View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
HUBUNGAN KIAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II PADA MAHASISWA
SEMESTER IV DI STIKES ’AISYIYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
ANNISAUL KHOIRIYAH
R0106014
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN KIAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II PADA MAHASISWA
SEMESTER IV DI STIKES ’AISYIYAH SURAKARTA
Oleh:
ANNISAUL KHOIRIYAH
R0106014
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan di hadapan Tim Penguji
Pada Tanggal 26 Juli 2010
Pembimbing Utama
( Drs. Suharno, M.Pd )
NIP: 195211291980031001
Pembimbing Pendamping
( S. Bambang Widjokongko, dr, PHK, M.Pd. Ked )
NIP: 194812311976091001
Ketua Tim KTI
( Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK)
NIP: 195009131980031002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN KIAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II PADA MAHASISWA
SEMESTER IV DI STIKES ’AISYIYAH SURAKARTA
Oleh:
ANNISAUL KHOIRIYAH
R0106014
Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Pada Tanggal 5 Agustus 2010
Penguji I
Drs. Suharno, M.Pd
NIP: 195211291980031001
Penguji II
S. Bambang Widjokongko, dr, PHK, M.Pd. Ked
NIP: 194812311976091001
Penguji III
Dr. Sutarno, M.Pd
NIP: 194802071975011001
Ketua Tim KTI
Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK
NIP: 195009131980031002
Mengesahkan
Ketua Program Studi D IV Kebidanan FK UNS
H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K)
NIP. 195104211980111002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Dengan do’a, semua perkara menjadi lebih mudah dan terang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini kupersembahkan kepada :
1. H. Muchlis Al-Mabrur dan Ibu Hj. Munjiyah, kedua orang tuaku tercinta yang
telah memberikan kasih sayang, do’a, serta support yang tiada henti,
terimakasih, terimakasih, terimakasih atas semua yang telah engkau berikan.
2. Kakak-kakakku dan adikku tersayang, terima kasih atas semua bantuan dan
support yang selalu mengiringi langkahku dalam menyelesaikan studi ini.
3. Sahabat-sahabatku, Chusnul, Siti, Rita, Hajar terima kasih atas kebersamaan
dan semangat kalian yang selalu membuatku termotivasi.
4. Teman-temanku angkatan 2006, keep fighting, friends!!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Annisaul Khoiriyah. R0106014. Hubungan Kiat Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada Mahasiswa Semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Program Studi D IV Kebidanan FK UNS. 2010. Perkembangan masyarakat yang semakin berkualitas menuntut bidan sebagai tenaga kesehatan untuk berperan lebih profesional. Untuk mewujudkannya, seorang calon bidan (mahasiswa kebidanan) didorong untuk dapat menguasai kompetensi sesuai kewenangannya, salah satunya yaitu ilmu persalinan. Dalam mencapai kompetensi tersebut, diperlukan usaha nyata berupa belajar dengan kiat-kiat tertentu agar tujuan belajar dapat tercapai dengan lebih baik. Melalui kiat belajar yang baik, mahasiswa akan berpeluang lebih besar dalam meraih prestasi yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kiat belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian bertempat di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta dengan jumlah populasi 110 mahasiswa dan sampel yang digunakan sejumlah 77 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Teknik pengumpulan data kiat belajar dengan kuesioner sedangkan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah uji Gamma dan Somers’d. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) yaitu +0,324 dengan signifikansi 0,004 (p<0,05). Dengan demikian, hipotesis penelitian diterima kebenarannya yaitu ada hubungan antara kiat belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Nilai p tersebut < 0,05 sehingga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,324 menunjukkan tingkat hubungan keduanya tergolong lemah. Sedangkan arah hubungannya positif (+) yang berarti bahwa semakin baik kiat belajar maka semakin tinggi prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang diraih mahasiswa. Kata kunci : Kiat Belajar, Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan Kiat Belajar dengan Prestasi Belajar
Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada Mahasiswa Semester IV di STIKES
’Aisyiyah Surakarta”. Adapun karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Studi D-IV Kebidanan UNS dan memperoleh
gelar sarjana Saint Terapan. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
memperoleh data dari penelitian secara langsung di STIKES ’Aisyiyah Surakarta
dengan literatur yang telah ada.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak yang telah membimbing dan memberikan petunjuk. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang terhormat
kepada :
1. Dr. H. Syamsul Hadi, dr. Sp. Kj, selaku rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2. Dr. H. A. A. Subijanto, dr. M.S, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta
3. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K), selaku ketua program studi D-IV
Kebidanan UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4. Drs. Suharno, M.Pd, selaku pembimbing utama yang telah mencurahkan waktu
dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini
5. S. Bambang Widjokongko, dr, PHK, M.Pd. Ked, selaku pembimbing
pendamping yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini
6. STIKES ’Aisyiyah Surakarta yang telah memberikan ijin atas pelaksanaan
penelitian yang mendukung karya tulis ilmiah in
Karya tulis ilmiah ini telah penulis susun dengan sebaik-baiknya namun
dengan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan penulisan, maka penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun demi terciptanya
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap agar karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa D-IV Kebidanan Fakultas
Kedokteran UNS.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
MOTTO .................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar ......................................................................................... 6
2. Kiat Belajar ................................................................................. 11
3. Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II................. 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
4. Hubungan Kiat Belajar dengan Prestasi Belajar ...................... 26
B. Kerangka Konsep ........................................................................... 27
C. Hipotesis ......................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 29
C. Populasi Penelitian ........................................................................ 29
D. Sampel dan Teknik Sampling ....................................................... 29
E. Definisi Operasional ...................................................................... 31
F. Metode dan Instrumen Penelitian ................................................. 31
G. Rencana Analisis Data ................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Kiat Belajar Mahasiswa ................................................................. 39
B. Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II ................... 40
C. Analisis Data Kiat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan II......................................................... 41
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................. 43
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 47
B. Saran ............................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Nilai Angka, Huruf dan Predikatnya ............................. 24
Tabel 3.1 Penskoran dengan Skala Likert.............................................................. 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Kiat Belajar ........................................................... 33
Tabel 3.3 Interpretasi Hasil Uji Korelasi ............................................................... 38
Tabel 4.1 Klasifikasi Kiat Belajar .......................................................................... 40
Tabel 4.2 Klasifikasi Prestasi Belajar .................................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 : Lembar Konsultasi Pembimbing Utama
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping
Lampiran 4 : Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 5 : Kisi-Kisi Kuesioner
Lampiran 6 : Kuesioner Kiat Belajar
Lampiran 7 : Uji Validitas
Lampiran 8 : Uji Reliabilitas
Lampiran 9 : Skor Kiat Belajar dan Nilai Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada
Mahasiswa
Lampiran 10 : Uji Analisis Gamma dan Somers’d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan suatu masyarakat senantiasa mengalami perkembangan dan
perubahan dari masa ke masa. Perubahan ini didorong oleh keinginan manusia
untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik dan lebih bermutu.
Dengan kehidupan yang semakin maju dan berkembang itu, masyarakat
dituntut untuk memiliki pemahaman/ pengetahuan, sikap dan pandangan yang
lebih luas agar dapat memberikan fasilitas pelayanan hidup yang lebih baik
dan lebih profesional (Hadi, 2008).
Di era globalisasi ini, manusia dihadapkan pada persaingan global yang
semakin ketat yang menuntut mereka untuk mempersiapkan manusia yang
berkualitas tinggi, tidak terkecuali untuk tenaga bidan. Bidan merupakan salah
satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama
dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang hingga
sekarang ini masih menempati urutan tertinggi di Asia. Untuk menghasilkan
bidan yang berkualitas, salah satu lembaga sosial yang memegang peranan
penting adalah lembaga pendidikan kebidanan.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) adalah bentuk perguruan tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam
lingkup ilmu kesehatan. Salah satu program pendidikan di STIKES adalah
program studi diploma kebidanan yang menyelenggarakan pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
keahlian dalam ilmu pengetahuan kebidanan. Melalui program studi inilah
para bidan dihasilkan untuk siap memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat termasuk di antaranya untuk menurunkan AKI.
Kasus kematian ibu di Indonesia banyak terjadi pada masa persalinan.
Dengan demikian, ilmu persalinan sangat penting bagi bidan sehingga mereka
dituntut untuk menguasai ilmu tersebut melalui pembelajaran sejak di bangku
pendidikan kebidanan. Dalam program studi kebidanan, mata kuliah yang
khusus mempelajari tentang ilmu persalinan adalah Asuhan Kebidanan II.
Mata kuliah ini menggunakan pembelajaran teori dan praktek sehingga
penilaian keberhasilan mahasiswa tidak hanya dilihat dari penguasaan teori,
namun juga penguasaan ketrampilan.
Untuk mencapai kompetensi persalinan, seorang mahasiswa kebidanan
harus melakukan usaha nyata berupa belajar. Usaha belajar baik berupa
aktifitas belajar itu sendiri maupun aktifitas yang mendukung proses belajar
yang bertujuan untuk mencapai tujuan/ hasil belajar yang lebih baik dikenal
dengan kiat belajar. Dari proses belajar yang dialami mahasiswa, selanjutnya
akan diperoleh suatu perubahan perilaku baik berupa perubahan kemampuan
berpikir maupun bertindak. Perubahan kemampuan inilah yang dikenal
sebagai hasil belajar atau prestasi belajar.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Etty Ninik Nur Utami
pada tahun 2009 yang berjudul “Hubungan Kiat Belajar dengan Prestasi
Belajar pada Mahasiswa Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran
UNS” diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kiat belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengambil penelitian serupa dengan judul “Hubungan Kiat
Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada
Mahasiswa Semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta”. Meskipun
penelitian serupa pernah dilakukan namun penelitian yang penulis lakukan
saat ini berbeda dengan penelitian terdahulu. Perbedaan tersebut terletak pada
sampel penelitian, variabel terikat serta teknik analisis data yang digunakan.
Peneliti terdahulu menggunakan sampel mahasiswa program studi D IV
Kebidanan UNS, dengan variabel terikat berupa prestasi belajar berupa IP
semester II dan dengan teknik analisis data yaitu Pearson Product Moment.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu
apakah ada hubungan antara kiat belajar dengan prestasi belajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester IV di STIKES ‘Aisyiyah
Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kiat belajar dengan
prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa
semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kiat belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang
diterapkan oleh mahasiswa semester IV di STIKES Aisyiyah Surakarta
b. Untuk mengetahui prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II
yang dicapai mahasiswa semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta
c. Untuk menganalisis tingkat hubungan kiat belajar dengan prestasi
belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester IV
di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang penerapan kiat belajar yang baik
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding,
pertimbangan dan pengembangan pada penelitian sejenis.
2. Aplikatif
a. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengembangan program
pendidikan.
b. Pendidik
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar di kelas serta meningkatkan mutu pengajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
c. Mahasiswa
Sebagai masukan dalam melaksanakan kegiatan belajar sehingga
prestasi belajar dapat lebih ditingkatkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Jadi, kegiatan belajar
merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang dengan
lingkungannya, baik berupa makhluk hidup maupun benda-benda mati
di sekitar manusia. Dalam proses tersebut, seseorang mendapatkan
suatu makna/ pengertian baru tentang sesuatu sehingga mempengaruhi
pikiran dan tindakan mereka
Pendapat lain dikemukakan oleh Djamarah (2002) bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotor. Dari pengertian tersebut terkandung pengertian bahwa
proses belajar tidak hanya memerlukan kerja otak atau pikiran saja,
namun juga aktifitas fisik atau anggota tubuh seseorang. Adapun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
perubahan yang dihasilkan meliputi pengetahuan, sikap dan
ketrampilan/ kecakapan seseorang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
proses perubahan perilaku yang melibatkan aktifitas jiwa dan raga
yang dihasilkan dari latihan dan pengalaman seseorang dalam interaksi
dengan lingkungannya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor
internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor
tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
1) Faktor internal
Faktor internal berasal dari dalam diri seseorang, meliputi aspek
fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis merupakan
kondisi jasmani dan tingkat kebugaran organ-organ tubuh yang
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyerap
informasi dan pengetahuan. Selain itu kondisi fisiologis dapat pula
mempengaruhi semangat dan intensitas seseorang dalam mengikuti
pelajaran (Syah, 2005).
Sedangkan aspek psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran seseorang terdiri
dari banyak faktor, antara lain tingkat kecerdasan/ intelegensi,
sikap, bakat, minat, motivasi dan kematangan (Slameto, 2003)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a) Tingkat kecerdasan/ intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Tingkat intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan
belajar. Semakin tinggi intelegensi maka semakin besar
peluang untuk berhasil dalam belajar, begitu pula sebaliknya.
b) Sikap
Sikap merupakan gejala afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap
suatu objek, baik secara positif maupun negatif. Sikap
seseorang yang positif terutama kepada pengajar dan mata ajar
merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar orang
tersebut. Sebaliknya, sikap negatif terhadap pengajar dan mata
ajar apalagi jika diiringi kebencian dapat menimbulkan
kesulitan belajar (Slameto, 2003).
c) Bakat
Bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan
tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan
dan latihan (Syah, 2005). Bakat merupakan karunia bawaan
sejak lahir. Seseorang yang berbakat pada bidang tertentu akan
jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut
dibanding orang lain.
d) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Djamarah,
2002). Apabila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat
seseorang, ia tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena
tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bahan pelajaran yang
menarik minat seseorang akan lebih mudah dipelajari dan
disimpan karena minat menambah kegiatan belajar..
e) Motivasi
Motivasi adalah keadaan internal manusia yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Kekurangan atau
ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal
akan menyebabkan kurang bersemangatnya seseorang dalam
melakukan proses pembelajaran.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam pertumbuhan
seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru (Slameto, 2003). Seseorang
yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan
kecakapannya sebelum mendapatkan latihan-latihan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pelajaran. Jadi, belajar akan lebih berhasil jika seseorang sudah
siap (matang).
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal berkaitan dengan kondisi lingkungan di sekitar
seseorang. Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan
seseorang. Dalam lingkunganlah seseorang hidup dan berinteraksi
dalam mata rantai kehidupan. Faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi proses belajar seseorang antara lain faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial (Djamarah,
2002; Syah, 2005).
a) Lingkungan sosial
Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah lingkungan
sekolah atau perguruan tinggi, keluarga dan masyarakat.
Lingkungan sosial sekolah atau perguruan tinggi seperti para
guru atau dosen dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seseorang. Kondisi masyarakat seperti teman
bergaul, media massa dan kebiasaan masyarakat sekitar tempat
tinggal juga dapat mempengaruhi proses belajar mereka.
Seseorang juga akan menerima pengaruh dari keluarga berupa
cara orang tua mendidik, dorongan/ pengertian orang tua,
hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah
keadaan gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
seseorang dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan seseorang.
3) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan seseorang dalam menunjang efektivitas
dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam
hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
belajar tertentu (Syah, 2009).
2. Kiat Belajar
a. Pengertian Kiat Belajar
Kiat belajar adalah sebuah istilah yang terdiri dari dua kata, yakni
“kiat” dan “belajar”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kiat
berarti akal, taktik, seni atau cara melakukan sesuatu. Dari pengertian
tersebut, kiat belajar dapat diartikan sebagai akal, taktik, seni atau cara
belajar.
Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan dalam mengikuti
pelajaran, menghadapi ulangan/ ujian, dan sebagainya (Wiradi, 2003).
Pendapat lain dikemukakan oleh Putro (2002) yang mengartikan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
belajar sebagai metode atau teknik yang digunakan dalam bentuk
aktifitas untuk mencapai tujuan belajar. Dari kedua pengertian di atas,
terkandung maksud bahwa cara belajar merupakan aktifitas atau teknik
seseorang dalam usahanya belajar.
Istilah kiat belajar lebih mengandung maksud bahwa aktifitas dan
usaha seseorang dalam belajar dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang lebih maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya. Menurut
Putro (2002) kiat belajar dapat dilihat dari perilaku yang merupakan
aktifitas seseorang dalam menyelesaikan atau mencapai suatu tujuan
yang akan mempengaruhi hasil belajar. Jadi, kiat belajar adalah usaha
yang ditempuh seseorang dalam belajar, baik berupa aktifitas belajar
itu sendiri maupun yang mendukung prosesnya untuk mencapai tujuan
belajar yang lebih baik.
Mugiyanto (2003) menyatakan bahwa kiat belajar merupakan salah
satu faktor penting dalam usaha mencapai keberhasilan belajar.
Keberhasilan dan kegagalan dalam belajar akan sangat tergantung dari
bagaimana seseorang menerapkan kiat belajar. Seperti yang
dikemukakan oleh Hakim (2000) bahwa kiat belajar yang tepat
memungkinkan seseorang menguasai ilmu dengan lebih mudah dan
lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang
dikeluarkan. Dengan kata lain, kiat belajar yang tepat akan
memungkinkan seseorang belajar lebih efektif dan efisien. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
belajar yang lebih efektif dan efisien maka prestasi belajar yang
dicapai akan lebih baik.
Dalam penerapan kiat belajar, seseorang juga perlu memiliki sikap
keteguhan hati dan disiplin. Dengan sikap keteguhan hati, seseorang
akan mampu untuk mengendalikan diri terhadap hal-hal yang dapat
menghambat belajar. Dengan sikap tersebut pula seseorang tidak akan
mudah menyerah jika menghadapi kesulitan dalam belajar. Sikap
disiplin juga dibutuhkan saat seorang mahasiswa belajar baik selama di
rumah maupun di perguruan tinggi. Untuk memperoleh pengetahuan
secara utuh dan menyeluruh, keteraturan dan kedisiplinan belajar perlu
dibiasakan untuk mengembangkan pola belajar yang teratur dan
terencana sehingga dapat tercapai kesuksesan belajar (Surya, 2004).
Aktifitas belajar di perguruan tinggi berbeda dengan aktifitas
belajar di sekolah. Belajar di perguruan tinggi lebih memerlukan
kemandirian dan disiplin pribadi. Selain itu, mahasiswa dituntut untuk
memiliki daya dan kerangka pikir yang luas, menguasai ketrampilan
teknis dan memiliki sikap mental serta kepribadian tertentu dalam
menghadapi masalah dalam kehidupan nyata. Dengan demikian,
seseorang yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi perlu
menerapkan kiat belajar tertentu agar dapat menyesuaikan aktifitas
belajar mereka dengan sistem yang ada, yaitu sistem belajar di mana
mahasiswa dituntut berpartisipasi aktif dan mandiri dalam belajar.
Dengan penyesuaian aktifitas belajar yang baik dapat mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tercapainya kesuksesan belajar seseorang (Sutabri, 2008; Suwardjono,
2004).
b. Jenis-jenis Kiat Belajar
Untuk membentuk kiat belajar yang baik, banyak bentuk aktifitas
yang dapat dijadikan kebiasaan dalam melakukan kegiatan belajar.
Secara umum terdapat tiga jenis kiat belajar yaitu kiat belajar sendiri,
kiat belajar ketika menerima pelajaran (di sekolah atau perguruan
tinggi) dan kiat persiapan menghadapi ujian.
1) Kiat belajar sendiri
Pada saat seseorang belajar sendiri dibutuhkan beberapa kiat di
antaranya adalah mempunyai sumber dan perlengkapan belajar,
menjaga kesehatan, membuat situasi yang kondusif, mengatur
waktu belajar, membaca buku, menghafal bahan pelajaran,
mengulangi bahan pelajaran, membuat ringkasan dan ikhtisar serta
mengerjakan tugas.
a) Mempunyai sumber belajar dan perlengkapan belajar
Semua fasilitas berupa sumber belajar dan perlengkapan
belajar sangat membantu proses belajar seseorang, paling tidak
akan memperkecil kesulitan dalam belajar mereka (Surya,
2004). Semakin banyak tersedia sumber belajar, akan semakin
banyak kesempatan bagi seseorang untuk mempelajari
pengetahuan dan kecakapan yang ingin ia kuasai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b) Mengatur waktu belajar
Salah satu usaha mengatur waktu belajar adalah dengan
membuat jadwal. Diperlukan pula sikap disiplin dalam
melaksanakan jadwal tersebut agar belajar dapat berhasil
(Djamarah, 2002). Pembuatan jadwal belajar harus disusun
sebaik mungkin agar pembuat jadwal tidak merasa terbebani
dengan jadwal yang mereka susun sendiri.
c) Membuat situasi yang kondusif
Belajar adalah pekerjaan yang memerlukan pengerahan
penglihatan, pendengaran, latihan dan pikiran. Oleh karena itu
diperlukan suasana yang menunjang seperti tempat yang relatif
tenang dan pikiran yang terkonsentrasi (Suparno, 2001).
Kekuatan konsentrasi seseorang berbeda antara satu dengan
yang lain sehingga tidak menutup kemungkinan seseorang
dapat belajar dalam kondisi yang ramai. Namun, secara fisik
pada waktu belajar diperlukan cara yang rileks (tidak
mengganggu postur tubuh) dan tidak mengganggu konsentrasi.
d) Menjaga kesehatan
Untuk melakukan kegiatan belajar, seseorang harus benar-
benar dalam kondisi jasmani yang segar dan sehat. Kondisi
kesehatan ini akan berpengaruh terhadap kemampuan
memusatkan perhatian, kemampuan konsentrasi serta
kemampuan untuk menalar informasi (Surya, 2004). Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kondisi jasmani yang sehat dan segar akan sangat membantu
seseorang untuk memusatkan perhatiannya pada proses belajar.
e) Membaca buku
Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca.
Agar dapat belajar dengan baik, maka diperlukan membaca
yang baik pula. Sebelum membaca, seseorang perlu meninjau
dahulu tentang garis besar dari bab yang akan dibaca.
Selanjutnya, seseorang perlu mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan isi bab yang akan dibaca dengan harapan
itu akan terjawab setelah membaca. Selanjutnya, agar
seseorang dapat mendalami materi yang ia baca, ia perlu
melakukannya dengan cermat dan penuh kesadaran, tidak
disertai melamun dan mendalami isi bacaan kalimat demi
kalimat (Slameto, 2003).
f) Menghafal bahan pelajaran
Menghafal bahan pelajaran merupakan salah satu kegiatan
dalam rangka penguasaan bahan. Hal terpenting dalam
menghafal adalah mengerti apa yang dihafal tersebut
(Djamarah, 2008). Dengan semakin sering seseorang berusaha
menghafal saat belajar, maka kemampuan otak akan terasah
dalam mengingat suatu informasi. Untuk memudahkan
menghafal pokok permasalahan yang cukup luas salah satunya
adalah dengan cara membuat skemanya. Skema tersebut dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dibuat sendiri berdasarkan hasil (analisis) bacaan dari isi suatu
buku/ literatur.
g) Mengulangi bahan pelajaran
Mengulangi bahan pelajaran besar pengaruhnya dalam
belajar. Dengan adanya pengulangan, bahan yang belum begitu
dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tersimpan dalam
memori seseorang (Slameto, 2003).
h) Membuat ringkasan dan ikhtisar
Kegiatan ini berupaya untuk memadatkan isi suatu bahan
pelajaran dengan landasan kerangka dasar dan menghilangkan
pikiran-pikiran jabaran (Slavin, 2008). Ringkasan dan ikhtisar
sangat membantu seseorang ketika mengulang pelajaran atau
mencoba mengingat kembali apa yang telah dibacanya. Selain
itu, dengan materi yang lebih ringkas seseorang tidak akan
mudah jenuh dengan materi yang sedang dipelajari.
i) Mengerjakan tugas
Seorang pelajar tidak pernah terlepas dari tugas rutinnya
yaitu tugas tertulis untuk dilaporkan kepada dosen. Semua
tugas tersebut tidak dapat ditunda dan diabaikan. Menurut
Suparno (2001), agar tugas dapat diselesaikan tepat waktu,
diperlukan penjadwalan berkaitan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. Mahasiswa perlu membagi waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
tersebut untuk mencari bahan, membuat konsep serta proses
penyusunan tugas.
2) Kiat belajar ketika menerima pelajaran di perguruan tinggi
Pada saat belajar di perguruan tinggi, seseorang perlu
menerapkan kiat belajar di antaranya masuk kuliah tepat waktu,
memilih tempat duduk yang tepat, mempelajari materi yang akan
diajarkan, mendengarkan ceramah dosen, membuat catatan,
bertanya jika ada pertanyaan, mendiskusikan hasil kuliah dengan
teman, aktif dan kreatif dalam diskusi kelompok, melakukan
latihan/ praktik, memanfaatkan perpustakaan perguruan tinggi dan
tidak meninggalkan kuliah dengan sengaja.
a) Masuk kuliah tepat waktu
Datang kuliah tepat waktu adalah suatu sikap mental yang
banyak mendatangkan keuntungan. Selain mahasiswa dapat
lebih mempersiapkan diri secara fisik maupun mental,
mahasiswa juga dapat lebih berkonsentrasi untuk menyerap
materi kuliah yang disampaikan dosen dan pikiran dapat
dicurahkan untuk menelaah ringkasan kuliah (Djamarah, 2008).
b) Memilih tempat duduk yang tepat
Posisi tempat duduk sangat mempengaruhi mahasiswa
dalam menyimak materi kuliah yang disampaikan dosen.
Menurut Sutabri (2008) posisi tempat duduk yang tepat adalah
posisi yang tidak menghalangi penglihatan terhadap apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
dipancarkan slide OHP, LCD dan apa yang dituliskan oleh
dosen. Selain itu, posisi tersebut tidak mengganggu
pendengaran terhadap suara dosen yang sedang menyampaikan.
c) Mempelajari materi yang akan diajarkan
Sebelum mengikuti kuliah, sebaiknya mahasiswa
mempelajari materi yang akan diberikan sehingga saat
perkuliahan telah memiliki gambaran materi secara umum dan
tidak terlalu asing dengan istilah-istilah baru yang digunakan
dalam perkuliahan. Jika masih terdapat bagian yang belum
dimengerti, melalui diskusi dengan dosen akan memecahkan
permasalahan tersebut (Sutabri, 2008).
d) Mendengarkan ceramah dosen
Pada umumnya kuliah di perguruan tinggi lebih banyak
mendengarkan karena dosen lebih banyak menggunakan
metode ceramah. Oleh karena itu, mahasiswa diharuskan
menjadi pendengar yang baik. Menurut Djamarah (2008)
pendengar yang baik adalah pendengar yang dapat menerima
dan menyerap pokok permasalahan dari isi ceramah.
e) Membuat catatan
Membuat catatan sewaktu belajar di kelas dapat efektif
karena hal tersebut memerlukan pengolahan gagasan-gagasan
utama dalam pikiran saat mahasiswa mengambil keputusan
tentang hal-hal penting yang harus ditulis. Membuat catatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
paraphrase (menyebutkan gagasan-gagasan utama dengan kata-
kata yang berbeda) dan membuat catatan sebagai persiapan
untuk mengajarkan bahan tersebut kepada orang lain adalah
cara membuat catatan yang efektif (Slavin, 2008).
f) Mendiskusikan materi kuliah
Dalam studi di perguruan tinggi, kreativitas dari mahasiswa
sangat dituntut. Salah satu cara untuk membangun kreativitas
diri adalah dengan gemar mendiskusikan materi kuliah dengan
teman. Seperti yang dikemukakan Surya (2004) bahwa
kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan penguasaan bahan
yang baru diterima, mengembangkan motivasi intrinsik dan
membantu menjawab setiap soal yang diajukan dalam ujian.
Pada saat diskusi, sikap yang baik adalah aktif dan kreatif
bersama teman untuk memecahkan dan menjawab pertanyaan.
Selain membangun kreativitas, kegiatan diskusi ini juga
melatih kepercayaan diri serta sikap menghargai pendapat
orang lain.
g) Melakukan latihan atau praktik
Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki
adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan
berbuat. Belajar sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan.
Latihan termasuk cara yang baik untuk menguasai ketrampilan
dan memperkuat ingatan. Dengan banyak latihan, kesan-kesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
yang diterima lebih fungsional sehingga belajar lebih optimal
(Suparno, 2001). Apalagi dalam ilmu kebidanan yang banyak
menerapkan pembelajaran berupa praktik langsung pada
pasien, latihan ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar
seseorang melakukan praktik di lahan klinik pada pasien yang
sesungguhnya.
h) Bertanya jika ada pertanyaan
Bertanya adalah salah satu cara untuk dapat mengerti bahan
pelajaran yang belum dimengerti. Sikap takut bertanya akan
menjadi beban berkepanjangan karena materi kuliah yang lama
belum terpecahkan sudah ditambah lagi permasalahan materi
kuliah yang baru (Djamarah, 2008). Jadi, materi yang belum
jelas tersebut perlu dicatat untuk kemudian dipecahkan dengan
bertanya kepada dosen atau teman sekelas. Selain itu, masalah
dapat dipecahkan dengan mencari informasi melalui buku atau
sumber belajar lain.
i) Memanfaatkan perpustakaan perguruan tinggi
Perpustakaan di perguruan tinggi menyediakan berbagai
sumber belajar seperti buku, majalah, jurnal, karya tulis ilmiah
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan belajar.
Dengan adanya perpustakaan, mahasiswa dapat memperluas
wawasan dan menambah bahan-bahan pendukung tentang
materi kuliah mereka (Slameto, 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
j) Tidak meninggalkan kuliah dengan sengaja
Perkuliahan adalah suatu rangkaian penyampaian materi.
Apabila mahasiswa tidak mengikuti kuliah, maka mereka harus
belajar sendiri untuk memahami materinya. Jika materi tersebut
belum dikuasai, maka akan sukar untuk memahami materi
berikutnya (Sutabri, 2008).
3) Kiat persiapan menghadapi ujian
Ujian pada dasarnya menanyakan kembali penguasaan materi
kuliah yang telah biasa dipelajari. Dalam menghadapi ujian, kiat
belajarnya terdiri dari persiapan menjelang masa ujian, sebelum
hari ujian dan pada waktu ujian (Djamarah, 2008).
a) Persiapan menjelang masa ujian
Saat menjelang masa ujian, hal-hal yang perlu dilakukan
antara lain membuat rencana belajar yang tepat dan efektif
sehingga waktu dapat dimanfaatkan untuk belajar seoptimal
mungkin. Selanjutnya mahasiswa perlu memperbaiki atau
menyempurnakan catatan agar dapat belajar secara utuh dan
menyeluruh.
Apabila catatan telah dilengkapi maka perlu dibaca ulang
untuk memperkuat/ mempertajam pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang pernah dipelajari sebelumnya. Kesehatan
badan juga perlu dijaga dengan makan dan istirahat cukup agar
aktifitas belajar dan ujian tidak terganggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b) Persiapan sebelum hari ujian
Sehari sebelum ujian, persiapan yang perlu dilakukan adalah
mempelajari kembali materi yang akan diujikan tanpa harus
belajar semalam suntuk dan tetap istirahat cukup. Belajar
semalam suntuk perlu dihindari agar kondisi tubuh tetap sehat,
konsentrasi tidak terganggu dan tidak mengantuk saat ujian.
c) Pada waktu ujian
Pada waktu ujian, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
datang tepat waktu, yakin dengan kemampuan diri sendiri,
membaca petunjuk mengerjakan terlebih dahulu,
memperhitungkan waktu dalam mengerjakan soal,
mendahulukan soal yang mudah dan memeriksa kembali
jawaban sebelum dikumpulkan kepada petugas.
3. Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
a. Pengertian Prestasi Belajar
Hasil belajar mahasiswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris (Sudjana, 2005). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
Pendapat lain dikemukakan oleh Nurkholis (2006) bahwa prestasi
belajar merupakan hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
ketrampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam
bentuk nilai.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud dengan
prestasi belajar adalah hasil belajar/ nilai pelajaran di sekolah atau
perguruan tinggi yang dicapai oleh pelajar berdasarkan kemampuan/
usahanya dalam belajar.
b. Penilaian Prestasi Belajar
Untuk dapat memperoleh nilai diperlukan pengukuran/ evaluasi.
Evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa dilakukan dengan cara
mendapatkan informasi mengenai sejauh mana mahasiswa telah
mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Evaluasi
dapat dilakukan melalui penyelenggaraan ujian, praktikum, pembuatan
laporan dan pemberian tugas oleh dosen.
Norma pengukuran tingkat keberhasilan yang berlaku di perguruan
tinggi yaitu norma prestasi belajar dengan menggunakan simbol huruf-
huruf A, B, C, D dan E. Simbol dengan huruf-huruf ini dapat
dipandang sebagai terjemahan dari simbol angka-angka sebagaimana
tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Perbandingan Nilai Angka, Huruf dan Predikatnya
Simbol-simbol nilai Predikat Angka Huruf Arti lambang 3,1 – 4 2,1 – 3 1,1 – 2
1 0
A B C D E
Sangat baik Baik
Cukup Kurang Gagal
Sumber: Syah, 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Simbol nilai angka tersebut lebih lazim digunakan di perguruan
tinggi untuk menetapkan indeks prestasi (IP) mahasiswa. Pelaksanaan
ketentuan tentang penilaian hasil belajar diatur oleh senat masing-
masing perguruan tinggi (Syah, 2005).
c. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
Mata kuliah Asuhan Kebidanan II diberikan pada semester III
dengan beban studi 4 SKS. Mata kuliah ini memberikan kemampuan
kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu
dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan, didasari
konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidence based
dalam praktik antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan. Pokok bahasan dalam mata kuliah ini meliputi konsep
dasar persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan,
asuhan pada setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan
dan cara penanganannya, asuhan kebidanan pada bayi segera setelah
lahir serta cara pendokumentasian asuhan masa persalinan. Kuliah ini
dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar,
penugasan dan di laboratorium dengan menggunakan metode simulasi,
demonstrasi, role play dan bed side teaching.
d. Penilaian Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
Prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II tidak hanya
diukur dari kemampuan kognitif mahasiswa, tetapi juga kemampuan
psikomotor serta afektif mereka. Penilaiannya diperoleh melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
penyelenggaraan ujian, pemberian tugas, penyusunan laporan dan
praktikum. Untuk penilaian dari ujian diperoleh dari nilai ujian tengah
semester dan ujian akhir semester. Sedangkan nilai praktikum
diperoleh dari nilai praktik atau skill lab yang dilakukan oleh
mahasiswa. Adapun norma penilaiannya menggunakan simbol angka
atau huruf seperti pada penilaian prestasi belajar pada umumnya.
4. Hubungan Kiat Belajar dengan Prestasi Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotor (Djamarah, 2002). Salah satu ciri dari kegiatan belajar adalah
perubahan perilaku yang dihasilkan diperoleh melalui usaha (Suryabrata,
1993). Usaha tersebut tampak dari serangkaian aktifitas belajar yang
dilakukan seseorang untuk mendukung tercapainya tujuan belajar. Usaha
belajar ini disebut dengan kiat belajar.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa usaha belajar akan menghasilkan
suatu perubahan perilaku. Pada seorang mahasiswa, perubahan perilaku ini
dapat diamati dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap kebiasaan dan
ketrampilan setelah melalui proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
Perubahan perilaku ini selanjutnya akan diukur dan dinilai sebagai hasil
belajar atau prestasi belajar (Hamalik, 2003).
Hasil belajar akan baik apabila didukung dengan proses belajar yang
baik. Untuk dapat mewujudkan kegiatan belajar yang baik tersebut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
mahasiswa perlu menerapkan kiat belajar yang tepat berupa aktifitas-
aktifitas yang dapat dijadikan kebiasaan dalam melakukan kegiatan belajar
(Putro, 2002). Jadi, kiat belajar tersebut diperlukan untuk mewujudkan
proses belajar yang baik sehingga mendukung tercapainya hasil belajar
yang maksimal.
B. Kerangka Konsep
Kiat belajar merupakan usaha yang ditempuh seseorang dalam belajar baik
berupa aktifitas belajar itu sendiri maupun yang mendukung prosesnya untuk
mencapai tujuan belajar yang lebih baik. Kiat belajar dilakukan seseorang
untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak dan lebih
mendalam sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku pada diri
orang tersebut. Pada mahasiswa, perubahan perilaku yang diperoleh dari
aktifitas belajar lebih dikenal sebagai prestasi belajar. Dalam proses belajar
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi di antaranya faktor internal, faktor
eksternal dan faktor pendekatan belajar. Kiat belajar apabila dimaksimalkan
diduga akan mempengaruhi prestasi belajar. Hubungan kiat belajar dengan
prestasi belajar dapat dilihat dalam skema.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Keterangan: : Yang diteliti
: Yang tidak diteliti
C. Hipotesis
Sesuai dengan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu :
“Ada hubungan antara kiat belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan II”
Kiat Belajar Prestasi Belajar
Faktor Internal
Faktor Pendekatan
Belajar
Faktor Eksternal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
pendekatan Cross Sectional untuk mempelajari hubungan antara kiat belajar
dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta pada bulan Mei
2010.
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV jurusan D III Kebidanan
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta yang berjumlah 110 mahasiswa.
D. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek/ subjek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2008). Dalam
penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan, peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
menggunakan rumus :
n = N 1 + N (d²)
Keterangan :
n = besar sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (5%)
Penggunaan rumus di atas dikarenakan jumlah populasi kurang dari 10.000
(Notoatmodjo, 2005). Berdasarkan rumus di atas, jumlah sampel yang
dibutuhkan untuk penelitian minimal 86 orang. Namun, dalam penelitian ini
akan digunakan sampel sejumlah 90 orang.
Adapun teknik sampling adalah cara atau teknik-teknik tertentu dalam
pengambilan sampel sehingga sampel tersebut sedapat mungkin dapat
mewakili populasinya. Teknik sampling yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik random sederhana (simple random sampling).
Dalam teknik ini, setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai sampel. Tetapi ada beberapa kriteria restriksi
untuk membatasi anggota populasi agar dapat memenuhi syarat untuk
dijadikan sampel dalam penelitian, yaitu :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakter umum subjek dalam populasinya.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D III Kebidanan
STIKES Aisyiah Surakarta yang menempuh semester IV pada tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi karena beberapa sebab. Dalam penelitian ini,
kriteria eksklusi yaitu subjek yang tidak hadir pada saat pengambilan data
dan subjek yang menolak menjadi responden.
E. Definisi Operasional
1. Variabel bebas : Kiat belajar
Kiat belajar adalah usaha yang ditempuh seseorang dalam belajar baik
berupa aktifitas belajar itu sendiri maupun perilaku yang mendukung
prosesnya, pada saat belajar sendiri, menerima perkuliahan di perguruan
tinggi maupun persiapan menghadapi ujian untuk mencapai tujuan belajar
yang lebih baik.
2. Variabel terikat : Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar/ nilai pelajaran yang dicapai oleh
mahasiswa di perguruan tinggi berdasarkan kemampuan yang telah
diperolehnya dari belajar.
F. Metode dan Instrumen Penelitian
1. Kiat Belajar
a. Sumber data : mahasiswa
b. Metode : kuesioner
c. Instrumen : daftar pernyataan disertai pilihan jawaban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d. Jenis data : skor dari jawaban responden dalam kuesioner
e. Skala : ordinal
Variabel kiat belajar dalam penelitian ini diukur menggunakan data
yang dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner merupakan sejumlah
pertanyaan/ pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner tertutup, yaitu
sejumlah pernyataan yang jawabannya sudah disediakan sehingga
responden tinggal memilih. Kuesioner tersebut berbentuk skala
menggunakan model likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di
masyarakat atau dialaminya (Hidayat, 2007). Penskoran skala likert dalam
penelitian ini merujuk pada empat alternatif jawaban seperti yang terlihat
di bawah ini.
Tabel 3.1. Penskoran dengan skala likert
Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif
Nilai Pernyataan Negatif
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4 3 2 1
1 2 3 4
Sumber : Hidayat, 2007
Kuesioner untuk mengumpulkan data kiat belajar pada penelitian ini
disusun berdasarkan kisi-kisi yang berasal dari tinjauan teori tentang kiat
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Kiat Belajar
Variabel Penelitian
Indikator Sub Indikator
Kiat Belajar
1. Aktifitas belajar sendiri
a. Membaca buku b. Menghafal bahan pelajaran c. Mengulangi bahan pelajaran d. Membuat ringkasan dan ikhtisar e. Mengerjakan tugas
2. Aktifitas belajar di perguruan tinggi
a. Mempelajari materi yang akan diajarkan b. Mendengarkan ceramah dosen c. Membuat catatan d. Bertanya jika ada pertanyaan e. Mendiskusikan hasil kuliah dengan teman f. Melakukan latihan/ praktek
3. Aktifitas belajar dalam menghadapi ujian
a. Persiapan menjelang masa ujian b. Sebelum hari ujian c. Pada waktu ujian
4. Perilaku yang mendukung proses belajar
a. Mempunyai sumber dan perlengkapan belajar b. Menjaga kesehatan c. Membuat situasi yang kondusif d. Mengatur waktu belajar e. Datang kuliah tepat waktu f. Memilih tempat duduk yang tepat g. Memanfaatkan perpustakaan perguruan tinggi h. Tidak meninggalkan kuliah dengan sengaja
Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian jika telah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Validitas adalah suatu indeks yang
menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang akan
diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun mampu
mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi
antara skor (nilai) tiap-tiap item pernyataan dengan skor total dari seluruh
item pernyataan dalam kuesioner tersebut. Teknik korelasi yang dipakai
adalah teknik korelasi “product moment” dengan rumus sebagai berikut :
( ) ( )( ){ } ( ){ }2222
xy
XXN
YXXYNr
YYN S-Så-å
å-å= å
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = skor tiap pertanyaan
Y = skor total
XY = skor tiap pertanyaan dikali skor total
Butir pertanyaan kuesioner tersebut dinyatakan valid jika diperoleh hasil
perhitungan rhitung > rtabel (Notoatmodjo, 2005).
Selain validitas, kuesioner juga harus diuji reliabilitasnya. Reliabilitas
ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2005). Untuk mencari
reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :
r11 = ( ) ïþ
ïýü
ïî
ïíì-
-å
2
2
11 b
b
kk
ss
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya soal
∑ σb2 = jumlah varians butir
σ12 = varians total
Butir pertanyaan kuesioner tersebut dinyatakan reliabel jika diperoleh hasil
perhitungan rhitung > 0,6 (Juliandi, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner, kuesioner harus
dilakukan uji coba “trial” di lapangan. Responden yang digunakan untuk
uji coba sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden dari tempat di mana
penelitian tersebut dilaksanakan. Agar memperoleh distribusi nilai hasil
pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk
uji coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo, 2005 ).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 20 orang mahasiswa D III
Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta semester IV untuk uji coba
kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 17.0. Hasil
pengolahan data untuk uji validitas menunjukkan bahwa dari 72 item
pernyataan terdapat 40 item yang valid dan 32 item lainnya tidak valid.
Item yang tidak valid tersebut antara lain item nomer 1, 2, 4, 5, 6, 7, 12,
13, 16, 17, 18, 23, 27, 29, 31, 34, 37, 39, 41, 42, 44, 47, 52, 53, 55, 62, 63,
65, 69, 70, 71 dan 72. Selanjutnya, 32 item yang tidak valid tersebut tidak
digunakan dalam kuesioner. Sedangkan untuk uji reliabilitas dihasilkan
nilai reliabilitas sebesar 0,934. Nilai hitung tersebut > 0,6 sehingga
menunjukkan bahwa item pernyataan dalam kuesioner tersebut reliabel.
2. Prestasi Belajar
a. Sumber data : daftar nilai
b. Metode : dokumentasi
Sumber informasi dokumentasi pada dasarnya adalah semua
bentuk informasi yang berhubungan dengan dokumen. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Hidayat, 2007)
c. Skala : ordinal
d. Instrumen : lembar pencatatan nilai
e. Jenis data : nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II
Cara pengambilan data prestasi belajar adalah peneliti datang ke
bagian dokumentasi STIKES ‘Asyiyah Surakarta kemudian mencatat nilai
akhir untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa D III
Kebidanan semester IV.
G. Rencana Analisis Data
1. Pengolahan Data
Kegiatan-kegiatan dalam mengolah data antara lain :
a. Editing, yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para pengumpul data.
b. Koding, yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden ke dalam kategori-kategori. Pada penelitian ini, variabel kiat
belajar dikategorikan menjadi :
1) Kiat belajar buruk : skor < kuartil 1
2) Kiat belajar sedang : kuartil 1 < skor ≤ kuartil 3
3) Kiat belajar baik : skor > kuartil 3
Sedangkan variabel prestasi belajar dikategorikan menjadi :
1) Prestasi belajar rendah : skor < kuartil 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2) Prestasi belajar sedang : kuartil 1 < skor ≤ kuartil 3
3) Prestasi belajar tinggi : skor > kuartil 3
Rumus kuartil :
1) Menentukan letak kuartil 1 dan 3 dengan rumus :
K1 = ¼ (N + 1)
K3 = ¾ (N + 1)
2) Menghitung nilai K1 dan K3 dengan rumus :
Kn = L + b (S - L)
Keterangan :
L = nilai sebelum Kn
B = kekurangan unit untuk mencapai letak Kn
S = nilai dimana Kn berada
c. Tabulasi, yaitu jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori
jawaban kemudian dimasukkan dalam tabel.
(Narbuko dan Achmadi, 2007)
2. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan
memahami hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Untuk melihat
hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal, maka analisis data
yang digunakan adalah uji Gamma dan Somers’d (Dahlan, 2008). Analisis
data ini dilakukan melalui proses komputerisasi dengan bantuan program
SPSS for windows versi 17.0. Selanjutnya hasil uji korelasi yang diperoleh
diinterpretasikan sesuai tabel 3.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 3.3 Interpretasi Hasil Uji Korelasi
No. Parameter Nilai Interpretasi 1
Kekuatan korelasi (r)
0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000
sangat lemah lemah sedang kuat sangat kuat
2
Nilai p
p < 0,05 terdapat korelasi yang bermakna (signifikan)
p > 0,05 tidak terdapat korelasi yang bermakna (tidak signifikan)
3 Arah korelasi positif (+) searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya
negatif (-) berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya
Sumber : Dahlan, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29–31 Mei 2010 pada mahasiswa
semester IV program studi D III Kebidanan STIKES ’Aisyiah Surakarta yang
berjumlah 77 mahasiswa. Jumlah ini lebih kecil dari yang direncanakan yaitu 90
mahasiswa karena 10 mahasiswa menolak menjadi responden dan 3 lainnya tidak
hadir pada saat penelitian.
A. Kiat Belajar Mahasiswa
Pengumpulan data tentang kiat belajar dilakukan dengan menggunakan
kuesioner kiat belajar yang terdiri dari 40 item pernyataan. Dari hasil scoring
jawaban, skor tertinggi adalah 143 dan skor terendah adalah 87 sehingga dapat
dibuat klasifikasi mengacu pada rumus kuartil, dengan langkah yaitu :
1. Menentukan letak kuartil
K1 = ¼ ( 77 + 1 )
= 19,5
K3 = ¾ ( 77 +1 )
= 58,5
2. Menghitung nilai K1 dan K3
K1 = 114 + 0,5 ( 114 – 114 )
= 114
K3 = 129 + 0,5 (129 – 129 )
= 129
Dari hasil tersebut, maka dapat dibuat klasifikasi kiat belajar seperti dalam
tabel 4.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 4.1. Klasifikasi kiat belajar
Kiat belajar Rentang skor Rentang skor
hasil Cakupan
Frekuensi Prosentase Buruk Sedang
Baik
Skor < K1
K1< skor < K3
Skor > K3
87 – 114 115 – 129 130 - 143
20 39 18
26 % 50,6 % 23,4 %
Total 77 100% Sumber : Data primer Mei 2010
Berdasarkan tabel di atas, proporsi tertinggi adalah kategori kiat belajar
sedang yaitu sejumlah 39 mahasiswa (50,6 %). Hasil skor kiat belajar secara
lebih lengkap terdapat di lampiran.
B. Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
Data tentang prestasi belajar mahasiswa untuk mata kuliah Asuhan
Kebidanan II diperoleh dari nilai akhir mata kuliah tersebut di akhir semester
III. Dari dokumentasi yang diperoleh terdapat nilai tertinggi sebesar 91 dan
nilai terendah sebesar 69 sehingga dibuat klasifikasi mengacu pada rumus
kuartil, dengan langkah yaitu :
1. Menentukan letak kuartil
K1 = ¼ ( 77 + 1 )
= 19,5
K3 = ¾ ( 77 +1 )
= 58,5
2. Menghitung nilai K1 dan K3
K1 = 77 + 0,5 ( 77 – 77 )
= 77
K3 = 82 + 0,5 (82 – 82 )
= 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Dari hasil tersebut, maka dapat dibuat klasifikasi prestasi belajar seperti
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2. Klasifikasi prestasi belajar
Prestasi belajar Rentang skor Rentang nilai
hasil Cakupan
Frekuensi Prosentase Rendah Sedang Tinggi
Skor < K1
K1< skor < K3
Skor > K3
69 – 77 78 – 82 83 - 91
21 37 19
27,3% 48 %
24,7% Total 77 100%
Sumber : Data primer Mei 2010
Berdasarkan tabel di atas, proporsi tertinggi adalah kategori prestasi belajar
sedang yaitu sejumlah 37 mahasiswa (48 %). Data tentang prestasi belajar
tersebut secara lebih lengkap terdapat di lampiran.
C. Analisis Data Kiat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan II
Setelah kedua data yaitu kiat belajar dan prestasi belajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan II tersebut diperoleh, maka data tersebut diolah dengan uji
analisis Gamma dan Somers’d menggunakan bantuan software SPSS for
windows versi 17.0. Dari hasil uji analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
sebesar +0,324 dengan nilai p = 0,004 (p<0,05). Dengan demikian, hipotesis
penelitian diterima kebenarannya yaitu ada hubungan antara kiat belajar
dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa
semester IV di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta.
Nilai p tersebut < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
kiat belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Selanjutnya, nilai koefisien korelasi (r) sebesar +0,324 yang menunjukkan
bahwa tingkat hubungan keduanya tergolong lemah karena nilai r berada
dalam rentang 0,20 - 0,399. Sedangkan arah korelasinya positif (+) yang
berarti bahwa semakin baik kiat belajar maka semakin tinggi prestasi belajar
mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan uji analisis korelasi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,324 dan nilai p sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kiat belajar dengan prestasi belajar mata
kuliah Asuhan Kebidanan II karena nilai p kurang dari 0,05. Tingkat hubungan
keduanya tergolong lemah karena nilai r berada dalam rentang antara 0,20 - 0,399.
Sedangkan arah korelasinya positif atau searah yang menunjukkan bahwa semakin
baik kiat belajar maka semakin tinggi prestasi belajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan II pada mahasiswa.
Dari hasil analisis data, terlihat bahwa kiat belajar kurang berperan dalam
menentukan prestasi belajar. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Mugiyanto
(2003) bahwa keberhasilan belajar seseorang akan sangat bergantung pada
bagaimana mereka menerapkan kiat belajar. Kurangnya peranan tersebut karena
belajar juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal memiliki pengaruh yang cukup mendasar bagi sukses
tidaknya belajar. Seperti hasil penelitian dari Panjahitan (2008) yang menyatakan
bahwa tingkat intelegensi memberikan sumbangan sebesar 38 % terhadap prestasi
belajar. Motivasi juga turut memberikan sumbangan sebesar 36 % terhadap
prestasi belajar pada penelitian yang sama. Pada penelitian lain yang dilakukan
oleh Widiyatmo (2010), faktor minat memberikan sumbangan terhadap prestasi
belajar sebesar 7,5 %. Selain faktor tersebut, faktor lain seperti bakat, sikap,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
kondisi kesehatan, kondisi lingkungan serta ketersediaan fasilitas belajar juga
turut mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
Selain faktor-faktor di atas, hal lain yang menyebabkan kiat belajar kurang
berperan terhadap prestasi belajar adalah kurangnya keteraturan dan kedisiplinan
mahasiswa dalam menerapkan kiat belajar. Seperti yang diungkapkan Surya
(2004) bahwa untuk dapat mencapai kesuksesan belajar, seorang mahasiswa perlu
belajar secara teratur dan disiplin. Keteraturan belajar salah satunya ditunjukkan
dari kesadaran mahasiswa untuk menyusun jadwal belajar. Dari hasil kuesioner
kiat belajar, terdapat sekitar 87 % mahasiswa jarang atau bahkan tidak pernah
menyusun jadwal belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktifitas belajar
sebagian besar mahasiswa belum tersusun secara teratur.
Di samping itu, kedisiplinan mahasiswa dalam menerapkan kiat belajar masih
cukup rendah dalam beberapa hal. Di antaranya dalam hal belajar dengan
menghafal materi pelajaran. Sekitar 61 % mahasiswa menyatakan hanya akan
belajar dengan menghafal materi pada saat menjelang ujian saja. Padahal, belajar
dengan menghafal materi merupakan salah satu usaha dalam rangka menguasai
ilmu pengetahuan. Selain itu, dalam hal mempelajari ulang materi masih jarang
dilakukan. Terbukti hanya 17 % mahasiswa yang terbiasa mempelajari ulang
materi yang pernah didapat pada pembelajaran sebelumnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mahasiswa masih kurang menyadari pentingnya mempelajari
ulang materi untuk lebih memperdalam penguasaannya terhadap ilmu
pengetahuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Kenyataan lain yang dapat bermakna kurangnya kedisiplinan belajar adalah
masih banyaknya mahasiswa yang belajar semalam suntuk menjelang ujian.
Terbukti sekitar 66 % mahasiswa sering atau bahkan selalu menerapkan cara
belajar tersebut. Mahasiswa yang membutuhkan belajar semalam suntuk
menunjukkan bahwa mereka kurang siap dalam menghadapi ujian akibat kurang
disiplin dalam belajar. Apabila mereka telah memiliki pola belajar yang disiplin
dan teratur dalam kesehariannya tentu telah siap menghadapi ujian kapan saja dan
tidak perlu untuk belajar terlalu berlebihan seperti dengan belajar semalam suntuk.
Jadi, persiapan ujian pada dasarnya terletak pada aktifitas belajar mahasiswa
sehari-hari. Apabila mahasiswa sudah terbiasa dengan aktifitas belajar yang baik,
maka mereka tidak akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan ujian.
Kiat belajar yang diterapkan mahasiswa juga dipengaruhi oleh faktor budaya
yaitu berupa kebiasaan belajar mereka sewaktu di Sekolah Menengah Atas
(SMA). Aktifitas belajar di SMA lebih bersifat dibimbing dan diperhatikan penuh
oleh guru. Hal ini berbeda dengan aktifitas belajar sewaktu mereka sudah
mencapai perguruan tinggi. Seperti yang dikemukakan oleh Suwardjono (2004)
bahwa belajar di perguruan tinggi lebih memerlukan kemandirian dan disiplin
pribadi yang tinggi. Pengajar/ dosen tidak lagi membimbing dan memperhatikan
mahasiswa karena semua keputusan tentang belajar sepenuhnya ada di tangan
mahasiswa. Dosen hanya bersifat memfasilitasi keperluan belajar sehingga
mahasiswa dituntut untuk lebih aktif berpartisipasi. Hal inilah yang perlu
dipahami oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga harus mengubah kebiasaan
belajar mereka. Dengan menyesuaikan aktifitas belajar sesuai dengan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
belajar yang ada di perguruan tinggi, maka mahasiswa akan dapat memperbaiki
kiat belajar mereka dalam usaha mendapatkan prestasi yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu :
1. Ada hubungan antara kiat belajar dengan prestasi belajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester IV program studi D III
Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Surakarta dengan tingkat hubungan yang
lemah yaitu sebesar 0,324.
2. Kiat belajar yang telah diterapkan oleh sebagian besar mahasiswa semester
IV program studi D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Surakarta adalah
kiat belajar yang sedang.
3. Prestasi belajar untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada sebagian
besar mahasiswa semester IV program studi D III Kebidanan STIKES
’Aisyiyah Surakarta adalah prestasi belajar yang sedang.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa semester IV D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah
Mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan kiat belajarnya baik ketika
belajar sendiri, pada saat kuliah maupun pada saat belajar untuk persiapan
ujian agar mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2. Bagi staf pendidik D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah
Tenaga pendidik diharapkan memberikan metode pembelajaran yang lebih
variatif yang dapat menarik perhatian mahasiswa serta mendorong mereka
untuk meningkatkan kiat belajar, seperti dengan kegiatan diskusi kelas,
pemberian tugas dan ujian seperti pre test dan post test.
3. Bagi institusi D III Kebidanan STIKES ’Aisyiyah
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang sistem belajar di perguruan tinggi yang berbeda dengan
di SMA serta membutuhkan kemandirian dan kedisiplinan tinggi.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan
mengendalikan faktor perancu lain agar dapat diketahui peranan faktor
tersebut terhadap prestasi belajar.
Recommended