View
16
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL KULIT
JAGUNG (Zea mays L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Prasetya Adi Wicaksana
NIM: 178114090
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL KULIT
JAGUNG (Zea mays L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Prasetya Adi Wicaksana
NIM: 178114090
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL KULIT JAGUNG (Zea
mays L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI
KARAGENIN
Skripsi yang diajukan oleh:
Prasetya Adi Wicaksana
NIM: 178114090
telah disetujui oleh
Pembimbing Utama
drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D
tanggal 5 Januari 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
………………
………………
………………
Pengesahan Skripsi Berjudul
EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL KULIT
JAGUNG (Zea mays L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
Oleh:
Prasetya Adi Wicaksana
NIM:178114090
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: 27 Januari 2021
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
(Dr. apt. Yustina Sri Hartini)
Panitia Penguji: Tanda Tangan
1. drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D
2. Dr. apt. Yustina Sri Hartini
3. apt. Christianus Heru Setiawan, M.Sc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur.”
(Filipi 4:6)
Karya ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus
Papa (Agung Setya Budi), Mama (Pratami Kuswidyastuti), Adik (Nadia Andrita
Larasati), Kakung (Alm. Sri Widodo) yang telah mendoakan, memberi semangat,
menasihati, dan memberikan kasih sayang selama ini.
Dan tentunya,
Almameterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana layaknya
karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam
naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 6 Januari 2021
Penulis,
Prasetya Adi Wicaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Prasetya Adi Wicaksana
Nomor Mahasiswa : 178114090
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea Mays L.) Pada Mencit Jantan Galur
Swiss Terinduksi Karagenin.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 09 April 2021
Yang menyatakan
Prasetya Adi Wicaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dan
konsentrasi optimum topikal ekstrak etanol kulit jagung (Zea mays L.).
Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak pola
searah menggunakan dua puluh lima mencit jantan galur Swiss yang dibagi
secara acak menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok tersebut meliputi
kelompok I kontrol negatif karagenin, kelompok II, III, dan IV perlakuan krim
ekstrak etanol 70% kulit jagung dengan konsentrasi 0,5%; 1%; 1,5%, dan
kelompok V kontrol positif gel Voltaren® 1%. Uji aktivitas antiinflamasi
dilakukan dengan cara mengukur tebal lipat kulit punggung mencit yang
meningkat dari tebal kulit punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah
diberikan perlakuan menggunakan jangka sorong digital yang telah dikalibrasi.
Analisis data dilakukan dengan menghitung selisih tebal edema kulit
punggung mencit, nilai AUC dan persen penghambatan inflamasi dengan
statistik menggunakan One Way ANOVA dan uji Shapiro-Wilk kemudian
selanjutnya dilakukan uji Post Hoc Test Scheffe Test. Krim ekstrak etanol kulit
jagung konsentrasi 0,5 0,5%; 1%; dan 1,5%, mempunyai efek persen
penghambatan secara berturut-turut 8,73; 12,86; dan 21,66. Namun, ketiga
perlakuan konsentrasi tidak berbeda bermakna dengan kontrol negatif sehingga
belum didapatkan konsentrasi optimum ekstrak etanol kulit jagung.
Kata Kunci : Antiinflamasi, kulit jagung (Zea mays L.), topikal, ekstrak etanol
70%, karagenin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
This research determined to figure out anti-inflamation effect and optimal
concentration of corn husk (Zea mays L.)-ethanol topical extract. This research is
a pure experimental with a complete randomized design using twenty five Swiss
male mice divided randomly into 5 treatment groups. Those involved first group
negative control carrageenan, second, third, and fourth groups treatment of corn
husk extract with 0.5%; 1%; 1.5% concentrations respectively and 70% ethanol,
and fifth group as positive control treated using Voltaren® 1% gel. Trial of anti-
inflammation effect were done by measuring the thickness of folded skin at back of
the mice compared to normal back of the mice every hour for 6 hours after treatment
using calibrated digital caliper.
Data were analyzed by measuring the differences between edema at back of
the mice, AUC value, and inflammation inhibitory percentage by statistic using one
way ANOVA and Shapiro-Wilk test and followed by Post Hoc Test Scheffe Test.
Ethanol-corn husk extract cream with each concentration of 0.5%; 1%; and 1.5%
has inhibitory effect percentage by 8.73; 12.86; 21.66 respectively. However, three
groups of treatment did not have significant difference between negative group
hence optimal concentration of ethanol-corn husk extract could not be achieved.
Keywords : Anti-inflamation, corn husk (Zea mays L.), topical, ethanol extract
70%, carrageenan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. .iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... .iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... .v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................vi
ABSTRAK ....................................................................................................... .vii
ABSTRACT ...................................................................................................... .viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. .xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ..xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
PENDAHULUAN....................................................................................................1
METODE PENELITIAN.........................................................................................4
Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 4
Alat dan Bahan ................................................................................................ 4
Determinasi Tanaman ...................................................................................... 4
Pembuatan Ethical Clearance ......................................................................... 4
Pembuatan Serbuk Kulit Jagung (Zea mays L.)..................................................4
Penetapan Kadar Air Serbuk Kulit Jagung (Zea mays L.)..................................5
Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.).....................................5
Penimbangan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)............5
Skrinning Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)......................5
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.) ..........................6
Penyiapan Hewan Uji.........................................................................................6
Pembuatan Larutan Karagenin...........................................................................6
Pengujian Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)............................6
Tata Cara Analisis Hasil....................................................................................7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 9
Hasil Determinasi ............................................................................................ 9
Pembuatan Simplisia ....................................................................................... 9
Penetapan Kadar Air ....................................................................................... 9
Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Jagung ( Zea mays L.) ................................ 10
Penimbangan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.) .......... 10
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.) ...................... 11
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.) ........................ 11
Hasil Pengujian Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Jagung ........... 12
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 15
Kesimpulan ................................................................................................... 15
Saran ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16
LAMPIRAN ...................................................................................................... 22
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata AUC dan % penghambatan inflamasi ..................................... 13
Tabel II. Hasil Analisis Statistik ......................................................................... 14
Tabel III. Penimbangan Bobot Tetap .................................................................. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Rata-Rata Selisih Tebal Lipat Kulit Punggung Mencit Dari
Waktu Pengukuran Jam Ke 1 Hingga Jam Ke 6....................................................13
Gambar 2. Kulit Jagung ..................................................................................... 24
Gambar 3. Sortasi Basah Kulit Jagung… ........................................................... 24
Gambar 4. Pengovenan Kulit Jagung ................................................................. 24
Gambar 5. Proses Maserasi ................................................................................ 25
Gambar 6. Proses Penyaringan Dengan Penyaring Vakum ................................. 25
Gambar 7. Proses Pemekatan Menggunakan Rotary Evaporator ......................... 25
Gambar 8. Ekstrak Etanol Kuli Jagung ............................................................... 26
Gambar 9. Hasil Kadar Air Simplisia Kulit Jagung ............................................ 28
Gambar 10. Hasil Skrining Fitokimia Flavonoid ................................................ 28
Gambar 11. Hasil Skrining Fitokimia Saponin ................................................... 29
Gambar 12. Basis Biocream ............................................................................... 29
Gambar 13. Hasil Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung .......................................... 30
Gambar 14. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 0,5% ..... 30
Gambar 15. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 1% ........ 30
Gambar 16. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 1,5% ..... 31
Gambar 17. Hasil Pencukuran Rambut Kulit Punggung Hewan Uji .................... 31
Gambar 18. Area Punggung Hewan Uji ............................................................. 31
Gambar 19. Pemberian Krim.............................................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Gambar 20. Pengukuran Tebal Edema Kulit Punggung Hewan Uji .................... 32
Gambar 21. Jangka Sorong Digital .................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance .......................................................................... 22
Lampiran 2. Hasil Uji Determinasi Tanaman Jagung ......................................... 23
Lampiran 3. Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Jagung ......................................... 24
Lampiran 4. Uji Kadar Air Simplisia Kulit Jagung ............................................. 28
Lampiran 5. Skrining Fitokomia ........................................................................ 28
Lampiran 6. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Jagung ......................................... 29
Lampiran 7. Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Jagung ................................ 30
Lampiran 8. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Jagung ................ 31
Lampiran 9. Sertifikat Kalibrasi Jangka Sorong ................................................. 33
Lampiran 10. Surat Keterangan Analisis Data .................................................... 34
Lampiran 11. Data AUC .................................................................................... 35
Lampiran 12. Hasil Uji Statistik Data AUC ........................................................ 36
Lampiran 13. Data Perhitungan Persen Penghambatan Inflamasi ........................ 38
Lampiran 14. Hasil Analisis Statistik Persen Penghambatan Inflamasi ............... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan respon sistem kekebalan tubuh terhadap adanya
rangsangan berbahaya seperti patogen, sel-sel yang rusak, senyawa beracun, atau
iradiasi. Tubuh akan menghilangkan rangsangan yang merusak tersebut dan
memulai proses penyembuhan. Oleh karena itu, inflmasi merupakan mekanisme
pertahanan yang vital bagi kesehatan (Chen et al, 2018). Gejala umum inflamasi
dapat ditandai dengan adanya rubor (kemerahan), tumor (bengkak), calor (panas),
dolor (nyeri), dan function laesa (hilangnya fungsi jaringan) yang mengakibatkan
ketidaknyamanan bagi penderitanya sehinga diperlukan obat antiinflamasi untuk
mengatasinya (Freire dan Deyke, 2013). Terapi obat inflamasi yang umum
digunakan adalah golongan Non-Steroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID) dan
kortikosteroid (Triasari, 2017).
Selain penggunaan obat sintesis akhir-akhir ini muncul trend gaya hidup
sehat dengan slogan “back to nature” yaitu penggunaan obat-obatan dari bahan
alami, dengan gaya hidup masyarakat yang cenderung “back to nature”, maka
trend penggunaan tanaman herbal pun semakin meningkat (Mirza, 2017). Hal ini
kemudian dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi agen antiinflamasi berbasis
herbal. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan sebagai obat didasarkan karena
budaya yang muncul dari pengalaman individu dan warisan secara turun menurun
(Ani, 2018). Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh
masyarakat adalah jagung (Zea mays L.). Menurut Milind (2013), secara tradisional
jagung dapat dimanfaatkan untuk mengobati ruam pada kulit.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman paling banyak ditanam
hampir di seluruh Indonesia terutama terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah,
Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara (Zhiwu, 2019). Jagung (Zea mays
L.) menghasilkan limbah alami dalam jumlah yang cukup besar. Pada umumnya
hanya sedikit dari hasil limbah jagung yang dimanfaatkan secara maksimal
menjadi produk tanpa menghasilkan limbah kembali. Salah satu bagian jagung yang
menjadi limbah yang pemanfaatannya belum optimal adalah kulit jagung
(Ginting,2015). Kulit jagung adalah bagian paling luar dari jagung untuk
melindungi bagian dalam jagung (Manasikana, 2019). Salah satu cara untuk
mengurangi limbah kulit jagung adalah dengan memanfaatkannya sebagai agen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
potensial inflamasi.
Menurut Roh et al (2016), dalam penelitiannya secara in vitro ekstrak etanol
70% kulit jagung (Zea mays L.) memiliki aktivitas inflamasi dengan menghambat
produksi Nitric Oxide (NO) dalam sel RAW 264.7 yang diinduksi lipopolisakarida.
Dari hasil skrining fitokimia, kulit Jagung (Zea mays L.) mengandung senyawa
kimia antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, terpena, dan saponin (Okokon, 2017).
Flavonoid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, antikanker,
dan antiinflamasi. Flavonoid memiliki aktivitas antiinflamasi salah satu
mekanismenya adalah dengan menghambat lipooksigenase dan menekan
transkripsi COX-2 (D’mello, 2011). Menurut Brobbey (2017), saponin juga
memiliki aktivitas inflamasi. Saponin memiliki aktivitas inflamasi dengan cara
menekan transkripsi gen sitokin inflamasi melalui jalur pensinyalan NF-kB (Zhu,
2018).
Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol kulit jagung dengan metode
maserasi. Metode maserasi digunakan karena perosedur dan peralatan nya
sederhana serta metode ini tidak perlu pemanasan untuk menghindari rusaknya
komponen senyawa akibat panas (Purwanto, 2015). Metode ini akan menyebabkan
membran sel pecah sehingga metabolit sekunder pada sitoplasma pada tumbuhan
akan keluar dan larut kedalam pelarut (Dwicahyani, 2018). Pelarut yang digunakan
pada metode maserasi ini adalah etanol. Pelarut etanol digunakan karena etanol
lebih mudah menembus membran seluler untuk mengekstrak bahan dari tanaman
(Velavan,2015). Ekstrak etanol kulit jagung dibuat dalam bentuk sediaan topukal
karena untuk mengurangi risiko peningkatan efek samping pada saluran
gastrointestinal atas, termasuk perforasi ulkus peptikum, obstruksi, dan perdarahan
yang disebabkan karena penggunaan Non-Steoridal Anti-Inflammatory Drugs
(NSAID) secara peroral (Pelletier, 2016). Selain itu menurut Ulfa (2016) dan
Sharada (2020) , pemberian obat secara topikal memiliki kelebihan antara lain
praktis, mudah dan nyaman dalam penggunaan, meningkatkan kepatuhan pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
aktivitas sediaan topikal ekstrak etanol kulit jagung sebagai antiinflamasi terhadap
kulit punggung mencit yang terinduksi karagenin karena untuk menggali potensi
agen antiinflamasi berbasis herbal, mengurangi efek samping dari obat NSAID
serta untuk mengurangi dan memanfaatkan limbah kulit jagung secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian efek antiinflamasi secara topikal dengan menggunakan ekstrak
etanol kulit jagung (Zea mays L.) pada mencit, merupakan jenis penelitian
eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah rotary evaporator, alat-
alat gelas (beaker glass, gelas ukur, labu ukur merk Pyrex®, erlenmeyer, cawan
porselin, pipet tetes, batang pengaduk dan gelas arloji), gunting, alat pencukur bulu
mencit, syringe dan spuit injeksi 1 mL, mortir dan stamper, neraca analitik,
stopwatch, jangka sorong digital caliper merk Hardened®.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan galur
Swiss yang berumur sekitar 6-8 minggu (2-3 bulan) dengan bobot 20-30 gram,
jagung (Zea mays L.), karagenin (Sigma Chemical Co.), etanol 70%, NaCl 0,9%,
aquadest, Biocream®, Voltaren® gel, Veet Veet Veet®.
Determinasi Tanaman
Determinasi dilakukan dengan cara mencocokkan ciri-ciri yang terdapat pada
tanaman Zea mays L. yang dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Pembuatan Ethical Clearance
Ethical Clearance dibuat dan dilakukan sebagai syarat kelayakan penelitian
yang dilakukan oleh bagian Komisi Etik Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Pembuatan Serbuk Kulit Jagung (Zea mays L.)
Kulit jagung (Zea mays L.) diperoleh dari pengusaha makanan olahan jagung
didaerah Klaten. Kulit jagung dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan
bahan pengotor pada kulit jagung seperti tanah, dan kotoran lain, kemudian kulit
jagung dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50ºC (Supriningrum, 2018).
Kulit jagung yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan
grinder elektrik setelah itu diayak dengan menggunakan ayakan nomor mesh 60
(Safari, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penetapan Kadar Air Serbuk Kulit Jagung (Zea mays L.)
Kadar air ditetapkan dengan cara destilasi toluen. Sebanyak 10 gram kulit
jagung ditimbang dan dimasukkan kedalam labu alas bulat dan ditambahkan 200 ml
toluen yang telah dijenuhkan. Labu dipanaskan kemudian volume air dibaca
sesudah toluene dan air memisah sempurna (Alegantina, 2013). Syarat mutu kadar
air pada serbuk simplisia yaitu ≤ 10% (Utami, 2017).
Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Menurut penelitian Roh et al (2016), ekstraksi etanol kulit jagung (Zea mays L.)
dilakukan dengan mengambil sebanyak 150 gram serbuk kering kulit jagung (Zea
mays L.) kemudian ditambah dengan etanol 70% pada erlemeyer, ditutup dan
proses ekstraksi dilakukan secara maserasi selama 24 jam terlindungi dari cahaya
pada suhu kamar, kemudian disaring dengan kertas saring dibantu penyaring
vakum untuk mendapatkan filtrat. Hasil filtrat kemudian diuapkan dengan
menggunakan rotary evaporator dengan suhu 60ºC sampai ekstrak kental setelah
itu ekstrak dioven untuk memperoleh ekstrak yang lebih pekat (Susanty, 2016).
Penimbangan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Menurut Yuyun (2016), penimbangan dinyatakan sudah mencapai bobot tetap
apabila perbedaan dua kali penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,5 mg pada
penimbangan dengan timbangan analitik.
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
a. Flavonoid
Sebanyak 1 mL ekstrak ditambahkan beberapa tetes HCl pekat kemudian
ditambah sedikit serbuk Mg, maka terjadi perubahan warna kuning yang
menandakan reaksi posiif adanya kandungan senyawa flavonoid (Ikalinus,
2015).
b. Saponin
Sebanyak 2 mL ekstrak ditambahkan 10 mL akuades dan dikocok selama 30
detik lalu apabila terbentuk busa yang stabil (tidak hilang selama 30 detik) maka
identifikasi menunjukkan adanya saponin (Dayanti, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Konsentrasi krim ekstrak etanol kulit jagung ditentukan berdasarkan
konsentrasi zat aktif natrium diklofenak 1% pada Voltaren® gel. Konsentrasi
tersebut dijadikan konsentrasi tengah (konsentrasi kedua) untuk sedian krim
ekstrak etanol 70% Zea mays L. Konsentrasi pertama diturunkan setengah kalinya
dan konsentrasi ketiga dinaikan setengah kalinya sehingga diperoleh tiga konsentrasi
ekstrak etanol 70% kulit jagung (Zea mays L.) dalam krim yaitu 0,5 %; 1 %; dan
1,5 % b/b. Pembuatan krim ekstrak etanol 70% kulit jagung (Zea mays L.) dengan
menimbang ekstrak etanol 70% kulit jagung (Zea mays L.) seberat 0,025; 0,05; dan
0,075 g kemudian ditambahkan basis Biocream® hingga bobot campurannya 5 g.
Penyiapan Hewan Uji
Untuk melakukan pengujian terhadap hewan uji terlebih dahulu akan diajukan
Ethical Clearance ke bagian Komisi Etik Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 25 ekor mencit jantan,
berumur 2-3 bulan dengan bobot 20-30 gram. Lima kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Hewan uji terlebih dahulu dicukur rambut
punggungnya dengan gunting, kemudian dioleskan Veet® untuk merontokkan
rambut yang belum tercukur sempurna. Kulit punggung yang telah dicukur
rambutnya dibiarkan selama satu hari sebelum perlakuan untuk menghindari
adanya inflamasi yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet®.
Pembuatan Larutan Karagenin
Karagenin dibuat dengan konsentrasi 4,5% b/v. Karagenin dibuat dengan
melarutkan 4,5 gram ke dalam labu ukur 100 mL menggunakan larutan NaCl 0,9%
hingga tanda batas sehingga diperoleh larutan karagenin 4,5% b/v.
Pengujian Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 25 ekor mencit jantan dan dibagi secara
acak menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu :
a. Kelompok I
Terdiri dari 5 ekor mencit sebagai kontrol negatif dengan diinduksi karagenin
4,5% secara subkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Kelompok II, III dan IV
Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor mencit, sediaan krim
ekstrak etanol 70% kulit jagung (Zea mays L.) 0,5%; 1%; dan 1,5% b/b. Ekstrak
seberat 0,025 g; 0,05 g; dan 0,075 g masing-masing dicampur dengan basis krim
(Biocream®) seberat 5 gram sehingga diperoleh konsentrasi 0,5%; 1%; dan
1,5% b/b. Biocream® dan masing-masing konsentrasi ekstrak dalam basis krim
diambil sebanyak 0,1 ml kemudian dioleskan pada kulit punggung mencit.
c. Kelompok V
Terdiri dari 5 ekor mencit sebagai kontrol positif dengan diinduksi karagenin
4,5% secara subkutan kemudian diolesi gel Voltaren® pada kulit punggung
mencit.
Tata Cara Analisis Hasil
Analisis hasil dilakukan dengan mengukur ketebalan lipat kulit punggung
mencit menggunakan jangka sorong digital kemudian nilai selisih edema tiap jam
diukur dan dihitung nilai AUC total masing-masing perlakuan dengan menggunkan
rumus berikut:
𝐴𝑈𝐶0−6 = ∑ [(𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛)(𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1)
2]
6
0
Keterangan :
AUC0-6 = area dibawah kurva dari jam ke-0 hingga jam ke-6 (mm.jam)
yn-1 = selisih tebal lipatan kulit pada jam ke-(n-1) dengan tebal lipatan kulit
normal (mm)
yn = selisih tebal lipatan kulit pada jam ke-(n) dengan tebal lipatan kulit
normal (mm)
xn = jam ke-(n) (jam)
xn-1 = jam ke-(n-1) (jam)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Nilai persen penghambatan inflamasi dihitung dengan rumus berikut :
Penghambatan inflamasi (%)
(𝐴𝑈𝐶0−6)0−(𝐴𝑈𝐶0−6)𝑛
(𝐴𝑈𝐶0−6)0 × 100%
Keterangan :
(AUC0-6)0 = rata-rata AUC total kontrol negatif (mm.jam)
(AUC0-6)n = nilai AUC total pada kelompok perlakuan replikasi ke-n (mm.jam)
(Wulansari, 2018)
Hasil data yang diperoleh terlebih dahulu dianalisis secara statistik dengan Shapiro-
Wilk untuk melihat normalitas data. Jika data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan
uji One Way ANOVA (taraf kepercayaan 95%). Jika hasil dari uji One Way ANOVA
menunjukan adanya perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan Post Hoc Test
Scheffe Test untuk melihat signifikansi perbedaan antar kelompok perlakuan. Apabila data
tidak terdisribusi normal, maka digunakan uji statistik non-parametrik Kruskal Wallis.
Apabila uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05), maka dilanjutkan
dengan Post Hoc Test Mann Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman ini bertujuan untuk mengetahui dan memastikan
kebenaran identitas tanaman yang akan digunakan dalam penelitian serta untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel untuk analisis
fitokimia (Gustandy, 2013). Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan oleh
Departemen Biologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta telah
dibuktikan bahwa tanaman yang digunakan untuk penelitian adalah benar jenis Zea
mays L.
Pembuatan Simplisia
Kulit jagung dicuci terlebih dahulu menggunakan air bersih mengalir untuk
menghilangkan bahan pengotor pada kulit jagung seperti tanah, dan kotoran lain,
kemudian kulit jagung ditiriskan dan dipotong menjadi bagian yang lebih kecil
untuk mempermudah proses pengeringan. Kulit jagung selanjutnya dikeringkan
didalam oven dengan suhu 500C hingga kulit jagung mudah untuk dihancurkan
ketika diremas. Tujuan dilakukan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air
yang terkandung dalam simplisia sehingga simplisia tidak mudah rusak, tidak
tercemar mikroba dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Kulit
jagung yang sudah kering kemudian diserbuk dengan menggunakan grinder
elektrik. Penyerbukan dilakukan untuk memperluas permukaan kontak dengan
pelarut, sehingga pada saat proses ekstraksi senyawa yang terkandung dalam
simplisia dapat terekstraksi secara optimal (Sutriandi, 2016). Serbuk kulit jagung
kemudian diayak menggunakan ayakan nomor mesh 60 (Safari, 2017).
Penetapan Kadar Air
Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui batasan maksimal
atau rentang tentang besarnya kandungan air dalam bahan. Hal ini terkait dengan
kemurnian dan adanya kontaminan dalam simplisia tersebut. Dengan demikian,
penghilangan kadar air hingga jumlah tertentu berguna untuk memperpanjang daya
tahan bahan selama penyimpanan (Handayani, 2017). Penetapan kadar air
dilakukan dengan metode destilasi toluene. Sebanyak 10 g ekstrak yang ditimbang
dengan seksama dimasukkan kedalam labu alas bulat dan ditambahkan 200 ml
toluena yang telah dijenuhkan dengan air kemudian panaskan hingga lapisan air
dan toluene memisah sempurna, volume air dibaca dan dihitung kadar air dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
persen (Alegantina, 2013).
% kadar air = 𝟎,𝟕 𝐦𝐋 x 100% = 7% 𝟏𝟎 𝒈
(Anggraeni,2019).
Hasil penetapan kadar air dari simplisia adalah 7 %. Hasil ini dapat dinyatakan
memenuhi persyaratan karena syarat kadar air simplisia adalah ≤ 10%. (Utami,
2017).
Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Jagung ( Zea mays L.)
Pembuatan ekstrak etanol kulit jagung menggunakan metode maserasi
mengacu pada penelitian Roh et al (2016) , sebanyak 150 g serbuk simplisia kulit
jagung dimaserasi menggunakan penyari etanol 70% selama 24 jam pada erlemeyer
yang ditutup aluminium foil. Pelarut etanol digunakan karena etanol lebih mudah
menembus membran seluler untuk mengekstrak bahan dari tanaman
(Velavan,2015). Proses maserasi menyebabkan pelarut akan menembus dinding sel
dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif tersebut akan
larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktifdi dalam sel
dengan di luar sel, maka larutan yang terpekat akan didesak keluar (Dwicahyani,
2018). Hasil maserasi kemudian disaring dengan kertas saring dibantu penyaring
vakum untuk mendapatkan filtrat. Hasil filtrat kemudian diuapkan dengan
menggunakan rotary evaporator sampai ekstrak kental. Rotary evaporator mampu
melakukan evaporasi sangat cepat , terutama bila dibantu oleh vacum (Senjaya dan
Sarakusumah, 2007). Vacum ini dapat mempermudah proses penguapan pelarut
dengan memperkecil tekanan dalam vacuum daripada di luar ruangan, sehingga
temperatur di bawah titik didih dan pelarut dapat menguap (Koirewoa, 2012).
Penimbangan Bobot Tetap Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Hasil ekstrak kental kemudian dipekatkan menggunakan oven dengan suhu 60
ºC. Hal ini bertujuan agar pelarut yang digunakan tidak tersisa sehingga pelarut
tidak mempengaruhi efektifitas dari sampel yang diuji (Susanty, 2016). Ekstrak
kental mencapai bobot tetap apabila perbedaan dua kali penimbangan berturut-turut
setelah dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 60 ºC selama 1 jam tidak lebih
dari 0,5 mg pada penimbangan dengan timbangan analitik (Yuyun, 2016). Hasil
ekstrak kental yang didapatkan adalah 34,6241 g dengan rendemen ekstrak yaitu
23,0827%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit jagung (Zea
mays L.) positif mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Hasil yang
didapatkan adalah perubahan warna ekstrak dari yang awalnya coklat tua berubah
menjadi kuning, hasil yang didapatkan sesuai dengan teori yaitu saat 1 mL ekstrak
ditambahkan beberapa tetes HCl pekat kemudian ditambah sedikit serbuk Mg,
maka terjadi perubahan warna kuning yang menandakan reaksi posiif adanya
kandungan senyawa flavonoid (Ikalinus, 2015). Tujuan penambahan serbuk
magnesium dan HCl pekat ini untuk mereduksi ikatan glikosida dengan flavonoid.
Agar flavonoid bisa diidentifikasi, maka ikatan glikosida dengan flavonoid dalam
tanaman harus diputus dengan cara mereduksi ikatan tersebut yang mana hasil yang
didapatkan positif karena terbentuk warna kuning (Muthmainnah, 2017). Hasil uji
saponin juga menunjukkan hasil yang positif ditunjukkan dengan terbentuknya
busa yang stabil setinggi kurang lebih 1 cm yang tidak hilang selama 30 detik. Hasil
ini sudah sesuai dengan teori Dayanti, (2012), yaitu apabila terbentuk busa yang
stabil setelah ditambahkan 10 mL akuades dan dikocok selama 30 detik lalu
terbentuk busa yang stabil (tidak hilang selama 30 detik) maka identifikasi
menunjukkan adanya saponin. Saponin merupakan bentuk glikosida dari sapogenin
sehingga akan bersifat polar. Saponin adalah senyawa yang bersifat aktif
permukaan dan dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air. Timbulnya busa
pada uji saponin menunjukkan adanya glikosida yang mempunyai kemampuan
untuk membentuk buih dalam air yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa
lainnya (Astarina, 2013).
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.)
Krim ekstrak etanol kulit jagung dibuat menjadi tiga konsentrasi yaitu adalah
0,5% b/b; 1% b/b; dan 1,5% b/b, kemudian dilakukan uji organoleptis dan uji
homogenitas terhadap krim ekstrak etanol kulit jagung. Uji organoleptis dilakukan
dengan cara pengamatan secara visual yang meliputi bau, warna, bentuk. Dari hasil
uji organoleptis, krim tidak berbau tengik, warnanya putih sedikit kekuningan dan
memiliki bentuk semipadat. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat dan
mengetahui tercampurnya bahan-bahan sediaan krim. Uji homegenitas dilakukan
dengan cara mengoleskan krim yang telah dibuat pada kaca objek, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dikatupkan dengan kaca objek yang lainnya (Saryanti, 2019). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak kulit jagung konsenstrasi 0,5% b/b; 1%
b/b; dan 1,5% b/b homogen dimana dapat dilihat krim mempunyai tekstur yang
tampak rata, tidak menggumpal, dan sebaran warna merata.
Hasil Pengujian Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Jagung
Pada pengujian aktivitas antiinflamasi secara subkutan yang diinduksi
karagenin 4,5% digunakan hewan uji yaitu mencit jantan galur Swiss sebanyak 25
ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya
diinjeksi karagenin 4,5%, kelompok kontrol positif gel Voltaren® 1%, dan 3
kelompok perlakuan yang diberikan 3 variasi konsentrasi yaitu 0,5% b/b; 1% b/b;
dan 1,5% b/b. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan cara mengukur tebal
lipat kulit punggung mencit yang meningkat dari tebal kulit punggung normal
setiap 1 jam selama 6 jam setelah diberikan perlakuan menggunakan jangka sorong
digital yang telah dikalibrasi. Aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol kulit jagung
(Zea mays L.) dapat dilihat dari kemampuan ekstrak etanol kulit jagung (Zea mays
L.) dalam mengurangi edema pada kulit punggung mencit akibat dari injeksi
karagenin 4,5% secara subkutan yang digambarkan dari penurunan nilai AUC total
(mm.jam) dan dilihat dari besarnya persen penghambatan inflamasi dari masing-
masing perlakuan. Rata-rata AUC total adalah luas daerah di bawah kurva yang
menunjukkan rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung mencit yang menunjukkan
adanya edema dari jam ke-0 hingga jam ke-6 (Christiani, 2016) . Hasil rata-rata
selisih tebal lipat kulit punggung mencit dari waktu pengukuran jam ke 1 hingga
jam ke 6 dapat dilihat pada gambar 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 1. Grafik rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung mencit
dari waktu pengukuran jam ke 1 hingga jam ke 6
Grafik diatas menunjukkan peningkatan tebal edema yang paling besar adalah
pada kelompok kontrol negatif, sedangkan untuk kontrol menunjukkan
peningkatan tebal edema terendah. Untuk ketiga konsentrasi, konsentrasi 1,5%
menunjukkan peningkatan tebal edema terendah.
Tabel I. Rata-rata AUC dan % Penghambatan Inflamasi
Kelompok Rata-rata AUC ± SE
(mm.jam) Rata-rata %PI ± SE
Kontrol Karagenin 17,28 ± 3,47 -
Kontrol Voltaren® 10,46 ± 1,44 39,49 ± 8,35
Krim ekstrak etanol kulit
jagung 0,5% 15,77 ± 0,96 8,73 ± 5,53
Krim ekstrak etanol kulit
jagung 1% 15,06 ± 1,27 12,86 ± 7,36
Krim ekstrak etanol kulit
jagung 1,5% 13,54 ± 1,51 21,66 ± 8,73
Usai didapatkan nilai selisih tebal rata-rata kulit punggung mencit kemudian
dilakukan perhitungan nilai AUC dari setiap kelompok perlakuan. AUC
menggambarkan besaran volume edema yang dihasilkan oleh masing-masing
kelompok tiap satuan waktu, semakin besar nilai AUC menunjukan bahwa aktivitas
antiinflamasi suatu zat dalam menurunkan volume edema semakin kecil
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
0 1 2 3 4 5 6 7
karagenin Voltaren 0,50% 1% 1.50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(Anggraeny, 2016). Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil nilai AUC terbesar
pada kelompok kontrol karagenin, sedangkan untuk nilai AUC paling rendah pada
kelompok Voltaren®. Pada tiga kelompok perlakuan yang dilakukan, diketahui
terjadi penurunan nilai AUC seiring dengan peningkatan konsentrasi krim ekstrak
etanol kulit jagung. Nilai AUC yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk
menghitung % penghambatan inflamasi (PI). Persen penghambatan inflamasi
merupakan presentase kemampuan suatu senyawa dalam memberikan aktivitas
antiinflamasi (Anggraeny, 2016), semakin besar nilai persen penghambatan maka
semakin besar efek antiinflamasinya. Hasil PI yang diperoleh pada kelompok
kontrol negatif menunjukan bahwa krim ekstrak etanol kulit jagung tidak
menunjukan aktivitas penghambatan inflamasi, sedangkan pada kelompok kontrol
positif didapatkan hasil tertinggi sebesar 39,49%. Pada tiga kelompok perlakuan
konsentrasi, terjadi peningkatan persen penghambatan seiring dengan
dilakukannnya peningkatan konsentrasi krim ekstrak etanol kulit jagung (Tabel I).
Nilai AUC dan persen penghambatan inflamasi yang telah diperoleh, kemudian
dilakukan pengujian normalitas secara statistik dengan menggunakan uji Shapiro-
Wilk. Hasil pengujian menunjukan bahwa data terdistribusi normal (p>0,05).
Setelah data terdistribusi normal kemudian dilanjutkan dengan uji one way
ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan diperoleh p-value 0,000, selanjutnya
dilakukan uji post-hoc test menggunakan uji schffe untuk mengetahui adanya
perbedaan pada masing-masing kelompok uji. Jika hasil nilai p< 0,05 maka secara
statistik data tersebut dapat dikatakan berbeda bermakna.
Tabel II. Hasil Analisis Statistik
Kontrol
Karagenin
Kontrol
Voltaren®
Krim
ekstrak 0,5%
Krim
Ekstrak 1%
Krim
Ekstrak 1,5%
Kontrol Karagenin
BB BTB BTB BTB
Kontrol Voltaren®
BB BB BB BTB
Krim ekstrak 0,5%
BTB BB BTB BTB
Krim ekstrak 1%
BTB BB BTB BTB
Krim ekstrak 1,5%
BTB BTB BTB BTB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Keterangan:
BB : Berbeda bermakna (P<0,05)
BTB : Berbeda Tidak Bermakna (P>0,05)
Kontrol positif (Voltaren®) memberikan nilai persen penghambatan inflamasi
yang paling besar dan juga secara statisitik menunjukkan hasil berbeda secara
bermakna terhadap karagenin. Selain itu, kontrol positif menunjukkan hasil berbeda
tidak bermakna terhadap krim ekstrak etanol kulit jagung konsentrasi 1,5%.
Sedangkan pada konsentrasi 0,5% dan 1% ekstrak menunjukkan hasil yang berbeda
bermakna terhadap kelompok kontrol positif. Hal ini mengindikasikan bahwa krim
ektrak etanol kulit jagung 1,5% memiliki aktivitas yang serupa secara statistik
terhadap kontrol positif. Secara statistik ketiga konsentrasi menunjukkan hasil
berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif. Dengan demikian, belum
didapatkan konsentrasi ekstrak yang optimum di dalam krim. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena konsentrasi senyawa yang diprediksi bertanggung jawab dalam
aktivitas antiinflamasi (flavonoid dan saponin) masih terlalu rendah dan sampel
ekstrak yang digunakan masih mengandung berbagai macam senyawa. Namun jika
dilihat pada Tabel I, ketiga konsentrasi memiliki aktivitas antiinflamasi yang dapat
dilihat dari nilai persen penghambatan inflamasi yang meningkat seiring dengan
peningkatan konsentrasi ekstrak.
KESIMPULAN
1. Krim ekstrak etanol kulit jagung (Zea mays L.) 0,5% b/b; 1% b/b; dan 1,5% b/b
mempunyai efek antiinflamasi ditunjukkan dengan adanya nilai persen
penghambatan inflamasi.
2. Belum didapatkan konsentrasi optimum diduga karena konsentrasi flavonoid
dan saponin masih terlalu rendah.
SARAN
Dalam penelitian ini belum didapatkan konsentrasi optimum sehingga perlu
dilakukan peningkatan konsentrasi atau kombinasi ekstrak tanaman yang diprediksi
memiliki aktivitas antiinflamasi sehingga dapat menimbulkan efek antiinflamasi
yang sinergis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdiana, R., Anggraini, D.I, 2017. Rambut Jagung (Zea mays L.) sebagai Alternatif
Tabir Surya. Majority, 7(1), 32.
Adnyasari, I.A.P.S., Puspawati, N.M., Sukadana, I.M., 2017. Potensi Antiinflmasi
Secara In Vivo Ekstrak Etanol Batang Antawali (Tinospora sinensis) pada
Tikus Wistar yang diinduksi Karagenin. Cakra Kimia, 5(2), 117-118.
Alegantina, S., Isnawati, A., Widowati,L., 2013. Kualitas Ekstrak Etanol 70% Daun
Kelor (Moringa oleifera Lamk) Penambah ASI. Jurnal Kefarmasian
Indonesia, 3(1), 3.
Anggraeni, R., 2019. Uji Karakteristik Simplisa Buah Andaliman (Zanthoxylum
acanthopodium DC.). Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda, 3(2), 36.
Anggraeny, E. N., Pramitaningastuti, A. A., 2016. Studi Uji Antiinflamasi dan
Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour) Pada
Tikus Putih Jantan(Rattus norvegius) Galur Wistar. Jurnal Ilmiah Farmasi,
12(2), 47-48.
Ani, N., Rohyani, I.S., Ustadz, M., 2018. Pengetahuan Masyarakat Tentang Jenis
Tumbuhan Obat di Kawasan Wisata Alam Madapangga Sumbawa. Jurnal
Pijar Mipa, 13(2), 160.
Ashley,N.T., Weil,Z.M., Nelson, R.J., 2012. Inflammation : Mechanisms, Cost, and
Natural Variation. Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics,
43(1), 387.
Astarina, N. W. G., Astuti, K. W., Warditiani, N. K., 2013. Skrining Fitokimia
Ekstrak Metanol Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal
Farmasi UDAYANA, 2(4), 3.
Azkiya, Z., Ariyani, H., Nugraha, T. S., 2017. Evaluasi Sifat Fisik Krim Ekstrak
Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) Sebagai Anti Nyeri.
Journal of Current Pharmaceutica Sciences, 1(1), 16.
Brobbey, A.A., Asante, S.S., Nkansah, S.A, Boateng, F.O., Ayensu, I., 2017.
Preliminary phytochemical screening and scientific validation of the anti-
diabetic effect of the dried husk of Zea mays L.(Corn,Poaceae). International
Journal of Phytopharmacy, 7(1), 3.
Chen et al, 2018. Inflammatory Responses and Inflammation-Associated Diseases
In Organs. Oncotarget, 9(6), 7204.
Christiani, V. L., 2016. Uji Efek Antiflamasi Ekstrak Etanol Daun Binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Pada Tebal Lipat Kulit Punggung Mencit
Terinduksi Karagenin. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dayanti, R., Suyatno, 2012. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Bagian Batang
Tumbuhan Paku Nephrolepis radicans (BBURM.) KUHN, UNESA Journal
of Chemistry, 1(1), 88.
D’mello, P., Gadhwal, M.K., Joshi, U., Shetgiri, P., 2011. Modeling of COX-2
Inhibitory Activity of Flavonoid. International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences, 3(4), 33.
Duru, C.E, 2020. Mineral and Phytochemical Evaluation of Zea mays Husk.
Scientific African, 7, 1.
Dwicahyani, T., Sumardianto, Rianingsih, L., 2018. Uji Aktivitas Bioaktivitas
Teripang Keling Holothuria artra Sebagai Antibakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. J.Peng. & Biotek. Hasil Pi, 7(1), 18.
Erlangga, M.E., Sitanggang, R.H., Bisri, T., 2015. Perbandingan Pemberian
Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik
terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal
Mastektomi Termodifikasi. Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(3), 147.
Faizal, A., Geeken, D., 2013. Saponins and Their Role in Biological in Plant.
Phytochem Rev, 12, 879.
Freire, O.M., and Dyke, T.E.V., 2013. Natural Resolution of Inflammation.
Periodontol 2000,63(1), 1.
Ginting, A., 2015. Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung Untuk Produk Modular
Dengan Teknik Pilin. Dinamika Kerajinan dan Batik, 32(1), 52.
Gustandy, M., Soegihardjo, C.J., 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan
Radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan Penetapan Kandungan Fenolik Total
Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Buah Anggur Bali (Vitis vinifera L.), Jurnal
Farmasi Sains dan Komunitas,10 (2), 113.
Handayani, S., Wirasutisna, K.R., Insanu, M., 2017. Penapisan Fitokimia dan
Karakterisasi Simplisia Daun Jambu Mawar (Syzygium jambos Alston). JF
FIK UINAM, 5(3), 179-180.
Idacahyati, K., Nofianti, T., Aswa, G.A., Nurfatwa, M., 2019. Hubungan Tingkat
Kejadian Efek Samping Antiinflamasi Non Steroid dengan Usia dan Jenis
Kelamin. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6(2), 57.
Ikalinus, R., Widyastuti, S.K., Setiasih, N.L.E., 2015. Skrining Fitokimia Ekstrak
Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). Indonesia Medicus Veterinus,
4(1), 73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Koirewoa, Y.A., Fatimawali, Wiyono,W.A., 2012. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Flavonoid Dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L.). Journal Article
Pharmacon UNSRAT, 1(1), 51.
Kumar, S., Pandey, A.K., 2013. Chemistry and biological activities of flavonoid:
An Overview. The Scientific World Journal, 2013, 2-3.
Liem, A.F., Holle, E., Gemnafle,I.Y., Wakum, D.S., 2013. Isolasi Senyawa Saponin
dari Mangrove Tanjang (Bruguiera gymnorrhiza) dan Pemanfaatannya
sebagai Pestisida Nabati pada Larva Nyamuk. Jurnal Biologi Papua, 5(1), 28.
Lucke, S., Hoene, A., Walschus, U., Kob, A., Pissarek, J.W., Schlosser, M., 2015.
Acute and Chronic Local Inflammatory Reaction after Implantation of
Different Extracellular Porcine Dermis Collagen Matrices in Rats. BioMed
Research International, 1.
Manasikana, O.A., Mayasari,A., Af’idah, N., 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit
Jagung Dan Ampas Tebu Sebagai Kertas Kemasan Ramah Lingkungan.
Jurnal Zarah, 7(2), 80.
Milind, P., Isha, D., 2013. Zea Maize : A Modern Craze. International Research
Journal Of Pharmacy, 4(6), 40, 42.
Mirza, Amanah, S., Sadono, D., 2017. Tingkat Kedinamisan Kelompok Wanita
Tani dalam Mendukung Usaha Tanaman Obat Keluarga di Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, Jurnal Penyuluhan, 13(2), 181.
Mohammed, M.S., Osman, W.J.A., Garelnabi,E.A.E., Osman, Z., Osman B.,Khalid,
S.H., Mohamed, A., 2014. Secondary metabolites as anti- inflammatory
agents. The Journal of Phytopharmacology, 3(4), 277.
Moura, M.D.G, Lopes, L.C., Silva, M.T., Filho, S.V., Motta, R.H.L., Bergamaschi,
C.C., 2018. Use of Steroid and Nonsteoridal Anti-inflammatories in the
Treatment Of Rheumatoid Arthritis. Medicine, 97(41), 2.
Mukhriani, 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan, 7(2), 362.
Muthmainnah, B., 2017. Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Dari
Ekstrak Etanol Buah Delima (Punica granatum L.) Dengan Metode Uji
Warna. Media Farmasi, 13(2), 26.
Necas, J., Bartosikova, I., 2013. Carrageenan : a review. Veterinarni
Medicina,58(4), 187,194,195.
Okokon, J.E., Antia, B.S., Mohanakrishnan, D., Sahal, D., 2017. Antimalarial and
Antiplasmodial Activity of Husk Extract and Fractions of Zea mays.
Pharmaceutical Biology, 55(1), 1396-1397.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pahwa, R., Goyal, A., Bansal, P., Ishwarlalal, 2020, Chronic Inflammation.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493173/?report=reader#!po=9
0.3846, diakses tanggal 1 Mei 2019.
Pandey, A., Tripathi, S., 2014. Concept Standardization, Extraction And Pre
Phytochemical Screening Strategies for Herbal Drug. Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry, 2(5), 117.
Pelletier, J.P., Pelletier, J.M., Rannou, F.,Cooper, C., 2016. Efficacy and safety of
oral NSAIDs and analgesics in the management of osteoarthritis: Evidence
from real-life setting trials and surveys. Seminar in Arthritis and Rheumatism,
45(2016), 23.
Purwanto, S., 2015. Uji Aktivitas Fraksi Aktif Ekstrak Daun Senggani (Melastoma
malabathricum L) Terhadap Escherrichia coli. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya, 2(2), 87.
Rahmidar, L., Nurilah, I., Sudiarty, T., 2018. Karakterisasi Metil Selulosa yang
Disintesis dari Kulit Jagung (Zea mays). PENDIPA Journal of Science, 2(1),
118.
Rao, U.S.M., Muhammad, A., Khamsah, S.M., 2016. Phytocemical Screening,
Total Flavonoid and Phenolic Content Assays of Varoious Solvent Extracts
of Tepal of Musa paradisiaca. Malaysian Journal of Analytical Sciences.
20(5). 1183.
Rasul, M.G., 2018. Extraction, Isolation and Characterization of Natural
Products from Medicinal Plants. International Journal of Basic Sciences
and Applied Computing, 2(6), 1.
Roh et al, 2016. Anti-inflammatory effect of Zea mays L. husk extracts. BMC
Complementary and Alternative Medicine, 16(1), 7.
Safari, S., Bahri, S., Nurhaeni, 2017. Pemanfaatan Kulit Jagung (Zea mays) Untuk
Produksi Glukosa Menggunakan Kapang Trichoderma sp. KOVALEN, 3(1),
19.
Saryanti, D., Setiawan, I., Safitri, R. A., 2019. Optimasi Formula Sediaaan Krim
M/A Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata L.). Jurnal Riset
Kefarmasian Indonesia, 1(3), 229.
Senjaya, Y.A., Surakusumah, W. 2007. Potensi Ekstrak Daun Pinus (Pinus
merkusii Jungh. Et de Vriese) Sebagai Bioherbisida Penghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Perkecambahan Echinochloa colonum L. Dan Amaranthus viridis. Jurnal
Perennial, 4(1), 2.
Sasikala, V., Manasa, P., Mohan, R.S.V.B, Vangalapati, M., 2018. Extraction of
Effective Phytochemical-Saponin From Herbal Plant Tribulus Terristris.
International Journal of Engineering Reseacrh & Technology, 7(12), 236.
Sharada, M., Gowda, D.V., Vishal, G.N., Akhila, A.R., 2020. An overview on
topical drug delievery system – Updated review. International Journal Of
Research In Pharmaceutical Sciences,11(1)
Simaremare, E.S., 2014. Skrinning Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea
decumana (Roxb.) Wedd). Pharmacy, 11(01), 100.
Suhendra, C.P., Widarta, I.W.R., Wiadnyani, A.A.I.S., 2019. Pengaruh Konsentrasi
Etanol Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Ilalang ( Imperata
cylindrical (L) Beauv.) Pada Ekstraksi Menggunakan Gelombang Ultrasonik.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 8(1), 28.
Supriningrum, R., Sundu, R., Setyawati, D., 2018. Penetapan Kadar Flavonoid
Ekstrak Daun Singkil (Premna corymbosa) Berdasarkan Variasi Suhu dan
Waktu Pengeringan Simplisia. Jurnal Farmasi Lampung, 7(1), 5.
Susanty, Bachmid, F., 2016. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks
Terhadap Kadar Fenolik Dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.).
KONVERSI, 5(2), 89.
Sutriandi, A, Maulana, I.T., Sadiyah, E.R., 2016. Pengaruh Metode Pengeringan
terhadap Mutu Ekstrak Biji Kara Benguk (Mucuna pruriens (L.) DC.) yang
Dihasilkan. Prosiding Farmasi, 712.
Triasari, T., and Pinzon, R.T., 2017. Penggunaan Metilprednisolon Sebagai Pereda
Nyeri Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Akut Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 2(3), 469.
Ulfa, M., Hendrarti, W., Muhram, P.N., 2016. Formulasi Gel Ekstrak Daun Kelor
(Moringa oleifera Lam.) Sebagai Anti Inflamasi Topikal Pada Tikus (Rattus
novergicus). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 1(2), 31.
Utami, Y.P., Umar, A.H., Syahruni, R., Kadullah, I., 2017. Standardisasi Simplisia
dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. &
Binn.). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 2(1), 37.
Velavan, S., 2015. Phytochemical Techniques-A Review. World Journal of Science
and Research, 1(2), 82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Wulandari, F., Batoro, J., 2016. Etnobotani Jagung (Zea mays L.) Pada Masyarakat
Lokal di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.
Jurnal Biotropika, 4(6), 18.
Wulansari, E.D., Subagus, W., Marchaban, Sitarina, W., 2018. Aktivitas
Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanolik Rimpang Bangle (Zingiber
cassumunar Roxb.) pada Mencit yang terinduksi Karagenin. Traditional
Medicine Journal. 23(2). 123.
Yuyun, Y., Yusriadi, S., 2016. Pemanfaatan Likopen Tomat (Lycopersicum
esculentum MILL) Dalam Sediaan Soft Candy Sebagai Suplemen
Antioksidan. Jurnal Pharmascience, 3(2). 103.
Zhiwu et al, 2019. Budidaya Jagung dengan Populasi Tinggi untuk Meningkatkan
Produktivitas dan Efisiensi Lahan di Indonesia, AGROSAINTEK: Jurnal Ilmu
dan Teknologi Pertanian, 3(1),16.
Zhu, F., Du, B., Xu, B., 2018. Anti-inflammatory effect of phytochemicals from
fruits, vegetables, and food legumes: A review. Critical Reviews In Food
Science And Nutrition, 58(8), 1266-1267.
Zuorro, A., Lavecchia, R., Delgado, A.D.G., Martinez, J.B.G., L’Abbate, P., 2019.
Optimization of Enzyme-Assisted Extraction of Flavonoids from Corn Husks.
processes, 7 (804), 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 2. Hasil Uji Determinasi Tanaman Jagung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 3. Pembuatan Ekstrak Etanoll Kulit Jagung
Gambar 2. Kulit Jagung
Gambar 3. Sortasi Basah Kulit Jagung
Gambar 4. Pengovenan Kulit Jagung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 5. Proses Maserasi
Gambar 6. Proses Penyaringan dengan Penyaring Vakum
Gambar 7. Proses Pemekatan Menggunakan Rotary Evaporator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 8. Ekstrak Etanol Kental Kulit Jagung
Tabel III. Penimbangan Bobot Tetap
Penentuan Bobot Tetap Ekstrak wadah 1
Wadah = 23,1295 gram
Hari, tgl Berat wadah+isi (g) Berat Isi
(g)
Selisih
(g)
Jumat, 20
November
2020
48.5487 25.4192 0.0000
47.0341 23.9046 1.5146
45.8452 22.7157 1.1889
44.1576 21.0281 1.6876
43.3232 20.1937 0.8344
42.8643 19.7348 0.4589
Sabtu, 21
November
2020
41.2123 18.0828 1.6520
38.7692 15.6397 2.4431
36.456 13.3265 2.3132
35.682 12.5525 0.7740
35.3333 12.2038 0.3487
35.2913 12.1618 0.0420
Senin, 23
November
2020
35.261 12.1315 0.0303
35.2134 12.0839 0.0476
35.2101 12.0806 0.0033
35.2053 12.0758 0.0048
35.1989 12.0694 0.0064
35.1977 12.0682 0.0012
35.1961 12.0666 0.0016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Selasa, 24
November
2020
35.1949 12.0654 0.0012
35.1941 12.0646 0.0008
35.1934 12.0639 0.0007
35.193 12.0635 0.0004
35.1927 12.0632 0.0003
Penentuan Bobot Tetap Ekstrak wadah 2
Wadah = 65,6896 gram
Hari, tgl Berat wadah+isi (g) Berat Isi
(g) Selisih
(g)
Jumat, 20
November
2020
109.8692 44.1796 0.0000
108.6721 42.9825 1.1971
107.6249 41.9353 1.0472
106.7112 41.0216 0.9137
106.1097 40.4201 0.6015
105.5453 39.8557 0.5644
Sabtu, 21
November
2020
104.8753 39.1857 0.6700
104.4038 38.7142 0.4715
104.0065 38.3169 0.3973
103.6146 37.9250 0.3919
103.1123 37.4227 0.5023
102.6523 36.9627 0.4600
Senin, 23
November
2020
102.2198 36.5302 0.4325
101.7287 36.0391 0.4911
101.1928 35.5032 0.5359
100.3576 34.6680 0.8352
98.8232 33.1336 1.5344
97.2153 31.5257 1.6079
Selasa, 24
November
2020
94.4287 28.7391 2.7866
92.6829 26.9933 1.7458
91.5523 25.8627 1.1306
90.2171 24.5275 1.3352
89.4572 23.7676 0.7599
88.9965 23.3069 0.4607
Rabu, 25
November
2020
88.6903 23.0007 0.3062
88.4982 22.8086 0.1921
88.3889 22.6993 0.1093
88.2976 22.6080 0.0913
88.2731 22.5835 0.0245
88.2612 22.5716 0.0119
88.2557 22.5661 0.0055
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kamis, 26
November
2020
88.2523 22.5627 0.0034
88.2511 22.5615 0.0012
88.2506 22.5610 0.0005
88.2502 22.5606 0.0004
88.2501 22.5605 0.0001
Hasil rendemen :
Bobot akhir
Bobot serbuk awal x 100 % =
34,6237 g
150 g x 100 % = 23,0825 %
Lampiran 4. Uji Kadar Air Simplisia Kulit Jagung
Gambar 9. Hasil Kadar Air Simplisia Kulit Jagung
Lampiran 5. Skrining Fitokimia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 10. Hasil Skrining Fitokomia Flavonoid
Gambar 11. Hasil Skrining Fitokomia Saponin
Lampiran 6. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Jagung
Gambar 12. Basis Biocream
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 13. Hasil Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung
Lampiran 7. Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Jagung
Gambar 14. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 0,5%
Gambar 15. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 16. Hasil Uji Homogenitas Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 1,5%
Lampiran 8. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Jagung
Gambar 17. Hasil Pencukuran Rambut Kulit Punggung Hewan Uji
Gambar 18. Area Punggung Hewan Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 19. Pemberian Krim
Gambar 20. Pengukuran Tebal Edema Kulit Punggung Hewan Uji
Gambar 21. Jangka Sorong Digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 9. Sertifikat Kalibrasi Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 10. Surat Keterangan Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 11. Data AUC
Kontrol
Negatif
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (satuan mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2.6 2.77 2.94 2.68 2.23 1.37 13.91
Mencit 2 0 3.25 3.41 3.52 2.98 2.57 2.19 16.83
Mencit 3 0 2.94 3.04 3.11 2.5 2.11 1.9 14.65
Mencit 4 0 3.99 4.83 4.99 4.04 3.51 2.49 22.61
Mencit 5 0 3.26 3.66 4.14 3.34 2.86 2.31 18.42
Rata-rata 0.00 3.21 3.54 3.74 3.11 2.66 2.05 17.28
SD 0.00 0.51 0.80 0.84 0.61 0.56 0.44 3.47
Kontrol
Positif
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (satuan mm) AUC
0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2.53 2.1 1.81 0.96 0.69 0.41 8.30
Mencit 2 0 2.68 2.28 2.02 1.66 1.29 0.81 10.34
Mencit 3 0 2.37 2.22 2.08 1.67 1.23 1.01 10.08
Mencit 4 0 2.58 2.2 1.73 2.41 2.08 1.75 11.88
Mencit 5 0 2.57 2.39 2.31 2.03 1.76 1.24 11.68
Rata-rata 0.00 2.55 2.24 1.99 1.75 1.41 1.04 10.45
SD 0.00 0.11 0.11 0.23 0.54 0.53 0.50 1.44
Konsentrasi
0,5 %
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (satuan mm)
AUC 0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2.86 3.38 3.2 3.07 2.75 2.51 16.52
Mencit 2 0 2.86 3.25 2.96 2.81 2.57 2.19 15.55
Mencit 3 0 2.27 2.95 2.85 2.59 2.43 2.24 14.21
Mencit 4 0 3 3.16 3.03 2.92 2.69 2.59 16.10
Mencit 5 0 3.16 3.31 3.14 2.98 2.75 2.28 16.48
Rata-rata 0.00 2.83 3.21 3.04 2.87 2.64 2.36 15.77
SD 0.000 0.337 0.166 0.140 0.185 0.138 0.177 0.955
Konsentrasi
1%
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (satuan mm) AUC 0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2.86 3.03 2.87 2.83 2.7 2.56 15.57
Mencit 2 0 2.47 3.46 3 2.85 2.7 2.51 15.74
Mencit 3 0 2.4 3.01 2.82 2.76 2.63 2.42 14.83
Mencit 4 0 2.39 2.63 2.48 2.25 2.17 2.07 12.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Mencit 5 0 2.86 3.15 3.12 2.98 2.75 2.66 16.19
Rata-rata 0.00 2.60 3.06 2.86 2.73 2.59 2.44 15.06
SD 0.000 0.243 0.298 0.241 0.282 0.239 0.226 1.272
Konsentrasi
1,5%
Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (satuan mm) AUC 0 1 2 3 4 5 6
Mencit 1 0 2.76 3.09 2.82 2.56 2.42 2.01 14.66
Mencit 2 0 2.66 2.73 2.55 2.43 2.22 1.71 13.45
Mencit 3 0 2.3 2.5 2.25 2.02 1.75 1.47 11.56
Mencit 4 0 2.19 2.78 2.57 2.34 2.08 1.45 12.69
Mencit 5 0 2.78 3.21 2.97 2.76 2.48 2.25 15.33
Rata-rata 0.00 2.54 2.86 2.63 2.42 2.19 1.78 13.53
SD 0.000 0.274 0.286 0.277 0.275 0.293 0.348 1.509
Lampiran 12. Hasil Uji Statistik Data AUC
Oneway
Descriptives
Tebal Udem
N
Mean
Std. Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum
Maxi
mum Lower Bound
Upper Bound
Kontrol Karagenin
5 17.2840 3.47076 1.55217 12.9745 21.5935 13.91 22.61
Kontrol Voltaren
5 10.4560 1.44301 .64533 8.6643 12.2477 8.30 11.88
Perlakuan
Dosis 0.5%
5
15.7720
.95623
.42764
14.5847
16.9593
14.21
16.52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Perlakuan Dosis 1%
5 15.0580 1.27105 .56843 13.4798 16.6362 12.96 16.19
Perlakuan Dosis
1.5%
5
13.5920
1.47563
.65992
11.7598
15.4242
11.56
15.33
Total 25 14.4324 2.95467 .59093 13.2128 15.6520 8.30 22.61
Test of Homogeneity of Variances
Tebal Udem
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.396 4 20 .085
ANOVA
Tebal Udem
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 134.178 4 33.544 8.904 .000 Within Groups 75.343 20 3.767
Total 209.521 24
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Tebal Udem
(I) Kelompok
(J) Kelompok
Mean Difference
(I-J)
Std. Error
Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Scheffe Kontrol Kontrol 6.82800*
1.2275 .001 2.6717
10.984 Karagenin Voltaren 5 3
Perlakuan Dosis 1.51200
1.2275 .821 -2.6443 5.6683
0.5% 5 Perlakuan Dosis
2.22600 1.2275
.526 -1.9303 6.3823 1% 5 Perlakuan Dosis
3.69200 1.2275
.099 -.4643 7.8483 1.5% 5
Kontrol Kontrol -6.82800*
1.2275 .001 -10.9843
- Voltaren Karagenin 5 2.6717
Perlakuan Dosis -5.31600*
1.2275 .008 -9.4723
- 0.5% 5 1.1597
Perlakuan Dosis -4.60200*
1.2275 .025 -8.7583 -.4457
1% 5 Perlakuan Dosis
-3.13600 1.2275
.205 -7.2923 1.0203 1.5% 5 Kontrol
-1.51200 1.2275
.821 -5.6683 2.6443 Karagenin 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Perlakuan Kontrol 5.31600*
1.2275 .008 1.1597 9.4723
Dosis Voltaren 5
0.5% Perlakuan Dosis .71400
1.2275 .986 -3.4423 4.8703
1% 5 Perlakuan Dosis
2.18000 1.2275
.546 -1.9763 6.3363 1.5% 5
Perlakuan Kontrol -2.22600
1.2275 .526 -6.3823 1.9303
Dosis 1% Karagenin 5 Kontrol
4.60200* 1.2275
.025 .4457 8.7583 Voltaren 5 Perlakuan Dosis
-.71400 1.2275
.986 -4.8703 3.4423 0.5% 5 Perlakuan Dosis
1.46600 1.2275
.836 -2.6903 5.6223 1.5% 5
Perlakuan Kontrol -3.69200
1.2275 .099 -7.8483 .4643
Dosis Karagenin 5
1.5% Kontrol 3.13600
1.2275 .205 -1.0203 7.2923
Voltaren 5 Perlakuan Dosis
-2.18000 1.2275
.546 -6.3363 1.9763 0.5% 5 Perlakuan Dosis
-1.46600 1.2275
.836 -5.6223 2.6903 1% 5
Lampiran 13. Data Perhitungan Persen Penghambatan Inflamasi
Karagenin
Mencit AUC Karagenin AUC Karagenin %PI
1 17.28 13.91 19.50
2 17.28 16.83 2.63
3 17.28 14.65 15.22
4
17.28
22.61 -
30.84
5 17.28 18.42 -6.60
Voltaren (Na Diklofenak)
Mencit AUC Karagenin AUC Voltaren %PI
1 17.28 8.30 51.97
2 17.28 10.34 40.16
3 17.28 10.08 41.67
4 17.28 11.88 31.25
5 17.28 11.68 32.41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 0.5%
Mencit AUC Karagenin AUC 0,5% %PI
1 17.28 16.52 4.40
2 17.28 15.55 10.01
3 17.28 14.21 17.77
4 17.28 16.10 6.83
5 17.28 16.48 4.63
Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 1%
Mencit AUC Karagenin AUC 1% %PI
1 17.28 15.57 9.90
2 17.28 15.74 8.91
3 17.28 14.83 14.18
4 17.28 12.96 25.00
5 17.28 16.19 6.31
Krim Ekstrak Etanol Kulit Jagung 1.5 %
Mencit AUC Karagenin AUC 1.5% %PI
1 17.28 14.66 15.16
2 17.28 13.45 22.16
3 17.28 11.56 33.10
4 17.28 12.69 26.56
5 17.28 15.33 11.28
Lampiran 14. Hasil Analisis Statistik Persen Penghambatan Inflamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Oneway
Descriptives
% Penghambatan Inflamasi
N
Mean
Std. Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval for Mean
Minim
um
Maximu
m Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol Karagenin
5 -.0180 20.08407 8.98187 -24.9557 24.9197 -30.84 19.50
Kontrol Voltaren
5 39.492
0 8.35128 3.73481 29.1225 49.8615 31.25 51.97
Perlakuan
Dosis 0.5%
5 10.650
0
5.28799
2.36486
4.0841
17.2159
4.63
17.77
Perlakuan Dosis 1%
5 12.860
0 7.35508 3.28929 3.7275 21.9925 6.31 25.00
Perlakuan
Dosis 1.5%
5 21.652
0
8.73395
3.90594
10.8074
32.4966
11.28
33.10
Total 25
16.927 2
16.95425 3.39085 9.9288 23.9256 -30.84 51.97
Test of Homogeneity of Variances
% Penghambatan Inflamasi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.430 4 20 .081
ANOVA
% Penghambatan Inflamasi Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4372.895 4 1093.224 8.656 .000 Within Groups 2525.822 20 126.291
Total 6898.718 24
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: % Penghambatan Inflamasi
(I) Kelompok
(J) Kelompok Std.
Error
Sig. 95% Confidence
Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Mean Difference
(I-J)
Lower Bound
Upper Bound
Scheffe Kontrol Kontrol -39.51000*
7.107 .001 -63.5753 -15.4447
Karagenin Voltaren 49
Perlakuan Dosis -10.66800
7.107 .692 -34.7333 13.3973
0.5% 49 Perlakuan Dosis
-12.87800 7.107
.527 -36.9433 11.1873 1% 49 Perlakuan Dosis
-21.67000 7.107
.092 -45.7353 2.3953 1.5% 49
Kontrol Kontrol 39.51000*
7.107 .001 15.4447 63.5753
Voltaren Karagenin 49
Perlakuan Dosis 28.84200*
7.107 .014 4.7767 52.9073
0.5% 49 Perlakuan Dosis
26.63200* 7.107
.025 2.5667 50.6973 1% 49 Perlakuan Dosis
17.84000 7.107
.220 -6.2
253
41.9053 1.5% 49
Perlakuan Kontrol 10.66800
7.107 .692 -13.3973 34.7333
Dosis 0.5% Karagenin 49
Kontrol -28.84200*
7.107 .014 -52.9073 -4.7767
Voltaren 49
Perlakuan Dosis -2.21000
7.107 .999 -26.2753 21.8553
1% 49 Perlakuan Dosis
-11.00200 7.107
.668 -35.0673 13.0633 1.5% 49
Perlakuan Kontrol 12.87800
7.107 .527 -11.1873 36.9433
Dosis 1% Karagenin 49 Kontrol
-26.63200* 7.107
.025 -50.6973 -2.5667 Voltaren 49
Perlakuan Dosis 2.21000
7.107 .999 -21.8553 26.2753
0.5% 49 Perlakuan Dosis
-8.79200 7.107
.818 -32.8573 15.2733 1.5% 49
Perlakuan Kontrol 21.67000
7.107 .092 -2.3953 45.7353
Dosis 1.5% Karagenin 49 Kontrol
-17.84000 7.107
.220 -41.9053 6.2253 Voltaren 49
Perlakuan Dosis 11.00200
7.107 .668 -13.0633 35.0673
0.5% 49 Perlakuan Dosis
8.79200 7.107
.818 -15.2733 32.8573 1% 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi berjudul “Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak
Etanol Kulit Jagung (Zea mays L.) pada Mencit Jantan Galur
Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama lengkap Prasetya
Adi Wicaksana. Penulis lahir di Kabupaten Klaten pada tanggal
07 September 1999 sebagai anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Agung Setya Budi dan Pratami Kuswidyastuti.
Pendidikan formal penulis diawali di TK Pertiwi Mojayan (2004-
2005), SDN 1 Mojayan (2005-2011), SMPN 4 Klaten (2011-
2014), dan SMAN 2 Klaten (2014-2017). Penulis kemudian
melanjutkan Pendidikan Sarjana 1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada tahun 2017. Selama menempuh perkuliahan, penulis terlibat dalam
beberapa kegiatan organisasi dan kepanitiaan, antara lain anggota divisi PDD kegiatan
Pelepasan Wisuda I dan II tahun 2018, PROTON tahun 2017, FACTION #3 tahun 2018,
dan TITRASI tahun 2019, CO divisi PDD FACTION #4 tahun 2019. Selain itu, penulis
pernah memperoleh prestasi berupa juara I dan juara favorit poster ilmiah dalam kompetisi
SICON 2019, juara III HCC dalam Kompetisi SICON 2019, dan anggota divisi PI dari
organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended