View
219
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 i
KATA PENGANTAR
Penyusunan LAKIP tahun 2013 ini dilaksanakan dalam rangka menilai pencapaian
penyelenggaraan pengembangan sektor energi dan sumberdaya mineral di Jawa
Timur secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab melalui
proses pengumpulan dan analisa informasi secara sistematis dan terukur, jelas,
obyektif serta transparan.
Bentuk dan isi LAKIP berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor :
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Maksud laporan ini untuk memberikan gambaran tentang hasil pelaksanaan
kegiatan pembangunan di sektor energi dan sumberdaya mineral yang menjadi
tugas dan tanggung jawab Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Timur tahun 2013. Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat umpan balik dan
komunikasi pimpinan dengan pegawai dan pihak yang berkepentingan dalam
rangka peningkatan kinerja pada masa yang akan datang.
Dengan tersusunnya LAKIP ini diharapkan dapat diketahui kemajuan pelaksanaan
program/kegiatan maupun kendala yang dihadapi dan menjadi bahan evaluasi
guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dinas pada tahun-tahun yang akan
datang.
Surabaya , Januari 2014
KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROPINSI JAWA TIMUR
Ir. DEWI J. PUTRIATNI, M.Sc.
Pembina Utama Madya NIP. 19600627 198610 2 001
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ . i
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum .................................................................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan .............................................................. 3
1.4. Gambaran Umum Organisasi ............................................... 3
1.5. Sarana dan Prasarana .......................................................... 11
1.6. Hubungan Kerjasama ........................................................... 13
1.7. Anggaran .............................................................................. 13
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1.Rencana Strategis .................................................................... 17
2.1.1. Visi ........................................................................... 17
2.1.2. Misi ........................................................................... 18
2.1.3. Tujuan ...................................................................... 18
2.1.4. Sasaran .................................................................... 19
2.1.5. Strategi dan Kebijakan ............................................ 21
2.2. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2013 ................... 22
2.3. Perjanjian Kinerja ................................................................ 23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 .......................... 25
3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja ........................................... 43
Sasaran 1 ............................................................................. 43
Sasaran 2 ............................................................................. 45
Sasaran 3 ............................................................................ 47
Sasaran 4 ............................................................................ 48
3.3. Akuntabilitas Keuangan ....................................................... 50
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 iii
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................... 60
Saran ........................................................................................... 61
LAMPIRAN :
I. Susunan Organisasi
II. Matriks Rencana Strategis Tahun 2009 - 2014
III. Penetapan Kinerja Tahun 2013
IV. Pengukuran Kinerja Tahun 2013
V. Hasil Kegiatan Dinas ESDM Tahun 2013
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2012....................................... II.
II.2. Penetapan Kinerja Tahun 2012 ..................................................... II.
III.1. Target dan Realisasi Sasaran 1 .................................................... III.
III.2. Target dan Realisasi Sasaran 2 .................................................... III.
III.3. Target dan Realisasi Sasaran 3 ................................................... III.
III.4. Target dan Realisasi Sasaran 4 .................................................... III.
III.5. Target dan Realisasi Sasaran 5 .................................................... III.
III.6. Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2012 ............................. III.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
A. Struktur Organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur
B. Alokasi dan Realisasi APBD Tahun 2012
C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012
D. Penetapan Kinerja Tahun 2012
E. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Uraian Anggaran Belanja
Daerah Tahun 2012
F. Dokumentasi beberapa hasil kegiatan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012.
BAB I
P E N D A H U L U A N
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 vi
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Timur No. 9 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur telah dibentuk Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur yang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang energi dan sumber daya mineral.
Agar dalam melaksanakan urusan tersebut diatas dapat berjalan dengan baik,
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM) harus menyusun
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam suatu perencanaan
yang matang, perencanaan tersebut harus mempertimbangkan keadaan yang
ada dan memprediksi keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan
dan hambatan yang mungkin timbul.
Sesuai Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, maka Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan
tugasnya menetapkan target kinerja dan pengukuran kinerja yang telah
dicapai dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Lakip disusun berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendaya gunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Lakip Dinas ESDM tahun 2013
dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Visi,
Misi, Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya
keberhasilan, kendala dan hambatan dan solusinya, sehingga Lakip dapat
dipakai sebagai referensi untuk perbaikan kinerja di tahun-tahun yang akan
datang.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dilaksanakan
dengan dasar hukum :
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 vii
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Timur;
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
f. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara;
g. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
h. Peraturaturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan
dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah
Pertambangan;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;
m. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur;
n. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
o. Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) tahun 2013 Dinas Energi dan Sumber daya Mineral
Provinsi Jawa Timur adalah :
a. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur;
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 viii
b. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun yang akan datang,
khususnya dalam perencanaan kinerja;
c. Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumber daya
dalam periode satu tahun.
1.4. Gambaran Umum Organisasi
Potensi energi dan sumber daya mineral di wilayah Provinsi Jawa Timur
cukup besar, baik berupa potensi mineral logam, mineral non logam dan
batuan, minyak dan gas bumi serta energi alternatif seperti mikro hidro,
angin, matahari dan panas bumi. Hasil pengelolaan sumber daya tersebut
telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Jawa Timur.
Dalam rangka pengelolaan potensi energi dan sumberdaya mineral tersebut
dibentuk Dinas Pertambangan Daerah Propinsi Jawa Timur, yang diatur
dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 23
Tahun 1987.
Dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, kelembagaan Dinas Pertambangan
Daerah berubah menjadi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor
9 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa
Timur.
1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok :
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan di bidang energi dan sumberdaya mineral.
Fungsi :
Dalam melaksanakan tugas Dinas Energi dan Sumber daya Mineral
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang energi dan sumber daya mineral;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
energi dan sumber daya mineral;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ix
1.4.2. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur.
Susunan Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi
Jawa Timur terdiri dari :
Kepala Dinas ;
Sekretariat , membawahi :
- Sub Bagian Tata Usaha ;
- Sub Bagian Penyusunan Program ;
- Sub Bagian Keuangan
Bidang Pertambangan Umum dan Migas, membawahi :
- Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan Migas ;
- Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Pertambangan Umum & Migas;
- Seksi Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas ;
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, membawahi :
- Seksi Inventarisasi Energi dan Ketenagalistrikan ;
- Seksi Pemanfaatan Energi dan Ketenagalistrikan ;
- Seksi Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan.
Bidang Air Tanah , membawahi :
- Seksi Inventarisasi Air Tanah;
- Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah;
- Seksi Pengawasan Air Tanah.
Bidang Geologi, membawahi :
- Seksi Inventarisasi Geologi ;
- Seksi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ;
- Seksi Geologi Tata Lingkungan.
Adapun uraian tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur tercantum dalam
Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 97 tahun 2008 sebagai berikut :
1.4.2.1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan
dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan,
penyusunan program dan keuangan, hubungan masyarakat (humas) dan protokol;
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 x
Sekretaris mempunyai fungsi :
a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian ;
c. pengelolaan administrai keuangan ;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan ;
e. pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protocol ;
f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-
undangan ;
g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas ;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan Organisasi Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Penyusunan Program;
c. Sub Bagian Keuangan.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
1.4.2.2. Bidang Pertambangan Umum dan Migas
Bidang Pertambangan Umum dan Migas mempunyai tugas melaksanakan
inventarisasi, pemanfaatan, pembinaan dan pengawasan pertambangan
umum dan migas.
Bidang Pertambangan Umum dan Migas mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan inventarisasi sumber daya mineral dan migas;
b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi pertambangan umum dan
migas;
c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan
migas;
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xi
d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Pertambangan Umum dan Migas, terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan Migas;
b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Pertambangan Umum dan Migas;
c. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas
Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
1.4.2.3. Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melaksanakan
inventarisasi, pemanfaatan, pembinaan dan pengawasan energi dan
ketenagalistrikan.
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan inventarisasi energi dan ketenagalistrikan ;
b. pelaksanaan pengelolaan pemanfaatan energi dan ketenaga listrikan
c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan energi dan ketenaga
listrikan ;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi Energi dan Ketenagalistrikan;
b. Seksi Pemanfaatan Energi dan Ketenagalistrikan;
c. Seksi Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan.
Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
1.4.2.4. Bidang Air Tanah
Bidang Air Tanah mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi air tanah,
pemanfaatan dan konservasi air tanah serta pembinaan dan pengawasan
air tanah.
Bidang Air Tanah mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan inventarisasi air tanah (penelitian, survey dan
penyelidikan hidrogeologi secara sistematis terhadap potensi air tanah
pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota);
b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi air tanah ;
c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air
tanah lintas kabupaten/kota ;
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xii
d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Air Tanah, terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi Air Tanah;
b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah;
c. Seksi Pengawasan Air Tanah.
Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
1.4.2.5. Bidang Geologi
Bidang Geologi mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi geologi,
vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, lingkungan geologi dan
pengembangan wilayah.
Bidang Geologi mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan inventarisasi geologi pada wilayah provinsi;
b. Pelaksanaan dan koordinasi subbidang vulkanologi dan mitigasi
bencana geologi pada wilayah lintas kabupaten/kota;
c. Penyusunan pedoman pengelolaan lingkungan geologi dan
pengembangan wilayah pada wilayah lintas kabupaten/kota;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Geologi terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi Geologi;
b. Seksi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi;
c. Seksi Geologi Tata Lingkungan.
Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
1.4.3. Kelompok Jabatan Fungsional
Disamping 1 sekretariat dan 4 bidang diatas terdapat kelompok jabatan
fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang keahliannya dan
ketrampilan. Sampai saat ini terdapat jabatan fungsional Pranata Humas.
Susunan Organisasi Dinas ESDM dapat dilihat pada Lampiran I
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xiii
1.4.4. Kekuatan Sumber Daya
1.4.4.1. Sumber Daya Manusia
Peran strategis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral tidak akan dapat
terlaksana dengan baik apabila tidak didukung oleh sumberdaya yang
baik pula.
Sumber daya manusia sebagai salah satu komponen penting dalam
meningkatkan kinerja organisasi memerlukan pengembangan kompetensi
dan pemberian kewenangan serta tanggung jawab yang terencana,
terarah dan strategis. Pemberdayaan pegawai sangat dibutuhkan
dalam rangka mendukung penyelenggaraan kepemerintahan yang baik
(Good Governance). Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur diantaranya melalui
analisa jabatan, analisa kebutuhan pendidikan dan latihan, serta
pendidikan dan latihan baik fungsional, struktural maupun teknis.
Jumlah Pegawai di lingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
sampai dengan tahun 2013 berjumlah 123 orang terdiri dari 111 PNS
dan 12 tenaga outsourcing/Kontrak.
Pegawai yang berstatus PNS kemudian dapat dikelompokan berdasarkan
jenis kelamin, golongan, eselon, dan tingkat pendidikan sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jumlah dan Status Pegawai
No. STATUS KEPEGAWAIAN
PEGAWAI TAHUN 2013
L P JUMLAH
1. Calon Pegawai Negeri Sipil - - -
2. Pegawai Negeri Sipil 81 30 111
JUMLAH PEGAWAI 81 30 111
Tabel 1.2 Pegawai Non PNS/Honorer/Kontrak
No. STATUS KEPEGAWAIAN
PEGAWAI TAHUN 2013
L P JUMLAH
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xiv
1. Tenaga Bantu 7 4 11
3. Sopir/Pengemudi 1 - 1
JUMLAH PEGAWAI HONORER 11 1 12
Tabel 1.3
Jabatan Pegawai
No. JABATAN
FORMASI TERISI
L P JUMLAH
I. Struktural 18 2 20
1. Eselon II - 1 1
2. Eselon III 4 - 4
3. Eselon IV 14 1 15
II. Fungsional Tertentu/Khusus 1 1 2
III. Fungsional Umum/Non Struktural
62 27 89
JUMLAH JABATAN PEGAWAI 81 30 111
Tabel 1.4 Pangkat/Golongan Ruang Pegawai
No. PANGKAT GOL
RUANG
GOL. PEGAWAI TAHUN 2013
L P JUMLAH
I. Golongan IV 14 2 16
Pembina Utama Madya IV - d - 1 1
Pembina Utama Muda IV – c - - -
Pembina Tingkat I IV – b 4 - 4
Pembina IV - a 10 1 11
II. Golongan III 54 24 76
Penata Tingkat I III – d 18 9 27
Penata III – c 19 6 25
Penata Muda Tingkat I III – b 10 3 13
Penata Muda III - a 7 6 13
III. Golongan II 9 4 13
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xv
No. PANGKAT GOL
RUANG
GOL. PEGAWAI TAHUN 2013
L P JUMLAH
Pengatur Tingkat I II – d 2 - 2
Pengatur II – c 3 1 4
Pengatur Muda TK. I II – b 3 3 6
Pengatur Muda II - a 1 - 1
IV. Golongan I 4 - 4
I - d 2 - 2
I – c 1 - 1
I – b 1 - 1
I - a - - -
JUMLAH 81 30 111
Tabel 1.5 Pendidikan Pegawai
No. PENDIDIKAN PEGAWAI
L P JUMLAH
1. PASCASARJANA (S2) 19 5 24
S2 / Sains 1 1 2
S2 / Magister Managemen 12 3 15
S2 / Engineering 6 - 6
S2 / Hukum - 1 1
2. SARJANA (S-1) 38 15 53
1. S1/Geologi 3 1 4
2. S1/Geografi 1 - 1
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xvi
No. PENDIDIKAN PEGAWAI
L P JUMLAH
3. S1 /Elektro/Informatika 1 - 1
4. S1 /Sipil 1 - 1
5. S1 /Lingkungan/Industri 2 - 2
6. S1 /Fisika/Kimia 1 3 4
7. S1 /Administrasi Negara 9 4 13
8. S1 /Hukum Perdata 11 1 12
9. S1 /Ekonomi 6 4 10
10. S1 /Ilmu Politik - 1 1
11. S1 /Humas 1 - 1
12. S1 /Pendidikan - 1 1
13. S1 /Keuangan 1 - 1
14. S1 / Informatika - 1 1
3. SARMUD/D-3 4 4 8
1. Sarmud Tambang/Minyak 3 - 3
1. D3 /Sipil - 1 1
3. D3/Ekonomi - 1 1
4. D3/Pendidikan - 1 1
5. D3/Keuangan/Perbankan 1 1 2
4. SLTA 16 6 22
1. STM/Mesin 2 - 2
2. STM/Listrik 2 - 2
3. STMI/Teknologi Industri - 1 1
4. SMA/IPA 6 - 6
5. SMA/IPS 5 3 8
6. SMEA/Tata Niaga 1 2 3
5. SLTP 3 - 3
6. SD 1 - 1
TOTAL 81 30 111
1.5. Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur dilengkapi dengan sarana dan
prasarana berupa: 2 unit gedung kantor, 1 unit Ruang pertemuan, 1 unit
laboratorium, 19 kendaraan dinas roda dua dan 13 kendaraan roda empat, 1
ruang perpustakaan, 1 ruang SIG, 1 ruang Website/LAN, barang-barang
inventarisasi dan fasilitas lainnya.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xvii
Sarana dan prasarana tersebut sebagian besar dalam kondisi baik dan
beberapa dalam kondisi kurang baik, namun diharapkan semuanya dapat
dimanfaatkan secara optimal.
Tabel 1.6 Sarana dan Prasarana Pendukung
No. SARANA/PRASARANA JUMLAH KONDISI KETERANGAN
1. Tanah sebanyak 1 bidang 7.670 m2 Cukup 1 persil
2. Gedung Kantor 3 unit Cukup 2 lt, L=1.800 m2
3. Gedung Aula 1 unit Cukup 1 lt, L=270 m2
4. Gedung Laboratorium 1 unit Kurang 1lt, L=656 m2
5. Gudang Peralatan/Workshop 1 unit Cukup 1 lt, L=300 m2
6. Mobil Dinas 13 unit Kurang
7. Sepeda Motor 19 unit Kurang
8. Alat-Alat Bengkel & Alat Ukur 117 buah Kurang Mesin bor, genset dll
9. Alat Pertanian 1 buah Cukup
10. Alat-Alat Kantor dan RT 1.629 bh Kurang Meja, kursi, komputer dan perlengkapannya, lemari, AC, dll
11. Alat-Alat Studio dan Komunikasi
217 bh Kurang Tustel, HT, Telpon, Facsimal, dll
12. Alat-Alat Laboratorium 329 bh Kurang Spektro Photo Meter, pH Meter, DO Meter, Mesin Pemotong Batuan, Miksroskop, dll
13. Instalasi/Pembangkit Listrik (JTR/JTM)
6 bh/232 Kurang PLTMH, dan PLTS
14. Instalasi/Fasiltas Air Bersih 20 bh Kurang Sumur Bor, Water Treatment dan Bak Turap
15. Buku Perpustakaan 209 bh Kurang
16. Barang Bercorak Kebudayaan 16 bh Cukup
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xviii
1.6. Hubungan Kerjasama
Dalam rangka sinkronisasi program berbagai langkah penting telah dilakukan
yaitu dengan membina hubungan kerjasama baik dengan instansi terkait di
pusat dan kabupaten/kota maupun dengan institusi pendidikan serta
lembaga penelitian dan pengembangan sumberdaya mineral dan energi.
Kerjasama antar provinsi, pemerintah pusat, kabupaten/kota
Bentuk kerja sama dengan instansi terkait baik di dalam maupun luar
propinsi dituangkan dalam usulan sinkronisasi program dan nota
kesepakatan untuk ditindaklanjuti kemudian secara detil dengan program
dan kegiatan di masing-masing instansi. Sedangkan dengan pemerintah
pusat dilaksanakan dalam rangka konsultasi dan tugas dekonsentrasi.
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi
Beberapa perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur terutama dalam
memberikan kontribusi dalam bentuk pengembangan ide-ide yang
bersifat praktis.
Kerjasama dengan lembaga-lembaga pengembangan dan penelitian
Bentuk kerjasama yang nyata adalah mengikutsertakan pegawai dalam
program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sosialisasi dan
koordinasi yang diadakan oleh lembaga-lembaga tersebut diantaranya
Badan Geologi, Ditjen EBT-KE Kementerian ESDM.
1.7. Anggaran.
Anggaran untuk seluruh kegiatan yang ada di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) sumber dana yakni yang berasal dari APBD untuk membiayai kegiatan desentralisasi
dan dana dari APBN untuk membiayai kegiatan dekonsentrasi.
a. Anggaran Desentralisasi (APBD)
Dana yang diperlukan untuk pembiayaan kegiatan desentralisasi berasal dari APBD dengan jumlah total Rp.
54.003.292.000,00 (Lima Puluh Empat Milyar Tiga Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah) melalui
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2013 Rp.
54.315.332.000,00 (Lima Puluh Empat Milyar Tiga Ratus Lima Belas Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah)
dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Tahun Anggaran 2013
Rp. 312.040.000,00 (Tiga Ratus Dua Belas Juta Empat Puluh Ribu Rupiah), yang terinci untuk pembiayaan Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung, sebagai berikut :
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xix
- Berdasarkan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
No. Jenis Belanja Anggaran (Rp)
1. Belanja Tidak Langsung 7.553.292.000
2. Belanja Langsung 46.450.000.000
JUMLAH BELANJA SKPD …… 54.003.292.000
- Pembagian Belanja Langsung
No. Uraian Belanja Anggaran (Rp)
1. Belanja Pegawai 4.170.090.000
2. Belanja Barang dan Jasa 25.548.248.000
3. Belanja Modal 16.731.662.000
JUMLAH BELANJA ……………. 46.450.000.000
- Alokasi dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan
No. Uraian Anggaran (Rp)
A. BELANJA TAK LANGSUNG. 7.553.292.000
Balanja Pegawai 7.553.292.000
1. Gaji dan tunjangan 6.092.526.000
2. Tambahan penghasilan PNS 1.458.924.000
3. Insentif Pemungu tan Retribusi 1.842.000
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xx
No. Uraian Anggaran (Rp)
B. BELANJA LANGSUNG 46.450.000.000
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.739.736.000
1 Peningkatan pelayanan Administrasi
perkantoran 3.739.736.000
II. Peningkatan Disiplin Aparatur 135.3225.000
1 Peningkatan Disiplin Aparatur 135.225.000
III. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 95.509.000
1 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 95.509.000
IV. Peningkatan Pembangu nan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
749.530.000
1 Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
749.530.000
V. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
230.000.000
1. Penyusunan Data base SKPD sebagai Penun jang Pusat Data Provinsi Jawa Timur
230.000.000
VI. Pengembangan dan Pemerataan Sumber Energi 3.798.635.000
1 Pengembangan Desa Mandiri Energi 499.300.000
2 Inventarisasi Potensi Sumber Energi baru Terbarukan
1.766.290.000
3 Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan
1.533.045.000
VII. Pengembangan dan Pemerataan pasokan Listrik 4.266.365.000
1 Pengembangan Infrastruktur Jaringan dan Pnyediaan Pem bangkit Listrik menggunakan Sumber Energi Alternatif
3.410.035000
2 Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan Listrik
856.330.000
VIII. Pengembangan Pengelolaan Kelistrikan, Energi, Mineral dan Migas
5.640.000.000
1 Fasilitasi kerjasama dan koordinasi pengembangan kelistrikan, energi, mineral dan migas
2.667.920.000
2
Sosialisasi dan Publikasi pengelolaan kelistrikan, energi, mineral dan migas
1.207.580.000
3 Pendataan dan sistimatisasi data kelistrikan,energi, mineral dan migas.
825.322.500
4 Peningkatan Kinerja Pembangunan Kelistrikan, energi, mineral dan migas
939.177.500
IX. Inventarisasi Pengembangan Potensi Geologi Lingkungan dan Bencana Geologi
11.455.000.000
1 Inventarisasi Geologi, Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi
1.484.380.000
2 Sosialisasi, Simulasi dan Mitigasi Benvana Kegeologian
7.461.730.000
3 Pengembangan Geologi Teknik dan Geologi Tata Lingkungan
2.508.890.000
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxi
No. Uraian Anggaran (Rp)
X. Pembinaan Usaha Pertambangan dan Pengelolaan Air Tanah
16.340.000.000
1 Inventarisasi Potensi Air Tanah. 1.180.000.000
2 Pemberdayaan, Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Air Tanah
4.220.000.000
3 Pengembangan Potensi dan Konservasi Sumber daya Mineral serta Rehabilitasi Lahan Bekas Pertambangan
3.907.969.000
4 Pengembangan Pemanfaatan dan Konservasi Air Bawah Tanah
2.940.000.000
5 Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan
1.975.871.000
6
Pemulihan Lingku ngan Pasca Tambang dan Penerapan kebija kan Pengelolaan Pasca tambang dan Produksi Migas yang berwawasan lingkungan
2.116.160.000
JUMLAH A + B 54.003.292.000
- Berdasarkan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
Sasaran Anggaran (Rp)
1. Meningkatnya ketersediaan energi Terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat
4.140.000.000 (31,66 %)
2. Meningkatnya Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang mendapat bantuan ala pertambangan
900.000.000 (6,88 %)
3. Meningkatkan masyarakat daerah sulit air yang mendapatka air bersih dari air tanah
2.100.000.000 (16,06 %)
4. Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi bencana geologi di wilayah Jawa Timur
6.065.000.000 (46,34 %)
JUMLAH 13.075.000.000
b. Dekonsentrasi (APBN)
No. Uraian Anggaran (Rp)
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian ESDM
918.700.000
1 Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan dan kerjasama Kementerian ESDM
918.700.000
JUMLAH 918.700.000
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxii
BAB II
RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Timur disusun mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
yang merupakan pedoman penyusunan bagi Dinas/Instansi agar dapat
dilaksanakan secara konsisten, jujur, transparan, partisipatif dan penuh
tanggung jawab. RPJMD tersebut juga merupakan penjabaran dari visi, misi,
dan program Kepala Daerah 5 (lima) tahun mendatang sampai berakhirnya
masa jabatan Gubernur Jawa Timur.
Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur disusun
pada tahun 2009 yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
periode 2009–2014 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala
yang ada atau yang mungkin terjadi.
2.1.1. Visi
Sejalan dengan visi pembangunan Provinsi Jawa Timur, maka visi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur adalah :
"TERPENUHINYA KEBUTUHAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL BAGI MASYARAKAT "
Penjelasan Visi di atas adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan energi dan sumber daya mineral yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan, adalah suatu proses yang terencana dan
terarah dalam melaksanakan pembangunan bidang sumber daya
mineral dan energi dengan memperhatikan keseimbangan antara
optimalisasi manfaat, masyarakat, dan daya tarik investasi serta
mengindahkan prinsip-prinsip konservasi dan pelestarian fungsi
lingkungan karena sifat sumber daya mineral yang tidak terbarukan;
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxiii
b. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat bermakna meningkatnya
peran serta masyarakat yang tercermin dalam harmonisasi
pengusahaan pertambangan, energi serta air tanah.
2.1.2. Misi
Misi yang diemban adalah Mewujudkan Pembangunan Energi dan Sumber
Daya Mineral untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Jawa Timur.
2.1.3. Tujuan
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut dilakukan berbagai upaya serius
dengan tujuan :
a. Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk memenuhi
kebutuhan energi masyarakat;
b. Meningkatkan Kemampuan Usaha Pertambangan Rakyat;
c. Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air
bersih masyarakat.
d. Meningkatkan informasi geologi untuk mengurangi tingkat resiko
akibat bencana geologi.
Hubungan antara Misi dan Tujuan Dinas ESDM dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 2.1. Hubungan antara Misi dan Tujuan
MISI TUJUAN INDIKATOR
Mewujudkan pemba 1. Meningkatkan Peman Persentase Rumah
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxiv
ngunan energi dan sumberdaya mineral untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Jawa Timur
faatan Energi terbaru kan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat .
tangga yang meng gunakan energi terbarukan
2. Meningkatkan Kemam puan usaha pertamba ngan rakyat
Persentase Kelom pok Pertambangan rakyat yang dibantu alat pertambangan
3. Meningkatkan Peman faatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Persentase Sumur Bor yang dibangun di daerah sulit air
4. Meningkatkan informasi geologi yang disampaikan kepada masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana geologi
Persentase Kajian Kegeologian
Persentase Alat Deteksi Longsor yang terpasang
Persentase Rambu Peringatan Rawan Longsor/ Tsunami yang terpasang
2.1.4. Sasaran
Pembangunan energi dan sumber daya mineral yang akan diwujudkan
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain :
1. Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk memenuhi
kebutuhan energi masyarakat. Sasarannya adalah meningkatnya
pemanfaatan energi terbarukan untuk masyarakat, di daerah terpencil.
2. Meningkatkan kemampuan usaha pertambangan rakyat. Sasarannya
adalah meningkatnya Kelompok usaha pertambangan rakyat yang
mendapat bantuan alat pertambangan.
3. Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air
bersih masyarakat. Sasarannya adalah meningkatnya masyarakat
daerah sulit air yang mendapat air bersih dari air tanah.
4. Meningkatkan informasi geologi yang disampaikan kepada masyarakat
untuk mengurangi tingkat resiko akibat bencana geologi. Sasarannya
adalah meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi bencana
geologi di wilayah Jawa Timur.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxv
Tabel 2.2. Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
TUJUAN SASARAN
Uraian Indikator Uraian Indikator Meningkatkan Pe
manfaatan Energi terbaru kan untuk
memenuhi kebutu
han energi masya rakat.
Persentase Rumah
Tangga (KK) yang menggunakan
energi terbarukan
Meningkatnya
pemanfaatan energi terbarukan untuk
masyarakat di
daerah terpencil
% Rumah Tangga
(KK) yang menggu nakan listrik dari
energi terbarukan
PLTMH
% Rumah Tangga
(KK) yang menggu nakan listrik dari
energi terbarukan
PLTS.
% Rumah Tangga
(KK) yang
mengguna kan Biogas
Meningkatkan ke mampuan usaha
pertambangan
rakyat
Persentase Kelom pok Pertamba
ngan Rakyat yang
dibantu alat pertambangan
Meningkatnya Kelompok Usaha
Pertam bangan
rakyat yang mendapat bantuan
alat pertambangan
% Peningkatan Kelompok
Pertambangan
rakyat yang mendapat bantuan
alat pertambangan.
Meningkatkan pe manfaatan air tanah
untuk memenuhi kebutuhan air bersih
masyarakat.
Persentase Sumur Bor yang
dibangun di daerah sulit air
Meningkatnya mayarakat daerah
sulit air yang menggunakan air
bersih dari air tanah.
% masyarakat (KK) daerah sulit air
yang mendapat air bersih dari air
tanah
Meningkatkan
informasi geologi yang disampaikan
kepada masyrakat
untuk mengurangi resiko akibat
bencana geologi
Persentase kajian
Kegeologian. Persentase Alat
Deteksi Longsor
yang terpasang Persentase Papan
rambu Peringatan Bahaya Longsor/
Tsunami yang
terpasang
Meningkatnya
informasi kegeologian dan
mitigasi bencana
geologi di wilayah Jawa Timur.
% Daerah Rawan
Bencana Geologi yang terpetakan
% Alat Deteksi
Longsor yang terpasang
% Rambu Per
ingatan Rawan Longsor/Tsunami
yang terpasang.
2.1.5. Strategi dan Kebijakan
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, dan dengan memperhatikan isu-isu
strategis, tujuan dan sasaran pembangunan, maka beberapa faktor kunci keberhasilan dapat disusun untuk menentukan
strategi dan kebijakan yang akan diambil sekaligus akan menjawab tentang Visi dan Misi Organisasi. Adapun strategi dan
kebijakan yang akan diambil oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dalam rangka pelaksanaan pembangunan sektor
energi dan sumberdaya mineral sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pelaku usaha di sektor energi dan sumber daya mineral;
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxvi
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pelaku ekonomi dalam mendukung penciptaan lapangan kerja dan
pengentasan kemiskinan;
3. Menegakkan peraturan perundangan sektor energi dan sumber daya mineral dan peraturan yang terkait secara
konsisten;
4. Mengembangkan potensi produk unggulan energi dan sumber daya mineral;
5. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota, Pusat dan instansi terkait, luar negeri di sektor energi
dan sumber daya mineral;
6. Memberikan bantuan teknis kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) di sektor energi dan sumber daya mineral;
7. Melakukan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, pengendalian pengambilan dan konservasi air tanah;
8. Meningkatkan penyediaan listrik bagi masyarakat pedesaan dan kepulauan;
9. Melakukan upaya ketersediaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak bagi masyarakat;
10. Melakukan mitigasi bencana dan sosialisasi kegeologian;
11. Membangun sistem informasi yang mudah diakses masyarakat dan pelaku usaha sektor energi dan sumber daya
mineral secara cepat, tepat dan akurat;
12. Menyusun program-program dan kegiatan strategis dan operasional dalam pelaksanaan tugas;
13. Menyusun peraturan perundangan yang terkait dengan sektor energi dan sumber daya mineral.
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2013
Dalam Rencana Kinerja Tahun 2013 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Timur telah merencanakan sasaran, indikator dan target yang
hendak dicapai dengan rincian sebagaimana Tabel berikut :
Tabel 2.3. Rencana Kinerja Dinas ESDM Tahun 2013
TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET
Meningkatkan Pemanfaatan Energi
terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan energi
masyarakat.
Meningkatnya pemanfaatan energi
terbarukan untuk
masyarakat di daerah terpencil
- Persentase Rumah tangga (KK) yang menggunakan
listrik dari energi terbaru
kan PLTMH
250 KK (0,0087 %)
- Persentase Rumah Tangga
(KK) yang menggunakan
listrik dari energi terbaru kan PLTS
100 KK
(0.0034 %)
- Persentase Rumah Tangga
(KK) yang menggunakan energi terbarukan Biogas
50 KK
(0,0039 %)
Meningkatkan kemampuan usaha
pertamba ngan
rakyat
Meningkatnya kelompok usaha
pertambangan
rakyat yang mendapat bantuan
alat pertambangan
- Persentase Kelompok Usaha Pertambangan
Rakyat yang mendapat
bantuan alat pertam bangan
9 Kelompok
(2,250 %)
Meningkatkan pemanfaatan air
tanah untuk memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat
Meningkatnya masyarakat daerah
sulit air yang menggunakan air
bersih dari air tanah
- Persentase masyarakat daerah sulit air yang
mendapat air bersih dari air tanah
600 KK (0,761 %)
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxvii
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxviii
TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET
Meningkatkan informasi geologi
yang disampaikan
kepada masyarakat untuk mengurangi
resiko akibat bencana geologi
Meningkatnya informasi
kegeologian dan
mitigasi bencana geologi di wilayah
Jawa Timur
- Persentase Rambu Peringatan Rawan
Longsor/ Tsunami yang
terpasang
80 Titik
(6,15 %)
- Persentase alat Deteksi
Longsor yang terpasang
40 Unit
(27,59 %)
- Persentase Daerah rawan bencana geologi yang
terpetakan
1 Kabupaten
(3,448 %)
2.3. PERJANJIAN KINERJA
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur tahun 2013 menjadi pedoman bagi Dinas ESDM dalam
mewujudkan kinerja ouput ataupun outcome yang ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
maka Dinas ESDM telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2013 yang
dipakai sebagai Perjanjian Kinerja Kepala Dinas ESDM dengan Gubernur
Jawa Timur, sebagaimana terlihat dalam lampiran Penetapan Kinerja Dinas
ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.
Hasil Pengukuran Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 akan
dilaporkan dalam Lakip Dinas ESDM Tahun 2013 yang mengacu pada
Penetapan Kinerja Dinas ESDM Tahun 2013.
Penetapan Kinerja Tahun 2013
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxix
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
Meningkatnya pemanfaatan Energi Terbaru kan untuk masyarakat di daerah terpencil
Program Pengembangan dan Pemerataan Sumber Energi.
Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan energi terbarukan
0,0160 % Pengembangan Infrastruktur Jaringan dan Penyediaan Pembangkit Listrik menggunakan Sumber Energi Alternatif
3.410.035.000
Meningkatnya Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang mendapat bantuan alat pertambangan
Program Pembinaan Usaha Pertambang an dan Pengelolaan Air Tanah.
Persentase Kelompok Usaha Pertambangan yang mendapat bantuan alat pertambangan
2,250 % Pemulihan Lingkungan Pasca tambang, Penerapan kebijakan pengelolan pasca tambang dan Produksi Migas yang berwawasan lingkungan
2.116.160.000
Meningkatnya masyarakat daerah sulit air yang mengguna kan air bersih dari air tanah
Persentase masyarakat daerah sulit air yang mendapat air bersih dari air tanah
0,761 % Pengembangan Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah
2.940.000.000
Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi bencana geologi di wilayah Jawa Timur.
Program Inventari sasi Pengembangan Potensi Geologi Lingkungan dan Bencana Geologi.
Persentase Daerah Rawan Bencana Geologi yang terpetakan
20,00 %
Sosialisasi, Simulasi dan Mitigasi Bencana Geologi
7.461.730.000
Persentase Rambu Peringatan Rawan Longsor/Tsunami yang terpasang
6,154 %
Pengembangan Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan
2.508.890.000
Prosentase Alat
Deteksi Longsor yang terpasang
27,59 % Inventarisasi Geologi,
Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi
1.484.380.000
BAB III
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxx
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas.
Pada tahun anggaran 2013 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Timur telah menetapkan 4 (empat) sasaran yang akan dicapai. Keempat sasaran
tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan kedalam 8 indikator kinerja
Realisasi pada akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya 3 sasaran dengan 5
indikator kinerjanya telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan 1 sasaran
dengan 3 sub indikator belum dapat mencapai sasaran dengan maksimal; sasaran
tersebut adalah Meningkatnya Ketersediaan energi alternatif untuk masyarakat.
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja tahun 2013
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan seuai dengan tujuan dan sasaran yang
akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur. Pengukuran dimaksud merupakan suatu hasil dari suatu
penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja
kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil.
Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran,
dipergunakan interval nilai sebagai berikut :
> 100 = Sangat Baik
75 – 100 = Baik
55 – 74 = Cukup
< 55 = Kurang.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxi
Tujuan 1
Meningkatkan Pemanfaatan Energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan
energi masyarakat
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan
untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat yang dijabarkan ke dalam 1
(satu) sasaran dengan 3 ( tiga ) indikator.
Sasarannya adalah meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan untuk
masyarakat terutama di daerah terpencil dan kepulauan. Parameter untuk
mengetahui keberhasilan capaian ini dapat diukur melalui indikator jumlah
Rumah Tangga (KK) yang menggunakan listrik non-PLN dari energi
terbarukann Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan meningkatnya jumlah Rumah Tangga
(KK) yang menggunakan energi terbarukan dari Biogas.
Tujuan 1 Sasaran 1
Meningkatkan Pemanfaatan Energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat
Meningkatnya pemanfatan energi terbarukan untuk masyarakat di daerah terpencil
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel
3.1.1. sebagai berikut :
Tabel 3.1.1. Rumah Tangga yang menggunakan energi terbarukan
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan listrik dari energi terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
250 KK (0,0087 %)
30 KK (0,0010 %)
12,00
2. Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan listrik dari energi terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
100 KK (0,0034 %)
32 KK (0,0011 %)
32,00
3. Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan energi terbarukan Biogas
50 KK (0,0039 %)
56 KK (0,0044 %)
112,80
Persentase Capaian Sasaran 52,27
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxii
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran pada tabel 3.1 dapat disimpulkan
bahwa pencapaian kinerja Penyediaan listrik untuk memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat pedesaan dan kepulauan tahun 2013 tergolong cukup baik
yaitu rata-rata 52,27 %. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap
indikator kinerja sasaran tercapai sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Dalam Rencana kinerja tahun 2013 dengan Sasaran meningkatnya
pemanfaatan energi baru terbarukan, pengguna PLTS dan PLTMH sejumlah
350 KK dengan realisasi 62 KK sedangkan Jumlah pengguna Biogas adalah
50 KK dengan realisasi 56 KK. Adapun target dalam penetapan kinerja
sebagai berikut :
Menurut Data dari BPS Jawa Timur, Penduduk Jawa Timur pada tahun 2009
sebanyak 37.286.240 jiwa, dengan asumsi 1 KK = 4 jiwa , maka penduduk
Jawa Timur sebanyak 37.286.240/4 x KK = 9.321.560 KK
Data dari PT. PLN Distribusi Jawa Timur, rasio elektrifikasi pada tahun 2009
adalah 69,23 %, artinya penduduk Jawa Timur yang belum mendapatkan
energi listrik adalah 30,77 % x 9.321.560 KK = 2.868.244 KK.
Sedangkan target capaian pemanfaatan energi terbarukan dalam kurun 5
tahun (2010-2014) sebanyak 2.150 KK yang terdiri dari 1750 KK pengguna
energi PLTMH dan PLTS, serta 400 KK pengguna energi Biogas ( 1250 KK
PLTMH; 500 KK PLTS; 400 KK Biogas), adapun perincian target adalah
sebagai berikut :
1. Energi Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH).
Persentase Target Per Periode = 1250/2.868.244 x 100 %
(selama lima tahun) = 0,0435 %
Persentase Target Per Tahun = 0,0435 % / 5
= 0,0087 %
2. Energi Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Jumlah KK Pengguna PLTS = Jumlah KK Jawa Timur belum
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxiii
berlistrik - Jumlah KK pengguna
PLTMH
= 2.868.244 – 1.250
= 2.866.994 KK
Persentase Target Per Periode = 500 / 2.866.994 x 100 %
(selama lima tahun) = 0,0175 %
Persentase Target Per Tahun = 0,0175 % / 5
= 0,0034 %
3. Energi Terbarukan Biogas.
Data statistik jumlah populasi sapi di daerah Jawa Timur
No. Jenis Ternak Tahun 2009
1. Sapi Potong 3.559.205
2. Sapi Perah 221.744
Total Jumlah Sapi 3.780.949
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
Jumlah Sapi pada tahun 2009 di daerah Jawa Timur adalah 3.780.949.
Apabila setiap KK membutuhkan 3 ekor sapi untuk membuat biogas,
maka :
Potensi Biogas per KK = jumlah sapi / jumlah minimal sapi
yang menghasilkan biogas per KK
= 3.780.949 / 3
= 1.260.316 KK
Target capaian pemanfaatan energi terbarukan Biogas dalam kurun waktu
5 tahun (2010-2014) sebanyak 400 KK
Persentase Target Per Periode = 400 / 1.260.316 x 100 %
(selama lima tahun) = 0,0317 %
Persentase Target Tahun 1 sebanyak 200 KK
= 200 / 1.260.316 x 100 %
= 0,0158 %
Persentase target Tahun ke dua sampai dengan tahun ke lima
sebanyak : 50 KK = 50 /1.260.316 x 100 %
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxiv
= 0,0039 %.
Tabel 3.1.2. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga (KK)
yang menggunakan listrik Non PLN dari energi terbarukan PLTMH
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan listrik dari energi terbarukan PLTMH
Target 250 KK
(0,0087 %) 250 KK
(0,0087 %) 250 KK
(0,0087 %) 250 KK
(0,0087 %) 250 KK
(0,0087 %)
Realisasi 230 KK
(0,0080 %) 75 KK
(0,0026 %) 244 KK
(0,0085 %)
30 KK (0,0010 %) -
% Realisasi Capaian Target
92,00 % 30,00 % 98,00 % 12,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
18,40 % 24,40 % 44,00 % 46,40 % -
Indikator Kinerja Persentase Rumah Tangga yang menggunakan energi
baru terbarukan PLTMH, Yaitu menggunakan energi terbarukan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) selama 5 tahun adalah
1.250 KK dengan masing-masing target yang telah ditetapkan sebagai
berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 250 KK dan realisasi 230 KK, maka :
Persentase capaian target Tahunan = 230 KK/250 KK x 100 %
= 92 %
Persentase capaian Per Periode = 230/1250 x 100 %
(selama lima tahun) = 18,4 %.
Tahun 2011 ditargetkan 250 KK dan realisasi 75 KK, maka Persentase
capaian target Tahunan = 75 KK/250 KK x 100 %
= 30,00 %
Persentase Capaian Per Periode = (75+230)/ 1.250 x 100 %
= 305 / 1250 x 100 %
= 24,40 %
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh data :
Tahun 2012 ditargetkan 250 KK dan realisasi 245 KK, maka
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxv
Persentase Capaian Target Tahunan : 98,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 tahun : 44,00 %
Tahun 2013 ditargetkan 250 KK dan realisasi 30 KK, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 12,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 46,40 %
Tabel 3.1.3. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Rumah tangga (KK) yang menggunakan listrik dari energi terbarukan PLTS
Target 100 KK
(0,0034 %) 100 KK
(0,0034 %) 100 KK
(0,0034 %)
100 KK
(0,0034 %)
100 KK (0,0034 %)
Realisasi 100 KK
(0,0034 %) 0 KK
(0,00 %) 0 KK
(0,00 %) 32 KK
(0,0010 %) -
% Realisasi Capaian Target
100,00 % 0,00 % 0,00 % 32,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
20,00 % 20,00 % 20,00 % 26,40 % -
Indikator Kinerja Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan listrik dari
energi terbarukan PLTS selama 5 tahun adalah 500 KK dengan masing-
masing target yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 100 KK (Unit PLTS) dan realisasi 100 KK, (Unit
PLTS) maka
Persentase capaian target Tahunan = 100 KK/100 KK x 100 %
= 100,00 %
Persentase capaian Per Periode = 100/500 x 100 %
(selama lima tahun) = 20,00 %
Tahun 2011 ditargetkan 100 Unit PLTS dan realisasi 0 KK, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 00,00 %, Persentase Capaian Per
Periode 5 tahun : 20,00 %
Tahun 2012 ditargetkan 100 KK (Unit PLTS) dan realisasi 0 KK, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 0,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 20,00 %
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxvi
Tahun 2013 ditargetkan 100 KK (Unit PLTS) dan realisasi 32 KK, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 32,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 tahun : 26,40 %
Tabel 3.1.4. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan
energi terbarukan Biogas
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Rumah tangga (KK) yang menggunakan energi terbarukan Biogas
Target 200 KK
(0,0142 %) 50 KK
(0,0039 %) 50 KK
(0,0039 %)
50 KK
(0,0039 %)
50 KK (0,0039 %)
Realisasi 430 KK
(0,0341 %) 40 KK
(0,0031 %) 10 KK
(0,0008 %) 56 KK
(0,0044 %) -
% Realisasi Capaian Target
215,00 % 80,00 % 20,00 % 112,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
107,5 % 117,50 % 120,00 % 134,00 % -
Indikator Kinerja Jumlah Rumah Tangga (KK) yang menggunakan energi
terbarukan biogas selama 5 tahun adalah 400 KK dengan masing-masing
target yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 200 KK dan realisasi 430 KK, maka
Persentase capaian target Tahunan = 430 KK/200 KK x 100 %
= 215,00 %
Persentase capaian Per Periode = 430/400 x 100 %
(selama lima tahun) = 107,50 %
Tahun 2011 ditargetkan 50 KK dan realisasi 40 KK, maka Persentase
Capaian Target Tahunan : 80,00 %, Persentase Capaian Per Periode 5
Tahun : 117,5 %
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxvii
Tahun 2012 ditargetkan 50 KK dan realisasi 10 KK, maka Persentase
Capaian Target Tahunan : 20,00 %, Persentase capaian Per Periode 5
Tahun : 120,00 %
Tahun 2013 ditargetkan 50 KK dan realisasi 56 KK, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 112,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 134,00 %
Tujuan 2 Meningkatkan Kemampuan Usaha
Pertambangan Rakyat
Tujuan Meningkatkan usaha pertambangan rakyat dijabarkan ke dalam 1
(satu) sasaran dengan 1 (satu) indikator.
Sasaran yang ingin dicapai adalah Meningkatnya kelompok usaha
pertambangan rakyat yang mendapat bantuan alat pertambangan,
dengan harapan agar semakin banyak masyarakat penambang dapat
meningkatkan penghasilannya. Indikator untuk mengetahui keberhasilan
capaian ini adalah Jumlah kelompok pertambangan rakyat yang mendapat
bantuan alat pertambangan.
Tujuan 2 Sasaran 2
Meningkatkan Kemampuan Usaha Pertambangan Rakyat
Meningkatnya Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang mendapat bantuan alat tambang
Berdasarkan hasil inventarisasi bidang pertambangan umum pada tahun
2008 terdapat kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh kelompok-
kelompok kecil masyarakat dengan menggunakan alat tambang seadanya. Di
Jawa Timur kelompok-kelompok penambang tersebut tersebar di 20
Kabupaten dengan rata-rata 20 kelompok penambang di setiap kabupaten,
sehingga apabila di jumlah terdapat 400 kelompok pertambangan rakyat.
Dengan peralatan yang seadanya, hasil yang diperoleh tentu saja tidak
maksimal karena pada umumnya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxviii
hari. Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur bermaksud membantu kelompok-
kelompok pertambangan tersebut dengan memberikan bantuan berupa
peralatan pertambangan yang disesuaikan dengan anggaran. Dalam 5 tahun
Dinas ESDM mentargetkan sebanyak 45 kelompok pertambangan yang akan
dibina dalam teknik pertambangan yang benar dan aman serta akan dibantu
dengan seperangkat alat pertambangan, sehingga setiap tahun terdapat
target 9 kelompok usaha pertambangan rakyat.
adapun perincian target adalah sebagai berikut :
Persentase Target Per Periode = 45 Kel./400 Kel x 100 %
(selama lima tahun) = 11,250 %
Persentase Target Per Tahun = 11,250 % / 5
= 2,250 %
Adapun Indikator Kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam
Tabel 3.1.5. sebagai berikut :
Tabel 3.1.5. Perkembangan Jumlah Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat
Yang mendapat bantuan alat pertambangan
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang mendapat bantuan alat pertambangan
Target 9 Kelompok (2,250 %)
9 Kelompok (2,250 %)
9 Kelompok (2,250 %)
9 Kelompok (2,250 %)
9 Kelompok (2,250 %)
Realisasi 1 Kelompok (0,250 %)
2 Kelompok (0,500 %)
3 Kelompok (0,750 %)
9 Kelompok (2,250 %) -
% Realisasi Capaian Target
11,11 % 22,22 % 33,33 % 100,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
2,22 % 6,67 % 13,33 % 33,33 % -
Indikator Kinerja Jumlah Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang
mendapat bantuan alat pertambangan selama 5 tahun adalah 45 Kelompok
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xxxix
Usaha Pertambangan Rakyat dengan masing-masing target yang telah
ditetapkan sebagai berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 9 Kelompok dan realisasi 1 Kelompok,
Persentase capaian target Tahunan = 1 Kel./9 Kel. x 100 %
= 11,11 %
Persentase capaian Per Periode = 1/45 x 100 %
(selama lima tahun) = 2,22 %
Tahun 2011 ditargetkan 9 Kelompok dan realisasi 2 Kelompok, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 22,22 %, Persentase Capaian Per
Periode 5 tahun : 6,67 %
Tahun 2012 ditargetkan 9 Kelompok realisasi 3 Kelompok, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 33,33 %, Persentase capaian Per
Periode 5 tahun : 13,33 %
Tahun 2013 ditargetkan 9 Kelompok dan realisasi 9 Kelompok, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 100,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 33,33 %
Kegiatan pertambangan rakyat tersebut meliputi penggalian batu andesit dan
dipecah menjadi batu pecah ukuran tertentu yang dipakai untuk pengerasan
jalan maupun bahan cor bagunan. Sebelum mendapatkan bantuan alat
pemecah batu, kelompok pertambangan rakyat tersebut berproduksi 2m3
hingga 3 m3 per hari, dengan bantuan alat tambang, produksi bertambah
menjadi 6 m3 hingga 10 m3 perhari.
Tujuan 3 Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Tujuan Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air
bersih masyarakat dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran dengan 1 (satu)
indikator.
Sasarannya adalah Meningkatnya masyarakat daerah sulit air yang
mendapatkan air bersih dari air tanah.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xl
Parameter untuk mengetahui keberhasilan capaian ini dapat diukur melalui
indikator Jumlah masyarakat (KK) yang terpenuhi kebutuhan air bersihnya.
Tujuan 3 Sasaran 3
Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Meningkatnya masyarakat daerah sulit air yang menggunakan air bersih dari air tanah.
Di wilayah Jawa Timur, belum semua masyarakat dapat memperoleh air
bersih dengan mudah, terutama yang tinggal di daerah kering/ sulit air. Dari
hasil inventarisasi yang diperoleh dari kabupaten/kota di Jawa Timur
terdapat 78.890 KK.
Dalam lima tahun (2010-2014) Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur
merencanakan untuk dapat menyediakan air bersih dari air tanah sebanyak
2.500 KK melalui pembangunan sumur-sumur bor air tanah, dengan target
tahun pertama 300 KK, tahun kedua 400 KK, tahun ketiga 500 KK, tahun
keempat 600 KK dan tahun kelima 700 KK.
adapun perincian target adalah sebagai berikut :
Persentase Target Per Periode = 2500 KK/78.890KK x 100 %
(selama lima tahun) = 3,169 %
Persentase Target Tahun 2010 = 300 KK/78.890 KK x 100
= 0,380 %
Persentase Target Tahun 2011 = 400 KK/78.890 KK x 100
= 0,507 %
Persentase Target Tahun 2012 = 500 KK/78.890 KK x 100
= 0,634 %
Persentase Target Tahun 2013 = 600 KK/78.890 KK x 100
= 0,761 %
Persentase Target Tahun 2014 = 700 KK/78.890 KK x 100
= 0,887 %
Indikator Kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel
3.1.6. sebagai berikut :
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xli
Tabel 3.1.6. Meningkatnya masyarakat daerah sulit air
yang menggunakan air bersih dari air tanah.
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase masyarakat (KK) daerah sulit air yang mendapat air bersih dari air tanah.
Target 300 KK
(0,380 %) 400 KK
(0,507 %) 500 KK
(0,634 %) 600 KK
(0,761 %) 700 KK
(0,887 %)
Realisasi 200 KK
(0,254 %) 200 KK
(0,254 %) 800 KK
(1,014 %) 700 KK
(0,887 %) -
% Realisasi Capaian Target
66,67 % 50,00 % 160,00 % 116,66 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
0,254 % 0,507 % 1,521 % 2,408 % -
Indikator Kinerja Persentase masyarakat daerah sulit air yang mendapatkan
air bersih dari air tanah selama 5 tahun adalah 2500 KK dengan masing-
masing target yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 300 KK dan realisasi 200 KK, maka :
Persentase capaian target Tahunan = 200 KK/300 KK x 100 %
= 66,67 %
Persentase capaian Per Periode = 200 KK/78890 KK x 100 %
(selama lima tahun) = 0,254 %
Tahun 2011 ditargetkan 400 KK dan realisasi 200 KK, sehingga
Persentase Capaian Target Tahunan : 50,00 %, Persentase Capaian Per
Periode 5 Tahun : 0,507 %
Tahun 2012 ditargetkan 500 KK dan realisasi 800 KK, sehingga
Persentase Capaian Target Tahunan : 160,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 1,521 %
Tahun 2013 ditargetkan 600 KK dan realisasi 700 KK, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 116,66 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 2.408 %
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xlii
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran pada tabel 3.1.6. dapat disimpulkan
bahwa pencapaian kinerja Meningkatnya masyarakat daerah sulit air yang
menggunakan air bersih dari air tanah tahun 2013 tergolong baik (116,66
%). Peningkatan capaian yang melebihi target tersebut dikarenakan
terdapat pergeseran/tambahan anggaran pada P-APBD tahun 2013 sehingga
pada kegiatan pembangunan sumur bor mendapat tambahan 1 unit sumur
bor.
Untuk 1 unit sumur bor rata-rata dapat berproduksi untuk 100 – 200 KK, hal
tersebut juga tergantung pada debit air yang dihasilkan.
Untuk tahun 2013 telah dibangun 7 Unit sumur bor untuk daerah sulit air di
7 Kabupaten yaitu kabupaten : Banyuwangi, Malang, Jember, Sampang,
Situbondo, Madiun dan Ponorogo.
Tujuan 4 Meningkatkan informasi geologi yang
disampaikan kepada masyarakat untuk mengurangi resiko bencana geologi
Tujuan Mengurangi tingkat resiko pada masyarakat akibat bencana geologi
dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran dengan 3 (tiga) indikator.
Sasarannya adalah Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi
bencana geologi di wilayah Jawa Timur. Parameter untuk mengetahui
keberhasilan capaian ini dapat diukur melalui indikator Persentase rambu
peringatan rawan Longsor yang terpasang di jalan kecamatan/kabupaten,
persentase Alat Deteksi Longsor yang terpasang dan persentase Daerah
rawan bencana yang dipetakan.
Tujuan 4 Sasaran 4
Meningkatkan informasi geologi yang disampaikan kepada masyarakat untuk mengurangi resiko bencana
Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi bencana geologi di
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xliii
geologi wilayah Jawa Timur.
Menurut hasil penelitian dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur juga dari
Kementerian ESDM tahun 2006, di Jawa Timur terdapat daerah-daerah
rawan bencana longsor yang tersebar hampir diseluruh wilayah kabupaten (
29 Kabupaten ).
Sampai tahun 2009 sudah dilakukan pemetaan di 24 kabupaten, sehingga
masih terdapat 5 kabupaten yang belum terpetakan. Demikian juga halnya
dengan lokasi-lokasi longsor yang sudah terinventarisir, di Jawa timur
terdapat 1.300 titik rawan longsor yang berada pada jalur lalu lintas yang
perlu dipasang rambu-rambu peringatan bahaya longsor serta 145 lokasi
rawan longsor yang berada di dekat permukiman penduduk.
Sejak tahun 2009 Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur sudah merencanakan
untuk meningkatkan informasi geologi yang disampaikan kepada masyarakat
dalam periode 5 tahun (2010 – 2014)
berupa Pemetaan Daerah Rawan Bencana Bencana Geologi sebanyak 5
(lima) kabupaten, 400 titik lokasi pemasangan rambu peringatan bahaya
longsor dan 90 unit alat deteksi longsor yang dipasang di daerah
permukiman yang rawan longsor mulai tahun 2012.
Adapun perincian target tersebut sebagai berikut :
1. Rambu Peringatan Bahaya Longsor.
Persentase target per periode = 400 ttk/1300 ttk x 100 %
(selama lima tahun) = 30,769 %
Persentase target per tahun = 30,769 % / 5
= 6,154 %
2. Alat Deteksi Longsor.
Persentase target per periode = 90 Unit/145 Unit x 100 %
(selama lima tahun) = 62,069 %
Persentase target per tahun = 62,069 % / 3
= 20, 689 % ( Untuk 30 Unit )
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xliv
3. Pemetaan Daerah Rawan Longsor.
Persentase target per periode = 5 Kab. / 29 Kab. x 100 %
(selama lima tahun) = 17,24 %
Persentase target per tahun = 17,24 % / 5
= 3,448 %
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.1.7. Perkembangan Rambu Peringatan Rawan Longsor (Titik lokasi)
yang terpasang
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Rambu Peringatan Rawan Longsor/Tsunami yang terpasang
Target 80 Titik
(6,154 %) 80 Titik
(6,154 %) 80 Titik
(6,154 %) 80 Titik
(6,154 %) 80 Titik
(6,154 %)
Realisasi 32 Titik
(2,461 %) 8 Titik
(0,615 %) 12 Titik
(0,923 %) 72 Titik
(5,538 %) -
% Realisasi Capaian Target
40,00 % 10,00 % 15,00 % 90,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
2,461 % 3,077 % 4,000 % 9,538 % -
Indikator Kinerja Persentase Rambu Peringatan Rawan Longsor yang
terpasang di wilayah Jawa Timur selama 5 tahun adalah 400 Titik Lokasi
dengan masing-masing target yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 80 Titik lokasi dan realisasi 32 Titik, maka
Persentase capaian target Tahunan = 32 Titik/80 Titik x 100 %
= 40,00 %
Persentase capaian Per Periode = 32 Titik/1300 Titik x 100 %
(selama lima tahun) = 2,461 %
Tahun 2011 ditargetkan 80 Titik lokasi dan realisasi 8 Titik, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 10,00 %, Persentase Capaian Per
Periode 5 Tahun : 3,077 %
Tahun 2012 ditargetkan 80 Titik lokasi dan realisasi 12 Titik, maka
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xlv
Persentase Capaian Target Tahunan : 15,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 4,00 %
Tahun 2013 ditargetkan 80 Titik Lokasi dan realisasi 72 Titik, maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 90,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 9,538 %
Tabel 3.1.8. Perkembangan Alat Deteksi Longsor yang terpasang
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Alat Deteksi Longsor yang terpasang
Target - - 10 Unit
(6,896 %) 40 Unit
(27,584 %)
40 Unit (27,584 %)
Realisasi - - 2 Unit
(2,220 %) 40 Unit
(27,584 %) -
% Realisasi Capaian Target
- - 20,00 % 100,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
- - 2,220 % 46,66 % -
Indikator Kinerja Jumlah Alat deteksi Longsor yang terpasang selama 5
tahun adalah 90 Unit dengan masing-masing target yang telah ditetapkan
sebagai berikut :
Tahun 2012 ditargetkan 10 Unit dan realisasi 2 Unit, maka
Persentase capaian target Tahunan = 2 Unit/10 Unit x 100 %
= 20,00 %
Persentase capaian Per Periode = 2 Unit/90 Unit x 100 %
(selama lima tahun) = 2,220 %
Tahun 2013 ditargetkan 40 Unit dan realisasi 40 Unit, maka Persentase
Capaian Target Tahunan = 40 Unit/40 Unit x 100 %
= 100,00 %
Persentase Capaian Per Periode = (2+40)/90 x 100 %
(selama lima tahun) = 46,66 %
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xlvi
Tabel 3.1.9. Perkembangan Jumlah Daerah Rawan bencana yang sudah dipetakan (Kabupaten)
Indikator Kinerja Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Persentase Daerah Rawan Bencana Geologi (Kab) yang terpetakan.
Target 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %)
Realisasi 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %) 1 Kab
(3,448 %) -
% Realisasi Capaian Target
100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % -
% Realisasi Capaian target
Periode
3,448 % 6,896 % 10,345 % 13,793 % -
Indikator Kinerja Persentase Daerah Rawan Bencana Geologi yang sudah
dipetakan (Kab.) selama 5 tahun adalah 5 Kabupaten dengan masing-
masing target yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Tahun 2010 ditargetkan 1 Kabupaten dan realisasi 1 Kab., maka
Persentase capaian target Tahunan = 1 Kab./1 Kab. x 100 %
= 100,00 %
Persentase capaian Per Periode = 1 kab./29 Kab. x 100 %
(selama lima tahun) = 3,448 %
Tahun 2011 ditargetkan 1 kab. dan realisasi 1 kab., maka Persentase
Capaian Target Tahunan : 100,00 %, Persentase Capaian Per Periode 5
tahun : 6,896 %
Tahun 2012 ditargetkan 1 Kab. dan realisasi 1 Kab., maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 100,00 % , Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 10,345 %
Tahun 2013 ditargetkan 1 Kab. dan realisasi 1 kab., maka
Persentase Capaian Target Tahunan : 100,00 %, Persentase capaian Per
Periode 5 Tahun : 13,793 %
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xlvii
Pengukuran capaian pelaksanaan pembangunan yang berupa Indikator
Sasaran pembangunan terhadap target hasil pembangunan dalam beberapa
tahun terakhir ditunjukkan dengan angka-angka, sehingga akan dapat dilihat
apakah capaian dimaksud bisa disebut keberhasilan atau kegagalan kinerja
dalam melaksanakan pembangunan.
Sasaran 1 : Meningkatnya Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk
masyarakat di daerah terpencil
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi
di Jawa Timur, maka meningkat pula kebutuhan energi yang harus dipenuhi.
Disamping menyediakan energi yang berasal dari Bahan bakar Minyak dan
Batubara, Jawa Timur juga menyediakan energi yang berasal dari energi
terbarukan.
Keberadaan penduduk yang tersebar hingga ke daerah-daerah terpencil
kesulitan untuk mendapatkan energi untuk aktifitas sehari-harinya.
Untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di daerah terpencil,
dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan
memanfaatkan potensi air sungai diwilayah setempat. Manfaat PLTMH bagi
masyarakat daerah terpencil selain untuk penerangan/ listrik rumah tangga
juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk usaha produktif lainnya.
Untuk mengukur sejauh mana pencapaian sasaran, telah ditetapkan
beberapa indikator target capaiannya.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 1, dapat dilihat indikator,
target dan realisasinya sebagai berikut :
Tabel 3.2.1
Target dan Realisasi Sasaran 1 Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya Pemanfaatan energi terbarukan untuk masyarakat di daerah terpencil
Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan energi terbarukan PLTMH
0,0087 % 0,0010 % 12,00 Kurang
Persentase Rumah Tangga (KK) yang
0,0034 % 0,0011 % 32,00 Kurang
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xlviii
menggunakan energi terbarukan PLTS.
Persentase Rumah Tangga (KK) yang menggunakan Biogas.
0,0039 % 0,0044 % 112,80 Sangat Baik
Dari tabel tersebut diatas, hasil pengukuran pencapaian sasaran 1 yang
meliputi 3 indikator kinerja sebagai tolok ukurnya; terlihat bahwa dari 3
indikator kinerja yang ditetapkan, 1 indikator yang tercapai yaitu Pemanfaatan
energi terbarukan (biogas) di daerah pedesaan terpencil dari target 50 KK
tercapai 56 KK, manfaat dari pemakaian energi alternatif tersebut mengurangi
pemakaian kayu bakar dan menghemat pembelian gas elpiji untuk memasak;
sedangkan 3 indikator belum tercapai sesuai target.
Tidak tercapainya capaian kinerja pada tahun 2013 dikarenakan :
1. Titik lokasi PLTMH di Desa Besuki, Kecamatan Munjungan, Kabupaten
Trenggalek yang semula sudah ditentukan mengalami perubahan teknis,
karena kondisi sungai yang membutuhkan biaya pembangunan bendungan
lebih besar dari rencana, sehingga PLTMH yang semula direncanakan dapat
memenuhi kebutuhan listrik untuk 85 KK hanya terealisasi 30 KK.
Direncanakan tahun depan (2014) akan dilakukan pengembangan/
peningkatan jaringan PLTMH di dusun tersebut.
2. Pembangunan PLTMH tahun 2013 di Kecamatan Klabang Kabupaten
Bondowoso telah mencapai 56,5 %, akan tetapi karena terkena bencana
banjir bandang pada tanggal 26 Nopember dan 5 Desember 2013,
bangunan dam/ bendung dan rumah turbin hancur dan tidak dapat
dilanjutk
3. Pengadaan PLTS pada tahun 2013 ditargetkan 100 Unit untuk Program
P2DT, akan tetapi karena kebutuhan PLTS untuk dusun Congkeng, Desa
Plalangan, Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso hanya 32 unit sesuai
usulan Rapat Pembangunan Pengembangan Daerah Terpencil dan
Tertinggal (P2DT) , sehingga pengadaan PLTS hanya dibangun sesuai
dengan kebutuhan.
Ketidak berhasilan capaian kinerja sasaran ini karena perubahan teknis dan
terjadi bencana alam yang diluar prediksi juga menjadi penyebab kegagalan
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 xlix
pencapaian target, seperti terjadinya banjir bandang yang menghancurkan
bangunan Dam/Bendung dan rumah Turbin PLTMH.
Sasaran 2 : Meningkatnya Kelompok Usaha Pertambangan rakyat
yang mendapat bantuan alat tambang
Banyak potensi pertambangan di daerah yang belum dimanfaatkan dengan
optimal, hal tersebut dikarenakan pengelolaan pertambangan yang masih
tradisional, terutama pada kelompok pertambangan skala kecil (kelompok
pertambangan rakyat) yang masih menggunakan peralatan sederhana dan
terbatas. Untuk itu Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur bermaksud meningkatkan
volume dan penghasilan usaha pertambangan rakyat tersebut melalui
pembinaan dan bantuan peralatan tambang.
Telah dilakukan hibah/bantuan peralatan tambang untuk kelompok
pertambangan rakyat di 9 kabupaten yaitu : Kediri, Blitar, Lamongan,
Ponorogo, Magetan, Ngawi, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 2, dapat dilihat indikator, target
dan realisasinya sebagai berikut :
Tabel 3.2.2. Target dan Realisasi Sasaran 2
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya Kelompok Usaha Pertambangan rakyat yang mendapatkan
bantuan alat pertambangan.
Persentase kelompok usaha pertambangan rakyat yang mendapatkan
bantuan alat pertambangan.
2,250 % 2,250 % 100,00 Baik
Dari tabel tersebut diatas, hasil pengukuran pencapaian sasaran 2 yang
meliputi 1 indikator kinerja, terlihat bahwa capaian kinerja sesuai target yang
telah ditetapkan.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 l
Hal tersebut dipengaruhi komitmen dari pengguna anggaran untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat penambang (penambang tradisional)
melalui peningkatan produksi tambang. Pada tahun 2010 untuk mencapai
target sasaran 2 dilakukan pembinaan dan pemberian bantuan 1 unit alat
tambang untuk kelompok pertambangan di Kab. Gresik sedangkan tahun 2011
bantuan alat pertambangan disampaikan untuk 2 kelompok usha
pertambangan rakyat. Tahun 2012 diberikan bantuan 3 unit alat pertambangan
rakyat dan tahun 2013 sebanyak 30 unit untuk 9 Kelompok Usaha
Pertambangan rakyat. 30 Unit alat tambang tersebut terdiri dari 2 unit alat
pemotong batu dolomit untuk kelompok pertambangan rakyat di Kecamatan
Paciran, Kabupaten Lamongan; 20 unit alat pemotong tradisional (palu,
sekop, cangkul, cikrak, gerobak dorong, topi, sarung tangan dan sepeda) untuk
penambang rakyat di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri; 4 Unit Stone Crusher
(pemecah batu) untuk penambang rakyat di kabupaten Tulungagung,
Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan serta 2 unit alat tambang tradisional untuk
penambang rakyat di Kabupaten Ngawi dan Magetan.
Dari hasil monitoring dan evaluasi kegiatan di lingkungan Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur tahun 2013, tercatat bahwa produksi pertambangan rakyat setelah
mendapatkan bantuan meningkat antara 2 hingga 4 kali lipat,
pada saat belum mendapat bantuan hibah peralatan tambang produksi dolomit
penambang rakyat 2m3/per kelompok/hari; setelah mendapat bantuan alat
tambang produksi mereka bertambah menjadi 6 m3 hingga
10m3/kelompok/hari; Dan dengan pertambahan produksi tersebut tentu saja
akan menambah pendapatan bagi penambang rakyat.
Tercapainya sasaran kinerja ini karena didukung kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan Hasil survey lokasi kelompok usaha
pertambangan rakyat.
Sasaran 3 : Meningkatnya masyarakat daerah sulit air yang
mennggunakan air bersih dari air tanah;
Masih terdapat daerah-daerah di Jawa Timur yang kesulitan mendapatkan air
bersih, bahkan di musim kemarau untuk mendapatkan air bersih harus
menempuh jarak yang cukup jauh.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 li
Maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah sulit air,
Dinas ESDM membangun sumur-sumur bor di beberapa kabupaten, yang pada
tahun 2013 dilaksanakan di kabupaten Banyuwangi, Malang, Jember,
Situbondo, Sampang, Madiun dan Ponorogo.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 3, dapat dilihat indikator, target
dan realisasinya sebagai berikut :
Tabel 3.2.3.
Target dan Realisasi Sasaran 3
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya masya rakat daerah sulit air yang mengguna kan air bersih dari air tanah.
Persentase
masyarakat
daerah sulit air
yang mendapat
kan air bersih.
0,761 % 0,887 % 116,66 Sangat baik
Dari tabel tersebut diatas, hasil pengukuran pencapaian sasaran 3 dengan
indikator persentase masyarakat yang mendapatkan air bersih dari air tanah,
terlihat bahwa secara umum capaian kinerja dari 1 indikator kinerja tercapai
dan lebih dari target yang telah ditetapkan.
Hal tersebut dikarenakan kegiatan pemanfaat air tanah mendapat alokasi
anggaran tambahan yang cukup juga manfaat dari kinerja dimaksud sangat
dirasakan bagi masyarakat. Tahun 2013 dapat dibangun 7 unit Sumur Bor
untuk memuhi kebutuhan air bersih bagi 700 KK ( 116,66 %)
Bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang dapat memenuhi 800 KK dari 500
KK yang direncanakan, maka capaian sasaran 3 pada tahun 2013 bisa
dikatakan cukup meskipun mengalami penurunan 43,34 %.
Keberhasilan kinerja ini didukung oleh kegiatan inventarisasi dan Studi
kelayakan pada tahun sebelumnya demikian juga geolistrik dan Studi kelayakan
Tenknis (DED). Geolistrik untuk mengetahui kondisi lapisan tanah yang
mengandung air. Seementara koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
dan instansi terkait lainnya tetap dilakukan.
Sasaran 4 : Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi
bencana geologi di wilayah Jawa Timur.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lii
Morfologi wilayah Jawa Timur yang beragam dimana wilayah utara yang
didominasi dataran rendah dan bukit kapur, wilayah tengah dengan jalur-jalur
gunung api serta wilayah selatan yang berbukit-bukit, memiliki karakteristik
lahan yang khas. Ada yang keras dan kompak ada pula yang lunak dan mudah
longsor; Beberapa kejadian longsor yang memakan korban jiwa dan harta
disebabkan kurang tahunya masyarakat terhadap karakteristik lahan, untuk itu
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya mengurangi resiko bencana tanah
longsor dengan
melakukan penelitian geologi dan pemetaan pada daerah-daerah yang rawan
longsor serta memasang alat deteksi longsor di beberapa tempat serta
pemasangan rambu-rambu peringatan bahaya gerakan tanah/ longsor
dibeberapa lokasi yang dianggap rawan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 4, dapat dilihat indikator, target
dan realisasinya sebagai berikut :
Tabel 3.2.4 Target dan Realisasi Sasaran 4
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi bencana geologi.
Persentase Daerah Rawan Bencana Geologi yang sudah dipetakan
1 Kab. (3,448%)
1 Kab. (3,448 %)
100,00 Baik
Persentase Rambu Peringatan Bahaya tsunami dan Bahaya Tanah Longsor
80 Titik (6,154 %)
72 Titik (5,538 %)
90,00 Baik
Persentase Alat Deteksi longsor yang terpasang.
40 Unit (27,584 %)
40 Unit (27,584 %)
100,00 Baik
Dari tabel tersebut diatas, hasil pengukuran pencapaian sasaran 4 yang
meliputi 3 indikator kinerja, terlihat bahwa 2 indikator kinerja tercapai sesuai
dengan target , sedangkan 1 indikator belum memenuhi target.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 liii
Berdasarkan pada hasil perhitungan pengukuran pencapaian sasaran (PPS)
yang telah dilakukan di atas dengan membandingkan antara rencana
pencapaian target dengan realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator
yang telah ditetapkan, dapat diketahui bahwa Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada tahun anggaran 2013
dengan kategori Amat Baik.
Keberhasilan capaian kinerja sasaran ini didukung oleh koordinasi dengan
Pemerintah Daerah (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan data
penelitian baik dari Dinas ESDM Provinsi maupun Kementerian ESDM.
Dari hasil table 3.2.1 – 3.2.4 diatas dapat dilihat capaian 8 indikator kinerja
yang telah ditargetkan pada tahun 2013, distribusi capaiannya adalah sebagai
berikut :
1. Lima (5) indikator telah tercapai bahkan ada beberapa indikator yang
melampaui target yaitu :
a. Pemakaian Energi terbarukan (Biogas)
b. Peningkatan Kelompok Usaha pertambangan rakyat
c. Masyarakat yang menggunakan air bersih
d. Daerah rawan bencana yang terpetakan
e. Alat Deteksi Longsor yang terpasang.
2. Tiga (3) indikator perlu diperbaiki dimasa yang akan datang, karena baru
tercapai kurang dari 50 %, yaitu :
a. Pemakaian energi terbarukan PLTMH
b. Pemakaian energi terbarukan PLTS
dan tercapai kurang dari 100 %, yaitu :
c. Rambu Peringatan Rawan Longsor yang dipasang.
3. Apabila Indikator Capaian Kinerja Program/ Kegiatan Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur dibandingkan dengan Capaian Kinerja Dinas ESDM Provinsi
Jawa Tengah, maka rincian capaian adalah sebagaimana terlampir
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Penjabaran akuntabilitas keuangan pada pelaksanaan APBD tahun 2013
yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013, meliputi :
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 liv
3.3.1. Target Pendapatan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur mendapat
target pendapatan daerah dari Retribusi Jasa Usaha berupa jasa pengujian
mutu air pada laboratorium air.
Adapun target pendapatan pada APBD Murni tahun 2013 sebesar Rp
45.000.000,- mengalami kenaikan pada APBD Perubahan (P-APBD) sebesar
2,38 % menjadi Rp. 52.000.000,-
Rincian target dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada Tabel berikut ini
:
Tabel 3.3.1 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2013
No Jenis
Pendapatan Target
(Rp. 000) Realisasi (Rp. 000)
Selisih (Rp. 000)
%
1. Pemakaian Jasa
laboratorium 52.000 71.650 19.650 37,79
Jumlah 52.000 71.650 19.650 37,79
Berdasarkan tabel diatas, dari target pendapatan Tahun 2013 yang telah
ditetapkan sebesar Rp. 52.000.000,- terlihat capaian pendapatan sebesar
Rp. 71.650.000,- atau selisih Rp 19.650.000,- (37,79 %) diatas target yang
telah ditetapkan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Obyek pengambilan air tanah berijin semakin banyak
2. Implikasi pengawasan dan penertiban pengambilan air tanah tidak
berijin yang antara lain merekomendasikan kepada pengguna air tanah
untuk mengurus perizinan, selain meningkatkan kepatuhan dalam
pengambilan air tanah juga meningkatkan pendapatan dari jasa
pengujian air di laboratorium.
3.3.2. Pelaksanaan APBD Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur mendapatkan anggaran
sebesar Rp. 54.003.292.000,- dari APBD untuk pelaksanaan 10 program
dan 23 kegiatan serta anggaran APBN sebanyak Rp. 918.700.000,- untuk 1
program dan 1 kegiatan.
Dana APBD sejumlah Rp 54.003.292.000,- dialokasikan untuk :
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lv
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.058.443.000,- atau (15,35 %) yang
meliputi Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 5.815.740.000,- dan Tambahan
Penghasilan Pegawai sebesar Rp. 1.242.703.000,- serta Belanja Langsung
sebesar Rp. 38.930.000.000,- .
Adapun Realisasi APBD Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Total realisasi APBD 2013 sejumlah Rp. 49.354.544.285,-. Atau (91,39
%), yang terdiri dari :
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 6.669.698.187,- atau (94,49 %)
berupa kelebihan anggaran untuk gaji dan tunjangan pegawai, sementara
Belanja Langsung terserap sebesar Rp. 37.918.579.276,- atau (97,40 %)
hal tersebut disebabkan beberapa kegiatan yang tidak selesai diantaranya :
Pembangunan PLTMH di Kabupaten Bondowoso yang tidak terselesaikan
akibat terjangan banjir bandang bulan Nopember dan Desember 2013,
Kajian tentang air tanah serta sisa anggaran perjalanan dinas.
Sedangkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
tahun 2013 adalah sebesar Rp. 918.640.000,-. atau (99,99 %)
Selanjutnya dilihat total realisasi belanja tidak langsung dan belanja
langsung untuk Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur pada
Tahun 2013 dapat dilihat pada rincian berikut :
a. Anggaran Desentralisasi (APBD)
Dana yang diperlukan untuk pembiayaan kegiatan desentralisasi berasal dari APBD dengan jumlah total Rp.
54.003.292.000,00 (Lima Puluh Empat Milyar Tiga Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah) terealisasi
sebanyak Rp. 49.354.544.285,00 atau (91,39 %) yang terinci sebagai berikut :
Berdasarkan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
No. Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Belanja Tidak Langsung 7.553.292.000 7.114.416.029 94,19
2. Belanja Langsung 46.450.000.000 42.237.108.556 90,93
JUMLAH BELANJA SKPD …… 54.003.292.000 49.351.524.585 91,39
- Pembagian Belanja Langsung
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lvi
No. Uraian Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Belanja Pegawai 4.170.090.000 3.971.548.000 95,24
2. Belanja Barang dan Jasa 25.548.248.000 22.284.152.306 87,22
3. Belanja Modal 16.731.662.000 15.981.408.260 95,52
JUMLAH BELANJA ……………. 46.450.000.000 42.237.108.556 90,93
- Alokasi dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi %
A. BELANJA TAK LANGSUNG.
7.553.292.000 7.114.416.029 94,19
Balanja Pegawai 7.553.292.000 7.114.416.029 94,19
1. Gaji dan tunjangan
6.092.526.000 5.860.604.529 96,19
2. Tambahan penghasilan PNS
1.458.924.000 1.251.969.500 85,81
3. Insentif Pemungu tan Retribusi
1.842.000 1.842.000 100,00
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lvii
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi %
B. BELANJA LANGSUNG 46.450.000.000 42.237.108.556 90,93
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.739.736.000 3.371.040.122 90,14
1 Peningkatan pelayanan
Administrasi perkantoran
3.739.736.000 3.371.040.122 90.14
II. Peningkatan Disiplin Aparatur
135.3225.000 91.230.170 67,47
1 Peningkatan Disiplin Aparatur
135.225.000 91.230.170 67,47
III. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
95.509.000 71.514.550 74,88
1 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
95.509.000 71.514.550 74,88
IV.
Peningkatan Pembangu nan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
749.530.000 699.744.250 93,36
1
Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
749.530.000 699.744.250 93,36
V. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
230.000.000 227.500.000 98,91
1.
Penyusunan Data base SKPD sebagai Penun jang Pusat Data Provinsi Jawa Timur
230.000.000 227.500.000 98,91
VI. Pengembangan dan Pemerataan Sumber Energi
3.798.635.000 3.391.024.372 89,27
1 Pengembangan Desa Mandiri Energi
499.300.000 456.287.474 91,39
2
Inventarisasi Potensi Sumber Energi baru Terbarukan
1.766.290.000 1.493.787.853 84,57
3
Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan
1.533.045.000 1.440.849.045 93,99
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lviii
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi %
VII. Pengembangan dan Pemerataan pasokan Listrik
4.266.365.000 3.336.865.159 78,21
1
Pengembangan Infrastruktur Jaringan dan Pnyediaan Pem bangkit Listrik menggunakan Sumber Energi Alternatif
3.410.035000 2.517.644.412 73,83
2 Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan Listrik
856.330.000 819.220.747 95,67
VIII. Pengembangan dan Pemerataan pasokan Listrik
5.640.000.000 5.051.820.303 89,57
1
Fasilitasi kerjasama dan koordinasi pengembangan kelistrikan, energi, mineral dan migas
2.667.920.000 2.400.264.173 89.97
2
Sosialisasi dan Publikasi pengelolaan kelistrikan, energi, mineral dan migas
1.207.580.000 1.101.442.570 91.21
3
Pendataan dan sistimatisasi data kelistrikan,energi, mineral dan migas.
825.322.500 780.690.760 94,59
4
Peningkatan Kinerja Pembangunan Kelistrikan, energi, mineral dan migas
939.177.500 769.422.800 81.93
IX.
Inventarisasi Pengembangan Potensi Geologi Lingkungan dan Bencana Geologi
11.455.000.000 11.049.195.506 96,46
1
Inventarisasi Geologi, Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi
1.484.380.000 1.406.043.116 94,72
2
Sosialisasi, Simulasi dan Mitigasi Benvana Kegeologian
7.461.730.000 7.214.962.135 96,69
3
Pengembangan Geologi Teknik dan
Geologi Tata Lingkungan
2.508.890.000 2.428.190.255 96,78
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lix
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi %
X. Pembinaan Usaha Pertambangan dan Pengelolaan Air Tanah
16.340.000.000 14.947.174.124 91,48
1 Inventarisasi Potensi Air Tanah.
1.180.000.000 1.018.318.720 86,30
2
Pemberdayaan, Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Air Tanah
4.220.000.000 3.733.598.300 88,47
3
Pengembangan Potensi dan Konservasi Sumber daya Mineral serta Rehabilitasi Lahan Bekas Pertambangan
3.907.969.000 3.742.485.606 95,77
4
Pengembangan Pemanfaatan dan Konservasi Air Bawah Tanah
2.940.000.000 2.874.656.100 97,78
5
Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan
1.975.871.000 1.756.105.830 88,88
6
Pemulihan Lingku ngan Pasca Tambang dan Penerapan kebija kan Pengelolaan Pasca tambang dan Produksi Migas yang berwawasan lingkungan
2.116.160.000 1.822.009.568 86,10
JUMLAH A + B 54.003.292.000 49.351.524.585 91,39
- Berdasarkan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi
(Rp) %
5. Meningkatnya pemanfaatan energi Terbarukan untuk masyarakat di daerah terpencilt
4.140.000.000
(31,66 %)
3.230.106.584
78,02
6. Meningkatnya Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang mendapat bantuan alat pertambangan
900.000.000
(6,88 %)
842.046.700
93,56
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lx
Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi
(Rp) %
7. Meningkatnya masyarakat daerah sulit air yang mendapatkan air bersih dari air tanah
2.100.000.000 (16,06 %)
2.057.284..000
97,97
8. Meningkatnya informasi kegeologian dan mitigasi bencana geologi di wilayah Jawa Timur.
6.065.000.000
(46,34 %)
5.919.210.000
97,59
JUMLAH 13.205.000.000 12.048.647.284 91,24
b. Dekonsentrasi (APBN)
Selain itu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur juga mendapat alokasi dana yang berasal dari
APBN (Dana Dekonsentrasi) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menunjang Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KESDM dengan
Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama KESDM sebesar Rp. 918.700.000,00 (Sembilan ratus
delapan belas juta tujuh ratus ribu rupiah), dengan rincian sebagai berikut:
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi %
1.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian ESDM
918.700.000 918.648.800 99,99
1
Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan dan kerjasama Kementerian ESDM
918.700.000 918.648.800 99,99
JUMLAH 918.700.000 918.648.800 99,99
3.4. Telaahan Renstra Provinsi.
Walaupun hasil penilaian terhadap kinerja tahunan termasuk kategori baik,
diperlukan juga komparasi kinerja sebagai evaluasi capaian terhadap target
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2013, yang
dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.4.1
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxi
Capaian Kinerja Program/Kegiatan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
No. Indikator Kinerja
Target Kinerja
RPJMD tahun
2014
Capaian Kinerja RKPD Tahun 2012
Target Kinerja
RKPD Tahun
2013
Realisasi
Target RPJMD s/d
Th. 2013
Ket
Target
2012
Realisasi
Target 2012
1 2 3 4 5 6 7 8
1. % Rumah Tangga (KK) yg mengguna kan energi ter barukan PLTMH
1250 KK 400 KK 43 KK 250 KK 448 KK <
2. % Rumah Tangga (KK) yg mengguna kan energi ter barukan PLTS.
500 KK 100 KK -- 100 KK 132 KK <
3. % Rumah Tangga (KK) yg mengguna kan Biogas.
400 KK 50 KK 40 KK 50 KK 536 KK >
4. % Kelompok Usaha Pertambangan rakyat yang men dapat pembinaan.
45
klmpok
9
Kelmpok
3
Kelmpok
9
Kelmpok
15
Kelompok
<
5. % masyarakat daerah sulit air yang mendapatkan air bersih dari air tanah.
2500 KK 500 K 800 K 600 KK 1850 KK <
6. % Daerah Lokasi
Rawan Bencana yg geologi yang terpetakan
5 Kab. 1 Kab. - 1 Kab. 4 Kab. <
7. % Rambu Peringat an Bahaya Tanah Longsor yang terpasang
400
Titik
80 Titik 12 Titik 72 Titik 96 Titik <
8. % Alat Deteksi longsor yang terpasang.
90
Unit
10 Unit 2 Unit 40 Unit 42 unit <
Keterangan Simbol :
: Tercapai/Terlampaui
< : Perlu upaya keras jika terdapat rasio selisih target RPJMD > 50 %
Λ : Belum tercapai jika terdapat rasio selisih target RPJMD antara 1
% - 5 %.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxii
Dari table diatas dapat dilihat capaian kinerja 8 indikator kinerja yang telah
ditargetkan, distribusi capaiannya adalah sebagai berikut :
1. Satu (1) indikator telah tercapai/terlampaui.
2. Tujuh (7) indikator perlu upaya keras, karena rasio selisih dengan target
RPJMD 5 - 40 % yaitu :
a. Rumah tangga yang menggunakan listrik dari energi baru terbarukan
(PLTMH) realisasi s/d target 2013 sebanyak 448 KK, sementara target
RPJMD s/d 2014 sebanyak 1250 KK.
b. Masyarakat pengguna PLTS, realisasi s/d target 2013 sebanyak 132
KK, sementara target RPJMD s/d 2014 sebanyak 500 KK.
c. Jumlah kelompok usaha pertambangan rakyat yang mendapat bantuan
alat tambang, realisasi 15 Kelompok, sementara target RPJMD s/d
2014 sebanyak 45 kelompok.
d. Jumlah masyarakat pemakai air bersih di daerah sulit air, realisasi s/d
target 2013 sebanyak 1850 KK, sementara target RPJMD s/d 2014
sebanyak 2400 KK.
e. Lokasi rawan bencana yang terpetakan, realisasi s/d target 2013
sebanyak 18 Kabupaten, sementara target RPJMD s/d 2014 sebanyak
25 Kabupaten.
f. Jumlah Rambu Peringatan Rawan Longsor, realisasi s/d 2013 96 Titik,
sedangkan target s/d 2014 sebanyak 400 Titik.
g. Jumlah Alat deteksi Longsor yang terpasang, realisasi s/d 2013
sebanyak 42 Titik, sementara target s/d 2014 sebanyak 90 Titik.
Faktor Pendukung keberhasilan pencapaian sasaran pada 5 indikator, adalah
sbb :
Ketersediaan anggaran
Tingkat urgensi pemenuhan target indikator kinerja
Banyaknya usulan dari kab/kota terhadap indikator kinerja tertentu
Kuatnya komitmen dari pihak-pihak terkait dalam penyediaan anggaran
maupun tempat.
Adapun kendala atau hambatan dalam pencapaian sasaran adalah sbb :
Keterbatasan sumberdaya manusia pelaksana
Kurang siapnya kab/kota maupun kelompok masyarakat sebagai counter
partner dalam pembentukan kelembagaan sebagai pengelola yang akan
menjamin pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxiii
Kurang disiplinnya pelaksana kegiatan pada jadwal waktu yang telah
ditentukan.
Upaya yang dilakukan untuk pemenuhan capaian sasaran sesuai dengan
target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2009 -2014 adalah sbb:
Melakukan fasilitasi dan koordinasi dengan instansi terkait, antara lain
dalam hal penyediaan sumberdaya manusia untuk pengolahan/
pengelolaan biogas.
Mengusulkan indikator kinerja yang belum memenuhi target, sebagai
prioritas usulan pada APBD dan APBN tahun 2014 serta dari sumber
pendanaan lain yang memungkinkan.
Meminta kepada Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pelaksana kegiatan
agar mencermati target dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra
dan mengusahakan agar target dan capaian sasaran dimaksud selesai
pada waktunya.
Peningkatan efektifitas dan efsiensi pelaksanaan kegiatan dengan
perencanaan program dan kegiatan yang lebih berpihak kepada
masyarakat banyak.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxiv
BAB IV
P E N U T U P
Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan di sektor
energi dan sumber daya mineral, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Timur telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai
laporan pelaksanaan program dan kegiatan berikut capaian yang diperoleh
berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2013 sebagaimana
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
4.1. Kesimpulan.
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka
dapat dikatakan bahwa Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dalam
melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua target
sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan kategori Amat Baik, Hal
tersebut didukung dengan data sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk memenuhi
kebutuhan energi masyarakat, mendapat predikat nilai kurang
(rata-rata : 52,27 %)
Tujuan 2 : Meningkatkan kemampuan usaha pertambangan rakyat,
mendapat predikat nilai baik (100,00 %)
Tujuan 3 : Meningkatkan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat, mendapat predikat nilai amat
baik ( >100,00 %)
Tujuan 4 : Meningkatkan informasi geologi yang disampaikan kepada
masyarakat untuk mengurangi resiko bencana geologi,
mendapat predikat nilai baik (rata-rata : 96,66 %).
Sedangkan untuk pengelolaan anggaran, realisasi pendapatan pada Tahun
2013 sebanyak Rp. 71.650.000,- atau (137,79 %) melebihi dari target yang
telah ditetapkan sebesar Rp. 52.000.000,-;
Total Realisasi Belanja APBD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.
49.354.544.285,- atau (91,39 %) dari Total APBD 2013 sebesar Rp.
54.003.292.000,-
Sedangkan untuk APBN terealisasi sebesar Rp. 918.648.000,- atau (99,99
%).
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxv
4.2. Permasalahan/ Kendala dalam Pencapaian Kinerja
Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanakaan kegiatan
untuk mencapai kinerja yang telah ditargetkan, antara lain sebagai berikut
a. Kurangnya kesadaran penambang untuk mengajukan ijin usaha;
b. Belum optimalnya pemanfaatan potensi energi alternatif;
c. Masih banyak daerah terpencil dan dusun yang belum berlistrik;
d. Masih terbatasnya data dan peta detail untuk daerah rawan bencana
tektonik dan vulkanik;
e. Masih banyak daerah yang berpotensi rawan longsor;
f. Terbatasnya kewenangan pemerintah provinsi di bidang pertambangan,
ketenagalistrikan dan migas;
g. Masih banyak daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih;
h. Data pendukung dari kabupaten/kota masih belum akurat.
4.3. Saran / Solusi
Adapun strategi yang dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan
tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan terhadap pelaku tambang;
2. Pengembangan pemanfaatan energi alternatif;
3. Pemenuhan kebutuhan listrik daerah terpencil melalui pembangunan
listrik pedesaan;
4. Kajian dan pemetaan detail daerah rawan bencana tektonik dan vulkanik
serta sosialisasi kepada masyarakat;
5. Dilakukan update secara regular terhadap daerah rawan longsor dan
disosialisasikan kepada masyarakat;
6. Diperlukan upaya kepada pemerintah pusat untuk melakukan pelimpahan
kewenangan yang lebih besar kepada pemerintah provinsi atau meninjau
kembali kewenangan Kab/Kota;
7. Pembangunan Sumur Bor di daerah rawan kering maupun sumur gali dan
pasak untuk mendukung usaha pertanian dan perkebunan.
8. Perlu dilakukan Koordinasi lebih intensif dengan Pemerintah
kabupaten/Kota.
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxvi
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 untuk SKPD
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan/ evaluasi untuk kegiatan/kinerja yang akan datang.
Sekian dan terima kasih.
Surabaya Januari 2014
KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI JAWA TIMUR
Ir. DEWI J. PUTRIATNI, M.Sc. Pembina Utama Madya
NIP. 19600627 198610 2 001
LAKIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 lxvii
Recommended