View
297
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
1/33
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Geologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki
lapisanlapisan batuan yang ada didalam kerak bumi. Geologi menelaah segala
sesuatu yang yang mencakup gejala proses dan mekanisme ataupun sifat-sifat
yang ditunjukan didalam permukaan bumi dengan hubungan sebab akibat dalam
(kulit) bumi. Untuk itu diperlukan penalaran yang benar, karena tidak semua
gejala dan proses dapat ditiru di laboratorium. Pada umumnya gejala dan proses
geologi berlangsung di alam.
Secara tidak disadari pengetahuan geologi sudah diterapkan sejak zaman
prasejarah. Bahkan manusia terdahulu sudah mengetahui macam-macam batuan
yang baik bagi bahan baku dan senjata serta mengetahui dimana mereka bisa
mendapatkannya atau mencarinya. Selanjutnya manusia ingin mengetahui tentang
alam sekitarnya, adanya gunung api, bentang alam, perbukitan dan lembah-
lembah.
Terjadinya bencana gempa bumi, tanah longsor, gunung api dan bencana
alam lainnya yang mendorong manusia untuk mempelajarinya. Kerak bumi terdiri
dari beraneka jenis batuan. Tiap-tiap batuan ini berbeda dari yang lainnya, baik
jenis, bentuk, warna, kadar air, proses terjadinya, maupun kekuatannya menahan
longsor. Bagi ahli-ahli geologi yang mengkaji kandungan dan perkembangan
bumi secara fisika, pengetahuan tentang batuan ini sangatlah penting. Begitu juga
bagi ahli-ahli Geografi. Mereka perlu mempunyai pengetahuan tentang jenis
batuan-batuan yang biasa terdapat dan juga hubungannya dengan rupa bumi.
Batuan adalah sebuah material yang di bentuk atau terbentuk karena
perubahan mineralmineral dari suatu batuan, batuan terbagi atas tiga jenis, yaitu
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Pengelompokkan ini dibuat
berdasarkan bagian luar bumi yang tertutupi oleh daratan dan lautan dimana
bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi, karena daratan
adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka
banyak hal-hal yang dapat kita ketahui dengan cepat dan jelas.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
2/33
2
Jenis-jenis batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip dasar :
1. Mineral pembentuk batuan .
2.
Mineral utama atau esensial batuan.
3.
Perbedaan komposisi mineral berdasarkan struktur dan tekstur dari batuan
itu sendiri.
Berdasarkan cara terjadinya batuan di alam dapat dibedakan menjadi tiga
golongan besar: batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan (metamorfosa).
Masing-masing berbeda baik dalam struktur maupun dalam tekstur gabungan
mineral.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma
dibawah permukaan bumi, dan atau membekunya lava di atas permukaan bumi.
Batuan beku dibagi atas tiga jenis, yaitu batuan beku asam, batuan beku
intermediet, dan batuan beku basa.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat terjadinya lithifikasi
atau hancuran dari batuan lain. Berdasarkan cara terjadinya, batuan sedimen
dibagi atas batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non-klastik.
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh proses perubahan dari
batuan asal yang disebabkan oleh suatu proses yaitu proses metamorphose.
Topografi merupakan gambaran atau dimensi dari suatu objek yang
dilihatdari atas yang ukurannya di reduksi.
Morfologi didefinisikan sebagai ilmu tentang roman muka bumi beserta
aspek-aspek yang mempengaruhinya. Pada dasarnya, morfologi mempelajari
bentuk-bentuk bentang alam, bagaimana bentang alam tersebut terbentuk secara
konstruksional dan bagaimana bentang alam tersebut dipengaruhi oleh pengaruh
dari luar berupa gaya eksogen seperti pelapukan, sedimentasi, air, angin, dan essebagai agent yang mengubah batuan/tanah membentuk bentang alam yang
destruksional dan menghasilkan bentuk-bentuk alam darat tertentu (landform).
Pada kenyataannya bentuk daratan dari bumi ini tidak rata tetapi berlekuk-lekuk.
yang menyerupai sebuah cekungan. Hal ini dikarenakan oleh tenaga yang berasal
dari dalam bumi itu sendiri dan tenaga yang berasal dari luar bumi. Dalam kamus
geografi, tenaga yang berasal dari dalam bumi sering disebut dengan tenaga
endogen, sedangkan yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
3/33
3
Ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan roman permukaan
pantaibumi di daerah pantai adalah seperti, gelombang, arus, dan pasang yang
berlaku sebai faktor pengikis,pengangkut dan pengendap.Sifat bagian daratan
yang mendapat pengaruh prosese-proses marin.jadi apakah berupa dataran rendah
,curam, landai, dan bagai mana sifat batuannya. Permukaan air laut ketinggiannya
senantiasa berubah-ubah, hal ini mungkin berlaku lokal atau bisa berlaku pula
untuk seluruh pantai di muka bumi.bersifa lokal dapat terjadi sebagai
akibat dari pengaruh pengangkatan atau penurunan daratan yang hanya
meliputi daerah yang sempait,sedangkan perubahan muka air laut yang berlaku
bagi seluruh permukaan bumi dapat di sebab kan oleh adanya dua hal yaitu,
pembekuan/pencairan es secara besar-besaran di daerah kutub. Karena dayatampung laut yang berubah misalnya,karena terjadi penurunan atu pengangkatan
dasar laut yng luas.sehingga permukaan air laut berubah secara keseluruhan.
Desa Bunati di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan memiliki
tanah singkapannya terdiri dari jenis batuan dan gugusan formasi batubara yang
terlihat menjorok kepermukaan. Kondisi pantai Bunati terdiri dari hamparan pasir,
muara sungai, tanjung yang terdapat singkapan batuan serta aktivitas Terminal
khusus perairan pantai Bunati merupakan arus pelayaran kapal pengangkut
batubara (atau yang disebut dengan Tongkang) yang tidak menutup kemungkinan
dapat mempengaruhi jenis batuan yang terdapat di wilayah pantai Bunati menjadi
terjadi.
Bentukan lahan di desa Bunati diperkirakan berasal dari proses marinedan
fluvial. Agar dapat mengetahui proses yang terjadi di desa Bunati dan
mengembangkan mata kuliah Geologi Laut maka mahasiswa Ilmu Kelautan
melakukan praktek lapang di wilayah tersebut.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan praktek lapang yang dilaksanakan di Pantai
Bunati Kecamatan Angsana :
1. Mengidentifikasi secara visual jenis batuan yang terdapat di lokasi
praktek.
2. Mengetahui struktur batuan yang tersingkap di sepanjang pantai lokasi
praktek.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
4/33
4
3. Mengetahui proses geomorfologi pantai di lokasi tersebut.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktek lapang di perairan Pantai Bunati adalah sebagai
berikut :
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup praktek lapang kali ini adalah mencakup lokasi perairan
pesisir dan laut Desa Bunati Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu
dimana di sekitar tempat tersebut merupakan wilayah Pelabuhan khusus.
1.3.1. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup praktik lapang kali ini adalah mencakup lokasi pesisir dan
laut Desa Bunati Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu. Dimana di
sekitar tempat tersebut terdapat beberapa jenis batuan yang akan di identifikasi
oleh Praktikan. Struktur dan singkapan bantuan yang ada di pantai Bunati, yaitu
batuan sedimen yang terbagi menjadi dua jenis batuan, yaitu batu bara dan batu
kerikil.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
5/33
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Geologi
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang
mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada,
merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan
yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam
maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi
dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu
bidangilmupengetahuanyangmenarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari
benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan
rangkaian pegunungan (Verhoef, 1994).
Menurut Holmes dalam Saragih (2012) menyatakan bahwa geologi
merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang evolusi bumi secaramenyeluruh beserta penghuninnya. Secara menyeluruh beserta penghuninya, sejak
awal pembentukannya hingga sekarang, yang dapat dikenali dari batuan. Secara
umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi termasuk komposisi
keterbentukannya dan sejarahnya.
2.2. Manfaat Mempelajari Geologi Laut
Cakupan dari ilmu geologi sangat luas seperti yang tersebut dalam
definisinya, yaitu mempelajari bumi seutuhnya. Sehingga untuk memudahkan
dalam mempelajari bumi, maka ilmu geologi dapat dipecah menjadi beberapa
cabang ilmu geologi semakin bertambah seiring dengan kemajuan ilmu dan
teknologi.
Dari apa yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui beberapa kepentingan
dalam mempelajari ilmu geologi. Di bawah ini beberapa kepentingan tersebut :
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
6/33
6
1. Ilmu geologi dapat membantu untuk mengetahui dan memahami awal terjadi
dan struktur dari bumi sebagai planet khususnya daratan dan lautan yang
menyusun kerak bumi.
2.
Ilmu geologi dapat membantu menjelaskan karakteritik dan babbling alam
yang sangat bervariasi dan bagaimana bentang dan yang sangat berbeda ini
dapat terbentuk dan dimanfaatkan oleh manusia.
3. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk mengetahui dimana mineral dan
batuan berharga dapat dijumpai.
4. Keberadaan material bangunan sangat tergantung pada kondisi geologi suatu
daerah. Pengetahuan geologi sangat membantu para ahli bangunan untuk
mendapatkan material bahan bangunan.
5. Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber daya air,
karena keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis atau macam
batuannya.
6.
Pengetahuan geologi sangat membantu untuk memprediksikan atau
meramalkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana alam seperti
longsoran, aktivitas gunung api dan sebagainya (Anonim, 2009).
2.3. Struktur Geologi dan Geomorfologi Pantai
Struktur Geologi merupakan studi mengenal unsur unsur struktur
geologi, yaitu studi tentang perlipatan, rekahan, sesar, dan sebagainya, yang
terdapat didalam suatu satua tektonik. Tektonik sendiri dianggap suatu studi yang
mencakup masalah bentuk, pola evolusi dari satuan tektonik dalam ukuran yang
lebih besar seperti : cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, paparan dan
sebagainya. Geologi struktur dalam hal ini sudah pasti erat hubungannya dengan
studi tentang struktur sekunder, yaitu suatu struktur yang terbentuk setelah terjadi
pengendapan batuan. Macammacam struktur sekunder :
a) Kekar (joint) : yaitu rekahan rekahan dalam batuan yang terjadi karena
tekanan atau tarikan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak
bumi. Berikut ini contoh gambar kekar yang disajikan pada Gambar 2.1 di
bawah ini.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
7/33
7
Gambar 2.1 Macam-macam Kekar
b) Sesar (fault) : adalah rekahan rekahan dalam kulit bumi, yang telah
mengalami pergeseran Berikut ini contoh gambar sesar yang disajikan
pada Gambar 2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Macam-macm Sesar
c) Lipatan (fold) : yaitu penekukan pada batuan, baik dalam batuan sedimen
atau metamorf. Berikut ini contoh Gambar lipatan yang disajikan pada
Gambar 2.3 dibawah ini.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
8/33
8
Gambar 2.3 Sketsa Sistem Pelipatan
d) Bidang Pelapisan (unconformity) : yaitu suatu bidang erosi yang
memisahkan antara batuan yang lebih muda dari yang lebih tua. Berikut
ini sekatsa sistem yang disajikan pada Gambar 2.4 di bawah ini.
Gambar 2.4 Sketsa Sistem Pelipatan
2.4. Jenis Batuan
Berdasarkan kejadiannya atau cara terbentuknya atau genesanya menjadi 3
kelompok utama:
a)Batuan beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pendinginan dan
kristalisasi magma di dalam maupun di permukaan bumi. Secara umum,
mineral-mineral penyusun batuan beku dapat digambarkan oleh bowen
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
9/33
9
reaction series (Nurdin 2009). Berikut ini contoh dari jenis batuan beku yang
disajikan pada Gambar 2.5 di bawah ini .
Gambar 2.5 Batuan Beku
Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2, yaitu
batuan plutonis dan batuan vulkanis :
Batuan beku plutonis
Batuan beku plutonis adalah batuan yang proses terbentuknya jauh di dalam
bumi (15 - 50km). Batuan ini terbentuk dari pendinginan yangberjalan sangat
lambat. Oleh karena itu, batuan ini mempunyai kristalyang sempurna
(holokristalin).Ciri-ciri batuan plutonis:
- Pada umumnya berbutir kasar
- Jarang memperlihatkan struktur vesikuler (lubang gas)
Batuan beku vulkanis
Batuan beku vulkanis merupakan batuan yang terbentuk di permukaan bumi.
Ciri-ciri batuan vulkanis:
- Berbutir halus dan sering terdapat kaca
- Memperlihatkan struktur vesikuler (Nurdin 2009).
b)Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan
(sedimentasi), hasil erosi atau batuan yang terjadi dari akumulasi mineral dari
hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia
maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan
bumiyang kemudian mengalami pembatuan (litifikasi) dan diagenesa (Nurdin
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
10/33
10
2009).Berikut ini adalah contoh jenis batuan sedimen yang disajikan pada
Gambar 2.6 di bawah ini.
Gambar 2.6 Batuan Sedimen
Proses pembentukan sedimen menjadi batuan sedimen disebut diagenesis.
Adapun proses-proses yang terjadi dalam diaganesis, antara lain:
Kompaksi, yaitu pembentukan akibat beban akumulasi sedimen atau material
lain yang menyebabkan hubungan antar butir lebih lekat, air dalam pori-pori
antar butir keluar menjadi kompak atau padat, volumenya berubah, dan
porositasnya menjadi berkurang.
Sementasi, yaitu proses keluarnya air pori-pori yang mengendapkanmaterial
terlarut (CaCO3, SiO2, Fe2O3, oxida atau mineral Batu Bara)menyemen
butiran-butiran sedimen mengakibatkan porositas sedimenmenjadi lebih kecil
dari material semula.
Rekristalisasi, dimana mineral-mineral kurang stabil (aragonit) saatsedimen
terakumulasi mengkristal kembali menjadi stabil (kalsit).
Pelarutan, terjadi karena ada tekanan yang berasal dari sedimen yang adadi
atasnya sehingga menimbulkan panas dan akhirnya terjadi pelarutan.
Autijenesis, pembentukan mineral baru.
Penggantian (replacement).
Bioturbasi, yaitu penghancuran lapisan sedimen, bisa menjadi Batu Baradan
mempunyai porositas yang tinggi.
c)Batuan metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan yang telah mengalami perubahan akibat
tekanan dan atau suhu yang tinggi (T>2000C dan P>300Mpa) yang
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
11/33
11
terjadisecara isokimia yang menghasilkan batuan dengan mineralogi yang
berbeda.
Proses pembentukkan batuan metamorf disebut metamorfisme. Metamorfisme
sendiri dapat dibagi menjadi 4, diantaranya:
Metamorfisme kataklastik (jarang terjadi), deformasi mekanik pada
metamofisme thd. batuan regas menghasilkan hancuran tidak terjadi
rekstalisasi bila berlanjut fragmen menjadi lonjong biasanya terjadi akibat sesar
yang akan menghasilkan breksiasi atau milonitisasi.
Metamorfisme Kontak, akibat kenaikan suhu (intrusi magma),
terjadirekristalisasi kimia disekitar intrusi, metamorfisme aureol
Metamorfisme beban (burial), akibat tertimbun sangat dalam, suhu
3000C,kelompok mineral zeolit.
Metamorfisme regional, pada kerak benua, sangat luas yang merupakan
rangkaian seri fasies dynamo-termal. (Nurdin 2009). Berdasarkan jenis batuan
di bawah ini adalah contoh gambar batuan metamorf yang disajikan pada
Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Batuan Metamorf
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
12/33
12
Gambar 2.8 Siklus Batuan
Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dankimia, dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang mereka. Ciri-ciri ini
mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf, mereka lebih
diklasifikasikanberdasarkanukuran partikelyang membentuk mereka, transformasi
dari satu jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi (Pettijohn 1987).
Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:
a)Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu.
b)Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu
c)Struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
d)
Proses pembentukan (Anonim 2012).
2.5. Geomorfologi Pantai
Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata
Geomorfologi (Geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga
kata yaitu: Geos (erath/bumi), morphos (shape/bentuk), logos (knowledge atau
ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian
geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.
Worcester (1939) mendefinisikan geomorfologi sebagai diskripsi dan
tafsiran dari bentuk roman muka bumi. Definisi Worcester ini lebih luas dari
sekedar ilmu pengetahuan tentang bentang alam (the science of landforms), sebab
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
13/33
13
termasuk pembahasan tentang kejadian bumi secara umum, seperti pembentukan
cekungan lautan (ocean basin) dan paparan benua (continental platform), serta
bentuk-bentuk struktur yang lebih kecil dari yang disebut diatas, seperti plain,
plateau, mountain dan sebagainya. Ada tiga faktor dalam mempelajari
geomorfologi, yaitu: struktur, proses dan stadia.
Relief bumi yang dimaksudkan disini adalah mencakup pengertian yang
sangat luas, baik yang terdapat pada benua-benua ataupun yang terdapat didasar
lautan. Berdasarkan atas pengertian yang luas tersebut, maka relief bumi dapat
dikelompokkan atas 3 golongan besar, yaitu :
a)Relief Orde I (Relief of the first order)
Yang terdiri atas Paparan Benua (Continental Platforms) dan Cekungan Lautan
(Ocean Basin). Bentuk-bentuk dari orde pertama ini mencakup dimensi yang
sangat luas dimuka bumi.
b)Relief Orde II (Relief of the second order)
Relief orde Kedua biasa disebut juga sebagai bentuk bentuk yang membangun
(Constructional forms), hal ini disebabkan relief orde kedua dibentuk oleh gaya
endogen sebagai gaya yang bersifat membangun. Kawasan benua-benua dan
Cekungan-cekungan laut merupakan tempat keberadaan atau terbentuknya
satuan-satuan dari relief dari orde kedua, seperti Dataran, Plateau, dan
Pegunungan.
c)Relief Orde III (Relief of the third order)
Relief order ketiga dikenal juga sebagai bentuk bentuk yang bersifat
menghancurkan (Destructional forms), hal ini disebabkan karena relief ini
dibentuk oleh proses proses eksogen. Bentuk bentangalam yang berasal dari
proses-proses eksogenik banyak dijumpai pada relief orde ketiga dan
jumlahnya tak terhitung banyaknya dimana bentuk bentuk bentangalam ini
memperindah dan menghiasi bentuk-bentuk bentangalam konstruksional dari
relief orde kedua. Berikut ini adalah gambaran tentang siklus geomorfologi
yang disajikan pada Gambar 2.10 di bawah ini.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
14/33
14
Gambar 2.11. Siklus Geomorfologi
2.6. Kelerengan Pantai
Kelerengan pantai adalah tingkat kecuraman atau nilai kelandaian suatu
daerah pantai yang diukur dari batas zonasi tubuhan hingga batas air laut
(Anonim, 2012).
Pengukuran kelerengan pantai dilakukan pada saat surut yaitu pada pagi
hari dan pada saat pasang pada sore hari karena pantai pada saat surut akan
tambah luas dan pada saat pasang luas pantai akan berkurang.
Pengukuran kemiringan pantai dilakukan dengan menggunakan water pass
dan kompas geologi. Pengambilan data dengan water pass ditambah dengan
peralatan lain seperti meteran, dan juga satu buah kayu range sepanjang 2 meter.
Langkah pertama, kayu range yang berukuran 2 m diletakkan secara horizontal di
atas pasir dan dilekatkan tepat pada batas pantai teratas. Kemudian waterpass
diletakkan di atas kayu range berukuran 2 m, lalu kayu tersebut dipastikan
horizontal sampai air pada alat water pass tepat berada di tengah. Setelah
dipastikan horizontal, hitung ketinggian kayu range tersebut dengan
meteran. Sehingga dapat diketahui kemiringan pantai tersebut dengan cara
menghitung sudut yang dibentuk antara garis horizontal dan vertikal yang
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
15/33
15
didapatkan. Pengukuran ini dilakukan dari batas pantai teratas sampai pantai yang
tepat menyentuh air.
Untuk penggunaan kompas geologi dalam penentuan kemiringan pantai
lebih sederhana lagi, cukup dengan meletakkan kompas di pantai, kemudian putar
alat pengaturannya sampai air pada kompas sebagai penanda horizontal tepat
berada di tengah. Nilai kemiringan pantai dapat diperoleh langsung dengan
melihat nilai yang tertera pada kompas geologi tersebut(Anonim, 2011).
2.7.Strikedan Dip
StrikedanDipmengacu kepada orientasi atau geometri fitur-fiturgeologi.
Garis strike perlapisan, patahan, atau fitur planar lainnya, adalah garis yang
merepresentasikan perpotongan fitur tersebut di bidang horizontal. Dalam peta
geologi,strikedan dipdigambarkan dengan garis pendek yang dipotong oleh garis
yang lebih pendek tegak lurus dengan garis pertama. Berikut ini adalah Gambar
Strike dan Dip perlapisan. 1-Strike, 2-Dip direction, 3-Apparent dip 4-Sudut dip
yang disajikan pada gambar 2.12 di bawah ini.
Gambar 2.11 StrikedanDip
Cara lain untuk merepresentasikan StrikedanDipadalah denganDipdan
Dip Direction. Dip Directionadalah azimut dari arah dip yang diproyeksikan ke
bidang horizontral (seperti trend dari fitur linear dalam pengukuran trend dan
plunge), yang dimana arahnya tegak lurus (90) dari arah strike. Seperti contoh,
sebuah dipping 30 ke selatan, akan memiliki strike timur- barat (dan akan ditulis
https://id.wikipedia.org/wiki/Geologihttp://4.bp.blogspot.com/-6PcSBH9Hcwg/TvLb0eaYg8I/AAAAAAAAACc/RsRJb0Vsy6k/s1600/StrikeAndDip.jpghttps://id.wikipedia.org/wiki/Geologi7/25/2019 Laporan Geologi Novi
16/33
16
090/30 S menggunakan strike dan dip), tapi akan ditulis sebagai 30/180
menggunakan metode dipdan dip direction.
Strike dan dip ditentukan di lapangan dengan kompas dan klinometer
atau kombinasi keduanya, seperti kompas Brunton yang merupakan nama seorang
penambang di Colorado. Kompas-Klinometer yang mengukur dip dan dip
direction dalam satu langkah (seperti di gambar sebelumnya) sering disebut
kompas "stratum" atau " Klar" yang merupakan nama seorang profesor
berkebangsaan Jerman. Aplikasi-aplikasi diponsel pintarjuga tersedia, yang
menggunakanakselerometer internal untuk memperoleh pengukuran orientasi.
Dikombinasikan denganGPS,ponsel pintar bisa membaca dan merekam dan lalu
mengunggahnya kepeta .
Setiap fitur planar bisa diukur oleh strike dan dip, termasuk
Perlapisansedimen,patahan dan kekar, Cuesta,dike dansillbatuan beku, foliasi
metamorf, dan fitur planar lainnya di muka bumi. Fitur linear diukur
menggunakan metode yang sama, dimana "plunge" adalah sudut dipdan "trend"
analog dengan nilai dip direction.
Apparent dipatau Dipsemu adalah nama dari setiap dip yang diukur di
bidang vertikal yang tidak tegak lurus dengan garis strike. True dipatau dipasli
bisa diukur dari apparent dip menggunakan trigonometri bila diketahui nilai
strike. Penampang geologi menggunakan apparent dip ketika mereka
digambarkan dalam suatu sudut yang tidak tegak lurus trike (Wikipedia, 2016).
https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_pintarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Akselerometerhttps://id.wikipedia.org/wiki/GPShttps://id.wikipedia.org/wiki/Petahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sedimenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Patahanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dikehttps://id.wikipedia.org/wiki/Sillhttps://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sillhttps://id.wikipedia.org/wiki/Dikehttps://id.wikipedia.org/wiki/Patahanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sedimenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Petahttps://id.wikipedia.org/wiki/GPShttps://id.wikipedia.org/wiki/Akselerometerhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_pintar7/25/2019 Laporan Geologi Novi
17/33
17
BAB III
METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan Tempat
Praktik lapang dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 28 April s.d 1 Mei
2016. Tempat Praktek Geologi Laut ini adalah di Desa Bunati, Kabupaten Tanah
Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan. Berikut ini adalah gambaran umum lokasi
praktik lapang yang disajikan pada gambar 3.1 di bawah ini.
Gambar 3.1 Lokasi praktek lapang
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No Nama Fungsi
1. Palu Geologi Membantu mengambil sampel batuan
2. Kantong sampel Memasuukkan sampel batuan
3. Alat tulis Mencatat hasil pengamatan
4. Kamera Mendominasikan
5. Theodolit Membantu pengukuran kontur tanah
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
18/33
18
6. Waterpass Mengukur kemiringan suatu lokasi
7. Rambu ukur Alat pendukung pengambilan data
menggunalan theodolitedan waterpass
8. GPS Menentukan titik koordinat
9. Kompas Geologi Mengukur Strike danDip
3.2. Prosedur Kerja
Lokasi pengambilan data batuan yang berada di Desa Bunati adalah di
setiap garis pantai di daerah tersebut. Adapun prosedur yang dilakukan pada saat
pengambilan data di lapangan yaitu:
1. Pengambilan data batuan
a. Mengamati dan mendokumentasikan jenis batuan yang terdapat
disepanjang pantai lokasi praktek.
b. Mengidentifikasi sampel batuan yang diperoleh di lapangan
c. Mengklasifikasikan berdasarkan jenis batuannya
d. Kelandaian pantai dan pembuatan peta
2. Pengambilan data kelandaian pantai
a. Menentukan titik lokasi yang akan di ambil datanya
b. Melakukan pengambilan data menggunakan theodolitdan waterpass
c. Mencatat hasil pengukuran tersebut.
3. Strikedan Dip
Dalam penelitian lapisan dan struktur geologi kita harus mengetahui
kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah penyebarannya dan
juga kemiringan batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua elemen tersebut
dinamakan StrikedanDip. Strikeatau jurus adalah arah garis yang dibentuk dari
perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara,
sedangkanDip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang
horizontal yang arahnya tegak lurus dari garisstrike. Apa itu bidang planar?
Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidang perlapisan,
bidang kekar, bidang sesar, dll.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
19/33
19
Strike Dippada batuan umumnya muncul pada batuan hasil pengendapan
(sedimen). Tapi juga ditemukan pada batuan metamorf yang berstruktur foliasi.
Penulisanstrike dandip hasil pengamatan ialah :
N (Derajat Strike) E/ (DerajatDip) dan dibaca North to East(Nilai Strike) and
(NilaiDip). Contoh: N 70oE/30o
Strike dippada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan
kompas Geologi. Kompas Geologimumpuni untuk mengukur strike dip karena
memiliki klinometer juga bulls eye. Klinometeradalah rangkaian alat yang
berguna untuk mengukur kemiringan danBulls eyeadalah tabung isi gelembung
udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi horizontal.
Beikut ini adalah contoh kompas geologi yang disajikan pada Gambar 3.2 berikut
ini
Gambar 3.2 Kompas Geologi
Langkah-langkah dalam mengukurstrikedan dipadalah:
1. Mencari arah jurus pada bidang (strike)
- Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita tidak terbalik menentukan
arah.
- Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi kompas bagian timur)
pada bidang yang akan kita ukur.
- Posisikan kompas secara horizontal dengan memanfaatkan gelembung
udara pada bull eyes berada di tengah.
http://3.bp.blogspot.com/-kEl9JqQdUdQ/TvLY7ZeFLoI/AAAAAAAAACQ/nCNKpOdWhF8/s1600/Picture1.jpg7/25/2019 Laporan Geologi Novi
20/33
20
- Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet yang mengarah ke utara.
Itulah angka Strike. Buat garis lurus searah strike untuk menentukan dip.
2. Mencari kemiringan bidang (dip)
-Pada garis lurus yang dibentukstrike, tempelkan sisi kompas yang
bertanda "W" (sisi kompas bagian barat) secara tegak lurus.
- Putar tuas klinometer agar gelembung udara di dalam nya berada di
tengah.
- Catat angka yang tertera pada jarum klinometer. Itulah angkaDip.
Disamping menggunakan kompas Geologi,strike dipbidang dapat
ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya adalah mengetahui pelamparan batuan
berikut kemiringannya di lapangan. Contoh ekonomis yang kita miliki dalam
menentukanstrike dan dipini dapat diaplikasikan dalam eksplorasi batubara,
emas, dan mineral-mineral lainnya.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
21/33
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Lokasi
Desa Bunati merupakan desa nelayan yang memanjang dari timur ke barat,
sebelah utara berbatasan dengan Desa Karang Indah, sebelah barat berbatasan
dengan Desa Angsana, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah
timur dengan Muara Sebamban. Sebelah timur sungai desa merupakan
perkampungan nelayan. Mayoritas penduduk Desa Bunati berasal dari suku
Bugis, Banjar dan Jawa.
4.2.Jenis-Jenis Batuan Di Pantai Desa Bunati
Adapun data jenis batuan yang diperoleh dari praktek lapang Geologi Laut
di Pantai Bunati adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1. Data data jenis batuan
No Kelompok batuan Jenis batuan Keterangan
1. Batuan sedimen Batu bara (Paleogen)
Wilayah garis pantai dan
pada daerah tanjung Teraban
di Pantai Bunati
2. Batuan sedimen Batu lempungWilayah garis pantai di
Pantai Bunati
3. Batuan sedimen Batu apungWilayah garis pantai di
Pantai Bunati
Berdasarkan tabel di atas jenis batuan yang ditemukan di Pantai Bunati
termasuk kedalam kelompok batuan sedimen dengan jensis batu lempung, dan
batu bara (palogen). Berikut deskripsi dan pembahasan ketiga batuan tersebut.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan
(sedimentasi), hasil erosi atau batuan yang terjadi dari akumulasi mineral dari
hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
22/33
22
maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang
kemudian mengalami pembatuan (litifikasi) dan diagenesa.
1. Batu Bara Paleogen
Merupakan batu bara yang terbentuk pada cekungan intranmontain,
contohnya yang terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara serta Sulawesi
Selatan. Berikut ini adalah batuan jenis batu bara yang di temukan di panai Bunati
yang disajikan pada Gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Batu Bara (Sumber foto : IKL Unlam 2016)
Batu bara termasuk dalam batuan sedimen non klastik, batuan sedimennon-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi dan proses
organik. Batu bara terbentuk dari proses organik sehingga termasuk batuan
sedimen organik berasal dari sisa tumbuhan yang terubah. Serpihan daun dan
batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan
lingkungan daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan,
dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara.
Klasifikasi batu bara berdasarkan tingkat pembatubaraan biasanya
dimaksudkan untuk menentukan tujuan pemanfaatannya. Misalnya, batu bara
bintuminus banyak digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, pada industri
baja atau genteng serta industri semen (batu bara termal atausteam coal). Adapun
batu bara antrasit digunakan untuk proses sintering bijih mineral, proses
pembuatan elektroda listrik, pembakaran batu gamping, dan untuk pembuatan
briket tanpa asap (Raharjo 2006).
Batu bara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat, terkadang
cokelat tua. Bituminous coal mengandung 86% karbon dari beratnya dengan
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
23/33
23
kandungan abu dan sulfur yang sedikit. Umumnya dipakai untuk PLTU, tapi
dalam jumlah besar juga dipakai untuk pemanas dan aplikasi sumber tenaga
dalam industri dengan membentuknya menjadi kokas-residu karbon berbentuk
padat.
2. Batu Lempung
Batuan Lempung atau tanah liat adalah kata umum untuk partikelmineral
berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer.Lempung
mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur unsur ini,
silikon,oksigen,danaluminum adalah unsur yang paling banyak menyusunkerak
bumi.Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika olehasam karbonat
dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Berikut adalah jenis batu
lempung yang termasuk dalm jenis batuam sedimen yang ditemukan di pantai
Bunati yang disajikan pada gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2 Batu Lempung (Sumber foto : IKL Unlam 2016)
Batu lempung termasuk dalam batuan sedimen klastik, batuan sedimen
klastik terbentuk atas dasar jenis batuan atas dasar ukuran butirnya. Batu lempung
adalah batuan sedimen klastik yang ukuran butirnya ukuran lempung.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah
terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Silikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Diameterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Silikonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_karbonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panas_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mineral_lempung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mineral_lempung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panas_bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_karbonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Silikonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Diameterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Silikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Mineral7/25/2019 Laporan Geologi Novi
24/33
24
mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan
oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1
memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara
golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida
aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat,
menyusut saat kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa
jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.
5. Batu Apung
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang,
mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya
disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat. Berikut ini adalah jenis batuan
apung yang ditemukan di pantai bunati ang disajika pada gambar 4.3 di bawah ini.
Gambar 4.3 Batu Apung
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung api yang
mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara
horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai
sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur
selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada
umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi
gunungapi. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah :
feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, tridimit.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
25/33
25
5.1.Geomorfologi Pantai di Desa Bunati
Bentangalam yang terbentuk di Desa Bunati merupakan hasil proses hasil
perubahan gelombang air laut. Singkapan-singkapan batuan yang berada
disepanjang pantai dikenal sebagai muka daratan (headlands) ter-erosi,
menghasilkan pasir yang kemudian diangkut di sepanjang garis pantai dan
diendapkan di wilayah pantai membentuk bentuk-bentuk bentangalam tertentu.
Daerah singkapan batuan terdapat pada daerah barat desa Bunati yaitu tanjung
Teraban.
Morfologi pantai di daerah Desa Bunati berbentuk pantai landai (datar).
Pembentukan pantai merupakan hasil erosi gelombang air laut dan berada pada
zona muka air laut, sedangkan garis pantai mundur ke arah darat sebagai akibat
erosi gelombang laut.
Bentuk pantai Desa Bunati berdasarkan materi penyusunnya termasuk
Pantai berpasir. Pantai tipe ini terbentuk oleh proses di laut akibat erosi
gelombang, pengendapan sedimen, dan material organik. Material penyusun
terdiri atas pasir bercampur batu yang berasal dari daratan yang terbawa aliran
sungai dan berasal dari daratan di belakang pantai tersebut. Di samping berasal
dari daratan, material penyusun pantai ini juga dapat berasal dari berbagai jenis
biota laut yang ada di daerah pantai itu sendiri. Berikut ini adalah bentuk
geomorfologi pantai yang disajikan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Geomorfologi Pantai Bunati
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
26/33
26
Bentukan lahan yang terbentuk di desa Bunati berasal bentukan lahan asal
fluvial dan bentukan asal marine. Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat
aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan
(sedimentasi) membentuk bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan
dataran aluvial dan bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun oleh
material sedimen berbutir halus.
Bentukan lahan yang berasal dari proses fluvial pada daerah Bunati yang
ditemukan adalah delta. Delta yang terbentuk dipengaruhi oleh debit air sungai
dan arus laut yang yang sama-sama kuat sehinga endapan sedimen berada di
muara sungai. Tofografi delta pada desa Bunati berbentuk datar.
Bentukan asal marine adalah bentuk lahan yang terbentuk dari proses laut
oleh tenaga gelombang, arus dan pasang surut. Bentukan lahan marine yang
terdapat di lokasi praktek yaitu gisik (beach) dan lidah pasir (sand spit). Gisik
yang terbentuk pada lokasi praktik disebabkan oleh arus dan gelombang. Arus di
desa Bunati merupakan arus sepanjang pantai. Angkutan sedimen pada desa
Bunati dipengaruhi oleh arus dan gelombang pecah. Transport sedimen bergerak
sejajar garis pantai dan mengendap pada daerah pecahnya gelombang (surf zone).
Material gisik pada pantai bunati berupa pasir halus. Sebagaimana terlihat pada
gambar 4.
Gambar 4.5 Gisik (beach) di Pantai Bunati
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
27/33
27
Lidah pasir yang terbentuk di lokasi praktik disebabkan oleh gelombang
yang datang sejajar membentuk sudut sehingga arus sejajar pantai mengarah ke
muara sungai. Debit sungai lebih kecil dari arus sejajar pantai lebih besar
sehingga sedimen tertumpuk pada daerah muara sungai yang menjorok kearah
laut. Pada bagian ujung lidah pasir suplai sedimen lebih sedikit, yang berada di
dekat sungai lebih banyak. Sebagaimana terlihat pada gambar 4.6 di bawah ini.
Gambar 4.6 Lidah Pasir di Pantai Bunati
5.2.Struktur Geologi Desa Bunati
Bentuk profil kedalaman (batimetri) di wilayah Tanah Bumbu terdiri dari
dua bentuk yakni di bagian barat (perairan Selat Laut) dan bagian selatan yang
berhadapan dengan Laut Jawa. Pada perairan Selat Laut, menunjukkan di daerah
pesisir Kabupaten Tanah Bumbu lebih curam terutama dari Pulau Suwangi sampai
ke muara Selat Laut, jika dibandingkan dengan kedalaman di pesisir Pulau Laut
(Kabupaten Kotabaru), akan tetapi di perairan ini banyak terbentuk delta sebagai
akibat sedimentasi. Kedalaman di perairan Selat Laut maksimal 11 m.
Profil kedalaman di bagian selatan lebih beragam, dimana pada kedalaman
5 m berkisar pada jarak 1
5 km dan kedalaman 10 m pada jarak 6
16 km.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
28/33
28
Pengaruh gelombang sangat berpengaruh di daerah ini terutama pada musim timur
(angin dominan dari arah tenggara).
Berdasarkan hasil analisis kedalaman pantai Bunati yang berhadapan
dengan laut jawa, desa Bunati memiliki bentuk pantai yang landai (datar). Nilai
kedalaman minimum berkisar < 1,5 m (nilai 0 di anggap sebagai
daratan).kedalaman maksimal mencapai 7,5 m. Kedalaman di perairan Bunati
dipengaruhi oleh hidrooseanografi baik dari darat melalui aliran sungai maupun
dari laut. Akibat proses ini, sehingga profil kedalaman di perairan ini tidak
beraturan, di mana banyak terdapat sand dune (gumuk pasir) yang tidak beraturan
sebagai akibat pengaruh gelombang dan arus pasut baik dari sungai maupun laut.
Bentuk relief desa Bunati menunjukkan bahwa adanya sedimentasi di
daerah muara sungai sehingga daerah tersebut lebih dangkal. Sedimentasi adalah
masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui
media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut.
Gambar 4.7 Bentuk Relief Dasar Perairan Bunati Kabupaten Tanah Bumbu
Berdasarkan bentuk relief dasar perairan Bunati pada Gambar 4.7
menunjukkan bahwa adanya sedimentasi di daerah muara sungai sehingga daerah
tersebut lebih dangkal. Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam
suatu lingkungan perairan tertentu melalui media air dan diendapkan di dalam
lingkungan tersebut.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
29/33
29
(a)
(b)
(c)
Gambar 4.8 Bentuk Profil Dasar Perairan Bunati (a) Profil pertama yang berada di
sebelah barat sungai, (b) Profil kedua yang berada di ujung muara sungai dan (c)
Profil ketiga yang berada di sebelah timur sungai
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
30/33
30
Gambar 4.9 Peta Pola Kedalaman Perairan Bunati Kabupaten Tanah Bumbu
5.3.Strikedan Dip
Dalam teknik penelitian lapisan dan struktur geologi kita harus
mengetahui kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah
penyebarannya dan juga kemiringan pada batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua
elemen tersebut dinamakan Strike dan Dip. Strike atau Jurus adalah arah garis
yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau
dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar
dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Bidang planar
ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidangperlapisan, bidang kekar,
bidang sesar. Strike Dip pada batuan umumnya muncul pada batuan hasil
pengendapan (sedimen). tetapi juga dapat ditemukan pada batuan metamorf yang
berstruktur foliasi. Penulisan strike dan dip N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip)
dan dibaca North to East (Nilai Strike) and (Nilai Dip).
Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan
kompas Geologi. Kompas Geologi mempunyai kemampuan untuk mengukur
strike dip karena memiliki klinometer juga bulls eye. Klinometer adalah rangkaian
alat yang berguna untuk mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
31/33
31
gelembung udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi
horizontal. Di samping menggunakan kompas Geologi, strike dip bidang dapat
ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya adalah mengetahui pelamparan batuan
berikut kemiringannya di lapangan.
Adapun hasil pengamatan strike dandip yang diperoleh dari praktek
lapang Geologi Laut di Pantai Bunati adalah arahnya 255o dan N 83o E/3o,
pengambilan data pukul 15:30, diukur dengan menggunakan kompas geologi,
Gambar 4.10strike dandip di Pantai Bunati
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
32/33
32
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
1. Jenis-jenis batuan yang terdapat di sepanjang garis pantai Bunati termasuk
dalam jenis batuan sedimen yang terdiri dari batu bara, batu apung, dan batu
lempung.
3. Struktur singkapan batuan yang terdapat di desa Bunati adalah formasi dahor
dan formasi alluvium.
4.
Bentukan lahan di pantai Bunati berasal dari bentukan lahan asal marine dan
bentukan lahan asal fluvial. Pengukuranstrike dan dipdiketahui N (255o) E/
(3o) dengan arah 255o.
5.2Saran
Pengambilan data harus lebih lengkap dan spesifik terutama dokumentasi,
karena informasi data yang diolah akan lebih bagus dan pembahasan lebih
lengkap. Selain itu yang paling utama para praktikan dapat benar-benar
memahami tujuan dari pelaksanaan praktek selain harus memahami cara-cara
pengambilan data dan penggunaan alat.
7/25/2019 Laporan Geologi Novi
33/33
33
DAFTAR PUSTAKA
Herlambang, Sudarno. 2004.Dasar-dasar Gomorfologi. Fakultas Matematika dan
llmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang. Malang.
Nurdin, Ade Akhyar. 2009. Tugas Mata Kuliah Mikropaleontologi Dasar-Dasar
Mikropaleontologi (Batuan, Stratigrafi, Sedimentologi). Fakultas Sains
dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman. Purbalingga.
Nurlina. 2016. Materi Kuliah Geologi laut. Program Studi Ilmu Kelautan,
Univeritas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Modul praktek lapang Geologi Laut 2016 Program Studi Ilmu Kelautan,
Univeritas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Noor, Djauhari, 2010. Pengantar Geologi. Bogor.
Raharjo, 2006 .Klasifikasi Batu Bara. http://www.chem-is-try.org. (diakses pada
tanggal 25 Mei 2011).
Siswati. Utomo, Radityo. 2012. Tugas Mata Kuliah. Geomorfologi Umum.
Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Malang.
Recommended