View
227
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/26/2019 DISJUM AKHIR
1/30
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL
( END of LIFE CARE )
Diskusi Jumat
Oleh:
Azatu Zahirah Sayoeti ,S.Ked
Marizka Putri Aftria , S.Ked
Rizqu !isa Afriyati, S.Ked
Sadra Rii , S.Ked
K"PA!#$"RAA! K%#!#K
#%M& K"DOK$"RA! KOM&!#$AS
'AK&%$AS K"DOK$"RA! &!#("RS#$AS %AMP&!)
*A!DAR %AMP&!)
+-
7/26/2019 DISJUM AKHIR
2/30
KA$A P"!)A!$AR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, diskusi jumat tentang Pelayanan Pasien Tahap Terminal
( end of life care) dapat diselsaikan dengan baik. Adapun salah satu tujuan
pembuatan reerat ini adalah sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan
menyelesaikan !epaniteraan !linik "lmu !ed#kteran !#munitas $akultas
!ed#kteran %ni&ersitas 'ampung.
eerat Pelayanan Pasien Tahap Terminal dapat menjadi pegangan serta
ped#man bagi pelayanan medik dan keperaatan sehingga pelayanan yang
dihasilkan mempunyai mutu, eektiitas, serta eisiensi sesuai dengan yang
diharapkan.
Akhirnya kami harapkan sem#ga reerat Pelayanan Pasien Tahap
Terminal ini dapat bermanaat bagi semua pihak yang memerlukan dan dapat
men*apai sasaran yang diharapkan.
+andar 'ampung, April /
Penulis
7/26/2019 DISJUM AKHIR
3/30
!ATA PEN0ANTA..............................................................................................ii
1A$TA "2"...........................................................................................................iii
+A+ " PEN1A3%'%AN........................................................................................
+A+ "" 1E$"N"2" ...................................................................................................
+A+ """ %AN0 '"N0!%P...................................................................................4
+A+ "5 TATA'A!2ANA.....................................................................................
+A+ 5 !E2"MP%'AN .......................................................................................
ii
7/26/2019 DISJUM AKHIR
4/30
*A* #
P"!DA/&%&A!
Pasien yang menuju akhir hidupnya, dan keluarganya, memerlukan asuhan
yang ter#kus akan kebutuhan mereka yang unik. Pasien dalam tahap terminal
dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan pr#ses penyakit atau terapi
kurati atau memerlukan bantuan yang berhubungan dengan masalah-masalah
psik#s#sial, spiritual dan budaya yang berkaitan dengan kematian dan pr#ses
kematian. !eluarga dan pemberi pelayanan dapat diberikan kel#nggaran dalam
melayani angg#ta keluarga pasien yang sakit terminal atau membantu
meringankan rasa sedih dan kehilangan.
Tujuan rumah sakit untuk memberikan asuhan pada akhir kehidupan harus
mempertimbangkan tempat asuhan atau pelayanan yang diberikan (seperti
hospice atau unit asuhan palliati), tipe pelayanan yang diberikan dan kel#mp#k
pasien yang dilayani. umah sakit mengembangkan pr#ses untuk mengel#la
pelayanan akhir hidup. Pr#ses tersebut yaitu memastikan baha gejala-gejalanya
akan dilakukan asesmen dan dikel#la se*ara tepat, memastikan baha pasien
dengan penyakit terminal dilayani dengan h#rmat dan respek, melakukan asesmen
keadaan pasien sesering mungkin sesuai kebutuhan untuk mengidentiikasigejala-
gejala, meren*anakan pendekatan pre&enti dan terapeutik dalam mengel#la
gejala-gejala dan mendidik pasien dan sta tentang pengel#laan gejala-gejala
1
7/26/2019 DISJUM AKHIR
5/30
*A* ##
D"'#!#S#
Pasien tahap terminal adalah suatu keadaan dimana sese#rang mengalami
penyakit6sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh yang diakibatkan
kegagalan #rgan atau multi #rgan sehingga sangatdekat pr#ses kematian. esp#n
pasien tahap terminal sangat indi&idual tergantung k#ndisi isik, psik#l#gis, s#sial
yang dialami, sehinggan dampak yang ditimbulkan pada tiap indi&idu jugaberbeda.3al ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan #leh
pasien terminal.
Menurut 1adang 3aari 7#rang yang mengalami penyakit terminal dan
menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiaan, krisis
spiritual, dan krisis ker#hanian sehingga pembinaan ker#hanian saat pasien
menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus8. Tujuan rumah sakit untuk
memberikan asuhan pada akhir kehidupan harus mempertimbangkan tempat
asuhan atau pelayanan yang diberikan (seperti hospice atau unit asuhan palliati),
Perkembangan 3#spi*e 9are
1i "nd#nesia, peraatan di h#spis atau 3#spi*e *are merupakan hal yang baru.
$alsaah 3#spi*e 9are adalah manusia yang menderita harus dibantu dan
diringankan penderitaannya, agar kualitas hidupnya dapat ditingkatkan selama
sakit sampai ajal, dan meninggal dengan tenang.
'embaga Pelayanan !esehatan, terdiri dari :
a. aat ;alan
b. "nstitusi
*. 3#spi*e
d. 9#mmunity +ased Agen*y
3#spi*e *are adalah peraatan pasien terminal (stadium akhir) dimana
peng#batan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi.Peraatan ini bertujuan
2
7/26/2019 DISJUM AKHIR
6/30
meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada
aspek bi#-psik#-s#sial-spiritual (3#spi*e 3#me 9are, ).
uang lingkup :
. Pasien yg tinggal di daerah pedalaman.
. Pasien dengankanker, heart disease, A"12, kidney and lung disease.
tak, 9a Paru-paru, 9a Pankreas, 9a li&er,
'eukemia
!elainan syara seperti paralisa, str#ke, 3idr#*ephalus, dll.
!era*unan seperti kera*unan #bat, makanan, ?at kimia.
!e*elakaan 6trauma seperti trauma kapitis, trauma #rgan &ital (paru-paru
atau jantung) ginjal dll.
Doks 5-6678 Me22am0arka res1o terhada1 1eyakit ya2
me2a4am hidu1 kedalam 9 fase:
. $ase prediagn#stik terjadi ketika diketahui ada gejala atau akt#r resik#
penyakit.
. $ase Akut: +erpusat pada k#ndisi krisis,pasien dihadapkan pada
serangkaian keputusan, termasuk k#ndisi medis, interpers#nal, maupunpsik#l#gis.
7/26/2019 DISJUM AKHIR
7/30
Pr#blem #ksigenisasi: espirasi irregular, *epat atau lambat, pernaasan
*heyne st#kes, sirkulasi perier menurun, perubahan mental: agitasi-gelisah, tekanan darah menurun, hyp#ksia, akumulasi se*ret, nadi ireguler.
Pr#blem eliminasi: k#nstipasi, medikasi atau im#bilitas memperlambat
peristalti*, kurang diet serat dan asupan makanan juga mempengaruhi
k#nstipasi, ink#ntinensia ekal bisa terjadi #leh karena peng#batan atau
k#ndisi penyakit (mis 9a 9#l#n) retensi urine, ink#ptinesia rutin terjadi
aki#bat penurunan kesadaran k#ndisi penyakit mis trauma medulla
spinalis, #liguri terjadi seiring penurunan intake *airan atau k#ndisi
penyakit mis gagal ginjal.
Pr#blem nutrisi dan *airan@ asupan makanan dan *airan menurun,
peristalti* menurun, distensi abd#men, kehilangan ++, bibir kering dan
pe*ah pe*ah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, *egukan,
dehidrasi terjadi karena asupan *airan menurun.
Pr#blem suhu@ ekstremitasdingin, kedinginan sehingga harus memakai
selimut.
Pr#blem sens#ri@ penglihatan menjadi kabur, releks berkedip hilang saat
mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada k#rnea, pendengaran
menurun, kemampuan berk#nsentrasi menjadi menurun.
Penglihatan kabur, pendengaran berkurang, sensasi menurun.
Pr#blem nyeri@ ambang nyeri menurun, peng#batan nyeri dilakukan se*ara
intra &ena, pasien harus selalu didampingi untuk menurunkan ke*emasan
dan meningkatkan kenyamanan
Pr#blem kulit dan m#bilitas@ sering kali tirah baring lama menimbulkan
masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan p#sisi
yang sering.
Masalah psik#l#gis pasien terminal dan #rang terdekat biasanya
mengalami banyak resp#n em#si, perasaan marah dan putus asa sering kali
ditunjukkan. Pr#blem psik#l#gis lain yang mun*ul pada pasien terminal
antara lain ketergantungan, hilang k#ntr#l diri. tidak mampu lagi pr#dukti
dalam hidup. !ehilangan harga diri dan harapan. !esenjangan
k#munikasi6 barier k#munikasi.
4
7/26/2019 DISJUM AKHIR
8/30
Prisi1 1elayaa 1asie 1ada taha1 termial 5akhir hidu18
. umah sakit memberikan dan mengatur pelayanan akhir kehidupan.
. Asuhan pasien dalam pr#ses kematian harus meningkatkan kenyamanan
dan keh#rmatannya
$uua 1elayaa 1ada 1asie taha1 termial ii adalah :
Meringankan pasien dari penderitaannya, baik isik (misalnya rasa
nyeri, mual, muntah, dll), maupun psikis (sedih, marah, khaatir, dll)
yang berhubungan dengan penyakitnya sehingga ter*apai kenyamanan
isik dan psikis.
Memberikan dukungan m#ril, spiritual maupun pelatihan praktis
dalam hal peraatan pasien bagi keluarga pasien dan peraat
Menghindarkan atau mengurangi rasa kesepian, takut, depresi dan
is#lasi
Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien tahap terminal
Memberikan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan #leh pasien
tahap terminal dengan segala kebutuhan uniknya
Menyiapkan dukungan dan bantuan bagi pasien sehingga pada saat-
saat terakhir dalam hidupnya bisa bermakna dan akhirnya dapat
meninggal dengan senang dan damai.
Komuikasi de2a Pasie $ermial
. 1enial, pada tahap ini kita dapat mempergunakan teknik k#munikasi:
a. 'istening
1engarkan apa yang diungkapkan pasien
b. 2ilent
Mengk#munikasikan minat peraat pada pasien se*ara n#n &erbal
*. +r#ad #pening
Mengk#munikasikan t#pik 6 pikiran yang sedang dipikirkan pasien
. Angger, pada tahap ini kita dapat mempergunakan tekhnik k#munikasi
'istening: peraat berusaha dengan sabar mendengar apapun yang
dikatakan pasien
a. +argaining
$#*using
+antu pasien mengembangkan t#pik atau hal yang penting
2haring per*epti#n
5
7/26/2019 DISJUM AKHIR
9/30
Menyampaikan pengertian dan mempunyai kemampuan untuk
meluruskan keran*uanb. A**eptan*e
"n#rming
Membantu dalam memberikan penkes tentang aspek yang sesuai
dengan kesejahteraan atau kemandirian pasien
+r#ad #pening
!#munikasikan kepada pasien tentang apa yang dipikirkannya dan
harapan harapannya
$#*using
Membantu pasien mendiskusikan hal yang men*apai t#pik utama
dan menjaga agar tujuan k#munikasi ter*apai
Persia1a Pasie
. $ase 1enial
a. +eri keamanan em#si#nal yaitu dengan memberikan sentuhan dan
*iptakan suasana tenang
b. Menganjurkan pasien untuk tetap dalam pertahanan dengan tidak
menghindar dari situasi sesungguhnya
. $ase Angera. Membiarkan pasien untuk mengekspresikan keinginan,
menggambarkan apa yang akan dan sedang terjadi pada mereka.
b. +eri perhatian dan lingkungan yang nyaman dan *egah injuri.
7/26/2019 DISJUM AKHIR
10/30
. +antu keluarga dalam meleati pr#ses kematian, res#lusi yang dapat
dilakukan setelah kematian.
7/26/2019 DISJUM AKHIR
11/30
. 1enial ( pengingkaran ), pada tahap ini indi&idu menyangkal dan bertindak
seperti tidak terjadi sesuatu, dia mengingkari baha dirinya dalam k#ndisi
terminal. Pernyataan seperti tidak mungkin hal ini akan terjadi pada saya,
saya tidak akan mati karena k#ndisi ini umum di l#ntarkan pasien.
. Anger ( marah ) indi&idu melaan k#ndisi terminalnya, dia dapat bertindak
pada sese#rang atau lingkungan disekitarnya. Tindakan tidak mau minum
#bat, men#lak tindakan medis, tidak ingin makan, adalah resp#n yang
mungkin di tunjukkan pasien dalam k#ndisi terminal.
7/26/2019 DISJUM AKHIR
12/30
akibat penurunan kesadaran atau k#ndisi penyakit mis trauma medulla
spinalis, #liguriter jadi seiring penurunan intake *airan atau k#ndisi
penyakit misal gagal ginjal
*) Pro0lem utrisi da 4aira@ asupan makanan dan *airan menurun,
peristalti* menurun, distensi abd#men, kehilangan ++, bibir kering dan
pe*ah-pe*ah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, *egukan,
dehidrasi terjadi karena asupan *airan menurut
d) Pro0lem suhu@ ekstremitas dingin, kedinginan sehingga harus memakai
selimut
e) Pro0lem sesori@ Penglihatan menjadi kabur, releks berkedip hilang saat
mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada k#rnea, Pendengaran
menurun, kemampuan berk#nsentrasi menjadi menurun. Penglihatan
kabur, pendengaran berkurang, sensasi menurun.
) Pro0lem yeri @ ambang nyeri menurun, peng#batan nyeri dilakukan
se*ara intra &ena, pasien harus selalu didampingi untuk menurunkan
ke*emasan dan meningkatkan kenyamanan
g) Pro0lem kulit da mo0ilitas@ sering kali tirah baring lama menimbulkan
masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahanp sisi
yang sering.
h) Masalah 1sikolo2is@ pasien terminal dan #rang terdekat biasanya
mengalami banyak resp#nem#si, perasaan marah dan putus asa.
9
7/26/2019 DISJUM AKHIR
13/30
*A* #(
$A$A%AKSA!A P"%A
7/26/2019 DISJUM AKHIR
14/30
a. Asesme ti2kat 1emahama 1asie >3 keluar2a :
-8 ?losed A@areess: pasien dan atau keluarga per*aya baha pasien akan segera
sembuh.
+8 Mutual Pretese: keluarga mengetahui k#ndisi terminal pasien dan tidak
membi*arakannya lagi, !adang kadang keluarga menghindari per*akapan tentang
kematian demi menghindarkan dari tekanan.
78 O1e A@areess: keluarga telah mengetahui tentang pr#ses kematian dan tidak
merasa keberatan untuk memperbin*angkannya alaupun terasa sulit dan sakit.
!esadaran ini membuat keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan
masalah-masalah, bahkan dapat berpartisipasi dalam meren*anakan pemakaman.
Pada tahapan ini, peraat atau d#kter dapat menyampaikan isu yang sensiti bagi
keluarga seperti aut#psi atau d#nasi #rgan
0. Asesme faktor fisik 1asie
Padak#ndisi terminal ataumenjelangajal, pasien dihadapkan pada berbagai
masalah menurunnyaisik, harus mampu mengenali perubahan isik yang terjadi
padapasien terminal meliputi:
-8 Pera1asa 5 0reath 8
o Apakah teratur atau tidak teratur,
o Apakah ada suara napas tambahan seperti r#nki, hee?ing,strid#r,
*ra*kles, dll,
o Apakah terjadi sesak napas,
o Apakah ada batuk, bila ada apakah pr#dukti atau tidak
o Apakah ada sputum, bila ada bagaimana jumlah, arna, bau danjenisnya
+8 Kardio;askuler 5 0lood 8
o +agaimana irama jantung, apakah reguler atau ireguler
o +agaimana akral, apakah hangat, kering, merah, dingin, basah dan pu*at
o +agaimana pulsasi, apakah sangat kuat, kuat teraba, lemah teraba, hilang
timbul atau tidak teraba
o Apakah ada pendarahan atau tidak, bila ada d#mana l#kasinya
o Apakah ada 959 atau tidak, bila ada berapa ukurannya dalam 9m3>
o +erapa tensi dan MAP dalam ukuran mm3g,
11
7/26/2019 DISJUM AKHIR
15/30
78 Persyarafa 5 0rai 8
o +agaimana ukuran 092 t#tal untuk mata, &erbal, m#t#rik dan kesadaran
pasien
o +erapa ukuran "9P dalam 9m3>
o Apakah ada tanda T"! seperti nyeri kepala atau muntah pr#yektil
o +agaimana k#njungti&a, apakah anemis atau kemerahan
o 'ain lain bila ada
98 Perkemiha 5 0lader)
o +agaimana area genital, apakah bersih atau k#t#r
o +erapa jumlah *airan masuk dalam hitungan **6 hari
o +agaimana *ara buang air ke*il, apakah sp#ntan atau dengan bantuan
d#er kateter
o +agaimana pr#duksi urin, berapa jumlah **6 jam, bagaimana arnanya,
bagaimana baunya
8 Pe4eraa 5 0o@el 8
o +agaimana nasu makan, apakah baik atau menurun
o +agaimana p#rsi makan, habis atau tidak
o Minum berapa **6hari, dengan jenis *airan apa
o Apakah mulut bersih, k#t#r dan berbau
o Apakah ada mual atau muntah
o +uang air besar berapa kali sehari, apakah teratur atau tidak, bagaimana
k#nsistensi,arna dan bau dari eses
8 Muskuloskeletal 3 iter2ume
o +agaimana kemapuan pergerakan sendi, bebas, atau terbatas
o +agaimana arna kulit, apakah ikterus, sian#tik, kemerahan,
o pu*at atau hiperpigmentasi
Apakah ada #dema atau tidak, bila ada dimana l#kasinya
Apakah ada dekubitus atau tidak, bila ada dimana l#kasinya
Apakah ada luka atau tidak bila ada dimana l#kasinya dan apa
o jenis lukanya
Apakah ada k#ntraktur atau tidak, bila ada dimana l#kasinya
Apakah ada raktur atau tidak, bila ada dimana l#kasinya dan apa
o jenis rakturnya
Apakah ada jalur inus atau tidak bila ada dimana l#kasinya
4. Asesme ti2kat yeri 1asie
12
7/26/2019 DISJUM AKHIR
16/30
'akukan asesmen rasa nyeri pasien. +ila nyeri sangat mengganggu, maka segera
lakukan menajemen nyeri yang memadai.
d. Asesme faktor kulturo1sikososial
. $aha1 Deial: Asesmen pengetahuan pasien, ke*emasan pasien dan
penerimaan pasien terhadap penyakit, peng#batan dan hasilnya.
. $aha1 A2er: pasien menyalahkan semua #rang, em#si tidak terkendali,
k#munikasi ada dan tiada, #rientasi pada diri sendiri.
7/26/2019 DISJUM AKHIR
17/30
+. As1ek Medis
+.- #ter;esi Medis
!etika pasien mengalami *edera berat atau sakit yang serius, maka beberapa
inter&ensi medisdapat memperpanjang hidup pasien, sebagai berikut:
a. $idaka Resusitasi Jatu2 Paru Otak 5RJPO8
Pemberian bantuan hidup dasar dan lanjut kepada pasien yang mengalami henti
napas atau henti jantung. ;P> diindikasikan untuk pasien yang tidak bernapas
dan tidak menunjukan tanda tanda sirkulasi, dan tanpa instruksi 1Ndi rekam
medisnya.
0. Pemakaia Alat (etilasi Mekaik 5(etilator8
Pemakaian &entilat#r, ditujukan untuk keadaan tertentu karena penyakit yang
berp#tensi atau menyebabkan gagal napas.
4. Pem0eria !utrisi
-8 Feeding Tube, 2eringkali pasien sakit terminal tidak bisa mendapatkan
makanan leat mulut langsung, sehingga perlu dilakuan pemasanganfeeding tube
untuk memenuhi nutrisi
pasien tersebut
+8 Parenteral Nutrition, adalah sebuah upaya untuk mengirim nutrisi se*ara
langsung ke dalam pembuluh darah, yang nberguna untuk menjaga kebutuhan
nutrisi pasien.
2.2 Withdrawing life support & withholding life support
14
7/26/2019 DISJUM AKHIR
18/30
Pengelolaan akhir kehidupan meliputi penghentian bantuan hidup
(withdrawing life support) dan penundaan bantuan hidup
(withholdinglife support)yang dilakukan pada pasien yang dirawat
di ruang rawat intensif.Keputusan withdrawing / withholding
adalah keputusan medis dan etis yang dilakukan oleh 3 (tiga)
dokter yaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang
memiliki kompetensi dan 2 (dua) orang dokter lain yang ditunjuk
oleh komite medis rumah sakit. Adapun persyaratanwithdrawinglife support & withholding life support
sebagai berikut :
a.Informed Consent
Pada keadaan khusus, dimana perlu adanya tindakan
penghentian/ penundaan bantuan hidup (withdrawing/
withholding lifesupport)pada seorang pasien, maka harus
mendapat persetujuan keluarga terdekat pasien. Persetujuan
penghentian/ penundaan bantuan hidup oleh keluarga terdekat
pasien harus diberikan secara tertulis (written consent) dalam
bentuk pernyataan yang tertuang dalam Formulir Pernyataan
Pemberian Informasi Kondisi Terminalyang disimpan dalam rekam
medis pasien, dimanapernyataan tersebut diberikan setelah
keluarga mendapat penjelasan dari tim DPJP yang bersangkutan
mengenai beberapa hal sebagai berikut:
1) Diagnosis :
a) Temuan klinis dan hasil pemeriksaan medis sampai saat
tersebut
15
7/26/2019 DISJUM AKHIR
19/30
b) Indikasi dan keadaan klinis pasien yang membutuhkan
withdrawing/ withholding life support
2) Terapi yang sudah diberikan
3) Prognosis:
o Prognosis tentang hidup-matinya (ad vitam);
o Prognosis tentang fungsinya (ad functionam);
o Prognosis tentang kesembuhan (ad senationam).
A. 'AK$ORB'AK$OR
7/26/2019 DISJUM AKHIR
20/30
*. 'aktor Sosial
Peraat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama k#ndisi
terminal, karena pada k#ndisi ini pasien *enderung menarik diri, mudah
tersinggung, tidak ingin berk#munikasi, dan sering bertanya tentang k#ndisi
penyakitnya.!etidakyakinan dan keputusan sering membaa pada perilaku
is#lasi.Peraat harus bisa mengenali tanda pasien mengis#lasi diri, sehingga dapat
memberikan dukungan s#sial bisa dari teman dekat, kerabat6keluarga terdekat
untuk selalu menemani pasien.
d. 'aktor S1iritual
2ejalan dengan memburuknya k#ndisi pasien peraat membuat diagn#se
yang rele&an dengan kebutuhan dasar seperti perubahan rasa nyaman, perubahan
eleminasi,pernaasan tidak eekti,perubahan sens#ris dan sepertinya. +erbagai
k#ndisi tersebut bias di tuangkan dalam bentuk diagn#se a*tual atau p#tensial.
!arena siat dan tingkat keparahan k#ndisi terminal, data pengkajian isik harus di
kumpulkan dengan sering dan dapat digunakan untuk mem&alidasi diagn#sa.
*. )"JA%A DA! $A!DA
+erikut beberapa gejala yang dialami pasien tahap terminal disertai *ara
memberikan kenyamanan sebagai suatu rangkaian pelayanan pada pasien dengan
k#ndisi terminal.
)eala ?ara mem0erika keyamaa
Penurunan kesadaran
(ngantuk)
!eadaan aal yang harus diaspadai dan segera
menghubungi d#kter untuk menanyakan instruksi
Menjadi tidak resp#nsi&e +anyak pasien masih bisa mendengar setelahmereka tidak lagi dapat berbi*ara sehingga peraat
harus berbi*ara se#lah-#lah pasien dapat mendengar
!ebingungan tentang aktu
tempat dan #rang terkasih
+i*aralah dengan tenang untuk membantu
mengembalikan #rientasi pasien. Perlahan
mengingingatkan pasien tentang tanggal, aktu dan
#rang yang bersama mereka
3ilangnya nasu makan
penurunan kebutuhan pangan
dan *airan
+iarkan pasien memilih apakah dan kapan harus
makan atau minum. 2ediakan es, air atau jui*e
dapat menyegarkan jika pasien masih bisa menelan.
;aga mulut pasien agar tetap lembab dengan pr#duk17
7/26/2019 DISJUM AKHIR
21/30
seperti sab gliserin atau lip balm
!ehilangan *#ntr#l kandung
kemih atau usus
;aga agar pasien agar bersih kering dan senyaman
mungkin. Pasien dapat menggunakan kateter ataup#p#k
Akral dingin 3angatkan pasien dengan menggunakan selimut
tapi hindari selimut listrik atau alat pemanas yang
dapat menyebabkan luka bakar
asa nyeri meningkat atau
tidak berkurang dengan
pemberian terapi sebelumnya
"dentiikasi nyeri dan tentukan derajat nyerinya.
2egera hubungi d#kter yang meraat untuk segera
memberi instruksi untuk mengurangi rasa nyeri
Naas sesak tidak teratur
dangkal atau bising naas
Pernaasan mungkin lebih mudah jika tubuh pasien
dibaringkan kesamping dan bantal diletakkan
dibaah kepala dan dibelakang punggung
*e0era1a 1eru0aha fisik saat kematia telah medekat :
. pasien kurang rensp#nsi
. ungsi tubuh melambat
7/26/2019 DISJUM AKHIR
22/30
disitu, dan keluarga tidak mengetahui bagaimana meraat penderita.Namun,
harus diketahui, peng#batan paliati tidak ada batas aktu sampai kapan harus
diraat di rumah sakit, karena hanya meng#bati gejala penyakit saja sampai
menunggu panggilan Allah.;angka aktu peraatan bisa sangat lama, dan
tentunya memerlukan biaya sangat besar baik untuk #ngk#s penginapan, #bat-
#batan, tenaga medis dan paramedis. 2elain itu keluarga juga akan sangat rep#t,
karena harus menunggu siang maupun malam, sehingga harus meninggalkan
rumah, keluarga dan pekerjaan, mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk
transp#rt dll.
Memang benar, untuk mengatasi keluhan-keluhan isik yang dirasakan
penderita seperti rasa nyeri, mual-mual, perdarahan, b#r#k, sakit kepala dan lain-
lain memerlukan tenaga d#kter dan paramedis. Namun keluhan lain seperti rasa
sepi, rasa kesendirian, putus asa, rasa takut, *emas, asas, rasa ingin di*intai,
rasa ingin disayangi, rasa aman, kebutuhan spiritual, supp#rt mental, supp#rt
s#sial, sangat memerlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya
yang dengan tulus hati mau mendengar, memberikan uluran kasih sayang dan
perhatian yang sangat diperlukan penderita mendekati saat-saat terakhirnya.
Peraatan paliati bukan hanya dapat dilakukan di rumah sakit saja,
namun dapat juga dilakukan di luar rumah sakit yaitu di rumah penderita itu
sendiri. Peraatan di rumah penderita sendiri ini disebut juga h#me *are. 3#me
*are dapat dilaksanakan dengan standart peng#batan seperti di rumah sakit.%ntuk
dapat melaksanakan peraatan di rumah ini, perlu kerjasama berbagai pihak yang
akan berungsi sebagai Tim Peraatan Paliati umah, yaitu dapat d#kter di
ilayah setempat bisa d#kter Puskesmas atau d#kter keluarga, P!! setempat dan
relaan yang ingin membantu dan dibekali pelatihan tertentu sesuai bidang minat
yang sesuai baik bidang peraatan, dukungan spiritual maupun dukungan m#ril.
19
7/26/2019 DISJUM AKHIR
23/30
*A* (
K"S#MP&%A!
Pasien tahap terminal adalah suatu keadaan dimana sese#rang mengalami
penyakit6sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh yang diakibatkan
kegagalan #rgan atau multi#rgan sehingga sangat dekat pr#ses kematian. Pasien
dalam k#ndisi terminal akan mengalami berbagai masalah baik isik,
psik#l#gismaupun s#sial-spiritual. Tujuan rumah sakit untuk memberikan asuhan
pada akhir kehidupan harus mempertimbangkan tempat asuhan atau pelayanan
yang diberikan (seperti hospice atau unit asuhan palliati),prinsip pelayanan
pasien pada tahap terminal (akhir hidup) ,umah sakit memberikan dan mengatur20
7/26/2019 DISJUM AKHIR
24/30
pelayanan akhir kehidupan serta Asuhan pasien dalam pr#ses kematian harus
meningkatkan kenyamanan dan keh#rmatannya.
Tujuan dari pelayanan pada pasien terminal (end of life care )
Meringankan pasien dari penderitaannya, baik isik (misalnya rasa nyeri, mual,
muntah, dll), maupun psikis (sedih, marah, khaatir, dll) yang berhubungan
dengan penyakitnya sehingga ter*apai kenyamanan isik dan psikis. +anyak akt#r
yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan pasien tahap terminal, untuk itu
pengkajian sesaat pasien datang sangatlah penting, dengan menggali in#rmasi
klinik yang lengkap, dari anamnesis,pemeriksaan isik dan penunjang serta
assesment pada tingkat pasien dan keluarga pasien. Pengelolaan akhir
kehidupan meliputi penghentian bantuan hidup(withdrawing life
support) danpenundaan bantuan hidup(withholdinglife support)
yangdilakukan pada pasien yang dirawat di ruang rawat intensif
dan informed consent
P"R*A!D#!)A! A!$ARA $"OR# DA! P&SK"SMAS
K"M#%#!)
Pada Puskesmas aat "nap !emiling saat ini belum memiliki penerapan End >
'ie 9are pada pr#gram kesehariannya. 1ikarenakan puskesmas merupakan strata
pertama layanan primer sehingga pelayanan yang saat ini dilakukan ada men*egah
terjadinya keadaan pasien pada tahap terminal, seperti pr#gram pr#gram yang
dilakukan puskesmas kemiling yaitu p#syandu lansia memberikan penyuluhan
serta pr#gram pen*egahan terkait penyakit lansia agar tidak terjadi k#mplikasi,
21
7/26/2019 DISJUM AKHIR
25/30
atau pr#gram p#syandu ibu hamil yaitu untuk men*egah kegaat daruratan saat
melahirkan dan setelah melahirkan.
A!A%#S#S J&R!A%
$#!)KA$ K"?"MASA! PADA PAS#"! P"!
7/26/2019 DISJUM AKHIR
26/30
perkali terapi. !egiatan ini berlangsung terus-menerus sepanjang hidupnya. 2aat
menjalani hem#dialisis biasanya pasien mengalami perasaan ambi&alen terhadap
pr#ses hem#dialisis yang sementara dijalaninya. !e*emasan merupakan salah satu
hal yang sering dikeluhkan #leh pasien hem#dialisis. asa *emas yang dialami pasien
bisa timbul karena masa penderitaan yang sangat panjang (seumur hidup). 2elain itu,
pr#ses tindakan in&asi merupakan akt#r situasi#nal lain yang berhubungan dengan
ke*emasan. !#ndisi ini lebih d#minan sehingga kadang terabaikan.
Patient
Populasi :
Pasien dengan Penyakit 0injal !r#nik (P0!) yang menjalani hem#dialisis di
+'% 2%P Pr#. 1r..1. !and#u Manad#
Sampel :
Empat puluh pasien dengan penyakit ginjal kr#nik yang menjalani hem#dialisis
selama dua bulan, terdiri dari #rang laki-laki dan #rang perempuan.
Intervention
Pada penelitian ini tidak dilakukan inter&ensi.
Comparison
Penelitian ini merupakan penelitian deskripti sehingga tidak dilakukan
perbandingan.
Outcome
!arakteristik pasien :
$a0el -. 1istribusi sampel berdasarkan %mur dan Tingkat !e*emasan
23
7/26/2019 DISJUM AKHIR
27/30
$a0el +. 1istribusi sampel berdasarkan ;enis !elamin dan tingkat ke*emasan
$a0el 7. 1istribusi sampel berdasarkan pendidikan dan tingkat ke*emasan
$a0el 9. 1istribusi sampel berdasarkan pekerjaan dan tingkat ke*emasan
$a0el . 1istribusi sampel berdasarkan lamanya menjalani hem#dialisis dan
tingkat ke*emasan
?riti4al A11raisal
Validity
-. A1akah fokus 1eelitia ii sesuai de2a tuua 1eelitiaC
YA, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ke*emasan pasien P0!
yang menjalani hem#dialisis di "nstalasi Tindakan !husus 3aem#dialisis
uangan Melati +'%. 2%P. Pr#. 1r . 1. !and#u Manad#. 1an #kus
24
7/26/2019 DISJUM AKHIR
28/30
penelitian ini selain mengetahui tingkat ke*emasan juga mengetahui akt#r-
akt#r yang mungkin dapat mempengaruhi ke*emasan pasien dengan P0!.
+. A1akah su0ek 1eelitia ii diam0il de2a 4ara ya2 te1atC
YA, subjek penelitian diambil sesuai tema, yaitu pasien P0! yang menjalani
hem#dialisis. %ntuk mengetahui tingkat ke*emasan pasien dengan P0! yang
menjalani hem#dialisa, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa
kuisi#ner.
7. A1akah data ya2 dikum1ulka sesuai de2a tuua 1eelitiaC
YA, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat
ke*emasan pasien P0! yang menjalani hem#dialisis di 2%P. Pr#. 1r . 1.
!and#u Manad#, maka peneliti mengumpulkan data-data berupa karakteristik
umum pasien, tingkat pendidikan, pekerjaan pasien, dan lamanya menjalani
hem#dialisa. Namun tidak dijelaskan se*ara terperin*i mengenai p#in-p#in
dari kuisi#ner yang digunakan serta tidak dilakukannya pen*antuman
kuisi#ner yang digunakan.
9. A1akah 1eelitia ii mem1uyai umlah su0ek ya2 4uku1 utuk
memiimalisirka ke0etulaC
Peneliti melakukan penelitian deskripti, maka semua data yang dapat diterima
sesuai kriteria inklusi akan dipakai menjadi subjek penelitian. Pada penelitian
ini terdapat = pasien yang menjadi subjek penelitian yang terdiri dari
#rang laki-laki dan #rang perempuan.
. A1akah aalisis data dilakuka 4uku1 0aikC
YA, analisis data sudah dilakukan dengan *ukup baik yaitu dengan
menghitung persentase dan mean. Penyajian data seharusnya dapat
menggunakan graik atau *hart tidak hanya menggunakan narasi dan tabel
sehingga pemba*a akan lebih gampang memahami hasil penelitian.
25
7/26/2019 DISJUM AKHIR
29/30
Importance
. A1akah 1eelitia ii 1eti2C
Mengingat baha akt#r ke*emasan mempengaruhi psik#l#gi pasien dengan
P0! maka penelitian ini penting untuk melihat akt#r resik# dan karakteristik
penderita.
Applicability
. A1akah 1eelitia ii da1at ditera1ka 1ada 1o1ulasi lokalC
3asil penelitian ini dapat dipakai sebagai reerensi tentang karakteristik
pasien, akt#r-akt#r yang mempengaruhi tingkat ke*emasan, serta pengaruh
lamanya hem#dialisa dengan mun*ulnya ke*emasan pada pasien dengan P0!
yang dihem#dialisa, karena hasil yang didapat sesuai dengan hasil penelitian-
penelitian dari sumber lain. Tetapi, jurnal ini kurang dapat diaplikasikan pada
puskesmas yang merupakan layanan primer. Puskesmas sebaiknya melakukan
tindakan pre&enti berupa penyuluhan dan s*reening terhadap timbulnya gagal
ginjal dan penyakit lain yang menjadi akt#r predisp#sisinya. Pada pasien yang
mengalami P0! stadium terminal perlu diberikan terapi hem#dialisa sehingga,
jurnal ini lebih tepat bila diapplikasikan pada tenaga kesehatan layanan sekunder
khususnya unit hem#dialisa agar dapat melakukan deteksi dini ke*emasan pada
pasien P0! yang menjalani hem#dialisis untuk men*egah terjadinya ke*emasan
berlanjut.
DA'$AR P&S$AKA
'ynda ;uall 9arpenit#-M#yet, /.Nursing Diagnosis, Application To Clinical
Practice.%2A : D#lters 3ealth.
P.;.M 2te&en, .lmu !epera"atan, #ilid $.;akarta : E09
2mith, 2andra $, 2mith 1#nna ; ith +arbara 9 Martin, /. Clinical Nursing
S%ills. &asic toAd'anced S%ills, ourth d. Applet#nF'ange, %2A
26
7/26/2019 DISJUM AKHIR
30/30
9ra&en, uth $.undamentals of nursing : human healt and function.!#?ier, +.
B.undamentals of nursing : Concept Procees and Practice, thics
and*alues. 9ali#rnia : Addis#n Desley
27
Recommended