View
480
Download
45
Category
Preview:
Citation preview
LAMPIRAN 1
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 31 /DPNP TANGGAL 31 OKTOBER 2012 PERIHAL LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM
BANK INDONESIA
Jakarta, Oktober 2012
692
2
I. PENJELASAN UMUM
A. Tujuan Pelaporan
Bank sentral sebagai lembaga negara yang independen,
berperan sebagai regulator terhadap industri perbankan karena
fungsi perbankan sebagai perantara jasa keuangan antara pihak-
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana. Agar peran tersebut dapat dilaksanakan secara
optimal, maka Bank Indonesia memerlukan data atau informasi
dari kegiatan suatu bank yang dituangkan dalam bentuk laporan.
Selanjutnya untuk memudahkan dalam pengolahan dan
penyampaian informasi baik bagi internal Bank Indonesia maupun
pihak perbankan maka perlu disusun standarisasi laporan.
Sehubungan dengan hal tersebut, standarisasi laporan yang
disusun oleh bank-bank untuk kepentingan Bank Indonesia
melalui sistem LKPBU mengacu kepada sistematika yang
ditetapkan dalam buku pedoman ini. Standarisasi penyusunan
dan penyampaian laporan melalui sistem LKPBU ini dimaksudkan
untuk:
1. Mendukung dalam pengambilan kebijakan sesuai tugas pokok
Bank Indonesia di sektor moneter, perbankan dan sistem
pembayaran;
2. Penyusunan statistik perbankan dalam rangka analisis
ekonomi moneter, perbankan dan sistem pembayaran;
3. Pengumpulan dan penyusunan statistik untuk memberikan
informasi kepada bank-bank guna kepentingan manajemen
masing-masing bank.
Untuk memenuhi maksud tersebut di atas, LKPBU harus disusun
secara akurat dan disampaikan tepat pada waktunya.
B. Pelapor/Penyedia Informasi
LKPBU ini disusun dan disampaikan oleh kantor pusat bank
baik Bank umum konvensional (termasuk kantor cabang dari bank
yang berkedudukan di luar negeri), maupun bank berdasarkan
693
3
prinsip syariah (bank syariah) termasuk UUS. Khusus untuk UUS,
hanya wajib melaporkan form 301 sampai dengan 304 dan form
902. Kantor pusat bank yang memiliki kantor cabang wajib
menyampaikan laporan secara gabungan dari kantor cabangnya
baik di kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di
Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pengertian laporan
gabungan bagi bank konvensional, termasuk pula gabungan dari
kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah (kantor cabang syariah termasuk UUS). Bagi
kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri,
laporan gabungan dimaksud adalah gabungan dari kantor cabang
pembantunya yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.
C. Jenis Laporan
Jenis informasi dalam LKPBU adalah informasi yang bersifat
posisi atau outstanding pada bulan laporan dan data yang bersifat
kumulatif. Penyusunan dan penyampaian informasi yang dikirim
dapat dilihat pada tabel yang disesuaikan dengan pihak pelapor
atau penyedia yaitu:
Form Pelapor/Penyedia
No.
Form Nama Form
Bank
Konvensional
Bank
Syariah UUS
101 Kegiatan Kustodian x (a)
x (a) -
201
202
203
Laporan Penerbitan Surat
Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN) terdiri dari:
Transaksi SKBDN
Pembelian Wesel SKBDN
Penjualan Wesel SKBDN
x
x
x
x
x
x
-
-
-
Laporan Penyelenggaraan
Kegiatan Alat Pembayaran
Dengan Menggunakan Kartu
(APMK) dan Uang Elektronik
terdiri dari:
x (b)
x (b)
x (d)
694
4
301
302
303
304
305
306
Laporan Bulanan Penerbit
Kartu Kredit
Laporan Bulanan Penerbit
Selain Kartu Kredit
Laporan Bulanan Acquirer
Laporan Bulanan
Infrastruktur
Laporan Triwulanan
Penyelenggara Kliring
dan/atau Penyelesaian Akhir
(Settlement)
Laporan Bulanan Fraud APMK
dan Uang Elektronik
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
401
402
Remittance Dari Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) di Luar Negeri
Remittance Dari Tenaga Kerja
Asing (TKA) di Indonesia
x (c)
x (c)
x (c)
x (c)
-
-
501 Mutasi Rekening Pemerintah x x -
601
602
603
604
605
Laporan Triwulanan
Penanganan dan
Penyelesaian Pengaduan
Nasabah
Jenis Produk dan
Permasalahan yang Diadukan
Pengaduan Yang Diselesaikan
Dalam Masa Laporan
Penyebab Pengaduan
Publikasi Negatif
Penyelesaian Sengketa
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
-
-
-
-
-
701 Bancassurance x (e) x (e) -
702 Aktivitas Bank sebagai Agen
Penjual Efek Reksadana
x (f) x (f) -
703 Aktivitas Keagenan Produk
Keuangan Luar Negeri
x (c) - -
704 Transaksi Perbankan Melalui
Delivery Channel E-Banking
x (g) x (g) -
695
5
705
706
Structured Products
Outstanding Transaksi
Structured Products
Transaksi Structured Products
yang Bermasalah
x (h)
x (h)
-
-
-
-
707 Proyeksi Arus Kas x x -
801
802
803
804
805
806
807
Laporan Pejabat Eksekutif,
Laporan Data Tenaga Kerja
Perbankan, dan Laporan
Jaringan Kantor Bank
Data Pejabat Eksekutif
Daftar Riwayat Pekerjaan
Individual Pejabat Eksekutif
Data Struktur Tenaga Kerja
Menurut Jenjang Informasi
Pendidikan, Status Tenaga
Kerja, Jenis Kelamin, Usia,
Pendidikan, dan Jabatan
Perkembangan Jumlah
Tenaga Kerja Pensiun,
Pensiun Dini, dan Tenaga
Kerja Diberhentikan
Prediksi Kebutuhan Pegawai
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
dan Kualifikasi
Jumlah dan Jenis Pelatihan
Karyawan
Data Jaringan Kantor
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
-
-
-
-
-
-
-
901
902
Laporan Keuangan Publikasi
Bank (Condensed Financial
Statement)
Laporan Keuangan Publikasi
Bulanan
Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan
x
x
x
x
-
x
696
6
Keterangan:
x wajib melaporkan form ini. Apabila tidak ada transaksi pada periode
laporan, Bank hanya menyampaikan header untuk form ini.
x (a) wajib bagi bank yang berdasarkan keputusan BAPEPAM mendapat ijin
untuk melakukan kegiatan kustodian.
x (b) wajib bagi Bank yang memenuhi ketentuan APMK.
x (c) wajib hanya bagi Bank berstatus devisa.
x (d) wajib bagi UUS yang menyelenggarakan APMK.
x (e) wajib bagi Bank yang melakukan aktivitas bancassurance.
x (f) wajib bagi Bank yang melakukan aktivitas sebagai Agen Penjual Efek
Reksadana (APERD)
x (g)
wajib bagi Bank yang melakukan aktivitas phone banking, SMS/mobile
banking, dan internet banking.
x (h) wajib bagi Bank yang telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Indonesia untuk melakukan kegiatan structured product.
Pada prinsipnya setiap bank pelapor wajib menyampaikan
informasi-informasi pada masing-masing form sesuai petunjuk
pada tabel di atas, namun apabila tidak ada informasi yang harus
dilaporkan pada tanggal laporan, bank pelapor tetap wajib mengisi
sesuai dengan aturan pengisian form dalam Buku Pedoman
LKPBU ini, yaitu dengan mengirimkan header dari form dimaksud.
Namun demikian pengiriman header dikecualikan untuk form
tertentu yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam masing-masing
form.
D. Penjabaran Kurs
Tatacara penjabaran mata uang valuta asing ke dalam
valuta Rupiah diatur lebih lanjut dalam penjelasan masing-masing
form.
697
7
E. Penyusunan Laporan
Dalam sistem LKPBU ini Bank Indonesia tidak memberikan
aplikasi kepada bank namun bank wajib mengembangkan sistem
aplikasi sendiri, sehingga dapat menyesuaikan dengan
kemampuan teknologinya. Laporan ini disusun dalam bentuk text
file dengan berpedoman pada template dan spesifikasi dalam buku
pedoman LKPBU ini.
F. Penyampaian Laporan
Laporan disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor
Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Komunikasi pelaporan yang
digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh
Bank Indonesia. Kebutuhan informasi bagi Kantor Bank Indonesia
(KBI) akan dipenuhi melalui Kantor Pusat Bank Indonesia.
G. Data Yang Dilaporkan
Penyampaian informasi dalam LKPBU ini didasarkan pada
ketentuan berikut:
• Informasi yang bersifat posisi adalah posisi atau outstanding
pada bulan laporan. Misalnya posisi atas pengelolaan surat
berharga.
• Informasi yang bersifat kumulatif adalah informasi yang
merupakan aliran (flow) dalam periode tertentu yaitu sejak awal
periode laporan sampai dengan akhir periode laporan, kecuali
Laporan Penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
yang dilaporkan secara kumulatif dalam bulan laporan.
698
8
H. Waktu Penyampaian Laporan
Penyusunan Laporan dilakukan secara:
1. Mingguan, dilaporkan pada hari Jum’at setiap minggunya yaitu
Form 707;
2. Bulanan, dengan batas waktu penyampaian Laporan sebagai
berikut:
• Paling lambat 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan Laporan
berikutnya. Batas waktu penyampaian Laporan ini berlaku
untuk Form 101, Form 201 s.d 203, Form 401 s.d 402, Form
501, Form 704, Form 705, Form 706, Form 801 s.d 802, dan
Form 807;
• Paling lambat tanggal 15 pada bulan Laporan berikutnya.
Batas waktu penyampaian Laporan ini berlaku untuk Form
301 s.d 304, Form 306, dan Form 703;
• Paling lambat 5 (lima) Hari Kerja pada awal 2 (dua) bulan
Laporan berikutnya. Batas waktu penyampaian Laporan ini
berlaku untuk Form 901;
3. Triwulanan, dengan batas waktu penyampaian Laporan sebagai
berikut:
• Paling lambat 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan Januari,
April, Juli, dan Oktober. Batas waktu penyampaian Laporan
ini berlaku untuk Form 601 s.d 605;
• Paling lambat tanggal 15 pada bulan Januari, April, Juli,
dan Oktober. Batas waktu penyampaian Laporan ini berlaku
untuk Form 305, Form 701, dan Form 702;
• Paling lambat tanggal 15 pada bulan Mei, Agustus,
November, dan April untuk laporan posisi akhir bulan Maret,
Juni, September, dan Desember. Batas waktu penyampaian
Laporan ini berlaku untuk Form 902.
4. Tahunan, dilaporkan paling lambat tanggal 15 Februari tahun
berikutnya, yaitu Form 803 s.d 806.
699
9
Laporan dan/atau koreksi Laporan disampaikan ke Bank
Indonesia selama batas waktu penyampaian Laporan di atas.
Penyampaian Laporan maupun koreksi Laporan setelah batas
waktu tersebut hingga akhir bulan kecuali untuk Mingguan hanya
2 (dua) Hari Kerja setelah hari Jum’at, masih diterima oleh Sistem
LKPBU, namun laporan dan/atau koreksi tersebut dinyatakan
terlambat dan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan.
Sistem LKPBU secara On-Line dapat digunakan untuk
penyampaian Laporan dan/atau koreksi Laporan sampai dengan
1 (satu) bulan setelah bulan laporan untuk Laporan bulanan dan
1 (satu) bulan setelah masa laporan untuk laporan triwulanan.
Pengiriman data baru dan/atau koreksi setelah melampaui waktu
On-Line tersebut akan ditolak oleh Sistem LKPBU dan harus
disampaikan secara Off-Line.
I. Penyampaian Koreksi
Bank dapat menyampaikan koreksi atas laporannya dalam
batas waktu penyampaian laporan sebagaimana ditetapkan dalam
ketentuan. Koreksi yang disampaikan setelah batas waktu
penyampaian Laporan akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Koreksi LKPBU yang disampaikan ke
Bank Indonesia dilakukan dengan mengirim ulang satu form
meskipun hanya terdapat satu field kesalahan pada form yang
bersangkutan.
J. Sanksi
Ketentuan tentang sanksi pelanggaran pelaporan LKPBU
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan
Surat Edaran Bank Indonesia yang terkait dengan LKPBU.
K. Pengguna
Pengguna LKPBU adalah satuan kerja di Bank Indonesia,
bank dan LSB sesuai dengan kewenangan akses yang dimiliki.
700
10
L. Lain-lain
Bank Pelapor dapat menyampaikan pertanyaan yang berkaitan
dengan sistem, materi, dan/atau ketentuan Laporan kepada Bank
Indonesia sebagai berikut:
1. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Grup Neraca
Pembayaran mengenai materi Form 101, Form 401, dan
Form 402.
2. Departemen Internasional, Grup Kerjasama dan Studi
Multilateral mengenai materi Form 201, Form 202, dan
Form 203.
3. Departemen Akunting dan Sistem Pembayaran, Divisi Perizinan
dan Informasi Sistem Pembayaran dan Divisi Pengawasan
Sistem Pembayaran mengenai materi Form 301, Form 302, Form
303, Form 304, Form 305, dan Form 306.
4. Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Grup
Kebijakan Moneter mengenai materi Form 501.
5. Departemen Investigasi dan Mediasi Perbankan, Divisi Mediasi
Perbankan mengenai materi Form 601, Form 602, Form 603,
Form 604, dan Form 605.
6. Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan mengenai
materi Form 701, Form 702, Form 703, Form 704, Form 705,
Form 706, dan Form 707.
7. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan mengenai
materi Form 801, Form 802, Form 803, Form 804, Form 805,
Form 806, Form 807, Form 901, dan Form 902.
8. Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem
penyampaian Laporan dan akses Sistem LKPBU di Bank
Indonesia.
Pertanyan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal tersebut di atas
disampaikan melalui Helpdesk Bank Indonesia dengan
nomor telepon (021) 381-8000.
701
11
II. PENJELASAN FORMULIR DAN
CAKUPAN INFORMASI YANG DILAPORKAN
I. Form 101: Kegiatan Kustodian
Kegiatan kustodian adalah kegiatan penitipan surat
berharga (efek) untuk kepentingan nasabah berdasarkan suatu
kontrak. Pengertian nasabah termasuk pula bank yang
menitipkan surat berharga (efek) pada unit kustodiannya
sendiri. Dalam melakukan kegiatan penitipan, unit kustodian
menerima titipan dari nasabah dengan mengadministrasikan
secara terpisah dari kekayaan bank. Mutasi dari barang titipan
tersebut dilaksanakan oleh unit kustodian atas perintah
nasabah.
Kegiatan kustodian juga termasuk melakukan pembelian
dan atau penjualan surat berharga atas permintaan nasabah
serta penagihan kupon, deviden, bunga atau diskonto. Unit
kustodian hanya bertindak sebagai agen perantara dan tidak
memberikan rekomendasi untuk melakukan jual-beli.
Dalam form ini yang dilaporkan adalah jumlah seluruh
surat berharga (efek) milik nasabah yang dititipkan dan
diadministrasikan oleh unit kustodian bank pelapor, termasuk
pembayaran kupon, deviden, maupun bunga yang sudah
diumumkan untuk dibayarkan atau nilai diskonto yang telah
dibayarkan (bila ada).
II. Form 201, 202, 203: Laporan Penerbitan Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri adalah setiap
janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis Pemohon
(Applicant) yang mengikat Bank Pembuka (Issuing Bank) untuk:
702
12
1. Melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya,
atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh
Penerima;
2. Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan
pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau
mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh Penerima;
atau
3. Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel
yang ditarik oleh Penerima,
atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi
SKBDN dipenuhi.
Laporan SKBDN terdiri dari 3 (tiga) jenis form, dan yang
dilaporkan adalah jumlah SKBDN dan nilai nominal dari:
1. Transaksi SKBDN yang terdiri dari Penerbitan, Pembatalan,
Realisasi Pembayaran dan Belum Realisasi Pembayaran
(Form 201);
2. Pembelian wesel SKBDN (Form 202); dan
3. Penjualan wesel SKBDN (Form 203).
III. Form 301 sampai dengan 306: Laporan
Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik
Laporan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK)
dan Uang Elektronik meliputi penyelenggaraan kegiatan Kartu
Kredit, Kartu Automated Teller Machine (ATM), Kartu Debet,
Uang Elektronik yang dilaksanakan oleh Bank.
Laporan penyelenggaraan kegiatan APMK dan Uang Elektronik
terdiri dari 6 form yaitu laporan mengenai:
1. Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit (Form 301);
2. Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit (Form 302);
3. Laporan Bulanan Acquirer (Form 303);
4. Laporan Bulanan Infrastruktur (Form 304);
703
13
5. Laporan Triwulanan Penyelenggara Kliring dan/atau
Penyelesaian Akhir (Settlement) (Form 305);
6. Laporan Bulanan Fraud APMK dan Uang Elektronik
(Form 306)
IV. Form 401: Remittance Dari Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) di Luar Negeri
Remittance dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar
Negeri adalah penerimaan uang dari TKI di luar negeri melalui
Bank pelapor. Pengertian TKI adalah seluruh warga negara
Indonesia yang bekerja di luar negeri dalam kurun waktu satu
tahun atau lebih. Contoh: WNI yang menjadi pegawai Bank
Mandiri yang ditempatkan di KC Bank Mandiri di luar negeri
termasuk dalam pengertian TKI. Tidak termasuk dalam
pengertian TKI adalah staf diplomatik Indonesia beserta
keluarganya di perwakilan tetap dan konsulat Indonesia di luar
negeri. Yang wajib melaporkan form ini adalah Bank yang
pertama kali menerima Remittance dari luar negeri, yang
mengakibatkan bertambahnya rekening Bank pelapor di luar
negeri (Rekening Nostro bertambah) atau berkurangnya
rekening non residen pada Bank pelapor di dalam negeri
(Rekening Vostro berkurang).
V. Form 402: Remittance Dari Tenaga Kerja Asing (TKA) di
Indonesia
Remittance dari Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia
adalah pengiriman uang TKA yang bekerja di Indonesia ke luar
negeri melalui Bank pelapor. Pengertian TKA adalah warga
negara asing yang memiliki visa tinggal terbatas atau izin
tinggal terbatas atau izin tinggal tetap untuk maksud bekerja di
dalam wilayah Republik Indonesia. Yang wajib melaporkan form
ini adalah Bank pelapor yang mengirim Remittance TKA ke luar
negeri, yang mengakibatkan berkurangnya rekening Bank
pelapor di luar negeri (Rekening Nostro berkurang) atau
704
14
bertambahnya rekening non residen pada Bank pelapor di
dalam negeri (Rekening Vostro bertambah).
VI. Form 501: Mutasi Rekening Pemerintah
Mutasi Rekening Pemerintah adalah mutasi yang terjadi
pada rekening yang dimiliki oleh:
• Pemerintah Pusat yaitu :
1. Rekening Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
2. Rekening Antara Untuk Penampungan Pajak
3. Rekening milik Pemerintah Pusat Lainnya di Luar Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
• Pemerintah Daerah yaitu Rekening Kantor Perbendaharaan
dan Kas Daerah (KPKD) dan Rekening Kantor
Perbendaharaan dan Kas Daerah Wilayah (KPKDWil) yang
ada di bank. Pengertian Rekening Pemerintah Daerah tidak
termasuk rekening atas nama Pemda dan Dinas
dibawahnya.
Mutasi yang dilaporkan merupakan nilai gross dari mutasi
debet maupun mutasi kredit.
Bagi Bank yang tidak memelihara Rekening Pemerintah
Pusat atau Rekening Pemerintah Daerah sebagaimana tersebut
diatas, pelaporannya cukup dengan mengirimkan form header.
VII. Form 601 sampai dengan 605: Laporan Triwulanan
Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah
Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian
Pengaduan Nasabah adalah laporan yang disampaikan oleh
Bank dalam rangka penyelesaian Pengaduan Nasabah yang
terkait dengan kerugian finansial dan diajukan secara tertulis
oleh Nasabah dan atau Perwakilan Nasabah, termasuk yang
diajukan oleh suatu lembaga, badan hukum, dan atau Bank
lain yang menjadi Nasabah Bank tersebut.
705
15
Dalam form ini yang dilaporkan adalah:
1. Jenis Produk dan Permasalahan yang Diadukan (Form 601);
2. Pengaduan yang Diselesaikan Dalam Masa Laporan (Form
602);
3. Penyebab Pengaduan (Form 603); diisi dengan kuantitas
Pengaduan tertulis, yaitu frekuensi Pengaduan tertulis yang
diterima, ditangani, dan diselesaikan selama periode
pelaporan.
4. Publikasi Negatif (Form 604); diisi dengan kuantitas
publikasi negatif yang terpantau oleh Bank
5. Penyelesaian Sengketa (Form 605); diisi dengan kuantitas
Pengaduan tertulis yang diselesaikan melalui jalur
penyelesaian sengketa.
VIII. Form 701: Bancassurance
Laporan ini wajib diisi oleh Bank yang melakukan
aktivitas kerjasama dengan perusahaan asuransi dalam rangka
memasarkan produk asuransi melalui Bank (bancassurance).
Bancassurance diklasifikasikan dalam 3 (tiga) model bisnis
yaitu Referensi, Kerjasama Distribusi, dan Integrasi Produk.
Model bisnis berupa Referensi terdiri dari Referensi dalam
Rangka Produk Bank dan Referensi Tidak dalam Rangka
Produk Bank. Model bisnis berupa Referensi dalam Rangka
Produk Bank tidak perlu dilaporkan dalam laporan ini.
Produk asuransi yang direferensikan atau
direkomendasikan oleh Bank kepada nasabah dan merupakan
persyaratan untuk memperoleh suatu produk perbankan selain
dimaksudkan untuk melindungi debitur sebagai tertanggung,
juga untuk kepentingan dan perlindungan kepada Bank atas
risiko terkait produk yang diterbitkan atau jasa yang
dilaksanakan oleh Bank kepada nasabah. Dengan
pertimbangan kepentingan Bank ini, maka meskipun produk
asuransi yang dipasarkan menggunakan model bisnis Referensi
dalam Rangka Produk Bank tidak perlu dilaporkan dalam
706
16
LKPBU, namun Bank tetap melakukan monitoring dalam rangka
manajemen risiko perkreditan.
Hal ini berbeda dengan produk asuransi yang dipasarkan
dengan model bisnis berupa Referensi Tidak dalam Rangka
Produk Bank. Mengingat produk asuransi ini bukan untuk
perlindungan kepada Bank, maka untuk mendorong penerapan
manajemen risiko dalam bancassurance, produk asuransi yang
dijual melalui model bisnis Referensi Tidak dalam Rangka
Produk Bank ini perlu dilaporkan dalam LKPBU, sama seperti
halnya produk asuransi yang dijual oleh/melalui Bank dengan
model bisnis Kerjasama Distribusi dan model bisnis Integrasi
Produk.
Bagi bancassurance yang merupakan Integrasi Produk
dari tabungan dan asuransi, bagian yang dilaporkan sebagai
premi dalam form 701 ini adalah jumlah premi asuransi yang
dibayarkan nasabah/Bank kepada perusahaan asuransi untuk
produk yang terintegrasi tersebut, sedangkan outstanding
tabungannya yang tercatat sebagai Dana Pihak Ketiga di LBU
dilaporkan sebagai Nilai Fund.
Laporan ini disampaikan setiap triwulan ke dalam sistem
LKPBU yang terdiri dari 3 (tiga) posisi laporan. Misal: Laporan
Bancassurance pada periode pelaporan triwulan ketiga 2012
disampaikan pada bulan Oktober 2012 untuk posisi laporan
bulan Juli, bulan Agustus, dan bulan September 2012.
IX. Form 702: Aktivitas Bank sebagai Agen Penjual Efek
Reksadana
Laporan ini wajib diisi oleh Bank yang melakukan
aktivitas sebagai Agen Penjual Efek Reksadana (APERD).
Laporan ini disampaikan setiap triwulan yang terdiri dari 3
(tiga) posisi laporan. Misal: Laporan Aktivitas Bank sebagai
Agen Penjual Efek Reksadana pada periode pelaporan triwulan
ketiga 2012 disampaikan pada bulan Oktober 2012 untuk
posisi Laporan bulan Juli, bulan Agustus, dan bulan September
2012.
707
17
X. Form 703: Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar
Negeri
Laporan ini wajib diisi oleh Bank yang melakukan
Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri. Laporan ini
disampaikan setiap bulan. Produk Keuangan Luar Negeri yang
dilaporkan adalah yang ditatausahakan oleh Bank pada posisi
akhir bulan laporan bagi masing-masing nasabah pembeli.
XI. Form 704: Transaksi Perbankan Melalui Delivery
Channel E-Banking
Laporan ini wajib diisi oleh Bank yang melakukan
aktivitas phone banking, SMS/mobile banking, dan internet
banking yang merupakan delivery channel dari produk-produk
Bank (produk dana dan/atau produk kredit) untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah Bank. Nominal dan
frekuensi yang dilaporkan adalah sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan nasabah Bank selama bulan pelaporan.
Apabila nasabah terdaftar sebagai nasabah informasional
maka hanya kolom-kolom informasional yang diisi. Apabila
nasabah terdaftar sebagai nasabah transaksional maka hanya
kolom-kolom transaksional yang diisi.
Apabila nasabah terdaftar sebagai nasabah transaksional
maka frekuensi akses dihitung untuk seluruh akses yang
dilakukan nasabah tersebut termasuk yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi mengenai mutasi rekening yang
dimilikinya. Apabila Bank tidak membedakan nasabah
informasional atau transaksional maka mengikuti pengisian
sebagai nasabah transaksional.
XII. Form 705: Outstanding Transaksi Structured Products
Laporan ini diwajibkan bagi Bank yang telah
mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia untuk
melakukan kegiatan structured product. Laporan ini mencakup
seluruh informasi terkait transaksi structured products yang
708
18
masih berjalan (outstanding) dan wajib disampaikan oleh setiap
Bank secara bulanan berdasarkan pada posisi transaksi setiap
akhir bulan laporan. Bagi Bank yang telah memiliki
persetujuan prinsip untuk melakukan kegiatan structured
product namun tidak memiliki outstanding structure products
tetap wajib mengirimkan form header.
XIII. Form 706: Transaksi Structured Products yang
Bermasalah
Laporan Transaksi Structured Products yang Bermasalah
merupakan laporan yang memberikan informasi terkait
individual transaksi structured products yang diterbitkan oleh
Bank dan mengalami permasalahan, yang antara lain
disebabkan:
1. Nasabah tidak mampu memenuhi kewajiban sesuai
perjanjian, termasuk apabila terdapat tunggakan kewajiban
membayar oleh nasabah; dan/atau
2. Terjadi perselisihan antara Bank dan nasabah.
Laporan dimaksud disusun setiap bulannya berdasarkan
posisi transaksi structured products setiap akhir bulan laporan.
Tidak termasuk yang dilaporkan dalam laporan ini adalah
structured product bermasalah yang telah direstrukturisasi dan
telah dikonversi oleh Bank menjadi pinjaman.
Bagi Bank yang telah memiliki persetujuan prinsip untuk
melakukan kegiatan structured product namun tidak memiliki
structure product yang bermasalah tetap wajib mengirimkan
form header.
XIV. Form 707: Proyeksi Arus Kas
Laporan Proyeksi Arus Kas wajib disampaikan oleh
seluruh Bank. Laporan ini disusun oleh unit yang melakukan
kegiatan treasury dalam rangka pengelolaan posisi likuiditas
dan Risiko Likuiditas harian baik dalam rupiah maupun valuta
asing. Laporan Proyeksi Arus Kas mencakup data proyeksi arus
kas selama 1 (satu) minggu berikutnya yang dipetakan secara
709
19
harian dan disampaikan secara mingguan yaitu setiap hari
Jum’at sesuai dengan format internal Bank.
Format Laporan Proyeksi Arus Kas mencakup paling
kurang pos-pos neraca dan pos-pos rekening administratif yang
memiliki transaksi yang signifikan sesuai dengan karakteristik,
kegiatan usaha, dan kompleksitas Bank serta harus dilakukan
secara konsisten. Mengingat Proyeksi Arus Kas tidak diberikan
format tertentu oleh Bank Indonesia maka format Proyeksi Arus
Kas yang dilaporkan antara 1 (satu) Bank dengan Bank lainnya
dapat berbeda. Dalam hal Bank mengubah format Laporan
Proyeksi Arus Kas yang disampaikan, Bank wajib
menginformasikan perubahan tersebut kepada Bank Indonesia
(Departemen Pengawasan Bank / Kantor Perwakilan Bank
Indonesia) beserta alasannya.
Bank Indonesia dapat meminta Bank untuk
menyesuaikan format Laporan Proyeksi Arus Kas yang
disampaikan kepada Bank Indonesia.
XV. Form 801 sampai dengan 807: Laporan Pejabat
Eksekutif, Laporan Data Tenaga Kerja Perbankan, dan
Laporan Jaringan Kantor Bank
Dalam form 801-807 ini yang dilaporkan adalah:
1. Data Pejabat Eksekutif (Form 801);
2. Daftar Riwayat Pekerjaan Individual Pejabat Eksekutif (Form
802).
3. Data Struktur Tenaga Kerja Menurut Jenjang Informasi
Pendidikan, Status Tenaga Kerja, Jenis Kelamin, Usia,
Pendidikan, dan Jabatan (Form 803);
4. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pensiun, Pensiun Dini,
dan Tenaga Kerja Diberhentikan (Form 804);
5. Prediksi Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Jenis Pekerjaan
dan Kualifikasi (Form 805);
6. Jumlah dan Jenis Pelatihan Karyawan (Form 806);
710
20
7. Data Jaringan Kantor (Form 807) adalah laporan yang
disampaikan oleh bank secara bulanan yang berisi informasi
mengenai rincian jaringan kantor yang dimiliki bank.
Data Pejabat Eksekutif dan Jaringan Kantor disampaikan
secara bulanan sebagaimana tata cara dan periode pelaporan
Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU). Ketentuan
mengenai kewajiban pelaporan pengangkatan, penggantian,
dan pemberhentian mengacu pada ketentuan yang mengatur
Pejabat Eksekutif dan kelembagaan Bank Umum.
Laporan Data Tenaga Kerja Perbankan adalah laporan
yang disampaikan oleh Bank secara tahunan yang berisi
informasi mengenai rincian dari jumlah tenaga kerja dari satu
bank, baik posisi terakhir maupun proyeksinya. Pengertian
Tenaga Kerja menurut Undang-undang yaitu setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan menghasilkan barang dan/atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk
masyarakat.
XVI. Form 901 dan 902: Laporan Keuangan Publikasi Bank
(Condensed Financial Statement)
Laporan keuangan publikasi bank terdiri dari:
1. Laporan keuangan publikasi bulanan;
2. Laporan keuangan publikasi triwulanan.
711
21
III. PENJELASAN PENGISIAN FIELD ATAU KOLOM
Tata Cara Penulisan Character dan Numeric
Pengisian setiap field pada laporan ini diantaranya menggunakan
character atau numeric dengan kaidah penulisan berikut:
1. Character
Penulisan dimulai dari sisi kiri, dan apabila dikosongkan diisi
spasi sebanyak jumlah panjang field. Contoh: Kode Surat Berharga
07.135.806.3-821.00A. Field menyediakan 15 (lima belas) digit,
maka harus ditulis dengan 07135806382100A.
2. Numeric
Penulisan angka di depan desimal diisi dari sisi kanan, dan
apabila tersisa di depan diisi dengan 0 sepanjang field. Penulisan
angka di belakang desimal diisi dari sisi kiri, dan apabila tersisa di
belakang diisi dengan 0 sepanjang field. Contoh numeric 8,5 maka
suku bunga 2,5% harus ditulis dengan 00250000. Contoh lain
numeric sebanyak 9 (sembilan) digit maka USD1000 harus ditulis
dengan 000001000.
Tata Cara Pengisian Field Header
Pengisian field header adalah sebagai berikut:
1. Sandi Pelapor, diisi character sebanyak 9 (sembilan) digit sesuai
dengan sandi pelapor (Lampiran 1). Contoh: Pelapor adalah PT.
Bank Mandiri, maka bank tersebut harus mengisi sandi dengan
008000000 ; Pelapor adalah UUS Bank Permata, maka UUS
tersebut harus mengisi sandi dengan 013991000.
2. Jenis Periode Laporan, diisi character sebanyak 1 (satu) digit
sesuai dengan sandi jenis periode laporan sebagai berikut:
• A: Annual
• S: Semester
• Q: Quarterly (Triwulanan)
• T: Trimester (Empat Bulanan)
• M: Monthly
• W: Weekly
712
22
3. Periode Data Laporan, diisi 8 (delapan) digit periode data
laporan dengan format yyyymmdd. Mekanisme pengisian sebagai
berikut:
• Apabila kolom jenis laporan berisi A untuk 4 (empat) digit
pertama yyyy, 2 digit selanjutnya diisi 01, 2 digit terakhir diisi
01. Selain itu ditolak.
• Apabila kolom jenis laporan berisi S untuk 4 (empat) digit
pertama yyyy, 2 digit selanjutnya diisi 01 atau 07, 2 digit
terakhir diisi 01. Selain itu ditolak.
• Apabila kolom jenis laporan berisi Q untuk 4 (empat) digit
pertama yyyy, 2 digit selanjutnya diisi 01, 04, 07 atau 10, 2
digit terakhir diisi 01. Selain itu ditolak.
• Apabila kolom jenis laporan berisi T untuk 4 (empat) digit
pertama yyyy, 2 digit selanjutnya diisi 01, 05 atau 09, 2 digit
terakhir diisi 01. Selain itu ditolak.
• Apabila kolom jenis laporan berisi M untuk 4 (empat) digit
pertama yyyy, 2 digit selanjutnya diisi
01,02,03,04,05,06,07,08,09,10,11 atau 12, 2 digit terakhir
diisi 01. Selain itu ditolak.
• Apabila kolom jenis laporan berisi W untuk 4 (empat) digit
pertama yyyy, 2 digit selanjutnya diisi
01,02,03,04,05,06,07,08,09,10,11 atau 12, 2 digit terakhir
diisi 01,08,16 atau 24. Selain itu ditolak.
4. Jenis Laporan, diisi character sebanyak 1 (satu) digit sesuai
dengan daftar sandi jenis laporan. Khusus untuk LKPBU diisi
“A”.
5. No. Form, diisi character sebanyak 4 (empat) digit sesuai dengan
nomor form yang bersangkutan, contoh form 101 diisi 0101
6. Jumlah Record Isi, diisi numeric sebanyak 9 (sembilan) digit
yaitu sesuai dengan jumlah record isi yang dilaporkan. Field ini
akan terisi secara otomatis oleh sistem pada bank pelapor.
713
23
Informasi Pokok Pelapor
Informasi pokok yang harus diisi oleh pelapor.
Nama Pelapor *) :
Sandi Pelapor *) :
Alamat Pelapor *) :
Nama Kota *) :
Status Bank Pelapor : 01 Devisa
02 Non Devisa
Tgl (ddmmyyyy) Efektif Perubahan Status :
Status Kepemilikan : 01 Bank Persero
02 Bank Swasta Nasional
03 Bank Asing
04 Bank Eks Campuran
05 Bank Pemerintah Daerah
Jenis Kegiatan Usaha : 01 Konvensional
08 Syariah
Status Kustodian : 01 Melaksanakan kegiatan
kustodian
02 Tidak melaksanakan
kegiatan kustodian
Status Penyelenggara APMK : 01 Penyelenggara APMK
02 Non Penyelenggara APMK
Penanggung jawab Penyusunan Laporan *)
a. Nama :
b. Nomor Telepon :
c. Nomor Faks :
d. E-mail :
*) Wajib diisi oleh Bank Pelapor. Apabila terjadi perubahan, Bank Pelapor
wajib mengubah Informasi Pokok Bank Pelapor.
714
24
Form 101:
Kegiatan Kustodian
1. Pemilik Surat Berharga, adalah pihak yang menitipkan maupun
menggunakan jasa bank pelapor untuk mengadministrasikan
surat berharga yang dimilikinya, terdiri dari:
a. Golongan Pemilik Surat Berharga, diisi character sebanyak 3
digit sesuai dengan Sandi Golongan Pemilik Surat Berharga
yaitu:
1) Bank Indonesia 001
2) Pemerintah Pusat 100
3) Bank Sentral di LN 200
4) Bank Umum di Indonesia 290
5) Bank Umum di Luar Negeri 299
6) Lembaga Keuangan Bukan Bank:
i. Perusahaan Pembiayaan 310
ii. Modal Ventura 320
iii. Perusahaan Sekuritas 330
iv. Perusahaan Asuransi 340
v. Dana Pensiun 350
vi. Reksadana 360
7) BUMN Non Lembaga Keuangan 410
8) Perusahaan Lainnya 430
9) Asing XXX
10) Lainnya, misal Perorangan, Lembaga-lembaga 999
Internasional
Pengertian/definisi dari setiap golongan pemilik surat berharga
tersebut di atas dapat dilihat pada Lampiran Penjelasan Daftar
Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank yang diberlakukan dalam
Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum
(LBU), kecuali dijelaskan secara khusus.
b. Nama Pemilik Surat Berharga, dikosongkan (diisi karakter
spasi sebanyak jumlah digit).
715
25
c. Negara Asal Pemilik Surat Berharga, diisi character sebanyak
2 digit sesuai dengan Daftar Sandi Negara dan Valuta
(Lampiran 3). Contoh: sandi negara Jepang adalah JP, dan
sandi negara Malaysia adalah MY. Khusus untuk Lembaga
Internasional menggunakan sandi negara XX.
2. Penerbit Surat Berharga, adalah pihak yang menerbitkan surat
berharga yang diadministrasikan oleh bank pelapor. Pengertian
dan penjelasan Golongan Penerbit Surat Berharga, Nama Penerbit
Surat Berharga dan Negara Asal Penerbit Surat Berharga
sebagaimana penjelasan pada angka 1 di atas.
a. Golongan Penerbit Surat Berharga, diisi character sebanyak 3
digit dengan Sandi Golongan Penerbit Surat Berharga. Sandi
Golongan Penerbit Surat Berharga tersebut sama dengan sandi
Golongan Pemilik Surat Berharga sebagaimana disebutkan di
atas (angka 1.a).
b. Nama Penerbit Surat Berharga, diisi character sebanyak 35
digit yang merupakan nama penerbit (issuer) surat berharga
yang ditulis secara lengkap (tidak disingkat). Kaidah penulisan
nama ini sama dengan ketentuan penulisan nama yang
diberlakukan dalam Sistem Informasi Debitur (SID). Contoh:
PT. Bank Central Asia ditulis dengan Bank Central Asia, dan
PT. Astra Internasional ditulis dengan Astra Internasional.
Untuk perorangan, penulisan nama tanpa gelar dimulai dengan
nama diri diikuti dengan nama keluarga atau nama marga.
Namun apabila bank telah memiliki data base nama nasabah,
penulisan nama penerbit surat berharga disesuaikan dengan
data base masing-masing bank.
c. Negara Asal Penerbit Surat Berharga, diisi character sebanyak
2 digit sesuai dengan Daftar Sandi Negara dan Valuta
(Lampiran 3). Contoh: sandi negara Jepang adalah JP, dan
sandi negara Malaysia adalah MY. Khusus untuk Lembaga
Internasional menggunakan sandi negara XX.
716
26
3. a. Kode Surat Berharga, dikosongkan (diisi karakter spasi
sebanyak jumlah digit).
b. Jenis Surat Berharga, diisi numeric sebanyak 2 digit yang
merupakan jenis surat berharga sesuai dengan Sandi Jenis
Surat Berharga yaitu:
1) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 10
2) Saham:
i. Saham Biasa 15
ii. Saham yang dijual 16
dengan janji dibeli kembali (REPO)
iii. Participating Preference Shares 17
iv. Penyertaan Reksadana 18
(Investasi dari Pemilik dana pada Unit Reksadana
dalam bentuk saham, Obligasi atau lainnya)
v. Saham Lainnya 19
3) Obligasi 20
4) Floating Rate Notes (FRN) 25
5) Medium Term Notes (MTN) 30
6) Promissory Notes (PNs) 35
7) Commercial Papers (CPs) 40
8) Certificate of Deposits (CDs) 45
9) T-Bills atau T-Notes 50
10) Bankers Acceptance 55
11) Surat Utang Jangka Panjang REPO 60
12) Surat Utang Jangka Pendek REPO 65
13) Call Money 66
14) Warrant 67
15) Unit Link 68
16) Discretionary Funds 69
17) Lainnya (misal: Call Money) 99
717
27
c. Keterangan, diisi character sebanyak 35 digit apabila field
Jenis Surat Berharga berisi sandi 99 (Lainnya). Diisi nama
produk reksadana apabila kolom field Jenis Surat Berharga
berisi sandi 18 (Penyertaan Reksadana). Selain sandi jenis surat
berharga tersebut field keterangan dikosongkan.
Dalam hal surat berharga di atas sebagian atau seluruhnya dijual
secara REPO, maka bagian yang termasuk REPO tersebut tidak
dilaporkan pada surat berharga yang bersangkutan namun
dilaporkan dengan jenis sandi 16, 60 atau 65 (sandi REPO). Kolom
Lainnya (Pemilik Surat Berharga, Penerbit Surat Berharga, Kode
dan Keterangan Surat Berharga, Jenis Valuta, Tanggal Penerbitan
dan Jatuh Tempo, Nilai Valuta Asal, serta Pembayaran
Kupon/Deviden/Bunga/Diskonto) tetap dilaporkan sama dengan
isi kolom laporan surat berharga yang bersangkutan.
Contoh: Obligasi senilai Rp. 10 Miliar, sebesar Rp. 1 Miliar dijual
secara REPO. Pelaporan transaksi tersebut adalah Rp. 9 Miliar
dilaporkan sebagai sandi 20 (Obligasi) dan Rp. 1 Miliar dilaporkan
sebagai sandi 60 (Surat Utang Jangka Panjang REPO).
4. Jenis Valuta, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh: mata uang
Singapura adalah SGD, dan mata uang European Community
adalah EUR.
5. a. Tanggal Penerbitan, diisi dengan tanggal, bulan dan tahun
penerbitan surat berharga sebagaimana tercantum pada warkat
surat berharga yang bersangkutan yaitu sebanyak 8 digit
dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh: 12 September 2011 harus diisi dengan 12092011
b. Tanggal Jatuh Tempo, diisi dengan tanggal, bulan dan tahun
jatuh tempo surat berharga sebagaimana tercantum pada
warkat surat berharga yang bersangkutan yaitu sebanyak 8
digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh: 12 September 2012 harus diisi dengan 12092012
718
28
Dalam hal surat berharga tidak memiliki tanggal jatuh tempo,
misalnya saham, kolom ini dikosongkan.
6. Nilai (Valuta Asal), adalah harga pasar surat berharga dapat
berupa Non Rupiah atau Rupiah. Nilai surat berharga dilaporkan
dalam satuan penuh sesuai valuta asal dengan kaidah penulisan
numeric 15 digit.
Contoh:
a. Nilai surat berharga sebesar USD55.750.375 harus ditulis
(dalam satuan penuh) 000000055750375.
b. Nilai surat berharga sebesar IDR125.000.000.000 harus ditulis
(dalam satuan Rupiah penuh) 000125000000000.
7. Pembayaran Kupon/Deviden/Bunga/Diskonto, adalah nilai
kupon, deviden, bunga, diskonto yang dibayarkan pada periode
pelaporan. Nilai kupon, deviden, bunga, diskonto dilaporkan dalam
satuan penuh sesuai valuta asal dengan numeric sebanyak 15
digit.
Contoh:
a. Nilai kupon/deviden/bunga/diskonto sebesar USD25.750.000
harus ditulis (dalam satuan penuh) 000000025750000.
b. Nilai kupon / deviden / bunga/ diskonto sebesar
IDR75.000.000.000 (dalam satuan Rupiah penuh) harus ditulis
000075000000000.
719
29
KEGIATAN KUSTODIAN Form 101
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Pemilik Surat Berharga Penerbit Surat Berharga Surat Berharga Jenis Tanggal Nilai Pembayaran
Golongan Nama Negara
Asal Golongan Nama Negara Asal Kode Jenis Keterangan Valuta Penerbitan
Jatuh Tempo
Valuta Asal Kupon/Deviden/Bunga
/Diskonto
720
30
Form 201 sampai dengan 203:
Laporan Penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN)
Form 201:
Transaksi SKBDN
1. Jenis Aktivitas, diisi numeric sebanyak 2 digit sesuai dengan Sandi
Jenis Aktivitas yaitu:
a. Penerbitan
i. Tahun Berjalan 10
ii. Tahun Sebelumnya 11
b. Pembatalan
i. Tahun Berjalan 21
ii. Tahun Sebelumnya 22
c. Realisasi Pembayaran
i. Tahun Berjalan 31
ii. Tahun Sebelumnya 32
d. Belum Realisasi Pembayaran
i. Tahun Berjalan 41
ii. Tahun Sebelumnya 42
Penjelasan dari setiap jenis aktivitas SKBDN tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
a. Penerbitan
Penerbitan adalah penerbitan SKBDN yang dilakukan bank pelapor
sehingga terhitung sejak penerbitan SKBDN tersebut bank pelapor
memiliki kewajiban sebagaimana diatur dalam PBI tentang SKBDN.
i. Penerbitan Tahun Berjalan
Penerbitan tahun berjalan adalah penerbitan SKBDN yang
dilakukan pada bulan yang bersangkutan pada tahun berjalan.
721
31
ii. Penerbitan Tahun Sebelumnya
Penerbitan tahun sebelumnya adalah penerbitan SKBDN pada
tahun sebelumnya yang masih belum direalisasikan atau
direalisasikan sebagian pada bulan laporan yang bersangkutan
di tahun berjalan.
b. Pembatalan
Pembatalan adalah pembatalan atas SKBDN yang telah diterbitkan
bank pelapor.
i. Pembatalan Tahun Berjalan
Pembatalan Tahun Berjalan adalah pembatalan SKBDN yang
dilakukan pada bulan yang bersangkutan atas SKBDN yang
diterbitkan pada tahun berjalan.
ii. Pembatalan Tahun Sebelumnya
Pembatalan Tahun Sebelumnya adalah pembatalan SKBDN yang
dilakukan pada bulan yang bersangkutan atas SKBDN yang
diterbitkan pada tahun-tahun sebelumnya.
c. Realisasi Pembayaran
Realisasi Pembayaran adalah pembayaran secara keseluruhan atau
sebagian (partial) atas SKBDN yang telah diterbitkan bank pelapor
sehingga dengan pembayaran tersebut kewajiban bank pelapor
kepada penerima SKBDN (Beneficiary) berakhir atau berkurang
sesuai dengan pembayaran.
i. Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan adalah realisasi
pembayaran yang dilakukan pada bulan yang bersangkutan atas
SKBDN yang diterbitkan pada tahun berjalan.
ii. Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya
Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya adalah realisasi
pembayaran yang dilakukan pada bulan yang bersangkutan atas
SKBDN yang diterbitkan pada tahun-tahun sebelumnya.
722
32
d. Belum Realisasi Pembayaran
Belum Realisasi Pembayaran adalah SKBDN yang diterbitkan bank
pelapor dan belum dilakukan pembayaran sehingga bank pelapor
masih memiliki kewajiban pembayaran kepada penerima SKBDN
(Beneficiary).
i. Belum Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
Belum Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan adalah SKBDN
yang diterbitkan oleh bank pelapor pada tahun berjalan dan
belum dilakukan pembayaran oleh bank pelapor.
ii. Belum Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya
Belum Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya adalah SKBDN
yang diterbitkan oleh bank pelapor pada tahun-tahun
sebelumnya dan belum dilakukan pembayaran oleh bank
pelapor pada periode laporan.
2. Jenis SKBDN, diisi numeric sebanyak 1 digit sesuai dengan Sandi Jenis
SKBDN yaitu:
a. Sight SKBDN 1
b. Usance SKBDN 2
3. Jumlah SKBDN, diisi numeric sebanyak 5 digit. Contoh: jumlah SKBDN
sebanyak 55, maka pengisian ditulis 00055
a. Jika jenis aktivitas berupa Penerbitan Tahun Berjalan (sandi 10) dan
atau Penerbitan Tahun Sebelumnya (sandi 11) maka field jumlah
SKBDN diisi dengan banyaknya SKBDN yang diterbitkan bank
pelapor pada bulan yang bersangkutan. Apabila terjadi penambahan
(increase) nilai SKBDN maka tidak dilaporkan sebagai penambah
jumlah SKBDN yang diterbitkan.
b. Jika jenis aktivitas berupa Pembatalan Tahun Berjalan (sandi 21)
dan atau Pembatalan Tahun Sebelumnya (sandi 22) maka field
jumlah SKBDN diisi dengan banyaknya SKBDN yang dibatalkan oleh
bank pelapor pada bulan yang bersangkutan termasuk pembatalan
723
33
dari SKBDN yang diterbitkan bulan-bulan sebelumnya apabila ada.
Apabila terjadi pengurangan (decrease) nilai SKBDN maka tidak
dilaporkan sebagai penambah jumlah SKBDN yang dibatalkan.
c. Jika jenis aktivitas berupa Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
(sandi 31) dan atau Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya (sandi
32) maka field jumlah SKBDN diisi dengan banyaknya SKBDN yang
dilakukan pembayarannya oleh bank pelapor pada bulan yang
bersangkutan termasuk realisasi dari SKBDN yang diterbitkan bulan-
bulan sebelumnya apabila ada. Apabila terjadi pengiriman barang
sebagian (partial shipment) maka field jumlah SKBDN baru diisi
apabila pembayaran untuk seluruh partial shipment telah dilakukan.
d. Jika jenis aktivitas berupa Belum Realisasi Pembayaran Tahun
Berjalan (sandi 41) dan atau Belum Realisasi Pembayaran Tahun
Sebelumnya (sandi 42) maka field jumlah SKBDN diisi dengan
banyaknya SKBDN yang belum dilakukan pembayarannya oleh bank
pelapor sampai dengan akhir bulan laporan.
4. Jenis Valuta, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh: mata uang Singapura
adalah SGD, dan mata uang European Community adalah EUR.
5. Volume (Valuta Asal), diisi numeric sebanyak 15 digit dengan nilai
nominal dalam valuta asal (original currency) yang dinyatakan dalam
satuan penuh. Contoh: nilai SKBDN sebesar IDR 50 miliar, maka
pengisian ditulis 000050000000000
a. Jika jenis aktivitas berupa Penerbitan Tahun Berjalan (sandi 10) dan
atau Penerbitan Tahun Sebelumnya (sandi 11) maka field volume
SKBDN diisi dengan nilai nominal SKBDN yang diterbitkan pada
bulan yang bersangkutan. Apabila terjadi penambahan (increase)
nilai SKBDN maka penambahan nilai tersebut dilaporkan sebagai
penambahan volume penerbitan SKBDN.
724
34
b. Jika jenis aktivitas berupa Pembatalan Tahun Berjalan (sandi 21)
dan atau Pembatalan Tahun Sebelumnya (sandi 22) maka field
volume SKBDN diisi dengan nilai nominal SKBDN yang dibatalkan
oleh bank pelapor pada bulan yang bersangkutan termasuk
pembatalan dari SKBDN yang diterbitkan bulan-bulan sebelumnya
apabila ada. Apabila terjadi pengurangan (decrease) nilai SKBDN
maka pengurangan nilai tersebut dilaporkan sebagai penambahan
volume pembatalan SKBDN.
c. Jika jenis aktivitas berupa Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
(sandi 31) dan atau Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya (sandi
32) maka field volume SKBDN diisi dengan nilai aktual nominal
SKBDN yang dilakukan pembayarannya oleh bank pelapor pada
bulan yang bersangkutan termasuk realisasi dari SKBDN yang
diterbitkan bulan-bulan sebelumnya apabila ada. Apabila terjadi
pengiriman barang sebagian (partial shipment) maka nilai yang
dibayarkan oleh bank pelapor dilaporkan sebagai realisasi
pembayaran.
d. Jika jenis aktivitas Belum Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
(sandi 41) dan atau Belum Realisasi Pembayaran Tahun Sebelumnya
(sandi 42) maka field volume SKBDN diisi dengan nilai aktual
nominal SKBDN yang belum dilakukan pembayarannya oleh bank
pelapor sampai dengan akhir bulan laporan.
Contoh Laporan Transaksi Form 201:
Laporan transaksi SKBDN form 201 PT Bank X, bulan Februari 2011:
- Bulan Desember 2010 diterbitkan 2 usance SKBDN dengan nilai
Rp.350.000.000,00 dan USD200.000,00. Jangka waktu usance
90 hari sehingga belum ada realisasi di bulan Desember 2010.
- Bulan Januari 2011 diterbitkan :
2 usance SKBDN dengan total nilai Rp.600.000.000,00
1 sight SKBDN dengan nilai USD35.000,00
725
35
- Bulan Januari 2011 terdapat pembatalan 1 sight SKBDN
USD35.000,00 dan USD200.000 (penerbitan SKBDN Desember
2010).
- Bulan Januari 2011 terdapat realisasi sebagian atas SKBDN
yang diterbitkan Desember 2010 sebesar Rp. 200.000.000,00
dan realisasi penuh 1 SKBDN yang diterbitkan Januari 2011
sebesar Rp.300.000.000,00; serta increase usance SKBDN
Rp.100.000.000,00.
- Laporan form 201 Februari 2011 :
Jenis
Aktivitas Jenis Jumlah Jenis Volume
SKBDN SKBDN Valuta Valuta asal
10 2 2 IDR 600000000
1 1 USD 35000
2 0 IDR 100000000
11 2 1 IDR 350000000
2 1 USD 200000
21 1 1 USD 35000
22 2 1 USD 200000
31 2 1 IDR 300000000
32 2 0 IDR 200000000
41 2 1 IDR 400000000
42 2 1 IDR 150000000
726
36
TRANSAKSI SKBDN Form 201
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan Periode Data
Laporan Jenis
Laporan No Form
Jumlah Record Isi
Jenis Aktivitas
Jenis Jumlah Jenis Volume
SKBDN SKBDN Valuta Valuta asal
727
37
Form 202:
Pembelian Wesel SKBDN
Pembelian wesel SKBDN adalah pengambilalihan atau pembelian
wesel oleh bank pelapor yang menyebabkan terjadinya aliran dana dari
bank pelapor kepada bank penjual, nasabah penerima SKBDN atau pihak
lainnya. Dalam pengertian ini termasuk pembelian wesel yang dilakukan
secara diskonto oleh bank pelapor dalam kedudukannya selaku bank
penerbit (issuing bank).
1. Penjual SKBDN, diisi numeric sebanyak 1 digit sesuai dengan Sandi
Penjual SKBDN yaitu:
a. Bank 1
b. Nasabah Penerima SKBDN 2
c. Lainnya 3
2. Jumlah Wesel, diisi numeric sebanyak 5 digit dengan jumlah wesel yang
dibeli pada bulan yang bersangkutan.
3. Jenis Valuta, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh mata uang Singapura
adalah SGD, dan mata uang European Community adalah EUR.
4. Volume (Valuta Asal), diisi numeric sebanyak 15 digit dengan nilai
nominal dalam valuta asal (original currency) yang dinyatakan dalam
satuan penuh. Contoh: nilai SKBDN sebesar IDR 50 miliar, maka
pengisian ditulis 000050000000000. Field ini diisi dengan nilai nominal
SKBDN yang dibeli oleh bank pelapor pada bulan yang bersangkutan.
728
38
PEMBELIAN WESEL SKBDN Form 202
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan
Periode Data
Laporan
Jenis Laporan
No Form Jumlah
Record Isi
Penjual SKBDN Jumlah Jenis Volume
Wesel Valuta Valuta asal
729
39
Form 203:
Penjualan Wesel SKBDN
Penjualan wesel SKBDN adalah penyerahan wesel yang dimiliki oleh
bank pelapor yang menyebabkan terjadinya aliran dana dari bank penjual,
nasabah penjual SKBDN atau pihak lainnya kepada bank pelapor.
1. Pembeli SKBDN, diisi numeric sebanyak 1 digit sesuai dengan Sandi
Pembeli SKBDN yaitu:
a. Bank domestik 6
b. KC bank pelapor di LN 7
c. Bank LN 8
d. Lainnya 9
2. Jumlah Wesel, diisi numeric sebanyak 5 digit dengan jumlah wesel
SKBDN yang dijual pada bulan yang bersangkutan.
3. Jenis Valuta, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Jenis Valuta (Lampiran 3). Contoh mata uang Singapura adalah
SGD, dan mata uang European Community adalah EUR.
4. Volume (Valuta Asal), diisi numeric sebanyak 15 digit dengan nilai
nominal dalam valuta asal (original currency) yang dinyatakan dalam
satuan penuh. Contoh: nilai SKBDN sebesar IDR 50 miliar, maka
pengisian ditulis 000050000000000. Field ini diisi dengan nilai nominal
SKBDN yang dijual oleh bank pelapor pada bulan yang bersangkutan.
730
40
PENJUALAN WESEL SKBDN Form 203
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan
Periode Data
Laporan
Jenis Laporan
No Form Jumlah
Record Isi
Pembeli SKBDN Jumlah Jenis Volume
Wesel Valuta Valuta asal
731
41
Form 301 sampai dengan 304:
Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik
Form 301:
Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit
Form ini diisi oleh penerbit Kartu Kredit. Kartu kredit (credit card)
adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi
pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana
kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh
acquirer/penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara
sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran.
1. Prinsipal dan Private Label
Prinsipal adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang
bertanggungjawab atas pengelolaan sistem dan/atau jaringan antar
anggotanya, baik yang berperan sebagai penerbit dan/atau acquirer,
dalam transaksi APMK yang kerjasama dengan anggotanya didasarkan
atas suatu perjanjian tertulis.
Field ini diisi dengan character sebanyak 3 digit berdasarkan nama
prinsipal dan private label yang digunakan. Pengisian data
berdasarkan sandi sebagai berikut:
Nama prinsipal dan/atau private label
Sandi
a. Visa 110
b. Master Card 120
c. JCB 140
d. Amex 150
e. CUP 160
732
42
f. Prinsipal Lainnya 390
Prinsipal lainnya adalah prinsipal selain tersebut dalam huruf a
sampai dengan huruf e
g. Private Label 690
Private label adalah kartu kredit yang hanya dapat digunakan pada
sistemdan jaringan penerbit sendiri atau dengan kata lain
transaksinya hanya bersifat on us.
2. Keterangan
Apabila field prinsipal dan private label diisi dengan sandi “390” atau
“690”, field keterangan digunakan untuk menjelaskan nama prinsipal
lainnya atau nama private label. Untuk nama prinsipal lainnya diisi
dengan nama lembaga yang memiliki sistem dan jaringan yang
digunakan. Dan untuk private label diisi dengan nama lembaga yang
menerbitkan kartu tersebut.
Field ini diisi dengan character sebanyak 45 digit.
3. Jumlah Kartu
Jumlah kartu kredit baik kartu utama (basic card) maupun kartu
tambahan (supplementary card) pada akhir periode laporan, termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara (temporary blocked) dan kartu
baru (new card approved).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
Contoh : Jumlah kartu beredar pada tanggal 30 September 2012
adalah sebanyak 50.000 kartu utama dan 10.000 kartu tambahan,
maka untuk pelaporan jumlah kartu pada periode laporan bulan
Oktober 2012 adalah sebanyak 60.000 kartu.
733
43
4. Kartu Baru (New Card Approved)
Total jumlah kartu utama dan kartu tambahan yang disetujui selama
periode laporan, tidak termasuk penggantian kartu (mis: karena kartu
hilang, kartu expired, dsb).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
Contoh: Jumlah kartu yang disetujui dan telah diaktivasi selama
bulan September 2012 adalah sebanyak 1000 kartu utama dan 500
kartu tambahan, maka untuk pelaporan kartu baru pada periode
laporan bulan Oktober 2012 (maks penyampaian tanggal 15 Oktober
2012) adalah sebanyak 1500 kartu.
5. Kartu yang Ditutup
Total jumlah kartu utama maupun kartu tambahan yang ditutup
secara permanen, baik atas permintaan sendiri maupun ditutup oleh
penerbit selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
Contoh : Jumlah kartu yang ditutup selama bulan September 2012
adalah sebanyak 500 kartu utama dan 100 kartu tambahan, maka
untuk pelaporan kartu yang ditutup pada periode laporan bulan
Oktober 2012 adalah sebanyak 600 kartu.
Untuk jumlah kartu pada bulan September 2012 adalah posisi jumlah
kartu pada bulan Agustus 2012 ditambah kartu baru pada bulan
Agustus 2012 dikurangi dengan kartu yang ditutup pada bulan
Agustus 2012.
6. Jumlah Account
Total jumlah pemegang kartu berdasarkan Customer Information File
(CIF).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit dan setiap jenis kartu
diisi dengan jumlah account yang sama.
734
44
Contoh:
Jumlah account pada penerbit A yang bekerjasama dengan 3 prinsipal,
dan memiliki 100 nasabah pemegang kartu kredit. Sebanyak 70
nasabah memiliki 3 jenis kartu kredit yaitu kartu dengan prinsipal 01,
02 dan 03 sedangkan sisanya (30 nasabah) hanya memiliki 2 jenis
kartu kredit yaitu kartu dengan prinsipal 01 dan 02. Field jumlah
account diisi dengan angka 100 pada setiap prinsipal yang dilaporkan.
Cara pengisian dalam Form 301:
Prinsipal Jumlah Kartu Jumlah Account
01 100 100
02 100 100
03 70 100
Total 270 100
Jumlah Kartu Berdasarkan:
7. Status
- Kartu Utama
Jumlah kartu kredit utama (kartu yang dimiliki oleh pemegang
kartu yang bertanggung jawab atas semua kewajiban yang timbul
atas penggunaan kartu) pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- Kartu Tambahan
Jumlah kartu kredit tambahan (kartu yang diberikan kepada
pemegang kartu utama namun dimanfaatkan oleh orang lain yang
identitasnya tercantum pada kartu tersebut dimana kewajiban yang
timbul atas penggunaan kartu tersebut menjadi tanggung jawab
pemegang kartu utama) pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
735
45
8. Per Credit Limit
- 0 – 5 jt
Jumlah kartu kredit utama dan tambahan dengan limit kredit
antara 0 – 5 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- >5 – 10 jt
Jumlah kartu kredit utama dan tambahan dengan limit kredit
antara >5 – 10 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- >10 – 25 jt
Jumlah kartu kredit utama dan tambahan dengan limit kredit
antara >10 – 25 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- >25 – 50 jt
Jumlah kartu kredit utama dan tambahan dengan limit kredit
antara >25 – 50 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- >50 – 100 jt
Jumlah kartu kredit utama dan tambahan dengan limit kredit
antara >50 – 100 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- >100 jt
Jumlah kartu kredit utama dan tambahan dengan limit kredit
antara >100 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk
kartu kredit yang diblokir sementara).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
736
46
Total jumlah kartu per kredit limit harus sama dengan jumlah
kartu yang dilaporkan.
Informasi Suku Bunga dan Biaya: Nilai minimum dan maksimum
yang dibebankan kepada customer.
9. Interest Rate Retail Bulanan
Interest rate retail bulanan adalah besarnya suku bunga bulanan yang
dikenakan kepada nasabah untuk transaksi ritel atau pembelanjaan
yang dilakukan di merchant apabila pemegang kartu tidak melunasi
seluruh tagihan pada waktu jatuh tempo secara sekaligus
(pembayaran dilakukan dengan cara diangsur).
- Nilai Minimum
Nilai persentase minimum interest rate retail bulanan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 digit (format persentase).
- Nilai Maksimum
Nilai persentase maksimum interest rate retail bulanan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 digit (format persentase).
10. Interest Rate Cash Advance Bulanan
Interest rate cash advance bulanan adalah besarnya suku bunga
bulanan yang dikenakan kepada nasabah untuk transaksi penarikan
tunai yang dilakukan apabila pemegang kartu tidak melunasi seluruh
tagihan pada waktu jatuh tempo secara sekaligus (pembayaran
dilakukan dengan cara diangsur).
- Nilai Minimum
Nilai persentase minimum interest rate cash advance bulanan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 digit (format persentase).
- Nilai Maksimum
Nilai persentase maksimum interest rate cash advance bulanan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 digit (format persentase).
737
47
11. Late Fee
Late fee adalah besarnya nilai denda yang dikenakan kepada masing-
masing pemegang kartu apabila pembayaran dilakukan setelah tanggal
jatuh tempo tagihan.
- Nilai Minimum
Nilai minimum late fee.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- Nilai Maksimum
Nilai maksimum late fee.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh :
Biaya keterlambatan pembayaran untuk kartu kredit Silver adalah
Rp.50.000,00 untuk kartu kredit Gold adalah Rp.60.000,00 dan untuk
kartu kredit Platinum adalah Rp.100.000,00. Maka nilai minimum late
fee diisi sebesar Rp.50.000,00 dan nilai maksimum late fee diisi
sebesar Rp.100.000,00.
Dalam hal nilai minimum/maksimum late fee masih dalam bentuk
persentase, maka nilai yang dilaporkan dihitung dari nilai tertinggi
tagihan yang mengalami late fee selama periode pelaporan X
persentase (%) late fee yang ditetapkan oleh Bank.
Contoh: jika terdapat 100 pemegang kartu yang terkena late fee,
dimana nilai tertingginya adalah Rp.10.000.000,00 maka yang
dilaporkan adalah nilai tertinggi dari pemegang kartu tersebut
dikalikan persentase (%), misalnya 7%. Jadi nilai yang dilaporkan
adalah Rp.700.000,00.
738
48
12. Over Limit Fee
Over limit fee adalah besarnya nilai denda dalam rupiah dan dalam
persentase yang dikenakan kepada masing-masing pemegang kartu
apabila penggunaan kartu kredit baik untuk pembelanjaan di
merchant maupun penarikan tunai melebihi limit yang telah
ditetapkan.
- Nilai Minimum
Nilai minimum denda (dalam rupiah) untuk transaksi over limit.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- Nilai Maksimum
Nilai maksimum denda untuk transaksi over limit.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh :
Nilai minimum denda (dalam rupiah) adalah Rp.50.000,00 maka
dicantumkan 50000, dan jika nilai maksimum denda adala
Rp.200.000,00 dituliskan 200000.
Dalam hal nilai minimum/maksimum over limit fee masih dalam
bentuk persentase, maka nilai yang dilaporkan dihitung dari nilai
tertinggi tagihan yang mengalami over limit fee selama periode
pelaporan X persentase (%) over limit fee yang ditetapkan oleh Bank.
Contoh: jika terdapat 100 pemegang kartu yang terkena over limit fee,
maka yang dilaporkan adalah nilai dari tagihan tertinggi, yaitu
Rp.10.000.000,00 tersebut dikalikan persentase (%), misalnya 5%,
maka yang dilaporkan Rp.500.000,00.
13. Annual Fee
Annual fee adalah besarnya iuran tahunan yang dikenakan oleh
penerbit kepada masing-masing pemegang kartu.
- Nilai Minimum
Nilai minimum annual fee.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
739
49
- Nilai Maksimum
Nilai maksimum annual fee.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh:
Annual fee untuk kartu kredit Silver adalah Rp.150.000,00, untuk
kartu kredit Gold adalah Rp.300.000,00 dan untuk kartu kredit
Platinum adalah Rp.600.000,00. Maka nilai minimum annual fee diisi
sebesar 150000 dan nilai maksimum annual fee diisi sebesar 600000.
Dalam hal Penerbit mengenakan iuran secara bulanan maka nilai
iuran bulanan dikalikan 12 bulan.
14. Biaya Cash Advance
Biaya cash advance adalah besarnya biaya dalam rupiah dan dalam
persentase yang dikenakan kepada masing-masing pemegang kartu
untuk penarikan tunai yang dilakukan.
- Nilai Minimum
Nilai minimum (dalam rupiah) yang dibebankan untuk transaksi
cash advance/penarikan tunai yang dilakukan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- Nilai Maksimum Dalam Persen
Nilai persentase maksimum suku bunga yang dikenakan untuk
transaksi cash advance/penarikan tunai yang dilakukan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 digit (format persentase).
Contoh :
Biaya cash advance untuk kartu kredit Silver adalah Rp.40.000,00
atau 6% dari jumlah yang ditarik, untuk kartu kredit Gold adalah
Rp.60.000,00 atau 7% dari jumlah yang ditarik dan untuk kartu
kredit Platinum adalah Rp.100.000,00 atau 8% dari jumlah yang
ditarik. Maka nilai minimum biaya cash advance diisi sebesar
Rp.40.000,00 dan nilai maksimum biaya cash advance diisi sebesar
8%.
740
50
Informasi Kolektibilitas
15. First Payment Default
Jumlah kartu utama baru yang mengalami payment default (tidak
melakukan pembayaran) atas tagihan pada billing statement pertama
dan total nilai payment default tersebut selama periode laporan.
- Jumlah Account
Jumlah kartu utama yang mengalami first payment default.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- Nominal
Nilai first payment default. Field ini diisi dengan numerik sebanyak
15 digit.
16. Hapus Buku/Write Off
Jumlah kartu utama dan nilai tagihan yang dihapus buku oleh
penerbit selama periode laporan.
- Jumlah Account
Jumlah kartu utama yang tagihannya dihapus buku.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- Nominal
Nilai tagihan yang dihapus buku.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
17. Recovery
Jumlah kartu utama dan nilai tagihan yang telah dihapus buku
namun dapat dibayar kembali oleh pemegang kartu selama periode
laporan.
- Jumlah Account
Jumlah kartu utama yang di-recovery.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- Nominal
Nilai tagihan yang di-recovery.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
741
51
18. Hapus Tagih
Jumlah kartu utama dan nilai tagihan yang dihapus tagih oleh
penerbit selama periode laporan.
- Jumlah Account
Jumlah kartu utama yang tagihannya dihapus tagih.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- Nominal
Nilai tagihan yang dihapus tagih.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Informasi terkait Bucket Receivables
19. Nominal Outstanding
Besarnya nilai kewajiban yang belum dipenuhi oleh pemegang kartu
atas penggunaan kartu kredit (tidak termasuk bunga dan biaya lain)
pada akhir periode laporan.
- Current
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang masih
lancar (termasuk current past due)
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- X days
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak hingga 30 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- 30 DPD
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak antara 31 s.d. 60 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- 60 DPD
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak antara 61 s.d. 90 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
742
52
- 90 DPD
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak antara 91 s.d. 120 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- 120 DPD
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak antara 121 s.d. 150 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- 150 DPD
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak antara 151 s.d. 180 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- 180 DPD
Nominal outstanding dari kelompok pemegang kartu yang
menunggak lebih dari 180 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
20. Account Outstanding (disamakan dengan nominal o/s)
Jumlah kartu utama/basic cardholder yang belum memenuhi
kewajibannya sebagai akibat dari penggunaan kartu kredit pada akhir
periode laporan.
- Current
Jumlah account outstanding yang belum jatuh tempo.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- X days
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya hingga 30 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- 30 DPD
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 31 s.d. 60 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
743
53
- 60 DPD
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 61 s.d. 90 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- 90 DPD
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 91 s.d. 120 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- 120 DPD
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 121 s.d. 150 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- 150 DPD
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 151 s.d. 180 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- 180 DPD
Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo
pemenuhan kewajibannya dengan periode lebih dari 180 hari.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
21. Volume Transaksi
a. Transaksi Tunai
Jumlah frekuensi penggunaan kartu kredit untuk transaksi
penarikan tunai selama periode laporan.
- Transaksi Internasional
Jumlah frekuensi transaksi tunai yang dilakukan di luar
wilayah Indonesia selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
744
54
- Transaksi Domestik
Jumlah frekuensi transaksi tunai yang dilakukan di dalam
wilayah Indonesia.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
b. Transaksi Belanja
Jumlah frekuensi penggunaan kartu kredit untuk transaksi
belanja selama periode laporan.
- Transaksi Internasional
Jumlah frekuensi transaksi ritel/belanja yang dilakukan di
luar wilayah Indonesia, termasuk pembelanjaan yang
dilakukan pada merchant yang berada di luar wilayah
Indonesia (mis: pembelanjaan melalui online store yang
berkedudukan di luar negeri) selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
- Transaksi Domestik
Jumlah frekuensi transaksi ritel/belanja yang dilakukan di
dalam wilayah Indonesia.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
22. Nilai Transaksi
a. Transaksi Tunai
Nilai transaksi penarikan tunai dengan menggunakan kartu kredit
selama periode laporan.
- Transaksi Internasional
Nilai transaksi tunai yang dilakukan di luar wilayah Indonesia
selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
- Transaksi Domestik
Nilai transaksi tunai yang dilakukan di dalam wilayah Indonesia.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
745
55
b. Transaksi Belanja
Nilai transaksi ritel/belanja dengan menggunakan kartu kredit
selama periode laporan.
- Transaksi Internasional
Nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar wilayah
Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada
merchant yang berada di luar wilayah Indonesia (mis:
pembelanjaan melalui online store yang berkedudukan di luar
negeri).
Field ini diisi dengan dengan numerik sebanyak 15 digit.
- Transaksi Domestik
Nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di dalam wilayah
Indonesia.
Field ini diisi dengan dengan numerik sebanyak 15 digit.
23. Revolving Rate
Persentase dari jumlah pemegang kartu utama yang masuk kedalam
kriteria revolving dibandingkan dengan jumlah pemegang kartu utama
secara keseluruhan. Kriteria revolving disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku pada masing-masing penerbit kartu kredit.
746
56
LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG
ELEKTRONIK
LAPORAN BULANAN PENERBIT KARTU KREDIT Form 301
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan
Principle dan
Private Label
Keterangan Jumlah Kartu
Kartu Baru
Kartu yang
Ditutup
Jumlah Account
Jumlah Kartu Kredit Berdasarkan Status
Kredit Limit Interest Rate Retail Interest Rate Cash
Advance Late Fee
Kartu Kartu 0 - 5 Juta
> 5 - 10
Juta
> 10 - 25
Juta
> 25 - 50
Juta
> 50 - 100 Juta
> 100 Juta Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Utama Tambahan
No Form Jumlah Record Isi
Bucket Receivables Volume Transaksi Tunai Volume Transaksi
Belanja Nilai Transaksi Tunai Nilai Transaksi Belanja
Revolving Rate Nominal Outstanding Account Outstanding
Transaksi Internasional
Transaksi Domestik
Transaksi Internasional
Transaksi Domestik
Transaksi Internasional
Transaksi Domestik
Transaksi Internasional
Transaksi Domestik
Current X
Days 30
DPD 60
DPD 90
DPD 120 DPD
150 DPD
180 DPD
Current X
Days 30
DPD 60
DPD 90
DPD 120 DPD
150 DPD
180 DPD
Periode Data Laporan Jenis Laporan
Over Limit Annual Fee Biaya Cash Advance First Payment Default Hapus Buku/Write Off Recovery Hapus Tagih
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Jumlah Account
Nominal Jumlah Account
Nominal Jumlah Account
Nominal Jumlah Account
Nominal
747
57
Form 302:
Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit
Form ini diisi oleh penerbit kartu ATM, Kartu Debet dan Uang
Elektronik. Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan untuk
melakukan penarikan tunai dan/atau pemindahan dana dimana
kewajiban pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara
langsung simpanan pemegang kartu pada Bank atau Lembaga Selain
Bank yang berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Kartu Debet adalah APMK yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan, dimana kewajiban
pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung
simpanan pemegang kartu pada Bank atau Lembaga Selain Bank yang
berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Uang Elektronik adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:
a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh
pemegang kepada penerbit;
b. Nilai uang disimpan secara elektonik dalam suatu media seperti
server atau chip;
c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan
d. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh
penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
1. Jenis Data
Diisi dengan character sebanyak 3 karakter berdasarkan sandi jenis
data dengan klasifikasi sebagai berikut :
748
58
Jenis Data Sandi Jenis Data
Jumlah kartu 001
Kartu baru 002
Kartu yang ditutup 003
Jumlah kartu Per prinsipal, dibedakan menjadi :
Visa 110
Mastercard 120
JCB 140
Amex 150
Link 015
ATM Bersama 016
Prima 017
Alto 018
Private Label 048
Lainnya 049
Jumlah uang elektronik berdasarkan jenis media penyimpan data
Uang Elektronik, dibedakan menjadi :
Chip Based 051
Server Based 052
Jumlah uang elektronik berdasarkan bentuk Uang Elektronik,
dibedakan menjadi :
Registered 056
Unregistered 057
Dana Float 070
Volume Transaksi, dibedakan menjadi :
Volume transaksi tunai internasional (interchange) 081
Volume transaksi tunai domestik (interchange) 082
Volume transaksi belanja internasional (interchange) 086
Volume transaksi belanja domestik (interchange) 087
Volume transaksi transfer interbank 091
Volume transaksi transfer antarbank 092
Volume transaksi transfer antar uang elektronik 093
Volume transaksi initial (pengisian pertama kali) 096
Volume transaksi reload/top up 097
749
59
Volume transaksi tarik tunai untuk uang elektronik 098
Volume transaksi reedem 099
Nilai Transaksi, dibedakan menjadi :
Nilai transaksi tunai internasional (interchange) 101
Nilai transaksi tunai domestik (interchange) 102
Nilai transaksi belanja internasional (interchange) 106
Nilai transaksi belanja domestik (interchange) 107
Nilai transaksi transfer interbank 111
Nilai transaksi transfer antarbank 112
Nilai transaksi transfer antar uang elektronik 113
Nilai transaksi initial (pengisian pertama kali) 116
Nilai transaksi reload/top up 117
Nilai transaksi tarik tunai untuk uang elektronik 118
Nilai transaksi reedem 119
Jumlah mesin ATM 121
Jumlah mesin reader uang elektronik 122
2. Data Kartu ATM
Diisi dengan numerik sebanyak 15 digit untuk data terkait kartu ATM
yang dilaporkan. Dalam hal penerbit tidak memiliki produk kartu
ATM, field diisi dengan angka 0 sebanyak 15 digit.
3. Data Kartu ATM+Debet
Diisi dengan numerik sebanyak 15 digit untuk data terkait kartu
ATM+debet yang dilaporkan. Dalam hal penerbit tidak memiliki
produk kartu ATM+debet, field diisi dengan angka 0 sebanyak 15
digit.
4. Data Uang Elektronik
Diisi dengan numerik sebanyak 15 digit untuk data terkait uang
elektronik yang dilaporkan. Dalam hal penerbit tidak memiliki
produk uang elektronik, field diisi dengan angka 0 sebanyak 15 digit.
Apabila pelapor menerbitkan uang elektronik, dan mencantumkan
nilai pada kolom uang elektronik maka pelapor tersebut harus
mengisi pada sandi 051+052 dan 056+057.
750
60
Keterangan Jenis Data
a. Jumlah Kartu dan Uang Elektronik
Jumlah kartu dan uang elektronik yang diterbitkan pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh: Jumlah kartu beredar pada tanggal 28 September 2012
adalah sebanyak 50.000 kartu ATM, 100.000 Kartu ATM+Debet
dan 10.000 uang elektronik, maka untuk pelaporan jumlah kartu
pada periode laporan bulan Oktober 2012, adalah kartu ATM
sebanyak 50.000 kartu, Kartu ATM+Debet sebanyak 100.000
kartu dan uang elektronik sebanyak 10.000.
b. Kartu dan Uang Elektronik Baru
Total jumlah kartu dan uang elektronik yang diterbitkan selama
periode laporan (khusus untuk kartu ATM dan kartu ATM+debet,
kartu baru tidak termasuk penggantian kartu, misal: karena kartu
hilang, lupa PIN, kartu yang habis masa berlakunya, dsb). Field ini
wajib diisi untuk penerbit kartu ATM, kartu ATM+Debet dan/atau
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh: Jumlah kartu ATM yang diterbitkan pada tanggal 28
September 2012 adalah sebanyak 10.000 kartu ATM dimana 1000
diantaranya diterbitkan untuk mengganti kartu nasabah yang
hilang/rusak dan 2000 diterbitkan untuk mengganti kartu ATM
yang sudah habis masa berlakunya. Untuk pelaporan jumlah
kartu baru pada periode laporan bulan Oktober 2012 adalah kartu
baru ATM sebanyak 7000 kartu, karena 3000 kartu yang
diterbitkan merupakan kartu pengganti.
c. Kartu dan Uang Elektronik yang ditutup
Total jumlah kartu dan uang elektronik yang ditutup secara
permanen, baik atas permintaan sendiri maupun ditutup oleh
penerbit selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
751
61
penerbit kartu ATM, kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang
elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh: Jumlah kartu yang ditutup selama bulan September 2012
adalah sebanyak 500 kartu maka untuk pelaporan kartu yang
ditutup pada periode laporan bulan Oktober 2012 adalah
sebanyak 500 kartu.
Untuk jumlah kartu pada bulan September 2012 adalah posisi
jumlah kartu pada bulan Agustus 2012 ditambah kartu baru pada
bulan Agustus 2012 dikurangi dengan kartu yang ditutup pada bulan
Agustus 2012.
d. Per Prinsipal
Prinsipal adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang
bertanggungjawab atas pengelolaan sistem dan/atau jaringan
antar anggotanya, baik yang berperan sebagai penerbit dan/atau
acquirer, dalam transaksi APMK yang kerjasama dengan
anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis.
Visa
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Visa pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Mastercard
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Master pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
JCB
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan JCB pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
752
62
Amex
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan AMEX pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Link
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Link pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
ATM Bersama
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama pada
akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu
ATM, kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Prima
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Prima pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Alto
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Alto pada akhir
periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM,
kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Private Label
Jumlah kartu yang hanya dapat digunakan pada sistem dan
jaringan penerbit sendiri serta transaksinya bersifat on us pada
akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu
ATM, kartu ATM+Debet dan/atau penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
753
63
Lainnya
Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan lainnya (selain
prinsipal tersebut di atas) pada akhir periode laporan. Field ini
wajib diisi untuk penerbit kartu ATM, kartu ATM+Debet dan/atau
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
e. Bentuk Media Penyimpan Data Uang Elektronik
Chip Based
Jumlah uang elektronik yang menggunakan media penyimpan
data berbentuk chip sebagai media penyimpanan nilai uang
elektronik pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Server Based
Jumlah uang elektronik yang menggunakan media penyimpan
data dalam bentuk server atau media komputer lainnya yang
dikelola oleh penerbit sebagai media penyimpan nilai uang
elektronik pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Jumlah total uang elektronik harus sama dengan jumlah chip
based ditambah server based
f. Jenis Uang Elektronik
Registered
Jumlah uang elektronik yang data identitas pemegangnya
terdaftar dan dikelola oleh penerbit pada akhir periode laporan.
Field ini wajib diisi untuk penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
754
64
Unregistered
Jumlah uang elektronik yang data identitas pemegangnya tidak
terdaftar di penerbit pada akhir periode laporan. Field ini wajib
diisi untuk penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Jumlah total uang elektronik harus sama dengan jumlah
registered ditambah unregistered based
g. Dana float
Posisi nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit yang
berasal dari penerbitan dan/atau pengisian ulang uang elektronik
yang masih merupakan kewajiban penerbit kepada pemegang
dan/atau pedagang pada akhir periode laporan. Field ini wajib
diisi untuk penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
h. Volume Transaksi
Jumlah frekuensi penggunaan kartu dan uang elektronik selama
periode laporan.
Transaksi Tunai Internasional
Total volume transaksi penarikan tunai yang dilakukan di luar
wilayah Indonesia selama periode laporan. Field ini wajib diisi
untuk penerbit kartu ATM dan/atau Kartu ATM+debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Tunai Domestik
Total volume transaksi penarikan tunai yang dilakukan di wilayah
Indonesia selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit kartu ATM dan/atau Kartu ATM+debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Belanja Internasional
Total volume transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar
wilayah Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada
merchant yang berada di luar wilayah Indonesia (mis:
755
65
pembelanjaan melalui online store yang berkedudukan di luar
negeri) selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit
kartu ATM+debet dan uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Belanja Domestik
Total volume transaksi ritel/belanja yang dilakukan di wilayah
Indonesia selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit kartu ATM+debet dan uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Transfer Intrabank
Total volume transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke
rekening lainnya dalam satu bank, termasuk pembayaran kepada
pihak ketiga seperti pembayaran telepon, listrik, dll selama periode
laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM dan/atau
Kartu ATM+Debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Transfer Antarbank
Total volume transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke
rekening lainnya antar bank termasuk pembayaran kepada pihak
ketiga seperti pembayaran telepon, listrik, dll selama periode
laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM dan/atau
Kartu ATM+Debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Transfer Antar Uang Elektronik
Total volume transaksi pemindahan dana antar pemegang uang
elektronik selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Initial (isi pertama kali)
Total volume transaksi pengisian dana untuk pertama kali pada
uang elektronik selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
756
66
Reload (Top Up)
Total volume transaksi pengisian ulang dana pada uang elektronik
selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit uang
elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Tarik tunai
Total volume transaksi penarikan dana secara tunai yang
tersimpan pada uang elektronik yang dilakukan selama periode
laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit uang elektronik
dengan jenis registered dan penerbit telah mendapat izin sebagai
penyelenggara KUPU.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Redeem
Total volume transaksi penarikan seluruh dana pada uang
elektronik secara tunai dengan tujuan untuk mengakhiri
pengunaan uang elektronik selama periode laporan. Field ini wajib
diisi untuk penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
i. Nilai Transaksi
Nominal penggunaan kartu dan/atau uang elektronik selama
periode laporan.
Transaksi Tunai Internasional
Total nilai transaksi penarikan tunai yang dilakukan di luar
wilayah Indonesia selama periode laporan. Field ini wajib diisi
untuk penerbit kartu ATM dan/atau Kartu ATM+debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Tunai Domestik
Total nilai transaksi penarikan tunai yang dilakukan di wilayah
Indonesia selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
757
67
Transaksi Belanja Internasional
Total nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar wilayah
Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada merchant
yang berada di luar wilayah Indonesia (mis: pembelanjaan melalui
online store yang berkedudukan di luar negeri) selama periode
laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM+Debet dan
uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Belanja Domestik
Total nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di wilayah
Indonesia selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit kartu ATM+Debet dan uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Transfer Intrabank
Total nilai transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke
rekening lainnya dalam satu bank, termasuk pembayaran kepada
pihak ketiga seperti pembayaran telepon, listrik, dll selama periode
laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM dan/atau
Kartu ATM+Debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Transfer Antarbank
Total nilai transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke
rekening lainnya antar bank, termasuk pembayaran kepada pihak
ketiga seperti pembayaran telepon, listrik, dll selama periode
laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu ATM dan/atau
Kartu ATM+Debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Transaksi Transfer Antar Uang Elektronik
Total nilai transaksi pemindahan dana antar pemegang uang
elektronik selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
758
68
Initial (isi pertama kali)
Total nilai transaksi pengisian dana untuk pertama kali pada uang
elektronik selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Reload (Top Up)
Total nilai transaksi pengisian ulang dana pada uang elektronik
selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit uang
elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Tarik Tunai
Total nilai transaksi penarikan dana secara tunai yang tersimpan
pada uang elektronik yang dilakukan selama periode laporan.
Field ini wajib diisi untuk penerbit uang elektronik dengan jenis
registered dan penerbit telah mendapat izin sebagai penyelenggara
KUPU.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Reedem
Total nilai transaksi penarikan seluruh dana pada uang elektronik
secara tunai dengan tujuan untuk mengakhiri pengunaan uang
elektronik selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk
penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
j. Jumlah Mesin ATM
Jumlah mesin yang digunakan untuk melakukan penarikan tunai
dari rekening dan/atau mengakses pelayanan lainnya, seperti cek
saldo, transfer dana atau penerimaan setoran, baik untuk mesin
yang dimiliki sendiri maupun mesin yang disewa dimana
operasionalnya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan pada
akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk penerbit kartu
ATM dan/atau kartu ATM+debet.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
759
69
k. Jumlah mesin Reader Uang Elektronik
Jumlah mesin yang digunakan untuk membaca data yang
tersimpan dalam instrumen uang elektronik, dan digunakan
untuk keperluan melakukan transaksi pembelanjaan, penarikan
tunai maupun reedem pada akhir periode laporan baik untuk
mesin yang dimiliki sendiri maupun mesin yang disewa dimana
operasionalnya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. Field
ini wajib diisi untuk penerbit uang elektronik.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
760
70
LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
LAPORAN BULANAN PENERBIT SELAIN KARTU KREDIT Form 302
Sandi Pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan
Jenis Laporan No Form Jumlah
Record Isi
Jenis Data Jenis Kartu
Kartu ATM Kartu ATM+Debit Kartu Elektronik
(e-Money)
761
71
Form 303:
Laporan Bulanan Acquirer
Acquirer adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan
kerjasama dengan pedagang (merchant), yang dapat memproses data
APMK dan/atau uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain.
Form ini diisi oleh penyelenggara APMK yang berperan sebagai
acquirer baik untuk kartu kredit, kartu debet dan/atau uang elektronik.
1. Jenis Kartu
Diisi dengan character sebanyak 3 digit berdasarkan sandi jenis kartu
sebagai berikut :
Jenis Kartu Sandi Jenis Kartu
a. Kartu kredit 100
b. Kartu ATM+debet 400
c. Uang elektronik (E-Money) 500
2. Jenis Transaksi
Diisi dengan character sebanyak 2 digit berdasarkan sandi jenis
transaksi sebagai berikut:
Jenis Transaksi Sandi Jenis Transaksi
a. Internasional (interchange) 51
b. Domestik (interchange) 52
c. On Us (non interchange) 53
3. Volume Transaksi
Total jumlah transaksi yang dilakukan pada Point Of Sale (POS) yang
dikelola oleh acquirer selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
4. Nilai Transaksi
Total nominal transaksi yang dilakukan pada Point Of Sale (POS) yang
dikelola oleh acquirer selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
762
72
LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
LAPORAN BULANAN ACQUIRER Form 303
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan Periode Data
Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Jenis Kartu Jenis transaksi Transaksi
Volume Nilai
763
73
Form 304:
Laporan Bulanan Infrastruktur
Form ini diisi oleh penyelenggara APMK yang berperan sebagai acquirer
kartu kredit, kartu debit dan/atau uang elektronik.
1. Jenis Mesin
Mesin adalah alat yang dapat digunakan untuk memproses transaksi
APMK dan/atau uang elektronik.
Diisi dengan character sebanyak 2 digit berdasarkan sandi jenis
mesin sebagai berikut :
Jenis Mesin Sandi Jenis Mesin
a. Point of Sale kartu kredit 01
b. Point of Sale ATM dan debit 02
c. Point of Sale uang elektronik 03
d. Point of Sale gabungan 09
2. Jumlah Mesin
Jumlah mesin milik sendiri maupun mesin yang disewa dimana
operasionalnya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan pada
akhir periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
3. Jumlah Pedagang (merchant) yang bekerjasama
Pedagang (merchant) adalah penjual barang dan/atau jasa yang
menerima pembayaran dari transaksi penggunaan Kartu Kredit
dan/atau Kartu Debet.
Field ini diisi dengan jumlah pedagang (merchant) yang bekerjasama
pada akhir periode laporan. Perhitungan jumlah pedagang (merchant)
berdasarkan pada jumlah Perjanjian Kerjasama (PKS).
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
764
74
Contoh : Bank A bekerjasama dengan PT. B sebagai perusahaan yang
mengelola jaringan minimarket di Indonesia, adapun jumlah minimarket
yang tergabung dalam jaringan PT. B sebanyak 100 buah minimarket.
Untuk pelaporan jumlah pedangang (merchant) yang bekerjasama
dilaporkan sebanyak 1 (satu) sesuai dengan jumlah PKS.
765
75
LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
LAPORAN BULANAN INFRASTRUKTUR Form 304
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan Periode Data
Laporan Jenis Laporan No Form
Jumlah Record Isi
Jenis Mesin Jumlah Mesin Jumlah Pedagang Merchant yang Bekerjasama
766
76
Form 305:
Laporan Triwulanan Penyelenggara Kliring dan/atau
Penyelesaian Akhir (Settlement)
Penyelenggara Kliring adalah Bank atau Lembaga Selain Bank
yang melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing-
masing Penerbit dan/atau Acquirer dalam rangka transaksi APMK.
Penyelenggara Penyelesaian Akhir adalah Bank atau Lembaga
Selain Bank yang melakukan dan bertanggungjawab terhadap
penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing-masing
Penerbit dan/atau Acquirer dalam rangka transaksi APMK berdasarkan
hasil perhitungan dari Penyelenggara Kliring.
Form ini diisi oleh penyelenggara APMK yang berperan sebagai
penyelenggara kliring dan/atau penyelenggara penyelesaian akhir.
1. Jenis Kartu
Diisi dengan character sebanyak 3 digit berdasarkan sandi Jenis
Kartu sebagai berikut :
Jenis Kartu Sandi Jenis Kartu
a. Kartu kredit 100
b. Kartu ATM 300
c. Kartu ATM+debit 400
d. Uang elektronik 500
2. Jumlah Peserta
Jumlah penerbit (bank dan/atau LSB) yang tergabung dalam
jaringan yang dikelola pada akhir periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
3. Jenis Transaksi
Diisi dengan character sebanyak 2 digit berdasarkan sandi Jenis
Transaksi sebagai berikut:
767
77
Jenis Transaksi Sandi Jenis Transaksi
a. Kartu internasional 21
b. Transaksi internasional untuk kartu domestik 22
c. Transaksi domestik untuk kartu domestik 24
4. Volume Transaksi
Total jumlah transaksi yang dilakukan oleh penerbit yang tergabung
dalam jaringan yang dikelola selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
5. Nominal Transaksi
Total nilai transaksi yang dilakukan oleh penerbit yang tergabung
dalam jaringan yang dikelola selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
6. Nominal Settlement
Total nilai yang menjadi hak atau kewajiban dari seluruh penerbit
yang tergabung dalam jaringan yang dikelola selama periode laporan.
Field ini wajib diisi oleh penyelenggara settlement.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh : Bank A dan bank B merupakan penerbit kartu ATM yang
tergabung sebagai anggota dalam jaringan yang dikelola oleh prinsipal C,
selama periode laporan, nasabah Bank A melakukan transfer ke
nasabah Bank B sebanyak 200 transaksi dengan nilai sebesar
Rp.200.000.000,00, sebaliknya nasabah Bank B melakukan transfer ke
nasabah Bank A sebanyak 100 transaksi dengan nilai sebesar
Rp.100.000.000,00. Sehingga pada akhir periode tersebut, Bank A
memiliki kewajiban sebesar Rp.100.000.000,00 kepada Bank B.
Untuk pelaporan periode laporan tersebut, volume transaksi dilaporkan
sebanyak 300 transaksi dan nominal transaksi dilaporkan sebanyak Rp
300 juta transaksi. Sedangkan nominal settlement dilaporkan sebesar
Rp 100 juta (total nilai seluruh kewajiban anggota yang harus dipenuhi).
768
78
LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
LAPORAN TRIWULANAN PENYELENGGARA KLIRING DAN/ATAU PENYELESAIAN AKHIR (SETTLEMENT) Form 305
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan Periode Data
Laporan Jenis
Laporan No Form Jumlah Record Isi
Jenis Kartu Jumlah Peserta Transaksi Nominal
Jenis Volume Nominal Settlement
769
79
Form 306:
Laporan Bulanan Fraud APMK dan Uang Elektronik
Form ini digunakan untuk melaporkan fraud yang terjadi pada APMK
dan uang elektronik selama periode laporan.
1. Jenis Kartu
Diisi dengan character sebanyak 3 digit berdasarkan sandi Jenis
Kartu sebagai berikut :
Jenis Kartu Sandi Jenis Kartu
a. Kartu kredit 100
b. Kartu ATM 300
c. Kartu ATM+debet 400
d. Uang elektronik 500
e. Lainnya 999
2. Jenis Penyebab Fraud
Diisi dengan character sebanyak 2 digit berdasarkan sandi jenis
penyebab fraud sebagai berikut :
Jenis Penyebab Fraud Sandi Jenis Penyebab Fraud
a. Kartu palsu 10
Fraud yang terjadi dari penggunaan kartu hasil penggandaan
(duplikasi) oleh pihak yang tidak berwenang atas kartu yang
dimiliki oleh pemegang kartu yang sah atau kartu yang belum
pernah diterbitkan Penerbit.
b. Kartu hilang dan/atau dicuri 20
Fraud yang terjadi dari penggunaan kartu asli yang hilang atau
dicuri oleh pihak yang tidak berwenang.
c. Kartu tidak diterima pemegang kartu 30
Fraud yang terjadi dari penggunaan kartu asli oleh pengguna yang
tidak berhak sebelum kartu diterima oleh pemegang kartu
sebenarnya.
770
80
d. Pencurian Identitas Fraud Aplikasi 40
Fraud yang terjadi dari penggunaan kartu yang diperoleh melalui
pengunaan data pribadi milik orang lain atau data yang tidak
benar pada saat pengajuan aplikasi.
e. Transaksi tanpa menggunakan kartu/card not present 50
Fraud yang terjadi melalui penggunaan informasi yang ada dalam
kartu tanpa penggunaan kartu secara fisik misal melalui telepon,
surat, internet dan alat elektronik lainnya oleh pihak yang tidak
berwenang.
f. Lainnya 99
Fraud yang terjadi selain huruf a sampai dengan e.
3. Fraud Volume (Actual Losses)
Total jumlah kasus yang telah terbukti sebagai fraud selama periode
laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
4. Fraud Nominal (Actual Losses)
Total nilai kerugian atas kasus yang telah terbukti sebagai fraud
selama periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
5. Fraud Volume (Potential Losses)
Total jumlah kasus yang berpotensi sebagai fraud atau belum
terbukti sebagai fraud (masih dalam kegiatan investigasi untuk
menetapkan kasus tersebut sebagai fraud atau bukan) selama
periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 digit.
771
81
6. Fraud Nominal (Potential Losses)
Total nilai kerugian yang berpotensi sebagai fraud atau belum
terbukti sebagai fraud (masih dalam kegiatan investigasi untuk
menetapkan kasus tersebut sebagai fraud atau bukan) selama
periode laporan.
Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit.
Contoh :
Bank A menerima laporan/pengaduan dari nasabah mengenai kerugian
yang dialami yaitu rekeningnya didebet sebesar Rp 10 juta sedangkan
nasabah tersebut merasa tidak melakukan transaksi tersebut
(pengaduan diterima pada tanggal 28 September 2012). Pengaduan
nasabah tersebut dicatat sebagai potential losses (baik volume kasus
maupun nominal) sebelum proses investigasi selesai dilakukan. Adapun
nilai potensi kerugian tersebut dilaporkan sebagai potential losses oleh
Bank A sebesar Rp 10 juta dan volume potensi kerugian sebanyak 1
kasus pada periode laporan (pelaporan untuk bulan September 2012
yang dilaporkan paling lambat tanggal 15 Oktober 2012). Dalam hal
hasil investigasi belum selesai dilakukan, potensial losses tersebut tidak
perlu dlaporkan lagi pada periode pelaporan berikutnya.
Bank A menerima laporan/pengaduan dari nasabah mengenai kerugian
yang dialami yaitu rekeningnya didebet sebesar Rp 10 juta sedangkan
nasabah tersebut merasa tidak melakukan transaksi tersebut
(pengaduan diterima pada tanggal 24 September 2012). Berdasarkan
hasil investigasi, ditemukan bahwa fraud tersebut disebabkan oleh
kesalahan pihak internal bank (pegawai bank ybs). Proses investigasi
selesai dilakukan pada tanggal 28 September 2012 dan pegawai ybs
bersedia mengganti semua kerugian yang timbul (sebesar Rp 10 juta).
Pelaporan yang disampaikan adalah Nilai Actual Fraud sebesar Rp 10
juta dan Volume Actual Fraud sebanyak 1 (pelaporan untuk bulan
September 2012 yang dilaporkan paling lambat tanggal 15 Oktober
2012).
772
82
LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
LAPORAN BULANAN FRAUD APMK DAN UANG ELEKTRONIK Form 306
Sandi Pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan Jenis Laporan No. Form Jumlah Record Isi
Jenis
Kartu
Jenis
Penyebab
Fraud
Actual Losses Potential Losses
Fraud Volume Fraud Nominal Fraud Volume Fraud Nominal
773
83
Form 401:
Remittance Dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri
1. Sandi Negara Asal, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan
Daftar Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh sandi negara
Jepang adalah JP, dan sandi negara Malaysia adalah MY.
2. Jenis Valuta, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh mata uang
Singapura adalah SGD, dan mata uang European Community adalah
EUR.
3. Nilai (Valuta Asal), diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan
nilai kumulatif remittance pada bulan laporan sejak tanggal 1
sampai dengan akhir bulan yang dinyatakan dalam valuta asal
dalam satuan penuh termasuk IDR jika ada. Contoh
JPY265.125.750.000 harus ditulis menjadi 000265125750000
4. Sandi Lokasi Kantor Cabang Asal, diisi character sebanyak 4 digit
sesuai dengan sandi lokasi (lampiran 2)
5. Sandi Lokasi Bank Penerima Akhir diisi character sebanyak 4 digit
sesuai dengan sandi lokasi (lampiran 2)
774
84
REMITTANCE DARI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI Form 401
Sandi pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan
Jenis Laporan
No Form Jumlah
Record Isi
Negara Asal Jenis Valuta Nilai
(Valuta Asal)
Sandi lokasi kantor cabang
asal
Sandi lokasi bank penerima
akhir
775
85
Form 402:
Remittance Dari Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia
1. Sandi Negara Tujuan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai
dengan Daftar Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh sandi
negara Jepang adalah JP, dan sandi negara Malaysia adalah MY.
2. Jenis Valuta, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh mata uang
Singapura adalah SGD, dan mata uang European Community adalah
EUR.
3. Nilai (Valuta Asal), diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan
nilai kumulatif remittance pada bulan laporan sejak tanggal 1
sampai dengan akhir bulan yang dinyatakan dalam valuta asal
dalam satuan penuh. Contoh JPY265.125.750.000 harus ditulis
menjadi 000265125750000.
4. Sandi Lokasi Kantor Cabang Asal, diisi dengan character sebanyak
4 digit sesuai dengan sandi lokasi (lampiran 2).
776
86
REMITTANCE DARI TENAGA KERJA ASING (TKA) DI INDONESIA Form 402
Sandi pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan
Jenis Laporan
No Form Jumlah Record
Isi
Negara Tujuan Jenis Valuta Nilai
(Valuta Asal) Sandi lokasi kantor cabang
asal
777
87
Form 501:
Mutasi Rekening Pemerintah
1. Pemilik Rekening Pemerintah Pusat, diisi numerik sebanyak 3
digit sesuai dengan Sandi Rekening, yaitu:
a. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (d/h KPPN) 801
b. Rekening Antara Untuk Penampungan Pajak 803
c. Rekening Pemerintah Pusat Lainnya 804
di Luar Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Keterangan: Rekening Antara Untuk Penampungan Pajak (sandi
803) hanya dilaporkan oleh Bank yang tidak memelihara rekening
pemerintah.
2. Pemilik Rekening Daerah, yang terdiri dari:
a. Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah (KPKD)
b. Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah Wilayah (KPKDWil)
Sandi KPKD dan KPKDWil diisi karakter sebanyak 4 digit
sesuai dengan Sandi Lokasi (Lampiran 2).
• Sandi KPKD mengacu pada sandi Provinsi.
• Sandi KPKDWil mengacu pada sandi Kabupaten/Kota.
3. Perkiraan, diisi karakter sebanyak 5 digit sesuai dengan sandi
penambahan atau sandi pengurangan rekening pemerintah, yaitu:
a. Sandi Penambahan Rekening Pemerintah
1) Dropping Gaji 10100
2) Dropping Termin Proyek/Belanja Modal 10200
3) Dropping Subsidi 10300
4) Penerimaan Pajak 10400
5) Penerimaan Dana Perimbangan:
i. Dana Bagi Hasil 10510
ii. Dana Alokasi Umum 10520
iii. Dana Alokasi Khusus 10530
6) Penerimaan Lainnya 10900
778
88
b. Sandi Pengeluaran Rekening Pemerintah
1) Pembayaran Gaji 20100
2) Pembayaran Termin Proyek/Belanja Modal 20200
3) Pembayaran Subsidi 20300
4) Pengeluaran Pajak 20400
5) Pembayaran Dana Perimbangan:
i. Dana Bagi Hasil 20510
ii. Dana Alokasi Umum 20520
iii. Dana Alokasi Khusus 20530
6) Pembayaran Lainnya 20900
Penjelasan masing-masing perkiraan tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
a. Sandi Penambahan Rekening Pemerintah
1) Dropping Gaji
Dropping Gaji adalah pencairan dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang diperuntukkan untuk membayar jasa
(gaji) pegawai sektor pemerintah termasuk lembaga negara,
TNI, departemen, instansi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, kantor dinas, jawatan, dan lainnya.
2) Dropping Termin Proyek/Belanja Modal
Pembayaran Termin Proyek/Belanja Modal yang dimaksud
dalam pedoman ini adalah pencairan dana yang bersumber
dari APBN untuk tujuan membayar transaksi pemerintah
pusat dalam rangka pelaksanaan proyek pembangunan dan
pembelanjaan barang modal.
3) Dropping Subsidi
Subsidi adalah pembayaran subsidi yang sumber dananya
berasal dari APBN, dari pemerintah pusat kepada lembaga-
lembaga pemerintah atau lembaga lain yang ditunjuk dalam
rangka menutupi harga jual bersubsidi dengan biaya
produksi. Termasuk dalam subsidi ini antara lain adalah:
779
89
Subsidi BBM, Subsidi Listrik, Subsidi kepada Bulog, PT.
Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Pos Indonesia, dan lainnya.
4) Penerimaan Pajak
Penerimaan Pajak adalah pungutan pada waktu tertentu
dan/atau pungutan atas transaksi ekonomi tertentu yang
ditetapkan berdasarkan undang-undang, peraturan
pemerintah, dan peraturan lainnya yang mengikat subyek
pajak, yang dananya diterimakan kepada pemerintah pusat,
sebagai sumber utama penerimaan APBN. Penerimaan pajak
terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan
internasional. Pajak dalam negeri berupa pajak penghasilan
(PPh), pajak pertambahan nilai (PPN) barang dan jasa, pajak
penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan
bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan (BPHTB), penerimaan cukai, dan pajak lainnya.
Sementara itu, pajak perdagangan internasional berupa bea
masuk (impor) dan pajak/pungutan ekspor.
5) Penerimaan Dana Perimbangan, terdiri dari:
i. Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. DBH merupakan bagian daerah yang
bersumber dari penerimaan yang dihasilkan oleh daerah
(by origin), baik penerimaan perpajakan, maupun
penerimaan sumber daya alam. DBH perpajakan meliputi
bagi hasil atas penerimaan pajak penghasilan (PPh) pasal
21 dan PPh pasal 25/29 orang pribadi, pajak bumi dan
bangunan (PBB), serta bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan (BPHTB). Sementara itu, DBH sumber daya
alam terdiri dari bagi hasil dari penerimaan sumber daya
780
90
alam (SDA), yang diantaranya meliputi minyak bumi, gas
alam, pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan.
ii. Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber
dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Besarnya DAU untuk masing-
masing daerah dihitung berdasarkan formula tertentu
yang ditetapkan melalui ketentuan pemerintah. DAU
diberikan kepada daerah dengan tujuan terutama untuk
mengatasi kesenjangan horisontal (horizontal imbalance)
antar daerah, dan dialokasikan dalam bentuk block grant.
Namun demikian penggunaan DAU, sesuai dengan
kewenangan daerah harus disesuaikan dengan prioritas
dan kebutuhan masing-masing daerah.
iii. Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber
dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional. Kriteria kebutuhan
khusus tersebut meliputi, pertama, kebutuhan yang tidak
dapat diperhitungkan dengan menggunakan rumus alokasi
umum, kedua, kebutuhan yang merupakan komitmen
atau prioritas nasional, dan ketiga, kebutuhan untuk
membiayai kegiatan reboisasi dan penghijauan oleh daerah
penghasil. Atas kriteria tersebut, DAK dibedakan atas DAK
Dana Reboisasi (DAK-DR) dan DAK Non-Dana Reboisasi
(DAK Non-DR).
781
91
6) Penerimaan Lainnya
Penerimaan Lainnya adalah penerimaan pemerintah lainnya
yang tidak termasuk ke dalam definisi di atas. Sebagai
contoh, penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN,
penerimaan dalam bentuk dana talangan, penerimaan karena
pelunasan Rekening Dana Investasi (RDI), Penerimaan Negara
bukan Pajak (PNBP) baik yang berasal dari sumber daya alam
(migas), maupun lainnya.
b. Sandi Pengurangan Rekening Pemerintah
1) Pembayaran Gaji
Pembayaran Gaji adalah pemindahan dana untuk membayar
jasa (gaji) pegawai sektor pemerintah termasuk lembaga
negara, TNI, departemen, instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, kantor dinas, jawatan, dan lainnya.
2) Pembayaran Termin Proyek/Belanja Modal
Pengertian Pembayaran Termin Proyek/Belanja Modal
sebagaimana pada angka 2) penjelasan Sandi Penambahan
Rekening Pemerintah di atas.
3) Pembayaran Subsidi
Pengertian Pembayaran Subsidi sebagaimana pada angka 3)
penjelasan Sandi Penambahan Rekening Pemerintah di atas.
4) Pengeluaran Pajak
Pengeluaran Pajak adalah pemindahbukuan Rekening
Pemerintah pada bank pelapor yang berasal dari penerimaan
pajak ke Rekening Pemerintah pada Bank Indonesia atau
kepada Bank persepsi (apabila Bank pelapor bukan
merupakan bank persepsi).
782
92
5) Pembayaran Dana Perimbangan, terdiri dari:
i. Dana Bagi Hasil
Pengertian Pembayaran Dana Bagi Hasil sebagaimana
pada angka 5) i. penjelasan Sandi Penambahan Rekening
Pemerintah di atas.
ii. Dana Alokasi Umum
Pengertian Pembayaran Dana Alokasi Umum sebagaimana
pada angka 5) ii. penjelasan Sandi Penambahan Rekening
Pemerintah di atas.
iii. Dana Alokasi Khusus
Pengertian Pembayaran Dana Alokasi Khusus
sebagaimana pada angka 5) iii. penjelasan Sandi
Penambahan Rekening Pemerintah di atas.
6) Pembayaran Lainnya
Pembayaran Lainnya adalah pengeluaran pemerintah yang
tidak tercakup dalam pengertian di atas. Contoh: pembayaran
kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pembayaran
kupon obligasi pemerintah/SUN, dan sebagainya.
4. Nama Perkiraan Lainnya, diisi keterangan dengan karakter
sebanyak 35 digit apabila field Perkiraan diisi sandi 10900 –
Penerimaan Lainnya atau sandi 20900 – Pembayaran Lainnya.
Selain sandi tersebut di atas, field ini dikosongkan.
5. Pemilik Dana Non Daerah, diisi numerik sebanyak 3 digit.
Pemilik Dana Non Daerah adalah :
a. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (d/h KPPN) 801
b. Departemen Keuangan 802
c. Direktorat Jenderal Anggaran 805
d. Bendahara Umum Negara 806
e. Departemen Lainnya 809
f. Bulog 821
g. Pos Indonesia 834
783
93
h. Pertamina 828
i. PLN 829
j. BUMN Lainnya 848
k. Lainnya 999
6. Pemilik Dana Daerah, diisi karakter sebanyak 4 digit sesuai
dengan Sandi Lokasi (Lampiran 2).
Keterangan :
Pengertian Pemilik Dana adalah sebagai berikut :
Apabila terjadi mutasi pengurangan rekening pemerintah maka
pemilik dana adalah pihak yang menerima dana (tujuan dana),
namun apabila terjadi mutasi penambahan rekening pemerintah
maka pemilik dana adalah pihak yang mengirimkan dana (sumber
dana).
Sandi 999 Lainnya tidak dapat digunakan untuk transaksi
Pengurangan Rekening Pemerintah – Pengeluaran Pajak (sandi
20400)
7. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi karakter sebanyak 9
digit sesuai dengan Sandi Lawan Transaksi Perpindahan Dana,
yaitu:
a. Bank Indonesia 001000000
b. Bank Diisi dengan Sandi Bank Umum (Lampiran 1)
Keterangan: Dalam hal terjadi perpindahan dana antar dua
rekening (misal: dari rekening Dirjen Pajak ke rekening KPPN) dalam
bank yang sama, field ini diisi dengan sandi Bank yang
bersangkutan. Dengan demikian Sandi Bank Pelapor sama dengan
Sandi Bank Lawan Transaksi.
8. Jenis Valuta, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan Daftar
Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh: mata uang
Singapura adalah SGD, dan mata uang European Community adalah
EUR.
784
94
9. Nominal (Valuta Asal), diisi numerik sebanyak 15 digit yang
merupakan nilai nominal transaksi yang dinyatakan dalam satuan
penuh sesuai valuta asal. Contoh: nilai transaksi sebesar
IDR125.000.000.000 (dalam satuan penuh) ditulis
000125000000000. Nilai transaksi sebesar USD 12.300 ditulis
000000000012300.
10. Periode Mutasi, diisi sesuai Periode terjadinya transaksi atau
mutasi perpindahan rekening pemerintah sesuai sandi Periode
Mutasi, yaitu:
a. Periode 1 (tanggal 1 s.d 7) 1
b. Periode 2 (tanggal 8 s.d 15) 2
c. Periode 3 (tanggal 16 s.d 23) 3
d. Periode 4 (tanggal 24 s.d akhir bulan) 4
Transaksi yang dilaporkan termasuk transaksi mutasi intrahari.
Transaksi mutasi intrahari yang dimaksud adalah transaksi mutasi
penambahan dan pengurangan rekening pemerintah dengan
karakteristik yang sama dan jumlah yang sama yang dilakukan pada
hari yang sama.
Transaksi-transaksi dalam periode mutasi yang sama yang hanya
memiliki perbedaan pada kolom nominal dapat digabung ke dalam
satu entry.
Ilustrasi Pengisian:
a. Transaksi penambahan rekening pemerintah
1. Dropping gaji/dropping termin proyek/dropping subsidi dari
rekening Direktorat Jenderal (Dirjen) Anggaran di Bank
Indonesia ke rekening KPPN di Bank X, maka form 501 yang
harus diisi oleh Bank X sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat
dengan sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 10100/10200/10300.
iii. Nama Perkiraan Lainnya dikosongkan.
785
95
iv. Pemilik Dana, diisi di kolom Non Daerah dengan sandi
rekening805 (Dirjen Anggaran).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
001000 (Bank Indonesia).
2. Penerimaan pajak dari bank persepsi/individu/badan usaha
ke rekening KPPN di Bank X, maka form 501 yang harus diisi
oleh Bank X sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat
dengan sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 10400.
iii. Nama Perkiraan Lainnya dikosongkan.
iv. Pemilik Dana, diisi dengan sandi rekening pihak yang
mengirimkan dana (sumber dana).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
bank lawan transaksi atau sandi Bank X jika
perpindahan dana terjadi pada bank yang sama.
3. Penerimaan Dana Perimbangan dari rekening KPPN di Bank X
ke rekening KPKD di BPD Y, maka form 501 yang harus diisi
oleh BPD Y sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Daerah
dengan sandi rekening KPKD mengacu pada sandi
Provinsi.
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 10510/10520/10530.
iii. Nama Perkiraan Lainnya dikosongkan.
iv. Pemilik Dana, diisi di kolom Non Daerah dengan sandi
rekening 801 (KPPN).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
Bank X.
4. Penerimaan lainnya dari bank Y/individu/badan usaha ke
rekening KPPN di Bank X, maka form 501 yang harus diisi
oleh Bank X sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat
dengan sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 10900.
786
96
iii. Nama Perkiraan Lainnya diisi keterangan dengan
karakter maksimal 35 digit.
iv. Pemilik Dana, diisi dengan sandi rekening pihak yang
mengirimkan dana (sumber dana).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
Bank Y atau sandi Bank X jika perpindahan dana terjadi
pada bank yang sama.
b. Transaksi pengurangan rekening pemerintah
1. Pembayaran gaji/pembayaran termin proyek/pembayaran
subsidi dari rekening KPPN di Bank X ke rekening
individu/badan usaha di Bank X atau Y, maka form 501 yang
harus diisi oleh Bank X sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat dengan
sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 20100/20200/20300.
iii. Nama Perkiraan Lainnya dikosongkan.
iv. Pemilik Dana, diisi di kolom Non Daerah dengan sandi
rekening pihak yang menerima dana (tujuan dana).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
Bank Y atau sandi Bank X jika perpindahan dana terjadi
pada bank yang sama.
2. Pengeluaran/pemindahbukuan pajak dari rekening KPPN di
Bank X ke rekening Direktorat Jenderal (Dirjen) Anggaran di
Bank Indonesia, maka form 501 yang harus diisi oleh Bank X
sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat dengan
sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 20400.
iii. Nama Perkiraan Lainnya dikosongkan.
iv. Pemilik Dana, diisi di kolom Non Daerah dengan sandi
rekening 805 (Dirjen Anggaran).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
001000 (Bank Indonesia).
787
97
3. Pembayaran Dana Perimbangan dari rekening KPPN di Bank
X ke rekening KPKD di BPD Y, maka form 501 yang harus
diisi oleh Bank X sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat dengan
sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 20510/20520/20530.
iii. Nama Perkiraan Lainnya dikosongkan.
iv. Pemilik Dana, diisi di kolom Daerah sesuai dengan sandi
Lokasi (Lampiran 2).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
BPD Y.
4. Pembayaran lainnya ke Bank Y/individu/badan usaha dari
rekening KPPN di Bank X, maka form 501 yang harus diisi
oleh Bank X sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat dengan
sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 20900.
iii. Nama Perkiraan Lainnya diisi keterangan dengan karakter
maksimal 35 digit.
iv. Pemilik Dana, diisi dengan sandi rekening pihak yang
menerima dana (tujuan dana).
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
Bank Y atau sandi bank X jika perpindahan dana terjadi
pada bank yang sama.
5. Penyaluran pinjaman dari kementrian tertentu melalui bank
X maka Form 501 yang harus diisi oleh Bank sbb:
i. Pemilik Rekening, diisi di kolom Pemerintah Pusat dengan
sandi rekening 801 (KPPN).
ii. Perkiraan, diisi dengan sandi 20900.
iii. Nama Perkiraan Lainnya diisi keterangan dengan karakter
maksimal 35 digit.
iv. Pemilik Dana, diisi dengan sandi rekening pihak yang
menerima dana (tujuan dana).
788
98
v. Lawan Transaksi Perpindahan Dana, diisi dengan sandi
Bank Y atau sandi bank X jika perpindahan dana terjadi
pada bank yang sama.
789
99
MUTASI REKENING PEMERINTAH Form 501
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data
Laporan Jenis
Laporan No
Form Jumlah Record Isi
Pemilik Rekening Perkiraan Nama Perkiraan Lainnya
Pemilik Dana Lawan
Transaksi Jenis
Valuta Nominal Periode
Pemerintah Pusat
Daerah
Non Daerah
Daerah Perpindahan Dana
(Valuta Asal) Mutasi
790
100
Form 601 sampai dengan 605:
LAPORAN TRIWULANAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN
PENGADUAN NASABAH
Form 601:
Jenis Produk dan Permasalahan Yang Diadukan
1. a. Jenis Produk, diisi numeric sebanyak 3 digit sesuai dengan Sandi
Jenis Produk, yaitu:
1) Penghimpunan Dana
i. Giro 110
ii. Tabungan 120
iii. Deposito 130
iv. Antar Bank 140
v. Lainnya 199
2) Penyaluran Dana
i. Kredit/Pembiayaan
• Investasi 211
• Modal Kerja 212
• Konsumsi (diluar kartu kredit) 213
ii. Antar Bank 220
iii. Lainnya 299
3) Sistem Pembayaran
i. ATM dan atau Kartu Debit 310
ii. Kartu Kredit 320
iii. Kartu Pra Bayar 330
iv. Direct Debit 340
v. Standing Instruction 350
vi. Travellers Cheque 360
vii. Kliring 370
viii.RTGS 380
ix. Electronic Banking 390
x. Remittance 395
xi. Lainnya 399
791
101
4) Produk Kerjasama
i. Bancassurance 410
ii. Reksa Dana 420
iii. Lainnya 499
5) Produk Lainnya
i. Bank Garansi 510
ii. Trade Finance 520
iii. Derivatif 530
iv. Wealth Management 540
v. Safe Deposit 550
vi. Lainnya 599
b. Keterangan, diisi character sebanyak 35 digit apabila field “Jenis
Produk” berisi sandi jenis produk 199, 299, 399, 499 atau 599,
selain sandi jenis produk tersebut field keterangan dikosongkan.
2. Kategori Permasalahan, kolom (a) s.d. kolom (f) diisi numeric
sebanyak 12 digit sesuai dengan kuantitas pengaduan tertulis yang
diterima selama periode laporan.
Pengisian kuantitas pengaduan tertulis pada kolom (a) s.d. (f)
didasarkan pada inti permasalahan pengaduan tertulis yang
diajukan oleh nasabah, sehingga apabila pengaduan tertulis
nasabah menyangkut beberapa permasalahan yang saling terkait
Bank Pelapor cukup mengisi kuantitas pengaduan tertulis yang
menjadi pokok permasalahan pada salah satu kategori
permasalahan saja. Contoh: apabila nasabah mengajukan
pengaduan tertulis karena kenaikan suku bunga kredit yang
menyebabkan kenaikan jumlah tagihan, maka Bank Pelapor cukup
mengisi pengaduan tertulis pada kategori permasalahan
‘Bunga/Bagi Hasil/Margin Keuntungan’ atau pada kolom (a) saja.
Kategori permasalahan meliputi :
a. Bunga/Bagi Hasil/Margin Keuntungan
b. Denda/Penalti
c. Biaya Administrasi/Provisi/Transaksi
792
102
d. Kegagalan/Keterlambatan Transaksi
e. Jumlah Tagihan/Saldo Rekening
f. Lain-lain
3. Jumlah, diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan
penjumlahan dari masing-masing kategori permasalahan (angka 2).
Field Total Jenis Produk dan Permasalahan Yang Diadukan (Form 601),
Pengaduan Yang Diselesaikan Dalam Masa Laporan (Form 602) sub field
Pengaduan Yang Diterima Dalam Periode Pelaporan, dan field total
Penyebab Pengaduan (Form 603), untuk masing-masing jumlah: Diluar
Sistem Pembayaran dan Terkait Sistem Pembayaran harus memiliki nilai
yang sama.
793
103
LAPORAN TRIWULANAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH
JENIS PRODUK DAN PERMASALAHAN YANG DIADUKAN Form 601
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data
Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Jenis Produk
Keterangan
Kategori Permasalahan
Bunga/Bagi Hasil/
Denda/ Biaya
Administrasi/ Kegagalan/Keterlambatan
Jumlah Tagihan/
Lain-lain Jumlah
Margin Keuntungan
Penalti Provisi Transaksi Transaksi Saldo
Rekening
794
104
Form 602:
Pengaduan Yang Diselesaikan Dalam Masa Laporan
1. Periodisasi Pelaporan, diisi numeric sebanyak 3 digit sesuai dengan
Sandi Periodisasi Pelaporan, yaitu:
1) Pengaduan yang diterima pada periode pelaporan sebelumnya
i. Telah diselesaikan tanpa perpanjangan waktu (maks 20 hk) 101
ii. Telah diselesaikan dengan perpanjangan waktu (maks 40 hk) 102
i. Diselesaikan melebihi jangka waktu 103
yang ditetapkan (> 40 hk)
iv. Sedang dalam proses penyelesaian 104
2) Pengaduan yang diterima dalam periode pelaporan
i. Telah diselesaikan tanpa perpanjangan waktu (maks 20 hk) 201
ii. Telah diselesaikan dengan perpanjangan waktu (maks 40 hk) 202
iii. Diselesaikan melebihi jangka waktu 203
yang ditetapkan (> 40 hk)
iv. Sedang dalam proses penyelesaian 204
Pengisian pengaduan yang diterima dalam periode pelaporan sebelumnya
yaitu:
• Telah diselesaikan tanpa perpanjangan waktu (maks 20 hk) (sandi 101)
• Telah diselesaikan dengan perpanjangan waktu (maks 40 hk)
(sandi 102)
• Diselesaikan melebihi jangka waktu yang ditetapkan (> 40 hk)
(Sandi 103)
• Sedang dalam proses penyelesaian (sandi 104)
merupakan penyelesaian dari pengaduan tertulis yang diterima dalam
periode pelaporan sedang dalam proses penyelesaian (sandi 204) pada
periode sebelumnya.
Contoh: Laporan pengaduan selama triwulan Januari – Maret 2012
sebanyak 100 pengaduan tertulis dilaporkan dalam periode
laporan sebagai berikut:
795
105
Pengaduan yang diterima dalam periode pelaporan
Telah diselesaikan tanpa perpanjangan waktu (maks 20 hk) 201 = 25
Telah diselesaikan dengan perpanjangan waktu (maks 40 hk) 202 = 27
Diselesaikan melebihi jangka waktu yang ditetapkan (> 40 hk) 203 = 5
Sedang dalam proses penyelesaian 204 = 43
Laporan pengaduan selama triwulan April – Juni 2012 untuk Pengaduan
tertulis yang diterima pada periode pelaporan sebelumnya, merupakan
tindak lanjut dari pengaduan dari (sandi 204) periode triwulan Januari –
Maret 2012 yang berjumlah 43 pengaduan, misalnya sebagai berikut:
Telah diselesaikan tanpa perpanjangan waktu (maks 20 hk) 101 = 18
Telah diselesaikan dengan perpanjangan waktu (maks 40 hk) 102 = 15
Diselesaikan melebihi jangka waktu yang ditetapkan (> 40 hk) 103 = 2
Sedang dalam proses penyelesaian 104 = 8
a. Jumlah, terbagi menjadi 3 kolom yaitu:
a. Diluar Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit dengan
frekuensi/kuantitatif penyelesaian pengaduan.
b. Terkait Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit dengan
frekuensi/kuantitatif penyelesaian pengaduan.
c. Total, diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan penjumlahan
dari angka 2.a dan 2.b
Field Total Pengaduan Yang Diselesaikan dalam Masa Laporan (Form 602)
sub field Pengaduan Yang Diterima Dalam Periode Pelaporan harus memiliki
nilai yang sama dengan field Total Jenis Produk dan Permasalahan yang
Diadukan (Form 601), dan field Total Penyebab Pengaduan (Form 603), untuk
masing-masing jumlah: Diluar Sistem Pembayaran dan Terkait Sistem
Pembayaran.
796
106
LAPORAN TRIWULANAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH
PENGADUAN YANG DISELESAIKAN DALAM MASA LAPORAN Form 602
Sandi
Pelapor Jenis Periode
Laporan Periode Data
Laporan Jenis
Laporan No Form
Jumlah Record Isi
Periodisasi Jumlah
Pelaporan
Diluar Sistem
Pembayaran Terkait Sistem Pembayaran Total
797
107
Form 603:
Penyebab Pengaduan
1. a. Penyebab Pengaduan, diisi numeric sebanyak 3 digit sesuai dengan
Sandi Penyebab Pengaduan tertulis yang terjadi selama periode laporan,
yaitu:
1) Pemahaman Karakteristik Produk oleh Nasabah 110
2) Informasi Produk Kurang Memadai 120
3) Gangguan/Kerusakan Perangkat 130
dan Sistem Teknologi Informasi
4) Gangguan/Kerusakan ATM/Payment Point 140
5) Perubahan/Pemutusan Akad/Perjanjian/Kontrak 150
6) Kelalaian Nasabah 160
7) Kelalaian Bank 170
8) Tindak Pidana Perbankan 180
9) Lainnya 999
b. Keterangan, diisi character sebanyak 35 digit apabila field 1 “Penyebab
Pengaduan” berisi sandi 999 (Lainnya), selain itu field ini dikosongkan.
Field ini diisi keterangan penyebab pengaduan nasabah dan bukan
merupakan kategori permasalahan sebagaimana disebutkan dalam
Form 601.
2. Jumlah, terbagi menjadi 3 kolom yaitu:
a. Diluar Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit sesuai
dengan frekuensi/kuantitatif penyebab pengaduan.
b. Terkait Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit sesuai
dengan frekuensi/kuantitatif penyebab pengaduan.
c. Total, diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan penjumlahan
dari angka 2.a dan 2.b
798
108
Field Total Penyebab Pengaduan (Form 603) harus memiliki nilai yang sama
dengan field Total Jenis Produk dan Permasalahan yang Diadukan (Form 601)
dan field Total Pengaduan Yang Diselesaikan Dalam Masa Laporan (Form 602)
sub field Pengaduan Yang Diterima Dalam Periode Pelaporan, untuk masing-
masing jumlah: Diluar Sistem Pembayaran dan Terkait Sistem Pembayaran.
799
109
LAPORAN TRIWULANAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH
PENYEBAB PENGADUAN Form 603
Sandi Pelapor Jenis Periode
Laporan Periode Data
Laporan Jenis
Laporan No Form
Jumlah Record Isi
Penyebab Pengaduan
Keterangan
Jumlah
Diluar Sistem Pembayaran
Terkait Sistem Pembayaran Total
800
110
Form 604:
Publikasi Negatif
1. a. Jenis Publikasi, diisi numeric sebanyak 3 digit sesuai dengan
Sandi Jenis Publikasi yang terjadi selama periode laporan, yaitu:
1) Pengaduan Nasabah pada media massa 110
2) Artikel Media Cetak 120
3) Liputan Media Elektronis 130
4) Publikasi/tulisan di tempat umum 140
5) Lainnya 999
b. Keterangan, diisi character sebanyak 35 digit apabila field 1 “Jenis
Publikasi” berisi sandi 999 (Lainnya), selain itu field ini
dikosongkan.
2. Jumlah, terbagi menjadi 3 kolom yaitu:
a. Diluar Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit
sesuai dengan frekuensi/kuantitatif publikasi negatif.
b. Terkait Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit
sesuai dengan frekuensi/kuantitatif publikasi negatif.
c. Total, diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan
penjumlahan dari angka 2.a dan 2.b
801
111
LAPORAN TRIWULANAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH
PUBLIKASI NEGATIF Form 604
Sandi Pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Jenis Keterangan Jumlah
Publikasi Diluar Sistem Pembayaran Terkait Sistem Pembayaran Total
802
112
Form 605:
Penyelesaian Sengketa
1. a. Jenis Penyelesaian, diisi numeric sebanyak 3 digit sesuai dengan
Sandi Jenis Penyelesaian, yang diselesaikan selama periode
laporan yaitu:
1) Penyelesaian sengketa melalui mediasi
i. Mediasi yang diselenggarakan Bank Indonesia 110
ii. Mediasi yang diselenggarakan 120
Lembaga Selain Bank Indonesia
2) Penyelesaian sengketa melalui arbitrase 200
3) Penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan 300
4) Penyelesaian sengketa melalui cara lainnya 999
b. Keterangan, diisi character sebanyak 35 digit apabila field 1 “Jenis
Penyelesaian” berisi sandi 999 (Penyelesaian sengketa melalui cara
lainnya), selain itu field ini dikosongkan.
2. Jumlah, terbagi menjadi 3 kolom yaitu:
a. Diluar Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit sesuai
dengan frekuensi/kuantitatif penyelesaian sengketa.
b. Terkait Sistem Pembayaran, diisi numeric sebanyak 12 digit
sesuai dengan frekuensi/kuantitatif penyelesaian sengketa.
c. Total, diisi numeric sebanyak 15 digit yang merupakan
penjumlahan dari angka 2.a dan 2.b
803
113
LAPORAN TRIWULANAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH
PENYELESAIAN SENGKETA Form 605
Sandi Pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan Jenis
Laporan No Form Jumlah Record Isi
Jenis Keterangan Jumlah
Penyelesaian Diluar Sistem Pembayaran
Terkait Sistem Pembayaran Total
804
114
Form 701:
Bancassurance
1. Bulan Data
Diisi dengan 2 digit bulan data (01-12), misalnya bulan Januari diisi
‘01’ dan Desember diisi ‘12’.
2. Perusahaan Asuransi
a. Nama Perusahaan Asuransi
Diisi dengan sandi "Perusahaan Asuransi" sesuai nama
perusahaan asuransi yang terdapat pada lampiran sandi
”Perusahaan Asuransi”. Apabila nama perusahaan asuransi
tidak terdapat pada sandi ”Perusahaan Asuransi” kolom ini diisi
lainnya - sandi 240999000.
b. Keterangan
Diisi dengan nama perusahaan asuransi apabila nama
perusahaan tersebut tidak terdapat pada daftar sandi
"Perusahaan Asuransi”.
c. Jenis Perusahaan Asuransi
Diisi sandi "Jenis Perusahaan Asuransi".
Jenis Perusahaan Asuransi Sandi
a. Jiwa 1
b. Umum 2
c. Reasuransi 3
d. Pihak Terkait
Definisi pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku tentang
Batas Maksimum Pemberian Kredit. Apabila perusahaan
asuransi yang bekerjasama dengan Bank merupakan pihak
terkait maka diisi dengan '1', apabila bukan pihak terkait diisi
dengan ”2”.
805
115
3. Jenis Model Bisnis
Bank harus menentukan model bisnis dalam kerjasama yang
dilakukan dengan perusahaan asuransi. Pada kolom ini diisi sandi
"Jenis Model Bisnis".
Jenis Model Bisnis Sandi
a. Referensi (Referral) 1
b. Kerjasama Distribusi (Distribution Agreement) 2
c. Integrasi Produk (Product Integration) 3
4. Jenis Produk
Diisi sandi "Jenis Produk".
Jenis Produk Sandi
a. Jiwa 01
b. Umum 02
c. Unit Link 03
d. Lainnya 99
Bila kolom 3 - Jenis Model Bisnis diisi dengan sandi 3 - Integrasi
Produk (Product Integration), maka kolom ini tidak boleh diisi
dengan Jenis Produk sandi 03 - Unit Link.
5. Nama Produk
Kolom ini harus diisi dengan nama produk asuransi sesuai dengan
yang didaftarkan ke Biro Perasuransian dan/atau yang tercantum
di brosur yang diberikan kepada nasabah.
6. Jumlah Polis
Diisi dengan jumlah polis berdasarkan pada polis yang masih
outstanding/masih berlaku/belum dicairkan/in force policy pada
posisi akhir bulan laporan.
806
116
7. Jumlah Nasabah
Diisi jumlah nasabah yang memiliki polis yang masih
outstanding/masih berlaku/belum dicairkan/in force policy pada
posisi akhir bulan laporan. Mengingat nasabah dapat mempunyai
lebih dari 1 (satu) polis maka jumlah nasabah pada kolom ini harus
kurang atau sama dengan jumlah polis pada kolom 6.
8. Valuta Asal
Diisi dengan jenis valuta asal yang digunakan dalam polis (sesuai
lampiran sandi “Valuta”).
9. Total Pertanggungan
Diisi dengan jumlah pertanggungan dalam satuan penuh valuta
asal dari seluruh polis yang masih outstanding/masih
berlaku/belum dicairkan/in force policy yaitu yang dilaporkan pada
kolom 6 – Jumlah Polis.
10. Premi Diterima
a. Akumulasi Sejak Awal
Nilai premi yang dicantumkan pada kolom ini adalah premi yang
diterima dari nasabah yang polisnya masih outstanding/masih
berlaku/belum dicairkan/in force policy per posisi akhir bulan
laporan. Nilai premi dihitung sejak produk (yang polisnya masih
berlaku tersebut) dijual pertama kali oleh Bank kepada nasabah
(nasabah dan polis yang termasuk diperhitungkan dalam kolom
6 – Jumlah Polis dan kolom 7 – Jumlah Nasabah) sampai dengan
akhir bulan laporan dalam satuan penuh valuta asal.
b. Bulan Laporan
Nilai premi yang dicantumkan pada kolom ini adalah premi yang
diterima dalam satuan penuh valuta asal selama bulan laporan.
Terdapat kemungkinan premi yang dihitung pada nilai di kolom
ini tidak termasuk yang dihitung pada kolom 10.a – Akumulasi
Sejak Awal, apabila polis memiliki jangka waktu amat pendek
807
117
yaitu ditutup pada bulan laporan dan polis sudah tidak berlaku
lagi pada posisi akhir bulan laporan.
11. Fee Based Income
Diisi dengan fee based income dalam satuan penuh valuta asal
untuk semua valuta asal yang diterima Bank selama tahun berjalan
(sampai dengan akhir bulan laporan) dan disajikan dalam jumlah
net (setelah dikurangi pajak yang dikenakan oleh perusahaan
asuransi).
12. Nilai Fund
Diisi dengan nilai fund dari produk asuransi milik nasabah yang
polisnya masih outstanding/masih berlaku/belum dicairkan/in
force policy per posisi laporan dalam satuan penuh valuta asal. Nilai
fund dihitung sejak produk tersebut dijual oleh Bank kepada
masing-masing nasabah untuk polis yang masih berlaku tersebut
sampai dengan akhir bulan laporan. Apabila jenis produk pada
kolom 4 – Jenis Produk diisi sandi 03 - Unit Link maka kolom ini
harus diisi.
808
118
BANCASSURANCE Form 701
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data
Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Bulan Perusahaan Asuransi Jenis Jenis Nama Jumlah Jumlah Valuta Total Premi Diterima Fee Nilai
Data Nama Jenis Pihak Model Produk Produk Polis Nasabah Asal Pertang- Akumulasi Bulan Based Fund
Perusahaan Keterangan Perusahaan Terkait Bisnis gungan Sejak Awal Laporan Income
Asuransi Asuransi
809
119
Form 702:
Aktivitas Bank sebagai Agen Penjual Efek Reksadana
1. Bulan Data
Diisi dengan 2 digit bulan data (01-12), misalnya bulan Januari diisi
‘01’ dan Desember diisi ‘12’.
2. Reksadana yang sudah dipasarkan Bank sebagai Agen Penjual Efek
Reksadana
Data yang diisi pada kolom-kolom ini menggambarkan kegiatan Bank
memasarkan reksadana pada bulan laporan. Reksadana yang
dilaporkan adalah yang masih outstanding pada posisi akhir bulan
laporan bagi masing-masing nasabah pembeli.
a. Nama Reksadana
Diisi nama produk reksadana sesuai nama reksadana yang
digunakan dalam pengumuman harian Nilai Aktiva Bersih.
b. Sifat Reksadana
Diisi sandi “Sifat Reksadana”.
Sifat Reksadana Sandi
a. Konvensional 1
b. Syariah 2
c. Jenis Reksadana
Diisi sandi "Jenis Reksadana”.
Jenis Reksadana Sandi
a. Pendapatan Tetap 01
b. Saham 02
c. Pasar Uang 03
d. Campuran 04
e. Terproteksi 05
810
120
f. Indeks 06
g. ETF-Pendapatan Tetap 07
h. ETF-Saham 08
i. Lainnya 99
d. Jenis Valuta
Diisi sandi “Valuta” sesuai lampiran sandi “Valuta”.
e. Subscription
Diisi nominal dalam satuan penuh valuta asal.
f. Redemption
Diisi nominal dalam satuan penuh valuta asal.
g. NAV per unit
Diisi nominal nilai aktiva bersih reksadana per unit sesuai yang
diumumkan oleh Manajer Investasi dalam satuan penuh valuta
asal per akhir bulan posisi laporan.
h. Total Unit Penyertaan pada Reksadana
Diisi dengan total unit penyertaan milik nasabah dari Bank
Pelapor yang masih menjadi milik nasabah (outstanding) per posisi
akhir bulan laporan.
3. Porsi Aset yang mendasari yang merupakan surat berharga yang
diterbitkan Bank sebagai agen penjual maupun pihak terkait.
Diisi apabila aset yang mendasari efek reksadana merupakan surat
berharga yang diterbitkan oleh Bank Pelapor maupun oleh pihak
terkait dari Bank Pelapor. Kolom ini diisi dengan porsi aset tersebut
terhadap nilai outstanding reksadana yang dimiliki nasabah Bank
(NAV per unit x total unit penyertaan pada reksadana). Pengisian
porsi aset tersebut dalam bentuk persentase (%) dengan
menempatkan 3 digit didepan koma dan 5 digit dibelakang. Contoh :
25,85125% ditulis (02585125).
811
121
4. Fee Based Income
Diisi dengan fee based income dalam satuan penuh valuta asal untuk
semua valuta asal yang diterima Bank selama tahun berjalan (sampai
dengan akhir bulan laporan) dan disajikan dalam jumlah net (setelah
dikurangi pajak yang dikenakan oleh Manajer Investasi).
5. Manajer Investasi:
a. Nama
Diisi sandi "Manajer Investasi" sesuai nama Manajer Investasi
yang terdapat pada lampiran sandi “Manajer Investasi”. Apabila
nama Manajer Investasi tidak terdapat pada sandi ”Manajer
Investasi” kolom ini diisi lainnya - sandi 242999000.
b. Keterangan
Diisi dengan nama Manajer Investasi apabila nama Manajer
Investasi tidak terdapat pada daftar sandi "Manajer Investasi".
c. Pihak Terkait
Diisi sandi '1' pihak terkait, dan '2' tidak terkait. Definisi pihak
terkait sesuai ketentuan yang berlaku tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit.
6. Bank Kustodian:
a. Nama
Diisi nama Bank Kustodian sesuai lampiran sandi “Bank”.
b. Total NAV
Total net asset value dari reksadana menurut Bank Kustodian
untuk reksadana yang dilaporkan secara keseluruhan (bukan
hanya milik nasabah dari Bank Pelapor) dalam satuan penuh
valuta asal.
7. Apakah Bank menjadi sponsor atau melakukan penempatan dana
awal
a. Ya/tidak
Diisi sandi '1' bila ya dan '2' bila tidak.
812
122
b. Nominal
Diisi jumlah nominal dalam satuan penuh valuta asal. Diisi
apabila kolom 7a diisi sandi ’1’.
8. Nomor Surat Efektif Pernyataaan Pendaftaran Reksadana dari
BAPEPAM-LK
Diisi nomor Surat Efektif Pernyataan Pendaftaran Reksadana dari
BAPEPAM-LK secara lengkap.
9. Nomor Surat Penegasan Bank Indonesia terhadap Rencana Penjualan
Efek Reksadana
Diisi nomor Surat Penegasan Bank Indonesia secara lengkap
terhadap rencana penjualan efek reksadana.
813
123
AKTIVITAS BANK SEBAGAI AGEN PENJUAL EFEK REKSADANA Form 702
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data
Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record
Isi
Bulan Data
Reksadana yang sudah dipasarkan Bank sebagai Agen Penjual Efek Reksadana Porsi Aset
yang Mendasari
yang Merupakan
Surat Berharga yang
Diterbitkan Bank Sebagai Agen Penjual
Maupun Pihak Terkait
(%) *)
Fee Based Income
Manajer Investasi Bank Kustodian
Apakah Bank Menjadi Sponsor Atau Melakukan
Penempatan Dana Awal
Nomor Surat Efektif
Pernyataaan Pendaftaran Reksadana
dari BAPEPAM-LK
Nomor Surat Penegasan
Bank Indonesia terhadap Rencana
Penjualan Efek Reksadana
Nama Reksa dana
Sifat Reksadana
Jenis Reksa dana
Jenis Valuta
Sub scription
Redemption
NAV per unit
Total Unit Penyertaan
pada Reksadana
Nama Keterangan Pihak
Terkait *)
Nama Total NAV
Ya/ Tidak
Nominal
*) Pihak Terkait sesuai ketentuan yang berlaku tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.
814
124
Form 703:
Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri
1. Nama Produk
Diisi nama lengkap dari Produk Keuangan Luar Negeri
selengkapnya sebagaimana tercantum pada term sheet atau fact
sheet atau pada kontrak transaksi.
2. Jenis Produk
Diisi dengan jenis produk dari Produk Keuangan Luar Negeri
sebagaimana tercantum pada term sheet atau fact sheet atau pada
kontrak transaksi.
3. Keterangan
Diisi dengan keterangan mengenai aset yang mendasari (underlying
assets) Produk Keuangan Luar Negeri.
4. Metode Penawaran
Diisi sandi “Metode Penawaran”.
Metode Penawaran Sandi
a. Open-end 1
b. Closed-end 2
c. Lain-lain 9
5. Keterangan
Hanya diisi apabila Kolom 4 - Metode Penawaran berisi sandi '9' –
Lain-lain yaitu dengan keterangan metode penawaran secara
singkat tapi lengkap (maksimal 50 character). Selain itu
dikosongkan.
815
125
6. Penerbit
Diisi dengan nama institusi yang menerbitkan Produk Keuangan
Luar Negeri yang dilaporkan, lengkap dengan nama lokasi/kota
kantor cabang bila bukan kantor pusat institusi yang menerbitkan
produk. Contoh : HSBC-Singapore.
7. Negara Penerbit
Diisi dengan sandi “Negara” sesuai dengan lampiran sandi “Negara”
dari negara tempat penerbit terdaftar sebagai perusahaan atau
lembaga keuangan.
8. Kustodian
Diisi dengan nama institusi yang menjadi kustodian Produk
Keuangan Luar Negeri yang dilaporkan, lengkap dengan nama
lokasi/kota kantor cabang bila bukan kantor pusat institusi yang
menjadi kustodian produk ini. Contoh : HSBC-Singapore.
9. Negara Kustodian
Diisi dengan sandi “Negara” sesuai dengan lampiran sandi “Negara”
dari negara tempat kustodian terdaftar sebagai institusi dan
memiliki ijin untuk melakukan aktivitas kustodian.
10. Tanggal Bank Mulai Menjual Produk
Diisi dengan informasi mengenai tanggal-bulan-tahun (ddmmyyyy)
Bank mulai menjual Produk Keuangan Luar Negeri untuk pertama
kalinya jika metode penawaran produk bersifat open end, atau diisi
dengan awal jangka waktu produk bila metode penawaran produk
bersifat closed-end atau lain-lain.
11. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan informasi mengenai tanggal jatuh tempo apabila
Produk Keuangan Luar Negeri yang dilaporkan memiliki tanggal
jatuh waktu. Hanya diisi apabila sandi “Metode Penawaran” berisi
"2" atau "9".
816
126
12. Golongan Pemilik
Diisi dengan sandi Golongan Pemilik berdasarkan daftar golongan
pemilik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia
No.12/9/PBI/2010 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam
Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri
oleh Bank Umum.
Golongan Pemilik Sandi
a. Bank umum 290
b. Perusahaan Pembiayaan
c. Perusahaan Asuransi
d. Dana Pensiun
310
340
350
e. Perusahaan Efek
f. Perusahaan Lainnya
370
430
g. Pedagang Kontrak Berjangka
h. Perorangan
500
600
13. Klasifikasi Nasabah
Diisi dengan sandi “Klasifikasi Nasabah” sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No.12/9/PBI/2010 tentang Prinsip Kehati-hatian
dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar
Negeri oleh Bank Umum.
Klasifikasi Nasabah Sandi
a. Nasabah Retail 1
b. Non Retail 2
14. Jumlah Pemilik
Diisi dengan total jumlah nasabah yang menjadi pemilik Produk
Keuangan Luar Negeri per sandi “Klasifikasi Nasabah” dan sandi
“Golongan Pemilik”.
817
127
15. Jenis Valuta
Diisi dengan sandi “Valuta” (sesuai dengan lampiran sandi “Valuta”)
dari Produk Keuangan Luar Negeri.
16. Jumlah Penjualan
Diisi dengan nilai penjualan masing-masing Produk Keuangan Luar
Negeri selama bulan laporan (dalam satuan penuh valuta asal) per
sandi “Klasifikasi Nasabah” dan sandi “Golongan Pemilik”.
17. Jumlah Outstanding
Diisi dengan nilai outstanding Produk Keuangan Luar Negeri yang
ditatausahakan oleh Bank pada posisi akhir bulan laporan dalam
satuan penuh valuta asal per sandi “Klasifikasi Nasabah” dan sandi
“Golongan Pemilik”.
18. Fee Based Income
Diisi dengan total fee yang diterima oleh Bank dari penyelenggaraan
Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri selama tahun
berjalan/year to date dalam satuan penuh valuta asal.
818
128
AKTIVITAS KEAGENAN PRODUK KEUANGAN LUAR NEGERI Form 703
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Nama Produk
Jenis Produk
Keterangan Metode
penawaran Keterangan Penerbit
Negara Penerbit
Kustodian Negara
Kustodian
Tanggal Bank Mulai
Menjual Produk
Tanggal Jatuh Tempo
Golongan Pemilik
Klasifikasi Nasabah
Jumlah Pemilik
Jenis Valuta
Jumlah Penjualan
Jumlah Outstanding
Fee Based Income
819
129
Form 704:
Transaksi Perbankan Melalui Delivery Channel E-Banking
1. Jenis Delivery Channel
Diisi dengan sandi “Jenis Delivery Channel”.
Jenis Delivery Channel
Sandi
Phone Banking 01
SMS/Mobile Banking 02
Internet Banking 03
2. Informasional
a. Jumlah Nasabah
Diisi dengan jumlah nasabah yang terdaftar sebagai nasabah
pengguna fasilitas informasional pada posisi akhir bulan laporan.
b. Frekuensi
Diisi dengan frekuensi permintaan atau akses informasi yang
dilakukan nasabah informasional selama bulan laporan.
3. Transaksional
a. Jumlah Nasabah
Diisi dengan nilai jumlah nasabah yang terdaftar sebagai nasabah
pengguna fasilitas transaksional pada akhir bulan posisi laporan.
b. Frekuensi
Diisi dengan frekuensi akses yang dilakukan nasabah
transaksional selama bulan laporan baik untuk permintaan
informasi maupun untuk melakukan transaksi.
c. Nilai Transaksi
Diisi dengan nilai nominal yang ditransaksikan nasabah
transaksional selama bulan laporan dalam satuan penuh Rupiah
atau ekuivalen Rupiah bila transaksi dalam valas.
820
130
d. Frekuensi Fraud
Diisi dengan frekuensi banyaknya terjadi fraud selama bulan
laporan berdasarkan jenis delivery channel khusus nasabah
transaksional.
e. Nilai Fraud
Diisi apabila terjadi fraud pada nasabah transaksional selama
bulan laporan yaitu dengan nilai nominal dalam satuan penuh
Rupiah atau ekuivalen Rupiah bila transaksi dalam valas. Diisi
berdasarkan Jenis Delivery Channel. Meskipun nilai fraud masih
dalam proses investigasi, nilai potensi fraud tersebut tetap
dimasukkan dalam kolom ini.
821
131
TRANSAKSI PERBANKAN MELALUI DELIVERY CHANNEL E-BANKING Form 704
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data
Laporan Jenis
Laporan No Form Jumlah Record
Isi
JENIS DELIVERY CHANNEL
INFORMASIONAL*) TRANSAKSIONAL
Jumlah Nasabah
Frekuensi Jumlah Nasabah
Frekuensi Nilai Transaksi
Frekuensi Fraud**
Nilai Fraud**
(Rp) (Rp)
*) Diperuntukkan bagi Bank yang hanya dapat menyediakan fasilitas e-banking yang bersifat
informasional atau bagi nasabah yang hanya memilih fasilitas e-banking yang bersifat
informasional
**) Diisi untuk jenis Transaksional
822
132
Form 705:
Outstanding Transaksi Structured Products
1. Nama Produk
Diisi dengan nama masing-masing produk sesuai prospektus/term
sheet atau product highlight sheet atau perjanjian transaksi structured
products.
2. Jumlah Nasabah
Diisi jumlah nasabah untuk setiap structured product sebagaimana
yang dimaksud pada Kolom 1.
3. Komponen Produk:
3.1. Komponen Non Derivatif:
3.1.a. Komponen Instrumen
Diisi sesuai sandi "Komponen Instrumen - Non Derivatif"
yang mendasari structured product.
Komponen Instrumen Non Derivatif Sandi
a. Giro 01
b. Tabungan 02
c. Deposito 03
d. Surat Berharga/Obligasi 04
e. Pinjaman 05
f. Lainnya 99
3.2. Komponen Derivatif:
3.2.a. Option
3.2.a.(i) Posisi
Diisi sesuai sandi "Komponen Instrumen Derivatif
berupa Option" apabila Bank memiliki posisi opsi
atas structured product yang diterbitkan.
823
133
Komponen Instrumen
Derivatif berupa Option
Sandi
a. Long Call Option 01
b. Short Call Option 02
c. Long Put Option 03
d. Short Put Option 04
3.2.a.(ii) Variabel Dasar
Diisi dengan sandi "Variabel Dasar", yaitu
variabel yang digunakan sebagai variabel dasar
dari komponen derivatif structured product.
Variabel Dasar Sandi
a. Suku Bunga 01
b. Nilai Tukar 02
Jika kolom 3.2.a.(i) diisi maka kolom 3.2.a.(ii)
wajib diisi.
3.2.b. Forward
3.2.b.(i) Posisi
Diisi sesuai sandi “Komponen Instrumen Derivatif
berupa Forward” apabila Bank memiliki posisi
forward atas structured product yang diterbitkan.
Komponen Instrumen
Derivatif berupa Forward
Sandi
a. Long Forward 01
b. Short Forward 02
3.2.b.(ii) Variabel Dasar
Diisi dengan sandi "Variabel Dasar", yaitu
variabel yang digunakan sebagai variabel dasar
dari komponen derivatif structured product.
824
134
Variabel Dasar Sandi
a. Suku Bunga 01
b. Nilai Tukar 02
Jika kolom 3.2b.(i) diisi maka kolom 3.2.b.(ii)
wajib diisi.
3.2.c. Swap
3.2.c.(i) Variabel Dasar
Diisi dengan sandi "Variabel Dasar", yaitu
variabel yang digunakan sebagai variabel dasar
dari komponen derivatif structured product.
Variabel Dasar Sandi
a. Suku Bunga 01
b. Nilai Tukar 02
Apabila komponen Non Derivatif diisi maka
komponen Derivatif harus diisi.
4. Karakteristik Produk
Diisi sesuai sandi ”Karakteristik Produk”.
Karakteristik Produk Sandi
a. Pokok dengan Proteksi Penuh
(Principal Protected)
1
b. Pokok tanpa Proteksi
(Principal Non-Protected) :
(i) Dengan Leverage 2
(ii) Tanpa Leverage 3
5. Valuta Dasar
Diisi dengan sandi “Valuta” (sesuai dengan lampiran sandi ”Valuta”)
dari mata uang yang mendasari transaksi.
825
135
6. Strike Price
Merupakan strike price yang ditetapkan pada saat perjanjian
transaksi. Pengisian Strike Price dengan menempatkan 5 digit
didepan koma dan 2 digit dibelakang. Contoh: 8760,50 ditulis
(0876050). Dalam hal strike price yang ditetapkan lebih dari satu,
maka strike price yang dicatat adalah strike price yang cenderung
tereksekusi pada saat pelaporan.
7. Nominal/Notional
Diisi dengan total eksposur dalam satuan penuh ekuivalen Rupiah
per posisi laporan.
826
136
OUTSTANDING TRANSAKSI STRUCTURED PRODUCTS Form 705
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data Laporan Jenis
Laporan No Form Jumlah Record Isi
Nama Produk
Jumlah Nasabah
Komponen Produk
Karekteristik Produk
Valuta Dasar
Strike Price
Nominal/ Notional
Komponen Non-Derivatif
Komponen Derivatif
Komponen Instrumen
Option Forward Swap
Posisi Variabel
Dasar Posisi Variabel
Dasar Variabel Dasar
827
137
Form 706:
Transaksi Structured Products yang Bermasalah
1. Nama Produk
Diisi dengan nama structured product yang bermasalah sesuai
prospektus/term sheet atau product highlight sheet atau perjanjian
transaksi structured products.
2. Nama Nasabah
Diisi dengan nama nasabah tanpa gelar/singkatan.
3. Valuta Dasar
Diisi dengan sandi ”Valuta” (sesuai dengan lampiran sandi ”Valuta”)
dari dari mata uang yang mendasari transaksi.
4. Strike Price
Diisi dengan nilai strike price yang ditetapkan pada saat perjanjian
transaksi. Pengisian strike price dengan menempatkan 5 digit didepan
koma dan 2 digit dibelakang. Contoh : 8760,50 ditulis (0876050).
Dalam hal strike price yang ditetapkan lebih dari satu, maka strike
price yang dicatat adalah strike price yang cenderung tereksekusi
pada saat pelaporan.
5. Nominal/Notional
Diisi dengan total eksposur yang bermasalah dalam satuan penuh
ekuivalen rupiah per posisi laporan.
6. Total Jaminan/Agunan yang Diberikan
Diisi dengan total jaminan/agunan yang diberikan nasabah dalam
satuan penuh ekuivalen rupiah per posisi laporan (apabila tidak ada
dapat dikosongkan).
828
138
7. Total Kerugian
Diisi dengan total kerugian Bank yang timbul dari transaksi
structured products dengan nasabah dalam satuan penuh ekuivalen
rupiah per posisi laporan.
8. Sisa Kerugian
Diisi dengan sisa kerugian (selisih dari total jaminan / agunan yang
diberikan dengan total kerugian) dalam satuan penuh ekuivalen
rupiah per posisi laporan.
9. Action Plan
Diisi keterangan action plan atas structure product yang bermasalah.
Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan Bank untuk
menyelesaikan permasalahan structured product tersebut dengan
nasabah.
829
139
TRANSAKSI STRUCTURED PRODUCTS YANG BERMASALAH Form 706
Sandi Pelapor
Jenis Periode Laporan
Periode Data Laporan
Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Nama
Produk
Nama
Nasabah
Valuta
Dasar
Strike
Price
Nominal/
Notional
Total Jaminan/
Agunan yang Diberikan
Total
Kerugian
Sisa
Kerugian Action Plan
830
140
Form 707:
Proyeksi Arus Kas
Bank menyampaikan Laporan Proyeksi Arus Kas dengan
melakukan upload melalui LKPBU dengan format Excel (save as type :
csv (Comma Delimited)). Nama file dengan format:
123456789FyyyymmwwA0707.CSV
Urutan digit 1 s.d 9 = Sandi Bank
Digit 10 = F (Friday)
Digit 11 s.d 14 = yyyy (tahun)
Digit 15 s.d 16 = mm (bulan), diisi bulan Januari s.d Desember (01 s.d
12)
Digit 17 s.d 18 = ww (minggu), diisi minggu ke 01 s.d 05
Digit 19 = A (LKPBU)
Digit 20 s.d 23 = 0707 (Form 0707 – Proyeksi Arus Kas)
Contoh 1:
Bank Mandiri menyampaikan data Proyeksi Arus Kas selama 1 (satu)
minggu berikutnya yang dipetakan secara harian dan disampaikan
secara mingguan yaitu setiap hari Jum’at.
Saat melapor hari Jumat tanggal 5 Oktober 2012, data prediksi untuk
minggu berikutnya (data tanggal 8 - 12 Oktober 2012) disebut Periode
Pelaporan Jumat ke-1 Oktober (karena tanggal 5 Oktober 2012 adalah
Jumat ke-1 dibulan Oktober 2012), maka pembuatan nama file yang
akan dilaporkan (upload) ke dalam LKPBU untuk form 707 ini adalah:
008000000F20121001A0707.CSV.
Contoh 2:
Bank CIMB Niaga menyampaikan data Proyeksi Arus Kas selama 1
(satu) minggu berikutnya yang dipetakan secara harian dan
disampaikan secara mingguan yaitu setiap hari Jum’at.
Saat melapor hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012, data prediksi untuk
minggu berikutnya (data tanggal 15 - 19 Oktober 2012) disebut Periode
Pelaporan Jumat ke-2 Oktober (karena tanggal 12 Oktober 2012 adalah
831
141
Jumat ke-2 dibulan Oktober 2012), maka pembuatan nama file yang
akan dilaporkan (upload) ke dalam LKPBU untuk form 707 ini adalah:
022000000F20121002A0707.CSV.
832
142
Form 801:
Data Pejabat Eksekutif
Laporan pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian Pejabat
Eksekutif (PE) memuat pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
yang efektif dilaksanakan pada periode bulan laporan. Pejabat Eksekutif
dinyatakan efektif menduduki atau berhenti dari jabatan apabila telah
menerima surat pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian.
1. Status Data, diisi character dengan sandi ‘1’ untuk status data
baru; untuk PE yang telah didaftarkan sebelumnya dengan status
‘1’ dan kemudian mengalami perubahan/mutasi jabatan PE atau
pemberhentian dari jabatan PE, maka wajib dilakukan pengkinian
data dengan status ‘2’; sedangkan sandi ‘3’ hanya digunakan untuk
penghapusan data karena adanya kesalahan pelaporan oleh Bank.
Pada mulai implementasi LKPBU 2011, yang dikirimkan adalah
seluruh data pejabat eksekutif, namun pada bulan-bulan
berikutnya pelapor cukup mengirimkan perubahan yang terjadi
menggunakan status data terlampir. Jika tidak terjadi perubahan
cukup mengirimkan form header.
2. Nomor Induk Pegawai (NIP), diisi character maksimal sebanyak 20
digit. Nomor Induk Pegawai (NIP) merupakan nomor identitas yang
unik bagi setiap pegawai sesuai dengan sistem identitas yang
digunakan oleh Bank, yaitu berupa angka atau huruf atau
kombinasi angka dan huruf maksimal sebanyak 20 digit. Bank
perlu melakukan beberapa penyesuaian agar nomor identitas pada
sistem identitas Bank dapat digunakan dalam pelaporan ini.
3. Nama Pejabat Eksekutif, diisi character sebanyak 100 digit tanpa
singkatan dan gelar akademis, status, gelar keagamaan.
833
143
4. Status Tenaga Kerja, diisi character sebanyak 1 digit
a. Tenaga Kerja Lokal 1
b. Tenaga Kerja Asing 2
5. Nama Jabatan/Posisi, diisi character sebanyak 50 digit.
Nama Jabatan atau Posisi diisi dengan mencantumkan kota
kedudukan jabatan. Contoh: 1) Regional Office Manager 9 Jayapura;
2) Kepala Kantor Cabang Surabaya Sudirman; 3) International
Market Division Head Kantor Pusat.
6. Alamat Rumah (saat ini), diisi character sebanyak 100 digit.
Dalam hal alamat rumah saat ini sama dengan alamat yang
tercantum pada KTP atau Paspor, field tetap diisi dengan alamat
KTP.
7. Alamat KTP atau paspor atau KITAS (WNA), diisi character
sebanyak 100 digit.
8. Nomor Telepon, diisi nomor telepon yang dapat dihubungi dengan
character sebanyak 40 digit termasuk kode kota tanpa special
character tanda minus (-) dengan menggunakan tanda titik koma (;)
sebagai pemisah apabila nomor telepon yang diinput lebih dari satu
nomor.
Nomor telepon yang dilaporkan dapat merupakan nomor telepon
kantor, rumah, dan/atau nomor telepon genggam.
9. Nomor Fax, diisi character sebanyak 40 digit termasuk kode kota
tanpa special character tanda minus (-) dengan menggunakan tanda
titik koma (;) sebagai pemisah apabila nomor fax yang diinput lebih
dari satu nomor.
Nomor telepon yang dilaporkan merupakan nomor fax kantor
tempat kedudukan Pejabat Eksekutif yang bersangkutan dan dapat
diinput lebih dari 1 nomor.
834
144
10. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), diisi character sebanyak 15
digit tanpa special character tanda minus (-) dan tanda titik (.).
11. Nomor Identitas, diisi character sebanyak 20 digit.
Nomor identitas yang masih berlaku dapat berupa nomor Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor
Paspor, atau Nomor Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) bagi
tenaga kerja asing.
12. Tempat Lahir, diisi nama kota/kabupaten dengan character
sebanyak 20 digit.
13. Tanggal Lahir, diisi date sebanyak 8 digit dengan format
ddmmyyyy.
14. Kewarganegaraan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan
Daftar Sandi Negara dan Valuta (Lampiran 3). Contoh: sandi negara
Jepang adalah JP, dan sandi negara Malaysia adalah MY.
15. Jenis Kelamin, diisi character sebanyak 1 digit, yaitu:
a. Perempuan 1
b. Laki-laki 2
16. Nomor Surat Pelaporan, diisi character sebanyak 40 digit.
Surat pelaporan adalah surat pengantar pelaporan Pejabat
Eksekutif secara bulanan yang memuat Daftar Pejabat Eksekutif
yang diangkat, diganti, atau berhenti sebagai PE pada periode bulan
laporan.
17. Tanggal Surat Pelaporan, diisi dengan tanggal surat pengantar
pelaporan (date) sebanyak 8 digit dengan format ddmmyyyy.
835
145
18. Status Pengangkatan/Penggantian Pejabat Eksekutif, diisi
character sebanyak 1 digit, yaitu:
1. Definitif/Permanen 1
2. Sementara 2
Field status pengangkatan/penggantian PE (nomor 18) sampai
dengan field tanggal efektif pengangkatan/penggantian (nomor 20)
hanya diisi untuk pengangkatan/penggantian.
Status Pejabat Eksekutif Sementara digunakan untuk pelaporan
penggantian sementara PE karena:
1) adanya kekosongan jabatan dan PE yang baru belum diangkat
atau belum menjalankan tugasnya; atau
2) PE yang bersangkutan (yang sebenarnya menduduki jabatan
tersebut) tidak dapat menjalankan tugas dengan jangka waktu
lebih dari 3 (tiga) bulan.
19. Nomor Surat Keputusan Pengangkatan / Penggantian /
Penggantian Sementara, diisi character sebanyak 40 digit.
Field ini diisi dengan nomor surat pengangkatan, penggantian,
penggantian sementara, dan/atau pemberian kuasa dari Direksi
Bank atau Pejabat yang berwenang.
Yang dimaksud dengan:
� Pengangkatan PE adalah keputusan Direksi atau pejabat yang
berwenang untuk mengangkat seseorang yang sebelumnya tidak
memenuhi kriteria PE menjadi memenuhi kriteria PE di suatu
Bank.
� Penggantian PE adalah keputusan Direksi atau pejabat yang
berwenang untuk menempatkan seseorang yang sebelumnya
telah memenuhi kriteria PE menjadi PE pada posisi lainnya di
Bank yang sama.
� Penggantian Sementara PE adalah keputusan Direksi atau
pejabat yang berwenang untuk mengangkat/menempatkan
seseorang sebagai pengganti sementara PE karena:
1) adanya kekosongan jabatan dan PE yang baru belum
diangkat atau belum menjalankan tugasnya; atau
836
146
2) PE yang bersangkutan (yang sebenarnya menduduki jabatan
tersebut) tidak dapat menjalankan tugas dengan jangka
waktu lebih dari 3 (tiga) bulan.
20. Tanggal Efektif Pengangkatan/Penggantian/Penggantian
Sementara, diisi date sebanyak 8 digit dengan format ddmmyyyy.
Diisi dengan tanggal efektif berlakunya keputusan pengangkatan,
penggantian, penggantian sementara, atau pemberian kuasa.
Contoh 1: Pada surat Keputusan Pengangkatan PE
No.CD/I/Dir/2011 tanggal 4 Januari 2010 tercantum bahwa
keputusan berlaku pada saat ditetapkan maka Tanggal
Pengangkatan/Penggantian/Penggantian Sementara yang
diinput adalah 04012011.
Contoh 2 : Pada Surat Keputusan Pengangkatan PE
No.AB/II/Dir/2011 tanggal 2 Februari 2011, tercantum bahwa
surat tersebut mulai berlaku pada tanggal lain, yaitu tanggal 5
Februari 2011 maka Tanggal Pengangkatan /Penggantian
/Penggantian Sementara yang diinput adalah 05022011.
21. Nomor Surat Keputusan Pemberhentian, diisi character sebanyak
40 digit.
Hanya diisi untuk pelaporan pemberhentian PE dan dikosongkan
dalam hal pelaporan pengangkatan/penggantian PE. Field ini diisi
dengan nomor surat pemberhentian dan/atau pencabutan kuasa.
Dalam hal Bank tidak menerbitkan surat keputusan pemberhentian
atau pencabutan kuasa maka keputusan Bank dalam hal
pemberhentian PE dimaksud adalah berupa dokumen lain yang
dapat dipersamakan dengan surat keputusan pemberhentian atau
surat pencabutan kuasa. Bank dapat memberikan penjelasan
mengenai hal ini pada field Keterangan.
837
147
22. Tanggal Efektif Pemberhentian, diisi date sebanyak 8 digit dengan
format ddmmyyyy.
Diisi dengan tanggal berlakunya keputusan pemberhentian
dan/atau pencabutan kuasa sebagai PE, diantaranya berhenti
karena memasuki masa pensiun, mengundurkan diri,
diberhentikan, berakhirnya kontrak kerja, atau yang bersangkutan
tidak lagi menduduki jabatan yang memenuhi kriteria sebagai PE.
Perpindahan PE dari suatu jabatan yang memenuhi kriteria PE
menjadi menduduki jabatan lain yang memenuhi kriteria PE bukan
merupakan pemberhentian dan dilaporkan sebagai penggantian
pada angka 17 s.d. 20 di atas.
Contoh 1: Pada surat Keputusan Pemberhentian PE
No.XY/III/Dir/2011 tanggal 8 Maret 2011 tercantum bahwa
keputusan berlaku pada saat ditetapkan maka Tanggal
Pemberhentian yang diinput adalah 08032011.
Contoh 2 : Pada Surat Pencabutan Kuasa PE No.QR/IV/Dir/2011
tanggal 15 April 2011, tercantum bahwa surat pencabutan kuasa
tersebut mulai berlaku pada tanggal lain, yaitu tanggal 12 April
2011 maka Tanggal Pemberhentian yang diinput adalah
12042011.
23. Keterangan, diisi character sebanyak 100 digit.
838
148
PEJABAT EKSEKUTIF
DATA PEJABAT EKSEKUTIF Form 801
Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi
Status Data
NIP Nama
Pejabat Eksekutif
Status Tenaga Kerja
Nama Jabatan
Alamat Rumah (Saat Ini)
Alamat KTP atau Paspor atau
KITAS (WNA)
No. Telp
No. Fax
NPWP No. ID
Tempat lahir
Tgl Lahir
Kewarganageraan Jenis
kelamin No. Surat Pelaporan
Tanggal Surat
Pelaporan
Status PE
Nomor Surat Keputusan
Pengangkatan/ Penggantian/ Penggantian Sementara
Tanggal Efektif Pengangkatan/Penggantian/ Penggantian Sementara
No. Surat Keputusan
Pemberhentian
Tgl Efektif Pemberhentian
Ket
839
149
Form 802:
Daftar Riwayat Pekerjaan Individual Pejabat Eksekutif
Laporan Riwayat Pekerjaan Individual PE disampaikan untuk
setiap individu PE yang dilaporkan diangkat, diganti, atau berhenti
dengan tanggal efektif pada periode bulan laporan. Input pada form 802
hanya dapat dilakukan setelah input pada form 801 pelaporan di bulan
laporan selesai dilakukan. Nomor Induk Pegawai yang unik dan nama
pegawai merupakan keys untuk form 801 dan form 802.
Metode pelaporan disamakan dengan form 801, artinya pada
bulan berikutnya cukup dikirimkan perubahannya saja.
1. Nomor Induk Pegawai (NIP), diisi character sebanyak 20 digit tanpa
special character tanda minus (-) dan titik (.). Nomor Induk Pegawai
(NIP) merupakan nomor identitas yang unik bagi setiap pegawai
sesuai dengan sistem identitas yang digunakan oleh Bank, yaitu
berupa angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf maksimal
sebanyak 20 digit. Bank perlu melakukan beberapa penyesuaian agar
nomor identitas pada sistem identitas Bank dapat digunakan dalam
pelaporan ini.
2. Nama Perusahaan, diisi character sebanyak 50 digit.
Nama Perusahaan diinput baik untuk lembaga keuangan Bank,
lembaga keuangan non Bank, maupun perusahaan/lembaga lainnya.
Dalam hal perusahaan berupa lembaga keuangan Bank (Bank Umum
Konvensional, Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, BPR, BPRS)
maka Bank wajib mencantumkan kata “Bank”, “Bank Syariah”,
“UUS”, “BPR”, atau “BPRS” di depan nama lembaga bank.
3. Tanggal Mulai, diisi date sebanyak 8 digit dengan format ddmmyyyy.
Diisi dengan tanggal efektif dimulainya pelaksanaan jabatan pada
suatu jabatan/posisi.
840
150
4. Tanggal Berakhir, diisi date sebanyak 8 digit dengan format
ddmmyyyy.
Diisi dengan tanggal efektif berakhirnya pelaksanaan jabatan pada
suatu jabatan/posisi.
5. Nama Jabatan atau Posisi, diisi character sebanyak 50 digit.
Diisi dengan nama jabatan atau posisi dan dilengkapi dengan kota
kedudukan jabatan atau posisi tersebut.
Contoh: 1) Branch Area Manager VII Surabaya; 2) Staf Marketing
Regional II Palembang; 3) Analis Portfolio Pendapatan Tetap Jakarta.
841
151
PEJABAT EKSEKUTIF
DAFTAR RIWAYAT PEKERJAAN INDIVIDUAL PEJABAT EKSEKUTIF
Form 802
Sandi pelapor Jenis periode
laporan Periode Data
Laporan Jenis
laporan No
form Jumlah
record isi
NIP Nama
perusahaan Tanggal mulai Tanggal berakhir Nama jabatan atau posisi
842
152
Form 803:
Data Struktur Tenaga Kerja Menurut Jenjang Informasi
Pendidikan, Status Tenaga Kerja, Jenis Kelamin, Usia,
Pendidikan, dan Jabatan
Laporan Struktur Tenaga Kerja Perbankan diisi dengan informasi
mengenai struktur tenaga kerja bank berdasarkan beberapa kategori
yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan, yaitu sebagai
berikut :
1. Status Pegawai, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan Sandi
Status Pegawai, yaitu:
1) Tetap 01
Definisi : pegawai organik dalam struktur organisasi yang
ditatausahakan oleh pihak intern pegawai sampai memasuki masa
pensiun (termasuk pensiun dini dan PHK).
2) Tidak tetap 02
Definisi : pegawai non organik yang diperbantukan dengan status
kontrak, honorer, atau ditatausahakan oleh perusahaan lain /
pihak ketiga atau pihak intern sendiri yang sewaktu-waktu
ataupun berkala berakhir masa dinasnya pada waktu tertentu.
Hubungan kerja dituangkan dalam perjanjian kerja untuk waktu
tertentu.
2. Jenis Usia, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan Sandi
Jenis Informasi Usia, yaitu :
1. 15 - 19 01
2. 20 - 24 02
3. 25 – 29 03
4. 30 – 34 04
5. 35 – 39 05
6. 40 – 44 06
7. 45 – 49 07
843
153
8. 50 – 54 08
9. 55 – 59 09
10. 60 ke atas 99
3. Jenis Jabatan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan
Sandi Jenis Informasi Jabatan, yaitu:
1. Komisaris Utama 01
2. Komisaris 02
3. Direktur Utama 03
4. Direktur 04
5. Dewan Pengawas Syariah 05
6. Pejabat Eksekutif 06
Definisi jabatan pejabat eksekutif mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia.
7. Staf 07
Semua jabatan yang tingkatannya satu tingkat di bawah
Pejabat Eksekutif.
8. Lain-lain 99
Semua jabatan yang tingkatannya di bawah jabatan Staf.
4. Jenis Pendidikan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan
Sandi Jenjang Informasi Pendidikan, yaitu:
1. Setingkat SD 01
2. Setingkat SLTP 02
3. Setingkat SLTA 03
4. D1 – D2 04
5. D3 – D4 05
6. S1 06
7. S2 07
8. S3 08
844
154
5. Jenis Pekerjaan Berdasarkan Jenis Tenaga Kerja, diisi character
sebanyak 2 digit sesuai dengan Sandi Jenis Pekerjaan, yaitu :
ASING
KEPEMIMPINAN 01
TENAGA AHLI 02
USAHA JASA 03
USAHA PENJUALAN 04
TATA USAHA 05
LOKAL
KEPEMIMPINAN 06
TENAGA AHLI 07
USAHA JASA 08
USAHA PENJUALAN 09
TATA USAHA 10
1) Kepemimpinan
terdiri dari ketua atau pimpinan beserta wakil lainnya yang
membawahi suatu bidang kerja. Dalam jenis pekerjaan ini
adalah melakukan fungsi pengawasan dan manajerial, yaitu
untuk jenis jabatan pejabat eksekutif ke atas (Komisaris
Utama s.d. Pejabat Eksekutif).
2) Tenaga Ahli
Dalam jenis pekerjaan ini membutuhkan pengetahuan secara
teoritis dan konseptual, sebagai contoh:
- Programmer
- Analisa kredit
- Peneliti / Pengembangan / Perencanaan
- Sistem Analis
- Trainer / Tenaga Pelatihan
- Tutor / Tenaga Pengajar
- Dokter dan unit kesehatan / Paramedis
Untuk Jenis Pekerjaan lainnya, yaitu Usaha Penjualan , Usaha
Jasa, dan Tata Usaha seperti dijelaskan di bawah ini
merupakan jenis pekerjaan yang bersifat operasional, teknis,
ketrampilan, di mana keahlian biasanya diperoleh melalui
845
155
pendidikan kejuruan dan / atau magang, sertifikasi, kursus,
atau pelatihan on-the-job. Permasalahan yang timbul
diselesaikan melalui pengetahuan praktis, pedoman
prosedural, atau pengetahuan yang diperoleh melalui program
sertifikasi/lisensi.
3) Usaha penjualan 03
contoh antara lain:
- Account Officer
- Marketing
- Sales
4) Usaha jasa 04
contoh antara lain:
- Customer Service
- Kurir / Messenger / Office Boy / Girl
- Sopir
- Cleaning services
- Resepsionis
- Security / Satpam
- Teknisi IT
5) Tata Usaha 05
contoh antara lain:
- Juru Tik
- Data Entry Operator
- Teller/Kasir
- Sekretaris, Agendaris, dan Petugas Administrasi
- Arsip, Dokumen, Perpustakaan dan Gudang
- Logistik dan Manajemen Gedung
- Kepegawaian / Sumber Daya Manusia
846
156
ASING
KEPEMIMPINAN 01
TENAGA AHLI 02
USAHA JASA 03
USAHA PENJUALAN 04
TATA USAHA 05
LOKAL
KEPEMIMPINAN 06
TENAGA AHLI 07
USAHA JASA 08
USAHA PENJUALAN 09
TATA USAHA 10
6. Jumlah Laki-Laki, diisi dengan numeric sebanyak 7 digit yang
merupakan jumlah pegawai jenis kelamin laki-laki dengan kategori
yang telah diisi sebelumnya.
7. Jumlah Perempuan, diisi dengan numeric sebanyak 7 digit yang
merupakan jumlah pegawai jenis kelamin perempuan dengan
kategori yang telah diisi sebalumnya.
Jumlah Total Laki-laki dan Perempuan untuk seluruh kombinasi
kategori pada point 1 (satu) akan menghasilkan jumlah seluruh
tenaga kerja bank. Untuk mempermudah pengisian, dianjurkan
untuk melakukan pengisian terurut dari kiri ke kanan sesuai urutan
kategori di atas.
847
157
Contoh pengisian adalah sebagai berikut:
Status Pegawai
Jenis Usia
Jenis Jabatan
Jenis Pendidikan
Jenis Pekerjaan
Berdasarkan Jenis
Tenaga Kerja
Jumlah Laki-Laki
Jumlah Perempuan
1 1 1 1 1 4 1
1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 10 5
1 1 1 1 1 9 2
1 1 1 1 1 3 1
1 2 1 1 1 1 3
1 2 1 1 1 2 5
1 2 1 1 1 5 9
1 2 1 1 1 11 7
1 2 1 1 1 1 0
1 3 1 1 1 2 7
1 3 1 1 1 5 5
1 3 1 1 1 5 9
1 3 1 1 1 11 8
1 3 1 1 1 0 1
1 4 1 1 1 4 1
1 4 1 1 1 5 0
1 4 1 1 1 10 5
1 4 1 1 1 0 0
1 4 1 1 1 3 1
Dst
… … … … … … …
… … … … … … …
2 10 8 8 2 5 1
2 10 8 8 2 5 1
2 10 8 8 2 2 5
848
158
TENAGA KERJA PERBANKAN
DATA STRUKTUR TENAGA KERJA MENURUT JENJANG INFORMASI
PENDIDIKAN, STATUS TENAGA KERJA, JENIS KELAMIN, USIA, PENDIDIKAN
DAN JABATAN
Form 803
Sandi pelapor
Jenis periode laporan
Periode Data Laporan Jenis laporan No Form Jumlah Record Isi
Status Pegawai
Jenis Usia Jenis
Jabatan Jenis
Pendidikan
Jenis Pekerjaan Berdasarkan Jenis Tenaga
Kerja
Jumlah Laki-Laki
Jumlah Perempuan
849
159
Form 804:
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Pensiun, Pensiun Dini,
dan Tenaga Kerja Diberhentikan
1. Kategori Pegawai Berhenti, diisi character sebanyak 2 digit sesuai
dengan Sandi Kategori Pegawai berhenti, yaitu:
1) Pensiun 01
2) Pensiun dini 02
3) Diberhentikan 03
4) Berhenti atas keinginan sendiri 04
5) Berakhir masa kontraknya 05
2. Jenis Jabatan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan sandi
Jenis Jabatan sebagaimana pada Form 803, yaitu:
1) Komisaris Utama 01
2) Komisaris 02
3) Direktur Utama 03
4) Direktur 04
5) Dewan Pengawas Syariah 05
6) Pejabat Eksekutif 06
Definisi jabatan pejabat eksekutif mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia.
7) Staf 07
Semua jabatan yang tingkatannya satu tingkat di bawah Pejabat
Eksekutif
8) Lain-lain 99
Semua jabatan yang tingkatannya di bawah jabatan Staf.
Jumlah Tenaga Kerja, yang terdiri dari:
3. Laki-laki, diisi numeric sebanyak 10 digit yang merupakan total dari
Tenaga Kerja Tetap dan Tenaga Kerja Tidak Tetap.
4. Perempuan, diisi numeric sebanyak 10 digit yang merupakan total
dari Tenaga Kerja Tetap dan Tenaga Kerja Tidak Tetap.
850
160
TENAGA KERJA PERBANKAN
PERKEMBANGAN JUMLAH TENAGA KERJA PENSIUN, PENSIUN DINI DAN
TENAGA KERJA DIBERHENTIKAN Form 804
Sandi pelapor Jenis periode laporan
Periode Data Laporan
Jenis Laporan
No Form Jumlah Record Isi
Jumlah Tenaga Kerja
Kategori Pegawai Berhenti
Jenis Jabatan
Laki-Laki Perempuan
851
161
Form 805:
Prediksi Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan
Kualifikasi
1. Jenis Pekerjaan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan sandi
Jenis Pekerjaan sebagaimana pada Form 803, yaitu:
1) Kepemimpinan 01
2) Tenaga Ahli 02
3) Usaha Jasa 03
4) Usaha Penjualan 04
5) Tata Usaha 05
2. Jenis Pendidikan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan
sandi Jenis Pendidikan sebagaimana pada Form 803, yaitu:
1) SD 01
2) SLTP 02
3) SLTA 03
4) D1 – D2 04
5) D3 – D4 05
6) S1 06
7) S2 07
8) S3 08
3. Status Pegawai, diisi dengan character sebanyak 2 digit sesuai
dengan sandi Status Pegawai, yaitu:
1) Tetap 01
Definisi : pegawai organik dalam struktur organisasi yang
ditatausahakan oleh pihak intern pegawai sampai memasuki masa
pensiun (termasuk pensiun dini dan PHK).
2) Tidak tetap 02
Definisi : pegawai non organik yang diperbantukan dengan status
kontrak, honorer, atau ditatausahakan oleh perusahaan lain /
pihak ketiga atau pihak intern sendiri yang sewaktu-waktu
ataupun berkala berakhir masa dinasnya pada waktu tertentu.
852
162
Hubungan kerja dituangkan dalam perjanjian kerja untuk waktu
tertentu.
4. Jumlah Tenaga Kerja diisi dengan numeric sebanyak 10 digit untuk
jumlah tenaga kerja (TK) pada masing-masing periode dari tahun
realisasi, proyeksi tahun realisasi + 1, tahun realisasi + 2, tahun
realisasi + 3, tahun realisasi + 4
1) Jumlah TK Tahun Realisasi
2) Jumlah TK Tahun Prediksi 1 (Realisasi +1)
3) Jumlah TK Tahun Prediksi 2 (Realisasi +2)
4) Jumlah TK Tahun Prediksi 3 (Realisasi +3)
5) Jumlah TK Tahun Prediksi 4 (Realisasi +4)
Sebagai contoh laporan tenaga kerja tahun 212 yang dilaporkan pada
bulan Januari 2013 akan memuat data tahun realisasi 2012, dan
Realisasi untuk 2013 s.d. 2016.
853
163
TENAGA KERJA PERBANKAN
PREDIKSI KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN
JENIS PEKERJAAN DAN KUALIFIKASI Form 805
Sandi pelapor
Jenis periode laporan
Periode Data
Laporan
Jenis laporan
No form Jumlah record isi
Jenis Pekerjaan
Jenis Pendidikan
Status Pegawai
Tahun Realisasi
Jumlah Tenaga Kerja
Tahun Prediksi
1
Tahun Prediksi
2
Tahun Prediksi
3
Tahun Prediksi
4
854
164
Form 806:
Jumlah dan Jenis Pelatihan Karyawan
1. Jenis Pelatihan, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan Sandi
Jenis Pelatihan, yaitu:
Technical Skill
1) Pelaporan Bank 01
2) Perkreditan / Treasury 02
3) Manajemen Risiko 03
4) Sosialisasi Ketentuan Perbankan 04
5) Audit 05
6) Teknologi Informasi 06
7) Manajemen Umum 07
8) Manajemen Perbankan 08
9) Lainnya 49
Soft Skill
1) Analisa Masalah dan Pengambilan Keputusan 51
2) Customer Relationship Skill 52
3) Leadership 53
4) Teknik Presentasi dan Komunikasi 54
5) Lainnya 99
2. Jumlah SDM, diisi numeric sebanyak 6 digit jumlah pegawai yang
mengikuti pelatihan pada nomor 1.
855
165
TENAGA KERJA PERBANKAN
JUMLAH DAN JENIS PELATIHAN KARYAWAN Form 806
Sandi pelapor Jenis periode
laporan Periode Data
Laporan Jenis laporan No form
Jumlah record isi
Jenis Pelatihan
Jumlah SDM
856
166
Form 807:
Data Jaringan Kantor
1. Status kantor, diisi character sebanyak 2 digit sesuai dengan Sandi
status kantor bank umum konvensional dan bank umum syariah
sebagai berikut :
1) Kantor pusat operasional 01
2) Kantor pusat non operasional 02
3) Kantor cabang bank asing 03
4) Unit usaha syariah 04
5) Kantor wilayah Bank Umum 05
6) Kantor cabang (dalam negeri) 06
7) Kantor cabang (luar negeri) 07
8) Kantor cabang pembantu bank asing 08
9) Kantor cabang pembantu (dalam negeri) 09
10) Kantor cabang pembantu (luar negeri) 10
11) Kantor kas 11
12) Kantor fungsional 12
13) Payment point 13
14) Kas keliling/kas mobil/kas terapung 14
15) Kantor dibawah KCP Bank Asing 15
yg tidak termasuk 11,12,13,14
16) Kantor Perwakilan Bank Umum di Luar negeri 16
17) ATM/ADM 17
18) Kantor Pusat Bank Umum Syariah 51
19) Kantor Cabang (Dalam Negeri) Syariah 52
20) Kantor Cabang (Luar Negeri) Syariah 53
21) Kantor Cabang Pembantu (Dalam Negeri) Syariah 54
22) Kantor Cabang Pembantu (Luar Negeri) Syariah 55
23) Kantor Kas Syariah 56
24) Payment Point Syariah 57
25) Kas keliling/kas mobil/kas terapung Syariah 58
26) ATM/ADM Syariah 59
27) Layanan Syariah (di KC/KCP Konvensional) 60
857
167
Definisi status kantor Bank di atas mengacu pada ketentuan BI
yang berlaku, yaitu PBI tentang Bank Umum, PBI Bank Umum
Syariah, dan PBI UUS. Pelaporan ATM/ADM dilakukan untuk
ATM/ADM yang dimiliki oleh Bank dan tidak termasuk ATM/ADM
bersama atau ATM/ADM yang tergabung pada suatu link yang
dikelola oleh Bank/pihak lain. BUK yang memiliki UUS wajib
mengisi UUS (sandi 04) untuk 1 (satu) kantor bank yang
melaksanakan fungsi unit usaha syariah tersebut.
2. Sandi KC Induk, diisi character sebanyak 3 digit sesuai dengan
sandi kantor yang menjadi induknya. Sandi KC Induk tersebut
adalah sebagaimana yang dipergunakan dalam pelaporan LBU. Bagi
status kantor di bawah Kantor Cabang Pembantu Bank Asing maka
sandi KC Induk yang digunakan adalah sandi KCBA atau KCP
pelapor LBU. Jika Sandi Status Kantor 01;03;06;07;08;52;53 yang
merupakan kantor pelapor LBU/LBUS maka kolom KC Induk wajib
diisi dengan sandi Kantor Pelapor LBU/LBUS itu sendiri yang
diberikan oleh BI.
3. Sandi kantor, diisi character sebanyak 9 digit yang harus unik
sebagai identitas kantor tersebut di Bank pelapor yang ditetapkan
oleh masing-masing Bank, kecuali untuk Sandi Status Kantor
01;03;06;07;08;52;53 yang merupakan kantor pelapor LBU/LBUS
maka kolom Sandi Kantor wajib diisi dengan sandi Kantor Pelapor
LBU/LBUS itu sendiri ditambah dengan 6 angka 0 (nol) di
belakangnya.
Sandi kantor tersebut akan dipergunakan oleh kantor yang
besangkutan dari mulai Rencana Bisnis Bank (RBB), beroperasi,
turun/naik status, pemindahan alamat hingga ditutup. Sandi
kantor yang sudah pernah dipergunakan tidak dapat dipergunakan
lagi untuk kantor lainnya walaupun kantor tersebut sudah ditutup.
858
168
Khusus untuk ATM, apabila dalam suatu lokasi terdapat lebih dari
1 unit ATM yang dimiliki Bank maka data dilaporkan secara
berkelompok dengan menggunakan 1 sandi kantor, sedangkan
jumlah ATM pada lokasi yang sama tersebut dilaporkan pada kolom
“Jumlah Karyawan/ATM”.
4. Nama Kantor, diisi character sebanyak 45 digit sesuai nama kantor
pada kolom sandi kantor.
5. Alamat, diisi character sebanyak 45 digit yang menunjukkan lokasi
terbaru pada bulan laporan. Pada kolom ini tidak perlu disertakan
nama kota, propinsi, dan kode pos.
6. Dati II, diisi character sebanyak 4 digit sesuai dengan lampiran
Pedoman LBU.
7. Kode Pos, diisi character sebanyak 5 digit yang mengacu pada kode
pos yang ditetapkan oleh PT Pos Indonesia. Jika terdapat wilayah
yang belum memiliki kode pos maka perlu ditambahkan penjelasan
pada kolom “Keterangan”.
8. Nomor Telepon, diisi character sebanyak 14 digit termasuk kode
wilayah. Untuk status kantor berupa ATM/ADM dan Kas Mobil/Kas
Keliling/Kas Terapung maka kolom ini tidak perlu diisi.
9. Nomor Surat Izin Pembukaan Kantor, diisi dengan Nomor Surat
Izin pembukaan kantor dari BI, surat penegasan dari BI, atau surat
pengajuan Rencana Bisnis Bank berupa character sebanyak 40
digit.
10. Tanggal Surat Izin Pembukaan Kantor, diisi date dengan tanggal
surat Izin pembukaan kantor dari BI, surat penegasan dari BI, atau
surat pengajuan Rencana Bisnis Bank sebanyak 8 digit.
859
169
11. Tanggal Efektif Operasional Kantor, diisi date dengan tanggal
pelaksanaan operasional kantor sebanyak 8 digit.
12. Nomor Surat Izin Perubahan Status, diisi dengan surat izin
perubahan status dari BI atau surat penegasan dari BI, atau surat
pengajuan Rencana Bisnis Bank berupa character 40 digit.
13. Tanggal Surat Izin Perubahan Status, diisi date dengan tanggal
surat izin perubahan status dari BI, surat penegasan dari BI, atau
surat pengajuan Rencana Bisnis Bank sebanyak 8 digit.
14. Tanggal Efektif Perubahan Status, diisi date dengan tanggal
realisasi perubahan status kantor sebanyak 8 digit.
15. Nomor Surat Izin Penutupan Kantor, diisi dengan Nomor Surat
Izin Penutupan kantor dari BI, surat penegasan dari BI, atau surat
pengajuan Rencana Bisnis Bank mengenai penutupan kantor
berupa character sebanyak 40 digit.
16. Tanggal Surat Izin Penutupan Kantor, diisi date dengan tanggal
surat Izin Penutupan dari BI, surat penegasan dari BI, atau surat
pengajuan Rencana Bisnis Bank sebanyak 8 digit.
17. Tanggal Efektif Penutupan Kantor, diisi date dengan tanggal
realisasi penutupan kantor sebanyak 8 digit.
18. Nomor Izin Relokasi/Pindah Alamat Kantor, diisi Nomor Surat
Izin Penutupan kantor dari BI, surat penegasan dari BI, atau surat
pengajuan Rencana Bisnis Bank mengenai pemindahan alamat
kantor berupa character sebanyak 40 digit.
19. Tanggal Surat Izin Relokasi, diisi date dengan tanggal surat Izin
Relokasi sebanyak 8 digit.
860
170
20. Tanggal Efektif Relokasi Kantor, diisi date dengan tanggal
realisasi relokasi relokasi kantor sebanyak 8 digit.
21. Jumlah Karyawan/ATM, diisi dengan numeric menyatakan jumlah
karyawan (baik tetap maupun tidak tetap) atau jumlah ATM/ADM
untuk setiap kantor yang bersangkutan, tidak termasuk
karyawan/ATM/ADM yang telah dilaporkan oleh kantor dengan
status di bawah kantor tersebut. Untuk status kantor ATM/ADM
maka kolom ini diisi dengan jumlah mesin ATM pada lokasi kantor
tersebut. Untuk status kantor Layanan Syariah yang berlokasi di
KC/KCP bank konvensionalnya dan tidak memiliki karyawan maka
diisi angka 1.
22. Tanggal Publikasi Media Massa, diisi date dengan tanggal
pencantuman mengenai pembukaan /pemindahan alamat
/penutupan kantor di media massa.
23. Keterangan, diisi character sebanyak 50 digit mengenai segala
informasi yang berhubungan dengan record tersebut misal wajib
diisi jika adanya perubahan status yang terkait dengan kantor
pelapor LBU/LBUS sehingga perlu sandi kantor baru, tidak adanya
Kode Pos, tambahan informasi alamat, dll.
861
171
DATA JARINGAN KANTOR Form 807
Sandi pelapor
Periode data laporan Jenis laporan No form Jumlah Record Isi
Status kantor
Sandi KC induk
Sandi kantor
Nama kantor
Alamat DATI II Kode pos
No telp
No. Surat Izin
pembukaan kantor
Tanggal Surat Izin
pembukaan kantor
Tanggal Efektif
Operasional Kantor
No Surat Izin
Perubahan Status
Tanggal Surat Izin Perubahan
Status
No Surat Izin
Penutupan Kantor
Tanggal Surat Izin Penutupan
Kantor
Tanggal efektif
penutupan kantor
No. Surat Izin
Relokasi Kantor
Tanggal Surat Izin
relokasi kantor
Tanggal efektif
relokasi kantor
Jumlah karyawan/
ATM
Tanggal publikasi
media massa
Keterangan
862
172
Form 901 dan 902:
Laporan Keuangan Publikasi Bank (Condensed Financial
Statement)
Form 901:
Laporan Keuangan Publikasi Bank (LKPB) Bulanan
Preliminary
- Bank yang bersangkutan mengirim laporan gabungan bulan data
melalui LBU pada bulan laporan LBU.
- Lima hari kerja sebelum akhir bulan laporan, output data yang
sudah diolah BI akan diunggah ke internal sistem BI dan membuat
pemberitahuan kepada bank mengenai absensi laporan gabungan
dan kewajiban melakukan konfirmasi dan input data pada draft
LKPB Bulanan.
Penerimaan/Pengiriman data
- Lima hari kerja sebelum akhir bulan laporan LBU, data draft LKPB
Bulanan yang sudah diunggah BI akan diterima Bank melalui sistem
LKPBU.
- Bank akan mengunduh data LKPB Bulanan melalui LKPBU.
- Bank mengirimkan data hasil konfirmasi dan hasil input (berupa
data LKPB Bulanan lengkap 6 form) dengan waktu 10 hari kerja
setelah pemberitahuan (atau 5 hari kerja bulan berikutnya).
- Apabila tidak mengirimkan atau terlambat mengirimkan hasil
konfirmasi/input data, maka Bank akan dikenakan sanksi.
Penerimaan data hasil konfirmasi
- Data hasil konfirmasi/input yang dikirim oleh bank diterima oleh
DPSI melalui LKPBU.
- BI melakukan pemeriksaan data dan meminta dilakukan koreksi
oleh Bank jika dibutuhkan.
- Selanjutnya bank melakukan koreksi data hasil konfirmasi melalui
LKPBU.
863
173
- Bank mengirimkan koreksi data hasil konfirmasi melalui LKPBU.
- BI menerima koreksi data hasil konfirmasi dan input data LKPB
Bulanan yang dikirim oleh bank.
Pasca penerimaan data
- BI melakukan publikasi data ke www.bi.go.id
Contoh :
Data LBU gabungan bulan September 2012 akan diproses menjadi draft
LKPB Bulanan oleh BI dan dikirimkan kembali melalui LKPBU pada
tanggal 24 Oktober 2012 dan paling lambat diterima kembali oleh BI tgl
7 November 2012 (karena adanya libur Sabtu/Minggu). Koreksi data
terhadap konfirmasi/input sebelumnya dapat dilakukan secara online
sampai dengan 30 November 2012.
901: Bulanan (laporan LKPB Bulanan hanya dikirimkan oleh Bank
Konvensional)
Cara penamaan:
BLN-3 digit sandi bank-2 digit bulan-4 digit tahun.CFS
Contoh: BLN-002-09-2012.CFS
864
174
Form 902:
Laporan Keuangan Publikasi Bank (LKPB) Triwulanan
Preliminary
- Bank mengirimkan data (berupa data LKPB Triwulanan) melalui
LKPBU.
Penerimaan/Pengiriman data
- Data diterima oleh BI pada periode dibuka sejak tanggal 1 sampai
dengan tanggal 15 di 2 bulan berikutnya. Data Triwulanan Juni
disampaikan dengan batas waktu tanggal 15 Agustus.
- Khusus untuk data Desember, data diterima paling lambat tanggal
15 di 4 bulan berikutnya. Data Triwulanan Desember disampaikan
dengan batas waktu tanggal 15 April.
- BI menerima data hasil koreksi online melalui LKPBU dengan jangka
waktu sampai dengan akhir bulan, dimana terdapat sanksi
keterlambatan. Contoh: data Triwulanan Juni paling lambat 31
Agustus.
- BI menerima data hasil koreksi offline (setelah periode online selesai)
Pasca penerimaan data
- BI melakukan publikasi data ke www.bi.go.id
Contoh :
Data Q3 (September 2012), Bank dapat mengisi Form 902 Q3 dengan
batas waktu tanggal 15 November 2012.
902: Triwulanan
- Bank Umum Konvensional dan UUS mengirimkan LKPB secara
terpisah dengan menggunakan user ID masing-masing, meskipun
pada triwulanan laporan LKPB Triwulanan Bank Konvensional sudah
termasuk laporan LKPB UUS
- Bulan pelaporan triwulanan adalah Maret, Juni, September, dan
Desember.
865
175
Cara penamaan:
Bank Konvensional: TRW-3 digit sandi bank-2 digit bulan-4 digit
tahun.CFS
Contoh: TRW-022-09-2012.CFS
UUS: TRW-UUS-3 digit sandi bank konvensional-2 digit bulan-4 digit
tahun.CFS
Contoh: TRW-UUS-022-09-2012.CFS
KEPALA DEPARTEMEN
PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN,
MULYA E. SIREGAR
866
Recommended