View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
LAMPIRAN 1
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN DIREKTUR OPERASIONAL RADIO
HEARTLINE, YUSUF MARWOTO,
PADA TANGGAL 10 OKTOBER 2014
Pewawancara (P) : Apa visi dan misi Radio Heartline?
Direktur Operasional (DO): Jadi Heartline ini adalah sebuah PT. Seperti
halnya PT maka ada pemegang saham dan Heartline ini
90% sahamnya dimiliki oleh yayasan YASKI yang
notabene yayasan keagamaan. Dimana YASKI sendiri
dalam visinya adalah untuk menjadi organisasi Kristen yang
selalu terdepan dalam bidang siaran radio da media
komunikasi lainnya dan misinya adalah bagaimana
mengkomunikasikan “Kabar Baik” ke seluruh Indonesia
dan sekitarnya melalui siaran radio, sehingga setiap orang
yang mendengarkannya mengenal dan mau menerima
Kristus sebagai Juru Selamatnya pribadi, mau bertumbuh
dan berbuah. Tetapi ketika itu diturunkan ke PT, apalagi ini
PT berkaitan dengan media, kita menggunakan frekuensi
publik dan kita tahu bahwa frekuensi publik itu milik
publik, yaitu aset dari masyarakat lokal. Maka visi YASKI
yang keagamaan itu lalu kita adaptasikan dan sesuaikan
dengan hukum-hukum positif tentang undang-undang PERS
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
misalnya. Sebenarnya ini frekuensi publik dan harusnya
bermanfaat kepada permasalahan publik dan berguna pada
masyarakat lokal, khususnya Tangerang. Kedua, dia juga
harus berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat lokal.
Nah dari situ kita genetikanya kita membawa misi Kristen
tetapi secara realitas kita dihadapkan dengan masyarakat
plural. Nah jadi kita membuat visi dan misi radio sendiri.
Visi dan misi dari yayasan tetap kita bawa, kita kasih ruang.
Namun kita juga memberikan ruang kepada masyarakat
yang notabene mayoritas non-kristen di radio kita. Identitas
kita radio Kristen tetapi kita memiliki kepedulian dan rasa
sosial dan juga toleransi untuk hidup bersama dengan orang
lain yang berbeda dengan kita. Maka dari program kami
pun tidak semata-mata menyiarkan program-program
Kristen saja tetapi juga menyiarkan program sekuler, atau
umum. Meskipun ini media yang dimiliki yayasan Kristen,
tetapi juga menyuarakan kepentingan-kepentingan
masyarakat. Soal pada akhirnya orang mau menerima Yesus
itu menjadi pilihan bagi semua orang. Maka dari situ kita
merumuskan visi menjadi media siaran radio yang selalu
terdepan dan bermisi memberitakan Kabar Baik ke seluruh
Indonesia dan sekitarnya melalui siaran radio. Kabar baik
itu di kalangan Kristen itu Injil, tetapi lalu di media sekali
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
lagi kita sesuaikan lagi apa itu kabar baik. Mungkin soal
kesehatan yang berguna kepada masyarakat, masalah
parenting atau keluarga. Itu semua juga adalah kabar baik.
Jadi itu yang kita sesuaikan dengan terminologi-terminologi
jurnalistik dan juga undang-undang yang ada.
P :Siapa yang menentukan visi dan misi ini?
DO :Terus terang visi dan misi ini kita Radio Heartline sendiri
yang menentukan, tetapi berdasarkan adaptasi visi dan misi
YASKI
.
P :Apakah visi dan misi dari YASKI masih menjadi tujuan
(goal) dan idealisme yang ingin dicapai Radio Heartline?
DO :Sebaran visi dan misi ini menjadi luas lagi. Ada visi
yayasan yang memang kita kasih ruang untuk itu. Seperti
program-program rohani di malam dan pagi hari. Tetapi,
lalu ada visi dan misi yang kita bangun dan sesuaikan di
radio yang bagaimana kita berkontribusi kepada masyarakat
luas. Seperti bagaiman kita membangun keluarga-keluarga
yang kokoh. Itu juga merupakan salah satu bagian dari visi
kita. Itu kemudian sebaran menjadi luas, tidak fokus
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
semata-mata untuk penginjilan, tetapi bahwa keluarga
terlepas dari Kristen atau bukan itu bisa kokoh maka itu
telah menjadi goal kita. Tetapi kalau dari radio kita
kemudian mereka mau menjadi Kristen itu urusan mereka.
Tidak hanya semata-mata harus menjadi Kristen dan
sebagainya. Tetapi ada langkah-langkah di mana sebaran
visi dan misi itu menjadi luas sekali.
P : Apa yang menjadi segmentasi Radio Heartline?
DO :Segmentasi kita memiliki strata sosial ekonomi golongan
menengah dengan usia pendengar dari umur 20 – 45 tahun.
Dan berdasarkan jenis kelaminnya 45% Pria dan 55%
perempuan.
P : Kenapa Radio Heartline memilih segmentasi tersebut?
DO :Jadi untuk strata sosial ekonomi ini, Heartline memiliki
visi dan misi ideal seperti melakukan perubahan sosial
dalam keluarga misalnya. Kami melihat dalam sejarah
Indonesia, perubahan itu dibuat oleh masyarakat kelas-
kelas menengah. Bukan dari kelas-kelas elit, tetapi dari
kelas-kelas menengah, dimana mereka yang memiliki
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
pendapatan cukup, pengetahuan mereka juga cukup,
walaupun mungkin jumlah mereka tidak banyak. Tetapi
dalam sejarah Indonesia, itu kelas-kelas menengah yang
melakukan perubahan-perubahan. Dan itu sama persis
dengan kejadian kerusuhan 1998 misalnya, reformasi itu
kelas menengah yang memulai. Kami melihat kekuatan
kelas menengah itu semakin lama, semakin bagus. Apalagi
kita di wilayah kota-kota satelit, seperti BSD, Lippo,
Summarecon Serpong, kemudian Alam Sutera, kita
mendapatkan data hampir 90% orang-orang yang tinggal di
sini adalah orang-orang kelas menengah tadi. Mungkin
dalam pendidikan mereka sudah sarjana S1 minimal, lalu
secara ekonomi mereka juga mapan, sehingga yang mereka
pikirkan bukan cuman sekedar diri mereka sendiri, tetapi
juga bangsa dan masyarakatnya. Oleh karena itu mengapa
kita membidik segmentasi golongan menengah itu lebih
besar. Lalu usia pendengar yang kita pilih itu karena
sebenarnya kita lihat Indonesia ini kan sebenarnya kalau
dilihat populasinya ada dua yang mendominasi 10 atau 20
tahun ke depan. Pertama adalah anak-anak muda
perempuan. Kami melihat bahwa usia-usia 20-45 itu adalah
usia produktif yang kami bidik. Karena itu nantinya yang
akan membludak itu usia-usia produktif daripada usia-udia
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
non-produktif. Dan menurut saya kita ini sedang di
perempatan yang sangat kritis. Kalau ini tidak kita olah
generasi-generasi produktif ini, justru ini akan menjadi
beban bagi bangsa kita. Tetapi kalau kita bisa didik mereka
dengan konten-konten program yang bagus dan yang
inspiratif dan memotivasi; mereka tidak akan menjadi
generasi penumpang saja, melainkan generasi yang bisa
mengemudikan masa depan dan masyarakatnya sendiri.
Kemudian, dari jenis kelamin, mengapa 55%-nya
perempuan karena memang radio keluarga itu lebih banyak
didengarkan oleh perempuan, selain memang populasi
perempuan memang lebih banyak dari pada lelaki. Tetapi
kita memang sengaja membidik perempuan lebih banyak
karena kami melihat dari sisi bisnis dan idealisme kita. Jika
ibu-ibu dan istri-istri ini memiliki konsep yang benar soal
keluarga dan parenting, itu akan mengubah banyak hal.
Anaknya akan berubah , dan anak itu akan medidik
anaknya lagi dengan cara yang benar. Jadi ada pola asuh
yang benar. Itu akan menentukan generasi-generasi yang
akan datang. Ibu itu sangat penting perannya karena dia
lebih banyak menghabiskan waktu 24 jam dengan anaknya
dibandingkan dengan bapaknya yang bekerja. Yang kedua
memang soal bisnis. Perempuan itu yang biasanya menjadi
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
mentri keuangannya keluarga, dia yang akan menentukan
apa yang akan dibelanja. Itu yang menjadi alasan bisnis
kita.
P : Apa Target atau sasaran audien Radio Heartline?
DO :Jadi memang target kita adalah keluarga. Dan yang
menjadi core adalah keluarga-keluarga muda yang berusia
sekita 30-an, kemudian bias bawah itu ke usia 20-an, lalu
bias ke atas sampai ke usia 45 tahun.
P :Mengapa memilih target audien tersebut?
DO :Karena kita ingin menjadi agen perubahan. Kami melihat
keluarga itu memang strategis. Biasanya keluarganya beres,
maka pribadinya beres. Kalau keluarganya beres maka
dalam masyarakat mereka juga beres. Dari segi kompetisi
juga sedikit yah yang bertarget keluarga. Walaupun
sekarang ini mulai mengarah ke sana. Tetapi awal-awal
memang tidak memiliki saingan.
P : Apa positioning Radio Heartline dan mengapa memilih
positioning tersebut?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
DO :Positioning kita ini memang sebagai radio keluarga dan
juga Kristen. Saya tidak mau menutupi itu. Jadi branding
kita ini di publik memang sebagai radio Kristen yang
pertama, tetapi kami berupaya untuk membingkai itu dalam
rana keluarga karena kita melihat tren pasar sekarang ini
semakin family oriented. Produk atau jasa yang dijual itu
sekarang lebih kepada value keluarga. Contohnya ada
beberapa mal yang family oriented. Kami memang sempat
meragukan apakah keluarga masih dapat dipertahankan,
karena keluarga ini adalah institusi kuno. Namun ketika
adanya liberalisme apakah ini masih dapat bertahan.
Namun faktanya bahwa market mulai menghargai nilai-
nilai keluarga itu. Jadi ada suatu gerakan menuju value
family oriented. Oleh karena itu kami juga peduli pada hal
itu.
P :Keluarga yang dimaksudkan adalah keluarga yang seperti
apa?
DO :Konsep keluarga itu memang ada suami, istri, dan anak.
Walaupun juga ada keluarga besar. Memang yang kami
fokuskan adalah nuclear family atau keluarga inti. Tetapi
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
bukan hanya itu yang kami sorot, yang kami sorot adalah
intimitas yang ada di dalam keluarga itu. Seperti trust,
musyawarah, gotong-royong, kemudian solidaritas yang
kemudian nilai-nilai itu dibangun dalam keluarga.
P :Bagaimana cara Radio Heartline menancapkan image
“Your Family Station” itu?
DO :Yah ini memang kita ada problem di sini. Masalah kita
memang di sini ada visi dan misi dari YASKI dengan
konsep programming yang masih tarik ulur. Orang-orang
mengenal kita sebagai radio Kristen tetapi kita mau
membuat brand image Radio Keluarga. Jadi itu yang
menjadi tarik menarik antara visi dan misi YASKI dan kita
di radio sendiri. Bagaimana caranya memang kita
menggunakan beberapa pendekatan yang pertama memang
penguatan konten-konten dulu. Kemudian kedua memang
kita menggunakan lagu-lagu yang easy listening atau sweet.
Karena kalau kita ngomong tentang keluarga persepsi kita
adalah soft. Lagu-lagu yang manis didengar dan easy
listening itu memang ciri-ciri keluarga yang kita rumuskan.
Kemudian kita juga membangun dimana personalitas
penyiar-penyiar kita yang ramah, yang personal dan tidak
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
berjarak dengan pendengar-pendengar, dan interaktif.
Semangat intimitas yang ingin kita bawakan. Kemudian ada
juga program-program off-air yang berupa seminar
keluarga itu juga kita lakukan. Selain itu kita juga
menggunakan tagline “Heartline Your Family Station”
yang sering diudarakan di setiap program.
P :Apa SOP (standard operating procedur) atau teori kerja
yang diterapkan di Radio Heartline?
DO :Kalau saya menerima karyawan itu, ada lapisan yang kita
standarisasi. Pertama, ini adalah industri kreatif jadi orang
tersebut harus kreatif. Kedua, itu skill karena memang di
media radio harus memiliki skill broadcast dan turunannya.
Lalu harus memiliki knowledge. Harus memiliki
pengetahuan yang luas, jadi harus tahu banyak dan banyak
tahu. Namun yang terakhir dan yang paling penting adalah
soal karakter dan nilai. Itu juga yang membedakan kita
dengan radio lain. Kita mementingkan prinsip integritasnya,
semangat untuk melayani itu harus ada, dan juga harus bisa
bekerja sama. Tiga poin itu akan menjadi tolak ukur kita.
Jadi kalau orangnya itu memiliki pengetahuan, punya
pengalaman kerja, keterampilannya bagus, dan
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
kreativitasnya oke; tetapi integritasnya tidak ada, atau
semangat melayaninya tidak ada dan tidak bisa bekerja
sama, maka kita pinggirkan. Pada dasarnya nilai-nilai itulah
yang akan mewadahi dan menggerakkan perusahaan ini.
P :Apakah nilai-nilai tersebut termasuk dalam nilai-nilai
Kristiani?
DO :Iya itu adalah perasan dari nilai-nilai Kristiani, baik itu
soal integritas, soal pelayanan, dan juga soal kerja sama.
Semua itu kita peras dari nilai-nilai dari YASKI dan juga
nilai-nilai Kekristenan.
P :Nilai-nilai Kristiani seperti apa yang diterapkan sebagai
SOP Radio Heartline?
DO :Jadi kita itu melihat Indonesia ini menjamin kita untuk
mewartakan iman kita, tetapi juga negara ini menjamin
kebebasan orang untuk menjalankan ibadahnya masing-
masing. Jadi ada dua hal ini yang dijamin. Satu boleh
mewartakan misi kepercayaannya, tetapi satu sisi juga tidak
boleh memaksakan orang lain untuk mengikuti apa yang
menjadi keyakinan kita. Semua tergantung kepada individu
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
masing-masing untuk memilihnya. Jadi kami melihat
zaman ini berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu. Kalau
sepuluh tahun yang lalu kita membahas soal misi atau
dakwa itu di ruang-ruang gelap yang media tidak dapat
mengeksposnya. Tetapi zaman ini beda. Zaman ini
memiliki lanskap dimana semuanya bertemu. Jadi
perjumpaan-perjumpaan perbedaan itu akan ditemukan.
Entah itu di internal Kristen dengan macam-macam aliran,
ataupun dengan agama lainnya. Jadi ada wilayah privat kita
memiliki hak konstitusional untuk mewartakan kabar baik,
tetapi ada juga hak konstitusional di wilayah ini untuk
berjumpa dan berdialog secara harmonis. Jadi tidak bisa
kita definisikan kita berpikir satu arah lagi, tetapi ada juga
perjumpaan-perjumpaan yang membuat kita melihat tidak
hanya belajar teologi agama saja, tetapi kita juga dapat
berdialog dan hidup rukun. Namun dialog yang sejati tidak
menyembunyikan identitas kita. Jadi kita memfokuskan
yang sama. Jadi memang kita radio Kristen tetapi kita
peduli dengan keluarga, pendidikan, negara , public service,
dan peduli dengan current issue. Nilai-nilai Kristiani yang
kita bawa memang nilai-nilai Kristiani yang memiliki
solidaritas dengan apa yang ada di luar. Jadi kita juga
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
punya pandangan keluar dan kepedulian terhadap apa yang
terjadi dan bagaimana kita menyikapinya.
P :Bagaimana penyususnan struktur organisasi yang telah
diterapkan di Radio Heartline dan apa saja job desk masing-
masing?
DO :Oke saya akan terangkan. Jadi susunan organisasi ini ada
Direktur Utama, dan kemudia di bawahnya ada direktur
operasional dan direktur finance dan marketing. Direktur
utama biasanya menangani kebijakan-kebijakan umum.
Direktur operasional menangani programming kita dan
segala hal yang berkaitan dengan konten ada di bawah
tanggung jawab direktur operasional. Kemudian segala hal
yang berkaitan dengan marketing dan keuangan ada di
bawah direktur finance dan marketing. Ada devisi yang
mengurus konten dan ada devisi yang menangani keuangan.
Lalu di bawah direktur operasional, ada station manager
yang mengeksekusi arahan-arahan dari direktur
operasional, yang lalu akan diterjemahkan oleh Program
Director yang menangani kontennya dan lagunya dan lain
sebagainya. Di bawah Program Director ada Supervisor
penyiaran umum beserta penyiarnya yang memegang
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
siaran-siaran sekuler, ada Supervisor penyiaran malam dan
penyiarnya yang memegang siaran-siaran rohani, ada juga
Music Director yang membuat playlist lagu, ada Supervisor
bidang peliputan yang terdiri dari reporter dan koresponden
untuk mencari berita, kemudian ada juga Supervisor bidang
produksi beserta tim produksi yang bertugas untuk
memproduksi program-program suatu siaran. Sedangkan di
bawah Direktur Finance dan Marketing, ada Marketing
Manager dan Finance Manager. Marketing Manager akan
menyusun strategi pemasaran kita seperti apa. Dan biasanya
strategi itu terdiri dari beberapa area, yaitu: area gereja-
gereja yang akan blocking time kita, lalu area-area iklan-
iklan nasional, ketiga area pemerintahan daerah, dan area
training center. Sedangkan Finance Manager lebih
mengarahkan kepada pengelolaan keuangan perusahaan.
Lalu di bawah Marketing Manager ada Account Executive
yang akan menjual spot-spot iklan. Kemudian di bawah
Finance Manager ada Supervisor Accounting beserta staff
accounting yang membantu menghitung pemasukan dan
pengeluaran Radio Heartline. Ada juga Supervisor
Collecting yang membawahi Rumah Tangga yang
mengurusi kebutuhan kantor dan Kolektor yang
mengumpulkan uang-uang atau utang-utang yang ada.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P : Bagaimana Anda melaksanakan fungsi pengarahan Anda?
DO :Pendekatan saya ini bukan pendekatan otoriter. Saya
menerapkan pendekatan yang memberikan mereka kail dan
bukan ikan. Jadi, beberapa saya rangsang dengan
pemikiran-pemikiran lalu mereka sendiri yang harus
menciptakan sesuatu. Saya suka kalau ada karyawan yang
datang ke ruangan untuk berdiskusi yang nantinya saya
akan pertajam dengan diskusi. Jadi ada ruang dialog
sehingga tidak semua harus sesuai dengan arahan saya.
Karena saya percaya dua tiga kepala lebih baik dari pada
satu kepala. Kalau kita diskusikan bersama itu akan lebih
tajam dan itu management style yang saya pakai kepada
teman-teman staff saya dan itu mereka juga dapat
mengaktualisasikan diri. Jadi ada ruang kreatif dan ruang
untuk berbuat salah. Tugas saya adalah membenarkan
kesalahan mereka.
P :Bagaimana Anda menjalankan fungsi pengawasan di
Radio Heartline?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
DO :Jadi untuk evaluasi, saya menerapkan rapat di Heartline itu
seminggu dua kali. Ada rapat managerial di hari Senin
yang juga melibatkan beberapa departemen lain. Jadi yang
dibahas adalah persoalan managerial. Biasanya dari situ
bisa ketahuan ada koordinasi yang tidak benar, ada
bentrokan antara marketing dan program. Jadi yang dibahas
itu kebanyakan soal relasi antar devisi dan departemen.
Kalau terlalu lama diendapkan dan tidak dikomunikasikan
akan menjadi problem. Yang kedua ada rapat progarm yang
membahas soal konten program. Biasanya kita menentukan
konten-konten program dalam rapat tersebut. Seperti
topiknya apa, narasumbernya apa, dan ada agenda bulanan
seperti apa. Lalu kita juga melakukan penilaian kepada staff
dengan menggunakan KPI (Key Performance Indicator),
dimana staff itu membuat laporan dalam buku mengenai
aktivitas-aktivitas apa saja yang mereka lakukan lalu
kemudian atasannya menandatanganinya. Ini merupakan
salah satu cara kita untuk menilai performance mereka.
Selain itu setiap bulannya ada penilaian online yang akan
saya lakukan untuk menentukan insentif bulanan. Penilaian
tersebut baik dalam hal attitude dan kerja sama akan dinilai
dan itu menentukan besar kecilnya insentif yang akan
mereka terima dari profit perusahaan. Perbaikan juga
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
dilakukan on the spot di rapat. Hanya memang problem
tersebut kadang tidak tersampaikan pada operator di
lapangan, sehingga solusi terakhir yang diambil adalah
hasil notulen akan dipasang di ruang rapat sehingga setiap
staff yang part time atau yang siara malam bisa tetap
membacanya. Selain itu kita juga membuat BBM Group
untuk komunikasi yang lebih lancar.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PROGRAM DIRECTOR
RADIO HEARTLINE, SAMMY BURHANI,
PADA TANGGAL 10 OKTOBER 2014
Pewawancara (P) :Apakah Anda bisa menjelaskan penjadwalan program-
program yang sedang berjalan di Radio Heartline?
Program Director (PD): Jadi program-program Radio Heartline ada dua
bagian, kalau secara keseluruhan memang Family Station,
jadi segmennya Family. Ada program rohani dan ada
program sekuler. Program sekuler itu dari jam tujuh pagi
sampai jam tujuh malam, sama jam satu pagi sampai jam
empat pagi. Sisanya itu program-program rohani, yaitu jam
tujuh malam sampai jam satu pagi dan dari jam empat
sampai jam tujuh pagi. Program-program sekuler itu ada
Coffee Morning yang isinya current issue. Setelah coffee
morning, jam sepulu sampai jam dua belas siang ada
program Home Sweet Home, yang topiknya berbeda-beda
dari Senin sampai Jumat. Ada bedah buku, ada Fresh &
Health, ada kuliner, ada traveling, terus ada gadget
teknologi. Sisanya, di jam dua belas sampai jam satu siang
ada Playlist lagu-lagu Hit. Kemudian jam satu sampai tiga
ada Request 2 in 1. Jadi di jam itu kita bisa interaksi dengan
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
pendengar melalui request. Nah, jam tiga sampai jam lima
sore ada Heartline Mix itu ada macam-macam. Ada variety
talk show, ada tentang film, tetapi biasanya ada interview
album untuk artis-artis. Setiap hari Rabu jam tiga itu ada O-
Fresh, obrolan Fresh yang kita kerja sama dengan
komunikasi akademik yang membahas tentang komunikasi.
Sisanya Heartline Mix yang interview mengenai album
sama artis-artis. Terus jam lima sore sampai tujuh malam
itu ada program BISIK, yaitu Bisnis Asik. Yaitu
berbincang-bincang mengenai bisnis apa pun itu, yang lalu
dikemas dengan asik supaya tidak membosankan karena
jam-jam itu rawan kalau kita ngomong serius karena di
perjalanan orang sudah pusing seharian, tetapi kita
ngobrolin seasik mungkin. Sisanya, kalau jam tujuh sampai
jam satu malam ada program-program rohani. Biasanya itu
program-programnya disesuaikan dengan nama Gereja
yang bersiaran. Jadi memang kita memfasilitasi gereja-
gereja untuk bersiaran mengenai Firman Tuhan, maupun
mengenai komunitas-komunitasnya. Kemudian jam satu
pagi sampai empat pagi ada Melody of Love, itu program
lagu-lagu bertemakan cinta. Terus itu bisa request baik
lagu-lagu indonesia maupun manca negara ataupun
komentar mengenai tema, dan itu bisa berganti tergantung
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
temanya apa. Jam empat pagi sampai jam tujuh pagi ada
program rohani, tetapi pendek-pendek. Di sana biasanya
ada program 15 menitan dan sepuluh menitan. Ada insert,
feature, dan lagu-lagu rohani. Biasanya ada program-
program dari YASKI. Ada Santapan Harian dan ada
Sentuhan Hati, itu semua program dari YASKI.
P :Program apa yang sedang difokuskan oleh Radio Heartline
dan mengapa memilih program-program tersebut?
PD :Semua program harus difokusin. Biasanya klien kita
mencari waktu prime-time. Prime-time biasanya pagi dan
sore. Bisa disebut juga sebagai drive-time, yaitu dari jam
tujuh sampai sepuluh pagi, kalau sore sekitar jam lima
sampai jam delapan malam. Kalau yang pagi itu Coffee
Morning dan bisa dikatakan sebagai program yang kita
sedang fokuskan. Kalau yang sore jam lima sore sampai
jam tujuh malam itu BISIK, atau Bisnis Asik. Kenapa
memilih dua program tersebut, karena biasanya orang
paling banyak mendengarkan radio yah, di drive-time
tersebut.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Target audien seperti apa yang ingin disasar melalui
program-program tersebut?
PD :Mungkin yang mau disasar dari program-program ini,
kalau yang Coffee Morning itu targetnya adalah memang
orang-orang yang sibuk di jalan. Dan biasanya itu orang-
orang yang berprofesi dan berpendidikan. Karena setiap
pagi mungkin mereka ada yang pergi ke kantor atau apa.
Kalau Bisnis Asik, memiliki sasaran pengusaha atau
pembisnis, tetapi memang kemudian program ini dikemas
lebih asik.
P : Apa Format program-program tersebut?
PD :Jadi format programnya sama antara BISIK dan Coffee
Morning, yaitu News and Talk. Ada narasumber dan host,
lalu ada juga news di menit ke-30.
P :Strategi apa yang diterapkan Radio Heartline dalam
pembuatan program-program unggulan tersebut untuk
mencapai keberhasilan?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
PD :Jadi dalam program memang tidak dalam satu jam itu
rundown-nya cuman ngomong atau cuman lagu, atau
cuman interaktif. Tetapi memang ada feature-feature
berdurasi lima sampai sepuluh menitan sebagi pengantar
program. Tidak melulu hanya membahas itu saja, di
pertengahan jam ada juga info-info. Jadi setiap di menit ke-
30 ada Heartline Info. Itu diterapkan agar pendengar tidak
bosan. Jadi ada lagu, ada iklan, ada Heartline Info, ada
feature yang harus diputar pada satu jam itu. Kalau yang
BISIK, feature tidak ada, tetapi memang dibanyakin lagu.
Karena sore itu agar orang-orang yang di jalan itu dapat
menikmati musik.
P :Kebijakan seperti apa yang diterapkan Radio Heartline
dalam pembuatan program?
PD :Setiap progarm di Radio Heartline harus memiliki nilai-
nilai di dalamnya. Diusahakan setiap program ada nilai-
nilai family-nya dan juga pesan-pesan family-nya.
P :Apakah ada pembagian waktu siaran yang dilakukan Radio
Heartline?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
PD :Pembagian waktu siaran ada prime-time ada regular-time,
dan ada jam-jam rohani juga. Prime-time itu jam tujuh
sampai sepuluh pagi dan empat sore sampai tujuh malam,
terus regular-time jam sepuluh sampai empat sore. Kalau
jam tujuh malam sampai satu pagi itu jam-jam rohani.
P :Apakah setiap program akan diawasi dan dievaluasi?
Bagaimana Anda melaksanakan pengawasan dan evaluasi
program?
PD :Jadi memang setiap program kita awasi dan evaluasi
dengan cara setiap seminggu sekali kita ada rapat redaksi
yang rutin dilaksanakan. Sebelum menentukan topik-topik
yang akan dipakai satu minggu ke depan, biasanyaa kita
fokus evaluasi semua program. Dari program siang, pagi,
sore, sampai malam; semua kita evaluasi. Baik mengenai
kendala-kendala yang dialami, yang mungkin nantinya kita
bisa hindari. Biasanya kita juga membahas mengenai topik,
narasumber, atau klien-klien yang mau menjadi narasumber
program tersebut atau beriklan di jam yang mereka mau.
Rapat redaksi itu dilaksanakan setiap hari Kamis di jam
sepuluh pagi.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN 3
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENGURUS YASKI,
SASONGKO ADIYONO,
PADA TANGGAL 10 OKTOBER 2014
Pewawancara (P) : Apa visi dan misi Radio Heartline?
Sasongko Adiyono (SA) :Visi Radio Heartline memang untuk menjadi organisasi
Kristen yang selalu terdepan dalam bidang siaran radio dan
media komunikasi lainnya. Dan misinya adalah
mengomunikasikan “Kabar Baik” ke seluruh Indonesia dan
sekitarnya melalui siaran radio, sehingga setiap orang yang
mendengarkannya mengenal dan mau menerima Kristus
sebagai Juru Selamatnya pribadi, mau bertumbuh dan
berbuah.
P : Apakah ada perubahan terhadap visi dan misi ini?
SA :Misi dan Visinya tidak berubah, justru tahun 2015 yang
akan datang itu, kita akan lebih fokus ke misi itu. Karena
selama ini fokusnya ada bisnisnya, jadi sekarang kita akan
kembali ke real track mulanya yaitu sebagai pelayanan atau
ministry.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P : Siapa yang menentukan visi dan misi ini?
SA :Yang menentukan visi dan misi ini memang dari FEBC
Internasional. Karena YASKI, termasuk radio Heartline
adalah FEBC Indonesia. Jadi kita mengikuti visi dan misi
mereka. Visi dan misi dari internasional itu untuk
menyampaikan kabar baik melalui radio. Lalu kita
aplikasikan ke Indonesia, berarti menyampaikan kabar baik
ke seluruh Indonesia. Jadi siapa yang merumuskan visi dan
misi ini adalah FEBC Internasional, tetapi mengingat
keadaan lokal di Indonesia.
P :Apakah visi dan misi ini masih menjadi tujuan (goal) dan
ideal yang ingin dicapai oleh Radio Heartline?
SA : Justru visi dan misi ini terus dipeggang teguh. Bahkan ada
di tahun 2015 akan semakin ditinggalkan itu kepentingan-
kepentingan bisnis. Rencananya ini masih dalam tahapan
wacana itu, Heartline harus berani membuang pengisi
program yang tidak sesuai dari visi dan misi Heartline.
Walaupun tidak bisa dilakukan secara frontal, karena
pelayanan juga membutuhkan keuangan yang baik. Tetapi
perlahan-lahan bahan-bahan blocking airtime yang hanya
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
menyiarkan rekaman kotbah-kotbah di mimbar tidak akan
dipakai lagi. Karena kita harus sesuaikan sifat radio yang
personal. Jadi program-program yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Heartline akan dihilangkan.
P :Bagaimana caranya untuk menghidupi visi dan misi
tersebut?
SA :Jadi untuk mengingatkan visi dan misi, serta nilai-nilai
Kristiani yang dikandung di dalamnya itu, salah satunya
dengan menempelkan core value dan visi misi ini di lorong
atau setiap ruangan YASKI ataupun Radio Heartline Lalu
di setiap hari Rabu kita mengadakan Pendalaman Alkitab
atau PA. Ini seluruh staff harus ikut, baik Radio Heartline
ataupun YASKI. Lalu, setiap Kamis kita ada doa sore, 15
menit sebelum pulang. Dan hari Jumatnya kita ada ibadah
dari jam delapan sampai jam sembilan.
P : Apa hubungan Radio Heartline dengan YASKI?
SA :Sebenarnya FEBC dan YASKI adalah payungnya
Heartline. Jadi tanpa ada YASKI, mungkin Radio Heartline
tidak akan berdiri. Jadi salah satu cara untuk mencapai visi
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
misi tadi, dulu YASKI menggunakan kursus Alkitab
tertulis, kemudian di tahun 1998 dipikirkan untuk membuat
station radio.
P :Apakah Radio Heartline akan meninggalkan identitas
Kristennya?
SA :Saya pribadi menjawab tidak akan. Karena kelahirannya
kental sekali dengan visi dan misinya, yaitu untuk
mengabarkan Kabar Baik. Tentu tidak akan meninggalkan
nilai-nilai Kristennya. Namun memang sebagai station
radio yang berdiri di tengah komunitas yang mayoritas
Muslim, maka kita juga menyampaikan nilai-nilai Kabar
Baik itu dengan penuh Hikmat. Dengan cara memberikan
yang terbaik dalam setiap program dan kita siarkan dengan
mengikuti kebijakan dari pemerintah.
P :Nilai-nilai Kristen seperti apa yang diterapkan Radio
Heartline?
SA :Nilai-nilai yang dianut Radio Heartline adalah nilai-nilai
Kristen yang universal, yang semua orang bisa
menerimanya. Seperti kasihilah sesamamu manusia seperti
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
dirimu sendiri. Ketika mereka bisa menerima nilai-nilai itu,
berarti kita bisa mengabarkan Kabar Baik dan menciptakan
masyarakat yang lebih damai. Masyarakat yang lebih
harmonis dengan berbagai perbedaan. Jadi tidak
mengedepankan kekerasan atau konflik dalam mengatasi
sebuah permasalahan, tetapi dicari solusi bersama. Itu nilai-
nilai yang kita sampaikan selalu.
P :Bagaimana cara Radio Heartline memelihara nilai-nilai
itu?
SA :Dengan melalui program-program on-air maupun off-air
kemudian juga membina staffnya tadi dengan melakukan
berbagai kegiatan rohani. Diharapkan dengan kegiatan-
kegiatan seperti Pendalaman Alkitab, Persekutuan Doa, dan
Kebaktian ini nilai-nilai tersebut dapat terpelihara, lalu juga
dengan kegiatan retret yang diadakan di luar kota.
P :Kenapa Radio Heartline yang kental dengan nilai-nilai
Kristen memilih positioning sebagai Radio Keluarga?
SA : Karena kita melihat lembaga, atau institusi terkecil yang
menentukan langkah suatu kemajuan bangsa adalah
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
Keluarga. Jadi dari apa pun itu, sebenarnya nilai-nilai dari
keluarga itulah yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Jadi ketika kita bisa menjaga keharmonisan keluarga
dengan baik, dan jika setiap keluarga memiliki nilai-nilai
positif, inilah yang akan memperkuat suatu bangsa. Jadi
pemikirannya dilingkup terkecil, yaitu keluarga, lalu nanti
keluarga inilah yang menularkan ke tingkatan yang lebih
besar. Jadi kita berpikir bahwa keluargalah sebenarnya
yang harus kita perkuat. Maka oleh karena itulah Heartline
lebih mengutamakan program-program dengan positioning
family station.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN 4
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN
MUSIC DIRECTOR & PENYIAR RADIO HEARTLINE, SYLVIA ASTRI,
PADA TANGGAL 29 OKTOBER 2014
Pewawancara (P) :Kepribadian seperti apa yang harus dimiliki oleh penyiar-
penyiar Heartline?
Music Director & Penyiar (MD&P): Penyiar Heartline pada umumnya harus
Tidak cacat vokal. Artinya artikulasinya harus jelas,
membaca A,I,U,E,O harus jelas. Harus memiliki smiling
voice karena kita berbicara dengan pendengar itu harus
personal. Jadi, penyiar Heartline pastinya harus memiliki
smiling voice, terus harus ramah, dan cerdas, pokoknya
wawasannya juga harus luas. Karena untuk menjadi seorang
penyiar itu tidak gampang. Meskipun dia hanya membaca
dia harus terdengar cerdas. Paling tidak dia harus menguasai
semua program di Heartline.
P :Gaya bertutur seperti apa yang dipakai penyiar Radio
Heartline dan mengapa memilih gaya bertutur seperti itu?
MD&P : Heartline menggunakan kata „Anda‟
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
bukan „lu‟ „gue‟ atau „kamu‟ karena segmentasi Radio kita
keluarga muda tetapi dewasa. Gaya siaran kita memang
seperti itu. Dari awal berdirinya Radio Heartline memang
segmentasinya family, jadi memang gaya bertutur tidak
pernah berubah. Meskipun usia penyiarnya masih muda
sekitar 24-25 tahun gayanya tetap elegan dan bahasanya
formal.
P : Bagaimana pemilihan musik dan lagu di Radio Heartline?
MD&P : Pemilihan lagu dan musik Heartline pasti
disesuaikan dengan segmentasi pendengarnya. Kita
segmennya family dengan tagline „Your family station‟ jadi
lagu-lagu yang diputarkan memang kebanyakan lagu-lagu
hits era 90-an dan 2000-an. Meskipun kita juga
memungkinkan untuk memutarkan lagu-lagu baru. Lagu-
lagu yang pasti akan diputarkan biasanya easy listening,
terus lagu hits. Lagu-lagu yang tidak boleh disiarkan
biasanya lagu-lagu bergenra dangdut dan melayu atau rock
yang sangat keras. Kadang lagu-lagu dengan lirik yang
kurang baik juga tidak akan diputarkan. Memang 60% lagu-
lagu Barat dan 40% lagu-lagu Indonesia. Tetapi harus
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang tadi.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Mengapa lebih banyak lagu-lagu barat yang disiarkan
Radio Heartline?
MD&P : Tidak ada alasan tertentu, tetapi bukannya
mengecilkan lagu-lagu Indonesia, dulunya malah 80% lagu
Barat dan hanya 20% lagu Indonesia. Apalagi lagu-lagu
tahun 90-an memang era berjayanya lagu-lagu Barat. Selain
itu lagu-lagu era 90-an memang lebih sesuai dengan SES
kita. Karena usia pendengar Radio kita sekitar 25-45 tahun.
Jadi memang paling pas dengan lagu-lagu tahun 90-an atau
2000-an. Lagu-lagu baru biasanya hanya buat selingan saja.
P :Apakah lirik lagu-lagunya harus sesuai dengan visi dan
misi Radio Heartline?
MD&P : Kalau harus sesuai dengan visi dan misi memang
susah yah. Tetapi paling tidak harus bisa meminimalkan
lagu-lagu yang tidak pantas didengar. Contohnya ada lagu-
lagu yang menghujat setan, seperti Sweet Child O Mine.
Memang ada beberapa lagu memang artinya menuju ke
arah-arah seks kita hindari. Terutama lagu-lagu rap.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN 5
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN
ACCOUNT EXECUTIVE, YUSMANTO,
PADA TANGGAL 29 OKTOBER 2014
Pewawancara (P) : Sebutkan jenis-jenis iklan yang dimiliki Radio Heartline?
Account Executive (AE) : Iklan-iklan di Heartline itu ada sisi komersil ada
juga yang non komersil. Komersil itu memang diminta oleh
biro iklan atau sama para pengiklan. Kalau yang non
komersil ini biasanya dari departemen pemerintahan, seperti
departemen kesehatan. Kalau bentuk iklan-iklan di
Heartline ada yang spot dan ada yang ad-lips. Kalau spot
dan ad-lips itu bedanya, spot itu memang diproduksi ada
sisi kreatif iklannya, biasanya ada jinggle, monolog atau
dialog tetapi biasanya direkam dan ada biaya produksi
iklan. Kalau ad-lips itu dibacakan oleh penyiar secara live,
jadi tidak diproduksi atau direkam atau tapping.
P :Apakah Produksinya harus di Heartline atau bisa juga di
luar Heartline?
AE : Heartline dapat memproduksi iklan-iklan tersebut
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
Tetapi ada juga yang kita terima jadi. Tergantung dengan
permintaan pengiklan.
P :Apakah iklan-iklan Heartline juga memiliki segmentasi
tertentu?
AE : Segmentasi Radio Heartline adalah radio keluarga
sehingga iklan-iklan juga untuk keluarga. Oleh karena itu
ada catatan Radio Heartline tidak menyiarkan iklan-iklan
seperti rokok sama minuman keras.
P :Iklan-iklan seperti apa yang disiarkan oleh Radio
Heartline?
AE : Memang Radio Heartline terbagi antara siaran
nasional dan siaran rohani Kristen. Radio Heartline juga
memiliki iklan rohani yang lebih pada rohani Kristiani
interdominasi. Biasanya seperti ada iklan informasi
kebaktian. Sedangkan iklan di siaran nasional dapat berupa
iklan dari instansi pemerintahan, kemudian ada iklan dari
produk-produk kesehatan, ada juga iklan-iklan keperluan
rumah tangga, ada juga kuliner dan travel.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN 6
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN
PENDENGAR AKTIF RADIO HEARTLINE, FANNY
PADA TANGGAL 5 DESEMBER 2014
Pewawancara (P) : Apakah Anda bisa memperkenalkan diri Anda?
Pendengar Aktif (PA) : Nama saya Fanny Suswanto, usia saya sekarang ini 30
tahun. Saya wirausaha dan seorang ibu rumah tangga.
Pewawancara (P) : Menurut Anda Radio Heartline itu Radio apa?
(PA) :Radio Heartline itu terkenalnya sebagai radio Kristen
tetapi Radio Heartline itu ada juga siaran-siaran umunya
yang tidak kristen. Jadi menurut saya Radio Heartline itu
Radio yang punya nilai-nilai Kristen tapi dia juga Radio
Keluarga.
P :Apakah Anda mendapatkan nilai-nilai keluarga melalui
program-program Radio Heartline?
PA :Ada beberapa program yang memang ada nilai-nilai
keluarganya, seperti progam Keluarga Bijak sama Parenting
with Heart.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Apakah Anda mendapatkan nilai-nilai Kristen melalui
program-program Radio Heartline?
PA :Kalau itu pasti. Soalnya setiap malam siarannya semua
Kristen. Dari jam tujuh malam pasti sudah banyak siaran-
siaran Kristen.
P :Apakah Anda membutuhkan informasi-informasi dan
hiburan yang ditawarkan oleh Radio Heartline?
PA :Ada beberapa program yang saya suka dan saya rasa
butuh. Saya seorang ibu yang juga memiliki pekerjaan
sebagai wirausaha, jadi saya sangat suka dengan program-
program keluarga seperti Parenting with Heart dan BISIK.
Apalagi saya seorang Kristen, saya sangat menikmati
program Jalur Hati yang topiknya itu tentang problem
kehidupan keluarga masa kini. Apalagi program ini
interaktif, jadi saya suka BBM ke Heartline untuk minta
solusi-solusi yang Alkitabiah mengenai problem yang ada
di keluarga saya. Sebagai wanita dengan dua peran
sekaligus di keluarga, saya sering stress dan untungnya
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
Heartline sering memainkan lagu-lagu yang menyegarkan.
Saya tidak suka lagu yang terlalu ribut.
P :Biasanya lagu-lagu seperti apa yang disiarkan oleh Radio
Heartline ?
PA :Lagu-lagunya sih enak-enak yah. Serignya sih lagu tahun
90-an gitu. Tapi untuk orang seusia saya lagu-lagu lembut
dan enak didengar itu lebih memang sesuai dengan kita.
Saya sih jarang dengar lagu-lagu rock metal atau lagu-lagu
yang terlalu ribut diputarkan di Radio Heartline.
P :Apa pendapat Anda mengenai penyiar-penyiar Radio
Heartline ?
PA :Penyiar-penyiarnya asik. Saya pernah bertemu langsung
dengan mereka di acara 10 tahun Inspirasi 5 Menit yang di
Telaga Sampiran. Penyiar-penyiarnya memang ramah dan
ketika siaran juga terasa dekat dan ramahnya. Tapi Ramah
yang cerdas yah. Asik tapi tetap pake Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Apakah Radio Heartline menyiarkan iklan-iklan atau
promosi-promosi yang sesuai dengan kebutuhan Anda?
PA :Kalau itu saya kurang tau, karena saya tidak perhatikan
iklan-iklan. Tetapi kalau promosi-promosi acara off-air
saya suka. Karena saya sangat suka mengikuti acara-acara
off-air Heartline. Sejauh ini sih iklan-iklannya kebanyakan
promosi lagu-lagu artis, sama acara-acara gitu sih.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
LAMPIRAN 7
TRANSKRIP WAWANCARA II DENGAN
DIREKTUR OPERASIONAL RADIO HEARTLINE, YUSUF MARWOTO
PADA TANGGAL 5 DESEMBER 2014
Pewawancara (P) :Apakah dokumen berjudul “Peranan Programming Radio
dari Perspektif FEBC” adalah pedoman untuk membantu
para pengelola media untuk menerapkan nilai-nilai Kristen
dalam strategi programming Radio Heartline? Apakah
semua peran Radio itu diterapkan dalam Radio Heartline?
Direktur Operasional (DO) : Iya dokumen ini memang adalah pedoman yang
diberikan oleh YASKI. Namun tidak semua diterapkan.
Seperti peran apologetic belum dapat diterapkan karena kita
melihat kultur pendengar kita belum siap untuk berdebat
dalam mempertahankan iman secara terbuka. Debat itu
hanya akan menimbulkan ekses-ekses negatif,
pertentangan, perpecahan, dan permusuhan dengan
kelompok lain dan sebagainya. Namun selain apologetic,
mayoritas kita pakai.
P :Dalam hal informasi, ada namanya kacamata rohani dan
ketajaman profesional. Apa yang dimaksudkan informasi
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
yang ditilik dari kacamata rohani dan ketajaman profesional
menurut Radio Heartline?
DO :Jadi Informasi itu kita sajikan bukan sebagai tujuan tetapi
sarana. Jadi ketika kita menyajikan informasi itu ada hal
dibalik informasi yang ingin kita sampaikan kepada
pendengar kita. Makannya pemilihan informasi itu harus
memang menggunakan ketajam profesional, yang berarti
apakah berita ini akurat tidak dan ada check and balance-
nya, ada cover both side-nya tidak. Jadi itu pasti digunakan
di Heartline. Apalagi media itu tentang kecepatan dan
keakuratan. Namun yang membedakan kita dengan media
lain adalah soal kacamata rohani yang kita pakai. Jadi
ketika kita menyebarkan informasi-informasi mengenai
kerusakan lingkungan misalkan, diskriminasi, korupsi,
kemiskinan yang tidak pernah selesai atau ketidakadilan;
itu menunjukkan kepada pendengar kita dengan kacamata
rohani bahwa dunia ini sementara dan mengarah kepada
kehancuran dan kita tidak bisa berharap hanya pada hal-hal
duniawi saja. Kita harus memiliki harapan yang melebihi
duniawi ini.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Apakah ada program tertentu yang menerapkan peran ini
dalam strategi programming-nya?
DO :Banyak, itu mewarnai semua program kita, contohnya
Coffee Morning. Kita mengangkat satu informasi, yang kita
kuliti itu bukan hanya 5W+1H-nya saja. Tetapi kita juga
kuliti nilai kristaninya. Contohnya soal BBM naik. Bukan
soal Anda setuju atau tidak setuju BBM naik, tetapi yang
kita lihat adalah „yuk kita berhemat‟, yang kita angkat
kenapa kita tidak pernah merasa puas dan cukup dengan
hidup kita. Karena hidup itu tidak akan pernah cukup. Kalu
kita bilang cukup yah akan cukup. Itulah yang kita
tawarkan. Bukan soal mengeritis pemerintah saja, tetapi
poinnya adalah berhemat dan mensyukuri apa yang kita
punya dan tidak serakah. Lalu ada BISIK, saya juga sudah
briefing ke teman-teman untuk jangan hanya membahas
soal kesuksesan saja. Tetapi coba ke nilai-nilai seperti
integritas, kejujuran, ketulusan, kerjasama, dan
stewardship-nya. Itulah yang membedakan kita dengan
media lain.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Apa yang dimaksudkan dengan program-program hiburan
yang memberi semangat dan menghangatkan hati, humor,
budaya, dan minat yang diaplikasikan Radio Heartline?
DO :Hiburan itu ada hiburan yang „pleaser‟ dan „joyful‟. Kita
lebih ingin ke „joyful‟ dan bukan yang hanya
menyenangkan telinga. Saya mengarahkan radio ini untuk
memiliki lagu-lagu yang menggerakkan hati kita dengan
irama dan syair yang santai dan bukan yang membuat
khawatir atau cemas. Kita juga ada humor dari kacamata
rohani. Dimana humor juga adalah buah yang bisa
dinikmati. Selalu ada unsur entertainment yang dapat
dipetik dari ciptaan Allah. Jadi bukannya Tuhan kita selalu
serius banget. Kalau orang bisa tertawa bisa senyum, lalu
dia akan merindukan hiburan yang lebih dalam dari itu.
Kalau dalam kacamata kita adalah hiburan rohani. Contoh
Request 2in1, lagu-lagu yang diputar selalu diseleksi oleh
Music Director kita. Mungkin di radio lain bisa disiarkan
tetapi tidak untuk kita. Pertama-tama syairnya yang harus
memberi semangat, contohnya Jason Mraz I Won‟t Give
Up, atau Ruth Sahayana Kaulah Segalanya, dan D‟masiv
Jangan Menyerah. Lagu-lagu seperti itulah.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
P :Bagaimana Radio Heartline menjalankan fungsi instruksi /
sebagai guru dalam konteks radio dengan nilai-nilai
Kristen?
DO :Jadi instruksi ini berkaitan dengan Community
Development (Comdev). Jadi salah satunya itu seperti
mengembangkan masyarakat. Sebenarnya masyarakat ini
memiliki potensi dalam dirinya, hanya sering kali mereka
tidak menyadarinya. Potensi itu adalah model sosial, seperti
semangat untuk berbagi, gotong royong, dan sebagainya.
Radio kita juga mencoba untuk membangun modal sosial
masyarakat yang seperti itu.
P :Apakah Heartline Radio memiliki peran sebagai agen
perubahan seperti yang dijelaskan dalam dokumen?
DO :Sebenarnya yang kita lakukan adalah memberi pertolongan
pada saat bencana. Radio kita adalah satu-satunya radio
yang paling peduli dengan bencana alam. Beberapa kasus
bencana yang kita ikut terlibat dalam bantuan adalah
bencana pada tahun 2004 di Aceh dan 2009 di Padang.
Pada saat itu tidak ada satu konsep yang menyatakan bahwa
informasi dan radio itu adalah bantuan yang sangat penting
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
dan dapat menyelamatkan nyawa orang. Jadi kita
mengirimkan tim dengan radio-radio darurat kita, dan itu
menjadi buah bibir orang-orang di sana. Bahkan sekretaris
daerah memberikan surat rekomendasi agar kita membuat
radio di Sumatera Barat karena kita terlibat dalam
penanganan bencana tapi dalam konteks informasi radio.
Lalu bupati dan banyak yang mendukung kita untuk
membuka cabang radio di sana. NGO-NGO yang berada di
bawah naungan PBB juga terkagum dan baru menyadari
bahwa informasi melalui radio juga bisa dipakai sebagai
bantuan bencana. Kita tahu pada saat bencana itu tidak ada
alat komunikasi yang bisa hidup, hanya frekuensi radio
yang bisa menerobos itu. Jadi itu yang bisa kita lakukan
sebagai agen perubahan. Agen perubahan dalam kasus ini
adalah kita melihat orang-orang yang terkena bencana
adalah the voice of the voiceless. Jadi orang-orang yang
tidak punya apa-apa dan rapuh. Kalau dalam kekristenan
kita melihat bahwa orang-orang seperti itulah yang kita
mau bantu.
P :Apa yang dimaksudkan dengan program inspirasional yang
membawa harapan dan keberanian yang diwujudkan dalam
tindakan menurut Heartline?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
DO :Masyarakat modern ini khususnya di Jakarta ini terlalu
sibuk dengan rutinitas. Jadi inspirasi itu sebenarnya ada di
sekitar kita, baik itu pohon atau kupu-kupu. Tetapi harus
ada yang bisa membuka kunci kesadaran itu sehingga
sensitivitas itu bisa membawa mereka kepada pencarian
akan Tuhan ataupun diri mereka sendiri. Salah satu
program kita, Inspirasi 5 menit itulah contohnya. Beberapa
kali kita melakukan off-air Inspirasi 5 menit, di sana kita
menemukan bahwa ternyata program inspirasi yang hanya
5 menit ini dapat menjadi salah satu jangkar atau gantungan
pendengar kita untuk bisa menjalani hidup ini dengan lebih
optimis dan bersyukur. Walaupun program ini cuman
sebentar tetapi memberi mereka asupan vitamin dalam
kehidupan mereka.
P :Apa yang dimaksudkan dengan positioning dalam
dokumen ini?
DO :Berapa kali memang kita melakukan wawancara dengan
World Vision Indonesia, kemudian ada juga Habitat, dan
Obor Berkat Indonesia yaitu organisasi-organisasi besar
dalam bisang kemanusiaan. Itu bukan cuman sekedar
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
wawancara tentang kegiatan mereka, tetapi kita mau
positioning mereka sebagai organisasi-organisasi
kemanusiaan dengan semangat Kristen dan kita mau angkat
mereka untuk menunjukkan dan mendemonstrasikan bahwa
mereka telah melakukan kontribusi dan perubahan dan itu
adalah bagian dari semangat Kristen, yaitu kasihilah sesama
manusia dan adanya kepedulian dengan dunia.
P :Bagaimana halnya dengan peran saksi dalam dokumen ini?
Apa yang dimaksudkan dengan menemukan kebenarannya
sendiri dan Heartline membantu mereka untuk melihat
melalui cerita-cerita nyata dari orang lain?
DO :Kita ada program yang namanya Jalur Hati. Memang
program itu berisikan testimoni-testimoni orang-orang yang
mengalami perubahan. Dari kehidupan yang terpuruk
menjadi kehidupan yang progresif. Jadi menjadi orang
Kristen itu harus ada perubahan. Mungkin bukan perubahan
di luar, tetapi di dalam. Seperti kebahagiaan, sayang
keluarga, mencintai anak-anak, dan lebih bersyukur.
Makannya sekarang ini kita lebih banyak memburu story
telling. Seperti di Coffe Morning kita lebih menekankan
kepada pengalam orang karena itu akan menjadi kesaksian.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
Bahkan Alkitab sendiri aja adalah kumpulan-kumpulan dari
kesaksian tentang Yesus. Jadi kalau pendengar kita
menceritakan perubahan-perubahan mereka ketika mereka
dalam Yesus, itu menjadi powerful dari pada khotbah di
gereja.
P : Proklamasi dalam hal ini apa?
DO :Proklamasi ini kita terapkan di jam Rohani, di progarm-
program rohani. Kita memproklamasikan bahwa Yesus
adalah jalan kebenaran dan penyelamat dunia.
P :Peran konseling dalam program seperti apa yang
dimaksudkan?
DO :Kita mulai menghidupkan namanya program Sharing &
Prayer, dengan penyiar yang profesional dan konselor
tetapi off-line. Jadi kita akan menjadi teman untuk
pendengar. Ternyata banyak orang yang suka dengan
program ini.
P : Peranan tambahan dalam program itu seperti apa?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
DO :Peranan tambahan kita banyak, contohnya kita tahu
pendengar kita ada masalah dalam hal ekonomi mereka,
maka kita melakukan pelayanan sosial ekonomi. Namun
sekarang ini kita lebih memilih untuk hand in hand dengan
organisasi lain dan tidak menanganinya sendiri.
P :Apa maksudnya peran selebrasi dalam program-program
Heartline?
DO :Selebrasi bisa dirasakan melalui air personality penyiar
kita. Setiap penyiar harus riang, gembira, dan ceria dalam
membawakan acara, dengan demikian pesan selebrasi itu
bisa tersampaikan. Bagaimana Anda mempresentasikan diri
Anda sendiri dan itulah pesannya. Kecerian, kegembiraan,
dan keoptimisan penyiar itu juga dapat menularkan
selebrasi kepada para pendengar. Karena hidup itu harus
dirayakan bukan untuk diratapi.Selain itu juga di pagi hari,
dalam program Heartline Special day juga untuk
merayakan ulang tahun dan bahkan perkawinan pendengar.
P :Bagaimana program radio bisa berperan sebagai contoh
atau modelling dalam hal mengembangkan rasa persatuan
masyarakat?
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
DO :Sebenarnya itu dibagi menjadi interen Kristen dan eksteren
ke agama lain. Kalau interen Kristen kita tahu banyak
denominasi dan sering sekali berantem dan merebut jemaat.
Jadi poin itu yang saya tandaskan ke gereja-gereja yang
siaran di kita. Ketika on-air kita harus mendemonstrasikan
bahwa kita ini bisa bersama. Masakan kita bilang saling
mengasihi tetapi kita tidak bisa menjadi role model-nya
sendiri dalam melaksanakan cinta kasih, kerukunan, dan
saling memaafkan. Itu bagian dalam interen kita. Kalau
dalam hal eksteren kita juga mengadakan program
Ramadhan, dan buka dilaog antar agama bersama, dan buka
puasa bersama. Jadi kita menjadi role model, menjadi
inisiator untuk keharmonisan beragama itu.
P :Bagaiman Radio Heratline dalam melakukan strategi
programming dalam hal Keterlibatan dan interaksi antar
pendengar? Apa yang dimaksudkan dengan berhubung satu
sama lainnya dan hidup?
DO :Itu sebenarnya kita masih merasa belum maksimal, tetapi
poinnya begini, ada dua yaitu: kita angkat topik mereka ikut
berpartisipasi dalam memberika opini, cerita, dan
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
sebagainya; yang kedua kita melakukan vox pop. Kita
datang ke mereka dan menanyakan pendapat mereka dan
itu semua akan disiarkan. Berhubung satu sama lainnya dan
hidup itu maksudnya adalah setiap program itu harus ada
benang merahnya. Walaupun itu program sekuler harus ada
kaitannya dengan progarm rohani. Jadi jika di program
sekuler kita membahas soal membangun keluarga yang
harmonis dan rukun, dan ketika rohani ada pesan-pesan
rohani mengenai keluarga juga disampaikan. Sehingga
kaitannya ada di nilai-nilai tersebut baik itu lagu, humor,
hard news, atau local wisdom. Semua itu harus ada benang
merah dalam hal nilai. Hidup dalam artian energi
kehidupan. Jadi program-program kita harus memiliki
energi kehidupan. Tuhan kita adalah Allah yang hidup dan
memberikan kehidupan. Jadi program-program kita juga
harus ada kehidupan, keceriaan, pertumbuhan, perubahan,
dan perkembangan.
P :Kriteria apa saja yang harus dipenuhi oleh program-
program Blocking Airtime (BAT)?
DO :Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk BAT
yang saya rangkum dari etika jurnalistik pers, peraturan
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
KPI (P3SPS), dan kemudian dari kita karena ada nuansa
keagamaan. Contohnya seperti pengajaran dogma kita
larang atau perpuluhan juga tidak boleh. Yang bersifat
dogmatis kita sudah tidak boleh disiarkan di kita karena
dogma itu adalah keyakinan yang hanya berlaku dalam
komunitas tertentu dan tidak ada unsur logikanya, jadi itu
tidak boleh. Jadi program rohani yang diperbolehkan hanya
dalam tataran pembelajaran dan pemahaman dari Alkitab
saja. Kemudian sampai pada cara mempresentasikan
program-program BAT tersebut. Oleh karena itu kita ada
memberikan reward kepada beberapa format program BAT
yang bagus dan kita berikan penghargaan di Heartline
Award yang dirayakan setahun sekali. Tujuannya memang
adalah untuk memberikan model. Selain program-program
Rohani ada juga program-program umum lainnya yang juga
difilter terlebih dahulu. Selain itu juga kita memakai MOU
yang berisikan perjanjian mengenai format dan
programming.
Strategi Programming..., Evinna Grace Kurnia, FIKOM UMN, 2015
Recommended