View
35
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI MEDIA SOSIAL,
PROMOSI PENJUALAN, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH BANK BNI
SYARIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Agung Satrio Elhamidy
NIM. 11140850000083
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
ii
PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI MEDIA SOSIAL,
PROMOSI PENJUALAN, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH BNI
SYARIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Agung Satrio Elhamidy
NIM. 11140850000083
Pembimbing
Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA
NIP. 197410182014112001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 8 Maret 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Agung Satrio Elhamidy
2. NIM : 11140850000083
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi
Penjualan, dan Word of Mouth terhadap Proses Pengambilan
Keputusan Nasabah Bank BNI Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan
yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan
bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan
untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 8 Maret 2018
1. Santi Yustini, SE., M.Ak
NIDN. 2021078701 (…………………………….)
Penguji I
2. Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A.
NIP. 197509032007012023 (…………………………….)
Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, Tanggal 24 bulan September 2018 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas
mahasiswa :
Nama : Agung Satrio Elhamidy
NIM : 11140850000083
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi Penjualan, dan
Word of Mouth terhadap proses pengambilan keputusan Nasabah Bank
BNI Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Jakarta.
Jakarta, 24 September 2018
1. Fitri Damayanti, SE., M.Si. (........................................)
NIP. 198107312006042003 Ketua
2. Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA (........................................)
NIP. 197410182014112001 Sekertaris
3. Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA (........................................)
NIP. 197410182014112001 Pembimbing I
4. Ay Maryani, SE,. M.Si (........................................)
NIDN. 2019057902 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Agung Satrio Elhamidy
NIM : 11140850000083
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggung jawabkannya
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau
tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, September 2018
Yang menyatakan,
(Agung Satrio Elhamidy)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Agung Satrio Elhamidy
2. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 1 November 1995
3. Alamat : Perumahan Taman Melati blok FA 39
RT 02/08 kel. Duren Mekar kec.
Bojongsari, Depok, Jawa BARAT,
16517
4. Status : Belum Menikah
5. Agama : Islam
6. Telepon : 081513182620
7. Email : agungsatrio95@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. TK Ruwati Depok : 2000 - 2002
2. SDN Tugu 8 Depok : 2002 - 2008
3. SMPN 14 Depok : 2008 - 2011
4. SMAN 5 Depok : 2011 - 2014
5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2014 - 2018
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. HMJ Perbankan Syariah : 2015 - 2016
2. Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis : 2016 - 2017
3. Divisi Verifikasi KPU UIN Jakarta : 2017
vii
ABSTRACT
Agung Satrio Elhamidy. The Influence of Brand Image, Promotion of Social
Media, Sales Promotion, and Word of Mouth on the customer decision making
Process of Bank BNI Syariah. 2018.
This research to analyse the impact of brand awareness, social media
promotions, selling promotions, and word of mouth to BNI Syariah's customer
selection. The sample in this research is all of BNI Syariah's customer. Analysis
technique used in this research is double linear regression using SPSS version 23
program. The result of this research shows that, simultaneously, every independent
variables (brand awareness, social media promotions, selling promotions, and word
of mouth) significantly affects dependant variable (customer selection process)
with significance rate of 0,000 < 0,05. Meanwhile partially, brand awareness variable
significantly affects the customer selection process is proven with significance rate of
0,004 < 0,05, social media promotions variable significantly affects the customer
selection process is proven with significance rate of 0,033 < 0,05, selling
promotions variable significantly affects the customer selection process is proven with
significance rate of 0,017 < 0,05, and word of mouth variable significantly affects the
customer decision making is proven with significance rate of 0,000 < 0,05.
Keywords: brand image, social media promotion, sales promotion, word of mouth,
and customer decision making
viii
ABSTRAK
Agung Satrio Elhamidy. Pengaruh Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi
Penjualan, dan Word of Mouth terhadap Proses Pengambilan Keputusan Nasabah
Bank BNI Syariah. 2018.
Penelitian ini menganalisis pengaruh citra merek, promosi media sosial,
promosi penjualan, dan word of mouth terhadap proses pengambilan keputusan
nasabah Bank BNI Syariah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank
BNI Syariah. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 23. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan seluruh variebel independen (citra
merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan word of mouth) dalam penelitian
ini memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (proses pengambilan
keputusan) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan secara parsial
bahwa variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05,
variabel promosi media sosial berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,033 < 0,05,
variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05,
dan variabel word of mouth berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Kata Kunci : citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, word of mouth,
dan proses pengambilan keputusan
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Citra Merek, Promosi Penjualan, Promosi Media Sosial, dan Word of
Mouth terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Bank BNI Syariah”. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda kita Nabi Muhammad Saw. beserta
keluarga dan para sahabat-Nya.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pasa saat proses pembuatan skripsi ini penulis tidak luput dari berbagai hambatan-
hambatan dan berbagai kendala yang harus dilewati, maka penulis menyadari bahwa
keberhasilan yang diperoleh semata-mata bukan hasil kerja keras penulis sendiri, tetapi
berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan dari pihak lain kepada penulis. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yan telah memberikan segala nikmat sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kedua Orang tua, Bapak Hamid S. Budi (alm) dan Ibu Willy Andriani, yang
telah memberikan kasih sayang dalam mendidik dan membesarkan penulis,
serta memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Serta kaka dan adik-adik
saya Achmad S. Elhamidy (alm), Aria S. Elhamidy dan Abimayu S. Elhamidy
yang telah memberikan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan studi
ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Dr. Amilin, SE., Ak.,
M.Si., Ca., QIA., BKP sekalu Wakil Dekan I Bid. Akademik, Dr. Ade Sofyan
Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Dr.
Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan.
x
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu serta memberika arahan hingga malam demi
terselesaikannya studi ini.
5. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu siap sedia untuk mahasiswanya.
6. Bapak Drs. Suhenda Wiranata M.E. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing selama masa studi.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staff Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Seluruh Responden yang telah rela meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner dan membantu proses penelitian
10. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Cabang Ciputat yang telah memberikan pelajar-pelajaran yang tidak bisa
didapatkan di bangku perkuliahan
11. Teman-teman seperjuangan dari waktu semasa masuk perkuliahan hingga dia
lulus duluan yaitu, Syania Nurullita S.E. Serta kawan-kawan bermain, kompre,
dan skripsian deny dkk, ayu, icha, yasmin, rita dll.
12. Sahabat dan teman seperjuangan khusus, yaitu paket komplit (bedul, adi,
anwar, rian, oskar) yang telah memberikan warna-warni dalam dunia
perkuliahan ini. Kita tertawa bersama, bukan saling mentertawakan.
13. Teman-teman perbankan syariah 2014 yang sama-sama merasakan perjuangan
menjadi mahasiswa baru hingga tingkat akhir. Terimakasih
xi
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah membantu
penulis selama masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah Swt. memberikan balasan pahala yang berlimpah kepada semua
pihak diatas atas bantuan dan amal baik yang dierikan kepada penulis. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran, masukan, araham maupun kritikan untuk menjadi lebih baik lagi.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Jakarta, September 2018
Penulis,
Agung Satrio Elhamidy
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT .............................................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ..xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ..xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 16
C. Batasan Masalah............................................................................................ 16
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 16
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................................... 17
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................................................... 18
G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 22
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 24
A. Teori terkait dengan Variabel Penelitian ...................................................... 24
1. Merek ...................................................................................................... 24
a. Citra Merek ....................................................................................... 26
2. Pemasaran ............................................................................................... 28
a. Promosi Media Sosial ....................................................................... 29
b. Promosi Penjualan ............................................................................. 33
c. Word of Mouth .................................................................................. 35
xiii
3. Keputusan Pembelian .............................................................................. 39
B. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 43
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ........................... 45
BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 47
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 47
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................ 47
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 49
D. Metode Pengelola Data ................................................................................. 50
E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................... 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 59
A. Gambaran Umum Objem Penelitian ............................................................. 59
B. Deskripsi Responden ..................................................................................... 60
C. Uji Kualitas Data ........................................................................................... 65
D. Statistik Deskriptif ........................................................................................ 69
E. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 87
F. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................................. 96
G. Interpretasi Hasil ........................................................................................... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... ..103
A. Kesimpulan ................................................................................................ ..103
B. Saran ........................................................................................................... ..104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... ..106
LAMPIRAN .......................................................................................................... ..110
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama-nama Bank Umum Syariah di Indonesia ............................................ 3
Tabel 1.2 Daftar Peraih Penghargaan WOW SEA Nasional 2017 ............................... 6
Tabel 1.3 Daftar Penghargaan BNI SYariah ................................................................. 6
Tabel 1.4 Data Pengguna Internet 2013-2018 di Dunia .............................................. 12
Tabel 1.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 19
Tabel 3.1 Kriteria untuk memberikan interpretasi terhadap koefesien korelasi ......... 55
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian.................................................................. 57
Tabel 4.1 Usia Responden........................................................................................... 60
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 61
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden .................................................................................. 61
Tabel 4.4 Lama Responden Menjadi Nasabah ............................................................ 63
Tabel 4.5 Jumlah Pengeluaran Responden tiap bulan ................................................. 63
Tabel 4.6 Positioning Bank Syariah menurut responden ............................................ 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ....................................................... 66
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ................................................... 68
Tabel 4.9 BNI Syariah memiliki keunggulan merek .................................................. 69
Tabel 4.10 BNI Syariah memiliki ciri khas tersendiri ................................................ 69
Tabel 4.11 Nama BNI Syariah mudah diingat ............................................................ 69
Tabel 4.12 BNI Syariah merupakan bank yang menjadi favorit di masyarakat ......... 70
Tabel 4.13 Isi media sosial BNI Syariah menarik ...................................................... 72
Tabel 4.14 Isi dari media sosial mewakili kepribadian BNI Syariah .......................... 72
Tabel 4.15 Media sosial menjadi media untuk bertukar informasi ............................. 73
Tabel 4.16 Media Sosial menjadi media hubung sesama nasabah.............................. 74
Tabel 4.17 Media sosial menjadi media untuk membangun komunitas nasabah ....... 74
Tabel 4.18 BNI Syariah memberikan hadiah yang menarik ....................................... 75
Tabel 4.19 BNI Syariah memberikan voucher yang menarik ..................................... 76
xv
Tabel 4.20 BNI Syariah memberikan diskon yang menarik ....................................... 76
Tabel 4.21 BNI Syariah memberikan merchendise yang menarik ............................. 77
Tabel 4.22 BNI Syariah mengadakan pameran sesuai dengan kebutuhan.................. 78
Tabel 4.23 Sering mendengar BNI Syariah dalam percakapan sehari hari................. 79
Tabel 4.24 Sering melakukan diskusi mengenai BNI Syariah .................................... 78
Tabel 4.25 Mendapat rekomendasi mengenai BNI Syariah ........................................ 79
Tabel 4.26 Mendapat informasi dari keluarga ............................................................ 80
Tabel 4.27 Mendapat informasi dari teman kampus/kantor........................................ 80
Tabel 4.28 Mendapat informasi dari yang pernah menggunakan BNI Syariah .......... 81
Tabel 4.29 Mendapat informasi dari yang status sosialnya berbeda ........................... 83
Tabel 4.30 Menggunakan BNI Syariah karna kebutuhan ........................................... 84
Tabel 4.31 Mencari informasi sebelum menggunakan BNI Syariah .......................... 84
Tabel 4.32 Mengevaluasi BNI Syariah sebelum menggunakan BNI Syariah ............ 85
Tabel 4.33 Melakukan pembelian setelah mengetahui keuntungan BNI Syariah ...... 86
Tabel 4.34 Merasa puas dengan BNI Syariah ............................................................. 86
Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 88
Tabel 4.36 Uji Glejser ................................................................................................. 90
Tabel 4.37 Hasil Uji t (parsial) .................................................................................... 91
Tabel 4.38 Hasil Uji F (Simultan) ............................................................................... 94
Tabel 4.39 Hasil Uji Koefesien Determinasi R2 ......................................................... 95
Tabel 4.40 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 97
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah BUS di Indonesia .......................................................................... 2
Gambar 1.2 Jumlah DPK Perbankan Syariah ............................................................... 4
Gambar 1.3 Jumlah DPK, Aset, dan pembiayaan Bank BNI Syariah .......................... 8
Gambar 1.4 Beban Promosi Bank BNI Syariah dan Muamalat .................................... 9
Gambar 2.1 Proses pengambilan Keputusan ............................................................... 40
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 44
Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram ....................................................................... 88
Gambar 4.2 Uji Normalitas P-Plot .............................................................................. 88
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas .............................................. 89
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ........................................................................... 110
Lampiran 2 : Data Primer dari google form dalam excel ......................................... 114
Lampiran 3 : Transformasi data primer dari google form ke spss ........................... 115
Lampiran 4 : Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................. 117
Lampiran 5 : Uji Asumsi klasik ............................................................................... 122
Lampiran 6 : Uji Hasil Hipotesis ............................................................................. 123
Lampiran 7 : Tabel r, tabel uji t, dan tabel uji F....................................................... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Bank Syariah di setiap belahan dunia berbeda antara satu
negara dengan negara lainnya. Seperti pada negara Timur Tengah yang tumbuh
karena adanya booming pada tahun 1970-1980 yang mendapat dollar dari penjualan
minyaknya ke negara barat. Di Eropa, Perbankan Syariah tumbuh akibat dampak
dari pesatnya perkembangan bank Syariah di Timur Tengah. Munculnya industry
Perbankan Syariah berawal dari berdirinya The Islamic Bank International of
Denmark. Sementara di Malaysia Perbankan Syariah didorong oleh kebijakan
pemerintah mengenai investasi. Nugroho (2014).
Di Indonesia sendiri pada tahun 1990, MUI membuat sebuah kelompok kerja
untuk mendirikan Bank Islam pertama di Indonesia. Inilah cikal bakal lahirnya
perbankan syariah di Indonesia. Pada tahun 1991, akhirnya bank syariah pertama
di Indonesia yaitu Bank Muamalat pun lahir. Hingga saat ini, perkembangan
lembaga keuangan syariah di Indonesia terus melesat. Saat ini, total aset keuangan
syariah Indonesia mencapai Rp 1.028 triliun. OJK (2017). Berdasarkan besaran aset
tersebut, membuat Indonesia menjadi negara dengan total aset keuangan syariah
terbesar ke-9 di dunia. Dengan terdirinya populasi muslim terbesar ketiga, diyakini
Indonesia memiliki peran dan potensi yang sangat signifikan dalam pasar keuangan
syariah global. Aulia Fadly (2017).
Bank Syariah di Indonesia sendiri terdiri dari BUS, UUS serta BPRS, yang
mana pada dasarnya melakukan kegiatan yang sama seperti bank bank
Konvensional, yaitu melakukan penyaluran dan penghimpunan dana masyarakat
dan segabai penyediaan jasa keuangan lainnya. Perbedaannya adalah seluruh
kegiatan usaha yang dilakukan bank syariah, BPRS, UUS dilakukan berdasarkan
Syariat agama Islam. Pada dasarnya, dalam prinsip hukum Islam bank Syariah
2
memiliki berbagai variasi akad yang akan membuat produk bank Syariah menjadi
lebih beragam. Soemitra (2014). Di Indonesia Lembaga keuangan syariah sampai
tahun 1998 masih belum berkembang dengan baik, karena baru ada 1 (satu) Bank
Syariah dan 78 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi. Setelah
itu, Bank Syariah meningkat tajam terutama apabila dilihat dari jumlah bank yang
menggunakan prinsip syariah dan peningkatan jumlah aset yang dikelola. Sri
Nurhayati dan Wasilah (2013). Berikut ini adalah data perkembangan bank syariah
di Indonesia hingga tahun 2017.
Gambar 1.1
Jumlah BUS di Indonesia
(Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2018)
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan bank
syariah di Indonesia. Pertambahan jumlah bank syariah meningkat pada tahun 2009
dengan dikeluarkannya izin untuk bank Syariah baru, yaitu Bank Panin Syariah,
Bank Bukopin Syariah, dan Bank BRI Syariah. Pertumbuhan menjadi semakin
pesat pada tahun 2010 dimana bank Syariah bertambah dari 6 menjadi 11 bank
syariah. Memang tidak semua BUS ini adalah bank yang baru, akan tetapi ada juga
3
56
11 11 11 1112 12
13 13
0
2
4
6
8
10
12
14
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah BUS
3
yang berasal dari spin off dan konversi. Sri Nurhayati dan Wasilah ( 2015). Hingga
tahun ini, jumlah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia sebanyak 13 BUS,
Bank Umum yang telah memiliki Unit Usaha Syariah sebanyak 21 UUS, dan
terdapat 167 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). 13 Bank Umum Syariah
yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut (Statistik Perbankan Syariah
OJK, 2018).
Tabel 1.1
Nama-nama Bank Umum Syariah di Indonesia
No. Bank Umum Syariah
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. Bank Muamalat Indonesia
3. PT. Bank Victoria Syariah
4. PT. Bank BRI Syariah
5. PT. Bank Jabar Banten Syariah
6. PT. Bank BNI Syariah
7. PT. Bank Syariah Mandiri
8. PT. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank Panin Dubai Syariah
10. PT. Bank Syariah Bukopin
11. PT. BCA Syariah
12. PT. Maybank Syariah Indonesia
13. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah
(Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2018)
Selain bertambahnya bank Syariah di Indonesia, DPK (Dana Pihak Ketiga)
dalam perbankan Syariah juga terus meningkat. Berikut ini adalah data
perkembangan DPK perbankan syariah.
4
Gambar 1.2
Jumlah DPK Perbankan Syariah
(Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2018)
Berdasarkan data gambar 1.2, pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan
syariah selalu meningkat tiap tahunnya. Ini membuktikan bahwa keputusan
masyarakat Indonesia meningkat setiap tahunnya untuk menggunakan jasa
Perbankan Syariah
Seperti yang di lansir oleh website Bank Indonesia, menjelaskan bahwa Bank
Indonesia telah membuat sebuah langkah untuk Pengembangan Pasar Perbankan
Syariah berupa Penetapan visi 2010 yang dimana perbankan Syariah menjadi
ternama di ASEAN, pembentukan pandangan baru perbankan syariah nasional
yang memiliki sifat inklusif dan universal, pengembangan produk- produk yang
lebih beraneka ragam, peningkatan pelayanan, serta strategi komunikasi yang
membuat perbankan syariah lebih dari sekedar bank. Cara perbankan syariah
mengambil citra baru yaitu dengan lebih memperhatikan aspek positioning,
differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah dilakukan dengan cara
mempertajam bahwa perbankan syariah saling menguntungkan kedua belah pihak,
76,936
115,415
147,512
183,534
217,858231,175
279,335
334,719
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
dalam miliar rupiah
5
keunggulan kompetitif dengan produk dan skema yang beraneka ragam sebagai
aspek diferensiasi, berkompeten dalam beretika, transparan, teknologi informasi
yang selalu user friendly dan up-date, serta memiliki ahli investasi keuangan
syariah yang berkompeten. Sedangkan aspek branding bank Syariah ialah “bank
syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking”.
Dalam menciptakan keunggulan-keunggulannya, setiap perusahaan pasti
memiliki strategi tertentu yang dilengkapi dengan alat-alat promosinya. Alat-alat
tersebut disebut sebagai bauran pemasaran. Salah satu strategi bauran pemasaran
adalah strategi produk. Salah satu strategi produk yang dapat dilakukan sebuah
perusahaan ialah dengan menciptakan suatu merek. Merek suatu produk menjadi
salah satu perhatian dan pertimbangan konsumen dalam memutuskan membeli
produk perusahaan. Pilihan konsumen pada suatu merek produk tergantung pada
citra merek yang melekat pada produk tersebut. Perusahaan harus mampu
memberikan yang terbaik yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan dituntut untuk membangun citra merek yang lebih baik dari
pesaing-pesaingnya. Citra merek memiliki peran yang cukup penting dalam
mempengaruhi perilaku pembelian. Konsumen yang telah memiliki citra positif
terhadap merek akan memilih merek tersebut untuk dibeli. Suryani (2013, p. 83)
Citra merek sendiri ialah sekumpulan keyakinan, ide, kesan, dan persepsi dari
suatu komunitas, seseorang, atau masyarakat tentang suatu merek. Untuk
membentuk suatu citra merek, ada beberapa faktornya yaitu atribut, nilai, manfaat,
budaya, kepribadian dan pemakai. Kotler (2012). Menurut Keller, untuk menjaga
kelangsunga hidup sutu merek yang kuat, dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran
suatu perusahaan dan konsistensi perusahaan tersebut dalam melakukan
komunikasi terhadap merek yang mendukung karakteristik perusahaan tersebut.
Marhadi (2009, p. 9). Oleh karena itu, merek juga dapat disebut aset yang cukup
berharga bagi bank, maka seharusnya bank mengelola aset tersebut melalui
pembangunan citra merek yang positif guna mempertahankan serta menarik minat
6
nasabah. Namun, pada penelitian yang dilakukan oleh Desy dan Rahmat (2017, p.
15) bahwa secara parsial citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian di sekolah tinggi ilmu manajemen, Medan. Hal inilah yang membuat
peneliti merasa tertarik untuk menjadikan salah satu variabel independen berupa
citra merek.
Tabel 1.2
Daftar Peraih Penghargaan WOW SEA Nasional 2017
Nasional Sharia PT Bank BNI Syariah Gold
Nasional Sharia PT Bank Syariah Mandiri Silver
Nasional Sharia PT Bank Muamalat Tbk. Bronze
(Sumber: Marketeers tahun 2017)
Tabel 1.3
Daftar Penghargaan Bank BNI Syariah
No Tahun Penghargaan
1 2018 The best in financing growth islamic bank asset > 20T
2 2018 Top Brand Award 2018
3 2017 Digital Marketing AWARD
4 2017 Top Bank Award 2017
5 2017 Public Relation Indonesia Award 2017
6 2016 Social Media Award 2016 (Great Performing Brand in
Social Media Category)
7 2016 Digital Marketing Award (Great Performing Website
Kategori Perbankan Syariah)
(Sumber: Website BNI Syariah)
Diatas merupakan tabel penghargaan WOW SEA Nasional, secara tidak
langsung menunjukan persaingan industri perbankan Syariah di Indonesia yang
sedang terjadi saat ini semakin ketat. Dimana semua bank syariah berlomba untuk
menjadi yang terbaik. Dengan demikian, terjadi pula perubahan di dalam setiap
promosi dalam rangka memaksimalkan layanan perbankan serta membuat citra
7
bank semakian positif. Prospek industri keuangan Syariah, khususnya perbankan
Syariah yang semakin meningkat menuntut suatu lembaga perbankan Syariah
untuk memiliki strategi yang efektif dan efesien dalam memasarkan seluruh produk
dan layanan perbankannya. Kegiatan promosi yang juga merupakan salah satu
bentuk dari unsur bauran pemasaran dapat berfungsi untuk menunjang penjualan
produk serta menarik nasabah untuk mengetahui suatu produk yang dimiliki
perusahaan, dan dapat menyakinkan manfaat dari produk tersebut kepada nasabah
agar tertarik dan kemudian membelinya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu bank syariah plat merah yang
ikut berkontribusi bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia yaitu bank
BNI Syariah. BNI Syariah ini juga baru saja melakukan pemisahan (spin off)
dengan induknya bank BNI. Bank yang berdasarkan Keputusan Gubernur Bank
Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 pada tanggal 21 Mei 2010 mengenai
pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah yang pada bulan Juni 2010
melakukan spin off berkat diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah. Hingga pada bulan Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65
Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan
Gerak dan 20 Payment Point. Website BNI Syariah (2017). PT Bank BNI Syariah
yang mudah dikenali oleh nasabah dengan warna biru khasnya yang terlihat pada
furniture atau ornamen di setiap kantor cabang lainnya. Selain itu, kualitas layanan
yang selalu ditingkatkan oleh BNI Syariah yang ditunjukan dari semua sisi mulai
keamanan berupa satpam yang mengucapkan salam, customer service, hingga
teller/kasir yang diharapkan menjadi pembeda dengan bank-bank syariah lainnya.
Semua itu dilakukan karena ketatnya persaingan dalam sektor perbankan syariah.
(2015).
BNI Syariah juga turut aktif menyambut perkembangan teknologi dengan
meningkatkan pada kualitas layanan di saluran distribusi seperti
8
dalam interface pada layanan teknologi informasi misalnya pada internet banking
dan ATM. (2017). Guna menjaga persaingan di dunia perbankan Syariah, bank
BNI Syariah juga memanfaatkan seluruh bauran Komunikasi dari berbagai sisi,
mulai dari melakukan promosi di media televisi dan koran/majalah. Hal ini
dibuktikan dengan berkembangnya DPK dan Aset BNI Syariah setiap tahunnya.
Gambar 1.3
Jumlah DPK, Aset, dan pembiayaan Bank BNI Syariah
(Sumber: Laporan Keuangan BNI Syariah, 2018)
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah aset, dpk, dan pembiayaan di bank
BNI Syariah selalu meningkat setiap tahunnya. Dalam meningkatkan
perkembangan DPK nya, BNI Syariah juga memberikan akses untuk para calon
nasabah dan nasabahnya berupa laman atau web dan berpromosi melalui media
sosial. Selain itu, dilakukan juga promosi secara langsung melalui kantor cabang.
Ujang Sumarwan (2009). Hingga pada tahun 2016 kemarin, PT Bank BNI Syariah
mendapatkan penghargaan “Anugerah The 1st PR INDONESIA Media Relations
Awards & Summit (PRIMAS) 2016. Anugerah The 1st PR INDONESIA Media
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
Aset DPK Pembiayaan
2012 2013 2014 2015 2016 2017
9
Relations Awards & Summit (PRIMAS) 2016 yang digelar untuk mengapresiasi
kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta yang memiliki eksposur pemberitaan
terbanyak di tahun 2015. Penghargaan ini diberikan berdasarkan Metode penentuan
pemenang dengan melakukan monitoring atas pemberitaan di media cetak yang
dilakukan oleh PT Isentia. Hasil monitoring dipilih tim Juri PR Indonesia untuk
ditentukan peringkatnya. PT BNI Syariah sendiri mendapatkan Peringkat Kategori
Swasta Nasional dan Multinasional. Fery (2016). Dengan adanya penghargaan ini,
diharapkan dapat mendorong agar praktisi PR di kementerian, lembaga, BUMN,
dan swasta meningkatkan kinerja dan menjalin hubungan baik dengan media
sehingga kinerja unggulnya dapat diketahui public. Wikan (2016).
Gambar 1.4
Beban Promosi Bank BNI Syariah dan Muamalat
(Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BNI Syariah dan Muamalat)
Dari gambar 1.4 diatas, terlihat bahwa terjadi peningkatan biaya promosi pada
Bank BNI Syariah dari tahun 2013 sampai 2015, namun terjadi penurunan biaya
promosi di tahun 2016 dan kembali turun di 2017. Walaupun beban promosi BNI
Syariah menurun, namun tidak menyurutkan pertumbuhan DPK BNI Syariah.
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
BNI Syariah Muamalat
dalam jutaan rupiah
2014 2015 2016 2017
10
Di lain sisi, beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan perbankan syariah
yaitu sifat konsumen Indonesia yang suka mencari informasi dari berbagai sumber
sebelum memutuskan untuk menabung di sebuah bank syariah merupakan point
penting bagi bank syariah yang ingin mencapai konsumen semkasimal mungkin.
Oleh karena itu, lembaga keuangan juga harus memantau perilaku konsumen dalam
melakukan mempertimbangkan keputusan jika mereka akan menabung di bank
syariah. Lembaga Perbankan yang akan menjadi pemenang ialah lembaga
perbankan yang paham akan tuntutan, kebutuhan, dan keinginan nasabahnya.
Mariping (2010). Disini lah peran komunikasi pemasaran memberikan peluang
atau cara terhadap kepentingan lembaga perbankan dalam menarik konsumen agar
menjadi nasabah.
Komunikasi pemasaran itu sendiri merupakan istilah umum yang mengacu
kepada semua bentuk tehnik komunikasi yang dapat digunakan pemasar untuk
menjangkau konsumennya dan menyampaikan pesannya. (Moriarty, et al., 2011, p.
455) Saat ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan sosial media sebagai
salah satu tehnik pemasarannya. Definisi sosial media ialah media melalui internet
yang memungkinkan pengguna memperkenalkan atau membagikan informasi
mengenai dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Nasrullah
(2015). Jadi media advertising yaitu merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh
seseorang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain melalui media internet
sehingga dapat berkomunikasi dengan calon konsumennya secara aktif serta turut
memasarkan produknya. Sosial media dengan kemampuan yang dimilikinya
mampu menjalankan fungsi dan peran periklanan dalam dunia bisnis. Periklanan
merupakan bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Saat ini, banyak muncul ide baru dengan menggunakan sosial
media sebagai media baru dalam bentuk promosi barang atau jasa yang dilakukan
11
oleh perusahaan tertentu yang biasa disebut juga dengan istilah social media
advertising (SMA).
Dalam SMA, untuk menjalankan fungsi serta perannya dalam dunia
periklanan, hal yang ditekankan ialah memberikan informasi secara aktif serta
interaksi dua arah kepada konsumen maupun calon konsumen sehingga SMA
memiliki dampak langsung pada keputusan pembelian konsumen. Menurut
Swastha dan Handoko dalam proses pembelian konsumen terdapat fase pencarian
informasi konsumen. Informasi ini dapat diberikan pemasar atau dicari konsumen
melalui media sosial. Saat ini, semakin banyak konsumn yang menggunakan media
sosial, maka perusahaan harus mengupayakan untuk terus tersambung dengan
konsumen maupun calon konsumen melalui media sosial. Zarella (2010)
Sesuai dengan keadaan saat ini, preferensi masyarakat yang sudah mulai
berkembang dalam penggunaan teknologi saat ini mendorong seluruh stakeholders
termasuk perbankan syariah memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter,
website untuk memberikan informasi tentang produk perusahaan karena
berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika 2016 sekitar 130 juta
masyarakat Indonesia sudah mengakses internet. Hal inilah yang dijadikan strategi
khusus oleh BNI Syariah dalam pemanfaatan sosial media resmi BNI Syariah untuk
mengenalkan berbagai produk secara efektif untuk mengetahui respon positif dari
masyarakat dan nasabah yang rata-rata dikategorikan generasi Y dan Z berusia 20-
45 tahun dengan jumlah followers per Desember 2016 sekitar 60 ribu.
Dukungan kuat yg diberikan oleh sobat Hasanah (sebutan followers BNI
Syariah di sosial media), membuat BNI Syariah meraih Indonesia Popular Brand
2017 kategori tabungan syariah dengan kriteria penilaian berdasarkan
diantaranya search engine google based dan traffic sosial media based. Bank BNI
Syariah yang telah meraih lima kategori penghargaan di 2017 yaitu, Digital Brand
Kartu Debit Bank Umum Syariah, Digital Brand KKB Bank Umum Syariah,
12
Digital Brand KPR Bank Umum Syariah, Digital Brand Deposito Bank Umum
Syariah, Digital Brand Tabungan Bank Umum Syariah, dan Golden Trophy The
Best Digital Brand KPR Bank Umum Syariah lima tahun berturut-turut periode
2013-2017. Website BNI Syariah (2017). Penghargaan itu didapat berdasarkan
penilaian- penilaian yg dilakukan oleh infobank dengan beberapa kriteria, salah
satunya yaitu pemberitaan posotif di media sosial bank BNI Syariah. Aminah
(2018) Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dunia komunikasi perbankan terus
didorong oleh perubahan era digital sehingga menuntut bank berinovasi melalui
kanal dunia digital dan media sosial. Hal tersebut menjadi wajib ketika melihat
perkembangan pengguna internet di dunia. Seperti yang dijelaskan oleh tabel
berikut :
Tabel 1.4
Data Pengguna Internet 2013-2018 di Dunia
No Countries 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 China* 620.7 643.6 669.8 700.1 736.2 777.0
2 US** 246.0 252.9 259.3 264.9 269.7 274.1
3 India 167.2 215.6 252.3 283.6 313.8 346.3
4 Brazil 99.2 107.7 113,7 119.8 123.3 125.9
5 Japan 100.0 102.1 103.6 104.5 105.0 105.4
6 Indonesia 72.8 83.7 93.4 102.8 112.6 123.0
7 Russia 77.5 82.9 87.3 91.4 94.3 96.6
(Sumber: http //www.kominfo.go.id, 2018)
Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa Indonesia masuk dalam 10 besar pengguna
Internet terbanyak di Dunia. Terlebih lagi dari tahun 2013 hingga 2018 pengguna
13
internet di Indonesia terus meningkat tanpa ada mengalami penurunan. Hal tersebut
dapat dimanfaat dengan baik oleh Bank BNI Syariah sehingga pada tahun 2018
Bank BNI Syariah meraih Top Digital Public Relation 2018 kategori Bank Syariah
dan satu -satunya Bank Syariah yang mendapatkan apresiasi. Penghargaan ini
diberikan kepada Bank BNI Syariah melalui penilaian dari berbagai aspek.
Pertama, pemberitaan media digital terhadap suatu brand yang tercapture melalui
google.co.id dengan tools “news” tahun 2017. Kedua, parameter social
engagement aspect malalui facebook, dan terakhir melalui parameter digital
mention aspect di facebook dan instagram. Ali Rahman (2018). Perkembangan
teknologi yang pesat di era digital, harus mendorong kreatifitas Public Relation
(PR) untuk mengatur strategi yang baik guna mencapai pendekatan yang optimal
kepada nasabah. Bukan sekedar berbicara bisnis ataupun produk, akan tetapi juga
values product/service serta membentuk engagement brand awareness dengan para
pelanggan. Tak dapat dipungkiri, di era yang serba berbasis teknologi ini media
sosial menjadi salah satu sumber utama konsumen untuk mencari berita/infomasi
berupa produk atau layanan. Hal ini tentu merupakan tantangan tersendiri bagi
seluruh Public Relation berfikir kreatif bagaimana mengemas informasi semenarik
mungkin namun tetap informatif di dunia digital. Baik di website corporate, twitter,
facebook, instagram maupun sosial media lainnya. Sudarwanto (2018). Seperti hal
nya Bank BNI Syariah yang memiliki media sosial berupa Akun
Instagram @bni.syariah, Twitter @BNISyariah dan Facebook @PT Bank BNI
Syariah. Aminah (2018).
Media sosial memang menjadi cara alternatif yang cukup baik, semua elemen
masyarakat dapat saling bertukar cerita dan tekoneksi satu sama lain. Ketika
seseorang menceritakan hal apapun, pada waktu itu juga orang lain dapat
mengetahuinya, walau dari negara lain sekalipun. Oleh karena itu, media sosial
juga dapat dijadikan sebagai media promosi yang cukup efektif.
14
Selain melalui media sosial, salah satu bentuk pemasaran yang cukup efisien
dilakukan ialah Word of Mouth. Dalam word of mouth, konsumen akan berbagi ide,
opini, dan informasi kepada orang lain tentang apa yang mereka terima dari sebuah
perusahaan. Melalui kegiatan seperti inilah konsumen dapat mengetahui kualitas
suatu barang atau jasa. Nurhaeni (2014)
WOM sendiri merupakan komuniklasi mulut ke mulut. Hoskin (2007).
Sedangkan menurut Kothler and Keller (2012) WOM merupakan media
komunikasi personal yang berupa ucapan dari mulut ke mulut dan dapat menjadi
media promosi yang efektif. Sedangkan WOM menurut WOMMA (Word of Mouth
Marketing Assoctation) ialah suatu aktifitas di mana konsumen memberikan
informasi mengenai suatu merek atau produk kepada konsumen lain. Dalam hal ini
media promosi WOM pengendalian oleh pemasar sangat rendah namun tetap dapat
memberikan dampak yang luar biasa terhadap perusahaan. Perusahaan harus
memastikan terlebih dahulu bahwa merek perusahaan memamang unik, inovarif
dan patut menjadi bahan pembicaraan sehingga tercipta WOM yang positif dan
dapat menghasilkan keputusan pembelian oleh calon konsumen. Yosevina (2008)
WOM telah menjadi bagian penting dalam studi pemasaran mengingat
kemampuan WOM yang cocok dengan sifat makhluk sosial yang senang
berinteraksi dengan sesamanya, termasuk dalam berbagi preferensi pembelian.
WOM mampu menyebar begitu cepat bila individu yang menyebarkannya juga
memiliki jaringan yang luas. WOM adalah suatu sarana komunikasi pemasaran
yang efektif, murah, dan kredibel. Kertajaya (2007, p. 126). Word of Mouth juga
menjadi media konsumen dalam membuat rekomendasi mengenai pengalaman
service, yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap keputusan
konsumen. Lovelock (2011). Namun, dalam penelitian yang dilakukan Raniawati
dan Totok (2017, p. 285), mengatakan bahwa komunikasi word of mouth tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan dengan koefesien determinasi hanya
15
sebanyak 4%. Hal ini yang membuat peneliti tertarik dengan variabel word of
mouth.
Selain menyertakan word of mouth dalam kegiatan promosinya, tak lupa juga
perusahaan memberikan promo-promo dalam setiap produknya untuk
meningkatkan keputusan beli konsumen. Promosi penjualan sendiri merupakan
kegiatan promosi jangka pendek yang diberikan kepada pelanggan guna pembelian
produk barang atau jasa. Lovelock (2007) Pada umumnya lembaga keuangan
seperti bank menerapkan metode promosi penjualan dalam bentuk pemberian
hadiah atau undian kepada para nasabah dan calon nasabah. Oleh karena itu, saat
ini bank berlomba-lomba memberikan hadiah kepada para nasabahnya. Seperti
yang dilakukan oleh bank BNI Syariah yang selalu memberikan promo-promo
menariknya. Baru-baru ini untuk merayakan ulang tahun BNI Syariah yang ke-8,
Bank BNI Syariah memberikan hadiah berupa diskon gede-gedean kepada nasabah
maupun calon nasabah BNI Syariah. Program promo milad ke-8 BNI Syariah juga
ada untuk nasabah yang membuka rekening tabungan BNI IB Hasanah periode 1 –
31 Juni 2018 berupa voucher 100 ribu untuk 800, serta free clutch bagi nasabah
BNI dan BNI Syariah yang melakukan pembukaan tabungan haji. Selain itu, diskon
juga diberikan untuk transaksi dengan VCN di Bukalapak dan Lazada yg dilakukan
pada 8 – 19 Juni sejumlah Rp80 ribu, lalu untuk yang menggunakan Hasanah Debit
senilai Rp500 ribu diskon Rp25 ribu di Superindo dan dapatkan free valet
parking di Pacific Place dengan menunjukkan QR Code Wakaf Hasanah. Nisaputra
(2018).
Atas penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian
mengenai “PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI MEDIA SOSIAL,
PROMOSI PENJUALAN DAN WORD OF MOUTH TERHADAP PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH BANK BNI SYARIAH”
16
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa masalah yang menjadi latar belakang
penentuan judul ini, antara lain :
1. Persaingan industri perbankan syariah di Indonesia yang sedang terjadi saat
ini semakin ketat. Dimana semua bank syariah berlomba-lomba untuk
menjadi yang terbaik
2. Jumlah DPK BNI Syariah yang terus meningkat, namun beban promosinya
menurun
3. Perubahan era digital sehingga menuntut bank berinovasi melalui kanal
dunia digital dan media sosial
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis dapat mengidentifikasi
berbagai masalah dalam penelitian ini.
C. Batasan Masalah
Terbatasnya waktu penelitian menyebabkan peneliti harus membatasi fokus
dan ruang lingkup penelitian agar penelitian menjadi terarah. Penelitian ini
berfokus pada perkembangan jumlah dpk dan aset BNI Syariah yang selalu
menigkat, namun beban promosi yang digunakan menurun. Dalam penelitian ini,
peneliti ingin mengtahui dengan menurunnya beban promosi, bagaimana BNI
Syariah dapat tetap mempengaruhi calon nasabah untuk menjadi nasabah BNI
Syariah melalui variabel Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi Penjualan
dan Word of Mouth dengan dimensi-dimensinya. Selanjutnya ruang lingkup yang
digunakan dalam penelitian adalah seluruh populasi nasabah BNI Syariah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang hendak diteliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
17
1. Apakah terdapat pengaruh Citra Merek terhadap proses pengambilan
keputusan nasabah menggunakan Bank BNI Syariah secara parsial?
2. Apakah terdapat pengaruh Promosi Media Sosial terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah menggunakan Bank BNI Syariah secara
parsial?
3. Apakah terdapat pengaruh Promosi Penjualan terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah menggunakan Bank BNI Syariah secara
parsial?
4. Apakah terdapat pengaruh Word of Mouth terhadap proses pengambilan
keputusan nasabah menggunakan Bank BNI Syariah secara parsial?
5. Apakah terdapat Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi Penjualan,
dan Word of Mouth terhadap proses pengambilan keputusan nasabah pada
Bank BNI Syariah secara simultan?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan Rumusan dan Batasan masalah diatas, maka penelitian ini
memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah pada Bank BNI Syariah secara parsial.
b. Untuk menganalisis pengaruh Promosi Media Sosial terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah pada Bank BNI Syariah secara parsial.
c. Untuk menganalisis pengaruh Promosi Penjualan terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah pada Bank BNI Syariah secara parsial
d. Untuk menganalisis pengaruh Word of Mouth terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah pada Bank BNI Syariah secara parsial.
e. Untuk meneliti pengaruh Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi
Penjualan, dan Word of Mouth terhadap proses pengambilan keputusan
nasabah pada Bank BNI Syariah secara simultan.
18
2. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Bagi penulis
Penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengimplementasikan segala ilmu yang telah diterima selama bangku
perkuliahan serta menambah wawasana terkait Citra merek, promosi
media sosial, promosi penjualan, dan word of mouth
b. Bagi Bank
Sebagai bahan untuk masukan dalam membantu pengambilan
keputusan dalam merumuskan sebuah bentuk pemasaran
c. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi mengenai hal yang
sebenarnya terjadi dan juga menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan referensi dalam melakukan penelitian ini.
Bebrapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini
mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Guna mendukung materi dalam
penelitian ini, maka peneliti telah meringkas beberapa penelitian terdahulu yang
terkait, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
19
Tabel 1.5
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Elis Setiawati
dan Ari
Anggarani
(2007)
Jurnal ilman,
vol 5 no 1, pp
15-24
Pengaruh
Citra merek
dan harga
terhadap
keputusan
pembelian
pada sekolah
tinggi ilmu
manajemen
sukma
medan
Variabel
Citra merek
Metode
pengumpul
an data
yang
digunakan
yaitu
dengan
melakukan
wawancara
dan
kuisioner
Hasil dari
penelitian ini
menunjukan
bahwa
variabel cira
merek tidak
berpengaruh
secara parsial
terhadap
keputusan
pembelian.
2 Alfian B
(2012)
Jurnal ilmiah
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis,
Universitas
Hassanudin
Pengaruh
Citra merek
terhadap
pengambilan
keputusan
pembelian
mobil toyota
kijak innova
pada PT.
Hadji Kalla
Variabel
Citra merek
Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
secara
simultan
yang terdiri
dari
keunggulan
merek,
keunikan
merek, dan
kekuatan
merek
3
Dessy
Amelia
Fristiana
(2013)
Jurnal Ilmu
Administrasi
Bisnis
Pengaruh
Citra Merek
dan Harga
terhadap
keputusan
pembelian
pada
swalayan
Variabel
Citra Merek
Mengguna
kan
Purposive
sampling
Citra merek
dan harga
berpengaruh
secara
simultan
sebesar
17,4%
20
(lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
4 Citra Sugiono
Putri (2016)
Jurnal
Manajemen
dan Start-Up
Bisnis Vol 1,
No 5
Pengaruh
Media Sosial
terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
Cherie
Melalui
Minat Beli
Variabel
Sosial
Media
Melalui
intervening
minta beli
Media sosial
berpengaruh
secara tidak
langsung
signifikan
terhadap
keputusan
melalui minat
beli
5 Novita
Ekasari
(2014)
Volume 16,
nomor 2, hal
81-102
Pengaruh
Promosi
berbasis
Sosial Media
terhadap
Keputusan
Pembelian
Produk Jasa
Pembiayaan
Kendaraan
pada PT BFI
Fiannce
Jambi
Variabel
promosi
berbasis
sosial media
terhadap
keputusan
Dimensi
dan
indikator
Variabel dari
promosi
berbasis
media sosial
berpengaruh
secara
bersama-
sama
terhadap
keputusan
6 Girang Razati
dan Resti
Ruhimat
(2008)
Jurnal
Strategic, Vol
7, No 14
Pengaruh
Sales
Promotion
terhadap
Keputusan
Pengguna
Variabel
sales
promotion
Mnggunak
an analisi
jalur
Variabel
sales
promotion
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pengguna
21
(lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
7 Rachma
Nurmasarie
dan Sri Setyo
Iriani (2013)
Jurnal Ilmu
Manajemen,
ol 1 No 2
Pengaruh
Promosi
Penjualan
dan
Penjualan
Perseorangan
terhadap
Keputusan
Belanja
Tidak
Terencana
Variabel
promosi
penjualan
Judglement
al
Sampling
sebanyak
200
responden
Variabel
pomosi
penjualan
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
secara parsial
terhadap
keputusan
belanja
8 Priccila
Natalia dan
Mumuh
Mulyana
(2014)
Jurnal Ilmiah
Manajemen,
Vol 2, No 2
Pengaruh
Periklanan
dan promosi
penjualan
terhadap
keputusan
pembelian
Variabel
promosi
penjualan
terhadap
keputusan
Mengguna
kan metode
analisis
PLS
Promosi
Penjualan
mempunyai
pengaruh
yang positif
dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
9 Sigit
Indrawijaya
(2012)
Jurnal
Manajemen
Keuangan,
Vol 1, No 3
Pengaruh
kualitas
produk dan
word of
mouth
terhadap
keputusan
konsumen
dalam
pembelian
roti manis
pada industri
Variabel
Word of
Mout
terhadap
keputusan
Sampling
mengunaka
n teori Hair
(1998)
Variabel
Word of
Mouth
termasuk
dalam
klasifikasi
faktor yang
dipertimbang
kan dalam
keputusan
pembelian
22
(lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
10 Bagas Aji
Pamungkas
dan Siti
Zuhroh
(2016)
Jurnal
Komunikasi,
Vol X, no 02,
hal 145-160
Pengaruh
Promosi di
Media Sosial
dan Word of
Mouth
terhadap
Keputusan
Pembelian
(studi kasus
kedai
bontacos)
Variabel
WOM dan
Promosi
media sosial
Mengguna
kan skala 1-
10.
Mengguna
kan PLS
Variabel
WOM dan
Promosi
media sosial
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
keputusan
pembelian
11 Selvany,
Joyce Lapian,
dan
Silcyljeova
Moniharapon
(2015)
Jurnal EMBA
Vol 3, No 3
Pengaruh
Kualitas
Produk,
Harga, dan
WOM
terhadap
keputusan
pembelian
HP Evercoss
Variabel
WOM
Metode
pengambila
n sampel
WOM
mempunyai
pengaruh
yang positif
terhadap
keputusan
pembelian
Sumber : Diperoleh dari berbagai referensi
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
23
G. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian
B. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Pengolahan Data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian
1. Merek
A. Pengertian Merek
America marketing Association (Kotler dan Keller 2012, p. 263)
memyatakan bahwa merek merupakan suatu istilah, tanda, simbol, atau
rancangan yang dimaksudkan menjadi pembeda dengan pesaing saat
diidentifikasi. Merek juga ialah sebuah nama dan atau simbol yang bersifat
membedakan dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang penjual (Aaker 1991, p. 2)
Merek merupakan sesuatu yang biasa kita dengar, karena merek
menjadi salah satu pertimbangan kita sebelum membeli suatu produk.
Merek memiliki arti lebih dari sekedar sebuah nama, ada makna dibalik
sebuah merek. Jadi, merek bukanlah sebuah interaksi biasa. McKenna
mengatakan bahwa sebuah merek adalah hubungan yang diketahui dan
dikenal pelanggan, merek adalah sebuah pengalaman aktif. (Barnes, 2003)
Pada dasarnya, konsumen akan membeli barang-barang yang mereka
sudah ketahui mereknya sebelumnya, konsumen akan lebih percaya dengan
barang atau jasa yang mereka sudah ketahui sebelumnya. Merek yang sudah
dikenal dianggap dapat diandalkan dan memilki kemampuan dalam bisnis
serta memilki kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Akan tetapi
sebuah merek juga harus memiliki citra yang baik agar dapat lebih
dipercaya dan diingat oleh orang-orang.
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan fitur, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli, merek-merek
terbaik memberikan jaminan kualitas (Kotler & Keller, 2012).
25
Terence A. Shimp juga menjelaskan (2003, p. 298) bahwa merek
merupakan rancangan unik suatu perusahaan untuk membedakan
penawarannya dari kategori pendatang lainnya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa merek merupakan suatu
bagian dari produk yang memiliki peran sebagai identitas dan juga menjadi
pembeda dari produk pesaing.
Merek yang baik merupakan sebuah aset bagi suatu perusahaan.
Terence A. Shimp (2003, p. 8) mengatakan bahwa merek mempunyai peran
penting bagi perusahaan yang memasarkannya, yaitu :
1. Peran Ekonomi
Merek memungkinkan suatu perusahaan untuk mencapai target
dengan memproduksi merek tersbut secara massal dan dapat
menjadi penghambat bagi para pesaingnya
2. Peran Srategis
Merek dapet menjadi strategi pemasaran berupa bahan pembeda
produknya dengan merek merek pesaingnya
B. Ekuitas Merek
Menurut Kotler dan Amstrong (2008, p. 350) bahwa ekuitas merek
merupakan nilai suatu merek berdasarkan seberapa kuat nilai merek
tersebut memiliki tingkat loyalitas, kesadaran konsumen akan merek, dan
kualitas yang dipersepsikan serta asosiasi merek.
Ekuitas merek dapat terlihat dari berbagai cara berpikir konsumen,
merasa, dan bertindak dalam hubungan merek tersebut. Pendekatan
Berbasis pelanggan memandang ekuitas merek dari perspektif konsumen.
Menurut Perspektif konsumen sebuah merek memiliki ekuitas yang
besar, seperti pengenalan atas merek dan kemudian menyimpannya dalam
memori yang adpat membuat mereka berasosiasi merek yang unik dan
26
kuat. Ekuitas merek dalam perspektif konsumen terdiri dari 2 bentuk yaitu
Kesadaran Merek dan juga Citra Merek. (Terence A Shimp, 2003, p. 10).
Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil 1 variabel dari ekuitas
merek yaitu Citra Merek
C. Citra Merek
1. Definisi Citra
Citra ialah sebuah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor diluar kontrol
perusahaan. Menurut (Kotler, 2008) Citra yang efektif melakukan tiga hal
yaitu,
memantapkan karakter produk dan usaha nilai.
menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga
tidak dikacaukan dengan karakter pesaingan.
memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra
mental
2. Definisi Citra Merek
Citra merek merupakan suatu asosiasi merek yang tertanam pada benak
konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu
cenderung memilki konsistensi terhadap brand image. (Suryani, 2008, p.
159). Sedangkan menurut (Wijanarko, 2004, p. 45) Citra merek ialah
seluruh persepsi oleh pembeli mengenai sebuah merek. Konsumen dapat
memikirkan mengenai sebuah merek dan juga merasakan merek tersebut.
Menurut pendapat (Setiadi & Nugroho, 2003, p. 180) citra merek akan
mengacu pada skema memori akan sebuah merek, yang berisikan
interpretasi konsumen atas atribut kelebihan, penggunaan, situasi, para
pengguna, dan karakteristik pemasar dan atau karakteristik pembuat dari
produk atau merek tersebut.
27
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa citra
merek adalah satu paket keyakinan konsumen tentang sebuah merek suatu
produk yang didapat dari hasil persepsi konsumen akan merek tersebut yang
terdiri dari kumpulan asosiasi merek yang ada pada pada pikiran konsumen.
3. Dimensi Citra Merek
Menurut David Aaker dan Alexander L Biel (2009, p. 125) bahwa
indikator citra merek terdiri dari tiga komponen :
a. Citra pembuat yaitu : sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk dan jasa.
Citra pembuat meliputi: Popularitas, Kredibilitas, dan Jaringan
Perusahaan.
b. Citra Pemakai : yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap pemakai yang menggunakan barang atau jasa,
meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian dan status
social. Citra pemakai : meliputi Pemakai itu sendiri dan status
sosialnya.
c. Citra Produk : yaitu atribut produk, manfaat, kegunaan, serta jaminan
yang dipersepsikan oleh suatu kelompok atau serta jaminan. Citra
pembuat meliputi : atribut dari produk, manfaat bagi konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong dalam (Sondakh, 2014, p.24),
pengukuran brand image dapat dilakukan pada sebuah aspek merek, yaitu:
1) Kekuatan (strength), yaitu keunggulan-keunggulan merek tersebut
baik berupa fisik atau tidak dan tidak dimiliki oleh merek lain.
Sehingga menjadi keunggulan tersendiri untuk merek tersebut.
Termasuk pada kelompok strength ini antara lain: fisik produk,
harga produk, keberfungsian semua fasilitas dari produk, maupun
penampilan fasilitas pendukung dari produk bersangkutan.
28
2) Keunikan (uniqueness), yaitu kemampuan merek tersebut untuk
menjadi pembeda diantara merek lainnya. Kesan unik ini muncul
dari atribut produk, kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara
produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik
ini antara lain: variasi layanan, harga, dan diferensiasi.
3) Favourable, yaitu kemampuan merek untuk menanamkan merek
didalam benak konsumen sehingga mudah diingat oleh kosumen.
Termasuk dalam kelompok favourable ini antara lain: kemudahan
merek produk untuk diucapkan, kemampuan mereka untuk tetap
diingat pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek di benak
pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek
bersangkutan.
2. Pemasaran
A. Pengertian Pemasaran
Definisi pemasaran ialah kegiatan yang digunakan oleh sebuah
perusahaan guna memperoleh barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pasar sehingga perusahaan mendapatkan laba dan dapat mempertahankan
kelangsungan hudipnya (Swastha, 2005). Sedangkan menurut American
Marketing Assocition (AMA) yang menyatakan bahwa cara perusahaan
untuk menguntungkan organisasinya yaitu dengan cara melangsungkan
suatu fungsi pemasaran berupa menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelangan. (Kotler dan Keller, 2012, p. 5)
Dengan demikian pemasaran merupakan faktor yang cukup penting
dalam suatu siklus perekonomian yang bermula dan berakhir dengan
pemuasan kebutuhan konsumen yang secara langsung mempengaruhi
keuntungan.
29
Dalam merencanakan suatu pemasaran, perusahaan memiliki startegi-
strategi dalam menggunakan suatu bauran promosi atau komunikasi
pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Kotler
dan Keller (2012) bahwa bauran komunikasi pemasaran terdiri dari 8
model komunikasi utama, yaitu : iklan, promosi penjualan, acara dan
pengalaman, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, pemasaran
interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth), dan promosi
penjualan.
Dalam penelitian ini promosi berfokus pada promosi penjualan,
pemasaran langsung yang di interpretasikan oleh promosi media sosial
(Kotler dan Keller, 2012) dan word of mouth. Ketiga promosi ini dianggap
sebagai cara mengkomunikasikan nilai produk dengan tidak menggunakan
biaya besar namun berdampak besar terhadap persepsi konsumen
mengenai produk atau merek yang berujung pada pertimbangan konsumen
pada saat melakukan keputusan pembelian. Untuk itu selanjutnya akan
dibahas mengenai konsep dari promosi media sosial, promosi penjualan,
dan word of mouth.
B. Promosi Media Sosial
1. Pengertian Promosi Media Sosial
Promosi merupakan sebuah unsur utama yang dilakukan untuk
mengkampanyekan sebuah produk dengan menggunakan alat-alat yang
sebagian besar berjangka pendek dan dirancang untuk merangsang
konsumen untuk membeli produk tersebut lebih cepat dan besar oleh
pedagang. (Keller, 2007). Selanjutnya (Tjiptono, 2008) menyatakan bahwa
30
untuk menentukan suatu faktor penentu keberhasilan dalam pemasaran
ialah promosi yang menginformasikan tentang adanya suatu produk.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulakn bahwa promosi merupakan
cara suatu perusahaan dalam memasarkan produknya hingga terjadi sebuah
transaksi jual beli produk tersebut.
Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi
yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu produk pasti
memiliki bentuk promosi tertentu yang dimana diperlukan jenis promosi
lain untuk bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua
bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut
apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh
karena itu, seorang marketing perlu mencari bentuk promosi yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan.
Dalam media promosi, diperlukan suatu komunikasi pemasaran yang
baik. Saat ini, komunikasi pemasaran semakin lama semakin berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi. Di era ini, media sosial tidak
terlepas dari komunikasi pemasaran di media sosial. Ada dua bentuk
komunikasi pemasaran di media sosial yang umum digunakan yaitu:
a. Periklanan melalui media sosial. Periklanan melalui media sosial
adalah segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar, tentang
sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide yang menggunakan media
sosial sebagai medianya (Belch, 2009). Kata “berbayar”
menunjukkan bahwa biasanya sebuah pesan yang melalui media
harus berbayar r sedangkan kata “nonpersonal” menunjukkan
bahwa pesan dalam periklanan disampaikkan kepada kelompok
orang atau individual secara bersamaan dengan menggunakan
media massa. (Wenats, 2012).
b. Pemasaran melalui media sosial. Selain iklan online, para pemasar
juga menggunakan social community yang terdiri dari berbagai
31
bentuk interaksi mulai dari forum (Kaskus atau Fashionesdaily),
situs jejaring sosial (Facebook atau Instagram), dunia virtual
(Second Life, There, atau Kaneva), games, situs berbagi (Flickr atau
YouTube), hingga mikroblogging (Twitter). Menurut Tuten dalam
(Wenats, 2012) Pemasaran melalui media sosial adalah suatu bentuk
periklanan yang menggunakan media sosial dimana pengiklan
(produsen) dapat langsung berdialog atau berinteraksi dengan para
konsumennya.
Menurut Taprial & Kanwar (2012) sosial media memiliki beberapa
keunggulan yang menjadikannya lebih kuat dibandingkan media
tradisional:
1. Accessibility Sosial media mudah untuk diakses karena memerlukan
sedikit atau tidak ada biaya sama sekali dalam penggunaanya.
2. Speed, konten yang dibuat dalam sosial media tersedia bagi semua
orang yang berada dalam jaringan, forum, atau komunitas begitu
diterbitkan.
3. Interactivity, media sosial dapat menampung dua atau lebih saluran
komunikasi.
4. Longevity / Volativity, konten pada sosial media tetap dapat diakses
pada waktu yang lama, atau bahkan selamanya.
5. Reach, Internet menawarkan jangkauan yang tidak terbatas ke semua
konten yang tersedia
Media sosial dapat menimbulkan dampak yang nyata terhadap
peningkatan penjualan online. (Solis, 2010). Social media saat ini telah
digunakan oleh para pemasar untuk melakukan sebuah media pemasaran
produk atau yang biasa disebut dengan social media marketing.
32
Social media marketing adalah sebuah proses yang mendorong individu
untuk melakukan promosi melalui situs web, produk, atau layanan mereka
melalui saluran sosial online dan untuk berkomunikasi dengan
menggunakan komunitas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
periklanan tradisional. (Weinberg, 2009). Social media marketing
merupakan bentuk periklanan secara online yang menggunakan konteks
kultural dari komunitas sosial meliputi jejaring sosial, dunia virtual, situs
berita sosial, dan situs berbagi pendapat sosial untuk menemui tujuan
komunikasi. Tuten ( 2008)
2. Dimensi Promosi Media Sosial
Menurut Gunelius (2011) terdapat empat elemen yang dijadikan sebagai
variabel kesuksesan social media marketing :
1. Content Creation
Konten atau isi yang menarik akan menjadi landasan dalam
melakukan pemasaran media sosial. Konten harus dibuat semenarik
mungkin namun tetap mewakili kepribadian dari sebuah bisnis agar
konsumen lebih percaya.
2. Content Sharing
Membagikan konten kepada komunitas sosial dapat membantu
memperluas jaringan sebuah bisnis dan memperluas online audience.
Dengan berbagi konten, maka penjualan secara tidak langsung akan
terjadi seiring dengan tersebarnya konten tersebut.
3. Connecting
Jejaring sosial memungkinkan seseorang bertemu dengan lebih
banyak orang yang memiliki minat yang sama. Jaringan yang luas
dapat membangun hubungan yang dapat menghasilkan lebih banyak
bisnis. Komunikasi yang jujur dan hati-hati harus diperhatikan saat
melakukan social networking.
33
4. Community Building
Web sosial merupakan sebuah komunitas online besar individu
dimana terjadi interaksi antar manusia yang tinggal di seluruh dunia
dengan menggunakan teknologi. Membangun komunitas di internet
dapat terjadi tanpa disengaja selama memiliki kesamaan minat.
C. Promosi Penjualan
1. Pengertian Promosi Penjualan
Penjualan ialah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan
Tjiptono (2008). Sedangkan menurut Lovelock (2007) promosi penjualan
adalah kegiatan promosi yang berupa insentif jangka pendek yang
ditawarkan kepada pelanggan dan perantara untuk merangsang pembelian
produk barang atau jasa. Selain itu Kotler (2009) juga menjelaskan definisi
dari promosi penjualan, promosi penjualan adalah insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa.
Dilihat dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpukan bahwa promosi
penjualan ialah segala bentuk promosi yang mendukung agar konsumen
tertarik untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh produsen.
Tujuan dari promosi penjualan itu sendiri adalah untuk mempengaruhi
konsumen agar menggunakan produk secara terus menerus. Belch (2004).
Tujuan dasar dari dilakukannya promosi penjualan adalah untuk
mendorong pembeli agar bertindak, memulai rangkaian perilaku yang
mengakibatkan aktivitas pembelian.
Blattberg (1990) menjelaskan bahwa promosi penjualan pada dasarnya
terbagi atas dua jenis, yang pertama adalah Promosi Penjualan Konsumen
(Consumer - Oriented Sales Promotion), terdiri dari sampel gratis, kupon,
penawaran, pengembalian uang, potongan harga, premium, hadiah, hadiah
34
langganan, percobaan gratis, dll. Promosi penjualan ini merupakan bentuk
promosi penjualan yang lebih ditujukan bagi konsumen akhir atau biasa
disebut Business to Consumer. Sedangkan jenis kedua adalah Promosi
Penjualan Perdagangan (Trade - Oriented Sales Promotion), terdiri dari
tunjangan iklan dan pajangan, barang gratis, POP display. Promosi
penjualan ini merupakan bentuk promosi penjualan yang lebih ditujukan
bagi produsen atau biasa disebut Business to Business.
2. Dimensi Promosi Penjualan
Menurut (Belch, 2004) tehnik sales promotion dapat memotivasi
konsumen untuk membeli produk dengan kuantitas lebih banyak dan
mempercepat siklus pembelian. Dalam hal ini, promosi penjualan dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Promosi konsumen (consumer Promotions), meliputi: kupon produk,
sampel garatis, premim, hadiah, undian, dll.
b. Promosi dagang (trade promotions), meliputi: diskon kas, barang
dagangan, (merchandise), bantuan peralatan, speciality advertising,
atau insentif lain untuk pengecer atau pedagang grosir.
c. Promosi wiraniaga (salesforce promotions), seperti kontes penjualan
Kotler (2012) menjelaskan bahwa alat promosi konsumen utama
meliputi, sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga khusus, premi,
barang khusus iklan, penghargaan dukungan, pajangan dan demonstrasi
dititik pembelian, dan kontes, undian serta permainan, yang diantaranya
dijelaskan sebagai berikut :
a. Sampel
Ialah sejumlah produk yang diberikan secara cuma-cuma atau
dijual dengan harga pengganti ongkos yang bertujuan untuk uji coba.
Sampel dapat dibagikan langsung ke rumah-rumah, dikirimkan via
pos, dibagikan ditoko, digabungkan dengan produk lain. Memberikan
35
sampel merupakan cara yang paling efektif sekaligus juga paling
mahal untuk memperkenalkan produk baru.
b. . Kupon
Kupon adalah sejenis potongan harga yang diberikan dalam
bentuk sertifikat untuk pembelian produk. Kupon dapat meningkatkan
penjualan merk yang sudah matang atau mempromosikan percobaan
awal suatu merk baru.
c. Paket Harga
Pengurangan harga yang dicantumkan oleh produsen langsung
pada label atau kemasan. Paket harga menawarkan harga produk
tertentu lebih murah kepada konsumen.
d. Hadiah
Barang yang ditawarkan gratis atau dengan harga sangat miring
sebagai insentif untuk membeli suatu produk. Hadiah juga kadang-
kadang juga dikirimkan untuk konsumen yang memberikan bukti
pembelian.
D. Word of Mouth
1. Pengertian Word of Mouth
Sumarwan (2011, p. 83) mengartikan Word of Mouth communication
adalah pertukaran ide, pikiran dan komentar antara dua atau lebih
konsumen, yang bukan dari kelompok suatu pemasar. Sementara itu
menurut Menurut Lupiyoadi (2011) Word of Mouth adalah suatu bentuk
promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan
dalam suatu produk. Menurut Kotler (2012) Word of Mouth sebagai suatu
komunikasi personal tentang produk di antara pembeli dan orang-orang di
sekitarnya. Word of Mouth juga merupakan suatu bentuk promosi yang
paling efektif. Pelanggan yang terpuaskan akan menyebarkan kebaikan
36
mengenai produk dan akan lebih meyakinkan dibandingkan dengan iklan
lainnya. Pelanggan akan lebih percaya kepada sumber yang lebih kredibel
(orang yang dikenal) daripada salesperson perusahaan.
Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth
murupakan suatu bentuk media pemasaran dimana terjadi suatu bentuk
percakapan mengenai suatu produk antara satu orang dengan orang dimana
terdapat pesan yang tersampaikan oleh si pemberi informasi kepada
penerima informasi.
Menurut Sumardy (2011) terdapat beberapa alasan konsumen meminta
pendapat orang lain yaitu :
1. Tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengambil keputusan.
2. Tidak memiliki kemampuan untuk mengevaluasi produk jasa.
3. Produk bersifat unik dan sulit di evakuasi dengan kriteria yang
objektif.
4. Sumber informasi lain dianggap memiliki kredibilitas rendah.
5. Orang yang berperngaruh lebih mudah dihubungi daripada sumber
lainnya sehingga bisa menghemat waktu untuk berkonsultasi.
6. Konsumen tersebut membutuhkan persetujuan social
7. Adanya hubungan yang kuat antara influencer atau konsumen
Menurut Sutisna (2002) terdapat beberapa faktor yang menjadi dasar
motivasi bagi konsumen untuk membicarakan mengenai produk, sebagai
berikut :
a. Seseorang yang terlibat dengan suatu produk kemudian melakukan
aktifitas komunikasi mengenai produk tersebut merupakan proses
terjadinya WOM.
b. Seseorang yang mengetahui mengenai produk dan menggunakan
percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada yang lain.
c. Seseorang yang mengawali suatu diskusi dengan membicarakan
37
sesuatu yang keluar dari perhatian diskusi, karena adanya dorongan
atau keinginan bahwa tidak terjadi kesalahan dalam memilih suatu
barang.
d. WOM merupakan satu cara mencegah ketidakpastian, karena
dengan terjadinya proses komunikasi mengenai produk kepada
teman, tetangga, atau keluarga, informasinya dapat lebih dipercaya.
Menurut (Sutisna, 2002) WOM juga memiliki dua buah sisi. WOM bisa
dalam bentuk positif dan dalam bentuk negatif yakni :
1. WOM positif
WOM yang positif sangat penting bagi perusahaan jasa, karena
jasa cenderung membutuhkan persepsi pengalaman dan
kepercayaan yang tinggi sehingga dapat diasosialkan dengan risiko
yang tinggi oleh calon pembeli. Pada kenyataan banyak perusahaan
jasa yang menggunakan WOM, karena WOM dapat bertindak
sebagai agen penjual yang ampuh dan sangat dipercaya.
2. WOM negatif
WOM negatif merupakan pemisah antara pemasar dan
pelanggan, diskusi informal mengenai suatu produk dapat
mengakibatkan produk tersebut hilang dan tidak disukai lagi oleh
pelanggan. Diskusi yang negatif tentang suatu merek mempunyai
bobot yang besar dibandingkan hal-hal yang positif. Pembicaraan
dari mulut ke mulut akan sangat tersebar secara langsung, dan hal
yang baik akan menjadi baik dan hal buruk akan semakin cepat
menjadi lebih buruk
2. Dimensi WOM
Menurut Sernovitz (2012) ada lima elemen penting dalam Word of
Mouth yaitu,
38
a. Talkers yaitu siapa yang menjadi pembicara yang menjadi duta atau
teman bagi produk kita.
b. Topics yaitu apa yang dibicarakan tentang produk atau jasa, apa
yang mudah dibicarakan oleh orang mengenai sebuah produk.
c. Tools yaitu alat atau media yang digunakan orang untuk berbicara.
d. Taking Part yaitu partisipasi yang dilakukan atau diberikan oleh
pihak perusahaan.
e. Tracking yaitu dampak dari WOM yang terjadi dan usaha
penyesuaian diri.
Pengukuran WOM mengacu pada konsep yang telah diterapkan Godez
(2004) mengemukakan dua elemen yang dapat digunakan untuk mengukur
WOM yaitu volume dan dispersion. Dan dalam penelitiannya Godez dan
Mayzlin mengemukakan bahwa orang dipengaruhi oleh pendapat orang
lain.
1. Volume
Pada elemen ini akan diukur seberapa banyak Word of Mouth
yang ada. Pendekatan ini hampir sama dengan layanan kliping berita
yang memonitor berapa kali produk suatu perusahaan disebutkan.
Hal ini dianalogikan sebagai frekuensi, yaitu seberapa sering orang
membicarakan atau merekomendasikan. Semakin banyak
komunikasi yang dilakukan maka semakin banyak juga orang lain
mengetahui tentang hal tersebut.
2. Dispersion
Elemen ini mendefinisikan sebagai tingkat dimana percakapan
mengenai produk mengambil tempat di dalam komunitas yang luas.
Apakah penyebarannya hanya pada komunitas tertentu atau sudah
menyebar kesegala jenis komunitas. Hal ini dianalogikan sebagai
jangkauan, yaitu seberapa banyak orang yang berbeda yang
39
membicarakan. Word of Mouth yang kurang menyebar (diskusi
hanya berfokus pada populasi yang terbatas dan homogen) akan
lebih sedikit dampaknya jika dibandingkan dengan Word of Mouth
yang tersebar luas. Jadi, tergantung pada volume tertentu dari Word
of Mouth, lebih banyak orang maka informasi tentang suatu produk
atau jasa tertentu akan lebih tersebar luas
3. Keputusan Pembelian
A. Pengertian Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen ialah suatu proses pengintegrasian
yang mengharuskan untuk memilih salah satu perilaku dengan
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan
yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Olson (2002).
Seiring dengan Olson, menurut Kotler dan Amstong (2012, p. 227), bahwa
keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan konsumen sehingga konsumen benar benar dapat melakukan
pembelian. Sumarwan (2004). Pengambilan keputusan dibagi menjadi tiga
tingkat:
a. Pengambilan keputusan ekstensif (extensive decision making).
Dalam hal ini biasanyamelibatkan sebagian besar perilaku
pencarian untuk mengindentifikasi alternatif pilihan dan mencari
yang sesuai dengan kriteria yang akan digunakan untuk
mngevaluasi. Dan juga melibatkan keputusan multipilihan dan
upaya kognitif serta perilaku yang cukup besar. Pengambilan
keputusan ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dan
hanya pada sedikit masalah pilihan konsumen.
40
b. Pengambilan keputusan terbatas (united decision making).
Jumlah upaya pemecahan masalah yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan terbatas berkisar dari rendah ke sedang.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan ekstensif,
pengambilan keputusan ini tidak banyak melibatkan upaya
pencarian informasi. Pilihan yang melibatkan pengambilan
keputusan terbatas biasanya dilakukan cukup cepat, dengan tingkat
upaya kognitif dan perilaku yang sedang.
c. Perilaku pilihan rutin (routinized choice behavior).
Perilaku yang muncul secara otomatis dengan sedikit atau
bahkan tanpa ada proses kognitif. Dibandingkan dengan tingkat
yang lain, perilaku pilihan rutin membutuhkan sedikit kapasitas
kognitif atau kontrol sadar.
2. Dimensi Keputusan Pembelian
Kotler (Sumarwan, 2014), keputusan membeli dan mengkonsumsi suatu
produk dengan merek tertentu terdiri dari 5 tahap yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
dan perilaku pasca pembelian :
Gambar 2.1
Proses pengambilan Keputusan
Sumber : Kotler dan Keller (2012 : 188)
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku pasca
pembelian
41
Proses pengambilan keputusan menurut Kotler (2012) sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai pada saat pembeli mengenali sebuah
masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini merupakan
proses guna mencari kebutuhan yang diinginkan yang belum
terpenuhi. Untuk mengidentifikasi hal tersebut, pemasar perlu
mengumpulkan informasi mengenai minat suatu kategori produk.
Kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera
dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan
yang sama-sama harus segera dipenuhi. Kotler (2009).
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak, dan dapat dibagi ke dalam dua
level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan
dinamakan penguatan perhatian. Pada tahap ini, orang hanya
sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada tahap
selanjutnya, orang mungkin mulai aktif mencari informasi lebih
banyak seperti mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan
mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Sumber
informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok :
sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber
pengalaman.
3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi produk dan
merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Evaluasi alternatif
42
muncul karena banyaknya alternatif pilihan, dan disinilah konsumen
akan mulai memilih suati merek yang memberikan keinginan yang
diharapkan. Seberapa rumit proses evaluasi alternatif yang
dilakukan konsumen sangat tergantung kepada model pengambilan
keputusan yang dijalani konsumen. Jika pengambilan keputusan
adalah kebiasaan, maka konsumen hanya akan melakukan
pembelian ulang seperti yang telah dibeli seblumnya. Apabila
konsumen tidak memiliki pengetahuan mengenai produk yang akan
dibelinya, maka konsumen akan lebih mengandalkan rekomendasi
dari kerabatnya mengenai produk yang akan dibelinya. Konsumen
tidak berminat untuk repot-repot melakukan evaluasi alternatif.
Apabila produk yang akan dibeli berharga mahal dan berisiko tinggi,
maka konsumen akan mempertimbangkan banyak faktor dan
terlibat dalam proses evaluasi alternatif yang ekstensif oleh
Sumarwan (2004)
4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2008) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah
sikap orang lain, dimana dapat dilihat sejauh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua
hal, (1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap
alternatif pilihan konsumen, (2) Motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap
negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang
tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan
konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannnya. Faktor kedua
adalah faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk
tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan
keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat
43
produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak,
mungkin juga timbel faktor-faktor yang membuat perubahan tujuan
pembelian.
5. Perilaku Pasca pembelian
Perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, dimana
konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan.
a. Kepuasan sesudah pembelian. Konsumen mendasarkan
harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang
produk. Jika pada realitanya yang mereka dapatkan tidak
seperti yang diharapkan, maka ketidak puasan akan terjadi,
begitu juga sebaliknya.
b. Penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok yaitu
pelanggan baru dan pelanggan ulang. Perusahaan harus
memperhatikan kepuasan pelanggan, karena memeprtahankan
pelanggan lama lebih penting dibandingkan menarik
pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan harus
memerhatikan kepuasan pelanggan. Jika konsumen merasa
puas ia akan memperlihatkan kemungkinan untuk membeli
lagi produk tersebut.
B. Kerangka Pemikiran
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti dari responden nasabah BNI
Syariah peneliti menggunakan kuesioner sebagai teknik mengumpulkan data dan
menganalisisnya dengan analisis regresi linier berganda menggunakan software
SPSS v23. Berdasarkan hasil studi pustaka yang dilakukan peneliti maka bagan dari
kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut ini.
44
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
45
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Citra Merek terhadap Proses Pengambilan Keputusan Nasabah
Setiyadi (2003, p. 180) menyataakan bahwa Konsumen yang memiliki citra
yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian”
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alfian B (2012) menunjukan
bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Citra merek
terhadap proses pengambilan keputusan. Penelitian lainnya yg dilakukan oleh
Dessy Amelia (2013) juga menyatakan bahwa Citra Merek berpengaruh
terhadap proses pengambilan keputusan nasabah.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ha1: Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan Nasabah
2. Pengaruh Promosi Media Sosial terhadap Proses Pengambilan Keputusan
Nasabah
Jaringan sosial media ini merupakan bentuk baru dari dialog antara
“consumer-to-consumer” dan “businessto-consumer” yang memiliki implikasi
besar terhadap pemasar. (Kotler & Amstrong, 2012).
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Novita Ekasari (2012)
menunjukan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial variabel
Promosi Media Sosial terhadap proses pengamibilan keputusan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ha2: Promosi Media Sosial berpengaruh terhadap keputusan Nasabah
3. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Proses Pengambilan Keputusan
Nasabah
Ujang Sumarwan (2009, p. 114) mengatakan bahwa, promosi penjualan
adalah suatu cara yang dapat diukur untuk menarik konsumen agar segera
membeli produk yang ditawarkan.
46
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Girang Razati (2008)
menunjukan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan varabel promosi
penjualan terhadap proses keputusan pengguna. Hal ini juga selaras dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rachma Nurmasarie (2013) yang menunjukan
hasil bahwa promosi penjualan mempunya pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan belanja.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ha3: Promosi Penjualan berpengaruh terhadap keputusan Nasabah
4. Pengaruh Word of Mouth terhadap Proses Pengambilan Keputusan Nasabah
Sumardy dkk. (2011) menyatakan tidak peduli perusahaan kecil atau besar,
word of mouth communication tetap menjadi praktik pemasaran yang paling
mendominasi keputusan pembelian konsumen terhadap produk apapun.
Pernyataan tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan Onbee Marketing
Research bekerjasama dengan Majalah SWA (2009) membuktikan bahwa
tingkat WOM Conversation (menceritakan kembali kepada orang lain).
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Selvany, Joyce, dan
Silcyjeova (2015) menunjukan bahwa WOM mempunya pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap suatu keputusan pembelian.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ha4: Word of Mouth berpengaruh terhadap keputusan Nasabah
47
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul penelitian,
yaitu pengaruh citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan word of
mouth terhadap proses pengambilan keputusan nasabah bank BNI Syariah.
Responden pada penelitian ini adalah nasabah bank BNI Syariah. Penelitian ini
merupakan penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun
juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Sugiyono, (2003, p. 11). Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang hasil penelitiannya
disajikan dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan angka-angka statistik
Sugiyono, (2003, p.14). Data diperoleh dari kuesioner yang dibagikan secara
online yang kemudian di download dalam bentuk excel. Lalu diuji dengan
menggunakan SPSS v.23 yang menghasilkan suatu kesimpulan berupa hasil
validitas dan reabilitas, kemudian dilakukan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
Kemudian akan mendapatkan hasil bagaimana pengaruh variabel-variabel
dependen Citra merek (X1), Promosi Media Sosial (X2), Promosi Penjualan (X3)
dan Word Of Mouth (X4) terhadap variabel independen Proses Pengambilan
Keputusan nasabah (Y) pada Bank BNI Syariah.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2012,
p. 4). Maka, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah pada Bank
BNI Syariah
48
2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Untuk
memperoleh sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, sampel
tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya (Kuncoro,
2003, p. 103). Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua
untuk penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Dalam penelitian ini, sampel diambil menggunakan teknik non-probability.
Nonprobability sampling ialah tidak memberi peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sujarweni,
2012, p. 9). Sampel ini dipilih berdasarkan arbitrer oleh peneliti. Dengan kata
lain, probabilitas masing-masing anggota populasi tidak diketahui (Kuncoro,
2003, p. 118).
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling dimana calon responden yang terpilih adalah mereka yang
kebetulan berada di lokasi yang sama dengan peneliti. (Kuncoro, 2003)
Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka
dalam menentukan sampel menggunakan rumus Wibisono (Riduwan & akdon,
2008)
𝑛 = (𝑍𝛼/2𝜎
𝑒)
2 = (
(1,96).(0,25)
0,05)
2 = 96,04
Keterangan:
𝑛 = Besarnya Sampel
𝑍𝛼 = Tingkat Keyakinan yang dibutuhkan dalam penetuan sampel 1,96 dengan
tingkat kepercayaan 95%
𝜎 = StandarDeviasi Populasi
𝑒 = Tingkat Kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi
49
Dengan menggunakan rumus Wibisono, maka diperoleh sampel sebesar 96
responden. Dengan mengacu pada rumus tersebut, maka sampel yang akan
diambil oleh peneliti adalah sebanyak 100 responen yang berasal dari
pembulatan hasil rumus Wibisono dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut (Sugiyono, 2016, p. 137) bila dilihat dari sumber datanya,
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer, yaitu
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data kepada
pengumpul data. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
a. Data Primer
Data utama yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada seluruh nasabah BNI Syariah. Pada
penyusunan kuesinoer ini penulis menggunakan Skala Likert. Sikala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang.
Biasanya cara pengisian kuesioner jenis ini dengan menggunakan ceklist
atau pilihan ganda.
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner diwakili dengan angka
berskala 1 s.d 5. Contoh skala Likert adalah :
1) Sangat Setuju (SS) = 5
2) Setuju (S) = 4
3) Netral (N) = 3
4) Tidak Setuju (TS) = 2
5) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Dalam kuesioner tersebut, jenis data yang digunakan penulis adalah
data interval, yang dinyatakan dalam angka-angka mulai dari skala terkecil
50
sampai dengan yang terbesar dan mempunyai jarak yang sama antara angka
yang satu dengan yang lainnya. (Sugiyono, 2016, p. 168).
Kuesioner yang disebarkan penulis yaitu dengan membagikan melalui
media internet.
b. Data Sekunder
1.Studi Pustaka
Data yang didapat dalam penelitian ini selain dari penyebaran
kuesioner adalah studi pustaka. Memperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian melalui membaca buku, artikel, jurnal dan sejenisnya
2.Internet Research
Internet Research disini adalah studi untuk melengkapi data yang
kurang yang didapat dari studi pustaka melalui jaringan internet.
Perkembangan informasi juga sangat cepat di internet sehingga banyak
data yang up-to-date untuk memenuhi tujuan penelitian ini.
D. Metode Pengelola Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang digunakan dalam
penelitian ini menganalisis pengaruh antara variabel citra merek, promosi media
sosial, promosi penjualan, dan word of mouth terhadap proses pengambilan
keputusan nasabah bank BNI Syariah. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program komputer yaitu software
statistical package for the social science (SPSS) versi 23 dan microsoft excel 2016.
Data kuesioner yang di download dari google form dalam bentuk excel kemuadian
ditransformasikan kedalam bentuk nominal agar dapat diolah menggunakan SPSS.
SPSS sendiri merupakan program komputer yang digunakan untuk analisis data
statistik, seperti analisis korelasi, regresi linier, oneway anova, dan lain-lain. SPSS
merupakan program yang paling populer untuk analisis data dan paling banyak
digunakan pemakai di seluruh dunia juga banyak digunakan untuk berbagai
penelitian skripsi maupun tesis (Priyatno, 2010, p. 4)
51
Berikut adalah motode yang digunakan dalam menganalisis data.
1. Uji Kualitas Data
Dalam penggunaan kuesioner, kebenaran responden dalam menjawab
setiap butir pertanyaan merupakan hal penting, maka dilakukanlah uji
kuesioener dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
suatu alat pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur. Suatu
skala pengukuran disebut valid apabila ia melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila
skala pengukuran tidak valid, maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti
karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan
(Kuncoro, 2003, p. 151). Uji validitas digunakan untuk menghitung
nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan
skor total. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung
dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016, p. 53)
b. Uji Reliabilitas Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas
alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan
stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas berbeda
dengan validitas karena yang pertama memusatkan perhatian pada
masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih memperhatikan
masalah ketepatan (Kuncoro, 2003, p. 154). SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (ά).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,70 (Ghozali, 2016, p. 84)
52
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi untuk
menguji hipotesis, sebelum melakukan uji ini yang diuji terlebih dahulu adalah
asumsi klasik karena secara teoritis model regresi penelitian ini akan
menghasilkan nilai parameter apabila asumsi klasik regresi terpenuhi. Pada
penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
dengan normal atau tidak (Priyatno, 2010, p. 54). Uji normalitas
dilakukan dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
satu garis lurus diagonal dan distribusi data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal (Ghozali, 2016, p. 154).
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data
yang memiliki distribusi normal, artinya data yang mempunyai sebaran
yang normal dengan profil yang dapat dikatakan bisa mewakili
populasi. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya
sebagai berikut.
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
53
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas (Ghozali, 2016, p. 156)
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah keadaaan dimana antara dua variabel
independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna (Priyatno, 2010, p. 62) Uji
multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali, 2016, p. 103)
Untuk mendeteksi ada tidaknya mulitkolinieritas di dalam regresi
maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan tingkat multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2016, p. 134). Model
regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
heteroskedastisitas (Priyatno, 2010, p. 67) Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi
– Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis (Ghozali,
2016, p. 134) :
54
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas
3. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen dalam menerangkan variabel dependen.
Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkat signifikan
5%. Dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung
sebagai berikut.
a. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima (berarti ada
pengaruh.
b. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak (berarti tidak
ada pengaruh.
2. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil keputusan apakah
Ho diterima atau ditolak dengan membandingkan F hitung dan F tabel.
Apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka dapat dikatakan bahwa
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sedangkan, jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel, maka dapat
55
dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016, p. 96)
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (Ghozali, 2016, p. 95). Koefisien Determinasi ( R2 )
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amatlah
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Jika R2 semakin kecil, maka persentase
perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas
(X) semakin rendah, begitu pula sebaliknya.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan kriteria sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Kriteria untuk memberikan interpretasi terhadap koefesien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Sumber: Sugiyono, 2016, p. 184)
56
4. Uji Regresi
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda dengan bantuan perangkat lunak, yaitu SPSS (Statistical
Package for Social Science). Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh citra merek, promosi media sosial, promosi
penjualan, word of mouth terhadap proses pengambilan keputusan nasabah.
Analisis regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
dialakukan dalam penelitian ini, yang modelnya adalah sebagai berikut:
(Sujarweni, 2012, p. 160).
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+b4X4 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Nasabah
X1 = Citra Merek
X2 = Media sosial advertising
X3 = Promosi Penjualan
X4 = Word of Mouth
B1 = koefisien Citra Merek
B2 = koefisien Promosi Media Sosial
B3 = koefisien Promosi Penjualan
B4 = koefisien Word of Mouth
e = standar error
Untuk menilai ketepatan fungsi sampel dalam menaksir nilai aktual,
dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan nilai koefisien
determinasi (R2)
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukan pada dimensi dan
57
indikator dari variabel peneliti yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian
terdahulu.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Citra Merek
(X1)
(Kotler dan
Armstrong,
2005)
Kekuatan 1. Keunggulan- keunggulan yang
dimiliki merek bersangkutan
yang bersifat fisik dan tidak
ditemukan pada merek lain
Likert
Keunikan 2. Terdapat diferensiasi produk dan
variasi layanan
Favourable 3. Merek mudah diingat dan
diucap
4. Kesan merek di benak nasabah
Promosi
media sosial
(X2)
(Gunelius
(2011))
Content Creation 5. Isi dari media sosial menarik
6. Isi dari media sosial mewakili
kepribadian perusahaan
Likert
Content Sharing 7. Media sosial menjadi media
bertukar informasi
Connecting 8. Menghubungkan kepada sesama
nasabah
Comunication
Building
9. Dapat membangun komunitas
Promosi
Penjualan
(X3)
Tjiptono
(2008)
Promosi Konsumen 10. Hadiah yang diberikan menarik
11. Voucher yang diberikan menarik
Likert
58
(Lanjutan)
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
Promosi dagang 12. Diskon yang diberikan menarik
Likert
13. Merchandise yang diberikan bermanfaat
Promosi Wiraniaga 14. Mengadakan pameran yang dibutuhkan nasabah
Word of Mouth (X4)
(Godez dan Mayzlin 2004)
Volume 15. Sering mendengar dalam percakapan sehari hari
Likert
16. Sering berdikusi dengan orang lain
17. Mendapat Rekomendasi dari orang lain
Dispersion 18. Mendapat informasi dari keluarga
19. Mendapat informasi dari teman kampus/kantor
20. Mendapat informasi dari orang yang pernah menggunakan
21. Mendapatkan informasi dari orang yang status sosialnya berbeda
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian (Y)
(Kotler & Gary Amstrong 2008)
Pengenalan Kebutuhan
22. Membeli produk sesuai dengan kebutuhan
Likert
Pencarian Informasi 23. Mencari Informasi sebelum mengkonsumsi
Evaluasi Alternatif 24. Melakukan evaluasi alternatif sebelum melakukan pembelian
Keputusan Pembelian
25. Membeli berdasarkan kelebihan produk
Perilaku Pasca Pembelian
26. Merasa puas
59
BAB IV
Analisis dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Umum BNI Syariah
PT Bank BNI Syariah berdiri pada 19 Juni 2010. BNI Syariah merupakan
hasil proses spin off dari Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. yang beroperasi sejak 29 April 2000. Berawal dari lima kantor
cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin,
selanjutnya UUS BNI berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor
Cabang Pembantu (Laporan Tahunan PT Bank BNI Syariah 2016).
Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 menetapkan bahwa status UUS hanya
bersifat temporer dan oleh karena itu dilakukan spin off pada 2009 dan selesai
Juni 2010 dengan didirikannya PT Bank BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010. Realisasi waktu spin off bulan
Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang
kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap
pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap
keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat (Laporan
Tahunan PT Bank BNI Syariah 2016)
Hingga kini, jaringan usaha BNI Syariah tersebar mencapai 1 Kantor
Wilayah, 68 Kantor Cabang, 171 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 17
Kantor Fungsional, 23 Mobil Layanan Gerak, dan 29 Payment Point. Selain itu,
nasabah BNI Syariah juga dapat memanfaatkan jaringan Kantor Cabang BNI
Induk (Sharia Channelling Office/SCO) yang tersebar di 1.490 outlet di seluruh
60
wilayah Indonesia dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan
aset. Dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah dengan memastikan bahwa
semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari Dewan Pengawas
Syariah dan memenuhi aturan syariah yang berlaku (Laporan Tahunan PT Bank
BNI Syariah 2016
2. Visi dan Misi PT Bank BNI Syariah
Visi : “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan
dan kinerja.”
Misi :
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah
B. Deskripsi Responden
Objek dalam penelitian ini adalah responden yang menjadi nasabah Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati. Sampel yang diambil yaitu berjumlah 100 responden.
Berikut ini adalah hasil dari karakteristik responden yang diteliti :
61
Tabel 4.1
Usia Responden
Keterangan Jumlah
Responden
Persentase
(%)
17-22 tahun 49 orang 49%
23-28 tahun 23 orang 23%
29-34 tahun 17 orang 17%
>34 tahun 11 orang 11%
Total 100 orang 100%
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan usia 17
sampai 22 tahun sebanyak 49 orang yaitu memiliki persentase 49%, untuk
responden berusia 23 sampai 28 tahun sebanyak 23 orang yaitu memiliki persentase
23%, untuk responden berusia 29 sampai 34 tahun sebanyak 17 orang dengan
persentase 17%, dan untuk responden berusia diatas 34 tahun sebanyak 11 orang
dengan persentase 11%. Jadi berdasarkan data di atas, untuk responden berdasarkan
usia didominasi oleh responden yang berusia 17 sampai 22 tahun yaitu dengan
persentase 49%.
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
Pria 44 orang 44%
Wanita 56 orang 56%
Total 100 orang 100%
62
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin
pria sebanyak 44 orang responden dari 100 orang responden dengan persentase
sebesar 44% dan untuk responden berjenis kelamin wanita sebanyak 56 orang
responden dengan persentase sebesar 56%. Jadi berdasarkan data di atas, untuk
responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh wanita dengan persentase
56%.
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
PNS 6 6%
Karyawan Swasta 30 30%
Wiraswasta 17 17%
Mahasiswa/Pelajar 40 40%
Lain-lain 7 7%
Total 100 100%
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden pelajar/mahasiswa yaitu
sebanyak 40 orang responden dari 100 orang responden dengan persentase sebesar
40%, untuk responden dengan pekerjaan pegawai negeri/swasta sebanyak 6 orang
dengan persentase 6%, untuk responden dengan pekerjaan karyawan swasta
sebanyak 30 orang dengan persentase 30%, untuk responden dengan pekerjaan
wiraswasta sebanyak 17 orang dengan persentase 17%, dan untuk responden
dengan pekerjaan lainnya sebanyak 7 orang dengan persentase 7%. Berdasarkan
data tersebut, untuk responden berdasarkan pekerjaan didominasi oleh
pelajar/mahasiswa dengan persentase 40%.
63
Tabel 4.4
Lama Responden Menjadi Nasabah
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
<1 tahun 36 36%
1-5 tahun 48 48%
>5 tahun 16 16%
Total 100 100%
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa sebanyak 36 orang responden dengan
persentase 36% menjadi nasabah selama kurang dari 1 tahun tahun, 48 orang
responden dengan persentase 48% menjadi nasabah selama lebih 1 sampai 5 tahun,
dan 16 orang responden dengan persentase 16% menjadi nasabah lebih dari 5 tahun
Berdasarkan data tersebut, untuk responden berdasarkan lamanya menjadi nasabah
didominasi oleh nasabah selama 1 – 5 tahun dengan persentase 48%
Tabel 4.5
Jumlah Pengeluaran Responden tiap bulan
Keterangan Jumlah Responden Persentase (%)
<1 juta 22 22%
1-3 juta 32 32%
3-5 juta 25 25%
>5 juta 21 21%
Total 100 100%
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa sebanyak 22 orang responden dengan
persentase 22% mengeluarkan biaya perbulan kurang dari 1 juta rupiah, 32 orang
64
responden dengan persentase 32% menjadi mengeluarkan biaya perbulan 1 sampai
3 juta rupiah, 25 orang responden dengan persentase 25% mengeluarkan biaya
perbulan 3 sampai 5 juta rupiah, dan 21 orang responden dengan persentase 21
mengeluarkan biaya perbulan lebih dari 5 juta rupiah. Berdasarkan data tersebut,
untuk responden berdasarkan jumlah pengeluaran perbulan didominasi oleh
nasabah dengan pengeluaran sebesar 1 sampai 3 juta rupiah dengan persentase
32%.
Tabel 4.6
Positioning Bank Syariah menurut responden
No. Nama Bank Disebut Pertama kali
1 BNI Syariah 42 responden
2 Muamalat 26 responden
3 Bank Syariah Mandiri 25 responden
4 BRI Syariah 8 responden
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Dari hasil olah data diatas, bank BNI syariah adalah nama bank yang pertama
kali disebut ketika responden ditanya mengenai perbankan syariah, kemudian bank
muamalat, bank Mandiri Syariah, dan yang terakhir bank BRI Syariah.
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari instrumen
yang akan dipakai pada penelitian. Menurut Arikunto (2006, hlm. 168)
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrumen”. Pengertian validitas tersebut menunjukan
ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel.
Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab secara
cermat tentang variabel yang akan diukur.
65
Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan dengan apa
yang dinyatakan sesuai dengan koefisien validitas. Penghitungan uji validitas
ini menggunakan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) dan
Microsoft Office Excel. Setelah rhitung diperoleh, kemudian dibandingkan
dengan rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=0.05 dengan df = n-2
(28-2 = 26). Jika dilihat dalam nilai-nilai r Product Moment, rtabel =.0,388. Jika
rhitung>rtabel maka item tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya.
Kuesioner try out disebarkan kepada 28 orang responden dengan
memberikan 26 butir pernyataan terdiri dari lima variabel penelitian, antara lain
citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan proses pengambilan
keputusan nasabah. Kemudian setiap variabel dibagi menjadi beberapa dimensi
atau indikator, Variabel Citra Merek (X1) dibagi menjadi 3 dimensi dengan 4
butir pernyataan, Variabel Promosi Media Sosial (X2) dibagi menjadi 4 dimensi
dengan 5 butirpernyataan, Variabel Promosi Penjualan (X3) dibagi menjadi 3
dimensi dengan 5 butir pernyataan, Variabel Word of Mouth (X4) dibagi
menjadi 2 dimensi dengan 9 pernyataan dan Variabel Promosi pengambilan
keputusan Nasabah (Y) dengan 5 dimensi dengan 5 butir pernyataan.
Berikut ini adalah hasil uji validitas dari variabel citra merek, promosi
media sosial, prmosi penjualan, dan word of mouth terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah dengan sampel try out 28 responden.
66
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No r hitung r tabel Keterangan
Citra Merek (X1)
1 0,584 0,3739 Valid
2 0.695 0,3739 Valid
3 0,425 0,3739 Valid
4 0,402 0,3739 Valid
Promosi Media Sosial (X2)
5 0,464 0,3739 Valid
6 0,503 0,3739 Valid
7 0,724 0,3739 Valid
8 0,628 0,3739 Valid
9 0,461 0,3739 Valid
Promosi Penjualan (X3)
10 0,756 0,3739 Valid
11 0,781 0,3739 Valid
12 0,787 0,3739 Valid
13 0,524 0,3739 Valid
14 0,486 0,3739 Valid
67
(Lanjutan)
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada variabel proses
pengambilan keputusan nasabah memiliki r hitung lebih besar dari r tabel.
Berdasarkan hal tersebut, variabel proses pengambilan keputusan nasabah
dapat dikatakan valid.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap pernyataan pada seluruh variabel yang
digunakan pada penelitian ini dapat diandalkan dan layak sebagai penelitian
No r hitung r tabel Keterangan
Word of Mouth (X4)
15 0,482 0,3739 Valid
16 0,776 0,3739 Valid
17 0,514 0,3739 Valid
18 0,752 0,3739 Valid
19 0,459 0,3739 Valid
20 0,441 0,3739 Valid
21 0,697 0,3739 Valid
Proses Pengambilan Keputusan (Y)
22 0,392 0,3739 Valid
23 0,506 0,3739 Valid
24 0,551 0,3739 Valid
25 0,731 0,3739 Valid
26 0,460 0,3739 Valid
68
2. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut
diuji. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan (Kuncoro, 2003, p. 154). SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (ά).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach
alpha > 0,70 (Ghozali, 2016 p. 48).
Hasil uji reliabelitas setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh tabel, uji reabilitas pada dimensi-
dimensi dalam penelitian, karena nilai Cronbach’s Alpha terlah berada diatas
nilai standar, yaitu diatas 0,70. Sehingga dapat dikatakan semua dimensi ini
bersifat reliable.
No Variabel Cronbach’s Alpha
1 Citra Merek 0,735
2 Promosi Media Sosial 0,703
3 Promoso Penjualan 0,913
4 Word of Mouth 0,776
5 Keputusan 0,713
69
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas hasil
data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator
dalam kuesioner. Berikut adalah statistik deskriptif pada masing masing variabel:
1. Variabel Independen
a. Citra Merek (X1)
Dalam variabel Citra merek terdapat 4 pernyataan yang diajukan kepada
100 responden dan mempresentasikan indikator indikator dari variabel
tersebut. Indikator dari variabel citra merek yaitu kekuatan (1 pernyataan),
keunikan (1 pernyataan), dan favourable (2 pernyataan). Berikut adalah
hasilnya :
Tabel 4.9
BNI Syariah memiliki keunggulan merek
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Netral 3 3.0 3.0 3.0
Setuju 59 59.0 59.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan netral, 59
responden menyatakan setuju, dan 38 responden menyatakan sangat setuju.
Dari hasil pilihan tersebut 59% responden memilih setuju dan 38%
responden memilih sangat setuju, yang berarti responden setuju bahwa BNI
Syariah memiliki keunggulan merek dibanding dengan bank lainnya.
70
Tabel 4.10
BNI Syariah memiliki ciri khas tersendiri
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 5 5.0 5.0 6.0
Setuju 56 56.0 56.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju,
5 responden menyatakan netral, 56 responden menyatakan setuju, dan 38
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 56%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa BNI Syariah
memiliki ciri khas tersendiri sehinga dapat dibedakan dengan bank lainnya.
Tabel 4.11
Nama BNI Syariah mudah diingat
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Netral 5 5.0 5.0 5.0
Setuju 56 56.0 56.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 5 responden menyatakan netral, 56
responden menyatakan setuju, dan 39 responden menyatakan sangat setuju.
71
Dari hasil pilihan tersebut 56% responden memilih setuju yang berarti
responden setuju bahwa Nama BNI Syariah mudah diingat.
Tabel 4.12
BNI Syariah merupakan bank yang menjadi favorit di masyarakat.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Netral 12 12.0 12.0 16.0
Setuju 60 60.0 60.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 responden menyatakan tidak setuju,
12 responden menyatakan netral, 60 responden menyatakan setuju, dan 24
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 60%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa BNI Syariah
merupakan bank yang menjadi favorit di masyarakat.
b. Promosi Media Sosial
Dalam variabel Promosi media sosial terdapat 5 pernyataan yang
diajukan kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator indikator
dari variabel tersebut. Indikator dari variabel promosi media sosial yaitu
content creation (2 pernyataan), content sharing (1 pernyataan), connecting
(1 pertanyaan) dan comunication building (1 pernyataan). Berikut adalah
hasilnya :
72
Tabel 4.13
Isi media sosial BNI Syariah menarik
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 21 21.0 21.0 24.0
Setuju 52 52.0 52.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan tidak setuju,
21 responden menyatakan netral, 52 responden menyatakan setuju, dan 24
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 52%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa Isi media
sosial BNI Syariah menarik
Tabel 4.14
Isi dari sosial media BNI Syariah mewakili kepribadian BNI Syariah.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 62 62.0 62.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju,
7 responden menyatakan netral, 62 responden menyatakan setuju, dan 30
73
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 62%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa Isi dari
sosial media BNI Syariah mewakili kepribadian BNI Syariah.
Tabel 4.15
Media sosial BNI Syariah menjadi media untuk bertukar informasi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Netral 9 9.0 9.0 9.0
Setuju 55 55.0 55.0 64.0
Sangat Setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 9 responden menyatakan netral, 55
responden menyatakan setuju, dan 36 responden menyatakan sangat setuju.
Dari hasil pilihan tersebut 55% responden memilih setuju yang berarti
responden setuju bahwa Media sosial BNI Syariah menjadi media untuk
bertukar informasi.
74
Tabel 4.16
Sosial media BNI Syariah menjadi media hubung sesama nasabah BNI Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 61 61.0 61.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju,
6 responden menyatakan netral, 61 responden menyatakan setuju, dan 32
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 61%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa Sosial
media BNI Syariah menjadi media hubung sesama nasabah BNI Syariah.
Tabel 4.17
Media sosial menjadi media untuk membangun komunitas nasabah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Netral 19 19.0 19.0 23.0
Setuju 51 51.0 51.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
75
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 responden menyatakan tidak setuju,
19 responden menyatakan netral, 51 responden menyatakan setuju, dan 26
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 51%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa Media
sosial BNI Syariah menjadi media untuk membangun komunitas nasabah.
c. Promosi Penjualan
Dalam variabel Promosi penjualan terdapat 5 pernyataan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator indikator dari
variabel tersebut. Indikator dari variabel promosi penjualan yaitu Promosi
Konsumen (2 pernyataan), Promosi Dagang (2 pernyataan), dan Promosi
Wiraniaga (1 pernyataan). Berikut adalah hasilnya :
Tabel 4.18
BNI Syariah memberikan hadiah yang menarik
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Netral 17 17.0 17.0 23.0
Setuju 54 54.0 54.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan
netral, 54 responden menyatakan setuju yang berarti responden setuju
bahwa BNI Syariah memberikan hadiah yang menarik.
76
Tabel 4.19
BNI Syariah memberikan voucher yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Netral 25 25.0 25.0 29.0
Setuju 49 49.0 49.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 25 responden menyatakan
netral, 49 responden menyatakan setuju, dan 22 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil pilihan,49% responden memilih setuju yang berarti
responden setuju bahwa BNI Syariah memberikan voucher yang menarik.
Tabel 4.20
BNI Syariah memberikan diskon yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Netral 19 19.0 19.0 23.0
Setuju 61 61.0 61.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
77
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan
netral, 61 responden menyatakan setuju, dan 16 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 61% responden memilih setuju dan
16% responden memilih sangat setuju, yang berarti responden setuju bahwa
BNI Syariah memberikan diskon yang menarik.
Tabel 4.21
BNI Syariah memberikan merchendise yang menarik.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 7 7.0 7.0 8.0
Netral 20 20.0 20.0 28.0
Setuju 50 50.0 50.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 7 responden menyatakan tidak setuju, 20 responden menyatakan
netral, 50 responden menyatakan setuju, dan 22 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 50% responden memilih setuju
yang berarti responden setuju bahwa BNI Syariah memberikan
merchendise yang menarik.
78
Tabel 4.22
BNI Syariah mengadakan pameran sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Netral 16 16.0 16.0 21.0
Setuju 51 51.0 51.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 5 responden menyatakan tidak setuju,
16 responden menyatakan netral, 51 responden menyatakan setuju, dan 28
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 51%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa BNI Syariah
mengadakan pameran sesuai dengan kebutuhan nasabah.
d. Word of Mouth
Dalam variabel Promosi penjualan terdapat 7 pernyataan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator indikator dari
variabel tersebut. Indikator dari variabel word of mouth yaitu volume (3
pernyataan) dan dispersion (4 pernyataan). Berikut adalah hasilnya :
79
Tabel 4.23
Sering mendengar BNI Syariah dalam percakapan sehari hari
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 6 6.0 6.0 8.0
Netral 12 12.0 12.0 20.0
Setuju 48 48.0 48.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 6 responden menyatakan tidak setuju, 12 responden menyatakan
netral, 48 responden menyatakan setuju, dan 32 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 48% responden memilih setuju
yang berarti responden setuju bahwa Sering mendengar BNI Syariah dalam
percakapan sehari hari.
Tabel 4.24
Sering melakukan diskusi mengenai BNI Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 10 10.0 10.0 11.0
Netral 23 23.0 23.0 34.0
Setuju 36 36.0 36.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
80
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan
netral, 36 responden menyatakan setuju, dan 30 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 36% responden memilih setuju
yang berarti responden sering melakukan diskusi mengenai BNI Syariah
Tabel 4.25
Mendapat rekomendasi mengenai BNI Syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 5.0
Netral 5 5.0 5.0 10.0
Setuju 55 55.0 55.0 65.0
Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan
netral, 55 responden menyatakan setuju, dan 35 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 55% responden memilih setuju dan
35% responden memilih sangat setuju, yang berarti responden setuju bahwa
Mendapat rekomendasi mengenai BNI Syariah
81
Tabel 4.26
Mendapat informasi BNI Syariah dari keluarga
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 16 16.0 16.0 17.0
Netral 15 15.0 15.0 32.0
Setuju 38 38.0 38.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 16 responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan
netral, 38 responden menyatakan setuju, dan 30 responden menyatakan
sangat setuju. Yang berarti responden setuju bahwa Mendapat informasi
BNI Syariah dari keluarga.
Tabel 4.27
Mendapat informasi BNI Syariah dari teman kampus/kantor
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 3 3.0 3.0 4.0
Setuju 52 52.0 52.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
82
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju,
3 responden menyatakan netral, 52 responden menyatakan setuju, dan 44
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 52%
responden memilih setuju dan 44% responden memilih sangat setuju, yang
berarti responden setuju bahwa Mendapat informasi BNI Syariah dari
teman kampus/kantor
Tabel 4.28
Mendapat informasi BNI Syariah dari yang pernah menggunakan BNI Syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 6 6.0 6.0 8.0
Setuju 45 45.0 45.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan tidak setuju,
6 responden menyatakan netral, 45 responden menyatakan setuju, dan 47
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 52%
responden memilih setuju dan 44% responden memilih sangat setuju, yang
berarti responden setuju bahwa Mendapat informasi BNI Syariah dari yang
pernah menggunakan BNI Syariah.
83
Tabel 4.29
Mendapat informasi BNI Syariah dari yang status sosialnya berbeda
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 14 14.0 14.0 14.0
Netral 19 19.0 19.0 33.0
Setuju 42 42.0 42.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 14 responden menyatakan tidak
setuju, 19 responden menyatakan netral, 42 responden menyatakan setuju,
dan 25 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 42%
responden memilih setuju dan 25% responden memilih sangat setuju, yang
berarti responden setuju bahwa Mendapat informasi BNI Syariah dari yang
status sosialnya berbeda.
e. Kepeutusan Pembelian
Dalam variabel Promosi penjualan terdapat 5 pernyataan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator indikator dari
variabel tersebut. Indikator dari variabel keputusan pembelian yaitu
pengenalan kebutuhan (1 pernyataan), pencarian informasi (1 pertanyaan),
evaluasi alternatif (1 pertanyaan), keputusan pembelian (1 pertanyaan) dan
perilaku pasca pembelian (1 pernyataan). Berikut adalah hasilnya :
84
Tabel 4.30
Menggunakan BNI Syariah karna kebutuhan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 6 6.0 6.0 8.0
Setuju 55 55.0 55.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan tidak setuju,
6 responden menyatakan netral, 55 responden menyatakan setuju, dan 37
responden menyatakan sangat setuju. Yang berarti responden setuju bahwa
Menggunakan BNI Syariah karna kebutuhan.
Tabel 4.31
Mencari informasi terlebih dahulu sebelum menggunakan BNI Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 5 5.0 5.0 6.0
Setuju 50 50.0 50.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
85
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju,
5 responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju, dan 44
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 50%
responden memilih setuju dan 44% responden memilih sangat setuju, yang
berarti responden setuju bahwa Mencari informasi terlebih dahulu sebelum
menggunakan BNI Syariah
Tabel 4.32
Mengevaluasi BNI Syariah sebelum menggunakan BNI Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 11 11.0 11.0 12.0
Setuju 48 48.0 48.0 60.0
Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju,
11 responden menyatakan netral, 48 responden menyatakan setuju, dan 40
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 48%
responden memilih setuju dan 40% responden memilih sangat setuju, yang
berarti responden setuju bahwa Mengevaluasi BNI Syariah sebelum
menggunakan BNI Syariah
86
Tabel 4.33
Melakukan pembelian di BNI Syariah setelah mengetahui keuntungan BNI
Syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Netral 9 9.0 9.0 13.0
Setuju 43 43.0 43.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 responden menyatakan tidak setuju,
9 responden menyatakan netral, 43 responden menyatakan setuju, dan 44
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil pilihan tersebut 43%
responden memilih setuju yang berarti responden setuju bahwa Melakukan
pembelian di BNI Syariah setelah mengetahui keuntungan BNI Syariah.
Tabel 4.34
Merasa puas dengan BNI Syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Tidak Setuju 0 0.0 0.0 0.0
Netral 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 61 61.0 61.0 65.0
Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
87
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 responden menyatakan netral, 61
responden menyatakan setuju, dan 35 responden menyatakan sangat setuju.
Dari hasil pilihan tersebut 61% responden memilih setuju dan 35%
responden memilih sangat setuju, yang berarti responden setuju bahwa
Merasa puas dengan BNI Syariah
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
distribusi data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,
2016:154).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis
grafik. Berikut adalah hasil dari uji normalitas dalam penelitian ini:
88
Gambar 4.1
Uji Normalitas Histogram
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan gambar 4.2, histogram Regression Standardized Residual
membentuk kurva seperti lonceng, maka nilai residual tersebut dinyatakan
normal atau data berdistribusi normal.
Gambar 4.2
Uji Normalitas P-Plot
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018
89
Berdasarkan gambar terlihat bahwa data (titik) menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
mendeteksi ada tidaknya mulitkolinieritas di dalam regresi maka dapat dilihat
dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan tingkat multikolinieritas adalah nilai
tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2016:103-104).
Jika VIF yang dihasilkan di antara 1 – 10 maka tidak terjadi multikolinieritas
(Sujarweni, 2012:158).
Tabel 4.35
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Citra Merek .560 1.786
Sosial Media .382 2.616
Promosi Penjualan .537 1.863
WOM .359 2.787
90
Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF)
menunjukan bahwa nilai tolerance dari keempat variabel independen lebih dari
0,1 dan VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
tidak terjadi masalah multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi
ada tidaknya heterokesdastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2016:134).
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
91
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 dan tidak mengumpul hanya di atas
atau di bawah saja. Penyebaran titik-titik tersebut tidak membentuk pola. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Keputusan
nasabah berdasarkan variabel bebas (Citra merek, promosi media sosial,
promosi penjualan dan word of mouth)
Selain melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, cara lain yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
metode uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolud
residual terhadap variabel bebas (Gujarati (1995) dalam Sujarweni, 2012:170).
Tabel 4.36
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.466 1.078 2.288 .024
Citra Merek .047 .078 .080 .597 .552
Sosial Media -.041 .066 -.102 -.628 .532
Promosi Penjualan .007 .041 .023 .165 .869
WOM -.046 .039 -.197 -1.181 .241
a. Dependent Variable: Proses pengambilan keputusan
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel diatas, ditunjukkan bahwa variabel independen, yaitu
citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan wom semuanya >
0,05 sehingga tidak signifikan semuanya dan dapat disimpulkan model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas
92
4. Uji Hipotesis
1. Uji t (parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen dalam menerangkan variabel dependen
yang menghasilkan kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan uji t, yaitu
jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, jika t hitung > t tabel, maka Ho
ditolak. Untuk menentukan t tabel, dapat dicari pada tabel statistik pada
signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1. Priyatno (2013).
Atau 100-4-1 = 95. Didapat t tabel sebesar 1,985. Selain itu, pengambilan
keputusan berdasarkan signifikansi adalah jika sig. > 0,05 maka Ho
diterima, jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (Priyatno, 2010:86-87)
Tabel 4.37
Hasil Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.188 1.745 3.546 .001
Citra Merek .370 .126 .268 2.927 .004
Sosial Media .231 .107 .240 2.165 .033
Promosi Penjualan -.160 .066 -.227 -2.428 .017
WOM .259 .063 .473 4.137 .000
a. Dependent Variable: Keputusan
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel, hasil uji t (parsial) adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh Citra Merek terhadap Proses pengambilan keputusan
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 2,927 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel citra merek (X1) terhadap variabel proses
93
pengambilan keputusan (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada nilai
lebih besar dari α (0,004 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho1
ditolak dan Ha1 diterima yang artinya variabel citra merek secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel proses pengambilan keputusan
nasabah Bank BNI Syariah.
b. Pengaruh promosi media sosial terhadap proses pengambilan keputusan
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 2,165 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel promosi media sosial (X2) terhadap variabel
proses pengambilan keputusan (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada
nilai lebih besar dari α (0,033 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho2
ditolak dan Ha2 diterima yang artinya variabel promosi media sosial secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel proses pengambilan
keputusan nasabah Bank BNI Syariah.
c. Pengaruh promosi penjualan terhadap Proses pengambilan keputusan
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar -2,428 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel promosi penjualan (X3) terhadap variabel
proses pengambilan keputusan (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada
nilai lebih besar dari α (0,017 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho3
ditolak dan Ha3 diterima yang artinya variabel promosi penjualan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel proses pengambilan
keputusan nasabah Bank BNI Syariah.
d. Word of mouth penjualan terhadap Proses pengambilan keputusan
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 4,137 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel Word of mouth (X4) terhadap variabel proses
pengambilan keputusan (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada nilai
lebih besar dari α (0,000 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho4
94
ditolak dan Ha4 diterima yang artinya variabel Word of mouth secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel proses pengambilan keputusan
nasabah Bank BNI Syariah.
2. Uji F (Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil keputusan apakah
Ho diterima atau ditolak dengan membandingkan F hitung dan F tabel. Jika
F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Jika F hitung > F tabel, maka Ho
ditolak. F tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan df (jumlah kelompok
data – 1) dan df2 (jumlah data – 3), maka hasil yang diperoleh adalah df1 =
4 dan df 2 = (100 – 4 – 1) = 95 yaitu sebesar 2,47(Priyatno, 2010)
Adapun pengujian dalam uji F ini dengan menggunakan suatu tabel
yang disebut dengan tabel ANOVA (Analysis of Variance). Dasar
keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
yaitu jika Sig. > 0,05 maka Ho diterima, namun jika Sig. < 0,05 maka Ho
ditolak. Berikut adalah hasil uji F dalam penelitian ini:
Tabel 4.38
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 318.826 4 79.706 29.560 .000b
Residual 256.164 95 2.696
Total 574.990 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), WOM, Promosi Penjualan, Citra Merek, Sosial
Media
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
95
Berdasarkan hasil pengujian di atas, ditunjukkan bahwa F hitung
sebesar 29,560 > 2,47 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat dikatakan
bahwa variabel citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan
word of mouth secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan
terhadap variabel proses pengambilan keputusan nasabah BNI Syariah.
3. Uji Koefesien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2016:95), Koefisien Determinasi (R2) digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Jika R2 semakin besar, maka persentase perubahan variabel tidak
bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R2
semakin kecil, maka persentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang
disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah, begitu pula sebaliknya
Tabel 4.39
Hasil Uji Koefesien Determinasi R2
Model Summaryb
Model R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .745a .554 .536 1.642
a. Predictors: (Constant), WOM, Promosi Penjualan, Citra Merek,
Sosial Media
b. Dependent Variable: Keputusan
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa besar Adjusted R Square (R2)
adalah 0,536. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen citra merek,
promosi media sosial, promosi penjualan, dan word of mouth hanya dapat
menjelaskan sebesar 53,6% terhadap variabel dependen proses
96
pengambilan keputusan. Sedangkan sisanya sebesar 46,4% (100%-53,6%)
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini. Hasil koefisien determinasi (R2) dengan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,536 atau 53,6% ini artinya koefisien determinasi dari
variabel penelitian menunjukkan tingkat korelasi yang sedang.
F. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier adalah analisis hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Jika menggunakan dua atau lebih variabel independen
dalam satu model regresi maka disebut analisis regresi linier berganda (Priyatno,
2010:78). Untuk menguji regresi linier berganda, perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik terlebih dahulu karena variabel independennya lebih dari satu maka perlu
diuji keindependenan hasil uji regresi dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependennya (Sujarweni, 2012:96)
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan word of mouth
terhadap proses pengambilan keputusan nasabah nasabah. Analisis regresi
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
(Sujarweni, 2012:160). Berdasarkan data-data yang disajikan sebelumnya,
selanjutnya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS V.23 untuk mengetahui
besaran pengaruh variabel citra merek, variabel promosi media sosial, variabel
promosi penjualan, dan variabel word of mouth terhadap variabel proses
pengambilan keputusan nasabah BNI Syariah. Hasil pengelolaan data dengan SPSS
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
97
Tabel 4.40
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.188 1.745 3.546 .001
Citra Merek .370 .126 .268 2.927 .004
Sosial Media .231 .107 .240 2.165 .033
Promosi Penjualan -.160 .066 -.227 -2.428 .017
WOM .259 .063 .473 4.137 .000
a. Dependent Variable: Keputusan
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.41 di atas, hasil persamaan regresi yang telah diperoleh
adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4 + e
Y = 6,188 + 0,370X1 + 0,231X2 - 0,160X3 + 0,259X4 + e
Keterangan:
Y = Proses pengambilan Keputusan
X1 = Citra Merek
X2 = Promosi Media Sosial
X3 = Promosi Penjualan
X4 = Word of Mouth
B1 = koefisien Citra Merek
98
B2 = koefisien Promosi Media Sosial
B3 = koefisien Promosi Penjualan
B4 = koefesien Word of Mouth
e = standar error
Dari hasil pengujian regresi linier berganda terdapat persamaan yang
menunjukkan jika koefisien regresi dari variabel bebas (B1, B2, B3, B4) bertanda
positif (+) hal ini berarti bahwa bila variabel citra merek, promosi media sosial,
promosi penjualan, dan word of mouth terpenuhi mengakibatkan variabel proses
pengambilan keputusan nasabah semakin meningkat, dan sebaliknya jika bertanda
negatif (-) hal ini berarti bahwa bila variabel citra merek, promosi media sosial,
promosi penjualan, dan word of mouth tidak terpenuhi akan mengakibatkan
variabel proses keputusan nasabah akan menurun. Dari persamaan tersebut dapat
dijelaskan bahwa:
a. Nilai konstanta persamaan linear menunjukkan angka 6,188 hal ini berarti
apabila nilai variabel yang terdiri dari citra merek, promosi media sosial,
promosi penjualan, dan word of mouth konstan atau tetap, maka variabel
proses pengambilan keputusan nilainya menigkat sebesar 6,188
b. Nilai koefisien regresi citra merek (B1) sebesar 0,370 menunjukkan bahwa
jika variabel citra merek meningkat sebesar 1%, maka proses pengambilan
keputusan juga meningkat sebesar 0,370
c. Nilai koefisien regresi promosi media sosial (B2) sebesar 0,231
menunjukkan jika variabel promosi media sosial meningkat sebesar 1%,
maka proses pengambilan keputusan juga meningkat sebesar 0,231
d. Nilai koefisien regresi promosi penjualan (B3) sebesar -0,160 menunjukkan
bahwa jika variabel promosi penjualan menigkat sebesar 1%, maka proses
pengambilan keputusan akan menurun sebesar 0,160
99
e. Nilai koefisien regresi word of mouth (B4) sebesar 0,259 menunjukkan
bahwa jika variabel word of mouth meningkat sebesar 1%, maka proses
pengambilan keputusan juga meningkat sebesar 0,259
G. Interpretasi Hasil
Berdasarkan pengujian hipotesis hasil penelitian yang telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, dan
word of mouth terhadap proses pengambilan keputusan nasabah BNI Syariah akan
dijabarkan sebagai berikut :
1. Pengaruh Citra Merek Terhadap proses pengambilan Keputusan Nasabah BNI
Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel Citra Merek terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah. Dengan signifikansi yaitu 0,004 < 0,05 dan
dibuktikan dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu 2,927 > 1,985
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 dalam penelitian ini diterima dan
menolak Ho1.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alfian B (2012) yang
berjudul Pengaruh Citra merek terhadap pengambilan keputusan pembelian
mobil toyota kijak innova pada PT. Hadji Kalla. Penelitiannya menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Citra merek
terhadap proses pengambilan keputusan. Kesamaan hasil disebabkan karena
metode pengolahan data yang digunakan serupa. Hal ini juga mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Andi Rulyadi (2014) yang Pengaruh Citra
Merek terhadap keputusan pembelian handphone samsung yang menunjukkan
hasil bahwa variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah.
100
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Citra
Merek berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan nasabah Bank BNI
Syariah.
2. Pengaruh Promosi media sosial Terhadap proses pengambilan Keputusan
Nasabah BNI Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel Promosi Media Sosial terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah. Dengan signifikansi yaitu 0,033 < 0,05 dan
dibuktikan dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu 2,165 > 1,985
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2 dalam penelitian ini diterima dan
menolak Ho2.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Novita Ekasari (2014)
yang Pengaruh Promosi berbasis Sosial Media terhadap Keputusan Pembelian
Produk Jasa Pembiayaan Kendaraan pada PT BFI Fiannce Jambi karena sama-
sama mengukur tingkat keputusan pembelian dalam bidang jasa. Dalam
penelitiannya menyatakan bahwa Variabel dari promosi berbasis media sosial
berpengaruh terhadap keputusan
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Promosi media sosial berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan
nasabah Bank BNI Syariah.
3. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap proses pengambilan Keputusan
Nasabah BNI Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel Promosi Penjualan terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah. Dengan signifikansi yaitu 0,017 < 0,05 dan
dibuktikan dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu -2,428 > 1,985
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha3 dalam penelitian ini diterima dan
menolak Ho3.
101
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rachma Nurmasarie
dan Sri Setyo Iriani (2013) yang berjudul Pengaruh Promosi Penjualan dan
Penjualan Perseorangan terhadap Keputusan Belanja Tidak Terencana.
Penelitiannya menyatakan bahwa pomosi penjualan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap keputusan belanja. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Priccila Natalia dan Mumuh Mulyana (2014) yang berjudul
Pengaruh Periklanan dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian
juga menyatakan bahwa variabel Promosi Penjualan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Kesamaan hasil penelitian dikarenakan mayoritas responden yang sama yaitu
mahasiswa.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Promosi Penjualan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan
nasabah Bank BNI Syariah.
4. Pengaruh Word of Mouth terhadap proses pengambilan Keputusan Nasabah
BNI Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel Promosi Penjualan terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah. Dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 dan
dibuktikan dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu 4,137 > 1,985
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha4 dalam penelitian ini diterima dan
menolak Ho4.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Selvany, Joyce Lapian,
dan Silcyljeova Moniharapon (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, dan WOM terhadap keputusan pembelian HP Evercoss. Penelitiannya
menyatakan bahwa WOM mempunyau pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian. Kesamaan terjadi dikarenakan kesamaan metodelogi
penelitian yang digunakan. Selain itu, penelitian lain yang menyatakan bahwa
Variabel Word of Mouth termasuk dalam klasifikasi faktor yang
102
dipertimbangkan dalam keputusan pembelian yang diteliti oleh Sigit
Indrawijaya (2012)
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Word
of Mouth berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan nasabah Bank
BNI Syariah.
5. Pengaruh Citra Merek, Promosi Media Sosial, Promosi Penjualan, dan Word of
Mouth terhadap proses pengambilan Keputusan Nasabah BNI Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Citra Merek, Promosi
Media Sosial, Promosi Penjualan, dan Word of Mouth secara simultan
berpengaruh terhadap proses pengambilan Keputusan Nasabah BNI Syariah.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (0,000 < 0,05) dan F hitung > F tabel (29,560 > 2,744). Maka, Ha
diterima dan menolak Ho. Berarti model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi Keputusan nasabah atau dapat disimpulkan bahwa Citra Merek,
Promosi Media Sosial, Promosi Penjualan, dan Word of Mouth secara simultan
berpengaruh terhadap proses pengambilan Keputusan Nasabah BNI Syariah.
Berdasarkan nilai Adjusted R-squared 0,536. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel proses pengambilan keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel
bebas (citra merek, promosi media sosial, promosi penjualan, word of mouth)
sebesar 53,6% yang artinya ada hubungan yang sedang antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Sedangkan sisanya 46,4% bias dijelaskan oleh variabel
lain diluar penelitian ini. Pada ke-empat variabel bebas memiliki satu kesatuan
yang dapat meningkatkan keputusan nasabah. Jika salah satu variabel bebas
berkurang, maka akan menurunkan keputusan konsumen untuk menjadi
nasabah.
103
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, promosi
media sosial, promosi penjualan, dan word of mouth terhadap proses pengambilan
keputusan nasabah. Maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial (uji t) diketahui bahwa
pengaruh antara masing-masing variabel independen Citra Merek, Promosi
Media Sosial, Promosi Penjualan, dan Word of Mouth terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah adalah sebagai berikut:
a. Variabel Citra Merek bepengaruh terhadap proses pengambilan
keputusan Nasabah BNI Syariah.
b. Variabel Promosi Media Sosial berpengaruh terhadap proses
pengambilan keputusan Nasabah BNI Syariah.
c. Variabel Promosi Penjualan berpengaruh terhadap proses pengambilan
keputusan Nasabah BNI Syariah.
d. Variabel Word of Mouth berpengaruh terhadap proses pengambilan
keputusan Nasabah BNI Syariah
2. Berdasarkan hasil uji regresi secara simultan (uji F) diketahui bahwa Citra
Merek, Promosi Media Sosial, Promosi Penjualan, dan Word of Mouth
berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan Nasabah BNI Syariah
B. Saran
Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat banyak
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, peneliti memberikan saran agar mendapat
gambaran sebagai bahan pertimbangan dan penyempurna penelitian selanjutnya
yang terkait dengan penelitian serupa. Maka, peneliti menyarankan beberapa hal
sebagai berikut :
104
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu tambahan referensi
mengenai keputusan nasabah bagi peneliti maupun peneliti selanjutnya
yang tertarik untuk mengangkat topik penelitian sejenis, yaitu citra merek,
promosi media sosial, promosi penjualan, dan citra merek terhadap proses
pengambilan keputusan nasabah. Selain itu, bagi para akademisi yang ingin
meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan nasabah, peneliti menyarankan untuk memperluas faktor-faktor
yang akan diteliti dan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
penelitian selanjutkan agar hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat dan
lebih baik
2. Bagi Perbankan
a. Citra Merek
Berdasarkan hasil penelitian, positioning BNI Syariah di
masyarakat sudah baik, terbukti dari hasil kuesioner yang telah diolah
menunjukan bahwa sebanyak 42 responden menjawab BNI Syariah
ketika ditanya mengenai Perbankan Syariah. Oleh karna itu, BNI
Syariah harus menjaga komunikasi yang baik dengan para nasabah
demi menajaga Citra Merek BNI Syariah karena citra yang baik dapat
menarik minat konsumen untuk membeli suatu produk.
b. Promosi Media Sosial
Sebagian besar responden yang diteliti adalah mahasiswa, ini
menunjukan bahwa mulai tertariknya anak muda menggunakan
perbankan syariah. Berdasarkan hasil yang diteliti, dari 4 indikator
promosi media sosial, nilai terendah adalah content creation. Untuk
itu, perlu ditingkatkan lagi isi dari media sosial agar semakin digemari
oleh konsumen, terutama anak muda.
105
c. Promosi Penjualan
Sebagian besar responden yang merupakan mahasiswa belum
sepenuhnya setuju dengan merchendise yang diberikan oleh BNI
Syariah. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya lagi kalau
merchendise yang diberikan dibuat lebih menarik dan sesuai
kebutuhan. Selain itu, promo-promo untuk mahasiswa seperti promo
saat pembayaran kuliah bisa dijadikan promosi guna menariknya
keputusan nasabah
d. Word of Mouth
Berdasarkan hasil penelitian, responden masih jarang mendiskusikan
menganai BNI Syariah kepada keluarganya terlebih lagi yang status
sosialnya berbeda. Oleh karena itu, Word of mouth dalam BNI Syariah
harus ditingkatkan lagi dengan cara menginformasikan lebih banyak
mengenai BNI Syariah agar keluarga atau teman makin yakin untuk
merekomendasikan BNI Syariah kepada kerabatnya.
3. Bagi Nasabah
Diharapkan nasabah tetap menjadi nasabah BNI Syariah dan tetap
menggunakan jasa BNI Syariah agar terhindar dari unsur riba;
memperkenalkan dan merekomendasikan BNI Syariah kepada orang lain,
dan memberikan kritik maupun saran yang membangun kepada Bank
Syariah agar Bank Syariah semakin unggul dan mendominasi di Indonesia
106
DAFTAR PUSTAKA
I. Buku dan Jurnal
Aaker, D. A. & Biel, A. L., 2009. Brand Equity and Advertising : Advertising Role in
Building Strong Brand. Lawrence Erlbaum: Hillsdale.
Barnes, 2003. Secrets of Customer Relationship Management. Yogyakarta: Andi.
Belch, 2009. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication
Perpective. 8th ed. New york: McGraw-Hill Companies.
Blattberg & Neslin, 1990. Sales Promotion: Concepts, Methods and Strategies.
Prentice-Hall: Englewood Cliffs, NJ.
Ghozali, I., 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. 8 ed.
Semarang: Universitas Diponogoro.
Godes, D. & Mayzlin, D., 2004. Using Online Conversations to Study Word of Mouth
Communication. 23(4), p. Marketing Science.
Gunelius, S., 2011. 30 Minute Social Media Marketing. United States: McGraw Hil.
Hidayat, D. 2017. Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Jurnal Ilman, Volume
5, pp. 15-24.
Karim, A., 2010. In: Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, p. 97.
Kertajaya, H., 2007. Hermawan Kertajaya on Marketing Mix.. 9 ed. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum.
Kotler, P. & Keller, K. L, 2008. Manajemen Pemasaran (diterjemahkan Benjamin
Molan). 12 ed. Jakarta: PT.Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, P. & Keller, K. L., 2012. Marketing Management. 14 ed. Pearson Prentice Hall:
Global Edition.
Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Lovelock, C. & Wirtz, J., 2011. Manajemen Pemasaran Jasa (terjemahan). Jakarta:
PT. Indeks.
Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani, 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. 2nd ed.
jakarta: Salemba empat.
107
Marhadi, 2009. Evaluasi pengukuran citra merek dan kualitas merek. Ekonomi dan
Bisnis, p. 9.
Moriarty, S., Mitchell, N. & Wells, W., 2011. Advertising. 8 ed. Jakarta : Kencana.
Nasrullah, R., 2015. Media sosial, Perspektif Komunikasi, Budaya, Sosioteknologi..
Bandung: Simbiosa rekatama medi.
Nurhaeni, N., 2014. Nurhaeni, Nelly. 2014.. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Word of mouth, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Jasa.
Peter, P. & Olson, 2002. Perilaku konsumen dan strategi pemasarann. Terjemahan.
Jakarta: Erlangga.
Priyatno, D., 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
dengan SPSS.. Yogyakarta: Gava Media.
Riduwan & akdon, 2008. Rumus dan data dalam aplikasi statistik. Bandung:
ALFABETA.
Rivai, 2006. Identifikasi faktor penentu keputusan konsumen dalam memilih jasa
perbankan. pp. 1-17.
Sernovitz, A., 2012. Word of Mouth Marketing How Smart Companies Get People
Talking. Austin: Freenleaf Book Group Press.
Setiadi, J. & Nugroho, S. M. 2., 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Soemitra, A., 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Solis, B., 2010. Engage : The Complete Guide for Brands and Businesses to Build,
Cultivate, and Measure Success in the New Web. New Jersey: Wiley.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Banung: Alfabeta.
Sujarweni, 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumardy, M. S. & Melone, M., 2011. The Power of Word of Mouth Marketing. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sumarwan, U., 2004. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.
Suryani, T., 2008. Perilaku konsumen: Implikasi pada strategi pemasaran”. Edisi I.
Yogyakarta: Graha. 1 ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.
108
Suryani, T., 2013. Perilaku konsumen di era internet edisi pertama. Yogyakarta: graha
ilmu.
Sutisna, 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. 2nd ed. Bandung:
Rosdakarya.
Taprial, Varinder & Kanwar, P., 2012. Understanding Social Media. London: Ventus
Publishing ApS.
Tjiptono, F., 2008. Strategi bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Tuten, T. L., 2008. Advertising 2.0 Social Media Marketing in a Web 2.0 World..
Connecticut: Praeger.
Ujang Sumarwan, 2011. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. 1 ed. Bogor: Ghalia Indonesia.
Wahyu, R. R. d. T., 2017. Komunikasi word of mouth dan keputusan pembelian Batik
Bangkalan. Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, pp. 285-295.
Wasilah & Nurhayati, S., 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Weinberg, T., 2009. The New Community Rules : Marketing on the Social Web..
California: O’ Reilly.
Wenats, A. 2012. Integrated Marketing Communications : Komunikasi Pemasaran di
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wijanarko, A. S. d. H., 2004. Power Branding: membangun merek unggul dan
organisasi pendukungnya.. Jakarta: PT. Mizan Publika.
Wright, L. d., 2007. Manajemen Pemasaran Jasa . In: jakarta: PT. Index, p. 264.
Zarella, 2010. The Social Media Marketing Book. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
109
II. Website
Aminah, A. N., 2018. Replubika.com. Diakses April 2018
BNI Syariah. Laporan Keuangan BNI Syariah. 2018. Diakses 8 Juli 2018.
http://www.bnisyariah.co.id
BNI Syariah. Prestasi BNI Syariah. 2018. Diakses 20 Juli 2018.
http://www.bnisyariah.co.id
Otoritas Jasa Keuangan. Total aset keuangan syariah. 2017. Diakses 10 Mei 2018.
http:// www.ojk.go.id
110
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CITRA MEREK, SOSIAL MEDIA ADVERTISING, PEROMOSI PENJUALAN,
DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH BANK BNI
SYARIAH
` Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Citra Merek, Sosial Media
Advertising, Promosi Penjualan, dan Word of Mouth terhadap keputusan nasabah memilih Bank
BNI Syariah” maka saya:
Nama : Agung Satrio Elhamidy
NIM : 11140850000083
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Pengaruh Citra Merek, Sosial Media Advertising,
Promosi Penjualan, dan Word of Mouth terhadap keputusan
nasabah memilih Bank BNI Syariah
Memohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i untuk mengisi kuesioner ini. kuesioner yang
bapak/ibu/saudara/i jawab dengan jujur akan membantu penelitian ini. Atas kesediaan
bapak/ibu/saudara/i saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai:
Apakah anda merupakan nasabah bank BNI Syariah?
Ya Tidak
Tanggal Pengisian : ...................................
A. Profil Responden
Nama :
111
Jenis Kelamin : Laki- Laki Perempuan
Usia : 17-22 Tahun 23-28 Tahun
29-34 Tahun >34 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMP S1
SMA S2
Akademi/Diploma S3
Pekerjaan : PNS Pelajar/Mahasiswa
Karyawan Swasta Wiraswasta
Lainnya
Pengeluaran/Bulan : ≤ Rp.1.000.000 1 juta - 3 juta
3 juta - 5 juta ≥ Rp.5.000.000
Sebutkan 3 nama perbankan Syariah : ………………………..
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda check list ( √ )
atau tanda silang ( X ) pada alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan kondisi yang
menurut anda sesuai dengan anda. Pada setiap pertanyaan pernyataan telah disediakan bagian lima
(5) point skala di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:
C. Kuesioner
No Pernyataan Pertimbangan
SS S N TS STS
( X1 ) Citra Merek (X1) ; Kekuatan
1 Saya merasa Bank BNI Syariah memiliki
keunggulan produk dibandingkan dengan
bank lainnya
Keunikan
2 Saya merasa Bank BNI Syariah memiliki ciri
khas sendiri sehingga dapat dibedakan
dengan bank lain
Fovourable
Kode Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral/ Ragu-Ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
112
3 Saya merasa Nama Bank BNI Syariah mudah
diingat dibandingkan bank lain
4 Saya merasa Bank BNI Syariah
merupakan bank yang terkenal dan
menjadi favorit di Masyarakat
( X2 ) Sosial Media Advertising : Content Creation
5 Saya merasa isi dari media sosial bank BNI
Syariah meranrik
6 Saya merasa isi dari media sosial bank BNI
Syariah mewakili kepribadian bank BNI
Syariah
Content Sharing
7 Saya merasa media sosial BNI Syariah
menjadi media untuk bertukar informasi
Connecting
8 Saya merasa media sosial BNI Syariah
menjadi media hubung sesama nasabah BNI
Syariah
Comnunication Building
9 Saya merasa media sosial BNI Syariah
menjadi media untuk membagun komunitas
nasabah
(X3) Promosi Penjualan : Promosi konsumen
10 Saya merasa BNI Syariah memberikan
hadiah yang menarik
11 Saya merasa BNI Syariah memberikan
voucher yang menarik
Promosi Dagang
12 Saya merasa BNI Syariah memberikan
Diskon menarik
13 Saya merasa BNI Syariah memberikan
Merchendise yang menarik
Promosi Wiraniaga
14 Saya merasa BNI Syariah mengadakan
pameran sesuai dengan kebutuhan nasabah
(X4) Word of Mouth : Volume
15 Saya sering mendengar BNI Syariah dalam
percakapan sehari-hari
16 Saya sering melakukan diskusi mengenai
BNI Syariah
17 Saya sering mendapat rekomendasi mengenai
BNI Syariah
113
Dispersion
18 Saya mendapat informasi BNI Syariah dari
keluarga
19 Saya mendapat informasi BNI Syariah dari
teman kampus/kantor
20 Saya mendapat informasi BNI Syariah dari
yang pernah menggunakan BNI Syariah
21 Saya mendapat informasi BNI Syariah dari
yang status sosialnya berbeda dengan saya
(Y) Keputusan Pembelian : Pengenalan Kebutuhan
22 Saya menggunakan BNI Syariah karena
berdasarkan kebutuhan
Pencarian Informasi
23 Saya mencari informasi terlebih dahulu
sebelum menggunakan BNI Syariah
Evaluasi Alternatif
24 Saya mengevaluasi BNI Syariah sebelum
menggunakan BNI Syariah
Keputusan Pembelian
25 Saya melakukan pembelian di BNI Syariah
setelah mengetahui keuntungan BNI Syariah
Perilaku Pasca Pembelian
29 Saya puas dengan BNI Syariah
114
Lampiran 2 : Data Primer dari google form dalam excel
115
Lampiran 3 : Transformasi data primer dari google form ke spss
116
117
Lampiran 4 : Validitas dan Reliabilitas
118
119
120
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas variabel Citra Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.720 .749 4
Uji Reliabilitas variabel Promosi Media Sosial
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.703 .718 5
Uji Reliabilitas variabel Promosi Penjualan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.914 .914 5
121
Uji Reliabilitas variabel Word of Mouth
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.793 .796 7
Uji Reliabilitas variabel Proses Pengambilan Keputusan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.713 .716 5
122
Lampiran 5 : Uji Asumsi Klasik
123
Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .745a .554 .536 1.642
a. Predictors: (Constant), WOM, Promosi Penjualan, Citra Merek,
Sosial Media
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 318.826 4 79.706 29.560 .000b
Residual 256.164 95 2.696
Total 574.990 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), WOM, Promosi Penjualan, Citra Merek, Sosial Media
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 6.188 1.745 3.546 .001
Citra Merek .370 .126 .268 2.927 .004 .560 1.786
Sosial Media .231 .107 .240 2.165 .033 .382 2.616
Promosi
Penjualan
-.160 .066 -.227 -2.428 .017 .537 1.863
WOM .259 .063 .473 4.137 .000 .359 2.787
a. Dependent Variable: Keputusan
124
Lampiran 7 : Tabel uji r, tebel uji t, dan tabel uji F
Tabel uji r
125
Tabel uji t
126
Tabel uji F
Recommended