View
232
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
MATERI BIMBINGAN TEKNISPELATIHAN PETUGAS PENGAMBIL CONTOH BENIH
DAN ANALIS LABORATORIUM
BOGOR, 3 APRIL 2018
Disampaikan Oleh:NIKE FITRIA WIBAWA, S.TP., M.P
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
2018
1
2
3
PENGAMBILAN CONTOH KERJA DI LABORATORIUMOIM
PENETAPAN KADAR AIR
ANALISIS KEMURNIAN
POINT PEMBAHASAN EMPAT
POINT PEMBAHASAN LIMA
POINT PEMBAHASAN ENAM
MATERI
PENGAMBILAN CONTOH
KERJA DI LABORATORIUM
PENGAMBILAN CONTOH
KERJA DI LABORATORIUM
CONTOH KERJA
Seluruh contoh kirim atau sebagian contoh benih untuk pengujian mutu berdasarkan ketentuan ISTA dengan
berat minimal sesuai dengan ketentuan ISTA untuk pengujian tertentu.
Pengambilan dan pengurangan
contoh benih harus melalui teknik
tertentu dan peralatan yang bersih
dan dalam kondisi yang baik
PERLENGKAPAN
Berat contoh kerja untuk analisis kemurnian pada Tabel 2A diperhitungkanpaling sedikit mengandung 2.500 butir benih.
Ukuran minimal contoh kerja tiap pengujian telah ditentukan pada masing-masing parameter pengujian benih.
Contoh kerja pengujian daya berkecambah (400 butir), Penetapan Berat 1000butir (8x100 butir) serta pengujian kesehatan diambil dari benih murni.
Berat contoh pada kolom 5 dari Tabel 2A Bagian 1, untuk penghitungan benihtanaman lain adalah 10 kali dari berat pada kolom 4 dan maksimal 1.000 gram.
Jika jumlah contoh yang digunakan lebih sedikit dari ketentuan, maka jumlahbenih pada contoh tersebut harus dilaporkan.
UKURAN MINIMAL CONTOH KERJA
10 kali dari berat kolom 4, maksimum 1000 gr
Paling sedikit 2500 butir benih
Tabel 2A Bagian 1.
Pengurangan contoh : Bilacontoh benih perlu untukdikurangi menjadi ukuranyang sama atau lebih dariukuran yang ditentukan.
Tahap 1Mencampur benihagar homogen
Tahap 2Contoh kirim/contohkerja diperoleh denganmembagi ataumemisahkan contohsecara berulang danmenggunakan beberapabagian kecil secara acak
PENGURANGAN CONTOH
PENGURANGAN CONTOH
Satu, dua atau lebih darimetode pengurangan contohbenih dapat digunakan padaprosedur pengurangan satucontoh.
Kecuali pada pengujiankesehatan benih metodepengambilan contoh benihdengan tangan hanya terbataspada genus tertentu.
Hanya metode sendok ataumetode pengambilan dengantangan yang boleh digunakanuntuk memperoleh contohkerja pengujian kesehatanbenih dimana contoh atauperalatan didugaterkontaminasi oleh sporaatau materi perbanyakan lain.
Setelah mendapatkan contohkerja atau setengah contohkerja, selebihnya harusdicampurkan kembali sebelumcontoh kerja kedua atausetengah contoh kerja yanglain diperoleh.
700
350
175
87.5
43.8
21.9
10.9
5.5
2.7 2.7
5.5
10.9
21.9
43.8
87.5
175
350
PENGURANGAN SECARA BERTAHAP
Contoh kerja KM PADI
43.8
21.9
5.5
Ʃ71.2
Padi (Oryza sativa)
Arsip Contoh Kirim
Contoh Kirim (CK)
Toleransi
penambahan CK
maks10%
METODE PENGAMBILAN CONTOH KERJA
Mechanicaldivider method/
metodepembagi secara
mekanis
Modified halvingmethod/
metode paruhan yang
dimodifikasi
Spoon method/metode sendok
Hand halvingmethod/metodeparuhan tangan
• Metode ini cocok untuk semua jenis benih, kecuali jenis benih yang mudahmenempel.
• Alat membagi contoh menjadi dua atau lebih bagian yang sama. Contoh kirimdapat dicampur dengan memasukkan ke dalam divider, kemudianmenggabungkan kembali bagian dan memasukkan kembali untuk kedua kalinya,begitu pula untuk ketiga kalinya jika dibutuhkan.
• Pengurangan contoh kirim dilakukan dengan memasukkan benih ke dalam dividerbeberapa kali dan menyisihkan sebagian dalam tiap tahap.
• Proses pengurangan ini dilakukan sehingga diperoleh berat contoh kerja yangmendekati, tetapi ukurannya tidak boleh kurang dari yang ditentukan.
• Conical divider, Soil divider, Centrifugal divider, Rotary divider, Variable sampledivider.
METODE PEMBAGI SECARA MEKANIS
METODE PEMBAGI SECARA MEKANIS
Conical Divider
Conical divider (tipe Boerner) terdiri atas corong (hopper), kerucut dan
rangkaian penyekat dimana benih langsung masuk ke dalam dua celah.
Bentuk rangkaian penyekat memiliki saluran dan ruang yang sama lebar.
Saluran masuknya benih disusun dalam lingkaran dan berujung pada celah
yang berlawanan. Sebuah katup atau pintu pada bagian dasar corong
menahan benih. Ketika katup dibuka maka benih akan jatuh oleh gaya
gravitasi melalui kerucut dimana benih tersebut akan disebar secara merata
pada saluran-saluran dan ruangan-ruangan, kemudian melalui celah menuju
wadah benih.
Dimensi conical divider yang sesuai agar benih dapat mengalir dengan bebas:
sekitar 38 saluran dengan lebar masing-masing sekitar 25 mm untuk benih
yang lebih besar dan sekitar 44 saluran dengan lebar masing-masing 8 mm
untuk benih kecil yang dapat mengalir bebas.
15
• SOIL DIVIDER TERDIRI ATAS SEBUAH CORONG DENGAN
SEKITAR 18 SALURAN ATAU PIPA SECARA BERSELANG
YANG MENGARAH KE SISI YANG BERLAWANAN.
SALURAN DENGAN LEBAR SEKITAR 13 MM SESUAI
UNTUK DIPERGUNAKAN.
• DALAM MENGGUNAKAN DIVIDER, BENIH DITEMPATKAN
SECARA MERATA KEDALAM WADAH PENUANG DAN
KEMUDIAN DITUANGKAN KE DALAM CORONG
DENGAN KECEPATAN YANG HAMPIR SAMA
DISEPANJANG CORONG. BENIH AKAN MELEWATI
SALURAN DAN DIKUMPULKAN DALAM DUA WADAH
PENERIMA.
METODE PEMBAGI SECARA MEKANIS
Soil Divider
PENGURANGAN SECARA BERTAHAP
METODE PARUHAN YANG DIMODIFIKASI
17
Alat yang digunakan adalah sebuah nampan dan sebuah kotak yang
terbagi atas beberapa bagian berbentuk kubus dengan ukuran yang
sama. Setengah dari jumlah kubus-kubus tersebut bagian bawahnya
tidak beralas dan diatur secara berselang seling dengan yang beralas.
Cara kerjanya adalah dengan meletakkan kotak tersebut di atas
nampan, kemudian benih yang telah dicampur atau dihomogenkan
sebelumnya ditebarkan merata di atasnya. Dengan mengangkat
kotaknya, maka sekitar separuh dari contoh benih akan tertinggal di
nampan.
Pekerjaan dapat diulang beberapa kali hingga benih yang tertinggal
mencapai jumlah berat contoh kerja yang ditentukan.
A. Gambar skema kotakB. Cara penyebaran benih di atas baki dan kotakC. Setelah kotak diangkat
METODE SENDOK
Cara kerja : Setelah dicampurkan dan dihomogenkan, benihditebarkan merata diatas nampan dan jangan digoyangkan.Dengan menggunakan sendok dan spatula bersama-samamengambil benih minimal dari lima titik secara acak hinggatercapai berat contoh kerja.
Untuk pengujian yang lain hanya digunakan pada benih-benihyang mempunyai ukuran lebih kecil dari Triticum spp., untukbenih genus Arachis, Glycine dan Phaseolus, dan genus pohonAbies, Cedrus dan Pseudotsuga.
Metode ini direkomendasikan untuk pengurangan contohbenih pada pengujian kesehatan contoh benih
METODE PENGAMBILAN DENGAN TANGAN
Metode ini terbatas untuk genus dari benih yang mudah menempel (chaffy seeds)
Yang termasuk dalam genus benih rapuh yang mudah rusak
Benih genus pohon serta benih rerumputan
Metode pengambilan paruhan dengan tangan juga dapat digunakan untuk spesies di
mana semua metode pembagi lain sangat sulit atau tidak mungkin untuk digunakan
Metode ini digunakan untuk memperoleh contoh kerja pengujian kesehatan benih di
laboratorium
METODE PENGAMBILAN PARUHAN DENGAN TANGAN
A. Benih yang akan dikurangi
B. Buat gundukan
C. Bagi gundukan menjadi dua bagian
D. Benih mempunyai dua paruhan
E. Bagi menjadi empat bagian
F. Bagi menjadi delapan bagian
G. Delapan bagian disusun dua baris, bagian 1&3 pdbaris pertama dikumpulkan, bagian 2&4 pd baris
kedua dikumpulkan lalu digabungkan dlm satu wadah
H. Sub contoh paruh siap untuk pengujian
ANALISIS KEMURNIAN
TUJUAN
o Menetapkan persentase komposisi contoh yangdiuji (berdasarkan berat) dan berdasarkankomposisi lot benih yang sudah diketahui
o Menetapkan berbagai spesies benih dan kotoranbenih dalam contoh benih
PENGUJIAN ANALISIS KEMURNIAN
DASAR HUKUM
DAN ACUAN
Dasar HukumKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 635/HK.150/C/07/2015 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGAMBILAN CONTOH BENIH DAN
PENGUJIAN/ANALISIS MUTU BENIH TANAMAN PANGAN
Acuan
ISTA Rules
Hasil pengembangan Metode
Masukan /Hasil Kesepakatan
Timbangan analitik, Meja kemurnian, Kaca pembesar, Mikroskop Binokuler, Lampu penerang,
Saringan, Spatula, Pisau, Jarum, Pinset, Literatur Lain (Pendapat ahli: ahli botani, taksonomi,
peneliti gulma, Kenalan yang kredible, Daftar benih, Buku / Album koleksi, Internet, Tidak harus
benih hidup)
PERALATAN & PERLENGKAPAN
PengambilanContoh Kerja
PenentuanKomponenKemurnian
Pemisahan
Perhitungan
Pelaporan
12345
PROSEDUR
1. PENGAMBILAN CONTOH KERJA
Ditetapkan dalam Tabel 2 A Kolom 3 ISTA Rules / Tabel6. Kepmentan No. 635 tahun 2015
Volume contoh kerja untuk
analisiskemurnian ditetapkan
dalam Tabel 2 AKolom 3 ISTA
Rules / Tabel 6.Kepmentan No.635 tahun 2015
Contoh kerjadiambil daricontoh kirim
Pencampuran benih
merupakan tahap awal sebelumdilakukan
pengurangan
Pengurangancontoh dilakukansecara bertahap
No
Jenis
Tanaman
Berat
minimal
contoh
kirim
(gram)
Berat minimal
contoh kerja
Analisis
Kemurnian
(gram)
14 Selada 30 3
15 Oyong 1000 400
16 Tomat 15 7
17 Buncis 1000 700
18 Kentang 25 10
19 Terong 150 15
20Kacang
panjang
1000 400
21Jagung
baby
1000 900
22Jagung
manis
1000 900
23 Pepaya 100 50
24 Blewah 150 70
25 Paria 1.000 450
No
Jenis
Tanaman
Berat
minimal
contoh
kirim
(gram)
Berat minimal
contoh kerja
Analisis
Kemurnian
(gram)
1 Bawang 80 8
2 Bayam 10 2
3 Seledri 10 1
4Sawi/
Caisim
40 4
5 Kol 100 10
6Cabai
merah
150 15
7Cabai
rawit
150 15
8 Semangka 1000 250
9 Melon 150 70
10 Mentimun 150 70
11 Waluh 350 180
12 Wortel 30 3
13 Kangkung 1000 100
2. PENENTUAN KOMPONEN
KOMPONEN ANALISIS
KEMURNIAN
BENIH MURNI
KOTORAN BENIH
BENIH TANAMAN
LAIN
Benih murni harus
yang sesuai dengan
pernyataan
pengirim atau
secara dominan
ditemukan di dalam
contoh benih
termasuk semua
benih varietas
tanaman dan
kultivar dari spesies
tersebut.
Struktur berikut
(meskipun benih muda,
benih berukuran kecil,
benih keriput, terserang
penyakit, atau
berkecambah tetapi
benih tersebut masih bisa
dikenali sebagai benih
yang dimaksud) kecuali
sudah berubah bentuk
menjadi seperti
cendawan sclerotia,
smut balls atau
nematoda galls
Unit benih utuh serti
yang digambarkan
untuk masing-masing
genus atau spesies
dalam definisi benih
murni (PSD)
Pada Poaceae:
Florets dengan
sebuah caryopsis
yang mengandung
endosperm;
Caryopsis yang
bebas
Pecahan unit benih
dengan ukuran lebih
besar dari ½ ukuran
benih aslinya.
Sclerotia Smut balls Nematoda galls
BENIH MURNI
Pengecualian diterapkan untuk genus tertentu dari Poaceae
1
2
3
Ukuran minimal caryopsis yang diperlukanPada benih Lolium, Fecstuca, xFestulolium dan Elytrigia repens, floret dengan caryopsis lebihbesar atau sama dengan sepertiga dari ukuran panjang palea dari dasar rachilla dianggapsebagai benih murni atau benih tanaman lain, tetapi floret dengan caryopsis kurang darisepertiga dari ukuran panjang palea dianggap sebagai kotoran benih. Pada genus atau spesieslain floret dengan endosperm dalam caryopsis dianggap sebagai benih murni
Keberadaan caryopsis dalam spikelets dan florets bukan merupakan keharusan
Pemisahan benih murni dan kotoran benih dilakukan prosedur penghembusan
merataMetode penghembusan harus disamakan untuk Poa pratensis, Poa trivialis dan Dactylisglomerata.Volume contoh kerja sebanyak satu gram untuk Poa pratensis dan Poa trivialis serta tiga gramuntuk Dactylis glomerata.Metode penghembusan udara harus dapat memenuhi persyaratan ISTA (tekanan udara sesuaispesies, keseragamana aliran udara, penyesuaian tekananan dan pengaturan waktu)
Pengecualian diterapkan untuk genus tertentu dari Poaceae
4
5
6
Multiple seed unit (MSU)/ unit benih ganda, termasuk benih murniAtas permintaan pengirim pada genus yang tercakup dalam PSD 33 (Avena, Bromus, Dactylis, FestucaxFestulolim, Lolium) : unit benih ganda ditimbang secara terpisah dan dilaporkan
Floret steril yang terikut tidak dihilangkanFloret steril yang menempel pada floret fertil tidak dibuang, tetapi dibiarkan melekat dan termasuk dalamfraksi benih murni seperti pada genus berikut : Arcenatherum, Avena, Bromus, Chloris, Dactylis, Festuca,xFestulolium, Holcus, Koeleria, Lolium, Poa, Shorgum, dan Triticum spelta.
Untuk genus tertentu struktur tambahan tetap dibiarkan melekat pada benih dan dapat
dilaporkanPada genus tertentu (yaitu tanaman yang tercakup pada PSD 15, 38, 46 dan 62) benih/buah mungkinmempunyai struktur tambahan yang beragam (awns, tangkai dan lain-lain) yang melekat. Struktur tersebutharus dibiarkan melekat pada benih tetapi atas permintaan pengirim kandungan benih yang dengan strukturtambahan lebih panjang dari ukuran terbesar harus dilaporkanUntuk benih dengan PSD 47, benih bersayap adalah benih mempertahankan intergumen dengan atau tanpasayap atau bagian sayap tersebut. Untuk benih dengan PSD 51, yang dimaksud dengan benih bersayapadalah benih yang tetap mempertahankan sayap atau bagian sayap tersebut. Jika bersayap, strukturtambahan tersebut harus dipisahkan dibiarkan melekat pada benih dan kandungan benih bersayap harusdilaporkan
BENIH DENGAN STRUKTUR TAMBAHAN
33
Sumber: ISTA Rules 2015 & Kepmentan : 635 Tahun 2015NC : Non Chaffy ; C: Chaffy
No Jenis Tanaman Famili PSDN Berat Ck Min Analisis
kemurnian (gram)
Ket.
1 Arachis hypogaea Kacang tanah Fabaceae 21 1100 C
2 Canavalia sp. Koro pedang Fabaceae 11 4000 NC
3 Glycine max Kedelai Fabaceae 11 500 NC
4 Oryza sativa Padi Poaceae 38 70 C
5 Sorghum spp. Sorgum Poaceae 42 90 C
6 Triticum spp. Gandum Poaceae 40 120 NC
7 Vigna umbellata/
angularis
Kacang merah Fabaceae 11 250 NC
8 Vigna radiata Kacang hijau Fabaceae 11 120 NC
9 Zea mays Jagung Poaceae 40 900 NC
Benih, dengan bagian testa yang melekat.
Bagian dari benih yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran asli, dengan bagian
testa yang melekat.
Fabaceae: Kotiledon yang rusak terpisah namun disatukan dalam testa tersebut
Benih dan bagian dari benih yang seluruhnya tanpa testa dianggap sebagai
kotoran benih.
Untuk Fabaceae (Leguminosae): Kotiledon terpisah dianggap sebagai kotoran
benih tanpa melihat ada tidaknya axis radikula-plumula dan/atau lebih dari ½ testayang melekat.
PSD 11
Untuk :Glycine,Vigna
Polong, dengan atau tanpa kelopak (kaliks), dengan benih.
Benih, dengan bagian testa yang melekat.
Bagian dari benih dengan ukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya, testa yang
melekat.
Kotiledon yang rusak terpisah namun disatukan dalam testa tersebut.
Benih dan bagian benih yang terpisah dianggap kotoran benih. Kotiledon terpisahdianggap sebagai kotoran benih tanpa melihat ada tidaknya axis radikula-plumula
dan/atau lebih dari ½ testa yang melekat.
PSD 21Untuk :Arachis
- Spikelet, dengan glumes, lemma dan palea yang
menutup caryopsis termasuk awn tanpa melihat
ukurannya.
- Floret, dengan atau tanpa lemma steril, dengan lemma
dan palea menutup caryopsis termasuk awn tanpa
melihat ukurannya.
- Floret dengan lemma dan palea menutup caryopsis
termasuk awn tanpa melihat ukurannya.
- Caryopsis
- Bagian dari caryopsis yang berukuran lebih besar dari ½
ukuran aslinya.
- Benih dengan ukuran awn lebih panjang dari ukuran
floret
Untuk Oryza
PSD 38
Caryopsis
Bagian dari caryopsis lebih besar ½ ukuran aslinya.
PSD 40
Untuk : Zea, Triticum
Spikelet, dengan glumes menutup caryopsis dengan atau tanpa palea hialin atau
lemmas, bagian rachis, pedicel, awn, floret fertil atau steril yang melekat.
Floret, dengan lemma dan palea dengan atau tanpa awn.
Caryopsis.
Bagian dari caryopsis yang berukuran lebih besar ½ dari ukuran aslinya.
PSD 42
Untuk Shorghum
Selada
Bayam, Cabai, Tomat,
Terong, Bawang
Sawi/Caisim, Buncis
Wortel, Seledri
Jagung Manis
4 - Achene, dengan atau tanpa beak, pappus atau bracts kecuali bila secara jelas tidak terdapat
benih didalamnya.
- Bagian dari achene yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran benih aslinya kecuali jika jelas
terlihat tidak terdapat benih didalamnya.
- Benih dengan pericarp atau testa terkelupas sebagian atau seluruhnya.
- Bagian dari benih yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran benih aslinya dengan pericrap
atau testa terkelupas sebagian atau seluruhnya.
10 - Benih, dengan atau tanpa testa.
- Bagian dari benih berukuran lebih besar dari ½ ukuran asli, dengan atau tanpa testa.
11 - Benih, dengan bagian testa yang melekat.
- Bagian dari benih yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran asli, dengan bagian testa yang
melekat.
- Fabaceae: Kotiledon yang rusak terpisah namun disatukan dalam testa tersebut
- Benih dan bagian dari benih yang seluruhnya tanpa testa dianggap sebagai kotoran benih.
- Untuk Fabaceae (Leguminosae): Kotiledon terpisah dianggap sebagai kotoran benih tanpa
melihat ada tidaknya axis radikula-plumula dan/atau lebih dari ½ testa yang melekat.
15 - Schizocarp/mericarp, dengan atau tanpa pedicle (berapapun panjangnya) kecuali bila terlihat
jelas tidak terdapat benih didalamnya.
- Bagian dari mericarp yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya, kecuali bila terlihat
jelas tidak terdapat benih didalamnya.
- Benih dengan sebagian atau tanpa pericarp.
- Bagian dari benih dengan ukuran lebih besar ½ ukuran aslinya dengan sebagian atau tanpa
pericrap terkelupas sebagian atau seluruhnya.
- Catatan: Buah dengan bagian pedicle lebih panjang dari shizocarp atau mericarp dilaporkan
menurut 3.7 (lihat juga 3.5.2.8) dalam ISTA Rules.
40 - Caryopsis
- Bagian dari caryopsis lebih besar ½ ukuran aslinya.
Benih tanaman lain
harus mencakup unit
benih tanaman
spesies lain yang
terikut selain benih
murni.
Pembedaan karakteristik untuk
pengklasifikasian benih tanaman lain atau
kotoran benih dijelaskan pada defenisi
benih murni (Tabel 3B Bagian 2) harus juga
diterapkan kecuali:
• Kumpulan benih dari spesies yang
seharusnya menggunakan prosedur
penghembusan merata dievaluasi
tanpa penghembusan.
• Multiple seed units (MSU)/ Unit benih
ganda, harus dipisahkan dan unit
tunggal dikelompokkan menurut prinsip
umum pada 3.2.
• Unit benih Cuscuta spp yang rapuh atau
berwarna abu-abu pucat sampai putih
kecoklatan digolongkan sebagai
kotoran benih.
Untuk spesies dan genus
tanpa definisi benih murni
pada Tabel 3B Bagian 2
maka harus menerapkan
definisi pada 3.2.1. Struktur
ganda, kapsul atau polong
dibuka dan benih
dikeluarkan serta material
bukan benih digolongkan
sebagai kotoran benih
kecuali untuk spesies atau
genus tertentu yang
ditunjukkan pada PSD (Tabel
3B Bagian 2).
BENIH TANAMAN LAIN
Kotoran benih harus meliputi unit
benih dan semua bahan dan
struktur lain yang bukan benih
murni atau benih tanamana lain:
• Unit benih yang terlihat jelas
tidak mengandung benih
sejati (true seed).
• Floret dari spesies dalam
daftar 3.5.2.2. dengan
caryopsis kurang dari ukuran
minimal yang telah
ditentukan. Floret steril yang
menempel pada floret fertil
harus dipisahkan kecuali
genus tertentu pada daftar
3.5.2.2.
• Bagian dari unit benih yang
pecah atau rusak dan
berukuran setengah atau
kurang dari setengah ukuran
aslinya.
• Bagian yang tidak digolongkan
sebagai bagian dari benih murni
dalam PSD (Tabel 3B Bagian 2).
Bagian yang tidak dimaksudkan
dalam definisi benih murni harus
dihilangkan dan digolongkan dalam
kotoran benih.
• Benih dari Berberidaceaea,
Brassicaceae, Cupressaceae,
Fabaceaea, Pinaceae, Taxaceae
dan Taxodiaceae dengan kulit benih
yang terkelupas seluruhnya. Pada
Fabaceae, bagian kotiledon yang
terpisah digolongkan sebagai
kotoran benih, tanpa
memperhitungkan ada atau tidak
adanya radikula-axis plumula
dan/atau lebih dari setengah ukuran
testa yang menempel.
• Benih Cuscuta spp yang rapuh dan
berwarna abu-abu pucat sampai
putih kecoklatan;
• Floret steril yang tidak menempel,
gabah hampa, lemma, palea,
sekam, batang, daun, sisik kerucut
(cone scale, Contoh: pinus), sayap,
kulit batang, bunga, nematoda galls,
badan cendawan seperti ergot,
sklerotia, dan smut balls, tanah, pasir,
batu dan semua materi bukan benih
lainnya.
• Semua material yang tergolong
dalam fraksi yang ringan ketika
dipisahkan menggunakan metode
penghembusan merata (3.5.2.5)
kecuali benih tanaman lain (lihat
definisi dalam 3.2.2).
• Dalam fraksi berat, florets yang
pecah dan ukuran caryopsis kurang
dari 1/2 ukuran asli dan semua
materi benih tanaman lain kecuali
benih murni (3.2.1) dan benih
tanaman lain (3.2.2).
KOTORAN BENIH
Contoh kerja /sub contoh kerja setelah ditimbang, dipisahkan dalam tiga komponen
Pemisahan benih murni dapat ditentukan dengan melihat karakteristik benih, dibantualat mekanik atau menggunakan tekanan tanpa merusak kemampuan perkecambahan.
Persentase masing masing komponen dilaporkan berdasarkan berat dalam gramdengan (minimum desimal sesuai ketentuan) dan persentase dalam satu desimal.
3. PEMISAHAN
Contoh kerja/sub contoh kerja harus ditimbang dalam gram sesuai dengan jumlah
minimal desimal yang diperlukan untuk menghitung persentase bagian-bagian
komponen, dengan ketentuan sbb.:
Berat contoh kerja atau sub contoh kerja (gr)
Minimal Jumlah desimal penimbangan
Contoh (gr)
< 1,000 4 0,1234
1,000 – 9,999 3 1,234
10,00 – 99,99 2 12,34
100,0 – 999,9 1 123,4
≥ 1000 0 1234
CONTOH PENGGUNAAN DESIMAL PENIMBANGAN
Zea mays
Berat/satuan Berat awal cth
kerja
Benih Murni Benih Tanaman
Lain
Kotoran Benih Berat
Komponen
(g) 942,6 942,1 0,0 0,5 942,6
(%) 99,9 0,0 0,1 100,0
Atau
Berat/satuan Berat awal cth
kerja
Benih Murni Benih Tanaman
Lain
Kotoran Benih Berat
Komponen
(g) 942,6 942,1 0,0000 0,5360 942,6(%) 99,9 0,0 0,1 100,0
Oryza sativa
Contoh penggunaan desimal penimbangan
Berat/satuan Berat awal
contoh kerja
Benih Murni Benih Tanaman
Lain
Kotoran Benin Total Komponen
(g) 75.44 75.01 0.0030 0.3534 75.37
(%) 99.5 Trace 0.5 100.0
Atau
Berat/satuan Berat awal
contoh kerja
Benih Murni Benih Tanaman
Lain
Kotoran Benin Total Komponen
(g) 75.44 75.01 0.00 0.35 75.36
(%) 99.5 Trace 0.5 100.0
4. PERHITUNGAN
Berat ck awal(gr)
Berat semuakomponen (gr)
Rumus % Benih yg hilang/ bertambah
Kesimpulan
2,225 2,050 2,050 x 100% = 92%
2,225
8 Analisis KM diulang
2,035 2,100 2,100 x 100% = 103%
2,035
3 Analisi KM dpt
dilanjutkan
(BM + BTL + KB ) x 100 % ≤ 5%
Berat awal contoh kerja
A. Penentuan toleransi faktor penambahan/kehilangan
B. PERHITUNGAN KOMPONEN
%BM = BM(BM+ BTL + KB)
x 100%
%BTL = BTL(BM+ BTL + KB) x 100%
%KB = KB x 100%(BM+ BTL + KB)
%BG = BG x 100%(BM+ BTL + KB)
Perhitungan % berdasarkan berat dari tiga komponen
Komponen yang beratnya < 0,05% ditulis trace yang berarti ada tetapijumlahnya sangat sedikit
Jumlahkan persentase semua komponen kecuali yang trace. Jumlah total harus100,0%, jika jumlah tersebut tidak 100,0% (99,9% atau 100,1%) maka harusdilakukan penambahan atau pengurangan sebesar 0,1% pada komponen terbesar(benih murni).
• Catatan : jika koreksi > 0,1% cek ulang kesalahan pada perhitungan danpenulisan
….PERHITUNGAN
5. PELAPORANNama ilmiah dan nama Indonesia dari spesies benih murni menurut Tabel (Oryza sativa/Padi).
Persentase setiap komponen (BM, KB, dan BTL/termasuk biji gulma), ditulis dalam 1desimal
Total semua komponen 100,0%
Jumlah komponen yang kurang dari 0,05 % dilaporkan sebagai ‘trace ’ atau “TR”.
Ket: Apabila diperlukan misal untuk data label istilah ‘trace ‘ bisa diganti 0,0.
Jika tidak ditemukan BTL atau kotoran benih harus dilaporkan (ditulis ) 0,0
Tulis jenis kotoran benih
Hasil penetapan benih tanaman lain, seperti jumlah dan nama benih yang ditemukansesuai nama Indonesia /ilmiah dan diurutkan berdasarkan urutan abjad.
Apabila berat contoh kerja yang diuji sama / tidak lebih besar 10% dariberat yang tercantum dalam Tabel 2A kolom 4 (ISTA Rules), makadalam pelaporan tidak perlu pernyataan berat contoh kerja.
Apabila berat contoh kerja yang diuji menyimpang ketentuan Tabel 2Akolom 4 (ISTA Rules), maka contoh kerja yg aktual ditimbang dandilaporkan, dengan ketentuan:
• Berat melebihi 10% dari berat yang ditentukan dilaporkan sebagai: ‘kemurnian … g’.
• Berat diperkirakan 2.500 butir, dilaporkan sebagai: ‘Kemurnian … g’ (berkisar 2.500butir). Contoh kirim yang diterima beratnya kurang dari ketentuan, dilaporkan dalampenetapan lain, sbb: ‘Berat contoh kirim hanya… g dan tidak sesuai dengan persyaratan
…Pelaporan
TERIMA KASIH
Recommended