View
230
Download
18
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia mempunyai keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan alat
pemuas kebutuhan tersebut terbatas atau langka (scarcity) telah menimbulkan
masalah, yang disebut dengan masalah ekonomi . Masalah ekonomi adalah bagaimana
manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
(faktor-faktor produksi) yang terbatas. Oleh karena itu manusia akan melakukan
pilihan terhadap berbagai alternatif yang mungkin dari berbagai kemungkinan yang
ada.
Tindakan melakukan pilihan terhadap serangkaian kemungkinan yang ada didasari
oleh suatu motif, yang disebut dengan motif ekonomi. Motif ekonomi biasanya
didasari suatu prinsip ekonomi, yang berbunyi dengan pengorbanan tertentu untuk
medapatkan hasil yang sebesar-besarnya, atau dengan pengorbanan sekecil-kecilnya
untuk memperoleh manfaat tertentu.
Hal tersebut diatas akan melatarbelakangi terbentuknya proses permintaan.
Permintaan timbul karena perilaku konsumen, yaitu karena pendapatan yang terbatas
sementara keinginannya adalah untuk mencapai kepuasan maksimum dengan jalan
berusaha mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak mungkin. Oleh karena itu
konsumen mengadakan pilihan. Inilah yang melahirkan perilaku konsumen sebagai
upaya untuk mengungkap bagaimana permintaan itu terbentuk.
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi, karena selain
untuk mengetahui berapa besar investasi yang akan dikeluarkan atau diperlukan juga
untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya yang akan digunakan.
Contohnya : tenaga kerja, material, peralatan dan waktu pelaksanaan. Estimasi biaya
dalam hal ini penting untuk diperhatikan guna pemenuhan permintaan masyarakat
agar alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dapat dimanfaatkan dengan baik, efektif
dan efisien.
Teori penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambaran atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu
barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar
yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang
diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga
terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah yang diminta atau jumlah yang dikehendaki dan mampu
dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.
Permintaan adalah hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang
tersebut di pasar dengan mengasumsikan faktor2 lainnya dianggap tetap (ceteris
paribus).
Contoh permintaan :
Siswa SMU X membutuhkan buku tulis, yang berasal dari uang saku yang
dikumpulkan. Di toko buku siswa tersebut mengadakan tawar-menawar dan
disepakati harga sebuah buku Rp.2.500,00 dengan isi 40 lembar. Sesuai dengan
kemampuannya, maka siswa tersebut membeli 4 buah buku tulis.
Contoh tersebut di atas adalah contoh permintaan perseorangan. Jika dalam satu
sekolah buku tersebut pada harga Rp.2.500,00, jumlah pembeli 100 orang dengan
jumlah yang dibeli 500 buah, maka merupakan contoh permintaan pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu:
a. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang
bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
b. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai
kemampuan membeli.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi harga barang
dengan jumlah yang diminta dengan asumsi ceteris paribus.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (Michael R. Baye:39) :
1. Pendapatan
Karena pendapatan mempengaruhi kemampuan konsumen untuk membeli
barang, perubahan pendapatan mempengaruhi berapa banyak konsumen akan
membeli dengan harga berapapun. Ekonom membedakan antara dua jenis barang:
barang normal dan inferior.
Suatu barang yang permintaan meningkat (bergeser ke kanan) ketika pendapatan
konsumen meningkat disebut barang normal.
Sebuah barang yang kenaikan (penurunan) pendapatan mengarah pada penurunan
(kenaikan) permintaan untuk itu barang disebut barang inferior.
2. Harga Barang Terkait
Perubahan harga-harga barang yang terkait umumnya menggeser kurva
permintaan untuk barang. Misalnya, jika harga Coca Cola naik, sebagian besar
konsumen akan mulai beralih ke Pepsi, karena harga relatif Coca Cola lebih
tinggi dari sebelumnya. Semakin banyak konsumen mengganti Coca Cola ke
Pepsi, kuantitas permintaan pepsi akan cenderung meningkat. Akibatnya,
kenaikan harga Coca Cola mengakibatkan meningkatnya permintaan Pepsi.
Barang yang berinteraksi dengan cara ini dikenal sebagai barang Substitute.
Barang yang kenaikan (penurunan) harga satu barang yang mengarah pada
penurunan (kenaikan) permintaan untuk barang lain disebut barang complements.
3. Iklan dan Selera Konsumen
Iklan sering menyediakan konsumen mengenai informasi tentang keberadaan atau
kualitas suatu produk, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak konsumen
untuk membeli produk tersebut. Iklan juga terkadang memasukkan selera
konsumen untuk mempengaruhi konsumen.
4. Populasi
Permintaan untuk suatu produk juga dipengaruhi oleh perubahan ukuran dan
komposisi penduduk. Umumnya, ketika penduduk naik, orang semakin banyak
ingin membeli produk yang diberikan, dan ini akan menggeser kurva permintaan
ke arah kanan.
5. Ekspektasi Konsumen
Ekspektasi konsumen juga dapat merubah posisi kurva permintaan atas suatu
barang. Sebagai contoh, jika konsumen tiba-tiba menduga bahwa harga dari suatu
mobil akan meningkat tahun depan, membeli mobil sekarang adalah pengganti
untuk membeli mobil tahun depan.
6. Faktor Lain
Dalam menyimpulkan daftar pergeseran permintaan, kami hanya mencatat bahwa
setiap variabel yang mempengaruhi kemauan atau kemampuan konsumen untuk
membeli barang tertentu adalah sebuah pergeseran permintaan potensial. Contoh :
kekhawatiran akan kesehatan mengakibatkan perubahan pada permintaan rokok.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi:
“Apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan,
dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami
kenaikan.”
Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik
dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan
berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat
berkurangnya jumlah permintaan
naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti
yang harganya lebih murah. (www.e-dukasi.net)
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan
dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga.
Berikut ini disajikan contoh kasus perubahan dua kurva penawaran sebagai akibat dari
perubahan harga.
Dengan permintaan yang agak landai, pergreseran kurva penawaran (supply curve)
menyebabkan perubahan harga yang sedikit dan perubahan kuantitas yang lebih besar.
Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan
harga.
Dengan permintaan yang agak curam, pergreseran kurva penawaran (supply curve)
menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan kuantitas yang lebih kecil.
Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya
perubahan harga, karena hasil penjualannya
Koefisien Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas = perubahan persentase dari variable tidak bebas sebagai akibat dari
perubahan 1 persen dari variable bebas.
Elastisitas merupakan presentase perubahan dari variable terikat (Y) sebagai akibat
dari 1 persen perubahan variable bebas (X).
Elastisitas = Persentase perubahan Y / Persentase perubahan X
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita
telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya,
kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
Contoh :
Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10
batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut :
Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan
menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki
hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan
turun.
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elasisitas permintaan
berbagai barang, yaitu :
a. Banyaknya Barang Penganti yang Tersedia
Bila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti,permintaan cenderung
untuk bersifat elastis. Perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti
adalah bersifat tidak elastik, karena :
1) Jika harga naik para pembeli sukar memperoleh barang pengganti, sehingga
permintaan tidak banyak berkurang
2) Jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah, karena tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan
dengannya.
”Semakin banyak jenis barang pengganti terhadap suatu barang, semakin elastis
sifat permintaannya.”
b. Persentasi Pendapatan yang Dibelanjakan
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.
”Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang,
semakin elastis permintaan akan barang tersebut.”
c. Jangka Waktu Analisis
Lamanya pengamatan terhadap perubahan harga barang berpengaruh terhadap
elastisitas.
”Semakin lama jangka waktu yang digunakan analisis terhadap permintaan,
semakin elastis permintaan akan barang tersebut.”
Elastisitas dapat diukur dengan dua cara:
a. Elativitas Titik
dimana mengukur elastisitas titik tertentu pada statu fungís. Konsep ini
digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat
dari perubahan yang sangat kecil dari variabel bebas (X). Meskipun konsep
elastisitas titik ini dapat memberikan estimasi pengaruh yang akurat terhadap Y
sebagai akibat dari perubahan (kurang dari 5 persen) dari variabel bebas (X),
tapi konsep ini tidak digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Y sebagai
akibat dari perubahan dari variabel bebas (X) dalam skala besar.
Elastisitas Titik = εX =
= = x
Elastisitas Titik = εX = x
Contoh.
P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
εX =x
= -5 x 4/10
= -20/10
= -2
Penurunan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan permintaan sebesar 2%. Jika
harga turun 25 % yakni (75%*Rp 4.000 =Rp 3.000) menyebabkan kenaikan
permintaan 50% yakni (1,5 * 10.000 kg = 15.000kg)
b. Elastisitas Busur
digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan terhadap variabel terikat (Y)
sebagai akibat dari perubahan dalam skala besar dari variabel bebas (X). Jadi
elastisitas ini mengukur elatisitas rata-rata dalam interval suatu fungsi tertentu.
E = Elastisitas busur = = = = x
Contoh.
P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
E = x
=-5 x 0,28
= -1,4
Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas dibagi menjadi:
a) Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga
tidak merubah permintaan barang.
P
D
Q
Contoh Perusahaan yang memonopoli air
b) Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan
produk yang sangat peka terhadap perubahan harga
Contoh Perusahaan yang bersaing secara ketat seperti pengecer
c) Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan
kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling
mengkompensasi.
d) Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan
harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil
e) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga
yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar
P
D
Q
P
D
Q
P
D
Q
Elastisitas Permintaan dan Hasil Penjualan (TR)
Elastisitas permintaan suatu barang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap
barang tersebut.
Hasil penjualan (TR) = Harga (P) x Kuantitas (Q)
a) lεpl > 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis.
Misalnya lεpl = - 3,2 dan lεpl =3,2. Permintaan elastis ini terjadi, jika perubahan
kuantitas yang diminta lebih besar dari harganya, sehingga kenaikan harga dalam
persentase tertentu menyebabkan kuantitas menurun dengan persentase yang
lebih besar dan akhirnya menurunkan total pendapatan.
b) lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari.
Misalnya lεpl = - 1 dan lεpl = 1. Elastisitas unitari merupakan situasi dimana
perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan perubahan
persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh perubahan harga
diimbangi dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang diminta
dan akhirnya total pendapatan tidak berubah.
c) lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis.
Misalnya lεpl = - 0,5 dan lεpl = 0,5. Permintaan inelastis ini terjadi, jika kenaikan
harga menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta yang kurang proporsional
dan akhirnya meningkatkan total pendapatan.
P Q Ed TR
1000 2000 Rp 2.000.000
3
800 4000 Rp 3.200.000
1,4
600 6000 Rp 3.600.000
5/7
400 8000 Rp 3.200.000
1/3
200 10000 Rp 2.000.000
Permintaan elastis, penurunan harga menyebabkan TR naik dan kenaikan harga
menyebabkan TR turun.
Permintaan tidak elastis, penurunan harga menyebabkan TR turun dan kenaikan harga
menyebabkan TR naik.
2.2 Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan pengarah
biaya yang menyebabkannya. Beberapa biaya-biaya secara langsung dihubungkan
dengan suatu aktivitas dan dapat diperkirakan didasarkan pada aktivitas itu. Biaya-
Biaya lain secara tidak langsung dihubungkan dengan suatu aktivitas dan tidak mudah
untuk diramalkan sebab tidak langsung. Ini adalah satu tantangan bagi para Manajer
Keuangan harus mengerti tentang penaksiran biaya-biaya. Tantangan lainnya ada
sebab pembelanjaan dan biaya-biaya tidak selalu terjadi pada waktu yang sama.
Tujuan utama penilaian biaya adalah mengatur biaya-biaya, pembuatan keputusan,
dan untuk merencanakan dan menetapkan standard.
Salah satu hal penting dalam analisis biaya adalah perbedaan antara biaya eksplisit
dan implisit. Biaya eksplisit (explicit cost) berarti pengeluaran aktual perusahaan
untuk mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan
dalam produksi. Sedangkan biaya implisit (implisit cost) adalah nilai input yang
dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri.
Fungsi biaya dapat dibedakan menjadi :
1. Fungsi Biaya Jangka Pendek
Membedakan antara biaya tetap dengan biaya variable dengan menurunkan
fungsi biaya total dan biaya per unit dari suatu perusahaan.
Mendefinisikan jangka pendek sebagai suatu periode di mana beberapa input
perusahaan adalah tetap. Kewajiban total per periode perusahaan untuk seluruh
input tetap disebut biaya total. Dalam jangka pendek kita mempunyal biaya tetap
dan Maya variabel. Biaya total sama dengan biaya tetap ditambah Maya variabel
total
Berbagai fungsi biaya jangka pendek :
Biaya Total (Total Cost) = TC = f(Q)
Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) = TFC
Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) = TVC
Sehingga TC = TFC + TVC
Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) = ATC = TC/Q
Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) = AFC = TFC/Q
Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost) = AVC = TVC/Q
Sehingga ATC = AFC + AVC
Biaya Marjinal (Marginal Cost) = TC/Q = TVC/Q
Contoh ilustrasi Kurva:
Sumber: www. ekonomimanajerial.files.wordpress.com/2008/11/bab7.ppt
2. Fungsi Biaya Jangka Panjang
Kita mendefinisikan jangka panjang sebagai suatu periode di mana seluruh input
adalah variabel. Sehingga, seluruh biaya adalah variabel dalam jangka panjang
(artinya, perusahaan tidak menghadapi biaya tetap). (Andre)
Berbagai fungsi biaya jangka panjang
Total Biaya Jangka Panjang (Long-Run Total Cost) = LTC = f(Q)
Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-Run Average Cost) = LAC = LTC/Q
Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long-Run Marginal Cost) = LMC = LTC/Q
Contoh ilustrasi kurva
Sumber: www. ekonomimanajerial.files.wordpress.com/2008/11/bab7.ppt
BAB III
KESIMPULAN
Permintaan adalah jumlah yang diminta atau jumlah yang dikehendaki dan mampu
dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu dengan mengasumsikan faktor2
lainnya dianggap tetap (ceteris paribus).
Estimasi permintaan berkaitan dengan cara memperoleh nilai-nilai apa saja yang
mampu menjadi parameter pada fungsi permintaan sekarang. Informasi yang
dihasilkan dari estimasi ini menjadi penting bagi pengambilan keputusan dan untuk
mengevaluasi apakah keputusan yang telah diambil sesuai dengan konteks
permintaaan sekarang. Dengan melakukan estimasi permintaan dapat membantu
perusahaan menyusun kebijakan penjualan, sedangkan bagi pemerintah dapat menjadi
alat untuk meramalkan seberapa keberhasilannya dalam mentepakan kebijakan
ekonomi yang akan dilaksanakan.
Estimasi biaya berkaitan dengan hubungan antara biaya-biaya dan apa saja yang
mempengaruhinya. Estimasi ini dapat membantu dalam upaya menaksir bagaimana
mencapai keuntungan yang maksimal dari biaya yang minimal serta menentukan
kebijakan apa yang terbaik yang akan diambil.
DAFTAR RUJUKAN
Baye, M.R., Managerial Economics & Business Strategy, 6th ed., Irwin-McGraw
Hill, 2009.
www. ekonomimanajerial.files.wordpress.com
http://kuswanto.staff.gunadarma.ac.id
http://repository.usu.ac.id/
www.e-dukasi.net
MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
ESTIMASI PERMINTAAN DAN BIAYA
Oleh:
1. MADE MEGA MAREO DEVI 1006740813
2. RELIZA MARISHARINI 1006795195
3. RIFEALD ROMAULI 1006795200
4. TANTI SUSANTI 1006795283
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
Statement Of Authorship
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada perkerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarism.”
Kode Mata Kuliah : MGMT 51093Nama Mata Kuliah : Ekonomi ManajerialPengajar : Prof. Sulastri Surono S.E., M.Sc., Ph.D.Judul Makalah : Estimasi Permintaan dan BIaya Tahun Ajaran : 2010-2011Semester : 1Tanggal Penyerahan : 11 Oktober 2010
Nama NPM Tanda Tangan
Made Mega Mareo Devi 1006740813
Reliza Marisharini 1006795195
Rifeald Romauli 1006795200
Tanti Susanti 1006795283
Recommended