View
226
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
DISTRIBUSI KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO
BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI DAN SEBARAN WILAYAH
PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(Studi Kasus Kantor Unit Kleco)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Persyaratan Guna Mencapai
Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan Dan Perbankan
Oleh :
NINDITA OCTAVIA N.
F3614076
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
ii
ABSTRAK
Distribusi Kredit Usaha Rakyat Mikro
Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Sebaran Wilayah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Studi Kasus Kantor Unit Kleco)
NINDITA OCTAVIA N.
F3614076
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui realisasi KUR Mikro pada
PT Bank Rakyat Indonesia Kantor (Persero) Tbk Kantor Unit Kleco selama tiga
tahun terakhir (2) mengetahui pendistribusian KUR Mikro PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit Kleco pada sektor ekonomi (3) mengetahui
persebaran KUR Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit
Kleco berdasarkan sebaran wilayah.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode deskriptif
kuantitatif atau membuat deskripsi secara sistematis pada kasus yang diteliti. Data
diperoleh dari data internal PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit
Kleco serta dengan melakukan wawancara dengan pihak bank khususnya Account
Officer KUR BRI Kantor Unit Kleco.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) realisasi KUR Mikro pada PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selama tiga terakhir jika dilihat periode per
bulan mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal, namun jika dilihat periode per tahun realisasi KUR Mikro
terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya respon
positif dari masyarakat terhadap program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah
(2) selama tiga tahun terakhir pendistribusian KUR Mikro PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit Kleco selalu di dominasi oleh sektor
perdagangan (3) persebaran KUR Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Unit Kleco paling banyak disalurkan pada Kecamatan Laweyan Kelurahan
Karangasem selama tiga tahun terakhir.
Kata Kunci : KUR Mikro, Distribusi, Sektor Ekonomi, Sebaran Wilayah
iii
ABSTRACT
DISTRIBUTION OF KREDIT USAHA RAKYAT MICRO
BASED ON ECONOMIC SECTORS AND THE REGIONAL SPREAD
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk
(Case Study In Unit Kleco)
NINDITA OCTAVIA N.
F3614076
The purpose of this research is to : (1) identify KUR micro PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Unit Kleco realisation during three years ago (2) identify
distribution of KUR micro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Kleco
based on economic sector distribution (3) identify the spread of KUR micro PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Kleco based on regional spread.
This end task is using descriptive kuantitative methode or make an
description at the case systematicly. Data in this research is using internal data
from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Kleco and then by doing
observation with internal bank especially with KUR micro Account Officer.
The result of research show that : (1) KUR micro PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk realisation during three years if looking from monthly period
experience of fluctuation. This is because of two factors that is internal and
external factor. Then if looking from annual period KUR micro experience of
improvement. That is show that there are positive respons from public for KUR
micro realisation at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Kleco (2)
during three years, distribution of KUR micro realisation at PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk is always dominating by commerce sector (3) spread of
KUR micro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Kleco most dsitributed
in District Laweyan sub-district Karangasem during three years.
Keyword : KUR micro, Distribution, Economic Sectors, Regional Spread
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jika kamu lunak dengan dirimu maka dunia akan keras padamu, begitu juga
sebaliknya jika kamu keras dengan dirimu maka dunia akan lunak padamu.
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
dari suatu urusan kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya
kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap .
(QS. Al Insyirah : 6-8)
Karya kecil ini kupersembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta
2. Kakak dan adik tersayang
3. Seseorang yang spesial untukku
4. Teman-teman seperjuangan
D3 Keuangan dan Perbankan 2014
5. Almamaterku tercinta
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT pemilik dari seluruh ilmu pengetahuan,
shalawat dan salam bagi junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw atas segala
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir yang berjudul “DISTRIBUSI KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO
BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI DAN SEBARAN WILAYAH PADA
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk (Studi Kasus Kantor Unit
Kleco)”.
Adapun maksuddan tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai
syarat untuk meraih gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangaan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan dan kekurangan yang ada. Serta penulis menyadari betul bahwa
penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya usaha, bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya
penulis menghanturkan terima kasih kepada :
1. IbuDr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, Msi selaku Ketua Jurusan Keuangan
Dan Perbankan Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta serta Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan arahan-arahan dengan baik.
ix
3. Bapak Nugroho Saputro, S.E., M.Ec.Dev selaku Dosen Pembimbing
Tugas Akhir atas bimbingan, kesabaran, dan memberikan arahan-arahan
dengan baik.
4. Seluruh Dosen Diploma III Keuangan dan Perbankan yang telah banyak
memberikan ilmu teori maupun terapan selama di bangku kuliah.
5. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan dorongan, kasih
sayang, kesabaran dan doa kepadaku.
6. Kakak dan adik yang selalu memberikan keceriaan di hari-hariku.
7. Seorang laki-laki yang selalu memberikan semangat di hari-hariku,
terimakasih atas segala kisah dan kebersamaannya.
8. Segenap pimpinan dan karyawan BRIKantor Unit Kleco yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya
selama ini sehingga penulis memperoleh banyak ilmu dan pengalaman
menarik selama magang kerja.
9. Teman-teman D3 Keuangan Perbankan 2014 khususnya kelas B
terimakasih telah menemani dan menghiasi kehidupan perkuliahan untuk
berjuang bersama demi meraih cita-cita.
10. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yan telah memberikan bantuan yang sangat berarti baik berupa sumbangan
pemikiran, moril, secara langsung maupun tidak langsung. Penulis
berharap semoga Allah SWT selalu melimpahkan pahala dan Karunia-Nya
atas semua yang telah diberikan pada penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masi banyak kekurangan baik dari
penulisan maupun penyajian, maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada
x
salah kata dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis juga berharap semoga tugas
akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga tugas akhir ini menjadi awal
kesuksesan penulis dalam langkah selanjutnya. Amin.
Surakarta, Mei 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
SURAT PERNYATAAN................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GRAFIK DAN DIAGRAM ........................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Metode Penelitian................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10
A. Bank ..................................................................................................... 10
1. Pengertian Bank ............................................................................ 10
2. Tujuan Bank .................................................................................. 10
3. Fungsi Bank................................................................................... 11
4. Jenis-jenis Bank............................................................................. 12
5. Kegiatan Bank ............................................................................... 13
6. Peranan Bank................................................................................. 13
7. Sumber Dana Bank ....................................................................... 14
B. Kredit.................................................................................................... 15
1. Pengertian Kredit........................................................................... 15
xii
2. Fungsi Kredit ................................................................................. 15
3. Unsur-unsur Kredit ........................................................................ 17
4. Macam-macam Kredit ................................................................... 18
5. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit .................................................. 19
6. Kelebihan dan Kekurangan Kredit ................................................ 21
7. Peranan Kredit dalam Perekonomian ............................................ 22
C. Distribusi .............................................................................................. 23
1. Pengertian Saluran Distribusi ........................................................ 23
2. Fungsi Saluran Distribusi ............................................................. 23
D. KUR ..................................................................................................... 24
1. Pengertian KUR ............................................................................ 24
2. Tujuan dan Sasaran KUR .............................................................. 24
3. Manfaat KUR ................................................................................ 25
4. Jenis-jenis KUR............................................................................. 25
5. Syarat dan Ketentuan KUR ........................................................... 26
6. Mekanisme Penyaluran KUR ........................................................ 28
7. Mekanisme Pelaksanaan KUR BRI .............................................. 31
8. Penyaluran KUR Secara Nasional Menurut Sektor Ekonomi ....... 32
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 33
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 33
1. Sejarah Umum Perusahaan ............................................................ 33
2. Logo Perusahaan ............................................................................ 35
3. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 36
4. BRI Kantor Unit Kleco .................................................................. 36
5. Lokasi dan Keadaan BRI Kantor Unit Kleco ................................. 36
6. Struktur Organisasi BRI Kantor Unit Kleco .................................. 37
7. Deskripsi Jabatan BRI Kantor Unit Kleco ..................................... 38
8. Produk-produk BRI Kantor Unit Kleco ......................................... 41
B. Pembahasan Masalah .......................................................................... 43
1. Realisasi KUR Mikro BRI Kantor Unit Kleco ............................. 43
2. Distribusi KUR Mikro Berdasarkan Sektor Ekonomi .................. 47
3. Distribusi KUR Mikro Berdasarkan Sebaran Wilayah ................. 50
xiii
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 53
A. Kesimpulan ......................................................................................... 53
B. Saran .................................................................................................... 54
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Deskripsi Jabatan Struktur Organisasi ............................................ 38
Tabel 3.2 Realisasi dan jumlah debitur KUR Mikro ....................................... 45
xv
DAFTAR GRAFIK DAN DIAGRAM
Diagram 1.1 Persebaran Realisasi KUR BRI Unit Kleco ............................... 4
Grafik 3.1 Realisasi KUR Mikro BRI Unit Kleco Per Bulan ......................... 44
Diagram 3.1 Distribusi KUR Mikro Berdasarkan Sektor Ekonomi ............... 47
Diagram 3.2 Distribusi KUR Mikro Berdasarkan Sebaran Wilayah .............. 50
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kegiatan Perbankan ......................................................... 13
Gambar 2.2 Mekanisme Penyaluran KUR Secara Langsung ......................... 28
Gambar 2.3 Mekanisme Penyaluran KUR Secara Tidak Langsung Pola
Executing ........................................................................................................ 29
Gambar 2.4 Mekanisme Penyaluran KUR Secara Tidak Langsung Pola
Channeling ....................................................................................................... 30
Gambar 3.1 Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ......................... 35
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Unit Kleco ........................................................................................... 37
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri perbankan merupakan salah satu sektor yang penting sebagai
penunjang perekonomian negara. Industri perbankan di Indonesia
mempunyai tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan dalam
rangka meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Peran industri perbankan dalam rangka penunjang perekonomian
dapat dilakukan dengan cara menghimpun dan menyalurkan dana kepada
masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara
keuangan (financial intermediary). Menurut Anthony (2012) Perantara
keuangan merupakan kegiatan penting dalam perekonomian karena
memungkinkan dana disalurkan dari orang-orang yang mungkin tidak dapat
memanfaatkan secara produktif kepada orang-orang bisa mengelolanya.
Dengan cara ini intermediasi keuangan membantu mempromosikan
ekonomi yang lebih efisien dan dinamis.
Penyaluran dana kepada masyarakat menjadi kegiatan yang
mendominasi pengalokasian dana bank hal ini seiring dengan meningkatnya
kebutuhan akan dana oleh masyarakat diantaranya Kredit Modal Kerja dan
Kredit Investasi. Salah satu sasaran penyaluran kredit oleh perbankan adalah
pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
2
Menurut Garg dan Suraj (2012) UMKM memainkan peran yang sangat
penting dalam pembangunan sosio-ekonomi karena keuntungan yang
melekat seperti kebutuhan modal yang rendah, penciptaan lapangan kerja
yang tinggi, desentralisasi kegiatan industri, pemanfaatan sumber daya
lokal yang tersedia dan pelebaran basis kewirausahaan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank Indonesia Penyaluran
kredit UMKM di Eks Karesidenan Surakarta pada Triwulan IV-2015 telah
mencapai 35,67 persen, pangsa kredit UMKM di Eks Karesidenan
Surakarta tetap berada di atas pangsa nasional yaitu 19,64 persen. Kredit
UMKM tercatat tumbuh 10,87 persen. Penyaluran kredit UMKM
mayoritas ditujukan pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar
63,98 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar 13,75 persen,
dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 3,48 persen
(sumber : Bank Indonesia).
Menyadari pentingnya keberadaan sektor UMKM, berbagai upaya
dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menjembatani kesenjangan antara
sektor perbankan dan pelaku UMKM. Melalui polling dana pembinaan
dan pengembangan UMKM yang sebelumnya ada di
Departemen/Kementrian teknis yang membina langsung UMKM, pada
bulan November 2007 pemerintah meluncurkan program kredit mikro
untuk pelaku UMKM yang dikenal dengan nama Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Menurut Manaf (2017) dalam (Lahimer, 2013; Nag dan Das,
2015) Program kredit mikro telah menjadi panutan di dunia dalam hal
3
menciptakan bisnis dan, pada gilirannya, pengembangan keterampilan
kewirausahaan yang mengarah pada peningkatan kesinambungan.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) sendiri adalah layanan kredit atau
pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui perbankan kepada
UMKMK atau koperasi yang feasible tapi belum bankable. Feasible
sendiri maksudnya adalah usaha tersebut memiliki kelayakan, potensi,
prospek bisnis yang bisnis, dan mempunyai kemampuan untuk
mengembalikan pinjaman. Secara umum tujuan penyelenggaraan KUR
oleh pemerintah adalah untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil,
Menengah, dan Koperasi, menciptakan lapangan kerja, dan
menanggulangi kemiskinan (sumber : www.kur.ekon.go.id diakses pada
tanggal 13 Maret 2017 pukul 16.33)
Beberapa Bank Pemerintah maupun Bank Swasta di Indonesia
ditunjuk oleh pemerintah guna menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) yang telah diluncurkan sejak November 2017 silam. Salah satu
penyalur program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dicanangkan
pemerintah adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pemerintah
menggandeng Bank BRI menjadi salah satu Bank Pelaksana yang bisa
menyalurkan KUR guna menyukseskan program ini.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo
Slamet Riyadi yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi Nomor 236
Surakarta, Jawa Tengah, merupakan salah satu kantor cabang yang
dimiliki oleh bank BRI. Salah satu kantor unit yang berada di bawah BRI
Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi adalah Kantor Unit Kleco. Terletak di
4
56,65% 33,02%
4,70% 3,55% 2,06%
Jalan Slamet Riyadi No.666 Karangasem, Laweyan, Surakarta. Letak
demografis kantor unit Kleco pun juga strategis, karena berada di dekat
pasar. Hal tersebut sangat menunjang salah satunya dalam penyaluran
KUR, dikarenakan akses pun sangat mudah dalam menjamah pelaku
UMKM.
DIAGRAM 1.1
PERSEBARAN KUR MIKRO BRI UNIT KLECO
TAHUN 2014 - 2016
TA
TAHUN 2014 TAHUN 2015
TAHUN 2016
Sumber : BRI Unit Kleco Tahun 2014-2016 (Data diolah)
54,59% 30,88%
5,51% 5,88% 3,12%
51,40% 32,21%
6,86% 6,16% 3,34%
Surakarta
Sukoharjo
Karanganyar
Boyolali
Klaten
5
Berdasarkan diagram 1.1 bahwa dari tahun 2014 sampai 2016
penyaluran KUR Mikro oleh BRI Unit Kleco tersebar pada lima daerah
kota/kabupaten yaitu Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan
Klaten. Selama tiga tahun berturut-turut Kota Surakarta selalu memiliki
porsi terbanyak yaitu selalu berada diatas 50 persen dari total penyaluran
KUR Mikro secara keseluruhan. Setiap tahun penyaluran KUR Mikro di
setiap daerah selalu naik turun, hal ini disebabkan oleh tidak menentunya
jumlah permintaan kredit oleh masyarakat khususnya pelaku UMKM.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank BRI bahwa sampai
dengan akhir tahun 2016 Bank BRI mampu menyalurkan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) sebesar Rp 69,4 triliun kepada 3,9 juta debitur atau tumbuh
328 persen dari tahun 2015. Dengan capaian tersebut, Bank BRI
berkontribusi sebesar 91,1 persen dari total penyaluran KUR nasional.
Menurut Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam, Bank BRI mampu
mempertahankan komposisi penyaluran kredit kepada segmen UMKM
lebih dari 70 persen dari total kredit serta membuktikan komitmen dan
konsistensi Bank BRI untuk menggarap sektor UMKM (sumber :
www.bri.co.id diakses pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 14.52).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan
penelitian pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit
Kleco, dengan judul penelitian yakni DISTRIBUSI KREDIT USAHA
RAKYAT MIKRO BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI DAN
SEBARAN WILAYAH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO) TBK (Studi Kasus Kantor Unit Kleco).
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah yang telah dijelaskan diatas
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro pada BRI unit
Kleco?
2. Bagaimana persebaran penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro
berdasarkan sektor ekonomi?
3. Bagaimana pendistribusian Kredit Usaha Rakyat Mikro berdasarkan
sebaran wilayah?
C. Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI unit
Kleco.
2. Mengetahui persebaran penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Mikro berdasarkan sektor ekonomi.
3. Mengetahui pendistribusian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro
berdasarkan sebaran wilayah.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini antara lain
yakni :
1. Bagi Bank
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi kedepannya
dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan dan
7
evaluasi kinerja serta untuk pembenahan jika ada kendala atau
hambatan yang dialami, baik dari pihak bank maupun nasabah KUR.
2. Bagi Kalangan Akademis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan sebagai
pembanding untuk penelitian sejenis lainnya.
3. Bagi Peneliti
a. Memperoleh gambaran secara langsung mengenai dunia kerja
nyata dari perusahaan yang diteliti.
b. Menambah ilmu pengetahuan penulis mengenai penyaluran KUR
pada Bank BRI
c. Untuk memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh sebutan
profesional Ahli Madya ( AM.d ) dalam bidang keuangan dan
perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Bagi Pembaca
a. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian
sejenis di waktu yang akan datang.
b. Dapat menambah wawasan bagi para pembaca yang sebelumnya
belum diketahui.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis mengacu pada studi
kasus, yakni dengan membuat deskripsi/analisis yang terbatas pada
kasus yang diteliti yaitu Distribusi Kredit Usaha Rakyat Mikro
8
berdasarkan sektor ekonomi dan demografi pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (Studi Kasus Kantor Unit Kleco).
2. Objek Penelitian
Lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Bank Rakyat
Indonesia Kantor Unit Kleco yang berada di Jalan Slamet Riyadi
No.666 Karangasem, Laweyan, Surakarta.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data ataupun informasi yang diperoleh langsung dari
pegawai BRI Unit Kleco yang berhubungan dengan penelitian.
b. Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dari buku-buku maupun media
cetak yang dibuat pihak bank yang berasal dari tempat penelitian
yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti. Selain
itu juga diperoleh dari buku-buku perpustakaan dan referensi lain
yang berhubungan dan sesuai dengan penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut :
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang terkait dengan tema penulisan secara langsung
kepada Account Officer (AO) KUR BRI kantor unit Kleco untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian.
9
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung pada obyek penelitian guna mengetahui
kebenaran situasi dan kondisi dalam proses pengumpulan data
penelitian.
c. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan mengarahkan atau
mengacu pada beberapa buku sebagai bahan penulisan serta
sebagai tinjauan pustaka yang sesuai dengan judul dan pokok
bahasan ilmiah.
5. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan yang digunakan dalam penelitian adalah
pembahasan deskriptif kuantitatif yaitu membuat gambaran atau
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai obyek yang
diteliti yang dilakukan dengan cara mengamati dan membandingkan
data-data yang ada, kemudian melakukan penafsiran untuk menarik
kesimpulan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BANK
1. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Menurut Anthony (2012) dalam (Uremadu, 2002; Nnanna, 2004)
Bank secara statistis diberi tanggung jawab utama intermediasi keuangan
untuk menyediakan dana bagi semua agen ekonomi. Proses intermediasi
melibatkan pemindahan dana dari unit ekonomi surplus ekonomi ke
defisit unit ekonomi. Menurut Anthony (2012) dalam (Gershenknon,
1962), bank lebih efektif membiayai ekspansi industri daripada bentuk
pembiayaan lainnya di negara berkembang.
2. Tujuan Bank
Tujuan kegiatan Bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 pasal 4 tentang Perbankan, yaitu Perbankan Indonesia bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
11
3. Fungsi Bank
Menurut Nazrian (2012) menjelaskan bank sebagai lembaga
keuangan memiliki fungsi dalam pereknomian suatu negara yaitu :
a. Fungsi Bank Sebagai Agent of Trust
Aktivitas bank sebagai financial intermediary menjalankan
fungsinya atas dasar kepercayaan yang diterima oleh bank dari
masyarakat kepercayaan masyar akat yang diberikan berupa amanat
agar bank mengelola dan mengamankan dana yang disimpan
masyarakat di bank tersebut. Fungsi bank sebagai Agent of Trust ini
tentu tidak terlepas dari prinsip saling menguntungkan bagi kedua
belah pihak.
b. Fungsi Bank Sebagai Agent of Development
Guna mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan dalam
perekonomian, bank dianggap sebagai lembaga yang cukup berperan
signifikan. Hal ini dikarenakan aktivitas bank sebagai financial
intermediary dapat mempertemukan sektor riil dan sektor moneter
untuk berinteraksi. Sebagian besar peredaran uang dalam
perekonomian terjadi melalui institusi perbankan sehingga interaksi
sektor riil dan sektor moneter diharapkan berjalan dengan baik demi
mendukung proses pembangunan.
c. Fungsi Bank Sebagai Agent of Service
Bank diketahui juga sebagai lembaga yang bergerak dibidang
jasa yang lebih beragam, dengan kata lain aktivitas perbankan tidak
12
hanya terbatas dalam hal mengimpun dana dan menyalurkan dana
ditenga masyarakat.
4. Jenis-jenis Bank
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
menjelaskan jenis bank terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegaitan usaha perbankan secara
konvensional dan atau berdasar prinsip syariah islam yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat
umum disini adalah memberikan seluruh jasa perbankan yang ada
dan beroperasi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Bank Umum
kemudian dikenal dengan sebutan bank komersial (commercial
bank).
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank yang melaksanakan kegiatan perbankan secara konvensioanal
maupun prinsip syariah islam dimana dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR lebih
sempit daripada bank umum dimana hanya melayani penghimpunan
dana dan penyaluran dana saja. Bahkan dalam menghimpun dana
BPR dilarang menerima simpanan giro. Dalam wilayah operasipun
BPR juga dibatasi operasinya pada wilayah tertentu. Larangan lain
yaitu tidak ikut kliring dan transaksi valuta asing.
13
5. Kegiatan Bank
Menurut Irwan (2010) kegiatan pokok perbankan terdiri dari 2 yaitu
kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Sedangkan kegiatan
pendukung perbankan yaitu kegiatan memberikan jasa bank lainnya.
Gambar 2.1
Skema Kegiatan Perbankan
Sumber :Irwan (2010)
6. Peranan Bank
Menurut Afrida (2016) peran perbankan memiliki posisi strategis
dalam perekonomian nasional:
a. Peranan dalam pembangunan nasional
Kegiatan bank dalam menghimpun atau memobilisasi dan yang
menganggur dari masyarakat. Kemudian disalurkan kepada usaha-
usaha yang produktif di berbagai sektor ekonomi pertanian,
pertambangan, perindustrian, perdagangan, perhubungan dan jasa-
BANK
Menghimpun Dana Menyalurkan Dana Memberikan Jasa-jasa
Rekening Giro
Rekening Tabungan
Rekening Deposito
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Produktif
Kredit Perdagangan
Dan lain-lain
Transfer
Kliring
Inkaso
Letter of Credit
Bank Garansi
Bank Card
Safe Deposit Box
14
jasa lainnya yang pada akhirnya akan meningakatkan pendapatan
nasional dan pendapatan masyarakat. Dengan demikian, akan
membuka dan memperluas lapangan pekerjaan atau kesempatan
kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dalam
masyarakat.
b. Peranan bank dalam distribusi pendapatan
Kredit merupakan sarana yang tepat bagi mereka yang
memperolehnya karena dengan kredit seseorang atau badan usaha
dapat menguasai faktor-faktor produksi untuk usahanya, sehingga
semakin besar kredit yang diperoleh maka semakin besar pula faktor
produksi yang dikuasainya, dengan demikian pendapatan yang
diraihnya juga akan semakin besar. Berkaitan dengan hal tersebut,
melalui sistem perbankan yang kita miliki dan kebijakan kredit yang
tepat, maka bank dalam melaksanakan fungsinya dapat membantu
pemerintah dalam memeratakan kesempatan berusaha dan
pendapatan dalam masyarakat.
7. Sumber Dana Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 18, sumber-sumber dana
bank berasal dari :
a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri (Dana Pihak Ke-1)
b. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya (Dana Pihak Ke-2)
c. Dana yang bersumber dari masyarakat (Dana Pihak Ke-3)
15
B. KREDIT
1. Pengertian Kredit
Menurut Ihemeje dan Ikwuagwu dalam (Nwanyanwu, 2010)
berpendapat bahwa kredit adalah uang yang diberikan kepada peminjam
dari pemberi pinjaman. Kredit dan bank adalah kembar finansial yang
saling mempengaruhi.
Menurut Sania (2016) kredit apabila dikaitkan dengan kegiatan
usaha adalah suatu kegiatan yang memberikan nilai ekonomi (economic
value) kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat
ini, nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur (bank)
setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah
disetujui antara kreditur (bank) dan debitur (user).
2. Fungsi Kredit
Terdapat beberapa fungsi kredit menurut Ditria dkk (2008) yaitu
sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya guna uang
Para pemilik uang / modal baik secara langsung atau melalui
penyimpanan dana di bank, dapat meminjamkan uangnya kepada
perorangan atau perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan
usahanya.
b. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang
Dengan adanya kredit, pengusaha yang kesulitan dalam produksi,
misalnya terbantu untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi.
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
16
Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat
menciptakan pembayaran dengan menggunakan uang giral seperti
cek, bilyet giro, dan lainnya yang sejenis.
d. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Kredit dapat digunakan sebagai alat pengendalian ekonomi. Dalam
keadaan inflasi pemerintah dapat menerapkan kebijakan uang ketat
(right money policy) antara lain dengan membatasi pemberian kredit.
Sebaliknya dalam keadaan ekonomi yang lesu karena deflasi,
pemerintah dapat melonggarkan kebijakan pemberian kredit
sehingga akan menimbulkan kegairahan usaha.
e. Meningkatkan kegairahan berusaha
Pihak-pihak yang usahanya terhambat karena kekurangan modal
dapat meningkatkan usahanya melalui bantuan kredit yang diberikan
oleh bank.
f. Meningkatkan pemerataan pendapatan
Dengan adanya kredit perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan
usahanya bahkan dapat mendirikan proyek baru yang akan
membutuhkan tenaga kerja.
g. Meningkatkan hubungan internasional
Pengusaha di dalam negeri dapat pula memperoleh kredit baik secara
langsung (offshore loan) maupun tidak langsung (two step loan).
3. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut Dewi
Anggraini dan Syahrir Hakim Nasution (2013) :
17
a. Kepercayaan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap permohonan kredit
yang akan diberikan itu dapat dikembalikan sesuai dengan
persyaratan yang disepakati bersama.
b. Agunan
Setiap kredit yang akan diberikan selalu disertai barang yang
berfungsi sebagai jaminan bahwa kredit yang akan diterima oleh
calon debitur pasti akan dilunasi dan ini meningkatkan kepercayaan
pihak bank.
c. Jangka Waktu
Pengembalian kredit didasarkan pada jangka waktu tertentu yang
layak, setelah jangka waktu berakhir kredit dilunasi.
d. Risiko
Jangka waktu pengembalian kredit mengandung risiko terhalang,
atau terlambat,atau macetnya pelunasan kredit, baik di sengaja atau
tidak sengaja, risiko ini menjadi beban bank.
e. Bunga Bank
Setiap pemberian kredit selalu disertai imbalan jasa berupa bunga
yang wajib dibayar oleh calon debitur, dan ini merupakan
keuntungan yang diterima oleh bank.
f. Kesepakatan
Semua persyaratan pemberian kredit dan prosedur pengembalian
kredit serta akibat hukumnya adalah hasil kesepakatan dan
dituangkan dalam akta perjanjian yang disebut kontrak kredit.
18
4. Macam-macam Kredit
Menurut Ditria dkk (2008) macam kredit menurut segi
penggunaannya :
a. Kredit Modal Kerja
Kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan yang membutuhkan modal kerja untuk memperlancar
kegiatan operasional perusahaan.
b. Kredit Investasi
Kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh bank
kepada pihak perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi
atau penanaman modal.
c. Kredit Konsumsi
Kredit yang diberikan dengan maksud untuk memperlancar kegiatan
yang bersifat konsumtif, seperti kredit pemilikan rumah, kredit
pemilikan kendaraan bermotor, credit card, dan kredit konsumtif
lainnya. Jangka waktu kredit konsumtif ini bisa jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang.
5. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Menurut Pato (2013) prinsip - prinsip penilaian kredit yang sering
dilakukan yaitu dengan analisis 5C, analisis 7P, dan Studi Kelayakan.
Analisis 5 C adalah sebagai berikut:
a. Character, adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini adalah
calon debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan
19
kepada Bank, bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan
diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya.
b. Capacity (capability), untuk melihat kemampuan calon nasabah
dalam membayar kredit dihubungkan dengan kemampuan
mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba.
c. Capital, dimana untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan
yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh
Bank.
d. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah
baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya
melebihi jumlah kredit yang diberikan.
e. Condition, dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi
ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang sesuai
sektor masing-masing.
Analisis 7 P adalah sebagai berikut:
a. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup
sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam
menghadapi suatu masalah.
b. Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta
karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan
20
tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula
dari bank.
c. Purpose
Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d. Prospect
Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit yang diperolehnya.
f. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan
oleh bank, tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat
berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
6. Kelebihan dan Kekurangan Kredit
Menurut Aidil (2014) terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan kredit. Kelebihan kredit antaranya sebagai berikut :
a. Meningkatkan produktivitas.
21
b. Memperlancar konsumsi barang atau jasa.
c. Memperlancar tukar-menukar atau perdagangan.
d. Memperlancar arus peredaran uang dan barang.
Adapun kekurangan kredit antara lain sebagai berikut :
a. Produk yang dihasilkan akan mengalami kelebihan (over
production), sehingga dapat menjatuhkan harga barang.
b. Timbul spekulasi dalam perdagangan, sehingga membawa akibat
yang tidak baik.
c. Dapat menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang), karena
meningkatkan jumlah uang yang beredar.
d. Kredit konsumtif dapat mendorong masyarakat untuk hidup
melebihi kemampuannya.
e. Kredit produktif memberi kesempatan kepada orangorang atau
badan mendirikan badan usaha untuk mencoba-coba atau secara
ekonomis.
7. Peranan Kredit dalam Perekonomian
Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perekonomian karena dapat membantu seseorang atau badan usaha
yang sedang mengalami kesulitan keuangan untuk mengembangkan
usahanya. Dengan adanya kredit yang diberikan, diharapkan akan
dapat memajukan kegiatan ekonomi serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Menurut Aidil (2014) terdapat beberapa peranan kredit
dalam perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Meningkatkan produksi atau produktivitas.
22
b. Meningkatkan daya guna barang.
c. Memajukan perkembangan dunia keuangan.
d. Memperlancar pemasaran barang.
e. Mempermudah pembayaran di dalam maupun di luar negeri atau
sebagai alat hubungan internasional.
f. Memajukan lalu lintas peredaran uang.
g. Membuka lapangan kerja baru.
C. DISTRIBUSI
1. Pengertian Saluran Distribusi
Menurut Suwarno (2006) saluran distribusi adalah serangkaian
organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk
menjadikan barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
Keputusan saluran distribusi merupakan salah satu keputusan paling
kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih perusahaan sangat
mempengaruhi semua keputusan pemasaran yang lain. Berdasarkan
uraian di atas, dapat dikatakan bahwa saluran distribusi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan.
2. Fungsi Saluran Distribusi
Menurut Suwarno dalam (Kotler, 2002; Komarudin, 1994) suatu
saluran distribusi, anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah
fungsi. Fungsi adalah pekerjaan/jabatan yang dilaksanakan,
tindakan/kegiatan perilaku, atau juga dapat berarti kategori bagi aktivitas-
aktivitas. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, maka dapat dikatakan
23
bahwa fungsi saluran distribusi adalah aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan anggota saluran distribusi dalam memindahkan barang dari
produsen ke konsumen dan menciptakan kegunaan produk tersebut bagi
konsumen.
D. KUR (KREDIT USAHA RAKYAT)
1. Pengertian KUR
Kredit Usaha Rakyat adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian
modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk
usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh
pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank.
Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70%
sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana
(Aidil,2014).
2. Tujuan dan Sasaran KUR
Menurut Aidil (2014) tujuan KUR adalah meningkatkan akses
pembiayaan UMKMK kepada Bank, pembelajaran UMKM untuk
menjadi debitur yang bankable sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan
komersial perbankan pada umumnya (sebagai embrio debitur komersial),
diharapkan usaha yang dibiayai dapat tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan.
Sasaran program KUR adalah kelompok masyarakat yang telah
dilatih dan ditingkatkan keberdayaan serta kemandiriannya pada kluster
24
program sebelumnya. Harapannya agar kelompok masyarakat tersebut
mampu untuk memanfaatkan skema pendanaan yang berasal dari
lembaga keuangan formal seperti Bank, Koperasi, BPR dan sebagainya.
Dilihat dari sisi kelembagaan, maka sasaran KUR adalah UMKMK
(Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi). Sektor usaha yang
diperbolehkan untuk memperoleh KUR adalah semua sektor usaha
produktif.
3. Manfaat KUR
Terdapat beberapa manfaat pelaksanaan program KUR :
a. Mempermudah akses wirausaha seluruh sektor usaha produktif
kepada pembiayaan perbankan
b. Mendorong pertumbuhan ekonomi
c. Meningkatkan daya saing UMKM
(sumber : www.kur.ekon.go.id diakses pada tanggal 13 Maret 2017 pukul
16.33)
4. Jenis-jenis KUR
a. KUR Mikro
Pinjaman modal dan investasi bagi pelaku UMKM dengan plafon
maksimal sebesar Rp 25 juta.
b. KUR Ritel
Pinjaman modal usaha investasi bagi pelaku UMKM dengan plafon
di atas Rp 25 juta hingga Rp 500 juta.
c. KUR TKI
25
Layanan yang diberikan khusus bagi Tenaga Kerja Indonesia sebagai
pembiayaan penempatan ke negara tujuan dengan nomimal kredit
maksimum Rp 25 juta.
5. Syarat dan Ketentuan KUR
Adapun persayaratan calon debitur UMKM dan koperasi yang dapat
mengakses Kredit Usaha Rakyat
a. KUR Mikro
1) Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi :
a) Syarat administrasi, seperti KTP, KK dan SIUP
b) Individual atau usaha perorangan memiliki usaha yang
layak
c) Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan
d) Tidak ada sangkut paut dari pihak perbankan kecuali seperti
Kartu Kredit, KKB, dan KPR.
2) Adapun ketentuan KUR Mikro :
a) Besar maksimal yang didapat adalah Rp 25 juta
b) Ada 2 jenis kredit yaitu KMK (Kredit Modal Kerja) dan KI
(Kredit Investasi)
c) Jangka waktu KMK selama 3 tahun dan KI maksimal 5
tahun
d) Bunga efektifnya adalah 0,41% atau setara 9% pertahun
e) Tidak ada biaya administrasi
b. KUR Ritel
1) Adapun syarat yang harus dipenuhi :
26
a) Syarat administrasi, seperti KTP, KK dan SIUP
b) Individual atau usaha perorangan memiliki usaha yang
layak
c) Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan
d) Tidak ada sangkut paut dari pihak perbankan kecuali seperti
Kartu Kredit, KKB, dan KPR.
2) Adapun ketentuan KUR Ritel :
a) Besar maksimal yang didapat adalah Rp 25 juta sampai Rp
500 juta
b) Ada 2 jenis kredit yaitu KMK (Kredit Modal Kerja) dan KI
(Kredit Investasi)
c) Jangka waktu KMK selama 3 tahun dan KI maksimal 5
tahun
d) Bunga efektifnya adalah 0,41% atau setara 9% pertahun
e) Tidak ada biaya administrasi
f) Agunan sesuai ketentuan Bank
c. KUR TKI
1) Syarat yang harus dipenuhi :
a) Memiliki KTP, KK, Passport, Visa dan identitas lainnya
yang valid
b) Perjanjian kerja dan pengguna jasa sebagai sarananya
2) Ketentuan KUR TKI :
a) Besar maksimal yang didapat adalah Rp 25 juta atau sesuai
pemerintah yang menetapkan dari Cost Structure
27
b) Maksimal jangka waktu selama 3 tahun atau sesuai dengan
kontrak kerja
c) Bunga efektifnya adalah 0,41% atau setara 9% pertahun
d) Tujuan negara adalah Hongkong, Brunei Darussalam,
Taiwan, Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan
6. Mekanisme penyaluran KUR
a. Penyaluran KUR secara langsung dari Bank Pelaksana ke UMKM
Gambar 2.2
Mekanisme Penyaluran KUR secara Langsung
b
a
Sumber : www.tnp2k.go.id
Keterangan :
a Bank melakukan penilaian secara individu terhadap calon
debitur KUR. Adapun dinilai layak dan disetujui oleh Bank
Pelaksana, maka debitur KUR menandatangi perjanjian kredit.
b Bank mengajukan permohonan penjaminan kepada Perusahaan
Penjamin
Bank
Pelaksana
Perusahaan
Penjamin
UMKM
28
b. Penyaluran KUR secara tidak langsung (melalui lembaga linkage
dengan pola executing)
Gambar 2.3
Mekanisme Penyaluran KUR secara Tidak Langsung
(Melalui Lembaga Linkage dengan Pola Executing)
c
PK a b
d
e
Sumber : www.tnp2k.go.id
Keterangan :
a Lembaga linkage mengajukan permohonan kredit atau
pembiayaan kepada Bank Pelaksana
b Bank Pelaksana melakukan pengecekan Sistem Informasi
Debitur dan analisa kelayakan. Apabila dinyatakan layak dan
disetujui, maka Bank Pelaksana menandatangi Perjanjian kredit atau
pembiayaan dengan Lembaga Linkage
c Bank Pelaksana mengajukan permintaan penjaminan kredit atau
pembiayaan kepada Perusahaan Penjamin
d Lembaga Linkage menyalurkan kredit atau pembiayaan yang
diterima dari Bank Pelaksana kepada debitur UMKM dari Lembaga
Linkage
Bank
Pelaksana
Perusahaan
Penjamin
Lembaga
Linkage UMKM
29
e Debitur UMKM melakukan pembayaran kewajiban kredit atau
pembiayaan kepada Lembaga Linkage
f Lembaga Linkage bertanggungjawab terhadap pelunasan KUR
kepada Bank Pelaksana
c. Penyaluran KUR secara tidak langsung (melalui lembaga linkage
dengan pola channeling)
Gambar 2.4
Mekanisme Penyaluran KUR secara Tidak Langsung
(Melalui Lembaga Linkage dengan Pola Channeling)
d
PK b c
e
a
Sumber : www.tnp2k.go.id
Keterangan :
a Untuk mendapatkan kredit atau pembiayaan dari Bank
Pelaksana, UMKM memberikan kuasa kepada pengurus Lembaga
Linkage untuk mengajukan kredit dan menjaminkan agunan kepada
Bank Pelaksana
bLembaga Linkage mewaliki UMKM mengajukan permohonan
kredit kepada Bank Pelaksana
c Bank Pelaksana melakukan pengecekan Sistem Informasi
Debitur dan analisa kelayakan
Bank
Pelaksana
Perusahaan
Penjamin
Lembaga
Linkage UMKM
30
d Bank mengajukan permohonan penjaminan kepada perusahaan
penjamin
e Lembaga Linkage menerus pinjaman kredit atau pembiayaan
yang diterima dari Bank Pelaksana kepada debitur UMKM. Debitur
UMKM melakukan pembayaran kewajiban kredit atau pembiayaan
kepada Bank Pelaksana melalui Lembaga Linkage. UMKM
bertanggungjawab melunasi KUR kepada Bank Pelaksana
(sumber : www.tnp2k.go.id diakses pada tanggal 15 Maret 2017
pukul 20.37)
7. Mekanisme Pelaksanaan KUR di BRI
Menurut Aidil (2014) terdapat 3 skim dalam pelaksanaan KUR di
BRI yaitu sebagai berikut :
a. KUR Mikro
Untuk KUR Mikro, modal usaha dengan plafon sd Rp 25 juta, dapat
dilayani oleh BRI Unit.
b. KUR Ritel
Untuk KUR Ritel, modal usaha dengan plafond Rp. 5 Juta s/d Rp500
juta dapat di layani Kantor cabang BRI dan Kantor Cabang
Pembantu.
c. KUR Linkage
KUR Linkage, ditujukan untuk BKD, KSP/USP, BMT, LKM
lainnya dapat dilayani di Kantor Cabang dan Kantor Cabang
Pembantu. Plafond kredit Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta. Pinjaman
LKM ke end user maksimal Rp. 5 juta.
31
8. Penyaluran KUR secara nasional menurut Sektor Ekonomi
Menurut Yarman (2009) penyaluran KUR secara nasional menurut
sektor ekonomi :
a. Sektor Pertanian
b. Sektor Pertambangan
c. Sektor Industri Pengolahan
d. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
e. Sektor Pegangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi
f. Sektor Perumahan
g. Sektor Konstruksi
h. Sektor Listrik, Gas, dan Air
i. Sektor Jasa-jasa Dunia Usaha
j. Sektor Jasa-jasa Sosial/Masyarakat
k. Lain-Lain
32
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah salah satu bank
milik pemerintah di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia
(BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria
Wirjaatmaradja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank
der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-
orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari
kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 1946 tentang Status Bank Pasal 1 disebutkan
bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan
baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada
waktu itu melalui PERPU No. 41 Tahun 1960 dibentuklah Bank
Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari
BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
33
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 Tahun 1965,
BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-
Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 tahun 1968
tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan
fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia
Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing
menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968
menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No.
7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih
100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini,
sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan
saat ini.
(sumber : www.bri.co.id diakses pada tanggal 13 Maret 2017 pukul
16.41)
34
2. Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Gambar 3.1
Logo PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Sumber : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Keterangan :
a. Kotak warna dan bertuliskan huruf BRI sebagai Brand Mark
b. Bank BRI sebagai Brand Name
c. Melayani Dengan Setulus Hati merupakan motto PT. BRI (Persero)
Tbk dalam melayani nasabah
3. Visi dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
a. Visi :
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasan nasabah.
b. Misi :
1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya
manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal
dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good
Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
35
3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
(sumber : www.bri.co.id diakses pada tanggal 13 Maret 2017
pukul 16.41)
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit Kleco
BRI Kantor Unit Kleco merupakan salah satu dari BRI unit yang
berada di daerah Solo tepatnya berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor
666 Karangasem Laweyan Surakarta. BRI Unit Kleco merupakan salah
satu unit terbesar di Surakarta, hal ini disebabkan karena letaknya yang
strategis berada di lokasi yang padat keramaian yakni berdekatan
dengan pasar. Hal tersebut sangat menunjang kegiatan perbankan BRI
unit Kleco itu sendiri.
5. Lokasi dan Keadaan Fisik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Unit Kleco
Letak Kantor BRI Unit Kleco di Jalan Slamet Riyadi No.666
Karangasem Laweyan Surakarta dengan No. Telepon : (0271) 825 333.
Kantor BRI Unit Kleco ini memilki 2 lantai yang dilengkapi dengan
fasilitas seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Cash Deposit Machine
(CDM), halaman parkir, mushola, toilet. Lantai satu di kantor ini dibagi
menjadi beberapa bagian yang terdiri dari :
a. Bagian depan
Teller, Customer Service, Ruang Tunggu Antrian, Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), dan Cash Deposit Machine (CDM).
36
b. Bagian belakang
Bagian Supervisor, Bagian server kantor, Bagian toilet nasabah,
Brankas, Ruang barang-barang pegawai.
Lantai dua dibagi menjadi beberapa bagian yang terdiri dari : Bagian
Kaunit, Bagian Mantri, Ruang Tamu, Ruang Berkas, Gudang, Mushola,
dan Dapur.
6. Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Unit Kleco
Gambar 3.2
Struktur Organisasi BRI Unit Kleco, Karanganyar
Sumber : BRI Unit Kleco
Struktur organisasi adalah alat manajemen untuk mencapai
suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebagai alat bantu manajemen.
Struktur Organisasi garis adalah struktur organisasi yang digunakan BRI
baik untuk struktur organisasi BRI Kantor Pusat, struktur organisasi BRI
Kantor Wilayah, maupun struktur organisasi BRI Kantor Cabang. Oleh
karena luas dan banyaknya struktur organisasi tersebut maka penulis
membatasi penjabaran struktur organisasi BRI tersebut hanya pada PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Kleco.
Kepala Unit
Supervisor
(
Mantri (AO)
Teller Customer Service
37
7. Deskripsi Jabatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit
Kleco
Masing-masing individu atau kelompok dalam suatu organisasi
memiliki fungsi dan tugas yang harus diemban dan dijalankan dengan
penuh tanggungjawab. Uraian tugas dari setiap jabatan pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk antara lain :
Tabel 3.1
Deskripsi Jabatan
No Jabatan Deskripsi Jabatan
1 Kepala Unit a. Mengkoordinasikan kegiatan
pemasaran untuk mendukung sinergi
bisnis BRI Unit serta secara aktif
memperkenalkan dan memasarkan
produk BRI Unit untuk mencapai
target yang telah ditentukan.
b. Mengembangkan, memonitor,
mengevaluasi bisnis BRI Unit, dan
melakukan pembinaan nasabah BRI
Unit baik pinjaman maupun simpanan
serta menjaga kualitas asset BRI Unit
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
c. Mengkoordinasikan aktivitas
penagihan (collection) secara efektif
dan efisien terhadap debitur pinjaman
BRI Unit yang bermasalah atau yang
memiliki indikasi akan bermasalah,
untuk mengendalikan timbulnya risiko
kredit dengan tetap menjaga hubungan
baik dengan debitur dan menjaga citra
BRI guna mengendalikan angka Non
Perfoming Loan pinjaman BRI Unit
sesuai target yang ditetapkan.
d. Mengkoordinasikan, memonitor dan
mengendalikan pelayanan operasional
BRI unit untuk memastikan pelayanan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Merencanakan, mengelola, dan
memonitor kebutuhan logistik di BRI
Unit secara tepat sesuai kewenangan
38
untuk mendukung operasional.
2 Mantri
(AO/FO)
a. Membuat rencana target pinjaman
BRI Unit dan bertanggungjawab atas
pencapaiannya agar realisasi
pencapaian target lebih terarah dan
termonitor serta memastikan
pencapaian kinerja telah sesuai
dengan target yang ditetapkan.
b. Melakukan penelitian kelengkapan
dan keabsahan dokumen pinjaman
BRI Unit, analisa permohonan
pinjaman nasabah dan calon nasabah
serta memprakarsai usulan putusan
pinjaman agar porses pemberian
pinjaman sesuai dengan prosedur
perkreditan yang berlaku dan
berdasarkan prinsip kehati-hatian.
c. Melaporkan situasi dan kondisi
debitur yang masih lancar maupun
memburuk serta memberikan usul,
saran dan pemecahannya atau
penanggulangannya kepada atasan
agar lebih mudah dalam menentukan
tindak lanjut penanganannya.
d. Melakukan pembinaan, penagihan dan
pengawasan pinjaman BRI Unit mulai
dari pinjaman dicairkan sampai
dengan lunas untuk meminimalkan
risiko pinjaman serta memastikan
proses pembinaan dan pengawasan
pinjaman telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Memasarkan dan memperkenalkan
produk-produk BRI dan
menyampaikan hasil kunjungan ke
nasabah atau calon nasabah kepada
atasan dalam rangka memperluas
jangkauan pelayanan/ekspansi agar
proses marketing lebih efisien dan
efektif serta terarah sesuai prioritas.
3 Supervisor
Unit
a. Mengendalikan dan mengawasi
pelayanan Customer Service dan
Teller BRI Unit, untuk memastikan
pelayanan operasional sesuai dengan
standar layanan dan ketentuan yang
telah ditetapkan.
b. Melakukan verifikasi akhir,
39
memeriksa kelengkapan, jumlah dan
keabsahan dokumen administrasi kas
dan dokumen-dokumen lainnya yang
diterima guna memastikan dan
meyakini kebenaran dan keamanan
transaksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Mengendalikan dan mengawasi sistem
administrasi pembukuan di BRI Unit
agar berjalan dengan lancar dan aman
sesuai dengan ketentuan.
4 Customer
Service
a. Memberikan pelayanan administrasi
kepada nasabah atau calon nasabah
yang akan menggunakan jasa
perbankan di BRI Unit dengan sebaik-
baiknya dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kepada nasabah.
b. Memberikan informasi kepda nasabah
atau calon nasabah mengenai produk
BRI Unit pada khususnya dan produk
BRI pada umumnya guna menunjang
pemasaran produk BRI.
c. Mengumpulkan, menyediakan, dan
mengolah data-data internal dan
eksternal terkait pinjaman BRI Unit,
simpanan serta jasa bank lainnya,
serta mengidentifikasikan dan
menguraikan masalah untuk
menyajikan data, informasi atau
laporan yang diperlukan dalam rangka
mendukung pencapaian kinerja BRI
Unit.
d. Melaksanakan pemeriksaan dan
registrasi permohonan pinjaman BRI
Unit dan simpanan serta jasa bank
lainnya untuk memastikan
kelengkapan dan keamanan.
e. Dokumentasi kredit dan tertib
administrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5 Teller a. Memberikan pelayanan transaksi kas
baik penerimaan setoran, pengambilan
maupun pembayaran dari dan ke
nasabah sesuai dengan sistem dan
prosedur operasional BRI.
b. Melakukan pengurusan kas BRI Unit
bersama Kepala Unit atau Supervisor
40
untuk mengamankan aset bank.
c. Mendokumentasikan dan memastikan
kelengkapan bukti-bukti transaksi kas
maupun overbooking yang berada
dalam pengawasannya sesuai dengan
sistem dan prosedur.
d. Memeriksa keadaan fisik uang guna
memastikan keaslian uang dan
menghindari penerimaan uang palsu.
e. Mengelola dan menyetorkan fisik kas
kepada Kepala Unit/Supervisor Unit
pada saat posisi kas mencapai
maksimum kas teller dan setiap akhir
hari untuk memastikan keamanan kas.
Sumber : BRI Unit Kleco (2017)
8. Produk-produk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit
Kleco
a. Simpanan
1) Tabungan
a) Simpedes
Simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan mata
uang rupiah, dengan setoran awal Rp 100.000 yang dapat
dilayani di Kantor Cabang Khusus BRI/Kanca BRI/KCP
BRI/BRI Unit/ Teras BRI, yang jumlah penyetoran dan
pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun
jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
b) BritAma
Produk tabungan dengan setoran awal Rp 250.000 yang
memberikan beragam kemudahan dalam melakukan
transaksi perbankan dengan didukung fasilitas e-banking
41
dan sistem real time online yang akan memungkinkan
nasabah untuk bertransaksi kapanpun dan dimanapun.
c) Tabungan Haji
Produk tabungan dengan setoran awal Rp 50.000 yang
diperuntukkan bagi perorangan guna mempersiapkan Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
2) Deposito Rupiah
Deposito Rupiah yang memberikan kenyamanan dan keamanan
dalam investasi dana dengan setoran awal minimal Rp
10.000.000.
3) Giro Rupiah
Giro dari Bank BRI yang mempermudah transaksi bisnis dan
keuangan dengan setoran awal Rp 500.000 (perorangan) dan Rp
1.000.000 (non perorangan).
b. Pinjaman
1) Kredit Mikro (Kupedes)
Kredit dengan bunga bersaing yang bersifat umum untuk semua
sektor ekonomi, ditujukan untuk individual (badan usaha
maupun perorangan) yang memenuhi persyaratan dan dilayani
di seluruh BRI Unit dan Teras BRI.
2) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro
Kredit modal kerja dan atau investasi dengan plafond kredit
sampai dengan Rp 25.000.000 yang diberikan pada perorangan
dengan usaha yang produktif dan dilayani di BRI Unit.
42
3) Briguna
Kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur dengan
sumber pembayaran (repayment) berasal dari sumber
penghasilan tetap atau fixed income (gaji) dengan jangka waktu
sejak pegawai aktif sampai dengan masa pensiun. Dapat
digunakan untuk pembiayaan keperluan produktif dan non
produktif misalnya pembelian barang bergerak/ tidak bergerak,
perbaikan rumah, keperluan kuliah/sekolah anak, pengobatan,
pernikahan anak dll.
B. Pembahasan
1. Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro
Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Unit Kleco per bulannya pada Tahun
2014 sampai 2016 yaitu sebagai berikut :
43
44
Realisasi KUR Mikro BRI Unit Kleco per bulan dari tahun 2014 sampai
2016 sangat berfluktuasi. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internalnya adalah kinerja para Account Officer KUR Mikro
BRI Unit Kleco yang pasti sangat berpengaruh terhadap angka-angka KUR
Mikro. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah tidak menentunya
permintaan kredit oleh masyarakat kepada sektor perbankan dan persaingan antar
sesama bank penyalur KUR Mikro yang ditunjuk oleh pemerintah.
TABEL 3.2
JUMLAH REALISASI DAN DEBITUR KUR MIKRO TAHUN 2014-2016
TAHUN
JUMLAH
REALISASI
PERTUMBUHAN
REALISASI
(%)
JUMLAH
DEBITUR
PERTUMBUHAN
JUMLAH
DEBITUR (%)
2014 Rp 7.505.500.000 - 568 debitur -
2015 Rp 8.360.500.000 11,22 % 544 debitur -7,49%
2016 Rp 15.899.000.000 88,78 % 872 debitur 107,49%
Sumber : BRI Unit Kleco Tahun 2014-2016 (Data diolah)
Realisasi KUR Mikro BRI Unit Kleco pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp
7.505.500.000,- dengan jumlah debitur sebanyak 568. Bank BRI Unit Kleco
sendiri merupakan satu Kantor Unit penyumbang angka KUR Mikro yang cukup
besar bagi BRI Kantor Cabang Slamet Riyadi. Kemudian pada akhir tahun 2015
penyaluran KUR Mikro oleh Bank BRI Unit Kleco juga mengalami pertumbuhan
sebesar 11,22 persen dari tahun sebelumnya yakni realisasinya sebesar Rp
8.360.500.000. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah besarnya angka
45
realisasi tiap debitur dibanding tahun lalu, hal ini dikarenakan dinilai layaknya
usaha calon debitur untuk dibiayai oleh pihak bank serta lebih tingginya tingkat
kepercayaan bank terhadap kapasitas calon debitur untuk memenuhi kewajiban.
Walaupun jumlah debitur menurun 7,49 persen dari tahun lalu yakni 544 debitur
namun jumlah realisasi KUR tetap naik dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan
karena pada tahun 2015 KUR telah habis pada bulan Oktober sehingga pada bulan
November dan Desember pihak BRI tidak menyalurkan KUR lagi. Dan per 31
Desember 2016 jumlah realisasi KUR BRI Unit Kleco melonjak tinggi yaitu
mengalami pertumbuhan hingga 88,78 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah
realisasinya yakni Rp 15.899.000.000 dengan jumlah debitur sebanyak 872 yang
juga mengalami pertumbuhan sebesar 107,49 persen pada tahun sebelumnya. Bisa
dikatakan bahwa realisasi KUR BRI Unit Kleco tahun 2016 hampir 2 kali lipat
dari tahun sebelumnya. Melonjaknya angka realisasi disebabkan karena per
Januari 2016 pemerintah menurunkan tingkat suku bunga yang awalnya 12 persen
per tahun menjadi 9 persen per tahun. Hal ini tentu meningkatkan minat pelaku
UMKM dalam mengakses permodalan perbankan khususnya KUR Mikro karena
rendahnya tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah.
46
2,02% 1,28%
75,73%
2,38%
13,97% 4,59%
0,68%
0,45%
81,30%
2,17%
14,60% 0,68%
0,70% 2,46%
75,17%
0,10%
1,23%
14,26% 5,98%
2. Distribusi KUR Mikro Berdasarkan Sektor Ekonomi
DIAGRAM 3.1
DISTRIBUSI KUR MIKRO BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI
TAHUN 2014-2016
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016
Sumber : BRI Unit Kleco Tahun 2014-2016 (Data diolah)
Keterangan :
Sektor Pertanian, Perburuan, Sarana Pertanian
Sektor Pengangkutan, Pergudangan, Komunikasi
Sektor Perdagangan, Restoran, Hotel
Sektor Pertambangan
Sektor Perindustrian
Sektor Jasa-jasa Dunia Usaha
Lainnya
47
Distribusi KUR Mikro BRI Unit Kleco pada sektor ekonomi tahun 2014
tersebar pada 7 sektor yaitu Sektor Pertanian, Perburuan, Sarana Pertanian, Sektor
Pengangkutan, Pergudangan, Komunikasi, Sektor Perdagangan, Restoran, Hotel,
Sektor Pertambangan, Sektor Perindustrian, Sektor Jasa-jasa Dunia Usaha, Sektor
Lainnya. Berdasarkan diagram 3.1 bahwa distribusi KUR Mikro BRI Unit Kleco
paling dominan diserap oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel yakni sebesar
75,17 persen dengan total jumlah debitur sebanyak 653. Kemudian urutan kedua
diserap oleh sektor jasa-jasa dunia usaha seperti jasa salon, jasa rias pengantin,
jasa laundry sebesar 14,26 persen. Sisanya diserap oleh sektor pertanian, sektor
pengangkutan, sektor perindustrian dengan persentase masing-masing di bawah
10%. Dari beberapa sektor yang memiliki porsi terkecil yakni sektor
pertambangan yaitu hanya 0,1 persen dari porsi penyaluran KUR Mikro secara
keseluruhan.
Distribusi KUR Mikro tahun 2015 tersebar pada 6 sektor ekonomi yaitu
Sektor Pertanian, Perburuan, Sarana Pertanian, Sektor Pengangkutan,
Pergudangan, Komunikasi, Sektor Perdagangan, Restoran, Hotel, Sektor
Perindustrian, Sektor Jasa-jasa Dunia Usaha, Sektor Lainnya. Perbedaan tahun
2014 dan 2015 yaitu tidak adanya sektor pertambangan yang muncul pada
diagram tahun 2015. Hampir sama dengan tahun sebelumnya bahwa pada tahun
ini penyaluran KUR Mikro juga dominan pada Sektor Perdagangan, Restoran,
Hotel, mengalami kenaikan 0,56 persen dari tahun sebelumnya yakni menjadi
75,73 persen. Porsi terbesar kedua diserap oleh Sektor Jasa-jasa Dunia Usaha
yang justru mengalami penurunan dari tahun lalu sekitar 0,29 persen yakni
menjadi 13,97 persen. Sektor Pengangkutan, Pergudangan, Komunikasi memiliki
48
porsi yang paling kecil dalam penyaluran KUR Mikro pada tahun 2015 yaitu 1,28
persen dari penyaluran KUR Mikro secara keseluruhan.
Distribusi KUR Mikro pada tahun 2016 juga hampir sama dengan tahun
sebelumnya tersebar pada 6 sektor ekonomi. Sektor perdagangan, restoran, hotel
yang memiliki porsi terbesar dalam penyaluran KUR Mikro BRI Unit Kleco,
terjadi kenaikan sebesar 5,57 persen dari tahun sebelumnya menjadi 81,3 persen.
Kemudian disusul oleh sektor jasa-jasa dunia usaha memiliki persentase sebesar
14,6 persen naik sebesar 0,63 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini
terdapat 2 sektor yang memiliki persentase sama sekaligus sebagai persentase
terkecil penyaluran KUR Mikro BRI Unit Kleco tahun 2016 yakni Sektor
Pertanian, Perburuan, Sarana Pertanian dan Lainnya yaitu 0,68 persen dari
penyaluran KUR Mikro secara keseluruhan.
Sektor Perdagangan yang selalu mendominasi penyaluran KUR Mikro BRI
Unit Kleco dari tahun 2014 sampai 2016, hal ini disebabkan oleh karakteristik
usahanya yang jelas, kantor unit BRI Kleco dekat dengan pasar sehingga sangat
mudah menjamah pedagang dipasar, segmentasi kredit mikro yang biasanya
mayoritas disalurkan kepada pedagang, penawaran kredit yang rendah pada sektor
lain.
49
12,50%
4,96%
7,72%
2,38%
3,30%
3,49%
2,57% 1,10% 1,10%
13,99%
5,96%
6,53%
1,83%
2,29%
3,32%
1,83% 1,60% 0,80%
3. Distribusi KUR Mikro Berdasarkan Sebaran Wilayah
DIAGRAM 3.2
DISTRIBUSI KUR MIKRO BERDASARKAN SEBARAN WILAYAH
KECAMATAN LAWEYAN TAHUN 2014-2016
TAHUN 2014 TAHUN 2015
TAHUN 2016
Sumber : BRI Unit Kleco Tahun 2014-2016 (Data diolah)
Keterangan :
Kelurahan Karangasem Kelurahan Penumping
Kelurahan Jajar Kelurahan Bumi
Kelurahan Pajang Kelurahan Panularan
Kelurahan Purwosari
Kelurahan Kerten
Kelurahan Sondakan
Kelurahan Laweyan
13,02%
6,86%
5,63%
3,34%
2,64%
1,93%
1,40% 0,52%
0,70% 0,35%
50
Berdasarkan diagram 3.2 bahwa selama tahun 2014 sampai 2016 distribusi
KUR Mikro BRI Unit Kleco selalu terpusat pada Kelurahan Karangasem. Tahun
2014 penyaluran KUR Mikro pada Kelurahan Karangasem memiliki porsi sebesar
13,02 persen, lalu pada posisi kedua diduduki oleh Kelurahan Jajar yaitu sebesar
6,86 persen, sementara Kelurahan Pajang berada diurutan ketiga yakni dengan
5,63 persen. Beberapa Kelurahan seperti Kelurahan Purwosari, Kerten, Sondakan,
Laweyan, Panularan, Penumping, Bumi hanya memiliki porsi masing-masing
dibawah 3,50 persen atas penyaluran KUR mikro secara keseluruhan.
Hampir sama dengan tahun sebelumnya bahwa tahun 2015 penyaluran KUR
Mikro didominasi oleh Kelurahan Karangasem. Namun pada tahun ini
persentasenya menurun 0,52 persen dari tahun lalu yakni menjadi 12,50 persen.
Sementara Kelurahan Pajang memiliki porsi yang lebih banyak daripada tahun
lalu menduduki urutan kedua yakni dengan 7,72 persen dan Kelurahan Jajar
menurun 1,9 persen berada diurutan ketiga dengan persentase 4,96. Naik
turunnya penyaluran KUR Mikro setiap tahunnya di setiap Kelurahan dipengaruhi
oleh jumlah permintaan kredit oleh masyarakat pada setiap daerah serta relasi dari
Account Officer KUR setiap daerah untuk mendapatkan calon nasabah yang layak
dibiayai dengan program yang diluncurkan oleh pemerintah yaitu Kredit Usaha
Rakyat (KUR).
Distribusi KUR Mikro pada tahun 2016 juga sama hampir dengan tahun-
tahun sebelumnya bahwa tiga kelurahan yang selalu memiliki porsi terbanyak
dalam penyaluran KUR Mikro yaitu Kelurahan Karangasem, Kelurahan Jajar dan
Kelurahan Pajang. Kelurahan Karangasem memiliki porsi 13,99 persen pada
51
tahun ini atau meningkat 1,49 persen, lalu Kelurahan Pajang menduduki urutan
kedua dengan persentase 6,53 dan Kelurahan Jajar menduduki urutan ketiga naik
1,00 persen dari tahun lalu menjadi 5,96 persen. Tidak jauh dengan tahun
sebelum-sebelumnya beberapa Kelurahan seperti Kelurahan Sondakan, Kelurahan
Kerten, Kelurahan Penumping, Kelurahan Panularan, Kelurahan Laweyan,
Kelurahan Purwosari masing-masing hanya memiliki porsi dibawah 3,4 persen
dari penyaluran KUR Mikro secara keseluruhan.
Selama tiga tahun berturut-turut penyaluran KUR Mikro paling banyak
disalurkan di Kelurahan Karangasem, hal ini karena dekatnya radius kantor unit
BRI dengan daerah tersebut serta banyaknya pelaku UMKM yang berdomisili di
daerah tersebut sehingga pihak bank memanfaatkan semaksimal mungkin potensi
daerah tersebut. Hal lain yang menyebabkan KUR Mikro paling banyak
disalurkan pada Kelurahan Karangasem dikarenakan pihak bank juga ingin
memfasilitasi pelaku UMKM agar lebih mudah dalam melakukan transaksi
perbankan khususnya melakukan pinjaman KUR Mikro pada BRI.
52
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka kesimpulan yang
dapat penulis ambil dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Selama tiga tahun terakhir realisasi KUR Mikro BRI Unit Kleco jika
dilihat periode per bulan sangat berfluktuasi, hal tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Namun jika
dilihat periode per tahun realisasinya terus meningkat, hal tersebut
menunjukkan bahwa adanya respon positif dari masyarakat terhadap
program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah. Walaupun realisasi
KUR Mikro per tahun selalu naik namun grafik realisasi per bulan sangat
berfluktuasi, hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa
sebenarnya kinerja BRI Unit Kleco selama tiga tahun terakhir kurang
baik dalam menyalurkan program KUR yang diluncurkan oleh
pemerintah. Seharusnya yang baik adalah trennya naik setiap bulannya.
2. Terjadi ketidakmerataan penyaluran KUR Mikro BRI Unit Kleco antar
sektor ekonomi. KUR Mikro secara dominan selalu disalurkan kepada
sektor perdagangan . Hal tersebut terjadi karena tidak adanya batasan
bagi pihak bank untuk menyalurkan KUR Mikro secara per sektor, yang
kemudian menyebabkan KUR Mikro hanya terfokus pada sektor tertentu
yaitu sektor perdagangan serta penawaran kredit yang rendah oleh pihak
bank terhadap sektor lain.
53
3. Distribusi KUR Mikro berdasarkan sebaran wilayah selama tiga tahun
berturut-turut selalu berpusat pada Kecamatan Laweyan Kelurahan
Karangasem. Hal ini dikarenakan oleh dekatnya radius kantor unit BRI
dengan Kelurahan Karangasem yang menyebabkan penyaluran kredit
banyak disalurkan pada wilayah tersebut.
B. Saran
1. Sebaiknya pihak Bank menargetkan realisasi KUR per bulannya, bukan
per tahun agar kinerja bank khususnya Account Officer (AO) KUR lebih
terukur dan terlihat lebih jelas.
2. Agar terjadi pemerataan penyaluran KUR Mikro, sebaiknya pihak bank
mulai membuat peraturan baru dengan menerapkan target penyaluran
KUR per sektor, dengan adanya target per sektor akan lebih mudah
terukur sehingga akan terjadi penyebaran penyaluran KUR yang lebih
merata antar sektor dan menghasilkan output yang lebih optimal.
3. Hendaknya pihak bank lebih agresif menggarap KUR Mikro di daerah
lain, terutama daerah-daerah yang penyaluran KUR Mikro masih rendah.
Jika penyaluran KUR Mikro hanya terfokus pada wilayah tertentu
mengkhawatirkan akan terjadi titik jenuh. Pihak bank harus lebih cermat
membaca peluang dengan melebarkan sayap menyasar penyaluran KUR
Mikro ke daerah lain. Hal tersebut justru menjadi peluang bagi bank
dalam ekspansi kredit.
DAFTAR PUSTAKA
Afrida, Yenti. 2016. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Volume 1
No.2.
Anthony, Orji. 2012. International Journal of Economics and Financial Issues,
Volume 2 No. 3.
Aidil. 2014. Jurnal Ilmiah Accounting Changes, Volume 2 No.1.
Anggraini, Dewi dan Syahrir Hakim Nasution. 2013. Jurnal Ekonomi dan
Keuangan, Volume 1 No.3.
Ditria, Yoda dkk. 2008. Journal of Applied Finance and Accounting, Volume 1
No.2.
Garg, Ishu dan Suraj Walia. 2012. International Journal of Latest Trends in
Engineering and Technology (IJLTET),Volume 1 Issue 3.
Ihemeje, James Chinedu dan Ikwuagwu Henry Chinedu . 2016. International
Journal Of Innovative Research & Development, Volume 5 Issue 1.
Indonesia, Bank. 2015. Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional Eks
Karesidenan Surakarta Triwulan IV-2015. Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Solo.
Irwan, Lella N.Q. 2010. Trikonomika, Volume 9 No.2.
Manaf, Halimah Abdul. 2017. International Journal of Economics and
Financial Issues, Volume.7 Issue 1
Nazrian, Adli dan Paidi Hidayat. 2012. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Volume
1 No.1.
Pato, Saduldyn. 2013. Jurnal Emba, Volume 1 No.4.
Sania, Zulcha Mintachus. 2016. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Volume 5
No.1.
Suwarno, Henky Lisan. 2006. Jurnal Manajemen, Volume 6 No.1.
Yarman. 2009. Jurnal Kebijakan Ekonomi, Volume 4 No.2
Undang - Undang Negara Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan
htpp://www.bri.co.id/news?id=672 (diakses pada tanggal 11 Maret pukul 14.52)
http://www.bri.co.id/subpage?id=14 (diakses pada tanggal 13 Maret pukul 16.41)
http://www.kur.ekon.go.id/maksud-dan-tujuan (diakses pada tanggal 13 Maret
pukul 16.33)
http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-iii/program-kredit-usaha-rakyat-
kur/ (diakses pada tanggal 15 Maret 2017 pukul 20.37)
LAMPIRAN
Recommended