View
251
Download
17
Category
Preview:
Citation preview
i
PEDOMAN SURVEILANSDAN RESPON KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME CORONA VIRUS
(MERS-CoV)
ltnWorld Hea h Organization
ltnWorld Hea h Organization
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
2013
ii
DAFTAR PENYUSUN DAN EDITOR
Martahan Sitorus, SKM, MPH, dr. Erlang Samoedro, Sp.P, dr. Nadhirin, dr. Sholah Imari, M.Sc, dr. Totok Hariyanto, dr. Ratna Budi Hapsari
iii
KATA PENGANTAR
dan petunjukNya, Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi Middle East
Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-‐CoV) selesai disusun.
ancaman MERS-‐CoV perlu diwaspadai. Indonesia merupakan salah satu
MERS-‐CoV yang menjadi ancaman kesehatan masyarakat di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya.
Menghadapi MERS-‐CoV
iv
Buku pedoman ini akan terus disempurnakan seiring dengan
kesiapsiagaan dan respon menghadapi MERS-‐CoV.
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
BAB II PENGERTIAN ................................................................... 3
BAB III SURVEILANS ................................................................... 9
BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN ...................................... 31
BAB V UPAYA PENGUATAN KINERJA SURVEILANS .................... 33
vi
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-‐CoV) adalah suatu
common cold), Sindroma (SARS/ Severe Acute Respiratory
Syndrome).
lain Inggris, Perancis, Italia, dan Tunisia. Hampir semua kasus di Eropa dan
itu penularan MERS-‐CoV antar manusia juga terjadi di rumah sakit pada
tanda dan gejala pneumonia. Hanya satu kasus dengan gangguan immunocompromised) yang gejala awalnya demam
Acute Respiratory Distress Syndrome Disseminated
BAB I
2
Intravascular Coagulopathy
.
B. TUJUAN
luas
manusia.
C. RUANG LINGKUP
3
BAB II
PENGERTIAN
A. DEFINISI KASUS MERS-‐CoV
) *)
a. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan
immuno-‐compromised
jelas.
DAN
Severe Acute
), terutama pasien yang memerlukan
penyakit lain.
4
penyakit lain.
radiologis atau histopatologis
DAN
Tidak tersedia pemeriksaan untuk MERS-‐CoV atau hasil
DAN
radiologis atau histopatologis
DAN
DAN
MERS-‐CoV.
5
Seseorang yang terinfeksi MERS-‐CoV dengan hasil pemeriksaan
B. KLASTER
tempat rekreasi, dan lainnya.
C. HUBUNGAN EPIDEMIOLOGIS LANGSUNG
sedang sakit.
Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
» Orang yang merawat atau menunggu kasus di ruangan
»
»
6
D. SPESIMEN TIDAK ADEKUAT
swab nasofaring tanpa disertai
penyakit.
E. HASIL LABORATORIUM INKONKLUSIF
aspirate endotracheal, cairan bronckhoalveolar.
nasofaring dan orofaring.
»sementara kasus diduga kuat mengidap MERS-‐CoV, maka kasus harus menjalani pemeriksaan ulang dengan menggunakan
-‐
-‐ Nasofaring orofaring
-‐
7
F. KONFIRMASI LABORATORIUM
G. PNEUMONIA YANG MEMERLUKAN PERAWATAN
pneumonia yang memerlukan perawatan inap di rumah sakit.
8
9
BAB III
SURVEILANS
A. SURVEILANS DI PINTU MASUK
Kewaspadaan dilakukan terhadap dua hal yaitu waspada terhadap kasus MERS-‐CoV yang masuk ke Indonesia untuk dilakukan deteksi
petugas, terutama petugas kesehatan yang kontak dengan kasus).
index.html) untuk mengetahui negara terjangkit serta jumlah
10
zero
).
»Health Alert Card (HAC)
»
terutama yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (form JH Kloter terlampir).
»
menderita infeksi saluran pernapasan akut.
»
» Mendeteksi penumpang dari negara terjangkit yang mengalami demam melalui penggunaan thermal scanner di terminal
11
»terjangkit.
» Pemeriksaan terhadap dokumen-‐dokumen kesehatan alat angkut.
»KKP.
Peraturan,pedoman, SOP di masing-‐masing KKP; Tim Gerak Cepat ;
»
negara yang memiliki kompetensi yang diperlukan dalam pencegahan importasi penyakit.
»negara dalam kesiapsiagaan menghadapi MERS-‐CoV dengan
MERS-‐CoV.
» Meningkatkan jejaring kerja dengan semua unit otoritas di
12
»
»
»koordinasi dengan unit-‐unit terkait.
»life saving), alat
Health Alert Card, dan lain lain, dan melengkapi
»
» Ketersediaan pedoman pengendalian MERS-‐CoV untuk petugas kesehatan, termasuk mekanisme atau prosedur tata laksana dan rujukan kasus.
pemerintah.
a. Jika ada laporan dari crewhaji yang sakit dengan gejala Panas, Batuk dan sesak nafas di
rujukan.
13
remote area.
penumpang sakit.
Gendec kepada Crew
sakit kepada Crew pesawat.
Kesehatan Bandara.
g. Orang yang kontak dengan penumpang sakit yaitu penumpang
penumpang yang lain turun.
ke Rumah Sakit.
panas (thermal scanner).
k. Jamaah haji dengan pneumonia tanpa memerlukan perawatan
14
) serta kewaspadaan terhadap risiko potensi pajanan yang akan terjadi.
kewaspadaan terhadap MERS-‐CoV setelah seluruh penumpang turun
pesawat.
o. KKP mencatat data jamaah haji dengan pneumonia dan melaporkan
zero
B. SURVEILANS DI WILAYAH
15
jemaah
negara terjangkit.
event based
surveillanc
» »hari
»
»
» Melakukan pemantauan terhadap petugas kesehatan yang kontak
pneumonia »
16
»
»
»
dan HAC).
» Melakukan pemantauan terhadap petugas kesehatan yang kontak dengan kasus MERS-‐CoV yang dirawat apakah mengalami demam,
»terkait dengan kasus MERS-‐CoV di masyarakat melalui media atau
» Melakukan analisis laporan dari puskesmas dan melaporkan hasil
»umroh, pekerja, pelajar, wisatawan) dengan menganalisis data
terkait.
»MERS-‐CoV.
»terkait dengan kasus MERS-‐CoV di masyarakat melalui media
»umroh, pekerja, pelajar, wisatawan) dengan menganalisis data
17
terkait.
»pusat.
»terkait dengan kasus MERS-‐CoV di masyarakat melalui media
»umroh, pekerja, pelajar, wisatawan) dengan menganalisis data
»
»KKP.
»
18
»
petugas dari unit terkait lainnya.
MERS-‐CoV dengan melakukan sosialisasi pengendalian MERS-‐
lintas sector terkait.
»
»tersedianya ruang isolasi untuk melakukan tatalaksana kasus,
» Kesiapan ketersediaan dan fungsi alat komunikasi untuk koordinasi dengan unit-‐unit terkait.
»life saving
jika masih ada kekurangan.
» banner, ,
terhadap masyarakat.
» Kesiapan pedoman pengendalian MERS-‐CoV untuk petugas kesehatan, termasuk mekanisme atau prosedur tata laksana dan rujukan kasus.
Bagi jemaah haji dengan pneumonia yang memerlukan perawatan
19
pemerintah daerah lainnya sesuai dengan peraturan perundang-‐
a. Puskesmas
self
kota melalui sms atau telepon.
dinyatakan probable
Melakukan komunikasi risiko terhadap masyarakat.
Meningkatkan jejaring kerja dengan pemangku kewenangan, lintas sector dan tokoh masyarakat setempat.
kota melalui sms atau telepon.
Melakukan komunikasi risiko dengan keluarga kasus.
20
system pelaporan cepat (sms gateway). Laporan cepat dapat
Melakukan penanggulangan awal sesuai hasil penyelidikan.
Melakukan komunikasi risiko pada masyarakat.
lintas program dan sektor terkait.
MERS-‐CoV.
Melakukan penanggulangan awal sesuai hasil penyelidikan.
Melakukan komunikasi risiko pada masyarakat.
lintas program dan sektor terkait.
21
Melakukan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan sesuai dengan kewenangan.
lintas program dan sektor terkait.
cetak atau elektronik.
C. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
probable atau kasus klaster MERS-‐CoV harus
Tujuan Khusus
22
dari manusia ke manusia.
terjadinya KLB MERS-‐CoV dengan cara wawancara dengan petugas puskesmas atau dokter yang menangani kasus.
sms gateway atau ke Posko KLB.
c) Persiapan penyelidikan
kesehatan di lokasi dimana terdapat kasus.
d) Penyelidikan epidemiologi
Melakukan kunjungan wawancara ke tempat dimana kasus
»
Pekerjaan).
23
»penyakit, termasuk komplikasi yang terjadi.
»
» Riwayat
Penyakit penyerta.
sakit.
» Perjalanan ke daerah terjangkit.
»
»
» Pajanan dengan hewan (jenis hewan dan kontak).
»
» Informasi rinci tentang waktu, durasi, dan intensitas pajanan dan jenis kontak.
» Selama penyelidikan, petugas dilapangan melakukan
dengan kasus yang sedang diselidiki.
» Pelacakan dilakukan terutama di lingkungan sarana
Waktu kontak terakhir
Lama (durasi) kontak
24
» Petugas Kesehatan melakukan pemantauan terhadap kontak
probable
dilakukan untuk menemukan gejala pneumonia yang mungkin muncul pada masa pemantauan. Catat tanggal
» Kontak erat yang menunjukkan gejala pneumonia harus
dengan (PCR) dan serologis.
»
»klinis yang diperlukan adalah spesimen saluran
»
»specimen sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan
penyelidikan epidemiologis yang dilakukan saat itu.
25
infeksi mulai dari yang sederhana yaitu mencuci tangan
hygiene tangan, saluran pernapasan.
dengan kasus.
penyakit.
orang lain. Isolasi dilaksanakan di rumah sakit, puskesmas,
orang dari suatu wilayah agar terhindar dari penularan
medis dan epidemiologi.
orang dari dan ke daerah rawan untuk menghindari
26
e) Pengolahan dan analisis data
f) Penulisan laporan
tempat dan orang).
c. Analisis faktor risiko.
d. Analisis kontak kasus.
27
25
ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI PINTU MASUK
28
26
ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI WILAYAH
29
D. JEJARING KERJA SURVEILANS
Informasi, dan unit utama lain yang terkait.
terkait.
dan meningkatkan koordinasi dan kemitraan dengan unit-‐unit terkait
menghadapi MERS-‐CoV.
» Penjelasan sederhana dan umum tentang MERS-‐CoV.
» Kartu kewaspadaan kesehatan (Health Alert Card
menerima HAC.
30
(table top) maupun lapangan.
dengan unit-‐unit terkait.
28
Health Alert Card/HAC
table top
SKEMA JEJARING KERJA SURVEILANS
Ditjen PP – PL cq POSKO
KLB
31
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. DI PINTU MASUK
jumlah kasus ISPA & demam lainnya, jumlah kasus pneumonia,
Harapannya jumlah pengunjung dan kasus ISPA ada, tetapi kasus pneumonia zero
diperlukan.
selain petugas KKP, dan karyawan swasta (restoran, tukang sapu,
Petugas KKP terlampir).
KKP melalui email (excel) ke Posko KLB untuk memonitor mutu
32
formulir laporan kasus (form S-‐MERS-‐CoV terlampir) dan kasus kontak dicatat dalam formulir laporan kontak (form S-‐MERS-‐CoV-‐k terlampir).
B. DI WILAYAH
formulir laporan kontak (form S-‐MERS-‐CoV-‐k terlampir).
Rumah sakit dan puskesmas mengirimkan laporan mingguan petugas
33
BAB V
UPAYA PENGUATAN KINERJA SURVEILANS
A. DI PINTU MASUK
B. MONITORING DAN EVALUASI
pengumpulan data termasuk pencatatan dan pelaporan, pengolahan,
sarana.
d. Analisis kasus MERS-‐CoVe. Permasalahan dan upaya pemecahan
34
C. INDIKATOR KINERJA
»
»
» Kelengkapan dan ketepatan laporan Petugas KKP
»
» Jumlah alert yang dilakukan respon
» Jumlah KLB yang dilakukan penyelidikan dan penanggulangan dalam
35
DAFTAR PUSTAKA
36
early acute respiratory distress syndrome. The New England Journal
expiratory pressure for acute lung injury and acute respiratory
37
38
expiratory pressure for acute lung injury and acute respiratory
acute respiratory diseases in health care -‐ WHO Interim Guidelines.
39
4037
Lampiran 1
Form Investigasi Kasus
(Kasus dalam investigasi/ kasus probable/ kasus konfirmasi)
i. Data Dasar Identitas kasus No.Klaster : Nama : Tgl lahir/umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : (sebutkan secara spesifik) Alamat : Yang diwawancarai : Tanggal Mulai sakit , tanda dan gejala : ……………………………………………………………………………………………………………………………………… Tanggal masuk RS/tanggal kunjungan ke layanan kesehatan : Tgl Nama RS Ruang rawat ……………………….. …………………………………. ………………………………………… ……………………….. …………………………………. ………………………………………… ……………………….. …………………………………. ………………………………………… Tanggal notifikasi dari WHO (masuk ke rekap data) Nama kontak kasus :
Nama Umur JK Hubungan dg
kasus Alamat Rumah
No Hp/telp yang dapat dihubungi
Tanggal pengambilan sampel, pemeriksaan lab dan jenis spesimen (cth : swab nasopharing, sputum, dll) :
Tgl Pengambilan Sampel
Jenis Spesimen Jenis Pemerisaan Lab Tgl Pemeriksaan Lab dan Hasil
41 38
ii. Informasi Paparan dan Riwayat Perjalanan a. Riwayat kontak hewan :
-‐ Jenis hewan :………………. -‐ Tanggal kontak :………………. -‐ Jenis kontak : ………………
(misal penjaga peternakan, pengunjung peternakan, pengunjung pasar hewan hidup, terlibat dalam pemotongan hewan, dll)
b. Riwayat kontak manusia -‐ Riwayat kontak dengan orang yang menderita sakit pernapasan dan atau gejala
gastrointestinal, termasuk orang yang sakit berat atau meninggal, jenis kontak, frekuensi, lama paparan dan lokasi : …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
-‐ Riwayat dirawat di RS sebelumnya : …………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………….
-‐ Riwayat mengunjungi kasus yang dirawat di RS : …………………………………………………………………………………………………………………………………………
-‐ Riwayat mengunjungi pengobat tradisional : ………………………………………………………………………………………………………………………………………..
c. Paparan makanan Riwayat mengkonsumsi makanan atau minuman yang belum dimasak : ……………………………………………………………………………………………………………………………………….. Riwayat mengkonsumsi daging atau produk darah setengah matang : ………………………………………………………………………………………………………………………………………… Riwayat menyiapkan daging mentah untuk dimasak : …………………………………………………………………………………………………………………………………………. Riwayat menggunakan alat khusus merokok (shisha, dll) : ………………………………………………………………………………………………………………………………………..
d. Riwayat Perjalanan Tanggal perjalanan : ……………………………………………………………………………………………………. Tujuan : ……………………………………………………………………………………………………. Durasi perjalanan : ……………………………………………………………………………………………………. Moda transportasi : ……………………………………………………………………………………………………. Aktivitas selama perjalanan : …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………….
e. Informasi Klinis Data klinis :
Tanggal mulai timbul gejala :
4239
Tanda dan gejala : Kronologis sakit (tanggal mulai ke pelayanan kesehatan, tanggal masuk RS, tgl mulai perburukan klinis, dan hasil akhir dirawat) : …………………………………………………………………………………………………………………………………. Adakah pneumonia dan perburukan ke arah gagal napas ? Adakah ARDS ? : …………………………………………………………………………………………………………………………………. Komplikasi yang terjadi (seperti gagal ginjal atau kegagalan fungsi organ lain, koagulopati, infeksi sekunder, sepsis, dll) : …………………………………………………………………………………………………………………………………………. Adakah penyakit kronis lain (missal immunosupresi, kanker, penurunan fungsi ginjal, hemoglobinophati, penyakit hati, penyakit neurologi, penyakit metabolic endokrin, dll) : ………………………………………………………………………………………………………………………………………. Tanggal dan hasil pemeriksaan penunjang (Lab, x ray, ct scan, dll) : ………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………. Penggunaan alat bantu pernapasan (oksigen, ventilator, penggunaan inhalasi, ECMO (extra corporeal membrane oxygenation), dll) : ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… Penggunaan obat (antibiotic, kortikosteroid, dll) : ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………
f. Data laboratorium :
Tanggal Pengambilan Spesimen
Jenis Spesimen
Jenis Pemeriksaan
Tanggal dan Hasil
Pemeriksaan
Nama Lab Pemeriksa
Keterangan
43
40
Lampiran 2
Form
Pem
antaua
n Ko
ntak
Tempat p
emantauan (Rum
ah/Puskesm
as/RS/lainnya) :
Nam
a Kasus :
Kab/kota :
No. Epid :
No.
Nam
a L/P
Umur
Tgl
kontak
terakhir
Tanggal dan hasil pemantauan *)
Jenis
spesim
en &
tgl
Pengam
bilan
Hasil Pemeriksaan
Penu
njang
Ket
Lab (darah,
sputum
) Ro
’
*) Isikan : Tgl dan hsl pem
antauan :
X = seh
at ; D = dem
am ; B = Batuk ; S =Sesak napas
44
41
Form Notifikasi
45
42
Lapo
ran Pemantauan Jamaah Haji dan Kon
tak dengan Pasien Pn
eumon
ia Berat *
Pada Jamaah Haji dalam
Perjalanan men
uju Deb
arkasi
Tanggal : Kloter : D
ebarkasi :
No
Nam
a Lengkap
Umur
L/P
No. PPH
Alamat
No. Telp
Regu
Rombo
ngan
Diagnosa
Pengob
atan
Ket.**
Pneu
mon
ia
Pneu
mon
ia
Berat
Keterangan :
TKHI Kloter :
*
Kontak dekat pasien Pn
eumon
ia Berat :
1.
-‐ Jam
aah Haji yang du
duk di 2 baris ke depan dari Pasien Pn
eumon
ia Berat
2.
-‐ Jam
aah Haji yang du
duk di 2 baris ke belakang dari Pasien Pn
eumon
ia Berat
3.
-‐ Jam
aah Haji yang du
duk di 2 baris ke samping kanan dari Pasien Pn
eumon
ia
Berat
-‐ Jam
aah Haji yang du
duk di 2 baris ke samping kiri dari Pasien Pn
eumon
ia Berat
**
Kolom keterangan diisi dengan apakah m
erup
akan pasien atau kon
tak
Form
ulir ini diserahkan pada petugas KKP
di D
ebarkasi
46
43
Lapo
ran Pemantauan Kasus ISPA
, Pne
umon
ia dan Pneum
onia Berat
Di Poliklinik KKP
Hari/Tanggal
No
Nam
a Lengkap
Umur
L/P
No. PPH
Alamat
No. Telp
Regu
Rombo
ngan
Diagnosa
Pengob
atan
Ket.
ISPA
Pn
eumon
ia
Pn. B
erat
Ke
terangan :
Petugas KK
P :
Form
ulir ini diisi oleh Petugas KK
P
1.
2.
3.
47
44
Lapo
ran Pemantauan Kasus ISPA
, Pne
umon
ia dan Pneum
onia Berat
Terhadap Petugas KKP
dan Petugas di O
toritas Ba
ndara/Pelabu
han dan Po
s Lintas Batas Darat
Hari/Tanggal
No
Nam
a Lengkap
Umur
Alamat
No. Telp
Diagnosa
Pengob
atan
Ket.
ISPA
Pn
eumon
ia
Pn. B
erat
Ke
terangan :
Petugas KK
P :
-‐ Zero Rep
ortin
g
1.
-‐ Lapo
ran diisi oleh Pe
tugas KK
P
2.
3.
48
dan Haji pada waktu dekat guna mencegah, mendeteksi, dan
risiko Jemaah perorangan untuk terinfeksi MERS-‐CoV diperkirakan masih rendah.
masyarakat umum.
»kepada Jemaah yang mempunyai kondisi Kesehatan tertentu
kemungkinan untuk jatuh sakit termasuk infeksi MERS-‐CoV,
Jemaah harus melakukan konsultasi dengan petugas Kesehatan
49
»
kesehatan yang umum dalam melakukan perjalanan guna
yang diternakkan, hewan peliharaan dan hewan liar.
»
masuk internasional juga dapat digunakan.
menghindari penyakit selama melakukan perjalanan.
»
»pemeriksaan MERS-‐CoV dan informasi mengenai hal ini dan juga mekanisme rujukan yang harus di diketahui oleh petugas dan
50
»
kasus suspek dan langkah sederhana penanggulangannya untuk mengurangi penularan.
»
»
» Segera lapor ke petugas Kesehatan pendamping kelompok atau sarana Kesehatan setempat.
»mengalami sakit saluran pernapasan akut disertai demam dan
»
Kesehatan setempat guna mendapat pemantauan MERS-‐CoV
51
»
infeksi MERS-‐CoV maka harus segera dilakukan pemeriksaan
pencegahan dan pengendalian infeksi. Klinisi juga harus waspada
»
»
mengurangi risiko infeksi MERS-‐CoV diantara jemaah -‐ jemaah dan para pelancong lain termasuk operator tranportasi dan staf didarat, serta mengenai pelaporan penyakit mereka kepada klinisi atau otoritas kesehatan setempat.
»
sakit yang ditemukan diatas alat angkut (pesawat atau kapal laut),
dalam mengangkut pelancong sakit ke RS atau sarana Kesehatan
»form lokasi penumpang dapat digunakan untuk mengetahui informasi kontak kasus dengan penumpang lainnya dalam rangka pemantauan kontak.
52
Jamaah Haji Indonesia dengan Suspek MERS-‐CoV saat kepulangan ke tanah air.
Yang terhormat,
Indonesia
kewaspadaan dan penanganan Jamaah Haji terhadap kemungkinan suspek
akan masuk ke Indonesia dengan gejala Pneumonia yang memerlukan
Thermal Scanner pada saat pemulangan Jamaah Haji di semua
segera dirujuk ke RS.
53
-‐ Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Jamaah
-‐ Menghindari kontak dengan penumpang yang diduga sakit (menutup
54
Recommended