View
101
Download
20
Category
Preview:
DESCRIPTION
makalah modul 1 blok 1 tugas kelompok fakultas kedokteran gigi unhas
Citation preview
KETERAMPILAN BELAJAR
(BLOK 1)
Modul 1
MAHASISWA GALAU
KELOMPOK 3
MARISKA JUANITA J11114042
Keterampilan Belajar Page i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas kelompok ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah blok 1, modul 1dengan judul“Mahasiswa Galau” di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Terima kasih disampaikan kepada drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort dan DR.drg.Bahruddin Thalib, M.Kes yang telah menyusun modul problem based learning (PBL) pada blok 1/modul 1. Dan tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada drg Lenni indriani sebagai tutor kami yang senantiasa membimbing dan mengarahkan kami selama melakukan proses diskusi kelompok dengan metode student center lerning (SCL). Dan juga teman-teman yang memberikan dukungan berupa partisipasi dalam penyusunan makalah.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masyarakat.
Makassar, 3 September 2014
Keterampilan Belajar Page i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Keterampilan Belajar Page i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persoalan yang sering ditanyakan kepada mahasiswa baru adalah, soal
tujuan utama mereka kuliah. Sebagai mahasiswa baru, pertanyaan tersebut terkadang sulit
untuk dijawab, penyebabnya bisa karena mereka merasa baru memasuki bangku kuliah
sehingga belum memiliki orientasi jelas mengapa mereka kuliah atau bisa jadi mereka
kuliah hanya karena mengikuti keinginan orang tua. Mahasiswa yang demikian jelas
termasuk mahasiswa galau, artinya mahasiswa yang tidak memiliki orientasi jelas
mengapa dan untuk apa dia kuliah.
Seorang mahasiswa seharusnya memiliki orientasi jelas tentang apa dan
bagaimana yang seharusya dialkukan dalam kehidupan kampus. Karena hal itu
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berhasil dan tidaknya mahasiswa
dalam menempuh studinya selama ia menyandang gelar mahasiswa.
Jangan galau, itulah kata kunci untuk menjadi mahasiswa karena mereka dituntut
untuk memiliki ketegasan dalam memilih. Pilihan untuk menjadi apa saja tergantung pada
masing-masing pribadi mahasiswa yang bersangkutan. Karena menjadi mahasiswa adalah
proses transformasi dari pelajar yang berada dalam tahap “mencari” menuju kehidupan
mahasiswa yang berada dalam tahap “menjadi”.
Oleh sebab itulah, alangkah baiknya bagi mahasiswa, terutama bagi calon-calon
mahasiswa terlebih dahulu harus memiliki kesiapan, baik dari segi akademik maupun
mental. Minimal mereka harus memiliki orientasi jelas untuk apa mereka kuliah.
Orientasi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor penentu sukses dan
tidaknya mahasiswa dalam menyandang gelar sebagai agent of change (agen perubahan).
Keterampilan Belajar Page i
B. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan :
Pengertian dan prinsip dasar KBK, PBL, dan SCL
Pengertian dan prinsip dasar mindset dan mindmapping
Pentingnya manajemen waktu
Pengertian dan cara mengembangkan soft skill
Macam – macam gaya belajar
Cara memanfaatkan sumber – sumber belajar
SKENARIO
Seorang mahasiswa yang berasal dari daerah melanjutkan pendidikan di
Fakultas Kedokteran Gigi Unhas yang telah menganut sistem pembelajaran
berbasis kompetensi (KBK) dengan metode pembelajaran problem based learning
(PBL), dia mengalami kesulitan memanfaatkan sumber – sumber belajar, baik
berupa sumber belajar dari internet, bacaan dari buku teks, hasil belajar dari kelas
dan laboratorium padahal dia sudah mencoba untuk memetakan hasil – hasil
belajar yang sudah didapatkan. Dia merasa memiliki tidak cukup waktu untuk
menyelesaikan semua tugasnya dan belum bisa mengubah mindset belajarnya
ketika masih berada di bangku sekolah. Selain itu dia juga mengalami kesulitan
berinteraksi dengan orang – orang di sekelilingnya di kampus padahal dia sangat
membutuhkan dukungan dari orang – orang disekitarnya dan merasa bahwa
kemampuan soft skill yang dia miliki masih sangat kurang dalam menunjang
aktivitas akademiknya.
Klasifikasi Istilah ( Kata Kunci )
a. Sistem pembelajaran KBK
b. Metode pembelajaran PBL dengan pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa (Student Center Learning)
c. Mindset
d. Manajemen Waktu
e. Soft skill
Keterampilan Belajar Page i
PEMBAHASAN
Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai pebelajar, penilaian, kegiatan belajar-mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,dalam Dewa Komang Tantra, 2009).
Kompetensi Utama dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) gugus, yaitu:
Factual knowledge Conceptual knowledge Procedural knowledge Metacognitive knowledge.
Aspek yang terdapat dalam KBK :
Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Understanding) Kemampuan (Skill) Nilal (Value) Sikap (attitude) Minat ( Intersert
Kelebihan dan kelemahan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi )
Kelebihan
Mengembangkan kompetensi - kompetensi siswa pada setiap aspek mata
pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu
sendiri
Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented)
Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu
mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan
peserta didik
Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan
penilaian yang terfokus pada konten
Keterampilan Belajar Page i
Kelemahan
Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indicator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar
kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk
merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
Problem Based Learning (PBL)
Didasarkan pada hasil penelitian Barrow and Tamblyn (1980, Barret, 2005) danpertama kali diimplementasikan pada sekolah kedokteran di McMaster University Kanda pada tahun 60-an. PBLsebagai sebuah pendekatan pembelajaran diterapkan dengan alasan bahwa PBL sangat efektif untuk sekolah kedokteran dimana mahasiswa dihadapkanpadapermasalahankemudiandituntutuntukmemecahkannya.
PBL adalah pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa untuk belajar. Dalam pendekatan berbasis masalah, masalah yang nyata dan kompleks memotivasi siswa untuk mengidentifikasi dan meneliti konsep dan prinsip yang mereka perlu ketahui untuk berkembang melalui masalah tersebut. Siswa bekerja dalam tim kecil, dan memperoleh, mengomunikasikan, serta memadukan informasi dalam proses yang menyerupai atau mirip dengan menemukan (inquiry).
KelebihandanKekurangan PBL
Kelebihan
Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.
Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu saat itu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari
perpustakaan, internet, wawancara dan observasi. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka
Keterampilan Belajar Page i
Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching
Kekurangan
PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah
Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas
PBM kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena masalah kemampuan bekerja dalam kelompok. PBM sangat cocok untuk mahasiswa perguruan tinggi atau paling tidak sekolah menengah
PBM biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga dikhawatirkan tidak dapat menjangkau seluruh konten yang diharapkan walapun PBM berfokus pada masalah bukan konten materi
Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa dalam kelompok secara efektif, artinya guru harus memilki kemampuan memotivasi siswa dengan baik
Adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan lengkap
Tujuan PBL PBL mengembangkan berbagai aspek dalam proses pembelajaran, mencakup: knowledge – materi dasar dan komunitas selalu dalam konteks skills – hard-soft-life skills – berpikir secara ilmiah critical appraisal, trampil dalam mencari informasi, trampil dalam belajar
secara aktif, mandiri, dan belajar sepanjang hayat attitudes – nilai kerjasama, etika, ketrampilan antar personal, menghargai
nilai psikososial
Student Centered Learning
Student Centered Learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik di pusat kegiatan pembelajaran. Di dalam SCL paran peserta didik memiliki dan memanfaatkan peluang dan atau keleluasaan untuk mengembangkan segenap kapasitas dan kemampuannya (prior knowledge and experience) sebagai pembelajaran melalui berbagai macam aktivitas.
Keterampilan Belajar Page i
Kelebihan dan kekurangan scla. Kelebihan
Mengefektifkan proses pembelajaran Memperkuatdayaingatpesertadidik Mengikis rasa bosanpesertadidik Memberikan rasa percaya diri bagi mereka yang mempunyai
kekurangan dalam akademis serta memiliki rasa kepemimpinan, kemandirian, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim.
b. Kelemahan Memungkinkan stressfull bagi pesertadidik yang pasif Untuk peserta didik dalam jumlah besar lebih sulit
diimplementasikan Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih
banyak Belum tentu efektif untuk semua kurikulum
Hal-hal yang terdapat dalam SCL : Proses pembelajaran aktif
Pembelajar perlu berbuat atau mengerjakan sesuatu, bukan hanya menerima pengetahuan secara pasif. Proses pembelajaran merupakan aktivitas sosial
Pembelajaran harus memperhatikan aspek sosial, terutama dialog atau diskusi kelompok.
Proses pembelajaran SCL memerlukan waktuPembelajaran memerlukan peninjauan kembali gagasan yang sudah ada, dengan demikian pembelajaran memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan.
Proses pembelajaran memerlukan motivasi
Mindset
Mind set adalah pola pikir seseoang yang mendasari perilaku atau tindakannya sehari-hari. Tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari dibedakan atas 2 bagian yaitu; tindakan sadar dan tindakan tidak sadar. Tindakan sadar adalah tindakan atau prilaku yang dikerjakan oleh alam sadar sedangkan tindakan tidak sadar adalah tindakan yang dilakukan oleh alam bawah sadar.
Sekitar 90% tindakan manusia sehari-hari adalah tindakan tidak sadar, seperti berangkat kuliah misalnya. Ketika kita hendak berangkat
Keterampilan Belajar Page i
kuliah, maka kita tidak perlu lagi diajari atau ditunjukkan bagaimana cara mencapai kampus karena alam bawah sadarlah yang menggerakkan kita mencapai tujuan.
Jadi, mind set itu terbentuk karena ada tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Untuk melakukan perubahan mind set kita harus membentuk sebuah kebiasaan baru yang dilakukan secara kontinyu.
Faktor - faktor yg memperngaruhi mind set
Adapun faktor yang mempengaruhi mind set seseorang, yaitu;a. Input Informasi
Segalah jenis informasi yang kita dengar secara berulang dan terus-menerus, lama kelamaan akan tersimpan di alam bawah sadar kita dan akan membentuk sebuah mind set baru.b. Lingkungan sekitar
Lingkungan juga berpengaruh terhadap mind set seseorang, misalkan saja kita berada di lingkungan yang rata-rata penghuninya malas, pesimis, dan sebagainya, maka lama kelamaan dan tidak menutup kemungkinan kitapun akan beralih ke mind set demikian.c. Pengalaman masa lalu
Seseorang yang pengalaman masa lalunya kelam, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali ke masa lalunya itu karena pengaruh dari alam bawah sadarnya sendiri.d. Sumber belajar
sumbr informasi dimana setiap orang mendapat informasi yang diserap setiap harinya baik informasi yg di dapatkan dari media sosial maupun orang-orang disekitarnya sehingga dapat mengubah mainsetnya
e. Motivasi
motivasi dimana apabila seseorang tidak yakin dapat
melakukan suatu hal namun dengan adanya motivasi yang
diberikan maka dapat mengubah mind set seseorang tersebut
untuk yakin bisa melakukan hal yang pada awalnya dia ragu
untuk melakukannya
Keterampilan Belajar Page i
Strategi dan gaya belajar
Strategi belajar adalah keterampilan yang dimiliki setiap individu untuk
menguasai suatu materi yang dipelajarinya guna mempelajari serta memperoleh
pengetahuan yang baru.
Weinstein dan Mayer mengemukakan 8 kategori strategi belajar, yaitu :
1. Basic rehearsal strategis, misalnya emncatat nama atau fakta
secara berurutan
2. Complex rehearsal strategis, misalnya mencatat atau menggaris
bawahi materi yang akan dibahas
3. Basic elaboration strategis, misalnya membentuk gambaran atau
kalimat yang menunujukkan hubungan
4. Complex elaboration strategis, misalnya merangkai atau
menjelaskan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki
5. Basic organizational strategis, misalnya mengelompokkan atau
mengurutkan hal-hal yang harus dipelajari
6. Complex organizational strategis, misalnya membuat out line
atau mengembangkan diagram atau tabel yang menunjukkan
adanya hubungan
7. Comprehension monitoring strategis, misalnya membuat self
questioning untuk mengecek pemahaman materi yang dipelajari
8. Affective strategis, misalnya belajar di tempat sepi untuk
menghindari gangguan atau bersikap santai untuk mengatasi
kecemasan mengikuti ujian
Keterampilan Belajar Page i
Gaya belajar
Gaya belajar seorang mahasiswa berdasarkan cara memprose informasi terbagi atas 3 yaitu :
1. Gaya belajar visual adalah belajar dengan cara melihat. Individu
dengan gaya belajar ini lebih senang melihat apa yang sedang ia
pelajari. Gambar/visualisasi akan membantu mereka memahami ide
atau informasi daripada apabila informai tersebut dijelaskan.
2. Gaya belajar auditorial adalah belajar dengan cara mendengarkan.
Individu dengan gaya belajar ini lebih senang menerima informasi
dengan mendengar penjelasan dari orang lain.
3. Gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan cara bergerak,
bekerja dan menyentuh. Individu dengan gaya belajar ini kan belajar
lebih baik apabila melihat fisik.
Mind mapping (Peta Pikiran)
Mind map dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dengan mencatat topik-topik penting dalam bentuk kata kunci, gambar(simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Mind map digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris, yang meyakini bahwa penggunaan mind map tidak hanya mampu melejitkan proses memori tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak.
Mind map dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian-bagian penting, dan dapat mendorong orang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.
Keterampilan Belajar Page i
Manajemen Waktu
Kemampuan sebagai manusia untuk mengatur kegiatan tanpa mengganggu kegiatan yang lain.Cara manajemen waktu dengan baik, yaitu:
a.Menyusun penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana kita menghabiskan waktu.
b.Membuat to do list seperti rencana yang akan kita lakukan kedepannya.c.Self monitoring, memantau diri kita sendiri dalam menghabiskan waktu dan
hal-hal apasaja yang kita kerjakan.
Langkah-langkah Manajemen Waktu1.Tentukan prioritas andaMenentukan apa yang menjadi prioritas bagi Anda. Menetapkan beberapa tujuan utama Anda. kemudian tetapkanlah urutan tujuan Anda.
2.Rencana mingguanUntuk satu minggu, buatlah jadwal yang dapat mendukung rencana kegiatan. Buat daftar apayang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang Anda prioritaskan sebagai paling atas.
3.Analisis penggunaan waktu andaAmati dan cermati waktu yang Anda gunakan.
4.Jadwal Master satu semester Pastikan Anda telah mempunyai informasi lengkap tentang mata kuliah yang hendak Anda ambil pada semester depan.
5.Jadwal Master mingguan Buatlah jadwal utama untuk satu minggu berisi kegiatan Anda yang sudah pasti sepertikuliah, praktikum, pertemuan di Himpunan, ke Perpustakaan, olahraga, kegiatanekstrakulikuler, dst.
6.Daftar harianBuatlah daftar apa yang harus dilakukan untuk setiap harinya di minggu tersebut.
7.Komitmen, tetapi fleksibel.Berkomitmenlah mengikuti daftar jadwal harian Anda, dan bersiaplah jika terjadi interupsi.
8.Monitoring dan Evaluasi.Kontrol jadwal yang telah dibuat lalu evaluasi penggunaan waktu Anda selama satu minggutersebut.
Keterampilan Belajar Page i
13 14
Soft skill
Soft skill dan hard skill
Menurut Illah Sailah dalam naskah bukunya yang berjudul Pengembangan
Soft Skill di Perguruan Tinggi 2007, mengutip definisi soft skill sebagai
Keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter-personal
skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra-personal skills)
yang mampu mengembangkan secara maksimal unjuk kerja (performans)
seseorang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara Inggris,
Amerika dan Kanada, ada 23 atribut soft skill yang dominan di lapangan kerja. Ke
23 atribut tersebut diurut berdasarkan prioritas kepentingan di dunia kerja, yaitu:
1. Inisiatif
2. Etika/integritas
3. Berfikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. Komunikasi lisan
10. Kreatif
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stress
13. Manajemen diri
14. Menyelesaikan persoalan
15. Dapat meringkas
16. Berkoperasi
17. Fleksibel
18. Kerja dalam tim
19. Mandiri
20. Mendengarkan
Keterampilan Belajar Page i
21. Tangguh
22. Berargumentasi logis
23. Manajemen waktu
Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills
atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal
skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri
sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang
mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah
keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain.
Hard skills adalah ketrampilan yang dapat langsung dilihat hasilnya dalam
proses pembelajaran, segera setelah selesai proses tersebut selesai. (Peter de Jager
(2005))
Menurut Bahrumsyah (2010) hard skill merupakan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang
ilmunya. Menurut Syawal (2010) hard skill yaitu lebih beriorentasi
mengembangkan intelligence quotient (IQ).
Cara mengembangkan soft skills menurut Lickona (1998) bahwa anak
akan dapat mengembangkan pemahaman mengenai soft skills, dengan cara
mempelajari dan mendiskusikan soft skills tersebut, mengamati perilaku model
yang memiliki soft skills positif dan memecahkan permasalahan yang memiliki
kandungan moral dan soft skills yang cukup tinggi.
Menurut Illah Sailah (2008: 37), pengembangan soft skills hanya efektif jika
dilakukan dengan cara penularan. Cara penularan tersebut antara lain:
a. Role model
Role model adalah dengan cara memberikan contoh kepada siswa, disini
kuncinya terdapat pada guru. Guru harus dapat memberikan contoh yang baik
kepada siswa,
b. Message of the week
Keterampilan Belajar Page i
Message of the week maksudnya guru harus dapat memberikan pesan moral pada
saat jam pelajaran berlangsung.
c. Hidden curriculum
Pelajaran dari kurikulum tersembunyi ini disampaikan dengan tidak berbentuk
suatu mata pelajaran tetapi selalu disampaikan sebagai kompetensi tambahan
dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
Dalam mengembangkan hard skill seorang peserta didik (mahasiswa)
sering diadakan perlombaan-perlombaan. Selain itu, tidak jarang pendidik
memberikan hadiah sebagai penghargaan kepada anak didiknya yang memiliki
prestasi baik. Bahkan pertandingan antar mahasiswa dalam satu negara atapun
antar negera sering dibuat sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki seseorang. Hal
ini semata-mata bertujuan untuk mengembangkan hard skill.
Hard skills dan soft skills harus seiring dan sejalan dalam
pengembangannya di perguruan tinggi sebagai pencetak sumberdaya yang
tangguh dan unggul. Bila sejak awal mahasiswa dibekali dengan pengetahuan
tentang softskills yang cukup dan bahkan sudah terbiasa mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari maka peluang mereka untuk menjadi orang sukses di
masyarakat akan semakin besar.
Keterampilan Belajar Page i
KESIMPULAN
Keterampilan belajar seperti penggunaan teknologi informasi, aplikasi mind mapping,penggunaan mind-set, manajemen waktu dengan baik, serta belajar mandiri yang efektif sertamenjadi tolak ukur sejauh mana kualitas belajar mahasiswa.
Keterampilan Belajar Page i
DAFTAR PUSTAKA
http://sirmaulana08.blogspot.com/2014/02/pentingnya-hard-skill-dan-soft-
skill.html
Jurnal Ilmu Pendidikan, hal.161-175.Gunarya, Arlina. 2012. Mindset Belajar.Gunawan, Adi W. 2003. Manage Your Mind for Success. Jakarta: PT Gramedia.Habar, drg. Hj. Ike Damayanti. 2012.
Keterampilan Belajar Page i
Recommended