View
322
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar
belakang kerja praktek di PT Petrokimia Gresik, tujuan
dan manfaat yang ingin dicapai oleh penulis, batasan dan
asumsi serta sistematika penulisan yang digunakan
penulis dalam menyusun laporan kerja praktek.
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian Indonesia adalah salah satu hal
penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat
Indonesia. Pertanian merupakan sektor utama yang
menyumbang hampir setengah perekonomian. Pertanian
juga memiliki peran nyata sebagai penghasil devisa
negara melalui ekspor. Perkembangan pertanian
Indonesia berkaitan dengan ketersediaan pupuk untuk
menunjang mutu produksinya. Pembagian pupuk secara
merata kepada petani-petani Indonesia merupakan salah
satu hal yang penting dalam hal ini.
PT Pupuk Indonesia membawahi sejumlah anak
perusahaan antara lain, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk
Kujang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, PT
2
Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Rekayasa Industri, PT
Mega Eltra, PT Pupuk Indonesia Logistik, dan PT Pupuk
Indonesia Energi. PT Pupuk Indonesia merupakan
produsen pupuk terbesar di Asia dengan total aset pada
tahun 2013 sebesar 64,8 triliun rupiah dan total kapasitas
produksi pupuk mencapai 12,6 juta ton per tahun. Dalam
tugasnya, PT Pupuk Indonesia bekerjasama dengan
pemerintah dalam rangka ketahanan pangan nasional.
Setiap tahunnya pemerintah akan memberikan pupuk
bersubsidi untuk seluruh petani di Indonesia. Hal ini
bertujuan untuk meratakan pembagian pupuk di
Indonesia demi tercapainya perkembangan pertanian
yang baik. Salah satunya adalah PT Petrokimia Gresik
yang menyalurkan pupuk bersubsidinya ke daerah Jawa
Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Selain memproduksi pupuk yang bersubsidi, PT
Petrokimia Gresik juga melayani non-subsidi dengan
order yang telah ditentukan oleh konsumen
Pada kesempatan Kerja Praktek kali ini, penulis
memilih PT Petrokimia Gresik sebagai objek amatan
kerja praktek. Kegiatan kerja praktek dilakukan di bagian
Departemen Candal Produksi IIA. Kegiatan ini dilakukan
pada periode 1 Juli 2015 hingga 31 Juli 2015. Kerja
3
praktek yang dilakukan penulis antara lain, melakukan
forecasting produksi pupuk dan melakukan analisis
Business Model Canvas (BMC) pada PT Petrokimia
Gresik.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam
menjalankan Kerja Praktek di PT Petrokimia Gresik.
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan kerja praktek di PT
Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui profil dari PT Petrokimia Gresik secara
umum dari Departemen Produksi II A
2. Memahami fungsi-fungsi keteknik-industrian
3. Memiliki pengalaman melaksanakan fungsi-fungsi
keteknik-industrian dalam bentuk penugasan khusus
4. Mampu serta terampil berkomunikasi dan bekerja
dalam tim di dunia kerja
5. Terampil menyusun laporan kegiatan yang kaya
muatan namun ringkas, komunikatif, dan sistematis
sesuai dengan konten pelaksanaan kegiatan
4
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan kerja praktek di PT
Petrokimia Gresik sebagai berikut:
1. Mengetahui proses perencanaan produksi pada
Departemen Produksi II A bagian Perencanaan dan
pengendalian Produksi (Candal)
2. Mengetahui pola forecast produksi yang dilakukan di
Departemen Produksi II A
3. Mengetahui kebutuhan bahan baku Departemen
Produksi II A
4. Melakukan Business Model Canvas PT Petrokimia
Gresik
1.3 Manfaat
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai
manfaat pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut:
1. Penulis memperoleh pengalaman langsung mengenai
proses produksi secara umum dari perusahaan
2. Penulis memperoleh pengalaman mengenai
penerapan dan aplikasi nyata pola forecast yang
diterapkan dalam perusahaan
5
3. Penulis mendapatkan pengalaman mengenai kendala
yang dihadapi perusahaan dalam melakukan forecast
produksi
1.4 Batasan dan Asumsi
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai
batasan dan asumsi yang digunakan penulis dalam
melakukan penelitian selama kerja praktek.
1.4.1 Batasan
Batasan bagi penulis dalam melakukan penelitian
selama kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Kerja Praktek dilakukan pada Bagian Perencanaan dan
Pengendalian Produksi (Candal) Departemen Produksi
II A
2. Objek amatan yang digunakan adalah pabrik NPK
Phonska I, NPK Phonska II, dan NPK Phonska III di
Departemen Produksi II A
3. Data-data didapat dari perusahaan, serta melalui
observasi dan kunjungan ke Pabrik II PT Petrokimia
Gresik
6
1.4.2 Asumsi
Berikut adalah asumsi bagi penulis dalam
melakukan penelitian selama kerja praktek sebagai
berikut:
1 Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
2 Rata-rata downtime normal yang terjadi adalah 3 hari
per bulan
3 Turn Around (TA) dilakukan tiap dua tahun sekali
1.5 Sistematika Penulisan
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai
sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam
penyusunan laporan Kerja Praktek. Laporan akan dibagi
menjadi beberapa bab yang kemudian saling berkaitan
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab satu akan dijelaskan mengenai latar
belakang, tujuan dilakukannya keja praktek di PT
Petrokimia Gresik, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai
oleh penulis dalam menjalankan kerja praktek, batasan
dan asumsi yang digunakan oleh penulis serta sistematika
penulisan yang digunakan penulis dalam menyusun
laporan kerja praktek.
7
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab dua dijelaskan mengenai sejarah berdiri
dan perkembangan dari PT Petrokimia Gresik, visi dan
misi perusahaan, logo perusahaan, struktur organisasi
perusahaan.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab tiga akan dijelaskan landasan teori
mengenai business model canvas dan forecasting.
BAB IV : LAPORAN AKTIVITAS
HARIAN
Pada bab empat dijelaskan mengenai catatan
aktivitas yang dilakukan oleh penulis setiap harinya
ketika melakukan Kerja Praktek di PT Petrokimia Gresik.
BAB V : ANALISA DAN
INTERPRETASI
Pada bab lima dijelaskan mengenai pemahaman
yang diperoleh penulis selama menjalankan Kerja
Praktek Business Model Canvas (BMC) PT Petrokimia
Gresik.
8
BAB VI : TUGAS KHUSUS
Pada bab enam akan dilakukan pengumpulan data
yang dibutuhkan untuk melakukan forecasting produksi,
serta dilakukan pengolahan data sebagai bahan analisa
dan perencanaan kebutuhan bahan baku.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab tujuh dijelaskan mengenai kesimpulan
dari hasil pengolahan data serta saran-saran yang
diberikan oleh penulis kepada PT Petrokimia Gresik
umumnya dan Departemen Produksi II A khususnya
maupun pelaksana Kerja Praktek lainnya.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah
perusahaan, visi misi dan logo perusahaan, budaya
perusahaan, struktur organisasi PT Petrokimia Gresik,
serta overview mengenai departemen produksi II A
2.1 Sejarah Perusahaan
PT Petrokimia Gresik, yang awal berdiri bernama
Proyek Petrokimia Surabaya (1962), adalah perusahaan
BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk dan
bahan-bahan kimia di Indonesia. Kontrak pembangunan
Proyek Petrokimia Surabaya dibentuk berdasarkan
Ketetapan MPRS No. II Tahun 1960 yang kemudian
disebut sebagai Proyek Prioritas dalam Pola
Pembangunan Nasional Berencana Tahap I (1961-1969)
serta diperkuat dengan surat Keputusan Presiden RI No.
260 Tahun 1960. Proyek ini kemudian ditandatangani
pada tanggal 10 Agustus 1964, mulai diberlakukan pada
tanggal 8 Desember 1964. Pembangunan proyek ini
sempat terhenti pada tahun 1968 karena kala itu
Indonesia mengalami krisis ekonomi. Namun pada
10
Februari 1968 pembangunan proyek Petrokimia Surabaya
dilanjutkan atas dasar Surat Keputusan Presidium
Kabinet Ampera No.B/891/Preskab/4/1967. Proyek
kemudian diresmikan tangal 10 Juli 1972 dimana tanggal
ini ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
PT Petrokimia Gresik berlokasi di Kabupaten
Gresik, Jawa Timur dan menempati lahan seluas 450 Ha.
Pemilihan lokasi ini berdasarkan hasil studi kelayakan
pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek
Industri (BP3I) yang dikoordinir oleh Departemen
Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Pada saat itu,
Gresik dinilai layak berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut:
1. Jauh dari permukiman penduduk. saat awal akan
dibangun, lokasi yang dipilih di Gresik adalah lokasi
yang jauh dari permukiman penduduk, serta tersedia
lahan sebesar 450 Ha
2. Dekat dengan laut. Sebagan besar bahan baku PT
Petrokimia Gresik adalah bahan impor, sehingga
dibutuhkan lokasi yang dekat dengan laut agar
memudahkan proses pengadaan bahan baku, juga
dalam pendistribusian hasil produksi melalui jalur
laut.
11
3. Berdekatan dengan daerah konsumen, yaitu
perkebunan dan pertanian.
4. Dekat dengan sumber air, yaitu aliran sungai Brantas
dan Bengawan Solo
5. Dekat dengan Surabaya yang memiliki pusat
terampil teknologi (Sumber Daya Manusia)
PT Petrokimia Gresik memproduksi berbagai
macam pupuk seperti Urea, ZA, SP-36, NPK (Phonska,
NPK Kebomas), DAP, ZK, dan pupuk organik yang
diberi nama Petroganik. Selain produk berupa pupuk, PT
Petrokimia Gresik juga memproduksi produk non pupuk
seperti Asam Sulfat, Asam Fosfat, Amoniak, Dry Ice,
Aluminium Floride, dan Cement Retarder. Dalam
perjalanannya, PT Petrokimia Gresik mengalami empat
kali perubahan status perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No.
55/1971
2. Persero berdasarkan PP No. 35/1974 , PP No.
14/1975
3. Anggota Holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
berdasarkan PP No. 28/1997
12
4. Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero)
berdasarkan SK Kementrian Hukum dan HAM Republik
Indonesia, nomor : AHU-17695.AH.01.02 Tahun 2012
2.2 Visi, Misi, dan Logo Perusahaan
Dalam menjalankan bisnisnya PT Petrokimia
Gresik memiliki visi sebagai berikut: “Menjadi produsen
pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing
tinggi dan produknya paling diminati konsumen”.
Untuk mencapai visi tersebut, diperlukan misi
sebagai upaya yang strategis dari perusahaan. Misi PT
Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut.
1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk
tercapainya program swasembada pangan.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang
kelancaran kegiatan operasional dan
pengembangan usaha perusahaan.
3. Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung
industri kimia nasional dan berperan aktif dalam
community development.
Selain memiliki visi dan misi, PT Petrokimia
Gresik memiliki logo yang dilambangkan dengan
seekor kerbau berwana kuning emas dan daun berwarna
13
hijau berujung lima dengan huruf PG berwarna putih
yang terletak di tengah-tengahnya.
Ada yang berubah pada tampilan logo dan
tagline PT Petrokimia Gresik. Tulisan PT Petrokimia
Gresik telah berubah menjadi Petrokimia Gresik. Jenis
font huruf dan tata letaknya juga sedikit mengalami
perubahan. Sementara tagline yang selama ini ada
banyak versi, telah diformulasikan jadi satu kalimat
yaitu “Memupuk Kesuburan, Menebar Kemakmuran”.
Perubahan identitas perusahaan ini sengaja dilakukan
oleh manajemen PT Petrokimia Gresik sebagai salah
satu upaya penyegaran untuk menyuntikkan energi baru
pada seluruh entitas perusahaan.
Masing-masing lambang tersebut mengandung
arti sebagai berikut.
Gambar 2. 1 Lambang PT Petrokimia Gresik
14
1. Kerbau berwarna kuning emas
Dalam bahasa daerah (Jawa) adalah Kebomas,
sebagai penghargaan kepada daerah di mana PT
Petrokimia Gresik berdomisili, yaitu di wilayah
kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. PT
Petrokimia Gresik saat ini mempunyai areal seluas
450 hektar yang terletak di kecamatan Gresik,
Manyar dan Kebomas.
Warna emas sebagai lambang keagungan.
Kerbau merupakan sahabat petani, yang
dipergunakan oleh petani untuk mengolah sawah.
2. Kelopak daun hijau berujung lima
Daun berujung lima melambangkan kelima sila
dari Pancasila
Warna hijau sebagai lambang kesuburan dan
kesejahteraan
3. Huruf PG bewarna putih
PG singkatan dari Petrokimia Gresik
Warna putih sebagai lambang bersih dan suci
4. Warna hitam penulisan nama perusahaan
Warna hitam sebagai lambang kedalaman,
stabilitas, dan keyakinan teguh
15
Garis batas hitam di seluruh komponen sebagai
lambang kewibawaan dan elegan
2.3 Tata Nilai
Dalam menjalankan tiap elemen kegiatan yang
ada pada PT Petrokimia Gresik, terdapat lima poin yang
dijadikan landasan yaitu:
1. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta
pelestarian lingkungan hidup dalam setiap kegiatan
operasional
2. Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan
kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis
4. Mengutamakan integritas di atas segala hal
5. Berupaya membangun semangat kelompok yang
sinergis
2.4 Struktur Organisasi
PT Petrokimia Gresik memiliki struktur
organisasi yang jelas dan terstruktur. Tujuannya untuk
dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Secara garis
besar, PT Petrokimia Gresik dipimpin oleh Direktur
Utama yang membawahi 4 direktur yaitu, Direktur
16
Komersil, Direktur Produksi, Direktur Teknik &
Pengembangan, dan Direktur SDM & Umum. Berikut
adalah gambar bagan struktur organisasi PT Petrokimia
Gresik.
17
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik
18
Pimpinan PT Petrokimia Gresik
1. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Sumarjo Gatot Irianto
Anggota Komisaris :
- Romulo Robert Simbolon
- Julian Aldrin Pasha
- Agus Supriyanto
- Lili Djadjuli
- Nugraha Budi Eka Irianto
2. Direksi
Direktur Utama : Hidayat Nyakman
Direktur Komersil : T. Nugroho
Purwanto
Direktur SDM & Umum : Irwansyah
Direktur Produksi : Nugroho
Christijanto
Direktur Teknik&Pengembangan : F. Purwanto
2.5 Unit Produksi
PT Petrokimia Gresik memiliki tiga unit produksi
yaitu unit Produksi I, unit Produksi II, dan unit Produksi III.
Berikut adalah Tabel 2.1 tentang jenis produk yang dihasilkan
oleh masing-masing unit produksi seperti pada tabel 2.1.
19
Tabel 2. 1 Jenis Produk Tiap Unit Produksi PT Petrokimia
Gresik
PABRIK PRODUK KAPASITAS
(ton/th)
Pabrik 1
ZA 400,000
Urea 460,000
CO2 Cair 23,200
Amonia 445,000
Pabrik 2
SP-36 1,000,000
Phonska I, II, III, IV 2,250,000
NPK Granul I, II, III,
IV 370,000
DAP Custom by order
ZK K2SO4 10,000
Pabrik 3
Asam Sulfat H2SO4 550,000
Asam Fosfat H3PO4 200,000
Cement Retarder 440,000
AIF4 12,600
ZA 250,000
Berikut data kapasitas produksi Departemen Produksi
II A.
Tabel 2. 2 Kapasitas Produksi Departemen Produksi IIA
UNIT PRODUK KAPASITAS
(ton/th)
Phonska I Phonska 450,000
20
UNIT PRODUK KAPASITAS
(ton/th)
Phonska II Phonska 600,000
Phonska III Phonska 600,000
PF1 SP-36 500,000
2.6 Departemen Produksi II A
Departemen Produksi II A terdiri dari lima bagian
yaitu:
1. Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi II A
2. Bagian NPK Phonska I memiliki Pabrik NPK Phonska I
yang memproduksi NPK (Phonska, NPK Kebomas) dan
Amophos (Diamonium Fosfat (DAP)) dengan kapasitas
produksi pabrik NPK Phonska I adalah 450.000 ton/tahun
3. Bagian NPK Phonska II/III memiliki pabrik NPK Phonska
II dan III. Bagian tersebut memproduksi NPK dan
Amophos pula tapi dalam kapasitas produksi yang
berbeda dari Phonska I. Kapasitas produksi NPK Phonska
II dan III masing-masing sebesar 600.000 ton/tahun
4. Bagian Pupuk Fosfat I memiliki pabrik PF1 yang
memproduksi pupuk SP 36. Sedangkan produk-produk
unggulannya antara lain SP 36, dust rock, dan phosphate
rock.
21
5. Bagian Pengantongan terdiri dari 3 unit pengantongan
terpisah yaitu Pengantongan Phonska I, Pengantongan
Phonska II/III dan PF1, dan Pengantongan Phonska IV.
Kapasitas pengantongan Phonska sebesar ±1.800 ton/hari,
pengantongan SP 36 sebesar ±1.800 ton/hari, curah
phonska I sebesar ±3.000 ton/hari, curah phonska IV
±1.000 ton/hari, dan curah phonska II/III dan PF1 ±28.500
ton/hari
Berikut adalah struktur organisasi Departemen
Produksi IIA.
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Departemen Produksi II A
22
2.6.1 Bagian Perencanaan dan Pengendalian (Candal)
Produksi II A
Pembuatan laporan produksi Bagian Candal Produksi
IIA melakukan perencanaan produksi dan pengendalian
produk yang meliputi kuantum produksi, pemakaian bahan
baku dan bahan penolong, stream days, serta mengevaluasi
performance produksi.
2.6.1.1 Struktur Organisasi Bagian Perencanaan dan
Pengendalian (Candal) Produksi II A
Berikut adalah struktur organisasi bagian Candal
Produksi IIA.
Kabag Candal
Produksi IIA
Staf
Perencanaan
Staf Pendukung
Operasional
Staf
Pengendalian
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Bagian Candal Produksi IIA
Berikut adalah detil tanggungjawab dari unit Candal
Produksi IIA berdasarkan instruksi kerja.
23
A. Perencanaan Produksi
Tugas dan tanggungjawab bagian perencanaan
produksi adalah sebagai berikut.
1. Membuat target produksi tahunan berdasar:
Rencana penjualan
Trend realisasi produk harian/bulanan/tahunan pada
tahun sebelumnya
Perkiraan kondisi pabrik pada tahun berikutnya berdasar
performance tahun sebelumnya dan rencana
improvement yang akan dilakukan
Perkiraan kemampuan penyediaan bahan baku.
2. Membuat perkiraan consumption rate bahan baku
berdasarkan trend consumption rate bahan baku pada
beberapa tahun terakhir.
3. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) meliputi target produksi, kebutuhan bahan baku
dan bahan penolong, stream days serta rencana shutdown
untuk disampaikan ke Departemen Anggaran yang
selanjutnya diajukan ke Manajemen.
4. Setiap bulan menyusun/mereview rencana target produksi
tiga bulanan ke depan sesuai hasil rapat pengendalan
operasional dan atau Rapat Anggaran Bulanan dan
didistribusikan kepada unit kerja terkait.
24
5. Menyusun dan menyiapkan draft Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) dan Owner Estimate (OE) untuk kegiatan
outsourcing terkait dengan bidang produksi.
B. Pengendalian Produksi
Tugas dan tanggungjawabnya adalah melakukan
monitoring kebutuhan produksi, consumption rate, stock
(bahan baku dan produk) sebagai bahan evaluasi untuk
pencapaian target produksi secara periodik bulanan, tri
wulanan, dan tahunan.
C. Pendukung Operasional
Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengelola
pekerjaan outsourcing (cleaning area dan pendukung
operasional) yang meliputi penyelesaian proses administrasi
dan pengawasan bersama unit produksi di lingkup
Departemen Produksi IIA.
.
25
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Forecasting
Peramalan (Forecasting) adalah proses untuk
mengenali pola permintaan (demand pattern) pada masa lalu
untuk meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.
Forecasting digunakan untuk demand planning.
Demand planning bertujuan untuk meramalkan permintaan
yang seakurat mungkit karena perubahan sekecil apapun dari
demand planning menyebabkan perubahan besar pada proses
produksi serta distribusi.
Gambar 3. 1 Grafik Forecast
26
Gambar 3. 2 Hubungan antara Demand Planning, Supply
Network Planning, dan Production Planning
Pada dasarnya terdapat lima pola permintaan utama
yaitu konstan, trend, musiman (seasonal), seasonal trend, dan
intermittend.
Gambar 3. 3 Pola Permintaan
27
Permintaan bertipe konstan adalah jenis permintaan
yang ada cenderung konstan. Konstan disini bukan berarti
sama, namun kenaikan ataupun penurunan permintaan yang
terjadi tidak terlalu signifikan. Permintaan bertipe trend
adalah jenis permintaan yang selalu mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Garis grafik dari permintaan bertipe ini selalu
naik.
Permintaan bertipe seasonal adalah jenis permintaan
yang naik turun sesuai dengan musim yang terjadi. Seperti
misalnya pada permintaan buku tulis yang cenderung naik
apabila memasuki tahun ajaran baru, namun akan cenderung
turun pada bulan-bulan biasa.
Permintaan bertipe seasonal trend adalah jenis
permintaan disebabkan oleh musim yang ada, berbeda dengan
seasonal, seasonal trend tetap cenderung mengalami
kenaikan (dibuktikan dengan garis grafik seasonal trend yang
selalu naik). Contoh permintaan baju yang meningkat
memasuki bulan Ramadhan, dan peningkatan permintaan baju
tiap Ramadhan ini pun mengalami kenaikan tiap tahunnya
disebabkan kesejahteraan ekonomi masyarakat meningkat.
Permintaan bertipe intermittent adalah jenis
permintaan yang didasari faktor-faktor yang menentukan
28
besarnya permintaan misalnya harga, harga produk pesaing,
biaya promosi, diskon, dan pendapatan.
Ada dua macam forecasting yaitu forecasting
kualitatif dan forecasting kuantitatif. Forecasting kualitatif
bersifat subjektif, menggunakan opini seseorang atau
beberapa ahli sehingga sangat bergantung pada persepsi
masing-masing ahli, tidak memerlukan data kuantitatif yang
lengkap. Forecasting jenis ini digunakan untuk meramalkan
produk baru dan demand jangka panjang.
Forecasting kuantitatif bersifat objektif, memerlukan
data kuantitatif yang lengkap, menggunakan model statistik
matematika, metode forecasting jenis ini ada dua yaitu time
series dan causal. Hasil forecasting sangat dipengaruhi oleh
metode yang digunakan sebab dengan metode yang berbeda,
akan diperoleh suatu hasil forecasting yang berbeda pula.
Semakin kecil penyimpangan antara hasil forecasting dengan
kenyataan yang terjadi, maka semakin baik.
29
Gambar 3. 4 Tahapan Forecasting
Ada lima tahap dalam melakukan forecasting yaitu:
1. Reading the Actual
Data yang digunakan harus data yang masih relevan
(maksimal sepuluh tahun sebelumnya) dan dapat mencakup
satu musim penuh. Bila data yang dimiliki kurang dari
setahun, maka diperlukan data kualitatif mengenai pola
permintaan produk.
2. Corrected History and Outlier
Pada tahap ini dilakukan pengoreksian data dan
kemudian membuang data-data yang outlier agar tidak
menggangu data yang ada sehingga hasil peramalan tidak
akurat. Outlier adalah data “aneh” yang muncul disebabkan
adanya kejadian atau kegiatan yang tidak biasa dan harus
30
dibuang agar mampu menggambarkan pola permintaan masa
lalu.
3. Forecast
Pada tahap ini dilakukan pemilihan metode
forecasting yang sesuai dengan pola data yang ada sehingga
didapat forecast permintaan.
4. Corrected Forecast
Setelah dihasilkan forecast permintaan, maka
selanjutnya hasil forecast tersebut dikoreksi dan disesuaikan
(adjustment) dengan faktor-faktor yang mungkin
mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut misalnya kondisi
perekonomian, siklus hidup produk, kualitas produk, reputasi
produk.
5. Used as Demand Plan
Setelah dilakukan adjustment, hasil forecast
digunakan sebagai input awal dalam perencanaan produksi
dan distribusi. Besar demand suatu produk di masa yang akan
datang ditentukan dengan mempertimbangkan ketersediaan
sumber daya (mesin, bahan baku, tenaga kerja, penjadwalan
mesin, kapasitas mesin, dan lain sebagainya).
31
3.2 Business Model Canvas
Business Model Canvas atau yang biasa dikenal
dengan Model Bisnis Canvas adalah model bisnis sederhana
yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Ywes
Pigneur. Model bisnis jenis ini ditampilkan dalam selembar
kanvas yang berisikan peta sembilan elemen (kotak) yaitu
customer segment, value preposition, channel, customer
relationship, revenue stream, key resoources, key activities,
key partnership, dan cost structure.
Gambar 3. 5 Business Model Canvas
Penjelasan sembilan elemen dalam Business Model
Canvas adalah sebagai berikut:
1. Key partnership adalah pihak-pihak yang bisa diajak
kerjasama dengan tujuan mengoptimalkan alokasi sumber
32
daya, mengurangi resiko dan ketidakpastian dalam
lingkungan persaingan
2. Key activities adalah aktivitas atau proses yang ada dalam
bisnis tertentu
3. Key resources adalah sumber daya utama yang diperlukan
dalam menciptakan nilai tambah bagi konsumen
4. Value propositions adalah keseluruhan gambaran produk
atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
customer. Value propositions dapat diisi dengan beberapa
kategori sebagai berikut:
Newness: produk jasa yang belum pernah ditawarkan
sebelumnya.
Performance: produk atau jasa yang ditawarkan
mampu meningkatkan kinerja konsumen
Costumization: Produk atau jasa yang ditawarkan
berbeda dan ada pilihan untuk tiap segmen yang
memiliki kebutuhan berbeda
5. Customer relationship meliputi hubungan perusahaan
dengan konsumennya
6. Channel adalah cara agar produk yang telah dihasilkan
sampai di tangan konsumen sesuai dengan apa yang
dijanjikan oleh perusahaan
33
7. Customer segments adalah segmentasi konsumen, pasar
dan konsumen seperti apa yang akan dituju untuk produk
yang dihasilkan
8. Cost structure adalah penjelasan mengenai biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam bisnis, baik itu fixed cost,
variable cost, maintenance cost, operational cost, dan lain
sebagainya
9. Revenue streams adalah sumber pendapatan yang bisa
didapatkan.
34
Halaman ini sengaja dikosongkan
35
BAB IV
LAPORAN AKTIVITAS
Sub bab ini berisi tentang aktivitas-aktiivitas yang
dilakukan oleh penulis ketika mengikuti Kerja Praktek di PT
Petrokimia Gresik.
4.1 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-1
Kerja Praktek (KP) hari pertama dilaksakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 1 Juli 2015
Lokasi : Gedung DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan)
PT Petrokimia Gresik
Waktu : 07:30- 12:00
Aktivitas :
Pada tanggal 1 Juli 2015 adalah hari pertama
kelompok kami melakukan salah satu kegiatan kerja praktek
di PT Petrokimia Gresik. Kegiatan ini dilakukan di tempat
Diklat PT Petrokimia Gresik. Kelompok kami digabungkan
dengan kelompok-kelompok lain. Dari pihak Petrokimia
Gresik memberikan arahan untuk kerja praktek dan
memberikan materi selama 5 hari. Materi selama 5 hari
tersebut adalah Classroom untuk semua peserta kerja praktek
dan magang di PT Petrokimia Gresik. Materi awal pada
36
tanggal 1 Juli 2015 adalah Pola Pengembangan SDM dari unit
kerja Departemen Personalia, Pengetahuan Tentang Produk
dari unit kerja Departemen PPE, Penerapan Teknologi
Informasi dari unit kerja Tekfindo, dan Utilitas Pabrik (Water
& Stream) dari unit kerja Departemen Cangun.
4.2 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-2
Kerja (KP) hari kedua dilaksakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 2 Juli 2015
Lokasi : Gedung DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan)
PT Petrokimia Gresik
Waktu : 07:30- 12:00
Aktivitas :
Pada tanggal 2 Juli 2015 adalah hari kedua Classroom
di Diklat PT Petrokimia Gresik. Kegiatannya masih sama
dengan hari sebelumnya, yaitu mendapat materi. Materi pada
hari ini adalah Manajemen Material dari unit kerja
Departemen PGM, Penanganan B3 & Limbah Pabrik dari unit
kerja Departemen Lingkungan dan K3, Utilitas pabrik (Power
Supply) dari unit kerja Departemen Cangun.
4.3 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-3
Kerja Praktek (KP) hari ketiga dilaksakan pada:
37
Hari : Jumat
Tanggal : 3 Juli 2015
Lokasi : Gedung DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan)
PT Petrokimia Gresik
Waktu : 07:30- 12:00
Aktivitas :
Pada tanggal 3 Juli 2015, kami mendapat materi
Manajemen Distribusi dari unit kerja Departemen Distribusi
Wilayah II, Pemeriksaan Peralatan Pabrik dari unit kerja
Departemen Insp. Teknik, dan Keselamatan Kerja dari unit
kerja Departemen LK3.
4.4 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-4
Kerja Praktek (KP) hari keempat dilaksakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 6 Juli 2015
Lokasi : Gedung DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan)
PT Petrokimia Gresik
Waktu : 07:30- 12:00
Aktivitas :
Pada tanggal 6 Juli 2015, tidak ada kegiatan
Classroom. Tetapi diganti dengan pembagian ID card masuk
PT Petrokimia Gresik dan Alat Pelindung Diri (APD) dan
38
pihak PT Petrokimia Gresik mengarahkan semua peserta
untuk langsung menemui pembimbing eksternalnya di
Departemen masing-masing. Kelompok kami bertempat di
Departemen Produksi IIA, Bagian Candal Produksi IIA.
Setelah menerima ID card dan APD, kami langsung menuju
departemen kami dan mulai berkenalan dengan pembimbing
eksternal kami. Tidak hanya itu saja, kami mulai melakukan
tanya-jawab dengan beliau di kantor Candal Produksi IIA.
4.5 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-5
Kerja Praktek (KP) hari kelima dilaksakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 7 Juli 2015
Lokasi : Gedung DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan)
PT Petrokimia Gresik
Waktu : 07:30- 12:00
Aktivitas :
Pada tanggal 7 Juli 2015, kami kembali mengikuti
classroom dan mendapatkan materi di gedung Diklat. Ada
dua materi yang kami dapatkan adalah proses produksi dari
Departemen Cangun dan pemasaran produk dari Departemen
Yankomduk. Materi proses produksi menjelaskan tentang
proses-proses dalam memproduksi produk di PT Petrokimia
39
Gresik, sedangkan materi pemasaran produk menjelaskan
tentang proses pemasaran yang dilakukan oleh PT Petrokimia
Gresik.
4.6 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-6
Kerja Praktek (KP) hari keenam dilaksakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 8 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada tanggal 8 Juli, kami mulai menjalani kerja
praktek di kantor Candal II A. Hari pertama kerja praktek di
kantor kami isi dengan berdiskusi dengan dosen Pembimbing
Eksternal, Bapak Harisul, terkait dengan topik dan
permasalahan yang akan diangkat di laporan kerja praktek.
Setelah menjalani diskusi akhirnya kami putuskan untuk
mengangkat masalah forecasting.
4.7 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-7
Kerja Praktek (KP) hari ketujuh dilaksakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 9 Juli 2015
40
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini, kami mencoba mengolah data realisasi
produksi tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Ada beberapa
perbedaan persepsi mengenai metode forecast yang ada di
bangku perkuliahan dengan metode forecast yang digunakan
di Departemen Candal II A, sehingga Pak Harisul
memberikan pembekalan mengenai cara forecasting di PT
Petrokimia Gresik.
4.8 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-8
Kerja Praktek (KP) hari kedelapan dilaksakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 10 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:30-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini kami melakukan plant tour ke Unit
Pabrik Phonska I ditemani dengan Pak Harisul. Kami
berkeliling ke Gudang penyimpanan bahan baku seperti KCl,
Phosphate rock, ZA, dan UREA. Kemudian kami berkeliling
untuk melihat proses produksi serta ke ruang control room
41
dan berdiskusi dengan karyawan Departemen Utilitas
Produksi II A mengenai proses kimia di Pabrik Phonska I.
4.9 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-9
Kerja Praktek (KP) hari kesembilan dilaksakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 13 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini kami mulai melakukan pengolahan data
forecasting dan menyesuaikan dengan metode forecasting
yang digunakan oleh Departemen Candal II A. Selain
mengerjakan laporan, kami diajak Bapak Harisul untuk
berkeliling PT Petrokimia Gresik yaitu ke Pabrik Phonska I,
Pabrik PF, Pabrik Phonska II, Pabrik Phonska II, Gudang
Penyimpan Pupuk Curah, Gudang bahan baku batu bara, dan
Pelabuhan. Selama perjalanan, kami berdiskusi mengenai
material handling yang digunakan untuk memindahkan
barang dari pelabuhan ke masing-masing unit pabrik, material
handling yang digunakan untuk memindahkan bahan baku
dari kapal ke dermaga.
42
4.10 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-10
Kerja Praktek (KP) hari kesepuluh dilaksakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 14 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini kami mulai melakukan asistensi terkait
progress laporan kepada Pak Harisul selaku Dosen
Pembimbing eksternal, dan kemudian kami mengerjakan
beberapa revisi yang telah diberikan.
4.11 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-11
Kerja Praktek (KP) hari kesebelas dilaksakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini kami memberikan print out Bab 1 dan 2
yang telah kami kerjakan kepada Bapak Harisul selaku Dosen
Pembimbing Eksternal. Selain itu, kami melakukan asistensi
43
kembali mengenai tugas khusus yang telah kami kerjakan
yaitu mengenai forecasting produksi tahun 2016 dan 2017.
4.12 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-12
Kerja Praktek (KP) hari kedua belas dilaksakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 22 Juli 2015
Lokasi : Perpustakaan PT Petrokimia Gresik
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini kami pergi ke Perpustakaan Pusat PT
Petrokimia Gresik untuk mencari literature mengenai Tugas
Khusus yang telah diberikan oleh Dosen Eksternal, selain itu,
kami juga mencari literature mengenai Business Model
Canvas yang ada di PT Petrokimia Gresik.
4.13 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-13
Kerja Praktek (KP) hari ketiga belas dilaksakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 23 Juli 2015
Lokasi : DepartemenPerencanaan Gudang Material
dan Departemen Pelayanan dan Komunikasi Produk
Waktu : 08:00-15:00
44
Aktivitas :
Pada hari ini kami berjalan-jalan ke Departemen
Perencanaan Gudang Material (PGM) disana kami berdiskusi
mengenai supplier bahan baku PT Petrokimia Gresik. Bahan
baku utama yang dibutuhkan oleh PT Petrokimia Gresik
adalah ZA, KCl, SP36, Urea, belerang, dan Phosphate Rock.
Untuk bahan baku yang sulit didapat dan harus melalui proses
impor yaitu belerang dan phosphate rock proses kontrak
dilakukan selama satu tahun artinya dalam satu tahun hanya
ada satu supplier yang menyuplai bahan baku tertentu. Bahan
baku phosphate rock diimpor dari Yordania, Maroko, Mesir,
dan Tunisia.
Untuk bahan baku KCl dan ZA kontrak dilakukan
setiap 3-6 bulan sekali. Hal ini dilakukan karena terdapat
banyak pilihan supplier yang menyediakan bahan baku KCl
maupun ZA sehingga PT Petrokimia Gresik memiliki pilihan
yang lebih banyak. Sistem penjadwalan bahan baku di PT
Petrokimia Gresik menggunakan metode Economic Order
Quantity (EOQ). Departemen PGM dibagi menjadi 3 bagian
yaitu Perencanaan material (identifikasi dan evaluasi teknis),
bidang material, dan bidang bahan baku.
Setelah dari departemen PGM kami kemudian pergi
ke Departemen Departemen Pelayanan dan Komunikasi
45
Produk (Yankomduk) untuk bertemu dengan Pak Bayu.
Tujuan kami ke Departemen Yankomduk adalah untuk
mendiskusikan mengenai cara pemasaran yang dilakukan oleh
PT Petrokimia Gresik. Namun ternyata, Pak Bayu sedang
sibuk dan berhalangan sehingga kami tidak bisa bertemu
dengannya.
4.14 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-14
Kerja Praktek (KP) hari kesebelas dilaksakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 24 Juli 2015
Lokasi : Perpustakaan PT Petrokimia Gresik
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Dikarenakan kemarin kami berhalangan untuk
bertemu dengan Departemen Yankomduk, maka pada hari ini
kami memutuskan untuk mencari referensi mengenai sistem
pemasaran yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik di
Perpustakaan Pusat PT Petrokimia Gresik. Dari sana kami
mengetahui bahwa kegiatan promosi utama PT Petrokimia
Gresik adalah kegiatan promosi penyuluhan, seperti
Demonstrasi Plot (Demplot) dan Sosialisasi. Sosialisasi
bertujuan untuk menyebarluaskan informasi. Sedangkan
46
tujuan Demplot adalah membuktikan keunggulan produk dan
dosis pemupukan.
4.15 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-15
Kerja Praktek (KP) hari kelima belas dilaksakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 27 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari ini kami melaporkan progress pengerjaan
Business Model Canvas (BMC) kepada Dosen Pembimbing
Eksternal yaitu Bapak Harisul. Karena kami belum
mendapatkan informasi mengenai cost structure yang ada
pada PT Petrokimia Gresik, Pak Harisul menyarankan kami
bertemu dengan Pak Zakky di Departemen Akuntasi.
Kebetulan ketika kami sampai di Departemen Akuntansi,
Bapak Pak Zakky sedang berada di luar ruangan sehingga
kami kemudian berdiskusi dengan Pak Ragil dan Pak Prima
yang juga dari Departemen Akuntasi. Kami berdiskusi
mengenai macam cost yang ada di PT Petrokimia Gresik.
Variabel Cost terdiri dari biaya bahan baku, penolong, dan
biaya kantong. Sedangkan fixed cost terdiri atas gaji karyawan
47
yang bersinggungan langsung dengan proses produksi, biaya
pemeliharaan, biaya maintenance, biaya asuransi, biaya pajak,
biaya penyusutan atau depresiasi, dan biaya outsourcing.
Tidak semua jenis gaji masuk ke dalam fixed cost, gaji yang
masuk ke dalam fixed cost adalah gaji dari karyawan
departemen produksi, operator mesin, dsb. Sedangkan untuk
karyawan yang tidak bersinggungan dengan proses produksi
(seperti misalnya karyawan departemen Akuntasi, PGM,
Pengadaan Bahan Baku, Yankomduk, dan lain-lain masuk ke
dalam golongan biaya umum.
4.16 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-16
Kerja Praktek (KP) hari kesebelas dilaksakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari Selasa, kami melanjutkan mengerjakan
laporan di kantor seperti biasanya. Selain meneruskan laporan
yang kurang, juga melakukan revisi laporan yang diberikan
oleh pembimbing eksternal kami di PT Petrokimia Gresik.
48
4.17 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-17
Kerja Praktek (KP) hari kesebelas dilaksakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A, Kantor
Pendidikan Dan Pelatihan PT Petrokimia Gresik
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Kami mencetak laporan sementara untuk diserahkan
kepada pembimbing eksternal. Selain untuk progress akhir
laporan, juga untuk persyaratan permohonan tanda tangan
kepada Manajer Produksi IIA. Setelah itu, kami pergi menuju
Kantor Pusdiklat PT Petrokimia Gresik untuk meminta surat
keterangan selesai kerja praktek.
4.18 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-18
Kerja Praktek (KP) hari kesebelas dilaksakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A, Kantor
Pendidikan Dan Pelatihan PT Petrokimia Gresik
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
49
Pada hari Kamis, kami mecetak lembar pengesahan
untuk ditandatangi manajer produksi IIA dan manajer
pendidikan dan pelatihan PT Petrokimia Gresik. Kami
menjelaskan pengalaman dan isi laporan kami kepada
manajer produksi IIA. Setelah mendapat tandatangan manajer
produksi IIA, kami menuju kantor Pusdiklat untuk meminta
tandatangan manajer pendidikan dan pelatihan PT Petrokimia
Gresik.
4.19 Laporan Aktivitas Kerja Praktek (KP) Ke-19
Kerja Praktek (KP) hari kesebelas dilaksakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 31 Juli 2015
Lokasi : Kantor Staff Candal Departemen 2A
Waktu : 08:00-15:00
Aktivitas :
Pada hari terakhir, kami melakukan perpisahan dengan
pihak staf karyawan candal produksi IIA. Setelah itu, kami
menuju Kantor Pendidikan Dan Pelatihan PT Petrokimia
Gresik untuk mengambil surat keterangan selesai kerja
praktek dan lembar pengesahan laporan. Selain itu, kami juga
mengembalikan alat pelindung diri (APD) dan ID card PT
Petrokimia Gresik.
50
51
BAB V
ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
5.1 Business Model Canvas
Business Model Canvas PT Petrokimia Gresik adalah
sebagai berikut:
1. Customer Segments
PT Petrokimia memiliki dua segmentasi konsumen yaitu:
a. Prioritas pelanggan utama PT Petrokimia Gresik : Petani
Indonesia
b. Prioritas pelanggan kedua PT Petrokimia Gresik: Industri
kimia Indonesia, Perusahaan perkebunan, toko retail dan
eceran di seluruh Indonesia
2. Value Proportion
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap
di Indonesia. Pabrik ini memproduksi pupuk subsidi dan
pupuk non-subsidi. PT Petrokimia Gresik adalah satu-satunya
pabrik pupuk di Indonesia yang memproduksi Pupuk NPK.
Ciri khasnya, PT Petrokimia Gresik dapat melayani pesanan
pupuk dari pelanggan dengan formula yang diinginkan.
Sehingga pelanggan dapat bebas menentukan formula dari
pupuk yang ingin dibeli dan PT Petrokimia Gresik siap untuk
membuatnya.
52
3. Channels
Sistem penyaluran pupuk dari pabrik sampai ke pelanggan
menggunakan lini. PT Petrokimia Gresik memiliki 4 lini
untuk penyaluran pupuk ke customer. Lini 1 adalah pabrik
Petrokimia Gresik atau dapat pula wilayah tujuan impor/DC.
Pada lini 1 kepemilikan dan tanggung jawab masih dipegang
oleh produsen. Lini 2 adalah gudang yang berlokasi di
ibukota provinsi. Kepemilikan dan tanggung jawab juga
masih dipegang oleh produsen. Lini 3 adalah gudang yang
berlokasi di kabupaten/kota. Kepemilikan dan tanggung
jawab dipegang oleh produsen dan distributor. Lini 4 adalah
gudang yang berlokasi di kecamatan/desa. Kepemilikannya
dipegang oleh pengecer. Tanggung jawab dipegang oleh
pengecer tetapi distributor masih ikut campur tangan. Setelah
dari 4 lini tersebut, petani bisa mendapatkan pupuk di desa-
desa dan sudah menjadi tanggung jawab pengecer di desa
masing-masing untuk pemasaran pupuknya (PT Petrokimia
Gresik D. , 2014).
Distibution center (DC) PT Petrokimia Gresik terdapat di
Belawan (Sumatera Utara), Lampung, Cigading, Gresik,
Banyuwangi, dan Makassar. Selain menyediakan DC di
beberapa wilayah, untuk merespon pertanyaan, saran dan
keluhan stakeholder, perusahaan memiliki Pusat Layanan
53
Pelanggan yang dikelola oleh Departemen Pelayanan dan
Komunikasi Produk, serta melalui menu kontak di website
perusahaan (www.petrokimia-gresik.com).
Upaya nyata pemenuhan kepuasan pelanggan dilakukan
dengan mensosialisasikan penerapan pemupukan yang
berprinsip pada 6 Tepat, yaitu Tepat Jenis, Tepat Jumlah,
Tepat Mutu, Tepat Tempat, Tepat Harga, dan Tepat Waktu.
Adanya sales supervisor perusahaan yang tersebar di seluruh
Indonesia tidak hanya bertugas sebagai tenaga pemasar,
namun juga harus mampu berperan sebagai mediator dengan
instansi terkait seperti Pemkab, Dinas Pertanian setempat,
PPL dan kelompok Tani.
Kegiatan promosi utama PT Petrokimia Gresik adalah
kegiatan promosi penyuluhan, seperti Demonstrasi Plot
(Demplot) dan Sosialisasi. Sosialisasi bertujuan untuk
menyebarluaskan informasi. Sedangkan tujuan Demplot
adalah membuktikan keunggulan produk dan dosis
pemupukan. Berikut adalah tahapan kegiatan Demplot.
a) Pengiriman pupuk dan coaching
Pupuk diambil dari gudang penyangga atau gudang DC.
Lalu, penjelasan aplikasi (coaching) dilakukan pada saat
serah terima pupuk kepada demonstrator.
b) FFD awal
54
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 50 orang atau sesuai
kebutuhan dan melakukan penyuluhan cara penggunaan
pupuk. Dilakukan saat pemupukan pertama di lokasi Demplot
yang telah ditentukan.
c) Supervisi
Kunjungan ke lokasi Demplot, mengadakan evaluasi, dan
masukan oleh perwakilan PT Petrokimia Gresik dan PPL.
Serta melakukan pemasangan papan nama Demplot.
d) FFD Panen
Dilakukan saat panen dan diikuti kurang lebih 50 peserta
atau sesuai kebutuhan. Setelah itu melakukan panen dan
perhitungan panen bersama-sama.
4. Key Activities
Kegiatan produksi PT Petrokimia Gresik yang utama
adalah memproduksi pupuk untuk memenuhi kebutuhan
pupuk nasional. PT Petrokimia Gresik melayani produksi
pupuk bersubsidi maupun non-subsidi. Tidak hanya
memproduksi pupuk, terdapat produk non-pupuk yang
diproduksi PT Petrokimia Gresik untuk menigkatkan profit
dan kerjasama dengan perusahaan lain. Berikut adalah Tabel
5.1 produksi PT Petrokimia Gresik baik pupuk maupun non-
pupuk.
55
Tabel 5. 1 Produksi Pupuk dan Non Pupuk PT Petrokimia
Gresik
PRODUK
Pupuk Non-Pupuk
Pupuk Urea Amoniak
Pupuk Fosfat Asam Sulfat (98%)
Pupuk ZA Asam Fosfat (100% P2O5)
Pupuk NPK/Phonska Cement Retarder
Pupuk K2SO4 (ZK) Purified Gypsum
Pupuk Petroganik Alumunium Fluorida
5. Key Resources
Key resources yang ada pada perusahaan PT Petrokimia
Gresik dapat berupa physical asset, intellectual, human
maupun financial.
Physicial asset ditunjukkan dengan fasilitas pabrik dan
gedung-gedung, kendaraan dan mesin-mesin yang dimiliki
oleh PT Petrokimia Gresik yaitu Pabrik I, Pabrik II dan Pabrik
III yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik, mesin-mesin
umum yang dimiliki yaitu Boiler, Waste Heat Boiler, Gas
Turbine, Dryer, Hooper, Cooler, Granulator, Coating,
Scrubber, Conveyor, Crusher, Furrnace, Truck.
56
Human ditunjukkan dengan Sumber Daya Manusia yang
dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik. Di PT Petrokimia Gresik,
total jumlah karyawan adalah 3.308 dengan rincian Direksi
sejumlah 5 orang, Eselon I ada 27 orang, eselon II ada 77
orang, eselon III ada 204, Eselon IV ada 1.155, Pelaksana ada
961 dan bulanan percobaan ada 141 orang. 3308 pegawai
tersebut memiliki background pendidikan yang berbeda-beda
yaitu 99 pasca Sarjana, 578 Sarjana, 47 Sarjana Muda, 2.422
SLTA, dan 162 SLTP. Sedangkan Financial ditunjukkan
dengan sumber daya keuangan perusahaan, obligasi, dan
saham.
6. Key Partners
PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa partnership
dalam menjalakan perusahaannya, beberapa partner-nya
adalah sebagai berikut:
a) PT Petrosida dimana kerjasama terjalin dalam hal trading
yang membantu pemasaran produk PT Petrokimia Gresik
b) Pemerintah. Pemerintah menjadi partner PT Petrokimia
Gresik dalam hal pupuk bersubsidi dimana pemerintah
kemudian bekerjasama dengan PT Petrokmia Gresik
untuk memberikan pupuk bersubsidi bagi para petani,
c) Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) dimana PT
Petrokimia Gresik adalah anak dari Pupuk Indonesia
57
Holding Company. PIHC memiliki kewenangan dalam
pengadaan bahan baku, perizinan kebijakan strategis, dan
alokasi anggaran.
d) Pupuk Iskandar Muda, Pupuk Sriwijaya Palembang,
Pupuk Kujang, Pupuk Kalimantan Timur
e) PT Petrokimia Kayaku yang merupakan perusahaan
patungan antara PT Petrokimia Gresik (60%), Nippon
Kayaku Co.Ltd. (20%), dan Mitsubishi Corporation
(20%). Perusahaan ini membantu PT Petrkimia Gresik
dalam memproduksi produk non pupuk seperti
insektisida, fungisida, herbisida, bio, dan prodentisida
f) PT Petrowidada merupakan perusahaan patungan PT
Petrokimia Gresik (1.47%) dengan Exel Capitol Venture
(92.7%) dan Daewoo Corporation (4.16%), PT Witulan
(0.9%), PT Justus Kimia Raya (0.9%) dimana perusahaan
ini menghasilkan Phthalic Anhydride (PA)
g) PT Petrocentral merupakan usaha patungan antara PT
Petrokimia Gresik (9.8%), PT Unggul Indah Corporation
(61.72%), PT Fosfindo (12.74%), PT Kodel (3%), PT
Sinar Gerbangmas (6.37%), dan PT Salim Chemical
Corporation (6.37%) menghasilkan Sodium Trypoly
Phosphate (STPP)
58
h) PT Petro Jordan Abadi merupakan usaha patungan antara
PT Petrokimia Gresik (50%) dan Jordan Phosphate Mine
Corporation Limited (50%) dengan produk utama asam
fosfat
i) PT Gresik Cipta Sejahtera merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum,
transportasi, pergudangan, dengan kepemilikan saham
yayasan PT Petrokimia Gresik (98.92%) dan koperasi
karyawan keluarga besar PT Petrokima Gresik (K3PG)
sebesar 1.08%
j) PT Petrokopindo Cipta Selaras merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha jasa angkutan darat
dan laut, jasa perbaikan kendaraan dan alat berat,
perdagangan barang umum dan jasa, MBU
(Pengantongan pupuk). Forwarding dengan kepemilikan
saham yayasan PT Petrokimia Gresik (70.25%) dan PT
Petrosida (29.75%)
k) PT Graha Sarana Gresik merupakan perusahan yang
bergerak di bidang property, pergudangan, perdagangan
umum dan biro perjalanan wisata dengan kepemilikan
saham Yayasan PT Petrokimia Gresik (99.01%) dan
K3PG (0.99%)
59
l) PT Aneka Jasa Grhadika merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha jasa EPC, bisnis umum,
jasa tenaga kerja, dengan kepemilikan saham Yayasan PT
Petrokimia Gresik (87.5%) dan PT Petrosida Gresik
(12.5%)
m) PT Petro Graha Medika merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha kesehatan atau rumah sakit
dengan kepemilikan saham Yayasan PT Petrokimia
Gresik (51.72%), K3PG (27.58), dan PT Graha Sarana
Gresik (20.7%)
n) PT Fokus Jasa Mitra merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang penyediaan jasa tenaga kerja dan jasa
umum dengan kepemilikan saham yayasan PT
Petrokimia Gresik (80%) dan PT Aneka Jasa Grahadika
(20%)
7. Revenue Streams
Revenue stream atau cara PT Petrokimia mendapatkan
keuntungan didapatkan dari asset sale yaitu penjualan produk
secara fisik (produk pupuk maupun non pupuk yang dijual ke
konsumen). Serta penyedia jasa Engineering Procurement and
Construction (EPC) bagi industri pupuk lain sebagai desainer
pabrik pupuk NPK.
8. Customer Relationship
60
Customer relationship PT Petrokimia Gresik tergolong
transaksional dan long-term relationship. Transaksional
merupakan aktivitas beli dari pelanggan langsung putus saat
itu juga. Dalam artian hanya sekali beli. Sedangkan long-term
relationship adalah hubungan jangka panjang dari customer
pada perusahaan. Customer akan berlangganan pupuk kepada
PT Petrokimia Gresik, sebagai contoh petani Indonesia dan
beberapa industri kimia yang mengadakan kontrak dengan PT
Petrokimia Gresik, seperti misalnya Semen Gresik.
9. Cost Structure
Pada cost structure PT Petrokimia Gresik terdapat fixed
cost dan variable cost. Fixed cost adalah biaya yang tetap
dikeluarkan perusahaan meskipun proses produksi tidak
berjalan. Jenis-jenis biaya di PT Petrokimia Gresik yang
termasuk fixed cost adalah gaji dan kesejahteraan karyawan,
biaya umum (gaji karyawan non-produksi), biaya
pemeliharaan/suku cadang, biaya maintenance, asuransi,
pajak, biaya penyusutan, dan outsourcing. Sedangkan
variable cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang dipengaruhi oleh produksi. Variable cost PT Petrokimia
Gresik adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan
biaya kantong. Aset tetap PT Petrokimia adalah tanah,
61
bangunan, dan mesin. Serta, pendanaan PT Petrokimia Gresik
berasal dari modal dan pinjaman.
Berikut adalah Business Model Canvas (BMC) dalam
gambar.
62
Gambar 5. 1 Business Model Canvas PT Petrokimia Gresik
63
BAB VI
TUGAS KHUSUS
Pada sub bab berikut akan dipaparkan penugasan dari
Departemen Candal Produksi II A PT Petrokimia Gresik.
6.1 Latar Belakang
Departemen Perencanaan dan Pengendalian (Candal)
II A memiliki tugas utama yaitu merencanakan produksi yang
harus dilakukan serta kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.
Perencanaan yang dibuat tidak semata-mata hanya
menggunakan forecasting biasa, namun juga harus
mempertimbangkan kapasitas maksimal yang dimiliki oleh
tiap unit pabrik, stream days tiap pabrik, serta penjadwalan
downtime untuk setiap unit pabrik.
Perencanaan produksi yang akan dilakukan oleh
Departemen Candal sangat vital bagi perusahaan karena
perencanaan produksi akan berdampak pada jumlah bahan
baku yang dibutuhkan oleh perusahaan. Semakin akurat
perencanaan produksi yang dilakukan, maka akan semakin
sedikit inventory cost yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan. Selain itu, dengan perencanaan produksi yang
64
tepat, maka perusahaan dapat memaksimalkan kapasitas
mesin yang telah dimiliki.
6.2 Pengumpulan Data Departemen II A
Berikut adalah data realisasi produksi di Pabrik II
dalam rentang tahun 2011 hingga 2014
Tabel 6.1 Realisasi Produksi Phonska Pabrik II (dalam ton)
Produksi Unit Realisasi Produksi
2011 2012 2013 2014
Ph
on
ska
Phonska I 301,696 422,299 230,766 381,046
Phonska
II 413,722 601,047 425,883 535,728
Phonska
III 388,228 469,115 387,457 476,102
Phonska
IV 354,981 545,822 459,646 459,091
NPK I 26,637 49,475 64,042 23,520
NPK II 56,032 74,819 83,414 130,060
NPK III 43,848 73,625 78,313 56,849
NPK IV 42,629 68,103 70,677 54,632
Total 1,627,773 2,304,304 1,800,198 2,117,027
65
Tabel 6.2 Realisasi Produksi NPK/NPS Ekspor Pabrik II
(dalam ton)
Produksi Unit Realisasi Produksi
2011 2012 2013 2014
NP
K/N
PS
Ek
s Phonska I 0 1,208 5,555 0
Phonska II 0 0 111,750 55,016
Phonska
III 0 0 113,358 58,532
Phonska
IV 0 0 47,255 41,193
Total 0 1,208 277,918 154,741
Tabel 6.1 dan Tabel 6.2 menunjukkan banyaknya
produksi produk Phonska dan NPK/NPS ekspor di tiap-tiap
pabrik. Data realisasi yang ada cenderung fluktuatif. Produksi
Phonska pada tahun 2011 hanya sebesar 1,627,773 ton dan
tahun 2013 sebesar 1,800,198 ton, sedangkan di tahun 2012
sebesar 2,304,304 ton dan tahun 2014 sebesar 2,117,027 ton.
Penurunan pada tahun 2011 dan 2013 disebabkan
perusahaan sedang melakukan Turn Around (TA) yang
mengakibatkan stream days (hari operasi pabrik) berkurang
dan jumlah produksi menurun. Produksi NPK/NPS ekspor
pun mengalami fluktuatif namun cenderung mengalami
kenaikan. Bila dilihat dari total produksi Pabrik II, jumlah
produksi memang mengalami naik turun, namun dalam
jumlah yang tidak terlalu signifikan.
66
Tabel 6.3 Total Produksi Pabrik II (dalam ton)
Produk 2011 2012 2013 2014
Phonska 1,627,773 2,304,304 1,800,198 2,117,027
NPK/NPS Ekspor 0 1,208 277,918 154,741
Total 1,627,773 2,305,512 2,078,116 2,271,768
Produksi Phonska total dan NPK/NPS Ekspor pada
departemen II terdiri dari produksi pada bagian II A dengan II
B. Pabrik bagian II A terdiri dari Phonska I, Phonska II, dan
Phonska III. Sedangkan Pabrik bagian II terdiri dari Phonska
IV, NPK I, NPK II,NPK III, dan NPK IV.
Tabel 6.4 Jumlah Produksi Phonska Tiap Bagian (dalam ton)
Tahun Bagian Jumlah Produksi Total
2011 II A 1,103,646
1,627,773 II B 524,127
2012 II A 1,492,461
2,304,304 II B 811,843
2013 II A 1,044,106
1,800,198 II B 756,092
2014 II A 1,392,876
2,117,027 II B 724,151
67
Tabel 6.5 Jumlah Produksi NPK/NPS Ekspor Tiap Bagian
(dalam ton)
Tahun Bagian Jumlah Produksi Total
2011 II A -
- II B -
2012 II A 1,208
1,208 II B -
2013 II A 230,663
277,918 II B 47,255
2014 II A 113,548
154,741 II B 41,193
Tabel 6.6 Stream days Pabrik II A (dalam hari)
Produksi Unit STREAM DAYS Rata-
rata 2011 2012 2013 2014
Phonska
Phonska
I 226.27 329.36 185.85 314.58 264.01
Phonska
II 228.74 325.78 226.1 280.97 265.4
Phonska
III 219.04 273.19 221 271.86 246.3
NPK/
NPS Eks
Phonska
I 0 0 6.48 0.00 1.62
Phonska
II 0 0 81.78 41.06 30.71
Phonska
III 0 0 80.5 45.73 31.56
Stream days adalah hari kerja atau banyaknya hari
operasi pabrik dalam satu tahun. Nilai Stream days ini didapat
68
dari jumlah hari operasi pertahun (365 hari) dikurangi dengan
waktu downtime yang dialami oleh pabrik dalam setahun.
Tabel 6.7 Rekap Stream days per Unit Pabrik (dalam hari)
Unit STREAM DAYS
2011 2012 2013 2014
Phonska I 226.27 329.36 192.33 314.58
Phonska II 228.74 325.78 307.88 322.03
Phonska III 219.04 273.19 301.5 317.59
Tabel 6.8 Rekap Downtime per Unit Pabrik (dalam hari)
Unit DOWNTIME
2011 2012 2013 2014
Phonska I 138.73 35.64 172.67 50.42
Phonska II 136.26 39.22 57.12 42.97
Phonska III 145.96 91.81 63.5 47.41
Pada Tabel 6.8 terlihat bahwa jumlah hari downtime
yang dialami oleh masing-masing unit. Peluang downtime
tinggi (lebih dari 100 hari) terjadi di tahun 2011 pada unit
pabrik Phonska I, Phonska II , dan Phonska III serta pada
tahun 2013 pada unit pabrik Phonska I. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pabrik/unit produksi melakukan program
perbaikan TA yang dilakukan minimal 2 tahun sekali.
69
6.3 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan uji
autocorrelation, uji trend analysis, forecasting, dan
kebutuhan bahan baku.
6.3.1 Uji Autocorrelation
Uji autocorrelation digunakan untuk mengetahui
hubungan antara satu data dengan data lainnya, sehingga data
ini nantinya dapat digunakan untuk forecast.
6.3.1.1 Phonska
Autocorrelation Phonska didapat dari run software
Minitab dengan menggunakan data produksi realisasi produk
phonska pada tahun 2011-2014. Data yang digunakan adalah
data yang ada pada Tabel 6.1
70
321
1.00.80.60.40.20.0
-0.2-0.4-0.6-0.8-1.0
Lag
Au
toco
rre
lati
on
Autocorrelation Function for PHONSKA(with 5% significance limits for the autocorrelations)
Gambar 6.2 Autocorrelation Phonska
Gambar 6.3 Hasil Run Autocorrelation Phonska
Dari hasil run menggunakan software Minitab,
didapatkan kesimpulan bahwa ada kolerasi antara satu data
dengan yang lainnya (data produksi Phonska realisasi tahun
2011, 2012, 2013, dan 2014) karena nilai ACF hasil running
tidak ada di dalam rentang 0.05 hingga -0.05. Sehingga data
yang tersedia dapat digunakan untuk melakukan forecast
tahun berikutnya
71
6.3.1.2 NPK/NPS Ekspor
Autocorrelation NPK/NPS Ekspor didapat dari run
software Minitab dengan menggunakan data produksi
realisasi produk NPK/NPS Ekspor pada tahun 2011-2014.
Data yang digunakan adalah data yang ada pada Tabel 6.2.
321
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
Au
toco
rre
lati
on
Autocorrelation Function for NPS(with 5% significance limits for the autocorrelations)
Gambar 6.4 Autocorrelation NPK/NPS Ekspor
Gambar 6.5 Hasil Run Autocorrelation NPS
72
Dari hasil run menggunakan software Minitab,
didapatkan kesimpulan bahwa ada kolerasi antara satu data
dengan yang lainnya (data produksi NPS realisasi tahun 2011,
2012, 2013, dan 2014) karena tidak semua nilai ACF hasil
running di dalam rentang 0.05 hingga -0.05. Sehingga data
yang tersedia dapat digunakan untuk melakukan forecast
tahun berikutnya.
6.3.2 Uji Trend Analysis
Uji Trend Analysis digunakan untuk mengetahui trend
yang dimiliki oleh suatu data. Uji trend analysis dilakukan
dengan melakukan run software Minitab. Sehingga nantinya
akan didapat nilai error berupa MAPE, MAD dan MSD.
6.3.2.1 Phonska
Data realisasi produksi Phonska pada tahun 2011,
2012, 2013, dan 2014 kemudian dilakukan uji trend analysis
dan kemudian dipilih model trend yang memiliki nilai error
paling kecil.
73
654321
2300000
2200000
2100000
2000000
1900000
1800000
1700000
1600000
Index
PH
ON
SK
A
MAPE 1.01917E+01
MAD 2.00157E+05
MSD 5.81653E+10
Accuracy Measures
Actual
Fits
Forecasts
Variable
Trend Analysis Plot for PHONSKALinear Trend Model
Yt = 1721411 + 96366*t
Gambar 6.6 Linier Trend Model Phonska
654321
2400000
2200000
2000000
1800000
1600000
1400000
1200000
Index
PH
ON
SK
A
MAPE 1.01457E+01
MAD 2.00157E+05
MSD 5.00787E+10
Accuracy Measures
Actual
Fits
Forecasts
Variable
Trend Analysis Plot for PHONSKAQuadratic Trend Model
Yt = 1271784 + 545993*t - 89925*t**2
Gambar 6.7 Quadratic Trend Model Phonska
74
654321
2400000
2300000
2200000
2100000
2000000
1900000
1800000
1700000
1600000
Index
Ph
on
ska
MAPE 9.84083E+00
MAD 1.95609E+05
MSD 5.89781E+10
Accuracy Measures
Actual
Fits
Forecasts
Variable
Trend Analysis Plot for PHONSKAGrowth Curve Model
Yt = 1698245 * (1.0556**t)
Gambar 6.8 Growth Curve Model Phonska
Tabel 6.9 Perbandingan Error Masing-Masing Trend
MAPE MAD MSD
Linier Trend
Model
1.0191E+01 2.001E+05 5.8185E+10
Quadratic
Trend Model
1.0145E+01 2.001E+05 5.0078E+10
Growth Curve
Model
9.84E+00 1956E+05 5.897E+10
Trend Model yang dipilih adalah trend model yang
memiliki nilai error paling kecil yaitu dilihat pada nilai error
pada MAPE, MAD, dan MSD. Secara teori, Trend model
yang dipilih adalah trend model yang memiliki nilai MAPE
terkecil yaitu Growth Curve Model, namun apabila Growth
75
Curve Model yang dipilih, jumlah forecast produksi sangat
tinggi dan melebihi kapasitas pabrik sehingga model ini tidak
dipilih. Nilai MAPE terkecil kedua adalah Quadratic Trend
Model dan Linier Trend Model, karena nilai forecast dari
Quadratic Trend Model terlalu kecil, dan selisih nilai error
pada Quadratic Trend Model dan Linier Trend Model kecil,
maka yang dipilih adalah Linier Trend Model.
6.3.2.2 NPK/NPS Ekspor
Data realisasi produksi NPK/NPS Ekspor pada tahun
2011, 2012, 2013, dan 2014 kemudian dilakukan uji trend
analysis dan kemudian dipilih model trend yang memiliki
nilai error paling kecil.
76
654321
400000
300000
200000
100000
0
Index
NP
S
MAPE 1967
MAD 67539
MSD 6668855531
Accuracy Measures
Actual
Fits
Forecasts
Variable
Trend Analysis Plot for NPSLinear Trend Model
Yt = -76766 + 74093*t
Gambar 6.9 Linier Trend Model NPK/NPS Ekspor
654321
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
-50000
Index
PH
ON
SK
A
MAPE 2815
MAD 67539
MSD 5701878767
Accuracy Measures
Actual
Fits
Forecasts
Variable
Trend Analysis Plot for NPSQuadratic Trend Model
Yt = -232248 + 229575*t - 31096*t**2
Gambar 6.10 Quadratic Trend Model NPK/NPS Ekspor
77
Tidak seperti trend analysis pada produk Phonska,
pada produk NPK/NPS Ekspor hanya dilakukan dua model
yaitu Linier Trend Model dan Quadratic Trend Model. Hal ini
di sebabkan data yang ada tidak dapat dilakukan trend
analysis Growth Curve Model.
Tabel 6.10 Perbandingan Error Masing-Masing Trend
MAPE MAD MSD
Linier Trend
Model
1967 67539 6668855531
Quadratic
Trend Model
2815 67539 5701878767
Trend Model yang dipilih adalah trend model yang
memiliki mayoritas nilai error paling kecil yaitu dilihat pada
nilai error pada MAPE, MAD, dan MSD. Trend model yang
memiliki nilai error terkecil adalah Quadratic Trend Model
sehingga mode trend yang dipilih dalam melakukan forecast
adalah Quadratic Trend Model
6.3.3 Forecasting
Forecasting atau peramalan dilakukan untuk
meramalkan jumlah produksi pada tahun-tahun berikutnya
berdasarkan data-data yang ada di tahun sebelumnya.
Forecasting adalah suatu pendekatan besarnya jumlah
78
produksi agar perusahaan tidak mengalami loss sale ataupun
over inventory.
6.2.3.1 Forecasting Phonska
Setelah dilakukan uji autocorrelation, uji trend
analysis, kemudian tahapan berikutnya adalah melakukan
forecasting produksi Phonska pada tahun 2016 dan 2017.
Tabel 6.11 Forecasting Phonska Per Tahun
Tahun Produksi (dalam ton)
2016 2,203,239
2017 2,299,605
Forecasting per tahun tersebut kemudian di
breakdown menjadi per bulan dan per unit pabrik dengan
memperhatikan downtime mesin, stream days masing-masing
bulan serta kapasitas tiap unit pabrik.
Tabel 6.12 Kapasitas Phonska Tiap Unit Pabrik
Pro-
duksi Unit
KAPASITAS/hari
2011 2012 2013 2014
Phonska
I 1,333.35 1,282.18 1,241.68 1,211.28
Phonska
II 1,808.70 1,844.95 1,883.60 1,906.71
Phonska 1,772.41 1,717.17 1,753.20 1,751.28
79
Pro-
duksi Unit
KAPASITAS/hari
2011 2012 2013 2014
III
Departemen II A memiliki 3 unit pabrik, yaitu Pabrik
Phonska I, pabrik Phonska II, dan Pabrik Phonska III. Untuk
menentukan berapa banyak produksi yang harus dilakukan
pada unit pabrik tertentu (Phonska I, Phonska II, dan Phonska
III) adalah dengan melakukan perbandingan komposisi
produksi dari tiap unit pabrik. Data yang digunakan untuk
menghitung komposisi perbandingan adalah data dari Tabel
6.4.
Tabel 6.13 Komposisi Perbandingan Produksi Phonska Antara
Departemen II A dan II B
TAHUN
Rata-Rata Bagian 2011 2012 2013 2014
II A 0.68 0.65 0.58 0.66 0.64
II B 0.32 0.35 0.42 0.34 0.37
Komposisi Produksi II A 2011
= Produksi Phonska II A Tahun 2011
Total Produksi Phonska Departemen II Tahun 2011
= 1,103,646
1,627,773
= 0.68
80
Nilai perbandingan komposisi antar bagian tiap tahun
kemudian dirata-rata. Rata-rata komposisi ini yang kemudian
digunakan sebagai acuan. Setelah didapat perbandingan
komposisi untuk masing-masing II A, maka kemudian
dilakukan perhitungan besar produksi yang harus dilakukan
oleh Unit Pabrik II A pada tahun 2016 dan 2017.
Tabel 6.14 Forecasting Produksi Phonska II A
Tahun Total
2016 1,412,071
2017 1,473,833
Target produksi II A pada tahun 2016 didapat dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Produksi Phonska II A Tahun 2016
= Komposisi target produksi II A x Total Produksi
Phonska Departemen II tahun 2016
= 0.64 x 1,627,773
= 1,412,071
Besar produksi Phonska Departemen II A kemudian
di-breakdown lagi berdasarkan unit pabrik yang ada di bawah
Departemen II A yaitu Phonska I, Phonska II, dan Phonska
III. Untuk menentukan besar produksi Phonska di tiap unit
81
pabrik dilakukan perhitungan komposisi seperti pada
perhitungan komposisi produksi II A, dengan target produksi
masing-masing unit adalah seperti pada Tabel 6.15 berikut
ini:
Tabel 6.15 Komposisi Perbandingan Produksi Phonska Antara
Unit Pabrik Phonska I, II, dan III
Unit Pabrik 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata
PHONSKA I 0.27 0.28 0.22 0.27 0.26
PHONSKA II 0.37 0.40 0.41 0.38 0.39
PHONSKA III 0.35 0.31 0.37 0.34 0.34
Setelah didapatkan komposisi produksi tiap unit
pabrik, kemudian dilakukan perhitungan target produksi di
masing-masing unit pabrik.
Tabel 6.16 Produksi Phonska Tiap Unit Pabrik Tahun 2016-
2017
Tahun Phonska I Phonska II Phonska III
2016 370,987 554,274 486,809
2017 387,214 578,517 508,101
Produksi Phonska di Unit Pabrik Phonska I pada tahun
2016 didapat dengan menggunakan perhitungan sebagai
berikut:
82
Produksi phonska di Unit Pabrik phonska I Tahun
2016
= Komposisi target produksi Phonska I x Forecasting
Produksi Phonska II A
= 0.27 x 1,412,071
= 370,987
A. Forecasting Phonska Tahun 2016
Pabrik Phonska I
Pada subbab sebelumnya telah ditentukan bahwa total
produksi Phonska pabrik Phonska I tahun 2016 adalah sebesar
370,987 ton. Perencanaan berikutnya yang dilakukan adalah
merencanakan besar produksi pabrik tiap bulan. Untuk
menentukan besar produksi pabrik tiap bulan, harus
memperhatikan waktu downtime mesin (dalam hal ini waktu
downtime diasumsikan 3 hari per bulan). Berdasarkan Tabel
6.8 terlihat bahwa Pabrik Phonska I mengalami TA di tahun
2011 dan 2013. TA dilakukan minimal 2 tahun sekali
sehingga dijadwalkan TA akan dilakukan kembali di tahun
2015 dan di tahun 2016 tidak perlu dilakukan TA sehingga
waktu downtime diasumsikan sama setiap bulannya yaitu 3
hari.
83
Tabel 6. 17 Total Hari Produksi Pabrik Phonska I Tahun 2016
Bulan Hari/bulan Downtime
(Hari) Total Hari Tersedia
January 31 3 28
February 28 3 25
March 31 3 28
April 30 3 27
May 31 3 28
June 30 3 27
July 31 3 28
August 31 3 28
September 30 3 27
October 31 3 28
November 30 3 27
December 31 3 28
TOTAL 36 329
Total hari tersedia = Jumlah hari per bulan – waktu downtime
Dengan memperhatikan total hari yang tersedia maka
kemudian ditentukan stream days Phonska. Produksi Phonska
dioptimalkan pada bulan-bulan masa panen yaitu Oktober,
November, Desember, Januari, Februari, dan Maret.
84
Tabel 6. 18 Total Produksi Phonska Unit Pabrik Phonska I
Tahun 2016 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
Phonska
Stream
days
(hari)
Target
Produksi Kapasitas Total
January 28
370,987 1,333.35
37,333
February 25 33,333
March 28 37,333
April 27 36,000
May 28 37,333
June 27 36,000
July 28 37,333
August 28 37,333
September 27 36,000
October 28 37,333
November 27 36,000
December 28 37,333
TOTAL 329 438,664
Total produksi Phonska bulan Januari di Unit Pabrik
phonska I Tahun 2016
= stream days x kapasitas Produksi Phonska I
= 28 x 1,333.35
= 37,333
Total produksi Phonska yang bisa dihasilkan oleh
pabrik Phonska I dalam satu tahun adalah sebesar 438,664
85
ton, sedangkan target produksi 370,987 ton sehingga terjadi
excess production sebesar 67,677.00 ton dan dimasukkan ke
dalam inventory. Kelebihan produksi di pabrik Phonska I ini
kemudian akan digunakan untuk mengurangi produksi di
pabrik Phonska II.
Pabrik Phonska II
Pada pabrik Phonska II waktu downtime tetap
diasumsikan rata-rata selama 3 hari per bulan. Berdasarkan
Tabel 6.8, pabrik Phonska II dilakukan TA pada tahun 2011,
dan belum pernah dilakukan TA lagi setelah itu. Sehingga
pada tahun 2016, dialokasikan waktu 14 hari untuk
dilakukan TA pada pabrik Phonska II. TA dijadwalkan akan
dilakukan di bulan ketika permintaan Phonska tidak terlalu
banyak yaitu di bulan Mei hingga September. Target
produksi diperoleh dari forecast produksi di Phonska II
dikurangi dengan excess production dari Phonska I.
Target Produksi = 554,274 – 67,677 = 486,597 ton.
Tabel 6. 19 Total Hari Produksi Pabrik Phonska II Tahun 2016
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
January 31 3 28
86
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
February 28 3 25
March 31 3 28
April 30 3 27
May 31 3 28
June 30 14 16
July 31 3 28
August 31 3 28
September 30 3 27
October 31 3 28
November 30 3 27
December 31 3 28
TOTAL 47 318
Tabel 6. 20 Total Produksi Phonska Unit Pabrik Phonska II
Tahun 2016 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
Phonska
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
January 28
486,597 1808.70
50,643
February 25 45,217
March 28 50,643
April 22 39,791
May 21 37,982
June 7 12,660
July 19 34,365
August 17 30,747
87
Bulan
Phonska
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
September 20 36,173
October 28 50,643
November 27 48,834
December 28 50,643
TOTAL 270
488,341
Total produksi Phonska yang bisa dihasilkan oleh
pabrik Phonska II dalam satu tahun adalah sebesar 488,341
ton, sedangkan target produksi 486,597 ton sehingga terjadi
excess production sebesar 1,744 ton dan dimasukkan ke
dalam inventory. Kelebihan produksi di pabrik Phonska II ini
kemudian akan digunakan untuk mengurangi produksi di
pabrik Phonska III.
Pabrik Phonska III
Pada pabrik Phonska III waktu downtime tetap
diasumsikan rata-rata selama 3 hari per bulan, dan ada
beberapa bulan (Mei, Agustus, dan September) yang
dialokasikan 4 hari untuk mengantisipasi unscheduled
downtime yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Sama seperti Pabrik Phonska III, berdasarkan Tabel 6.8
88
Pabrik Phonska III melakukan TA pada tahun 2011 dan
belum pernah melakukan TA lagi setelah itu, sehingga pada
tahun 2016 dialokasikan waktu 14 hari untuk Phonska III
melakukan TA.
Target produksi diperoleh dari forecast produksi di
Phonska III dikurangi dengan excess production dari Phonska
II.
Target Produksi = 486,809 – 1,744 = 485,065 ton.
Tabel 6. 21 Total Hari Produksi Pabrik Phonska III Tahun
2016
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
January 31 3 28
February 28 3 25
March 31 3 28
April 30 3 27
May 31 4 27
June 30 3 27
July 31 14 17
August 31 4 27
September 30 4 26
October 31 3 28
November 30 3 27
December 31 3 28
89
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
TOTAL 365 50 315
Tabel 6. 22 Total Produksi Phonska Unit Pabrik Phonska III
Tahun 2016 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
Phonska
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
January 28
485,065 1,772.41
49,627
February 25 44,310
March 28 49,627
April 18 31,903
May 18 31,903
June 25 44,310
July 17 30,130
August 17 30,130
September 15 26,586
October 28 49,627
November 27 47,854
December 28 49,627
TOTAL 274
485,639
Total produksi Phonska yang bisa dihasilkan oleh
pabrik Phonska III dalam satu tahun adalah sebesar 485,639
ton, sedangkan target produksi 485,065 ton sehingga terjadi
90
excess production sebesar 574 ton dan dimasukkan ke dalam
inventory. Kelebihan produksi di pabrik Phonska III ini
kemudian akan digunakan untuk mengurangi produksi di
pabrik Phonska I pada tahun 2017.
B. Forecasting Phonska Tahun 2017
Pabrik Phonska I
Pada pabrik Phonska III waktu downtime diasumsikan
rata-rata selama 4 hari per bulan untuk mengantisipasi
unscheduled downtime yang mungkin membutuhkan waktu
lebih. TA Pabrik Phonska I terakhir dilakukan pada tahun
2015, sedangkan TA minimal harus dilakukan 2 tahun sekali.
Maka, pada tahun 2017 dialokasikan waktu untuk melakukan
TA selama 14 hari. TA dijadwalkan di bulan April karena
pada bulan tersebut permintaan Phonska tidak terlalu tinggi.
Tabel 6. 23 Total Hari Produksi Pabrik Phonska I Tahun 2017
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN NPS
January 31 4 27
February 28 4 24
March 31 4 27
April 30 14 16
May 31 4 27
91
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN NPS
June 30 4 26
July 31 4 27
August 31 4 27
September 30 4 26
October 31 4 27
November 30 4 26
December 31 4 27
TOTAL 365 58 307
Tabel 6. 24 Total Produksi Phonska Unit Pabrik Phonska I
Tahun 2017 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
Phonska
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
January 27
387,214 1,211.28
36,000
February 24 32,000
March 27 36,000
April 16 21,333
May 27 36,000
June 26 34,666
July 27 36,000
August 27 36,000
September 26 34,666
October 27 36,000
November 26 34,666
92
Bulan
Phonska
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
December 27 36,000
TOTAL 307
409,331
Total produksi Phonska yang bisa dihasilkan oleh
pabrik Phonska III dalam satu tahun adalah sebesar 387,214
ton, sedangkan target produksi 409,331 ton sehingga terjadi
excess production sebesar 22,117 ton dan dimasukkan ke
dalam inventory. Kelebihan produksi di pabrik Phonska I ini
kemudian akan digunakan untuk mengurangi produksi di
pabrik Phonska II.
Pabrik Phonska II
Pada pabrik Phonska II waktu downtime tetap
diasumsikan rata-rata selama 4 hari per bulan dan 5 hari pada
bulan Oktober, November, Desember, dan Februari untuk
menyediakan waktu untuk downtime yang tak terduga. Tetapi
adapun bulan-bulan tertentu yang memiliki waktu downtime
selama 3 dan 5 hari.
93
Target produksi diperoleh dari forecast produksi di
Phonska II dikurangi dengan excess production dari Phonska
I.
Target Produksi = 578,517 – 22,117 = 556,400 ton.
Tabel 6. 25 Total Hari Produksi Pabrik Phonska II Tahun 2017
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
January 31 3 28
February 28 5 23
March 31 3 28
April 30 4 26
May 31 4 27
June 30 4 26
July 31 4 27
August 31 4 27
September 30 4 26
October 31 5 26
November 30 5 25
December 31 5 26
TOTAL 50 315
94
Tabel 6. 26 Total Produksi Phonska Unit Pabrik Phonska II
Tahun 2017 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
Phonska
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
January 28
556,400 1808.70
50,643
February 23 41,600
March 28 50,643
April 25 45,217
May 25 45,217
June 25 45,217
July 26 47,026
August 25 45,217
September 26 47,026
October 26 47,026
November 25 45,217
December 26 47,026
TOTAL 308
557,075
Total produksi Phonska yang bisa dihasilkan oleh
pabrik Phonska II dalam satu tahun adalah sebesar 557,075
ton, sedangkan target produksi 556,400 ton sehingga terjadi
excess production sebesar 675 ton dan dimasukkan ke dalam
inventory. Kelebihan produksi di pabrik Phonska II ini
95
kemudian akan digunakan untuk mengurangi produksi di
pabrik Phonska III.
Pabrik Phonska III
Pada pabrik Phonska III waktu downtime diasumsikan
rata-rata selama 4 hari per bulan. Meskipun pada tahun 2016
Phonska III telah dilakukan TA, namun tahun 2017 tetap
dijadwalkan untuk dilakukan TA karena produksi yang
dihasilkan terlalu banyak, dan agar tidak terlalu banyak
inventory maka dialokasikan TA selama 14 hari pada bulan
Juni.
Target produksi diperoleh dari forecast produksi di
Phonska III dikurangi dengan excess production dari Phonska
II.
Target Produksi = 508,101 – 675 = 507,426 ton.
Tabel 6. 27 Total Hari Produksi Pabrik Phonska III Tahun
2017
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
January 31 4 27
February 28 4 24
March 31 4 27
96
Bulan Hari/bulan Waktu
downtime
TOTAL HARI
PHONSKA DAN
NPS
April 30 4 26
May 31 4 27
June 30 14 16
July 31 4 27
August 31 4 27
September 30 4 26
October 31 4 27
November 30 4 26
December 31 4 27
TOTAL 365 58 307
Tabel 6. 28 Total Produksi Phonska Unit Pabrik Phonska III
Tahun 2017 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
Phonska
Stream days Target
Produksi Kapasitas Total
January 27
507,426 1,717.17
46,363
February 24 41,212
March 27 46,363
April 24 41,212
May 25 42,929
June 16 27,474
July 26 44,646
August 25 42,929
September 25 42,929
October 27 46,363
97
Bulan
Phonska
Stream days Target
Produksi Kapasitas Total
November 26 44,646
December 27 46,363
TOTAL 299
513,429
Total produksi Phonska yang bisa dihasilkan oleh
pabrik Phonska III dalam satu tahun adalah sebesar
513,429.00 ton, sedangkan target produksi 507,426.00 ton
sehingga terjadi excess production sebesar 6,003 ton dan
dimasukkan ke dalam inventory. Kelebihan produksi di pabrik
Phonska III ini kemudian akan digunakan untuk mengurangi
produksi di pabrik Phonska I pada tahun 2018.
6.2.3.2 Forecasting NPK/NPS Ekspor
Setelah dilakukan uji autocorrelation, uji trend
analysis, kemudian tahapan berikutnya adalah melakukan
forecasting produksi NPK/NPS Ekspor pada tahun 2016 dan
2017.
Tabel 6. 29 Forecasting NPK/NPS Ekspor Per Tahun
Tahun Produksi (dalam ton)
2016 138,219
98
Tahun Produksi (dalam ton)
2017 25,735
Forecasting per tahun tersebut kemudian di
breakdown menjadi per bulan dan per unit pabrik dengan
memperhatikan downtime mesin, Stream days masing-
masing bulan serta kapasitas tiap unit pabrik.
Tabel 6. 30 Kapasitas NPK/NPS Ekspor Per Unit Pabrik
Unit KAPASITAS/hari
2011 2012 2013 2014
Phonska I - - 857.25 -
Phonska II - - 1,366.47 1,339.89
Phonska III - - 1,408.17 1,279.95
Departemen II A memiliki 3 unit pabrik, yaitu Pabrik
Phonska I, Pabrik Phonska II, dan Pabrik Phonska III. Untuk
menentukan berapa banyak produksi yang harus dilakukan
pada unit pabrik tertentu (Phonska I, Phonska II, dan Phonska
III) adalah dengan melakukan perbandingan komposisi
produksi NPK/NPS Ekspor dari tiap unit pabrik. Data yang
digunakan untuk menghitung komposisi perbandingan adalah
dari Tabel 6.5. Cara perhitungan komposisi perbandingan
produksi NPK/NPS Ekspor dilakukan seperti perhitungan
99
komposisi perbandingan produksi Phonska pada sub bab
sebelumnya.
Tabel 6. 31 Komposisi Perbandingan Produksi NPK/NPS
Ekspor Antara Departemen IIA dan IIB
TAHUN
Rata-Rata Bagian 2011 2012 2013 2014
II A 0 1 0.83 0.73 0.85
II B 0 0 0.17 0.27 0.15
Nilai perbandingan komposisi antar bagian tiap tahun
kemudian dirata-rata. Rata-rata komposisi ini yang kemudian
digunakan sebagai acuan. Setelah didapat perbandingan
komposisi untuk Departemen II A, maka kemudian dilakukan
perhitungan besar produksi yang harus dilakukan oleh Unit
Pabrik II A pada tahun 2016 dan 2017.
Tabel 6. 32 Forecasting Produksi Phonska II A
Tahun Total
2016 118,120
2017 21,992
Besar produksi NPK/NPS Ekspor Departemen II A
kemudian di-breakdown lagi berdasarkan unit pabrik yang
ada di bawah Departemen II A yaitu Phonska I, Phonska II,
100
dan Phonska III. Untuk menentukan besar produksi Phonska
di tiap unit pabrik dilakukan perhitungan komposisi sehingga
didapat komposi perbandingan NPK/NPS Ekspor Pabrik
Phonska I, II, dan III
Tabel 6. 33 Komposisi Perbandingan Produksi NPK/NPS
Ekspor Antara Unit Pabrik Phonska I, II, dan III
Unit Pabrik 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata
PHONSKA I 0 0 0 0 0
PHONSKA II 0 0 0.48 0.48 0.49
PHONSKA III 0 0 0.49 0.52 0.51
Setelah didapatkan komposisi produksi tiap unit
pabrik, kemudian dilakukan perhitungan target produksi di
masing-masing unit pabrik.
Tabel 6. 34 Produksi NPK/NPS Ekspor Tiap Unit Pabrik
Tahun 2016-2017
Tahun Phonska I Phonska II Phonska III
2016 - 57,926 60,193
2017 - 10,784 11,204
A. Forecasting NPK/NPS Ekspor Tahun 2016
Pabrik Phonska I
101
Pada Tabel 6.34 telah ditentukan bahwa total produksi
NPK/NPS Ekspor. Pada tahun 2016, pabrik Phonska I tidak
memproduksi NPK/NPS Ekspor, hal ini disebabkan pabrik
Phonska I memang tidak diprioritaskan untuk memproduksi
NPK/NPS Ekspor.
Pabrik Phonska II
Pada Tabel 6.34 sebelumnya telah ditentukan bahwa
total produksi Phonska pabrik Phonska II tahun 2016 adalah
sebesar 57,926 ton. Perencanaan berikutnya yang dilakukan
adalah merencanakan besar produksi pabrik tiap bulan. Besar
produksi ditentukan oleh Stream days untuk produksi
NPK/NPS Ekspor, disebabkan produk NPK/NPS Ekspor
bukan merupakan produk prioritas dari PT Petrokimia Gresik,
maka :
Stream days NPK/NPS Ekspor = jumlah hari
perbulan- downtime (hari)- Stream days Phonska
102
Tabel 6. 35 Total Alokasi Stream days NPK/NPS Ekspor Pabrik
Phonska II Tahun 2016
Bu
lan
Hari
/ b
ula
n
Dow
nti
me
(Hari
)
Tota
l H
ari
Ter
sed
ia
Phonska NPK
ekspor
Stream
days
Stream
days
Jan 31 3 28 28 0
Feb 28 3 25 25 0
Mar 31 3 28 28 0
April 30 3 27 22 5
Mei 31 3 28 21 7
Juni 30 14 16 7 9
Juli 31 3 28 19 9
Agust 31 3 28 17 11
Sept 30 3 27 20 7
Okt 31 3 28 28 0
Nov 30 3 27 27 0
Des 31 3 28 28 0
TOTAL 47 318 270 48
NPK/NPS Ekspor dialokasikan untuk diproduksi pada
bulan-bulan ketika petani tidak melakukan panen yaitu bulan
April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September.
103
Tabel 6. 36 Total Produksi NPK/NPS Ekspor Unit Pabrik
Phonska II Tahun 2016 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
NPK ekspor
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
January 0
57,926 1,339.89
0
February 0 0
March 0 0
April 5 6,699
May 7 9,379
June 9 12,059
July 9 12,059
August 11 14,738
September 7 9,379
October 0 0
November 0 0
December 0 0
TOTAL 48
64,313
Total produksi NPK/NPS Ekspor yang bisa dihasilkan
oleh pabrik Phonska II dalam satu tahun adalah sebesar
64,313 ton, sedangkan target produksi 57,926 sehingga terjadi
excess production dan dimasukkan ke dalam inventory.
Kelebihan produksi di pabrik Phonska II ini kemudian akan
digunakan untuk mengurangi produksi di pabrik Phonska III.
Kelebihan produksi tersebut adalah sebesar 64,313-57,926 =
6,387 ton.
104
Pabrik Phonska III
Pada Tabel 6.34 telah ditentukan bahwa total produksi
NPK/NPS Ekspor pabrik Phonska I tahun 2016 adalah
sebesar 60,193 ton. Namun ternyata Unit Pabrik Phonska II
memiliki kelebihan produksi sebesar 6,387 ton, sehingga
Target produksi NPK/NPS = 60,193 - 6,387
= 53,806 ton
Perencanaan berikutnya yang dilakukan adalah
merencanakan besar produksi pabrik tiap bulan. Besar
produksi ditentukan oleh Stream days untuk produksi
NPK/NPS Ekspor, disebabkan produk NPK/NPS Ekspor
bukan merupakan produk prioritas dari PT Petrokimia Gresik,
maka :
Stream days NPK/NPS Ekspor = jumlah hari
perbulan- downtime (hari)- Stream days Phonska
105
Tabel 6. 37 Total Alokasi Stream days NPK/NPS Ekspor Unit
Pabrik Phonska III Tahun 2016
Bu
lan
Hari
/ b
ula
n
Dow
nti
me
(Hari
)
Tota
l H
ari
Ter
sed
ia
Ph
on
ska
NP
K
eksp
or
Str
eam
days
Str
eam
days
Jan 31 3 28 28 0
Feb 28 3 25 25 0
Mar 31 3 28 28 0
April 30 3 27 18 9
Mei 31 4 27 18 9
Juni 30 3 27 25 2
Juli 31 14 17 17 0
Agust 31 4 27 17 10
Sept 30 4 26 15 11
Okt 31 3 28 28 0
Nov 30 3 27 27 0
Des 31 3 28 28 0
TOTAL 365 50 315 274 48
Tabel 6. 38 Total Produksi NPK/NPS Ekspor Unit Pabrik
Phonska III Tahun 2016 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
NPK ekspor
Stream days Target
Produksi Kapasitas Total
January 0 53,806 1279.948 -
106
Bulan
NPK ekspor
Stream days Target
Produksi Kapasitas Total
February 0 -
March 0 -
April 9 12,059
May 9 12,059
June 2 2,679
July 0 -
August 10 13,398
September 11 14,738
October 0 -
November 0 -
December 0 -
TOTAL 54,933
Total produksi NPK/NPS Ekspor yang bisa dihasilkan
oleh pabrik Phonska III dalam satu tahun adalah sebesar
54,933 ton, sedangkan target produksi 53,806 sehingga terjadi
excess production dan dimasukkan ke dalam inventory.
Kelebihan produksi di pabrik Phonska II ini kemudian akan
digunakan untuk mengurangi produksi di pabrik Phonska II
pada tahun 2017. Kelebihan produksi tersebut adalah sebesar
54,933 - 53,806 = 1,127 ton.
B. Forecasting NPK/NPS Ekspor Tahun 2017
Pabrik Phonska I
107
Pada Tabel 6.34 telah ditentukan bahwa total produksi
NPK/NPS Ekspor. Pada tahun 2017, pabrik Phonska I tidak
memproduksi NPK/NPS Ekspor, hal ini disebabkan pabrik
Phonska I memang tidak diprioritaskan untuk memproduksi
NPK/NPS Ekspor.
Pabrik Phonska II
Pada Tabel 6.34 telah ditentukan bahwa total produksi
NPK/NPS Ekspor pabrik Phonska II tahun 2017 adalah
sebesar 10,784 ton. Namun ternyata Unit Pabrik Phonska III
tahun 2016 memiliki kelebihan produksi sebesar 1,127 ton,
sehingga
Target produksi NPK/NPS = 10,784 – 1,127
= 9,657 ton
Perencanaan berikutnya yang dilakukan adalah
merencanakan besar produksi pabrik tiap bulan. Besar
produksi ditentukan oleh Stream days untuk produksi
NPK/NPS Ekspor, disebabkan produk NPK/NPS Ekspor
bukan merupakan produk prioritas dari PT Petrokimia Gresik,
maka :
Stream days NPK/NPS Ekspor = jumlah hari
perbulan- downtime (hari)- Stream days Phonska
108
Tabel 6. 39 Total Alokasi Stream days NPK/NPS Ekspor Tahun
2017
Bu
lan
Hari
/ b
ula
n
Dow
nti
me (
Hari
)
Tota
l H
ari
Ter
sed
ia
Ph
on
ska
NP
K
eksp
or
Str
eam
days
Str
eam
days
Jan 31 3 28 28 0
Feb 28 5 23 23 0
Mar 31 3 28 28 0
April 30 4 26 25 1
Mei 31 4 27 25 2
Juni 30 4 26 25 1
Juli 31 3 28 26 2
Agust 31 4 27 25 2
Sept 30 4 26 26 0
Okt 31 5 26 26 0
Nov 30 5 25 25 0
Des 31 5 26 26 0
TOTAL 47 49 316 308
NPK/NPS Ekspor dialokasikan untuk diproduksi pada
bulan-bulan ketika petani tidak melakukan panen yaitu bulan
April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September.
109
Tabel 6. 40 Total Produksi NPK/NPS Ekspor Unit Pabrik
Phonska II Tahun 2017 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
NPK ekspor
Stream
days
Target
Produksi Kapasitas Total
January 0
9,657 1,339.89
0
February 0 0
March 0 0
April 1 1,339
May 2 2,679
June 1 1,339
July 2 2,679
August 2 2,679
September 0 0
October 0 0
November 0 0
December 0 0
TOTAL 10,715
Total produksi NPK/NPS Ekspor yang bisa dihasilkan
oleh pabrik Phonska II dalam satu tahun adalah sebesar ton
10,715, sedangkan target produksi 9,657 ton sehingga terjadi
excess production dan dimasukkan ke dalam inventory.
Kelebihan produksi di pabrik Phonska II ini kemudian akan
digunakan untuk mengurangi produksi di pabrik Phonska III.
Kelebihan produksi tersebut adalah sebesar 10,715-9,657 =
1,058 ton
110
Pabrik Phonska III
Pada Tabel 6.34 telah ditentukan bahwa total produksi
NPK/NPS Ekspor pabrik Phonska III tahun 2017 adalah
sebesar 11,207 ton. Namun ternyata Unit Pabrik Phonska II
memiliki kelebihan produksi sebesar 1,058 ton, sehingga
Target produksi NPK/NPS = 11,207 - 1,058
= 10,149 ton
Perencanaan berikutnya yang dilakukan adalah
merencanakan besar produksi pabrik tiap bulan. Besar
produksi ditentukan oleh Stream days untuk produksi
NPK/NPS Ekspor, disebabkan produk NPK/NPS Ekspor
bukan merupakan produk prioritas dari PT Petrokimia Gresik,
maka :
Stream days NPK/NPS Ekspor = jumlah hari
perbulan- downtime (hari)- Stream days Phonska
111
Tabel 6. 41 Total Alokasi Stream days NPK/NPS Ekspor Unit
Pabrik Phonska III Tahun 2017
Bu
lan
Hari
/ b
ula
n
Dow
nti
me
(Hari
)
Tota
l H
ari
Ter
sed
ia
Ph
on
ska
NP
K
eksp
or
Str
eam
days
Str
eam
days
Jan 31 4 27 27 0
Feb 28 4 24 24 0
Mar 31 4 27 27 0
April 30 4 26 24 2
Mei 31 4 27 25 2
Juni 30 14 16 16 0
Juli 31 4 27 26 1
Agust 31 4 27 25 2
Sept 30 4 26 25 1
Okt 31 4 27 27 0
Nov 30 4 26 26 0
Des 31 4 27 27 0
TOTAL 365 58 307 299 8
112
Tabel 6. 42 Total Produksi NPK/NPS Ekspor Unit Pabrik
Phonska II Tahun 2017 Per Bulan (dalam ton)
Bulan
NPK ekspor
Stream days Target
Produksi Kapasitas Total
January 0
10,149 1,279.95
-
February 0 -
March 0 -
April 2 2,559
May 2 2,559
June 0 -
July 1 1,279
August 2 2,559
September 1 1,279
October 0 -
November 0 -
December 0 -
TOTAL 10,235
Total produksi NPK/NPS Ekspor yang bisa dihasilkan
oleh pabrik Phonska III dalam satu tahun adalah sebesar
10,235 ton, sedangkan target produksi 10,149 sehingga terjadi
excess production dan dimasukkan ke dalam inventory.
Kelebihan produksi di pabrik Phonska III ini kemudian akan
disimpan dan digunakan untuk mengurangi produksi pada
tahun berikutnya. Kelebihan produksi tersebut adalah sebesar
10,235 - 10,149 = 86 ton.
113
6.3.4 Kebutuhan Bahan Baku
Jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh Departemen
II A sangat bergantung pada besar rencana produksi yang
akan dilakukan. Bahan baku yang dibutuhkan untuk produk
Phonska dan NPK/NPS Ekspor adalah sama yaitu H3PO4,
NH3, ZA, H2SO4, UREA, dan KCl.
Masing-masing bahan baku memiliki consumption
rate. Consumption rate jumlah ton bahan baku yang
dibutuhkan dalam memproduksi satu ton produk.
Consumption Rate masing-masing bahan baku adalah sebagai
berikut:
H3PO4 : 0.285
NH3 : 0.138
ZA : 0.14
H2SO4 : 0.217
UREA : 0.02
KCl : 0.26
6.3.4.1 Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2016
Kebutuhan bahan baku tahu 2016 dibagi menjadi dua
yaitu kebutuhan bahan baku untuk produk Phonska dan
kebutuhan bahan baku untuk produk NPK/NPS Phonska.
114
A. Produk Phonska
Produksi Produk Phonska pada Departemen II A
dilakukan di tiga unit pabrik yaitu Unit Pabrik Phonska I, Unit
Pabrik Phonska II, dan Unit Pabrik Phonska III.
Unit Pabrik Phonska I
Tabel 6.43 Kebutuhan Bahan Baku Phonska pada Unit Pabrik
Phonska I Tahun 2016 (dalam Ton)
Bu
lan
Tota
l
Fore
cast
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Feb 33,333 9,500 4,600 4,667 7,233 667 8,667
Mar 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Apr 36,000 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Mei 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Jun 36,000 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Jul 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Agu 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Sept 36,000 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Okt 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Nov 36,000 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Des 37,333 10,640 5,152 5,227 8,101 747 9,707
Total 125,019 60,536 61,413 95,190 8,773 114,053
115
Bahan baku H3PO4 yang dibutuhkan bulan Januari
= Consumption Rate x Total Forecast bulan Januari
= 0.285 x 37,333
= 10,640 ton
Unit Pabrik Phonska II
Tabel 6.44 Kebutuhan Bahan Baku Phonska pada Unit Pabrik
Phonska II Tahun 2016 (dalam Ton)
Bu
lan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan 14,433 6,989 7,090 10,990 1,013 13,167
Feb 12,887 6,240 6,330 9,812 904 11,756
Mar 14,433 6,989 7,090 10,990 1,013 13,167
Apr 11,340 5,491 5,571 8,635 796 10,346
Mei 10,825 5,242 5,317 8,242 760 9,875
Jun 3,608 1,747 1,772 2,747 253 3,292
Jul 9,794 4,742 4,811 7,457 687 8,935
Agu 8,763 4,243 4,305 6,672 615 7,994
Sept 10,309 4,992 5,064 7,850 723 9,405
Okt 14,433 6,989 7,090 10,990 1,013 13,167
Nov 13,918 6,739 6,837 10,597 977 12,697
Des 14,433 6,989 7,090 10,990 1,013 13,167
Total 139,177 67,391 68,368 105,970 9,767 126,969
116
Unit Pabrik Phonska III
Tabel 6.45 Kebutuhan Bahan Baku Phonska pada Unit Pabrik
Phonska III Tahun 2016 (dalam Ton)
Bulan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan 14,144 6,849 6,948 10,769 993 12,903
Feb 12,628 6,115 6,203 9,615 886 11,521
Mar 14,144 6,849 6,948 10,769 993 12,903
Apr 9,092 4,403 4,466 6,923 638 8,295
Mei 9,092 4,403 4,466 6,923 638 8,295
Jun 12,628 6,115 6,203 9,615 886 11,521
Jul 8,587 4,158 4,218 6,538 603 7,834
Agu 8,587 4,158 4,218 6,538 603 7,834
Sept 7,577 3,669 3,722 5,769 532 6,912
Okt 14,144 6,849 6,948 10,769 993 12,903
Nov 13,638 6,604 6,700 10,384 957 12,442
Des 14,144 6,849 6,948 10,769 993 12,903
Total 138,405 67,017 67,988 105,382 9,712 126,264
117
B. NPK/NPS Ekspor
Produksi Produk NPK/NPS Ekspor pada Departemen
II A dilakukan di dua unit pabrik yaitu Unit Pabrik Phonska II
dan Unit Pabrik Phonska III.
Unit Pabrik Phonska II
Tabel 6.46 Kebutuhan Bahan Baku NPK/NPS Ekspor pada
Unit Pabrik Phonska II Tahun 2016 (dalam Ton)
Bu
lan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan - - - - - -
Feb - - - - - -
Mar - - - - - -
Apr 1,909 924 938 1,454 134 1,742
Mei 2,673 1,294 1,313 2,035 188 2,439
Jun 3,437 1,664 1,688 2,617 241 3,135
Jul 3,437 1,664 1,688 2,617 241 3,135
Agu 4,200 2,034 2,063 3,198 295 3,832
Sept 2,673 1,294 1,313 2,035 188 2,439
Okt - - - - - -
Nov - - - - - -
Des - - - - - -
Total 18,329 8,875 9,004 13,956 1,286 16,721
118
Unit Pabrik Phonska III
Tabel 6.47 Kebutuhan Bahan Baku NPK/NPS Ekspor pada
Unit Pabrik Phonska III Tahun 2016 (dalam Ton)
Bu
lan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan - - - - - -
Feb - - - - - -
Mar - - - - - -
Apr 382 185 187 291 27 348
Mei 764 370 375 581 54 697
Jun 382 185 187 291 27 348
Jul 764 370 375 581 54 697
Agu 764 370 375 581 54 697
Sept - - - - - -
Okt - - - - - -
Nov - - - - - -
Des - - - - - -
Total 3,054 1,479 1,500 2,325 214 2,786
6.3.4.2 Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2017
Kebutuhan bahan baku tahu 2017 dibagi menjadi dua
yaitu kebutuhan bahan baku untuk produk Phonska dan
kebutuhan bahan baku untuk produk NPK/NPS Phonska
119
A. Produk Phonska
Produksi Produk Phonska pada Departemen II A
dilakukan di tiga unit pabrik yaitu Unit Pabrik Phonska I, Unit
Pabrik Phonska II, dan Unit Pabrik Phonska III.
Unit Pabrik Phonska I
Tabel 6.48 Kebutuhan Bahan Baku Phonska pada Unit Pabrik
Phonska I Tahun 2017 (dalam Ton)
Bu
lan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Feb 9,120 4,416 4,480 6,944 640 8,320
Mar 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Apr 6,080 2,944 2,987 4,629 427 5,547
Mei 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Jun 9,880 4,784 4,853 7,523 693 9,013
Jul 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Agu 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Sept 9,880 4,784 4,853 7,523 693 9,013
Okt 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Nov 9,880 4,784 4,853 7,523 693 9,013
Des 10,260 4,968 5,040 7,812 720 9,360
Total 116,659 56,488 57,306 88,825 8,187 106,426
120
Unit Pabrik Phonska II
Tabel 6.49 Kebutuhan Bahan Baku Phonska pada Unit Pabrik
Phonska II Tahun 2017 (dalam Ton)
Bu
lan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan 14,433 6,989 7,090 10,990 1,013 13,167
Feb 11,856 5,741 5,824 9,027 832 10,816
Mar 14,433 6,989 7,090 10,990 1,013 13,167
Apr 12,887 6,240 6,330 9,812 904 11,756
Mei 12,887 6,240 6,330 9,812 904 11,756
Jun 12,887 6,240 6,330 9,812 904 11,756
Jul 13,402 6,490 6,584 10,205 941 12,227
Agu 12,887 6,240 6,330 9,812 904 11,756
Sept 13,402 6,490 6,584 10,205 941 12,227
Okt 13,402 6,490 6,584 10,205 941 12,227
Nov 12,887 6,240 6,330 9,812 904 11,756
Des 13,402 6,490 6,584 10,205 941 12,227
Total 158,766 76,876 77,991 120,885 11,142 144,840
121
Unit Pabrik Phonska III
Tabel 6.50 Kebutuhan Bahan Baku Phonska pada Unit Pabrik
Phonska III Tahun 2017 (dalam Ton)
Bu
lan
Kebutuhan Bahan baku
H3P
O4
NH
3
ZA
H2S
O4
UR
EA
KC
l
Jan 13,213 6,398 6,491 10,061 927 12,054
Feb 11,745 5,687 5,770 8,943 824 10,715
Mar 13,213 6,398 6,491 10,061 927 12,054
Apr 11,745 5,687 5,770 8,943 824 10,715
Mei 12,235 5,924 6,010 9,316 859 11,162
Jun 7,830 3,791 3,846 5,962 549 7,143
Jul 12,724 6,161 6,250 9,688 893 11,608
Agu 12,235 5,924 6,010 9,316 859 11,162
Sept 12,235 5,924 6,010 9,316 859 11,162
Okt 13,213 6,398 6,491 10,061 927 12,054
Nov 12,724 6,161 6,250 9,688 893 11,608
Des 13,213 6,398 6,491 10,061 927 12,054
Total 146,327 70,853 71,880 111,414 10,269 133,492
B. Produk NPK/NPS Ekspor
Produksi Produk NPK/NPS Ekspor pada Departemen
II A dilakukan di dua unit pabrik yaitu Unit Pabrik Phonska II
dan Unit Pabrik Phonska III.
122
Unit Pabrik Phonska II
Tabel 6.51 Kebutuhan Bahan Baku NPK/NPS Ekspor pada
Unit Pabrik Phonska II Tahun 2017 (dalam Ton)
Bulan Kebutuhan Bahan baku
H3PO4 NH3 ZA H2SO4 UREA KCl
Jan - - - - - -
Feb - - - - - -
Mar - - - - - -
Apr 382 185 187 291 27 348
Mei 764 370 375 581 54 697
Jun 382 185 187 291 27 348
Jul 764 370 375 581 54 697
Agu 764 370 375 581 54 697
Sept - - - - - -
Okt - - - - - -
Nov - - - - - -
Des - - - - - -
Total 3,054 1,479 1,500 2,325 214 2,786
Unit Pabrik Phonska III
Tabel 6.52 Kebutuhan Bahan Baku NPK/NPS Ekspor pada
Unit Pabrik Phonska III Tahun 2017 (dalam Ton)
Bulan Kebutuhan Bahan baku
H3PO4 NH3 ZA H2SO4 UREA KCl
Jan - - - - - -
123
Bulan Kebutuhan Bahan baku
H3PO4 NH3 ZA H2SO4 UREA KCl
Feb - - - - - -
Mar - - - - - -
Apr 729 353 358 555 51 665
Mei 729 353 358 555 51 665
Jun - - - - - -
Jul 365 177 179 278 26 333
Agu 729 353 358 555 51 665
Sept 365 177 179 278 26 333
Okt - - - - - -
Nov - - - - - -
Des - - - - - -
Total 2,917 1,412 1,433 2,221 205 2,661
124
Halaman ini sengaja dikosongkan
125
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab VII akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan
saran dari laporan kerja praktek.
7.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan dari laporan kerja praktek.
a. Mahasiswa telah mengetahui secara umum tentang PT
Petrokimia Gresik dan Departemen Candal Produksi IIA
pada khususnya. Dalam produksinya, PT Petrokimia
Gresik memproduksi pupuk subsidi dan non-subsidi bagi
masyarakat. Pada Departemen Candal Produksi IIA,
terdapat kegiatan forecasting untuk memperkirakan
jumlah produksi pupuk tahun selanjutnya dan persediaan
bahan baku yang dibutuhkan. Kegiatan forecasting di
sini banyak melibatkan beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut seperti faktor dari mesin perusahaan, gudang
penyimpanan, jumlah permintaan, cuaca, dan sebagainya.
b. Mahasiswa dilatih untuk melakukan komunikasi dengan
baik kepada pihak perusahaan. Dengan terjalinnya
komunikasi yang baik antar sesama partner kerja,
memudahkan mahasiswa untuk mencari data dan
126
menyelesaikan kerja praktek, serta menambah
pengalaman terutama di bidang kerja PT Petrokimia
Gresik.
c. Data yang digunakan untuk melakukan forecasting
adalah data historis tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014.
Proses forecasting yang dilakukan oleh PT Petrokimia
Gresik dalam periode tahunan, kemudian di breakdown
perencanaan produksi perbulan dengan
mempertimbangkan stream days yang tersedia per
bulannya.
d. Turn around dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik untuk
perbaikan pabrik yang bertujuan memperbaiki
perfomansi produksi.
e. Produksi yang diutamakan adalah produksi Produk
Phonska karena PT Petrokimia Gresik ditugas
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pupuk di
Indonesia. Ketika produksi pupuk bersubsidi telah
terpenuhi, PT Petrokimia Gresik kemudian memproduksi
NPK/NPS Ekspor untuk memenuhi permintaan atau
pesanan perusahaan lain.
f. Total forecasting produksi pupuk Phonska tahun 2016
padalah sebesar 2,203,239 ton, sedangkan tahun 2017
sebesar 2,299,605 ton
127
g. Total forecasting produksi pupuk NPK/NPS Ekspor
tahun 2016 adalah sebesar 138,219 ton, sedangkan tahun
2017 sebesar 25,735 ton
h. Hasil forecasting yang ada melalui tahapan corrected
forecasting untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi
yang terjadi di lapangan.
i. Total bahan baku yang dibutuhkan pabrik Phonska I, II,
III dan NPS tahun 2016 adalah sebagai berikut. H3PO4
sebesar 423.984 ton, NH3 sebesar 205.298 ton, H2SO4
sebesar 322.823 ton, ZA sebesar 208.273 ton, urea
sebesar 29.752 ton, dan KCl sebesar 386.793 ton.
j. Total bahan baku yang dibutuhkan pabrik Phonska I, II,
III dan NPS tahun 2017 adalah sebagai berikut. H3PO4
sebesar 427.723 ton, NH3 sebesar 207.108 ton, H2SO4
sebesar 325.670 ton, ZA sebesar 210.110 ton, urea
sebesar 30.017 ton, dan KCl sebesar 390.205 ton.
7.2 Saran
Berikut adalah saran dari laporan kerja praktek, bagi
pelaksana kerja praktek dan bagi jurusan Teknik Industri ITS.
Bagi Pelaksana Kerja Praktek
128
a. Sebaiknya mahasiswa menyiapkan bahan untuk
dijadikan permasalahan di tempat kerja praktek yang
terkait.
b. Sebaiknya mahasiswa memakai alat pelindung diri
dalam area PT Petrokimia Gresik dengan baik dan benar.
c. Sebaiknya mahasiswa lebih menggali lebih dalam
permasalahan-permasalahan di PT Petrokimia Gresik
dengan aplikasi ilmu Teknik Industri.
Bagi Jurusan Teknik Industri ITS
a. Sebaiknya diadakan keseragaman tata penulisan
laporan kerja praktek agar terlihat rapi dan jelas.
b. Sebaiknya lebih kritis lagi untuk melakukan
tanggapan dan keluhan mahasiswa terhadap simkp
ITS online. Karena masih banyak mahasiswa yang
belum bisa mengakses simkp saat kerja praktek
sedang berlangsung.
Bagi Perusahaan
a. Sebaiknya setelah diadakannya classroom, pihak
perusahaan mengadakan plant tour untuk peserta kerja
praktek.
b. Tetap dipertahankan budaya yang ramah di
perusahaan terhadap peserta kerja praktek dari
berbagai jurusan dan universitas.
129
130
DAFTAR ISI
PPM Manajemen. (2012). Retrieved Juli 9, 2015, from
http://www.ppm-manajemen.ac.id
Perkembangan & Manfaat Pertanian di Indonesia. (2015,
Mei 12). Retrieved Agustus 8, 2015, from
http://faperta.unida.ac.id/2015/03/12/perkembangan-
manfaat-pertanian-di-indonesia/
PT Petrokimia Gresik. (2015). Retrieved Juli 10, 2015, from
PT Petrokimia Gresik Web site:
http://www.petrokimia-gresik.com
PT Petrokimia Gresik, D. (2014). Manajemen Distribusi.
Gresik.
Rahmawan, A. (2012). Productive Entrepreneur. Retrieved
Juli 9, 2015, from http://arryrahmawan.net
Sekilas PT Pupuk Indonesia (Persero). (n.d.). Retrieved
Agustus 8, 2015, from Pupuk Indonesia Holding
Company: http://pupuk-indonesia.com/id/profile-
pupuk-indonesia/sekilas-pihc
131
LAMPIRAN
132
133
Departemen Produksi II A
Recommended