View
15
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA
“TUMBUHAN DI SEKITARKU” MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
UNTUK SISWA KELAS III A SD N JETIS 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Giadiolla Septi Pangesti
NIM : 131134094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA
“TUMBUHAN DI SEKITARKU” MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
UNTUK SISWA KELAS III A SD N JETIS 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Giadiolla Septi Pangesti
NIM : 131134094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
selalu menyertai dan memberikan kasih karuniaNya kepada saya. Orang
tuaku, Ch. Surani dan Sumiati, kakaku Niccolaus Broto Sugandhi,
keluarga besarku Karyo Tamso Suwito, para sahabatku yang tidak bisa
aku sebutkan satu per satu, dan almamaterku tercinta Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik, maka kau akan menjadi orang
yang terbaik”
(Febryan Stefanus Putra)
“Tetap percaya, tetap berdoa, tetap mencoba!”
(Giadiolla Septi Pangesti)
“Jangan takut, sebab aku menyertai engkau. Jangan bimbang, sebab aku ini
Allahmu. Aku akan meneguhkan, bahkan aku akan menolong engkau, aku akan
memegang engkau dan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”
(Yesaya 41:10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Juni 2017
Peneliti
Giadiolla Septi Pangesti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPETINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Giadiolla Septi Pangseti
Nomor Mahasiswa : 131134094
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA “TUMBUHAN DI
SEKITARKU” MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK SISWA KELAS III A SD N JETIS 1
YOGYAKARTA
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 14 Juni 2017
Yang menyatakan
Giadiolla Septi Pangesti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
Menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
Untuk Siswa Kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta
Giadiolla Septi Pangesti
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA
menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif. Metode penelitian yang
digunakan adalah Research and Development (R&D) berdasarkan 5 langkah
pengembangan modul menurut Tomlinson (Harsono, 2015). Modul pembelajaran
IPA ini diimplementasikan di kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta dengan jumlah
responden 26 siswa. Berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan terlihat
bahwa: (1) siswa sudah membaca modul, (2) siswa merasa nyaman, senang dan
bahagia dalam belajar, karena modul menyajikan gambar dan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa, (3) siswa menjadi percaya diri dalam belajar (4) siswa dapat
memahami dan menyadari pentingnya keberadaan tumbuhan di sekitarnya, (5)
siswa mendapatkan kejelasan dari materi yang disampaikan, (6) siswa
mendapatkan pengalaman bermakna, (7) siswa menjadi lebih bertanggung jawab,
disiplin dan dapat menghargai perbedaan, (8) meningkatkan daya nalar pada
siswa, (9) siswa terlibat aktif dalam kegiatan pengamatan, demonstrasi, maupun
diskusi, dan (10) siswa mendapat respon positif melalui kegiatan refleksi dan aksi.
Kata kunci: pengembangan modul, pendekatan paradigma pedagogi reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The Development Natural of Sciences Learning Module “Tumbuhan Di
Sekitarku” Using A Reflective Pedagogical Paradigm Approach for Third
Grade SD N Jetis 1 Yogyakarta
Giadiolla Septi Pangesti
Sanata Dharma University
2017
This research aimed to develop a natural sciences learning modules using
a Reflective Pedagogical Paradigma Approach. The research was held based on
Research and Development (R&D) method based has 5 step in its module
development according to Tomlinson (Harsono, 2015). This science learning
module was implemented in third A grade of SD N Jetis 1 Yogyakarta with 26
student respondents. According to the implementation it was seen that: (1) the
student has read the module, (2) students feel comfortable, happy and happy in
learning, because the module presents images and languages that are easily
understood by students, (3) the students are confident to learn, (4) Students can
understand and realize the importance of the existence of surrounding plants, (5)
Students get the clarity of the material (6) students get meaningful experience (7)
the students become more responsible, discipline and able to appreciate
the difference, (8) improve students reasoning (9) the students actively participate
in the activities of observation activities, demonstration, and discussions, and 10)
students get a positive response through the activities of reflection and action.
Keywords: module development, reflective pedagogical paradigm approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
rahmat dan kasih karuniaNya yang telah diberikan, sehingga skripsi yang berjudul
“Pengembangan Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
Menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Siswa Kelas
III A SD N Jetis 1 Yogyakarta” dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma;
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma;
3. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma;
4. Ibu Eny Winarti, M. Hum., Ph.D. dan Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech.,
selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan, waktu,
tenaga, kritik, saran kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi;
5. Validator ahli IPA dan Bahasa yang telah berkenan memberikan kritik dan
saran kepada peneliti selama melaksanakan penelitian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Kepala Sekolah serta para guru kelas I hingga kelas VI SD N Jetis 1
Yogyakata yang telah memberikan waktu, bantuan dan bimbingan kepada
penulis selama melaksanakan PPL dan penelitian;
7. Guru kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta yang senantiasa memberikan izin,
waktu, bantuan dan bimbingan kepada penulis selama peneliti melaksanakan
kegiatan penelitian di kelas;
8. Seluruh siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta yang telah berpartisipasi
aktif dalam kegiatan penelitian sehingga dapat berjalan sesuai dengan
harapan;
9. Sahabat-sahabatku Aisyah, Tanti, Assa, Atika, Okta, Reni, serta teman-teman
sepayung Emansipatoris yang selalu memberikan semangat, dan
dukungannya kepadaku sehingga karyaku ini dapat terselesaikan dengan baik.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, peneliti ucapkan
terimakasih banyak untuk bimbingan dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan di
masa mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan bagi penulis sendiri.
Peneliti
Giadiolla Septi Pangesti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................. vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah....................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
1.6 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ....................................................... 7
1.7 Definisi Operasional................................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 10
2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (R&D) ............................................. 10
2.1.2 Pendidikan Emansipatoris ................................................................ 11
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ............................................... 12
2.1.4 Pembelajaran .................................................................................... 15
2.1.5 Modul IPA ........................................................................................ 16
2.2 Penelitian yang Relevan ......................................................................... 18
2.2.1 Penelitian Mengenai Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif .... 18
2.2.2 Penelitian Mengenai Modul Pembelajaran IPA ............................... 19
2.3 Kerangka Berfikir................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
3.2 Setting Penelitian .................................................................................... 24
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 24
3.2.2 Subjek Penelitian .............................................................................. 25
3.2.4 Objek penelitian ............................................................................... 25
3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................ 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 29
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 30
3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengembangan Modul ................................................................ 36
4.1.1 Analisis Kebutuhan .......................................................................... 36
4.1.2 Desain Produk .................................................................................. 40
4.1.3 Implementasi .................................................................................... 50
4.1.3.1 Implementasi Hari Pertama ........................................................ 51
4.1.3.2 Implementasi Hari Kedua .......................................................... 53
4.1.4 Evaluasi ............................................................................................ 57
4.1.5 Revisi ............................................................................................... 59
4.2 Deskripsi Kualitas Modul ...................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 64
5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 65
5.3 Saran ....................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 67
LAMPIRAN ................................................................................................ 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Bagan Literature Map ................................................................. 22
Bagan 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul ..................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas III A ...................................... 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Siswa Kelas III A .................................... 31
Tabel 3.3 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ............................. 31
Tabel 3.4 Instrumen Validasi Modul oleh Ahli dan Guru ......................... 31
Tabel 3.5 Kuesioner Presepsi Siswa .......................................................... 32
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal Menurut Sukardjo ................................ 33
Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat ......................................................... 35
Tabel 4.1 Hasil Validasi oleh Ahli dan Guru ............................................. 47
Tabel 4.2 Rekapitulasi Penilaian ................................................................ 47
Tabel 4.3 Komentar Ahli IPA dan Revisian .............................................. 48
Tabel 4.4 Komentar Ahli Bahasa dan Revisian ......................................... 48
Tabel 4.5 Komentar Guru Kelas dan Revisian........................................... 49
Tabel 4.6 Hasil Wawancara Presepsi Siswa ............................................. 62
Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Presepsi Siswa .................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Silabus Hari Pertama dan Kedua .......................................... 42
Gambar 4.2 RPP Hari Pertama dan Kedua .............................................. 43
Gambar 4.3 Sampul dan Isi Modul Pembelajaran untuk Guru ................ 45
Gambar 4.4 Sampul dan Isi Modul Pembelajaran untuk Siswa ............... 45
Gambar 4.5 Proses Implementasi Hari Pertama ...................................... 53
Gambar 4.6 Proses Implementasi Hari Kedua ......................................... 56
Gambar 4.7 Rincian Kegiatan RPP Hari Pertama (Sebelum Revisi) ....... 60
Gambar 4.8 Rincian Kegiatan RPP Hari Pertama (Setelah Revisi) ......... 60
Gambar 4.9 Rincian Kegiatan RPP Hari Kedua (Sebelum Revisi) ......... 61
Gambar 4.10 Rincian Kegiatan RPP Hari Kedua (Setelah Revisi) ............ 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ............................................................... 70
Lampiran 2 Lembar Wawancara oleh Guru Kelas .................................... 71
Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru Kelas................................................ 72
Lampiran 4 Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh
Ahli IPA ................................................................................ 73
Lampiran 5 Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Ahli IPA ....................... 74
Lampiran 6 Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh
Ahli Bahasa ........................................................................... 76
Lampiran 7 Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Ahli Bahasa .................. 77
Lampiran 8 Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh
Guru Kelas III A..................................................................... 79
Lampiran 9 Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Guru Kelas III A .......... 80
Lampiran 10 Lembar Wawancara Validasi Modul oleh Siswa .................. 82
Lampiran 11 Hasil Wawancara Presepsi Siswa .......................................... 83
Lampiran 12 Hasil Karya Siswa ................................................................. 87
Lampiran 13 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian .................................... 90
Lampiran 14 Curriculum Vitae ................................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Lingkungan hidup tidak hanya terdapat pada lingkungan alam
saja, tetapi juga pada manusia. Manusia dalam hidup selalu berinteraksi dengan
lingkungan di sekitarnya, seperti udara, tanah, sungai, hewan dan tumbuh-
tumbuhan, sehingga manusia berhak mengelola alam sekitar untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya secara bijak dengan memperhatikan keseimbangan dan
kelestariannya.
Tuhan menciptakan umat manusia untuk menjaga dan melestarikan alam
dan lingkungan hidup. Akan tetapi, apakah manusia sudah melakukannya?
Lihatlah karena keserakahan, manusia telah merusak alam ciptaan Tuhan dengan
mengeksploitasi alam secara berlebihan demi keuntungan sesaat dan kepentingan
pribadi. Selain itu manusia juga telah menggunakan sumber daya secara tidak
benar. Sikap manusia yang kurang peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan merupakan awal dari kerusakan alam semesta ini. Kenyataan ini dapat
dilihat dari banyaknya permasalahan kerusakan lingkungan yang banyak terjadi di
wilayah perkotaan, antara lain polusi udara yang berasal dari asap pabrik-pabrik
dan knalpot kendaraan, sedikitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) karena tumbuhan
hijau dan segar musnah begitu saja dan digantikan oleh besi-besi dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bentuk. Jika alam semesta ini rusak, maka keselamatan populasi manusia tentu
akan terancam. Hal ini bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia
terhadap lingkungannya, dampaknya akan kembali lagi kepada manusia, baik itu
berupa keuntungan maupun kerugian (Soemarwoto, 2001: 55). Soemarwoto
(2001: 56-58) juga menyatakan bahwa mutu lingkungan yang baik akan membuat
orang merasa nyaman hidup dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu,
permasalahan terhadap lingkungan sudah menjadi tanggung jawab dalam diri
manusia untuk berperilaku positif terhadap alam dengan memanfaatkan,
memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan alam yang ada. Sebab, Tuhan
telah mempercayakan seluruh ciptaan-Nya di bumi ini kepada kita.
Kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dari lingkup terkecil
yaitu lingkungan keluarga, dengan banyak menanam pohon di sekitar rumah dan
mengolah sampah organik dan anorganik. Selain melalui keluarga, sikap peduli
lingkungan bisa dilakukan di sekolah. Sekolah merupakan salah satu jalur
pendidikan formal yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap
dan kepedulian terhadap lingkungan secara efektif. Proses pembelajaran di
sekolah hendaknya tidak hanya membina peserta didik agar memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang positif terhadap lingkungan, tetapi
juga bertanggung jawab untuk memelihara keseimbangan dan penggunaan
lingkungan tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari fenomena alam
sekitar. Adanya pembelajaran IPA disekolah dapat menjadi wahana bagi siswa
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Salah satu materi yang diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah cara memelihara dan
melestarikan alam di lingkungan sekitar.
Guru senantiasa mempermudah dalam menyampaian materi kepada siswa
yaitu dengan menggunakan bahan ajar. Materi dalam bahan ajar dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa. Bahan ajar tidak hanya memuat materi saja
tetapi harus memenuhi kebutuhan belajar siswa dan mampu mengembangkan
pendidikan karakter siswa. Modul biasanya dijadikan pedoman bagi siswa dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Modul yang dicetak biasanya hanya terdiri dari
materi dan soal-soal latihan saja, sehingga proses kegiatan pengalaman langsung
yang dilakukan siswa hanya sedikit, bahkan ada yang tidak ada sama sekali.
Pendidikan karakter wajib diterapkan disekolah-sekolah untuk membentuk
karakter generasi penerus bangsa supaya memiliki karakter yang baik, salah
satunya karakter peduli lingkungan.
Hal serupa peneliti temukan ketika melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) dari bulan Juli 2016 sampai Oktober 2016 di SD N Jetis 1
Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan
diketahui bahwa SD N Jetis 1 Yogyakarta dalam proses belajar mengajar, guru
dan siswa sudah difasilitasi bahan ajar berupa buku paket dari pemerintah dan
modul sebagai penujang pembelajaran. Akan tetapi, guru dan siswa dalam proses
pembelajaran hanya menggunakan buku paket saja, hal ini membuat siswa
menjadi kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran karena buku tersebut hanya
berisikan materi-materi pembelajaran saja. Guru menggunakan modul apabila
materi yang terdapat dalam buku paket pembelajaran sudah habis. Modul
pembelajaran yang digunakan guru dan siswa juga kurang memasukan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lingkungan di dalamnya. Guru kelas III A dalam proses pembelajaran sudah
mengupayakan pendidikan lingkungan, namun pelaksanaanya masih belum
mendalam. Siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta masih belum memiliki
sikap sadar dan peduli akan lingkungan khususnya terhadap keberadaan tumbuhan
yang ada disekitar, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa tumbuhan di
sekolah ini layu, mati, dan rusak karena kekurangan air, bahkan banyak tanaman
dalam pot menjadi rusak karena dijadikan sebagai tempat sampah dan terkena
bola yang dimainkan oleh siswa pada saat jam istirahat ataupun pulang sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk
mengembangkan modul pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menerapkan proses refleksi dalam setiap
pengalaman belajar siswa. Penggunaan modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
Sekitarku” untuk siswa kelas III A membantu siswa memahami dan mengamati
secara langsung tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekitarnya, bukan hanya
berpikir secara abstrak. Penggunaan modul pembelajaran IPA menggunakan
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ini diharapkan mampu memiliki
pengaruh bagi siswa yaitu membuat siswa merasa nyaman, dan senang belajar,
membantu siswa untuk mengembangkan rasa kepercaya diri, berguna dan relevan
bagi siswa, menimbulkan rasa ketertarikan dam memberikan pencerahan bagi
siswa, mempertimbangkan gaya belajar serta sikap afektif siswa, memaksimalkan
kemampuan otak kiri dan kanan siswa pada siswa sehingga dapat membangun
konsep pembelajarannya secara mandiri dalam terwujudnya feedback setelah
pembelajaran dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah, sebagai
berikut:
1.2.1 Bagaimana proses pengembangan modul pembelajaran IPA “Tumbuhan
Di Sekitarku” dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta?
1.2.2 Bagaimana deskripsi kualitas penggunaan modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” dengan menggunakan pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta?
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian ini dapat dilakukan secara
terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena dalam
penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:
1.3.1 Modul yang dikembangkan berupa modul pembelajaran IPA “Tumbuhan
Di Sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.
1.3.2 Modul yang dikembangkan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta terhadap keberadaan
tumbuhan yang ada disekolah.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan yang
akan dicapai, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4.1 Mengetahui proses pengembangkan modul pembelajaran IPA “Tumbuhan
Di Sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.
1.4.2 Mendeskripsikan bagaimana kualitas penggunaan modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, di
antaranya yaitu:
1.5.1 Bagi Sekolah
Sekolah mendapat sumber belajar baru berupa modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” dalam menanamkan sikap sadar dan peduli
siswa pada tumbuhan disekitarnya
1.5.2 Bagi Guru
Modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” menggunakan
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi guru dalam memberikan pendidikan lingkungan untuk
siswa.
1.5.3 Bagi Siswa
Siswa memberoleh sumber belajar berupa modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” yang dapat membantunya dalam memahami
materi serta dapat mengembangkan sikap sadar dan peduli siswa terhadap
tumbuhan disekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5.4 Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam
mengembangkan modul pembelajaran IPA sebagai sumber belajar bagi
siswa kelas III SD menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif.
1.6 Spesifikasi Produk yang diharapkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul
pembelajaran IPA “Tumbuhan Di sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta. Proses
pengembangan modul dilakukan dengan menggunakan 5 langkah prosedur
pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015) meliputi: 1) analisis
kebutuhan dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara. 2) modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” berisikan sampul depan, kata pengantar, daftar isi,
silabus hari 1 dan silabus hari 2, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari 1,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari 2, materi pembelajaran IPA, dan
LKS. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat menggunakan
font Times New Roman, dengan ukuran 12pt. RPP hari pertama dan kedua juga
dibuat menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang
disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Dalam pembuatan modul ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan,
seperti penggunaan warna, jenis kertas, penggunaan gambar, ketebalan huruf, dan
juga besar kecilnya huruf. Modul pembelajaran yang dihasilkan berbentuk buku
berukuran 21cm x 29 cm yang disesain terlebih dahulu dengan menggunakan
Microsoft Word. Sampul luar modul didesain dengan menggunakan program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Microsoft Publisher dengan memberikan warna putih pada bagian depan dan
belakang. Komponen dalam sampul meliputi nama penulis, sararan modul, judul
modul, gambar tumbuhan-tumbuhan dan tangan yang memegang tumbuhan hidup
merupakan gambaran materi yang akan dibahas dalam modul. Sampul modul
dicetak menggunakan kertas Ivory A4 230 gram. Format yang digunakan dalam
penulisan isi modul adalah font Lucida Calligraphy, Times New Roman, dan
Comic Sans MS. Ukuran font yang digunakan 10, 12, 18 dan 24 dengan spasi 1,5
yang dicetak menggunakan kertas HVS A4 80 gram.
Setiap kegiatan pembelajaran dalam modul dilengkapi dengan langka-
langkah pembelajaran yang menuntun siswa untuk melakukan kegiatan
selanjutnya. Selain dilengkapi dengan panduan, modul ini juga dilengkapi dengan
gambar-gambar dan warna pada tulisan agar siswa tidak merasa bosan ketika
membaca dan mengerjakannya. Disetiap lembar kegiatan juga diberi tempat untuk
siswa menulis hasil pengamatan, pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka
lakukan sehingga siswa tidak perlu lagi menuliskan hasil kegiatan mereka di buku
tulis.
3) implementasi dilaksanakan di SD N Jetis 1 Yogyakarta dengan
melibatkan seluruh siswa kelas III A yang berjumlah 26 siswa. 4) evaluasi
disesuaikan dengan hasil data yang telah diperoleh dari proses implementasi. 5)
revisi pada bagian produk yang masih memiliki kekurangan.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1 Modul merupakan buku teks yang digunakan sebagai keperluan dalam
pembelajaran yang digunakan secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.7.2 Paradigma Pedagogi Refektif merupakan proses kegiatan di mana siswa
dapat menumbuh kembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan
sehari-hari.
1.7.3 Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhkuk hidup, termaksud manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.
1.7.4 Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
gejala-gejala alam dan kebendaan yang ada disekitar.
1.7.5 Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendukung
proses pembelajaran bagi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini memaparkan tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan dan
kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D)
Menurut Seels & Richey (dalam Alim Sumarno (2012: 1) pengembangan
merupakan proses penjabaran spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik.
Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan suatu produk. Penelitian
pengembangan (R&D) merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengasilkan atau mengembangkan suatu produk. Borg & Gall (2007) berpendapat
bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Tomlinson (2005)
menjelaskan bahwa pengembangan bahan adalah pengembangan terhadap apapun
yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran seperti buku
teks, buku kerja, kaset, CD-ROM, DVD, video, dan bahan dari internet.
Terdapat beberapa model yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan dalam berbagai prosedur pengembangan. Penelitian ini berfokus
pada pengembangan materi menurut Tomlinson yang diyakini relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Terdapat lima langkah penelitian dan
pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015). Pertama, analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna untuk
mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan oleh subjek penelitian. Tahap kedua,
adalah desain penelitian. Desain penelitian didasarkan pada hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kebutuhan yang telah didapat kemudian menyusun hal-hal yang diperlukan dalam
mengembangkan suatu produk. Tahap ketiga, adalah implementasi. Hasil dari
desain penelitian kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap keempat adalah evaluasi. Hasil dari proses implementasi kemudian
dievaluasi kelebihan dan kelemahannya. Tahap kelima yaitu revisi. Proses revisi
merupakan tahap akhir dari pengembangan suatu produk. Proses revisi ini didasari
dari hasil evaluasi yang telah dilakukan. Jika hasil produk sudah diidentifikasi
kelebihan dan kelemahannya, maka produk perlu diperbaiki sebagai produk akhir
yang layak untuk digunakan. Kelima tahap proses pengembangan ini merupakan
jembatan untuk menciptakan suatu produk yang baru sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan, sehingga menjadi produk yang lebih baik dan berkualitas.
2.1.2 Pendidikan Emansipatoris
Pendidikan Emansipatoris merupakan proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa, di mana pembelajaran terfokus pada pemusatan perhatian siswa
sebagai subjek dalam pengalaman kemanusiaannya. (Suprijono, 2016:51).
Pendidikan Emansipatoris menempatkan guru dan siswa sebagai pembelajar
(Winarti dan Anggadewi 2015:54), artinya dalam proses pembelajaran akan
terjadi dialog antara keduanya sehingga pengalaman dan pemahaman kedua pihak
dapat berkembang.
Tiga kata kunci utama dalam pendidikan emansipatoris, yaitu humanisasi,
kesadaran kritis dan mempertanyakan sistem. Pengertian humanisasi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penumbuhan rasa peri kemanusiaan.
Pendidikan Emansipatoris dengan prinsip humanisasi bertujuan mengajak siswa
untuk mampu berpikir kritis dalam proses pencapaian pengetahuan. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pendidikan Emansipatoris ini juga mengarahkan peserta didik pada penyadaran
kritis dalam memperoleh kebebasan untuk menemukan pengetahuannya.
Pendidikan Emansipatoris dikembangkan dengan tujuan menghasilkan siswa yang
memiliki sikap kritis (Suprijono, 2016). Pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
mengarahkan siswa pada pertanyaan-pertanyaan yang logis sehingga mereka
dapat merespon dan menjabarkan pengetahuan yang dimilikinya. Pembelajaran
IPA dapat mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis melalui proses
pembelajaran tentang peran penting tumbuhan bagi makhluk hidup serta cara
menjaga dan melestarikan alam di lingkungan sekitar. Pengetahuan siswa dapat
berkembang ketika siswa dapat belajar dari pengalaman sekitarnya, serta dapat
saling bertukar pikiran dengan guru. Terjadinya dialog antara keduanya dapat
mengembangkan pemahaman dan pengalaman kedua belah pihak akan suatu
realitias.
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan salah satu bentuk
Pendidikan Emansipatoris (Winarti dan Anggadewi, 2015:54). Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam
menumbuh kembangkan pribadi siswa (pedagogi reflektif = kemanusiaan)
(Subagyo, 2010:39). Pembelajaran berpendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) adalah proses pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang
studi dengan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Pembelajaran bidang studi
disesuaikan dengan konteks siswa, sedangkan pengembangan nilai kemanusiaan
dikembangkan melalui dinamika pengalaman, refleksi, dan aksi. Proses
pembelajaran juga disertai dengan evaluasi (Subagya, 2010: 51). Sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
disimpulkan bahwa Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pendidikan yang
menekankan pada pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dan kompetensi siswa
melalui proses pembelajaran di sekolah. Penumbuhan nilai-nilai ini dilakukan
sesuai dengan konteks siswa dan materi pembelajaran, serta melalui pemberian
pengalaman, refleksi, perwujudan aksi, dan evaluasi.
Pembelajaran berpendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kemampuan siswa dalam
menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar siswa. Tujuan dari pembelajaran
berpendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terwujud dalam 3 unsur yaitu,
competence (kemampuan kognitif), conscience (kemampuan afektif), dan
compassion (kemampuan psikomotorik).
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam proses
pembelajaran terbentuk dalam sebuah siklus yang terdiri atas 5 unsur pokok yaitu:
konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi (P3MP, 2008: 8). Berikut
merupakan skema siklus dalam PPR dan penjabarannya.
Skema siklus dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Konteks merupakan proses dalam siklus PPR yang dilakukan oleh guru
yang didukung keterbukaan diri dari siswa. Guru berperan sebagai fasilitator
untuk mengamati sejauh mana pencapaian siswa akan perkembangan pribadi
siswa terhadap materi yang akan dipelajarinya atau yang diajarkan. (Subagya,
2010: 43).
Pengalaman merupakan proses pembelajaran yang melibatkan seluruh
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam memahami dan
mendalami materi yang dipelajarinya. Pengalaman dibedakan atas pengalaman
langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah
pengalaman yang dialami sendiri oleh siswa seperti kegiatan diskusi, dan
pengamatan (Subagya, 2010: 52). Sedangkan pengalaman tidak langsung ialah
pengalaman yang bukan berasal dari diri siswa, seperti mendengarkan, melihat,
dan membaca (Subagya, 2010: 52). Dalam hal ini tugas seorang guru hanya
sebagai fasilitator yang menyediakan pengalaman tersebut untuk siswa.
Refleksi merupakan unsur terpenting dari proses pembelajaran dalam
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Dengan melakukan refleksi
siswa diharapkan mampu memaknai proses pembelajaran yang telah mereka
pelajari. Hal ini tentu saja sangat menunjang pengembangan diri siswa. Maka
refleksi merupakan tindakan yang sangat menentukan siswa untuk begerak dari
pengalaman ke perbuatan (Subagya, 2011:34).
Aksi merupakan tindakan yang dilakukan siswa sebagai hasil refleksi
yang telah dilakukan siswa. Peran guru dalam tahap aksi ini adalah membantu
siswa dalam membangun tindakan nyata siswa berupa pemaknaan hidup, sikap,
dan nilai-nilai yang telah dipilih siswa menjadi bagian dari dirinya (Subagya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2010:62). Evaluasi merupakan proses untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
pencapaian tujuan dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dilakukan pada
aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan nyata yang dilakukan siswa (Subagya,
2010: 63-64). Dari uraian di atas, pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) tepat dijadikan sebagai pilihan pada proses pembelajaran terutama dalam
pendidikan karakter dan penanaman nilai dalam proses pembelajaran.
Sekolah dan guru memiliki tanggung jawab dalam pengembangan
kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Oleh karena itu, pihak sekolah dan guru
diharapkan mampu untuk mengembangkan sebuah sumber belajar yang dapat
digunakan oleh siswa dalam setiap proses pembelajarannya. Sumber belajar yang
dikembangkan diharapkan tidak hanya mampu mengembangkan kognitif siswa
saja tetapi juga dapat mengembangkan sikap dan keterampilan siswa.
2.1.4 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Daryanto, 2013: 191-192).
Rusman, dkk (2012: 41-42) mengemukakan bahwa pelaksanaan pembelajaran
hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi serta maksud agar
ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Ciri utama dari kegiatan
pembelajaran adalah adanya interaksi yang terjadi antara siswa dengan lingkungan
belajarnya.Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan
sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan dalam rangka
pemerolehan pengetahuan (kognitif), perilaku (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik). Selain itu, pembelajaran juga berkaitan dengan komponen-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
komponen pembelajaran, seperti tujuan, bahan/materi, strategi, media dan
evaluasi pembelajaran.
.
2.1.5 Modul IPA
Menurut Widodo & Jasmadi (2008: 40) bahan ajar merupakan seperangkat sarana
atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Modul merupakan salah satu
bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat
seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan di desain untuk membantu
peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013: 9).
Modul pembelajaran banyak digunakan oleh guru maupun siswa dalam
proses pembelajaran disekolah terutama dalam pembelajaran IPA. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yaitu pengetahuan yang mempelajari gejala-
gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara observasi, eksperimen,
atau uji coba yang berdasarkan pada hasil pengamatan (Abdullah:1998).
Pembelajaran IPA dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar serta menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman belajar secara langsung melalui
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Modul pembelajaran ini
tertuju pada pelajaran IPA untuk siswa kelas III semester gasal dengan SK 6.
Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia,
serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. KD
6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di
lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Setidaknya terdapat 16 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson
(dalam Harsono,2007) dalam pembelajaran bahasa, namun peneliti hanya
berfokus pada 10 prinsip pengembangan dari Tomlinson yang sesuai dengan
penelitian ini yaitu pada pengembangan modul pembelajaran IPA.
Prinsip pertama, memiliki pengaruh bagi siswa. Isi materi pada modul
hendaknya dibuat dengan berbagai variasi gambar, warna, ataupun tulisan yang
menarik, sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan perhatian siswa
untuk membaca dan mempelajarinya. Prinsip kedua, membuat siswa merasa
nyaman, dan senang belajar. Rasa nyaman akan muncul apabila materi dalam
modul mudah untuk dipahami dan dipelajari oleh siswa. Prinsip ketiga, membantu
siswa untuk mengembangkan rasa kepercaya diri. Siswa akan menjadi lebih
percaya diri apabila materi dan kegiatan yang mereka pelajari dapat dipahami
dengan mudah atau tidak terlalu rumit. Prinsip keempat, berguna dan relevan bagi
siswa. Modul yang dikembangkan sebaiknya memperhatikan latar belakang siswa,
sehingga nantinya materi yang disampaikan dapat berguna dalam kehidupan
sehari-hari siswa.
Prinsip kelima, menimbulkan rasa ketertarikan pada siswa. Prinsip
keenam, memberikan pencerahan/penjelasan bagi siswa. Prinsip ketujuh,
mempertimbangkan gaya belajar siswa yang berbeda. Prinsip kedelapan,
mempertimbangkan sikap afektif siswa. Prinsipp kesembilan, memaksimalkan
kemampuan otak kiri dan kanan siswa pada siswa. Prinsip kesepuluh, memberikan
kesempatan untuk terwujudnya timbak balik (feedback) antara guru dengan siswa.
Siswa diharapkan mampu merespon positif maupun negatif dari isi dalam modul
yang sudah diterimanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.2 Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian mengenai Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR).
Penelitian yang berkaitan dengan Pendekatan Pendagogi Ignasian
dilakukan oleh Laurentia Sumarni (2014). Penelitian ini berjudul “Implementasi
Model Pembelajaran Berbasis Pendagogi Ignasian Dengan Pendekatan
Meaningful Input Dalam Perkuliahan Speaking 1.” Tujuan dari penelitian ini
adalah 1) meningkatkan grammatical, startegis, sosiolinguistik dan wacana
mahasiswa 2) mempersiapkan dan membentuk sikap, kebisaan, cara pandang dan
cara pikir mahasiswa agar dapat berproses secara optimal dalam perkuliahan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan
mengimplementasikan siklus Pendagogi Ignasian yang meliputi konteks,
pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi dan berfokus pada mencapai tujuan
pembelajaran yang mencakup 3C (Competence, Conscience, Compassion).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi,
kuesioner, rubric dan lembar refleksi. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini
adalah deskriptif kualitatif.
Sebelum menerapkan Model Pembelajaran berbasis Pendagogi Ignasian,
skor rata-rata kompetensi dosen biasanya hanya berkisar 5,3-5,7 saja. Namun
dengan penerapan Pendagogi Ignasian di kelas juga membuat dosen lebih
terencana dan professional tanpa meninggalkan kasih kepada mahasiswa sebagai
individu yang menjadi tanggung jawabnya.
Penelitian kedua dilakukan oleh Al-Maqassary, Ardi (2012) dalam
penelitian yang berjudul ”Penerapan Pedagogi Reflektif Dalam Mata Kuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Konsep Dasar IPA Biologi 1 Di Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma”
bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan PPR dalam meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap konsep IPA Biologi serta meningkatkan aspek
kemanusiaan mahasiswa melalui mata kuliah konsep dadar IPA Biologi 1.
Penelitian yang ketiga oleh St. Andri Widyanti (2012) dalam skripsi yang
berjudul ”Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa Dalam Pendidikan
Agama Katolik Di SMP Katolik Se-Kota Madiun” dilakukan di SMPK St. Yusuf
Madiun dengan mengambil data berupa skor dari kuesioner tentang kepribadian
siswa dan motivasi belajar siswa dalam pendidikan karakter dengan pendekatan
PPR dan pendekatan konvensional pada Pendidikan Agama Katolik. Dari rata-rata
hitung kepribadian siswa yang menggunakan pendekatan PPR dalam Pendidikan
Agama Katolik diperoleh skor rata-rata 108,04 lebih tinggi daripada pendekatan
konvensional dengan skor rata-rata sebesar 99,92. Maka dapat disimpulkan bahwa
pendekatan PPR lebih efektif dari pada pendekatan konvensional.
2.2.2 Penelitian Mengenai Modul Pembelajaran IPA
Penelitian yang berkaitan dengan modul pembelajaran IPA dilakukan oleh
Setyowati, Ratna (2013) dengan judul “Pengembangan Modul IPA Berkarakter
Peduli Lingkungan Tema Polusi Sebagai Bahan Ajar Siswa SMK N 11
Semarang”. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang
bagaimana pengembangan modul, serta layak dan efektifnya modul yang
dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development. Dalam pengertian penelitian berisi tentang bagaimana
cara mengembangkan bahan ajar melalui beberapa tahap seperti validasi oleh ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
serta revisi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dan
guru SMK N 11 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang
dikembangkan layak dan efektif digunakan untuk siswa kelas XI SMK N 11
Semarang. Modul mendapat penilaian layak dari ahli setelah melalui beberapa
tahapan revisi, selain itu modul efektif digunakan oleh siswa dilihat dari keaktifan
serta nilai ketuntasan klasikal yang mencapai lebih 85% dari siswa. Berpijak dari
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan mendapat
penilaian layak dari pakar, serta efektif digunakan dalam pembelajaran oleh siswa
kelas XI Multimedia 2 dengan ketuntasan klasikal mencapai 86% dan aktivitas
siswa sebesar 91,4%.
Penelitian kedua dari Taufiq, Dewi dan Widiyatmoko (2014) dalam
penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu
Berkarakter Peduli Lingkungan Tema “Konservasi” Berpendekatan Science
Edutaiment” bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA terpadu
berkarakter peduli lingkungan pada tema konservasi dengan pendekatan science-
edutaiment. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pengembangan
(Development Research) yang diarahkan untuk mengembangkan media
pembelajaran IPA terpadu berkarakter peduli lingkungan bagi siswa SMP. Subjek
penelitian adalah guru IPA dan siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015. Uji
lapangan dilakukan dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran yang telah dikembangkan, kemudian dilakukan penilaian hasil
belajar siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan
tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran
IPA terpadu berkarakter peduli lingkungan dengan tema konservasi
berpendekatan science edutaiment berpengaruh positif terhadap peningkatan tiap
indikator tes hasil belajar Secara keseluruhan peningkatan hasil belajar sebesar
0,85 yang artinya peningkatannya dengan kriteria tinggi. Rata-rata total skor
indikator karakter peduli lingkungan adalah 93,75 yaitu telah menunjukan kriteria
membudaya (MK) dikalangan siswa. Ada pengaruh yang signifikan antara hasil
belajar IPA dengan sikap peduli lingkungan siswa. Semakin tinggi hasil belajar
siswa maka sikap siswa akan lebih positif. Dengan kata lain pemahaman kognitif
siswa tentang lingkungan hidup besar pengaruhnya terhadap sikap peduli
lingkungan.
Dari beberapa penilitian yang telah disebutkan, modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) yang dikembangkan masih sangat minim dikembangkan. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Berikut merupakan literature map dari penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Bagan 2.1 Literature Map
Modul Pembelajaran dan IPA
Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR)
Setyowati, Ratna (2013)
Pengembangan Modul IPA
Berkarakter Peduli Lingkungan Tema
Polusi Sebagai Bahan Ajar Siswa
SMK N 11 Semarang
Sumarni, Laurentia
(2014)
Implementasi Model
Pembelajaran Berbasis
Pendagogi Ignasian
Dengan Pendekatan
Meaningful Input
Dalam Perkuliahan
Speaking 1
Taufiq, M., dkk (2014)
Pengembangan Media Pembelajaran
IPATerpadu Berkarakter Peduli
Limgkungan Tema “Konservasi”
Berpendekatan Science Edutaiment
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di sekitarku”
Menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
untuk Siswa Kelas III A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta
Al-Maqassary, Ardi
(2012)
Penerapan Pedagogi
Reflektif Dalam Mata
Kuliah Konsep Dasar
IPA Biologi 1 Di
Prodi PGSD
Universitas Sanata
Dharma
Widyanti, Andri
(2012)
Pengaruh Pendidikan
Karakter Dengan
Pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif Dan
Motivasi Belajar Terhadap
Kepribadian Siswa Dalam
Pendidikan Agama
Katolik Di SMP Katolik
Se-Kota Madiun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.3 Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
terdapat di Sekolah Dasar. Pembelajaran IPA lebih ditekankan pada pratik dari
pada teori, sehingga kegiatan pembelajarannya lebih ditekankan pada kegiatan
pengamatan dan percobaan. Pada pembelajaran IPA dibutuhkan suatu pendekatan
pembelajaran yang sesuai dan efektif. Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang membantu siswa
dalam mengembangkan pemahaman, sikap, keterampilan dan menyadari
keberadaanya dalam konteks tertentu. Dalam PPR, proses pembelajaran mampu
mengarahkan peserta didik untuk berefleksi agar dapat menemukan nilai-nilai
kehidupan dalam proses pembelajaran sehingga dapat merencanakan suatu
tindakan yang berguna karena dilakukan atas kesadarannya sendiri.
Pembelajaran IPA SD hendaknya memberi kesempatan kepada siswa
untuk meningkatkan rasa ingin tahu dengan mengembangkan kemampuan
bertanya, dan mencari jawaban berdasarkan bukti. Modul pembelajaran IPA
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memungkinkan
siswa untuk berpikir secara konkret serta membangun konsepnya secara mandiri
berdasarkan hasil pengalaman belajar yang telah didapatnya. Berdasarkan hasil
pengamatan dan analisis yang telah dilakukan, penggunaan modul pembelajaran
untuk menunjang pembelajaran belum sepenuhnya diterapkan oleh guru. Hal
inilah yang mendorong peneliti untuk mengembangkan sebuah produk berupa
modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di sekitarku” menggunakan pendekatan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk siswa kelas III SD yang difokuskan
pada kompetensi dasar menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam bab ini meliputi: jenis penelitian, setting
penelitian, prosedur pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan R&D
(Research and Development) menurut Tomlinson (2005). Tomlinson (2005)
menjelaskan bahwa pengembangan bahan adalah pengembangan terhadap apapun
yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran seperti buku
teks, buku kerja, kaset, CD-ROM, DVD, video, handout, dan dari internet.
Metode ini dipilih kerena relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu
mengembangkan produk berupa modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
Sekitarku” menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk siswa
kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jetis 1 Yogyakarta yang beralamat di
Jalan Pasiraman No. 02, Dusun Cokrokusuman, Kecamatan Jetis, Provinsi DIY.
Lokasi SD N Jetis 1 Yogyakarta ini sangat strategis dan mudah dijangkau karena
letaknya berada ditengah kota Yogyakarta. Penelitian dan pengembangan ini
dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan Juli 2016 sampai dengan bulan
Januari 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A SD N Jetis 1
Yogyakarta yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa
perempuan.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan
prosedur penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono,
2005) yang terdiri dari 5 langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan (need analysis), (2)
desain (design), (3) implementasi (implementation), (4) evaluasi (evaluation), dan
(5) revisi (revision).
Berikut ini adalah bagan 3.1 mengenai lima langkah prosedur
pengembangan bahan menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Bagan 3.1 Prosedur pengembangan modul yang telah dimodifikasi
Tahap III
Implementasi
Uji coba produk pada siswa kelas III A dan penilaian kualitas produk
(observasi, wawancara, dan kuesioner)
Tahap V
Revisi
Perbaikan dan penyempurnaan produk dari hasil evaluasi yang telah dilakukan
Koreksi dosen pembimbing
skripsi I dan II
Perangkat pembelajaran dan
modul siap untuk uji coba
Tahap IV
Evaluasi
Mengolah hasil data dari kegiatan implementasi dan menganalisis kelebihan dan
kelemahan modul yang dikembangkan
Tahap II
Desain
Pengembangan Silabus, RPP, penilaian, dan modul pembelajaran
Tahap I
Analisis Kebutuhan
- Kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas (observasi)
- Bahan ajar yang dibutuhkan saat pelaksanaan pembelajaran (wawancara)
- Perilaku siswa terhadap lingkungan sekitar (observasi)
Mengkaji pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan
Prinsip Pengembangan menurut Tomlinson
Validasi:
1. Ahli
2. Guru
3. Siswa
Garis-garis besar pembelajaran
- SK/KD
- Indikator
- Gambaran umum
pembelajaran
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Analisis kebutuhan merupakan kegiatan awal dari penelitian ini dengan
melakukan kegiatan observasi dan wawancara. Kegiatan observasi dilakukan
untuk mengetahui kegiatan proses pembelajaran siswa kelas III A di dalam kelas,
serta perilaku siswa terhadap lingkungan di sekitar sekolah. Kegiatan selanjutnya
adalah kegiatan wawancara yang digunakan untuk mengetahui bahan ajar yang
dibutuhkan guru serta siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil analisis
kebutuhan yang diperoleh, kemudian dijadikan sebagai dasar dari pengembangan
desain modul pembelajaran IPA untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.
Kegiatan kedua adalah mendesain produk yang akan dikembangkan.
langkah pertama yang dilakukan dalam mendesain produk adalah mengkaji ke-10
prinsip dari 16 prinsip pengembangan menurut Tomlinson. Ke-10 prinsip yang
digunakan ini adalah prinsip-prinsip yang menurut peneliti relevan dengan produk
yang dikembangkan oleh peneliti yaitu berupa materi yang dikembangkan dalam
bentuk modul. Materi yang dikembangkan dalam modul ini merupakan materi
yang berhubungan dengan materi pembelajaran IPA.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menyusun garis-garis
besar pembelajaran yang disusun berdasarkan data analisis kebutuhan dan
panduan lembar student need analysis. Garis besar tersebut meliputi, Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator. Garis-garis besar
pembelajaran tersebut kemudian dievaluasikan terlebih dahulu oleh Dosen
Pembimbing Skripsi I dan II. Garis-garis besar yang sudah tersusun dan telah
dievaluasikan kemudian dikembangkan menjadi silabus dan dikembangkan
kembali menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan
dengan kurikulum yang digunakan di kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dengan menggunakan
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Selain mendesain silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peneliti juga mendesain modul yang
digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran IPA di sekolah dasar.
Modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” yang telah tersusun
kemudian divalidasi oleh beberapa ahli (expert judgment), yaitu ahli IPA, bahasa
dan guru kelas. Para ahli ini ditunjuk oleh peneliti sebagai validator perangkat
pembelajaran (silabus, RPP) dan modul pembelajaran yang telah dirancang oleh
peneliti. Modul pembelajaran IPA juga divalidasikan oleh siswa kelas III A
dengan melakukan wawancara kepada lima siswa dengan tingkat kemampuan
yang berbeda-beda untuk membaca dan mempelajari isi modul yang diberikan.
Hasil validasi dari para ahli digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan modul yang
telah dirancang sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran.Sedangkan,
hasil validasi siswa terhadap modul pembelajaran digunakan peneliti untuk
memperbaiki kualitas modul pembelajaran.
Modul yang telah divalidasi oleh para ahli dan guru kelas III A kemudian
dapat diimplementasikan. Proses implementasi dilakukan di dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas III A SD N Jetis 1 dengan melibatkan 26 siswa.
Sebelumnya peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah dan
guru kelas III A. Dalam proses implementasi, peneliti juga melakukan
pengumpulan data untuk mengetahui kualitas dari modul pembelajaran IPA
dengan melakukan observasi, wawancara dan menyebaran angket pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Hasil data yang diperoleh peneliti selama implementasi kemudian
dianalisis dan diolah kembali untuk mendapatkan data-data yang empiris. Data-
data tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
modul pembelajaran IPA yang dikembangkan, sehingga bagian modul
pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang masih memiliki kekurangan dapat
dilakukan perbaikan. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki dan
mengembangkan kualitas modul agar layak digunakan di akhir proses penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Kegiatan observasi dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran siswa di dalam kelas, serta
perilaku siswa terhadap tumbuhan yang ada di sekitar sekolah. Kegiatan observasi
dilakukan peneliti selama melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Hasil observasi yang didapat kemudian dicatat dan dianalisis untuk dibuat
sebuah kesimpulan.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur, karena peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara yang
berisikan garis-garis besar topik yang akan dipertanyakan. Dalam kegiatan
wawancara ini peneliti mengambil narasumber guru kelas III A dan siswa kelas III
A. Informasi yang ingin diperoleh dari narasumber berbeda-beda, diantaranya:
(1) kegiatan wawancara guru kelas III A dilakukan untuk mendapatkan data
berupa pelaksanaan proses pembelajaran didalam kelas, kendala yang dihadapi
dan usaha yang dilakukan pada saat proses pembelajaran, serta bahan ajar yang
digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas; (2) Kegiatan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
siswa kelas III A dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas
modul yang dikembangkan oleh peneliti.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, di mana peneliti sudah menyiapkan alternatif jawaban bagi responden.
Kuesioner yang digunakan berfungsi untuk memvalidasi modul pembelajaran
yang dikembangkan. Responden yang dipilih untuk menjawab pertanyaan
kuesioner adalah ahli IPA, ahli bahasa, guru kelas III A, dan siswa kelas III A.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto. Foto
diperoleh ketika peneliti melakukan penelitian di SD N Jetis 1 Yogyakarta. Foto-
foto ini juga digunakan sebagai data pelengkap dalam pelakasanaan penelitian.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara, dan kuesioner.
Instrumen wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis
kebutuhan siswa dan guru kelas III A terhadap modul pembelajaran IPA.
Sedangkan instrument kuesioner digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui
kualitas perangkat pembelajaraan, serta modul yang dikembangkan. Nilai yang
diperoleh dari instrument kuesioner digunakan peneliti sebagai masukan untuk
modul yang dikembangkan. yang digunakan dalam penelitian ini pada saat proses
validasi kelayakan modul yang dilakukan oleh ahli, guru, serta siswa. Sedangkan,
pedoman wawancara digunakan ketika melakukan wawancara kepada guru pada
saat melakukan analisis kebutuhan, serta untuk memvalidasi modul pembelajaran
IPA oleh siswa. Berikut adalah kisi-kisi/pedoman wawancara dan observasi yang
digunakan dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas III A
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Siswa Kelas III A
No Aspek Nomor Item
1. Minat siswa dalam membaca modul. 1
2. Modul dapat menumbuhkan ketertarikan bagi siswa. 2
3. Penggunaan bahasa dalam modul. 3
4. Dapat memahami maksud dari isi dan langkah-langkah
kegiatan dalam modul.
4, 5
5. Memberikan kesan positif. 6
Tabel 3.3 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran
Tabel 3.4 Instrumen Validasi Modul oleh Ahli dan Guru
No Topik Pertanyaan Nomor Pertanyaan
1 Proses pembelajaran IPA didalam kelas 1, 2, 3
2 Bahan ajar yang digunakan guru dalam
pembelajaran IPA
4
3 Pendapat guru mengenai modul pembelajaran yang
layak digunakan.
5
No. Indikator Nomor Pertanyaan
1 Perumusan Indikator 1, 2, 3, 4, 5
2 Uraian Tujuan 6, 7, 8
3 Pemilihan dan Pengorganisasian Materi
Pembelajaran
9, 10, 11
4 Pemilihan Media dan Sumber Belajar 12, 13, 14, 15
5 Skenario/ Kegiatan Pembelajaran 16, 17, 18, 19
6 Rancangan Penilaian 20
No. Indikator Nomor Pertanyaan
1 - Tujuan dan Pendekatan 1, 2, 3, 4, 5, 6
2 - Desain dan Pengorganisasian 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
3 - Isi 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.5 Kuesioner Presepsi Siswa
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi
proses pembelajaran di kelas dan aktivitas siswa, serta wawancara dengan guru
dan siswa kelas III A. Selain itu, data kualitatif ini juga didapat dari hasil validasi
oleh ahli IPA, ahli bahasa dan guru kelas berupa kritik, komentar dan saran yang
digunakan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan modul yang
dikembangkan oleh peneliti.
Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor penilaian hasil validasi
perangkat pembelajaran dan modul oleh ahli IPA, ahli bahasa, dan guru kelas III
A. Terdapat empat pilihan skala penilaian yang digunakan, yaitu skor 4
No. Indikator Nomor Pertanyaan
4 - Topik 22, 23, 24, 25
5 - Metodelogi 26, 27, 28
6 - Bahasa 29, 30, 31, 32
No Pernyataan Ya Tidak
1. Semua petunjuk dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang terdapat pada modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” dapat saya lakukan.
2 Modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian saya
terhadap tumbuhan dilingkungan yang sekitar.
3 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam
modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
sangat menarik.
4 Bahasa yang digunakan pada modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” mudah saya mengerti.
5 Isi dalam modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
Sekitarku” sesuai dengan lingkungan sekitar saya.
6 Modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
membuat saya lebih aktif dan mandiri dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
merupakan skor tertinggi dan 1 merupakan skor terendah. Hasil skor yang telah
diperoleh kemudian dimasukan kedalam empat kategori pilihan, yaitu angka 4
untuk kategori sangat layak, angka 3 untuk kategori layak, angka 2 untuk kategori
cukup layak, dan angka 1 untuk kategori kurang layak. Skor yang diperoleh akan
dianalisis dan dikonversikan ke dalam tabel kriteria penilaian menurut Sukardjo
(2006:53). Berikut adalah tabel kriteria penilaian ideal yang digunakan dalam
penelitian ini:
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal Menurut Sukardjo (2006:53)
No. Rentang Skor Kategori Kualitas
1 X > Xi + 1,80 Sbi Sangat Layak
2 Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Layak
3 Xi − 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup Layak
4 Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi − 0,60 Sbi Kurang Layak
Keterangan:
X : Skor akhir rata-rata
Rerata ideal (Xi) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi) : (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)
Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.7, maka perhitungan data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif. Adapun konversi kualitatif
pengembangan sebagai berikut.
Diketahui:
Skor tertinggi ideal = 4
Skor terendah ideal = 1
Rata-rata ideal (Xi) = (4+1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
= 2,5
Simpangan baku ideal (Sbi) = (4-1)
= 0,5
Ditanyakan:
Rentang skor kelayakan produk
Jawab:
Kategori Sangat Layak
X > Xi + 1,80 Sbi
X > 2,5 + (1,80 . 0,5)
X > 2,5 + (0,9)
X > 3,4
Kategori Layak
Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
2,5 + (0,60 . 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 . 0,5)
2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4
2,8 < X ≤ 3,4
Kategori Cukup Layak
Xi − 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
2.5 – (0,60 . 0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60 . 0,5)
2.5 – 0,3 < X ≤ 2,8
2,2 < X ≤ 2,8
Kategori Kurang Layak
Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi − 0,60 Sbi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2,5 – (1,80 . 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 . 0,5)
2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2
1,6 < X ≤ 2,2
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka didapatkan rentang kriteria skor
skala empat dan kategorinya untuk menilai kualitas kelayakan modul. Berikut
tabel kriteria skor skala empat menurut Sukardjo (2006)
Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat
Rentang Skor Kategori Kualitas
X > 3,4 Sangat Layak
2,8 < X ≤ 3,4 Layak
2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak
1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas dua hal yang berkaitan dengan penelitian. Pertama,
membahas mengenai proses pengembangan modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan
Di Sekitarku” beserta pembahasannya. Kedua, membahas mengenai deskripsi
singkat kualitas modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”.
4.1 Proses Pengembangan Modul
Peneliti mengembangkan sebuah modul pembelajaran IPA berjudul
“Tumbuhan Di Sekitarku” menggunakan Standar Kompetensi (SK) point 6 yaitu
memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia,
serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan.
Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan yaitu KD 6.4 mengidentifikasi cara
manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar.
Modul pembelajaran IPA dikembangkan menggunakan 5 langkah
prosedur pengembangan menurut Brian Tomlinson, antara lain:
4.1.1 Analisis Kebutuhan
Penelitian ini diawali dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Observasi
digunakan untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa
terhadap lingkungan sekitar sekolah. Sedangkan wawancara dilakukan kepada
guru kelas III A dan siswa kelas III A. Kegiatan observasi dan wawancara
dilakukan peneliti selama melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(PPL) di SD N Jetis 1 Yogyakarta yakni dari tanggal 18 Juli 2016 sampai tanggal
22 Oktober 2016. Observasi dilakukan peneliti pada hari Kamis, 4 Agustus 2016
di kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa
yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Pembelajaran
dimulai pukul 09.10 WIB setelah kegiatan istirahat. Sebelum memulai
pembelajaran selanjutnya, guru memberikan sedikit pertanyaan tentang materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa terlihat gaduh ketika mereka
mengeluarkan buku dan alat-alat yang diperlukan untuk belajar. Pembelajaran
yang dibahas pada hari itu adalah pembelajaran IPA dengan materi penggolongan
tumbuhan. Dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan buku cetak IPA
yang diberikan dari pemerintah. Guru meminta siswa untuk membuka buku cetak
pembelajaran IPA dan membacanya terlebih dahulu. Setelah itu, guru menjelaskan
materi ini hanya secara lisan dan meminta siswa duduk tenang untuk mencatat
penjelasan yang disampaikan oleh guru. Guru memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai penggolongan tumbuhan dengan membawa langsung tumbuhan bayam
dan memunjuk 4 orang siswa maju ke depan kelas untuk membantu guru
menjelaskan kembali penggolongan tumbuhan pada tumbuhan bayam.
Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok dan memberikan masing-
masing kelompok tumbuhan bayam. Siswa melakukan pengamatan dan
menggolongkan tumbuhan tersebut berdasarkan penggolongannya. Setelah
melakukan pengamatan siswa diberikan soal dan mengerjakannya secara mandiri.
Soal yang telah dikerjakan kemudian dikoreksi bersama dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukan jarinya jika ingin menjawab. Setelah
melakukan koreksi bersama, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam, dan
siswa dipersilakan untuk beristirahat.
Kegiatan observasi dilanjutkan peneliti di luar kelas pada saat jam istirahat
berlangsung untuk melihat aktivitas dan perilaku siswa kelas III A terhadap
tumbuhan di lingkungan sekolah. SD N Jetis 1 Yogyakarta memiliki tumbuhan
hidup yang beragam dan asri karena terawat, akan tetapi semua itu bukan dirawat
oleh siswa melainkan dirawat oleh penjaga sekolah. Perilaku siswa kelas III A
tidak menunjukan perilaku sadar dan peduli terhadap tumbuhan sekitar. Hal ini
terlihat ketika siswa kelas III A bermain bola di waktu istirahat. Pada saat itu,
tidak sengaja bola yang mereka mainkan masuk ke area taman sekolah, dan siswa
berbondong-bondong masuk ke area taman untuk mengambil bola tersebut.
perilaku tersebut telah membuat tumbuhan di taman tersebut menjadi rusak karena
terinjak-injak oleh mereka. Melihat tumbuhan di taman yang rusak, guru serta
penjaga sekolah menegur siswa-siswa tersebut untuk tidak mengulanginya lagi.
Teguran yang diberikan guru dan penjaga sekolah ternyata tidak menimbulkan
reaksi bagi siswa, mereka dengan santai melanjutkan permainannya kembali.
Perilaku siswa yang lainnya ditunjukan ketika siswa berkumpul di teras depan
kelas untuk mengobrol dan bercanda bersama dengan sengaja memetik beberapa
daun pada tumbuhan yang ada di pot tersebut untuk dijadikan mainannya.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas III A pada tanggal
15 Agustus 2016 dengan menggunakan lembar pedoman “student need analysis”
yang diberikan dari dosen pembimbing. Point-point wawancara dalam pedoman
tersebut meliputi academic background, serta social dan economic background.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas III A memaparkan bahwa
kemampuan akademik siswa kelas III A belum terlihat menonjol karena proses
belajar mengajar baru dilaksanakan selama 4 minggu. Akan tetapi, guru kelas III
A menjelasakan bahwa siswa kelas III A mampu mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Menurut penjelasan guru minat dan antusias siswa kelas III A dalam
mengikuti proses pembelajaran sangat besar terutama pada hal yang bersifat
konkret seperti pada pembelajaran IPA. Selain menjelaskan akademik siswa,
beliau juga menjelaskan tentang latar belakang sosial dan ekonomi siswa kelas III
A. Beliau menjelaskan bahwa siswa kelas III A berasal dari lingkungan keluarga
menengah kebawah yang orang tua mereka hanya bekerja sebagai tukang parkir,
pedagang dan buruh. Mayoritas tempat tinggal siswa berasal dari daerah sekitar
Jetis, dengan kondisi lingkungan sekitar rumah yang terlihat kumuh dan tidak
tertata dikarenakan daerah ini tidak memiliki lahan yang cukup luas sehingga
bangunan rumah yang satu dengan yang lain saling berdekatan. Di kelas III A
juga masih terdapat beberapa siswa yang perlu mendapatkan bimbingan khusus,
seperti kurangnya pemusatan perhatian, lambat belajar, dan emosi yang kurang
stabil, sehingga guru biasanya memberikan bimbingan tambahan pada siswa di
akhir pembelajaran.
Selama mengajar pembelajaran IPA, guru kelas III A hanya menggunakan
buku cetak pembelajaran yang telah disediakan oleh pihak sekolah, terkadang
guru juga memanfaatkan alam di lingkungan sekitar siswa. Menurut guru kelas III
A, penggunaan modul pada pelajaran IPA yang melibatkan siswa secara langsung
pada alam sekitarnya dapat menambah pengalaman belajar siswa secara nyata,
tidak hanya membayangkan saja sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
yang bermakna dari setiap proses pembelajaran yang dilakukannya. Modul
pembelajaran IPA yang diharapkan guru kelas III A yaitu modul yang mampu
mengajak siswa untuk berpikir dan menemukan manfaat dari kegiatan yang telah
dilakukan, yaitu dapat mengembangkan kesadaran dan kepeduliannya untuk
menjaga dan merawat lingkungan disekitarnya. Hasil wawancara juga
menunjukan bahwa guru membutuhkan sebuah modul pembelajaran IPA yang
tidak hanya mampu menumbuhkan aspek kognitif siswa saja, tetapi juga mampu
menumbuhkan aspek afektif dan psikomotor siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari analisis kebutuhan,
peneliti melakukan pengembangan materi pembelajaran IPA dengan berbagai
kegiatan pembelajaran yang dituangkan dalam sebuah modul pembelajaran.
Modul tersebut diimplementasikan dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif di dalamnya.
4.1.2 Desain Produk
Pengembangan desain produk disesuiakan dengan hasil analisis kebutuhan
yang telah diperoleh. Pengembangan desain diawali dengan mengkaji terlebih
dahulu pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan 10 prinsip dari 16
prinsip pengembangan menurut Tomlinson. Komponen dari desain modul
pembelajaran IPA “tumbuhan di sekitarku” yang dikembangkan, meliputi silabus,
RPP, lampiran pendukung, panduan materi, LKS, serta daftar pustaka.
Terdapat dua desain perangkat pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu peneliti merancang desain perangkat pembelajaran untuk hari
pertama dan hari kedua. Dalam perancangan desain perangkat pembelajaran,
peneliti terfokus pada mata pelajaran IPA. Peneliti memilih SK 6. Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia, serta
hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam.
Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih, yaitu 6.4 Mengidentifikasi cara
manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar. SK dan
KD tersebut disesuaikan dengan mata pelajaran IPA dan dipilih berdasarkan hasil
observasi perilaku siswa kelas III A terhadap tumbuhan.
Garis-garis besar pembelajaran yang telah dikoreksi oleh dosen
pembimbing, kemudian dikembangkan menjadi silabus. Silabus yang telah
tersusun kemudian dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan di kelas III A SD N
Jetis 1 Yogyakarta yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan memuat identitas,
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan
pembelajaran, materi pelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran,
model pembelajaran, media, alat, sumber belajar, kegiatan pembelajaran dan
lampiran. Indikator pembelajaran yang digunakan terbagi menjadi 3 aspek yaitu
competence, conscience, dan compassion.
Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan ABCD yaitu audience,
behavior, condition, dan degree. RPP disusun menggunakan pendekatan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3
tahap yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan langkah
langkah pembelajaran yang meliputi konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan
evaluasi. Teknik peer tutoring juga dilakukan di dalam desain perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pembelajaran dengan tujuan agar siswa mampu mengajak siswa lain untuk peduli
terhadap lingkungan sekitar dengan pengalaman yang telah di dapatnya.
Dalam mendesain silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
peneliti menggunakan program komputer Microsoft Word 2010, serta
menggunakan font Times New Roman. Berikut merupakan desain silabus dan RPP
yang dirancang oleh peneliti:
Gambar 4.1 Silabus Hari Pertama dan Silabus Hari Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.2 RPP Hari Pertama dan RPP Hari Kedua
Selain mendesain perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP, peneliti
juga mendesain modul pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Modul pembelajaran IPA untuk guru dan siswa
berbeda satu sama lain. Untuk guru, penggabungkan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi yang dikembangkan dengan berbagai
kegiatan dan LKS dibuat menjadi satu kesatuan dalam modul. Sedangkan untuk
siswa hanya modul yang berisi materi pembelajaran IPA dan kegiatan
pembelajaran saja. Perbedaan modul pembelajaran untuk guru dan siswa juga
terletak pada susunan isi modul. Modul pembelajaran unuk guru terdiri dari
sampul, deskripsi singkat, tujuan penyusunan modul, langkah kegiatan, serta
daftar pustaka. Sedangkan komponen modul untuk siswa terdiri dari sampul,
tujuan penyusunan modul, langkah kegiatan serta daftar pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Aplikasi yang digunakan peneliti untuk mendesain modul pembelajaran
IPA di atas adalah program komputer Microsoft Word 2010. Font yang digunakan
dalam mendesain modul, antara lain adalah Times New Roman, Lucida
Calligraphy, dan Comic Sans MS. Desain modul pembelajaran IPA peneliti buat
lebih menarik dengan menggunakan gambar-gambar yang didapat dari internet.
Gambar pada sampul modul pembelajaran IPA didapat di halaman website
http://riaumandiri.co/read/detail/7805/distangan-raih-juara-penghijauan-
lingkungan.html dan diambil pada tanggal 27 November 2016. Gambar sampul
modul ini mengandung makna untuk mengajak siapa saja yang melihat dan
membaca modul dapat menjaga, merawat, dan melestarikan tumbuhan yang ada
disekitar.
Isi modul dilengkapi dengan materi pembelajaran, LKS dan kegiatan
belajar yang mampu memberikan pengalaman belajar pada siswa, seperti
melakukan pengamatan, demontrasi, dan diskusi. Modul pembelajaran IPA dibuat
dengan memberikan variasi tulisan, warna, dan gambar-gambar untuk menarik
perhatian siswa agar mau membaca dan mempelajari isi materi pada modul.
Bahasa yang digunakan dalam modul untuk siswa juga dibuat lebih sederhana
agar mudah dimengerti oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 4.3 Sampul dan Isi Modul Pembelajaran untuk Guru
Gambar 4.4 Sampul dan Isi Modul Pembelajaran untuk Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Komponen yang terakhir adalah penutup. Penutup berisikan biografi
peneliti yang mencangkup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pendidikan
yang telah dan sedang ditempuh, kegiatan yang pernah diikuti, dan foto.
Desain modul yang telah peneliti jelaskan di atas, tidak terlepas dari
prinsip pengembangan menurut Tomlinson. Dalam mendesain modul
pembelajaran, peneliti menggunakan 10 dari 16 prinsip Tomlinson, yaitu 1) isi
pembelajaran dalam modul harus memiliki pengaruh nyata bagi siswa, 2) isi
pembelajaran dalam modul harus menumbuhkan rasa nyaman pada siswa, 3)
materi dalam modul dapat membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa, 4)
materi dalam modul yang dipelajari harus relevan bagi siswa, 5) materi dalam
modul memberikan penjelasan dan pencerahan bagi siswa, 6) materi dalam modul
harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan
dari setiap proses pembelajaran yang dilakukan, 7) materi dalam modul harus
mempertimbangkan gaya belajar siswa yang berbeda-beda, 8) materi dalam modul
harus mempertimbangkan sikap afektif siswa, 9) materi dalam modul harus
memberdayakan kemampuan intelektual, estetika, emosional, dan menstimulus
otak kanan dan kiri siswa, dan 10) materi dalam modul harus memberikan
kesempatan untuk terwujudnya timbak balik (feedback) antara guru dengan siswa.
Desain modul yang telah tersusun kemudian di validasi kepada ahli IPA,
ahli bahasa, guru kelas, dan siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta. Validasi
yang dilakukan oleh para ahli meliputi validasi kualitas perangkat pembelajaran
dan validasi kualitas modul pembelajaran IPA “tumbuhan di sekitarku”. Aspek
untuk memvalidasi perangkat pembelajaran terdiri dari 6 aspek utama, antara lain
(1) perumusan indikator, (2) uraian tujuan, (3) pemilihan dan pengorganisasian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
materi pembelajaran, (4) pemilihan media dan sumber belajar, (5)
skenario/kegiatan pembelajaran, (6) rancangan penilaian. Sedangkan aspek untuk
memvalidasi kualitas modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” terdiri
dari 6 aspek utama, antara lain (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan
pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, (5) metodelogi, dan (6) bahasa.
Hasil validasi perangkat pembelajaran dan Modul Pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” yang diberikan oleh dua ahli dan guru kelas dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Validasi oleh Ahli dan Guru
No Validator Skor Rata-rata Kategori
RPP Modul
1. Ahli IPA 3,80 3,53 3,36 Layak
2. Ahli Bahasa 3,80 3,62 3,71 Sangat layak
3. Guru Kelas 3,20 3,09 3,14 Layak
Total skor yang diberikan oleh ahli IPA yaitu 3,36 dengan kategori
“layak”, oleh ahli bahasa 3,71 dengan kategori “sangat layak”, dan dari guru kelas
III 3,14 dengan kategori “layak”. Semua hasil validasi tersebut kemudian di rekap
oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan modul dari ketiga validator tersebut.
Rekapitulasi penilaian dari dua ahli dan guru kelas III dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Penilaian
No Validator Skor Rata-rata Kategori
RPP Modul
1. Ahli IPA 3,80 3,53 3,36 Layak
2. Ahli Bahasa 3,80 3,62 3,71 Sangat layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Komentar dan saran yang diberikan oleh para ahli digunakan peneliti
untuk melakukan revisi atau perbaikan pada bagian modul yang dianggap
memiliki kekurangan. Komentar saran, dan revisi modul dapat dilihat pada tabel
4.3, 4.4, dan 4.5.
Tabel 4.3 Komentar Ahli IPA dan Revisian
Komentar dan Saran Revisian
Topik yang dipilih kurang diperjelas Dilakukan perbaikan dengan memperjelas
topik secara detail.
Tata tulis perlu diperhatikan Dilakukan perbaikan tata tulis sesuai
EYD pada kalimat yang tidak sesuai.
Tabel 4.4 Komentar Ahli Bahasa dan Revisian
Komentar Ahli Revisi
Ejaan masih ada yang keliru Dilakukan perbaikan ejaan yang tidak
sesuai agar menghasilkan kalimat yang
jelas maksudnya.
Tanda baca perlu diperhatikan Dilakukan perbaikan tanda baca yang
tidak sesuai.
Layout perlu diperhatikan Dilakukan perbaikan pada layout yang
tidak sesuai agar menjadi menarik.
3. Guru Kelas 3,20 3,09 3,14 Layak
Total Skor 10,21
Rata-rata 3,43 Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.5 Komentar Guru Kelas dan Revisian
Komentar Ahli Revisi
Modul dapat disempurnakan lagi
sehingga dapat menarik untuk
dipelajari oleh siswa.
Mencari kekurangan yang terdapat
pada modul dan menyempurnakannya..
Tanda baca perlu diperhatikan Dilakukan perbaikan tanda baca yang
tidak sesuai.
Validasi yang terakhir adalah validasi modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan di Sekitarku” oleh siswa. Validasi dilakukan kepada lima siswa kelas
III A SD N Jetis 1 Yogyakarta yang dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru
kelas III A dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Sebelum melakukan
validasi, kelima siswa tersebut telah diberikan modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku” untuk mereka baca dan mempelajari secara mandiri.
Validasi dilakukan pada tanggal 3 Januari 2017 melalui kegiatan wawancara
dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Validator pertama yang diwawancarai oleh peneliti adalah siswa berinisial Sa. Sa
menyatakan bahwa ia bisa membaca dan memahami seluruh isi bahasa dalam
modul. Sa berkata kalau gambar-gambar, tulisan dan warna yang terdapat dalam
modul sangat membuat dirinya tertarik untuk mempelajarinya. Ia juga berkata
“bisa” melaksanakan semua kegiatan yang terdapat pada modul.
Validator kedua adalah siswa berinisial Al. Al mengungkapkan
ketertarikannya untuk mempelajari modul dengan berkata “modulnya bagus
banget”. Al juga berkata “modulnya banyak gambar, terus tulisannya warna-
warni, jadi aku tidak bosen belajar deh”. Peneliti mengajukan pertanyaan terakhir
pada al “Al, apakah kamu bisa mengikuti semua semua kegiatan-kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pembelajaran sesuai petunjuk dalam modul?” kemudian Al menjawab “tadinya
aku sempat bingung kegiatannya disuruh ngapain, tapi aku baca-baca ulang jadi
mengerti deh”. Validator ketiga adalah siswa berinisial Pu. Pu sangat tertarik pada
modul yang dikembangkan peneliti karena menurutnya gambar dan warna pada
modul bagus serta bahasanya dapat dipahami. Pu sangat senang membaca modul
yang dikembangkan peneliti.
Validator keempat adalah Ca. Ca berkata “modulnya menarik banget, aku
suka deh”. Ca sangat tertarik pada modul yang dikembangkan peneliti karena
petunjuk dalam modul kegiatan dalam modul mudah dipahaminya. Fi adalah
siswa terakhir yang dijadikan validator oleh peneliti. Fi mengungkapkan perasaan
senangnya setelah membaca modul. Fi menyatakan bahwa dirinya bisa membaca
dan memahami seluruh isi kegiatan dalam modul.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kelima siswa tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kelima siswa merasa tertarik untuk membaca isi materi dan
siswa juga merasa tertarik dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terdapat
dalam modul pembelajaran IPA “Tumbuhan di Sekitarku”.
4.1.3 Implementasi
Implementasi modul pembelajaran IPA “Tumbuhan di Sekitarku”
dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan 26 siswa diantaranya 10 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan. Dua hari sebelum pelaksanaan implementasi
yakni hari Sabtu 14 Januari 2017, peneliti meminta ijin memasuki kelas kepada
guru kelas III A untuk menyampaikan beberapa hal diantaranya, membentuk
siswa ke dalam kelompok secara heterogen. Siswa dibebaskan untuk memilih
sendiri kelompoknya namun, peneliti juga memberikan aturan agar pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kelompoknya menjadi rata yaitu masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Peneliti juga memberikan tugas kepada siswa untuk membawa alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk kegiatan percobaan tumbuhan dalam pot yang berukuran
kecil/sedang, plastik, dan pengikat seperti karet/tali. Proses implementasi yang
dilakukan peneliti disesuiakan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Berikut
merupakan rincian implementasi dengan menggunakan pendekatan PPR.
4.1.3.1 Implementasi Hari Pertama
Proses implementasi hari pertanama dillaksanakan pada hari Senin 16
Januari 2017 pukul 09.15 WIB disaat seluruh siswa kelas III A sudah selesai
beristirahat. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti mempersiapkan terlebih
dahulu alat dan bahan yang akan digunakan. Selain itu, peneliti juga mengatur tata
ruang kelas. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa sesuai dengan
keyakinan masing-masing siswa dan melakukan presensi kehadiran. Peneliti
menyampaikan aturan yang harus dilakukan selama proses pembelajaran sedang
berlangsung, yaitu peneliti akan memberikan pin bagi siswa yang aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Kegiatan selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk
menghirup udara dan menahannya selama 1 menit dan menghembuskannya secara
perlahan, lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
kegiatan siswa yang telah dilakukannya tersebut untuk menggali konteks siswa
mengenai pentingnya tumbuhan bagi kesehatan. Pada kegiatan selanjutnya, siswa
melakukan pengamatan kondisi lingkungan sekolah terutama pada tumbuhan yang
ada di sekolah. Siswa berkumpul dalam kelompok kecil yang sudah ditentukan
sebelumnya untuk berdiskusi bersama menjawab berbagai pertanyaan yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dalam modul. Peneliti menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan percobaan
“tumbuhan menghasilkan oksigen”. Siswa diminta untuk membaca dan
memahami proses kegitannya melalui petunjuk yang ada dalam modul. Peneliti
melakukan kegiatan demonstrasi percobaan “tumbuhan menghasilkan oksigen”
untuk memperkuat pemahan siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Tumbuhan yang disediakan untuk percobaan sudah dipersiapkan oleh masing-
masing kelompok pada saat jam istirahat berlangsung. Setiap kelompok
mempersiapkan dua tumbuhan berukuran kecil/sedang dalam pot dan menandai
pot tersebut A dan B. Peneliti telah meminta masing-masing kelompok untuk
menutup tumbuhan dalam pot A menggunakan plastik bening dan diikat. Dan
tumbuhan dalam pot B tetap dibiarkan terbuka. Selain itu, peneliti juga sudah
melakukan kegiatan yang sama yaitu dengan menutup daun dengan plastik pada
pagi harinya untuk berjaga-jaga jika kegiatan siswa tidak berhasil dilakukan.
Setelah kegiatan demontrasi telah dilakukan, siswa diberi kesempatan untuk
mencoba sendiri kegiatan percobaan tersebut bersama kelompoknya sesuai
dengan langkah kerja dalam modul.
Pada saat siswa melakukan percobaan, peneliti juga mengobservasi dan
melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan yang berlangsung.
Terlihat bahwa siswa sangat penasaran dengan hasil percobaan mereka, banyak
pertanyaan yang muncul dari para siswa “Bu, kok plastik A ada airnya sih? tapi
yang B ga ada airnya, padahal kan sama-sama ditutup.” Siswa juga mengutarakan
pendapatnya ketika peneliti bertanya tentang kegiatan percobaan yang dilakukan
siswa. Peneliti mendorong siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaannya
sendiri dengan meminta mereka untuk membaca modul. Setelah melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
percobaan, siswa mengerjakan LKS tentang kegiatan yang telah dilakukan secara
individu. Akhir kegiatan implementasi hari pertama adalah refleksi. Kegiatan
refleksi dilakukan dengan bertanya jawab mengenai pengetahuan dan pengalaman
belajar baru yang didapat oleh siswa. Kegiatan evaluasi dilakukan siswa dengan
menjawab soal pertanyaan yang ada dalam modul. Peneliti juga mendorong siswa
untuk melakukan aksi yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran hari ini,
yaitu berupa melakukan wawancara kepada penjaga sekolah mengenai manfaat
tumbuhan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, serta bagaimana cara
menjaga dan merawatnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama
dan pengucapan salam, tidak lupa peneliti juga mengingatkan siswa untuk
membawa alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran hari
selanjutnya.
Gambar 4.5 Proses Implementasi Hari Pertama
4.1.3.2 Implementasi Hari Kedua
Penelitian hari kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Januari 2017
pukul 07.30 stelah apel pagi. Seperti pada implementasi hari pertama, kegiatan
awal dilakukan dengan berdoa, menata ruangan dan siswa sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kelompok, dan melakukan presensi kehadiran. Penelitian hari kedua diikuti oleh
23 siswa dari 26 siswa kelas III A dikarenakan siswa tersebut sedang sakit.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan bertanya jawab dengan siswa tentang
kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya. Selanjutnya peneliti
memberikan motivasi dan semangat pada siswa dengan mengajak siswa untuk
bernyanyi bersama lagu “Lihat Kebunku” karya Pak Kasur. Melalui lagu ini,
peneliti mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi lagu untuk
menggali konteks siswa terhadap tumbuhan yang berada di lingkungannya.
Antusias siswa terlihat ketika siswa menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti
mengenai bagaiman cara menjaga dan merawat tumbuhan agar kelestariannya
tetap terjaga. Sebagian besar siswa kelas III A mengetahui cara menjaga dan
merawat tumbuhan agar tetap terawat. Akan tetapi, hasil observasi peneliti
sebelumnya menunjukan bahwa siswa belum mencerminkan sikap peduli
lingkungan terutama terhadap tumbuhan di sekitarnya. Kegiatan selanjutnya
dilanjutkan dengan menyimak sebuah cerita yang ada dalam lalu bertanya jawab
bersama tentang sikap siswa selama ini terhadap keberdaan tumbuhan di
sekitarnya. diskusi kelompok mengenai manfaat keberadaan tumbuhan yang ada
di sekitar, dan apa yang ditimbulkan apabila kita tidak menjaga dan merawatnya.
Siswa mengamati gambar teknik bertanam vertikultur yang ada dalam
modul. Peneliti dan siswa kemudian melakukan tanya jawab tentang gambar
teknik bertanam vertikultur tersebut. Setelah melakukan tanya jawab, Peneliti
menjelaskan secara singkat tentang kegiatan bertanam vertikultur. Siswa diminta
untuk membaca dan memahami isi setiap langkah kegiatan bertanam melalui
petunjuk yang ada dalam modul. Peneliti dibantu beberapa siswa melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kegiatan demonstrasi cara menanam menggunakan teknik vertikultur.
Demonstrasi dilakukan untuk memperkuat pemahan siswa tentang kegiatan yang
akan dilakukan. Alat dan bahan sudah dipersiapkan sebelumnya oleh siswa. Selain
itu, peneliti juga mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk berjaga-
jaga jika apabila ada siswa yang lupa untuk membawa alat dan bahan yang
dibutuhkan. Selanjutnya, peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk
melakukan kegiatan menanam secara vertikultur. Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan pengalaman langsung pada siswa tentang proses menanam tumbuhan
menggunakan beragam teknik vertikultur. Kegiatan bertanam diawali siswa
dengan menghias terlebih dahulu pot yang telah dibuat siswa dengan
menggunakan cat/spidol sesuai dengan kreativitas masing-masing kelompok.
Setiap kelompok yang telah selesai menghias pot kemudian melakukan cara
menanam secara vertikultur dengan waktu yang telah disepakati bersama. bibit
tumbuhan yang digunakan untuk kegiatan menanam dibawa sendiri oleh masing-
masing kelompok siswa. Tetapi, peneliti juga menyiapkan bibit tumbuhan untuk
berjaga-jaga apabila siswa salah membawa tumbuhan yang diminta. Siswa terlihat
sangat antusias dan bersemangat saat melaksanakan kegiatan menanam. Tidak
hanya itu saja, kerjasama kelompok juga terlihat saat siswa membagi tugas kerja
secara mandiri untuk menyelesaikan kegiatan bertanam mereka. Setelah siswa
selesai melakukan kegiatan bertanam, peneiliti meminta siswa untuk menata hasil
menanam mereka di tempat yang sudah disediakan oleh peneliti. Siswa kemudian
membersihkan dan merapikan peralatan yang telah digunakan untuk bertaman.
Siswa dengan kesadarannya sendiri membersihkan halaman sekolah yang kotor
karena telah dipakai kegiatan bertanam. Kemudian siswa kembali ke dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
untuk membuat sebuah poster bertemakan “penghijauan lingkungan” sebagai aksi
dari hasil pengalaman belajar dan refleksi siswa. Hasil poster siswa kemudian
dipresentasikan di dalam kelas, lalu poster tersebut mereka tempelkan di mading
sekolah. kegiatan mepresentasikan hasil poster dan menempelkannya di mading
sekolah merupakan bagian dari kegiatan peer tutoring. Kegiatan penutup di akhiri
mengerjakan soal evaluasi yang ada dalam modul. Tidak lupa peneliti juga
mendorong siswa untuk selalu menjaga dan merawat tumbuhan yang mereka
tanam dan yang terdapat di sekeliling mereka. Kemudian, peneliti mengakhiri
kegiatan dengan berdoa dan mengucapkan salam.
Gambar 4.6 Proses Implementasi Hari Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Di dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terdapat lima siklus yang
saling berkaitan satu sama lain, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan
evaluasi. Kelima siklus dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) tersebut sudah
dijalankan di dalam implementasi hari pertama dan hari kedua. Melalui tanya
jawab, siswa diajak untuk memahami konteks mereka mengenai pengetahuan
yang dimiliki siswa, kemudia konteks tersebut digali kembali melalui
pengalaman, kegiatan pengamatan, percobaan, dan diskusi kelompok. Pengalam
siswa, kemudian digali kembali dalam kegiatan refleksi pada implementasi hari
pertama dan kedua. Melalui kegiatan refleksi, diharapkan siswa kelas III A dapat
memiliki pandangan baru untuk melaksanakan aksi yang berkaitan dengan
kepedulian lingkungan. Evaluasi merupakan siklus terakhir dari Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Evaluasi diberikan dengan mengerjakan lembar
evaluasi yang adal dalam modul. Kegiatan menanam vertikultur pada hari kedua,
diharapkan dapat melatih siswa untuk belajar menjaga dan merawat tanaman yang
mereka tanam.
4.1.4 Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memperoleh perbaikan data selama
implementasi. Hasil data selama penelitian kemudian dianalisis untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
Sekitarku”. Implementasi hari pertama berjalan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dua hari sebelum melaksanakan implementasi,
peneliti dan siswa kelas III A melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk
meminta siswa mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang akan digunakan
dalam penelitian, seperti 2 tumbuhan dalam pot berukuran kecil/sedang, kantong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
plastik bening, dan karet/tali. Selain meminta siswa untuk membawa alat dan
bahan, peniliti juga membentuk siswa kedalam 6 kelompok yang beranggotakan
4-5 siswa. Pembentukan kelompok dilakukan dengan memberikan kebebasan
pada siswa untuk memilih sendiri teman kelompoknya. Pada hari penelitian, siswa
diminta untuk menutup tumbuhan dalam salah satu pot menggunakan kantong
plastik bening. Partisipasi aktif siswa dalam dalam kelompok membuat kegiatan
implementasi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Siswa sangat bersemangat dan antusias saat mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran. Berbagai pertanyaan yang diajukan peneliti dijawab oleh siswa
dengat antusias dan mereka tidak segan untuk bertanya tentang hal yang tidak
dimengertinya. Waktu yang digunakan dalam kegiatan juga sudah sesuai dengan
alokasi waktu yang ditentukan. Walaupun kegiatan pembelajaran berjalan dengan
lancar, namun terdapat beberapa langkah pembelajaran yang perlu dievaluasi,
antara lain langkah kegiatan no. 15 yaitu mempelajari langkah kegiatan percobaan
pengamatan. Langkah tersebut perlu dilakukan sebelum kegitan demonstrasi
untuk membuat siswa lebih paham dengan langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Sedangkan untuk implementasi hari kedua di kelas III A juga berjalan
dengan lancar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
sudah dirancang oleh peneliti. Siswa terlibat aktif untuk membawa alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk proses implementasi, seperti bibit tanaman, botol platik,
tanah, cetok, dan pewarna. Kegiatan motivasi dengan menyanyikan lagu “Lihat
Kebunku” karya Pak Kasur menambah semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Berbagai pertanyaan yang diajukan peneliti juga dijawab dengan
antusias oleh siswa. Pada implementasi hari kedua juga terdapat beberapa langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang harus dievaluasi, yaitu langkah kegiatan no. 20 tentang kegiatan siswa
menghias tempat tumbuhan. Langkah kegiatan no. 9 lebih baik dilakukan sebelum
siswa melakukan kegiatan bertanam vertikultur agar siswa tidak kesulitan untuk
menghias pot tumbuhan. Evaluasi dari kegiatan implementasi menghasilkan
beberapa data untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari modul yang
dikembangkan. Kelemahan kegiatan implementasi diperoleh pada saat kegiatan
bertanam vertikultur. Pada kegiatan bertanam vertikultur kendala yang dialami
adalah cara membuat pot dengan botol dan memasukan tanah pada pot yang
terbuat dari pralon. Kesulitan dialami ketika peneliti dan siswa melubangi botol
menggunakan paku. Siswa harus diawasi ketika membuat pot tersebut. Kesulitan
tersebut merupakan kelemahan dari modul yang dikembangkan oleh peneliti.
Kelebihan modul yang dikembangkan peneliti didapat dari hasil evaluasi
implementasi pada hari pertama dan kedua. Kelebihannya terlihat dari pemberian
kebebasan pada siswa untuk memilih sendiri teman kelompoknya dan kebebasan
untuk berkreasi untuk menghias pot tumbuhan. Dialog dan kerjasama siswa yang
dilakukan di dalam kelompok juga terlihat pada saat proses pembelajaran. Selain
itu penerapan 10 prinsip menurut Tomlinson dapat dilaksanakan dalam modul
yang dikembangkan oleh peneliti dalam penelitian kali ini.
4.1.5 Revisi
Langkah terakhir dari prosedur pengembangan menurut Brian Tomlinson
adalah revisi. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kualitas isi modul agar
semakin baik. Revisi dilakukan berdasarkan hasil dari evaluasi yang telah
dilakukan pada implementasi hari pertama dan kedua. Bagian dari Modul
Pembelajaran IPA yang perlu diperbaiki adalah langkah-langkah kegiatan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bagian Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) hari pertama yang perlu di revisi adalah langkah kegiatan
pembelajaran no.15 yang diubah menjadi langkah no. 13.
Gambar 4.7 Rincian Kegiatan Inti RPP Hari Pertama No.15 (sebelum revisi)
Gambar 4.8 Rincian Kegiatan Inti RPP Hari Pertama No.15 (setelah revisi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tidak hanya revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama
saja, revisi juga dilakukan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari
kedua. Revisi dilakukan pada langkah kegiatan pembelajaran no.20. kegiatan
no.20 diubah menjadi langkah no.19. Berikut rincian revisi langkah pembelajaran
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua.
Gambar 4.9 Rincian Kegiatan Inti RPP Hari Kedua No.19 (sebelum revisi)
Gambar 4.10 Rincian Kegiatan Inti RPP Hari Kedua No.19 (setelah revisi)
4.2 Deskripsi Kualitas Modul
Kualitas modul yang dikembangkan oleh peneliti diperoleh dari hasil
penilaian validator, hasil wawancara siswa kelas III A, dan penerapan ke-10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
prinsip Tomlinson. Hasil penilaian validator, materi yang dikembangkan oleh
peneliti dikategorikan “sangat layak” berdasarkan hasil rekapitulasi penilaian
modul yang terdapat pada tabel 4.2. Kegiatan wawancara dan pembagian
kuesioner kepada siswa pada saat proses implementasi juga dilakukan sebagai
data untuk mengetahui presepsi siswa terhadap kualitas Modul Pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di sekitarku”. Hasil wawancara dan penyebaran kuesioner presepsi
siswa terhadap kualitas modul dapat dilihat pada tabel 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.6 Hasil Wawancara Presepsi Siswa
Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Persepsi Siswa
No Aspek Jumlah
Siswa
1. Tertarik untuk membaca Modul Pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku”
26
2. Bahasa dalam Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
Sekitarku” mudah dipahami
23
3. Dapak memahami maksud dari isi materi pada Modul
Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
21
4. Merasa senang setelah membaca Modul Pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku”
26
5. Dapat melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk/langkah-
langkah dalam Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
Sekitarku”
23
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya memahami langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang terdapat pada Modul
Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”.
20 6
2. Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian
saya terhadap tumbuhan dilingkungan yang sekitar.
24 2
3. Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam
Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
sangat menarik.
26 -
4. Saya memahami bahasa yang digunakan pada Modul
Pembelajaran IPA “Tumbuhan Disekitarku”.
22 4
5. Isi dalam Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di 26 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kualitas modul juga terlihat dari penerapan ke-10 prinsip Tomlinson
dalam kegiatan implementasi pada hari pertama dan kedua dengan bukti: ((1) isi
pembelajaran dalam modul menimbulkan rasa penasaran pada siswa, (2) siswa
merasa nyaman, senang dan bahagia dalam belajar, karena modul menyajikan
gambar-gambar untuk mempermudah siswa dalam memahami isi materi dalam
modul, (3) isi pembelajaran dalam modul membuat siswa menjadi percaya diri
dalam belajar, (4) isi dalam modul terdapat kegiatan percobaan dan bertanam
vertikultur yang hasil kegiatan tersebut dapat berguna bagi siswa, (5) Siswa
antusias saat melakukan berbagai kegiatan pembelajaran, (6) kegiatan
pembelajaran dalam modul disertai petunjuk untuk mempermudah siswa
melakukan kegiatan, (7) siswa menjadi bebas untuk melakukan berbagai kegiatan
yang terdapat dalam modul, (8) modul yang dikembangkan mengarahkan siswa
untuk memiliki sikap peduli pada lingkungan, (9) siswa terlibat aktif dalam setiap
proses kegiatan pembelajaran, (10) adanya interaksi disetiap proses pembelajaran.
Sekitarku” sesuai dengan lingkungan sekitar saya.
6. Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
membuat saya lebih aktif dan mandiri dalam belajar.
26 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses pengembangan modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku”
untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta menggunakan prosedur
pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015), yaitu: (1) analisis
kebutuhan melalui kegiatan observasi dan wawancara dengan hasil bahwa, siswa
kelas III A masih kurang memiliki sikap sadar dan peduli lingkungan terutama
pada keberadaan tumbuhan yang ada disekitarnya; (2) hasil analisis kebutuhan
yang telah didapat dijadikan dasar dalam pengembangan desain yang berdasar
pada pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pendekatan PPR dipilih
untuk membantu siswa dalam memahami konteks pembelajaran melalui
pengalaman belajar yang didapatnya. Modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
sekitarku” dapat membuat siswa tertarik serta antusias untuk membaca dan
mempelajari materi pada modul dikarenakan modul ini memberikan penjelasan
dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami serta gambar-gambar yang
menarik; (3) proses implementasi dilakukan dua kali di SD N Jetis 1 Yogyakarta
dengan melibatkan siswa kelas III A yang pada pertumuan pertama berjumlah 26
siswa dan pada hari kedua berjumlah 23 siswa. Selama proses implementasi,
peneliti juga mengumpulkan data tambahan dengan melakukan kegiatan
wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner pada siswa untuk mengetahui
penilaian kualitas modul yang dikembangkan oleh peneliti. (4) Evaluasi dilakukan
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari modul yang dikembangkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
peneliti; dan (5) modul yang masih memiliki kekurangan dilakukan perbaikan
sebagai bentuk penyempurnaan modul agar kualitasnya menjadi sangat baik.
Kualitas modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” yang didapat
tidak terlepas dari 10 prinsip menurut Brian Tomlinson. Ke-10 prinsip tersebut
dapat dijadikan sebagai penilaian kualitas modul yang dikembangkan dan
dijalankan dalam proses implementasi hari pertama dan kedua. Penerapan ke10
prinsip tersebut, diantaranya: (1) isi pembelajaran dalam modul menimbulkan rasa
penasaran pada siswa, (2) siswa merasa nyaman, senang dan bahagia dalam
belajar, karena modul menyajikan gambar-gambar untuk mempermudah siswa
dalam memahami isi materi dalam modul, (3) isi pembelajaran dalam modul
membuat siswa menjadi percaya diri dalam belajar, (4) isi dalam modul terdapat
kegiatan percobaan dan bertanam vertikultur yang hasil kegiatan tersebut dapat
berguna bagi siswa, (5) Siswa antusias saat melakukan berbagai kegiatan
pembelajaran, (6) kegiatan pembelajaran dalam modul disertai petunjuk untuk
mempermudah siswa melakukan kegiatan, (7) siswa menjadi bebas untuk
melakukan berbagai kegiatan yang terdapat dalam modul, (8) modul yang
dikembangkan mengarahkan siswa untuk memiliki sikap peduli pada lingkungan,
(9) siswa terlibat aktif dalam setiap proses kegiatan pembelajaran, (10) adanya
interaksi disetiap proses pembelajaran.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian dan
implementasi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” hanya bisa dilakukan di kelas III
A SD N Jetis 1 Yogyakarta karena modul yang dikembangkan sudah disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dengan analisis kebutuhan siswa di kelas tersebut. Keterbatasan lain dari
penelitian ini adalah membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan
pembelajaran.
5.3 Saran
Saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah sebaiknya
pengembangan modul “Tumbuhan Di Sekitarku” menggunakan pendekatan
Paradigma Pedagogi Reflektif disesuaikan dengan analisis kebutuhan siswa pada
kelas yang dijadikan penelitian, sehingga hasilnya dapat sesuai dengan sasaran.
Pelaksanaan pembelajaran sebaiknya memperhatikan alokasi waktu sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun. (2013). Instrument Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Alim, Sumarno. (2012). Perbedaan Penelitian dan Pengembangan.
http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/perbedaan-penelitian-
danpengembangan, diakses 12 Desember 2016.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2007). Educational Research: An
Introduction. Boston: Pearson.
Harsono, Y.M. (2015). Developing Learing Materials For Specific Purposes.
Teflin Jurnal. Volume 18, No. 2, 169-179
Iskandar, S,M,. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Depdikbud & Dikti.
Laurentia, Sumarni. (2014). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis
Pedagogi Ignasian Dengan Pendekatan Meaningful Input Dalam
Perkuliahan Speaking 1. Jurnal. Volume 27, No. 1, Oktober 2014.
P3MP-USD. (2012). Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Rusman, K. Deni & R. Cepi. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta:
Rajawali Pres.
Setyowati, Ratna., dkk. (2013). Pengembangan Modul IPA Berkarakter Peduli
Lingkungan Tema Polusi Sebagai Bahan Ajar Siswa SMK N 11 Semarang.
Unnes Science Education Journal, (online),
(http://journal.uns.ac.id/sju/index.php/usej) diakses 12 Desember 2016.
Soemarwoto, Otto. (2001). Atur-Diri-Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Subagya. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nanan Syaodih. (2010). Pengembangan Kurikulum Teori dan
Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.
Suprijono, Agus. 2016. Model-model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Taufiq, M., dkk. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu
Berkarakter Peduli Lingkungan Tema “Konservasi” Berpendekatan
Science-Edutainment, (Online),
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php.jpii) diakses 12 Desember 2016.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tomlinson. (2005) Material Development in Language Teaching. United
Kingdom: Cambridge University Press.
Widodo, Chomsin S. & Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar
Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Widyanti, St. Andri. (2012). Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan
Paradigma Pedagogi Reflektif Dan Motivasi Belajar Terhadap
Kepribadian Siswa Dalam Pendidikan Agama Katolik Di SMP Katolik Se-
Kota Madiun. Tidak diterbitkan.
Winarti, E., dan Brigita E.T. Anggadewi. (2015). Manusia Pembelajar di Dunia
Tarik Ulur, Bab 3: Pedagogi Ignasian Sebagai Pendidikan Emansipatoris.
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2. Lembar Wawancara Guru Kelas
LEMBAR WAWANCARA OLEH GURU KELAS
Hari/tanggal :
Waktu :
Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasilnya dicatat oleh peneliti.
Pertanyaan-pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara, dimungkinkan dapat
berkembang.
1. Bagaiman kesan yang Bapak/Ibu guru rasakan selama mengajar IPA di
kelas?
2. Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan pada saat mengajar IPA di
kelas?
3. Bagaimana Bapak/Ibu guru menangani kesulitan yang dialami saat
mengajar IPA?
4. Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan bahan ajar berupa modul dalam
kegiatan pembelajaran IPA?
5. Menurut Bapak/Ibu guru modul pembelajaran IPA seperti apa yang layak
untuk digunakan?
Yogyakarta,………………
Pewawancara,
……………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3. Hasil Wawancara oleh Guru Kelas
HASIL WAWANCARA OLEH GURU KELAS III A
Peneliti: Bagaiman kesan yang Bapak/Ibu guru rasakan selama
mengajar IPA di kelas?
Guru: Sangat senang sekali, karena anak-anak sangat antusias
dan aktif setiap pembelajaran IPA.
Peneliti: Apakah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan pada saat
mengajar IPA di kelas?
Guru: Saya mengalami kesulitan untuk mengelola anak-anak,
karena siswanya sangat aktif-aktif jadi buat situasi kelas
menjadi gaduh.
Peneliti: Bagaimana Bapak/Ibu guru menangani kesulitan yang
dialami saat mengajar IPA?
Guru: Ya saya memberi sistem point mbak ke anak-anak, kalo
dia udah melewati 5 point maka saya beri hukuman.
Hukumannya bukan fisik loh mbak tapi saya cuma
mengurangkan jam istirahat dan jam pulangnya mereka
saja.
Peneliti: Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan bahan ajar berupa
modul dalam kegiatan pembelajaran IPA?
Guru: Saya lebih sering menggunakan buku paket dan LKS saja
mbak, modul baru saya gunakan bila anak-anak mau
UTS/UAS saja mbak untuk mengulang materi yang sudah
dipelajari.
Peneliti: Menurut Bapak/Ibu guru modul pembelajaran IPA seperti
apa yang layak untuk digunakan?
Guru: Modul yang layak menurut saya adalah yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan dapat mengaktifkan
siswa dalam setiap proses pembelajarannya, jadi mereka
tidak hanya menghafal saja tapi juga ada kegiatan
pembelajaran yang bisa diingatnya sebagai pengelaman
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 4. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli IPA
No Komponen yang dinilai Skor
Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan standar kompetensi 4
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4
3. Kesesuaian dengan nilai competence 4
4. Kesesuaian dengan nilai conscience 4
5. Kesesuaian dengan nilai compassion 4
Uraian Tujuan Pembelajaran
6. Kesesuaian dengan indikator 3
7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
3
8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran
9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
11. Keruntutan uraian materi ajar 3
Pemilihan Media dan Sumber Belajar
12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4
14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR 4
15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik 4
Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
16. Keruntutan kegiatan pembelajaran. 4
17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR
( Konteks, pengalaman, refleksi, aksi)
4
18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan materi
pembelajaran
4
19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup dengan cakupan materi dan tingkat pemahaman
siswa
3
Rancangan Penilaian
20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen pencapaian kompetensi 4
Total Skor 76
Rata-rata 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 5. Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Ahli IPA
No Aspek Skor
Tujuan dan Pendekatan
1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 4
2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi
pembelajaran.
4
3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 3
4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian siswa terhadap tumbuhan.
3
5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi
siswa dan guru.
3
6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk
menggunakan beragam variasi dalam mengajar.
3
Desain dan Pengorganisasian
7 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, tujuan, materi
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan).
4
8 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang
kompleks.
3
9 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 4
10 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang
tersedia.
3
11 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 3
12 Modul pembelajaran mudah dipahami. 4
13 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul
pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik.
3
14 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar.
3
Isi
15 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan
siswa (kontekstual).
4
16 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 4
17 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa
terhadap tumbuhan.
3
18 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap
tumbuhan.
3
19 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan
proses yang sesuai dengan perkembangan siswa.
4
20 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi
terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan.
4
21 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No Aspek Skor
dengan diri sendiri.
Topik
22 Topik modul pembelajaran menarik. 3
23 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan
memperkaya pengalaman siswa.
3
24 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 4
25 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 4
Metodelogi
26 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa
dalam membangun pengetahuannya sendiri (konstruktiv).
4
27 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 4
28 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. 4
Bahasa
29 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 4
30 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 3
31 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat
pasif dan negatif ganda.
4
32 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. 3
Total Skor 113
Rata-rata 3,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 6. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Bahasa
No Komponen yang dinilai Skor
Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan standar kompetensi 4
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 3
3. Kesesuaian dengan nilai competence 4
4. Kesesuaian dengan nilai conscience 3
5. Kesesuaian dengan nilai compassion 4
Uraian Tujuan Pembelajaran
6. Kesesuaian dengan indikator 4
7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
3
8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran
9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
11. Keruntutan uraian materi ajar 4
Pemilihan Media dan Sumber Belajar
12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4
14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR 4
15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik 3
Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
16. Keruntutan kegiatan pembelajaran. 4
17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR
( Konteks, pengalaman, refleksi, aksi)
4
18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan materi
pembelajaran
4
19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup dengan cakupan materi dan tingkat pemahaman
siswa
4
Rancangan Penilaian
20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen pencapaian kompetensi 4
Total Skor 76
Rata-rata 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 7. Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Ahli Bahasa
No Aspek Skor
Tujuan dan Pendekatan
1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 4
2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi
pembelajaran.
4
3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 4
4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian siswa terhadap tumbuhan.
4
5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi
siswa dan guru.
4
6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk
menggunakan beragam variasi dalam mengajar.
3
Desain dan Pengorganisasian
7 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, tujuan, materi
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan).
2
8 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang
kompleks.
4
9 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 4
10 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang
tersedia.
4
11 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 4
12 Modul pembelajaran mudah dipahami. 4
13 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul
pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik.
2
14 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar.
2
Isi
15 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan
siswa (kontekstual).
4
16 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 4
17 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa
terhadap tumbuhan.
4
18 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap
tumbuhan.
4
19 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan
proses yang sesuai dengan perkembangan siswa.
4
20 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi
terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan.
2
21 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Aspek Skor
dengan diri sendiri.
Topik
22 Topik modul pembelajaran menarik. 4
23 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan
memperkaya pengalaman siswa.
4
24 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 4
25 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 4
Metodelogi
26 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa
dalam membangun pengetahuannya sendiri (konstruktiv).
4
27 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 4
28 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. 4
Bahasa
29 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 2
30 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 2
31 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat
pasif dan negatif ganda.
4
32 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. 4
Total Skor 116
Rata-rata 3,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 8. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas
No Komponen yang dinilai Skor
Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan standar kompetensi 3
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 3
3. Kesesuaian dengan nilai competence 3
4. Kesesuaian dengan nilai conscience 3
5. Kesesuaian dengan nilai compassion 3
Uraian Tujuan Pembelajaran
6. Kesesuaian dengan indikator 3
7. Kesesuaian perumusan tujuan dengan aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
3
8. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran
9. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3
10 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3
11. Keruntutan uraian materi ajar 4
Pemilihan Media dan Sumber Belajar
12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
13. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4
14. Kesesuaian dengan pendekatan PPR 3
15. Kesesuaian dengan karakter peserta didik 3
Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
16. Keruntutan kegiatan pembelajaran. 4
17. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR
( Konteks, pengalaman, refleksi, aksi)
3
18. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan materi
pembelajaran
3
19. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup dengan cakupan materi dan tingkat pemahaman
siswa
3
Rancangan Penilaian
20. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen pencapaian kompetensi 3
Total Skor 64
Rata-rata 3,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 9. Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Guru Kelas
No Aspek Skor
Tujuan dan Pendekatan
1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 3
2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi
pembelajaran.
3
3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 3
4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian siswa terhadap tumbuhan.
3
5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi
siswa dan guru.
3
6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk
menggunakan beragam variasi dalam mengajar.
4
Desain dan Pengorganisasian
7 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD, tujuan, materi
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan).
3
8 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang
kompleks.
3
9 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 3
10 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang
tersedia.
2
11 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 4
12 Modul pembelajaran mudah dipahami. 3
13 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto) dalam modul
pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik.
3
14 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar.
3
Isi
15 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan
siswa (kontekstual).
3
16 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 3
17 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa
terhadap tumbuhan.
3
18 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap
tumbuhan.
3
19 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan
proses yang sesuai dengan perkembangan siswa.
3
20 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi
terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan.
3
21 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Aspek Skor
dengan diri sendiri.
Topik
22 Topik modul pembelajaran menarik. 4
23 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan
memperkaya pengalaman siswa.
3
24 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 4
25 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 3
Metodelogi
26 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa
dalam membangun pengetahuannya sendiri (konstruktiv).
3
27 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 3
28 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. 3
Bahasa
29 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 3
30 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 3
31 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat
pasif dan negatif ganda.
3
32 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. 3
Total Skor 99
Rata-rata 3,09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 10. Lembar Wawancara Validasi Modul oleh Siswa
LEMBAR WAWANCARA VALIDASI MODUL OLEH SISWA
Nama :
Hari/tanggal :
Waktu :
Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasilnya dicatat oleh peneliti.
Pertanyaan-pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara, dimungkinkan dapat
berkembang.
1. Apakah kamu sudah membaca seluruh isi modul pembelajaran IPA
“Tumbuhan Di Sekitarku ini?
2. Menurutmu, isi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini menarik tidak?
3. Bagaimana dengan bahasa yang digunakan dalam modul “Tumbuhan Di
Sekitarku” ini, apakah kamu bisa mengerti?
4. Apakah kamu merasa kesulitan dalam memahami isi modul “Tumbuhan
Di Sekitarku” ini?
5. Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah kegiatan pembelajaran
dalam modul “Tumbuhan Di Sekitarku”?
6. Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan melaksanakan semua
kegiatan yang ada di modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini?
Yogyakarta,………………
Pewawancara,
…………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 11. Hasil Wawancara Presepsi Siswa
Hasil Wawancara Presepsi Siswa terhadap
Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan Disekitarku”
1. Dialog wawancara siswa berinisila Sa
Peneliti: Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?
Guru: Suka banget
Peneliti: Apakah kamu sudah membaca seluruh isi modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku ini?
Siswa: Iya sudah.
Peneliti: Menurutmu, isi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini menarik
tidak?
Siswa: Iya menarik, soalnya banyak gambar-gambarnya jadi aku suka
deh bacanya.
Peneliti: Bagaimana dengan bahasa yang digunakan dalam modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini, apakah kamu bisa mengerti?
Siswa: Aku ngerti kok, bu.
Peneliti: Apakah kamu merasa kesulitan dalam memahami isi modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini?
Siswa: Tidak.
Peneliti: Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam modul “Tumbuhan Di Sekitarku”?
Siswa: Iya aku paham.
Peneliti: Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan melaksanakan
semua kegiatan yang ada di modul “Tumbuhan Di Sekitarku”
ini?
Siswa: Senangggg sekali.
2. Dialog wawancara siswa berinisila Al
Peneliti: Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?
Siswa: Suka banget
Peneliti: Apakah kamu sudah membaca seluruh isi modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku ini?
Siswa: Sudah.
Peneliti: Menurutmu, isi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini menarik
tidak?
Siswa: Menarik sekali. Modulnya banyak warna, gambar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kegiatannya jadi akau tidak bosen deh belajarnya.
Peneliti: Bagaimana dengan bahasa yang digunakan dalam modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini, apakah kamu bisa mengerti?
Siswa: Ya.
Peneliti: Apakah kamu merasa kesulitan dalam memahami isi modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini?
Siswa: Ya, tapi cuma sedikit aja kok.
Peneliti: Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam modul “Tumbuhan Di Sekitarku”?
Siswa: Sebenernya tadi aku sempet bingung bu disuruh ngapain, tapi
aku cob baca-baca dan pahamin lagi petunjuknya disuruh
ngapain jadi ngerti deh.
Peneliti: Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan melaksanakan
semua kegiatan yang ada di modul “Tumbuhan Di Sekitarku”
ini?
Siswa: Sangat senang sekali.
3. Dialog wawancara siswa berinisila Pu
Peneliti: Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?
Siswa: Suka.
Peneliti: Apakah kamu sudah membaca seluruh isi modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku ini?
Siswa: Sudah.
Peneliti: Menurutmu, isi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini menarik
tidak?
Siswa: Menarik banget, soalnya banyak gambar-gambar dan
kegiatannya, bu.
Peneliti: Bagaimana dengan bahasa yang digunakan dalam modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini, apakah kamu bisa mengerti?
Siswa: Aku paham banget.
Peneliti: Apakah kamu merasa kesulitan dalam memahami isi modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini?
Siswa: Tidak.
Peneliti: Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam modul “Tumbuhan Di Sekitarku”?
Siswa: Ya aku paham kok, soalnya kegiatannya kan berkelompok, bu.
Jadi kalo aku ga ngerti kan bisa tanya ketemen sekelompok.
Peneliti: Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan melaksanakan
semua kegiatan yang ada di modul “Tumbuhan Disekitarku”
ini?
Siswa: Senang sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4. Dialog wawancara siswa berinisila Ca
Peneliti: Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?
Siswa: Suka banget.
Peneliti: Apakah kamu sudah membaca seluruh isi modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku ini?
Siswa: Sudah bu.
Peneliti: Menurutmu, isi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini menarik
tidak?
Siswa: Sangat, sangat, sangat menarik.
Peneliti: Bagaimana dengan bahasa yang digunakan dalam modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini, apakah kamu bisa mengerti?
Siswa: Ya aku ngerti kok.
Peneliti: Apakah kamu merasa kesulitan dalam memahami isi modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini?
Siswa: Tidak.
Peneliti: Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam modul “Tumbuhan Di Sekitarku”?
Siswa: Ya, aku paham.
Peneliti: Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan melaksanakan
semua kegiatan yang ada di modul “Tumbuhan Di Sekitarku”
ini?
Siswa: Senang banget.
5. Dialog wawancara siswa berinisila Fi
Peneliti: Apakah kamu menyukai pelajaran IPA?
Siswa: Suka.
Peneliti: Apakah kamu sudah membaca seluruh isi modul pembelajaran
IPA “Tumbuhan Di Sekitarku ini?
Siswa: Ya, sudah.
Peneliti: Menurutmu, isi modul “Tumbuhan Di Sekitarku” ini menarik
tidak?
Siswa: Sangat, sangat menarik.
Peneliti: Bagaimana dengan bahasa yang digunakan dalam modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini, apakah kamu bisa mengerti?
Siswa: mengerti.
Peneliti: Apakah kamu merasa kesulitan dalam memahami isi modul
“Tumbuhan Di Sekitarku” ini?
Siswa: Tidak.
Peneliti: Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam modul “Tumbuhan Di Sekitarku”?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Siswa: Ya, bisa.
Peneliti: Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan melaksanakan
semua kegiatan yang ada di modul “Tumbuhan Di Sekitarku”
ini?
Siswa: Senang sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 12. Hasil Karya Siswa
1. Karya Siswa Berinisial AL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2. Karya Siswa Berinisial CA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Karya Siswa Berinisial PU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 13. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
Gambar 1. Mendampingi Siswa
Gambar 2. Kegiatan Pengamatan Gambar 3. Kegiatan Berdiskusi
Gambar 4 dan 5. Kegiatan Bertanam Vertikultur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 14. Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
Giadiolla Septi Pangesti merupakan anak kedua dari
dua bersaudara yang lahir di Jakarta, 06 September 1995.
Peneliti menempuh pendidikan formal di SD N 08 Pagi
Petukangan Utara pada tahun 2002-2007. Pendidikan menengah pertama
diperoleh di SMP Strada Bhakti Utama pada tahun 2007-2010. Setamat
pendidikan SMP, melanjutkan sekolah menengah atas di kota Yogyakarta di SMK
N 7 Yogyakarta dengan jurusan Pariwisata pada tahun 2010 dan dinyatakan lulus
tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma, peneliti
mengikuti beberapa macam kegiatan akademik dan non-akademik, antara lain:
1. Pengembangan keterampilan di luar perkuliahan wajib tahun 2014
2. Mengikuti workshop Pelatihan Metode Montessori tahun 2015.
3. Anggota Devisi Usaha Dana Parade Gamelan Anak ke-8 Se-Yogyakarta
dan Jawa Tengah Universitas Sanata Dharma tahun 2015.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis
skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA “Tumbuhan
Disekitarku” Menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk
Siswa Kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended