View
269
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
1/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL1
DR. DADAN KUSDIANA
Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan EnergiDepartemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Bogor, 3 Desember 2008
KONDISI RIIL KEBUTUHAN ENERGI DIINDONESIA DAN SUMBER-SUMBER ENERGI
ALTERNATIF TERBARUKAN
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
2/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Outline1. Kebijakan Energi Nasional
2. Kebutuhan Energi Nasional
3. Sumber Energi Alternatif Terbarukan
4. Program Pengembangan Energi BaruTerbarukan
5. Penutup: EBT dan Hak Paten
2
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
3/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Kebijakan Energi Nasional
3
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
4/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Setiap orang berhak memperoleh energi
Penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energiterbarukan wajib ditingkatkan oleh Pemerintah danpemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya (Pasal20 ayat 4)
Penyediaan dan pemanfaatan energi dari sumber energibaru dan sumber energi terbarukan dapat memperolehkemudahan dan/atau insentif dari Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya untukjangka waktu tertentu hingga tercapai nilaikeekonomiannya (Pasal 20 ayat 5).
4
UndangUndang--Undang No. 30/2007 Tentang EnergiUndang No. 30/2007 Tentang Energi
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
5/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL5
OIL
41%
GAS
21%
COAL
35%GT
1%
HYDRO
2%
OIL
52%
GAS
29%
NRE
4%
COAL
15%
GAS
30%
Renewable
5%
Biofuel
5%
Geothermal
5%
CTL
2%
OIL
20%
COAL
33%
20052005
20252025
20252025--BAUBAU
PerPres NO. 5 / 2006PerPres NO. 5 / 2006
Target 2025Target 2025
Elastisitas energi kurang dari 1Elastisitas energi kurang dari 1
Energi mix primer yang optimalEnergi mix primer yang optimal
Sasaran Energi Mix Tahun 2025(Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006)
Total EBT: 155 juta SBM
Total EBT: 44 juta SBM
Total EBT: 476 juta SBM
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
6/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Proyeksi Kebutuhan Energi Nasional
6
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
7/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL7
Proyeksi Konsumsi Energi Primer
-
1,000.0
2,000.0
3,000.0
4,000.0
5,000.0
6,000.0
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
JutaSB
Skenario Tanpa Konservasi Skenario RIKEN
Pertumbuhan 2002-2025:
- Tanpa Konservasi = 8,4%
- RIKEN = 5,6%
Sumber: Blue Print PEN
Skenario tanpakonservasi energi
Skenario RIKEN
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
8/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROYEKSI ENERGI PRIMER INDONESIASKENARIO RIKEN
Jenis Energi 2005 2010 2015 2020 2025Minyak Bumi 524.0 550.7 578.0 605.8 638.9
Batubara 160.4 210.3 349.7 743.8 1099.4
Gas 212.8 363.7 382.5 477.1 832.0
CBM 0.0 0.0 23.0 74.6 127.8
Tenaga Air 34.0 41.7 56.6 60.5 65.8
Panas Bumi 23.7 23.7 61.8 115.8 167.5
Nuklir 0.0 0.0 0.0 27.9 55.8
EBT Lainnya 1.6 3.5 7.4 11.7 17.4
Biofuel 0.0 32.5 89.0 102.4 166.9BBBC 0.0 0.0 14.2 47.4 80.5
TOTAL 956.5 1226.1 1562.1 2266.9 3252.2
Bumi
53
(Juta SBM)
Catatan : BBBC = Bahan Bakar Batubara Cair
Sumber: BP PEN 2006-2025
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
9/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PONTIANAKDaya mampu : 101.20 MW
Peak Load : 117.56 MW
Defisit : -16.36 MW
PAPUADaya mampu : 33.45 MW
Peak Load : 34.30 MW
Defisit : -0.85 MW
MINAHASADaya mampu : 114.45 MW
Peak Load : 130.50 MW
Defisit : -16.05 MW
SUMBAGUTDaya mampu : 1.013.70 MW
Peak Load : 1.113.50 MW
Defisit : -99.80 MW
DAERAH/SISTEM YANG KEKURANGAN PASOKAN LISTRIK(AWAL TAHUN 2008)
SINGKAWANGDaya mampu : 35.57 MW
Peak Load : 38.40 MW
Defisit : -2.83 MW
Total defisit pada 5 sistem sebesar 135.89 MW
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
10/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL10
RASI O ELEKTRI FI KASINAD
72,65%
Sumut85.76%
Sumbar68.75%
Riau + Kepri63.15%
Sumsel50.75%
Bengkulu50.64%
Babel69.27%
Lampung49.23%
Jakarta100%
Banten
58.44%
Jabar
63.40% Jateng63.77%
Jambi47.03%
Jogya74.37%
Jatim63.67%
Bali78.37%
NTB30.48%
NTT26.35%
Kalbar
53.74%
Kalteng49.87%
Kalsel67.38%
Kaltim66%
Sulut61.84%
Gorontalo43.31%
Sulteng51%
Sultra43.88%
Sulsel60.81%
Malut
54.15%
Maluku58.06%
Papua + Irjabar35.35%
Rasio Elektrifikasi : 63.9%TAHUN 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2006 2007Electrification
Ratio
8% 16% 28% 43% 53% 62% 63% 64 %
Category :
> 60 %
41 - 60 %
20 - 40 %
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
11/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL11
Road Map Pengembangan PLTSRoad Map Pengembangan PLTS
KUMULATIF KAPASITAS (0,87 GW)KUMULATIF INVESTASI (2795 JUTA USD)
Kapasitas (MW)
Investasi (Juta $)
2014 2016 20172015 20242021 2022 20252023
329
20122010 20132005
80 100 120 180 400
354405 564 1169
Litbang Sel SuryaMono danPolykristal
Pembutan SelSurya Mono danPolykristal
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
12/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL12
2006 2007 2008 2009 2010 20252015 2020
PengembanganUkuran Turbin750 kW
PengembanganUkuran Turbin1000 kW
Kapasitas Terpasang
206 MW
Kapasitas Terpasang740 MW
Kapasitas Terpasang950 MW
Investasi811 Juta$
Investasi997 Juta$
Kapasitas Terpasang
450 MW
Investasi519 Juta$Pengembangan
Ukuran Turbin500 kW
Kapasitas Terpasang950 MW
Investasi351 Juta$
Road Map Pengembangan PLTMH
KUMULATIF TAMBAHAN KAPASITAS (2,846 GW)KUMULATIF TAMBAHAN INVESTASI (2678 JUTA USD)
71
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
13/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL13
Kontribusi Energi Terbarukan pada
Program 10.000 MW Tahap II
Kapasitas total pembangkit 12.388 MW
i. Batubara 4.000 MWii. Energi terbarukan 8.388 MW
- PLT Panas bumi 2.815 MW
- PLT Air 5.173 MW
- PLT Biomasa 200 MW
- PLT Angin 75 MW
- PLT Surya 25 MW
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
14/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
ROADMAP PEMANFAATAN BIOFUEL
Biodiesel
Bioetanol
Pemanfaatan Biodiesel
Sebesar Konsumsi Solar 10%
2.41 juta kL
Pemanfaatan Biodiesel
Sebesar 15% Konsumsi Solar
4.52 juta kL
Tahun 2005-2010 2011-2015 2016-2025
Pemanfaatan Biodiesel
Sebesar 20% Konsumsi Solar
10.22 juta kL
Pemanfaatan Bioetanol
5% Konsumsi Premium
1.48 juta kL
Pemanfaatan Bioetanol
10% Konsumsi Premium
2.78 juta kL
Pemanfaatan Bioetanol
15% Konsumsi Premium
6.28 juta kL
Biooil
Biofuel
Pemanfaatan Biokerosin
1 juta kLPemanfaatan Biokerosin
1.8 juta kL
Pemanfaatan Biokerosin
4.07 juta kl
Pemanfaatan Biofuel
Sebesar 2% energi mix
5.29 juta kL
Pemanfaatan Biofuel
Sebesar 3% energi mix9.84 juta kL
Pemanfaatan Biofuel
Sebesar 5% energi mix22.26 juta kL
- PPO untukPembangkit
Listrik
- Biokerosin
Pemanfaatan PPO0.4 juta kL
Pemanfaatan PPO0.74 juta kL
Pemanfaatan PPO1.69 juta kl
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
15/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Sumber Energi Alternatif Terbarukan
15
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
16/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL16
ENERGI FOSIL SUMBER DAYA CADANGAN PRODUKSIRASIO
CAD/PROD(TAHUN)*)
Minyak Bumi 56,6 miliar barel 8,4 miliar barel**) 348 juta barel 24
Gas Bumi 334,5 TSCF 165 TSCF 2,79 TSCF 59
Batubara 90,5 miliar ton 18,7 miliar ton 201 juta ton 93
Coal Bed Methane (CBM) 453 TSCF - - -
*) Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru; **) Termasuk Blok Cepu
ENERGI NON FOSIL SUMBER DAYA KAPASITAS TERPASANG
Tenaga Air 75.670 MW (e.q. 845 juta SBM) 4.200 MW
Panas Bumi 27.000 MW (e.q. 219 juta SBM) 1.042 MW
Mini/Micro Hydro 450 MW 210 MWBiomass 49.810 MW 445 MW
Tenaga Surya 4,80 kWh/m2/hari 12 MW
Tenaga Angin 3-6 m/det 2 MW
Uranium 3.000 MW (e.q. 24,112 ton) untuk 11 tahun** 30 MW
** Hanya di Kalan Kalbar
Cadangan & Produksi Energi
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
17/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL17
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
18/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL18
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
19/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SALAK
375 MW
DARAJAT
255 MW
WAY. WINDU I
110 MW
PATUHA
400 MW
KARAHA
400 MW
KAMOJANG
140 MW
DIENG
60 MW
LUMUTBALAI
(UNOCAL)
SEULAWAH
AGAM
SIBAYAK
2 MW
ULUBELU
110 MW
SARULA
330 MW
LUMUT BALAI
110 MW
ULUMBU
10 MW
MATALOKO
2.5 MW
LAHENDONG I II
40 MW
BEDUGUL
175 MW
Tahap Pengembangan
Tahap Produksi
WILAYAH PENGEMBANGAN PANAS BUMI SAAT INI
Akan Ditenderkan
UNGARANTAMPOMAS
NGEBEL
JAILOLO
WAY. WINDU II
110 MW
Total Produksi Tahun 2007 : 982 MW
CISOLOK
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
20/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BAHAN BAKU BIOFUEL
Kelapa Sawit
Jarak pagar
Singkong
BIOOIL
BIODIESEL
BIOETHANOLTebu
BAHAN
BAKUUTAMA
BIOOIL
BIODIESEL
BIOETHANOL
DALAMP
EN
GEMBANG
AN Kelapa
Micro algae
Karet
Kemiri
Limbah minyak
Sorgum manis
ArenSagu
Jagung
Limbah
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
21/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL21
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
22/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL22
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
23/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Program Energi Baru Terbarukan
23
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
24/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL24
Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan
1. Tenaga listrik
Dilaksanakan melalui perluasan jaringan PLN; pembiayaan melalui APBN,APBD dan masyarakat
Pada daerah terpencil, penyediaan tenaga listrik dengan memanfaatkansumber energi terbarukan setempat; tidak ada lagi penyediaan genset yangberbahan bakar BBM
2. Bahan Bakar
Pemanfaatan biogas, briket dan kayu bakar untuk keperluan memasak Pengembangan Bahan Bakar Nabati dengan memanfaatkan bahan baku
yang tersedia setempat; dapat dilakukan niaga terbatas pada Desa MandiriEnergi
3. Mekanik/thermal Pemanfaatan langsung energi terbarukan untuk kegiatan produktif sepert
pengolahan produk pertanian, industri rumah tangga
Umumnya merupakan teknologi tepat guna yang dapat diproduksi secara
lokal
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
25/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL25
Program Listrik Perdesaan : guna memenuhi kebutuhan listrik diperdesaan sejak th 2005 telah ditetapkan untuk tidak lagimembangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan hanya
membangun pembangkit dengan sumber energi terbarukan yangtersedia setempat.
Integrated Microhydro Development Program (IMIDAP) :merupakan hibah dari GEF melalui UNDP selama tahun 2007-2010
untuk meningkatkan kapasitas dalam mengembangkan,memanfaatkan dan menjaga keberlanjutan mikrohidro yangdibangun oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, serta masyarakat.
Micro Hydro Power Program (MHPP) : merupakan programkerjasama dengan Pemerintah Jerman melalui GTZ untukmempersiapkan tenaga ahli di bidang mikrohidro mulai dari desainsampai dengan fabrikasi di bengkel-bengkel dan mempersiapkankelembagaan dalam pengoperasian microhidro.
Program Pengembangan Energi Terbarukan (1)Program Pengembangan Energi Terbarukan (1)
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
26/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL26
Program Pengembangan Biogas dan Tungku Perdesaan :merupakan program untuk mengembangan skema pemanfaatanlimbah organik untuk biogas rumah tangga.
Program Interkoneksi Pembangkit Energi Terbarukan :merupakan insentif bagi masyarakat yang berminatmembangkitkan listrik skala kecil dan skala menengah dari energiterbarukan untuk menjual listriknya kepada PLN dengan harga
yang ditetapkan sesuai Keputusan Menteri ESDM tahun 2002 dantahun 2006 yaitu sebesar 80% atau 60% dari Harga PokokPenyediaan Listrik PLN pada titik interkoneksi di jaringan teganganmenengah atau jaringan tegangan rendah.
Program Sosialisasi dan Bimbingan Teknik dalam PemanfaatanEnergi Terbarukan, antara lain untuk mempersiapkan guru-guruSekolah Menengah Kejuruan melalui penyusunan kurikulumtentang energi terbarukan (dilaksanakan sejak tahun 2006 oleh
Pusat Pelatihan Guru Teknik di Bandung dan DESDM bekerjasama dengan Pemerintah Belanda).
Program Pengembangan Energi Terbarukan (2)Program Pengembangan Energi Terbarukan (2)
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
27/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL27
Program penyiapan regulasi sebagai penjabaran Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dilaksanakanoleh DESDM mulai dari penyusunan rancangan regulasi sampaipada pembahasan dengan para pemangku kepentingan sertainstansi Pemerinyah yang terkait.
Program Desa Mandiri Energi : diluncurkan pada tahun 2007guna meningkatkan ketahanan energi di perdesaan denganmenggunakan energi setempat baik dalam bentuk bahan bakar
nabati (BBN) maupun non bahan bakar nabati (non-BBN) untukmemenuhi kebutuhan energi rumah tangga maupun kegiatanproduktif.
Program Pengembangan Energi Terbarukan (3)Program Pengembangan Energi Terbarukan (3)
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
28/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Contoh kasus:Pengembangan desain, rekayasa dan
industri manufaktur mikrohidro
28
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
29/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL29
Technology Transfer as PreconditionTechnology Transfer as Precondition
for sustainable Access to Clean Energyfor sustainable Access to Clean Energy
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
30/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL30
LOCAL MANUFACTURERLOCAL MANUFACTURER
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
31/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL31
Industri mikrohidro
Telah mempunyai kapasitasrekayasa, pabrikasi danpembangunan PLTMH termasuk
turbin sampai dengan kapasitas700 kW
Teknologi mikrohidro telah dieksporke negaran ASEAN, Afrika dan
bahkan ke Eropa Pada tahun 2006 dilakukan eksporperdana untuk PLTMH denganteknologi terkini berkapasitas 2 x 70kW ke Buchholz, Switzerland
(merupakan sebuah negara yangsecara tradisi telahmengembangkan teknologimikrohidro).
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
32/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Pemanfaatan listrik dari PLTMH
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
33/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Productive end uses
33
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
34/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL34
PENUTUP
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
35/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
EBT dan PATEN
Salah satu penghambat pemanfaatan EBT
secara meluas adalah tingginya biayainvestasi karena teknologi masih diimpor
Terbuka luas litbang dan penerapan teknologiEBT
Peningkatan kemampuan lokal dalam desain,
rekayasa dan manufaktur Dikembangkan mekanisme kerjasama
penerapan hasil litbang35
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
36/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL36
www.djlpe.esdm.go.idwww.djlpe.esdm.go.id
www.energiterbarukan.netwww.energiterbarukan.net
8/2/2019 Energi Terbarukan PDF
37/37
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL37
(Berdasarkan UU Energi No. 30 tahun 2007)
PeningkatanKegiatanekonomi
PeningkatanKegiatanekonomi
KetahananNasional
KetahananNasional
P
E
RA
N
E
NE
RGI
K
ETAHAN
AN
ENERGI
EKSPLORASIPRODUKSI
KONSERVASI(OPTIMASIPRODUKSI)
SUBSIDILANGSUNG
DIVERSIFIKASI
KONSERVASI(EFISIENSI)
SUPPLY POLICY(PASOKAN)
DEMAND POLICY(PEMANFAATAN)
JAMINAN
PASOKAN
KESADARANMASYARAKAT
HARGA ENERGI
SHIFTINGPARADIGM
Kebijakan Pengembangan Energi
Recommended