View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 142 TAHUN 2019
TENTANG
RENCANA INDUK BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Pasal 457 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan telah mengatur rencana induk
bandar udara pada bandar udara yang beroperasi harus
disesuaikan;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap studi Rencana
Induk Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten
Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, telah memenuhi
persyaratan administratif dan teknis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Rencana Induk Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
- 2 -
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4075);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar
Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Negara Nomor 5295);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun
2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1046);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun
2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi
Bandar Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 757) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor: PM 64 Tahun 2018 tentang Tata Cara dan
Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 842);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1332) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 262);
- 3 -
Memperhatikan :
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun
2016 tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
695);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun
2016 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemberian Izin
Mendirikan Bangunan Bandar Udara dan Persetujuan
Pengembangan Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1031);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 83 Tahun
2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139)
tentang Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1295);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
1. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 11 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Kotabaru Tahun 2012-2032;
2. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9
Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015-2035;
3. Surat Rekomendasi Bupati Kotabaru Nomor 050/82/PM-
IPW/BAPP tanggal 11 Februari 2019 tentang Persetujuan
Rencana Lokasi Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam
Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan;
4. Surat Bupati Kotabaru Nomor 050/87/PM-IPW/2019
tanggal 11 Februari 2019 perihal Alih Fungsi Lahan PT.
Inhutani II (Persero);
5. Surat Bupati Kotabaru Nomor 050/88/PM-IPW/2019
tanggal 11 Februari 2019 perihal Kesanggupan
Penyesuaian Hutan Lindung sebagai Akibat
- 4 -
Pengembangan Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam
Kotabaru;
6. Surat Bupati Kotabaru Nomor 050/89/PM-IPW/2019
tanggal 11 Februari 2019 perihal Kesanggupan
Penyediaan Lahan untuk Pembangunan Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam-Kotabaru;
7. Surat Bupati Kotabaru Nomor 050/93/PM-IPW/2019
tanggal 11 Februari 2019 perihal Kesanggupan
Mengamankan dan Mengendalikan Tata Guna Lahan;
8. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam Kotabaru Nomor
GSA/A.l/ 1.5/252/2019 tanggal 13 Februari 2019 perihal
Permohonan Pembebasan Lahan kepada Sekretaris
Daerah Kabupaten Kotabaru;
9. Surat Direktur Utama PT. Inhutani II Nomor 165/P/SEK-
PER/2019 tanggal 15 Februari 2019 perihal Alih Fungsi
Lahan PT. Inhutani II;
10. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam Kotabaru Nomor
GSA/A. 1/ 1.5/265/2019 tanggal 18 Februari 2019 perihal
Permohonan Pembebasan Lahan pada Tahun 2019
kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru;
11. Surat Bupati Kotabaru Nomor 050.13/152.1/PM-
IPW/2019 tanggal 26 Februari 2019 perihal Hibah Tanah
untuk Pengembangan Bandar Udara GT. Sjamsir Alam
Kotabaru;
12. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam Kotabaru Nomor
GSA/A.l/1.5/429/2019 tanggal 26 Maret 2019 perihal
Permohonan Usulan Penetapan Rencana Induk/ Master Plan Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru;
13. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam Kotabaru Nomor
GSA/A.l/1.5/444/2019 tanggal 29 Maret 2019 perihal
Pernyataan Kesesuaian Rencana Pengembangan dan
Pembebasan Lahan Bandar Udara;
- 5 -
14. Surat Rekomendasi Gubernur Kalimantan Selatan Nomor
553.2/00570/Sarprasekoda/2019 tanggal 1 April 2019
tentang Persetujuan Pengembangan Bandar Udara
Sjamsir Alam Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan
Selatan;
15. Surat Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam Kotabaru Nomor
GSA/A.I/1.5/466/2019 tanggal 1 April 2019 perihal
Penyampaian Rekomendasi Persetujuan Pengembangan
Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam.
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA
INDUK BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI
KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.
PERTAMA : Bandar udara Gusti Sjamsir Alam yang berada di Kabupaten
Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, dengan referensi titik
ujung landas pacu TH. 16 pada koordinat geografis 03° 17’
15,26" Lintang Selatan (LS) dan 116° 09’ 39,77" Bujur Timur
(BT) atau pada koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan
Y = 20.000 meter dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu
landasan pacu yang mempunyai azimuth 03° 17’ 15,26”
melalui ujung landasan pacu TH. 16 dan 116° 9’ 59,29”
geografis melalui ujung landasan pacu TH. 34.
KEDUA : Lokasi dan titik-titik ujung landas pacu bandar udara
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini.
KETIGA : Titik referensi bandar udara/Aerodrome Reference Point (ARP)
Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru
Provinsi Kalimantan Selatan yaitu 03° 17’ 42" Lintang Selatan
(LS) dan 116° 09’ 57" Bujur Timur (BT).
- 6 -
KEEMPAT : Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru
Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana dimaksud pada
Diktum PERTAMA merupakan Bandar Udara dengan
Hierarki Pengumpul [Hub) skala tersier dan diselenggarakan
oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
KELIMA : Luas lahan untuk kebutuhan pembangunan dan
pengembangan Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA seluas
kurang lebih 186,11 Hektar (Ha) terdiri atas:
a. lahan eksisting seluas kurang lebih 71,86 Hektar (Ha);
b. lahan pengembangan seluas kurang lebih 114,25
Hektar (Ha).
KEENAM : Rencana Induk Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini, terdiri
dari:
a. prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan
penumpang dan kargo;
b. kebutuhan fasilitas;
c. tata letak fasilitas;
d. tahapan pelaksanaan pembangunan;
e. kebutuhan dan pemanfaatan lahan;
f. daerah lingkungan kerja; dan
g. kawasan keselamatan operasi penerbangan.
KETUJUH : Penyelenggara Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, wajib
memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
- 7 -
KEDELAPAN : Penyelenggara bandar udara dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) tahun wajib melengkapi dokumen, terdiri dari:
a. daerah lingkungan kepentingan; dan
b. batas kawasan kebisingan;
KESEMBILAN Penyelenggara bandar udara berkewajiban untuk:
a. menyusun teknik terinci fasilitas pokok bandar udara;
dan
b. menyusun analisa dampak lingkungan terhadap
pembangunan dan pengoperasian bandar udara.
KESEPULUH : Pembiayaan yang timbul atas Rencana Induk Bandar Udara
Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru Provinsi
Kalimantan Selatan dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
KESEBELAS : Rencana Induk Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEENAM berlaku
untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat
ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.
KEDUABELAS : Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak
sesuai dan belum diatur di dalam rencana induk
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM wajib
memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.
KETIGABELAS : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
- 8 -
KEEMPATBELAS : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Agustus 2019
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;3. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;4. Menteri Sekretaris Negara;5. Menteri Keuangan;6. Menteri Dalam Negeri;7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;9. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;10. Menteri Badan Usaha Milik Negara;11. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan Para
Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;13. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan;14. Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan;15. Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru;16. Bupati Kotabaru;17. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan;18; Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotabaru; dan19. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam.
KAWASAN BAKAU
KAWASAN BAKAU
PEMUKIMAN
PEMUKIMANKAWASAN BAKAU
\ PEMUKIMANKAWASAN BAKAU
PEMUKIMANKAWASAN BAKAU
PERUSAHAANSAWMILL APRON
AREA EXS CLEARING BAKAU BandaraKotabaru
— -RUNWAY
19.750
20.750
20.500
20.250
20.000
19.750
19.500
21.75020.750 21.00020.000 20.250 20.500 21.250 21.500
LAUTfcuaaoo
20.750
20.500
20.250
20.000
19.750
KOORDINATTITIK-TITIK UJUNG LANDAS PACU RENCANA INDUK PENGEMBANGAN19.500
19.250
SISTEM KOORDINATPOINT ID BANDARA/ACS GLOBALUTM GEOGRAFIS
X (M) Y (M) X(M) Y (M) LINTAS SELATAN BUJURTIMUR
T H 16 (Eks) 20000,0 20000,0 406793.360 9636578.330 03°17,15,26” 116°09'39,77”T H 34 (Eks) 20000,0 21650,0 407397.790 9635042.080 03°18'05,32” 116°09'59,29”T H 1 6 (B a ru ) 20000,0 19650,0 406657.540 9636903.050 03°17'04,78" 116°09'35.33"T H 34 Baru) 20000,0 22250,0 407517.960 9634715.890 03°18'16.03"
...............—116°10'03.15n
-----------------------------1 — $— 20.750
19.250
19.750 20.000 20.250 20.500 21.000 21.250 21.500 21.750
1 = Pintu Masuk Bandara 9 = Tandon Atas
2 = Terminal Keberangkatan 10 = Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
3 = Terminal Kedatangan 11 = Pembuangan Akhir
4 = Fire Station 12 = VOR
5 = Main Office 13 = Wind Cone
6 = Menara dan Office 14 = Tower
7 = Rumah Dinas
8 = Gedung Genset
HUTAN BAKAU
PEMUKIMAN WARGA
b̂UTS ^ E K S IS T IN G
dengan aslinya *0 HUKUM,
LAMPIRAN I Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal : 7 Agustus 2019
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
BUDI KARYA SUMADI
RENCANA INDUKBANDAR UDARA G U STI SJAMSIR ALAM
DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SKALA
1 :7500
PETAEKSISTING BANDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
KODE GAMBAR l JM L GAMBAR I NO. LEMBAR
01PE-GSA
20.950
20.650
20.325
20.000
19.675
19.350
19.025
20.950
20.650
20.325
20.000
19.675
19.350
19.025
KOORDINAT TITIK-TITIK UJUNG LANDAS PACU RENCANA INDUK PENGEMBANGANSISTEM KOORDINAT
POINT ID BANDARA/ACS GLOBAL UTM GEOGRAFIS
X (M ) Y (M ) X (M ) Y (M ) UNTAS SELATAN BUJUR TIMUR
TH 16 (Eks) 2 0 0 0 0 ,0 2 0 0 0 0 ,0 4 06 7 93 .3 6 0 9 6 3 6 5 7 8 .3 3 0 0 3°17'15 ,26 ’r T T S W S S j T * '
TH 34 (Eks) 2 0 0 0 0 ,0 2 16 5 0,0 4 0 7 3 9 7 .7 9 0 9 6 3 5 0 4 2 .0 8 0 03°18'05,32" 1 1 6°09'59 ,29 '
TH 16(Baru) 2 0 0 0 0 ,0 1 9650,0 4 0 6 6 5 7 .5 4 0 9 6 3 6 9 0 3 .0 5 0 0 3 ° 1 7 '0 4 ,7 8 ' 1 16°09'35 .33 ’
TH 34 Baru) 2 0 0 0 0 ,0 2 22 5 0,0 4 0 7 5 1 7 .9 6 0 9 6 3 4 7 1 5 .8 9 0 0 3 ° 1 8 T 6 .0 3 " 1 1 6° 1 0 '03 .1 5 '
^_No Uraian No Uraian
01 = Terminal Penumpang (Baru/Relokasl) 14 = Kantor Metereologi (Baru/Relokasl)
02 = Flying School dan Komersial Area (Alih Fungsi) 14a = Taman Meteo (Baru/Relokasl)
03 3 Gedung Kargo 15 = Windsock (Baru /Relokasi)
04 «Gedung administrasi / Operasional (Pengembangan) 18 - Gedung Emergency Operational Centre (Baru)
05 = Gedung Workshop * Asset (Baru) 17 = Filltank (Baru/Relokasl)
06 = PKP-PK area (beru/relokasi) 18 = GSE Service Area (Baru)
07 = Hanggar (baru) 19 = Gedung CCR (Baru/Pengembangan)
08 = Plaza ♦ Parking Area (baru) 20 = Power House (Eksisbng /Pengembangan)
09 = Mesjid (baru) 21 = Gensel (Ekslsting/Pengembangan)
10 = Security Centre/Kantor Keamanan ( Baru ) 22 = Gerbang Utama Bandara (Baru/Relokasl)
11 = Rumah Dinas (Baru/Relokasl) 23 = Pos Jaga (Pengembangan)
12 = L8han Gedung Serga Guna
LAMPIRAN II.A Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal: 7 Agustus 2019
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
BUDI KARYA SUMADI
©DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN
KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
JUDUL GAMBAR :
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
SKALA KODE GAMBAR JM L GAMBAR NO. LEMBAR
1 : 10000 RI-GSA 07 0213 = Monara Pengawas (Baru/Relokasl)
20.000
19.675
No Uraian No Uraian
01 = Terminal Penumpang (Baru/Relokasi) 14 = Kantor Meteredogl (Baru/Relokasi)
02 = Flying School dan Komersial Area (AJih Fungsl) 14a = Taman Meteo (Baru/Relokasi)
03 = Gedung Kargo 15 = Windsock (Baru/Relokasi)
04 =Gedung administrasi / Operasional (Pengembangan) 16 = Gedung Emergency Operational Centre (Bam)
05 = Gedung Workshop * Asset (Baru) 17 = FilKank (Baru/Relokasi)
06 = PKP-PK area (baru/relokasi) 18 = GSE Service Area (Bam)
07 = Hanggar (bani) 19 = Gedung CCR (Baru/Pengembartgan)
08 = Plaza ♦ Parking Area (bani) 20 = Power House (Eksisting /Pengembangan)
09 = Mesjid (baru) 21 = Genset (Eksisling/Pengembangan)
10 = Security CentraKantor Keamanan ( Bam ) 22 = Gerbang Ulama Bandara (Baru/Relokasi)
11 = Rumah Dinas (Baru/Relokasi) 23 = Pos Jaga (Pengembangan)12 = Lahan Gedung Serga Guna
13 = Menara Pengawas (Baru/Relokasi)
LAMPIRAN II.B Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal: 7 Agustus 2019 ■ a
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN
KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
MENTERI PERHUBUNGAN JUDUL GAMBAR :
REPUBLIK INDONESIA, TATA LETAK FASILITAS SISI DARAT
Ttd.BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
SKALA KODE GAMBAR JML. GAMBAR NO. LEMBAR
BUDI KARYA SUMADI1 : 5000 RI-GSA 07 03
POINT ID
KOORDINAT
GEOGRAFISGLOBALUTM BANDARA/ACS
X Y Z X Y Z
PI 3'17'4.31"S i i6 , 9,29.06'r 406464.02 m E 9636917.32 m 5 0 19818,796 19565,016 0
P2 3‘ 17'0.29"S 116* 9’39.53 "T 406787.05 m E 9637041.03 m 5 0 20168,871 19565,016 0
P3 3'1723.42"S 116’ 9'48.71,T 407070.96 m E 9636331.02 m 5 3,006 20168.871 20333,409 3.006
P4 3'17'18.77”S ll G n O O W T 407431.00 m E 9636474.10 m 5 8,967 20333,409 20556,336 8,%7
P5 3'17'49.88"S 116*10T2.S7"T 407808.01 m E 9635519.12 m 5 6,654 20556,336 21360,554 6,654
P6 3'17'50.3T'S 116"10'11.G9'T 407780.86 m E 9635505.90 m S 6,654 20527,833 21364,381 6,654
P7 3"17'47.60"S 116'10T0.63"T 407748.08 m E 963S589.00 m 5 7,654 20527,833 21271,973 7,654
P8 3*17'49.75"5 116'10'5.18"T 407579.94 m E 9635522.92 m S 4,654 20346,707 21271,973 4,654
P9 3*17'49.19"S 116*10,4.96"T 407573.13 m E 9635540.11 m 5 4,654 20346,707 21253,744 4,654
P10 3"17'51.15”S 116'100.16" T 407425.05 m E 9635479.80 m S 3,654 20195,763 21253,744 3,654
P i l 3’ 17-56.25'S 116‘ 10'2.28"T 407490.60 m E 9635323.25 m 5 4,654 20195,763 21424,271 4,654
P12 3"17'S6.84"S 116’ 10'1.77'T 407474.88 m E 9635305.12 m S 4,654 20168,871 21435,993 4,654
P13 3*19’3.9S"S ii6TO'2g.oo"T 408286.11 m E 9633245.05 m 5 52,69 20168,871 23060,573 52,685
P M 3*19'&11"S 116’ 10T7.45"T 407960.62 m E 9633117.04 m S 43,69 19818,7% 23060,573 43,685
P15 3*i8'is.99"s 116* 9'57.06‘T 407330 01 m E 9634716.96 m 5 5,685 19818,7% 21930,457 5,685
P16 3M8T6 09"S 116' O’SeTG 'T 407320.76 m E 9634713.88 m S 5,685 19808,7% 21930,457 5,685
P17 r i s & w s 116* 9,S3.17"T 407209.72 m E 9634995.99 m S 2,167 19808,7% 21624,941 2,167
P18 v i s i s r s 116’ 9'50.67'T 407132.59 m E 9634966,14m5 2,167 19718,525 21624,941 2,167
P 19 3'18'1 81"S 116' 9'48.19'T 407055.90 m E 9635152.16 m S 7,167 19718,525 21424,941 7,167
P20 3'18'304'S 116’ 9'4S.14 'T 406961.80 m E 9635114.31 m S 7,167 1%18,525 21424,941 7,167
P21 s m t s g w s 116’ 9‘42.71 T 406886.65 m E 9635301.56 m S 8,167 19G18.S25 21224,941 8,167
KETERANGAN:E1 - E20 = BATAS LAHAN EKSISTING
P1 - P21 = BATAS LAHAN PENGEMBANGAN
LEGENDA:LAHAN EKSISTING
Tahap II T ahap 11 l a h a n p e n g e m b a n g a ^,
TOTAL KEB. LAHAN
gan aslinya UKUM,
v
ADJI HERPRIARSONO
LAMPIRAN II.C Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal : 7 Agustus 2019
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
JUDUL GAMBAR :
PETA KEBUTUHAN LAHAN BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
BUDI KARYA SUMADI SKALA KODE GAMBAR JML. GAMBAR NO. LEMBAR
1 : 10000 RI-GSA 07 04
KAWASAN BAKAU \ PEMUKIMAN
PEMUKIMANKAWASAN BAKAU
PERUSAHAANSAWMILL APRON
AREA EXS CLEARING BAKAU
Kompleks Perumahan Bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru
— RUNWAY
PEMUKIMAN
BM 04 BM 03 BM 02 BM TTGX :406697.576 X :406990.708 X :407270.224 X :407315.6851Y :9636933.402 Y :9636448.829 Y :9635877.211 Y :9635755.991Z :1.624 Z :0.994 Z :1.033 I | t-n 11 Z : 1.346
LAUT
BM 05X :406692 449Y :9636590.084Z :0.947
BM 06X :406927.744Y :9635993.192Z :1.104
/BM 07 BM 01 BM 08X : 407160.435 X :407455 546 X :407346.409Y : 9635396.952 Y :9635239.416 Y :9634775.831Z : 0.833 Z : 1.858 Z :2.315
DAFTAR KOORDINAT BATAS LAHAN AREA BANDARA
Point IDKOORDINAT
BANDARA/ACS GI.OBAI./UTM DATA BPNY X Z Y X Z Latitude Longitude
D L K R 01 19827,524 19634,353 1,619 9636859,761 406497,391 1,619 3°17'06.185" S 116°09'30.140" EDLKR 02 20043,018 19630,491 1,843 9636942,280 406696,497 1,843 3°17"03.503" S 116"09 '36.593" BD L K R 03 20049,631 19760,005 1,755 9636824,187 406750,085 1,755 3°17'07.351" S 116°09'38.326" BD L K R 04 20129,046 20044,011 0,966 9636589,000 406928,000 0,966 3°17 '15.015"S 116°09"44.085" ED L K R 05 20144,293 20896,896 1,739 9635800,961 407254,557 1,739 3°17'40.687” S 116°09'54.645" ED L K R 06 20280,676 20895,604 1,027 9635852,114 407380,990 1,027 3°17'39.024” S 116°09'58.743" EDLKR 07 20375,847 21050,263 1,053 9635743,058 407526,192 1,053 3°17 '42.580"S 116°10'03.444" ED L K R 08 20385,600 21142,841 1,174 9635660,485 407569,175 1,174 3°17"45.270” S 116°10'04.835" ED L K R 09 20225,054 21160,962 1,307 9635584,823 407426,421 1,307 3°17'47.730" S 116-1000 .207 " ED LKR 10 20156,287 21366,482 1,523 9635368,397 407437,704 1,523 3°17'56.290" S 116° 1000.886 " EDLKR 11 20103,291 21476,057 1,619 9635247,026 407428,522 1,619 3°17'58.731" S 116-10 00.266" EDLKR 12 20137,433 21482,711 1,977 9635253,339 407462,729 1,977 3°17'58.526'' S 116-1001.375 " EDLKR 13 20197,621 21498,343 1,952 9635260,837 407524,460 1,952 3°17"58.284" S 116-10 03.375" EDLKR 14 20126,649 21588,982 2,789 9635150,502 407491,616 2,789 3° 1801.876" S 116-1002.308 " EDLKR 15 20130,389 21707,321 3,776 9635041,755 407538,438 3,776 3°18'05.419" S 116-10 03.822" EDLKR 16 20130,973 21900,147 17,851 9634862,542 407609,604 17,851 3°18 '11.257" S 116-10 06.123" EDLKR 17 20009,371 21901,892 10,237 9634816,381 407497,091 10,237 3°18'12.757" S 116-1002 .476 " EDLKR 18 19854,921 21899,492 3,165 9634762,047 407352,493 3,165 3°18'14.522" S 116°09'57.790" ED LKR 19 19831,241 21900,969 1,977 9634752,000 407331,000 1,977 3°18'14.849" S 116°09'57.093" ED L K R 20 19834,454 21758,706 2,019 9634885,554 407281,886 2,019 3°18 10.498"S 116°09'55.505" E
1 = Pintu Masuk Bandara
2 = Terminal Keberangkatan
3 = Terminal Kedatangan
4 = Fire Station
5 = Main Office
6 = Menara dan Office
7 = Rumah Dinas
8 = Gedung Genset
9 = Tandon Atas
10 = Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
11 = Pembuangan Akhir
12 = VOR
13 = Wind Cone
14 = Tower
15 =Kantor Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG)
16 = Taman Meteo
HUTAN BAKAU
PEMUKIMAN WARG
LAUT
PAGAR EKSIS
BATAS LAHAN
BAKAU
an aslinya UKUM,
ADJI HERPRIARSONO
LAMPIRAN II.D Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal : 7 Agustus 2019
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
BUDI KARYA SUMADI
DAERAH LINGKUNGAN KERJA ( DLKr) BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
SKALA
1:7500
KODE GAMBAR JML. GAMBAR NO. LEMBAR
DLKr-GSA 07 05
DAFTAR KOORDINAT KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
•KOTA B A K D ^V Te lu k g o so n g
Jefapgt , v V S u n g a ilim a u;M N h o P is o n t Al l u a r
Sernaypp
^Teluk Masjid
Sungaitabuk
Parapattuwo
Berangas /
Sei Kupang
..p e r m u k a a n .PERMUKAAN, LPENDARAl
r25-; i-Ir m u k a a n
Rantaup;
Pulau \ Tampakan
[RWUKAAN HORISONTAL LUAR
PulauBurung
'eluk Bakau
NO. TITIK
KOORDINAT
N AM A DESABANDARA/ACS GLOBAL/UTM GEOGRAFIS
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m ) LS BT
1 A. 1.1 Tanjung Ayun 19940 20150 404825.4049 9635927.028 86° 38'36.211" 137° 44'15.7"
2 A .1.2 Tanjung Ayun 19940 19850 404825.4049 9635627.028 86° 38' 26.89" 137° 43' 33.715"
3 A .1.3 Serongga 4940 17600 389825.4049 9633377.028 86° 34' 55.132" 139° 49' 31.422"
4 A.1.4 Sungai Tabuk 4940 22400 389825.4049 9638177.028 86° 37" 22.203" 140° 2' 12.715"
5 A. 1.5 Tarjun 16940 20600 401825.4049 9636377.028 86° 38'23.379" 138° 11' 57.447"
6 A .1.6 Tarjun 16940 19400 401825.4049 9635177.028 86° 37'46.191" 138° 9' 4.195"
7 A .2.1 Stagen 2285S 20150 407740.4049 9635927.028 86° 39'1.374" 137° 18' 17.877"
8 A.2.2 Stage n 22855 19850 407740.4049 9635627.028 86° 38’ 52.031" 137° 17' 37.021"
9 A.2.3 Langkang Baru 37855 17600 422740.4049 9633377.028 86° 39' 37.457" 134° 58' 16.479"
10 A.2.4 Langkang Baru 37855 22400 422740.4049 9638177.028 86° 42' 8.852" 135° 7' 33.974"
11 A.2.5 Megasari 25855 20600 410740.4049 9636377.028 86° 39' 40.445" 136° 52' 28.075"
12 A.2.6 Megasari 25855 19400 410740.4049 9635177.028 86° 39' 2.984" 136° 49' 49.353"
13 B. 1.1 Tarjun 17692 20465 402577.4049 9636242.028 86° 38' 25.988" 138° 4' 57.988"
14 B.1.2 Megasari 25107 20465 409992.4049 9636242.028 86° 39' 30.069" 136° 58' 52.346"
15 B.2.1 Megasari 25107 19535 409992.4049 9635312.028 86° 39' 1.059" 136° 56’ 48.423"
16 B.2.2 Tarjun 17692 19535 402577.4049 9635312.028 86° 37'57.159" 138° 2'45.173"
17 C . l . l Tarjun 15996 20742 400881.3421 9636518.638 86° 38’ 19.14" 138° 20' 39.768"
18 C.1.2 Sungai Paring 19940 24075 404825.4049 9639852.028 86° 40’ 38.101" 137° 53' 31.072"
19 C.1.3 Sungai Paring 22855 24075 407740.4049 9639852.028 86° 41' 3.561" 137° 27' 18.338"
20 C.1.4 Megasari 26800 20741 411684.4678 9636518.638 86° 39'52.572" 136° 44’ 18.388"
21 C.2.1 Tarjun 15996 19258 400881.3421 9635035.419 86° 3 T 33.214" 138° 17'4.774"
22 C.2.2 Tanjung Ayun 19940 24075 404825.4049 9631702.028 86° 36' 24.886" 137° 34'30.352"
23 C.2.3 Tanjung Ayun 22855 15925 407740.4049 9631702.028 86° 36'49.738" 137° 8' 48.289"
24 C.2.4 Megasari 26800 19259 411684.4678 9635035.419 86° 39’ 6.235" 136° 41'4.048"
25 D. 1.1 Langadai 14018 21038 398903.2427 9636756.021 86° 38' 8.111" 138° 38' 44.409"
26 D. 1.2 Sungai Paring 19940 26075 404825.4049 9641852.028 86° 4 T 40.169" 137° 58' 18.468"
27 D.1.3 Sungai Paring 22855 26075 407740.4049 9641852.028 86° 42' 5.782" 137° 31' 58.034"
28 D.1.4 Sumbuluan 28777 21038 413662.5627 9636815.353 86° 40’ 17.718" 136° 27'9.283"
29 D.2.1 Langadai 18962 14018 398903.2427 9634738.704 86° 37' 5.757" 138° 33’ 46.984"
30 D.2.2 Tanjung Ayun 19940 13925 404825.4049 9629702.028 86° 35' 22.679" 137° 29’ 57.66"
31 D.2.3 Tanjung Ayun 22855 15925 407740.4049 9629702.028 86° 35' 4787" 137° 4' 22.955"
32 D.2.4 Sumbuluan 28777 18962 413662.5453 9634738.569 86° 39' 12.742" 136° 22' 42.618"
33 E. 1.1 Sungai Tabuk 5118 21773 390002.5434 9638150.458 86° 37’ 23.223" 140° 0 ' 35.466"
34 E. 1.2 Kota Baru Hilir 19940 35075 404825.4094 9650852.028 86° 46' 19.108" 138° 20' 29.985"
35 E.1.3 Sarangtiung 22855 35075 407740.4049 9650852.028 86° 46' 45.438" 137° 53’ 34.062"
36 E.1.4 Langkang Baru 37677 22373 422563.2664 9638150.458 86° 42' 6.49" 135° 9' 7.927"
37 E.2.1 Serongga 5118 18227 390002.5434 9633403.599 86° 34' 57.753" 139° 48' 3.614"
38 E.2.2 Batu Ampar 19940 4925 404825.4049 9620702.028 86° 30' 42.434" 137° 10' 4.195"
39 E.2.3 Batu Am par 22855 4925 407740.4049 9620702.028 86° 31' 6.512" 136° 45' 1.808"
40 E.2.4 Langkang Baru 37677 17627 422563.2664 9633403.599 86° 39' 37.055" 134° 59' 55.4951"
KETERANGAN LEGENDA LAMPIRAN II.E Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal : 7 Agustus 2019
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
BUDI KARYA SUMADI
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN
KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATANJUDUL GAMBAR:
PETA KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
SKALA KODE GAMBAR JML. GAMBAR NO. LEMBAR
1 : 2 0 0 0 0 0 RI-GSA 07 06
Jarak (m) 7500 900 1 043 426 1131 1697 2303 2303 75005369 88 2f58 2365Jumlah Jarakf"1)................ . 15000 75C0 6600 51 1 4000 23 33 0 00 0.00 2303 4000 51 0 6600 7500 1 5000Ketinggian(AES/m) + 150 +150.00 +150.00 +102,50 +45,50 +45,50 +0,90 +0.00 +45 50 +45 50 +102,50 +150,00 +150,00 +150
Kelinggian (MSL/m) + 152.67 + 152.67 +105.17 +48,17 +48,17 +2,67 + 1,78 +47.28 +47.28 ♦ 104.28 + 151,78 +151,78
Kemiringan (%) 2,000,00 2,50 5,00
5,00 0,00 2,00 2,00 0,00 5,005,00 2,50 I 0,00
2,00 2,00
POTONGAN MEMANJANGSkala Honsonlal = I 1000
Skala Vertikal = 1 :100
+272.60+237.50 +241,07/ \ /\ /X
Skala H = 1 :1000 Skala V = 1:100
V i
D1
PERMUKAAN TRANSIS
PERMUKAANHORISONTAL
PERMUKAAN TRANSISI
PERMUKAANHORISONTAL
D2
C1 B \
T f82 C2
Titik E! D1 C l R1 2 0 2 E2
Jarak (m) 8400 1500 47,0 fl 3 031 4710 1500 8400
jumian Jarak (m) 15000 55 30 4000 390
0039 4000 5500 15000
Ketinggian (AES/m) . +125.5 +120.5 +4^.50 t4 5 l j 50
+45.50 50 +120.5 +125,5Kelinggian(MSL/m) +127,7 +122,7 +47.70 +47,70 2.20 +47.70 +47, 70 +122 7 +127,7
Kemiringan (%) 0,00 5,00 0,00 14.3 14,3 0,00 5,00 0,00
POTONGAN MELINTANG
KETERANGANLAMPIRAN II.F Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KM 142 TAHUN 2019 Tanggal : 7 Agustus 2019
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
BUDI KARYA SUMADI
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA INDUKBANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
JUDUL GAMBAR:
POTONGAN KAWASAN OPERASI PENERBANGAN (KKOP) BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM
SKALA
H = 1:1000 V = 1:100
KODE GAMBAR
CRSKKOP-GSA
JML. GAMBAR
07
NO. LEMBAR
07
- 10 -
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM KM 142 TAHUN 2019
TENTANG RENCANA INDUK BANDAR
UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI
KABUPATEN KOTABARU PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RENCANA INDUK
I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo
Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk
memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara
dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan udara
sebagaimana tercantum dalam Tabel I.
Tabel I
PRAKIRAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN UDARA
BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN KOTABARU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
No U ra ia n E k s is t in g2017 Phase -1 Phase -2 K E TE R A N G A N
1 Perge rakan Penum pang1. Tahunan 121480 260118 513904 Penum pang2. Bu lanan 10123 21676 42825 Penum pang3. M ingguan 2336 5419 9883 Penum pang4. Harian 333 722 1623 Penum pang5. Jam S ibuk 111 240 643 Penum pang
2 Perge rakan Pesaw at (PP)1. Tahunan 2504 3201 4576 Pesaw at2. Bu lanan 209 267 381 Pesawat3. M ingguan 48 63 90 Pesawat4. Harian 6 10 14 Pesaw a t5. Jam S ibuk 3 3 5 Pesaw at
3 Kargo 9,39 88,58 113,15 Ton4 Jum lah Pesaw at Jam S ibuk 3 4 5 Pesawat5 Pesawat T e rbesa r yang
d ilayan iATR 72 -500/600
C R J1000 B737-800 /A320
Series
Pesaw at
6 Rute Terjauh M akassa r Surabaya Jakarta Kota
-11 -
II. Kebutuhan Fasilitas
1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan
dikembangkan sebagaimana tercantum dalam Tabel II.
2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara
sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu), wajib didahului dengan
Kajian Lingkungan serta telah diterbitkannya Izin Pembangunan
Bandara oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia; dan
3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara dilaksanakan
dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan kemampuan
pendanaan sesuai peraturan perundang-undangan.
12 -
Tabel IIRENCANA PENGEMBANGAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NO U R A IA NE K S IS T IN G
2 0 17
T A H A P I
T A H A P II K E TS T E P 1 S T E P 2
a b C d e / 9i F A S IL IT A S S IS I U D A R A
Pesaw at terbesar (C ritica l A ircraft) ATR72- CRJ1000 B-737-800/ Pesaw at
ARC 3C 4C 4C
Instrum ent Pendaratan Instrum en t
Precision
Instrum en tPrecision
Instrum en tPrecision
N ila i PCN Rencana
o Runw ay 21 43 F/C/X/U 55 F/C/X/U
o Taxiw ay
- Kom ers ia l 30 43 F/C/X/U 55 F/C/X/U
- M aintanance + F ly ingschool - 30 F/C/X/U 30 F/C/X/U
o Apron
K om ers ia l 30 43 F/C/X/U 55 F/C/X/U
- M ain tanance + F ly in gsch oo l - 30 F/C/X/U 30 F/C/X/U
i Landas Pacu (Runway) 1650 X 30 1940 X 45 2300 X 45 2600 X 45 M2
2 Strip landas pacu (R unw ay stripe) 1770 X 150 2060 X 300 2420 X 300 2720 X 300 M2
3 Stop w ay TH .16 - - 6 0 x 4 5 6 0 x 4 5 M2
4 Stopway TH .34 30x30 - - - M2
5 RESA (1 6 - 3 4 ) - 9 0 x 9 0 9 0 x 9 0 9 0 x 9 0 M2
t RESA (34 - 16) 90x60 9 0 x 9 0 9 0 x 9 0 9 0 x 9 0 M2
7 o C learw ay (16 - 34) 60 x 150 500 x 300 500 x 300 500 x 300 M2
o C learw ay (34 - 16) 150 x 150 150 x 300 150 x 300 150 x 300 M2
s D eclared D istance
o T O R A T H 16 1650 1940 2300 2600 M
o TO R A TH 34 1650 1940 2300 2600 M
o T O D A T H 16 1710 2440 3100 3100 M
o TO D A TH 34 1800 2090 2450 2750 M
o ASD A TH 16 1650 1940 2360 2660 M
o ASD A TH 34 1680 1940 2300 2600 M
o L D A T H 16 1650 1640 2060 2360 M
o LD A TH 34 1650 1590 1950 2250 M
9 Penghubung Landas Pacu (Taxiw ay)
K o m e r s ia l :
o Exit Taxi w ay 1 1 2 2 Buah
o D im ensi 23 X 109 23 X 109 (18X175 )+E ks (1 8 X 1 7 5 ) + Eks.
M2
o Paralel Taxiw ay - - - - -
M a in ta n a n c e / F ly in g S c h o o l :
o Exit Taxiw ay - - 1 1 Buah
o D im ensi - - 18 X 149 18 x 149 M2
o Paralel Tax iw ay - - - - -
1C Tem pat Parkir Pesaw at (Apron)
K o m e r s ia l :
ATR 42-500/600 1 - - - Pesaw at
ATR 72-500/600 3 3 3 3 Pesaw at
CRJ1000 B om bard ier - - 1 1 Pesaw at
B 737-800 / A320 - - - 1 Pesaw at
Tota l 4 3 4 5 Pesaw at
Luas 9920 9920 19895 19895 M2 (Mgr)
D im ensi 80 X 124 80 X 124 (1 1 5 x 9 5 ) + Eks
(1 1 5 x 9 5 ) + Eks M2 (Mgr)
M a in ta n a n c e / F ly in g S c h o o l : Pesaw atATR 72-500/600 - - 3 3 Pesaw at
P iper Seneca V - - 2 2 Pesaw at
C essna 172R Skyhaw k - - 3 3 Pesaw at
- 13 -
NO UR AIANEK SISTING
2017
TA H AP I
TA H AP II KETSTEP 1 STEP 2
Tota l - - 8 8 Pesaw at
Luas - - 15280 15280 M2
Dim ensi - - 80 x 191 80 x 191 M211 G SE Road - - 393 393 M12 Jalan Inspeksi 2070 - 5116 7460 M
13 Pagar Batas 6234 - 5775 12734 M14 Drainase 4140 - 5495 8318 M
11 FASILITAS SISI D ARATA . F a s il i ta s P u b l ik
1 G apura 12 - 200 200 M2
2 Akses Road 1000 - 3800 3800 M
3 Drainase 2000 - 7600 7600 M4 Bangunan Term ina l Penum pang 1692 - 2875 5750 M25 B angunan V IP 72 - 108 100 M26 Tem pat Parkir Kendaraan 1050 - 6550 6550 M2
B F a s il i ta s T e k n is1 W ind Shock 1 - 2 2 Buah2 M enara Pengaw as 81 - 81 81 M23 G edung Adm in istrasi + O perasional 446 1338 1683 1683 M25 G edung PK P-PK 240 - 428 428 M26 Stasiun M eteorolog i 120 - 120 120 M27 Tam an M eteo 100 - 100 100 M28 D VO R/D M E 121 - 121 121 M29 G edung NDB 48 - 48 48 M2
1C Tem pat Pem bakaran Sam pah - - 100 100 M211 G edung Bengkel/W orkshop 24 - 360 360 M2
- 14 -
III. Tata Letak Fasilitas dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan
Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan peningkatan
pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan serta
pembangunan dan pengembangan bandar udara sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II.A dan Lampiran II.B yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
- 15 -
IV. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan
1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan,
pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar udara
sesuai rencana induk, dengan rincian sebagai berikut:
a. lahan eksisting =± 71,86 Ha
b. lahan untuk pengembangan =±114,25 Ha
Total Kebutuhan Lahan Bandar Udara = ± 186,11 Ha
2. Batas kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud pada butir IV angka 1
(satu), dinyatakan dalam sistem koordinat bandar udara yang posisinya
ditentukan terhadap titik referensi sistem koordinat bandar udara
(perpotongan sumbu X dan sumbu Y) yang terletak pada koordinat
geografis 03° 17’ 15,26" Lintang Selatan (LS) dan 116° 09’ 39,77" Bujur
Timur (BT) atau pada koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan Y =
20.000 meter sumbu X berhimpit dengan sumbu landasan pacu yang
mempunyai azimuth 03° 17’ 15,26” melalui ujung landasan pacu TH.
16 dan 116° 9’ 59,29” geografis melalui ujung landasan pacu TH. 34,
sebagaimana tercantum dalam Tabel III.
3. Kebutuhan luas lahan sebagaimana yang dimaksud pada butir IV angka
2 (dua) sebagaimana tercantum pada Lampiran II.C.
Tabel IIIDAFTAR SISTEM KOORDINAT LAHAN EKSISTING
BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Point IDK O O R D IN AT
B A N D A R A /A C S GL O B A L / UTM K O O R D IN AT G E O G R AFISY X Z Y X Z Latitude Longitude
E1 19827.524 19634.353 1,619 9636859,761 406497,3910 1,619 3° 17'06.185" S 116°09'30.140" EE2 20043.018 19630.491 1,843 9636942,280 406696,4970 1,843 3°17'03.503" S 116°09'36.593" EE3 20049.631 19760.005 1,755 9636824,187 406750,085 1,755 3°17'07.351" S 116°09 '38 .326"EE4 20129.046 20044.011 0,966 9636589,000 406928,000 0,966 3°17'15.015" S 116°09'44.085" EE5 20144.293 20896.896 1,739 9635800,961 407254,557 1,739 3°17'40 .687” S 116°09'54.645" EE6 20280.676 20895.604 1,027 9635852,114 407380,990 1,027 3°17'39.024" S 116°09'58.743" EE7 20375.847 21050.263 1,053 9635743,058 407526,192 1,053 3°17'42.580" S 116°10'03.444" EE8 20385.600 21142.841 1,174 9635660,485 407569,175 1,174 3 °17 '45 .270 "S 116°10'04.835" EE9 20225.054 21160.962 1,307 9635584,823 407426,421 1,307 3°17'47.730" S 116‘>10'00.207” EE10 20156.287 21366.482 1,523 9635368,397 407437,704 1,523 3°17'56.290" S 116°10'00.886" EE 11 20103.291 21476.057 1,619 9635247,026 407428,522 1,619 3°17'58.731" S 116°10'00.266" EE12 20137.433 21482.711 1,977 9635253,339 407462,729 1,977 3°17'58.526" S 116 °10 0 1 .375“ EE13 20197.621 21498.343 1,952 9635260,837 407524,460 1,952 3°17'58.284" S 116°10'03.375" EE14 20126.649 21588.982 2,789 9635150,502 407491,616 2,789 3°18'01.876" S 116° 10'02.308" EE 15 20130.389 21707.321 3,776 9635041,755 407538,438 3,776 3°18'05.419" S 116°10'03.822" EE 16 20130.973 21900.147 17,851 9634862,542 407609,604 17,851 3 °1 8 '1 1.257" S 116°10'06.123" EE 17 20009.371 21901.892 10,237 9634816,381 407497,091 10,237 3°18'12.757" S 116°10'02.476" EE 18 19854.921 21899.492 3,165 9634762,047 407352,493 3.165 3°18'14.522" S 116°09‘57.790" EE19 19831.241 21900.969 1,977 9634752,000 407331,000 1,977 3°18'14.849" S 116°09'57.093" EE 20 19834.454 21758.706 2,019 9634885,554 407281,886 2,019 3°18'10.498” S 116°09'55.505" E
- 16 -
DAFTAR SISTEM KOORDINAT KEBUTUHAN LAHAN BANDAR UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM DI KABUPATEN KOTABARU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PO INT ID
KOO RD IN AT
G EO G RAF ISG LO B A LU T M BA N DA RA /ACS
X Y Z X Y Z
PI 3°17'4 .31"S 116° 9 '29 .06"T 4 0 6 4 6 4 .0 2 m E 9 6 3 6 9 1 7 .3 2 m S 0 1 9 8 1 8 ,7 9 6 1 9565 ,016 0
P2 3°17'0 .29"S 116° 9 '39 .53"T 4 0 6 7 8 7 .0 5 m E 9 6 3 7 0 4 1 .0 3 m S 0 2016 8 ,8 7 1 19565 ,016 0
P3 3 T 7 '2 3 .4 2 "S 116° 9 '48 .71"T 4 0 7 0 7 0 .9 6 m E 9 6 3 6 3 3 1 .0 2 m S 3 ,0 0 6 2 0 1 6 8 ,8 7 1 2 0333 ,409 3 ,0 0 6
P4 3°17'18.77"S 116°10 '0 .38"T 4 0 7 4 3 1 .0 0 m E 9 6 3 6 4 7 4 .1 0 m S 8 ,9 6 7 2 0 3 3 3 ,4 0 9 2055 6 ,3 3 6 8 ,9 6 7
P5 3°17'49.88"S 116°10 '12 .57"T 4 0 7 8 0 8 .0 1 m E 9 6 3 5 5 1 9 .1 2 m S 6 ,6 5 4 2 0 5 5 6 ,3 3 6 2 1360 ,554 6 ,6 5 4
P6 3°17'50.31"S 116°10 '11 .69"T 4 0 7 7 8 0 .8 6 m E 9 6 3 5 5 0 5 .9 0 m S 6 ,6 5 4 2 0 5 2 7 ,8 3 3 21364 ,381 6 ,6 5 4
P7 3°17'47.60"S 116°10 '10 .63"T 4 0 7 7 4 8 .0 8 m E 9 6 3 5 5 8 9 .0 0 m S 7 ,6 5 4 2 0 5 2 7 ,8 3 3 21271 ,973 7 ,6 5 4
P8 3°17'49.75"S 116°10'5 .18"T 4 0 7 5 7 9 .9 4 m E 9 6 3 5 5 2 2 .9 2 m S 4 ,6 5 4 2 0 3 4 6 ,7 0 7 2127 1 ,9 7 3 4 ,6 5 4
P9 3°17'49.19"S 116°10'4 .96"T 4 0 7 5 7 3 .1 3 m E 9 6 3 5 5 4 0 .1 1 m S 4 ,6 5 4 2 0 3 4 6 ,7 0 7 212 5 3 ,7 4 4 4 ,6 5 4
P10 3°17'51.15"S 116°10'0 .16"T 4 0 7 4 2 5 .0 5 m E 9 6 3 5 4 7 9 .8 0 m S 3 ,6 5 4 201 9 5 ,7 6 3 212 5 3 ,7 4 4 3 ,6 5 4
P i l 3°17 '56.25"S 116°10 '2 .28"T 4 0 7 4 9 0 .6 0 m E 9 6 3 5 3 2 3 .2 5 m S 4 ,6 5 4 201 9 5 ,7 6 3 2 1424 ,271 4 ,6 5 4
P12 3°17'56.84"S 116°10 '1 .77"T 4 0 7 4 7 4 .8 8 m E 9 6 3 5 3 0 5 .1 2 m S 4 ,6 5 4 201 6 8 ,8 7 1 21435 ,993 4 ,6 5 4
P13 3°19'3 .95"S 116°10'28.00"T 4 0 8 2 8 6 .1 1 m E 9 6 3 3 2 4 5 .0 5 m S 5 2 ,6 9 2 0 1 6 8 ,8 7 1 23060 ,573 5 2 ,685
P14 3°19'8 .11"S 116°10'17.45"T 4 0 7 9 6 0 .6 2 m E 9 6 3 3 1 1 7 .0 4 m S 4 3 ,6 9 1 9 8 1 8 ,7 9 6 23060 ,573 4 3 ,6 8 5
P15 3 T 8 '1 5 .9 9 "S 116° 9 '57 .06"T 4 0 7 3 3 0 .0 1 m E 9 6 3 4 7 1 6 .9 6 m S 5 ,6 8 5 1 9 8 1 8 ,7 9 6 2 1930 ,457 5 ,6 8 5
P16 3°18'16.09"S 116° 9 '56 .76"T 4 0 7 3 2 0 .7 6 m E 9 6 3 4 7 1 3 .8 8 m S 5,685 198 0 8 ,7 9 6 2 1930 ,457 5 ,6 8 5
P17 3°18'6 .90"S 116° 9 '53 .17"T 4 0 7 2 0 9 .7 2 m E 9 6 3 4 9 9 5 .9 9 m S 2 ,1 6 7 198 0 8 ,7 9 6 2 1624 ,941 2 ,1 6 7
P18 3 T 8 '7 .8 7 "S 116° 9 '50 .67"T 4 0 7 1 3 2 .5 9 m E 9 6 3 4 9 6 6 .1 4 m S 2 ,1 6 7 1 9718 ,525 2 1624 ,941f
2 ,1 6 7
P19 3°18'1 .81"S 116° 9 '48 .19"T 4 0 7 0 5 5 .9 0 m E 9 6 3 5 1 5 2 .1 6 m S 7 ,1 6 7 1 9718 ,525 2 1424 ,941 7 ,1 6 7
P 20 3°18 '3 .04"S 116° 9 '45 .14"T 4 0 6 9 6 1 .8 0 m E 9 6 3 5 1 1 4 .3 1 m S 7 ,1 6 7 196 1 8 ,5 2 5 2 1424 ,941 7 ,1 6 7
P21 3°17'56.94"S 116° 9 '42 .71"T 4 0 6 8 8 6 .6 5 m E 9 6 3 5 3 0 1 .5 6 m S 8 ,1 6 7 196 1 8 ,5 2 5 2 1224 ,941 8 ,1 6 7
- 17 -
V. Daerah Lingkungan Kerja
1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan,
pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar sesuai
rencana induk, dengan luas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) adalah
71,86 Hektar (Ha) yang ditandai dan dibatasi dengan patok Bench Mark
(BM) Batas Lahan.
2. Luas lahan beserta koordinat batas lahan DLKr sebagaimana yang
dimaksud pada butir V angka 1 (satu) diuraikan pada Tabel IV.
3. Daerah Lingkungan Kerja sebagaimana yang dimaksud pada butir V
angka 2 (dua) seperti yang tercantum dalam Lampiran II.D yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
DAFTAR KOORDINAT BATAS LAHAN DAERAH LINGKUNGAN KERJA BANDAR UDARA GUSTI S J AM SIR ALAM DI KABUPATEN KOTABARU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Point ID
oo
RDINATBANDARA/ACS GLOBAL/UTM K00RDINA1r GEOGRAFIS
Y X Z Y X Z Latitude LongitudeE1 19827.524 19634.353 1,619 9636859,761 406497,3910 1,619 3°17'06.185" S 116°09'30.140"EE2 20043.018 19630.491 1,843 9636942,280 406696,4970 1,843 3°17’03.503" S 116°09'36.593"EE3 20049.631 19760.005 1,755 9636824,187 406750,085 1,755 3°17'07.351" S 116°09'38.326” EE4 20129.046 20044.011 0,966 9636589,000 406928,000 0,966 3°17'15.015" S 116°09'44.085" EE5 20144.293 20896.896 1,739 9635800,961 407254,557 1,739 3°17'40.687" S 116°09'54.645" EE6 20280.676 20895.604 1,027 9635852,114 407380,990 1,027 3°17 39.024" S 116°09'58.743" EE7 20375.847 21050.263 1,053 9635743,058 407526,192 1,053 3°17'42.580” S 116°10'03.444" EE8 20385.600 21142.841 1,174 9635660,485 407569,175 1,174 3°17'45.270"S 116°10'04.835" EE9 20225.054 21160.962 1,307 9635584,823 407426,421 1,307 3°17'47.730"S 116°10'00.207" EE10 20156.287 21366.482 1,523 9635368,397 407437,704 1,523 3°17'56.290” S 116°10'00.886" EE11 20103.291 21476.057 1,619 9635247,026 407428,522 1,619 3°17'58.731"S 116°10'00.266" EE12 20137.433 21482.711 1,977 9635253,339 407462,729 1,977 3°17'58.526" S 116°10'01.375" EE13 20197.621 21498.343 1,952 9635260,837 407524,460 1,952 3°17'58.284" S 116°10'03.375" EE14 20126.649 21588.982 2,789 9635150,502 407491,616 2,789 3°1801.876" S 116°10'02.308" EE 15 20130.389 21707.321 3,776 9635041,755 407538,438 3,776 3T8'05.419" S 116°10'03.822" EE 16 20130.973 21900.147 17,851 9634862,542 407609,604 17,851 3°18'11.257" S 116°10’06.123" EE 17 20009.371 21901.892 10,237 9634816,381 407497,091 10,237 3°18'12.757" S 116°10'02.476" EE 18 19854.921 21899.492 3,165 9634762,047 407352,493 3,165 3°18'14.522"S 116°09'57.790" EE19 19831.241 21900.969 1,977 9634752,000 407331,000 1,977 3°18'14.849" S 116°09'57.093" EE 20 19834.454 21758.706 2,019 9634885,554 407281,886 2,019 3°18'10.498" S 116°09'55.505" E
- 18 -
VI. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan terdiri atas:
a. kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas pada landas pacu
34 batas-batas ketinggian ditentukan dengan kemiringan dan jarak
melalui perpanjangan sumbu landas pacu sebagai berikut:
1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua persen)
arah ke atas dan keluar dimulai dari ujung permukaan utama
sampai jarak mendatar 2303 m pada ketinggian + 45.50 m di
atas ambang landas pacu 34;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai jarak
mendatar tambahan 1697 m pada ketinggian + 45,50 m di atas
ambang landas pacu 34;
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas
dan keluar sampai jarak mendatar tambahan 1131 m pada
ketinggian + 102,50 m di atas ambang landas pacu 34;
4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2% (dua
persen) arah ke atas dan keluar sampai jarak mendatar
tambahan 2369 m pada ketinggian + 150 m di atas ambang
landas pacu 34, pada bagian tepi dengan kemiringan pertama
5% (lima persen) sampai jarak mendatar tambahan 426 m,
kemiringan kedua 2,5% (dua koma lima persen) sampai jarak
mendatar tambahan 1043 m serta kemiringan ketiga 0% (nol
persen) sampai jarak mendatar tambahan 900 m;
5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 7500 m pada ketinggian + 150 m di
atas ambang landas pacu 34.
b. kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas pada landas pacu
16 batas-batas ketinggian ditentukan dengan kemiringan dan jarak
melalui perpanjangan sumbu landas pacu sebagai berikut:
1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua persen)
arah ke atas dan keluar dimulai dari ujung Permukaan Utama
sampai jarak mendatar 2303 m pada ketinggian + 45,50 m di
atas ambang landas pacu 16;
2) Bagian kedua dengan kemiringan 0 % (nol persen) sampai jarak
mendatar tambahan 1697 m pada ketinggian + 45,50 m di atas
ambang landas pacu 16;
- 19 -
3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5 % (lima persen) arah keatas
dan keluar sampai jarak mendatar tambahan 1131 m pada
ketinggian + 102,5 m di atas ambang landas pacu 16;
4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2% (dua
persen) arah ke atas dan keluar sampai jarak mendatar
tambahan 2369 m pada ketinggian +102,5 m, pada bagian tepi
dengan kemiringan pertama 5% (lima persen) sampai jarak
mendatar tambahan 426 m, kemiringan kedua 2,5% (dua koma
lima persen) sampai jarak mendatar tambahan 1043 m serta
kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak mendatar
tambahan 900 m;
5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai
jarak mendatar tambahan 7500 m pada ketinggian + 150,00 m
di atas ambang landas pacu 16.
c. kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan, batas-batas ketinggian
ditentukan oleh ketinggian kemiringan 2% (dua persen) arah ke atas
dan keluar dimulai dari ujung permukaan utama pada ketinggian
masing-masing ambang landas pacu sampai dengan ketinggian +
45,50 m di atas ambang landas pacu 34 sepanjang jarak mendatar
3.000 m melalui perpanjangan sumbu landas pacu;
d. kawasan di bawah permukaan transisi, batas-batas ketinggian
ditentukan oleh kemiringan 14,30% (empat belas koma tiga puluh
persen) arah ke atas dan keluar, dimulai dari sisi panjang dan pada
ketinggian yang sama seperti permukaan utama serta permukaan
ancangan pendaratan dan lepas landas menerus sampai memotong
permukaan horizontal dalam pada ketinggian + 45,50 m di atas
ketinggian ambang landas pacu 34;
e. kawasan di bawah permukaan horizontal dalam, batas-batas
ketinggian ditentukan + 45.50 m di atas ketinggian ambang landas pacu 34;
f. kawasan di bawah permukaan kerucut, batas-batas ketinggian
ditentukan oleh kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas dan
keluar, dimulai dari tepi luar kawasan di bawah permukaan
horizontal dalam pada ketinggian + 45,50 m sampai memotong
permukaan horizontal luar pada ketinggian + 120,5 m di atas
ketinggian ambang landas pacu 34; dan
- 20 -
g. kawasan di bawah permukaan horizontal luar, batas-batas
ketinggian ditentukan + 125,5 m diatas ketinggian ambang landas
pacu 34.
2. Kawasan di Sekitar Penempatan Alat Bantu Navigasi Penerbangan,
batas-batas ketinggian ditentukan sebagai berikut:
a. batas ketinggian di sekitar Non Directional Beacon (NDB) ditentukan
oleh kemiringan bidang kerucut dengan sudut 3° (tiga derajat) ke
atas dan keluar dari titik tengah dasar antena dan sampai radius
300 m dari antena dilarang ada bangunan dari metal seperti
konstruksi rangka besi/ baja, tiang listrik dan lain-lain melebihi
batas ketinggian tersebut;
b. batas ketinggian di sekitar alat Very High Frequency Directional Omni
Range (VOR) / Distance Measuring Equipment (DME) ditentukan oleh
kemiringan bidang kerucut dengan sudut 2° (dua derajat) ke atas
dan keluar dari titik antena pada ketinggian bidang counterpois dan
pada jarak radial kurang 600 m dilarang adanya transmisi tegangan
tinggi, bangunan dari metal seperti konstruksi rangka besi, tiang
listrik dan lain-lain melebihi batas ketinggian sudut tersebut;
c. batas ketinggian pada penempatan Alat Bantu Navigasi sebagaimana
pada angka 2 (dua) dalam butir V tercantum pada gambar berikut
ini:
1) Batas-batas di sekitar Penempatan Non Directional Beacon (NDB)
a) luas tanah dan lokasi perletakan NDB
Luas tanah : 100 m x 100 m
- 21 -
b) persyaratan batas-batas ketinggian di sekitar NDB
c) persyaratan bangunan dan benda tumbuh
(1) Didalam batas tanah 100 m x 100 m : bebas bangunan
dan benda tumbuh.
(2) Sampai dengan radius 300 m dari titik tengah antena
tidak diperkenankan ada bangunan-bangunan metal
seperti konstruksi baja, tiang listrik dan lain-lain.
(3) Sampai dengan radius 1.000 m dari titik tengah antena,
kelompok pohon dan bangunan-bangunan lainnya
tidak diperkenankan melebihi batas ketinggian
permukaan kerucut sebagaimana ditentukan pada
gambar di atas.
2) Batas-batas disekitar penempatan Very High Frequency
Directional Omni Range (VOR)/Distance Measuring Equipment
(DME)
a) luas tanah dan lokasi perletakan VOR/DME
Luas tanah : 200 m x 200 m
- 22 -
b) persyaratan batas-batas ketinggian disekitar VOR/DME
antena V O R antena D M E perm ukaan
c) persyaratan bangunan dan benda tumbuh
(1) Didalam radius 100 m dari titik tengah lahan : bebas
benda tumbuh dan bangunan.
(2) Didalam radius 100 - 200 m dari titik tengah lahan :
ketinggian bangunan dan benda tumbuh tidak melebihi
bidang Counterpoise.(3) Sampai radius 600 m dari titik tengah lahan pada
permukaan kerucut harus bebas dari Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) (> 20 KV).
(4) Sampai dengan Radius 600 m batas-batas ketinggian
ditentukan oleh permukaan kerucut sebagaimana di
tentukan pada gambar di atas.
3. Untuk mendirikan, mengubah atau melestarikan bangunan, serta
menanam atau memelihara benda tumbuh di dalam Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan harus memenuhi batas-batas
ketinggian sebagaimana dimaksud dalam angka 1 (satu) dan angka 2
(dua) dalam butir VI.
4. Untuk mendirikan bangunan baru di dalam kawasan ancangan
pendaratan dan lepas landas, harus memenuhi batas ketinggian dengan
tidak melebihi kemiringan 1,6% (satu koma enam persen) arah ke atas
dan keluar dimulai ujung permukaan utama pada ketinggian masing-
masing ambang landas pacu 16 dan landas pacu 34.
5. Pada kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan sampai jarak mendatar
1.100 m dari ujung-ujung Permukaan Utama hanya digunakan untuk
bangunan yang diperuntukkan bagi keselamatan operasi penerbangan
dan benda tumbuh yang tidak membahayakan keselamatan operasi
penerbangan dengan batas ketinggian sebagaimana diatur dalam
Keputusan ini.
- 23 -
6. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan tidak di perkenankan
mendirikan bangunan yang dapat menambah tingkat fatalitas apabila
terjadi kecelakaan pesawat antara lain bangunan SPBU, Pabrik atau
Gudang Kimia Berbahaya, SUTT dan/atau SUTET.
7. Untuk mempergunakan tanah, perairan atau udara di setiap kawasan
yang ditetapkan dalam Keputusan ini, harus mematuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :
a. tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi
penerbangan atau komunikasi radio antar bandar udara dan
pesawat udara.
b. tidak menyulitkan penerbang membedakan lampu-lampu rambu
udara dengan lampu-lampu lain.
c. tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang
mempergunakan bandar udara.
d. tidak melemahkan jarak pandang sekitar bandar udara.
e. tidak menyebabkan timbulnya bahaya burung atau dengan cara lain
dapat membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas landas
atau gerakan pesawat udara yang bermaksud mempergunakan
bandar udara.
8. Pengecualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau
melestarikan bangunan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu),
angka 2 (dua), angka 3 (tiga), angka 4 (empat), angka 5 (lima) dan angka
6 (enam) dalam butir V harus mendapat persetujuan Menteri, dan
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. merupakan fasilitas yang mutlak diperlukan untuk operasi
penerbangan;
b. memenuhi kajian khusus aeronautika; dan
c. sesuai dengan ketentuan teknis keselamatan operasi penerbangan.
9. Terhadap bangunan yang berupa benda tidak bergerak yang sifatnya
sementara maupun tetap yang didirikan atau dipasang oleh orang atau
yang telah ada secara alami, sebelum diterbitkannya ini antara lain
gedung-gedung, menara, cerobong asap, gundukan tanah, jaringan
transmisi, bukit dan gunung yang sekarang ini menjadi penghalang
(obstacle) tetap diperkenankan sepanjang prosedur keselamatan operasi
penerbangan terpenuhi.
- 24 -
10. Pemberian Tanda dan/atau Pemasangan Lampu:
a. bangunan-bangunan dan/atau benda-benda sebagaimana
dimaksud dalam angka 9 harus diberi tanda atau dipasangi lampu;
b. pemberian tanda atau pemasangan lampu, termasuk pengoperasian
dan pemeliharaannya dilaksanakan oleh dan atas biaya pemilik atau
yang menguasainya dan dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang
akan diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
11. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan sebagaimana dimaksud
pada angka 1 (satu) butir V tercantum dalam Lampiran II.E dan
Lampiran II.F yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
Recommended