View
1.212
Download
114
Category
Preview:
DESCRIPTION
Penelitian Tindakan Kelas Bahasa Inggris (Writing ) SMAN 14 Suhanto Kastaredja
Citation preview
PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN
PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 14 SURABAYA
KARYA TULIS
Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan
Usulan Kenaikan Pangkat
Dari IV/a ke IV/b
Oleh:
Drs. SUHANTO KASTAREDJA
NIP: 130 805 189
DINAS PENDIDKAN KOTA SURABAYA
SMA NEGERI 14 SURABAYA
TAHUN 2006
PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE
1
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN
PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 14 SURABAYA
KARYA TULIS
Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan
Usulan Kenaikan Pangkat
Dari IV/a ke IV/b
Oleh:
Drs. SUHANTO KASTAREDJA
NIP: 130 805 189
Disetujui/disahkan
Ketua PGRI Kota Surabaya Kepala SMA Negeri 14 Surabaya
MASMUK, S.H., M.Pd Drs. I MADE KARTIKA M. Si.NPA:130 106 0002 NIP :130 676 186
Kepala Dinas PendidikanKota Surabaya
DRS. H. SAHUDI, M. Pd.Pembina
NIP: 131 126 646
ii
PERPUSTAKAAN SMU NEGERI 14 SURABAYA
2
Surat Keterangan Nomor…………………..
Kepala Perpustakaan SMU Negeri Surabaya dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Drs. Suhanto Kastaredja
NIP : 130 805 189
Pangkat / Golongan : Pembina/ IV/a
Jabatan : Guru
Telah mendokumentasikan pada perpustakaan laporan hasil penelitian dengan
judul : “PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN
PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 14 SURABAYA”
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan sepenuhnya.
Surabaya 11 April 2006
Mengetahui Kepala PerpustakaanKepala SMA Negeri 14 Surabaya
Drs. I Made Kartika M.Si Dra. Raya HennyPembina Tk. I NIP: 132 000 820NIP: 130 676 186
iii
ABSTRAK
3
PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARTIVE
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN
PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 14 SURABAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat meningkatkan
kompetensi menulis teks narrative serta kendala-kendala yang mereka hadapi melalui
pendekatan pembelajaran berbasis genre dan model penilian potofolio. Pendekatan ini
merupakan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang direkomendasikan oleh
Depdikbud karena sesui dengan Kurikulum 2004. Rekomendasi diberikan karena adanya
kenyataan bahwa kompetensi bahasa Inggris yang dibangun oleh Kurikulum Standar
Kompetensi 2004 ialah kompetensi berkomunikasi yang berbasis ‘genre’
Kegiatan awal penelitian tindakan kelas menulis teks narrative melalui
pendekatan pembelajaran berbasis ‘Genre’ dan bentuk penilian portofolio adalah
mendiskusikan apa dan bagaiamana teks narrative. Kemudian mendorong siswa, dengan
teks narrative yang diberikan, agar mampu menemukan sendiri struktur teks arrative,
langkah-langkah penulisan serta grammatical features (unsur lingusitikyang dominan)
yang terdapat dalam teks tersebut. Langkah berikut memberikan latihan menulis
teksnarrative secara bersama (groupwork)., dan kemudian diberikan tugas untuk
menulis teks narrative secara mandiri
Dari tugas pada tahapan pertama itu, siswa baru diharapkan untuk termotivasi
menulis. Dari data penelitian ini, siswa menunjukkan hasil teks narrative, diukur
iv
4
berdasar pada Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM) 60, hanya 9 siswa (25%)
yang dapat mencapainya dan nilai rata-rata kelasnya sebesar 45,69. Pencapaian nilai
tersebut menggambarkan bahwa kompetensi siswa kelas X-4 dalam menulis teks
narrative belum memadai.
Salah satu faktor yang dapat penulis temukan dari kondisi yang demikian ialah
rendahnya kompetensi lingusitik siwa, yang merupakan aspek pendukung penulisan teks
narrative. Dengan kondisi tersebut ‘treatment’ yang penulis pilih dan lakukan ialah
memberikan pembelajaran dan latihan-latihan grammatical features (Past Tense, -
Present, Continuous, Perfect- Direct-Indirect Sentences dan pemakaian Conjunction.
Melalui tes awal dapat diketahui bahwa penguasaan siswa terhadap grammar point
terebut setelah diberikan tes grammar dua kali diperoleh hasil; 21 orang siswa tuntas
langsung dengan nilai rata-rata 61,29, dan 15 siswa lainnya tuntas melalui remidi. Dari
ketuntasan penguasaan linguistik ini, siswa diberikan tugas menulis teks narrative secara
berkelompok (grourpwork) dan nilai rata-rata kelas dicapai sebasar 52. Ini menunjukkan
adanya peningkatan kompetensi dengan nilai sebesar 7, 69 dibanding hasil tulisan awal.
Pada tahapan berikut pembelajaran Reading- Writing teks narrative diberikan
untuk kedua kalinya dengan langkah-langkah sama seperti tahapan pertama dengan
penambahan dan pemantapan pemahan terhadap struktur teks narrative, langkah-langkah
pengembangan teks narrative dan pemberian motivasi yang lebih besar. Dan hasil yang
dicapai ialah bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 18 siswa dengan nilai
rata-rata kelas sebesar 56,25. Akhirnya dari penelitian ini, peneliti berkesimpulan bahwa
pendekatan pembelajaran writing teks nartive berbasis genre dan dengan penilian
portofolio efektif, karena dapat meningkatkan kompetensi menulis.
v
5
Adapun temuan lainnya ialah bahwa siswa yang sudah tuntas dalam penguasaan
dalam kategori cukup terhadap grammar melalui remidi belum berkompetensi untuk
menggunakan kompetensi yang cukup lewat remidi dalam menulis teks narrative.
Kiranya dapat dipahami bahwa kompetensi menulis teks narrative menuntut adanya
penguasaan grammar yang mantap atau dengan kata lain siswa yang penguasaan
grammarnya belum mantap belum berkompetensi atau memiliki kendala atau kesulitan
dalam menulis teks narrative.
Akhirnya, perlu diketahui bersama pula bahwa siswa yang belum tuntas untuk
writing teks narrative tidak berarti bahwa mereka tidak tuntas dalam pelajaran bahasa
Inggris untuk KD teks narrative. Karena nilai Writing masih digabungkan dengan nilai
grammar dan nilai Speaking teks narrative Karena nilai pelajaran bahasa Inggris yang
terdiri dari dua nilai, yaitu Listening dan Reading masuk pada nilai PPK (Pengetahuan
dan Pemahaman Konsep)satu nilai dan nilai lainnya Speaking dan Writing masuk nilai
Praktek. Apabila nilai Writing , Speaking dan Grammarnya digabung kemudian dibagi
tiga bisa mendapat mencapai nilai SKBM, siswa tersebut dinyatakan kompeten atau
tuntas untuk KD teks narrative.
6
ABSTRACT
Optimizing the Students’ Writing Competence through the Genre-Based Teaching
and Learning and the Portfolio Assessment
at SMA Negeri 14 Surabaya
Abstract: The existing narrative-writing competence of the students of Class X-4, SMA
Negeri 14 Surabaya was not satifying yet. From the intital study it was found out that of
36 students, only 9 (25%)could reach the minimum standard of learninng compentence
(SKBM). And the average class score was 45.69.
To impove their writing competence, teaching and learning activities by using the
Genre-Based Approach and portofolio assessment were planned and then applied. Based
on the Genre-Based Approach, teaching and learning activities are classified into two
cycles, oral and written, and four stages; building knowledge of the field (BKOF),
modeling of the text (MOT), joint construction of the text (JCOT) and independent
construction of the text ICOT).
A portofolio assesement is a type of assessing the students’ writing work that has
be used in this study. In this type of assessment, the teacher shows the weakness or
mistakes (grammatical rules, spelling, vocabulary use, etc.) in their writing work to
themselves. Then they are encouraged not only to rewrite and revise but also to develop
their writing work at their best. These, therefore, are not done once or twice but several
times . The students are made to have a collection of their works, from the one which is
full of mistakes to the revised and better ones.
In applying such a learning and teaching approach and portofolio assessement,
the students were guided to focus on all aspects existing in the narrative text. Through the
7
class dicussion, they were directed to analyze the narrtive text and then continued by
doing the relevant grammartical exercises.
Those learning activities enabled the students to understand the text of narrative
and its components; the generic structure of the narrative text and lexicogrammatical
featrures. Then, their understanding could help them in their actvities of the narrative
text writing.
The teaching and learning process took about about six weeks from the second
week of February till the first week of March. They were made to undestand the generic
structure of narrtive text from the text model through a class discussion. It was done after
reading comprehension activities.
The next activity was to improve th students‘ grammatical mastery. They were
given some grammar exercises, which are dominant in the text of narrative. They are the
Past Tense (Simple, Continuous and Perfect) Direct Indirect Sentances and the use of
conjuctions. By
At the end of the study, only 9 (25%) students could reach the passing grade
(SKBM) of 60. It means there were only 18 (50%) students from class X-4 who could
improve their writing competence through the several treatments carried out this
clasroom action research.
Finally, from the result of the study, it could be concluded that 50% (18) of class
X-4 students have found it difficlut in applying the grammatical points for producing the
written narrative text. The writer, therefore, suggests that other English teachers who are
interested in this study are expected to find out the reasons of the students’ problems of
writing the narrative text as well solution to such problems.
8
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala
hidayah, rakhmat serta inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
setelah melakukan penelitian yang menyita banyak waktu dan energi.
Penulis bekerja keras dan menumpahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
menyelesaikan penelitian ini. Namun, penulis sangat menyadari bahwa yang penulis
sajikan dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dari lubuk hati
terdalam dan tulus, penulis mengharap saran serta kritik yang konstruktif guna perbaikan
karya tulis ini di waktu yang akan datang.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Kepala SMA Negeri 14 Surabaya ,
Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 14 Suarabaya serta seluruh staf TU yang telah banyak
memberikan sumbangan selama pelaksanaan penelitian ini. Dan juga keluarga penulis
yang telah kehilangan banyak perhatian selama penulis melaksanakan penelitian. Semoga
mereka semua selalu mendapat kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya, penulis berharap bahwa karya tulis ini dapat menambah koleksi
perpustakaan dan bermanfaat bagi para pembaca. Dan juga harapan besar penulis
kepada Bapak dan Ibu Guru khususnya Guru bahasa Inggris agar kiranya karya tulis ini
dapat memberikan inspirasi dan menjadi motivasi untuk melaksanakan penilitian
tindakan kelas yang sebenarnya. Karena dengan melakukan penilitian tindakan kelas
sesunggunya seorang guru telah banyak belajar dan juga membuktikan dirinya berusaha
menjadi guru yang sejati, guru yang tulus melaksanakan tugas profesionalnya.
. Surabaya 4 April 2006
9
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. ii
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 14 SURABAYA……………………… iii
ABSTRAK………………………………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………… vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1
A. Latar Balakang…………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN …… 6
A. Kajian Pustaka …………………………………………. 6
1. Amanat Kurikulm 2004 …………………………. 6
2. Hakekat Writing…………………………………. 7
3. Kompetensi………………………………………. 8
4. Obyek Penelitian…………………………………. 8
10
viii
5. Pembelajaran Berbasis Genre dan Teknik EGRA... 11
6. Penilian ortofolio…………………………………. 13
B. Rencana Tindakan Kelas………………………………… 14
BAB III METODAPENELITIAN
A. Setting Penelitian ………………………………………... 15
B. Persiapan Penelitian……………………………………… 16
C. Siklus Penelitian…………………………………………. 17
D. Instrumen Penelitian……………………………………... 18
BAB IV RENCANA TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN…… 21
A. Refleksi Awal……………………………………………. 21
B. Siklus 1 …………………………………………………… 23
C. Siklus 2…………………………………………………… 27
D. Siklus 3………………………………………………….. 31
E. Siklus 4…………………………………………………… 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….. 42
A. Kesimpulan ……………………………………………… 42
B. Saran…………………………………………………….. 42
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 44
LAMPIRAN
ix
11
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1 Nilai Writing Awal dan Akhir Teks Narrative 22
2 Prosentase Aspek-Aspek Kompetensi Writing , 25
Kepribadian, Tingkat Motivasi
3 Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam 29
Penguasaan Grammatical Features Pada Siklus 2
4 Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam 33
Penguasaan Grammatical Features Pada Siklus 3
5 Prosentase Aspek-Aspek Proses Penulisan Teks 35
Narrative
6 Tingkat Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas 39
Menulis Teks Narrative
x
12
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
1 Silabus dan Sistem Penilaian
2 Lesson Plan 1 dan Bahan Ajar
3 Lesson Plan 2 dan Bahan Ajar
4 Lesson Plan 3 dan Bahasa Ajar
5 Lesson Plan 4 dan Bahan Ajar
6 Lembar Observasi Kegitan Belajar dan Mengjar
7 Daftar Nilai Tugas Awal dan Akhir Penulisan Tesk Narrative
8 Daftar Nilai Ulangan Grammar 1 dan 2
9 Soal Ulangan Grammar
10 Kriteria dan Skala Penilaian Analitik Teks Narrative
11 Questionnaire Siklus 1
12 Questionnaire Siklus 3
13 Questionnaire Siklus 4
14 Jadwal Penelitian
15 Biodata Penulis
xi
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasioal adalah telah diakui di
Indonesia dan bahkan diakui secara internasional pula. Ini artinya bahwa bahasa
Inggris diakui keberadaan dan peranannya sebagai alat komunikasi antar bangsa.
Sangatlah disadari bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hubungan antar
bangsa, hingga banyak negara termasuk Indonesia yang memasukkan bahasa
internasional ini dalam kurikulum sekolah. Dengan memiliki kemampuan berbahasa
Inggris yang memadai, siswa diharapkan dapat memperoleh kesempatan yang cukup
luas dan kemudahan untuk menjalin hubungan dengan bangsa lain.
Namun kenyataannya, kompetensi bahasa Inggris yang dicapai oleh sebagian
besar lulusan SMA masih jauh dari harapan. Banyak faktor yang menjadi penyebab
permasalahan tersebut. Dalam upaya meningkatkan kompetensi bahasa Inggris anak
didiknya, peneliti mencoba menggali permasalahan yang ada di sekolah tempat
melaksanakan tugas. Perlu disampaikan bahwa tugas mengajar peneliti selama tahun
pelajaran 2005-2006 adalah di kelas X-4, III IPS -1, III PIS-2 dan III IPS-3.
Dengan melakukan observasi langsung selama semester gasal dalam tahun
pelajaran 2005- 2006 terhadap siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya , penulis
menemukan bahwa sebagian besar siswa kelas X-4 menginginkan untuk bisa
berbahasa Inggris. Kendala yang mereka hadapi adalah sulitnya memahami dan
mengaplikasikan tata bahasa dan miskinnya perbendaharaan kata. Keadaan demikian
diakui oleh para siswa yang sering menyatakan bahwa mereka memiliki banyak
kesulitann setiap mendapat tugas ‘Writing’. Ini mencerminkan tidak hanya rendahnya
penguasaan tata bahasa dan kosakata, tetapi juga ejaan dan pengembangan langkah-
14
langkah retorikanya. Fakta ini mendorong peneliti untuk melanjutkan penelitiannya
dengan memilih judul “Peningkatan Kompetensi Writing Narrative Siswa Kelas X-4
SMA Negeri 14 Surabaya Melalui Pembelajaran Berbasis Genre dan Penilaian
Portofolio”. Dipilihnya ‘Writing Narrative’ sebagai judul penelitian ini adalah karena
penulis yakin bahwa :
a. Kegiatan “Writing Narrative” sangat menantang atau tidak mudah sebab selain
melibatkan unsur-unsur bahasa (tata bahasa, kosakata, spelling, dan sebagainya)
dan pengorganisasian langkah-langkah retorika sebuah teks, diperlukan
kemampuan berimajinasi. Kebebasan berimajinasi inilah akan mendorong anak
beregerak bebas membangun tulisannya. Kendala-kendala yang sering dihadapi
siswa ini dapat diimbangi dengan kebebasan siswa berimajinasi dalam
mengembangkan kemampuan tulis mereka.
b. Melalui writing dapat dikembangkan ketiga ketrampilan bahasa lainnya
(Listening, Reading, Speaking).
c. ‘Writing’ mencakup 2 sisi pembelajaran bahasa yakni : Ilmu dan Keterampilan
yang dalam Krashen’s L2 Acquisition Theory disebut Learning and Acquisition.
d. ‘Writing’ mampu menjawab tidak hanya perolehan Output (mis : Nilai Ujian)
tetapi juga Outcome (Ketrampilan Bahasa Dalam Kehidupan Nyata).
Kiranya harus diakuai bahwa mengelola pembelajaran writing tidaklah
mudah. Masalah yang sering peneliti hadapi adalah bahwa dalam pembelajaran
writing perlu model dan banyak contoh, tahapan-tahapan dan kesabaran karena
menyita banyak waktu (time consuming), utamanya untuk meneliti pekerjaan siswa.
Untuk mengatasi hal itu , peneliti mencoba mengatasinya dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis ‘Genre’ dan penilaian portofolio yaitu penilaian
15
yang bertahap. Pembelajaran berbasis Genre ini terdapat 4 tahapan pembelajaran
yaitu; Building of the Knowledge (BKOF), Modeling of the Text (MOT), Joint
Construction of the Text (JCOT) dan yang terakhir Joint Construction of the Text
(JCOT). Dengan adanya. Modeling siswa mendapatkan kejelasan struktur teks yang
dipelajari dan ditulisnya. Dengan adanya Joint Construction siswa dapat terbantu
mengurangi kecemasan karena masih dapat bertanya bertukar fikiran dalam
meproduksi teks secara bersama. Sedang dengan Independent Construction of the
Text , siswa memang harus menulis sendiri teks narrative setelah memahami tentang
‘struktur teks narrative dan lexicogrammatical featurenya’ , mengamati contoh dan
berlatih menulis dalam kelompok.. Dengan penilian portofolio, yaitu penilaian
bertahap, siswa berkesempatan untuk mengetahui kesalahan dan sekaligus
memperbaikinya. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan diri siswa
dan memberikan motivasi yang efektif.
Melalui langkah-langkah penelitian disebutkan di atas, peneliti berharap dapat
meningkatkan kompetensi writing bahasa Inggris siswa kelas X-4 SMA Negeri 14
Surabaya.
B. Rumusan Masalah.
Melalui pengamatan serta kegiatan mengoreksi produk writing teks-teks
Bahasa Inggris semester gasal, kompetensi siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
masih belum memadai. Berdasarkan angket dan hasil penilaian produk tulisan siswa,
ditemukan bahwa terdapat kelemahan siswa dalam penguasaan tata bahasa, pemilihan
kata, ejaan, dan penggunaan langkah-langkah retorika. Peneliti yakin bahwa masalah
–masalah tersebut dapat diatasi dengan cara mengintensifkan pembelajaran ‘Writing’.
Oleh sebab itu msalah yang diangkat adalah bagaimana meningkatkan kompetensi
16
Writing Narrative siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya melalui pembelajaran
berbasis /Genere’ dan penilian Portofoilo..
C. Tujuan Penelitian
Dengan penelitian ini, peneliti berharap akan dapat:
1. meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur teks tulis narrative, langkah-
langkah penulisan teks narrative dan pengembangannya serta mampu
menerapkannya dalam kegiatan menulis teks narrative.
2. meningkatkan pemahaman siswa terhadap unsur-unsur linguistik sebagai
kompetensi pendudukung utama dalam penulisan teks narrative serta mampu
menuangkan kemampuan itu dalam kegiatan menulis teks narrative.
3. mengetahui seberapa besar peningkatakan kompetensi tulis yang bisa siswa capai
melalui pembelajaran ‘berbasis Genre’ dengan model penilian Portofolio.
D. Manfaat Penelitian
Melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas penulisan teks narrative, diharapkan
akan diperoleh manfaat antara lain :
1. Bagi Guru
- meningkatkan profesionalisme guru
- termotivasi untuk melakukan penelitian lainnya
2. Bagi Siswa :
- meningkatkan kompetensi’ writing’siswa
- timbul rasa senang dan percaya diri
3. Bagi Pengembangan Kurikulum
17
- mengetahui efektifitas pendekatan pembelajaran berbasis Genre dengan
penilaian Portofolio.
- memberikan alternatif pendekatan pembelajaran lainnya
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
- mengembangkan ilmu pengetahuan
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Amanat Kurikulum 2004
Kegiatan penelitian ini mengacu pada kurikulum 2004 - SMA yang
didalamnya disebutkan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran
Bahasa Inggris ialah siswa mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulis,
dengan lancar, dengan menerapkan aturan-aturan kebahasaan dan aspek-aspek
budaya secara benar. Adapun dalam implementasi kegiatan pembelajarannya
ditekankan pada aspek keterampilan bahasa. Yang meliputi keterampilan bahasa
lisan dan tulis baik reseptif maupun produktif. Dengan target kemampuan
berbahasa Inggris yang berterima di tingkat Internasional. (Kurikulum 2004-
SMA).
Dari apa yang dikemukakan di atas dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut
a. Kurikulum 2004 menekankan pada 4 keterampilan bahasa (Listening,
Speaking, Reading, and Writing).
b. Target Kurikulum 2004 adalah tercapainya kemampuan berkomunikasi dalam
bahasa Inggris yang berterima, yang berarti bahasa Inggris yang Grammatikal
dan Berbudaya dalam artian berbahasa Inggris yang dapat diterima dan
dipahami oleh penutur asli bahasa tersebut.
Berkaitan dengan ini dapat dilihat secara jelas bahwa Kurikulum 2004 mefokus
pada pengembangan kompetensi komunikasi lisan adan tulis siswa. Namun , ini
bukan berarti bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak mengajarkan atau
membangun penguasaan unsur-unsur bahasa (Grammar dan Vocabulary) pada
19
siswa, tetapi mengajak guru bahasa Inggris agar melaksanakan pembelajaran
bahasa Inggris dengan baik dan benar, yakni agar siswa SLTA memiliki
kompetensi berkomunikasi lisan dan tulis yang memadai. Hal yang perlu kita
cermati adalah bagaimana menyampaikannya pada siswa, sehingga tidak
meningkatkan filter-filter yang dapat merintangi siswa dalam belajar bahasa
Inggris. Dengan alasan ini, peneliti mencoba mengajarkan unsur-unsur bahasa
tidak secara terpisah, melainkan diintegrasikan dalam keterampilan menulis,
writing, khususnya dalam penelitian ini menulis teks narrative. Dengan demikian
unsur-unsur bahasa tersebut tidak kehilangan gestaltnya karena digunakan dalam
konteks nyata. (Rivers, 1964).
2. Hakekat ’Writing’
‘Writing’ pada hakekatnya adalah mengungkapkan pikiran dan perasaan
melalui tulisan atau lambang-lambang yang orang lain memahaminya.
Fan Yang Gang (1990) menyebutkan bahwa:
“Writing is a comprehensive ability involving grammar, vocabulary, conceptions and other elements; it has everything to do with Listening, Speaking, and Reading”.
Pendapat Fan Yang Gang tersebut memperkuat keputusan peneliti untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari dan memahami unsur-unsur bahasa,
karena dalam kegiatan Writing tercakup penggunaan unsur- unsur bahasa dan
bahkan pengembangan langkah-langkah retorikanya. Melalui ‘writing’ unsur-
unsur bahasa tersebut dipelajari secara kontekstual yakni digunakan dalam
konteks dimana unsur-unsur tersebut harus digunakan. Kegiatan writing
melibatkan tiga keterampilan bahasa lainnya. Sebagai contoh adalah dalam
20
kegiatan Writing sering kita awali dengan membaca, misalnya : membaca
referensi, atau dengan berdiskusi dengan orang lain.
3. Kompetensi
Kompetensi yang diamanatkan oleh Kurikulum Standar Kompetensi Bahasa
Inggris 2004 adalah kompetensi berkomukasi. Dan dijabarkan lebih lanjut
kompetensi tersebut adalah kompetensi berkomukasi yang menerapkan aturan-
aturan kebahasaan (linguistic) yang baik dan benar, lancar serta berbudaya.
Kompetensi menulis teks adalah salah satu kompetensi berkomunikasi
yakni kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan perilaku ( Kurikulum 2004-SMA ). Dalam
kurikulun 2004 SMA, ketiga kompetensi itu sendiri tersebut lebih dikenal dengan
kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir yaitu kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisa, mensintesa, dan mengevaluasi. Ranah psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktifitas fisik misalnya: lari, melukis, menari, dan
sebagainya.
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan watak dan perilaku
misalnya : sikap, minat, konsep diri, dan moral. Dalam semua mata pelajaran
selalu terkandung tiga ranah tersebut, namun penekanannya yang berbeda. Dalam
laporan hasil belajar siswa ada beberapa mata pelajaran yang hanya melibatkan
dua ranah saja. Mata pelajaran bahasa Inggris misalnya, hanya melibatkan ranah
kognitif dan afektif saja. Sedangkan ranah afektif dapat dilihat melalui tanggapan
siswa pada saat dan sesudah melaksanakan kegiatan Secara kongkrit bagaimana
kompetensi afektif atau sikap siswa dalam pembelajaran teks narrative ialah
21
ditunjukkan lewat ketepatan waktu menyelesaikan dan menyerahkan tugas. Ini
berarti pula mereka menunjukkan kerja keras atau kesungguhan mereka dalam
menyelesaikan tugas menulis teks narrative. Inilah yang seringkali disebut
motivasi belajar.
Kompetensi writing didukung pula oleh kompetensi lingusitik. Lebih jelas
lagi kompetensi linguistik ialah kompetensi memahami aturan-aturan menyusun
kata menjadi frase dan frase menjadi kalimat yang dikenal dengan grammar.
Kemudian dari apa yang dipahami itui dapat digunakan atau diperlukan untuk
menyusun atau menulis kalimat yang bermakna dan berterima. Pada ahirnya
siswa dapat menyusun teks narrative.
Tugas guru tentunya harus mampu meningkatkan faktor-faktor yang dapat
mendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan kata lain guru dituntut
selalu memotivasi siswa. Misalnya : menumbuhkan rasa senang, rasa percaya diri,
dan sebagainya; dan memperkecil faktor yang dapat merintangi keberhasilan
siswa dalam belajar, misalnya : rasa malu, takut, segan, dan sebagainya. Untuk
dapat mengatasi hal tersebut , Depdiknas menyelanggrakan berbagai workshop
’Pembelajaran Berbasis Genre’ bagi guru bahasa Inggris serta memberikan
rekomendasi mengimplementasikan pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif
pilihan dari model-model lainnya yang sudah dikuasai guru bahasa Inggris.
4. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah siswa kelas X -4 SMA Negeri 14 Surabaya
Mereka berusia rata-rata 15 – 16 tahun. Dalam penelitian ini usia siswa ikut
dipertimbangkan, karena peneliti yakin bahwa perubahan usia anak sangat
berpengaruh pada proses belajar bahasa asing. Berkaitan dengan masalah usia,
22
Krashen membuat hipotesa yang kemudian dikenal dengan nama The Acquisition
- Learning Hypothesis.
Dalam hipotesanya Krashen menyebutkan bahwa :
”There are two distinct ways of developing competence in second language. The first way is via language acquisition, that is, by using language for real communication. It is the natural way to develop linguistic ability, and is a subconscious process. The second is by language learning. It is knowing about language, or formal knowledge of a language. It is a conscious process”.
Cara pertama biasa digunakan oleh anak-anak dalam belajar bahasa dan
cara kedua biasa digunakan oleh orang dewasa. Dalam kaitannya dengan hipotesa
Krashen tersebut, peneliti menggambarkan posisi siswa SMA adalah berada
diantara posisi anak-anak dan orang dewasa, dan dalam strata pendidikan berada
diantara siswa SD dan Mahasiswa. Secara grafis posisi tersebut dapat digambar
sebagai berikut:
SD SMP SMA
MAHASISWA
Gambar tersebut menunjukkan bahwa, siswa SMA masih mungkin belajar
bahasa asing dengan cara Acquisition dan Learning. Proses ini perlu diperhatikan
23
ACQUISITIONS
LEARNING
oleh guru didalam menyusun, menentukan bahan ajar dan memilih pendekatan-
pendekatan pengajaran. Dengan dasar itulah, peneliti memilih pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran Writing. Dengan dipilihnya pendekatan
kontekstual berarti dilibatkan dua sisi penting bahasa yaitu sebagai “Skill” yang
diperoleh melalui latihan menggunakan “Acquisition” dan “Knowledge” yang
diperoleh dengan cara belajar ( Learning ).
5. Pembelajaran Berbasis Genre dan Teknik EGRA
Judy Hardy memberikan difinisi genre sebagai berikut:
“A genre is a staged, purposeful, cultural activity. It is a social activity, which has a purpose or goal, which has recognizable structure of pattern and which is a product of the culture”. (Judy Hardy, 1990)
Kurikulum Bahasa Inggris 2004 mengamanatkan guru bahasa Inggris
mengajarkan berbagai macam genre atau berbagai teks baik lisan maupunn tulis. .
Dengan kata lain kompetensi komumikasi yang dibangun pada siswa benuansa
genre. Di kelas X diajarkan lima macam teks yaitu: recount, narrative, procedure,
news item dan report. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teks narrative.
Model pembelajaran berbasis genre atau pelajaran writing adalah
pembelajaran yang terpandu atau ‘guided writing’. Ada 4 tahapan yang harus
dilalui terlebih dahulu oleh siswa sebelum mereka memulai menulis. Siswa perlu
mendapatkan pengetahauan tentang apa dan bagaimana teks narrative itu,.
Tahapan ini disebut building knowledge of the field (BKOF). Tahapan kedua
siswa perlu mendapatkan contoh teks narrative, yang mana tahapan ini disebut
‘modeling’. Pada tahapan ini siswa dipandu untuk bengetahui tentang struktur,
langkah-langkah, unsur grammar yang dominan. Kemudian tahapan ketiga yaitu
24
‘Joint Construction of the Ttext (JCOT) dimana siswa berlatih secra berkelompok
mulai menulis teks narrative. Pada tahapan terakhir , Independent Construction of
the Text (ICOT), siswa memulai menulis teks narrative secara mandiri.
Untuk pembelajaran Grammar, peneliti menggunakan teknik EGRA
(Exposure, Generalization, Reenforcement, Aplication) Teknik ini sebenarnya
berbassi pada dari pembelajaran kontekstual atau CTL ( Contextual Teaching and
Learning ). Untuk itu Nurhadi menyatakan:
“Lima strategi pendidik dalam rangka menerapkan pembelajaran kontektual. yang disingkat REACT. Relating: Belajar dikaitkan dengan kehidupan nyata. Experiencing: Belajar dikaitkan dengan penggalian, penemuan dan penciptaan. Applying: Belajar dikaitkan dengan pemanfaatan. Cooperating: Belajar dikaitkan dengan komunikasi interpersonal, pemakaian bersama. Transferring: Belajar dikaitkan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dengan situasi atau konteks baru.” (Nurhadi, 2004)
Pengetahuan tentang aturan-aturan kebahasaan akan dapat dikuasai oleh
siswa dan diterapkannya secara baik dalam berkomkasi secara lisan maupun tulis,
bilamana guru menerapkan strategi pemeblajaran yang tepat. Oleh sebab itu
dalam penelitian ini dalam pemebalajaran Grammar digunakannya tehnik
pemebelajaran EGRA.
Dalam implementasinya, guru menyajikan teks (exposure) kemudian siswa
diarahkan pada gramar poin yangakan dipelajari. Kemudian guru memandu agar
siswa mampu memberikan generalisasi (generalization)., dalam hal ini siswa
dapat memahami pemakaian grammar poin tersebut. Kemudian generalisasi yang
dibuat siswa dibenarkan oleh guru (reenforecement). Akhirnya siswa
mempraktekannya dalam kontek baru (applying).
25
Dengan pemilihan teknik pembelajaran tersebut, peneliti bertujuan
memberdayakan siswa, membangun rasa senang dan rasa percaya diri siswa
dalam belajar.
6. Penilaian Portofolio
Penilaian yang digunakan adalam penelitian ini adalah penilaian
portofolio. Penilian ini dipilih karena dapat meningkatakan motovasi siswa.
Penilian portofolio ailah penilian yang berkelanjutan.
Penilian portofolio dinyatakan sebagai berikut:
“Portofolio penilian bukan hanya sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil kerja siswa yang sengaja dibuat untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan pencapaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio juga kumpulan informasi yang perlu diketahui guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa”. ( Depdikbud, 2004)
Penilian dimana setelah penilian dilakukan guru dan siswa berdiskusi
untuk melihat pekerjaan siswa, dalam penelitian ini guru mendiskusikan
penilian hasil tulisan narrative awal siswa . Hasil diskusi digunakan untuk
meningkatkan tulisan narrative sebagai hasil kerja kelompok. Dari diskusi
penilian hasil kerja kelompok digunakan untuk memperbaiki tugas akhir
menulis teks narrative.
Adapun penilaian teks naartive digunakan kriteria: Kriteria: Content,
Organization of idea, Vocabulary, Grammar dan Mechahic Skala penilian 1 s/d
4 untuk masing-masing criteria.(lihat lampiran 13). Adapun yang menjadi alat
untuk mengkur peningkatan atau keberhasilan hasil belajar ialah nilai rata-rata
kelas, Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM) serta panjang teks
narrative yang dihasilkan.
26
B. Rencana Tindakan.
Guna meningkatkan kemampuan penulisan teks narrative siswa kelas X-4 SMA
Negeri 14 Surabaya, peneliti malaksanakan pembelajaran ‘ Reading-Writing dan
Grammar. Untuk Grammar dipilih gramnmtical features yang dominant dalam teks
narrative yaitu Past Tense (Simple, Continuous serta Perfect) , Direct Indirect
Sentences serta pemakaian Conjucntions.
Adapun pembelajaran yang digunakan ialah pembelajaran berbasis genre. Melalui
pembelajaran ini kompetesi menulis teks narrative siswa dibangun melalui tahap-
tahapn tertentu. Dan dalam pembelajaran grammar, guru menggunakan teknik EGRA
dimaksudkan agar siswa dapat membangun kompetensi linguistic (kebahasaaan)
mereka melalui kondisi pemberdayaan, rasa senang dan percaya diri.
Dengan treatment sebagaimana diurakan di atas, peneneliti berasumsi bahwa
kompetensi menulis teks narrative siswa dapat meningkat seacra optimal. Adapun uraian
secara rinci rencana tindakkan penelitian ini disajikan pada BAB IV.
BAB III
27
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian yang peneliti laksanakan ialah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini memiliki karakteristik untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di
kelas sehingga bisa bertujuan untuk meningkatkan motivasi, mengoptimalkan hasil
belajar atau mengetahui efektifitas pembelajaran atau bahan ajar. Sedangkan PTK yang
peneliti lakukan saat ini ialah untuk mengoptimalkan hasil belajar.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya. Di kelas
tersebut terdapat 36 orang siswa, yang terdiri dari 16 putra dan 20 putri.. Letak sekolah
berada di tengah perumahan kelas menengah sehingga relatif tenang, tidak ada gangguan
yang berarti dalam kegiatan proses pembelajaran. Namun demikian bukan berarti bahwa
sekolah yang terletak di tengah perumahan kelas menengah ini para siswanya juga
berasal dari keluarga menengah pula.
Dari dokumen SMA Negeri 14 Surabaya, diperoleh data yang menunjukkan
bahwa latar belakang orang tua siswa hanya 6 siswa yang orang tuanya berpendidikan S1,
sedangkan selebihnya yaitu dari sebanyak 30 siswa, 20 siswa orang tuanya berlatar
belakang pendidikan SMA dan 10 lainnya SLTP dan SD. Sedang rata –rata NEM siswa
yang masuk ke SMA Negeri 14 Surabaya ialah kurang lebih 6 atau katgori cukup. Data
ini sedikit banyak dapat menunjukkan bahwa siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
berlatar belakang dari keluarga menengah kebawah dan dengan nilai NEM cukup sering
kali terlihat kondisi motivasi belajarnya tidak cukup kuat.
B. Persiapan Penelitian
28
Penelitian ini merupakan penelitian yang kedua yang dilaksanakan oleh peneliti.
Oleh sebab itu peneliti cukup mengetahui peta kompetensi bahas Inggris siswa kelas X-4.
Materi Kurikulum 2004 mememberikan 5(lima) macam teks pembelajaran ‘writing’,
yang terdiri dari teks recount, procedure, news item, report dan narrative . Penelitian
yang dilaksanakan pada semester ganjil yaitu pembelajaran teks recount yang mana
terdapat persamaan dengan teks narrative, yang sedang peneliti ambil sebagai bahan
penelitian.
Persamaannya ialah bahwa teks recount mengungkapkan serangkain kegiatan di
waktu lampau, yang mana grammatical features yang dominan ialah past tense
demikian pula pada teks narrative. Sedang perbedaanya, struktur teks narrative relatif
lebih sulit dari pada teks recount sebab selain grammar points lebih banyak (direct
indirect sentences, compound sentences dan lainnya.), struktur teks narrative lebih
komplek yaitu terdapat evaluation, complication yang tidak mudah bagi sebagian besar
siswa kelas X-4.
Untuk persiapan penelitian ini, peneliti telah menyusun renca pembelajaran dalam
bentuk 4 (empat) Lesson Plan . Kempat Lesson Plan tersebut meliputi Pokok Bahasan
Reading-Writing Narrative 1, Grammar tentang pemakaian Past Tense, Grammar
tentang pemakaian Direct Indirect Sentences dan Conjunction dan Reading-Writing
Narrative 2. Selain itu telah dipersiap form-form penilaian dan juga telah dipersiapkan
instrumen-instrumen penelitian.
Peneliti adalah guru bahasa Inggris lulusan Strata 1 Universitas Negeri Surabaya
(UNESA) tahun 1985 dan sudah berpengalaman mengajar selama 27 tahun.
C. Siklus Penelitian
29
Penelitian ini merupakan penelitian tindakkan kelas (PTK) yang menggunakan 4
siklus. Dari keempat siklus tersebut berdasarkan pada karakter serta tujuannya
diklasifikasikan manjadi dua, yaitu Siklus 1 dan 4 disebut siklus Reading –Writing
sedang Siklus 2 dan 3, Siklus Grammar, yakni siklus dimana siswa dibangun kompetensi
dalam memahami aturan-aturan menyusun kata-kata manjadi kalimat. Dan siswa, pada
Siklus 3 dan 4, berlatih secara intensif menerapkan pemahaman tersebut untuk lebih
trampil menggunakan aturan-aturan itu dalam berkomunikasi secara tulis, yaitu
memproduksi teks tulis narrative. Berikut ini akan diuraikan lebih rinci siklus per siklus.
Pada Siklus 1, peneliti membangun pemahaman awal siswa terhadap struktur teks
narrative , proses penulisan teks narrative, pengembangan penguasaan vocabulary serta
pemahaman awal terhadap grammatical features yang dominan dalam teks tersebut
kemudian siswa diberi latihan menulis teks narrative sebagai tugas awal. Dari produk
awal penulisan teks narrative, dapatlah diketahui kompetensi awal siswa dalam menulis
teks narrative.
Sedangkan pada siklus ke dua dan ketiga, yaitu siklus pemantapan kompetensi
Grammar siswa. peneliti bermaksud memantapkan pemahaman serta memantapkan
kemampuan sebagaian besar siswa yang masih lemah dalam mengguanakan Past Tense
(Simple, Continuous, Perfect) Direct – Indirect Sentences serta Conjunction. Pemantapan
atau penguatan kompetensi Grammar siswa ini sangat diperlukan dalam menulis teks
apapun termasuk teks narrative. Pemantapan kompetensi ketiga macam Grammar point
tersebut diperlukan karena sangat dominan kebaradaanya dalam teks narrative. Sehingga
apabila dikuasai secara baik akan dapat meningkatkan kualitas teks narrative yang ditulis
atau dihasilkan siswa.
Kemudian sebagai siklus penutup, Sikulus 4, peneliti memantapkan kembali
kompetensi siswa yang dibangun pada Siklus 1. Kompetensi yang dimaksud adalah
30
beberapa kompetensi yang diperlukan dalam menulis teks narrative yaitu kompetensi
memahami dan membuat struktur teks narrative dalam bentuk draft teks narrative,
kemudian kompetensi mengembangkan draf menjadi teks serta mengembangkan
kompetensi penggunakan kata-kata (vocabulary) secara lebih tepat.
Ada satu hal yang penting dalam hubungan Siklus 2 , Siklus 3 dan Sklus 4 yaitu
bahwa siswa harus tuntas terlebih dahulu untuk Siklus 2 dan 3 sebelum mengikuti tugas
akhir menulis teks narrative. Yaitu bahwa siswa harus mencapai nilai SKBM terlebih
dahulu sebelum melakukan tugas menulis tugas akhir teks narrative.
Maka dengan pembelajaran yang telah diikuti pada Siklus 1,2 , 3 dan 4, siswa
duharapkan akan menunjukkan pencapaian kompetensi writing yang optimal. Ini artinya
bahwa ada peningkatan nilai yang signifikan pada nilai writing teks narrative akhir
dibanding dengan writing teks narrative awal.
Adapun alokasi waktu masing-masing siklus sebagai berikut:
a. Siklus 1 : 4 X 45 menit
b. Siklus 2 : 2 X 45 menit
c. Siklus 3 : 2 X 45 menit
d. Ulangan Blok Siklus 2 dan 3 : 2 X 45 menit
e. Siklus 4 : 4 X 45 menit.
f. Total : 14 X 45 menit
Dalam melaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan pada masing-masing
siklus sebagai berikut:
A. Rancangan
B. Kegiatan dan Pengamatan
C. Refleksi
D. Revisi Rancangan
31
D. Instrumen penelitian
Instrumen yinstrumen yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Lesson Plan
Digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan setiap
pokok bahasan (terlampir)
b. Bahan Ajar dan Perangkat Penilaian
Bahan ajar adalah bahan yang disajikan kepada siswa sesuai dengan perancanaan
yang peneliti buat dalam upaya membangun kompetensi writing narrative siswa
sejauh manana kompetensi siswa dapat mencapainya diukur dengan perangkat
penilaian.
c. Lembar Observasi
Merupakan daftar observasi pada tahapan membuka, menyajikan materi dan
menutup pembelajaran bagi guru, yang meliputi aspek-aspek proses
pembelajaran (terlampir).yang dilakukan oleh serorang pengamat atau lebih.
Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan Drs. Rudy Hermawan, guru bahasa
Inggris SMAN 14 Surabaya.
d. Questionnaire
32
Merupakan instrument penelitian yang berisi seperangkat pertanyaan yang
menanyakan aspek-aspek kelas, materi atau metode pembelajaran. Dalam
penelitian ini questionnaire dipakai untk mengetahui kesulitan siswa mengenai
langkah-langkah penulian teks narrative , kosa kata , tata bahasa yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran penulisan teks narrative
e. Skala Penilaian
Merupakan format untuk menilai hasil tulisan teks narrative dari hasil kerja
individual awal siwa, tulisan teks narrative dari hasil kerja kelompok dan teks
narrative dari hasil akhir keja individual. Instrumen ini digunakan sebagai salah
satu alat untk mengetahui kemajuan kompetensi writing siswa. Instrumen-
instrumen tersebut secara detail dapat dilihat pada lampiran 9.
BAB IV
33
RENCANA TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Refleksi Awal
Seperti yang telah disebutkan oleh peneliti pada bagian sebelumnya bahwa
NEM siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya rata-rata NEM SLTP mereka
waktu masuk ke SMA Negeri 14 ialah 6, yaitu kategori cukup. Dan sebagian
besar siswa dalam pengamatan peneliti selama satu semester ganjil belum
menampakan tingkat motivasi belajar yang kuat. Dari kegiatan siklus 1, siswa
diharapkan memahami generic structure teks narrative dengan baik sehingga
mampu membangun teks narrative yang baik dan benar. Kemudian dibangun juga
penguasaan vocabulary dan pemantapan kompetensi lingusitik . Karena
sebenarnya kompetensi lingusitik sudah mereka miliki dari pembelajan di
semester sebelumnya maupun di SLTP.
Pada Siklus 1 pula, siswa sudah mendapatkan pemahaman tentang fungsi
sosial teks narrative (BKOF) Kemudian tahapan dimana guru memebrikan
contoh teks naritive kepada siswa kemudian memandu siswa untuk menganalis
teks. Tahapan ini disebut tahapan modeling of the text disingkat MOT. Dari
analisis itu siswa mengetahui struktur teks (generic structure). mengetahui cara
pengembangan teks serta grammar point yang dominan dalam teks tersebut.
Tahapan berikut siswa mendapatkan tugas kelompok untuk menulis dan
menghasilkan teks narrative.(JCOT) Akhirnya dengan modal itu semua, siswa
mendapatkan tugas untuk menulis teks narrative secara mandiri, (ICOT). Hasil
awal tingkat kompetensi siswa dalam menulis teks narrative dapat dibaca pada
Table1 berikut ini:
Tabel 1
34
Nilai Writing Awal Teks Narrative
Siswa Kelas X-14 SMA Negeri 14 Surabaya
No Grade Jumlah Siswa %
1 A 0 0
2 B 1 2.8
3 C 8 22.2
4 D 15 41.7
5 E 12 33.3
Total 36 100
Catatan : Nilai rata-rata : 45.69 Daftar ini dapat dilihat pada lampiran 6
Dengan menggunakan SKBM (Standar Kompetensi Belajar Minimal)sebagai alat
ukur tingkat keberhasilan kompetensi menulis siswa, peneliti dapat menyatakan bahwa 9
siswa, atau 25% , yang mencapai standar kompetensi minimal (KBM). Tentu saja
kondisi ini tidak memadai karena 27 siswa (75%) tingkat kompetensi writing mereka
rendah atau belum mencapai SKBM. Namun, data awal ini menjadi informasi yang
penting bagi peneliti untuk diketahui guna menentukan tindakan-tindakan yang tepat
dalam perencanaan Siklus 2. Untuk pemaparan lebih rinci tentang Siklus 1, peneliti
menyajikan urain berikut:
35
B. Siklus 1
1. Perencanaan
Siklus 1 berlangsung selama 4 X 45 menit dengan materi antara lain, teks
narrative, generic structure, unsur grammar yang dominan yang ada dalam teks tersebut
dan vocabulary. Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
a. Menyususn Silabus dan Lesson Plan
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Menyediakan Bahan Ajar dan Lembar Penilaian
d. Menyiapkan questionnaire
.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Siklus 1 , peneliti membagi menjadi 2 pertemuan yang
masing-masing 2 X 45. Pertemuan yang pertama untuk kegiatan Reading dan yang
kedua kegiatan Writing atau lebih tepatnya persiapan untuk ‘Writing”. Sebab prinsip
Pembelajaran Berbasis ‘ Genre’ memasukkan Reading dan Writing menjadi satu
siklus yaitu disebut “Written Cycle”.
Dalam Siklus 1 peneliti melakukan hal-hal berikut ini:
a. Memberi contoh membaca nyaring kemudian memberi kesempatan 3
siswa untuk membeca nyaring.
b. Mendiskusikan tentang isi bacaan
c. Memberi tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan
memberi latihan ‘vocabulary.’
d. Memandu siswa agar dapat mengidentifikasi struktur teks narrative.dan
langkah-langkah mengembangkan teks narrative.
36
e. Memandu siswa agar dapat mengidentifikasi grammar poin apa saja yang
dominan dalam teks narrative..
f. Berlatih menulis kalimat dengan grammar yang relevan dengan teks
narrative.
g. Memberikan motivasi untuk berimajinasi dalam tugas menulias teks
narrative.
h. Memberi tugas menulis teks narrative dan dikumpulkan pada
Dalam pelaksanaannya poin (a) (b) dan (c) dimasukan ke kegiatan Reading dan
dilaksanakan pada pertemuan pertama sedang poin (d) sampai dengan (h)
dimasukkan dala kegiatan ‘writing’.yang dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Dapatlah ditegaskan di sini bahwa pada Siklus 1 ini, peneliti baru pada tingkat
memotivasi siswa agar mau memulai menulis teks narrative. Belum berharap agar
mereka menghasilkan teks narrative yang berkualitas dan panjang, karena untuk
menulis teks narrative ada tuntutan yang lebih sulit dibanding menulis teks lainnya,
yaitu siswa dituntut berimajinasi untuk bisa menulis draft dan mebangun cerita teks
narrative.
3. Pengamatan
Pada akhir Siklus 1, questionnaire dibagikan kepada siswa (lihat lampiran 9). Ini
dimaksudkan untuk mengetahui respon atau kondisi siswa setelah mereka mengikuti
pembelajaran dan menyelesaikan tugas menulis teks narrative.
Selanjutanya peneliti akan menggunakan data yang diperoleh dari questionnaire
untuk dapat mengungkapkan secara lebih rinci aspek-aspek kondisi siswa yang terkait
dalam proses penulisan teks narrative. Data lewat questionnaire ini diambil setelah siswa
37
selesai kegiatan Siklus 1 dan selesai dan siswa sudah menyerahkan tugas menulis teks
narrative.
Dari tabel berikut berikut akan terlihat tingkat komitemen/kepribadiaan dan
motivasi siswa dalam upaya guru meningkatkan kompetensi writing . Dari 36 siswa
kelas X-4 didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2
Prosentase Aspek-Aspek Kompetensi Writing , Kepribadian, Tingkat Motivasi
Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
Jawaban Pertanyaan Total
Questionnair a b c
1 Jumlah Siswa 23 2 11 36
% 63.8 5.5 30.5 100
2 Jumlah Siswa 2 14 20 36
% 5.5 38.8 55.5 100
3 Jumlah Siswa 26 10 0 36
% 72.2 27.8 0 100
4 Jumlah Siswa 29 2 5 36
% 80.5 5..5 14.0 100
5 Jumlah Siswa 3 22 11 36
% 8.3 61.2 30.5 100
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 6.
38
Data di atas diperiksa silang dengan Lembar Observasi dalam KBM yang
dilakukan oleh kolaborator, dan didapatkan informasikan sebagai berikut:
a. Dalam memandu pemahaman ‘Generic Structure’ dari text narrative, perhatian
guru/peneliti kurang menyeluruh sehingga ada sebagian siswa yang tidak
memahami istilah orientation, evaluation, complication, resolution, re-orientation
. Sebagai akibatnya siswa menjadi tidak memamahi konsep ‘generic structure’
dan juga langkah –langkah pengembangan penulisan teks narrative.
b. Bagi sebagian siswa, guru memberikan penjelasan terlalu cepat.
c. Penjelasan yang oleh guru diberikan dalam bahasa Inggris oleh sebgian siswa
juga tidak dimengerti.
d. Latihan membuat kalimat yang diberikan Guru kurang banyak , terutama latihan
yang membuat kalimat dengan grammar point yang terkait .
4. Refleksi
Dari data yang diperoleh lewat questionnaire dan kemudian diadakan cross check
dengan pekerjaan tulisan siswa dapat disajikan refleksi sebgai berikut:
a. Peneliti mendapatkan temuan yang sangat mengejutkan. Temuan dimaksud
ialah bahwa sebanyak 13 siswa ( dari 36 siswa itu, menyalin dari teks yang
sudah ada. Memang penulis sengaja memberikan test awal ini sebagai tugas
menulis yang dikerjakan di rumah. Karena selain peneliti ingin memberikan
waktu yang cukup kepada siswa agar mereka dapat menunjukkan kompetensi
maksimal mereka, peneliti juga ingin mengukur tingkat motivasi mereka.
b. Dan 2 dari 13 siswa itu, terbukti menyerahkan teks yang bukan teks narrative
sedang yang 11 siswa menyerahkan teks narrative.
39
c. Sebagian besar siswa masih belum memiliki pemahaman yang benar tentang
struktur (generic structure) teks narrative dan cara pengembangnnya. Ini
disebabkan peneliti kurang sabar atau pelan dalam memberikan penjelasan.
Latihan-latihan membuat kalimat yang diberikan terkait dengan Grammar teks
narrative terlalu singkat sehingga terdapat 29 siswa (80,5%) merasa masih
mengalami kendala dengan granmmar dalam menyusun teks narrative.
Kedepan latihan ini perlu mnedapatkan porsi lebih.
C. Siklus 2
1. Perencanaan
Siklus 2 berlangsung selama 2 X 45 menit dengan materi , Past Tense yang terdiri
dari Simple Past Tense, Past Continuous Tense dan Past Perfect Tense, yang mana tenses
tersebut sangat dominan dalam teks narrative. Adapun kegiatan perencanaan meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a. Menyusun Lesson Plan
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Menyediakan Bahan Ajar Past Tense beserta alat penilaiannya
d. Menyiapkan Angket Siswa
e. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Siklus 2 , peneliti mengalokasikan waktu satu pertemuan
yaitu 2 X 45. Pertemuan ini merupakan pembelajaran Grammar: Past Tenses (Simple,
Continuous dan Perfect) dan model pembelajaran yang digunakan yaitu discovery
40
learning dengan teknik EGRA (Exposure, Generalization, Re-enforcement,
Application). Dalam Siklus 2, peneliti melakukan hal-hal berikut ini:
a. Menyajikan teks dialog ataupun monolog yang didalamnya terdapat
kalimat-kalimat dalam bentuk Past Tense (Simple, Continuous dan
Perfect)
b. Memandu siswa untuk menggaris bawahi kalaimat-kalimat Past Tense
(Simple, Continuous dan Perfect)
c. Memandu siswa untuk minta siswa untuk menemukan beri tugas kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan memberi latihan
‘vocabulary.’
d. Memandu siswa agar dapat memberikan rumus kalimat(memberikan
generalisasi Past Tense( Simple, Continuous dan Perfect) Contoh Simple
Past Tense (SPT) is used to express the past activities and the formula of
SPT is S + V2 + O+ Adverb.
e. Memberikan penguataan (Re-enforcement) atau memberikan pembenaran
atau masih menyatakan ‘salah’.
f. Berlatih menulis kalimat dengan Past Tense( Simple, Continuous dan
Perfect) .
g. Memberikan motivasi untuk belajar menganalisis kalimat-kalimat Past
Tense dalam teks narrative.
h. Memberi tugas menulis teks narrative dan dikumpulkan untuk dinilai.
3. Pengamatan
Pada Siklus 2, peneliti ini membangun kompetensi linguistik siswa. Karena
peneliti melihat kelemahan yang dialamai oleh siswa dalam proses menulis teks narrative
ialah aspek kebahasaan, peneliti membuat treatment atau tindakan untuk mengatasi hal
41
tersebut dengan pembelajaran grammar yang diperlukan atau diganakan pada teks
narrative.
Teks narrative memiliki grammar features ang dominant, yaitu Past Tense. Ketika
latihan-latihan dilakukan dalam membuat kalimat maka kesalahan-kesalahan yang siswa
buat meliputi tiga hal yaitu agreement antara subjek dan predikat, agreement antara
article dan noun dan word order.
Data dari angket siswa menunjukkan masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan terhadap pemahaman aturan-aturan dalam tata bahasa (grammar) khususnya
dalam past tense Siswa terbanyak memiliki kesulitan dalam pemakaian past perfect tense
sebayak 25 (68,4%) adapun yang bagi siswa yang tidak sulit ialah pemakaian was dan
were, yang mengalami kesulitan hanya 5 siswa ( 13.8%)
Secara lengkap kondisi kopetensi siwa dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 3
Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam Penguasaan Grammatical Features
(Past Tense)
No Pertanyaan Ya Tidak Total
Jumlh % Jmlh % Jmlh %
1 Kesulitan membedakan pemakaian
V1 dan V2
20 55.6 16 44.4 36 100
2 Kesulitan membedakan pemkaian
was dan were
5 14.9 31 86.1 36 100
3 Kesulitan membedakan pemkaian did 16 44.4 20 55.6 36 100
4 Kesulitan membedakan was were 15 41.7 21 58.3 36 100
42
dan did
5 Kesulitan mengubah kalimat past
tense positif ke negatif
6 16.7 30 83.3 36 100
6 Kesulitan membedakan antara
pemakaian Simple Past Tense dan
Past Continuos
23 63.8 13 36.2 36 100
7 Kesulitan membedakan antara
pemakaian Simple Past Tense dan
Past Perrfect Tense
25 69.4 11 30.6 36 100
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 12.
4. Refleksi
Refleksi dari siklus dua dapatlah dirangkum sebagai berikut:
1. Meskipun pembelajaran Past Tense beserta latihan sudah cukup intensif,
hasil tes baru 5 siswa yang dapat mencapai ketuntasan untuk siklus 2 ini.
2. Kelemahan sudah dapat diketahui yaitu pada tiga hal yaitu agreement
subjek – predikat, agreement pada artcle dan katabenda misal 5 teacher
yang seharusnya 5 teachers.
3. Selama latihan siswa cukup menunjukkan kemauan yang baik yakni
bersemangat mengikuti latihan-latihan.
4. Perlu pemberian tugas lebih banyak kepada siswa untuk mengerjakan
soal-soal past tense.
D. Siklus 3
43
1. Perencanaan
Siklus 2 berlangsung selama 2 X 45 menit dengan materi , Direct and Indirect
Sentences dan Conjunction., termasuk sangat dominan dalam teks narrative. Adapun
langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
1. Menyusun Silabus dan Sistem Penilaian serta Lesson Plan
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Mereview Past Tense
4. Menyediakan Bahan Direct-Indirect Sentences dan Conjunction
penilaiannya
5. Menyiapkan Angket Siswa
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Siklus 3, peneliti mengalokasikan waktu satu pertemuan 2X
45 menit serta 2 X 45 menit lainya untuk ulangan harian grammar blok untuk
grammar Siklus 2 dan 3. Pertemuan ini merupakan pembelajaran Grammar: Direct
and Indirect Sentences dan Conjunction. dan model pembelajaran yang diguankan
yaitu discovery learning dengan teknik EGRA (Exposure, Generalization, Re-
enforcement, Application). Dalam Siklus 2, peneliti melakukan hal-hal berikut ini:
a. Mereview Past Tense
b. Menyajikan teks dialog ataupun monolog yang di dalamnya terdapat
kalimat-kalimat dalam bentuk Direct and Indirect Sentences dan
Conjunction.
c. Memandu siswa untuk menggaris bawahi kalaimat-kalimat Direct and
Indirect Sentences dan Conjunction.
44
d. Memandu siswa untuk minta siswa untuk menemukan beri tugas kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan memberi latihan
‘vocabulary.’
e. Memandu siswa agar dapat memberikan rumus kalimat atau memberikan
generalisasi Direct and Indirect Sentences dan Conjunction..
f. Memberikan penguataan (Re-enforcement) atau memberikan pembenaran
atau masih menyatakan ‘salah’.
g. Memberikan latihann menulis kalimat dengan Direct and Indirect
Sentences dan Conjunction.
h. Memberikan motivasi untuk dapat menganalisis kalimat-kalimat Direct
and Indirect Sentences dan Conjunction. Siswa diharapkan dapat
menggunakan kompetensi linguistik ini dalam menulis teks narrative.
i. Memberikan ulangan blok grammar ( grammar Siklus 1 dan 2)
j. Memberi tugas menulis teks narrative dan dikumpulkan.
3. Pengamatan
Pada Siklus 3, penelitian mencanagkan tujuan membangun kompetensi linguistik
siswa yang berbeda dengan Siklus 2. Karena peneliti melihat kelemahan yang dialamai
oleh siswa dalam proses menulis teks narrative ialah pada kompetensi liguistik, peneliti
membuat treatment atau tindakan untuk mengatasi hal tersebut..
Teks narrative memiliki grammar features yang dominan selain Past Tense,
yaitu Direct - Indirect Sentences dan pemkaian Conjunction . Ketika latihan-latihan
dilakukan dalam membuat kalimat maka kesalahan-kesalahan yang siswa buat ialah
perubahan-perubahan tenses, adapun kesalahan pada perubahan personal pronoun lebih
kecil. Dan untuk Past Tense adan tiga hal kesalahan siswa, yaitu meliputi tiga hal yaitu
agreement antara subjek an predikat, agreement antara article dan noun dan word order.
45
Pada siklus ini diberikan kepada siswa 2 macam angket. Yang pertama (lampiran
12 )d igunakan untuk mencari data tetang kemajuan siswa dalam penguasaan Past Tense
yang dilakukan melalui review (pengulangan) . Sedang yang kedua
(lampiran 12.1 ) untuk mencari data tentang tingkat penguasaan Direct Indirect Sentences
dan penggunaan Conjunction Data dari angket pertama menunjukkan bahwa kelemahan
penguasaan grammatical features bisa diperbaiki pada siklus 3. Ini ditunjukkan bahwa
siswa yang mengalami kesulitan pada Siklus 2 sudah berkurang,
yaitu yang mengalami kesulitan kurang dari 40% yang pada siklus sebelumnya siswa
yang mengalami kesulitan lebih dari 50%. Hal ini dapat diperiksa pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4
Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Pada Penguasaan Grammatical Features (Past
Tense) Pada Siklus 3
No Pertanyaan Ya Tidak Total
Jumlh % Jmlh % Jmlh %
1 Kesulitan membedakan
pemakaian Verb-1 dan Verb-2
10 27.7 26 73.3 36 100
2 Kesulitan membedakan
pemkaian was dan were
5 14.9 31 86.1 36 100
3 Kesulitan membedakan
pemkaian did
6 16,7 26 83.3 36 100
4 Kesulitan membedakan was
were dan did
10 27.8 26 62.2 36 100
5 Kesulitan mengubah kalimat 6 16.7 30 83.3 36 100
46
past tense positif ke negatif
6 Kesulitan membedakan antara
pemakaian Simple Past Tense
dan Past Continuos
13 36.1 23 63.9 36 100
7 Kesulitan membedakan antara
pemakaian Simple Past Tense
dan Past Perrfect Tense
14 38.9 22 61.1 36 100
Catatan : Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 13
Dengan memeriksa table di atas pula, kiranya dapat diktahui semakin
menurunnya prosentase siswa yang mengalami kesulitan dan semakin banyak yang
kompetensi lingusitiknya membaik, di atas 60%. Ini berarti treatment pada siklus 3 cukup
efektif memperbaiki kelemahan kompetensi linguistik (penguasaan grammartical
features) pada siklus 2. Adapun sebanyak 16 siswa yang belum tuntas untuk siklus 3 ini
akan diberikan treatment pemberian tugas sehingga mencapai ketuntasan.
Latihan penulisan teks narrative dalam kelompok atau Joint Construction of the
Text (JCOT) yang merupakan akhir kegiatan pada Sikluis 3 ini. Ini dapat dilihat dari
lampiran 8 bahwa nilai rata-rata kelas penulisan teks narrative sebesar 52.
4. Refleksi
Dari data lampiran 7 diperoleh informasi bahawa kompetensi linguistk,
kompetensi pendukung kompetensi tulis teks narrative, sampai pada Siklus 3 siswa yang
mencapai ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa (55.6%) jauh lebih baik dari Siklus 2
yang sejumlah 5 siwa yang mengalami ketuntasan (13.8%).
E. Siklus 4
1. Perencanaan
47
Siklus 4 berlangsung selama 4 X 45 menit dengan materi ‘Reading-Wrting’ teks
narrative. Tujuan pembelajaran pada Siklus 4 ialah agar siswa lebih mantap mengetahui
tentang struktur teks narrative, langkah-langkah penulisannya. Jadi merupaklan
pemantapan dari kompetensi yang dibangun pada Siklus 1 Dan didukung pula oleh
pemantapan lingusitik pada Siklus 2 dan 3, diharapkan siswa mampu memproduksi teks
tulis narrive lebih baik.
Secra nmyata tujuan tersebut dapat dicapai bila nilai rata-rata kelas penulisan teks
narrative di Siklus 4 lebih besar disbanding dengan nilai rata-rata kelas penulisan teks
narrative Siklus 1 dan juga lebih besar dari nilai rata-rata kelas penulisan teks narrative
kelompok pada akhir Siklus 3. Untuk mencapai itu semua, peneliti melakukan
perencanaan sebagai berikut:
1. Menyusun Lesson PlanReading – Wrting Teks Narrative 2
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Menyediakan Bahan Ajar Reading -Writing beserta alat penilaiannya
4. Menyiapkan questionnaire
5. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran.
Pada Siklus 1, peneliti membangun pemahaman awal siswa terhadap struktur teks
narrative , proses penulisan teks narrative, pengembangan penguasaan vocabulary serta
pemahaman awal terhadap grammatical features yang dominan dalam teks tersebut
kemudian siswa diberi latihan menulis teks narrative sebagai tugas awal. Dari produk
awal penulisan teks narrative, dapatlah diketahui kompetensi awal siswa dalam menulis
teks narrative.
Sedangkan pada siklus ke dua dan ketiga, yaitu siklus pemantapan kompetensi
Grammar siswa. peneliti bermaksud memantapkan pemahaman serta memantapkan
48
kemampuan sebagaian besar siswa yang masih lemah dalam mengguanakan Past Tense
(Simple, Continuous, Perfect) Direct – Indirect Sentences serta Conjunction. Pemantapan
atau penguatan kompetensi Grammar siswa ini sangat diperlukan dalam menulis teks
apapun termasuk teks narrative. Pemantapan kompetensi ketiga macam Grammar point
tersebut diperlukan karena sangat dominan kebaradaanya dalam teks narrative. Sehingga
apabila dikuasai secara baik akan dapat meningkatkan kualitas teks narrative yang ditulis
atau dihasilkan siswa.
Akhirnya pada Sikulus 4, peneliti memantapkan kembali kompetensi siswa yang
dibangun pada Siklus 1. Kompetensi yang dimaksud adalah beberapa kompetensi yang
diperlukan dalam menulis teks narrative yaitu kompetensi memahami dan membuat
struktur teks narrative dalam bentuk draft teks narrative, kemudian kompetensi
mengembangkan draf menjadi teks serta mengembangkan kompetensi penggunakan
kata-kata (vocabulary) secara lebih tepat.
Ada satu hal yang penting dalam hubungan Siklus 2 , Siklus 3 dan Sklus 4 yaitu
bahwa siswa harus tuntas terlebih dahulu untuk Siklus 2 dan 3 sebelum mengikuti tugas
akhir menulis teks narrative. Yaitu bahwa siswa harus mencapai nilai SKBM terlebih
dahulu sebelum melakukan tugas menulis tugas akhir teks narrative.
Maka dengan terselesaikannya pembelajaran pada Siklus 1,2 , 3 dan 4, siswa
duharapkan akan menunjukkan pencapaian kompetensi writing yang optimal. Ini artinya
bahwa ada peningkatan nilai yang signifikan pada nilai writing teks narrative akhir
dibanding dengan writing teks narrative awal.
2. Pelaksanaan
49
Pada siklus 4 yang merupakan siklus terakhir, peneliti memberikan pembelajaran
ulang agar siswa lebih memahami apa dan bagaimana teks narrative. Pelaksanaannya
adalah siswa diberi pertanyaan pertanyaan-pertanyaan yang memandu siswa lebih
memahami tentang teks narrative, demikian pula peneliti memandu pemahaman siswa
tenatng teks narrative dalam kehidupan sehar-hari, siswa dapat menghubungkannya
antara konsep pembalajaran narrative dengan apa yang mereka jumpai dalam kehidupan
nyata.
Dari kegiatan membaca dari teks narrative yang kedua, yang pertama pada Siklus
1, peneliti memberikan latihan-latihan pengembangkan kosa kata siswa dan latihan-
latiihan sebagai review untuk memantapkan kompetensi grammatical features siswa
melalui dari teks narrative ini.
Akhirnya mereka dapat melihat bahwa cerita film, cerita sinetron, cerita rakyat,
cerita pendek, novel adalah termasuk teks narrative. Kemudian lebih dari itu siswa juga
dapat dipandu untuk dapat menjelaskan bagaimana cerita atau teks narrative dibangun
atau dikembangkan. Satu ciri dalam teks narrative adalah terdapatnya komplikasi atau
puncak atau klimak yang merupakan satu unsur penting.
3. Pengamatan
Untuk menjelaskan hasil pengamatan, peneliti manggunakan dua aspek pengamatan
yaitu, aspek proses penilaian dari angket siswa dan aspek ketepatan siswa menyerahkan
tugas. Secara rinci hasil pengamatan dimaksud dapat disajikan sebgai berikut:
a. Proses penulisan
Dari lampiran 13 dapat diperoleh data bagaimana siswa menulis teks narrative.
Dan bagaimanakh tingkat kemandirian siswa dalam proses menulis teks narrative dan
50
seberapa banyak yang dapat merasa dapat menikmati hasil tulisannya. Dari data
lampiran 13, dapat dirangkum sebgai berikut:
Tabel 5
Prosentase Aspek-Aspek Proses Penulisan Teks Narrative
No Pertanyaan Ya Tidak1 Langsung menggunakan Bahasa Inggris 15 21
41.7% 58.3%2 Mandiri dari ketergantungan dengan pada kamus 6 30
16.7% 83.3%3 Mandiri dari ketergantungan pada teman 9 27
25.0% 75.0%4 Sadar mampu menggunakan kompetensi grammar
(linguistik)6 30
16.7% 83.7%5 Merasa puas dengan hasil tulisan teks narrative 3 33
8.3% 91.7%Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 14
Sebagian besar siswa masih merasa kesulitaan dalam menyelesaikan tugas menulis teks
narrative. Jadi walaupun sebagaian besar siswa sudah mencapai ketuntasan , lampiran 7 ,
yaitu sebesar 20 siswa (55.6%) dalam menguasi Grammar tetapi belum bisa
menggunakan kompetensi linguistik secara signifikan dalam kegiatan memproduksi teks
narrative. Ini dapat dilihat pada table 5 pertanyaan nomor 5 yaitu sebanyak 6 (16.7%).
b. Ketepan Waktu Penyerahkan Tugas Menulis
Tabel 6
51
Tingkat Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas Menulis Teks Narrative
Kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
No Tingkat Kerajinan Jumlah Siswa %
1 Menyerahkan tepat waktu 25 69.4
2
Menyerahkan tidak tepat waktu
(Terlambat 2 Hari) 5 13.9
3 Amat terlambat (1 Minggu) 6 16.7
Total 36 100
Bahwa siswa yang mengkhsuskan waktunya atau besungguh-sungguh menyelesaikan
tugas menulisteks narrative tidak terlambat bisa menyelisaikan tepat pada waktunya
sebanyak 69.4%. Sedangkan yang terlambat dua hari sebanyak 5 (13.9%) dan ang satu
minggu sebanyak 6 siswa (16.7%)
4. Refleksi
Pada bagian refleksi Siklus ke 4, sebagai bagian akhir, peneliti telah melakukan
kalkulasi dari data penelitian angket siswa maupun pekerjaan atau tulisan narrative
siswa. Ini dimaksudkan agar peningkatan kompetensi ‘writing narrative’ siswa dapat
ditemukan atau ditunjukkan secara jelas. Angka-angka peningkatan itu dapat dilihat
pada table 7 dan 8.
1. Secara rinci hasil-hasil tersebut dapat dijelaskan sebgai berikut:
Tabel 7
52
Jumlah Siswa Yang Mengalami Kenaikan Nilai Penulisan Teks Narrative
Kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
Jumlah Siswa Jumlah Siswa
Kenaikan
(Penurunan)
Grade Predikat Teks Awal %
Teks
Akhir % %
A Amat Baik 0 0 4 11.1 11.1 (K)
B Baik 1 2.8 3 8.3 5.5 (K)
C Cukup 8 22.2 11 30.6 8.4 (K)
D Kurang 14 41.7 11 30.6 11.1 (P)
E Amat Kurang 13 33.3 7 19.4 13.9 (P)
Total 36 100 36 100
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 7
Kenaikan prosentase nilai dari kelompok predikat terlihat signifikan. Data ini
terlihat pada table 7. Kelompok Atas (A,B dan C) pada penulisan teks yang jumlahnya
awalnya hanya sembilan ( 1 dan 8) pada penulisan teks akhir menjadi 18 dan penurunan
pada kelompok bawah( D dan E) yaitu yang awalnya 27 siswa menjadi 18. Ini
membuktikan adanya peningkatan kompetensi writing individual yang signifikan.
53
2. Adapaun tingkat kenaikan kompetensi secara klasikal dapat dilihat pada table 8 berikut
ini.
Tabel 8
Tingkat Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative Siswa Kelas X-4
SMA Negeri Surabaya Dari Beberapa Hasil Penilian
No Kategori Awal Akhir Kenaikan
1 Nilai Rata-rata Kelas 45.69 56.25 11.44
2 Panjang Teks (halaman) Kelas 34.5 43.5 9 halaman
3 Panjang rata-rata per siswa 0,96 1.21
0.25
halaman
4 Prosentase Ketuntasan (SKBM)
Tuntas 9 (25%) 18 (50%) 9(25%)
Tidak Tuntas 27 (75) 18 (50%) 9(25%)
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 7
a. Dilihat dari nilai rata-rata , dengan membandingkan nilai awal dan akhir, table
diatas menunjukkan adanya yang cukup signifikan yaitu sebasar 11.44%.
b. Kenaikan panjang tekas secara klasikal sebanyak 9 halaman sedang apabila
dirata-rata kanikan per siswa mencapai 0,25 halaman.
c. Dari aspek ketuntasan, terbukti tidak semua siswa dapat mencapai ketuntasan
semua , namun disbanding dengan penulisan awal terdapat kenaikan 50% yaitu
dari 9 siswa menjadi 18 siswa. Dan untuk penuntasan selanjutnya dapat dilakukan
dengan pemberian tugas menulis teks narrative sampai mereka mencapai
ketuntasan.
BAB V
54
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian-urain yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, sampailah peneliti pada
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang tujuan utamanya untuk meningkatkan
kompetensi writing teks narrative siswa melalui ‘model pembelajaran berbasis’ Genre’
dengan menggunakan penilaian portofolio menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Model pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis’ Genre’ dengan menggunakan
penilaian portofolio terbukti efektif untuk meningkatkan kompetensi ‘writing
narrative’ siswa. Model pembelajaran ini adalah sangat dianjurkan karena
kompetensi yang hendak dicapai lewat Kurikulum 2004 adalah kompetensi
berbahasa Inggris yang bernuansa Genre.
2. Kompetensi linguistik siswa yang dalam kategori cukup, mencapai SKBM, yang
ditunjukkan melalui uji kalimat-kalimat lepas terbukti belum bisa mendukung
menghasilkan kompetensi penulisan teks narative tulis dalam kategori cukup
pula.
3. Tinggi rendahnya motivasi belajar bahasa Inggris siswa terbukti berpengaruh
terhadap panjang pendek pendeknya (kuantitas) teks narrative yang dihasilkan.
B. Saran
1. Guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas(SMA) perlu meningkatkan
pemahaman terhad model pembelajaran bahasa Inggris Berbasis Genre dan
55
penilian potofolio dan selanjutnya terus berlatih untuk mengaplikasikannya
dalam tugas mengajar. Model pembelajaran ini adalah salah satu model
pemebalajaran bahasa Inggris yang oleh DEPDIKNAS sangat dianjurkan dan
sesuai dengan kompetensi komunikasi berbhasa Inggris yang diamanatkan oleh
Kurikulum Standar Kompetensi 2004., yaitu kompetensi berbahasa Inggris yang
bernuansa Genre.
2. Guru Bahasa Inggris SMA diharapkan selalu sadar bahwa kompetensi linguistik
(penguasaan grammar) tetap harus dilatihkan atau dibangun kepada siswa secara
bertahap dan berkelanjutkan. Namun guru hendaknya tidak berhenti melatihkan
penguasaan grammar itu pada siswa dengan kalimat-kalimat lepas saja, tetapi
siswa perlu diberikan latihan grammar secara intensif pula sampai pada tahap
membangun kompetensi berkomunikasi (memproduksi teks) baik lisan maupun
tulis. Oleh sebab itu kualitas kompetensi bahasa Inggris lulusan siswa SMA kita
diharapkan dapat mencapai kompetensi yang berterima secara internasional.
3. Guru bahasa Inggris yang berminat melakukan PTK disarankan bisa melanjutkan
penelitian ini yaitu penelitian yang bertujuan memberikan solusi terhadap
kesulitan siswa dalam menggunakan kompetensi linguistik mereka untuk menulis
teks, atau dengan kata lain, berkomunikasi secara tulis.
------ooo00000ooo-----
56
DAFTAR PUSTAKA
Gang, F.Y. , 1990, Writing. Forum English Magazine, Edition January,
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Inggris, Edisi 2003, Pusat Kurikulum–Badan Penelitian
Dan Pegembangan, Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan
Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Inggris, Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah,
Djohari, BA, dkk, 2003, Tehnik Menyusun Karya Tulis dan Sinopsis, P.T. Bina Ilmu,
Surabaya, Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004-SMA, Jakarta,
Hardy, Judi and Klarwein, Damien, 1999, Written Genre in Secondary School, Peninsula
Region Resource, Department of Education, Queensland,
Nurhadi, M.Pd., Dr., Burhan Yasin, Dip Bis.Ad, M.Ed. Dr., Agus Gerrad Senduk,
M.Ed., 2004, Pembelajaran Kontekstual, Universitas Negeri Malang
Thea Kusuma, Dra, dan Mariana Karim, Dra, MA, 1986, Bahan Materi Pokok
Pengelolaan Pengajaran Bahasa Inggris I, Penerbit Karunika, Jakarta Utara,
Krashen, S.D,1982, Principles And Practice In Second Language Acquisition,
Pergamon Press Ltd, Oxford
57
LESSON PLAN 1
Unit Pembelajaran : NARRATIVEPokok Bahasan : WRITTEN CYCLESub Pokok Bahasan : 4.3 READING
: 4.4 WRITINGAlokasi Waktu : 4 X 45 MenitKelas : X-4Alat Bantu : Handout
Standar Kompetensi:Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news item
Kompetensi Dasar:4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat:1. READING
a. Menemukan ide utama paragraph ‘Why Do the Hawks Hunt the Chicks (WDHHC).b. Menemukan informasi rinci yang tersirat dari teks.c. Menemukan informasi rinci yang tersurat. d. Menjelaskan pesan penulis teks narrative. e. Menjelaskan manfaat membaca cerita teks narrative.
2. WRITING a. Mengidentifikasi generic structure teks narrative. b. Mengidentifikasi Grammatical features yang terdapat dalam teks narrative.c. Membuat langkah-langkah penulisan.d. Menulis teks berbentuk narrative. e. Menulis teks berbentuk narrative sebagai ‘TUGAS”(Homework)
II. Materi Pembelajaran a. Teks narrative ‘Ali Baba’b. Informasi rinci , Main idea, Reference, Vocabulary, Inference c. Generic structure of the Narrative Text
III. Pendekatan/ Metode Pembelajaran1. Genre-Based Teaching2. Diskusi Kelas3. Pemberian Tugas
IV. Penilaian1. Portofolio2. Analytical Writing Assessment3. Holistic Writing Assessment
V. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluana. Mendiskusikan kembali (dalam oral cycle didiskusikan) contoh-contoh teks narrative
baik teks lisan maupun tulis dalam kehidupan sehari-hari) (BKOF)b. Beberapa siswa diminta memberikan tanggapan tentang kegiatan dan hasil diskusi
tentang teks narrative
58
2. Kegiatan Inti a. Membaca nyaring teks narrative WHHC.b. Mendiskusikan isi bacaan( Modeling)c. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.d. Menganalisis teks narrative untuk menemukan generic structure.e. Mendiskusikan proses proses penulisan teks narrative.f. Memperagakan penulisan teks narrative sederhana (Orientation, Evaluation,
Complication, Resolution, Reorientation). g. Latihan menulis teks narrative sederhana dalam kelompok (JCOT
VI. Penutup1. Membuat rangkuman2. Memberikan homework ‘Writing of Narrative Text’ (ICOT)
---oo000oo---
LESSON PLAN 2
Lampiran 3
LESSON PLAN 2
Unit Pembelajaran : NARRATIVEPokok Bahasan : Grammar PointsSub Pokok Bahasan : 4.4 .1 Past Tense
4.4. 1. 1 Simple Past Tense 4.4. 1. 2 Past Continuous Tense 4.4. 1. 3. Past Perfect Tense
Alokasi Waktu : 2 X 45 MenitKelas : X-4Alat Bantu : Handout
Standar Kompetensi:Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan tata bahasa yang benar lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news item
Kompetensi Dasar:4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi pemakaian Past Tense (Simple, Continous,Perfect)
2. Siswa dapat menggunakan pemakaian Past Tense (Simple, Continuous,Perfect)
59
II. Materi Pembelajaran
1. Text Narrative2. Past Tense 3. Direct Indirect Sentences 4. Conjunction
III. Pendekatan/Metode Pembelajaran
4. Contextual Teaching and Learning (CTL)5. EGRA (Exposure)6. Diskusi Kelas 7. Pemberian Tugas
IV. Kegiatan Pembelajaran
3. SIMPLE PAST TENSEa. Menyajikan dan mengidentifikasi pemakain Simple Past Tense (Exposure)b. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Simple Past Tense
(Generalization)c. Mengoreksi banar atau salah generalisasi pemakaian Simple Past
Tense( yang dibuat siswa (Reenforcement)d. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Simple Past Tense
(Application)
4. PAST CONTINOUS TENSE a. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain Past Continuous Tense
(Exposure)b. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Past Continuous Tense t
(Generalization)c. Mengoreksi banar atau salah generalisasi pemakaian Past Continuous
Tense (Reenforcement)d. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Past Continuous
Tense (Application)
5. PAST PERFECT TENSEa. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain Past Perferct Tense
(Exposure)b. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Past Perferct Tense
(Generalization)c. Mengoreksi banar atau salah generalisasi yang dibuat siswa Past Perferct
Tense (Reenforcement)d. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Past Perferct
Tense (Application)
60
IV. Penilaian4. Completion5. Uraian (Membuat kalimat)
V. Penutup3. Membuat rangkuman4. Memberikan homework
---oo000oo---Lampiran 4
LESSON PLAN 3
Unit Pembelajaran : NARRATIVEPokok Bahasan : Grammar PointsSub Pokok Bahasan : 4.4. 2 Direct Indirect
4. 4. 3 ConjunctionAlokasi Waktu : 2 X 45 MenitKelas : X-4Alat Bantu : Handout
Standar Kompetensi:Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan tata bahasa yang benar lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news item
Kompetensi Dasar:4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat mengidentifikasi pemakaian, Direct Indirect Sentences, Conjunction
4. Siswa dapat menggunakan pemakaian Direct Indirect Sentences, Conjunction
II. Materi Pembelajaran
5. Text Narrative6. Direct Indirect Sentences 7. Conjunction
III. Pendekatan/Metode Pembelajaran
8. Contextual Teaching and Learning (CTL)9. EGRA (Exposure)10. Diskusi Kelas
61
11. Pemberian Tugas
IV. Kegiatan Pembelajaran
6. DIRECT- INDIRECT SENTENCES e. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain Direct – Indirect (Exposure)f. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Direct – Indirect
(Generalization)g. Mengoreksi banar atau salah generalisasi pemakaian Direct – Indirect
yang dibuat siswa (Reenforcement)h. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Direct – Indirect
(Application)
7. CONJUNCTIONe. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain conjunction dalam teks
narrative (Exposure)f. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian conjunction conjunction
(Generalization)g. Mengoreksi banar atau salah generalisasi yang dibuat siswa
(Reenforcement)h. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan conjunction
(Application)
IV. Penilaian6. Completion7. Uraian (Membuat kalimat)
V. Penutup5. Membuat rangkuman6. Memberikan homework
Lampiran 5LESSON PLAN 4
Unit Pembelajaran : NARRATIVE (SANGKURIANG)Pokok Bahasan : WRITTEN CYCLESub Pokok Bahasan : 4.3 READING
: 4.4 WRITINGAlokasi Waktu : 4 X 45 MenitKelas : X-4Alat Bantu : Handout
Standar Kompetensi:Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news item
62
Kompetensi Dasar:4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat:8. READING
a. Menemukan ide utama paragraph ‘Sangkuriang”.b. Menemukan informasi rinci yang tersirat dari teks.c. Menemukan informasi rinci yang tersurat. d. Menjelaskan pesan penulis teks narrative. e. Menjelaskan manfaat membaca cerita teks narrative.
9. WRITING a. Mengidentifikasi generic structure teks narrative. b. Mengidentifikasi Grammatical features yang terdapat dalam teks narrative.c. Membuat langkah-langkah penulisan.d. Menulis teks berbentuk narrative. e. Menulis teks berbentuk narrative sebagai ‘TUGAS”(SANGKURIANG
II. Materi Pembelajaran d. Teks narrative ‘SANGKURIANG’e. Informasi rinci , Main idea, Reference, Vocabulary, Inference f. Generic structure of the Narrative Text
III. Pendekatan/ Metode Pembelajaran12. Genre-Based Teaching13. Diskusi Kelas14. Pemberian Tugas
IV. Penilaian8. Portofolio9. Analytical Writing Assessment10. Holistic Writing Assessment
V. Kegiatan Pembelajaran
3. Pendahuluanc. Mendiskusikan kembali (dalam oral cycle didiskusikan) contoh-contoh
teks narrative baik teks lisan maupun tulis dalam kehidupan sehari-hari) (BKOF)
d. Beberapa siswa diminta memberikan tanggapan tentang kegiatan dan hasil diskusi tentang teks narrative
4. Kegiatan Inti h. Membaca nyaring teks narrative SANGKURIANG.
63
i. Mendiskusikan isi bacaan( Modeling)j. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.k. Menganalisis teks narrative untuk menemukan generic structure.l. Mendiskusikan proses proses penulisan teks narrative.m. Memperagakan penulisan teks narrative sederhana (Orientation,
Evaluation, Complication, Resolution, Reorientation). n. Latihan menulis teks narrative sederhana dalam kelompok (JCOT
VI. Penutup7. Membuat rangkuman8. Memberikan homework ‘Writing of Narrative Text’ (ICOT)
---oo000oo---
Lampiran 2.1
Bahan Ajar Narrative
Topic : Narrative Subject : EnglishClass/Semester : XI/I
ORAL CYCLE
A. Building Knowledge of the Field (BKoF)1. Do you know the moon and the sun ?2. What are they like ?3. When do you see them ?4. Why are they useful for people ?5. Categorise the different characteristic of the sun ?
B. Model of the Text (MoT)
Here’s the story to read!
“Why do the Sun and the Moon Live in the Sky?”
Long time ago, there was no …………….. (1). It was always dark and always ……………. (2). This was because the Kachina, a very ……………….. (3) people had ………………. (4) the Sun and the Moon and locked them away in the box. In the ………………… (5), Coyote and eagle, two friends ……………… (6) the desert. Coyote and eagle had always …………………. (7) together, but Coyote could not hunt anymore because he could not see at night. Coyote suggested that they went to ……………………… (8) the Sun and the Moon and made them light up the world. Eagle was worried.
64
He ………………. (9) Coyote that the Sun and the Moon were very strong and it was ……………….. (10) to try to trick them. In the end, eagle agreed to help Coyote. While the Kachina were sleeping, Coyote and eagle ………………. (11) into their village, stole the Sun and the Moon, and headed into the hills. Coyote told eagle that he wanted to open the box containing the Sun and the Moon. Eagle said, “No.” They must wait after their travels and opened it with their eyes closed. Coyote ………………….. (12). He couldn’t wait to see what was in the box. Finally, he grew to curious that he threw it open. The light of the Sun was so bright that it …………………….. (13) coyote’s eyes. The Sun and the moon …………………….. (14) and …………………… (15) far away, up into the sky where they are today.
a. 1. What is the text about ? 2. Why couldn’t Coyote hunt anymore?
3. What finally helped Coyote? 4. What happened while the Kachina ware sleeping? 5. Why did Coyote want to open the box?
b. 1. in your opinion , was Coyote right ? 2. Do you have the same story as the above one in your region ? 3. What narrative values can you find in the text ?
C. Joint Construction of the Text (JCoT)Make a group in the number of four or five!
1. Read the text carefully!2. Make a dialogue based on the story ?
D. Individual Construction of the Text (ICoT)
- Retell the story above using your own words!
WRITTEN CYCLE
A. Building Knowledge of the Field (BKOF)
Answer the following questions!1. Have you ever read a novel or a short story?2. Is it interesting or not?3. What does it actually tell about? 4. Why do most teenagers like reading novels or short stories?
65
B. Model of the Text (MOT)
Why do the Hawk Hunt Chicks?
Once upon a time, a hawk fell in love with a hen. The hawk flew down from the
sky and asked the hen, “Will you marry me?”
The hen loved the brave, strong hawk and wished to marry him. But she said, “I cannot fly as high as you can. If you give me time, I may learn to fly as high as you. Then we can fly together. “ The hawk agreed. Before he went away, he gave the hen a ring. “This is to show that you
have promised to marry me, “said the hawk.
It so happened that the hen had already promised to marry a rooster. So when the rooster saw the ring, he became very angry. “Throw that ring away at once!” shouted the rooster. The hen was so frightened at the rooster’s anger that she threw the ring immediately.
When the hawk came a few months later, the hen told him the truth. The hawk was so furious that he cursed the hen, “Why didn’t you tell me earlier? Now, you’ll always be scratching the earth, and I’ll always be flying above to catch your children, “ said the hawk.
Answer the following questions!1. What does the story tell about?2. What did the hawk say after flying down the sky?3. What characteristics of the hawk did the hen like?4. Why did the hawk give a ring to the hen?5. Why was a rooster angry?6. What did the hawk do to show his anger?7. The word “furious” (paragraf 5 Line 2 ) is closest in meaning to ………..
C. Joint Construction of the Text (JCOT) Identity the following items :
1. Language focus used !2. The characteristics of narrative
a. ……….b. ……….c. ……….d. ……….
3. Noun Formation
No. Adjective Verb Noun
1. Strong2. promise3. love4. High5. Show
66
6. anger7. Furious8. Happen
4. Find the references of narrative stories in the library and make the summaries !
D. Individual Construction of the Text (ICOT)Make an essay of narrative story (for a free topic ) consist of 150 words !
Lampiran 4.1
Bahan Ajar Grammar
Direct Indirect Sentences (DS& IS) Conjunction
Grammar di atas dilatihkan siswa untuk mendukung kemampuan siswa menulis teks narrative
1. Direct Indirect Sentences
a. Penyajian
a) After I had finished singing, Yudi said to me, “ Your singing technique is very good”
And I just answered, “Thanks.”b) Before mother died, she had said to me,” You must look after your sister,
Linda.” c) At 9 AM, I started writing the financial report. I was very sad when I
found my files affected by virus then I asked Ridwan if he could help me with it.
d) He said that he could do it. It took him about 25 minutes to apply the anti virus application. When Ridawan had removed the virus, I started working again.
b. Identifikasi:a) Direct sentences:
Yudi said to me, “ Your singing technique is very good” I just answered, “Thanks.” …. she had said to me,” You must look after your sister,
Linda.” b) Indirect Sentence
… then I asked Ridwan if he could help me with it
67
He said that he could do it.
c. Generalisasi: He said “ Please put your book on my desk. (DS)
He asked me to put my book on his desk. (IS) Rina said,” I was sick yesterday
Rina said that she had been sick the day before.
Rules: Perubahan DS menjdi ISo Imperative (DS) menjadi (IS) =S + asked + orang yang
disuruh + to infinitive etc. o Pronoun my (male) (DS) menjadi = his (ID)o Pronoun I (female) (DS) menjadi = Sheo Etc.
d. Penguatan (Re-enforcement)
No, please repeat. Yes, you’re right.
e. Latihan (Application)
Please do exercise page … number …2. Conjunction
a. Penyajian
a) I sang a Javanese song at Ani’s birthday party because her father had asked me to do it. (because of her father’s request)
b) Although Yani cried, I continued watering the flowers.c) They didn’t take my advice so their teacher asked them to apologize to
me.
b. Etc. ….
---oo00oo---
68
Lampiran 2.1
Bahan Ajar Pembelajaran Narrative
Unit Pembelajaran : NarrativePokok Bahasa : Reading & WritingSub Pokok Bahasa : 4.3. Reading Narrative
4.4. Writing NarrativeAlokasi Waktu : 4 X 45 MenitKelas : X-4Alat Bantu : Handout
I. ORAL CYCLE
A. Building Knowledge of the Field (BKOF)1. Do you know the moon and the sun ?2. What are they like ?3. When do you see them ?4. Why are they useful for people ?5. Categorise the different characteristic of the sun ?
B. Model of the Text (MOT)
Here’s the story to read!
“Why do the Sun and the Moon Live in the Sky?”
Long time ago, there was no …………….. (1). It was always dark and always ……………. (2). This was because the Kachina, a very ……………….. (3) people had ………………. (4) the Sun and the Moon and locked them away in the box. In the ………………… (5), Coyote and eagle, two friends ……………… (6) the desert. Coyote and eagle had always …………………. (7) together, but Coyote could not hunt anymore because he could not see at night. Coyote suggested that they went to ……………………… (8) the Sun and the Moon and made them light up the world. Eagle was worried. He ………………. (9) Coyote that the Sun and the Moon were very strong and it was ……………….. (10) to try to trick them. In the end, eagle agreed to help Coyote. While the Kachina were sleeping, Coyote and eagle ………………. (11) into their village, stole the Sun and the Moon, and headed into the hills. Coyote told eagle that he wanted to open the box containing the Sun and the Moon. Eagle said, “No.” They must wait after their travels and opened it with their eyes closed. Coyote ………………….. (12). He couldn’t wait to see what was in the box. Finally, he grew to curious that he threw it open. The light of the Sun was so bright that it …………………….. (13) coyote’s eyes. The Sun and the moon …………………….. (14) and …………………… (15) far away, up into the sky where they are today.
69
Answer the following questions based on the above text
1. What is the text about ?2. Why couldn’t Coyote hunt anymore?3. What finally helped Coyote?4. What happened while the Kachina ware sleeping?5. Why did Coyote want to open the box?6. In your opinion , was Coyote right ?7. Do you have the same story as the above one in your region?8. What narrative values can you find in the text ?
C. Joint Construction of the Text (JC0T)Make a group in the number of four or five!
3. Read the text carefully!4. Make a dialogue based on the story ?
D. Individual Construction of the Text (IC0T)
- Retell the story above using your own words!
II. WRITTEN CYCLE
A. Building Knowledge of the Field (BKOF)
Answer the following questions!1. Have you ever read a novel or a short story?2. Is it interesting or not?3. What does it actually tell about? 4. Why do most teenagers like reading novels or short stories?
B. Model of the Text (MOT)
Why do the Hawk Hunt Chicks?
Once upon a time, a hawk fell in love with a hen. The hawk flew down from the
sky and asked the hen, “Will you marry me?”
The hen loved the brave, strong hawk and wished to marry him. But she said, “I cannot fly as high as you can. If you give me time, I may learn to fly as high as you. Then we can fly together. “
The hawk agreed. Before he went away, he gave the hen a ring. “This is to show that you have promised to marry me, “said the hawk.
70
It so happened that the hen had already promised to marry a rooster. So when the rooster saw the ring, he became very angry. “Throw that ring away at once!” shouted the rooster. The hen was so frightened at the rooster’s anger that she threw the ring immediately.
When the hawk came a few months later, the hen told him the truth. The hawk was so furious that he cursed the hen, “Why didn’t you tell me earlier? Now, you’ll always be scratching the earth, and I’ll always be flying above to catch your children, “ said the hawk.
Answer the following questions!1. What does the story tell about?2. What did the hawk say after flying down the sky?3. What is the main idea of paragraph 1?4. What characteristics of the hawk did the hen like?5. Why did the hawk give a ring to the hen?6. Why was a rooster angry?7. What did the hawk do to show his anger?8. The word “furious” (paragraf 5 Line 2 ) is closest in meaning to ………..
C. Joint Construction of the Text (JCOT) Identity the following items :
1. Language focus used !2. The characteristics of narrative
a. ……….b. ……….c. ……….d. ……….
3. Noun Formation
No. Adjective Verb Noun
1. Strong2. promise3. love4. High5. Show
4. Find the references of narrative stories in the library and make the summaries ! 5. What do the dominant grammatical features the above text contain?6. Which sentence belongs to the past tense?7. Which sentence belongs to the direct indirect?8. Which sentence has a conjunction in it?9. Which sentence belongs to the indirect sentence? 10. What lesson can you get after reading this narrative text.
D. Individual Construction of the Text (ICOT)Make an essay of narrative story (for a free topic ) consist of 150 words !
--oo000oo—Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI EVALUASI MENGAJAR DENGAN
71
PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE
Nama Guru : Drs. Suhanto Kastaredja
Kelas : X- 4
Tanggal : 12 Maret 2006
Topik : Reading Narrative “Sangkuriang”
KEGIATAN NILAI
MAKSIMUM PENGAMATAN
1. Aspek Evaluasi Perumusan Indikator
Pencapaian (IP)dan Pengalaman Belajar (PB)
a. IP dan PB dirumuskan dengan jelas
b.Guru memiliki ketrampilan mengajar yang
sesuai dengan PB
c. Siswa nemahami IP dan PB
10
9
7
8
7
6
2. Proses Balajar Mengajar
a. Cara Guru mengajar relevan dengan bahan
pelajaran untuk merangsang minat dan perhatian
siswa
b. Guru memberi contoh-contoh yang relevan dalam
kehidupan sehari-hari.
9
8
8
7
Latihan
a. Guru memberikan tugas yang terprogram
kepada siswa
b. . Guru Membagi waktu (diskusi dan
evaluasi) dengan baik)
9
8
7
7
72
c. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui
pemahaman siswa
8 7
4. Umpan Balik
a. Guru menggunakan umpan balik untuk
menyesuaiakan pemahaman siswa
b. Guru menguasai materi pelajaran dengan
baik.
c. Guru memberikan soal-soal latihan
pemanatapan materi yang lerevan.
d. Guru memberikan remidi pada siswa
yang belum tuntas belajar.
9
7
9
7
8
7
7
5
Jumlah 100 82
Kriteria Evaluasi
Nilai Predikat
81 – 100 Amat Baik66 - 80 Baik56 - 65 Sedang/Cukup41 - 55 Kurang0 - 40 Amat Kurang
Suarabaya, 12 Maret 2006Pengamat,
Drs. Rudy Hermawan
Lampiran 7
Ulangan Harian Bahasa Inggris
73
Pokok Bahasan :NarrativeSub Pokok Bahasa : Grammatical Features Untuk Teks NarrativeKelas : X-4Alokasi Waktu : 90 Menit
a). be b) print c) make d) be e) don’t
I. Fill the blanks in each number with the correct form of the verb given in the box.
1. Yanuar … a lot of mistakes in his English test this morning.2. Yudi …. very busy last Friday.3. I .. join the school trip last year.4. They …. in Bandung last week.5. My sister … 100 invitation letter this morning.
II. Fill in the gaps in the following text sing the verbs in the box
1. don’t 2. it 3. party 4. surprised 5. went 6.tell 7. tell 8. but
Last week Budi and I … (a) to Etty’s birthday party. We arrived at her house at 7 PM. When I entered the …. (b) room, Etty was talking to Eddy. As she saw us entering the room, she stood up and came to me. She asked me:” Why …. (c) you come with Linda?” I told her that her brother had got an accident.”
Linda looked very …. (d) and asked me, “Is he hospitalized now?” Before I answered, she sat down and cried. Then she ran and got into her room. She locked … (e) . Her parents asked me what happened to Etty. I told the truth what happened to her. They knocked her room but there was not any answer.
Eddy knocked the door of her room. …(f) she didn’t answer, either. Then Eddy approached me. He looked … (g) angry with me and said,” Why did you … (h) her about Linda’s brother’s accident? I was very confused why Eddy blamed me. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
III. Change the following sentence into Indirect Sentences
74
1. Budi said, “ I don’t read the story of Sangkuriang.”2. Ivan said, “Please help me.”3. Mimin said “I was in Jogyakarta two days ago.”4. Imam, “ What do you drink in the morning?”5. Iful said,” Do you play football, Hari?”
IV. Complete the sentence in each number with the appropriate Conjunction.
1. I was angry with Yudi … he blamed me about it.2. Farah got a special gift from her uncle …. She smiled.3. It rained yesterday morning …. she went to school.4. … Mrs. Anisah is rich, she doesn’t want to buy a car.5. I will meet the manager now … he is busy.
----oo00oo----
Lampiran 8
Daftar Nilai Grammartical Features Untuk Teks NarrativeKelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
SKBM= 60 Ulangan Harian
Keterangan
Ulangan 2
Keterangan
Tugas Kedua
Tugas Ketiga
Keterangan
No. NIS Nama I II III IV1 5687 Aditia Arief Pradana 45 TT 68 T - Tuntas2 5688 Aditya Nugroho 36 TT 60 T - Tuntas3 5692 Agnes Lodovika Qatukan 40 TT 48 TT 60 Tunt-Remd4 5695 Agus Teguh Kristianto 62 T 80 TT - Tuntas5 5713 Ariesta Handayani 61 T 75 TT - Tuntas6 5730 Deby Atu Septiana 40 TT 60 T - Tuntas7 5733 Dewi Muawanah 45 TT 52 TT 60 Tunt-Remd8 5740 Dimas Pradhitaresma 56 TT 80 T - Tuntas9 5741 Dina Jauharunniswah 58 TT 68 T - Tuntas10 5764 Falah Hitaningrum 40 TT 55 TT 60 Tunt-Remd11 5766 Fanny Arivandini Putri 40 TT 20 TT 60 Tunt-Remd12 5769 Fariz M Araghi Akhmad 44 TT 40 TT 60 Tunt-Remd13 5771 Fhitria Wulandari Machmud 46 TT 30 TT 50 60 Tunt-Remd14 5784 Hatta Yoga Wardhana 34 TT 52 TT 50 60 Tunt-Remd15 5795 Herbaskoro Wiyono 50 TT 72 T - Tuntas16 5787 Husin Abdul Latif 44 TT 68 T - Tuntas17 5709 Ida Ambarwati 67 T 92 T - Tuntas18 5792 Imania Daniari 56 TT 70 T - Tuntas19 6801 Kusbandiyah 56 TT 76 T - Tuntas20 5806 Lea Dheasy Santoso 32 TT 50 TT 50 60 Tunt-Remd21 5812 Mailisah Dewi 40 TT 65 T - Tuntas22 5825 Mochamad Gautama 30 TT 76 T - Tuntas23 5832 Muh Revo Dwi Putro 30 TT 50 TT 60 Tunt-Remd24 5860 Retno Palupi 56 TT 72 T - Tuntas25 5870 Rifki Aristia 40 TT 60 T - Tuntas
75
26 5877 Rizky Casandra Perdana 44 TT 60 T - Tuntas27 5882 Rossa Aisyah 34 TT 50 TT 60 Tunt-Remd28 5897 Synthia Elizabeth 63 T 65 T - Tuntas29 5990 Tri Wulandari 40 TT 50 TT 50 60 Tunt-Remd30 5902 Uswatun Chasanah 68 T 70 T - Tuntas31 5903 Viosantra Renggana 48 TT 80 T - Tuntas32 5905 Wendi Tri Ananto 48 TT 72 T - Tuntas33 5906 Wiena Widya Christantie 54 TT 68 T - Tuntas34 5909 Wiwin Octavia Astuti 34 TT 56 TT 60 Tunt-Remd35 5910 Yanuar 40 TT 56 TT 60 Tunt-Remd36 5911 Yayuk Wulandari 30 TT 44 TT 56 60 Tunt-Remd
Jumlah 1651 2210Rata-rata 45.86 61.39
Tgl.8/2 Tgl.15/3
Lampiran7
Daftar Nilai Writing Awal Dan Akhir, Panjang Teks Narrative dan Jumlah Ketuntasan Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
SKBM 60 Nilai Panjang Teks(halaman)No NIS Nama Awal Akhir Awal Akhir1 5687 Aditia Arief Pradana 50 65 2.5 1.52 5688 Aditya Nugroho 40 35 1.5 13 5692 Agnes Lodovika Qatukan 40 65 1 1.54 5695 Agus Teguh Kristianto 65 85 1.5 45 5713 Ariesta Handayani 65 85 1 36 5730 Deby Atu Septiana 60 60 1 17 5733 Dewi Muawanah 35 50 1 18 5740 Dimas Pradhitaresma 45 45 1 19 5741 Dina Jauharunniswah 50 70 1 2
10 5764 Falah Hitaningrum 50 50 1 111 5766 Fanny Arivandini Putri 45 75 1 1.512 5769 Fariz M Araghi Akhmad 50 55 1 113 5771 Fhitria Wulandari M 50 65 1 0.514 5784 Hatta Yoga Wardhana 25 30 0 015 5795 Herbaskoro Wiyono 35 60 0.5 0.516 5787 Husin Abdul Latif 50 50 1 117 5709 Ida Ambarwati 65 65 1 118 5792 Imania Daniari 60 85 1 219 6801 Kusbandiyah 30 60 1 220 5806 Lea Dheasy Santoso 30 45 1 121 5812 Mailisah Dewi 65 75 1 122 5825 Mochammad Gautama 30 40 1 123 5832 Muh Revo Dwi Putro 30 40 0.5 024 5860 Retno Palupi 50 60 1 0.525 5870 Rifki Aristia 25 60 1 0.526 5877 Rizky Casandra Perdana 45 30 1 1
76
27 5882 Rossa Aisyah 25 25 1 128 5897 Synthia Elizabeth 60 60 1 129 5990 Tri Wulandari 35 55 0.5 130 5902 Uswatun Chasanah 55 65 1 231 5903 Viosantra Renggana 35 35 0.5 132 5905 Wendi Tri Ananto 35 45 0.5 133 5906 Wiena Widya Christantie 80 90 1 234 5909 Wiwin Octavia Astuti 60 45 1 135 5910 Yanuar 45 45 1 136 5911 Yayuk Wulandari 30 55 0.5 1
Jumlah 1645 2025 34.5 43.5 Nilai rata-rata 45.69 56.25 0.96 1.21 Tuntas 9 18
TabelTingkat Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative
Siswa Kelas X-4 SMA Negeri Surabaya
No Kategori Awal Akhir Kenaikan1 Nilai Rata-rata Kelas 45.69 56.25 11.442 Panjang Teks (halaman) Kelas 34.5 43.5 9 halaman
3 Panjang rata-rata text per siswa 0,96 1.210.25
halaman 4 Prosentase Ketuntasan (SKBM)
Tuntas 9
(25%)18
(50%) 9(25%)
Tidak Tuntas27
(75)18
(50%) 9(25%)
Lampiran 11
ANGKET SISWA
1. Apakah kalian masih merasa sulit untuk membedakan pemakaian Verb 2 dan verb
1 didalam membuat kalimat?
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu mengetahui secara pasti perbedaan pemakaian was dan were?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu merasa sulit dengan pemakain did?
A. Ya B. Tidak
77
4. Apakah kamu mengetahui perbedaan were/was dan kata did dalam membuat
kalimat?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah kamu merasa sulit kalimat positif dalam bentuk past tense menjadi
kalimat negative.
A. Ya B. Tidak
6. Apakah kamu mengetahui pasti perbedaan Simple Paste Tense (S + V2 + O +
Advervb) dengan Past Continuous?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah kamu dapat membedakan antara pemakaian Simple Past Tense dan Past Perfect Tense
A. Ya B. Tidak
---oo00oo---
Lampiran 13ANGKET SISWA SIKLUS 4
1. Dalam proses menulis teks narrative, kalian menggunakan:a. Langsung bahasa Inggrisb. Bahasa Indonesia dulu kemudian bahasa Inggris
2. Dalam proses menulis teks narrative, kalian a. tidak sering menggunakan kamusb. sering menggunakan kamus
3. Dalam kamu proses menulis tesk narrative, kaliana. ditanya temanb. seringbertanya teman
4. Dalam proses menulis teks narrative, kaliana. menggunakan waktu khususb. tidak menggunkana waktu khusus
5. Dengan teks narrative yang ditulis, kalian merasaa. puasb. tidak puas
78
No Pertanyaan Ya Tidak1 Langsung menggunakan Bahasa Inggris 15 212 Tidak banyak tergantung pada kamus 6 303 Tidak banyak tergantung pada teman 9 274 Mampu menggunakan kompetensi
grammar(linguistik)6 30
5 Merasa puas dengan teks narrative 3 33
Tabel
Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam Penguasaan Past Tense
No Pertanyaan Ya Tidak Total
1 Kesulitan membedakan pemakaian V1 dan V2 20 16 36
2 Kesulitan membedakan pemkaian was dan were 5 31 36
3 Kesulitan membedakan pemkaian did 16 20 36
4 Kesulitan membedakan was were dan did 15 21 36
5 Kesulitan mengubah kalimat past tense positif ke negatif 6 30 36
6 Kesulitan membedakan antara pemakaian Simple Past
Tense dan Past Continuos
23 13 36
7 Kesulitan membedakan antara pemakaian Simple Past
Tense dan Past Perfect Tense
25 11 36
79
Lampiran 14
Jadwal Penelitian Kompetensi Writing Kelas X-4 SMAN 14 Surabaya
Semester Genap Tahun Pelajaran 2005-2006Siklus Tanggal Tahapan Kegiatan
1 6-12 Peb 06 A. Rencana 1. Menyiapkan teks narrative 2. Menyiapkan soal-soal past tense 3. Menyiapkan tugas menulis teks narrative awal 4. Menyiapkan daftar nilai 5. Menyiapkan instrumen pengamatan 20 - 22 Peb 06 B. Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi Teks Narrative Lesson 1 2. Mengidentifikasi generic structure Reading & 3. Mengidentifikasi lexicogrammatical features Writing 4. Mendiskusikan past tense (Smpl, Cont, Prfct ) 5. Memberikan tugas menulis teks narative (produk awal) C. Observasi 1. Pemahaman siswa terhadap konsep pemb. teks narrative 2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran 3. Hambatan pelaks. pembelajaran D. REFLEKSI 1. Pelaksanaan pembelajaran writing awal? 2. Hasil produk awal teks narrative ?
227 Peb - 1 Maret 06 A. Rencana 1. Menyiapkan materi pembelajaran past tense
Lesson 2 2. Menyiapkan soal-soal past tense Past Tense 4. Menyiapkan daftar nilai 5. Menyiapkan instrumen Pengmatan B. Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi pemakain past tense 2. Berlatih memakaian past tense 3. Memberikan soal-soal tugas past tense C. Observasi 1. Pemahaman & kompetensi siswa 2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran 3. Hambatan pelaks. Pembelajaran past tense D. REFLEKSI 1. Pelaksanaan pembelajaran past tense ? 2. Kesungguhan? 3. Hambatan pelaks. pembelajaran past tense ?
3 4 - 8 Maret 06 A. Rencana 1. Menyiapkan pembelajaran Direct-Indirct & Conjnct Lesson 3 2. Menyiapkan soal-soal Dirct-Indrect & Conjunct Direct-Indirect 3. Menyiakan Ulangan Harian (Past, Direct-Ind, Conjunct) Sentences 4. Menyiapkan latihan Writing dlm Kerja klmpk 5. Menyiapkan daftar nilai 5. Menyiapkan angket B. Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi pemakain Direct Indirect & Conjuct 2. Berlatih pemakian Dirct- Indrct & Conjnct 3. Memberikan soal direct-Indirct 4. Memberikn Ulangan Grammar(Past,Dirct-Ind, Conjct) 5. Memberikan latihan menlis paragrapf 6. Menulis teks narative dalam kelompok C. Observasi 1. Pemahaman & kompetensi siswa 2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran 3. Hambatan pelaks. Pembelajaran Direct & Conjct D. REFLEKSI 1. Pemahaman & kompetensi siswa ttgteks narrative? 2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran?
80
3. Hambatan pelaks. Pembelajaran? 4 10 - 22 Maret 06 A. Rencana 1. Menyiapkan teks narrative
Reading & 2. Menyiapkan soal-soal past tense Writing 3. Menyiapkan tugas menulis teks narrative individual 4. Menyiapkan daftar nilai 5. Menyiapkan angket/interview B. Pelaksanaan 1. Mereview teks narrative 2. Mereview Grammar
3. Memb motivasi dan tehnik penl teks narrative prodk akhir.
4. Memberikan tugas menulis teks narrative secara invidual C. Observasi 1. Dalam menulis teks akhir 2, penguasaan penggunaan grmr untuk menulis D. REFLEKSI 1. Hasil tugas menulis teks narative secara individual? 2. Hasil angket/interview penli produk akhir teks narative ?
5 23 - 30 April 06 AKHIR 1. Pengolahan data 2. Perencanaan Penulisan Laporan Penelitian 3. Penulisan Laporan Penelitian
Lampiran 14
Jadwal Penelitian Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative Melalu Pembelajaran Berbasis Genre dan Penilaian Portofolio
No. Tanggal Lesson Kegiatan Kelas Alokasi Waktu Keterangan Penilian
6 s/d 12 Peb 2006 Perencanaan Perencanaan
1. 13 Peb 2006 1 Reading 2 X 45 mnt Penilaian Teks
Narrative Awal
15 Peb 2006 Writing 2 X 45 mnt
2. 20 & 22 Peb 2006 2 Grammar 1 2 X 45 mnt
Grammar 2,3 2 X 45 mnt
27 Peb Test Grammar 2 X 45 mnt Penilaian Grammar
Points
3. 1 Maret 2006 3 -Review
Grammar
2 X 45 mnt Penilaian Teks
Narative kelompok
81
-Kerja Klpk
Writing
4 6 Maret 2006 4 Review
Grammar
2 X 45 mn Penilain Teks
Narrative Akhir
Review Tugas
Wrtng Nrrtve
Individual
5 8 s/d 20 Maret 2006 Menganalis data
6 22 s/d 31 Maret 2006 Menls Laporan
Penelitian
Lampiran 15
BIODATA
82
1. Nama : Drs. Suhanto Kastaredja , M.Pd
2. N i p : 130 805 189
3. Jabatan : Guru SMA
4. Pangkat /Golongan : Pembina Pembina/IV/a
5. Unit kerja : SMA Negeri 14 Surabaya
6. Alamat kantor : Jl, Tenggilis Mejoyo Perum YKP IV Blok KK Rungkut SurabayaTilp, [031] 8414451
7. Alamat rumah : Jl, Garuda XI/Blok N-53 Rewwin Waru Sidoarjo 61256 Tilp (031) 8532746 HP 081330661056. JAWA TIMUR
8. Tempat/tgl.lahir : Purbalingga, 20 Juli 1953
9. Pendidikan: S1 Jurusan Bahasa Inggris UNESA Surabaya S2 Teknologi Pembelajaran Universitas PGRI Adi Buana
Suarabaya
10. Pengalaman Pekerjaan
a. Mengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 4 Th. 1979 – 1995
b. Mengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 14 Th. 1995 s/d sekarang
c. Mengajar Bahasa Inggris di IAIN Sunan Ampel Surabaya 1978 – 1979
d. Mengajar Kebudayaan dan Bahasa Indonesia di Traralgon High School
Merlbourne Victoria, Australia Juli s/d Des 1997
e. MengajarBahasa Inggris di Pusat Bahasa Institut Teknologi 10 Nopember 1945
Th. 1998 s/d 2004
f. Mengajar Bahasa Inggris di Program Diploma Informatika FMIPA Universitas
Airlangga Th. 1989 s/d 2004
g. Mengajar Bahasa Inggris di Universitas Pembanguan Nasional “VETERAN” Th.
1998 s/d sekarang
h. Mengajar Bahasa Inggris di Universitas Sunan Giri Surabaya Th. 1995 s/d
sekarang
i. MengajarBahasa Inggris di POLITEKNIK Surabaya Th 1998 s/d sekarang.
83
j. Instrultur Bahasa Inggris Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Th 2002 -
sekarang
1l. Karya ilmiah
a. “Penulisan Tes Uraian’’ Makalah disampaikan di Perteman MGMP Bahasa
Inggris di SMA Negeri 2 Surabaya, Mei 1999
b. ” Implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL)
‘at SMA “ Makalah disampaikan di ‘Workshop Guru SMA, Hotel Arum
Dalu, Batu Malang Juli 1993
c. “Implementasi IMTAQ dalam Pelajaran Bahasa Inggris” Makalah di
sampaikan pertemuan MGMP Bahasa Inggris di SMA Negeri 9 Surabaya
Nopember 2000.
d. “Optimalisasi Kompetensi Writing Recount Melalui Pembelajaran Berbasisi
Genre dan Penilaian Portofolio” Makalah dalam Seminar MGMP Bahasa
Inggris Surabaya di SMA Negeri14 Surabaya, Januari 2006.
e. “Implementasi Class Action Research” Makalah disampaikan di pertemuan
MGMP Bahasa Inggris Kota Surabaya di SMA Negeri 9 Surabaya, April
2006.
f. “Implemenatasi Stretegi Kogntif dam Pembelajaran Recount Tex “, Makalah
disampaikan di pertemuan MGMP Bahasa Inggris Kota Surabaya di SMA
Negeri 5 Surabaya, Nopember 2006.
g. “Developing Ewnglish Instructiona Material through the Genre Approach
for Odd Semester Grade XII SMA , Thesis for Post Graduate Program
University of PGRI Adi Buana Surabaya
12. Pengalaman Berorganisasi
a. Sekretaris MGMP Bahasa Inggris Surabaya th. 1995 s/d 1999
b. Wakil Ketua MGMP Bahasa Inggris Surabaya th. 1999 s/d 2005
c. Ketua MGMP Bahasa Inggris Surabaya th. 2005 s/d 1007
d. Departmen Litabang MGMP Bahasa Inggris SMA Kota Surabaya. 2007 s/d
sekarang.
84
85
Recommended