View
16
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
KONSEP DIRI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA ANGKATAN 2001 YANG BELUM
MENYELESAIKAN STUDI PADA TAHUN 2009
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Asih Setiya Rini
019114126
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
ii
iii
iv
Tak ada yang tak mudah,
Namun tak ada yang tak mungkin...
Percayalah dan lakukan bagian kita,
Maka TUHAN akan lakukan bagianNya.
Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
(Pengkhotbah 3 : 11)
”Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana”
Mazmur 90:12
v
Karya sederhana ini kupersembahkan:
Bapak Sunartho dan Ibu Suhartini Wiyono di surga
Rienard Devon Arkaprawira, Putra tercintaku
Narrien Melody Bulan Benning, Putri tersayangku
Kusnardi, M. Pd., suamiku tercinta
Keluarga besarku, trah Jonggo Wiyono,
I love u all..
vi
-
vii
ABSTRAKKONSEP DIRI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI ANGKATAN
2001 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YANG BELUMMENYELESAIKAN STUDI
PADA TAHUN 2009
Asih Setiya RiniUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2010
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana konsep dirimahasiswa psikologi angkatan 2001 universitas Sanata Dharma yang belummenyelesaikan studi. Sejalan dengan perkembangan mahasiswa kearahkedewasaan masalah yang terjadi dapat menyita waktu mahasiswa danmenimbulkan kerugian apabila tidak dapat mengelolanya dengan baik, sehinggawaktu penyelesaian studinya akan terhambat. Jika itu terjadi, masalah yang terjadiadalah perkembangan pembentukan konsep diri. Konsep diri menjadi factorpenting karena konsep diri mencakup bagaimana individu dapat menerima danmenghargai diri sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapatdalam dirinya. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologiangkatan 2001 universitas Sanata Dharma yang belum menyelesaikan studi.Jumlah dalam penelitian ini adalah 23 orang. Alat ukur dalam penelitian ini adalahskala konsep diri yang disusun sendiri oleh penulis. Indeks kesahihan itembergerak antara 0,313 sampai 0,867. koefisien reliabilitas menggunakan teknikAlpha Cronbach, yaitu sebesar 0,956. Berdasarkan analisis data diperoleh meanempiric (161,39) lebih besar dari pada mean teoritik (102,5) yang berarti secaraumum subjek penelitian ini memiliki konsep diri yang tinggi (positif). Hal iniditunjukkan dengan adanya 16 subjek (69,57%) pada kategori “tinggi”, 7 subjek(30,43%) pada kategori “sedang”, dan 0 subjek (0%) pada kategori “rendah”.Pada aspek konsep diri, aspek harapan adalah aspek yang memperoleh skor palingtinggi, diikuti aspek pengetahuan, kemudian yang terakhir aspek evaluasi. Hal inimenunjukkan bahwa pada dasarnya dalam diri subjek memiliki harapan-harapandengan melihat pengetahuan yang dimilikinya dan dengan mempertimbangkansemua kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Sehingga sebenarnyasubjek sangat mengerti gambaran tentang dirinya.
Kata kunci : konsep diri
viii
ABSTRACTTHE SELF-CONCEPT OF 2001 CLASS PSYCHOLOGICAL FACULTYSTUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY WHO HAVE NOT
FINISHED THEIR STUDY IN 2009 YEAR
Asih Setiya RiniUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2010
This research was aimed at describing the self-concept of 2001 classPsychological students of Sanata Dharma University who have not finished theirstudy. Coincide with the growth of the students, the problems they faced couldtake much of their time, and these caused disadvantages when they could notmanage them well, so the time to finish studying would be disturbed. When suchproblems happened, these would influence the self-concept shaping growth. Theself concept is an important factor because it included how the individuals acceptand value themselves. The subjects of this research were the 2001 classPsychological Faculty students who have not finished their study. The numbers ofthe subjects were 23 students. The measurement instrument of this research wasself-concept scale developed by the researcher. The item validity index ran from0.313 to 0.867, while reliability coefficient was 0,956 which was derived fromAlpha Cronbach computation. Based on the data analysis, it was found that theempirical mean (161,39) was higher than the theoretical mean (102,5). We cansay that generally the subjects of this research have a positive self-concept. It wasshown by 16 subjects (69,57 %) got high category, 7 subjects got averagecategory and no one got low category. In the self-concept aspect, the hope aspectgot the highest score, followed by knowledge aspect, and the last was evaluationaspect. It shows that basically the subjects have high hope through theirknowledge considering all of the strength and weaknesses they have. It meansthat actually the subjects know well about themselves.
Keyword : self-concept
ix
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Yesus Kristus yang telah memberikan kelimpahan
berkat dan kasih-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ini
untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Psikologi.
Terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah mendukung penulis
selama ini dengan kritik ataupun saran, semangat, kehadiran, perhatian, gurauan,
bantuan baik moral maupun spiritual. Oleh karena itu, dengan kerendahan dan
ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Tuhan Yesus pemberi segalanya.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma sekaligus sebagai dosen pembimbing
akademik untuk semua dukungan, arahan, bantuan, bimbingan, dan
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama belajar di Fakultas
Psikologi.
3. Ibu Sylvia Carolina MYM. S. Psi., M. Si., selaku dosen pembimbing
skripsi, terima kasih telah memberikan masukan, dukungan, dan
kesabarannya di dalam membimbing, terlebih bantuannya untuk
memperjuangkan kelulusan penulis. Ibu adalah dosen terbaik yang selama
ini penulis temui.
xi
4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S. Psi., Psi., M. Si., dan Ibu Titik Kristiyani, S.
Psi., M. Psi., selaku dosen penguji, terima kasih untuk saran dan
bantuannya sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Seluruh dosen fakultas Psikologi, staff fakultas Psikologi dan civitas
akademika Universitas Sanata Dharma, terima kasih telah membantu,
memberikan dorongan, pengetahuan, dan bimbingan selama penulis
menempuh kuliah.
6. Para responden yaitu teman-teman angkatan 2001 yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengisi angket.
7. Bapak dan Ibu di surga, terima kasih atas cinta, perhatian, bimbingan,
kesabaran, doa dan keringat yang selalu dicurahkan saat kita masih
bersama. Maafkan Rini yang selalu membuat kecewa, dan belum sempat
membahagiakan kalian. I miss you Dad…, I miss you Mom…
8. Ayah tercinta yang telah menjadikanku tetap mampu berdiri, dan selalu
setia mendampingiku disaat badai datang. Terima kasih untuk semua cinta
yang telah membuatku belajar segala sesuatu tentang apa arti hidup.
9. Rienard Devon Arkaprawira dan Narrien Melody Bulan Benning, anak-
anak bunda yang lucu-lucu yang selalu memberikan keceriaan dalam
hidup bunda. Maafkan bunda jika selalu meninggalkan kalian untuk
menyelesaikan skripsi bunda…
10. Keluarga besarku, trah Jonggo Wiyono, terima kasih untuk segala
sesuatunya. Buat mbak Ibiek, makasih untuk doa dan share’nya, dan
selamat menyiapkan segala sesuatunya untuk tgl 10 April 2010 nanti.
xii
SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU. Tuhan Memberkati Keluarga
Baru kalian SELAMANYA.
11. Teman-teman kost, thanks ya untuk kebersamaan dan kekompakannya.
Kapan kita kumpul lagi? Aku kangen kalian semua…
12. Temen- temen 2001 yang selama ini menemaniku dalam perjuangan ini,
Angga thanks tuk semuanya, sori aku selalu ngrepoti, Ulli makasih banget
tuk bantuanmu, Gompis, Orri, Vembi, Lasro, thanks ya....
13. Semua pihak yang tak dapat kusebut satu persatu yang telah memberiku
segalanya. Bukan maksud hati melupakan kalian tapi terbatasnya tempat
sehingga tidak semuanya dapat ditulis. Terima kasih semuanya….
Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan
selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, Januari 2010
Penulis,
Asih Setiya Rini.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.......... …………………………………..…..………… i
Halaman Persetujuan Pembimbing................... .......…......…………. ii
Halaman Motto ................................................................................... iii
Halaman Persembahan ........................................................................ iv
Halaman Pengesahan............ ……………………………………….. v
Pernyataan Keaslian Karya.................................................................. vi
Abstrak......……………………………………………………….…… vii
Abstract......................................……………………………………… viii
Lembar Pernyataan Publikasi Karya .................................................... ix
Kata Pengantar............. ................................………………………….. x
Daftar Isi..................................…………………….………………….. xiii
Daftar Tabel.......... ……………………….…………………………… xvi
Daftar Lampiran...........…….………………………...……………….. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah …………………………………………..... 4
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 5
D. Manfaat Penelitian ………………….………………………….... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Diri................…………….……............……....…........... 6
1. Pengertian Konsep Diri. ...............………….………............... 6
xiv
2. Faktor-faktor Terbentuknya Konsep Diri..….......…...…… 7
3. Aspek-Aspek Konsep Diri………........................…............ 10
4. Ciri-ciri dan Penggolongan Konsep Diri...………………... 16
B. Definisi Mahasiswa……..……............………………………….. 20
C. Konsep Diri Pada Mahasiswa yang Belum Menyelesaikan Studi 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ………………………………………………….. 24
B. Identivikasi Variabel Penelitian …………………………………… 24
C. Definisi Operasional ..............…………………………………….. 24
D. Subjek Penelitian ……………...…………………………………. 25
E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….. .26
F. Instrumen Penelitian ……………………………..……….............. 26
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.........………………………… 29
1. Validitas ................................................................................ 29
2. Seleksi Item .......................................................................... 30
3. Reliabilitas ............................................................................ 32
H. Analisis Data .................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian....................................... 37
1. Orientasi Kancah …………………………………………... 37
2. Persiapan Penelitian.....…………………………………….. 37
B. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………... 38
C. Hasil Penelitian…….……………………………………………. 38
xv
1. Uji Normalitas ........................................................................... 38
2. Deskripsi Data Penelitian ........................................................... 39
3. Kategorisasi Konsep Diri Mahasiswa Psikologi Angkatan 2001 42
4. Deskripsi Kedudukan pada Aspek Konsep Diri.......................... 43
D. Pembahasan .................................................................................... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 47
B. Saran ............................................................................................... 47
1. Bagi Mahasiswa .................................................................. 47
2. Bagi Peneliti Lain.............................................................. 47
3. Bagi Masyarakat ............................................................... 48
C. Keterbatasan Penelitian.................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 49
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Blue Print Skala Konsep Diri ...................................................... 28
Tabel 2. Distribusi Item Pra Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek
Dan Sifat Favorable/Unfavorable ...................................... 29
Tabel 3. Distribusi Item Setelah Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut
Aspek Dan Sifat Favorable/unfavorable ………………… 32
Tabel 4. Norma Kategori ………………………………………………... 35
Tabel 5. Norma Kategori ………………………………………………… 36
Tabel 6. Uji Normalitas ………………………………………………….. 39
Tabel 7. Diskripsi Data Penelitian ………………………………………. 40
Tabel 8. Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik ...................................... 41
Tabel 9. Kategori Skor Total Subjek ........................................................ 42
Tabel 10. Data Jumlah Subjek Per Kategori ............................................. 42
Tabel 11. Diskripsi Data Tiap Aspek Konsep Diri ................................... 43
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Data Skor Uji Coba ……………………………………………………… 52
Reliability Analysis Scale
Item Statistik ……………………………………………………. 54
Item Total Statistik …………………………………………….. 55
Reliability Statistic ……………………………………………… 57
Data Skor Penelitian …………………………………………………… 59
Reliability Analisis Scale
Item Statistik ……………………………………………………. 61
Item Total Statistik ……………………………………………… 63
Reliability Statistic …………………………………..................... 64
Frequencies Total
Skala Statistik …………………………………………………… 65
Statistik Total …………………………………………………… 65
Total …………………………………………………………… 66
Diskriptif Statistik …………………………………………… 66
Frequencies Aspek Pengetahuan
Statistik Aspek Pengetahuan …………………………………… 67
Total …………………………………………………………… 68
Diskriptif Statistik …………………………………………….. 68
Frequencies Aspek Harapan
Statistik Aspek Harapan ……………………………………… 69
xviii
Total ……………………………………………………………… 70
Diskriptif Statistik ……………………………………………… 70
Frequencies Aspek Evaluasi
Statistik Aspek Evaluasi ………………………………………… 71
Total ……………………………………………………………. 72
Diskriptif Statistik ……………………………………………… 72
Normalitas & Statistik Diskriptif
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ……………………… 74
Diskriptif Statistik ……………………………………………. 75
Uji t
One Sample Test ……………………………………………… 76
One Sample Statistik …………………………………………. 76
Frekuensi Komponen Akademik …………………………………… 77
Frekuensi Komponen Non Akademik ………………………………. 78
Skala Konsep Diri
Skala Uji Coba ............................................................................. 80
Skala Penelitian ............................................................................ 85
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki dunia belajar di Universitas merupakan sebuah perjalanan yang
harus dihadapi oleh seorang mahasiswa, apalagi mahasiswa sebagai bagian dari
perkembangan remaja menuju kedewasaan yang mempunyai tantangan dan
perubahan dalam perilaku serta dalam kepribadiannya. Dalam proses menuju
kedewasaan individu dituntut untuk memiliki suatu peran yang jelas, diakui,
dihargai oleh orang lain serta masyarakat. Salah satu indikasi keberhasilan
tersebut adalah dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya. Sejalan dengan
perkembangan mahasiswa kearah kedewasaan, berbagai macam masalah akan
sering muncul. Masalah yang terjadi dapat menyita waktu mahasiswa dan
menimbulkan kerugian apabila tidak dapat dikelola dengan baik, sehingga waktu
penyelesaian studinya akan terhambat dan menjadi lebih lama.
Keberhasilan dalam studi juga menjadi salah satu dasar penilaian suatu
kelompok sosial terhadap seseorang. Masa studi normal yang ditempuh Strata 1
adalah delapan semester, namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak
mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut.
Lingkungan terus menyoroti bahkan menjadikan bahan pembicaraan yang kurang
menyenangkan terkait dengan mahasiswa yang belum lulus. Hal tersebut semakin
membuat seorang mahasiswa tersebut menjadi tersudut sehingga salah dalam
membuat kesimpulan tentang dirinya.
1
2
Berdasarkan observasi dan wawancara singkat dari dua puluh lima
mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan studi, dua belas diantaranya
menyatakan bahwa mereka menjadi kurang percaya diri dan malu datang ke
kampus, mempunyai perasaan rendah diri bila berinteraksi dengan teman-teman
sebaya yang sudah berhasil menyelesaikan studi bahkan sudah bekerja, peka dan
cepat tersinggung, mudah dipengaruhi emosi negatif bahkan stress dan depresi.
Konsep diri positif yang sudah terbentuk selama ini dapat berubah menjadi
konsep diri yang negatif bila mahasiswa tersebut tidak bisa menyelesaikan
masalah tersebut dengan baik.
Konsep diri menjadi faktor penting karena konsep diri mencakup
bagaimana individu dapat menerima dan menghargai diri sendiri berkaitan dengan
kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya. Konsep diri akan
menentukan bagaimana seseorang akan menjalani hidupnya di dalam masyarakat.
Orang yang mempunyai konsep diri positif pastinya akan dapat menikmati hidup
secara utuh dalam berbagai kegiatan seperti pakerjaan maupun persahabatan.
Konsep diri bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan serta terbentuk
melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan manusia dari kecil hingga dewasa.
Proses pembentukan konsep diri dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti
pola asuh, lingkungan, pengalaman, kritik internal (Rini, 2002). Konsep diri
mendapatkan pengaruh yang cukup signifikan dari pola asuh dalam proses
pembentukannya. Sikap positif pengasuh menumbuhkan konsep dan pemikiran
yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Konsep tentang diri yang
3
terbentuk dari sikap penerimaan diri dan pola asuh yang positif adalah konsep diri
yang positif (Rini, 2002).
Hal lain yang memberikan pengaruh pada konsep diri adalah lingkungan
dan pengalaman. Apa yang didapatkan dari pengalaman dan apa yang diterima
dari lingkungan juga menentukan arah pembentukan konsep diri (Hurlock,
1994:10). Konsep diri bukan suatu bentuk yang statis, melainkan selalu
mengalami perkembangan. Refleksi lingkungan menjadi acuan dinamika tumbuh
kembang konsep diri seseorang. Refleksi lingkungan yang positif dapat memberi
kekuatan bagi konsep diri seseorang, namun sebaliknya refleksi lingkungan yang
negatif akan memperlemah konsep diri seseorang.
Menurut Hurlock (1990) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang
tentang dirinya sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang
dimiliki orang langsung dari mereka sendiri yang mencakup karakteristik fisik,
psikologis, sosial, emosional, aspirasi, prestasi. Menurut Acocella dan Calhoun
(1990), konsep diri seseorang memuat pengetahuan, harapan dan evaluasi
mengenai dirinya sendiri.
Burn (1982), mengungkapkan bahwa konsep diri dianggap sebagai kunci
yang berperan untuk mengatur dan mengendalikan manusia. Positif negatifnya
konsep diri yang dimiliki individu akan menentukan bagaimana individu
merespon secara tepat berbagai hal yang dialami, karena setiap individu
cenderung berperilaku sesuai dengan konsep diri yang dimiliki. Individu yang
memiliki konsep diri yang positif cenderung terlihat lebih optimis, percaya diri,
dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang
4
dialaminya, sehingga tampak bahwa dia akan mengerahkan semua usahanya
secara maksimal dalam menghadapi segala sesuatu.
Menurut Acocella dan Calhoun (1990), individu yang memiliki konsep
diri negatif benar-benar tidak tahu siapa dirinya, apa kelemahan dan kelebihan
yang ada pada dirinya, dan nilai-nilai dalam kehidupan. Individu yang memiliki
konsep diri negatif juga akan membiarkan dirinya larut dalam mimpi tanpa
berusaha untuk mewujudkannya, usaha untuk meraih prestasi sangat kurang.
Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang muncul dalam penelitian
ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma angkatan
2001 akan habis masa studinya pada bulan Agustus 2009, namun fakta
mengatakan bahwa masih banyak mahasiswa angkatan 2001 yang belum bisa
menyelesaikan studinya. Maka peneliti ingin mengetahui konsep diri yang
dimiliki mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2001 yang belum bisa
menyelesaikan studinya.
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut maka dapat
dirumuskan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
”Bagaimana konsep diri mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studi?”
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep diri
yang dimiliki oleh mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana penelitian
psikologi kepribadian bagi peneliti lain.
2. Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para mahasiswa
khususnya dalam hal pembentukan konsep diri sehingga dapat membantu
mereka dalam membentuk konsep diri yang positif.
Bermanfaat juga bagi lingkungan sekitar, seperti para orang tua,
teman, para pendidik, sehingga dapat menjadi suatu tambahan masukan
dalam membimbing, memahami, mendidik, serta membantu dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Dalam Kamus Psikologi (2000), konsep diri didefinisikan sebagai sebuah
cara pandang individu untuk melakukan evaluasi mengenai dirinya sendiri atau
penilaian mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan. Sedangkan
menurut Hurlock (1990) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang
tentang dirinya sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang
dimiliki orang langsung dari mereka sendiri yang mencakup karakteristik fisik,
psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.
Rosenberg (dalam Burns, 1993) mendefinisikan konsep diri sebagai
metode evaluasi diri yaitu cara seseorang dalam memandang dirinya, apakah
dirinya menyenangkan atau dirinya tidak menyenangkan. Konsep diri meliputi
apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang mengenai dirinya. Para
psikolog juga memandang bahwa konsep diri merupakan suatu kumpulan
persepsi-persepsi tentang diri individu yang bersangkutan. Persepsi-persepsi
tersebut biasanya termanifestasi dalam berbagai sifat, antara lain : psikologis,
sosial dan fisiologis (Rakhmat, 1986).
Menurut pendapat William D. Brooks (dalam Rakhmat, 2000) konsep diri
adalah suatu pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri ini
bukan hanya sekedar gambaran diskriptif, tetapi juga penilaian seseorang
6
7
tentang dirinya sendiri. Jadi konsep diri meliputi apa yang seseorang pikirkan
dan apa yang seseorang rasakan tentang dirinya sendiri. Cawagas (1983) juga
berpendapat bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan
dimensi fisik, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahan, kepandaian dan
kegagalannya. Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan akan
berakibat tidak baik karena segala keberhasilan banyak tergantung dari cara
individu memandang kualitas kemampuan yang dimilikinya. Keberhasilan studi,
bergaul, berkreasi atau berorganisasi dapat membuat individu mengembangkan
konsep dirinya. Pengalaman kegagalan yang dialami dapat merugikan konsep
dirinya dan apabila kegagalan tersebut terus menerus menimpanya maka konsep
dirinya akan menjadi negatif.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa konsep diri dapat
didefinisikan sebagai suatu metode evaluasi diri mengenai individu yang
bersangkutan yang mencakup dimensi fisik, psikologis, sosial, aspirasi dan
prestasi.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Konsep Diri
Menurut Rini (2000) konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak
masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan,
pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua dan
lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa
dirinya.
8
Menurut Rogers (Scultz, 1991) konsep diri yang berkembang dari anak
merupakan gambaran-gambaran yang dibentuk sebagai akibat dari bertambah
kompleksnya interaksi dengan orang lain. Dari mengamati reaksi orang lain
terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal mengembangkan suatu
pola gambaran-gambaran diri yang konsisten. Konsep diri seorang anak sangat
dipengaruhi oleh perasaan cinta atau kasih sayang yang tulus, tanpa syarat dari
seseorang (anggota keluarga) atau sering disebut sebagai unconditional positive
regard. Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah suatu syarat terhadap
tingkah lakunya yang baik.
Pembentukan konsep diri yang dimiliki seseorang dimulai semenjak masa
kanak-kanak, namun faktor pembentukan konsep diri bukan dari bawaan.
Orang-orang sekitar individu membantu untuk mengenali dirinya melalui
penilaian atau perbandingan dirinya dengan orang lain sehingga terbentuk
konsep diri. Tidak semua orang disekitar individu berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri, hanya orang-orang tertentu saja seperti orang yang
dianggap dekat dengan individu atau idola individu saja (Colhoun dan Acocella,
1990:67).
Gunarsa dan Gunarsa (1986:238-239) menyatakan bahwa pada dasarnya
konsep diri terbentuk atas tahapan-tahapan yang meliputi :
a. Konsep Diri Primer
Pembentukan konsep diri primer ini berdasakan pengalaman seseorang
terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan rumahnya sendiri.
Pengalaman-pengalaman yang berbeda dan diterima seseorang terwujud
9
melalui interaksinya dengan keluarga. Konsep mengenai bagaimana dirinya
diawali ketika membandingkan dirinya dengan anggota keluarga lainnya.
Konsep mengenai bagaimana perannya, aspirasinya, atau tanggung
jawabnya dalam kehidupan keluarga ini banyak ditentukan atas dasar
didikan atau tekanan-tekanan yang berasal dari orang tua. Anak yang
bertambah besar akan mempunyai hubungan yang lebih luas dari pada hanya
sekedar hubungan dalam lingkungan keluarga. Ia mempunyai lebih banyak
teman, banyak kenakalan, dan sebagai akibatnya ia mempunyai banyak
pengalaman yang akhirnya akan diperoleh konsep diri yang baru.
b. Konsep Diri Sekunder
Pembentukan konsep diri sekunder ini lebih ditentukan oleh bagaimana
konsep diri primer terbentuk. Individu yang memiliki konsep diri primer
sebagai orang pendiam, penurut, tidak nakal atau tidak suka membuat
keributan maka orang tersebut akan cenderung memilih teman bermain yang
sesuai dengan konsep diri yang sudah dimilikinya, dan teman-teman
barunya itulah yang akan menunjang terbentuknya konsep diri sekunder.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri seseorang adalah
pengalaman dari lingkungan terdekatnya dan interaksinya dengan orang-
orang yang mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan sejak masa
pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa.
10
3. Aspek- Aspek Konsep Diri
Menurut Acocella dan Colhoun (1990), konsep diri juga disebut potret
diri mental, pandangan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri tersebut
mempunyai beberapa aspek, antara lain :
a. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan dimensi pertama dalam konsep diri
yang merupakan dimensi yang diketahui seseorang tentang dirinya sendiri,
atau dengan kata lain gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek
ini memberi gambaran tentang keadaan diri sendiri (self-picture).
Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri (self-image).
Aspek ini merupakan data yang bersifat obyektif, misalnya : usia, jenis
kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan.
b. Aspek Harapan
Menurut Rogers (dalam Colhoun dan Acocella, 1990) menyatakan
bahwa seseorang mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya,
maka orang tersebut juga mempunyai pandangan lain tentang
kemungkinan orang tersebut menjadi apa di masa datang. Pandangan ini
akan mengakibatkan orang tersebut mempunyai pengharapan mengenai
dirinya sendiri.
c. Aspek Evaluasi
Konsep diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri (self-
acceptance), serta penilaian terhadap harga dirinya sendiri (self-esteem).
Setiap hari individu selalu memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri,
11
apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan dan apakah saya
dapat memenuhi yang menjadi standar saya.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Burns (1993) terdapat
beberapa aspek yang berpengaruh dalam penyusunan konsep diri
seseorang, yaitu :
a. Citra Fisik
Citra fisik merupakan penilaian individu terhadap segala sesuatu
yang berkaitan dengan keadaan fisik seorang individu seperti misalnya
bagaimana bentuk tubuh, kecantikan wajah dan sebagainya. Berbagai
ketidaksempurnaan atas bentuk dan postur tubuh seseorang secara tidak
langsung akan sangat besar mempengaruhi pembentukan konsep dirinya.
Selain itu, adanya berbagai macam stereotype tentang citra fisik yang ideal
bagi seseorang dalam masyarakat juga akan sangat mempengaruhi konsep
diri seseorang.
Penilaian yang positif terhadap keadaan dan bentuk fisik seseorang
baik yang bersumber dari dalam diri dan bersifat subyektif maupun dari
orang lain dan bersifat objektif akan sangat mempengaruhi perkembangan
konsep diri ke arah yang positif. Seorang individu yang dapat menerima
pernyataan orang lain yang berkaitan dengan keadaan fisiknya akan
memasukkan persepsi-persepsi tersebut ke dalam orientasi pemikirannya
mengenai keadaan fisiknya. Kemudian berdasarkan data yang
diperolehnya tersebut, individu itu akan membentuk suatu konsep diri bagi
dirinya.
12
Apabila seseorang mempunyai keadaan fisik yang sempurna baik
menurut dirinya maupun menurut orang lain maka individu tersebut akan
cenderung mempunyai konsep diri yang cenderung positif. Namun
demikian sebaliknya, jika seseorang merasa dirinya tidak sempurna dan
jauh dari citra fisik yang ideal menurut masyarakat maka individu tersebut
akan cenderung mempunyai konsep diri yang negatif.
b. Tanggapan Orang Lain Mengenai Dirinya
Tanggapan orang lain mengenai diri subjek mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Selain itu, tingkat
kedekatan antara pemberi tanggapan (orang lain) dengan individu juga
akan memberi pengaruh dalam pembentukan konsep diri. Semakin dekat
hubungan kekeluargaan biasanya cenderung bisa cenderung lebih diterima
dari pada orang diluar keluarga.
c. Identifikasi Peran Seks
Identifikasi peran seks mulai dari penentuan jenis kelamin.
Pengertian peran identitas seksual adalah tingkat kesesuaian antara
karakteristik ciri-ciri fisik dan jenis kelamin seseorang dengan peran
seksual yang dilakukan dalam hidup dan dalam interaksi dengan orang
lain. Peran identitas seksual juga akan berpengaruh dalam pembentukan
konsep diri seseorang. Peran identitas seksual yang semakin menyimpang
dari nilai-nilai atau norma masyarakat akan cenderung mengarahkan
konsep diri yang semakin negatif bagi seseorang.
13
Menurut Berzonsky (1981) untuk mengetahui konsep diri
seseorang dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini :
a. Aspek Fisik
Aspek fisik di dalamnya meliputi penilaian individu terhadap
segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, dan benda
miliknya. Individu beranggapan bahwa daya tarik fisik berpengaruh
terhadap penilaian masyarakat terhadap ciri kepribadian seseorang. Fisik
yang bagus berarti memiliki kepribadian yang bagus pula dan sebaliknya
sehingga individu lebih mengutamakan penampilan fisik. Ukuran suatu
daya tarik fisik diambil dari pandangan masyarakat secara umum
walaupun tidak semua ukuran atau patokan tersebut benar adanya. Ukuran
masyarakat tentang fisik dapat dilihat dari berat badan, warna kulit,
pakaian yang dipakai dan barang yang dimiliki seseorang. Individu yang
merasa penampilan dirinya tidak menarik atau tidak mampu menerima
perbedaan antara keadaan dengan ukuran masyarakat sekitar membuat
individu menjsi rendah diri dan berkonsep diri yang nagatif. Individu yang
menerima keadaan fisiknya apa adanya tanpa terpengaruh dengan ukuran
masyarakat tentang daya tarikfisik akan menghasilkan konsep diri yang
positif.
b. Aspek Psikis
Aspek psikis di dalamnya terdapat pikiran, perasaan dan sikap
yang dimiliki individu terhadap dirinya. Misalnya : saya merasa yakin
dengan kemampuan yang saya miliki. Individu sering memiliki cita-cita
14
atau harapan yang kurang realistis dan tidak melihat dengan jelas
kemampuan yang dimiliki. Harapan yang kurang realistis dan tidak
adanya kemampuan yang mencukupi dapat menimbulkan suatu kegagalan.
Kegagalan ini menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi
pertahanan diri dengan menyalahkan orang lain atas kegagalannya
sehingga menimbulkan konsep diri yang negatif. Individu yang mampu
berfikir realistis tentang harapan dan cita-cita yang ingin dicapainya yang
sesuai juga dengan kemampuannya akan mencapai suatu keberhasilan
sehingga akan timbul rasa percaya diri dan kepuasan diri yang
menimbulkan konsep diri yang positif pula.
c. Aspek Sosial
Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial yang dimainkan
individu dan penilaian individu terhadap peranan tersebut. Misalnya : saya
suka membantu teman yang sedang menghadapi masalah. Penilaian
individu terhadap dirinya sendiri tidak lepas dari penilaian masyarakat
terhadap suatu peran sosial yang membuat individu dapat memberikan
penilaian yang baik atau buruk.
d. Aspek Moral
Aspek moral meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta
arah bagi kehidupan seseorang. Misalnya : kita wajib mentaati peraturan.
Individu berkonsep diri positif akan dapat menarik hal-hal positif yang
berada di lingkungan sekitarnya. Penilaian-penilaian positif ini akan
menjadi suatu nilai dan prinsip bagi individu untuk berperilaku di dalam
15
kehidupannya sehari-hari. Individu yang memiliki konsep diri negatif itu
karena individu tidak menarik hal positif dan hal negatif terhadap apa yang
terjadi di lingkungan sekitarnya. Individu akan berperilaku seperti apa
yang ia lihat di lingkungannya tanpa mengetahui benar atau salah.
Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat, maka peneliti cenderung
menggunakan teori tentang aspek-aspek konsep diri menurut pendapat
Acocella dan Colhoun (1990). Dengan pertimbangan aspek-aspek tersebut
cukup dapat mewakili dalam penelitian ini. Aspek-aspek konsep diri menurut
Acocella dan Colhoun dibagi menjadi tiga :
a. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan dimensi pertama dalam konsep diri
yang merupakan dimensi yang diketahui seseorang tentang dirinya sendiri,
atau dengan kata lain gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek
ini memberi gambaran tentang keadaan diri sendiri (self-picture).
Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri (self-image).
Aspek ini merupakan data yang bersifat obyektif, misalnya : usia, jenis
kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan.
b. Aspek Harapan
Menurut Rogers dalam Colhoun dan Acocella, (Colhoun, 1990)
menyatakan bahwa seseorang mempunyai satu set pandangan tentang
siapa dirinya, maka orang tersebut juga mempunyai pandangan lain
tentang kemungkinan orang tersebut menjadi apa di masa datang.
16
Pandangan ini akan mengakibatkan orang tersebut mempunyai
pengharapan mengenai dirinya sendiri.
c. Aspek Evaluasi
Konsep diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri
(self-acceptance), serta penilaian terhadap harga dirinya sendiri (self-
esteem). Setiap hari individu selalu memberikan penilaian terhadap dirinya
sendiri, apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan dan
apakah saya dapat memenuhi yang menjadi standar saya.
4. Ciri-Ciri dan Penggolongan Konsep Diri
a. Konsep Diri Positif
Menurut William (dalam Rakhmat, 2000) orang yang memiliki konsep diri
positif adalah orang yang yakin akan kemampuannya dalam mengatasi
masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu,
mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
Sedangkan menurut Hamachek (dalam Rakhmat, 2000) orang yang
mempunyai konsep diri positif adalah orang yang betul-betul meyakini nilai-
nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya meski
menghadapi tantangan, berani mengubah prinsip bila pengalaman dan bukti-
bukti ternyata salah, mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik, tidak
terlalu cemas akan apa yang terjadi esok, masa lalu dan sekarang. Mempunyai
keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, menerima diri apa
17
adanya dan menikmati hidup, secara utuh dalam berbagai kegiatan seperti
permainan, pekerjaan maupun persahabatan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Burns (1993) ada beberapa
ciri tambahan tentang individu-individu yang mempunyai kecenderungan
konsep diri positif, yaitu mareka yang :
a. mempunyai harga diri tinggi
b. penerimaan diri yang positif
c. dapat melakukan evaluasi diri yang positif.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa orang yang
mempunyai konsep diri positif adalah orang yang meyakini nilai-nilai dan
prinsip-prinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya walaupun
menghadapi tantangan, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha
mengubahnya, mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik, tidak terlalu
cemas akan apa yang akan terjadi hari esok, masa lalu dan sekarang. Memiliki
keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, menerima diri apa
adanya, merasa setara dengan orang lain dan mampu menikmati hidup secara
utuh dalam berbagai kegiatan, seperti permainan, pekerjaan maupun
persahabatan.
b. Konsep Diri Negatif
Menurut Acocella dan Calhoun (1990) orang yang memiliki konsep diri
negatif mempunyai pengetahuan yang tidak tepat tentang dirinya sendiri,
pengharapan yang tidak realistis dan harga diri yang rendah. Kelemahan yang
18
dimiliki oleh orang dengan konsep diri rendah atau rendah menghambat
lancarnya hubungan sosial yang dilakukan dengan orang lain. Anggapan bahwa
orang lain tidak menyukai dirinya, peka terhadap kritik dan pesimis terhadap
hidup yang dijalani menyebabkan ia enggan untuk membina hubungan dengan
orang-orang disekitarnya. Hal ini sering menjadikan seseorang mengalami
kesulitan bergaul dan akhirnya menghambat dirinya untuk menyampaikan ide,
pendapat atau gagasannya pada orang lain. Selain itu konsep diri negatif yang
dimiliki oleh seseorang dapat menyebabkan orang berperilaku agresif pada
orang lain.
Adapun menurut Burns (1993) orang yang mempunyai konsep diri negatif
mempunyai ciri-ciri; selalu merasa rendah diri terhadap orang lain, kurang
mampu menerima diri, dan sulit untuk melakukan evaluasi diri.
Brooks dan Emmert (Rakhmat, 1986) mengungkapkan bahwa seseorang
yang memiliki konsep diri negatif cenderung :
a. Peka terhadap kritik
Orang dengan konsep diri negatif sangat tidak tahan terhadap kritik
dan mudah marah. Koreksi sering dipersepsikan sebagai usaha untuk
menjatuhkan harga dirinya.
b. Responsif terhadap pujian
Seseorang dengan konsep diri negati terkadang berpura-pura
menghindari pujian, namun tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya
saat menerima pujian. Orang-orang seperti ini tidak pandai dan tidak
19
sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan
orang lain.
c. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain
Orang yang mempunyai konsep diri negatif cenderung
menganggap orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan
kehangatan dan keakraban dalam persahabatan.
d. Bersikap pesimis
Orang yang konsep dirinya negatif cenderung bersikap pesimis
terhadap kompetisi yang ada dihadapannya.
e. Merasa tidak berdaya
Orang dengan konsep diri negatif cenderung merasa tidak berdaya
dan enggan untuk bersaing dengan orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat membuat kesimpulan
bahwa orang yang memiliki konsep diri negatif, adalah orang yang mempunyai
gambaran atau pengetahuan yang tidak tepat tentang dirinya sehingga ia tidak
menyukai dan tidak menghormati dirinya sendiri karena merasa tidak berdaya
dan tidak percaya dengan kemampuannya sendiri. Ia cenderung bersikap
pesimis terhadap hidup dan sulit melakukan evaluasi diri sehingga kurang
mampu mengambil manfaat terhadap pengalaman-pengalaman yang lalu. Selain
itu mempunyai anggapan bahwa dirinya tidak disukai oleh orang lain sehingga
sangat peka terhadap kritik karena dianggap hanya untuk menjatuhkan harga
dirinya.
20
B. Definisi Mahasiswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) istilah mahasiswa diartikan
sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedang menurut tim penyusun
peraturan akademik Universitas Sanata Dharma (1994), mahasiswa
didefinisikan sebagai peserta didik yang terdaftar dan belajar pada universitas.
Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Perguruan Tinggi dan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan mendefinisikan mahasiswa sebagai golongan
pemuda dengan rentang umur 18-30 tahun, yang secara resmi terdaftar pada
salah satu perguruan tinggi dan aktif dalam perguruan tinggi yang bersangkutan
(Sarlito, dkk, dalam Veronica, 2003).
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Mohammad Ali,
Minan Sukarnan Cece Rakhmat, 1984 ( Puspitasari, 2001 : 16-17) mahasiswa
adalah kelompok manusia penganalisa yang mempunyai tanggung jawab untuk
mengembangkan kemampuan penalaran individual. Mahasiswa sebagai kaum
intelektual berbeda dengan pelajar. Mahasiswa dituntut untuk memperluas
wawasannya secara mandiri, tidak tergantung pada bahan yang diberikan di
kelas. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu menganalisa dan menilai secara
kritis ilmu yang didapatkannya, tidak hanya menerima pengetahuan begitu saja.
Mahasiswa dilihat dari aspek jalur pendidikan formal merupakan fase
terakhir bagi individu dalam mengikuti aktivitas dan proses pembelajaran.
Secara sosiologis mahasiswa merupakan kelas lanjutan dari kolompok
masyarakat tersekolahkan dari alumni SMU, SMK, atau MA. Sebagai kelas atau
kelompok terhormat ini, disamping sarat dengan prestise dan kebanggaan,
21
mahasiswa juga (disadari atau tidak) penuh dengan beban moral dan tanggung
jawab sosial (Bachtiar, 2002 : 10).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah
peserta didik dengan usia 18-30 tahun yang secara resmi terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi yang dituntut untuk memperluas wawasannya secara mandiri,
sehingga diharapkan mampu menganalisa dan menilai secara kritis ilmu yang
didapatkannya.
Maka definisi mahasiswa fakultas Psikologi universitas Sanata Dharma
angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi pada tahun 2009 adalah peserta
didik yang secara resmi terdaftar dan belajar di fakultas Psikologi universitas
Sanata Dharma angkatan 2001 yang sampai pada tahun 2009 belum bisa
menyelesaikan studinya.
C. Konsep Diri Pada Mahasiswa yang Belum Menyelesaikan Studi
Sejalan dengan perkembangan kearah kedewasaan, mahasiswa dituntut
untuk memiliki tanggung jawab. Berbagai macam masalah akan sering muncul
dalam kehidupannya. Setiap masalah yang muncul apabila tidak dapat mengelola
dengan baik akan menyita waktu dan merugikan bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Apabila tanggung jawab sebagai mahasiswa juga tidak dijalankan
secara penuh, maka akan semakin menghambat waktu penyelesaian masa studi
yang sudah ditentukan oleh Universitas.
Masalah yang biasa muncul apabila mahasiswa tidak mampu mengelola
dengan baik setiap masalah yang datang adalah terganggunya perkembangan
22
pembentukan konsep diri. Konsep diri menjadi faktor penting karena konsep diri
mencakup bagaimana individu dapat menerima dan menghargai diri sendiri
berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya. Konsep
diri bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan serta terbentuk melalui
proses belajar sejak masa pertumbuhan manusia dari kecil hingga dewasa.
Menurut Rini (2000), lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua
turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk.
Beberapa ahli juga mempunyai pendapat yang sama bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya konsep diri seseorang adalah pengalaman dari
lingkungan terdekatnya dan interaksinya dengan orang-orang yang mempunyai
arti bagi individu yang bersangkutan sejak masa pertumbuhan seorang manusia
dari kecil hingga dewasa.
Keterlambatan penyelesaian masa studi yang dialami oleh mahasiswa
tentunya akan menjadi pergunjingan oleh lingkungan sekitar. Refleksi lingkungan
menjadi acuan dinamika tumbuh kembang konsep diri seseorang. Refleksi
lingkungan yang positif dapat memberi kekuatan bagi konsep diri seseorang,
namun sebaliknya refleksi lingkungan yang negatif akan memperlemah konsep
diri seseorang.
Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1986), konsep diri terbentuk melalui
tahapan-tahapan, tahap pertama konsep diri primer kemudian yang kedua konsep
diri sekunder. Pembentukan konsep diri primer ini berdasarkan pengalaman
seseorang terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan rumahnya sendiri.
Sedangkan pembentukan konsep diri sekunder ini lebih ditentukan oleh
23
bagaimana konsep diri primer terbentuk. Konsep diri primer yang dari awal
perkembangannya sudah tidak kuat, dengan adanya refleksi lingkungan yang
negatif maka konsep diri sekunder yang berkembang akan menjadi konsep diri
negatif pula.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat
sekarang dan menyajikan apa adanya.
Penelitian deskriptif menjelaskan dan menafsirkan data yang berkenaan
dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan pandangan yang
menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel, pengaruh terhadap suatu
kondisi, dan lain-lain (Subana, 2001).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja. Variabel utama
dalam penelitian ini adalah konsep diri.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini konsep diri adalah keyakinan, pandangan atau
penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang terkait dengan masalah studi yang
antara lain dapat memahami gambaran tentang dirinya yang bersifat objektif, dan
juga mempunyai harapan pada dirinya, serta dapat memberikan penilaian terhadap
dirinya apakah sudah dapat memenuhi yang diharapkan. Konsep diri individu
24
25
diungkap dengan skala konsep diri, yaitu semakin tinggi total skor yang diperoleh
individu maka menunjukkan konsep diri positif. Sebaliknya semakin rendah total
skor yang diperoleh individu maka menunjukkan konsep diri negatif.
Konsep diri mahasiswa fakultas Psikologi universitas Sanata Dharma
angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi adalah mahasiswa yang
mempunyai gambaran mengenai dirinya, yaitu memahami gambaran tentang
dirinya yang bersifat objektif seperti usia, jenis kelamin, suku, pekerjaan dan lain-
lain, dan juga mempunyai harapan pada dirinya, serta dapat melihat apakah dia
bisa memenuhi standar yang ditetapkannya, pada mahasiswa fakultas Psikologi
universitas Sanata Dharma angkatan 2001 yang belum menyelesaikan tugas akhir
sebagai syarat kelulusan yang diukur dengan menggunakan skala konsep diri yang
berjumlah 60 item soal.
D. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa
fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang
belum bisa menyelesaikan studinya. Peneliti menggunakan mahasiswa angkatan
2001 karena pada akhir semester genap 2008/2009 harus sudah menyelesaikan
studinya, apabila belum meyelesaikan studinya, mahasiswa harus membuat surat
pernyataan pengunduran diri.
26
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala pada
responden secara langsung, yaitu mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya.
Sebelum digunakan dalam penelitian sebenarnya, skala diujicobakan terlebih
dahulu untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitas alat ukur. Skala akan
diujicobakan pada subjek dengan alasan try out ikut dipakai dalam penelitian
karena subjek penelitian jumlahnya terbatas. Penelitian ini menggunakan satu
skala, yaitu skala konsep diri.
F. Instrumen Penelitian
Skala konsep diri ini disusun berdasarkan beberapa aspek konsep diri dari
Acocella dan Colhuon sebagai berikut :
a. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang dirinya sendiri.
Aspek sifatnya obyektif, misalnya : usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku,
pekerjaan, dan lain-lain.
b. Aspek Harapan
Dalam aspek ini orang akan mempunyai pandangan tentang kemungkinan
orang tersebut menjadi apa di masa datang. Pandangan ini yang akan
mengakibatkan orang mempunyai pengharapan mengenai dirinya sendiri.
27
c. Aspek Evaluasi
Aspek ini akan melihat apakah seseorang dapat melakukan seperti yang
orang tersebut harapkan dan apakah sesuai dengan standar yang telah
ditetapkannya.
Ketiga aspek konsep diri tersebut yang akan menjadi dasar
pembuatanitem. Item-item yang dibuat disesuaikan dengan subjek penelitian yang
digunakan peneliti.
Menurut Allen dan Yen (dalam Supratiknya, 1998) skala adalah rangkaian
pengukuran mengikuti aturan tertentu yang mengukur satu sifat. Metode yang
digunakan dalam skala konsep diri ini adalah metode Summated Rating, dengan
menggunakan skala Linkert yang terdiri atas empat kategori jawaban yaitu sangat
setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Menurut Hadi (1991) modifikasi
skala Linkert yang terdiri dari empat kategori jawaban dimaksudkan untuk
menghindari kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat, yaitu karena
kategori netral mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan,
bisa juga diartikan netral atau ragu-ragu. Tersedianya jawaban di tengah juga
menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (Central Tendency Effeck),
terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan arah jawabannya.
Maksud kategori jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju) adalah untuk melihat kecenderungan pendapat responden
ke arah setuju atau tidak setuju.
28
Dalam penskoran setiap item diberi skor sesuai dengan jawaban yang telah
diberikan oleh subjek. Skoring tiap item dalam skala konsep diri tergantung pada
bentuk pernyataan. Untuk pernyataan favorable maka skoringnya sebagai berikut:
SS : 4
S : 3
TS : 2
STS : 1
Sedang untuk pernyataan yang unfavorable, maka skoringnya adalah :
SS : 1
S : 2
TS : 3
STS : 4
Tabel 1.
Blue Print Skala Konsep Diri
AKADEMIS NON AKADEMISNo
KONTEKS
ASPEK favorable Unfavorable favorable Unfavorable
Total
1. Pengetahuan 4 5 6 5 20
2. Harapan 3 7 7 3 20
3. Evaluasi 2 4 8 6 20
TOTAL 9 16 21 14 60
29
Tabel 2.
Distribusi Item Pra Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek dan Sifat
Favorable / Unfavorabel
AKADEMIS NON AKADEMISNo
KONTEKS
ASPEK favorable Unfavorable favorable UnfavorableTotal
1. Pengetahuan 3, 5, 7, 8 32, 33, 37,39, 40
1, 2, 4, 6,9, 10
31, 34, 35,36, 38
20
2. Harapan 11, 12, 2041, 42, 43,44, 47, 48,
49
13, 14, 15,16, 17, 18,
1945, 46, 50 20
3. Evaluasi 27, 29 52, 53, 55,59
21, 22, 23,24, 25, 26,
28, 30
51, 54, 56,57, 58, 60
20
TOTAL 9 16 21 14 60
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Suatu alat pengukur dalam penelitian harus memenuhi validitas
(kesahihan) dan reliabilitas (kehandalan) agar alat ukut tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana
ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran tes dalam
melakukan fungsi ukurnya (Aswar, 1996: 173-174). Validasi adalah
ketepatan dan keakuratan tes dalam mengukur sesuatu yang harus diukur.
Validasi berkaitan dengan ketepatan interpretasi tes terhadap hasil tes dari
kelompok individu. Tes disebut valid apabila dapat tepat dan akurat
mengukur sesuai dengan maksud yang hendak diukur tes tersebut.
30
Validitas tes terdiri dari tiga jenis validitas, yakni : validitas isi
(content validity), validitas kriteria (criterion-related validity), dan
validitas konstruk (construct validity) (Allen & Yen, 1979: 95-117).
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi.
Validitas isi menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Sebelum di uji
coba, skala konsep diri di uji validitas isinya terlerbih dahulu
menggunakan professional judgment atau analisis rasional, yaitu validitas
isi dikoreksi oleh orang yang sudah ahli yaitu dosen pembimbing.
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan dengan cara melihat koefisien korelasi
tiap item yaitu dengan mengkorelasikan skor masing-masing item
dengan skor total keseluruhan item. Besarnya koefisien korelasi item
total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau
negatif. Semakin mendekati angka 1 yang bertanda positif maka daya
diskriminasi itemnya semakin baik. Sebagai kriteria seleksi item
berdasarkan korelasi item total maka biasanya diberikan batasan rix >
0,30. Jadi item yang memiliki korelasi item total minimal 0,30 dianggap
layak menjadi sebuah item (Azwar, 2003). Namun jika jumlah item yang
lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka kita
dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30
menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai.
Teknik korelasi item yang digunakan dalam penelitian ini adalah
31
formula koefisien korelasi produk moment Pearson. Pengolahan data
akan dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS for
windows 16.
Skala konsep diri yang di ujicobakan berjumlah 60 item yang
terdiri dari 30 item favorable dan 30 item unfavorable. Setelah data di
peroleh maka data tersebut di analisis menggunakan program SPSS for
Windows 16. Dari pengolahan data tersebut terdapat 50 item yang
digunakan dan 19 item yang gugur. Korelasi item totalnya berkisar
antara 0,313 sampai 0,867. Item-item yang gugur yaitu 1, 2, 4, 8, 11, 15,
16, 17, 19, 20, 24, 25, 38, 46, 51, 54, 55, 56, dan 57. Item setelah uji
coba di gunakan dalam penelitian, karena menggunakan metode item
terpakai. Jadi item-item yang sahih atau lolos, langsung di gunakan
untuk penelitian. Distribusi skala pengungkapan diri setelah di lakukan
uji coba menjadi sebagai berikut :
32
Tabel 3.
Distribusi Item Setelah Uji Coba Skala Konsep Diri Menurut Aspek dan Sifat
Favorable / Unfavorabel
AKADEMIS NON AKADEMISNo
KONTEKS
ASPEK favorable Unfavorable favorable UnfavorableTotal
1. Pengetahuan3, 5, 7
32, 33, 37,39, 40
6, 9, 1031, 34, 35,
3615
2. Harapan12
41, 42, 43,44, 47, 48,
4913, 14, 18 45, 50 13
3. Evaluasi27, 29 52, 53, 59
21, 22, 23,26, 28, 30
58, 60 13
TOTAL6 15 12 8 41
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu keajegan, konsistensi atau kestabilan
suatu alat ukur, di mana alat ukur tersebut dapat digunakan dengan hasil
yang konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan penelitian yang
sama. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, maka pengukuran
tersebut disebut reliabel (Azwar, 2003). Reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas (rxx³) yang angkanya berada dalam rentang 0
sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati
angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, semakin
rendah koefisien reliabilitas mendekati angka 0, berarti semakin rendah
reliabilitasnya.
33
Reliabilitas penelitian ini akan menggunakan formula koefisien
Alpha dari Cronbach, dengan alasan koefisien alpha dapat mengatasi
kelemahan teknik belah dua dan mengestimasi rata-rata korelasi belah
dua dari semua pembagi tes yang mungkin dilakukan (Azwar, 2002).
Pengolahan data akan dilakukan dengan program komputer SPSS for
windows 16.
Nilai reliabilitas skala dianggap memuaskan bila koefisien alpha
lebih besar dari 0,90 karena berarti perbedaan (variasi) yang tampak
pada skor tes tersebut mampu mencerminkan 90% dari variasi yang
terjadi pada skor murni subjek, dan hanya 10% dari perbedaan skor yang
tampak disebabkan oleh variasi eror pengukuran (Azwar, 2002).
Hasil reliabilitas yang didapat dari penelitian ini adalah 0,956.
dengan ini dapat dilihat bahwa tingkat reliabilitas termasuk dalam
kategori tinggi.
H. Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan untuk menganalisis hasil
pengumpulan data adalah metode statistik. Statistik yang digunakan adalah
statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan
nilai maximum, nilai minimum, mean teoritis, mean empiris, dan standar
deviasi serta perhitungan persentase. Statistik deskriptif juga mencakup
perhitungan-perhitungan sederhana yang biasa disebut sebagai statistik
dasar, yang antara lain meliputi perhitungan frekuensi, frekuensi kumulatif,
34
presentase, presentase kumulatif, tingkat persentil, skor tertinggi dan
terendah, rata-rata hitung, simpangan baku, pembuatan tabel silang dan lain-
lain. Perhitungan-perhitungan tersebut pada umumnya tergantung pada
kebutuhan-kebutuhan dan tujuan dilakukannya penelitian atau dari peneliti
itu sendiri (Nurgiyantoro, Gunawan&Marzuki, 2002).
Kategori tingkat konsep diri didasarkan berdasarkan kategorisasi
jenjang. Menurut Azwar (1999), penentuan kategorisasi jenjang adalah
berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik sebagai berikut :
X minimum teoritik : skor paling rendah yang mungkin diperoleh subjek
pada skala, yaitu 1.
X maximum teoritik : skor paling tinggi yang mungkin diperoleh subjek
pada skala, yaitu 4.
Range : luas jarak sebaran antara nilai maximum dan nilai
minimum.
Standar Deviasi ( σ ) : luas jarak sebaran yang dibagi dalam 6 satuan
deviasi standar.
Mean ( μ ) : mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor
maximum dan minimum.
Mean empiris : rata-rata dari skor total subjek penelitian.
35
Untuk mengetahui data teoritik maka dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
a. Skor maksimum : 41 x 4 = 164
b. Skor minimum : 41 x 1 = 41
c. Range : 164 – 41 = 123
d. SD : 123 = 20,56
e. Mean teoritik : 164 + 41 = 102,52
Penggolongan akan dibagi dalam 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah.
Luas interval yang mencakup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Tabel 4.
Norma Kategori
Norma Kategori
( μ + 1,0 σ ) ≤ X Tinggi
( μ – 1,0 σ ) ≤ X < ( μ + 1,0 σ ) Sedang
X < ( μ – 1,0 σ ) Rendah
Perhitungan di atas dapat disederhanakan menjadi norma kategorisasi
seperti pada Tabel 5 berikut :
102,5 + 1,0 x 20,5 = 123 ≤ X
102,5 – 1,0 x 20,5 = 82 ≤ X < 102,5 + 1,0 x 20,5 = 123
X < 102,5 – 1,0 x 20,5 = 82
36
Tabel 5.
Norma Kategori
Norma Kategori
123 ≤ X Tinggi
82 ≤ X < 123 Sedang
X < 82 Rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Penelitian tentang konsep diri mahasiswa ini dilaksanakan di
fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah
responden yang digunakan adalah 23 orang. dengan rincian 13 orang
pria dan 10 orang wanita. Subjek yang di gunakan adalah mahasiswa-
mahasiswi yang belum bisa menyelesaikan studinya sampai batas
penelitian dilakukan. Mahasiswa-mahasiswi tersebut berasal dari
berbagai macam suku atau daerah. Kelompok-kelompok dengan latar
belakang yang berbeda pula tetapi masih memiliki satu kontrol
persamaan yaitu fakultas Psikologi angkatan 2001 yang belum bisa
menyelesaikan studinya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk
pengambilan data adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan skala untuk mengukur konsep diri pada mahasiswa
Psikologi angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan studinya.
b. Mencari subjek yang memiliki karakteristik yang sesuai untuk
penelitian tersebut.
37
38
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Mei - 4 Juni 2009,
dimana peneliti menyebarkan skala sebanyak 25 eksemplar kepada
mahasiswa- mahasiswi yang telah ditentukan. Penyebaran skala dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan pendekatan personal yang dilakukan peneliti
dengan mendatangi subjek secara langsung dan dengan cara mengirimkan
email kepada subjek yang tidak bisa secara langsung ditemui oleh peneliti.
Skala yang diterima kembali oleh peneliti hanya 23 eksemplar, 2 eksemplar
sisanya tidak dikembalikan.
C. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Sebelum data diuji dengan uji statistik deskriptif, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah distribusi frekuensi dari gejala yang diselidiki tidak
menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan distribusi normal
teoritiknya. Normalitas berarti bentuk distribusi variabel dalam populasi
berbentuk distribusi normal atau kurve normal (Hadi, 2001). Pengujian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari
sebuah distribusi normal, dengan mengetahui apakah sebaran skor
memenuhi asumsi distribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan
39
menggunakan rumus one sample Kolmogorov – Smirnov Test, bantuan
SPSS for windows versi 16.
Tabel 6
Uji Normalitas
Total
N 23Kolmogorov-Smirnov Z 0,561Asymp. Sig. (2-tailed) 0,912
a Test distribution is Normal.
Uji normalitas menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 (p > 0,05) maka sebarannya normal, tetapi bila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka sebaran skornya tidak
normal.
Hasil analisis data dalam penelitian dengan menggunakan teknik
Kolmogorov Smirnov pada SPSS versi 16, diperoleh signifikansi sebesar
0,912. Angka ini menunjukkan bahwa distribusi data subjek adalah
normal, dengan nilai p yang dihasilkan lebih besar dari 0,05.
2. Deskriptif Data Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga perlu
penyajian data melalui tabel, penghitungan nilai maksimum dan
minimum, mean teoretis, mean empiris dan standar deviasi. Berikut
tabel yang berisi data penilaian berdasarkan penghitungan komputerisasi
dengan menggunakan SPSS versi 16.
40
Tabel 7.
Deskripsi Data Penelitian
N 23Skor Maksimum Teoritik 164Skor Minimum Teoritik 41Skor Maksimum Empirik 161Skor Minimum Empirik 96
Mean Teoritik 102,5Mean Empirik 161,39
Median 157
Modus 129Standar Deviasi Teoritik 20,5Standar Deviasi Empirik 16,48Varians 271,54
Standar Deviasi (SD) teoritik yang diperoleh dari penghitungan
rentang antara nilai maksimum teoritik dan nilai minimal teoritik dibagi
6 ( ) menunjuk pada nilai 20,5, sedangkan Standar Deviasi (SD)
empirik adalah 16,48 yang berarti lebih kecil dari pada Standar Deviasi
teoritik. Ini menunjukkan bahwa tingkat variasi jawaban pada kelompok
data lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian kelompok data
lebih rendah dari nilai rata-rata teoritik, yang berarti bahwa subjek
penelitian secara umum adalah kelompok yang homogen yaitu
mahasiswa Psikologi angkatan 2001 yang belum bisa menyelesaikan
studinya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mean empirik
161,39 lebih besar daripada mean teoritik 102,5, di uji lagi dengan uji
41
statistik one sample test dengan bantuan SPSS for windows versi 16
dengan tujuan untuk membuktikan bahwa mean empirik secara
signifikan lebih besar dari mean teoritik. Berikut ini hasil perhitungan
uji one sample test :
Tabel 8.
Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00042 23 1.2991E2 16.47840 3.43598
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
VAR00042 37.810 22 .000 129.91304 122.7873 137.0388
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t adalah
sebesar 37,810 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,01 (p – 0,000
< 0,01) yang berarti secara signifikan ada perbedaan antara mean
empirik dan mean teoritik. Hal ini membuktikan bahwa secara signifikan
mean empirik lebih besar dari mean teoritik sehingga bisa dinyatakan
bahwa konsep diri mahasiswa psikologi angkatan 2001 adalah tinggi.
42
3. Kategorisasi Konsep Diri Mahasiswa Psikologi Angkatan 2001
Berdasarkan pada norma kategorisasi skala (tabel 6) pada bab
sebelumnya, maka dapat dikategorisasikan skor total subyek berdasarkan
tinggi-rendahnya. Berikut ini deskripsi skor total yang telah
dikategorisasikan.
Tabel 9.
Kategori Skor Total Subjek
Tabel 10.
Data Jumlah Subjek Per Kategori
Kategori Jumlah Subjek ProsentaseKonsep Diri Tinggi 16 69,57 %Konsep Diri Sedang 7 30,43 %Konsep Diri Rendah 0 0 %
Hasil pengkategorisasian dari tabel 10 diatas menunjukkan
bahwa dari 23 orang subjek terdapat 16 orang tergolong dalam
kategori tinggi (69,57 %), 7 orang tergolong dalam kategori sedang
(30,43 %), dan tidak ada mahasiswa yang masuk pada kategori rendah.
Subjek penelitian terbanyak masuk dalam kategori tinggi.
Norma Kategori
123 ≤ x Tinggi82 ≤ x < 123 Sedang
X < 82 Rendah
43
4. Deskripsi Kedudukan pada Aspek Konsep Diri
Konsep diri memiliki tiga aspek, sehingga perlu dilakukan
pengembangan penelitian untuk mengetahui deskripsi tingkat konsep diri
pada masing-masing aspek, yaitu dengan membandingkan perolehan nilai
mean empirik dan mean teoretis dan juga mencari perbedaan tingkat mean
antara ketiga aspek tersebut. Pengembangan penelitian ini dilakukan agar
memperoleh data yang lengkap mengenai aspek-aspek yang dominan pada
konsep diri subjek. Berikut adalah hasil mean setiap aspek :
Tabel 11.Diskripsi Data Tiap Aspek Konsep Diri
Keterangan Pengetahuan Harapan Evaluasi
N 23 23 23Skor Maksimum Teoritik 60 52 52Skor Minimum Teoritik 15 13 13Skor Maksimum Empirik 59 51 52Skor Minimum Empirik 33 33 29Mean Teoritik 37,5 32,5 32,5Mean Empirik 45,65 42,04 41,96Median 45 42 41Modus 45 39 39Standard Deviasi 6,43 5,17 5,97Varian 41,33 26,68 35,59
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa secara umum subjek memiliki kategori
konsep diri yang tinggi dari tiap aspeknya yang tampak dari mean empirik
yang lebih tinggi dari mean teoretis. Apabila dilihat dari perbandingan
perolehan nilai mean empirik yang dibandingkan juga dengan mean teoritik
yang diperoleh subjek penelitian, tampak bahwa aspek konsep diri tentang
pengetahuan memperoleh mean emperik 45,65 selanjutnya perolehan nilai
44
mean empirik pada aspek harapan 42,04 dan aspek konsep diri tentang
evaluasi 41,96. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya subyek sangat
mengerti gambaran tentang dirinya, kelebihan dan kekurangan apa yang ada
dalam dirinya, sehingga subjek sebenarnya dapat memberi penilaian tentang
harapan yang ada dalam dirinya.
D. Pembahasan
Berdasarkan mean teoritik dari skala konsep diri didapatkan hasil skor
rata-rata 102,5, dan mean empirik deskriptif data penelitian skor rata-rata
subjek penelitian konsep diri adalah 161,39. Ini berarti skor rata-rata empirik
lebih besar daripada skor rata-rata teoritik.
Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian secara umum memiliki
konsep diri yang tinggi. Dengan nilai rata-rata yang cukup tinggi ini
menunjukkan bahwa subjek mampu melihat dirinya yang sebenarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 16 subjek (69,57%) masuk
dalam kategori tinggi, 7 subjek (30,43%) masuk dalam kategori sedang, dan 0
subjek (0%) masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan data tersebut tampak
bahwa subjek penelitian terbanyak ada pada kategori tinggi.
Cawagas (1983) berpendapat bahwa konsep diri mencakup seluruh
pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadinya, motivasinya,
kelemahan, kepandaian dan kegagalannya. Perasaan individu bahwa ia tidak
mempunyai kemampuan akan berakibat tidak baik karena segala keberhasilan
45
banyak tergantung dari cara individu memandang kualitas kemampuan yang
dimilikinya.
Menurut William (dalam Rakhmat, 2000) orang yang memiliki
konsep diri positif adalah orang yang yakin akan kemampuannya dalam
mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa
rasa malu, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
Sehingga apabila melihat hasil penelitian yang sebagian besar memiliki
konsep diri yang tinggi, yang artinya subjek dapat melihat kualitas
kemampuan yang dimilikinya, maka seharusnya subjek dapat mengelola
dirinya, termasuk dalam mengelola studinya.
Meskipun sebagian besar subjek termasuk dalam kategori konsep diri
yang tinggi, namun ada 7 orang (30,43%) yang masuk dalam kategori konsep
diri sedang. Subjek yang tergolong dalam kategori konsep diri sedang
menunjukkan bahwa subjek hanya setengah-setengah dalam memehami
dirinya sendiri. Hal itu dapat disebabkan oleh luasnya komunitas pergaulan
dan juga pengalaman yang dialami dalam hidupnya sejak ia kecil hingga
sekarang.
Menurut Rini (2000) konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak
masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan,
pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua
dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa
46
dirinya. Konsep diri seorang anak sangat dipengaruhi oleh perasaan cinta atau
kasih sayang yang tulus, tanpa syarat dari seseorang (anggota keluarga) atau
sering disebut sebagai unconditional positive regard.
Dari semua penjelasan diatas, secara umum konsep diri mahasiswa
fakultas psikologi angkatan 2001 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
belum menyelesaikan studi masuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini berarti
mahasiswa psikologi angkatan 2001 yang belum menyelesaikan studi
mempunyai pandangan yang baik terhadap dirinya sendiri.
Hasil penelitian ini memunculkan suatu temuan yang bertentangan
dengan asumsi dasar, yaitu bahwa prestasi belajar mempunyai peranan yang
menentukan terhadap konsep diri, sebab dengan evaluasi diri mengenai
kemampuan dan perilakunya maka akan lebih optimis untuk menunjukkan
prestasi hasil kemampuannya itu. Oleh peneliti hal tersebut ditindaklanjuti
yaitu dengan melakukan sedikit wawancara singkat terhadap subjek, yang
hasilnya dapat disimpulkan bahwa penyelesaian studi hanyalah bagian kecil
dari konsep diri seseorang, karena konsep diri itu luas yaitu akademik dan non
akademik. Meskipun dalam perolehan nilai mean tidak jauh berbeda, tetapi
perolehan nilai mean non akademik lebih tinggi dari perolehan nilai mean
akademik yaitu nilai mean akademik diperoleh 64, 61 dan nilai mean non
akademik 65, 30 yang artinya alat ukur yaitu skala konsep diri yang dibuat
terlalu luas sehingga tidak dapat dijadikan ukuran bahwa keterlambatan
penyelesaian studi menimbulkan konsep diri yang negatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa
Psikologi angkatan 2001 yang belum menyelasaikan studi mengenai konsep
dirinya, maka dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan analisis data, secara
umum subjek dalam penelitian ini mempunyai konsep diri yang tinggi.
Tampak pada skor rata-rata empirik (161,39) lebih besar dari pada skor rata-
rata teoritik (102,5).
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian dan hasil penelitian konsep diri, maka
diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian menunjukkan gejala yang cukup positif maka bagi
mahasiswa diharapkan dapat lebih mengelola dirinya terutama dalam
mengelola studinya sehingga mengalami kelancaran dalam studi.
2. Bagi Peneliti Lain
Karena dalam penelitian ini subjeknya mahasiswa psikologi yang
kemungkinan sudah tahu hal yang akan diukur, maka sebaiknya pada
penelitian yang akan datang menggunakan subjek selain mahasiswa
psikologi sehingga mengurangi resiko faking. Peneliti juga diharapkan
47
48
dalam membuat alat ukur konsep diri dapat lebih spesifik pada
bidangnya, karena dalam penelitian ini alat ukurnya terlalu luas.
3. Bagi Masyarakat
Semoga penelitian ini mampu membuka cara pandang masyarakat, orang
tua, serta para pendidik untuk lebih memahami permasalahan yang
dihadapi para mahasiswa sehingga dapat mendukung bahkan membantu
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini.
Kekurangan dalam penelitian ini yaitu subjek penelitian adalah mahasiswa
psikologi yang setiap hari berkecimpung di dalamnya dengan kata lain
kemungkinan mereka mengetahui hal yang akan diukur, sehingga ada
kemungkinan dalam menjawab pernyataan-pernyataan yang disediakan
berusaha menjawab dengan apa yang seharusnya, bukan apa yang sebenarnya.
Penelitian ini juga mempunyai kelemahan lain, yaitu alat ukur konsep diri
terlalu luas sehingga sulit untuk membuat kesimpulan tentang konsep diri
dalam hal akademis pada mahasiswa yang belum menyelesaikan studi.
49
DAFTAR PUSTAKA
Acocella, J.R. & Calhoun, F.J. (1990). Psychological of Adjustment and Human
Relationship. 3 edition. New York: Mc graw-Hill Publishing Company.
Aswar, S. (1996). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aswar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi.Reliabilitas dan Validitas.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aswar, S. (2002). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aswar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bactiar, A.P. (2002). Menjadi Manusia Indonesia. Kedaulatan Rakyat. 14
September 2002. Tahun LVII no. 340.
Berzonsky, M.D. (1981). Adolecent Development. New York: Mac Millan
Publishing Co. Inc.
Burn, R. (1993). Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku.
Jakarta: Arcan.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Ny. Y. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia.
Hadi, S. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, S. (2001). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.
Hurlock, E. B. (1990). The Psychology of Adolecence. (6 edition). Boston: Allin
and Bacon.
50
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Balai Pustaka.
Kartono, Kartini & Dali Dungo. (2000). Kamus Psikologi. Bandung: Pioner Jaya.
Rakhmat, J. (1986). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Rakhmat, J. (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Rini, Jacinta F. (2002). Artikel: Konsep Diri, www.e-psikologi.com.
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Yang
Sehat. Yogyakarta: Kanisius.
Subana. (2001). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
LAMPIRAN
51
Tabulasi Uji Coba
1. Data Skor Item
2. Analisis
52
Data Skor Penelitian Uji Coba
53
54
Reliability Analysis Scale
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.0870 .66831 23
VAR00002 3.0435 .56232 23
VAR00003 3.0435 .63806 23
VAR00004 3.4783 .51075 23
VAR00005 3.2174 .59974 23
VAR00006 3.3913 .83878 23
VAR00007 2.6087 .72232 23
VAR00008 2.5652 .66237 23
VAR00009 3.1304 .62554 23
VAR00010 2.7391 .68870 23
VAR00011 2.7826 .85048 23
VAR00012 3.0435 .70571 23
VAR00013 3.4348 .66237 23
VAR00014 3.5217 .51075 23
VAR00015 3.2609 .61919 23
VAR00016 3.2609 .61919 23
VAR00017 2.9130 .59643 23
VAR00018 3.6957 .47047 23
VAR00019 3.5217 .51075 23
VAR00020 3.5652 .50687 23
VAR00021 3.1739 .65033 23
VAR00022 3.3913 .58303 23
VAR00023 3.2609 .81002 23
VAR00024 2.8696 .86887 23
VAR00025 2.9565 .82453 23
VAR00026 3.0435 .76742 23
VAR00027 3.1304 .54808 23
VAR00028 3.2609 .54082 23
VAR00029 3.0870 .59643 23
VAR00030 3.0870 .66831 23
VAR00031 3.3478 .64728 23
VAR00032 3.2609 .75181 23
VAR00033 3.4348 .50687 23
VAR00034 3.1739 .57621 23
VAR00035 3.0435 .97600 23
VAR00036 3.1739 .65033 23
VAR00037 2.6087 .83878 23
55
VAR00038 3.3043 .76484 23
VAR00039 2.6087 .78272 23
VAR00040 2.8696 .69442 23
VAR00041 3.1304 .54808 23
VAR00042 3.1304 .69442 23
VAR00043 3.5217 .51075 23
VAR00044 3.0870 .51461 23
VAR00045 3.5652 .50687 23
VAR00046 3.3913 .49901 23
VAR00047 3.2174 .73587 23
VAR00048 2.3478 .64728 23
VAR00049 3.1304 .96786 23
VAR00050 3.2174 .67126 23
VAR00051 3.0870 .59643 23
VAR00052 3.0435 .70571 23
VAR00053 3.2174 .79524 23
VAR00054 2.3913 .78272 23
VAR00055 2.7391 .68870 23
VAR00056 2.6957 .82212 23
VAR00057 2.9565 .70571 23
VAR00058 3.3043 .63495 23
VAR00059 3.6087 .49901 23
VAR00060 3.3478 .57277 23
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00001 184.4348 424.075 .460 .953
VAR00002 184.4783 430.625 .267 .954
VAR00003 184.4783 423.625 .500 .953
VAR00004 184.0435 428.225 .411 .953
VAR00005 184.3043 418.312 .754 .952
VAR00006 184.1304 412.028 .718 .952
VAR00007 184.9130 419.901 .566 .953
VAR00008 184.9565 430.043 .243 .954
VAR00009 184.3913 424.885 .461 .953
VAR00010 184.7826 418.905 .631 .952
VAR00011 184.7391 425.838 .302 .954
VAR00012 184.4783 416.170 .712 .952
VAR00013 184.0870 420.083 .613 .953
VAR00014 184.0000 427.364 .452 .953
VAR00015 184.2609 419.565 .679 .952
VAR00016 184.2609 421.202 .613 .953
VAR00017 184.6087 422.067 .602 .953
56
VAR00018 183.8261 427.150 .504 .953
VAR00019 184.0000 427.909 .426 .953
VAR00020 183.9565 431.771 .244 .954
VAR00021 184.3478 419.692 .640 .952
VAR00022 184.1304 419.755 .715 .952
VAR00023 184.2609 413.747 .691 .952
VAR00024 184.6522 438.510 -.058 .956
VAR00025 184.5652 418.893 .521 .953
VAR00026 184.4783 426.806 .308 .954
VAR00027 184.3913 420.340 .736 .952
VAR00028 184.2609 421.838 .677 .952
VAR00029 184.4348 420.621 .662 .952
VAR00030 184.4348 426.075 .386 .953
VAR00031 184.1739 422.877 .521 .953
VAR00032 184.2609 415.565 .686 .952
VAR00033 184.0870 428.447 .403 .953
VAR00034 184.3478 420.510 .691 .952
VAR00035 184.4783 417.988 .457 .953
VAR00036 184.3478 419.510 .647 .952
VAR00037 184.9130 416.810 .574 .953
VAR00038 184.2174 428.360 .260 .954
VAR00039 184.9130 422.992 .421 .953
VAR00040 184.6522 426.237 .364 .954
VAR00041 184.3913 423.431 .596 .953
VAR00042 184.3913 418.885 .626 .952
VAR00043 184.0000 425.182 .557 .953
VAR00044 184.4348 424.711 .575 .953
VAR00045 183.9565 426.953 .476 .953
VAR00046 184.1304 425.846 .538 .953
VAR00047 184.3043 415.403 .708 .952
VAR00048 185.1739 421.514 .573 .953
VAR00049 184.3913 423.704 .314 .954
VAR00050 184.3043 413.312 .858 .951
VAR00051 184.4348 420.984 .647 .952
VAR00052 184.4783 417.443 .667 .952
VAR00053 184.3043 411.585 .773 .952
VAR00054 185.1304 433.846 .083 .955
VAR00055 184.7826 433.269 .120 .955
VAR00056 184.8261 440.968 -.130 .956
VAR00057 184.5652 428.166 .291 .954
VAR00058 184.2174 416.269 .791 .952
VAR00059 183.9130 423.901 .634 .953
VAR00060 184.1739 422.332 .616 .953
57
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.954 .958 60
58
Tabulasi Penelitian
1. Data Skor Item
2. Analisis
59
Data Skor Penelitian
Nomor ItemNomorSubjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 4 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3
2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
8 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
9 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3
10 2 3 1 1 3 2 1 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4
11 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
14 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3
15 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4
16 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3
17 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
18 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 3
19 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4
20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
22 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4
23 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
60
Nomor ItemNomorSubjek 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Σ
1 3 2 1 3 1 3 2 2 4 3 4 1 2 1 2 2 1 2 3 2 99
2 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 149
3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 115
4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 114
5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 121
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 123
7 2 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 142
8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 129
9 3 4 3 1 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 124
10 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 2 1 4 2 2 2 2 3 3 96
11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 122
12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 161
13 3 1 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 1 3 4 4 3 4 4 129
14 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 129
15 3 1 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 127
16 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 124
17 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 140
18 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 4 122
19 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 4 4 135
20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 161
21 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 137
22 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 147
23 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 142
61
Reliability Analysis Scale
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.0435 .63806 23
VAR00002 3.4783 .51075 23
VAR00003 3.3913 .83878 23
VAR00004 2.6087 .72232 23
VAR00005 3.1304 .62554 23
VAR00006 2.7391 .68870 23
VAR00007 3.0435 .70571 23
VAR00008 3.4348 .66237 23
VAR00009 3.5217 .51075 23
VAR00010 3.6957 .47047 23
VAR00011 3.1739 .65033 23
VAR00012 3.3913 .58303 23
VAR00013 3.2609 .81002 23
VAR00014 3.0435 .76742 23
VAR00015 3.1304 .54808 23
VAR00016 3.2609 .54082 23
VAR00017 3.0870 .59643 23
VAR00018 3.0870 .66831 23
VAR00019 3.3478 .64728 23
VAR00020 3.2609 .75181 23
VAR00021 3.4348 .50687 23
VAR00022 3.1739 .57621 23
VAR00023 3.0435 .97600 23
VAR00024 3.1739 .65033 23
VAR00025 2.6087 .83878 23
VAR00026 2.6087 .78272 23
VAR00027 2.8696 .69442 23
62
VAR00028 3.1304 .54808 23
VAR00029 3.1304 .69442 23
VAR00030 3.5217 .51075 23
VAR00031 3.0870 .51461 23
VAR00032 3.5652 .50687 23
VAR00033 3.2174 .73587 23
VAR00034 2.3478 .64728 23
VAR00035 3.1304 .96786 23
VAR00036 3.2174 .67126 23
VAR00037 3.0435 .70571 23
VAR00038 3.2174 .79524 23
VAR00039 3.3043 .63495 23
VAR00040 3.6087 .49901 23
VAR00041 3.3478 .57277 23
63
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 126.8696 260.482 .517 . .955
VAR00002 126.4348 264.348 .417 . .955
VAR00003 126.5217 252.715 .679 . .954
VAR00004 127.3043 258.130 .555 . .955
VAR00005 126.7826 260.814 .511 . .955
VAR00006 127.1739 257.423 .617 . .954
VAR00007 126.8696 255.573 .685 . .954
VAR00008 126.4783 257.897 .621 . .954
VAR00009 126.3913 264.067 .434 . .955
VAR00010 126.2174 263.451 .515 . .955
VAR00011 126.7391 256.565 .698 . .954
VAR00012 126.5217 258.534 .675 . .954
VAR00013 126.6522 251.783 .743 . .954
VAR00014 126.8696 262.028 .359 . .956
VAR00015 126.7826 258.632 .715 . .954
VAR00016 126.6522 259.510 .673 . .954
VAR00017 126.8261 258.696 .651 . .954
VAR00018 126.8261 262.605 .392 . .956
VAR00019 126.5652 259.075 .578 . .955
VAR00020 126.6522 253.874 .714 . .954
VAR00021 126.4783 264.897 .387 . .956
VAR00022 126.7391 259.202 .647 . .954
VAR00023 126.8696 256.482 .451 . .956
VAR00024 126.7391 256.474 .703 . .954
VAR00025 127.3043 256.676 .527 . .955
VAR00026 127.3043 260.403 .417 . .956
VAR00027 127.0435 263.316 .343 . .956
VAR00028 126.7826 261.087 .573 . .955
VAR00029 126.7826 255.632 .695 . .954
64
VAR00030 126.3913 262.794 .512 . .955
VAR00031 126.8261 261.787 .570 . .955
VAR00032 126.3478 263.692 .461 . .955
VAR00033 126.6957 253.494 .747 . .954
VAR00034 127.5652 259.075 .578 . .955
VAR00035 126.7826 260.814 .313 . .957
VAR00036 126.6957 252.585 .867 . .953
VAR00037 126.8696 256.028 .665 . .954
VAR00038 126.6957 250.858 .796 . .953
VAR00039 126.6087 255.976 .746 . .954
VAR00040 126.3043 261.040 .636 . .955
VAR00041 126.5652 259.802 .618 . .954
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.956 .958 41
65
Frequencies Total
Scala Statistics
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.3296E2 288.498 16.98523 42
Statistik Total
Statistics
VAR00042
Valid 23N
Missing 0
Mean 1.2991E2
Std. Error of Mean 3.43598
Median 1.2900E2
Mode 129.00
Std. Deviation 1.64784E1
Variance 271.538
Range 65.00
Minimum 96.00
Maximum 161.00
Sum 2988.00
66
Total
VAR00042
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
96 1 4.3 4.3 4.3
99 1 4.3 4.3 8.7
114 1 4.3 4.3 13.0
115 1 4.3 4.3 17.4
121 1 4.3 4.3 21.7
122 2 8.7 8.7 30.4
123 1 4.3 4.3 34.8
124 2 8.7 8.7 43.5
127 1 4.3 4.3 47.8
129 3 13.0 13.0 60.9
135 1 4.3 4.3 65.2
137 1 4.3 4.3 69.6
140 1 4.3 4.3 73.9
142 2 8.7 8.7 82.6
147 1 4.3 4.3 87.0
149 1 4.3 4.3 91.3
161 2 8.7 8.7 100.0
Valid
Total 23 100.0 100.0
Diskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
VAR00042 23 96.00 161.00 1.2991E2 16.47840 271.538
Valid N (listwise) 23
67
Frequencies Aspek Pengetahuan
Statistik Aspek Pengetahuan
Statistics
Pengetahuan
Valid 23N
Missing 0
Mean 45.6522
Std. Error of Mean 1.34047
Median 45.0000
Mode 45.00a
Std. Deviation 6.42869
Variance 41.328
Range 26.00
Minimum 33.00
Maximum 59.00
Sum 1050.00
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
68
Total
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
33 1 4.3 4.3 4.3
34 1 4.3 4.3 8.7
39 1 4.3 4.3 13.0
41 2 8.7 8.7 21.7
42 2 8.7 8.7 30.4
43 2 8.7 8.7 39.1
44 1 4.3 4.3 43.5
45 3 13.0 13.0 56.5
46 1 4.3 4.3 60.9
47 1 4.3 4.3 65.2
49 2 8.7 8.7 73.9
51 3 13.0 13.0 87.0
52 1 4.3 4.3 91.3
58 1 4.3 4.3 95.7
59 1 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 23 100.0 100.0
Diskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
VAR00016 23 26.00 33.00 59.00 45.6522 1.34047 6.42869 41.328
Valid N (listwise) 23
69
Frequencies Aspek Harapan
Statistik Aspek Harapan
Statistics
Harapan
Valid 23N
Missing 0
Mean 42.0435
Std. Error of Mean 1.07703
Median 42.0000
Mode 39.00
Std. Deviation 5.16525
Variance 26.680
Range 18.00
Minimum 33.00
Maximum 51.00
Sum 967.00
70
Total
harapan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
33 2 8.7 8.7 8.7
35 1 4.3 4.3 13.0
37 1 4.3 4.3 17.4
39 4 17.4 17.4 34.8
40 1 4.3 4.3 39.1
41 2 8.7 8.7 47.8
42 2 8.7 8.7 56.5
43 2 8.7 8.7 65.2
44 2 8.7 8.7 73.9
46 1 4.3 4.3 78.3
47 1 4.3 4.3 82.6
49 1 4.3 4.3 87.0
50 2 8.7 8.7 95.7
51 1 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 23 100.0 100.0
Diskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00014 23 33.00 51.00 42.0435 5.16525
Valid N (listwise) 23
71
Frequencies Aspek Evaluasi
Statistik Aspek Evaluasi
Statistics
evaluasi
Valid 23N
Missing 0
Mean 41.9565
Std. Error of Mean 1.24392
Median 41.0000
Mode 39.00a
Std. Deviation 5.96565
Variance 35.589
Range 23.00
Minimum 29.00
Maximum 52.00
Sum 965.00
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
72
Total
evaluasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
29 1 4.3 4.3 4.3
31 1 4.3 4.3 8.7
37 1 4.3 4.3 13.0
38 3 13.0 13.0 26.1
39 4 17.4 17.4 43.5
40 1 4.3 4.3 47.8
41 1 4.3 4.3 52.2
42 1 4.3 4.3 56.5
43 1 4.3 4.3 60.9
46 4 17.4 17.4 78.3
47 2 8.7 8.7 87.0
50 1 4.3 4.3 91.3
52 2 8.7 8.7 100.0
Valid
Total 23 100.0 100.0
Diskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00014 23 29.00 52.00 41.9565 5.96565
Valid N (listwise) 23
73
UJI NORMALITAS & STATISTIK
DESKRIPTIF
74
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TOTAL_item
N 23
Mean 129.9130Normal Parametersa
Std. Deviation 16.47840
Absolute .131
Positive .131
Most Extreme Differences
Negative -.120
Kolmogorov-Smirnov Z .627
Asymp. Sig. (2-tailed) .826
a. Test distribution is Normal.
75
Diskripsi Statistik
Keterangan Pengetahuan Harapan Evaluasi
N 23 23 23
Skor Maksimum Teoritik 60 52 52
Skor Minimum Teoritik 15 13 13
Skor Maksimum Empirik 59 51 52
Skor Minimum Empirik 33 33 29
Mean Teoritik 37,5 32,5 32,5
Mean Empirik 45,65 42,04 41,96
Median 45 42 41
Modus 45 39 39
Standard Deviasi 6,43 5,17 5,97
Varian 41,33 26,68 35,59
76
Uji t
t-Test
One Sample Test
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
VAR00042 37.810 22 .000 129.91304 122.7873 137.0388
One Sample Statistik
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00042 23 1.2991E2 16.47840 3.43598
77
Frekuensi Komponen Akademik
Statistics
VAR00022
Valid 23N
Missing 0
Mean 64.6087
Std. Error of Mean 1.78901
Median 64.0000
Mode 58.00a
Std. Deviation 8.57978
Variance 73.613
Range 35.00
Minimum 47.00
Maximum 82.00
Sum 1486.00
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
78
Frekuensi Komponen Non Akademik
Statistics
VAR00021
Valid 23N
Missing 0
Mean 65.3043
Std. Error of Mean 1.75634
Median 64.0000
Mode 63.00
Std. Deviation 8.42310
Variance 70.949
Range 31.00
Minimum 49.00
Maximum 80.00
Sum 1502.00
79
Skala Konsep Diri
1. Skala Uji Coba
2. Skala Penelitian
80
Skala Uji Coba
Kepada :
Teman-teman yang terkasih
Syallom,
Ditengah kesibukan teman-teman saat ini, perkenankanlah saya memohon
kesediaan teman-teman untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi
pernyataan dalam angket yang saya lampirkan sebagai berikut.
Bantuan teman-teman dalam penelitian ini sangat saya butuhkan dalam
rangka penyusunan tugas akhir. Untuk mencapai maksud tersebut, maka saya
sangat mengharapkan kesediaan teman-teman untuk membaca dan mengisi
lengkap setiap pernyataan sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-
teman saat ini tanpa ada pengaruh dan paksaan dari pihak manapun. Semua
jawaban yang teman-teman berikan adalah benar, tidak ada jawaban yang
dianggap salah atau memalukan apabila sesuai dengan keadaan yang teman-teman
alami. Perlu diketahui bahwa, jawaban teman-teman tidak akan mempengaruhi
nama baik maupun status teman-teman baik di kampus maupun di lingkungan
sekitar. Semua jawaban dan identitas saya menjamin kerahasiaannya. Saya harap
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati atau tidak terjawab. Atas bantuan
dan kerjasama teman-teman saya ucapkan terima kasih.
Tuhan memberkati.
”Upahmu besar di Sorga”
Syallom,
Asih Setiya Rini.
81
Petunjuk Pengerjaan Soal :
Dibawah ini akan disajikan 60 soal pernyataan. Anda diminta untuk
memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda sendiri saat ini dengan
memilih salah satu dari empat jawaban yang tersedia dibawah ini :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihlah dengan memberi tanda centang (√ ) pada kolom yang telah
disediakan. Jawablah semua pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang
terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, karena semua jawaban
yang akan anda berikan adalah benar. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Semua jawaban yang anda berikan
terjamin kerahasiaannya, sehingga anda tidak perlu kawatir orang lain mengetahui
jawaban anda. Kesungguhan anda sangat diperlukan dalam menjawab semua
pernyataan ini.
SELAMAT MENGERJAKAN
&
TERIMA KASIH
82
IDENTITAS
NAMA :…………………………..
USIA :…………………………..
JENIS KELAMIN :…………………………..
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Tinggi badan saya termasuk dalam golonganrata-rata.
2. Saya adalah orang yang suka bekerja dengansungguh-sungguh.
3. Saya tidak mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam studi.
4. Saya tidak yakin dengan penampilan sayasendiri.
5. Saya adalah orang yang mempunyai potensi.6. Saya kurang bisa menikmati hidup.7. Kuliah di jurusan ini tidak mudah bagi saya.8. Saya merasa diri saya cukup sukses dalam studi.9. Saya membuka diri terhadap segala kritikan.10. Saya aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial.11. Saya kurang berani mengemukakan pendapat
dan pikiran saya.12. Saya merasa takut menghadapi masa depan.13. Saya tidak memiliki apapun yang dapat saya
banggakan.14. Saya selalu siap memperbaiki sifat-sifat buruk
yang membuat kegagalan dalam hidup ini.15. Saya merasa pantas dan serasi menggunakan
pakaian yang saya kenakan.16. Saya merasa kondisi kesehatan saya cukup baik.17. Penampilan saya sungguh meyakinkan.18. Saya ingin berusaha untuk melakukan yang
terbaik untuk hidup saya.19. Dengan tinggi badan yang tergolong rata-rata
saya ingin menyalurkan potensi sayasemaksimal mungkin.
20. Saya berkeinginan untuk terus mengembangkandiri dengan berprestasi sesuai dengankemampuan yang saya miliki.
21. Saya adalah orang yang mudah sekali putus asa.
83
22. Saya tidak mudah untuk bergaul.23. Saya adalah orang yang cenderung menutup
diri.24. Saya merasa wajah saya kurang menarik
dibanding dengan teman-teman saya.25. Saya merasa kondisi kesehatan saya kurang
baik.26. Terkadang saya merasa cemas dan tertekan bila
berkumpul dengan teman-teman saya.27. Saya tidak yakin dengan kemampuan saya
sendiri.28. Bagi saya kegagalan adalah awal dari
keberhasilan.29. Saya mampu mewujudkan cita-cita saya.30. Saya merasa tidak bisa memberikan sumbangan
bagi kepentingan masyarakat.31. Saya adalah orang yang kurang beruntung.32. Kegagalan yang saya alami memotivasi saya
untuk lebih rajin.33. Saya ingin terus berusaha keras agar dapat
berprestasi.34. Apa yang ada pada diri saya membuat saya
kurang percaya diri.35. Saya merasa di dalam diri saya hanya ada
kelemahan dan kekurangan.36. Saya tidak akan mampu melakukan sesuatu
seperti yang saya harapkan.37. Saya merasa kurang tekun dalam berusaha.38. Saya dapat menikmati hidup saya.39. Saya merasa kepandaian saya diatas teman-
teman saya.40. Saya termasuk orang yang cerdas.41. Saya mampu mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam studi.42. Saya selalu pesimis dengan usaha yang saya
lakukan.43. Saya termasuk orang yang bodoh.44. Saya merasa kurang pandai dibanding dengan
teman-teman saya.45. Dengan kemampuan saya dalam mengontrol
diri, saya berharap bisa menjadi orang yanglebih bijaksana.
46. Dengan penampilan yang cukup meyakinkansaya berharap tidak ada kesulitan dalam mencaripekerjaan kelak.
84
47. Saya merasa mampu mewujudkan cita-cita sayadimasa depan.
48. Kuliah dijurusan ini mudah bagi saya.49. Saya tidak tertarik mengukuti kegiatan-kegiatan
pelatihan untuk mengembangkan potensi saya.50. Saya selalu tidak percaya diri dengan segala
kelemahan yang saya miliki.51. Dengan penampilan yang kurang meyakinkan,
saya ragu dengan pandangan orang lainmengenai kemampuan saya.
52. Saya merasa gagal dalam studi saya.53. Saya tidak mampu mewujudkan cita-cita saya.54. Saya benci dengan kegagalan.55. Dibanding teman-teman, saya memiliki banyak
kelebihan.56. Saya mudah tersinggung dengan kritikan orang
lain.57. Saya bangga dengan bentuk tubuh saya.58. Saya merasa nyaman berkumpul dan bermain
bersama teman-teman saya.59. Dengan kepandaian yang saya miliki saya
berharap dapat menjalani kehidupan ini denganoptimal
60. Saya harus bisa memberikan andil bagikepentingan masyarakat.
85
Skala Penelitian
Kepada :
Teman-teman yang terkasih
Syallom,
Ditengah kesibukan teman-teman saat ini, perkenankanlah saya memohon
kesediaan teman-teman untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi
pernyataan dalam angket yang saya lampirkan sebagai berikut.
Bantuan teman-teman dalam penelitian ini sangat saya butuhkan dalam
rangka penyusunan tugas akhir. Untuk mencapai maksud tersebut, maka saya
sangat mengharapkan kesediaan teman-teman untuk membaca dan mengisi
lengkap setiap pernyataan sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-
teman saat ini tanpa ada pengaruh dan paksaan dari pihak manapun. Semua
jawaban yang teman-teman berikan adalah benar, tidak ada jawaban yang
dianggap salah atau memalukan apabila sesuai dengan keadaan yang teman-teman
alami. Perlu diketahui bahwa, jawaban teman-teman tidak akan mempengaruhi
nama baik maupun status teman-teman baik di kampus maupun di lingkungan
sekitar. Semua jawaban dan identitas saya menjamin kerahasiaannya. Saya harap
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati atau tidak terjawab. Atas bantuan
dan kerjasama teman-teman saya ucapkan terima kasih.
Tuhan memberkati.
”Upahmu besar di Sorga”
Syallom,
Asih Setiya Rini.
86
Petunjuk Pengerjaan Soal :
Dibawah ini akan disajikan 41 soal pernyataan. Anda diminta untuk
memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda sendiri saat ini dengan
memilih salah satu dari empat jawaban yang tersedia dibawah ini :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihlah dengan memberi tanda centang (√ ) pada kolom yang telah
disediakan. Jawablah semua pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang
terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, karena semua jawaban
yang akan anda berikan adalah benar. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Semua jawaban yang anda berikan
terjamin kerahasiaannya, sehingga anda tidak perlu kawatir orang lain mengetahui
jawaban anda. Kesungguhan anda sangat diperlukan dalam menjawab semua
pernyataan ini.
SELAMAT MENGERJAKAN
&
TERIMA KASIH
87
IDENTITAS
NAMA :…………………………..
USIA :…………………………..
JENIS KELAMIN :…………………………..
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya tidak mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam studi.
2. Saya adalah orang yang mempunyai potensi.3. Saya kurang bisa menikmati hidup.4. Kuliah di jurusan ini tidak mudah bagi saya.5. Saya membuka diri terhadap segala kritikan.6. Saya aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial.7. Saya merasa takut menghadapi masa depan.8. Saya tidak memiliki apapun yang dapat saya
banggakan.9. Saya selalu siap memperbaiki sifat-sifat buruk
yang membuat kegagalan dalam hidup ini.10. Saya ingin berusaha untuk melakukan yang
terbaik untuk hidup saya.11. Saya adalah orang yang mudah sekali putus asa.12. Saya tidak mudah untuk bergaul.13. Saya adalah orang yang cenderung menutup
diri.14. Terkadang saya merasa cemas dan tertekan bila
berkumpul dengan teman-teman saya.15. Saya tidak yakin dengan kemampuan saya
sendiri.16. Bagi saya kegagalan adalah awal dari
keberhasilan.17. Saya mampu mewujudkan cita-cita saya.18. Saya merasa tidak bisa memberikan sumbangan
bagi kepentingan masyarakat.19. Saya adalah orang yang kurang beruntung.20. Kegagalan yang saya alami memotivasi saya
untuk lebih rajin.21. Saya ingin terus berusaha keras agar dapat
berprestasi.22. Apa yang ada pada diri saya membuat saya
kurang percaya diri.
88
23. Saya merasa di dalam diri saya hanya adakelemahan dan kekurangan.
24. Saya tidak akan mampu melakukan sesuatuseperti yang saya harapkan.
25. Saya merasa kurang tekun dalam berusaha.26. Saya merasa kepandaian saya diatas teman-
teman saya.27. Saya termasuk orang yang cerdas.28. Saya mampu mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam studi.29. Saya selalu pesimis dengan usaha yang saya
lakukan.30. Saya termasuk orang yang bodoh.31. Saya merasa kurang pandai dibanding dengan
teman-teman saya.32. Dengan kemampuan saya dalam mengontrol
diri, saya berharap bisa menjadi orang yanglebih bijaksana.
33. Saya merasa mampu mewujudkan cita-cita sayadimasa depan.
34. Kuliah dijurusan ini mudah bagi saya.35. Saya tidak tertarik mengukuti kegiatan-kegiatan
pelatihan untuk mengembangkan potensi saya.36. Saya selalu tidak percaya diri dengan segala
kelemahan yang saya miliki.37. Saya merasa gagal dalam studi saya.38. Saya tidak mampu mewujudkan cita-cita saya.39. Saya merasa nyaman berkumpul dan bermain
bersama teman-teman saya.40. Dengan kepandaian yang saya miliki, saya
berharap dapat menjalani kehidupan ini denganoptimal.
41. Saya harus bisa memberikan andil bagikepentingan masyarakat.
Recommended