Kewaspadaan Standar Alfitri Praktek Poltekes 2014 Final

Preview:

DESCRIPTION

BAHAN

Citation preview

APLIKASI PRAKTEK APLIKASI PRAKTEK PENERAPAN PENERAPAN

KEWASPADAAN STANDARKEWASPADAAN STANDAR

Ns. ALFITRI, M.Kep Ns. ALFITRI, M.Kep SpMBSpMB

Mikroba penyebab HAI dapat ditransmisikan o/ pasien terinfeksi /kolonisasi kpd pasien lain & petugas

Bila KI diterapkan dg benar dapat menurunkan risiko transmisi dari pasien dg infeksi/kolonisasi

Tujuan KI adalah menurunkan transmisi mikroba infeksius diantara petugas & pasien

Terapkan KI sesuai gejala klinis,sementara menunggu hasil laboratorium keluar

Kewaspadaan Kewaspadaan IsolasiIsolasi

( isolation precautions )

KEWASPADAAN ISOLASI ( isolation precautions )kombinasi

Standard Precautions /Kewaspadaan Standargabungan dari

Universal Precautions/Kewaspadaan Universal Body Substance Isolation/Isolasi substansi

tubuh berlaku untuk semua pasien ,kemungkinan /terbukti

infeksi ,setiap waktu di semua yankes

Transmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis transmisi

dipakai bila rute transmisi tdk dapat diputus sempurna hanya dengan Standard precautions

HISTORY OF GUIDELINES FOR ISOLATION PRECAUTIONS HISTORY OF GUIDELINES FOR ISOLATION PRECAUTIONS IN HOSPITALS*IN HOSPITALS*

1970 Isolation Techniques for Use in Hospitals, 1st ed.

Introduced seven isolation precaution categories with color-codedcards: Strict, Respiratory, Protective, Enteric, Wound and Skin,Discharge, and Blood

1975 Isolation Techniques for Use in Hospitals, 2nd ed.

Same conceptual framework as 1st edition

1983 CDC Guideline for Isolation Precautions in Hospitals

Provided two systems for isolation: category-specific and disease specific

1985 Universal Precautions (UP) Developed in response to HIV/AIDS epidemicDictated application of Blood and Body Fluid precautions to all patients, regardless of infection status

1987 Body Substance Isolation (BSI) Emphasized avoiding contact with all moist and potentially infectiousbody substances except sweat even if blood not presentShared some features with UP

1996 Guideline for Isolation Precautions in Hospitals

Prepared by the Healthcare Infection Control Practices AdvisoryCommittee (HICPAC), CDCMelded major features of UP and BSI into Standard Precautions to be used with all patients at all times

* Derived from Garner ICHE 1996

Kewaspadaan standard Kewaspadaan standard ( 1 )( 1 )1.1. Kebersihan tanganKebersihan tangan2.2. Sarung tanganSarung tangan3.3. Masker, Masker, gogglegoggle, , face shieldface shield 4.4. GaunGaun5.5. Peralatan perawatan pasienPeralatan perawatan pasien6.6. Kontrol lingkunganKontrol lingkungan7.7. Penatalaksanaan LinenPenatalaksanaan Linen8.8. Kesehatan karyawanKesehatan karyawan9.9. Penempatan pasienPenempatan pasien10.10. Hygiene respirasi/Etika batukHygiene respirasi/Etika batuk11.11. Praktek menyuntik amanPraktek menyuntik aman12.12. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur Praktek pencegahan infeksi unt prosedur

lumbal pungsilumbal pungsi

1. Kebersihan Tangan1. Kebersihan Tangan

Komponen mayor Kewaspadaan Standar indikator kualitas Patient Safety

Tangan media transmisi patogen tersering di RS

Indikasi Kebersihan tangan

1. Sebelum & sesudah kontak dg pasien2. Segera setelah melepas sarung tangan3. Setelah berisiko kontak dg cairan

tubuh,kulit tdk utuh,benda terkontaminasi

4. Sebelum menangani alat invasive non bedah (CVP,Kateter urin,infus)

5. Setelah kontak dg lingkungan pasien

Rub hands palm to palm;Right palm over left dorsum with

interlaced fingers and vice versa;Palm to palm with fingers interlaced; Backs of fingers to opposing palms

with fingers interlocked;Rotational rubbing of left thumb

clasped in right palm and vice versa;Rotational rubbing, backwards and

forwards with clasped fingers of right hand in left palm and vice versa;

TEKNIK KEBERSIHAN TANGANTEKNIK KEBERSIHAN TANGAN

2-13

Bila tangan tdk tampak kotorBila tangan tdk tampak kotor

AlAlternatif ternatif CuCuci ci TaTanganngan

100 ml alkohol 70% +1-2 ml gliserin 10%100 ml alkohol 70% +1-2 ml gliserin 10%

Etanol 96% 833.3 mlHydrogen peroksida 3% 41.7 mlGliserol 98% 14.5 ml

Etanol 96% 833.3 mlHydrogen peroksida 3% 41.7 mlGliserol 98% 14.5 ml

Isopropil alkohol 99.8% 751.5 mlHidrogen peroksida 3% 41.7 mlGliserol 98% 14.5 ml

Isopropil alkohol 99.8% 751.5 mlHidrogen peroksida 3% 41.7 mlGliserol 98% 14.5 ml

ResepWHOResepWHO

Tambahkan formula dg air distilasi/rebusan/dingin sp mencapai 1000ml,campur sp homogen

Tambahkan formula dg air distilasi/rebusan/dingin sp mencapai 1000ml,campur sp homogen

2. Sarung tangan2. Sarung tangan

Bersih,tidak sterilBersih,tidak steril darah,cairan tubuh, sekresi, darah,cairan tubuh, sekresi, ekskresi, ekskresi, benda benda terkontaminasiterkontaminasi

Steril Steril

mukosa membran,mukosa membran,

kulit tdk utuhkulit tdk utuh

Pilih ukuran sesuai dg tanganPilih ukuran sesuai dg tangan

Pasang sp menutup Pasang sp menutup pergelangan gaunpergelangan gaun

Penelitian ,dihubungkan

dengan transmisi MRSA,

Bakteri gram negatif

Mencuci sarung tangan

Tidak dapat menyingkirkan mikroorganisme

Penelitian ,dihubungkan

dengan transmisi MRSA,

Bakteri gram negatif

Mencuci sarung tangan

Tidak dapat menyingkirkan mikroorganisme

INDIKASI SARUNG INDIKASI SARUNG TANGANTANGAN

3. 3. Masker, goggle, pelindung wajahMasker, goggle, pelindung wajah

Melindungi mukosa membran mata, hidung,mulut dari

kemungkinan percikan / semprotan darah/cairan tubuh selama prosedur tindakan/perawatan

pasien

2-19

4. Gaun/apron4. Gaun/apron

Bersih,non sterilmelindungi kulit,cegah baju terkontaminasi

Steril mencegah kontaminasi dari petugas pasien, pasien petugas

Penutup kakilindungi dr tumpahan /percikan bahan infeksius

Melepas gaunMelepas gaun

Cegah bila mungkin gaun terkontaminasi, mengkontaminasi benda lain & lingkungan

Lepaslah bagian yg paling terkontaminasi terlebih dahulu

Lepas dengan menggulung kedalam (bersama sarung tangan ) dengan aman

DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0.5 % selama 10

menit

Pembersihan

(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi

(peralatan kritis)

Masuk dalam pembuluh

darah/jaringan tubuh

Instrumen bedah

Disinfeksi tingkat rendah

(peralatan non kritikal)

Hanya pada permukaan tubuh

yg utuh

Tensi meter, termometer

Disinfeksi tingkat tinggi

(peralatan semi kritikal)

Masuk dalam mucosa tubuh

Endotracheal tube, NGTKimiawi Kimiawi

AutoklafAutoklafPanas KeringPanas Kering

RebusRebusKukusKukusKimiawiKimiawi

Indikasi DekontaminasiIndikasi Dekontaminasi

Alat medis habis pakaiPermukaan meja / permukaan

lain yg tercemar / tumpahan darah atau cairan tubuh pasien

Linen bekas pakai yg tercemar darah / atau cairan tubuh pasien

2-23

6. Pengendalian lingkungan6. Pengendalian lingkungan6. Pengendalian lingkungan6. Pengendalian lingkungan

Disinfektan untuk pembersihan harus standard

1. Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh

2. Pembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran

3. Fogging dengan disinfektan seharusnya tdk dikerjakan

Prinsip pengendalian lingkunganPrinsip pengendalian lingkungan

Virus dan bakteri dapat bertahan dilingkungan beberapa jam-hari

dikurangi dg pembersihan diinaktivasi dg disinfektan (Na hipoklorit,

alkohol, komponen phenol,komponen quarternary ammonium,komponen peroksigen )

Mengurangi jumlah patogen di permukaan yg terkontaminasi

Disinfeksi:mematikan mikroba tdk termasuk spora

Pengendalian lingkunganPengendalian lingkunganTempat tidur tersentuh

Pasien,teratur dan setelah pasien pulang

Cegah aerosolisasi dg lap basah,mop

Bersihkan dan keringkan lap & mop harus dilaundry,setelah dipakai , sebelum disimpan ,agar siap dipakai lagi

Bebaskan area sekeliling pasien dari benda yg tdk perlu

disinfektandisinfektanEtil alkohol70%isopropil

alkoholKuat,spektrum luas sbg

germicidaUntuk permukaan sempit(karet

vial, termometer)Permukaan luar alat (stetoskop,

ventilator)

7. Penanganan Linen7. Penanganan Linen

Penanganan rutin

• Penanganan & transport linen sedemikian sehingga dicegah terpaparnya mukosa membran dan kontaminasi mikroba terhadap pasien lain serta lingkungan.

• Penyimpananjaga kebersihan

2-28

Penanganan LinenPenanganan Linen

• Cegah terpaparnya mukosa membran dan kontaminasi mikroba terhadap pasien lain serta lingkunganpakaiAPD

• Hindari sortir linen di area rawat pasien

• Buang materi padat (faeces)dr linen terkontaminasi ke toilet dan letakkan linen dalam kantong linen

• Transportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah & tertutup

Kuning:sampah InfeksiusKuning:sampah Infeksius

Hitam:non infeksius/ Hitam:non infeksius/ domestikdomestik

Merah:RadioaktifMerah:Radioaktif

Ungu :CytotoksikUngu :Cytotoksik Tahan bocor dan tahan Tahan bocor dan tahan tusukantusukan

Harus mempunyai Harus mempunyai pegangan yg dapat dijinjing pegangan yg dapat dijinjing

dengan satu tangandengan satu tanganmempunyai penutup yg mempunyai penutup yg tdk bisa dibuka kembalitdk bisa dibuka kembali

ditutup dan diganti ditutup dan diganti setelah terisi 2/3 bagian limbahsetelah terisi 2/3 bagian limbah

Wadah

8. Penanganan sampah/limbah

Penanganan benda tajamPenanganan benda tajamPenanganan benda tajamPenanganan benda tajam

Jangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB), Dilarang mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai.

Gunakan cara yg aman bila memberikan benda tajam

Data NaSH (National Surveillance System for Health Care Workers) 6/95 – 12/01

Tindakan yg berisiko terkena kecelakaan benda tajam

DATA yg BERISIKO TERKENA KECELAKAAN BENDA TAJAM DI RSData NaSH (National Surveillance System for Health Care Workers)

6/95 – 12/01

Vaksinasi MCU teratur terutama petugas yg

menangani kasus dengan penularan melalui airborne

Penanganan paska pajanan yg memadai (ada alur pajanan, sebelum 4 jam sudah ditentukan penata laksanaan) petugas yg dihubungi? Pem Lab,laporan ke?

Petugas sakit ,berapa lama diliburkan? Batasi kontak langsung dengan pasien

Taat melaksanaan Kewaspadaan StandarMenjaga kesehatan saluran pernafasan

(tidak merokok)Senantiasa menjaga kebersihan diriTidak memanipulasi jarum bekas pakai

Proses recapping yg aman:Metoda satu tangan

Strategi pencegahan rStrategi pencegahan riisiko siko infeksiinfeksi / kecelakaan kerja/ kecelakaan kerja

Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

Program surveilensPendidikan & latihan berkesinambunganGunakan APD sesuai jenis tindakanBaca etiket obat / cairan sebelum

digunakanTidak menyarungkan kembali jarum yg

telah dipakai

Strategi pencegahan rStrategi pencegahan riisiko siko infeksiinfeksi / kecelakaan kerja (2)/ kecelakaan kerja (2)

Buang jarum bekas pakai pada kontainer yg telah disediakan

Jangan pernah memberikan jarum bekas pakai kepada orang untuk dibuang

Buang kontainer jarum jika sudah 2/3 penuhBuang sampah sesuai tempatnyaJaga kebersihan lingkunganJaga permukaan lantai tetap kering dan tdk

licin

Strategi pencegahan rStrategi pencegahan riisiko siko infeksiinfeksi / kecelakaan kerja (3)/ kecelakaan kerja (3)

Anda pakai, anda buang :• Lepaskan jarum memakai alat yg tepat,

atau buang jarum bersama syringe• Buang jarum pada kontainer yg tahan

tusukan dan tahan bocor• Gunakan sistem Vacutainer• Jangan tinggalkan jarum sembarangan

• Petugas kesehatan yg sedang flu perlu dipertimbangkan untuk tdk merawat / kontak dengan pasien immunokompromais

• Petugas kesehatan yg mengalami demam atau gangguan pernafasan dalam 10 hari setelah terpajan pasien penyakit menular melalui udara perlu dibebas-tugaskan dan harus diisolasi

Penatalaksanaan Penularan

Hal-hal yg perlu diketahui Hal-hal yg perlu diketahui

petugas yg terpaparpetugas yg terpapar

Tindakan sesuai jenis paparanStatus kesehatan petugas terpaparStatus kesehatan sumber paparanKebijakan yg ada

Tindakan pertama pada pajananTindakan pertama pada pajananbahan kimia atau cairan tubuhbahan kimia atau cairan tubuh

Pada mata : Bilas dengan air mengalir - 15’Pada kulit : Bilas dengan air mengalir - 1’ Pada mulut : Segera kumur-kumur - 1’ Lapor ke IPCN,Komite PPI, Panitia K3RS atau

ke dokter karyawan

RISIKO PENULARAN HBV,HCV,HIV DARI CAIRAN TUBUH

INFEKSIUS (sexual

transmisi)

POTENSIAL INFEKSIUS

( risiko transmisi ke petugas ?)

TIDAK INFEKSIUS (risiko transmisi ke

petugas sangat rendah , bila tdk

mengandung darah)

Darah, serum, semen,

sekret vagina

c. cerebrospinal c. sinovial

c. pleura

c. peritoneal

c. perikardial

c. amnion

Feses,sekresi nasal,salive,sputum muntahan, feses, keringat, air mata, urin

Luka tusuk jarum

300 luka tusuk/100 TT/tahun 21.5% selama tindakan78.5% setelah tindakan

RecappingMelepas jarum / scalpel

Yunihastuti, et al. Health Care Workers’ Behaviour during HIV Occupational Exposure Reported to Pokdisus AIDS Jakarta 2004-2006

Tindakan pasca tertusuk jarum Tindakan pasca tertusuk jarum bekas pakaibekas pakai

Jangan panik !Biarkan keluar darah dan cuci

dengan air mengalir menggunakan sabun atau antiseptik

Lapor ke Tim PPI dan K3RS

Tindak lanjut Tim PPI :◦Tentukan status HIV, HBV, dan

HCV sumber pajanan◦Periksa status HIV, HBV, dan HCV

petugas yg terpajan◦Monitoring dengan pemeriksaan

laboratorium

Tindakan pasca tertusuk jarum bekas pakai

ALUR LUKA TUSUK JARUM

Tertusuk jarum terkontaminasi

Terpajan cairan tubuh

Biarkan darah

keluar, cuci dg air

mengalir

Cuci dg air mengalir

Segera lapor ke atasan

Buat laporan

Treatment klinik karyawan

Periksa darah HCV, HBV, HIV

HBsAg, anti HCV pasien (-) HIV psn (+) drFollow up

Ulang 3, 6 bl Follow up Dr

Jenis-jenis bahan pajanan potensial :◦darah ◦cairan semen / cairan vagina ◦cairan serebrospinal◦cairan sinovial / pleura /

perikardial / peritonial / amnion Obat ARV harus diberikan dalam

waktu kurang dari 4 jam

Profilaksis Pasca PajananProfilaksis Pasca Pajanan HIV/AIDSHIV/AIDS

ARV=antiretroviral virus

PENILAIAN RISIKO PPENILAIAN RISIKO PPPPP

Faktor yg meningkatkan risiko serokonversi :Pajanan darah atau cairan tubuh dalam jumlah besar, ditandai dengan :◦Luka yg dalam◦Terlihat jelas darah◦Prosedur medis yg menggunakan jarum◦Sumber pajanan adalah pasien stadium AIDS

Pasien infeksius di ruang terpisah Kohorting bila tdk memungkinkan bila ke2nya tdk memungkinkan

konsultasi dg petugas PPIRSdiatur sesuai cara transmisi penyebab infeksi

Komponen baru (2007) Target: pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi

sal nafas yg dapat di transmisikan1. Edukasi Pasien,keluarga,pengunjung2. Beri Gambar Dg Bahasa Mudah Difahami 3. Menutup Mulut/Hidung Dg Tisu Saat

Batuk,pakai Masker4. Cuci Tangan Setelah Kontak Dg Sekresi Sal

Nafas5. Beri Jarak >1m Bg Pasien Infeksi Sal Nafas Di R

Tunggu Bila perlu pakaikan masker

Efektif menurunkan transmisi patogen droplet melalui saluran nafas (influenza, adenovirus, B pertusis, Mycoplasma pneumoniae)

Petugas dg infeksi sal nafas menjauhi kontak langsung dg pasien dan mengenakan masker

Higiene sal nafas/Etika batuk

Cegah KLB akibat Pemakaian ulang jarum

steril untuk peralatan suntik IV beberapa pasien

jarum pakai ulang obat/cairan multidose

Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal/ epidural/pasang kateter vena sentral

Mencegah bakterial meningitisCegah droplet flora orofaring

There are three categories of Transmission-Based Precautions: ◦ Contact Precautions, ◦ Droplet Precautions, and ◦ Airborne Precautions.

Transmission-Based Precautions are used when the route(s) of transmission is (are) not completely interrupted using Standard Precautions alone.

For some diseases that have multiple routes of transmission (e.g., SARS), more than one Transmission-Based Precautions category may be used.

When used either singly or in combination, they are always used in addition to Standard Precautions.

When Transmission-Based Precautions are indicated, efforts must be made to counteract possible adverse effects on patients (i.e., anxiety, depression and other mood disturbances 920-922, perceptions of stigma923, reduced contact with clinical staff 924-926, and increases in preventable adverse events 565 in order to improve acceptance by the patients and adherence by HCWs.

Advice For Visitors When in doubt please always speak to a nurse before entering the room

Gloves

Standard Precautions + Gloves

PlasticApron

Issued by Nursing AdminMarch 2007

Wash Hands(Before and After)

CONTACT PRECAUTIONCONTACT PRECAUTION

Advice For VisitorsWhen in doubt please always speak to a nurse before entering the room

Wash Hands(Before and After)

AIRBORNE PRECAUTIONAIRBORNE PRECAUTION

Gloves Long Gown N95

Standard Precaution

++

Mask

Issued by Nursing AdminFeb ‘06

DROPLET PRECAUTIONDROPLET PRECAUTION

Surgical

++

Wear Mask

Issued by Nursing AdminFeb ‘046

Gloves

Standard Precaution

PlasticApron

Wash Hands(Before and After)

Wear when in contact withblood or body fluid

Advice For VisitorsWhen in doubt please always speak to a nurse before entering the room

Advice for VisitorsWhen in doubt please always speak to a nurse before entering the room Visitors with infection eg cough, cold are not allowed to visit patient

Protective IsolationProtective Isolation

PlasticApron

Issued by Nursing AdminFeb ‘06

Wash Hands(Before and After)

Wear Mask(If necessary)

Cuci TanganCuci TanganProsedur terpenting dan utamaSebelum dan sesudah pemeriksaan

klienSaat tiba dan sebelum pulangSebelum dan sesudah makanSebelum dan sesudah BAB/BAKSebelum dan sesudah dekontaminasiSetelah terpapar cairan tubuh/ darah

walau bersarung tangan

CUCI TANGAN 6 TAHAPCUCI TANGAN 6 TAHAP ,

04/18/23 65

Basuh tangan dengan air yang mengalir,

dan tuangkan cairan aseptik 5ml

Tahap 1Tahap 1 Gosokkan kedua telapak tangan Gosokkan kedua telapak tangan

04/18/23 66

Tahap 2Tahap 2Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri

dengan tangan kanan dan sebaliknyadengan tangan kanan dan sebaliknya

04/18/23 67

Tahap 3 Tahap 3 Gosok kedua telapak dan sela-sela Gosok kedua telapak dan sela-sela

jarijari

04/18/23 68

Tahap 4 Tahap 4 Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan

saling menguncisaling mengunci

04/18/23 69

Tahap 5Tahap 5 Gosok ibu jari Kanan berputar dalam Gosok ibu jari Kanan berputar dalam

genggaman tangan kanan dan lakukan genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.sebaliknya.

04/18/23 70

Tahap 6Tahap 6Gosok dengan memutar ujung jari-jari Gosok dengan memutar ujung jari-jari

tangantangankanan di telapak tangan kiri dan sebaliknyakanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya

04/18/23 71

Bilas kedua tangan dengan air mengalirBilas kedua tangan dengan air mengalir

04/18/23 72

Ambil kertas tissue Ambil kertas tissue cukup satu lembarcukup satu lembar

04/18/23 73

Keringkan tangan dgn kertas tissueKeringkan tangan dgn kertas tissue

04/18/23 74

Tutup kran dengan tissue Tutup kran dengan tissue bekasbekas

04/18/23 75

2. PEMAKAIAN ALAT 2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNGPELINDUNG

a. SARUNG TANGANMenghindari kontaminasi bagi tenaga

kesehatan dari microorganisme dari satu pasien ke pasien yang lain

Ganti sarung tangan setiap kali kontak dengan pasien atau ketika melaksanakan prosedure tindakan.

Cuci tangan segera setelah melepaskan sarung tangan.

b. MASKER, KACAMATA, PELINDUNG WAJAH, TUTUP KEPALA

Tujuan : melindungi mucous membranes mata, hidung, mulut selama melaksanakan tindakan. menghindari percikan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi dan menghindari kotoran dari rambut.

c. GAUN PELINDUNGc. GAUN PELINDUNG

Celemek ApronTujuan : melindungi kulit serta melindungi

pakaian selama pelaksanaan tindakan yang memungkinkan terjadi percikan darah, cairan tubuh sekresi dan ekskresi.

d. ALAS KAKI ATAU SEPATU BOOTd. ALAS KAKI ATAU SEPATU BOOT

Layak pakai

Tidak bocor

Tujuan : melindungi penularan melalui

kaki terutama yang luka dan menghindari

kontak dengan darah dan cairan tubuh

yang lain

PILIHAN ALAT-ALAT PELINDUNGTipe Penularan Alat-Alat

PelindungContoh

Resiko rendah:Kontak kulit , tidak ada darah yang tampak

Sarung tangan pelindung

Suntikan , luka minor

Resiko sedang:Kemungkinan kontak dengan darah

• sarung tangan• Jubah / apron

mungkin diperlukan

Pemeriksaan vagina, memasukan atau memindahkan kanula, mengelola bahan pemeriksaan laboratorium, luka besar

Resiko tinggi:Kemungkinan kontak dengan darah, cipratan darah yang tidak terkontrol

• Sarung tangan• Jubah / apron

anti air• Kaca mata• Masker

Cara pembedahan mayor khususnya di pembedahan ortopedi dan pembedahan oral; episiotomi, persalinan, SC.

Urutan pemakaian Urutan pemakaian APD :APD :

04/18/23 84

Hand washing

04/18/23 87

1 2

3 4

04/18/2394

04/18/2396

10 11

12

Urutan pelepasan Urutan pelepasan APD:APD:1. Desinfektan sepatu boat2. Desinfektan sarung tangan 3. Melepas kaca mata (Google)4. Melepas penutup kepala5. Melepas masker6. Melepas apron (skort plastik)7. Melepas gaun (skort)8. Melepas sarung tangan9. Melepas sepatu boat10. Cuci tangan

Kesimpulan Kesimpulan Standart Precaution mencegah

penularan baik petugas, pasien keluarga dan benda / alat

Standart Precaution bukan hanya dilakukan untuk HIV

Standart Precaution berhasil bila dilakukan oleh beberapa pihak yaitu pimpinan, tenaga kesehatan, pasien, keluarga dan masyarakat