View
248
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
P R O F I L KESEHATANKABUPATEN BANGGAI
2 0 14
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAIL U W U K
2 0 1 4
TIM PENYUSUNPENGARAH :
Dr. dr. H. Anang S Otoluwa, MPPM
Ketua :Yonias B Esali, S.Sos
Editor :Dr. dr. H. Anang S Otoluwa, MPPM
Abdul Haris Sibadu, SKM, M.KesYonias B Esali, S.Sos
Nimrod Hambuako, SKM, MPHSukmawati, SKM, MPH
Muliansyah.SM.A.R, SKM, MPH
Kontributor :Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banggai,
Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Luwuk,Unit Transfusi Darah (UTD) Banggai, Rumah Sakit Bersalin Irene,
Pengelola Program Dinas Kesehatan Kab. Banggai,Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes/Poskesdes
Se-Kabupaten Banggai
Alamat Kantor :Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai
Jalan Ahmad Yani No.2D Luwuk, Sulawesi TengahNo. Telp : 0461-23096,23677, Fax : (0461)-23677
Email : dinkesbanggai@mail.comWeblog : dinkes.banggaikab.go.id
iv Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
S A M B U T A N
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. BANGGAI
Data dan informasi yang berkualitas adalah landasan pengambilan keputusan dalamPembangunan Kesehatan. Di samping itu, sesuai amanat Undang-Undang Kesehatan Nomor 36tahun 2009, setiap orang berhak mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yangseimbang dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, ketersediaan data dan informasi sangatdiperlukan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -tingginya.
Penyediaan data dan informasi dilaksanakan melalui serangkaian proses panjang mulaidari hulu sampai hilir. Proses ini dimulai dari pengumpulan data dan informasi dari tingkatlayanan kesehatan masyarakat, lintas sektor terkait, lintas program dilanjutkan denganpengelolaan data dan informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai. Langkah perbaikan danpenyempurnaan dalam pelaksanaan proses ini perlu dilakukan dari waktu ke waktu. Sebab,tuntutan terhadap pemenuhan data dan informasi yang lengkap dan tepat waktu dari hari ke harisemakin meningkat.
Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014 ini danmenyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan danpenerbitan buku ini. Semoga buku ini dapat memenuhi tuntutan ketersediaan data dan informasiuntuk dijadikan landasan Deccision Support System yang evidence-based, dalam PembangunanKesehatan.
Luwuk, Juni 2015Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Banggai
Dr. dr. H. Anang S Otoluwa, MPPMNip. 19670121 199806 1 006
ii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
K A T A P E N G A N T A R
KASIE INFORMASI KESEHATAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN
DINAS KESEHATAN KAB. BANGGAI
Profil Kesehatan Kabupaten Banggai 2014 yang terbit untuk merespon tingginya kebutuhan akandata dan informasi. Di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi terkait pemenuhan data dan informasisebagai landasan untuk Deccision Support System yang evidence-based, Seksi Informasi KesehatanPenelitian dan Pengembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai pada akhirnya berhasil menyusunproduk publikasi “Profil Kesehatan Banggai 2014”. Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard
copy (publikasi cetakan buku) dan soft copy (CD), dan dapat diakses dalam Weblog Dinas KesehatanKabupaten Banggai melalui internet : http://www.dinkes.banggaikab.go.id .
Bukan hal mudah untuk dapat menyajikan data yang berkualitas, sesuai kebutuhan dan tepatwaktu. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan data dan informasi baik di tingkat layanan kesehatanmasyarakat, lintas sektor terkait dan lintas program berperan terhadap penyusunan Profil KesehatanKabupaten Banggai. Pemenuhan kelengkapan data baik dari segi cakupan wilayah maupun indikatormerupakan masalah utama yang ditemui dalam rangka penyusunan profil yang tepat waktu. Selain itu,dalam menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Banggai diperlukan komitmen bersama di tingkat layanankesehatan masyarakat, lintas sektor terkait dan lintas program dalam mewujudkan penyediaan data yanglengkap, akurat dan tepat waktu. Pengelola data dan informasi kesehatan juga harus menjadikanpengelolaan data dan informasi sebagai komponen prioritas dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Seksi Informasi Kesehatan Penelitian dan Pengembangan telah melakukan banyak upaya agardata dan informasi yang disajikan pada Profil Kesehatan Kabupaten Banggai dapat hadir lebih cepatdibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami sangat berharap dengan hadirnya “Profil KesehatanKabupaten Banggai 2014” ini, kebutuhan terhadap data dan informasi kesehatan di semua lini, baikinstitusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnyadapat terpenuhi dengan baik. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalammengukur kinerja program pembangunan kesehatan di Kabupaten Banggai yang berguna bagiperencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.
Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginyakepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data dan informasi di tingkat layanan kesehatan masyarakat,lintas sektor terkait dan lintas program yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan
iii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Kabupaten Banggai 2014. Semoga, Profil Kesehatan Kabupaten Banggai di masa mendatang dapatmenyajikan data yang lebih berkualitas dan dapat terbit lebih cepat.
Luwuk, Juni 2015Kasie Informasi Kesehatan Penelitian & Pengembangan
Dinas Kesehatan Kab.Banggai
Yonias B Esali, S.SosNip. 19630908 198502 1 001
v Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
D A F T A R I S I
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………………………... iKATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………... iiDAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………….... vDAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………………………... viDAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………………………... viiDAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………………… xiDAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………………………………………………………… xviBAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………...... 1BAB II GAMBARAN UMUM …………………………….………………………………….. ….............5
A. Keadaan Geografis ............ …………………………………………………………………. 5B. Iklim.................... ……………………………………………………………………..............5C. Keadaan Penduduk.........................................................................................................6D.Keadaan Pendidikan ………………………………………………………………............. 9E. Keadaan Sosial dan Ekonomi …………………………………………………………....... 10F. Keadaan Lingkungan ……….…………………………………………………………...... 11G.Perilaku Masyarakat..........………………………………………………………….............. 18
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ……………………………………………………........... 23
A.Mortalitas ……………………………………………………………………………….......... 23B. Morbiditas ……………………………………………………………………………….......... 33C. Status Gizi ………………………………………………………………………………...........48
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ………………………………………………………............ 50
A. Pelayanan Kesehatan Dasar ……………………………………………………................. 51B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ………………………........................... 68C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit……………………………............................. 72D.Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar …………................................. 79E. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan ………………………….......................... 80F. Perbaikan Gizi Masyarakat .………………………………………………………................ 81
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN …………………………………………...............87
A. Sarana Kesehatan ……………………………………………………………………........... 87B. Pembiayaan Kesehatan ………………………………………………………….................. 90C. Sumber Daya Manusia Kesehatan ……………………………………………… ..............91
BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………………………..............94LAMPIRAN
vi Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
D A F T A R T A B E L
TABEL II. 1 PERSENTASE KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT GOLONGAN UMUR DANJENIS KELAMIN KAB.BANGGAI TAHUN 2014
TABEL II.2 KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN KABUPATENBANGGAI TAHUN 2004 S/D 2014
TABEL II.3 LUAS WILAYAH,JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAHRUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATANKABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
TABEL II.4 INDIKATOR PENDIDIKAN KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2010 S/D 2013
TABEL II.5 PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2010 S/D 2012
TABEL III.1 REKAPITULASI 10 BESAR PENYAKIT VERSI SP2TP KABUPATEN BANGGAITAHUN 2014
TABEL IV.1 DATA NAKES DILATIH MTBS DAN SDIDTK TAHUN 2014
TABEL IV.2 DATA NAKES DILATIH MANAJEMEN ASFIKSIA DAN MANAJEMEN BBLRTAHUN 2014
TABEL IV.3 PERSENTASE PENOLONG PERSALINAN TAHUN 2014
TABEL IV.4 DATA NAKES DILATIH APN TAHUN 2014
TABEL IV.5 JUMLAH PERSALINAN DAN DUKUN YANG BERMITRA DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
TABEL IV.6 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGANGANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
TABEL IV.7 WILAYAH PELAYANAN KESEHATAN DAERAH TERPENCIL TAHUN 2014
TABEL IV.8 INDIKATOR PROGRAM P2DBD DAN PENCAPAIAN TARGET DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2011 S/D 2014
TABEL IV.9 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
TABEL V.1 JUMLAH, PERSENTASE DAN RASIO PER 100.000 PENDUDUK TENAGAKESEHATAN MENURUT JENISNYA KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
vii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
D A F T A R G A M B A R
GAMBAR II.1 PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2006S/D 2014
GAMBAR II.2 PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR II.3 PERSENTASE RUMAH SEHAT KAB. BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR II.4 JUMLAH RUMAH TANGGA BER-PHBS DI KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D2013
GAMBAR II.5 PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA KAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.1 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL MENURUT PUSKESMAS DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.2 ANGKA KEMATIAN BAYI (PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP) MENURUTPUSKESMAS DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR III.3 JUMLAH KEMATIAN BAYI MENURUT PUSKESMAAS DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.4 ANGKA KEMATIAN BALITA (PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP) KABUPATENBANGGAI TAHUN 2008 S/D 2014
GAMBAR III.5 JUMLAH KEMATIAN BALITA MENURUT PUSKESMAS DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.6 ANGKA KEMATIAN IBU (PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP) KABUPATENBANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR III.7 PENYEBAB KEMATIAN TERBESAR PADA IBU DI KABUPATEN BANGGAITAHUN 2014
GAMBAR III.8 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2008S/D 2012
GAMBAR III.9 USIA HARAPAN HIDUP PENDUDUK KAB.BANGGAI TAHUN 1999, 2000, 2007DAN 2010
GAMBAR III.10 PERSENTASE 10 BESAR PENYAKIT BERDASARKAN LAPORAN SIMPUSKAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.11 PERSENTASE 10 BESAR PENYAKIT BERDASARKAN SISTEM SURVEILANCETERPADU (SST) KAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.12 ANGKA KESAKITAN MALARIA (PER 1000 PENDUDUK/PERMIL) KABUPATENBANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR III.13 DISTRIBUSI JUMLAH PENDERITA MALARIA KLINIS (AMI) MENURUTPUSKESMAS DI KAB.BANGGAI TAHUN 2014
viii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
GAMBAR III.14 DISTRIBUSI PENDERITA DBD KECAMATAN LUWUK DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.15 JUMLAH KASUS DBD PER BULAN DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2010 S/D2014
GAMBAR III.16 ANGKA KESAKITAN DBD (PER 100.000 PENDUDUK) KABUPATEN BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR III.17 JUMLAH PENDERITA SUSPEK DAN BTA (+) TB PARU KAB.BANGGAI TAHUN2006 S/D 2014
GAMBAR III.18 JUMLAH PENDERITA TB PARU BTA (+) MENURUT PUSKESMAS DIKAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.19 JUMLAH PENDERITA PNEUMONIA MENURUT PUSKESMAS DIKAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.20 PREVALENSI PENYAKIT KUSTA KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR III.21 DISTRIBUSI KASUS CAMPAK MENURUT PUSKESMAS DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR III.22 JUMLAH KASUS BBLR KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2002 S/D 2013
GAMBAR III.23 KEADAAN STATUS GIZI DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL DIKAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL MENURUTPUSKESMAS DI KAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.3 PERSENTASE PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI KAB.BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.4 PERSENTASE PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUTPUSKESMAS DI KAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.5 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL (KN2) DI KAB.BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.6 PERSENTASE CAKUPAN NEONATUS (KN LENGKAP) MENURUTPUSKESMAS DI KABUATEN BANGGAI TAHUN 2012
GAMBAR IV.7 PERSENTASE JUMLAH KUNJUNGAN BAYI MENURUT PUSKESMAS DIKABUPATEN BANGGAI TAHUN 2013
GAMBAR IV.8 PERSENTASE BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI KABUPATENBANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.9 JUMLAH BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF MENURUT PUSKESMAS DIKABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.10 PERSENTASE CAKUPAN PESERTA KB BARU TERHADAP PASANGAN USIASUBUR DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
ix Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
GAMBAR IV.11 PERSENTASE PENGGUNAAN KONTRASEPSI AKSEPTOR KB BARU DIKAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.12 PERSENTASE CAKUPAN PESERTA KB AKTIF TERHADAP PASANGAN USIASUBUR DI KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.13 PERSENTASE PENGGUNAAN KONTRASEPSI AKSEPTOR KB AKTIF DIKAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.14 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI DI KAB.BANGGAI TAHUN2006 S/D 2014
GAMBAR IV.15 PERSENTASE KELOMPOK USILA YANG MENDAPAT PELAYANANKESEHATAN DI KAB.BANGGAI TAHUN 2007 S/D 2014
GAMBAR IV.16 PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR (BOR) DI KAB.BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.17 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAPDI SARANA PELAYANAN KESEHATAN(RS, PUSKESMAS, KLINIK) DIKAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.18 TARGET DAN PERSENTASE PENGOBATAN MALARIA DI KAB.BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.19 PENCAPAIAN KONFIRMASI LABORATORIUM /MIKROSKOP MALARIA(CAKUPAN PCD) DI KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.20 CAKUPAN PENEMUAN KASUS TB BTA POSITIF (CDR) DI KAB.BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.21 DISTRIBUSI JUMLAH BADUTA/BALITA DITIMBANG DAN BGM DIKABUPATENBANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR IV.22 DISTRIBUSI JUMLAH BALITA MENDAPAT VITAMIN A DI KAB.BANGGAITAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR IV.23 PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI (Fe1 DAN Fe3) PADA IBUHAMIL DI KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR V.1 JUMLAH PUSKESMAS DAN RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK DIKAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
GAMBAR V.2 JUMLAH TEMPAT TIDUR DI BRSUD LUWUK KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D2014
GAMBAR V.3 PERKEMBANGAN JUMLAH POSYANDU DI KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D2014
GAMBAR V.4 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP APBD DI KAB.BANGGAITAHUN 2008 S/D 2014
GAMBAR V.5 PROPORSI ANGGARAN KESEHATAN DI KAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR V.6 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI KAB.BANGGAI TAHUN 2006 S/D 2014
x Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
GAMBAR V.7 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN PROFESIKAB.BANGGAI TAHUN 2014
GAMBAR V.8 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN UNIT KERJAKAB.BANGGAI TAHUN 2014
xi Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
D A F T A R L A M P I R A N
LAMPIRAN 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk , Jumlah RumahTangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten BanggaiTahun 2014
LAMPIRAN 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 3 Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi YangDiperoleh Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 7 Kasus Baru BTA +, Seluruh Kasus TB, Kasus TB Pada Anak, dan CaseNotification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai tahun 2014
LAMPIRAN 8 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 9 Angka Kesembuhan Lengkap TB Paru BTA + serta Keberhasilan PengobatanMenurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun2014
LAMPIRAN 10 Penemuan Kasus Pneumonia Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 11 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kabupaten BanggaiTahun 2014
LAMPIRAN 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis KelaminKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 13 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 14 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 15 Kasus Baru Kusta Usia 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 16 Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
xii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
LAMPIRAN 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT)Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun2014
LAMPIRAN 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan, dan Puskesmas KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 19 Jumlah Kasus Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 20 Jumlah Kasus Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 22 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥18 TahunMenurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dan PemeriksaanKanker Payudara Dengan Metode Klinis (CBE) Menurut Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 27 Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Kejadian Luar Biasa (KLB)Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 JamKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 29 Cakupan Kunjugan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, danPelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan, dan Puskesmas KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 30 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan,dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 32 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 dan FE3 Menurut Kecamatan,dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 33 Jumlah dan Persentase Penanganan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
xiii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
LAMPIRAN 34 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 35 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 36 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Aktif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 39 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 41 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) MenurutKecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 43 Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, Polio, Campak, dan Imunisasi DasarLengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, danPuskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat MenurutJenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 50 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan, dan PuskesmasKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 51 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
xiv Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
LAMPIRAN 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan dan Jenis KelaminKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa DiSarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 55 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 56 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 57 Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat (Ber-PHBS)Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 58 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan, dan Puskesmas KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 59 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak)Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 60 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang MemenuhiSyarat Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 61 Penduduk dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun2014
LAMPIRAN 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 63 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan MenurutKecamatan dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 64 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Higiene Sanitasi KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan diuji Petik Kabupaten Banggai Tahun2014
LAMPIRAN 66 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) dengan Kemampuan PelayananGawat Darurat (Gadar) Level I Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas KabupatenBanggai Tahun 2014
LAMPIRAN 70 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) MenurutKecamatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
xv Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
LAMPIRAN 72 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 73 Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun2014
LAMPIRAN 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun2014
LAMPIRAN 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di FasilitasKesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 76 Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Kabupaten BanggaiTahun 2014
LAMPIRAN 78 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Fasilitas Kesehatan Kabupaten BanggaiTahun 2014
LAMPIRAN 79 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan Kabupaten BanggaiTahun 2014
LAMPIRAN 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas KesehatanKabupaten Banggai Tahun 2014
LAMPIRAN 81 Anggaran Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014
xvi Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
D A F T A R S I N G K A T A N
AKN : Angka Kematian Neonatal
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
AKABA : Angka Kematian Balita
API : Annual Parasite Incidence
AMI : Annual Malaria Incidence
ARI : Acute Respiratory Infection
AMP : Audit Maternatal Perinatal
ASI : Air Susu Ibu
ALOS : Average Length Of Stay
AFP : Acute Flaccid Paralysis
APK : AngkaPartisipasi Kasar
BBLR : Berat Badan Lahir Rendah
BOR : Bed Occupancy Rate
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
ABJ : Angka Bebas Jentik
CDR : Case Detection Rate
CFR : Case Fatality Rate
DBD : Demam Berdarah Dengue
DOTS : Directory Observe Treatment Shortcourse
DO : Drop Out
DAK : Dana Alokasi Khusus
GHPR : Gigitan Hewan Penular Rabies
GDR : Gross Death Rate
HIV : Human Imunodeficiency Virus
IMR : Infant Mortality Rate
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
xvii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
KLB : Kejadian Luar Biasa
KK : Kepala Keluarga
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KP-ASI : Kelompok Pendukung ASI
KB : Keluarga Berencana
KVA : Kekurangan Vitamin A
KIE : Komunikasi Informasi dan Edukasi
KTR : Kawasan Tanpa Rokok
KN : Kunjungan Neonatal
LAPAS : Lembaga Pemasyarakatan
LOS : Length Of Stay
MDGs : Millenium Development Goals
MB : Multi Basiler / Kusta Basah
MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit
MTBM : Manajemen Terpadu Balita Muda
NAPZA : Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya
NDR : Neth Death Rate
POSKESDES : Pos Kesehatan Desa
PD3I : Penyakit dapat dicegah dengan Imunisasi
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PUS : Pasangan Usia Subur
PCD : Passive Case Detection
PONED : Pelayanan Obstertrik dan Neonatal Emergensi Dasar
PONEK : Pelayanan Obstertrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif
PMO : Pengawas Menelan Obat
PMS : Penyakit Menular Seksual
PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat
xviii Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
PUSTU : Puskesmas Pembantu
POSYANDU : Pos Pelayanan Terpadu
RS : Rumah Sakit
SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
SLLO : Strategy Leadership Learning Organization
SDIDTK : Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
SPM : Standar Pelayanan Minimal
SR : Sukses Rate
TT : Tetanus Toksoid
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
TTU : Tempat Tempat Umum
UCI : Universal Child Immunization
UPT : Unit Pelaksana Teknis
UKBM : Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
VAR : Vaksin Anti Rabies
VCT : Voluntary, Counseling, dan Testing
WPS : Wanita Penjaja Seks
WHA : Word Health Assembly
1 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk
mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development
Goals (MDGs) dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitun
menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, menurunkan kasus
HIV-AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya serta tujuan yang tidak terkait
langsung dengan kesehatan yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Sejak terbitnya instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional , perjalanan sosialisasi dan
advokasi yang mendorong pelaksanan pengarusutamaan gender dalam
pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan , program dan kegiatan
pembangunan sangat dinamis. Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutamaan
gender dalam dokumen perencanaan sampai gender budget statement (pernyataan
anggaran responsive gender). Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka
mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan,
aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan evaluasi dari seluruh
kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan.
Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih jauh
dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan
yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang
efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan, diantaranya kegiatan pengelolaan data dan informasi belum
terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya
“overlapping” kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana masing-
2 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya
di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan itu sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi
redundant data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya.
Hal ini sebagai akibat dari sistem informasi kesehatan yang masih terfragmentasi.
Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi
terutama dari sumber data di unit pelayanan kesehatan atau kabupaten/kota ke
provinsi dan pusat yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi di berbagai unit
teknis di pusat.Selain itu terhambatnya aliran komunikasi data baik dari sumber data
di daerah ke pengguna di pusat atau sebaliknya, serta terhambatnya aliran
komunikasi data antar pengguna atau bahkan tertutupnya sumber informasi untuk
diakses oleh pengguna lain, sehingga menyebabkan sulitnya memperoleh informasi
yang memadai (lack of informations). Situasi yang demikian pada akhirnya
menyulitkan dalam pengambilan keputusan berdasarkan evidence based. Satu-
satunya alat yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah adanya Profil Pembangunan
Kesehatan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan
kesehatan.Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, AKI-AKB, angka
kesakitan, dan status gizi masyarakat.
Penyajian Profil Kesehatan Indonesia 2014, sebagai tolok ukur pencapaian
indikator pembangunan kesehatan dibanding target nasional bahkan target MDG’s
(Millenium Development Goals), juga disajikan dalam bentuk peringkat dari tiap
indikator, sehingga dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap indikator
pembangunan kesehatan. Dalam penyajiannya, diusahakan untuk ditampilkan
berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi pembangunan kesehatan
di Kabupaten Banggai dengan menggunakan indikator yang sesuai.
Untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten yang
merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi kesehatan yang
terintegrasi, di masa mendatang maka, strategi pertama yang perlu dilakukan adalah
3 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
penguatan kebijakan dan perencanaan di bidang sistem informasi kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Banggai 2014 ini terdiri atas 6 (enam) bab, yaitu:
Bab I - Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya Profil Kesehatan
Indonesia 2014 ini serta sistimatika penyajiannya.
Bab II - Situasi Umum dan Perilaku Penduduk.
Dengan telah selesai dan dipublikasikannya profil Kabupaten Banggai dalam
Angka 2014 yang diterbitkan oleh BPS, maka juga kami masukkan data jumlah
penduduk tahun 2014 yang merupakan hasil estimasi. Bab ini juga menyajikan
tentang gambaran umum, yang meliputi: kependudukan, perekonomian, pendidikan,
dan lingkungan fisik; serta perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.
Bab III - Situasi Derajat Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai
dengan tahun 2014 yang mencakup tentang umur harapan hidup, angka kesakitan,
dan status gizi masyarakat. Angka kematian pada bayi, balita dan Maternal (ibu)
selama beberapa tahun ini menggunakan angka/nilai absolut.
Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh bidang kesehatan sampai tahun 2014, untuk tercapainya dan berhasilnya
program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya
kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar,
pencapaian pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan
kesehatan yang di uraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
standar pelayanan bidang kesehatan dan upaya pelayanan kesehatan lainnya.
Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan
sampai tahun 2014. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang
keadaan tenaga, sarana kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI – Kesimpulan.
Menguraikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih
lanjut dari Profil kesehatan Kabupaten Banggai serta mengemukakan hal-hal yang
4 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Lampiran.
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian dan 81 tabel data
kesehatan dan yang terkait kesehatan responsif gender.
5 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
BAB II
G A M B A R A N U M U M
A . K E A D A A N G E O G R A F I S
Kabupaten Banggai dengan ibukota kabupaten yaitu Kota Luwuk, terletak pada posisi
astronomi 0030’- 2020’ Lintang Selatan, dan 122023’-124020’ Bujur Timur, dengan luas wilayah
9.672,70 km2 yang terdiri dari 23 kecamatan dengan 46 Kelurahan, dan 291 desa dan 2 Unit
Pemukiman Transmigrasi (UPT). Topografi wilayah 85,97% dengan ketinggian < 500 mdpl,
7,80 % dengan ketinggian 500-700 mdpl dan 6,23 % dengan ketinggian > 700 m di atas
permukaan laut (mdpl).
Batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Teluk Tomini
b. Sebelah Timur : Laut Maluku
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Banggai Kepulauan/Teluk Tolo
d. Sebelah Barat : Kabupaten Tojo Una-una dan Kab. Morowali
Jarak antara Ibukota Kabupaten ke Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten
lain di Sulawesi Tengah :
a. Luwuk – Palu : 610 Km
b. Luwuk – Parigi : 535 Km
b. Luwuk – Poso : 388 Km
c. Luwuk – Ampana : 248 Km
d. Luwuk – Banggai : 100 Km/66 Mil Laut
c. Luwuk – Salakan : 61 Km/38 Mil Laut
d. Luwuk – Bungku : 42 Mil Laut
B. I K L I M
a. M u s i m
Di Kabupaten Banggai hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan
penghujan.Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin bertiup dari Australia
dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau.
Sebaliknya pada bulan Desember sampai Maret arus angin yang banyak mengandung uap
6 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
air berhembus dari asia dan samudera pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan ini
berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei
dan Oktober – November.
b. S u h u d a n K e l e m b a b a n U d a r a
Suhu udara rata - rata di Kab.Banggai ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai.Pada tahun 2014, suhu udara rata-rata
berkisar antara 25,30C sampai 27,70C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Januari
yaitu sebesar 31,30C, sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar
22,20 C . Kabupaten Banggai mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dimana pada
tahun 2009 rata-rata berkisar antara 58 - 92 %.
c . Curah Hujan dan Keadaan Angin
Curah hujan di Kabupaten Banggai antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan
perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut
bulan.Rata-rata curah hujan berkisar antara 82 sampai 466 mm. Hari hujan perbulan
antara 10 - 23 hari.Curah hujan tertinggi antara Juli sampai Agustus.Kecepatan angin
merata setiap bulannya, yaitu berkisar antara 3 - 7 knot, tertinggi pada Juni - September.
B . K E A D A A N P E N D U D U K
1 . P e r t u m b u h a n P e n d u d u k
Jumlah penduduk Kabupaten Banggai meningkat setiap tahunnya, pertumbuhan jumlah
penduduk Kabupaten Banggai tahun 2001 penduduk sebesar 272.078 jiwa, tahun 2002
sebesar 275.223 jiwa, tahun 2003 sebesar 284,275 jiwa, tahun 2004 sebesar 291.592 jiwa,
tahun 2005 meningkat menjadi 294.624 jiwa , tahun 2006 sebesar 300.105 jiwa , dan tahun
2007 sebesar 305.798 jiwa, tahun 2008 sebesar 311.669 jiwa, tahun 2009 sebesar 317.653
jiwa, tahun 2010 sebesar 323.872 jiwa, tahun 2011 sebesar 329.769 jiwa, tahun 2012 sebesar
335.999 jiwa, tahun 2013 sebesar 342.669 jiwa serta tahun 2014 sebesar 354.402 jiwa.
Sepuluh tahun terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Banggai mengalami laju
pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,76 persen per tahun. Laju pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan, yaitu dari 2,62 persen per tahun periode 1980-1990 menjadi 1,76
persen per tahun selama periode 2000-2010.
7 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
2 . K o m p o s i s i P e n d u d u k
a.) Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk tahun 2014 berdasarkan kelompok umur menunjukan bahwa 31,24
% penduduk Kabupaten Banggai berusia muda (umur 0 – 14 tahun), 64,22 % berusia produktif
(umur 15 – 64 tahun) dan hanya 4.53% yang berusia 65 tahun keatas, sehingga angka beban
tanggungan (dependency ratio) penduduk sebesar 56. Komposisi penduduk Kabupaten
Banggai tahun 2014 berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
II.1.
8 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
b.) Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Sesuai dengan data hasil Estimasi Surdatin dan Seksi Informasi Litbang dan Diklat
Kesehatan jumlah penduduk
Kabupaten Banggai tahun 2014
adalah sebanyak 354.402 jiwa,
dengan penduduk laki-laki
180.456 jiwa (51 %) dan
perempuan 173.946 jiwa (49%).
Ratio jenis kelamin (sex ratio)
penduduk Kabupaten Banggai
adalah sebesar 103,74 (sedikit
diatas angka 100), hal ini
menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif sama
(seimbang).Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin seperti tercantum dalam tabelII.2.
3. Persebaran Penduduk
Dengan luas wilayah 9.672,70 Km2 , Kabupaten Banggai di tahun 2014 mempunyai
penduduk sebesar 354.402 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada diwilayah Kecamatan
Luwuk yaitu 36.332 jiwa, terkecil Kecamatan Lobu yaitu 4.050 jiwa. Kepadatan Penduduk
di Kabupaten Banggai Tahun 2014 sebesar 37 jiwa/km2. Kecamatan Luwuk merupakan
Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terpadat di Kabupaten Banggai tahun
2014 yaitu 498.93 per km².
9 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
C . K E A D A A N P E N D I D I K A N
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus
berkembang. Hal ini sejalan dengan karakter manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif
dalam segala bidang kehidupan. Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang
kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui
pengetahuan, pendidik an berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan
yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Laju perubahan
sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus disejajarkan dengan
penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kemudian menjadi pelopor
utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu
aspek pembangunan yang merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan
nasional. Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas
pendidikan harus ditingkatkan. Beberapa program pemerintah telah diupayakan sebagai
sebuah alternatif dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan mutu pendidikan, sebagai
contoh adalah dari program wajib belajar 9 tahun.
Tingkat partisipasi penduduk Kabupaten Banggai di bidang pendidikan relatif sudah
cukup baik. Hal ini terlihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk usia 7-12 tahun (usia
10 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
ideal di bangku SD) sudah mencapai 104,77 dan APK penduduk usia 13-15 tahun (usia ideal
di bangku SLTP) sebesar 88,03 persen. Sedangkan APK penduduk usia 16-18 tahun (usia
ideal di bangku SLTA) sebesar 73,57 persen.
Kualitas di bidang pendidikan dapat dilihat dari angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah. Selama periode 2010-2013 terjadi penurunan angka melek huruf yaitu dari sebesar
95,94 persen menjadi 96,28 persen. Namun rata-rata lama sekolah menurun dari 8,87 tahun
(tahun 2010) menjadi 7,90 tahun
pada tahun 2012. Angka ini
menunjukkan bahwa program
wajib belajar 9 tahun belum
sepenuhnya tercapai. Rata-rata
lama sekolah di Kabupaten
Banggai terlihat masih rendah
yaitu hampir 8 tahun. Artinya
secara rata-rata penduduk
Kabupaten Banggai hampir
menyelesaikan pendidikan kelas
8 pada jenjang pendidikan SMP.
Belum tercapainya target program wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Banggai dapat
dikarenakan masih terdapat 0,65 persen penduduk usia 7-12 tahun dan 13,01 persen
penduduk usia 13-15 tahun yang putus sekolah. Sebanyak 32,17 persen penduduk usia 10
tahun ke atas di Kabupaten Banggai tamat SD/MI; 19,76 persen tamat SLTP/MTs; 19,98
persen tamat SMU/SMK/MA; dan hanya 6,90 yang tamat sarjana.
D . K E A D A A N S O S I A L D A N E K O N O M I
Perkembangan ekonomi Kabupaten Banggai secara umum cukup membaik dimana
pertumbuhannya meningkat dengan cukup meyakinkan pada lima tahun terakhir ini. PDRB
tahun 2012 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp 6.482.465 juta sedangkan berdasarkan
harga konstan (2000) mencapai Rp 2.737.508 juta.
11 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Berdasarkan perkembangan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku menunjukan
terdapat tiga sektor ekonomi yang mempunyai peran terbesar dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Banggai.
Berdasarkan peranan masing-
masing menunjukan sektor
pertanian merupakan sektor
dominan dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Banggai
dengan peranan sebesar 44,61
persen, sedangkan sektor
bangunan berada diurutan
kedua dengan peranan sebesar
12,66 persen, untuk sektor jasa-jasa berada diurutan ketiga dengan peranan sebesar 11,43
persen. Sektor lainnya yang cukup dominan seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran;
angkutan dan komunikasi; industri; dan keuangan masing-masing mempunyai peranan 8,78
persen;,7,15 persen; 6,53 persen dan 6,07 persen terhadap total PDRB Kabupaten Banggai.
Sektor lainnya memberikan peranan dibawah lima persen.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai tahun 2012 mencapai 16,59 persen
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Sektor yang mengalami
pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya adalah sektor bangunan
yang mencapai pertumbuhan 49,36 persen dan sektor pertambangan dan penggalian yang
mencapai pertumbuhan 35,54 persen, kenaikannya lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya. Tingginya pertumbuhan pada sektor pertambangan dan penggalian disebabkan
tingginya NTB pertambangan khususnya pertambangan non-migas sehingga nilai tambah
bruto pada sektor pertambangan dan penggalian meningkat.
Sektor pertanian mencapai pertumbuhan 9,43 persen. Sektor industri pengolahan
mencapai pertumbuhan 8,06 persen, sedangkan sektor listrik dan air bersih 15,82 persen.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai pertumbuhan 11,04 persen. Sektor
angkutan dan komunikasi mencapai pertumbuhan 30,65 persen. Sektor keuangan 25,46
persen dan sektor jasa-jasa pertumbuhannya meningkat sebesar 15,59 persen.
12 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Perkembangan PDRB Perkapita tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai
19.376.032 rupiah, sedangkan berdasarkan harga konstan (2000) mencapai 8.182.389 rupiah.
Dilihat dari sisi penggunaan PDRB atas dasar harga berlaku, sebagian besar PDRB digunakan
untuk memenuhi konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2012 pengeluaran konsumsi rumah
tangga mencapai 4.012.677 juta rupiah atau menyerap sekitar 61,90 persen dari total PDRB
Kabupaten Banggai. Selain itu, kegiatan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga
mempunyai kontribusi cukup besar yaitu senilai juta rupiah atau sekitar 17,41.
E . K E A D A A N L I N G K U N G A N
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat.Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat. Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator
persentase Rumah sehat dan persentase Tempat-tempat umum sehat. Selain itu disajikan pula
indikator tambahan yang dianggap relevan , yaitu persentase rumah tangga ( keluarga )
menurut sarana Jamban Keluarga dan Sarana Air Bersih.
1. Rumah Sehat
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 162 dan 163
mengamanatkan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untu mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pada pasal 163 ayat 2
mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup lingkungan permukiman.
Untuk menjalankan amanat dari pasal tersebut, maka untuk penyelenggaraan
penyehatan permukiman difokuskan pada peningkatan rumah sehat. Rumah sehat adalah
rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses jamban sehat, lantai,
ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes Nomor : 1077/PER/V/MENKES/2011
tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah).
13 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu rumah yang
memiliki jamban yang
sehat, sarana air
bersih, tempat
pembuangan sampah,
sarana pembuangan
limbah, ventilasi rumah
yang baik, kepadatan
hunian rumah dan
lantai rumah tidak
terbiat dari tanah.
Kondisi rumah sehat yang baik penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
Kepadatan hunian dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan.
Data tahun 2014 di Kabupaten Banggai menyebutkan, sejumlah 85.827 rumah
diperiksa, persentase rumah sehat sebesar 53.964 rumah (62,9%). Salah satu strategi
yang bias dikembangkan untuk peningkatan rumah sehat adalah dengan memperkuat
jejaring penyehatan pemukiman hingga tingkat daerah, bekerja sama dengan tim
penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kader PKK tersebut dapat
diberdayakan sebagai kader kesehatan lingkungan yang menilai rumah dengan instrument
kartu rumah.
2. Tempat – Tempat Umum Sehat
Tempat-tempat umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh orang
banyak ,dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel,
restoran, bioskop, pasar, terminal dan lain-lain. TTU sehat adalah tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang
sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
Selama tahun 2014 dari 359 fasilitas TTU yang dilaporkan senanyak 100 % telah
dilakukan pemeriksaan dan 87,74 % yang memenuhi syarat (sehat). Jenis TTU yang
dimaksud adalah Hotel, sarana pendidikan dan sarana kesehatan .Tahun 2011 dari 217
14 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
fasilitas TUPM yang dilaporkan sebanyak 96,77 % telah dilakukan pemeriksaan dan 76,19
% yang memenuhi syarat (sehat). Tahun 2010 dari 41 fasilitas TUPM yang dilaporkan
sebanyak 100 % telah dilakukan pemeriksaan dan 53,66 % yang memenuhi syarat
(Sehat). tahun 2009 dari 196 fasilitas TUPM yang dilaporkan sebanyak 100 % telah
dilakukan pemeriksaan dan 75,27 % yang memenuhi syarat (Sehat), tahun 2008 dari 1.352
fasilitas TUPM yang dilaporkan sebanyak 100 % telah dilakukan pemeriksaan dan 74,7 %
yang memenuhi syarat (Sehat).
Rendahnya persentase TTU sehat disebabkan berbagai faktor antara lain,
kurangnya pemahaman pemilik/pengelola terhadap aspek kesehatan dalam pengelolaan
TTU, mudahnya memperolehperizinan pendirian TTU meskipun belum memenuhi
persyaratan kesehatan, dan kurangnya pemeriksaan dan lemahnya pengawasan TTU oleh
instansi terkait.
3. Akses Terhadap Air Bersih
Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk memastikan
komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals (MDGs) yaitu memastikan
kelestarian lingkungan hidup dengan menurunkan target hingga setengahnya proporsi
rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar
hingga 2015.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, dan/atau
individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum. Syarat-syarat kualitas
air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Parameter mikrobiologi E Coli dan total Bakteri Kolifrom, kadar maksimum yang di
perbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel,
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna,
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l), pH 6,5-8,5.
15 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Dalam rangka pencapaian target Renstra tentang persentase kualitas air minum
berkualitas dengan salah satu target prioritas adalah persentase kualitas air minum yang
memenuhi syarat kesehatan, dalam hal ini adalah air minum yang didistribusikanoleh
PDAM dengan target tahun 2014 adalah 95%. Hal tersebut di atas merupakan salah satu
upaya pencegahan terjadinya kemungkinan munculnya penyakit berbasis air (waterborne
disease) karena air merupakan salah satu media lingkungan yang berperandalam
penyebaran penyakit melalui media pertumbuhan mikrobiologi serta adanya kemungkinan
terlarutnya unsur kimia yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Sebagai salah satu pengawasan kualitas air minum PDAM, dilakukan uji petik
terhadap kualitas air minum PDAM secara eksternal. Penghitungan dilakukan dengan
membandingkan jumlah sampel air minum yang memenuhi syarat dibanding dengan jumlah
seluruh sampel air minum yang diambil pada jaringan distribusi PDAM.
Hasil pemeriksaan kualitas air minum PDAM yang memenuhi syarat mikrobiologi di
Indonesia sebesar 95,39%, lebih tinggi dibandingkan target Renstra tahun 2012. Hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa 20 provinsi di Indonesia mempunyai kualitas air minum
PDAM yang baik, karena dari jumlah sampel yang diuji nilainya 100% memenuhi syarat
mikrobiologi. Persentase terendah terjadi di Provinsi Bali, hasil pengujian sampel hanya
sebesar 34,78% yang memenuhi syarat mikrobiologi, sedangkan di Provinsi Kalimantan
Tengah sebesar 62,47%.
Amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang
selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pada Pasal 6 disebutkan bahwa :
a. Air minum yang dihasilkan dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang
digunakan oleh masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat kualitas
berdasarkan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan,
b. Air minum yang tidak memenuhi syarat kualitas sebagaimana dimaksud pada Ayat
1 dilarang didistribusikan kepada masyarakat.
Upaya pengawasan kualitas air sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum, dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai
pengawasan eksternal dan penyelenggara air minum sebagai pengawasan internal. Selain
16 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
itu diatur pula mengenai adanya upaya penyampaian informasi tentang data kualitas air
minum oleh penyelenggara air minum ke dinas kesehatan kabupaten/kota serta upaya
penyampaian kondisi kualitas air oleh pemerintah daerah di wilayahnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk
minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama air
minum telah mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih kepada produk air
minum dalam kemasan/isi ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi
air minum karena produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses produksi.
Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi ulang tidak termasuk dalam
sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan
keberlanjutannya dan sumbernya berasal dari wilayah lain.
Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air ledeng,
sumur pompa tangan (SPT), sumur gali terlindungi, sumur gali dengan pompa, terminal air
penampungan air hujan, perpipaan.Hasil pemeriksaan di beberapa Puskesmas pada tahun
2014 terhadap 89.103 Keluarga, jumlah keluarga yang memiliki akses air bersih jenis SGL
terlindung sebanyak 34.177 dengan jumlah memenuhi syarat adalah 26.383, jenis SGL
dengan pompa sebanyak 1.537 dengan jumlah memenuhi syarat adalah 1.161, jenis
sumur bor dengan pompa sebanyak 961 dan 310 yang memenuhi syarat, jumlah terminal
air 83 yang seluruhnya memenuhi syarat, serta perpipaan sebanyak 33.327 dengan jumlah
yang memenuhi syarat sebanyak 31.031. Data tahun 2010 dengan jumlah keluarga sebesar
90.474 Keluarga, yang diperiksa Sarana Air Bersih (SAB) sebanyak 56.108 Keluarga (62
%), persentase keluarga yang memiliki air bersih jenis ledeng sebesar 39 %, SPT sebesar
12,8 %, SGL sebesar 48,2%, (PAH, Kemasan dan Lainnya masing-masing 0,2 %).Data
tahun 2009 dengan jumlah keluarga sebesar 56.505 Keluarga, yang diperiksa Sarana Air
Bersih (SAB) sebanyak 56.505 Keluarga (100 %), persentase keluarga yang memiliki
sarana air bersih jenis ledeng sebesar 41,6 %, SPT sebesar 14,8 %, SGL sebesar 43,5%,
(PAH, Kemasan dan Lainnya masing-masing 0,2 %), sedangkantahun 2008 persentase
keluarga yang memiliki air bersih jenis ledeng: 22,67 %, SPT: 3,38 %, SGL : 73,95 %,
(PAH, Kemasan serta lainnya 0 %) dari 76.556 keluarga diperiksa. (Persentase keluarga
yang memiliki akses air bersih dapat dilihat pada lampiran tabel 59).
17 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007 (community based), Penggunaan air
kemasan di rumah tangga mengalami peningkatan hampir 3 kali lipat dibanding
tahun 2004, yaitu dari 2,6% menjadi 7,0%, terutama di perkotaan dan kelompok
masyarakat kaya. Sementara yang menggunakan air perpipaan mengalami
penurunan, dari 17,8% pada tahun 2004 menjadi hanya 16,8%. Dengan demikian
pencapaian target MDG’s tahun 2015 sebesar 57,4%, akan mengalami kesulitan.
4. Rumah Tangga Menurut Sarana Jamban Keluarga
Sistem pembuangan kotoran manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi
lingkungan dan resiko penularan penyakit, khususnya penyakit saluran
pencernaan.Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas tingkat
resiko pencemaran yang ditimbulkan.Dalam hal ini system pembuangan kotoran manusia
dibedakan dalam 4 (empat) jenis sarana yaitu leher angsa, plengsengan, cemplung/cubluk,
dan lain-lain.
Di Kabupaten Banggai tahun 2014 dengan jumlah Keluarga sebesar 89.103 KK,
yang diperiksa Sarana Jamban Keluarga dan yang memenuhi syarat kesehatan atau
dengan akses sanitasi layak (jamban sehat) sebesar 65.3 % penduduk dengan akses
jamban sehat dengan jenis sarana yang diperiksa pada tahun 2014 adalah komunal, leher
angsa, plengsengan dan cemplung.Tahun 2013 dari 88.484 KK,yang deperiksa jambannya
sebanyak 82.601 KK dan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 39.908 KK (88,3%),
tahun 2012 dari 88.484 KK,yang deperiksa jambannya sebanyak 82.601 KK dan yang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 39.908 KK (88,3%). Tahun 2011 dari 90.104 Kepala
Keluarga (KK) sebanyak 55.190 Kepala Keluarga yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 39.908 KK (72,3%). Tahun 2010 dengan jumlah Keluarga sebesar 90.474 KK,
yang diperiksa Sarana Jamban Keluarga sebanyak 55.880 Kepala Keluarga.69 % Kepala
Keluarga memiliki Jamban, dan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 26.691 KK
(69,3%). Tahun 2009 dengan jumlah Keluarga sebesar 80.877 KK, yang diperiksa Sarana
Jamban Keluarga sebanyak 50.046 Kepala Keluarga. 100 % Kepala Keluarga memiliki
Jamban, dan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 28.241 KK (56,43%). Tahun 2008
dari 49.146 Kepala Keluarga (KK) diperiksa 100 % memiliki jamban yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 26.691 KK (54,31%). (Penduduk dengan akses penggunaan
fasilitas sanitasi yang layak dapat dilihat pada lampiran tabel 61)
18 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 (community based), Data Sarana Jamban
Keluarga meliputi pemanfaatan dan jenis Sarana Jamban Keluarga. Secara nasional
penggunaan jamban sendiri tidak mengalami peningkatan, yaitu tahun 2004 sebesar
60,4% dan 60,6% tahun 2007, tetapi di Propinsi Sulawesi Tengah persentase
penggunaan jamban sendiri masih relatif rendah, hanya 45,4%. Jumlah rumah tangga
di Kabupaten Banggai yang tidak menggunakan jamban untuk BAB 41.6 % masih di atas
angka nasional (21,9%).
F . P E R I L A K U M A S Y A R A K A T
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu persentase Rumah tangga ber perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), persentase Posyandu Purnama dan Mandiri serta Poskesdes.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)
adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
strategi atau pendekatan ABG yaitu Advokasi, Bina Suasana (Social Support),Gerakan
Masyarakat, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan
berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. (Depkes RI, 2007). Pengertian PHBS di
Sekolah Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah. Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah untuk ber-PHBS di sekolah. Memandirikan setiap siswa,
19 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber-PHBS.
PHBS pada tatanan Rumah tangga dinilai berdasarkan 10 indikator, yaitu : (1).
Pertolongan persalinan oleh Nakes (2). Balita diberi ASI eksklusif, (3).Mempunyai jaminan
pemeliharaan kesehatan, (4).Tidak merokok, (5).Melakukan aktifitas fisik, (6).Makan sayur
& buah setiap hari, (7).Tersedia air bersih, (8).Tersedia Jamban, (9). Kesesuaian luas
lantai dengan jumlah penghuni,(10).Lantai rumah bukan dari tanah.Terdapat 5 tatanan
PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga, PHBS Sekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Sarana
Kesehatan, PHBS Tempat-tempat Umum.
Klasifikasi PHBS ditentukan berdasarkan nilai prilaku dan lingkungan sehat tiap
keluarga dengan ketentuan sebagai berikut : (1). Sehat 1 yaitu bila keluarga berperilaku
positif kurang dari 25 % dari jumlah seluruh indikator PHBS, (2). Sehat 2 yaitu bila keluarga
berperilaku positif 25 % - 49 % dari jumlah seluruh indikator PHBS, (3). Sehat 3 yaitu bila
keluarga berperilaku positif 50 % - 74 % dari jumlah seluruh indikator PHBS, (4). Sehat 4
yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari jumlah seluruh indikator PHBS.
Tahun 2014 di Kabupaten Banggai, rumah tangga ber-PHBS sebesar 368 Rumah
tangga (33,9%) dari 1.085, ini merupakan data sementara karena dari rekapitulsi program,
ada beberapa puskesmas
yang tidak memasukan
laporan. Laporan tahun 2013
belum merupakan jumlah
total karena beberapa
puskesmas belum
melaporkan 2013 di
Kabupaten Banggai, rumah
tangga ber-PHBS sebesar 49
Rumah tangga (16,70%) dari
294 Rumah tangga yang dipantau. Laporan tahun 2013 belum merupakan jumlah total
karena beberapa puskesmas belum melaporkan. Tahun 2012 jumlah rumah tangga yang
ber PHBS adalah 421 dari 1.044 keluarga yang dipantau. Tahun 2011 di Kabupaten
Banggai, rumah tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebesar 11.339
Rumah tangga (44,2%) dari 25.679 Rumah tangga yang dipantau. Tahun 2010 di
Kabupaten Banggai, rumah tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebesar
20 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
17.689 Rumah tangga (57%) dari 31.015 rumah tangga dipantau. Sedangkan pada tahun
2009 di Kabupaten Banggai, rumah tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
sebesar 15.680 Rumah tangga (52,9%) dari 29.650 rumah tangga dipantau , tahun 2008
rumah tangga berPHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebesar 52,7 % dari 27.149
rumah tangga dipantau . (Gambaran secara rinci selama tahun 2013 dapat dilihat
pada lampiran tabel 58.)
2 . K a w a s a n T a n p a R o k o k
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok.
Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko
ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. KTR merupakan
tanggung jawab seluruh komponen bangsa baik individu, masyarakat, parlemen, maupun
pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupun yang akan datang. Komitmen
bersama dari lintas sektor dan berbagai elemen akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan KTR. Ruang lingkup KTR meliputi, tempat-tempat umum, tempat kerja
tertutup, sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat
ibadah, dan angkutan umum.
Pemerintah telah menetapkan/mengupayakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap rokok melalui Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 115 ayat 1 dan Pemerintah Daerah wajib
menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya sesuai Pasal 115 ayat 2, serta Peraturan
Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 dan
Nomor 7 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok, dikuatkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Pada tahun 2011
sudah ada 21 provinsi di wilayah kerjanya yang memiliki peraturan perundang-undangan
tentang pencegahan dan penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan (Surat
Edaran/Instruksi/SK/Peraturan Gubernur/ Perda/ Perwali/Perbub).
Sedangkan pada tahun 2012 bertambah menjadi 27 provinsi di wilayah kerjanya
yang memiliki peraturan perundang-undangan tentang pencegahan dan penanggulangan
dampak merokok terhadap kesehatan. Selain itu jumlah kab/kota yang memiliki peraturan
21 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
perundang-undangan tentang pencegahan dan penanggulangan dampak merokok
terhadap kesehatan (surat Edaran/Instruksi/ SK/ Peraturan
Gubernur/Perda/Perwali/Perbub) pada tahun 2011, sebanyak 50 kab/kota, dan bertambah
pada tahun 2012 menjadi 85 kab/kota.
3 . P o s y a n d u P u r n a m a d a n M a n d i r i
Peran serta masyarakat akan sangat menentukan keberhasilan,kemandirian
dan kesinambungan
pembangunan kesehatan.
Dalam bidang kesehatan,
bentuk peran serta
masyarakat adalah
dikembangkannya UKBM
(Usaha Kesehatan
Berbasis Masyarakat).
Posyandu merupakan
salah satu bentuk UKBM
yang paling dikenal.
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri merupakan indikator prilaku hidup masyarakat
dalam pencapaian Indonesia Sehat dimana target adalah 40 %. Tahun 2014 kabupaten
Banggai adalah sebanyak 379 posyandu dengan stratifikasi posyandu Pratama (45,9%),
Posyandu Madya (43,8%), Posyandu Purnama (10,0%) dan Posyandu Mandiri sebesar
(0.26 %). Jumlah posyandu terbanyak terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Pagimana
sebanyak 36 posyandu, serta untuk posyandu aktif tahun 2014 sebesar 10.29 %. Tahun
2013 kabupaten Banggai adalah sebanyak 297 posyandu dengan stratifikasi posyandu
Pratama (44,1%), Posyandu Madya (43,1%), Posyandu Purnama (11,4%) dan Posyandu
Mandiri (1,35%). Tahun 2012 jumlah posyandu yang ada adalah 381 posyandu dengan
stratifikasi yaitu 36,22 % Posyandu Pratama, 42,26 % Madya, 20,21 % Purnama, dan 1,31
Posyandu Mandiri. Tahun 2011 Jumlah posyandu yang ada adalah 392 posyandu dengan
stratifikasi yaitu 34,69 % Posyandu Pratama, 55.87 % Madya, 9.44 % Purnama. Tahun
2010 Jumlah posyandu yang ada adalah 355 posyandu dengan stratifikasi yaitu 51,4 %
Posyandu Pratama, 26,7 % Madya, 20,5 % Purnama, dan 1,1 % Mandiri, untuk Tahun 2007
Jumlah posyandu yang ada adalah 355 posyandu dengan stratifikasi yaitu 51,5 %
22 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Posyandu Pratama, 26,8 % Madya, 20,6 % Purnama, dan 1,1 % Mandiri. 4 posyandu
dengan tingkat strata mandiri yaitu di Puskesmas Pagimana.Jumlah Posyandu terbanyak
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pagimana yaitu 31 posyandu.(Persentase Posyandu
menurut Strata di Kabupaten Banggai tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 69.)
4 . P o s K e s e h a t a n D e s a ( P O S K E S D E S )
Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) adalah upaya kesehatan bersumber masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. Poskesdes
menyelenggarakan kegiatan - kegiatan
terutama (1). Pengamatan epidemiologis
sederhana terhadap penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, dan faktor-faktor
resikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang beresiko,
(2).Penanggulangan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB,
serta faktor-faktor resiko (termasuk kurang gizi), (3).Kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, (4). Pelayanan medis dasar, sesuai dengan
kompetensinya.
Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM yang dimiliki oleh desa siaga yaitu desa yang
penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan
kesehatan secara mandiri. Data yang dilaporkan oleh Seksi promosi Kesehatan, Jumlah
desa siaga di Kabupaten Banggai tahun 2014 adalah sebanyak 318 desa, dari 339
desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai. Selama kurun waktu 2007 – 2012 Desa
siaga yang sudah terlatih sebanyak 319 ini berarti bahwa pada tahun 2012 semua desa di
Kabupaten Banggai sudah menjadi desa siaga, dengan jumlah kader yang terlatih 610
orang, dua (2) orang kader disetiap desa siaga. Jumlah tokoh masyarakat yang dilatih 305
orang (disetiap desa 1 orang TOMA), sedangkan untuk pengurus forum desa siaga yang
telah dilatih sebanyak 305 orang disetiap desa.(Rincian jumlah desa siaga menurut
kecamatan disajikan secara rinci pada lampiran tabel 71.)
23 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHA TAN
Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Banggai ditentukan oleh banyak faktor,tidak
hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan,namun juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan
faktor lainnya. Faktor-faktor ini berpengaruh pada kejadian morbiditas, mortalitas dan status gizi
masyarakat.Angka morbiditas, mortalitas dan status gizi dapat menggambarkan keadaan dan
situasi derajat kesehatan masyarakat.Angka ini juga dapat digunakan untuk perencanaan bidang
kesehatan.Situasi derajat kesehatan masyarakat pada tahun 2014 dapat dilihat melalui keadaan
morbiditas,mortalitas, dan status gizi berikut ini :
A. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.Disamping itu kejadian
kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.Angka kematian pada umumnya
dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.
Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari
berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian
kematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai
akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat.
Untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan
di Kabupaten Banggai selama ini, salah satunya adalah dengan melihat perkembangan angka
kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama
kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari uraian berikut :
24 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
1. Angka Kematian Neonatal (AKN)
Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah penduduk yang meninggal satu
bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Kematian neonatal menyumbang lebih dari setengahnya kematian
bayi (88,00%), sedangkan jika dibandingkan dengan angka kematian balita, kematian
neonatal menyumbangkan 80,48%. Hal ini dapat terlihat dari jumlah kematian neonatal di
Kabupaten Banggai sebesar 66 Kematian neonatal menyumbang lebih dari setengah
kematian bayi.
Puskesmas dengan Jumlah AKN tertinggi yaitu Puskesmas Pagimana dan
Bualemo sebesar 10 kematian Neonatal, Puskesmas Saiti dan Luwuk sebesar 5 kematian
neonatal, Puskesmas Nuhon sebesar 4 kematian neonatal, Puskesmas Tongke, Mantok,
Kampung Baru, Kintom Toili II dan Toili III sebesar 3 Kematian neonatal. Grafik 3.2 berikut
ini menggambarkan Jumlah Kematian Neonatal Tahun 2014 di Kabupaten Banggai
menurut Puskesmas.
25 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Infant mortality rate (IMR) atau angka kematian bayi (AKB) adalah banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun
kematian. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk
menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Data kematian
yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagaian
besar kematian terjadi dirumah, sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan
kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Angka kematian bayi Kabupaten Banggai berdasarkan laporan Seksi Kesehatan
Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Kab.Banggai, selang waktu delapan
tahun terakhir: tahun 2006 ; 15, tahun 2007 ; 21, tahun 2008 ; 15, tahun 2009 ;13, tahun
2010 ; 7, tahun 2011;8 , tahun 2012 ; 7, tahun 2013 ; 8 dan tahun 2014 ; 13 per 1000
kelahiran hidup. AKB cenderung memperlihatkan trend yg menurun, namun pada tahun
2014 meningkat menjadi 13 per 1000 KH.
26 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Angka Kematian bayi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 berdasarkan data dari
program KIA (Bidang Pelayanan Kesehatan) dilaporkan sebesar 8,5 per 1000 KH (Facility
Based) dengan jumlah kematian 403 bayi, angka ini jauh lebih rendah dari survey SDKI
(community based) tahun 2007 untuk Sulawesi Tengah dengan angka estimasi sebesar 60
per 1000 kelahiran hidup dan diperkirakan bahwa tahun 2010 AKB di Sulawesi Tengah
akan turun menjadi 41 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi dapat dilihat
penyebarannya per Puskesmas pada gambar III.2 berikut :
Gambar diatas menunjukkan bahwa dari 5.733 kelahiran hidup, jumlah kematian
bayi sebanyak 75 bayi. Jumlah tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas Pagimana (11
bayi) dan Bualemo (10 bayi). Jumlah kematian bayi tahun 2013 sebesar 49 bayi (5.939
kelahiran hidup), tahun 2012 sebesar 46 bayi (6.080 kelahiran hidup), tahun 2011 sebesar
47 bayi (5.796 kelahiran hidup),tahun 2010 sebesar 41 bayi (6.223 kelahiran hidup), tahun
2009 sebesar 82 bayi (6.540 kelahiran hidup), tahun 2008 sebesar 86 bayi (5.682 kelahiran
hidup), tahun 2007 sebesar 124 bayi (5.748 kelahiran hidup), tahun 2006 sebesar 91 bayi
(5.888 kelahiran hidup),dan tahun 2005 sebesar 81 bayi.
Kenaikan AKB dari tahun sebelumnya ,ada banyak faktor yang mempengaruhi
peningkatan AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan.
Peningkatan kasus ini dimungkinkan karena pelaporan yang masuk tidak hanya dari facility
based dalam bentuk laporan,namun adanya pelacakan kasus aktif yang merespons
informasi masyarakat untuk ditindaklanjuti.
27 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan angka kematian bayi termasuk
di dalamnya status sosial, ekonomi, lingkungan dan faktor biologis.Faktor sosial ekonomi
termasuk di dalamnya tempat tinggal, pendidikan ibu dan indeks kesejahteraan ibu. Faktor
biologis termasuk didalamnya jenis kelamin anak, usia ibu, paritas dan interval kelahiran.
Beberapa variabel lain seperti berat waktu lahir, pemeriksaan antenatal dan penolong
persalinan juga dipertimbangkan pengaruhnya, yang untuk tahap lanjutan perlu dilakukan
studi lebih dalam. Sebagai contoh, anak-anak yang dilahirkan ibu yang tinggal di kota
mempunyai angka kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang dilahirkan
ibu yang tinggal di daerah rural, hal ini mungkin berhubungan dengan ketersediaan fasilitas
dan praktek “ health seeking ” masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Komitmen untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan AKB secara
nasional tetap diperlukan.Bayi sangat rentan terhadap keadaan kesehatan dan
kesejahteraan yang buruk; karena itu AKB merefleksikan derajat kesehatan masyarakat
yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan hidup pada saat lahir. Upaya percepatan
penurunan AKB memperhatikan kondisi yang mempengaruhi AKB, antara lain lokasi
geografis, taraf sosio ekonomi masyarakat serta perilaku hidup sehat. Berdasarkan
Riskesdas 2007, secara nasional proporsi kematian bayi pada kelompok umur di bawah 1
tahun di daerah pedesaan lebih besar dari perkotaan, yaitu 11% di pedesaan dan 6,3% di
perkotaan.
Strategi percepatan penurunan AKB mencakup:
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pe-layanan kesehatan yang berkualitas baik
diting-kat dasar maupun rujukan, terutama bagi bayi dan balita dengan menggunakan
intervensi yang telah terbukti menurunkan AKB:
a. Tatalaksana penanganan asfiksia (bayi lahir tidak bisa menangis spontan) dan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR).
b. Kunjungan neonatal secara berkala.
c. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
d. Pelayanan Emergensi.
2. Menggerakkan dan mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat luas
untuk hidup sehat.
3. Menggerakkan penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
4. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan anak.
28 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian balita adalah (AKABA) jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Gambar III.3
memperlihatkan angka kematian Balita mengalami penurunan cukup tajam antara 2008
sampai 2013 yaitu 98 per 1000 kelahiran hidup menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup.
Namun, tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 82 per 1000 kelahiran hidup. Angka
kenaikan ini merupakan akumulasi dari jumlah peningkatan kematian bayi di kabupaten
banggai. Faktor kenaikan tersebut merupakan dampak dari perbaikan pencatatan dan
pelaporan serta keaktifan petugas lapangan untuk merespon informasi dari masyarakat
terkait kasus kematian. Untuk mempertajam penurunan diperlukan peningkatan akses balita
terhadap sanitasi, air bersih, dan penanganan segera terhadap gejala penyakit. Sementara
berdasarkan Riskesdas 2010 cakupan balita diare mendapat oralit hanya 35%, cakupan
balita demam ke fasilitas kesehatan sebesar 56%, dan cakupan balita mendapat
pengobatan malaria hanya 22%.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu
sangat tinggi dengan
nilai > 140 per 1.000
kelahiran hidup,
tinggi dengan nilai
71-140 per 1.000
kelahiran hidup,
sedang dengan nilai
20-70 per 1.000
kelahiran hidup, dan
rendah dengan nilai
< 20 per 1.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan kategori tersebut, maka secara nasional Kabupaten Banggai masuk dalam
kategori AKABA sedang. Angka Kematian Balita Propinsi Sulawesi tengah dilaporkan 9,4
per 1000 KH lebih rendah dibandingkan dengan angka survey SDKI yaitu sebesar 69 per
1000 KH. Target pada tahun 2010 diperkirakan AKABA di Sulawesi tengah akan menurun
menjadi 51 per 1000 KH. Angka kematian balita menurut Puskesmas di Kabupaten
29 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Banggai tahun 2014 dapat dilihat pada gambar III.4 berikut ini :
Gambar diatas menunjukkan bahwa dari 5.733 kelahiran hidup, jumlah kematian
balita sebanyak 82 balita, dengan jumlah anak balita sebanyak 7 anak balita.Tersebar
diwilayah kerja Puskesmas Simpang Raya, Bunta Pagimana, Bualemo, Batui, Toili I dan
Toili III masing – masing 1 Balita. Tahun 2011 kematian balita sebesar 5 bayi (5.796
kelahiran hidup).Tahun 2010 kematian balita sebesar 11 bayi (6.223 kelahiran hidup),
Tahun 2009 kematian balita sebesar 14 bayi (6.540 kelahiran hidup),Tahun 2008 kematian
balita sebesar 12 bayi (5.682 kelahiran hidup),dan tahun 2007 sebesar 19 bayi (5.748
kelahiran hidup).
4. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.
Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama
kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.
30 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Angka kematian ibu (AKI) dengan angka kematian bayi (AKB) senantiasa menjadi
indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan.Untuk mengantisipasi masalah
ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan
meningkatkan peran Bidan.Harapan kita agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung
tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana melaporkan di Kabupaten
Banggai tahun 2014, jumlah kematian Maternal (jumlah kematian ibu hamil, jumlah
kematian ibu bersalin, dan jumlah kematian ibu nifas) adalah 15 kematian dari 5.733
kelahiran hidup. Angka kematian Ibu Maternal di Kabupaten Banggai tahun 2014 adalah
262 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu sebesar 15 kematian ibu.
Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka
Kematian Ibu Maternal atau Maternal Mortality Ratio (MMR) di Indonesia sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup. Adapun penyebab terbesar kematian ibu di Kabupaten Banggai
tahun 2014 dapat dilihat pada gambar III.6 berikut :
31 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Dinas Kesehtan Kabupaten Banggai memprioritaskan upaya kesehatan ibu dan
penurunan AKI searah dengan kebijakan Kementrian Kesehatan menurunkan AKI yaitu
mendekatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas kepada masyarakat
untuk mewujudkan 3 pesan kunci untuk persalinan yang sehat (Making Pregnancy Safer):
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara memadai
3. Setiap perempuan usia subur memiliki akses terhadap pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan penanganan komplikasi abortus yang tidak aman
5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks yang mengukur
pencapaian keseluruhan suatu negara yang direpresentasikan tiga dimensi pembangunan
manusia yaitu indeks
kesehatan; panjang umur
dan menjalani hidup sehat
yang diukur dari angka
harapan hidup waktu lahir,
indeks pendidikan; diukur
dari tingkat kemampuan
baca tulis seseorang dan
32 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
rata-rata lama sekolah, serta indeks daya beli; memiliki standar hidup yang layak diukur
dengan pengeluaran riil per kapita.
Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan yang
dicapai Kabupaten Banggai dalam pembangunan manusia tidak terlalu signifikan. Angka
IPM Kabupaten Banggai hanya mengalami sedikit peningkatan dari 71,84 pada tahun
2011 menjadi 72,14 pada tahun 2012. Lambatnya kenaikan IPM ini dapat dipahami,
mengingat dampak dari investasi di sektor kesehatan dan pendidikan khususnya terhadap
peningkatan indikator penyusun IPM tidak terlihat secara nyata dalam jangka pendek. IPM
dikategorikan menjadi 3, yaitu IPM tinggi (IPM ≥ 80), IPM sedang (IPM 50-79,99), dan IPM
rendah (IPM <50). Berdasarkan kategori tersebut keadaan IPM di Kabupaten Banggai
tahun 2012 yaitu berada pada kategori IPM sedang.
6. Umur Harapan Hidup (UHH)
Selain AKB dan AKI, umur harapan hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai
derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.UHH juga menjadi salah satu indikator
dalam mengukur indeks pembangunan manusia (IPM).Adanya perbaikan pada pelayanan
kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan
dengan adanya peningkatan umur harapan hidup waktu lahir.
Umur harapan hidup di Kabupaten Banggai cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, hal ini seiring dengan asumsi kecenderungan angka kematian bayi yang menurun
serta perubahan komposisi penduduk ( penurunan kelompok umur usia muda dan
peningkatan kelompok umur usia tua ) pada tahun 1990 umur harapan hidup rata-rata 57,2
dan meningkat pada tahun 2000 menjadi 61,3 dan meningkat lagi pada tahun 2007
berdasarkan data BPSmenjadi 67,0 dengan umur harapan hidup perempuan lebih tinggi
(70,0) dibandingkan laki-laki (66,0). Di tingkat Propinsi Sulawesi Tengah, Angka Harapan
Hidup Waktu Lahir cenderung meningkat dari tahun ke tahun: pada tahun 2000, Usia
Harapan Hidup rata-rata 61,0 dan tahun 2007 menjadi 66,3 dan tahun 2010 68,5 tahun.
33 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
B. MORBIDITAS
Angka Kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community
based data) yang dapat diperoleh dengan melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik
di Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas, Rumah Sakit maupun sarana pelayanan kesehatan
(Facility based data) yang diperoleh melalul sistem pencatatan dan pelaporan.
Sepuluh Jenis Penyakit terbesar di Kabupaten Banggai tahun 2014 berdasarkan laporan
SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) dapat dilihat pada gambar III.8 berikut :
34 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Gambar diatas menunjukkan bahwa penyakit terbesar di Kabupaten Banggai Tahun 2014
adalah ISPA sebesar 34.258 kasus (35,6 %) . Sama seperti tahun-tahun sebelumnya Penyakit ISPA
menempati urutan pertama yaitu pada tahun 2004: 23,7 %, tahun 2005: 26,2 %, tahun 2006: 32,7 %
dan tahun 2007: 41,6 %, dan tahun 2008 : 39 %, tahun 2009 : 43 %, tahun 2010 : 46 %, tahun 2011
: 35,6 %, tahun 2012 : 38,9 %.
Sepuluh besar penyakit di Kabupaten Banggai tahun 2014 berdasarkan Sistem Surveilans
Terpadu (SST) beberapa penyakit terpilih (10 jenis penyakit) dapat dilihat pada gambar III.9 berikut :
35 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
1. PENYAKIT MENULAR
Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan ini, antara lain penyakit
Malaria, TB Paru, HIV/AIDS, Demam Berdarah Dengue (DBD), Pneumonia, Diare, Kusta,
Filariasis, dan Rabies.
a. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria Klinis adalah orang dengan gejala demam, menggigil, sakit kepala,
secara periodik dengan atau tanpa disertai pembesaran limpa. Penyakit ini dapat menyerang
semua golongan umur, umumnya penduduk yang tinggal di pedesaan/pedalaman yang
tingkat ekonominya rendah, serta pengaruh lingkungan yang potensial bagi sumber
pembiakan sekaligus peningkatan populasi vektor antara lain semak belukar, hutan, rawa,
dan pembukaan lahan baru.
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014,
menunjukkan
kasus malaria
positif sejumlah
792 kasus
dengan angka
kesakitan (AMI)
sampai desember
2014, adalah 41,3
kasus per 1000
penduduk, terjadi
peningkatan bila
dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 38,4 per 1000 penduduk, namun untuk tahun 2014 tidak
ditampilkan karena AMI tidak dimasukan untuk indikator Malaria. Angka Kesakitan Malaria
tahun 2006 – 2014 dapat dilihat pada gambar III.10.
Tahun 2014 penderita Malaria Klinis di Kabupaten Banggai sebesar 8.513 penderita
dan positif malaria sebesar 1,78 % dan diobati sebesar 100 %. Jumlah penderita Malaria
Klinis tertinggi berada diwilayah kerja PuskesmasToili II sebesar 893 penderita dan positif
malaria sebesar 270 penderita.(Persentase Penderita Malaria Yang Diobati menurut
Puskesmas disajikan secara rinci pada lampiran tabel 22).
36 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
b. Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi
menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa
(KLB), dan tidak sedikit menyebabkan kematian. Penyakit
ini bersifat musiman yaitu biasanya pada musim hujan
yang memungkinkan vektor penular (aedes aegypti dan
aedes albopictus) hidup di genangan air bersih.Penyakit
Demam berdarah dengue mulai menjangkiti Indonesia sejak tahun 1968, penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus ini kerapmenimbulkan kepanikan
dimasyarakat karena penyebarannya yang cepat dan potensinya yang menyebabkan
kematian.
Penyakit Demam Berdarah pada umumnya menyerang anak di bawah umur 15 tahun,
akan tetapi juga dapat menyerang orang dewasa. Selain faktor nyamuk penular serta
keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan perubahan iklim (pemanasan global),
serta keterlambatan mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran akan kebersihan
lingkungan, menyebabkan kasus (Incidence Rate) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun
ke tahun.
37 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate di bawah
1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate.
Upaya pemberantasan penyakit DBD mencakup langkah-langkah pencegahan dan
penemuan kasus yang dapat secara efektif mengendalikan penyakit ini, yang meliputi:
a) Upaya pencegahan yang memiliki peran penting dalam pemberantasan DBD :
1. Gerakan 3M Plus : Menguras, dan Menutup tempat penampungan air serta
Mengubur barang-barang bekas, ditambah dengan menghindari gigitan nyamuk
dengan menggunakan obat nyamuk dan kelambu dan menaburkan bubuk abate.
2. Memberantas sarang nyamuk.
3. Melakukan pemeriksaan jentik secara ber-kala, baik secara mandiri maupun oleh Ju-
mantik.
4. Memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan (fogging) secara periodik.
5. Menghilangkan genangan air
6. Menggalakkan perilaku hidup sehat dan bersih.
b) Upaya penemuan kasus DBD dan pemberian pengobatan bagi penderita DBD yang
dirawat di RS rujukan, dan disarana pelayanan kesehatan lain untuk menerima kartu
Jamkesmas.
c) Meningkatkan ketatalaksana kasus dan pelayanan kesehatan melaui pembentukan tim
penanggulangan saat wabah KLB, penerapan sistem monitoring dan pengembangan
Rapid Diagonostic Test untuk deteksi dini kasus DBD
d) Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk
melakukan upaya pencegahan dan pember-antasan DBD
e) Penerapan COMBI (communication for behavioral impact atau komunikasi perubahan
perilaku)sebuah metode baru, dalam pro-gram PSN DBD baik di pusat maupun daerah,
suatumetode pendekatan PSN yang bersifat spesifik di suatu wilayah dan dengan cara
PSN yang tepat (local area spesific), lebih mengoptimalkan kerjasama lintas sektor dan
didukung data (evidence base) terutama data sosial budaya. Pelaksanaan COMBI telah
di-laksanakan di Jakarta Timur (2005), Mojokerto (2006), Padang (2007), dan
Yokyakarta (2007). Sedang dalam pelaksanaan diSurabaya, Semarang, Bandung,
KabupatenTangerang dan Jakarta Selatan (2008).
Keberhasilan pengendalian penyakit DBD ditujukan keberhasilan oleh persentase
jumlah kasus yang ditangani.Berdasarkan laporan program tahun 2014, kasus DBD di Kab.
38 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Banggai 33 orang/kasus dengan persebaran sebagai berikut :
a). Karakteristik Orang
Distribusi menurut golongan umur penderita :
1) < 1 tahun : 2 penderita
2) 1 – 4 tahun : 2 penderita
3) 5 – 9 tahun : 19 penderita
4) 10 – 14 tahun : 10 penderita
5) > 15 tahun : 0 penderita
Berdasarkan golongan umur menunjukkan kelompok umur tertinggi adalah golongan umur
5 - 9 tahun.
b). Karakteristik tempat
Penyebaran penderita berdasarkan wilayah kerja adalah sebagai berikut: Puskesmas
Kampung baru :18 kasus , PuskesmasLuwuk : 10 kasus. Kecamatan Luwuk (Puskesmas
Simpong dan Puskesmas Kampung Baru) tetap menempati urutan jumlah kasus terbanyak
sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu, tahun 2013 sebesar 51 kasus, tahun 2012
sebesar 100 kasus, tahun 2011 sebesar 12 kasus,tahun 2010 sebesar 60 kasus, tahun
2009 sebesar 41 kasus ,tahun 2008 sebesar 80 kasus, tahun 2007 sebesar 55 kasus
,tahun 2006 sebesar 63 kasus, 2005 sebesar 53 kasus dan 2004 sebesar : 58 kasus,
distribusi penderita DBD dapat dilihat pada gambar III.16 berikut :
Dari 33 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi selama tahun 2014, tanpa
ditemukan meninggal dunia.
39 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
c). Karakteristik Waktu
Distribusi kasus DBD berdasarkan waktu terjadinya, ditemukan terbanyak kasus
DBD pada antara Bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2014. Persebarannya per
bulan selama tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut :
Angka kesakitan DBD pada tahun 2014 sebesar 9.3 per 100.000 penduduk.Angka
tersebut mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan tahun 2011 sebesar 4 per
100.000 penduduk. Di Kabupaten Banggai berbagai upaya untuk memberantas penyakit
ini telah dilakukan ,
namun koordinasi dan
upaya terpadu dari
semua pihak terkait dan
masyarakat juga sangat
menentukan
keberhasilan
pemberantasan
penyakit DBD , Angka
Kesakitan DBD selang 5
tahun terakhir dapat
dilihat pada gambar III.18.(Jumlah Penderita dan Angka Kesakitan DBD menurut
Puskesmas disajikan secara rinci pada lampiran tabel 21).
40 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
c. Penyakit Tuberkulosis (TB Paru)
Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular kronis yang menjadi isu
global. Di Indonesia penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional untuk program
pengendalian penyakit karena berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta
sering mengakibatkan
kematian. Milenium
Development Goals
(MDGs) menjadikan
penyakit TB Paru
sebagai salah satu
penyakit yang menjadi
target untuk
diturunkan, selain
malaria dan HIV/AIDS.
Keberhasilan program pengendalian TB Paru dapat dengan melihat indikator program
pengendalian TB yang antara lain angka penemuan kasus ( Case Detection Rate ). Data
tahun 2006 – 2014 dapat dilihat pada gambar III.12 .
TB Paru dapat sembuh bila pengobatan dilakukan dengan tekun dan teratur, oleh
karena semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Banggai telah menggunakan
DOTS (Directory Observe Treatment Shortcourse). DOTS atau pengawasan langsung
menelan obat jangka pendek adalah suatu cara pengawasan TB Paru dimana setiap pasien
TB Paru yang ditemukan harus diawasi menelan obatnya agar menelan obat secara teratur
selama 6 bulan.Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaaan
dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.Dalam
penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindak lanjuti dengan paket-
paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan
lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya.
Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadi kegagalan
pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau drop out (DO), terjadi
resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosis di akhir pengobatan. Tahun 2014
di Kabupaten Banggai, penderita TB Paru Klinis 3.107 orang, Jumlah kasus BTA positif yang
ditemukan sebesar 250 orang, sedangkan yang diobati sebesar 250 orang. Jumlah penderita
41 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
tertinggi dilaporkan di Puskesmas Pagimana : 369 orang TB Paru Klinis dan BTA (+) 35
orang. Gambaran penderita TB Paru BTA positif yang terdeteksi disarana pelayanan
kesehatan menurut Puskesmasdan Rumah Sakit pada tahun 2014 disajikan pada gambar
berikut ini :
d. Penyakit HIV/AIDS
HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus (retrovirus) yang
menginfeksi sel-sel sistem imunologi sehingga merusak sistem kekebalan manusia. HIV
dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dengan cairan tubuh
orang yang teinfeksi HIV, misalnya melalui hubungan seksual, transfusi darah,
penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, dan penularan dari ibu ke anak yang
dilahirkan atau di susui. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome )adalah kondisi
kesehatan seseorang ketika HIV telah merusak sistem kekebalan terhadap penyakit.
Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan
pandemi pada semua kawasan, telah menunjukkan peningkatan yang sangat
mengkhawatirkan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus
dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, semakin mudahnya
komunikasi antar wilayah, semakin menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi
di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) melalui
suntikan ternyata secara simultan telah memperbesar tingkat risiko dalam penyebaran
42 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
terhadap HIV/AIDS.Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup
aktif menularkan didalam suatu sub populasi tententu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan
ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan populasi
umum. Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es
(iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil dan pada
jumlah yang sebenarnya.
Berdasarkan laporan Unit Transfusi Darah Kabupaten Banggai tahun 2014, dari
3.201 sampel darah/pendonor yang diperiksa terdapat pendonor yang positif HIV/AIDS
sebanyak 6 orang. Hasil Zerro survey yang dilakukan Dinas Kesehatan Kab.banggai pada
tahun 2014 ditemukan 3 sampel yang positif HIV dan 3 penderita AIDS, sedangkan tahun
2013 ditemukan 8 sampel yang positif HIV dan 7 penderita AIDS.
e. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Pnemonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan bakteri, virus, jamur. Pnemonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena
menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun , atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan Imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita. Menurut hasil
Riskesdas 2007, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita (13,2%)
setelah diare (17,2%). Data cakupan penemuan pneumonia balita pada kurun waktu enam
tahun terakhir disajikan pada gambar berikut ini.
Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) merupakan padanan istilah bahasa
inggris Acute Respiratory Infection (ARI) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
(saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura (selaput paru). Penyakit ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah
pneumonia, karena pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak.
Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus
mendapat tata laksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus ISPA juga
menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Jumlah kasus ISPA dimasyarakat
diperkirakan sebanyak 10% dari populasi. Gambar III.12 menunjukan Jumlah penderita
43 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Pneumonia balita yang ditemukan di Kabupaten Banggai tahun 2014 sebesar 1.297 balita
dengan jumlah perkiraan penderita 3.423 penderita, ditangani 100 %, sedangkan persentase
penemuan penderita pneumonia balita terhadap perkiraan penderita pneumonia di
Kabupaten Banggai tahun 2014 sebesar 37,9 %. Jumlah penderita tertinggi terdapat di
Puskesmas Kampung Baru (237 penderita) dan terendah pada Mantok (6 penderita ).
f. Kusta
Penyakit Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Bila tidak ditangani dengan baik, kusta dapat menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status eliminasi.
Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per
10.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di tingkat dunia maupun nasional,
kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.
Sejak tercapainya status eliminasi kusta, situasi kusta di Indonesia menunjukkan
kondisi yang relatif statis. Hal ini dapat terlihat dari angka penemuan kasus baru kusta yang
berkisar antara 7 hingga 8 per 100.000 penduduk per tahunnya. Begitu pula halnya dengan
angka prevalensi kusta yang berkisar antara 8 hingga 10 per 100.000 penduduk dan telah
mencapai target < 10.
44 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Indonesia telah mencapai eliminasi penyakit kusta sejak bulan juni tahun 2000.
Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat yang
berarti, terbukti
dengan adanya
kecenderungan
peningkatan angka
prevalensi kusta
selama periode
tahun 2000 –
2007. Bahkan
pada tataran
global, Indonesia
menjadi Negara penyumbang kusta terbesar ketiga setelah India dan Brasil.
Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan
penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan
penderita terdaftar ( prevalensi rate <1 / 10.000 penduduk ).
Di Kabupaten Banggai berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai melaporkan jumlah penderita kusta di
Kabupaten Banggai tahun 2014 adalah 4 penderita Pausi Basiler (PB) dengan RFT PB
sebesar 4 penderita, sedangkan untuk penderita kusta Multi Basiler (MB) sebesar 9
penderita, dengan RFT MB sebesar 9 penderita. Gambaran Penderita Kusta Disarana
Pelayanan Kesehatan Menurut Puskesmas Tahun 2014 Disajikan Pada Lampiran Tabel
14,15,16, dan 17.
g. Penyakit Filariasis
Limpatic Filariasis adalah penyakit parasit dimana cacing filaria ( Wuchereria
Bancrofti, Brugia Malayi dan B. Timori ) menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Parasit
ini ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi, dan kemudian
menjadi cacing dewasa dan hidup di jaringan limfa.Penyakit ini juga sering menyebabkan
pembengkakan di lengan dan organ genital, sebagai tanda tingkat lanjut dari penyakit.
Penyakit ini juga sering disebut elefantiasis, karena penderitanya sering mengalami
bengkak di kaki yang sangat besar menyerupai kaki gajah.Orang yang terkena penyakit ini
45 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
sering tidak dapat melakukan pekerjaan karena kecacatan mereka atau karena sebagian
orang enggan berdekatan dengan mereka.
Kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020 “ yang merupakan realisasi
dari resolusi WHO pada tahun 1997 menjadi dasar program eliminasi penyakit ini di
Indonesia. Program eliminasi filariasis di Indonesia didasari pada 2 pilar kegiatan yaitu :
1. Pengobatan massal pengobatankepada semua penduduk di Kabupaten endemis
penyakit filariasis dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan
Albendazol 400 mg sekali setahun selama 5 tahun guna memutuskan rantai penularan.
2. Tatalaksana kasusklinis penyakit filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.
Implementation unit (UI) yang digunakan dalam program eliminasi filariasis sejak
tahun 2005 adalah Kabupaten/kota, artinya satuan wilayah terkecil dalam program ini
adalah Kabupaten/kota, baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal.
Bila sebuah Kabupaten/kota sudah endemis filariasis, maka kegiatan pengobatan massal
filariasis harus segera dilaksanakan untuk memutuskan rantai penularan dengan sasaran
pengobatan massal adalah semua penduduk di Kabupaten/kotatersebut kecuali anak
berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronis filariasis yang
dalam serangan akut dan balita dengan marasmus/kwasiorkor dapat ditunda
pengobatannya.
Untuk tahun 2010 telah dilakukan Survei Darah Jari untuk pengambilan darah
penduduk yang dicurigai menderita filariasis (penyakit kaki gajah). Kegiatan survey ini
dilakukan di 2 (dua) Puskesmas yaitu : PuskesmasKintom ( Desa Tangkiang ), dan
Puskesmas Toili III ( Desa Padang, Dongin, Kamiwangi ), jumlah slide diperiksa 1088 slide
(10 positif) dengan MF Rate 0,9 %, jumlah penemuan kasus penderita filariasis pada tahun
2010 di Kabupaten Banggai ditemukan sebanyak 10 orang dan ditangani 100 %. Penderita
Filariasis tersebut ditemukan diwilayah kerja PuskesmasKintom2 kasus (laki-laki = 2
penderita) dan Toili III kecamatan Toili Barat8 kasus dengan di dominasi jumlah penderita
perempuan 6 penderita dan jumlah laki laki 2 penderita.
Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten telah melakukan kegiatan pengobatan
yang disebut dengan pemberian pengobatan massal Filariasis dengan cara minum obat di
seluruh wilayah kerja puskesmas , dengan jumlah sasaran pengobatan sebesar 303.480.
Dari hasil pengobatan diperoleh hasil sebesar 71,8 % yang berhasil minum obat.
46 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
h. Diare
Diare dapat di definisikan sebagai perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi
buang air besar, dikatakan diare bila feses lebih berair dari biasanya.Diare dapat juga di
definisikan bila buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam,
sementara diare yang berdarah didefinisikan sebagai disentri.Penyakit Diare merupakan
penyakit yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah perkiraan penderita
Diare Kabupaten Banggai tahun 2014 sebesar 7.584 kasus, dari jumlah kasus tersebut
telah mendapat penanganan 7.018 penderita (92,5 %). Jumlah penderita tertinggi pada
PuskesmasKampung baru (1.076 kasus), sedangkan kasus terendah ditemukan pada
Puskesmas Balantak sebanyak 5 kasus.
Diare merupakan penyakit yang harus diwaspadai.Penanganan yang tepat di RS dan
sarana pelayanan kesehatan lainnya seperti Puskesmas sangat penting peranannya dalam
mencegah kematian akibat diare.Tahun 2014 tidak terjadi kejadian luar biasa.(Jumlah
Penderita dan Angka Kesakitan Diare menurut Puskesmas di Kabupaten Banggai
disajikan secara rinci pada lampiran tabel 13).
2. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan penyakit menular
yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).Penyakit-panyakit ini timbul karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang ada di Kabupaten
Banggai selama tahun 2014 yaitu penyakit Campak.Campak merupakan penyakit menular yang
sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB), Berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, tahun 2014 jumlah kasus
Campak sebanyak 194 kasus (laki-laki=92 penderita, perempuan = 102 penderita ) tersebar
pada Wilayah Kerja Puskesmas Bunta. Distribusi kasus campak dapat dilihat pada gambar III.20
berikut ini :
47 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Berdasarkan laporan dari pengelola surveilans pada tahun 2014 terjadi 7 kasus
Kejadian Luar Biasa (KLB) AFP di Puskesmas Hunduhon, Simpang raya, Bunta dan Toili 1.
(Gambaran jumlah kasus yang dapat dicegah dengan imunisasi disarana pelayanan
kesehatan menurut Puskesmas di Kabupaten Banggai tahun 2014 disajikan pada lampiran
tabel 19 dan 20).
48 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
C. STATUS GIZI
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan individu,
karena selain merupakan faktor predisposisi yang dapat memperberat penyakit infeksi, juga
dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih
berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi
ibu hamil dan ibu menyusui. Kelompok umur bayi dan balita adalah kelompok umur yang
rentan terhadap penyakit-penyakit kekurangan gizi.Oleh karena itu, status gizi pada kelompok
umur tersebut dijadikan indikator untuk mengukur status gizi masyarakat.
a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Tahun 2014 di Kabupaten Banggai, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
sebesar 164 bayi (2,8 %) dari 5.733 bayi lahir hidup. Tahun 2013 di Kabupaten Banggai, bayi
dengan berat badan
lahir rendah (BBLR)
sebesar 78 bayi (1,3 %)
dari 5.939 bayi lahir
hidup. Tahun 2012 ,
bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR) 71 bayi
(1,3%), Tahun 2011 di
Kabupaten Banggai,
bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR) 61 bayi
(1,1%) dari 5.796 bayi
yang lahir hidup,Tahun 2010 di Kabupaten Banggai, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) 40
bayi (0,49%) dari 6.223 bayi yang lahir hidup. Tahun 2009 bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) sebesar 32 bayi (1,13%) dari 6.540 bayi yang lahir hidup, dan BBLR ditangani sebesar
44 bayi (69 %). Di Kabupaten Banggai Jumlah Kasus BBLR mengalami peningkatan dari tahun
2003 sampai dengan tahun 2007.Berikut grafik BBLR yang terlaporkan dalam 6 tahun terakhir.
49 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
b. Gizi Balita
Dari hasil pemantauan pertumbuhan balita (growth trajectory) Kabupaten Banggai
Selama tahun 2014
dengan melakukan
pengukuran tinggi
badan dan berat
badan secara
serentak pada anak
balita pada bulan
Maret dan September
yang dilaksanakan
pada 378 posyandu,
85,4 % balita yang
mengalami gizi baik,
11,4 % balita gizi
kurang , 0,9% balita mengalami gizi buruk, dan 2,4 % balita gizi lebih.Pada tahun 2010
prevalensi gizi buruk mengalami penurunan yang cukup tajam dari 5,96% (tahun 2008) menjadi
2,3%, dan dibandingkan dengan hasil riskesdas 2007 juga telah berada dibawah angka nasional
(5,4%). Sedangkan prevalensi gizi kurang mengalamikenaikan2,5 % dari tahun 2009 (14,4%) .
Terjadinya penurunan prevalensi gizi buruk merupakan suatu bukti telah
dilaksanakannya upaya-upaya dalam penanggulangan masalah gizi di Kabupaten Banggai dan
juga telah dilaksanakan komitmen bersama dari semua pihak terkait melalui pelaksanaan
kegiatan pelatihan Strategy Leadership Learning Organization (SLLO) dalam penanggulangan
masalah gizi di kabupaten banggai yang dilaksanakan pada awal tahun 2009.(Gambaran Status
Gizi balita di sarana Pelayanan kesehatan menurut Puskesmas tahun 2011 disajikan pada
lampiran tabel 27).
50 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
BAB IV
SITUASI UPAYAKESEHATAN
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi yang ada.Jika upaya kesehatan
tersebut tidak dapat terselenggara dengan baik dan pelayanan kesehatan belum terjangkau
secaramerata oleh masyarakat, maka sulit diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat
meningkat.
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta , untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak
menular,penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan jiwa,pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta penanggulangan bencana
dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.Upaya kesehatan
perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat nginap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap
perorangan.
Berikut ini di uraikan gambaran situasi upaya kesehatan lima tahun terakhir khususnya
tahun 2014.
51 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat sudah dapat diatasi.Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak.Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan
bayi dan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan
dengan pelayanan kesehatan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang
diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
maupun fasiltas kesehatan swasta.
a. Kesehatan Anak
Berdasarkan laporan data dari Seksi Kesehatan keluarga dan KB tahun 2014
menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi 13/1000 kelahiran hidup (75 Bayi), Angka Kematian
Anak Balita 1/1000 kelahiran hidup (7 bayi), jumlah Kematian Neonatal di Kabupaten Banggai
adalah 66 bayi. Cakupan kunjungan neonatal (KN lengkap) sebesar 83,0%, , Cakupan
penanganan komplikasi neonatal 99,3%(target nasional 70%), Cakupan imunisasi lengkap
88.5%, Cakupan ASI eksklusif 50,8%.
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) 1,3 %, prevalensi balita dengan gizi kurang
11,4%, prevalensi balita gizi buruk 0.9% dan prevalensi gizi baik 85,4%.Penyebab kematian
terbesar pada bayi adalah BBLR dan asfiksia, sedangkan penyakit penyebab kematian pada
umur lebih dari 1 bulan sampai 5 tahun adalah diare dan pneumonia.
Selain itu faktor-faktor seperti persalinan yang terjadi di rumah dan masih ditolong oleh
biang kampung/dukun bayi, status gizi ibu hamil masih kurang, sarana dan prasarana masih
terba-tas, adanya disparitas pendidikan, sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan, kendala
geografis, sumber daya manusia dan kompetensi yang masih belum memadai menjadi
52 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
pernyebab masih tingginya angka kematian bayi.
Dari gambaran tersebut di atas menunjukkan bahwa kesehatan anak masih merupakan
masalah yang harus dilakukan langkah -langkah strategis untuk penanggulangannya.
Jika ditinjau dari kesiapan petugas dalam hal kapasitasnya untuk penangulangan
masalah kesehatan anak, maka hingga tahun 2014 telah dilakukan beberapa pelatihan dengan
data sebagaimana terlihat dalam tabel IV.1 dan IV.2.
Dari data tersebut di atas terlihat bahwa cukup banyak tenaga kesehatan dan Puskesmas
yang telah mengikuti pelatihan MTBS, SDIDTK, manajemen asfiksia dan BBLR tapi hasil yang
dicapai belum optimal. Masih banyak petugas pengelolah program kesehatan anak yang
merangkap tugas lain sehingga pencapaian program mengalami kendala.
53 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
b. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang
mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari
segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada
ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik
berat pada kegiatan promotif dan preventif.Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan
pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal.Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali dengan distribusi
sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga (K4).Angka
ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Tahun 2014 di Kabupaten Banggai menunjukkan bahwa cakupan K1 sebesar 94,8 %,
cakupan tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas Luwuk sebesar 124,2 % dan terendah
diwilayah kerja Puskesmas Mantok 53,4%,sedangkan cakupan K4 sebesar 80 %, cakupan tertinggi
berada diwilayah kerja
Puskesmas Hunduhon
sebesar 95,0 % dan
terendah diwilayah kerja
Puskesmas Mantok sebesar
55,4 %.Gambaran Cakupan
Ibu Hamil K4 dalam 5 tahun
terakhir dapat dilihat pada
gambar IV.1.Dari gambar
tersebut dapat dilihat selisih
yang terjadi antara cakupan
K1 dan K4. Kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4 berfluktuasi. Jika pada tahun 2006
54 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
dan 2007 selisih antara cakupan K1 dan K4 rendah antara 6,1% dan 0,1% , kemudian pada tahun
2007 selisih menjadi tinggi (9,6 %) dan tahun 2008 sampai dengan 2009 mengalami kenaikan
selisih antara cakupan K1 dan K4 menjadi 10,2 %.
Hal itu berarti sebenarnya sejak tahun 2006 dan 2007 angka drop-out K1-K4 menunjukan
semakin rendah dengan kata lain semakin banyak ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama
pelayanan antenatal diteruskan hingga kunjungan keempat pada trimester 3 sehingga
kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan,
dan pada tahun 2007 naik secara signifikan akan tetapi pada tahun 2009 mulai menunjukan
pergerakan menurun, namun pada tahun 2011-2012 mengalami kenaikan yang tidak signifikan,
sehingga diharapkan angka drop-out K1 dan K4 ke depan mulai menunjukan selisih kunjungan
kearah yang lebih baik.
Persentase cakupan pelayanan antenatal menurut Puskesmasdi Kabupaten Banggai tahun
2014 dapat dilihat pada gambar IV.2 berikut :
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal : (1).
Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2). Pengukuran tekanan darah, (3). Skrining status
imunisasi tetanus (Pemberian tetanus toksoid), (4). Pengukuran tinggi fundus uteri, (5). Pemberian
tablet besi ( 90 tablet selama kehamilan), (6). Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling), (7).Tes laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi
(HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
Selain mengupayakan peningkatan cakupan K4, harus di upayakan pula peningkatan
55 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
kualitas K4 yang sesuai standar. Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan antenatal
yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe) 90 tablet dan imunisasi TT (Tetanus
Toksoid). Dengan demikian seharusnya ibu –ibu hamil yang tercatat sebagai cakupan K4 juga
tercatat dalam laporan pemberian Fe3 dan TT2. Pada Gambar IV.1 cakupan K4 pada tahun 2014
sebesar 80.0 %, namun pemberian 90 tablet besi sebesar 63,3%. Ada kemungkinan sistem
pelaporan ketiga variabel tersebut yang belum padu. Begitu pula dengan status imunisasi TT2 pada
ibu hamil juga merupakan syarat kualitas pelayanan K4, akan tetapi seperti halnya Fe3, imunisasi
cakupan TT2 masih lebih rendah dibandingkan dengan cakupan K4.
2. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan adalah
pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten .Tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi/kemampuan klinis kebidanan sesuai standar adalah dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan.
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu ; 1).
Pencegahan infeksi, 2).Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar, 3).Merujuk kasus yang
memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi, dan 4).Melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD).
Di Kabupaten Banggai tahun 2014 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 79,9
%. Gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Kabupaten Banggai tahun 2006 s/d 2014
dapat dilihat pada gambar IV. 3 berikut :
56 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Dari gambar tersebut diatas menunjukan cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
dengan kompetensi kebidanan sejak tahun 2006 cenderung mengalami peningkatan dan semakin
mendekati target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 90%. Data persentase distribusi penolong
persalinan di fasilitas kesehatan adalah seperti pada tabel di IV.3 dibawah ini :
Dari gambaran di atas terlihat bahwa persentase terbanyak penolong persalinan adalah
Bidan/ perawat/bidan desa, yang memperlihatkan bahwa peranan mereka sangat besar dalam
menekan angka kematian ibu maternal, sedangkan data penolong persalinan oleh dokter dan
spesialis obsgyn belum ada data akurat yang bisa ditampilkan.
Komplikasi dan kematian Ibu Maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa
sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (Profesional). Persentase cakupan persalinan
tertinggi oleh tenaga kesehatan yaitu Puskesmas Bonebobakal (99 %) dan terendah adalah
PuskesmasToili I sebesar 58 %.
57 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
3. Deteksi Resiko dan Penanganan Komplikasi
Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu lebih
ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat.
DeteksiRisiko tinggi/komplikasi oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2014 Kabupaten Banggai dari
7.345 ibu hamil, yang terdeteksi resiko tinggi/komplikasi 965 ibu hamil dan yang ditangani sebesar
99,3 % (958 ibu hamil).Risiko/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.Risti/ komplikasi kebidanan
meliputi Hb< 8 g%, Tekanan darah tinggi (sistolik >140 mmHg, diastolik > 90 mmHg). Edema nyata,
eklamsia, perdarahan per-vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32
minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.
4. Kunjungan Neonatal
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko
gangguan kesehatan yang tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0 – 28 hari) minimal 3 kali, Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1)
dilakukan pada kurun waktu 6 – 48 Jam setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan
pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3)
dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Dalam melaksanakan
pelayanan neonatus ,
petugas kesehatan
disamping melakukan
pemeriksaan
kesehatan bayi juga
melakukan konseling
perawatan bayi kepada
ibu. Pelayanan tersebut
meliputi pelayanan
kesehatan neonatal
dasar ( tindakan
resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian
58 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
ASI dini dan Eksklusif , pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian
imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM), dan penyuluhan
perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA.
Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana menggambarkan menyebutkan
Persentase kunjungan neonatal di Kabupaten Banggai tahun 2014 sebesar 83,0%. Cakupan
kunjungan neonatal (KN lengkap) selama periode tahun 2006 – 2014 dapat dilihat pada gambar
IV.4. Hasil pemutakhiran data Profil Kesehatan/ pengumpulan data dari Puskesmas tahun 2014
menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan neonatus tertinggi sebesar 100 %, dan
terendah di PuskesmasBalantak 50 %. (Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Puskesmas
Tahun 2014 Dapat Dilihat Tabel 38).
Jika dilihat dari sumberdaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan ibu, maka di
sektor pemerintah telah ada bidan desa / bidan PTT yang ditempatkan di Poskesdes, namun
penyebarannya belum merata. Melalui program desa siaga telah dilatih bidan desa dan bidan
koordinator serta dokter Puskesmas di beberapa Puskesmas.Sampai dengan tahun 2014 telah ada
318 desa siaga. Data Seksi Kesehatan Keluarga dan KB tahun 2014 menunjukkan ada 242 orang
bidan desa di Kabupaten Banggai, 223 (90,2 %) orang bidan tinggal di desa dan 285 orang bidan
yang memiliki bidan kit,data menunjukkan belum semua desa memiliki bidan desa.
59 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Di tingkat Puskesmas yang mempunyai dokter umum dan bidan, khususnya Puskesmas
dengan tempat tidur, belum semua mampu memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Dasar. Di Kabupaten Banggai dari 12 Puskesmas Rawat Inap hanya 4 Puskesmas yang
sudah mampu PONED yaitu Puskesmas Bunta, Pagimana, Tangeban dan Toili II. Untuk Rumah
Sakit Kabupaten yang mampu memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif( PONEK) adalah Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk. Di Kabupaten Banggai terdapat
1 Rumah Sakit Pemerintah dan 1 Rumah Sakit Khusus Bersalin.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Banggai
masih belum adekuat. Pelayanan Kesehatan Ibu di Rumah Sakit belum dapat didata secara tepat,
karena data dari Rumah Sakit dan Klinik bersalin yang didapatkan dari pengelola program tidak bisa
menyertakan data dari rumah sakit dan klinik. Demikian juga tidak dilaksanakan lagi Audit Maternal
Perinatal (AMP) di Puskesmas.
Posyandu yang dikelola oleh Kader Kesehatan memberi pelayanan antenatal dengan
bantuan Bidan di desa.Dukun bayi diharapkan berperan membantu bidan dalam memberikan
pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas. Di Kabupaten Banggai terdapat 331 orang dukun bayi
namun data 2012 menunjukkan yang bermitra hanya 194 orang dukun bayi. Fasilitas bidan praktek
swasta terdapat di desa dan kota yang juga memberikan pertolongan persalinan. Namun sistem
pencatatan data dan penyampaian laporan ke Puskesmas tidak ada.
60 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Sesuai data Riskesdas 2007 pemanfaatan pelayanan polindes / bidan di desa masih sangat
rendah yaitu 37,1 %. Lebih dari 22 % responden memberikan alasan yang tidak jelas mengapa tidak
memanfaatkan polindes / bidan di desa. Jenis pelayanan polindes / bidan yang paling banyak
dimanfaatkan dalam 3 bulan terakhir adalah pengobatan (89,7%).Selain dalam pengobatan
polindes/bidan desa dimanfaatkan dalam pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan bayi/balita.
5. Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi (umur 1 – 12 bulan) termasuk neonatus (umur
1 – 28 hari) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter , bidan,
perawat yang memilik kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (neonatus).
Hasil pemutakhiran data Profil Kesehatan/ pengumpulan data dari Puskesmas tahun 2014
menunjukkan bahwa jumlah kunjungan bayi di Kabupaten Banggai sebesar 4.684 kunjungan
(83,2%) dari 5.627 jumlah bayi, hal ini tentunya belum memenuhi target SPM (90%). Puskesmas
dengan jumlah kunjungan bayi tertinggi adalah Puskesmas Kampung Baru sebesar 415 kunjungan
(99,3%) dan terendah adalah Puskesmas Balantak 49 kunjungan (59,0%). (Rincian cakupan
kunjungan bayi menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 40).
61 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
6. Pemberian ASI Eksklusif
ASI ( Air Susu Ibu ) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi
paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena itu untuk mencapai pertumbuhan
dan perkembangan
bayi yang optimal ASI
perlu diberikan secara
eksklusif sampai umur
6 ( enam ) bulan dan
dapat dilanjutkan
sampai anak berumur
2 (dua) tahun. Tahun
2012 di kabupaten
Banggai, bayi yang di
beri ASI Eksklusif
sebesar 50,8 %. Bayi
yang diberi ASI
eksklusif mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 yaitu 39.1 %, tahun 2012 yaitu 39,3 %,
tahun 2011 20.0%, hal ini dikarenakan klasifikasi umur bayi yang mendapat Asi Eksklusif semakin
diperketat dan kemungkinan pencatatan yang semakin baik, serta penentuan definisi operasional
terkait bayi sudah syncron. Tahun 2014 pemberian ASI Eksklusif yang tertinggi diwilayah kerja
Puskesmas Toili II sebanyak 93 % dan terendah diwilayah kerja Puskesmas Bualemo sebanyak 4,9
%, namun ada beberapa Puskesmas yang belum melaporkan.
62 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Tindakan nyata yang sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam upaya untuk
meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif berupa penyampaian informasi kepada semua ibu
yang baru melahirkan untuk memberikan ASI Eksklusif termasuk didalamnya memberikan informasi
tentang sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui tersebut adalah :
1. Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu
(PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan ketrampilan untuk menerapkan
kebijakan tersebut
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya
dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi
kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di
ruang/tempat bersalin. Apabila ibu mendapat operasi, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui
meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan
frekuensi menyusui
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada
kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah sakit/Rumah bersalin/sarana pelayanan
Kesehatan.
7. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga
peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi.Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran
atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara
KB.Gerakan Keluarga Berencana (KB) di lakukan melalui pelayanan diunit–unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta.Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dapat
diketahui dari beberapa indikator seperti pencapaian peserta KB baru dan cakupan KB aktif metode
kontrasepsi efektif terpilih (MKET).
63 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
a. Pencapaian Target Peserta KB Baru
Cakupan peserta KB Baru pada tahun 2014 sebesar 16,7 %. Cakupan peserta Keluarga
berencana (KB) Baru tertinggi berada di Kecamatan Saiti 64,1 % dan terendah di Kecamatan Luwuk
8,4 %.Tahun 2013 cakupan peserta KB Baru sebesar 16.3 %. Tahun 2012 cakupan peserta KB
Baru sebesar 18,3 %. Tahun 2011 cakupan peserta KB Baru sebesar 26,1 % dan Tahun 2010
sebesar 7,9 %. Untuk mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB baru di Kabupaten
Banggai tahun 2014 dapat dilihat pada gambar IV.10 berikut ini :
Dari gambar tersebut diatas tampak persentase pola penggunaan alat kontrasepsi akseptor
KB Baru di Kabupaten Banggai lebih dominan Suntik dan Pil. Cakupan peserta KB Baru terhadap
PUS dapat dilihat pada gambar berikut :
64 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
b. Pencapaian Peserta KB Aktif
Persentase Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS tahun 2006 -2014 dapat dilihat pada
gambar IV.12 berikut ini :
Dari gambar IV.12 diatas tampak persentase cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS
terlihat mengalami kenaikan dari 82,6 % tahun 2009 menjadi 85,3 % tahun 2010, namun mengalami
penurunan menjadi 48.5 % pada tahun 2011.Tahun 2012 meningkat kembali menjadi 78.3 %. Untuk
mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif tahun 2014 dapat dilihat pada
gambar IV.13 berikut :
65 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
8. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1 tahun (BCG,
DPT,Polio, Campak, HB), Imunisasi untuk wanita usia subur/ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk
anak SD (kelas 1 : DT dan kelas 2 – 3 : TT) , sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan
atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non-UCI , potensial Risti KLB , ditemukan/diduga
adanya virus polio liar atau kegiatannya lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi
terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi.Bila cakupan UCI dikaitkan
dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I).Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada
wilayah administrasi desa/kelurahan.
Desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah desa/kelurahan dengan
cakupan imunisasi dasar lengkap meliputi BCG, DPT , Polio dan Campak pada bayi > 80 %. Di
Kabupaten Banggai pada tahun 2014, persentase cakupan desa/ kelurahan Universal Child
Imunization (UCI) adalah 82,3 %. Tahun 2013 persentase cakupan desa/kelurahan Universal Child
Imunization (UCI) adalah 80,5 %. Tahun 2012 persentase cakupan desa/kelurahan Universal Child
Imunization (UCI) sebesar 80.5 %, tahun 2011 sebesar 60.5 % ,tahun 2010 sebesar 50.0. Dari data
UCI desa pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
66 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
9. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Kebijakan dan program yang dijalankan pemerintah dalam menunjang mutu kehidupan para lansia
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan
Lanjut Usia, yang antara lain
meliputi: Pelayanan kesehatan,
melalui peningkatan upaya
penyembuhan (kuratif), diperluas
pada bidang pelayanan
geriatrik/gerontologik. Kelompok
Usila adalah kelompok umur ≥
60 tahun. Berdasarkan laporan
Seksi Kesehatan Keluarga dan
Keluarga Berencana Dinas
Kesehatan Kabupaten Banggai tahun 2014 menunjukkan persentase kelompok Usila yang
mendapat pelayanan kesehatan sebesar 10.65 % ( Data Sementara ) . Tahun 2013 Pra Usila yang
mendapat pelayanan kesehatan sebesar 66.30 % sedangkan kelompok Usila sebesar 48,2 %.
(Gambaran pencapaianpelayanan kesehatan kelompok Pra Usila dan Usila dalam empat
tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.15).
10. PelayananKesehatanJaminan Pemeliharaan Kesehatan BagiMasyarakat
Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas adalah untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan terhadap seluruh pelayanan masyarakat miskin dan tidak mampu agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.Melalui jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu
melahirkan, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta penurunan angka kelahiran
disamping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program
ini telah berjalan 4 tahun , dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya yang disalurkan langsung
ke Puskesmas.
Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin adalah pelayanan yang diberikan pada keluarga
miskin dalam bidang kesehatan, dengan menggunakan kartu Jamkesmas / SKTM.Terdiri dari
67 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kebidanan, dan pelayanan perbaikan gizi.Berdasarkan
Laporan Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Banggai tahun 2012, jumlah keluarga miskin sebesar 77.200 jiwa, sedangkan yang
mendapat pelayanan kesehatan dari JAMKESMAS berdasarkan data BPS 77.200 jiwa (100 %),
selisihnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin dibebankan pada daerah (JAMKESDA).
Cakupan Rawat Jalan Dan Rawat Inap Dapat Dilihat Pada Lampiran Tabel 54.
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Nuhon 1,052 1,368 2,420 0 0
2 Puskesmas Saiti 1,767 1,810 3,577 0 0
3 Puskesmas Simpang Raya 516 627 1,143 0 0
4 Puskesmas Bunta 1,063 1,561 2,624 339 355 694 0
5 Puskesmas Toima 2,280 3,561 5,841 0 0
6 Puskesmas Lobu 2,028 3,287 5,315 0 0
7 Puskesmas Pagimana 4,210 6,269 10,479 119 83 202 0
8 Puskesmas Bualemo 3,701 3,698 7,399 138 136 274 0
9 Puskesmas Tikupon 787 800 1,587 0 0
10 Puskesmas Teku 1,048 1,253 2,301 0 0
11 Puskesmas Balantak 2,792 2,622 5,414 41 53 94 0
12 Puskesmas Tongke 0 0 0
13 Puskesmas Mantok 1,133 1,157 2,290 0 0
14 Puskesmas Bonebobakal 1,680 2,581 4,261 2 4 6 0
15 Puskesmas Tangeban 2,804 3,415 6,219 176 170 346 0
16 Puskesmas Hunduhon 4,337 5,725 10,062 72 82 154 0
17 Puskesmas Kampung Baru 2,567 3,684 6,251 20 32 52 0
18 Puskesmas Luwuk 2,225 2,162 4,387 0 0
19 Puskesmas Kintom 413 486 899 113 123 236 0
20 Puskesmas Batui 1,165 1,642 2,807 141 112 253 0
21 Puskesmas Sinorang 1,695 1,623 3,318 0 0
22 Puskesmas Toili I 2,478 3,704 6,182 187 331 518 0
23 Puskesmas Toili II 1,331 1,721 3,052 256 166 422 0
24 Puskesmas Toili III 1,340 1,533 2,873 145 115 260 0
SUB JUMLAH I 44,412 56,289 100,701 1,749 1,762 3,511 0 0 0
1 RSUD LUWUK 10,563 12,349 22,912 5,527 7,040 12,567 0
SUB JUMLAH II 10,563 12,349 22,912 5,527 7,040 12,567 0 0 0
1 Klinik RIMD dr.Christofer 0 0 0
2 Klinik Irene 0 0 0
3 Klinik Anak 0 0 0
4 Klinik Nur Medica 0 0 0
5 Amira Medica 0 0 0
6 PT-DS LNG 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 54,975 68,638 123,613 7,276 8,802 16,078 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 180,456 173,946 354,402 180,456 173,946 354,402
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 30.5 39.5 34.9 4.0 5.1 4.5
Sumber: Seksi Informasi , Litbang dan Diklat Kesehatan
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
68 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
11. Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil dan Kepulauan
Upaya pelayanan kesehatan di daerah terpencil, dan kepulauandi Kabupaten Banggai
dilaksanakan dalam rangka upaya kesehatan komunitas di daerahterpencil, dan kepulauan. Pada
tahun 2009 pelayanan kesehatan terpencil, dan kepulauan dilaksanakan di beberapa wilayah kerja
Puskesmas diantaranya di Desa Uwemea, Desa Balaigondi, Desa Bajopoat, Desa Lambuli, Desa
Boloak, Desa Talima A, Desa Talima B, dan Desa Tintingon.
Adapun kegiatan yang dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis, kegiatan pelayanan
kesehatan yang meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular; kegiatan Kordinasi pelaksanaan serta
monitoring evaluasi.
Pengembangan sarana kesehatan di Daerah terpencil, dan kepulauan di Kabupaten
Banggai dibiayai dari Dana APBD dan DAK Depkes RI.Gambaran wilayah pelayanan daerah
terpencil di kabupaten Banggai dapat di lihat di tabel IV.7berikut :
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapat gangguan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung
maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan sedang dan
1 2 3 4 5 7
1 Nuhon Saiti Kabua-bua Roda 2 + Jalan Kaki 18 Km Terpencil/Pegunungan
Nuhon Kohoas Roda 2 + Jalan Kaki 41 Km Terpencil/Pegunungan
Tompalia Roda 2 + Jalan Kaki 67 Km Terpencil/Pegunungan
2 Bunta Bunta Lokait Roda 2 + Jalan Kaki 25 Km Terpencil/Pegunungan
Mumpe Jalan Kaki 25 Km Terpencil/Pegunungan
Lanang Jalan Kaki 24 Km Terpencil/Pegunungan
3 Pagimana Pagimana Balai Gondi Motor Laut 6 Jam Kepulauan
Bajo Poat Motor Laut 5 Jam Kepulauan
Tampe Motor Laut 6 Jam Kepulauan
Gomuo Motor Laut 5 Jam Kepulauan
Tg. Jepara Motor Laut 4 Jam Kepulauan
Pulau Tembang Motor Laut 6 Jam Kepulauan
Baloak Doda Jalan Kaki 60 Km Terpencil/Pegunungan
Dongkalan Jalan Kaki 15 Km Terpencil/Pegunungan
Lobu Dolom Jalan Kaki 10 Km Terpencil/Pegunungan
Lambuli Jalan Kaki 7 Km Terpencil/Pegunungan
5 Balantak Balantak Boloak Roda 4 20 Km Terpencil/Pegunungan
Talima A Roda 4 9 Km Terpencil/Pegunungan
Talima A Roda 4 10 Km Terpencil/Pegunungan
Booy Roda 2 + Jalan Kaki 10 Km Terpencil/Pegunungan
Tintingon Roda 2 + Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan
6 Lamala Mantok Garuga Roda 2 + Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan
11 Batui Sinorang Tumpu Jaya Jalan Kaki 16 Km Terpencil/Pegunungan
Tombeombong Roda 2 + Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan
12 Toili Toili II Uwemea Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan
Sumber: : Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
TABEL IV.7
WILAYAH PELAYANAN KESEHATAN DAERAH TERPENCIL
KABUPATEN BANGGAI
DESAPUSKESMASKECAMATANNO KATEGORITRANSPORTASI
JARAK
TEMPUH
(DESA KE
KEC./PKM
69 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
berat.Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmasdan rumah sakit dipersiapkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar yang dilengkapi berbagai fasilitas,disamping memberikan
pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan rawat jalan.
1. Pemanfaatan Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta
swasta untuk memelihara , meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan
/memulihkan kesehatan perorangan Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan
pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat
yang mendapat gangguan kesehatan sedang hingga berat.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan rujukan. Di Kabupaten Banggai
terdapat satu rumah sakit tipe C yang dikelola pemerintah kabupaten yang berada di wilayah
Kecamatan Luwuk yaitu BRSUD Luwuk. Tahun 2012, jumlah kunjungan BRSUD Luwuk
sebesar 30.322 kunjungan terdiri dari 19.332kunjungan rawat jalan dan 10.990 kunjungan
rawat inap. Jadi persentase penduduk kabupaten Banggai yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan RSUD adalah 35,9 % rawat jalan dan 4,8 % rawat inap.
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan Rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai
segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa
indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang dipantau antara lain
pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length
of stay/LOS) ,rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn Over Interval / TOI),
persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate / GDR), dan persentase pasien
keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (Neth Death Rate / NDR).
a. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR / Bed Occupancy Rate )
Angka penggunaan
tempat tidur atau BOR di
RSUD Luwuk dapat
digunakan untuk mengetahui
tingkat pemanfaatan tempat
tidur. Angka Bed Occupancy
Rate yangideal yang
diharapkan adalah antara
70 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
60% sampai dengan 85%. Berdasarkan data Rekam Medik RSUD Luwuk tahun 2014
penggunaan tempat tidur di RSUD Luwuk 75,8 % dengan jumlah tempat tidur 242 buah,
tentunya ini menggambarkan bahwa pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit mengalami
penurunan dan belum mencapai angka yang ideal. BOR RSUD Luwuk selama enam tahun
terakhir dapat dilihat pada gambar IV.15.
b. Rata – Rata Lama Hari Perawatan( LOS / Length of stay)
Rata – rata lama perawatan di Rumah Sakit (LOS = Length Of Stay) merupakan
indikator yang digunakan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. Secara umum
nilai LOS yang ideal antara 6 – 9 hari.Rata-rata lama perawatan pada RSUD Luwuk pada
tahun 2014 sebesar 11 hari,ini berarti bahwa angka LOS RSUD Luwuk tinggi dari angka
standar LOS nasional. Data tahun 2013 sebesar 3,7 harim, tahun 2011 sebesar 4,0, tahun
2010 sebesar 4,4 hari,tahun 2009 sebesar 4,2 hari, tahun 2008 sebesar 4,4 hari, tahun
2007 sebesar 4,0 hari, tahun 2006 adalah 3,7 hari, sedangkan tahun 2005 adalah 3,6 hari.
c. Angka Kematian Umum / (GDR/Gross Death Rate)
GDR atau angka kematian Umum adalah angka kematian total pasien rawat inap yang
keluar Rumah sakit per 1000 penderita yang keluar hidup dan mati. Indikator ini
menggambarkan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum.Angka ideal GDR adalah <
45 /1.000 pasien. Angka kematian umum (GDR) RSUD Luwuk pada tahun 2014 sebesar
43,8 %0,Ini berarti angka GDR RSUD Luwuk masih dalam batasan ideal.Tahun 2013
sebesar 42,8%0 ,Tahun 2011 sebesar 40,0%0,Tahun 2010 sebesar16,6%0, tahun 2009
sebesar 33,6 %0, Tahun 2008 sebesar 44,4 %0, Tahun 2007 sebesar 37,6 %0, tahun 2006
adalah 15 %0,dan tahun 2005 sebesar 10 %0.
d. Angka Kematian Netto (NDR/Neth Death Rate)
NDR atau angka kematian >48 jam setelah dirawat/masuk rumah sakit untuk tiap-tiap
1000 pasien keluar. Indikator ini berguna untuk menggambarkan kualitas pelayanan rumah
sakit, asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan selama 48 jam
berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien.
Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor
keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
71 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
meninggal.Nilai NDR yang ideal adalah < 25 / 1.000 pasien.NDR (Neth Death Rate) RSUD
Luwuk pada tahun 2014 sebesar 23.5%0 ,ini berarti nilai NDR RSUD menunjukan nilai lebih
baik jika dibandingkan dengan standarideal nasional. Data 2012 sebesar 11%0 ,tahun 2011
sebesar 15,2 %0 , tahun 2010 sebesar 7,3 %0, tahun 2009 sebesar 33,62 %0, tahun 2008
sebesar 31,3 %0, tahun 2007 sebesar 10,9 %0, menurun dari tahun 2006 sebesar 14 %0.
e. Rata-rata Selang Waktu Penggunaan Tempat Tidur (TOI/Turn Over Interval)
TOI adalah rata-rata jumlah hari dimana tempat tidur tidak terpakai dari saat terisi
sampai saat terisi berikutnya.Indikator ini dapat menggambarkan tingkat efesiensi
penggunaan tempat tidur.Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1 – 3
hari.TOI (Turn Over Interval) RSUD Luwuk pada tahun 2014 adalah 1,7 hari, angka ini
menunjukkan bhwa RSUD Luwuk belum mencapai angka ideal, yaitu terdapat selang waktu
1,7 hari tempat tidur tidak terisi. Dengan demikian, data dikatakan bahwa penggunaan
tempat tidur di rumah sakit masih belum memenuhi standard dan mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.Data tahun 2009, 2008 dan 2007 adalah 2
hari,sedangkan data tahun 2006 dan 2005 adalah 3 hari..
2. Pemanfaatan Puskesmas
Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok. Kegiatan tersebut antara
lainPromosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
termasuk Keluarga
Berencana, Perbaikan
Gizi, Pemberantasan
Penyakit Menular, dan
Pengobatan.Puskesmas
Perawatan disamping
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
juga menyediakan
fasilitas pelayanan
rawat inap dan
72 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
berfungsi sebagai “Pusat Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat sebelum
dirujuk ke rumah sakit.
Tahun 2014 di Kabupaten Banggai terdapat 26 (2 puskesmas merupakan puskesmas
baru) Puskesmas yang tersebar di 23 Kecamatan terdiri dari 12 Puskesmas perawatan dan 12
Puskesmas non perawatan.Hasil pemutakhiran data Profil kesehatan / pengumpulan data dari
Puskesmas tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap
Puskesmas sebesar 139.691 kunjungan, dimana rawat jalan sebesar 123.613 kunjungan dan
rawat inap sebesar 16.078 kunjungan (belum semua melaporkan). Jadi persentase cakupan
penduduk di Kabupaten Banggai Tahun 2014 yang memanfaatkan pelayanan kesehatan baik
di Puskesmas maupun di pusat pelayanan kesehatan lainnya (RS,Klinik, Balai pengobatan)
sebesar 34,9 % dan rawat inap sebesar 4,5 %.
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
1. PENGENDALIAN PENYAKIT MALARIA
Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah
penderita malaria dan terjadinya kejadian luar biasa sangat berkaitan erat dengan beberapa hal
sebagai berikut : 1). Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat
perindukan nyamuk penular malaria, 2). Mobilitas penduduk yang cukup tinggi, 3). Perubahan
iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau, 4). Krisis ekonomi
yang berkepanjangan memberikan dampak pada wilayah-wilayah tertentu dengan adanya
masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria, 5). Tidak
efektifnya pengobatan karena terjadi plasmodium falciparum resisten kloroquin dan meluasnya
daerah resisten, 6). menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya
penanggulangan malaria secara terpadu.
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan selama tahun 2014 di Kabupaten Banggai
untuk menekan angka kesakitan malaria antara lain penemuan dan pengobatan penderita /
Passive Case Detection ( PCD ) di Unit Pelayanan Kesehatan yang secara rutin dilakukan setiap
tahunnya dan kegiatan peningkatan SDM melalui pelatihan petugas MikroskopisPuskesmas dan
daerah terpencil serta kegiatan yang dananya bersumber dari Proyek IMC KS IND Round 8 GF
ATM Komponen Malaria Kabupaten Banggai Tahun 2014 yaitu pelaksanaan Mass Blood Survey
(MBS) di daerah peningkatan kasus dan daerah terpencil yang tidak ada sarana dan petugas
kesehatan.
73 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Selain itu telah dilaksanakan pelatihan bagi petugas Puskesmas pembantu dan petugas
bidan dalam hal pengambilan dan pewarnaan sediaan darah malaria, dimana kedepan mereka
diharapkan dapat membantu agar semua penderita malaria klinis harus diambil sediaan
darahnya untuk diperiksa di laboratorium sehingga pemberian pengobatan bagi penderita akan
tepat sesuai jenis plasmodium yang ada dalam tubuh penderita.
Penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita tersangka malaria
dan/atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan, diobati sesuai pengobatan standar
dalam kurun waktu 1 tahun. Persentase penderita malaria yang diobati sejak tahun 2006 hingga
2014 sebesar 100 %, berarti semua penderita tersangka malaria dan/atau positif malaria yang
datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar. Realisasi pengobatan penderita
tersangka malaria dan/atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan sudah mencapai
target seperti yang diperlihatkan gambar IV.19 berikut ini :
Sesuai dengan tujuan khusus pengendalian malaria yaitu diharapkan tahun 2014 semua
kabupaten/kota mampu melakukan pemeriksaan sediaan darah malaria dan memberikan
pengobatan tepat dan terjangkau.Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium belum semua
penderita malaria klinis dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya.
74 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
2. PENGENDALIAN PENYAKIT TB PARU
Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah : 1). Menurunkan insidens TB Paru pada
tahun 2015, 2). Menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi
setengahnya pada tahun 2015, 3). Sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA + terdeteksi dan di obati
melalui program DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy ) atau
pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO) dan
4). Sedikitnya 85 % tercapai succes rate.
Upaya Pencegahandan Pemberantasan penyakit TB paru dilakukan dengan pendekatan
DOTS yaitu strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek dengan pengawasan secara
langsung. Dengan menggunakan strategi DOTS maka proses penyembuhan TB Paru dapat
berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnyapengawasan terhadap penderita TB
Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh.
Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi, dapat mencapai 95 %. Strategi
DOTS direkomendasikanoleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru.
Strategi DOTS terdiri atas 5 komponen , yaitu :
1. Adanya komitmen politis dari pemerintah untuk bersungguh-sungguh menanggulangi TBC.
2. Diagnosis penyakit TBC melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis
3. Pengobatan TBC dengan panduan obat anti TBC jangka pendek, diawasi secara langsung
oleh PMO ( Pengawas menelan obat )
4. Tersedianya panduan obat anti TBC jangka pendek secara konsisten
5. Pencatatan dan pelaporan mengenai penderita TBC sesuai standar.
75 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Gambar III.21 memperlihatkan kecenderungan angka penemuan kasus baru ( Case
detetion rate ). Selama tahun 2006 – 2014, angka CDR berfluktuasi dari tahun 2006 CDR
tertinggi (82.%) dan
terus mengalami
penurunan, akan
tetapi dalam 2
tahun terakhir
menunjukan
peningkatan
mendekati target
nasional (70 %).
Keberhasilan
pengobatan TB
Paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan
laboratorium.Angka keberhasilan pengobatan semenjak 2006 – 2014 terlihat fluktuatif dengan
kisaran >90 % dari tahun 2006 s/d 2014 , angka tersebut menunjukan bahwa kabupaten banggai
telah mencapai target keberhasilan pengobatan (SR=85%).
3. PENGENDALIAN PENYAKIT HIV/AIDS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS,
disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya
pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan
konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor,
Zero Survey, pemantauan pada kelompok berisiko penderita penyakit menular seksual (PMS),
seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDU), penghuni
Lapas (Lembaga Pemasyarakatan).
Untuk di Kabupaten Banggai, kegiatan utama pemberantasan penyakit kelamin dan
HIV/AIDS adalah Zero survei terhadap kelompok resiko tinggi dan rendah yang disertai dengan
penyuluhan langsung kepada kelompok sasaran tersebut.
Dalam perjalanan penyakit dari HIV positif menjadi AIDS dikenal istilah “ window periods“
yang tidak diketahui dengan pasti periodisasinya sehingga kelompok ini menjadi sangat
76 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
potensial dalam menularkan potensial. Pada kelompok ini disamping dilakukan pengobatan,
yang lebih utama adalah dilakukan konseling untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam
ikut aktif mencegah terjadinya penularan lebih lanjut.
4. PENGENDALIAN PENYAKIT ISPA
ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang
terjadi.Setiap anak diperkirakan mengalami 3 – 6 episode ISPA setiap tahunnya.Antara 40% -
60% dari kunjungan Puskesmas adalah karena penyakit ISPA.Kematian yang terbesar
umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.
Program pemberantasan ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu
pneumonia dan bukan pneumonia. Pnemonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu
pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti
rhinitis,faringitis,tonsilitis, dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya di golongkan sebagai
bukan pneumonia.Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus
dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik.Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada
bayi.Bila ditemukan harus di obati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus
mendapat antibiotik.
Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus
ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus ISPA juga
menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.
Hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan pneumonia balita Puskesmas :
1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS//tata laksana standar ISPA di Puskesmas
2. Pembiayaan (logistik dan operasional) terbatas
3. Pembinaan (bimbingan teknis,monitoring dan evaluasi) secara berjenjang masih sangat
kurang
4. ISPA merupakan pandemik yang dilupakan /tidak prioritas sedangkan masalah ISPA
merupakan masalah multisektoral
5. Gejala pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan yang tidak
terlatih.
Upaya untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus dan kualitas tatalaksana
penderita Pnemonia Balita dilakukan di Kabupaten Banggai dengan menerapkan pendekatan
77 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Unit Pelayanan Kesehatan Dasar, sampai tahun
2012 tenaga kesehatan yang telah dilatih berjumlah 147 orang (BBLR) dan 106 orang (Afiksia)
yang tersebar di 20 Puskesmas.
5. PENGENDALIAN PENYAKIT KUSTA
Penyakit Kusta adalah penyakit yang harus mendapat perhatian lebih serius , sebab
keterlambatan mendiagnosis dan keteraturan dalam berobat akan berakibat resiko penderita
pada kecacatan. Selain pengobatan penderita, diperlukan survei aktif ke lokasi penderita, dalam
upaya penemuan kasus dan pengobatan lebih awal. Survei aktif diharapkan akan mencegah
meluasnya penyakit ini. Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket
MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren, dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan
untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui
institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap.
Dalam upaya penanggulangan penyakit kusta digunakan angka proporsi cacat tingkat II
(kecacatan yang dapat dilihat dengan mata) dan proporsi anak yang diantara kasus baru.Angka
proporsi cacat tingkat II yang tinggi mengindikasikan adanya keterlambatan dalam penemuan
penderita yang dapat diakibatkan rendahnya kinerja petugas dan rendahnya pengetahuan
masyarakat mengenai tanda-tanda dini penyakit kusta.Sedangkan indikator proporsi anak di
antara kasus baru mampu merepresentasikan penularan kusta yang masih terjadi pada
masyarakat. Berdasarkan laporan dari pengelola program P2 Kusta pada tahun 2014 angka
kecacatan tingkat II tidak ditemukan, dan masih adanya penularan kusta pada masyarakat di
Kabupaten Banggai yang tercermin oleh proporsi penderita berumur 0 – 14 tahun menunjukan
angka 2,2 % ( 2 penderita ), indikator program 5 %.
6. PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Penyakit DBD di kabupaten Banggai merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat, ditandai dengan tingginya angka kesakitan selama 2 tahun terakhir.Hal ini karena
masih tersebarnya vector nyamuk aedes aegepty yang merupakan penular penyakit.
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu : 1). Peningkatan
kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vector, 2). Diagnosis dini dan pengobatan dini, dan
3). Peningkatan upaya pemberantasan vector penular penyakit DBD.Upaya pemberantasan
vector ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala.
Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan angka bebas jentik (ABJ). Apabila
78 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
ABJ lebih atau sama dengan 95% diharapkan penular DBD dapat dicegah atau dikurangi.
Kegiatan PSN dilakukan dengan cara3M yaitu: Menguras tempat penampungan air (TPA),
menutup TPA dan mengubur / menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan.
Selama tahun 2014 telah dilaksanakan abatisasi dan survey jentik serta fogging focus di
daerah kasus terbanyak di Kecamatan Luwuk yaitu di daerah Kelurahan Baru, Hanga-hanga,
Desa Tontouan, Kelurahan Luwuk, Kelurahan Maahas, Kelurahan Kilongan, Kelurahan Baru,
Kelurahan Bungin, Kelurahan Soho, Kelurahan Karaton, Kelurahan Simpong, Kelurahan
Kilongan Permai, Kelurahan Tanjung Tuis, Desa Lumpoknyo , Desa Awu, Desa Boyou, Desa
Salodik Desa Biak dan Kecamatan Kintom. Untuk survey jentik berkala jumlah rumah diperiksa
sebanyak 2.000 rumah dengan Angka bebas jentik/ABJ 91,80%.
7. PENGENDALIAN PENYAKIT POLIO
Pada tahun 1988, sidang ke-41 WHA (Word Health Assembly) yang dihadiri para menteri
kesehatan dari Negara-negara WHO, telah menetapkan program eradikasi polio secara global
(global polio eradication initiative) yang ditujukan untuk mengeradikasi penyakit polio pada tahun
2000.Kesepakatan ini diperkuat oleh sidang World summit for children pada tahun 1989, dimana
Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut.Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar
mencegah terjadinya polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu menghentikan
terjadinya transmisi virus polio liar diseluruh dunia.
79 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Pengertian eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indegenous
selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang
sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran eradikasi polio adalah :
1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia
2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup dilingkungan
3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas >90% dan mudah dalam pemberian
4. Layak dilaksanakan secara operasional
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio di Kabupaten Banggai telah
dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans
epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15
tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang
berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai,
Tahun 2014 berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk <15 tahun ditemukan 2 kasus
AFP di Wilayah kerja Puskesmas Bunta dan Luwuk.
Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans,akan dilakukan
pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang menyerang
masyarakat. WHO menetapkan target untuk non polio AFP Rate sebesar ≥ 2,5 per 100.000 anak
umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar spesimen adekuat adalah >80% artinya minimal 80%
specimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil ≤ 14 hari setelah
kelumpuhan dan suhu specimen 0 - 8 oC sampai di laboratorium.
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Faktor lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam proses timbulnya gangguan
kesehatan baik secara individu maupun masyarakat umum. Upaya pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar dimaksudkan untuk memperkecil atau meniadakan faktor risiko
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat.Bentuk
Upaya yang dilakukan yaitu Pembinaan kesehatan lingkungan dan Pengawasan Tempat-Tempat
Umum.
1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada masyarakat dan institusi yang
memiliki potensi mengancam kesehatan masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan
80 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
pembinaan dimaksud mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian rekomendasi
terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah,
sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain/ Hasil pemutakhiran data/pengumpulan data Profil
kesehatan dari Puskesmas dalam kaitan pembinaan kesehatan lingkungan pada Tempat-tempat
Umum (TTU), terdapat 359 TTU dan yang dibina sebanyak 315 TTU atau sebesar 87,7 %.
E. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut dimaksudkan untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu
bagi masyarakat, mempromosikan penggunaan obat yang rasional dan obat generik, meningkatkan
kualitas pelayanan kefarmasian serta pelayanan kesehatan dasar, serta melindungi masyarakat dari
penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, mutu dan keamanan. Pemenuhan
kebutuhan obat generik baik obat sangat-sangat esenial, sangat esensial dan esensial mencapai
100 %, termasuk kebutuhan alat-alat kesehatan dan bahan habis pakai.Data Ketersediaan Obat
Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Kabupaten Banggai Dapat Dilihat
Pada Lampiran Tabel 69.
Jumlah sarana pelayanan kesehatan, distribusi obat dan perbekalan kesehatan di
kabupaten banggai tahun 2014 dapat dilihat pada tabel IV.9 berikut :
81 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
F. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat .Permasalahan gizi yang masih merupakan prioritas
masalah di Indonesia antara lain Kurang Energi Protein, Kurang vitamin A, Gangguan akibat
kekurangan yodium dan anemia gizi , adapun upaya yang dilakukan dalam menanggulangi dan
mencegah masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemantauan pertumbuhan balita
Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan melalui pemantauan terhadap
pertumbuhan balita yang dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin
setiap bulan.Sejak awal tahun 2008 di Kabupaten Banggai melakukan kegiatan pemantauan
pertumbuhan balita (growth trajectory) dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat
badan secara serentak pada anak balita pada bulan Maret dan September.Dari kegiatan
tersebut dapat diketahui status gizi berdasarkan tiga indikator (BB/U, TB/U, BB/TB) serta
penyimpangan pertumbuhan (growth filtering) pada balita. Berdasarkan hasil pengumpulan
data profil kesehatan pemantauan balita tahun 2014 dari seksi gizi masyarakat Dinas
kesehatan Kabupaten Banggai, dapat dilihat pada gambar berikut :
Melihat gambar diatas, cakupan terhadap balita yang ditimbang pada kegiatan pemantauan
pertumbuhan balita (growth trajectory) dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat
badan secara serentak pada anak balita pada bulan Maret dan September selamatahun 2014
jumlah balita adalah 23.842 dan yang ditimbang sebesar 12.967 dan tahun 2013 jumlah balita
adalah 17.868 dan yang ditimbang sebanyak 8.855, tahun 2012 sebanyak 25.373 balita jika di
bandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 25.529, tahun 2010 sebanyak 23.909, tahun 2009
82 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
sebanyak 12.333 mengalami kenaikan, tahun 2008 sebesar 13.081 balita,sejak tahun 2008
kriteria balita yang digunakan, menggunakan pengelompokan umur 1 – 3 tahun. Dari jumlah
balita yang ditimbang 52 % yang menunjukan kenaikan berat badan, kondisi tersebut
mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2009 sebesar 62,4%, Sedangkan balita
dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) selama tahun 2012 terlihat mengalami
fluktuasi yang signifikan yaitu2,0% dibanding tahun 2010 sebesar 5,6%. (Gambaran Secara
Rinci Hasil Penimbangan Balita Menurut Puskesmas Selama Tahun 2014 Dapat Dilihat
Pada Lampiran Tabel 47).
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak
mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak dua kali dalam satu tahun dan pada
ibu nifas diberikan satu kali.Vitamina A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh
tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan
mata.Anak yang menderita kurang vitamin A , bila terserang campak , diare atau penyakit
infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian.
Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang
sama akan mengikis habis simpanan vitamin dalam tubuh.
Kekurangan vitamin A dalam waktu lama juga akan mengakibatkan terjadinya
gangguan pada mata,dan bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan
kebutaan. Gambaran
pemberian kapsul
vitamin A dua kali
selama lima tahun
terakhir dapat dilihat
pada gambar
IV.24.Berdasarkan
gambar tersebut,
terlihat bahwa jumlah
balita pada tahun
2014 mengalami
penurunan yaitu 30.274 balita jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 41.502, dimana
83 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
cakupan pemberian vitamin A 2 kali selama tahun 2011 yaitu 15.466 balita (83,3%).Vitamin A
merupakan zat gizi yang penting (esensial) bagi manusia, karena zat gizi ini tidak dapat dibuat
oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar.(Gambaran Secara Rinci Hasil Cakupan Balita
Yang Diberi Vitamin A Dua Kali Menurut Puskesmas Selama Tahun 2014 Dapat Dilihat
Pada Lampiran Tabel 44).
Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui proses
komunikasi-informasi-edukasi (KIE) meupakan upaya yang paling aman dan berkelanjutan.
Namun seringkali penyuluhan tidak akan segera memberikan dampak nyata. Selain itu
kegiatan fortifikasi vitamin A masih bersifat rintisan.Oleh sebab itu penanggulangan
kekurangan vitamin A masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.Kelompok
sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yaitu bayi,anak balita , dan ibu nifas.
1. Bayi
Kapsul vitamin A 100.000 SI diberikan kepada semua anak bayi (umur 6 – 11 bulan) baik
sehat maupun sakit.Di berikan setiap 6 bulan secara serempak pada bulan Februari dan
Agustus.
2. Anak Balita
Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita (umur 1 – 4tahun) baik
sehat maupun sakit.Di berikan setiap 6 bulan secara serempak pada bulan Februari dan
Agustus.
3. Ibu Nifas
Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas) sehingga
bayinya kan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Di berikan paling lambat 30
hari setelah melahirkan.
Selain 3 kelompok diatas, ada kejadian tertentu yang harus segera diberikan kapsul
vitamin A , yaitu :
a. Xeroftalmia, dengan tanda-tanda buta senja, bercak putih (bercak bitot) , mata keruh tau
kering. Pemberian vitamin A dilakukan dengan ketentuan sebaga berikut :
- Saat ditemukan : segera diberi 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI
- Hari berikutnya : 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI
- 4 (empat) minggu berikutnya : 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI
84 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
b. Campak
Anak yang menderita campak, segera diberi kapsul vitamin A 200.000 SI. Untuk bayi diberi
satu kapsul vitamin A 100.000 SI
3. Pemberian Tablet Besi
Anemia gizi merupakan masalah kesehatan yang ikut berperan sebagai penyebab
tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, produktivitas kerja, prestasi olahraga dan
kemampuan belajar.Oleh Karena itu, penanggulangan anemia gizi menjadi salah satu program
potensial untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Wanita hamil merupakan salah
satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia akibat kekurangan zat besi (Fe).
Pelayanan pemberian
tablet besi
dimaksudkan untuk
mengatasi kasus
anemia serta
meminimalisasi
dampak buruk akibat
kekurangan Fe
khususnya yang
dialami ibu hamil.
Tablet Fe1(30 tablet)
dan Fe3 (90 tablet) diberikan selama periode kehamilan yang diberikan didalam maupun diluar
gedung Puskesmas atau oleh kader. Tujuan pemberian Tablet Fe adalah untuk memenuhi
kebutuhan Fe pada ibu hamil, karena pada masa kehamilan kebutuhan Fe meningkat.
Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun
2006 – 2014 dapat dlihat pada gambar IV.25 berikut :Tahun 2014 di Kabupaten Banggai
jumlah ibu hamil adalah 7.345 ibu hamil, mendapat tablet Fe1 sebesar 73,4 % dan Fe3
sebesar 63,3%. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan cakupan tahun 2013
mendapat tablet Fe1 sebesar 61,8 % dan Fe3 sebesar 48,5 % dari 7.347 ibu hamil.
Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak, umumnya
digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No.
736a/Menkes/XI/1989,yaitu :
85 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
- Hb laki-laki dewasa : > 13 g/dl
- Hb perempuan dewasa : > 12 g/dl
- Hb anak-anak : > 11 g/dl
- Hb ibu hamil : > 11 g/dpl
Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku tersebut
diatas.Kurangnya asupan zat besi (Fe) yang adekuat mengakibatkan timbulnya penyakit
anemia gizi. Gejala tampak jika kadar Hb di bawah 11 g/dl adalah pucat, lesu, letih, lemah, dan
terjadinya pendarahan.
Masih tingginya prevalensi anemia ibu hamil dan sebagian besar penyebabnya adalah
kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin,sehingga anemia yang
ditimbulkan disebut anemia kekurangan besi. Keadaan kekurangan besi pada ibu hamil dapat
menimbulkan gangguan atau hambatan pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun sel otak
pada janin.Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir
rendah (BBLR), perdarahan sebelum serta pada waktu melahirkan, dan pada anemia berat
dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi.Pada anak dapat mengalami gangguan
pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan anak menjadi kurang cerdas.
Mengingat dampak anemia tersebut diatas yang dapat menurunkan kualitas
sumberdaya manusia,maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan
segera, melalui program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil. Program ini dilaksanakan
dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan diri ke Puskesmas atau
posyandu selama masa kehamilannya.Tablet besi dibagikan oleh petugas kesehatan kepada
ibu hamil secara gratis.
86 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
BAB V
SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi Sarana
Kesehatan, Tenaga Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan yang dapat dilihat pada bab ini adalah
sebagai berikut :
A. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, rumah sakit,
sarana upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM).
1. Puskesmas
Distribusi Puskemas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dasar telah lebih merata. Jumlah Puskesmas sebanyak 26 unit (2 puskesmas baru )
pada tahun 2014 ( 2 Puskesmas baru difungsikan) dengan jumlah total puskesmas adalah 24
puskesmas, dengan rincian 12 Puskesmas rawat jalan dan 12 Puskesmas rawat inap, untuk Pustu
sebanyak 105 pustu. Dengan rata-rata ratio Puskesmas tehadap 100.000 penduduk 6,9 per
100.000 tahun 2012. Ini berarti pada periode tahun 2012 setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani
oleh 7unit Puskesmas. Sedangkan rasio pustu terhadap Puskesmas adalah 5 : 1 artinya bahwa
setiap Puskesmas rata-rata didukung oleh 5 pustu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
87 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, pemerintah telah
meningkatkan Puskesmas dengan tempat perawatan.Puskesmas perawatan ini berlokasi jauh dari
rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta diwilayah yang terpencil. Tahun
2014 di Kabupaten Banggai jumlah Puskesmas perawatan sebanyak 12 unit yaitu Puskesmas
Kampung Baru,Puskesmas Kintom,Puskesmas Bunta, Puskesmas Pagimana, Puskesmas
Bualemo, Puskesmas Balantak, Puskesmas Tangeban, Puskesmas Hunduhon, Puskesmas Batui,
PuskesmasToili I, Puskesmas Toili II dan Puskesmas Toili III.
Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja Puskesmas, dimana sasaran penduduk
yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka jumlah Puskesmas per
30.000 penduduk pada tahun 2014 rata-rata adalah 2 unit. Ini berarti bahwa Puskesmas diharapkan
sudah dapat menjangkau penduduk sasaran di wilayah kerjanya.
Sementara itu, di tahun 2014 jika dilihat rasio Puskesmas Pembantu per 100.000 penduduk
maka Kabupaten Banggai berada diatas rata-rata nasional yakni 34,7 per 100.000 penduduk
(Nasional = 10,5 per 100.000 penduduk). Sedangkan untuk Puskesmas Keliling berjumlah 24
dengan rasio Puskesmas Keliling terhadap Puskesmas berada pada rata-rata rasio secara nasional
yakni sebesar 1,04 (Nasional 0,8).
2. Rumah sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain
dengan melihat
perkembangan fasilitas
perawatan yang diukur
dengan jumlah rumah
sakit dan tempat
tidurnya serta rasio
terhadap jumlah
penduduk.Tahun 2014
jumlah Rumah sakit
(Pemerintah dan
Swasta) di kabupaten
Banggai sebanyak 2 unit
terdiri dari Rumah sakit umum ( tipe C ) dan Rumah sakit bersalin. Selain rumah sakit, untuk
88 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
NO NAMA APOTEK NO SURAT IZIN APOTEK ALAMAT NAMA PEMILIK NAMA PENANGGUNG JAWAB
1 Apotek Ananda 440.449/1015/AP/Dinkes Jl. P. Seram No. 12 Luwuk Ida Muharri Indra Pratama, S.Farm, Apt
2 Apotek Aulia Farma 050.442/315/Dinkes Jl. P. Sulawesi No. 235 Luwuk Marta Aulia Anwar, S.Si, Sapt
3 Apotek Maloluli 440.449/811A/AP/DinKes Jl. Katamso Blok 4 No. 5 Luwuk Julius Wijaya M. Ansharuddin Aziz, S.Si, Apt
4 Apotek Alkautsar 440.449/2001/AP/Dinkes Jl. S. Parman No. 22 Luwuk Yulianti Wijaya Hulce Rioneta L, S.Si, Apt
5 Apotek Winda farma 440.449/117.a/Dinkes Jl. Kolonel SugionoLuwuk Ir. H. Herwin Yatim, MM Yayuk Triany Sukadi, S.Farm, Apt
6 Apotek Ridha 440.449/0296/YP/Dinkes Jl. Sam Ratulangi No. 49 Luwuk Drs. Muhammad Syahrir, Apt Drs. Muhammad Syahrir, Apt
7 Apotek Sehat 050.442/761/Dinkes Jl. Danau Poso No. 54 Luwuk Inneke Norawati Soleman, S.Si, Apt Inneke Norawati Soleman, S.Si, Apt
8 Apotek Eureka 440.449/980/Dinkes Desa Tirta Jaya Kec. Toili dr. Cristofer J.H. Ladja Nur Ani, S.Farm, Apt
9 Apotek Kimia Farma 440.449/5620.B/APT/Dinkes Jl. Imam Bonjol KM. 3 Luwuk Agoes Darmalaksana,S.Si, Apt Adhika Aditya Septiantoro, S.Farm, Apt
10 Apotek Avicena 050.442/111/Dinkes Jl. Sultan Hasanuddin No. 29 Luwuk Ferawati Lamodjong, S.Si, Apt Ferawati Lamodjong, S.Si, Apt
11 Apotek Avicena Pagimana 440.449/1346/AP/Dinkes Jl. 12 Februari Pagimana Andi Iswahyu, S.Si,Apt Andi Iswahyu, S.Si,Apt
12 Apotek Advira farma 440.449/836/Dinkes Jl. G. Lompobatang No.48 Kel. Baru Olviana Agustia S. Yunan, S.Farm, Apt Olviana Austia S. Yunan, S.Farm, Apt
13 Apotek Salsabil 440.449/596/APT/Dinkes Jl. 12 Februari Pagimana Herlina Saguni, S.Si, Apt Herlina Saguni, S.Si, Apt
14 Apotek El-Shadai 440.449/2002/AP/Dinkes Jl. Bunga KambojaNo. 20 Luwuk Nova IlinEnggred, S.Farm, Apt Nova Ilin Enggred, S.Farm, Apt
15 Apotek Rahmat 440.449/258/APT/Dinkes Desa Tirta Kencana, Kec. Toili Rica medianti Syahruni Saleh, S.Farm., Apt
16 Apotek Shekina Farma 440.449/1055/APT/Dinkes Jl. G. Lompobatang No. 71 Luwuk Ferdi Hamdra Ni Putu Indrawati, S.Farm, Apt, M.Si
17 Apotek Nur 503/009/BPPT/V/2011 Jl. Tanjung Santigi, Kel. Karaton Umar Sutomo Herliana, S.Farm., Apt
18 Apotek Almirah 440.449/2701/Rek_APT/Dinkes Jl. Tg. Jepara No. 39a Kel. Karaton Sitti Qamar, ST Rahyati, S.Si., Apt
19 Apotek Amira 440.449/3533/Rek_APT/Dinkes Jl. Jend Sudirman No. 11 Luwuk Rusli Banun, S.Si., Apt Rusli Banun, S.Si., Apt
20 Apotek Hidayah 440.449/3848/Rek_APT/Dinkes Desa Mulyoharjo, Kec. Moilong Gamaria Maku Fitria Ayu Setiawati, S.Farm. Apt
21 Apotek Kencana farma 440.449/1493/APT/Dinkes Jl. Ahmad Yani No. 10 Desa Singkoyo Nirwan T Djuliana DJ. Hi. Lolo, S.Farm, Apt
22 Apotek Salvani 440.449/37/APT/Dinkes Desa Singkoyo, Kec. Toili Serly Soeleman Wasuria, S.Farm., Apt
23 Apotek Tirta Farma 440.449/3532/Rek_APT/Dinkes Jl. Pulau Nias simpong Tirta Handayani, S.Si., Apt Tirta Handayani, S.Si., Apt
24 Apotek Cahaya Farma 440.449/3325/Apt/Dinkes Kel. Kilongan Dewi Sabriani Irpa, S.Si, Apt Dewi Sabriani Irpa, S.Si, Apt
25 Apotek Gemilang 440.449/4466/APT/Dinkes Jl. Raya Imam Bonjol No. 166 Luwuk Dra. Norma Hi. Muffti Indra Pratama Tendri, S.Farm, Apt
26 Apotek Azzahra 440.449/ 1650.a /APT/Dinkes Jl. Imam Bonjol No. 35 KM 1 Luwuk dr. Friyatni S. Tjatjo Tri Astuti Mahiwa, S.Farm, Apt
27 Apotek Cinta Farma No. 440.449/1768/APT/Dinkes Jl. KH Dahlan No. 111 Luwuk Suhartono Wiyanto Selvy Bakahusu S.Farm, Apt
28 Apotek Abigail 440.449/ 1650.a /APT/Dinkes Jl. Ahmad Yani No. 79 Luwuk Helen Khosworo, S.Farm, Apt Helen Khosworo, S.Farm, Apt
29 Apotek Gracia Medika 440.449/ 3834 /APT/Dinkes Jl. P. Antasari No. 10 Luwuk Edward Jamalu, S.Si., Apt Edward Jamalu, S.Si., Apt
30 Apotek Aira 440.449/5838/APT/Dinkes Jl. DR. Moh. Hatta Kel. Maahas Luwuk Moh. Rustam Usman Swissia Astuti, S.Farm., Apt
31 Apotek Al-Hayat 440.440/7778/APT/Dinkes Jl. A. Yani Kel. Bunta I Kec. Bunta Bahtiar T Maulana Syri Wahyuni M. S.Farm., Apt
32 Apotek Putri Medika Darma 440.449/7903/APT/Dinkes Jl. Imam Bonjol KM. 3 Luwuk dr. Haris Nohu, SPPD Nilda Balahanti, S.Si., Apt
33 Apotek Baru Setia Farma 440.449/7767.a/APT/Dinkes Kel. Cendana Kec. Toili Djuliana DJ. Hi. Lolo, S.Farm., Apt Siti Fatimah, S.Si., Apt
34 Apotek Asyifa 440.449/157/APT/Dinkes Kel. Tolando Kec. Batui Titin Kusnarti Ali, S.Si,. Apt Titin Kusnarti Ali, S.Si,. Apt
35 Apotek Fadhillah Medika 440.449/6560/APT/Dinkes Kel. Bakung Kec. Batui Abustan Solong Rahyati S.Farm., Apt
36 Apotek DS-LNG 440.449/6647/APT/Dinkes Ds. Uso Kec. Batui dr. Gitawan Sapta Permana Swissia Astuti, S.Farm., Apt
37 Apotek RR 440.449/6561/APT/Dinkes Jl. Tadulako No. F1 Toili Ristianingsih, S.Farm., Apt Ristianingsih, S.Farm., Apt
DAFTAR APOTEK SE-KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan disajikan pula jumlah tempat tidur
rumah sakit.
3. Sarana Kefarmasian Kesehatan
Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi, dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pengertian ini didasarkan pada Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian
Izin Apotek.
Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan perlu mengutamakan kepentingan
masyarakat dan berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan
farmasi yang bermutu baik dan keabsahannya terjamin. Distribusi Apotik dan Toko Obat di
Kabupaten Banggai Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
89 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat diantaranya adalah Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos
Obat Desa) dan sebagainya.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKMB yang paling dikenal masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya Posyandu
dikelompokkan kedalam 4
strata yaitu Posyandu
Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama dan
Posyandu Mandiri.Tahun
2014 jumlah Posyandu
sebanyak 378 buah.
Perkembangan jumlah
Posyandu selama tahun 2006
– 2014 dapat dilihat pada
gambar V.3 ,Tahun 2014 rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan adalah 1,2 atau rata – rata pada
tiap desa/kelurahan terdapat 1 Posyandu.
Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan
pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan
ibu dan anak, termasuk Keluarga Berencana.Tahun 2014 jumlah Poskesdes di Kabupaten Banggai
sebanyak 167 dan Polindes 70 buah yang tersebar di 23 Kecamatan.
90 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan pembiayaan, baik yang
bersumber dari pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta.Pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari pemerintah terdiri atas : (1). APBD Kesehatan , dan (2). APBN yang bersumber dari
Dana Alokasi Khusus (DAK), JAMKESMAS, dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).Pada
tahun 2014 total anggaran Kesehatan sebesar Rp. 79.882.525.486 dengan rincian APBD
Kesehatan Kabupaten, sebesar Rp. 70.047.935.486, APBN Kesehatan sebesar Rp. 9.834.590.000
( Dana Alokasi Khusus/DAKRp. 4.289.390.000, TP Dinkes Rp. 5.545.200.000, , Rincian Anggaran
Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2014 Dapat Dilihat Pada Lampiran Tabel 81.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dihitung anggaran kesehatan perkapita pada tahun
2014 dengan
membandingkan
jumlah penduduk
Kabupaten
Banggai dengan
total anggaran.
Maka total
anggaran
kesehatan
perkapita tahun 2014 sebesar Rp. 225.400,89 sedangkan persentase total anggaran terhadap
91 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
APBD adalah 5,6 %. Proporsianggaran kesehatan menurut sumbernya pada tahun 2012dapat
digambarkan seperti pada gambar v.5 berikut ini :
C. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang
mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pengadaan
tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui
pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak
hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran
situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun yang bekerja
di sektor swasta perlu diketahui.Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan
upaya kesehatan.
Pada tahun 2014 di Kabupaten Banggai, jumlah tenaga kesehatan (medis, perawat dan
bidan, farmasi, gizi, teknisi medis, sanitasi serta kesehatan masyarakat) adalah 1.276 tenaga,
tersebar di unit-unit
pelayanan kesehatan
yakni Puskesmas
(termasuk pustu dan
polindes), rumah sakit,
institusi Akper/Diknakes,
Dinas Kesehatan dan
Sarana Kesehatan Lain.
Jumlah tenaga
kesehatan di kabupaten
Banggai tahun 2006 –
2014 dapat dilihat pada
gambar V.6. Gambar
tersebut menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Banggai dari 1.220 tenaga
92 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
kesehatan tahun 2013 menjadi 1276 tenaga tahun 2014.hal ini dimungkinkan karena ada data yang
under reported, redudance, ataupun proses mutasi dari tenaga kesehatan.
Persebaran tenaga kesehatan menurut profesi dan unit kerja dapat dilihat pada gambar
V. 7 dan V.8, sedangkan untuk Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk untuk masing-
masing profesi kesehatan dapat dilihat pada tabel V.1.
93 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Banggai, hingga saat
ini telah terdistribusi sejumlah tenaga pada berbagai institusi kesehatan.Tenaga kesehatan yang
terdistribusi tersebut terserap paling banyak pada Puskesmas (termasuk Pustu dan Polindes) 66,6
%, kemudian Rumah Sakit dan Klinik sebanyak 24 % lalu Dinas Kesehatan dan sebesar 9 %, lalu
dan AKPER 1 %, (Rincian persebaran tenaga kesehatan berdasarkan unit kerja dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 72,73, 74,75,76,77,78,79 dan 80).
Rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk dapat dilihat pada
tabel V.1berikut :
94 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
BAB VI
P E N U T U P
Berbagai upaya kesehatan telah dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.Pengembangan dan peningkatan upaya kesehatan tetap dilakukan malalui berbagai
program-program pembangunan di bidang kesehatan sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi di
bidang kesehatan.
Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa
secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Banggai di tahun
2014 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi serta kondisi umum masyarakat
Kabupaten Banggai. Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan / dikomunikasikan baik ke pimpinan
maupun secara horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat.
Seperti diketahui bersama bahwa Informasi yang disiapkan dengan baik di unit -unit
kesehatan akan membantu pembuatan keputusan dalam unit kesehatan tersebut karena dapat
berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil -hasil yang disajikan
dalam Profil kesehatan Kabupaten Banggai ini tentu saja akan menjadi informasi yang sangat
penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan maupun oleh lintas sektor dan
masyarakat.
Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya
disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga
metode-metode pemanfaatan data untuk pengelolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya ke-
sehatan selalu mengalami perkembangan. Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan
menjadi sangat penting karena menyangkut pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi
waktu. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun
dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan.
Seiring dengan perkembangan sistem informasi, kebutuhan data/informasi yang akurat
makin meningkat, namun ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat
menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu Berbagai permasalahan yang masih
dihadapi dalam penye-lenggaraan sistem informasi kesehatan saat ini. Oleh karena itu menjadi
95 Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2014
tanggung jawab bersama untuk memperbaiki /melengkapi bahkan menyempurnakan sistem yang
ada saat ini menjadi sesuatu yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak.
Data dan informasi yang terdapat dalam Profil Kesehatan Kabupaten Banggai ini adalah
berdasarkan pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
(PERMENKES 741 tahun 2008) sebagai penilaian kinerja pembangunan kesehatan Kabupaten
Banggai.
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 9.673 Km
2Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 339 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 180.456 173.946 354.402 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,0 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km
236,6 Jiwa/Km
2Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 55,7 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 103,7 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 2.960 2.773 5.733 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 21 17 19 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 48 18 66 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 16 6 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 55 20 75 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 19 7 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 62 20 82 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 21 7 14 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 15 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 262 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 159 91 250 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 63,60 36,40 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 88,11 52,32 70,54 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 161 97 258 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 89,22 55,76 72,80 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 1,16 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 8,05 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 94,34 97,80 95,60 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,63 2,20 1,20 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 94,97 100,00 96,80 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 2,77 0,00 1,41 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 3 0 3 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 3 0 3 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kematian karena AIDS 1 0 1 Jiwa Tabel 1124 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV 0,17 0,49 0,19 % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 6 5 11 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 3,32 2,87 3,10 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 18,18 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,39 0,23 0,31 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 1,81 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 3 1 4 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 1 0 1 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 92 102 194 Kasus Tabel 20
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 1 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 19 13 32 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 6,65 12,07 9,31 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD 8,33 9,52 9,09 % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 1,35 0,89 2,23 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 37,19 35,94 36,50 % Tabel 2435 Persentase obesitas 23,05 28,16 26,05 % Tabel 2536 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,79 % Tabel 2637 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 2638 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 80,01 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 79,95 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 70,49 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 82,16 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 13,51 % Tabel 3045 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 63,32 % Tabel 3246 Penanganan komplikasi kebidanan 78,42 % Tabel 3347 Penanganan komplikasi Neonatal 100,06 98,47 99,31 % Tabel 3348 Peserta KB Baru 16,71 % Tabel 3649 Peserta KB Aktif 74,61 % Tabel 3650 Bayi baru lahir ditimbang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3751 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,78 2,91 2,84 % Tabel 3752 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 86,73 93,04 89,71 % Tabel 3853 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 80,49 85,86 83,02 % Tabel 3854 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 50,82 % Tabel 3955 Pelayanan kesehatan bayi - - - % Tabel 4056 Desa/Kelurahan UCI 82,30 % Tabel 4157 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 86,08 93,01 89,35 % Tabel 4358 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 85,76 92,32 88,85 % Tabel 4359 Bayi Mendapat Vitamin A - - 56,15 % Tabel 4460 Anak Balita Mendapat Vitamin A #DIV/0! #DIV/0! 81,17 % Tabel 44
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Baduta ditimbang 68,83 67,58 68,23 % Tabel 4562 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 2,37 2,44 2,40 % Tabel 4563 Pelayanan kesehatan anak balita #DIV/0! #DIV/0! 41,03 % Tabel 4664 Balita ditimbang (D/S) 54,50 54,27 54,39 % Tabel 4765 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 5,50 6,88 6,18 % Tabel 4766 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4867 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 16,85 15,90 16,40 %
Tabel 4968 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap #DIV/0! Tabel 5069 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 5170 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi - sekolah Tabel 5171 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 97,37 99,44 98,32 % Tabel 5172 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5173 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5174 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 20,90 - 10,65 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 13,37 % Tabel 5376 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 30,46 39,46 34,88 % Tabel 5477 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 4,03 5,06 4,54 % Tabel 5478 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 5,59 3,42 4,38 per 100.000 pasien keluar Tabel 5579 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 3,06 1,79 2,35 per 100.000 pasien keluar Tabel 5580 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 75,81 % Tabel 5681 Bed Turn Over (BTO) di RS 51,93 Kali Tabel 5682 Turn of Interval (TOI) di RS 1,70 Hari Tabel 5683 Average Length of Stay (ALOS) di RS 11,54 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 33,92 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 62,88 % Tabel 58
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 76,29 % Tabel 5990 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100,00 % Tabel 6091 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 65,27 % Tabel 6192 Desa STBM - % Tabel 6293 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 87,74 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 42,61 % Tabel 64TPM tidak memenuhi syarat dibina 94,50 % Tabel 65TPM memenuhi syarat diuji petik 9,69 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 6795 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 6796 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 6797 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 29,00 Tabel 6799 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 379,00 Posyandu Tabel 69101 Posyandu Aktif 10,29 % Tabel 69102 Rasio posyandu per 100 balita 1,05 per 100 balita Tabel 69103 UKBM
Poskesdes 167,00 Poskesdes Tabel 70Polindes 70,00 Polindes Tabel 70Posbindu 88,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 318,00 Desa Tabel 71105 Persentase Desa Siaga 93,81 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan106 Jumlah Dokter Spesialis 10,00 7,00 17,00 Orang Tabel 72107 Jumlah Dokter Umum 18,00 35,00 53,00 Orang Tabel 72108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 19,75 per 100.000 penduduk Tabel 72109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 3,00 11,00 14,00 Orang Tabel 72110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 3,95 per 100.000 penduduk111 Jumlah Bidan 354,00 Orang Tabel 73112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 203,51 per 100.000 penduduk Tabel 73113 Jumlah Perawat 183,00 410,00 593,00 Orang Tabel 73
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 167,32 per 100.000 penduduk Tabel 73115 Jumlah Perawat Gigi 2,00 11,00 13,00 Orang Tabel 73116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 4,00 38,00 42,00 Orang Tabel 74117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 18,00 64,00 82,00 Orang Tabel 75118 Jumlah Tenaga Sanitasi 16,00 18,00 34,00 Orang Tabel 76119 Jumlah Tenaga Gizi 4,00 22,00 26,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan120 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 81121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 5,62 % Tabel 81122 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Nuhon 1.107,0 20 20 19.442 2.682 7,25 17,562 Simpang Raya 243,7 12 12 14.900 2.680 5,56 61,143 Bunta 579,0 18 4 22 19.854 2.674 7,42 34,294 Lobu 138,4 10 10 4.050 2.672 1,52 29,255 Pagimana 957,3 30 3 33 24.024 2.695 8,91 25,096 Bualemo 862,0 20 20 18.472 2.682 6,89 21,437 Balantak Utara 143,6 10 10 4.747 3.713 1,28 33,068 Balantak 196,5 10 3 13 6.158 3.735 1,65 31,349 Balantak Selatan 146,5 11 11 5.246 2.673 1,96 35,8110 Mantoh 226,0 10 10 7.400 4.325 1,71 32,7411 Lamala 220,7 12 12 6.898 4.210 1,64 31,2612 Masama 231,6 14 14 11.653 2.676 4,35 50,3113 Luwuk Timur 216,3 13 13 11.694 2.675 4,37 54,0614 Luwuk Utara 246,1 9 2 11 16.810 6.619 2,54 68,3115 Luwuk 72,8 2 8 10 36.332 11.362 3,20 498,9316 Luwuk selatan 119,8 1 9 10 22.301 7.879 2,83 186,1517 Nambo 169,7 5 6 11 8.590 4.736 1,81 50,6218 Kintom 428,7 11 3 14 10.533 5.030 2,09 24,5719 Batui 1.062,4 7 7 14 16.099 2.669 6,03 15,1520 Batui Selatan 328,0 10 10 14.117 2.672 5,28 43,0421 Moilong 221,6 17 17 19.664 2.679 7,34 88,7222 Toili 761,3 24 1 25 32.997 2.686 12,28 43,3423 Toili Barat 993,7 17 17 22.421 2.679 8,37 22,56
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.672,7 293 46 339 354.402 89.103 3,98 37
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 18.736 17.459 36.195 107,312 5 - 9 20.383 19.361 39.744 105,283 10 - 14 17.901 16.903 34.804 105,904 15 - 19 14.873 14.310 29.183 103,935 20 - 24 14.338 14.166 28.504 101,216 25 - 29 15.956 16.225 32.181 98,347 30 - 34 15.252 15.036 30.288 101,448 35 - 39 14.448 13.878 28.326 104,119 40 - 44 11.882 11.511 23.393 103,22
10 45 - 49 9.905 9.268 19.173 106,8711 50 - 54 8.219 7.691 15.910 106,8712 55 - 59 5.859 5.645 11.504 103,7913 60 - 64 4.582 4.544 9.126 100,8414 65 - 69 3.363 3.232 6.595 104,0515 70 - 74 2.407 2.386 4.793 100,8816 75+ 2.352 2.331 4.683 100,90
JUMLAH 180.456 173.946 354.402 103,74ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 56
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!d. SMA/ MA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Nuhon Nuhon 62 2 64 75 6 81 137 8 145
Saiti 89 2 91 63 2 65 152 4 156
2 Simpang Raya Simpang Raya 100 1 101 77 2 79 177 3 1803 Bunta Bunta 133 2 135 101 0 101 234 2 236
Toima 33 3 36 39 1 40 72 4 764 Lobu Lobu 30 0 30 29 0 29 59 0 59
5 Pagimana Pagimana 173 4 177 158 2 160 331 6 337
6 Bualemo Bualemo 145 1 146 134 5 139 279 6 285
Tikupon 58 0 58 33 0 33 91 0 91
7 Balantak Utara Teku 35 4 39 29 2 31 64 6 70
8 Balantak Balantak 46 2 48 31 2 33 77 4 81
9 Balantak Selatan Tongke 46 2 48 42 2 44 88 4 92
10 Mantok Mantok 47 6 53 48 0 48 95 6 101
11 Lamala Bonebobakal 83 1 84 49 1 50 132 2 134
12 Masama Tangeban 61 1 62 94 1 95 155 2 157
13 Luwuk Timur Hunduhon 94 0 94 118 1 119 212 1 213
14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0
15 Luwuk Kampung Baru 375 2 377 350 0 350 725 2 727
16 Luwuk Selatan Luwuk 337 8 345 359 10 369 696 18 714
17 Nambo 0 0 0 0 0
18 Kintom Kintom 120 4 124 111 3 114 231 7 238
19 Batui Batui 132 1 133 137 0 137 269 1 270
20 Batui Selatan Sinorang 125 2 127 106 1 107 231 3 234
21 Toili I Toili I 121 3 124 107 2 109 228 5 233
22 Toili II Toili II 293 8 301 274 3 277 567 11 578
23 Toili III Toili III 222 3 225 209 3 212 431 6 437
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.960 62 3.022 2.773 49 2.822 5.733 111 5.844
20,5 17,4 19,0
2.858 56 2.911 2.682 44 2.726 5.540 100 5.640Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Nuhon Nuhon 3 3 3 1 1 1 4 4 0 4Saiti 3 3 3 2 2 2 5 5 0 5
2 Simpang Raya Simpang Raya 2 2 1 3 0 0 0 2 2 1 33 Bunta Bunta 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Toima 1 1 1 1 1 1 2 2 0 24 Lobu Lobu 1 2 2 0 2 2 1 4 0 45 Pagimana Pagimana 6 7 1 8 4 4 4 10 11 1 126 Bualemo Bualemo 7 7 1 8 3 3 3 10 10 1 11
Tikupon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Balantak Utara Teku 1 1 1 0 0 0 1 1 0 18 Balantak Balantak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Balantak Selatan Tongke 2 3 3 1 1 1 3 4 0 4
10 Mantok Mantok 2 2 2 1 1 1 3 3 0 311 Lamala Bonebobakal 0 2 2 0 0 0 0 2 0 212 Masama Tangeban 2 2 2 0 0 0 2 2 0 213 Luwuk Timur Hunduhon 1 1 1 0 0 0 1 1 0 114 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 015 Luwuk Kampung Baru 2 3 3 1 1 1 3 4 0 416 Luwuk Selatan Luwuk 3 3 3 2 2 2 5 5 0 517 Nambo 0 0 0 0 0 018 Kintom Kintom 3 3 3 0 0 0 3 3 0 319 Batui Batui 1 1 1 2 0 0 0 1 1 1 220 Batui Selatan Sinorang 2 2 2 0 0 0 2 2 0 221 Toili I Toili I 2 2 1 3 0 0 0 2 2 1 322 Toili II Toili II 2 3 3 1 1 1 3 4 0 423 Toili III Toili III 2 2 1 3 1 1 1 3 3 1 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 48 55 7 62 18 20 0 20 66 75 7 8216 19 2 21 6 7 0 7 12 13 1 14
43 48 5 53 23 27 2 29 66 75 7 82Sumber:Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITAANAKBALITA BAYIa
ANAKBALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYIaANAK
BALITA BALITA
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
< 20tahun
20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Nuhon Nuhon 137 0 0 0 0 0 0 0Saiti 152 0 1 1 0 0 1 0 1
2 Simpang Raya Simpang Raya 177 0 0 0 0 0 0 03 Bunta Bunta 234 0 0 0 0 0 0 0
Toima 72 0 1 1 1 1 1 1 0 24 Lobu Lobu 59 0 0 0 0 0 0 05 Pagimana Pagimana 331 1 1 1 1 2 0 0 1 2 36 Bualemo Bualemo 279 0 0 0 0 0 0 0
Tikupon 91 0 0 0 0 0 0 07 Balantak Utara Teku 64 0 1 1 0 0 1 0 18 Balantak Balantak 77 0 0 0 0 0 0 09 Balantak Selatan Tongke 88 0 0 0 0 0 0 0
10 Mantok Mantok 95 0 0 0 0 0 0 011 Lamala Bonebobakal 132 0 0 0 0 0 0 012 Masama Tangeban 155 0 0 0 0 0 0 013 Luwuk Timur Hunduhon 212 0 0 0 0 0 0 014 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 0 0 015 Luwuk Kampung Baru 725 0 1 1 0 0 1 0 116 Luwuk Selatan Luwuk 696 0 1 1 0 0 1 0 117 Nambo 0 0 0 0 0 0 0 018 Kintom Kintom 231 1 1 0 0 0 1 0 119 Batui Batui 269 0 1 1 0 0 1 0 120 Batui Selatan Sinorang 231 0 1 1 0 0 0 1 121 Toili I Toili I 228 1 1 0 0 0 1 0 122 Toili II Toili II 567 1 1 0 0 0 1 0 123 Toili III Toili III 431 0 1 1 0 0 1 0 1
5.733 0 3 1 4 1 7 2 10 0 1 0 1 1 11 3 15ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 262
Sumber:Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan BanggaiKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 7.069 6.670 13.739 6 60,00 4 40,00 10 6 60,00 4 40,00 10 0 0,00Saiti 3.169 2.997 6.166 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
2 Simpang Raya Simpang Raya 7.675 7.202 14.877 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!3 Bunta Bunta 9.130 8.767 17.897 19 66 10 34,48 29 19 66 10 34,48 29 0 0,00
Toima 1.230 1.191 2.421 5 100 0 0,00 5 5 100 0 0,00 5 0,004 Lobu Lobu 2.014 2.015 4.029 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 12.183 11.820 24.003 19 54 16 45,71 35 20 54 17 45,95 37 2 5,416 Bualemo Bualemo 8.511 8.143 16.654 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
Tikupon 1.163 1.122 2.285 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!7 Balantak Utara Teku 2.349 2.377 4.726 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!8 Balantak Balantak 3.110 3.027 6.137 19 68 9 32,14 28 20 69 9 31,03 29 0 0,009 Balantak Selatan Tongke 2.707 2.518 5.225 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
10 Mantok Mantok 3.797 3.582 7.379 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal 3.485 3.392 6.877 2 50 2 50,00 4 2 50 2 50,00 4 0 0,0012 Masama Tangeban 5.925 5.707 11.632 11 73 4 26,67 15 11 58 8 42,11 19 0 0,0013 Luwuk Timur Hunduhon 6.057 5.616 11.673 3 50 3 50,00 6 3 50 3 50,00 6 0 0,0014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 30.133 30.560 60.693 19 56 15 44,12 34 19 56 15 44,12 34 0 0,0016 Luwuk Selatan Luwuk 11.252 11.028 22.280 19 68 9 32,14 28 19 66 10 34,48 29 0 0,0017 Nambo18 Kintom Kintom 5.198 5.314 10.512 1 33 2 66,67 3 1 33 2 66,67 3 0 0,0019 Batui Batui 8.138 7.940 16.078 6 75 2 25,00 8 6 75 2 25,00 8 0 0,0020 Batui Selatan Sinorang 7.262 6.834 14.096 4 67 2 33,33 6 4 67 2 33,33 6 0 0,0021 Toili I Toili I 10.137 9.506 19.643 4 80 1 20,00 5 4 80 1 20,00 5 0 0,0022 Toili II Toili II 17.072 15.906 32.978 18 64 10 35,71 28 18 64 10 35,71 28 1 3,5723 Toili III Toili III 11.690 10.712 22.402 4 67 2 33,33 6 4 67 2 33,33 6 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 180.456 173.946 354.402 159 64 91 36 250 161 62 97 38 258 3 1
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 88,11 52,32 70,54
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 89,22 55,76 72,80
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 354402
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO KECAMATAN
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Nuhon Nuhon 170 6 4 10 #DIV/0! #DIV/0! 5,88
Saiti 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Bunta Bunta 285 19 10 29 #DIV/0! #DIV/0! 10,18
Toima 61 5 0 5 #DIV/0! #DIV/0! 8,20
4 Lobu Lobu 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Pagimana Pagimana 369 19 16 35 #DIV/0! #DIV/0! 9,49
6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tikupon 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Balantak Balantak 287 19 9 28 #DIV/0! #DIV/0! 9,76
9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Mantok Mantok 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Lamala Bonebobakal 73 2 2 4 #DIV/0! #DIV/0! 5,48
12 Masama Tangeban 200 11 4 15 #DIV/0! #DIV/0! 7,50
13 Luwuk Timur Hunduhon 60 3 3 6 #DIV/0! #DIV/0! 10,00
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 320 19 15 34 #DIV/0! #DIV/0! 10,63
16 Luwuk Selatan Luwuk 197 19 9 28 #DIV/0! #DIV/0! 14,21
17 Nambo
18 Kintom Kintom 30 1 2 3 #DIV/0! #DIV/0! 10,00
19 Batui Batui 90 6 2 8 #DIV/0! #DIV/0! 8,89
20 Batui Selatan Sinorang 180 4 2 6 #DIV/0! #DIV/0! 3,33
21 Toili I Toili I 372 4 1 5 #DIV/0! #DIV/0! 1,34
22 Toili II Toili II 282 18 10 28 #DIV/0! #DIV/0! 9,93
23 Toili III Toili III 131 4 2 6 #DIV/0! #DIV/0! 4,58
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3.107 159 91 250 #DIV/0! #DIV/0! 8,05
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L + PJUMLA
H % JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Nuhon Nuhon 6 4 10 6 100,00 4 100,00 10 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0Saiti 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 03 Bunta Bunta 19 10 29 17 89,47 10 100,00 27 93,10 1 5,26 0 0,00 1 3,45 94,74 100,00 96,55 1 0 1
Toima 5 0 5 5 100,00 0 #DIV/0! 5 100,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0 0 04 Lobu Lobu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 05 Pagimana Pagimana 19 16 35 19 100,00 16 100,00 35 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 06 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
Tikupon 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 07 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 08 Balantak Balantak 19 9 28 17 89,47 9 100,00 26 92,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00 89,47 100,00 92,86 1 0 19 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 010 Mantok Mantok 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 011 Lamala Bonebobakal 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 012 Masama Tangeban 11 4 15 8 72,73 4 100,00 12 80,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 72,73 100,00 80,00 2 0 213 Luwuk Timur Hunduhon 3 3 6 3 100,00 3 100,00 6 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 19 15 34 19 100,00 15 100,00 34 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 016 Luwuk Selatan Luwuk 19 9 28 18 94,74 7 77,78 25 89,29 0 0,00 2 22,22 2 7,14 94,74 100,00 96,43 0 0 017 Nambo18 Kintom Kintom 1 2 3 1 100,00 2 100,00 3 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 019 Batui Batui 6 2 8 6 100,00 2 100,00 8 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 020 Batui Selatan Sinorang 4 2 6 3 75,00 2 100,00 5 83,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 75,00 100,00 83,33 1 0 121 Toili I Toili I 4 1 5 4 100,00 1 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 022 Toili II Toili II 18 10 28 18 100,00 10 100,00 28 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 023 Toili III Toili III 4 2 6 4 100,00 2 100,00 6 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 159 91 250 150 94,34 89 97,80 239 95,60 1 0,63 2 2,20 3 1,20 94,97 100,00 96,80 5 0 5ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 3 0 1
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Nuhon Nuhon 998 - - 100 #DIV/0! #DIV/0! 17 17,03407
Saiti 887 - - 89 #DIV/0! #DIV/0! 32 36,1
2 Simpang Raya Simpang Raya 1.435 - - 144 #DIV/0! #DIV/0! 10 7,0
3 Bunta Bunta 1.493 - - 149 #DIV/0! #DIV/0! 62 41,5
Toima 455 - - 46 #DIV/0! #DIV/0! 24 52,7
4 Lobu Lobu 352 - - 35 #DIV/0! #DIV/0! 11 31,25
5 Pagimana Pagimana 2.302 - - 230 #DIV/0! #DIV/0! 102 44,3
6 Bualemo Bualemo 1.397 - - 140 #DIV/0! #DIV/0! 51 36,5
Tikupon 465 - - 47 #DIV/0! #DIV/0! 10 21,5
7 Balantak Utara Teku 422 - - 42 #DIV/0! #DIV/0! 9 21,3
8 Balantak Balantak 562 - - 56 #DIV/0! #DIV/0! 92 163,7
9 Balantak Selatan Tongke 465 - - 47 #DIV/0! #DIV/0! 10 21,5
10 Mantok Mantok 690 - - 69 #DIV/0! #DIV/0! 6 8,7
11 Lamala Bonebobakal 629 - - 63 #DIV/0! #DIV/0! 14 22,3
12 Masama Tangeban 1.125 - - 113 #DIV/0! #DIV/0! 49 43,6
13 Luwuk Timur Hunduhon 1.115 - - 112 #DIV/0! #DIV/0! 9 8,1
14 Luwuk Utara - - - - #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Luwuk Kampung Baru 3.644 - - 364 #DIV/0! #DIV/0! 237 65,0
16 Luwuk Selatan Luwuk 4.139 - - 414 #DIV/0! #DIV/0! 197 47,6
17 Nambo - - - - #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 Kintom Kintom 1.376 - - 138 #DIV/0! #DIV/0! 25 18,2
19 Batui Batui 1.559 - - 156 #DIV/0! #DIV/0! 62 39,8
20 Batui Selatan Sinorang 1.354 - - 135 #DIV/0! #DIV/0! 63 46,5
21 Toili I Toili I 1.915 - - 192 #DIV/0! #DIV/0! 49 25,6
22 Toili II Toili II 3.248 - - 325 #DIV/0! #DIV/0! 106 32,6
23 Toili III Toili III 2.204 - - 220 #DIV/0! #DIV/0! 50 22,7
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 34.231 - - 3.423 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.297 #DIV/0!
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P L P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 #DIV/0!
2 5 - 14 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 3 3 100,00 3 3 100,00 1 1 0 #DIV/0!
6 ≥ 50 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 0 3 3 0 3 1 0 1 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Januari 275 14 289 275 100,00 14 100,00 289 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Februari 258 18 276 258 100,00 18 100,00 276 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,003 Maret 229 8 237 229 100,00 8 100,00 237 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,004 April 261 19 280 261 100,00 19 100,00 280 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,005 Mei 313 21 334 313 100,00 21 100,00 334 100,00 1 0,32 0 0,00 1 0,306 Juni 315 13 328 315 100,00 13 100,00 328 100,00 2 0,63 1 7,69 3 0,917 Juli 80 6 86 80 100,00 6 100,00 86 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Agustus 249 11 260 249 100,00 11 100,00 260 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,009 September 213 29 242 213 100,00 29 100,00 242 100,00 1 0,47 0 0,00 1 0,4110 Oktober 268 16 284 268 100,00 16 100,00 284 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,0011 November 347 28 375 347 100,00 28 100,00 375 100,00 1 0,29 0 0,00 1 0,2712 Desember 190 20 210 190 100,00 20 100,00 210 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 2.998 203 3.201 2.998 100,00 203 100,00 3.201 100,00 5 0,17 1 0 6 0,19
Sumber: Unit Transfusi Darah Kabupaten Banggai
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIVL P
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Nuhon Nuhon 7.069 6.670 13.739 151 143 294 76 50 30 21 106 36
Saiti 3.169 2.997 6.166 68 64 132 134 198 142 221 276 2092 Simpang Raya Simpang Raya 7.675 7.202 14.877 164 154 318 79 48 26 17 105 333 Bunta Bunta 9.130 8.767 17.897 195 188 383 112 57 115 61 227 59
Toima 1.230 1.191 2.421 26 25 52 114 433 4 16 118 2284 Lobu Lobu 2.014 2.015 4.029 43 43 86 0 0 0 05 Pagimana Pagimana 12.183 11.820 24.003 261 253 514 250 96 241 95 491 966 Bualemo Bualemo 8.511 8.143 16.654 182 174 356 220 121 111 64 331 93
Tikupon 1.163 1.122 2.285 25 24 49 40 161 22 92 62 1277 Balantak Utara Teku 2.349 2.377 4.726 50 51 101 0 0 0 08 Balantak Balantak 3.110 3.027 6.137 67 65 131 3 5 2 3 5 49 Balantak Selatan Tongke 2.707 2.518 5.225 58 54 112 24 41 33 61 57 5110 Mantok Mantok 3.797 3.582 7.379 81 77 158 90 111 44 57 134 8511 Lamala Bonebobakal 3.485 3.392 6.877 75 73 147 203 272 81 112 284 19312 Masama Tangeban 5.925 5.707 11.632 127 122 249 419 330 87 71 506 20313 Luwuk Timur Hunduhon 6.057 5.616 11.673 130 120 250 59 46 39 32 98 3914 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 30.133 30.560 60.693 645 654 1.299 741 115 335 51 1.076 8316 Luwuk Selatan Luwuk 11.252 11.028 22.280 241 236 477 552 229 201 85 753 15817 Nambo 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Kintom Kintom 5.198 5.314 10.512 111 114 225 283 254 125 110 408 18119 Batui Batui 8.138 7.940 16.078 174 170 344 111 64 94 55 205 6020 Batui Selatan Sinorang 7.262 6.834 14.096 155 146 302 135 87 62 42 197 6521 Toili I Toili I 10.137 9.506 19.643 217 203 420 136 63 124 61 260 6222 Toili II Toili II 17.072 15.906 32.978 365 340 706 457 125 419 123 876 12423 Toili III Toili III 11.690 10.712 22.402 250 229 479 258 103 185 81 443 92
JUMLAH (KAB/KOTA) 180.456 173.946 354.402 3.862 3.722 7.584 4.496 116,4 2.522 67,8 7.018 92,5ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUANDIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 0Saiti 0 0 0 0 0
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 03 Bunta Bunta 0 1 1 1 0 1
Toima 0 0 0 0 04 Lobu Lobu 0 0 0 0 05 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 06 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 0
Tikupon 0 0 0 0 07 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 08 Balantak Balantak 0 0 0 0 09 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0
10 Mantok Mantok 0 0 0 0 011 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 012 Masama Tangeban 0 0 0 0 013 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 014 Luwuk Utara 0 0 0 0 015 Luwuk Kampung Baru 0 2 1 3 2 1 316 Luwuk Selatan Luwuk 1 1 1 1 1 1 217 Nambo 0 0 0 0 018 Kintom Kintom 0 3 3 0 3 319 Batui Batui 0 2 2 2 0 220 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 021 Toili I Toili I 0 0 0 0 022 Toili II Toili II 0 0 0 0 023 Toili III Toili III 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 6 4 10 6 5 11
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 100,00 60,00 40,00 54,55 45,45
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3,32 2,87 3,10
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMASKASUS BARU
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Nuhon Nuhon - #DIV/0! #DIV/0!
Saiti - #DIV/0! #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya - #DIV/0! #DIV/0!3 Bunta Bunta 1 1 100,00 0
Toima - #DIV/0! #DIV/0!4 Lobu Lobu - #DIV/0! #DIV/0!5 Pagimana Pagimana - #DIV/0! #DIV/0!6 Bualemo Bualemo - #DIV/0! #DIV/0!9 Tikupon - #DIV/0! #DIV/0!7 Balantak Utara Teku - #DIV/0! #DIV/0!8 Balantak Balantak - #DIV/0! #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke - #DIV/0! #DIV/0!
10 Mantok Mantok - #DIV/0! #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal - #DIV/0! #DIV/0!12 Masama Tangeban - #DIV/0! #DIV/0!13 Luwuk Timur Hunduhon - #DIV/0! #DIV/0!14 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 3 0,00 016 Luwuk Selatan Luwuk 2 0,00 017 Nambo18 Kintom Kintom 3 1 33,33 019 Batui Batui 2 0,00 020 Batui Selatan Sinorang - #DIV/0! #DIV/0!21 Toili I Toili I - #DIV/0! #DIV/0!22 Toili II Toili II - #DIV/0! #DIV/0!23 Toili III Toili III - #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 2 18,18 - 0ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITAKUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 0
Saiti 0 0 0 0 02 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 03 Bunta Bunta 0 1 1 1 0 1
Toima 0 0 0 0 04 Lobu Lobu 0 0 0 0 05 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 06 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 0
Tikupon 0 0 0 0 07 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 08 Balantak Balantak 0 0 0 0 09 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0
10 Mantok Mantok 0 0 0 0 011 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 012 Masama Tangeban 0 0 0 0 013 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 0 2 1 3 2 1 316 Luwuk Selatan Luwuk 1 1 1 1 2 0 217 Nambo18 Kintom Kintom 0 3 3 0 3 319 Batui Batui 0 2 2 2 0 220 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 021 Toili I Toili I 0 0 0 0 022 Toili II Toili II 0 0 0 0 023 Toili III Toili III 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 6 4 10 7 4 11ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,39 0,23 0,31
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Nuhon Nuhon 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 #DIV/0! #DIV/0! 1 #DIV/0!Saiti 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0 #DIV/0! 0 0
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Bunta Bunta 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Toima 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Lobu Lobu 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Bualemo Bualemo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 2 100 #DIV/0! 2 100
Tikupon 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Balantak Utara Teku 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Balantak Balantak 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Mantok Mantok 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Masama Tangeban 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 10013 Luwuk Timur Hunduhon 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!14 Luwuk Utara 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 2 100 #DIV/0! 2 10016 Luwuk Selatan Luwuk 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 10017 Nambo 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Kintom Kintom 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Batui Batui 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!21 Toili I Toili I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!22 Toili II Toili II 2 2 2 100 #DIV/0! 2 100 1 1 2 1 100 1 100 2 10023 Toili III Toili III 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0 4 4 100,0 0 #DIV/0! 4 100,0 8 1 9 8 100 1 100 9 100
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
PENDERITA MBa
L + PRFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PBa
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 51 Nuhon Nuhon
Saiti2 Simpang Raya Simpang Raya3 Bunta Bunta 1
Toima4 Lobu Lobu5 Pagimana Pagimana6 Bualemo Bualemo
Tikupon7 Balantak Utara Teku8 Balantak Balantak9 Balantak Selatan Tongke
10 Mantok Mantok11 Lamala Bonebobakal12 Masama Tangeban13 Luwuk Timur Hunduhon14 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru16 Luwuk Selatan Luwuk 117 Nambo18 Kintom Kintom19 Batui Batui20 Batui Selatan Sinorang21 Toili I Toili I22 Toili II Toili II23 Toili III Toili III
JUMLAH (KAB/KOTA) 110.743 2AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1,81
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:110.743
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Saiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0
3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Toima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tikupon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Balantak Balantak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
12 Masama Tangeban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Luwuk Kampung Baru 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0
16 Luwuk Selatan Luwuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Batui Batui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Toili I Toili I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Toili II Toili II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Toili III Toili III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 3 1 4 1 0 1 0 1 0 1 1
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0,00 100,00
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
JUMLAH KASUS MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENINGGALPERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMAS
DIFTERI
JUMLAH KASUS MENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Nuhon Nuhon 1 4 5 0 0 0Saiti 0 0 0
2 Simpang Raya Simpang Raya 7 6 13 0 03 Bunta Bunta 22 25 47 1 0 0
Toima 0 0 04 Lobu Lobu 0 0 05 Pagimana Pagimana 0 0 06 Bualemo Bualemo 0 0 0
Tikupon 0 0 07 Balantak Utara Teku 0 0 08 Balantak Balantak 0 0 09 Balantak Selatan Tongke 0 0 0
10 Mantok Mantok 0 0 011 Lamala Bonebobakal 1 2 3 0 2 1 312 Masama Tangeban 0 2 2 0 013 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 6 4 1014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 14 12 26 0 2 2 416 Luwuk Selatan Luwuk 10 13 23 0 4 4 817 Nambo18 Kintom Kintom 10 10 20 0 2 219 Batui Batui 0 1 1 0 020 Batui Selatan Sinorang 2 3 5 0 021 Toili I Toili I 22 22 44 0 1 122 Toili II Toili II 3 2 5 0 2 223 Toili III Toili III 0 0 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 102 194 1 0 0 0 19 13 32
CASE FATALITY RATE (%) 0,5
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGA
L
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Saiti 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Toima 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tikupon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 Balantak Balantak 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!12 Masama Tangeban 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,013 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!14 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 4 13 17 0 1 1 0,0 7,7 5,916 Luwuk Selatan Luwuk 6 6 12 1 1 2 16,7 16,7 16,717 Nambo18 Kintom Kintom 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,019 Batui Batui 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!21 Toili I Toili I 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!22 Toili II Toili II 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!23 Toili III Toili III 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 21 33 1 2 3 8,3 9,5 9,1INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 6,6 12,1 9,3
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Nuhon Nuhon 583 583 583 583 51 8,75 40 #DIV/0! 91 15,61 0 0 0 0 0 0Saiti 291 291 291 291 16 5,50 11 #DIV/0! 27 9,28 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 Simpang Raya Simpang Raya 634 634 634 634 69 10,88 46 #DIV/0! 115 18,14 0 0 0 0,00 0,00 0,003 Bunta Bunta 295 295 295 295 59 20,00 47 #DIV/0! 106 35,93 0 0 0 0,00 0 0,00
Toima 216 216 216 216 10 4,63 6 #DIV/0! 16 7,41 0 0 0 0,00 0,00 0,004 Lobu Lobu 130 130 130 130 3 2,31 1 #DIV/0! 4 3,08 0 0 0 0,00 0 0,005 Pagimana Pagimana 147 147 147 147 2 1,36 2 #DIV/0! 4 2,72 0 0 0 0,00 0,00 0,006 Bualemo Bualemo 414 414 414 414 15 3,62 4 #DIV/0! 19 4,59 0 0 0 0,00 0,00 0
Tikupon 22 22 22 22 - 0,00 1 #DIV/0! 1 4,55 0 0 0 #DIV/0! 0,00 0,007 Balantak Utara Teku 0 0 - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 Balantak Balantak 295 295 295 295 1 0,34 - #DIV/0! 1 0,34 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,009 Balantak Selatan Tongke 219 219 219 219 2 0,91 - #DIV/0! 2 0,91 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
10 Mantok Mantok 105 105 105 105 - 0,00 - #DIV/0! - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal 170 170 170 170 2 1,18 2 #DIV/0! 4 2,35 0 0 0 0,00 0,00 0,0012 Masama Tangeban 272 272 272 272 3 1,10 4 #DIV/0! 7 2,57 0 0 0 0,00 0,00 0,0013 Luwuk Timur Hunduhon 655 655 655 655 17 2,60 9 #DIV/0! 26 3,97 0 0 0 0,00 0,00 0,0014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 765 765 765 765 - 0,00 - #DIV/0! - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!16 Luwuk Selatan Luwuk 233 233 233 233 - 0,00 - #DIV/0! - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Nambo18 Kintom Kintom 114 114 114 114 5 4,39 2 #DIV/0! 7 6,14 0 0 0 0,00 0,00 0,0019 Batui Batui 299 299 299 299 3 1,00 1 #DIV/0! 4 1,34 0 0 0 0,00 0,00 0,0020 Batui Selatan Sinorang 127 127 127 127 1 0,79 1 #DIV/0! 2 1,57 0 0 0 0,00 0,00 0,0021 Toili I Toili I 447 447 447 447 11 2,46 2 #DIV/0! 13 2,91 0 0 0 0,00 0,00 0,0022 Toili II Toili II 1.187 1.187 1.187 1.187 43 3,62 30 #DIV/0! 73 6,15 0 0 0 0,00 0,00 0,0023 Toili III Toili III 893 893 893 893 164 18,37 106 #DIV/0! 270 30,24 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.513 0 8.513 8.513 - 8.513 477 5,60 315 #DIV/0! 792 9,30 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 354.402 354.402 354.402
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 1,35 0,89 2,23
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Nuhon Nuhon 0 0Saiti 0 0
2 Simpang Raya Simpang Raya 1 1 03 Bunta Bunta 0 0
Toima 0 04 Lobu Lobu 0 05 Pagimana Pagimana 0 06 Bualemo Bualemo 0 0
Tikupon 0 07 Balantak Utara Teku 0 08 Balantak Balantak 0 09 Balantak Selatan Tongke 0 0
10 Mantok Mantok 0 011 Lamala Bonebobakal 0 012 Masama Tangeban 0 013 Luwuk Timur Hunduhon 0 014 Luwuk Utara 0 015 Luwuk Kampung Baru 0 016 Luwuk Selatan Luwuk 0 017 Nambo 0 018 Kintom Kintom 1 1 019 Batui Batui 0 020 Batui Selatan Sinorang 1 1 021 Toili I Toili I 3 3 022 Toili II Toili II 0 023 Toili III Toili III 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 5 6 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 0 210 #DIV/0! 354 #DIV/0! 564 #DIV/0! 66 31,428571 85 24,011299 151 26,77305Saiti 0 310 #DIV/0! 469 #DIV/0! 779 #DIV/0! 130 41,935484 215 45,842217 345 44,287548
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 325 #DIV/0! 332 #DIV/0! 657 #DIV/0! 115 35,384615 131 39,457831 246 37,4429223 Bunta Bunta 0 310 #DIV/0! 308 #DIV/0! 618 #DIV/0! 127 40,967742 107 34,74026 234 37,864078
Toima 0 349 #DIV/0! 482 #DIV/0! 831 #DIV/0! 146 41,833811 223 46,26556 369 44,4043326 Lobu Lobu 0 342 #DIV/0! 512 #DIV/0! 854 #DIV/0! 124 36,25731 234 45,703125 358 41,9203755 Pagimana Pagimana 0 302 #DIV/0! 737 #DIV/0! 1.039 #DIV/0! 189 62,582781 330 44,776119 519 49,9518776 Bualemo Bualemo 0 270 #DIV/0! 376 #DIV/0! 646 #DIV/0! 119 44,074074 156 41,489362 275 42,569659
Tikupon 0 211 #DIV/0! 208 #DIV/0! 419 #DIV/0! 39 18,483412 29 13,942308 68 16,2291177 Balantak Utara Teku 0 210 #DIV/0! 233 #DIV/0! 443 #DIV/0! 39 18,571429 36 15,450644 75 16,9300238 Balantak Balantak 0 468 #DIV/0! 359 #DIV/0! 827 #DIV/0! 183 39,102564 194 54,038997 377 45,5864579 Balantak Selatan Tongke 0 213 #DIV/0! 368 #DIV/0! 581 #DIV/0! 70 32,86385 95 25,815217 165 28,39931210 Mantok Mantok 0 820 #DIV/0! 877 #DIV/0! 1.697 #DIV/0! 427 52,073171 550 62,713797 977 57,57218611 Lamala Bonebobakal 0 349 #DIV/0! 696 #DIV/0! 1.045 #DIV/0! 132 37,82235 302 43,390805 434 41,531112 Masama Tangeban 0 218 #DIV/0! 208 #DIV/0! 426 #DIV/0! 40 18,348624 27 12,980769 67 15,727713 Luwuk Timur Hunduhon 0 359 #DIV/0! 369 #DIV/0! 728 #DIV/0! 118 32,869081 194 52,574526 312 42,85714314 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 0 2.350 #DIV/0! 3.748 #DIV/0! 6.098 #DIV/0! 883 37,574468 835 22,278549 1718 28,17317216 Luwuk Selatan Luwuk 0 1.890 #DIV/0! 1.884 #DIV/0! 3.774 #DIV/0! 521 27,566138 552 29,299363 1073 28,43137317 Nambo18 Kintom Kintom 0 462 #DIV/0! 687 #DIV/0! 1.149 #DIV/0! 219 47,402597 299 43,522562 518 45,08268119 Batui Batui 0 425 #DIV/0! 372 #DIV/0! 797 #DIV/0! 152 35,764706 185 49,731183 337 42,28356320 Batui Selatan Sinorang 0 235 #DIV/0! 248 #DIV/0! 483 #DIV/0! 47 20 55 22,177419 102 21,11801221 Toili I Toili I 0 380 #DIV/0! 380 #DIV/0! 760 #DIV/0! 145 38,157895 158 41,578947 303 39,86842122 Toili II Toili II 0 662 #DIV/0! 478 #DIV/0! 1.140 #DIV/0! 269 40,634441 251 52,51046 520 45,61403523 Toili III Toili III 0 392 #DIV/0! 458 #DIV/0! 850 #DIV/0! 186 47,44898 200 43,668122 386 45,411765
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 12.062 #DIV/0! 15.143 #DIV/0! 27.205 #DIV/0! 4.486 37,191179 5.443 35,944001 9.929 36,496967
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
LAKI-LAKI +PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 0 188 #DIV/0! 354 #DIV/0! 542 #DIV/0! 52 27,7 107 30,2 159 29,3Saiti 0 125 #DIV/0! 469 #DIV/0! 594 #DIV/0! 47 37,6 137 29,2 184 31,0
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 115 #DIV/0! 332 #DIV/0! 447 #DIV/0! 43 37,4 85 25,6 128 28,63 Bunta Bunta 0 127 #DIV/0! 308 #DIV/0! 435 #DIV/0! 42 33,1 88 28,6 130 29,9
Toima 0 146 #DIV/0! 482 #DIV/0! 628 #DIV/0! 44 30,1 128 26,6 172 27,44 Lobu Lobu 0 124 #DIV/0! 512 #DIV/0! 636 #DIV/0! 38 30,6 159 31,1 197 31,05 Pagimana Pagimana 0 189 #DIV/0! 737 #DIV/0! 926 #DIV/0! 53 28,0 215 29,2 268 28,96 Bualemo Bualemo 0 270 #DIV/0! 376 #DIV/0! 646 #DIV/0! 86 31,9 93 24,7 179 27,7
Tikupon 0 211 #DIV/0! 208 #DIV/0! 419 #DIV/0! 65 30,8 53 25,5 118 28,27 Balantak Utara Teku 0 210 #DIV/0! 233 #DIV/0! 443 #DIV/0! 59 28,1 47 20,2 106 23,98 Balantak Balantak 0 183 #DIV/0! 359 #DIV/0! 542 #DIV/0! 47 25,7 102 28,4 149 27,59 Balantak Selatan Tongke 0 213 #DIV/0! 368 #DIV/0! 581 #DIV/0! 57 26,8 69 18,8 126 21,7
10 Mantok Mantok 0 820 #DIV/0! 877 #DIV/0! 1.697 #DIV/0! 189 23,0 271 30,9 460 27,111 Lamala Bonebobakal 0 349 #DIV/0! 696 #DIV/0! 1.045 #DIV/0! 83 23,8 199 28,6 282 27,012 Masama Tangeban 0 218 #DIV/0! 208 #DIV/0! 426 #DIV/0! 66 30,3 59 28,4 125 29,313 Luwuk Timur Hunduhon 0 359 #DIV/0! 369 #DIV/0! 728 #DIV/0! 78 21,7 87 23,6 165 22,714 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 0 2.350 #DIV/0! 3.748 #DIV/0! 6.098 #DIV/0! 454 19,3 1109 29,6 1563 25,616 Luwuk Selatan Luwuk 0 1.890 #DIV/0! 1.884 #DIV/0! 3.774 #DIV/0! 345 18,3 627 33,3 972 25,817 Nambo18 Kintom Kintom 0 462 #DIV/0! 687 #DIV/0! 1.149 #DIV/0! 97 21,0 170 24,7 267 23,219 Batui Batui 0 425 #DIV/0! 372 #DIV/0! 797 #DIV/0! 88 20,7 79 21,2 167 21,020 Batui Selatan Sinorang 0 235 #DIV/0! 248 #DIV/0! 483 #DIV/0! 59 25,1 63 25,4 122 25,321 Toili I Toili I 0 380 #DIV/0! 380 #DIV/0! 760 #DIV/0! 102 26,8 81 21,3 183 24,122 Toili II Toili II 0 662 #DIV/0! 478 #DIV/0! 1.140 #DIV/0! 162 24,5 122 25,5 284 24,923 Toili III Toili III 0 392 #DIV/0! 458 #DIV/0! 850 #DIV/0! 97 24,7 114 24,9 211 24,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 10.643 #DIV/0! 15.143 #DIV/0! 25.786 #DIV/0! 2.453 23,0 4.264 28,2 6.717 26,0
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMASDAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Nuhon Nuhon 2227 0,00 #DIV/0! #DIV/0!
Saiti 1979 0 #DIV/0! #DIV/0!
2 Simpang Raya Simpang Raya 3205 0 #DIV/0! #DIV/0!
3 Bunta Bunta 3326 0 #DIV/0! #DIV/0!
Toima 1016 0 #DIV/0! #DIV/0!
4 Lobu Lobu 786 0 #DIV/0! #DIV/0!
5 Pagimana Pagimana 5135 0 #DIV/0! #DIV/0!
6 Bualemo Bualemo 3118 0 #DIV/0! #DIV/0!
Tikupon 1038 0 #DIV/0! #DIV/0!
7 Balantak Utara Teku 941 0 #DIV/0! #DIV/0!
8 Balantak Balantak 1447 0 #DIV/0! #DIV/0!
9 Balantak Selatan Tongke 842 0 #DIV/0! #DIV/0!
10 Mantok Mantok 1539 0 #DIV/0! #DIV/0!
11 Lamala Bonebobakal 1404 0 #DIV/0! #DIV/0!
12 Masama Tangeban 2511 52 2 0,00 0,00
13 Luwuk Timur Hunduhon 2487 48 2 1 2,08 0,00
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 8129 84 1 0,00 0,00
16 Luwuk Selatan Luwuk 9233 93 1 0,00 0,00
17 Nambo
18 Kintom Kintom 3071 38 1 1 2,63 0,00
19 Batui Batui 3479 63 2 1 1,59 0,00
20 Batui Selatan Sinorang 3021 0 #DIV/0! #DIV/0!
21 Toili I Toili I 4272 0 #DIV/0! #DIV/0!
22 Toili II Toili II 7246 0 #DIV/0! #DIV/0!
23 Toili III Toili III 4917 0 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 76.369 378 0 3 0,79 0 0,00
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan BanggaiKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIMDAN PAYUDARA TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28HARI
1-11BLN
1-4THN
5-9THN
10-14THN
15-19THN
20-44THN
45-54THN
55-59THN
60-69THN
70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Chikungunya Longkoga Timur, Bualemo 1 13 Peb 2014 4 Peb 2014 15/02/2014
35 65 100 0 0 0 0 6 3 4 54 21 2 4 6 0 0 0 605 558 1.163 5,79 11,65 8,60 - - -
2 Campak Lontos Hunduhon 1 125 Juli 2014 25 Juli 2014 15-Aug-14
6 3 9 5 4 0 0 0 297 288 585 2,02 1,04 1,54 - - -
3 Keracunan makanan Balantang, Batui 1 109/03/2014 09/03/2014 09/04/2014
10 10 20 11 9 0 0 0 100 93 193 10,00 10,75 10,36 - - -
4 Diare Bima Karya, Bualemo 1 1 20/9/2014 20/9/2014 10/10/2014
33 48 81 1 24 19 10 1 21 3 2 0 0 0 452 454 906 7,30 10,57 8,94 - - -
5 Tetanus Neonatorum Kabua-bua, Saiti 1 16 Okt 2014 6 Okt 2014 3 Okt 2014
1 0 1 1 0 0 0 3 4 7 33,33 - 14,29 - #DIV/0! -
6 Chikungunya Uwedikan, Hunduhon 1 111/05/2014 11/06/2014 30/11/14
31 48 79 3 14 7 2 16 16 4 11 3 0 0 0 518 469 987 5,98 10,23 8,00 - - -
7 Campak Rantau Jaya,Simpang Raya 1 118/11/14 19/11/14 12/08/2014
14 4 18 16 2 0 0 0 1.002 875 1.877 1,40 0,46 0,96 - - -
8 Campak Pongian, Bunta 1 118/11/14 19/11/14 12/08/2014
5 7 12 1 3 1 6 1 0 0 0 671 662 1.333 0,75 1,06 0,90 - - -
9 Campak Kelurahan Bunta I, Bunta 1 124/11/14 24/11/14 14/12/14
8 5 13 1 8 4 0 1 1 2.188 2.097 4.285 0,37 0,24 0,30 - 20,00 7,69
10 Campak Slamet Harjo, Moilong 1 116/12/14 16/12/14 06/01/2015
4 4 8 3 5 0 0 0 630 617 1.247 0,63 0,65 0,64 - - -
11 Campak Minakarya, Moilong 1 116/12/14 16/12/14 06/01/2015
4 9 13 1 1 10 1 0 0 0 880 807 1.687 0,45 1,12 0,77 - - -
12 Campak Lontos Hunduhon 1 1 09/12/14 09/12/14 29/12/14 0 3 3 1 2 0 0 0 297 288 585 - 1,04 0,51 #DIV/0! - -
Sumber:Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
JUMLAHKEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAHDESA/KEL
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 61 Nuhon Nuhon #DIV/0!
Saiti 1 1 100,002 Simpang Raya Simpang Raya 1 1 100,003 Bunta Bunta 2 2 100,00
Toima #DIV/0!4 Lobu Lobu #DIV/0!5 Pagimana Pagimana #DIV/0!6 Bualemo Bualemo 2 2 100,00
Tikupon #DIV/0!7 Balantak Utara Teku #DIV/0!8 Balantak Balantak #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0!
10 Mantok Mantok #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal #DIV/0!12 Masama Tangeban #DIV/0!13 Luwuk Timur Hunduhon 2 2 100,0014 Luwuk Utara #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 1 1 100,0016 Luwuk Selatan Luwuk #DIV/0!17 Nambo #DIV/0!18 Kintom Kintom #DIV/0!19 Batui Batui 1 1 100,0020 Batui Selatan Sinorang #DIV/0!21 Toili I Toili I 2 2 100,0022 Toili II Toili II #DIV/0!23 Toili III Toili III #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 100,00
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Banggai
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Nuhon Nuhon 214 166 77,6 154 72,0 204 129 63,2 129 63,2 144 70,6
Saiti 190 209 110,0 186 97,9 183 131 71,6 131 71,6 155 84,72 Simpang Raya Simpang Raya 308 186 60,4 194 63,0 248 177 71,4 159 64,1 178 71,83 Bunta Bunta 320 313 97,8 284 88,8 352 214 60,8 195 55,4 235 66,8
Toima 98 90 91,8 81 82,7 93 73 78,5 70 75,3 74 79,64 Lobu Lobu 76 48 63,2 58 76,3 72 56 77,8 46 63,9 59 81,95 Pagimana Pagimana 494 386 78,1 349 70,6 472 323 68,4 322 68,2 333 70,66 Bualemo Bualemo 300 298 99,3 281 93,7 286 271 94,8 240 83,9 282 98,6
Tikupon 100 86 86,0 88 88,0 95 84 88,4 79 83,2 90 94,77 Balantak Utara Teku 91 76 83,5 69 75,8 86 66 76,7 57 66,3 68 79,18 Balantak Balantak 120 84 70,0 72 60,0 115 73 63,5 61 53,0 77 67,09 Balantak Selatan Tongke 100 85 85,0 75 75,0 95 74 77,9 86 90,5 91 95,810 Mantok Mantok 148 79 53,4 82 55,4 141 94 66,7 91 64,5 98 69,511 Lamala Bonebobakal 135 136 100,7 76 56,3 129 128 99,2 116 89,9 132 102,312 Masama Tangeban 241 172 71,4 157 65,1 230 157 68,3 139 60,4 156 67,813 Luwuk Timur Hunduhon 239 283 118,4 227 95,0 228 212 93,0 196 86,0 193 84,614 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 782 804 102,8 707 90,4 747 716 95,9 559 74,8 721 96,516 Luwuk Selatan Luwuk 887 1.102 124,2 654 73,7 848 707 83,4 510 60,1 705 83,117 Nambo18 Kintom Kintom 295 287 97,3 256 86,8 282 228 80,9 209 74,1 231 81,919 Batui Batui 335 377 112,5 271 80,9 320 252 78,8 242 75,6 268 83,820 Batui Selatan Sinorang 291 294 101,0 275 94,5 277 227 81,9 217 78,3 233 84,121 Toili I Toili I 411 359 87,3 293 71,3 392 228 58,2 203 51,8 231 58,922 Toili II Toili II 697 614 88,1 563 80,8 665 564 84,8 520 78,2 572 86,023 Toili III Toili III 473 431 91,1 425 89,9 451 421 93,3 365 80,9 434 96,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.345 6.965 94,8 5.877 80,0 7.011 5.605 79,9 4.942 70,5 5.760 82,2
Sumber:Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFASIBU NIFAS
MENDAPAT VIT AJUMLAH K1 K4NO
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Nuhon Nuhon 214 - - - - - 0 -Saiti 190 62 32,6 33 17,4 - - - 33 17,4
2 Simpang Raya Simpang Raya 308 20 6,5 5 1,6 - - - 5 1,63 Bunta Bunta 320 - - - - - 0 -
Toima 98 30 30,6 27 27,6 - - - 27 27,64 Lobu Lobu 76 - - - - - 0 -5 Pagimana Pagimana 494 72 14,6 73 14,8 - - - 73 14,86 Bualemo Bualemo 300 69 23,0 40 13,3 - - - 40 13,3
Tikupon 100 22 22,0 19 19,0 - - - 19 19,07 Balantak Utara Teku 91 30 33,0 26 28,6 - - - 26 28,68 Balantak Balantak 120 - - - - - 0 -9 Balantak Selatan Tongke 100 - - - - - 0 -
10 Mantok Mantok 148 9 6,1 36 24,3 - - - 36 24,311 Lamala Bonebobakal 135 2 1,5 3 2,2 22 16,3 22 16,3 7 5,2 54 40,012 Masama Tangeban 241 32 13,3 28 11,6 - - - 28 11,613 Luwuk Timur Hunduhon 239 33 13,8 26 10,9 - - - 26 10,914 Luwuk Utara 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 782 18 2,3 76 9,7 66 8,4 24 3,1 8 1,0 174 22,316 Luwuk Selatan Luwuk 887 26 2,9 14 1,6 - - - 14 1,617 Nambo 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Kintom Kintom 295 65 22,0 57 19,3 - - - 57 19,319 Batui Batui 335 - - - - - 0 -20 Batui Selatan Sinorang 291 - - - - - 0 -21 Toili I Toili I 411 57 13,9 137 33,3 27 6,6 13 3,2 5 1,2 182 44,322 Toili II Toili II 697 122 17,5 111 15,9 - - - 111 15,923 Toili III Toili III 473 105 22,2 87 18,4 - - - 87 18,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.345 774 10,5 798 10,9 115 1,6 59 0,8 20 0,3 992 13,5
Sumber:Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Nuhon Nuhon 2.009 - - - - -Saiti 1.785 - - - - -
2 Simpang Raya Simpang Raya 2.891 - - - - -3 Bunta Bunta 3.000 - - - - -
Toima 916 - - - - -4 Lobu Lobu 709 - - - - -5 Pagimana Pagimana 4.632 - - - - -6 Bualemo Bualemo 2.812 - - - - -
Tikupon 937 - - - - -7 Balantak Utara Teku 849 - - - - -8 Balantak Balantak 1.305 - - - - -9 Balantak Selatan Tongke 760 - - - - -10 Mantok Mantok 1.389 - - - - -11 Lamala Bonebobakal 1.266 - - - - -12 Masama Tangeban 2.265 1 0,0 - - - -13 Luwuk Timur Hunduhon 2.244 - - - - -14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 7.333 - - - - -16 Luwuk Selatan Luwuk 8.329 - - - - -17 Nambo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!18 Kintom Kintom 2.770 13 0,5 - - - -19 Batui Batui 3.138 - - - - -20 Batui Selatan Sinorang 2.725 - - - - -21 Toili I Toili I 3.854 14 0,4 17 0,4 14 0,4 6 0,2 -22 Toili II Toili II 6.537 - - - - -23 Toili III Toili III 4.435 - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 68.890 28 0,0 17 0,0 14 0,0 6 0,0 0 -
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 Nuhon Nuhon 214 189 88,3 196 91,6
Saiti 190 170 89,5 164 86,32 Simpang Raya Simpang Raya 308 77 25,0 70 22,73 Bunta Bunta 320 - 0,0 - 0,0
Toima 98 78 79,6 75 76,54 Lobu Lobu 76 69 90,8 70 92,15 Pagimana Pagimana 494 404 81,8 334 67,66 Bualemo Bualemo 300 106 35,3 135 45,0
Tikupon 100 60 60,0 56 56,07 Balantak Utara Teku 91 - 0,0 - 0,08 Balantak Balantak 120 91 75,8 82 68,39 Balantak Selatan Tongke 100 53 53,0 24 24,010 Mantok Mantok 148 80 54,1 141 95,311 Lamala Bonebobakal 135 88 65,2 79 58,512 Masama Tangeban 241 192 79,7 180 74,713 Luwuk Timur Hunduhon 239 219 91,6 210 87,914 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 782 804 102,8 708 90,516 Luwuk Selatan Luwuk 887 789 89,0 540 60,917 Nambo18 Kintom Kintom 295 - 0,0 - 0,019 Batui Batui 335 336 100,3 258 77,020 Batui Selatan Sinorang 291 215 73,9 213 73,221 Toili I Toili I 411 308 74,9 260 63,322 Toili II Toili II 697 579 83,1 514 73,723 Toili III Toili III 473 481 101,7 342 72,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 7345 5.388 73,4 4.651 63,3
Sumber:Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Nuhon Nuhon 214 43 35 81,8 87 79 166 13 12 25 13 100 12 101,3 25 100,4
Saiti 190 38 62 163,2 100 87 187 15 13 28 11 73 13 99,6 24 85,6
2 Simpang Raya Simpang Raya 308 62 30 48,7 156 106 262 23 16 39 23 98 15 94,3 38 96,7
3 Bunta Bunta 320 64 86 134,4 168 118 286 25 18 43 23 91 18 101,7 41 95,6
Toima 98 20 17 86,7 45 40 85 7 6 13 7 104 8 133,3 15 117,6
4 Lobu Lobu 76 15 20 131,6 43 23 66 6 3 10 7 109 2 58,0 9 90,9
5 Pagimana Pagimana 494 99 55 55,7 238 193 431 36 29 65 34 95 23 79,4 57 88,2
6 Bualemo Bualemo 300 60 88 146,7 144 119 263 22 18 39 22 102 17 95,2 39 98,9
Tikupon 100 20 10 50,0 48 39 87 7 6 13 7 97 5 85,5 12 92,0
7 Balantak Utara Teku 91 18 13 71,4 45 34 79 7 5 12 7 104 4 78,4 11 92,8
8 Balantak Balantak 120 24 13 54,2 61 44 105 9 7 16 9 98 6 90,9 15 95,2
9 Balantak Selatan Tongke 100 20 14 70,0 35 52 87 5 8 13 5 95 8 102,6 13 99,6
10 Mantok Mantok 148 30 20 67,6 70 59 129 11 9 19 11 105 9 101,7 20 103,4
11 Lamala Bonebobakal 135 27 26 96,3 62 56 118 9 8 18 9 97 8 95,2 17 96,0
12 Masama Tangeban 241 48 40 83,0 114 97 211 17 15 32 16 94 15 103,1 31 97,9
13 Luwuk Timur Hunduhon 239 48 31 64,9 105 104 209 16 16 31 16 102 16 102,6 32 102,1
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 782 156 80 51,2 361 322 683 54 48 102 57 105 46 95,2 103 100,5
16 Luwuk Selatan Luwuk 887 177 76 42,8 392 383 775 59 57 116 58 99 55 95,7 113 97,2
17 Nambo
18 Kintom Kintom 295 59 53 89,8 143 115 258 21 17 39 21 98 17 98,6 38 98,2
19 Batui Batui 335 67 60 89,6 143 149 292 21 22 44 23 107 22 98,4 45 102,7
20 Batui Selatan Sinorang 291 58 51 87,6 122 132 254 18 20 38 19 104 20 101,0 39 102,4
21 Toili I Toili I 411 82 66 80,3 186 173 359 28 26 54 28 100 26 100,2 54 100,3
22 Toili II Toili II 697 139 143 102,6 312 296 608 47 44 91 47 100 44 99,1 91 99,8
23 Toili III Toili III 473 95 63 66,6 218 213 431 33 32 65 37 113 39 122,1 76 117,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.345 1.469 1152 78,4 3.398 3.033 6.431 510 455 965 510 100 448 98,5 958 99,3346 519 865
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH BAYIPERKIRAAN
BUMILDENGAN
KOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KON
DOM% SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAINNYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Nuhon Nuhon 213 13,6 4 0,3 37 2,4 266 17,0 520 33,3 39 2,5 435 27,8 568 36,4 0,0 0,0 1.042 66,7 1.562 100,0
Saiti 269 18,0 1 0,1 33 2,2 223 14,9 526 35,2 33 2,2 562 37,6 372 24,9 0,0 0,0 967 64,8 1.493 100,0
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Bunta Bunta 318 12,7 4 0,2 43 1,7 381 15,2 746 29,8 42 1,7 890 35,6 824 32,9 0,0 0,0 1.756 70,2 2.502 100,0
Toima 167 23,7 3 0,4 33 4,7 98 13,9 301 42,7 20 2,8 252 35,7 132 18,7 0,0 0,0 404 57,3 705 100,0
4 Lobu Lobu 73 12,3 1 0,2 73 12,3 134 22,6 281 47,4 16 2,7 198 33,4 98 16,5 0,0 0,0 312 52,6 593 100,0
5 Pagimana Pagimana 341 13,5 1 0,0 48 1,9 503 19,9 893 35,2 53 2,1 1385 54,7 203 8,0 0,0 0,0 1.641 64,8 2.534 100,0
6 Bualemo Bualemo 5 0,4 0 0,0 0 0,0 8 0,6 13 0,9 4 0,3 915 65,8 459 33,0 0,0 0,0 1.378 99,1 1.391 100,0
Tikupon 231 30,6 2 0,3 43 5,7 32 4,2 308 40,7 23 3,0 280 37,0 145 19,2 0,0 0,0 448 59,3 756 100,0
7 Balantak Utara Teku 73 10,8 1 0,1 2 0,3 83 12,3 159 23,5 19 2,8 280 41,4 219 32,3 0,0 0,0 518 76,5 677 100,0
8 Balantak Balantak 98 10,6 1 0,1 2 0,2 127 13,7 228 24,6 26 2,8 345 37,3 326 35,2 0,0 0,0 697 75,4 925 100,0
9 Balantak Selatan Tongke 82 10,8 1 0,1 2 0,3 85 11,2 170 22,4 22 2,9 290 38,2 278 36,6 0,0 0,0 590 77,6 760 100,0
10 Mantok Mantok 102 9,6 1 0,1 2 0,2 122 11,5 227 21,3 32 3,0 335 31,5 471 44,2 0,0 0,0 838 78,7 1.065 100,0
11 Lamala Bonebobakal 1 0,7 0 0,0 0,0 1 0,7 2 1,3 0,0 90 60,4 57 38,3 0,0 0,0 147 98,7 149 100,0
12 Masama Tangeban 112 7,0 1 0,1 12 0,7 218 13,5 343 21,3 36 2,2 649 40,3 583 36,2 0,0 0,0 1.268 78,7 1.611 100,0
13 Luwuk Timur Hunduhon 197 11,3 3 0,2 12 0,7 216 12,4 428 24,5 27 1,5 643 36,9 646 37,0 0,0 0,0 1.316 75,5 1.744 100,0
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 32 6,7 328 68,2 121 25,2 0,0 0,0 481 100,0 481 100,0
16 Luwuk Selatan Luwuk 523 8,1 15 0,2 416 6,4 1318 20,4 2.272 35,1 183 2,8 2378 36,8 1632 25,2 0,0 0,0 4.193 64,9 6.465 100,0
17 Nambo
18 Kintom Kintom 0,0 0,0 0,0 2 2,2 2 2,2 0,0 73 80,2 16 17,6 0,0 0,0 89 97,8 91 100,0
19 Batui Batui 269 11,1 1 0,0 36 1,5 189 7,8 495 20,5 63 2,6 875 36,2 987 40,8 0,0 0,0 1.925 79,5 2.420 100,0
20 Batui Selatan Sinorang 125 5,5 1 0,0 12 0,5 253 11,1 391 17,2 37 1,6 897 39,5 948 41,7 0,0 0,0 1.882 82,8 2.273 100,0
21 Toili I Toili I 254 10,0 3 0,1 116 4,6 312 12,2 685 26,9 42 1,6 910 35,7 910 35,7 0,0 0,0 1.862 73,1 2.547 100,0
22 Toili II Toili II 328 8,7 5 0,1 237 6,3 592 15,7 1.162 30,9 69 1,8 1267 33,7 1267 33,7 0,0 0,0 2.603 69,1 3.765 100,0
23 Toili III Toili III 295 11,8 3 0,1 167 6,7 447 17,9 912 36,5 54 2,2 765 30,6 765 30,6 0,0 0,0 1.584 63,5 2.496 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.076 10,4 52 0,1 1.326 3,4 5.610 14,4 11.064 28,4 872 2,2 15.042 38,6 12.027 30,8 0 0,0 0 0,0 27.941 71,6 39.005 100,0
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.BanggaiKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Nuhon Nuhon 20 20 1 0,3 2 0,6 28 8,2 51 29,1 2 0,6 170 49,7 119 34,8 0,0 0,0 291 85,1 342 114,2
Saiti 20 4,5 1 0,2 2 0,5 22 5,0 45 10,1 2 0,5 271 61,0 126 28,4 0,0 0,0 399 89,9 444 100,0
2 Simpang Raya Simpang Raya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Bunta Bunta 22 4,8 2 0,4 2 0,4 28 6,1 54 11,8 3 0,7 265 57,9 136 29,7 0,0 0,0 404 88,2 458 100,0
Toima 18 4,7 2 0,5 1 0,3 22 5,7 43 11,2 2 0,5 215 56,0 124 32,3 0,0 0,0 341 88,8 384 100,0
4 Lobu Lobu 6 2,8 1 0,5 1 0,5 20 9,3 28 13,0 2 0,9 95 44,0 91 42,1 0,0 0,0 188 87,0 216 100,0
5 Pagimana Pagimana 22 4,5 2 0,4 2 0,4 36 7,4 62 12,8 3 0,6 257 53,0 163 33,6 0,0 0,0 423 87,2 485 100,0
6 Bualemo Bualemo 22 5,0 0,0 0,0 34 7,7 56 12,6 3 0,7 239 54,0 145 32,7 0,0 0,0 387 87,4 443 100,0
Tikupon 9 2,6 2 0,6 1 0,3 32 9,4 44 12,9 2 0,6 172 50,4 123 36,1 0,0 0,0 297 87,1 341 100,0
7 Balantak Utara Teku 9 3,9 1 0,4 1 0,4 20 8,7 31 13,5 2 0,9 110 48,0 86 37,6 0,0 0,0 198 86,5 229 100,0
8 Balantak Balantak 10 4,3 1 0,4 1 0,4 26 11,1 38 16,2 2 0,9 102 43,6 92 39,3 0,0 0,0 196 83,8 234 100,0
9 Balantak Selatan Tongke 8 2,5 1 0,3 1 0,3 22 7,0 32 10,2 0,0 169 53,8 113 36,0 0,0 0,0 282 89,8 314 100,0
10 Mantok Mantok 9 3,6 1 0,4 1 0,4 22 8,9 33 13,4 2 0,8 118 47,8 94 38,1 0,0 0,0 214 86,6 247 100,0
11 Lamala Bonebobakal 9 3,3 1 0,4 1 0,4 20 7,4 31 11,5 2 0,7 113 42,0 123 45,7 0,0 0,0 238 88,5 269 100,0
12 Masama Tangeban 24 8,4 1 0,4 1 0,4 25 8,8 51 17,9 2 0,7 138 48,4 94 33,0 0,0 0,0 234 82,1 285 100,0
13 Luwuk Timur Hunduhon 26 7,9 2 0,6 2 0,6 22 6,7 52 15,9 2 0,6 162 49,4 112 34,1 0,0 0,0 276 84,1 328 100,0
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 0,0 0,0 0,0 1 0,5 1 0,5 3 1,4 124 58,8 83 39,3 0,0 0,0 210 99,5 211 100,0
16 Luwuk Selatan Luwuk 63 7,1 8 0,9 14 1,6 153 17,1 238 26,7 18 2,0 466 52,2 171 19,1 0,0 0,0 655 73,3 893 100,0
17 Nambo
18 Kintom Kintom 21 7,7 1 0,4 1 0,4 20 7,4 43 15,9 2 0,7 128 47,2 98 36,2 0,0 0,0 228 84,1 271 100,0
19 Batui Batui 18 4,4 2 0,5 2 0,5 32 7,8 54 13,2 4 1,0 212 52,0 138 33,8 0,0 0,0 354 86,8 408 100,0
20 Batui Selatan Sinorang 22 8,9 1 0,4 1 0,4 21 8,5 45 18,1 3 1,2 102 41,1 98 39,5 0,0 0,0 203 81,9 248 100,0
21 Toili I Toili I 20 7,2 2 0,7 2 0,7 21 7,6 45 16,2 3 1,1 118 42,6 111 40,1 0,0 0,0 232 83,8 277 100,0
22 Toili II Toili II 24 5,3 3 0,7 3 0,7 30 6,7 60 13,3 6 1,3 245 54,4 139 30,9 0,0 0,0 390 86,7 450 100,0
23 Toili III Toili III 25 5,6 2 0,4 2 0,4 28 6,3 57 12,7 6 1,3 217 48,4 168 37,5 0,0 0,0 391 87,3 448 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 427 5,2 38 0,5 44 0,5 685 8,3 1.194 14,5 76 0,9 4.208 51,2 2.747 33,4 0 0,0 0 0,0 7.031 85,5 8.225 100,0
Sumber:Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.BanggaiKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 Nuhon Nuhon 1.697 1042 61,4 1618 95,3
Saiti 1.508 967 64,1 1441 95,62 Simpang Raya Simpang Raya 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Bunta Bunta 4.977 458 9,2 2502 50,3
Toima 774 384 49,6 682 88,14 Lobu Lobu 599 216 36,1 593 99,05 Pagimana Pagimana 3.913 485 12,4 2534 64,86 Bualemo Bualemo 2.376 447 18,8 1921 80,9
Tikupon 791 341 43,1 756 95,67 Balantak Utara Teku 717 229 31,9 677 94,48 Balantak Balantak 954 234 24,5 925 97,09 Balantak Selatan Tongke 791 316 39,9 760 96,110 Mantok Mantok 1.173 247 21,1 1065 90,811 Lamala Bonebobakal 1.070 269 25,1 964 90,112 Masama Tangeban 1.913 285 14,9 1611 84,213 Luwuk Timur Hunduhon 1.895 328 17,3 1744 92,014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 6.195 519 8,4 2209 35,716 Luwuk Selatan Luwuk 7.036 893 12,7 6465 91,917 Nambo18 Kintom Kintom 2.340 261 11,2 1455 62,219 Batui Batui 2.651 408 15,4 2420 91,320 Batui Selatan Sinorang 2.302 248 10,8 2273 98,721 Toili I Toili I 3.256 277 8,5 2547 78,222 Toili II Toili II 5.522 437 7,9 3765 68,223 Toili III Toili III 3.747 436 11,6 2496 66,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 58.197 9.727 16,7 43.423 74,6
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.Banggai
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 0 68 #DIV/0! 78 #DIV/0! 146 #DIV/0! 2 2,9 2 2,6 4 2,7Saiti 0 89 #DIV/0! 69 #DIV/0! 158 #DIV/0! 3 3,4 1 1,4 4 2,5
3 Simpang Raya Simpang Raya 0 100 #DIV/0! 78 #DIV/0! 178 #DIV/0! 3 3,0 2 2,6 5 2,84 Bunta Bunta 0 130 #DIV/0! 100 #DIV/0! 230 #DIV/0! 4 3,1 5 5,0 9 3,9
Toima 0 30 #DIV/0! 34 #DIV/0! 64 #DIV/0! 2 6,7 4 11,8 6 9,46 Lobu Lobu 0 36 #DIV/0! 23 #DIV/0! 59 #DIV/0! 1 2,8 2 8,7 3 5,17 Pagimana Pagimana 0 183 #DIV/0! 150 #DIV/0! 333 #DIV/0! 9 4,9 7 4,7 16 4,88 Bualemo Bualemo 0 138 #DIV/0! 137 #DIV/0! 275 #DIV/0! 3 2,2 5 3,6 8 2,9
Tikupon 0 45 #DIV/0! 48 #DIV/0! 93 #DIV/0! 1 2,2 0 0,0 1 1,17 Balantak Utara Teku 0 41 #DIV/0! 26 #DIV/0! 67 #DIV/0! 3 7,3 1 3,8 4 6,08 Balantak Balantak 0 42 #DIV/0! 36 #DIV/0! 78 #DIV/0! 0 0,0 1 2,8 1 1,39 Balantak Selatan Tongke 0 34 #DIV/0! 40 #DIV/0! 74 #DIV/0! 1 2,9 1 2,5 2 2,7
10 Mantok Mantok 0 45 #DIV/0! 49 #DIV/0! 94 #DIV/0! 0 0,0 1 2,0 1 1,111 Lamala Bonebobakal 0 61 #DIV/0! 51 #DIV/0! 112 #DIV/0! 1 1,6 2 3,9 3 2,712 Masama Tangeban 0 73 #DIV/0! 86 #DIV/0! 159 #DIV/0! 3 4,1 2 2,3 5 3,113 Luwuk Timur Hunduhon 0 95 #DIV/0! 115 #DIV/0! 210 #DIV/0! 1 1,1 1 0,9 2 1,014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 0 352 #DIV/0! 365 #DIV/0! 717 #DIV/0! 8 2,3 8 2,2 16 2,216 Luwuk Selatan Luwuk 0 390 #DIV/0! 398 #DIV/0! 788 #DIV/0! 6 1,5 9 2,3 15 1,917 Nambo18 Kintom Kintom 0 121 #DIV/0! 130 #DIV/0! 251 #DIV/0! 1 0,8 1 0,8 2 0,819 Batui Batui 0 113 #DIV/0! 117 #DIV/0! 230 #DIV/0! 2 1,8 0 0,0 2 0,920 Batui Selatan Sinorang 0 122 #DIV/0! 106 #DIV/0! 228 #DIV/0! 6 4,9 4 3,8 10 4,421 Toili I Toili I 0 123 #DIV/0! 103 #DIV/0! 226 #DIV/0! 9 7,3 7 6,8 16 7,122 Toili II Toili II 0 294 #DIV/0! 274 #DIV/0! 568 #DIV/0! 6 2,0 8 2,9 14 2,523 Toili III Toili III 0 222 #DIV/0! 209 #DIV/0! 431 #DIV/0! 7 3,2 8 3,8 15 3,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2.947 #DIV/0! 2.822 #DIV/0! 5.769 #DIV/0! 82 2,8 82 2,9 164 2,8
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 87 79 166 68 78,2 78 98,7 146 88,0 60 69,0 58 73,4 118 71,1Saiti 100 87 187 89 89,0 69 79,3 158 84,5 74 74,0 60 69,0 134 71,7
2 Simpang Raya Simpang Raya 156 106 262 100 64,1 78 73,6 178 67,9 89 57,1 72 67,9 161 61,53 Bunta Bunta 168 118 286 130 77,4 100 84,7 230 80,4 128 76,2 97 82,2 225 78,7
Toima 45 40 85 30 66,7 34 85,0 64 75,3 30 66,7 33 82,5 63 74,14 Lobu Lobu 43 23 66 36 83,7 23 100,0 59 89,4 24 55,8 24 104,3 48 72,75 Pagimana Pagimana 238 193 431 183 76,9 150 77,7 333 77,3 159 66,8 147 76,2 306 71,06 Bualemo Bualemo 144 119 263 138 95,8 137 115,1 275 104,6 130 90,3 125 105,0 255 97,0
Tikupon 48 39 87 45 93,8 48 123,1 93 106,9 38 79,2 40 102,6 78 89,77 Balantak Utara Teku 45 34 79 41 91,1 26 76,5 67 84,8 35 77,8 24 70,6 59 74,78 Balantak Balantak 61 44 105 42 68,9 36 81,8 78 74,3 28 45,9 24 54,5 52 49,59 Balantak Selatan Tongke 35 52 87 34 97,1 40 76,9 74 85,1 40 114,3 39 75,0 79 90,8
10 Mantok Mantok 70 59 129 45 64,3 49 83,1 94 72,9 37 52,9 34 57,6 71 55,011 Lamala Bonebobakal 62 56 118 61 98,4 51 91,1 112 94,9 48 77,4 50 89,3 98 83,112 Masama Tangeban 114 97 211 73 64,0 86 88,7 159 75,4 70 61,4 84 86,6 154 73,013 Luwuk Timur Hunduhon 105 104 209 95 90,5 115 110,6 210 100,5 85 81,0 102 98,1 187 89,514 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 361 322 683 352 97,5 365 113,4 717 105,0 330 91,4 351 109,0 681 99,716 Luwuk Selatan Luwuk 392 383 775 390 99,5 398 103,9 788 101,7 361 92,1 339 88,5 700 90,317 Nambo18 Kintom Kintom 143 115 258 121 84,6 130 113,0 251 97,3 117 81,8 108 93,9 225 87,219 Batui Batui 143 149 292 113 79,0 117 78,5 230 78,8 103 72,0 113 75,8 216 74,020 Batui Selatan Sinorang 122 132 254 122 100,0 106 80,3 228 89,8 120 98,4 104 78,8 224 88,221 Toili I Toili I 186 173 359 123 66,1 103 59,5 226 63,0 121 65,1 103 59,5 224 62,422 Toili II Toili II 312 296 608 294 94,2 274 92,6 568 93,4 290 92,9 273 92,2 563 92,623 Toili III Toili III 218 213 431 222 101,8 209 98,1 431 100,0 218 100,0 200 93,9 418 97,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.398 3.033 6.431 2.947 86,7 2.822 93,0 5.769 89,7 2.735 80,5 2.604 85,9 5.339 83,02811 2665 5476 2731 2617 5348
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan KB Dinas Kesehatan Banggai
JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + PKUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PLKUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Nuhon Nuhon 53 53 106 0,0 0,0 29 27,4
Saiti 43 36 79 0,0 0,0 24 30,42 Simpang Raya Simpang Raya 77 73 150 0,0 0,0 - 0,03 Bunta Bunta - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Toima 39 37 76 0,0 0,0 71 93,44 Lobu Lobu 18 14 32 0,0 0,0 29 90,65 Pagimana Pagimana 142 119 261 0,0 0,0 136 52,16 Bualemo Bualemo 86 77 163 0,0 0,0 8 4,9
Tikupon 37 41 78 0,0 0,0 35 44,97 Balantak Utara Teku - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!8 Balantak Balantak 20 14 34 0,0 0,0 16 47,19 Balantak Selatan Tongke 32 34 66 0,0 0,0 - 0,010 Mantok Mantok 34 37 71 0,0 0,0 - 0,011 Lamala Bonebobakal 56 48 104 0,0 0,0 - 0,012 Masama Tangeban 47 45 92 0,0 0,0 88 95,713 Luwuk Timur Hunduhon 44 45 89 0,0 0,0 76 85,414 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 172 168 340 0,0 0,0 58 17,116 Luwuk Selatan Luwuk 187 181 368 0,0 0,0 334 90,817 Nambo18 Kintom Kintom 54 39 93 0,0 0,0 - 0,019 Batui Batui 99 98 197 0,0 0,0 170 86,320 Batui Selatan Sinorang 57 56 113 0,0 0,0 132 116,821 Toili I Toili I 109 103 212 0,0 0,0 27 12,722 Toili II Toili II 211 215 426 0,0 0,0 396 93,023 Toili III Toili III 128 130 258 0,0 0,0 103 39,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.745 1.663 3.408 - 0,0 - 0,0 1.732 50,8
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banggai
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Nuhon Nuhon 87 79 166 0,0 0,0 0 0,0Saiti 100 87 187 0,0 0,0 0 0,0
2 Simpang Raya Simpang Raya 156 106 262 0,0 0,0 0 0,03 Bunta Bunta 168 118 286 0,0 0,0 0 0,0
Toima 45 40 85 0,0 0,0 0 0,04 Lobu Lobu 43 23 66 0,0 0,0 0 0,05 Pagimana Pagimana 238 193 431 0,0 0,0 0 0,06 Bualemo Bualemo 144 119 263 0,0 0,0 0 0,0
Tikupon 48 39 87 0,0 0,0 0 0,07 Balantak Utara Teku 45 34 79 0,0 0,0 0 0,08 Balantak Balantak 61 44 105 0,0 0,0 0 0,09 Balantak Selatan Tongke 35 52 87 0,0 0,0 0 0,010 Mantok Mantok 70 59 129 0,0 0,0 0 0,011 Lamala Bonebobakal 62 56 118 0,0 0,0 0 0,012 Masama Tangeban 114 97 211 0,0 0,0 0 0,013 Luwuk Timur Hunduhon 105 104 209 0,0 0,0 0 0,014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 361 322 683 0,0 0,0 0 0,016 Luwuk Selatan Luwuk 392 383 775 0,0 0,0 0 0,017 Nambo18 Kintom Kintom 143 115 258 0,0 0,0 0 0,019 Batui Batui 143 149 292 0,0 0,0 0 0,020 Batui Selatan Sinorang 122 132 254 0,0 0,0 0 0,021 Toili I Toili I 186 173 359 0,0 0,0 0 0,022 Toili II Toili II 312 296 608 0,0 0,0 0 0,023 Toili III Toili III 218 213 431 0,0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.398 3.033 6.431 0 0,0 0 0 0 0,0
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banggai
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
1 2 3 4 5 61 Nuhon Nuhon 11 8 72,7
Saiti 9 7 77,82 Simpang Raya Simpang Raya 12 7 58,33 Bunta Bunta 13 7 53,8
Toima 9 8 88,94 Lobu Lobu 10 7 70,05 Pagimana Pagimana 33 26 78,86 Bualemo Bualemo 15 8 53,3
Tikupon 5 5 100,07 Balantak Utara Teku 10 8 80,08 Balantak Balantak 14 11 78,69 Balantak Selatan Tongke 10 7 70,0
10 Mantok Mantok 10 10 100,011 Lamala Bonebobakal 12 12 100,012 Masama Tangeban 14 14 100,013 Luwuk Timur Hunduhon 13 9 69,214 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 18 18 100,016 Luwuk Selatan Luwuk 19 18 94,717 Nambo18 Kintom Kintom 19 15 78,919 Batui Batui 14 13 92,920 Batui Selatan Sinorang 10 9 90,021 Toili I Toili I 17 17 100,022 Toili II Toili II 25 18 72,023 Toili III Toili III 17 17 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 339 279 82,3280
Sumber: Program Imunisasi Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASIHb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 88 102 190 28 31,82 33 32,35 61 32,11 78 88,64 88 86,27 166 87,37Saiti 86 83 169 72 83,72 59 71,08 131 77,51 85 98,84 71 85,54 156 92,31
2 Simpang Raya Simpang Raya 153 122 275 14 9,15 20 16,39 34 12,36 104 67,97 99 81,15 203 73,823 Bunta Bunta 115 117 232 40 34,78 34 29,06 74 31,90 108 93,91 119 101,71 227 97,84
Toima 56 57 113 21 37,50 15 26,32 36 31,86 47 83,93 52 91,23 99 87,614 Lobu Lobu 31 29 60 1 3,23 1 3,45 2 3,33 36 116,13 17 58,62 53 88,335 Pagimana Pagimana 312 295 607 96 30,77 97 32,88 193 31,80 276 88,46 251 85,08 527 86,826 Bualemo Bualemo 136 131 267 8 5,88 13 9,92 21 7,87 100 73,53 113 86,26 213 79,78
Tikupon 46 50 96 10 21,74 5 10,00 15 15,63 65 141,30 49 98,00 114 118,757 Balantak Utara Teku 44 49 93 4 9,09 1 2,04 5 5,38 34 77,27 35 71,43 69 74,198 Balantak Balantak 61 61 122 29 47,54 24 39,34 53 43,44 41 67,21 32 52,46 73 59,849 Balantak Selatan Tongke 51 52 103 16 31,37 13 25,00 29 28,16 43 84,31 42 80,77 85 82,52
10 Mantok Mantok 97 95 192 39 40,21 28 29,47 67 34,90 85 87,63 72 75,79 157 81,7711 Lamala Bonebobakal 71 51 122 68 95,77 57 111,76 125 102,46 71 100,00 64 125,49 135 110,6612 Masama Tangeban 85 83 168 69 81,18 82 98,80 151 89,88 67 78,82 86 103,61 153 91,0713 Luwuk Timur Hunduhon 95 95 190 37 38,95 46 48,42 83 43,68 99 104,21 102 107,37 201 105,7914 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 335 300 635 378 112,84 356 118,67 734 115,59 312 93,13 274 91,33 586 92,2816 Luwuk Selatan Luwuk 306 307 613 131 42,81 127 41,37 258 42,09 287 93,79 266 86,64 553 90,2117 Nambo18 Kintom Kintom 233 144 377 2 0,86 1 0,69 3 0,80 130 55,79 118 81,94 248 65,7819 Batui Batui 151 123 274 16 10,60 13 10,57 29 10,58 151 100,00 112 91,06 263 95,9920 Batui Selatan Sinorang 132 126 258 0 0,00 0 0,00 0 0,00 154 116,67 129 102,38 283 109,6921 Toili I Toili I 199 179 378 85 42,71 90 50,28 175 46,30 136 68,34 156 87,15 292 77,2522 Toili II Toili II 299 293 592 169 56,52 164 55,97 333 56,25 287 95,99 273 93,17 560 94,5923 Toili III Toili III 208 188 396 167 80,29 148 78,72 315 79,55 199 95,67 199 105,85 398 100,51
JUMLAH (KAB/KOTA) 3390 3132 6522 1500 44,25 1427 45,56 2927 44,88 2995 88,35 2819 90,01 5814 89,14
Sumber: Program Imunisasi Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUPL P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASIDPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Nuhon Nuhon 87 79 166 89 102 88 111 177 107 90 103,45 88 111,39 178 107,23 83 95,402 92 116,46 175 105,42 83 95,402 92 116,46 175 105,42
Saiti 100 87 187 83 83 56 64 139 74 70 70 57 65,517 127 67,914 66 66 55 63,218 121 64,706 66 66 55 63,218 121 64,706
2 Simpang Raya Simpang Raya 156 106 262 90 58 66 62 156 60 80 51,282 82 77,358 162 61,832 108 69,231 97 91,509 205 78,244 108 69,231 97 91,509 205 78,244
3 Bunta Bunta 168 118 286 60 36 82 69 142 50 47 27,976 65 55,085 112 39,161 67 39,881 78 66,102 145 50,699 67 39,881 78 66,102 145 50,699
Toima 45 40 85 66 147 52 130 118 139 56 124,44 44 110 100 117,65 47 104,44 56 140 103 121,18 47 104,44 56 140 103 121,18
4 Lobu Lobu 43 23 66 29 67 30 130 59 89 36 83,721 36 156,52 72 109,09 25 58,14 23 100 48 72,727 25 58,14 23 100 48 72,727
5 Pagimana Pagimana 238 193 431 371 156 343 178 714 166 324 136,13 298 154,4 622 144,32 319 134,03 296 153,37 615 142,69 307 128,99 284 147,15 591 137,12
6 Bualemo Bualemo 144 119 263 70 49 113 95 183 70 71 49,306 107 89,916 178 67,681 65 45,139 71 59,664 136 51,711 65 45,139 71 59,664 136 51,711
Tikupon 48 39 87 38 79 46 118 84 97 38 79,167 44 112,82 82 94,253 36 75 58 148,72 94 108,05 36 75 58 148,72 94 108,05
7 Balantak Utara Teku 45 34 79 22 49 17 50 39 49 58 128,89 57 167,65 115 145,57 41 91,111 48 141,18 89 112,66 41 91,111 48 141,18 89 112,66
8 Balantak Balantak 61 44 105 47 77 31 70 78 74 48 78,689 31 70,455 79 75,238 51 83,607 50 113,64 101 96,19 51 83,607 49 111,36 100 95,238
9 Balantak Selatan Tongke 35 52 87 37 106 42 81 79 91 37 105,71 42 80,769 79 90,805 42 120 44 84,615 86 98,851 42 120 44 84,615 86 98,851
10 Mantok Mantok 70 59 129 100 143 87 147 187 145 99 141,43 86 145,76 185 143,41 94 134,29 90 152,54 184 142,64 94 134,29 90 152,54 184 142,64
11 Lamala Bonebobakal 62 56 118 73 118 58 104 131 111 72 116,13 57 101,79 129 109,32 72 116,13 61 108,93 133 112,71 70 112,9 51 91,071 121 102,54
12 Masama Tangeban 114 97 211 80 70 95 98 175 83 78 68,421 86 88,66 164 77,725 82 71,93 81 83,505 163 77,251 82 71,93 81 83,505 163 77,251
13 Luwuk Timur Hunduhon 105 104 209 75 71 70 67 145 69 60 57,143 59 56,731 119 56,938 55 52,381 78 75 133 63,636 55 52,381 78 75 133 63,636
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 361 322 683 278 77 217 67 495 72 278 77,008 217 67,391 495 72,474 331 91,69 283 87,888 614 89,898 331 91,69 283 87,888 614 89,898
16 Luwuk Selatan Luwuk 392 383 775 294 75 293 77 587 76 296 75,51 287 74,935 583 75,226 290 73,98 290 75,718 580 74,839 290 73,98 290 75,718 580 74,839
17 Nambo
18 Kintom Kintom 143 115 258 130 91 126 110 256 99 130 90,909 126 109,57 256 99,225 139 97,203 132 114,78 271 105,04 139 97,203 132 114,78 271 105,04
19 Batui Batui 143 149 292 147 103 108 72 255 87 146 102,1 108 72,483 254 86,986 146 102,1 109 73,154 255 87,329 149 104,2 110 73,826 259 88,699
20 Batui Selatan Sinorang 122 132 254 132 108 143 108 275 108 94 77,049 110 83,333 204 80,315 110 90,164 118 89,394 228 89,764 110 90,164 118 89,394 228 89,764
21 Toili I Toili I 186 173 359 151 81 188 109 339 94 164 88,172 188 108,67 352 98,05 199 106,99 179 103,47 378 105,29 199 106,99 179 103,47 378 105,29
22 Toili II Toili II 312 296 608 233 75 269 91 502 83 237 75,962 266 89,865 503 82,73 251 80,449 247 83,446 498 81,908 251 80,449 248 83,784 499 82,072
23 Toili III Toili III 218 213 431 200 92 187 88 387 90 205 94,037 203 95,305 408 94,664 206 94,495 185 86,854 391 90,719 206 94,495 185 86,854 391 90,719
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.398 3.033 6.431 2.895 85 2.807 93 5.702 89 2.814 82,813 2.744 90,471 5.558 86,425 2.925 86,08 2.821 93,01 5.746 89,348 2.914 85,756 2.800 92,318 5.714 88,851
Sumber: Program Imunisasi Seksi Pemberantasan Penyakit MenularKeterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Nuhon Nuhon 87 79 166 0,00 0,00 95 57,23 639 #DIV/0! #DIV/0! 468 73,23 805 - #DIV/0! - #DIV/0! 563 69,93
Saiti 100 87 187 0,00 0,00 60 32,09 588 #DIV/0! #DIV/0! 487 82,82 775 - #DIV/0! - #DIV/0! 547 70,58
2 Simpang Raya Simpang Raya 156 106 262 0,00 0,00 76 29,01 622 #DIV/0! #DIV/0! 583 93,71 884 - #DIV/0! - #DIV/0! 659 74,53
3 Bunta Bunta 168 118 286 0,00 0,00 211 73,78 1.010 #DIV/0! #DIV/0! 1.424 141,03 1.296 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.635 126,19
Toima 45 40 85 0,00 0,00 55 64,71 302 #DIV/0! #DIV/0! 289 95,71 387 - #DIV/0! - #DIV/0! 344 88,90
4 Lobu Lobu 43 23 66 0,00 0,00 30 45,45 224 #DIV/0! #DIV/0! 183 81,66 290 - #DIV/0! - #DIV/0! 213 73,42
5 Pagimana Pagimana 238 193 431 0,00 0,00 176 40,84 1.688 #DIV/0! #DIV/0! 1.512 89,57 2.119 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.688 79,66
6 Bualemo Bualemo 144 119 263 0,00 0,00 43 16,35 926 #DIV/0! #DIV/0! 834 90,05 1.189 - #DIV/0! - #DIV/0! 877 73,75
Tikupon 48 39 87 0,00 0,00 42 48,28 317 #DIV/0! #DIV/0! 258 81,34 404 - #DIV/0! - #DIV/0! 300 74,22
7 Balantak Utara Teku 45 34 79 0,00 0,00 42 53,16 1.884 #DIV/0! #DIV/0! 2.043 108,42 1.963 - #DIV/0! - #DIV/0! 2.085 106,20
8 Balantak Balantak 61 44 105 0,00 0,00 53 50,48 363 #DIV/0! #DIV/0! 325 89,53 468 - #DIV/0! - #DIV/0! 378 80,77
9 Balantak Selatan Tongke 35 52 87 0,00 0,00 68 78,16 162 #DIV/0! #DIV/0! 75 46,56 249 - #DIV/0! - #DIV/0! 143 57,60
10 Mantok Mantok 70 59 129 0,00 0,00 33 25,58 482 #DIV/0! #DIV/0! 321 66,54 611 - #DIV/0! - #DIV/0! 354 57,90
11 Lamala Bonebobakal 62 56 118 0,00 0,00 62 52,54 435 #DIV/0! #DIV/0! 254 58,32 553 - #DIV/0! - #DIV/0! 316 57,09
12 Masama Tangeban 114 97 211 0,00 0,00 94 44,55 663 #DIV/0! #DIV/0! 569 85,79 874 - #DIV/0! - #DIV/0! 663 75,83
13 Luwuk Timur Hunduhon 105 104 209 0,00 0,00 68 32,54 745 #DIV/0! #DIV/0! 630 84,54 954 - #DIV/0! - #DIV/0! 698 73,15
14 Luwuk Utara -
15 Luwuk Kampung Baru 361 322 683 0,00 0,00 864 126,50 2.053 #DIV/0! #DIV/0! 466 22,70 2.736 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.330 48,62
16 Luwuk Selatan Luwuk 392 383 775 0,00 0,00 270 34,84 2.470 #DIV/0! #DIV/0! 2.064 83,56 3.245 - #DIV/0! - #DIV/0! 2.334 71,92
17 Nambo -
18 Kintom Kintom 143 115 258 0,00 0,00 263 101,94 1.713 #DIV/0! #DIV/0! 763 44,55 1.971 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.026 52,07
19 Batui Batui 143 149 292 0,00 0,00 198 67,81 755 #DIV/0! #DIV/0! 753 99,73 1.047 - #DIV/0! - #DIV/0! 951 90,83
20 Batui Selatan Sinorang 122 132 254 0,00 0,00 109 42,91 647 #DIV/0! #DIV/0! 431 66,59 901 - #DIV/0! - #DIV/0! 540 59,91
21 Toili I Toili I 186 173 359 0,00 0,00 139 38,72 1.383 #DIV/0! #DIV/0! 1.286 92,99 1.742 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.425 81,81
22 Toili II Toili II 312 296 608 0,00 0,00 372 61,18 2.069 #DIV/0! #DIV/0! 2.043 98,74 2.677 - #DIV/0! - #DIV/0! 2.415 90,21
23 Toili III Toili III 218 213 431 0,00 0,00 188 43,62 1.703 #DIV/0! #DIV/0! 1.293 75,91 2.134 - #DIV/0! - #DIV/0! 1.481 69,39
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.398 3.033 6.431 - 0,00 - 0,00 3.611 56,15 - - 23.843 - #DIV/0! - #DIV/0! 19.353 81,17 - - 30.274 - #DIV/0! - #DIV/0! 22.964 75,85
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. BanggaiKeterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
MENDAPAT VIT AJUMLAH
PMENDAPAT VIT A
LL PL + PJUMLAH
L + PMENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI
PL
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA
H % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 220 203 423 136 116 252 61,8 57,1 59,6 9 6,6 1 0,9 10 4,0Saiti 200 170 370 129 108 237 64,5 64 64,1 4 3,1 2 1,9 6 2,5
2 Simpang Raya Simpang Raya 267 243 510 217 193 410 81,3 79 80,4 6 2,8 13 6,7 19 4,63 Bunta Bunta - - 0 - - 0 #VALUE! #VALUE! #DIV/0! 1 #VALUE! 0 #VALUE! 1 #DIV/0!
Toima 193 170 363 118 98 216 61,1 58 59,5 1 0,8 6 6,1 7 3,24 Lobu Lobu 151 125 276 85 69 154 56,3 55 55,8 9 10,6 2 2,9 11 7,15 Pagimana Pagimana 398 335 733 264 217 481 66,3 65 65,6 13 4,9 15 6,9 28 5,86 Bualemo Bualemo 286 251 537 159 137 296 55,6 55 55,1 2 1,3 5 3,6 7 2,4
Tikupon 187 180 367 120 113 233 64,2 63 63,5 1 0,8 0 0,0 1 0,47 Balantak Utara Teku - - 0 - - 0 #VALUE! #VALUE! #DIV/0! 1 #VALUE! 0 #VALUE! 1 #DIV/0!8 Balantak Balantak 154 125 279 88 69 157 57,1 55 56,3 1 1,1 1 1,4 2 1,39 Balantak Selatan Tongke 179 165 344 87 80 167 48,6 48 48,5 1 1,1 0 0,0 1 0,6
10 Mantok Mantok 182 170 352 124 114 238 68,1 67 67,6 4 3,2 2 1,8 6 2,511 Lamala Bonebobakal 225 194 419 163 132 295 72,4 68 70,4 1 0,6 2 1,5 3 1,012 Masama Tangeban 209 187 396 148 127 275 70,8 68 69,4 1 0,7 6 4,7 7 2,513 Luwuk Timur Hunduhon 202 186 388 117 102 219 57,9 55 56,4 1 0,9 0 0,0 1 0,514 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 459 434 893 385 359 744 83,9 83 83,3 3 0,8 2 0,6 5 0,716 Luwuk Selatan Luwuk 489 459 948 281 256 537 57,5 56 56,6 26 9,3 24 9,4 50 9,317 Nambo18 Kintom Kintom 222 175 397 159 122 281 71,6 70 70,8 2 1,3 3 2,5 5 1,819 Batui Batui 313 293 606 232 218 450 74,1 74 74,3 4 1,7 4 1,8 8 1,820 Batui Selatan Sinorang 229 209 438 187 170 357 81,7 81 81,5 1 0,5 0 0,0 1 0,321 Toili I Toili I 333 303 636 257 235 492 77,2 78 77,4 1 0,4 0 0,0 1 0,222 Toili II Toili II 536 528 1.064 401 399 800 74,8 76 75,2 1 0,2 0 0,0 1 0,123 Toili III Toili III 371 357 728 276 257 533 74,4 72 73,2 4 1,4 2 0,8 6 1,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.005 5.462 11.467 4.133 3.691 7.824 68,8 68 68,2 98 2,4 90 2,4 188 2,4
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banggai
BGMJUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Nuhon Nuhon 0 0 639 180 #DIV/0! 144 #DIV/0! 324 50,7
Saiti 0 0 588 91 #DIV/0! 66 #DIV/0! 157 26,72 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 622 364 #DIV/0! 355 #DIV/0! 719 115,63 Bunta Bunta 0 0 1.010 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0
Toima 0 0 302 75 #DIV/0! 77 #DIV/0! 152 50,34 Lobu Lobu 0 0 224 15 #DIV/0! 16 #DIV/0! 31 13,85 Pagimana Pagimana 0 0 1.688 323 #DIV/0! 299 #DIV/0! 622 36,86 Bualemo Bualemo 0 0 926 20 #DIV/0! 7 #DIV/0! 27 2,9
Tikupon 0 0 317 84 #DIV/0! 103 #DIV/0! 187 59,07 Balantak Utara Teku 0 0 1.884 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,08 Balantak Balantak 0 0 363 32 #DIV/0! 49 #DIV/0! 81 22,39 Balantak Selatan Tongke 0 0 162 11 #DIV/0! 35 #DIV/0! 46 28,4
10 Mantok Mantok 0 0 482 47 #DIV/0! 59 #DIV/0! 106 22,011 Lamala Bonebobakal 0 0 435 198 #DIV/0! 175 #DIV/0! 373 85,712 Masama Tangeban 0 0 663 181 #DIV/0! 208 #DIV/0! 389 58,713 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 745 94 #DIV/0! 95 #DIV/0! 189 25,414 Luwuk Utara 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 0 0 2.053 417 #DIV/0! 496 #DIV/0! 913 44,516 Luwuk Selatan Luwuk 0 0 2.470 709 #DIV/0! 711 #DIV/0! 1.420 57,517 Nambo 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Kintom Kintom 0 0 1.713 267 #DIV/0! 239 #DIV/0! 506 29,519 Batui Batui 0 0 755 343 #DIV/0! 345 #DIV/0! 688 91,120 Batui Selatan Sinorang 0 0 647 233 #DIV/0! 244 #DIV/0! 477 73,721 Toili I Toili I 0 0 1.383 217 #DIV/0! 223 #DIV/0! 440 31,822 Toili II Toili II 0 0 2.069 547 #DIV/0! 483 #DIV/0! 1.030 49,823 Toili III Toili III 0 0 1.703 447 #DIV/0! 459 #DIV/0! 906 53,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 23.843 4.895 #DIV/0! 4.888 #DIV/0! 9.783 41,0
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banggai
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Nuhon Nuhon 448 417 865 251 207 458 56,0 49,6 52,9 28 11,2 48 23,2 76 16,6
Saiti 376 295 671 162 130 292 43,1 44 43,5 24 14,8 12 9,2 36 12,3
2 Simpang Raya Simpang Raya 569 538 1.107 434 418 852 76,3 78 77,0 0,0 0,0 0 0,0
3 Bunta Bunta 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Toima 344 319 663 145 141 286 42,2 44 43,1 5 3,4 10 7,1 15 5,2
4 Lobu Lobu 159 140 299 85 79 164 53,5 56 54,8 25 29,4 39 49,4 64 39,0
5 Pagimana Pagimana 847 791 1.638 394 363 757 46,5 46 46,2 17 4,3 25 6,9 42 5,5
6 Bualemo Bualemo 119 138 257 51 56 107 42,9 41 41,6 2 3,9 7 12,5 9 8,4
Tikupon 216 240 456 154 167 321 71,3 70 70,4 1 0,6 3 1,8 4 1,2
7 Balantak Utara Teku 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Balantak Balantak 186 183 369 103 112 215 55,4 61 58,3 8 7,8 12 10,7 20 9,3
9 Balantak Selatan Tongke 286 274 560 81 98 179 28,3 36 32,0 0,0 0,0 0 0,0
10 Mantok Mantok 123 126 249 117 122 239 95,1 97 96,0 49 41,9 33 27,0 82 34,3
11 Lamala Bonebobakal 412 376 788 268 239 507 65,0 64 64,3 78 29,1 92 38,5 170 33,5
12 Masama Tangeban 419 412 831 251 266 517 59,9 65 62,2 6 2,4 16 6,0 22 4,3
13 Luwuk Timur Hunduhon 418 398 816 164 158 322 39,2 40 39,5 9 5,5 7 4,4 16 5,0
14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Luwuk Kampung Baru 664 647 1.311 687 659 1.346 103,5 102 102,7 3 0,4 3 0,5 6 0,4
16 Luwuk Selatan Luwuk 1.857 1.753 3.610 779 774 1.553 41,9 44 43,0 40 5,1 33 4,3 73 4,7
17 Nambo 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 Kintom Kintom 585 536 1.121 338 302 640 57,8 56 57,1 0,0 0,0 0 0,0
19 Batui Batui 630 615 1.245 413 409 822 65,6 67 66,0 33 8,0 47 11,5 80 9,7
20 Batui Selatan Sinorang 341 358 699 303 307 610 88,9 86 87,3 1 0,3 0,0 1 0,2
21 Toili I Toili I 587 618 1.205 288 286 574 49,1 46 47,6 0,0 1 0,3 1 0,2
22 Toili II Toili II 1.373 1.416 2.789 618 547 1.165 45,0 39 41,8 0,0 0,0 0 0,0
23 Toili III Toili III 1.159 1.134 2.293 518 523 1.041 44,7 46 45,4 34 6,6 50 9,6 84 8,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.118 11.724 23.842 6.604 6.363 12.967 54,5 54 54,4 363 5,5 438 6,9 801 6,210760 10404 21164 5812 5994 11806 54,015 57,612 55,783 8 13
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banggai
BGML P
DITIMBANGJUMLAH (D) % (D/S)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Nuhon Nuhon 2 3 5 2 100,0 3 100,0 5 100,0
Saiti - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!3 Bunta Bunta 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
Toima - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!4 Lobu Lobu - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,06 Bualemo Bualemo - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Tikupon - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!7 Balantak Utara Teku - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!8 Balantak Balantak 2 3 5 2 100,0 3 100,0 5 100,09 Balantak Selatan Tongke - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Mantok Mantok - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!12 Masama Tangeban - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!13 Luwuk Timur Hunduhon 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,014 Luwuk Utara - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,016 Luwuk Selatan Luwuk - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!17 Nambo - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!18 Kintom Kintom - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!19 Batui Batui - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!21 Toili I Toili I - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!22 Toili II Toili II - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!23 Toili III Toili III - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 11 21 10 100,0 11 100,0 21 100,0
Sumber:Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Banggai
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Nuhon Nuhon 681 613 1.294 107 15,7 85 13,9 192 14,8 12 12 100,0
Saiti 651 623 1.274 98 15,1 86 13,8 184 14,4 12 12 100,0
2 Simpang Raya Simpang Raya 1.056 908 1.964 173 16,4 163 18,0 336 17,1 19 19 100,0
3 Bunta Bunta 1.146 1.102 2.248 195 17,0 170 15,4 365 16,2 16 16 100,0
Toima 328 272 600 41 12,5 48 17,6 89 14,8 8 8 100,0
4 Lobu Lobu 235 215 450 35 14,9 34 15,8 69 15,3 8 8 100,0
5 Pagimana Pagimana 1.840 1.651 3.491 283 15,4 280 17,0 563 16,1 33 33 100,0
6 Bualemo Bualemo 1.006 902 1.908 178 17,7 165 18,3 343 18,0 21 21 100,0
Tikupon 378 324 702 68 18,0 54 16,7 122 17,4 9 9 100,0
7 Balantak Utara Teku 351 289 640 70 19,9 49 17,0 119 18,6 5 5 100,0
8 Balantak Balantak 194 163 357 73 37,6 73 44,8 146 40,9 12 12 100,0
9 Balantak Selatan Tongke 309 301 610 69 22,3 48 15,9 117 19,2 10 10 100,0
10 Mantok Mantok 354 261 615 68 19,2 48 18,4 116 18,9 10 19 190,0
11 Lamala Bonebobakal 570 487 1.057 80 14,0 57 11,7 137 13,0 10 10 100,0
12 Masama Tangeban 628 583 1.211 119 18,9 106 18,2 225 18,6 16 16 100,0
13 Luwuk Timur Hunduhon 923 795 1.718 143 15,5 139 17,5 282 16,4 15 15 100,0
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 1.984 1.989 3.973 303 15,3 246 12,4 549 13,8 24 24 100,0
16 Luwuk Selatan Luwuk 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
17 Nambo
18 Kintom Kintom 824 711 1.535 152 18,4 92 12,9 244 15,9 13 13 100,0
19 Batui Batui 1.275 1.137 2.412 202 15,8 162 14,2 364 15,1 14 14 100,0
20 Batui Selatan Sinorang 1.059 935 1.994 158 14,9 142 15,2 300 15,0 19 19 100,0
21 Toili I Toili I 1.035 989 2.024 163 15,7 152 15,4 315 15,6 19 19 100,0
22 Toili II Toili II 2.401 2.220 4.621 431 18,0 358 16,1 789 17,1 33 33 100,0
23 Toili III Toili III 1.567 1.396 2.963 295 18,8 243 17,4 538 18,2 22 22 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.795 18.866 39.661 3.504 16,9 3.000 15,9 6.504 16,4 360 369 102,5CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 16,9 15,9 16,4
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP
RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 Nuhon Nuhon #DIV/0!
Saiti #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya #DIV/0!3 Bunta Bunta #DIV/0!
Toima #DIV/0!4 Lobu Lobu #DIV/0!5 Pagimana Pagimana #DIV/0!6 Bualemo Bualemo #DIV/0!
Tikupon #DIV/0!7 Balantak Utara Teku #DIV/0!8 Balantak Balantak #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0!
10 Mantok Mantok #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal #DIV/0!12 Masama Tangeban #DIV/0!13 Luwuk Timur Hunduhon #DIV/0!14 Luwuk Utara #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru #DIV/0!16 Luwuk Selatan Luwuk #DIV/0!17 Nambo #DIV/0!18 Kintom Kintom #DIV/0!19 Batui Batui #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang #DIV/0!21 Toili I Toili I #DIV/0!22 Toili II Toili II #DIV/0!23 Toili III Toili III #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) - - #DIV/0!
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Nuhon Nuhon 12 0,0 0,0 109 89 198 107 98,2 85 95,5 192 97,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Saiti 12 0,0 0,0 98 86 184 98 100,0 86 100,0 184 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Simpang Raya Simpang Raya 19 0,0 0,0 193 161 354 173 89,6 161 100,0 334 94,4 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
3 Bunta Bunta 16 0,0 0,0 197 171 368 195 99,0 170 99,4 365 99,2 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Toima 8 0,0 0,0 41 48 89 41 100,0 48 100,0 89 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Lobu Lobu 8 0,0 0,0 38 34 72 35 92,1 34 100,0 69 95,8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
5 Pagimana Pagimana 33 0,0 0,0 285 280 565 283 99,3 280 100,0 563 99,6 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
6 Bualemo Bualemo 21 0,0 0,0 181 165 346 178 98,3 165 100,0 343 99,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Tikupon 9 0,0 0,0 68 54 122 68 100,0 54 100,0 122 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
7 Balantak Utara Teku 5 0,0 0,0 72 53 125 70 97,2 49 92,5 119 95,2 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
8 Balantak Balantak 12 0,0 0,0 86 73 159 75 87,2 73 100,0 148 93,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
9 Balantak Selatan Tongke 10 0,0 0,0 69 48 117 69 100,0 48 100,0 117 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Mantok Mantok 9 0,0 0,0 68 59 127 68 100,0 59 100,0 127 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
11 Lamala Bonebobakal 10 0,0 0,0 101 66 167 80 79,2 57 86,4 137 82,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
12 Masama Tangeban 16 0,0 0,0 119 108 227 119 100,0 106 98,1 225 99,1 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
13 Luwuk Timur Hunduhon 15 0,0 0,0 144 141 285 143 99,3 139 98,6 282 98,9 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
15 Luwuk Kampung Baru 24 0,0 0,0 303 246 549 303 100,0 246 100,0 549 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
16 Luwuk Selatan Luwuk 23 0,0 0,0 465 367 832 465 100,0 367 100,0 832 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
17 Nambo #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
18 Kintom Kintom 13 0,0 0,0 153 93 246 152 99,3 92 98,9 244 99,2 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
19 Batui Batui 14 0,0 0,0 204 162 366 202 99,0 162 100,0 364 99,5 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
20 Batui Selatan Sinorang 19 0,0 0,0 173 159 332 159 91,9 158 99,4 317 95,5 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
21 Toili I Toili I 16 0,0 0,0 168 154 322 154 91,7 163 105,8 317 98,4 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
22 Toili II Toili II 33 0,0 0,0 439 362 801 431 98,2 358 98,9 789 98,5 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
23 Toili III Toili III 22 0,0 0,0 296 243 539 295 99,7 243 100,0 538 99,8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 379 - 0,0 - 0,0 4.070 3.422 7.492 3.963 97,4 3.403 99,4 7.366 98,3 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
%MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURIDSD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
%
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Nuhon Nuhon 921 746 1.667 120 13,03 - 120 7,20
Saiti 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya 1.406 1.300 2.706 246 17,50 - 246 9,093 Bunta Bunta 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Toima 255 264 519 86 33,73 - 86 16,574 Lobu Lobu 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 1.814 1.997 3.811 421 23,21 - 421 11,056 Bualemo Bualemo 1.066 1.002 2.068 136 12,76 - 136 6,58
Tikupon 213 209 422 81 38,03 - 81 19,197 Balantak Utara Teku 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Balantak Balantak 531 605 1.136 132 24,86 - 132 11,629 Balantak Selatan Tongke 626 657 1.283 31 4,95 - 31 2,42
10 Mantok Mantok 749 740 1.489 265 35,38 - 265 17,8011 Lamala Bonebobakal 780 816 1.596 278 35,64 - 278 17,4212 Masama Tangeban 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!13 Luwuk Timur Hunduhon 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!14 Luwuk Utara 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!16 Luwuk Selatan Luwuk 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Nambo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Kintom Kintom 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Batui Batui 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang 842 683 1.525 201 23,87 - 201 13,1821 Toili I Toili I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!22 Toili II Toili II 1.728 1.496 3.224 288 16,67 - 288 8,9323 Toili III Toili III 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.931 10.515 21.446 2.285 20,90 0 - 2.285 10,65
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 163693 0,00 0,00 46,19
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0,00 0,00 0,00
1.2 PBI APBD 0 0,00 0,00 0,00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0,00 0,00 0,00
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0,00 0,00 0,00
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0,00 0,00 0,00
2 Jamkesda 46.000 0,00 0,00 12,98
3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 1.394 0,00 0,00 0,39
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 47.394 0,00 0,00 13,37
Sumber: Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Nuhon 1.052 1.368 2.420 0 02 Puskesmas Saiti 1.767 1.810 3.577 0 03 Puskesmas Simpang Raya 516 627 1.143 0 04 Puskesmas Bunta 1.063 1.561 2.624 339 355 694 05 Puskesmas Toima 2.280 3.561 5.841 0 06 Puskesmas Lobu 2.028 3.287 5.315 0 07 Puskesmas Pagimana 4.210 6.269 10.479 119 83 202 08 Puskesmas Bualemo 3.701 3.698 7.399 138 136 274 09 Puskesmas Tikupon 787 800 1.587 0 0
10 Puskesmas Teku 1.048 1.253 2.301 0 011 Puskesmas Balantak 2.792 2.622 5.414 41 53 94 012 Puskesmas Tongke 0 0 013 Puskesmas Mantok 1.133 1.157 2.290 0 014 Puskesmas Bonebobakal 1.680 2.581 4.261 2 4 6 015 Puskesmas Tangeban 2.804 3.415 6.219 176 170 346 016 Puskesmas Hunduhon 4.337 5.725 10.062 72 82 154 017 Puskesmas Kampung Baru 2.567 3.684 6.251 20 32 52 018 Puskesmas Luwuk 2.225 2.162 4.387 0 019 Puskesmas Kintom 413 486 899 113 123 236 020 Puskesmas Batui 1.165 1.642 2.807 141 112 253 021 Puskesmas Sinorang 1.695 1.623 3.318 0 022 Puskesmas Toili I 2.478 3.704 6.182 187 331 518 023 Puskesmas Toili II 1.331 1.721 3.052 256 166 422 024 Puskesmas Toili III 1.340 1.533 2.873 145 115 260 0
SUB JUMLAH I 44.412 56.289 100.701 1.749 1.762 3.511 0 0 01 RSUD LUWUK 10.563 12.349 22.912 5.527 7.040 12.567 0
SUB JUMLAH II 10.563 12.349 22.912 5.527 7.040 12.567 0 0 01 Klinik RIMD dr.Christofer 0 0 02 Klinik Irene 0 0 03 Klinik Anak 0 0 04 Klinik Nur Medica 0 0 05 Amira Medica 0 0 06 PT-DS LNG 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 54.975 68.638 123.613 7.276 8.802 16.078 0 0 0JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 180.456 173.946 354.402 180.456 173.946 354.402
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 30,5 39,5 34,9 4,0 5,1 4,5
Sumber: Seksi Informasi , Litbang dan Diklat KesehatanCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Nuhon 0 0 02 Puskesmas Saiti 0 0 03 Puskesmas Simpang Raya 0 0 04 Puskesmas Bunta 0 0 05 Puskesmas Toima 0 0 06 Puskesmas Lobu 0 0 07 Puskesmas Pagimana 0 0 08 Puskesmas Bualemo 0 0 09 Puskesmas Tikupon 0 0 0
10 Puskesmas Teku 0 0 011 Puskesmas Balantak 0 0 012 Puskesmas Tongke 0 0 013 Puskesmas Mantok 0 0 014 Puskesmas Bonebobakal 0 0 015 Puskesmas Tangeban 0 0 016 Puskesmas Hunduhon 0 0 017 Puskesmas Kampung Baru 0 0 018 Puskesmas Luwuk 0 0 019 Puskesmas Kintom 0 0 020 Puskesmas Batui 0 0 021 Puskesmas Sinorang 0 0 022 Puskesmas Toili I 0 0 023 Puskesmas Toili II 0 0 024 Puskesmas Toili III 0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD LUWUK 10.563 12.349 22.912 5.527 7.040 12.567 0
SUB JUMLAH II 10.563 12.349 22.912 5.527 7.040 12.567 0 0 01 Klinik 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 10.563 12.349 22.912 5.527 7.040 12.567 0 0 0JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 180.456 173.946 354.402 180.456 173.946 354.402CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 5,9 7,1 6,5 3,1 4,0 3,5
Sumber: Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan KesehatanCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA PESERTA BPJS KESEHATANDI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD LUWUK 242 5.527 7.040 12.567 309 241 550 169 126 295 55,9 34,2 43,8 30,6 17,9 23,5
242 5.527 7.040 12.567 309 241 550 169 126 295 5,6 3,4 4,4 3,1 1,8 2,3
Sumber: Badan Rumah Sakit Umum Daerah LuwukKeterangan:
a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAHSAKIT
a
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
NONAMA RUMAH
SAKITaJUMLAH
TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD LUWUK 242 12.567 66.963 145.062 75,8 51,92975207 1,700246678 11,5
242 12567 66.963 145.062 75,8 51,92975207 1,7 12
Sumber: Badan Rumah Sakit Umum Daerah LuwukKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU JUMLAHBER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 Nuhon Nuhon #DIV/0! #DIV/0!
Saiti #DIV/0! #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya 3.530 120 3,4 54 45,03 Bunta Bunta #DIV/0! #DIV/0!
Toima #DIV/0! #DIV/0!4 Lobu Lobu #DIV/0! #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 2.813 102 3,6 -6 Bualemo Bualemo #DIV/0! #DIV/0!
Tikupon 1.312 50 3,8 19 38,07 Balantak Utara Teku #DIV/0! #DIV/0!8 Balantak Balantak #DIV/0! #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0! #DIV/0!
10 Mantok Mantok #DIV/0! #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal #DIV/0! #DIV/0!12 Masama Tangeban #DIV/0! #DIV/0!13 Luwuk Timur Hunduhon #DIV/0! #DIV/0!14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 2.476 30 1,2 - -16 Luwuk Selatan Luwuk 10.277 190 1,8 56 29,517 Nambo #DIV/0! #DIV/0!18 Kintom Kintom 3.979 165 4,1 52 31,519 Batui Batui #DIV/0! #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang 3.430 100 2,9 30 30,021 Toili I Toili I 3.442 158 4,6 121 76,622 Toili II Toili II #DIV/0! #DIV/0!23 Toili III Toili III 6.164 170 2,8 36 21,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 37.423 1.085 2,9 368 33,9
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Nuhon Nuhon 2.282 749 32,8 1.533 1.533 100,0 204 13,3 953 41,8
Saiti 2.060 752 36,5 1.308 1.308 100,0 75 5,7 827 40,2
2 Simpang Raya Simpang Raya 3.271 1.233 37,7 2.038 2.038 100,0 13 0,6 1.246 38,1
3 Bunta Bunta 4.539 2.057 45,3 2.482 2.482 100,0 591 23,8 2.648 58,3
Toima 1.012 784 77,5 228 228 100,0 36 15,8 820 81,0
4 Lobu Lobu 829 405 48,9 424 424 100,0 49 11,6 454 54,8
5 Pagimana Pagimana 4.948 2.474 50,0 2.474 2.474 100,0 98 4,0 2.572 52,0
6 Bualemo Bualemo 3.430 2.349 68,5 1.081 1.081 100,0 3 0,3 2.352 68,6
Tikupon 1.185 375 31,6 810 810 100,0 23 2,8 398 33,6
7 Balantak Utara Teku 1.107 843 76,2 264 264 100,0 95 36,0 938 84,7
8 Balantak Balantak 1.540 755 49,0 785 785 100,0 32 4,1 787 51,1
9 Balantak Selatan Tongke 1.357 578 42,6 779 779 100,0 - - 578 42,6
10 Mantok Mantok 1.627 815 50,1 812 812 100,0 228 28,1 1.043 64,1
11 Lamala Bonebobakal 1.562 829 53,1 733 733 100,0 247 33,7 1.076 68,9
12 Masama Tangeban 2.798 1.854 66,3 944 944 100,0 203 21,5 2.057 73,5
13 Luwuk Timur Hunduhon 4.229 1.957 46,3 2.272 2.272 100,0 26 1,1 1.983 46,9
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 8.446 6.340 75,1 2.106 2.106 100,0 20 0,9 6.360 75,3
16 Luwuk Selatan Luwuk 10.334 7.308 70,7 3.026 3.026 100,0 145 4,8 7.453 72,1
17 Nambo
18 Kintom Kintom 3.471 2.108 60,7 1.363 1.363 100,0 250 18,3 2.358 67,9
19 Batui Batui 3.522 2.352 66,8 1.170 1.170 100,0 - 2.352 66,8
20 Batui Selatan Sinorang 3.211 1.746 54,4 1.465 1.465 100,0 171 11,7 1.917 59,7
21 Toili I Toili I 4.873 3.720 76,3 1.153 1.153 100,0 - - 3.720 76,3
22 Toili II Toili II 8.526 4.942 58,0 3.584 3.584 100,0 248 6,9 5.190 60,9
23 Toili III Toili III 5.668 3.804 67,1 1.864 1.864 100,0 78 4,2 3.882 68,5JUMLAH (KAB/KOTA) 85.827 51.129 59,57 34.698 34.698 100,0 2.835 8,2 53.964 62,9
Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
2013JUMLAH
RUMAH YANGBELUM
MEMENUHISYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT
2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUHRUMAH
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Nuhon Nuhon 13.739 519 2.643 - - - - - - 23 262 23 262 21 1.371 21 1.371 - - - - - - - - 5 2.418 5 2.418 4.051 29,48541
Saiti 6.166 1.074 4.453 434 2.027 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.022 4.264 1.022 4.264 6.291 102,03
2 Simpang Raya Simpang Raya 14.877 1.074 5.563 559 2.738 569 2.770 229 1.229 - - - - - - - - - - - - - - - - 991 4.370 687 3.252 7.219 48,52
3 Bunta Bunta 17.897 311 1.866 216 1.080 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2.081 10.405 2.081 10.405 11.485 64,17
Toima 2.421 308 924 216 648 19 95 19 95 - - - - - - - - - - - - - - - - 869 3.562 869 3.562 4.305 177,82
4 Lobu Lobu 4.029 128 581 128 581 83 441 83 441 2 8 2 8 20 484 35 952 4 179 1 179 - - - - 308 1.603 308 1.603 3.764 93,42
5 Pagimana Pagimana 24.003 101 1.255 29 447 82 398 67 322 63 322 50 254 12 4.240 2 479 - - - - - - - - 5.514 16.694 5.514 16.694 18.196 75,81
6 Bualemo Bualemo 16.654 430 2.148 430 2.148 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 350 3.150 350 3.150 5.298 31,81
Tikupon 2.285 346 1.548 327 1.259 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 10 - - 1.259 55,10
7 Balantak Utara Teku 4.726 382 1.650 268 1.237 10 167 6 80 - - - - - - - - - - - - - - - - 602 2.463 570 2.198 3.515 74,38
8 Balantak Balantak 6.137 21 429 21 429 - - - - - - - - - - - - 2 553 2 553 - - - - 807 5.181 788 4.695 5.677 92,50
9 Balantak Selatan Tongke 5.225 219 1.551 219 1.551 4 20 4 20 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.571 30,07
10 Mantok Mantok 7.379 422 3.171 211 1.874 - - - - - - - - - - - - 3 282 3 282 - - - - 485 3.032 485 3.032 5.188 70,31
11 Lamala Bonebobakal 6.877 2 14 2 14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.086 6.094 1.086 6.094 6.108 88,82
12 Masama Tangeban 11.632 1.718 8.589 1.718 8.589 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 262 1.311 262 1.311 9.900 85,11
13 Luwuk Timur Hunduhon 11.673 5.292 22.619 5.173 22.223 381 1.936 374 1.899 115 545 115 545 - - - - - - - - - - - - 597 2.909 597 2.909 27.576 236,24
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 60.693 87 3.283 19 821 1 8 1 8 - - - - 14 747 14 747 1 463 1 463 - - - - 6.314 33.098 6.314 33.098 35.137 57,89
16 Luwuk Selatan Luwuk 22.280 58 237 37 142 - - - - 5 50 5 50 16 320 11 220 1 50 - - - - - - 8.624 34.153 8.624 34.153 34.565 155,14
17 Nambo
18 Kintom Kintom 10.512 2.255 4.500 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.939 5.000 - - - 0,00
19 Batui Batui 16.078 1.381 10.012 1.381 10.012 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 665 3.113 665 3.113 13.125 81,63
20 Batui Selatan Sinorang 14.096 2.659 9.122 2.364 7.976 7 51 4 51 638 2.728 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8.027 56,95
21 Toili I Toili I 19.643 4.431 18.074 4.431 18.074 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 207 622 207 622 18.696 95,18
22 Toili II Toili II 32.978 5.292 22.619 5.173 22.223 381 1.936 374 1.899 115 545 115 545 - - - - - - - - - - - - 597 2.909 597 2.909 27.576 83,62
23 Toili III Toili III 22.402 5.668 22.189 3.027 11.850 - - - - - - - - - - - - 1 100 1 1 - - - - - - - - 11.851 52,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 354.402 34.177 149.040 26.383 117.943 1.537 7.822 1.161 6.044 961 4.460 310 1.664 83 7.162 83 3.769 12 1.627 8 1.478 - - - - 33.327 146.361 31.031 139.482 270.380 76,29189
7162 14527 175233Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
NOMEMENUHI SYARAT MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
PENDUDUK DENGANAKSES
BERKELANJUTANTERHADAP AIR MINUM
LAYAK
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH %1 2 3 4 5 6 71 Nuhon Nuhon 0 0 0 #DIV/0!
Saiti 0 0 0 #DIV/0!2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 #DIV/0!3 Bunta Bunta 0 0 0 #DIV/0!
Toima 0 0 0 #DIV/0!4 Lobu Lobu 0 0 0 #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 6 5 5 1006 Bualemo Bualemo 0 0 0 #DIV/0!
Tikupon 0 0 0 #DIV/0!7 Balantak Utara Teku 0 0 0 #DIV/0!8 Balantak Balantak 0 0 0 #DIV/0!9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 #DIV/0!
10 Mantok Mantok 0 0 0 #DIV/0!11 Lamala Bonebobakal 1 1 1 10012 Masama Tangeban 1 1 1 10013 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 #DIV/0!14 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 15 0 0 #DIV/0!16 Luwuk Selatan Luwuk 22 21 21 10017 Nambo18 Kintom Kintom 7 7 7 10019 Batui Batui 0 0 0 #DIV/0!20 Batui Selatan Sinorang 46 30 30 10021 Toili I Toili I 0 0 0 #DIV/0!22 Toili II Toili II 0 0 0 #DIV/0!23 Toili III Toili III 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 98 65 65 100
Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAHPENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPELDIPERIKSA
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Nuhon Nuhon 13739 - - - - #DIV/0! 883 4.468 883 4.468 100 - - - - #DIV/0! 41 209 41 209 100 4.677 34,0
Saiti 6166 - - - - #DIV/0! 893 4.479 893 4.479 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 4.479 72,6
2 Simpang Raya Simpang Raya 14877 37 147 34 147 100,0 1.920 9.058 1.920 9.058 100 - - - - #DIV/0! 444 2.538 444 2.538 100 11.743 78,9
3 Bunta Bunta 17897 34 397 34 397 100,0 2.473 9.676 2.473 9.676 100 36 171 36 171 100 19 68 19 68 100 10.312 57,6
Toima 2421 8 87 8 87 100,0 775 2.558 775 2.558 100 27 74 27 74 100 1 2 - - 0 2.719 112,3
4 Lobu Lobu 4029 36 240 29 200 83,3 387 2.010 387 2.010 100 50 175 - - - - - - - #DIV/0! 2.210 54,9
5 Pagimana Pagimana 24003 59 615 55 591 96,1 2.466 11.461 2.324 10.894 95 39 197 1 4 2 140 1.085 - - 0 11.489 47,9
6 Bualemo Bualemo 16654 16 30 10 20 66,7 1.043 3.446 1.043 3.446 100 93 343 93 343 100 814 2.169 - - 0 3.809 22,9
Tikupon 2285 19 300 19 300 100,0 251 502 251 502 100 57 114 - - - - - - - #DIV/0! 802 35,1
7 Balantak Utara Teku 4726 12 230 39 230 100,0 888 4.048 761 3.104 77 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 3.334 70,5
8 Balantak Balantak 6137 12 113 11 95 84,1 991 3.788 979 3.749 99 #DIV/0! #DIV/0! 3.844 62,6
9 Balantak Selatan Tongke 5225 7 37 7 37 100,0 591 2.967 591 2.967 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 3.004 57,5
10 Mantok Mantok 7379 - - - - #DIV/0! 888 4.917 536 3.098 63 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 3.098 42,0
11 Lamala Bonebobakal 6877 46 354 25 184 52,0 1.019 3.941 628 2.553 65 - - - - #DIV/0! 6 24 - - 0 2.737 39,8
12 Masama Tangeban 11632 18 104 18 104 100,0 1.760 7.468 1.760 7.468 100 - - - - #DIV/0! 4 18 4 18 100 7.590 65,3
13 Luwuk Timur Hunduhon 11673 60 2.150 55 2.084 96,9 1.876 13.321 1.495 11.280 85 3 66 3 66 100 12 101 12 101 100 13.531 115,9
14 Luwuk Utara
15 Luwuk Kampung Baru 60693 15 210 15 210 100,0 5.594 20.989 5.594 20.989 100 5 20 5 20 100 397 1.796 397 1.796 100 23.015 37,9
16 Luwuk Selatan Luwuk 22280 18 216 14 168 77,8 8.465 33.710 7.736 30.620 91 - - - - #DIV/0! 37 148 - - 0 30.788 138,2
17 Nambo
18 Kintom Kintom 10512 2.289 11.658 - - - 2.181 10.518 2.181 10.518 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 10.518 100,1
19 Batui Batui 16078 44 1.435 44 1.435 100,0 1.994 9.213 1.994 9.213 100 74 388 74 388 100 45 244 45 244 100 11.280 70,2
20 Batui Selatan Sinorang 14096 80 655 78 624 95,3 2.269 6.523 1.863 74 1 948 3.874 795 3.101 80 894 4.249 692 3.064 72,111 6.863 48,7
21 Toili I Toili I 19643 24 110 24 110 100,0 1.917 6.773 1.917 6.773 100 - - - - #DIV/0! 2.216 7.312 2.216 7.312 100 14.195 72,3
22 Toili II Toili II 32978 33 1.330 33 1.330 100,0 3.272 13.683 3.272 13.683 100 2.308 9.299 2.308 9.299 100 1.418 6.243 1.418 6.243 100 30.555 92,7
23 Toili III Toili III 22402 - - - - #DIV/0! 2.276 8.910 2.276 8.910 100 - - - - #DIV/0! 1.487 5.821 1.487 5.821 100 14.731 65,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 354.402 2.867 20.418 552 8.353 40,9 47.072 198.427 44.532 182.090 91,8 3.640 14.721 3.342 13.466 91,5 7.975 32.027 6.775 27.414 85,597 231.323 65,3
348.477 3.497 60.418Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA
KOMUNAL
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK(JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Nuhon Nuhon 11 - 0 0 0
Saiti 9 1 11,1 0 02 Simpang Raya Simpang Raya 12 - 0,0 0 03 Bunta Bunta 13 - 0,0 0 0
Toima 9 1 11,1 0 04 Lobu Lobu 10 1 10,0 0 05 Pagimana Pagimana 33 1 3,0 0 06 Bualemo Bualemo 15 3 20,0 0 0
Tikupon 5 1 20,0 0 07 Balantak Utara Teku 10 2 20,0 0 08 Balantak Balantak 14 1 7,1 0 09 Balantak Selatan Tongke 10 2 20,0 0 0
10 Mantok Mantok 10 3 30,0 0 011 Lamala Bonebobakal 12 - 0,0 0 012 Masama Tangeban 14 - 0,0 0 013 Luwuk Timur Hunduhon 13 - 0,0 0 014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 18 - 0,0 0 016 Luwuk Selatan Luwuk 19 - 0,0 0 017 Nambo18 Kintom Kintom 19 - 0,0 0 019 Batui Batui 14 - 0,0 0 020 Batui Selatan Sinorang 10 - 0,0 0 021 Toili I Toili I 17 1 5,9 0 022 Toili II Toili II 25 1 4,0 0 023 Toili III Toili III 17 - 0,0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 339 18 5,3 0 0 0
Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
SD SLTP
SLTA
PUSK
ESM
AS
RU
MAH
SAKI
T U
MU
M
BIN
TAN
G
NO
NBI
NTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Nuhon Nuhon 12 3 1 1 - - - 17 5 41,7 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! 12 70,6
Saiti - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,02 Simpang Raya Simpang Raya - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,03 Bunta Bunta - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0
Toima - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,04 Lobu Lobu 8 2 1 1 - - - 12 6 75,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 10 83,35 Pagimana Pagimana 36 6 3 1 - - 46 23 63,9 7 116,7 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 34 73,96 Bualemo Bualemo 21 6 3 1 - - - 31 21 100,0 6 100,0 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 31 100,0
Tikupon 8 3 2 1 - - - 14 8 100,0 3 100,0 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 1007 Balantak Utara Teku 5 2 - 1 - - - 8 5 100,0 2 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 8 100,08 Balantak Balantak 11 4 2 1 - - - 18 11 100,0 1 25,0 1 50,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 77,89 Balantak Selatan Tongke 1 - - 1 - - - 2 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 2 100,0
10 Mantok Mantok 9 5 1 1 - - - 16 9 100,0 5 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 100,011 Lamala Bonebobakal - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,012 Masama Tangeban 1 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100,013 Luwuk Timur Hunduhon - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,014 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 24 7 5 1 1 - 2 40 24 100,0 6 85,7 4 80,0 1 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! 2 100,0 38 95,016 Luwuk Selatan Luwuk 21 6 7 1 - - 7 42 16 76,2 4 66,7 6 85,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 100,0 34 81,017 Nambo18 Kintom Kintom 20 3 3 1 - - 1 28 20 100,0 3 100,0 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 100,0 28 100,019 Batui Batui - - - 1 - - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 100,020 Batui Selatan Sinorang 12 4 3 1 - - - 20 5 41,7 2 50,0 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 10 50,021 Toili I Toili I 15 2 1 1 - - - 19 15 100,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 19 100,022 Toili II Toili II - - 1 1 - - - 2 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 1 50,023 Toili III Toili III 23 8 4 1 - - - 36 23 100,0 8 100,0 4 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 36 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 226 61 37 24 1 0 10 359 192 85,0 54 88,5 32 86,5 24 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! 12 120,0 315 87,7437324 1 359 24 1 10
Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
YANG ADA
JUM
LAH
TTU
SARANAKESEHATAN HOTEL
SLTP SLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS RUMAH SAKITUMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JASA BOGARUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Nuhon Nuhon 26 0 0 0 0 0 0 13 7 0 3 23 88Saiti 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 6 0 6 #DIV/0!
Toima 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Lobu Lobu 38 0 0 0 0 0 0 0 2 2 35 39 1035 Pagimana Pagimana 37 0 22 5 0 27 73 0 8 4 0 12 326 Bualemo Bualemo 10 0 0 1 0 1 10 0 6 2 1 9 90
Tikupon 12 0 0 1 0 1 8 0 0 0 12 12 1007 Balantak Utara Teku 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Balantak Balantak 15 0 5 2 4 11 73 0 1 3 2 6 409 Balantak Selatan Tongke 1 0 1 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0
10 Mantok Mantok 20 0 11 2 0 13 65 0 7 0 0 7 3511 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!12 Masama Tangeban 7 0 0 1 2 3 43 0 0 5 4 9 12913 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!14 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 0 #DIV/0! 15 15 #DIV/0!16 Luwuk Selatan Luwuk 161 39 22 16 29 106 66 16 18 29 15 78 4817 Nambo18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!19 Batui Batui 16 0 5 0 6 11 69 0 5 8 0 13 8120 Batui Selatan Sinorang 4 0 4 5 0 9 225 0 0 4 0 4 10021 Toili I Toili I 13 0 13 0 0 13 100 0 11 9 0 20 15422 Toili II Toili II 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 11 0 11 #DIV/0!23 Toili III Toili III 86 0 0 0 0 0 0 2 8 7 26 43 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 460 39 83 33 41 196 42,6 31 73 105 98 307 66,74884 8 175 40 233 456 5 159 27 237 428
Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Nuhon Nuhon 26 2 3 2 9 16 62 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!Saiti 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
Toima 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!4 Lobu Lobu 0 0 2 1 35 38 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!5 Pagimana Pagimana 10 0 8 2 0 10 100 27 0 0 5 0 5 196 Bualemo Bualemo 9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Tikupon 13 0 0 1 12 13 100 1 0 0 0 0 0 07 Balantak Utara Teku 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!8 Balantak Balantak 4 0 4 1 0 5 125 11 0 0 0 0 0 09 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 1 0 0 0 0 0 0
10 Mantok Mantok 7 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 011 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!12 Masama Tangeban 0 0 0 1 1 2 #DIV/0! 3 0 0 1 0 1 3313 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!14 Luwuk Utara15 Luwuk Kampung Baru 29 0 3 0 17 20 69 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!16 Luwuk Selatan Luwuk 55 1 7 4 12 24 44 106 0 0 0 0 0 017 Nambo18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!19 Batui Batui 5 0 10 0 6 16 320 11 0 0 0 0 0 020 Batui Selatan Sinorang 0 0 8 5 0 13 #DIV/0! 9 0 7 6 0 13 14421 Toili I Toili I 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 13 0 0 0 0 0 022 Toili II Toili II 0 0 1 0 0 1 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!23 Toili III Toili III 48 2 9 11 26 48 100 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 218 5 55 28 118 206 94,50 196 0 7 12 0 19 9,6910
Sumber: Seksi Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Kab.Banggai 414
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
MEM
ENU
HI S
YAR
ATH
IGIE
NE
SAN
ITAS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AKM
EMEN
UH
I SYA
RAT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIU
JI P
ETI
K
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 249.750 166.500 12.000 178.500 71,471471472 Aminofilin tablet 200 mg tablet 22.350 14.900 16.000 30.900 138,25503363 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1.209.750 806.500 299.900 1.106.400 91,467 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 20.133 13.422 11.940 25.362 125,978 Metampiron tablet 500 mg tablet 393.000 262.000 394.000 656.000 166,929 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :AluminiumHidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 491.700 327.800 780.600 1.108.400 225,42
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +polimiksin 10.000 IU/g
tube #DIV/0!
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg
supp 675 450 450 66,67
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + AsamSalisilat 3%
pot 2.772 1.848 1.848 66,67
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0!15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 270 180 180 66,6717 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 801.279 534.186 820.000 1.354.186 169,0018 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!23 Betametason krim 0,1 % krim 5.625 3.750 3.750 7.500 133,3324 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 12.000 8.000 15.000 23.000 191,6725 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 616.800 411.200 993.800 1.405.000 227,7926 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2.106 2.106 #DIV/0!28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 650 650 #DIV/0!29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 90 60 360 420 466,6730 Diazepam tablet 2 mg tablet 21.300 14.200 18.100 32.300 151,6431 Diazepam tablet 5 mg tablet 5.250 3.500 3.500 66,6732 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 180 120 3.000 3.120 1733,3333 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 49.500 33.000 33.000 66,6735 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 100.000 20.000 20.000 20,0036 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 945 630 2.100 2.730 288,8937 Etakridin larutan 0,1% botol 921 614 85 699 75,9038 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet #DIV/0!41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 3.825 2.550 30.000 32.550 850,9845 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 20.250 13.500 30.000 43.500 214,8146 Furosemid tablet 40 mg tablet 44.850 29.900 50.000 79.900 178,1547 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach 124.500 83.000 67.600 150.600 120,96
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 959 639 639 66,6350 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 15.600 10.400 10.400 66,6751 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 676.500 451.000 219.000 670.000 99,0452 Gliserin botol #DIV/0!53 Glukosa larutan infus 5% botol 600 400 1.000 1.400 233,3354 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 43.800 29.200 64.500 93.700 213,9357 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 30.00059 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 250.00061 Hidrkortison krim 2,5% tube 8.928 5.952 4.824 10.776 120,7062 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 81.315 54.210 54.210 66,6763 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 225.300 150.200 127.000 277.200 123,0464 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 900 600 15.000 15.600 1733,3365 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 247.500 165.000 150.000 315.000 127,2766 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet #DIV/0!67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 422.250 281.500 156.700 438.200 103,7868 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 38.520 25.680 32.360 58.040 150,6772 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1.839 1.226 1.226 66,6773 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 883.500 589.000 376.200 965.200 109,2574 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 5.00077 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mgtablet #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 13.133 8.755 5.000 13.755 104,74
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 204.300 136.200 243.700 379.900 185,95
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet 60.000 40.000 40.000 66,67
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 540 360 360 66,6785 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 390 260 110 370 94,8786 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet #DIV/0!
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 2.475 1.650 360 2.010 81,2192 Metronidazol tablet 250 mg tablet 42.000 28.000 28.000 66,6793 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 4.185 2.790 2.500 5.290 126,4096 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 4.860 3.240 3.240 66,67100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 1.388 925 925 66,64101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 45 30 30 66,67102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 5.130 3.420 3.420 66,67103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 17.948 11.965 4.580 16.545 92,18104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 735.450 490.300 1.223.900 1.714.200 233,08106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 31.350 20.900 20.900 66,67108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 582.000 388.000 277.000 665.000 114,26109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 711 474 474 66,67110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 254 169 475 644 253,54111 Prednison tablet 5 mg tablet 301.500 201.000 350.000 551.000 182,75112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 13.950 9.300 1.200 10.500 75,27114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!117 Ringer Laktat larutan infus botol 20.550 13.700 12.000 25.700 125,06118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%tube 3.492 2.328 2.328 66,67
119 Salisil bedak 2% kotak 3.911 2.607 2.265 4.872 124,57120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 10.050 6.700 6.700 66,67126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 109.500 73.000 210.500 283.500 258,90129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 4.545 3.030 6.180 9.210 202,64131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 639.000 426.000 159.000 585.000 91,55132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 450 300 300 66,67134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 735.000 490.000 505.600 995.600 135,46
VAKSIN136 BCG vial 5.250 3.500 300 3.800 72,38137 T T vial 1.200 800 100 900 75,00138 D T vial 15.000 10.000 420 10.420 69,47139 CAMPAK 10 Dosis vial 6.225 4.150 600 4.750 76,31140 POLIO 10 Dosis vial 5.700 3.800 540 4.340 76,14141 DPT-HB vial 2.265 1.510 90 1.600 70,64142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 7.725 5.150 450 5.600 72,49143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
Sumber: Seksi Farmasi Makan dan Minum Dinas Kesehatan
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN/KOTA BANGGAI
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 12 RUMAH SAKIT KHUSUS -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 12 - JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 123 PUSKESMAS KELILING 244 PUSKESMAS PEMBANTU 105
1 RUMAH BERSALIN 1 12 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 33 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 44 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 30 305 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 17 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI -2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -5 PEDAGANG BESAR FARMASI -6 APOTEK 29 297 TOKO OBAT 37 378 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber: Seksi Informasi , Litbang dan Diklat Kesehatan
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00
Sumber: Seksi Informasi , Litbang dan Diklat Kesehatan
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 Nuhon Nuhon 11 100 0,00 0,00 0,00 11 0 0,00
Saiti 4 36 4 36,36 3 27,27 0,00 11 3 27,272 Simpang Raya Simpang Raya 12 100 0,00 0,00 0,00 12 0 0,003 Bunta Bunta 14 88 2 12,50 0,00 0,00 16 0 0,00
Toima 0 0,00 9 100,00 0,00 9 9 100,004 Lobu Lobu 9 90 1 10,00 0,00 0,00 10 0 0,005 Pagimana Pagimana 15 42 21 58,33 0,00 0,00 36 0 0,006 Bualemo Bualemo 15 71 6 28,57 0,00 0,00 21 0 0,00
Tikupon 8 100 0,00 0,00 0,00 8 0 0,007 Balantak Utara Teku 10 125 0,00 0,00 0,00 10 0 0,008 Balantak Balantak 13 163 0,00 0,00 0,00 13 0 0,009 Balantak Selatan Tongke 4 50 7 87,50 0,00 0,00 11 0 0,0010 Mantok Mantok 9 113 1 12,50 0,00 0,00 10 0 0,0011 Lamala Bonebobakal 0 12 150,00 1 12,50 0,00 13 1 7,6912 Masama Tangeban 0 15 187,50 0,00 0,00 15 0 0,0013 Luwuk Timur Hunduhon 7 88 9 112,50 0,00 0,00 16 0 0,0014 Luwuk Utara 0 0,00 0,00 0,00 0 0 #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 7 88 5 62,50 8 100,00 0,00 20 8 40,0016 Luwuk Selatan Luwuk 2 25 20 250,00 0,00 0,00 22 0 0,0017 Nambo 0 0,00 0,00 0,00 0 0 #DIV/0!18 Kintom Kintom 9 113 8 100,00 2 25,00 0,00 19 2 10,5319 Batui Batui 8 100 7 87,50 2 25,00 1 12,50 18 3 16,6720 Batui Selatan Sinorang 3 38 4 50,00 5 62,50 0,00 12 5 41,6721 Toili I Toili I 3 38 9 112,50 8 100,00 0,00 20 8 40,0022 Toili II Toili II 0 26 325,00 0,00 0,00 26 0 0,0023 Toili III Toili III 11 138 9 112,50 0,00 0,00 20 0 0,00
174 45,91 166 43,80 38 10,03 1 0,26 379 39 10,291
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDUPRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 71 Nuhon Nuhon 11 10 4
Saiti 9 6 1 22 Simpang Raya Simpang Raya 12 6 63 Bunta Bunta 13 7 3
Toima 9 4 4 24 Lobu Lobu 10 7 15 Pagimana Pagimana 33 21 6 66 Bualemo Bualemo 15 8 2
Tikupon 5 2 1 47 Balantak Utara Teku 10 1 28 Balantak Balantak 14 5 1 89 Balantak Selatan Tongke 10 4 5 5
10 Mantok Mantok 10 6 1 911 Lamala Bonebobakal 12 8 3 412 Masama Tangeban 14 10 2 113 Luwuk Timur Hunduhon 13 5 2 1214 Luwuk Utara 015 Luwuk Kampung Baru 18 4 616 Luwuk Selatan Luwuk 19 5 4 1017 Nambo 018 Kintom Kintom 19 9 219 Batui Batui 14 5 420 Batui Selatan Sinorang 10 4 4 421 Toili I Toili I 17 11 122 Toili II Toili II 25 11 323 Toili III Toili III 17 8 6 17
JUMLAH (KAB/KOTA) 339 167 70 88
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Nuhon Nuhon 11 11 11 100
Saiti 9 9 9 1002 Simpang Raya Simpang Raya 12 10 10 833 Bunta Bunta 13 9 1 10 77
Toima 9 9 9 1004 Lobu Lobu 10 10 10 1005 Pagimana Pagimana 33 33 33 1006 Bualemo Bualemo 15 10 5 15 100
Tikupon 5 4 1 5 1007 Balantak Utara Teku 10 10 10 1008 Balantak Balantak 14 13 13 939 Balantak Selatan Tongke 10 11 11 11010 Mantok Mantok 10 10 10 10011 Lamala Bonebobakal 12 12 12 10012 Masama Tangeban 14 14 14 10013 Luwuk Timur Hunduhon 13 12 1 13 10014 Luwuk Utara 0 - #DIV/0!15 Luwuk Kampung Baru 18 13 13 7216 Luwuk Selatan Luwuk 19 11 11 5817 Nambo 0 - #DIV/0!18 Kintom Kintom 19 16 3 19 10019 Batui Batui 14 12 2 14 10020 Batui Selatan Sinorang 10 4 4 2 10 10021 Toili I Toili I 17 16 1 17 10022 Toili II Toili II 25 21 1 22 8823 Toili III Toili III 17 17 17 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 339 283 33 2 0 318 94
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Banggai
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Nuhon - 1 1 1 - 1 - - - - -2 Puskesmas Saiti - 1 1 1 - 1 - - - - -3 Puskesmas Simpang Raya - 1 1 1 - 1 - - - - -4 Puskesmas Bunta - 1 2 3 1 2 3 1 1 - - 1 15 Puskesmas Toima - 1 1 - 1 1 - - - - -6 Puskesmas Lobu - - - - - - - - - -7 Puskesmas Pagimana - 1 1 1 - 1 1 1 - - 1 18 Puskesmas Bualemo - 1 1 - 1 1 - - - - -9 Puskesmas Tikupon - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Teku - 1 1 1 - 1 - - - - -11 Puskesmas Balantak - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 112 Puskesmas Tongke - - - - - - - - - -13 Puskesmas Mantok - 1 1 - 1 1 - - - - -14 Puskesmas Bonebobakal - 1 1 - 1 1 - - - - -15 Puskesmas Tangeban - 1 1 1 - 1 1 1 - - 1 116 Puskesmas Hunduhon - 1 1 - 1 1 - - - - -17 Puskesmas Kampung Baru - 4 4 - 4 4 2 2 - - 2 218 Puskesmas Luwuk - 3 3 - 3 3 1 1 2 - 1 1 219 Puskesmas Kintom - 2 2 - 2 2 - - - - -20 Puskesmas Batui - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 121 Puskesmas Sinorang - 1 1 - 1 1 - - - - -22 Puskesmas Toili I - 2 1 3 2 1 3 1 1 - - 1 123 Puskesmas Toili II - 2 2 2 - 2 1 1 - - 1 124 Puskesmas Toili III - 1 1 - 1 1 - - - - -
- - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 11 21 32 11 21 32 1 10 11 - - - 1 10 11
1 RSUD LUWUK 10 7 17 7 14 21 17 21 38 2 1 3 - 2 1 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 7 17 7 14 21 17 21 38 2 1 3 - - - 2 1 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 10 7 17 18 35 53 28 42 70 3 11 14 - - - 3 11 14RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4,7968 14,955 19,752 3,9503 0 3,9503
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini LuwukKeterangan : a termasuk S3
DOKTERGIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Nuhon 14 5 5 10 02 Puskesmas Saiti 8 4 6 10 03 Puskesmas Simpang Raya 13 7 4 11 04 Puskesmas Bunta 14 7 11 18 1 15 Puskesmas Toima 7 5 2 7 06 Puskesmas Lobu 7 4 2 6 07 Puskesmas Pagimana 31 14 10 24 1 18 Puskesmas Bualemo 15 6 2 8 09 Puskesmas Tikupon 5 1 3 4 010 Puskesmas Teku 4 2 4 6 011 Puskesmas Balantak 7 3 4 7 012 Puskesmas Tongke 8 2 2 013 Puskesmas Mantok 9 4 6 10 014 Puskesmas Bonebobakal 11 4 3 7 015 Puskesmas Tangeban 17 2 7 9 1 116 Puskesmas Hunduhon 15 2 10 12 017 Puskesmas Kampung Baru 18 2 18 20 1 118 Puskesmas Luwuk 12 2 17 19 2 219 Puskesmas Kintom 18 4 12 16 020 Puskesmas Batui 16 5 12 17 021 Puskesmas Sinorang 12 8 5 13 1 122 Puskesmas Toili I 19 9 12 21 023 Puskesmas Toili II 22 9 17 26 1 124 Puskesmas Toili III 17 13 12 25 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 319 124 184 308 2 7 91 RSUD LUWUK 35 59 226 285 4 4
0 00 00 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 35 59 226 285 0 4 4SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 354 183 410 593 2 11 13RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 203,51 167,32 3,67
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini LuwukKeterangan :
a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
TENAGA TEKNISKEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Nuhon - - - - -2 Puskesmas Saiti 1 1 - - 1 13 Puskesmas Simpang Raya - - - - -4 Puskesmas Bunta - - - - -5 Puskesmas Toima 1 1 - - 1 16 Puskesmas Lobu - - - - -7 Puskesmas Pagimana - 1 1 - 1 18 Puskesmas Bualemo 1 1 - - 1 19 Puskesmas Tikupon - - - - -
10 Puskesmas Teku - - - - -11 Puskesmas Balantak 1 1 - - 1 112 Puskesmas Tongke - - - - -13 Puskesmas Mantok 1 1 - - 1 114 Puskesmas Bonebobakal - 1 1 - 1 115 Puskesmas Tangeban 1 1 - 1 - 116 Puskesmas Hunduhon 2 2 - - 2 217 Puskesmas Kampung Baru 1 1 1 1 - 2 218 Puskesmas Luwuk 3 3 - - 3 319 Puskesmas Kintom - - - - -20 Puskesmas Batui 2 2 - - 2 221 Puskesmas Sinorang - - - - -22 Puskesmas Toili I 3 3 - - 3 323 Puskesmas Toili II 2 2 1 1 - 3 324 Puskesmas Toili III - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 18 19 - 4 4 1 22 231 RSUD LUWUK 3 10 13 6 6 3 16 19
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 10 13 - 6 6 3 16 19SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 4 28 32 - 10 10 4 38 42RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,03 2,82 11,9
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini LuwukKeterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Nuhon 1 3 4 1 12 Puskesmas Saiti 1 1 1 13 Puskesmas Simpang Raya 2 2 1 14 Puskesmas Bunta - -5 Puskesmas Toima 3 3 -6 Puskesmas Lobu 2 2 -7 Puskesmas Pagimana 1 1 1 2 38 Puskesmas Bualemo 3 3 2 29 Puskesmas Tikupon - 1 1
10 Puskesmas Teku 2 2 -11 Puskesmas Balantak 1 1 1 112 Puskesmas Tongke 1 1 -13 Puskesmas Mantok 1 1 1 114 Puskesmas Bonebobakal 2 2 1 115 Puskesmas Tangeban - 2 216 Puskesmas Hunduhon 1 1 2 2 217 Puskesmas Kampung Baru 5 5 1 118 Puskesmas Luwuk 3 3 2 5 719 Puskesmas Kintom 1 1 1 1 220 Puskesmas Batui 2 3 5 1 121 Puskesmas Sinorang 1 1 2 -22 Puskesmas Toili I 1 2 3 1 123 Puskesmas Toili II 1 3 4 2 2 424 Puskesmas Toili III 3 1 4 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 38 52 15 18 331 RSUD LUWUK 4 26 30 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 26 30 1 - 1SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 64 82 16 18 34RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 23,1 9,6
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini LuwukKeterangan :a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Nuhon - - - - -2 Puskesmas Saiti - - - - -3 Puskesmas Simpang Raya - - - - -4 Puskesmas Bunta 1 1 - - 1 15 Puskesmas Toima - - - - -6 Puskesmas Lobu 1 1 - - 1 17 Puskesmas Pagimana 2 2 - - 2 28 Puskesmas Bualemo 1 1 - 1 - 19 Puskesmas Tikupon - - - - -10 Puskesmas Teku - - - - -11 Puskesmas Balantak 1 1 - - 1 112 Puskesmas Tongke - - - - -13 Puskesmas Mantok - - - - -14 Puskesmas Bonebobakal - - - - -15 Puskesmas Tangeban - - - - -16 Puskesmas Hunduhon 2 2 - - 2 217 Puskesmas Kampung Baru 2 2 - - 2 218 Puskesmas Luwuk 1 2 3 - 1 2 319 Puskesmas Kintom - - - - -20 Puskesmas Batui - - - - -21 Puskesmas Sinorang - - - - -22 Puskesmas Toili I 1 1 - 1 - 123 Puskesmas Toili II 1 1 - 1 - 124 Puskesmas Toili III - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 11 15 - - - 4 11 151 RSUD LUWUK 7 7 4 4 - 11 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 7 7 - 4 4 - 11 11SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 4 18 22 - 4 4 4 22 26RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7,336301714
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Nuhon - - - - - - -2 Puskesmas Saiti - - - - - - -3 Puskesmas Simpang Raya - - - - - - -4 Puskesmas Bunta - - - - - - -5 Puskesmas Toima - - - - - - -6 Puskesmas Lobu - - - - - - -7 Puskesmas Pagimana - - - - - - -8 Puskesmas Bualemo - - - - - - -9 Puskesmas Tikupon - - - - - - -
10 Puskesmas Teku - - - - - - -11 Puskesmas Balantak - - - - - - -12 Puskesmas Tongke - - - - - - -13 Puskesmas Mantok - - - - - - -14 Puskesmas Bonebobakal - - - - - - -15 Puskesmas Tangeban - - - - - - -16 Puskesmas Hunduhon - - - - - - -17 Puskesmas Kampung Baru - - - - - - -18 Puskesmas Luwuk - - - - - - -19 Puskesmas Kintom - - - - - - -20 Puskesmas Batui - - - - - - -21 Puskesmas Sinorang - - - - - - -22 Puskesmas Toili I - - - - - - -23 Puskesmas Toili II 1 1 - - - - 1 124 Puskesmas Toili III - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - - - - - - - 1 11 RSUD LUWUK 2 9 11 - - - 2 9 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 11 - - - - - - - - - 2 9 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 10 12 - - - - - - - - - 2 10 12
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,386
Sumber:Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTALNO UNIT KERJA
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 Puskesmas Nuhon - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Saiti - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Simpang Raya - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Bunta - - - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Toima - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Lobu - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Pagimana - - - - 1 1 - - - - - 1 - 18 Puskesmas Bualemo - - - - - - - 1 1 - - 1 - 19 Puskesmas Tikupon - - - - - - - - - - - - -10 Puskesmas Teku - - - - - - - - - - - - -11 Puskesmas Balantak - - - - - - - - - - - - -12 Puskesmas Tongke - - - - - - - - - - - - -13 Puskesmas Mantok - - - - - - - - - - - - -14 Puskesmas Bonebobakal - - - - - - - - - - - - -15 Puskesmas Tangeban - - - - - - - - - - - - -16 Puskesmas Hunduhon - - - - 1 1 - - 1 1 2 - - 2 1 317 Puskesmas Kampung Baru - - - - 1 1 - - - - - 1 - 118 Puskesmas Luwuk - - - - 1 1 - - - - - - 1 119 Puskesmas Kintom - - - - - - - - - - - - -20 Puskesmas Batui - - - - - - - - - - - - -21 Puskesmas Sinorang - - - - - - - - - - - - -22 Puskesmas Toili I - - - - 1 1 - - - - - - 1 123 Puskesmas Toili II - - - - - - - - - - - - -24 Puskesmas Toili III - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 3 2 5 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 5 3 81 RSUD LUWUK 2 5 7 2 2 2 2 - 2 8 10 - - 2 2 4 1 - 1 2 2 9 19 28
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 - 2 2 - 2 2 - - - 2 8 10 - - - - - - 2 2 4 1 - 1 2 - 2 9 19 28SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5 7 - 2 2 - 2 2 - - - 5 10 15 - - - - - - 4 3 7 1 - 1 2 - 2 14 22 36RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10,16
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk
TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATANREFRAKSIONIS
OPTISIEN ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN
INFORMASIKESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSIDARAH
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Nuhon - - - - -2 Puskesmas Saiti - - - - -3 Puskesmas Simpang Raya - - - - -4 Puskesmas Bunta - - - - -5 Puskesmas Toima - - - - -6 Puskesmas Lobu - - - - -7 Puskesmas Pagimana - - - - -8 Puskesmas Bualemo - - - - -9 Puskesmas Tikupon - - - - -
10 Puskesmas Teku - - - - -11 Puskesmas Balantak - - - - -12 Puskesmas Tongke - - - - -13 Puskesmas Mantok - - - - -14 Puskesmas Bonebobakal - - - - -15 Puskesmas Tangeban - - - - -16 Puskesmas Hunduhon - - - - -17 Puskesmas Kampung Baru - - - - -18 Puskesmas Luwuk - - - - -19 Puskesmas Kintom - - - - -20 Puskesmas Batui - - - - -21 Puskesmas Sinorang - - - - -22 Puskesmas Toili I - - - - -23 Puskesmas Toili II - - - - -24 Puskesmas Toili III - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -1 RSUD LUWUK - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINTOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 291 Puskesmas Nuhon - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Saiti - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Simpang Raya - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Bunta - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Toima - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Lobu - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Pagimana - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Bualemo - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Tikupon - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Teku - - - - - - - - - - -11 Puskesmas Balantak - - - - - - - - - - -12 Puskesmas Tongke - - - - - - - - - - -13 Puskesmas Mantok - - - - - - - - - - -14 Puskesmas Bonebobakal - - - - - - - - - - -15 Puskesmas Tangeban - - - - - - - - - - -16 Puskesmas Hunduhon - - - - - - - - - - -17 Puskesmas Kampung Baru - - - - - - - - - - -18 Puskesmas Luwuk - - - - - - - - - - -19 Puskesmas Kintom - - - - - - - - - - -20 Puskesmas Batui - - - - - - - - - - -21 Puskesmas Sinorang - - - - - - - - - - -22 Puskesmas Toili I - - - - - - - - - - -23 Puskesmas Toili II - - - - - - - - - - -24 Puskesmas Toili III - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1 RSUD LUWUK - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: Sub Bagian dan Kepegawaian DINKES Kab.Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk
TENAGAPENUNJANGKESEHATAN
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABATSTRUKTURAL
STAF PENUNJANGADMINISTRASI
STAF PENUNJANGTEKNOLOGI
STAF PENUNJANGPERENCANAAN TENAGA PENDIDIK JURUTENAGA
KEPENDIDIKAN
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA BANGGAITAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 70.047.935.486 87,69
a. Belanja Langsung 29.725.953.853
b. Belanja Tidak Langsung 40.321.981.633
2 APBD PROVINSI - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 APBN : 9.834.590.000 12,31
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.289.390.000 5,37
- Dana Dekonsentrasi 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 5.545.200.000 6,94
- Lain-lain (sebutkan) 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
79.882.525.486
1.245.433.283.783
5,62
225.400,89
Sumber: Sub Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan Kab. Banggai
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
NO PROGRAM SHEET/TABEL WARNA
1 BPS 1,2,3
2 KIA 4,5,6,29,33,38,52
3 TB PARU/KUSTA 7,8,9,14,15,16,17
4 PNEMONIA 10
5 HIV/AIDS DAN PENYAKIT KELAMIN 11
6 UTD 12
7 DIARE 13
8 POLIO 18
10 MALARIA/DBD 21,22
11 FILARIASIS 23
12 PTM 24,25,2613 SURVEILANCE 27,2814 GIZI 32,37,39,40,44,45,46,47,4815 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN/KB 34,35,3616 PROMKES 49,50,51,57,69,70,7117 BPJS 53,54a18 SP2TP 54,67,6819 RSUD 54,55,56,72,73,74,75,76,77,78,79,8020 KESLING 58,59,60,61,62,63,64,6521 POM 6622 PSDMK/KEPEG 72,73,74,75,76,77,78,79,8023 PERENCANAAN 81
KETERANGAN TABEL
Recommended