napza

Preview:

DESCRIPTION

segala tentang napsa

Citation preview

MOOD

Ciri – ciri Over dosis pada NAPZA

• Tidak ada respons• Tidur mendengkur• Bibir dan kuku membiru• Tubuh dingin dan kulit lembab• Kejang-kejang• Adanya riwayat pemakaian morfin/heroin terdapat

tanda bekas jarum suntik • Frekuensi pernafasan <>• Penurunan kesadaran

TANDA & GEJALA

Prinsip Penatalaksanaan Keterangan

Penatalaksanaan kegawatan • A (Airways) : bebaskan jalan napas dari sumbatan dengan perubahan posisi, oropharyngeal airway, alat penghisap lendir.• B (Breathing) : jaga agar pernapasan sebaik mungkin bila perlu dengan alat respirator.• C (Circulation) : tekanan darah dan volume cairan harus dipertahankan secukupnya dengan pemberian cairan (koloid), lakukan RJP jika henti jantung.

Penilaian klinis • Anamnesis informasi tentang seluruh obat yang digunakan, tanyakan dan simpan sisa obat dan muntahan yang masih ada (untuk pemeriksaan toksikologis), riwayat alergi obat atau syok anafilaksis.• Pemeriksaan fisik pemeriksaan kesadaran, tekanan darah, nadi, denyut jantung, ukuran pupil, keringat, air liur

Penatalaksanaan Keracunan

Prinsip Penatalaksanaan Keterangan

Dekontaminasi • Dekontaminasi permukaan kulit• Dekontaminasi saluran cerna diberikan arang aktif, pencahar, pemberian obat perangsang muntah, kumbah lambung• Upaya lain untuk mengeluarkan bahan/obat dialisis, pemberian diuretikum

Pemberian antidotum • Tidak semua keracunan ada penawarnya prinsip utama: mengatasi sesuai dengan besar masalah.

Suportif, konsultasi, dan rehabilitasi

• Harus dilihat secara holistik dan cost effectiveness, disesuaikan dengan kondisi di masing-masing pelayanan kesehatan.

DD

• Keracunan Napza lain• Keracunan zat korosif atau zat organofosfat• Keracunan logam berat• Keracunan makanan yang berat

Short & Long Term Effects Heroin

http://www.neurosoup.com/heroin_shorttermeffects.jpg

NAPZA

NARKOTIKA

GOLONGAN IKOKAIN, CANNABIS, HEROIN

GOLONGAN IIMORPHIN

GOLONGAN IIICODEIN

PSIKOTROPIKA

GOLONGAN IEKSTASI, SHABU2, LSD

GOLONGAN IIAMFETAMIN

GOLONGAN IIIFENOBARBITAL

GOLONGAN IVDIAZEPAM

ZAT ADITIF LAINNYA

ALKOHOL

TEMBAKAU

INHALASI & SOLVENT

NO

Classes of psychoactive

subtances

Signs and Symptomps

Psychological and Behavioural Physical

1 Opioids Dysphoria or Euphhoria folowed by apathyPsychomotor retardationImpaired judgementDrowsinessImpaired attention Impaired memory

Pupil constriction (pinpoint pupil)or pupil dilation due to anoxia Slurred speech

2 Cannabioid Euphoria Anxiety Suspiciousness or paranoid ideationSensation of slowed timeImpaired judgement

Conjuctival injectionIncreased appetite Dry mouth Tachycardia

3 Hypnotic-Sedative AggressiveImpulsive Mood labilityImpaired judgementImpaired attentin & memory

Slurred speech Motor incoordinationUnsteady gait

NO

Classes of psychoactive

subtances

Signs and Symptomps

Psychological and Behavioural Physical

4 Cocaine Euphoria Fighting Grandiosity HypervigilencePsychomotor agitation Impaired judgement Visual or tactile hallucination

Nausea & vomitingPerspiration or chillsElevated blood pressureTachycardia Pupil dilatation

5 Hallucinogen Anxiety / depressionIdea or referenceFeasr of losing one’s mindParanoid ideationImpaired judgementDepersonalization Derealization Illution Hallucination Synesthesia Dellusion

Pupil dilation Tachycardia SweatingPalpitaitionBlurring of visionTremors Motor incoordination

NO

Classes of psychoactive

subtances

Signs and Symptomps

Psychological and Behavioural Physical

7 Alcohol AggressiveImpulsiveMood labilityImpaired judgement

Flushed faceSlurred speech Motor incoordination Unsteady gaitNystagmusHeadacheHypersalivationSweatingDiarrhoeaStomachacheIncreased pulse rate

8 Solven/Inhalants BelligerenceAssaultivenessApathyEuphoriaImpaired judgement

DizzinessNystagmusMotor incoordinationSlurred speech Depressed reflexes Tremors General muscle weaknessBlurred vision / diplopia Unsteady gaitPsychomotor ratardation Stupor / coma

Efek HeroinDosis Normal Dosis Tinggi Over Dosis Efek Lain

- Euforia (perasaan enak dan bahagia stlh 3-4 X dosis sesuai)

- Depresi pernapasan

- Denyut jantung melemah

- TD menurun- Menekan libido- Miosis- Mulut kering- Mual- Muntah - Konstipasi

- Peningkatan efek pd dosis normal

+

- Tdk mampu berkonsentrasi

- Tidur yg dalam (fall a sleep)

- Pernapasan yg lambat dn dalam

- Berkeringat- Gatal- Jml air seni

meningkat

- Peningkatan efek pd dosis tinggi

+

- Penurunan suhhu tubuh

- Denyut jantung tdk teratur

- Kematian depresi nafas

- Flebitis- Hepatitis C & B- HIV- Infeksi- Emboli

penyumbatan vena

Efek withdrawal:- Nyeri- Pusing- Mual- Muntah- Craving

Efek KanabisDosis Normal Dosis Besar Jangka Panjang

Efek timbul stl 2-3 jam merokok ganja :- Rilex- Tenang- Kalm- Tertawa sendiri- Merangsang nafsu

makan- Daya ingat b</hilang- Mata merah- TD turun

- Penigkatan efek pd dosis normal

+- Dingin- Kelelahan- Euforia- Halusinasi- Gelisah- Panik- Paranoid

- G3 saluran pernafasan- Hilang motivasi- Fungsi otak menurun- G3 hormon- G3 sistem saraf

Efek KokainDosis Normal Dosis Tinggi Jangka Panjang

- Mengurangi nafsu makan

- Meningkatkan denyut jantung

- Euforia- Pupil melebar- Pandangan kabur- Agitasi- Kewaspadaan dn rasa

percaya diri meningkat- Dorongan sex

meningkat

- Efek pd dosis normal- +- Sakit kepala- Gelisah- Perilaku agresif- Hiang konsentrasi- Hilang libido- Hilang motivasi dan

ambisi- Nyeri- Gangguan jantung

- Ketergantungan fisik- Ketergantunagn psikis- G3 jiwa- Depresi yg sgt dalam- Ingin bunuh diri- Muntah- Kelelahan- Perasaan sgt lapar- G3 tidur- Nyeri otot- Craving

Efek AmfetaminDosis Normal Dosis Tinggi Jangka Panjang

- Stimulasi sistem saraf simpatik peningkatan denyut jantung, pernapasan cepat, mulut kering, berkeringan, midriasis, sakit kepala

- Merasa lebih berenergi dan waspada, banyak bicara, dan rahang menegang

- Mengurangi nafsu makan

- Respon yg berlebihan thd suatu ragsangan

- Kulit pucat- Sakit kepala- Dizzines- Pandangan kabur- Nafas tdk teratur- Ataksia

- Utk menguragii efek diatas biasa pengguna mengatasinya dg minum alkohol, benzodiazepin dan kanabis

- Malnutrisi- Mudah terkena infeksi- Berprilaku keras

dankasar- Kerusakan otak- Toleransi dan

ketergantungan

Efek EkstasiSegera Jangka panjang Efek Lain

0-1 jam stlh minum :- Mual & muntah- Suhu tubuh meningkat- Jantung berdebar- Ketegangan otot terutama

rahang- Midriasis- Bingung & panik

>1 jam:- Euforia- Sensasi thd sinar, suara

dan sentuhan- Meningkatnya rasa ingin

berdekatan (romantis), terbuka, dan cinta

- Energi meningkat, dehidrasi dan sangat haus

- Deprsei, iritable, gelisah dan paranoid

- Depresi- Tidak punya energi- Paranoid

- Kerusakan otak- Koma- Kematian- Dehidrasi parah

Efek LSDSegera Halusinasi Halusinasi Menakutkan

- Otot terasa melilit- Lemah, mati rasa dan

gemetar- Mual, muntah, terasa

tergoncang-goncang- Denyut jantng dan TD

meningkat- Pernapasan cepat dan

dalam- G3 koordinasi

- Warna kelihatan > cerah, suara > keras, dan tajam

- Distorsi ruang dan waktu

- Tubuh terasa terbang/ merupakan bagian dr benda lain

- Emosional swing

- Cemas dan takut yg luar biasa

- Panik- Paranoid- Bunuh diri

LO 1Menjelaskan patofisiologi SSP pada adiksi

Psychoactive Substances

• = psychoactive drugs substances that, when taken, have the ability to change an individual’s consciousness, mood, or thinking process

• Act in the brain on mechanisms that exist normally to regulate the functions of mood, thoughts, and motivations

Adverse Effects & Mechanisms of Action

Specific Brain Structure related to Substance Dependence

BRAIN STRUCTURE EXPLANATION

Ventral Tegmental Area (VTA) - Rich in dopamine cell bodies- Involved in signaling the importance of stimuli that are critical to survival, e.g: feeding & reproduction- Dopaminergic projection from VTA – nucleus accumbens (Mesolimbic dopamine system ) most strongly implicated neurotransmitter system that is most strongly implicated in the dependence – producing potential of psychoactive drugs

Substantia nigra - Dopaminergic projections to the forebrain, but these pathways are involved in coordinating & excecuting movements- Degeneration of neuron in the substantia nigra characteristic symptoms of Parkinson disease

Cortex cerebri (motor association cortex, primary motor cortex, sensory cortex)

- Involved in many aspects of substance dependence, primary effects of psychoactive drugs on sensation and perceptions – complex behaviours and thoughts involved in drug craving and uncontrolled substance use

Nucleus accumbens - Located below the striatum (caudate + putamen)- Very important brain area involved in motivation and learning, and signaling the motivational value of stimuli- Psychoactive substances increase the production of dopamine in the nucleus accumbens important event in drug reinforcement

LO 2Menjelaskan NAPZA (klasifikasi, pemeriksaan

penunjang, penatalaksanaan dan komorbid)

BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP SUSUNAN SYARAF PUSAT

Golongan depresan Golongan Stimulan- mengurangi aktifitas

fungsional tubuh - merasa tenang, pendiam dan

bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri.- Opioida (morfin,

heroin/putauw, kodein), - Sedatif (penenang), - hipnotik (obat tidur), - tranquilizer (anti cemas), - alkohol dalam dosis rendah, - dan lain-lain.

– merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja.

– menjadi aktif, segar dan bersemangat .• Golongan ini

– Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein.

• Golongan Halusinogen– menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah

perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. • Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.• Golongan ini termasuk

– Kanabis (ganja), – LSD, – Mescalin, – Pensiklidin (PCP), – berbagai jenis jamur, – tanaman kecubung

NAPZA BERDASARKAN CARA PAKAI, BENTUK, BAHAN

- Cara pakai: dihisap/hirup, dikunyah, ditelan, disuntikkan

- Bentuk: cair, padat, kristal, lem, kertas, bentuk-bentuk natural (daun, biji, bunga, getah)

- Bahan: natural dan sintetik

Serabut Saraf Mengirim sinyalNeuron

Ditangkap neuron lain

Neurotransmitter

Perubahan perilaku Dan emosi

Efek pada kelenjar,Organ, otot

Memicu perubahan Pada neuron lain

Perubahan elektrikalAtau kimiawi

KETERGANTUNGAN

Melalui NT:Endorfin,enkephalin,

serotonin,dll

• Jika Suatu zat yang dapat menimbulkan ketergantungan masuk ke dalam tubuh, maka akan memepengaruhI NT dengan cara:– Mengurangi atau meningkatkan produksi NT– Mengurangi atau mendorong pelepasan NT– Menghambat pengambilan kembali NT yg sudah dilepaskan ke sinap

tempat penyimpanannya– Menghambat atau mempercepat degradasi NT– Meniru efek NT– Menghambat atau menguatkan kerja NT

• Pada orang yang telah mengalami ketergantungan umumnya punya kadar NT yang rendah terutama pada medial forebrain bundle (pusat nyaman) di hipotalamus.

• Untuk itu mereka menggunakan zat-zat tertentu agar dapat merasa “normal” dengan mengganti NT yang normal

Withdrawal syndrome– Di gunakan contoh nya heroin efek analgetik yang sangat

kuat dan menimbulkan euphoria– Heroin dapat bekerja seperti endorphin dan enkephalin

(disekresi tubuh ketika merasa senang dan menghambat timbulnya nyeri)

– Pada Awalnya heroin membuat tubuh mengurangi produksi kedua NT sampai tdk diproduksi lgsehingga fungsinya tergantikan oleh heroin

– Kemudian heroin menjadi kebutuhan alamiah dan kalau tiba-tiba dihentikan penggunaannya maka akan menimbulkan perasaan tidak nyaman

– Efek dari putus obat adalah kebalikkan dari efek obat yang diberikan

– Contoh alkohol (sifat depressan) maka sindrom putus obatnya adalah timbul eksitasi jantung, hipertensi dan stimulasi saraf.

NARKOTIKA

KLASIFIKASI• Berdasarkan potensi ketergantungan menurut UU No 22 tahun 1997

tentang Narkotika:1. Golongan 1:

• Digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan• Tidak digunakan untuk terapi• Punya potensi tinggi ketergantungan• Contoh: heroin/putauw, ganja

2. Golongan 2:• Berkhasiat pengobatan• Pilihan terakhir dalam pengobatan• Dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan• Punya potensi tinggi ketergantungan• Contoh: morfin, petidin

3. Golongan 3:• Berkhasiat pengobatan• Banyak digunakan dalam terapi• Digunakan u/ tuj.pengembangan ilmu pengetahuan• Potensi ringan ketergantungan• Contoh: kodein

OPIAT

Mekanisme toksisitas• Opiatmenstimulasi SSP melalui aktivasi

reseptornyaefek sedasi&depresi napas• Kematian: aspirasi paru dari cairan lambung• Reaksi toksisitas sgt beragam– Cara (rute) pemberian– Efek toleransi– Lama kerja dan masa paruh obat

Gambaran klinik (umum)

• Penurunan kesadaran (bs sampai koma)• Depresi napas• Gagal nafas dalam 2-4 jam• Lainnya:– pupil pin point, dapat dilatasi pupil pd anoreksia

yang berat, sianosis, nadi yang lemah, hipotensi, spasme saluran cerna dan bilier, kejang, edema paru (mekanisme blm jls)

Diagnosis

• Menemukan gejala khas:– Pupil pin point– Depresi napas, membaik setelah pemberian nalokson

• Adanya bekas suntikan (needle track sign)• Pemeriksaan labtidak selalu seiring dg gej klinis• Pemeriksaan scara kualitatif dr bahan urinEvaluasi : analisis darah serial, penilaian fungsi paru, foto toraks (kelainan paru), elektrolit dan glukosa darah

Penatalaksanaan (umum)

• Intoksikasi golongan opiat• Aloanamnesa

– Riwayat pemakaian obat– Bekas suntikan– Pemeriksaan urin

• Trias intoksikasi– Depresi napas– Pupil pin point– Kesadaran menurun

• Support sistem pernapasan dan sirkulasi• Nalokson intravena• Observasi tanda vital dan dipuasakan slama 6 jam

5. Suportif konsultasi dan rehabilitasi

4.antidotum

3. Sesuai dekontaminasi

2. Anamnesa dan PF

1. ABC

Prinsip penatalaksanaan

ALUR TATALAKSANA INTOKSIKASI OPIUM

• NaloksoneAntidotum dari intoksikasi opiat baik kasus dewasa

maupun anak. Dosis 0,4 – 2 mg, efek 2-3 jam.

• Edema paru: obati sesuai antidotnya, pemberian oksigen dan respirator (bila perlu)

• Hipotensi: cairan iv, dopamin 2-5 mcg/kgBB/menit• Intoksikasi oral: jangan dicoba muntah, berikan arang

aktif• bilas lambung: lakukan segera setelah intoksikasi dgn

opiat oral, awasi jln napas• Kejang diazepam 5-10 mg (tekanan darah dan tanda

depresi pernafasan diawasi!)

• Digunakan dgn cara menghisap bubuk dan asapnya mel hidung, disuntikkan dan mel selaput lendir mulut.

• Kokain berefek anestesi lokal, vasokonstriksi PD, psikostimultan.• Efek dosis normal :

– M(-) nafsu makan– Meningkatkan denyut jantung– Euphoria– Pupil midriasis dan pandangan kabur– Agitasi– Kewaspadaan dan rasa PD meningkat– Dorongan sex meningkat

• Efek dosis tinggi : sakit kepala, gelisah, agresif, hilang konsentrasi, g3 jantung

• Efek penggunaan jangka pjg : g3 psikis dan fisik, dan putus obat dpt mrnimbulkan depresi yg sgt dlm, ingin bunuh diri, muntah, kelelahan, g3 tdr, nyeri otot.

KOKAIN

• Tindakan penanggulangan pd keracunan akut : – Perhatikan pernapasan– u/ menghambat absorpsi dr sal cerna berikan karbon

aktif– Atasi konvulsi diazepam 0,1mg/kg scr oral / IV perlahan2

atau suntikan tiopental 2,5% scr IV perlahan2.• Tindakan umum : – Jk konvulsi mg3 pernapasan suksinilkolin– Cairan infus– u/ mengatasi HT fentolamin 5mg IV perlahan2– Atasi kemungkinan keracunan obat lain

• Komplikasi : konvulsi, gagal napas, syok, psikosis, formikasi, perforasi dan perdarahan dlm hidung

COCCAINE

Heroin• Heroin disintesis dari morfin/kodein efek analgetik

>> kuat dibanding morfin/ kodein• Heroin berbentuk granul, warna putih, rasa pahit

tebal, tidak berbau• Tidak digunakan dalam medis menimbulkan

ketergantungan, euphoria• Penggunaan putaw bisa melalui injeksi, hirup melalui

hidung (snorted), dihisap (rokok)

• Mekanisme Kerja heroin :– Analgetik sangat kuat, mempunyai reseptor di

otak dan medula Spinal mempengaruhi transmisi dan modulasi nyeri

– 3 reseptor heroin, yang berikatan dengan reseptor otak:• µ dengan endorfin• δ(delta) dengan enkhephalin• Kappa dengan dinorpin

– Ketiga jenis resptor tersebut berhubungan dengan protein G dan berpasangan dengan adenilat siklase penurunan pembentukkan siklik AMP sehingga pelepasan NT terhambat

• Efek heroin:– Dosis normal :• Euphoria (pemakaian 3-4x)• Menghilangkan nyeri• Kolinergik (merangsang sistem parasimpatik ) depresi

pernapasan, denyut jantung melemah, hipotensi, miosis, mual, muntah, mulut kering, konstipasi

– Dosis tinggi :• Tidak mampu konsentrasi• Tidur yang dalam (fall a sleep)• Pernapasan lambat dan dalam• Berkeringat, gatal, air seni >>

– Overdosis :• Meningkatkan

intensitasnya + penurunan suhu tubuh, dan denyut jantung tidak teratur• Kematian depresi napas

berat

– efek lain :• Jika melalui injeksi tidak

steril– Flebitis– Penularan Hep. C dan hep.

B– HIV– dll

Gejala withdrawal syndrome:• Fisik tidak nyaman• Mata berair• Pilek• Berkeringat• Menguap

Kanabis

• = ganja canabis sativa• Efek psikoaktif tetrahidrokanabinol (THC)

depresan SSP halusinogenik• Bentuk canabis yang disalahgunakan:– Mariuana (daun/bunga yang dikeringkan)– Harshis (resin THC)– Minyak harshis

KANABIS (GANJA)

• Berasal dr tanaman Canabis sativa.• Mengandung tetrahidrokanabino (THC),

termasuk depresan ssp dan mempunyai efek halusinogenik.

EFEK MEROKOK GANJA STLH 2-3 JAM• Rileks, tenang, kalm, dan bahkan tertawa

sendiri• Pd awal pemakaian merangsang nafsu makan• Daya ingat berkurang atau hilang• Mata merah, dan tekanan darah turun

EFEK GANJA PADA DOSIS BESAR• Menimbulkan efek seperti pd merokok ganja

dg intensitas yg lebih besar disertai efek lain:– Dingin– Kelelahan– Euforia– Halusinasi– Gelisah– Panik– Paranoid

EFEK JANGKA PANJANG- Gangguan sal. Napas

- Umumnya pemakaiannya dirokok atau dihisap. Kanabis mengandung tar lebih banyak dibanding tembakau, kemungkinan terserang bronkhitis >>

- Hilang motivasi- Pengguna akan mengalami lemah fisik, halusinasi

sehingga prestasi kerja atau belajar sangat menurun- Fungsi otak menurun

- Kanabis menghilangkan kemampuan mengingat. Konsentrasi & dampaknya baru kembali setelah beberapa bulan berheti menggunakan

• Gangguan hormon– Terjadi ggg hormon reproduksi pd wanita dan pria

akibatnya gairahsex menurun, menstruasi tdk teratur & jumlah sperma menurun

• Gangguan sistem saraf– Mengalami psikosis ditandai dg halusinasi, delusi

dan paranoid

PENATALAKSANAAN• Tindakan penanggulangan– Perhatikan pernapasan– Usahakan muntah (keracunan dosis besar dr

mulut)– Pusing dan hipotensibaringkan dengan posisi kaki

lebih tinggi– Periksa kemungkinan keracunan obat lain– Kuras lambung– Agitasi beratdiazepam

PSIKOTROPIKA

• Zat atau obat, baik alamiah atau sintesis(bkn narkotika), yg dpt mempengaruhi SSP, aktivitas mental/perilaku

• Obat halusinogenik membuat ilusi visual, distorsi penerimaan sensori, synesthesia, depersonalisasi, derealisasi

• Dalam medis, psikotropika obat keras tertentu (OKT)

Klasifikasi

Penggolongan Psikotropika berdasarkan UU no.5 tahun 1997

Psikotropika golongan 1OBAT ANTIPSIKOSIS

• hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan• tidak digunakan dalam terapi• Mempunyai potensi amat kuat dalam mengakibatkan sindroma ketergantungan

Psikotropika golongan 2OBAT PENENANG

• Berkhasiat untuk pengobatan• Dapat digunakan dalam terapi dan/atau tujuan ilmu pengetahuan• Mempunyai potensi kuat dalam mengakibatkan sindroma ketergantungan

Psikotropika golongan 3OBAT ANTIDEPRESI

• Berkhasiat untuk pengobatan• Banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan• Mempunyai potensi sedang dalam mengakibatkan sindroma ketergantungan

Psikotropika golongan 4OBAT PSIKOTOGENIK

• Berkhasiat untuk pengobatan• Sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan• Mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergantungan

PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA

• Amphetamine• Halusinogen (LSD)• Phenichyclidine• Sedatif, Hipnotik, Ansiolitik

Golongan

• Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.

• Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.

• Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.

• Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam .

Macam2 halusinogen :

LSD (lysergic acid diethyl-amide)

Morning glory

Meskalin

Amfetamin & turunannya

Jamur tertentu

Turunan triptamin

Biji2an

Mariyuana

Kokain

Macam2 amfetamin :

Met-amphetamin

DOM

MDA

MDMA

MDEA

Gejala klinis :• Nyeri kepala• Palpitasi• Sesak• Nyeri dada• Parestesi• Byk omong• Euforia• Empati• Terlalu percaya diri• Insomnia• Kdg perubahan persepsi

visual ringan

Withdrawal syndrome :• kelelahan otot menyeluruh• Depresi agitatif• Flash back• Hipertermia• Perasaan dingin seluruh tubuh• Perasaan takut yg berlebihan selama 2

minggu

keracunan ringan

Mudah tersinggung, mulut kering, palpitasi, hipertensi ringan, gelisah, tdk bs istirahat, tremor, midriasis, flushing

keracunan sedang

Rasa takut, agitasi, mual, muntah, nyeri perut, kejang otot, hiperrefleksi, diaforesis, takikardi, hipertensi, hipertermia, panik, halusinasi

keracunan berat

Delirium, kejang, gejala fokal SSP, koma, aritmia, oto2 kaku, hipertensi, ggg homeostasis, ggl napas, GGA, syok, meninggal dunia mendadak

Pemeriksaan penunjang• Analisis lab :

– Darah– Cairan lambung– Urin

• Pem. Dan Penyaringan dg kromatografi lapisan tipis• Pem darah lengkap• Elektrolit• Glukosa darah• Uji faal ginjal• CPK• Analisa gas darah• Urinalisis• EKG• Foto toraks

Amfetamin

• Merupakan stimulan yang kuat, >> kuat dari kafein dan nikotin• Efek stimulan relatif sama dengan kokain, tetapi, durasi lebih

panjang, lebih mudah diperoleh, harga lebih murah• nama ilegal yang mengandung amfetamin : speed

Mekanisme efek amfetamin

• Efek amfetamin kemampuannya mendorong pelepasan NE dan dopamin dari tempat penyimpanannya di ujung saraf presinaptik

• Efek yang timbul peningkatan kadar NE• Perubahan perilaku dan psikomotor

peningkatan perangsangan reseptor dopamin di sistem mesolimbik

• Efek amfetamin – Dosis normal:• Menstimulasi sitem saraf simpatik efek peningkatan

denyut jantung, pernapasan cepat, mulut kering, bereringat, midriasis, sakit kepala• Merasa lebih berenergi dan waspada, byk bicara,

rahang menegang (gerakan mengunyah)• Mengurangi napsu makan• Respon yg berlebihan terhadap suatru rangsangan

– Dosis tinggi :• Kulit pucat, sakit kepala, dizzines, pandangan kabur,

tremor, denyut nadi tidak teratur, kram perut, berkeringat, resah, napas tidak teratur, ataksia, psikosis

– Jangka panjang :• u/ mengurangi gejala diatas, pengguna mangatasi

dengan minum alkohol, benzodiazepin, kanabis.• Efek tambahan jangka panjang:

– Malnutrisi amfetamin mengurangi napsu makan– Mudah terkena infeksi krn kurang tidur, kurang gizi– Berperilaku keras dan kasar– Kerusakan otak– Toleransi dan ketergantungan

Ekstasi

• Nama jalanan dari 3,4 metilen dioksi metamfetamin (MDMA)

• Mempunyai efek stimulan spt amfetamin• Mempunya efek halusinogen seperti lisergid

acid diethylamine (LSD)

• Efek ekstasi– Segera setelah meminum ekstasi :• Mual dan muntah• Tubuh terasa panas• Jantung berdebar• Ketegangan otot terutama rahang• Midriasis• Bingung atau panik

Efek diatas hilang setelah 1 jam bersamaan dengan tercapainya keseimbangan antara absorbsi dan eliminasi (plateu)

– Setelah efek diatas:• Euphoria• Sensasi terhadap sinar, suara, sentuhan meningkat• Meningkatnya rasa ingin berdekatan (romantis),

terbuka, dan cinta love drug• Energi meningkat, percaya diri, byk bicara• Berkeringat, dehidrasi, sangat haus• Depresi, irritable, gelisah, paranoid

– Efek jangka panjang :• Ekstasi bekerja tdk langsung pelepasan serotonin

serotonin dlm darah meningkat• Tdk menggunakan ekstasi lagi serotonin > rendah dr

N depresi, gelisah, paranoid, tdk punya energi mendorong pemakaian berulang (ketergantungan)

– Efek ekstasi lainnya :• Peningkatan suhu tubuh tidak tekendali berkeringat,

dehidrasi• Untuk mengkompensasi, pemakai akan minum dlm

jumlah >> pengenceran mineral2 kerusakan otak, koma, kematian• Tanda2 dehidrasi :

– Tidak dapat bicara dengan tepat– Tidak bisa kencing– Tdk berkeringat– kejang

LSD

• Termasuk halusinogen menimbulkan halusinasi (perubahan persepsi pada seseorang yang menyebabkan adanya sesuatu yang terlihat atau terdengar, yang sebenarnya tidak ada)

• Efek halusinogen dpt menimbulkan sensasi menyenangkan / sebaliknya– Efek setelah memakai LSD :

• Otot terasa melilit (sakit)• Lemah, mati rasa, gemetar• Mual, muntah• Denyut jantung dan TD meningkat• Pernapasan cepat dan dalam• G3an koordinasi

– Halusinasi krn LSD :• Warna klihatan lbh cerah, suara lbh keras dan tajam• Distorsi ruang dan waktu• Tubuh terasa terbang/merupakan bagian dr benda lain• Emosional swing (gembira sedih tanpa alasan atau sebaliknya)• Halusinasi flash back (merasa mengalami peristiwa lampau)

– Efek halusinasi yang menakutkan :• Cemas dan takut yang luar biasa• Ada laba2 yang menjalar keseluruh tubuhnya• Panik yang dpt merangsang perbuatan yang beresiko• Paranoid• Bunuh diri

Psilosibin (magic mushroom)

• Halusinogen yang terdapat pada jamur yang tumbuh pada kotoran sapi, kuda atau kerbau

• Mirip dengan LSD

Penggolongan Psikotropika

I. Antipsikosis I. Antipsikosis tipikal gol fenotiazin:

• klorpromazin, flufenazin, perfenazin, tioridazin, trifluperazin

II. Antipsikosis tipikal golongan lain: • klorprotiksen, droperodil, haloperidol, loksapin, molindon, tiotiksen

III. Antipsikosis atipikal : • klozapin, olanzapin, risperidon, quetiapin, sulprid, ziprasidon, arippripraol,

zotepin, amilsupirid

II. Antiansietas I. Gol benzodiazepin

• Diazepam, alprazolam, klordiazepoksid, klonazepam, klorazepat, lorazepam

II. Gol lain• Buspiron , zolpidem

iii. Antidepresi I. Gol trisiklik • Imipramin, amitriptilin

II. Golongan heterosiklik • Amoksapin, maprotilin, trazodon, bupropion, venlafaksin,

mirtazapin, nefazodon

III. Golongan SSRIsI. Fluoksetinm paroksetin, setralin, fluvoksamin, sitalopram

IV. Penghambat MAO • Isokarbiksazid, fenelzin

V. Gol SNRI • Venlafaksin

iv. Antimania VI. Litium VII. Antimania lain: karbamazepin, as. Valporat

v. Psikotigenik: meskalin dietilamid asam lisergat, marijuana

Benzodiazepin

• Antiansietas: – klordiazepoksid, – diazepam, – oksazepam, – klorazepat, – lorazepam, – prazepam,– alprazolam, – halozepam

• Panic disorder : klorazepam

• Sedatif, hipnotik, anxiolitik, anticonvulsant meningkatkan inhibisi GABA channel Cl & hiperpolarisasi sel

• 3 reseptor benzodiazepin distribusi ke saraf tepi & saraf pusat – Classic benzodiazepin non selective, produksi efek klinis yg luas– Newer selektif dg single receptor subtype , sedasi

• Digunakan utk percobaan bunuh diri pd ps mental yg labil• ES:

– Depresi SSP kantuk, ataksia – Peningkatan hostilitas & iritabilitas & mimpi2 hidup (vivid

dreams) pd ps ketakutan & penumpulan daya pikir – Kelebihan sedatif bingung yg reversibel pd org tua – Agranulositosis & rx hepatik – Ketidakteraturan menstruasi kegagalan ovulasi

• Reaksi toksik klordiazepoksid:– Rash– Mual – Nyeri kepala – G3 fx seksual– Vertigo– Kepala terasa rgn

• KI: alkohol, barbiturat, fenotiazin efek depresi berlebihan

• Memperberat gejala sesak nafas

• Efek antiansietas, sedasi, g3 psikomotorik: 300- 400 ng/mL

• Intoksikasi: > 900-1000 ng/ mL• Kdr th. Klordiazepoksid: 750- 1000 ng/ mL

• Indikasi: – Sedasi – Menghilangkan cemas – Keadaan psikosomatik hub dg cemas– Hipnotik – Antikonvulsi– Pelemas otot– Anestesi umum

Toleransi & Ketergantungan Fisik

• Terjadi jk diberikan dlm dosis tinggi & jangka wkt lama

• Sebaiknya tdk > 3 mg • Gejala putus obat tdk nampak slm 1 mg stlh

penghentian obat pd pemakaian kronik wkt paruh panjang & prbhn metabolit aktif

Antidot flumazenil

• a nonspecific competitive antagonist of the benzodiazepine receptor, can reverse benzodiazepine-induced sedation after general anesthesia, procedural sedation, and overdose, but is not recommended for the reversal of benzodiazepineoverdose in the ED

GAMBARAN KLINIS KEMUNGKINAN PENYEBAB

PUPIL PIN POINT, FREK. NAPAS TURUN

OPIOID, INHIBITOR KOLINESTERASE, KLONIDIN, FENOTIAZIN

DILATASI PUPIL, LAJU NAPAS TURUN BENZODIAZEPIN

DILATASI PUPIL, TAKIKARDI ANTIDEPRESAN TRISIKLIK, AMFETAMIN, EKTASI, KOKAIN, ANTIKOLINERGIK, ANTIHISTAMIN

SIANOSIS OBAT DEPRESAN SSP, BAHAN PENYEBAB METHAEMOGLOBINEMIA

HIPERSALIVA ORGANOFOSFAT/KARBAMAT, INSEKTISIDA

NISTAGMUS, ATAKSIA, TANDA SEREBELAR

ANTIKONVULSAN (FENITOIN, KARBAMAZEPIN), ALKOHOL

GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL FENOTIAZIN, HALOPERIDOL, METOKLOPRAMID

KEJANG ANTIDEPRESAN TRISIKLIK, ANTIKONVULSAN, TEOFILIN, ANTIHISTAMIN, OAINS

DIAGNOSIS BANDING

HIPERTERMIA LITIUM, ANTIDEPRESAN TRISIKLIK, ANTIHISTAMIN

HIPERTERMIA & HIPERTENSI, AGITASI, TAKIKARDI

AMFETAMIN, EKTASI, KOKAIN

HIPERTERMIA & TAKIKARDI, ASIDOSIS METABOLIK

SALISILAT

BRADIKARDIA PENGHAMBAT BETA, DIGOKSIN, OPIOID, KLONIDIN, ANTAGONIS KALSIUM (KEC DIHIDROPIRIDIN), ORGANOFOSFAT INSEKTISIDA

ABDOMINAL CRAMP, DIARE, TAKIKARDIA, HALUSINASI

WITHDRAWAL ALKOHOL, OPIAT, BENZODIAZEPIN

Zat Adiktif lain

Alkhohol3 Golongan alkhohol :

A : etanol 1-5%, (Bir)B : etanol 5-20%, (Jenis-jenis

minuman anggur) C : etanol 20-45%, (Wiski, Vodka, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput)

• Jenis alkohol lain :– metanol• spiritus desinfektan, zat

pelarut atau pembersih • disalahgunakan berakibat

fatal meskipun dalam konsentrasi rendah.

• Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah/kadar alkohol yang dikonsumsi.

• Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan

Alkohol

• Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut :– Lebih bebas mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat– Lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan).– Efek fungsi fisik – motorikbicara cadel, pandangan menjadi kabur,

sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri.

– Kemampuan mental terhambat, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.

– Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkah lakunya. Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk

– Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak.

– Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnyaefeknya jadi berlipat gandaefek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.

Mechanism of Action

• Increases the inhibitory activity mediated by GABA-A receptors and decreases the excitatory activity mediated by glutamate receptors, especially NMDA receptors

General sedative effect of alcohol &impairment of memoryduring periods of intoxication

IntoxicationSTAGE I (30min – 12 hr) acute neurologic state• CNS depression• Slurred speech• Nystagmus• Ataxia• Vomitting• Hallucination• Convulsion• Coma• Ocular findings similar to methanol

intoxication (decreased pupillary reflexes, decreased visual acuity, optic disc blurring, papiledema, loss of color discrimination)

STAGE II (12-24 hr) cardiopulmonary stage

• Mild hypertension• Tachycardia• Tachypnea• Pulmonary infiltrates• Circulatory collapse• ARDS

STAGE III (24-72hr) renal stage

• Flank pain• Costophrenic angle

tenderness• Hematuria• Proteinuria

STAGE IV (6-12 days) delayed neurologic sequelae stage

• Cranial neuropathy– Facial diplegia + deafness– Dysarthria– Dysphagia– Tongue deviation

• Delayed & persistent cognitive & motor deficits– Ataxia– Chorea– Coma– Late personality changes

• Aggressive• Impulsive• Mood lability• Impaired judgement

Diagnosis

• Serum electrolytes• Calcium• BUN• Creatinine• Serum glucose• Serum osmolality• Blood ethanol level• Arterial blood gases• EKG• Urinalysis

DD

• Intoxication of:– NSAID, acetaminophen, antimicrobials,

antineoplastic– Halogenated hydrocarbons, radiocontrast media,

metals– Aminoglycosides, calcitonin, cisplatin, loop diuretics,

interferon alfa• Healthy individual with dietary excesses of

vitamin C or foods rich in oxalate, such as tomatoes, garlic, spinach, etc

Penggunaan Jangka Panjang• Perlemakan hati• Pengkerutan hati ( kanker hati )• Peradangan lambung• Radang pankreas• Polineuritis• Myopati• Kardiomiopati• Pikun (psikosis korsakof)• Cacat pada janin (pada ibu hamil yang

mengonsumsi alkohol)

Gejala Putus Zat

• Hiperaktifitas otonomik (berkeringat, denyut nadi melebihi 100) peningkatan tremor tangan.

• Insomnia• Mual atau Muntah• Agitasi Psikomotor• Kecemasan• Kejang• Halusinasi atau ilusi pengelihatan, pendengaran,

perabaan

PELARUT ORGANIK

• Zat yang mudah menguap pada suhu kamar

• Ditemukan pada produk kimiawi rumah tangga atau industri sebagai pelarut atau inggridiens

• Terdapat di minyak petrolium, lem, obat anestesi, cairan pembersih, uap bensin, tip-ex, tinner, cat, isi korek api (gas)

• Bahaya untuk saluran pernapasan, ginjal, dan hepar karena sangat toksik

• Menghirup uap : kerusakan mukosa hidung, bronkus, hepatitis, gagal ginjal

• Efek: – pusing, – kepala terasa berputar, – halusinasi ringan, – mual, – muntah, – gangguan fungsi paru, liver

dan jantung.– Kronis kerusakan fungsi

intelektual.

• Tembakau • Pemakaian sangat luas di masyarakat. • Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per

batangnya 1-3 mg. • Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.

• Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL terutama pada remaja, pintu masuk penyalahgunaan NAPZA

Kaffeine• Suatu zat kimia golongan

METILSANTIN • Adenosin di hambat oleh kaffein

sel saraf > aktif Kafein masuk kedalam otak dengan cepat, dan terus aktif selama beberapa jam

• Ditemukan dalam kopi, teh dan coklat

• Efek stimulan• Kesulitan tidur• Peningkatan denyut jantung• Sakit kepala• Gelisah • mual

• dapat menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi melebihi 100 mg /hari atau lebih dari dua cangkir kopi

• ketergantungan psikologis • Minuman energi sering kali

menambahkan kafein dalam komposisinya

KAFEIN

Nikotin

• zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah, bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan

• Menghisap rokok meningkatkan mood, < ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif

• 30 detik mencapai otak otak melepaskan bahan kimia spesifik (epinephrine) relaksasi dan bergairah

• Efek stimulan (peningkatan perhatian, belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah)

• merangsang adrenalin Jantung berdebar-debar, Meningkatkan tekanan darah & kadar kholesterol dalam darah

• Depresi dan kelelahan stengah jam kemudian

• Dosis 60 mg kegagalan pernapasan

SINDROM PUTUS OBAT

Mekanisme ketergantungan

• Serabut saraf terdiri dari sel2 neuron• Neuron2 bfgsi mengirimkan sinyal melalui komunikasi satu

dengan yg lain dg kec yg sgt tinggi• Dlm komunikasi, menggunakan NT• Karena adanya second messenger: neuron melepaskan NT ke

dlm sinapditerima oleh sel neuron lainperubahan elektrikal/kimiawmentriger sel2 neuron lainterjadilah efek pd organ akhir

• Ada banyak jenis NT di SSP, bbrp diantaranya terlibat dlm perubahan perilaku dan emosionalbertanggung jwb thd terjadinya ketergantungan

• Perubahan kimiawi yg memicu perubahan mood– Mengurangi atau meningkatkan produksi NT– Mengurangi atau mendorong pelepasan NT– Menghambat pengambilan kembali NT yg sudah dilepaskan ke sinap

tempat penyimpanannya– Menghambat atau mempercepat degradasi NT– Meniru efek NT– Menghambat atau menguatkan kerja NT

• Biasanya zat2 menggantikan efek NT, kadar NT biasanya lbh rendah pd org2 yg ketergantungan

• Toleransi : Pemberian ulang - efektivitas• Dosis > respons seperti awal pemberian

withdrawal syndrom (sakau)

withdrawal syndrom

– Misalnya heroin– Heroin dapat bekerja seperti endorphin dan

enkephalindisekresi tubuh ketika merasa senang dan menghambat timbulnya nyeri

– Awalheroin membuat tubuh mengurangi produksi kedua NT sampai tdk diproduksi lgfgsinya tergantikan oleh heroin

– Reseptor2 di otak berhubungan dgn protein G dan berpasangan dengan adenilsiklasepenurunan pembentukan AMP siklik menghambat pelepasan NT

– Stop herointubuh melompat ke keadaan normal (mensetting ulang)

– Efek: kebalikan dari zat yang biasa dikonsumsi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Foto toraks• CT-scan• EKG

Pemeriksaan

Pemeriksaan Lab • Skrining : (sensitif dan spesifik)– EIA– Imunokromatografi• Mudah dilakukan• Hasil cepat (3-10 mnt)• Sensitifitas sampai 99,7%

Dasar • Adanya kompetisi penjenuhan IgG anti narkoba yang mengandung substrat enzim

(antibodi) dengan enzim pada urin narkoba sample yang mau diperiksa (antigen)

• Tes ini bersifat kualitatif

Hasil

• Sample urin (+) :– terjadi penjenuhan artinya Ig G anti narkoba yang mengandung enzim tidak

dapat berikatan dengan enzim dari narkoba yang diperiksa tidak terjadi perubahan warna

• Sample urin (-) :– tidak terjadi penjenuhan (tidak jenuh) artinya Ig G anti narkoba yang

mengandung enzim dapat berikatan penuh atau sebagian dengan enzim dari narkoba yang diperiksa terjadi perubahan warna

Deteksi tunggal narkoba dan metabolitnya

• Hanya mendeteksi satu jenis narkoba

TEST STRIP/STICK• Biarkan sampel dan reagen

dalam suhu ruangan• Reagen dibuka sesaat sebelum

dikerjakan• Celupkan tes strip ke dalam

urin sample. Janganmelebihi tanda batas maksimal pada strip

• Baca hasil 3-5 menit pertama dan 3-5 menit kedua

TEST CARD • Biarkan sampel dan reagen

dalam suhu ruangan• Reagen dibuka sesaat

sebelum dikerjakan• Teteskan 3-5 tetes urin

sample pada zona sample• Baca hasil 3-5 menit

pertama dan 3-5 menit kedua

Deteksi 3-6 narkoba dan metabolitnya

• Siapkan reagen dan urin sample

• Celupkan ke-6 bagian strip ke dalam urin sample

• Hasil dibaca setelah 5-10 menit

Interpretasi hasil

POSITIF : • Terbentuk satu garis

warna pink pada zona C• Menunjukkan kadar

narkoba di atas nilai ambang

NEGATIF :• Terdapat dua garis

berwarna pink yaitu di zona T (test) dan zona C (control)

• Bisa berarti :– Tidak ada zat narkoba dalam

urin– Kadarnya di bawah ambang

(cut off point) yang mampu dideteksi oleh alat jika meragukan tes konfirmasi

Tes Konfirmasi terhadap narkoba

• Mass chromatografi (MS) sensitif• Gas chromatografi (GS) spesifik (dapat

membedakan berbagai jenis zat sampaitingkat intensitas ion, hambatan waktu dan bentuk)

Diagnosis banding Opioid Barbiturat Benzodiazepin

• Hipoglikemia• Hipoksemia• Perdarahan

intraserebral• Intoksikasi alkohol• Ensefalopati hepatik• Hipotermia• Hiponatremia• Kejang• dll

• Intoksikasi alkohol• Intoksikasi

benzodiazepin• Sepsis• Kejang • dll

• Intoksikasi alkohol• Keracuanan barbiturat• Ensefalopati anoksik• Hipoglikemia• Meningitis• Sepsis• dll

Simpatomimetik Halusinogen

• psikosis akut• Delirium• Hipoglikemia• Hipoksemia• Meningitis• Sepsis • dll

• Substansi yg mirip LSD toksin antikolinergik Delirium Skizofrenia simpatomimetik• Substansi yg mirip MDMA/PCP : Semua yg disebut diatas Kelebihan dosis antidepresan trisiklik Trauma kepala Meningitis Sepsis dll