Spidol3. Selotip kertas4. Alat untuk rating & rangking5. Post it
1. Fasilitator mengajak peserta untuk menyebutkan ciri-ciri masyarakat yang masuk dalam kategori masyarakat miskin dan rentan menurut pemahaman mereka.
2. Fasilitator dapat membantu peserta dengan mengingatkan sumberdaya yang biasanya dimilıki atau bisa diakses oleh manusia, seperti :
a) Sumber daya manusia: tingkat pendidikan, kesehatan, usia, ketrampilan dan pelayanan kesehatan yang bisa diakses
b) Sumber daya keuangan: sumber pendapatan tetap, tabungan dan pinjaman (bank, koperasi, dll),
c) Sumber daya sosial: keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat, pengaruh dalam masyarakat atau keterlibatan dalam politik.
d) Sumber daya infrastruktur. : keamanan rumah, alat-alat kerja, kendaraan, dan sebagainya
e) Sumber daya alam: luas, lokasi, kepemilikan dan kondisi tanah yang dikerjakan.
3. Fasilitator memfasilitasi kembali diskusi tentang masyarakat yang masuk dalam kelompok yang terpinggirkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Apakah ada kondisi tertentu yang membuat seseorang terpinggirkan atau dirugikan? - Bisa kepercayaan, norma-norma atau praktik tertentu yang berlaku di masyarakat. Penyingkiran itu biasanya sudah berlangsung lama dan dianggap sebagai hal biasa oleh masyarakat.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
16
Misalnya :
a. Perempuan atau Janda dilibatkan dalam pertemuan desa atau pengambilan keputusan bersama sekalipun itu adalah untuk kepentingan perempuan dan atau perempuan tidak layak mendapat warisan yang sama dengan laki-laki, atau dianggap aneh jika ikut pelatihan pertanian.
b. Usia
c. Kondisi fisik
d. Suku
e. Kepercayaan/agama
4. Fasilitator mengingatkan bahwa fokus pendekatan SL adalah kelompok termiskin, terentan, dan termarjinal. Masyarakat yang terpinggirkan belum tentu masuk kelompok miskin dan termiskin. Tapi masyarakat miskin biasanya otomatis terpinggirkan. Kelompok termiskin biasanya perempuan, orang tua, dan masyarakat dengan disabilitas.
5. Lanjutkan dalam kelompok pertanyaan-pertanyaan berikut :
• Apa kesulitan yang dapat dialami oleh orang dengan disabilitas dalam kehidupan bermasyarakat?
• Sejauh mana peserta mengetahui tentang aksesibilitas penyandang disabilitas yang telah dilakukan oleh pemerintah atau pihak lainnya?
• Jika belum ada/belum banyak, Bagaimana cara berkontribusi untuk mendukung aksesibilitas penyandang disabilitas?
• Mengapa ketika terjadi banjir, gempa, atau bencana alam lainnya, perempuan, anak-anak dan orangtua, masyarakat dengan kebutuhan khusus (disabilitas) dan orang sakit rentan menjadi korban?
• Apakah gempa berakibat sama bagi semua jenis rumah, tembok ataupun dinding?
• Apakah penanganan setelah gempa berakibat sama bagi semua orang yang menjadi korban bencana?
Gambar 2. Identifikasi Tingkat kesejahteraan
Kelompok terkaya
Kelompok kaya
Kelompok miskin dan rentan
Kelompok miskin dan rentan
Kelompok miskin dan rentan
17
6. Fasilitator meminta peserta menarik kesimpulan dani hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan kemampuan untuk mengelola dan mengatasi risiko bencana? Kesimpulan yang perlu ditarik dari diskusi ini adalah
a. Semakin kecil sumberdaya yang dimiliki oleh seseorang maka peluang untuk menghadapi bencana lebih besar. Contohnya, orang yang memiliki tanah dekat dengan sungai dan rumah dibangun seadanya akan menghadapi kerugian yang lebih besar ketika bencana banjir. Selain rumah yang rusak/ hanyut, dapat juga mengakibatkan korban jiwa jika di dalam rumah terdapat penyandang disabilitas yang tak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
b. Pembangunan harus memberdayakan orang-orang yang masuk dalam kelompok masyarakat miskin dan rentan.
Ruang untuk Foto / Ilustrasi
18
Referensi Penunjang Modul 2Sesi 2.6:
Referensi penunjang lain untuk Modul 2 dapat dibaca/diunduh di:
1. DFID sustainable livelihoods guidance sheets. https://www.ennonline.net/dfidsustainableliving
2. Pentagonal Asset. https://id.scribd.com/document/370099310/Pentagonal-Asset
19
3 Modul 3: Ketidakadilan (Gender) dan Penghidupan
Sesi 3.1:Ketidakadilan Gender dan Dampaknya pada Penghidupan
• Peserta dapat membedakan gender dan sex• Peserta mengetahui bagaimana gender berpengaruh pada kepemilikan
aset penghidupan.
60 menit
Wealth Ranking
1. Flipchart2. Spidol3. Selotip kertas4. Alat untuk rating & rangking5. Post it
1. Fasilitator menjelaskan tujuan sesi dan beritahukan bahwa sesi ini akan dilakukan lewat permainan “Gender dan Seks”
2. Ajak peserta untuk berbaris sejajar, dan beritahukan bahwa fasilitator akan membacakan beberapa pernyataan dari “tabel pernyataan gender atau seks”, dan peserta diminta untuk memilih apakah pernyataan itu apakah “gender” atau “seks”. Jika peserta merasa pernyataan itu adalah “gender” maka peserta melompat ke DEPAN (atau ke KANAN, sesuai posisi berbaris) dan jika memilih “seks” maka peserta melompat ke BELAKANG (atau ke KIRI, sesuai posisi berbaris)
CARA LAIN:
• Bagi metaplan kepada peserta masing-masing orang 3 lembar, dan mintalah mereka menuliskan 3 kata/frasa yang muncul di kepala ketika mendengar
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
20
kata “LAKI-LAKI”
• Bagi lagi metaplan/metaplan kepada peserta masing-masing orang 3 lembar, dan mintalah mereka menuliskan 3 kata/frasa yang muncul dikepala ketika mendengar kata “PEREMPUAN”
• Akhiri sesi permainan “Gender dan Seks” dengan bertanya apa perasaan peserta mengenai aktifitas ini.
• Diakhir sesi minta peserta menyimpulkan apa itu gender dan apa itu seks dan bagaimana gender berpengaruh dalam pemenuhan hak dasar manusia.
• Fasilitator membacakan pernyataan “Gender dan Seks” dan setelah peserta melompat ajak peserta berdiskusi tentang pilihan mereka
Tabel 3. Pernyataan Gender dan Sex:
Bacaan 1
Perempuan, Kesetaraan Gender Dan Pembiayaan Mitigasi, Adaptasi Dan Teknologi Dalam Kaitannya Dengan Perubahan Iklim
Sumber daya yang signifikan diperlukan untuk menutupi biaya barang, jasa dan teknologi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan langkah-langkah perubahan iklim di negara berkembang dan maju. Instrumen pembiayaan perubahan iklim seharusnya dibangun sesuai dengan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda dari negara-negara yang berbeda pada ekonomi global. Bagaimanapun, faktor-faktor seperti ketidaksetaraan gender dalam memperoleh barang-barang sosial dan fisik; kesenjangan gender dalam pendidikan, pendapatan, penggunaan waktu dan rekreasi; serta peran dan tanggungjawab gender yang dibeda-bedakan dalam rumah tangga, masyarakat dan bursa tenaga kerja mempengaruhi penyaluran pembiayaan yang efektif bagi perempuan. Contoh pertama, respon dan kemampuan perempuan untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim tergantung pada ketahanan mereka pada kesehatan dan kesejahteraan yang mendasar serta luasnya jaringan sosial mereka. Dalam contoh kedua, kemampuan perempuan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan iklim tergantung pada sejauh mana kontrol mereka atas sumber daya ekonomi dan akses terhadap sumber daya ekonomi dan keuangan.
Untuk mengatasi dengan sukses tantangan manajemen risiko, kesiapsiagaan menghadapi bencana dan tantangan-tantangan perubahan iklimtermasuk cuaca membutuhkan sumber daya diluar dari apa yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari individu dan rumah tangga. Memberdayakan dan menanam investasi pada kaum wanita adalah kunci untuk memerangi efek desertifikasi dan membuka jalan bagi
Pernyataan Gender Sex
Laki-laki itu kuat bekerja X
Perempuan sebaiknya bekerja di rumah saja
X
Perempuan menyusui X
Laki-laki tidak bisa melahirkan X
Memasak, mencuci, memandikan anak adalah tugas perempuan
X
Laki-laki tidak boleh menangis X
Laki-laki punya penis dan jakun, perempuan vagina dan payudara
X
21
pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang di dunia. Namun, di bawah rezim pembiayaan perubahan iklim saat ini, perempuan tidak memiliki akses yang cukup terhadap dana yang ditujukan untuk menutupi kerugian yang berhubungan dengan cuaca, juga mereka tidak memiliki dana untuk layanan teknologi adaptasi dan mitigasi.
Perempuan, Kesetaraan Gender Dan Tindakan Darurat Selama Bencana Alam
Pada tingkat yang paling dasar, tingkat kematian bagi perempuan dan laki-laki sering berbeda dalam bencana alam. Sebuah studi tahun 2006 atas 141 bencana alam yang dilakukan oleh London School of Economics menemukan bahwa ketika hak-hak ekonomi dan sosial dipenuhi untuk kedua jenis kelamin, jumlah perempuan dan laki-laki yang meninggal dalam bencana sama. Pada saat yang sama, ketika perempuan tidak menikmati hak-hak ekonomi dan sosial yang sama dengan laki-laki, lebih banyak perempuan meninggal daripada laki-laki dalam bencana. Perbedaan jenis kelamin ini telah menyingkap berbagai bencana besar, termasuk Tsunami Asia; Badai Mitch, Badai Katrina, dan badai lainnya di Amerika, badai hawa panasdi Eropa, dan badai di Asia Selatan, dll. Dalam beberapa kasus, seperti di Amerika Tengah, lebih banyak pria daripada wanita tewas dalam bencana alam karena mereka menempuh risiko untuk menolong keluarga mereka.
Kerentanan perempuan terhadap bencana meningkat karena sejumlah alasan. Pasca bencana, perempuan biasanya lebih berisiko ditempatkan di tempat yang tidak aman, tempat penampungan yang penuh sesak, karena kurangnya aset, seperti tabungan, harta benda atau tanah. Dalam konteks badai, makanan, dan bencana lain yang memerlukan mobilitas, kendala budaya pada gerakan perempuan dapat menghalangi pelarian mereka yang tepat waktu, menghalangi akses ke tempat penampungan atau akses ke perawatan kesehatan. Yang memperburuk efek ini, wanita sering menghindari menggunakan tempat penampungan karena takut akan kekerasanrumah tangga dankejahatan seksual, dan menjadi lebih kurang bergerak sebagai pengasuh utama keluarga. Kaum perempuan miskin dan mereka yang tinggal di negara-negaradimana ketidaksetaraan genderlebih tinggi tampaknya memiliki risiko tertinggi: korelasi langsung telah diamati antara status perempuan dalam masyarakat dan kemungkinan mereka menerima perawatan kesehatan yang memadai pada saat bencana dan tekanan lingkungan.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengidentifikasi degradasi lingkungan sebagai ancaman utama terhadap keamanan manusia. Semua negara-negara pasca-konflik menghadapi masalah lingkungan hidup yang serius yang dapat merusak proses perdamaian, jika dibiarkan belum terselesaikan; dan secara khusushal tersebut berpengaruh buruk pada kaum perempuan yang dihadapkan pada suatu kombinasi kesulitan.
Dengan demikian penting untuk mengidentifikasi strategiyang sensitif gender untuk menanggapi kebutuhan keamanan manusia serta krisis lingkungan dan kemanusiaan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Upaya ini harus fokus pada: mengurangi kerentanan perempuan, bersama-sama dengan kerentanan pria; mempromosikan tanggap darurat yang sensitif gender; dan mencatat perempuan sebagai pelaku utama lingkungan hidup dalam proses pengambilan keputusan pengelolaan bencana alam, berdampingan dengan kaum pria, dengan menekankan pada ketrampilan, pengetahuan dan kepemimpinan perempuan dalam upaya mitigasi dan adaptasi.
Terjemahan atas : Fact Sheet (Women, Gender Equality and Climate Change)
Sumber: www.un.org/womenwatch/feature/climate _change
22
Prinsip Kesetaraan, Inklusi Sosial dan Kepemilikan Aset
Sesi 3.2:
1. Peserta di ajak untuk kembali ke flipchart identifikasi aset.
2. Peserta di ajak untuk memberi centang di aset yang dimiliki dan memberi tanda silang silang di aset yg tidak dimiliki oleh mereka. Jelaskan aset yang mereka miliki adalah yang dikuasai dan dimiliki oleh mereka sendiri.
3. Fasilitator menuliskan kembali aset yang di centang dan di silang dari yang terbanyak ke yang terkecil di flipchart terpisah.
4. Masukkan dalam tabel pengelolaan aset untuk melihat dominasi akses atas aset yang telah di centang antara laki – laki dan perempuan.
Tabel 4. Pengelolaan Akses Aset
Aset yang dimiliki Perempuan Laki - laki
5. Fasilitator menutup sesi ini dengan menjelaskan bahwa ternyata akses aset antara perempuan dan laki-laki berbeda.
Panduan Sesi:
23
Referensi Penunjang Modul 3Sesi 3.3:
Referensi penunjang lain untuk Modul 3 dapat dibaca/diunduh di:
1. Fact Sheet (Women, Gender Equality and Climate Change). www.un.org/womenwatch/feature/climate _change
2. Gender dalam bencana dan adaptasi iklim. https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/c3b33-6.-gender-dalam-bencana-alam-dan-adaptasi-iklim.pdf
3. Linking livelihoods and gender analysis for achieving gender transformative change. http://www.fao.org/3/a-ah623e.pdf
4. Workshop “Penghidupan Berkelanjutan Perempuan” Berperspektif Feminis dan Pluralis (Livelihood). https://kps2k.org/lain-lain/workshop-penghidupan-berkelanjutan-perempuan-berperspektif-feminis-dan-pluralis-livelihood/
5. Perempuan, kesetaraan gender dan perubahan iklim. ppebalinusra.menlh.go.id/perempuan-kesetaraan-gender-dan-perubahan-iklim.htm
24
4 Modul 4: Bencana, Perubahan Iklim dan Dampaknya Pada Penghidupan
Sesi 4.1:Apa itu Bencana?
• Menjelaskan pengertian bencana• Menjelaskan berbagai pandangan mengenai bencana• Menjelaskan rumusan risiko bencana
90 menit
1. Diskusi kelompok2. Pemaparan
1. Metaplan, Kertas Plano, Spidol, Selotip Kertas/Pin2. Bahan Bacaan: Konsep Bencana
Pengantar (5 menit)
Paparkan tujuan dan pokok bahasan sesi ini, serta metode pembelajarannya. Tekankan bahwa konsep tentang bencana sangat mempengaruhi bagaimana penanggulangan bencana dilakukan.
Diskusi Kelompok (50 menit)
1. Bagi peserta menjadi empat atau lima kelompok. Lalu mintalah setiap kelompok untuk menjawab pertanyaan berikut:
“Apa yang dimaksud dengan bencana?”
“Berikan contoh-contoh bencana!”
“Mengapa peristiwa-peristiwa itu disebut bencana?”
2. Pendapat tiap anggota kelompok dituliskan dalam kertas plano. Artinya, kelompok yang memiliki lima anggota akan menuliskan lima pengertian tentang bencana.
3. Beri waktu kepada masing-masing kelompok untuk memberikan pemaparan sekitar lima menit per-kelompok.
4. Lakukan analisis cepat terhadap daftar pengertian dan alasan terjadinya bencana. Berikanlah komentar yang sesuai. Daftar tersebut mungkin mencerminkan:
• Pandangan yang berbeda-beda tentang bencana.
• Ancaman dianggap sebagai bencana.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
25
• Kejadian ancaman dianggap bencana karena bersifat merugikan dan di luar kemampuan manusia/masyarakat.
Pemaparan/Presentasi
Nara Sumber (25 menit)
1. Paparkan slide berbagai cara pandang tentang bencana dengan menayangkan presentasi power point.
2. Sebelum melanjutkan ke slide pengertian tentang bencana,tanyakan: “Siapa saja di antara Anda yang cenderung memiliki pandangan konvensional?” dan seterusnya.
3. Lanjutkan pemaparan tentang pengertian bencana, perbedaan antara bencana dan ancaman, dan rumus risiko bencana
Refleksi (10 menit)
1. Minta peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan kundi:
“Apa yang dimaksud dengan bencana?”
Tuliskan rumus risiko bencana! “(disertai dengan kepanjangan dari tiap hurufnya)
2. Mintalah kepada dua atau tiga peserta untuk menyatakan pendapatnya.
3. Fasilitator bersama peserta menyimpulkan arti bencana.
26
Bacaan 2 : BERTAHAN DI TENGAH ANOMALI IKLIM “Upaya Pemenuhan Pangan pada Petani Lahan Kering dan Nelayan Artisanal Di Kupang Menghadapi Perubahan Iklim
*Bahan bacaan ini diambil dari Kesimpulan Riset PIKUL yang dilaksanakan pada tahun 2010
Pada tahun 2010, PIKUL melakukan riset tentang Upaya Pemenuhan Pangan pada Petani Lahan Kering dan Nelayan Artisanal Di Kupang Menghadapi Perubahan Iklim. Dari hasil riset ini terdapat beberapa kesimpulan penting yaitu:
Masyarakat petani lahan kering, terutama yang hanya mengandalkan jagung dan padi ladang sebagai hasil utama adalah komponen yang sangat rentan penghidupannya dan tidak siap ketika terjadi anomali iklim.
Anomali (dan perubahan) Iklim telah berdampak negatif maupun positif bagi masyarakat. Bagi petani lahan kering, beberapa dampak negatif yang dialami adalah:
• Gagal panen,
• Ketidakcukupan pangan keluarga,
• Terjadi perubahan jadwal tanam musim tanam,
• Berkurangnya luas lahan musim tanam tahun 2010/2011.
Sedangkan dampak positifnya adalah tersedianya hijauan pakan setiap tahun, sayuran dan buah-buahan .
Dampak bagi nelayan artisanal yaitu: mengurangi waktu tangkapan karena tingginya gelombang laut dan menurunnya hasil tangkapan karena ada peningkatan suhu air laut di daerah pantai.
Respon petani lahan kering dalam menghadapi anomali iklim, ada yang bersifat negatif dan ada yang bersifat positif. Yang bersifat negatif seperti menggunakan herbisida untuk mempersiapkan lahan, sedangkan yang bersifat positif adalah sebagian petani yang memanfaatkan hujan secara maksimal untuk menanam berbagai jenis tanaman.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan setiap hari masyarakat melakukan berbagai upaya seperti, menjual ternak kecil, serta menjual berbagai sumberdaya yang dimiliki.
Pemerintah belum berupaya maksimal dalam menyediakan infrastruktur dan kapasitas petani/nelayan dalam menghadapi anomali iklim.
Selengkapnya mengenai riset dan hasil riset ini dapat diunduh disini: http://www.perkumpulanpikul.org/download/hasil_riset/2010_Riset_Anomali_Perubahan_Iklim.pdf
27
Sesi 4.2:Iklim dan Cuaca
1. Peserta mengetahui perbedaan antara iklim dan cuaca2. Peserta mengetahui tentang proses, penyebab dan dampak dari
Perubahan Iklim
60 menit
1. Menyusun gambar2. Menonton video
1. Video pendek, (Video beserta Subtitle dapat didownload di: 2. Gambar/Potongan Gambar menjelaskan proses terjadinya perubahan
iklim dalam amplop sesuai jumlah peserta.3. Flipchart4. Hadiah (makanan kecil atau hadiah yang lain)
1. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan sesi
2. Mulai sesi dengan menanyakan pendapat peserta tentang apa itu perubahan iklim. Lakukan probing dan paraphrasing seperlunya untuk memicu diskusi.
3. Fasilitator membagi peserta dalam beberapa kelompok dan membagikan amplop potongan gambar ke setiap kelompok.
4. Lalu minta setiap kelompok menyusun gambar-gambar tersebut menjadi sebuah “bagan” / gambar yang menjelaskan proses, penyebab dan dampak dari Perubahan Iklim. Agar menarik, munculkan sedikit kompetisi dengan membatasi waktu atau menyiapkan hadiah bagi kelompok pemenang.
5. Setelah susunan gambar sesuai dan benar, pilihlah kelompok yang berhasil menyusun gambar dengan benar dan minta mereka menjelaskan tentang gambar mereka.
6. Panduan gambar “Perubahan Iklim” dapat dilihat pada Panduan Gambar pada halaman berikutnya.
7. Ajak peserta untuk menonton 2 video pendek tentang Perubahan Iklim yang bisa idunduh pada link: http://bit.ly/videoccpikul
8. Tanyakan apa perasaan peserta setelah menonton video pendek tersebut.
9. Tutup sesi dengan mengulang kembali beberapa hasil penting dari hasil diskusi.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
28
GAMBAR YANG BENAR TENTANG PERUBAHAN IKLIM
29
GAMBAR INI DAPAT DIPAKAI UNTUK DIPOTONG-POTONG DAN DIMASUKKAN KE DALAM AMPLOP SESUAI JUMLAH KELOMPOK.
30
Sesi 4.3:Referensi Penunjang Modul 4
Referensi penunjang lain untuk Modul 4 dapat dibaca/diunduh di:
1. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. https://www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/470.pdf
2. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Manusia. https://dony.blog.uns.ac.id/2010/06/05/pengaruh-perubahan-iklim-terhadap-kehidupan-manusia/
3. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim. http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-1235115695188/5847179-1258084722370/Adaptasi.terhadap.Perubahan.Iklim.pdf
4. Perubahan Iklim, Adaptasi, Dan Mitigasi. https://revana-hadiani.blogspot.com/2015/09/perubahan-iklim-adaptasi-dan-mitigasi.html
31
5 Modul 5: Strategi Penghidupan Berkelanjutan Menghadapi Bencana dan Perubahan Iklim
Sesi 5.1:Strategi Penghidupan Berkelanjutan yang Tangguh Iklim
1. Peserta dapat menemukan kondisi beresiko dan rentan di daerah masing-masing.
2. Peserta dapat menemukan strategi-strategi untuk menghadapi kondisi beresiko dan rentan di daerah masing-masing
3. Peserta dapat membuat Community mapping dan community support needs Map.
180 menit
Community support needs map
1. Flipchart2. Spidol3. Selotip kertas4. Post it 2 warna berbeda
1. Bagi kelompok berdasarkan desa. Ajak peserta mendiskusikan tentang Resiko dan kerentanan yang dialami di desa masing-masing. Fasilitator dapat menjelaskan tentang arti dari Resiko dan rentan.
2. Untuk menolong peserta, Fasilitator dapat mempersiapkan tabel yang dapat menolong diskusi.
Tujuan:
Waktu:
Metode:
Alat & Bahan:
Panduan Sesi:
32
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kemudian dilanjutkan dengan klarifikasi, diskusi, dan kesepakatan.
Tabel 5. Community Support Needs Map
Resiko Kerentanan Frekuensi Strategi Bagaimana melibatkan
masyarakat 3TSudah Belum
33
Sesi 5.2:Referensi Penunjang Modul 5
Referensi penunjang lain untuk Modul 5 dapat dibaca/diunduh di:
1. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. https://www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/470.pdf
2. Bencana Alam: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Mitigasi. https://foresteract.com/bencana-alam/
3. Keadilan Iklim dan Penghidupan yang Berkelanjutan. http://www.downtoearth-indonesia.org/sites/downtoearth-indonesia.org/files/CCcomp12-final.pdf
4. Dampak Perubahan Iklim Global terhadap Stabilitas Kehidupan : Pembangunan Vs Konservasi. https://www.researchgate.net/publication/317240630_Dampak_Perubahan_Iklim_Global_terhadap_Stabilitas_Kehidupan_Pembangunan_Vs_Konservasi
34
LEMBAR EVALUASI
A.1. KONSEP PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
1. Pelatihan ini menambah pengetahuan Bapak/Ibu tentang Penghidupan Berkelanjutan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
2. Pelatihan ini memberi pengetahuan BARU tentang Penghidupan Berkelanjutan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
3. Pengetahuan dan pembelajaran dari pelatihan ini akan bisa diterapkan?
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
4. Apa pembelajaran/pengetahuan yang paling diingat dari pelatihan ini? Tuliskan jawaban dalam kotak yang tersedia:
A.2. ASET PENGHIDUPAN
1. Pelatihan ini menambah pengetahuan Bapak/Ibu tentang Aset Penghidupan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
2. Pelatihan ini memberi pengetahuan BARU tentang Aset Penghidupan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
3. Pengetahuan dan pembelajaran dari pelatihan ini akan bisa diterapkan?
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
4. Apa pembelajaran/pengetahuan yang paling diingat dari pelatihan ini? Tuliskan jawaban dalam kotak yang tersedia:
35
A.3. KONDISI KERENTANAN (Wealth Ranking)
1. Pelatihan ini menambah pengetahuan Bapak/Ibu tentang bagaimana mengidentifikasi kelompok rentan dan miskin di lingkungan dan bagaimana menggunakan tingkat kesejahteraan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
2. Pelatihan ini memberi pengetahuan BARU tentang kondisi kerentanan di lingkungan bapak/ibu:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
3. Pengetahuan dan pembelajaran dari pelatihan ini akan bisa diterapkan?
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
4. Apa pembelajaran/pengetahuan yang paling diingat dari pelatihan ini? Tuliskan jawaban dalam kotak yang tersedia:
A.4. Gender, Kesetaraan Gender dan Kepemilikan Aset
1. Pelatihan ini menambah pengetahuan Bapak/Ibu tentang bagaimana membedakan gender dan seks, bagaima gender berpengaruh kepada kepememilikan aset penghidupan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
2. Pelatihan ini memberi pengetahuan BARU tentang Gender, Kesetaraan Gender dan Kepemilikan Aset penghidupan:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
3. Pengetahuan dan pembelajaran dari pelatihan ini akan bisa diterapkan?
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
4. Apa pembelajaran/pengetahuan yang paling diingat dari pelatihan ini? Tuliskan jawaban dalam kotak yang tersedia:
36
B. TENTANG METODE, FASILITATOR DAN LOGISTIK1. Menurut Bapak/Ibu, metode pelatihan yang digunakan cukup menyenangkan dan membuat peserta dapa
terlibat maksimal:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
2. Menurut Bapak/Ibu, Fasilitator memfasilitasi sesi dengan baik:
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
3. Menurut Bapak/Ibu, alat – alat pendukung pelatihan berfungsi dengan baik
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
4. Menurut Bapak/Ibu, konsumsi, akomodasi dan pengorganisasian pelatihan ini berjalan sesuai harapan?
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
5. Apakah menurut Bapak/Ibu pelatihan ini berkualitas/bagus?
Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
C. SECARA UMUM, APA PENDAPAT BAPAK/IBU TENTANG PELATIHAN INI:
D. JIKA BAPAK/IBU PUNYA USULAN, BAGAIMANA SEBAIKNYA PELATIHAN SEPERTI INI DILAKUKAN DI MASA MENDATANG?
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………N A M A (Boleh tidak diisi) : ……………………………………………………………………JENIS KELAMIN : Perempuan / Laki-lakiASAL : ……………………………………………………………………TANDA TANGAN/PARAF : ……………………………………………………………………
37
Recommended