View
249
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH SPRITUAL QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT, DAN
ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP KUALITAS AUDIT (KAP di
Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Ragianda Harjanti
NIM : 1113082000073
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
2
PENGARUH SPRITUAL QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT, DAN
ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP KUALITAS AUDIT (KAP di
Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Ragianda Harjanti
NIM : 1113082000073
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP
NIP. 19730615 200501 1 009
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 13 April 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Ragianda Harjanti
2. NIM : 1113082000073
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Spiritual Quotient, Emotional Quotient, dan
Adversity Quotient terhadap Kualitas Audit (KAP di
Jakarta).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 April 2017
1. Yessi Fitri,SE.,M.Si., AK., CA (___________________)
NIP. 19760924 200604 2 002 Penguji I
2. Masrul Huda,SE.,M.Si. (___________________)
NIP.19630506 201411 1 001 Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Senin , Agustus 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Ragianda Harjanti
2. NIM : 1113082000073
3. Jurusan : Akuntansi
5. Judul Skripsi : Pengaruh Spiritual Quotient, Emotional Quotient, dan
Adversity Quotient terhadap Kualitas Audit (KAP di
Jakarta).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap
Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Agustus 2017
1. Yessi Fitri,SE.,M.Si., AK., CA (_______________)
NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua
2. Dr Amilin SE., M.Si., Ak., CA., QIQ., BKP (_______________)
NIP. 19730615 200501 1 009 Pembimbing I
3. Yusar Sagara, SE., M.SI.,Ak.,CA.,CMA.,CPMA.,CPAI (_______________)
NIDN. 2009058601 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ragianda Harjanti
No. Induk Mahasiswa : 1113082000073
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini,saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatllah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, agar dipergunakan
sebagaimana mestinya
Jakarta,23 Agustus 2017
( Ragianda Harjanti)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ragianda Harjanti
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 23 November 1995
3. Alamat : Jalan Dewi Sartika gg Budhi tg Sanyang
Rt007 Rw008 no.31, Cawang 3,
Jakarta Timur.
4. Telepon : 085718724420
5. Email : Ragiandah@yahoo.com
II. PENDIDIKAN
1. SD (2001-2007) : SD Tritura
2. SMP (2007-2010) : SMPN 12 Depok
3. SMA (2010-2013) : SMA Tugu Ibu Depok
4. S1 (2013-2017) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Slamet Gita Hutama
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Oktober 1963
3. Ibu : Yayat Hayati
4. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 26 April 1968
6. Alamat : Jalan Dewi Sartika gg Budhi tg Sanyang
Rt007 Rw008 no.31, Cawang 3,
Jakarta Timur.
vii
ABSTRACT
The Effect of Spiritual Quotient, Emotional Quotient, and Adversity Quotient
Against Audit Quality (KAP in Jakarta)
This study aims to to exmine the effect of spiritual quotient, emotional
quotient, and adversity quotient against audit quality. This research is a
quantitative study.This research is a kind of quantitative.
This research uses two methods of data collection that is literature research and
field research.the type of data used is primary obtained from questionnaires
distributed In KAP in DKI Jakarta . Hypothesis testing in this study using
multipleregression analysis with the help of SPSS software version 22. With a
total of 82 data that can be processed.
The result of this study indicate that spiritual quotient affect significant on
audit quality, while emotional quotient, and adversity quotient has not affect on
audit quality
Keywords : Spiritual Quotient, Emotional Quotient, Adversity Quotient, Quality
Audit
viii
ABSTRAK
Pengaruh Spiritual Quotient, Emotional Quotient, dan Adversity Quotient
terhadap Kualitas Audit (KAP di Jakarta)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh spiritual quotient,
emotional quotient, dan adversity quotient terhadap kualitas audit. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu
penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Jenis data yang digunakan Data
primer diperoleh dari kuesioner yang disebar pada KAP di wilayah Dki Jakarta.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alisis regresi berganda
dengan bantuan software spss versi 22. Dengan total 82 data yang dapat diolah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa spiritual quotient berpengaruh
secara significant terhadap kualitas audit, sedangkan emotional quotient dan
adversity quotient tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Kata kunci :. Spritual Quotient, Emotional Quotient, Adversity Quotient, Kualitas
Audit.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Spiritual Quotient, Emotional Quotient,
dan Adversity Quotient terhadap Kualitas Audit (KAP di Jakarta)“ ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tela membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang paling saya cintai dan sayangi yaitu Almarhum
Papa Slamet Gita Hutama dan Mama Yayat Hayati yang dengan ikhlas
memberikan dukungan dengan penuh kasih sayang yang tidak pernah
putus, selalu mencurahkan perhatian, cinta, bimbingan, nasihat, serta
dukungan moril maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis. This
is for you PAPA MAMA!
2. Pakde saya yang paling saya cintai dan sayangi yaitu Slamet Seno Adji,
yang bereperan sebagai ayah kedua saya, yang selalu mencurahkan
perhatian, bimbingan, doa, nasihat, serta dukungan moril maupun materil
kepada penulis.
3. Kakak-kakak saya Tahta Rahullah, Retno Giani dan Rizanda Handyani
yang senantiasa selalu memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis.
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
x
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekertaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
7. Bapak Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP Selaku dosen
pembimbing saya, yang telah meluangkan waktunya untuk membantu
peneliti dalam menulis skripsi ini dan membimbing peneliti dalam
penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yangtelah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.
9. Seluruh staff Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Terimakasih untuk Mahatir Muhammad selaku patner, teman, sahabat
terbaik penulis, selalu memberikan semangat, waktu, doa, dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini (dari penyebaran kuesioner
sampai skripsi ini dicetak). Terimakasih ATIR
11. Terimakasih untuk sahabat-sahabatku Reina, Gita, Nissa, Nessa dan Nova,
yang memberikan semangat untuk penulis.
12. Terimakasih Mina dan Icin yang telah menjadi sahabat seperjuangan,
membantu mengerjakan tugas-tugas kuliah, dari awal perkuliahan sampai
dengan saat ini, pahit manis masa kuliah telah kita rasakan bersama-sama.
13. Untuk teman seperjuangan sedari semester 3 sampai sekarang yang selalu
menyediakan tempat untuk menginap, yang membantu dan memberikan
semangat untuk penulis dalam penulisan skripsi ini, Terimakasih Anie.
14. Terimakasih teman senasib ku Jehan Puji Astuti aka Jejey atas semangat
yang selalu diberikan kepada penulis.
15. Terimakasih Teman-Teman KKN PUMA 180 yang memberikan semangat
membantu menyelesaikan buku KKN sehingga penulis dapat mengikuti
sidang skripsi, Atir, Oo, Nay, Janu, Bewok, Azhar, Devi, Yuni dan Zohar.
16. Terimakasih Teman-teman jurusan Akuntansi Angkatan 2013 khususnya
Akuntansi B.
17. Pihak–pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
xi
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi.
Jakarta, 23 Agustus 2017
Ragianda Harjanti
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8
A. Tinjauan Literatur......................................................................................... 8
1. Teori Atribusi ......................................................................................... 8
2. Spiritual Quotient ................................................................................. 11
3. Emotional Quotient .............................................................................. 12
4. Adversity Quotient ............................................................................... 15
5. Kualitas Audit ...................................................................................... 16
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 18
C. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 24
1. Pengaruh Spiritual Quotient terhadap Kualitas Audit ........................ 24
2. Pengaruh Emotional Quotient terhadap Kualitas Audit ....................... 25
3. Pengaruh Adversity Quotient terhadap Kualitas Audit ........................ 26
D. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 29
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 29
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 29
xiii
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 30
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 31
1. Statistik Deskriptif ............................................................................... 31
2. Uji Kualitas Data .................................................................................. 32
a. Uji Validitas.................................................................................... 32
b. Uji Reabilitas .................................................................................. 33
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 34
a.Uji Normalitas .................................................................................. 34
b.Uji Multikolinearitas ........................................................................ 34
c. Uji Heteroskedatisitas ...................................................................... 35
4. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 35
a. Koofisien Determinasi (R2) ........................................................... 36
b. Uji T (Uji Parsial)........................................................................... 37
c. Uji Fisher (Uji Simultan) ................................................................. 38
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 38
1. Spiritual Quotient ................................................................................ 38
2. Emotional Quotient ............................................................................. 39
3. Adversity Quotient ............................................................................... 39
4. Kualitas Audit ..................................................................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 44
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 44
1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 44
2. Karakteristik Profil Responden ............................................................ 45
a.Deskripsi Responden berdasarkan jenis kelamin ........................ 46
b. Deskripsi Responden berdasarkan Usia .................................... 46
c. Deskripsi Responden berdasarkan Posisi Terakhir .................... 47
d. Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan .......................... 48
e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja ............ 48
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 49
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 49
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 51
a. Hasil Uji Validitas ......................................................................... .51
xiv
b. Hasil Uji Reabiltas ........................................................................ 58
3. Hasil Uji Asumsi klasik ....................................................................... 59
a. Hasil Multikolinearitas ..................................................................... 59
b. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 60
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................................ 61
4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 63
a. Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 63
b. Uji Signifikansi Simulta (Uji Statistik F) ......................................... 64
c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T) ............................................. 65
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 71
A. Kesimpulan ................................................................................................ 71
B. Implikasi ..................................................................................................... 72
C. Keterbatasan ............................................................................................... 73
D. Saran ........................................................................................................... 73
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 75
Lampiran .............................................................................................................. 78
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu 18
3.1 Operasional Variabel Penelitian 41
4.1 Data Sampel Penelitian 45
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian 45
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 46
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 47
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi terakhir 47
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan 48
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman
Kerja 49
4.8 Statistik Deskriptif 50
4.9 Hasil Uji Validitas Spiritual Quotient 51
4.10 Hasil Uji Validitas Spritual Quotient 52
4.11 Hasil Uji Validitas Emotional Quotient 53
4.12 Hasil Uji Validitas Adversity Quotient 54
4.13 Hasil Uji Validitas Adversity Quotient 54
4.14 Hasil Uji Validitas Adversity Quotient 55
4.15 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit 56
4.16 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit 57
4.17 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit 57
4.18 Hasil Uji Reabilitas 58
4.19 Hasil Uji Multikolonieritas 59
4.20 Hasil Uji Koefisien Dererminasi 63
4.21 Hasil Uji Statistik F Variabel Y dan X 64
4.22 Hasil Uji Statistik t 65
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 27
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-plot 60
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram 61
4.3 Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Auditor merupakan profesi yang memiliki peranan dan fungsi yang
penting dalam menyediakan kepastian mengenai kualitas laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh entitas bisnis. Kualitas dari laporan
keuangan dapat dilihat berdasarkan Paduan Standar Akuntansi (PSAK)
yaitu; dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur,
subtansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat. Untuk dapat
mengetahui kualitas dari laporan keuangan sebuah entitas bisnis maka
laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh auditor eksternal yaitu
auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik (KAP) atau Akuntan
Publik (AP) yang telah terdafatar di Kementrian Keuangan dan telah
memiliki sertifikat untuk izin melakukan audit. Seorang auditor yang telah
menilai laporan keuangan sebuah entitas bisnis akan menghasilkan sebuah
kualitas audit pada laporan keuangan entitas bisnis. Dalam menghasilkan
kualitas audit yang baik terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan auditor , yaitu pengetahuan dan pengelaman.
Kantor Akuntansi Publik (KAP) dalam menerima seorang auditor
akan melaksanakan test dan wawancara terlebih dahulu untuk melihat
bagaimana kemampuan calon auditor yang akan menjadi salah satu
auditornya, yang paling utama dari diterima atau tidaknya seorang auditor
dalam sebuah KAP adalah pengelaman sebesar 40%, pengetahuan 60%,
didalam pengetahuan tersebut termasuk adanya kecerdasan dalam diri
2
calon auditor, dibeberapa Kantor Akuntansi Publik terdapat tes
pengetahuan dan tes psikotes untuk mengetahui kecerdasan yang dimiliki
calon auditor, kecerdasan yang ditekankan dalam test penerimaan calon
auditor tersebut adalah Intelligence Quotient (IQ), padahal Intelligence
Quotient (IQ) bukanlah satu-satunya kecerdasaan yang dimiliki manusia
yang ada pada dalam diri manusia. Salah satu kecerdasan yang sebenarnya
dimiliki manusia adalah Spiritual Quotient (SQ) yang dimiliki calon
auditor, tidak terlalu diperhatikan oleh Kantor Akuntansi Publik (KAP) .
Menurut Choiriah (2013) Spiritual Quotient (SQ) atau Kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan
atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang
lain. Dalam pekerjaan sebagai auditor spiritual quotient dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan audit guna mendapakat kualitas audit yang baik,
seorang yang memiliki spiritual quotient ia akan bekerja dengan jujur, dan
sebaik mungkin sesuai dengan pedoman agama. Kecerdasan yang dimiliki
manusia yang kedua yaitu EQ (emosional Quotient) atau kecerdasaan
emosional menurut Goleman (2007:45) dalam Khairunissa (2015) adalah
sebagai kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri.
Ketahanan dalam menghadapi sebuah kegagalan, mengendalikan emosi
dan menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa. faktor-faktor
psikologis yang mendasari hubungan antara seseorang dengan
organisasinya. Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh pada
3
kemampuan akuntan di dalam organisasinya diantaranya adalah
kemampuan mengelola diri sendiri, kemampuan mengkoordinasi emosi
dalam diri, serta melakukan pemikiran yang tenang tanpa terbawa emosi.
Akuntan yang cerdas secara intelektual belum tentu dapat menghasikan
kualitas audit yang baik, namun akuntan yang juga cerdas secara
emosional dan spiritual mungkin akan menghasilkan kualitas haudit yang
baik untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun kualitas laporan
keuangan perusahaan yang mereka telah audit.
Namun tanpa banyak orang mengetahui ada kecerdasan dalam diri
manusia lagi yang juga mempunyai andil besar yaitu AQ (Adversity
Quotient). Menurut Stoltz (2000), AQ merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan
tersebut dengan kecerdasan yang dimiliki sehingga menjadi sebuah
tantangan untuk diselesaikan, AQ (Adversity Quotient) adalah kecerdasan
atau kemampuan ketangguhan seorang manusia dalam mengahadapi suatu
masalah. Dalam melakukan pekerjaannya seorang auditor banyak ditekan
dalam berbagai macam masalah dalam melakasanakan tugasnya yang
dapat berpengaruh pada pekerjaanya yang dapat mempengaruhi kualitas
audit yang mereka hasilkan. Maka dapat disimpulkan bahwa Spiritual
Quotient, Emotional Quotient, dan Adversity Quotient saling
berkesinambungan dalam menghasilkan sebuah kualitas audit yang baik
yang merupakan output dari kinerja auditor namun KAP dan AP tidak
memperhatikan Spiritual Quotient, Emotional Quotient dan Adversity
Quotient dalam suatu indikator seorang calon auditor diterima atau tidak
4
diterima dalam Kantor Akuntansi Publik (KAP) atau Akuntan Publik
(AP).
Berdasarkan uraian diatas saya tertarik dalam melakukan penelitian
ini, karena dalam penelitian sebelum-sebelumnya para peneliti hanya
meneliti bagaimana Spiritual Quotient, Emotional Quotient berpengaruh
dalam melakukan kinerja sebagai seorang auditor. Kinerja auditor
nantinya akan menghasilkan suatu output yang berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan yaitu kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut,
maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Spiritual
Quotient, Emotional Quotient, dan Adversity Quotient terhadap Kualitas
audit”
Banyak kasus-kasus yang terjadi pada beberapa tahun belakangan
ini memberikan bukti bahwa terdapat kegagalan terhadap audit khususnya
pada kualitas audit yang rendah atau kurang baik. Kasus yang paling
utama dan besar terjadi pada kasus Toshiba (2015) Toshiba terbukti
melakukan pembohongan publik dan investor dengan cara
menggelembungkan keuntungan di laporan keuangan hingga overstated
profit 1,2 Miliar US Dollar sejak tahun fiskal 2008. Ernest And Young
(EY) sebagai KAP yang mengaudit Toshiba tidak mampu mendeteksi
adanya pemalsuan laporan keuangan tersebut, sampai saat ini belum
diketahui apakah KAP Ernest and Young (EY) terlibat dalam kasus
Toshiba tersebut. Kasus yang kedua terjadi pada Worldcom yang membuat
cashflow lebih tinggi dari pada yang seharusnnya, Cash flow didongkrak
$3,8 milyar dengan mencatat operating expenses dengan capital expenses.
5
Kasus selanjutnya terjadi di Amerika Serikat yang menyebabkan
runtuhnya perusahaan sekuritas terbesar di Amerika serikat Lehman
Brother, jatuhnya perusahaan ini dikaitkan dengan kelalaian auditor yang
mengaudit laporan keuangan mereka yaitu Ernst & Young yang secara
sadar mengetahui adanya indikasi kesalahan penyajian dalam laporan
keuangan Lehman, namun tidak mengungkapkannya dalam laporan audit
mereka. Dan selain itu juga terjadi kasus di Indonesia sendiri, kegagalan
audit atas laporan keuangan PT. Telkom yang melibatkan KAP “Eddy
Pianto & Rekan”, dimana laporan auditan PT. Telkom ini tidak diakui oleh
SEC (pemegang otoritas terbesar pasar modal di Amerika Serikat).
Peristiwa ini mengharuskan dilakukannya audit ulang terhadap laporan
keuangan PT. Telkom oleh KAP yang lain. SEC menyatakan bahwa kasus
ini terjadi mengindikasikan masih kurangnya kompetensi yang dimiliki
oleh auditor, sementara kompetensi merupakan karakteristik utama yang
harus dimiliki oleh seorang auditor. Bukti lainnya juga terlihat dari adanya
KAP maupun AP yang ditutup atau di cabut izinnya, contohnya adanya
pembekuan KAP pada tahun 2014-2015 yang dikeluarkan oleh
Kementrian Keuangan, yaitu; Akuntan Publik Ben Ardi, CPA, (tahun
2015), belum memenuhi Standar Audit (SA) – SPAP dalam pelaksanaan
audit umum atas laporan keuangan PT.Bumi Citra Permai, tbk.
Berdasarkan kasus-kasus tersebut maka dapat disimpulkan bahwa saat ini
masih ada yang kurang baik, hal tersebut dapat terlihat dari hasil audit
dapat dilihat dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, salah satu
kemungkinanya mungkin kurangnya seleksi dari KAP atau AP yang
6
kurang, yang kurang memperhatikan berbagai aspek dari quotient
(kecerdasan) dan hanya mellihat pada satu aspek bukan pada seluruh aspek
dari quotient (kecerdasan) yaitu Spiritual Quotient, Emotional Quotient,
dan Adversity Quotient.
B. Perumusan Masalah
Apakah spiritual quotient, emotional quotient, dan adversity quotient
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan
bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a. Mengenalisis pengaruh spiritual quotient terhadap kualitas audit.
b. Menganalisis pengaruh emotional quotient terhadap kualitas audit.
c. Menganalisis pengaruh adversity quotient terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, bermanfaat sebagai bahan
refrensi penelitian selanjutnya dan untuk menambah ilmu
pengetahuan.
2) Masyarakat, untuk menambah pengetahuan masyarakat
dibidang auditing dan quontient dengan memberikan bukti
empiris tentang pengaruh spiritual quotient, emotional quotient,
dan adversity quotient terhadap kualitas audit.
7
3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi untuk peneliti yang
akan meneliti penelitian ini lebih lanjut.
4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan mengenai
auditing, terutama mengenai kualitas audit pada auditor
eksternal sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di
masa yang akan datang.
b. Kontribusi Praktis
1) Auditor dan Kantor Akuntansi Publik, sebagai informasi yang
dapat meningkatkan kualitas hasi audit, serta usaha dalam
menyeleksi auditor tidak hanya dari intelligence quotient saja
namun memperhatikan juga emotional quotient, spritual
quotient dan adversity quotient.
2) Perusahaan atau User dari jasa KAP, diharapkan dapat
bermanfaat dalam kepastian kualitas audit dalam laporan
keuangan perusahaan.
3) Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai tambahan
informasi mengenai spritual quotient, emotial quotient, dan
adversity quotient auditor yang dapat bermanfaat bagi tinjauan
dalam menilai kualitas audit.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Atribusi
Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan mengenai proses bagaimana
kita menentukan penyebab dan motif tentang perilaku seseorang Gibson &
Donelly (1996) Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan cara-cara
dalam menilai orang secara berlainan, tergantung makna apa yang
dihubungkan (atribusikan) ke suatu perilaku tertentu. Sedangkan menurut
Robbins & Stephen P (2003) Teori atribusi merupakan penjelasan dari
cara-cara manusia menilai orang secara berlainan, tergantung pada makna
apa yang dihubungkan ke suatu perilaku tertentu. Teori atribusi
dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan intelektual, yaitu
factor dalam diri sesorang, seperti kemampuan usaha dan kekuatan
eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam
pekerjaan atau keberuntungan. Teori ini mengacu tentang bagaimana
seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri
yang akan ditentukan apakah dari internal ataupun eksternalnya dan
bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku individu.
Menurut Chandra dan Ramantha (2013) dalam Setiawan dan Larini
(2016) Teori atribusi juga dapat dikatakan Teori sikap dan perilaku yang
dikembangkan oleh Triandis (1980), menyatakan bahwa sikap yang terkait
dengan apa yang orang-orang ingin lakukan yang terdiri dari keyakinan
9
mengenai konsekuensi dari melakukan perilaku, aturan-aturan sosial yang
terkait dengan apa yang mereka pikirkan akan mereka, dan kebiasaan yang
terkait dengan apa yang mereka biasa lakukan menentukan perilaku
seseorang. Teori atribusi menjelaskan tentang pemahaman akan reaksi
seseorang terhadap peristiwa di sekitar mereka, dengan mengetahui alasan-
alasan mereka atas kejadian yang dialami.
Dalam hidupnya, seseorang akan membentuk ide tentang orang lain dan
situasi disekitarnya yang menyebabkan perilaku seseorang dalam persepsi
sosial yang disebut dengan dispositional atributions dan situational
attributions Luthans, (1998) dalam Harini dkk, (2010). Dispositional
attributions atau penyebab internal yang mengacu pada aspek perilaku
individual yang ada dalam diri seseorang seperti sifat, persepsi diri,
kemampuan, motivasi. Sedangkan situational attributions atau penyebab
eksternal yang mengacu pada lingkungan sekitar yang dapat
mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai-nilai sosial, dan
pandangan masyarakat. Dengan kata lain, setiap tindakan atau ide yang
akan dilakukan oleh seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal.
Penyebab apakah individual atau situasi akan dipengaruhi oleh 3 faktor
yang akan menyimpulkan atribusi seseorang, Kelly (1972):
a. Consensus – perilaku yang ditunjukkan jika semua orang
menghadapi situasi yang serupa dan merespon dengan cara yang
sama dengan kata lain jika orang lain setuju bahwa perilakunya
diatur oleh beberapa karakteristik personal. Dari suatu
10
perspektif atribusi, jika perilaku itu bersifat unik bagi satu orang
maka dikatakan bahwa perilaku tersebut mempunyai konsensus
yang rendah. Jika konsesus itu tinggi, seseorang akan
diharapkan untuk memberikan suatu atribusi eksternal kepada
suatu keadaan . jika konsensus rendah, agaknya hal tersebut
akan dinilai sebagai bersifat internal.
b. Distinctiveness – perilaku yang ditunjukkan individu berlainan
dalam situasi yang berlainan dengan kata lain perilaku dapat
dibedakan dari perilaku orang lain saat menghadapi situasi yang
sama. Apa yang ingin kita ketahui adalah apakah perilaku
tersebut luar biasa atau tidak. Jika luar biasa, kemungkinan
besar pengamat akan memberikan atribusi eksternal kepada
perilaku tersebut. Jika tindakan tersebut tidak luar biasa,
agaknya hal tersebut akan dinilai sebagai bersifat internal.
c. Consistency – perilaku yang sama dalam tindakan seseorang
dari waktu ke waktu (konsisten).
Atribusi intenal maupun eksternal telah dinyatakan dapat
mempengaruhi terhadap evauasi kinerja individu, misalnya dalam
menentukan bagaimana cara atasan memperlakukan bawahannya, dan
mempengaruhi sikap dan kepuasanan individu terhadap kerja (Luthans,
1998 dalam Harini., 2010).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori atribusi
dikarenakan peneliti akan melakukan studi empiris untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi auditor terhadap kualitas audit,
11
khususnya pada karakteristik personal auditor itu sendiri. Pada dasarnya
karakteristik personal seorang auditor merupakan salah satu penentu
terhadap kualitas audit yang akan dilakukan karena merupakan suatu
faktor internal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas.
2. Spiritual Quotient (SQ)
Agustian (2006) mendefinisikan kecerdasan spiritual adalah
kemampuan memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan
kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah,
menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran
integralistik serta berprinsip hanya karena Allah. SQ adalah suatu
kemampuan untuk memahami dan menggali motif terdalam dari
kehidupan ini. Dengan kemampuan ini seseorang dapat mengenal
Tuhan, meyakininya dan mencintainya. Seseorang tidak dapat
mencintai Tuhan secara benar sebelum ia mencintai sesama manusia
secara tulus. Asumsinya adalah jika seseoranghubungan dengan
Tuhannya baik maka bisa dipastikan hubungan dengan sesama
manusiapun akan baik pula.
Sedangkan Zohar dan Marshall (2001) Kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan yang
lain. Dikuatkan dengan pendapat tentang Kecerdasan spiritual menurut
12
Wahab dan Umiarso (2011) adalah kecerdasan yang sudah ada dalam
setiap manusia sejak lahir yang membuat manusia menjalani hidup
penuh makna, selalu mendengarkan suara hati nuraninya, tak pernah
merasa sia-sia, semua yang dijalaninya selalu bernilai.
Sukidi (2002) kecerdasan spiritual sebagai: Suatu penghayatan
hidup yang sejati dan terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga membuat hidup menjadi arif dan bijaksana secara spiritual.
Dapat disimpulkan bahwa kecerdasaan spiritual adalah
memberikan makna dalam hidup umat manusia dengan nilai-nilai
kebajikan yang bersumber dari agama dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-harinya.
3. Emotional Quotient (EQ)
Emotional Quotient Menurut (Stein, 2002) dalam Indrajaya (2016)
mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk
mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk
membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan
mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu
perkembangan emosi dan intelektual.
Menurut Nachiappan (2013) Emotional Quotient defines the
abilities to understand emotion, generation of emotion to help
thinking, understand emotion and knowledge emotion and emotion
controls to encourage the growth of emotional and intellectual.
Artinya: kecerdasa emosional adalah kemampuan untuk Pahami
emosi, generasi emosi untuk membantu Berpikir, memahami emosi
13
dan kontrol emosi untuk mendorong pertumbuhan Emosional dan
intelektual.
Menurut Dio (2008) dalam Taufik dan Hasan (2014), dalam
konteks pekerjaan, pengertian kecerdasan emosi adalah kemampuan
untuk mengetahui yang orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk
menangani masalah. Orang lain yang dimaksudkan disini bisa
meliputi atasan, rekan sejawat, bawahan atau juga pelanggan.
Kecerdasan emosional dapat meredam permasalahan antara individu.
Menurut Robbins (2003) “Kecerdasan emosional (Emotional
Intelligence) dapat merujuk pada satu keanekaragaman keterampilan,
kapabilitas, dan kompetensi nonkognitif, yang mempengaruhi
seseorang untuk berhasil menghadapi tuntutan dan tekanan
lingkungan”..
Secara konseptual, kerangka kerja kecerdasan emosional yang
dikemukakan oleh Goleman (2001) dalam Chairunisa (2013) meliputi
dimensi-dimensi sebagai berikut:
1) Kesadaran Diri (Self Awarness)
Self Awareness adalah kemampuan untuk
mengetahui apa yang dirasakan dalam dirinya dan
menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan
diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas
kemampuan diri sendiri dan kepercayaan diri yang kuat.
2) Pengaturan Diri (Self Management)
14
Self Management adalah kemampuan seseorang
dalam mengendalikan dan menangani emosinya sendiri
sedemikian rupa sehingga berdampak positif pada
pelaksanaan tugas, memiliki kepekaan pada kata hati, serta
sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu
sasaran dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi.
3) Motivasi Diri (Self Motivation)
Self Motivation merupakan hasrat yang paling
dalam untuk menggerakkan dan menuntun diri menuju
sasaran, membantu pengambilan inisiatif serta bertindak
sangat efektif, dan mampu untuk bertahan dan bangkit dari
kegagalan dan frustasi.
4) Empati (Emphaty)
Empathy merupakan kemampuan merasakan apa
yang dirasakakan orang lain, mampu memahami perspektif
orang lain dan menumbuhkan hubungan saling percaya,
serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe
hubungan.
5) Keterampilan Sosial (Relationship Management)
Relationship Management adalah kemampuan untuk
menangani emosi dengan baik ketika berhubungan sosial
dengan orang lain, mampu membaca situasi dan jaringan
sosial secara cermat, berinteraksi dengan lancar,
menggunakan ketrampilan ini untuk mempengaruhi,
15
memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan,
serta bekerja sama dalam tim.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan emotional quotient adalah
kecerdasan yang terus menerus akan bertambah berdasarkan
pengalaman dalam mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri
maupun orang lain, yang bersifat kompetensi nonkognitif, yang
dapat mempengaruhi seseorang untuk berhasil menghadapi tuntutan
dan tekanan lingkungan yang menghasilkan sebuah perekembangan
emosi dan intelektual guna mendapatkan kesuksesan.
4. Adversity Quotient
Stolz (2007) mendefinisikan adversity quotient sebagai
kemampuan/ kecerdasan seseorang untuk bertahan untuk
mengahadapi dan mengatasi kesulitan. Sedangkan menurut
Widyaningrum dan Rachmawati (2007) memaparkan adversity
quotient sebagai daya berfikir kreatif yang mencerminkan
kemampuan individu dalam menghadapi rintangan serta
menemukan cara mengatasinya, sehingga mampu mencapai
keberhasilan.
Stoltz (2007) menyatakan bahwa adversity quotient (AQ)
mempunyai tiga bentuk. Pertama, AQ adalah suatu kerangka kerja
konseptual yang baru untuk memahami dan meningkatkan semua
segi kesuksesan. Kedua, AQ adalah suatu ukuran untuk
mengetahui repsons seseorang terhadap kesulitan. Terakhir, AQ
adalah serangkaian peralatan yang memiliki dasar ilmiah untuk
16
memperbaiki respons seseorang terhadap kesulitan, yang akan
berakibat memperbaiki efektivitas pribadi dan profesional
seseorang secara keseluruhan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan Adversity Quotient
adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam hal kemampuan
untuk mengatasi masalah maupun kesulitan sehingga dapat
mencapai sebuah keberhasilan.
5. Kualitas Audit
Kualitas Audit menurut Badjuri (2012) dalam indrajaya et
al (2016) mendefinisikan bahwa kualitas audit merupakan suatu
kemungkinan dimana seorang auditor menemukan serta
melaporkan mengenai adanya suatu pelanggaran yang dilakukan
klien dalam sistem akuntansi. Dimana pelanggaran yang dimaksud
adalah ketidak sesuaian antara pernyataan tentang kejadian
ekonomi klien dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut Zarefar et al (2015) “Quality on audit based on
auditor quality demonnstrated to inspection output report based on
the standard procedure (BPKP 2005). Quality on auditing holds
important role in an inspection and investigation whereas if the
audit performed was qualified then it could be minimize the fund
cut down”. Artinya Kualitas audit berdasarkan kualitas auditor
terdelegasi terhadap laporan hasil inspeksi (laporan audit)
berdasarkan prosedur standar (BPKP 2005). Kualitas auditing
memegang peranan penting dalam pemeriksaan dan investigasi
17
sedangkan jika audit yang dilakukan memenuhi syarat maka dapat
meminimalisir adanya pemotongan dana (tindak kecurangan).
Menurut De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit
sebagai kemungkinan dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran, kesalahan material,
keliru, atau kelalaian yang ada dalam sistem akuntansi kliennya.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit
lebih besar dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. .
Dapat disimpulkan bahwa kualitas audit merupakan sebuah
output dari kinerja audit yang berupa laporan tentang apa temuan
yang telah ditemukan auditor dan auditor dapat memberikan respon
yang benar pada setiap pekerjaan yang diselesaikan.
18
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodelogi penelitian Hasil penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Yuliana Grace Setiawan dan
Made Yenni Latrini (2016)
Pengaruh Kecerdasan Emotional,
Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan
Intelektual dan Independensi pada
Kinerja Auditor
Variabel Kecerdasan
Emosional,
Kecerdasan Spiritual
Variabel Kecerdasan
Intelektual Dan
Independensi
Dan Variabel Kinerja
Auditor
Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual,
Kecerdasan Intelektual
dan Independensi
berpengaruh secara postif
terhadap kualitas audit.
19
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodelogi penelitian Hasil penelitian
Persamaan Perbedaan
2 I Made IndraJaya,
Gede Adi Yuniarta, Made
ArieWahyuni (2016)
Pengaruh Kecerdasan Emosional
dan Budaya Kinerja Terhadap
Kualitas Audit di Pemerintaha
Daerah Bali (StudiEmpirisPada 3
Kantor Inspektorat di ProvinsiBali
)
- Variabel
Independen
Kecerdasan
Emosional
- Variabel
Dependen Kualitas
Audit
- Variabel
Budaya
Kinerja
- lokasi obyek
penelitian,
- kecerdasan
emosional
berpengaruh
negative terhadap
kualitas audit,
- budaya kerja
berpengaruh
positif terhadap
kualitas audit
- kecerdasan
emosional dan
budaya kerja
berpengaruh
positif terhadap
kualitas audit
3 Arumega Zarefar, Andreas,
Atika Zarefar
(2015)
The Infuence of Ethics,
Experience and competency
toward the quality of auditing with
the professional auditor sceptism
as a moderating variable
- variabel dependen
audit qualit (
kualitas audit)
- Variabel indpenden
etihcs (etika),
experience
(pengalaman) dan
competency
(kompetensi)
- Variabel
moderating
Sceptism ( skeptis)
- Variabel Ethics
(etika), Experience
(pengalaman),
Competency
(kompetensi),
berpengaruh
terhadap audit
quality (kualitas
audit)
20
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodelogi penelitian Hasil penelitian
Persamaan Perbedaan
3 Gabritha Floretta Sarah
Henriette Wullur dan Komar
Darya (2014)
Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual, dan Etika
Profesi terhadap Kinerja Auditor
Pada Kantor Akuntan Publik di
DKI jakarta
- Variabel
independen
Kecerdasan
Emosional
- Kecerdasan
Spiritual,
- Lokasi obyek
penelitian KAP di
DKI Jakarta
- Variabel
Independen Etika
Profesi
- Variabel
Dependen Kinerja
Auditor
kecerdasan emosional dan
etika profesi berpengaruh
terhadap kinerja auditor,
sedangkan
kecerdasan spiritual tidak
berpengaruh terhadap
kinerja auditor, namun
secara bersama-sama
kecerdasan emosional,
kecerdasan Spiritual, etika
profesi secara bersama-
sama berpengaruh
terhadap kinerja.
4 Akhmad Riduwan
Bambang Suryono (2013)
Remunerasi, Pelatihan Kecerdasan
Emotional, Kecerdesan Spiritual
dan Kinerja Auditor Direktorat
Jendral Pajak
- Variabel
Independen
kecerdasan
emotional,
kecerdasan
spiritual,
- Menggunakan
skala linkert, dan
pengujian
hipotesis yang
dilakukan sama
- Tempat Obyek
penelitian
- Variabel
Independen
intelligence
quotient dan
variabel kinerja
auditor
Hasil penelitian
menunjukkan, kecerdasan
emosional dan spiritual
memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja auditor.
21
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodelogi penelitian Hasil penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Anis Choriah (2013) Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual, dan Etika
Profesi terhadap Kinerja Auditor
dalam Kantor Akuntan Publik (
studi empiris pada Auditor Kantor
Akuntan Publik di Kota Padang
dan Pekan baru)
- Variabel
Kecerdasan
Emosional,
Kecerdasan
Spiritual
- Alat uji yang
dipakai
- Metode
penyebaran
data
- Variabel
kecerdasan
Intelektual dan
etika profesi
- Variabel
Kinerja
Auditor
- Lokasi
penyebaran
data
Kecerdasan emosional
berpengaruh
signifikan positif
terhadap kinerja
auditor.
Kecerdasan intelektual
berpengaruh
signifikan positif
terhadap kinerja
auditor.
Kecerdasan spiritual
berpengaruh
signifikan positif
terhadap kinerja
auditor.
Etika profesi
berpengaruh
signifikan positif
terhadap kinerja
auditor.
22
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodelogi penelitian Hasil penelitian
Persamaan Perbedaan
6 Utami dan Dewanto (2013) Pengaruh Adversity Quotient
terhadap Kinerja Perawat dengan
Motivasi Kerja sebagai variabel
mediasi (Studi di RSUD “Ngudi
Waluyo” Wlingi)
- Variabel Independen
Adversity Quotient
- Variabel
Kinerja
Perawat,
- Variabel
Motivasi kerja
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Adversity Quotient
berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja
perawat dalam
pendokumentasian standar
asuhan keperawatan
melalui motivasi
kerja di RSUD ”Ngudi
Waluyo” Wlingi
7 Dr. Suppiah Nachiappan,
Hari Krishnan Andi, Dr.
Velayudhan P. K. Veeran,
Anis
Iliani Ahmad, Fatimah Haji
Mohd Zulkafaly
(2013)
Analysis of Cognition Integration
in Intelligence Quotient (IQ),
Emotional Quotient (EQ) and
Spiritual Quotient (SQ)
in Transforming Cameron
Highlands Youths
through Hermeneutics Pedagogy
- Variabel
Emotional Quotient
(EQ) (kecerdasan
emotional) and Spiritual
Quotient (SQ)
(kecerdasan spiritual)
-
- Variabel
Intelligence
Quotient (IQ)
(kecerdasan
intelektual)
- Metode
Analysis data
Hasil menunjukkan bahwa
tingkat pengembangan
keterampilan lunak di
kalangan orang India lebih
tinggi dari pada Orang
Melayu, Aborigin dan
Cina. Pengembangan soft
skill terdiri dari motivasi,
program kemasyarakatan,
produksi dan pendidikan
23
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodelogi penelitian Hasil penelitian
Persamaan Perbedaan
8 Taufeni Taufik Mudrika dan
Alamsyah Hasan
(2016)
Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spritual dan Perilaku
Etis Terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah (Studi Empiris pada
BPK-RI dan BPKP Perwakilan
Provinsi Riau)
Variabel Independen
Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual
- Variabel
indpenden
Perilaku Etis
- Variabel
dependen
Kinerja Auditor
- Lokasi obyek
penelitian
Variabel Kecerdasan
Emotional
berpengaruh terhadap
kinera auditor,
Variabel kecerdasan
Spiritual berpengaruh
terhdap kinerja
auditor, Variabel
Perilaku etis
berpengaruh terhadap
kinerja auditor.
24
C. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengaruh spiritual quotient terhadap kualitas audit
Dalam setiap diri manusia mempunyai potensi rohaniah,
dan spiritual yang melekat dalam pribadi dirinya ini dibuktikan
dengan adanya penelitian Danah Zahar (psikolog) dan Ian Marshal
(fisikawan), dari Harvard dan Oxford University (remunerasi
sumber). Ini membuktikan bahwa disetiap manusia sebenarnya
terdapat nilai spritual yang melekat.
Sukidi (2002) menyatakan inti (core) dari kecerdasan
spiritual yang tinggi akan terefleksikan dalam sikap hidup yang
toleran, terbuka, jujur, adil, penuh cinta dan kasih sayang terhadap
sesama. Dalam hal mengaudit sebuah laporan keuangan
dibutuhkan kejujuran dan keterbukaan agar kualitas audit yang
dihasil kan akan tepat.
Seorang yang mempunyai spiritual quotient akan
melakukan hal-hal yang bersifat kebajikan disetiap pekerjaannya
tanpa ada pengaruh dari siapapun begitu pula jika auditor eksternal
mempunyai spritual quotient dalam menjalankan tugasnya akan
bersikap jujur, objektif, dan terbuka tanpa ada yang ditutupi dalam
hal melakukan audit yang berpengaruh terhadap kualitas audit yang
akan ia hasilkan.
H1: Spiritual Quotient berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit.
25
2. Pengaruh emotional quotient terhadap kualitas audit
Seorang Psikolog ternama, yaitu Daniel Goleman, dalam
bukunya pernah mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan
dalam dunia kerja bukan hanya cognitive intelligence saja yang
dibutuhkan tetapi juga emotional intelligence (Goleman, 2000).
Menurut Robbins (2003) Kecerdasan emosional (Emotional
Intelligence) dapat merujuk pada satu keanekaragaman
keterampilan, kapabilitas, dan kompetensi nonkognitif, yang
mempengaruhi seseorang untuk berhasil menghadapi tuntutan dan
tekanan lingkungan .
Seorang auditor memerlukan emotial quotient yang tinggi
agar dapat berinteraksi dengan baik dengan banyak dalam dunia
kerja, karena seorang auditor harus dapat berkomunikasi dengan
klien dalam hal untuk mencari bukti-bukti, informasi-informasi
entitas bisnis yang menjadi kliennya agar dapat memudahkan
auditor dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan dan
mengetahui kualitas laporan keuangan entitas bisnis tersebut.
Emotional quotient juga membantu auditor dalam mengahadapi
masalah tekanan, tuntutan tugas, suasana kerja yang tidak nyaman
dan hubungan dengan orang lain termasuk klien. Masalah-masalah
tersebut bukanlah masalah yang memerlukan intelligence quotient
dalam hal pemecahannya namun membutuhkan emotional quotient
untuk dapat memecahkannya. Dalam hal pekerjaan auditor harus
26
mampu mengaudit laporan keuangan dengan emosi yang stabil dan
mengendalikan emosinya untuk dapat mengahasilkan sebuah
kualitas audit yang baik.
H2: Emotional Quotient berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit.
3. Pengaruh Adversity Quotient terhadap kualitas audit
Di dalam diri manusia tanpa disadari memiliki suatu
kecerdasan mengenai seseorang dalam mengahadapi sebuah
masalah yaitu Adversity Quotient. Adversity Quotient juga dapat
dikatan sebagai daya juang yaitu kemampuan mempertahankan
atau mencapai suatu yang dilakukan dengan gigih. (masykur, 2007)
mengartikan adversity quotient sebagai kemampuan dan
ketangguhan.
Seorang auditor memerlukan mempunyai sebuah adversity
qoutient yang tinggi, hal ini dikarnakan pada saat mengaudit atau
melakukan pekerjaanya tidak dipungkiri bahwa akan ada hal yang
terjadi seperti halnya masalah, tekanan, dan mempertahankan
opininya. Maka dari itu seorang auditor memerlukan adversity
quotient agar dapat menghasilkan suatu kualitas audit yang baik.
H3: Adversity Quotient berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit.
27
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
Gambar 2.1.
Menurut SPAP dalam PSA
no.20 terdapat 5 elemen
pengendalian mutu , salah
satunya elemen : Independensi,
Integritas, dan Objektifitas
dkode etik
Masih kurangnya kualitas audit yang dihasilkan
auditor, kap tidak memperhatikan faktor internal
dari kualitas audit seperti kecerdasan yang dimiliki
auditor, SQ, EQ dan AQ
Adanya Skandal Akuntansi dan
Pelanggaran yang dilakukan
oleh Akuntan Publik
Variabel Independen Variabel Dependen
Spiritual Quotient
Emotional Quotient
Adversity Quotient
Kualitas Audit
28
Lanjutan Gambar 2.1
Model: Regresi Linear Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan saran
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas
yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu
spiritual quotient, emotional quotient,dan adversity quotient terhadap
variabel dependen, yaitu kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah
auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah
DKI Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
akuntan publik di wilayah Jakarta. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pemilihan sampel. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu
penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan
sampel. dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling)
yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu
(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian). Berikut
adalah kriteria dalam penentuan sampel:
1. Sampel yang digunakan merupakan auditor yang bekerja pada
KAP (Kantor Akuntasi Publik) di wilayah Jakarta.
30
2. Auditor yang telah memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun.
Karna auditor yang sudah bekerja satu tahun pada KAP maka
telah memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang audit.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti
menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu penelitian pustaka dan
penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
diteleti melalui buku, jurnal, internet, skripsi, tesis, dan perangkat
lain yang sama dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama dari penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan, peneliti memperoleh langsung data dari pihak pertama
(data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian
ini adalah auditor eksternal yang bekerja di kantor akuntan publik
di daerah Jakarta. Peneliti memperoleh data dengan mengirim
kuisoner kepada kantor akuntan langsung ataupun melalui
perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah terstruktur sesuai dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari auditor yang bekerja pada KAP
sebagai responden dalam penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan kuisoner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban
31
yang telah disediakan dan para responden hanya menceklist
jawaban yang telah disediakan. Kuisioner dalam penelitian ini
disusun dengan skala likert. Penelitian ini akan menggunakan skala
Likert 1-5 dengan rincian sebagai berikut:
1= sangat tidak setuju (STS)
2= tidak setuju (TS)
3= Netral (N)
4= setuju (S)
5= sangat setuju (SS)
Dalam skala ini peneliti menghilangkan adanya jawaban tengah
(sedang atau netral) dengan pertimbangan: (1). jawaban tengah
memiliki arti ganda; (2).menimbulkan tendensi untuk menjawab ke
tengah (central tendency); dan (3). untuk melihat jawaban
responden ke arah positif atau negatif (Gulo, 2002).
D. Metode Analisis Data
Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan
pola penelitian dan variabel yang akan diteliti.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data
demografi tersebut antara lain : jabatan, lama pengalaman kerja,
keahlian khusus, lama menekuni keahlian khusus tersebut, latar
belakang pendidikan, serta gelar profesional lain yang menunjang
bidang keahlian. Alat analisis data ini disajikan dengan
32
mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran
teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi, Analisis
statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam
kondisi sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum dan generalisasi. Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, sum, range, kurtosis,
dan skewness (kemencengan distribusi). Disamping itu juga
digunakan untuk menyimpulkan dan mempresentasikan
karakteristik dari data yang digunakan (Ghozali , 2016).
2. Uji Kualitas Data
Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang valid adalah
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Suatu
penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya
kurang valid dan kurag reliabel. Untuk itu diperlukan uji kualitas
data agar data yang akan digunakan valid dan reliabel. Ada dua
konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
33
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali , 2016). Pada penelitian ini pengujian
validitas menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila memiliki nilai significant
di bawah 0,05 dan 0,01 berarti menujukkan bahwa data
yang diperoleh adalah valid
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk, suatu kuesioner dikatakan realiabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016).
(Ghozali, 2016), menyebutkan bahwa pengukuran
reliabilitas dapat dilkukan dengan dua cara, yaitu:
a) Reapted Measure atau pengukuran ulang, disini
seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada
waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia
tetap konsisten dengan jawabannya.
b) One Shot atau pengukuran sekali, disini pengukuran
hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain, atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian
dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach
34
Alpha (α). Suatu variabel dikatakan andal jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.
pada penelitian ini peneliti pengujian reliabilitas
menggunakan pengukuran one shot atau pengukuran
sekali dengan menggunkan pengujian Cronbach Alpha
(α) yang diukur menggunakan program SPSS.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Sebelum melakukan
pengujian regresi, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi
agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah
memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi klasik
dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas,
dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam
model penelitian ini, terdapat pengganggu atau residu yang
memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Uji normalitas ini akan diuji menggunakan grafik P-Plot
(Ghozali, 2016)
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah variabel dalam model regresi ditemukan adanya
35
korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel-variabel independent. Deteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari
besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan
nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji
apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas karena data ini dapat
menghimpun data yang dapat mewakili berbagai ukuran
(kecil, sedang, dan besar). Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas (Ghozali, 2016).
4. Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini penulis menggunakan tiga variable
independent dan satu variable dependent. Metode analisi yang
digunakan adalah metode regresi berganda (multiple regression),
yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variable independent terhadap variable dependent. Yang
digunakan untuk menguji H1, H2, H3, dengan pendekatan interaksi
36
yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi penelitian mengenai
pengaruh spiritual quotient, emotional quotient dan adversity
quotient terhadap kualitas audit . Persamaan regresinya adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Kualitas Audit
α = Konstanta
β1 = Kofisien Regresi dari X1
β2 = Kofisien Regresi dari X2
β3 = Kofisien Regresi dari X3
X1 = Spiritual Quotient
X2 = Emotional Quotient
X3 = Adversity Quotient
e = Kesalahan Penganggu (error)
Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji
statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model regresi
berganda, uji statistik ini meliputi:
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan
variabel dependent dalam output SPSS, koefisien determinasi
37
terletak pada table model summary dan tertulis Adjusted R
Square.
Nilai Adjusted R2 sebesar 1 berarti fluktuasi variabel
dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independent dan tidak ada faktor lain yang dapat menyebabkan
fluktuasi variabel dependent, jika nilai
Adjusted R2 berkisar antara 0 sampai 1 berarti semakin kuat
kemampuan variabel independent dapat menjelaskan fluktuasi
variabel dependent (Ghozali , 2016).
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independent secara individual terhadap
variabel dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat
pada table coefficients.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-
masing variabel independent secara individual terhadap
variabel dependent, maka digunakan tingkat signifikan 0,05,
jika nilai probability t > 0,05 maka ada pengaruh dari variabel
independent terhadap dependent (koefisien regresi tidak
signifikan), sedangkan jika nilai probability t < 0,05 maka ada
pengaruh dari variabel independent terhadap variabel
dependent (koefisien regresi signifikan) (Ghozali, 2016).
38
c. Uji Fisher (Uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independent secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
dependent. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada
table ANOVA. Untuk mengetahui hubungan variabel
independent secara bersamasama (simultan) terhadap variabel
dependen, maka digunakan tingkat signifikan sebesar 0,05, jika
nilai probability F > 0,05, maka model regresi tidak dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependent, dengan kata
lain variabel independent secara bersama berpengaruh terhadap
variabel dependent. Sebaliknya jika nilai probability F < 0,05,
maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel independent atau dengan kata lain variabel
independent secara bersama tidak berpengaruh terhadap
variabel dependent (Ghozali, 2016).
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing
variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara
pengukurannya.
(1) Spiritual Quotient atau kecerdasaan spiritual ( X1)
Spirital Quotient atau kecerdasan spiritual adalah
memberikan makna kebajikan disetiap pekerjaannya bersikap jujur
dalam melaksanakan pekerjaanya takut akan dosa jika akan
membuat hal yang dilarang oleh agama, melakukan semua hal
39
dengan benar dan sesuai, tidak melanggar. Dalam mengaudit
sebuah laporan keuangan entitas bisnis auditor akan melakukan
dengan benar, dengan jujur dan dengan keterbukaan tanpa ada satu
hal pun yang ditutupi dan tidak menguntungkan dirinya sendiri
sehingga kualitas audit yang akan dihasil akan adalah baik.
Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrument King &
DeCicco (2009) dalam Abdul Rahaman dan Md Shah (2015)
menggunakan skala interval likert 5 point, untuk point sangat tidak
setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju (5)
(2) Emotional Quotient atau kecerdasan emosional (X2)
Emotional Quontient atau kecerdasan emosional adalah
mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri maupun orang lain,
yang bersifat kompetensi nonkognitif, yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk berhasil menghadapi tuntutan dan tekanan
lingkungan.
Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrument Salvery
(1997) dalam Sun Jung dan Hyun Yoon (2016) menggunakan skala
interval likert 5 point, untuk point sangat tidak setuju (1), tidak
setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju (5).
(3) Adversity Quotient atau kecerdasan adversitas (X3)
Adversity Quotient adalah kecerdasan atau kemampuan seseorang
dalam ketangguhan menghadapi sebuah masalah, hingga masalah
tersebut dapat terselesaikan, hingga mencapai sebuah kesuksesan.
40
Variabel ini diukur dengan mengadopsi insturement dari
ACEQ (16) dalam S.Alemany et al (2012) yang diadopsi kembali
dengan proses translasi ke dalam bahasa indonesia menggunakan
skala interval likert 5 point, untuk point sangat tidak setuju (1),
tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju (5).
(4) Kualitas Audit (Y)
sebuah output dari kinerja audit yang berupa laporan
tentang apa temuan yang telah ditemukan auditor dan auditor dapat
memberikan respon yang benar pada setiap pekerjaan yang
diselesaikan.
Variabel ini diukur dengan mengadopsi Wotten (2003)
menggunakan skala interval likert 5 point, untuk point sangat tidak
setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju (5)
namun terdapat pernyataan negatif pada pernyataan no 63 dan no
68 maka skala tersebut dibalik untuk kedua pertanyaan tersebut
point sangat tidak setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju (2),
sangat setuju (1) .
41
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Indikator Butir
Pertanyaan
Interval
1 Spiritual
Quotient
(X1)
(King &
DeCicco ,
2009)
1. Hubungan manusia dan
tuhan
2. Ibadah
3. Pengetahuan agama
4. Penerapan nilai agama
5. Kewajiban
6. Bertanggung jawab
7. Adil
8. Menjaga rahasia
9. Objektif
10. Mengakui
11. Profesional
12. Konsultasi
13. Medengarkan
14. Memberitahu hal yang
15. benar
16. Sabar
17. Jujur
18. Menasehati
19. Profesional
20. Mencegah masalah
21. tuhan tempat mengadu
22. sabar
23. Pantang menyerah
24. Pemikiran
1 – 24 Interval
42
No Variabel Indikator Butir
Pertanyaan
Interval
2 Emotional
Quotient
(X2)
Mayer
and
(Salvery
(1997)
Wong and
Law
(2002) )
dalam
(Hyo Sun
Jung Hye
Hyun
Yoon ,
2016)
1. Penilaianan emosi
lainnya
2. Penggunaan emosi
3. mengenal emosi diri
4. regulasi emosi
25 – 28
29-32
33-36
37-39
Interval
3 Adversity
Quotient
(X3)
(ACEQ
16)
1. Dimarahi
2. Mersasa disakiti
3. Perlakuan kasar
4. Kekerasan fisik
5. Dianggap penting
6. Mendukung satu sama
lain
7. Perasaan senasib
8. Merasa penting
9. Merasa ada yang
ditutup-tutupi
10. Mendukung satu sama
lain
11. Fleksibel
12. Merasa tertekan
13. Hukuman
14. Diperlakukan tidak baik
15. Dicurangi
16. Mendukung satu sama
lain
17. Fleksibel
18. Merasa tertekan
19. Hukuman
20. Diperlakukan tidak baik
21. Dicurangi
40-54 Interval
43
No Variabel Indikator Butir
Pertanyaan
Interval
3 Adversity
Quotient
(X3)
(ACEQ
16)
22. Mendukung satu sama
lain
23. Fleksibel
24. Merasa tertekan
25. Hukuman
26. Diperlakukan tidak baik
27. Dicurangi
40-54
4 Kualitas
Audit (Y)
(Wooten
2003)
1. Reputasi
2. Empati
3. Daya tanggap
4. Jasa non audit
5. Keahlian
6. Pengalaman
7. Status
8. Obyektif
55-59
60-62
63-66
67
68
69
70
71
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di KAP
yang berada di wilayah DKI Jakarta meliputi 5 wilayah yaitu Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Auditor yang berpartisipasi pada penelitian ini terdiri dari patner,
supervisior, manager, auditor senior dan auditor junior.
Pengumpumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran
kuesioner penelitian secara langsung ke KAP yang berada di wilayah
DKI Jakarta dan penyebaran kuesioner penelitian secara tidak langsung
dengan media online menggunkan form goole.doc. penyebaran kuesioner
dengan media online dilakukan untuk mempermudah proses pengumulan
data terutama karena waktu auditor yang terbatas. Daftar pertanyaan
yang terdapat di dalam form google.doc tersebut telah disesuaikan
dengan kebutuhan penelitian proses perizinan, penyebaran dan
pengembalian kuesioner ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2017
sampai dengan 20 Juni 2017.
Kuesioner yang disebarkan peneliti sebanyak 100 buah dan jumlah
kuesioner kembali sebanyak 85 buah atau 85%, kuesioner yang tidak
kembali sebanyak 15 buah atau 15%, hal ini mungkin dikareakan waktu
45
auditor yang terbatas. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 82 buah
atau 82%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak
memenuhi kriteria sebagai sampel dan tidak terisi secara lengkap oleh
responden sebanyak 3 buah atau 3% Gambaran mengenai data sampel
disajikan pada tabel 4.1
Table 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Presentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%
2. Jumlah kuesioner yang kembali 85 85%
3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 15 15%
4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat
diolah
3 3%
5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 82 82%
Sumber: Data primer yang diolah
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel 4.2
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Sumber Kuesioner Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1 KAP Jakarta Utara 10 10
2 KAP Jakarta Timur 10 10
3 KAP Jakarta Selatan 20 20
4 KAP Jakarta Pusat 30 15
5 KAP Jakarta Barat 30 30
Sumber: Data primer yang diolah
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang
bekerja di KAP wilayah DKI Jakarta. KAP tersebut tersebar di lima
wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta
Pusat dan Jakarta Barat. Auditor yang menjadi responden adalah auditor
46
yang memiliki pengalaman minimal 1 tahun atau pernah melakukan
proses audit. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden
dalam penelitian ini yang terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir, usia,
dan pengalaman kerja responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 49 orang atau
59,8% responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan
sisanya sebesar 33 orang atau 40,2% responden.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 33 40.2 40.2 40.2
perempuan 49 59.8 59.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
47
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data yang diolah.
Table 4.4 menunjukkan responden yang bekerja pada Kantor
Akuntansi Publik sebesar lebih dari 30 tahun sebesar 12,2%, yang
berusia 25-30 tahun sebesar 42,7%. Mayoritas responden yang
bekerja pada Kantor Akuntansi Publik berusia kurang dari 25 tahun
atau 45,1%
c. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan posisi terakhir.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Supervisor 4 4.9 4.9 4.9
Manajer 2 2.4 2.4 7.3
Auditor Senior 32 39.0 39.0 46.3
Auditor Junior 44 53.7 53.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.4 diatas, diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden adalah adalah auditor junior sebanyak 44 orang atau
53,7%. Sedangkan responden yang menduduki jabatan lainnya
Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
< 25 Tahun 37 45.1 45.1 45.1
25-30 Tahun 35 42.7 42.7 87.8
30 > Tahun 10 12.2 12.2 100.0
Total 82 100.0 100.0
48
yaitu Manajer 2 orang atau 2,4%, supervisor 4 orang atau 4,9% dan
auditor senior 32 orang atau 39,0%. Hal ini dikarenakan semakin
tinggi tingkat jabatan auditor, maka semakin tinggi juga tingkat
kesibukannya.
d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan tingkat pendidikan.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Sumber: Data yang diolah.
Sumber: Data Primer yang diolah
Bedasarkan table 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah
77 responden atau 93,9%. Sisanya sebesar 2,4% atau sebanyak 2
orang berpendidikan terakhir Diploma III (D3) dan sebesar 3,7%
atau sebanyak 3 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2).
e. Karakteristik responden berdasakan pengalaman kerja
Tabel 4.7 berikut ini adalah menyajikan hasil uji deskriptif
responden berdasarkan pengalaman kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid D3 2 2.3 2.4 2.4
S1 77 88.5 93.9 96.3
S2 3 3.4 3.7 100.0
Total 82 94.3 100.0
49
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman
Kerja
S
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa
mayoritas responden sebanyak 43,9% atau sekitar 36 auditor
kantor akuntansi publik memiliki masa kerja 2-5 tahun, sisanya
sebanyak 39.0% atau 32 auditor kantor akuntansi publik memiliki
masa kerja kurang dari 2 tahun dan sebanyak 17,1% atau auditor
kantor akuntansi publik memiliki pengalaman kerja lebih 5 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa auditor yang menjadi responden pada
penelitian ini telah memiliki pengalaman dalam melakukan proses
audit di suatu entitas sehingga dapat relevan untuk memberikan
informasi dalam penelitian ini
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Varaibel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
spirtual quotient, emotional quotient, dan adversity quotient terhadap
kualitas audit akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat
dalam tabel 4.8 sebagai berikut.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
< 2 Tahun 32 39.0 39.0 39.0
2-5 Tahun 36 43.9 43.9 82.9
> 5 Tahun 14 17.1 17.1 100.0
Total
82 100.0 100.0
50
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 (SQ) 82 86 120 101.18 9.114 X2 (EQ) 82 48 75 60.51 5.215 X3 (AQ) 82 32 67 45.29 5.796
Y (KA) 82 51 77 65.55 4.503 Valid N
(listwise) 82
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel spiritual quotient
jawaban minimum responden sebesar 86 dan maksimum sebesar 120
dengan rata-rata total jawaban 101,18 dan standar deviasi sebesar
9,114. Variabel emotional quotient jawaban minimum responden
sebesar 48 dan maksimum sebesar 75 dengan ratra-rata total jawaban
60,51 dan standar deviasi sebesar 5,215. Variabel adversity quotient
jawaban minimum responden sebesar 32 dan maksimum sebesar 67
dengan rata-rata total jawaban 45,29 dan standar deviasi sebesar 5,796
Sedangkan, pada variabel kualitas audit jawaban minimum responden
sebesar 51 dan maksimum sebesar 77 dengan rata-rata total jawaban
66,55 dan standar deviasi sebesar 4.503 Berdasarkan hasil uji statistik
deskriptif di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, semakin kecil
standar deviasi maka data tersebut lebih bagus dari pada yang memiliki
standar deviasi yang besar, apabila standar deviasi suatu data tersebut
kecil maka hal tersebut menunjukkan data-data tersebut berkumpul
disekitar rata-rata hitungnya. Jika nilai standar deviasi jauh lebih besar
dibandingkan nilai mean, maka nilai mean merupakan representasi
yang buruk dari keseluruhan data. Sedangkan jika nilai standar deviasi
51
sangat kecil dibandingkan nilai mean, maka nilai mean dapat
digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan
hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu spiritual quotient (SQ), emotional quotient
(EQ), adverstiy quotient (AQ), dan kualitas audit (KA) dengan 82
sampel responden.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Spiritual Quotient
Nomor
Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-Tailed) Keterangan
SQ_1 0,588** 0,000 Valid
SQ_2 0,620** 0,000 Valid
SQ_3 0,638** 0,000 Valid
SQ_4 0,741** 0,000 Valid
SQ_5 0,641** 0,000 Valid
SQ_6 0,771** 0,000 Valid
SQ_7 0,671** 0,000 Valid
SQ_8 0,761** 0,000 Valid
SQ_9 0,708** 0,000 Valid
SQ_10 0,712** 0,000 Valid
SQ_11 0,691** 0,000 Valid
SQ_12 0,121 0,278 Tidak Valid
SQ_13 0,216 0,052 Tidak Valid
SQ_14 0,591** 0,000 Valid
SQ_15 0,771** 0,000 Valid
SQ_16 0,614** 0,000 Valid
SQ_17 0,665** 0,000 Valid
52
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.9 menunjukkan variabel spiritual quotient
mempunyai kriteria tidak valid untuk item pertanyaan SQ_12 dan
SQ_13 dengan nilai significant 0,278 dan 0,052 yang artinya lebih
dari 0,005. Sedangkan untuk pertanyaan lainnya variabel spiritual
quotient valid. Maka untuk menghasilkan data yang valid
pertanyaan SQ_12 dan SQ_13 dihapuskan.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Spiritual Quotient
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson Correlation Sig. (2-
Tailed)
Keterangan
SQ_1 0,594** 0,000 Valid
SQ_2 0,617** 0,000 Valid
SQ_3 0,639** 0,000 Valid
SQ_4 0,749** 0,000 Valid
SQ_5 0,664** 0,000 Valid
SQ_6 0,786** 0,000 Valid
SQ_7 0,672** 0,000 Valid
SQ_8 0,753** 0,000 Valid
SQ_9 0,698** 0,000 Valid
SQ_10 0,707** 0,000 Valid
SQ_11 0,670** 0,000 Valid
SQ_14 0,583** 0,000 Valid
SQ_15 0,780** 0,000 Valid
SQ_16 0,596** 0,000 Valid
SQ_17 0,677** 0,000 Valid
SQ_18 0,704** 0,000 Valid
SQ_19 0,754** 0,000 Valid
SQ_20 0,718** 0,000 Valid
Nomor
Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-Tailed) Keterangan
SQ_18 0,685** 0,000 Valid
SQ_19 0,743** 0,000 Valid
SQ_20 0,698** 0,000 Valid
SQ_21 0,428** 0,000 Valid
SQ_22 0,501** 0,000 Valid
SQ_23 0,646** 0,000 Valid
SQ_24 0,744** 0,000 Valid
53
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson Correlation Sig. (2-
Tailed)
Keterangan
SQ_21 0,433** 0,000 Valid
SQ_22 0,502** 0,000 Valid
SQ_23 0,652** 0,000 Valid
SQ_24 0,763** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Dapat terlihat dari tabel 4.10 bahwa setelah pertanyaan
SQ_12 dan SQ_13 telah dihapuskan maka variabel spritual
quotient dapat dikatakan valid karena nilai significant dari data
tersebut kurang dari 0,005.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Emotional Quotient
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-
Tailed)
Keterangan
EQ_1 0,570** 0,000 Valid
EQ_2 0,716** 0,000 Valid
EQ_3 0,548** 0,000 Valid
EQ_4 0,487** 0,000 Valid
EQ_5 0,429** 0,000 Valid
EQ_6 0,628** 0,000 Valid
EQ_7 0,499** 0,000 Valid
EQ_8 0,461** 0,000 Valid
EQ_9 0,522** 0,000 Valid
EQ_10 0,500** 0,000 Valid
EQ_11 0,665** 0,000 Valid
EQ_12 0,456** 0,000 Valid
EQ_13 0,671** 0,000 Valid
EQ_14 0,624** 0,000 Valid
EQ_15 0,552** 0,000 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan variabel emotional quotient
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
54
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Adversity Quotient
S
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel adversity quotient
mempunyai kriteria tidak valid untuk item pertanyaan AQ_6 dan
AQ_11 dengan nilai significant 0,131 dan 0,766 yang artinya lebih
dari 0,05. Sedangkan untuk pertanyaan lainnya variabel adversity
quotient valid. Maka untuk menghasilkan data yang valid
pertanyaan AQ_6 dan AQ_11 dihapuskan.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Adversity Quotient
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-Tailed) Keterangan
AQ_1 0,539** 0,000 Valid
AQ_2 0,383** 0,000 Valid
AQ_3 0,604** 0,000 Valid
AQ_4 0,577** 0,000 Valid
AQ_5 0,462** 0,000 Valid
AQ_6 -0,168 0,131 Tidak Valid
AQ_7 0,238* 0,031 Valid
AQ_8 0,481** 0,000 Valid
AQ_9 0,440** 0,000 Valid
AQ_10 0,237* 0,032 Valid
AQ_11 -0,033 0,766 Tidak valid
AQ_12 0,522** 0,000 Valid
AQ_13 0,545** 0,000 Valid
AQ_14 0,739** 0,000 Valid
AQ_15 0,704** 0,000 Valid
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-
Tailed)
Keterangan
AQ_1 0,567** 0,000 Valid
AQ_2 0,364** 0,000 Valid
AQ_3 0,666** 0,000 Valid
AQ_4 0,509** 0,000 Valid
55
Sumber: Data yang diolah
Namun terlihat dari tabel 4.13 bahwa setelah pertanyaan
AQ_6 dan AQ_11 telah dihapuskan tetap ada butir pertanyaan
yang menunjukan kriteria yang tidak valid yaitu significant lebih
dari 0,05 maka pertanyaan AQ_7 harus dihapuskan untuk
mendapatkan data yang valid.
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Adversity Quotient
S
u
m
b
e
r
:
Sumber: Data primer yang diolah
Dapat terlihat dari tabel 4.14 bahwa setelah pertanyaan
AQ_6, AQ_11 dan AQ_7 telah dihapuskan maka variabel
AQ_5 0,429** 0,000 Valid
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-
Tailed)
Keterangan
AQ_7 0,171 0,124 Tidak valid
AQ_8 0,462** 0,000 Valid
AQ_9 0,424** 0,000 Valid
AQ_10 0,273* 0,013 Valid
AQ_12 0,540** 0,000 Valid
AQ_13 0,499** 0,000 Valid
AQ_14 0,776** 0,000 Valid
AQ_15 0,767** 0,000 Valid
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-Tailed) Keterangan
AQ_1 0,568** 0,000 Valid
AQ_2 0,380** 0,000 Valid
AQ_3 0,675** 0,000 Valid
AQ_4 0,621** 0,000 Valid
AQ_5 0,415** 0,000 Valid
AQ_8 0,451** 0,000 Valid
AQ_9 0,427** 0,000 Valid
AQ_10 0,285** 0,000 Valid
AQ_12 0,517** 0,000 Valid
AQ_13 0,502** 0,000 Valid
AQ_14 0,793** 0,000 Valid
AQ_15 0,783** 0,000 Valid
56
adversity quotient dapat dikatakan valid karena nilai significant
dari data tersebut kurang dari 0,05.
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Sumber:Data primer yang diolah
Tabel 4.15 menunjukkan variabel kualitas audit mempunyai
kriteria tidak valid untuk item pertanyaan KA_15 dan KA_16
dengan nilai significant 0,617 dan 0,379 yang artinya lebih dari
0,05. Sedangkan untuk pertanyaan lainnya variabel kualitas audit
valid. Maka untuk menghasilkan data yang valid pertanyaan
KA_15 dan KA_16 dihapuskan
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-Tailed) Keterangan
KA_1 0,499** 0,000 Valid
KA_2 0,626** 0,000 Valid
KA_3 0,634** 0,000 Valid
KA_4 0,784** 0,000 Valid
KA_5 0,748** 0,000 Valid
KA_6 0,473** 0,000 Valid
KA_7 0,483** 0,000 Valid
KA_8 0,541** 0,000 Valid
KA_9 0,225* 0,042 Valid
KA_10 0,249* 0,024 Valid
KA_11 0,608** 0,000 Valid
KA_12 0,440** 0,000 Valid
KA_13 0,516** 0,000 Valid
KA_14 -0,339** 0,000 Valid
KA_15 0,056 0,617 Tidak valid
KA_16 0,098 0,379 Tidak valid
KA_17 0,547** 0,000 Valid
57
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Sumber:Data primer yang diolah
Namun terlihat dari tabel 4.16 bahwa setelah pertanyaan
KA_15 dan KA_16 telah dihapuskan tetap ada butir pertanyaan
yang menunjukan kriteria yang tidak valid yaitu significant lebih
dari 0,05 maka pertanyaan KA_10 harus dihapuskan untuk
mendapatkan data yang valid.
Tabel 4.17
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-Tailed) Keterangan
KA_1 0,510** 0,000 Valid
KA_2 0,645** 0,000 Valid
KA_3 0,639** 0,000 Valid
KA_4 0,778** 0,000 Valid
KA_5 0,765** 0,000 Valid
KA_6 0,455** 0,000 Valid
KA_7 0,446** 0,000 Valid
KA_8 0,548** 0,000 Valid
KA_9 0,340** 0,002 Valid
KA_10 0,215 0,052 Tidak valid
KA_11 0,614** 0,000 Valid
KA_12 0,368** 0,000 Valid
KA_13 0,507** 0,000 Valid
KA_14 -0,309** 0,005 Valid
KA_17 0,548** 0,000 Valid
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-Tailed) Keterangan
KA_1 0,524** 0,000 Valid
KA_2 0,666** 0,000 Valid
KA_3 0,655** 0,000 Valid
KA_4 0,789** 0,000 Valid
KA_5 0,765** 0,000 Valid
KA_6 0,446** 0,000 Valid
KA_7 0,423** 0,000 Valid
KA_8 0,548** 0,000 Valid
58
Sumber:Data primer yang diolah
Dapat terlihat dari tabel 4.17 bahwa setelah pertanyaan
KA_15, KA_16 dan KA_10 telah dihapuskan maka variabel
kualitas audit dapat dikatakan valid karena nilai significant dari
data tersebut kurang dari 0,05
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.15
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat (4) variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.18
Hasil Uji Reliabilitas
NO Variabel Cronbach’s alfa Keterangan
1 Spritual Quotient 0,757 Realibel
2 Emotional Quotient 0,741 Realibel
3 Adversity Quotient 0,737 Realibel
4 Kualitas Audit 0,706 Realibel
Sumber: Data Primer yang diolah
Tabel 4.18 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas
variabel spiritual quotient sebesar 0,757, emotional quotient
sebesar 0,741, adversity quotient sebesar 0,737, dan kualitas audit
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig.(2-Tailed) Keterangan
KA_9 0,386** 0,002 Valid
KA_11 0,588** 0,000 Valid
KA_12 0,343** 0,000 Valid
KA_13 0,522** 0,000 Valid
KA_14 -0,335** 0,002 Valid
KA_17 0,574** 0,000 Valid
59
sebesar 0,706. Dengan demikian, dabat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama
dengan jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Fcator (VIF)
dan tolerance serta besaran korelasi antar variabel independen
Tabel 4.19
Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
masing -masing variabel bebas yang lebih besar dari 0,1 dan hasil
penghitungan VIF juga menunjukkan bahwa nilai VIF masing-
masing variabel bebas kurang dari 10, yang ditunjukkan dengan
nilai tolerance spiriual quetient 0,695, emotional quotient 0,708,
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 (SQ) .695 1.438
X2 (EQ) .708 1.412
X3 (AQ) .949 1.054
a. Dependent Variable: Y (KA)
60
dan adversity quotient 0,949 serta VIF 1.438, 1412 dam 1.054.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan
regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam
penelitian ini. Artinya tidak ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas yang di uji dalam penelitian ini.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
S
u
m
b
Sumber: Data Primer yang diolah
61
Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan
pada gambar berikut ini.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
P
Sumber: Data yang diolah
Pada gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data
yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
62
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Dependent Variabel: Kualitas Audit
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi kualitas audit berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitu spiritual quotient, emotional quotient,
dan adversity quotient.
63
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini R
Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan
atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan
jumlah variable yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted
R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Berikut ini disajikan hasil uji
koefisien determinasi.
Tabel 4.20
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.20 diatas diketahui bahwa nilai R Square sebesar
47,0% yang diperoleh dari nilai R Square 0,470. Sedangkan tingkat
pengaruh variabel independent yaitu spirtual quotient, emotional
quotient, dan adversity quotient secara bersama terhadap kualitas
audit ialah sebesar 45,0% dan sisanya 55,0% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar ketiga variabel independent dalam penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .686a .470 .450 3.293
a. Predictors: (Constant), X3 (AQ), X2 (EQ), X1 (SQ)
b. Dependent Variable: Y (KA)
64
Angka tersebut dapat dilihat dari tabel 4.17 dimana Adjusted R
Square yang diperoleh adalah sebesar 0,450 atau 45,0%.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.20, jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk mempredeksi variabel independent atau dengan
kata lain variabel independent secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependent. Sedangkan jika nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan
untuk mempredeksi variabel independent atau dengan kata lain
variabel independent secara bersama berpengaruh terhadap
variabel dependent
Tabel 4.21
Hasil Uji Statistik F Variabel Y dan X
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 749.960 3 249.987 23.050 .000b
Residual 845.943 78 10.845 Total 1595.902 81 a. Dependent Variable: Y (KA) b. Predictors: (Constant), X3 (AQ), X2 (EQ), X1 (SQ)
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.21 mengenai tabel uji signifikasi
simultan (uji statistik F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa
didapat nilai F hitung sebesar 23.050 dengan probabilitas 0,000.
Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka model
persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel
65
independen yaitu kesesuaian spiritual quotient, emotional quotient,
dan adversity quotient berpengaruh secara simultan terhadap
kualitas audit.
c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Uji t dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variable dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji
t ditunjukan dalam Tabel 4.22.
Tabel 4.22
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.664 5.145 5.571 .000
X1 (SQ) .325 .049 .658 6.660 .000
X2 (EQ) -.014 .083 -.017 -.170 .865
X3 (AQ) -.104 .063 -.140 -1.649 .103
a. Dependent Variable: Y (KA)
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa koefisien model
regresi memiliki nilai konstanta sebesar 28,664 dengan nilai thitung
positif sebesar 5,571 dan tingkat signifikansi sebesesar 0,000.
Konstanta sebesar 28,664 menandakan bahwa jika variabel
independen konstan maka rata-rata kualitas audit adalah sebesar
28,664.
Hasil Uji H1: Spiritual Quotient berpengaruh terhadap kualitas
audit
66
Tabel 4.22 menunjukkan hasil bahwa variabel spiritual
quotient memiliki thitung sebesar 6,660 dengan tingkat signifikansi
0,000 dan juga dapat dilihat niali unstandardized coefficient beta
sebesar 0,325. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
signifikansinya di dibawah 0,05. Dengan demikian hipotesis
pertama (H1) diterima, artinya spiritual quotient berpengaruh
secara significant terhadap kualitas audit. Penelitian ini
membuktikan bahwa spiritual quotient berpengaruh terhadap
kualitas audit yang dihasilkan oleh audior (akuntan publik).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yuliana dan Hartini (2016), Apriani (2014),
Choiriah (2013), bahwa spiritual quotient berpengaruh positif
terhdap kinerja auditor sedangkan bila kinerja auditor tersebut baik
maka kualitas audit yang dihasilkan akan baik pula. Seperti yang
dinyatakan oleh Choiriah (2013) bahwa Seorang auditor yang
memiliki kecerdasan spiritual yang memadai akan mampu
mensinergikan dua unsur kecerdasan lain yang mereka miliki,
sehingga setiap pekerjaan yang mereka lakukan akan lebih
bermakna. Makna yang muncul dalam suatu organisasi akan
membuat setiap orang yang bekerja didalamnya lebih dapat
mengembangkan diri mereka. Hasilnya mereka juga dapat bekerja
lebih baik pula. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang
auditor yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik, dan mampu
67
mensinergikan seluruh komponen kecerdasan yang dimilikinya,
maka kinerja yang akan mereka capai akan semakin baik pula.
Menurut Yuliana dan Hartini (2016) bahwa spiritual
quotient berpengaruh significant terhadap kinerja auditor yang
menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap
kinerja auditor, yang merupakan suatu input untuk menghasilkan
kualitas audit. Sehingga dengan adanya spiritual quotient yang
dimiliki auditor dapat membuat kualitas audit meningkat, karena
seseorang yang memiliki spiritual quotient akan mengerjakan
pekerjaanya sebaik mungkin, sesuai dengan kebenaran, jujur dan
dapat dipercaya. Maka apabila sebuah kantor akuntansi publik
ingin menghasilkan kualitas audit yang baik maka dibutuhkan
adanya penanaman nilai-nilai agama untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual dari auditornya.
Hasil Uji H2: Emotional Quotient tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit.
Tabel 4.22 menunjukkan hasil bahwa variabel emotional
quotient memiliki thitung sebesar -0,`170 dengan tingkat signifikansi
0,865 dan juga dapat dilihat niali unstandardized coefficient beta
sebesar -0,014 Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
signifikansinya di atas 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua (H2)
tidak diterima, artinya emotional quotient tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Penelitian ini membuktikan bahwa
68
emotional quotient tidak berpengaruh terhadap kualitas audit yang
diberikan oleh auditor (akuntan publik).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh indrajaya et al (2016). Hal ini mencerminkan
bahwa terdapat beberapa hal yang diduga menjadi alasan mengapa
emotional quotient tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit. Hal ini disebabkan karena seorang auditor
melakukan pekerjaanya dengan profesional dan sesuai dengan
etika profesi. Forsyth (1980) dalam Zarefar at al (2016)
mengemukakan bahwa perbedaan pada individu dalam pendekatan
relativ, idealisme adalah tingkat individu berhubungan dengan
orang lain.,individu berorientasi idealisme tidak akan memilih
perilaku negatif sehingga jika auditor memiliki orientasi etika yang
baik maka kualitas audit akan lebih baik dan didukung oleh auditor
good terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.
Idealisme juga termasuk dalam etika profesi.
Sedangkan Menurut Kaiser dalam Lubis ( 1994) etika
profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
sehingga emotional quotient tidak berpengaruh secara significant.
69
Hasil Uji H3: Adversity Quotient tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit
Tabel 4.22 menunjukkan hasil bahwa variabel adversity
quotient memiliki thitung sebesar -1,649 dengan tingkat signifikansi
0,130 dan juga dapat dilihat niali unstandardized coefficient beta
sebesar -0,104. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
signifikansinya di atas 0,05. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3)
tidak diterima, artinya adversity quotient tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Penelitian ini membuktikan bahwa
adversity tidak berpengaruh terhadap kualitas audit yang diberikan
oleh auditor (akuntan publik).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Utami dan Dewanto (2013) tentang pengaruh
adversity quotient terhadap kinerja perawat dengan motivasi kerja
sebagai variabel moderasi. Hal ini mencerminkan bahwa terdapat
beberapa hal yang diduga menjadi alasan mengapa adversity
quotient tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit yang merupakan sebuah output dari kinerja auditor. Hal ini
disebabkan seorang auditor memiliki independensi terhadap
pekerjaanya integritas merupakan salah satu elemen pengendalian
mutu seorang auditor menurut SPAP dalam PSA no 20. Dalam hal
ini seorang auditor kebanyakan telah memiliki integritas terhadap
pekerjaanya seorang auditor bekerja dengan sebaik mungkin untuk
Kantor Akuntansi Publik di tempat ia bekerja, dan seorang auditor
70
yang memiliki integritas bekerja dengan kejujuran dan tahan akan
permintaan dan tekanan klien untuk bertindak yang tidak sesuai
dengan standar audit.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Spiritual Quotient,
Emotional Quotient dan Adversity Quotient terhadap Kualitas audit.
Responden penelitian ini 82 auditor yang tersebar di Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang berada di Jakarta penelitian ini menggunakan
kuesioner fisik dan google form. Pengujian ini dilakukan menggunakan uji
regresi berganda, Berdasarkan pada data yang telah peneliti kumpulkan
dan peneliti uji, penelitian ini menghasilkan temuan yang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Spiritual Quotient (X1) berpengaruh significant terhadap kualitas
audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Yuliana dan Hartini (2016), Apriani (2014), Choiriah (2013),
Ridwan et al (2013),
2. Hasil pengujian pada hipotesis kedua ditemukan bahwa variable
Emotional Quotient (X2) tidak berpengaruh significant terhadap
kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh IndraJaya (2016)
3. Hasil pengujian pada hipotesis pertama ditemukan bahwa variable
Adversity Quotient (X3)tidak berpengaruh significant terhadap
kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Utami dan Dewanto (2013)
72
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukan bahwa variabel
spiritual quotient berpengaruh secara significant terhadap kualitas audit.
Maka kantor akuntan publik sebaiknya memperhatikan kecerdasan
spiritual dari auditornya dengan cara membuat kajian-kajian agama, dan
memupuk rasa keagamaan di dalam kantor akuntan publik, sehingga
kualitas audit yang akan didapatkan diharapkan akan jauh lebih baik
lagi, karena seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual akan
bertindak jujur dan berorientasi tidak pada dunia saja, karna orang yang
berorientasi pada dunia maka akan mengahalalkan segara cara guna
mendapatkan kesejahteraan di dunia tanpa memikirkan ganjaran yang akan
didapatkan di akhirat. Dalam dunia auditor hal ini akan membuat mereka
tidak jujur yang akan berpengarhu terhadap kualitas audit yang akan
didapatkan karna nantinya terdapat .
Dalam hasil emosional quotient yang tidak berengaruh, seharusnya
kantor akuntan publik lebih aware lagi terhadap emosional quotient yang
dimiliki oleh auditor karna dalam teori yang ada, seorang yang memiliki
emotional qoutient akan secara mudah menghadapi masalah, dan
meminimalisir adanya rasa emosional dalam mengahadapi pekerjaan yang
akan meningkatkan kinerjanya dan menghasilkan kualitas audit yang baik.
Tidak hanya dengan emotional quotient, tetapi adversity quotient juga
harus diperhatikan karena dalam dunia pekerjaan yang kaya akan tekanan
dalam hal lingkungan pekerjaan seperti yang banyak dialami auditor
adversity quotient diperlukan untuk melawan tekanan tersebut dan
73
mengubah tekanan tersebut menjadi sebuah keberhasilan yang akan
membuat kualitas audit yang dihasilkan lebih baik lagi, yang jauh dari
kesalahan maupun kecurangan.
C. Kerterbatasan
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Jarangnya jurnal- jurnal ekonomi yang membahas tentang kecerdasan
sebagai dasar penelitian.
2. Masih kurangnya jurnal yang membahas tentang adversity quotient
dalam ekonomi khusunya akuntansi.
3. Variabel yang mempengaruhi kualitas audit hanya Spiritual Quotient
saja.
4. Sulitnya peneliti untuk menyebarkan data karna terdapat beberapa
Kantor Akuntansi Publik yang tidak menerima untuk mengisi
kuesioner.
5. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di DKI Jakarta sehingga
hasil penelitian ini terbatas generalisasinya.
D. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan kuesioner lebih luas lagi ke berbagai Kantor
Akuntansi Publik (KAP) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
(JABODETA). Karna penelitian ini hanya terbatas pada Kantor
Akuntansi Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta saja.
74
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variable-
variabel yang berpengaruh terhadap kualitas audit. Dimana kualitas
audit dipengaruhi dari beberapa faktor yaitu faktor internal maupun
faktor eksternal, faktor internal misalnya professionalisme,
independensi, integritas Faktor eksternal misalnya lingkungan
audit.
3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menyebarkan Kuesioner
pada waktu yang tepat, sebelum waktu hetic auditor dimulai agar
data yang didapatkan lebih banyak lagi.
4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa
wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden
penelitian agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa
keluar dari pertanyaanpertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu
sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
75
Daftar Pustaka
Agustian, Ary Ginanjar. ESQ: Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Arya.2001.
Alemany, S, Goldberg, X, Winkel,R. van, Gasto, C, Peraltah V, L, Anas,´ Fan˜.
Childhood adversity and psychosis: Examining whether the association is
due to genetic confounding using a monozygotic twin differences
approach. European Psychiatry 28. 207–212. 2013.
Choiriah, Anis. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor dalam
Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Auditor dalam Kantor
Akuntan Publik di Kota Padang dan Pekanbaru). Jurnal Universitas
Negeri Padang. 2013.
De Angelo, Linda Elizabeth.“Auditor Size and Audit Quality”. Journal of
Accounting and Economics/December 1981, pp. 183-199. 1998.
Djamil. (2000). ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit pada Sektor
Publik dan Beberapa Karakteristik untuk Meningkatkannya”. Diunduh
dari http://Freewebs.com, pada tanggal 21 oktober 2016.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Gibson, J. L., & Donelly, J. H. Organisasi, Perilaku, Struktur, dan Proses.
Jakarta: Erlangga. 1996.
Goleman, D. Working With Emotional Intelegence:Mencapai puncak prestasi
kerja dengan kecerdasan emosional (Terjemahan Alex Tri kantjono W).
Jakarta. PT.Garamedia Pustaka. 2000.
Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo. 2002.
Jung, Hyo Sun and Yoon, Hye Hyun. Why is employees’ emotional intelligence
important? The effects of EI on stress-coping styles and job satisfaction in
the hospitality industry. International Journal of Contemporary Hospitality
Management. 2016.
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba
Empat. 2003.
Imam, E. (2004), Paradigma Baru Kecerdasan Manusia, artikel http://groups.
Plnkalbar.co.id /mailman/I istinfo/ formiskat diakses 22 Oktober 2017.
IndraJaya,I Made, Yuniarta, Gede Adi, ArieWahyuni, Made. Pengaruh
Kecerdasan Emosional dan Budaya Kinerja Terhadap Kualitas Audit di
Pemerintaha Daerah Bali (StudiEmpirisPada 3 Kantor Inspektorat di
ProvinsiBali).e-JurnalS1AkUniversitasPendidikanGanesha
JurusanAkuntansi Program S1 Vol: 6 No: 3. 2016.
76
Luthans, Fred. Organization Behavior, Eight Edition.McGraw-Hill. 1998.
Masykur, Moch. Mathematical Intelligent: Cara cerdas melatih otak dan
menanggulangi kesulitan belajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Grup. 2007.
Mudrika, Taufeni Taufik dan Hasan, Alamsyah Pengaruh. Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spritual dan Perilaku Etis Terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah (Studi Empiris pada BPK-RI dan BPKP Perwakilan Provinsi
Riau). e-JurnalS1 AkUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi
Program S1 Vol: 6 No: 3. 2016.
Ridwan, Akhmad dan Suryono, Bambang. Remunerasi, Pelatihan Kecerdasan
Emotional, Kecerdesan Spiritual dan Kinerja Auditor Direktorat Jendral
Pajak. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 11. 2013.
Robins, S.Perilaku Organisasi.Edisi ke Sembilan. Jakarta. PT.Indeks Kelompok
Gramedia. 2003.
Setiawan, Yuliana Grace dan Latrini, Made Yenni. Pengaruh Kecerdasan
Emotional, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual dan
Independensi pada Kinerja Auditor. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.16.2. Agustus:1034-1062. 2016
Sukidi. Rahasia Hidup Sukses Bahagia. Kecerdasan Spiritual. Mengapa SQ Lebih
Penting Dari IQ dan EQ. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2002.
Utami, Endah Woro dan Dewanto, Aryo. Pengaruh Adversity Quotient terhadap
Kinerja Perawat dengan Motivasi Kerja sebagai variabel mediasi (Studi
di RSUD “Ngudi Waluyo” Wlingi). Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume
11. Nomor 1. Maret. 2013.
Nachiappan, Dr. Suppiah, Andi, Hari Krishnan, Veeran, Dr. Velayudhan P. K.,
Ahmad, Anis Iliani, dan Zulkafaly, Fatimah Haji Mohd. Analysis of
Cognition Integration in Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient
(EQ) and Spiritual Quotient (SQ) in Transforming Cameron Highlands
Youths through Hermeneutics Pedagogy. 2014.
Wahab, A dan Umiarso. Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual.
Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.2011.
Widya Ningrum, J., & Rachmawati, M. A,. Adversity Intlligence dan Prestasi
Belajar Siswa. Semarang: Jurnal Psikologi Proyeksi Vol.2, No.2, Oktober.
2007.
Wooten, Thomas C. “Research About Audit Quality”. The CPA Journal. Jan
2003; 73,1; ABI/INFORM Global pg. 48-51, 2003.
Wullur, Gabritha Floretta Sarah Henriette dan Darya, Komar. Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi terhadap
Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di DKI jakarta. Jurnal
Universitas BinaNusantara.2014.
77
Rahman, Zanariah Abdul and Shah, Ishak Md. Measuring Islamic Spiritual
Intelligence.Procedia Economics and Finance 31. Hal 134 – 139. 2015.
Zarefar, Arumega, Andreas,dan Zarefa, Atika. The Infuence of Ethics, Experience
and competency toward the quality of auditing with the professional
auditor sceptism as a moderating variable. 2015.
Zohar, Danah and Ian Marshall. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam
Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung:
Mizan.2000.
78
79
80
81
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 8 Februari 2017
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi pada
Program Studi Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
saya:
Nama : Ragianda Harjanti
Nim : 1113082000073
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi/ VII
82
83
84
85
86
87
.
88
KUESIONER
PENGARUH SPIRITUAL QUOTIENT, EMOTIONAL
QUOTIENT, DAN ADVERSITY QUOTIENT
TERHADAP KUALITAS AUDIT
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
89
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 8 Februari 2017
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi pada
Program Studi Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
saya:
Nama : Ragianda Harjanti
Nim : 1113082000073
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi/ VII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Spiritual Quotient, Emotional Quotient dan Adversity Quotient
terhadap Kualitas Audit” .
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/Sdr/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan
sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu kerja Bapak/ Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak
digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/ Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga
kerahasiaan akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila
terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap
tidak berlaku
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang
penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda
Apabila diantara Bapak/ Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian
ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya di telpon 085718724420 atau
email hragianda@gmail.com . Atas kesediaan Bapak/ Ibu/Sdr/i meluangkan
waktu untuk mengisi dan menjawab kuesioner dalam eksperimen ini, saya
ucapkan terimakasih.
Dosen Pembimbing Hormat saya, Peneliti
(Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA, QIA, BKP) (Ragianda Harjanti)
90
Nomor :........(diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ..........................................................
(boleh tidak diisi)
Nama KAP : ..........................................................
Lokasi KAP : Jakarta Utara Jakarta Barat
Jakarta Pusat Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ............................... tahun
Posisi Terakhir : Partner Supervisor Manajer
Auditor Senior Auditor Junior
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Pengalaman Kerja : < 2 tahun 2-5tahun > 5tahun
91
1. Variabel Spiritual Quotient
Spiritual Quotiet (kecerdasan spiritual) merupakan memberikan
makna dalam
hidup umat manusia dengan nilai-nilai kebajikan yang bersumber dari
agama dan diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya, Berilah tanda (X)
pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pertanyaan STS TS N S SS
JUJUR
1 Saya sering merenung mengenai hubungan antara manusia dan Tuhan
2 Saya percaya bahwa bekerja merupakan/ ibadah
3 Saya senang menghadiri kegiatan yang memiliki nilai keagamaan untuk menambah pengetahuan agama
4 Saya dapat menerapkan nilai--nilai agama dalam kegiatan sehari-hari
5 Saya meyakini bahwa menjalankan kewajiban agama lebih prioritas dibanding mencari uang
6 Saya menekankan kepada para bawahan saya agar mereka menerapkan nilai-nilai agama dalam pekerjaan
DAPAT DIPERCAYA
7 Saya bertanggung jawab atas keputusan yang saya ambil
8 Saya berlaku adil kepada setiap pegawai
9 Saya merahasiakan permasalahan setiap karayawan kepada karwayan lainnya
10
Saya adil dalam menilai bawahan
11 Saya mengakui kualitas para bawahan saya
12 Saya tidak mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan
MENYAMPAIKAN
13 Saya memberikan waktu kepada bawahan saya untuk dapat berkosultasi kapan saja
14 Saya mendorong para pegawai untuk memberikan pendapatnya
92
2. Variabel Emotional Quotient
Emotional Quotient (kecerdasan Emosional) adalah kecerdasan
yang terus menerus akan bertambah berdasarkan pengalaman dalam
mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri maupun orang lain, yang
bersifat kompetensi nonkognitif, yang dapat mempengaruhi seseorang
untuk berhasil menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungan.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian
anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pertanyaan STS TS N S SS
25 Saya selalu tahu emosi teman-teman saya dari perilaku mereka
26 Saya termasuk pengamat yang baik dalam menilai emosi orang lain
27 Saya peka terhadap perasaan orang lain
No Pertanyaan STS TS N S SS
15 Saya tidak merasa terbebani untuk menyampaikan kepada bawahan, apakah ini benar atau salah menurut agama yang saya anut
16 Saya merasa sebagai orang yang memiliki kesabaran yang tinggi
17 Saya yakin bahwa saya sudah bekerja dengan jujur
18 Saya berpesan kepada para bawahan agar dapat memahami nilai-nilai agama yang dianutnya
CERDAS
19 Saya orang yang profesional dalam membuat keputusan
20 Saya dapat mencegah terjadinya suatu masalah sebelum masalah itu terjadi
21 Tuhan menjadi tempat saya kembali ketika saya tidak dapat memecahkan masalah
22 Saya dapat bersikap sabar dalam berbagai situasi
23 Saya selalu mencoba metode baru agar tim audit dapat bekerja lebih baik
24 Saya adalah orang yang memiliki pemikiran dinamis dalam membuat keputusan
93
3. Variabel Adeversity Quotient
Adversity Quotient (Kecerdasan Menghadapi Kesulitan) merupakan
kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam hal kemampuan untuk
mengatasi masalah maupun kesulitan sehingga dapat mencapai sebuah
keberhasilan.
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian
anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pertanyaan STS TS N S SS
40 Ketika sedang melakukan penugasan audit, atasan saya suka memarahi saya
No Pertanyaan STS TS N S SS
28 Saya memiliki pemahaman yang baik terhadap emosi orang-orang di sekitar saya
29 Saya selalu menetapkan tujuan untuk diri saya sendiri, kemudian melakukan usaha terbaik dalam mencapainya
30 Saya selalu meyakinkan diri saya sendiri bahwa saya adalah orang yang kompeten
31 Saya adalah tipe orang yang mampu untuk memotivasi diri saya sendiri
32 Saya selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik
33 Seringkali saya memiliki firasat tertentu sebelum memulai pekerjaan
34 Saya memiliki pemahaman yang baik tentang emosi saya
35 Saya benar-benar memahami apa yang saya rasakan
36 Saya selalu tahu apakah saya bahagia atau tidak
37 Saya mampu mengendalikan emosi dan mampu menangani kesulitan secara rasional
38 Saya cukup mampu mengendalikan emosi saya untuk tetap stabil
39 Saya mampu mengendalikan diri saya sendiri ketika sedang marah
94
No Pertanyaan STS TS N S SS
41 Dalam penugasan audit saya merasa disakiti oleh Atasan saya
42 Dalam penugasan audit, saya pernah diperlakukan secara kasar oleh atasan saya
43 Dalam penugasan audit saya pernah dipukul dengan keras yang membuat saya terluka dan berbekas
44 Dalam melakukan audit, saya dianggap penting dalam tim audit
45 Dalam melakukan pekerjaan audit tim kami saling mendukung satu sama lain
46 Sesama anggota tim audit memiliki rasa senasib sepenanggungan
47 Ketika mendapat tugas dengan tim audit yang lain, saya merasa berat berpisah dengan rekan audit sebelumnya
48 Diantara klien yang pernah saya tangani ditemukan ada klien yang menyembunyikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam proses audit
49 Dengan waktu yang sangat terbatas, saya dan tim mampu meyelesaikan tugas audit dengan tepat waktu, walaupun ruang lingkup auditnya begitu luas
50 Saya tidak mempermasalahkan ditugaskan dengan tim audit manapun
51 Ada tekanan oleh tim audit lain kepada saya
52 Di KAP tempat saya bekerja, ada yang pernah mendapat sanksi hukum karena kesalahan dalam melakukan penugasan audit
53 Dalam berhubungan dengan klien, saya pernah diperlakukan secara tidak baik
54 Saya pernah mendapat penugasan pada klien yang berusaha untuk membuat saya tidak independen
4. Variabel Kualitas Audit
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian
anda, dimana :
95
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No Pernyataan STS TS N S SS
Kualitas Teknis
Reputasi
55 KAP yang memiliki reputasi yang baik akan memberikan audit yang berkualitas
Kemampuan
56. Auditor/KAP yang memiliki kapabilitas akan memberikan audit yang berkualitas
Jaminan
57. Staf KAP menumbuhkan rasa percaya klien
58. Staf KAP menimbulkan rasa aman pada klien
59. Staf KAP mampu menjawab pertanyaan klien
Kualitas Jasa
Empati
60. Staf KAP sungguh-sungguh mengutamakan klien
61. Staf KAP memahami kebutuhan klien
62. KAP memiliki waktu beroperasi/jam kantor yang nyaman
Daya Tanggap
63. KAP tidak menginformasikan kepada klien tentang kepastian waktu penyelesaian audit
64 KAP memberikan jasa audit dengan tepat waktu
65. Staf KAP bersedia membantu klien, bukan dalam kompromi
66. Staf KAP tidak bersedia merespon permintaan klien
Jasa Non-Audit
67. KAP mampu memberikan jasa non-audit, misal: konsultasi manajemen, penyusunan sistem informasi akuntansi, dan lain-lain yang tidak conflict interest
Hubungan Auditor-Klien
96
No Pernyataan STS TS N S SS
Keahlian
68. KAP tidak harus memiliki keahlian dibidang industri klien
Pengalaman
69. KAP tidak harus memiliki pengalaman dibidang industri klien
Status
70. KAP yang besar (Big Four) memberikan jasa yang berkualitas
Obyektivitas
Obyektif
71. KAP harus bersikap obyektif pada saat memberikan jasa
97
98
Identitas Responden
no
lokasi
Kap
jenis
kelamin umur
posisi
terakhir
pendidikan
terakhir
pengalaman
kerja
1 4 2 24 5 2 2
2 4 1 27 4 2 2
3 4 2 30 4 2 3
4 4 2 28 4 2 2
5 4 2 27 5 2 2
6 4 1 32 4 2 3
7 4 2 29 4 2 3
8 4 2 26 5 2 2
9 4 1 27 4 2 2
10 4 2 26 5 2 2
11 4 2 22 5 2 1
12 4 1 22 5 2 1
13 4 1 29 4 2 3
14 4 1 26 4 2 2
15 4 1 31 4 2 3
16 2 1 32 4 2 3
17 2 1 26 5 2 2
18 2 1 22 5 2 1
19 2 1 22 5 2 1
20 2 2 31 4 2 3
21 2 1 38 2 2 3
22 2 2 25 5 2 2
23 2 1 25 5 2 2
24 2 1 27 4 2 2
25 1 2 23 5 2 1
26 1 2 28 4 2 2
27 1 2 25 4 2 2
28 1 2 40 2 3 3
29 1 1 37 2 2 3
30 1 2 24 5 2 1
31 1 2 22 5 2 1
32 1 2 22 5 2 1
33 1 2 21 5 2 1
34 1 2 25 4 2 2
35 3 2 27 4 2 2
36 3 2 23 5 2 1
37 3 1 25 4 2 2
38 3 2 22 5 2 1
39 3 2 23 5 2 1
40 3 2 24 5 2 1
99
no lokasi
Kap
jenis
kelamin
umur posisi
terakhir
pendidikan
terakhir
pengalaman
kerja
41 3 2 27 4 2 1
42 3 1 30 4 2 3
43 3 2 25 4 2 2
44 3 1 26 4 2 2
45 3 1 21 5 1 1
46 3 2 25 4 2 2
47 3 1 26 4 2 2
48 3 1 21 5 1 1
49 3 1 27 5 2 1
50 3 1 23 5 2 1
51 3 2 23 5 2 1
52 3 1 21 5 2 2
53 5 2 23 5 2 1
54 5 2 22 5 2 1
55 5 2 22 5 2 1
56 5 2 22 5 2 1
57 5 1 33 3 2 3
58 5 2 23 5 2 1
59 5 2 25 4 2 2
60 5 2 24 5 2 1
61 5 1 24 5 2 2
62 5 2 24 4 2 2
63 5 2 26 5 2 1
64 5 2 22 4 2 1
65 5 1 27 4 2 2
66 5 2 35 3 3 3
67 5 2 23 5 2 1
68 5 2 22 5 2 1
69 5 1 30 4 2 2
70 5 2 24 5 2 1
71 5 1 27 4 2 2
72 5 1 40 2 3 3
73 5 2 24 5 2 2
74 5 2 26 4 2 2
75 5 2 23 5 2 2
76 5 2 26 4 2 2
77 5 1 22 5 2 1
78 5 1 25 5 2 2
79 5 2 28 4 2 2
80 5 2 23 5 2 2
81 5 2 24 5 2 2
100
no lokasi
Kap
jenis
kelamin
Umur posisi
terakhir
pendidikan
terakhir
pengalaman
kerja
82 5 1 22 5 2 1
101
Jawaban Responden Variabel Spiritual Quotient
no SQ_1 SQ_2 SQ_3 SQ_4 SQ_5 SQ_6 SQ_7 SQ_8 SQ_9 SQ_10 SQ_11 SQ_12 SQ_13 SQ_14
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4
14 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4
16 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
17 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4
18 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
102
no SQ_1 SQ_2 SQ_3 SQ_4 SQ_5 SQ_6 SQ_7 SQ_8 SQ_9 SQ_10 SQ_11 SQ_12 SQ_13 SQ_14
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
35 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 5
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5
37 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4
38 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5
39 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
40 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
41 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4
43 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 3 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3
45 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 4
103
no SQ_1 SQ_2 SQ_3 SQ_4 SQ_5 SQ_6 SQ_7 SQ_8 SQ_9 SQ_10 SQ_11 SQ_12 SQ_13 SQ_14
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5
48 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4
49 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4
50 4 5 3 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 4
51 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
54 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4
55 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4
58 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3
59 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5
61 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 5 5
62 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
63 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 5 5 3 3 4 4 2 2 4 5 3 4 4 4
65 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
66 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4
67 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
104
no SQ_1 SQ_2 SQ_3 SQ_4 SQ_5 SQ_6 SQ_7 SQ_8 SQ_9 SQ_10 SQ_11 SQ_12 SQ_13 SQ_14
70 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
71 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4
72 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
74 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
76 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
77 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
78 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5
79 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4
80 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5
105
Jawaban lanjutan Responden Variabel Spiritual Quotient
No SQ_15 SQ_16 SQ_17 SQ_18 SQ_19 SQ_20 SQ_21 SQ_22 SQ_23 SQ_24 X1 (SQ)
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 93
5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 94
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
7 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 94
8 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 88
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
10 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 99
11 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 94
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
13 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 98
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
15 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 102
16 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 101
17 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 103
18 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 109
19 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 113
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
22 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 95
106
No SQ_15 SQ_16 SQ_17 SQ_18 SQ_19 SQ_20 SQ_21 SQ_22 SQ_23 SQ_24 X1 (SQ)
23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 94
24 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 94
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
26 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 94
27 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 102
28 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 116
29 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 116
30 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 116
31 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 112
32 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 114
33 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 114
34 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 116
35 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 112
36 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 112
37 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 105
38 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 104
39 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 95
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 92
41 5 3 3 4 4 4 5 4 4 5 103
42 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 109
43 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 93
44 3 3 3 4 4 4 5 3 3 3 92
45 3 3 4 4 4 3 5 4 3 4 95
46 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 89
107
No SQ_15 SQ_16 SQ_17 SQ_18 SQ_19 SQ_20 SQ_21 SQ_22 SQ_23 SQ_24 X1 (SQ)
47 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 91
48 3 3 4 4 4 3 5 4 3 4 94
49 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 101
50 4 3 3 3 4 3 5 5 4 4 96
51 3 3 3 4 4 3 5 3 4 4 86
52 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 95
53 4 3 4 4 4 3 5 3 3 4 95
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
55 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 95
56 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 92
57 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88
58 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 93
59 4 1 4 4 4 3 5 1 4 3 92
60 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 100
61 5 3 3 3 4 3 5 3 4 3 92
62 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 94
63 4 3 4 5 4 4 4 2 5 4 94
64 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 91
65 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 113
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
67 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 106
68 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 101
69 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 115
70 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 114
108
No SQ_15 SQ_16 SQ_17 SQ_18 SQ_19 SQ_20 SQ_21 SQ_22 SQ_23 SQ_24 X1 (SQ)
71 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 103
72 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 112
73 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 114
74 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 98
75 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 119
76 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 97
77 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 101
78 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 101
79 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 101
80 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 98
81 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 98
82 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 113
109
Jawaban Responden Variabel Emotional Quotient
No EQ_1 EQ_2 EQ_3 EQ_4 EQ_5 EQ_6 EQ_7 EQ_8 EQ_9 EQ_10 EQ_11 EQ_12 EQ_13 EQ_14 EQ_15 X2 (EQ)
1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
6 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 58
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
8 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 3 56
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 62
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
12 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67
13 4 5 4 5 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 62
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
15 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 5 5 58
16 3 3 4 5 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 50
17 5 4 4 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 3 53
18 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 3 61
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 72
20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
23 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 59
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
110
No EQ_1 EQ_2 EQ_3 EQ_4 EQ_5 EQ_6 EQ_7 EQ_8 EQ_9 EQ_10 EQ_11 EQ_12 EQ_13 EQ_14 EQ_15 X2 (EQ)
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 61
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
27 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 62
28 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 60
29 3 3 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 58
30 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 60
31 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57
32 3 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 58
33 3 3 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 58
34 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 63
35 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 61
36 3 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 62
37 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 66
38 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 55
39 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 64
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 58
41 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 58
42 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
44 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 48
45 4 2 2 3 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 3 56
46 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
47 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 48
48 4 2 2 3 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 3 56
49 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5
66
111
No EQ_1 EQ_2 EQ_3 EQ_4 EQ_5 EQ_6 EQ_7 EQ_8 EQ_9 EQ_10 EQ_11 EQ_12 EQ_13 EQ_14 EQ_15 X2 (EQ)
50 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 56
51 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 56
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
53 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 61
54 2 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 55
55 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 60
56 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 57
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 57
58 3 2 3 3 5 4 4 5 4 3 3 3 3 4 3 52
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 57
60 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 65
61 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 62
62 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
63 3 3 4 2 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 57
64 4 5 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 5 55
65 3 3 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 58
66 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 67
67 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 69
68 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 68
69 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 64
70 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 66
71 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 57
72 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 70
73 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 67
74 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 60
75 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 72
112
No EQ_1 EQ_2 EQ_3 EQ_4 EQ_5 EQ_6 EQ_7 EQ_8 EQ_9 EQ_10 EQ_11 EQ_12 EQ_13 EQ_14 EQ_15 X2 (EQ)
76 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 64
77 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 63
78 5 3 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 62
79 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 65
80 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 65
81 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 64
82 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 64
113
114
Jawaban Responden Variabel Adversity Quotient
No AQ_1 AQ_2 AQ_3 AQ_4 AQ_5 AQ_6 AQ_7 AQ_8 AQ_9 AQ_10 AQ_11 AQ_12 AQ_13 AQ_14 AQ_15
X3 (AQ)
1 3 2 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 2 44
2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 46
3 1 1 1 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 40
4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 43
5 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 44
6 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 45
7 2 2 2 2 3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 39
8 2 2 1 1 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 36
9 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 48
10 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 51
11 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
12 3 1 1 1 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 55
13 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 67
14 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 45
15 3 2 4 3 3 4 4 3 4 5 4 1 4 5 3 52
16 4 2 5 3 3 4 5 3 3 5 3 2 3 2 3 50
17 3 2 3 1 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 51
18 4 2 3 5 4 3 3 5 4 5 4 3 4 5 5 59
19 2 3 1 1 3 4 1 3 4 4 3 1 1 1 1 33
20 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 46
21 1 1 1 1 3 4 4 3 5 5 4 1 1 1 3 38
22 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 45
23 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 1 1 2 2 42
24 2 2 2 2 3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 39
115
No AQ_1 AQ_2 AQ_3 AQ_4 AQ_5 AQ_6 AQ_7 AQ_8 AQ_9 AQ_10 AQ_11 AQ_12 AQ_13 AQ_14 AQ_15
X3 (AQ)
25 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 45
26 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 44
27 3 3 2 1 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 5 52
28 3 3 1 1 4 5 4 3 3 3 5 2 4 2 1 44
29 1 2 1 1 4 5 4 3 3 3 5 1 4 1 1 39
30 3 2 1 1 4 5 4 3 3 3 5 2 4 1 1 42
31 1 2 1 1 4 5 4 3 3 3 5 1 3 1 1 38
32 1 2 1 1 4 5 4 3 3 3 5 1 3 1 1 38
33 1 2 1 1 4 5 4 3 3 3 5 2 3 2 1 40
34 2 3 1 2 4 5 4 4 3 3 5 1 3 1 1 42
35 3 3 2 2 4 5 4 3 4 3 5 2 3 1 2 46
36 1 2 2 2 4 5 5 3 4 3 4 2 3 1 2 43
37 4 3 2 1 3 4 4 3 2 4 4 3 3 1 3 44
38 1 1 1 1 4 5 5 5 3 2 4 5 3 1 1 42
39 4 3 2 1 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 46
40 3 3 2 1 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 44
41 4 2 2 1 4 5 5 3 2 5 4 3 1 1 1 43
42 3 3 2 1 4 5 5 4 3 4 4 2 3 3 3 49
43 3 2 1 1 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 42
44 4 4 1 1 2 5 5 5 4 4 4 2 1 1 1 44
45 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 49
46 3 2 1 1 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 42
47 4 4 1 1 3 5 5 5 4 4 4 2 1 1 1 45
48 3 4 3 1 3 4 4 3 4 2 4 5 2 3 4 49
49 2 2 2 1 4 5 5 5 5 3 4 1 4 4 4 51
50 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
116
No AQ_1 AQ_2 AQ_3 AQ_4 AQ_5 AQ_6 AQ_7 AQ_8 AQ_9 AQ_10 AQ_11 AQ_12 AQ_13 AQ_14 AQ_15
X3 (AQ)
51 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 50
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59
53 1 2 2 1 3 4 4 3 2 3 4 2 2 2 2 37
54 1 2 1 1 4 4 4 2 4 4 5 2 3 2 2 41
55 1 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 45
56 1 2 2 1 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 42
57 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 50
58 3 3 2 1 3 5 4 2 3 4 4 3 3 2 2 44
59 3 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 47
60 2 2 1 1 4 5 5 3 4 5 4 3 1 3 2 45
61 3 3 1 1 4 5 5 1 4 3 4 2 3 1 1 41
62 2 2 2 1 1 4 3 1 2 4 5 2 1 1 1 32
63 2 2 2 1 3 5 3 2 4 4 4 2 2 2 2 40
64 4 3 4 2 4 1 4 2 2 3 2 4 3 2 3 43
65 1 2 1 1 4 5 4 3 3 3 5 1 4 1 1 39
66 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 47
67 3 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 52
68 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 55
69 3 3 1 2 4 5 4 4 3 4 5 2 3 1 1 45
70 2 3 2 2 3 5 4 4 4 3 5 2 3 1 2 45
71 3 2 3 1 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 52
72 2 2 3 1 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 51
73 3 3 1 1 4 4 1 4 4 4 3 1 4 3 4 44
74 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 48
75 3 1 1 1 4 4 4 3 5 5 4 2 2 2 3 44
76 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 2 42
117
No AQ_1 AQ_2 AQ_3 AQ_4 AQ_5 AQ_6 AQ_7 AQ_8 AQ_9 AQ_10 AQ_11 AQ_12 AQ_13 AQ_14 AQ_15
X3 (AQ)
77 4 3 2 2 4 4 4 5 3 4 4 3 3 2 3 50
78 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 45
79 2 3 2 2 4 4 4 4 3 5 4 1 2 2 3 45
80 3 3 2 2 4 4 4 5 4 4 4 2 4 3 2 50
81 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 40
82 3 3 1 1 3 5 4 4 3 4 5 2 4 2 1 45
118
Jawaban Responden Variabel Kualitas Audit
No KA_1 KA_2 KA_3 KA_4 KA_5 KA_6 KA_7 KA_8 KA_9 KA_10 KA_11 KA_12 KA_13 KA_14 KA_15 KA_16 KA_17
Y (KA)
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 64
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 64
3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 80
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 4 58
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 63
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 64
7 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 4 4 61
8 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 59
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 63
10 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 69
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 64
12 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 4 67
13 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 67
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 68
15 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 3 4 5 3 4 5 62
16 3 5 3 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 2 3 3 5 68
17 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 61
18 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 78
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 85
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 64
21 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 1 4 4 4 65
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 65
23 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 64
24 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 62
119
No KA_1 KA_2 KA_3 KA_4 KA_5 KA_6 KA_7 KA_8 KA_9 KA_10 KA_11 KA_12 KA_13 KA_14 KA_15 KA_16 KA_17
Y (KA)
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 64
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 63
27 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 68
28 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 5 2 2 3 5 70
29 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 5 1 2 3 5 69
30 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 5 1 2 3 5 71
31 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 5 1 4 4 5 72
32 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 5 1 3 3 5 70
33 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 5 2 3 4 5 71
34 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 5 1 3 4 5 74
35 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 1 4 4 5 72
36 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 1 3 3 5 71
37 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 1 3 4 4 65
38 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 1 5 5 5 69
39 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 3 4 4 65
40 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 3 2 3 4 55
41 4 4 4 4 4 4 5 4 2 5 4 4 5 1 4 3 5 67
42 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 3 3 3 5 72
43 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 67
44 3 5 5 3 5 3 3 5 4 4 5 2 3 1 3 4 4 62
45 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 61
46 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 67
47 3 5 5 3 5 3 3 5 4 4 5 2 3 1 3 4 4 62
48 4 4 4 3 3 4 4 1 4 2 2 2 3 3 4 5 5 59
49 5 5 4 4 4 2 3 1 5 3 4 4 4 4 4 5 4 62
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
120
No KA_1 KA_2 KA_3 KA_4 KA_5 KA_6 KA_7 KA_8 KA_9 KA_10 KA_11 KA_12 KA_13 KA_14 KA_15 KA_16 KA_17
Y (KA)
51 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 61
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
53 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 2 2 5 5 59
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 65
55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 67
56 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 65
57 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 55
58 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 64
59 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 61
60 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 1 3 3 3 3 5 67
61 5 5 5 5 5 3 3 1 4 5 4 4 4 1 3 3 4 64
62 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 2 4 1 2 4 4 60
63 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 5 64
64 5 3 3 4 4 4 5 4 2 5 4 4 4 2 4 5 3 70
65 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 3 5 1 3 4 5 76
66 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 67
67 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 69
68 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 70
69 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 1 3 5 4 72
70 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 1 3 5 4 72
71 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 3 4 4 4 70
72 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 76
73 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 2 5 5 79
74 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 67
75 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 2 5 5 67
76 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 5 4 65
121
No KA_1 KA_2 KA_3 KA_4 KA_5 KA_6 KA_7 KA_8 KA_9 KA_10 KA_11 KA_12 KA_13 KA_14 KA_15 KA_16 KA_17
Y (KA)
77 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 5 65
78 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 5 68
79 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 65
80 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 5 68
81 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5 3 3 2 3 4 4 65
82 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 4 5 2 2 4 5 70
122
123
HASIL UJI VALIDITAS SPIRITUAL QUOTIENT
CORRELATIONS
124
HASIL UJI VALIDITAS SPIRITUAL QUOTIENT (setelah sq_12 dihilangkan)
Correlations
125
HASIL UJI VALIDITAS EMOTIONAL QUOTIENT
CORRELATIONS
126
HASIL UJI VALIDITAS ADVERSITY QUOTIENT
Correlation
127
HASIL UJI VALIDITAS ADVERSITY QUOTIENT
(Setelah AQ_6 dan AQ_10 dihilangkan)
Correlations
128
HASIL UJI VALIDITAS ADVERSITY QUOTIENT
(Setelah AQ_7 dihilangkan)
Correlations
129
HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT
Correlations
130
HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT
(Setelah KA_15 dan KA_16 dihilangkan)
131
HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT
(Setelah KA_10 dihilangkan)
132
HASIL UJI REABILITAS SPIRITUAL QUOTIENT
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100,0
Excludeda 0 0
Total
100,0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.940 .941 22
133
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SQ_1 4.317 .6061 82
SQ_2 4.463 .5708 82
SQ_3 4.341 .6521 82
SQ_4 4.280 .5937 82
SQ_5 4.390 .6432 82
SQ_6 4.268 .6096 82
SQ_7 4.268 .5676 82
SQ_8 4.280 .6141 82
SQ_9 4.220 .5885 82
SQ_10 4.256 .5840 82
SQ_11 4.280 .5037 82
SQ_14 4.268 .5454 82
SQ_15 4.256 .6047 82
SQ_16 3.854 .7876 82
SQ_17 4.159 .5977 82
SQ_18 4.207 .6032 82
SQ_19 4.220 .4975 82
SQ_20 4.098 .6779 82
SQ_21 4.439 .5235 82
SQ_22 3.927 .7163 82
SQ_23 3.976 .6845 82
SQ_24 4.122 .6739 82
134
135
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SQ_1 88.573 74.569 .547 .938
SQ_2 88.427 74.667 .575 .938
SQ_3 88.549 73.609 .593 .937
SQ_4 88.610 73.031 .718 .935
SQ_5 88.500 73.414 .621 .937
SQ_6 88.622 72.436 .757 .935
SQ_7 88.622 74.139 .635 .937
SQ_8 88.610 72.735 .721 .935
SQ_9 88.671 73.631 .662 .936
SQ_10 88.634 73.593 .672 .936
SQ_11 88.610 74.858 .637 .937
SQ_14 88.622 75.250 .541 .938
SQ_15 88.634 72.556 .752 .935
SQ_16 89.037 72.850 .535 .939
SQ_17 88.732 73.754 .639 .937
SQ_18 88.683 73.404 .667 .936
SQ_19 88.671 74.174 .729 .936
SQ_20 88.793 72.389 .678 .936
SQ_21 88.451 76.868 .384 .940
SQ_22 88.963 74.727 .438 .940
SQ_23 88.915 73.116 .605 .937
SQ_24 88.768 71.884 .729 .935
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
92.890 80.667 8.9815 22
136
HASIL UJI REABILITAS EMOTIONAL QUOTIENT
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100,0
Excludeda 0 0
Total
100,0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.834 .841 15
137
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
EQ_1 3.902 .6779 82
EQ_2 3.744 .8722 82
EQ_3 3.915 .7235 82
EQ_4 3.890 .7371 82
EQ_5 4.256 .6248 82
EQ_6 4.073 .5618 82
EQ_7 4.171 .5399 82
EQ_8 4.268 .5890 82
EQ_9 3.805 .7768 82
EQ_10 4.098 .6006 82
EQ_11 4.085 .4500 82
EQ_12 4.110 .5213 82
EQ_13 4.012 .5772 82
EQ_14 4.159 .5322 82
EQ_15 4.024 .5874 82
138
139
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
EQ_1 56.610 23.624 .472 .510 .823
EQ_2 56.768 21.439 .618 .670 .812
EQ_3 56.598 23.577 .440 .660 .825
EQ_4 56.622 23.991 .368 .677 .831
EQ_5 56.256 24.785 .324 .507 .832
EQ_6 56.439 23.830 .555 .657 .819
EQ_7 56.341 24.672 .415 .535 .826
EQ_8 56.244 24.705 .365 .402 .829
EQ_9 56.707 23.568 .400 .330 .829
EQ_10 56.415 24.419 .406 .476 .827
EQ_11 56.427 24.272 .613 .609 .818
EQ_12 56.402 24.984 .371 .461 .829
EQ_13 56.500 23.488 .602 .601 .816
EQ_14 56.354 24.009 .556 .605 .819
EQ_15 56.488 24.154 .466 .520 .823
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
60.512 27.191 5.2145 15
140
HASIL UJI REABILITAS ADVERSITY QUOTIENT
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100,0
Excludeda 0 0
Total
100,0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.787 .775 12
141
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
AQ_1 2.598 .9669 82
AQ_2 2.439 .7872 82
AQ_3 2.000 .9162 82
AQ_4 1.683 .8147 82
AQ_5 3.610 .6432 82
AQ_8 3.329 .9435 82
AQ_9 3.500 .7896 82
AQ_10 3.841 .6377 82
AQ_12 2.354 1.0107 82
AQ_13 2.805 .9868 82
AQ_14 2.329 1.0547 82
AQ_15 2.622 1.1615 82
142
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
AQ_1 30.512 29.784 .442 .506 .771
AQ_2 30.671 32.446 .258 .443 .787
AQ_3 31.110 28.864 .577 .645 .757
AQ_4 31.427 30.025 .526 .459 .764
AQ_5 29.500 32.623 .319 .307 .782
AQ_8 29.780 31.210 .311 .241 .784
AQ_9 29.610 31.994 .310 .352 .783
AQ_10 29.268 33.631 .182 .446 .791
AQ_12 30.756 30.187 .376 .384 .778
AQ_13 30.305 30.461 .362 .440 .780
AQ_14 30.780 26.544 .711 .653 .738
AQ_15 30.488 25.907 .687 .671 .739
Mean Variance Std. Deviation N of Items
33.110 35.383 5.9483 12
143
HASIL UJI REABILITAS KUALITAS AUDIT
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.706 15
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 94.3
Excludeda 5 5.7
Total
87 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
144
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KA_1 4.171 .6993 82
KA_2 4.293 .5553 82
KA_3 4.195 .5760 82
KA_4 4.195 .6371 82
KA_5 4.268 .5676 82
KA_6 3.988 .5772 82
KA_7 3.976 .4150 82
KA_8 4.012 .8088 82
KA_9 3.207 1.1519 82
KA_11 4.110 .6087 82
KA_12 3.402 .9144 82
KA_13 4.073 .7163 82
KA_14 2.366 .9096 82
KA_17 4.329 .5678 82
Y (KA) 54.585 4.4387 82
145
146
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KA_1 105.000 72.790 .464 .686
KA_2 104.878 72.553 .629 .682
KA_3 104.976 72.444 .615 .682
KA_4 104.976 70.296 .759 .671
KA_5 104.902 71.422 .736 .676
KA_6 105.183 74.571 .392 .693
KA_7 105.195 75.863 .384 .697
KA_8 105.159 71.592 .480 .682
KA_9 105.963 72.233 .268 .695
KA_11 105.061 72.823 .541 .684
KA_12 105.768 74.081 .247 .698
KA_13 105.098 72.682 .460 .686
KA_14 106.805 85.048 -.421 .747
KA_17 104.841 73.345 .529 .686
Y (KA) 54.585 19.702 1.000 .683
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
109.171 78.810 8.8775 15
147
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
28.664 5.145 5.571 .000
X1 (SQ)
.325 .049 .658 6.660 .000 .695 1.438
X2 (EQ)
-.014 .083 -.017 -.170 .865 .708 1.412
X3 (AQ)
-.104 .063 -.140 -1.649 .103 .949 1.054
a. Dependent Variable: Y (KA)
Coefficient Correlationsa
Model X3 (AQ) X2 (EQ) X1 (SQ)
1 Correlations X3
(AQ) 1.000 -.171 .217
X2
(EQ) -.171 1.000 -.537
X1
(SQ) .217 -.537 1.000
Covariances X3
(AQ) .004 -.001 .001
X2
(EQ) -.001 .007 -.002
X1
(SQ) .001 -.002 .002
a. Dependent Variable: Y (KA)
148
2. HASIL UJI NORMALITAS
149
3. UJI HETEROSKEDASTISITAS
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Regresion
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X3 (AQ), X2
(EQ), X1 (SQ)b
. Enter
a. Dependent Variable: Y (KA)
b. All requested variables entered.
150
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 749.960 3 249.987 23.050 .000b
Residual 845.943 78 10.845
Total 1595.902 81
a. Dependent Variable: Y (KA)
b. Predictors: (Constant), X3 (AQ), X2 (EQ), X1 (SQ)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .686a .470 .450 3.293 1.839
a. Predictors: (Constant), X3 (AQ), X2 (EQ), X1 (SQ)
b. Dependent Variable: Y (KA)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 28.664 5.145 5.571 .000
X1 (SQ) .325 .049 .658 6.660 .000 .695 1.438
X2 (EQ) -.014 .083 -.017 -.170 .865 .708 1.412
X3 (AQ) -.104 .063 -.140 -1.649 .103 .949 1.054
Recommended