View
281
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
1/108
1
Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Bank Pembangunan DaerahLis Sintha, SE, MM
Dosen Universitas Suryadarma
Abstract
To achieve maximum benefit level, a company must be able to produce the optimaloutput level with a certain number of inputs (technical efficiency) and produces output with theright combination at a certain price level (allocative efficiency). The concept of efficiencymeasurement can be viewed either with a focus on the input side (input-oriented) or focus onthe output side (output-oriented). The second approach is analogous to the concept of the primal and dual operations research techniques, which are like two sides of a coin, so that thetwo approaches will consistently produce the same conclusions about the relative efficiency ofa company to the relationship.
For BPD who are not able to achieve 100% efficiency rating, to achieve the maximumvalue of the bank should increase total loan and total revenue portfolio. For the banks withBPD, especially medium and small can take several policies to improve the efficiency of theoptimal performance, through economics of scale in operations and focus on lending to micro,
small and medium enterprises (SMEs). In addition, monetary authorities and governmentshould consider to from a Local Credit Guarantee Agency (LCGA). Credit guarantee is thecomplement of a credit system and can serve as a substitution for collateral, despite subograsibilling remains the duty of the creditor.
Keywords: EfficiencyBank, Regional Development Banks (BPD)
1. PENDAHULUANKrisis ekonomi telah berjalan lebih
dari sepuluh tahun dimana duniaperbankansudah mulai menata diri, Halini menimbulkan pertanyaan, bagaimanakondisi kinerja perbankkan Indonesiadengan adanya krisis ekonomi? Apakahlebih baik pada saatsebelum terjadinyakrisis ekonomi atau lebih baik setelahkrisis ekonomi? Mengingat bahwa kese-hatan bank merupakan kepentingan se-mua pihak yang terkait, yaitu pemilikdanpengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank.
Bank harus mempertahankan danmelakukan perubahan ke arah yanglebih baikdalam manajemen banknya,dan berusaha untuk lebih baik denganmenemukan sesuatu yang baru dalampersaingan usaha dunia perbankan.Unsur kepercayaan merupakan kunciuntuk memenangkan persaingan dalambidang perbankan. Untuk dapat mem-peroleh kinerja keuangan yang baik,yaitu dengan memperbaiki pada systeminformasinya serta meningkatkan kua-
litas dan kuantitas sumber daya manu-sia handal yang memiliki kemampuan
dan keahlian yang sesuai dengan ke-butuhan bank. Dalam peta perbankan,salah satu kelompok bank yang turutberperan dalam menggerakkan per-ekonomian daerah adalah Bank Pem-bangunan Daerah (BPD).
Dikatakan demikian karena BPDsebagai pemegang kas daerah dalamkegiatannya berfungsi melakukan pem-biayaan bagi pelaksanaan usaha atauproyek daerah. Fungsi BPD diaturmelalui Undang-Undang No. 13 Tahun1962 tentang Ketentuan-KetentuanPokok Bank Pembangunan Daerah.
Dalam UU itu disebutkanbahwa BPDmemberikan pinjaman untuk keperluaninvestasi, perluasan, dan pembaharuanproyek-proyek pembangunan di daerah,baik oleh pemerintah daerah maupunoleh perusahaan-perusahaan campuranantara pemerintah daerah dan swasta(http://www.kompas.com, 2002 ).Namun, dari semua kelompok bankyang ada di Indonesia, hanya BPD yangmempunyai nilai aset yang paling likuid.Hal ini dikarenakan oleh banyaknya in-
vestasi yang diberikan oleh pemerintahpusat dan daerahserta dikarenakan oleh
http://www.kompas.com/http://www.kompas.com/http://www.kompas.com/http://www.kompas.com/
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
2/108
2
kurang mampunya BPD dalam halmenyalurkan kredit kepadapihak lainsehingga BPD masih memiliki banyakaset.
Persoalan kredit bermasalah yangmelilit perbankan nasional tak ayal jugadialamiBPD. Kredit macet bank pe-merintah baik bank BUMN atau punBank Pembangunan Daerah (BPD)pada tahun 2012 mencapai angka 18triliun. Sebagai bank yang asetnya ber-asal dari pemerintah daerah, penyalurankredit bergantung kemampuan mana- jemen dalam menganalisis permohonankredit. Pemulihan kredit bermasalah diBPD sudah menunjukkan prestasi yang
mengesankan. Nilai kredit macet sudahdapat ditekan.
Tapi, kinerja perkreditan BPDdimasa depan akan berevolusi seiringdengan berubahnya perwajahan BPD.Peralihan nama sejumlah BPD menjadiperseroan terbatas (PT), seperti BankDKI, Bank Jabar, Bank Jatim, dan se-bagainya akan memberi peluang bagibank daerah untuk meningkatkan fungsiintermediasinya. Bank yang dapat selalu
menjaga kinerjanya dengan baik yaitudari segi prospek usahanya yang dapatselalu berkembang dan meningkatkansikap kehati-hatian dalam upaya penge-lolaan assetnya, maka jumlah dana daripihak ketiga yang berhasil dikumpulkanmeningkat. Hal ini, merupakan indikatornaiknya tingkat kepercayaan masyara-kat pada bank yang bersangkutan. Danuntuk mendapatkan kepercayaan itumaka bank harus berusaha memper-baiki dan mempertahankan kinerja ke-
uangannya. Semakin baik kinerja keua-ngannya, maka semakin besar pulatingkat kepercayaan yangdiberikan olehnasabah untuk menyimpan dananya dibank. Terpeliharanya tingkat kepercaya-an itu, didukung dari kemampuan dankeahlian yang dimiliki oleh para engurusbank.
Menurut Alimilia dan Herdiningtyas(2005) salah satu indikator utama yangdapatdijadikan dasar penilaian bahwa
suatu bank dikatakan sehat adalahlaporan keuangan bank yang bersang-
kutan. Berdasarkan laporan keuanganakan dapat dihitung sejumlah rasiokeuangan yang lazim dijadikan dasarpenilaian tingkat kesehatan bank. Ana-lisis rasio keuangan memungkinkan ma-najemen untuk mengidentifikasikan pe-rubahan-perubahan pokok pada tren jumlah, dan hubungan serta alasan pe-rubahan tersebut. Hasil analisis laporankeuangan akan membantu mengintepre-tasikan berbagai hubungan kunci sertakecenderungan yang dapat memberikandasar pertimbangan mengenai potensikeberhasilan perusahaan di masa men-datang.
Untuk menilai pertumbuhan suatu
bank digunakan rasio-rasio keuangan.Rasio keuangan berperan dalam melihatperkembangan suatu bank. Rasio-rasiokeuangan tersebutadalah: Rasio Efisien-si Operasional, Rasio Kualitas Portfoliodan Rasio Kemampuan Berkelanjutan(meliputi: Kemampuan Operasional Ber-kelanjutan - Operating Sustainability danKemampuan Finansial Berkelanjutan -Financial Sustainability). Ketiga rasiotersebut memiliki hubungan yang eratyang harus dijaga dan dikelolasecara
terus menerus.
Kinerja yang baik adalah kinerjayang efisien, dan nyatanya efisiensisendiri merupakan indikator pentingdalam mengukur kinerja keseluruhandari suatu bank. Pada awalnya, evaluasikinerja efisiensi bank diukur denganmenggunakan rasio keuangan, sepertirasio BOPO tetapi menurut beberapapakar, penilaian efisiensi tidak bisa di-lakukan secara parsial tetapi harus di-
lakukan secara keseluruhan dengan de-ngan memperhitungkan semua input-output yang ada.
Efisiensi bagi sebuah bank atauindustry perbankan secara keseluruhanmerupakan aspek yang paling pentingdiperhatikan untuk mewujudkan suatukinerja keuangan yang sehat dan ber-kelanjutan (sustainable). Efisiensi Indus-try perbankan dapat ditinjau dari sudutpandang mikro maupun makro (Berger
and Mester, 1997).Dari perspektif mikro,dalam suasana persaingan yang se-
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
3/108
3
makin ketat sebuah bank agar bisabertahan dan berkembang harus efisiendalam kegiatan operasinya. Bank-bankyang tidak efisien, besar kemungkinanakan exit dari pasar karena tidak mam-pu bersaing dengan kompetitornya, baikdari segi harga ( pricing ) maupun dalamhal kualitas produk dan pelayanan. Bankyang tidak efisien akan kesulitan dalammempertahankan kesetian nasabahnyadan juga tidak diminati oleh calon nasa-bah dalam rangka untuk memperbesarcustomer-basenya.Sementara dari pers-pektif makro, industry perbankan yangefisien dapat mempengaruhi biaya inter-mediasi keuangan dan secara keseluru-han stabilitas sistem keuangan. Hal ini
disebabkan peran yang sangat strategisdari industri perbankan sebagai interme-diator dan produser jasa-jasa keuangan.Dengan tingkat efisiensi yang lebihtinggi, kinerja perbankan akan semakinlebih baik dalam mengalokasikan sum-ber daya keuangan, dan pada akhirnyadapat meningkatkan kegiatan investasidan pertumbuhan ekonomi (Weill 2003).
Wheelock dan Wilson (1995) men-catat bahwa efisiensi adalah ukuran
penting dari kondisi operasional bankdan merupakan salah satu kunci indi-kator sukses suatu bank, secaraindividual setelah membandingkan de-ngan seluruh industry perbankan. Studiefisiensi juga penting untuk mengukurpotensi dampak yang muncul dari suatukebijakan bank sentral/pemerintah ter-hadap adanya perubahan kebijakanperbankan.
Bank Pembangunan Daerah (BPD)
yang merupakan bagian dari industriperbankan nasional juga harus me-nunjukkan kinerja efisiensi yang optimaldalam rangka mendukung sepenuhnyapembiayaan pembangunan daerah.BPD merupakan bank milik pemerintahmasing-masing daerah (Pemda).
Bank Pembangunan Daerah (BPD)seluruh Indonesia mencatat aset hinggaDesember 2012 sebesar Rp368,24triliun atau naik 17,01% dibandingkan
posisi Desember 2011 yang mencapaiRp 305,62 triliun. Selama lima tahun
terakhir aset tersebut melonjak 100,35%dibandingkan posisi Desember 2008yang mencapai Rp183,80 triliun. Secarakonsolidasi, aset BPD seluruh Indonesiaper Desember 2012 (sumber StatistikPerbankan Indonesia (SPI)), mendudukiperingkat keempat dengan total asetRp368,24 triliun setelah Bank Mandiri(Rp561,20 triliun), BRI (Rp547,60triliun), BCA (Rp436,70 triliun) dan BNI(Rp324,80 triliun).
Dengan total aset yang cukup besartersebut tentunya pemerintah daerahberharap banyak akan peran BPD da-lam mempercepat pembangunan danpergerakan perekonomian di daerah.
Kekuatan aset BPD ini menunjukkanbahwa apabila BPD seluruh Indonesiabersinergi akan menjadi potensi ke-kuatan yang solid dalam kancah per-saingan industri perbankan nasionalserta dapat memberikan kontribusi yanglebih optimal bagi perekonomian na-sional, khususnya di daerah. Disampingitu, BPD jugaharus berhadapan dengankelompok bank umumyang lain yang se-makin agresif menjalankanfungsi inter-mediasinya di daerah. Oleh karena itu,
dalam rangka untuk memperkuat fung-sinya sebagai lembaga intermediasi,BPD juga harus meningkatkan kinerjaefisiensi dalam kegiatan operasinya.Selama ini BPD dinilai boros denganpencapaian margin bunga bersih (netinterest margin/NIM) yang lebih besardan tertinggi diantara kelompok bankyang lain. Kelompok bank pemba-ngunan daerah (BPD) hingga Juni2012 mencatat net interest margin (NIM)tertinggi di level 6,4% atau di atas rata-
rata industri yang berada di level 5,38%,menurut data Bank Indonesia. TingginyaNIM BPD disebabkan penyaluran kreditBPD yang terbesar dilakukan di segmenkonsumsi yang memberi imbal hasiltinggi. Menurut data statistik perbankanper Juni 2012, NIM kelompok BPDmenunjukkan penurunan 174 basis poindibanding periode yang sama padatahun lalu di level 8,14%. NIM kelompokbank persero per Juni 2012 tercatat dilevel 5,84% atau turun 46 basis poindibanding Juni 2011 sebesar 6,3%.Sementara itu, NIM kelompok bank
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
4/108
4
swasta berada di level 5,09% dibandingJuni 2011 di level 5,38%.Rasio NIMBPD yang tinggi tersebut membawaimplikasi bahwa BPD tidak bisa ber-tahan dengan marjin tipis.
Bank Pembangunan Daerah (BPD)harus memiliki margin bunga bersih (netinterest margin/NIM) maksimal 5,5%untuk dapat menjadi pemenang di da-erahnya sendiri (BPD RegionalChampion). Saat Juni 2012, tercatatbaru tiga BPD yang memenuhi syarattersebut dari total 26 BPD di 33 provinsisaat ini.persyaratan NIM sebesar 5,5%untuk BPD Regional Champion me-rupakan hasil keputusan antara BI dan
Asosiasi Bank Pembangunan Daerah(Asbanda).
2. KONSEP EFISIENSIEfisiensi merupakan salah satu
parameter kinerja yang secara teoretismendasari seluruh kinerja sebuah orga-nisasi dengan mengacu pada filosofi“kemampuan menghasilkan output yangoptimal dengan input-nya yang ada,adalah merupakan ukuran kinerja yang
diharapkan”. Dengan demikian adapemisahan antara harga dan unit yangdigunakan (input) maupun hargadan unityang dihasilkan (output) sehingga dapatdiidentifikasi berapa tingkat efisiensiteknologi, efisiensi alokasi, dan totalefisiensi. Dengan di identifikasinya alo-kasi input dan output, makaakan dapatdianalisis lebih jauh untuk melihat pe-nyebab inefisiensi suatu bank.
Konsep efisiensi pertama kali
diperkenankan oleh Farrel (1957) yangmerupakan tindak lanjut dari model yangdiajukan oleh Debreu (1951) danKoopmans (1951). Konsep pengukuranefisiensi Farrel dapat memperhitungkaninput majemuk (lebih dari 1 input). Farrelmenyatakan bahwa efisiensi sebuahperusahaan terdiri dari dua komponen,yaitu efisiensi teknis (technicalefficiency )dan efisiensi alokatif (allocative effi-ciency ). Efisiensi teknis menunjukkankemampuan perusahaan untuk menca-
pai output semaksimal mungkin dari se- jumlah input .Sedangkan efisiensi alo-katif menunjukkan kemampuan peru-sahaan untuk menggunakan input de-ngan proporsi seoptimal mungkin padatingkat harga input tertentu. Keduakomponen inikemudian dikombinasikanuntuk menghasilkan ukuran efisiensitotal atau efisiensi ekonomis(economicefficiency ). Kumbhaker dan Lovell(2000), mengatakan bahwa efisiensi tek-nis merupakan salah satu dari kom-ponen efisiensi ekonomi secara kese-luruhan.Tetapi, dalam rangka mencapaiefisiensi ekonominya suatu perusahaanharus efisien secara teknis.
Untuk mencapai tingkat keuntunganyang maksimal, sebuah perusahaanharus dapat berproduksi pada tingkatoutput yang optimal dengan jumlah inputtertentu (efisiensi teknis) dan menghasil-kan output dengan kombinasi yang tepatpada tingkat harga tertentu (efisiensialokatif). Konsep pengukuran efisiensidapat dilihat baik dengan fokus pada sisiinput (input-oriented ) maupun fokuspada sisi output (output-oriented ). Ke-dua pendekatan ini analog dengan kon-
sep primal dan dual dalam teknik opera-tions research, yang bagaikan dua sisimata uang, sehingga kedua pendekatanini secara konsisten akan menghasilkankesimpulan yang sama tentang efisiensirelatif sebuah perusahaan terhadapsekawannya.
Berikut ini adalah ikhtisar tentangkedua pendekatan ukuran efisiensi ter-sebut:
Pendekatan sisi input adalah diasum-
sikan sebuah perusahaan yang meng-gunakan dua jenis input ,yaitu x1 danx2, untuk memproduksi satu jenisoutput (y) dengan asumsi constantreturns to scale(CRS). Asumsi CRSmaksudnya adalah jika keduajenisinput, x1 dan x2, ditambah dengan jumlah persentase tertentu, makaoutput juga akan meningkat denganpersentase yang sama.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
5/108
5
Konsep efisiensi dari pendekatan sisi input dapat digambarkan pada Gambar 1.
Sumber: Coelli (2005)Gambar 1 Konsep Efisiensi dari Pendekatan SisiInput
Dari gambar di atas, kurva SS’adalah kurva isoquant yang merupakanhimpunan titik-titik perusahaan yangpaling efisien dalam kumpulan sekawan-nya (fully efficient firms) atau perusa-haan-perusahaan yang paling efisiensecara teknis(fully technically efficient ).Perusahaan yang berada di titik P
adalah perusahaan yang tergolongkurang efisien. Perusahaan ini dapatmenjadi perusahaan yang lebih efisien jika ia dapat mengurangi kedua jenisinput nya, x1 dan x2, untuk memproduksi1 unit output sehingga perusahaantersebut berada di titik Q. Jarak PQ di-sebut sebagai potential improvement ,yaitu berapa banyak kuantitas input da-pat dikurangisecara proporsional untukmemproduksi kuantitas output yangsama. Ukuran efisiensi teknis sebuahperusahaan dalam kelompok sekawan(TEi) secara umum diukur dengan rasio:
TEi = 1 – QP/OP = 0Q/0P (1)
sehingga 0 ≤ ≤1 i TE . Nilai TEi = 1menunjukkan bahwa perusahaan iadalah yang paling efisiensecara teknisdiantara kelompok sekawannya.
Garis AA’ adalah garis isocost yang
menunjukkan rasio harga ( price ratio)antara input 2 terhadap input 1. Efisiensialokatif (AEi) perusahaani yang berada
pada titik P, ditunjukkan olehrasio:
AEi = 1 – RQ/0Q = 0R/0Q (2)
Dimana RQ menunjukkanpengurangan biaya produksi yangakan terjadi jika produksi dilakukanpada titik yang efisien baik secara
eknis maupun se-cara alokatif, yaitu Q.Titik Q adalah efisien secara teknis,namun tidak efisiens secara alokatif.
Efisiensi Ekonomis (EEi) perusa-haan i adalah merupakan produk atauhasil kali antara EfisiensiTeknis (TEi)dengan Efisiensi Alokatif (AEi), secaramatematis:
EEi = TEi x AEi = (0Q/0P) x (0R/0Q) = 0R/0P (3)dimana 0 ≤TE i , AE i , EE i ≤ 1.
Pendekatan sisi output berlawanandengan pendekatan sisi input yangmenjawab berapa banyak kuantitasinput bisa dikurangi secara proporsionaluntuk memproduksi kuantitas outputyang sama, pendekatan sisi output men- jawab berapa banyak kuantitas outputdapatditingkatkan secara proporsionaldengan kuantitasinput yang sama.
Asumsikan sebuah perusahaan
dengan 2 jenisoutput (y1 dan y2) dan 1 jenis input (x) dalam ancangan CRS.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
6/108
6
Gambar 2 berikut ini akanmenunjukkankonsep ukuran efisiensi dengan pende-
katan sisi output :
Sumber: Coelli (2005)Gambar 2 Konsep Efisiensi dengan PendekatanSisi Output
Pada gambar di atas, kurva ZZ’adalah Kurva Kemungkinan Produksi(PPF) sedangkan garis DD’ adalah garisisorevenue yang menunjukkan rasioharga kedua output . Titik B adalah titikyang efisien secara teknis sedangkantitik A tidak efisien. Jarak AB adalahbesarnya potential improvement yang
mungkin dilakukan perusahaan padatitik A untuk menjadi perusahaan yangefisien secara teknis. Ukuran EfisiensiTeknis (TEi) untuk sebuah perusahaanadalah:
TEi = 1 – AB/0B = 0A/0B (4)
Jika kita memiliki informasi tentangharga output ,maka Efisiensi Alokatif(AEi) dapat dihitungdengan:
AEi = 1 – BC/0C = 0B/0C (5)
Improvement ke titik C memiliki maknabahwa perusahaan di titik B masih dapatmeningkatkan pendapatannya denganberproduksi di titik yang efisien secarateknis dan secara alokatif, yaitu dititik B’.
Secara umum, Efisiensi Ekonomis(EEi) merupakanproduk atau hasil kaliantara EfisiensiTeknis dengan Efisiensi Alokatif, secara matematis:
EEi = TEi x AEi = 0A/0B x 0B/0C = 0A/0C (6)
Ukuran efisiensi relatif, baik denganpendekatan sisi input maupun outputsama-sama membutuhkan pendefinisiangaris pembatas (frontier ) yang menun- jukkan perusahaan-perusahaan yangsecara relatif paling efisien dari padakelompok sekawannya.
Jemric dan Vujcic (2002) meng-analisis tingkatefisiensi bank di Kroasiadengan menggunakan pendekatan DEAselama periode 1995-2000. Pengukuranefisiensi didasarkan atas ukuran bank,struktur kepemilikan, tahun berdiri, dankualitas aset. Berdasarkan hasil pene-litian menunjukkan bahwa bank asingmemiliki tingkat efisiensi yang palingtinggi dan bank yang barulebih efisiendari pada bank yang telah lama
beroperasi. Secara umum bank yangkecil lebih efisien, namun secara lokalbank yang besar lebih efisien. Penyebabutama dari ketidak efisienan dalamperbankan di Kroasia adalah jumlahtenagakerja dan aset tetap.
Hadad et.al (2003), melakukanpenelitian terhadap bank umum nasionalselama periode 1995-2003 mengguna-kan pendekatan DEA. Terdapat tigapoin penting dari hasil penelitian iniyaitu;
pertama, kredit yang terkait denganbank dan surat berharga mempunyai
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
7/108
7
potensi pengembangan yang sangattinggi untuk meningkatkan efisiensisecara keseluruhan, kedua, merger daribank tidak selamanya membuat bankmenjadi lebih efisien, dan ketiga,kelompok bank swasta nasional nondevisa dapat dikatakan merupakan yangpaling efisien selama 3 tahun (2001-2003) dalam kurun analisis 8 tahun(1996-2003) dibanding bank-bank lain-nya. Bank asing campuran sempat men- jadi yang paling efisien ditahun 1997,sedangkan bank swasta nasional devisadi tahun 1998 dan 1999.
Yudistira (2003) melakukan pene-litian terhadap 18 bank syariah di selu-
ruh dunia selama periode 1997-2000dengan menggunakan pendekatan DEAdan spesifikasi input output berdasarkanpendekatan intermediasi. Berdasarkanhasil penelitian menunjukkan bahwasecara keseluruhan efisiensi 18 banksyariah yang diobservasi mengalamisedikit inefisiensi ditingkat wajar 10persen jika dibandingkan dengan bankkonvensional. Hal ini disebabkan karenaperiode 1998-1999 bank-bank tersebutmengalami krisis global sehingga mem-
pengaruhi kinerjanya. Bank syariahyang berskala kecil cenderung tidakekonomis. Oleh karena itu, dianjurkanagar bank-bank yang skala ekonominyamasih kecil melakukan merger atauakuisisi.
Abdul Majid et al . (2003) mengujiefisiensi biaya bank komersial Malaysiaselama periode1993-2000 denganmembandingkan efisiensi sebelum dansesudah krisis keuangan. Hasil empiris
menunjukkan bahwa efisiensi bankMalaysia sebelum dan sesudah krisistidak ada perbedaan secara statistik.Studi juga menemukan bahwa bankyang dimiliki asing lebih efisien daripadabank yang dimiliki lokal.
Astiyah dan Husman (2006) mela-kukan penelitian untuk menganalisistingkat efisiensi perbankan di Indonesiadengan menggunakan derivasi fungsiprofit. Pengukuran profit efficiency
dalam studi ini mencakup model denganpenekanan fungsi intermediasi dan
tanpa penekanan fungsi intermediasi.Estimasi pengukuran efisiensi bankmenggunakan metode stochasticfrontier analysis dengan data bulananselama periode 2001-2004 terhadap 20bank dengan aset terbesar. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-ratanilai efisiensi dengan model penekananintermediasi lebih rendah dari modeltanpa penekakan intermediasi. Rata-rata efisiensi selama periode penelitiandengan menggunakan model non-intermediasi adalah 92,4% dibandingkandengan 91,4% dengan model pene-kanan intermediasi. Lebih tingginya rata-rata tingkat efisiensi tanpa penekananintermediasi mengindikasikan bahwa
komponen kredit memberikan kontribusiyang lebih rendah kepada profitabilitas jika dibandingkan dengan output lain-nya. Sehingga hal ini mengindikasikanbahwa bank belum menempatkan kreditsebagai komponen utama dalam ke-giatan usahanya.
Abidin (2007) melakukan penelitianuntuk mengevaluasi kinerja efisiensi 93bank umum diIndonesia pada periodetahun 2002 hingga tahun 2005 dengan
menggunakan metode DEA. Hasiltemuan menunjukan bahwa kelompokbank asingdan bank pemerintah lebihefisien dibandingkan dengan kelompokbank lain.
Staikouras, et.al (2007), melakukanpenelitian terhadap efisiensi biaya padasektor perbankan di enam negara-negara Eropa Tenggara (South EasternEuropean) selama periode 1998-2003.Menggunakan pendekatan SFA, mema-
sukkan variabel spesifikasi perusahaandan keterkaitan negara umumnya meng-identifikasikan tingkat efisiensi biayayang rendah, dengan perbedaan ketidakefisienan diantara negara Eropa Teng-gara. Bank asing dan bank dengan kepemilikan asing yang besar merupakanbank dengan tingkat inefisiensi yangrendah.
Ariff, Mohamed, dan Can, Luc,(2008), melakukan penelitian efisiensi
biaya dan profit pada 28 bank komersialdi Cina menggunakan teknik nonpara-
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
8/108
8
metric selama periode 1995-2004.Penelitian ini menguji pengaruh jenis ke-pemilikan, ukuran, profil risiko, profita-bilitas dan perubahan lingkungan ter-hadap efisiensi bank menggunakanregresi Tobit. Hasil penelitian menun- jukkan bahwa tingkat efisiensi profitlebih rendah dariefisiensi biaya. Hasil inimendukung bahwa yang paling pentingdari ketidak efisienan adalah atas sisipenerimaan. Temuan lain dari penelitianini menunjukkan bahwa joint-stockbanks (nationaland city-based), lebihefisien biaya dan profit daripada bankmilik pemerintah sementara bankukuran menengah secara statistik lebihefisien dari bank kecil dan besar. Dalam
rangka meningkatkan efisiensi, pene-litian ini memberikan beberapa usulanantara lain; mempercepat reformasiketerbukaan pasar perbankan, memper-baiki manajemen risiko, mengurangisubsidi modal pemerintah dan menye-barkan kepemilikan bank-bank Cina.
3. KESIMPULAN DAN IMPLIKASIBank Pembangunan Daerah (BPD)
merupakan salah satu kelompok bankyang turut berperan dalam menggerak-
kan perekonomian daerah. Oleh karenaitu, BPD diharapkan dapat mengoptimal-kan fungsi intermediasinya dan mem-berikan kinerja efisiensi yang terbaiksebagai lembaga keuangan yangmampu mendukung dengan maksimalpembiayaan pembangunan didaerahdalam meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Bagi BPD yang tidakmampu mencapai nilai efisiensi 100%,untuk mencapai nilai maksimal makabank tersebut harus meningkatkan total
penyaluran kredit dan total pendapatan.
Bagi pihak BPD terutama bank yangberaset menengah dan kecil dapatmengambil beberapa kebijakan dalammeningkatkan kinerja efisiensi yangoptimal, yaitu: 1) bagi BPD berasetmenengah dan kecil untuk dapatmencapai tingkat efisiensi yang optimal100% melalui economics of scale dalamkegiatan operasional sudah seharusnyamelakukan merger. Merger antar BPDseluruh Indonesia dapat memperkuatstruktur modal perusahaan dan skala
ekonomi. Disamping itu, merger seringdianggap salah satu strategi bisnis yangbanyak dipilih perusahaan untuk meme-nangkan persaingan dan 2) untuk me-ningkatkan penyaluran kredit untukmencapai tingkat efisiensi yang lebihtinggi dapat dilakukan dengan fokuspafa pemberian kredit pada sektorusaha mikro, kecil dan menengah(UMKM).
Disamping itu, agar supaya BPDberani menyalurkan kredit dan meng-hindari kekhawatiran akan terjadi kreditmacet, maka otoritas moneter danPemda sudah selayaknya memikirkanpembentukan Lembaga Penjaminan
Kredit Lokal (LPKL). Penjaminan kreditadalah pelengkap dari suatu sistemperkreditan dan dapat berfungsi sebagaipengganti agunan, sekalipun penagiahsubograsi tetap merupakan tugas darikreditor.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia.2004.’Analisis Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Status
Perusahaan yang Terdaftar diBursa Efek Jakarta’ Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol7 No.1.
Abdul Majid, M, Md. Nor, N.G. dan Said,F.F 2003.Efficiency of MalaysianBanks: What appen after thefinancial crisis. Paper presentedatNational Seminar on ManagingMalaysia inthe Millennium:Economic and Business
Challenges, Malaysia
Abidin, Z. 2007. “Kinerja Efisiensi padaBankUmum”. Proceeding PESAT(Psikologi,Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil) Vol. 2, Auditorium Kampus Gunadarma,21-22Agustus 2007
Ariff, Mohamed, dan Can, Luc. 2008.“Cost and Profit of ChinesBanks: A nonparametricanalysis”, China EconomicReview , 19, 260-273
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
9/108
9
Astiyah, Siti dan Jardine A. Husman.2006.“Fungsi Intermediasi DalamEfisiensi Perbankan diIndonesia: Derivasi FungsiProfit”,Buletin Ekonomi Moneter danPerbankan, Maret 2006, hal.529-543
Barr, Richard, K. Killgo, F. Siems dan S.Zimmel 2002. “Evaluating theProdctive EfficiencyandPerformance of U.S. CommercialBanks”. Managerial Financevol.28 no.8
Berger, A.N. dan Humphrey, D.B. 1997.
“Efficiency of financial institu-tions: international surveyanddirections for future research”. European Journal of OperationalResearch,98, 175-212
Berger, A.N. dan Mester, L. J. 1997.”Inside theblack box: What ex-plains differences in theefficiencyof financial institutions” JournalofBanking and Finance, 21, 895-947.
Bos, Jaap W dan Kolari, James. 2005,“Large Bank Efficiency in Europeand the United States: Are ThereEconomics Motivations forGeographic Expansion inFinancial Service”, the Journal ofBusiness, July; 78, 4 pg 1555
Charnes, A., Cooper, W.W., Rhodes, E.1978. “Measuring the efficiencyof decision makingunits”.
European Journal of OperationalResearch 2, 429 –444.
Coelli, T. 1996. “A guide to DEAPversion 2.1: Adata envelopmentanalysis (computer) Program”,CEPA Working Paper 96/08 ,Department of Econometrics,University of New England, Armidale.
Coelli, T., Prasada Rao, D. & Battese,G. E. 2005. An introduction toefficiency and productivity
analysis.Massachusetts, USA:Kluwer Academic Publishers
Debreu, G. 1951. “The coefficient ofresource utilization”. Econometrica, 19(3), 273-292
Farrell, M.L. 1957. “The Measurement of Productive Efficiency”, Journal ofThe Royal Statistical Society,120, p.253-281
Feroz, E.H, S. Kim., dan R.L. Raab.2003,“Financial Statement Analysis: A Data Envelopment Analysis Approach”, Journalofthe Operational Research
Society , 54
Hadad, Muliaman D., et al. 2003. Analisis Efisiensi Industri Per-bankan Indonesia: PenggunaanMetode Nonparametrik DataEnvelopment Analysis (DEA),Biro Stabilitas Sistem KeuanganBank Indonesia, ResearchPaper ,No. 7/5.
Hidayat, Taufik. 2006. ”Pengukuran
Tingkat Efisiensi Bank Syariah diIndonesia: Metode DataEnvelopment Analysis”, JurnalKeuangan dan Perbankan, Vol 1,No. 2,pp.1-11
Jemrić, Igor and Vujčić, Boris. 2002,“Efficiency of Banks in Croatia: ADEA Approach,Croatian NationalBank”, Working Paper , 7February.
Koopmans, T.C. 1951. An analysis ofproduction asan efficient combi-nation of activities. InT. C.Koopmans (eds) Activity Analysisof Production and Allocation,Cowles Commission
Kumbhakar, S.C dan Knox, Lovell.2000. The Effect of Deregulationon performance offinancialinstitutions: The Case of SpanishSaving Banks, Department ofEconomicUniversity of Texas.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
10/108
10
Kumbhakar, S, C. 2005. “Estimation ofStochastic Frontier ProductionFunctions With Input OrientedTechnical Efficiency”, Jurnal ofEconomics. 113, 71-96
Kwan, S. H. & Eisenbeis, R. A. 1996.„An analysis of inefficiency inbanking: A stochastic costfrontierapproach”. Federal ReserveBank of San Francisco EconomicReview, 2, 16-26
Leong, W. H, and Coelli, T. 2002.“Measuring the TechnicalEfficiency of Banks in Singaporefor the Period 1993 to1999: An
Applicationand Extension of theBauer (1997) Technique”,Working paper series inEconomics No. 2002-10 ,University of NewEngland
Rezitis, N.A. 2006. “Productivity Growthin the Greek Banking Industry: ANon Parametric Approach”.Journal of Applied Economics,
May, 9,1, pg 119
Staikouras, et al. 2007, Cost efficiencyof the banking industry in theSouth Eastern European region,Int. Fin. Markets, Inst. AndMoney, forthcoming edition
Weill, L. 2003. “Banking efficiency intransition economies: The role offoreign ownership”.Economics ofTransition, 11(3), 569−592
Wheelock, D.C., dan P. Wilson. 1999.“Technical Progress Inefficiency,and Productivity Change in U.S.Banking”, 1984-1993,Journal of
Money, Credit and Banking31,212-234
Yudistira, Donsyah. 2003., “Efficiency inIslamic Banking; An Empirical Analysis of 18 Banks”, Paper ,Loughborough University,UnitedKingdom
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
11/108
11
STRATEGIC MANAGEMENT FUNCTION HUMAN RESOURCESISWANDIR. SE, MM.
Dosen Universitas Suryadarma
Abstract
Human Resources is a central factor in an organization. The shape and purpose of theorganization is made based on a variety of human interests and vision for the implementationof its mission is managed and maintained by humans .. So man is a strategic factor in all theactivities of the institution / organization. Human Resource Management means organizing,taking care of human resources is based on the vision of the company so that organizationalgoals can be achieved at its optimum for Human Resource Management is also part of theManagement Science (Management Science) who ask to manajemn function in theimplementation of planning processes, penrorganisasian, staffing, directing and controlling.Human resource management is a process of dealing with various problems on the scope ofthe employees, servants, laborers, managers and other workers to be able to support theactivities of the organization or company to achieve its intended purpose.
PENDAHULUANPerubahan teknologi yang sangat
cepat, memaksa organisasi untuk me-nyesuaikan diri dengan lingkunganusahanya, perubahan tersebut telahmenggeser fungsi-fungsi manajemensumber daya manusia yang selama inihanya dianggap sebagai kegiatan admi-nistrasi, yang berkaitan dengan pere-krutan pegawai staffing, coordinating
yang dilakukan oleh bagian personaliasaja. Saat ini sumber daya manusia be-rubah dan fungsi spesialisasi yang ber-diri sendiri menjadi fungsi yang ter-integrasi dengan seluruh fungsi lainnyadidalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai sasaran yang sudah di-tetapkan serta memiliki fungsi peren-canaan yang sangat strategik dalamorganisasi, dengan kata lain sumberdaya manusia mempunyai kewajibanuntuk memahami perubahan yang se-
maikin komplek yang selalu terjadi dilingkungan bisnis, harus mengantisipasiperubahan teknologi, dan memahamidimensi internasional yang mulai mema-suki bisnis akibat informasi yang ber-kembang cepat. Perubahan paradigmadari manajemen sumber daya manusiatersebut telah memberikan fokus yangberbeda dalam melaksanakan fungsinyadi dalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk menga-kui penting sumber daya manusia dalamorganisasi dan pemusatan perhatian
pada kontribusi fungsi sumber dayamanusia bagi keberhasilan pencapaiantujuan strategi perusahaan. Hal ini dapatdilakukan perusahaan dengan mengin-tegrasikan perbuatan keputusan stra-teginya dalam fungsi-fungsi sumber da-ya manusia maka akan semakin besarkesempatan untuk memperoleh keber-hasilan.
Menurut A.F. Stoner , ManajemenSumber Daya Manusia adalah suatuprosedur yang berkelanjutan yang bertu- juan untuk memasok suatu organisasiatau perusahaan dengan orang-orangyang tepat untuk ditempatkan padaposisi dan jabatan yang tepat padasuatu organisasi yang memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusiasesuai dengan fungsinya yaitu staffingdan personalia dalam organisasi, yang
mancakup analisis tugas/jabatan, rekrut-men dan seleksi calon tenaga kerja,orientasi, pelatihan, pemberian imbalan,promosi, pendisiplinan serta penilaiankerja untuk perbaikan kinerja meru-pakan tugas setiap manajer ”EveryManager is a Human Resources Mana-ger ” maka scope manajemen sumberdaya manusia mencakup seluruh tugasserta sumber daya manusia yang di-emban oleh setiap manajer. Aspekmanajemen serta sumber daya manusiademikian strategis dan demikian luas-nya, maka manajemen sumber daya
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
12/108
12
manusia melibatkan banyak aspek, ter-utama dengan faktor-faktor lingkunganinternal organisasi (kekuatan dan kele-mahan) serta lingkungan eksternal (pe-luang dan ancaman). Tantangan mana- jer masa kini adalah merespon peru-bahan-perubahan eksternal dan faktor-faktor lingkungan internal perusahaanmenjadi kuat dan kompetitif.
PEMBAHASANManajemen Sumber Daya Manusia
diperlukan untuk meningkatkan efektivi-tas sumber daya manusia dalam organi-sasi, tujuannya adalah memberikan ke-pada organisasi satuan kerja yang
efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studitentang manajemen personalia akanmenunjukkan bagaimana seharusnyaperusahaan mendapatkan, mengem-bangkan, menggunakan, mengevaluasi,dan memelihara karyawan dalam jumlah(kuantitas) dan tipe (kualitas) yangtepat.
Manajemen Sumber Daya Manusiaadalah suatu proses manangani ber-bagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dantenaga kerja lainnya untuk dapat me-nunjang aktivitas organisasi atau peru-sahaan demi mencapai tujuan yangtelah ditentukan.Bagian atau unit yangbiasanya mengurusi sumber daya ma-nusia adalah depatemen sumber dayamanusia atau dalam bahasi inggris disebut Human Resource Departement (HRD).
Manajemen Sumber Daya Manusia
terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional.Ditujukan untuk dapat mengenali
keberadaan manajemen sumberdaya manusia dalam memberikankontribusi pada pencapaian efek-tivitas organisasi. Walaupun secaraformal suatu departemen sumberdaya manusia diciptakan untuk da-pat membantu para manajer, na-mun demikian para manajer tetapbertanggung jawab terhadap kinerjakaryawan. Departemen sumber
daya manusia membantu paramanajer dalam menangani hal-halyang berhubungan dengan sumberdaya manusia.
2. Tujuan Fungsional.Ditujukan untuk mempertahan-
kan kontribusi departemen padatingkat yang sesuai dengan kebu-tuhan organisasi, sumber dayamanusia menjadi tidakk berharga jika manajemen sumber daya ma-nusia memiliki kriteria yang lebihrendah dari tingkat kebuthan or-ganisasi.
3. Tujuan Sosial.
Ditujukan untuk secara etis dansocial merespon terhadap kebu-tuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tin-dakan meminimasi dampak nega-tive terhadap organisasi, kegagalanorganisasi dalam menggunakansumber daya manusia bagi keun-tungan masyarakat dapat menye-babkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal.
Ditujukan untuk membantu kar-yawan dalam pencapaian tujuan-nya, minimal tujuan-tujuan yang da-pat mempertinggi kontribusi organi-sasi. Tujuan personal karyawanharus mempertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan,dipensiunkan, atau dimotivasi, jikatujuan personal tidak dipertimbang-kan, kinerja dan kepuasan karya-wan dapat menurun dan karyawandapat meninggalkan organisasi.
Peran strategis sumber dayamanusia dalam organisasi bisnis dapatdielaborasi dari segi teori sumber daya,dimana fungsi perusahaan adalah me-ngarahkan seluruh sumber daya ataukemampuan internal untuk menghadapikepentingan pasar sebagai faktor eks-ternal utama, adalah sumber dayamanusia strategis yang mempberikannilai tambah (added value) sebagai tolakukur keberhasilan bisnis.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
13/108
13
Manajemen Sumber Daya Manusiamemiliki Peran, Fungsi, Tugas danTanggungjawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksitenaga kerja (Preparation andSelection)
a. Persiapan.Dalam proses persiapan dilaku-kan perencanaan kebutuhanakan sumber daya manusia de-ngan menentukan berbagai pe-kerjaan yang mungkin timbul,yang dapat dilakukan adalah de-ngan melakukan perkiraan akanpekerjaan yang lowong, jum-lahnya, waktu, dan lain-lain. Ada
dua faktor yang perlu diper-hatikan dalam melakukan Persia-pan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan barudan faktor eksternal seperti hu-kum ketenagakerjaan, kondisipara tenaga kerja, dan lain-lain.
b. Rekrutmen tenaga kerja.Rekrutmen adalah suatu prosesuntuk mencari calon atau kan-didat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baruuntuk memenuhi kebutuhansumber daya manusia organisasiatau perusahaan. Dalam taha-pan ini diperlukan analisis jaba-tan yang ada untuk membuatdeskripsi pekerjaan dan jugaspesifikasi pekerjaan.
c. Seleksi tenaga kerja.Seleksi tenaga kerja adalah sua-tu proses menemukan tenaga
kerja yang tepat dari sekianbanyak kandidat atau calon yangada. Tahap awal yang perlu dila-kukan setelah menerima berkaslamaran adalah melihat daftar ri-wayat hidup milik pelamar. Ke-mudian dari daftar riwayat hidupdailakukan penyotiran antara pe-lamar yang akan dipanggil de-ngan yang gagal memenuhistandar suatu pekerjaan. Laluberikutnya adalah memanggilkandidat terpilih untuk dilakukanujian test tertulis, wawancara
kerja dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi kar-yawan (Development and Evalua-tion)Tenaga kerja yang bekerja padaorganisasi atau perusahaan harusmenguasai pekerjaan yang menjaditugas dan tanggungjawabnya. Un-tuk itu diperlukan suatu pembekalanagar tenaga kerja yang ada dapatlebih meguasai dan ahli dibidang-nya masing-masing serta mening-katkan kinerja yang ada. Denganbegitu proses pengembangan danevaluasi karyawan menjadi sangatpenting mulai dari karyawan pada
tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan pro-teksi pada pegawai (Compensationand protection).Kompensasi adalah imbalan ataskontribusi kerja pegawai secara ter-atur dari organisasi atau perusa-haan. Kompensasi yang tepat sa-ngat penting dan disesuaikan de-ngan kondisi pasar tenaga kerjayang ada pada lingkungan eks-
ternal. Kompensasi yang tidak se-suai dengan kondisi yang ada dapatmenyebabkan masalah ketenaga-kerjaan dikemudian hari ataupundapat menimbulkan kerugian padaorganisasi atau perusahaan. Pro-teksi juga perlu diberikan kepadapekerja agar dapat melaksanakanpekerjaannya dengan tenang se-hingga kinerja dan kontribusi pe-kerja tersebut dapat tetap maksimaldari waktu ke waktu.
Kemampuan sumber daya manusiaini merupakan competitive advantage dari perusahaan, dengan demikian darisegi sumber daya, strategi bisnis adalahmendapatkan added value yang maksi-mum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. Adanya sumberdaya manusia seperti : manajer strategisdan sumber daya manusia yang handalyang menyumbang dalam keberhasilanorganisasi dan perusahaan. Tidak ha-nya perusahaan besar saja yang mem-punyai manajemen strategis, tetapi
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
14/108
14
perusahaan kecilpun sebaiknya dikeloladengan menggunakan manajemen stra-tegis. Manajemen strategis merupakansekumpulan keputusan dan tindakanyang dirancang untuk mencapai sasaranperusahaan. Dengan demikian manaje-men strategis melibatkan pengambilankeputusan berjangka panjang dan rumitserta berorientasi masa depan denganmembutuhkan sumber daya yang besardan partisipasi manajemen puncak.Manajemen strategis merupakan prosestiga tingkatan yang melibatkan paraperencana ditingkat perusahaan, unitbisnis dan fungsional serta para peren-
cana lainnya.
Manajemen strategis prosesnyaterdiri dari delapan langkah yaitu :mendefinisikan visi, misi bisnis dantanggung jawab sosial, menganalisislingkungan eksternal, menganalisi ling-kungan internal, memilih tujuan dan sa-saran bisnis, mengembangkan strategisbisnis, merinci rencana program, meng-implementasikan rencana program, danmengumpulkan umpan balik dan me-nguji pengendalian, dapat dilihat padagambar berikut :
Gambar 1. Tahapan Manajemen Strategis
Visi, Misi Bisinis.Perusahaan kecil serupa dengan
perusahaan besar, sebaiknya mem-punyai visi dan misi perusahaan. Visiadalah tujuan unik dari perusahaanyang membedakan perusahaan tersebutdengan perusahaan lainnya yang se- jenis dan mengidentifikasi cakupan
operasinya. Visi merupakan pernyataanatau rumusan umum yang luas danbersifat tahan lama tentang keinginanatau tujuan perusahaan. Visi ini me-ngandung filosofi bisnis dari pengambilkeputusan strategi perusahaan, menyi-ratkan citra yang dipancarkan perusa-haan, mencerminkan konsep diri peru-
Visi, Misi Bisnis dan TanggungjawabSosial
AnalisisLin kun an
Merumuskan Tujuan
Sasaran
Mengembangkan StrategiBisnis
Merinci Rencana Pro ram
Mengimplementasikan Rencana
Analisis Lingkungan Internal
Mengumpulkan UmpanBalik
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
15/108
15
sahaan dan mengidentifikasikan bidangproduk (barang, jasa, dan gagasan) uta-ma perusahaan serta kebutuhan utamapelanggan yang dipenuhi perusahaan.
Analisis Lingkungan Eksternal. Analisis lingkungan eksternal akan
menghasilkan puluang dan ancamanperusahaan. Lingkungan eksternal peru-sahaan terdiri dari tiga perangkat faktor,yaitu faktor lingkungan jauh, lingkunganindustri dan lingkungan operasional.
1. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, danbiasanya tidak berkaitan dengansituasi operasi perusahaan tertentu,
yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya,teknologi, demografi, politik-hukum,dan ekologi.
2. Lingkungan industri terdiri dari per-saingan diantara anggota industri,hambatan masuk,produk substitusi,daya tawar pembeli dan daya tawarpemasok.
3. Lingkungan operasional meliputifaktor-faktor yang mempengaruhisituasi persaingan perusahaan, ya-itu posisi bersaing, profil pelanggan,
pemasok, kreditor, dan pasar te-naga kerja.
Ketiga faktor tersebut memunculkan pe-luang dan ancaman dalam memasarkanproduk secara menguntungkan.
Analisis Lingkungan Internal. Analisis lingkungan internal akan
menghasilkan kekuatan dan kelemahanperusahaan. Analisis internal perusaha-an dikenal juga dengan nama Analisis
Profil Perusahaan, sumberdaya manu-sia, sumberdaya fisik, operasi, keua-ngan, manajemen dan organisasi. Ke-kuatan dan kelemahan pemasarandapat dilihat dari reputasi perusahaan,pangsa pasar, kualitas produk, kualitaspelayanan, efektifitas penetapan harga,efektifitas distribusi, efektifitas promosi,kekuatan penjualan, efektifitas inovasidan cakupan geografis. Kekuatan dankelemahan sumberdaya manusia dapatditunjukkan dari menajemen sumber-daya manusia, ketrampilan dan moralkaryawan, kemampuan dan perhatian
manajemen puncak, produktivitas kar-yawan, kualitas kehidupan karyawan,fleksibilitas karyawan, ketaatan hukumkaryawan, efektifitas imbalan dalammemotivasi karyawan, dan pengalamankaryawan.
Keuangan terdiri dari ketersediaanmodal, arus kas, stabilitas keuangan,hubungan dengan pemilik dan investor,kemampuan berhubungan dengan bank,besarnya modal yang ditanam, keun-tungan yang diperoleh, efektivitas danefisiensi system akuntansi untuk peren-canaan biaya-anggaran dan keuntunganserta sumber tingkat perusahaan. Ope-rasi meliputi fasilitas perusahaan, skala
ekonomi, kapasitas produksi, kemam-puan berproduksi tepat waktu, keahliandalam berproduksi, biaya bahan bakudan ketersediaan pemasok, lokasi, lay-out, optimalisasi fasilitas, persediaan,penelitian dan pengembangan, hakpaten, merk dagang, proteksi hukum,pengendalian operasi dan efisiensi sertabiaya-manfaat peralatan.
Kekuatan dan kelemahan organi-sasi dan manajemen dapat diperoleh
dari struktur organisasi, citra dan pres-tasi perusahaan, catatan perusahaandalam mencapai sasaran, komunikasidalam organisasi, system pengendalianorganisasi keseluruhan, budaya daniklim organisasi, penggunaan systemyang efektif dalam pengambilan kepu-tusan, system perencanaan strategi,sinergi dalam organisasi, system infor-masi yang baik dan manajemen kualitasyang baik.
Perumusan Sasaran.Setelah perusahaan melakukan ana-
lisis kekuatan, kelemahan, peluang, danancaman yang dikenal juga dengananalisis Stenghts, Weaknesses, Oppor-tunities, Threats (SWOT), selanjutnyamerumuskan sasaran. Sasaran men- jelaskan tujuan-tujuan yang spesifik da-lam jumlah dan waktu. Dengan demikiansasaran memudahkan untuk peren-canaan, pelaksanaan dan pengendalian.Sasaran perusahaan dapat berupaprofitabilitas, posisi pasar, produktivitas,kepemimpinan teknologi, pengemba-
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
16/108
16
ngan sumberdaya manusia, hubunganantar karyawan dan tanggungjawab.Sedikit sekali perusahaan yang hanyamemiliki satu sasaran, sebagian besarperusahaan memiliki bauran sasaranyang mencakup laba, pertumbuhanpenjualan, peningkatan pangsa pasar,pembatasan risiko, dan inovasi reputasi.
Pengembangan Strategi.Sasaran menunjukkan apa yang
ingin dicapai suatu perusahaan, strategiadalah suatu rencana permainan untukmencapainya, setiap usaha harus me-rancang strategi untuk mencapai sasa-rannya. Perusahaan bisnis multidivi-sional besar, biasanya memilki tiga level
strategi, yaitu strategi korporasi, strategibisnis, dan strategi fungsional.
Strategi korporasi menggambarkanarah perusahaan secara keseluruhanmengenai sikap perusahaan secaraumum terhadap pertumbuhan dan ma-najemen berbagai bisnis dan lini produkuntuk mencapai keseimbangan porto-folio produk dan jasa.
Strategi bisnis atau strategi ber-
saing biasanya dikembangkan dalamlevel devisi dan menekankan pada per-baikan posisi persaingan produk barangatau jasa perusahaan dalam industrikhusus atau segmen pasar yang di-layani oleh devisi tersebut. Strategi bis-nis ini misalnya starategi generic dariMichael E. Porter, strategi dari JackTrout, Strategic Intent dari Hamel danPrahalat dan strategi samudra biru dariKim dan Mauborgne. Kondisi badai yangdahsyat bagi perusahaan memaksa
perusahaan-perusahaan yang dikagumidunia membuat strategi untuk dapattetap bertahan dan tumbuh.
Strategis bisnis berfokus pada pe-ningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atausegmen pasar tertentu yang dilayaniperusahaan. Strategi bisnis mengatasimasalah bagaimana perusahaan danunit-unitnya bersaing dalam bisnis danindustri. Menurut Porter, perusahaan-
perusahaan yang melakukan strategiyang sama dan ditujukan untuk pasar
atau segmen sasaran yang samamembentuk kelompok strategis. Peru-sahaan yang melaksanakan strategistersebut dengan paling baik akan mem-peroleh laba paling besar. Jadi peru-sahaan yang tidak menerapkan strategiyang jelas “pengambil jalan tengah”akan gagal. Sebagai contoh, Interna-sional Hasvester mengalami masa sulit,karena dalam industri ia bukanlah pe-rusahaan dengan biaya terendah, men-capai nilai yang tertinggi, atau terbaikdalam melanyani beberapa segmenpasar. Pengambil jalan tengah mencobauntuk tampil baik dalam semua dimensistrategi, tetapi karena berbagai dimensistrategis memerlukan cara pengelolaan
perusahaan yang berbeda dan kadangkala tidak konsisten, perusahaan-peru-sahaan ini akhirnya tidak unggul dalamsatu bidangpun.
Implementasi Strategi.Strategi yang jelas dan pendukung
yang matang mungkin tidak akan ber-manfaat, jika perusahaan gagal melak-sanakannya dengan cermat. MenurutMckinsey Consulting Firm, strategi ha-nyalah satu dari tujuh unsure yang di-
tunjukkan oleh perusahaan yang dike-lola dengan baik. Kerangka keber-hasilan usaha & S dari McKinsey . Tigaunsur pertama strategi, struktur, dansystem dianggap sebagai “perangkatkeras” keberhasilan. Empat unsureselanjutnya gaya, staf, ketrampilan dannilai bersam adalah “perangkat lunak-nya”.
Pengendalian Strategi.Selama perusahaan melaksanakan
strateginya, perusahaan perlu menga-mati hasilnya dan memantau per-kembangan baru dilingkungan internaldan eksternalnya. Beberapa lingkunganstabil dari tahun ke tahun, yang lainperlahan-lahan berevolusi dengan carayang dapat diperkirakan, tetapi ada jugalingkungan yang mengalami perubahanbesar yang cepatdan tak dapat diramal-kan. Perusahaan harus yakin akan satuhal; lingkungan akan berubah. Dan jikaperubahan itu terjadi, perusahaan harusmeninjau ulang dan merevisi pelaksana-an program strategi atau bahkan sasa-
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
17/108
17
rannya.
Pengendalian organisasi terdiri daritiga jenis yaitu ; (1) Pengendalian stra-tegis, merupakan proses dari evaluasistrategi, yang dilakukan baik strategitersebut dirumuskan dan diimplemen-tasikan. (2) Pengendalian manajemen,berfokus pada pencapaian sasaran darirencana jangka menengah. (3) Pengen-dalian operasional, berpusat pada kiner- ja individu dan kelompok yang diban-dingkan dengan peran individu dan ke-lompok yang telah ditentukan oleh ren-cana organisasi. Masing-masing jenispengendalian tersebut tidak terpisahdan tidak berbeda secara nyata serta
dalam kenyataan mungkin tidak berbedasatu dengan yang lainnya.
Pengendalian strategi dipusatkandengan mengikuti jalannya strategi yangdiimplementasikan, mendeteksi setiapbidang masalah atau bidang masalahyang potensial dan membuat penye-suaian yang diperlukan. Pengendalianstrategi harus menyediakan beberapakoreksi langsung berdasarkan padakinerja menengah dan informasi baru.
Menurur Henry Mintzberg, menyatakanbahwa persoalan sebagaimana baiknyaorganisasi membuat rencana strategi,tretapi strategi yang berbeda mungkinakan muncul. Memulai dengan strategiyang direncanakan atau yang diharap-kan berhubungan dengan beberapa hal:
a. Strategi yang diharapkan yangdapat direalisasikan yang disebutdengan sengaja (deliberatestrategiy )
b. Strategi yang diharapkan yangdapat direalisasikan yang disebutstrategi tak terealisasi (unrealizedstrategy )
c. Strategi yang diharapkan yangdapat direalisasikan yang disebutdengan strategi darurat (emergentstrategy )
Pengendalian strategis berpijakterutama pada proses pengendaliantradisional yang melibatkan kajian dan
umpan balik kinerja untuk menentukanrencana, strategi dan sasaran yang
telah dicapai dengan menghasilkaninformasi yang digunakan untuk me-mecahkan masalah atau mengambiltindakan kolektif.
PENUTUP
Kesimpulan.Dalam konsep manajeman sumber
daya manusia modern, sumber manusiadipandang sebagai salah satu assetperusahaan yang sangat penting de-ngan terminologi Human Capital .Sumber daya manusia salah satu faktoryang menentukan keberhasilan dankesuksesan suatu perusahaan, olehkarena itu kunci keberhasilan mana-
jemen sumber daya manusia adalahbagaimana mengelola sumber dayamanusia yang ada untuk dapat dibina,dipelihara dan dioptimalisasikan secaraefisien dan se-efektif mungkin denganpola-pola pendekatan profesionalismedalam bekerja.
Manajemen sumber daya manusiadituntut menemukan strategi-strategihuman resources yang dapat menye-suaikan dengan situasi dan kondisi yang
semakin berkembang dan berubah-rubah dengan cepatnya, iklim per-saingan semakin ketat dan mengglobal,strategi-strategi diterapkan dalam rang-ka menemukan formulasi yang palingefektif dan efisien dalam penggunaansumber daya manusia.
Organisasi perusahaan sudah se-makin dirampingkan, model organisasipiramida yang mengenal banyaknya jen- jang dan birokrasi yang berbelit sudah
semakin ditinggalkan, organisasi yanglebih datar mulai diterapkan denganrantai komando yang lebih efektifnamum dengan tetap mengacu padaprosedur-prosedur kerja yang ketat. Halini dapat diakomodir pada pendekatanmanajemen sumber daya manusia mo-dern yang menerapkan strategi-strategihuman resources yang mengarah padapeningkatan profesionalisme sumberdaya manusia dan penyerapan teknologiinformasi.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
18/108
18
Saran.Jelas bahwa dinamika bisnis saat ini
mengandung kata-kata kunci sepertihigh tech knowledge-based humanresources, strategic management, IT, e-business (banking commerce, procure-ment etc.) Inilah antara lain tantanganmanajer masa kini, lembaga pendidikanpun perlu berubah, perlu menyesuaikandiri, tinggalkan paradigma lama agar taktertinggal bersama keusangan masalalu. Dengan menerapkan berbagaifungsi yang dianggap strategis dalammanajemen sumber daya manusia di-harap perusahaan akan lebih siap da-lam menghadapi prospek dan tantangandalam bidang sumber daya manusia
dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Foulker, Fred K., 1975. HarvardBusiness Review.
Dessler, Gary, 2000. Human ResourceManagement, International Edition, 8th.Prentice Hall Inc., Upper Saddle River,New Jersey.
Kanter, Rosabeth Moss. 1989. The NewManagerial Works. Harvard BusinessReview.
Susilo Heru. 1995. Mencari StrategiPengembangan Sumber Daya Manusiadalam Organisasi, Malang, Umbraw danIKIP Malang.
Mondy R.W dan Noe III RM. 1995.Human Resource Management,Massahutts, Allyn dan Bacoo006D.
Rivai, Veithzal. 2004. ManajemenSumber Daya Manusia untukPerusahaan; dari teori ke praktek,Jakarta, Radja Grapindo Persada.
Sarwono, Salito, 1993 Sumber DayaManusia kunci Sukses Organisasi,Jakarta, Lembaga Manajemen
Universitas Indonesia.
Sondang P. Siagian, 1998. ManajemenSumber Daya Manusia, Jakarta. Bumi Aksara.
Stoner, James A.F., 2004. Manajemen,Jakarta. PT. Prenhallindo
Schein, Edgar, 1991. OrganisazionalCulture and Leadership, San Fransisco,Oxpord Josey-Bass Publisher.
Tika ,H. Moh. Pabundu, 2006. BudayaOrganisasi dan Peningkatan KinerjaPerusahaan, Jakarta, BumiAksara.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
19/108
19
Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sistem pada UPS Powerware 9120Minda Mora Purba dan Aep Saepul Mahali
ABSTRACT
Designing and building en expert system that contains knowledge about many kind of problem of
UPS and handling. To see the system that is running the search solution on the problem in theUPS. And tries to give input in form of knowledge together in a computer application or system,commonly referred to a expert system. So that the effectiveness of work can be achieved.
Keyword : Expert System, Forward Chaining, Uninterruptible, Power System
PENDAHULUANKecerdasan buatan merupakan sua-
tu terobosan baru dalam ilmu komputeryang berkembang sangat pesat. Dengan
adanya kemajuan tersebut sangat berpe-ngaruh pada tingkat efisiensi kerja setiapprofesi dewasa ini. Kebutuhan akan in-formasi dan aplikasi yang mendukungpekerjaan sangat tinggi demi untuk menja-wab tantangan dan persaingan.Tidakterkecuali profesi di bidang teknik (teknisi)yang erat hubungannya dengan duniaTeknologi Informasi, baik itu level atasatau level bawah. Komputer dan apli-kasinya terbukti sangat membantu dalamproses kerja sehari-harinya dan terus ber-
kembang dari waktu ke waktu.
Seiring perkembangannya, dikem-bangkanlah teknologi yang mampu meng-adopsi proses dan cara berfikir manusiayaitu teknologi Artificial Intelligence ataukecerdasan buatan. Sistem pakar adalahsalah satu bagian kecerdasan buatanyang mengandung pengetahuan dan pe-ngalaman yang dimasukan oleh satu ataubanyak pakar ke dalam satu area pe-ngetahuan tertentu sehingga setiap orang
dapat menggunakannya untuk meme-cahkan berbagai masalah yang bersifatspesifik dalam hal ini adalah perma-salahan teknik dan perbaikan sistem ups(uninteruptible power system).
UPS adalah peralatan listrik yangberfungsi untuk memberi daya sementaraketika daya utama dari jaringan padam,daya sementara ini bersumber dari dayaDC yang disimpan pada baterai charger.UPS pada umumnya dihubungkan denganbeban kritis seperti server, komputer danalat alat komunikasi sehingga ketika
suplai daya dari jaringan terganggubeban-beban kritis ini masih mendapatpasokan daya dari UPS. UPS juga meng-hasilkan keluaran tegangan yang berkua-
litas karena dapat meminimalisir noisetegangan, distorsi tegangan, sag tega-ngan dan swell tegangan. UPS umumnyadilengkapi dengan peralatan interface un-tuk komunikasi dengan komputer, biasa-nya dengan system windows 95, 98, unix,linux, NT4/ 2000, XP maupun vista danwindows seven dimana interface ini untukmengirimkan informasi jika jaringan utamakehilangan daya dan batterai charger ha-bis.
Banyaknya kebutuhan akan UPSmenyebabkan munculnya berbagai merkdan tipe UPS dengan berbagai keung-gulannya masing-masing. DikarenakanUPS ini membackup beban-beban yangsangat penting, maka diperlukan pera-watan khusus untuk memastikan kelan-caran sistem, keselamatan dan keamananbagi pengguna atau user. Penanganankesalahan atau kerusakan sistem harusdilakukan secara cepat dan tepat demi ke-lancaran sistem, keamanan serta kesela-
matan data dan user. Namun karena se-makin banyaknya tipe dan jenis UPS, me-nyebabkan hal ini sulit dilakukan. Halinilah yang mendorong disusunnya tulisanyang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUKMENDETEKSI KERUSAKAN SISTEMPADA UPS POWERWARE 9120”. Yangakan membahas rancang bangun sistempakar untuk mendeteksi kesalahan / ker-usakan sistem UPS untuk digunakan olehpara teknisi, staff teknik UPS dan jugapara praktisi di bidang IT.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
20/108
20
Rancangan UmumProsedur perancangan sistem se-
cara umum untuk pembangunan sistempakar ini terdiri atas beberapa tahap,antara lain meliputi perancangan :1. Data
Perancangan data yang dimaksudkanadalah perancangan data-data yangberkaitan dengan pembuatan perang-kat lunak, meliputi :
a. Data InputTermasuk di dalamnya data-datapenunjang sebagai inputan pem-buatan sistem
b. Data Output
Dari data input diatas, bagaimanasistem akan menggunakannya hing-
ga didapatkan data baru sebagaioutput sistem.
2. ProsesPerancangan proses yang dimak-sudkan adalah bagaimana sistem akanbekerja, proses –proses apa yang di-gunakan, mulai dari masuknya datainput yang kemudian diproses oleh sis-tem hingga menjadi data output.
3. AntarmukaPerancangan antarmuka disini me-ngandung penjelasan tentang peng-gunaan tree dan keterangannya sertastruktur data yang kita gunakan dalamsistem yang penulis buat.
Basis Data
Basis
Pengetahuan
Konsultasi Akuisisi
Pengetahuan
User/Teknisi Pakar
Mekanisme
Inferensi
Gambar 1. Arsitektur UPS Powerware Expert System
Uraian Perancangan SistemPerancangan sistem ini terdiri atas
beberapa tahap yang akan di uraikanpada sub bab dibawah ini.
1. Perancangan DataDalam perancangan data, akan di
jelaskan bagaimana data-data yang
terdapat dalam sistem sesuai de-
ngan fungsinya sebagai data input
ataupun data output sistem. Berikut
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
21/108
21
ini adalah data-data yang terdapat
dalam sistem yang merupakan basis
pengetahuan dari sistem pakar yang
penulis buat.
2. Penyusunan Basis DataBasis data merupakan suatu
media penyimpanan yang diguna-
kan untuk menyimpan data-data pe-
nunjang sebagai inputan sistem dan
kemudian diolah menjadi data out-
put sistem. Basis data yang dibuat
pada tulisan ini menggunakan
Microsoft Acces 2007.
Pembuatan Tabel
Tabel 1
Design tabel kerusakan
Nama field Tipe data Keterangan
ID_Kerusakan Text
Jenis_Kerusakan Text
Tabel 2
Knowledge
Nama field Tipe data Keterangan
ID Text
Pertanyaan Text
FaktaYA Text
FaktaTIDAK Text
YA TextTIDAK Text
ID_Kerusakan Text
Tabel 3
List User
Nama field Tipe data Keterangan
user_id Text
Pass Text
Level Text
Tabel 4
Solusi
Nama field Tipe data Keterangan
id_solusi Text
Solusi Memo
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
22/108
22
Tabel 5
Temp
Nama field Tipe data Keterangan
ID_temp Text
Fakta Text
3. Perancangan ProsesProses yang dilaksanakan pa-
da sistem pakar ini terbagi menjadi
2(dua) bagian, yaitu proses yang
terjadi di admin/pakar dan proses
yang terjadi di user umum/teknisi
pengguna.
a. Perancangan proses pada admin/ pakar
start
Pilih mode
edit1 2
3
4
end
Gambar 2
Diagram alir managemen sistem
(untuk admin/pakar)
Dari diagram alir diatas, dapatdi jelaskan langkah langkah prosesyang dilakukan adalah sebagai be-rikut:
Saat mulai menjalankan sis-tem, kita berada pada posisiSTART. Selanjutnya, admin / pakarakan diberikan pilihan mode edityang akan digunakan. Mode edityang tersedia adalah tambah,hapus,dan update data.
Setelah memulai proses-proses edit yang dipilih, maka tiap-tiap mode edit akan berakhir padaposisi END sebagai tanda peng-akhiran program.
1
Input Nama
Trouble/Solusi
Create New Trouble/alarm
Tabel = “kerusakan”/Solusi
Hasil
Input Rule/
Knowledge
Create New Rule/Knowledge
Tabel = “knowledge”
4
Ya
Tambahtidak
Gambar 3Diagram alir mode edit tambah data
Dari diagram alir diatas, dapatdijelaskan langkah – langkah prosesyang dilakukan adalah sebagaiberikut:
Pakar dan admin akan diberi
pilihan untuk menambah trouble de-ngan gejalanya / alarm dan juga
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
23/108
23
menginputkan knowledgenya. Pe-nambahan trouble baru harus diikutiknowledge dan solusi baru juga.Maka admin harus memilih troublemana yang di beri gejala atau alarmtersebut, dengan memasukan id dannama gejala tersebut ke table know-ledge. Kemudian informasi tersebutakan diproses dengan proses creategejala atau alarm baru pada tabelkerusakan,knowledge dan solusi.Selanjutnya sistem akan menam-pilkan penambahan gejala ataualarm tersebut sebagai gejala ataualarm tambahan pada trouble ataukerusakan yang dipilih.
Jika proses-proses di atas te-lah dilakukan, sistem akan menujukondisi END.
2
Hapus
Select tabel
=”Kerusakan”/Knowledge
Select IDkerusakan/
knowledge
DeleteKerusakan/
Knowledge
Hasil
4
Ya
Tidak
Gambar 4Diagram alir mode edit hapus data
Dari diagram alir diatas, dapatdijelaskan langkah-langkah prosesyang dilakukan adalah sebagaiberikut :
Admin dan pakar akan di-berikan menu untuk melakukanpenghapusan data. Jika admin me-milih untuk menghapus data ke-rusakan tinggal klik menu input jeniskerusakan maka akan muncul formbaru disitu ada menu untuk meng-hapus jenis kerusakan tinggal pilih jenis kerusakan atau alarm yangmau di hapus tinggal klik menu ha-pus, maka nanti akan muncul kon-firmasi penghapusannya atau tidak.Begitu pula dengan cara meng-hapus solusi dan knowledge cara-nya hampir sama.
Bila proses – proses di atas
telah dilakukan,sistem akan menujukondisi END
3
Update
Select tabel =”Kerusakan”/
Knowledge &Solusi
Input Kerusakan/
Knowledge &
Solusi
4
Input nama trouble
baru/Knowledge&
Solusi baru
Update
Hasil
ya
Tidak
Gambar 5Diagram alir mode edit update data
Dari diagram alir diatas, dapatdijelaskan langkah langkah prosesyang dilakukan adalah sebagai be-rikut :
Admin dan pakar akan dibe-
rikan pilihan untuk melakukan peng-updatean data kerusakan, know-
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
24/108
24
ledge dan solusi. Jika admin memilihuntuk mengupdate,maka admin diharuskan memilih dulu data manayang akan di update. Kemudian ting-gal klik menu ubah, maka adminsudah berada pada form update dansudah bisa mengedit data.setelahmengupdate data admin atau pakartinggal klik menu save untuk me-nyimpan hasil update.
Bila proses-proses diatas telahdilakukan, sistem akan menuju kon-disi END.b. Perancangan proses pada user /
pengguna
Start
Login as
User
Diagnosis
Select tabel=” Kerusakan”
diagnosis
kerusakan
Tabel=knowledge”
Hasil
Ulang?
END
ya
tidak
Gambar 6Diagram alir sistem user
Dari diagram alir diatas,dapatdijelaskan langkah – langkah proses
yang dilakukan adalah sebagaiberikut :
Saat menjalankan sistem, kitaberada pada posisi START. Makauser bisa langsung masuk ke sistemdengan cara pilih login level sebagaipengguna (user). Setelah masukuser bisa langsung melakukan diag-nosis kerusakan dengan mengkliktombol diagnosis. Pilih jenis keru-sakan dan user akan di bawa kemenu tanya jawab knowledge dannantinya akan diperoleh sebuahhasil diagnosa kerusakan.
Selanjutnya proses menuju keposisi END, kecuali user memintadiagnosa ulang.
4. Desain InterfaceUser Interface merupakan ba-
gian dari sistem pakar yang digu-
nakan sebagai media atau alat
komunikasi antara user dan sistem.
Di dalam user interface ini dibe-
dakan menjadi dua user :
- User teknisi adalah user yangmenggunakan sistem pakar ini
untuk mencari informasi darigangguan – gangguan padaUPS yang sedang ditangani-nya dan mencari pemecahandari masalah tersebut.
- User Pakar/administrator ada-lah user yang bertugas untukmelakukan proses editing, pe-nambahan dan perawatan datadan pengetahuan didalam
sistem pakar jika diperlukanperubahan.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
25/108
25
a. Halaman user umum/teknisi
Menu Utama
Sistem Diagnosis tentang
Diagnosis Kerusakan
Gambar Gambar
Copyrightuser user
Gambar 7
Menu utama user umum/teknisi
b. Halaman user Pakar/admin
Berikut ini rancangan form untuk user pakar
Masuk Keluar
Tambah pakar I Ganti Password pakar Hapus Pakar
Level
User ID
PasswordGambar
JUDUL
Login sistem
Gambar 8
Menu utama user Pakar/admin
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
26/108
26
c. Struktur Program
Halaman Utama Halaman login
Menu User :
- sistem- Diagnosis
- Tentang
Menu Admin:- Sistem
- Basis Pengetahuan- Diagnosis
- Tentang
Diagnosa
Sistem
BasisPengetahuan
Tentang
Diagnosa
Sistem
Tentang
Keluar
Log Off
Keluar
Log Off
Edit Pengetahuan
Diagnosis
Kerusakan
DiagnosisKerusakan
Form BasisPengetahuan
Form Solusi
Form Kerusakan
Form Knowledge
Form Pilih
kerusakan
Proses
Troubleshooting
Pembuat
Tentang Program
Pembuat
Tentang Program
Solusi
Form Pilihkerusakan
ProsesTroubleshooting
Solusi
Admin :- Buat Pakar
- Edit Password- Hapus Pakar
Form Edit
Password
Form Buat pakar
Hapus Pakar
Gambar 9
Struktur Program UPS Powerware Expert System
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pakar ini dibuat untuk
mendeteksi kerusakan atau kesalahan
sistem pada ups. Dari uraian yang telah
dikemukakan pada bab-bab sebelum-nya, maka dapat diperoleh simpulan
sebagai berikut :
1. Dengan diterapkannya sistem pa-kar diagnosis kerusakan pada upsini, diharapkan mampu membe-rikan solusi pengetahuan kepadapara teknisi secara cepat danakurat tanpa memerlukan prosespelatihan/training yang memakanwaktu yang lama.
2. Sistem pakar yang dibuat telahmampu memberikan analisa yang
cepat dalam menangani suatu ke-salahan atau kerusakan pada unitUPS.
3. Dengan adanya sistem pakar ini,proses penanganan kerusakanbaik itu proses repair ataupun
proses pemanduan kerusakan viatelpon, bisa dilakukan oleh setiapteknisi dan tidak harus olehteknisi senior serta tidak perlumelihat atau membuka buku-bukupanduan dan sebagainyasehingga proses repair ataupunpemanduan bisa berlangsunglebih efektif,cepat,tepat danakurat.
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
27/108
27
Saran - saranDapat dikemukakan saran-saran
yang akan sangat membantu untuk pe-
ngembangan perangkat lunak ini se-
lanjutnya untuk menjadi lebih baik :
1. Setiap penemuan jenis trouble barupada ups beserta gejala-gejalayang terlihat dilapangan disarankanuntuk ditambahkan sehingga infor-masi yang dimiliki akan semakinluas dan banyak.
2. Pada sistem admin, jika terjadi pe-nambahan data yang lebih kom-pleks, admin disarankan mende-sain tree dan database yang cukupfleksibel sehingga mampu memu-dahkan admin dalam melakukan
manajemen sistem.3. Penulisan kode program sistem
pakar untuk mendeteksi kerusakanatau kesalahan sistem pada upsdisarankan memakai bahasa javaatau berbasiskan web, sehinggasistem dapat dijalankan disemuasistem komputer (multi flatform)dan dapat dipakai di jaringankomputer.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2003. Pengembangan sistem
pakar menggunakan visual basic.
Surabaya: CV.Andi Offset
Andi. 2009. Pengembangan sistem
pakar menggunakan visual basic.Surabaya: CV.Andi Offset
Hart, Anna. Sistem Pakar Sebuah
Perkenalan untuk Manager. Jakarta:
PT.Elex Media Komputindo.
Kurniadi, Adi. 1999. Pemrograman
Microsoft Visual Basic 6. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar
dengan Metode Kuantifikasi
Pertanyaan. Surabaya: CV.AndiOffset
Sumber referensi :
http://powerquality.eaton.com/Produ
cts-services/legacy/9120-info.asp
Sumber referensi :http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
http://powerquality.eaton.com/Products-services/legacy/9120-info.asphttp://powerquality.eaton.com/Products-services/legacy/9120-info.asphttp://powerquality.eaton.com/Products-services/legacy/9120-info.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakarhttp://powerquality.eaton.com/Products-services/legacy/9120-info.asphttp://powerquality.eaton.com/Products-services/legacy/9120-info.asp
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
28/108
28
Simulasi Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Order-Satu Agus Basukesti
Jurusan Teknik Elektro STT Adisutjipto YogyakartaJl. Janti Blok-R Lanud-Adisutjipto
Abstract
Artificial neural network is a computational algorithm that mimics the workings of nerve cells. All the incoming signal is multiplied by a weight that is on each input, by neuronal cells, allsignals have been multiplied by weights are summed and then added again with bias. Thesum is input to a function (activation function) produces the output of neurons (here used alinear activation function). During the learning process, the weights and biases are alwaysupdated using learning algorithms. if there is an error in the output. For the identification process, the weights are directly weighing input is what is called as a search parameter, the price of w1, w2, w3 and w4. In the on-line identification, neurons or networks of neurons willalways be 'learned' every input and output data.
Keywords: neuro, activation function, learning constants.
I. PendahuluanJaringan neural artifial adalah sistem
pemrosesan informasi yang mempunyaikarakteristik kinerja tertentu seperti ja-ringan neural biologis. Jaringan neuralartificial telah dikembangkan sebagaigeneralisasi model matematik dari kog-nisi manusia atau biologi neural. Jari-ngan syaraf tiruan merupakan algoritmakomputasi yang meniru cara kerja selsyaraf. Semua sinyal yang masuk
dikalikan dengan bobot yang ada padatiap masukan, oleh sel neuron, semuasinyal yang sudak dikalikan denganbobot dijumlahkan kemudian ditambahlagi dengan bias. Hasil penjumlahan inidiinputkan ke suatu fungsi (fungsiaktifasi) menghasilkan keluaran darineuron (di sini digunakan fungsi aktifasilinier). Selama proses pembelajaran,bobot-bobot dan bias selalu diperbaharuimenggunakan algoritma belajar. jika adaerror pada keluaran.
II. MetodologiDalam proses identifikasi, bobot-
bobot yang yang secara langsungmemboboti masukan inilah yang di-namakan sebagai parameter yangdicari, seperti terlihat pada Gambar 1,parameter yang dicari adalah harga w1,w2, w3 dan w4. Dalam identifikasi se-cara on-line, neuron ataupun jaringanneuron akan selalu ‘belajar’ setiap adadata masukan dan keluaran.
Gambar 1. Sel neuron ketika sedangmelakukan proses belajar
Algoritma untuk memperbaharui bobotpada neuron satu lapis adalah sepertipada bagian algoritma pemrograman Ja-ringan Syaraf Tiruan satu lapis langkahke-7. Sedangkan untuk Jaringan SyarafTiruan dua lapis adalah seperti padabagian algoritma pemrograman JST dualapis langkah ke-8 dan 9.
III. Teori3.1 Logika Fuzzy
Logika fuzzy yang pertama kalidiperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh, me-miliki derajat keanggotaan dalamrentang 0(nol) hingga 1(satu), berbedadengan logika digital yang hanyamemiliki dua nilai yaitu 1(satu) atau0(nol). Logika fuzzy digunakan untukmenerjemahkan suatu besaran yangdiekspresikan menggunakan bahasa(linguistic ), misalkan besaran kece-patan laju kendaraan yang dieks-presikan dengan pelan, agak cepat,
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
29/108
29
cepat dan sangat cepat. Secara umumdalam sistem logika fuzzy terdapatempat buah elemen dasar, yaitu:1. Basis kaidah (rule base), yang berisi
aturan-aturan secara linguistik yangbersumber dari para pakar;
2. Suatu mekanisme pengambilan ke-putusan (inference engine), yangmemperagakan bagaimana parapakar mengambil suatu keputusandengan menerapkan pengetahuan(knowledge);
3. Proses fuzzifikasi (fuzzification),yang mengubah besaran tegas(crisp) ke besaran fuzzy ;
4. Proses defuzzifikasi (defuzzifica-tion), yang mengubah besaran fuzzy hasil dari inference engine, menjadibesaran tegas (crisp).
Fuzzy Membership, jika X adalahsuatu kumpulan obyek-obyek dan x adalah elemen dari X . Maka himpunanfuzzy A yang memiliki domain X didefinisikan sebagai:
dimana nilai )( x A berada dalamrentang 0 hingga 1.
Fuzzy Membership Operation, Se-perti pada himpunan klasik, himpunanfuzzy juga memiliki operasi himpunanyang sama yaitu gabungan (union),irisan (intersection) dan komplemen.Union (Gabungan), gabungan dari
dua buah himpunan fuzzy A dan B adalah himpunan fuzzy C ditulis se-
bagai B AC atau BOR AC ,memiliki fungsi keanggotaan yangberhubungan dengan A dan B yangdidefinisikan sebagai berikut:
dengan ~
adalah operator biner untukfungsi S dan biasa disebut sebagaioperator T-conorm atau S-norm, yangmemiliki sifat-sifat sebagai berikut:
S(1,1) = 1, S(0,a)=S(a,0)= a (boundary );
S(a,b) S(c,d) jika a c dan b d (monotonicity );S(a,b)=S(b,a) (commutativity );S(a,S(b,c)) = S(S(a,b),c) (associativity ).
Intersection (Irisan), irisan dari dua
buah himpunan fuzzy A dan B adalahhimpunan fuzzy C dituliskan sebagai
B AC atau B AND AC ,memiliki fungsi keanggotaan yangberhubungan dengan A dan B yangdidefinisikan sebagai berikut:
;,
dengan ~ adalah operator bineri untuk
fungsi T , yang biasa disebut sebagaioperator T-norm, yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
T(0,0) = 0, T(a,1) = T(1,a) = a (boundary );
T(a,b) T(c,d) j ika a c dan b d (monoton ic i ty )T(a,b)= T(b,a) (commutat iv i ty )T(a,T(b,c)) = T(T(a,b),c) (associativi ty ).
Fuzzy Set Membership Function,f ungsi-fungsi keanggotaan fuzzy ter-parameterisasi satu dimensi yang
umum digunakan diantaranya adalah:1. Fungsi keanggotaan segitiga, disifatioleh parameter{a,b,c } yang didefinisi-kan sebagai berikut:
bentuk yang lain dari persamaan diatas adalah
parameter {a,b,c } (dengan a
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
30/108
30
didefinisikan sebagai berikut:
parameter {a,b,c ,d } (dengan a
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
31/108
31
premise 1(kenyataan)
: x adalah A,
premise 2(kaidah)
: jika x adalah A maka y adalah B.
Consequence (kesimpulan)
: y adalah B.
Secara umum dalam melakukan pe-nalaran, modus ponens digunakan de-ngan cara pendekatan. Sebagai con-toh, jika ditemukan suatu kaidah im-plikasi yang sama dengan “jika tomatitu merah maka tomat itu masak”, mi-salnya “tomat itu kurang lebih merah,”maka dapat disimpulkan “tomat itu ku-rang lebih masak”, hal ini dapat ditu-
liskan seperti berikut:
premise 1(kenyataan)
: x adalah A',
premise 2(kaidah)
: jika x adalah A maka y adalahB.
Consequence (kesimpulan)
: y adalah B'.
Dengan A’ adalah dekat ke A dan B’ adalah dekat ke B. Ketika A, B, A’ dan
B’adalah himpunan fuzzy dari semestayang berhubungan, maka penarikankesimpulan seperti tersebut dinamakanpenalaran dengan pendekatan (appro- ximate reasoning ) yang disebut jugadengan generalized modus ponens (GMP ).
3.2 Adaptive Neuro FuzzyNeurofuzzy adalah gabungan dari dua
sistem yaitu sistem logika fuzzy dan
jaringan syaraf tiruan. Sistem neuro-fuzzy berdasar pada sistem inferensifuzzy yang dilatih menggunakan algo-ritma pembelajaran yang diturunkandari sistem jaringan syaraf tiruan. De-ngan demikian, sistem neurofuzzy me-miliki semua kelebihan yang dimilikioleh sistem inferensi fuzzy dan sistem jaringan syaraf tiruan. Dari kemam-puannya untuk belajar maka sistemneurofuzzy sering disebut sebagai ANFIS (adaptive neuro fuzzy inference
systems)
3.3 Struktur ANFISSalah satu bentuk struktur yang su-
dah sangat dikenal adalah seperti terli-hat pada Gambar 4. Dalam struktur ini,sistem inferensi fuzzy yang diterapkanadalah inferensi fuzzy model Takagi-Sugeno-Kang.
Gambar 4. Struktur ANFIS
Seperti terlihat pada Gambar 4,sistem ANFIS terdiri dari 5 lapisan,lapisan yang disimbolkan dengan kotakadalah lapisan yang bersifat adaptif.Sedangkan yang disimbolkan denganlingkaran adalah bersifat tetap. Setiapkeluaran dari masing-masing lapisandisimbolkan dengan Ol,i dengan i ada-
lah urutan simpul dan l adalah menun- jukan urutan lapisannya. Berikut iniadalah penjelasan untuk setiap lapisan,yaitu:
a. Lapisan 1.Berfungsi untuk membangkitkan
derajat keanggotaan
dan
dengan x dan y adalah masukan bagisimpul ke-i
dengan {ai, bi dan ci}adalah parameterdari fungsi keanggotaan atau disebutsebagai parameter premise.
1,2i )(,1 xO i Ai
1,2i )(,1 yO i Bi
ii b
i
i
A
a
c x
x2
1
1)(
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
32/108
32
b. Lapisan 2Berfungsi untuk membangkitkan firing-strength dengan mengalikan setiap si-nyal masukan.
c. Lapisan 3Menormalkan firing strength
d. Lapisan 4Menghitung keluaran kaidah berdasar-kan parameter consequent {pi, qi dan r i}
e. Lapisan 5Menghitung sinyal keluaran ANFIS de-ngan menjumlahkan semua sinyalyang masuk
Algoritma Pembelajaran, proses
adaptasi yang terjadi dalam sistem ANFIS dikenal juga dengan pem-belajaran. Parameter-parameter ANFIS(baik premise maupun consequent)Selama proses belajar akan diperba-harui menggunakan metode pembe-lajaran. Metode pembelajaran yang di-gunakan dalam sistem ANFIS adalahalgoritma pembelajaran hibrid. Algo-ritma ini terdiri dari dua bagian yaitubagian arah maju dan bagian arahmundur. Pada bagian arah maju, pro-
ses adaptasi dilakukan menggunakanmetode LSE dan terjadi pada pa-rameter consequent. Sedangkan padabagian arah mundur, proses adaptasidilakukan menggunakan metode gra-dient-descent dan terjadi pada para-meter premise.
Algorithm Pemrograman JSTa. Untuk Neuron Satu Lapis
Gambar 5. Neuron satu lapis
Algoritma pemrograman untuk neuronsatu lapis didasarkan pada Gambar 2,dimana fungsi aktifasinya linier f(x) =x, data masukan dinyatakan denganmatrik berikut:
bobot-bobot link neuron adalah:
bias = bmaka y = X*WT + b, atau y = x1w1 + x2w2+ x3w3 + x4w4+ b, dengan demikian
parameternya adalah q = W. Algoritma pemrogramannya adalah:
1. Inisialisasi bobot-bobot (termasuk juga bias), termasuk perubahan bobotawal.
2. Mengambil nilai x1, x2, x3 dan x4 juga nilai target.
3. Menghitung keluaran jaringanneuron
y = X * WT + b
4. Menghitung parameter
Wθ
5. Menghitung error keluarane = target – y
6. Menyimpan bobot-bobot ke dalamvariabel bobot lama
1,2i )(x)(1,2 y xwO ii B Ai
1,2i 21
,3
ww
wwO
i
ii
)(,4 iiiiiii r yq x pw f wO
i
i
i
i
i
iiiw
f w
f wO,5
4321
xxxxX
4321
wwwwW
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
33/108
33
7. Menghitung perubahan bobot-bobot pada lapisan keluaran
8. Menyimpan perubahan-peruba-han bobot dan bias ke variabel peru-bahan lama.
9. Kembali ke langkah 2.
b. Untuk Neuron Dua Lapis
Gambar 6. Neuron dua lapis
Algoritma pemrograman untuk neurondua lapis didasarkan pada Gambar 3,dimana fungsi aktifasinya linier f(x) =x, data masukan dinyatakan denganmatriks:
Bobot-bobot link neuron masukanadalah aij, sehingga dalam bentukmatrik menjadi:
Keluaran dari tiap-tiap neuron padalapisan masukan adalah:
Bobot-bobot bias pada lapisanmasukan yaitu:
Bobot-bobot link neuron pada lapisankeluaran yaitu:
bobot bias pada lapisan keluaran = v,keluaran NN adalah, y = (X*A+B)*WT
+ v.
Algoritma pemrogramannya ada-lah:1. Inisialisasi bobot-bobot (terma-suk juga bias), termasuk perubahan-perubahan bobot awal.
2. Mengambil nilai x1, x2, x3 dan x4 juga nilai target.
3. Menghitung keluaran jaringanneuron
y = (X * A + B) * WT + v
4. Menghitung parameterT
W*Aθ
5. Menghitung error keluarane = target – y
6. Menyimpan bobot-bobot kedalam variabel bobot lama
7. Menghitung matrik HH = X*A + b
8. Menghitung error propagasipada lapisan keluaran
)(y_inf *eδ k '
k
4321
xxxxX
44434241
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
aaaa
A
4321 hhhhH
4321
b b b bB
4321
wwwwW
αΔb(lama)Δb(baru) b(lama) b(baru)
(lama)αΔw(baru)Δw(lama)w(baru)w iiii ηeΔb ii ηexΔw
8/17/2019 Kinerja Efisiensi Industri Perbankan Indonesia Bank Pembangunan Daerah
34/108
34
Menghitung perubahan bobot-bobot pada lapisan keluaran, ,
9. Menghitung error propagasi pa-da lapisan masukan :
, ,
10. Menyimpan perubahan bobot-bobot dan bias kedalam variabelperubahan lama.
11. Kembali ke langkah 2.
IV. Hasil SimulasiPlant ke-1 yaitu y(k) = 2u(k) + u(k-1),konstanta pembelajaran (delta rulebias) b=0,05; a=0, bobot awal 0, q1 = 2dan q2 = 1
Gambar 7. Hasil simulasi identifikasi
sistem orde 1 plant ke-1
Hasil keluaran plant gambar 7a, nam-pak pada nilai sinyal 60 keluaran tidakada error (galat). Estimasi parameterpada nilai sinyal 80 nampak sangat je-las (gambar 7b) dan pejalanan error berfluktuasi dari sinyal 0-60, pada po-
sisi nol pada nilai sinyal di atas 60
V. KesimpulanDari pembahasan di atas dapat disim-pulkan sebagai berikut:
a. Algoritma pemrograman JaringanSyaraf Tiruan untuk neuron diguna-kan fungsi aktifasinya linier f(x) =x, data masukan dinyatakan dengan
matrik X bobot W, bias = b maka y =X*WT + b, atau y = x1w1 + x2w2 + x3w3+ x4w4 + b, dengan demikian parame-ternya adalah q= W.
b. Dari simulasi Jaringan Syaraf Tiruanplant-1 Gambar 4 dengan parameterkonstanta bembelajaran b=0,05;a=0, bobot awal 0, q1 = 2 dan q2 =1, bahwa nilai keluaran plant, esti-masi parameter, dinamika error sinyal pada nilai 60.
Daftar Pustaka[1] Jang, J.S.R.., Sun, C.T., E.
Mizutani., Neuro-Fuzzy and SoftComputing, Prentice-Hall, NewJersey,1997.
[2] Sri Widodo Th., Sistem NeuroFuzzy , Graha Ilmu,Yogyakarta,2005
[3] Fausett L., Fundamentals ofNeural Networks, Prentice-Hall,New Jersey,1994.
[4] Kosko B., Neural Networks andFuzzy Systems, Prentice-Hall,New Jersey,1992.
[5] Chester M., Neural Networks ATutorial , Prentice-Hall, NewJersey,1993.
(lama)αΔv(baru)Δv(lama)v(baru)v k k k k
(lama)αΔw bar
Recommended