View
252
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
1/13
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
2/13
2
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
1.3 Sistematika Pembahasan
Dalam memudahkan pemahaman mengenai land use dan intensitas
pemanfaatan ruang maka makalah ini disusun berdasarkan sistematika berikut ini :
BAB I Pendahuluan : Berisi latar belakang, tujuan dan sistematika pembahasan
makalah ini.
BAB II Data : Berisi fakta-fakta mengenai land use dan intensitas pemanfaatan
ruang di kelurahan menur pumpungan yang disajikan dalam bentuk peta, tabel
maupun diagram.
BAB IIIMasalah : pada bab ini berisi masalah-masalah yang terdapat dalam aspek
land use dan intensitas pemanfaatan ruang di kelurahan menur pumpungan yang
tidak sesuai dengan yang semestinya.
BAB IV Potensi : Berisi potensi dan kelebihan yang dimiliki kelurahan menur
pumpungan dari aspek Land Use dan intensitas pemanfaatan ruangnya.
BAB V Penutup : Berisi kesimpulan dari hasil survey berdasarkan aspek land use
dan intensitas pemanfaatan ruang kelurahan menur pumpungan.
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
3/13
3
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
BAB II
DATA
2.1 Land use
Sebelum mengetahui data dan fakta aspek land use kelurahan Menur Pumpungan
akan di bahas terlebih dahulu mengenai definisi Land Use sendiri. Land Use atau
penggunaan tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan
bentukan alami maupun buatan manusia (Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004
tentang Penatagunaan Tanah) dan dapat di di definisikan sebagai jenis kegiatan atau
fungsi yang terdapat pada sebidang tanah.Istilah Tata guna tanah adalah pengaturan
penggunaan tanah yang mencakup tanah dengan semua unsur alam: soil, air, iklim; juga
dengan kegiatan manusia: sosial-ekonomi dan di dalamnya terdapat unsur sumber dayaalam dan sumber daya manusia.
Menurut Pemerintah Kota Surabaya (RTRW Kota Surabaya 2005-2013):
Penggunaan Tanah di Bedakan atas : Perumahan, Perdagangan dan jasa, Fasilitas
umum, Industri dan pergudangan, Ruang Terbuka Hijau, Perairan, Kawasan khusus.
Berdasarkan hasil survey penggunaan tanah kelurahan menur pumpungan yang
memiliki luas wilayah sekitar 202 hektar terdiri atas pemukiman atau perumahan,
fasilitas umum, ruang terbuka hijau, pertokoan dan jasa. Dimana proporsi masing-
masing nya adalah dari luas total wilayah kelurahan menur pumpungan 73% terdiri atas
pemukiman atau perumahan warga, 13% terdiri atas fasilitas umum : terdapat banyak
sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, selain itu terdapat juga
banyak apotek dan fasilitas umum lain. 9% ruang terbuka hijau baik lapangan olahraga
maupun tempat pemakaman dan 5% untuk perdagangan dan jasa : di pinggiran jalan
manyar hampir dipenuhi oleh berbagai macam bentuk perdagangan dan jasa.
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
4/13
4
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
2.2 Intensitas Pemanfaatan Ruang
Intensitas pemanfaatan ruang adalah besaran pembangunan yang diizinkan
berdasarkan batasan KDB, KLB, KDH atau kepadatan penduduk. Intensitas
pemanfaatan ruang yang akan di bahas pada makalah ini adalah mengenai Koefisien
Dasar Bangunan (KDB), Lantai bangunan, dan Garis Sempadan Bangunan (GSB).
Kelurahan Menur Pumpungan menjadi lapangan survey pada pembahasan makalah ini.
2.2.1 Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) atau Building Covered Ratio (BCR) adalah
angka perbandingan antara luas lantai dasar bangunan terhadap luas persil. Dalam
perencanaan wilayah dan kota, KDB menunjukan perbandingan antara luas lantai
dasar bangunan yang terdapat pada suatu wilayah terhadap luas wilayah
bersangkutan. Besaran KDB dinyatakan dalam persen; misalnya KDB 60%: artinya
perbandingan luas lantai dasar bangunan terhadap luas persil maksimum 60%.
Dalam pengertian ini, angka 60% adalah angka maksimum yang tidak bleh dilewati.
Tujuan penetapan KDB adalah :
Untuk menjaga dan mempertahankan ketersediaan ruang terbuka yang bermanfaat
bagi penghawaan alamiah, penerangan alamiah dan peresapan air ke dalam tanah.
Untuk mempertahankan keseimbangan antara kepadatan bangunan dan wilayah
dimana bangunan tersebut berada, agar lingkungan menjadi nyaman untuk
ditempati.
Untuk menciptakan keindahan dan kerapian tatanan bangunan melalui pengaturan
luas lantai dasar bangunan.
73%
13%
5% 9%
Diagram Land use Kelurahan menur
Pumpungan
Perumahan
Fasilitas Umum
Perdagangan dan jasa
Ruang terbuka hijau
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
5/13
5
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
Untuk memberikan peluang bagi penyediaan vegetasi didalam persil, baik tanaman
pohon, tanaman perdu maupun tanaman penutup tanah.
Untuk menyediakan RTH privat yang diisyaratkan undang-undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Tata Ruang.
Besaran KDB di kawasan tengan kota pada umumnya lebih tinggi
dibandingkan kawasan pinggirannya. Hal ini disebabkan karena penyediaan ruang
terbuka di kawasan pusat kota lebih sulit karena harga tanah sangat mahal.
Kawasan yang mempunyai KDB tinggi antara lain adalah kawasan perkampungan
padat, kawasan bisnis di pusat kota. Kawasan yang mempunyai KDB rendah antara
lain adalah kawasan perumahan pinggiran kota, kawasan olah raga, hutan kota.
Fungsi lahan di wilayah kelurahan menur pumpungan pada umumnya
dimanfaatkan untuk rumah tinggal, fasilitas umum, perdagangan dan jasa serta
ruang terbuka hijau. Pemanfaatan lahan tersebut mempengaruhi kecenderungan
pada KDB. Varisasi KDB pada wilayah kelurahan menur pumpungan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
KDB < 40% : Berupa fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau yang
umumnya tidak terdapat bangunan diatasnya.
KDB 40 % - 60 % : Berupa fasilitas peribadatan seperti masjid-masjid
besar salah satunya masjid baitul fikri UNTAG. Selain itu berupa
fasilitas pendidikan dan kesehatan. KDB 60 % - 80 % : Berupa perumahan kelas atas dan perumahan
formal skala menengah kebawah.
KDB > 80 % : Berupa pemukiman perkampungan warga yang pada
namun masih teratur dan perkampungan yang banyak didominasi
oleh tempat kost serta pemukiman informal yang terkesan kumuh.
Secara umum kondisi eksisting penggunaan lahan di kelurahan menur
pumpungan didominasi oleh pemukiman masyarakat. Presentasi penyebaran KDB
dikelurahan menur pumpungan merata, KDB < 40 % mencakup 18% dari daerah
Gambar 1.1 :
UNTAG dan
Masjid Baitul
Fikri UNTAG
(sumber : Survey
lapangan)
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
6/13
6
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
yang memiliki KDB dimana berupa ruang terbuka hijau. Lalu KDB 40% - 60%
mencakup 23% dari daerah yang memiliki KDB dimana berupa fasilitas umum. KDB
60% - 80% mencakup 32% dari daerah yang memiliki KDB dimana berupa
perumahan kelas atas dan formal skala menengah kebawah. KDB > 80% mencakup
27% berupa pemukiman perkampungan warga yang didominasi oleh tempat kost.
2.2.2 Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan bangunan (GSB) adalah jarak antara bangunan terhadap
titik tertentu pada penampang jalan. Ada dua cara untyki menetapkan GSB, yaitu :
Garis Sempadan Bangunan sebagai jarak bebas antara batas dinding terluar
banguna terhadap batas ruang milik jalan.
Garis Sempadan Bangunan sebagai jarak antara dinding terluar bangunan terhdap
sebuah titik tengah right of way.
Penatapan Garis Sempadan Bangunan ditentukan oleh posisi kaveling
terhadap jalan. Kaveling yang menghadap ke satu jalan, mempunyai satu garis
sempadan muka bangunan atau garis sempadan bangunan. Garis sempadan
lainnya adalah garis sempadan samping dan garis sempadan belakang bangunan.
Kaveling yang menghadap ke arah dua jalan mempunyai dua garis sempadan
bangunan.
Daerah sempadan bangunan ditetapkan dengan tujuan :
Untuk menjaga pandangan bebas pengemudi terhadap pergerakan disekitar
tikungan jalan dan pergerakan di dalam kaveling. Dengan adanya daerah sempadan
bangunan, pengemudi kendaraan di jalan mempnyai ruang bebas untuk
mengantisipasi pergerakan yang ada dengan tiba-tiba dari dalam kaveling atau dari
tiungan jalan.
18%
23%
32%
27%
Diagram KDB Kelurahan Menur
Pumpungan
KDB < 40%
KDB 40% - 60%
KDB 60% - 80%
KDB > 80%
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
7/13
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
8/13
8
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
11% dari total bangunan. Berada pada daerah fasilitas umum seperti
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan yang memiliki jarak yang lebar
antara bangunan dengan jalan.
Secara normative garis sempadan bangunan yang berlaku di kota Surabaya
ditetapkan sebesar 0.5 kali lebar badan jalan.
2.2.3 Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan dihitung berdasarkan jumlah lantai bangunan dimulai dari
lantai dasar bangunan sampai lantai tertinggi atau teratas suatu bangunan. Jumlah
lantai bangunan berhubungan erat dengan Koefisien Lantai Bangunan dimana jugaberhubungan dengan Koefisien Dasar Bangunan. Semakin tinggi bangunan atau
jumlah lantai bangunan, besaran KDB akan semakin kecil jika besaran KLB tetap.
Hubungan KLB dan KDB ditulis dengan rumus :
KLB : KDB = jumlah lantai bangunan
Jika KLB 150 % dan KDB 50 %, maka jumlah lantai bangunan adalah 3
lantai. Jika KLB sama dengan KDB maka jumlah lantai bangunan adalah satu lantai
atau bangunan tidak bertingkat.
Pada survey lapangan yang dilakukan dikelurahan menur pumpungan
didapatkan klasifikasi bangunan berdasarkan tinggi bangunan atau banyak lantai
bangunan yakni :
12 lantai : secara umum terdiri atas pemukiman pemukiman warga
baik perumahan formal dan informal serta di perkampungan warga.
31%
58%
11%
Diagram GSB kelurahan menur
pumpungan
GSB 0 - 3 meter
GSB 3 - 5 meter
GSB 5 - 8 meter
Gambar 1.3 :
Beberapa Fasilitas
kesehatankelurahan menur
pumpungan (
Sumber: survey
lapangan )
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
9/13
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
10/13
10
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
BAB III
MASALAH
3.1 Land Use
Secara umum penggunaan lahan di kelurahan menur pumpungan telah sesuai
dengan RTRW Kota Surabaya 2005-2013 dimana areal pemukiman atau perumahan,
fasilitas umum, perdagangan dan jasa seta ruang terbuka hijau telah terpenuhi. Namun,
penggunaan lahan untuk industri dan pergudangan serta perairan dikelurahan menur
pumpungan belum menunjukkan angka presentase yang berarti. Paling tidak terdapat
beberapa industri yang bergerak dan membantu dalam meningkatkan perekonomian
kelurahan menur pumpungan (sumber survey lapangan ).
3.2 Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan hasil survey lapangan di kelurahan menur pumpungan masalah yang
teridentifikasi adalah dari Koefisien Dasar Bangunan dan Garis Sempadan Bangunan.
Terdapat KDB yang tinggi pada kawasan perkampungan padat dikelurahan menur
pumpungan menyebabkan kurangnya ruang terbuka untuk tempat meresapnya air
kedalam tanah. Keindahan dan kerapihan nya juga kurang baik dikarenakan KDB yang
tinggi pada beberapa perkampungan padat di kelurahan menur pumpungan. Hal ini
menyebabkan tatanan bangunan yang buruk. Sedangkan mengenai Garis Sempadan
Bangunan terdapat titik-titik tikungan jalan tertentu dimana jarak antara dinding terluar
bangunan yang sangat dekat dengan ruang milik jalan. Hal ini dapat membahayakan
pengguna kaveling terhadapa pergerakan lalu lintas di jalan raya. Pandangan bebas
pengemudi terhadap pergerakan disekitar jalan juga menjadi terganggu. Karena GSB
yang kecil tidak terdapat ruang terbuka untuk ditanami vegetasi di dalam kaveling. Selain
itu terdapat bangunan yang keseragaman GSB nya berbeda-beda sehingga terlihat tidak
rapi (sumber survey lapangan).
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
11/13
11
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
BAB IV
POTENSI
4.1 Land Use
Berdasarkan hasil survey lapangan mengenai potensi dalam aspek land use
kelurahan menur pumpungan di dapatkan bahwa pada faktanya penggunaan lahan
untuk industri dan perdagangan sangat kecil, tidak terdapat industri besar di kelurahan
menur pumpungan, hal ini tentunya menjadi kelebihan yang menguntungkan bagi warga
kelurahan menur pumpungan dimana polusi akibat aktifitas perindustrian menjadi sangat
kecil dan menjamin kesehatan warga kelurahan menur pumpungan. Selain itu,
penggunaan lahan untul areal fasilitas pendidikan juga besar, terdapat banyak
perguruan tinggi, SMA, SMP dan sebagainya menjadikan kelurahan ini sebagai daerah
pendidikan dengan kualitas masyarakat yang baik. Terdapat areal ruang terbuka hijau
yang cukup luas menjadi pemandangan lebih dikelurahan menur pumpungan salah
satunya di sepanjang jalan manyar kartika dan jalan manyar rejo (sumber : survey
lapangan).
4.2 Intensitas Pemanfaatan Ruang
Salah satu tujuan penetapan KDB dan GSB pada intinya agar tatanan bangunan
terlihat rapi dan menciptakan keindahan serta menjadikan lingkungan menjadi nyaman
untuk ditempati. Berdasarkan survey lapangan kelurahan menur pumpungan beberapa
perumahan formal dengan KDB dan GSB yang tidak terlalu besar terlihat bahwa tatanan
nya rapi, keindahan dan keseragaman bangunannya terjaga. Ruang untuk tempat
penanaman vegetasi di halaman depan kaveling juga cukup sehingga terdapat tempat
peresapan air kedalam tanah. Secara umum KDB dan GSB dikelurahan menur
pumpungan telah sesuai dengan yang diharapkan.
Gambar 1.4 : RTH
dan Fasilitas
Pendidikan
Kelurahan Menur
Pumpungan
(sumber : survey
lapangan)
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
12/13
12
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, III dan IV maka didapatkan beberapa kesimpulan
mengenai aspek land use dan intensitas pemanfaatan ruang di kelurahan menur
pumpungan.
- Menurut Pemerintah Kota Surabaya (RTRW Kota Surabaya 2005-2013):
Penggunaan Tanah di Bedakan atas : Perumahan, Perdagangan dan jasa, Fasilitas
umum, Industri dan pergudangan, Ruang Terbuka Hijau, Perairan, Kawasan khusus.
- Secara umum penggunaan lahan kelurahan menur pumpungan di dominasi oleh
perumahan, fasilitas umum, perdagangan dan jasa serta ruang terbuka hijau.
- Secara umum kondisi eksisting penggunaan lahan di kelurahan menur pumpungan
didominasi oleh pemukiman masyarakat.
- Penetapan KDB dan GSB bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan
ketersediaan ruang terbuka hijau, tatanan bangunan yang rapi, dan lingkungan yang
nyaman untuk ditempati.
8/10/2019 Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
13/13
13
ASPEK LAND USE DAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KELURAHAN MENUR PUMPUNGAN
Daftar Pustaka
RDTR kertajaya tahun 2008
Purwadio, Heru (2011). Diktat Mata Kuliah Pengantar PWK. ITS Surabaya. Surabaya.
Recommended