View
224
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan PerikananProvinsi Banten
Nomor : / -DKP/2014
Tentang
Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten
Tahun 2012-2017
PEMERINTAH PROVINSI BANTENDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)Jl.Curug Palima Kota Serang Telp.0254 267024 www.dkp.bantenprov.go.id
Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan PerikananProvinsi Banten
Nomor : / -DKP/2014
Tentang
Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten
Tahun 2012-2017
PEMERINTAH PROVINSI BANTENDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)Jl.Curug Palima Kota Serang Telp.0254 267024 www.dkp.bantenprov.go.id
Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan PerikananProvinsi Banten
Nomor : / -DKP/2014
Tentang
Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten
Tahun 2012-2017
PEMERINTAH PROVINSI BANTENDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)Jl.Curug Palima Kota Serang Telp.0254 267024 www.dkp.bantenprov.go.id
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 1
KEPUTUSAN KEPALA DINASKELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
NOMOR : …/…. - DKP/2012
TENTANGRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN 2012-2017
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2)Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tahun 2005 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dipandang perlumenetapkan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten 2012-2017;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan KepalaDinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang PembentukanProvinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)Telp. (0254) 267024, Serang - Banten
PEMERINTAH PROVINSIBANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 2
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Lampiran IVTahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis SatuanKerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD);
6. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembar DaerahProvinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Banten Nomor 4);
7. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2008 tentangPembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ProvinsiBanten;
8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ProvinsiBanten Tahun 2005-2025;
9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 2 Tahun 2011tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi BantenTahun 2010-2030;
10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiBanten Tahun 2012-2017
11. Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentangUraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi BantenTahun 2012-2017, yang selanjutnya disebut Renstra DKP adalahdokumen perencanaan Dinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiBnaten untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2012sampai dengan tahun 2014
KEDUA : Renstra DKP sebagai pedoman bagi unit kerja di lingkungan DinasKelautan dan Perikanan Provinsi dalam menyusun program dankegiatan yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja)DKP setiap tahunnya
KETIGA : Renstra DKP sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu, tercantumdalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari Surat Keputusan ini
KEEMPAT Kepala Dinas melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan RenstraDKP yang dituangkan dalam Renja DKP
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 3
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : S E R A N GPada Tanggal : 20 Pebruari 2014
Kepala Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten
Ir. Hj. MAYSAROH MAWARDI, MMPembina Tk. I
NIP. 19580307 198503 2 001
Tembusan :1. Inspektur Provinsi Banten;2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 4
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 5
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 i
DAFTAR ISI
Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi BantenNomor : 902 / 056 -DKP/2014 Tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 11.2 Landasan Hukum ........................................................................................ 21.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 31.4 Sistematika Penulisan .................................................................................. 3
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD............................................ 62.1.1 Sekretaris ........................................................................................ 82.1.2 Bidang Bina usaha .......................................................................... 92.1.3 Bidang Sumberdaya Kelautan ......................................................... 92.1.4 Bidang Perikanan Budidaya ............................................................ 102.1.5 Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan .......... 112.1.6 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ............................................. 12
2.1.6.1 UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)..... 132.1.6.2 UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) .................... 142.1.6.3 UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) .......................... 152.1.6.4 UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP).............. 15
2.2 Sumber Daya SKPD ................................................................................... 162.2.1 Sumberdaya Manusia...................................................................... 162.2.3 Aset/Modal....................................................................................... 172.2.4 Unit Usaha....................................................................................... 19
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................................ 192.3.1 Reviu Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD .................................. 192.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD .................. 21
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ...................... 232.4.1 Peluang .......................................................................................... 232.4.2 Tantangan ...................................................................................... 24
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ii
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi PelayananSKPD ......................................................................................................... 253.1.1 Potensi ........................................................................................... 263.1.2 Permasalahan ................................................................................ 293.1.3 Peluang .......................................................................................... 31
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Provinsi Banten Terpilih ................................................................ 353.2.1 Visi dan Misi Provinsi Banten ......................................................... 35
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ............................................................. 383.3.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ......................................... 383.3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ............................................ 423.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kelautan dan
Perikanan ....................................................................................... 453.3.4 Dukungan Lintas Sektor ................................................................. 63
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategis ..................................................................................................... 64
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ....................................................................... 813.6 Isu Strategis Daerah .................................................................................. 95
3.6.1 Kesenjangan Wilayah ..................................................................... 953.6.2 Isu Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ........................... 953.6.3 Isu Strategis RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ............... 96
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD..................................................................................... 974.2 Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 974.3 Strategi dan Arah Kebijakan ...................................................................... 99
BAB V. KEBIJAKAN UMUM, PROGRAM, INDIKATOR KINERJA, KEGIATAN DANPENDANAAN INDIKATIF ........................................................................... 106
5.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ............................. 1065.2 Program dan Kegiatan Pembanunan daerah ............................................. 107
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DANSASARAN RPJMD .................................................................................... 116
BAB VII. PENUTUP...................................................................................................... 120
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten 2012 ................................... 17
Tabel 2.2 Aset/Modal DKP Banten .......................................................................... 18
Tabel 2.3 Sarana Kendaraan Khusus...................................................................... 18
Tabel 2.4 Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 200-2011 .......... 20
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pendapatan 2009-2012 ......................................... 23
Tabel 2.6 Target dan Realisasi Belanja 2009-2012 ................................................ 23
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiDKP Provinsi Banten ............................................................................... 32
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan dan PerikananTahun 2013-2014 ................................................................................... 43
Tabel 3.3 Dukungan Lintas Sektor ......................................................................... 63
Tabel 3.4 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Banten ....................... 70
Tabel 3.5 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Banten ............................ 73
Tabel 3.6 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Banten ....................... 77
Tabel 3.7 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) .............................. 82
Tabel 3.8 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD TerhadapPencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah .............................................................................. 83
Tabel 3.9 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten berdasarkan SasaranRenstra KKP beserta Faktor Penghambat dan Pendorong KeberhasilanPenanganannya ...................................................................................... 86
Tabel 3.10 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran RenstraSKPD Kabupaten/Kota beserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya ................................................................ 89
Tabel 3.11 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana TataRuang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong KeberhasilanPenanganannya ...................................................................................... 92
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 iv
Tabel 3.12 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS besertaFaktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ...... 94
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran dan Target Kinerja Sasaran ................................ 98
Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ....................... 101
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, danPendanaan Indikatif SKPD ..................................................................... 110
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Program (Outcome) SKPD Tahun 20012-2017 ........... 118
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Provinsi ................... 5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten ......................................................... 7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP Banten .............................................. 13
Gambar 6.1 Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah ...................................................... 119
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 vi
LEMBAR TAMBAHAN
A. Nota Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Nomor 005/395.a - DKP/2012Agustus 2012 tentang Penyampaian Rancangan Akhir Renstra SKPD DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 dan LaporanPengendalian dan Evaluasi Kebijakan Renstra SKPD.
B. Kontrak Produksi Perikanan Provinsi Banten dengan Kementerian Kelautan danPerikanan Tahun 2009-2014.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 1
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSANKEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANNOMOR / -DKP/2014TENTANGPENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINASKELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSIBANTEN TAHUN 2012-2017
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang selanjutnya disingkat RENSTRA DKP adalah dokumen perencanaan jangkamenengah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk periode 5 (lima) tahun.RENSTRA DKP disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD (Peraturan Daerah Nomor26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten )serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017 juga padaPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.06/Men/2010tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014 dan bersifatindikatif. RENSTRA DKP merupakan acuan bagi penyusunan RENJA Lingkup DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Banten. RENSTRA DKP ini juga merupakan acuanperencanaan, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, memuat visi, misi, tujuan,sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
Dalam penyusunan RENSTRA DKP telah menempuh beberapa tahapan yaitu (1)Persiapan penyusunan Renstra DKP dengan menetapkan Tim Penyusun Renstra DKPmelalui SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 Nomor :902/091.F-DKP/2012 dan menyusun agenda kerja Tim Penyusun Renstra; (2)Penyusunan rancangan awal Renstra yang dibahas pada Forum SKPD; (3) Penyusunanrancangan akhir Renstra DKP melalui Rapat Verifikasi Renstra SKPD (4) PenetapanRenstra SKPD melalui Keputusan Gubernur tentang Rencana Kerja Strategis OrganisasiPerangkat Daerah Provinsi Banten 2012-2017.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 1
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSANKEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANNOMOR / -DKP/2014TENTANGPENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINASKELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSIBANTEN TAHUN 2012-2017
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang selanjutnya disingkat RENSTRA DKP adalah dokumen perencanaan jangkamenengah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk periode 5 (lima) tahun.RENSTRA DKP disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD (Peraturan Daerah Nomor26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten )serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017 juga padaPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.06/Men/2010tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014 dan bersifatindikatif. RENSTRA DKP merupakan acuan bagi penyusunan RENJA Lingkup DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Banten. RENSTRA DKP ini juga merupakan acuanperencanaan, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, memuat visi, misi, tujuan,sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
Dalam penyusunan RENSTRA DKP telah menempuh beberapa tahapan yaitu (1)Persiapan penyusunan Renstra DKP dengan menetapkan Tim Penyusun Renstra DKPmelalui SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 Nomor :902/091.F-DKP/2012 dan menyusun agenda kerja Tim Penyusun Renstra; (2)Penyusunan rancangan awal Renstra yang dibahas pada Forum SKPD; (3) Penyusunanrancangan akhir Renstra DKP melalui Rapat Verifikasi Renstra SKPD (4) PenetapanRenstra SKPD melalui Keputusan Gubernur tentang Rencana Kerja Strategis OrganisasiPerangkat Daerah Provinsi Banten 2012-2017.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 1
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSANKEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANNOMOR / -DKP/2014TENTANGPENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINASKELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSIBANTEN TAHUN 2012-2017
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang selanjutnya disingkat RENSTRA DKP adalah dokumen perencanaan jangkamenengah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk periode 5 (lima) tahun.RENSTRA DKP disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD (Peraturan Daerah Nomor26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten )serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017 juga padaPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.06/Men/2010tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014 dan bersifatindikatif. RENSTRA DKP merupakan acuan bagi penyusunan RENJA Lingkup DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Banten. RENSTRA DKP ini juga merupakan acuanperencanaan, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, memuat visi, misi, tujuan,sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
Dalam penyusunan RENSTRA DKP telah menempuh beberapa tahapan yaitu (1)Persiapan penyusunan Renstra DKP dengan menetapkan Tim Penyusun Renstra DKPmelalui SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 Nomor :902/091.F-DKP/2012 dan menyusun agenda kerja Tim Penyusun Renstra; (2)Penyusunan rancangan awal Renstra yang dibahas pada Forum SKPD; (3) Penyusunanrancangan akhir Renstra DKP melalui Rapat Verifikasi Renstra SKPD (4) PenetapanRenstra SKPD melalui Keputusan Gubernur tentang Rencana Kerja Strategis OrganisasiPerangkat Daerah Provinsi Banten 2012-2017.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 2
RENSTRA DKP merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada unitkerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahun. Dalam penyusunannya,RENSTRA DKP dilakukan secara komprehensif dan terpadu, dengan mengedepankanketerlibatan masyarakat secara partisipatif, serta memperhatikan aspirasi pemangkukepentingan yang tertuang dalam rekomendasi Berita Acara Hasil Kesepakatan ForumSKPD Tahun 2012.
1.2. Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten adalah sebagai berikut :
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Sebagaimana Telah
Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah- Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
Dan Pulau-Pulau Kecil;- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia NomorPer.15/MEN/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan danPerikanan Tahun 2010 - 2014
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, TatacaraPenyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan OrganisasiPerangkat Daerah Provinsi Banten
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 2
RENSTRA DKP merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada unitkerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahun. Dalam penyusunannya,RENSTRA DKP dilakukan secara komprehensif dan terpadu, dengan mengedepankanketerlibatan masyarakat secara partisipatif, serta memperhatikan aspirasi pemangkukepentingan yang tertuang dalam rekomendasi Berita Acara Hasil Kesepakatan ForumSKPD Tahun 2012.
1.2. Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten adalah sebagai berikut :
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Sebagaimana Telah
Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah- Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
Dan Pulau-Pulau Kecil;- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia NomorPer.15/MEN/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan danPerikanan Tahun 2010 - 2014
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, TatacaraPenyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan OrganisasiPerangkat Daerah Provinsi Banten
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 2
RENSTRA DKP merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada unitkerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahun. Dalam penyusunannya,RENSTRA DKP dilakukan secara komprehensif dan terpadu, dengan mengedepankanketerlibatan masyarakat secara partisipatif, serta memperhatikan aspirasi pemangkukepentingan yang tertuang dalam rekomendasi Berita Acara Hasil Kesepakatan ForumSKPD Tahun 2012.
1.2. Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten adalah sebagai berikut :
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Sebagaimana Telah
Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah- Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
Dan Pulau-Pulau Kecil;- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia NomorPer.15/MEN/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan danPerikanan Tahun 2010 - 2014
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, TatacaraPenyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan OrganisasiPerangkat Daerah Provinsi Banten
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 3
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 2 Tahun 2011 tentang RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2010-2030
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang RestribusiDaerah
- Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas danTata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten
1.3. Maksud dan TujuanDokumen Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun
2012-2017 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arahan sekaligus menjadipedoman penyelenggraan pembangunan kelautan dan perikanan selama periode 5 (lima)tahun ke depan terutama bagi pemerintah daerah, dunia usaha, dan seluruh pemangkukepentingan masyarakat kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan
pembangunan kelautan dan perikanan jangka menengah;2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) pembangunan
kelautan dan perikanan dan perencanaan penganggaran pada Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi Banten serta kabupaten/kota se-Provinsi Banten;
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang sinergis danterpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
1.4. Sistematika PenulisanSistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten tahun 2012 – 2017 adalah sebagai berikut :Bab I : PENDAHULUAN, berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan, dan Sistematika Penulisan.Bab II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi tentang Tugas, Fungsi, dan
Struktur Organisasi SKPD, Sumberdaya SKPD, Kinerja Pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 3
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 2 Tahun 2011 tentang RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2010-2030
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang RestribusiDaerah
- Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas danTata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten
1.3. Maksud dan TujuanDokumen Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun
2012-2017 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arahan sekaligus menjadipedoman penyelenggraan pembangunan kelautan dan perikanan selama periode 5 (lima)tahun ke depan terutama bagi pemerintah daerah, dunia usaha, dan seluruh pemangkukepentingan masyarakat kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan
pembangunan kelautan dan perikanan jangka menengah;2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) pembangunan
kelautan dan perikanan dan perencanaan penganggaran pada Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi Banten serta kabupaten/kota se-Provinsi Banten;
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang sinergis danterpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
1.4. Sistematika PenulisanSistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten tahun 2012 – 2017 adalah sebagai berikut :Bab I : PENDAHULUAN, berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan, dan Sistematika Penulisan.Bab II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi tentang Tugas, Fungsi, dan
Struktur Organisasi SKPD, Sumberdaya SKPD, Kinerja Pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 3
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 2 Tahun 2011 tentang RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2010-2030
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang RestribusiDaerah
- Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas danTata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten
1.3. Maksud dan TujuanDokumen Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun
2012-2017 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arahan sekaligus menjadipedoman penyelenggraan pembangunan kelautan dan perikanan selama periode 5 (lima)tahun ke depan terutama bagi pemerintah daerah, dunia usaha, dan seluruh pemangkukepentingan masyarakat kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan
pembangunan kelautan dan perikanan jangka menengah;2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) pembangunan
kelautan dan perikanan dan perencanaan penganggaran pada Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi Banten serta kabupaten/kota se-Provinsi Banten;
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang sinergis danterpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
1.4. Sistematika PenulisanSistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten tahun 2012 – 2017 adalah sebagai berikut :Bab I : PENDAHULUAN, berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan, dan Sistematika Penulisan.Bab II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi tentang Tugas, Fungsi, dan
Struktur Organisasi SKPD, Sumberdaya SKPD, Kinerja Pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 4
SKPD dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPDBab III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, berisi
tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiPelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan RenstraSKPD, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis dan Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN,SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN berisitentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka MenengahSKPD, serta Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF berisitentang Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, KelompokSasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUANDAN SASARAN RPJMD, berisi Indikator Kinerja SKPD yang Mengacupada Tujuan dan Sasaran RPJMD dan dukungan lintas sektor
Bab VII : PENUTUP, berisi kesimpulan atas substansi Renstra secaramenyeluruh, harapan terhadap hasil yang diinginkan serta kaidahpelaksanaan .
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 4
SKPD dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPDBab III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, berisi
tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiPelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan RenstraSKPD, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis dan Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN,SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN berisitentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka MenengahSKPD, serta Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF berisitentang Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, KelompokSasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUANDAN SASARAN RPJMD, berisi Indikator Kinerja SKPD yang Mengacupada Tujuan dan Sasaran RPJMD dan dukungan lintas sektor
Bab VII : PENUTUP, berisi kesimpulan atas substansi Renstra secaramenyeluruh, harapan terhadap hasil yang diinginkan serta kaidahpelaksanaan .
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 4
SKPD dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPDBab III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, berisi
tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiPelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan RenstraSKPD, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis dan Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN,SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN berisitentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka MenengahSKPD, serta Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF berisitentang Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, KelompokSasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUANDAN SASARAN RPJMD, berisi Indikator Kinerja SKPD yang Mengacupada Tujuan dan Sasaran RPJMD dan dukungan lintas sektor
Bab VII : PENUTUP, berisi kesimpulan atas substansi Renstra secaramenyeluruh, harapan terhadap hasil yang diinginkan serta kaidahpelaksanaan .
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 5
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Provinsi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 5
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Provinsi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 5
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Provinsi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 6
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPDSusunan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi PerangkatDaerah Provinsi Banten terdiri dari:1. Kepala Dinas2. Sekretaris3. Bidang Bina Usaha4. Bidang Sumberdaya Kelautan5. Bidang Perikanan Budidaya6. Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Tugas Pokok Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah membantuGubernur untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomidaerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan. Struktur Organisasidapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sedangkan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah sebagaiberikut :1. Penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis pemerintah
daerah.2. Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan perikanan sesuai rencana
strategis.3. Pembinaan dan Penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina usaha kewenangan
provinsi.4. Pembinaan dan Penyelenggaraan pemeliharaan serta koordinasi bidang sumberdaya
kelautan kewenangan provinsi.5. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang perikanan budidaya
kewenangan provinsi.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 6
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPDSusunan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi PerangkatDaerah Provinsi Banten terdiri dari:1. Kepala Dinas2. Sekretaris3. Bidang Bina Usaha4. Bidang Sumberdaya Kelautan5. Bidang Perikanan Budidaya6. Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Tugas Pokok Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah membantuGubernur untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomidaerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan. Struktur Organisasidapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sedangkan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah sebagaiberikut :1. Penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis pemerintah
daerah.2. Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan perikanan sesuai rencana
strategis.3. Pembinaan dan Penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina usaha kewenangan
provinsi.4. Pembinaan dan Penyelenggaraan pemeliharaan serta koordinasi bidang sumberdaya
kelautan kewenangan provinsi.5. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang perikanan budidaya
kewenangan provinsi.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 6
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPDSusunan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi PerangkatDaerah Provinsi Banten terdiri dari:1. Kepala Dinas2. Sekretaris3. Bidang Bina Usaha4. Bidang Sumberdaya Kelautan5. Bidang Perikanan Budidaya6. Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Tugas Pokok Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah membantuGubernur untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomidaerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan. Struktur Organisasidapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sedangkan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah sebagaiberikut :1. Penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis pemerintah
daerah.2. Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan perikanan sesuai rencana
strategis.3. Pembinaan dan Penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina usaha kewenangan
provinsi.4. Pembinaan dan Penyelenggaraan pemeliharaan serta koordinasi bidang sumberdaya
kelautan kewenangan provinsi.5. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang perikanan budidaya
kewenangan provinsi.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 7
6. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang pengendalian sumberdayakelautan dan perikanan kewenangan provinsi.
7. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang kelautan danperikanan.
8. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan.9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Kelautan dan
Perikanan.10. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
STRUKTUR ORGANISASIDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
Kepala Dinas
Kasubag. KeuanganKasubag Program
EvalapHj
UPTD
Seksi Mutu danPengolahan
Hasil Perikanan
SeksiPengembangan
Bisnis & Investasi
BidangBina Usaha
Seksi Konservasi,Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Seksi PengelolaanSDKP
Bidang SumberDaya Kelautan
H
Seksi PengendalianSDP
Seksi PengendalianSDK
Bidang Pengendalian
Seksi PerbenihanAir Payau
Seksi PerikananBudidayaAir Laut
Bidang PerikananBudidaya
Sekretaris
Seksi Pelabuhan& Armada Perikanan
Seksi PenangananPelanggaran
SDPSeksi Air TawarMM
Seksi DiversifikasiProduk
Kasubag. UmumDan Kepegawaian
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 7
6. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang pengendalian sumberdayakelautan dan perikanan kewenangan provinsi.
7. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang kelautan danperikanan.
8. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan.9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Kelautan dan
Perikanan.10. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
STRUKTUR ORGANISASIDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
Kepala Dinas
Kasubag. KeuanganKasubag Program
EvalapHj
UPTD
Seksi Mutu danPengolahan
Hasil Perikanan
SeksiPengembangan
Bisnis & Investasi
BidangBina Usaha
Seksi Konservasi,Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Seksi PengelolaanSDKP
Bidang SumberDaya Kelautan
H
Seksi PengendalianSDP
Seksi PengendalianSDK
Bidang Pengendalian
Seksi PerbenihanAir Payau
Seksi PerikananBudidayaAir Laut
Bidang PerikananBudidaya
Sekretaris
Seksi Pelabuhan& Armada Perikanan
Seksi PenangananPelanggaran
SDPSeksi Air TawarMM
Seksi DiversifikasiProduk
Kasubag. UmumDan Kepegawaian
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 7
6. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang pengendalian sumberdayakelautan dan perikanan kewenangan provinsi.
7. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang kelautan danperikanan.
8. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan.9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Kelautan dan
Perikanan.10. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
STRUKTUR ORGANISASIDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN
Kepala Dinas
Kasubag. KeuanganKasubag Program
EvalapHj
UPTD
Seksi Mutu danPengolahan
Hasil Perikanan
SeksiPengembangan
Bisnis & Investasi
BidangBina Usaha
Seksi Konservasi,Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Seksi PengelolaanSDKP
Bidang SumberDaya Kelautan
H
Seksi PengendalianSDP
Seksi PengendalianSDK
Bidang Pengendalian
Seksi PerbenihanAir Payau
Seksi PerikananBudidayaAir Laut
Bidang PerikananBudidaya
Sekretaris
Seksi Pelabuhan& Armada Perikanan
Seksi PenangananPelanggaran
SDPSeksi Air TawarMM
Seksi DiversifikasiProduk
Kasubag. UmumDan Kepegawaian
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 8
Uraian tugas masing-masing satuan organisasi sesuai dengan Peraturan Gubernur BantenNomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah ProvinsiBanten adalah sebagai berikut :
2.1.1 Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan danPerikanan dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan,mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Sekretarismempunyai fungsi :1. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;2. Perumusan kebijakan pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan
pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi danpelaporan;
3. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan administrasi umumdan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
4. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi programadministrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
5. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuanganserta evaluasi dan pelaporan;
6. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasidan pelaporan;
7. Pelaksanaan Tugas-Tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretaris dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaianb. Sub Bagian Keuanganc. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 8
Uraian tugas masing-masing satuan organisasi sesuai dengan Peraturan Gubernur BantenNomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah ProvinsiBanten adalah sebagai berikut :
2.1.1 Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan danPerikanan dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan,mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Sekretarismempunyai fungsi :1. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;2. Perumusan kebijakan pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan
pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi danpelaporan;
3. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan administrasi umumdan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
4. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi programadministrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
5. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuanganserta evaluasi dan pelaporan;
6. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasidan pelaporan;
7. Pelaksanaan Tugas-Tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretaris dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaianb. Sub Bagian Keuanganc. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 8
Uraian tugas masing-masing satuan organisasi sesuai dengan Peraturan Gubernur BantenNomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah ProvinsiBanten adalah sebagai berikut :
2.1.1 Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan danPerikanan dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan,mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Sekretarismempunyai fungsi :1. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;2. Perumusan kebijakan pedoman, standarisasi, koordinasi, pembinaan dan
pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi danpelaporan;
3. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan administrasi umumdan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
4. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi programadministrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
5. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuanganserta evaluasi dan pelaporan;
6. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasidan pelaporan;
7. Pelaksanaan Tugas-Tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretaris dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaianb. Sub Bagian Keuanganc. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 9
2.1.2 Bidang Bina Usaha
Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan danPerikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusankebijakan teknis operasional dibidang bina usaha;Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengembangan bisnis dan investasi,diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengembangan bisnis dan investasi,diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis daninvestasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengembangan bisnis daninvestasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasiproduk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervise dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu danpengolahan hasil perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Usaha dibantu oleh:
a. Seksi Pengembangan Bisnis dan Investasi
b. Seksi Diversifikasi Produk
c. Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
2.1.3 Bidang Sumberdaya KelautanBidang sumberdaya kelautan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi danperumusan kebijakan teknis operasional dibidang sumberdaya kelautan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Sumberdaya Kelauatan mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 9
2.1.2 Bidang Bina Usaha
Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan danPerikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusankebijakan teknis operasional dibidang bina usaha;Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengembangan bisnis dan investasi,diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengembangan bisnis dan investasi,diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis daninvestasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengembangan bisnis daninvestasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasiproduk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervise dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu danpengolahan hasil perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Usaha dibantu oleh:
a. Seksi Pengembangan Bisnis dan Investasi
b. Seksi Diversifikasi Produk
c. Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
2.1.3 Bidang Sumberdaya KelautanBidang sumberdaya kelautan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi danperumusan kebijakan teknis operasional dibidang sumberdaya kelautan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Sumberdaya Kelauatan mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 9
2.1.2 Bidang Bina Usaha
Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan danPerikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusankebijakan teknis operasional dibidang bina usaha;Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengembangan bisnis dan investasi,diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengembangan bisnis dan investasi,diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis daninvestasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengembangan bisnis daninvestasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasiproduk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervise dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu danpengolahan hasil perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Usaha dibantu oleh:
a. Seksi Pengembangan Bisnis dan Investasi
b. Seksi Diversifikasi Produk
c. Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
2.1.3 Bidang Sumberdaya KelautanBidang sumberdaya kelautan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi danperumusan kebijakan teknis operasional dibidang sumberdaya kelautan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Sumberdaya Kelauatan mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 10
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan sumberdaya kelautandan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan danarmada perikanan ;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan,konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.Dalam melaksanakan tugas Bidang Sumberdaya Kelautan membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikananb. Seksi Konservasi, Pesisir, dan pulau-pulau Kecilc. Seksi Pelabuhan dan Armada Perikanan
2.1.4 Bidang Perikanan BudidayaBidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi danperumusan kebijakan teknis operasional di bidang perikanan budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 10
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan sumberdaya kelautandan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan danarmada perikanan ;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan,konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.Dalam melaksanakan tugas Bidang Sumberdaya Kelautan membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikananb. Seksi Konservasi, Pesisir, dan pulau-pulau Kecilc. Seksi Pelabuhan dan Armada Perikanan
2.1.4 Bidang Perikanan BudidayaBidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi danperumusan kebijakan teknis operasional di bidang perikanan budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 10
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan sumberdaya kelautandan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armadaperikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan danarmada perikanan ;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan,konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.Dalam melaksanakan tugas Bidang Sumberdaya Kelautan membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikananb. Seksi Konservasi, Pesisir, dan pulau-pulau Kecilc. Seksi Pelabuhan dan Armada Perikanan
2.1.4 Bidang Perikanan BudidayaBidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi danperumusan kebijakan teknis operasional di bidang perikanan budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 11
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Perikanan Budidaya mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis opereasional bidang perikanan budidaya air laut,perbenihan air payau, dan air tawar ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan perikanan budidaya airlaut, perbenihan air payau, dan air tawar;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan perikanan budidaya airlaut, perbenihan air payau, dan air tawar;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang perikanan budidaya air laut,perbenihan air payau, dan air tawar;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihanair payau, dan air tawar;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ;Dalam melaksanakan tugas Bidang Perikanan Budidaya membawahi :
a. Seksi Perikanan Budidaya Air Laut
b. Seksi Perbenihan Air Payau
c. Seksi Air Tawar
2.1.5 Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugaspokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan,koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendaliansumberdaya kelautan dan perikanan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan danPerikanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian sumberdaya kelautandan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 11
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Perikanan Budidaya mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis opereasional bidang perikanan budidaya air laut,perbenihan air payau, dan air tawar ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan perikanan budidaya airlaut, perbenihan air payau, dan air tawar;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan perikanan budidaya airlaut, perbenihan air payau, dan air tawar;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang perikanan budidaya air laut,perbenihan air payau, dan air tawar;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihanair payau, dan air tawar;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ;Dalam melaksanakan tugas Bidang Perikanan Budidaya membawahi :
a. Seksi Perikanan Budidaya Air Laut
b. Seksi Perbenihan Air Payau
c. Seksi Air Tawar
2.1.5 Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugaspokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan,koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendaliansumberdaya kelautan dan perikanan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan danPerikanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian sumberdaya kelautandan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 11
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Perikanan Budidaya mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis opereasional bidang perikanan budidaya air laut,perbenihan air payau, dan air tawar ;
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan perikanan budidaya airlaut, perbenihan air payau, dan air tawar;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan perikanan budidaya airlaut, perbenihan air payau, dan air tawar;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang perikanan budidaya air laut,perbenihan air payau, dan air tawar;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihanair payau, dan air tawar;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ;Dalam melaksanakan tugas Bidang Perikanan Budidaya membawahi :
a. Seksi Perikanan Budidaya Air Laut
b. Seksi Perbenihan Air Payau
c. Seksi Air Tawar
2.1.5 Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugaspokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan,koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendaliansumberdaya kelautan dan perikanan.
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan danPerikanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian sumberdaya kelautandan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 12
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi dibidang pengendalian sumberdayakelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaransumberdaya perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengendalian sumberdaya kelautandan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengendalian sumberdayakelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaransumberdaya perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan danpengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdayaperikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
g. Pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Sumberdaya Kemembawahkan:
a. Seksi Pengendalian Sumberdaya Kelautan
b. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perikanan
c. Seksi Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Perikanan
2.1.6 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)Pada Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dibentuk Unit Pelaksana Dinas (UPTD)
sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan denganKeputusan Gubernur No 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaUPT Dinas Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 22 Tahun2009 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelabuhan Perikanan Pantai(BPPP) Labuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten telah mempunyai4 (empat) UPTD yaitu :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 12
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi dibidang pengendalian sumberdayakelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaransumberdaya perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengendalian sumberdaya kelautandan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengendalian sumberdayakelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaransumberdaya perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan danpengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdayaperikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
g. Pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Sumberdaya Kemembawahkan:
a. Seksi Pengendalian Sumberdaya Kelautan
b. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perikanan
c. Seksi Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Perikanan
2.1.6 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)Pada Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dibentuk Unit Pelaksana Dinas (UPTD)
sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan denganKeputusan Gubernur No 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaUPT Dinas Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 22 Tahun2009 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelabuhan Perikanan Pantai(BPPP) Labuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten telah mempunyai4 (empat) UPTD yaitu :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 12
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi dibidang pengendalian sumberdayakelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaransumberdaya perikanan;
c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengendalian sumberdaya kelautandan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengendalian sumberdayakelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaransumberdaya perikanan;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan danpengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdayaperikanan;
f. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dankegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdayaperikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
g. Pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Sumberdaya Kemembawahkan:
a. Seksi Pengendalian Sumberdaya Kelautan
b. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perikanan
c. Seksi Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Perikanan
2.1.6 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)Pada Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dibentuk Unit Pelaksana Dinas (UPTD)
sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan denganKeputusan Gubernur No 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaUPT Dinas Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 22 Tahun2009 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelabuhan Perikanan Pantai(BPPP) Labuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten telah mempunyai4 (empat) UPTD yaitu :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 13
1. UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) di Cikokol, Kota Tangerangmembawahi 3 unit kerja yaitu Unit Instalasi Pengujian Mutu Hasil Perikanan diKasemen, Kota Serang, Unit Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan di Merak,Kota Cilegon dan Unit Depurasi Kekerangan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang
2. UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Curugbarang di Kabupaten Pandeglang3. UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Cigorondong di Kabupaten Pandeglang
membawahi 2 unit kerja yaitu Unit Instalasi Budidaya Ikan Pantai dan Unit GudangRumput Laut di Tenjoayu, Kabupaten Serang
4. UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan di Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP Banten
2.1.6.1 UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pengujian mutu hasil perikanan.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BPMHP mempunyai
fungsi :a. Pengelolaan teknologi hasil perikananb. Pengelola penguji mutu hasil perikananc. Pengelola Sertifikat mutu hasil perikanan
Sub BagianTata Usaha
SeksiPengendali Mutu
SeksiPengujian Mutu
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
KEPALA DINAS
BPMHPBalai Pembinan Mutu
Hasil Perikanan
BBATBalai Budidaya Air
Tawar
BBIPBalai Budidaya
Ikan Pantai
BPPPBalai PelabuhanPerikanan Pantai
Sub BagianTata Usaha
SeksiTata
OperasionalPelabuhan
SeksiPengembangan
SaranaPelabuhan
STRUKTUR ORGANISASI UPTDDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 13
1. UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) di Cikokol, Kota Tangerangmembawahi 3 unit kerja yaitu Unit Instalasi Pengujian Mutu Hasil Perikanan diKasemen, Kota Serang, Unit Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan di Merak,Kota Cilegon dan Unit Depurasi Kekerangan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang
2. UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Curugbarang di Kabupaten Pandeglang3. UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Cigorondong di Kabupaten Pandeglang
membawahi 2 unit kerja yaitu Unit Instalasi Budidaya Ikan Pantai dan Unit GudangRumput Laut di Tenjoayu, Kabupaten Serang
4. UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan di Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP Banten
2.1.6.1 UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pengujian mutu hasil perikanan.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BPMHP mempunyai
fungsi :a. Pengelolaan teknologi hasil perikananb. Pengelola penguji mutu hasil perikananc. Pengelola Sertifikat mutu hasil perikanan
Sub BagianTata Usaha
SeksiPengendali Mutu
SeksiPengujian Mutu
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
KEPALA DINAS
BPMHPBalai Pembinan Mutu
Hasil Perikanan
BBATBalai Budidaya Air
Tawar
BBIPBalai Budidaya
Ikan Pantai
BPPPBalai PelabuhanPerikanan Pantai
Sub BagianTata Usaha
SeksiTata
OperasionalPelabuhan
SeksiPengembangan
SaranaPelabuhan
STRUKTUR ORGANISASI UPTDDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 13
1. UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) di Cikokol, Kota Tangerangmembawahi 3 unit kerja yaitu Unit Instalasi Pengujian Mutu Hasil Perikanan diKasemen, Kota Serang, Unit Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan di Merak,Kota Cilegon dan Unit Depurasi Kekerangan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang
2. UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Curugbarang di Kabupaten Pandeglang3. UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Cigorondong di Kabupaten Pandeglang
membawahi 2 unit kerja yaitu Unit Instalasi Budidaya Ikan Pantai dan Unit GudangRumput Laut di Tenjoayu, Kabupaten Serang
4. UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan di Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP Banten
2.1.6.1 UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pengujian mutu hasil perikanan.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BPMHP mempunyai
fungsi :a. Pengelolaan teknologi hasil perikananb. Pengelola penguji mutu hasil perikananc. Pengelola Sertifikat mutu hasil perikanan
Sub BagianTata Usaha
SeksiPengendali Mutu
SeksiPengujian Mutu
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
Sub BagianTata Usaha
SeksiProduksi
SeksiPelayanan
Teknis
KEPALA DINAS
BPMHPBalai Pembinan Mutu
Hasil Perikanan
BBATBalai Budidaya Air
Tawar
BBIPBalai Budidaya
Ikan Pantai
BPPPBalai PelabuhanPerikanan Pantai
Sub BagianTata Usaha
SeksiTata
OperasionalPelabuhan
SeksiPengembangan
SaranaPelabuhan
STRUKTUR ORGANISASI UPTDDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 14
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengujian mutu hasil perikanan;e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang pengujian mutu hasil
perikanan;f. Penyelenggaraan bimbingan dan operasional instalasi di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;h. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan dan penerapan teknologi pengolahan
hasil perikanan;i. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan pengujian mutu hasil perikanan;j. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengujian mutu hasil perikanan;k. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bimbingan teknis pengendalian mutu hasil
perikanan;l. Penerbitan Sertifikasi Mutu atau Sertifikat Kesehatan dibidang mutu dan Surat
Keterangan Mutu Hasil Perikanan;m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.1.6.2 UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT)Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Dinas dibidang budidaya ikan air tawar.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBAT mempunyai
fungsi :a. Pengelola teknoligi budidaya air tawarb. Pengelola produksi,distribusi dan pemasaran induk dan benih ikan unggul;c. Pengawasan, pengendalian dan peberantasan hama penyakit ikan;d. Pengelolaan sertifikasi mutu iduk dan benih ikan unggul;e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang budidaya ikan air
tawar;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 14
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengujian mutu hasil perikanan;e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang pengujian mutu hasil
perikanan;f. Penyelenggaraan bimbingan dan operasional instalasi di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;h. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan dan penerapan teknologi pengolahan
hasil perikanan;i. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan pengujian mutu hasil perikanan;j. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengujian mutu hasil perikanan;k. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bimbingan teknis pengendalian mutu hasil
perikanan;l. Penerbitan Sertifikasi Mutu atau Sertifikat Kesehatan dibidang mutu dan Surat
Keterangan Mutu Hasil Perikanan;m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.1.6.2 UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT)Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Dinas dibidang budidaya ikan air tawar.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBAT mempunyai
fungsi :a. Pengelola teknoligi budidaya air tawarb. Pengelola produksi,distribusi dan pemasaran induk dan benih ikan unggul;c. Pengawasan, pengendalian dan peberantasan hama penyakit ikan;d. Pengelolaan sertifikasi mutu iduk dan benih ikan unggul;e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang budidaya ikan air
tawar;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 14
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengujian mutu hasil perikanan;e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang pengujian mutu hasil
perikanan;f. Penyelenggaraan bimbingan dan operasional instalasi di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang pengujian mutu hasil
perikanan;h. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan dan penerapan teknologi pengolahan
hasil perikanan;i. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan pengujian mutu hasil perikanan;j. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengujian mutu hasil perikanan;k. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bimbingan teknis pengendalian mutu hasil
perikanan;l. Penerbitan Sertifikasi Mutu atau Sertifikat Kesehatan dibidang mutu dan Surat
Keterangan Mutu Hasil Perikanan;m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.1.6.2 UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT)Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Dinas dibidang budidaya ikan air tawar.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBAT mempunyai
fungsi :a. Pengelola teknoligi budidaya air tawarb. Pengelola produksi,distribusi dan pemasaran induk dan benih ikan unggul;c. Pengawasan, pengendalian dan peberantasan hama penyakit ikan;d. Pengelolaan sertifikasi mutu iduk dan benih ikan unggul;e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang budidaya ikan air
tawar;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 15
2.1.6.3 UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP)Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Dinas dibidang Pembenihan ikan pantai.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana teknis operasional Balai;b. Pelaksanaan perbenihan ikan pantai;c. Pelaksanaan pemeliharaan dan pembesaran ikan pantai;d. Pelaksanaan pengawasan mutu benih;e. Pelaksanaan aplikasi teknologi perbenihan;f. Pemberian rekomendasi sertifikasi mutu benih;g. Pelaksanaan aplikasi teknologi induk dan calon induk unggul ikan pantai;h. Pelaksanaan pengembangan teknologi pembenihan;i. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait;j. Pengelolaan ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian balai.
2.1.6.4 UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP)Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Pengelolaan Kepelabuhan dan pemanfaatan sember dayaikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,pengolahan sampai denganpemasaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi:a. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikananb. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikananc. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanand. Pemasaran dan distribusi ikan:e. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan:f. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayang. Pelaksanaan kegiatan oprasional kapal perikananh. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikani. Pelaksanaan kesyahbandaranj. Pelaksanaan fungsi karantina ilkan:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 15
2.1.6.3 UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP)Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Dinas dibidang Pembenihan ikan pantai.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana teknis operasional Balai;b. Pelaksanaan perbenihan ikan pantai;c. Pelaksanaan pemeliharaan dan pembesaran ikan pantai;d. Pelaksanaan pengawasan mutu benih;e. Pelaksanaan aplikasi teknologi perbenihan;f. Pemberian rekomendasi sertifikasi mutu benih;g. Pelaksanaan aplikasi teknologi induk dan calon induk unggul ikan pantai;h. Pelaksanaan pengembangan teknologi pembenihan;i. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait;j. Pengelolaan ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian balai.
2.1.6.4 UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP)Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Pengelolaan Kepelabuhan dan pemanfaatan sember dayaikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,pengolahan sampai denganpemasaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi:a. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikananb. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikananc. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanand. Pemasaran dan distribusi ikan:e. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan:f. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayang. Pelaksanaan kegiatan oprasional kapal perikananh. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikani. Pelaksanaan kesyahbandaranj. Pelaksanaan fungsi karantina ilkan:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 15
2.1.6.3 UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP)Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Dinas dibidang Pembenihan ikan pantai.Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana teknis operasional Balai;b. Pelaksanaan perbenihan ikan pantai;c. Pelaksanaan pemeliharaan dan pembesaran ikan pantai;d. Pelaksanaan pengawasan mutu benih;e. Pelaksanaan aplikasi teknologi perbenihan;f. Pemberian rekomendasi sertifikasi mutu benih;g. Pelaksanaan aplikasi teknologi induk dan calon induk unggul ikan pantai;h. Pelaksanaan pengembangan teknologi pembenihan;i. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait;j. Pengelolaan ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian balai.
2.1.6.4 UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP)Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan teknis operasional Pengelolaan Kepelabuhan dan pemanfaatan sember dayaikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,pengolahan sampai denganpemasaran.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi:a. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikananb. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikananc. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanand. Pemasaran dan distribusi ikan:e. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan:f. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayang. Pelaksanaan kegiatan oprasional kapal perikananh. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikani. Pelaksanaan kesyahbandaranj. Pelaksanaan fungsi karantina ilkan:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 16
k. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan:l. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari:
2.2 Sumberdaya SKPD2.2.1 Sumberdaya Manusia
Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten hinggaJanuari 2012 sebanyak 227 Orang, terdiri dari PNS berjumlah 101 orang, Tenaga KerjaSukarela (TKS) berjumlah 126 orang. Komposisi pegawai (status PNS) menurut tingkatpendidikan dapat digambarkan bahwa jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan PascaSarjana (S.2) sebanyak 23 Orang (22,77%), Sarjana (S.1) sebanyak 49 Orang (48,51%),Sarjana Muda (D.3) sebanyak 19 Orang (18,81%), dan pegawai dengan pendidikan nonsarjana (SLTA) sebanyak 10 Orang (9,90%).
Dari data diatas tergambar bahwa komposisi pegawai DKP Provinsi Bantensebagian besar berpendidikan sarjana (kategori pendidikan S.1 – S.2) sebanyak 72 Orang(28,71%) dan non Sarjana (SLTA – D.3) sebanyak 29 Orang (71,29%)
Jumlah pegawai (status PNS) berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan bahwajumlah pegawai laki – laki sebanyak 74 Orang dan pegawai perempuan sebanyak 27Orang.
Tingkat keterisian jabatan struktural di DKP Provinsi Banten hingga Januari 2012sudah mencapai 100 % dari 37 formasi jabatan struktural yang ada, sehingga jumlahpegawai menurut eselon dan staf adalah : Eselon II berjumlah 1 Orang, Eselon IIIsebanyak 9 Orang, Eselon IV sebanyak 27 Orang, Pelaksana sebanyak 56 Orang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 16
k. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan:l. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari:
2.2 Sumberdaya SKPD2.2.1 Sumberdaya Manusia
Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten hinggaJanuari 2012 sebanyak 227 Orang, terdiri dari PNS berjumlah 101 orang, Tenaga KerjaSukarela (TKS) berjumlah 126 orang. Komposisi pegawai (status PNS) menurut tingkatpendidikan dapat digambarkan bahwa jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan PascaSarjana (S.2) sebanyak 23 Orang (22,77%), Sarjana (S.1) sebanyak 49 Orang (48,51%),Sarjana Muda (D.3) sebanyak 19 Orang (18,81%), dan pegawai dengan pendidikan nonsarjana (SLTA) sebanyak 10 Orang (9,90%).
Dari data diatas tergambar bahwa komposisi pegawai DKP Provinsi Bantensebagian besar berpendidikan sarjana (kategori pendidikan S.1 – S.2) sebanyak 72 Orang(28,71%) dan non Sarjana (SLTA – D.3) sebanyak 29 Orang (71,29%)
Jumlah pegawai (status PNS) berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan bahwajumlah pegawai laki – laki sebanyak 74 Orang dan pegawai perempuan sebanyak 27Orang.
Tingkat keterisian jabatan struktural di DKP Provinsi Banten hingga Januari 2012sudah mencapai 100 % dari 37 formasi jabatan struktural yang ada, sehingga jumlahpegawai menurut eselon dan staf adalah : Eselon II berjumlah 1 Orang, Eselon IIIsebanyak 9 Orang, Eselon IV sebanyak 27 Orang, Pelaksana sebanyak 56 Orang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 16
k. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan:l. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari:
2.2 Sumberdaya SKPD2.2.1 Sumberdaya Manusia
Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten hinggaJanuari 2012 sebanyak 227 Orang, terdiri dari PNS berjumlah 101 orang, Tenaga KerjaSukarela (TKS) berjumlah 126 orang. Komposisi pegawai (status PNS) menurut tingkatpendidikan dapat digambarkan bahwa jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan PascaSarjana (S.2) sebanyak 23 Orang (22,77%), Sarjana (S.1) sebanyak 49 Orang (48,51%),Sarjana Muda (D.3) sebanyak 19 Orang (18,81%), dan pegawai dengan pendidikan nonsarjana (SLTA) sebanyak 10 Orang (9,90%).
Dari data diatas tergambar bahwa komposisi pegawai DKP Provinsi Bantensebagian besar berpendidikan sarjana (kategori pendidikan S.1 – S.2) sebanyak 72 Orang(28,71%) dan non Sarjana (SLTA – D.3) sebanyak 29 Orang (71,29%)
Jumlah pegawai (status PNS) berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan bahwajumlah pegawai laki – laki sebanyak 74 Orang dan pegawai perempuan sebanyak 27Orang.
Tingkat keterisian jabatan struktural di DKP Provinsi Banten hingga Januari 2012sudah mencapai 100 % dari 37 formasi jabatan struktural yang ada, sehingga jumlahpegawai menurut eselon dan staf adalah : Eselon II berjumlah 1 Orang, Eselon IIIsebanyak 9 Orang, Eselon IV sebanyak 27 Orang, Pelaksana sebanyak 56 Orang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 17
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten Tahun 2012
STATUS JABATANBIDANG / UPTD
JUMLAHSEKRETARIAT SD
KELAUTANPERIKANANBUDIDAYA BINUS PENGENDALIAN BPMHP BBAT BBIP BPPP
PNS
ESS 2 1 1
ESS 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
ESS 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PELAKSANA 16 8 7 4 5 8 3 3 2 56
TKK 24 5 9 12 7 25 16 22 6 126
TOTAL 45 17 20 20 16 37 23 29 12 227
Keterangan:- BPMHP : Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan- BBAT : Balai Budidaya Air Tawar- BBIP : Balai Budidaya Ikan Pantai- BPPP: Balai Pelabuhan Perikanan Pantai- TKK : Tenaga Kerja Kontrak
2.2.2 Aset/ModalKondisi prasarana dan sarana kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
secara bertahap terus ditingkatkan. Hingga Januari 2012, secara umum prasarana kerjaberupa gedung perkantoran yang sudah milik sendiri, balai budidaya, laboratorium, kapalinspeksi perikanan, mobil lab keliling dan mobil Gemarikan. Aset/Modal DKP Bantendapat dilihat pada Tabel 2.2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 17
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten Tahun 2012
STATUS JABATANBIDANG / UPTD
JUMLAHSEKRETARIAT SD
KELAUTANPERIKANANBUDIDAYA BINUS PENGENDALIAN BPMHP BBAT BBIP BPPP
PNS
ESS 2 1 1
ESS 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
ESS 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PELAKSANA 16 8 7 4 5 8 3 3 2 56
TKK 24 5 9 12 7 25 16 22 6 126
TOTAL 45 17 20 20 16 37 23 29 12 227
Keterangan:- BPMHP : Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan- BBAT : Balai Budidaya Air Tawar- BBIP : Balai Budidaya Ikan Pantai- BPPP: Balai Pelabuhan Perikanan Pantai- TKK : Tenaga Kerja Kontrak
2.2.2 Aset/ModalKondisi prasarana dan sarana kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
secara bertahap terus ditingkatkan. Hingga Januari 2012, secara umum prasarana kerjaberupa gedung perkantoran yang sudah milik sendiri, balai budidaya, laboratorium, kapalinspeksi perikanan, mobil lab keliling dan mobil Gemarikan. Aset/Modal DKP Bantendapat dilihat pada Tabel 2.2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 17
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten Tahun 2012
STATUS JABATANBIDANG / UPTD
JUMLAHSEKRETARIAT SD
KELAUTANPERIKANANBUDIDAYA BINUS PENGENDALIAN BPMHP BBAT BBIP BPPP
PNS
ESS 2 1 1
ESS 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
ESS 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PELAKSANA 16 8 7 4 5 8 3 3 2 56
TKK 24 5 9 12 7 25 16 22 6 126
TOTAL 45 17 20 20 16 37 23 29 12 227
Keterangan:- BPMHP : Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan- BBAT : Balai Budidaya Air Tawar- BBIP : Balai Budidaya Ikan Pantai- BPPP: Balai Pelabuhan Perikanan Pantai- TKK : Tenaga Kerja Kontrak
2.2.2 Aset/ModalKondisi prasarana dan sarana kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
secara bertahap terus ditingkatkan. Hingga Januari 2012, secara umum prasarana kerjaberupa gedung perkantoran yang sudah milik sendiri, balai budidaya, laboratorium, kapalinspeksi perikanan, mobil lab keliling dan mobil Gemarikan. Aset/Modal DKP Bantendapat dilihat pada Tabel 2.2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 18
Tabel 2.2 Aset/Modal DKP Banten
No Gedung Alamat Luas Lahan
1 Kantor DKP Banten Kawasan Pusat Pemerintahan ProvinsiBanten (KP3B) Kec. Curug Kota Serang
50.205 m2
15.105 m2
(bangunan)
2 Balai Budidaya Air Tawar(BBAT) Curug Barang
Jalan Raya Labuan KM .12 , Kp. CurugBarang, Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang
4,11 Ha
3 Balai Budidaya Ikan Pantai(BBIP) Cigorondong
Desa Cigorondong Kecamatan SumurKabupaten Pandeglang
5 Ha
4 Balai Pelabuhan PerikananPantai (BPPP) Labuan
Desa Teluk, Kec. Labuan KabupatenPandeglang
9,5 Ha
5 Balai Pengujian Mutu HasilPerikanan (BPMHP)Tangerang
Jalan Perintis Kemerdekaan II Tangerang 320 m2
6 Unit Instalasi PengujianMutu Hasil PerikananKasemen
Jalan Raya Banten, Desa Angsana,Kec.Kasemen Kota Serang
1.565 m2
7 Unit Depurasi Kekerangan Desa Panimbang Jaya, Kec. Panimbang,Kabupaten Pandeglang
8.000 m2
8 Unit LaboratoriumPengujian Mutu HasilPerikanan
Jalan Raya Cilegon-Merak, Kota Cilegon SewaRumah
9 Unit Instalasi Budidaya IkanPantai dan Unit GudangRumput Laut
Jl.Tenjoayu Kelurahan Tenjoayu KecamatanTirtayasa Kabupaten Serang
25.200 m2
10 Garasi Kapal Inspeksi Jl.PPN Karangantu Kota Serang
Tabel 2.3 Sarana Kendaraan Khusus
No Kendaraan Khusus Jumlah
1 Kapal Inspeksi/Patroli 1 Unit
2 Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI) 2 Unit
3 Mobil Laboratorium Keliling 1 Unit
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 18
Tabel 2.2 Aset/Modal DKP Banten
No Gedung Alamat Luas Lahan
1 Kantor DKP Banten Kawasan Pusat Pemerintahan ProvinsiBanten (KP3B) Kec. Curug Kota Serang
50.205 m2
15.105 m2
(bangunan)
2 Balai Budidaya Air Tawar(BBAT) Curug Barang
Jalan Raya Labuan KM .12 , Kp. CurugBarang, Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang
4,11 Ha
3 Balai Budidaya Ikan Pantai(BBIP) Cigorondong
Desa Cigorondong Kecamatan SumurKabupaten Pandeglang
5 Ha
4 Balai Pelabuhan PerikananPantai (BPPP) Labuan
Desa Teluk, Kec. Labuan KabupatenPandeglang
9,5 Ha
5 Balai Pengujian Mutu HasilPerikanan (BPMHP)Tangerang
Jalan Perintis Kemerdekaan II Tangerang 320 m2
6 Unit Instalasi PengujianMutu Hasil PerikananKasemen
Jalan Raya Banten, Desa Angsana,Kec.Kasemen Kota Serang
1.565 m2
7 Unit Depurasi Kekerangan Desa Panimbang Jaya, Kec. Panimbang,Kabupaten Pandeglang
8.000 m2
8 Unit LaboratoriumPengujian Mutu HasilPerikanan
Jalan Raya Cilegon-Merak, Kota Cilegon SewaRumah
9 Unit Instalasi Budidaya IkanPantai dan Unit GudangRumput Laut
Jl.Tenjoayu Kelurahan Tenjoayu KecamatanTirtayasa Kabupaten Serang
25.200 m2
10 Garasi Kapal Inspeksi Jl.PPN Karangantu Kota Serang
Tabel 2.3 Sarana Kendaraan Khusus
No Kendaraan Khusus Jumlah
1 Kapal Inspeksi/Patroli 1 Unit
2 Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI) 2 Unit
3 Mobil Laboratorium Keliling 1 Unit
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 18
Tabel 2.2 Aset/Modal DKP Banten
No Gedung Alamat Luas Lahan
1 Kantor DKP Banten Kawasan Pusat Pemerintahan ProvinsiBanten (KP3B) Kec. Curug Kota Serang
50.205 m2
15.105 m2
(bangunan)
2 Balai Budidaya Air Tawar(BBAT) Curug Barang
Jalan Raya Labuan KM .12 , Kp. CurugBarang, Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang
4,11 Ha
3 Balai Budidaya Ikan Pantai(BBIP) Cigorondong
Desa Cigorondong Kecamatan SumurKabupaten Pandeglang
5 Ha
4 Balai Pelabuhan PerikananPantai (BPPP) Labuan
Desa Teluk, Kec. Labuan KabupatenPandeglang
9,5 Ha
5 Balai Pengujian Mutu HasilPerikanan (BPMHP)Tangerang
Jalan Perintis Kemerdekaan II Tangerang 320 m2
6 Unit Instalasi PengujianMutu Hasil PerikananKasemen
Jalan Raya Banten, Desa Angsana,Kec.Kasemen Kota Serang
1.565 m2
7 Unit Depurasi Kekerangan Desa Panimbang Jaya, Kec. Panimbang,Kabupaten Pandeglang
8.000 m2
8 Unit LaboratoriumPengujian Mutu HasilPerikanan
Jalan Raya Cilegon-Merak, Kota Cilegon SewaRumah
9 Unit Instalasi Budidaya IkanPantai dan Unit GudangRumput Laut
Jl.Tenjoayu Kelurahan Tenjoayu KecamatanTirtayasa Kabupaten Serang
25.200 m2
10 Garasi Kapal Inspeksi Jl.PPN Karangantu Kota Serang
Tabel 2.3 Sarana Kendaraan Khusus
No Kendaraan Khusus Jumlah
1 Kapal Inspeksi/Patroli 1 Unit
2 Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI) 2 Unit
3 Mobil Laboratorium Keliling 1 Unit
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 19
Sarana kerja penunjang lain yang dimiliki DKP Provinsi Banten adalah berupasarana informasi portal berupa web site dengan kode akses :www.dkp.bantenprov.go.iddan Email dkpbanten@yahoo.com. Sarana informasi ini dimaksudkan untukmeningkatkan layanan informasi pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
2.2.3. Unit UsahaUnit usaha yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten yaitu
koperasi pegawai dengan nama Koperasi Citra Bahari, koperasi ini melayani simpanpinjam bagi pegawai dan pemenuhan alat tulis kantor (ATK).
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD2.3.1 Revieu Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
Jenis pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiBanten yaitu
1. Pelayanan kepelabuhanan terdiri dari layanan Tambat Labuh Kapal, ParkirPelabuhan, Cold Storage Pendingin, Pabrik Es, Docking Kapal, penerbitan SuratLaik Operasi (SLO) dan Surat Izin Berlayar (SIB) atau Surat Perintah Berlayar(SPB) yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan:
2. Pelayanan penyediaan benih dan induk ikan unggul dilaksanakan oleh BBATCurugbarang dan BBIP Cogorondong.
3. Pelayanan pengujian mutu hasil perikanan dengan menerbitan Hasil PemeriksaanMutu (Test Report), Sertifikat Kesehatan (Health Sertificat) dan Surat KeteranganMutu (SKM) yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokol
4. Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan(SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dilaksanakan oleh SeksiBisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha (Standard Operasional Procedure/SOPdalam Lampiran)
5. Penerbitan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara BudidayaIkan yang Baik (CBIB) yang dilaksanakan oleh Bidang Perikanan Budidaya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 19
Sarana kerja penunjang lain yang dimiliki DKP Provinsi Banten adalah berupasarana informasi portal berupa web site dengan kode akses :www.dkp.bantenprov.go.iddan Email dkpbanten@yahoo.com. Sarana informasi ini dimaksudkan untukmeningkatkan layanan informasi pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
2.2.3. Unit UsahaUnit usaha yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten yaitu
koperasi pegawai dengan nama Koperasi Citra Bahari, koperasi ini melayani simpanpinjam bagi pegawai dan pemenuhan alat tulis kantor (ATK).
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD2.3.1 Revieu Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
Jenis pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiBanten yaitu
1. Pelayanan kepelabuhanan terdiri dari layanan Tambat Labuh Kapal, ParkirPelabuhan, Cold Storage Pendingin, Pabrik Es, Docking Kapal, penerbitan SuratLaik Operasi (SLO) dan Surat Izin Berlayar (SIB) atau Surat Perintah Berlayar(SPB) yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan:
2. Pelayanan penyediaan benih dan induk ikan unggul dilaksanakan oleh BBATCurugbarang dan BBIP Cogorondong.
3. Pelayanan pengujian mutu hasil perikanan dengan menerbitan Hasil PemeriksaanMutu (Test Report), Sertifikat Kesehatan (Health Sertificat) dan Surat KeteranganMutu (SKM) yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokol
4. Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan(SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dilaksanakan oleh SeksiBisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha (Standard Operasional Procedure/SOPdalam Lampiran)
5. Penerbitan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara BudidayaIkan yang Baik (CBIB) yang dilaksanakan oleh Bidang Perikanan Budidaya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 19
Sarana kerja penunjang lain yang dimiliki DKP Provinsi Banten adalah berupasarana informasi portal berupa web site dengan kode akses :www.dkp.bantenprov.go.iddan Email dkpbanten@yahoo.com. Sarana informasi ini dimaksudkan untukmeningkatkan layanan informasi pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Banten.
2.2.3. Unit UsahaUnit usaha yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten yaitu
koperasi pegawai dengan nama Koperasi Citra Bahari, koperasi ini melayani simpanpinjam bagi pegawai dan pemenuhan alat tulis kantor (ATK).
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD2.3.1 Revieu Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
Jenis pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiBanten yaitu
1. Pelayanan kepelabuhanan terdiri dari layanan Tambat Labuh Kapal, ParkirPelabuhan, Cold Storage Pendingin, Pabrik Es, Docking Kapal, penerbitan SuratLaik Operasi (SLO) dan Surat Izin Berlayar (SIB) atau Surat Perintah Berlayar(SPB) yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan:
2. Pelayanan penyediaan benih dan induk ikan unggul dilaksanakan oleh BBATCurugbarang dan BBIP Cogorondong.
3. Pelayanan pengujian mutu hasil perikanan dengan menerbitan Hasil PemeriksaanMutu (Test Report), Sertifikat Kesehatan (Health Sertificat) dan Surat KeteranganMutu (SKM) yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokol
4. Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan(SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dilaksanakan oleh SeksiBisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha (Standard Operasional Procedure/SOPdalam Lampiran)
5. Penerbitan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara BudidayaIkan yang Baik (CBIB) yang dilaksanakan oleh Bidang Perikanan Budidaya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 20
Tabel 2.4 Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2007-2011
INDIKATORKINERJA Satuan Uraian
CAPAIAN KINERJA KenaikanRata-rata
2007-2010
Kenaikanrata-rata
2007-20122008 2009 2010 2011 2012
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SD PERIKANANProduksi BenihIkan (Banten)
Juta Ekor Target 900 1,000 1,100 1,200 1,300
Realisasi 717 1,299 843 755 492 13% -10.00%% 79.67% 129.90% 76.64% 62.92% 37.85%
ProduksiPerikananTangkap
Ton Target 62,000.00 62,500.00 59,278.00 62,835.00 66,427.00
Realisasi 55,858.00 57,977.80 60,218.30 59,568.60 59,701.00 -1% -1%% 90.09% 92.76% 101.59% 94.80% 89.87%
ProduksiPerikananBudidaya
Ton Target 50,000.00 60,000.00 82,053.97 105,847.30 143,606.30
Realisasi 27,636.89 35,636.20 88,843.00 98,617.01 87,134.00 42% 11%% 55.27% 59.39% 108.27% 93.17% 60.68%
ProduksiPerikanan
Ton Target 112,000.00 122,500.00 141,331.97 168,682.30 210,033.30
Realisasi 83,494.89 93,614.00 149,061.30 158,185.61 146,835.00 16% 6%% 74.55% 76.42% 105.47% 93.78% 69.91%
TingkatProduktifitasPerikananBudidaya
Ton/Ha/Th Target 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7
Realisasi 1.45 2.99 5.66 6.32 5 43% 12%% 63.04% 124.58% 226.40% 243.08% 185.19%
PenyelesaianKasusPelanggaranKelautan danPerikanan
Kasus Target 12 12 12 12 12
Realisasi 14 14 14 20 12 102% 43%% 116.67% 116.67% 116.67% 166.67% 100.00%
Nilai TukarNelayan danPembudidaya
% Target 95 100 105 110 115
Realisasi 93 97.33 96.93 97.63 98.89 1% 1%% 97.89% 97.33% 92.31% 88.75% 85.99%
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKINJumlah KUB yangmendapatbantuan usaha
Kelompok Target 50 50 50 50 50
Realisasi 54 42 96 124 210 43% 29%% 108.00% 84.00% 192.00% 248.00% 420.00%
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 20
Tabel 2.4 Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2007-2011
INDIKATORKINERJA Satuan Uraian
CAPAIAN KINERJA KenaikanRata-rata
2007-2010
Kenaikanrata-rata
2007-20122008 2009 2010 2011 2012
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SD PERIKANANProduksi BenihIkan (Banten)
Juta Ekor Target 900 1,000 1,100 1,200 1,300
Realisasi 717 1,299 843 755 492 13% -10.00%% 79.67% 129.90% 76.64% 62.92% 37.85%
ProduksiPerikananTangkap
Ton Target 62,000.00 62,500.00 59,278.00 62,835.00 66,427.00
Realisasi 55,858.00 57,977.80 60,218.30 59,568.60 59,701.00 -1% -1%% 90.09% 92.76% 101.59% 94.80% 89.87%
ProduksiPerikananBudidaya
Ton Target 50,000.00 60,000.00 82,053.97 105,847.30 143,606.30
Realisasi 27,636.89 35,636.20 88,843.00 98,617.01 87,134.00 42% 11%% 55.27% 59.39% 108.27% 93.17% 60.68%
ProduksiPerikanan
Ton Target 112,000.00 122,500.00 141,331.97 168,682.30 210,033.30
Realisasi 83,494.89 93,614.00 149,061.30 158,185.61 146,835.00 16% 6%% 74.55% 76.42% 105.47% 93.78% 69.91%
TingkatProduktifitasPerikananBudidaya
Ton/Ha/Th Target 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7
Realisasi 1.45 2.99 5.66 6.32 5 43% 12%% 63.04% 124.58% 226.40% 243.08% 185.19%
PenyelesaianKasusPelanggaranKelautan danPerikanan
Kasus Target 12 12 12 12 12
Realisasi 14 14 14 20 12 102% 43%% 116.67% 116.67% 116.67% 166.67% 100.00%
Nilai TukarNelayan danPembudidaya
% Target 95 100 105 110 115
Realisasi 93 97.33 96.93 97.63 98.89 1% 1%% 97.89% 97.33% 92.31% 88.75% 85.99%
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKINJumlah KUB yangmendapatbantuan usaha
Kelompok Target 50 50 50 50 50
Realisasi 54 42 96 124 210 43% 29%% 108.00% 84.00% 192.00% 248.00% 420.00%
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 20
Tabel 2.4 Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2007-2011
INDIKATORKINERJA Satuan Uraian
CAPAIAN KINERJA KenaikanRata-rata
2007-2010
Kenaikanrata-rata
2007-20122008 2009 2010 2011 2012
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SD PERIKANANProduksi BenihIkan (Banten)
Juta Ekor Target 900 1,000 1,100 1,200 1,300
Realisasi 717 1,299 843 755 492 13% -10.00%% 79.67% 129.90% 76.64% 62.92% 37.85%
ProduksiPerikananTangkap
Ton Target 62,000.00 62,500.00 59,278.00 62,835.00 66,427.00
Realisasi 55,858.00 57,977.80 60,218.30 59,568.60 59,701.00 -1% -1%% 90.09% 92.76% 101.59% 94.80% 89.87%
ProduksiPerikananBudidaya
Ton Target 50,000.00 60,000.00 82,053.97 105,847.30 143,606.30
Realisasi 27,636.89 35,636.20 88,843.00 98,617.01 87,134.00 42% 11%% 55.27% 59.39% 108.27% 93.17% 60.68%
ProduksiPerikanan
Ton Target 112,000.00 122,500.00 141,331.97 168,682.30 210,033.30
Realisasi 83,494.89 93,614.00 149,061.30 158,185.61 146,835.00 16% 6%% 74.55% 76.42% 105.47% 93.78% 69.91%
TingkatProduktifitasPerikananBudidaya
Ton/Ha/Th Target 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7
Realisasi 1.45 2.99 5.66 6.32 5 43% 12%% 63.04% 124.58% 226.40% 243.08% 185.19%
PenyelesaianKasusPelanggaranKelautan danPerikanan
Kasus Target 12 12 12 12 12
Realisasi 14 14 14 20 12 102% 43%% 116.67% 116.67% 116.67% 166.67% 100.00%
Nilai TukarNelayan danPembudidaya
% Target 95 100 105 110 115
Realisasi 93 97.33 96.93 97.63 98.89 1% 1%% 97.89% 97.33% 92.31% 88.75% 85.99%
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKINJumlah KUB yangmendapatbantuan usaha
Kelompok Target 50 50 50 50 50
Realisasi 54 42 96 124 210 43% 29%% 108.00% 84.00% 192.00% 248.00% 420.00%
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 21
Lanjutan Tabel 2.4
INDIKATORKINERJA Satuan Uraian
CAPAIAN KINERJA KenaikanRata-rata2007-2010
Kenaikanrata-rata
2007-20122008 2009 2010 2011 2012
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGANTingkat KonsumsiIkan
Kg/Kapita Target 21 22 23 24 25
Realisasi 21.2 23.3 24.24 25 31.93 4% 3%% 100.95% 105.91% 105.39% 104.17% 127.72%
PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNISRealisasi EksporPerikanan (BPHMP)
Kg Target168,000 178,000 210,000 230,000 1,000,000
Realisasi 163,955 206,462 466,021 440,138 1,413,593 38% -6%% 97.59% 115.99% 221.91% 191.36% 141.36%
Penyerapan TenagaKerja Perikanan
Orang Target 76,000 77,000 78,000 79,000 80,000
Realisasi 70,087 95,942 90,822 193,993 82,000 33% 114%% 92.22% 124.60% 116.44% 245.56% 102.50%
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SD ALAMPeningkatan LuasKawasanKonservasi Laut
Ha Target 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Realisasi 2.31 - 2.10 4.18 1 56% 99%% 231.00% 0.00% 210.00% 418.00% 100.00%
2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPDMenurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang
Restribusi bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten dari sektorkelautan dan perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten berasal dari 2(dua) jenis restribusi yaitu :1. Restribusi Jasa Usaha, yang terdiri dari Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan,
Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dan Restribusi Pemakaian KekayaanDaerah.a. Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan
dengan jenis pelayanan:- Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)- Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)- Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)- Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 21
Lanjutan Tabel 2.4
INDIKATORKINERJA Satuan Uraian
CAPAIAN KINERJA KenaikanRata-rata2007-2010
Kenaikanrata-rata
2007-20122008 2009 2010 2011 2012
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGANTingkat KonsumsiIkan
Kg/Kapita Target 21 22 23 24 25
Realisasi 21.2 23.3 24.24 25 31.93 4% 3%% 100.95% 105.91% 105.39% 104.17% 127.72%
PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNISRealisasi EksporPerikanan (BPHMP)
Kg Target168,000 178,000 210,000 230,000 1,000,000
Realisasi 163,955 206,462 466,021 440,138 1,413,593 38% -6%% 97.59% 115.99% 221.91% 191.36% 141.36%
Penyerapan TenagaKerja Perikanan
Orang Target 76,000 77,000 78,000 79,000 80,000
Realisasi 70,087 95,942 90,822 193,993 82,000 33% 114%% 92.22% 124.60% 116.44% 245.56% 102.50%
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SD ALAMPeningkatan LuasKawasanKonservasi Laut
Ha Target 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Realisasi 2.31 - 2.10 4.18 1 56% 99%% 231.00% 0.00% 210.00% 418.00% 100.00%
2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPDMenurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang
Restribusi bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten dari sektorkelautan dan perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten berasal dari 2(dua) jenis restribusi yaitu :1. Restribusi Jasa Usaha, yang terdiri dari Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan,
Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dan Restribusi Pemakaian KekayaanDaerah.a. Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan
dengan jenis pelayanan:- Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)- Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)- Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)- Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 21
Lanjutan Tabel 2.4
INDIKATORKINERJA Satuan Uraian
CAPAIAN KINERJA KenaikanRata-rata2007-2010
Kenaikanrata-rata
2007-20122008 2009 2010 2011 2012
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGANTingkat KonsumsiIkan
Kg/Kapita Target 21 22 23 24 25
Realisasi 21.2 23.3 24.24 25 31.93 4% 3%% 100.95% 105.91% 105.39% 104.17% 127.72%
PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNISRealisasi EksporPerikanan (BPHMP)
Kg Target168,000 178,000 210,000 230,000 1,000,000
Realisasi 163,955 206,462 466,021 440,138 1,413,593 38% -6%% 97.59% 115.99% 221.91% 191.36% 141.36%
Penyerapan TenagaKerja Perikanan
Orang Target 76,000 77,000 78,000 79,000 80,000
Realisasi 70,087 95,942 90,822 193,993 82,000 33% 114%% 92.22% 124.60% 116.44% 245.56% 102.50%
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SD ALAMPeningkatan LuasKawasanKonservasi Laut
Ha Target 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Realisasi 2.31 - 2.10 4.18 1 56% 99%% 231.00% 0.00% 210.00% 418.00% 100.00%
2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPDMenurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang
Restribusi bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten dari sektorkelautan dan perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten berasal dari 2(dua) jenis restribusi yaitu :1. Restribusi Jasa Usaha, yang terdiri dari Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan,
Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dan Restribusi Pemakaian KekayaanDaerah.a. Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan
dengan jenis pelayanan:- Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)- Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)- Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)- Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 22
- Biaya Khusus Tambah dan Labuh- Jasa Pas Masuk Pelabuhan- Cold Storage Pendingin- Pabrik Es- Docking Kapal
b. Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah yang dilaksanakan oleh BBATCurugbarang dan BBIP Cogorondong. Dengan jenis produksi di BBATCurugbarang yaitu :
- Ikan Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Mas, Nila JICA,Nila GIF, Lele, Gurame
- Ikan Hias Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Koi, MasKoki, Balck Moly, Guppy, Cupang dan Bawal
Jenis produksi di BBIP Cigorondong yaitu :- Ikan Air Laut berupa telur, benih, calon induk dan untuk konsumsi dari
jenis Kakap, Kerapu Macan, Kerapu, Bandeng dan Rumput LautEucheuma cottonii
c. Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokoldi Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan dengan jenis pengujian:
- Pengujian Organoleptic- Pengujian Mikrobiologi- Pengujian Kimia- Pengujian Fisika
Dan di Depurasi Kekerangan, Panimbang dengan jenis pelayanan:- Jasa Sanitasi
2. Restribusi Perizinan Tertentu, yang terdiri dari Restribusi Izin Usaha Perikanan,dilaksanakan oleh Seksi Bisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha dengan jenispelayanan:
- Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) pada usaha Penangkapan ikan danPembudidayaan Ikan
- Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)- Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 22
- Biaya Khusus Tambah dan Labuh- Jasa Pas Masuk Pelabuhan- Cold Storage Pendingin- Pabrik Es- Docking Kapal
b. Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah yang dilaksanakan oleh BBATCurugbarang dan BBIP Cogorondong. Dengan jenis produksi di BBATCurugbarang yaitu :
- Ikan Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Mas, Nila JICA,Nila GIF, Lele, Gurame
- Ikan Hias Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Koi, MasKoki, Balck Moly, Guppy, Cupang dan Bawal
Jenis produksi di BBIP Cigorondong yaitu :- Ikan Air Laut berupa telur, benih, calon induk dan untuk konsumsi dari
jenis Kakap, Kerapu Macan, Kerapu, Bandeng dan Rumput LautEucheuma cottonii
c. Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokoldi Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan dengan jenis pengujian:
- Pengujian Organoleptic- Pengujian Mikrobiologi- Pengujian Kimia- Pengujian Fisika
Dan di Depurasi Kekerangan, Panimbang dengan jenis pelayanan:- Jasa Sanitasi
2. Restribusi Perizinan Tertentu, yang terdiri dari Restribusi Izin Usaha Perikanan,dilaksanakan oleh Seksi Bisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha dengan jenispelayanan:
- Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) pada usaha Penangkapan ikan danPembudidayaan Ikan
- Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)- Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 22
- Biaya Khusus Tambah dan Labuh- Jasa Pas Masuk Pelabuhan- Cold Storage Pendingin- Pabrik Es- Docking Kapal
b. Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah yang dilaksanakan oleh BBATCurugbarang dan BBIP Cogorondong. Dengan jenis produksi di BBATCurugbarang yaitu :
- Ikan Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Mas, Nila JICA,Nila GIF, Lele, Gurame
- Ikan Hias Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Koi, MasKoki, Balck Moly, Guppy, Cupang dan Bawal
Jenis produksi di BBIP Cigorondong yaitu :- Ikan Air Laut berupa telur, benih, calon induk dan untuk konsumsi dari
jenis Kakap, Kerapu Macan, Kerapu, Bandeng dan Rumput LautEucheuma cottonii
c. Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokoldi Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan dengan jenis pengujian:
- Pengujian Organoleptic- Pengujian Mikrobiologi- Pengujian Kimia- Pengujian Fisika
Dan di Depurasi Kekerangan, Panimbang dengan jenis pelayanan:- Jasa Sanitasi
2. Restribusi Perizinan Tertentu, yang terdiri dari Restribusi Izin Usaha Perikanan,dilaksanakan oleh Seksi Bisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha dengan jenispelayanan:
- Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) pada usaha Penangkapan ikan danPembudidayaan Ikan
- Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)- Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 23
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011
No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %1 2009 165.000.000 102.462.490 62,10
2 2010 165.000.000 176.106.350 106,73
3 2011 180.000.000 188.082.400 104,49
4 2012 255.200.000 271.582.500 106,50
Target PAD untuk sektor kelautan dan perikanan dari tahun 2007 – 2011mengalami peningkatan. Namun dari tahun 2010 hingga 2011 target PAD selalu tercapaidengan realisasi 106,73 % dan 104,49 %.
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Belanja 2007-2012
Tahun Pagu Anggaran Belanja Realisasi Anggaran Belanja Persentase (%)
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung
Jumlah Belanja Langsung Belanja TidakLangsung
Jumlah BelanjaLangsung
BelanjaTidak
LangsungJumlah
2009 7,763,244,900.00 5,044,449,000.00 12,807,693,900.00 7.605.199.959,00 4.866.126.477,00 12.471.326.436,00 97,96% 96,46% 97,21%
2010 11,805,000,000.00 5,450,516,362.31 17,255,516,362.31 11.646.854.683,00 5.276.487.607,00 16.923.342.290,00 98,66% 98,81% 97,73%
2011 21,287,100,000.00 6,033,505,925.64 27,320,605,925.64 21.058.949.690,00 5.902.063.894,00 26.961.013.584,00 98,93% 97,82% 98,37%
2012 18,425,000,000.00 8,038,637,000.00 26,463,637,000.00 18.109.308.229,00 7.912.317.295,00 26.021.625.524,00 98,29% 98,43% 98,36%
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1 Peluang1. Peningkatan Citra komoditas Perikanan saat ini sebagai salah satu sumber protein
pangan unggulan dan maraknya paradigma blue evolution;2. Peningkatan minCPat investasi khususnya bagi perikanan budidaya;3. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantu
peningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor)menjadi lebih kondusif;
4. Globalisasi/diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembanganpemasaran hasil perikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 23
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011
No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %1 2009 165.000.000 102.462.490 62,10
2 2010 165.000.000 176.106.350 106,73
3 2011 180.000.000 188.082.400 104,49
4 2012 255.200.000 271.582.500 106,50
Target PAD untuk sektor kelautan dan perikanan dari tahun 2007 – 2011mengalami peningkatan. Namun dari tahun 2010 hingga 2011 target PAD selalu tercapaidengan realisasi 106,73 % dan 104,49 %.
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Belanja 2007-2012
Tahun Pagu Anggaran Belanja Realisasi Anggaran Belanja Persentase (%)
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung
Jumlah Belanja Langsung Belanja TidakLangsung
Jumlah BelanjaLangsung
BelanjaTidak
LangsungJumlah
2009 7,763,244,900.00 5,044,449,000.00 12,807,693,900.00 7.605.199.959,00 4.866.126.477,00 12.471.326.436,00 97,96% 96,46% 97,21%
2010 11,805,000,000.00 5,450,516,362.31 17,255,516,362.31 11.646.854.683,00 5.276.487.607,00 16.923.342.290,00 98,66% 98,81% 97,73%
2011 21,287,100,000.00 6,033,505,925.64 27,320,605,925.64 21.058.949.690,00 5.902.063.894,00 26.961.013.584,00 98,93% 97,82% 98,37%
2012 18,425,000,000.00 8,038,637,000.00 26,463,637,000.00 18.109.308.229,00 7.912.317.295,00 26.021.625.524,00 98,29% 98,43% 98,36%
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1 Peluang1. Peningkatan Citra komoditas Perikanan saat ini sebagai salah satu sumber protein
pangan unggulan dan maraknya paradigma blue evolution;2. Peningkatan minCPat investasi khususnya bagi perikanan budidaya;3. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantu
peningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor)menjadi lebih kondusif;
4. Globalisasi/diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembanganpemasaran hasil perikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 23
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011
No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %1 2009 165.000.000 102.462.490 62,10
2 2010 165.000.000 176.106.350 106,73
3 2011 180.000.000 188.082.400 104,49
4 2012 255.200.000 271.582.500 106,50
Target PAD untuk sektor kelautan dan perikanan dari tahun 2007 – 2011mengalami peningkatan. Namun dari tahun 2010 hingga 2011 target PAD selalu tercapaidengan realisasi 106,73 % dan 104,49 %.
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Belanja 2007-2012
Tahun Pagu Anggaran Belanja Realisasi Anggaran Belanja Persentase (%)
Belanja Langsung Belanja TidakLangsung
Jumlah Belanja Langsung Belanja TidakLangsung
Jumlah BelanjaLangsung
BelanjaTidak
LangsungJumlah
2009 7,763,244,900.00 5,044,449,000.00 12,807,693,900.00 7.605.199.959,00 4.866.126.477,00 12.471.326.436,00 97,96% 96,46% 97,21%
2010 11,805,000,000.00 5,450,516,362.31 17,255,516,362.31 11.646.854.683,00 5.276.487.607,00 16.923.342.290,00 98,66% 98,81% 97,73%
2011 21,287,100,000.00 6,033,505,925.64 27,320,605,925.64 21.058.949.690,00 5.902.063.894,00 26.961.013.584,00 98,93% 97,82% 98,37%
2012 18,425,000,000.00 8,038,637,000.00 26,463,637,000.00 18.109.308.229,00 7.912.317.295,00 26.021.625.524,00 98,29% 98,43% 98,36%
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1 Peluang1. Peningkatan Citra komoditas Perikanan saat ini sebagai salah satu sumber protein
pangan unggulan dan maraknya paradigma blue evolution;2. Peningkatan minCPat investasi khususnya bagi perikanan budidaya;3. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantu
peningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor)menjadi lebih kondusif;
4. Globalisasi/diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembanganpemasaran hasil perikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 24
5. Penyempurnaan Otonomi dan Peraturan Daerah;6. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD;7. Pengembangan/peningkatan kemampuan SDM; dan8. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk
menunjang kegiatan Dinas.
2.4.2 Tantangan1. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumberdaya alam, khususnya sektor kelautan dan
perikanan, terutama terjadinya tekanan pada sumberdaya perikanan tangkap;2. Menurunnya permintaan pasar (terutama luar negeri) akibat teknologi pengolahan yang
kurang memadai;3. Belum meratanya pembangunan ekonomi wilayah pesisir, terutama antara pesisir Utara
dan Selatan Provinsi Banten;4. Globalisasi (free trade) mengancam eksistensi industri Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten;5. Lemahnya penegakan hukum dan rawannya konflik antar kepentingan, sehingga perlu
dilakukan revitalisasi dan pembinaan/sosialisasi peraturan perundang-undanganperikanan;
6. Fluktuasi biaya kegiatan berkaitan dengan fluktuasi komponen biaya BBM.Penyesuaian anggaran diusulkan dalam perubahan anggaran; dan
7. Banyaknya aset dinas yang sudah tua dan teknologi pengelolaan sumber daya yangtertinggal, sehingga perlu upaya perbaikan dan pengiriman pegawai untuk mengikutiDiklat Teknis dan non-Teknis.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 24
5. Penyempurnaan Otonomi dan Peraturan Daerah;6. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD;7. Pengembangan/peningkatan kemampuan SDM; dan8. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk
menunjang kegiatan Dinas.
2.4.2 Tantangan1. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumberdaya alam, khususnya sektor kelautan dan
perikanan, terutama terjadinya tekanan pada sumberdaya perikanan tangkap;2. Menurunnya permintaan pasar (terutama luar negeri) akibat teknologi pengolahan yang
kurang memadai;3. Belum meratanya pembangunan ekonomi wilayah pesisir, terutama antara pesisir Utara
dan Selatan Provinsi Banten;4. Globalisasi (free trade) mengancam eksistensi industri Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten;5. Lemahnya penegakan hukum dan rawannya konflik antar kepentingan, sehingga perlu
dilakukan revitalisasi dan pembinaan/sosialisasi peraturan perundang-undanganperikanan;
6. Fluktuasi biaya kegiatan berkaitan dengan fluktuasi komponen biaya BBM.Penyesuaian anggaran diusulkan dalam perubahan anggaran; dan
7. Banyaknya aset dinas yang sudah tua dan teknologi pengelolaan sumber daya yangtertinggal, sehingga perlu upaya perbaikan dan pengiriman pegawai untuk mengikutiDiklat Teknis dan non-Teknis.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 24
5. Penyempurnaan Otonomi dan Peraturan Daerah;6. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD;7. Pengembangan/peningkatan kemampuan SDM; dan8. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk
menunjang kegiatan Dinas.
2.4.2 Tantangan1. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumberdaya alam, khususnya sektor kelautan dan
perikanan, terutama terjadinya tekanan pada sumberdaya perikanan tangkap;2. Menurunnya permintaan pasar (terutama luar negeri) akibat teknologi pengolahan yang
kurang memadai;3. Belum meratanya pembangunan ekonomi wilayah pesisir, terutama antara pesisir Utara
dan Selatan Provinsi Banten;4. Globalisasi (free trade) mengancam eksistensi industri Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten;5. Lemahnya penegakan hukum dan rawannya konflik antar kepentingan, sehingga perlu
dilakukan revitalisasi dan pembinaan/sosialisasi peraturan perundang-undanganperikanan;
6. Fluktuasi biaya kegiatan berkaitan dengan fluktuasi komponen biaya BBM.Penyesuaian anggaran diusulkan dalam perubahan anggaran; dan
7. Banyaknya aset dinas yang sudah tua dan teknologi pengelolaan sumber daya yangtertinggal, sehingga perlu upaya perbaikan dan pengiriman pegawai untuk mengikutiDiklat Teknis dan non-Teknis.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPDIsu-isu strategis nasional mengenai sektor Kelautan dan Perikanan berkaitan erat
dengan potensi, peluang dan permasalahan di tingkat daerah. Secara nasional, potensisektor kelautan dan perikanan meliputi: kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayatikelautan terbesar di dunia, jasa lingkungan kelautan, potensi pengembangan perikanantangkap, budidaya laut-payau-tawar, industri pengolahan hasil perikanan, industribioteknologi kelautan dan perikanan, pengembangan pulau-pulau kecil, pemanfaatanBenda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), pemanfaatan air laut dalam(deep sea water), industri garam rakyat, pengelolaan pasir laut, industri penunjang, danpengembangan kawasan industri perikanan terpadu. Selain itu, potensi sinergikelembagaan, sarana – prasarana serta adanya dukungan pemerintah merupakan nilaitambah dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia.
Di sisi lain, terdapat isu-isu strategis berupa permasalahan-permasalahan dalampengelolaan sektor kelautan dan perikanan antara lain: Sumberdaya ikan yang berada diperairan Indonesia baik laut maupun perairan umum cenderung mengalami degradasidalam satu dekade terakhir ini, produktivitas para nelayan Indonesia hingga saat ini masihtergolong rendah, masalah kurangnya sarana dan prasarana, konflik dalam pemanfaatansumberdaya kelautan dan perikanan, dan disparitas harga ikan. Hal tersebut masihditambah lagi oleh tantangan dari luar, meliputi: Illegal fishing oleh kapal-kapal ikanasing dan Kerawanan bencana alam yang seringkali menimbulkan berbagai kerusakanmulai dari tingkat ringan hingga berat yang merusakan sarana dan prasarana kelautan danperikanan, perumahan penduduk hingga korban jiwa.
Secara regional, isu-isu strategis di seputar pelaksanaan Tupoksi Dinas Kelautandan Perikanan Provinsi Banten meliputi berbagai macam potensi, permasalahan danpeluang yang ada, yaitu:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPDIsu-isu strategis nasional mengenai sektor Kelautan dan Perikanan berkaitan erat
dengan potensi, peluang dan permasalahan di tingkat daerah. Secara nasional, potensisektor kelautan dan perikanan meliputi: kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayatikelautan terbesar di dunia, jasa lingkungan kelautan, potensi pengembangan perikanantangkap, budidaya laut-payau-tawar, industri pengolahan hasil perikanan, industribioteknologi kelautan dan perikanan, pengembangan pulau-pulau kecil, pemanfaatanBenda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), pemanfaatan air laut dalam(deep sea water), industri garam rakyat, pengelolaan pasir laut, industri penunjang, danpengembangan kawasan industri perikanan terpadu. Selain itu, potensi sinergikelembagaan, sarana – prasarana serta adanya dukungan pemerintah merupakan nilaitambah dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia.
Di sisi lain, terdapat isu-isu strategis berupa permasalahan-permasalahan dalampengelolaan sektor kelautan dan perikanan antara lain: Sumberdaya ikan yang berada diperairan Indonesia baik laut maupun perairan umum cenderung mengalami degradasidalam satu dekade terakhir ini, produktivitas para nelayan Indonesia hingga saat ini masihtergolong rendah, masalah kurangnya sarana dan prasarana, konflik dalam pemanfaatansumberdaya kelautan dan perikanan, dan disparitas harga ikan. Hal tersebut masihditambah lagi oleh tantangan dari luar, meliputi: Illegal fishing oleh kapal-kapal ikanasing dan Kerawanan bencana alam yang seringkali menimbulkan berbagai kerusakanmulai dari tingkat ringan hingga berat yang merusakan sarana dan prasarana kelautan danperikanan, perumahan penduduk hingga korban jiwa.
Secara regional, isu-isu strategis di seputar pelaksanaan Tupoksi Dinas Kelautandan Perikanan Provinsi Banten meliputi berbagai macam potensi, permasalahan danpeluang yang ada, yaitu:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 25
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGASDAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPDIsu-isu strategis nasional mengenai sektor Kelautan dan Perikanan berkaitan erat
dengan potensi, peluang dan permasalahan di tingkat daerah. Secara nasional, potensisektor kelautan dan perikanan meliputi: kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayatikelautan terbesar di dunia, jasa lingkungan kelautan, potensi pengembangan perikanantangkap, budidaya laut-payau-tawar, industri pengolahan hasil perikanan, industribioteknologi kelautan dan perikanan, pengembangan pulau-pulau kecil, pemanfaatanBenda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), pemanfaatan air laut dalam(deep sea water), industri garam rakyat, pengelolaan pasir laut, industri penunjang, danpengembangan kawasan industri perikanan terpadu. Selain itu, potensi sinergikelembagaan, sarana – prasarana serta adanya dukungan pemerintah merupakan nilaitambah dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia.
Di sisi lain, terdapat isu-isu strategis berupa permasalahan-permasalahan dalampengelolaan sektor kelautan dan perikanan antara lain: Sumberdaya ikan yang berada diperairan Indonesia baik laut maupun perairan umum cenderung mengalami degradasidalam satu dekade terakhir ini, produktivitas para nelayan Indonesia hingga saat ini masihtergolong rendah, masalah kurangnya sarana dan prasarana, konflik dalam pemanfaatansumberdaya kelautan dan perikanan, dan disparitas harga ikan. Hal tersebut masihditambah lagi oleh tantangan dari luar, meliputi: Illegal fishing oleh kapal-kapal ikanasing dan Kerawanan bencana alam yang seringkali menimbulkan berbagai kerusakanmulai dari tingkat ringan hingga berat yang merusakan sarana dan prasarana kelautan danperikanan, perumahan penduduk hingga korban jiwa.
Secara regional, isu-isu strategis di seputar pelaksanaan Tupoksi Dinas Kelautandan Perikanan Provinsi Banten meliputi berbagai macam potensi, permasalahan danpeluang yang ada, yaitu:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26
3.1.1 PotensiProvinsi Banten terletak pada 05o 07' 50" LS – 07o 01' 01" LS dan 105o 01' 11" BT -
106o 07' 12" BT, memiliki wilayah seluas 8.651,20 km2 atau sekitar 6,42 % luas wilayahPulau Jawa. Berdasarkan sumberdaya perikanan dan kelautannya, Provinsi Bantenmempunyai 61 buah pulau-pulau kecil, yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaitu di KotaCilegon sebanyak 5 pulau, Kabupaten Pandeglang sebanyak 33 pulau, KabupatenSerang sebanyak 17 pulau, Kabupaten Tangerang sebanyak 1 pulau, dan KabupatenLebak sebanyak 5 pulau. Di samping itu Banten memiliki garis pantai 499,62 km, terbagiatas garis pantai yang menghadap Samudra Indonesia 138,62 km, menghadap Laut Jawa127,10 km dan menghadap Selat Sunda 233,90 km.
Pesisir pantai Banten dibagi menjadi 3 wilayah pantai dengan karakteristik yangberbeda yaitu Pantai Utara dengan perairan Laut Jawa, Pantai Barat dengan perairanSelat Sunda dan Pantai Selatan dengan perairan Samudera HIndia. Pantai Utaramembentang dari pantai Dadap, Kabupaten Tangerang sampai dengan Merak, KotaCilegon lalu Pantai Barat mulai dari Kota Cilegon sampai dengan Ujung Kulon, KabupatenPandeglang dan Pantai Selatan mulai dari Kabupaten Pandeglang sampai dengan pantaiCibareno, Kabupaten Lebak.
Kondisi geografis semacam ini menyimpan potensi sumber-daya kelautan danperikanan yang sangat besar termasuk di dalamnya perikanan tangkap dan budidaya,industri pengolahan produk perikanan dan bioteknologi, pariwisata bahari dan pantai,pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri kapal, bangunan laut dan pantai,pulau-pulau kecil dan kegiatan pendayagunaan benda-benda berharga (the sunken
treasures). Juga terdapat perbedaan spesies ikan dominan yang tertangkap di 3 wilayahperairan laut tersebut yaitu perairan Laut Jawa didominasi ikan demersal, perairan SelatSunda didominasi ikan pelagis kecil dan perairan Samudera Hindia didominasi ikan pelagisbesar.
Di perairan Laut Banten, peluang pengembangan cukup besar karena kaya akanjenis-jenis ikan pelagis besar (big pelagic), ikan pelagis kecil (small pelagic) dan ikandemersal dengan potensi sebesar 60.400 ton/tahun (Proyeksi Peningkatan ProduksiPerikanan Tangkap di Laut 2010-2014 menurut Provinsi dalam Renstra KKP, 2010),sedangkan potensi perairan umum mencapai 2.965 ton/tahun (Laporan Statistik PerikananTangkap, 2010). Di Laut Selatan (Samudera Hindia), peluang pengembangan terbuka
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26
3.1.1 PotensiProvinsi Banten terletak pada 05o 07' 50" LS – 07o 01' 01" LS dan 105o 01' 11" BT -
106o 07' 12" BT, memiliki wilayah seluas 8.651,20 km2 atau sekitar 6,42 % luas wilayahPulau Jawa. Berdasarkan sumberdaya perikanan dan kelautannya, Provinsi Bantenmempunyai 61 buah pulau-pulau kecil, yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaitu di KotaCilegon sebanyak 5 pulau, Kabupaten Pandeglang sebanyak 33 pulau, KabupatenSerang sebanyak 17 pulau, Kabupaten Tangerang sebanyak 1 pulau, dan KabupatenLebak sebanyak 5 pulau. Di samping itu Banten memiliki garis pantai 499,62 km, terbagiatas garis pantai yang menghadap Samudra Indonesia 138,62 km, menghadap Laut Jawa127,10 km dan menghadap Selat Sunda 233,90 km.
Pesisir pantai Banten dibagi menjadi 3 wilayah pantai dengan karakteristik yangberbeda yaitu Pantai Utara dengan perairan Laut Jawa, Pantai Barat dengan perairanSelat Sunda dan Pantai Selatan dengan perairan Samudera HIndia. Pantai Utaramembentang dari pantai Dadap, Kabupaten Tangerang sampai dengan Merak, KotaCilegon lalu Pantai Barat mulai dari Kota Cilegon sampai dengan Ujung Kulon, KabupatenPandeglang dan Pantai Selatan mulai dari Kabupaten Pandeglang sampai dengan pantaiCibareno, Kabupaten Lebak.
Kondisi geografis semacam ini menyimpan potensi sumber-daya kelautan danperikanan yang sangat besar termasuk di dalamnya perikanan tangkap dan budidaya,industri pengolahan produk perikanan dan bioteknologi, pariwisata bahari dan pantai,pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri kapal, bangunan laut dan pantai,pulau-pulau kecil dan kegiatan pendayagunaan benda-benda berharga (the sunken
treasures). Juga terdapat perbedaan spesies ikan dominan yang tertangkap di 3 wilayahperairan laut tersebut yaitu perairan Laut Jawa didominasi ikan demersal, perairan SelatSunda didominasi ikan pelagis kecil dan perairan Samudera Hindia didominasi ikan pelagisbesar.
Di perairan Laut Banten, peluang pengembangan cukup besar karena kaya akanjenis-jenis ikan pelagis besar (big pelagic), ikan pelagis kecil (small pelagic) dan ikandemersal dengan potensi sebesar 60.400 ton/tahun (Proyeksi Peningkatan ProduksiPerikanan Tangkap di Laut 2010-2014 menurut Provinsi dalam Renstra KKP, 2010),sedangkan potensi perairan umum mencapai 2.965 ton/tahun (Laporan Statistik PerikananTangkap, 2010). Di Laut Selatan (Samudera Hindia), peluang pengembangan terbuka
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 26
3.1.1 PotensiProvinsi Banten terletak pada 05o 07' 50" LS – 07o 01' 01" LS dan 105o 01' 11" BT -
106o 07' 12" BT, memiliki wilayah seluas 8.651,20 km2 atau sekitar 6,42 % luas wilayahPulau Jawa. Berdasarkan sumberdaya perikanan dan kelautannya, Provinsi Bantenmempunyai 61 buah pulau-pulau kecil, yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaitu di KotaCilegon sebanyak 5 pulau, Kabupaten Pandeglang sebanyak 33 pulau, KabupatenSerang sebanyak 17 pulau, Kabupaten Tangerang sebanyak 1 pulau, dan KabupatenLebak sebanyak 5 pulau. Di samping itu Banten memiliki garis pantai 499,62 km, terbagiatas garis pantai yang menghadap Samudra Indonesia 138,62 km, menghadap Laut Jawa127,10 km dan menghadap Selat Sunda 233,90 km.
Pesisir pantai Banten dibagi menjadi 3 wilayah pantai dengan karakteristik yangberbeda yaitu Pantai Utara dengan perairan Laut Jawa, Pantai Barat dengan perairanSelat Sunda dan Pantai Selatan dengan perairan Samudera HIndia. Pantai Utaramembentang dari pantai Dadap, Kabupaten Tangerang sampai dengan Merak, KotaCilegon lalu Pantai Barat mulai dari Kota Cilegon sampai dengan Ujung Kulon, KabupatenPandeglang dan Pantai Selatan mulai dari Kabupaten Pandeglang sampai dengan pantaiCibareno, Kabupaten Lebak.
Kondisi geografis semacam ini menyimpan potensi sumber-daya kelautan danperikanan yang sangat besar termasuk di dalamnya perikanan tangkap dan budidaya,industri pengolahan produk perikanan dan bioteknologi, pariwisata bahari dan pantai,pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri kapal, bangunan laut dan pantai,pulau-pulau kecil dan kegiatan pendayagunaan benda-benda berharga (the sunken
treasures). Juga terdapat perbedaan spesies ikan dominan yang tertangkap di 3 wilayahperairan laut tersebut yaitu perairan Laut Jawa didominasi ikan demersal, perairan SelatSunda didominasi ikan pelagis kecil dan perairan Samudera Hindia didominasi ikan pelagisbesar.
Di perairan Laut Banten, peluang pengembangan cukup besar karena kaya akanjenis-jenis ikan pelagis besar (big pelagic), ikan pelagis kecil (small pelagic) dan ikandemersal dengan potensi sebesar 60.400 ton/tahun (Proyeksi Peningkatan ProduksiPerikanan Tangkap di Laut 2010-2014 menurut Provinsi dalam Renstra KKP, 2010),sedangkan potensi perairan umum mencapai 2.965 ton/tahun (Laporan Statistik PerikananTangkap, 2010). Di Laut Selatan (Samudera Hindia), peluang pengembangan terbuka
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 27
lebar dengan kekayaan potensi udang dan ikan-ikan pelagis besar seperti Tuna, Hiu danlain sebagainya dengan potensi sebesar 666.240 ton / tahun (Komisi Nasional PengkajianSumber daya Ikan DKP-RI, 2007). Di bidang Perikanan Budidaya, masih berpeluang untukdikembangkan usaha perikanan budidaya air tawar, perairan pedalaman, air payau sertabudidaya laut, yang keseluruhannya mencapai luas 27.562 ha. Di mana dari segipemasaran, baik ikan hidup, segar atau benih ikan, mempunyai prospek yang cerahkarena posisi Banten yang strategis, diapit dua provinsi besar yaitu Provinsi Jawa Baratdan Provinsi DKI Jakarta.
Provinsi Banten memiliki perairan umum yang cukup potensial dikembangkan untukkegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya, yaitu sekitar 4.928 Ha, yang terdiridari cekdam/waduk 621 Ha, situ 320 Ha, rawa 3.416 Ha dan bekas galian pasir 572 Ha.
Pengembangan perluasan areal lahan usaha budidaya air payau masih terbukaterutama di pesisir Pantai Barat dan Pantai Selatan Banten, dengan tetap memperhatikankelestarian ekosistem jalur hijau hutan mangrove mengingat karakteristik lahannya yangkhas. Secara umum, prospek pengembangan ke depan masih terbuka luas, mengingatsampai saat ini, pemanfaatan secara keseluruhan baru mencapai sekitar 66,80%(Kelautan dan Perikanan dalam angka, 2011).
Untuk kondisi perikanan tangkap sepanjang Pantai Utara merupakan konsentrasidan pemukiman nelayan, bila dibandingkan Pantai Barat dan Pantai Selatan. Hal inidisebabkan kondisi pantai yang berbeda, musim yang tidak bersamaan serta keadaan lautyang memang berbeda. Juga karena pantai utara dengan pusat Ibu Kota Jakarta.Tercatat jumlah nelayan di Banten pada tahun 2011 mencapai 26.757 orang yangmendiami 61 desa di Pesisir Utara, 48 desa di pesisir Barat dan 20 desa di PesisirSelatan.
Jumlah armada perikanan tangkap di laut Banten yang tercatat pada tahun 2011sebanyak 6.789 buah, yang terdiri dari armada penangkapan perairan laut sebesar 6.621buah dan perairan umum sebesar 168 buah. Jenis armada perikanan laut didominasi olehjenis armada kapal motor yang jumlahnya mencapai 4.023 unit (Kelautan dan PerikananDalam Angka, 2011).
Jaring insang merupakan jenis alat tangkap yang dominan dan memberikankontribusi paling banyak terhadap produksi perikanan tangkap di perairan laut Banten,dimana pada tahun 2011 mencapai 25,23% diikuti payang sebesar 9,1%.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 27
lebar dengan kekayaan potensi udang dan ikan-ikan pelagis besar seperti Tuna, Hiu danlain sebagainya dengan potensi sebesar 666.240 ton / tahun (Komisi Nasional PengkajianSumber daya Ikan DKP-RI, 2007). Di bidang Perikanan Budidaya, masih berpeluang untukdikembangkan usaha perikanan budidaya air tawar, perairan pedalaman, air payau sertabudidaya laut, yang keseluruhannya mencapai luas 27.562 ha. Di mana dari segipemasaran, baik ikan hidup, segar atau benih ikan, mempunyai prospek yang cerahkarena posisi Banten yang strategis, diapit dua provinsi besar yaitu Provinsi Jawa Baratdan Provinsi DKI Jakarta.
Provinsi Banten memiliki perairan umum yang cukup potensial dikembangkan untukkegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya, yaitu sekitar 4.928 Ha, yang terdiridari cekdam/waduk 621 Ha, situ 320 Ha, rawa 3.416 Ha dan bekas galian pasir 572 Ha.
Pengembangan perluasan areal lahan usaha budidaya air payau masih terbukaterutama di pesisir Pantai Barat dan Pantai Selatan Banten, dengan tetap memperhatikankelestarian ekosistem jalur hijau hutan mangrove mengingat karakteristik lahannya yangkhas. Secara umum, prospek pengembangan ke depan masih terbuka luas, mengingatsampai saat ini, pemanfaatan secara keseluruhan baru mencapai sekitar 66,80%(Kelautan dan Perikanan dalam angka, 2011).
Untuk kondisi perikanan tangkap sepanjang Pantai Utara merupakan konsentrasidan pemukiman nelayan, bila dibandingkan Pantai Barat dan Pantai Selatan. Hal inidisebabkan kondisi pantai yang berbeda, musim yang tidak bersamaan serta keadaan lautyang memang berbeda. Juga karena pantai utara dengan pusat Ibu Kota Jakarta.Tercatat jumlah nelayan di Banten pada tahun 2011 mencapai 26.757 orang yangmendiami 61 desa di Pesisir Utara, 48 desa di pesisir Barat dan 20 desa di PesisirSelatan.
Jumlah armada perikanan tangkap di laut Banten yang tercatat pada tahun 2011sebanyak 6.789 buah, yang terdiri dari armada penangkapan perairan laut sebesar 6.621buah dan perairan umum sebesar 168 buah. Jenis armada perikanan laut didominasi olehjenis armada kapal motor yang jumlahnya mencapai 4.023 unit (Kelautan dan PerikananDalam Angka, 2011).
Jaring insang merupakan jenis alat tangkap yang dominan dan memberikankontribusi paling banyak terhadap produksi perikanan tangkap di perairan laut Banten,dimana pada tahun 2011 mencapai 25,23% diikuti payang sebesar 9,1%.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 27
lebar dengan kekayaan potensi udang dan ikan-ikan pelagis besar seperti Tuna, Hiu danlain sebagainya dengan potensi sebesar 666.240 ton / tahun (Komisi Nasional PengkajianSumber daya Ikan DKP-RI, 2007). Di bidang Perikanan Budidaya, masih berpeluang untukdikembangkan usaha perikanan budidaya air tawar, perairan pedalaman, air payau sertabudidaya laut, yang keseluruhannya mencapai luas 27.562 ha. Di mana dari segipemasaran, baik ikan hidup, segar atau benih ikan, mempunyai prospek yang cerahkarena posisi Banten yang strategis, diapit dua provinsi besar yaitu Provinsi Jawa Baratdan Provinsi DKI Jakarta.
Provinsi Banten memiliki perairan umum yang cukup potensial dikembangkan untukkegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya, yaitu sekitar 4.928 Ha, yang terdiridari cekdam/waduk 621 Ha, situ 320 Ha, rawa 3.416 Ha dan bekas galian pasir 572 Ha.
Pengembangan perluasan areal lahan usaha budidaya air payau masih terbukaterutama di pesisir Pantai Barat dan Pantai Selatan Banten, dengan tetap memperhatikankelestarian ekosistem jalur hijau hutan mangrove mengingat karakteristik lahannya yangkhas. Secara umum, prospek pengembangan ke depan masih terbuka luas, mengingatsampai saat ini, pemanfaatan secara keseluruhan baru mencapai sekitar 66,80%(Kelautan dan Perikanan dalam angka, 2011).
Untuk kondisi perikanan tangkap sepanjang Pantai Utara merupakan konsentrasidan pemukiman nelayan, bila dibandingkan Pantai Barat dan Pantai Selatan. Hal inidisebabkan kondisi pantai yang berbeda, musim yang tidak bersamaan serta keadaan lautyang memang berbeda. Juga karena pantai utara dengan pusat Ibu Kota Jakarta.Tercatat jumlah nelayan di Banten pada tahun 2011 mencapai 26.757 orang yangmendiami 61 desa di Pesisir Utara, 48 desa di pesisir Barat dan 20 desa di PesisirSelatan.
Jumlah armada perikanan tangkap di laut Banten yang tercatat pada tahun 2011sebanyak 6.789 buah, yang terdiri dari armada penangkapan perairan laut sebesar 6.621buah dan perairan umum sebesar 168 buah. Jenis armada perikanan laut didominasi olehjenis armada kapal motor yang jumlahnya mencapai 4.023 unit (Kelautan dan PerikananDalam Angka, 2011).
Jaring insang merupakan jenis alat tangkap yang dominan dan memberikankontribusi paling banyak terhadap produksi perikanan tangkap di perairan laut Banten,dimana pada tahun 2011 mencapai 25,23% diikuti payang sebesar 9,1%.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 28
Untuk mengakomodasi usaha penangkapan ikan di laut, maka di Banten terdapat42 unit Tempat Pelelangan ikan (TPI) yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaituKabupaten Tangerang sebanyak 7 unit, Kabupaten Serang sebanyak 12 unit, Kota Serangsebanyak 1 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 12 unit dan Kabupaten Lebaksebanyak 2 unit. Banten memiliki 1 (satu) buah Pelabuhan Perikanan yang menjadikewenangan Pemerintah Pusat yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu yangterletak di Kota Serang. Banten juga memiliki 3 (tiga) buah Pelabuhan Perikanan Pantai(PPP) yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi yaitu : (1) PPP Labuan 1Kab Pandeglang, (2) PPP Labuan 2 Kab Pandeglang, dan (3) PPP Labuan 3 KabPandeglang. Selain itu Banten juga memiliki 22 (dua puluh dua) Pangkalan PendaratanIkan (PPI) yang tersebar di empat Kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang sebanyak 5unit, Kabupaten Serang sebanyak 9 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 7 unit danKabupaten Lebak sebanyak 1 unit.
Potensi usaha pengolahan di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkansebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya.Secara umum, kondisi pengolahan dan pemasaran masih berada pada skala usahatradisional. Walaupun beberapa unit pengolah ikan telah berskala modern danberorientasi pasar ekspor. Jumlah Total unit usaha pengolahan di Banten sebanyak 1.217unit usaha, dimana mayoritas masih berorientasi pada skala tradisional. Berdasarkanpendataan statistik, usaha penggaraman/pengeringan merupakan jenis usaha yangterbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 505 unit. Sedangkan usaha pengalenganmerupakan jenis usaha yang paling kecil jumlahnya. Berdasarkan sebaran secarageografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlah usaha pengolahan yang terbesar terdapatdi Kabupaten Pandeglang mencapai 497 unit.
Potensi usaha pemasaran di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkansebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya.Banten memiliki Pasar Ikan Higienis (PIH) sejumlah 1 (satu) unit yang berfungsi sebagaiunit pemasaran ikan higienis, dengan mengutamakan kualitas / mutu produk ikan segaryang dipasarkan dengan selalu menjaga kondisi cold chain system.
Berdasarkan pendataan statistik, total unit usaha pemasaran perikanan di Bantensebanyak 18.594 unit usaha. usaha pengecer merupakan jenis usaha pemasaranperikanan yang terbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 10.152 unit usaha.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 28
Untuk mengakomodasi usaha penangkapan ikan di laut, maka di Banten terdapat42 unit Tempat Pelelangan ikan (TPI) yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaituKabupaten Tangerang sebanyak 7 unit, Kabupaten Serang sebanyak 12 unit, Kota Serangsebanyak 1 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 12 unit dan Kabupaten Lebaksebanyak 2 unit. Banten memiliki 1 (satu) buah Pelabuhan Perikanan yang menjadikewenangan Pemerintah Pusat yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu yangterletak di Kota Serang. Banten juga memiliki 3 (tiga) buah Pelabuhan Perikanan Pantai(PPP) yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi yaitu : (1) PPP Labuan 1Kab Pandeglang, (2) PPP Labuan 2 Kab Pandeglang, dan (3) PPP Labuan 3 KabPandeglang. Selain itu Banten juga memiliki 22 (dua puluh dua) Pangkalan PendaratanIkan (PPI) yang tersebar di empat Kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang sebanyak 5unit, Kabupaten Serang sebanyak 9 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 7 unit danKabupaten Lebak sebanyak 1 unit.
Potensi usaha pengolahan di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkansebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya.Secara umum, kondisi pengolahan dan pemasaran masih berada pada skala usahatradisional. Walaupun beberapa unit pengolah ikan telah berskala modern danberorientasi pasar ekspor. Jumlah Total unit usaha pengolahan di Banten sebanyak 1.217unit usaha, dimana mayoritas masih berorientasi pada skala tradisional. Berdasarkanpendataan statistik, usaha penggaraman/pengeringan merupakan jenis usaha yangterbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 505 unit. Sedangkan usaha pengalenganmerupakan jenis usaha yang paling kecil jumlahnya. Berdasarkan sebaran secarageografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlah usaha pengolahan yang terbesar terdapatdi Kabupaten Pandeglang mencapai 497 unit.
Potensi usaha pemasaran di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkansebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya.Banten memiliki Pasar Ikan Higienis (PIH) sejumlah 1 (satu) unit yang berfungsi sebagaiunit pemasaran ikan higienis, dengan mengutamakan kualitas / mutu produk ikan segaryang dipasarkan dengan selalu menjaga kondisi cold chain system.
Berdasarkan pendataan statistik, total unit usaha pemasaran perikanan di Bantensebanyak 18.594 unit usaha. usaha pengecer merupakan jenis usaha pemasaranperikanan yang terbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 10.152 unit usaha.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 28
Untuk mengakomodasi usaha penangkapan ikan di laut, maka di Banten terdapat42 unit Tempat Pelelangan ikan (TPI) yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaituKabupaten Tangerang sebanyak 7 unit, Kabupaten Serang sebanyak 12 unit, Kota Serangsebanyak 1 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 12 unit dan Kabupaten Lebaksebanyak 2 unit. Banten memiliki 1 (satu) buah Pelabuhan Perikanan yang menjadikewenangan Pemerintah Pusat yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu yangterletak di Kota Serang. Banten juga memiliki 3 (tiga) buah Pelabuhan Perikanan Pantai(PPP) yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi yaitu : (1) PPP Labuan 1Kab Pandeglang, (2) PPP Labuan 2 Kab Pandeglang, dan (3) PPP Labuan 3 KabPandeglang. Selain itu Banten juga memiliki 22 (dua puluh dua) Pangkalan PendaratanIkan (PPI) yang tersebar di empat Kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang sebanyak 5unit, Kabupaten Serang sebanyak 9 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 7 unit danKabupaten Lebak sebanyak 1 unit.
Potensi usaha pengolahan di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkansebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya.Secara umum, kondisi pengolahan dan pemasaran masih berada pada skala usahatradisional. Walaupun beberapa unit pengolah ikan telah berskala modern danberorientasi pasar ekspor. Jumlah Total unit usaha pengolahan di Banten sebanyak 1.217unit usaha, dimana mayoritas masih berorientasi pada skala tradisional. Berdasarkanpendataan statistik, usaha penggaraman/pengeringan merupakan jenis usaha yangterbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 505 unit. Sedangkan usaha pengalenganmerupakan jenis usaha yang paling kecil jumlahnya. Berdasarkan sebaran secarageografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlah usaha pengolahan yang terbesar terdapatdi Kabupaten Pandeglang mencapai 497 unit.
Potensi usaha pemasaran di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkansebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya.Banten memiliki Pasar Ikan Higienis (PIH) sejumlah 1 (satu) unit yang berfungsi sebagaiunit pemasaran ikan higienis, dengan mengutamakan kualitas / mutu produk ikan segaryang dipasarkan dengan selalu menjaga kondisi cold chain system.
Berdasarkan pendataan statistik, total unit usaha pemasaran perikanan di Bantensebanyak 18.594 unit usaha. usaha pengecer merupakan jenis usaha pemasaranperikanan yang terbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 10.152 unit usaha.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 29
Sedangkan usaha hotel/penginapan merupakan jenis usaha pemasaran yang paling keciljumlahnya.
Berdasarkan sebaran secara geografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlahusaha pemasaran perikanan yang terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang yangmencapai 5.180 unit usaha pemasaran.
Pengembangan usaha pemasaran berdasar pada Cold Chain System untukmenjaga kualitas ikan sebagai bahan baku, akan dilakukan dengan pembangunan lospasar ikan tradisional pada 58 lokasi di kabupaten/kota dan 1 (satu) unit Pasar IkanHigienis (PIH) di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan.
3.1.2 PermasalahanMasih cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sektor
kelautan dan perikanan di Banten yang menyebabkan penurunan/kurang optimalnyaproduksi perikanan dan jasa kelautan, di antaranya adalah:1. Rendahnya pendapatan nelayan/pembudidaya ikan2. Masih kecilnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah3. Kurang optimalnya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan4. Rendahnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki
komoditas unggulan5. Kurangnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan6. Rendahnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar7. Kurangnya nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan8. Kurang terpeliharanya daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan
dan perikanan.9. Minimnya cakupan luas wilayah perairan Banten yang dapat diawasi oleh aparatur
pengawas dinas kelautan dan perikanan10. Kurang optimalnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan DKP
yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publiksektor kelautan dan perikanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 29
Sedangkan usaha hotel/penginapan merupakan jenis usaha pemasaran yang paling keciljumlahnya.
Berdasarkan sebaran secara geografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlahusaha pemasaran perikanan yang terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang yangmencapai 5.180 unit usaha pemasaran.
Pengembangan usaha pemasaran berdasar pada Cold Chain System untukmenjaga kualitas ikan sebagai bahan baku, akan dilakukan dengan pembangunan lospasar ikan tradisional pada 58 lokasi di kabupaten/kota dan 1 (satu) unit Pasar IkanHigienis (PIH) di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan.
3.1.2 PermasalahanMasih cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sektor
kelautan dan perikanan di Banten yang menyebabkan penurunan/kurang optimalnyaproduksi perikanan dan jasa kelautan, di antaranya adalah:1. Rendahnya pendapatan nelayan/pembudidaya ikan2. Masih kecilnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah3. Kurang optimalnya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan4. Rendahnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki
komoditas unggulan5. Kurangnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan6. Rendahnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar7. Kurangnya nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan8. Kurang terpeliharanya daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan
dan perikanan.9. Minimnya cakupan luas wilayah perairan Banten yang dapat diawasi oleh aparatur
pengawas dinas kelautan dan perikanan10. Kurang optimalnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan DKP
yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publiksektor kelautan dan perikanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 29
Sedangkan usaha hotel/penginapan merupakan jenis usaha pemasaran yang paling keciljumlahnya.
Berdasarkan sebaran secara geografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlahusaha pemasaran perikanan yang terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang yangmencapai 5.180 unit usaha pemasaran.
Pengembangan usaha pemasaran berdasar pada Cold Chain System untukmenjaga kualitas ikan sebagai bahan baku, akan dilakukan dengan pembangunan lospasar ikan tradisional pada 58 lokasi di kabupaten/kota dan 1 (satu) unit Pasar IkanHigienis (PIH) di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan.
3.1.2 PermasalahanMasih cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sektor
kelautan dan perikanan di Banten yang menyebabkan penurunan/kurang optimalnyaproduksi perikanan dan jasa kelautan, di antaranya adalah:1. Rendahnya pendapatan nelayan/pembudidaya ikan2. Masih kecilnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah3. Kurang optimalnya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan4. Rendahnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki
komoditas unggulan5. Kurangnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan6. Rendahnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar7. Kurangnya nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan8. Kurang terpeliharanya daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan
dan perikanan.9. Minimnya cakupan luas wilayah perairan Banten yang dapat diawasi oleh aparatur
pengawas dinas kelautan dan perikanan10. Kurang optimalnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan DKP
yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publiksektor kelautan dan perikanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 30
11. Rendahnya kemampuan SDM dan kapasitas kelembagaan masyarakat, utamanyamasyarakat pesisir dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan akibatrendahnya tingkat pendidikan;
12. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum yang mengakibatkan tidakterkendalinya eksploitasi sumberdaya kelautan dan perikanan yang disebabkankurangnya kualitas dan kuantitas petugas penegak hukum di lapangan;
13. Adanya kerusakan habitat vital di laut / pesisir yang disebabkan pencemaran,perusakan oleh manusia, maupun faktor bencana alam, akibat rendahnyapengetahuan, kesadaran dan peran serta masyarakat pesisir dalam menjagakelestarian ekosistem / lingkungan.
14. Menurunnya produksi perikanan tangkap, yang disebabkan oleh penggunaan alattangkap yang tidak ramah lingkungan, rusaknya habitat vital, dan belum optimalnyasarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap;
15. Terkonsentasinya domisili nelayan Banten di Pantai Utara Banten, mengakibatkanterjadinya tekanan berlebih pada sumberdaya perikanan;
16. Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung perikanan budidaya sertarendahnya kemampuan pembudidaya ikan yang menerapkan Cara Budidaya Ikanyang Baik (good aquaculture practices) yang disebabkan kurangnya penguasaanteknis;
17. Banyaknya pelaku usaha pengolahan hasil perikanan yang bersifat tradisional(dengan mutu produk, syarat teknis, sanitasi dan higienis yang rendah dan yang jauhdari persyaratan mutu ekspor) karena rendahnya kesadaran, pengetahuan danpermodalan, serta keterbatasan sarana – prasarana penyimpanan hasil tangkapan;
18. Pola pemasaran hasil perikanan yang masih tradisional, belum menerapkan sistemrantai dingin pada penanganan hasil produk perikanan, sehingga menyebabkanmenurunnya kualitas bahan baku olahan perikanan. Hal ini masih ditambah denganmasih adanya penggunaan bahan beracun berbahaya;
19. Rendahnya tingkat konsumsi ikan per kapita per tahun;20. Kurangnya database kondisi dan potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan di
Provinsi Banten beserta perangkat analisis penunjangnya; dan21. Kurang optimalnya pengelolaan aset barang milik negara yang disebabkan kondisi
dan lokasi aset dinas terpencar di seluruh Banten.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 30
11. Rendahnya kemampuan SDM dan kapasitas kelembagaan masyarakat, utamanyamasyarakat pesisir dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan akibatrendahnya tingkat pendidikan;
12. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum yang mengakibatkan tidakterkendalinya eksploitasi sumberdaya kelautan dan perikanan yang disebabkankurangnya kualitas dan kuantitas petugas penegak hukum di lapangan;
13. Adanya kerusakan habitat vital di laut / pesisir yang disebabkan pencemaran,perusakan oleh manusia, maupun faktor bencana alam, akibat rendahnyapengetahuan, kesadaran dan peran serta masyarakat pesisir dalam menjagakelestarian ekosistem / lingkungan.
14. Menurunnya produksi perikanan tangkap, yang disebabkan oleh penggunaan alattangkap yang tidak ramah lingkungan, rusaknya habitat vital, dan belum optimalnyasarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap;
15. Terkonsentasinya domisili nelayan Banten di Pantai Utara Banten, mengakibatkanterjadinya tekanan berlebih pada sumberdaya perikanan;
16. Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung perikanan budidaya sertarendahnya kemampuan pembudidaya ikan yang menerapkan Cara Budidaya Ikanyang Baik (good aquaculture practices) yang disebabkan kurangnya penguasaanteknis;
17. Banyaknya pelaku usaha pengolahan hasil perikanan yang bersifat tradisional(dengan mutu produk, syarat teknis, sanitasi dan higienis yang rendah dan yang jauhdari persyaratan mutu ekspor) karena rendahnya kesadaran, pengetahuan danpermodalan, serta keterbatasan sarana – prasarana penyimpanan hasil tangkapan;
18. Pola pemasaran hasil perikanan yang masih tradisional, belum menerapkan sistemrantai dingin pada penanganan hasil produk perikanan, sehingga menyebabkanmenurunnya kualitas bahan baku olahan perikanan. Hal ini masih ditambah denganmasih adanya penggunaan bahan beracun berbahaya;
19. Rendahnya tingkat konsumsi ikan per kapita per tahun;20. Kurangnya database kondisi dan potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan di
Provinsi Banten beserta perangkat analisis penunjangnya; dan21. Kurang optimalnya pengelolaan aset barang milik negara yang disebabkan kondisi
dan lokasi aset dinas terpencar di seluruh Banten.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 30
11. Rendahnya kemampuan SDM dan kapasitas kelembagaan masyarakat, utamanyamasyarakat pesisir dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan akibatrendahnya tingkat pendidikan;
12. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum yang mengakibatkan tidakterkendalinya eksploitasi sumberdaya kelautan dan perikanan yang disebabkankurangnya kualitas dan kuantitas petugas penegak hukum di lapangan;
13. Adanya kerusakan habitat vital di laut / pesisir yang disebabkan pencemaran,perusakan oleh manusia, maupun faktor bencana alam, akibat rendahnyapengetahuan, kesadaran dan peran serta masyarakat pesisir dalam menjagakelestarian ekosistem / lingkungan.
14. Menurunnya produksi perikanan tangkap, yang disebabkan oleh penggunaan alattangkap yang tidak ramah lingkungan, rusaknya habitat vital, dan belum optimalnyasarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap;
15. Terkonsentasinya domisili nelayan Banten di Pantai Utara Banten, mengakibatkanterjadinya tekanan berlebih pada sumberdaya perikanan;
16. Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung perikanan budidaya sertarendahnya kemampuan pembudidaya ikan yang menerapkan Cara Budidaya Ikanyang Baik (good aquaculture practices) yang disebabkan kurangnya penguasaanteknis;
17. Banyaknya pelaku usaha pengolahan hasil perikanan yang bersifat tradisional(dengan mutu produk, syarat teknis, sanitasi dan higienis yang rendah dan yang jauhdari persyaratan mutu ekspor) karena rendahnya kesadaran, pengetahuan danpermodalan, serta keterbatasan sarana – prasarana penyimpanan hasil tangkapan;
18. Pola pemasaran hasil perikanan yang masih tradisional, belum menerapkan sistemrantai dingin pada penanganan hasil produk perikanan, sehingga menyebabkanmenurunnya kualitas bahan baku olahan perikanan. Hal ini masih ditambah denganmasih adanya penggunaan bahan beracun berbahaya;
19. Rendahnya tingkat konsumsi ikan per kapita per tahun;20. Kurangnya database kondisi dan potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan di
Provinsi Banten beserta perangkat analisis penunjangnya; dan21. Kurang optimalnya pengelolaan aset barang milik negara yang disebabkan kondisi
dan lokasi aset dinas terpencar di seluruh Banten.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 31
3.1.3 PeluangPeluang yang ada berdasarkan potensi dan isu-isu strategis di atas adalah:
1. Belum termanfaatkannya seluruh potensi sumberdaya kelautan dan perikananBanten;
2. Komitmen pemerintah dan payung hukum dalam membangun bidang Kelautan danPerikanan termasuk penyempurnaan otonomi dan Peraturan Daerah;
3. Tingginya permintaan ikan baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun untukekspor serta pertumbuhan usaha perikanan rakyat ke usaha perikanan maju seiringdengan naiknya pamor perikanan sebagai sumberdaya pangan unggulan;
4. Adanya kebijakan pengembangan usaha Perikanan secara lebih sistemik sertamemberdayakan usaha-usaha perikanan skala kecil;
5. Adanya lembaga pemerintahan yang menangani sampai tingkat Kabupaten/Kotayang didukung stakeholders, termasuk di dalamnya kekayaan/Aset Barang Daerahdalam lingkup Kelautan dan Perikanan seperti: pelabuhan perikanan, sentrabudidaya, pusat informasi dan jejaring usaha serta pariwisata;
6. Peran pelaku usaha perikanan yang semakin meningkat dan proaktif, serta iklimdunia usaha yang semakin kondusif (termasuk aspek finansial, perbankan daninvestasi);
7. Pengembangan klaster usaha pengolahan hasil perikanan dalam bentuk UKM (UsahaKecil dan Menengah) yang berbasis pada produk bernilai tambah dan memenuhiselera pasar;
8. Peluang investasi pada bidang usaha pengolahan dan pemasaran dengankeunggulan jenis dan kualitas produk
9. Tercapainya peran serta penyuluh sebagai fasilitator dan perekat komunitas padausaha perikanan;
10. Adanya peluang investasi di pulau-pulau kecil yang dapat memacu penyediaanfasilitas yang memadai;
11. Penyajian data dan informasi sumberdaya, sarana dan prasarana serta jaringanusaha di bidang kelautan dan perikanan Banten;
12. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantupeningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor)menjadi lebih kondusif;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 31
3.1.3 PeluangPeluang yang ada berdasarkan potensi dan isu-isu strategis di atas adalah:
1. Belum termanfaatkannya seluruh potensi sumberdaya kelautan dan perikananBanten;
2. Komitmen pemerintah dan payung hukum dalam membangun bidang Kelautan danPerikanan termasuk penyempurnaan otonomi dan Peraturan Daerah;
3. Tingginya permintaan ikan baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun untukekspor serta pertumbuhan usaha perikanan rakyat ke usaha perikanan maju seiringdengan naiknya pamor perikanan sebagai sumberdaya pangan unggulan;
4. Adanya kebijakan pengembangan usaha Perikanan secara lebih sistemik sertamemberdayakan usaha-usaha perikanan skala kecil;
5. Adanya lembaga pemerintahan yang menangani sampai tingkat Kabupaten/Kotayang didukung stakeholders, termasuk di dalamnya kekayaan/Aset Barang Daerahdalam lingkup Kelautan dan Perikanan seperti: pelabuhan perikanan, sentrabudidaya, pusat informasi dan jejaring usaha serta pariwisata;
6. Peran pelaku usaha perikanan yang semakin meningkat dan proaktif, serta iklimdunia usaha yang semakin kondusif (termasuk aspek finansial, perbankan daninvestasi);
7. Pengembangan klaster usaha pengolahan hasil perikanan dalam bentuk UKM (UsahaKecil dan Menengah) yang berbasis pada produk bernilai tambah dan memenuhiselera pasar;
8. Peluang investasi pada bidang usaha pengolahan dan pemasaran dengankeunggulan jenis dan kualitas produk
9. Tercapainya peran serta penyuluh sebagai fasilitator dan perekat komunitas padausaha perikanan;
10. Adanya peluang investasi di pulau-pulau kecil yang dapat memacu penyediaanfasilitas yang memadai;
11. Penyajian data dan informasi sumberdaya, sarana dan prasarana serta jaringanusaha di bidang kelautan dan perikanan Banten;
12. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantupeningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor)menjadi lebih kondusif;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 31
3.1.3 PeluangPeluang yang ada berdasarkan potensi dan isu-isu strategis di atas adalah:
1. Belum termanfaatkannya seluruh potensi sumberdaya kelautan dan perikananBanten;
2. Komitmen pemerintah dan payung hukum dalam membangun bidang Kelautan danPerikanan termasuk penyempurnaan otonomi dan Peraturan Daerah;
3. Tingginya permintaan ikan baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun untukekspor serta pertumbuhan usaha perikanan rakyat ke usaha perikanan maju seiringdengan naiknya pamor perikanan sebagai sumberdaya pangan unggulan;
4. Adanya kebijakan pengembangan usaha Perikanan secara lebih sistemik sertamemberdayakan usaha-usaha perikanan skala kecil;
5. Adanya lembaga pemerintahan yang menangani sampai tingkat Kabupaten/Kotayang didukung stakeholders, termasuk di dalamnya kekayaan/Aset Barang Daerahdalam lingkup Kelautan dan Perikanan seperti: pelabuhan perikanan, sentrabudidaya, pusat informasi dan jejaring usaha serta pariwisata;
6. Peran pelaku usaha perikanan yang semakin meningkat dan proaktif, serta iklimdunia usaha yang semakin kondusif (termasuk aspek finansial, perbankan daninvestasi);
7. Pengembangan klaster usaha pengolahan hasil perikanan dalam bentuk UKM (UsahaKecil dan Menengah) yang berbasis pada produk bernilai tambah dan memenuhiselera pasar;
8. Peluang investasi pada bidang usaha pengolahan dan pemasaran dengankeunggulan jenis dan kualitas produk
9. Tercapainya peran serta penyuluh sebagai fasilitator dan perekat komunitas padausaha perikanan;
10. Adanya peluang investasi di pulau-pulau kecil yang dapat memacu penyediaanfasilitas yang memadai;
11. Penyajian data dan informasi sumberdaya, sarana dan prasarana serta jaringanusaha di bidang kelautan dan perikanan Banten;
12. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantupeningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor)menjadi lebih kondusif;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 32
13. Globalisasi / diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembanganpemasaran hasil perikanan;
14. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD;15. Pengembangan/Peningkatan kemampuan SDM; dan16. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk
menunjang kegiatan Dinas.
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DKP Prov Banten
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
LingkunganHidup
PenambahanArealKonservasi Lautmencapai 4,8 ha daritarget 1 ha
- SDM, StudiIdentifikasi KawasanSDKP
Koordinasi PengelolaanLintas Wilayah dan Sektor
Studi Identifikasi yangdirasa kurang
Penyelesaian KasusTindak Pidana Kelautandan Perikanan mencapai20 kasus atau mencapai166,6% dari target
SPM di BidangLingkungan
Hidup(Peraturan
Menteri NegaraLingkungan
Hidup No. 19Tahun 2008
SDM, Aset (kapalpengawas perikanan),Sistem Informasi
Koordinasi Pengawasandan Penanganan LintasWilayah dan Sektor
ProduktivitasSDKP
Produksi Benih Ikanmencapai 755 juta ekoratau mencapai 62,92%dari target
SDM, Aset (Kualitas-Jumlah Indukan,Sarana-prasaranaPembenihan lain)
Kualitas dan JumlahIndukan dan benihdirasa kurangmemadai
Jenis kultivan yangkurang optimaldikembangkansesuai potensilahan dan peluangpasar
Kemampuan SDMpembenih yangkurang optimal
Produksi PerikananTangkap mencapai59.568,60 ton ataumencapai 94,80% daritarget
Tingkat pemanfaatanstok SD ikantangkapan mencapai95,91% (mendekatiambang stok potensipemanfaatan)
SDM, Aset (RegulasiJumlah perahu-alattangkap, Pelabuhan,Sarana-prasaranaPenangkapan ikanlain), kelembagaan
Koordinasi PengelolaanLintas Wilayah Tangkapdan Sektoral
Pembinaanoperasional (SDM)danpengembanganpelabuhan danarmada perikananyang kurangoptimal
Pengembangansarana perikanantangkap yang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 32
13. Globalisasi / diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembanganpemasaran hasil perikanan;
14. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD;15. Pengembangan/Peningkatan kemampuan SDM; dan16. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk
menunjang kegiatan Dinas.
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DKP Prov Banten
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
LingkunganHidup
PenambahanArealKonservasi Lautmencapai 4,8 ha daritarget 1 ha
- SDM, StudiIdentifikasi KawasanSDKP
Koordinasi PengelolaanLintas Wilayah dan Sektor
Studi Identifikasi yangdirasa kurang
Penyelesaian KasusTindak Pidana Kelautandan Perikanan mencapai20 kasus atau mencapai166,6% dari target
SPM di BidangLingkungan
Hidup(Peraturan
Menteri NegaraLingkungan
Hidup No. 19Tahun 2008
SDM, Aset (kapalpengawas perikanan),Sistem Informasi
Koordinasi Pengawasandan Penanganan LintasWilayah dan Sektor
ProduktivitasSDKP
Produksi Benih Ikanmencapai 755 juta ekoratau mencapai 62,92%dari target
SDM, Aset (Kualitas-Jumlah Indukan,Sarana-prasaranaPembenihan lain)
Kualitas dan JumlahIndukan dan benihdirasa kurangmemadai
Jenis kultivan yangkurang optimaldikembangkansesuai potensilahan dan peluangpasar
Kemampuan SDMpembenih yangkurang optimal
Produksi PerikananTangkap mencapai59.568,60 ton ataumencapai 94,80% daritarget
Tingkat pemanfaatanstok SD ikantangkapan mencapai95,91% (mendekatiambang stok potensipemanfaatan)
SDM, Aset (RegulasiJumlah perahu-alattangkap, Pelabuhan,Sarana-prasaranaPenangkapan ikanlain), kelembagaan
Koordinasi PengelolaanLintas Wilayah Tangkapdan Sektoral
Pembinaanoperasional (SDM)danpengembanganpelabuhan danarmada perikananyang kurangoptimal
Pengembangansarana perikanantangkap yang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 32
13. Globalisasi / diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembanganpemasaran hasil perikanan;
14. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD;15. Pengembangan/Peningkatan kemampuan SDM; dan16. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk
menunjang kegiatan Dinas.
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DKP Prov Banten
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
LingkunganHidup
PenambahanArealKonservasi Lautmencapai 4,8 ha daritarget 1 ha
- SDM, StudiIdentifikasi KawasanSDKP
Koordinasi PengelolaanLintas Wilayah dan Sektor
Studi Identifikasi yangdirasa kurang
Penyelesaian KasusTindak Pidana Kelautandan Perikanan mencapai20 kasus atau mencapai166,6% dari target
SPM di BidangLingkungan
Hidup(Peraturan
Menteri NegaraLingkungan
Hidup No. 19Tahun 2008
SDM, Aset (kapalpengawas perikanan),Sistem Informasi
Koordinasi Pengawasandan Penanganan LintasWilayah dan Sektor
ProduktivitasSDKP
Produksi Benih Ikanmencapai 755 juta ekoratau mencapai 62,92%dari target
SDM, Aset (Kualitas-Jumlah Indukan,Sarana-prasaranaPembenihan lain)
Kualitas dan JumlahIndukan dan benihdirasa kurangmemadai
Jenis kultivan yangkurang optimaldikembangkansesuai potensilahan dan peluangpasar
Kemampuan SDMpembenih yangkurang optimal
Produksi PerikananTangkap mencapai59.568,60 ton ataumencapai 94,80% daritarget
Tingkat pemanfaatanstok SD ikantangkapan mencapai95,91% (mendekatiambang stok potensipemanfaatan)
SDM, Aset (RegulasiJumlah perahu-alattangkap, Pelabuhan,Sarana-prasaranaPenangkapan ikanlain), kelembagaan
Koordinasi PengelolaanLintas Wilayah Tangkapdan Sektoral
Pembinaanoperasional (SDM)danpengembanganpelabuhan danarmada perikananyang kurangoptimal
Pengembangansarana perikanantangkap yang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 33
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
kurang optimal Produksi Perikanan
Budidaya mencapai98.617,01 ton ataumencapai 93,16% daritarget
Produksi tertinggiberturut-turut: BDTambak (60,2%); BDLaut (21%); BD Kolam(15,8%); KJA (2%);BD Sawah (1%)
SDM, Aset (Kualitas-Jumlah Indukan,Benih, Pembesaran,Pengendalian Hama-Penyakit Ikan,Sarana-prasaranaPembenihan lain) dankelembagaan
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral (PSDA,Pertanian, dll)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dan kelembagaandalam budidayaperairan tawar, payaudan laut, yang kurangoptimal
Produktivitas LahanBudidaya mencapai6,32 ton/ha/th ataumeningkat 12% daritahun sebelumnya
Produktivitas Lahantertinggi berturut-turut:BD Tambak (57,02%);BD Sawah (28,36%);BD Kolam (11,45%);BD Laut (3,13%); KJA(<1%)
Produksi Ikan Olahanmencapai 12.594,76 ton(2005)
SDM, Kelembagaan Permodalan, StandardisasiMutu, KoordinasiPengelolaan Lintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, LH, dsb)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dankelembagaan dalampengolahan ikan,yang kurang optimal
Jumlah unit pengolahan,cold storage dan unitTempat Pelelangan Ikansejumlah 1.029 unit ,meliputi: TPI (34 unit);cold storage (2 unit); UnitPengolahan Tradisional(273 lokasi); PedagangIkan Basah (360 lokasi);pedagang ikan olahan(360 lokasi)
Ekonomi danSosial
SKPD mampu membantu124 Kelompok UsahaMandiri dan menunjukkantendensi kenaikan tiaptahun
SDM, Kelembagaan Permodalan, KoordinasiPengelolaan Lintas Sektoral(Perbankan, Perindustrian,dsb)
Tingkat Konsumsi Ikanmencapai 25kg/kapita/tahun daritarget 24 kg/kapita/thn
SDM, SistemInformasi
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral (Pendidikan,dsb)
Ekspor KomoditasPerikanan mencapai440,14 ton
SDM, SistemInformasi
Standardisasi Mutu
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 33
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
kurang optimal Produksi Perikanan
Budidaya mencapai98.617,01 ton ataumencapai 93,16% daritarget
Produksi tertinggiberturut-turut: BDTambak (60,2%); BDLaut (21%); BD Kolam(15,8%); KJA (2%);BD Sawah (1%)
SDM, Aset (Kualitas-Jumlah Indukan,Benih, Pembesaran,Pengendalian Hama-Penyakit Ikan,Sarana-prasaranaPembenihan lain) dankelembagaan
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral (PSDA,Pertanian, dll)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dan kelembagaandalam budidayaperairan tawar, payaudan laut, yang kurangoptimal
Produktivitas LahanBudidaya mencapai6,32 ton/ha/th ataumeningkat 12% daritahun sebelumnya
Produktivitas Lahantertinggi berturut-turut:BD Tambak (57,02%);BD Sawah (28,36%);BD Kolam (11,45%);BD Laut (3,13%); KJA(<1%)
Produksi Ikan Olahanmencapai 12.594,76 ton(2005)
SDM, Kelembagaan Permodalan, StandardisasiMutu, KoordinasiPengelolaan Lintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, LH, dsb)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dankelembagaan dalampengolahan ikan,yang kurang optimal
Jumlah unit pengolahan,cold storage dan unitTempat Pelelangan Ikansejumlah 1.029 unit ,meliputi: TPI (34 unit);cold storage (2 unit); UnitPengolahan Tradisional(273 lokasi); PedagangIkan Basah (360 lokasi);pedagang ikan olahan(360 lokasi)
Ekonomi danSosial
SKPD mampu membantu124 Kelompok UsahaMandiri dan menunjukkantendensi kenaikan tiaptahun
SDM, Kelembagaan Permodalan, KoordinasiPengelolaan Lintas Sektoral(Perbankan, Perindustrian,dsb)
Tingkat Konsumsi Ikanmencapai 25kg/kapita/tahun daritarget 24 kg/kapita/thn
SDM, SistemInformasi
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral (Pendidikan,dsb)
Ekspor KomoditasPerikanan mencapai440,14 ton
SDM, SistemInformasi
Standardisasi Mutu
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 33
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
kurang optimal Produksi Perikanan
Budidaya mencapai98.617,01 ton ataumencapai 93,16% daritarget
Produksi tertinggiberturut-turut: BDTambak (60,2%); BDLaut (21%); BD Kolam(15,8%); KJA (2%);BD Sawah (1%)
SDM, Aset (Kualitas-Jumlah Indukan,Benih, Pembesaran,Pengendalian Hama-Penyakit Ikan,Sarana-prasaranaPembenihan lain) dankelembagaan
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral (PSDA,Pertanian, dll)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dan kelembagaandalam budidayaperairan tawar, payaudan laut, yang kurangoptimal
Produktivitas LahanBudidaya mencapai6,32 ton/ha/th ataumeningkat 12% daritahun sebelumnya
Produktivitas Lahantertinggi berturut-turut:BD Tambak (57,02%);BD Sawah (28,36%);BD Kolam (11,45%);BD Laut (3,13%); KJA(<1%)
Produksi Ikan Olahanmencapai 12.594,76 ton(2005)
SDM, Kelembagaan Permodalan, StandardisasiMutu, KoordinasiPengelolaan Lintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, LH, dsb)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dankelembagaan dalampengolahan ikan,yang kurang optimal
Jumlah unit pengolahan,cold storage dan unitTempat Pelelangan Ikansejumlah 1.029 unit ,meliputi: TPI (34 unit);cold storage (2 unit); UnitPengolahan Tradisional(273 lokasi); PedagangIkan Basah (360 lokasi);pedagang ikan olahan(360 lokasi)
Ekonomi danSosial
SKPD mampu membantu124 Kelompok UsahaMandiri dan menunjukkantendensi kenaikan tiaptahun
SDM, Kelembagaan Permodalan, KoordinasiPengelolaan Lintas Sektoral(Perbankan, Perindustrian,dsb)
Tingkat Konsumsi Ikanmencapai 25kg/kapita/tahun daritarget 24 kg/kapita/thn
SDM, SistemInformasi
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral (Pendidikan,dsb)
Ekspor KomoditasPerikanan mencapai440,14 ton
SDM, SistemInformasi
Standardisasi Mutu
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 34
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
atau 191,36% dari targetPenyerapan TenagaKerja mencapai 193.993orang atau 245,56% daritarget
SDM, SistemInformasi
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Ketenagakerjaan, dsb)
Jumlah Rumah TanggaPerikanan (RTP)Perikanan Tangkapmengalami penurunantiap tahun,dari 9.206RTP (2006) menjadi7.118 RTP (2011)
Jumlah Rumah TanggaPerikanan (RTP)Perikanan Budidayamengalami penurunantiap tahun,dari 38.512RTP (2006) menjadi27.205 RTP (2011)
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(LH,Ketenagakerjaan, dsb)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dankelembagaan dalamusaha perikanantangkap danbudidaya, yangkurang optimal
Nilai Tukar Nelayan danPembudidaya barumencapai 97,63 daritarget 110.
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, dsb)
Ijin Usaha Perikananmencapai 25 ijin usaha,meliputi: SIUP kapal (8bh), SIPI (13 bh), SIUPBudidaya (4 bh) pd th2004.
Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, dsb)
Kurang optimalnyasistem informasi
Tata Kelola danPelayananSKPD
PemberdayaanKelembagaan danSumberdaya Perikanan
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, Perbankan,LH, dsb)
Perlunya peningkatantata kelola danpelayanan
Peningkatan KualitasTata Kelola SKPD
SDM, Kelembagaan
Peningkatan Sarana,Prasarana Perkantorandan Kapasitas AparaturSKPDPenyediaan DataPembangunan Daerah
Sistem Informasi,SDM, Kelembagaan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 34
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
atau 191,36% dari targetPenyerapan TenagaKerja mencapai 193.993orang atau 245,56% daritarget
SDM, SistemInformasi
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Ketenagakerjaan, dsb)
Jumlah Rumah TanggaPerikanan (RTP)Perikanan Tangkapmengalami penurunantiap tahun,dari 9.206RTP (2006) menjadi7.118 RTP (2011)
Jumlah Rumah TanggaPerikanan (RTP)Perikanan Budidayamengalami penurunantiap tahun,dari 38.512RTP (2006) menjadi27.205 RTP (2011)
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(LH,Ketenagakerjaan, dsb)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dankelembagaan dalamusaha perikanantangkap danbudidaya, yangkurang optimal
Nilai Tukar Nelayan danPembudidaya barumencapai 97,63 daritarget 110.
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, dsb)
Ijin Usaha Perikananmencapai 25 ijin usaha,meliputi: SIUP kapal (8bh), SIPI (13 bh), SIUPBudidaya (4 bh) pd th2004.
Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, dsb)
Kurang optimalnyasistem informasi
Tata Kelola danPelayananSKPD
PemberdayaanKelembagaan danSumberdaya Perikanan
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, Perbankan,LH, dsb)
Perlunya peningkatantata kelola danpelayanan
Peningkatan KualitasTata Kelola SKPD
SDM, Kelembagaan
Peningkatan Sarana,Prasarana Perkantorandan Kapasitas AparaturSKPDPenyediaan DataPembangunan Daerah
Sistem Informasi,SDM, Kelembagaan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 34
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saatini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
Pelayanan SKPDINTERNAL
(KEWENANGANSKPD)
EKSTERNAL(DILUAR KEWENANGAN
SKPD)(1) (2) (3) (4) (5) (6)
atau 191,36% dari targetPenyerapan TenagaKerja mencapai 193.993orang atau 245,56% daritarget
SDM, SistemInformasi
Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Ketenagakerjaan, dsb)
Jumlah Rumah TanggaPerikanan (RTP)Perikanan Tangkapmengalami penurunantiap tahun,dari 9.206RTP (2006) menjadi7.118 RTP (2011)
Jumlah Rumah TanggaPerikanan (RTP)Perikanan Budidayamengalami penurunantiap tahun,dari 38.512RTP (2006) menjadi27.205 RTP (2011)
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(LH,Ketenagakerjaan, dsb)
Pembinaan danPengembangan SDM,aset dankelembagaan dalamusaha perikanantangkap danbudidaya, yangkurang optimal
Nilai Tukar Nelayan danPembudidaya barumencapai 97,63 daritarget 110.
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, dsb)
Ijin Usaha Perikananmencapai 25 ijin usaha,meliputi: SIUP kapal (8bh), SIPI (13 bh), SIUPBudidaya (4 bh) pd th2004.
Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, dsb)
Kurang optimalnyasistem informasi
Tata Kelola danPelayananSKPD
PemberdayaanKelembagaan danSumberdaya Perikanan
SDM, Kelembagaan Koordinasi PengelolaanLintas Sektoral(Perindustrian,Perdagangan, Perbankan,LH, dsb)
Perlunya peningkatantata kelola danpelayanan
Peningkatan KualitasTata Kelola SKPD
SDM, Kelembagaan
Peningkatan Sarana,Prasarana Perkantorandan Kapasitas AparaturSKPDPenyediaan DataPembangunan Daerah
Sistem Informasi,SDM, Kelembagaan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 35
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahTerpilih
3.2.1. Visi dan Misi Provinsi BantenBerdasarkan pada capaian hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun ke belakang yang
kondisinya tergambar saat ini (existing) baik itu berupa potensi maupun permasalahan yang semuanyaperlu dikelola dengan baik, melalui konsep pembangunan yang jelas dan terarah serta agenda dan prioritaspembangunan nasional, maka Pemerintah Provinsi Banten perlu menetapkan Visi dan Misi PembangunanDaerah 2012 – 2017. Visi dan Misi Pembangunan Daerah tersebut selain merupakan penjabaran dari VisiMisi Gubernur Terpilih 2012 – 2017 dan mengacu pada agenda dan prioritas pembangunan nasional, jugamerupakan Komitmen Pemerintah Provinsi Banten didalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatBanten.Berikut adalah janji Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih :
1. Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan kesejahteraan Sosial;2. Pemantapan Kualitas Sumberdaya Manusia;3. Pemantapan Kualitas dan Pemerataan Perekonomian;4. Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;5. Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup;6. Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang baik dan bersih; dan7. Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan Strategis.
Kesejahteraan masyarakat merupakan harapan dan aspirasi serta keinginan luhur masyarakatBanten yang tercermin dalam Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012 – 2017, juga merupakanbagian dari rangkaian pembangunan jangka panjang daerah. Dalam periode 2012-2017, VisiPembangunan Provinsi Banten adalah “BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERABERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”, sehingga diharapkan seluruh stakeholder di Provinsi Bantensecara bahu membahu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan danmewujudkan seluruh masyarakat Banten agar lebih sejahtera.
Sesuai dengan harapan “Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera Berlandaskan Iman danTaqwa”, maka ditetapkan “Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012-2017” sebagai upaya dalammewujudkan visi, sebagai berikut:
1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung PengembanganWilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan
2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan EkonomiDaerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 35
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahTerpilih
3.2.1. Visi dan Misi Provinsi BantenBerdasarkan pada capaian hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun ke belakang yang
kondisinya tergambar saat ini (existing) baik itu berupa potensi maupun permasalahan yang semuanyaperlu dikelola dengan baik, melalui konsep pembangunan yang jelas dan terarah serta agenda dan prioritaspembangunan nasional, maka Pemerintah Provinsi Banten perlu menetapkan Visi dan Misi PembangunanDaerah 2012 – 2017. Visi dan Misi Pembangunan Daerah tersebut selain merupakan penjabaran dari VisiMisi Gubernur Terpilih 2012 – 2017 dan mengacu pada agenda dan prioritas pembangunan nasional, jugamerupakan Komitmen Pemerintah Provinsi Banten didalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatBanten.Berikut adalah janji Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih :
1. Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan kesejahteraan Sosial;2. Pemantapan Kualitas Sumberdaya Manusia;3. Pemantapan Kualitas dan Pemerataan Perekonomian;4. Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;5. Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup;6. Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang baik dan bersih; dan7. Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan Strategis.
Kesejahteraan masyarakat merupakan harapan dan aspirasi serta keinginan luhur masyarakatBanten yang tercermin dalam Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012 – 2017, juga merupakanbagian dari rangkaian pembangunan jangka panjang daerah. Dalam periode 2012-2017, VisiPembangunan Provinsi Banten adalah “BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERABERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”, sehingga diharapkan seluruh stakeholder di Provinsi Bantensecara bahu membahu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan danmewujudkan seluruh masyarakat Banten agar lebih sejahtera.
Sesuai dengan harapan “Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera Berlandaskan Iman danTaqwa”, maka ditetapkan “Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012-2017” sebagai upaya dalammewujudkan visi, sebagai berikut:
1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung PengembanganWilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan
2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan EkonomiDaerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 35
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahTerpilih
3.2.1. Visi dan Misi Provinsi BantenBerdasarkan pada capaian hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun ke belakang yang
kondisinya tergambar saat ini (existing) baik itu berupa potensi maupun permasalahan yang semuanyaperlu dikelola dengan baik, melalui konsep pembangunan yang jelas dan terarah serta agenda dan prioritaspembangunan nasional, maka Pemerintah Provinsi Banten perlu menetapkan Visi dan Misi PembangunanDaerah 2012 – 2017. Visi dan Misi Pembangunan Daerah tersebut selain merupakan penjabaran dari VisiMisi Gubernur Terpilih 2012 – 2017 dan mengacu pada agenda dan prioritas pembangunan nasional, jugamerupakan Komitmen Pemerintah Provinsi Banten didalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatBanten.Berikut adalah janji Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih :
1. Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan kesejahteraan Sosial;2. Pemantapan Kualitas Sumberdaya Manusia;3. Pemantapan Kualitas dan Pemerataan Perekonomian;4. Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;5. Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup;6. Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang baik dan bersih; dan7. Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan Strategis.
Kesejahteraan masyarakat merupakan harapan dan aspirasi serta keinginan luhur masyarakatBanten yang tercermin dalam Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012 – 2017, juga merupakanbagian dari rangkaian pembangunan jangka panjang daerah. Dalam periode 2012-2017, VisiPembangunan Provinsi Banten adalah “BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERABERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”, sehingga diharapkan seluruh stakeholder di Provinsi Bantensecara bahu membahu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan danmewujudkan seluruh masyarakat Banten agar lebih sejahtera.
Sesuai dengan harapan “Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera Berlandaskan Iman danTaqwa”, maka ditetapkan “Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012-2017” sebagai upaya dalammewujudkan visi, sebagai berikut:
1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung PengembanganWilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan
2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan EkonomiDaerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 36
3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saingdalam Kerangka Penguatan NKRI.
4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku Pembangunan dan SinergitasPemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi danSeimbang
5. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata KelolaPemerintahan yang Baik dan Bersih.Adapun tujuan atas setiap misi yang ditetapkan sebagai langkah pemfokusan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah sebagai berikut :1. Misi Pertama, Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan, ditujukan untukkonektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasanpembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakatdan peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan;
2. Misi Kedua,Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk MendorongPertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan KesejahteraanMasyarakat;ditujukan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataanperekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraanmasyarakat;
3. Misi Ketiga, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdasdan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI ditujukan untukmewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdayasaing;
4. Misi Keempat,Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunandan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras,Serasi dan Seimbang ditujukan untuk mewujudkan Banten rukun damai,membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, besertastakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secaraterintergrasi membangun Banten;
5. Misi Kelima, Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yangBerwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih ditujukan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 36
3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saingdalam Kerangka Penguatan NKRI.
4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku Pembangunan dan SinergitasPemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi danSeimbang
5. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata KelolaPemerintahan yang Baik dan Bersih.Adapun tujuan atas setiap misi yang ditetapkan sebagai langkah pemfokusan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah sebagai berikut :1. Misi Pertama, Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan, ditujukan untukkonektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasanpembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakatdan peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan;
2. Misi Kedua,Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk MendorongPertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan KesejahteraanMasyarakat;ditujukan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataanperekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraanmasyarakat;
3. Misi Ketiga, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdasdan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI ditujukan untukmewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdayasaing;
4. Misi Keempat,Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunandan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras,Serasi dan Seimbang ditujukan untuk mewujudkan Banten rukun damai,membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, besertastakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secaraterintergrasi membangun Banten;
5. Misi Kelima, Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yangBerwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih ditujukan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 36
3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saingdalam Kerangka Penguatan NKRI.
4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku Pembangunan dan SinergitasPemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi danSeimbang
5. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata KelolaPemerintahan yang Baik dan Bersih.Adapun tujuan atas setiap misi yang ditetapkan sebagai langkah pemfokusan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah sebagai berikut :1. Misi Pertama, Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan, ditujukan untukkonektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasanpembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakatdan peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan;
2. Misi Kedua,Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk MendorongPertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan KesejahteraanMasyarakat;ditujukan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataanperekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraanmasyarakat;
3. Misi Ketiga, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdasdan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI ditujukan untukmewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdayasaing;
4. Misi Keempat,Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunandan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras,Serasi dan Seimbang ditujukan untuk mewujudkan Banten rukun damai,membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, besertastakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secaraterintergrasi membangun Banten;
5. Misi Kelima, Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yangBerwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih ditujukan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 37
untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif,efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.Ke 5 (lima) misi tersebutakandicapaiberdasarkannilai-nilai agama dan budaya
daerah, sertadengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut:1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu kepengelolaan dan
kepengurusan pemerintahan yang baik bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang solid, bertanggung jawab, efektif danefisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain negara,swasta dan masyarakat;
2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada prinsip-prinsipmoral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan darisuatu sistem nilai yang konsisten;
3. Quality and accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatankesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yangmelebihi kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggungjawab untuk suatutindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan,pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yangtransparan;
4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan peningkatankualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan,kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melaluipemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan besertasarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruhlapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkanpengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.
5. Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (satu data dan informasi banten)yang akurat, terbaharukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut terdiridari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 37
untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif,efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.Ke 5 (lima) misi tersebutakandicapaiberdasarkannilai-nilai agama dan budaya
daerah, sertadengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut:1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu kepengelolaan dan
kepengurusan pemerintahan yang baik bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang solid, bertanggung jawab, efektif danefisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain negara,swasta dan masyarakat;
2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada prinsip-prinsipmoral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan darisuatu sistem nilai yang konsisten;
3. Quality and accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatankesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yangmelebihi kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggungjawab untuk suatutindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan,pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yangtransparan;
4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan peningkatankualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan,kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melaluipemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan besertasarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruhlapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkanpengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.
5. Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (satu data dan informasi banten)yang akurat, terbaharukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut terdiridari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 37
untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif,efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.Ke 5 (lima) misi tersebutakandicapaiberdasarkannilai-nilai agama dan budaya
daerah, sertadengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut:1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu kepengelolaan dan
kepengurusan pemerintahan yang baik bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang solid, bertanggung jawab, efektif danefisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain negara,swasta dan masyarakat;
2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada prinsip-prinsipmoral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan darisuatu sistem nilai yang konsisten;
3. Quality and accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatankesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yangmelebihi kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggungjawab untuk suatutindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan,pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yangtransparan;
4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan peningkatankualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan,kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melaluipemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan besertasarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruhlapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkanpengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar.
5. Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (satu data dan informasi banten)yang akurat, terbaharukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut terdiridari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 38
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra3.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
Pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan selama ini telahmembawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasionalyang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanannasional secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkunganstrategis yang bergerak cepat tersebut.
Munculnya paradigma untuk menjadikan pembangunan berbasis sumberdayakelautan dan perikanan sebagai motor penggerak pembangunan nasional, tercermindalam keputusan politik nasional, sebagaimana terimplementasi dalam Undang- UndangNo. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salahsatu misinya menyatakan: Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yangmandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
Untuk itu, perlu pelaksanaan konsep blue economy dalam pemanfaatan danpengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui pengembangan berbagai inovasiyang berorientasi pada pelestarian sumber daya untuk memberikan manfaat secaraekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Pengembangan blue economy
tersebut diharapkan dapat menciptakan daya saing yang lebih tinggi melalui inovasi danefisiensi yang berkelanjutan, melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan,menciptakan berbagai industry baru di bidang kelautan dan perikanan, serta menciptakanlapangan kerja. Upaya pengembangan blue economy perlu pula diiringi upaya untukmeningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan dan perikananmelalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta disertai upaya untukmengelola wilayah laut nasional secara terintegrasi.
Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 telah mengamanatkan bahwa tujuanpengelolaan perikanan adalah untuk (1) meningkatkan taraf hidup nelayan kecil danpembudidaya ikan kecil, (2) meningkatkan penerimaan dan devisa negara, (3) mendorongperluasan kesempatan kerja, (4) meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber proteinikan, (5) mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan, (6) meningkatkan produktivitas,mutu, nilai tambah, dan daya saing, (7) meningkatkan ketersediaan bahan baku untukindustri pengolahan ikan, (8) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan, lahan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 38
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra3.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
Pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan selama ini telahmembawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasionalyang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanannasional secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkunganstrategis yang bergerak cepat tersebut.
Munculnya paradigma untuk menjadikan pembangunan berbasis sumberdayakelautan dan perikanan sebagai motor penggerak pembangunan nasional, tercermindalam keputusan politik nasional, sebagaimana terimplementasi dalam Undang- UndangNo. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salahsatu misinya menyatakan: Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yangmandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
Untuk itu, perlu pelaksanaan konsep blue economy dalam pemanfaatan danpengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui pengembangan berbagai inovasiyang berorientasi pada pelestarian sumber daya untuk memberikan manfaat secaraekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Pengembangan blue economy
tersebut diharapkan dapat menciptakan daya saing yang lebih tinggi melalui inovasi danefisiensi yang berkelanjutan, melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan,menciptakan berbagai industry baru di bidang kelautan dan perikanan, serta menciptakanlapangan kerja. Upaya pengembangan blue economy perlu pula diiringi upaya untukmeningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan dan perikananmelalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta disertai upaya untukmengelola wilayah laut nasional secara terintegrasi.
Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 telah mengamanatkan bahwa tujuanpengelolaan perikanan adalah untuk (1) meningkatkan taraf hidup nelayan kecil danpembudidaya ikan kecil, (2) meningkatkan penerimaan dan devisa negara, (3) mendorongperluasan kesempatan kerja, (4) meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber proteinikan, (5) mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan, (6) meningkatkan produktivitas,mutu, nilai tambah, dan daya saing, (7) meningkatkan ketersediaan bahan baku untukindustri pengolahan ikan, (8) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan, lahan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 38
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra3.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
Pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan selama ini telahmembawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasionalyang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanannasional secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkunganstrategis yang bergerak cepat tersebut.
Munculnya paradigma untuk menjadikan pembangunan berbasis sumberdayakelautan dan perikanan sebagai motor penggerak pembangunan nasional, tercermindalam keputusan politik nasional, sebagaimana terimplementasi dalam Undang- UndangNo. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salahsatu misinya menyatakan: Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yangmandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
Untuk itu, perlu pelaksanaan konsep blue economy dalam pemanfaatan danpengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui pengembangan berbagai inovasiyang berorientasi pada pelestarian sumber daya untuk memberikan manfaat secaraekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Pengembangan blue economy
tersebut diharapkan dapat menciptakan daya saing yang lebih tinggi melalui inovasi danefisiensi yang berkelanjutan, melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan,menciptakan berbagai industry baru di bidang kelautan dan perikanan, serta menciptakanlapangan kerja. Upaya pengembangan blue economy perlu pula diiringi upaya untukmeningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan dan perikananmelalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta disertai upaya untukmengelola wilayah laut nasional secara terintegrasi.
Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 telah mengamanatkan bahwa tujuanpengelolaan perikanan adalah untuk (1) meningkatkan taraf hidup nelayan kecil danpembudidaya ikan kecil, (2) meningkatkan penerimaan dan devisa negara, (3) mendorongperluasan kesempatan kerja, (4) meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber proteinikan, (5) mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan, (6) meningkatkan produktivitas,mutu, nilai tambah, dan daya saing, (7) meningkatkan ketersediaan bahan baku untukindustri pengolahan ikan, (8) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan, lahan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 39
pembudidayaan ikan dan lingkungan sumber daya ikan, dan (9) menjamin kelestariansumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang.
Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil mengamanatkan bahwa tujuan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah (1) melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, danmemperkaya sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya secaraberkelanjutan, (2) menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah danPemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, (3)memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatifmasyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau- pulau kecil agar tercapaikeadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan, dan (4) meningkatkan nilai sosial, ekonomi,dan budaya masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber dayapesisir dan pulau-pulau kecil.
Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam pelaksanaanpembangunan nasional dan pembangunan kelautan dan perikanan sejak tahun 2010sampai tahun 2012, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upayaterpisah dari kebijakan lain atau kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upayaterintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan pembangunan kelautandan perikanan, terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautandan perikanan. Untuk itu, KKP akan mengembangkan industrialisasi kelautan danperikanan yang akan dimulai sejak tahun 2012, dengan tujuan untuk meningkatkankontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi danmeningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikananmulai dari nelayan, pembudidaya ikan, serta pengolah dan pemasar hasil perikanandiharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligusmembangun sistem produks i yang moder n dan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.Dengan demikian, industrialisasi perikanan diharapkan mampu mengokohkan strukturusaha perikanan nasional, yang membawa multiplier effect sebagai prime mover
perekonomian nasional.Disamping itu, KKP mulai tahun 2012 akan melaksanakan beberapa kebijakan
baru yakni Program Peningkatan Kehidupan Nelayan yang merupakan bagian dariMasterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) dan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 39
pembudidayaan ikan dan lingkungan sumber daya ikan, dan (9) menjamin kelestariansumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang.
Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil mengamanatkan bahwa tujuan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah (1) melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, danmemperkaya sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya secaraberkelanjutan, (2) menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah danPemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, (3)memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatifmasyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau- pulau kecil agar tercapaikeadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan, dan (4) meningkatkan nilai sosial, ekonomi,dan budaya masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber dayapesisir dan pulau-pulau kecil.
Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam pelaksanaanpembangunan nasional dan pembangunan kelautan dan perikanan sejak tahun 2010sampai tahun 2012, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upayaterpisah dari kebijakan lain atau kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upayaterintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan pembangunan kelautandan perikanan, terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautandan perikanan. Untuk itu, KKP akan mengembangkan industrialisasi kelautan danperikanan yang akan dimulai sejak tahun 2012, dengan tujuan untuk meningkatkankontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi danmeningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikananmulai dari nelayan, pembudidaya ikan, serta pengolah dan pemasar hasil perikanandiharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligusmembangun sistem produks i yang moder n dan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.Dengan demikian, industrialisasi perikanan diharapkan mampu mengokohkan strukturusaha perikanan nasional, yang membawa multiplier effect sebagai prime mover
perekonomian nasional.Disamping itu, KKP mulai tahun 2012 akan melaksanakan beberapa kebijakan
baru yakni Program Peningkatan Kehidupan Nelayan yang merupakan bagian dariMasterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) dan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 39
pembudidayaan ikan dan lingkungan sumber daya ikan, dan (9) menjamin kelestariansumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang.
Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil mengamanatkan bahwa tujuan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah (1) melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, danmemperkaya sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya secaraberkelanjutan, (2) menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah danPemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, (3)memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatifmasyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau- pulau kecil agar tercapaikeadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan, dan (4) meningkatkan nilai sosial, ekonomi,dan budaya masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber dayapesisir dan pulau-pulau kecil.
Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam pelaksanaanpembangunan nasional dan pembangunan kelautan dan perikanan sejak tahun 2010sampai tahun 2012, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upayaterpisah dari kebijakan lain atau kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upayaterintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan pembangunan kelautandan perikanan, terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautandan perikanan. Untuk itu, KKP akan mengembangkan industrialisasi kelautan danperikanan yang akan dimulai sejak tahun 2012, dengan tujuan untuk meningkatkankontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi danmeningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikananmulai dari nelayan, pembudidaya ikan, serta pengolah dan pemasar hasil perikanandiharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligusmembangun sistem produks i yang moder n dan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.Dengan demikian, industrialisasi perikanan diharapkan mampu mengokohkan strukturusaha perikanan nasional, yang membawa multiplier effect sebagai prime mover
perekonomian nasional.Disamping itu, KKP mulai tahun 2012 akan melaksanakan beberapa kebijakan
baru yakni Program Peningkatan Kehidupan Nelayan yang merupakan bagian dariMasterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) dan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 40
pengembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia(MP3EI) di 3 Koridor Ekonomi yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan.
Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan, dan sasaran strategispembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang telah ditetapkansebelumnya dilakukan penyesuaian dan ditetapkan sebagai berikut:VISI
“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutanuntuk Kesejahteraan Masyarakat.”
Melalui visi tersebut, diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk kelautandan perikanan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dengan tetap memperhatikankelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, yang pada gilirannya dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
MISIUntuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi
yang diemban adalah:1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
TUJUANTujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah:
1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Usaha Kelautan dan Per ikanan. Pencapaiantujuan ini ditandai dengan:
a. me n i n g k a t n y a p e r a n s e k t o r kelautan dan perikanan terhadappertumbuhan ekonomi nasional;
b. meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yangmemiliki komoditas unggulan;
c. meningkatnya pendapatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 40
pengembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia(MP3EI) di 3 Koridor Ekonomi yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan.
Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan, dan sasaran strategispembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang telah ditetapkansebelumnya dilakukan penyesuaian dan ditetapkan sebagai berikut:VISI
“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutanuntuk Kesejahteraan Masyarakat.”
Melalui visi tersebut, diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk kelautandan perikanan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dengan tetap memperhatikankelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, yang pada gilirannya dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
MISIUntuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi
yang diemban adalah:1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
TUJUANTujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah:
1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Usaha Kelautan dan Per ikanan. Pencapaiantujuan ini ditandai dengan:
a. me n i n g k a t n y a p e r a n s e k t o r kelautan dan perikanan terhadappertumbuhan ekonomi nasional;
b. meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yangmemiliki komoditas unggulan;
c. meningkatnya pendapatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 40
pengembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia(MP3EI) di 3 Koridor Ekonomi yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan.
Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan, dan sasaran strategispembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang telah ditetapkansebelumnya dilakukan penyesuaian dan ditetapkan sebagai berikut:VISI
“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutanuntuk Kesejahteraan Masyarakat.”
Melalui visi tersebut, diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk kelautandan perikanan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dengan tetap memperhatikankelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, yang pada gilirannya dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
MISIUntuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi
yang diemban adalah:1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
TUJUANTujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah:
1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Usaha Kelautan dan Per ikanan. Pencapaiantujuan ini ditandai dengan:
a. me n i n g k a t n y a p e r a n s e k t o r kelautan dan perikanan terhadappertumbuhan ekonomi nasional;
b. meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yangmemiliki komoditas unggulan;
c. meningkatnya pendapatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 41
2. Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan danPerikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan:a. meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan per-ikanan;b. meningkatnya branding pro-duk perikanan dan market share di pasar luar
negeri;c. meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar.
3. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secaraBerkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan:a. terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan;b. meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil;c. meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur
pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan.
SASARAN STRATEGISSasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan tujuan yang
akan dicapai adalah:1. Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalahmeningkatnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan.
2. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memilikikomoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis iniadalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan garamrakyat.
3. Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategisini adalah meningkatnya Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan.
4. Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU)pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konsumsi ikan per kapita.
5. Meningkatnya branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri.Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnyanilai ekspor hasil perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 41
2. Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan danPerikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan:a. meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan per-ikanan;b. meningkatnya branding pro-duk perikanan dan market share di pasar luar
negeri;c. meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar.
3. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secaraBerkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan:a. terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan;b. meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil;c. meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur
pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan.
SASARAN STRATEGISSasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan tujuan yang
akan dicapai adalah:1. Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalahmeningkatnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan.
2. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memilikikomoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis iniadalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan garamrakyat.
3. Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategisini adalah meningkatnya Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan.
4. Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU)pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konsumsi ikan per kapita.
5. Meningkatnya branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri.Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnyanilai ekspor hasil perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 41
2. Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan danPerikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan:a. meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan per-ikanan;b. meningkatnya branding pro-duk perikanan dan market share di pasar luar
negeri;c. meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar.
3. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secaraBerkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan:a. terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan;b. meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil;c. meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur
pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan.
SASARAN STRATEGISSasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan tujuan yang
akan dicapai adalah:1. Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalahmeningkatnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan.
2. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memilikikomoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis iniadalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan garamrakyat.
3. Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategisini adalah meningkatnya Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan.
4. Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU)pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konsumsi ikan per kapita.
5. Meningkatnya branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri.Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnyanilai ekspor hasil perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 42
6. Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Indikator KinerjaUtama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah menurunnya jumlah kasuspenolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra.
7. Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Indikator KinerjaUtama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah luas Kawasan KorservasiPerairan yang dikelola secara berkelanjutan.
8. Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. Indikator Kinerja Utama (IKU)pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulaukecil terluar yang dikelola.
9. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawasKementerian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaiansasaran strategis ini adalah persentase wilayah perairan bebas illegal fishing dankegiatan yang merusak SDKP.
Secara terinci, target Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan kelautandanperikanan yang akan dicapai tahun 2013-2014 sebagaimana tersebut pada tabel 3.2.
3.3.2 Arah Kebijakan dan Strategi NasionalTujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
diarahkan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang denganmenekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasukpengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian.
Terkait dengan penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranyaditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnyasesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi. Pembangunan kelautan meliputi industri kelautan sepertiperhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber dayamineral yang dikembangkan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan.
Kerangka pencapaian tujuan RPJMN II tersebut dirumuskan lebih lanjut dalamRencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 (Renstra KKP)yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan agenda pembangunan nasional, serta 11(sebelas) prioritas pembangunan nasional, yakni (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2)pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 42
6. Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Indikator KinerjaUtama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah menurunnya jumlah kasuspenolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra.
7. Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Indikator KinerjaUtama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah luas Kawasan KorservasiPerairan yang dikelola secara berkelanjutan.
8. Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. Indikator Kinerja Utama (IKU)pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulaukecil terluar yang dikelola.
9. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawasKementerian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaiansasaran strategis ini adalah persentase wilayah perairan bebas illegal fishing dankegiatan yang merusak SDKP.
Secara terinci, target Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan kelautandanperikanan yang akan dicapai tahun 2013-2014 sebagaimana tersebut pada tabel 3.2.
3.3.2 Arah Kebijakan dan Strategi NasionalTujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
diarahkan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang denganmenekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasukpengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian.
Terkait dengan penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranyaditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnyasesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi. Pembangunan kelautan meliputi industri kelautan sepertiperhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber dayamineral yang dikembangkan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan.
Kerangka pencapaian tujuan RPJMN II tersebut dirumuskan lebih lanjut dalamRencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 (Renstra KKP)yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan agenda pembangunan nasional, serta 11(sebelas) prioritas pembangunan nasional, yakni (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2)pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 42
6. Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Indikator KinerjaUtama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah menurunnya jumlah kasuspenolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra.
7. Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Indikator KinerjaUtama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah luas Kawasan KorservasiPerairan yang dikelola secara berkelanjutan.
8. Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. Indikator Kinerja Utama (IKU)pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulaukecil terluar yang dikelola.
9. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawasKementerian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaiansasaran strategis ini adalah persentase wilayah perairan bebas illegal fishing dankegiatan yang merusak SDKP.
Secara terinci, target Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan kelautandanperikanan yang akan dicapai tahun 2013-2014 sebagaimana tersebut pada tabel 3.2.
3.3.2 Arah Kebijakan dan Strategi NasionalTujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
diarahkan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang denganmenekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasukpengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian.
Terkait dengan penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranyaditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnyasesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi. Pembangunan kelautan meliputi industri kelautan sepertiperhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber dayamineral yang dikembangkan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan.
Kerangka pencapaian tujuan RPJMN II tersebut dirumuskan lebih lanjut dalamRencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 (Renstra KKP)yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan agenda pembangunan nasional, serta 11(sebelas) prioritas pembangunan nasional, yakni (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2)pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 43
(6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup danpengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta(11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan dan PerikananTahun 2013-2014
No Rincian IKU Target Kenaikan(%/Tahun)2013 2014
1 Pertumbuhan ProdukDomestik Bruto (PDB)Perikanan (%/Tahun)
7,00 7,25 4,74
2 Produksi Kelautan danPerikanan (Juta Ton)Produksi Perikanan- Tangkap- Budidaya
Produksi garam Rakyat
18,495,47
13,021,85
22,395,50
16,893,30
17,930,55
28,5160,50
3 Nilai TukarNelayan/Pembudidaya Ikan
110 112 1,82
4 Tingkat Konsumsi Ikan DalamNegeri (Kg/Kapita/Tahun)
35,14 38,00 5,68
5 Nilai Ekspor KomoditasPerikanan (US$ miliar)
5,0 6,0 20,36
6 Jumlah Kasus PenolakanEkspor Hasil Perikanan PerNegara Mitra (kasus)
<10 <10 -
7 Luas Kawasan KonservasiPerairan (KKP) yang dikelolaSecara Berkelanjutan (Jutaha)
Pengelolaan3,6 juta ha;
Penambahan500 ribu ha
Pengelolaan4,5 juta ha;
Penambahan500 ribu ha
61,43
8 Jumlah Pulau-Pulau Kecil,Termasuk Pulau-PulauTerluar yang dikelola (Pulau)
60 30 24,12
9 Wilayah Perairan Bebas IUUFishing dan Kegiatan yangMerusak SDKP (%)
41 50 9,79
* berdasarkan harga konstan 2000Dalam prioritas nasional tersebut, pembangunan kelautan dan perikanan tahun
2010-2014 yang terkait dengan 5 prioritas nasional sebagai berikut :1. Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; Pemantapan tata kelola pemerintahan
yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel,taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 43
(6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup danpengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta(11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan dan PerikananTahun 2013-2014
No Rincian IKU Target Kenaikan(%/Tahun)2013 2014
1 Pertumbuhan ProdukDomestik Bruto (PDB)Perikanan (%/Tahun)
7,00 7,25 4,74
2 Produksi Kelautan danPerikanan (Juta Ton)Produksi Perikanan- Tangkap- Budidaya
Produksi garam Rakyat
18,495,47
13,021,85
22,395,50
16,893,30
17,930,55
28,5160,50
3 Nilai TukarNelayan/Pembudidaya Ikan
110 112 1,82
4 Tingkat Konsumsi Ikan DalamNegeri (Kg/Kapita/Tahun)
35,14 38,00 5,68
5 Nilai Ekspor KomoditasPerikanan (US$ miliar)
5,0 6,0 20,36
6 Jumlah Kasus PenolakanEkspor Hasil Perikanan PerNegara Mitra (kasus)
<10 <10 -
7 Luas Kawasan KonservasiPerairan (KKP) yang dikelolaSecara Berkelanjutan (Jutaha)
Pengelolaan3,6 juta ha;
Penambahan500 ribu ha
Pengelolaan4,5 juta ha;
Penambahan500 ribu ha
61,43
8 Jumlah Pulau-Pulau Kecil,Termasuk Pulau-PulauTerluar yang dikelola (Pulau)
60 30 24,12
9 Wilayah Perairan Bebas IUUFishing dan Kegiatan yangMerusak SDKP (%)
41 50 9,79
* berdasarkan harga konstan 2000Dalam prioritas nasional tersebut, pembangunan kelautan dan perikanan tahun
2010-2014 yang terkait dengan 5 prioritas nasional sebagai berikut :1. Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; Pemantapan tata kelola pemerintahan
yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel,taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 43
(6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup danpengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta(11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan dan PerikananTahun 2013-2014
No Rincian IKU Target Kenaikan(%/Tahun)2013 2014
1 Pertumbuhan ProdukDomestik Bruto (PDB)Perikanan (%/Tahun)
7,00 7,25 4,74
2 Produksi Kelautan danPerikanan (Juta Ton)Produksi Perikanan- Tangkap- Budidaya
Produksi garam Rakyat
18,495,47
13,021,85
22,395,50
16,893,30
17,930,55
28,5160,50
3 Nilai TukarNelayan/Pembudidaya Ikan
110 112 1,82
4 Tingkat Konsumsi Ikan DalamNegeri (Kg/Kapita/Tahun)
35,14 38,00 5,68
5 Nilai Ekspor KomoditasPerikanan (US$ miliar)
5,0 6,0 20,36
6 Jumlah Kasus PenolakanEkspor Hasil Perikanan PerNegara Mitra (kasus)
<10 <10 -
7 Luas Kawasan KonservasiPerairan (KKP) yang dikelolaSecara Berkelanjutan (Jutaha)
Pengelolaan3,6 juta ha;
Penambahan500 ribu ha
Pengelolaan4,5 juta ha;
Penambahan500 ribu ha
61,43
8 Jumlah Pulau-Pulau Kecil,Termasuk Pulau-PulauTerluar yang dikelola (Pulau)
60 30 24,12
9 Wilayah Perairan Bebas IUUFishing dan Kegiatan yangMerusak SDKP (%)
41 50 9,79
* berdasarkan harga konstan 2000Dalam prioritas nasional tersebut, pembangunan kelautan dan perikanan tahun
2010-2014 yang terkait dengan 5 prioritas nasional sebagai berikut :1. Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; Pemantapan tata kelola pemerintahan
yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel,taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 44
publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah,kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.
2. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari14,1% pada 2009 menjadi 8-10% pada 2014 dan perbaikan distribusi pendapatandengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat danperluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.
3. Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutanrevitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saingproduk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dansumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7% pertahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014.
4. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan pemanfaatanlingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yangkeberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untukmengantisipasi perubahan iklim.
5. Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; Program aksiuntuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik ditujukan untukpengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluarserta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonflik.
Disamping 5 Prioritas Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan terkaitdengan Pengarusutamaan dan Lintas Bidang, yakni Pengarusutamaan PembangunanBerkelanjutan; Lintas Bidang Perubahan Iklim Global dan Lintas Bidang PembangunanKelautan Berdimensi Kepulauan.
Pembangunan kelautan dan perikanan berada dalam lingkup Bidang SumberDaya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH). SDA-LH sangat penting dalampembangunan nasional, baik sebagai penyedia bahan baku bagi pembangunan ekonomimaupun sebagai pendukung sistem kehidupan. Sesuai dengan fungsinya tersebut, SDA-LH perlu dikelola dengan bijaksana agar pembangunan serta keberlangsungan kehidupanmanusia dapat terjaga dan lestari saat ini dan di masa yang akan datang. Lingkuppembangunan bidang SDA dan LH meliputi (1) revitalisasi pertanian, dan (2) perbaikanpengelolaan SDA dan perbaikan fungsi LH. Pelaksanaan dari kebijakan ini memberikanhasil terhadap meningkatnya peran SDA dan LH dalam perkembangan perekonomian
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 44
publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah,kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.
2. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari14,1% pada 2009 menjadi 8-10% pada 2014 dan perbaikan distribusi pendapatandengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat danperluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.
3. Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutanrevitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saingproduk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dansumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7% pertahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014.
4. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan pemanfaatanlingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yangkeberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untukmengantisipasi perubahan iklim.
5. Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; Program aksiuntuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik ditujukan untukpengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluarserta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonflik.
Disamping 5 Prioritas Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan terkaitdengan Pengarusutamaan dan Lintas Bidang, yakni Pengarusutamaan PembangunanBerkelanjutan; Lintas Bidang Perubahan Iklim Global dan Lintas Bidang PembangunanKelautan Berdimensi Kepulauan.
Pembangunan kelautan dan perikanan berada dalam lingkup Bidang SumberDaya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH). SDA-LH sangat penting dalampembangunan nasional, baik sebagai penyedia bahan baku bagi pembangunan ekonomimaupun sebagai pendukung sistem kehidupan. Sesuai dengan fungsinya tersebut, SDA-LH perlu dikelola dengan bijaksana agar pembangunan serta keberlangsungan kehidupanmanusia dapat terjaga dan lestari saat ini dan di masa yang akan datang. Lingkuppembangunan bidang SDA dan LH meliputi (1) revitalisasi pertanian, dan (2) perbaikanpengelolaan SDA dan perbaikan fungsi LH. Pelaksanaan dari kebijakan ini memberikanhasil terhadap meningkatnya peran SDA dan LH dalam perkembangan perekonomian
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 44
publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah,kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.
2. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari14,1% pada 2009 menjadi 8-10% pada 2014 dan perbaikan distribusi pendapatandengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat danperluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.
3. Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutanrevitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saingproduk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dansumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7% pertahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014.
4. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan pemanfaatanlingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yangkeberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untukmengantisipasi perubahan iklim.
5. Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; Program aksiuntuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik ditujukan untukpengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluarserta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonflik.
Disamping 5 Prioritas Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan terkaitdengan Pengarusutamaan dan Lintas Bidang, yakni Pengarusutamaan PembangunanBerkelanjutan; Lintas Bidang Perubahan Iklim Global dan Lintas Bidang PembangunanKelautan Berdimensi Kepulauan.
Pembangunan kelautan dan perikanan berada dalam lingkup Bidang SumberDaya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH). SDA-LH sangat penting dalampembangunan nasional, baik sebagai penyedia bahan baku bagi pembangunan ekonomimaupun sebagai pendukung sistem kehidupan. Sesuai dengan fungsinya tersebut, SDA-LH perlu dikelola dengan bijaksana agar pembangunan serta keberlangsungan kehidupanmanusia dapat terjaga dan lestari saat ini dan di masa yang akan datang. Lingkuppembangunan bidang SDA dan LH meliputi (1) revitalisasi pertanian, dan (2) perbaikanpengelolaan SDA dan perbaikan fungsi LH. Pelaksanaan dari kebijakan ini memberikanhasil terhadap meningkatnya peran SDA dan LH dalam perkembangan perekonomian
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 45
nasional. Hal ini dicerminkan dengan semakin meningkatnya kontribusi Produk DomestikBruto (PDB) dari sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH terhadap pembentukan PDBnasional selama periode tersebut. Selain itu, sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH jugamenjadi tumpuan utama bagi sebagian besar tenaga kerja, terutama di perdesaan danpesisir.
3.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kelautan dan PerikananArah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan
diimplementasikan dalam keterkaitannya dengan 5 prioritas nasional yang dirumuskansecara umum sebagai berikut:1. Prioritas ke-1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan, yang akan
dilaksanakan antara lain melalui peningkatan kinerja kementerian dalam pelayananpublik, pengelolaan keuangan negara menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian,penataan organisasi, dan peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur dan instansipemerintah.
2. Prioritas ke-4 : Penanggulangan Kemiskinan, yang dalam implementasinya akandilaksanakan untuk memberikan konstribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinannasional, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakatyang berpendapatan rendah, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, pengolah danpemasar serta petambak garam melalui perluasan jangkauan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Kelautan dan Perikanan, ProgramPeningkatan Kehidupan Nelayan (klaster 4), pengembangan lembaga pembiayaankelautan dan perikanan, peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaanmenjadi usaha yang bankable.
3. Prioritas ke-5 : Ketahanan Pangan, yang akan dilaksanakan untuk meningkatkanketahanan pangan nasional dan melanjutkan revitalisasi perikanan dalam mewujudkankemandirian pangan, peningkatan produksi, peningkatan daya saing dan nilai tambahproduk perikanan melalui pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan,pengembangan kawasan minapolitan, peningkatan konsumsi ikan per kapita, sertakelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan laju pertumbuhan PDBperikanan menjadi 7,25% pada tahun 2014 dan Indeks Nilai TukarNelayan/Pembudidaya sebesar 115 pada tahun 2014.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 45
nasional. Hal ini dicerminkan dengan semakin meningkatnya kontribusi Produk DomestikBruto (PDB) dari sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH terhadap pembentukan PDBnasional selama periode tersebut. Selain itu, sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH jugamenjadi tumpuan utama bagi sebagian besar tenaga kerja, terutama di perdesaan danpesisir.
3.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kelautan dan PerikananArah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan
diimplementasikan dalam keterkaitannya dengan 5 prioritas nasional yang dirumuskansecara umum sebagai berikut:1. Prioritas ke-1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan, yang akan
dilaksanakan antara lain melalui peningkatan kinerja kementerian dalam pelayananpublik, pengelolaan keuangan negara menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian,penataan organisasi, dan peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur dan instansipemerintah.
2. Prioritas ke-4 : Penanggulangan Kemiskinan, yang dalam implementasinya akandilaksanakan untuk memberikan konstribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinannasional, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakatyang berpendapatan rendah, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, pengolah danpemasar serta petambak garam melalui perluasan jangkauan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Kelautan dan Perikanan, ProgramPeningkatan Kehidupan Nelayan (klaster 4), pengembangan lembaga pembiayaankelautan dan perikanan, peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaanmenjadi usaha yang bankable.
3. Prioritas ke-5 : Ketahanan Pangan, yang akan dilaksanakan untuk meningkatkanketahanan pangan nasional dan melanjutkan revitalisasi perikanan dalam mewujudkankemandirian pangan, peningkatan produksi, peningkatan daya saing dan nilai tambahproduk perikanan melalui pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan,pengembangan kawasan minapolitan, peningkatan konsumsi ikan per kapita, sertakelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan laju pertumbuhan PDBperikanan menjadi 7,25% pada tahun 2014 dan Indeks Nilai TukarNelayan/Pembudidaya sebesar 115 pada tahun 2014.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 45
nasional. Hal ini dicerminkan dengan semakin meningkatnya kontribusi Produk DomestikBruto (PDB) dari sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH terhadap pembentukan PDBnasional selama periode tersebut. Selain itu, sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH jugamenjadi tumpuan utama bagi sebagian besar tenaga kerja, terutama di perdesaan danpesisir.
3.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kelautan dan PerikananArah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan
diimplementasikan dalam keterkaitannya dengan 5 prioritas nasional yang dirumuskansecara umum sebagai berikut:1. Prioritas ke-1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan, yang akan
dilaksanakan antara lain melalui peningkatan kinerja kementerian dalam pelayananpublik, pengelolaan keuangan negara menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian,penataan organisasi, dan peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur dan instansipemerintah.
2. Prioritas ke-4 : Penanggulangan Kemiskinan, yang dalam implementasinya akandilaksanakan untuk memberikan konstribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinannasional, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakatyang berpendapatan rendah, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, pengolah danpemasar serta petambak garam melalui perluasan jangkauan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Kelautan dan Perikanan, ProgramPeningkatan Kehidupan Nelayan (klaster 4), pengembangan lembaga pembiayaankelautan dan perikanan, peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaanmenjadi usaha yang bankable.
3. Prioritas ke-5 : Ketahanan Pangan, yang akan dilaksanakan untuk meningkatkanketahanan pangan nasional dan melanjutkan revitalisasi perikanan dalam mewujudkankemandirian pangan, peningkatan produksi, peningkatan daya saing dan nilai tambahproduk perikanan melalui pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan,pengembangan kawasan minapolitan, peningkatan konsumsi ikan per kapita, sertakelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan laju pertumbuhan PDBperikanan menjadi 7,25% pada tahun 2014 dan Indeks Nilai TukarNelayan/Pembudidaya sebesar 115 pada tahun 2014.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 46
4. Prioritas ke-9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, yang akan dilaksanakanmelalui konservasi dan pemanfaatan lingkungan laut, pesisir dan pulau-pulau kecildalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan,disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana melalui pengembangankapasitas SDM dan riset tentang perubahan iklim dan mitigasi bencana di wilayahpesisir dan laut.
5. Prioritas ke-10 : Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan PascaKonflik, yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggalterdepan/terluar, serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca-konflikyang akan diimplementasikan melalui pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau terluardan pengembangan ekonomi alternatif berbasis sumber daya perikanan.
Terkait dengan pengarusutamaan dan lintas bidang, pembangunan kelautan danperikanan akan mendukung 3 pilar pembangunan berkelanjutan, yakni: (1) ekonomi,dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konstribusi kelautan danperikanan pada PDB nasional, dan dampak ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan;(2) sosial, tingkat partisipasi masyarakat pelaku pembangunan, partisipasi masyarakatmarjinal/minoritas (kaum miskin dan perempuan), dampak terhadap struktur sosialmasyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di masyarakat; dan (3)lingkungan hidup, dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem dankeanekaragaman hayati.
Disamping itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunannasional pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui :1. Pro poorPendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelakuusaha kelautan dan perikanan.2. Pro jobPendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belumtergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangankerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha.3. Pro growthPendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor kelutan danperikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 46
4. Prioritas ke-9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, yang akan dilaksanakanmelalui konservasi dan pemanfaatan lingkungan laut, pesisir dan pulau-pulau kecildalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan,disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana melalui pengembangankapasitas SDM dan riset tentang perubahan iklim dan mitigasi bencana di wilayahpesisir dan laut.
5. Prioritas ke-10 : Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan PascaKonflik, yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggalterdepan/terluar, serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca-konflikyang akan diimplementasikan melalui pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau terluardan pengembangan ekonomi alternatif berbasis sumber daya perikanan.
Terkait dengan pengarusutamaan dan lintas bidang, pembangunan kelautan danperikanan akan mendukung 3 pilar pembangunan berkelanjutan, yakni: (1) ekonomi,dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konstribusi kelautan danperikanan pada PDB nasional, dan dampak ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan;(2) sosial, tingkat partisipasi masyarakat pelaku pembangunan, partisipasi masyarakatmarjinal/minoritas (kaum miskin dan perempuan), dampak terhadap struktur sosialmasyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di masyarakat; dan (3)lingkungan hidup, dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem dankeanekaragaman hayati.
Disamping itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunannasional pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui :1. Pro poorPendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelakuusaha kelautan dan perikanan.2. Pro jobPendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belumtergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangankerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha.3. Pro growthPendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor kelutan danperikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 46
4. Prioritas ke-9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, yang akan dilaksanakanmelalui konservasi dan pemanfaatan lingkungan laut, pesisir dan pulau-pulau kecildalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan,disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana melalui pengembangankapasitas SDM dan riset tentang perubahan iklim dan mitigasi bencana di wilayahpesisir dan laut.
5. Prioritas ke-10 : Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan PascaKonflik, yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggalterdepan/terluar, serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca-konflikyang akan diimplementasikan melalui pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau terluardan pengembangan ekonomi alternatif berbasis sumber daya perikanan.
Terkait dengan pengarusutamaan dan lintas bidang, pembangunan kelautan danperikanan akan mendukung 3 pilar pembangunan berkelanjutan, yakni: (1) ekonomi,dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konstribusi kelautan danperikanan pada PDB nasional, dan dampak ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan;(2) sosial, tingkat partisipasi masyarakat pelaku pembangunan, partisipasi masyarakatmarjinal/minoritas (kaum miskin dan perempuan), dampak terhadap struktur sosialmasyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di masyarakat; dan (3)lingkungan hidup, dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem dankeanekaragaman hayati.
Disamping itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunannasional pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui :1. Pro poorPendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelakuusaha kelautan dan perikanan.2. Pro jobPendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belumtergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangankerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha.3. Pro growthPendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor kelutan danperikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 47
kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern,melalui berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.4. Pro environmentPendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarianlingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi terhadapperubahan iklim.
Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth)berdasarkan keadilan, KKP akan mengimplementasikan prinsip-prinsip blue economy
dalam pembangunan kelautan dan perikanan sebagaimana telah disampaikan PresidenRepublik Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 di Rio de Jainero, Braziluntuk mengelola dan melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan secaraberkelanjutan melalui penggunaan sumber daya kelautan dan perikanan secara efisiendan tidak merusak lingkungan, menyinergikan pengelolaan ekosistem laut denganketahanan pangan, strategi pembangunan ekonomi dan sosial serta transisi ekonomi,pasar, industri dan masyarakat menuju pola yang lebih berkelanjutan.
Pembangunan kelautan dan perikanan juga dilaksanakan dalam rangkamendukung kerja sama lintas sektor/instansi terkait seperti: pemberdayaan perempuan,pembangunan daerah tertinggal, pembangunan daerah perbatasan dan pulau-pulau kecilterluar, dan lain sebagainya. Disamping itu, KKP juga melaksanakan beberapa RencanaAksi Nasional (RAN) diantaranya RAN perubahan iklim, RAN hak asasi manusia, RANPemberantasan Korupsi, RAN Kepemudaan dan lain sebagainya. Menjabarkan arahkebijakan dan strategi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautandan perikanan, maka arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut :1. Peningkatan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk.2. Pengembangan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan traceability(penelusuran)
produk hasil perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku industri.3. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan serta pengelolaan
pulau-pulau kecil dan upaya adaptasi dan mitigasi bencana dan perubahan iklim untukwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
4. Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.5. Pengembangan sumberdaya manusia dan iptek kelautan dan perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 47
kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern,melalui berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.4. Pro environmentPendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarianlingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi terhadapperubahan iklim.
Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth)berdasarkan keadilan, KKP akan mengimplementasikan prinsip-prinsip blue economy
dalam pembangunan kelautan dan perikanan sebagaimana telah disampaikan PresidenRepublik Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 di Rio de Jainero, Braziluntuk mengelola dan melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan secaraberkelanjutan melalui penggunaan sumber daya kelautan dan perikanan secara efisiendan tidak merusak lingkungan, menyinergikan pengelolaan ekosistem laut denganketahanan pangan, strategi pembangunan ekonomi dan sosial serta transisi ekonomi,pasar, industri dan masyarakat menuju pola yang lebih berkelanjutan.
Pembangunan kelautan dan perikanan juga dilaksanakan dalam rangkamendukung kerja sama lintas sektor/instansi terkait seperti: pemberdayaan perempuan,pembangunan daerah tertinggal, pembangunan daerah perbatasan dan pulau-pulau kecilterluar, dan lain sebagainya. Disamping itu, KKP juga melaksanakan beberapa RencanaAksi Nasional (RAN) diantaranya RAN perubahan iklim, RAN hak asasi manusia, RANPemberantasan Korupsi, RAN Kepemudaan dan lain sebagainya. Menjabarkan arahkebijakan dan strategi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautandan perikanan, maka arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut :1. Peningkatan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk.2. Pengembangan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan traceability(penelusuran)
produk hasil perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku industri.3. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan serta pengelolaan
pulau-pulau kecil dan upaya adaptasi dan mitigasi bencana dan perubahan iklim untukwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
4. Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.5. Pengembangan sumberdaya manusia dan iptek kelautan dan perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 47
kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern,melalui berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.4. Pro environmentPendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarianlingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi terhadapperubahan iklim.
Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth)berdasarkan keadilan, KKP akan mengimplementasikan prinsip-prinsip blue economy
dalam pembangunan kelautan dan perikanan sebagaimana telah disampaikan PresidenRepublik Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 di Rio de Jainero, Braziluntuk mengelola dan melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan secaraberkelanjutan melalui penggunaan sumber daya kelautan dan perikanan secara efisiendan tidak merusak lingkungan, menyinergikan pengelolaan ekosistem laut denganketahanan pangan, strategi pembangunan ekonomi dan sosial serta transisi ekonomi,pasar, industri dan masyarakat menuju pola yang lebih berkelanjutan.
Pembangunan kelautan dan perikanan juga dilaksanakan dalam rangkamendukung kerja sama lintas sektor/instansi terkait seperti: pemberdayaan perempuan,pembangunan daerah tertinggal, pembangunan daerah perbatasan dan pulau-pulau kecilterluar, dan lain sebagainya. Disamping itu, KKP juga melaksanakan beberapa RencanaAksi Nasional (RAN) diantaranya RAN perubahan iklim, RAN hak asasi manusia, RANPemberantasan Korupsi, RAN Kepemudaan dan lain sebagainya. Menjabarkan arahkebijakan dan strategi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautandan perikanan, maka arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut :1. Peningkatan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk.2. Pengembangan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan traceability(penelusuran)
produk hasil perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku industri.3. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan serta pengelolaan
pulau-pulau kecil dan upaya adaptasi dan mitigasi bencana dan perubahan iklim untukwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
4. Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.5. Pengembangan sumberdaya manusia dan iptek kelautan dan perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 48
6. Peningkatan kesejahteraan n e l a y a n da n ma s y a r a k a t perikanan dengan fokuspada Program Peningkatan Kehidupan Nelayan.
7. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sektor k e l aut an dan pe r i k anan,terutama di Koridor Ekonomi Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
Strategi yang dilakukan untuk melaksanakan keempat arah kebijakan di atas dilakukanmelalui :A. Pengembangan Kawasan1. Pengembangan Minapolitan
Minapolitan merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan kelautandan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan yang memiliki potensi untukdikembangkan dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Kelautan danPerikanan.
Pengembangan minapolitan bertujuan untuk (i) meningkatkan produksi perikanan,produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk kelautan dan perikanan, (ii)meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan yang adil danmerata, serta (iii) mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhanekonomi di daerah dan sentra-sentra produksi perikanan sebagai penggerak ekonomirakyat. Adapun sasaran pengembangan minapolitan adalah sebagai berikut (i) ekonomirumah tangga masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil makin kuat, (ii) usahakelautan dan perikanan kelas menengah ke atas makin bertambah dan berdaya saingtinggi, serta (iii) sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi nasional.
Provinsi Banten dalam hal pengembangan kawasan Minapolitan ini sudah memilikiaturan yang jelas dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik IndonesiaNomor Kep.39/MEN/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan danPerikanan Nomor Kep.32/MEN/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan.Berdasarkan keputusan ini ada 5 Kabupaten Kota yang sudah ditetapkan, yaitu :
a. Kabupaten Serangb. Kabupaten Tangerangc. Kabupaten Lebakd. Kabupaten Pandeglange. Kota Serang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 48
6. Peningkatan kesejahteraan n e l a y a n da n ma s y a r a k a t perikanan dengan fokuspada Program Peningkatan Kehidupan Nelayan.
7. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sektor k e l aut an dan pe r i k anan,terutama di Koridor Ekonomi Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
Strategi yang dilakukan untuk melaksanakan keempat arah kebijakan di atas dilakukanmelalui :A. Pengembangan Kawasan1. Pengembangan Minapolitan
Minapolitan merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan kelautandan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan yang memiliki potensi untukdikembangkan dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Kelautan danPerikanan.
Pengembangan minapolitan bertujuan untuk (i) meningkatkan produksi perikanan,produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk kelautan dan perikanan, (ii)meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan yang adil danmerata, serta (iii) mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhanekonomi di daerah dan sentra-sentra produksi perikanan sebagai penggerak ekonomirakyat. Adapun sasaran pengembangan minapolitan adalah sebagai berikut (i) ekonomirumah tangga masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil makin kuat, (ii) usahakelautan dan perikanan kelas menengah ke atas makin bertambah dan berdaya saingtinggi, serta (iii) sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi nasional.
Provinsi Banten dalam hal pengembangan kawasan Minapolitan ini sudah memilikiaturan yang jelas dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik IndonesiaNomor Kep.39/MEN/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan danPerikanan Nomor Kep.32/MEN/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan.Berdasarkan keputusan ini ada 5 Kabupaten Kota yang sudah ditetapkan, yaitu :
a. Kabupaten Serangb. Kabupaten Tangerangc. Kabupaten Lebakd. Kabupaten Pandeglange. Kota Serang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 48
6. Peningkatan kesejahteraan n e l a y a n da n ma s y a r a k a t perikanan dengan fokuspada Program Peningkatan Kehidupan Nelayan.
7. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sektor k e l aut an dan pe r i k anan,terutama di Koridor Ekonomi Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
Strategi yang dilakukan untuk melaksanakan keempat arah kebijakan di atas dilakukanmelalui :A. Pengembangan Kawasan1. Pengembangan Minapolitan
Minapolitan merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan kelautandan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan yang memiliki potensi untukdikembangkan dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Kelautan danPerikanan.
Pengembangan minapolitan bertujuan untuk (i) meningkatkan produksi perikanan,produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk kelautan dan perikanan, (ii)meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan yang adil danmerata, serta (iii) mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhanekonomi di daerah dan sentra-sentra produksi perikanan sebagai penggerak ekonomirakyat. Adapun sasaran pengembangan minapolitan adalah sebagai berikut (i) ekonomirumah tangga masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil makin kuat, (ii) usahakelautan dan perikanan kelas menengah ke atas makin bertambah dan berdaya saingtinggi, serta (iii) sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi nasional.
Provinsi Banten dalam hal pengembangan kawasan Minapolitan ini sudah memilikiaturan yang jelas dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik IndonesiaNomor Kep.39/MEN/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan danPerikanan Nomor Kep.32/MEN/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan.Berdasarkan keputusan ini ada 5 Kabupaten Kota yang sudah ditetapkan, yaitu :
a. Kabupaten Serangb. Kabupaten Tangerangc. Kabupaten Lebakd. Kabupaten Pandeglange. Kota Serang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 49
Pendekatan pengembangan minapolitan dilakukan melalui:a. Ekonomi Kelautan Dan Perikanan Berbasis Wilayah
Mendorong penerapan manajemen hamparan untuk mencapai skala ekonomi,mencegah penyebaran penyakit, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya,sekaligus mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan sarana produksi, proses produksi,pengolahan dan pemasaran hasil dan pengelolaan lingkungan dalam suatu kesistemanyang mapan.
b. Kawasan Ekonomi UnggulanMemacu pengembangan komoditas yang memiliki criteria (i) bernilai ekonomis
tinggi, (ii) teknologi tersedia, (iii) permintaan pasar besar, dan (iv) dapat dikembangkansecara massal.
c. Sentra ProduksiMinapolitan berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra produksi
perikanan) yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencaharian dankesejahteraan masyarakatnya. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikananmenerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin.
d. Unit UsahaSeluruh unit usaha dilakukan dengan menggunakan prinsip bisnis secara
profesional dan berkembang dalam suatu kemitraan usaha yang saling memperkuat danmenghidupi.
e. PenyuluhanPenguatan kelembagaan dan pengembangan jumlah penyuluh merupakan salah
satu syarat mutlak keberhasilan pengembangan minapolitan. Penyuluh akan berperansebagai fasilitator dan pendamping penerapan teknologi penangkapan dan budidaya ikanserta pengolahan hasil perikanan.
f. Lintas SektorMinapolitan dikembangkan dengan dukungan dan kerjasama berbagai instansi
terkait untuk mendukung kepastian usaha antara lain terkait dengan sarana dan prasarana
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 49
Pendekatan pengembangan minapolitan dilakukan melalui:a. Ekonomi Kelautan Dan Perikanan Berbasis Wilayah
Mendorong penerapan manajemen hamparan untuk mencapai skala ekonomi,mencegah penyebaran penyakit, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya,sekaligus mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan sarana produksi, proses produksi,pengolahan dan pemasaran hasil dan pengelolaan lingkungan dalam suatu kesistemanyang mapan.
b. Kawasan Ekonomi UnggulanMemacu pengembangan komoditas yang memiliki criteria (i) bernilai ekonomis
tinggi, (ii) teknologi tersedia, (iii) permintaan pasar besar, dan (iv) dapat dikembangkansecara massal.
c. Sentra ProduksiMinapolitan berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra produksi
perikanan) yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencaharian dankesejahteraan masyarakatnya. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikananmenerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin.
d. Unit UsahaSeluruh unit usaha dilakukan dengan menggunakan prinsip bisnis secara
profesional dan berkembang dalam suatu kemitraan usaha yang saling memperkuat danmenghidupi.
e. PenyuluhanPenguatan kelembagaan dan pengembangan jumlah penyuluh merupakan salah
satu syarat mutlak keberhasilan pengembangan minapolitan. Penyuluh akan berperansebagai fasilitator dan pendamping penerapan teknologi penangkapan dan budidaya ikanserta pengolahan hasil perikanan.
f. Lintas SektorMinapolitan dikembangkan dengan dukungan dan kerjasama berbagai instansi
terkait untuk mendukung kepastian usaha antara lain terkait dengan sarana dan prasarana
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 49
Pendekatan pengembangan minapolitan dilakukan melalui:a. Ekonomi Kelautan Dan Perikanan Berbasis Wilayah
Mendorong penerapan manajemen hamparan untuk mencapai skala ekonomi,mencegah penyebaran penyakit, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya,sekaligus mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan sarana produksi, proses produksi,pengolahan dan pemasaran hasil dan pengelolaan lingkungan dalam suatu kesistemanyang mapan.
b. Kawasan Ekonomi UnggulanMemacu pengembangan komoditas yang memiliki criteria (i) bernilai ekonomis
tinggi, (ii) teknologi tersedia, (iii) permintaan pasar besar, dan (iv) dapat dikembangkansecara massal.
c. Sentra ProduksiMinapolitan berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra produksi
perikanan) yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencaharian dankesejahteraan masyarakatnya. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikananmenerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin.
d. Unit UsahaSeluruh unit usaha dilakukan dengan menggunakan prinsip bisnis secara
profesional dan berkembang dalam suatu kemitraan usaha yang saling memperkuat danmenghidupi.
e. PenyuluhanPenguatan kelembagaan dan pengembangan jumlah penyuluh merupakan salah
satu syarat mutlak keberhasilan pengembangan minapolitan. Penyuluh akan berperansebagai fasilitator dan pendamping penerapan teknologi penangkapan dan budidaya ikanserta pengolahan hasil perikanan.
f. Lintas SektorMinapolitan dikembangkan dengan dukungan dan kerjasama berbagai instansi
terkait untuk mendukung kepastian usaha antara lain terkait dengan sarana dan prasarana
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 50
pemasara produk perikanan, tata ruang wilayah, penyediaan air bersih, listrik, akses jalan,dan BBM.
2. Pengembangan Ekonomi RegionalBerdasarkan Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025,terdapat 6 (enam) Koridor Ekonomi (KE) yang akan dikembangkan, yakni KE Sumatera,KE Jawa, KE Kalimantan, KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua-Kepulauan Maluku. Pelaksanaan MP3EI dikoordinasikan oleh Komite Percepatan danPerluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), yang diketuai oleh Presiden R.I.,dengan Ketua Harian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. KP3EI dibantu oleh TimKerja, yang terdiri dari Tim Kerja Regulasi, Tim Kerja Konektivitas, Tim Kerja SDM danIptek, serta 6 (enam) Tim Kerja Koridor Ekonomi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku KetuaHarian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) No.35/M.EKON/08/2011 tentang Tim Kerja pada KP3EI, Menteri Kelautan dan Perikananditunjuk sebagai Ketua Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi, dimana Koridor EkonomiSulawesi akan mengembangkan 5 kegiatan ekonomi utama, yakni pangan, kakao,perikanan, migas, dan nikel. Kegiatan kelautan dan perikanan tahun 2012-2014 akanmengisi pengembangan KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua- KepulauanMaluku. Beberapa kegiatan yang akan dikembangkan antara lain pengembanganprasarana pelabuhan perikanan, industri rumput laut, industri pengolahan ikan, budidayaikan dan rumput laut, dll. Dalam kaitan ini, pengembangan akan dilakukan di beberapalokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) di setiap Koridor Ekonomi yang akan lebihdiprioritaskan bagi masuknya investasi swasta. Diharapkan pada tahun 2014 dapat dicapaipeningkatan PDRB di setiap Koridor Ekonomi.
B. Penguatan Kelembagaan SDM dan IPTEKKelembagaan yang kuat dan mandiri dengan pelaku usaha kelautan dan
perikanan yang berpengetahuan dan menguasai teknologi akan mempengaruhikeberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 50
pemasara produk perikanan, tata ruang wilayah, penyediaan air bersih, listrik, akses jalan,dan BBM.
2. Pengembangan Ekonomi RegionalBerdasarkan Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025,terdapat 6 (enam) Koridor Ekonomi (KE) yang akan dikembangkan, yakni KE Sumatera,KE Jawa, KE Kalimantan, KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua-Kepulauan Maluku. Pelaksanaan MP3EI dikoordinasikan oleh Komite Percepatan danPerluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), yang diketuai oleh Presiden R.I.,dengan Ketua Harian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. KP3EI dibantu oleh TimKerja, yang terdiri dari Tim Kerja Regulasi, Tim Kerja Konektivitas, Tim Kerja SDM danIptek, serta 6 (enam) Tim Kerja Koridor Ekonomi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku KetuaHarian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) No.35/M.EKON/08/2011 tentang Tim Kerja pada KP3EI, Menteri Kelautan dan Perikananditunjuk sebagai Ketua Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi, dimana Koridor EkonomiSulawesi akan mengembangkan 5 kegiatan ekonomi utama, yakni pangan, kakao,perikanan, migas, dan nikel. Kegiatan kelautan dan perikanan tahun 2012-2014 akanmengisi pengembangan KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua- KepulauanMaluku. Beberapa kegiatan yang akan dikembangkan antara lain pengembanganprasarana pelabuhan perikanan, industri rumput laut, industri pengolahan ikan, budidayaikan dan rumput laut, dll. Dalam kaitan ini, pengembangan akan dilakukan di beberapalokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) di setiap Koridor Ekonomi yang akan lebihdiprioritaskan bagi masuknya investasi swasta. Diharapkan pada tahun 2014 dapat dicapaipeningkatan PDRB di setiap Koridor Ekonomi.
B. Penguatan Kelembagaan SDM dan IPTEKKelembagaan yang kuat dan mandiri dengan pelaku usaha kelautan dan
perikanan yang berpengetahuan dan menguasai teknologi akan mempengaruhikeberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 50
pemasara produk perikanan, tata ruang wilayah, penyediaan air bersih, listrik, akses jalan,dan BBM.
2. Pengembangan Ekonomi RegionalBerdasarkan Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025,terdapat 6 (enam) Koridor Ekonomi (KE) yang akan dikembangkan, yakni KE Sumatera,KE Jawa, KE Kalimantan, KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua-Kepulauan Maluku. Pelaksanaan MP3EI dikoordinasikan oleh Komite Percepatan danPerluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), yang diketuai oleh Presiden R.I.,dengan Ketua Harian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. KP3EI dibantu oleh TimKerja, yang terdiri dari Tim Kerja Regulasi, Tim Kerja Konektivitas, Tim Kerja SDM danIptek, serta 6 (enam) Tim Kerja Koridor Ekonomi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku KetuaHarian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) No.35/M.EKON/08/2011 tentang Tim Kerja pada KP3EI, Menteri Kelautan dan Perikananditunjuk sebagai Ketua Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi, dimana Koridor EkonomiSulawesi akan mengembangkan 5 kegiatan ekonomi utama, yakni pangan, kakao,perikanan, migas, dan nikel. Kegiatan kelautan dan perikanan tahun 2012-2014 akanmengisi pengembangan KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua- KepulauanMaluku. Beberapa kegiatan yang akan dikembangkan antara lain pengembanganprasarana pelabuhan perikanan, industri rumput laut, industri pengolahan ikan, budidayaikan dan rumput laut, dll. Dalam kaitan ini, pengembangan akan dilakukan di beberapalokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) di setiap Koridor Ekonomi yang akan lebihdiprioritaskan bagi masuknya investasi swasta. Diharapkan pada tahun 2014 dapat dicapaipeningkatan PDRB di setiap Koridor Ekonomi.
B. Penguatan Kelembagaan SDM dan IPTEKKelembagaan yang kuat dan mandiri dengan pelaku usaha kelautan dan
perikanan yang berpengetahuan dan menguasai teknologi akan mempengaruhikeberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 51
penguatan kelembagaan, SDM dan penguasaan iptek akan menjadi sangat penting,terutama dalam menghadapi persaingan pasar global.
Keberadaan kelompok masyarakat dibidang budidaya, penangkapan ikan,pengolahan, pemasaran dan kelompok pengawasan akan memberikan keuntungan bagianggota kelompoknya. Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk salingtukar pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar,serta kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi.Kelompok-kelompok yang sudah terbentuk, seperti Pokdakan (kelompok pembudidayaikan), KUB (Kelompok Usaha Bersama) penangkapan ikan, KUGAR (Kelompok UsahaGaram Rakyat), Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas), dan Pokmas (KelompokMasyarakat) pengelola terumbu karang, akan terus diupayakan keberadaannya danditingkatkan kapasitasnya, sedangkan kelompok-kelompok baru akan ditumbuhkan.
Selain penguatan kelembagaan kelompok masyarakat, diperlukan pulapenguatan kelembagaan birokrasi pelaksana pembangunan KP, baik di pusat maupun didaerah. Kondisi ini diharapkan dapat mewujudkan kelembagaan birokrasi yang efektif danefisien dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama peningkatan kualitaspelayanan publik.
Penguatan SDM KP diterjemahkan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM KPyang dilakukan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan/ pendampingan.Sasaran upaya ini adalah masyarakat pelaku kegiatan (pelaku utama dan pelaku usaha) dibidang kelautan dan perikanan serta aparatur yang memfasilitasi pembangunan sektorkelautan dan perikanan. Kapasitas yang diberikan merupakan penerjemahan ilmupengetahuan dan teknologi terekomendasi ke dalam tataran praktis yang akan berimplikasipada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha dan produksi disektor kelautandan perikanan. Pendekatan pelaksanaannya dilakukan melalui 2 metode, yaitupendekatan jangka pendek dan pendekatan jangka panjang . Pendekatan jangka pendekdiarahkan melalui kegiatan pelatihan KP, untuk meningkatkan keterampilan dankemampuan teknis para pelaku utama dan penyuluhan KP, sebagai upaya pendampinganyang dilakukan oleh para penyuluh perikanan agar para pelaku dapat melakukan kegiatanusahanya secara baik dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi dankesejahteraannya, serta kegiatan pendidikan yang bersifat non formal yaitu communitycollage dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket Kejarikan). Sedangkan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 51
penguatan kelembagaan, SDM dan penguasaan iptek akan menjadi sangat penting,terutama dalam menghadapi persaingan pasar global.
Keberadaan kelompok masyarakat dibidang budidaya, penangkapan ikan,pengolahan, pemasaran dan kelompok pengawasan akan memberikan keuntungan bagianggota kelompoknya. Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk salingtukar pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar,serta kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi.Kelompok-kelompok yang sudah terbentuk, seperti Pokdakan (kelompok pembudidayaikan), KUB (Kelompok Usaha Bersama) penangkapan ikan, KUGAR (Kelompok UsahaGaram Rakyat), Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas), dan Pokmas (KelompokMasyarakat) pengelola terumbu karang, akan terus diupayakan keberadaannya danditingkatkan kapasitasnya, sedangkan kelompok-kelompok baru akan ditumbuhkan.
Selain penguatan kelembagaan kelompok masyarakat, diperlukan pulapenguatan kelembagaan birokrasi pelaksana pembangunan KP, baik di pusat maupun didaerah. Kondisi ini diharapkan dapat mewujudkan kelembagaan birokrasi yang efektif danefisien dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama peningkatan kualitaspelayanan publik.
Penguatan SDM KP diterjemahkan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM KPyang dilakukan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan/ pendampingan.Sasaran upaya ini adalah masyarakat pelaku kegiatan (pelaku utama dan pelaku usaha) dibidang kelautan dan perikanan serta aparatur yang memfasilitasi pembangunan sektorkelautan dan perikanan. Kapasitas yang diberikan merupakan penerjemahan ilmupengetahuan dan teknologi terekomendasi ke dalam tataran praktis yang akan berimplikasipada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha dan produksi disektor kelautandan perikanan. Pendekatan pelaksanaannya dilakukan melalui 2 metode, yaitupendekatan jangka pendek dan pendekatan jangka panjang . Pendekatan jangka pendekdiarahkan melalui kegiatan pelatihan KP, untuk meningkatkan keterampilan dankemampuan teknis para pelaku utama dan penyuluhan KP, sebagai upaya pendampinganyang dilakukan oleh para penyuluh perikanan agar para pelaku dapat melakukan kegiatanusahanya secara baik dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi dankesejahteraannya, serta kegiatan pendidikan yang bersifat non formal yaitu communitycollage dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket Kejarikan). Sedangkan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 51
penguatan kelembagaan, SDM dan penguasaan iptek akan menjadi sangat penting,terutama dalam menghadapi persaingan pasar global.
Keberadaan kelompok masyarakat dibidang budidaya, penangkapan ikan,pengolahan, pemasaran dan kelompok pengawasan akan memberikan keuntungan bagianggota kelompoknya. Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk salingtukar pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar,serta kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi.Kelompok-kelompok yang sudah terbentuk, seperti Pokdakan (kelompok pembudidayaikan), KUB (Kelompok Usaha Bersama) penangkapan ikan, KUGAR (Kelompok UsahaGaram Rakyat), Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas), dan Pokmas (KelompokMasyarakat) pengelola terumbu karang, akan terus diupayakan keberadaannya danditingkatkan kapasitasnya, sedangkan kelompok-kelompok baru akan ditumbuhkan.
Selain penguatan kelembagaan kelompok masyarakat, diperlukan pulapenguatan kelembagaan birokrasi pelaksana pembangunan KP, baik di pusat maupun didaerah. Kondisi ini diharapkan dapat mewujudkan kelembagaan birokrasi yang efektif danefisien dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama peningkatan kualitaspelayanan publik.
Penguatan SDM KP diterjemahkan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM KPyang dilakukan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan/ pendampingan.Sasaran upaya ini adalah masyarakat pelaku kegiatan (pelaku utama dan pelaku usaha) dibidang kelautan dan perikanan serta aparatur yang memfasilitasi pembangunan sektorkelautan dan perikanan. Kapasitas yang diberikan merupakan penerjemahan ilmupengetahuan dan teknologi terekomendasi ke dalam tataran praktis yang akan berimplikasipada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha dan produksi disektor kelautandan perikanan. Pendekatan pelaksanaannya dilakukan melalui 2 metode, yaitupendekatan jangka pendek dan pendekatan jangka panjang . Pendekatan jangka pendekdiarahkan melalui kegiatan pelatihan KP, untuk meningkatkan keterampilan dankemampuan teknis para pelaku utama dan penyuluhan KP, sebagai upaya pendampinganyang dilakukan oleh para penyuluh perikanan agar para pelaku dapat melakukan kegiatanusahanya secara baik dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi dankesejahteraannya, serta kegiatan pendidikan yang bersifat non formal yaitu communitycollage dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket Kejarikan). Sedangkan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 52
pendekatan jangka panjang dilakukan melalui pendidikan formal yang menghasilkanlulusan terdidik kompeten yang akan mengisi kebutuhan SDM pelaku kegiatan usaha dibidang kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, penguatan dan penguasaan Iptek pada kegiatan usaha masyarakat(penangkapan dan pembudidayaan ikan, pengolahan produk perikanan sertapemasarannya), pengelolaan sumber daya perikanan, dan pemanfaatan sumber dayabaru ekonomi kelautan (farmasetika laut, energy laut, air laut dalam, garam dan produkturunannya), serta pengelolaan mitigasi terhadap bencana laut untuk meminimalkandampak bencana terhadap masyarakat pesisir beserta aktivitasnya menjadi suatukebutuhan dalam rangka mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang maju danmandiri serta sejahtera.
Peran penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan dalam penguatandan penguasaan iptek di masyarakat adalah dengan menyediakan data dan informasi,produk-produk biologi unggul (calon induk dan benih unggul, vaksin, probiotik, dsb), paketteknologi, rekomendasi, dan penerapan pengembangan kawasan yang diimplementasikandalam bentuk teknologi tepat guna yang inovatif dan adaptif, serta model penerapan iptekdi masyarakat. Dalam konteks skala dan pelaku ekonomi yang lebih luas penerapan iptekyang inovatif dan adaptif ditujukan untuk mendorong aktivitas ekonomi berbasis danberorientasi laut dan perikanan, berdasarkan optimalisasi modal social masyarakatterutama kearifan lokal, efisiensi pemanfaatan sumberdaya untuk meminimalisasi limbahserta pengembangan sektor riil yang inovatif untuk kesejahteraan, pertumbuhan ekonomidan kelestarian ekosistem.
C. Pemberdayaan dan KewirausahaanKemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh.Dalam rangka me n g u r a n g i b e b a n d a n memenuhi hak dasar masyarakat secaralayak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan bermartabat, maka dibutuhkanpemberdayaan mayarakat.
Pada prinsipnya, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberifasilitas, dorongan atau bantuan kepada masyarakat agar mampu menentukan pilihanyang terbaik dalam memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan menuju
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 52
pendekatan jangka panjang dilakukan melalui pendidikan formal yang menghasilkanlulusan terdidik kompeten yang akan mengisi kebutuhan SDM pelaku kegiatan usaha dibidang kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, penguatan dan penguasaan Iptek pada kegiatan usaha masyarakat(penangkapan dan pembudidayaan ikan, pengolahan produk perikanan sertapemasarannya), pengelolaan sumber daya perikanan, dan pemanfaatan sumber dayabaru ekonomi kelautan (farmasetika laut, energy laut, air laut dalam, garam dan produkturunannya), serta pengelolaan mitigasi terhadap bencana laut untuk meminimalkandampak bencana terhadap masyarakat pesisir beserta aktivitasnya menjadi suatukebutuhan dalam rangka mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang maju danmandiri serta sejahtera.
Peran penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan dalam penguatandan penguasaan iptek di masyarakat adalah dengan menyediakan data dan informasi,produk-produk biologi unggul (calon induk dan benih unggul, vaksin, probiotik, dsb), paketteknologi, rekomendasi, dan penerapan pengembangan kawasan yang diimplementasikandalam bentuk teknologi tepat guna yang inovatif dan adaptif, serta model penerapan iptekdi masyarakat. Dalam konteks skala dan pelaku ekonomi yang lebih luas penerapan iptekyang inovatif dan adaptif ditujukan untuk mendorong aktivitas ekonomi berbasis danberorientasi laut dan perikanan, berdasarkan optimalisasi modal social masyarakatterutama kearifan lokal, efisiensi pemanfaatan sumberdaya untuk meminimalisasi limbahserta pengembangan sektor riil yang inovatif untuk kesejahteraan, pertumbuhan ekonomidan kelestarian ekosistem.
C. Pemberdayaan dan KewirausahaanKemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh.Dalam rangka me n g u r a n g i b e b a n d a n memenuhi hak dasar masyarakat secaralayak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan bermartabat, maka dibutuhkanpemberdayaan mayarakat.
Pada prinsipnya, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberifasilitas, dorongan atau bantuan kepada masyarakat agar mampu menentukan pilihanyang terbaik dalam memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan menuju
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 52
pendekatan jangka panjang dilakukan melalui pendidikan formal yang menghasilkanlulusan terdidik kompeten yang akan mengisi kebutuhan SDM pelaku kegiatan usaha dibidang kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, penguatan dan penguasaan Iptek pada kegiatan usaha masyarakat(penangkapan dan pembudidayaan ikan, pengolahan produk perikanan sertapemasarannya), pengelolaan sumber daya perikanan, dan pemanfaatan sumber dayabaru ekonomi kelautan (farmasetika laut, energy laut, air laut dalam, garam dan produkturunannya), serta pengelolaan mitigasi terhadap bencana laut untuk meminimalkandampak bencana terhadap masyarakat pesisir beserta aktivitasnya menjadi suatukebutuhan dalam rangka mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang maju danmandiri serta sejahtera.
Peran penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan dalam penguatandan penguasaan iptek di masyarakat adalah dengan menyediakan data dan informasi,produk-produk biologi unggul (calon induk dan benih unggul, vaksin, probiotik, dsb), paketteknologi, rekomendasi, dan penerapan pengembangan kawasan yang diimplementasikandalam bentuk teknologi tepat guna yang inovatif dan adaptif, serta model penerapan iptekdi masyarakat. Dalam konteks skala dan pelaku ekonomi yang lebih luas penerapan iptekyang inovatif dan adaptif ditujukan untuk mendorong aktivitas ekonomi berbasis danberorientasi laut dan perikanan, berdasarkan optimalisasi modal social masyarakatterutama kearifan lokal, efisiensi pemanfaatan sumberdaya untuk meminimalisasi limbahserta pengembangan sektor riil yang inovatif untuk kesejahteraan, pertumbuhan ekonomidan kelestarian ekosistem.
C. Pemberdayaan dan KewirausahaanKemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh.Dalam rangka me n g u r a n g i b e b a n d a n memenuhi hak dasar masyarakat secaralayak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan bermartabat, maka dibutuhkanpemberdayaan mayarakat.
Pada prinsipnya, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberifasilitas, dorongan atau bantuan kepada masyarakat agar mampu menentukan pilihanyang terbaik dalam memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan menuju
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 53
kemandirian dan kesejahteraan. Secara umum, pemberdayaan bertujuan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kultur, penguatanlembaga keuangan mikro, penggalangan partisipasi masyarakat, dan kegiatan usahaekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal.
Pemberdayaan masyarakat ini dalam jangka panjang diarahkan untuk (a)peningkatan kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi,peningkatan kualitas sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal danpenguatan kelembagaan masyarakat, (b) peningkatan kemampuan masyarakat untukmengelola dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuaidengan kaidah kelestarian lingkungan, (c) pengembangan kemitraan dengan lembagaswasta dan pemerintah.
Pemberdayaan masyarakat merupakan perwujudan komitmen KKP dalam rangkapercepatan penanggulangan kemiskinan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilingkungan KKP dilaksanakan melalui :a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan
PerikananKKP sejak tahun 2009 telah melaksanakan PNPM Mandiri Kelautan dan
Perikanan (PNPM Mandiri KP) dibawah koordinasi Program Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan berada dalam kelompok program pemberdayaanmasyarakat. PNPM Mandiri KP dilaksanakan melalui tiga komponen yaitu PengembanganUsaha Mina Pedesaan (PUMP), Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), danPengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT).
Tujuan PNPM Mandiri KP adalah meningkatkan kemampuan usaha dankesejahteraan, pengembangan wirausaha anggota Kelompok Usaha Kelautan danPerikanan (KUKP), serta meningkatnya kualitas lingkungan. Sedangkan sasaran yangakan dicapai adalah berkembangnya KUKP di Kabupaten/ Kota yang mencakup kegiatanperikanan tangkap, budidaya perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, danusaha garam rakyat serta masyarakat pesisir lainnya.
Melalui pelaksanaan PNPM Mandiri KP diharapkan diperoleh keluaran berupatersalurkannya Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada KUKP, dan terlaksananyafasilitasi penguatan kapasitas dan kelembagaan KUKP melalui sosialisasi, pelatihan, danpendampingan, sedangkan hasil yang akan dicapai adalah meningkatnya produksi,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 53
kemandirian dan kesejahteraan. Secara umum, pemberdayaan bertujuan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kultur, penguatanlembaga keuangan mikro, penggalangan partisipasi masyarakat, dan kegiatan usahaekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal.
Pemberdayaan masyarakat ini dalam jangka panjang diarahkan untuk (a)peningkatan kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi,peningkatan kualitas sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal danpenguatan kelembagaan masyarakat, (b) peningkatan kemampuan masyarakat untukmengelola dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuaidengan kaidah kelestarian lingkungan, (c) pengembangan kemitraan dengan lembagaswasta dan pemerintah.
Pemberdayaan masyarakat merupakan perwujudan komitmen KKP dalam rangkapercepatan penanggulangan kemiskinan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilingkungan KKP dilaksanakan melalui :a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan
PerikananKKP sejak tahun 2009 telah melaksanakan PNPM Mandiri Kelautan dan
Perikanan (PNPM Mandiri KP) dibawah koordinasi Program Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan berada dalam kelompok program pemberdayaanmasyarakat. PNPM Mandiri KP dilaksanakan melalui tiga komponen yaitu PengembanganUsaha Mina Pedesaan (PUMP), Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), danPengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT).
Tujuan PNPM Mandiri KP adalah meningkatkan kemampuan usaha dankesejahteraan, pengembangan wirausaha anggota Kelompok Usaha Kelautan danPerikanan (KUKP), serta meningkatnya kualitas lingkungan. Sedangkan sasaran yangakan dicapai adalah berkembangnya KUKP di Kabupaten/ Kota yang mencakup kegiatanperikanan tangkap, budidaya perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, danusaha garam rakyat serta masyarakat pesisir lainnya.
Melalui pelaksanaan PNPM Mandiri KP diharapkan diperoleh keluaran berupatersalurkannya Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada KUKP, dan terlaksananyafasilitasi penguatan kapasitas dan kelembagaan KUKP melalui sosialisasi, pelatihan, danpendampingan, sedangkan hasil yang akan dicapai adalah meningkatnya produksi,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 53
kemandirian dan kesejahteraan. Secara umum, pemberdayaan bertujuan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kultur, penguatanlembaga keuangan mikro, penggalangan partisipasi masyarakat, dan kegiatan usahaekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal.
Pemberdayaan masyarakat ini dalam jangka panjang diarahkan untuk (a)peningkatan kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi,peningkatan kualitas sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal danpenguatan kelembagaan masyarakat, (b) peningkatan kemampuan masyarakat untukmengelola dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuaidengan kaidah kelestarian lingkungan, (c) pengembangan kemitraan dengan lembagaswasta dan pemerintah.
Pemberdayaan masyarakat merupakan perwujudan komitmen KKP dalam rangkapercepatan penanggulangan kemiskinan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilingkungan KKP dilaksanakan melalui :a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan
PerikananKKP sejak tahun 2009 telah melaksanakan PNPM Mandiri Kelautan dan
Perikanan (PNPM Mandiri KP) dibawah koordinasi Program Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan berada dalam kelompok program pemberdayaanmasyarakat. PNPM Mandiri KP dilaksanakan melalui tiga komponen yaitu PengembanganUsaha Mina Pedesaan (PUMP), Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), danPengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT).
Tujuan PNPM Mandiri KP adalah meningkatkan kemampuan usaha dankesejahteraan, pengembangan wirausaha anggota Kelompok Usaha Kelautan danPerikanan (KUKP), serta meningkatnya kualitas lingkungan. Sedangkan sasaran yangakan dicapai adalah berkembangnya KUKP di Kabupaten/ Kota yang mencakup kegiatanperikanan tangkap, budidaya perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, danusaha garam rakyat serta masyarakat pesisir lainnya.
Melalui pelaksanaan PNPM Mandiri KP diharapkan diperoleh keluaran berupatersalurkannya Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada KUKP, dan terlaksananyafasilitasi penguatan kapasitas dan kelembagaan KUKP melalui sosialisasi, pelatihan, danpendampingan, sedangkan hasil yang akan dicapai adalah meningkatnya produksi,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 54
pendapatan, dan penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnyakualitas lingkungan di dalam kelompok mandiri.
b. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN)Sejak tahun 2012, Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru yakni penerapan
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI).Salah satu program terkait dengan KKP yang akan mengisi MP3KI adalah ProgramPeningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) yang merupakan bagian dari program-program prorakyat/klaster 4. Untuk mengoordinasikan Program PKN, berdasarkan Keputusan PresidenNo. 10 Tahun 2011, tanggal 15 April 2011, tentang Tim Koordinasi Peningkatan danPerluasan Program Pro-rakyat, Menteri Kelautan dan Perikanan telah ditunjuk sebagaiKetua Kelompok Kerja Program PKN yang mengoordinasikan 12 K/L terkait , yakniKementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum,Keme n t e r i a n K o p e r a s i d a n UKM, Kementerian Pendidikan d a n K e b u d a y a an , Kementerian Perumahan Ra k y a t , Kement e r i a n Pembangunan Daerah Tertinggal,Badan Pertanahan Nasional, Badan Pusat Statistik, Bappenas, Kementerian ESDM, dll.
Dalam kaitan ini, Presiden R.I. telah mengarahkan secara spesifik untukmeningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pembuatan rumah sangat murah, pemberianpekerjaan alternatif dan tambahan bagi keluarga nelayan, skema UMK dan KUR,pembangunan SPBU solar, pembangunan cold storage, angkutan umum murah, fasilitassekolah dan puskesmas, dan fasilitas ‘bank rakyat’.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) dan TNP2K (Tim NasionalPercepatan Penanggulangan Kemiskinan), saat ini jumlah desa pesisir mencapai 10.640desa, yang merupakan desa miskin dan harus ditangani secara lintas sektor. Sementaraitu, dari penduduk miskin sebanyak 31,02 juta orang, sebesar 25,14% atau 7,87 juta orangadalah penduduk miskin di pesisir. Rumah Tangga Sasaran (RTS) di pesisir mencapai2,13 juta RTS, yang terdiri dari RTS sangat miskin, miskin, dan hampir miskin. Kesemuaini merupakan target Program PKN yang lokasinya akan mengambil basis pada PangkalanPendaratan Ikan (PPI) yang untuk tahun 2011 akan masuk di 100 lokasi PPI, tahun 2012di 400 lokasi PPI, tahun 2013 di 200 lokasi PPI, dan tahun 2014 di 116 lokasi PPI.
Untuk mengimplementasikan Program PKN tersebut, KKP akan melakukanintervensi langsung pada individu nelayan, kelompok nelayan, dan sarana prasarana PPI.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 54
pendapatan, dan penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnyakualitas lingkungan di dalam kelompok mandiri.
b. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN)Sejak tahun 2012, Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru yakni penerapan
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI).Salah satu program terkait dengan KKP yang akan mengisi MP3KI adalah ProgramPeningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) yang merupakan bagian dari program-program prorakyat/klaster 4. Untuk mengoordinasikan Program PKN, berdasarkan Keputusan PresidenNo. 10 Tahun 2011, tanggal 15 April 2011, tentang Tim Koordinasi Peningkatan danPerluasan Program Pro-rakyat, Menteri Kelautan dan Perikanan telah ditunjuk sebagaiKetua Kelompok Kerja Program PKN yang mengoordinasikan 12 K/L terkait , yakniKementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum,Keme n t e r i a n K o p e r a s i d a n UKM, Kementerian Pendidikan d a n K e b u d a y a an , Kementerian Perumahan Ra k y a t , Kement e r i a n Pembangunan Daerah Tertinggal,Badan Pertanahan Nasional, Badan Pusat Statistik, Bappenas, Kementerian ESDM, dll.
Dalam kaitan ini, Presiden R.I. telah mengarahkan secara spesifik untukmeningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pembuatan rumah sangat murah, pemberianpekerjaan alternatif dan tambahan bagi keluarga nelayan, skema UMK dan KUR,pembangunan SPBU solar, pembangunan cold storage, angkutan umum murah, fasilitassekolah dan puskesmas, dan fasilitas ‘bank rakyat’.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) dan TNP2K (Tim NasionalPercepatan Penanggulangan Kemiskinan), saat ini jumlah desa pesisir mencapai 10.640desa, yang merupakan desa miskin dan harus ditangani secara lintas sektor. Sementaraitu, dari penduduk miskin sebanyak 31,02 juta orang, sebesar 25,14% atau 7,87 juta orangadalah penduduk miskin di pesisir. Rumah Tangga Sasaran (RTS) di pesisir mencapai2,13 juta RTS, yang terdiri dari RTS sangat miskin, miskin, dan hampir miskin. Kesemuaini merupakan target Program PKN yang lokasinya akan mengambil basis pada PangkalanPendaratan Ikan (PPI) yang untuk tahun 2011 akan masuk di 100 lokasi PPI, tahun 2012di 400 lokasi PPI, tahun 2013 di 200 lokasi PPI, dan tahun 2014 di 116 lokasi PPI.
Untuk mengimplementasikan Program PKN tersebut, KKP akan melakukanintervensi langsung pada individu nelayan, kelompok nelayan, dan sarana prasarana PPI.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 54
pendapatan, dan penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnyakualitas lingkungan di dalam kelompok mandiri.
b. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN)Sejak tahun 2012, Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru yakni penerapan
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI).Salah satu program terkait dengan KKP yang akan mengisi MP3KI adalah ProgramPeningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) yang merupakan bagian dari program-program prorakyat/klaster 4. Untuk mengoordinasikan Program PKN, berdasarkan Keputusan PresidenNo. 10 Tahun 2011, tanggal 15 April 2011, tentang Tim Koordinasi Peningkatan danPerluasan Program Pro-rakyat, Menteri Kelautan dan Perikanan telah ditunjuk sebagaiKetua Kelompok Kerja Program PKN yang mengoordinasikan 12 K/L terkait , yakniKementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum,Keme n t e r i a n K o p e r a s i d a n UKM, Kementerian Pendidikan d a n K e b u d a y a an , Kementerian Perumahan Ra k y a t , Kement e r i a n Pembangunan Daerah Tertinggal,Badan Pertanahan Nasional, Badan Pusat Statistik, Bappenas, Kementerian ESDM, dll.
Dalam kaitan ini, Presiden R.I. telah mengarahkan secara spesifik untukmeningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pembuatan rumah sangat murah, pemberianpekerjaan alternatif dan tambahan bagi keluarga nelayan, skema UMK dan KUR,pembangunan SPBU solar, pembangunan cold storage, angkutan umum murah, fasilitassekolah dan puskesmas, dan fasilitas ‘bank rakyat’.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) dan TNP2K (Tim NasionalPercepatan Penanggulangan Kemiskinan), saat ini jumlah desa pesisir mencapai 10.640desa, yang merupakan desa miskin dan harus ditangani secara lintas sektor. Sementaraitu, dari penduduk miskin sebanyak 31,02 juta orang, sebesar 25,14% atau 7,87 juta orangadalah penduduk miskin di pesisir. Rumah Tangga Sasaran (RTS) di pesisir mencapai2,13 juta RTS, yang terdiri dari RTS sangat miskin, miskin, dan hampir miskin. Kesemuaini merupakan target Program PKN yang lokasinya akan mengambil basis pada PangkalanPendaratan Ikan (PPI) yang untuk tahun 2011 akan masuk di 100 lokasi PPI, tahun 2012di 400 lokasi PPI, tahun 2013 di 200 lokasi PPI, dan tahun 2014 di 116 lokasi PPI.
Untuk mengimplementasikan Program PKN tersebut, KKP akan melakukanintervensi langsung pada individu nelayan, kelompok nelayan, dan sarana prasarana PPI.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 55
Beberapa kegiatan untuk individu nelayan mencakup pemberian Sertifikasi Hak atasTanah Nelayan dan bantuan peralatan rantai dingin. Untuk kelompok nelayan akandiberikan bantuan kapal penangkap ikan, bantuan langsung melalui PengembanganUsaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan, sertapemberian pendampingan pada kelompok. Sedangkan untuk mendukung pengembangansarana prasarana di PPI, akan dilakukan pembangunan cold storage/pabrik es,pembangunan SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan), dan kendaraan roda 3 berinsulasi.Di samping itu, terdapat beberapa dukungan lintas sektor yang akan dilakukan pada lokasiProgram PKN, antara lain dari Kementerian Perumahan Rakyat yang akan melakukanpembangunan rumah Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S)dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP), Kementerian ESDM yang akan memberikanlistrik sangat murah untuk rumah nelayan, Kementerian Pekerjaan Umum yang akanmembagun sarana air bersih di lokasi PPI, Kementerian Perhubungan akan dilaksanakanBasic Safety Training (BST) untuk nelayan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan akanmemberikan pelayanan kesehatan dan penyediaan sarana/ prasarana kesehatan, danKementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan beasiswa danpenyediaan sekolah di lokasi desa nelayan. Diharapkan Program PKN dilakukan melaluikerjasama lintas Kementerian/Lembaga sehingga dapat mendorong terwujudnyapercepatan peningkatan kesejahteraan nelayan.
Sementara itu dalam rangka pengembangan kewirausahaan dan peningkatanskala usaha (entrepreneurship), pelaksanaanya dilakukan melalui upaya membangunkepercayaan (trust building) bagi para pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolahdan pemasar ikan. Jiwa entrepreneurship para pelaku tersebut dibangun agar para pelakudapat memanfaatkan fasilitas guna memperlancar pengelolaan usaha, baik yang diperolehmelalui kredit maupun melalui program-program pembinaan yang dilakukan olehpemerintah.
Pengembangan kewirausahaan dilakukan dalam rangka penciptaan lapanganusaha di sektor kelautan dan perikanan bagi sarjana terdidik yang masih menganggur.KKP akan melakukan pembekalan dan motivasi dilanjutkan dengan pelatihan/magangmengenai budidaya perikanan, penangkapan, pengolahan dan pemasaran sertapembuatan proposal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 55
Beberapa kegiatan untuk individu nelayan mencakup pemberian Sertifikasi Hak atasTanah Nelayan dan bantuan peralatan rantai dingin. Untuk kelompok nelayan akandiberikan bantuan kapal penangkap ikan, bantuan langsung melalui PengembanganUsaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan, sertapemberian pendampingan pada kelompok. Sedangkan untuk mendukung pengembangansarana prasarana di PPI, akan dilakukan pembangunan cold storage/pabrik es,pembangunan SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan), dan kendaraan roda 3 berinsulasi.Di samping itu, terdapat beberapa dukungan lintas sektor yang akan dilakukan pada lokasiProgram PKN, antara lain dari Kementerian Perumahan Rakyat yang akan melakukanpembangunan rumah Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S)dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP), Kementerian ESDM yang akan memberikanlistrik sangat murah untuk rumah nelayan, Kementerian Pekerjaan Umum yang akanmembagun sarana air bersih di lokasi PPI, Kementerian Perhubungan akan dilaksanakanBasic Safety Training (BST) untuk nelayan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan akanmemberikan pelayanan kesehatan dan penyediaan sarana/ prasarana kesehatan, danKementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan beasiswa danpenyediaan sekolah di lokasi desa nelayan. Diharapkan Program PKN dilakukan melaluikerjasama lintas Kementerian/Lembaga sehingga dapat mendorong terwujudnyapercepatan peningkatan kesejahteraan nelayan.
Sementara itu dalam rangka pengembangan kewirausahaan dan peningkatanskala usaha (entrepreneurship), pelaksanaanya dilakukan melalui upaya membangunkepercayaan (trust building) bagi para pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolahdan pemasar ikan. Jiwa entrepreneurship para pelaku tersebut dibangun agar para pelakudapat memanfaatkan fasilitas guna memperlancar pengelolaan usaha, baik yang diperolehmelalui kredit maupun melalui program-program pembinaan yang dilakukan olehpemerintah.
Pengembangan kewirausahaan dilakukan dalam rangka penciptaan lapanganusaha di sektor kelautan dan perikanan bagi sarjana terdidik yang masih menganggur.KKP akan melakukan pembekalan dan motivasi dilanjutkan dengan pelatihan/magangmengenai budidaya perikanan, penangkapan, pengolahan dan pemasaran sertapembuatan proposal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 55
Beberapa kegiatan untuk individu nelayan mencakup pemberian Sertifikasi Hak atasTanah Nelayan dan bantuan peralatan rantai dingin. Untuk kelompok nelayan akandiberikan bantuan kapal penangkap ikan, bantuan langsung melalui PengembanganUsaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan, sertapemberian pendampingan pada kelompok. Sedangkan untuk mendukung pengembangansarana prasarana di PPI, akan dilakukan pembangunan cold storage/pabrik es,pembangunan SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan), dan kendaraan roda 3 berinsulasi.Di samping itu, terdapat beberapa dukungan lintas sektor yang akan dilakukan pada lokasiProgram PKN, antara lain dari Kementerian Perumahan Rakyat yang akan melakukanpembangunan rumah Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S)dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP), Kementerian ESDM yang akan memberikanlistrik sangat murah untuk rumah nelayan, Kementerian Pekerjaan Umum yang akanmembagun sarana air bersih di lokasi PPI, Kementerian Perhubungan akan dilaksanakanBasic Safety Training (BST) untuk nelayan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan akanmemberikan pelayanan kesehatan dan penyediaan sarana/ prasarana kesehatan, danKementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan beasiswa danpenyediaan sekolah di lokasi desa nelayan. Diharapkan Program PKN dilakukan melaluikerjasama lintas Kementerian/Lembaga sehingga dapat mendorong terwujudnyapercepatan peningkatan kesejahteraan nelayan.
Sementara itu dalam rangka pengembangan kewirausahaan dan peningkatanskala usaha (entrepreneurship), pelaksanaanya dilakukan melalui upaya membangunkepercayaan (trust building) bagi para pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolahdan pemasar ikan. Jiwa entrepreneurship para pelaku tersebut dibangun agar para pelakudapat memanfaatkan fasilitas guna memperlancar pengelolaan usaha, baik yang diperolehmelalui kredit maupun melalui program-program pembinaan yang dilakukan olehpemerintah.
Pengembangan kewirausahaan dilakukan dalam rangka penciptaan lapanganusaha di sektor kelautan dan perikanan bagi sarjana terdidik yang masih menganggur.KKP akan melakukan pembekalan dan motivasi dilanjutkan dengan pelatihan/magangmengenai budidaya perikanan, penangkapan, pengolahan dan pemasaran sertapembuatan proposal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 56
A. Industrialisasi Kelautan dan PerikananSalah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai tahun
2012 adalah industrialisasi kelautan dan perikanan. Industrialisasi kelautan dan perikananadalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitasproduksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanansecara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan adalah terwujudnyapercepatan pendapatan pembudidaya, nelayan, pengolah, pemasar, dan petambak garam.Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalahmeningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambahsumberdaya kelautan dan perikanan. Pendekatan industrialisasi kelautan dan perikanandilakukan melalui penataan sistem dan manajemen yang mencakup :
a. Pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi pasar;b. Penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan;c. Pengembangan konektivitas dan infrastruktur;d. Pengembangan usaha dan investasi;e. Pengembangan iptek dan sumber daya manusia;f. Pengendalian mutu dan keamanan produk;g. Penguatan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Langkah operasional pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan akandijabarkan lebih lanjut dalam peta jalan (roadmap) industrialisasi kelautan dan perikanantahun 2013-2014 untuk setiap komoditas dan lokasi prioritas. Dengan dilaksanakannyaindustrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai secara bertahap sejak tahun 2012,maka ditargetkan diperoleh nilai tambah disisi hulu dan hilir. Hal tersebut sangatmemerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan penyediaanprasarana/infrastruktur produksi. Dalam kaitan ini, KKP akan mendorong sinergi lintas K/L,pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha dan masyarakat.
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010-2014 yang telah diuraikan tersebut, akan diimplementasikan ke dalam program dankegiatan tahun 2010-2014 sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 56
A. Industrialisasi Kelautan dan PerikananSalah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai tahun
2012 adalah industrialisasi kelautan dan perikanan. Industrialisasi kelautan dan perikananadalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitasproduksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanansecara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan adalah terwujudnyapercepatan pendapatan pembudidaya, nelayan, pengolah, pemasar, dan petambak garam.Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalahmeningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambahsumberdaya kelautan dan perikanan. Pendekatan industrialisasi kelautan dan perikanandilakukan melalui penataan sistem dan manajemen yang mencakup :
a. Pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi pasar;b. Penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan;c. Pengembangan konektivitas dan infrastruktur;d. Pengembangan usaha dan investasi;e. Pengembangan iptek dan sumber daya manusia;f. Pengendalian mutu dan keamanan produk;g. Penguatan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Langkah operasional pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan akandijabarkan lebih lanjut dalam peta jalan (roadmap) industrialisasi kelautan dan perikanantahun 2013-2014 untuk setiap komoditas dan lokasi prioritas. Dengan dilaksanakannyaindustrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai secara bertahap sejak tahun 2012,maka ditargetkan diperoleh nilai tambah disisi hulu dan hilir. Hal tersebut sangatmemerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan penyediaanprasarana/infrastruktur produksi. Dalam kaitan ini, KKP akan mendorong sinergi lintas K/L,pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha dan masyarakat.
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010-2014 yang telah diuraikan tersebut, akan diimplementasikan ke dalam program dankegiatan tahun 2010-2014 sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 56
A. Industrialisasi Kelautan dan PerikananSalah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai tahun
2012 adalah industrialisasi kelautan dan perikanan. Industrialisasi kelautan dan perikananadalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitasproduksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanansecara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan adalah terwujudnyapercepatan pendapatan pembudidaya, nelayan, pengolah, pemasar, dan petambak garam.Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalahmeningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambahsumberdaya kelautan dan perikanan. Pendekatan industrialisasi kelautan dan perikanandilakukan melalui penataan sistem dan manajemen yang mencakup :
a. Pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi pasar;b. Penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan;c. Pengembangan konektivitas dan infrastruktur;d. Pengembangan usaha dan investasi;e. Pengembangan iptek dan sumber daya manusia;f. Pengendalian mutu dan keamanan produk;g. Penguatan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Langkah operasional pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan akandijabarkan lebih lanjut dalam peta jalan (roadmap) industrialisasi kelautan dan perikanantahun 2013-2014 untuk setiap komoditas dan lokasi prioritas. Dengan dilaksanakannyaindustrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai secara bertahap sejak tahun 2012,maka ditargetkan diperoleh nilai tambah disisi hulu dan hilir. Hal tersebut sangatmemerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan penyediaanprasarana/infrastruktur produksi. Dalam kaitan ini, KKP akan mendorong sinergi lintas K/L,pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha dan masyarakat.
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010-2014 yang telah diuraikan tersebut, akan diimplementasikan ke dalam program dankegiatan tahun 2010-2014 sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 57
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan TangkapTujuan program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap adalah
meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan berbasispengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan, dengan sasaran peningkatan produksiperikanan tangkap (volume dan nilai), peningkatan pendapatan nelayan, dan peningkatanNilai Tukar Nelayan (NTN). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yangakan dilaksanakan adalah:
a. Pengelolaan Sumberdaya Ikan;b. Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan
Pengawakan Kapal Perikanan;c. Pengembangan, Pembangunan, dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan;d. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan;e. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan
SkalaKecil;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen PT). Unit kerja penanggung jawabprogram adalah Ditjen Perikanan Tangkap.
2. Program Peningkatan Produksi Perikanan BudidayaTujuan program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya adalah meningkatkan
produksi perikanan budidaya, dengan sasaran program peningkatan produksi,produktivitas dan mutu hasil perikanan budidaya (volume dan nilai). Untuk mencapaitujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan;b. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan;c. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan;d. Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan;e. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikanf. Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya;g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen PB). Unit kerja penanggung jawabprogram adalah Ditjen Perikanan Budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 57
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan TangkapTujuan program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap adalah
meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan berbasispengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan, dengan sasaran peningkatan produksiperikanan tangkap (volume dan nilai), peningkatan pendapatan nelayan, dan peningkatanNilai Tukar Nelayan (NTN). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yangakan dilaksanakan adalah:
a. Pengelolaan Sumberdaya Ikan;b. Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan
Pengawakan Kapal Perikanan;c. Pengembangan, Pembangunan, dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan;d. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan;e. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan
SkalaKecil;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen PT). Unit kerja penanggung jawabprogram adalah Ditjen Perikanan Tangkap.
2. Program Peningkatan Produksi Perikanan BudidayaTujuan program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya adalah meningkatkan
produksi perikanan budidaya, dengan sasaran program peningkatan produksi,produktivitas dan mutu hasil perikanan budidaya (volume dan nilai). Untuk mencapaitujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan;b. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan;c. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan;d. Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan;e. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikanf. Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya;g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen PB). Unit kerja penanggung jawabprogram adalah Ditjen Perikanan Budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 57
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan TangkapTujuan program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap adalah
meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan berbasispengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan, dengan sasaran peningkatan produksiperikanan tangkap (volume dan nilai), peningkatan pendapatan nelayan, dan peningkatanNilai Tukar Nelayan (NTN). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yangakan dilaksanakan adalah:
a. Pengelolaan Sumberdaya Ikan;b. Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan
Pengawakan Kapal Perikanan;c. Pengembangan, Pembangunan, dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan;d. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan;e. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan
SkalaKecil;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen PT). Unit kerja penanggung jawabprogram adalah Ditjen Perikanan Tangkap.
2. Program Peningkatan Produksi Perikanan BudidayaTujuan program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya adalah meningkatkan
produksi perikanan budidaya, dengan sasaran program peningkatan produksi,produktivitas dan mutu hasil perikanan budidaya (volume dan nilai). Untuk mencapaitujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan;b. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan;c. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan;d. Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan;e. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikanf. Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya;g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen PB). Unit kerja penanggung jawabprogram adalah Ditjen Perikanan Budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 58
3. Program Peningkatan Daya Saing Produk PerikananTujuan program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan adalah mewujudkan
produk perikanan prima yang berdaya saing di pasar domestik dan internasional, dengansasaran peningkatan nilai ekspor hasil perikanan, peningkatan volume produk olahan,peningkatan rata-rata konsumsi ikan nasional, peningkatan nilai produk non konsumsipada tingkat pedagang besar, dan peningkatan nilai investasi pengolahan dan pemasaranhasil perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akandilaksanakan adalah:
a. Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan;b. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil
Perikanan;c. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Luar Negeri Hasil
Perikanan;d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha dan Investasi Perikanan;e. Fasilitasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan Non Konsumsi;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP).Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengolahan dan PemasaranHasil Perikanan.
4. Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilTujuan program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
adalah mewujudkan tertatanya dan dimanfaatkannya wilayah laut, pesisir dan pulau-pulaukecil secara lestari, dengan sasaran antara lain peningkatan luas Kawasan KonservasiPerairan yang dikelola secara berkelanjutan, pengembangan pengelolaan pulau-pulaukecil, dan jumlah produksi garam. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatanyang akan dilaksanakan adalah:
a. Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
b. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan;c. Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil;d. Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 58
3. Program Peningkatan Daya Saing Produk PerikananTujuan program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan adalah mewujudkan
produk perikanan prima yang berdaya saing di pasar domestik dan internasional, dengansasaran peningkatan nilai ekspor hasil perikanan, peningkatan volume produk olahan,peningkatan rata-rata konsumsi ikan nasional, peningkatan nilai produk non konsumsipada tingkat pedagang besar, dan peningkatan nilai investasi pengolahan dan pemasaranhasil perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akandilaksanakan adalah:
a. Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan;b. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil
Perikanan;c. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Luar Negeri Hasil
Perikanan;d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha dan Investasi Perikanan;e. Fasilitasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan Non Konsumsi;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP).Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengolahan dan PemasaranHasil Perikanan.
4. Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilTujuan program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
adalah mewujudkan tertatanya dan dimanfaatkannya wilayah laut, pesisir dan pulau-pulaukecil secara lestari, dengan sasaran antara lain peningkatan luas Kawasan KonservasiPerairan yang dikelola secara berkelanjutan, pengembangan pengelolaan pulau-pulaukecil, dan jumlah produksi garam. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatanyang akan dilaksanakan adalah:
a. Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
b. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan;c. Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil;d. Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 58
3. Program Peningkatan Daya Saing Produk PerikananTujuan program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan adalah mewujudkan
produk perikanan prima yang berdaya saing di pasar domestik dan internasional, dengansasaran peningkatan nilai ekspor hasil perikanan, peningkatan volume produk olahan,peningkatan rata-rata konsumsi ikan nasional, peningkatan nilai produk non konsumsipada tingkat pedagang besar, dan peningkatan nilai investasi pengolahan dan pemasaranhasil perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akandilaksanakan adalah:
a. Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan;b. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil
Perikanan;c. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Luar Negeri Hasil
Perikanan;d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha dan Investasi Perikanan;e. Fasilitasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan Non Konsumsi;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP).Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengolahan dan PemasaranHasil Perikanan.
4. Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilTujuan program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
adalah mewujudkan tertatanya dan dimanfaatkannya wilayah laut, pesisir dan pulau-pulaukecil secara lestari, dengan sasaran antara lain peningkatan luas Kawasan KonservasiPerairan yang dikelola secara berkelanjutan, pengembangan pengelolaan pulau-pulaukecil, dan jumlah produksi garam. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatanyang akan dilaksanakan adalah:
a. Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
b. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan;c. Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil;d. Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 59
e. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K). Unitkerja penanggung jawab program adalah Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil.
5. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan PerikananTujuan program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah
meningkatnya ketaatan dan ketertiban dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan danperikanan dengan sasaran perairan Indonesia bebas illegal fishing serta kegiatan yangmerusak sumber daya kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasarantersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan;b. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan;c. Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas;d. Peningkatan Operasional Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan
Pengembangan Infrastruktur Pengawasan;e. Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DitjenPSDKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengawas SumberDaya Kelautan dan Perikanan.
6. Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan HasilPerikanan
Tujuan program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu danKeamanan Hasil Perikanan adalah melindungi kelestarian sumber daya hayati perikanandan kelautan dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) serta menjamin mutu dankeamanan hasil perikanan nasional dengan sasaran meningkatnya prosentase mediapembawa yang memenuhi sistim jaminan menurunnya jumlah kasus penolakan eksporhasil perikanan per negara mitra, dan meningkatnya jumlah sertifikasi penerapan sistem
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 59
e. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K). Unitkerja penanggung jawab program adalah Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil.
5. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan PerikananTujuan program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah
meningkatnya ketaatan dan ketertiban dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan danperikanan dengan sasaran perairan Indonesia bebas illegal fishing serta kegiatan yangmerusak sumber daya kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasarantersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan;b. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan;c. Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas;d. Peningkatan Operasional Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan
Pengembangan Infrastruktur Pengawasan;e. Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DitjenPSDKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengawas SumberDaya Kelautan dan Perikanan.
6. Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan HasilPerikanan
Tujuan program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu danKeamanan Hasil Perikanan adalah melindungi kelestarian sumber daya hayati perikanandan kelautan dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) serta menjamin mutu dankeamanan hasil perikanan nasional dengan sasaran meningkatnya prosentase mediapembawa yang memenuhi sistim jaminan menurunnya jumlah kasus penolakan eksporhasil perikanan per negara mitra, dan meningkatnya jumlah sertifikasi penerapan sistem
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 59
e. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K). Unitkerja penanggung jawab program adalah Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil.
5. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan PerikananTujuan program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah
meningkatnya ketaatan dan ketertiban dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan danperikanan dengan sasaran perairan Indonesia bebas illegal fishing serta kegiatan yangmerusak sumber daya kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasarantersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan;b. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan;c. Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas;d. Peningkatan Operasional Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan
Pengembangan Infrastruktur Pengawasan;e. Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan;f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DitjenPSDKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengawas SumberDaya Kelautan dan Perikanan.
6. Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan HasilPerikanan
Tujuan program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu danKeamanan Hasil Perikanan adalah melindungi kelestarian sumber daya hayati perikanandan kelautan dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) serta menjamin mutu dankeamanan hasil perikanan nasional dengan sasaran meningkatnya prosentase mediapembawa yang memenuhi sistim jaminan menurunnya jumlah kasus penolakan eksporhasil perikanan per negara mitra, dan meningkatnya jumlah sertifikasi penerapan sistem
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 60
jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan sebagai persyaratan ekspor.Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengembangan dan pembinaan perkarantinaan ikan;b. Pengembangan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;c. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu di Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan;d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan. Unit kerja penanggung
jawab program adalah Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan KeamananHasil Perikanan (BKIPM).
7. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan PerikananTujuan program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan ini
adalah menyiapkan ilmu, pengetahuan dan teknologi sebagai basis kebijakanpembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran diadopsinya dan dimanfaatkannyaIptek hasil penelitian dan pengembangan oleh para pemangku kepentingan. Untukmencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SumberDaya Ikan;
b. Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya;c. Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan;d. Penelitian dan Pengembangan Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut
dan Pesisir;e. Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan;f. Penelitian dan Analisis Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan;g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Penilitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang Kelautandan Perikanan). Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Penerlitiandan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 60
jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan sebagai persyaratan ekspor.Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengembangan dan pembinaan perkarantinaan ikan;b. Pengembangan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;c. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu di Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan;d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan. Unit kerja penanggung
jawab program adalah Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan KeamananHasil Perikanan (BKIPM).
7. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan PerikananTujuan program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan ini
adalah menyiapkan ilmu, pengetahuan dan teknologi sebagai basis kebijakanpembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran diadopsinya dan dimanfaatkannyaIptek hasil penelitian dan pengembangan oleh para pemangku kepentingan. Untukmencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SumberDaya Ikan;
b. Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya;c. Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan;d. Penelitian dan Pengembangan Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut
dan Pesisir;e. Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan;f. Penelitian dan Analisis Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan;g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Penilitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang Kelautandan Perikanan). Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Penerlitiandan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 60
jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan sebagai persyaratan ekspor.Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengembangan dan pembinaan perkarantinaan ikan;b. Pengembangan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;c. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu di Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan;d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan. Unit kerja penanggung
jawab program adalah Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan KeamananHasil Perikanan (BKIPM).
7. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan PerikananTujuan program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan ini
adalah menyiapkan ilmu, pengetahuan dan teknologi sebagai basis kebijakanpembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran diadopsinya dan dimanfaatkannyaIptek hasil penelitian dan pengembangan oleh para pemangku kepentingan. Untukmencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SumberDaya Ikan;
b. Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya;c. Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan;d. Penelitian dan Pengembangan Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut
dan Pesisir;e. Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan;f. Penelitian dan Analisis Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan;g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Penilitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang Kelautandan Perikanan). Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Penerlitiandan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 61
8. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan PerikananTujuan program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
adalah meningkatkan kualitas SDM kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnyakompetensi SDM kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pendidikan Kelautan dan Perikanan;b. Pelatihan Kelautan dan Perikanan;c. Penyuluhan Kelautan dan Perikanan;d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan(BPSDMKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah BadanPengembangan SDM Kelautan dan Perikanan.
9. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKPTujuan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP adalah
meningkatkan efektifitas peran pengawasan internal dengan sasaran program peningkatankinerja dan akuntabilitas Aparatur KKP, terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, danpeningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan dansasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal,BPSDMKP dan BKIPM serta pelaksana pembangunan KP.
b. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkapdan Ditjen PSDKP serta pelaksana pembangunan KP.
c. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidayadan Ditjen KP3K serta pelaksana pembangunan KP.
d. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan BalitbangKP serta pelaksana pembangunan KP.
e. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada PelaksanaPembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal.
f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaInspektorat Jenderal. Unit kerja penanggung jawab program adalah InspektoratJenderal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 61
8. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan PerikananTujuan program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
adalah meningkatkan kualitas SDM kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnyakompetensi SDM kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pendidikan Kelautan dan Perikanan;b. Pelatihan Kelautan dan Perikanan;c. Penyuluhan Kelautan dan Perikanan;d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan(BPSDMKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah BadanPengembangan SDM Kelautan dan Perikanan.
9. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKPTujuan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP adalah
meningkatkan efektifitas peran pengawasan internal dengan sasaran program peningkatankinerja dan akuntabilitas Aparatur KKP, terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, danpeningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan dansasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal,BPSDMKP dan BKIPM serta pelaksana pembangunan KP.
b. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkapdan Ditjen PSDKP serta pelaksana pembangunan KP.
c. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidayadan Ditjen KP3K serta pelaksana pembangunan KP.
d. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan BalitbangKP serta pelaksana pembangunan KP.
e. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada PelaksanaPembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal.
f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaInspektorat Jenderal. Unit kerja penanggung jawab program adalah InspektoratJenderal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 61
8. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan PerikananTujuan program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
adalah meningkatkan kualitas SDM kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnyakompetensi SDM kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pendidikan Kelautan dan Perikanan;b. Pelatihan Kelautan dan Perikanan;c. Penyuluhan Kelautan dan Perikanan;d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan(BPSDMKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah BadanPengembangan SDM Kelautan dan Perikanan.
9. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKPTujuan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP adalah
meningkatkan efektifitas peran pengawasan internal dengan sasaran program peningkatankinerja dan akuntabilitas Aparatur KKP, terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, danpeningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan dansasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal,BPSDMKP dan BKIPM serta pelaksana pembangunan KP.
b. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkapdan Ditjen PSDKP serta pelaksana pembangunan KP.
c. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidayadan Ditjen KP3K serta pelaksana pembangunan KP.
d. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan BalitbangKP serta pelaksana pembangunan KP.
e. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada PelaksanaPembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal.
f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaInspektorat Jenderal. Unit kerja penanggung jawab program adalah InspektoratJenderal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 62
10.Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya KKP
Tujuan program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya KKP adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraanpembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran terwujudnya Reformasi Birokrasi diKKP, kualitas akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan KKP. Untuk mencapaitujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring EvaluasiPembangunan KP;
b. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP;c. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP;d. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi
KKP;e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan
Tugas KKP;f. Pengembangan Data, Satistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan;g. Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Internasional dan Antar Lembaga
Bidang Kelautan dan Perikanan;h. Perumusan dan Pengembangan Kebijakan Kelautan. Unit kerja penanggung
jawab program adalah Sekretariat Jenderal.Indikator Kinerja Program dan Kegiatan, serta target pembangunan 2010 - 2014
menurut program dan kegiatan yang telah terinci dalam output dan outcome. Pendanaanpembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 telah tertuang dalam PeraturanPresiden No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014, yakni dengan pagu indikatifsebesar Rp. 30,42 triliun. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu yakniperiode tahun 2010-2012, maka pendanaan pembangunan KP telah dilakukanpenyesuaian berdasarkan resource envelope yang dialokasikan setiap tahun melalui paguanggaran KKP tahun 2010-2012.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 62
10.Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya KKP
Tujuan program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya KKP adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraanpembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran terwujudnya Reformasi Birokrasi diKKP, kualitas akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan KKP. Untuk mencapaitujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring EvaluasiPembangunan KP;
b. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP;c. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP;d. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi
KKP;e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan
Tugas KKP;f. Pengembangan Data, Satistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan;g. Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Internasional dan Antar Lembaga
Bidang Kelautan dan Perikanan;h. Perumusan dan Pengembangan Kebijakan Kelautan. Unit kerja penanggung
jawab program adalah Sekretariat Jenderal.Indikator Kinerja Program dan Kegiatan, serta target pembangunan 2010 - 2014
menurut program dan kegiatan yang telah terinci dalam output dan outcome. Pendanaanpembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 telah tertuang dalam PeraturanPresiden No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014, yakni dengan pagu indikatifsebesar Rp. 30,42 triliun. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu yakniperiode tahun 2010-2012, maka pendanaan pembangunan KP telah dilakukanpenyesuaian berdasarkan resource envelope yang dialokasikan setiap tahun melalui paguanggaran KKP tahun 2010-2012.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 62
10.Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya KKP
Tujuan program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya KKP adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraanpembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran terwujudnya Reformasi Birokrasi diKKP, kualitas akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan KKP. Untuk mencapaitujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
a. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring EvaluasiPembangunan KP;
b. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP;c. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP;d. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi
KKP;e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan
Tugas KKP;f. Pengembangan Data, Satistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan;g. Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Internasional dan Antar Lembaga
Bidang Kelautan dan Perikanan;h. Perumusan dan Pengembangan Kebijakan Kelautan. Unit kerja penanggung
jawab program adalah Sekretariat Jenderal.Indikator Kinerja Program dan Kegiatan, serta target pembangunan 2010 - 2014
menurut program dan kegiatan yang telah terinci dalam output dan outcome. Pendanaanpembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 telah tertuang dalam PeraturanPresiden No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014, yakni dengan pagu indikatifsebesar Rp. 30,42 triliun. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu yakniperiode tahun 2010-2012, maka pendanaan pembangunan KP telah dilakukanpenyesuaian berdasarkan resource envelope yang dialokasikan setiap tahun melalui paguanggaran KKP tahun 2010-2012.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 63
3.3.4 Dukungan Lintas SektorPembangunan kelautan dan perikanan secara utuh memerlukan dukungan
instansi terkait serta peran serta masyarakat luas. Adapun beberapa bentuk dukungankegiatan yang diperlukan dari instansi lain sebagaimana tersebut pada table 3.3 berikut:
Tabel 3.3. Dukungan Lintas Sektor
No Kegiatan Dukungan yang Diharapkan Institusi Terkait1 Penyediaan sarana
dan prasarana padakawasan atau sentraproduksi perikanan
a. Penyediaan sarana air bersihb. Pembangunan akses jalan dan
jalan lingkunganc. Pembangunan saluran irigasi
untuk budidaya perikanand. Penyediaan jaringan listrike. Penyediaan BBM perikanan
dan pasokan untuk SPDNf. Penyediaan sarana, prasarana
dan layanan kesehatang. Penyediaan sarana,
prasarana, dan layananpendidikan
Dinas Bina Margadan Tata Ruang
Dinas SumberdayaAir dan Pemukiman
DinasPertambangan danEnergi
Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
2 Penyediaanpermodalan usahakelautan danperikanan
a. Skim khusus untuk usahakelautan dan perikanan
b. Penyediaan alokasi danabergulir melalui mekanismeBadan Layanan Umum (BLU)
Perbankan Lembaga Keuangan
Lainnya
3 Pengendalian imporikan ilegal
a. Pengawasan impor ikanb. Pengawasan distribusi
Dinas Perindustriandan Perdagangan
4 Pemberantasanillegal fishing
a. Operasi pengawasan terpadupemanfaatan sumberdayakelautan dan perikanan
TNI-AL Polairud Polda
Banten5 Pengembangan
iptek kelautan danperikanan
a. Penelitian dasar di bidangkelautan dan perikanan
b. Penelitian dan EksplorasiSumberdaya Laut Dalam dandasar Laut
c. Kerjasama penelitian danrekayasa teknologi
LIPI BPPT BMKG Perguruan Tinggi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 63
3.3.4 Dukungan Lintas SektorPembangunan kelautan dan perikanan secara utuh memerlukan dukungan
instansi terkait serta peran serta masyarakat luas. Adapun beberapa bentuk dukungankegiatan yang diperlukan dari instansi lain sebagaimana tersebut pada table 3.3 berikut:
Tabel 3.3. Dukungan Lintas Sektor
No Kegiatan Dukungan yang Diharapkan Institusi Terkait1 Penyediaan sarana
dan prasarana padakawasan atau sentraproduksi perikanan
a. Penyediaan sarana air bersihb. Pembangunan akses jalan dan
jalan lingkunganc. Pembangunan saluran irigasi
untuk budidaya perikanand. Penyediaan jaringan listrike. Penyediaan BBM perikanan
dan pasokan untuk SPDNf. Penyediaan sarana, prasarana
dan layanan kesehatang. Penyediaan sarana,
prasarana, dan layananpendidikan
Dinas Bina Margadan Tata Ruang
Dinas SumberdayaAir dan Pemukiman
DinasPertambangan danEnergi
Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
2 Penyediaanpermodalan usahakelautan danperikanan
a. Skim khusus untuk usahakelautan dan perikanan
b. Penyediaan alokasi danabergulir melalui mekanismeBadan Layanan Umum (BLU)
Perbankan Lembaga Keuangan
Lainnya
3 Pengendalian imporikan ilegal
a. Pengawasan impor ikanb. Pengawasan distribusi
Dinas Perindustriandan Perdagangan
4 Pemberantasanillegal fishing
a. Operasi pengawasan terpadupemanfaatan sumberdayakelautan dan perikanan
TNI-AL Polairud Polda
Banten5 Pengembangan
iptek kelautan danperikanan
a. Penelitian dasar di bidangkelautan dan perikanan
b. Penelitian dan EksplorasiSumberdaya Laut Dalam dandasar Laut
c. Kerjasama penelitian danrekayasa teknologi
LIPI BPPT BMKG Perguruan Tinggi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 63
3.3.4 Dukungan Lintas SektorPembangunan kelautan dan perikanan secara utuh memerlukan dukungan
instansi terkait serta peran serta masyarakat luas. Adapun beberapa bentuk dukungankegiatan yang diperlukan dari instansi lain sebagaimana tersebut pada table 3.3 berikut:
Tabel 3.3. Dukungan Lintas Sektor
No Kegiatan Dukungan yang Diharapkan Institusi Terkait1 Penyediaan sarana
dan prasarana padakawasan atau sentraproduksi perikanan
a. Penyediaan sarana air bersihb. Pembangunan akses jalan dan
jalan lingkunganc. Pembangunan saluran irigasi
untuk budidaya perikanand. Penyediaan jaringan listrike. Penyediaan BBM perikanan
dan pasokan untuk SPDNf. Penyediaan sarana, prasarana
dan layanan kesehatang. Penyediaan sarana,
prasarana, dan layananpendidikan
Dinas Bina Margadan Tata Ruang
Dinas SumberdayaAir dan Pemukiman
DinasPertambangan danEnergi
Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
2 Penyediaanpermodalan usahakelautan danperikanan
a. Skim khusus untuk usahakelautan dan perikanan
b. Penyediaan alokasi danabergulir melalui mekanismeBadan Layanan Umum (BLU)
Perbankan Lembaga Keuangan
Lainnya
3 Pengendalian imporikan ilegal
a. Pengawasan impor ikanb. Pengawasan distribusi
Dinas Perindustriandan Perdagangan
4 Pemberantasanillegal fishing
a. Operasi pengawasan terpadupemanfaatan sumberdayakelautan dan perikanan
TNI-AL Polairud Polda
Banten5 Pengembangan
iptek kelautan danperikanan
a. Penelitian dasar di bidangkelautan dan perikanan
b. Penelitian dan EksplorasiSumberdaya Laut Dalam dandasar Laut
c. Kerjasama penelitian danrekayasa teknologi
LIPI BPPT BMKG Perguruan Tinggi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 64
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan pembangunan kewilayahan di Banten tentu tidak terlepas dari kebijakankewilayahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Pemerintah telah menetapkan kawasanstrategis nasional di Banten, yaitu :
1. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dan Kawasan Strategis Taman NasionalUjung Kulon;
2. KawasanStrategis Nasional Jabodetabekpunjur di wilayah Provinsi Bantenmeliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW
Provinsi Banten Tahun 2010-2030 memuat Kawasan Strategis Provinsi meliputi:
1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertahanan dan keamananmerupakan kewenangan Pemerintah;
1) Pulau Deli sebagai kawasan pulau kecil terluar;2) kawasan TNI AU Bandara Gorda di Kabupaten Serang;3) kawasan TNI AD KOPASUS di Taktakan Kabupaten Serang;4) kawasan TNI AD komando pendidikan latihan tempur di Kecamatan Sajira
Kabupaten Lebak;5) kawasan TNI AL di Merak Kota Cilegon; dan6) Lapangan Terbang Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 64
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan pembangunan kewilayahan di Banten tentu tidak terlepas dari kebijakankewilayahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Pemerintah telah menetapkan kawasanstrategis nasional di Banten, yaitu :
1. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dan Kawasan Strategis Taman NasionalUjung Kulon;
2. KawasanStrategis Nasional Jabodetabekpunjur di wilayah Provinsi Bantenmeliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW
Provinsi Banten Tahun 2010-2030 memuat Kawasan Strategis Provinsi meliputi:
1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertahanan dan keamananmerupakan kewenangan Pemerintah;
1) Pulau Deli sebagai kawasan pulau kecil terluar;2) kawasan TNI AU Bandara Gorda di Kabupaten Serang;3) kawasan TNI AD KOPASUS di Taktakan Kabupaten Serang;4) kawasan TNI AD komando pendidikan latihan tempur di Kecamatan Sajira
Kabupaten Lebak;5) kawasan TNI AL di Merak Kota Cilegon; dan6) Lapangan Terbang Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 64
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan pembangunan kewilayahan di Banten tentu tidak terlepas dari kebijakankewilayahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Pemerintah telah menetapkan kawasanstrategis nasional di Banten, yaitu :
1. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dan Kawasan Strategis Taman NasionalUjung Kulon;
2. KawasanStrategis Nasional Jabodetabekpunjur di wilayah Provinsi Bantenmeliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW
Provinsi Banten Tahun 2010-2030 memuat Kawasan Strategis Provinsi meliputi:
1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertahanan dan keamananmerupakan kewenangan Pemerintah;
1) Pulau Deli sebagai kawasan pulau kecil terluar;2) kawasan TNI AU Bandara Gorda di Kabupaten Serang;3) kawasan TNI AD KOPASUS di Taktakan Kabupaten Serang;4) kawasan TNI AD komando pendidikan latihan tempur di Kecamatan Sajira
Kabupaten Lebak;5) kawasan TNI AL di Merak Kota Cilegon; dan6) Lapangan Terbang Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 65
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan ekonomi;1) Kawasan Strategis Ekonomi Bojonegara di Kabupaten Serang2) Kawasan Strategis Ekonomi Krakatau Cilegon di Kota Cilegon;3) Banten Water Front City di Kota Serang;4) Kawasan Wisata Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten Pandeglang;5) Kawasan Sport City di Kota Serang;6) KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) di Kota Serang;7) Kawasan Malingping di Kabupaten Lebak;8) Kawasan Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;9) Kawasan Bayah di Kabupaten Lebak;10) Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang;11) Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang;12) Kawasan Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak;13) Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda;14) Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan.
Selain penetapan Kawasan Strategis,mengacu pada permen nomor 29 tahun2008 tentang Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Pemerintah Daerah melakukanpengembangan kawasan strategiscepat tumbuh yang merupakan bagian dari kawasanstrategis yang meliputi:a. kawasan agropolitan terpadu (termasuk agrowisata);
a) Kabupaten Tangerang;b) Kabupaten Serang;c) Kabupaten Lebak;d) Kabupaten Pandeglang;e) kawasan agropolitan lainnya yang disepakati bersama.
b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;a) Kabupaten Tangerang,b) Kabupaten Serang,c) Kabupaten Pandeglang,d) Kabupaten Lebake) Kota Cilegon.f) Kota Serang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 65
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan ekonomi;1) Kawasan Strategis Ekonomi Bojonegara di Kabupaten Serang2) Kawasan Strategis Ekonomi Krakatau Cilegon di Kota Cilegon;3) Banten Water Front City di Kota Serang;4) Kawasan Wisata Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten Pandeglang;5) Kawasan Sport City di Kota Serang;6) KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) di Kota Serang;7) Kawasan Malingping di Kabupaten Lebak;8) Kawasan Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;9) Kawasan Bayah di Kabupaten Lebak;10) Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang;11) Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang;12) Kawasan Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak;13) Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda;14) Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan.
Selain penetapan Kawasan Strategis,mengacu pada permen nomor 29 tahun2008 tentang Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Pemerintah Daerah melakukanpengembangan kawasan strategiscepat tumbuh yang merupakan bagian dari kawasanstrategis yang meliputi:a. kawasan agropolitan terpadu (termasuk agrowisata);
a) Kabupaten Tangerang;b) Kabupaten Serang;c) Kabupaten Lebak;d) Kabupaten Pandeglang;e) kawasan agropolitan lainnya yang disepakati bersama.
b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;a) Kabupaten Tangerang,b) Kabupaten Serang,c) Kabupaten Pandeglang,d) Kabupaten Lebake) Kota Cilegon.f) Kota Serang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 65
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan ekonomi;1) Kawasan Strategis Ekonomi Bojonegara di Kabupaten Serang2) Kawasan Strategis Ekonomi Krakatau Cilegon di Kota Cilegon;3) Banten Water Front City di Kota Serang;4) Kawasan Wisata Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten Pandeglang;5) Kawasan Sport City di Kota Serang;6) KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) di Kota Serang;7) Kawasan Malingping di Kabupaten Lebak;8) Kawasan Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;9) Kawasan Bayah di Kabupaten Lebak;10) Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang;11) Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang;12) Kawasan Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak;13) Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda;14) Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan.
Selain penetapan Kawasan Strategis,mengacu pada permen nomor 29 tahun2008 tentang Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Pemerintah Daerah melakukanpengembangan kawasan strategiscepat tumbuh yang merupakan bagian dari kawasanstrategis yang meliputi:a. kawasan agropolitan terpadu (termasuk agrowisata);
a) Kabupaten Tangerang;b) Kabupaten Serang;c) Kabupaten Lebak;d) Kabupaten Pandeglang;e) kawasan agropolitan lainnya yang disepakati bersama.
b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;a) Kabupaten Tangerang,b) Kabupaten Serang,c) Kabupaten Pandeglang,d) Kabupaten Lebake) Kota Cilegon.f) Kota Serang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 66
c. Kawasan pengembangan minapolitan terpadu (perikanan tangkap, perikananbudidaya, pengolahan hasil perikanan dan minawisata):a) Kabupaten Serang;b) Kabupaten Tangerang;c) Kabupaten Lebak;d) Kabupaten Pandeglang;e) Kota Serang.f) kawasan minapolitan lainnya yang disepakati bersama.
3. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya1) Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang;2) Kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak.3) Kawasan Masyarakat Adat lainnya yang disepakati bersama.
4. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alamdan/atau Teknologi Tinggi
1) PLTU 1 Suralaya Kota Cilegon;2) PLTU 2 Labuan Kabupaten Pandeglang;3) PLTU 3 Lontar Kabupaten Tangerang;4) PLT Panas Bumi Kaldera Danau Banten;5) PLTN Kawasan Pesisir Pantai Utara Provinsi Banten;6) Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;7) Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;8) Bendungan Cilawang di Kabupaten Lebak;9) Bendungan Tanjung di Kabupaten Lebak;10) Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;11) Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;12) Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang;13) Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;14) Waduk Krenceng di Kota Cilegon;15) Puspiptek di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 66
c. Kawasan pengembangan minapolitan terpadu (perikanan tangkap, perikananbudidaya, pengolahan hasil perikanan dan minawisata):a) Kabupaten Serang;b) Kabupaten Tangerang;c) Kabupaten Lebak;d) Kabupaten Pandeglang;e) Kota Serang.f) kawasan minapolitan lainnya yang disepakati bersama.
3. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya1) Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang;2) Kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak.3) Kawasan Masyarakat Adat lainnya yang disepakati bersama.
4. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alamdan/atau Teknologi Tinggi
1) PLTU 1 Suralaya Kota Cilegon;2) PLTU 2 Labuan Kabupaten Pandeglang;3) PLTU 3 Lontar Kabupaten Tangerang;4) PLT Panas Bumi Kaldera Danau Banten;5) PLTN Kawasan Pesisir Pantai Utara Provinsi Banten;6) Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;7) Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;8) Bendungan Cilawang di Kabupaten Lebak;9) Bendungan Tanjung di Kabupaten Lebak;10) Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;11) Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;12) Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang;13) Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;14) Waduk Krenceng di Kota Cilegon;15) Puspiptek di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 66
c. Kawasan pengembangan minapolitan terpadu (perikanan tangkap, perikananbudidaya, pengolahan hasil perikanan dan minawisata):a) Kabupaten Serang;b) Kabupaten Tangerang;c) Kabupaten Lebak;d) Kabupaten Pandeglang;e) Kota Serang.f) kawasan minapolitan lainnya yang disepakati bersama.
3. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya1) Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang;2) Kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak.3) Kawasan Masyarakat Adat lainnya yang disepakati bersama.
4. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alamdan/atau Teknologi Tinggi
1) PLTU 1 Suralaya Kota Cilegon;2) PLTU 2 Labuan Kabupaten Pandeglang;3) PLTU 3 Lontar Kabupaten Tangerang;4) PLT Panas Bumi Kaldera Danau Banten;5) PLTN Kawasan Pesisir Pantai Utara Provinsi Banten;6) Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;7) Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;8) Bendungan Cilawang di Kabupaten Lebak;9) Bendungan Tanjung di Kabupaten Lebak;10) Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;11) Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;12) Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang;13) Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;14) Waduk Krenceng di Kota Cilegon;15) Puspiptek di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 67
5. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya DukungLingkungan Hidup
a. Kawasan strategis nasional meliputi Taman Nasional Ujung Kulon di KabupatenPandeglang;
b. Kawasan strategis provinsi meliputi:a) Cagar Alam Rawa Danau (kurang lebih 2.500 Ha) di Kabupaten Serang;b) Cagar Alam Gunung Tukung Gede (kurang lebih 1.700 Ha) di Kabupaten Serang;c) kawasan AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan Gunung Pulosari) di
Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang;d) kawasan Penyangga Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di Provinsi Bantenmasih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDTNomor 001/Kep/M-PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan DaerahTertinggal. Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289 desatertinggal yang tersebar pada:
1) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari 335desa/kelurahan, di12 kecamatan dari 35 kecamatan,
2) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desatertinggal dari 345 desa/kelurahan,di 28kecamatan,
Fokus pembangunan wilayah dan kawasan pada tahun 2012-2017 akan diarahkanpada pengembangankawasan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Sinergipembangunan pusat dan daerah dengan membagi peran strategis pembangunankewilayahan dan memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapatberperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasansekitarnya.Secara umum, kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMDini adalah sebagaiberikut:
1) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang terencana danterintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan tertuang dalam suatu rencanatata ruang. Selanjutnya rencana tata ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 67
5. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya DukungLingkungan Hidup
a. Kawasan strategis nasional meliputi Taman Nasional Ujung Kulon di KabupatenPandeglang;
b. Kawasan strategis provinsi meliputi:a) Cagar Alam Rawa Danau (kurang lebih 2.500 Ha) di Kabupaten Serang;b) Cagar Alam Gunung Tukung Gede (kurang lebih 1.700 Ha) di Kabupaten Serang;c) kawasan AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan Gunung Pulosari) di
Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang;d) kawasan Penyangga Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di Provinsi Bantenmasih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDTNomor 001/Kep/M-PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan DaerahTertinggal. Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289 desatertinggal yang tersebar pada:
1) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari 335desa/kelurahan, di12 kecamatan dari 35 kecamatan,
2) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desatertinggal dari 345 desa/kelurahan,di 28kecamatan,
Fokus pembangunan wilayah dan kawasan pada tahun 2012-2017 akan diarahkanpada pengembangankawasan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Sinergipembangunan pusat dan daerah dengan membagi peran strategis pembangunankewilayahan dan memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapatberperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasansekitarnya.Secara umum, kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMDini adalah sebagaiberikut:
1) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang terencana danterintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan tertuang dalam suatu rencanatata ruang. Selanjutnya rencana tata ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 67
5. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya DukungLingkungan Hidup
a. Kawasan strategis nasional meliputi Taman Nasional Ujung Kulon di KabupatenPandeglang;
b. Kawasan strategis provinsi meliputi:a) Cagar Alam Rawa Danau (kurang lebih 2.500 Ha) di Kabupaten Serang;b) Cagar Alam Gunung Tukung Gede (kurang lebih 1.700 Ha) di Kabupaten Serang;c) kawasan AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan Gunung Pulosari) di
Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang;d) kawasan Penyangga Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di Provinsi Bantenmasih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDTNomor 001/Kep/M-PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan DaerahTertinggal. Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289 desatertinggal yang tersebar pada:
1) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari 335desa/kelurahan, di12 kecamatan dari 35 kecamatan,
2) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desatertinggal dari 345 desa/kelurahan,di 28kecamatan,
Fokus pembangunan wilayah dan kawasan pada tahun 2012-2017 akan diarahkanpada pengembangankawasan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Sinergipembangunan pusat dan daerah dengan membagi peran strategis pembangunankewilayahan dan memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapatberperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasansekitarnya.Secara umum, kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMDini adalah sebagaiberikut:
1) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang terencana danterintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan tertuang dalam suatu rencanatata ruang. Selanjutnya rencana tata ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 68
spasial bagi pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,serasi dan berkelanjutan;
2) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar ketertinggalan wilayah tersebut tidakterlalu besar bahkan dapat sejajar dengan wilayah lain yang telah lebih duluberkembang. Untuk itu akan dilakukan percepatan pembangunan wilayah tertinggalmelalui pendekatan peningkatan manusianya maupun sarana dan prasarananya;
3) Keseimbangan pembangunan hulu-hilir perkotaan dan perdesaan melalui keterkaitankegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan. Pembangunan perkotaan diarahkanagar dapat menjadi pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan.Sedangkan pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa pusatpertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi agroindustri/agropolitan dan sektorlainnya sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia diperdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya.Pertumbuhan tersebut dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatdan daya saing perdesaan;
4) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan guna menciptakan sinergitas danintegrasi wilayah serta efektivitas dalam pengelolaannya, khususnya di kawasanmetropolitan dan pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan StrategisProvinsi. Kerjasama antar daerah diarahkan dalam rangka efisiensi pelayanan publikmaupun pembangunan lainnya melalui kerjasama pembiayaan, ataupun pemeliharaandan pengelolaan sarana dan prasarana sehingga dapat berbagi manfaat diantaradaerah yang bekerjasama;
5) Kerjasama pembangunan antar daerah merupakan salah satu unsur perekat hubunganantar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan menggalang kerjasama dapatdisepakati kebijakan bersama dalam penyelesaian masalah antar daerah,mengantisipasi konflik antar daerah dan meningkatkan pembangunan bersama bagipeningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 68
spasial bagi pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,serasi dan berkelanjutan;
2) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar ketertinggalan wilayah tersebut tidakterlalu besar bahkan dapat sejajar dengan wilayah lain yang telah lebih duluberkembang. Untuk itu akan dilakukan percepatan pembangunan wilayah tertinggalmelalui pendekatan peningkatan manusianya maupun sarana dan prasarananya;
3) Keseimbangan pembangunan hulu-hilir perkotaan dan perdesaan melalui keterkaitankegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan. Pembangunan perkotaan diarahkanagar dapat menjadi pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan.Sedangkan pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa pusatpertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi agroindustri/agropolitan dan sektorlainnya sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia diperdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya.Pertumbuhan tersebut dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatdan daya saing perdesaan;
4) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan guna menciptakan sinergitas danintegrasi wilayah serta efektivitas dalam pengelolaannya, khususnya di kawasanmetropolitan dan pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan StrategisProvinsi. Kerjasama antar daerah diarahkan dalam rangka efisiensi pelayanan publikmaupun pembangunan lainnya melalui kerjasama pembiayaan, ataupun pemeliharaandan pengelolaan sarana dan prasarana sehingga dapat berbagi manfaat diantaradaerah yang bekerjasama;
5) Kerjasama pembangunan antar daerah merupakan salah satu unsur perekat hubunganantar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan menggalang kerjasama dapatdisepakati kebijakan bersama dalam penyelesaian masalah antar daerah,mengantisipasi konflik antar daerah dan meningkatkan pembangunan bersama bagipeningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 68
spasial bagi pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,serasi dan berkelanjutan;
2) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar ketertinggalan wilayah tersebut tidakterlalu besar bahkan dapat sejajar dengan wilayah lain yang telah lebih duluberkembang. Untuk itu akan dilakukan percepatan pembangunan wilayah tertinggalmelalui pendekatan peningkatan manusianya maupun sarana dan prasarananya;
3) Keseimbangan pembangunan hulu-hilir perkotaan dan perdesaan melalui keterkaitankegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan. Pembangunan perkotaan diarahkanagar dapat menjadi pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan.Sedangkan pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa pusatpertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi agroindustri/agropolitan dan sektorlainnya sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia diperdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya.Pertumbuhan tersebut dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatdan daya saing perdesaan;
4) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan guna menciptakan sinergitas danintegrasi wilayah serta efektivitas dalam pengelolaannya, khususnya di kawasanmetropolitan dan pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan StrategisProvinsi. Kerjasama antar daerah diarahkan dalam rangka efisiensi pelayanan publikmaupun pembangunan lainnya melalui kerjasama pembiayaan, ataupun pemeliharaandan pengelolaan sarana dan prasarana sehingga dapat berbagi manfaat diantaradaerah yang bekerjasama;
5) Kerjasama pembangunan antar daerah merupakan salah satu unsur perekat hubunganantar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan menggalang kerjasama dapatdisepakati kebijakan bersama dalam penyelesaian masalah antar daerah,mengantisipasi konflik antar daerah dan meningkatkan pembangunan bersama bagipeningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 69
Kerjasama daerah mencakup:a) Kerjasama Pembangunan Antar Daerah
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Musrenbangtas) Banten – JawaBarat
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Rakortas) Banten – Lampung
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Jabodetabekjur
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mita Praja Utama (MPU)b) Kerjasama Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten mencakup kawasan
perkotaan, kawasan andalan dan kawasan strategis.c) Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola kerjasama
pemerintah dan swasta. Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec. Cimarga, Kec. Maja
dan Kec. Rangkasbitung Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ; Rencana Jalan Tol Serang Panimbang Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan Strategis Selat
Sunda
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 69
Kerjasama daerah mencakup:a) Kerjasama Pembangunan Antar Daerah
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Musrenbangtas) Banten – JawaBarat
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Rakortas) Banten – Lampung
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Jabodetabekjur
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mita Praja Utama (MPU)b) Kerjasama Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten mencakup kawasan
perkotaan, kawasan andalan dan kawasan strategis.c) Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola kerjasama
pemerintah dan swasta. Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec. Cimarga, Kec. Maja
dan Kec. Rangkasbitung Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ; Rencana Jalan Tol Serang Panimbang Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan Strategis Selat
Sunda
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 69
Kerjasama daerah mencakup:a) Kerjasama Pembangunan Antar Daerah
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Musrenbangtas) Banten – JawaBarat
Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Rakortas) Banten – Lampung
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Jabodetabekjur
Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mita Praja Utama (MPU)b) Kerjasama Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten mencakup kawasan
perkotaan, kawasan andalan dan kawasan strategis.c) Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola kerjasama
pemerintah dan swasta. Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec. Cimarga, Kec. Maja
dan Kec. Rangkasbitung Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ; Rencana Jalan Tol Serang Panimbang Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan Strategis Selat
Sunda
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 70
Tabel 3.4. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Banten
No Rencana StrukturRuang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang pada Periode
Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kawasan Minapolitan
1: Pontang, Kab.Serang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai sistem jaringan
telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya
air memadai, terdapat situdan secara umummengandung garam
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Domas, KecamatanPontang KabupatenSerang sebagai wilayahutama minapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
2 Kawasan Minapolitan2: Kronjo, Kab.Tangerang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai(PLTU Lontar)
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair mengandung garam
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Krono, KecamatanKronjo KabupatenTangerang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
3 Kawasan Minapolitan3: Wanasalam, Kab.
sistem perkotaan memadai Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-
1. Desa Muara, KecamatanWanasalam Kabupaten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 70
Tabel 3.4. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Banten
No Rencana StrukturRuang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang pada Periode
Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kawasan Minapolitan
1: Pontang, Kab.Serang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai sistem jaringan
telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya
air memadai, terdapat situdan secara umummengandung garam
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Domas, KecamatanPontang KabupatenSerang sebagai wilayahutama minapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
2 Kawasan Minapolitan2: Kronjo, Kab.Tangerang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai(PLTU Lontar)
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair mengandung garam
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Krono, KecamatanKronjo KabupatenTangerang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
3 Kawasan Minapolitan3: Wanasalam, Kab.
sistem perkotaan memadai Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-
1. Desa Muara, KecamatanWanasalam Kabupaten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 70
Tabel 3.4. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Banten
No Rencana StrukturRuang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang pada Periode
Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kawasan Minapolitan
1: Pontang, Kab.Serang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai sistem jaringan
telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya
air memadai, terdapat situdan secara umummengandung garam
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Domas, KecamatanPontang KabupatenSerang sebagai wilayahutama minapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
2 Kawasan Minapolitan2: Kronjo, Kab.Tangerang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai(PLTU Lontar)
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair mengandung garam
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Krono, KecamatanKronjo KabupatenTangerang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
3 Kawasan Minapolitan3: Wanasalam, Kab.
sistem perkotaan memadai Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-
1. Desa Muara, KecamatanWanasalam Kabupaten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 71
No Rencana StrukturRuang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang pada Periode
Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Lebak sistem jaringan transportasimemadai
sistem jaringanenergi/kelistrikan memadai
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair secara umum merupakanair tanah yang dangkal
jaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
Lebak sebagai wilayahutama minapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
4 Kawasan Minapolitan4: Labuan, Kab.Pandeglang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
kurang memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai(PLTU Labuan)
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair sebagian mengandunggaram, terdapat situ-situ,termasuk dalam jaringansungai Ciliman-Cibungur
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Rehabilitasi sistem jaringantransportasi
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Teluk, KecamatanLabuan KabupatenPandeglang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 71
No Rencana StrukturRuang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang pada Periode
Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Lebak sistem jaringan transportasimemadai
sistem jaringanenergi/kelistrikan memadai
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair secara umum merupakanair tanah yang dangkal
jaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
Lebak sebagai wilayahutama minapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
4 Kawasan Minapolitan4: Labuan, Kab.Pandeglang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
kurang memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai(PLTU Labuan)
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair sebagian mengandunggaram, terdapat situ-situ,termasuk dalam jaringansungai Ciliman-Cibungur
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Rehabilitasi sistem jaringantransportasi
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Teluk, KecamatanLabuan KabupatenPandeglang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 71
No Rencana StrukturRuang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang pada Periode
Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Lebak sistem jaringan transportasimemadai
sistem jaringanenergi/kelistrikan memadai
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair secara umum merupakanair tanah yang dangkal
jaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
Lebak sebagai wilayahutama minapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
4 Kawasan Minapolitan4: Labuan, Kab.Pandeglang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
kurang memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai(PLTU Labuan)
sistem jaringantelekomunikasi memadai
sistem jaringan sumber dayaair sebagian mengandunggaram, terdapat situ-situ,termasuk dalam jaringansungai Ciliman-Cibungur
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistemjaringan energi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi dan jaringansumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Rehabilitasi sistem jaringantransportasi
Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringankomunikasi dan jaringansumber daya air untukmenunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaan danperbaikan lingkungan SDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Teluk, KecamatanLabuan KabupatenPandeglang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 72
(1) (2) (3) (4) (5) (6)5 Kawasan Minapolitan
5: Kasemen, KotaSerang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai sistem jaringan
telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya
air terdapat situ-situ dantermasuk dalam jaringansungai lintas provinsi(Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum)
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi danjaringan sumber daya air untukmenunjang kawasan minapolitan
Optimalisasi sistemperkotaan-sistem jaringantransportasi-sistem jaringanenergi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi danjaringan sumber daya airuntuk menunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaandan perbaikan lingkunganSDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Banten, KecamatanKasemen Kota Serangsebagai wilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 72
(1) (2) (3) (4) (5) (6)5 Kawasan Minapolitan
5: Kasemen, KotaSerang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai sistem jaringan
telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya
air terdapat situ-situ dantermasuk dalam jaringansungai lintas provinsi(Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum)
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi danjaringan sumber daya air untukmenunjang kawasan minapolitan
Optimalisasi sistemperkotaan-sistem jaringantransportasi-sistem jaringanenergi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi danjaringan sumber daya airuntuk menunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaandan perbaikan lingkunganSDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Banten, KecamatanKasemen Kota Serangsebagai wilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 72
(1) (2) (3) (4) (5) (6)5 Kawasan Minapolitan
5: Kasemen, KotaSerang
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi
memadai sistem jaringan
energi/kelistrikan memadai sistem jaringan
telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya
air terdapat situ-situ dantermasuk dalam jaringansungai lintas provinsi(Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum)
Pemanfaatan sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi danjaringan sumber daya air untukmenunjang kawasan minapolitan
Optimalisasi sistemperkotaan-sistem jaringantransportasi-sistem jaringanenergi/ kelistrikan-sistemjaringan komunikasi danjaringan sumber daya airuntuk menunjang kawasanminapolitan
Optimalisasi pemeliharaandan perbaikan lingkunganSDKP
Optimalisasi kerjasama antarsektor/lembaga terkaitpemanfatan struktur ruang
1. Desa Banten, KecamatanKasemen Kota Serangsebagai wilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 73
Tabel 3.5. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Banten
No Rencana PolaRuang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang Pada Periode
Perencanaan BerkenaanPengaruh Rencana Pola Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan SKPDArahan Lokasi
Pengembangan PelayananSKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kawasan
Minapolitan 1:Pontang, Kab.Serang
Kawasan ekonomistrategis
Memiliki kawasanpenyangga sentrabudidaya rumputlaut Tenjoayu
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnyabandeng)
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananBudidaya
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra budidayarumput laut Tenjoayu
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya (khususnyabandeng)
Identifikasi danpengendalian dampakindustri ekonomi strategisterhadap pengembangankawasan minapolitan
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatan optimalisasikawasan ekonomi strategis dalam kerangkaprogram Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasbudidaya ikan (khususnya Bandeng) danRumput Laut, melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Domas,Kecamatan PontangKabupaten Serangsebagai wilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 73
Tabel 3.5. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Banten
No Rencana PolaRuang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang Pada Periode
Perencanaan BerkenaanPengaruh Rencana Pola Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan SKPDArahan Lokasi
Pengembangan PelayananSKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kawasan
Minapolitan 1:Pontang, Kab.Serang
Kawasan ekonomistrategis
Memiliki kawasanpenyangga sentrabudidaya rumputlaut Tenjoayu
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnyabandeng)
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananBudidaya
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra budidayarumput laut Tenjoayu
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya (khususnyabandeng)
Identifikasi danpengendalian dampakindustri ekonomi strategisterhadap pengembangankawasan minapolitan
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatan optimalisasikawasan ekonomi strategis dalam kerangkaprogram Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasbudidaya ikan (khususnya Bandeng) danRumput Laut, melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Domas,Kecamatan PontangKabupaten Serangsebagai wilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 73
Tabel 3.5. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Banten
No Rencana PolaRuang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program PemanfaatanRuang Pada Periode
Perencanaan BerkenaanPengaruh Rencana Pola Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan SKPDArahan Lokasi
Pengembangan PelayananSKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Kawasan
Minapolitan 1:Pontang, Kab.Serang
Kawasan ekonomistrategis
Memiliki kawasanpenyangga sentrabudidaya rumputlaut Tenjoayu
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnyabandeng)
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananBudidaya
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra budidayarumput laut Tenjoayu
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya (khususnyabandeng)
Identifikasi danpengendalian dampakindustri ekonomi strategisterhadap pengembangankawasan minapolitan
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatan optimalisasikawasan ekonomi strategis dalam kerangkaprogram Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasbudidaya ikan (khususnya Bandeng) danRumput Laut, melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Domas,Kecamatan PontangKabupaten Serangsebagai wilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 74
(1) (2) (3) (4) (5) (6)2 Kawasan Minapolitan
2: Kronjo, Kab.Tangerang
Kawasan ekonomistrategis
Memiliki sarana-prasaranapenyangga:PelabuhanPerikanan Cituis,Kronjo dan TanjungPasir
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnyabandeng)
Memiliki saranapenyangga BalaiPengujian Mutu HasilPerikananTangerang
Terdapat PLTULontar sebagaikawasankepentinganberteknologi tinggi
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananTangkap, PerikananBudidaya dan PengolahanIkan
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Cituis, Kronjodan Tanjung Pasir
Optimalisasi kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnya bandeng)
Optimalisasi kawasanpenyangga sentrapengolahan ikan(kembung, bandeng, ikanasin, fillet, otak-otak, dll)
Identifikasi danpengendalian dampakindustri teknologi tinggidan industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Peningkatan koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, PerikananBudidaya dan Pengolahan Ikan, melaluipeningkatan mutu SDM, optimalisasiaset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Krono, KecamatanKronjo KabupatenTangerang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinte]rland
3 Kawasan Minapolitan3: Wanasalam, Kab.Lebak
Kawasan ekonomiMalingping
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan Perikanan
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis Perikanan Tangkapdan Perikanan Budidaya
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitas
1. Desa Muara,Kecamatan WanasalamKabupaten Lebaksebagai wilayah utamaminapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 74
(1) (2) (3) (4) (5) (6)2 Kawasan Minapolitan
2: Kronjo, Kab.Tangerang
Kawasan ekonomistrategis
Memiliki sarana-prasaranapenyangga:PelabuhanPerikanan Cituis,Kronjo dan TanjungPasir
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnyabandeng)
Memiliki saranapenyangga BalaiPengujian Mutu HasilPerikananTangerang
Terdapat PLTULontar sebagaikawasankepentinganberteknologi tinggi
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananTangkap, PerikananBudidaya dan PengolahanIkan
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Cituis, Kronjodan Tanjung Pasir
Optimalisasi kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnya bandeng)
Optimalisasi kawasanpenyangga sentrapengolahan ikan(kembung, bandeng, ikanasin, fillet, otak-otak, dll)
Identifikasi danpengendalian dampakindustri teknologi tinggidan industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Peningkatan koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, PerikananBudidaya dan Pengolahan Ikan, melaluipeningkatan mutu SDM, optimalisasiaset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Krono, KecamatanKronjo KabupatenTangerang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinte]rland
3 Kawasan Minapolitan3: Wanasalam, Kab.Lebak
Kawasan ekonomiMalingping
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan Perikanan
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis Perikanan Tangkapdan Perikanan Budidaya
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitas
1. Desa Muara,Kecamatan WanasalamKabupaten Lebaksebagai wilayah utamaminapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 74
(1) (2) (3) (4) (5) (6)2 Kawasan Minapolitan
2: Kronjo, Kab.Tangerang
Kawasan ekonomistrategis
Memiliki sarana-prasaranapenyangga:PelabuhanPerikanan Cituis,Kronjo dan TanjungPasir
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnyabandeng)
Memiliki saranapenyangga BalaiPengujian Mutu HasilPerikananTangerang
Terdapat PLTULontar sebagaikawasankepentinganberteknologi tinggi
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananTangkap, PerikananBudidaya dan PengolahanIkan
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Cituis, Kronjodan Tanjung Pasir
Optimalisasi kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya(khususnya bandeng)
Optimalisasi kawasanpenyangga sentrapengolahan ikan(kembung, bandeng, ikanasin, fillet, otak-otak, dll)
Identifikasi danpengendalian dampakindustri teknologi tinggidan industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Peningkatan koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, PerikananBudidaya dan Pengolahan Ikan, melaluipeningkatan mutu SDM, optimalisasiaset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Krono, KecamatanKronjo KabupatenTangerang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinte]rland
3 Kawasan Minapolitan3: Wanasalam, Kab.Lebak
Kawasan ekonomiMalingping
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan Perikanan
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis Perikanan Tangkapdan Perikanan Budidaya
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitas
1. Desa Muara,Kecamatan WanasalamKabupaten Lebaksebagai wilayah utamaminapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 75
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Binuangeun
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Binuangeun
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya
Identifikasi dan pengendaliandampak industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Perikanan Tangkap dan PerikananBudidaya, melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
4 Kawasan Minapolitan4: Labuan, Kab.Pandeglang
Kawasan ekonomistrategis (Carita-Tj.Lesung)
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan PerikananLabuan dan BalaiPelabuhan PerikananPantai Labuan
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya,BBI Tawar CurugBarang dan BBI PayauCigorondong
Memiliki kawasanpenyangga UnitDepurasi Kekerangan
Terdapat PLTU Labuansebagai kawasankepentingan
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananTangkap, PerikananBudidaya dan PengolahanIkan (depurasi kekerangan)
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Labuan dan BalaiPelabuhan Perikanan PantaiLabuan
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya dan BBI TawarCurug Barang dan BBIPayau Cigorondong
Optimalisasi kawasanpenyangga sentrapengolahan ikan (DepurasiKekerangan)
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, Perikanan Budidayadan Pengolahan Ikan, melalui peningkatanmutu SDM, optimalisasi aset SKPD,sarana-prasarana penunjang,kelembagaan dan Sistem Informasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Teluk, KecamatanLabuan KabupatenPandeglang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 75
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Binuangeun
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Binuangeun
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya
Identifikasi dan pengendaliandampak industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Perikanan Tangkap dan PerikananBudidaya, melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
4 Kawasan Minapolitan4: Labuan, Kab.Pandeglang
Kawasan ekonomistrategis (Carita-Tj.Lesung)
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan PerikananLabuan dan BalaiPelabuhan PerikananPantai Labuan
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya,BBI Tawar CurugBarang dan BBI PayauCigorondong
Memiliki kawasanpenyangga UnitDepurasi Kekerangan
Terdapat PLTU Labuansebagai kawasankepentingan
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananTangkap, PerikananBudidaya dan PengolahanIkan (depurasi kekerangan)
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Labuan dan BalaiPelabuhan Perikanan PantaiLabuan
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya dan BBI TawarCurug Barang dan BBIPayau Cigorondong
Optimalisasi kawasanpenyangga sentrapengolahan ikan (DepurasiKekerangan)
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, Perikanan Budidayadan Pengolahan Ikan, melalui peningkatanmutu SDM, optimalisasi aset SKPD,sarana-prasarana penunjang,kelembagaan dan Sistem Informasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Teluk, KecamatanLabuan KabupatenPandeglang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 75
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Binuangeun
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Binuangeun
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya
Identifikasi dan pengendaliandampak industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Perikanan Tangkap dan PerikananBudidaya, melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
4 Kawasan Minapolitan4: Labuan, Kab.Pandeglang
Kawasan ekonomistrategis (Carita-Tj.Lesung)
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan PerikananLabuan dan BalaiPelabuhan PerikananPantai Labuan
Memiliki kawasanpenyangga sentraPerikanan Budidaya,BBI Tawar CurugBarang dan BBI PayauCigorondong
Memiliki kawasanpenyangga UnitDepurasi Kekerangan
Terdapat PLTU Labuansebagai kawasankepentingan
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis PerikananTangkap, PerikananBudidaya dan PengolahanIkan (depurasi kekerangan)
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanPerikanan Labuan dan BalaiPelabuhan Perikanan PantaiLabuan
Optimalisasi kawasanpenyangga sentra PerikananBudidaya dan BBI TawarCurug Barang dan BBIPayau Cigorondong
Optimalisasi kawasanpenyangga sentrapengolahan ikan (DepurasiKekerangan)
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, Perikanan Budidayadan Pengolahan Ikan, melalui peningkatanmutu SDM, optimalisasi aset SKPD,sarana-prasarana penunjang,kelembagaan dan Sistem Informasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Teluk, KecamatanLabuan KabupatenPandeglang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 76
(1) (2) (3) (4) (5) (6)berteknologi tinggi Identifikasi dan
pengendalian dampakindustri teknologi tinggi danindustri ekonomi pentingterhadap pengembangankawasan minapolitan
5 Kawasan Minapolitan5: Kasemen, KotaSerang
Kawasan ekonomi-industri Strategis(Cilegon, dll)
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan NusantaraKarangantu
Memiliki saranapenyangga BalaiPengujian Mutu HasilPerikanan Kasemen
Memiliki kawasankonservasi laut TelukBanten
Terdapat BendunganSindang Heula sebagaikawasan kepentinganSDA dan teknologitinggi
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis Perikanan Tangkapdan Pengolahan Ikan
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanNusantara Karangantu
Identifikasi dan pengendaliandampak industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Banten,Kecamatan KasemenKota Serang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 76
(1) (2) (3) (4) (5) (6)berteknologi tinggi Identifikasi dan
pengendalian dampakindustri teknologi tinggi danindustri ekonomi pentingterhadap pengembangankawasan minapolitan
5 Kawasan Minapolitan5: Kasemen, KotaSerang
Kawasan ekonomi-industri Strategis(Cilegon, dll)
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan NusantaraKarangantu
Memiliki saranapenyangga BalaiPengujian Mutu HasilPerikanan Kasemen
Memiliki kawasankonservasi laut TelukBanten
Terdapat BendunganSindang Heula sebagaikawasan kepentinganSDA dan teknologitinggi
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis Perikanan Tangkapdan Pengolahan Ikan
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanNusantara Karangantu
Identifikasi dan pengendaliandampak industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Banten,Kecamatan KasemenKota Serang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 76
(1) (2) (3) (4) (5) (6)berteknologi tinggi Identifikasi dan
pengendalian dampakindustri teknologi tinggi danindustri ekonomi pentingterhadap pengembangankawasan minapolitan
5 Kawasan Minapolitan5: Kasemen, KotaSerang
Kawasan ekonomi-industri Strategis(Cilegon, dll)
Memiliki sarana-prasarana penyangga:Pelabuhan NusantaraKarangantu
Memiliki saranapenyangga BalaiPengujian Mutu HasilPerikanan Kasemen
Memiliki kawasankonservasi laut TelukBanten
Terdapat BendunganSindang Heula sebagaikawasan kepentinganSDA dan teknologitinggi
Optimalisasi Kawasanekonomi strategis melaluiProgram Minapolitanberbasis Perikanan Tangkapdan Pengolahan Ikan
Optimalisasi kawasanpenyangga PelabuhanNusantara Karangantu
Identifikasi dan pengendaliandampak industri ekonomipenting terhadappengembangan kawasanminapolitan
Peningkatan koordinasi internal dan lintassektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Peningkatan produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan mutu SDM,optimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Peningkatan upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Banten,Kecamatan KasemenKota Serang sebagaiwilayah utamaminapolitan
2. Wilayah sekitar sebagaihinterland
3. Infrastruktur transportasipenghubung wilayahutama dan hinterland
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 77
Tabel 3.6. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Banten
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kapasitas daya dukungdan daya tampunglingkungan hidup untukpembangunan
Luasan Situ menyempit dan fungsi situ sebagaipenyimpan air di musim hujan dan cadangan air dimusim kemarau tidak berfungsi, serta adanya situseolah-olah tak bertuan dan dibiarkan sehinggamenimbulkan banjir di musim penghujan.
penurunan muka air tanah di beberapa wilayahyang diakibatkan ketidakseimbangan antarapengambilan dan imbuhan (recharge), karenapengambilan air yang berlebih yang tidak sesuaidengan kajian teknis atau pembuatan sumur-sumur bor tanpa melalui prosedur yang berlaku(liar).
Terdapat ancaman daya dukung hutan lindungkhususnya dalam melindungi keberadaan danfungsi hutan lindung sebagai wadah yangmenaungi dan melindungi sumber air di ProvinsiBanten karena terjadi laju penurunan sebesar69,17% (berkurang 17.221,90 ha) antara hutanlindung dengan hutan produksi dalam kurun waktu2003-2004.
Kapasitas daya dukung dan daya tampunglingkungan SDKP untuk pembangunan belumbanyak diidentifikasi
Berkurangnya baku air tawar akanberakibat buruk terhadap kegiatanbudidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan berkurangnyabahan baku air tawar.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Kapasitas dayadukung dan daya tampunglingkungan SDKP untukpembangunan, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan.
2. Perkiraan mengenaidampak dan risiko
kerusakan tata air seperti keberadaan dan fungsiDAS Ciujung sebagai bagian dari SWS Ciujung-
Berkurangnya baku air tawar akanberakibat buruk terhadap kegiatan
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektor
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 77
Tabel 3.6. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Banten
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kapasitas daya dukungdan daya tampunglingkungan hidup untukpembangunan
Luasan Situ menyempit dan fungsi situ sebagaipenyimpan air di musim hujan dan cadangan air dimusim kemarau tidak berfungsi, serta adanya situseolah-olah tak bertuan dan dibiarkan sehinggamenimbulkan banjir di musim penghujan.
penurunan muka air tanah di beberapa wilayahyang diakibatkan ketidakseimbangan antarapengambilan dan imbuhan (recharge), karenapengambilan air yang berlebih yang tidak sesuaidengan kajian teknis atau pembuatan sumur-sumur bor tanpa melalui prosedur yang berlaku(liar).
Terdapat ancaman daya dukung hutan lindungkhususnya dalam melindungi keberadaan danfungsi hutan lindung sebagai wadah yangmenaungi dan melindungi sumber air di ProvinsiBanten karena terjadi laju penurunan sebesar69,17% (berkurang 17.221,90 ha) antara hutanlindung dengan hutan produksi dalam kurun waktu2003-2004.
Kapasitas daya dukung dan daya tampunglingkungan SDKP untuk pembangunan belumbanyak diidentifikasi
Berkurangnya baku air tawar akanberakibat buruk terhadap kegiatanbudidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan berkurangnyabahan baku air tawar.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Kapasitas dayadukung dan daya tampunglingkungan SDKP untukpembangunan, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan.
2. Perkiraan mengenaidampak dan risiko
kerusakan tata air seperti keberadaan dan fungsiDAS Ciujung sebagai bagian dari SWS Ciujung-
Berkurangnya baku air tawar akanberakibat buruk terhadap kegiatan
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektor
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 77
Tabel 3.6. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Banten
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kapasitas daya dukungdan daya tampunglingkungan hidup untukpembangunan
Luasan Situ menyempit dan fungsi situ sebagaipenyimpan air di musim hujan dan cadangan air dimusim kemarau tidak berfungsi, serta adanya situseolah-olah tak bertuan dan dibiarkan sehinggamenimbulkan banjir di musim penghujan.
penurunan muka air tanah di beberapa wilayahyang diakibatkan ketidakseimbangan antarapengambilan dan imbuhan (recharge), karenapengambilan air yang berlebih yang tidak sesuaidengan kajian teknis atau pembuatan sumur-sumur bor tanpa melalui prosedur yang berlaku(liar).
Terdapat ancaman daya dukung hutan lindungkhususnya dalam melindungi keberadaan danfungsi hutan lindung sebagai wadah yangmenaungi dan melindungi sumber air di ProvinsiBanten karena terjadi laju penurunan sebesar69,17% (berkurang 17.221,90 ha) antara hutanlindung dengan hutan produksi dalam kurun waktu2003-2004.
Kapasitas daya dukung dan daya tampunglingkungan SDKP untuk pembangunan belumbanyak diidentifikasi
Berkurangnya baku air tawar akanberakibat buruk terhadap kegiatanbudidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan berkurangnyabahan baku air tawar.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Kapasitas dayadukung dan daya tampunglingkungan SDKP untukpembangunan, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan.
2. Perkiraan mengenaidampak dan risiko
kerusakan tata air seperti keberadaan dan fungsiDAS Ciujung sebagai bagian dari SWS Ciujung-
Berkurangnya baku air tawar akanberakibat buruk terhadap kegiatan
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektor
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 78
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
lingkungan hidup Ciliman yang ditetapkan sebagai salah satu DASkritis dalam RTRWN (Draft Oktober 2004),mengakibatkan :o pengendapan lumpur yang cukup besar di
saluran induk,o kurangnya sumber air baku DAS Cidanau,o masih tingginya tingkat pencemaran air yang
disebabkan oleh limbah industri dan rumahtangga,
o belum optimalnya fungsi sungai karenapenanganan sungai yang masih bersifatparsial baik melalui APBN maupun APBD.
o fungsi situ sebagai penyimpan air di musimhujan dan cadangan air di musim kemarautidak berfungsi, serta beresiko banjir dimusim penghujan.
o penurunan muka air tanah di beberapawilayah yang diakibatkan ketidakseimbanganantara pengambilan dan imbuhan (recharge).
Ancaman Degradasi Lingkungan dan Deplesi SDIserta Ancaman dari kegiatan PLTU terhadapcompatibility zone wilayah Minapolitan/kawasanSDKP
Perkiraan mengenai dampak dan risikolingkungan hidup akibat dari penerapan konsepMinapolitan belum diidentifikasi
budidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Dampak dari kegiatan PLTUterhadap degradasi lingkungan dandeplesi SDI akan mempengaruhiproduksi, produktivitas sertacompatibility zone wilayahMinapolitan/ kawasan SDKP
Kurangnya identifikasi terhadapKapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
dan daerah dalampenanganan dampak danresiko berkurangnya bahanbaku air tawar sertaDegradasi Lingkungan danDeplesi SDI sertaAncaman dari kegiatanPLTU
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap dampak danresiko lingkungan SDKPuntuk pembangunan,khususnya dalampenerapan konsepminapolitan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 78
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
lingkungan hidup Ciliman yang ditetapkan sebagai salah satu DASkritis dalam RTRWN (Draft Oktober 2004),mengakibatkan :o pengendapan lumpur yang cukup besar di
saluran induk,o kurangnya sumber air baku DAS Cidanau,o masih tingginya tingkat pencemaran air yang
disebabkan oleh limbah industri dan rumahtangga,
o belum optimalnya fungsi sungai karenapenanganan sungai yang masih bersifatparsial baik melalui APBN maupun APBD.
o fungsi situ sebagai penyimpan air di musimhujan dan cadangan air di musim kemarautidak berfungsi, serta beresiko banjir dimusim penghujan.
o penurunan muka air tanah di beberapawilayah yang diakibatkan ketidakseimbanganantara pengambilan dan imbuhan (recharge).
Ancaman Degradasi Lingkungan dan Deplesi SDIserta Ancaman dari kegiatan PLTU terhadapcompatibility zone wilayah Minapolitan/kawasanSDKP
Perkiraan mengenai dampak dan risikolingkungan hidup akibat dari penerapan konsepMinapolitan belum diidentifikasi
budidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Dampak dari kegiatan PLTUterhadap degradasi lingkungan dandeplesi SDI akan mempengaruhiproduksi, produktivitas sertacompatibility zone wilayahMinapolitan/ kawasan SDKP
Kurangnya identifikasi terhadapKapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
dan daerah dalampenanganan dampak danresiko berkurangnya bahanbaku air tawar sertaDegradasi Lingkungan danDeplesi SDI sertaAncaman dari kegiatanPLTU
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap dampak danresiko lingkungan SDKPuntuk pembangunan,khususnya dalampenerapan konsepminapolitan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 78
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
lingkungan hidup Ciliman yang ditetapkan sebagai salah satu DASkritis dalam RTRWN (Draft Oktober 2004),mengakibatkan :o pengendapan lumpur yang cukup besar di
saluran induk,o kurangnya sumber air baku DAS Cidanau,o masih tingginya tingkat pencemaran air yang
disebabkan oleh limbah industri dan rumahtangga,
o belum optimalnya fungsi sungai karenapenanganan sungai yang masih bersifatparsial baik melalui APBN maupun APBD.
o fungsi situ sebagai penyimpan air di musimhujan dan cadangan air di musim kemarautidak berfungsi, serta beresiko banjir dimusim penghujan.
o penurunan muka air tanah di beberapawilayah yang diakibatkan ketidakseimbanganantara pengambilan dan imbuhan (recharge).
Ancaman Degradasi Lingkungan dan Deplesi SDIserta Ancaman dari kegiatan PLTU terhadapcompatibility zone wilayah Minapolitan/kawasanSDKP
Perkiraan mengenai dampak dan risikolingkungan hidup akibat dari penerapan konsepMinapolitan belum diidentifikasi
budidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Dampak dari kegiatan PLTUterhadap degradasi lingkungan dandeplesi SDI akan mempengaruhiproduksi, produktivitas sertacompatibility zone wilayahMinapolitan/ kawasan SDKP
Kurangnya identifikasi terhadapKapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
dan daerah dalampenanganan dampak danresiko berkurangnya bahanbaku air tawar sertaDegradasi Lingkungan danDeplesi SDI sertaAncaman dari kegiatanPLTU
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap dampak danresiko lingkungan SDKPuntuk pembangunan,khususnya dalampenerapan konsepminapolitan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 79
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Kinerja layanan/jasaekosistem
Layanan/jasa ekosistem DAS mengalamipenurunan akibat:o kerusakan tata air seperti keberadaan dan
fungsi DAS Ciujung yang mengalamipengendapan dan penyusutan suplai air,
o tingginya tingkat pencemaran air yangdisebabkan oleh limbah industri dan rumahtangga,
o penurunan muka air tanah di beberapawilayah
Layanan/jasa ekosistem SDKP lain belumdiidentifikasi
Berkurangnya Kinerja layanan/jasaekosistem DAS akan berakibatburuk terhadap kegiatan budidayaperairan tawar dan payau sehinggaberpotensi mengancam produksidan produktivitas SDKP khususnyaperikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKinerja layanan/jasa ekosistemSDKP untuk pembangunan,khususnya dalam penerapankonsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan ekosistemDAS.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Kinerjalayanan/jasa ekosistemSDKP untukpembangunan, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan.
4. Efisiensi pemanfaatansumber daya alam
Belum ada Dokumen Kajian Kurangnya identifikasi terhadap Efisiensipemanfaatan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan, organisasi,pelaksanaan dan pengawasan programkerja DKP Provinsi Banten.
Perlunya studi identifikasi dankajian strategis terhadapEfisiensi pemanfaatan SDKPuntuk pembangunan,khususnya dalam penerapankonsep minapolitan.
5. Tingkat kerentanandan kapasitas adaptasiterhadap perubahaniklim
Belum ada Dokumen Kajian Kurangnya identifikasi terhadap Tingkatkerentanan dan kapasitas adaptasiterhadap perubahan iklim, khususnyadalam penerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,
Perlunya studi identifikasi dankajian strategis terhadapTingkat kerentanan dankapasitas adaptasi terhadapperubahan iklim, khususnya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 79
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Kinerja layanan/jasaekosistem
Layanan/jasa ekosistem DAS mengalamipenurunan akibat:o kerusakan tata air seperti keberadaan dan
fungsi DAS Ciujung yang mengalamipengendapan dan penyusutan suplai air,
o tingginya tingkat pencemaran air yangdisebabkan oleh limbah industri dan rumahtangga,
o penurunan muka air tanah di beberapawilayah
Layanan/jasa ekosistem SDKP lain belumdiidentifikasi
Berkurangnya Kinerja layanan/jasaekosistem DAS akan berakibatburuk terhadap kegiatan budidayaperairan tawar dan payau sehinggaberpotensi mengancam produksidan produktivitas SDKP khususnyaperikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKinerja layanan/jasa ekosistemSDKP untuk pembangunan,khususnya dalam penerapankonsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan ekosistemDAS.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Kinerjalayanan/jasa ekosistemSDKP untukpembangunan, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan.
4. Efisiensi pemanfaatansumber daya alam
Belum ada Dokumen Kajian Kurangnya identifikasi terhadap Efisiensipemanfaatan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan, organisasi,pelaksanaan dan pengawasan programkerja DKP Provinsi Banten.
Perlunya studi identifikasi dankajian strategis terhadapEfisiensi pemanfaatan SDKPuntuk pembangunan,khususnya dalam penerapankonsep minapolitan.
5. Tingkat kerentanandan kapasitas adaptasiterhadap perubahaniklim
Belum ada Dokumen Kajian Kurangnya identifikasi terhadap Tingkatkerentanan dan kapasitas adaptasiterhadap perubahan iklim, khususnyadalam penerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,
Perlunya studi identifikasi dankajian strategis terhadapTingkat kerentanan dankapasitas adaptasi terhadapperubahan iklim, khususnya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 79
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Kinerja layanan/jasaekosistem
Layanan/jasa ekosistem DAS mengalamipenurunan akibat:o kerusakan tata air seperti keberadaan dan
fungsi DAS Ciujung yang mengalamipengendapan dan penyusutan suplai air,
o tingginya tingkat pencemaran air yangdisebabkan oleh limbah industri dan rumahtangga,
o penurunan muka air tanah di beberapawilayah
Layanan/jasa ekosistem SDKP lain belumdiidentifikasi
Berkurangnya Kinerja layanan/jasaekosistem DAS akan berakibatburuk terhadap kegiatan budidayaperairan tawar dan payau sehinggaberpotensi mengancam produksidan produktivitas SDKP khususnyaperikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKinerja layanan/jasa ekosistemSDKP untuk pembangunan,khususnya dalam penerapankonsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan ekosistemDAS.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Kinerjalayanan/jasa ekosistemSDKP untukpembangunan, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan.
4. Efisiensi pemanfaatansumber daya alam
Belum ada Dokumen Kajian Kurangnya identifikasi terhadap Efisiensipemanfaatan SDKP untukpembangunan, khususnya dalampenerapan konsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan, organisasi,pelaksanaan dan pengawasan programkerja DKP Provinsi Banten.
Perlunya studi identifikasi dankajian strategis terhadapEfisiensi pemanfaatan SDKPuntuk pembangunan,khususnya dalam penerapankonsep minapolitan.
5. Tingkat kerentanandan kapasitas adaptasiterhadap perubahaniklim
Belum ada Dokumen Kajian Kurangnya identifikasi terhadap Tingkatkerentanan dan kapasitas adaptasiterhadap perubahan iklim, khususnyadalam penerapan konsep minapolitan,akan menghambat perencanaan,
Perlunya studi identifikasi dankajian strategis terhadapTingkat kerentanan dankapasitas adaptasi terhadapperubahan iklim, khususnya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 80
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
dalam penerapan konsepminapolitan.
6. Tingkat ketahanan danpotensikeanekaragamanhayati
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital Daerah Aliran Sungai (DAS)Ciujung dalam status kritis.
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital lain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang, dll) belum diidentifikasi
Berkurangnya Ketahanan danpotensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital Daerah AliranSungai (DAS) Ciujung akanberakibat buruk terhadap kegiatanbudidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKetahanan dan potensikeanekaragaman hayati padaHabitat Vital lain (estuarine,mangrove, lamun, terumbu karang,dll), khususnya dalam penerapankonsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan ekosistemDAS.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Ketahanan danpotensi keanekaragamanhayati pada Habitat Vitallain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang,dll), khususnya dalampenerapan konsepminapolitan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 80
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
dalam penerapan konsepminapolitan.
6. Tingkat ketahanan danpotensikeanekaragamanhayati
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital Daerah Aliran Sungai (DAS)Ciujung dalam status kritis.
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital lain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang, dll) belum diidentifikasi
Berkurangnya Ketahanan danpotensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital Daerah AliranSungai (DAS) Ciujung akanberakibat buruk terhadap kegiatanbudidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKetahanan dan potensikeanekaragaman hayati padaHabitat Vital lain (estuarine,mangrove, lamun, terumbu karang,dll), khususnya dalam penerapankonsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan ekosistemDAS.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Ketahanan danpotensi keanekaragamanhayati pada Habitat Vitallain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang,dll), khususnya dalampenerapan konsepminapolitan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 80
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan SKPD Catatan bagi PerumusanProgram dan Kegiatan SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
dalam penerapan konsepminapolitan.
6. Tingkat ketahanan danpotensikeanekaragamanhayati
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital Daerah Aliran Sungai (DAS)Ciujung dalam status kritis.
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital lain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang, dll) belum diidentifikasi
Berkurangnya Ketahanan danpotensi keanekaragaman hayatipada Habitat Vital Daerah AliranSungai (DAS) Ciujung akanberakibat buruk terhadap kegiatanbudidaya perairan tawar dan payausehingga berpotensi mengancamproduksi dan produktivitas SDKPkhususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadapKetahanan dan potensikeanekaragaman hayati padaHabitat Vital lain (estuarine,mangrove, lamun, terumbu karang,dll), khususnya dalam penerapankonsep minapolitan, akanmenghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten.
Perlunya koordinasi dankerjasama lintas sektordan daerah dalampenanganan ekosistemDAS.
Perlunya studi identifikasidan kajian strategisterhadap Ketahanan danpotensi keanekaragamanhayati pada Habitat Vitallain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang,dll), khususnya dalampenerapan konsepminapolitan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 81
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikanan yang melimpah & belum sepenuhnyadimanfaatkan
Letak geografis Banten yang strategis dalam pengembangan Sumberdaya KP
Kurang meratanya kondisi (teknis, manajemen, tata kelola, pemasaran) dalam pembangunan sektorKP dari sektor HULU ke HILIR, khususnya bagian produksi budidaya pembesaran dalam konsepminapolitan bercirikan industrialisasi.
Kurang akuratnya DATABASE pelaku usaha sektor KP (POKDAKAN, dll)
Kurang optimalnya sinergi dan integrasi dalam jejaring usaha dan tata niaga hasil perikanan
Kurang optimalnya sinergi, integrasi, kerjasama, kewenangan dan pemecahan masalah antarbidang/bagian dalam lembaga DKP, dan di lingkup Pemprov Banten secara umum
Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan (NTN < 100)
Kurang optimalnya sarana dan prasarana pembangunan sumberdaya KP:
Terbatasnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
Infrastruktur jalan, dll
Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah
Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional
Belum Optimalnya dukungan dan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam pembangunan SDKP serta pengembangan kawasan minapolitan di Banten
Kurang optimalnya pemanfaatan pulau-pulau kecil untuk pengembangan ekonomi masyarakat pesisir
Ancaman deplesi sumberdaya ikan & degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik & faktoralam
Penanganan sosial-ekonomi nelayan pada saat musim barat dan ancaman alam yang lain
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 81
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikanan yang melimpah & belum sepenuhnyadimanfaatkan
Letak geografis Banten yang strategis dalam pengembangan Sumberdaya KP
Kurang meratanya kondisi (teknis, manajemen, tata kelola, pemasaran) dalam pembangunan sektorKP dari sektor HULU ke HILIR, khususnya bagian produksi budidaya pembesaran dalam konsepminapolitan bercirikan industrialisasi.
Kurang akuratnya DATABASE pelaku usaha sektor KP (POKDAKAN, dll)
Kurang optimalnya sinergi dan integrasi dalam jejaring usaha dan tata niaga hasil perikanan
Kurang optimalnya sinergi, integrasi, kerjasama, kewenangan dan pemecahan masalah antarbidang/bagian dalam lembaga DKP, dan di lingkup Pemprov Banten secara umum
Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan (NTN < 100)
Kurang optimalnya sarana dan prasarana pembangunan sumberdaya KP:
Terbatasnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
Infrastruktur jalan, dll
Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah
Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional
Belum Optimalnya dukungan dan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam pembangunan SDKP serta pengembangan kawasan minapolitan di Banten
Kurang optimalnya pemanfaatan pulau-pulau kecil untuk pengembangan ekonomi masyarakat pesisir
Ancaman deplesi sumberdaya ikan & degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik & faktoralam
Penanganan sosial-ekonomi nelayan pada saat musim barat dan ancaman alam yang lain
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 81
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikanan yang melimpah & belum sepenuhnyadimanfaatkan
Letak geografis Banten yang strategis dalam pengembangan Sumberdaya KP
Kurang meratanya kondisi (teknis, manajemen, tata kelola, pemasaran) dalam pembangunan sektorKP dari sektor HULU ke HILIR, khususnya bagian produksi budidaya pembesaran dalam konsepminapolitan bercirikan industrialisasi.
Kurang akuratnya DATABASE pelaku usaha sektor KP (POKDAKAN, dll)
Kurang optimalnya sinergi dan integrasi dalam jejaring usaha dan tata niaga hasil perikanan
Kurang optimalnya sinergi, integrasi, kerjasama, kewenangan dan pemecahan masalah antarbidang/bagian dalam lembaga DKP, dan di lingkup Pemprov Banten secara umum
Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan (NTN < 100)
Kurang optimalnya sarana dan prasarana pembangunan sumberdaya KP:
Terbatasnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
Infrastruktur jalan, dll
Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah
Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional
Belum Optimalnya dukungan dan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam pembangunan SDKP serta pengembangan kawasan minapolitan di Banten
Kurang optimalnya pemanfaatan pulau-pulau kecil untuk pengembangan ekonomi masyarakat pesisir
Ancaman deplesi sumberdaya ikan & degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik & faktoralam
Penanganan sosial-ekonomi nelayan pada saat musim barat dan ancaman alam yang lain
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 82
Tabel 3.7. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No Isu StrategisDinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1 Ancaman Alam secara GLOBAL, meliputi:ancaman kerusakan alam akibat letakgeografis pada daerah pertemuanlempeng tektonik yang selalu bergerakaktif dan berpotensi menimbulkan gempabumi dan tsunami dan ancaman GlobalWarming.
Peluang Sumberdaya Alam dan Kondisi GeografisPengembangan perikanan tangkap, budidaya, pemanfaatan potensienergi, mineral, pasir laut, terumbu karang, pariwisata laut, industrifarmasi, riset biologi-genetika kelautan, pulau-pulau kecil danpemanfaatan selat Sunda sebagai jalur ALKI (Alur Laut KepulauanIndonesia)
Ancaman requirements sebagaikonsekuensi logis pelaksanaan minapolitan,yaitu compatibility zone; clean production &zero waste; food safety
2 Ancaman Peraturan InternasionalKeharusan pemenuhan standarinternasional, sertifikasi dan seringnyaembargo produk KP
Peluang Ekonomi dan Pasar NasionalTingginya kebutuhan SD perikanan untuk pasar regional,internasional serta peluang inovasi produk perikanan lain.
Peluang Ekonomi dan Pasar Regional/LokalTingginya kebutuhan SD perikanan untukpasar lokal serta peluang inovasi produkperikanan lain.
3 Peluang Ekonomi dan Pasar InternasionalTingginya kebutuhan SD perikanan untukpasar internasional serta peluang inovasiproduk perikanan lain.
Ancaman Degradasi Lingkungan & Deplesi SDI serta Ancaman darikegiatan daerah/sektor lain, misal: kegiatan reklamasi pantai &pengambilan pasir laut oleh daerah lain
Peluang Dukungan PemerintahDukungan pelaksanaan pembangunanberupa kebijakan yang memihakpembangunan KP di Banten (Renstra, visi-misi Gubernur terpilih, KKP)
4 Ancaman Kebijakan Pemerintah, Politik, Koordinasi dan KeuanganPerbedaan kepentingan, kurangnya koordinasi antar sektor,kebijakan politik yang selalu berubah dan lemahnya kemampuanpendanaan
Ancaman Degradasi Lingkungan & DeplesiSDI sertaAncaman dari kegiatan sektor lain , misal:kegiatan reklamasi pantai & pengambilanpasir laut secara lokal
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 82
Tabel 3.7. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No Isu StrategisDinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1 Ancaman Alam secara GLOBAL, meliputi:ancaman kerusakan alam akibat letakgeografis pada daerah pertemuanlempeng tektonik yang selalu bergerakaktif dan berpotensi menimbulkan gempabumi dan tsunami dan ancaman GlobalWarming.
Peluang Sumberdaya Alam dan Kondisi GeografisPengembangan perikanan tangkap, budidaya, pemanfaatan potensienergi, mineral, pasir laut, terumbu karang, pariwisata laut, industrifarmasi, riset biologi-genetika kelautan, pulau-pulau kecil danpemanfaatan selat Sunda sebagai jalur ALKI (Alur Laut KepulauanIndonesia)
Ancaman requirements sebagaikonsekuensi logis pelaksanaan minapolitan,yaitu compatibility zone; clean production &zero waste; food safety
2 Ancaman Peraturan InternasionalKeharusan pemenuhan standarinternasional, sertifikasi dan seringnyaembargo produk KP
Peluang Ekonomi dan Pasar NasionalTingginya kebutuhan SD perikanan untuk pasar regional,internasional serta peluang inovasi produk perikanan lain.
Peluang Ekonomi dan Pasar Regional/LokalTingginya kebutuhan SD perikanan untukpasar lokal serta peluang inovasi produkperikanan lain.
3 Peluang Ekonomi dan Pasar InternasionalTingginya kebutuhan SD perikanan untukpasar internasional serta peluang inovasiproduk perikanan lain.
Ancaman Degradasi Lingkungan & Deplesi SDI serta Ancaman darikegiatan daerah/sektor lain, misal: kegiatan reklamasi pantai &pengambilan pasir laut oleh daerah lain
Peluang Dukungan PemerintahDukungan pelaksanaan pembangunanberupa kebijakan yang memihakpembangunan KP di Banten (Renstra, visi-misi Gubernur terpilih, KKP)
4 Ancaman Kebijakan Pemerintah, Politik, Koordinasi dan KeuanganPerbedaan kepentingan, kurangnya koordinasi antar sektor,kebijakan politik yang selalu berubah dan lemahnya kemampuanpendanaan
Ancaman Degradasi Lingkungan & DeplesiSDI sertaAncaman dari kegiatan sektor lain , misal:kegiatan reklamasi pantai & pengambilanpasir laut secara lokal
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 82
Tabel 3.7. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No Isu StrategisDinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1 Ancaman Alam secara GLOBAL, meliputi:ancaman kerusakan alam akibat letakgeografis pada daerah pertemuanlempeng tektonik yang selalu bergerakaktif dan berpotensi menimbulkan gempabumi dan tsunami dan ancaman GlobalWarming.
Peluang Sumberdaya Alam dan Kondisi GeografisPengembangan perikanan tangkap, budidaya, pemanfaatan potensienergi, mineral, pasir laut, terumbu karang, pariwisata laut, industrifarmasi, riset biologi-genetika kelautan, pulau-pulau kecil danpemanfaatan selat Sunda sebagai jalur ALKI (Alur Laut KepulauanIndonesia)
Ancaman requirements sebagaikonsekuensi logis pelaksanaan minapolitan,yaitu compatibility zone; clean production &zero waste; food safety
2 Ancaman Peraturan InternasionalKeharusan pemenuhan standarinternasional, sertifikasi dan seringnyaembargo produk KP
Peluang Ekonomi dan Pasar NasionalTingginya kebutuhan SD perikanan untuk pasar regional,internasional serta peluang inovasi produk perikanan lain.
Peluang Ekonomi dan Pasar Regional/LokalTingginya kebutuhan SD perikanan untukpasar lokal serta peluang inovasi produkperikanan lain.
3 Peluang Ekonomi dan Pasar InternasionalTingginya kebutuhan SD perikanan untukpasar internasional serta peluang inovasiproduk perikanan lain.
Ancaman Degradasi Lingkungan & Deplesi SDI serta Ancaman darikegiatan daerah/sektor lain, misal: kegiatan reklamasi pantai &pengambilan pasir laut oleh daerah lain
Peluang Dukungan PemerintahDukungan pelaksanaan pembangunanberupa kebijakan yang memihakpembangunan KP di Banten (Renstra, visi-misi Gubernur terpilih, KKP)
4 Ancaman Kebijakan Pemerintah, Politik, Koordinasi dan KeuanganPerbedaan kepentingan, kurangnya koordinasi antar sektor,kebijakan politik yang selalu berubah dan lemahnya kemampuanpendanaan
Ancaman Degradasi Lingkungan & DeplesiSDI sertaAncaman dari kegiatan sektor lain , misal:kegiatan reklamasi pantai & pengambilanpasir laut secara lokal
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 83
Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DKP Prov. BantenTerhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
No Misi dan ProgramKDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Misi 1
Peningkatan Pembangunan Infrastruktur WilayahMendukungPengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan
Kurang optimalnya sistem perkotaan-sistemjaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringan komunikasi danjaringan sumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Kurang optimalnya kerjasama antarsektor/lembaga terkait pemanfatan strukturruang dalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya tingkat produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap, PerikananBudidaya dan Pengolahan Ikan, melaluioptimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Kurang optimalnya upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Sistem Informasi,
database SDKP yangkurang optimal
Manajemen produksiSDKP yang kurangmerata dari hulu-hilir
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan
Pimpinan Daerah Lokasi strategis
kawasan
Program:a. percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Bantenb. peningkatan layanan dasar masyarakatc. peningkatan daya saing daerah dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 83
Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DKP Prov. BantenTerhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
No Misi dan ProgramKDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Misi 1
Peningkatan Pembangunan Infrastruktur WilayahMendukungPengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan
Kurang optimalnya sistem perkotaan-sistemjaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringan komunikasi danjaringan sumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Kurang optimalnya kerjasama antarsektor/lembaga terkait pemanfatan strukturruang dalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya tingkat produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap, PerikananBudidaya dan Pengolahan Ikan, melaluioptimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Kurang optimalnya upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Sistem Informasi,
database SDKP yangkurang optimal
Manajemen produksiSDKP yang kurangmerata dari hulu-hilir
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan
Pimpinan Daerah Lokasi strategis
kawasan
Program:a. percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Bantenb. peningkatan layanan dasar masyarakatc. peningkatan daya saing daerah dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 83
Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DKP Prov. BantenTerhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
No Misi dan ProgramKDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Misi 1
Peningkatan Pembangunan Infrastruktur WilayahMendukungPengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan
Kurang optimalnya sistem perkotaan-sistemjaringan transportasi-sistem jaringan energi/kelistrikan-sistem jaringan komunikasi danjaringan sumber daya air untuk menunjangkawasan minapolitan
Kurang optimalnya kerjasama antarsektor/lembaga terkait pemanfatan strukturruang dalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya tingkat produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap, PerikananBudidaya dan Pengolahan Ikan, melaluioptimalisasi aset SKPD, sarana-prasaranapenunjang, kelembagaan dan SistemInformasi
Kurang optimalnya upaya pemeliharaan danperbaikan lingkungan kawasan SDKP
aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Sistem Informasi,
database SDKP yangkurang optimal
Manajemen produksiSDKP yang kurangmerata dari hulu-hilir
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan
Pimpinan Daerah Lokasi strategis
kawasan
Program:a. percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Bantenb. peningkatan layanan dasar masyarakatc. peningkatan daya saing daerah dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 84
(1) (2) (3) (4) (5)2 Misi 2
Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusifuntuk MendorongPertumbuhan Ekonomi Daerah dan MeningkatkanKesejahteraan Masyarakat
Kurang optimalnya koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran kelembagaandan Sistem Informasi
aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Sistem Informasi dan
database SDKP yangkurang optimal
Rendahnya kualitas produkperikanan
Belum adanya komoditasunggulan perikanan yangberskala Nasional
Potensi SDA SDM melimpah Dukungan Kebijakan
pemerintah daerahdan pusat
Lokasi strategiskawasan
Program:a. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah danMeningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
b. Peningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataanperekonomian daerah dalam rangka mempercepatpeningkatan kesejahteraan masyarakat
3 Misi 3Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas danBerdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI.
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap danPengolahan Ikan, melalui peningkatanmutu SDM aparat dan stakeholders.
SDM aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat
pendapatan pelaku usahaperikanan
Sistem Informasi dandatabase SDM yangkurang optimal
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan
pemerintah daerahdan pusat
Program:Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius,Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRIditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yangsehat, cerdas, agamis dan berdaya saing
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 84
(1) (2) (3) (4) (5)2 Misi 2
Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusifuntuk MendorongPertumbuhan Ekonomi Daerah dan MeningkatkanKesejahteraan Masyarakat
Kurang optimalnya koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran kelembagaandan Sistem Informasi
aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Sistem Informasi dan
database SDKP yangkurang optimal
Rendahnya kualitas produkperikanan
Belum adanya komoditasunggulan perikanan yangberskala Nasional
Potensi SDA SDM melimpah Dukungan Kebijakan
pemerintah daerahdan pusat
Lokasi strategiskawasan
Program:a. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah danMeningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
b. Peningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataanperekonomian daerah dalam rangka mempercepatpeningkatan kesejahteraan masyarakat
3 Misi 3Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas danBerdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI.
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap danPengolahan Ikan, melalui peningkatanmutu SDM aparat dan stakeholders.
SDM aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat
pendapatan pelaku usahaperikanan
Sistem Informasi dandatabase SDM yangkurang optimal
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan
pemerintah daerahdan pusat
Program:Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius,Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRIditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yangsehat, cerdas, agamis dan berdaya saing
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 84
(1) (2) (3) (4) (5)2 Misi 2
Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusifuntuk MendorongPertumbuhan Ekonomi Daerah dan MeningkatkanKesejahteraan Masyarakat
Kurang optimalnya koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran kelembagaandan Sistem Informasi
aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Sistem Informasi dan
database SDKP yangkurang optimal
Rendahnya kualitas produkperikanan
Belum adanya komoditasunggulan perikanan yangberskala Nasional
Potensi SDA SDM melimpah Dukungan Kebijakan
pemerintah daerahdan pusat
Lokasi strategiskawasan
Program:a. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah danMeningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
b. Peningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataanperekonomian daerah dalam rangka mempercepatpeningkatan kesejahteraan masyarakat
3 Misi 3Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas danBerdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI.
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap danPengolahan Ikan, melalui peningkatanmutu SDM aparat dan stakeholders.
SDM aset SKPD sarana-prasarana
penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat
pendapatan pelaku usahaperikanan
Sistem Informasi dandatabase SDM yangkurang optimal
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan
pemerintah daerahdan pusat
Program:Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius,Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRIditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yangsehat, cerdas, agamis dan berdaya saing
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 85
(1) (2) (3) (4) (5)4 Misi 4
Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku PembangunandanSinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kotayang Selaras, Serasi dan Seimbang
Kurang optimalnya kerjasama antarsektor/lembaga terkait pemanfatan strukturruang dan sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran Kelembagaandan Sistem Informasi
Peran kelembagaan danSistem Informasi yangkurang optimal
Manajemen produksiSDKP yang kurangmerata dari hulu-hilir
Komitmen yang kurangdari stakeholders KP
Potensi SDMmelimpah dan relijius,
dukungan KebijakanPimpinan Daerah danPusatProgram:
Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-PelakuPembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi danKabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang ditujukanuntuk mewujudkan Banten rukun damai, membangunkebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, besertastakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun Banten
5 Misi 5Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerahyang BerwibawaMenuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.
Kurang optimalnya koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran kelembagaandan sistem informasi
Peran kelembagaan danSistem Informasi yangkurang optimal
Kurang meratanya kondisimanajemen dan tata keloladalam pembangunan sektorKP
Potensi SDMmelimpah
Dukungan KebijakanPimpinan Daerah danPusat
Program:Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yangBerwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik danBersih ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraanpemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalamrangka meningkatkan pelayanan publik
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 85
(1) (2) (3) (4) (5)4 Misi 4
Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku PembangunandanSinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kotayang Selaras, Serasi dan Seimbang
Kurang optimalnya kerjasama antarsektor/lembaga terkait pemanfatan strukturruang dan sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran Kelembagaandan Sistem Informasi
Peran kelembagaan danSistem Informasi yangkurang optimal
Manajemen produksiSDKP yang kurangmerata dari hulu-hilir
Komitmen yang kurangdari stakeholders KP
Potensi SDMmelimpah dan relijius,
dukungan KebijakanPimpinan Daerah danPusatProgram:
Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-PelakuPembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi danKabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang ditujukanuntuk mewujudkan Banten rukun damai, membangunkebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, besertastakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun Banten
5 Misi 5Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerahyang BerwibawaMenuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.
Kurang optimalnya koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran kelembagaandan sistem informasi
Peran kelembagaan danSistem Informasi yangkurang optimal
Kurang meratanya kondisimanajemen dan tata keloladalam pembangunan sektorKP
Potensi SDMmelimpah
Dukungan KebijakanPimpinan Daerah danPusat
Program:Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yangBerwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik danBersih ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraanpemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalamrangka meningkatkan pelayanan publik
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 85
(1) (2) (3) (4) (5)4 Misi 4
Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku PembangunandanSinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kotayang Selaras, Serasi dan Seimbang
Kurang optimalnya kerjasama antarsektor/lembaga terkait pemanfatan strukturruang dan sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran Kelembagaandan Sistem Informasi
Peran kelembagaan danSistem Informasi yangkurang optimal
Manajemen produksiSDKP yang kurangmerata dari hulu-hilir
Komitmen yang kurangdari stakeholders KP
Potensi SDMmelimpah dan relijius,
dukungan KebijakanPimpinan Daerah danPusatProgram:
Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-PelakuPembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi danKabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang ditujukanuntuk mewujudkan Banten rukun damai, membangunkebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, besertastakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun Banten
5 Misi 5Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerahyang BerwibawaMenuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.
Kurang optimalnya koordinasi internal danlintas sektor sebagai upaya percepatanoptimalisasi kawasan ekonomi strategisdalam kerangka program Minapolitan
Kurang optimalnya produksi danproduktivitas Perikanan Tangkap,Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan,melalui peningkatan peran kelembagaandan sistem informasi
Peran kelembagaan danSistem Informasi yangkurang optimal
Kurang meratanya kondisimanajemen dan tata keloladalam pembangunan sektorKP
Potensi SDMmelimpah
Dukungan KebijakanPimpinan Daerah danPusat
Program:Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yangBerwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik danBersih ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraanpemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalamrangka meningkatkan pelayanan publik
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 86
Tabel 3.9. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten berdasarkan Sasaran Renstra KKPbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara
Terintegrasi:a. Peraturan perundang-undangan di bidang
kelautan dan perikanan sesuai kebutuhannasional dan tantangan global sertadiimplementasikan secara sinergis lintassektor, pusat dan daerah.
b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan,pengendalian dan pelaporan terintegrasi,akuntabel dan tepat waktu berdasarkan datayang terkini dan akurat.
c. SDM kelautan dan perikanan memilikikompetensi sesuai kebutuhan.
a. Kurang optimalnya kerjasama antar sektor/lembagaterkait regulasi bidang KP,
b. Kurang optimalnya kinerja organisasi (perencanaan,pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) internalDKP Banten dalam kerangka program Minapolitan
c. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlahSDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensisesuai kebutuhan dalam mendukung programMinapolitan
SDM aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat pendapatan
pelaku usaha perikanan Sistem Informasi dan database
SDM yang kurang optimal
Komitmen Pimpinan(Nasional danDaerah)
SDM melimpah
2 Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanansecara Berkelanjutan:a. Sumber daya kelautan dan perikanan
dimanfaatkan secara optimal danberkelanjutan.
b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairanyang dilindungi dikelola secara berkelanjutan.
c. Pulau–pulau kecil dikembangkan menjadipulau bernilai ekonomi tinggi.
d. Indonesia bebas Illegal, Unreported &Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yangmerusak sumber daya kelautan danperikanan.
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikananyang melimpah dan belum sepenuhnya dimanfaatkanoleh SKPD
b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasilingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam
c. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajianstrategis terhadap kawasan SDKP, khususnyamengenai konservasi, jenis-jenis biota strategis sertatinjauan bioekonomi
d. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlahSDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensisesuai kebutuhan standardisasi nasional daninternasional
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan
SDKP Kurang meratanya kondisi
(teknis, manajemen, tata kelola,pemasaran) dalampembangunan sektor KP darisektor HULU ke HILIR
Rendahnya produktifitas usahaperikanan karena kurangnyapenguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Kurang optimalnya pemanfaatan
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 86
Tabel 3.9. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten berdasarkan Sasaran Renstra KKPbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara
Terintegrasi:a. Peraturan perundang-undangan di bidang
kelautan dan perikanan sesuai kebutuhannasional dan tantangan global sertadiimplementasikan secara sinergis lintassektor, pusat dan daerah.
b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan,pengendalian dan pelaporan terintegrasi,akuntabel dan tepat waktu berdasarkan datayang terkini dan akurat.
c. SDM kelautan dan perikanan memilikikompetensi sesuai kebutuhan.
a. Kurang optimalnya kerjasama antar sektor/lembagaterkait regulasi bidang KP,
b. Kurang optimalnya kinerja organisasi (perencanaan,pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) internalDKP Banten dalam kerangka program Minapolitan
c. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlahSDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensisesuai kebutuhan dalam mendukung programMinapolitan
SDM aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat pendapatan
pelaku usaha perikanan Sistem Informasi dan database
SDM yang kurang optimal
Komitmen Pimpinan(Nasional danDaerah)
SDM melimpah
2 Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanansecara Berkelanjutan:a. Sumber daya kelautan dan perikanan
dimanfaatkan secara optimal danberkelanjutan.
b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairanyang dilindungi dikelola secara berkelanjutan.
c. Pulau–pulau kecil dikembangkan menjadipulau bernilai ekonomi tinggi.
d. Indonesia bebas Illegal, Unreported &Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yangmerusak sumber daya kelautan danperikanan.
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikananyang melimpah dan belum sepenuhnya dimanfaatkanoleh SKPD
b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasilingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam
c. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajianstrategis terhadap kawasan SDKP, khususnyamengenai konservasi, jenis-jenis biota strategis sertatinjauan bioekonomi
d. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlahSDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensisesuai kebutuhan standardisasi nasional daninternasional
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan
SDKP Kurang meratanya kondisi
(teknis, manajemen, tata kelola,pemasaran) dalampembangunan sektor KP darisektor HULU ke HILIR
Rendahnya produktifitas usahaperikanan karena kurangnyapenguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Kurang optimalnya pemanfaatan
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 86
Tabel 3.9. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten berdasarkan Sasaran Renstra KKPbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara
Terintegrasi:a. Peraturan perundang-undangan di bidang
kelautan dan perikanan sesuai kebutuhannasional dan tantangan global sertadiimplementasikan secara sinergis lintassektor, pusat dan daerah.
b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan,pengendalian dan pelaporan terintegrasi,akuntabel dan tepat waktu berdasarkan datayang terkini dan akurat.
c. SDM kelautan dan perikanan memilikikompetensi sesuai kebutuhan.
a. Kurang optimalnya kerjasama antar sektor/lembagaterkait regulasi bidang KP,
b. Kurang optimalnya kinerja organisasi (perencanaan,pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) internalDKP Banten dalam kerangka program Minapolitan
c. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlahSDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensisesuai kebutuhan dalam mendukung programMinapolitan
SDM aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat pendapatan
pelaku usaha perikanan Sistem Informasi dan database
SDM yang kurang optimal
Komitmen Pimpinan(Nasional danDaerah)
SDM melimpah
2 Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanansecara Berkelanjutan:a. Sumber daya kelautan dan perikanan
dimanfaatkan secara optimal danberkelanjutan.
b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairanyang dilindungi dikelola secara berkelanjutan.
c. Pulau–pulau kecil dikembangkan menjadipulau bernilai ekonomi tinggi.
d. Indonesia bebas Illegal, Unreported &Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yangmerusak sumber daya kelautan danperikanan.
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikananyang melimpah dan belum sepenuhnya dimanfaatkanoleh SKPD
b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasilingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam
c. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajianstrategis terhadap kawasan SDKP, khususnyamengenai konservasi, jenis-jenis biota strategis sertatinjauan bioekonomi
d. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlahSDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensisesuai kebutuhan standardisasi nasional daninternasional
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan
SDKP Kurang meratanya kondisi
(teknis, manajemen, tata kelola,pemasaran) dalampembangunan sektor KP darisektor HULU ke HILIR
Rendahnya produktifitas usahaperikanan karena kurangnyapenguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Kurang optimalnya pemanfaatan
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 87
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)pulau-pulau kecil untukpengembangan ekonomimasyarakat pesisir
Ancaman bencana dan deplesiSDA
Kurang optimalnya sarana danprasarana pembangunansumberdaya KP
3 Meningkatkan Produktivitas dan Daya SaingBerbasis Pengetahuan:a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi
kawasan Minapolitan dengan usaha yangbankable.
b. Seluruh sentra produksi kelautan danperikanan memiliki komoditas unggulan yangmenerapkan teknologi inovatif dengankemasan dan mutu terjamin.
c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikananmampu memenuhi kebutuhan serta diproduksidalam negeri dan dibangun secaraterintegrasi.
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanan karenakurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan danpermodalan
b. Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jualrendah
c. Belum adanya komoditas unggulan perikanan yangberskala Nasional
d. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajian strategisterhadap kawasan SDKP, khususnya mengenaikonservasi, jenis-jenis biota strategis serta tinjauanbioekonomi
e. Kurang optimalnya tingkat produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, Perikanan Budidaya danPengolahan Ikan, melalui optimalisasi aset SKPD,sarana-prasarana penunjang, kelembagaan danSistem Informasi dalam kerangka Minapolitan
Rendahnya produktifitas usahaperikanan karena kurangnyapenguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Riset/studi dalam pengelolaanSDKP
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database
SDKP Rendahnya tingkat pendapatan
pelaku usaha perikanan
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Aset SKPD eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 87
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)pulau-pulau kecil untukpengembangan ekonomimasyarakat pesisir
Ancaman bencana dan deplesiSDA
Kurang optimalnya sarana danprasarana pembangunansumberdaya KP
3 Meningkatkan Produktivitas dan Daya SaingBerbasis Pengetahuan:a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi
kawasan Minapolitan dengan usaha yangbankable.
b. Seluruh sentra produksi kelautan danperikanan memiliki komoditas unggulan yangmenerapkan teknologi inovatif dengankemasan dan mutu terjamin.
c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikananmampu memenuhi kebutuhan serta diproduksidalam negeri dan dibangun secaraterintegrasi.
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanan karenakurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan danpermodalan
b. Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jualrendah
c. Belum adanya komoditas unggulan perikanan yangberskala Nasional
d. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajian strategisterhadap kawasan SDKP, khususnya mengenaikonservasi, jenis-jenis biota strategis serta tinjauanbioekonomi
e. Kurang optimalnya tingkat produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, Perikanan Budidaya danPengolahan Ikan, melalui optimalisasi aset SKPD,sarana-prasarana penunjang, kelembagaan danSistem Informasi dalam kerangka Minapolitan
Rendahnya produktifitas usahaperikanan karena kurangnyapenguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Riset/studi dalam pengelolaanSDKP
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database
SDKP Rendahnya tingkat pendapatan
pelaku usaha perikanan
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Aset SKPD eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 87
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)pulau-pulau kecil untukpengembangan ekonomimasyarakat pesisir
Ancaman bencana dan deplesiSDA
Kurang optimalnya sarana danprasarana pembangunansumberdaya KP
3 Meningkatkan Produktivitas dan Daya SaingBerbasis Pengetahuan:a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi
kawasan Minapolitan dengan usaha yangbankable.
b. Seluruh sentra produksi kelautan danperikanan memiliki komoditas unggulan yangmenerapkan teknologi inovatif dengankemasan dan mutu terjamin.
c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikananmampu memenuhi kebutuhan serta diproduksidalam negeri dan dibangun secaraterintegrasi.
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanan karenakurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan danpermodalan
b. Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jualrendah
c. Belum adanya komoditas unggulan perikanan yangberskala Nasional
d. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajian strategisterhadap kawasan SDKP, khususnya mengenaikonservasi, jenis-jenis biota strategis serta tinjauanbioekonomi
e. Kurang optimalnya tingkat produksi dan produktivitasPerikanan Tangkap, Perikanan Budidaya danPengolahan Ikan, melalui optimalisasi aset SKPD,sarana-prasarana penunjang, kelembagaan danSistem Informasi dalam kerangka Minapolitan
Rendahnya produktifitas usahaperikanan karena kurangnyapenguasaan teknologi produksiperikanan dan permodalan
Riset/studi dalam pengelolaanSDKP
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database
SDKP Rendahnya tingkat pendapatan
pelaku usaha perikanan
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Aset SKPD eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 88
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)4 Memperluas Akses Pasar Domestik dan
Internasional:a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu
memfasilitasi penjualan hasil perikanan.b. Indonesia menjadi market leader dunia dan
tujuan utama investasi di bidang kelautan danperikanan.
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasar domestikdan internasional
b. Kurang optimalnya sistem informasi dan jaringankerjasama kelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database
hasil serta pemasaranproduksi SDKP
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Aset SKPD eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 88
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)4 Memperluas Akses Pasar Domestik dan
Internasional:a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu
memfasilitasi penjualan hasil perikanan.b. Indonesia menjadi market leader dunia dan
tujuan utama investasi di bidang kelautan danperikanan.
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasar domestikdan internasional
b. Kurang optimalnya sistem informasi dan jaringankerjasama kelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database
hasil serta pemasaranproduksi SDKP
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Aset SKPD eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 88
No Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP PermasalahanPelayanan SKPD Provinsi Banten
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)4 Memperluas Akses Pasar Domestik dan
Internasional:a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu
memfasilitasi penjualan hasil perikanan.b. Indonesia menjadi market leader dunia dan
tujuan utama investasi di bidang kelautan danperikanan.
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasar domestikdan internasional
b. Kurang optimalnya sistem informasi dan jaringankerjasama kelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database
hasil serta pemasaranproduksi SDKP
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecara ekonomis
Aset SKPD eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 89
Tabel 3.10. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Kab/Kota di Provinsi Bantenbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPDKabupaten/kota
PermasalahanPelayanan SKPD
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Pengelolaan SDKP secara efisien dan
berkelanjutan sebagai penggerak dan peningkatekonomi di daerah
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanankarena kurangnya penguasaan teknologiproduksi perikanan dan permodalan
b. Kurang optimalnya sistem informasi,database dan jaringan kerjasamakelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
penguasaanteknologi produksiperikanan
permodalan Riset/studi dalam
pengelolaan SDKP Aset SKPD (sarana-
prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi
dan database SDKP Rendahnya tingkat
pendapatan pelakuusaha perikanan
Kurang meratanyakondisi (teknis,
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecaraekonomis
Aset SKPDeksisting
KomitmenPimpinan(Nasional danDaerah)
SDM melimpah
2 Menuju Pengelolaan SDKP yang produktif dankompetitif dalam pengelolaan SDKP yangberwawasan lingkungan
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan danPerikanan yang melimpah dan belumsepenuhnya dimanfaatkan oleh SKPD
b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
c. Kurang optimalnya studi identifikasi dankajian strategis terhadap kawasan SDKP,khususnya mengenai konservasi, jenis-jenisbiota strategis serta tinjauan bioekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 89
Tabel 3.10. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Kab/Kota di Provinsi Bantenbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPDKabupaten/kota
PermasalahanPelayanan SKPD
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Pengelolaan SDKP secara efisien dan
berkelanjutan sebagai penggerak dan peningkatekonomi di daerah
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanankarena kurangnya penguasaan teknologiproduksi perikanan dan permodalan
b. Kurang optimalnya sistem informasi,database dan jaringan kerjasamakelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
penguasaanteknologi produksiperikanan
permodalan Riset/studi dalam
pengelolaan SDKP Aset SKPD (sarana-
prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi
dan database SDKP Rendahnya tingkat
pendapatan pelakuusaha perikanan
Kurang meratanyakondisi (teknis,
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecaraekonomis
Aset SKPDeksisting
KomitmenPimpinan(Nasional danDaerah)
SDM melimpah
2 Menuju Pengelolaan SDKP yang produktif dankompetitif dalam pengelolaan SDKP yangberwawasan lingkungan
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan danPerikanan yang melimpah dan belumsepenuhnya dimanfaatkan oleh SKPD
b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
c. Kurang optimalnya studi identifikasi dankajian strategis terhadap kawasan SDKP,khususnya mengenai konservasi, jenis-jenisbiota strategis serta tinjauan bioekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 89
Tabel 3.10. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Kab/Kota di Provinsi Bantenbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPDKabupaten/kota
PermasalahanPelayanan SKPD
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Pengelolaan SDKP secara efisien dan
berkelanjutan sebagai penggerak dan peningkatekonomi di daerah
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanankarena kurangnya penguasaan teknologiproduksi perikanan dan permodalan
b. Kurang optimalnya sistem informasi,database dan jaringan kerjasamakelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
penguasaanteknologi produksiperikanan
permodalan Riset/studi dalam
pengelolaan SDKP Aset SKPD (sarana-
prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi
dan database SDKP Rendahnya tingkat
pendapatan pelakuusaha perikanan
Kurang meratanyakondisi (teknis,
Potensi SDKPmelimpah
Posisi strategissecaraekonomis
Aset SKPDeksisting
KomitmenPimpinan(Nasional danDaerah)
SDM melimpah
2 Menuju Pengelolaan SDKP yang produktif dankompetitif dalam pengelolaan SDKP yangberwawasan lingkungan
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan danPerikanan yang melimpah dan belumsepenuhnya dimanfaatkan oleh SKPD
b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
c. Kurang optimalnya studi identifikasi dankajian strategis terhadap kawasan SDKP,khususnya mengenai konservasi, jenis-jenisbiota strategis serta tinjauan bioekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 90
No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPDKabupaten/kota
PermasalahanPelayanan SKPD
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)3 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDKP berwawasan
bisnis, industri, perdagangan, jasa dan berskalaglobal
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasardomestik dan internasional
b. Kurang optimalnya sistem informasi,database dan jaringan kerjasamakelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
c. Rendahnya kualitas produk perikanan sehinggaharga jual rendah
d. Belum adanya komoditas unggulan perikananyang berskala Nasional
manajemen, tatakelola, pemasaran)dalam pembangunansektor KP dari sektorHULU ke HILIR
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 90
No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPDKabupaten/kota
PermasalahanPelayanan SKPD
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)3 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDKP berwawasan
bisnis, industri, perdagangan, jasa dan berskalaglobal
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasardomestik dan internasional
b. Kurang optimalnya sistem informasi,database dan jaringan kerjasamakelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
c. Rendahnya kualitas produk perikanan sehinggaharga jual rendah
d. Belum adanya komoditas unggulan perikananyang berskala Nasional
manajemen, tatakelola, pemasaran)dalam pembangunansektor KP dari sektorHULU ke HILIR
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 90
No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPDKabupaten/kota
PermasalahanPelayanan SKPD
Sebagai FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)3 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDKP berwawasan
bisnis, industri, perdagangan, jasa dan berskalaglobal
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasardomestik dan internasional
b. Kurang optimalnya sistem informasi,database dan jaringan kerjasamakelembagaan yang menunjang pemasaranhasil SDKP
c. Rendahnya kualitas produk perikanan sehinggaharga jual rendah
d. Belum adanya komoditas unggulan perikananyang berskala Nasional
manajemen, tatakelola, pemasaran)dalam pembangunansektor KP dari sektorHULU ke HILIR
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 91
KOMPILASI PETA RENCANA KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP RTRW PROV. BANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 91
KOMPILASI PETA RENCANA KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP RTRW PROV. BANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 91
KOMPILASI PETA RENCANA KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP RTRW PROV. BANTEN
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 92
Tabel 3.11 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoRencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas danFungsi SKPD
PermasalahanPelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Kawasan Minapolitan 1:
Pontang, Kab. Seranga. Kurangnya suplai benih kultivan (terutama
Bandeng) dari BBI Tawar/Payau lokalb. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
perikanan budidaya, seperti: irigasi,pengolahan, dsb.
c. Kurangnya penguasaan teknologipengelolaan SDKP dan permodalan.
penguasaan teknologi produksi perikanan Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang
berskala Nasional Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan
SDM eksisting
2 Kawasan Minapolitan 2:Kronjo, Kab. Tangerang
a. Dekatnya kawasan pelayanan SKPDterhadap daerah industri yang beresikotingginya pencemaran
b. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHPc. Kurangnya penguasaan teknologi
pengelolaan SDKP dan permodalan.d. Kesadaran masyarakat dalam mengelola
SDKP yang perlu ditingkatkan
Deplesi SDA (Abrasi, sedimentasi) Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena
kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan Pencemaran akibat industrialisasi dan kurangnya
kesadaran masyarakat Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis 3 desa termasuk
sebagai percontohanprogram desa pesisirtangguh skala nasional
Aset (sar-pras) danSDM eksisting
3 Kawasan Minapolitan 3:Wanasalam, Kab. Lebak
a. Kurangnya suplai benih kultivan (terutamaBandeng) dari BBI Tawar/Payau lokal
b. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan
Aset (sar-pras) dan SDMeksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 92
Tabel 3.11 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoRencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas danFungsi SKPD
PermasalahanPelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Kawasan Minapolitan 1:
Pontang, Kab. Seranga. Kurangnya suplai benih kultivan (terutama
Bandeng) dari BBI Tawar/Payau lokalb. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
perikanan budidaya, seperti: irigasi,pengolahan, dsb.
c. Kurangnya penguasaan teknologipengelolaan SDKP dan permodalan.
penguasaan teknologi produksi perikanan Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang
berskala Nasional Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan
SDM eksisting
2 Kawasan Minapolitan 2:Kronjo, Kab. Tangerang
a. Dekatnya kawasan pelayanan SKPDterhadap daerah industri yang beresikotingginya pencemaran
b. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHPc. Kurangnya penguasaan teknologi
pengelolaan SDKP dan permodalan.d. Kesadaran masyarakat dalam mengelola
SDKP yang perlu ditingkatkan
Deplesi SDA (Abrasi, sedimentasi) Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena
kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan Pencemaran akibat industrialisasi dan kurangnya
kesadaran masyarakat Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis 3 desa termasuk
sebagai percontohanprogram desa pesisirtangguh skala nasional
Aset (sar-pras) danSDM eksisting
3 Kawasan Minapolitan 3:Wanasalam, Kab. Lebak
a. Kurangnya suplai benih kultivan (terutamaBandeng) dari BBI Tawar/Payau lokal
b. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan
Aset (sar-pras) dan SDMeksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 92
Tabel 3.11 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoRencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas danFungsi SKPD
PermasalahanPelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Kawasan Minapolitan 1:
Pontang, Kab. Seranga. Kurangnya suplai benih kultivan (terutama
Bandeng) dari BBI Tawar/Payau lokalb. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
perikanan budidaya, seperti: irigasi,pengolahan, dsb.
c. Kurangnya penguasaan teknologipengelolaan SDKP dan permodalan.
penguasaan teknologi produksi perikanan Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang
berskala Nasional Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan
SDM eksisting
2 Kawasan Minapolitan 2:Kronjo, Kab. Tangerang
a. Dekatnya kawasan pelayanan SKPDterhadap daerah industri yang beresikotingginya pencemaran
b. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHPc. Kurangnya penguasaan teknologi
pengelolaan SDKP dan permodalan.d. Kesadaran masyarakat dalam mengelola
SDKP yang perlu ditingkatkan
Deplesi SDA (Abrasi, sedimentasi) Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena
kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan Pencemaran akibat industrialisasi dan kurangnya
kesadaran masyarakat Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis 3 desa termasuk
sebagai percontohanprogram desa pesisirtangguh skala nasional
Aset (sar-pras) danSDM eksisting
3 Kawasan Minapolitan 3:Wanasalam, Kab. Lebak
a. Kurangnya suplai benih kultivan (terutamaBandeng) dari BBI Tawar/Payau lokal
b. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan
Aset (sar-pras) dan SDMeksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 93
perikanan budidaya dan perikanan tangkap,seperti: irigasi, pengolahan, dsb.
c. kurangnya armada/kapal berskala besar,modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
d. Kurangnya penguasaan teknologipengelolaan SDKP dan permodalan
SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis4 Kawasan Minapolitan 4:
Labuan, Kab. Pandeglanga. Kurangnya penguasaan teknologi
pengelolaan SDKP dan permodalanb. kurangnya armada/kapal berskala besar,
modern dan berdaya jelajah di atas 12 milc. Kurang optimalnya informasi dari Pusat
(regional-Nasional)d. Kurang optimalnya sarana-prasarana
penunjang seperti transportasi.
penguasaan teknologi produksi perikanan Sistem informasi SDM Modal Sarana-prasarana penunjang (transportasi) Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Terdapat kawasan
ekonomi khusus diPanimbang
Aset (sar-pras) danSDM eksisting (BBITawar-Pantai,Pelabuhan, BPPPLabuan, Unit Depurasikekerangan, dll)
5 Kawasan Minapolitan 5:Kasemen, Kota Serang
a. Optimalisasi sarana-prasarana dan fungsipelabuhan
b. kurangnya armada/kapal berskala besar,modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
c. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHP
Penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan
SDM eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 93
perikanan budidaya dan perikanan tangkap,seperti: irigasi, pengolahan, dsb.
c. kurangnya armada/kapal berskala besar,modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
d. Kurangnya penguasaan teknologipengelolaan SDKP dan permodalan
SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis4 Kawasan Minapolitan 4:
Labuan, Kab. Pandeglanga. Kurangnya penguasaan teknologi
pengelolaan SDKP dan permodalanb. kurangnya armada/kapal berskala besar,
modern dan berdaya jelajah di atas 12 milc. Kurang optimalnya informasi dari Pusat
(regional-Nasional)d. Kurang optimalnya sarana-prasarana
penunjang seperti transportasi.
penguasaan teknologi produksi perikanan Sistem informasi SDM Modal Sarana-prasarana penunjang (transportasi) Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Terdapat kawasan
ekonomi khusus diPanimbang
Aset (sar-pras) danSDM eksisting (BBITawar-Pantai,Pelabuhan, BPPPLabuan, Unit Depurasikekerangan, dll)
5 Kawasan Minapolitan 5:Kasemen, Kota Serang
a. Optimalisasi sarana-prasarana dan fungsipelabuhan
b. kurangnya armada/kapal berskala besar,modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
c. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHP
Penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan
SDM eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 93
perikanan budidaya dan perikanan tangkap,seperti: irigasi, pengolahan, dsb.
c. kurangnya armada/kapal berskala besar,modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
d. Kurangnya penguasaan teknologipengelolaan SDKP dan permodalan
SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis4 Kawasan Minapolitan 4:
Labuan, Kab. Pandeglanga. Kurangnya penguasaan teknologi
pengelolaan SDKP dan permodalanb. kurangnya armada/kapal berskala besar,
modern dan berdaya jelajah di atas 12 milc. Kurang optimalnya informasi dari Pusat
(regional-Nasional)d. Kurang optimalnya sarana-prasarana
penunjang seperti transportasi.
penguasaan teknologi produksi perikanan Sistem informasi SDM Modal Sarana-prasarana penunjang (transportasi) Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Terdapat kawasan
ekonomi khusus diPanimbang
Aset (sar-pras) danSDM eksisting (BBITawar-Pantai,Pelabuhan, BPPPLabuan, Unit Depurasikekerangan, dll)
5 Kawasan Minapolitan 5:Kasemen, Kota Serang
a. Optimalisasi sarana-prasarana dan fungsipelabuhan
b. kurangnya armada/kapal berskala besar,modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
c. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHP
Penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan
pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga
harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan
yang sinergis
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan
SDM eksisting
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 94
Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD PermasalahanPelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Berkurangnya baku air tawar secara umum, dan
secara khusus ketahanan serta potensikeanekaragaman hayati pada Habitat VitalDaerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung
Akan berakibat buruk terhadapkegiatan budidaya perairan tawardan payau sehingga berpotensimengancam produksi danproduktivitas SDKP khususnyaperikanan budidaya.
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kelembagaan Kemampuan SDM Sistem Informasi dan database
Komitmen Pimpinan(Nasional dan Daerah)
SDM melimpah
2 Kurangnya identifikasi terhadap Kapasitas dayadukung, daya tampung lingkungan, Ketahanandan potensi keanekaragaman hayati pada SDKPserta Habitat Vital lain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang, dll)
Akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis Aset SKPD eksisting
3 Dampak dari kegiatan PLTU terhadap degradasilingkungan dan deplesi SDI
Akan mempengaruhi produksi,produktivitas serta compatibilityzone wilayah Minapolitan/kawasan SDKP
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kelembagaan Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Komitmen Pimpinan(Nasional dan Daerah)
Posisi strategis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 94
Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD PermasalahanPelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Berkurangnya baku air tawar secara umum, dan
secara khusus ketahanan serta potensikeanekaragaman hayati pada Habitat VitalDaerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung
Akan berakibat buruk terhadapkegiatan budidaya perairan tawardan payau sehingga berpotensimengancam produksi danproduktivitas SDKP khususnyaperikanan budidaya.
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kelembagaan Kemampuan SDM Sistem Informasi dan database
Komitmen Pimpinan(Nasional dan Daerah)
SDM melimpah
2 Kurangnya identifikasi terhadap Kapasitas dayadukung, daya tampung lingkungan, Ketahanandan potensi keanekaragaman hayati pada SDKPserta Habitat Vital lain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang, dll)
Akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis Aset SKPD eksisting
3 Dampak dari kegiatan PLTU terhadap degradasilingkungan dan deplesi SDI
Akan mempengaruhi produksi,produktivitas serta compatibilityzone wilayah Minapolitan/kawasan SDKP
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kelembagaan Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Komitmen Pimpinan(Nasional dan Daerah)
Posisi strategis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 94
Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD PermasalahanPelayanan SKPD
FaktorPenghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Berkurangnya baku air tawar secara umum, dan
secara khusus ketahanan serta potensikeanekaragaman hayati pada Habitat VitalDaerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung
Akan berakibat buruk terhadapkegiatan budidaya perairan tawardan payau sehingga berpotensimengancam produksi danproduktivitas SDKP khususnyaperikanan budidaya.
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kelembagaan Kemampuan SDM Sistem Informasi dan database
Komitmen Pimpinan(Nasional dan Daerah)
SDM melimpah
2 Kurangnya identifikasi terhadap Kapasitas dayadukung, daya tampung lingkungan, Ketahanandan potensi keanekaragaman hayati pada SDKPserta Habitat Vital lain (estuarine, mangrove,lamun, terumbu karang, dll)
Akan menghambat perencanaan,organisasi, pelaksanaan danpengawasan program kerja DKPProvinsi Banten, khususnyadalam penerapan konsepminapolitan
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis Aset SKPD eksisting
3 Dampak dari kegiatan PLTU terhadap degradasilingkungan dan deplesi SDI
Akan mempengaruhi produksi,produktivitas serta compatibilityzone wilayah Minapolitan/kawasan SDKP
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dandegradasi lingkungan akibat kegiatanantropogenik dan faktor alam
Kelembagaan Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Komitmen Pimpinan(Nasional dan Daerah)
Posisi strategis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 95
3.6 Isu Strategis Daerah3.6.1 Kesenjangan Wilayah
Provinsi Banten memiliki permasalahan kesenjangan kewilayahan antara Wilayah Utaradengan Wilayah Selatan. Wilayah Utara terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, KotaTangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kota Cilegon, sedangkan Wilayah Selatanterdiri dari Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
Wilayah Utara merupakan wilayah yang mempunyai sektor unggulan yaitu sektor industri,perdagangan dan jasa. Perkembangan sektor industri ini berkembang karena didukung oleh jaringanjalan tol Jakarta-Merak. Perkembangan ini ditunjukkan dari adanya idnustri-industri diKabupatenTangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Peranan sektor industriini terhadap perkembangan Wilayah Utara berpengaruh dalam meningkatkan pembangunan dankesejahteraan masyarakat di Wilayah Utara. Sedangkan potensi yang dimiliki Wilayah Selatan adalahsektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata.yang belum dikelola denganbaik serta sebagian besar merupakan kawasan lindung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan wilayah di Provinsi Banten antara lainkepadatan penduduk, kesejahteraan masyarakat, ketersediaan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi,dimana Wilayah Utara relatif lebih baik daripada Selatan.
3.6.2 Isu Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi Banten1. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Minapolitan Pontang dan Tirtaysa;2. Pengembangan potensi pariwisata terpadu Padarincang, Kawasan Pantai Wisata Anyer dan Pulau
Tunda beserta Pulau Sanghiyang;3. Rencana pembangunan Mesjid Terapung Banten di Anyer dan pengembangan/penataan kawasan
sekitar pembangunan Mesjid Terapung;4. Perlu dukungan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, air bersih dan listrik terhadap
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung dan Kawasan KawasanPariswisata Pulau Umang;
5. Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Sumur dan Panimbang;6. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Carita dan Kawasan Wisata Alam serta Wisata Religi;7. Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kawasan Pesisir Pantai Selatan
Kecamatan Malingping dan Bayah;8. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Sawarna dan Bagedur, Kawasan Wisata Alam Arung
Jeram Ciberang serta Wisata Religi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 95
3.6 Isu Strategis Daerah3.6.1 Kesenjangan Wilayah
Provinsi Banten memiliki permasalahan kesenjangan kewilayahan antara Wilayah Utaradengan Wilayah Selatan. Wilayah Utara terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, KotaTangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kota Cilegon, sedangkan Wilayah Selatanterdiri dari Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
Wilayah Utara merupakan wilayah yang mempunyai sektor unggulan yaitu sektor industri,perdagangan dan jasa. Perkembangan sektor industri ini berkembang karena didukung oleh jaringanjalan tol Jakarta-Merak. Perkembangan ini ditunjukkan dari adanya idnustri-industri diKabupatenTangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Peranan sektor industriini terhadap perkembangan Wilayah Utara berpengaruh dalam meningkatkan pembangunan dankesejahteraan masyarakat di Wilayah Utara. Sedangkan potensi yang dimiliki Wilayah Selatan adalahsektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata.yang belum dikelola denganbaik serta sebagian besar merupakan kawasan lindung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan wilayah di Provinsi Banten antara lainkepadatan penduduk, kesejahteraan masyarakat, ketersediaan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi,dimana Wilayah Utara relatif lebih baik daripada Selatan.
3.6.2 Isu Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi Banten1. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Minapolitan Pontang dan Tirtaysa;2. Pengembangan potensi pariwisata terpadu Padarincang, Kawasan Pantai Wisata Anyer dan Pulau
Tunda beserta Pulau Sanghiyang;3. Rencana pembangunan Mesjid Terapung Banten di Anyer dan pengembangan/penataan kawasan
sekitar pembangunan Mesjid Terapung;4. Perlu dukungan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, air bersih dan listrik terhadap
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung dan Kawasan KawasanPariswisata Pulau Umang;
5. Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Sumur dan Panimbang;6. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Carita dan Kawasan Wisata Alam serta Wisata Religi;7. Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kawasan Pesisir Pantai Selatan
Kecamatan Malingping dan Bayah;8. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Sawarna dan Bagedur, Kawasan Wisata Alam Arung
Jeram Ciberang serta Wisata Religi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 95
3.6 Isu Strategis Daerah3.6.1 Kesenjangan Wilayah
Provinsi Banten memiliki permasalahan kesenjangan kewilayahan antara Wilayah Utaradengan Wilayah Selatan. Wilayah Utara terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, KotaTangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kota Cilegon, sedangkan Wilayah Selatanterdiri dari Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
Wilayah Utara merupakan wilayah yang mempunyai sektor unggulan yaitu sektor industri,perdagangan dan jasa. Perkembangan sektor industri ini berkembang karena didukung oleh jaringanjalan tol Jakarta-Merak. Perkembangan ini ditunjukkan dari adanya idnustri-industri diKabupatenTangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Peranan sektor industriini terhadap perkembangan Wilayah Utara berpengaruh dalam meningkatkan pembangunan dankesejahteraan masyarakat di Wilayah Utara. Sedangkan potensi yang dimiliki Wilayah Selatan adalahsektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata.yang belum dikelola denganbaik serta sebagian besar merupakan kawasan lindung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan wilayah di Provinsi Banten antara lainkepadatan penduduk, kesejahteraan masyarakat, ketersediaan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi,dimana Wilayah Utara relatif lebih baik daripada Selatan.
3.6.2 Isu Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi Banten1. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Minapolitan Pontang dan Tirtaysa;2. Pengembangan potensi pariwisata terpadu Padarincang, Kawasan Pantai Wisata Anyer dan Pulau
Tunda beserta Pulau Sanghiyang;3. Rencana pembangunan Mesjid Terapung Banten di Anyer dan pengembangan/penataan kawasan
sekitar pembangunan Mesjid Terapung;4. Perlu dukungan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, air bersih dan listrik terhadap
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung dan Kawasan KawasanPariswisata Pulau Umang;
5. Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Sumur dan Panimbang;6. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Carita dan Kawasan Wisata Alam serta Wisata Religi;7. Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kawasan Pesisir Pantai Selatan
Kecamatan Malingping dan Bayah;8. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Sawarna dan Bagedur, Kawasan Wisata Alam Arung
Jeram Ciberang serta Wisata Religi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 96
9. Rencana pengembangan reklamasi pantai kawasan strategis Tangerang International City;10. Coastal Road sepanjang Pantai Utara untuk mendukung kawasan wisata pantai;11. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kronjo;12. Pengembangan Kawasan Strategis Banten Water Front City sebagai wajah Ibukota Provinsi
Banten menghadap ke laut;13. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kasemen
3.6.3 Isu Strategis RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-20171. Infrastruktur Wilayah/Kawasan dan Lingkungan Hidup
Pembangunan infrastruktur diarahkan pada sinergitas pusat dan daerah di kawasan pusatpertumbuhan (agropolitan, minapolitan, pariwisata, sentra produksi) dan kawasan tertinggal pesisirdan pulau-pulau kecil. Disisi lain pembangunan rehabilitasi sungai dan pantai tetap terusdikerjakan untuk mengatasi banjir dan kekeringan
2. Peningkatan Ketahanan PanganJumlah penduduk Provinsi Banten yang besar merupakan tantangan dalam pembangunanketahanan pangan. Tingkat permintaan pangan akan terus naik sejalan dengan pertumbuhanpenduduk sehingga dibutuhkan ketersediaan pangan khususnya ikan dari tahun ke tahun.Pembangunan ketahanan pangan dari aspek ketersediaan dituntut untuk mampu meningkatkankapasitas produksi dari waktu ke waktu, sementara di lain pihak ketersediaan lahan baik secarakuantitas maupun kualitas semakin terbatas
3. Kemiskinan dan PengangguranMasyarakat miskin di kawasan pesisir pada umumnya menggantungkan hidup dari pemanfaatansumberdaya laut dan pantai yang membutuhkan investasi besar, sangat bergantung dengan alam(musim) dan rentan terhadap polusi dan perusakan lingkungan pesisir. Masyarakat miskin diwilayah pesisir adalah rumah tangga perikanan laut yang bekerja sebagai nelayan kecil, buruhnelayan, pengolah ikan skala kecil dan pedagang kecil karena hanya memiliki kemampuaninvestasi yang sangat kecil
4. Pendidikan dan Kesehatan5. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 96
9. Rencana pengembangan reklamasi pantai kawasan strategis Tangerang International City;10. Coastal Road sepanjang Pantai Utara untuk mendukung kawasan wisata pantai;11. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kronjo;12. Pengembangan Kawasan Strategis Banten Water Front City sebagai wajah Ibukota Provinsi
Banten menghadap ke laut;13. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kasemen
3.6.3 Isu Strategis RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-20171. Infrastruktur Wilayah/Kawasan dan Lingkungan Hidup
Pembangunan infrastruktur diarahkan pada sinergitas pusat dan daerah di kawasan pusatpertumbuhan (agropolitan, minapolitan, pariwisata, sentra produksi) dan kawasan tertinggal pesisirdan pulau-pulau kecil. Disisi lain pembangunan rehabilitasi sungai dan pantai tetap terusdikerjakan untuk mengatasi banjir dan kekeringan
2. Peningkatan Ketahanan PanganJumlah penduduk Provinsi Banten yang besar merupakan tantangan dalam pembangunanketahanan pangan. Tingkat permintaan pangan akan terus naik sejalan dengan pertumbuhanpenduduk sehingga dibutuhkan ketersediaan pangan khususnya ikan dari tahun ke tahun.Pembangunan ketahanan pangan dari aspek ketersediaan dituntut untuk mampu meningkatkankapasitas produksi dari waktu ke waktu, sementara di lain pihak ketersediaan lahan baik secarakuantitas maupun kualitas semakin terbatas
3. Kemiskinan dan PengangguranMasyarakat miskin di kawasan pesisir pada umumnya menggantungkan hidup dari pemanfaatansumberdaya laut dan pantai yang membutuhkan investasi besar, sangat bergantung dengan alam(musim) dan rentan terhadap polusi dan perusakan lingkungan pesisir. Masyarakat miskin diwilayah pesisir adalah rumah tangga perikanan laut yang bekerja sebagai nelayan kecil, buruhnelayan, pengolah ikan skala kecil dan pedagang kecil karena hanya memiliki kemampuaninvestasi yang sangat kecil
4. Pendidikan dan Kesehatan5. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 96
9. Rencana pengembangan reklamasi pantai kawasan strategis Tangerang International City;10. Coastal Road sepanjang Pantai Utara untuk mendukung kawasan wisata pantai;11. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kronjo;12. Pengembangan Kawasan Strategis Banten Water Front City sebagai wajah Ibukota Provinsi
Banten menghadap ke laut;13. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kasemen
3.6.3 Isu Strategis RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-20171. Infrastruktur Wilayah/Kawasan dan Lingkungan Hidup
Pembangunan infrastruktur diarahkan pada sinergitas pusat dan daerah di kawasan pusatpertumbuhan (agropolitan, minapolitan, pariwisata, sentra produksi) dan kawasan tertinggal pesisirdan pulau-pulau kecil. Disisi lain pembangunan rehabilitasi sungai dan pantai tetap terusdikerjakan untuk mengatasi banjir dan kekeringan
2. Peningkatan Ketahanan PanganJumlah penduduk Provinsi Banten yang besar merupakan tantangan dalam pembangunanketahanan pangan. Tingkat permintaan pangan akan terus naik sejalan dengan pertumbuhanpenduduk sehingga dibutuhkan ketersediaan pangan khususnya ikan dari tahun ke tahun.Pembangunan ketahanan pangan dari aspek ketersediaan dituntut untuk mampu meningkatkankapasitas produksi dari waktu ke waktu, sementara di lain pihak ketersediaan lahan baik secarakuantitas maupun kualitas semakin terbatas
3. Kemiskinan dan PengangguranMasyarakat miskin di kawasan pesisir pada umumnya menggantungkan hidup dari pemanfaatansumberdaya laut dan pantai yang membutuhkan investasi besar, sangat bergantung dengan alam(musim) dan rentan terhadap polusi dan perusakan lingkungan pesisir. Masyarakat miskin diwilayah pesisir adalah rumah tangga perikanan laut yang bekerja sebagai nelayan kecil, buruhnelayan, pengolah ikan skala kecil dan pedagang kecil karena hanya memiliki kemampuaninvestasi yang sangat kecil
4. Pendidikan dan Kesehatan5. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 97
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1 Visi dan MisiDinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten sebagai salah satu Satuan
Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangka melaksanakanpembangunan sektor kelautan dan perikanan mendukung Misi ke-2 pada RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provisi Banten Tahun 2012-2017 yaituPemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan EkonomiDaerah dan Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat sehingga DKP mempunyai visi,yaitu:
” TERWUJUDNYA USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MAJU DANBERDAYA SAING UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH”Di samping mempunyai visi dalam rangka melaksanakan pembangunan kelautan dan
perikanan sebagaimana tersebut diatas, juga mempunyai misi, yaitu :1. Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa
menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (M1);2. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (M2);3. Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan (M3);4. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan
perikanan (M4).
4.2 Tujuan dan SasaranDalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut
di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dansasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankanakan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baikurusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 97
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1 Visi dan MisiDinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten sebagai salah satu Satuan
Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangka melaksanakanpembangunan sektor kelautan dan perikanan mendukung Misi ke-2 pada RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provisi Banten Tahun 2012-2017 yaituPemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan EkonomiDaerah dan Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat sehingga DKP mempunyai visi,yaitu:
” TERWUJUDNYA USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MAJU DANBERDAYA SAING UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH”Di samping mempunyai visi dalam rangka melaksanakan pembangunan kelautan dan
perikanan sebagaimana tersebut diatas, juga mempunyai misi, yaitu :1. Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa
menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (M1);2. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (M2);3. Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan (M3);4. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan
perikanan (M4).
4.2 Tujuan dan SasaranDalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut
di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dansasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankanakan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baikurusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 97
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1 Visi dan MisiDinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten sebagai salah satu Satuan
Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangka melaksanakanpembangunan sektor kelautan dan perikanan mendukung Misi ke-2 pada RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provisi Banten Tahun 2012-2017 yaituPemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan EkonomiDaerah dan Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat sehingga DKP mempunyai visi,yaitu:
” TERWUJUDNYA USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MAJU DANBERDAYA SAING UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH”Di samping mempunyai visi dalam rangka melaksanakan pembangunan kelautan dan
perikanan sebagaimana tersebut diatas, juga mempunyai misi, yaitu :1. Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa
menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (M1);2. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (M2);3. Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan (M3);4. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan
perikanan (M4).
4.2 Tujuan dan SasaranDalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut
di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dansasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankanakan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baikurusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 98
Tujuan, sasaran, indikator kinerja dan terget pada pelaksanaan masing-masingMisi diuraikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Target Kinerja SasaranMISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJASASARAN
KONDISI AWAL TARGET TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Peningkatanmutu dankinerja DinasKelautan danPerikanan yangberwibawamenuju tatakelolaPemerintahanyang baik danbersih
Meningkatkankinerjapenyelenggaraanpemerintahandaerah yang efektif ,efisien danakuntabel dalamrangkameningkatkanpelayanan publik
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
Tingkat capaiansasaran RPJMD(%)
80 55 60 70 80 90
Meningkatnyakerjasama daerahdalampembangunan
Jumlahkerjasama(kesepakatan)pembangunandaerah
4 4 4 4 4 4
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintah derahserta pengelolaankeuangan dan asetdaerah yangakuntabel danberbasis teknologiinformasi
RasioKemandiriandaerah
76,4 76,7 77 77,3 77,6 77,8
Opini Audit BPK
WDP WDP WTP WTP WTP WTP
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas,kinerja dan disiplinaparatur yangberbaris kompetensi
Cakupan TindakLanjut LHP (%)
74,06 74,53 75 75,47 75,94 80
Meningkatnyapelayanan data daninformasi publikyang dapat diaksesdengan mudah dancepat oleh seluruhlapisan masyarakat
Skala KepuasanMasyarakat(Skala 1-4)
2,5 2,75 3,0 3,25 3,5 3,5
Meningkatkankesejahteraanpelaku utamasektor kelautandan perikanan
Mempercepatpeningkatankesejahteraanpelaku sektorkelautan danperikanan
MeningkatnyaPendapatan PelakuUtama SektorKelautan danPerikanan
Nilai TukarNelayan
115 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100
Pemantapaniklim investasiyang kondusifuntukmendorongpertumbuhanekonomidaerah sektorkelautan danperikanan
Meningkatkankualitaspertumbuhan danpemerataanperekonomiandaerah sektorkelautan danperikanan
Meningkatnyaaktifitas ekonomiberbasis potensilokal
Pertumbuhansektor perikanan
13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5
Memeliharadaya dukungdan kualitaslingkungansumberdayakelautan danperikanan
Terwujudnyapengelolaansumberdayakelautan danperikanan secaraberkelanjutan
Meningkatnya luaswilayah laut danpesisir yangdirehabilitasi danbebas IUU Fishing
Cakupan wilayahlaut dan pesisiryangdirehabilitasi danbebas IUUFishing (%)
17 23,6 30,2 36,8 43,4 50
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 98
Tujuan, sasaran, indikator kinerja dan terget pada pelaksanaan masing-masingMisi diuraikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Target Kinerja SasaranMISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJASASARAN
KONDISI AWAL TARGET TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Peningkatanmutu dankinerja DinasKelautan danPerikanan yangberwibawamenuju tatakelolaPemerintahanyang baik danbersih
Meningkatkankinerjapenyelenggaraanpemerintahandaerah yang efektif ,efisien danakuntabel dalamrangkameningkatkanpelayanan publik
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
Tingkat capaiansasaran RPJMD(%)
80 55 60 70 80 90
Meningkatnyakerjasama daerahdalampembangunan
Jumlahkerjasama(kesepakatan)pembangunandaerah
4 4 4 4 4 4
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintah derahserta pengelolaankeuangan dan asetdaerah yangakuntabel danberbasis teknologiinformasi
RasioKemandiriandaerah
76,4 76,7 77 77,3 77,6 77,8
Opini Audit BPK
WDP WDP WTP WTP WTP WTP
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas,kinerja dan disiplinaparatur yangberbaris kompetensi
Cakupan TindakLanjut LHP (%)
74,06 74,53 75 75,47 75,94 80
Meningkatnyapelayanan data daninformasi publikyang dapat diaksesdengan mudah dancepat oleh seluruhlapisan masyarakat
Skala KepuasanMasyarakat(Skala 1-4)
2,5 2,75 3,0 3,25 3,5 3,5
Meningkatkankesejahteraanpelaku utamasektor kelautandan perikanan
Mempercepatpeningkatankesejahteraanpelaku sektorkelautan danperikanan
MeningkatnyaPendapatan PelakuUtama SektorKelautan danPerikanan
Nilai TukarNelayan
115 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100
Pemantapaniklim investasiyang kondusifuntukmendorongpertumbuhanekonomidaerah sektorkelautan danperikanan
Meningkatkankualitaspertumbuhan danpemerataanperekonomiandaerah sektorkelautan danperikanan
Meningkatnyaaktifitas ekonomiberbasis potensilokal
Pertumbuhansektor perikanan
13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5
Memeliharadaya dukungdan kualitaslingkungansumberdayakelautan danperikanan
Terwujudnyapengelolaansumberdayakelautan danperikanan secaraberkelanjutan
Meningkatnya luaswilayah laut danpesisir yangdirehabilitasi danbebas IUU Fishing
Cakupan wilayahlaut dan pesisiryangdirehabilitasi danbebas IUUFishing (%)
17 23,6 30,2 36,8 43,4 50
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 98
Tujuan, sasaran, indikator kinerja dan terget pada pelaksanaan masing-masingMisi diuraikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Target Kinerja SasaranMISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJASASARAN
KONDISI AWAL TARGET TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Peningkatanmutu dankinerja DinasKelautan danPerikanan yangberwibawamenuju tatakelolaPemerintahanyang baik danbersih
Meningkatkankinerjapenyelenggaraanpemerintahandaerah yang efektif ,efisien danakuntabel dalamrangkameningkatkanpelayanan publik
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
Tingkat capaiansasaran RPJMD(%)
80 55 60 70 80 90
Meningkatnyakerjasama daerahdalampembangunan
Jumlahkerjasama(kesepakatan)pembangunandaerah
4 4 4 4 4 4
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintah derahserta pengelolaankeuangan dan asetdaerah yangakuntabel danberbasis teknologiinformasi
RasioKemandiriandaerah
76,4 76,7 77 77,3 77,6 77,8
Opini Audit BPK
WDP WDP WTP WTP WTP WTP
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas,kinerja dan disiplinaparatur yangberbaris kompetensi
Cakupan TindakLanjut LHP (%)
74,06 74,53 75 75,47 75,94 80
Meningkatnyapelayanan data daninformasi publikyang dapat diaksesdengan mudah dancepat oleh seluruhlapisan masyarakat
Skala KepuasanMasyarakat(Skala 1-4)
2,5 2,75 3,0 3,25 3,5 3,5
Meningkatkankesejahteraanpelaku utamasektor kelautandan perikanan
Mempercepatpeningkatankesejahteraanpelaku sektorkelautan danperikanan
MeningkatnyaPendapatan PelakuUtama SektorKelautan danPerikanan
Nilai TukarNelayan
115 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100
Pemantapaniklim investasiyang kondusifuntukmendorongpertumbuhanekonomidaerah sektorkelautan danperikanan
Meningkatkankualitaspertumbuhan danpemerataanperekonomiandaerah sektorkelautan danperikanan
Meningkatnyaaktifitas ekonomiberbasis potensilokal
Pertumbuhansektor perikanan
13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5
Memeliharadaya dukungdan kualitaslingkungansumberdayakelautan danperikanan
Terwujudnyapengelolaansumberdayakelautan danperikanan secaraberkelanjutan
Meningkatnya luaswilayah laut danpesisir yangdirehabilitasi danbebas IUU Fishing
Cakupan wilayahlaut dan pesisiryangdirehabilitasi danbebas IUUFishing (%)
17 23,6 30,2 36,8 43,4 50
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 99
4.3 Srategi dan Arah KebijakanUntuk mewujudkan tujuan, diperlukan strategi yang dirancang secara konseptual,
analitis, realistis, rasional dan komperehensif. Strategi untuk mencapai Tujuan danSasaran dari setiap Misi, dirumuskan sebagai berikut:Misi ke-1Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tatakelola Pemerintahan yang baik dan bersih, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
1. Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah2. Menyediakan dan menyelenggarakan norma, standar prosedur dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem layanan pengadaan
secara elektonik (LPSE)4. Meningkatnya penerimaan yang sesuai dengan potensi5. Meningkatkan penataan dan pendayagunaan aset milik Provinsi Banten di
kab/kota6. Meningkatkan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel
menuju pencapaian status wajar tanpa pengecualian7. Menyelenggarakan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh
tingkatan pemerintahan daerah dan penataan UPTD;8. Meningkatnya kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur daerah9. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian;10. Menata Regulasi manajemen kelembagaan , ketatalaksanaan dan sumberdaya
aparatur11. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada
masyarakat, antara lain melalui pengembangan pilihan layanan bergerak (MobileServices Option)
12. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD13. Menyediakan data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat
menuju data pembangunan Banten14. Menyediakan data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintahan daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 99
4.3 Srategi dan Arah KebijakanUntuk mewujudkan tujuan, diperlukan strategi yang dirancang secara konseptual,
analitis, realistis, rasional dan komperehensif. Strategi untuk mencapai Tujuan danSasaran dari setiap Misi, dirumuskan sebagai berikut:Misi ke-1Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tatakelola Pemerintahan yang baik dan bersih, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
1. Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah2. Menyediakan dan menyelenggarakan norma, standar prosedur dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem layanan pengadaan
secara elektonik (LPSE)4. Meningkatnya penerimaan yang sesuai dengan potensi5. Meningkatkan penataan dan pendayagunaan aset milik Provinsi Banten di
kab/kota6. Meningkatkan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel
menuju pencapaian status wajar tanpa pengecualian7. Menyelenggarakan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh
tingkatan pemerintahan daerah dan penataan UPTD;8. Meningkatnya kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur daerah9. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian;10. Menata Regulasi manajemen kelembagaan , ketatalaksanaan dan sumberdaya
aparatur11. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada
masyarakat, antara lain melalui pengembangan pilihan layanan bergerak (MobileServices Option)
12. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD13. Menyediakan data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat
menuju data pembangunan Banten14. Menyediakan data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintahan daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 99
4.3 Srategi dan Arah KebijakanUntuk mewujudkan tujuan, diperlukan strategi yang dirancang secara konseptual,
analitis, realistis, rasional dan komperehensif. Strategi untuk mencapai Tujuan danSasaran dari setiap Misi, dirumuskan sebagai berikut:Misi ke-1Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tatakelola Pemerintahan yang baik dan bersih, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
1. Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah2. Menyediakan dan menyelenggarakan norma, standar prosedur dan kriteria
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem layanan pengadaan
secara elektonik (LPSE)4. Meningkatnya penerimaan yang sesuai dengan potensi5. Meningkatkan penataan dan pendayagunaan aset milik Provinsi Banten di
kab/kota6. Meningkatkan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel
menuju pencapaian status wajar tanpa pengecualian7. Menyelenggarakan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh
tingkatan pemerintahan daerah dan penataan UPTD;8. Meningkatnya kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur daerah9. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian;10. Menata Regulasi manajemen kelembagaan , ketatalaksanaan dan sumberdaya
aparatur11. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada
masyarakat, antara lain melalui pengembangan pilihan layanan bergerak (MobileServices Option)
12. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD13. Menyediakan data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat
menuju data pembangunan Banten14. Menyediakan data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintahan daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 100
Misi ke-2Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, ditempuhmelalui Strategi sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian, penyuluhan,diversifikasi produk usaha, pengembangan benih/bibit unggul, ketersediaan dankualitas sarana dan prasarana serta meningkatkan pendapatan usaha tani dankomoditas serta penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan, perikanan danpeternakan
Misi ke-3Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerahsektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dan kehutanan
2. Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran, sarana pemasaran dan marginpemasaran dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dankehutanan
3. Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis serta dukunganfasilitasi produk kawasan agropolitan dan minapolitan
Misi ke-4Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan,ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktifitas perikanan, mutu hasil perikanan,penyuluhan, ketersediaan dan pendistribusian benih/induk yang berkualitas,sarana dan prasarana perikanan, pengembangan pelabuhan perikanan,pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta meningkatkanpoendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar perikanan
Arah kebijakan dalam upaya mencapai Tujuan, Sasaran dan Strategi dari setiapMisi yang selanjutnya merupakan landasan dalam merumuskan arah pelaksanaanprogram, dirumuskan sebagaimana Tabel 4,2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 100
Misi ke-2Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, ditempuhmelalui Strategi sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian, penyuluhan,diversifikasi produk usaha, pengembangan benih/bibit unggul, ketersediaan dankualitas sarana dan prasarana serta meningkatkan pendapatan usaha tani dankomoditas serta penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan, perikanan danpeternakan
Misi ke-3Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerahsektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dan kehutanan
2. Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran, sarana pemasaran dan marginpemasaran dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dankehutanan
3. Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis serta dukunganfasilitasi produk kawasan agropolitan dan minapolitan
Misi ke-4Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan,ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktifitas perikanan, mutu hasil perikanan,penyuluhan, ketersediaan dan pendistribusian benih/induk yang berkualitas,sarana dan prasarana perikanan, pengembangan pelabuhan perikanan,pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta meningkatkanpoendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar perikanan
Arah kebijakan dalam upaya mencapai Tujuan, Sasaran dan Strategi dari setiapMisi yang selanjutnya merupakan landasan dalam merumuskan arah pelaksanaanprogram, dirumuskan sebagaimana Tabel 4,2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 100
Misi ke-2Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, ditempuhmelalui Strategi sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian, penyuluhan,diversifikasi produk usaha, pengembangan benih/bibit unggul, ketersediaan dankualitas sarana dan prasarana serta meningkatkan pendapatan usaha tani dankomoditas serta penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan, perikanan danpeternakan
Misi ke-3Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerahsektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dan kehutanan
2. Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran, sarana pemasaran dan marginpemasaran dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dankehutanan
3. Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis serta dukunganfasilitasi produk kawasan agropolitan dan minapolitan
Misi ke-4Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan,ditempuh melalui Strategi sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktifitas perikanan, mutu hasil perikanan,penyuluhan, ketersediaan dan pendistribusian benih/induk yang berkualitas,sarana dan prasarana perikanan, pengembangan pelabuhan perikanan,pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta meningkatkanpoendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar perikanan
Arah kebijakan dalam upaya mencapai Tujuan, Sasaran dan Strategi dari setiapMisi yang selanjutnya merupakan landasan dalam merumuskan arah pelaksanaanprogram, dirumuskan sebagaimana Tabel 4,2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 101
Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Misi Pertama :
Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahanyang baik dan bersih
Meningkatkan kinerjapenyelenggaraanpemerintahan daerah yangefektif , efisien danakuntabel dalam rangkameningkatkan pelayananpublik
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
Meningkatnya perencanaandan pengendalianpembangunan daerah
Tersedianya dokumenperencanaan makro dansektoralyang pro public
Meningkatnyakerjasama daerahdalam pembangunan
Terkendalinya program-program pembangunandaerah
Menurunnya penyimpanganterhadap peraturan dalampenyelenggaraanpembangunan daerah
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintah derah sertapengelolaan keuangandan aset daerah yangakuntabel dan berbasisteknologi informasi
Menyediakan danmenyelenggarakan norma,standar prosedur dankriteria penyelenggaraanurusan pemerintahandaerah;
Tersedianya danterselenggaranya norma,standar prosedur dankriteria penyelenggaraanurusan pemerintahandaerah;
Melaksanakan pengadaanbarang dan jasa melaluisistem layanan pengadaansecara elektonik (LPSE)
Terlaksananya pengadaanbarang dan jasa melaluilayanan pengadaan secaraelektronik (LPSE) danpengembangan virtualoffice;
Meningkatnya penerimaanyang sesuai dengan potensi
Terwujudnya penerimaanyang sesuai denganpotensi;
Meningkatkan penataan danpendayagunaan aset milikProvinsi Banten di kab/kota
Meningkatnya penataan danpendayagunaan aset milikPemerintah Provinsi Bantendi kabupaten dan kota,revitalisasi dan reorientasiBUMD serta terlaksananyapersiapan pemanfaatanobligasi daerah;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 101
Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Misi Pertama :
Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahanyang baik dan bersih
Meningkatkan kinerjapenyelenggaraanpemerintahan daerah yangefektif , efisien danakuntabel dalam rangkameningkatkan pelayananpublik
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
Meningkatnya perencanaandan pengendalianpembangunan daerah
Tersedianya dokumenperencanaan makro dansektoralyang pro public
Meningkatnyakerjasama daerahdalam pembangunan
Terkendalinya program-program pembangunandaerah
Menurunnya penyimpanganterhadap peraturan dalampenyelenggaraanpembangunan daerah
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintah derah sertapengelolaan keuangandan aset daerah yangakuntabel dan berbasisteknologi informasi
Menyediakan danmenyelenggarakan norma,standar prosedur dankriteria penyelenggaraanurusan pemerintahandaerah;
Tersedianya danterselenggaranya norma,standar prosedur dankriteria penyelenggaraanurusan pemerintahandaerah;
Melaksanakan pengadaanbarang dan jasa melaluisistem layanan pengadaansecara elektonik (LPSE)
Terlaksananya pengadaanbarang dan jasa melaluilayanan pengadaan secaraelektronik (LPSE) danpengembangan virtualoffice;
Meningkatnya penerimaanyang sesuai dengan potensi
Terwujudnya penerimaanyang sesuai denganpotensi;
Meningkatkan penataan danpendayagunaan aset milikProvinsi Banten di kab/kota
Meningkatnya penataan danpendayagunaan aset milikPemerintah Provinsi Bantendi kabupaten dan kota,revitalisasi dan reorientasiBUMD serta terlaksananyapersiapan pemanfaatanobligasi daerah;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 101
Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Misi Pertama :
Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahanyang baik dan bersih
Meningkatkan kinerjapenyelenggaraanpemerintahan daerah yangefektif , efisien danakuntabel dalam rangkameningkatkan pelayananpublik
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
Meningkatnya perencanaandan pengendalianpembangunan daerah
Tersedianya dokumenperencanaan makro dansektoralyang pro public
Meningkatnyakerjasama daerahdalam pembangunan
Terkendalinya program-program pembangunandaerah
Menurunnya penyimpanganterhadap peraturan dalampenyelenggaraanpembangunan daerah
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintah derah sertapengelolaan keuangandan aset daerah yangakuntabel dan berbasisteknologi informasi
Menyediakan danmenyelenggarakan norma,standar prosedur dankriteria penyelenggaraanurusan pemerintahandaerah;
Tersedianya danterselenggaranya norma,standar prosedur dankriteria penyelenggaraanurusan pemerintahandaerah;
Melaksanakan pengadaanbarang dan jasa melaluisistem layanan pengadaansecara elektonik (LPSE)
Terlaksananya pengadaanbarang dan jasa melaluilayanan pengadaan secaraelektronik (LPSE) danpengembangan virtualoffice;
Meningkatnya penerimaanyang sesuai dengan potensi
Terwujudnya penerimaanyang sesuai denganpotensi;
Meningkatkan penataan danpendayagunaan aset milikProvinsi Banten di kab/kota
Meningkatnya penataan danpendayagunaan aset milikPemerintah Provinsi Bantendi kabupaten dan kota,revitalisasi dan reorientasiBUMD serta terlaksananyapersiapan pemanfaatanobligasi daerah;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 102
Meningkatkan pengelolaandan pelaporan pelaksanaananggaran yang akuntabelmenuju pencapaian statuswajar tanpa pengecualian
Terwujudnya pengelolaandan pelaporan danpelaksanaan anggaran yangakuntabel menujupencapaian status laporanpertanggungjawabanperhitungan APBD wajartanpa pengecualian;
Menyelenggarakanpelayanan publik yangbermutu dan akuntabel diseluruh tingkatanpemerintahan daerah danpenataan UPTD;
Terselenggaranyapelayanan publik yangbermutu dan akuntabel diseluruh tingkatanpemerintahan daerah danpenataan UPTD;
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas, kinerjadan disiplin aparaturyang berbariskompetensi
Meningkatnya kinerja,disiplin dan profesionalitasaparatur daerah
Meningkatnya kinerjaaparatur;
Meningkatnya disiplinaparatur;
Mantapnya budaya aparaturyang profesional dancerdas;
Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian;
Terlaksananya pemanfaatanaparatur provinsi untukmenangani program dankegiatan strategis Banten dikabupaten dan kota.Meningkatnya kualitasaparatur daerah;Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian
Menata Regulasimanajemen kelembagaan ,ketatalaksanaan dansumberdaya aparatur
Tertatanya regulasimanajemen sumberdayaaparatur daerah.
Meningkatnya sarana danprasarana untukmendukung pelayanankepada masyarakat, antaralain melalui pengembanganpilihan layanan bergerak(Mobile Services Option)
Terpenuhinya kebutuhandasar operasional unit kerjaSKPD dalam mendukungtugas pokok dan fungsinya;
Terwujudnya kualitaspelayanan antar lembagadan kepada masyarakat;
Terlaksananya pembenahansistem dan prosedur sertastandarisasi kualitaspelayanan publik provinsi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 102
Meningkatkan pengelolaandan pelaporan pelaksanaananggaran yang akuntabelmenuju pencapaian statuswajar tanpa pengecualian
Terwujudnya pengelolaandan pelaporan danpelaksanaan anggaran yangakuntabel menujupencapaian status laporanpertanggungjawabanperhitungan APBD wajartanpa pengecualian;
Menyelenggarakanpelayanan publik yangbermutu dan akuntabel diseluruh tingkatanpemerintahan daerah danpenataan UPTD;
Terselenggaranyapelayanan publik yangbermutu dan akuntabel diseluruh tingkatanpemerintahan daerah danpenataan UPTD;
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas, kinerjadan disiplin aparaturyang berbariskompetensi
Meningkatnya kinerja,disiplin dan profesionalitasaparatur daerah
Meningkatnya kinerjaaparatur;
Meningkatnya disiplinaparatur;
Mantapnya budaya aparaturyang profesional dancerdas;
Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian;
Terlaksananya pemanfaatanaparatur provinsi untukmenangani program dankegiatan strategis Banten dikabupaten dan kota.Meningkatnya kualitasaparatur daerah;Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian
Menata Regulasimanajemen kelembagaan ,ketatalaksanaan dansumberdaya aparatur
Tertatanya regulasimanajemen sumberdayaaparatur daerah.
Meningkatnya sarana danprasarana untukmendukung pelayanankepada masyarakat, antaralain melalui pengembanganpilihan layanan bergerak(Mobile Services Option)
Terpenuhinya kebutuhandasar operasional unit kerjaSKPD dalam mendukungtugas pokok dan fungsinya;
Terwujudnya kualitaspelayanan antar lembagadan kepada masyarakat;
Terlaksananya pembenahansistem dan prosedur sertastandarisasi kualitaspelayanan publik provinsi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 102
Meningkatkan pengelolaandan pelaporan pelaksanaananggaran yang akuntabelmenuju pencapaian statuswajar tanpa pengecualian
Terwujudnya pengelolaandan pelaporan danpelaksanaan anggaran yangakuntabel menujupencapaian status laporanpertanggungjawabanperhitungan APBD wajartanpa pengecualian;
Menyelenggarakanpelayanan publik yangbermutu dan akuntabel diseluruh tingkatanpemerintahan daerah danpenataan UPTD;
Terselenggaranyapelayanan publik yangbermutu dan akuntabel diseluruh tingkatanpemerintahan daerah danpenataan UPTD;
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas, kinerjadan disiplin aparaturyang berbariskompetensi
Meningkatnya kinerja,disiplin dan profesionalitasaparatur daerah
Meningkatnya kinerjaaparatur;
Meningkatnya disiplinaparatur;
Mantapnya budaya aparaturyang profesional dancerdas;
Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian;
Terlaksananya pemanfaatanaparatur provinsi untukmenangani program dankegiatan strategis Banten dikabupaten dan kota.Meningkatnya kualitasaparatur daerah;Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian
Menata Regulasimanajemen kelembagaan ,ketatalaksanaan dansumberdaya aparatur
Tertatanya regulasimanajemen sumberdayaaparatur daerah.
Meningkatnya sarana danprasarana untukmendukung pelayanankepada masyarakat, antaralain melalui pengembanganpilihan layanan bergerak(Mobile Services Option)
Terpenuhinya kebutuhandasar operasional unit kerjaSKPD dalam mendukungtugas pokok dan fungsinya;
Terwujudnya kualitaspelayanan antar lembagadan kepada masyarakat;
Terlaksananya pembenahansistem dan prosedur sertastandarisasi kualitaspelayanan publik provinsi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 103
Meningkatnya pemeliharaansarana dan prasaranaoperasional SKPD
Terpeliharanya sarana danprasarana operasionalSKPD;
Terwujudnya kenyamanandan pelayanan kepadamasyarakat.
Meningkatnyapelayanan data daninformasi publik yangdapat diakses denganmudah dan cepat olehseluruh lapisanmasyarakat
Menyediakan data/informasia-spasial dan spasial yangmutakhir dan akurat menujudata pembangunan Banten
Tersedianya data/informasia-spasial dan spasial yangmutakhir dan akurat menujusatu data pembangunanBanten
Menyediakan datakearsipan yang mendukungmanajemen pemerintahandaerah
Tersedianya data kearsipanyang mendukungmanajemen pemerintahdaerah;
Misi Kedua :Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikananMempercepat peningkatankesejahteraan pelaku sektorkelautan dan perikanan
MeningkatnyaPendapatan PelakuUtama Sektor Kelautandan Perikanan
Meningkatkan produksi,produktivitas dan kualitasproduk pertanian,penyuluhan, diversifikasiproduk usaha,pengembangan benih/bibitunggul, ketersediaan dankualitas sarana danprasarana sertameningkatkan pendapatanusaha tani dan komoditasserta penyerapan tenagakerja pertanian,perkebunan, perikanan danpeternakan
Meningkatnya produksi,produktivitas dan kualitasproduk peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatnya kaulitas tataguna lahan dan air,terkendalinya konversi lahanpertanian dan perikananserta pencetakan lahanpersawahan budidayaperikananTerkendalinya hama danpenyakit tanaman, ternakdan ikanMeningkatnya penyerapantenaga kerja peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Terlaksananya inovasi danteknologi peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan yang ramahlingkungan
Menurunnya tingkatkehilangan hasil pascapanen
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 103
Meningkatnya pemeliharaansarana dan prasaranaoperasional SKPD
Terpeliharanya sarana danprasarana operasionalSKPD;
Terwujudnya kenyamanandan pelayanan kepadamasyarakat.
Meningkatnyapelayanan data daninformasi publik yangdapat diakses denganmudah dan cepat olehseluruh lapisanmasyarakat
Menyediakan data/informasia-spasial dan spasial yangmutakhir dan akurat menujudata pembangunan Banten
Tersedianya data/informasia-spasial dan spasial yangmutakhir dan akurat menujusatu data pembangunanBanten
Menyediakan datakearsipan yang mendukungmanajemen pemerintahandaerah
Tersedianya data kearsipanyang mendukungmanajemen pemerintahdaerah;
Misi Kedua :Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikananMempercepat peningkatankesejahteraan pelaku sektorkelautan dan perikanan
MeningkatnyaPendapatan PelakuUtama Sektor Kelautandan Perikanan
Meningkatkan produksi,produktivitas dan kualitasproduk pertanian,penyuluhan, diversifikasiproduk usaha,pengembangan benih/bibitunggul, ketersediaan dankualitas sarana danprasarana sertameningkatkan pendapatanusaha tani dan komoditasserta penyerapan tenagakerja pertanian,perkebunan, perikanan danpeternakan
Meningkatnya produksi,produktivitas dan kualitasproduk peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatnya kaulitas tataguna lahan dan air,terkendalinya konversi lahanpertanian dan perikananserta pencetakan lahanpersawahan budidayaperikananTerkendalinya hama danpenyakit tanaman, ternakdan ikanMeningkatnya penyerapantenaga kerja peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Terlaksananya inovasi danteknologi peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan yang ramahlingkungan
Menurunnya tingkatkehilangan hasil pascapanen
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 103
Meningkatnya pemeliharaansarana dan prasaranaoperasional SKPD
Terpeliharanya sarana danprasarana operasionalSKPD;
Terwujudnya kenyamanandan pelayanan kepadamasyarakat.
Meningkatnyapelayanan data daninformasi publik yangdapat diakses denganmudah dan cepat olehseluruh lapisanmasyarakat
Menyediakan data/informasia-spasial dan spasial yangmutakhir dan akurat menujudata pembangunan Banten
Tersedianya data/informasia-spasial dan spasial yangmutakhir dan akurat menujusatu data pembangunanBanten
Menyediakan datakearsipan yang mendukungmanajemen pemerintahandaerah
Tersedianya data kearsipanyang mendukungmanajemen pemerintahdaerah;
Misi Kedua :Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikananMempercepat peningkatankesejahteraan pelaku sektorkelautan dan perikanan
MeningkatnyaPendapatan PelakuUtama Sektor Kelautandan Perikanan
Meningkatkan produksi,produktivitas dan kualitasproduk pertanian,penyuluhan, diversifikasiproduk usaha,pengembangan benih/bibitunggul, ketersediaan dankualitas sarana danprasarana sertameningkatkan pendapatanusaha tani dan komoditasserta penyerapan tenagakerja pertanian,perkebunan, perikanan danpeternakan
Meningkatnya produksi,produktivitas dan kualitasproduk peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatnya kaulitas tataguna lahan dan air,terkendalinya konversi lahanpertanian dan perikananserta pencetakan lahanpersawahan budidayaperikananTerkendalinya hama danpenyakit tanaman, ternakdan ikanMeningkatnya penyerapantenaga kerja peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Terlaksananya inovasi danteknologi peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan yang ramahlingkungan
Menurunnya tingkatkehilangan hasil pascapanen
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 104
Meningkatnya kinerjasumberdaya peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan Banten
Meningkatnya ketersediaandan kualitas sarana danprasarana peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatnyapengembangan benih/bibitunggul peternakan,perikanan, pertanian danperkebunanMeningkatnya pendapatanusaha tani komoditaspeternakan, perikanan,pertanian dan perkebunan
Misi Ketiga :
Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan danperikanan
Meningkatkan kualitaspertumbuhan danpemerataan perekonomiandaerah sektor kelautan danperikanan
Meningkatnya aktifitasekonomi berbasispotensi lokal
Meningkatkan nilai tambah,sarana serta pengolahanhasil pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dankehutanan
Meningkatnya saranapengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya pengolahanhasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya nilai tambahpengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya diversifikasiproduk usaha peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatkanpengembangan usahapemasaran, saranapemasaran dan marginpemasaran dari hasilpertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dankehutanan
Meningkatnya saranapemasaran hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutananMeningkatnyapengembangan usahapemasaran
Meningkatnya kemampuanperan kelembagaan usahaagribisnis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 104
Meningkatnya kinerjasumberdaya peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan Banten
Meningkatnya ketersediaandan kualitas sarana danprasarana peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatnyapengembangan benih/bibitunggul peternakan,perikanan, pertanian danperkebunanMeningkatnya pendapatanusaha tani komoditaspeternakan, perikanan,pertanian dan perkebunan
Misi Ketiga :
Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan danperikanan
Meningkatkan kualitaspertumbuhan danpemerataan perekonomiandaerah sektor kelautan danperikanan
Meningkatnya aktifitasekonomi berbasispotensi lokal
Meningkatkan nilai tambah,sarana serta pengolahanhasil pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dankehutanan
Meningkatnya saranapengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya pengolahanhasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya nilai tambahpengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya diversifikasiproduk usaha peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatkanpengembangan usahapemasaran, saranapemasaran dan marginpemasaran dari hasilpertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dankehutanan
Meningkatnya saranapemasaran hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutananMeningkatnyapengembangan usahapemasaran
Meningkatnya kemampuanperan kelembagaan usahaagribisnis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 104
Meningkatnya kinerjasumberdaya peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan Banten
Meningkatnya ketersediaandan kualitas sarana danprasarana peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatnyapengembangan benih/bibitunggul peternakan,perikanan, pertanian danperkebunanMeningkatnya pendapatanusaha tani komoditaspeternakan, perikanan,pertanian dan perkebunan
Misi Ketiga :
Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan danperikanan
Meningkatkan kualitaspertumbuhan danpemerataan perekonomiandaerah sektor kelautan danperikanan
Meningkatnya aktifitasekonomi berbasispotensi lokal
Meningkatkan nilai tambah,sarana serta pengolahanhasil pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dankehutanan
Meningkatnya saranapengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya pengolahanhasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya nilai tambahpengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Meningkatnya diversifikasiproduk usaha peternakan,perikanan, pertanian danperkebunan
Meningkatkanpengembangan usahapemasaran, saranapemasaran dan marginpemasaran dari hasilpertanian, perkebunan,peternakan, perikanan dankehutanan
Meningkatnya saranapemasaran hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutananMeningkatnyapengembangan usahapemasaran
Meningkatnya kemampuanperan kelembagaan usahaagribisnis
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 105
Meningkatkan kemampuanperan kelembagaan usahaagribisnis serta dukunganfasilitasi produk kawasanagropolitan dan minapolitan
Berkembangnya kawasanagribisnis melaluipenerapan modelpengembangan kawasanyang teruji, sepertiagropolitan dan minapolitan
Meningkatnya marginpemasaran hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Misi Keempat :Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikananTerwujudnya pengelolaansumberdaya kelautan danperikanan secaraberkelanjutan
Meningkatnya luaswilayah laut dan pesisiryang direhabilitasi danbebas IUU Fishing
Meningkatkan produksi,produktifitas perikanan,mutu hasil perikanan,penyuluhan, ketersediaandan pendistribusianbenih/induk yangberkualitas, sarana danprasarana perikanan,pengembangan pelabuhanperikanan, pengawasansumberdaya kelautan danperikanan sertameningkatkan poendapatannelayan, pembudidaya,pengolah dan pemasarperikanan
Meningkatnya penataan,konservasi sumberdaya ikanda daya dukung lingkunganmelalui rehabilitasiekosistem lautan, pesisirdan pulau-pulau kecilPerairan Provinsi Bantenbebas Illegal, Unreportyeddan Uregulated (IUU)Fishing serta kegiatan yangmerusak sumberdayakelautan dan perikananMeningkatkan peran pelakuutama dalam penguasaanteknologi perikanan untuksistem akuakultur,penangkapan, pengolahandan pasca panen, sertateknologi kelautan daneksplorasi, eksploitasi,konservasi dan pengelolaansumberdaya pesisir dan lautserta adaptasi perubahaniklimMemberdayakanmasyarakat pesisir danpulau-pulau kecil melaluifasilitasi, pembinaan ataubantuan kepada masyarakatserta rehabilitasi lingkungan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 105
Meningkatkan kemampuanperan kelembagaan usahaagribisnis serta dukunganfasilitasi produk kawasanagropolitan dan minapolitan
Berkembangnya kawasanagribisnis melaluipenerapan modelpengembangan kawasanyang teruji, sepertiagropolitan dan minapolitan
Meningkatnya marginpemasaran hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Misi Keempat :Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikananTerwujudnya pengelolaansumberdaya kelautan danperikanan secaraberkelanjutan
Meningkatnya luaswilayah laut dan pesisiryang direhabilitasi danbebas IUU Fishing
Meningkatkan produksi,produktifitas perikanan,mutu hasil perikanan,penyuluhan, ketersediaandan pendistribusianbenih/induk yangberkualitas, sarana danprasarana perikanan,pengembangan pelabuhanperikanan, pengawasansumberdaya kelautan danperikanan sertameningkatkan poendapatannelayan, pembudidaya,pengolah dan pemasarperikanan
Meningkatnya penataan,konservasi sumberdaya ikanda daya dukung lingkunganmelalui rehabilitasiekosistem lautan, pesisirdan pulau-pulau kecilPerairan Provinsi Bantenbebas Illegal, Unreportyeddan Uregulated (IUU)Fishing serta kegiatan yangmerusak sumberdayakelautan dan perikananMeningkatkan peran pelakuutama dalam penguasaanteknologi perikanan untuksistem akuakultur,penangkapan, pengolahandan pasca panen, sertateknologi kelautan daneksplorasi, eksploitasi,konservasi dan pengelolaansumberdaya pesisir dan lautserta adaptasi perubahaniklimMemberdayakanmasyarakat pesisir danpulau-pulau kecil melaluifasilitasi, pembinaan ataubantuan kepada masyarakatserta rehabilitasi lingkungan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 105
Meningkatkan kemampuanperan kelembagaan usahaagribisnis serta dukunganfasilitasi produk kawasanagropolitan dan minapolitan
Berkembangnya kawasanagribisnis melaluipenerapan modelpengembangan kawasanyang teruji, sepertiagropolitan dan minapolitan
Meningkatnya marginpemasaran hasil pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan dan kehutanan
Misi Keempat :Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikananTerwujudnya pengelolaansumberdaya kelautan danperikanan secaraberkelanjutan
Meningkatnya luaswilayah laut dan pesisiryang direhabilitasi danbebas IUU Fishing
Meningkatkan produksi,produktifitas perikanan,mutu hasil perikanan,penyuluhan, ketersediaandan pendistribusianbenih/induk yangberkualitas, sarana danprasarana perikanan,pengembangan pelabuhanperikanan, pengawasansumberdaya kelautan danperikanan sertameningkatkan poendapatannelayan, pembudidaya,pengolah dan pemasarperikanan
Meningkatnya penataan,konservasi sumberdaya ikanda daya dukung lingkunganmelalui rehabilitasiekosistem lautan, pesisirdan pulau-pulau kecilPerairan Provinsi Bantenbebas Illegal, Unreportyeddan Uregulated (IUU)Fishing serta kegiatan yangmerusak sumberdayakelautan dan perikananMeningkatkan peran pelakuutama dalam penguasaanteknologi perikanan untuksistem akuakultur,penangkapan, pengolahandan pasca panen, sertateknologi kelautan daneksplorasi, eksploitasi,konservasi dan pengelolaansumberdaya pesisir dan lautserta adaptasi perubahaniklimMemberdayakanmasyarakat pesisir danpulau-pulau kecil melaluifasilitasi, pembinaan ataubantuan kepada masyarakatserta rehabilitasi lingkungan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 97Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 97Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 97
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 106
BAB VKEBIJAKAN UMUM, PROGRAM, INDIKATOR KINERJA,KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan DaerahDalam bab ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan
pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target indikator kinerja sertaprogram, bidang urusan dan SKPD penanggungjawab dapat diuraikan sebagai berikut:Misi ke-1Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tatakelola Pemerintahan yang baik dan bersih, ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagaiberikut:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan mengembangkan perencanaan yang propublic
2. Meningkatkan pengendalian pembangunan dan mengembangkan sistempengawasan
3. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel4. Melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proposional,
mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif berbasis kinerja danpengadaan secara elektronik
5. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayananpublik untuk mewujudkan clean government and good governance
6. Meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung perencanaan daerah danpenyelenggaraan pemerintahan
7. Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dan penyelenggaraanpemerintahan
Misi ke-2Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, ditempuhmelalui Kebijakan Umum sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktifitas dan nilai tambah hasil pertanian
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 107
Misi ke-3Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerahsektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagai berikut:
- Meningkatkan produksi, produktifitas dan nilai tambah hasil pertanian
Misi ke-4Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan,ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagai berikut:
- Mengembangkan kawasan minapolitan sebagai upaya percepatan pembangunankelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan
5.2 Program dan Kegiatan Pembangunan DaerahVisi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2012-2017, perlu dirumuskan dan
dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program sehingga lebih mudahdiimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Secara garis besar dalam rangkamelaksanakan Visi dan Misi maka dituangkan ke dalam 6 (enam) program yang meliputi:1. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah2. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur3. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah4. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan
Perkebunan5. Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan Perkebunan6. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Selanjutnya setiap program mempunyai target indikator kinerja program pertahunyang disertai dengan kebutuhan pendanaannya. Terdapat 40 (empat puluh) kegiatan yangmerupakan indikasi program yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan2. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset3. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 108
5. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengujian MutuHasil Perikanan
6. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya AirTawar
7. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya IkanPantai
8. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai PelabuhanPerikanan Pantai
9. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran10. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengujian Mutu
Hasil Perikanan11. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Budidaya Air
Tawar12. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Budidaya Ikan
Pantai13. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pelabuhan
Perikanan Pantai14. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor15. Kegiatan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengujian Mutu
Hasil Perikanan16. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Air
Tawar17. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Ikan
Pantai18. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelabuhan
Perikanan Pantai19. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan20. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Laut21. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau22. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar23. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pelabuhan dan Armada Perikanan24. Kegiatan Pengembangan Sarana Perikanan Tangkap (DAK)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 109
25. Kegiatan Pembinaan Tata Operasional Pelabuhan \ Fasilitasi PelayananKepelabuhanan Perikanan Labuan
26. Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan27. Kegiatan Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar28. Kegiatan Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar29. Kegiatan Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Laut30. Kegiatan Pembinaan Perbenihan Ikan Air Laut31. Kegiatan Peningkatan Produktifitas Perikanan Tangkap32. Kegiatan Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan33. Kegiatan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan34. Kegiatan Pengembangan Bisnis dan Investasi35. Kegiatan Pengelolaan Kompetensi dan Pelayanan Pengujian Mutu UPTD BPMHP
Banten36. Kegiatan Pengendalian Mutu dan Perekayasaan Olahan Hasil Perikanan37. Kegiatan Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut38. Kegiatan Pengendalian Sumberdaya Kelautan39. Kegiatan Pengendalian Sumberdaya Perikanan40. Kegiatan Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Selanjutnya mengenai indikasi rencana program yang disertai kebutuhanpendanaan selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.1.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 110
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD
Tujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode
Bidang UrusanPemerintahan/Program
PrioritasPembangunan/Program/Keg
iatan
Indikator KinerjaProgram
(Outcome)
Kondisi Kinerja AwalRPJMD (2012)
Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPDPenanggungJawab
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja
pada akhir periodeRPJMD
Realisasi Rp(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp
(Juta) Target Rp (Juta) Target Rp (Juta) Target Rp(Juta) Target Rp
(Juta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2101 URUSAN WAJIB
01 20 Otonomi daerah,pemerintahan umum,administrasi keuangandaerah, perangkat daerah,kepegawaian, danpersandian;
Meningkatkankinerjapenyelenggaraanpemerintahandaerah dilingkungan DKPyang efektif, efisien,dan akuntabeldalam rangkameningkatkanpelayanan publiksektor kelautan danperikanan
Mewujudkankelembagaan danketatalaksanaanpemerintahdaerah sertapengelolaankeuangan danaset daerah yangakuntabel danberbasis teknologiinformasi
RasioKemandirianDaerah
01 20 09 Peningkatan Kualitas TataKelola Pemerintahan Daerah 787
800 1.0001.250
1.3501.500 1.500
Opini AditBPK
Rasio dokumenPerencanaan,Evaluasi danPelaporan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SeluruhSKPD
Meningkatnyaperencanaan danpengendalianpembangunan
TingkatcapaiansasaranRPJMD (%)
Rasio dokumenPenatausahaan,Pengendaliandan EvaluasiLaporanKeuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SeluruhSKPD
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 111
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Meningkatnyakerjasama daerahdalampembangunan
Jumlahkerjasama(kesepakatan)pembangunandaerah
01 20 09 01 01 Penyusunan Laporan KinerjaKeuangan dan Neraca Aset 200
200 250350.000.00
0
350400 400
01 20 09 01 02 Perencanaan Evaluasi danPelaporan 587
600 750900.000.00
0
1.0001.100 1.100
Meningkatnyapengawasan,akuntabilitas,kinerja dandisiplin aparaturyang berbariskompetensi
CakupanTindak LanjutLHP (%)
01 20 10 Peningkatan Sarana,Prasarana Perkantoran danKapasitas Aparatur
3.9834.300 5.750
7.3008.100
9.200 9.200
Rasiopenyediaanbarang jasaadministrasiperkantoran sertapelayanantatausaha dankerumahtanggaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SeluruhSKPD
Rasiopenyelenggaraanrapat koordinasidan konsultasi didalam dan keluardaerah
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SeluruhSKPD
Rasiopembangunan,pengadaan,pemeliharaandan rehabilitasisarana danprasaranaaparatur
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SeluruhSKPD
Rasio Pembinaandan PeningkatanPelayananAdministrasiKepegawaian
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SeluruhSKPD
01 20 10 02 01 Pengadaan Sarana danPrasarana Kantor 235
350 1.1001.100
1.2501.350 1.350
01 20 10 02 02 Pemeliharaan Sarana danPrasarana Kantor 353
250 650550
600700 700
01 20 10 02 03 Penyediaan Barang dan JasaPerkantoran 1.878
1.400 1.5001.650
1.8002.000 2.000
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 112
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2101 20 10 02 04 Peningkatan Kapasitas
Aparatur -150 150
250250
300 30001 20 10 02 05 Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor BalaiPengujian Mutu HasilPerikanan
12100 100
350350
400 400
01 20 10 02 06 Pengadaan Sarana danPrasarana Kantor BalaiBudidaya Ikan Air Tawar
37100 100
250250
300 300
01 20 10 02 07 Pengadaan Sarana danPrasarana Kantor BalaiBudidaya Ikan Pantai
7100 100
200250
300 300
01 20 10 02 08 Pengadaan Sarana danPrasarana Kantor BalaiPelabuhan Perikanan Pantai
58100 100
200250
300 300
01 20 10 02 09 Pemeliharaan Sarana danPrasarana Kantor BalaiPengujian Mutu HasilPerikanan
65100 100
250250
300 300
01 20 10 02 10 Pemeliharaan Sarana danPrasarana Kantor BalaiBudidaya Ikan Air Tawar
29100 100
100150
150 150
01 20 10 02 11 Pemeliharaan Sarana danPrasarana Kantor BalaiBudidaya Ikan Pantai
46100 100
100150
150 150
01 20 10 02 12 Pemeliharaan Sarana danPrasarana kantor BalaiPelabuhan Perikanan Pantai
42100 100
100150
150 150
01 20 10 02 13 Penyediaan Barang dan JasaPerkantoran Balai PengujianMutu Hasil Perikanan
290350 450
550600
700 700
01 20 10 02 14 Penyediaan Barang dan JasaPerkantoran Balai BudidayaIkan Air Tawar
284350 350
550600
700 700
01 20 10 02 15 Penyediaan Barang dan JasaPerkantoran Balai BudidayaIkan Pantai
447350 450
550600
700 700
01 20 10 02 16 Penyediaan Barang dan JasaPerkantoran Balai PelabuhanPerikanan Pantai
200300 300
550600
700 700
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 113
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21Meningkatnyapelayanan datadan informasipublik yang dapatdiakses denganmudah dan cepatoleh seluruhlapisanmasyarakat
SkalaKepuasanMasyarakat(Skala 1-4)
01 23 01 Penyediaan DataPembangunan Daerah 461
200 300350
350400 400
01 23 01 72 01 Penyediaan Data danInformasi Pembangunan 461
200 300350
350400 400
Data danInformasiPembangunan
1 Paket 1Paket
1 Paket 1Paket
1paket
1Paket
5Paket
SeluruhSKPD
02 URUSAN PILIHAN
02 01 Pertanian
Meningkatnyapendapatan pelakuutama sektorkelautan danperikanan
MeningkatnyaPendapatanPelaku UtamaSektor Kelautandan Perikanan
Nilai TukarNelayan(NTN)
02 01 01 Peningkatan Produksi,Produktivitas Peternakan,Perikanan, Pertanian danPerkebunan
10.64410.800 15.800
8.2008.900
9.850 9.850
Jumlah ProduksiPerikananTangkap (Ton)
66.42766.950 67.150 68.025 69.200 70.050 70.050
DKP
Nilai TukarNelayan (NTN)
115 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100 >100 DKP
Jumlah ProduksiBenih Ikan(Milyar Ekor)
1,001,00 1,00 1,50 1,60 1,70 1,70
DKP
Jumlah ProduksiPerikananBudidaya (Ton)
143.607150.00
0160.000 170.00
0180.00
0190.00
0190.00
0
DKP
02 01 01 77 22 Pembinaan danPengembangan PerikananBudidaya Air Laut
315300 300
9001.000
1.100 1.100
02 01 01 77 23 Pembinaan danPengembangan PerikananBudidaya Air Payau
315650 650
9001.000
1.100 1.100
02 01 01 77 24 Pembinaan danPengembangan PerikananBudidaya Air Tawar
290300 2.350
1.1001.200
1.350 1.350
02 01 01 77 25 Pembinaan Perbenihan IkanAir Tawar (BBAT) 250
150 300550
600700 700
02 01 01 77 26 Pengembangan Benih danInduk Ikan Unggul Air Tawar(BBAT)
303300 300
350400
400 400
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 114
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2102 01 01 77 27 Pengembangan Benih dan
Induk Ikan Unggul Air Laut(BBIP)
300350 350
550600
700 700
02 01 01 77 28 Pembinaan Perbenihan IkanAir Laut (BBIP) 150
150 250550
400400 400
02 01 01 77 29 Pembinaan danPengembangan Pelabuhandan Armada Perikanan
200200 450
550600
700 700
02 01 01 77 30 Peningkatan ProduktifitasPerikanan Tangkap 315
450 5501.100
1.2501.350 1.350
02 01 01 77 31 Pembinaan Tata OperasionalPelabuhan / FasilitasiPelayanan KepelabuhananPerikanan Labuan
230200 100
550600
700 700
02 01 01 77 32 Pengembangan danPendayagunaan PelabuhanPerikanan (BPPP)
275250 1.200
1.1001.250
1.350 1.350
02 01 01 77 33 Pengembangan SaranaPerikanan Tangkap (DAK) 7.700
7.500 9.0005.000
5.0005.000 5.000
Meningkatkanperanan sektorkelautan danperikanan terhadappertumbuhanekonomi daerah
Pertumbuhanrata-rata PDRBsektor kelautandan perikanan
Pertumbuhanrata-rataPDRB sektorkelautan danperikanansebesar13,5%/tahun
02 01 02 Peningkatan Daya Saingdan Pemasaran ProdukPeternakan, Perikanan,Pertanian dan Perkebunan
1.4081.800 3.050
3.6504.050
4.550 4.550
Kontribusi SektorPerikananTerhadap PDRB(%)
0,70% 0,72% 0,75% 0,77% 0,80% 0,85% 0,85% DKP
Jumlah EksporPerikanan (Ton)
1.0001.750 2.500 3.250 4.000 5.000 5.000
DKP
Tingkat KosumsiIkan (Kg/Kapita)
25,026,0 27,0 28,0 29,0 30,0 30
DKP
02 01 02 78 09 Pembinaan Mutu danPengolahan Hasil Kelautandan Perikanan
325350 750
1.1001.250
1.350 1.350
02 01 02 78 10 Diversifikasi Produk HasilPerikanan 300
550 600550
600700 700
02 01 02 78 11 Pengembangan Bisnis danInvestasi 300
450 700900
1.0001.100 1.100
02 01 02 78 12 Pengelolaan Kompetensi danPelayanan Pengujian UPTDBPMHP Banten
250250 800
550600
700 700
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 115
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2102 01 02 78 13 Pengendalian Mutu dan
Perekayasaan Olahan HasilPerikanan (BPMHP)
233200 200
550600
700 700
02 05 Kelautan dan perikanan;
Meningkatnya luaswilayah perairanBanten yangdiawasi olehaparatur pengawasDinas Kelautan danPerikanan
Meningkatnyacakupan wilayahlaut dan pesisiryang direhabilitasidan bebas IUUFishing
Meningkatnyaluas wilayahlaut danpesisir yangdirehabilitasidan bebasIUU Fishing
02 05 01 Pengelolaan SumberdayaLaut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
1.1411.000 1.550
1.7001.800
2.050 2.050
Luas ArealKonservasi Laut(Ha)
11 1 1 1 1 5
DKP
Jumlah TindakPidana Kelautandan PerikananyangDiselesaikan(Kasus)
1212 12 12 12 12 60
DKP
02 05 01 87 01 Pengelolaan dan RehabilitasiEkosistem Pesisir dan Laut 380
350 600550
600700 700
02 05 01 87 02 Pengendalian SumberdayaKelautan 261
200 250350
350400 400
02 05 01 87 03 Pengendalian SumberdayaPerikanan 250
200 300350
350400 400
02 05 01 87 04 Penanganan PelanggaranSumberdaya Kelautan danPerikanan
250250 400
450500
550 550
JUMLAH 18.425 18.900 27.450 22.450 24.550 27.550 27.550
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 116
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 116
BAB VIINDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Penetapan indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bantenbertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visidan misi pembangunan kelautan dan perikanan pada akhir periode masa Renstra DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaianindikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yangbersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periodeRenstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dapat dicapai.
Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2012-2017 berpedomankepada Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenegah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017, hasil evaluasi capaian kinerja DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Banten sampai dengan saat ini, dan memperhatikanpeluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun2017.
Setelah melalui penelaahan capaian Renstra Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi Banten periode sebelumnya .. Ditetapkan indikator program sebagai berikut:1. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah, dengan indikator kinerja:
Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan (Unit)2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah, dengan indikator
kinerja:
Rasio Ketersediaan Dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (%)
Rasio Ketersediaan Dokumen Penatausahaan, Pengendalian dan EvaluasiLaporan Keuangan (%)
3. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur,dengan indikator kinerja:
Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana danSarana Aparatur (%)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 117
Rasio Pembinaan dan Peningkatan Pelayanan, Tata Usaha dan AdministrasiKepegawaian (%)
Rasio Penyelengaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di Dalam dan ke LuarDaerah (%)
Rasio Penyediaan Barang dan Jasa Adm.Perkantoran serta Pelayanan TataUsaha Kerumahtanggaan (%)
4. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, denganindikator kinerja:
Luas Areal Konservasi Laut (Ha)
Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (Kasus)5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan
Perkebunan, dengan indikator kinerja:
Jumlah Produksi Benih Ikan (Milyar Ekor)
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
Nilai Tukar Nelayan (NTN)6. Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan Perkebunan, dengan indikator kinerja:
Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB (%)
Jumlah Ekspor Perikanan (Ton)
Tingkat Konsumsi Ikan (Kg/Kapita)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 118
Tabel 6.1 Target Indikator Kinerja Program (Outcome) DKP Banten Tahun 2012-2017
Indikator Kinerja Program(Outcome)
KondisiKinerja Awal
RPJMD(2012)
Target Capaian Kinerja Program (Outcome)
Tahun2013
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Jumlah Produksi PerikananTangkap (Ton) 66,427 66,950 67,150 68,025 69,200 70,050
Nilai Tukar Nelayan (NTN) 115 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100Jumlah Produksi Benih Ikan(Milyar Ekor) 1.00 1.00 1.00 1.50 1.60 1.70dan Pulau-pulau Kecil
143,607 150,000 160,000 170,000 180,000 190,000Kontribusi Sektor PerikananTerhadap PDRB
0.70% 0.72% 0.75% 0.77% 0.80% 0.85%
Jumlah Ekspor Perikanan (Ton)1,000 1,750 2,500 3,250 4,000 5,000
Tingkat Kosumsi Ikan (Kg/Kapita)25.0 26.0 27.0 28.0 29.0 30.0
Peningkatan jumlah kelompokusaha mandiri (unit) 20.0 20.0 20.0 20.0 20.0 20.0
Luas Areal Konservasi Laut (Ha)1 1 1 1 1 1
Jumlah Tindak Pidana Kelautandan Perikanan yang Diselesaikan(Kasus)
12 12 12 12 12 12
Secara skematik keterkaitan antara visi, misi dengan perumusan tujuan dan sasaran,program dan kegiatan yang secara totalitas menjadi arsitektur kinerja pembangunandaerah, dapat digambarkan sebagai berikut:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 119
Gambar 6.1 Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 120
BAB VIPENUTUP
RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 merupakansuatu dokumen yang disusun oleh DKP Banten, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.RENSTRA yang mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025, Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan TataKerja Dinas Daerah Provinsi Banten, visi serta misi Gubernur Banten terpilih dan Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2012-2017, merupakan acuan bagi penyusunan Rencana Kerja danAnggaran pada unit kerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten setiaptahunnya. RENSTRA ini juga merupakan acuan perencanaan, baik di tingkat provinsimaupun kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
. Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanantidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen RENSTRA, melainkan diperlukan dukungansektor terkait lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan kerja keras dariseluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dengan semua pihak yangterkait diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk mensejahterakan nelayan,pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan masyarakat pesisir lainnya melaluipemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutandapat terwujud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 120
BAB VIPENUTUP
RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 merupakansuatu dokumen yang disusun oleh DKP Banten, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.RENSTRA yang mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025, Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan TataKerja Dinas Daerah Provinsi Banten, visi serta misi Gubernur Banten terpilih dan Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2012-2017, merupakan acuan bagi penyusunan Rencana Kerja danAnggaran pada unit kerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten setiaptahunnya. RENSTRA ini juga merupakan acuan perencanaan, baik di tingkat provinsimaupun kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
. Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanantidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen RENSTRA, melainkan diperlukan dukungansektor terkait lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan kerja keras dariseluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dengan semua pihak yangterkait diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk mensejahterakan nelayan,pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan masyarakat pesisir lainnya melaluipemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutandapat terwujud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 120
BAB VIPENUTUP
RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 merupakansuatu dokumen yang disusun oleh DKP Banten, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.RENSTRA yang mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025, Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan TataKerja Dinas Daerah Provinsi Banten, visi serta misi Gubernur Banten terpilih dan Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2012-2017, merupakan acuan bagi penyusunan Rencana Kerja danAnggaran pada unit kerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten setiaptahunnya. RENSTRA ini juga merupakan acuan perencanaan, baik di tingkat provinsimaupun kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
. Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanantidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen RENSTRA, melainkan diperlukan dukungansektor terkait lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan kerja keras dariseluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dengan semua pihak yangterkait diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk mensejahterakan nelayan,pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan masyarakat pesisir lainnya melaluipemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutandapat terwujud.
Recommended