View
224
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI
Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
SRI WAHYUNI NIM: 061334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus
Bapakku Y.Suyono dan Ibuku F.Narni
Adikku E. Sri Handayani
Seluruh keluarga untuk segala dukungan
Almamaterku
Sahabat dan semua orang yang mengenal dan menolong aku,
terimakasih atas doa dan bantuan semua pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)
TUKANG SAPU PUN MAMPU MENJADIKAN
S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Agustus 2010 Penulis
Sri Wahyuni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sri Wahyuni Nomor Mahasiswa : 061334009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1 Yogyakarta. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 27 Agustus 2010 Yang menyatakan Sri Wahyuni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI
Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1 Yogyakarta
Sri Wahyuni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan, 2) mengetahui pengendalian intern sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan cara 1) membandingkan sistem penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan dengan teori yang ada. 2) menganalisis secara kritis penjualan tunai dan sistem pengendalian intern dengan membandingkan sistem yang diterapkan oleh perusahaan dengan teori yang ada.
Dari analisis data dan pembahasan dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak tersedianya faktur penjualan pada setiap transaksi sehingga perusahaan masih menggunakan kertas kosong dan tidak menggunakan formulir formal sebagai media otorisasi pada setiap transaksi. Pengendalian yang dapat mencegah dan mengevaluasi kecurangan serta kesalahan yang mungkin timbul juga masih terdapat kelemahan. Hal ini terlihat dari pemberian cap “lunas“ yang sangat mudah dipalsukan. Melihat dari kondisi-kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian intern sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang dilaksanakan oleh perusahaan kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INTERNAL CONTROL SYSTEM EVALUATION ON THE CASH SALES SYSTEM
A Case Study in Toko Merah, at 1 Jl. Affandi, Yogyakarta
Sri Wahyuni Sanata Dharma Yogyakarta University
2010
This research aims to figure out: 1) the cash sales accounting information system used by the firm, 2) the internal control of the cash sales accounting information system used by the firm.
The data gathering techniques in this research were documentation, interview, observation, and questionnaire. The techniques to analyse the date were: 1) comparing the cash sales system used by the firm with the related theories, 2) critically analyzing the cash sales and the internal control system by comparing the system used by the firm with the related theories.
From the data analysis and discussion, it was found that the cash sales accounting information system used by the firm was low. It was represented by the absence of sales invoice for every transaction that the firm still used blank paper instead of formal form as an authorization media for every transaction. Besides, the avoidance and evaluation control of possible corruption and mistakes was low too. It could be figured out from the false “paid” stamp given. For these reasons, it can be concluded that the internal control system of the cash sales accounting information system used by the firm was low.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul EVALUASI
SISTEM PENJUALAN TUNAI, studi kasus pada Toko Merah Jalan Affandi
Nomor 1 Yogyakarta. Tujuan penyusunan skripsi adalah untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan sesuai program studi yang di
tempuh di Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan moral maupun
material hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini khususnya
penulis tujukan kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., Selaku Ketua Progaram Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku doesen pembimbing yang
telah memberikan saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini sampai dengan selesai.
5. Dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya Prodi PAK yang
telah mendukung, terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak, ibu, dan adikku tercinta, serta seluruh keluargaku yang sangat
memberi dukungan.
7. Teman-teman PAK angkatan 2006, terima kasih atas dukungan dan
kebersamaan kita selama ini.
8. Teman kostku, Dyah, mbak Sari, Hana, Anggi, martina, terima kasih atas
kebersamaan menemaniku dalam proses penyusunan skripsi ini. Teman
ngobrol, gosip, nongkrong, dll. Khususnya mbak Sari, makasih banget dah
bantuin buat abstract.
9. Temanku Arni, Lina, Novy, Dian, Nita, Vivin, Suci, Pristi kalian adalah
sahabatku yang sering menunjukkan batang hidung di kostku. Teman-teman
alumni dan guru-guru SMA PL St Yosef……Hidup!!!!!
10. Orang-orang yang secara khusus mendukung aku Alexander serta keluarga,
Y. Rezky serta keluarga, Ghopoer, Adi Melon, Nick Puma, Sindu, kalian
adalah motivasiku.
11. Teman-teman di Perkampungan Sosial Pingit: Fr Yayan, Fr Beny, Fr Eko, Fr
Fajar, Rm Bamb’s, Rm In, mas Gembong, mas Kris,Bu Sum, Ditya, Monik,
Putri, Lisa, Rosa, Devy, Jalu, mas Leo, Gloria, Santy, Mbak Riri, mas Ari,
anak Pingit dll. Kapan kita refreshing ke Solo lagi?.
12. Teman-teman OMK St Maria Kartasura, Vokal grup St John, Paguyuban
pemazmur St Pius X, bersamamu kuhabiskan waktu. Senang bisa mengenal
kalian.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembagkan lebih lanjut. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir
kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Yogyakarta, 09 Agustus 2010
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLUKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................... 4
D. Rumusan Masalah................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 7
A. Tinjauan Teoritik .................................................................... 7
1. Sistem ................................................................................. 7
2. Sistem Informasi Akuntansi ............................................... 10
3. Sistem Akuntansi ............................................................... 11
4. Sistem Penjualan Tunai..................................................... 13
5. Sistem Pengendalian Intern .............................................. 22
6. Sistem Pengendalian Intern Dalam
Sistem Penjualan Tunai ..................................................... 25
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................... 27
C. Kerangka Berfikir ................................................................... 28
D. Hipotesis ................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 29
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 29
C. Subjek dan Objek Penelitian............................................... 29
D. Data yang Dibutuhkan ............................................................ 30
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 30
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 31
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................ 38
A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 38
1. Sejarah Perusahaan ............................................................ 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Lokasi Perusahaan ............................................................. 40
3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ..................................... 40
4. Sumber Daya Manusia atau Personalia ............................. 41
5. Pemasaran .......................................................................... 42
6. Jam Kerja ........................................................................... 43
7. Struktur Organisasi ............................................................ 43
B. Gambaran Umum Sistem Penjualan Tunai Toko
Merah Yogyakarta .................................................................. 46
1.Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta ..................................................... 47
2.Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam
Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta .............. 51
3.Bukti Transaksi Dalam Sistem Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta ..................................................... 52
4.Prosedur Dalam Sistem Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta ..................................................... 54
5.Sistem Pengendalian Intern Dalam
Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta .............. 55
6.Bagan Arus Sistem Akuntansi Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta .............................................. 58
BAB V ANALISIS DATA........................................................................ 59
A. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem
Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta.............................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
B. Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko
Merah Yogyakarta .................................................................. 65
C. Jaringan Prosedur yang Membentuk Dalam Sistem
Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta.............................. 67
D. Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta 70
E. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah.................... 71
F. Praktek yang Sehat Dalam Sistem Akuntansi Penjualan
Tunai Toko Merah Yogyakarta .............................................. 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 75
A. Kesimpulan............................................................................. 75
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 76
C. Saran ....................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rangkuman Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah .......................... 32
Tabel 3.2 Rangkuman Analisis Fungsi yang terkait dalam Sistem
Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ...................................... 32
Tabel 3.3 Rangkuman Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ......................... 33
Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian
Wewenang dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai
Toko Merah ................................................................................... 35
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah................ 36
Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Praktek yang Sehat dalam Sistem
Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ...................................... 37
Tabel 5.1 Hasil Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah .......................... 59
Tabel 5.2 Hasil Analisis Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi
Penjualan Tunai Toko Merah........................................................ 65
Tabel 5.3 Hasil Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ...................................... 67
Tabel 5.4 Hasil Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang
dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah................ 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 5.5 Hasil Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah .......................... 71
Tabel 5.6 Hasil Analisis Praktek yang Sehat dalam Sistem Akuntansi
Penjualan Tunai Toko Merah........................................................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Faktur Penjualan Tunai untuk Pembeli ...................................... 64
Gambar 5.2 Faktur Penjualan Tunai untuk Kasir .......................................... 64
Gambar 5.3 Faktur Penjualan Tunai untuk Bagian Gudang .......................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dagang dalam bentuk toko, swalayan, mini market,
departemen store, dan lain-lain telah banyak kita temukan. Semakin banyak
perusahaan dagang menyebabkan adanya persaingan yang kuat dalam dunia
perdagangan. Perusahaan memerlukan informasi agar dapat bekerja dengan
efektif dan efisien serta dapat mencapai tujuan perusahaan yang salah
satunya adalah memperoleh laba yang optimal. Informasi yang dibutuhkan
tersebut sebagian besar dihasilkan oleh sistem informasi yang disebut sistem
informasi akuntansi.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan nyata atau berupa nilai
yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan
(Jogiyanto, 1997: 24). Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga
siap digunakan untuk membuat kesimpulan, argumen, peramalan, keputusan
atau tindakan. Untuk mempertahankan eksistensinya dan untuk mencapai
tujuannya, perusahaan memerlukan penyediaan informasi yang cukup.
Sistem akuntansi diciptakan untuk menangani transaksi-transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Sistem akuntansi mengorganisasi
formulir, catatan, dan laporan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan untuk mempermudah pengelolaan perusahaan (Mulyadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
1989: 4). Salah satu faktor yang dapat menentukan dapat dipercaya
tidaknya laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan adalah sistem
pengendalian intern yang terdapat pada perusahaan tersebut.
Sistem pengendalian intern dari suatu sistem akuntansi mempunyai
tujuan dan berguna untuk menjaga keamanan harta milik suatu organisasi,
memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi, memajukan efisiensi
dalam operasi, dan membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu (Baridwan, 1992:
2). Dalam sistem penjualan tunai maupun sistem penjualan kredit,
perusahaan melakukan transaksi penjualan produk kepada konsumen.
Penjualan ini merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Perusahaan akan
lebih menyukai jika penjualan dapat dilakukan secara tunai karena perusahaan
akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan kembali
untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Sedangkan di pihak
konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan melakukan penjualan
kredit karena pembayarannya dapat ditunda dan ini akan lebih
menguntungkan konsumen.
Pihak manajemen harus tepat dalam menerapkan sistem akuntansi
penjualan pada perusahaan karena sistem akuntansi penjualan merupakan
salah satu sarana untuk mendukung dan memantau efektifitas kegiatan
penjualan, sistem itu dapat mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan dan
penggelapan yang material dalam proses akuntansi. Apabila sistem akuntansi
penjualan tersebut telah berjalan dengan baik maka proses kegiatan penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang merupakan salah satu kegiatan pokok untuk menghasilkan laba dalam
perusahaan diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
Toko Merah sebagai organisasi entitas yang aktivitasnya di bidang
perdagangan. Kegiatan penjualan yang dilaksanakan Toko Merah adalah
penjualan tunai. Toko Merah terletak di jalan Affandi nomor 1, Mrican,
Yogyakarta. Lokasi Toko Merah sangat strategis karena berada di
kawasan kampus yang mudah dijangkau. Toko Merah bergerak dalam
penjualan peralatan, perlengkapan sekolah dan penjualan barang
kebutuhan sehari-hari. Pelaksanaan sistem penjualan di Toko Merah
masih sederhana dan belum menggunakan faktur penjualan dengan nomor
urut tercetak.
Sistem penjualan di Toko Merah masih berbasis manual. Dari
pengamatan awal di lokasi, sistem yang dilaksanakan Toko Merah
terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan yang dapat ditemukan antara
lain:
a. Pada Toko Merah belum ada faktur penjualan yang dibuat secara
formal.
b. Pada saat pembayaran, bagian kassa hanya membubuhkan cap ”lunas”.
Cap lunas ini menjadi suatu kelemahan karena cap ”lunas” mudah
ditiru oleh orang lain. Jika penyimpangan ini terjadi maka besar
kemungkinan harta akan hilang.
Hal ini berkaitan dengan pengadaan sistem pengendalian intern
pada perusahaan. Jika dengan sistem penjualan yang ada sekarang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menimbulkan penyalahgunaan, maka sistem yang dilaksanakan sekarang
dapat dikatakan sudah efektif, dan jika yang terjadi menggambarkan
keadaan yang sebaliknya, maka sistem penjualan yang diterapkan dirasa
tidak efektif bahkan perlu diperbaiki. Sistem penjualan dan sistem
pengendalian ini perlu diperhatikan dalam suatu perusahaan supaya tujuan
yang telah diharapkan dapat tercapai. Bertitik tolak dari pernyataan di
atas, maka penulis tertarik untuk mengevaluasi apakah perusahaan telah
melaksanakan sistem pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penjualan
tunai secara efektif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Ada beberapa kelemahan yang dapat ditemukan dari sistem penjualan
yang dilaksanakan di Toko Merah.
2. Ada perbedaan sistem pengendalian intern terhadap sistem penjualan tunai
yang dilaksanakan sekarang dengan teori yang ada.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat lebih
terfokus, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada sistem akuntansi
penjualan tunai dan sistem pengendalian intern yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
adanya transaksi penjualan tunai pada Toko Merah jalan Affandi No. 1
Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah?
2. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian intern sistem akuntansi
penjualan tunai di Toko Merah?
3. Apakah sistem penjualan tunai dan sistem pengendalian intern di Toko
Merah sudah memenuhi syarat pengamanan harta?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada Toko Merah bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana sistem akuntansi penjualan tunai di Toko
Merah.
2. Mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern sistem akuntansi
penjualan tunai di Toko Merah.
3. Mengetahui keadaan keamanan harta di Toko Merah dengan adanya
sistem pengendalian intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
bagi perusahaan. Lebih dari itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
membawa langkah-langkah perbaikan dalam menjalankan sistem
pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penjualan tunai di masa
yang akan datang.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang
analisis sistem pengendalian intern penjualan tunai terutama bagi
mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat memperdalam dan
menerapkan ilmu yang didapatkan di perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Sistem
a. Pengertian Sistem
Mulyadi (1989: 3) mengemukakan pengertian sistem adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
Wilkinson (1997: 32) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan
mempunyai satu atau beberapa tujuan yang sama. Pengertian sistem
yang dikemukakan oleh Wahana (2003: 28) adalah suatu kesatuan
yang utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan
dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem bila memenuhi dua
syarat. Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi
dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, yang disebut sebagai
subsistem. Agar sistem dapat berfungsi secara efektif dan efisien,
subsistem-subsistem itu harus saling berinteraksi antara satu dengan
lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi
informasi yang relevan antar subsistem. Namun, biasanya antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem
itu demikian kuatnya dan sering kali saling tumpang tindih.
Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki 3
unsur, yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak atau
pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Sedangkan output
adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang
menjadi tujuan, sasaran, atau target pengoperasian suatu sistem.
Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi
output.
b. Karakteristik Sistem
Karakteristik yang terkandung dalam sistem yang dikemukakan
oleh Jogiyanto (1999: 3) adalah memiliki komponen-komponen, batas
sistem (boundary), lingkungan luar sistem, penghubung (interface),
input, output, proses dan sasaran atau tujuan. Suatu sistem terdiri dan
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerjasama
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dan sistem untuk menjalankan fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses secara keseluruhan. Misal, bila perusahaan
dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah
subsistemnya.
Suatu sistem mempunyai batas sistem yang merupakan daerah
yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan tetapi
dapat juga bersifat merugikan sistem. Bila bersifat menguntungkan,
maka lingkungan tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Namun bila
bersifat merugikan maka harus ditahan dan dikendalikan karena dapat
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. Penghubung sistem
merupakan media yang menghubungkan antar subsistem, yang
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya.
Input adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input
terdiri dari dua macam, yaitu maintenance input dan signal input.
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Contohnya adalah program komputer dalam sistem
komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan output, contohnya data yang diolah menjadi informasi.
Sedangkan keluaran atau output adalah hasil dan energi yang diolah,
contohnya informasi keuangan.
Pengolah sistem merupakan bagian dari sistem yang akan
merubah input menjadi output. Misalnya, sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan lain
yang dibutuhkan manajemen. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sasaran, karena sasaran dan sistem akan sangat menentukan input yang
dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem.
2. Sistem Informasi Akuntansi
Nugroho (2001: 4) mengemukakan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk
komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat dan didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen. Sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai
pengaman harta kekayaan perusahaan. Apabila melihat pengertian sistem
di atas, bahwa suatu sistem terdiri dari rangkaian input, proses dan output.
Sistem informasi akuntansi memegang peran penting dalam
perusahaan, karena sistem informasi akuntansi memberi informasi
keuangan dalam bentuk laporan keuangan dan laporan-laporan kegiatan
ekonomi lain yang digunakan manajer dalam pengambilan keputusan.
Keluaran dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan.
Pengguna informasi akuntansi dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu
internal dan eksternal. Kelompok internal adalah pihak menejemen dan
pihak eksternal adalah publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Sistem Akuntansi
a. Pengertian Sistem Akuntansi
Mulyadi (1989: 4) mengemukakan bahwa sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem
akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dan jurnal, buku besar
dan buku pembantu, serta laporan.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut pula sebagai media,
karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang
terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Jurnal merupakan catatan
akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Buku besar terdiri dan rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Buku
pembantu terdiri dan rekening-rekening pembantu yang merinci data
keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
Laporan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat
berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan harga
pokok penjualan, daftar umur piutang, dan lainnya. Laporan berisi
informasi yang merupakan keluaran dan sistem akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Pengembangan Sistem Akuntansi
Jogiyanto (1999: 35) mengemukakan bahwa pengembangan
sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada. Beberapa hal yang menyebabkan sistem lama
perlu diperbaiki, antara lain:
1. Adanya permasalahan dari sistem lama
Permasalahan dari sistem lama yang dapat dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dapat berupa kecurangan-kecurangan disengaja
yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan
dan kebenaran data kurang terjamin, kesalahan-kesalahan yang
tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dan
data kurang terjamin, tidak efisietmya operasi, tidak ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah diterapkan.
b. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang berupa kebutuhan akan informasi
semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Teknologi informasi telah
berkembang dengan cepatnya dan organisasi mulai merasakan
bahwa telcnologi ini perlu digunakan untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses
pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi-instruksi. Penyusunan sistem baru dapat juga
terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan ataupun
dan luar organisasi.
4. Sistem Penjualan Tunai
a. Pengertian Penjualan Tunai
Penjualan adalah suatu proses penyerahan hak seseorang atas
sesuatu benda kepada orang lain yang biasanya diteruskan dengan
pembayaran sejumlah uang dan orang yang menerima hak atas barang
tersebut (Mulyadi, 2001: 202). Penjualan tunai adalah penjualan yang
dilakukan perusahaan dengan menyerahkan atau mengirimkan
barang/jasa kepada pembeli setelah fungsi penerimaan kas perusahaan
menerima uang dari pembeli (Mulyadi, 2001: 202).
b. Fungsi yang Terkait Dengan Penjualan Tunai
Dalam sistem informasi akuntansi penjualan, pada umumnya
terdapat empat fungsi dasar yang membentuk sistem penjualan tunai
antara lain (Mulyadi, 1989: 202):
1. Fungsi penjualan
Fungsi ini bertugas untuk menerima order atau melayani kebutuhan
barang dari pelanggan, mengisi faktur penjualan tunai dan
menyerahkan kepada pelanggan untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke bagian kassa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Fungsi kassa
Fungsi ini bertanggung jawab untuk pengumpulan kas dari
pelanggan.
3. Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang
dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi
pengiriman.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang yang
kemudian diserahkan ke pembeli.
5. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penjualan
dan penerimaan kas dan menyajikan informasi kepada manajemen.
Data sumber yang dipergunakan sebagai input dalam sistem
informasi akuntansi penjualan sangat berdasarkan pada pelanggan,
dalam hal ini adalah order pelanggan dan pembayaran kas dari pelanggan
yang ditangani oleh bagian kassa sehingga dihasilkan suatu bukti
otorisasi untuk pelanggan oleh bagian akuntansi. Penjualan dan
penerimaan kas tersebut akan dicatat dan dari data tersebut akan
dihasilkan informasi bagi pihak manajemen.
lnformasi yang umumnya diperlukan oleh pihak manajemen dari
kegiatan penjualan tunai adalah ikhtisar data transaksi penjualan
seperti total penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
jumlah harga pokok penjualan yang dijual, namun pada dasarnya
informasi yang dibutuhkan satu perusahaan dengan perusahaan lain akan
sangat berbeda tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan
itu sendiri. Laporan-laporan yang dibutuhkan manajemen penjualan
antara lain:
1. Laporan total penjualan, laporan ini memuat tentang jumlah
penjualan barang dalam jangka waktu tertentu, laporan ini
berguna untuk pihak manajemen tingkat atas untuk mengetahui
jumlah penjualan dan pendapatan perusahaan.
2. Laporan penjualan menurut jenis barang, laporan ini berisi data
penjualan yang lebih spesifik dimana tercantum spesifikasi
barang yang telah dijual dalam jangka waktu tertentu, laporan ini
dapat membantu manajemen untuk mengetahui peningkatan dan
penurunan penjualan barang dalam perusahaan.
3. Laporan retur barang, laporan ini berisi tentang barang yang
dikembalikan oleh konsumen beserta dengan keterangan untuk
retur tersebut dalam jangka waktu tertentu, laporan ini dapat
membantu manajemen untuk meningkatkan layanan konsumen
yang lebih baik.
4. Laporan persediaan berjalan, laporan ini memuat informasi tentang
jumlah persediaan barang yang ada di bagian gudang. Laporan ini
berguna bagi manajemen untuk mengetahui barang dagangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
masih tersedia dan menentukan barang yang akan dipesan kembali
kepada bagian pembelian.
5. Laporan harga pokok penjualan, laporan ini berisi harga pokok barang
dagangan yang telah dijual oleh perusahaan dalam jangka waktu
tertentu, laporan ini berguna untuk membantu manajemen dalam
mengetahui laba kotor perusahaan untuk per jenis barang.
c. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah
(Mulyadi,1989: 198):
1. Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi
yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan
tunai. Faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam
data mengenai nama pembeli dan alamat pembeli, tanggal
transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah
harga, nama dan kode wiraniaga, otorisasi terjadinya berbagai
tahap transaksi. Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan
yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli
kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
2. Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara
mengoperasikan mesin register kas. Pita register kas ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas
dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dalam jurnal penjualan.
3. Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran
kas ke bank. Bukti setor ini dibuat 3 lembar dan diserahkan
oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari
hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar tembusannya diminta
kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank
sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan
oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi
akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai.
4. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.
Data yang direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom jumlah
harga dalam kolom pemakaian pada formulir kartu persediaan.
d. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan tunai
adalah: jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu
persediaan, dan kartu gudang (Mulyadi, 1989: 201).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
dan meringkas data penjualan. Dalam jurnal penjualan disediakan
satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi
penjualan menurut jenis produk tersebut.
2. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat penerimaan kas dan berbagai sumber, diantaranya dari
penjualan tunai.
3. Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini
digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
4. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok dari produk yang dijual. Selain itu,
kartu ini juga digunakan untuk mengawasi mutasi dan persediaan
barang yang ada di gudang.
5. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat
mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan Tunai
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai
adalah prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur
penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur
penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan
prosedur pencatatan harga pokok penjualan (Mulyadi, 1989: 203).
1. Prosedur Order Penjualan.
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli
dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan
untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2. Prosedur Penerimaan Kas.
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang
dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita
register kas dan cap "lunas" pada faktur penjualan tunai) kepada
pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan
barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
3. Prosedur Penyerahan Barang.
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai.
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan
transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas, selain itu fungsi akuntansi juga mencatat
berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu
persediaan.
5. Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.
Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari
penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke
dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang
diterima dari bank melalui fungsi kas.
7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan.
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga
pokok penjualan berdasar data yang dicatat dalam kartu persediaan,
yang kemudian dijadikan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.
f. Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai
Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam
sistem penjualan tunai dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu (Mulyadi,
1989: 204):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Dari segi organisasi, ada 3 pengendalian antara lain :
a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
b. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
c. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, ada 5 pengendalian yaitu:
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan
dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
b. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara
membubuhkan cap "lunas" pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur tersebut.
c. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap "sudah diserahkan" pada faktur penjualan
tunai.
d. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi
akuntansi dengan cara memberi tanda pada faktur penjualan
tunai.
3. Praktik yang sehat, ada tiga pengendalian yaitu :
a. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Jumlah kas yang diterima dan penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi
penjualan tunai atau pada hari kerja berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara
periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa
intern.
5. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 1993: 165). Menurut Zaki
Baridwan (1991: 13), Pengendalian intern meliputi struktur organisasi
dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan
di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
memajukan efisiensi di dalam operasi dan membantu menjaga
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih
dahulu. Pengendalian internal merupakan kerangka yang terdiri dari
beragam tindakan pengendalian dan pengamanan yang bersifat
internal yang meliputi semua transaksi serta praktek–praktek organisasi,
operasi, dan bahkan manajemen perusahaan.
2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut definisi di atas, tujuan dari sistem pengendalian intern
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
3. Unsur Sistem Pengendalian Intern
Menurut Jogiyanto (1997: 165), unsur pokok sistem
pengendalian intern adalah:
a. Struktur organisasi yang mencerminkan tanggungjawab
fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework)
pembagian tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi
yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Pembagian tanggungjawab fungsional didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut ini (Mulyadi, 1989: 162):
1. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan
dari fungsi akuntansi.
2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab perusahaan untuk
melaksanakan semua tahap akuntansi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari pejabat yang memilki wewenang untuk menyetujui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, penggunaan formulir
harus diawasi karena formulir merupakan dokumen yang dipakai
sebagai dasar pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur
pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam
formulir yang kemudian dicatat dalam catatan akuntansi dengan
tingkat ketelitian dan keandalannya (reliability) yang tinggi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh
perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
1. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
2. Pemeriksaan mendadak (surprised audit).
3. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain.
4. Perputaran jabatan (job rotation).
5. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya.
7. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya
Mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian
intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan
yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat
dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap
mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat
diandalkan.
6. Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai
1. Pengertian Pengendalian Intern
Penerapan sistem pengendalian intern sangat penting dalam sistem
penjualan tunai pada perusahaan. Pengendalian intern merupakan
kerangka yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian dan
pengamanan yang bersifat internal yang meliputi semua transaksi serta
praktek-praktek organisasi, operasi, dan bahkan manajemen perusahaan
(Wilkinson, 1997: 97).
Pengendalian intern adalah sistem yang meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen (Mulyadi, 1989: 161).
2. Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian internal diterapkan dalam perusahaan
menurut Wilkinson (1997: 198) adalah untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Melindungi aset perusahaan, yaitu sumber daya, termasuk data dan
informasi.
b. Memastikan ketepatan dan keandalan data dan informasi akuntansi
artinya, menjaga agar data dan informasi bebas dari kesalahan dan
menyediakan hsil yang konsisten bila memproses data yang
serupa.
c. Mendorong efisiensi di semua operasi perusahaan.
d. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan manajemen.
Sedangkan Mulyadi (1989: 162) mengemukakan tujuan
pengendalian internal adalah untuk :
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
3. Jenis-jenis Pengendalian
Mulyadi (1989: 163) membagi pengendalian intern menurut tujuannya
menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi (internal
accounting control) dan pengendalian intern administratif (internal
administrative control).
1. Pengendalian interen akuntansi, yang merupakan bagian dari
sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama menjaga kekayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin
keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan
dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan
yang dapat dipercaya.
2. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutarna untuk
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian yang berjudul: Evaluasi Sistem Penjualan Tunai
pada PT. Gelael Supermarket Yogyakarta. Mengemukakan bahwa sistem
informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan sudah
baik. Hal tersebut dapat dilihat dari prosedur yang dijalankan untuk proses
transaksi penjualan tunai dan juga dilengkapi dengan sejumlah pengendalian
yang dapat mencegah dan mengevaluasi kecurangan serta kesalahan yang
mungkin timbul.
Pada pengendalian intern sistem informasi akuntansi penjualan tunai
yang diterapkan oleh perusahaan, dapat dilihat bahwa pengendalian umum
yang meliputi organisasi, pemisahan fungsi, kepegawaian, pengendalian
operasi, physical logical access dan physical security, environmental
control, pemulihan masalah telah dilaksanakan dengan baik, sedangkan
pengendalian aplikasi yang meliputi input, proses, dan output juga telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dilaksanakan dengan baik. Sehingga dari kondisi-kondisi tersebut dapat
dikatakan bahwa sistem pengendalian intern sistem informasi akuntansi
penjualan tunai yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah baik (Sukmana Tri
Atmaja, 2003: 75).
C. Kerangka Berfikir
Sistem akuntansi penjualan merupakan bagian penting dalam
pengoperasian suatu perusahaan. Sistem akuntansi penjualan ini berpengaruh
pada tingkat penerimaan pendapatan. Efektivitas penjualan terlaksana jika
pimpinan mengawasi dan mengendalikan kegiatan penjualan dengan
menerapkan sistem informasi penjualan yang memadahi. Demi mewujudkan
pengelolaan aktivitas-aktivitas perusahaan secara efektif, efisien dan
ekonomis diperlukan pengendalian intern yang dapat memberikan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya. Pengendalian intern atas penjualan ini
ditujukan untuk mencegah adanya penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi pada aktivitas penjualan.
D. Hipotesis
Hipotesis yang dapat dirumuskan dari observasi pra penelitian yaitu
sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah belum efektif dalam menjaga
harta atau kekayaan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berupa studi kasus, yaitu penelitian terhadap objek tertentu
yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan
penelitian ini hanya terbatas pada objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Toko Merah Jalan Affandi No.1 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : Bulan Februari – Maret 2010
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah:
a. Kepala bagian penjualan.
b. Kepala bagian gudang.
c. Kepala bagian akuntansi.
d. Kepala bagian internal audit.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi penjualan tunai dan
sistem pengendalian intern penjualan tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Data yang Dibutuhkan
1. Sejarah perusahaan.
2. Struktur organisasi perusahaan.
3. Bagan organisasi.
4. Personalia dan pemasaran.
5. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai.
6. Dokumen sumber, formulir, catatan-catatan dan dokumen
pendukung dalam sistem akuntansi penjualan tunai.
7. Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai.
8. Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai.
9. Sistem pengendalian intern penjualan tunai.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara.
Wawancara adalah metode tanya jawab secara langsung dengan
pihak yang mempunyai kaitan terhadap objek penelitian. Adapun
data yang diperoleh dalam metode ini adalah gambaran umum
perusahaan, dan struktur organisasi.
2. Dokumentasi.
Metode ini dilakukan dengan melihat, mempelajari dan meneliti
kegiatan perusahaan melalui dokumen dan data yang ada di perusahaan.
Dalam teknik ini, data yang akan didapatkan adalah catatan-catatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
formulir-formulir, dan rangkap-rangkapnya yang berhubungan dengan
sistem akuntansi penjualan tunai.
3. Kuesioner.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar
pertanyaan secara tertulis, kemudian pertanyaan tersebut harus dijawab
sesuai dengan keadaan yang ada di perusahaan. Teknik ini dilakukan
untuk memperoleh tanggapan tertulis atas data yang diperlukan, yang
berkaitan dengan subjek dan objek penelitian.
4. Observasi.
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah teknik statistik yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti.
Pada penelitian di Toko Merah ini, dilakukan dengan cara mendeskripsikan
sistem akuntansi penjualan tunai yang sudah ada di dalam perusahaan, yang
meliputi prosedur yang sudah dilaksanakan di dalam perusahaan, dokumen dan
catatan sistem akuntansi penjualan tunai yang dipakai dalam perusahaan dan
fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Uji beda antara sistem pengendalian intern terhadap penjualan tunai pada
teori dan pada keadaan sesungguhnya, dilakukan dengan menyusun kuesioner
seperti di bawah ini:
Tabel 3.1 Rangkuman Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1 Faktur Penjualan.
2 Pita Register Kas.
3 Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan.
4 Bukti Setor Bank.
5 Jurnal penjualan
6 Jurnal penerimaan kas.
7 Jurnal Umum.
8 Kartu persediaan.
9 Kartu gudang.
Tabel 3.2
Rangkuman Analisis fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Fungsi Penjualan.
a. Menerima order dari pembeli.
b. Mengisi faktur penjualan tunai
c. Menyerahkan faktur penjualan tunai
kepada pelanggan untuk
kepentingan pembayaran harga
barang ke bagian kassa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2
Fungsi Kassa.
a. Mengumpulkan kas yang diterimakan
dari pelanggan.
b. Menyerahkan copy bukti
pembayaran/penyetoran kas ke bank
pada fungsi akuntansi.
3
Fungsi Gudang.
a. Menyiapkan barang yang dipesan
oleh pembeli.
b. menyerahkan barang dan dokumen
pencatatan ke fungsi pengiriman.
4
Fungsi Pengiriman.
a. Membungkus barang yang dipesan
oleh pembeli.
b. Menyerahkan barang tersebut kepada
pembeli.
5
Fungsi Akuntansi.
a. mencatat transaksi penjualan.
b. mencatat transaksi penerimaan kas
c. menyajikan informasi kepada
manajemen.
Tabel 3.3
Rangkuman Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Prosedur order penjualan.
a. Fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuat faktur
penjualan tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Pembeli melakukan pembayaran harga
barang ke fungsi kassa.
c. Fungsi pengiriman menyiapkan barang
yang akan diserahkan kepada pembeli.
2
Prosedur penerimaan kas.
a. Fungsi kas menerima pembayaran
harga barang dari pembeli dan
memberikan tanda pembayaran berupa
pita register kas dan cap "lunas" pada
faktur penjualan tunai kepada pembeli
b. Pembeli melakukan pembayaran harga
barang ke fungsi kassa.
3
Prosedur pengiriman.
Fungsi pengiriman menyerahkan
barang kepada pembeli.
4
Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai.
a. Fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai
dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas.
b. Fungsi akuntansi juga mencatat
berkurangnya persediaan barang
yang dijual dalam kartu persediaan.
5
Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.
Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima
dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah
penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6
Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.
Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas
ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar
bukti setor bank yang diterima dari bank
melalui fungsi kas
7
Prosedur Pencatatan Harga Pokok
Penjualan.
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi
harga pokok penjualan berdasar data yang
dicatat dalam kartu persediaan, yang
kemudian dijadikan sebagai dokumen
sumber untuk pencatatan harga pokok
penjualan ke dalam jurnal umum.
Tabel 3.4
Rangkuman Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Fungsi penjualan terpisah dari fungsi
penerimaan kas.
2
Fungsi pencatat penerimaan kas
terpisah dari fungsi akuntansi.
3
Transaksi penjualan dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Penerimaan order dari pembeli
diotorisasi oleh fungsi penjualan.
2
Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi
kas dengan cara membubuhkan cap
"lunas" pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada
faktur.
3
Penyerahan barang diotorisasi oleh
fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap ”barang sudah
diambil” pada faktur penjualan tunai.
4
Pencatatan ke dalam buku jurnal
diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberi tanda pada faktur
penjualan tunai.
5
Pencatatan ke dalam catatan akuntansi
diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Praktek yang Sehat Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Faktur penjualan bernomor urut
tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penjualan.
2
Jumlah kas yang diterima dan
penjualan tunai disetor seluruhnya
ke bank pada hari yang sama dengan
transaksi penjualan tunai atau pada
hari kerja berikutnya.
3
Penghitungan saldo kas yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik dan
secara mendadak oleh fungsi
pemeriksa intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Penulis mengambil tempat penelitian di Toko Merah Yogyakarta
dikarenakan letaknya yang strategis di dekat kampus Universitas Sanata
Dharma dan kebetulan peneliti tertarik dengan sistem penjualan tunai dan
sistem pengendalian intern di Toko Merah Yogyakarta sehingga merasa
ingin lebih mengenal tempat tersebut sekaligus melakukan penelitian.
Toko Merah didirikan oleh Ibu Hj. Sri Sunarti Rusdi di jalan
Gejayan/Mrican No.1 Yogyakarta, yang sekarang dinamakan jalan
Affandi atas modal sendiri dan mulai beroperasi pada tanggal 4 Agustus
1996. Ibu Rusdi tertarik berjualan alat tulis dan kantor serta kebutuhan
sehari-hari karena terinspirasi oleh keinginan bekerja sekaligus
mendapat tambahan uang belanja atau penghasilan.
Sejarah Toko Merah sendiri dimulai sekitar tahun 1975 saat Bapak
Rusdi masih bekerja sebagai karyawan di Hotel Ambarukmo. Setiap
bulan beliau menyisihkan sedikit gajinya sebagai modal berjualan
kelontong. Setiap sore beliau dibantu istrinya berjualan kelontong di
sepanjang jalan Colombo (dulu Samirono) dengan menggunakan
gerobak yang berwarna merah. Nama Toko Merah beliau peroleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
konsumen yang kebanyakan warga sekitar dan mahasiswa yang
menyebut gerobak merahnya. Hingga akhirnya beliau dapat menyewa
tanah dan membuat kios di pertigaan Jalan Colombo dan membuka
toko kelontong dan sebagian besar menjual sembako. Kemudian beliau
mengembangkan usahanya untuk berjualan kebutuhan sehari-hari, alat
tulis dan perlengkapan kantor. Akhirnya berkembang hingga kini
dan setelah beliau meninggal, usahanya dilanjutkan oleh istri dan anak-
anaknya.
Beliau memang lebih menitikberatkan pada kebutuhan alat tulis
dan kantor serta kebutuhan sehari-hari dikarenakan lokasi usahanya di
jalan Gejayan yang strategis di dekat pusat pertokoan, sekolah dan
universitas dan agar sesuai dengan visi dan misinya.
Saat ini Toko Merah mempunyai tiga cabang yang dikelola
keluarga sendiri, yaitu :
1. Toko Merah Cabang Jalan Kaliurang yang berdiri 15 Juni
2000 dan dikelola oleh putra pertama Ibu Rusdi yaitu Bapak H.
Eksa Adhaparda.
2. Toko Merah Cabang Condong Catur yang berdiri 27 September
2004 dan dikelola oleh Ibu Rusdi sendiri selain Jalan Affandi.
3. Toko Merah Cabang Besi yang berdiri 15 Oktober 2004 dan
dikelola oleh Bapak H. Eksa Adhaparda. Sehingga pada
tahun 2004, Ibu Rusdi membuka dua cabang Toko Merah
secara bersamaan. Masing–masing Toko Merah telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mempunyai bagian Administrasi dan Personalianya sendiri.
Toko Merah mempunyai motto 3M yaitu MERAH,
MURAH, MERIAH. Motto ini sekaligus mencerminkan harga dan
pelayanan karyawannya kepada konsumen. Toko Merah mampu bertahan
dan berkembang hingga kini tentunya karena dukungan dan pelayanan
karyawannya yang ramah kepada konsumen. Ini juga dikarenakan
pemilik dan staff Toko Merah sangat menghargai karyawannya dengan
rasa kekeluargaan. Staff Toko Merah juga melatih karyawan baru dengan
disiplin, contoh pelatihan karyawan dengan pengenalan toko, visi, misi,
tujuan, dan semua dilakukan dengan rasa kekeluargaan, sehingga
karyawan merasa betah dan dianggap sama.
2. Lokasi Perusahaan
Penentuan lokasi Toko Merah sangat strategis, karena dekat
dengan universitas, sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran.
Sehingga memudahkan konsumen yang akan berkunjung dan berbelanja
di Toko Merah. Konsumen Toko Merah kebanyakan pelajar dan
mahasiswa yang berada di sekitar Toko Merah. Semua cabang Toko
Merah memiliki lokasi yang strategis, tetapi karena munculnya lebih
dahulu Toko Merah 1 sebagai pelopor maka seringkali konsumen
hanya mengenal Toko Merah Jalan Gejayan/Affandi No 1 Yogyakarta.
3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi: Ingin mengembangkan sebuah toko yang mudah dikenal
masyarakat, baik dalam segi nama maupun lokasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Misi: Ingin membantu mahasiswa dalam pelayanan kebutuhan
sehari hari dengan harp. murah.
Tujuan: Ingin membantu mahasiswa dalam pelayanan kebutuhan
sehari-hari dengan harga murah dan mendapatkan laba
sehingga kelangsungan Toko Merah dapat bertahan.
4. Sumber Daya Manusia atau Personalia
Sumber daya manusia atau personalia merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan berjalannya operasional perusahaan dari
perencanaan sampai realisasinya. Kualitas dari tenaga kerja
mempengaruhi perkembangan perusahaan.
Manajemen personalia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk
memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk
mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengembangan, penggunaan,
evaluasi dan pemeliharaan karyawan dalam jumlah atau kuantitas, dan
tipe atau kualitas yang tepat. Kegiatan manajemen personalia adalah
tindakan-tindakan yang diambil untuk memberikan kepada organisasi
satuan kerja yang efektif. Efektivitas manajemen personalia
berkaitan dengan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Sumber Daya Manusia atau karyawan pada Toko Merah
berjumlah sekitar 70 orang minimal lulusan SMA. Karyawan Toko
Merah mayoritas adalah wanita yang dianggap lebih fleksibel dalam
bersikap terhadap pelanggan. Rata–rata karyawan di Toko Merah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berumur sekitar 30-40 tahun dan merupakan karyawan tetap. Toko Merah
merekrut karyawannya atas dasar bantuan dari mulut ke mulut atau jika
mereka membutuhkan tambahan karyawan, mereka meminta bantuan
karyawan tetapnya untuk mencarikan jika ada orang atau teman yang
membutuhkan pekerjaan. Syarat yang diajukan sebagai karyawan tidak
sulit karena mereka harus lulusan SMA dan sederajad, ramah, bisa
bergaul, dan bisa bekerja dalam satu tim kerja.
Toko Merah juga memberikan fasilitas kepada karyawannya
antara lain :
1. Makan siang.
2. Bonus insentif
Bonus intensif ini dapat diperoleh jika dalam satu bulan karyawan
tidak pernah ijin baik sakit atau cuti. Toko Merah juga memberikan
sanksi bila dalam sebulan kerja, karyawan sering tidak masuk maka
insentif atau bonus hilang.
3. Karyawan yang telah bekerja > 6 tahun diberi hadiah cincin emas.
4. Karyawan yang telah bekerja 6 tahun diberi cuti 3 hari.
5. Pemasaran
Toko Merah tidak mempunyai manajemen pemasaran yang khusus
diterapkan bagi organisasi. Bentuk pemasaran masih secara tradisional
melalui mulut ke mulut seperti halnya perekrutan karyawan, tidak
ada promosi maupun iklan. Toko Merah berdiri pada tahun 1996, dan
sudah mempunyai banyak pengalaman dalam bidang perniagaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Apalagi didukung dengan banyaknya anak cabang di Yogyakarta, yang
jumlah konsumennya cukup banyak, Toko Merah mampu bersaing
dengan toko-toko lainnya.
6. Jam Kerja
Sistem penggajian karyawan berdasar waktu shift atau jam
kerja. Sistem kerja pada Toko Merah adalah shift atau kerja paruh
waktu, agar tidak memberatkan karyawan dan sesuai dengan gaji yang
diberikan. Waktu kerja diatur setiap hari Senin–Minggu. Sistem kerja
dibagi menjadi dua shift, yaitu:
a. Shift pagi pukul 07.45 -16.00 WIB.
b. Shift sore pukul 13.15 - 21.30 WIB.
Pada shift pagi dan sore hari terdapat selisih 3 jam, maksudnya,
karyawan yang bertugas jaga pada shift pagi akan tetap berjaga sampai
pukul 16.00 walaupun karyawan yang bertugas shift sore sudah datang.
Dikarenakan waktu kerja pada semua swalayan memang demikian,
sehingga karyawan yang berjaga pagi dan sore dapat bertemu dan
bekerja sama dalam selisih waktu tersebut. Pukul 16.00 WIB hanya
menunjukkan waktu pulang karyawan shift pagi.
7. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di Toko Merah sangatlah sederhana. Ada
beberapa orang yang tidak termasuk di dalam struktur organisasi, mereka
bertugas sebagai pembersih (cleaning service). Mereka adalah bagian
dan Toko Merah yang paling berjasa dalam hal kerapian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pembersihan ruangan, karena menurut Ch. Sumarmi, di mana penulis
melakukan wawancara, para cleaning service disebut berjasa karena
tanpa bantuan mereka, konsumen tidak akan mau datang dan belanja ke
Toko Merah jika situasi toko berantakan dan kotor.
Menurut staff Toko Merah, yang membuat konsumen tertarik dan
berbelanja di Toko Merah adalah keramahan, pelayanan karyawannya
dan kebersihan toko. Pelayanan Toko Merah memang masih sederhana
akan tetapi kreatif dan unik, dapat dilihat dari cara menurunkan barang
yang dibeli konsumen dari lantai atas menggunakan tas belanja yang
dikatrol ke bawah.
Struktur organisasi pada Toko Merah Jalan Affandi/Mrican
sangat sederhana, terdiri atas pimpinan, administrasi, personalia
merangkap supervisor, bagian pengadaan barang, bagian
pembayaran, kasir, bagian pengambilan barang, karyawan, gudang,
bidang transportasi, dan driver.
Struktur organisasi tersebut mempunyai fungsi, tugas, dan
tanggung jawab masing-masing. Berikut tanggung jawab setiap
departemen:
1. Pimpinan tertinggi sekaligus pemilik: Hj. Sri Sunarti Rusdi,
membawahi bagian administrasi dan personalia. Hj. Sri Sunarti
Rusdi tidak dapat setiap hari memantau dua toko sekaligus,
maka beliau memberikan kepercayaan penuh kepada bagian
administrasi dan personalia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Bagian Administrasi: Ch. Tri Rahayu
Bagian Administrasi berkaitan dengan pembayaran gaji
karyawan dan pembayaran supplier atas kiriman barang.
Bagian Administrasi membawahi :
a. Divisi Pengadaan Barang
Divisi pengadaan barang bertanggungjawab mengurusi
persediaan barang jika barang di gudang akan habis/menipis
dan memesan barang kepada supplier.
b. Divisi Pembayaran
Divisi pembayaran bertanggungjawab terhadap pembayaran
gaji karyawan dan pembayaran barang dari supplier atas
kiriman barang.
3. Bagian Personalia / Supervisor : Ch Sumarmi
Bagian Personalia berkaitan dengan karyawan secara langsung
maupun tidak langsung dan pengawasan terhadap cara kerja
karyawan dan barang-barang pada Toko Merah. Secara langsung
dengan cara memantau cara kerja karyawan, merekrut dan
mendidik karyawan baru.
Bagian Personalia membawahi :
a. Kasir
Kasir bertanggungjawab pada transaksi keuangan, dan mengecek
nota pembelian barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Bagian Pengambilan Barang
Bagian pengambilan barang bertanggungjawab pada
pemeriksaan barang dan pengambilan barang dari gudang.
c. Karyawan
Karyawan bertanggungjawab pada pelayanan terhadap konsumen,
baik dalam hal keterangan barang maupun pengambilan
barang dari counter.
d. Gudang
Gudang bukan nama suatu ruangan tetapi istilah yang diberikan
bagi karyawan yang bertugas pada pengawasan barang dan keluar-
masuk barang di toko.
e. Transportasi
Transportasi juga hanya istilah untuk menyebut karyawan yang
bertanggungjawab mengantar barang dari counter ke bagian
depan toko.
B. Gambaran Umum Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta
Pelanggan dapat melakukan pembelian barang secara langsung pada
counter yang ada di Toko Merah. Penjualan tunai dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian
diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
oleh perusahaan. Dengan demikian transaksi penjualan tunai yang dilakukan
konsumen dengan perusahaan telah dilakukan dengan baik dan sah. Berikut
ini disajikan data mengenai sistem akuntansi penjualan tunai dari hasil
wawancara dan observasi.
1. Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah
Yogyakarta
Sistem penjualan di Toko Merah melibatkan banyak fungsi
dengan pembagian kerja masing-masing. Fungsi yang terkait dalam
sistem penjualan tunai Toko Merah antara lain:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan pada Toko Merah memiliki peran dalam
sistem penjualan tunai sebagai penerima order dari pembeli, lalu
peran selanjutnya setelah menerima order dari pembeli adalah
menulis pesanan barang dari konsumen pada selembar kertas
kosong. Data yang ditulis oleh bagian penjualan dalam selembar
kertas kosong memuat tanggal transaksi, jenis barang yang dibeli,
kuantitas barang, harga barang dan otorisasi oleh bagian penjualan.
Setelah menulis pesanan barang konsumen pada selembar kertas
kosong, bagian penjualan menyerahkannya kepada konsumen
untuk kepentingan pembayaran harga barang ke bagian kassa.
b. Fungsi Kassa
Fungsi Kassa pada Toko Merah Yogyakarta terdiri dari dua
bagian yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Cashier
Cashier merupakan bagian yang penting dalam sistem
akuntansi penjualan tunai pada Toko Merah Yogyakarta karena
Cashier inilah yang berhubungan langsung dengan
konsumen untuk melakukan transaksi penjualan tunai dan tugas-
tugas yang dilakukan adalah:
a. Menerima uang tunai, sebagai alat pembayaran dan
konsumen dan selanjutnya memberi cap lunas pada selembar
kertas kosong yang telah ditulisi daftar pesanan barang oleh
bagian penjualan pembayaran sebagai tanda bahwa
konsumen telah membayar barang yang dibelinya. Kemudian
mengembalikan selembar kertas kosong yang telah ditulisi
pesanan konsumen yang telah diberi cap lunas itu pada
pembeli untuk mengambil barang yang dibelinya.
b. Pada setiap habis jam kerja atau satu shift kerja, Cashier
bertanggungjawab kepada Head Cashier dalam perhitungan
jumlah kas yang masuk sedangkan Supervisor melakukan
perhitungan persediaan fisik karyawan counter.
2. Head Cashier
Head Cahshier ini merupakan bagian yang mengawasi
jalannya transaksi penjualan tunai yang dilakukan oleh Cashier
dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
a. Mengawasi Cashier dalam menghitung jumlah uang kas
yang masuk dari penjualan tunai dan disesuaikan dengan
catatan pada setiap counter pada setiap habis jam kerja
atau satu shift kerja.
b. Menerima uang kas yang masuk dari Cashier kemudian
menyetorkannya ke bank di mana Toko Merah Yogyakarta
menyimpan uangnya. Toko Merah menyimpan pada Bank
BPD DIY cabang Gejayan/Affandi, sehingga diperoleh bukti
setor bank. Hal ini dilakukan setiap hari atau selambat-
lambatnya sehari berikutnya.
c. Memberikan bukti setor bank tersebut ke bagian akuntansi
untuk proses pencatatan selanjutnya.
c. Fungsi Gudang
Fungsi gudang dalam Toko Merah hanya bertugas
mengambil barang dagangan atau persediaan barang yang di
gudang jika barang yang dijual dalam counter telah menipis. Jika
ada pesanan khusus dari konsumen, maka bagian gudang yang
mempersiapkan barang untuk konsumen. Misalnya jika ada
konsumen yang akan membeli sterofoam dalam ukuran besar,
maka bagian gudang akan mempersiapkan barang yang akan dibeli
itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
d. Fungsi Transportasi
Transportasi hanya istilah untuk menyebut karyawan yang
bertanggungjawab mengantar barang dari counter ke bagian
pengambilan barang. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada
pesanan yang perlu diantar.
e. Fungsi Pengiriman
Fungsi pengiriman di Toko Merah adalah fungsi yang
bertanggungjawab dalam pembungkusan barang yang dipesan oleh
konsumen serta menyerahkannya kepada konsumen. Fungsi ini
harus memiliki ketelitian yang tinggi dalam melihat bukti
pembayaran yang digunakan pembeli dalam pengambilan barang.
f. Fungsi Akuntansi
Fungsi Akuntansi bertanggungjawab pada pimpinan Toko
Merah Yogyakarta untuk membuat laporan yang dibutuhkan,
berikut ini adalah tugas-tugas fungsi akuntansi yang berhubungan
dengan transaksi penjualan tunai antara lain:
1. Membuat laporan harian atau daily report yang berisi
tentang laporan penerimaan per kelompok barang, laporan
penerimaan penjualan, dan laporan penerimaan kas dari
pembayaran uang tunai, pada setiap harinya dan juga jumlah
uang kas masuk yang disetor ke bank setiap harinya. Bertugas
membandingkan uang yang telah disetor ke bank oleh Head
Cashier dengan cara jumlah yang tertera pada bukti setor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
bank apakah sesuai dengan informasi jumlah kas masuk
yang disetor ke bank yang ada pada daily report.
2. Membuat buku pembantu persediaan dan laporan
penjualan yang kemudian digunakan untuk membuat
laporan keuangan sederhana yang dibutuhkan oleh
pimpinan Toko Merah Yogyakarta
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
akuntansi penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta adalah:
a. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat dan meringkas
data penjualan. Toko Merah dalam menjalankan sistem penjualan
tunainya tidak membuat jurnal penjualan karena Toko Merah
bergerak dalam sistem penjualan tunai. Toko Merah menghitung
hasil penjualan pada setiap harinya dengan melihat persediaan
barang yang terjual secara fisik melalui catatan yang ada pada
setiap counter.
b. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan
kas dari berbagai sumber. Toko Merah dalam menjalankan sistem
penjualan tunainya membuat jurnal penerimaan kas, hanya jurnal
penerimaan kas tidak dibuat secara rinci karena adanya transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
penjualan yang intensitasnya sering, sehingga Toko Merah memilih
kebijakan untuk mencatat besarnya kas yang diterima tiap hari
secara sederhana dengan menggunakan format pencatatan yang
telah ditetapkan Toko Merah.
c. Kartu Persediaan
Kartu persediaan ini berisi tentang hasil dari pengawasan
barang dengan metode fisik, dalam sistem ini mutasi setiap jenis
barang setiap saat selalu dicatat oleh karyawan counter.
d. Kartu Gudang
Kartu gudang ini berfungsi untuk mencatat mutasi dan
persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Kartu gudang
yang ada pada Toko Merah digunakan oleh bagian pengadaan
barang untuk pengadaan barang/persediaan yang akan dijual.
3. Bukti Transaksi Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah
Yogyakarta
Bukti-bukti transaksi dalam sistem penjualan tunai Toko Merah
Yogyakarta adalah:
a. Faktur Penjualan Tunai
Faktur penjualan tunai digunakan untuk merekam berbagai
informasi mengenai transaksi penjualan tunai. Formulir faktur
penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai
nama dan alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode
pramuniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.
Pada Toko Merah, transaksi penjualan yang terjadi pada
counter tidak menggunakan faktur penjualan tunai secara formal.
Toko Merah hanya menggunakan selembar kertas kosong yang
ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat
ada konsumen yang membeli barang. Hal ini dikarenakan adanya
transaksi penjualan yang intensitasnya sering dan dalam partai
kecil, sehingga Toko Merah memilih kebijakan untuk tidak
menggunakan faktur penjualan tunai secara formal.
Pihak Supervisor mengutarakan jika pihak Toko Merah
membuat Faktur penjualan tunai formal dirasa tidak efektif, efisien
dan ekonomis. Hal ini dilihat dari banyaknya transaksi penjualan
yang terjadi setiap hari, sehingga jika diadakan faktur penjualan
formal akan terdapat banyak sekali faktur penjualan yang ada,
sehingga akan menimbulkan cost/ biaya tambahan yang lebih besar
bagi Toko Merah.
b. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan digunakan untuk
meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.
c. Bukti Setor Bank
Apabila Toko Merah Yogyakarta menyetor uang ke bank,
maka dari bank akan diperoleh bukti setor bank biasanya disediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
oleh bank di mana Toko Merah Yogyakarta akan menyimpan
uangnya. Toko Merah Yogyakarta menyimpan uangnya di Bank
BPD DIY cabang Gejayan/Affandi.
4. Prosedur Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta
Prosedur dalam sistem penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta
adalah:
a. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur order penjualan ini, bagian order penjualan
atau karyawan counter menerima order dari konsumen dan
menulisnya pada selembar kertas kosong yang kemudian
menyerahkan pada konsumen agar digunakan untuk melakukan
pembayaran di bagian kassa dan digunakan untuk pengambilan
barang yang dibeli oleh konsumen.
b. Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur penerimaan kas ini, bagian kassa menerima
pembayaran harga barang dari konsumen dan memberikan tanda
pembayaran yaitu berupa cap “lunas” pada selembar kertas kosong
yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter
kemudian digunakan oleh konsumen untuk pengambilan barang.
c. Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur penyerahan barang ini, bagian pengiriman
barang menyerahkan barang yang dibeli kepada konsumen dan
memberikan tanda berupa cap “barang sudah diambil” pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh
bagian penjualan/counter dan telah di cap ”lunas” oleh bagian
kassa.
d. Prosedur penyetoran kas ke bank
Dalam prosedur penyetoran kas ke bank ini, Head Cashier
menerima uang kas yang masuk dari Cashier kemudian
menyetorkannya ke bank di mana Toko Merah Yogyakarta
menyimpan uangnya yaitu di Bank BPD DIY cabang
Gejayan/Affandi, sehingga diperoleh bukti setor bank. Hal ini
dilakukan setiap hari atau selambat-lambatnya sehari berikutnya.
e. Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedur pencatatan penerimaan kas ini, bagian
akuntansi mencatat penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang
diterima dari bank melalui bagian Cashier.
f. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur pencatatan harga pokok penjualan ini, bagian
kartu persediaan membuat rekapitulasi harga pokok penjualan.
5. Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko
Merah Yogyakarta.
a. Organisasi
Perancangan organisasi harus didasarkan pada elemen pokok
sistem pengendalian intern, berikut ini perancangan organisasi yang
telah ada di Toko Merah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan
dan terpisah dari fungsi penerimaan kas.
Fungsi penjualan adalah fungsi operasi, sehingga harus
dipisahkan dengan fungsi penyimpan yaitu fungsi penerimaan
kas.
2. Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.
Fungsi penerimaan kas di Toko Merah terpisah dari
fungsi akuntansi. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga
kekayaan perusahan dan menjamin ketelitian serta keandalan
data akuntansi.
3. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh lebih dari satu
fungsi.
Dalam pelaksanaan transaksi penjualan tunai di Toko
Merah dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi. Pelaksanaan
seperti ini bertujuan untuk pengecekan intern pekerjaan tiap
fungsi yang terkait dalam pelaksanaan transaksi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Otorisasi yang terjadi pada setiap transaksi penjualan tunai
pada Toko Merah antara lain:
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan selembar kertas kosong yang
ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter
saat ada konsumen yang membeli barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan
cara membubuhkan cap “lunas” pada selembar kertas kosong
yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian
penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang.
3. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang
dengan cara membubuhkan cap “barang sudah diambil“
selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang
oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang
membeli barang dengan cap ”lunas” sebagai bukti bahwa
konsumen telah melakukan pembayaran di kassa.
c. Praktik yang sehat
1. Faktur penjualan formal di Toko Merah belum tersedian. Toko
Merah hanya menggunakan selembar kertas kosong yang
ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter
saat ada konsumen yang membeli barang.
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja
berikutnya.
3. Perhitungan saldo kas yang ada di fungsi penerimaan kas
secara periodik dan secara mendadak oleh supervisor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
6. Bagan Arus Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko
Merah Yogyakarta
Bagan Arus atau Flowchart ini menguraikan jalannya sistem
akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta yang
merupakan sistem penjualan tunai yang dilakukan antara konsumen
dengan perusahaan. Bagan arus sistem akuntansi penjualan tunai
Toko Merah Yogyakarta dapat dilihat pada halaman lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
ANALISIS DATA
Penjualan tunai dilaksanakan oleh Toko Merah dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh Toko Merah kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh Toko
Merah, barang kemudian diserahkan kepada pembeli. Berikut ini disajikan
analisis data mengenai sistem akuntansi penjualan tunai dan sistem pengendalian
intern dari hasil wawancara dan observasi penelitian di Toko Merah Yogyakarta:
A. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta
Tabel 5.1 Hasil Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek Keterangan
No. Teori Ada Tidak
1 Faktur Penjualan. √ Masih menggunakan kertas kosong
2 Pita Register Kas. √ Masih menggunakan kalkulator
3 Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan. √
4 Bukti Setor Bank. √ BPD DIY Cabang Affandi
5 Jurnal penjualan √
6 Jurnal penerimaan kas. √
7 Jurnal Umum. √
8 Kartu persediaan. √
9 Kartu gudang. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Melihat daftar tabel Tabel 5.1 mengenai hasil analisis dokumen dan
catatan akuntansi dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah,
bahwa secara umum masih terdapat kelemahan dalam sistem akuntansi
penjualan tunai di Toko Merah. Kelemahan-kelemahan ini dapat diidentifikasi
dari:
a. Toko Merah sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang tidak
menggunakan faktur penjualan tunai secara formal.
Pada Toko Merah, transaksi penjualan yang terjadi pada counter tidak
menggunakan faktur penjualan tunai secara formal. Toko Merah hanya
menggunakan selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang
oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang.
selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian
penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang di Toko Merah
Yogyakarta dapat dilihat pada halaman lampiran.
Selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh
bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang yang ada
di Toko Merah Yogyakarta, hanya mampu merekam tanggal transaksi, jenis
barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan otorisasi bagian
penjualan. Sedangkan secara teori formulir faktur penjualan tunai secara
formal seharusnya terbuat secara tercetak dan memuat persyaratan sebuah
formulir penjualan tunai yaitu yang dapat digunakan untuk merekam data
mengenai nama dan alamat pembeli, nama dan alamat penjualan, tanggal
transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
nama dan kode pramuniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi
serta terdapat data perusahaan/toko penerbit faktur penjualan tunai.
Faktur penjualan tunai yang dibuat secara formal bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyalahgunaan formulir. Dalam sistem pengendalian
hal ini sangat penting, kerena faktur penjualan tunai merupakan bukti
transaksi penjualan utama. Keadaan di Toko Merah Yogyakarta yang tidak
terdapat faktur penjualan tunai secara formal terdapat beberapa kelemahan
antara lain:
a. Selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian
penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang yang ada di
Toko Merah Yogyakarta tidak dapat menunjukkan pihak yang
menerbitkan faktur.
b. Selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian
penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang yang ada di
Toko Merah Yogyakarta mudah disalahgunakan oleh pihak lain yang
ingin merugikan perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya
nomor urut tercetak pada selembar kertas kosong yang ditulisi daftar
pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang
membeli barang sehingga pengendalian formulir tidak diperhatikan.
c. Toko Merah Yogyakarta yang tidak memiliki faktur penjualan tunai
secara formal tidak mampu melakukan pembukuan secara lengkap,
karena tidak tersedia bukti pendukung untuk melakukan pembukuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Toko Merah sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang belum
menggunakan pita register kas.
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan
mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas
yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur
penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. Namun, dalam sistem
penjualan tunai pada Toko Merah belum menggunakan mesin register kas,
sehingga penjualan tunai yang terjadi tanpa disertai adanya pita register kas.
Pita register kas yang tidak dimiliki oleh Toko Merah memunculkan
adanya kelemahan yang dapat kita temukan dari sistem penjualan tunai dan
sistem pengendalian intern, selain tidak tersediannya faktur penjualan tunai
secara formal. Ketidaktersediaan dokumen ini berpengaruh pada pencatatan
yang dilakukan oleh bagian akuntansi.
c. Toko Merah menyelenggarakan pencatatan jurnal penerimaan kas secara
sederhana dan hanya berdasarkan penerimaan kas dari penjualan.
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat penerimaan kas dan berbagai sumber, diantaranya dari penjualan
tunai. Toko Merah dalam menjalankan sistem penjualan tunainya membuat
jurnal penerimaan kas, hanya jurnal penerimaan kas tidak dibuat secara rinci
karena adanya transaksi penjualan yang intensitasnya tinggi, sehingga Toko
Merah memilih kebijakan untuk mencatat besarnya kas yang diterima tiap
hari secara sederhana dengan menggunakan format pencatatan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
ditetapkan Toko Merah. Format penerimaan kas dapat dilihat pada halaman
lampiran.
Berdasar informasi yang diperoleh dan dengan melihat format
penerimaan kas yang ada pada Toko Merah Yogyakarta, informasi
penerimaan kas yang terekam hanya yang berasal dari penjualan sedangkan
penerimaan kas dari sumber yang lain tidak terlihat. Bagian akuntansi
mencatat penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank melalui bagian kassa
yang kemudian dicocokkan dengan kartu persediaan pada tiap counter.
Berikut ini adalah contoh faktur penjualan tunai yang sesuai dengan
syarat formulir penjualan tunai formal. Formulir di bawah ini mampu
merekam data mengenai nama dan alamat pembeli, nama dan alamat
penjualan, nomor faktur, tanggal transaksi, nama barang, kuantitas, harga
satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga, otorisasi terjadinya
berbagai tahap transaksi serta terdapat data perusahaan/toko penerbit faktur
penjualan tunai. Faktur penjualan tunai ini dibuat rangkap tiga yang
bertujuan untuk dokumen transaksi bagi pembeli, kasir dan bagian gudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 5.1: faktur penjualan tunai untuk pembeli
Gambar 5.2: faktur penjualan tunai untuk kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 5.3: faktur penjualan tunai untuk bagian gudang.
B. Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah
Yogyakarta
Tabel 5.2 Hasil Analisis Fungsi yang Terkait Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek
No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Fungsi Penjualan.
a. Menerima order dari pembeli.
b. Mengisi faktur penjualan tunai
c. Menyerahkan faktur penjualan tunai
kepada pelanggan untuk
kepentingan pembayaran harga
barang ke bagian kassa.
√
√
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2
Fungsi Kassa.
a. Mengumpulkan kas yang diterimakan
dari pelanggan.
b. Menyerahkan copy bukti
pembayaran/penyetoran kas ke bank
pada fungsi akuntansi.
√
√
3
Fungsi Gudang.
a. Menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli.
b. Menyerahkan barang dan dokumen
pencatatan ke fungsi pengiriman.
√
√
4
Fungsi Pengiriman.
a. Membungkus barang yang dipesan
oleh pembeli.
b. Menyerahkan barang tersebut kepada
pembeli.
√
√
5
Fungsi Akuntansi.
a. Mencatat transaksi penjualan.
b. Mencatat transaksi penerimaan kas
c. Menyajikan informasi kepada
manajemen.
√
√
√
Melihat daftar tabel Tabel 5.2 mengenai hasil analisis fungsi yang
terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah, bahwa secara
umum fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai pada Toko Merah
Yogyakarta telah menunjukkan pemisahan fungsinya masing-masing sesuai job
description. Dengan demikian transaksi penjualan tunai pada Toko Merah
melibatkan banyak fungsi, sehingga antara satu fungsi dengan fungsi yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tercipta pengendalian. Namun, pada fungsi penjualan yang bertugas untuk
menerima order pembelian dari pembeli belum menggunakan faktur penjualan
formal tetapi masih menggunakan kertas kosong. Berbagai kelemahan dari
penggunaan kertas kosong telah diuraikan pada hasil analisis dokumen dan
catatan dalam sistem penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta yang di
halaman sebelumnya.
C. Jaringan Prosedur yang Membentuk Dalam Sistem Penjualan Tunai
Toko Merah Yogyakarta
Tabel 5.3 Hasil Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori Ada Tidak Keterangan
1
Prosedur order penjualan.
a. Fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuat faktur
penjualan tunai.
b. Pembeli melakukan pembayaran harga
barang ke fungsi kassa.
c. Fungsi pengiriman menyiapkan barang
yang akan diserahkan kepada pembeli.
√
√
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
2
Prosedur penerimaan kas.
a. Fungsi kas menerima pembayaran
harga barang dari pembeli dan
memberikan tanda pembayaran
berupa pita register kas dan cap
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
"lunas" pada faktur penjualan tunai
kepada pembeli
b. Pembeli melakukan pembayaran
harga barang ke fungsi kassa.
√
3
Prosedur pengiriman.
Fungsi pengiriman menyerahkan
barang kepada pembeli.
√
4
Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai.
a. Fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai
dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas.
b. Fungsi akuntansi juga mencatat
berkurangnya persediaan barang
yang dijual dalam kartu persediaan.
√
√
5
Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.
Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima
dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah
penuh.
√
6
Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.
Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas
ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar
bukti setor bank yang diterima dari bank
melalui fungsi kas.
√
7
Prosedur Pencatatan Harga Pokok
Penjualan.
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi
harga pokok penjualan berdasar data yang
dicatat dalam kartu persediaan, yang
kemudian dijadikan sebagai dokumen
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
sumber untuk pencatatan harga pokok
penjualan ke dalam jurnal umum.
Melihat daftar tabel Tabel 5.3 mengenai hasil analisis jaringan prosedur
yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah, bahwa
secara umum prosedur yang membentuk dalam sistem penjualan tunai Toko
Merah Yogyakarta telah menunjukkan prosedur yang runtut sesuai teori yang
ada. Masing-masing fungsi/bagian yang terlibat dalam penjualan tunai telah
menjalankan prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan. Namun, pada prosedur
order penjualan dan prosedur penerimaan kas masih terdapat kelemahan.
Kelemahan ini sebenarnya telah muncul pada analisis dokumen dan catatan
yang terkait pada sistem penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta di
halaman sebelumnya yaitu tentang penggunaan kertas kosong dalam
penerimaan order dari konsumen yang kemudian digunakan juga pada
pembayaran di bagian kassa.
Penggunaan kertas kosong pada prosedur ini dapat menimbulkan
kelemahan pada sistem pengendalian intern di Toko Merah Yogyakarta. Hal ini
pastinya juga akan mempengaruhi pencatatan pada bagian akuntansi, meskipun
transaksi penjualan tunai pada Toko Merah telah melalui prosedur yang runtut,
sehingga otorisasi dapat terlihat dengan jelas melalui prosedur yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
D. Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam Sistem
Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta
Tabel 5.4
Hasil Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori Ada Tidak
Keterangan
1
Fungsi penjualan terpisah dari
fungsi penerimaan kas.
√
2
Fungsi pencatat penerimaan
kas terpisah dari fungsi
akuntansi.
√
3
Transaksi penjualan
dilaksanakan oleh lebih dari satu
fungsi.
√
Hasil analisis struktur organisasi dan pembagian wewenang dalam
sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta:
a. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan dan terpisah
dari fungsi penerimaan kas.
Fungsi penjualan adalah fungsi operasi, sehingga harus dipisahkan dengan
fungsi penyimpan yaitu fungsi penerimaan kas.
b. Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.
Fungsi penerimaan kas di Toko Merah terpisah dari fungsi akuntansi. Hal
ini perlu dilakukan untuk menjaga kekayaan perusahan dan menjamin
ketelitian serta keandalan data akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.
Dalam pelaksanaan transaksi penjualan tunai di Toko Merah dilaksanakan
oleh lebih dari satu fungsi. Pelaksanaan seperti ini bertujuan untuk
pengecekan intern pekerjaan tiap fungsi yang terkait dalam pelaksanaan
transaksi.
E. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam Sistem Akuntansi
Penjualan Tunai Toko Merah
Tabel 5.5 Hasil Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori Ada Tidak
Keterangan
1 Penerimaan order dari pembeli
diotorisasi oleh fungsi penjualan.
√
2
Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi
kas dengan cara membubuhkan cap
"lunas" pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur.
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
3
Penyerahan barang diotorisasi oleh
fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap ”barang sudah
diambil” pada faktur penjualan tunai.
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
4
Pencatatan ke dalam buku jurnal
diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberi tanda pada faktur
penjualan tunai
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
5 Pencatatan ke dalam catatan akuntansi
diotorisasi oleh fungsi akuntansi. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Melihat daftar tabel Tabel 5.5 mengenai hasil analisis sistem otorisasi
dan prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko
Merah telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ada. Pada analisis sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan masih dapat ditemui adanya beberapa
kelemahan. Kelemahan ini terdapat pada penerimaan kas oleh fungsi kassa
dengan membubuhkan cap "lunas" pada selembar kertas kosong yang ditulisi
daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang
membeli barang dan tidak penempelan pita register kas pada selembar kertas
kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat
ada konsumen yang membeli barang tersebut. Hal ini dikarenakan pada
penjualan di Toko Merah Yogyakarta masih menggunakan alat hitung
sederhana yaitu kalkulator. Penjualan di Toko Merah Yogyakarta belum
menggunakan/ mengoperasikan mesin register kas.
Pembubuhan cap ”lunas” pada selembar kertas kosong yang ditulisi
daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang
membeli barang, menimbulkan kelemahan yaitu cap ”lunas” sangat mudah
ditiru sehingga tidak menjamin terjadinya penyalahgunaan oleh pihak-pihak
yang hendak berbuat curang dengan membuat cap tersebut pada ahli stempel
yang dapat kita temukan, sehingga jika karyawan tidak teliti, maka kecurangan
dapat terjadi dan harta atau barang dagang hilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
F. Praktek yang Sehat Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko
Merah Yogyakarta
Sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta
sebenarnya sudah baik namun untuk pengendalian pihak eksternal maka perlu
disempurnakan. Di bawah ini hasil analisis praktek yang sehat dalam sistem
akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta:
Tabel 5.6 Hasil Analisis Praktek yang Sehat Dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.
Praktek No. Teori Ada Tidak
Keterangan
1
Faktur penjualan bernomor urut
tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penjualan.
√
Masih
menggunakan
kertas kosong
2
Jumlah kas yang diterima dan penjualan
tunai disetor seluruhnya ke bank pada
hari yang sama dengan transaksi
penjualan tunai atau pada hari kerja
berikutnya.
√
Bank BPD DIY
Cabang
Gejayan/Affandi
3
Penghitungan saldo kas yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik dan
secara mendadak oleh fungsi
pemeriksa intern.
√
Melihat daftar tabel Tabel 5.6 mengenai hasil praktek yang sehat
dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta, bahwa
masih terdapat kelemahan dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Merah. Kelemahan-kelemahan ini dapat diidentifikasi dari tidak adanya faktur
penjualan secara formal meskipun pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Adanya kelemahan ini
menunjukkan terdapatnya kelemahan pengawasan formulir yang digunakan
sebagai media otorisasi pada setiap transaksi. Pada sistem penjualan tunai yang
dilakukan oleh Toko Merah Yogyakarta, sangatlah perlu memiliki faktur
penjualan tunai secara formal agar pengawasan formulir dapat lebih
dipertanggungjawabkan dan dapat tercipta praktek yang sehat dalam
organisasi. Salah satu cara pengawasan formulir adalah dengan merancang
formulir formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa pada sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah
Yogyakarta sudah baik namun untuk pengendalian pihak eksternal maka
perlu disempurnakan. Beberapa kelemahan yang masih ditemukan antara
lain:
1. Toko Merah Yogyakarta tidak memiliki faktur penjualan secara formal
yang berakibat:
a. Penerimaan order penjualan hanya ditulis pada kertas kosong
sehingga tidak memenuhi syarat formulir penjualan tunai secara
formal.
b. Mudah disalahgunakan oleh pihak lain yang ingin merugikan
perusahaan.
c. Tidak mampu melakukan pembukuan secara lengkap, karena tidak
tersedia bukti pendukung untuk melakukan pembukuan oleh bagian
akuntansi.
2. Toko Merah sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang
belum menggunakan pita register kas, sehingga penjualan tunai yang
terjadi tanpa mengoperasikan mesin register kas dan hanya
menggunakan kalkulator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sistem pengendalian intern terdapat beberapa kelemahan, antara
lain:
1. Pembubuhan Cap ”lunas” sangat mudah ditiru sehingga tidak menjamin
terjadinya praktek yang sehat.
2. Terdapat kelemahan pengawasan formulir yang masih menggunakan
kertas kosong dan tidak menggunakan formulir formal sebagai media
otorisasi pada setiap transaksi.
B. Keterbatasan Penelitian
Analisis data dan pembahasan pada dokumen, catatan akuntansi
dan penyetoran uang tunai ke bank maupun proses pembayaran yang
berhubungan dengan kerahasiaan bank dan pihak Toko Merah tidak dapat
diamati secara langsung sehingga data yang didapat hanya berupa hasil
dokumentasi data, kuesioner dan wawancara yang hanya dilakukan oleh
supervisor Toko Merah Yogyakarta. Peneliti menyarankan pihak Toko
Marah Yogyakarta untuk mengadakan faktur penjualan tunai secara formal
dan mengadakan pita register kas agar pengawasan media otorisasi pada
transaksi penjualan dapat dipertanggungjawabkan.Usulan ini hanya untuk
yang mengetahui sistem akuntansi agar sistem akuntansi penjualan yang
telah dijalankan menjadi lebih sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa hal yang perlu
disarankan bagi perusahaan. Saran ini semoga bermanfaat terutama
dalam sistem pengendalian intern yang terdapat pada Toko Merah
Yogyakarta. Saran tersebut adalah:
1. Mengingat pentingnya faktur penjualan tunai secara formal, maka perlu
diadakan faktur penjualan tunai secara formal sehingga dapat lebih
dipertanggungjawabkan penggunaannya serta dapat melakukan sistem
akuntansi penjualan tunai dan sistem pengendalian intern secara handal.
2. Mengingat pentingnya pita register kas, maka Toko Merah Yogyakarta
perlu mulai untuk merencanakan untuk menggunakan mesin register
kas agar dokumen dalam sistem penjualan tunai menjadi lengkap.
3. Pembubuhan cap”lunas” hendaknya diganti dengan mengoperasikan
mesin register kas karena cap “lunas” mudah ditiru/dibuat oleh ahli
stempel dan dapat disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki.1990. Sistem Akuntansi-Penyusunan Prosedur dan Metode-Metode. Edisi ke-4, Cetakan ke-1. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
Fransisca.1999. Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
dari Penjualan Tunai studi kasus pada CV Andi Offset. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
James A. Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku 1. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat. Jogiyanto.1997. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori
dan praktek aplikasi dan bisnis. Edisi ke-2, Cetakan ke-1. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jusup, Al. Haryono.2002. Auditing. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi 1993. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Yogyakarta: Bagian Penerbit
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi, & Kanaka Puradireja.1998. Auditing. Edisi ke-5, Cetakan ke-1.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Munawir .1995. Auditing Modern, Buku I. Yogyakarta: BPFE. Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Pedoman Penulisan Skripsi. 2007. Buku Pedoman Program Studi Pendidikan
Akuntansi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sugiyono.1997. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfa beta. Tugiman, Hiro. 1996. Pengantar Audit Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Wilkinson, Joseph. 1990. Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi-2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar: Format dokumen penerimaan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar: Format kartu persediaan terjual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar : Format dokumen Kertas Kosong Pembayaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gam
bar :
For
mat
Buk
ti Se
tor B
ank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PIMPINAN
ADMINISTRASI PERSONALIA SUPERVISOR
Pengadaan barang
(3 orang)
Pembayaran (2 oarang)
Kasir (5 orang)
Pengambilan barang
(6 orang)
Karyawan (43 orang)
Gudang (5 orang)
Transportasi(4 Orang)
Driver (2 orang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan Arus Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta
Bagian order pejualan
Bagian kassa Bagian gudang Bagian penguriman barang
Via pembeli bersama barang
Via Via pembeli pembeli bersama bersama uang barang bersama barang Diserahkan ke bank untuk pembeli
Mulai
Menerima order dari pembeli
Menulis pada kertas
kosong
2 1
DPB
1 2
11
DPB
Menerima uang dari pembeli
Memberi cap lunas pada DPB
1DPB
3
Mengisi bukti setor
bank
321
Bukti setor bank
Menyetorkan kas ke bank
32
1Bukti setor
bank 4
T
2
2DPB
Kartu gudang
Menyiapkan dan
menyerahkan barang 2DPB
5
3 5
1DPB
2DPB
Membandingkan DPB 1 dengan
DPB 2 Menyerahkan
barang kepada pembeli
2
1DPB
7
Keterangan :DPB: Daftar Pesanan Barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan Arus Sistem Penjualan Tunai (lanjutan) Toko Merah Yogyakarta Bagian
Akuntansi Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
Secara Periodik
4
2
Bukti setor bank
Buku penerimaan
kas
T
8
1Rekapitulasi
HPP
N
Selesai
7
1DPB
NKartu persediaan
Membuat Rekapitulasi
HPP
Rekapitulasi HPP
8
Keterangan : DPB: Daftar Pesanan Barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEDOMAN WAWANCARA
1. Gambaran Umum Perusahaan Toko Merah Yogyakarta
a. Bagaimana sejarah berdirinya Toko Merah?
b. Tujuan berdirinya Toko Merah?
c. Dimana dan bagaimana lokasi Toko Merah?
d. Bagaimana struktur organisasi Toko Merah?
e. Bagaimana deskripsi masing-masing jabatan?
f. Berapa jumlah karyawan di Toko Merah?
g. Bagaimana jam kerja di Toko Merah?
h. Bagaiman mekanisme penambahan karyawan?
i. Apakah ada tunjangan yang diberikan pada karyawan? Jika ada, berapa
prosentasenya?
2. Gambaran Umum Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta
a. Bagaimana sistem atau mekanisme penjualan di Toko Merah?
b. Bagaiman dengan faktur penjualan di Toko Merah?
c. Pembubuhan cap lunas pada faktur penjualan sudah dirasa efektif
dalam menjaga keamanan barang dagang?
d. Faktur penjualan yang tidak dilengkapi copy faktur dan bernomor urut
tercetak, menghambat proses pencatatan/pembukuan oleh bagian
akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Apakan karyawan di bagian pengambilan barang mempunyai
ketelitian yang tinggi?
f. Apakah di Toko Merah memiliki dokumen di bawah ini dan jelaskan
fungsinya masing-masing:
1. Faktur Penjualan
2. Pita Register Kas
3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
4. Bukti Setor Bank
5. Jurnal Penjualan
6. Jurnal penerimaan kas
7. Jurnal Umum
8. Kartu persediaan
9. Kartu gudang
g. Apakah peran fungsi di bawah ini dalam organisasi Toko Merah
yogyakarta?
1. Fungsi Penjualan
2. Fungsi Kassa
3. Fungsi Gudang
4. Fungsi Pengiriman
5. Fungsi Akuntansi
h. Jelaskan prosedur yang ada pada sistem penjualan tunai Toko Merah
Yogyakarta!
1. Prosedur order penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prosedur penerimaan kas
3. Prosedur penyerahan barang
4. Prosedur penyetoran kas ke bank
5. Prosedur pencatatan penerimaan kas
6. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
i. Jelaskan struktur organisasi dan pembagian wewenang dalam sistem
penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta!
1. Fungsi penjualan terpisah dari fungsi penerimaan kas.
2. Fungsi pencatat penerimaan kas terpisah dari fungsi
akuntansi.
3. Transaksi penjualan dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.
j. Jelaskan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan penjualan tunai
wewenang dalam sistem penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta!
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara
membubuhkan cap "lunas" pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur.
3. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap ”barang sudah diambil” pada faktur penjualan
tunai.
4. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi
akuntansi dengan cara memberi tanda pada faktur penjualan tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
k. Jelaskan praktek yang sehat dalam sistem penjualan tunai Toko
Merah Yogyakarta!
1. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
2. Jumlah kas yang diterima dan penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi
penjualan tunai atau pada hari kerja berikutnya.
3. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara
periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa
intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended