Mata Kuliah Kewarganegaraan - modul.mercubuana.ac.id... · warga negara dalam hubungannya dengan...

Preview:

Citation preview

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Design Komunikasi dan

Visual

Informatika, Sistem

Informasi dan Akuntasi (D3)

Dosen : Cuntoko, SE., MM.

Mata KuliahKewarganegaraan

Pokok BahasanPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

www.mercubuana.ac.id

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

AbstractMahasiswa diharapkan mampu memahamidan menjelaskan Ruang Lingkup Mata KuliahKewarganegaraan di Perguruan Tinggi : EtikaKewarganegaraan.KompetensiMahasiswa setelah mengikuti kuliah mampumemahami dan menjelaskan Ruang LingkupMata Kuliah Kewarganegaraan di PerguruanTinggi : Etika Kewarganegaraan.

A. Pendahuluan

Pendidikan Kewarganegaraan di desain dalamupaya mengembangkan wawasan warganegara sebagai upaya penanaman,penumbuhan dan kesadaran bela negaraditengah-tengah tantangan internal daneksternal yang semakin kompleks. Saat ini,eksistensi suatu negara tidak hanya tergantungkepada letak geografi melainkan terletak padasejauhmana kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) yang dimiliknya.

Lanjutan

Pendidikan Kewarganegaraan Juliardi (2014:2) Sebagai mata pelajaran di sekolah :1. Sebagai mata kuliah di Perguruan Tinggi;2. Sebagai salah satu cabang pendidikan

disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru;

3. Sebagai program pendidikan politik; dan

Lanjutan

4. Sebagai kerangka konseptual dalam bentukpemikiran individual dan kelompok pakarterkait yang dikembangkan sebagai landasandan kerangka berpikir mengenai pendidikankewarganegaraan.

Juliardi (2014:4) dua alasan :1. Eksternal2. Internal

B. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan (civics) berasal dari kataYunani yaitu civicus yang berarti penduduksispil.1. Kewarganegaraan (civic) :

istilah kewarganegaraan (civics) berasal darikata Yunani yaitu civicus yang berartipenduduk sispil yang mempraktekandemokrasi langsung dalam negara kota ataupolis.

Lanjutan

Civics adalah The sciences of zitizenship, therelation of man, the individual, to man inorganized. Ilmu Kewarganegaraan yangmembicarakan hubungan manusia dengan :a. Manusia dalam perkumpulan-perkumpulan

yang terorganisasi (organisasi sosial,ekonomi, politik); dan

b. Individu-individu dengan negara.

Lanjutan

Edmonson (1958) : Civics dengan Civics isusually defined as the study of governmentand of government and that of citizenship, thatis, of the duties, right and privileges of citizens.Adapun batasan tersebut menunjukan bahwaCivics pada intinya menyebut government, hakdan kewajiban sebagai warga negara darisebuah negara.

Lanjutan

civic education merupakan suatu prosespendidikan yang mencakup prosespembelajaran semua mata pelajaran, kegiatansiswa, proses administrasi dan pembinaandalam upaya mengembangkan perilaku warganegara yang baik. Untuk itu fokus dari civiceducation membahas tentang warga negara didalam warga negaranya dengan berbagaikompleksitasnya.

Lanjutan2. Education, mencakup :

Secara umum objek studi civic education :warga negara dalam hubungannya denganorganisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi,agama, kebudayaan dan negara.Secara spesifik, objek studi civic education mencakup :a. Tingkah laku;b. Tipe pertumbuhan berpikir;c. Potensi yang ada pada diri warga negara;d. Hak dan kewajiban;

Lanjutan

e. Cita-cita dan aspirasi;f. Kesadaran, patriotisme, nasionalisme,

pengertian internasional, moralpancasila; dan

g. Usaha, kegiatan, partisipasi, tanggungjawab.

3. Zitizenship Education : pengalaman belajardi sekolah dan di luar sekolah, sepertilingkungan keluarga, organisasi keamanan,organisasi kemasyarakatan dan media.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Kep. DirJen DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006 :Visi :Pendidikan Kewarganegaraan di PerguruanTinggi adalah sumber nilai dan pedomandalam pengembangan dan penyelenggaraanprogram studi, guna mengantarkanmahasiswa memantapkan kepribadiannyasebagai manusia seutuhnya.

Lanjutan

Misi :Pendidikan Kewarganegaraan di PerguruanTinggi : untuk membantu mahasiswa gunamemantapkan kepribadiannya, agar secarakonsisten mampu mewujudka nilai-nilaiPancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah airdalam menguasai, menerapka danmengembangkan ilmu pengetahuan, teknologidan seni dengan rasa tanggung jawab danbermoral (Kaelan dan Ahmad Zubaidi, 2010:2).

Lanjutan

Arwiyah dan Runik Machpiroh (2014:11) :a. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif

dalam menanggapi isu kewarganegaraan;b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung

jawab, dan betindak secara cerdas dalamkegiatan bermasyarakat, berbangsa danbernegara serta anti korupsi;

Lanjutan

c. Berkembang secara positif dan demokratisuntuk membentuk diri berdasarkankarakter-karakter masyarakat Indonesiaagar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain;

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa laindalm percaturan dunia secara langsungatau tidak langsung dengan memanfaatkanteknologi informasi dan komunikasi.

Lanjutan

Pendidikan Kewarganegaraan era keterbukaan dengan mengembangkan sikap-sikap :a. Mengembangkan sikap dan perilaku

kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai moral, etika dan religius;

b. Menjadi warga negara yang cerdasberkarakter, menjunjung tinggi nilaikemanusiaan;

c. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangatnasionalisme dan rasa cinta kepada tanahair;

Lanjutand. Mengembangkan sikap demokratik

berkeadaban dan bertanggung jawab sertamengembangkan kemampuan kompetitifbangsa di era globalisasi; dan

e. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.Ubaedillah dan Abdul Rozak, 2013:6 : tujuanPendidikan Kewarganegaraan adalahmenjadikan warga negara Indonesia yangcerdas, bermartabat dan aktif dalamkehidupan berbangsa dan bernegara.

Lanjutan

• Pendidikan Kewarganegaraan : menciptakanilmuwan yang profesional memiliki rasakebangsaan dan cinta tanah air, demokratis,berkeadaban. Selain itu kompetensi laindiharapkan adalah mahasiswa yangmempunyai daya saing, berdisiplin,berpartisipasi aktif dalam membangunkehidupan yang damai berdasarkan sistemnilai Pancasila (Kaelan dan Ahmad Zubaedi,2010:2).

Lanjutan

• Dwiyatmi (2012:10) bahwa standarkompetenasi yang wajib dikuasai mahasiswaadalah mahasiswa memiliki pengetahuantentang kewarganegaraan demokratis danmampu menerapkan pengetahuan, nilai-nilaidan ketrampilan tersebut dalam kehidupansehari-hari; memiliki kepribadian yangmantap; berpikir kritis : bersikap rasional, etis,estetis, dan dinamis; berpandangan luas; danbersikap demokratis yang berkeadaban.

D. Landasan Pendidikan KewarganegaraanKaelan dan Ahmad Zubaidi (2010:3-5) :1. Landasan Ilmiah

a. Dasar Pemikiran PendidikanKewarganegaraan

b. Objek Pembahasan PendidikanKewarganegaraan :Keputusan Dirjen Pendidikan TinggiNomor 43/DIKTI/KEP/2006 dijabarkansecara rinci yang meliputi pokok-pokokbahasan substansi kajian Pendidikankewarganegaraan, meliputi :

Lanjutan

1) Filsafat Pancasila;2) Identitas Nasional;3) Negara dan Konstitusi;4) Demokrasi Indonesia;5) Rule of Law dan Hak Asasi Manusa;6) Hak dan kewajiban Warga Negara serta

Negara;7) Geopolitik Indonesia; dan8) Geostrategi Indonesia.

Lanjutan

c. Rumpun KeilmuanPendidikan Kewarganegaraandisejajarkan dengan Civics Educationyang dikenal diberbagai negara.Kajian ilmiah PendidikanKewarganegaraan bersifat antar disipliner(antar bidang) bukan mondisiplioner,karena kumpulan pengetahuan yangmembangun ilmu Kewarganegaraandiambil dari berbagai disiplin ilmu.

Lanjutan

Pembahasan dan pengembangan PendidikanKewarganegaraan berbagai disiplin ilmu : politik,hukum, filsafat, sosiologi, administrasi negara,ekonomi pembangunan, sejarah perjuangan bangsaserta ilmu budaya.

2. Landasan Hukuma. UUD 1945

(1) Pembukaan UUD 1945, khusus padaalinea kedua dan keempat yangmemuat cita-cita tujuan dan aspirasibangsa Indonesia tentangKewarganegaraan;

Lanjutan

(2) Pasal 27 (1) menyatakan bahwa“Segala warga negara bersamaankedudukannya di dalam hukum danpemerintah serta wajib menjujunghukum dan pemerintahan itu dengantidak ada kecualinya”

(3) Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajibikut serta dalam usaha pembelaannegara”

Lanjutan

(2) Pasal 31 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhakmendapatkan pengajaran:.

b. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1999tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.

c. Ketetapan MPR Nomor 6/MPR/2001tentang Etika Kehidupan Berbangsa danBernegara.

Lanjutan

d. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentangketentuan-ketentuan Pokok PertahananKeamanan NKRI (Jo. UU Nomor 1 Tahun1988) :(1) Dalam pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak

kewajiban warga negara yang diwujudkandengan keikutsertaan dalam upaya belanegara diselenggarakan melalui pendidikanPendahuluan Bela negara sebagai bagiantak terpisahkan dalam sistem Pendidikannasional.

(2) Dalam pasal 19 (2) disebutkan bahwaPendidikan Pendahuluan Bela Negarawajib diikuti oleh setiap warga negaradan dilaksanakan secara bertahap.Tahap awal pada tingkat pendidikandasar sampai Pendidikan Menengahada dalam Gerakan Pramuka. Tahaplanjutan pada tingkat pendidikantinggi ada dalam bentuk PendidikanKewiraan.

Lanjutan

e. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang PendidikanNasional dan berdasarkan Keputusan MenteriPendidikan Nasional Nomor 232/U/2000tentang Pedoman Penyusunan KurikulumPendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil BelajarMahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentangKurikulum Inti Pendidika Tinggi telahditetapkan bahwa Pendidikan Agama,Pendidikan Bahasa dan PendidikanKewarganegaraanmerupakan kelompok MataKuliah Pengembangan kepribadian yang wajibdiberikan dalam kurikulum setiap programstudi/kelompok program studi.

f. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentangPendidikan Tinggi yang salah satunyabertujuan mengembangkan potensimahasiswa agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berahklak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri,terampil, kompeten dan berbudayauntuk kepentinga bangsa.

Lanjutan

g. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tntang Standar NasionalPendidikan yang menetapkan kurikulumtingkat satuan pendidikan tinggi wajibmemuat mata kuliah Pendidikan Agama,Pendidikan Kewarganegaraan, BahasaIndonesia dan Bahasa Inggris.

Lanjutan

h. Pelaksanaannya berdasarkan SuratKeputusan Direktur Jenderal PendidikanTinggi Departeman Pendidikan NasionalNomor 43/DIKTI/Kep/2006, yangmemuat rambu-rambu pelaksanaankelompok Mata Kuliah PengembanganKepribadian di Perguruan Tinggi.

E. Metode Pembelajaran Kewarganegaraan

Dwiyatmi (2012:10) metode pembelajaranPendidikan Kewarganegaraan :1. Mahasiswa sebagai subjek pendidikan,

mitra dalam proses pembelajaran, dansebagai indivdu, anggota keluarga, anggotamasyarakat dan warga negara.

2. Pembahasan secara kritis analisis, induktif,deduktif dan reflektif melalui dialog kreatifyang bersifat partisipatoris untuk meyakinikebenaran substansi dasar kajian danmotivasi sepanjang hayat.

Lanjutan

3. Bentuk aktivitas proses pembelajaran : kuliah tatap muka, ceramah, dialog (diskusi) interaktif, studi kasus, penugasan mandiri, tugas baca, seminar kelas (presntasi) dan evaluasi proses belajar, stadium generale.

4. Motivasi : menumbuhkan kesadaran bahwa pembelajaran pengembangan kepribadian merupakan kebutuhan hidup untuk eksis dalam masyarakat global.

Lanjutan• Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

keniscayaan yang perlu diajarkan setiap warganegara Indonesia pendidikan dasar, menengah,atas, perguruan tinggi. Pendidikan karaktertidak dapat diberikan secara parsial bersifatgraduasi dengan melibatkan seluruh jenjangpendidikan. Pendidikan karakter secarasubstantif meliputi ranah kognitif(pengetahuan), afektif (kesadaran danpenghayatan) dan psikomotorik (perilakunyata) dalam kehidupan sehari-hari.

Lanjutan

Pendidikan Kewarganegaraanmerupakan keniscayaan yang perludiajarkan kepada setiap warga negaraIndonesia dari tingkat pendidikandasar, menengah, atas, sampaidengan jenjang perguruan tinggi.

Lanjutan

Pendidikan karakter tidak dapat diberikansecara parsial melainkan harus bersifatgraduasi dengan melibatkan seluruhjenjang pendidikan. Pendidikan karaktersecara substantif meliputi ranah kognitif(pengetahuan), afektif (kesadaran danpenghayatan) dan psikomotorik (perilakunyata) dalam kehidupan sehari-hari.

Terima KasihCuntoko, SE., MM.

Recommended