FKIP UNS: Berkarakter Kuat dan Cerdas

Preview:

DESCRIPTION

F K I P. FKIP UNS: Berkarakter Kuat dan Cerdas. HIMNE GURU (Sartono). PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. M. Furqon Hidayatullah Disampaikan dalam , tanggal 14 Mei 2014. PRODUK GAGAL YANG TIDAK BISA DITARIK. Produk gagal dalam bentuk barang  dapat ditarik lagi - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

FKIP UNS:

Berkarakter Kuat dan Cerdas

F K I P

HIMNE GURU(Sartono)

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

M. Furqon Hidayatullah

Disampaikan dalam , tanggal 14 Mei 2014

PRODUK GAGAL YANG TIDAK BISA DITARIK

1. Produk gagal dalam bentuk barang dapat ditarik lagi

2. Malpraktek dokter mengakibatkan seseorang mati3. Malpraktek guru – mati akal dan hati hilangnya

satu generasi

I. GAMBARAN KURIKULUM 2013

CIPTA-RASA-KARSA

6

Katakanlah (wahai Muhammad): "Tiap-tiap seorang beramal menurut pembawaan jiwanya

sendiri maka Tuhan kamu lebih mengetahui siapakah (di antara kamu) yang lebih betul

jalannya“ (Al-Isra’/17: 84).

KURIKULUM 2013 IBARAT FILOSOFI “CANTHING”

7

8

FILOSOFI CANTHING

Membathik: Menulis menuntut ilmu Mengukir membentuk karakter Keterampilan (skill) berkarya

9

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional(UU No. 20/2003 ttg SPN Bab II pasal 3)

• “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

KURIKULUM 2013

• Paradigma pendidikan: Menekankan kecerdasan akademik pembentukan karakter. Mis, karakter lifelong leaner, berfikir kritis dan kreatif, selalu ingin tahu dan bertanya, berani mengambil resiko, dll

• Tematik integratif (khususnya SD)• Penekanan pencapaian hasil pembelajaran pada ketiga aspek

(Afektif, kognitif, dan psikomotor)• Student centered: Menekankan keterampilan proses Scientific

Approach• Proses pembelajaran: Independent learning.• Penilaian bukan hanya pada aspek pengetahuan tetapi penilaian

pada ketiga aspek

Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan

hard skills1

AttitudeSkillKnowledge

SD

SMP

SMA/K

PT

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).12

PROSES BERBASIS KOMPETENSI :

13

Applying

Understanding

Knowing

Analyzing

Evaluating

Valuing

Responding

Accepting

Organizing/Internalizing

Characterizing/Actualizing

Experi-menting

Questioning

Observing

Associating

Communicating

Knowledge(Bloom)

Skill(Dyers)

Attitude(Krathwohl)

Creating

SCIENTIFIC APPROACH

Langkah-Langkah Pembelajaran

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

15

Sikap(Tahu Mengapa)

Keterampilan(Tahu Bagaimana)

Pengetahuan(Tahu Apa)

ProduktifInovatifKreatifAfektif

Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

yang terintegrasi.

Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)

• Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”

• Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.

• Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”

• Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

16

• Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

• Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

17

Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)

Langkah-Langkah Pembelajaran

18

Observing(mengamati)

Questioning(menanya)

Associating(menalar)

Experimen-ting

(mencoba)

Networking(membentuk

Jejaring)

Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

Networking(Membentuk

Jaringan)

Obeserving(Mengamati)

Experimenting(Mencoba)

Associating(Menalar)

Questening(Menanya)

SCIENTIFIC APPROACH

KOMPETENSI LULUSAN

Kompetensi lulusan program pendidikan:• Sikap; • Keterampilan; dan• PengetahuanKonsekuensinya proses pembelajaran harus

melibatkan dan mengarah pada tercapainya ketiga aspek tersebut

Bung Hatta

BUNG HATTA

• “Dalam memelihara dan memajukan ilmu, maka karakterlah yang utama, bukan kecerdasan. Kurang kecerdasan dapat diisi, kurang karakter sukar memenuhinya seperti ternyata dengan berbagai bukti di dalam sejarah. Kecerdasan dapat dicapai dengan jalan studi oleh orang yang mempunyai karakter”.

KERIKULUM SEBAGAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN

• Menentukan kompetensi lulusan (Standar Kompetensi Lulusan) Kurikulum jenjang satuan pendidikan.

SISTEM PERENCANAAN PEMBELAJARAN1. Hasil akhir pendidikan yang harus dicapai peserta didik

(keluaran) dirumuskan dalam kompetensi lulusan.2. Kandungan materi yang harus diajarkan kepada dan

dipelajari oleh peserta didik (masukan/standar isi) dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan.

3. Pelaksanaan pembelajaran (proses, termasuk metode) agar ketiga aspek dapat tercapai.

4. Penilaian kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran untuk memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran sesuai rencana.

KOMPETENSI INTI

• Bersifat multidimensi• Dibentuk melalui mata pelajaran-mata

pelajaran yang relevan• Tiap mata pelajaran merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari kompetensi inti• Mata pelajaran yang tidak relevan dapat

dihilangkan• Tiap mata pelajaran harus berkontribusi

membentuk kompetensi inti

• Kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran (integrator horizontal antar mata pelajaran).

• Kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena kompetensi inti tidak mewakili mata pelajaran tertentu.

• Kompetensi inti merupakan kebutuhan kompetensi peserta didik sedangkan mata pelajaran merupakan pasokan kompetensi dasar (KD) yang diserap melalui proses pembelajaran.

• Capaian tiap mata pelajaran menjadi kompetensi dasar yang akan membentuk kompetensi inti.

KOMPETENSI INTI

Kompetensi inti didukung oleh 4 kelompok KD:1. Kelompok kompetensi sikap spiritual (KI-1)2. Kelompok kompetensi sikap sosial (KI-2)3. Kelompok kompetensi pengetahuan (KI-3)4. Kelompok kompetensi keterampilan (KI-4)

RANAH SIKAP

• Sikap spiritual • Sikap sosial

Paradigma Pragmatis

ParadigmaIbadah

(pengabdian)

EQ-SQIQ, PQ

SIKAP SPIRITUAL(beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME)

• TK mengenal benar dan salah; baik dan buruk

• SD mampu membedakan benar dan salah; baik dan buruk

• SMP memiliki integritas moral• SMA/K memiliki keyakinan yang benar

SIKAP SOSIAL

• membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

KENDALA

• Mind set guru• Teacher centered• Lemahnya administratif• Banyak guru menekankan pada aspek kognitif• Terbatasnya metode mengajar• Banyak guru yang tidak beribadah• Banyak guru yang lemah IT• Banyak guru lemah menulis/meneliti (PTK)• Dll.

II. GURU YANG DIBUTUHKAN

MIND SET GURU

• Sebaik apa pun kurulum sangat tergantung pada pelaksana kurikulum (Guru).

6 INDIKATOR GURU YANG BAIK

1. Value: faham tentang filsafat guru (epistimologi, ontologi, dan aksiologi).

2. Atittude: sikap dan kepribadian guru3. Etika: tata krama (cara berpakaian, berbicara,

dll)4. Habit: kebiasaan sebagai pendidik5. Academic: keahlian6. Skill: terampil mengajar

PROFIL GURU

1. Guru harus taat beribadah2. Guru harus dapat diteladani3. Guru harus dapat menumbuhkan

minat/motivasi yang tinggi untuk belajar4. Guru harus dapat memberdayakan potensi

murid

GURU

Sebagai:

1. Panggilan jiwa2. Profesi

1. Membangun manusia berakhlak/ berkarakter2. Membangun manusia pembelajar

TARGET PENDIDIKAN

TUGAS UTAMA GURU

• (1) Tugas utama Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

Permen PAN Nomor 16/ 2009 Pasal 5 Ayat (1)

PP NO. 19/2005 SNP Pasal 19 ayat 1

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara:

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

TUJUAN MENGAJAR DAN MENDIDIK

1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan.

2. Menumbuhkan/menanamkan kecerdasan emosi dan spiritual yang mewarnai aktivitas hidupnya.

3. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran.

4.Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas hidupnya dan memahami manfaat dari keterlibatannya.5. Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas belajar.6. Menumbuhkan pola hidup sehat dan pemeliharaan kebugaran jasmani

Recommended