View
1.677
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Nama: Irwansah
Nim: 09010509
Psikologi Kepribadian
Soal:
1. Jelaskan teori kepribadian menurut Sigmund freud?
2. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kepribadian?
3. Jelaskan perbedaan tabiat dan tempramen?
4. Sebutkan dan jelaskan tipologi kepribadian menurut Hipocrates?
5. Jelaskan perbedaan sifat, sikap, kebiasaan, dan tipe?
6. Sebutkan gangguan-gangguan kepribadian?
7. Jelaskan gangguan kepribadian schizoid?
8. Jelaskan pengertian paranoid dan ciri-cirinya?
9. Jelaskan pengertian antisocial dan cirri-cirinya?
10. Jelaskan kepribadian seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya?
Jawaban:
1. Sigmund freud membagi kepribadian menjadi 3 unsur yaitu
a. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah
sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip
kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan
kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau
ketegangan.
b. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan
realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat
dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar,
prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk
memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas
beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau
meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses
menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu
yang tepat dan tempat.
c. Super Ego
Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral
dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat. Superego memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
2. Faktor yang mempengaruhi kepribadian:
a. Pengalaman awal
b. Pengaruh budaya
c. Kondisi fisik
d. Daya tarik
e. Inteligensi
f. Emosi
g. Nama
h. Keberhasilan dan kegagalan
i. Penerimaan social
j. Pengaruh keluarga
k. Perubahan fisik
3. Perbedaan tabiat dan tempramen:
a. Temperamen
Temperamen adalah gejala karakteristik dan sifat emosi individual termasuk adalah
mudah / tidaknya kena rangsangan emosi, kecepatan dan kekuatan beraksi, kwalitas kekuatan
suasana hati. Gejala gejala tersebut tergantung faktor konstitusional yang berdasar dari
keturunan. Contoh mudah tersinggung.
b. Tabiat
Tabiat adalah susunan batin. Pemberi arah pada keinginan, kesukaan dan perbuatan
orang. Susunan batin ini dibentuk oleh interaksi (hubungan) dengan lingkungan sosial sekitar
dan Allah. Tabiat mengandung hati nurani, pengetahuan apa yang baik dan buruk. Tabiat
mengandung kecenderungan dan motivasi untuk berbuat selaras dengan batin kita. Tabiat bukan
sekedar pengertian mental. Tabiat bersifat berkembang dan dinamis dan dapat dibentuk.
4. Tipologi kepribadian menurut Hipocrates:
a. Tipe kepribadian sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias, menyatakan
pemikiran dengan penuh gairah dan memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah
berbicara terlalu banyak, mementingkan diri sendiri, sulit berkonsentrasi, kurang disiplin.
b. Tipe mepribadian melankolis
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam,
memelihara catatan, bagan dan grafik, menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang
lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan, menunda- nunda suatu pekerjaan, mempunyai
citra diri yang rendah, mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.
c. Tipe kepribadian koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat, persoalan
yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika, bidang-bidang yang menuntut kontrol dan
wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang
lain, sulit mengakui kesalahan, sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.
d. Tipe kepribadian phlegmatic
Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan, rutinitas yang terus
membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias, malas, tidak
berpendirian, sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.
5. Perbedaan sifat, sikap, kebiasaan, dan tipe:
a. Sifat (traits)
Traits adalah kecenderungan (predisposisi) untuk merespon sesuatu dengan cara yang
sama pada berbagai stimulus yang berbeda. Trait bersifat konsisten.
b. Kebiasaan (Habit)
Kebiasaan (Habit), kebiasaan adalah bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang mengandung unsur afektif perasaan.
c. Sikap (Attitude)
Sikap (Attitude) perbedaan sikap dengan sifat adalah sikap biasanya memberikan
penilaian menerima atau menolak terhadap objek yang dihadapi dan biasanya pula berhubungan
denga suatu objek.
d. Tipe adalah suatu sifat yang menunjukkan tingkah laku seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungannya, contohnya introvert, ekstrovert dsb.
6. Gangguan kepribadian:
a. Paranoid
b. Schizoid
c. Schizotypal
d. Antisocial
e. Borderline
f. Histrionic
g. Narcissistic
h. Avoidant
i. Dependent
j. Obsessive Compulsive
7. Gangguan Kepribadian Skizoid.
Mengisolasi dari lingkungan sosial adalah ciri utama kepribadian skizoid. Sering
digambarkan sebagai penyendiri atau seorang yang eksentrik, sangat tidak tertarik pada
hubungan sosial. Ia terkesan dingin, tidak akrab atau tidak ramah; tidak terampil bergaul dan
suka menyendiri. Emosi dari orang skizoid bisa dikatakan tumpul atau dangkal, tetapi tidak
separah schizoprenia. Orang dengan gangguan ini jarang terlihat sangat marah, senang atau
sedih. Mereka jarang menunjukkan ekspresi dari emosinya dan sangat jarang terlihat bertukar
senyum dengan orang lain.
8. Paranoid dan ciri-cirinya
Paranoia didefinisikan sebagai rasa ketakuta yang tak bisa ditemukan dan menyebabkan
kita merasa ada orang yang ingin melukai kita. Ini juga mencakup kecurigaan orang lain akan
mengecewakan atau mengganggu kita.
Ciri-cirinya:
a. Penderita mempunyai satu pendapat (keyakinan) yang salah, segala perhatiannya
ditujukan ke sana dan yang satu itu pula yang menjadi buah tuturnya, sehingga setiap
orang yang ditemuinya akan diyakinkannya pula akan kebenarannya pendapatnya itu.
Misalnya ada seorang suami yang menyangka bahwa istrinya berniat jahat meracuninya.
Maka selalu menghindar makan di rumah, karena takut akan terkena racun itu.
b. Penderita merasa bahwa ada orang yang jahat kepadanya dan selalu berusaha untuk
menjatuhkannya atau menganiayanya.
c. Penderita merasa bahwa dirinya orang besar, hebat tidak ada bandingannya, meyakini
dirinya adalah seorang pemimpin besar atau mungkin mengaku Nabi.
9. Antisocial dan cirri-cirinya
Anti Sosial adalah keperibadian yang menunjukkan ketidak-acuhan, ketidak-pedulian,
permusuhan yang seronok kepada orang lain, terutama yang berkaitan dengan norma sosial dan
budaya.
Cirri-cirrinya:
a. Berumur paling sedikit 18 tahun dan telah menunjukkan pola ketidakpedulian yang
sangat kuat dan pelanggaran hak hak orang lain sejak umur 15 tahun.
b. Tidak mematuhi norma norma sosial, terbukti dari tindakan tindakan melanggar
hukum yang dilakukannya.
c. Suka memperdayai orang lain, termasuk berbohong, menggunakan nama alias atau
menipu orang lain untuk memperoleh keuntungan atau kesenangan.
d. Sesuka hati atau tidak mampu membuat rencana ke depan
e. Mudah marah atau bersifat agresif seperti ditunjukkan oleh seringnya berkelahi atau
melakukan penyerangan
f. Tidak peduli pada keselamatan orang lain
g. Secara konsisten tidak bertanggung jawab dalam pekerjaan atau dalam membayar
tagihan
10. Kepribadian seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang perawat akan menghadapi pasien dengan
berbagai macam kepribadian yang dimilikinya yang bersifat unik, artinya tidak ada satu pun
pasien yang memiliki kepribadian persis sama. Meskipun demikian, dalam memberikan asuhan
perawatan, para perawat tidak boleh membedakan bahkan mengistimewakan pasien satu dengan
pasien yang lain selama mereka dirawat dari kelas perawatan yang berbeda.
Oleh karena itu, perawat penting mengetahui kepribadian orang lain agar dapat
menentukan :
1. Sikap untuk menyesuaikan dengan kepribadian pasien.
2. Sikap yang tepat dalam menghadapi pasien yang berbeda kepribadiannya maka
diharapkan pasien akan merasa tenang dan aman dalam menjalani proses perawatan
dan pengobatan.
Recommended