View
72
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
LINGKUNGAN KERJA
Ns. Fadlilah, S.Kep., MSN
GLOBALISASI
• Terjadi peningkatan aktivitas lintas batas (cross-border)
• Dapat berdampak langsung atau tidak langsung peningkatan
• Dimulai dengan perkembangan teknologi• Berlaku untuk semua bidang• Yang dibahas khusus berkaitan dengan
perdagangan
3
Perdagangan
Diupayakan untuk membuka pasar
AFTA WTO APEC
4
WTO Organisasi Perdagangan Sedunia
(149 anggota)
• Bersekretariat di Geneva (Swiss)• Memutuskan berbagai perjanjian multi lateral
yang mengayomi perjanjian bilateral (perundingan putaran)
• Semua keputusan berdasarkan konsensus• Semua negara mempunyai kedudukan sama
5
Prinsip WTO
• Tidak membedakan perlakuan antara satu negara dengan negara lain
• Transparansi perundangan• Tidak membedakan perlakuan antara PMA
dan PMDN (Domestic Regulation)• Memberikan akses pasar yang luas (Market-
Acces)
6
Prinsip Liberalisasi GATSLiberalisasi Progresif (dilakukan
secara bertahap)Mengutamakan “kepentingan nasional” kalau merugikan “pasar” boleh ditunda
Mengetahui hak dan kewajibanTransparansiNon Public SectorBukan mempermasalahkan
kependudukan, imigrasi & ketenagkerjaan secara umum
7
PERDAGANGAN BIDANG JASA
Perdagangan jasa dalam sistem perdagangan multilateral, regional dan bilateral
Diatur secara multilateral sejak Uruguay Round melalui GATS (General Agreement on Trade in Services)
Indonesia sudah meratifikasi perjanjian-perjanjian WTO termasuk GATS dengan UU No.7 tahun 1994
Sistem perdagangan jasa multilateral : liberalisasi/akses pasar dan aturan-aturan (rules)
8
LIBERALISASI BIDANG JASAMenghapuskan atau mengurangi
hambatan-hambatan perdagangan (trade barriers) di bidang jasa
Mengembangkan aturan-aturan perdagangan jasa termasuk aturan-aturan domestik (domestic regulations) yang tidak menghambat perdagangan bidang jasa
Hambatan perdagangan menyangkut akses pasar (market access) dan perlakuan nasional (national treatment)
Lingkup perdagangan dan liberalisasi jasa menurut GATS
9
Sektor Dalam GATS1. Business2. Communicati
on3. Constructio0n
& engineering4. Distribution5. Education6. Environment
7. Financial8. Health9. Tourism &
travel 10.Recreation,
cultural and sporting
11.Transportation12.‘others’
10
MODES OF SUPPLY
Cross-border Supply
Consumption Abroad
Commercial Presence
Movement of Natural Person
A di Negara X menerima jasa konsultansi dari B di Negara Y melalui media internet/elektronik
A dari Negara X menerima jasa kesehatan di Negara Y
A dari Negara X membuka usaha patungan jasa keuangan di Negara Y
A dari Negara X membuka praktek jasa akuntansi di Negara Y
Posisi Indonesia• Indonesia telah mengajukan request
ke beberapa negara (Badan PPSDM)• Sudah banyak permintaan/request
dari USA, Jepang, Eropa untuk membuka pasar
• Offer hanya di bidang RS (tertiary care, 400 tt, Jakarta dan Surabaya)
• Tanpa diminta kita sudah membuka pasar untuk (autonomous liberalization):– RS, check up clinic, transportasi,
dan evakuasi, serta balai komunikasi
Kondisi Indonesia khususnya DepKes1
12
1.Pertemuan yang pernah dihadiri oleh Tim Departemen Kesehatan RI:a. Pertemuan tingkat WTO di Jakartab. Pertemuan tingkat ASEANc. Pertemuan tingkat APECd. Pertemuan antar Negarae. Pertemuan antar Departemen dan
inter Departemen/Profesi
Kondisi Indonesia khususnya DepKes2
13
2.Kesepakatan ASEAN:a. Kesepakatan Mode 1 dan 2 “None”b. Kesepakatan Mode 3 dengan 2 alternatif:c. Agar melibatkan sektor nasional dan
Veterinary servicesd. Pada prinsipnya Indonesia tidak
menyetujui masuknya tenaga kesehatan asing melalui/digabung dalam Mode 3 (investasi)
e. Membuka investasi bagi ASEAN untuk RS Spesialistik dengan 200 TT di Medan dan Surabaya (Direktur Utama harus WNI)
Kondisi Indonesia khususnya DepKes3
14
3.Kesepakatan WTOa. Membuka investasi RS Spesialistik dengan
400 TT di Medan & Surabaya (Direktur Utama harus WNI)
b. Tenaga kesehatan sesuai kesepakatan4.Kesepakatan APEC
a. Penawaran investasi RS sama dengan WTO dan ASEAN
b. Kerjasama dalam penanggulangan bencana (bencana alam, penyakit, spt flu burung, dll)
c. Tukar menukar informasi dan keahlian
Kebijakan DepKes Bidang Jasa Kesehatan
15
A. Membuka perdagangan Bidang Jasa Kesehatan tentang Perumah Sakitan:• ASEAN: RS Spesialistik dengan 200 TT di
Medan & Surabaya• WTO: RS Spesialistik dengan 400 TT dgn
lokasi Medan & Surabaya• Dengan ketentuan Direktur Utama harus
WNIB. Tenaga kerja asing berdasarkan peraturan yang
masih berlaku atau perjanjian antar NegaraC. Untuk perdagangan yang bersifat Cross Border
(Tele health/ Mode 1) dan pasien berobat ke LN (Mode 2) tidak bisa diatur dan tetap terbuka
SELEKSI KARYAWAN
• Karyawan adalah aset
• Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan suatu organisasi untuk memperoleh karyawan yang andal dan kompeten yang akan menjabat dan mengerjakan tugas perusahaan.
PENGERTIAN
• Seleksi adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini yang dilakukan olah organisasi.
KRITERIA TEKNIK SELEKSISebelum seleksi, organisasi biasanya
memiliki kriteria sukses yang telah ditentukan.
Langkah berikutnya menentukan cara memprediksi pelamar mana yang dapat mencapai tingkat ekspektasi berdasarkan indikator kesuksesan dan proxies (tingkat kecerdasan, kemampuan tertentu, ragam pengalaman.
Kriteria seleksi dipengaruhi oleh sifat karyawan, tugas, dan penyelia.
METODE ATAU TEKNIK SELEKSI
Langkah-langkah yang biasanya ditempuh dalam proses seleksia. Penerimaan surat lamaranb. Penyelenggaraan ujianc. Wawancara seleksid. Pengecekan latar belakang pelamar dan referensie. Evaluasi kesehatanf. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnyag. Orientasi kerjah. Keputusan atas lamaran
METODE ATAU TEKNIK SELEKSI
Pemilihan teknik seleksi seyogianya mempertimbangkan:1. Validitas2. Keandalan (reliabel)3. Biaya4. Kemudahan pelaksanaan
VALIDITAS TEKNIK SELEKSI
Langkah 1Analisis pekerjaan rinci
Langkah 2Menggabungkan kriteria kinerja ygBerhubungan dengan pekerjaan
&/perilaku (cth. Kinerja, ketidakhadiran & putaran karyawan
Langkah 2Menggabungkan teknik seleksi (prediktor)
berdasarkan pada analisis pekerjaan (cth. Biodata, tes tulis, sampel kerja,
Pusat penilaian, wawancara, dll
Langkah 4Mengaitkan kinerja dan perilaku(kriteria dengan teknik seleksi)
Langkah 3Mengukur kriteriaLangkah 3
Mengukur prediktor seleksi
SELEKSI KETENAGAAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Cara seleksi tenaga perawat dan/atau tenaga kesehatan di rumah sakit biasanya dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
RS yang melaksanakan seleksi sendiri dapat lebih tepat memilih karyawan sesuai kebutuhan dengan metode yang lebih objektif (Sabarguna & Sumarni, 2003)
KOMPONEN KEBUTUHANPERAWAT DI RUMAH SAKIT
No Pedoman Uraian
1.
2.
3.
4.
5.
Klasifikasi
Pendidikan
Kecakapan umum
Kecakapan khusus
Pengalaman
Jenis-jenis tenaga pengelola, pelaksana.
Pendidikan umum atau spesialis, D3, atau SMU biasa atas dasar ijazah
Spesialisasi, mis. Perawat UGD
Memiliki sertifikat latihan tertentu seperti pelatihan hemodialisis, jantung, UGD dll.
Mengabdi dalam bidang tertentu mis. Perawat kamar bedah.
SELEKSI KETENAGAAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Tujuan seleksi tenaga perawat adalah untuk mendapat perawat yang
1. Sesuai kemampuan dan potensial2. Jujur dan disiplin3. Cakap dengan penempatan yang tepat4. Terampil dan bergairan kerja5. Memenuhi persyaratan undang-undang6. Dapat bekerja sama 7. Dinamis dan kreatif8. Inovatif dan bertanggung jawab9. Loyal dan berdedikasi10. Mengurangi absensi dan keluar11. Mudah dikembangkan 12. Dapat bekerja mandiri13. Berperilaku sesuai norma yang ada
SELEKSI KETENAGAAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Pelaksana seleksi biasanya terdiri atas TIM yang bertingkat, yaituTIM I (Kepegawaian, TU, unit pengguna)TIM II (kepegawaian, Wadir, unit pengguna)TIM III (Direktur, unit pengguna)
Alasan dibentuk TIM agar menjamin objektivitas dan mempermudah proses seleksi.
SELEKSI KETENAGAAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT
TIM I
TIM II
TIM III
KepegawaianTU
Unit pengguna
KepegawaianWADIR
Unit pengguna
DIREKTURUnit pengguna
Seleksi kecakapan khusus
Seleksi kecakapan umum
Seleksi dokumen
CARA SELEKSI DI RUMAH SAKIT BESERTA INDIKATOR
NO TIM PELAKSANA KEGIATAN INDIKATOR
1. Kepegawaian
Tata Usaha (TU)
Unit Pengguna
Seleksi surat lamaran
Pengisian blangko
Pemeriksaan referensi
Dokumen sesuai standar
Blangko yang sah dari RS
Referensi yang diolah kebenarannya
2. Kepegawaian
WADIR
Unit pengguna
Wawancara pendahuluan
Tes penerimaan
Tes psikologi
Tes kesehatan
Lulus pedoman wawancara pendahuluan
Lulus tes penerimaan
Lulus tes psikologi & kesehatan
3. DIREKTUR
Unit pengguna
Wawancara akhir
Penentuan yang diterima
Lulus pedoman wawancara akhir
Keputusan yang diterima
INSTRUMEN TES SELEKSI TENAGA PERAWAT
1. Soal pilihan ganda/sebab akibat/pilihan tunggal (pengetahuan dan penalaran calon terhadap keilmuannya)
2. Soal psikotes, meliputi tes kemampuan diferensial (subtes I kemampuan umum, subtes II informasi, subtes III logika, subtes V hitung, subtes VI deret angka/huruf; Kraepelin tes, tes spasial/bangun)
3. Wawancara (wawasan, keingintahuan, informasi, personal data, motivasi, harapan, minat, sampai test case)
4. Tes keterampilan lab (praktikum di laboratorium) dengan format tes khusus yang dikembangkan RS/instansi terkait).
ORIENTASI KARYAWAN
ORIENTASIPENGERTIAN ORIENTASI
SUATU KEGIATAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMPERKENALKAN NAKER (BARU) PADA TUGAS-TUGAS (PERUSAHAAN), KELOMPOK KERJA, LINGKUNGANSERTA JUGA PADA ATASANNYA YANG BARU
ORIENTASI SEBAGAI PROSES SOSIALISASIPROSES
SOSIALISASIORGANIZATION’SCULTURE & VALUES
INDIVIDUAL’SPERSONALITY
MANFAAT ORIENTASI
1. MENGURANGI “START-UP COSTS” NAKER BARU2. MENGURANGI KECEMASAN NAKER BARU3. MENGURANGI “EMPLOYEE TURNOVER”4. MENGHEMAT WAKTU SUPERVISOR/CO-WORKER5. MENGEMBANGKAN “JOB EXPECTATIONS” YANG REALISTIS, SIKAP POSITIF TERHADAP
PERUSAHAAN DAN KEPUASAN KERJA
PELAKSANA ORIENTASI• BAGIAN PERSONALIA : UMUM• OPERATING MANAGERS : KHUSUS/SPESIFIK
(SUPERVISORS)BENTUK ORIENTASI
1. INFORMAL TALKS2. TOUR OF THE FACILITIES3. VERBAL PRESENTATIONS & WRITTEN HANDOUTS4. SLIDES/FILMS5. “BUDDY” SYSTEM
PEDOMAN PELAKSANAAN ORIENTASI
1. MULAI DENGAN INFORMASI YANG PALING RELEVAN DAN LANGSUNG (SPESIFIK) DILANJUTKAN DENGAN KEBIJAKAN UMUM PERUSAHAAN
2. “HUMAN SIDE” ADALAH BAGIAN YANG PALING SIGNIFIKAN :
● TENTANG SUPERVISORS/CO-WORKER
● “ATURAN MAIN”
● DILAKUKAN SECARA BERTAHAP
3. SEBAIKNYA DIBERIKAN OLEH ATASAN/REKAN KERJA LANGSUNG, YANG BERPENGALAMAN
4. BERI CUKUP WAKTU SAMPAI NAKER BISA BERDIRI SENDIRI
YANG HARUS DIHINDARKAN1.1. MEMBERIKAN TERLALU BANYAK INFORMASI DALAM WAKTU SINGKATMEMBERIKAN TERLALU BANYAK INFORMASI DALAM WAKTU SINGKAT2.2. TERLALU BANYAK FORMULIR YANG HARUS DIISITERLALU BANYAK FORMULIR YANG HARUS DIISI3.3. PEMBERIAN TUGAS YANG TERLALU SEDERHANA AKAN PEMBERIAN TUGAS YANG TERLALU SEDERHANA AKAN
MENGHILANGKAN MINATMENGHILANGKAN MINAT4.4. PEMBERIAN TUGAS YANG TERLALU SUKAR MEMBUAT FRUSTASIPEMBERIAN TUGAS YANG TERLALU SUKAR MEMBUAT FRUSTASI
ORIENTASI FOLLOW-UPPERLU DILAKUKAN KARENA :► TIDAK SEMUA SASARAN BISA TERCAPAI► UNTUK MENGEVALUASI EFISIENSI DAN EFEKTIVITASNYA, ANTARA LAIN
DENGAN CARA : EKSPERIMEN EVALUATION QUESTIONAIRE
TOPICS OFTEN COVERED IN EMPLOYEE ORIENTATION
PROGRAM
ORGANIZATIONAL ISSUE
History & General Policies of the Company Organization StructureNames & Titles of Key ExecutivesDescriptions of the Enterprise’s Services or ProductsCompany Plants & FacilitiesLayout of Physical FacilitiesEmployee’s Title & DepartmentProbationary PeriodDisciplinary RegulationsEmployee HandbookSafety Procedures & EnforcementsPromotion PolicyEmployee Appraisal System
EMPLOYEE BENEFITSPay Scales & PaydaysInsurance BenefitsVacations & HolidaysRetirement ProgramTraining & Education BenefitsCompany responsibilities to EmployeeCounseling
JOB DUTIESEmployee Responsibilities to CompanyJob Location & Overview of the JobJob Tasks & Objectives(Work Assignments)Relationship to Other JobsJob Safety Requirement
INTRODUCTIONSTo SupervisorsTo Co-WorkersTo TrainersTo Employee Counselor
TERIMA KASIH
Recommended