EKSTRAK BUAH PARE

Preview:

DESCRIPTION

TENTANG KHASIAT BUAH PARE

Citation preview

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Kelompok 6

• Anis Nurul Fauziya ( P2.06.30.1.13.004)• Derisnawati (P2.06.30.1.13.006)• Elin Windalia (P2.06.30.1.13.008)• Opi Nuranisa (P2.06.30.1.13.027)• Ratna Sutresnasih (P2.06.30.1.13.029)

GALENIKA

• Sejarah galenika• Tujuan sediaan galenika• Latar belakang daging buah pare• Metode penelitian : Alat dan bahan Prosedur pembuatan pembahasan

Kesimpulan

Sejarah Galenika

Istilah galenika berawal dari nama seorang tabib yunani yaitu Claudius Galenos (Galen) yang membuat sediaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan sehingga munculah ilmu obat-obatan yang dinamakan galenika.

Jadi, ilmu galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pembuatan sediaan (preparat) obat dengan cara sederhana yang dibuat dari alam (tumbuan dan hewan)

Tujuan Sediaan Galenika

Tujuan dari adanya sediaan galenika adalah:1. Memisahkan zat-zat esensial yang terkandung

dalam simplisia dari zat-zat lain yang di anggap kurang bermanfaat

2. Membuat suatu sediaan yang sederhana dan mudah dipakai

Latar belakang buah pare

Pare adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi.Nama daerah : PareNama latin: Momordica charantiaKeluarga : Cucurbitaceae

Buah pare

Khasiat buah pare

• Obat batuk• Kecacingan• Bisul• Terlambat haid• Sembelit• Antidiabetes melitus• Antiradang• Malaria

Berdasarkan khasiat yang telah dipaparkan,terutama untuk pengobatan topikal yaitu yang berkhasiat terhadap penghambatan mikroba di kulit, maka sebagai salah satu alternatif dapat dibuat dalam sediaan bentuk salep.

Basis salep

Hidrokarbon

absorpsi

Dapat larut dalam air

Dapat dicuci dengan air

(m/a)

Metode Penelitian

• Untuk mengetahui pengaruh jenis basis terhadap kestabilan salep yang mengandung ekstrak dietil eterdaging buah pare

Maksud

• untuk menentukan jenis basis salep yang menghasilkan sediaan salep yang mengandung ekstrak dietil eter daging buah pare yang memiliki kestabilan optimal.

Tujuan

Alat dan bahan• Alat• Gelas ukur• Freeze dryer• Mixer• Lemari pendingin• pH meter• Corong pisah• Rotavavor• Tangas air• Timbangan analitik• Termometer• visikometer

• Bahan• Sample ekstrak dietil eter daging buah

pare• Air suling• Alfa-tokoferol• Asam stearat• Cera alba• Eter• Gliserin • Lanolin anhidrat• Metanol• Metil paraben• PEG 400 & 4000• Parafin cair• Profil paraben• Setil alkohol• Vaselin putih

Prsedur pembuatan

Basis hidrokarbon

Cera alba (di Lebur )

Propil paraben, alfa tokoferol, vaselin putih (gerus homogen dan dinginkan )

Ekstrak Gerus ad homogen

Basis Absorpsi

Gerus ad homogen, dinginkan Ekstrak Gerus

Lebur Vaselin putih Lanolin anhidrat

Cera alba Alfa-tokoperol Propil paraben

Basis larut air

PEG 4000

Di panaskan Metil paraben , alfa tokoperol

PEG 400 Ekstrak

Basis emulsi M/A

Fase minyak

melebur

Asam stearat, setil alkohol, propil paraben, alfa

tokoperol,parafin cair

Fase air

Memanaskan air suling

Gliserin, metil paraben,

trietanolamin

Evaluasi kestabilan

Evaluasi kestabilan dilakukan meliputi uji organoleptis, viskositas dan penentuan nilai yield serta pengukuran pH

Evaluasi kestabilan salep dilakukan sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat. Penyimpanan dipercepat dilakukan secara berselang seling pada suhu 50C dan 350C, masing-masing selama 12 jam dengan 10 siklus.

Pemeriksaan organoleptis

Uji organoleptis dilakukan untuk melihat kestabilan fisik dari sediaan salep yang meliputi uji warna, bau dan konsistensi dari salep sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat .

Penentuan viskositas

Sifat aliran ditentukan dengan membuatrheogram hubungan antara shearing stress(tekanan geser) dengan rate of shear (kecepatangeser).

Penentuan Nilai Yield

Nilai ini menggambarkan efektivitas daya sebar dari sediaan yang dihasilkan. Semakin

rendah nilainya, maka sediaan tersebut semakin mudah menyebar dan sebaliknya

Pengukuran pH

Keempat formula tidak mengalami perubahan pH sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat. Rentang pH kulit manusia dalam keadaan normal adalah 4 – 6,5. Ke-empat formula memenuhi rentang tersebut sehingga aman digunakan pada kulit.

Hasil dan pembahasan

Salep ekstrak daging buah pare

Uji viskositas

Pengukuran pHUji uji nilai yield

Uji organoleptis

Uji organileptis

Jenis sediaan kondisi Warna Bau Konsistensi

A. Basis hidrokarbon Sebelumsesudah

Hijau mudaHijau muda

Khas aromatisKhas aromatis

Halus kakuHalus kaku

B. Basis absorpsi Sebelumsesudah

Hijau tuaHijau tua

Khas aromatisKhas aromatis

Halus kakuHalus kaku

C. Basis larut air SebelumSesudah

Hijau kehitamanHijau kehitaman

Khas menyengatKhas menyengat

Halus agak encerHalus agak encer

D. Basis emulsi M/A SebelumSesudah

Hijau mudaHijau muda

Khas aromatisKhas aromatis

Halushalus

Uji viskositas

FORMULAViskositas Rata-rata (poise)

Sebelum Sesudah

Formula A (basis hidrokarbon) 2,827 1,758

Formula B (Basis Absorpsi) 5,487 5,374

Formula C ( Basis Larut air) 5,185 5,087

Formula D (Basis Emulsi M/A ) 5,297 5,250

Nilai Yield

FORMULAYield Value

Sebelum Sesudah

Formula A (basis hidrokarbon) 0,340205 0,355415

Formula B (Basis Absorpsi) 1,39657 1,351735

Formula C ( Basis Larut air) 1,510635 1,290005

Formula D (Basis Emulsi M/A ) 4,081135 2,73045

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pengolahan data secara statistik dapat disimpulkan bahwa formula yang memiliki kestabilan optimal untuk salep ekstrak dietil eter daging buah pare (Momordica charantia L.) adalah formula dengan basis salep absorpsi.

Terima Kasih

Recommended