View
232
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Karakteristik geologi daerah volkanik Kuarter kaki tenggara Gunung Salak (Bombon Rahmat Suganda & Vijaya Isnaniawardhani)
99
KARAKTERISTIK GEOLOGI DAERAH VOLKANIK KUARTER
KAKI TENGGARA GUNUNG SALAK
Bombom Rahmat Suganda1), Vijaya Isnaniawardhani2)
1)Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Lingkungan, Fakultas Teknik Geologi – Universitas Padjadjaran 2)Laboratorium Paleontologi, Fakultas Teknik Geologi – Universitas Padjadjaran
ABSTRACT
Gunung Salak land forms hills and valleys, composed of typical volcanic deposit that controlled by geology structures. The research was conducted in several stages, there are: references study, field study or geological mapping (observation of geomorphology or landforms, rock type and genesis, geology structure indication) as well as data analysis. Landform of southeast part of Gunung Salak can be devided into steep hill geomorphological unit that lied on high land, formed by Salak volcanic deposits, with radial drainage pattern; and sloping hill geomorphology unit with smooth contours that lied on lowland, formed by Salak and Pangrango mixing volcanic deposits. The southeast part of Gunung Salak foothills from lower to upper consecutively composed by pumiceous tuf volcanic deposit; laharic breccia; lapili and pumiceous tuf with paleosoil layer intercalations; and andesitic lava. Geology structure indications was difficulty observed because of thin soil cover and sloping dip of rock layer (<10º).
Keywords: Quartenary volcanic, geomorphology, geological structure.
ABSTRAK
Bentangalam Gunung Salak berbentuk perbukitan dan lembah, tersusun oleh batuan penyusun endapan volkanik khas yang dkontrol oleh struktur geologi. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu studi pustaka, pekerjaan lapangan atau pemetaan geologi (pengamatan geomorfologi atau bentangalam, jenis dan genesa batuan serta indikasi struktur geologi), dan analisis data. Bentangalam kaki tenggara Gunung Salak dapat dibagi menjadi satuan geomorfologi perbukitan agak curam yang berada pada daerah tinggian, tersusun oleh batuan produk Gunungapi Salak, menunjukkan pola pengaliran radial; dan satuan geomorfologi perbukitan landai berkontur halus, berelevasi rendah, tersusun oleh campuran batuan produk Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Kaki Gunung Salak bagian tenggara berturut-turut dari bawah tersusun oleh endapan volkanik tuf berbatuapung; breksi laharik; lapili dan tuf berbatuapung bersisispan lapisan tanah purba (paleosoil); serta lava andesitik. Indikasi struktur geologi sulit diamati karena tanah penutup yang tebal; serta kemiringan lapisan batuan yang landai (<10º).
Kata kunci: volkanik Kuarter, geomorfologi, struktur geologi
PENDAHULUAN
Bentangalam berbentuk perbukitan
dan lembah, dengan batuan penyusun
endapan volkanik yang khas dan dike-
nai oleh struktur geologi kompleks
menjadikan daerah ini menarik untuk
dikaji. Selain itu, daerah Gunung Sa-
lak telah dikenal memiliki potensi
geologi yang besar, khususnya sum-
berdaya air. Studi ini ditujukan untuk
mengungkap karakteristik geologi de-
tail, sebagai data dasar dalam meng-
identifikasi potensi sumberdaya air
secara komprensif.
Puncak hingga kaki Gunung Salak
tersusun oleh batuan-batuan produk
Gunung Salak berupa tuf batuapung
pasiran yang ditutupi oleh endapan la-
har, breksi tufan, dan lapili bersusun-
an andesit-basal, yang umumnya te-
lah lapuk sekali. Semua batuan ter-
sebut berumur Pleistosen. Pada dae-
rah dengan morfologi perbukitan
tinggi hingga ke puncak Gunung Salak
tersingkap batuan lava andesit
(Effendi, dkk., 1998).
Sejauh ini, pemetaan terhadap ba-
tuan volkanik Kuarter masih jarang
di-lakukan. Karena itulah, penelitian
ini diharapkan akan memperkaya kha-
sanah pengetahuan geologi, khusus-
nya penelitian batuan voklanik Kuar-
ter.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Sebagai tahap awal penelitian,
dilakukan studi pustaka terhadap peta
geologi regional, peta-peta serta
laporan yang berkaitan. Selanjutnya
dilakukan pekerjaan lapangan atau
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2014: 99-106
100
pemetaan geologi untuk menentukan
kondisi geologi khususnya menentu-
kan geomorfologi, jenis dan genesa
batuan serta struktur geologi yang
berkembang.
Pengamatan geomorfologi atau
bentuk bentangalam antara lain men-
cakup kemiringan lereng atau kera-
patan kontur, ketinggian, batuan pe-
nyusun, zonasi dalam sistem air tanah
dan pola pengaliran.
Deskripsi batuan penyusun antara
lain meliputi warna segar dan lapuk,
komposisi, tekstur batuan (ukuran,
bentuk, pemilahan, kemas), struktur
sedimen, porositas, permeabilitas dan
sifat fisik lainnya (kekerasan, padat).
Pengamatan juga dilakukan terhadap
posisi dan batas kontak. Daripadanya
dapat diinterpretasikan genesa batuan
dan urut-urutan batuan.
Pengamatan terhadap indikasi
struktur geologi yang berkembang
dan pengukuran arah jurus dan kemi-
ringan lapisan batuan (strike/dip) di-
maksudkan untuk mengungkap aktivi-
tas tektonik yang terjadi setelah batu-
an terbentuk maupun proses yang
terjadi pada saat pembentukannya.
Hal ini akan memberikan informasi
mengenai rangkaian proses geologi
yang menyertainya.
Hasil pemetaan geologi ini selan-
jutnya dapat dijadikan data awal
dalam interpretasi pembentukan air
tanah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pemetaaan geologi detail
daerah kaki tenggara Gunung Salak
meliputi aspek geomorfologi, stra-
tigrafi dan geologi struktur.
Geomorfologi
Bentuk bentangalam kaki tenggara
Gunung Salak, dapat dibedakan men-
jadi dua satuan geomorfologi, yaitu:
a) Satuan geomorfologi perbukitan
agak curam; dan b) Satuan geomor-
fologi perbukitan landai
Satuan geomorfologi perbukitan a-
gak curam menempati ± 30% dari
total luas di bagian barat laut daerah
penelitian. Perbukitan agak curam
menempati daerah cukup tinggi de-
ngan elevasi berkisar antara 537 dan
437,5 mdpl serta memperlihatkan
kontur rapat. Batuan penyusun zona
luahan (discharge zones) dari sistem
airtanah ini merupakan hasil aktivitas
Gunungapi Salak. Pola pengaliran
yang berkembang adalah pola radial.
Satuan geomorfologi perbukitan
landai berkontur halus, menempati ±
70% dari total luas daerah penelitian.
Daerah ini tersusun oleh batuan cam-
puran produk Gunungapi Pangrango
(yang terletak di bagian timur) de-
ngan produk gunungapi Salak me-
nempati elevasi 475 dan 245 mdpl.
Dari sistem airtanah, daerah ini me-
rupakan pertemuan antara zona
luahan (discharge zones) gabungan
kedua sistem gunungapi tersebut,
sehingga memiliki potensi airtanah
yang baik. Pola pengaliran radial men-
dominasi sistem pola pengaliran di
daerah ini.
Stratigrafi
Stratigrafi daerah penelitian mem-
perlihatkan urutan dari bawah ke atas
sebagai berikut ini:
Bagian bawah kaki Gunung Salak
tersusun oleh endapan volkanik tuf
(< 2 mm) berbatuapung yang tersing-
kap di tebing-tebing punggungan, dan
di beberapa tempat ditemukan seba-
gai batuan dasar sungai. Batuan yang
tersebar luas di daerah penelitian ini
berwarna segar kemerahan hingga
kecoklatan, lapuk kecoklatan atau
kehijauan, padat dan keras, tuf u-
mumnya berukuran menengah hingga
kasar, banyak ditemukan komponen
berukuran 2 – 5 cm, bentuk butir me-
nyudut tanggung hingga membundar,
terpilah cukup baik. memperlihatkan
kemas terbuka, memperlihatkan
struktur vesikular (Gambar 2). Tuf
berbatuapung memiliki permeabilitas
sedang, agak susah melalukan air,
namun memiliki rekahan-rekahan
sebagai jalur keluar air.
Tuf berbatuapung ditutupi oleh
breksi volkanik yang berwarna abu-
Karakteristik geologi daerah volkanik Kuarter kaki tenggara Gunung Salak (Bombon Rahmat Suganda & Vijaya Isnaniawardhani)
101
abu tua hingga hitam, tersusun oleh
komponen batuan beku andesitik
hingga basaltik yang tertanam pada
matriks tuf dengan semen silika dan
oksida besi (Gambar 3). Komponen
batuan beku umumnya basaltik, be-
berapa andesitik, berukuran < 2 mm
hingga 20 cm, berbentuk membundar
tanggung hingga menyudut, pe-
milahan buruk. Matriks tuf berwarna
abu-abu tua hingga hitam berukuran
< 1,5 mm, berbentuk menyudut
tanggung hingga membundar tang-
gung, mengandung plagioklas, pirok-
sen, gelas volkanik; dengan semen
silika dan oksida besi. Batuan ini
memperlihatkan kemas terbuka, me-
miliki porositas tinggi dan dijumpai
intensitas rekahan yang tinggi se-
hingga mudah melalukan air. Di ba-
gian kontak tuf berbatuapung dan
breksi memperlihatkan kemiringan
landai. Di beberapa tempat menun-
jukkan penghalusan ke arah atas.
Breksi volkanik tersingkap baik ter-
utama di lembah-lembah sungai.
Di atas breksi volkanik, dijumpai
lapili (2-64 mm) dan tuf berbatu-
apung yang umumnya telah meng-
alami pelapukan. Batuan ini memper-
lihatkan warna segar kecoklatan, la-
puk coklat kehitaman, kemas terbuka,
mengandung batuapung, gelas volka-
nik, plagioklas, piroksen, mineral opak
dan mineral lempung, setempat me-
ngandung fragmen batuan beku. Se-
bagian bersifat kedap air, namun di
beberapa tempat dapat menjadi lapis-
an akitard yang ditandai oleh keter-
dapatan akifer setengah tertekan. Di
beberapa tempat tampak perubahan
lateral berupa komponen yang ber-
ukuran makin besar ke arah atas,
serta memperlihatkan kemiringan lan-
dai. Di beberapa tempat, pada bagian
bawah tampak lapisan tanah purba
(paleosoil) berwarna coklat kehitam-
an, berukuran lempung hingga pasir
(< 2 mm), mengandung sisa tanaman
atau organik material lainnya (Gam-
bar 4). Hal ini memperlihatkan urut-
urutan kejadian letusan gunungapi
(sucsession volcanic).
Batuan paling muda adalah batuan
lava andesitik berwarna abu-abu ke-
hitaman, bertekstur porfiritik, umum-
nya berukuran butir halus, bersifat
masif dan keras, banyak mengandung
gelas volkanik (Gambar 5). Batuan ini
tersingkap dengan ketebalan berkisar
antara setengah hingga lebih dari 5
m.
Di beberapa tempat, pada daerah
berelevasi tinggi, tersusun oleh tanah
yang berwarna coklat muda sampai
tua yang merupakan hasil pelapukan
breksi dengan komponen batuan beku
andesitik dan basaltik, umumnya ber-
ukuran kerakal hingga pasir yang
tertanam pada matriks tuf halus.
Geologi Struktur
Indikasi struktur geologi sulit di-
amati karena selain lapukan tanah
yang cukup tebal juga kesan mor-
fologi dan batuan volkanik yang saling
mengisi. Kemiringan yang landai
(<10º) teridentifikasi pada peng-
amatan batuan di lapangan.
KESIMPULAN
Bentuk bentangalam kaki tenggara
Gunung Salak, dapat dibedakan men-
jadi dua satuan geomorfologi, yaitu:
a) Satuan geomorfologi perbukitan a-
gak curam berada pada elevasi tinggi,
tersusun oleh batuan produk Gunung-
api Salak, menunjukkan pola penga-
liran radial; b) Satuan geomorfologi
perbukitan landai berkontur halus,
berada pada elevasi rendah, tersusun
oleh campuran batuan produk Gunung
Salak dan Gunung Pangrango.
Bagian bawah kaki Gunung Salak
bagian tenggara tersusun oleh endap-
an volkanik tuf berbatuapung; yang
ditutupi oleh breksi laharik. Lapili dan
tuf berbatuapung yang telah terlapuk-
kan, dengan beberapa lapisan endap-
an tuf bersisipan lapisan tanah purba
(paleosoil) yang memperlihatkan
urut-urutan kejadian letusan gunung-
api (sucsession volcanic). Bagian pa-
ling atas tersusun oleh lava andesitik.
Di beberapa tempat berelevasi tinggi
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2014: 99-106
102
dijumpai tanah dan breksi yang sudah
terlapukan. Berdasarkan karakteristik
batuannya, maka bagian ini merupa-
kan fasies proximal.
Indikasi struktur geologi sulit di-
amati karena selain lapukan tanah
yang cukup tebal juga kesan morfo-
logi dan batuan volkanik yang saling
mengisi. Kemiringan yang landai
(<10º) teridentifikasi pada peng-
amatan batuan di lapangan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini dibiayai oleh hibah
penelitian kompetitif Fakultas Teknik
Geologi. Ucapan terimakasih dan
penghargaan disampaikan kepada
Dekan FTG atas kesempatan yang
diberikan untuk melakukan penelitian
ini serta ijin penggunaan peralatan
lapangan. Terimakasih juga
disampaikan kepada rekan-rekan di
Laboratorium Hidrogeologi dan
Geologi Lingkungan atas bantuan,
dukungan dan diskusinya.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, AC, Kusmana, Hermanto, B.,
1988, Peta Geologi Lembar Bogor,
Jawa, skala 1:100.000. Pusat
Penelitian dan Pengembangan.
Geologi, Bandung.
Karakteristik geologi daerah volkanik Kuarter kaki tenggara Gunung Salak (Bombon Rahmat Suganda & Vijaya Isnaniawardhani)
105
Gambar 1. Lokasi Daerah Penelitian
Gambar 2.
Singkapan tuf berbatuapung sebagai penyusun bagian
bawah Kaki Gunung Salak
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2014: 99-106
106
Gambar 3. Singkapan breksi volkanik
Gambar 4. Perselingan lapili dan tuf berbatuapung dengan lapisan tanah purba
Gambar 5. Singkapan lava andesitik yang merupakan bagian paling atas dari urut-
urutan batuan penyusun produk Gunung Salak
Recommended