K - 46 Malnutrisi Energi Protein (Ilmu Kesehatan Anak)

Preview:

DESCRIPTION

MEP

Citation preview

MALNUTRISI ENERGI PROTEINGDS K 46

Subbag.Nutrisi dan MetabolikBag.I.Kesehatan Anak

FKUSU-RSHAMMedan

MEP.

Masalah Gizi di Indonesia

Malnutrisi Energi Protein (MEP)

Anemia defisiensi besi

Gangguan akibat kurang iodium (GAKI)

Defisiensi Zn

Defisiensi vitamin A

Obesitas

Theoretical framework of Nutrition Problems.

Nutrition problems

Food intake Infect Disease direct causes

Food availability Mother & child Health indirect

in household caring service causes

POOR FAMILY & EDUCATION, main

FOOD STUFF & JOB OPPORTUNITY problem

ECONOMIC & POLITIC CRISIS core

problem

Three level of determinants lead to nutrition status

Underlying : - Household food security - Access to PHC - Community of awareness & care for children & women

Basic :- Socio-economic conditions (poverty & crisis)- Political factors- Traditional practices (infant feeding)- Environment & sanitation

Intervention programs

Supply side :- access : health care facilities- supplementation of food & micronutr.- immunization- quality: providers’skill- information system: coverage of suplpement., fortification, surveillance, etc.

Demand side:- empowerment- family awareness of nutrition- subsidies / health insurance

Health &NutritionStatus ofChildren

Immediate : Inadequacy of dietary intake manifested : - PEM - Micronutr.deficiency - Diarrhea & worm disease - ARI Supply & coverage immuniz

MEP.

PERMASALAHAN MEP :

merupakan masalah kesehatan utama

primadona peny. gizi

berperan pd. morbiditas & mortalitas balita

deteksi dini dan tatalaksananya penting sebagai upaya pencegahan melanjutnya MEP

MEP berat perlu perawatan di RS

dampak thd. kualitas SDM

Malnutrisi Energi Protein

Penyakit akibat kekurangan energi dan protein,

umumnya disertai defisiensi nutrien lain.

Primer : - masukan makanan << - kualitas / kwantitas <<

Sekunder : - kebutuhan / keluaran (output) >>

Malnutrisi Energi Protein

Status gizi merupakan spektrum :

BB/TB

buruk kurang baik lebih70 80 90 110 120 %

-3SD -2SD +2SD +3SD

MEP berat sedang ringan overweight obese -Kwashiorkor ringan -Marasmus sedang -M-K berat

super

MEP.

Klasifikasi Gizi Buruk :

1. GOMEZ (195..) : BB/U

2. MacLarren (196..) : Klinis + laboratoris

3. The Wellcome : Klinis + antropometris

Trust Party (1970)

4. Waterlow (1973) : BB/TB

5. WHO (1999) : Klinis + antropometris

MEP.

Klasifikasi Gizi Buruk (WHO,1999) :

Gizi kurang Gizi buruk

Edema simetris -- + (oedematous

malnutrition)

BB/TB -3< Z-score <-2 < -3 Z-score

(70-79%) (<70%)

(severe wasting)

TB/U -3< Z-score <-2 < -3 Z-score

(85-89%) (<85%)

(severe stunting)

TANDATANDA DAN GEJALA DAN GEJALA KLINISKLINIS

ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK

1. KWASHIORKOR1. KWASHIORKOR

- E- Edema dema

- - Wajah membulat dan sembabWajah membulat dan sembab

- - Pandangan mata sayuPandangan mata sayu

- - Rambut tipis, kemerahan spt warna Rambut tipis, kemerahan spt warna

rambutrambut

jagung, mudah dicabut tanpa jagung, mudah dicabut tanpa

sasakit,rontokkit,rontok

- Perubahan status mental: apatis & rewel- Perubahan status mental: apatis & rewel

TANDA-TANDA KLINIS TANDA-TANDA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK

EdemaEdema

- Minimal pada kedua punggung kaki, - Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat bersifat pitting edemapitting edema - - Derajat edema: Derajat edema:

++ Pada tangan & kaki Pada tangan & kaki++++ Tungkai & lengan Tungkai & lengan++++++ Seluruh tubuh (wajah & perut) Seluruh tubuh (wajah & perut)

Derajat edema utk menentukan jumlah Derajat edema utk menentukan jumlah cairan yang diberikancairan yang diberikan

KWASHIORKOR KWASHIORKOR (lanjutan)(lanjutan)

- - Pembesaran hatiPembesaran hati - - Otot mengecil (hipotrofi)Otot mengecil (hipotrofi) - - Kelainan kulit berupa bercak merah Kelainan kulit berupa bercak merah mudamuda

ygyg meluas & berubah warna menjadi meluas & berubah warna menjadi coklat coklat kehitaman dan terkelupas (kehitaman dan terkelupas (crazy crazy pavement pavement dermatosisdermatosis))- Sering disertaiSering disertai: : peny. infeksi peny. infeksi (umumnya(umumnya aakut),kut), anemia, dan diareanemia, dan diare

Gizi buruk : Kwashiorkor

edema rambut

kemerahan,

mudah dicabut kurang aktif,

rewel/cengeng pengurusan otot crazy pavement

dermatosis

Gizi buruk : Kwashiorkor

Gizi buruk : KwashiorkorGizi buruk : Kwashiorkor

KwashiorkorKwashiorkor

Hepatomegali

Pitting Edema

KWASHIORKORKWASHIORKOR (lanjutan)(lanjutan)

TANDA-TANDA KLINISTANDA-TANDA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

2. MARASMUS2. MARASMUS

- - Tampak sangat kurus, hingga Tampak sangat kurus, hingga seperti seperti tulang terbungkus kulittulang terbungkus kulit - Wajah seperti orang tua- Wajah seperti orang tua - Cengeng, rewel- Cengeng, rewel - Kulit keriput, jaringan lemak - Kulit keriput, jaringan lemak subkutis subkutis sangat sedikit sampai tidak ada sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-(~pakai celana longgar-baggy baggy pantspants))

MARASMUS (lanjutan)MARASMUS (lanjutan)

- - Perut Perut umumnya cekungumumnya cekung- - Iga gambangIga gambang- - Sering disertai: Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronispenyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diareberulang) dan diare

MarasmusMarasmus

wajah seperti orang tua

kulit terlihat longgar tulang rusuk tampak

terlihat jelas kulit paha berkeriput terlihat tulang

belakang lebih menonjol dan kulit di pantat berkeriput ( baggy pant )

MarasmusMarasmus

MarasmusMarasmus

MARASMUS (lanjutan)MARASMUS (lanjutan)

MARASMUS (lanjutan)MARASMUS (lanjutan)

TANDA-TANDA KLINIS TANDA-TANDA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

3. MARASMIK - KWASHIORKOR 3. MARASMIK - KWASHIORKOR Gambaran klinik merupakan Gambaran klinik merupakan campuran daricampuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan dan Marasmus dengan BB/Marasmus dengan BB/TB TB <<-3 SD-3 SD disertai disertai edema yang tidak mencolokedema yang tidak mencolok

MARASMIK - KWASHIORKOR

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(Menyertai Gizi Buruk)(Menyertai Gizi Buruk)

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(Menyertai Gizi Buruk) (Menyertai Gizi Buruk)

1. Kekurangan Vitamin A1. Kekurangan Vitamin A2.2. Anemia (Kekurangan Fe, Cu, Vit. B12, Anemia (Kekurangan Fe, Cu, Vit. B12, Asam Folat) Asam Folat) 3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)4.4. Kelainan pada kulit, gangguan Kelainan pada kulit, gangguan

pertumbuhan pertumbuhan ((kekurangan kekurangan Zn)Zn)5. Beri-beri (5. Beri-beri (kekurangan vitamin kekurangan vitamin B1)B1)

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(lanjutan) (lanjutan)

1. Kekurangan Vitamin A (KVA)1. Kekurangan Vitamin A (KVA)

KLASIFIKASI XEROFTALMIA

Xn Rabun Senja

X1 (Dryness of conjunctiva/ Dryness of conjunctiva/ kekeringan kekeringan konjungtiva)konjungtiva), , terdiri dari:X1a Kekeringan pada konjungtiva (Dryness Dryness ofof conjunctiva)conjunctiva) X1b B Bercak putih seperti busa sabun/keju pada sisi mata luar (bitot spot)bitot spot)

KLASIFIKASI XEROFTALMIA (Lanjutan)

X3 (Corneal ulcer/ ulkus pada korneaCorneal ulcer/ ulkus pada kornea) )

Terdiri dari X3Terdiri dari X3aa dan X3 dan X3bbTanda-tanda:

kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b ≥ 1/3 kornea Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi perforasi kornea/ pecah

X1X1aa (Dryness of conjunctiva/ Dryness of conjunctiva/ kekeringan kekeringan

konjungtiva) konjungtiva)

Tanda-tanda:

• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas• Konjungtiva kering, tampak menebal dan berlipat-lipat• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik

X1X1aa

Kerutan dan hiperpigmentasi

Bitot’ spotBitot’ spot

‘‘Foam-like’ substanceFoam-like’ substance

Hyperpigmentation & wrinkle (X-1b)

KLASIFIKASI XEROFTALMIA (Lanjutan)

X2 (Dryness of cornea/ kekeringan pada X2 (Dryness of cornea/ kekeringan pada kornea)kornea)Tanda-tanda :•Kekeringan meluas sampai kornea•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit penyerta lain)

Kerutan dan hiperpigmentasi

X3X3aa

Conjunctival & ciliary injection

Corneal ulcer < 1/3Corneal ulcer < 1/3

X3X3bb

Ulkus kornea > 1/3Ulkus kornea > 1/3

Keratomalacea

KLASIFIKASI XEROFTALMIA (Lanjutan)

XS (Corneal scar/ jaringan parut pada Corneal scar/ jaringan parut pada kornea)kornea)Tanda-tanda:

Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecilMeninggalkan bekas luka parut/ sikatrikMenjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi cangkok kornea

Corneal scarCorneal scar

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(lanjutan) (lanjutan)

2. Anemia (kekurangan Fe, Cu, Vit. 2. Anemia (kekurangan Fe, Cu, Vit. B12,B12, Asam folat) Asam folat)

ANEMIAANEMIA

Kadar Hb dibawah normalKadar Hb dibawah normal

Kadar Hb normal:Kadar Hb normal: 6 bulan – 5 tahun6 bulan – 5 tahun : 11: 11 g/ dlg/ dl 6 tahun – 11 tahun6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl: 11, 5 g/ dl 12 tahun – 13 tahun12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl: 12 g/ dl

Tanda-tanda klinis:Tanda-tanda klinis: - daya tahan terhadap penyakit menurun- daya tahan terhadap penyakit menurun - mudah lelah- mudah lelah - pucat (mata, telapak tangan)- pucat (mata, telapak tangan)

(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies (Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its for its prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)

ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)

• Anemia kekurangan Fe (zat besi)Anemia kekurangan Fe (zat besi)

Fe (zat besi):Fe (zat besi):

- Kofaktor enzim pada metabolisme Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat,Karbohidrat, lemak dan protein.lemak dan protein.- Pertumbuhan, transpor oksigen dan - Pertumbuhan, transpor oksigen dan kekebalan.kekebalan.

ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)

• Anemia kekurangan Cu (Copper)Anemia kekurangan Cu (Copper)

Cu: pertumbuhan, kekebalan, homeopoesis, Cu: pertumbuhan, kekebalan, homeopoesis, metabolisme glukosa dan lemakmetabolisme glukosa dan lemak, kofaktor, kofaktor enzimenzim

Defisiensi Cu:Defisiensi Cu: - Absorpsi zat besi turun- Absorpsi zat besi turun - Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan - Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik baik oleh sel darah merah.oleh sel darah merah. - Pengeluaran cadangan zat besi meningkat- Pengeluaran cadangan zat besi meningkat - Anemia hipokromik dan netropenia- Anemia hipokromik dan netropenia

ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)

• Anemia kekurangan vitamin B12 Anemia kekurangan vitamin B12 (Kobalamin)(Kobalamin)

Defisiensi B12:Defisiensi B12:

- glositis atrofik (lidah yang halus & - glositis atrofik (lidah yang halus & mengkilap)mengkilap)- stomatitis (sudut mulut retak-retak)- stomatitis (sudut mulut retak-retak)- mual, muntah, diare bergantian dgn - mual, muntah, diare bergantian dgn konstipasikonstipasi- getah lambung tidak ada (achlorhydria & getah lambung tidak ada (achlorhydria & achylia gastrica)achylia gastrica)- anemia makrositik hiperkromis- anemia makrositik hiperkromis

ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)

• Anemia kekurangan asam folatAnemia kekurangan asam folat

Defisiensi asam folat:Defisiensi asam folat: - perubahan pada eritrosit- perubahan pada eritrosit - anemia makrositik megaloblastik- anemia makrositik megaloblastik - perubahan mukosa gastro-intestinum- perubahan mukosa gastro-intestinum - diare- diare

(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)

ANEMIA ANEMIA

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(lanjutan) (lanjutan)

3. Stomatitis (kekurangan vit. B, 3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)vit. C)

• Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), B6B6 (adermin), B12 (kobalamin)(adermin), B12 (kobalamin)

• Kekurangan vitamin C (asam Kekurangan vitamin C (asam askorbik)askorbik)

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(lanjutan) (lanjutan)

4. Kelainan pada kulit, gangguan 4. Kelainan pada kulit, gangguan pertumbuhan pertumbuhan (kekurangan Zn)(kekurangan Zn)

Seng (Zn) berfungsi sebagai koenzim Seng (Zn) berfungsi sebagai koenzim pada pada berbagai sistem enzim. berbagai sistem enzim.

Tanda-tanda kelainan pada kulit:Tanda-tanda kelainan pada kulit: - Hipo/ hiperpigmentasi - Deskuamasi (mengelupas) - Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka

bakar) sering disertai infeksi sekunder (candida)

Kelainan kulit (defisiensi Zn)

KEKURANGAN MIKRO NUTRIENKEKURANGAN MIKRO NUTRIEN(lanjutan) (lanjutan)

5. Beri-beri 5. Beri-beri (kekurangan vitamin B1/ Thiamin)(kekurangan vitamin B1/ Thiamin)

Vit.B1 sebagai ko-enzim metabolisme Vit.B1 sebagai ko-enzim metabolisme karbohidratkarbohidrat

PENYAKIT BERI-BERIPENYAKIT BERI-BERI

Tanda-tanda klinis:Tanda-tanda klinis:

- Beri-beri infantil (keadaan akut)- Beri-beri infantil (keadaan akut) Tidak ada kenaikan berat badan, pilek, Tidak ada kenaikan berat badan, pilek, diare,diare, kelainan jantung, kongesti paru-paru, kelainan jantung, kongesti paru-paru, edemaedema

- Beri-beri late infancy & childhood - Beri-beri late infancy & childhood (keadaan (keadaan menahun). Postur lebih kecil dari anak menahun). Postur lebih kecil dari anak yang yang sehat, gizi kurang, edema, perut sehat, gizi kurang, edema, perut membuncit membuncit oleh meteorismus)oleh meteorismus)

(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, (Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)DSAK)

POKOK BAHASAN 4POKOK BAHASAN 4

TANDA-TANDATANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTAPENYAKIT PENYERTA

TANDA-TANDAPENYAKIT TANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTAPENYERTA

1. Diare Persisten1. Diare Persisten2. Parasit cacing2. Parasit cacing3. Tuberkulosis Paru3. Tuberkulosis Paru4. Malaria 4. Malaria 5. Pneumonia5. Pneumonia

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

1. Diare Persisten1. Diare Persisten Diare Diare >> 14 hari dengan atau tanpa 14 hari dengan atau tanpa dehidrasidehidrasi

Tanda dehidrasi: Tanda dehidrasi: - letargis, gelisah dan rewel- letargis, gelisah dan rewel - sunken eyes (+/-)- sunken eyes (+/-) - haus (minum sedikit/ banyak)- haus (minum sedikit/ banyak) - turgor kulit lambat- turgor kulit lambat

DehydrationDehydration

Turgor :

DehydrationDehydration

Sunken eyes

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

2. Parasit cacing2. Parasit cacing Ditemukan cacing/ telur cacing Ditemukan cacing/ telur cacing dalam dalam tinja penderitatinja penderita

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

3. Tuberkulosis Paru3. Tuberkulosis Paru

- kontak dgn penderita TB/ BTA positif - uji tuberkulin positif (>10 mm) - gambaran foto rontgen mendukung TB - reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah imunisasi BCG - batuk-batuk > 3 minggu - hambatan pertumbuhan

Tuberkulosis ParuTuberkulosis Paru(lanjutan)(lanjutan)

- sakit/ demam lama/ berulang tanpa sebab jelas - pembesaran kelenjar limfe Bila ditemukan Bila ditemukan >> 3 positif dari tanda-3 positif dari tanda-tanda diatas, tanda diatas, dianggap TB Paru dianggap TB Paru

Gizi Buruk dengan TB ParuGizi Buruk dengan TB Paru

Sumber: Pedoman Nasional TB anak, UKK

Pulmonologi PP IDAI, 2005

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

4. Malaria4. Malaria (Daerah malaria/ riwayat kunjungan ke daerah risiko tinggi)

- Demam (teraba panas, suhu >37,5 ºC)- Renjatan (shock)- Kaku kuduk atau kejang- Kesulitan bernafas- Kuning (ikterik)- Perdarahan- Sediaan darah tebal (+) malaria

MALARIA (lanjutan)MALARIA (lanjutan)

Tanda-tanda bahaya:Tanda-tanda bahaya:

- tidak dapat makan/ minum- tidak dapat makan/ minum- tidak sadar- tidak sadar- kejang- kejang- muntah berulang- muntah berulang- sangat lemah (tidak dapat duduk/ - sangat lemah (tidak dapat duduk/ berdiri)berdiri)

(Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)Lingkungan, Depkes RI, 2005)

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

5. Pneumonia5. Pneumonia

a. Pernafasan cepat dan tarikan dinding a. Pernafasan cepat dan tarikan dinding dada:dada: - < 2 bulan- < 2 bulan : : >> 60 60 x/menitx/menit - - 2 bulan – 12 bulan2 bulan – 12 bulan: : 50 x/menit 50 x/menit - > 12 bulan – 5 tahun- > 12 bulan – 5 tahun : : 40 40 x/menitx/menit

b. Batuk atau kesulitan bernafasb. Batuk atau kesulitan bernafas

((Sumber: MTBS, WHO)Sumber: MTBS, WHO)

MEP.

DIAGNOSIS :

1. Anamnesis

2. Pem.fisis

3. Pem. Penunjang : - laboratorium - antropometri - analisis diet

MEP.

Checklist : anamnesis• Makanan sehari-hari sebelum sakit• Pemberian ASI• Makanan/minuman beberapa hari terakhir• Mata cekung• Lama & frekuensi muntah-diare, penampilan

muntahan / feses• Kapan kencing terakhir?• Kematian pada saudara kandung• Berat lahir?• Perkembangan psikomotor• Kontak dgn. penderita KP atau Campak• Imunisasi

MEP. Checklist: pemeriksaan

fisik• BB, TB atau PB

• Tanda gangguan sirkulasi: tangan/kaki dingin, nadi lemah, kesadaran menurun

• Suhu : hipotermia atau demam

• Frekuensi dan tipe pernafasan : tanda pneumonia atau gagal jantung

• Sangat pucat --> anemia berat

• Mata: - lesi tanda defisiensi vit.A

- cekung dehidrasi

MEP. Checklist: pemeriksaan

fisik• Rasa haus, mukosa mulut kering,

• THT : tanda infeksi

• Abdomen : kembung, bising usus ?

• Pembesaran atau nyeri pd hati; ikterus

• Kulit : tanda infeksi, purpura, lemak SC

• Edema, atrofi otot

• Penampilan feses

MEP berat : KwashiorkorRambut Wajah

Edema

‘Puffy’

MEP berat : Kwashiorkor

Crazy pavementdermatosis

Edema

Hepatomegali

MEP berat : Marasmus

Wajah

Rambut

Iga gambang

Atrofi ototLemak SC <<

MEP berat : Marasmus

limfadenopati

MEP berat : Marasmus + KP

‘Caverne’

6 mgg setelah terapi‘Destroyed lung’

MEP.

Pemeriksaan laboratorium :• Ada manfaatnya : Gula darah : < 54 mg/dl = hipoglikemia prep.apus darah : parasit malaria Hb atau Ht : < 4 g/dl atau < 12% = anemia berat

Urin rutin/kultur: bakteri + atau > 10 lekosit/LPB = infeksi Feses : darah + = disentri

Giardia + / parasit lain = infeksi

Foto Rontgen : - toraks : Pneumonia Gagal jantung

- tulang : rikets, fraktur

Tes tuberkulin : seringkali negatif

• Kurang manfaatnya : protein serum, HIV, elektrolit

MEP/tatalaksana.

TATALAKSANA:

- MEP ringan-sedang : - gejala klinik - , tampak kurus /

hipotrofi- tidak perlu dirawat- identifikasi penyebab- penyuluhan & suplementasi

- MEP berat : rawat di RS

MEP/tatalaksana.

Kriteria lain utk perawatan di RS :

BB sangat rendah : - BB/TB < 70%- BB/U < 60%(- BB/U > 60% + edema)

dengan gejala lain : - edema (M-K)- dehidrasi berat- diare persisten dan/atau muntah- sangat pucat, hipotermia, syok- tanda infeksi sistemik/lokal, sal nafas- anemia berat ( Hb < 5 g/dl)- ikterus- tidak nafsu makan- usia < 1 thn

MEP/tatalaksana.

Tanda / gejala dehidrasi pd. MEP-berat :

- Anak lemas, apatis sp.tidak sadar

- Nadi cepat dan lemah

- Tidak ada air mata bila menangis

- Mata & UUB cekung

- Mukosa mulut kering

- kulit pucat, dingin, turgor <

- Diuresis << / -

MEP/tatalaksana.

5 ASPEK TATALAKSANA MEP-BERAT :

A. 10 langkah utama

B. Pengobatan penyakit penyerta

C. Kegagalan pengobatan

D. Pulang sebelum pemulihan tuntas

E. Tindakan pada kegawatan

MEP/tatalaksana.

A : “10 langkah utama” No Tindakan Stabilisasi Transisi Rehabilitasi

Tindak lanjut h 1-2 h 3-7 mg-2 mg 3-6 mg 7-26

1. Atasi/cegah hipoglikemia

2. Atasi/cegah hipotermia

3. Atasi/cegah dehidrasi

4. Perbaiki gang- guan elektrolit

5. Obati infeksi 6. Perbaiki def. tanpa Fe + Fe

Nutrien mikro 7. Beri diit awal 8. Beri diit T.kejar 9. Beri stimulasi10. Siapkan tindak lanjut

MEP/tatalaksana

B. PENGOBATAN PENYAKIT PENYERTA :

Infeksi bakteri : - bila tanda infeksi tdk nyata : kotrimoksasol

( 5 mg TMP/kgbb, 2x/hari )

- bila tanda infeksi nyata / sepsis :- ampisilin 50 mg/kgbb/6 jam IM/IV selama 2 hari oral- gentamisin 7.5 mg/kgbb IM/IV, 7 hari

- bila KP + OAT

Infeksi virus : tidak diobati / simptomatik- pasien MEP perlu mendapat vaksin Campak

MEP/tatalaksana

C. KEGAGALAN PENGOBATAN :

1. Pasien meninggal : = dlm 24 jam pertama :

- hipoglikemia- hipotermia- dehidrasi- sepsis

= dlm 24 – 72 jam :- volume formula >>- densitas kalori >>

MEP/tatalaksana

C. KEGAGALAN PENGOBATAN :

2. Kenaikan BB tidak adekwat :- infeksi- diet- psikologik

Kenaikan BB := baik : > 10 g/kgbb/h baik =

= sedang : 5-10 g/kgbb/h > 50 g/kgbb/mg = kurang : < 5 g/kgbb/h atau < 50 g/kgbb/mg

MEP/tatalaksana

D. PULANG SEBELUM PEMULIHAN TUNTAS:

= beri nasehat makan :- TKTP- frekwensi makan sering ( 5x/hr )- harus habis- suplementasi vit-min, elektrolit- teruskan ASI

= kontrol sering ( 1x/mg )

= Imunisasi

E. Tindakan pd kegawatan :

5.1. Syok (renjatan) :

N2 atau RLG5%15 ml/kgbb, 1 jam

Ulangi 1 jam lagi

Resomal 10 ml/kgbb, 10 jam

Formula khusus

sepsis

Cairan rumat, 4 ml/kgbbDarah segar, 10 ml/kgbb

Perbaikan+

_

5. Tindakan pd kegawatan :

5.2. Anemia berat.

Hb ?

Hb < 4 g/dl Hb 4-6 g/dl

Distres resp./gagal jantung?

Darah segar 10 ml/kgbb*

PRC 10 ml/kgbb* Observasi

* : beri furosemid 1 mg/kgbb, iv, sblm transfusi

+ _

MEP/tatalaksana

PERSIAPAN PULANG :

- BB/TB sesuai, atau MEP berat sedang/ringan

- penyuluhan untuk ortu tentang :- higiene dan sanitasi- makanan sehat- pentingnya imunisasi- kontrol teratur

- pengobatan peny.khronik / TBC teruskan

- imunisasi dilengkapi

MEP/prognosis

PROGNOSIS :

- Jangka pendek : mortalitas masih tinggi( 20-30 % )

- Jangka panjang : kualitas SDM <

Terimakasih atas

perhatian