View
253
Download
10
Category
Preview:
Citation preview
KONVERSI AGAMA DARI SAPTA DARMA KE KRISTEN
(Studi Kasus Mengenai Faktor Penyebab Terjadinya Konversi Agama dari
Bpk. Nariyoto di Tambakrejo, Ambarawa)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Teologi
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar
SARJANA SAINS TEOLOGI (S.Si-Teol)
Oleh :
Rinny Mercy Kaligis
712008041
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini penyusun menyatakan
bahwa skripsi ini merupakan karya asli penyusun
dan studi terhadap karya-karya yang telah dipublikasikan
seperti yang telah diajukan dan disebutkan dalam teks
RINNY MERCY KALIGIS
71 2008 041
(Rinny Mercy Kaligis)
MOTTO
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”
Filipi 4:6
Allah mengerti,
Allah peduli segala persoalan yang kita
hadapi
Tak akan pernah ditinggalkan-Nya
Ku bergumul sendiri,
S’bab Allah mengerti
LEMBAR PERSEMBAHAN
Keluarga besar:
Kaligis-Massie Papa:
Johnny Roy Kaligis
&
Mama:
Mahgrita Massie
Serta:
Kepada Keluarga Bpk. Nariyoto
Untuk keluarga kakakku tersayang :
1. Jendry Arther Albert Kaligis
2. Medy Paat
3. Jeremy Renaldy Kaligis
4. Jesica Dephny Merry Kaligis
KATA PENGANTAR
Dalam setiap doa, penulis tidak henti-hentinya bersyukur kepada Bapa di surga, karena
begitu besar cinta kasih dan anugerah-Nya yang selalu mengalir di dalam kehidupan penulis.
Hanya dengan kasih dan anugerah-Nya tersebut, maka penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik. Di setiap halangan, pergumulan yang dialami, Tuhan akan
selalu membuka jalan ketika Ia melihat adanya keinginan yang besar dan tekad yang sungguh
di dalam hati. Itulah yang dirasakan penulis selama hidup, terlebih selama penulisan skripsi
ini. Kejenuhan maupun keadaan-keadaan yang pernah membuat penulis merasa tidak
bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini, membuka mata, pikiran dan hati melihat
kebaikan Tuhan yang tiada taranya. Kebaikan Tuhan juga penulis rasakan dari pengalaman-
pengalaman ketika menempuh pendidikan di aras Universitas selama kurang lebih 4 tahun.
Segala tugas dan tanggungjawab sebagai mahasiswa antara lain: mengerjakan tugas-tugas,
tes-tes dan presentasi-presentasi telah mampu diselesaikan dengan baik, berkat campur
tangan Tuhan. Tuhan mampu melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal yang belum sempat
terpikirkan oleh penulis.
Perjuangan yang penulis lakukan untuk memperoleh ilmu selama berkuliah di Fakultas
Teologi, khususnya dalam proses penulisan skripsi ini, terdapat campur tangan dari segenap
pihak yang turut membantu. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk mereka yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam proses penulisan, baik yang secara langsung
maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa tidak ada hal yang lebih besar selain
ungkapan terimakasih yang akan penulis sampaikan kepada:
1. Tuhan Yesus yang telah menjadi Bapa dan Sahabat sejati dalam kehidupan penulis,
karena hanya Ia yang sangat mengerti kehidupan penulis saat susah maupun senang.
2. Universitas Kristen Satya Wacana, terkhusus bagi Fakultas Teologi yang telah menjadi
tempat untuk penulis belajar dan menuntut ilmu.
3. Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, M.Th selaku pembimbing I dan penguji II, yang telah banyak
memberikan ide, waktu, masukan, arahan, ilmu yang berguna bagi penulis, serta
kesempatan dalam penulis mengeksplor kemampuan yang penulis miliki. Selain itu juga
melalui kehidupan bapak, penulis banyak belajar beberapa hal, yaitu cara berinteraksi
terhadap sesama tanpa membedakan umur maupun pendidikan. Tidak adanya jarak yang
sangat berarti antara dosen dan mahasiswa, menjadikan mahasiswa tidak merasa takut
atau canggung. Pelajaran lainnya yang penulis peroleh ialah terkait dengan kebaikkan
bapak terhadap mahasiswa, khususnya bagi penulis. Oleh karena hal-hal tersebut, penulis
telah menganggap di fakultas ini, bapak telah menjadi ayah bagi penulis. Biarlah dengan
semua pelajaran serta kebaikkan yang bapak berikan bagi penulis, dapat menjadi teladan
dalam kehidupan penulis dalam berkarya dan berpelayanan. Terima kasih pak Dani,
Tuhan berkati bapak dan keluarga.
4. Dr. David Samiyono sebagai pembimbing II, yang selama ini telah memberikan arahan,
gagasan, ilmu serta waktunya untuk membimbing penulis. Terima kasih juga untuk
kebaikkan serta keakraban yang penulis rasakan, sehingga selama ini penulis juga belajar
beberapa hal, yaitu: relasi dan interaksi dengan mahasiswa yang tidak ada jurang yang
memisahkan, serta strategi dalam memperoleh karier yang baik.
5. Pdt. Dr. Tobby Messach yang bersedia menjadi penguji I. Terima kasih buat saran
maupun kritikan yang diberikan, karena melalui itu penulis dapat belajar dan mampu
memperbaiki kesalahan yang ada. Terima kasih juga buat kebaikan serta keakraban yang
boleh dirasakan oleh penulis selama ini.
6. Pimpinan fakultas, yaitu Pdt. Dr. Retnowati, M.Si sebagai Dekan serta Pdt. Dr. Yusak B.
Setyawan, MATS selaku Kaprogdi Fakultas Teologi UKSW. Terima kasih untuk bantuan
serta semangat yang diberikan, juga ilmu yang dibagikan di dalam mata kuliah-mata
kuliah yang diampuh. Biarlah bapak serta ibu dapat menjadi pimpinan-pimpinan yang
bijaksana, rendah hati, mengerti dan menolong mahasiswa dalam segala hal terkait
dengan perkuliahaan. Dengan kepemimpinan tersebut, mahasiswa dapat meneladaninya.
7. Rektor UKSW dalam hal ini Bpk. Pdt. Prof. Drs. John A. Titaley, Th.D serta semua dosen
dan staf pengajar Fakultas Teologi : Pak Tony Tampake, Pak Mesach Krisetya, Pak Izak
Lattu, Pak Drie Brotosudarmo, Ibu Henderika Wattimena, Ibu Dien Sumiyatiningsih, Pak
Jopi Angel, Ibu Mariska, Ibu Iren Ludji, dll. Terima kasih untuk semua perhatian dan
ketulusan dalam memberikan kami ilmu, menolong dan mendengarkan keluhan kami,
kami percaya apa yang telah diberikan pada kami akan berguna saat kami terjun dalam
pelayanan kami dimana pun kami di tempatkan. Staf kantor Fakultas Teology : Bu Budi,
Mas Eko, mba Liana dan mba.... Terimaksih atas bantuan serta keakrabannya selama ini.
8. Pdt. Merziline Ch. Ressok, S.Th dan majelis, jemaat GPIB ATK, Ambarawa yang telah
banyak membantu, baik ketika penulis melakukan PPL 1- 4, maupun pemberian
informasi yang diolah menjadi data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Terima
kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk belajar banyak hal, baik
pelayanan, kehidupan masyarakat serta kebudayaan setempat. Bahkan melalui kehidupan
jemaat GPIB ATK, khususnya dari salah satu KK, penulis menemukan topik menarik
untuk diteliti yang pada akhirnya diangkat dalam skripsi. Hal-hal tersebut menambah
wawasan yang dapat digunakan penulis untuk bersikap ketika dalam pelayanan
berhadapan dengan konteks yang serupa.
9. Kel. Bpk. Nariyoto, khususnya pak Nari sebagai informan kunci dalam penelitian terkait
dengan topik skripisi ini. Terima kasih untuk bantuan, doa serta data-data yang sangat
membantu dalam tercapainya tujuan dari penulisan skripsi ini. Biarlah kehidupan pak
Nari bersama keluarga tetap terus percaya dan mempercayakan diri hanya pada Tuhan
Yesus, penyelamat manusia. Dengan demikian, kehidupan anggota keluarga akan menjadi
kesaksian yang menyenangkan hati Tuhan. Penulis merasa bangga dan banyak belajar
dari kehidupan serta keputusan yang berani di ambil oleh pak Nari. Selain itu juga penulis
berterima kasih kepada Ibu Yanti, kakak kandung dari pak Nari, yang juga telah
memberikan data dalam penelitian. Tuhan Yesus pasti memberkati bapak dan keluarga.
10. GPIB Getsemani Balikpapan, tempat penulis melaksanakan PPL VI. Pdt. I Nyoman
Djepun, S.Th sebagai supervisor lapangan yang bersedia membimbing penulis selama
praktek. Majelis jemaat dari sek-pel 1-3: Andre, tante Detty Nuswandi, ibu Yayuk, ibu
Tawar, om Bojers, om Angky, om Samianto, om Perangin-angin, om Crisna, Pak Sitepu,
tante Wenda, tante Youla, tante Ana Tombeng, tante Nova Kariyoto, dll yang belum
sempat penulis sebutkan. Staf kantor majelis jemaat: Ka Helda, Ka Anne, Stefanus dan
pak Agus. Terima kasih banyak buat penerimaan yang sangat baik, keakraban, doa serta
kritikan yang dapat menjadi bekal untuk melayani nantinya. Selain itu juga bagi keluarga
dimana penulis bertempat tinggal selama praktek: Kel Prastowo (mbah kung, mbah ti dan
mas Yudi) dan Kel Wohon: om Ferdy, tante Detty, ade Kevin, Shelly dan Chika. Gerakan
Pemuda: Tosye, erick, kikotz, tasha, lilin, Jay, Jo, Hanna, Tian, Angga, Ferald, Ully, Ka
Kristin, Ka Hesti dll. Gets Choir (GC) yang anggotanya dominan para pemuda ditambah
persekutuan Taruna: alm. Axel, Devi, Oyen, Dela, Cisca, Bela Kariyoto (si kecil). Lansia,
para oma opa yang tetap semangat beribadah, serta para pelayan PA: bunda Endah, bunda
Witti, ka Joulla, Wibi. Makazih banyak semuanya atas keakraban dan rasa kekeluargaan
yang telah terjalin di antara kita. Tuhan berkati pelayanan kita.
11. Jemaat GPIB Tamansari di Salatiga, yang telah menerima penulis menjadi warga jemaat
mulai dari pertama kali penulis berkuliah hingga selesai.
12. My Luvly parents yang dari kecil selalu merawat, menjaga, mendukung, memberikan
arahan, masukan, khususnya yang selalu mendoakan. Terima kasih mami..., papi..., kalian
adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan dalam hidup ade. Mercy selalu berdoa serta
berusaha untuk membanggakan dan menyenangkan mami, papi, orang-orang terkasih,
terlebih hati Tuhan. Itulah yang menjadi tujuan utama dalam hidup ade. Ade sangat
bersyukur Tuhan kasih mami dan papi yang begitu pengertian, ade bisa terbuka kepada
mami dan papi selayaknya teman, serta terima kasih buat segala usaha, kerja keras dalam
memenuhi apa yang ade butuhkan dan yang ade minta. Ade selalu sayang mami dan
papi.., Tuhan pasti jaga dan berkati mami dan papi di Balikpapan. My Luvly brother:
Jendry dan sang istri: medy serta my little nephew: Jeremy dan Chika, makasih buat doa,
perhatian, cinta, dukungan, juga apa yang ade minta selalu dikasih. Tuhan berkati
keluarga kecil kalian. Kalian adalah harta yang sangat berharga dalam kehidupan ade.
13. Keluarga besar Kaligis di Balikpapan: oma & opa, ma ani & gio, Kel. Payow-Kaligis
(tante Ya, om Dena, Febri), Kel. Dumanau-Kaligis (om On, tante Nini, Lady, Risky n
Tyo), Kel. Kaligis-Payow (om Obin, tante Ola, Rolan dan si bayi). Terima kasih buat
kasih sayang kalian, nasihat, doa serta harapan-harapannya buat Mercy. Semoga keluarga
ini menjadi keluarga yang harmonis, amin.
14. Keluarga besar Massie-Montolalu di Manado: oma (alm) & opa (alm), Kel. Massie-
Paparang (pa Yu & ma Lan (alm), Ka Mei, Nova, Lanni dan Novie) dan Kel. Massie-
Wakkary (pa Yu & tante Sello (alm), Eyi, Vero dan Lhing). Kel. Massie-Marentek (pa
Marten & ma Els, Emon dan Inry); Kel. Tulangow-Massie (pa Nico & ma Pop, Megie
dan Linda); Kel. Mangundap-Massie (pa Hanry & ma Non, Vivi dan Jelvi); Kel. Rori-
Massie (om Empi & tante Syane, Chandra dan Wensy); Kel. Massie-Pontoh (om Deny &
tante Erna, Veron dan Nando); Kel. Massie-Paat (Om Epen & tante Reny, Pingkan).
Terimakasih untuk semua doa, perhatian, kasih sayang, dan dukungan yang kalian semua
berikan buat Mercy, kangen kalian semua disana.
15. For my luvly in Manado, Heldy Mamuaya yang tanpa sepengetahuan penulis, tetap sabar,
setia, mengasihi dan mencintai selama 5 tahun. Penulis minta maaf jika di waktu yang
lalu pernah membuat kecewa, namun dengan melihat kesungguhanmu membuat penulis
sadar akan cinta kasih yang tulus darimu. Terima kasih banyak buat semua itu, juga
pengertian, perhatian, dukungan, doa, materil serta kebersamaan yang penuh dengan
kegembiraan maupun kesedihan. Sukses selalu buatmu, GBU and our relationship.
16. Teman-teman yang secara langsung membantu penulis dalam proses penulisan skripsi,
antara lain: Leonardo Semem, Yunita Aristantia dan Cristian (Teol 07); Michael (Teol
08); Yunike (Teol 09); Trie Karinda (TI 011); serta Ka Peggy Aipassa (Teol 2001).
17. Teman-teman di Fakultas Teologi, khususnya Angkatan 2008: Paul, Elly, Pak Yosef,
Debo, Omz, Ka Oshin, Inri, Lastri, Matcy, dll. Selama 4 tahun kita selalu bersama,
walaupun seiringnya waktu membuat kebersamaan itu memudar sedikit demi sedikit, tapi
itu tidak memudarkan kesatuan hati kita. Kenangan serta pengalaman bersama kalian,
susah-senang, pahit-manis, akan selalu menjadi bagian di dalam ingatan penulis. Terima
kasih buat kebersamaan, kekeluargaan, keakraban, saran, kritikan, doa, hingga
kepercayaan yang pernah kalian berikan bagi penulis untuk menjadi ketua angkatan.
Penulis meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang selama ini membuat
teman-teman kecewa. Penulis akan selalu merindukan saat-saat ketika bersama kalian,
khususnya bagi Eda & bestfriend (bf) Ris (si orang Sumba yang memiliki karakter yang
bertolak belakang: Eda tempramen dan Ris yang calm down); Rio si Nyong Manado yang
keliatannya pendiam, tapi sebenarnya carlota; yang trakhir Ivon (mba yang kalem,
perhatian, baik, tapi diam-diam menusuk..., hehehhe jangan marah yah). Masalah dapat
memisahkan kita, tapi kasih menyatukan hati kita.
18. The Trouble Maker yang terdiri dari Yessi, Mora, Mercy dan Villy, yang terbentuk
setelah OMB hingga awal-awal perkuliahan. Carlota_cutezs dengan personil: Yessi,
Mora, Mercy dari Teologi 08; Cici & Tuty dari Teol 09; Risna dari Fiskom. Terima kasih
buat keakraban selama ini, kita bisa sharing dari hal-hal yang terkait dengan perkuliahan,
yang lucu-lucu, hingga yang ancur-ancur. Kangen kalian, khususnya Cici, Tutz, Yespot &
Morces yang saat ini lagi berjuang di tempat pelayanan (PPL VI).
19. PINAESAAN Salatiga sebagai wadah persatuan dari mahasiswa yang memiliki darah
Minahasa. Terima kaseh for kekeluargaan yang so boleh terjalin selama torang ba kuliah
deng masih ada di Salatiga. Samua mahasiswa Minahasa di kampus ini boleh mo baku
dapa, baku kenal, deng baku tau ternyata ada di antara torang yang memang basudara,
berkat adanya PINAESAAN. Kong lantaran torang perantau samua disini, makanya
torang boleh mo baku-baku bantu, rupa Minahasa pe moto: Sitou Timou Tumou Tou
(Manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain).
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
viii
SARIPATI ………………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah ………………………........ 1
1.2 Batasan Masalah dan Definisi Operasional…………………………... 6
1.3 Rumusan Masalah ……………………………. 6
1.4 Tujuan Penulisan ………………………….... 6
1.5 Manfaat Penulisan …………………………… 7
1.6 Metode Penelitian …………………………… 7
1.7 Garis Besar Penulisan …………………………… 9
BAB II TEORI KONVERSI AGAMA
2.1 Konversi Agama ………………… 11
2.1.1 Pengertian Konversi Agama ……………….... 11
2.1.2 Faktor Penyebab Terjadinya Konversi Agama …………………14
2.1.3 Tipe Konversi Agama ………………… 19
2.1.4 Model-model Konversi Agama ....……………… 21
2.1.5 Motif Konversi Agama ………………… 33
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KONVERSI AGAMA
3.1 Sapta Darma ……………… 36
3.2 Keluarga Bpk.Nariyoto dalam berbagai Konteks ……………… 41
3.2.1 Kebatinan Sapta Darma ……………… 41
3.2.2 Agama Islam ……………… 42
3.2.3 Kristen ……………… 42
3.3 Krisis yang Dialami oleh Bpk.Nariyoto ……………… 45
3.4 Pencarian dalam Upaya Menjawab Kebutuhan ……………… 46
3.5 Pertemuan dengan Agama yang baru ……………… 48
3.6 Interaksi yang Mendukung Proses Konversi Agama ………….……53
3.6.1 Interaksi dengan Komunitas Agama Lama ……………… 53
3.6.2 Interaksi dengan Komunitas Agama Baru ……………… 55
3.7 Komitmen Pelaku Konversi Agama ……………... 55
3.8 Konsekuensi dalam Melakukan Konversi Agama bagi Pelaku
Konversi ....................... 57
BAB IV TINJAUAN KRITIS TERHADAP KONVERSI AGAMA BPK.NARIYOTO
DARI PERSPEKTIF LEWIS R.RAMBO
4.1 Analisa Terhadap Proses Konversi Agama dari Bpk.Nariyoto ……… 59
4.1.1 Analisa Terhadap Krisis yang Dialami Bpk.Nariyoto ……… 62
4.1.2 Analisa Terhadap Pencarian dalam Upaya Menjawab
Kebutuhan …….... 63
4.1.3 Analisa Terhadap Konteks Kehidupan yang Terkait dalam
Proses Konversi ke Agama Kristen ……… 65
4.1.4 Analisa Terhadap Pertemuan dengan Agama yang baru .….67
4.1.5 Analisa Terhadap Interaksi yang Mendukung Proses
Konversi Agama …….... 69
4.1.6 Analisa Terhadap Komitmen Pelaku Konversi Agama …… 70
4.1.7 Analisa Terhadap Konsekuensi dalam Melakukan Konversi
Agama Bagi Pelaku Konversi ……… 71
4.2 Refleksi Teologis ……… 74
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 77
5.2 Saran ……………………………………………………… 78
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 80
SARIPATI
Dalam masyarakat yang majemuk terdapat konteks dan terjadinya perjumpaan antara
manusia dengan latarbelakang kepercayaan maupun dengan kebudayaan yang berbeda-beda.
Dalam perjumpaan tersebut terjadi saling mempengaruhi antara hal-hal tersebut, yang pada
gilirannya dapat menyebabkan fenomena yang cukup kompleks, yaitu yang dikenal dengan
fenomena konversi agama. Fenomena ini terjadi pada Bpk.Nariyoto di kelurahan Tambakrejo,
Ambarawa. Perpindahan dari Sapta Darma ke agama Kristen dilakukan dengan waktu yang
cukup lama, yaitu kurang lebih tujuh tahun. Melihat rentan waktu yang demikian, maka
perpindahan yang terjadi dikatakan menjadi sebuah proses. Proses tersebut, dalam kasus ini
merupakan proses yang dilakukan dalam mencari agama yang dianggap tepat bagi diri
Bpk.Nariyoto. Suatu proses konversi agama yang terjadi, tentunya terdapat hal-hal yang
mendorong, mempengaruhi atau menyebabkan. Dalam menjelaskan faktor-faktor penyebab
terjadinya konversi agama dalam kasus ini, penulis mengacu pada teori konversi agama yang
dipaparkan oleh Lewis R.Rambo khususnya mengenai teori model tingkatan sistematik dalam
proses konversi agama. Dalam teori tersebut memaparkan tujuh unsur proses konversi agama
yang saling mempengaruhi, yaitu: krisis, pencarian, konteks, pertemuan, interaksi, komitmen dan
konsekuensi. Dengan teori ini menunjukkan kekompleksitasan dari realita konversi agama yang
dilakukan oleh Bpk.Nariyoto, walaupun kompleks dan membutuhkan waktu yang lama, tidak
mengurangi semangat pak Nari memperoleh kebutuhannya, yaitu keselamatan melalui Tuhan
Yesus (Isa Rohulah). Hal itulah yang menjadi pusat penyebab Bpk.Nariyoto melakukan konversi
agama, yaitu terjadinya krisis dalam diri dimana antara hati yang berkeinginan untuk tetap setia
dengan ajaran maupun komunitas Sapta Darma, bertentangan dengan pikiran yang ingin mencari
keselamatan, yang hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus, atau yang di dalam Kitab
Jayabaya dikenal dengan Isa Rohulah. Walaupun demikian, faktor utama tersebut tidak menutup
adanya faktor-faktor lain yang mendukung. Faktor-faktor tersebut antara lain: a) tidak
terdapatnya larangan dari Sapta Darma dalam hal menganut agama yang diinginkan oleh
pengikut (kebebasan), atau dengan kata lain adanya keterbukaan terhadap sistem kepercayaan
yang lain. b) adanya kekhusukkan dalam beribadah; c) kekaguman pada kepribadian yang tegas
dan keras juga kharisma maupun teladan yang dimiliki Pdt.Merziline Ch.Rssok; d) perilaku
agama yang nampak dari Nova (anak keempat); d) berbagai pengalaman rohani yang dirasakan
oleh dirinya juga anggota keluarga; serta e) lingkungan sekitar tempat tinggal yang dominan
Kristen, khususnya jemaat GPIB ATK.
Fenomena konversi agama yang terjadi dalam kasus ini, menjadi tindakan yang radikal
dalam hal kehidupan yang pada awalnya (ketika masih berada di dalam Sapta Darma)
menggantungkan kehidupannya pada hal-hal mistik. Kemampuan atau kekuatan supranatural
yang dimilikinya tersebut diperoleh melalui ritual yang dilakukan dengan menggunakan berbagai
peralatan atau benda-benda yang diperolehnya, seperti keris, batu-batuan dan buku-buku. Namun
dengan tindakannya dalam melakukan konversi agama dari Sapta Darma ke Kristen,
menjadikannya melepaskan hal-hal tersebut dan menyerahkan kehidupannya dan anggota
keluarga kepada Tuhan Yesus, dengan membuat komitmen keluarga berupa baptisan seluruh
anggota keluarga dan sidi yang dilayankan oleh GPIB ATK bagi Bpk.Nariyoto dan istri pada
tanggal 30 Mei 2010.
Recommended