View
249
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN
ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP
PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA
CABANG TELADAN MEDAN
Oleh : Elfitra Desy Surya. SE.,MM
Dosen FEB-UNPAB
ABSTRAK
Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan merupakan sebuah
Department Store yang menjual barang-barang berkualitas dengan harga
terjangkau untuk segmen berpenghasilan menengah kebawah yang memiliki
permasalahan yang terjadi disini adalah belum sepenuhnya melakukan Atribut
Toko atau seluruh fisik sekitar maupun benda-benda yang memiliki bentuk masih
posisi lama sehingga pelanggan masih kurang nyaman.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Ramayana Cabang
Teladan Medan, sebanyak 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran angket kepada 75 orang (responden). Data yang diperoleh kemudian
disusun dalam tabel – tabel yang menunjukan frekuensi dan presentasi nilai dari
masing – masing jawaban responden. Kemudian diolah dengan menggunakan
bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS Versi 17.0).
Berdasarkan persamaan regresinya adalah Y= 2.133 + 0.702X1 + 0.126X2
Konstanta sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0)
maka variabel terikat tetap sebesar 2.133. Pengujian secara serempak diperoleh
Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 119,322 dengan
tingkat signifikansi 0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel 2,76 dan probabilitas
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima
H1) bahwa Motiv berbelanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh
terhadap pembelian impulsif di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan
Medan. Sedangkan pada pengujian secara parsial Motiv berbelanja terhadap
Pembelian impulsif menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel 1,617 dan nilai
probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H1). Dengan hasil
ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan Motiv berbelanja terhadap
Pembelian impulsif. Dan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif menunjukan
bahwa nilai thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175
> 0.05, maka terima Ho (Tolak H1). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif, maka dapat
dimpulkan Motiv berbelanja sangat berpengaruh maka hipotesis H1 dapat
diterima
Kata Kunci : Motiv Berbelanja, Atribut toko dan Pembelian impulsif
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen untuk
memenuhi kebutuhannya akan
berkaitan dengan perilaku belanja
konsumen. Perilaku belanja
konsumen akan muncul akibat
adanya perencanaan atau tanpa
perencanaan sebelumnya (impulse
buying). Berdasarkan hasil survei
yang dilakukan oleh Nielsen
(2007;41).
Kehadiran pusat—pusat
perbelanjaan modern telah menjadi
pertanda meningkatnya sektor
perekonomian. Fenomena maraknya
pembangunan pusat perbelanjaan
modern telah merambah ke kota
Medan, Sumatera Utara. Kota
Medan berupaya untuk semakin
menguatkan citranya bukan hanya
sebagai tujuan pariwisata saja, tetapi
juga sebagai tujuan wisata belanja.
Hal tersebut menyebabkan
munculnya persaingan antar
pengembang pusat perbelanjaan
modern yang saling berlomba
untuk merebut hati dan loyalitas
pengunjung.
Pembelian Impulsif
mempunyai dasar pertimbangan yang
masuk akal yang dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor, diantaranya
motif berbelanja (Shopping
motives) dan atribut toko (Store
attributes).
Motif berbelanja (Shopping
Motives) merupakan salah satu faktor
yang mendorong konsumen dalam
melakukan pembelian suatu
produk. Motivasi berbelanja
didasari oleh kebutuhan serta
sasaran yang telah terbentuk
dengan sendirinya oleh konsumen.
Kondisi atribut toko (Store
Attributes) juga merupakan hal yang
mempengaruhi proses pemilihan toko
dan Pembelian Impulsif oleh
konsumen. Store Attributes memiliki
peran penting karena lingkungan
(seluruh fisik sekitar maupun benda-
benda yang memiliki bentuk) dapat
memberikan pengaruh pada perilaku
konsumen. Keragaman barang yang
tersedia pada toko menjadi hal utama
dalam toserba.
Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka penulis tertarik untuk
memilih dan membahas penelitian ini
dengan judul : Pengaruh Motif
Berbelanja (Shopping Motives) Dan
Atribut Toko (Store Atributes)
Terhadap Pembelian Impulsif Pada
Toko Ramayana Cabang Teladan
Medan.
B. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan yang
muncul, dapat diidentifikasi oleh
penulis sebagai berikut:
a. Ramayana Syawalayan Cabang
Teladan Medan belum
sepenuhnya melakukan motiv
Berbelanja sehingga pelanggan
masih kurang puas terhadap
produk-produknya.
b. Masih adanya ketidakpuasan
pelanggan Toko Ramayana
Cabang Teladan Medan yang
ditandai dengan adanya keluhan
terhadap harga dan layanan
pelanggan yang diberikan oleh
karyawan.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah Motif Berbelanja
(Shopping Motives) dan Atribut
Toko (Store Atributes) secara
bersama-sama berpengaruh secara
serempak dan simultan terhadap
Pembelian Impulsif pada Toko
Ramayana Cabang Teladan
Medan
2. Apakah Motif Berbelanja
(Shopping Motives) dan Atribut
Toko (Store Atributes) secara
parsial berpengaruh terhadap
Pembelian Impulsif pada Toko
Ramayana Cabang Teladan
Medan
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini
antara lain untuk Mengetahui dan
menganalisis pengaruh motif
berbelanja (shopping motives) dan
atribut toko (store attributes)
terhadap terhadap Pembelian
Impulsif pada Toko Ramayana
Cabang Teladan Medan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Definisikan perilaku
konsumen menurut Kotler dan Keller
(2008:214): Perilaku konsumen
adalah studi bagaimana individu,
kelompok dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan dan
menempatkan barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka.
a. Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi (2003:416),
keputusan pembelian merupakan
perilaku konsumen dalam
memperlakukan pengambilan
keputusan konsumen sebagai
pemecahan masalah yang
dihadapinya.
b. Tahap-Tahap Keputusan
Pembelian
Konsumen sebelum
melakukan pembelian biasanya
melewati tahapan - tahapan sebagai
berikut:
a). Pengenalan Kebutuhan
b). Mencari Informasi
c). Evaluasi Alternatif
d). Keputusan Pembelian
e). Perilaku Pascapembelian
c. Jenis-jenis Perilaku Keputusan
Pembelian
Jenis-jenis tingkah laku
membeli konsumen berdasarkan
derajat keterlibatan dan tingkat
perbedaan antara merek (Kotler dan
Amstrong, 2008:177) yaitu:
1). Perilaku pembelian kompleks
2). Perilaku pembelian pengurangan
disonansi
3). Perilaku pembelian kebiasaan
4). Perilaku pembelian mencari
keragaman
d. Pengertian Motif Berbelanja
(Shopping Motives)
Motivasi adalah
kecenderungan dalam diri seseorang
yang membangkitkan topangan dan
tindakan. Selain itu motivasi adalah
segala sesuatu yang mendorong
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
seseorang (konsumen) untuk
berperilaku tertentu, dan upayanya
untuk mencapai kepuasan, baik
secara rasional maupun emosional.
Motif berbelanja (shopping
motives) terdiri dari dua yaitu
utilitarian shopping motives dan
hedonic shopping motives.
Utilitarian shopping motives dan
hedonic shopping motives umumnya
berfungsi secara serentak di dalam
keputusan pembelian
(Setiadi,2003:94-95).
1. Utilitarian Shopping Motives
2. Hedonic Shopping Motives
Adapun tujuan motivasi
konsumen adalah meningkatkan
kepuasan, mempertahankan loyalitas,
efisiensi, efektivitas, menciptakan
hubungan yang harmonis antara
produsen dengan konsumen.
Sedangkan asas-asas motivasi
antara lain :
a. Asas Mengikutsertakan
b. Asas Komunikasi
c. Asas Pengakuan
d. Asas wewenang yang
didelegasikan
e. Asas perhatian timbal balik
Menurut Jin dan Kim dalam
Riorini (2005;252) Indikator dalam
motiv berbelanja menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Socialization (Sosialisasi)
2. Diversion (Hiburan)
3. Utilitarian
2. Atribut Toko (Store Atributes)
Keputusan konsumen dalam
membeli produk seringkali dilakukan
di toko, karena informasi yang
diperoleh konsumen di toko atau
komunikasi yang dilakukan pada saat
belanja sangat mempengaruhi
keputusan pembelian. Berbagai
perusahaan sering membuat atribut
toko (Store attributes) yang menarik
(Sumarwan,2002:276).
Atribut toko (Store
attributes) dapat dibangun melalui
display produk, suasana lingkungan
toko, tata letak (layout).
a. Display Produk
b. Suasana Lingkungan Toko
c. Tata letak (layout).
3. Pengertian Pembelian Impulsif
Menurut Kanuk (2007: 511)
impulse buying merupakan keputusan
yang emosional atau menurut
desakan hati. Emosi dapat menjadi
sangat kuat dan kadangkala berlaku
sebagai dasar dari motif pembelian
yang dominan.
a. Karakteristik Pembelian
Impulsif
Menurut Kacen, (2012;44)
juga menyatakan bahwa impulse
buying mempunyai sejumlah
karakteristik sebagai berikut :
1. Adanya perasaan yang
berlebihan akan ketertarikan
dari produk yang dijual
2. Adanya perasaan untuk segera
memiliki produk yang dijual
3. Mengabaikan segala
konsekuensi dari pembelian
sebuah produk
4. Adanya perasaan puas
5. Adanya konflik yang terjadi
antara pengendalian dengan
kegemaran di dalam diri orang
tersebut.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
b. Tipe-Tipe Pembelian Impulsif
Pembelian tidak terencana
(impulse buying) dapat
diklasifikasikan dalam empat tipe
yaitu planned impulse buying,
reminded impulse buying, suggestion
impulse buying, dan pure impulse
buying.
1). Pure Impulse Buying.
2) Suggestion Impulse Buying.
3) Planned Impulse Buying
Hasil riset ini menghasilkan
skala pengukuran yang mengukur
pembelian impulsif, yaitu:
a) Urgensi untuk membeli
b) Efek positif (positive affect)
c) Efek negatif (Negatif affect)
d) Melihat-lihat toko
e) Kenikmatan berbelanja
f) Ketersediaan waktu
g) Ketersediaan uang
h) Kecenderungan pembelian
impulsif.
B. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2012 :
49) kerangka konseptual merupakan
sintesa tentang hubungan antar
variabel yang disusun dari berbagai
teori yang telah dideskripsikan.
Sedangkan menurut Kuncoro (2013 :
44) kerangka konseptual adalah
pondasi utama di mana sepenuhnya
proyek penelitian ditujukan, dalam
hal ini merupakan jaringan antar
variabel yang secara logis
diterangkan, dikembangkan, dan
dielaborasi dari perumusan masalah
yang telah diidentifikasi melalui
proses wawancara, observasi, dan
survei literatur.
Proses pengambilan
keputusan konsumen dimulai jauh
sebelum pembelian Impulsif
sesungguhnya dan berlanjut dalam
waktu yang lama setelah
pembelian. Keputusan pembelian
adalah keputusan pembeli tentang
merek mana yang dibeli.
Keputusan pembelian dipengaruhi
salah satunya oleh motif
konsumen dalam berbelanja. Motif
berbelanja (Shopping Motives)
adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang (konsumen)
untuk berperilaku tertentu, dan
upayanya untuk mencapai kepuasan,
baik secara rasional maupun
emosional. Selain hal tersebut atribut
toko juga hal yang sangat
mempengaruhi keputusan pembelian.
Atribut toko adalah gambaran apa
yang dilihat dan dirasakan oleh
konsumen terhadap toko tertentu
dan keadaan toko yang oleh
pemiliknya berusaha disampaikan
kepada konsumen. Atribut toko
dapat mempengaruhi kenikmatan,
kesenangan, dan keputusan
berbelanja tanpa sebelumnya
melakukan penilaian terhadap
produk maupun harganya. Kesan
terhadap toko dapat dibentuk pada
saat konsumen memasuki atau
baru saja memasuki area fasilitas
toko.
Sebuah toko yang memiliki
atribut toko yang baik akan
mendorong konsumen untuk tinggal
lebih lama di dalam toko dan akan
menarik keinginan konsumen untuk
mengetahui segala sesuatu yang
terdapat pada toko tersebut hingga
akhirnya melakukan keputusan
pembelian
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Berdasarkan kerangka
pemikiran diatas, maka penulis
membuat kerangka penelitian
sebagai berikut :
Gambar Kerangka Penelitian
Sumber : diolah penulis
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori.
Hipotesis dirumuskan atas dasar
kerangka pikir yang merupakan
jawaban sementara atas masalah
yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009:
96),
Dari pengertian hipotesis
tersebut, penulis merumuskan
hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. Motif Berbelanja (Shopping
Motives) dan Atribut Toko
(Store Atributes) secara
bersama-sama berpengaruh
secara serempak dan simultan
terhadap Pembelian Impulsif
pada Toko Ramayana Cabang
Teladan Medan
2. Motif Berbelanja (Shopping
Motives) dan Atribut Toko
(Store Atributes) secara parsial
berpengaruh terhadap Pembelian
Impulsif pada Toko Ramayana
Cabang Teladan Medan
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bertujuan
mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel
lainnya (Sugiyono,2006 :11).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian : Toko
Ramayana Cabang Teladan Jalan
Sisingamangaraja Medan
Motif berbelanja
(Shopping Motives) (X1)
Atribut Toko ( Store
Attributes) (X2)
Pembelian
Impulsif
(Y)
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
C. Populasi dan Sampel / Jenis
dan Sumber Data
1. Populasi
Populasi adalah
sekelompok elemen yang
lengkap, yang biasanya berupa
orang, objek, transaksi atau
kejadian dimana kita tertarik
untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian.
Kuncoro, (2013 : 103).
Yang menjadi populasi
dalam peneliotian ini adalah
seluruh konsumen dalam satu
hari, yaitu berjumlah 150 orang
2. Sampel
Sampel adalah merupakan
sebagian atau wakil dari populasi
yang teliti untuk sekedar angket –
angket maka apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Jika jumlah
subjeknyalebih besar dari 100
dapat diambil 0% s.d 15% atau
20% atau lebih. (Sugiyono, 2004
: 135).
Berdasarkan pendapat
tersebut diatas maka didalam
penelitian ini penulis mengambil
sampel dari semua populasi yang
ada, yaitu 50% atau sebanyak 75
orang.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data yang telah
dikumpulkan untuk
maksud selain
menyelesaikan
D. Skala Pengukuran Variabel
Skala likert akan
menjabarkan variabel yang akan
diukur menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator variabel tersebut
digunakan sebagai dasar dalam
menyusun instrument yang dapat
berupa pertanyaan dan pernyataan
(Sugiono, 2006 :98).
Instrument Skala Likert
N
o
Jawaban Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono, (2006:98)
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah:
1. Angket Angket / kuesioner.
2. Observasi.
3. Wawancara.
E. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif
sumber data dipilih dan disesuaikan
dengan tujuan penelitian adalah :
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Asumsi Klasik
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Sebelum melakukan analis
regresi, lebih dulu diuji kelayakan
model Regresi Berganda (Multiple
regression)agar perkiraan menjadi
tidak bias, maka dilakukan
beberapa uji asumsi klasik yang
harus dipenuhi yaitu:
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
4. Model Analisis Regresi Linier
Berganda
Model analisis yang
digunakan adalah smodel análisis
linier berganda sebagai berikut :
Y =
α + β1X1 + β2X2 + ∈
Dimana :
Y = Pembelian Impulsif
α = Intercept
β1, β2 = Koefisien Regresi
X1 = Motif Berbelanja
(shopping motives)
X2 = Atribut Toko (store
attributes)
∈ = Kesalahan
Pengganggu/Error Term
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji F
b. Uji t
c. Uji Determinasi
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1989 Ramayana
telah menjadi jaringan ritel, yang
terdiri dari 13 gerai dan
mempekerjakan sebanyak 2.500
pekerja. Mereka berbagai produk
yang dijual juga menjadi lebih luas
untuk mencakup kebutuhan rumah
tangga, mainan dan alat tulis. Tak
lama kemudian, pada tahun 1993
pusat perbelanjaan one stop shopping
dilaksanakan di setiap toko
Ramayana karena jangkauan produk
dan harga yang terjangkau.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas
a. Uji Validitas
Untuk lebih jelasnya akan kita
lihat pada tabel Item Total Statistic,
hasil pengolahan SPSS. Dengan
memasukkan data jawaban
responden dari variabel X1, X2 dan Y
yang disajikan pada tabel berikut :
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Tabel Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlatio
n
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Motiv Berbelanja 1 78.86 146.826 .826 . .933
Motiv Berbelanja 2 79.25 150.669 .562 . .937
Motiv Berbelanja 3 79.15 152.948 .759 . .937
Motiv Berbelanja 4 79.22 151.358 .603 . .936
Motiv Berbelanja 5 79.31 154.018 .540 . .937
Motiv Berbelanja 6 78.86 146.826 .826 . .933
Motiv Berbelanja 7 79.25 150.669 .562 . .937
Attribut toko 1 79.15 152.948 .759 . .937
Attribut toko 2 79.22 151.358 .603 . .936
Attribut toko 3 79.31 154.018 .540 . .937
Attribut toko 4 78.86 155.811 .401 . .939
Attribut toko 5 78.83 147.380 .797 . .933
Attribut toko 6 79.24 152.098 .557 . .937
Attribut toko 7 79.11 175.480 .514 . .937
Attribut toko 8 79.18 151.975 .560 . .937
Pembelian Impulsif 1 71.09 175.641 .372 . .877
Pembelian Impulsif 2 71.06 174.061 .413 . .876
Pembelian Impulsif 3 70.95 176.647 .346 . .875
Pembelian Impulsif 4 71.13 167.516 .632 . .869
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Dari Tabel diatas nilai koefisien
korelasi produk moment antara skor
masing-masing butir pertanyaan
dengan total kesemua butir
pertanyaan terlihat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation.
Dari data didapat semua nilai
koefisien melebihi angka 0,30 hal ini
dapat dinyatakan bahwa semua butir
pertanyaan dan skor yang didapat
valid atau sah.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai Cronbach’s Alpha lebih besar
(>)0,60.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.939 .938 19
Pada Tabel diatas didapat
Cronbach’s Alpha sebesar 0,938
memiliki nilai > 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa konstruk
pertanyaan yang telah disajikan pada
responden terdiri dari 19 item, baik
dimensi variabel motiv berberlanja
(x1), atribut toko (x2) maupun
dimensi variabel pembelian impulsif
(y) adalah reliable atau bisa diterima
dan dikatakan handal.
Apabila uji asumsi klasik telah
terpenuhi maka alat uji statistik
regresi linier berganda dapat
digunakan yaitu:
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguhi apakah dalam model
regersi, variabel (residual)
memiiliki distribusi normal.
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Gambar diatas
memperlihatkan bahwa distribusi
dari titik-titik data pembelian
impulsif, motiv berberlanja dan
atribut toko menyebar disekitar
garis diagonal yang dapat
disimpulkan bahwa data yang
disajikan normal..
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas yaitu
untuk mengetahui apakah lebih
dari satu hubungan linear yang
sempurna atau antara variabel
bebas ada korelasi.
Hasil Uji Multikolinieritas dapat
dilihat pada Tabel berikut :
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.133 1.700 1.255 .214
Motiv
berbelanja
.702 .088 .771 8.023 .000 .352 2.843
Atribut toko .126 .092 .132 1.371 .175 .352 2.843
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Tabel tersebut
diatas dapat dilihat bahwa angka
Varians Inflasi Factor (VIF) lebih
kecil dari 5 dan nilai Tolerance
0.356 < 5, dengan demikian dapat
disimpulkan model regresi bebas
gangguan multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedasitas yaitu
untuk menunjukkan nilai varians
antara nilai dependent variabel
tidak sama atau varian (residu)
tidak konstan. Mendeteksi apakah
ada atau tidak gejala
heteroskedesitas dapat dilakukan
dengan menganalisis penyebaran
titik-titik yang terdapat pada
scatterplot yang dihasilkan
program SPSS dengan
pengambilan keputusan
Heteroskedasitas
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Gambar
terlihat titik secara acak atau tidak
membentuk suatu pola tertentu
yang jelas. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedasitas pada
model regresi, sehingga model
regresi ini layak dipakai untuk
prediksi pembelian impulsif
berdasarkan masukan variabel
independennya.
2. Analisis dan Evaluasi
Data yang dikumpul hasil
pengolahannya adalah:
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pembelian
Impulsif
26.32 4.515 75
Motiv berbelanja 28.99 4.958 75
Atribut toko 30.25 4.705 75
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Pada Tabel diatas nilai rata-
rata dari variabel Motiv
Berberlanja adalah 28.99 dengan
standar deviasinya adalah 4.958.
Untuk variabel Atribut Toko nilai
rata-ratanya adalah 30.25 dengan
standar deviasinya adalah 4.705.
Sedangkan untuk variabel
Pembelian Impulsif nilai rata-
ratanya adalah 26.32 dengan
standar deviasinya adalah 4.515
dengan data yang diperoleh
sebanyak 75 responden.
Correlations
Pembelian
Impulsif
Motiv
berbelanja Atribut toko
Pearson Correlation Pembelian Impulsif 1.000 .877 .775
Motiv berbelanja .877 1.000 .805
Atribut toko .775 .805 1.000
Sig. (1-tailed) Pembelian Impulsif . .000 .000
Motiv berbelanja .000 . .000
Atribut toko .000 .000 .
N Pembelian Impulsif 75 75 75
Motiv berbelanja 75 75 75
Atribut toko 75 75 75
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan hasil
perhitungan dari SPSS, pada tabel
dilihat bahwa nilai korelasi antara
motiv berberlanja dengan
pembelian impulsif 0,877 cukup
kuat dan berpengaruh sedangkan
nilai korelasi antara atribut toko
dengan pembelian impulsif
sebesar 0,775 lebih kecil dari pada
nilai korelasi motiv berberlanja
dengan tingkat signifikan yang
nyata yaitu dibawah 0.05 atau
lebih kecil dari α = 5 % uji dua
arah/sisi.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Pengaruh Serempak (Uji
F)
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah motiv
berberlanja dan atribut toko
secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap pembelian
impulsif. Pengujiannya
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
menggunakan (confidence
Interval) atau level pengujian
hipotesis 5% dengan uji F.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1122.966 3 561.483 119.322 .000a
Residual 324.687 72 4.706
Total 1447.675 75
a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja
b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Tabel diatas
bahwa Uji Anova atau Uji Statistik F
menghasilkan nilai Fhitung sebesar
119,322 dengan tingkat signifikansi
0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel
2,76 dan probabilitas signifikansi
jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000
< 0,05 maka Tolak Ho (Terima H1)
bahwa Motiv Berberlanja dan Atribut
Toko secara serempak berpengaruh
terhadap Pembelian Impulsif pada
Ramayana Departemen Store Cabang
Teladan Medan.
Berdasarkan Tabel 4.24
diatas diperoleh persamaan
regresinya adalah Y= 2.133 +
0.702X1 + 0.126X2 Konstanta
sebesar 2.133 menyatakan jika tidak
ada variabel bebas (bernilai 0) maka
variabel terikat tetap sebesar 2.133.
b. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)
Selanjutnya untuk uji pengaruh
parsial sebagai berikut:
1). Pengaruh motiv
berbelanja terhadap pembelian
impulsif.
Berdasarkan Tabel Coefficientsa
menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel
1,617 dan nilai probabilitas
signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak
Ho (Terima H1).
Dengan hasil ini menyatakan ada
pengaruh yang signifikan motiv
berberlanja terhadap pembelian
impulsif.
2). Pengaruh atribut toko
terhadap pembelian impulsif.
Berdasarkan Tabel
Coefficientsa menunjukan bahwa nilai
thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai
nilai probabilitas signifikan 0,175 >
0.05, maka terima Ho (Tolak H1).
Dengan hasil ini menyatakan tidak
ada pengaruh yang signifikan atribut
toko terhadap pembelian impulsif.
c. Uji Determinasi
Selanjutnya untuk
mengetahui seberapa besar kadar
atau persentase kemampuan model
(motiv berberlanja dan atribut toko)
dalam menjelaskan variabel terikat
(repurchase intention konsumen),
dapat dilihat pada tabel berikut.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .881a .776 .769 2.169
a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja
b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Tabel Model
Summaryb diatas terlihat bahwa
besarnya adjusted R Square sebesar
0.769 hal ini berarti 76,9% variasi
pembelian impulsif yang dapat
dijelaskan oleh variasi independen
motiv berberlanja dan atribut toko.
sedangkan sisanya (100%-
76,9%=23,1%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain diluar model.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan, peneliti mencoba
untuk menarik kesimpulan atas
penelitian yang dilakukan, serta
memberikan saran yang mungkin
akan bermanfaat bagi Ramayana
Departemen Store Cabang Teladan
Medan.
A. Simpulan
Dari uraian diatas dan analisis
dalam bab-bab sebelumnya, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sesuai hasil analisis Uji Pengaruh
Serempak bahwa Anova
memiliki Fhitung sebesar 119.322
sedangkan Ftabel sebesar 2,76
dengan tingkat signifikan 0,000.
Oleh karena probabilitasnya jauh
dibawah 0,05 maka Tolak Ho
(Terima Hi) hal ini menunjukkan
bahwa Motiv Berberlanja dan
Atribut Toko secara serempak
berpengaruh dan signifikan
mempengaruhi Pembelian
Impulsif pada di Ramayana
Departemen Store Cabang
Teladan Medan
H. Adam Malik Medan.
2. Hasil Pengujian Pengaruh
Parsial, Motiv
Berberlanjaterhadap Pembelian
Impulsifdiperoleh thitung sebesar
8,023 sedangkan ttabel sebesar
1,617 dan probabilitas signifikan
―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena
thitung > ttabel maka disimpulkan
tolak Ho (Terima H1) bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara
motiv berberlanja terhadap
pembelian impulsif sementara
hasil pengujian pengaruh parsial,
atribut toko terhadap pembelian
impulsif diperoleh thitung sebesar
1,371 sedangkan ttabel sebesar
1,617 dan probabilitas signifikan
―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena
thitung < ttabel maka disimpulkan
terima Ho (tolak H1) bahwa
kurang berpengaruh yang
signifikan antara atribut toko
terhadap pembelian impulsif
pada di ramayana departemen
store cabang teladan medan.
motiv berberlanja adalah 0,771
sedangkan atribut toko 0,132
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
maka motiv berberlanja lebih
besar dari pada atribut toko maka
tolak ho, maka terima h2, bahwa
motiv berberlanja merupakan
variabel yang sangat
mempengaruhi pembelian
impulsif.
3. Pengaruh motiv berberlanja dan
atribut toko terhadap pembelian
impulsif adalah sebesar 0,769
berdasarkan nilai Adjusted R
Square yaitu 76,9% yang berasal
dari nilai R (pangkat r kuadrat
terkecil) hal ini berarti bahwa
variabel motiv berberlanja dan
atribut toko merupakan varibel
yang paling cocok dalam
menentukan pembelian impulsif
sementara sisanya akan
dijelaskan oleh variabel-variabel
lain diluar model
4. Nilai korelasi antara motiv
berberlanja dan pembelian
impulsif sebesar 0,877 yang
menyatakan sangat kuat/erat
hubungannya sementara nilai
korelasi antara atribut toko
dengan pembelian impulsif
sebesar 0,775 yang juga cukup
kuat/erat hubunganya tetapi lebih
kecil dari nilai korelasi motiv
berberlanja dengan tingkat
signifikan 0.05 atau lebih kecil
dari α = 5 %, jadi disimpulkan
bahwa motiv berberlanja
merupakan varibel yang
mempunyai nilai korelasi paling
besar dalam hubungannya
dengan pembelian impulsif,
sedangkan sisanya dijelaskan
oleh pengaruh faktor lain diluar
model seperti promosi, harga.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas,
maka penulis memberikan saran
sebagai berikut;
1. Karena hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel
atribut toko diperoleh thitung
sebesar 1,371 sedangkan ttabel
sebesar 1,617 dan probabilitas
cukup signifikan sebesar 0,000 <
0,05, karena thitung < ttabel , berarti
pembelian impulsif kurang
berpengaruh secara parsial
menunjukkan bahwa atribut toko
tidak berpengaruh terhadap
pembelian impulsif sedangkan
motiv berberlanja sangat
berpengaruh terhadap pembelian
impulsif.
2. Hendaknya di Ramayana
Departemen Store Cabang
Teladan Medan melanjutkan
penelitian ini dengan menambah
variabel lain, agar lebih akurat
hasilnya guna peningkatan
Pembelian Impulsif dikemudian
harinya.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono (2004), Manajemen
Pemasaran (Analisis,
Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengendalian), Penerbit
CV. Linda Karya. Bandung,
Hatane (2005), Intisari Pemasaran
dan Unsur –Unsur
Pemasaran, : Penerbit PT.
Linda Karya, Bandung
Kotler dan Amstrong (2008),
Manajemen Pemasaran,
Penerbit Salemba Empat.
Jakarta
Kotler dan Keller (2008) Manajemen
Pemasaran Di Indonesia,
Penerbit Salemba Empat.
Jakarta
Kanuk (2008), Manajemen
Pemasaran: Edisi Milenium,
Jilid 2, Penerbit PT.
Prenhallindo, Jakarta
Kotler dan Amstrong, (2007).
Manajemen Pemasaran, edisi
12, jilid 2, PT Indeks Jakarta
Kacen, (2012), Perilaku Konsumen
dan Komunikasi Pemasaran,
Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Kuncoro (2013), Perilaku
Konsumen, ( Teori dan
Penerapaannya dalam
Pemasaran), Ghalia Jakarta
Ma’ruf (2005), Riset Pemasaran:
Teori dan Praktek, Ghalia,
Bogor,
Nielsen (2007), Pemasaran, Konsep
dan Strategi, Edisi Bahasa
Indonesia, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Rook, (2007). Manajemen
Pemasaran, Suatu
Pendekatan Strategis Dengan
Orientasi Global. Jilid 2.
Erlangga, Jakarta:
Sutisna (2011), Manajemen
Pemasaran (Analisis,
Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengendalian) Teori,
Aplikasi, dan Tanya Jawab,
Penerbit Linda Karya
Bandung,
Setiadi (2003,), Prinsip Pemasaran ,
Edisi Ketujuh, Jilid 1,
Jakarta, Penerbit Erlangga.
Shoham dan Brencic (2003), Prinsip
Pemasaran , Edisi Ketujuh,
Jilid 1, Jakarta, Penerbit
Erlangga.
Sugiyono (2012). Strategic
Marketing Plan , Gramedia
Pustaa Utama, Jakarta
Sumarwan,2002), Perilaku
Konsumen dan Komunikasi
Pemasaran, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Taufiq (2004), Manajemen
Pemasaran, Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Utami,( 2006), Manajemen
Penjualan, Penerbit BPFI.
Yogyakarta
Recommended