View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS PENGARUH HARGA, KEMUDAHAN
PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN PENGALAMAN
BELANJA TERHADAP MINAT BELI PRODUK FASHION
SECARA ONLINE
PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Oleh :
Rachel Daniela Tanagan
ID. 014201305065
Skripsi Dipersembahkan Untuk
Fakultas Bisnis President University
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Manajemen
Juni 2017
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Rachel Daniela Tanagan, menyatakan bahwa skripsi
dengan judul : ANALISIS PENGARUH HARGA, KEMUDAHAN PENGGUNAAN,
KEPERCAYAAN DAN PENGALAMAN BELANJA TERHADAP MINAT BELI
PRODUK FASHION SECARA ONLINE PADA PT. XYZ DI CIKARANG adalah benar
hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan siapapun sebelumnya untuk
memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, kecuali yang secara tertulis dalam
naskah ini yang disebutkan dalam referensi.
Cikarang, 05 Juni 2017
Yang membuat pernyataan,
Rachel Daniela Tanagan
ID. 014201305065
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Pengaruh Harga, Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan, dan Pengalaman Belanja Terhadap Minat Beli Produk Fashion Secara Online pada PT. XYZ di Cikarang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah berbelanja di Bukalapak.com dengan 100 responden dari total populasi tak terhingga. Berdasarkan uji t yang dilakukan diketahui bahwa kualitas website dan harga terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian online pada Bukalapak.com. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (adjusted R square) adalah sebesar 0,440. Hal ini dapat diartikan bahwa persen pengaruh variabel bebas (kualitas website, kemenarikan posting messages, reputasi dan harga) terhadap variabel terikat keputusan pembelian online sebesar 0,470 (47%) sedangkan sisanya (53%) dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Kata kunci: Harga, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Pengalaman Belanja
ABSTRACT
This study purposed to analyze the effect of applying price, ease of use, trust, experience as the effort for increasing the prospect of gadget purchase decision through PT. XYZ in Cikarang by using quantitative approach. Data collection method, in this study is by using questionnaire and multiple linear regression for the technical. Subjects in this study were people who have already shopped through e-commerce Bukalapak.com with 100 respondents of total population which is uncountable. Based on t test were made known website quality and price proven to significantly influence online purchase decision through e-commerce Bukalapak.com. Based on the table can be seen that the coefficient of determination (adjusted R square) is approximately 0,470. This may imply that the percentage contribution of independent variables (website quality, attractiveness of posting messages, reputation) on the dependent variable online purchase decision amounted to 0,470 (47%) while the rest (53%) are influenced or determined by other factors not included in the research model units.
Keywords : Website Quality, Attractiveness of Posting Messages, Reputation and Price
Kata Pengantar
Puji syukur penulisan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Pengaruh Harga, Kemudahan
Penggunaan, Kepercayaan Dan Pengalaman Berbelanja Terhadap Minat Beli Produk Fashion
Secara Online Di Bukalapak.com dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Bisnis, Universitas Presiden Cikarang –
Bekasi.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Ibu Dr.Dra.Genoveva, MM selaku Kepala Program Studi Management.
2. Bapak Dr.Dedi Rianto Rahardi, MM selaku Dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan
kepada penulis.
3. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Management yang telah memberikan bekal pengetahuan,
ketrampilan dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.
4. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Jacobus Rudy Tanagan dan Ibunda Sri
Wahyuni Seran serta kedua kakakku tersayang Pierre Julian Tanagan dan Judith
Johana Tanagan yang senantiasa memberikan perhatian, dukungan semangat dan Doa
yang tak pernah putus dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Werry Permatasari dan Sundari Rohima sebagai kawan yang memotivasi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman angkatan 2013 yang selalu memberikan support dan dorongan moril.
7. Seluruh staf Fakultas Management Universitas Presiden yang telah membimbing dan
membantu penulis selama menyelesaikan studi di Fakultas Management Universitas
Presiden.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa selama dari awal proses penelitian sampai pada penyusunan skripsi
ini, banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun, penulis banyak belajar mengenai
hal tersebut. Tidak hanya berhubungan dengan tema skripsi, melainkan juga berbgai input
dan nasihat dari berbagai pihak untuk pengembangan diri penulis, terutama terkait dengan
attitude dan soft skill. Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Akan tetapi, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak.
Cikarang, 05 Juni 2017
Penulis,
Rachel Daniela Tanagan
ID.014201305065
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………...………………..i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI……...……………………...…..ii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING……...………………...…………..iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI………………..……..... iv
ABSTRAK……………………………………………………………………..….v
ABSTRACT……………………………………………………………………....vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………...…vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..………ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………..……...xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xiv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1
1.2 Identifikasi Masalah…………………………………..…………….....8
1.3 Perumusan Masalah…………………………………….......…..……..9
1.4 TujuanPenelitian………………………………………………...…...10
1.5 ManfaatPenelitian…………..………….…………………………….10
1.6 Pembatasan Masalah…………………………………………………11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..………..……12
2.1 Belanja Online….....................………….…………………………....12
2.1.1 Proses Belanja Online…....................................................................12
2.1.2 Keuntungan Online Shopping............................................................13
2.1.3 Kelemahan Belanja Online................................................................13
2.2 Konsep E-Commerce............................................................................14
2.3 Keputusan Pembelian………………………………………………...16
2.4 Minat Beli …….………………………………………………….…..17
2.5 Harga ……………………………………..…………………………...17
2.6 Kemudahan Penggunaan……..………………………………………19
2.7 Kepercayaan………….……………………………...…………….....20
2.8 Pengalaman Berbelanja...………………………………………….....21
2.9 Hubungan Antar Variabel……..………...…………………………....23
2.9.1 Hubungan Antara Harga Produk Terhadap Minat Beli…….….…...23
2.9.2 Hubungan Antara Kemudahan Terhadap Minat Beli ……………...23
2.9.3 Hubungan Antara Kepercayaan Terhadap Minat Beli………..…….24
2.9.4 Hubungan Antara Pengalaman Terhadap Minat Beli ………..…….24
2.10 Penelitian Terdahulu..………………………………………..….......25
2.11 Kerangka Pemikiran ……………………………………….…….....28
2.12 Hipotesis………………………………………………………….....29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………….…………………………..30
3.1 Rancangan Penelitian…………..…………………………….............30
3.2 Populasi dan Sampel……….…………...……………………………31
3.2.1 Populasi…………………..……………………...…………………31
3.2.2 Sampel…………………………………..………….……………....31
3.3Jenis dan Sumber Data………………………………………………..32
3.3.1Jenis data.………………………………………………….………..32
3.3.2 Sumber Data………………………………………………………..32
3.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………………...33
3.4.1 Dokumentasi………………………………………………………..33
3.4.2 Metode kuesioner……………………………….…………………..33
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian………………………….……………..35
3.5.1Waktu penelitian……………….…………………………………....35
3.5.2 Tempat penelitian…………………………………………………..36
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas...…………………………………….....36
3.6.1 Uji validitas……...……………………………………………….....36
3.6.2 Uji reliabilitas……...………………………………….....................37
3.7 Metode Analisis....................................................................................37
3.7.1 Analisa deskriptif……...………...…………………….....................37
1 Rata-rata……………………………………………….................38
2 Standar deviasi…………………………………………………...38
3.7.2 Uji asumsi klasik……...………...…………………….....................39
1 Uji normalitas………………………………………….................39
2 Uji multikolinieritas ……………………………...……………...39
3 Uji heteroskedastisitas …………………………………………...40
3.7.3 Analisa regresi linier berganda ……...………...…….………..........40
3.8 Tes hipotesis ..........……...………...…………………………..……..41
3.8.1.Uji signifikansi parameter individual…………………..................41
3.8.2 Uji signifikansi simultan………...………………………………..42
3.9 Koefisien determinasi………………...…………………………......43
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………................................44
4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………..……………………………....44
4.1.1Sejarah Bukalapak.com………..…………...…………....................44
4.2 Karakteristik Responden…..………………………………………...45
4.2.1Profil responden………………………………………………........45
1.Berdasarkan jenis kelamin………………………….…...................45
2.Berdasarkan usia responden………………………….…………....46
3. Berdasarkan jenis pekerjaan………………………….………..….46
4. Berdasarkan pendidikan terahkhir………..………….………..…..47
4.2.2 Uji Kualitas Data.…………………………………….………..…..47
1 Uji validitas.……………………..................................................47
2 Uji reliabilitas………………………………………....………...50
4.2.3 Rata-rata dan standar deviasi……………………….….………….55
4.2.4 Uji asumsi klasik………………………………….…….…………55
1. Uji normalitas…………………………………...……….………..55
2. Uji heteroskedastisitas……………………………………....…….58
3. Uji multikolinearitas……………………………………....………60
4.2.5Analisa Regresi Lininer Berganda………………………....……….61
4.2.6 Uji Hipotesis.………………………………………………………63
1 Uji t-stastistik………………………………………....................63
2 Uji simultan (uji F statistik)……………….………………….....64
3 Koefisien determinasi…………………………………….……...65
4.3 Pembahasan……………………………………………………...…..66
BAB V PENUTUP………………………. ……..………………..……..............69
5.1Kesimpulan………………………….................……………………..69
5.2 Saran………………...…………………………………………...…..70
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….….….70
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………..….….77
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tingkat Pengguna Internet Dunia…………………………..…………..2
Tabel 2.1. Penelitian-Penelitian Terdahulu ...........................................................25
Tabel 3.1. Instrumen Penelitian…………………….…...…………………….…34
Tabel 4.1. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Harga…………….…….…..48
Tabel 4.2. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kemudahan Penggunaan.….48 Tabel 4.3. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kepercayaan……..……..….49 Tabel 4.4. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Pengalaman Berbelanja….....49 Tabel 4.5. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Minat Beli………………….51 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas………………………………..….………51
Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Harga.................................……….....52
Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Penggunaan…................52
Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan.................…...…...........53
Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Belanja.........................54
Tabel 4.11. Jawaban Responden Mengenai Minat Beli......................……..........55
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov…………….......58 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Multikolinearitas…………………………………...61 Tabel 4.14. Hasil Estimasi Analisis Regresi………………………….………….62
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Penetrasi Internet User di Indonesia…….………….……………......3
Gambar 1.2 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia………....3
Gambar 1.3 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Pekerjaan……4
Gambar 1.4 Peringkat Situs E-commerce C2C di Indonesia...................................6 Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian.............................................................16 Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran……………………....…....…..…....................28 Gambar 3.1. Proses Rancangan Penelitian…..…..…...………………………..…30 Gambar 4.1. Logo Bukalapak……………………………......…………………..44 Gambar 4.2. Karakteristik Jenis Kelamin……………………….......…………...45 Gambar 4.3. Karakteristik Usia Responden………………………….…………..46 Gambar 4.4. Karakteristik Jenis Pekerjaan…………………….………………...46 Gambar 4.5. Karakteristik Pendidikan Terakhir………………………………....47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian…………………………………………..…….77
Lampiran 2 Tabel Jawaban Kuesioner..……..........................……...……….…...82
Lampiran 3 Hasil Tes Turnitin...............................................................................83
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan
dalam Bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa
rangkaian jaringan. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Menurut Hermawan (2013), internet adalah
komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia
meskipun berbeda sistem operasi dan mesin. Lebih lanjut dijelaskan bahwa intenet mampu
untuk menyediakan askes untuk layanan telekomunikasi dan berbagai sumber daya informasi
untuk jutaan pemakaiannya yang tersebar di seluruh dunia. Internet memliki berbagai macam
layanan-layanan internet meliputi komunikasi secara langsung seperti email dan juga
chatting, diskusi seperti Usenet News, email dan juga milis serta sumber daya informasi yang
terdistrubusi (World Wide Web, Gopher), remote login, dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan
lain-lainnya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi terutama dalam jaringan internet, dimana
penggunaan internet sudah mengglobal, hampir setiap orang menggunakan internet, internet
seakan-akan sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Peran internet dikehidupan sehari-hari
sangat penting, terutama di dunia bisnis, internet akan sangat memberikan dampak besar bagi
dunia bisnis barang dan jasa, dimana sekarang internet sudah dimanfaatkan sebagai alat untuk
menjual barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, penjualan barang atau jasa
menggunakan internet sering disebut e-commerce.
Menurut Keil, Lee, dan Deng (2013), perdagangan elektronik (electronic commerce,
disingkat EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau
pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.
Beberapa orang memandang istilah perdagangan (e-commerce) hanya untuk menjelaskan
transaksi yang dapat dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang
menyadari bahwa istilah e-commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan
istilah e-bussines sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-
bussines) mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan
barang saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis.
Tabel 1.1 Tingkat Pengguna Internet Dunia
Sumber : www.internetworldstats.com (2017)
Dari gambar tabel peringkat penggunaan internet dunia diatas, dapat dilihat bahwa
Indonesia menempati peringkat 5 (lima) dari 20 (dua puluh) negara lainnya dengan jumlah
perkiraan pengguna internet adalah 132.700.000 ( seratus tiga puluh dua juta tujuh ratus ribu).
Di Negara kita Indonesia, internet sudah mulai berkembang mulai dari tahun 1990an.
Menurut sumber data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJIII, 2016) pada
Gambar 1.1, Pulau jawa adalah pulau dengan pengguna internet terbesar dengan tingkat
persentase 65% dari total seluruh penduduk di Indonesia sedangkan pulau dengan internet
user terendah adalah Papua dan Maluku dengan tingkat persentase 2,5% dari total penduduk
di Indonesia.
Gambar 1.1
Penetrasi Internet User di Indonesia
Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 2017
Menurut Gambar 1.1, berdasarkan hasil survei internet Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) 2016, Indonesia terus mengalami pertumbuhan pengguna internet
yang luar biasa sehingga jumlah total internet user Indonesia saat ini mencapai 132,7 juta
pengguna. Angka ini naik cukup tinggi dibandingkan dengan hasil survei pada tahun 2014
yang menunjukkan jumlah pengguna internet Indonesia sebesar 88 juta pengguna. Angka
132,7 juta pengguna tersebut berarti melewati 50% dari jumlah populasi atau penduduk
Indonesia, tepatnya penetrasinya sebesar 51,8%.
Gambar 1.2
Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia
Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 2016
Berasarkan informasi Gambar 1.2, berbeda dengan hasil suvey pada tahun 2014,
dimana internet user dengan pengguna terendah pada kelompok usia 55 tahun keatas yang
mencapai 10% dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia. Jika ditunjau dari usia
penggunanya, internet user di Indonesia tertinggi pada tahun 2016 didominasi oleh pengguna
yang berusia produktif pada grup di usia 35-44 tahun yang mencapai total 29.2%.
Gambar 1.3
Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Pekerjaan
Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 2016
Menurut Gambar 1.3 diatas, hasil suvei pengguna internet Indonesia terbanyak pada
tahun 2016 adalah pekerja / wiraswasta dengan jumlah presentase sebanyak 62% dari jumlah
seluruh penduduk Indonesia. Jumlah pengguna diurutan kedua setelah pekerja / wiraswasta
adalah ibu rumah tangga dengan jumlah presentase sebanyak 16.6%, kemudian diikuti oleh
7.8% jumlah presentase oleh mahasiswa sebagai pengguna Internet di Indonesia. Urutan
terbawah adalah pelajar dan lainnya dengan jumlah presentase sebanyak 6.3% dan 0.6%.
Meningkatnya pengguna internet di dunia dan adanya teknologi internet, bisnis jual
beli mulai terlihat kemajuan dan perkembangan. Sudah sangat banyak pelaku bisnis yang
menggunakan internet untuk perdagangannya atau untuk melakukan promosi, bisnis baru di
dalam dunia digital ini disebut dengan e-commerce (perdagangan elektronik). Perdagangan
elektronik (e-commerce) menurut Laudon (2012) adalah the use of internet and the web to
transact business.
Menurut Laudon (2012) perdagangan elektronik (e-commerce) terbagi menjadi lima
jenis, yaitu :
1) Business-to-Business (B2B) E-Commerce.
Business to Business (B2B) yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling mempunyai
kepentingan bisnis, sering disebut sebagai bisnis antar perusahaan.
2) Business-to-Consumer (B2C) E-Commerce.
Business to Consumers (B2C) terjadi antara pelaku bisnis dengan konsumen, atau juga
sebagai contoh adalah antara produsen yang menjual dan menawarkan produknya ke user
umum secara daring.
3) Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce.
Consumer to Consumer (C2C) terjadi dari konsumen ke konsumen, yaitu individu
bukan perusahaan yang menjual produk atau layanan via situs jual beli online. C2C E-
Commerce sebagai tempat dimana konsumen mempraktekan usaha jual dan beli dengan
pembeli – pembeli yang lain dalam jaringan daring atau online.
4) Peer-to-Peer (P2P).
Peer to Peer (P2P) adalah jenis bisnis e-commerce yang dibutuhkan bagi mass user,
P2P terjadi dengan menggunakan teknologi peer-to-peer yang menjadikan internet user agar
bisa bertukar dan membagikan data-data langsung dan saat itu juga tanpa melalui server.
5) Mobile Commerce (M-commerce)
M-commerce adalah subkategori e-commerce, dan perbedaan substansial sebenarnya adalah
jenis perangkat yang digunakan untuk belanja.
Gambar 1.4
Peringkat Situs E-commerce C2C di Indonesia
Sumber : https://ecommerceiq.asia/top-ecommerce-sites-indonesia, 2017
Hingga saat ini Bukalapak.com sedang bersaing dengan situs jual beli online lainnya.
Berdasarkan tabel 1.2, terdapat 5 e-commece Indonesia dengan peringkat tertinggi berasarkan
jumlah visitor. Walaupun ranking Bukalapak.com dengan jumlah visitor 25.109.724 berada
diatas situs jual beli Qoo10.co.id dan Jualo.com, akan tetapi Bukalapak.com masih tertinggal
dari Elevenia.com dan Tokopedia.com dengan jumlah visitor masing – masing 32.663.171
dan 43.257.900.
Menurut survei Google, produk pakaian merupakan barang pertama yang dibeli
secara online. Banyak orang membeli produk pakaian dari internet untuk menghemat waktu.
Pada umumnya pembelanja online atau konsumen online lebih ingin menghemat waktu dari
pada menghemat uang. Konsumen online untuk produk-produk pakaian ini juga tidak hanya
kaum wanita, kaum pria pun juga banyak yang gemar berbelanja produk fashion online.
Beberapa produk fashion paling diminati oleh pria ialah busana muslim, jaket, jam tangan,
dan sepatu. Barang-barang fashion adalah produk paling laris yang dijual online di internet di
Indonesia. (https://komunitas.bukalapak.com/news/37378-ptmn0x)
Pada bulan Agustus 2016 yang lalu, terjadi kasus penipuan produk fashion oleh salah
satu penjual yang terdaftar di Bukalapak.com. Menurut komunitas Bukalapak, penjual
mengaku bahwa sudah mengirimkan produk kemeja yang sesuai dengan spesifikasi yang
dicantumkan pada kolom deskripsi produk kepada pembeli. Namun pada saat dibandingkan,
ternyata memang terdapat perbedaan spesifikasi ukuran antara produk yang dipasarkan oleh
penjual dan produk yang diterima pembeli. Sesuai dengan peraturan yang dikemukakan oleh
Bukalapak.com, jika produk yang dibeli tidak sesuai, maka pembeli berhak untuk melakukan
retur. Pembeli sudah datang ke kantor Bukalapak pada 15 Agustus 2016 pukul 15:00 WIB.
Namun pihak penjual baru hadir pada pukul 16:00 WIB. Karena keterbatasan waktu, pembeli
memutuskan pergi terlebih dahulu setelah memberikan bukti kepada pihak Bukalapak.com.
Adapun status transaksi sudah direfund (dana dikembalikan kepada pembeli) dan barang
sudah berada di kantor Bukalapak. (https://blog.bukalapak com/2016/08/).
Praktisi keamanan komputer bernama Herdian Nugraha menemukan celah keamanan
dalam situs-situs belanja online, Tokopedia, Bukalapak, dan situs pesan desain online,
Sribu.com.Herdian mengaku bisa membobol situs-situs milik startup Indonesia tersebut dan
kemudian menginformasikannya ke pihak terkait. Dalam situs blog pribadinya, Herdian
membeberkan metode pembobolannya. Ia mengakses server ketiga situs dengan
memanfaatkan celah keamanan bernama ImageTragick. Memanfaatkan kelemahan
ImageMagick, piranti lunak yang biasa digunakan oleh layanan situ untuk memproses foto
atau gambar. Setelah file gambar yang dimodifikasi itu diunggah, Herdian pun mendapatkan
hak penuh akses server di ketiga situs. Di sana, ia bisa mendapatkan data penting, seperti
alamat e-mail dan password pengguna. Bug tersebut ditemukan oleh peneliti keamanan
Nikolay Ermishkin pada Mei 2016 lalu. CEO Bukalapak, Achmad Zaky saat juga mengakui
keberadaan celah keamanan yang ditemukan oleh Herdian. Celah tersebut pun sudah ditutup
dan pria yang menemukannya diganjar hadiah sekaligus direkrut menjadi karyawan
Bukalapak.(http://tekno.kompas.com/read/2016/07/20/22030007/begini.cara.herdian.membob
ol.server.bukalapak.dan.tokopedia)
Menurut Chang (2011), harga adalah salah satu faktor yang berhubungan secara
signifikan dan positif akan minat pembelian konsumen secara online. Setiap melakukan
penelaahan di internet untuk mencari produk, pembeli akan menetapkan harga sebagi hal
pertama dan terutama dalam memutuskan pembelian.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ramayah dan Ignatius (2012), penelitian
berisi mengenai minat beli konsumen berdasarkan efek langsung dari fitur belanja online.
Hasil pada penelitiannya menunjukan bahwa kemudahan penggunaan secara keseluruhan
memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen.
Penelitian mengenai minat beli konsumen berdasarkan faktor yang datang dari
individu dilakukan oleh Mohmed (2013), diketahui bahwa pengalaman sebelumnya dalam
berbelanja online memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen
dalam berbelanja online di masa yang akan datang.
Pada penelitian yang dilakukan Danesh, Nasab dan Ling (2012) pada industri
hypermarket menemukan bahwa pentingnya kepercayaan pelanggan, beralih hambatan dan
kepuasan pelanggan dalam perencanaan bisnis strategis mereka dalam rangka untuk
meningkatkan tingkat retensi pelanggan. Kepercayaan menjadi faktor yang utama dalam
setiap jual beli secara online. Hanyalah pelanggan yang memiliki kepercayaan dan berani
untuk melakukan transaksi melalui media internet.
Menurut pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja online di masa yang akan
datang.
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, judul dalam penelitian ini adalah
Analisis Pengaruh Harga Produk, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Pengalaman
Berbelanja Terhadap Minat Beli Produk Fashion Secara Online di Bukalapak.com.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, diketahui
bahwa pengunjung di Bukalapak.com sudah terbilang tinggi jika dibandingkan dengan e-
commerce lainnya, yaitu sekitar 25.109.724 pengunjung dibulan April 2017.
Namun terlihat dari persaingan antar situs jual beli online, posisi Bukalapak.com
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan situs jual beli sejenis lainnya. Bukalapak.com
memiliki posisi ketiga diantara lima situs yang disebutkan diatas dari info peringkat
Bukalapak.com (gambar 1.4). Dari data ini dapat dilihat bahwa minat beli konsumen di situs
Bukalapak.com masih kalah saing jika dibandingkan dengan Elevenia.com dan
Tokopedia.com, walaupun posisi Bukalapak.com masi diatas jika dibandingkan dengan situs
online Qoo10.co.id dan Jualo.com.
Sesuai dengan informasi latar belakang dari beberapa sumber mengenai kasus yang
dialami oleh Bukalapak.com, penjual pada Bukalapak.com masih belum semuanya
profesional dan jujur atas penjualan produk – produk yang mereka pasarkan kepada seluruh
calon pembeli pada Bukalapak.com. Selain itu juga, walaupun sudah menjadi e-commerce
yang besar namanya dan terkenal dimana - mana, ternyata sistem keamanan situ
Bukalapak.com masi belum sempurna dan dapat diretas oleh pihak lain.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian dan teori terdahulu, diketahui bahwa terdapat adanya beberapa
variabel yang memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen. Variabel-variabel tersebut
adalah harga produk, kemudahan penggunaan, pengalaman berbelanja dan kepercayaan
konsumen. Namun diantara penelitian-penelitian yang dijabarkan diatas, ditemukan adanya
hasil yang berbeda-beda mengenai mengenai hubungan variabel-variabel yang diteliti.
Oleh sebab itu dengan adanya fenomena bisnis ini, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu bagaimana meningkatkan minat beli konsumen di situs jual beli online
Bukalapak.com. Selanjutnya rumusan masalah penelitian yang muncul dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu :
1) Apakah Harga Produk memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?
2) Apakah Kemudahan Penggunaan memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?
3) Apakah Kepercayaan Konsumen memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?
4) Apakah Pengalaman Berbelanja memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diutarakan diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu :
1) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Harga Produk situs jual beli online terhadap
Minat Beli Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.
2) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Beli
Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.
3) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Pengalaman Berbelanja terhadap Minat Beli
Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.
4) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Kepercayaan Konsumen terhadap Minat Beli
Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.
1.5 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Praktis
Penelitian ini dibuat agar diharapkan dapat menambah pengetahuan, baik untuk
kalangan akademis maupun masyarakat luas secara umum mengenai pengukuran harga,
kemudahan penggunaan, kepercayaan, serta pengalaman berbelanja dan pengaruhnya
terhadap minat beli konsumen.
2) Manfaat Teoritis
Diharapkan agar penelitian ini dapat memperluas dan menambah wawasan dan
referensi kepustakaan mengenai ilmu pengetahuan di bidang pemasaran yaitu harga,
kemudahan penggunaan, kepercayaan, serta pengalaman berbelanja dan pengaruhnya
terhadap minat beli konsumen.
1.6 Pembatasan Masalah
Berkaitan dengan luasnya variasi pengalaman konsumen dalam melakukan akses
website dan sosial media, waktu yang peneliti miliki tidak cukup banyak (terbatas) dan area
atau lingkupan yang tidak begitu luas, maka peneliti hanya mengambil 4 (empat) faktor atau
variabel dalam penelitian ini yaitu harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan
pengalaman berbelanja. Pengambilan atau pemilihan 4 (empat) variabel ini agar penelitian
menjadi lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud. Menurut APJII
(2016), jika dilihat dari persentase pengguna internet di Indonesia, untuk kalangan pekerja
adalah sebesar 62%. Karena untuk target penelitian (responden) adalah para konsumen yang
sudah pernah membeli produk fashion di Bukalapak.com dan bertempat tinggal di Cikarang
yang jumlahnya tak terhingga untuk variabel-variabel yang dipilih saling berhubungan satu
dengan yang lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belanja Online
Online shop merupakan sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat
internet sehingga pengunjung online shop dapat melihat barang-barang di toko online
(Loekamto, 2012). Online Shopping adalah salah satu contoh perdagangan elektronik yang
berguna untuk kegiatan transaksi penjual ke konsumen ataupun penjual ke penjual (Halim,
2012). Belanja online pertama kali diaplikasikan di negara Inggris pada tahun 1979 dari
Redifon Computers oleh Aldrich. Beliau menyatukan komputer dengan televise berwarana
yang dapat memproses transaksi secara realtime atau pada saat itu juga melalui mediasi kabel
telepon. Beliau menjual system untuk belanja online yang dia temukan di berbagai wilayah
Negara Inggris sejak tahun 1980.
Pada tahun 1994, Netscape meluncurkan SSL encryption of data transferred online
karena dianggap hal yang paling penting dari belanja daring adalah media untuk transaksi
onlinenya yang aman dan bebas dari peretasan. Tahun 1996, eBay situs belanja online tercipta
dan kemudian maju berkembang menjadi salah satu situs dengan jumlah transaksi online terbesar
hingga saat ini. (https://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_daring)
Menurut Handayani (2010:11) ada tiga elemen berbeda yang ditemui di e-commerce
yaitu: a. Vendor yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik.
Mereka disebut electronic vendor atau e-vendor.
b. Konsumen yang menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau
membeli produk.
c. Teknologi berupa perangkat keras (komputer, internet, telepon seluler), perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk bertransaksi
2.1.1. Proses belanja online
Belanja online dapat dilakukan dengan cara melakukan window shopping online pada
web yang dituju. Kemudian, pembeli dapat mengeklik barang yang diinginkan. Setelah itu
pembeli kemudian dibawa kepada jendela yang menampilkan tata cara pembayaran yang
disepakati dan kemudian setelah nominal uang ditransfer, maka penjual akan mengirim
barang melalui jasa pos. Dewasa ini, tata cara belanja online dapat dilakukan semakin mudah.
Ketika pembeli tertarik dengan barang yang dituju, ia cukup melakukan panggilan telepon
dengan sang penjual ataupun mengetikkan sms sesuai aturan. Setelah pesan diterima, pembeli
biasanya diharuskan mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual dan barang yang dibeli
pun akan dikirim baik melalui kurir, dan jika wilayah pengiriman masih cukup dekat ataupun
melalui jasa pos. Pembayaran dapat dilakukan baik menggunakan kartu debit, kartu kredit,
PayPal, memotong pulsa pelanggan (untuk transaksi lewat HP), cek, maupun COD (Cash On
Delivery) yaitu pembayaran yang dilakukan ketika barang telah dikirim oleh penjual. Cash
On Delivery biasanya dilakukan melalui tatap muka antara penjual dan pembeli; penjual
dapat menunjukkan barangnya sehingga pembeli yang tertarik bisa meneliti barang yang akan
ia beli. Pembelian semacam ini biasanya melakukan pembayaran secara langsung/uang
kontan. Selain tatap langsung antara penjual dan pembeli, COD ini bisa dilakukan antara
kurir dan pembeli; biasanya penjual hanya akan melayani COD apabila daerah pembeli masih
dapat dijangkau oleh penjual. (http://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_Online)
2.1.2. Keuntungan Online Shopping
Menurut Turban (2012), kelebihan e-commerce dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Kelebihan e-commerce bagi perusahaan: - Ketersediaan pasar nasional dan internasional -
Penurunan biaya pemprosesan, distiribusi dan penarikan informasi
2. Kelebihan e-commerce bagi pelanggan - Akses ke sejumlah besar produk dan jasa, 24 jam
sehari. 3. Kelebihan e-commerce bagi masyarakat - Dengan mudah dan nyaman memberikan
layanan informasi, serta berbagai produk ke orang- orang di kota, di desa, dan berbagai
Negara berkembang.
2.1.3. Kelemahan belanja online
Mernurut Lasmadiarta (2013), selain memiliki keuntungan, terdapat pula kelemahan dari
belanja online, yaitu :
a. Kualitas barang yang diinginkan acak kali kualitasnya tidak seperti dengan yang terpasang
di website.
b. Rentan terjadinya aksi penipuan, dimana banyak kasus setiap kali pembeli telah
membayarkan jumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim dan penjual
menghilang dengan tidak ada tanggung jawab.
c. Produk yang dibeli keadaannya rusak atau pecah karena media pengirimannya dan paket
tidak terbungkus aman dan sempurna.
d. Sering terjadi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi pada situs, penjual
cenderung selalu mengirimkan katalog online dan promosi melalui e-mail pembeli dan cukup
mengganggu privacy pihak pembeli.
Dari penjelasan teoritis diatas, belanja online merupakan suatu inovasi baru dalam dunia
pemasaran, dimana dengan pihak pembeli tidak perlu berkomunikasi secara tatap langsung
sehingga waktu untuk belanja lebih efisien. Namun belanja online juga memiliki kekurangan
akan resiko yang dapat merugikan pembeli, seperti kualitas barang dan keamanan bertransaksi.
2.2 Konsep E-Commerce
Menurut Turban (2012), perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat EC,
atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran
produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang
memandang istilah perdagangan (e-commerce) hanya untuk menjelaskan transaksi yang dapat
dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang menyadari bahwa
istilah e-commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan istilah e-bussines
sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-bussines)
mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan barang
saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis. Lainnya memandang
ebussines sebagai “aktivitas selain pembelian dan penjualan” di internet, seperti kolaborasi
dan aktivitas intra bisnis.
Perdagangan elektronik atau e-commerce, adalah pembelian, penjualan, pemasaran,
servis, pengiriman, dan pembayaran barang dan jasa melalui jaringan komputer seperti
Internet. E-commerce dimungkinkan melalui penggunaan Hypertext Markup Language
(HTML), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan aplikasi server yang memungkinkan
pembelian berlangsung.
Menurut Turban (2012), e-commerce dapat dilakukan berbagai pihak, Jenis umum
dari transaksi ecommerce dijelaskan di bawah ini, yaitu :
1. Bisnis ke bisnis (bussines-to-bussines—B2B) Dalam transaksi b2b, baik penjual maupun
pembeli adalah organisasi bisnis. Kebanyakan dari EC adalah jenis ini.
2. Perdagangan kolaborasi (collaborative--c-commerce) Dalam c-commerce para mitra bisnis
berkolaborasi (alih – alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini
seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.
3. Bisnis ke konsumen (bussines-to-consumer—B2C) Dalam B2C, penjual adalah perusahaan
dan pembeli adalah perorangan. B2C disebut juga e-tailing.
4. Konsumen-ke-konsumen (consumer-to-consumer—C2C) Dalam C2C, seorang menjual
produk ke orang lain. (Anda juga) dapat melihat C2C digunakan sebagai “customer-to-
customer” (pelanggan ke pelanggan). Kedua istilah ini dapat dianggap sama, dan keduanya
akan digunakan untuk menjelaskan orang – orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama
lain.
5.Konsumen-ke-bisnis (consumer-to-bussines—C2B) Dalam C2B, konsumen
memberitahukan kebutuhan atas produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk
menuediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen, Contohnya di Priceline.com, di mana
pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan Priceline mencoba untuk
menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
6. Perdagangan intrabisnis (intraorganisasional) Dalam situasi ini perusahaan menggunakan
EC secara internal untuk memperbaiki operasinya, Kondisi khusus dalam hal ini disebut juga
sebagai EC B2E (business-to-its-employees).
7. Pemerintah-ke-warga(government-tocitizen—G2C) Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit)
pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi EC. Unit-unit
pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan
berbagai perusahaan (G2B).
8. Perdagangan mobile (mobile commerce—m-commerce) Ketika e-commerce dilakukan
dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler untuk mengakses
internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
2.3 Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:157), perilaku keputusan pembelian mengacu pada
perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang
membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut Kotler (2012), keputusan
pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai.Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
keputusan pembelian adalah perilaku konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang
mereka sukai.
Menurut Kotler (2012), konsumen akan melewati 5 (lima) tahap proses keputusan pembelian.
Tahap-tahap tersebut digambarkan pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Kotler (2012:176)
Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2012:176-
178) diuraikan sebagai berikut:
1) Tahap pengenalan masalah (problem recognition).
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali dan mengetahui masalah atau kebutuhannya.
Jika kebutuhan diketahui, maka konsumen akan tahu kebutuhan mana yang belum terpenuhi,
perlu segera dipenuhi, ataupun bisa ditunda pemenuhannya.
2) Tahap pencarian informasi (information search).
Konsumen yang terstimulasi kebutuhannya akan tertarik untuk mencari lebih banyak informasi
mengenai apa yang dibutuhkannya. Sumber informasi bias juga berasal dari sumber pribadi,
pengalaman sebelumnya, sumber komersial, dan sumber publik.
3) Tahap evaluasi alternatif (evaluation alternative).
Setelah selesai dalam tahap pencarian informasi, pembeli akan mengolah informasi tersebut dan
membuat penilaian terakhir. Pembeli dapat mengevaluasi alternatif produk yang akan dibeli pada
masing-masing pribadi dan situasi pembelian secara detail.
Need
recognition
Information
search
Evaluation
of alternatives
Purchase
decision
Postpurchase
behavior
4) Tahap keputusan pembelian (purchase desicion).
Pada tahapan evaluasi, konsumen membuat tingkatan pada merek dan membentuk minat untuk
membeli. Konsumen juga dapat kemungkinan untuk membentuk minat untuk membeli produk
yang paling diinginkan, tetapi ada juga dua faktor bisa saja muncul diantara minat beli dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendapat orang lain mengenai barang tersebut dan
juga faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diekspektasikan.
5) Tahap perilaku pasca pembelian (purchase behaviour).
Didalam tahapan ini adalah terjadi ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan
rasa puas atau tidak puas terhadap produk yang dibelinya. Tahapan ini ditentukan oleh
pengalaman yang didapatkan konsumen dalam mengkonsumsi produk yang dibeli.
2.4 Minat Beli
Minat beli menurut Adi (2013) adalah tahap kecenderungan pembeli untuk bertindak
sebelum keputusan pembelian dilaksanakan secara nyata. Dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu sikap dari konsumen untuk bertindak sebelum
melakukan pembelian terhadap sebuah produk.
Minat beli berkaitan dengan perasaan dan emosi, bila pembeli merasa senang dan puas
dalam membeli suatu produk, maka hal itu akan memperkuat minat pembelianya (Adi, 2013).
Dalam mendapatkan minat beli, harus melaui melalui proses pemikiran dan proses pembelajaran
yang membentuk persepsi. Minat beli melahirkan suatu motivasi terhadap pikiran pembeli, yang
pada ujungnya ketika pembeli harus memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa, maka akan
menjadikannya kenyataan atas apa yang ada di dalam pikirannya.
2.5 Harga Menurut Assauri (2012;118), Harga merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang
didapatkan dengan memperoleh dan menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan dari
konsumsi, di samping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu, upaya, psikis,
risiko dan prestise atau gengsi sosial. Konsumen akan memilih harga yang paling baik di antara
yang paling baik yang di tawarkan oleh penjual yang berbeda (Bourlakis, 2012).Secara umunya,
harga adalah keseluruhan biaya nominal yang ditukarkan oleh pembeli untuk mendapatkan
keuntungan atas kepemilikan terhadap sebuah barang atau jasa.
Untuk mencapai suksesan dalam memasarkan suatu barang ataupun jasa, penjual harus
menetapkan harganya secara tepat, karena harga merupakan satu – satunya unsur bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi penjual, sedangkan ketiga unsur
lainnya yaitu produk, distribusi dan promosimenyebabkan timbulnya biaya pengeluaran
(Tjiptono, 2013).
Menurut Sindoro (2014), keputusan-keputusan penetapan harga tergantung pada
serangkaian kekuatan-kekuatan lingkungan dan persaingan yang sangat rumit. Perusahaan
tidak hanya menetapkan satu harga tunggal, tetapi lebih berupa sebuah struktur penetapan
harga (pricing structure) yang mencakup item-item yang berbeda disetiap lini produk.
Perusahaan menyesuaikan harga produksupaya dapat mencerminkan perubahan-perubahan
biaya dan permintaan serta memperhitungkan berubah-ubah pembeli dan situasi. Ketika
lingkungan persaingan berubah, perusahaan itu mempertimbangkan kapan memprakarsai
perubahan harga dan kapan menanggapi perubahan harga di pasar.
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Dharmesta (2012) dikemukakan sebagai berikut :
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku, pada periode
resesi. Misalnya, merupakan suatu periode dimana harga berada pada suatu tingkat yang lebih
rendah dan ketika ada keputusan pemerintahtentang nilai tukar rupiah dengan mata uang
asing, maka akan timbul reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat, khususnya masyarakat
bisnis, reaksi spontan dari keputusan itu adanya kenaikan harga-harga.
2. Penawaran dan Permintaan
Padda umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang di minta
lebih besar, sedangkan harga yang tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
3. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar.
Sebenarnya sifat penentuan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi
uga mempengaruhi volume yang dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume ini
terbanding terbalik.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.
Banyaknya penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual
dengan harga yang lebih tinggi kepada pembeli yang lain.
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat
menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.
6. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang seiring dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan yang lain.
7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan
pemerintahan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan
minimum, diskriminasi harga. Serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah
usaha-usaha kearah monopoli.
2.6 Kemudahan Penggunaan
Setiap saat pertama melakukan online shopping, calon pembeli biasanya merasa kesulitan
karena masi awam dan terdapat hal – hal baru yang jarang ditemukan pembeli dan tidak pernah
dilihatnya ketika didalam berberlanja online. konsumen yang menemukan kesulitan tersebut,
biasanya akan mengurungkan niatnya untuk melakukan online shopping.
Kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang
yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (free of
effort) atau dengan kata lain teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna.
Kemudahan penggunaan mengarah kepada jelas atau tidaknya dan kemudahnya
hubungan dengan sebuah perangkat, selain itu kemudahan dalam penggunaaan sistem
memerlukan usaha, usaha yang diperlukan untuk berinteraksi dengan sistem dan kemudahan
penggunaan sistem Ndubisi (2011). Menurut Trisnawati (2012), kemudahan penggunaan adalah
dimana konsumen merasakan bahwa belanja di toko berbasis web akan meningkatkan belanjanya
serta sejauh mana konsumen merasakan kemudahan interaksi dengan situs web dapat menerima
informasi tentang produk yang dibutuhkan.
Berdasarkan definisi teoritis diatas, konsep kemudahan penggunaan menunjukkan tingkat
pada seseorang yang dapat meyakini didalam penggunaan sistem informasi yang dalam hal ini
adalah situs jual beli online adalah mudah dan tidak memerlukan usaha yang keras dari
pemakainya untuk dapat menggunakannya. Jika sistem informasi mudah digunakan, maka
pengguna lebih terangsang dan terbantu untuk menggunakan sistem informasi tersebut dalam
berbelanja online.
Pada saat seorang pembeli merasakan kemudahan dalam berinteraksi dengan situs penjual
e-commerce, untuk mencari informasi barang, menemukan barang, membeli barang, dan
melakukan pembayaran, pembeli condo untuk memberikan pertimbangan pada belanja online
akan lebih berguna. Ketika ditemukan sebuah sistem yang sulit digunakan sang pebeli, akan
dianggap kurang bermanfaat dan ditinggalkan bagi penggunanya untuk melakukan berbelanja
secara online.
Kemudahan penggunaan mempunyai dampak terhadap perilaku, yaitu semakin tinggi
persepsi seseorang tentang menggunakan sistem, maka semakin tinggi juga tingkat penggunaan
teknologi informasi (Cesario, 2012). Tinggi rendahnya penggunaan dan interaksi antara pengguna
dengan sistem juga dapat membuktikan adanya kemudahan penggunaan (Kusuma, 2012). Sebuah
sistem yang sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut sudah dikenal dan lebih
mudah digunakan oleh penggunanya.
2.7 Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan pada awalnya hanya dikaji dalam bidang psikologi, karena kepercayaan
berhubungan dengan sikap seseorang. Namun saat ini kepercayaan telah dikaji dalam berbagai
bidang seperti sosiologi, pemasaran, dan juga dalam konteks organisasional. Kepercayaan tidak
hanya dapat diberikan kepada seseorang, tetapi juga sebuah objek. Menurut Kramer (2011),
kepercayaan merupakan masalah yang kompleks, karena seorang individu tidak mengetahui pasti
motif dan niat individu lain terhadap dirinya.
Di dalam e-commerce, kepercayaan menjadi bagian penting untuk mengubah pengunjung
menjadi pembeli. Ketika melakukan belanja online, pembeli bergantung kepada janji yang
diberikan oleh penjual. Misalnya, pembeli tidak akan tahu apakah produk yang dipesan akan
sesuai dengan yang diinginkan, pembeli juga harus percaya bahwa informasi pribadi yang
diberikan kepada penjual tidak akan disalah-gunakan, dan apakah transaksi yang dilakukannya
aman dari penipuan.
Melalui penelitian yang dilakukan Khaligh et al (2011), pada penelitian yang
dilakukan pada Iranian Mobile Telecommunication Sector, terdapat 3 faktor yang di gunakan
untuk mengukur kepercayaan pelanggan (customer trust) pada operator jasa selular yang
juga akan diterapkan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Reputasi yang Terpercaya (Trusty Reputation), reputasi yang dimilki oleh sebuah provider
telepon selular menjadi salah satu modal utama memperoleh kepercayaan pelanggan.
2. Kebijakan dan Praktik yang Terpercaya (Trusty Policies and Practices), kredibilitas dari
kebijakan dan praktik sebuah provider telepon selular merupakan salah satu aspek untuk
memperoleh kepercayaan dan memelihara hubungan dengan pelanggan.
3. Keamanan Layanan (Services Security), keamanan dari sebuah jasa telepon seluler dilihat
dari sebaik apa provider menjaga keamanan kredit (pulsa) dan informasi pribadi yang
dimiliki pelanggannya
Menurut Roggers, T (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan, antara lain:
1. Nilai merupakan hal mendasar untuk mngembangkan kepercayaan. Pihak-pihak dalam
relationship yang memiliki perilaku, tujuan dan kebijakan yang sama akan
mempengaruhi kemampuan mengembangkan kepercayaan.
2. Ketergantungan pada pihak lain mengimplikasikan kerentanan. Untuk mengurangi
risiko pihak yang tidak percaya akan membina relationship dengan pihak yang dapat
dipercaya.
3. Komunikasi yng terbuka dan teratur. Komunikasi yang dilakukan untuk menghasilkan
kepercayaan harus dilakukan secara teratur dan berkualitas tinggi atau dengan kata lain
harus relevan dan tepat waktu. Komunikasi masa lalu yang positif akan menimbulkan
kepercayaan dan pada gilirannya menjadi komunikasi yang lebih baik.
Menurut Rahmawati ( 2013), kepercayaan dapat dibentuk melalui tiga dimensi, yaitu :
1) Kemampuan (ability). Mengacu kepada kompetensi dan karakteristik penjual, dalam hal
ini bagaimana penjual memberikan pelayanan dan keamanan dalam melakukan transaksi.
2) Kebaikan hati (benevolence). Merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan
yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak.
3) Integritas (integrity). Berkaitan dengan bagaimana perilaku penjual dalam menjalankan
usahanya, apakah informasi yang diberikan kepada pembeli benar dan sesuai dengan fakta
atau tidak.
2.8 Pengalaman Berbelanja
Pengalaman telah diaplikasikan dalam berbagai macam cara. Pengalaman berbelanja
dapat dibagi ke dalam dua jenis, yang pertama pertama adalah pengalaman yang berdasarkan
pada masa lalu (perpedoman pada ilmu dan pengalaman dari waktu ke waktu) dan kedua
mengacu pada persepsi yang sedang berlangsung, perasan, dan observasi langsung (Schmitt,
2010). Menurut McKechnie (2012), pengalaman bersifat kata benda dan kata kerja. Pengalaman
memiliki kegunaan untuk menetapkan berbagai proses, dan memiliki partisipasi dalam kegiatan
tersebut. Juga terdapat cara dimana suatu objek mempengaruhi pikiran atau emosi melalui indera
atau pikiran seseorang.
Menurut Gilmore (2010), berpendapat bahwa pengalaman sebagai peristiwa yang
melibatkan seseorang secara pribadi dan memperistiwakan pengalaman yang berkesan.
Pengalaman adalah persepsi yang didapatkan disetiap kesmpatan ketika manusia
mengkonsolidasikan informasi sensorik mereka, persepsi ini dibentuk oleh pertemuan konsumen
dengan produk, jasa, dan bisnis Carbone (2012). Sedangkan pengalaman adalah kejadian umum
yang sering terjadi pada keadaan mental setiap pribadi setiap saat (Poulsson, 2012).
Pengalaman adalah interaksi atau rangkaian dari interaksi itu sendiri, kepada sesama
konsumen dan sebuah produk, perusahaan atau yang mengarah pada reaksi. Pengalaman ini
benar-benar pribadi dan menyiratkan keterlibatan konsumen pada tingkat yang berbeda (rasional,
emosional, sensoris, fisik, dan spiritual) (Schmitt, 2010). Pengalaman yang dialami oleh
konsumen bisa saja baik atau buruk, abadi atau sekilas, fenomena acak atau persepsi yang
direkayasa.
Berdasarkan penjelasan teoritis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman
berbelanja konsumen adalah rangkaian dari interaksi pribadi konsumen yang berkesan di saat
konsumen melakukan interaksi dengan sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang
mengarah kepada reaksi baik ataupun buruk.
Menurut Gentile (2013) terdapat enam komponen yang terdapat dalam pengalaman konsumen,
yaitu :
1) Sensorik. Seperti pada sentuhan, penglihatan pendengaran, rasa, dan penciuman yang
membangkitkan kepuasan, kenikmatan aestetik, kegembiraan, dan rasa keindahan.
2) Emosional. Suasana hati, perasaan dan pengalaman emosional yang membuat hubungan efektif
dengan perusahaan, merek dan produk.
3) Kognitif. Pengalaman terkait dengan pemikiran dan proses kesadaran mental konsumen dalam
menggunakan kreativitas mereka atau pemecahan masalah sehingga merevisi tentang asusmsi
sebuah produk.
4) Pragmatis. Pengalaman yang dihasilkan dari tindakan praktis dalam melakukan sesuatu.
5) Gaya hidup. Pengalaman yang dihasilkan dari penegasan nilai-nilai dan keyakinan pribadi.
6) Relasional. Pengalaman yang muncul dari konteks hubungan sosial konsumen yang umum
terjadi selama mengkonsumsi sebuah produk sebagai bagian dari komunitas untuk menegaskan
identitas sosial konsumen.
2.9 Hubungan Antar Variabel
2.9.1 Hubungan Antara Harga Produk Terhadap Minat Beli
Menurut Kotler (2011), menerangkan bahwa minat konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi
oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk,
harga, tempat dan promosi. Terdapat beberapa variable yang mempengaruhi minat konsumen dalam
membeli suatu produk, dan salah satunya adalah variabel harga. Salah satu penelitian terdahulu
juga menunjukkan bahwa kualitas produk, layanan, dan harga merupakan faktor yang penting
dalam mempengaruhi minat beli konsumen (Dewa, 2012). Sebelum timbul minat untuk
membeli dan memutuskan untuk membeli suatu produk, calon pembeli mempertimbangkan
harga pada produk yang ingin dibeli.
2.9.2 Hubungan Antara Kemudahan Terhadap Minat Beli
Kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan belanja
online. Faktor kemudahan penggunaan ini berkaitan dengan bagaimana operasional berbelanja
secara online. Meskipun belanja online memiliki banyak manfaat, namun kerumitan dalam
berinteraksi dengan medianya dalam hal ini adalah situs jual beli online, bisa menjadi sesuatu
yang membingungkan untuk pengguna. Kemudahan penggunaan berhubungan dengan mudah
atau tidaknya situs digunakan oleh calon pembeli. Biasanya calon pembeli akan mengalami
kesulitan pada saat pertama kali melakukan belanja online, serta cenderung mengurungkan
niatnya karena ketidaktahuan dalam bertransaksi online.
Kemudahan dalam penggunaan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi
pembeli online, perceived ease of use didefinisikan Davis (2011) merupakan seberapa besar
teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Faktor
kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Pada saat
perta ma kali bertransaksi online biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan, karena
faktor keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi secara online pembeli cenderung
mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Disisi lain ada juga beberapa calon pembeli
yang berinisiatif untuk mencoba karena mereka telah mendapatkan informasi tentang cara
bertransaksi online. Dengan menyediakan layanan dan petunjuk bagaimana cara bertransaksi
online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form pembelian.
2.9.3 Hubungan Antara Kepercayaan Terhadap Minat Beli
Bahan pertimbangan pertama yang seorang pembeli dalam kegiatan berbelanja secara
online adalah kepercayaan mereka terhadap website yang menyediakan fasilitas layanan
online shopping dan percaya pada penjual online yang terdapat di situs web tersebut. Suatu
hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan adalah faktor yang terutama dalam
membangun komitmen antara perusahaan dan konsumen.
Menurut Egger (2012), bahwa kepercayaan diperlukan pada saat pembeli memberikan
data pribadinya kepada penjual dan tentunya pada saat melakukan pemesanan secara online. Jika
pembeli berkeinginan untuk melakukan transaksi secara online, pertama - tama yang menjadi
pertimbangan mereka adalah kepada penjual dan situs web jual beli yang dikunjunginya terjamin
keamanannya serta terpercaya atau tidak. Jika dengan ketidakadanya pertemuan tatap muka,
maka kepercayaan pembeli terhadap penjual maupun situs jual beli online menjadi hal pertama.
Hanya konsumen yang dapat memiliki kepercayaan dan yang mau melakukan transaksi secara
online, tanpa adanya kepercayaan, tidak akan terjadi adanya transaksi e-commerce akan terjadi
(Rahmawati, 2013).
Kepercayaan (trust) adalah suatu hal yang sangat penting untuk mengembangkan dan
menjalin hubungan jangka panjang. (Akbar, 2012). Semakin terkenal dan banyak orang
mengetahui sebuah website online shopping tersebut maka tingkat kepercayaan pembeli
kepada website online shoping tersebut semakin meningkat.
Terciptanya rasa percaya dan rasa aman yang dirasakan konsumen terhadap penjual
maupun situs jual beli online, dapat meningkatkan minat pembelian konsumen di situs tersebut
(Koufaris, 2010).
2.9.4 Hubungan Antara Pengalaman Terhadap Minat Beli
Menurut Schmitt (2012), experience adalah kejadian-kejadian yang terjadi sebagai
tanggapan stimulasi atau rangsangan, contohnya sebagaimana diciptakan oleh usaha-usaha
sebelum dan sesudah pembelian. Experience seringkali merupakan hasil dari observasi
langsung dan atau partisipasi dari kegiatan-kegiatan, baik merupakan kenyataan, angan-
angan, maupun virtual.
Shim (2010) mengatakan bahwa konsumen dengan niat berbelanja online yang kuat pada
situs belanja online biasanya telah memiliki pengalaman pembelian sebelumnya yang membantu
mereka mengurangi rasa ketidakpastiannya. Maka pembeli hanya akan membeli produk secara
online setelah memiliki pengalaman sebelumnya. Konsumen dapat memperoleh pengalaman
dengan melakukan pembelian yang tidak terlalu besat pada awalnya, setelah itu mereka akan
lebih mengembangkan kepercayaan diri dalam melakukan belanja online (Seckler, 2010).
Jika pengalaman yang didapat konsumen memberikan memuaskan, maka akan
meningkatkan tingkat minat belinya dan akan melakukannya lagi di masa depan. Akan tetapi, jika
pengalaman negatif yang didapat, maka konsumen akan semakin enggan untuk membeli lagi di
masa depan (Shim, 2010). Konsumen akan memberikan kunjungan atau konsumsi kembali
secara otomatis berdasarkan pengalaman positif yang didapat, konsumen akan menceritakan
dan merekomendasikan mengenai pengalaman mereka pada orang – orang dan teman-teman
dilingkukan mereka. Konsumen bahkan akan bersedia menjadi agen pemasaran secara cuma -
cuma untuk sebuah perusahaan penjual, karena mereka mendapatkan kepuasan dan
kegembiraan terhadap produk atau layanan yang telah mereka dapatkan. Dengan demikian
seorang pemasar perlu menciptakan lingkungan dan pengaturan yang tepat agar dapat
menghasilkan customer experience yang diinginkan. Apabila konsumen terkesan dengan
suatu produk, atau produk tersebut dapat menghadirkan pengalaman positif yang tidak
terlupakan (memorable experience), mereka akan selalu mengingat produk tersebut ketika
akan mengkonsumsi produk yang sejenis.
2.10 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang saya lakukan telah diteliti sebelumnya oleh pihak lain, berikut adalah penelitian-
penelitian terdahulu:
Tabel 2.1. Penelitian-Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil
1 Dian
Kurnia
(2016 )
Analisa Pengaruh
Kepercayaan, Orientasi
Belanja, dan Kualitas
Layanan terhadap
Keputusan Pembelian
busana secara online
Kepercayaan
(X1), Orientasi
Belanja (X2),
Kualitas
Layanan ( X3),
Keputusan
Pembelian (Y)
Diketahui hasil dari
penelitian ini bahwa
kepercayaan (trust)
memiliki pengaruh
signifikan positif
terhadap minat beli
konsumen. Variabel
kepercayaan (trust)
dapat dijadikan salah
satu variable bebas,
karena variabel
tersebut berperan besar
dengan keputusan
pembelian online.
2 Fabian
Rachman
(2015)
Pengaruh Stimulus
Produk, Harga, dan
Promosi terhadap Minat
Beli Produk Baru Jenis
Fashion yang Dipasarkan
di Forum Jual Beli
Kaskus
Stimulus Produk
(X1), Promosi
(X2), Minat Beli
Konsumen (Y)
Didapat hasil bahwa
promosi memiliki
pengaruh signifikan
positif pada konsumen
agar dapat
meningkatkan
penggunaan dan
pembelian Internet dan
jasa online shopping
yang membantu
didalam meningkatkan
minat untuk
melakukan pembelian
secara online. Dapat
diartikan bahwa
variabel promosi dapat
dijadikan salah satu
variabel bebas, karena
variabel tersebut
berperan besar dengan
Minat pembelian
online.
3 Desi
Arista
(2012)
Analisis Pengaruh Iklan,
Kepercayaan
Merek, dan Citra Merek
terhadap Minat Beli
Konsumen .
Iklan (X1),
Kepercayaan
Merek (X2),
Citra Merek
(X3, Minat Beli
Konsumen (Y)
Didapat hasil dari
penelitian ini bahwa
kepercayaan (trust)
berpengaruh signifikan
positif terhadap minat
beli konsumen.
Variabel kepercayaan
(trust) dapat dijadikan
salah satu variable
bebas, karena variabel
tersebut berperan besar
dengan minat
pembelian online.
4 Febby
Swisstiani
(2014)
Pengaruh Persepsi Harga,
Efektivitas Iklan Internet
dan Promosi Penjualan
Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Toko
Online ZALORA.
Harga (X1),
Efektifitas Iklan
(X2), Promosi
(X3), Minat Beli
(Y)
Didapat hasil bahwa
harga produk
berpengaruh signifikan
positif terhadap minat
beli produk. Dapat
disimpulkan bahwa
variabel harga
informasi dapat
dijadikan salah satu
variabel bebas, karena
variabel tersebut
berperan besar dengan
minat pembelian.
5 Hetty Sri
Wardani
(2015)
Pengaruh kualitas produk
dan harga terhadap minat
beli konsumen muslim
pada Jaizah Boutique
Tlogosari Semarang
Kualitas Produk
(X1), Harga
(X2), (Minat
Beli (Y1)
Didapat hasil bahwa
kualitas Produk
berpengaruh signifikan
positif terhadap minat
pembelian produk.
Disimpulkan bahwa
variabel kualitas
informasi dapat
dijadikan salah satu
variabel bebas, karena
variabel tersebut
berperan besar dengan
minat pembelian.
Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017.
2.11 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Harga, Kemudahan, dan Kepercayaan, dam Pengalaman Berbelanja mungkin
berpengaruh terhadap minat pembelian online sehingga dapat digambarkan kerangka
pemikirannya sebagai berikut: (Gambar 2.2)
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
H1
H2
H4
Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017.
Harga Produk (X1)
Kemudahan Penggunaan (X2)
Pengalaman Berbelanja (X3)
Kepercayaan Konsumen (X4)
Minat Beli (Y1)
H3
H5
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa variabel bebas disimbolkan dengan X1, X2,
dan X3, dan X4 variabel terikat disimbolkan sebagai Y. Kerangka pemikiran diatas menjelaskan
keterkaitan antara variabel bebas dengan terikat. Peneliti ingin melihat pengaruh Harga,
Kemudahan, dan Kepercayaan terhadap Minat Beli Pengguna pada situs Bukalapak.com.
2.12 Hipotesis
Hipotesis 1 : Adanya pengaruh signifikan antara harga terhadap minat beli secara online.
Hipotesis 2 : Adanya pengaruh signifikan antara kemudahan penggunaan terhadap minat beli
secara online.
Hipotesis 3 : Adanya pengaruh signifikan antara kepercayaan terhadap minat beli secara
online.
Hipotesis 4 : Adanya pengaruh signifikan antara pengalaman terhadap minat beli secara
online.
Hipotesis 5 : Adanya pengaruh signifikan antara variabel harga, kemudahan penggunaan,
kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara simultan terhadap variabel
minat beli secara online.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian mempunyai tujuan untuk menganalisa bagaimana pengaruh
hubungan antar variabel yang hendak diteliti. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
tahapan, yakni mulai dari perencanaan penelitian dan perancangan penelitian (merumuskan
masalah dan tujuan dari penelitian), menentukan fokus orientasi penelitian, waktu dan tempat
penelitian, pengumpulan data, analisis dan pengolahan data, serta penyajian hasil penelitian.
Dibawah ini adalah gambar proses rancangan penelitian:
Gambar 3.1. Proses Rancangan Penelitian
Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012).
Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa kuesioner
yang diisi oleh 111 orang konsumen yang membeli produk fashion di Bukalapak.com. Dan
data sekunder yang didapatkan dari pihak perusahaan dan studi literature yang relevan
dengan penelitian.
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiono (2012), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin
memperlajari semua yang ada pada populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus
tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah
perwakilan populasi yang disebut sampel. Dikarenakan jumlah populasinya yang tidak
menentu atau tidak dapat dihitung jumlahnya dan juga karena adanya keterbatasan waktu,
dana dan tenaga maka penulis mengambil sampel untuk penelitian ini sebanyak 100 orang
untuk dijadikan responden dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan didasarkan
pada ciri-ciri pokok populasi dan subjek yang diambil sebagai sampel adalah benar-benar
subjek yang mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi yaitu responden yang sudah
pernah membeli produk fashion di Bukalapak.com dengan menggunakan metode purposive
sampling sebagaimana yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Melisa (2012). Peneliti
menggunakan rumus penentuan sampel menurut Hair (2009) yaitu :
n = (15 s/d 20) x K
n = (15 – 20) x 5
n = 75 – 100 Responden
Keterangan :
n = Sampel (pelanggan yang dijadikan responden)
15-20 = Jumlah observer
K = Jumlah variabel yang digunakan
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis data
Penelitian memakai instrument angket atau kuisioner dengan menggunakan skala
likert yang akan diisi oleh responden dari objek penelitian yang ditetapkan (Sugiono, 2012).
Menurut Sugiono (2012), dalam tulisannya dijelaskan bahwa skala likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan prestasi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial, ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya
disebut sebagai variabel peneliti maka yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Kuisioner / angket yang dipakai
dalam penelitian ini mencakup deskripsi responden yang diminta untuk mengisi angket yang
digunakan, dalam penelitian ini meliputi kualitas website, kemenarikan posting messages,
reputasi dan harga. Dalam penelitian ini mengumpulkan data melalui penyebaran daftar
pernyataan yang disusun secara berjenjang, dengan urutan lima. Dalam angket atau google
form ini penulis menentukan pilihan jawaban skor 5, skor 4, skor 3, skor 2 dan skor 1.
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Kurang Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
3.3.2 Sumber data
Sumber data adalah sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Berdasarkan
sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder :
1. Data primer
Data ini diperoleh dari orang yang sudah pernah berbelanja di Bukalapak.com dengan
kuisioner melalui google form.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, mengacu pada
informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada di luar responden (Sekaran
dan Bougie, 2010). Dalam penelitian ini, data sekunder meliputi:
a. Pustaka teori, adalah buku-buku yang ada kaitannya dengan variabel
penelitian dan masalah yang diteliti.
b. Pustaka hasil penemuan, yaitu skripsi, tesis, artikel, jurnal internet, dan
dokumentasi.
Dalam penelitian ini data sekunder berasal dari jurnal penelitian, skripsi, artikel, dan buku-
buku materi yang berkaitan dengan penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.4.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan untuk mendapatkan data dengan
cara dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat
kabar, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku atau jurnal yang berhubungan dengan pembelian
produk secara online.
3.4.2 Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan
menggunakan angket yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden.
Angket tersebut diberikan kepada para responden dan kemudian diharapkan setiap masing-
masing responden akan mengisinya dengan pendapat dan persepsi setiap individu responden
itu sendiri. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket online
menggunakan google form, artinya angket tersebut langsung diberikan kepada responden
menggunakan bantuan google form dan responden dapat memilih salah satu dari alternatif
jawaban yang telah tersedia. Responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan sesuai
dengan persepsinya masing-masing. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan sejumlah
pertanyaan yang menggambarkan pengukuran indikator dan variabel (X) yang terdiri dari
kualitas website, kemenarikan posting messages, reputasi dan harga dan variabel (Y)
keputusan pembelian online.
Tabel 3.1. Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Harga Produk (Price)
(X1)
-Terjangkau
- Jujur
-Bersaing dengan
situs jual beli lainnya
-Harga sesuai dengan
Kualitas produk
- Harga bersaing
-Harga terjangkau
Likert
Kemudahan (Ease of
use)
(X2)
-Mudah dipelajari
-Mudah digunakan
-Akses website
- Situs sangat mudah
dipelajari
-Mengerjakan
dengan mudah apa
yang diinginkan oleh
pengguna
-Keterampilan
pengguna akan
bertambah dengan
menggunakan
Likert
Pengalaman
Berbelanja
(Experience ) (X3)
-Menyenangkan
-Memuaskan
-Mengesankan
-Pengalaman
berbelanja yang
menyenangkan
-Pengalaman
berbelanja yang
memuaskan untuk
produknya
-Pengalaman
berbelanja yang
mengesankan untuk
produknya
Likert
Kepercayaan (Trust)
(X4)
-Sistem keamanan
website
- Tingkat system
keamanan website
Likert
Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian
3.5.1 Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah waktu dimana peneliti mengadakan penelitian dan penulis
membutuhkan waktu kurang lebih dari selama dua minggu, mulai dari tanggal 03April 2017
– 17 April 2017 untuk penyebaran angket/kuesioner (google form) dan pengambilan data
sebagai pelengkap penelitian.
-kerahasiaan
-Kompensasi
- Tingkat Sistem
kerahasiaan website
-Jaminan terhadap
keamanan dan
kerahasiaan website
Minat Beli (Y)
-Mencari informasi
-Evaluasi opsi
-Timbul minat beli
-Merekomendasikan
kepada orang lain
-Mencari informasi
produk yang akan
dibeli di
Bukalapak.com
-Menentukan jumlah
pembelian di situs
Bukalapak.com
- Menentukan kapan
akan membeli di situs
Bukalapak.
-Merekomendasikan
situs Bukalapak
kepada orang lain.
Likert
3.5.2 Tempat penelitian
Tempat penelitian ini adalah lokasi penelitian mengadakan kegiatan penelitian. Adapun
tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Cikarang.
3.6 Uji Validitas & Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menentukan seberapa bagus suatu alat ukur yang
didesain mampu mengukur suatu konsep yang akan diukur. Sebuah kuesioner dinyatakan
valid, apabila pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011)
Jika corrected item total correction (r) hasilnya positif dan r hasil> rtabel maka dapat
dinyatakan bahwa pernyataan tersebut valid (Santoso, 2012). Sebaliknya, apabila rhasil <
rtabel maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak valid. Tidak validnya sebuah
pernyataan pada kuesioner mungkin disebabkan karena pernyataan yang kurang baik dalam
susunan kalimatnya, sehingga dapat menimbulkan multi tafsir atau ambigu yang dapat
membingungkan seseorang dalam mengisi kuesionernya.
Untuk menguji validitas empirik digunakan rumus Pearson correlation product moment,
yaitu :
Keterangan:
rhitung = Nilai koefisien korelasi product moment
= Jumlah responden
= Skor butir instrumen
= Total skor
Dengan taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 dan n=30, keputusan pada sebuah butir
pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
1) Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,361
2) Jika koefisien korelasi product moment>rtabel, (α: n-2) n = jumlah sampel
3) Nilai Sig. ≤ α
Dalam menguji validitas kuesioner pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden pada
saat survei pendahuluan (pre-test) maka r tabel = 0,361. Analisis validitas kuesioner
mencakup variabel Harga (X1), kemudahan Penggunaan (X2), Kepercayaan (X3),
Pengalaman Berbelanja (X4) dan Minat beli (Y).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji tingkat ketepatan, kehandalan yang berkaitan dengan
estimasi seberapa jauh suatu alat ukur dapat menghasilkan jawaban pada kuesioner yang
konsisten dan stabil apabila dilakukan berulang kali. Apabila suatu alat ukur setelah
digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur
tersebut bisa dianggap handal (reliable).
Untuk uji reabilitas instrumen dapat ditentukan dengan rumus Cronbach Alpha’s, yaitu
Keterangan :
= Koefisien Alpha Cronbach
= Butir pertanyaan yang valid
= Jumlah ragam butir pertanyaan yang valid
= Ragam skor total
3.7 Metode Analisis
Penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Metode
atau teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini adalah dengan
digunakannya metode hubungan atau kausal atau pengaruh. Dalam pengujian hipotesis
menggunakan metode analisis regeresi berganda yang diaplikasikan pada program software
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Berikut adalah tahap-tahap analisis data
yang digunakan:
3.7.1 Analisis Deskriptif
Cara analisa data yang peneliti pilih dan tetapkan pada penelitian ini adalah analisis
deskriptif yang memiliki makna dan artian, bahwa analisis despkriptif adalah statistik yang
berguna untuk menganalisa data dengan secara deskriptif atau menggambarkan data yang
sudah terkumpul original dan apa adanya tanpa ada maksud untuk membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau secara generalisasi, menurut Sugiono (2012).
1. Rata-Rata (Mean)
Mean memiliki artian sebagai nilai rata-rata yang dapat mewakili kumpulan - kumpulan data
yang representatif. Dalam penelitian ini, rata-rata yang digunakan yaitu jenis rata-rata hitung
(aritmatik).
Perhitungan :
2. Standar Deviasi
Standar deviasi / simpangan baku mengukur bagaimana suatu nilai-nilai data tersebar, berikut
adalah rumus standar deviasi.
Keterangan :
S = standar deviasi (simpangan baku)
Xi = nilai x ke-i
n = ukuran sampel
Σ = symbol operasi penjumlahan
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Dalam melakukan uji
asumsi klasik, maka akan dilakukan pengujian asumsi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
hetereskedastisitas.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk berguna sebagai alat uji didalam sebuah
model regeresi, variabel bebas atau variabel terikat atau kedua-duanya mempunyai distribusi
yang normal ataupun tidak normal. Termasuk jenis yang baik, jika model regresi yang
mempunyai distribusi data normal atau penyebaran data statistik terhadap sumbu diagonal
dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2011). Pengujian normalitas dalam penelitian ini
digunakan dengan melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik tentu akan memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Sedangkan dasar
pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:
1. Apabila terjadi penyebaran mengikuti dan searah garis diagonal garis diagonal atau grafik
histogramnya menghasilkan distribusi normal, dapat disimpulkan bahwa model regresi sesuai
dengan asumsi normalitas.
2. Apabila terjadi penyebaran jauh dari diagonal serta tidak adanya pola searah dengan garis
diagonal atau grafik histogram tidak memberikan tujukan distribusi normal, dapat ditarik
kesimpulan bahwa model regresi tidak memenuhi dan sesuai dengan asumsi normalitas.
3.7.2.2 Analisis Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Menurut Imam Ghozali (2011), cara mendeteksi
terhadap adanya multikolinieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :
1. Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF): pedoman suatu model regresi
yang bebas multikolineritas yaitu nilai VIF < 10.
2. Besarnya tolerance: pedoman suatu model regresi yang bebas multikoneritas yaitu nilai
tolerance> 0,1.
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi terdapat
ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variancedan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain hasilnya tetap, maka disebut
homokedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada
heterokedastisitas atau tidak, seorang peneliti dapat melakukannya dengan cara melihat pola
yang dihasilkan dan tertera tertentu di grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
bisa dijelaskan bahwa sumbu Y adalah hasil yang telah mendapat prediksi dan sumbu X
adalah data residualnya (Yprediksi – Ysesungguhnya) telah dipelajari (Santoso, 2012).Cara
untuk menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana :
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
lebih gelombang menyebar kemudian menyempit maka grafik mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika terlihat pada grafik bahwa tidak adanya pola yang jelas dan seluruh titik menyebar
lebuh tinggi dan lebih rendah dari pada angka 0 pada sumbu Y, dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak terjadi adanya heteroskedastisitas.
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda, memiliki kegunaan dan diaplikasikan secara bersama
atau simultan yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang dipakai untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh linier antara dependen variabel dan independen variabel, dan juga
peneliti harus melakukan analisia pada pengaruh variable dependen terhadap variabel –
variable independen. Karena didalam penelitian ini terdeteksi bukan hanya satu variabel
independen, maka teknik analisis yang digunakan adalah model regresi berganda (Santoso,
2012).
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + e
Keterangan :
Y = Minat Beli
α = Konstanta
X1 = Harga
X2 = Kemudahan
X3 = Kepercayaan
X4 = Pengalaman Berbelanja
e = Residual
β1-β4 = Koefisien Regresi X1-X4
Dari hasil regresi yang sudah didapat, selanjutnya akan dilakukan suatu praktek uji
untuk mengetahui apakah koefisien regeresi variabel independen yang didapat memiliki
pengaruh yang signifikan secara parsial ataupun secara simultan kepada variabel terikat,
selain itu juga dapat mengetahui besar kecilnya akan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependenprofil.
3.8 Tes Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar pengaruh
dari faktor harga, kemudahan, dan kepercayaan, dan pengalaman berbelanja terhadap minat
beli online. Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan dua
buah pengujian sebagai berikut :
3.8.1 Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa besar pengaruh satu variabel bebassecara
individu dalam menerangkan variasi variabel terikat. Ujikoefisien secara parsial ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masingvariabel bebas (harga, kepercayaan,
kemudahan, dan pengalaman berbelanja) terhadap variabel terikat (minat beli). Langkah-
langkah dalam melakukan pengujian terhadap koefisien regresi ini adalah sebagai berikut:
Ho1, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel harga (X1) tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel minat beli (Y)
Ha1, nilai signifikansi < 0,05 maka variabel harga (X1) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel minat beli (Y)
Ho2, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel kemudahan (X2) tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel minat beli (Y)
Ha2, nilai signifikansi <0,05 maka variabel kemudahan (X2) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel minat beli (Y)
Ho3, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel kepercayaan informasi (X3) tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y)
Ha3, nilai signifikansi < 0,05 maka variabel kepercayaan (X3) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel minat beli (Y)
Ho4, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel pengalaman berbelanja (X4) tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y)
Ha4, nilai signifikansi < 0,05 maka variabel pengalaman berbelanja (X4) mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y)
Dasar pengambilan keputusan :
Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.
1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak danHa diterima.
3.8.2 Uji Simultan (Uji F Statistik)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah harga, kemudahan dan
kepercayaan, dan pengalaman berbelanja yangdimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap minat pembelian konsumen (Ghozali, 2011). Dalam
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas (Harga, Kemudahan, kepercayaan, kemudahan, dan pengalaman
berbelanja) terhadap variabel terikatnya (minat beli).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Ho : ß1 = ß2 = ß3 = ß4 = ß5= 0, maka variabel-variabel bebas (harga, kepercayaan,
kemudahan, dan pengalaman berbelanja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terikat (minat pembelian produk).
b. Ha : Paling sedikit salah satu dari ßi ≠ 0 maka variabel-variabel bebas (harga,
kemudahan dan kepercayaan, dan pengalaman berbelanja) mempunyai pengaruh
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (minat pembelian produk).
Dasar pengambilan keputusan :
Menggunakan angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.9. Koefisien Determinasi
Kegunaan dari koefisien determinasi adalah untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat (Ghozali, 2011). Koefisien determinan
(R²) adalah untuk diketahuinya tingkat ketepatan paling bagus dalam model regresi, yaitu
yang ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu).
Bersama ini adalah rumus koefisien determinasi :
R2 = r2
Keterangan :
R = Koefisien Determinasi
a. r = Koefisien Korelasi
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Bukalapak
Gambar 4.1. Logo Bukalapak
Sumber : Bukalapak.com (2017)
Bukalapak.com adalah salah satu pasar online (online marketplace) yang sudah naik
daun dan terkenal di Indonesia yang diremikan dan dikelola oleh PT. Bukalapak. Tipikal
untuk situs layanan jual - beli online dengan tipe bisnis consumer-to-consumer (C2C),
Bukalapak.com memberikan fasilitas penjualan dari konsumen-ke-konsumen di mana pun.
Siapa saja dapat mebuat toko online untuk melayani konsumen di seluruh wilayah Indonesia
secara parsial atau simultan. Seluruh tipe pengguna bisa membeli dan menjual barang, dari
yang baru hingga yang bekas, seperti barang fashion, gadget, perhiasan, komputer, sabak,
perlengkapan rumah tangga, batu bacan, barang elektronik, dan sebagainya.
PT. Bukalapak meluncurkan fitur pembelian cepat atau yang diberikannama Quick
Buy, yaitu memberikan kemudahan bagi pembeli untuk tidak perlu mendaftarkan akun jika
ingin membeli produk. Hanya dengan mengisi data pembelian dan konsumen meng-klik
tombol yang bertuliskan Beli Tanpa Akun. Cukup hanya memberikan alamat email yang
masi dipakai dan alamat dan spek pengiriman barang. (https://komunitas.bukalapak.com)
4.2 Karakteristik Responden
4.2.1 Profil responden
Penelitian ini menampilkan profil para responden untuk memberikan penjelasan yang
deskriptif terhadap karakteristik secara demografi dari responden yang telah mengisi
kuesioner penelitian. Sangatlah diperlukan untuk pemberian data – data secara demografi atas
responden, guna memberikan gambaran atas keadaan asli dan kondisi yang sedang terjadi
responden yang adalah bentuk dari tambahan info untuk memahami hasil dari penelitian
terkaitm.
1. Berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik jenis kelamin responden dapat dijelaskan berdasarkan gambar 4.2 berikut :
Gambar 4.2. Karakteristik Jenis Kelamin Sumber : Data diolah peneliti (2017)
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas reponden
penelitian ini adalah perempuan, yaitu sebanyak 69 orang atau sekitar 69% dari total responden
sedangkan responden laki - laki sebanyak 31 orang atau sekitar 31%. Alasannya karena target
market produk fashion situs Bukalapak sampai saat ini adalah untuk wanita, diperkuat dengan
fasilitas situs jual beli ataupun pilihan produk fashion lebih dominan pembahasan mengenai
kebutuhan wanita.
Laki - Laki 31%
Perempuan 69%
KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN
2.Berdasarkan Usia Responden
Karakteristik berdasarkan usia responden dapat dijelaskan berdasarkan gambar berikut:
Gambar 4.3. Karakteristik Usia Responden Sumber : Data diolah peneliti (2017)
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, menunjukan bahwa jumlah responden yang lahir pada
tahun 1980-1985 sebanyak 6 orang atau 6% dari total responden. Respondedn yang lahir pada
tahun 1986 – 1990 sebanyak 10 orang atau 10%, sedangkan untuk responden yang lahir pada
tahun 1991 – 1995 sebanyak 69 orang atau 69% dari jumlah total responden. Untuk responden
yang lahir pada tahun 1996 - 2000 sebanyak 15 orang atau 15% dari jumlah total responden.
3.Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Karakteristik jenis pekerjaan responden dapat dijelaskan berdasarkan gambar berikut:
Gambar 4.4. Karakteristik Jenis Pekerjaan
Sumber : Data diolah peneliti (2017)
1980-1985 [PERCENTAG
E] 1986 - 1990
[PERCENTAGE]
1991 - 1995 [PERCENTAG
E]
1996- 2000 [PERCENTAG
E]
KARAKTERISTIK USIA RESPONDEN
68%
27% 2% 3%
KARAKTERISTIK JENIS PEKERJAAN
Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negri Lainnya
Gambar 4.4 menunjukan bahwa jumlah responden yang berprofesi sebagai pelajar atau
mahasiswa berjumlah 68 orang atau 68% dari total responden, kemudian untuk responden yang
berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 27 orang atau 27% dari total responden, lalu
responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri berjumlah 2 orang atau 2% dan sisanya
sebagai wiraswasta berjumlah 3 orang atau 3% dari total responden.
4.Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar 4.5. Karakteristik Pendidikan Terakhir Sumber : Data diolah peneliti (2017)
Berdasarkan Gambar 4.5 diatas, menunjukan bahwa dalam penelitian ini jumlah
responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA berjumlah 66 responden atau sekitar 66%
dari total responden. Responden yang yang memiliki pendidikan terakhir Sarjana berjumlah 29
orang atau sekitar 29% dari total responden. Responden yang yang memiliki pendidikan terakhir
Diploma berjumlah 5 orang atau sekitar 5% dari total responden.
4.2.2 Uji Kualitas Data
4.2.2.1 Uji Validitas
Uji validitas memiliki kegunaan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur
yang dapat mengungkapkan konsep atau kejadian yang diukur. Item-item kuesioner
dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (n-2). Adapun penjelasan hasil uji
validitas pada variabel harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman
berbelanja serta minat beli. Pengujian validitas item pernyataan masing- masing variabel
bisa dilihat pada tabel 4.1 berikut ini
SMA 66%
D3 5%
S1 29%
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN TERAKHIR
SMA D3 S1
Tabel 4.1. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Harga (X1)
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan nomor
1-5 dari variabel Harga (X1) mempunyai nilai rhitung lebih besar dari pada nilai r tabel=
0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan, semua butir pernyataan
1-5 dari variable Harga (X1) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data
Tabel 4.2. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kemudahan Penggunaan (X2)
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan
nomor 1-5 dari variabel Kemudahan Penggunaan (X2) mempunyai nilai r hitung lebih besar
dari pada nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan,
semua butir pernyataan 1-5 dari variabel Kemudahan Penggunaan (X2) dinyatakan valid dan
dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
Item Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r
tabel 0,05
Keterangan
1 0,630 0,361 Valid
2 0,552 0,361 Valid
3 0,453 0,361 Valid
4 0,482 0,361 Valid
5 0,516 0,361 Valid
Item Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r
tabel 0,05
Keterangan
1 0,499 0,361 Valid
2 0,707 0,361 Valid
3 0,459 0,361 Valid
4 0,558 0,361 Valid
5 0,645 0,361 Valid
Tabel 4.3. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kepercayaan (X3)
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan
nomor 1-5 dari variabel Kepercayaan (X3) mempunyai nilai r hitung lebih besar dari pada
nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan, semua butir
pernyataan 1-5 dari variabel Kepercayaan (X3) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai
instrumen pengumpulan data.
Tabel 4.4. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Pengalaman Berbelanja (X4)
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan
nomor 1-5 dari variabel Pengalaman Berbelanja (X4) mempunyai nilai r hitung lebih besar
dari pada nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan,
semua butir pernyataan 1-5 dari variabel Pengalaman Berbelanja (X4) dinyatakan valid dan
dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
Item Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r
tabel 0,05
Keterangan
1 0,432 0,361 Valid
2 0,482 0,361 Valid
3 0,631 0,361 Valid
4 0,552 0,361 Valid
5 0,566 0,361 Valid
Item Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r
tabel 0,05
Keterangan
1 0,733 0,361 Valid
2 0,523 0,361 Valid
3 0,629 0,361 Valid
4 0,597 0,361 Valid
5 0,453 0,361 Valid
Tabel 4.5. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Minat Beli (Y)
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan
nomor 1-5 dari variabel Minat Beli (Y) mempunyai nilai r hitung lebih besar dari pada
nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan, semua butir
pernyataan 1-5 dari variabel Minat Beli (Y) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai
instrumen pengumpulan data.
4.2.2.2 Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur
untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama dengan kata lain pengujian ini
dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, alat ukur
tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang
berbeda. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diuji reliabilitasnya sebanyak 30
responden.
Ghozali (2011) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas,
konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi
adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel
Menurut Singarimbun (2012), realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur
dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
Item Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r
tabel 0,05
Keterangan
1 0,503 0,361 Valid
2 0,575 0,361 Valid
3 0,463 0,361 Valid
4 0,409 0,361 Valid
5 0,559 0,361 Valid
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang
sama.Pengujian reliabilitas item pernyataan masing- masing variabel bisa dilihat pada tabel
4.6 berikut ini
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
Standar
Reabilitas
Keterangan
Harga (X1) 0,755 0,6 Reliabel
Kemudahan Penggunaan
(X2)
0,788 0,6 Reliabel
Kepercayaan (X3) 0,756 0,6 Reliabel
Pengalaman Berbelanja
(X4)
0,802 0,6 Reliabel
Minat Beli (Y) 0,738 0,6 Reliabel
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
koefisien alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua
konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk
selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan
sebagai alat ukur.
4.2.3 Analisis Deskriptif
1.Analisis Variabel Harga (X1)
Variabel Harga (X1) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap
minat beli dapat dijelaskan pada table 4.7 berikut:
Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Harga
Sub Variabel Standar Deviasi
X11 0,598
X12 0,669
X13 0,664
X14 0,662
X15 0,529
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.7 variabel harga nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh
pernyataan kedua dengan nilai sebesar 0,669 dengan penyataan yang membahas Harga
Produk Fashion yang dijual pada Situs Bukalapak.com sesuai dengan kualitas yang saya
rasakan.. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada pernyataan kelima
dengan nilai 0,529 yaitu Harga produk Fashion yang dijual pada Situs Bukalapak.com sesuai
dengan kegunaan yang diinginkan..
2.Analisis Variabel Kemudahan Penggunaan (X2)
Variabel kemudahan penggunaan (X2) pada penelitian ini diukur melalui 5
buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap minat beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:
Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Penggunaan
Sub Variabel Standar Deviasi
X21 0,655
X22 0,539
X23 0,586
X24 0,526
X25 0,697 Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.8 variabel kemudahan nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh
pernyataan kelima dengan nilai sebesar 0.697 dengan penyataan tampilan dan desain Situs
simple dan mudah dipahami. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada
pernyataan keempat dengan nilai 0,526 yaitu mengenai mengakses Situs Bukalapak.com
lancar dan mudah. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden mengenai
variabel kemudahan penggunaan, rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden
berada pada kategori setuju yaitu sebesar 0,697.
3.Analisis Variabel Kepercayaan (X3)
Variabel kepercayaan (X3) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap minat
beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:
Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan
Sub Variabel Standar Deviasi
X31 0,764
X32 0,524
X33 0,586
X34 0,620
X35 0,687
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.9 variabel kepercayaan nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh
pernyataan kelima dengan nilai sebesar 0.687 dengan penyataan yang para penjual di situs
Bukalapak.com ini menyediakan garansi atau jaminan pada produk Fashion yang dijualnya.
Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada pernyataan kedua dengan nilai
0,524 yaitu mengenai penjual pada Situs Bukalapak.com mempunyai reputasi yang baik. Dari
hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden mengenai variabel kemudahan
penggunaan, rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden berada pada kategori
setuju yaitu sebesar 0,687.
4.Analisis Variabel Pengalaman Berbelanja (X4)
Variabel pengalaman berbelanja (X4) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah
pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap minat beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:
Tabel 4.10. Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Berbelanja
Sub Variabel Standar Deviasi
X41 0,695
X42 0,692
X43 0,674
X44 0,691
X45 0,683
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.10 variabel kemudahan nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh
pernyataan kedua dengan nilai sebesar 0,692 dengan penyataan yang Bukalapak.com
menyediakan pengalaman berbelanja yang memuaskan untuk produknya. Sedangkan untuk
nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada pernyata an ketiga dengan nilai 0,674 yaitu
mengenai Pelayanan yang diberikan oleh Situs Bukalapak.com memberikan pengalaman
berbelanja yang mengesankan.. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden
mengenai variabel kemudahan, rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden berada
pada kategori setuju yaitu sebesar 0,692.
5. Analisis Variabel Minat Beli (Y)
Variabel minat beli (Y) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap minat
beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:
Tabel 4.11. Jawaban Responden Mengenai Minat Beli
Sub Variabel Standar Deviasi
Y.1 0,645
Y.2 0,697
Y.3 0,608
Y.4 0,606
Y.5 0,783
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.11 variabel minat beli nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh
pernyataan kelima dengan nilai sebesar 0.783 dengan penyataan Merekomendasikan situs
Bukalapak.com kepada orang lain. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada
pernyataan keempat dengan nilai 0.606 yaitu mengenai Setelah melihat iklan pakaian jadi di
Bukalapak.com, Anda berminat untuk mengetahui informasi produk Fashion jadi tersebut lebih jauh.
Dari hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden mengenai variabel minat beli,
rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden berada pada kategori cukup setuju
yaitu sebesar 0.783.
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang dapat telah bisa diterima, maka perlu
melakukan pengujian kemungkinan adanya pelanggaran asumsi klasik.
4.2.4.1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat
dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji
normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu
grafik, menurut Ghozali (2011) ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan atau bisa dilakukan dengan cara
“Normal P- Plot” dan kurva “Histogram” serta uji statistika dengan Kolmogorov-Smirnov
Test. Dalam menganalisa penulis menggunakan program SPSS statistics 16 dan hasil
output gambar “P-P Plot of Regresssion Standarized Residual” dapat dilihat pada gambar
4.6 berikut:
Gambar 4.6. Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis-
garis diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa dara yang
diolah merupakan data yang berdistribusi normal, sehingga uji normalitas terpenuhi. Uji
normalitas berikutnya menggunakan kurva “histogram” dapat dilihat pada gambar 4.7 :
Gambar 4.7.Hasil Pengujian Normalitas Histogram
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa grafik histogram menunjukan
sebaran data menyebar keseluruh daerah kurva normal, sehingga data tersebut dapat
dinyatakan mempunyai distribusi normal. Kemudian untuk mendukung dan membuktikan
kedua kata diatas yaitu hasil uji P-P Plot of Regression Standarized Residual dan kurva
histogram, maka penulis melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov
– Smirnov sebagai berikut :
Dimana :
a. Data berdistribusi normal jika nilai sig (signifikansi) > 0,05
b. Data berdistribusi tidak normal jika nilai sig (signifikansi) < 0,05
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-
Smirnov
One-Sa
mple Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.57247797
Most Extreme Differences Absolute .054
Positive .044
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .537
Asymp. Sig. (2-tailed) .935
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.12 diatas diperoleh nilai Kolomogrov-Smirnov = 0,537 dengan Asymp.Sig. =
0,935 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai residual terstandarisasi
dinyatakan menyebar secara normal, atau berdsitribusi normal (Sig.>alpha).
4.2.4.2 Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksaamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Cara untuk menetapkan terjadinya heteroskedasitas atau tidak, peneliti bisa memberikan
tindakan dengan melihat kepada pola titik pada grafik scatterplot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID). Pengujian heteroskedastisitas
dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS 16 for Windows,
menurut Priyanto (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur, maka diindikasikan
terdapat masalah heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas.
Dan hasil uji heteroskedastisitas scatter plot dari program SPSS dapat dilihat pada gambar
4.8 seperti dibawah ini:
Gambar 4.8. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot”
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Dari Gambar 4.8 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
sebab tidak ada titik-titik yang membentuk pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
4.2.4.3. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji ini digunakan untuk menguji suatu
model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel
bebas, sehingga untuk memisahkan pengaruh variabel-variabel itu secara individu
terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas dapat
dilakukan dengan dua cara yakni :
a. Melihat nilai tolerance
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi
multikolinearitas terhadap data yang diuji. Sebaliknya, jika nilai tolerance lebih
kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
b. Melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF)
Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas
tehadap data yang diuji. Sebaliknya, jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka
artinya terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
Adapun untuk menganalisa multikolinearitas dengan bantuan SPSS 16 for Windows dapat
dilihat pada output tabel 4.13 hasil pengujian multikolinearitas berikut ini :
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.855 1.694 1.685 .095
HARGA .117 .094 .111 1.239 .218 .591 1.691
KEMUDAHAN
PENGGUNAAN .047 .099 .045 .478 .634 .538 1.857
KEPERCAYAAN .290 .101 .283 2.884 .005 .492 2.031
PENGALAMAN
BERBELANJA .371 .095 .418 3.903 .000 .413 2.422
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasatkan hasil dari data pada tabel 4.12 diatas, dapat ditarik kesimpulan dimana nilai
VIF pada semua variabel independen lebih kecil dari 10, dan juga nilai toleransi semua
variabel bebas independen dari 0.1 atau 10% yang menyimpulkan dimana tidak terjadi
adanya korelasi antar variabel bebas yang nilainya melebihi 90%. Bisa disimpulkan bahwa
tidak terjadi adanya multikolonieritas dan uji multikolonieritas pun terselesaikan.
4.2.5. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,
antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala multikolinieritas
dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model
persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik
sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik. Analisis regresi
berganda digunakan utuk mengetahui besarnya pengaruh variabel harga, kemudahan
penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara parsial maupun secara simultan
terhadap minat beli. Berikut ini adalah perhitungan stasistik analisis regresi berganda dengan
bantuan program SPSS 16.0.
Tabel 4.14. Hasil Estimasi Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.855 1.694 1.685 .095
HARGA .117 .094 .111 1.239 .218
KEMUDAHAN
PENGGUNAAN .047 .099 .045 .478 .634
KEPERCAYAAN .290 .101 .283 2.884 .005
PENGALAMAN
BERBELANJA .371 .095 .418 3.903 .000
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Sumber : Output program SPSS yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk yaitu :
Y = 2,855 + 0,117X1 + 0,047X2 + 0,290X3 + 0,371X4 + ε
Secara statistik persamaan regresi berganda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 2,855 berarti variabel minat beli produk di situs Bukalapak
adalah sebesar 2,855 satuan dengan asumsi bahwa variabel harga, kemudahan
penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja konstan.
b. Koefisien regresi untuk X1 = 0,117 yang berarti setiap adanya peningkatan pada
variabel harga sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel minat beli online
naik sebesar 0,117 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap atau konstan.
c. Koefisien regresi untuk X2 = 0,047 yang berarti setiap adanya peningkatan pada
variabel kemudahan penggunaan sebesar satu satuan, maka mengakibatkan
variable minat beli online naik sebesar 0,045 dengan asumsi variabel bebas
lainnya tetap atau konstan.
d. Koefisien regresi untuk X3 = 0,290 yang berarti setiap adanya peningkatan pada
variabel kepercayaa sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel minat beli
online naik sebesar 0,290 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap atau
konstan.
e. Koefisien regresi untuk X4 = 0,371 yang berarti setiap adanya peningkatan pada
variabel pengalaman berbelanja sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel
minat beli online naik sebesar 0,371 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap
atau konstan.
4.2.6. Uji Hipotesis
Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan dua buah
pengujian yaitu menggunakan uji-t dan uji F. Uji-t yang dimaksud adalah uji parsial yang
digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian yang menggunakan analisis linier
berganda, sementara uji F digunakan untuk harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan
dan pengalaman berbelanja secara bersama-sama atau simultan terhadap minat beli online
atau untuk menguji salah satu hipotesis di dalam penelitian yang menggunakan analisis
regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut :
4.2.6.1. Uji-t Statistik
Hasil dari uji-t ini dapat digunakan untuk mengetahui harga, kemudahan penggunaan,
kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat (minat beli online).
Berikut adalah dasar pengambilan keputusan:
Pengambilan keputusan dengan menggunakan taraf siginifikansi 5%
1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, pengujian regresi linier berganda variabel dapat dijelaskan
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut:
1) Harga (X1)
Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh kepercayaan
(X1) tingkat signifikansi sebesar 0,095 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa sig. (0,218) > α (0,05) yang berarti Ho1 diterima dan Ha1 ditolak maka
dapat disimpulkan bahwa harga tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli
online di situs Bukalapak.
2) Kemudahan (X2)
Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh kemudahan
(X2) tingkat signifikansi sebesar 0,005dengan menggunakan batas signifikansi 0,05.Hal ini
menunjukkan bahwa sig. (0,634) < α (0,05) yang berarti Ho2 diterima dan Ha2 ditolak maka
dapat disimpulkan bahwa kemudahan tidak mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli
online di situs Bukalapak.
3) Kepercayaan (X3)
Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh kepercayaan
(X3) tingkat signifikansi sebesar 0,005 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa sig. (0,005) < α (0,05) yang berarti Ho3 ditolak dan Ha3 diterima
maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh signifikan dan positif
terhadap minat beli online di situs Bukalapak.
4) Pengalaman Berbelanja (X3)
Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh pengalaman
berbelanja (X4) tingkat signifikansi sebesar 0,005 dengan menggunakan batas signifikansi
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig. (0,000) < α (0,05) yang berarti Ho4 ditolak dan Ha4
diterima maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman berbelanja mempunyai pengaruh
signifikan dan positif terhadap minat beli online di situs Bukalapak.
4.2.6.2. Uji Simultan (Uji F Statistik)
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh harga, kemudahan penggunaan,
kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara bersama-sama atau simultan terhadap minat
beli online. Adapun hasil dari uji F terdapat pada tabel 4.15 ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Uji F ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 300.114 4 75.028 29.117 .000a
Residual 244.796 95 2.577
Total 544.910 99
a. Predictors: (Constant), PENGALAMAN BERBELANJA, HARGA, KEMUDAHAN PENGGUNAAN,
KEPERCAYAAN
b. Dependent Variable: MINAT BELI
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 29,117 dengan
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, maka hal ini berarti secara simultan
variabel harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja
berpengaruh terhadap minat beli online.
4.2.7 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel bebas atau lebih dalam penelitian ini
adalah harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja terhadap
variabel terikat yaitu minat beli online secara serentak. Pengujian ini dengan melihat R square
(R2). Nilai keofisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk mendeteksi variasi dependen (Ghozali, 2011). Seperti terlihat pada tabel 4.16 “Model
Summary” berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .742a .551 .532 1.605
a. Predictors: (Constant), PENGALAMAN BERBELANJA, HARGA,
KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN
Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, dapat kita ketahui bahwa nilai koefisien determinasi
(Adjuster R Square) adalah 0,532. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai variabel bebas (harga,
kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja) dapat menjelaskan
variabel terikat minat beli online sebesar 0,532 (53% sedangkan sisanya (47%) ditentukan
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.3 Pembahasan
1. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Online
Hasil pengujian membuktikan bahwa harga tidak berpengaruh signifikan terdapat
terhadap minat beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil perhitunganyang telah dilakukan
didapatkan tingkat signifikansi Harga (X1) sebesar 0,218 dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05 yang berarti Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Dalam Penelitian Trisnawati
(2012) kemudahan penggunaan adalah dimana konsumen merasakan bahwa belanja di toko
berbasis web akan meningkatkan belanjanya serta sejauh mana konsumen merasakan
kemudahan interaksi dengan situs web dapat menerima informasi tentang produk yang
dibutuhkan. Berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang (2011), harga
termasuk salah satu faktor yang berhubungan positif dan signifikan terhadap minat
pembelian konsumen via online. Ketika browsing di internet untuk melakukan pencarian
barang, konsumen menggunakan harga sebagi penentu pertama dalam memutuskan
pembelian.
2. Pengaruh Kemudahan Terhadap Minat Beli Online
Hasil pengujian membuktikan bahwa harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan tingkat
signifikansi kemudahan penggunaan (X2) sebesar 0,634 dengan menggunakan batas signifikansi
0,05 yang berarti Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Agar dapat sukses memasarkan suatu barang
ataupun jasa , penjual harus menetapkan harganya secara tepat, karena harga merupakan satu –
satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi penjual,
sedangkan ketiga unsur lainnya yaitu produk, distribusi dan promosimenyebabkan timbulnya
biaya pengeluaran (Tjiptono, 2011). Berlawanan dengan penelitian yang berisikan bahwa
kemudahaan penggunaan mengacu pada persepsi pengguna mengenai proses menuju hasil akhir
transaksi jual beli online, dan kemudahan adalah betapa mudahnya menggunakan internet sebagai
sarana dalam jual beli online (Monsuwe, 2010).
3. Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat Beli Online
Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan
dengan minat beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan tingkat signifikansi kemudahan (X3) sebesar 0,005 dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig. (0,005) < α (0,05) yang berarti Ho3 ditolak
dan Ha3 diterima. Pengujian ini secara statisik membuktikan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif terhadap minat beli online. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel
kepercayaan terhadap minat beli online pada Bukalapak.com di wilayah Cikarang. Menurut
Egger (2010) berpendapat bahwa kepercayaan diperlukan ketika melakukan pemesanan secara
online dan ketika pembeli mengirimkan data pribadinya kepada penjual. Ketika seseorang akan
melakukan transaksi secara online, hal pertama yang menjadi pertimbangan mereka adalah
apakah penjual dan situs yang dikunjunginya aman serta dapat dipercaya atau tidak. Karena tidak
adanya tatap muka, maka kepercayaan pembeli terhadap penjual maupun situs jual beli online
menjadi hal utama.
4. Pengaruh Pengalaman Berbelanja terhadap Minat Beli Online
Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
pengalaman berbelanja dengan minat beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil
perhitunganyang telah dilakukan didapatkan tingkat signifikansi kemudahan (X4) sebesar 0,000
dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig. (0,000) < α (0,05)
yang berarti Ho2 ditolak dan Ha4 diterima. Pengujian ini secara statisik membuktikan bahwa
pengalaman berbelanja berpengaruh positif terhadap minat beli online. Artinya bahwa ada
pengaruh antara variabel pengalaman berbelanja terhadap minat beli online pada
Bukalapak.com di wilayah Cikarang. Menurut Shim (2010) berpendapat bahwa konsumen
dengan niat berbelanja online yang kuat pada situs belanja online biasanya telah memiliki
pengalaman pembelian sebelumnya yang membantu mereka mengurangi rasa ketidakpastiannya.
Maka konsumen hanya akan membeli produk secara online setelah memiliki pengalaman
sebelumnya.
5. Pengaruh Harga, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan, dan Pengalaman
Berbelanja terhadap Minat Beli Online
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan nilai Fhitung sebesar 29,117 dengan
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti bahwa variabel harga,
kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja memiliki pengaruh
terhadap minat beli online. Kemudian berikutnya adalah koefisien determinasi diperoleh nilai
Adjusted R Square sebesar 0,530, hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen atau
bebas (harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja) terhadap
variabel dependen atau variabel terikat (minat beli online) dapat menjelaskan variabel terikat
(minat beli online) sebesar 0,530 (53%), sedangkan sisanya (47%) ditentukan oleh faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hal ini mengindikasikan bahwa harga,
kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja memiliki perhatian yang
besar terhadap minat beli online, sehingga bagi para pelaku e-commerce atau toko online
memperhatikan aspek tersebut agar bisa meningkatkan minat beli online para konsumen
untuk membeli produknya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan penjelasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan bahwa harga tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap minat beli online di situs Bukalapak.
2. Hasil pengujian hipotesis (H2) membuktikan bahwa kemudahan penggunaan tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap minat beli online di situs Bukalapak.
3. Hasil pengujian hipotesis (H3) membuktikan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap minat beli online di situs Bukalapak.
4. Hasil pengujian hipotesis (H4) tidak memberikan bukti bahwa pengalaman belanja memiliki
pengaruh secara signifikan kepada minat pembelian konsumen situs Bukalapak
5. Hasil pengujian hipotesis (H4) membuktikan bahwa variabel harga, kemudahan, kepercayaan
dan pengalaman berbelanja secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
pembelian pelanggan situs Bukalapak.
6. Adjusted R Square diketahui senilai 0,532 atau 53 persen. Dapat dikatakan bahwa 53% naik
turunnya variabel minat beli dipengaruhi oleh variabel harga, kemudahan penggunaan,
kepercayaan dan pengalaman berbelanja. Untuk sisanya 47 % ditentukan oleh variabel lainnya
yang tidak diteliti.
5.2 Saran
Menurut pembahasan hasil kesimpulan dan penelitian diatas, maka peneliti mengemukakan
saran - saran yang bisa digunakan untuk menarik pembeli online untuk berbelanja pada
Bukalapak.com baik bagi e-commerce tersebut maupun bagi penelitian pihak lain dengan
tema harga, kemudahan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja, sebagai berikut :
E-commerce
Penulis menyarankan Bukalapak, untuk lebih meningkatkan variabel kepercayaan karena
pengaruhnya yang sangat besar dan anggapan konsumen yang merasa Bukalapak belum
maksimal dalam hal kepercayaan.
Penelitian Pihak Lain.
Bagi penelitian selanjutnya agar mempertimbangkan atau menambah variabel lain selain harga,
kemudahan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja yang mempengaruhi minat beli online
seperti kualitas website dan keragaman produk. Jika perlu penelitian yang selanjutnya sebaiknya
menggunakan cakupan wilayah yang lebih luas. Sehingga memungkinkan memberikan
kesimpulan yang lebih komperhensif.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Agusyana, Y. (2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. Jakarta: Badan
Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
Amstrong, M. (2012). Armstrong’s Handbook of Performance Managemen. India: Badan
Penerbit Replika Press Pvt L Td.
Assauri, S. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Badan Penerbit Gramedia Pustaka
Utama.
Bourlakis. (2013). Drivers of information sharing and export performance in the Jordanian
agri-food export supply chain: A qualitative study. International Marketing Review.
Carbone, M. (2012). Nutrition and Health Literacy: A Systematic Review to Inform Nutrition
Research and Practice. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics Volume
112.
Chang, C. (2011). Corporate Brand image and Customer Satisfaction on Loyalty: An
Empirical Study of Starbucks Coffee in Taiwan.
Cho, Y. (2015). Exploring Factors That Affect Usefulness, Ease Of Use, Trust, And Purchase
Intention In The Online Environment. International Journal of Management
Information Systems, Vol. 19, No.1.
Danesh, S.N., Nasab, S.A., dan Ling, K.C.(2012).The Study of Customer Satisfaction,
Customer Trust and Switching Barriers on Customer Retention in Malaysia
Hypermarkets, International Journal of business and Management, Vol. 7.
Davis, K. (2011). Organizational Behavior – Human Behavior at Work 13th Edition. New
Delhi: Badan Penerbit Mcgraw Hill Company.
Dewa Ketut Sukardi. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Badan Penerbit Rineka Cipta.
Dharmesta B. (2003). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Badan Penerbit Liberty.
Egger, R. (2012). Restructuring The Destination Management System Paradigm. EuroChire
Dubai Conference. Dubai.
Gentile, K. (2013). Violent Video Game Effects on Children and Adolescents: Theory,
Research, and Public Policy. New York: Badan Penerbit Oxford University Press.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gilmore,W. (2011). Beginning PHP and MySQL Third Edition, United States of America:
Badan Penerbit Apress.
Hair, J. (2011). Essential of Business Research Method.USA : Badan Penerbit Sharpe.inc.
Hermawan, A. (2013). E-Business & E-Commerce. Yogyakarta: Badan Penerbit Andi.
Keil, M, H.K. Lee, T. Deng. (2013). Understanding themost critical skills formanaging IT
Projects: a Delphi Study of IT project managers, Information Management 50 (7)
398–414.
Khaligh, A. (2012). The Impact of eCRM on Loyalty and Retention of Customers in Iraninan
Telecommunication Sector. International Journal of Business and Management. 7(2),
150-162.
Kotler, P dan Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing. New Jersey: Badan Penerbit
Prentice Hall.
Kotler, P dan Kevin. L. (2012). Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Badan Penerbit
Erlangga.
Kusuma, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Badan Penerbit Trans InfoMedia.
Laudon, K.(2012). Management System: Managing the Digital FirmTwelfth Edition. New
Jersey: Badan Penerbit Prentice Hall.
Ling, K. C. (2013). Evaluating The Impacts of Customer Experience on Purchase Intention,
International Journal of Business And Management. 8 (6):128-138.
McKechnie, S. (2002). Modelling Consumer Choice of Distribution Channels: an Illustration
from Financial Services, The International Journal of Bank Marketing,Vol. 20, pp.
161-173
Mohmed, N.(2013). The Impact of Trust and Past Experience on Intention to Purchase in E-
Commerce. International Journal of Engineering Research and Development.
Ndubisi, N. (2011). Supplier selection and management strategies and manufacturing
flexibility. Journal of Enterprise Information Management, 18(3)
Rahmawati, E. (2012). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yogyakarta: Badan Penerbit
Nuha Medika.
Poulsson, S. (2004). The experience economy and commercial experiences. Marketing
Review, 4, 267-277.
Ramayah, T dan Ignatius, J. (2012).Impact of persepsi manfaat, perceived ease of use, and
perceived enjoyment on intention shop online. Malaysia: Badan Penerbit Universiti
Sains Malaysia.
Roggers, T. (2011). Handbook of Pharmaceutical Excipient, Sixth edition, 326-329,
Pharmaceutical Press and American Association. London.
Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Badan
Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Sekaran, U dan Bougie, R. (2010). Research Method for Business A Skill Building
Approach. United Kingdom: Badan Penerbit John Wiley & Sons Ltd. Shim, K. (2010). Budgeting Basics and Beyond Fourth Edition. New Jersey: Badan Penerbit
John Wiley & Sons, Inc.
Singarimbun, E. (2010). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Badan Penerbit LP3ES Indonesia.
Seckler, D. (2010). World Water Demand and Supply, 1990 to 2025: Scenarios and Issues.
Research Report 19. International Water Management Institute, P O Box 2075. Sri
Lanka.
Sarwono, J. dan Prihartono,K. (2012). Perdagangan Online: Cara bisnis diInternet. Jakarta:
Badan Penerbit Elex Media Komputindo.
Schmitt, J. (2011). Is occupational solar ultraviolet irradiation a relevant risk factor for
basal cell carcinoma? A systematic review and meta‐analysis of the epidemiological
literature. British Journal of Dermatology, 165(3), 612-625.
Sindoro, A. (2014). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Badan Penerbit Erlangga.
Sudaryono. (2014). Perilaku Konsumen Dalam Prespektif Pemasaran. Jakarta: Badan
Penerbit Lentera Ilmu Cendekia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Badan
Penerbit Alfabeta.
Tjiptono, F. (2012). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Badan
Penerbit Andi.
Trisnawati. (2012). Analisis FaktorFaktor Kunci Dari Niat PembelianKembali Secara Online
(Study Kasus Pada KonsumenFesh Shop).Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), Hal.
126– 141 Vol. 19, No. 2.
Turban, D.(2012). Electronic Commerce. A Managerial Perspective Global Edition. New
Jersey: Badan Penerbit Pearson.
Skripsi :
Adi, Rifki. (2013). Analisisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
dengan Sistem Pre-Order secara Online (Studi Kasus pada Online Shop Choper
Jersey). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Akbar, A. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Notebook Toshiba. Depok: Badan Penerbit Universitas
Gunadarma.
Arista, D. (2012). Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek terhadap
Minat Beli Konsumen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Cesario. (2013).Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan dan
Persepsi Risiko Terhadap Perilaku ECommerce. Malang: Badan Penerbit Universitas
Brawijaya.
Kurnia, D. (2016). Analisa Pengaruh Kepercayaan, Orientasi Belanja, dan Kualitas
Layanan terhadap Keputusan Pembelian busana secara online.Bandar Lampung :
Badan Penerbit Universitas Lampung.
Melisa, Y.( 2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan Pembelian Ulang
Konsumen Mega Prima Swalayan Payakumbuh. Jurnal Manajemen.
Rachman, F. (2015). Pengaruh Stimulus Produk, Harga, dan Promosi terhadap Minat Beli
Produk Baru Jenis Fashion yang Dipasarkan di Forum Jual Beli Kaskus. Jakarta:
Badan Penerbit Bina Nusantara.
Swisstiani, F. (2014). Pengaruh Persepsi Harga, Efektivitas Iklan Internet dan Promosi
Penjualan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Online ZALORA.Yogyakarta:
Badan Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.
Wardani, He. (2015). Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen
Muslim pada Jaizah Boutique Tlogosari Semarang. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Jurnal :
Kho, Jan. (2012). Analisis Pengaruh Website Design, Reability, Customer Service,
Dan, Trust Terhadap Online Shopping Padramayalaua Toko Gramedia Online. Jurnal
Siasat Bisnis, 1-4
Putra, Hening Ary. (2012). Pengaruh Iklan Online Melalui Media Facebook Terhadap
Keputusan Pembelian Pakaian Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Trunojoyo Madura. Madura : Badan Penerbit Universitas Trunojoyo Madura
Suhari, Y. (2010). Keputusan Membeli Secara Onlinedan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Semarang : Badan Penerbit Universitas Stikubank Semarang
Tommy, K. (2012). The Role of Online Store Atmospherics in Consumer Behavior. Aalto
School of Economics
Internet :
https://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_daring. Belanja Daring. https://ecommerceiq.asia/top-ecommerce-sites-indonesia/. Monthly E-commerce Web Traffic.
https://komunitas.bukalapak.com/news/37378-ptmn0x. Bukalapak Menjawab: “Saya
Penjual Ditipu Oleh Admin Bukalapak”
http://tekno.kompas.com/read/2016/07/20/22030007/begini.cara.herdian.membobol.server. bukalapak.dan.tokopedia. Begini Cara Herdian Membobol Server Bukalapak dan
Tokopedia
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuesioner
a. Tabel Jawaban Kuesioner Variabel Bebas (X)
HARGA KEMUDAHAN PENGGUNAAN
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
4 2 4 4 4 18 4 2 3 2 4 15
3 2 3 3 2 13 4 2 3 2 3 14
3 4 4 5 4 20 3 3 4 3 4 17
5 3 4 4 4 20 5 4 3 4 3 19
4 2 3 3 4 16 4 5 3 5 3 20
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
4 3 5 5 5 22 5 3 2 3 2 15
3 3 3 3 1 13 3 4 3 4 3 17
4 3 5 3 2 17 5 3 4 3 3 18
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
4 5 4 4 3 20 3 1 3 1 3 11
5 4 4 4 4 21 5 3 4 3 4 19
4 3 4 5 2 18 3 4 4 4 4 19
5 4 4 5 4 22 4 2 4 2 5 17
4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 19
2 4 3 4 3 16 3 3 3 3 3 15
4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 3 18
5 3 4 3 5 20 5 4 4 4 4 21
3 3 3 4 4 17 3 3 3 3 3 15
5 4 5 4 2 20 5 5 5 5 5 25
4 3 4 3 3 17 3 4 4 4 3 18
3 4 3 3 3 16 4 4 4 4 3 19
3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 15
5 4 3 4 4 20 2 1 3 1 3 10
3 3 3 4 4 17 3 3 3 3 3 15
5 3 4 4 4 20 3 3 4 3 3 16
3 3 2 3 3 14 3 1 3 1 3 11
5 4 4 4 4 21 4 3 4 3 4 18
4 4 5 5 5 23 4 3 3 3 4 17
2 1 3 1 4 11 4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 17
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 4 16
5 4 5 5 3 22 4 3 4 3 4 18
5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24
4 4 4 4 4 20 4 3 4 3 3 17
3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 3 15
4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 4 20
1 1 1 1 3 7 2 2 2 2 2 10
4 1 4 4 4 17 4 3 5 3 4 19
5 4 3 5 5 22 5 5 4 5 4 23
4 3 4 4 4 19 3 4 3 4 4 18
3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 15
3 2 3 4 4 16 3 3 3 3 3 15
2 4 4 4 4 18 1 1 1 1 1 5
2 2 2 1 5 12 4 1 1 1 1 8
3 2 4 4 4 17 4 4 3 4 3 18
4 3 2 5 4 18 1 3 4 3 3 14
4 2 4 4 4 18 5 4 4 4 3 20
4 3 5 4 3 19 3 4 2 4 3 16
4 2 4 3 3 16 4 4 4 4 4 20
3 3 5 2 2 15 4 3 2 3 4 16
3 4 3 3 3 16 3 3 4 3 3 16
4 3 4 4 4 19 3 3 3 3 3 15
4 5 5 4 2 20 4 1 2 1 3 11
2 1 1 1 3 8 4 2 3 2 4 15
2 3 2 3 3 13 2 3 2 3 2 12
4 4 4 4 3 19 4 3 3 3 3 16
3 3 4 3 3 16 2 2 2 2 2 10
2 2 5 3 3 15 4 3 2 3 3 15
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 25 4 3 5 3 5 20
5 4 4 4 4 21 5 1 4 1 4 15
3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
4 3 3 3 3 16 4 3 4 3 4 18
3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 3 15
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
5 3 5 3 3 19 4 2 4 2 4 16
4 5 5 4 4 22 4 4 4 4 4 20
3 3 4 4 4 18 4 3 4 3 4 18
4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 5 21
4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 19
3 3 4 2 3 15 4 4 3 4 3 18
5 5 4 4 4 22 4 5 5 5 4 23
3 4 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20
4 5 4 4 4 21 5 5 4 5 4 23
4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 4 22
3 2 3 3 3 14 2 2 3 2 3 12
4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 4 19
5 2 5 5 5 22 5 3 4 3 4 19
4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 17
3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 3 17
3 3 3 3 3 15 2 2 3 2 2 11
3 3 3 1 1 11 1 1 1 1 1 5
5 5 5 5 5 25 5 3 4 3 3 18
3 3 3 4 4 17 4 3 3 3 3 16
4 3 4 3 4 18 5 3 4 3 4 19
3 4 3 5 3 18 4 4 4 4 4 20
3 3 3 4 2 15 3 4 3 4 3 17
4 3 4 4 4 19 3 4 3 4 4 18
3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 5 17
3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 2 12
3 2 4 4 2 15 5 3 4 3 3 18
3 2 3 3 3 14 4 3 3 3 3 16
3 4 4 4 4 19 3 3 2 3 3 14
3 3 2 2 3 13 3 3 3 3 3 15
3 4 3 5 2 17 4 4 4 4 3 19
4 2 4 5 5 20 4 3 4 3 4 18
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20
4 5 5 4 4 22 5 4 3 4 4 20
3 3 4 4 4 18 4 3 3 3 3 16
KEPERCAYAAN PENGALAMAN BELANJA
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X2.4 X4.5 X4
5 3 4 5 5 22 4 3 3 4 3 14
4 4 3 4 4 19 5 4 4 4 4 17
4 4 5 4 4 21 4 3 3 2 3 12
4 5 5 4 5 23 3 5 4 4 5 16
3 4 4 3 4 18 4 3 3 4 3 14
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 12
4 3 3 4 3 17 5 5 5 5 5 20
2 3 3 2 3 13 3 3 3 3 3 12
4 3 5 4 3 19 4 4 4 4 4 16
5 5 5 5 4 24 3 3 3 3 3 12
3 3 3 3 4 16 4 4 3 5 4 16
3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 4 16
4 5 5 4 5 23 4 5 3 3 5 15
1 1 2 1 1 6 4 3 5 3 3 15
2 1 2 2 5 12 4 4 4 4 4 16
4 5 4 4 4 21 4 3 3 5 3 15
4 3 2 4 3 16 4 4 3 4 4 15
4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 4 16
3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 12
4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 20
4 3 3 4 3 17 3 3 3 4 3 13
2 4 4 2 4 16 4 4 3 4 4 15
3 4 4 3 4 18 3 3 3 3 3 12
1 5 4 1 5 16 3 3 5 5 3 16
4 4 5 4 4 21 3 3 3 3 3 12
3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 12
1 2 3 1 3 10 2 3 3 3 3 11
4 4 3 4 3 18 4 3 4 4 3 15
2 5 4 2 4 17 4 5 3 4 5 16
5 5 4 5 4 23 4 4 3 5 4 16
5 3 4 5 5 22 5 4 5 5 4 19
4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 15
4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 17
4 5 5 4 5 23 5 4 4 5 4 18
3 4 4 3 4 18 4 3 4 4 3 15
3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 4 13
4 3 3 4 3 17 4 4 4 5 4 17
2 3 3 2 3 13 2 2 2 3 2 9
4 3 5 4 3 19 4 4 3 2 4 13
5 5 5 5 4 24 5 5 4 4 5 18
3 3 3 3 4 16 4 4 5 5 4 18
3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 3 12
4 5 5 4 5 23 5 4 5 5 4 19
1 1 2 1 1 6 4 4 3 1 4 12
2 1 2 2 1 8 3 1 1 1 1 6
4 5 4 4 4 21 3 4 3 4 4 14
4 3 2 4 3 16 2 2 5 3 2 12
4 3 5 4 4 20 4 4 4 5 4 17
3 3 4 3 4 17 3 2 4 4 2 13
4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 17
4 3 3 4 4 18 5 4 4 4 4 17
2 4 4 2 4 16 3 3 3 3 3 12
3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 4 15
1 5 4 1 5 16 2 4 5 4 4 15
4 4 5 4 4 21 5 4 5 4 4 18
3 3 4 3 4 17 4 3 3 3 3 13
1 2 3 1 3 10 3 2 3 3 2 11
4 4 3 4 3 18 3 3 4 4 3 14
2 5 4 2 4 17 4 4 4 4 4 16
5 5 4 5 4 23 4 4 4 4 4 16
5 4 4 5 4 22 4 4 3 4 4 15
5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 4 18
5 4 5 5 5 24 3 3 4 4 3 14
4 4 3 4 3 18 4 3 3 3 3 13
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 12
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 20
3 5 4 3 5 20 5 3 5 2 3 15
4 5 3 4 4 20 4 5 4 5 5 18
4 5 4 4 4 21 4 3 3 4 3 14
5 4 5 5 4 23 4 5 4 5 5 18
3 4 5 3 4 19 2 3 4 2 3 11
3 4 4 3 4 18 4 4 4 4 4 16
5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 4 16
3 3 4 3 4 17 4 4 4 4 4 16
4 4 5 4 4 21 4 5 4 5 5 18
4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 16
4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 15
4 5 5 4 5 23 2 3 2 2 3 9
4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 15
3 4 4 3 4 18 3 4 3 3 4 13
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16
2 2 3 2 3 12 3 2 3 3 2 11
2 3 3 2 3 13 1 3 2 5 3 11
3 2 4 3 4 16 5 5 5 5 5 20
3 4 4 3 4 18 4 4 4 3 4 15
3 4 4 3 4 18 4 3 4 3 3 14
4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 16
3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 12
4 4 3 4 4 19 3 4 3 4 4 14
3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 3 15
2 2 3 2 3 12 3 2 4 4 2 13
3 4 4 3 5 19 4 3 5 4 3 16
4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 14
4 4 5 4 4 21 4 4 4 2 4 14
2 3 3 2 3 13 2 3 4 3 3 12
3 4 4 3 3 17 2 3 2 3 3 10
4 4 4 4 4 20 5 4 3 5 4 17
2 3 3 2 3 13 3 3 3 3 3 12
4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 14
3 4 5 3 4 19 4 3 3 3 3 13
b. Tabel Jawaban Kuesioner Variabel Terikat (Y)
MINAT BELI ONLINE
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y
4 5 3 4 4 20 4 4 3 4 4 19 4 3 4 3 4 18 4 3 3 2 4 16 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 3 15 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 16 3 4 3 3 3 16 2 3 3 3 3 14 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 4 18 3 3 3 3 3 15
4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 4 20 2 3 2 3 3 13 3 3 3 3 3 15 2 5 1 1 3 12 3 4 3 3 3 16 3 2 4 3 3 15 2 4 3 3 3 15 4 4 2 3 3 16 4 3 3 4 4 18 1 2 1 1 4 9 5 5 2 3 4 19 3 5 2 2 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 4 22 4 3 3 3 3 16 3 3 1 3 3 13 4 5 4 4 4 21 1 1 1 1 1 5 4 4 2 3 4 17 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 5 4 5 5 5 24 1 5 1 1 3 11 1 5 1 1 1 9 4 3 4 4 4 19 3 4 3 2 3 15 4 5 4 3 4 20 3 4 2 2 3 14 4 4 3 4 4 19 4 5 3 3 3 18 2 5 1 3 3 14 4 3 3 3 3 16 4 5 4 3 5 21 4 4 2 2 2 14 2 2 2 2 2 10 3 4 2 2 2 13 3 4 2 2 4 15 4 5 4 4 3 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 19 3 5 3 3 3 17 3 4 3 5 5 20 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 3 15 5 5 5 5 5 25 5 5 1 1 5 17
4 3 4 4 4 19 4 5 3 3 4 19 5 4 5 4 5 23 4 4 1 3 4 16 2 3 2 2 4 13 4 4 4 4 5 21 4 4 3 3 3 17 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 4 20 3 4 3 3 3 16 4 2 2 2 4 14 4 5 4 4 3 20 4 4 2 2 4 16 3 4 4 3 3 17 2 4 2 2 2 12 3 5 3 3 3 17 5 2 3 3 4 17 3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 3 4 3 2 3 15 3 4 3 3 4 17 3 5 3 3 3 17 2 3 2 2 2 11 4 4 3 3 4 18 3 2 2 2 3 12 4 2 1 1 4 12 3 3 4 4 2 16 3 3 3 3 4 16 5 4 3 4 5 21 3 3 3 3 3 15 3 3 2 2 4 14 3 5 3 3 3 17
Recommended