View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGARUH PENGETAHUAN SANTRI TENTANG PERBANKAN
SYARIAH TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
( Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
ABDURRAHMAN ZAIN
NIM. 1113085000059
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. INFORMASI PRIBADI
Nama : Abdurrahman Zain
Alamat : Gang Pinang no. 28 RT 04 RW 07 Kelurahan
Gunung Batu Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor
No. Telepon : 089686041825
Email : abdurrahmanzain95@gmail.com
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 05 Maret 1995
Anak ke dari : 1 dari 4 bersaudara
Agama : Islam
Kebangsaaan : Indonesia
II. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama
Lembaga Kota
Tahun
Masuk
Tahun
Keluar
SDNegeri Gunung Batu 2 Bogor 2001 2007
SMP Swasta Pondok Modern
Ummul Quro
Al-Islami
Bogor 2007 2010
SMA Negeri MAN 2 Kota
Bogor
Bogor 2010 2013
Perguruan Tinggi
Negeri
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta -
Perbankan Syariah
Tangerang
Selatan
2013 2017
vii
PENGALAMAN ORGANISASI
Lembaga / Institusi Tahun
Koordinator Minat dan Bakat
HMJ Perbankan Syariah
Ketua Panitia Acara Islamic
Banking Days 2015
Ketua Pengurus MBGSM MAN 2
Kota Bogor
Wakil Ketua MPK MAN 2 Kota
Bogor
Ketua Panitia Festival Seni Islam
MAN 2 Kota Bogor
2015– 2016
2015
2011-2012
2011-2012
2012
III. KEMAMPUAN
Mampu bekerja secara individu maupun tim
Mampu berkomunikasi dengan baik
IV. PENGALAMAN KERJA
Lembaga / Institusi Lokasi Posisi
Lembaga Konsultan
Perbankan dan
Keuangan Syariah
Iqtishad Consulting
Masyarakat
Ekonomi Syariah
(MES)
Ikatan Ahli Ekonomi
Islam (IAEI)
Indonesia
Kantor Pusat MES,
Jln Setia Budi, Jakarta
Selatan
Kantor Pusat MES,
Jln Setia Budi, Jakarta
Selatan
Gedung Dhanapala,
Kementerian
Keuangan RI, Jakarta
Pusat.
FreelanceStaff Event
Organizer
Freelance Staff Event
Organizer
Freelance Staff Event
Organizer
viii
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah : Zainullah
Tempat, Tanggal Lahir : Sumenep, 15 Januari 1968
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Haeriyah
Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 15 April 1964
Pekerjaan : PNS
ix
ABSTRACT
This study purposes to analyse The Influence of Santri's Knowledge about
Islamic Banking in Choosing Bank Syariah Products. This research is using one
dependent variables and one independent variable. The Knowledge of Santri
about Islamic banking and Interest Choosing Islamic Banking Products (Y). This
undergraduate thesis is using quantitative methods to obtain primary data by
giving questionnaires to respondents then processed using simple linear
regression. Moreover, to strengthening the theory, the author also conducts
literary studies. this research also using literary source conducted by reviewing
the books, documents, references, and articles related to this research.The results
of simple linear regression test showed that Knowledge of Santri about Islamic
banking with significant value of 0.000 means that this factor is significantly
effect on Interest Choosing Islamic Banking Product.
Keywords: Knowledge Islamic Banking, Islamic Banking products, and Interest
of Choose.
x
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pengetahuan Santri
Tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah.
Dalam penilitian ini menggunakan satu variabel terikat dan satu variabel bebas,
Pengetahuan tentang perbankan syariah dan Minat Memilih (Y) . Penulisan
skripsi ini menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data primer
dengan cara memberikan kuesioner kepada responden lalu diolah menggunakan
regresi linear sederhana. Sebagai tambahan untuk memperkuat teori, penulis juga
mengadakan studi kepustakaan. Melali studi kepustakaan ini dilakukan dengan
menelaah buku-buku, dokumen-dokumen, rujukan, artikel yang berkaitan dengan
penelitian ini. Hasil penelitian uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa
secara Pengetahuan santri tentang perbankan syariah dengan nilai signifikan
sebesar 0,811 maka berpengaruh signifikan terhadap Minat Memilih Produk
Bank Syariah,
Kata kunci: Pengetahuan Perbankan Syariah, Produk-produk Perbankan Syariah
dan Minat Memilih.
xi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan kasih sayang – Nya yang tidak
terkira kepada hambanya. Shalawat serta Salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan dan menyampaikan
kepada kita semua ajaran Islam, sehingga kita dapat tetap Istiqomah di jalan
kebenaran. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat
Memilih Produk Bank Syariah”.Semoga skripsi ini memberikan manfaat
kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya
kepada :
1. Allah SWT, Karena tanpa kuasa dan segala pertolongan – Nya tidak
mungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Alhamdulillah sebagai
ucapan rasa syukur hamba atas segala nikmat dan hikmah yang Engkau
berikan selama ini,ya Rabbi
2. Keluarga yang luar biasa, sumber motivasi, dan tersayang yang saya
miliki, Ayahanda Zainullah yang selalu mengajarkan butir–butir mutiara
kehidupan, selalu memberikan motivasi disaat diri ini lemah dan selalu
berkorban untuk kebahagiaan anaknya. Ibunda Haeriyah yang telah
melahirkan dan merawat diriku dengan penuh kasih sayang, keikhlasan
dan sabar dari kecil hingga dewasa saat ini, dari dirimulah anakmu
termotivasi untuk selalu berkembang,belajar sabar,ikhlas dan kasih
sayang. Dan Adik–Adikku tercinta Abdul Hady Zain, Abdunnajib Zain
dan Abdul Bashir Zain yang telah menghibur dan memberikan dukungan
disaat suka maupun duka. Tanpa dukungan dan pengorbanan kalian saya
tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang.
xii
3. Bapak Dr.M Arief Mufraini,Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat selama kuliah ini.
4. Ibu Aini Masruroh,SEI,.MM. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
pengarahan, ilmu, serta bimbingan yang sangat berarti selama proses
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas semua arahan dan bimbingan
yang Ibu berikan selama proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi
ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.
5. Ibu Cut Erika Ananda,SE.M.BA.selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan.
6. Ibu Fitri Damayanti,SE.,M.Si selaku Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,
yang telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan kesulitan saya dan
memberikan saran yang terbaik serta arahan yang sangat bermanfaat.
7. Bapak Aditya Ginanjar S.E, M.Si.selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama kuliah dari awal
masuk hingga selesai saat ini.
8. Seluruh jajaran dosen fakultas ekonomi dan bisnis yang telah memberikan
ilmu yang sangat berharga dan mudah – mudahan bermanfaat khusus bagi
diri saya dan umumnya untuk orang banyak. Dan juga seluruh jajaran
karyawan dan staf Fakultas maupun universitas yang telah bersedia
melayani secara administratifdengan baik dan membantu saya selama
perkuliahan.
9. Teman–teman seperjuangan perbankan syariah angkatan 2013 yang saya
cintai dan banggakan, khususnya untuk PSY13B terima kasih atas empat
tahun yang begitu berkesan bersama–sama kalian dan semoga kita tetap
bisa terus berkomunikasi,bersilaturahmi dan saling terus mengingatkan
dalam hal kebaikan.
xiii
10. Seluruh jajaran pengurus HMJ Perbankan Syariah 2015/2016 dan seluruh
Mahasiswa/i perbankan syariah dari semua angkatan yang tidak dapat
saya sebutkan namanya satu–persatu, yang telah bersama saya selama
kepengurusan,terima kasih atas kerjasama, pembelajaran dan loyalitas
kalian selama kepengurusan.
11. Pelatih, Manajer, teman-teman serta seluruh pihak MBGSM yang telah
banyak memberikan pengalaman dan ilmu tentang pendewasan,
organisasi, dan kekeluargaan.
12. Sahabat-sahabat Kontrakan Anas, Dani, Egi, Farhan, Sakha dan Izul yang
selalu berjuang bersama di dalam kampus maupun di luar kampus untuk
bertahan hidup.
13. Teman-teman Sabilussalam 2013 yang telah banyak membantu dalam
proses perkuliahan, dan selalu memberikan semangat.
14. Teman-Teman KKN 232 Uphi, Ogi, Aska, Wahid, Renita, Mia, Musthofa
Mikail, Ayu dan Julia yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
15. Kyai, Para ustad dan jajaran pengurus Pondok Pesantren Ummul Quro
Al-Islami yang tekah mengizinkan saya untuk penelitian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan, baik kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 06 Juni 2017
Abdurrahman Zain
xiv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................................... ix
ABSTRAK .................................................................................................................. x
KATA PENGANTAR ............................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengetahuan ................................................................................................... 11
B. Minat .............................................................................................................. 13
1. Pengertian Minat ....................................................................................... 13
2. Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Minat .............................................. 14
3. Pembagian dan jenis Minat ....................................................................... 15
4. Bentuk-bentuk Minat ................................................................................ 16
C. Bank ................................................................................................................ 16
1. Pengertian Bank ........................................................................................ 16
2. Fungsi Bank .............................................................................................. 17
D. Bank Syariah .................................................................................................. 20
1. Pengertian Bank Syariah ........................................................................... 20
2. Tujuan Bank Syariah ................................................................................. 22
xv
3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional .................................... 22
4. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Produk Bank Syariah ................................... 24
5. Pengembangan Produk-produk Bank Syariah .......................................... 31
6. Perkembangan Bank Syariah .................................................................... 34
E. Perilaku Konsumen ......................................................................................... 37
1. Tahapan-tahapan ....................................................................................... 38
2. Proses Keputusan Konsumen .................................................................... 38
F. Masyarakat Santri ........................................................................................... 40
1. Pengertian Pondok Pesantren .................................................................... 40
2. Sejarah Pesantren di Indonesia.................................................................. 41
3. Elemen-elemen Pesantren ......................................................................... 43
G. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 46
H. Keterkaitan Antar Variabel Independen Dengan Variabel Dependen ........... 49
I. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 50
J. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 52
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup ............................................................................................... 53
B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 53
1. Populasi ..................................................................................................... 53
2. Sampel ....................................................................................................... 54
C. Penelitian Data................................................................................................ 55
1. Jenis Data .................................................................................................. 55
2. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 56
D. Metode Analisis Data ..................................................................................... 58
1. Uji Kualitas Data ....................................................................................... 58
a. Uji Validitas ........................................................................................... 58
b. Uji Realibilitas ....................................................................................... 59
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 59
a. Uji Normalitas ........................................................................................ 60
b. Uji Multikolonieritas .............................................................................. 61
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 61
3. Uji Hipotetis .............................................................................................. 62
a. Uji Parsial (Uji-t) .................................................................................... 64
b. Uji Simultan (Uji-F) ............................................................................... 64
c. Uji Koefisien Determinasi (R-Square) ................................................... 65
E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................... 65
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ........................................................................... 68
xvi
1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesanten Ummul Quro Al-Islami .... 68
2. Visi Misi .................................................................................................... 72
B. Analisis Dekriptif ........................................................................................... 74
1. Penyebaran Kuesioner ............................................................................... 74
2. Profil Responden ....................................................................................... 75
a. Jenis Kelamin ......................................................................................... 75
b. Usia ........................................................................................................ 75
c. Jurusan .................................................................................................... 75
3. Hasil tanggapan Responden ...................................................................... 76
a. Variabel Independen ........................................................................ 76
b. Variabel Dependen .......................................................................... 77
C. Analisis Data .................................................................................................. 78
1.Uji Validitas ................................................................................................ 79
2.Uji Realibilitas ............................................................................................ 80
3.Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 81
a. Uji Normalitas ........................................................................................ 81
b. Uji Multikolonieritas .............................................................................. 83
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 84
4.Uji Hipotesis ............................................................................................... 86
a. Uji t (Parsial) .......................................................................................... 87
b. Uji F (Simultan) ..................................................................................... 88
c. Uji Adjusted R Square ............................................................................ 89
D. Interpretasi ...................................................................................................... 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 92
B. Saran ............................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 95
LAMPIRAN ............................................................................................................ 101
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan
1.1 Jumlah kantor Bank Umum Syariah di Indonesia ............................................ 2
1.2 Aset Perbankan Syariah Triwulan IV-2016 ...................................................... 3
2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional .......................................... 22
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 46
3.1 Nilai Skala Likert ............................................................................................ 57
3.2 Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ............................ 66
4.1 Penyebaran Kuesioner ..................................................................................... 74
4.2 Jurusan Santri .................................................................................................. 75
4.3 Variabel Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah .............................. 76
4.4 Variabel Minat Memilih Produk Bank Syariah .............................................. 78
4.5 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah ............... 79
4.6 Hasil Uji Validitas Minat Memilih Produk Bank Syariah .............................. 80
4.7 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................................... 81
4.8 Uji Multikolonieritas ....................................................................................... 84
4.9 Uji Analisis Linear Sederhana ........................................................................ 86
4.10 Uji t (parsial) ................................................................................................. 87
4.11 Uji F (simultan) ............................................................................................. 89
4.12 Uji Adjusted R Square (R2Adj) ..................................................................... 90
4.13 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................. 91
xviii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Prinsip Kerja Murabahah .................................................................................. 27
2.2 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 51
4.1 Grafik Normalitas Histogram ........................................................................... 82
4.2 Grafik NormalitasP-p Plot ................................................................................ 83
4.3 Grafik Scatterplot ............................................................................................. 85
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :Kuesioner ............................................................................................. 101
Lampiran 2 :Data Responden ................................................................................... 103
Lampiran 3 :Hasil Kuesioner ................................................................................... 106
Lampiran 4 :Hasil Output ........................................................................................ 115
Lampiran 5 :Surat Izin Penelitian ............................................................................ 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi dan gerak pembangunan suatu
bangsa, lembaga keuangan tumbuh dengan berbagai alternatif jasa yang
ditawarkan. Lembaga keuangan yang merupakan lembaga perantara dari pihak
yang memiliki kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang
kekurangan dana (lack of funds), memiliki fungsi sebagai perantara keuangan
masyarakat (financial intermediary). Lembaga keuangan, sebagaimana halnya
suatu lembaga atau institusi, pada hakekatnya berada di tengah-tengah
masyarakat. Lembaga yang merupakan organ masyarakat merupakan sesuatu
yang keberadaanya untuk memenuhi tugas sosial dankebutuhan khusus
masyarakat. Berbagai jenis lembaga ada dan dikenal dalam masyarakat
masing-masing mempunyai tugas sendiri sesuai dengan maksud dan tujuan
dari tiap lembaga yang bersangkutan. (Imaniyati, 2009 : 21)
Perbankan syariah merupakan institusi / lembaga keuangan yang tumbuh
dan berkembang di Indonesia sejak 16 tahun yang lalu diawali dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Keberadaan Perbankan Syariah di tanah
air telah mendapatkan pijakan kokoh setelah lahirnya Undang-undang
Perbankan Nomor 7 tahun 1992 yang direvisi melalui Undang-undang Nomor
10 tahun 1998, yang dengan tegas mengakui keberadaan dan berfungsinya
Bank Bagi Hasil atau Bank Islam. Dengan demikian, bank ini adalah yang
2
beroperasi dengan prinsip bagi hasil. Bagi hasil adalah prinsip muamalah
berdasarkan syari’ah dalam melakukan kegiatan usaha bank. (Wiladrdjo, 2005
: 5)
Perkembangan bank syariah pada tiga tahun terakhir ini relatif sangat
cepat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, baik indikator keuangan,
seperti jumlah aktiva, dana pihak ketiga, volume pembiayaan, maupun dilihat
dari kelembagaan, dan jaringan kantor bank. Di bawah ini table 1.1
menjelaskan tentang perkembangan jumlah kantor Bank Umum Syariah di
Indonesia.
Tabel 1.1
Jumlah kantor Bank Umum Syariah di Indonesia
Kelompok Bank KC KCP KK
Bank Umum Syariah 474 1.206 192
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. Bank Muamalat Indonesia
3. PT. Bank Victoria Syariah
4. PT. Bank BRISyariah
5. PT. BankJabar Banten Syariah
6. PT. Bank BNI Syariah
7. PT. Bank Syariah Mandiri
8. PT. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank Panin Syariah
10. PT. Bank Syariah Bukopin
11. PT. BCA Syariah
12. PT. Maybank Syariah Indonesia
13. PT. Bank Tabungan Pensiuanan
Nasional Syariah
26
83
9
52
9
68
130
32
16
12
11
1
25
86
190
5
205
56
171
437
33
5
7
8
-
3
18
80
-
12
1
18
54
1
1
4
3
-
-
Sumber :Statistik Perbankan Syariah Maret 2017
Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah Bank Umum Syariah sampai
dengan bulan Maret 2017 adalah 474 Kantor Cabang, 1.206 Kantor Cabang
Pembantu dan 192 Kantor Kas Bank Umum Syariah di Indonesia.
3
Pada triwulan IV-2016, total aset Badan Unit Syariah (BUS) dan Unit
Usaha Syariah (UUS) mengalami peningkatan sebesar 2,28% atau Rp7,58
triliun dari triwulan sebelumnya menjadi sebesar Rp339,34 triliun. Total aset
BUS dan UUS masing-masing meningkat Rp4,42 triliun dan Rp2,86 triliun.
Pertumbuhan aset didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan
pembiayaan masing-masing sebesar 2,64% dan 2,29% menjadi Rp270,48
triliun dan Rp240,38 triliun.
Tabel 1.2
Aset Perbankan Syariah Triwulan IV-2016
Indikator Utama
Triwula
n
Triwula
n
Triwula
n
Triwula
n
Triwulan
IV-2015 I-2016 II-2016 III-2016 1V-2016
PANGSA PASAR
TOTAL ASSET BUS +
UUS + BPRS
Total aset BUS + UUS
(Rp.1)
296,26 297,77 306,22 331,76 339,34
Total aset BPRS (Rp.1) 7,74 7,95 8,12 8,60 8,90
Pangsa Pasar Aset
Perbankan Syariah (BUS
+ UUS + BPRS)
terhadap total Perbankan
Indonesia (BUS + UUS
+ BPRS +BPR)
4,87 4,87 4,85 5,12 5,20
Sumber :Laporan OJK Triwulan IV-2016
Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pangsa pasar aset perbankan syariah
terhadap aset perbankan nasional meningkat 0,03% menjadi 5,20%.
Peningkatan pangsa pasar ini dilatar belakangi pertumbuhan (qtq) aset Bank
Syariah sebesar 2,28% yang lebih tinggi dari Bank Konvensional sebesar
4
1,80%. Proporsi aset BUS dan UUS masih didominasi total aset perbankan
syariah (BUS+UUS+BPRS) dengan persentase sebesar 97,44%.
Pertumbuhan yang tinggi ini membuktikan bahwa daya tarik perbankan
syariah di Indonesia sangat tinggi. Akselerasi pertumbuhan perbankan syariah
yang jauh lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan nasional berhasil
meningkatkan porsi perbankan syariah dalam perbankan nasional menjadi
4,0%. Jika tren pertumbuhan yang tinggi industri perbankan syariah tersebut
dapat dipertahankan, maka porsi perbankan syariah diperkirakan dapat
mencapai 15%-20% dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.(Halim, 2015 : 3).
Namun demikian, ternyata persepsi dan sikap masyarakat terhadap bunga
bank dan sistem bagi hasil sangat beragam. Sebagian masyarakat tetap
menerima bunga, sebagian menerima sistem bagi hasil dengan tetap menerima
bunga dan sebagian lagi menolak bunga. Sikap yang mencampur adukkan
berbagai paradigma ini, memberi nuansa yang cukup menarik sebagai
gambaran tentang pengetahuan, sikap, persepsi serta perilaku masyarakat
dalam menyikapi kebijakan dual banking system tersebut.(Rahmawaty, 2014 :
6).
Perkembangan Bank syariah didasari oleh perkembangan perekonomian
nasional yang telah berkembang secara signifikan, khususnya menurut
masyarakat pondok pesantren yang menganggap bahwa bunga bank termasuk
dalam kategori riba, sehingga sebagian besar masyarakat pondok pesantren
tidak ingin melakukan transaksi dengan bank konvensional. Selama ini
5
masyarakat pondok pesantren masih menggunakan transaksi bank
konvensional, oleh karena itu masyarakat pondok pesantren sangat
berkeinginan untuk menggunakan transaksi dengan bank syariah tetapi
masyarakat pondok pesantren masih menganggap sistem transaksi bank
syariah masih sama dengan sistem transaksi bank konvensional.
Dengan kekuatan pondok pesantren yang terstruktur seharusnya dapat
lebih diberdayakan dalam peningkatan perekonomian baik untuk pesantren
itu sendiri, wilayah di sekitarnya maupun yang lebih luas dan tidak menutup
kemungkinan bila diberdayakan dengan benar tentang pemahaman perbankan
syariah pesantren akan dapat menjadi kekuatan ekonomi yang dapat
menguatkan pondasi perekonomian nasional khususnya dengan prinsip yang
Islami. (Husadatama, 2015 : 1)
Akan tetapi, pada dasawarsa terakhir ini, banyak pesantren yang sudah
mulai mengubah dan mengambil langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat
dan memerankan tantangan seiring dengan perkembangan dan perubahan
zaman di era globalisasi ini. Dalam hal ini Imam Suprayogo mengungkapkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Masa lampau, keinginan masyarakat terhadap pendidikan pesantren adalah
sebagai wahana mendidik ruh/praktek keagamaan/keIslaman, sehingga
pendidikan yang ada di pesantren lebih didominasi pada kegiatan-kegiatan
6
mengaji al Qur’an, al Hadits, kitab-kitab kuning dan praktek-praktek
keagamaan.
2. Masa kini, keinginan masyarakat terhadap pendidikan pesantren adalah
memperkokoh keberadaannya sebagai lembaga pendidikan jalur pesantren
(kurikulum pesantren) dan pendidikan jalur sekolah (kurikulum
pemerintah Depag dan Depdikbud). Pada jalur pendidikan pesantren
dituntut untuk menghasilkan lulusan yang mampu memahami dan
mengkaji kitab-kitab keagamaan terutama yang berbahasa arab dan
memiliki kedalam spiritual dan keagungan akhlak.
3. Masa yang akan datang, keinginan masyarakat terhadap pendidikan
pesantren adalah mampu menjawab tantangan masa depan. Sehingga
masyarakat berharap agar pendidikan pesantren membuat kurikulum lokal
atau kegiatan ekstra kurikuler yang relevan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tuntutan zaman. (Suprayogo, 1999 : 7)
Ketika melihat realitas yang ada sekarang ini, keinginan masyarakat telah
sampai pada lembaga pendidikan pesantren yang akan datang sebagaimana
yang diungkapkan oleh Imam Suprayogo diatas. Sehingga pesantren yang ada
sekarang ini mampu membuat kurikulum yang relevan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman agar pesantren mampu berinovasi dan
tidak ditinggalkan masyarakat.
Untuk menginovasi pendidikan pesantren dibutuhkan kurikulum yang
menunjang keberlangsungan pendidikan di pesantren. Kurikulum termasuk
7
salah satu software yang urgen untuk diperbaharui sesuai dengan
perkembangan zaman. Dalam pendidikan Islam, kurikulum yang berkembang
ditujukan untuk mencetak ulama di kemudian hari. Didalamnya terdapat paket
mata pelajaran, pengalaman dan kesempatan yang harus ditempuh oleh anak
didik. Sedangkan struktur dasar dari kurikulum adalah pengajaran pengetahuan
agama dalam segenap tingkatan dan layanan pendidikan dalam bentuk
bimbingan kepada santri secara pribadi maupun kelompok. (M. Dian Nafi’,
2007)
Dalam penelitian Fahd Noor dan Yulizar Djamaludin Sanrego (2014),
Sebagai basis pendidikan Islam, pondok pesantren berpotensi besar dalam
pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
Namun potensi tersebut belum diperhatikan secara maksimal oleh praktisi
perbankan syariah. Hal ini dapat diindikasikan dengan masih minimnya
masyarakat pesantren yang menjadi nasabah bank syariah. Dari hasil hasill
analisis yang dilakukan diketahui bahwa pengetahuan dan akses sanggat
berpengaruh positif terhadap masyarakat pesantren. Sementara profesionalitas
dan fasilitas justru berpengaruh negatif, hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan masyarakat pesantren terhadap bank syariah sehingga mereka
tidak berminat menggunakan bank syariah bahkan lebih cenderung
menggunakan bank konvensional. Sosialisasi akan perbankan syariah di
indonesia khususnya di DKI Jakarta terhadap masyarakat masih sangat minim
khususnya masyarakat pesantren, dibutuhkannya peran dari seluruh stake
8
holder untuk mendukung serta mensosialisasikan perbankan syariah secara
berkelanjutan dan tepat sasaran.
Maka dari itu sosok pesantren di era modern ini tidak hanya sebagai agen
pendidikan ilmu keagamaan semata, namun juga turut berpartisipasi dalam
pengembangan ilmu pengatahuan (sains). Bahkan menjadi tumpuan harapan
untuk pengembangan ekonomi umat yang berbasis syariah. Diakui, dalam
masyarakat yang bercorak paternalistik, masyarakat berkecenderungan akan
sangat mudah sekali meniru perilaku kyai sebagai sumber anutannya.
Atau,mereka sangat mudah untuk mematuhi segala anjurannya (dawuh-Jawa
atau dhabu-Madura), sehingga dengan demikian di sinilah arti penting
menggali pandangan elit pesantren tentang perbankan syariah. (Djakfar, 2010 :
153)
Responden penelitian ini lebih difokuskan pada responden santri. Karena
Santri di pondok pesantren merupakan masyarakat berpendidikan yang aktif
dalam lembaga pendidikan yang agamis. Sudah tidak asing lagi bagi mereka
mengenal syariah karena dalam pendidikan Keislaman terdapat ilmu-ilmu
Fiqih dan Akhlaq sebagai dasar prinsip Perbankan Syariah. Para santri juga
tidak asing dengan perbankan kemungkinan santri adalah orang yang menuntut
ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga untuk biaya kehidupanya
mereka mengandalkan kiriman dari orang tuanya. Dan perbankan adalah salah
satu akses yang digunakan untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan
santri. Dengan adanya perbankan syariah bagaimana pengetahuan, dan sikap
9
santri terhadap perbankan syariah. Dan apakah mereka berniat untuk
melaksanakan syariah secara kaffah.
Berdasarkan latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk
meneliti mengenai PENGARUH PENGETAHUAN SANTRI TENTANG
PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK
BANK SYARIAH ( Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Modern Ummul
Quro Al-Islami ).
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh
pengetahuan santri tentang perbankan syariah terhadap minat memilih
produk bank syariah.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengetahuan
santri tentang perbankan syariah terhadap minat memilih produk bank
syariah.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Penulis
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan lembaga keuangan terutama
perbankan syariah
10
b. Menambah pengetahuan tentang pengaruh pengetahuan santri tentang
perbankan syariah terhadap minat memilih produk Bank syariah.
c. Meningkatkan pola pikir ilmiah pada penulis
2. Bagi civitas akademika
Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh
kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam upaya
memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran
mengenai pengaruh pengetahuan santri tentang perbankan syariah terhadap
minat memilih produk Bank syariah.
3. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan masukan dan tambahan informasi yang dapat dipertimbangkan
perusahaan khususnya pihak manajemen.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan indra. Menurut al-Ghazali manusia memperoleh
pengetahuan melalui dua cara yaitu belajar di bawah bimbingan seorang guru
dengan menggunakan indra serta akal dan belajar yang bersifat rabbani atau
belajar ladunni dengan memperoleh pengetahuan dari hati secara langsung
melalui ilham dan wahyu. (Mahmud, 2010 : 204)
Pengetahuan atau kognitif merupakan bagian yang penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih lama bertahan daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. (Notoadmodjo, 2007 : 144) Terdapat enam tingkatan di dalam
domain kognitif, yaitu (Wawan, 2011 :13) :
1) Tahu (Know)
Tahu merupakan pengetahuan paling rendah, diartikan sebagai
mengingat suatu materi yang telah dipelajarinya dan dapat diukur
dengan kata kerja menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi,
maupun menyatakan.
2) Memahami (Comprehension)
12
Memahami artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang apa yang diketahui sehingga orang yang paham
terhadap suatu materi dapat menjelaskan, menyebutkan contoh atau
menyimpulkan objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi dan kondisi, seperti penggunaan
hukum-hukum ,rumus, metode, prinsip dan sebagainya.
4) Analisis (Analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menyatakan materi ke
dalam komponen-komponen tetapi masih ada kaitannya satu sama
lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu formulasi yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri
maupun menggunakan kriteria yang telah ada.
B. Minat
1. Pengertian Minat
13
Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan
perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu
terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada
sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu. (Sabri, 1996 : 45)
Sardirman mengemukakan bahwa minat merupakan suatu kondisi
yang terjadi apabila seseorang melihat sesuatu ciri atau arti yang memiliki
hubungan dan keinginan-keinginan atau hubungannya sendiri. Oleh
karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan
minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan
kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan, bahwa minat merupakan
kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang (biasanya disertai
perasaan senang), karena ada kepentingan dengan sesuatu itu. (Mulyana,
2013 : 318)
Dilihat dari segi Bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. (kamus, 1990) sedangkan
Menurut Djali (2008: 121) bahwa minat pada dasarnya merupakan
penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di
luar diri. Minat sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi
dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang
yang tidak berminat terhadap suatu pekerjaan dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa
14
senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Surya, 2003:
100).
Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang
terhadap sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003:
180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
2. Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Dengan
adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan maka minat tersebut
dapat berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang
akan hal tertentu.Miflen, FJ & Miflen FC, (2003:114) mengemukakan
ada dua faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik, yaitu :
1. Faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan
2. Faktor dari luar, diantaranya adalah keluarga, sekolah dan
masyarakat atau lingkungan.
Menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab
(2004:264) yang menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari
timbulnya minat seseorang yaitu :
1. Faktor dari dalam diri individu. Kebutuhan ini dapat berupa
kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
15
2. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari seseorang dapat didorong
dari motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan
dan lingkungan dimana mereka berada.
Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang
dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau obyek tertentu.
3. Pembagian Dan Jenis Minat
Menurut Milton (1961:397) minat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Minat subyektif : Perasaan yang menyatakan bahwa
pengalaman-pengalaman tertentu yang bersifat menyenangkan.
b. Minat obyektif : Reaksi yang merangsang kegiatan- kegiatan dalam
lingkungannya.
Menurut Samsudin (1961: 8) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri
dari dua macam yaitu:
a. Minat spontan: minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung.
b. Minat yang disengaja: minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau
ditimbulkan
4. Bentuk-bentuk Minat
Menurut Buchori (1991:136) minat dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a. Minat Primitif : Minat primitif disebut minat yang bersifat biologis,
seperti kebutuhan makan,minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi
pada jenis minat ini meliputi kesadarantentang kebutuhan yang
16
langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan
organisme.
b. Minat Kultural : Minat kultural atau dapat disebut juga minat sosial
yang berasal atau diperolehdari proses belajar. Jadi minat kultural
disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitive.
C. Bank
1. Pengertian Bank
a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. (undang-undang, 1998)
17
2. Fungsi Bank
Kegiatan yang ada dalam bank ditentukan oleh fungsi – fungsi yang
melekat pada bank tersebut. Menurut Undang – Undang RI Nomor 10
tahun 1998fungsi bank tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Fungsi pengumpulan dana, adalah dana dari masyarakat yang
disimpan di bank yang merupakan sumber dana untuk bank selain
dana bank,
b. Fungsi pemberian kredit, dana yang dikumpulkan dari masyarakat
dalam bentuk tabungan, giro dan deposito harus segera diputarkan
sebab dari dana tersebut bank akan terkena beban bunga, jasa giro
bunga deposito, bunga tabungan, dan biaya operasional seperti gaji,
sewa gedung dan penyusutan.
c. Fungsi penanaman dana dan investasi, biasanya mendapat imbalan
berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga,laba dan deviden.
d. Fungsi pencipta uang, adalah fungsi yang paling pokok dari bank
umum jika dilihat dari sudut pandang ekonomi makro. Tetapi dari
sudut pandang manajer bank, bahwa dengan melupakan sama sekali
fungsi ini tidak akan berpengaruh terhadap maju mundurnya bank
yang dipimpinnya.
e. Fungsi pembayaran, transaksi pembayaran dilakukan melalui cek,
bilyet giro, surat wesel, kupon dan transfer uang.
Secara umum, fungsi utama dari bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk
18
berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut (triandaru,
2006 : 9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai berikut :
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust),
baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan mau menyimpan dananya di bank apabila dilandasi adanya
unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank
tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan
tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan
mampu menempatkan dan menyalurkan dananya pada debitur atau
masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank
percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya,
debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan
mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo,
dan debitur akan mempunyai niat baik untuk mengembalikan
pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of Development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di
sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan
berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan
19
baik. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat
diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan
jasa, mengingat bahwa kegiatan investas, distribusi dan konsumsi
tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelenvaran
kegiatan investasi, distribusi, dan konsumi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
c. Agent of Services
Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana,
bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara
lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank dan penyelesaian tagihan.
D. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syari’ah., adalah
bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank
Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga
perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan
pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam
20
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
(Wilardjo, 2005 : 2)
Perbankan Syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-nilai
syariah salah satu di antaranya pelarangan riba, seperti di jelaskan dalam
ayat Al-Qur’an sebagai berikut :
a. Surat Ar Ruum ayat 39
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah”.
b. Surat An Nisa ayat 161
“Dan karena mereka menjalankan riba, padahal sesungguhnya mereka
telah dilarang darinya dan karena mereka memakan harta orang
dengan cara yang tidak sah (bathil). Kami telah menyediakan untuk
orang-orang kafir diantara mereka azab yang pedih”.
c. Surat Ali Imran ayat 130
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan”.
d. Surat Al Baqarah 276
21
“Orang-orang yang makan (mengambil) RIBA' tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan RIBA', padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan RIBA'. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil RIBA'),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Alloh. Orang yang
kembali (mengambil RIBA'), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
2. Tujuan Bank Syariah
Menurut Undang-Undang no 21 tahun 2008 pasal 4 Perbankan
Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan keadilan,kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat.
a) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat.
b) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam
bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan
menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
22
c) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal
dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf
(nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).
d) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Tabel 2.1
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Bank Syariah Bank Konvensional
1. Melakukan investasi-investasi
yang halal saja.
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual beli, atau sewa.
3. Profit dan falah oriented
4. Hubungan nasabah dalam
bentuk kemitraan
5. Penghimpunan dan penyaluran
dana harus sesuai dengan
pengawas syariah.
1. Investasi yang halal dan haram
2. Memakai perangkat bunga
3. Profit oriented
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
debitur-debitur
5. Tidak terdapat dewan sejenis.
Selain perbedaan di atas ada beberapa perbedaan lagi diantara bank
syariah dan bank konvensional, mudrajad kuncor (2001) yaitu :
a. Bank Syariah
1) Besar kecilnya bagi hasil antara nasabah dan bank, nominal
deposito nasabah, rata-rata saldo deposito untuk jangka waktu
tertentu yang ada pada bank, jangka waktu deposito karena
berpengaruh pada lamanya investasi.
23
2) Bank syarah memberi keuntungan kepada deposan dengan
pendekatan LDR, yaitu mempertimbangkan rasio antara dana
pihak ketiga dengan pembiayaan yang di berikan.
3) Dalam perbankan syariah, LDR bukan saja mencerminkan
keseimbangan tetapi juga keadilan, karena bank benar-benar
membagi hasil riil dari dunia usaha (loan) kepada penabung
(deposit).
b. Bank Konvensional
1) Besar kecilnya bunga yang diperoleh deposan tergantung pada :
tingkat bunga yang berlaku, nominal deposito, jangka waktu
deposito.
2) Semua bunga yang diberikan kepada deposan menjadi beban
langsung.
3) Tanpa memperhitungkan beberapa pendapatan yang dihasilkan
dari dana yang dihimpun.
4) Konsekwensinya, bank dapat menanggung biaya bunga pinjaman
yang ternyata lebih kecil dibandingkan dengan kewajiban bunga
deposan. Hal inilah yang disebut dengan spread atau keuntungan
negatif. (Tamrin, 2011 : 406)
24
4. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Produk Bank Syariah
a. Prinsip Wadiah pada dasarnya berarti harta titipan. Dikenal wadiah
amanah dimana harta tersebut tidak boleh digunakan oleh pihak
yang dititipi dan wadiah dhamanah dimana harta yang dititipi boleh
digunakan pihak yang dititipi. Biasanya yang diterapkan dalam bank
syariah adalah wadiah dhamanah. Bank boleh menggunakan dana
ini untuk kepentingannya dengan ijin pemilik yang disetujui dalam
akad pembukaan rekening.
Dalam sistem ini keuntungan dan kerugian dari penyaluran
dana oleh bank menjadi hak milik dan ditanggung oleh bank. Bank
harus menjaga keutuhan barang titipan dan harus memberikan
kembali uang itu kapanpun diminta oleh pemiliknya. Bank boleh
memberikan bonus kepada pemilik dana jika untung namun tidak
boleh diperjanjikan dimuka. Produk tabungan dan giro syariah dapat
dijalankan dengan prinsip ini.
b. Prinsip Mudharabah satu pihak berperan sebagai pemilik modal
(shabibul maal) dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk
dikelola oleh pihak kedua (mudharib) dengan tujuan memperoleh
keuntungan (karim:2007). Dewan Syariah Nasional (2000)
menyatakan pengertian mudharabah dalam penyaluran dana dari
bank (lembaga keuangan syariah atau LKS) sebagai berikut: "Dalam
pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana)
25
membiayai 100 % kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan
pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola
usaha". Prinsip mudharabah ini juga biasa diterapkan antara bank
dengan pemilik tabungan, giro, dan deposito. Sekalipun apa yang
disampaikan Dewan Syariah Nasional diatas ditujukan untuk
pembiayaan dari bank ke pelaku usaha, tentu prinsip diatas juga bisa
berlaku dalam kontrak mudharabah antara pemilik uang ke bank.
Pemilik dana tabungan, giro atau deposito adalah shabibul
maal sedangkan bank mudharib. Ada dua bentuk mudharabah yaitu
mudharabah mutlaqah dan mudharbah muqayyadah. Dalam bentuk
pertama shabibul maal tidak menetapkan syarat-syarat tertentu
kepada mudharib. Sedangkan pada mudharbah muqayyadah,
shabibul maal boleh menentukan batasan-batasan atau syarat-syarat
tertentu guna menyelamatkan modalnya dari risiko kerugian. Dalam
kontrak mudharabah pembagian keuntungan harus sudah
dinyatakan dalam kontrak dalam persentase pembagian keuntungan.
Jika karena risiko bisnis terjadi kerugian maka kerugian dibagi
berdasarkan porsi modal masing-masing pihak.
c. Prinsip musyakarah adalah prinsip penyaluran dana oleh bank
kepada pelaku usaha dalam bentuk akad kerjasama antara Bank dan
nasabah dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
modal dan pembebanan risiko untung dan rugi sesuai yang
disepakati bersama (kontrak musyakarah bank muamalat).
26
Perbedaan prinsip ini dengan prinsip mudharabah adalah dalam
prinsip ini modal tidak harus berasal seluruhnya dari satu pihak
namun juga dari pengelola. Dalam kontrak atau akad ini baik bank
maupun nasabah adalah sebagai pihak yang sama-sama
menyediakan modal. Pada dasarnya kedua belah pihak mengelola
usaha bersama-sama, namun karena nasabah tentu lebih ahli dalam
bidang usaha maka bank dapat mewakilkannya kepada nasabah
dalam pengelolaan usaha. Prinsip musyarakah ini dapat dilakukan
untuk produk bank dengan prinsip bagi hasil.
d. Prinsip Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan
pembeli. Dalam transaksi bank syariah kontrak ini dapat diringkas
dalam Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Prinsip Kerja Murabahah
Pada gambar 2.1 dapat dilihat bahwa bank membeli barang dari
produsen atau supplier barang dan kemudian dijual kembali kepada
nasabah. Bank membayar harga barang dalam jumlah tertentu
27
danmenerima pembayaran dari nasabah senilai harga yang telah
dibayarkannya ditambah persentase keuntungan yang telah
disepakati antara bank dan nasabah. Pembeli (nasabah) harus
mengetahui harga perolehan dan keuntungan yang diperoleh oleh
bank. Pembayaran oleh nasabah dapat dilakukan dengan cara tunai
maupun cicilan. Bentuk pertama pembayaran adalah diawal kontrak
nasabah memperoleh barang kemudian pembayaran dilakukan
dengan cara cicilan. Cara kedua adalah nasabah memperoleh barang
pada awal kontrak kemudian pembayaran dilakukan kemudian
secara tunai. Dan cara terakhir adalah baik barang maupun
pembayaran dilakukan pada satu waktu, saat pelaksanaan kontrak.
Namun dalam perbankan biasanya yang dilakukan adalah
pembayaran dengan cicilan atau murabahah muajjal
e. Prinsip istihna pada dasarnya merupakan transaksi jual beli cicilan
seperti murabahah muajjall namun bedanya barang diserahkan pada
akhir cicilan.
f. Prinsip salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang
diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu barang yang
diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan secara
tunai. Bank bertindak sebagai pembeli sedangkan nasabah bertindak
sebagai penjual. Dalam prakteknya bank dapat menjual barang
tersebut kembali kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu
sendiri baik secara tunai maupun cicilan. Dalam transaksi ini
28
kuantitas, kualitas dan waktu penyerahan barang harus ditentukan
secara pasti.
g. Prinsip ljarah, didefinisikan sebagai transaksi perpindahan hak
guna(manfaat) atas suatu barang dan jasa dalam waktu tertentu
melalui pembayaran sewa/upah tanpa melalui pemindahan
kepemilikan (DewanSyariah Nasional:2000). Setelah masa sewa
berakhir maka barang dikembalikan kepada pemilik (bank), namun
penyewa dapat juga memiliki barang yang disewa dengan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
ke pihak penyewa. Sekalipun dimungkinkan, dilarang perjanjian
sewa tersebut mensyaratkan penjualan dan juga sebaliknya seperti
prinsip sewa-beli yang biasa dilakukan dalam kredit motor
misalnya. Dikenal istilah ljarah Muntahiyah Bitamliik (IMBT) yang
merupakan kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli
atau hibah. Dalam hal ini pihak yang menyewakan berjanji akan
menjual atau menghibahkan barang yang disewakan pada akhir
periode sewa.
h. Prinsip hiwalah (alih hutang piutang) adalah untuk membantu
supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan
produksinya (Karim:2007). Bank mendapatkan ganti biaya jasa
pemindahan piutang. Misalnya supplier menjual barang kepada
pembeli A yang akan dibayar tiga bulan kemudian. Karena supplier
membutuhkan dana sekarang maka ia meminta bank mengambil alih
29
piutangnya dan bank akan menerima pembayaran dari pembeli A
tiga bulan kemudian.
i. Prinsip rahn (gadai) adalah agar bank dapat memintakan jaminan
barang tertentu kepada nasabah yang menggunakan dana bank.
Apabila nasabah tidak melaksanakan kewajibannya maka bank
dapat melakukan penjualan barang tersebut atau dengan ijin bank
nasabahbisa menjual barang yang digadaikannya sendiri. Apabila
dari hasil penjualan ada kelebihan maka kelebihan itu harus
dikembalikan kepada nasabah.
j. Prinsip qard adalah pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah
untuk berbagai penggunaan. Misalnya dana talangan haji, pinjaman
tunai dari produk kartu kredit syariah, pinjaman kepada pengusaha
kecil, atau kepada karyawan bank. Nasabah akan
mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan baik. tunai atau
cicilan, untuk pinjaman kepada karyawan misal dengan pemotongan
gaji tiap bulanan.
k. Prinsip Wakalah (perwakilan) dalam praktek perbankan terjadi bila
dalam praktek perbankan nasabah memberi kuasa kepada bank
untuk mewakilinya melakukan pekerjaan tertentu. Tugas dan
wewenang bank harus jelas dan sesuai dengan kehendak nasabah.
Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggungjawab bank
30
kecuali kegagalan karena hal diluar kuasa bank, misal bencana alam
dan peperangan, menjadi tanggung jawab nasabah.
l. Kafalah dalam praktek diadakan untuk tujuan menjamin kewajiban
pembayaran dilakukan oleh nasabah kepada pihak lain. Untuk
penjaminan ini bank dapat meminta jaminan dari nasabah dalam
bentuk rahn atau dana wadiah.
Prinsip ijarah diatas dapat digunakan dalam produk
pembiayaan bank dan juga jasa bank. Dalam jasa bank misalnya
bank menyewakan deposit box untuk nasabah. Tentu pada saat sewa
menyewa selesai bank tidak menjual deposit box tersebut kepada
nasabah. Sedangkan untuk jual beli valas bank dapat memberikan
jasanya dalam jual beli valas dengan transaksi spot. (Utama, 2009
:42)
5. Pengembangan Produk-produk Bank Syariah
Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat di bagi menjadi tiga
bagian besar, yaitu :
a. Pengimpunan Dana (funding)
Penghimpunan dana di bank sayriah dapat berbentuk giro, tabungan
dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan adalah
prinsip Wadi’ah dan mudharabah. Wadi’ah yang diterapkan
adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk
31
rekening giro. Berbeda dengan wadi’ah amanah yang mempunyai
prinsip harta titipan tidak boleh di manfaatkan oleh yang dititipkan.
Pada wadi’ah yad dhamanah pihak yang dititipi (bank) bertanggung
jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan
harta titipan tersebut. Mudharabah disini dimana bank sebagi
mudharib (pengelola) dan deposan sebagai shohibul mal (pemilik
modal).
b. Penyaluran Dana (financing)
Dalam menyalurkan dananya, secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan
kepada tujuan penggunaannya, yakni :
1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan murabahah,
pembiayaan salam, dan pembiayaan isthisna. Murabahah disini
dimana bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.
Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok disertai dengan
margin yang disepakati. Dalam murabahah penyerahan barang
dilakukan setelah akad dan pembayaran dapat di lakukan secara
cicilan. Salam adalah transaksi jual beli dengan barang yang
belum ada. Disini pembayaran dilakukan secara tunai dan
penyerahannya dilakukan setelahnya. Disini bank bertindak
32
sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual. Istishna
merupakan transaksi yang mirip dengan salam, akan tetapi
pemabayaran dapat dilakukan secara cicilan.
2. Pembiayaan dengan prinsip sewa
Prinsip syariah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah
muntahiya bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Sedangkan IMBT merupakan sewa yang di ikuti pemindahan
kepemilikan.
3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip
bagi hasil adalah pembiayaan musyarakah dan pembiyaan
mudharabah. Musyarakah disini dimana baik bank dan nasabah
sama memberikan kontribusi dengan keuntungan dan kerugian
yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Mudharabah
dimana salah satu pihak sebagai pemilik modal dan yang satunya
lagi sebagai pengelola.
4. Pembiayaan dengan akad pelengkap
Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan, tetapi ditujukan untuk mempermudah pelaksaan
pembiyaan. Yang termasuk dalam akad pelengkap ini adalah
33
hiwalah (peralihan utang), rahn (gadai), qardh (pinjaman uang),
wakalah (perwakilan), dan kafalah (garansi bank).
c. Jasa (service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries, bank
syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan pada
nasabah. Jasa tersebut antara lain yaitu sharf (jual beli valuta asing) dan
ijarah (sewa) misalnya penyewaan kotak penyimpan (safe deposit box)
dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). (karim, 2004 :
97)
6. Perkembangan Bank Syariah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas
pengaruhnya dari perkembangan perbankan syariah di berbagai negara.
Pada awalnya, model bank syariah ini diterapkan di Pakistan pada akhir
tahun 1950-an yang tidak membebankan bunga kepada peminjamnya. Di
India, Jamaat e Islami Hindi memulai sistem pinjaman bebas bunga pada
tahun 1868. Di Mesir, pada awalnya didirikan Bank Syariah secara
sederhana pada tahun 1963 di kota Mit Ghamr, yang kemudian
dikembangkan pada tahun 1971 dengan nama Nasser Social Bank.
34
Di Malaysia pada tahun 1983 didirikan Bank Islam Malaysia
Berhad yang dioperasikan berdasarkan syariah Islam. Dan di Iran
perbankan syariah mulai diterapkan pada tahun 1979, kerika
dinasionalisasikan-nya bank-bank konvensional. Negara-negara lain
yang sudah mengembangkan sistem perbankan syariah adalah Siprus,
Kuwait, Bahrain, Uni emirat Arab, dan Turki.39 Dibandingkan dengan
negara-negara lain seperti Malaysia yang telah melakukan
pengembangan bank syariah sejak 1983 atau bahkan Bahrain yang telah
melakukannya sejak 1979, pengembangan bank syariah di Indonesia
yang dimulai tahun 1992 relatif terlambat. Hal tersebut disebabkan
antara lain oleh:
1. Belum sependapatnya ulama Indonesia mengenai keberadaan bunga
bank;
2. Kurang kondusifnya kondisi sosial politik di Indonesia yang
mengakibatkan belum adanya political will pemerintah pada masa
itu;
3. Tanggung jawab moral yang harus dipikul karena mencantumkan
label “syariah”;
4. Adanya kendala dasar hukum sehingga belum memungkinkan
pengembangan bank syariah karena bank syariah belum dikenal
dalam UU No. 14 tahun 1967 tentang Perbankan maupun UU No.
13 tahun 1968 tentang Bank Sentral.
35
Perkembangan perbankan syariah sebenarnya mulai terasa sejak
tahun 1992 yaitu diberlakukannya Undang-undang No. 7 Tahun 1992
tentang bank bagi hasil. Namun demikian, undang-undang tersebut
belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap
pengembangan bank syariah, karena belum secara tegas mencantumkan
kata-kata “prinsip syariah” dalam kegiatan usahanya. Kemudian, pada
tahun 1998 diperkuat oleh Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang
perbankan. Dalam UU ini terdapat beberapa hal yang memberikan
peluang lebih besar bagi pengembangan perbankan syariah di Indoensia.
Dalam UU tersebut, perbankan syariah dikembangkan dengan tujuan:
1. Memenuhi jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak menerima
konsep bunga. Dengan diterapkannnya sistem perbankan syariah yang
berdampingan dengan sistem perbankan konvensional,maka mobilitas
dana masyarakat dapat dilakukan secara lebih luas, terutama dari
segmen yang selama ini belum dapat tersentuh oleh perbankan
konvensional yang menerapkan sistem bunga
2. Membuka peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha
berdasarkan prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini konsep yang
diterapkan adalah hubungan invenstor yang harmonis. Hal tersebut
berbeda dengan konsep yang diterapkan di bank konvensional, yaitu
hubungan antaa debitur dan kreditur.
36
3. Memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki
keunggulan komparatif berupa peniadaan beban bunga yang
berkesinambungan, membatasi kegiatan spekulasi yang tidak
produktif, pembiayaan yang ditujukan kepada usaha-usaha yang lebih
memperhatikan unsur moral.
Perbankan syariah di Indonesia melangkah perlahan, namun melaju
dengan pasti. Namun perjalanannya masih belum diharapkan. Sekian lama
berjuang „sendirian‟ , perbankan syariah baru mendapat perhatian
pemerintah saat UU Perbankan Syariah mulai digodok di DPR. Pada 2008
UU Perbankan Syariah pun lahir setelah melalui diskusi panjang antar
anggota dewan, praktisi, pemerintah dan pemangku kepentingan.Namun,
kendati parlemen dan pemerintah telah mengesahkan UU Perbankan
Syariah, industri ini dinilai masih belum berlari seperti yang
diharapkan.42 Padahal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar,
sudah selayaknya Indonesia menjadi kiblat pengembangan keuangan
syariah di dunia.
Hal ini sangat dimungkinkan melihat pengembangan keuangan
syariah di Indonesia dewasa ini yang lebih bersifat market driven dan
dorongan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga
lebih bertumpu pada sektor riil juga menjadi keunggulan tersendiri.
Berbeda dengan perkembangan keuangan syariah di Iran, Malaysia, dan
Arab Saudi, dimana perkembangan keuangan syariahnya lebih bertumpu
37
pada sektor keuangan, bukan sektor riil, dan peranan pemerintah sangat
dominan. (syukron, 2013 : 47).
E. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok
dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang,
jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka (Kotler, 2009: 166).
1. Tahapan-tahapan
Prasetijo dan Ihalauw (2005 :5) menyimpulkan bahwa perilaku
konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan:
a. Tahapan perolehan (acquestition): mencari (searching) dan membeli
(purchasing).
b. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan
mengevaluasi (evaluating)
c. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan
konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
2. Proses Keputusan Konsumen
Dalam pengambilan keputusan konsumen mempunyai proses yang
dapat dilihat dari tahap-tahap sebagai berikut :
a. Menggali kebutuhan
38
Proses membeli atau mengkonsumsi dimulai dengan pengenalan
masalah atau kebutuhan. Setiap konsumen memiliki masalah dan
kebutuhan yang berbeda-beda sehingga membuat hal tersebut dapat
membedakan pengambilan keputusan pada setiap konsumen.
b. Pencarian informasi
Setelah mengenal kebutuhan yang di hadapinya, konsumen akan
mencari informasi lebih lanjut atau mungkin tidak, pencarian
informasi lebih lanjut berguna untuk konsumen mengetahui produk
yang akan di pakai. Informasi bisa diketahui lewat media cetak
ataupun online karena pada saat ini teknologi sudah semakin
berkembang sehingga dapat memudahkan konsumen untuk
mendapatkan informasi suatu prosuk yang sesuai kebutuhan.
c. Evaluasi Alternatif
Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan
menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan alternative
ini dimulai dari suatu proses evaluasi tertentu.
d. Keputusan pembelian
Ini adalah tahap akhir, dalam pengambilan keputusan konsumen
membentuk pilihan mereka diantara merek yang tergabung dalam
perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu pilihan
untuk membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya.
39
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah memakai suatu produk atau jasa, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas
pemasar belum selesai setelah produk dibeli atau jasa digunakan oleh
konsumen, namun akan berlangsung hingga periode waktu pasca
pembelian.
Setelah melakukan pemakaian produk atau jasa konsumen akan
menilai apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan dengan baik
atau tidak, jika konsumen merasa terpuaskan maka kemungkinan
besar konsumen akan memakai kembali produk yang telah ia pilih,
namun jika konsumen tidak merasa terpuaskan besar kemungkinan
untuk konsumen berpindah kepada produk lain yang dianggap lebih
mampu memenuhi kebutuhannya. (Kotler, 2002 : 204)
F. Masyarakat Santri
1. Pengertian Pondok Pesantren
Pesantren menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berati, “asrama
tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji.” Akar kata
pesantren berasal dari kata “santri” mendapat awalan “pe” dan akhiran
“an”, yang berarti tempat para santri menuntut ilmu (Ali Anwar, 2011:
22).
40
Dalam pemakaian sehari-hari, istilah “pesantren” bisa disebut
dengan “pondok” saja atau kedua kata ini digabung menjadi “pondok
pesantren”. Secara esensial, semua istilah ini mengandung makna yang
sama, kecuali sedikit perbedaan. Asrama yang menjadi penginapan
santri sehari-hari dapat dipandang sebagai pembeda antara pondok dan
pesantren.Sebenarnya penggunaan gabungan kedua istilah tersebut
menjadi “pondok pesantren” lebih mengakomodasikan karakter
keduanya. Menurut M. Arifin (dalam Mujamil Qomar, 2005: 2), pondok
pesantren diartikan sebagai:
Suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui
masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (komplek) dimana
santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau
madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership
seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat
kharismatik serta independen dalam segala hal.
Penyebutan “pondok pesantren” dianggap kurang singkat padat.
Selagi pengertiannya dapat diwakili dengan istilah yang lebih singkat,
para penulis cenderung meninggalkan istilah yang panjang. “Pesantren”
lebih tepat digunakan untuk menggantikan “pondok” dan “pondok
pesantren”.
41
2. Sejarah Pesantren di Indonesia
Berdirinya dan perkembangan pesantren, tidak dapat dipisahkan
dengan zaman Walisongo, sehingga tidak berlebihan bila dikatakan
pondok pesantren yang pertama kali adalah pondok pesantren yang
didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim. Syekh Maulana Malik
Ibrahim yang wafat pada 12 Rabi‟ ul Awal 822 H bertepatan dengan 8
April 1419 M adalah orang pertama dari walisongo yang menyebarkan
Agama Islam di Jawa (Wahjoetomo, 1997: 70), sehingga dapat
disimpulkan bahwa lembaga pesantren itu sudah ada sejak abad ke-15.
Sebagai institusi pendidikan Islam yang dinilai paling tua, pesantren
memiliki akar transmisi sejarah yang jelas. Meskipun demikian, masih
ada perbedaan pemahaman di kalangan ahli sejarah tentang tokoh yang
pertama kali mendirikan pesantren. Sebagian berpendapat bahwa Syaikh
Maulana Malik Ibrahin (Syaikh Maghribi) dari Gujarat adalah orang
yang pertama kali mendirikan pondok pesantren di tanah Jawa. (Mujamil
Qomar, 2005: 7)
Dalam perkembangan pesantren, tokoh yang dianggap berhasil
mendirikan dan mengembangkan pesantren dalam arti yang
sesungguhnya adalah Raden Rahmat (Sunan Ampel) yang telah
mendirikan pesantren di Kembang Kuning, kemudian pindah ke Ampel
Denta, Surabaya, dan mendirikan pesantren di sana, dan di sana misi
keagamaan dan pendidikan mencapai sukses, sehingga setelahnya
42
banyak bermunculan pesantrenpesantren yang didirikan oleh para
santrinya, di antaranya adalah pondok pesantren Giri yang didirikan oleh
Sunan Giri, pesantren Demak oleh Raden Fatah, pesantren Tuban oleh
Sunan Bonang (Wahjoetomo, 1997: 71).
Pengenalan pesantren sebagai sebuah wadah untuk mengkaji ilmu
agama Islam, serta kebudayaan Islam yang pada masa selanjutnya
mengalami akulturasi dengan budaya lokal. Ketika itu Sunan Ampel
mendirikan sebuah padepokan di sebuah wilayah, tanah perdikan yang
diberikan oleh Raja Majapahit kepada Sunan Ampel karena jasanya
dalam melakukan pendidikan moral kepada abdi dalem dan masyarakat
majapahit pada saat itu, wilayah tersebut kemudian di namakan Ampel
Denta yang terletak di kota Surabaya saat ini dan menjadikannya sebagai
pusat pendidikan di Jawa. (Djaelani, 1994 ;12)
3. Elemen-elemen Pesantren
Lahirnya suatu pesantren berawal dari beberapa elemen dasar yang
selalu ada di dalamnya. Ada lima elemen pesantren, antara satu dan
lainnya tidak dapat dipisahkan. Kelima elemen tersebut adalah kyai,
santri, pondok, masjid, dan pengajaran kitab klasik (kitab kuning) (Amin
& Hanif., 2004: 25).
a. Kyai
Kyai atau pengasuh pondok pesantren merupakan elemen
yang sangat esensial bagi suatu pesantren. Kyai di pondok
43
pesantren biasanya juga sekaligus sebagai penggagas dan pendiri
dari pesantren yang bersangkutan. Di sini, kyai mengacu pada
pengertian yakni gelar yang diberikan kepada para pemimpin
agama Islam atau pondok pesantren dan mengajarkan berbagai
jenis kitab-kitab klasik (kuning) kepada para santrinya (Amin &
Hanif, 2004: 28).
b. Santri
Santri adalah siswa atau murid yang belajar di pesantren.
Dalam pemakaian bahasa modern, santri memiliki arti sempit dan
arti luas. Dalam pengertian sempit, santri adalah seorang pelajar
sekolah agama, sedangkan pengertian yang lebih luas dan umum,
santri mengacu pada seorang anggota bagian penduduk jawa
yang menganut Islam dengan sungguh-sungguh, rajin shalat,
pergi ke masjid pada hari Jum’at dan sebagainya (Ali Anwar,
2011: 22).
c. Pondok
Sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama
pendidikan Islam tradisional dimana siswanya tinggal bersama
dan belajar di bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang
lebih dikenal dengan sebutan “kyai”. Asrama untuk para santri
berada dalam lingkungan komplek pesantren dimana kyai
bertempat tinggal yang juga menyediakan sebuah masjid untuk
44
beribadah, ruangan untuk belajar dan kegiatan-kegiatan
keagamaan yang lain. Pondok, asrama bagi para santri,
merupakan ciri khas tradisi pesantren, yang membedakannya
dengan sistem pendidikan tradisional di masjid-masjid yang
berkembang di kebanyakan wilayah Islam dinegara-negara lain.
Pondok tempat tinggal santri merupakan elemen paling penting
dari tradisi pesantren,tapi juga penopang utama bagi pesantren
untuk terus berkembang. (Dhofier, 2011:80)
d. Masjid
Kedudukan masjid sebagai pusat pendidikan dalam tradisi
pesantren merupakan manivestasi universalisme dari sistem
pendidikan Islam tradisional. Dengan kata lain, kesinambungan
sistem pendidikan Islam yang berpusat pada masjid sejak Masjid
Qubba didirikan dekat Madinah pada masa Nabi Muhammad
SAW. tetap terpancar dalam sistem pesantren. (Zamakhsyari,
:85)
e. Pengajaran Kitab Kuning
Berdasarkan catatan sejarah, pesantren telah mengajarkan
kitab-kitab klasik, khususnya karangan-karangan madzhab
syafi’iyah. Pengajaran kitab-kitab kuning berbahasa Arab dan
tanpa harakat atau sering disebut kitab Gundul merupakan
45
satu-satunya metode yang secara formal diajarkan dalam
komunitas pesantren di Indonesia.
Keseluruhan kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren
dapat digolongkan ke dalam delapan kelompok. Delapan
kelompok tersebut adalah nahwu (sintaksis) dan shorof
(morfologi), fiqh, ushul figh, hadit, tafsir, tauhid, tassawuf dan
etika, dan cabang lain seperti tarikh dan balaghah (Amin & Hanif,
2004: 39)
G. Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan perbandingan untuk penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu
diantaranya :
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Eko
Yuliawan
(2012)
Pengaruh
pengetahua
n konsumen
mengenai
perbankan
syariah
terhadap
keputusan
menjadi
nasabah
pada pt.
Bank
syariah
variabel
bebas
(Pengetahu
an
Konsumen)
metode
teknik
simple
random
sampling
menggunak
an metode
regresi
sederhana
sampel
pada
penelitian
ini adalah
nasabah
pada Bank
Jabar
Syariah
Bandung
Hasil
penelitian ini
menunjukkan
bahwa
pengetahuan
konsumen
berpengaruh
terhadap
keputusan
konsumen
sebesar 44.8
%, sedangkan
sisanya 55.2 %
46
cabang
bandung
sebanyak
101 orang
dipengaruhi
oleh
faktor yang
tidak diteliti.
2 Anita
Rahmawaty
(2014)
Pengaruh
Persepsi
Tentang
Bank
Syari’ah
Terhadap
Minat
Menggunak
an Produk
Di
Bni
Syari’ah
Semarang
Bersifat
kuantitatif
3 variable :
persepsi
tentang
bunga
bank,
persepsi
tentang
sistem bagi
hasil, dan
persepsi
tentang
produk
bank
syari’ah.
Variabel
Produk
bank
syariah
tidak
berpengaru
h
signifikan
200
nasabah
bank BNI
Semarang
Teknik
Pengambila
n sampel
accidental
sampling.
Persepsi
tentang bunga
bank
berpengaruh
secara positif
dan signifikan
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah.
Kedua,
persepsi
tentang sistem
bagi hasil
berpengaruh
secara positif
dan signifikan
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah.
Ketiga,
persepsi
tentang produk
bank syariah
tidak
berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah.
3 Muhammad
Abdallah
dan Irsyad
Lubis
Analisis
Minat
Menabung
pada Bank
Syariah di
Kalangan
siswa SMA
di Kota
Medan (
Studi
Kasus:
Mengguna
kan rumus
Slovin atau
Taro
Yamane
Teknik
pengambila
n sample
adalah
proporsion
al sampling
Objek
Penelitian
MAN di
Kota
Variabel
lokasi,
reputasi, dan
keyakinan
mempengaruhi
minat
menabung
siswa Man di
Kota Medan.
47
Siswa
Madharasah
Aliyah
Negeri di
Kota
Medan)
Medan
Sample
yang
digunakan
adalah 100
sample
4 Nurina
Najwati
(2014)
Analisis
Faktor-Fakt
or Yang
Mempengar
uhi Minat
Karyawan
Dalam
Menggunak
an Produk
Penghimpu
nan Dana
Perbankan
Syariah
(studi kasus
PT. Aseli
Dagadu
Djokdja)
Simple
Random
Sampling
Subjekadal
ah
karyawan
Jumlah
sampel 100
responden
Variabel
Pengetahuan
Perbankan
Syariah,
Produk-produk
dan
Prinsip-prinsip
berpengaruh
positif
terhadap minat
karyawan
dalam
menggunakan
produk
penghimpunan
dana
perbankan
syariah
5 Fahd Noor
dan Yulizar
Djamaludin
Sanrego
(2014)
Preferensi
Masyarakat
Pesantren
Terhadap
Bank
Syariah
(Studi
Kasus DKI
Jakarta)
Pondok
Pesantren
Mengguna
kan regresi
logistik
Variabel
pendidikan,
profesional
itas,akses
dan
fasilitas
Dari hasil
hasill analisis
yang dilakukan
diketahui
bahwa
pengetahuan
dan
akses sanggat
berpengaruh
positif
terhadap
masyarakat
pesantren.
6. Nining
Wahyuning
sih dan Eva
Nur’ana
Pengaruh
Presepsi
Masyarakat
Desa
Pejagan
Tentangper
bankan
Simple
Random
Sampling
Regresi
Linear
sederhana
sampel
sebanyak
100 orang
Dari hasil
dihasilkan
bahwa
memang ada
pengaruh yang
signifikan
antara persepsi
48
Syariah
Terhadap
Minat
Menjadi
Nasabahban
k Syariah
masyarakat
desa Pejagan
tentang
perbankan
syariah
terhadap minat
menjadi
nasabah
perbankan
syariah yakni
sebesar 0,249.
Selain itu
diperoleh hasil
bahwa Nilai t
hitung > t tabel
(2,818>
1,984467404)
maka Ho
ditolak.
7 Norafifah
Ahmad and
Sudin
Haron(2000
)
Corporate
Customer
Perceptions
of Islamic
Banking
Products
and
Services
Variabel
Produk
Peneliian
bersifat
eksploratif
faktor
terpenting
yang dirasakan
oleh pelanggan
korporat dalam
memilih
Bank mereka
adalah biaya
layanan dan
produk
H. Keterkaitan Antar Variabel Independen Dengan Variabel Dependen
1. Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah Terhadap
Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
Perbankan Syariah menurut UU No 21 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 1
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit
49
Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Menurut Fahd Noor dan Yulizar Djamaludin Sanrego (2014)
Variabel Pengetahuan Perbankan Syariah berpengaruh positif terhadap
preferensi masyarakat dalam memilih serta menabung di perbankan
Syariah di DKI Jakarta.
I. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan variabel
independen bebas yaitu Pengetahuan instansi , pengetahuan prinsip dan
pengetahuan produk perbankan syariah terhadap minat memilih produk
perbankan syariah.
50
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Latar Belakang
“ Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah
Terhadap Minat Memilih Produk Perbankan Syariah”
(Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Modern Ummul Quro
Al-Islami)
Landasan Teori
Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Realibilitas
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Heterokedatisitas
3. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Linear Sederhana
b. Uji t
c. Uji F
d. Uji Determinasi
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan
Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah (X)
Minat Memilih Produk Bank Syariah (Y)
51
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan kebenaran yang perlu di uji kebenarannya oleh
karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenran
suatu teori (Umi Narimawati, 2008). Sesuai dengan kerangka pemikiran dan
untuk memberi arah pada proses penelitian, di dalam penelitian ini akan di uji
hipotesis sebagai berikut :
Ho = Pengetahuan santri tentang perbankan syariah tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat memilih produk bank syariah
Ha =Pengetahuan santri tentang perbankan syariah berpengaruh
signifikan terhadap minat memilih produk bank syariah
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kausalitas yang
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Agar
penelitian ini terarah dan mendekati apa yang diharapkan. Maka pembatasannya
dibatasi dalam penelitian ini pengetahuan santri tentang perbankan syariah
terhadap minat memilih produk bank syari’ah. Penulis melakukan penelitian
terhadap Santri Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012; 117) adalah “wilayah
generelisasi (umum) yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Populasi
adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah
banyak dan luas. Populasi yang akan dijadikan dalam objek penelitian
ini adalah santri pondok pesantren modern Ummul Quro Al-Islami
Bogor.
53
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian atau proporsi dari populasi tertentu
yang menjadi kajian atau perhatian. (Suharyadi,2007:53). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling,
dimana setiap anggota populasi berpeluang untuk menjadi anggota
sampel. Adapun teknik penentuan sampel menggunakan simple
random sampling, artinya cara pengambilan sampel anggota populasi
dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan)
dalam anggota populasi tersebut. (Riduwan, 2013 : 241)
Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro
Yamane sebagai berikut :
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d2= Presisi yang ditetapkan
(Riduwan, 2013 : 249) Diketahui jumlah populasi santri pondok
pesantren modern Ummul Quro Al-Islami Bogor sebesar N = 676 dan
tingkat presisi yang ditetapkan 10%.
Maka didapatkan jumlah sampel 87,11 yang dibulatkan menjadi 87
sampel santri.
C. Penelitian Data
1. Jenis Data
54
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer,
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung melalui objek penelitian, Supranto, 2002:30). Berupa
wawancara, dan menyebar angket atau kuesioner. Kuesioner adalah
suatu alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah
untuk menghasilkan informasi tertentu. (Umar, 2002:101).
Angket/kuesioner ini digunakan bertujuan untuk mengetahui secara
langsung tanggapan responden yang berhubungan dengan topik
penelitian. dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner kepada santri pondok pesantren modern
Ummul Quro Al-Islami Bogor yang diperlukan informasinya dalam
mendukung penulisan skripsi.
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen (Sugiyono,2010:137).
2. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Field Research
Peneliti ini menggunakan data primer, data primer adalah
data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
55
kousioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data tersebut
diperoleh dari hasil pengisian kousioner. Alat pengumpul data
ini umumnya terdiri dari serangkaian pernyataan tertulis yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi penelitian yang
dikehendaki. Dalam kuesioner ini, penulis menggunakan data
interval dengan skala likert yaitu skala yang berhubungan
dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
Untuk mengukur persepsi dari responden yang telah
dikumpulkan digunakan Skala Likert. Pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk
mewakili pendapat para responden, kuesioner ini dibagikan
kepada responden secara langsung.
Tabel 3.1
Nilai Skala Likert
No Keterangan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
56
2) Library Research
Library Research (Studi Kepustakaan), yaitu data yang
diperoleh dari baerbagai literatur, buku-buku, jurnal ilmiah,
prosiding, penelitian terdahulu, dan dari berbagai sumber pustaka
lainnya yang sudah terakreditasi dan berhubungan objek yang
diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang relevan dengan
bahan kajian penulisan skripsi.
3) Internet Research
Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau
pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau
kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya
waktu. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis
melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi yang
berkembang yaitu internet, sehingga data yang di peroleh
merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam
media internet media menggunakan www.google.com dan
www.googlescholar.co.id untuk mengakses jurnal-jurnal ilmiah
maupun prosiding terbaru.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana
data yang digunakan dalam penelitian ini menganalisis pengaruh
pengetahuan santri tentang perbankan syariah terhadap minat memilih
57
produk bank syariah. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
sederhana dengan menggunakan program komputer yaitu software
statistical package for the social science (SPSS) versi 24 dan Microsoft
office 2013. Berikut metode yang digunakan adalah metode yang
digunakan dalam menganalisis data :
1. Uji Kualitas Data
Uji Instrumen Penelitian
Ada 2 syarat penting yang berlaku pada sebuah angket yaitu
keharusan sebuah angket untuk valid dan reliabel.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kousioner. Suatu kousioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kousioner mampu untuk mengungkapkan
ssesuatu yang akan diukur oleh kousioner tersebut. Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sample. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka
butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Dengan menggunakan correlation coefefficient person. ( Ghozali,
2016:52)
58
b. Uji Realibilitas
Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kousiner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
sesorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. SPPS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (ά). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali,2016:47).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan awal yang digunakan
sebelum analisis linear berganda (Ghozali, 2011:105). Ketika asumsi
tidak terpenuhi, biasanya peneliti menggunakan berbagai solusi agar
asumsinya dapat terselesaikan. Uji asumsi klasik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual
berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk lonceng (bell
59
shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga.
Distribusi data tidak normal karena terdapat nilai ekstrem dalam
data yang diambil.(Suliyanto, 2005:63)
Salah satu cara mudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat
menyesatkan khususnya jumlah sampel yang kecil. Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
b. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas
60
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama
dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala
multikolonieritas (Ghozali, 2016 : 103)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas,
jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:138).
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
61
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di - studentized.
Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan model
regresi liniear sederhana yaitu analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel
dependen. (Priyatno,2013:117). Dalam penelitian ini, pengetahuan
santri tentang perbankan syariah sebagai variabel independen (X) dan
minat memilih bank syariah sebagai variabel dependen (Y). Analisis
regresi linier dapat digunakan untuk mengetahui perubahan pengaruh
yang akan terjadi berdasarkan pengaruh yang ada pada periode waktu
sebelumnya. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang
diperkirakan antara Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah
terhadap Minat memilih Produk Bank Syariah dilakukan dengan rumus
regresi linier sederhana, yaitu sebagai berikut :
62
(Sumber : Sugiyono, 2009:204)
Keterangan :
Y = Minat Memilih Produk Bank Syariah
a = Konstanta (a = Y, jika X = 0)
b = Koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan
variabel
Y yang didasarkan variabel X
X = Pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah
e = Standard error
Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari
variabel-variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan
software Microsoft Word 2013 dan SPSS 24.
a. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian pada
penelitian ini digunakan uji satu pihak kanan dengan tingkat
kepercayaan sebesar 0,05. (Sugiyono, 2009:184). Data hasil Uji t
bersumber pada output tabel One-Sample Test, kemudian pengujian
Ŷ = a + bX + e
63
dilakukan dengan membandingkan antara dan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Merumuskan hipotesis:
1) Apabila maka H0 ditolak, itu berarti bahwa
Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah berpengaruh
signifikan terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah.
2) Apabila maka H0 diterima, itu berarti bahwa
Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah tidak
berpengaruh signifikan terhadap Minat Memilih Produk Bank
Syariah.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji pengaruh simulatan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikan 0,05
(5%).(Ghozali,2016:171).
c. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi berguna mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu
mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan
variabel dependen, namun untuk regresi linear berganda sebaiknya
menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis adjusted
64
R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam penelitian. (Bhuono,2005:51).
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan
santri tentang perbankan syariah. Pengetahuan adalah berbagai gejala
yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan indra.
Menurut al-Ghazali manusia memperoleh pengetahuan melalui dua
cara yaitu belajar di bawah bimbingan seorang guru dengan
menggunakan indra serta akal dan belajar yang bersifat rabbani atau
belajar ladunni dengan memperoleh pengetahuan dari hati secara
langsung melalui ilham dan wahyu. (Mahmud, 2010 : 204)
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam peneltian ini adalah minat memilih
produk bank syariah. Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu
objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan
dirinya (H.C. Witherington, 1983: 100)
65
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Pengetahuan
Santri tentang
Perbankan
Syariah (X)
Pengetahuan
Instansi
Perbankan
Syariah
(Fahd Noor dan
Yulizar
Djamaludin
Sanrego, 2014
:66)
Lokasi
Jumlah bank syariah
Operasional perbankan
syariah
Skala Likert
Pengetahuan
Prinsip Perbankan
Syariah
(Achmat
Subekan, 2005)
Berlandaskan prinsip
dan nilai islam
Menggunakan
akad-akad syariah
Investasi yang halal
Prinsip bagi hasil
Terdapat DPS
Skala Likert
Pengetahuan
Produk Perbankan
Syariah (Chandra
Utama, 2009 : 2)
Wadiah
Murabahah
Musyarakah
Mudharabah
Ijarah
Produk jasa
Skala Likert
66
Minat Memilih
Produk Bank
Syariah (Y)
Minat subyektif
Minat obyektif
(Milton,
1961:397)
Faktor dari dalam diri
individu
Faktor Motif sosial.
Faktor emosional.
Skala Likert
67
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesanten Ummul Quro Al-Islami
Berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dimulai sejak
awal tahun 1993 di mana pada waktu itu dalam tahap pencarian lokasi
yang tepat untuk lembaga pendidikan pesantren yang ideal. Pada
mulanya pemilihan lokasi adalah di Kampung Setu desa Leuwimekar.
Karena ada kendala dengan pengadaan air untuk MCK, meskipun
pondasi bangunan sudah selesai digali terpaksa diurungkan. Pada
akhirnya mencari lokasi kembali dan menemukan lokasi di kampung
Banyusuci Desa Leuwimekar. Daerah ini dikelilingi sungai Cigatet,
yang merupakan muara dari sungai Cianteun.
Lokasinya tidak jauh dari pusat kota kecamatan yang berjarak
kurang lebih 800 m dari jalan protokol Jasinga – Bogor. Pada tanggal
21 Juni 1993 M atau 1 Muharram 1414 H, mulailah tonggak awal
sejarah berdirinya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, dengan
ditandai peletakan batu pertama pondasi Masjid Jami` Umml Quro
yang dilaksanakan oleh semua pegawai Muspika (Camat, Danramil
dan Kapolsek) dan sebagian besar alim ulama disekitarnya serta
sejumlah ulama dari Jawa Timur. Secara resmi pendidikan ini mulai
beroperasi tepatnya padatanggal 10 Juli 1994 dan dibuka secara resmi
68
oleh perintisnya dan disaksikan oleh seluruh staf pengajar,
pengurus dan seluruh santri pertama waktu itu.
Pemilihan lokasi tersebut sungguh sangat tepat, karena melihat
kondisi pendidikan masyarakat kampung tersebut yang sangat minim,
dan tidak memenuhi wajib belajar 9 tahun. Minimal pesantren ini
menjadi penggerak untuk menyadarkan masyarakat sekitarnya untuk
menimba ilmu dan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari. Tentu saja hal sangat menggembirakan. Hasilnya sampai
sekarang sudah banyak yang melanjutkan kejenjang pendidikan yang
lebih tinggi setelah menamatkanjenjang pendidikan dasar (SD/MI),
termasuk ke Pondok Pesantren UmmulQuro Al-Islami.
Namun masih ada sebagian masyarakat yang belum sadar untuk
menyekolahkan anaknya agar menjadi manusia yang cerdas, beriman
dan bertaqwa kepada Allah sehingga sebagian masyarakat disana
justru lebih mendukung putra-putrinya untuk berdagang. H. Helmy
Abdul Mubin, Lc sebagai pimpinan dan sekaligus sebagai perintis
pesantren, dalam hal pencarian dana laksana menjemput bola untuk
membebaskan tanah, membangun masjid, asrama dan sarana MCK.
Sehingga tanah yang dibebaskan mencapai kurang lebih 1,5 ha dari
para darmawan baik berupa hibah, infak, shodaqoh dan zakat. Artinya
semua yang ada di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dari
umat untuk umat, bahkan dana yang keluar juga banyak dari dana
pribadi pimpinan Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami.
69
Pembangunan fisik Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
telah dimulai secara tepat pada tanggal 21 Juni 1993 M, diawali
dengan pembangunan Masjid Jami` dan kediaman pimpinan
sementara dari bilik, karena beliau sudah pindah dari Pondok
Pesantren Darul Rahman Jambu Sibanteng Leuwiliang. Kemudian
disusul dengan asrama santri semipermanen di samping juga
membangun kediaman pimpinan yang permanen, dilanjutkan dengan
pembanguanan MCK permanen baik putra maupun putri.Untuk
sementara asrama putri diletakkan di ruang tamu pimpinan yang
memuat sekitar 25 santriwati. Pembangunan terus berlanjut sampai
sekarang, seiring dengan banyaknya santri yang berminat untuk
belajar di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami. Perkembangan
itu bisa diklasifikasikan menjadi:
a. Pembangunan asrama dan ruang belajar 18 ruang,
b. Pembangunan asrama dan ruang belajar sementara 21 ruang,
c. MCK 6 unit
d. Masjid dan perluasannya sampai sekarang (2 lantai) 1 unit.
Pembangunan secara fisik terus akan dibenahi sampai betul-betul
layak huni dan layak pakai untuk sebuah lembaga pendidikan yang
efektif. Secara resmi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
mulaiberoperasi pada tanggal 10 Juli 1994, dengan pimpinan KH.
Helmy Abdul Mubin, Lc. Beliau alumnus Madinah University, Saudi
70
Arabia. Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami ini berdiri di
bawah naungan Yayasan Ummul Quro, sekaligus sebagai pusat dari
lembaga lain yang ingin dikembangkan di kemudian hari.
Yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Ummul
Quro AlIslami adalah karena adanya kesadaran serta niat pengabdian
terhadap Masyarakat untuk mengamalkan ilmu agama yang bertujuan
untuk meninggikan kalimat Allah SWT, mencerdaskan bangsa serta
dapat membekali generasi masa depan dengan Iman dan Taqwa dan
ilmu pengetahuan agar dapat meminimalisir usaha-usaha yang
digencarkan oleh para misionaris dan orientalis dalam rangka
mengikis nilai-nilai Islam melalui ghazwatul afkar. Selain itu, karena
tuntutan dan permintaan kaum muslimin kepada pendiri untuk
mendirikan suatu wadah pendidikan yang bernuansa Islam namun
dapat bersaing dengan dunia luar dan yang terakhir adalah turut serta
mencerdaskan dan mensukseskan program pendidikan wajib belajar
pemerintah.
Semangat yang tinggi untuk merintis pesantren ideal semacam ini
berangkat dari pengalaman beliau pada masa belajar di Pondok
Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, yang penuh
kegetiran untuk membantu para dhuafa', sekaligus pengalaman beliau
dalam memimpin Pondok Pesantren Darul Rahman cabang Jambu
Sibanteng Leuwiliang selama 11 tahun, sekaligus beliau banyak
menyusun buku pegangan materi berbahasa Inggris. Dari sini terlintas
71
di benak beliau keinginan untuk mendirikan pesantren yang memadai
sebagai tempat untuk menyalurkan keinginan umat Islam dalam
mempertahankan nilai-nilai Islam dan syariatnya.
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami bersifat independen dan
untuk semua golongan, maksudnya adalah tidak berafiliasi pada salah
satu organisasi keagamaan manapun dan tidak melibatkan diri dalam
aktivitas- aktivitas politik aktif. Jadi pondok ini untuk semua umat
Islam dan milik semua umat yang betul-betul berminat untuk tafaqquh
fiddin, supaya sesuai dengan salah satu jiwa kepesantrenan, yaitu
"Berpikir Bebas" dengan tetap berdasarkan kepada nilai-nilai
keagamaan yang kental, sehingga tertanam jiwa optimisme yang
besar.
2. Visi Misi
Visi Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami sebagaimana telah
dirumuskan oleh pimpinannya bahwa Pondok Pesantren Ummul Quro
AlIslami adalah lembaga iqamatuddien yang berupaya mencetak
generasi mutafaqqih fiddien, ahli zikir dan ahli fikir yang memiliki
motivasi sematamata untuk beribadah kepada Allah SWT dan
mengharapkan ridho-Nya. Selain itu juga memiliki kompetensi dasar
penguasaan ilmu agama (al-ullm at-tanzilliyah) dan ilmu-ilmu alam
(al-ullum al-kauniyah) dengan menerapkan fungsi kholifah di atas
72
bumi yang tercermin dalam sikap proaktif, kreatif, inovatif untuk
manfaat sebesar-besarnya bagi manusia dan seluruh alam.
Untuk mewujudkan Visi sebagaimana dirumuskan diatas,
pimpinan Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami telah menetapkan
Misi Pondok Pesantren sebagai berikut:
a. Mendidik pribadi muslim yang berkualitas imaniyah, ilmiah dan
amaliyah serta mampu melaksanakan da'wah ilal-khoir, amar
ma'ruf dan nahi munkar. Yang berarti bahwa terciptanya generasi
muslim yang memiliki keimanan, ilmu pengetahuan, serta menjadi
teladan dalam tingkah laku sehingga mampu mengajak pada
kebaikan dan mencegah kemunkaran.
b. Mencetak pribadi unggul dan trampil berbahasa Arab dan Inggris
secara lisan dan tulisan, karena dua bahasa tersebut merupakan
bahasa internasional yang digunakan seluruh dunia baik dalam
ilmu pengetahuan maupun produk-produk barang dan jasa.
c. Membentuk generasi moderat dan toleran yang mampu hidup di
tengah-tengah masyarakat sebagai pemersatu umat.
d. Mewujudkan dan mengembangkan lembaga pendidikan
berkualitas, terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dan
menjadi munzirul qoum, sebab banyak lembaga pendidikan saat
ini yang hanya dijadikan lahan bisnis tanpa memperhatikan rakyat
73
kecil maka Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami tampil
dengan mengedepankan kualitas dan biaya yang terjangkau.
e. Meningkatkan pengetahuan kemampuan profesional SDM.
B. Analisis Deskriptif
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang sample
penelitian, maka pada sub bab ini akan disampaikan hal-hal penting dalam
penafsiran penelitian. Gambaran sample yang akan di bahas berupa jenis kelamin,
usia,dan jurusan.
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan yaitu Santri Pondok Pesantren
Ummul Quro AL-Islami. Jumlahnya 676 santri. Peneliti menggunakan sample 87
responden.
1. Penyebaran Kuesioner
Tabel 4.1
Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 110
Kuesioner yang kembali 108
Kuesioner yang tidak kembali 2
Kuesioner yang digunakan 87
Kuesioner yang tidak
digunakan
23
Dari data tabel 4.1 diatas diketahui bahwa penyebaran
Kuesioner pada penelitian ini adalah sebanyak 110 dan Kuesioner
yang kembali adalah 108. Kemudian Kuesioner yang bisa
74
digunakan sebanyak 87. Sedangkan Kuesioner yang tidak bisa
digunakan sebanyak 23.
2. Profil Responden
a. Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini semua berjenis kelamin
laki-laki yang berjumlah 87 santri.
b. Usia
Responden dalam peneilitian ini rata-rata berusia 16 – 20
tahun di karenakan semua responden santri masih
berpendidikan Aliyah atau SMA.
c. Jurusan
Tabel 4.2
Jurusan Santri
IPA IPS
35 Santri 52 Santri
Dari data tabel 4.1 diatas diketahui bahwaresponden
dalam penilitian ini yang jurusan IPA sejumlah 35 santri dan
jurusan IPS 52 Santri.
3. Hasil Tanggapan Responden
a. Variabel Independen
75
Tabel 4.3
Variabel Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah
No
Pernyataan Variabel
Pengetahuan Santri Tentang
Perbankan Syariah (X)
Alternative Jawaban
Total STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Apakah di lingkungan sekitar
rumah kamu terdapat bank
syariah
- 6 34 43 4 87
2 Saya mengetahui beberapa
nama bank syariah di Indonesia - 4 21 49 13 87
3 Saya mengetahui lembaga
perbankan di bagi 2 yaitu bank
syariah dan bank konvensional
2 22 40 23 87
4 Di Indonesia terdapat bank
syariah (Muamalat, Bank
Mandiri Syariah, Bank BRI
Syariah, Bank BNI Syariah dll)
- - 21 47 19 87
5 Adanya perbedaan operasional
antara bank syariah dan bank
konvensional
- 4 33 37 13 87
6 Bank syariah menggunakan
prinsip bagi hasil - 1 25 34 27 87
7 Bank syariah hanya bersedia
membiayai investasi yang halal - 3 12 36 36 87
8 Bank syariah adalah bank yang
berlandaskan nilai islam - - 13 32 42 87
9 Di dalam bank syariah terdapat
DPS (Dewan Pengawas
Syariah) yang bertugas
mengawasi operasionalnya
- 1 21 52 13 87
10 Transaksi di bank syariah
menggunakan akad-akad
syariah (mudharabah,
musyarakah, wadiah, ijarah,
murabahah dll )
- 1 24 34 29 87
11 Salah satu produk simpanan di
bank syariah adalah tabungan
wadiah dan deposito
mudharabah
1 2 20 51 13 87
12 Di bank syariah terdapat
produk pembiayaan dengan
akad murabahah (jual beli)
- 5 32 36 14 87
13 Di bank syariah terdapat
produk pembiayaan dalam - 8 16 38 25 87
76
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
b. Variabel Dependen
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 5
pertanyaan yang disebarkan ke 87 responden dan
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan santri dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.4
Variabel Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
akad musyarakah dan
mudharabah (bagi hasil)
14 Di bank syariah terdapat
produk pembiayaan dalam
akad ijarah ( sewa menyewa)
1 9 37 26 14 87
15 Di bank syariah terdapat
produk jasa dalam akad
wakalah (pembayaran telepon,
listrik dll)
2 6 30 30 19 87
Rata-rata
No
Pernyataan Variabel Minat
Memilih Produk Perbankan
Syariah (Y)
Alternative Jawaban
Total STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya berminat untuk menjadi
nasabah perbankan syariah 1 5 21 37 23 87
2 Saya berminat menjadi nasabah
bank syariah karena
menggunakan syariat islam
- 2 10 33 42 87
3 Saya berminat menjadi nasabah
bank syariah karena tidak
mengunakan sistem bunga
1 4 15 30 37 87
4 Saya berminat menjadi nasabah
bank syariah karena lebih
menguntungkan
1 7 27 30 22 87
5 Saya berminat menjadi nasabah
bank syariah karena lebih
amanah dalam mengelola dana
nasabah
1 2 14 26 44 87
Mean - 0,8 4 17,4 31,2 33,6
77
C. Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model
dikatakan valid jika tingkat signifikansinya sig 2-tailednya
diatas R-tabel 5% dengan N=85 (0,2108) maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil
uji validitas dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian
ini. Pengaruh pengetahuan santri tentang perbankan syariah
terhadap minat memilih produk bank syariah.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap
variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Variabel Independen
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Pengetahuan Santri Tentang Perbankan
Syariah
No Item Correlation R table
5%(85)
Keterangan
P1 0,531 0,2108 Valid
P2 0,435 0,2108 Valid
P3 0,419 0,2108 Valid
P4 0,390 0,2108 Valid
P5 0,527 0,2108 Valid
P6 0,610 0,2108 Valid
P7 0,454 0,2108 Valid
P8 0,448 0,2108 Valid
P9 0,626 0,2108 Valid
P10 0,568 0,2108 Valid
P11 0,463 0,2108 Valid
78
P12 0,504 0,2108 Valid
P13 0,522 0,2108 Valid
P14 0,566 0,2108 Valid
P15 0,376 0,2108 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Tabel 4.5 menunjukkan variabel Pengetahuan Santri
Tentang tentang perbankan syariah mempunyai kriteria valid
untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih
besar dari R-tabel 5% dengan N=87-2=85 (0,2108). Hal ini
menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel
Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah dapat
diandalkan dan layak sebagai penelitian.
b. Variabel Dependen
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Minat Memilih Produk Bank Syariah
No Item Correlation R table 5%(85) Keterangan
p1 0,728 0,2108 Valid
p2 0,665 0,2108 Valid
p3 0,708 0,2108 Valid
p4 0,602 0,2108 Valid
p5 0,656 0,2108 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Tabel 4.6 menunjukkan variabel Minat Memilih
Produk Perbankan Syariah mempunyai kriteria valid untuk
semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi 2-tailed
lebih besar dari R-tabel 5% dengan N=87-2=85 (0,2108).
Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan
pada variabel Minat Memilih Produk Perbankan Syariah
dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
79
2. Uji Realibilitas
Uji Realibilitas adalah alat untuk mengkur suatu kousioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
koueioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
Suatu variabel atau konstruk dapat dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach’s alpha diatas 0.70 (Nunnally,1994
dalam Ghozali, 2016:47). Hasil uji Realibilitas adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Tabel 4.7 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah sebesar 0,777 dan
Variabel Minat Memilih Produk Perbankan Syariah 0.795.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha
lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item
pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang
konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan
No Item Cronbach’s
Alpha
Keterangan
X 0,777 Reliabel
Y 0,795 Reliabel
80
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi
berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika
data akan mengikuti arah garis diagonal dan menyebar
disekitar garis diagonal. Nilai residual dikatakan berdistribusi
normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian
besar mendekati nilai rata-ratanya. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik
dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji
normalitas:
Gambar 4.1
Uji Normalitas Histogram
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan gambar di atas, histogram Regression
Standardized Residual membentuk kurva seperti lonceng,
81
maka nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data
berdistribusi normal.
Gambar 4.2
Uji Normalitas P-Plot
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa
penyebaran data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data
berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen. Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji
multikolonieritas pada penelitian ini :
82
Tabel 4.8
Uji Multikolonieritas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat bahwa nilai
tolerance di angka 1 dan nilai variance inflation factor
(VIF) di angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan
dengan nilai tolerance Pengetahuan Santri Tentang Perbankan
Syariah 1,000. Selain itu nilai VIF untuk Pengetahuan Santri
Tentang Perbankan Syariah sebesar 1.000. Suatu model
regresi dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki
nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem
multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar
4.3 :
83
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan
bahwadata tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada
sumbu Y dantidak terdapat suatu pola yang jelas pada
penyebaran data tersebut. Halini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaanregresi, sehingga
model regresi layak digunakan untuk memprediksi minat
memilih produk perbankan syari’ah berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitupengetahuan instansi, pengetahuan
prinsip dan pengetahuan produk perbankan syariah.
4. Uji Hipotesis
Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas,
selanjutnya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 24 untuk
84
mengetahui besarnya pengaruh variabel pengetahuan santri tentang
perbankan syariah terhadap minat memilih produk perbankan
syari’ah. Hasil pengelolaan data dengan SPSS dapat dilihat Tabel
4.9 dibawah ini :
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Regresi Liniear Sederhana
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Keterangan :
Y = Minat Memilih Produk Bank Syariah
a = Konstanta (a = Y, jika X = 0)
b = Koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan
variabel Y yang didasarkan variabel X
X = Pengetahuan Santri tentang perbankan syariah
e = Standard error
Dari hasil pengujian regresi linier sederhana menunjukkan
koefisien regresi bertanda positif (+) hal ini berarti bahwa bila variabel
Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah terpenuhi
mengakibatkan minat memilih produk bank syariah akan semakin
Y = 5.790 + 250X+ e
85
meningkat, dan sebaliknya jika bertanda negatif (-) hal ini berarti
bahwa bila variabel Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah
tidak terpenuhi akan mengakibatkan minat memilih produk bank
syariah akan menurun. Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan
bahwa:
a. Uji Uji t (Parsial)
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.10, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari
0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011) .
Tabel 4.10
Hasil Uji t
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Hasil yang di dapat pada Tabel 4.10 diatas, variabel
Pengetahuan Santri tentang perbankan syariah secara statistik
menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α
(0,000 < 0,05). Maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Pengetahuan santri tentang
perbankan syariah berpengaruh secara siginifikan terhadap
Minat Memilih Produk Bank Syariah.
86
b. Uji F (simultan)
Adapun pengujian dalam uji F ini yaitu dengan menggunakan
suatu tabel yang disebut dengan tabel ANNOVA (Analysis of
Variance) apakah variabel Pengetahuan santri tentang
perbankan syariah memberikan pengaruh atau tidak terhadap
variable Minat Memilih Produk Bank Syariah melihat nilai
signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikan < 0,05
maka H0 ditolak. Berikut adalah hasil uji F :
Tabel 4.11
Hasil Uji F
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan tabel 4.11 diatas nilai F-hitung sebesar
26.802 dengan nilai tingkat signifikan 0,000. Karena nilai
signifikan lebih kecil dari 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak atau
Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel Instansi,
Prinsip dan Produk berpengaruh secara simultan (secara
bersama-sama) terhadap variabel Minat Memilih Produk Bank
Syariah.
87
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varabel
independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. (Imam
Ghozali, 2011)
Tabel 4.12
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar
0,231 atau 23,1%, ini menunjukkan bahwa variabel minat
memilih produk perbankan syari’ah yang dapat dijelaskan
oleh variabel pengetahuan santri tentang perbankan syariah
adalah sebesar 23,1%. Sedangkan sisanya sebesar 0.769
atau 76,9 % variabel yang lain atau variabel yang tidak di
teliti penulis.
88
D. Interpretasi
Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengaruh Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah terhadap
Minat Memilih Produk Bank Syariah.
pengetahuan santri perbankan syariah berpengaruh terhadap Minat
Memilih Produk Bank Syariah. Hal ini di tunjukkan dengan hasil uji
ANOVA atau F TEST. Di dapat F hitung sebesar 26,802 sedangkan
tingkat probabilitas 0,000 (signifikan). Dengan melihat asumsi di atas,
maka probabilitas lebih kecil dari 0,05 artinya menerima Ha atau
menolak H0 . Berarti model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi Minat Memilih Produk Bank Syariah atau dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan santri perbankan syariah berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh Pengetahuan
Santri tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Memilih Produk Bank
Syariah dengan melalui penyebaran kousioner kepada Santri Pondok
Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami maka didapat kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh antara variabel pengetahuan santri tentang perbankan
syariah (X) terhadap minat memilih produk bank syariah (Y). Hal ini dapat
diketahui dari nilai signifikansi variabel pengetahuan mahasiswa tentang bank
syariah sebesar 0,000 atau lebih kecil dari tingkat kepercayaan 0,05 dan
terdapat pengaruh yang positif antara variabel pengetahuan santri tentang
perbankan syariah (X) terhadap minat memilih produk bank syariah (Y). Hal
ini dapat diketahui dari nilai koefisien regresi (b) variabel pengetahuan
mahasiswa pada Unstandardized Coefficients yang bernilai positif yakni
0,250.
B. Saran
Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, peneliti memberikan saran agar
mendapat gambaran sebagai bahan pertimbangan dan penyempurna penelitian
selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa. Maka penulis menyarankan
beberapa hal sebagai berikut :
90
1. Bagi Perbankan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan santr
tentang perbankan syariah berpengaruh signifikan terhadap minat memilih
produk bank syariah. oleh karena itu bank harus meningkatkan
kepercayaan masyarakat khususnya di masyarakat santri pondok
pesantren yang mayoritas beragama islam dan memahami tentang prinsip
syariah dan mensosialisasikan perbankan syariah beserta produk untuk
meningkatkan pengetahuan santri tentang perbankan syariah dan
pemilihan lokasi bank syariah yang strategis.
2. Bagi akademisi
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tambahan referensi
mengenai minat memilih produk bank syariah bagi peneliti dan
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan topik sejenis
yaitu pengetahuan santri tentang perbankan syariah terhadap minat
memilih produk bank syariah.
b. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian
sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang
faktor-faktor yang mempengaruhui minat memilih produk bank
syariah. Penambahan variabel baru perlu dilakukan untuk penelitian
yang akan datang agar menghasilkan gambaran penelitian yang lebih
luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti.
91
c. Peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini
sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya seperti menabambahkan
teori terbaru, metode, dan alat uji berbeda dengan objek penelitian
yang lain. Diharapkan pada peneliti yang akan datang jumlah sample
yang digunakan lebih banyak, maka hasil analisis penelitian yang
didapatkan akan lebih akurat.
92
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Amin, Haedari dan Abdullah Hanif. Masa Depan Pesantren : Dalam
Tantangan Modernitas dan Tantangan Kompleksitas Global.IRD Press
: Jakarta. 2004.
Bhuono, Nugroho Agung. Strategi J itu Memilih Metode Statistik
Penelitian dengan SPSS. ANDI : Yogyakarta. 2005.
Djakfar, Muhammad. Teologi Ekonomi : Membumikan Titah Langit di
Ranah Bisnis. UIN Maliki Press :Malang. 2010.
Djali..Psikologi Pendidikan. PT. Bumi Aksara: Jakarta. 2008
Ghozali, Imam.Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
21. Edisi ketujuh . Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
2016.
___________.Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
19. Edisi kelima . Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
2011.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Jakarta :Balai Pustaka
Karim, Adiwarman A. Bank Islam : Analisis Fiqih Dan Keuangan.Edisi
kedua.Rajagrafindo Persada : Jakarta. 2004.
93
_______________. Bank Islam : Analisis Fiqih Dan Keuangan.Edisi
ketiga.Rajagrafindo Persada : Jakarta. 2007.
Kotler. Pemasaran Di Indonesia : Analisa Perencanaan Implementasi Dan
Pengendalian.Salemba Empat : Jakarta. 2002.
Kotler, Phillip dan Kevin Lane. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Erlangga
:Jakarta.2009.
Kuncor, Mudrajad. Metode kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi. UPP-AMP YKPN : Yogyakarta. 2001.
Mahmud. Psikologi Pendidikan. Pustaka Setia : Bandung2010.
Nachrowi, dan Hardius Usman. Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta. 2006.
Nafi’, M. Dian, Dkk. Praksis Pembelajaran Pesantren. Forum Pesantren
:Yogyakarta. 2007.
Narimawati, Umi. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori
dan Aplikasi. Agung Media :Bandung. 2008.
Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku kesehatan.Cetakan 2. PT.
Rineka Cipta : Jakarta. 2007
Prasetijo, R dan Ihalauw. Perilaku Konsumen. Ardi Offset :Yogyakarta.
2005.
94
Priyatno, D. Analisis korelasi, regresi dan multivariate dengan spss. Gava
Media : Yogyakarta. 2013
Qomar, Mujamil. Pesantren : dari Transpormasi Metodologi Menuju
Demokrasi Institusi. Erlangga :Jakarta. 2005.
Riduwan, dan Akdon. Rumus dan Data Aplikasi Statistika. Bandung.
Alfabeta : 2013.
Sabri, M. Alif. Psikologi Pendidikan. Pedoman Ilmu Jaya : Jakarta. 1996.
Sholeh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu
Pengantar Dalam Pespektif Islam. Prenada Media : Jakarta. 2004.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta
:Jakarta. 2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Cetakan ke 15.
Alfabeta : Bandung. 2010.
________. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Cetakan ke
17. CV. Alfabeta :Bandung. 2012.
Suharyadi, dan Purwanto S.K. Statistika : untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern, Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta. 2007.
Suliyanto. Metode Riset Bisnis. Alfabeta : Bandung. 2005.
Supranto, J. Metode Peramalan Kuantitatif untuk Perencanaan Ekonomi
dan Bisnis. Rineka Cipta : Jakarta.2002.
95
Suprayogo, Imam. Revormulasi Visi Pendidikan Islam. Stain Press
:Malang.1999.
Surya, Muhammad. Psikologi Konseling. Pustaka Bani Quraisy :Bandung.
2003.
Triandaru,Sigit dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain, Edisi Dua. Salemba Empat : Jakarta.2006.
Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta. 2002.
Wawan, dan dewi. Teori dan pengukuran pengetahuan,sikap dan perilaku
manusia.Nuha medika : yogyakarta. 2011
B. Penelitian / Jurnal Ilmiah
Abdallah, Muhammad dan Irsyad Lubis. Analisis Minat Menabung pada
Bank Syariah di Kalangan siswa SMA di Kota Medan ( Studi Kasus:
Siswa Madharasah Aliyah Negeri di Kota Medan, Vol 3, NO. 7. Hlm
436-447
Ahmad, Norafifah dan Sudin Haron. Corporate Customer Perceptions of
Islamic Banking Products and Services. Islamic Finance: Dynamics
and Development Cambridge, Massachusetts. Center for Middle
Eastern Studies, Harvard University. 2000. pp. 137-146
96
Alamsyah, Halim. Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah
Indonesia: Tantangan Dalam Menyongsong MEA 2015Milad ke-8
Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)
Husadatama, Galuh. Analisis Determinasi PemahamanPemilihan
Perbankan Oleh Masyarakat Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri
Jawa Timur (Studi Kasus Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri).
Jurnal Ilmiah. Hal 1. 2015.
Imaniyati, NS. Perkembangan Regulasi Perbankan Syariah Di Indonesia
:Peluang Dan Tantangan. Jurnal Ilmu Hukum Syiar Madani.
Volume XI No. 1 Maret 2009 Halaman 21 – 38
Masood, Salman, Dkk. Cognizing Customer Awareness and Perception of
Islamic Banking Products in Pakistan. Volume: 3, Issue: 4, Pages:
322-336. December 2014.
Mulyana, Aina, Dkk. Hubungan antara Persepsi, Minat, Sikap Siswa
dengan Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran PKN, Jurnal
Kependidikan dan Kebudayaan.vol 19, no 3, sepetember 2013 hal. 318
Najwati, Nurina. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Karyawan dalam menggunakan produk penghimpunan dana
perbankan syariah. Skripsi. 2014 .
Noor, Fahd dan Yulizar Djamaludin Sanrego. Preferensi Masyarakat
Pesantren Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus DKI Jakarta). Tazkia
2010
97
Rahmawaty, Anita. Pengaruh Persepsi TentangBank Syari’ah Terhadap
Minat Menggunakan Produk Di Bni Syari’ah Semarang.Addin, Vol. 8,
No. 1. 2014.
Syukron, Ali. Dinamika Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia.
Banyuwangi. Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol. 3,
No. 2. 2013.
Thamrin, Muhammad, Dkk. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Bank Umum Sayri’ah Dan Bank Umum Konvensional Serta
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi. Riau. Pekbis Jurnal,
Vol.3, No.1, Maret 2011: 406-412
Utama, Chandra. Pengenalan Produk Dan Akad Dalam Perbankan
Syariah.Bandung Volume 13, Nomor 2. 2009.
Wilardjo, Setia Budhi 2005. Pengertian, Peranan Dan Perkembangan Bank
Syari’ah.Vol. 2, No. 1, September 2004 – Maret 2005 Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang
Yuliawan, Eko. Pengaruh pengetahuan konsumen mengenai perbankan
syariah terhadap keputusan menjadi nasabah pada pt. Bank syariah
cabang bandung. Medan Volume 1, Nomor 01, April 2011
98
C. Laporan dan Artikel
Ahmad Subekan. Mengenal Prinsip Dasar Bank Syariah. Artikel Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan. 2015
Laporan OJK Triwulan IV-2016
Sekretariat Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami
Statistik Perbankan Syariah Maret 2017
UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
99
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner
Identitas Responden
1. Nama :
2. Tempat/Tanggal lahir :
3. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan
Pertanyaan berikut ini bersifat pilihan, oleh karena itu pilihlah salah satu jawaban
dengan symbol X.
4. Pendidikan yang ditempuh :
MA (Madrsasah Aliyah) jurusan
a. IPA b. IPS c. Bahasa d. Keagamaan
5. Usia santri/santriwati :
a. <15 b. 16 th – 20 th c. 21 th – seterusnya
Petunjuk Pengisian Kuisioner
Mohon dengan hormat kesediaan santri dan santriwati untuk menjawab pertanyaan
yang disediakan berilah tanda silang (X) pada kolom sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Ada 5 (lima) alternatif jawaban untuk menjawab variable Pengetahuan tentang
instansi perbankan syariah, Pengetahuan prinsip-prinsip perbankan syariah,
Pengetahuan produk-produk perbankan syariah dan minat memilih produk bank
syariah yaitu :
1. STS = Sangat Tidak Setuju
2 . TS = Tidak Setuju
3 . N = Netral
4 . S = Setuju
5 . SS = Sangat Setuju
100
Kepada :
Yth. Santriwan
Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami
Di Bogor Jawa Barat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul Pengaruh
Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih
Produk Bank Syariah (Studi Kasus Santriwan Pondok Pesantren Modern Ummul
Quro Al Islami Bogor Jawa Barat), maka saya bermaksud mengadakan
penelitian. Oleh karena itu saya memohon bantuan kepada santriawan Pondok
Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami untuk memberikan jawaban melalui
kuisioner yang telah disediakan dengan jujur berdasarkan keadaan yang
sesungguhnya.
Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban benar atau salah.
Jawaban yang paling baik adalah jawaban yang sesuai dengan keadaan dan
pendapat santriawan berikan akan terjamin kerahasiaannya.
Penelitian ini tidak akan berarti tanpa partisipasi santriawan. Semoga
partisipasi yang santriawan berikan dapat bermanfaat untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan dapat membantu upaya meningkatkan pengetahuan tentang
perbankan syariah.
Atas bantuan dan partisipanya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bogor, 15 Maret 2017
Hormat saya,
Abdurrahman Zain
101
Variabel Independen
Variabel Independen
No Pernyataan Variabel Pengetahuan Tentang
Instansi Perbankan Syariah (X1)
Alternative Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Di lingkungan sekitar rumah kamu terdapat
bank syariah
2 Saya mengetahui beberapa nama bank syariah
di Indonesia
3 Saya mengetahui lembaga perbankan di bagi 2
yaitu bank syariah dan bank konvensional
4 Di Indonesia terdapat bank syariah (Muamalat,
Bank Mandiri Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank BNI Syariah dll)
5 Adanya perbedaan operasional antara bank
syariah dan bank konvensional
No Pernyataan Variabel Pengetahuan
Prinsip-prinsip Perbankan Syariah (X2)
Alternative Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil
2 Bank syariah hanya bersedia membiayai
investasi yang halal
3 Bank syariah adalah bank yang berlandaskan
nilai islam
4 Di dalam bank syariah terdapat DPS (Dewan
Pengawas Syariah) yang bertugas mengawasi
operasionalnya
5 Transaksi di bank syariah menggunakan
akad-akad syariah (mudharabah, musyarakah,
wadiah, ijarah, murabahah dll )
102
Variabel Independen
Variabel Dependen
No Pernyataan Variabel Pengetahuan
Produk-produk Perbankan Syariah (X3)
Alternative Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Salah satu produk simpanan di bank syariah
adalah tabungan wadiah dan deposito
mudharabah
2 Di bank syariah terdapat produk pembiayaan
dengan akad murabahah (jual beli)
3 Di bank syariah terdapat produk pembiayaan
dalam akad musyarakah dan mudharabah (bagi
hasil)
4 Di bank syariah terdapat produk pembiayaan
dalam akad ijarah ( sewa menyewa)
5 Di bank syariah terdapat produk jasa dalam
akad wakalah(pembayaran telepon, listrik dll)
No Pernyataan Variabel Minat Memilih Produk
Perbankan Syariah (Y)
Alternative Jawaban
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya berminat untuk menjadi nasabah
perbankan syariah
2 Saya berminat menjadi nasabah bank syariah
karena menggunakan syariat islam
3 Saya berminat menjadi nasabah bank syariah
karena tidak mengunakan sistem bunga
4 Saya berminat menjadi nasabah bank syariah
karena lebih menguntungkan
5 Saya berminat menjadi nasabah bank syariah
karena lebih amanah dalam mengelola dana
nasabah
103
Lampiran 2: Data Responden
No Nama Tempat, Tanggal
Lahir
Jenis
Kelamin
Jurusan Usia
1 Abdul Qodir Serang, 12-03-1998 Laki-laki IPA 16-20
2 Faisal Taqi Jakarta, 19-08-2000 Laki-laki IPA 16-20
3 Ilyas Dafa P Depok, 26-05-2000 Laki-laki IPA 16-20
4 Irfan Maulana Bekasi, 31-05-2000 Laki-laki IPA 16-20
5 M Yusuf Cianjur, 14-11-2000 Laki-laki IPA 16-20
6 Nofal Aditia S Jakarta, 03-11-1999 Laki-laki IPA 16-20
7 Puad Maulana Jambi, 10-12-2000 Laki-laki IPA 16-20
8 Ruli Rahmadani Lampung, 22-01-1999 Laki-laki IPA 16-20
9 Syamsul Hanif Riau, 03-11-1999 Laki-laki IPA 16-20
10 Rama Wahyu I Jakarta, 29-04-1999 Laki-laki IPA 16-20
11 Muchtar Sholihin Bekasi, 24-07-2000 Laki-laki IPA 16-20
12 M Arya Chandra Jambi, 27-08-1999 Laki-laki IPA 16-20
13 Khaidar Ali Bekasi, 24-03-2000 Laki-laki IPA 16-20
14 M Yusuf S Cianjur, 14-08-2000 Laki-laki IPA 16-20
15 Wildan Fathoni Jambi, 27-01-2000 Laki-laki IPA 16-20
16 Ahmad Hilman Y Jakarta, 16-10-2000 Laki-laki IPA 16-20
17 Amarul Kautsar Depok, 15-06-2000 Laki-laki IPA 16-20
18 M Romdoni Bogor, 06-01-2000 Laki-laki IPA 16-20
19 Nur Ramdhan Cianjur, 10-12-1999 Laki-laki IPA 16-20
20 Endang Fitrah Bogor, 08-01-2000 Laki-laki IPA 16-20
21 Koirul Anam Jakarta, 23-09-1999 Laki-laki IPA 16-20
22 Abdul Sholeh Serang, 10-01-1999 Laki-laki IPA 16-20
23 Bagus Dirgantara Bekasi, 07-06-1999 Laki-laki IPA 16-20
24 M Fikri Haikal Jakarta, 23-06-2000 Laki-laki IPA 16-20
25 Sofian Aris S Bogor, 23-09-2000 Laki-laki IPA 16-20
26 TB Ahmad M Banten, 14-08-2000 Laki-laki IPA 16-20
27 Yusuf Nawawi Bogor, 12-10-1999 Laki-laki IPA 16-20
28 Diki Kurniawan Bogor, 22-10-1999 Laki-laki IPA 16-20
29 Abdul Rahman E Jakarta, 07-08-1999 Laki-laki IPA 16-20
30 Alfian Zuhdi Bekasi, 13-02-1999 Laki-laki IPA 16-20
31 M Ihsan F Depok, 14-11-1999 Laki-laki IPA 16-20
32 Priyanto Bogor, 31-05-2000 Laki-laki IPA 16-20
33 M Maulana R Bogor, 03-08-2000 Laki-laki IPA 16-20
34 Ifdoni Nur S Jakarta, 20-08-1999 Laki-laki IPA 16-20
35 Ilham Mushaddiq Jambi, 03-12-2000 Laki-laki IPA 16-20
36 Abdul Razak Jakarta, 12-05-2000 Laki-laki IPS 16-20
37 Afiq Namilah Garut, 31-03-2000 Laki-laki IPS 16-20
38 Ahmad Lutfi Tangerang,
01-03-2001
Laki-laki IPS 16-20
39 Ahmad Syarif Bogor, 12-02-2001 Laki-laki IPS 16-20
104
40 Apriansyah Bogor, 12-04-2000 Laki-laki IPS 16-20
41 Fadhlan Dzil I Bogor, 17-03-2001 Laki-laki IPS 16-20
42 Hanif Hikami Siak, 07-03-2000 Laki-laki IPS 16-20
43 M Nurul M Madura, 08-04-2001 Laki-laki IPS 16-20
44 M Hasan Basri Bogor, 12-10-2001 Laki-laki IPS 16-20
45 M Adli T Bogor, 28-04-2000 Laki-laki IPS 16-20
46 M Afada R Jakarta, 19-05-2000 Laki-laki IPS 16-20
47 Nauval Aqil Ciamis, 23-06-2000 Laki-laki IPS 16-20
48 Reza Aulia Bekasi, 12-05-2000 Laki-laki IPS 16-20
49 Rifqi Hafidz Riau, 01-02-2000 Laki-laki IPS 16-20
50 Yoshi Maulana Bogor, 17-01-2000 Laki-laki IPS 16-20
51 Yahya Alvian Bekasi, 16-02-2001 Laki-laki IPS 16-20
52 Rifqi Haikal Sukabumi,
19-04-2000
Laki-laki IPS 16-20
53 Aziz Muhammad Cianjur, 25-09-2000 Laki-laki IPS 16-20
54 Fadhillah Jakarta, 28-06-2000 Laki-laki IPS 16-20
55 Ahmad Indra Bogor, 09-12-2000 Laki-laki IPS 16-20
56 M Fika Bekasi, 12-03-2001 Laki-laki IPS 16-20
57 M Syahreza Jakarta, 13-01-2001 Laki-laki IPS 16-20
58 M Fajar Bekasi, 28-05-2000 Laki-laki IPS 16-20
59 M Wildan M Bogor, 29-03-2001 Laki-laki IPS 16-20
60 Naufal Rizqullah Bekasi, 09-07-2000 Laki-laki IPS 16-20
61 Agus Tiawan Riau, 22-11-2000 Laki-laki IPS 16-20
62 Ahmad Muzaki Jakarta, 13-04-2000 Laki-laki IPS 16-20
63 Ari Slamet Bogor, 25-09-2000 Laki-laki IPS 16-20
64 Zuhal Nur Tangerang,
29-03-2001
Laki-laki IPS 16-20
65 Vin Bahari Bogor, 24-10-2000 Laki-laki IPS 16-20
66 Siraj Alqan Jambi, 14-02-2000 Laki-laki IPS 16-20
67 Rian Firmansyah Bekasi, 03-11-2000 Laki-laki IPS 16-20
68 M Syahrul Bogor, 18-09-2000 Laki-laki IPS 16-20
69 M Haidar H Bogor, 14-12-2000 Laki-laki IPS 16-20
70 M Adib Depok, 27-01-2001 Laki-laki IPS 16-20
71 Eki Hidayat Bogor, 05-08-2000 Laki-laki IPS 16-20
72 Dimas Wahyudi Bogor, 23-02-2001 Laki-laki IPS 16-20
73 Ahmad Khadami Tangerang,
05-11-2000
Laki-laki IPS 16-20
74 M Asparudin Bekasi, 04-03-2001 Laki-laki IPS 16-20
75 Fikhri Naufal Jambi, 10-12-2000 Laki-laki IPS 16-20
76 M Risel Jakarta, 14-03-2001 Laki-laki IPS 16-20
77 Ma’mun Surjaya Tangerang,
02-11-2000
Laki-laki IPS 16-20
78 Khalid Mahzumi Bogor, 24-06-2000 Laki-laki IPS 16-20
79 Nafse Saturi Lampung, 09-04-2000 Laki-laki IPS 16-20
105
80 Parid Muhammad Jakarta, 14-01-2000 Laki-laki IPS 16-20
81 Dimas Rifaldi Jakarta, 18-03-2001 Laki-laki IPS 16-20
82 Amir Mukarim Bekasi, 22-03-2000 Laki-laki IPS 16-20
83 Fahrudin Bogor, 11-01-2001 Laki-laki IPS 16-20
84 M Hanafi Tangerang,
07-12-2000
Laki-laki IPS 16-20
85 Najamudin Serang, 02-10-2000 Laki-laki IPS 16-20
86 Saddam A Bogor,21-02-2001 Laki-laki IPS 16-20
87 Abdul Holik Bekasi, 07-08-2000 Laki-laki IPS 16-20
106
Lampiran 3: Hasil Kuesioner
Variabel Pengetahuan Instansi ( X1)
responden x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 X1
1 4 3 5 4 5 4.2
2 4 4 5 4 4 4.2
3 4 4 5 5 4 4.4
4 4 4 5 5 5 4.6
5 3 3 4 3 4 3.4
6 4 5 4 4 4 4.2
7 4 4 5 4 4 4.2
8 3 4 5 3 3 3.6
9 3 4 5 5 4 4.2
10 3 4 5 4 5 4.2
11 3 4 3 3 3 3.2
12 4 4 3 4 3 3.6
13 4 3 3 3 3 3.2
14 4 4 5 4 4 4.2
15 4 4 5 5 5 4.6
16 3 4 4 3 4 3.6
17 4 3 4 4 3 3.6
18 3 3 3 4 3 3.2
19 3 3 4 4 3 3.4
20 5 4 5 4 4 4.4
21 3 4 4 3 4 3.6
22 3 3 4 3 3 3.2
23 3 4 3 3 3 3.2
24 3 3 4 4 3 3.4
25 4 4 3 3 3 3.4
26 4 3 3 3 4 3.4
27 4 5 4 4 4 4.2
28 4 4 4 5 3 4
29 4 4 4 5 4 4.2
30 4 4 4 4 4 4
31 3 4 5 4 4 4
32 4 3 5 4 5 4.2
33 2 2 3 3 4 2.8
34 4 3 5 5 4 4.2
35 3 4 4 4 4 3.8
36 4 4 4 5 4 4.2
107
37 3 4 5 5 3 4
38 4 5 4 4 5 4.4
39 3 3 4 3 3 3.2
40 5 5 4 4 3 4.2
41 3 4 4 4 4 3.8
42 4 5 4 4 5 4.4
43 3 4 4 4 3 3.6
44 3 4 4 5 4 4
45 3 4 5 3 3 3.6
46 4 4 3 5 3 3.8
47 4 5 4 5 4 4.4
48 4 4 4 4 4 4
49 2 3 5 5 4 3.8
50 3 4 4 4 5 4
51 3 4 4 3 3 3.4
52 2 4 5 5 5 4.2
53 4 4 5 5 5 4.6
54 4 5 5 4 4 4.4
55 3 4 4 4 5 4
56 4 4 5 5 5 4.6
57 3 4 4 4 3 3.6
58 4 3 2 4 5 3.6
59 3 4 4 4 4 3.8
60 2 4 4 4 4 3.6
61 4 2 4 3 4 3.4
62 4 4 3 5 3 3.8
63 4 4 4 4 5 4.2
64 5 5 5 4 4 4.6
65 4 5 4 4 4 4.2
66 5 4 5 4 5 4.6
67 4 3 3 4 3 3.4
68 4 4 3 5 3 3.8
69 4 5 4 5 4 4.4
70 2 3 3 4 3 3
71 4 4 3 4 3 3.6
72 3 4 3 4 3 3.4
73 3 3 3 4 3 3.2
74 3 2 2 3 2 2.4
75 2 2 3 3 3 2.6
76 3 4 4 3 3 3.4
77 4 4 4 4 4 4
108
78 3 3 4 4 2 3.2
79 3 4 3 4 3 3.4
80 4 5 4 4 4 4.2
81 4 3 3 3 4 3.4
82 3 4 3 3 3 3.2
83 4 4 3 4 2 3.4
84 3 3 4 3 3 3.2
85 4 5 4 4 4 4.2
86 3 3 3 4 2 3
87 4 5 4 4 4 4.2
Variabel Pengetahuan Prinsip ( X2)
responden x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 X2
1 3 4 4 4 5 4
2 4 4 4 3 4 3.8
3 5 4 5 4 5 4.6
4 5 5 4 4 5 4.6
5 4 4 5 4 5 4.4
6 3 3 3 4 4 3.4
7 3 5 4 4 4 4
8 3 4 5 4 5 4.2
9 4 4 4 4 4 4
10 5 4 5 4 5 4.6
11 3 5 4 4 4 4
12 5 5 5 4 5 4.8
13 5 5 3 4 3 4
14 4 5 5 4 5 4.6
15 4 5 5 5 5 4.8
16 3 4 4 4 4 3.8
17 3 5 3 4 3 3.6
18 3 4 3 3 4 3.4
19 4 3 4 3 3 3.4
20 5 5 5 5 5 5
21 3 3 4 3 4 3.4
22 5 5 5 4 5 4.8
23 3 4 4 3 4 3.6
24 3 4 4 3 2 3.2
25 4 3 5 4 3 3.8
26 3 2 4 4 3 3.2
109
27 4 4 4 3 4 3.8
28 4 4 3 4 3 3.6
29 3 3 3 4 4 3.4
30 4 5 5 5 5 4.8
31 4 4 4 4 3 3.8
32 5 5 5 5 5 5
33 5 5 3 4 5 4.4
34 4 5 5 4 4 4.4
35 4 4 4 3 3 3.6
36 3 5 5 5 5 4.6
37 4 5 5 4 4 4.4
38 5 5 5 4 5 4.8
39 5 4 4 4 3 4
40 4 5 5 4 4 4.4
41 4 4 4 4 4 4
42 4 5 5 4 3 4.2
43 4 4 3 3 2 3.2
44 5 5 5 4 5 4.8
45 2 3 3 3 3 2.8
46 4 5 4 5 5 4.6
47 5 4 5 5 5 4.8
48 4 5 5 4 5 4.6
49 4 3 4 4 3 3.6
50 5 5 5 4 4 4.6
51 3 3 4 3 4 3.4
52 4 4 3 3 3 3.4
53 5 4 5 5 4 4.6
54 5 3 4 4 5 4.2
55 5 4 5 3 4 4.2
56 5 5 5 5 5 5
57 3 4 4 3 3 3.4
58 5 5 5 3 3 4.2
59 5 4 5 4 5 4.6
60 4 4 4 4 4 4
61 4 4 5 4 4 4.2
62 4 5 4 4 4 4.2
63 5 3 3 4 3 3.6
64 5 5 5 5 5 5
65 4 4 4 5 4 4.2
66 5 5 5 4 5 4.8
67 4 3 5 3 4 3.8
110
68 3 4 3 4 3 3.4
69 3 4 5 4 4 4
70 3 3 4 3 3 3.2
71 5 4 5 5 4 4.6
72 3 2 3 3 3 2.8
73 4 5 5 4 5 4.6
74 4 5 5 4 5 4.6
75 5 5 5 4 3 4.4
76 4 4 4 3 4 3.8
77 4 2 4 4 3 3.4
78 3 4 5 5 4 4.2
79 3 4 5 4 5 4.2
80 4 5 5 4 3 4.2
81 3 4 4 4 4 3.8
82 5 5 4 4 4 4.4
83 4 5 5 3 4 4.2
84 3 5 5 4 4 4.2
85 3 4 4 4 5 4
86 4 5 5 2 3 3.8
87 5 4 4 3 3 3.8
Variabel Pengetahuan Produk (X3)
responden x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 X3
1 5 3 4 3 3 3.6
2 5 3 4 3 4 3.8
3 4 4 3 5 5 4.2
4 5 3 5 3 3 3.8
5 5 3 5 2 3 3.6
6 4 4 4 4 4 4
7 3 4 2 4 4 3.4
8 4 4 4 3 3 3.6
9 4 4 4 4 4 4
10 3 3 4 3 2 3
11 4 4 4 4 4 4
12 4 4 5 5 5 4.6
13 5 5 5 5 4 4.8
14 4 3 4 4 3 3.6
15 4 3 3 2 4 3.2
16 4 3 4 3 4 3.6
111
17 3 3 3 3 3 3
18 3 3 2 3 3 2.8
19 2 3 5 3 5 3.6
20 4 5 5 5 5 4.8
21 4 3 3 4 5 3.8
22 5 4 4 3 5 4.2
23 3 2 3 3 4 3
24 2 2 2 4 3 2.6
25 4 5 4 2 3 3.6
26 3 4 5 3 4 3.8
27 4 4 4 4 4 4
28 5 5 5 5 5 5
29 4 4 5 4 4 4.2
30 4 4 4 5 4 4.2
31 4 3 4 3 3 3.4
32 5 4 3 4 3 3.8
33 4 3 4 3 2 3.2
34 4 2 5 3 1 3
35 3 3 3 3 3 3
36 4 3 5 5 5 4.4
37 3 4 5 4 3 3.8
38 4 3 5 5 5 4.4
39 4 5 5 4 4 4.4
40 3 2 2 1 5 2.6
41 4 4 4 4 4 4
42 4 5 5 4 4 4.4
43 5 4 3 3 3 3.6
44 3 3 4 3 3 3.2
45 1 4 2 3 5 3
46 4 5 4 5 4 4.4
47 4 4 4 4 5 4.2
48 5 4 4 4 4 4.2
49 4 3 5 2 3 3.4
50 5 4 4 3 3 3.8
51 3 3 3 3 3 3
52 4 4 2 3 4 3.4
53 4 4 5 3 3 3.8
54 5 4 4 5 5 4.6
55 4 5 5 4 4 4.4
56 4 5 5 4 5 4.6
57 3 3 3 3 2 2.8
112
58 4 3 4 3 3 3.4
59 4 4 4 3 3 3.6
60 4 4 5 2 5 4
61 4 3 5 3 3 3.6
62 3 4 2 3 3 3
63 4 3 4 3 5 3.8
64 4 5 5 5 4 4.6
65 3 4 4 5 4 4
66 3 4 4 4 2 3.4
67 4 3 3 3 2 3
68 3 4 4 3 2 3.2
69 5 5 3 2 4 3.8
70 4 3 3 2 3 3
71 4 3 4 3 3 3.4
72 4 3 3 2 4 3.2
73 4 4 4 3 5 4
74 4 4 3 4 5 4
75 4 5 4 5 4 4.4
76 4 4 4 3 3 3.6
77 4 4 4 4 4 4
78 3 2 3 4 3 3
79 4 3 4 2 1 2.8
80 4 5 4 5 4 4.4
81 4 3 4 3 3 3.4
82 4 4 5 4 4 4.2
83 3 4 4 3 3 3.4
84 3 4 2 3 3 3
85 4 5 4 4 4 4.2
86 4 3 5 4 5 4.2
87 3 4 5 3 4 3.8
Variabel Minat Memilih (Y)
responden y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 Y
1 3 5 5 3 4 4
2 5 4 3 4 4 4
3 4 5 5 3 4 4.2
4 2 3 3 3 4 3
5 4 5 5 3 4 4.2
6 3 3 4 4 3 3.4
113
7 4 4 5 5 5 4.6
8 4 4 5 4 5 4.4
9 4 5 4 5 5 4.6
10 3 4 5 4 3 3.8
11 4 4 4 4 4 4
12 5 5 5 3 5 4.6
13 4 4 5 4 5 4.4
14 2 3 4 4 5 3.6
15 4 5 5 3 5 4.4
16 4 5 4 3 4 4
17 3 4 3 2 3 3
18 3 3 3 3 3 3
19 4 3 4 5 2 3.6
20 5 5 5 5 5 5
21 4 4 5 3 4 4
22 4 4 4 4 4 4
23 3 4 3 3 3 3.2
24 3 3 3 3 3 3
25 5 4 3 4 4 4
26 3 4 4 3 5 3.8
27 3 3 3 3 4 3.2
28 4 5 5 5 5 4.8
29 4 5 4 4 5 4.4
30 5 5 5 5 5 5
31 5 4 5 3 4 4.2
32 4 5 5 3 5 4.4
33 5 5 2 3 3 3.6
34 3 4 1 2 5 3
35 2 3 3 3 3 2.8
36 5 4 5 1 5 4
37 4 5 3 3 4 3.8
38 2 5 5 5 2 3.8
39 5 4 5 5 5 4.8
40 4 4 5 2 5 4
41 4 4 4 4 5 4.2
42 4 5 5 5 5 4.8
43 3 4 5 2 3 3.4
44 4 5 5 5 5 4.8
45 4 5 2 4 1 3.2
46 5 4 5 4 5 4.6
47 5 5 5 5 5 5
114
48 5 5 4 5 5 4.8
49 5 4 5 4 5 4.6
50 5 5 5 5 4 4.8
51 3 4 3 3 4 3.4
52 2 4 4 3 5 3.6
53 4 4 5 5 5 4.6
54 4 5 4 5 5 4.6
55 5 5 4 4 5 4.6
56 4 5 5 5 5 4.8
57 3 4 3 5 4 3.8
58 4 5 5 5 5 4.8
59 3 3 3 3 3 3
60 5 5 5 4 5 4.8
61 3 4 4 3 5 3.8
62 3 4 4 3 4 3.6
63 3 3 4 4 5 3.8
64 3 3 4 4 4 3.6
65 4 4 3 4 4 3.8
66 5 5 5 3 5 4.6
67 4 5 4 5 4 4.4
68 4 5 4 5 4 4.4
69 4 5 4 5 5 4.6
70 3 2 2 4 3 2.8
71 5 5 5 4 4 4.6
72 4 4 4 3 3 3.6
73 3 5 4 3 3 3.6
74 4 5 4 3 3 3.8
75 5 4 5 4 5 4.6
76 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4
78 4 5 4 2 5 4
79 4 5 2 2 4 3.4
80 1 2 5 4 5 3.4
81 5 5 5 5 5 5
82 4 5 4 4 4 4.2
83 4 5 4 4 5 4.4
84 3 4 4 2 5 3.6
85 5 5 5 4 5 4.8
86 5 5 5 5 5 5
87 5 5 3 4 5 4.4
115
Lampiran 4: Hasil Output
Validitas Variabel Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah (X)
Validitas Variabel Minat Memilih produk bank Syariah (Y)
Realibilitas Variabel Pengetahuan Santri tentang Perbankan Syariah
(X) dan Variabel Minat Memilih produk bank Syariah (Y)
No Item Correlation R table
5%(85)
Keterangan
P1 0,531 0,2108 Valid
P2 0,435 0,2108 Valid
P3 0,419 0,2108 Valid
P4 0,390 0,2108 Valid
P5 0,527 0,2108 Valid
P6 0,610 0,2108 Valid
P7 0,454 0,2108 Valid
P8 0,448 0,2108 Valid
P9 0,626 0,2108 Valid
P10 0,568 0,2108 Valid
P11 0,463 0,2108 Valid
P12 0,504 0,2108 Valid
P13 0,522 0,2108 Valid
P14 0,566 0,2108 Valid
P15 0,376 0,2108 Valid
No Item Correlation R table 5%(85) Keterangan
p1 0,728 0,2108 Valid
p2 0,665 0,2108 Valid
p3 0,708 0,2108 Valid
p4 0,602 0,2108 Valid
p5 0,656 0,2108 Valid
No Item Cronbach’s
Alpha
Keterangan
X 0,777 Reliabel
Y 0,795 Reliabel
116
117
118
Lampiran 5 : Surat Izin
119
Recommended