View
17
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
“Kebijakan OJK dalam Menjaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan guna Mendorong Investasi dan Ekspor”
Diseminasi Outlook dan Kebijakan Perekonomian 2019
1
Bandung, 25 Juli 2019
Enrico HariantoroKepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi (GKKT)
2
• Kondisi Perekonomian Global dan Domestik• Indikator Utama SJK• Arah Kebijakan OJK 2019
Agenda
3
• Kondisi Perekonomian Global dan Domestik• Indikator Utama SJK• Arah Kebijakan OJK 2019
Agenda
2019 2020 2021 Longer Run
2.0
3.02.5
Percent
1.5
1.00.5
0.0
4.0
5.04.5
3.5
TANTANGAN EKSTERNAL
Ke depan, terdapat beberapa risiko
global yang perlu diwaspadai lebih
lanjut …
World Bank, sejalan dengan IMF, merevisiturun proyeksi perekonomian global
Sumber: IMF, Federal Reserve
% yoy
2019f
GEP
Jan 2019
GEP
Jun 2019
Global 2,9 2,6
Negara Maju 2,0 1,7
Negara Berkembang 4,3 4,0
Harga Minyak -2,9 -3,4
Harga Komoditas
Non Migas
1 -2,1
Perlambatan perekonomian global iniberpotensi menyebabkan harga komoditasdunia terkontraksi dan menekan kinerjaeksternal negera eksportir komoditas
4
Kebijakan moneter global cenderung akomodatif sehingga akan mengurangi tekanan
ke pasar keuangan …
The Fed kemungkinan besar akanmenurunkan suku bunga FFR
The Fed mengumumkan FFR tetap berada di rentang 2,25%-2,5% pada FOMC Meeting 18-19 Juni 2019. Namun demikian, dot plot target suku bunga FFR pada Projection Materials yang dirilis menunjukkan bahwa 8 dari 17 anggota rapat (lingkaran merah) menilai bahwa perlu dilakukan relaksasikebijakan moneter 1-2x di tahun ini.
Sejalan dengan hal tersebut, suku bungakebijakan European Central Bank (ECB) danPeople's Bank of China (PBoC) cenderungstagnan
Sektor riil masih tumbuh solid walaupun di bawah ekspektasi ….
… dengan cadangan devisa yang juga kembali turunKinerja neraca perdagangan pasca Pemilu cenderung memburuk …
… dengan inflasi yang terjaga stabil pada target bank sentral …PDB masih tumbuh di atas 5,0% walaupun dalam tren melambat …
Sumber: Bloomberg, BI, BPS
5
4,9
5
5,1
5,2
5,3
-10
0
10
20
1 2 3 4 1 2 3 4 1
2017 2018 2019
%%
PMTDB Pemerintah Ekspor
Impor Rumah Tangga (rhs) PDB (rhs)
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
-7
-2
3
8
13
18
Jan
-18
Feb
-18
Mar
-18
Ap
r-1
8
May
-18
Jun
-18
Jul-
18
Au
g-1
8
Sep
-18
Oct
-18
No
v-1
8
Dec
-18
Jan
-19
Feb
-19
Mar
-19
Ap
r-1
9
May
-19
% IHK (rhs) Vol Food Adm Price Inti (rhs)%
%
-3,0
-2,0
-1,0
0,0
1,0
2,0
-30-20-10
0102030405060708090
Jan
-17
Feb
-17
Mar
-17
Ap
r-1
7M
ay-1
7Ju
n-1
7Ju
l-1
7A
ug-
17
Sep
-17
Oct
-17
No
v-1
7D
ec-1
7Ja
n-1
8Fe
b-1
8M
ar-1
8A
pr-
18
May
-18
Jun
-18
Jul-
18
Au
g-1
8Se
p-1
8O
ct-1
8N
ov-
18
Dec
-18
Jan
-19
Feb
-19
Mar
-19
Ap
r-1
9
Miliar USD% Surplus/defisit (rhs) Ekspor yoy
0
20
40
60
80
100
120
140
12000
12500
13000
13500
14000
14500
15000
15500
Mar
-17
Me
i-1
7
Jul-
17
Sep
-17
No
v-1
7
Jan
-18
Mar
-18
Me
i-1
8
Jul-
18
Sep
-18
No
v-1
8
Jan
-19
Mar
-19
Me
i-1
9
mili
ar U
SD
Rp
/USD
Cadangan Devisa (rhs) Nilai Tukar
KONDISI PEREKONOMIAN DOMESTIK
6
• Kondisi Perekonomian Global dan Domestik• Indikator Utama SJK• Arah Kebijakan OJK 2019
Agenda
Indikator Utama Sektor Jasa Keuangan Konvensional
7
Rp4.294,17T Rp4.334,09T
Bank UmumKonvensional
BPR
Pasar Modal
IKNB
0,93%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp91,96T Rp93,78T
DPK
1,99%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp98,22T Rp101,47T
Kredit
3,30%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
0,84
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
6,37% 6,93%
NPL (Gross)
0,57
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp135,69T Rp137,44T
Aset
1,29%
CAR
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
6.194,50 6.468,76
IHSG
4,43%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp505,39T Rp515,09T
NAB Reksa Dana
1,92%
22 24
Jumlah Emisi
9,09%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp1.215,66T Rp1.739,61T
Nilai
Perdagangan Obligasi
-26,88%
Rp4.294,17T Rp4.334,09T
0,93%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp2.307,29T Rp2.369,38T
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
3,02% 2,79%
Penetrasi Asuransi
-0,23
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp269,51T Rp276,91T
Triwulan
IV-2018
Aset IKNB
Triwulan
I-2019
Rp436,27T Rp440.86T
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp108,90T Rp103,09T
NilaiPembiayaan Ekspor
Aset Dana Pensiun PiutangPembiayaan
Rp31,145T Rp27,971T
Nilai Emisi
-19%
Bank Umum
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
DPK
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp5.294,88T Rp5.291,23T
Kredit
2,93%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
23,42% 23,84%
CAR
0,42
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
94,04% 93,27%
LDR
0,77
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp8.068,95T Rp8.130,60T
Aset
0.77%
Rp5.630,45T Rp5.672,89T
0,75%
Triwulan
I-2019
Triwulan
I-2018Triwulan
I-2019
Triwulan
I-2018
2,69% 2,70% 1,05% 5,34%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
DPK
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp5.092,58T Rp5.085,31T
Kredit
-0,14%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
22,97% 23,97%
CAR
1,00
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
94,78% 94,00%
LDR
0,78
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp7.462,75T Rp7.751,65T
Aset
3,87%
Rp5.410,18T Rp5.372,84T
0,69%
45,43%
23,35% 24,19%
INDIKATOR UTAMA SEKTOR JASA KEUANGAN (SJK)
Indikator Utama Sektor Jasa Keuangan Syariah
8
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Bank UmumSyariah & UUS
BPRS
Pasar ModalSyariah
IKNBSyariah
DPK
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp320,19T Rp326,99T
Pembiayaan
2,12%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp477,33T Rp479,82T
Aset
0,52%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
21,39% 19,85%
CAR
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp8,13T Rp8,14T
DPK
0,01%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp9,08T Rp9,40T
Pembiayaan
3,44%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp12,36T Rp12,41T0,39%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
19,33% 20,19%
CAR
0,86
Aset
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
184,00 190,17
ISSI
3,35%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp34,491T Rp37,621T
NAB Reksa Dana
7,59%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp21,30T Rp24,63T
Nilai SukukOutstanding
15,62%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp646,45T Rp682,72T
Nilai SBSN
5,61%
Rp4.294,17T Rp4.334,09T
0,93%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp96,56T Rp104,11T
7,81%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp36,96T Rp38,20T
Investasi Asuransi
3,35%
Triwulan
IV-2018
Aset IKNB
Triwulan
I-2019
Rp19,30T Rp18,01T
-6,68%
Triwulan
IV-2018
Triwulan
I-2019
Rp25,33T Rp26,93T
Aset LK
Khusus Syariah
6,32%
Piutang
Pembiayaan Syariah
Rp371,83T Rp382.74T
2,93% -0,14
INDIKATOR UTAMA SEKTOR JASA KEUANGAN (SJK)
Sumber: OJK
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
Pertumbuhan kredit perbankan stabil pada level 11,05% yoy di Mei 2019, didorong oleh kredit investasi yang meningkat ke level15,70% yoy. Secara sektoral, pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konstruksi dan pertambangan.
Sementara itu, DPK perbankan tumbuh sebesar 6,27% yoy di Mei 2019, didorong oleh pertumbuhan deposito sebesar 8,84% yoy.
-0,97%
8,27%8,84%
6,27%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Jun
-15
Sep
-15
Dec
-15
Mar
-16
Jun
-16
Sep
-16
Dec
-16
Mar
-17
Jun
-17
Sep
-17
Dec
-17
Mar
-18
Jun
-18
Sep
-18
Dec
-18
Mar
-19
yoy Giro Tabungan Deposito Total DPK
10,22%
15,70%
8,35%
11,05%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
Jun
-15
Oct
-15
Feb
-16
Jun
-16
Oct
-16
Feb
-17
Jun
-17
Oct
-17
Feb
-18
Jun
-18
Oct
-18
Feb
-19
yoy Kredit Modal Kerja (KMK) Kredit Investasi (KI)
Kredit Konsumsi (KK) Total Kredit
Kinerja Intermediasi Sektor Perbankan
Sumber: OJK
Secara umum, IKNB mencatatkan kinerja yang positif hingga Mei 2019. Pertumbuhan pembiayaan Permodalan Nasional Madani(PNM) dan Sarana Multi Griya Financial (SMF) relatif tinggi dan dalam tren meningkat. Sementara itu pertumbuhan pembiayaan daripergadaian masih moderat...
Kinerja Intermediasi Sektor IKNB
11
• Kondisi Perekonomian Global dan Domestik• Indikator Utama SJK• Arah Kebijakan OJK 2019
Agenda
PROGRAM KERJA PRIORITAS 2018
12
Program 1. Alternatif Pembiayaan Sektor Strategis Pemerintah
Perkembangan instrumen Pasar Modal untuk Pembiayaan Jangka Panjang per 30 Mei 2019
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA)
7 KIK
total dana kelolaan Rp6,93 triliun
Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA SP)5 EBA-SP total dana kelolaan Rp3,15 triliun
Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Sektor Riil64 RDPT Sektor Riil
total dana kelolaan Rp23,96 triliun
Kontrak Pengelolaan Dana (KPD)512 KPDtotal dana kelolaan Rp209,23 triliun
Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate (KIK-DIRE)7 KIK-DIREtotal dana kelolaan Rp0,92 triliun
Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur
4 KIK-DINFRA
total dana kelolaan Rp0,64 triliun
13
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
14
Green Bonds
OJK menerbitkan peraturan mengenai Efek Utang
Berwawasan Lingkungan (Green Bonds). Penerbitan
peraturan tersebut merupakan implementasi
pembangunan ekonomi berkelanjutan sebagaimana
tertuang dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan di
Indonesia. Penerbitan peraturan tersebut diharapkan
menjadi alternatif pembiayaan di Pasar Modal
Pengembangan Obligasi dan Sukuk Daerah
1. Model pembiayaan melalui penerbitan Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah
merupakan alternatif instrumen pendanaan non APBD dari Pasar Modal
2. Kontribusi OJK dalam penerbitan Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah melalui
penerbitan
a) Peraturan OJK Nomor 61/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah,
b) Peraturan OJK Nomor 62/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas
dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah, dan
c) Peraturan OJK Nomor 63/POJK.04/2017 tentang Laporan dan Pengumuman Emiten
Penerbit Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah.
3. Tim Percepatan Penerbitan Obligasi Daerah dan Layanan Informasi Penerbitan Obligasi
Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat
4. High Level Meeting dan Workshop terkait pendampingan penerbitan Obligasi Daerah di
DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan Sumatera Barat.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 1. Alternatif Pembiayaan Sektor Strategis Pemerintah
15
Program 2. Akselerasi Pertumbuhan Nasional
Mendorong Pengembangan Sektor Berorientasi Ekspor dan Substitusi Impor
1 Kebijakan OJK dalam Mendorong Iklim Investasi di Indonesia
a. Memberikan insentif bagi SJK untuk menyalurkan pembiayaan ke industri berorientasi ekspor, industri penghasil barang substitusi impor, industri pariwisata dan industri perumahan.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
POJK No.15/POJK.03/2018 tentang Batas MaksimumPemberian Kredit atau Batas Maksimum PenyaluranDana Bank untuk Mendorong Pertumbuhan SektorPariwisata dan Peningkatan Devisa
POJK No.17/POJK.03/2018 tentangPerubahan atas POJK Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank
SEOJK No.11/SEOJK.03/2018 tentang Perubahan atas SEOJK No.42/SEOJK.03/2016mengenai ATMR Risiko Kredit
SEOJK No.13/SEOJK.03/2018 tentangPerubahan atas SEOJK Nomor34/SEOJK.03/2015 tentangPerhitungan Aset Tertimbang MenurutRisiko Untuk Risiko Kredit DenganMenggunakan Pendekatan StandarBagi Bank Umum Syariah
POJK No.14/POJK.03/2018 tentang Penilaian Kualitas AsetBank Umum untuk Mendorong Pertumbuhan SektorPerumahan dan Peningkatan Devisa. POJK ini adalah untuksektor perumahan dan peningkatan devisa
POJK No.19/POJK.03/2018 tentangPerubahan atas POJK Nomor16/POJK.03/2014 tentang PenilaianKualitas Aset Bank Umum Syariah danUnit Usaha Syariah. POJK ini adalahterkait sektor perumahan danpeningkatan devisa
POJK No.16/POJK.03/2018 tentang Perubahan atas POJK No.44/POJK.03/2017 tentangPembatasan Pemberian Kreditatau Pembiayaan oleh Bank Umum untuk Pengadaan Tanah dan/atau Pengolahan Tanah
16
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 2. Akselerasi Pertumbuhan Nasional
Mendorong Pengembangan Sektor Berorientasi Ekspor dan Substitusi Impor
1 Kebijakan OJK dalam Mendorong Iklim Investasi di Indonesia (lanjutan)
d. Relaksasi peraturan yang berpotensi menahan danarepatriasi tax amnesty
b. Memberikan insentif bagi lembaga pembiayaan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.
POJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentangPenyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, Pasal 86 untuk menyalurkan pembiayaan minimal 10% ke sektor produktif (modal kerja dan investasi)
c. Menyediakan alternatif sumber pendanaan dari masyarakat pemodal berbasis ekuitas (saham) dengan memanfaatkan teknologi informasi
POJK No. 37 /POJK.04/2018 tentangLayanan Urun Dana MelaluiPenawaran Saham Berbasis TeknologiInformasi (Equity Crowdfunding)
Revisi POJK Nomor 34/POJK.04/2014 Tentang Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Key point Revisi POJK RDPT: investasi RDPT dapat dilakukan dalam mata uang asing
maupun Rupiah nilai minimum investasi per investor Rp 1 miliar bersifat tertutup (close-end fund) dan memiliki holding
period; dapat berinvestasi pada Efek Bersifat Utang Penawaran Umum
atau pun Non Penawaran Umum, dan Efek Bersifat Ekuitasperusahaan tertutup
dapat berinvestasi pada instrumen hedging mata uang
17
Mendorong Pengembangan Sektor Berorientasi Ekspor dan Substitusi Impor
7,20%9,52%
10,80%12,15%
2,54% 2,63% 2,42% 2,67%
2016 2017 2018 Triwulan I-2019
Kredit PerbankanSektor Perumahan
Kredit (yoy) NPL
8,00%
3,50%2,60%
1,57%2,91%
4,33%5,46% 5,49%
2016 2017 2018 Triwulan I-2019
Kredit PerbankanSektor Pariwisata
Kredit (yoy) NPL
Rp miliar
6.684
12.430 12.54311.453
2016 2017 2018 Apr-19
Pembiayaan IKNBSektor Pariwisata
Pembiayaan
121
113
121
124
132
125
100
105
110
115
120
125
130
135
IV-2017 I-2018 II-2018 III-2018 IV-2018 I-2019
Kredit Berorientasi Ekspor
2 Peran SJK dalam mendorong sektor prioritas
Program 2. Akselerasi Pertumbuhan Nasional
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Pendirian Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(LPEI) bertujuan untuk meningkatan kemampuan
ekspor nasional. Lembaga ini berwenang dalam
menetapkan skema pembiayaan ekspor nasional,
melakukan restrukturisasi pembiayaan, reasuransi, serta
penyertaan modal terkait ekspor.
101,02
108,9
102,1
110,9
115,94 114,7
2017 2018 Apr-19
Perkembangan Lembaga PembiayaanEkspor Indonesia (LPEI)
Pembiayaan Aset
18
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Mendorong Pengembangan Sektor Prioritas a.l• 2,60% Share PDB Perikanan terhadap
nasional (2018)• Luas perairan laut 5,8 juta km², dengan
garis pantai terpanjang kedua di dunia (55 ribu km)
• Ekspor produk perikanan US$ 4,9miliar (2018)
• 7,9 juta penduduk miskin bergantung dari laut
• Produsen batu bara terbesar kelima (2016)
• Peringkat ke-9 dengan sekitar 2.2 % dari total cadangan batu bara global
• Paling sedikit 27% output energi dunia dan lebih dari 39%dari seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara
• Country BrandingWonderful Indonesia peringkat47 dunia (Truly Asia Malaysia ranking 96; Amazing Thailand ranking 83)
• Memiliki beragam tourist attraction: keraton candi, situs prasejarah, kesenian (keris, wayang kulit, angklung, tarian);
• Diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO;• Diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO;
• Penghasil sawit terbesar di dunia
• Total ekspor CPO dan turunannya mencapai 34,6 juta ton (+8% dibanding 2017), namun secara nilai, ekspor US$20,54 miliar (-11% dibanding 2017)
• Total petani swadaya (rata-rata memiliki luas lahan <4Ha) 2,6 juta yang memperkerjakan 4,3 juta pekerja perkebunan
• 19,86% Share PDB manufaktur terhadap PDB Nasional;
• Rata-rata upah buruh/bulan Rp2,65 juta;
• Produsen mobil terbesar kedua di ASEAN,setelah Thailand;
• Produsen motor terbesar di ASEAN dan ketiga di dunia setelah Tiongkok dan India.
Dampak Proyek Pendanaan Sektor Prioritas Terhadap Perekonomian
1. Mengurangi defisit neraca perdagangan (current account deficit) antara lain mendorong ekspor dan substitusi impor.
2. Membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan inklusi keuangan.4. Meningkatkan sinergi antara pihak-pihak terkait pada
sektor prioritas.5. Meningkatkan pemerataan ekonomi.6. Membuka pasar baru bagi LJK.
Peran SJK terhadap Pengembangan Sektor Prioritas
1. Memperluas alternatif pendanaan selain perbankan, antara lain melalui instrumen pasar modal.
2. Memberikan insentif kebijakan antara lain berupa:a. Penurunan bobot risiko untuk penyaluran
pembiayaan/pendanaanb. Peningkatan batas maksimum penyaluran
pembiayaan/kredit kepada sektor prioritasc. Mempermudah perizinan produk baru dalam
rangka mendukung sektor prioritas3. Memfasilitasi LJK dengan pihak-pihak yang terkait
dalam rangka mendukung sektor prioritas
3
19
Mendorong Pengembangan Sektor Pariwisata
Kebutuhan investasi untuk 10 destinasi “Bali Baru” cukup besar, sehingga dibutuhkan pembiayaan alternatif selain dari APBN
Alokasi APBN 2018 untuk Sektor Pariwisata sebesar Rp7,5 triliun
Sementara itu, total kebutuhan investasi untuk 10 destinasi pariwisata prioritas “10 Bali Baru” diperkirakan mencapai USD20
miliar atau +/- Rp280 triliun
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
4
Oleh karena itu, OJK mengarahkan agar kebutuhan investasi jangka panjang inijuga didukung oleh industri jasa keuangan
20
Mendorong Pengembangan Sektor Pariwisata
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
b. Memfasilitasi pembiayaan untuk UMKM yang berorientasi ekspor dan substitusi impor Mendorong penyaluran KUR melalui skema Klaster: Mengakselerasi penyediaan KUR kepada masyarakat yang lebih luas melalui skema KUR Klaster yang disertai dengan pembinaan dan pendampingan serta bantuan pemasaran.
Skema KUR yang diberikan kepada kelompok dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat dan perikanan rakyat
21
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Contoh Skema Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus (Klaster)
Bank PenyalurOff-taker, termasuk BUMDES/BUMADES
1
Kelompok Petani/Nelayan/PeternakHasil produksi/tangkapan ikan
Koordinator/pendamping
teknis
Pemasok Mitra
KUR
2
Penjaminan Kredit
3
Barang Setengah Jadi diproses akhir sampai
dapat dipasarkan (ekspor)
Keterangan: Kelompok merupakan organisasi berbadan hukum koperasi dan atau kelompok usaha yang terdaftar pada dinas terkait (Permenko Nomor 11
Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat)
22
Pembiayaan Ekonomi Kreatif
Dalam rangka meningkatkan Penyaluran Pembiayaan pada Sektor
Produktif khususnya di sektor industri kreatif berorientasi ekspor
dan UMKM. OJK melakukan penandatanganan MoU antara
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Asosiasi Perusahaan
Penjaminan Indonesia (ASIPPINDO) tentang Penjaminan
Pembiayaan Berorientasi Ekspor dan Ekonomi Kreatif dan Usaha
Mikro Kecil Menengah dan Koperasi. Tujuan MoU untuk
mendorong kinerja dan percepatan pertumbuhan industri
pembiayaan dan meningkatkan peran serta IKNB melalui
akselerasi pembiayaan berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019Program 2. Akselerasi Pertumbuhan Nasional
Sektor Ekonomi Kreatif Jun-19
Jasa arsitektur dan teknik sipil serta konsultasi teknis 763.276.980.660 Jasa fotografi 45.539.170.064 Penerbitan buku 13.534.919.172 Penerbitan direktori dan mailing list -Penerbitan surat kabar, jurnal dan buletin atau majalah 38.867.136.530 Penerbitan lainnya 39.834.853.802 Penerbitan piranti lunak (software) 6.518.389.638 Produksi gambar bergerak, video dan program televisi 80.390.898.441 Pasca produksi gambar bergerak, video dan program televisi
554.718.119
Distribusi gambar bergerak, video dan program televisi 13.736.224.526 Kegiatan pemutaran film 16.552.123.742 Perekaman suara dan penerbitan musik 1.576.498.783 Penyiaran radio 3.160.826.111 Penyiaran dan pemrograman televisi 95.470.106.976 Periklanan 973.596.268.190 Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas 1.415.373.914.521
TOTAL 3.507.983.029.275
Penyaluran Pembiayaan Ke Sektor Ekonomi Kreatif dari Perusahaan Pembiayaan
23
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 3. Akses Keuangan bagi UMKM dan Masyarakat Kecil di Daerah Terpencil
ASURANSI USAHA TERNAK SAPI (AUTS)Perlindungan Hewan Ternak
56.720 ekor 32.546 peternak
Premi sebesar Rp11,3 miliarKlaim berjalan sebesar Rp1,01 miliar
Kinerja penyaluran KUR 1 Januari 2019 sampaidengan 31 Mei 2019 menunjukkan tren capaianyang positif. Penyaluran KUR tertinggi dicapai olehBRI (Rp 44.3 T); Bank Mandiri (Rp 9.2 T); BNI (Rp8.2 T) dan BTN (Rp 35 M). Sedangkan untuk kinerjapenyaluran Bank Umum Swasta (Rp 835 M), BPD(Rp 2,813 M), Perusahaan Pembiayaan (Rp 86 M)dan Koperasi (Rp 4 M).
Untuk mewujudkan industri asuransi yang inklusif, OJKmemiliki misi untuk mengembangkan asuransi yangdapat dijangkau oleh masyarakat berpenghasilanrendah atau dikenal sebagai asuransi mikro.
BANK WAKAF MIKRO (LKM SYARIAH)Program pembiayaan UMKM, dan ultra mikro gunamendorong peningkatan pemerataan dan kesejahteraanmasyarakat terutama di kawasan sekitar pondok pesantren.
Sampai dengan triwulan I-2019, OJK telah melakukan fasilitasi terhadap tiga BUMDesa Center (di wilayah Desa-Perdesaan) dan dua BUMR (di wilayah Desa-Perkotaan), yaitu:1. BUMDesa Center Jaya Makmur Desa Traktakan, Kab Bondowoso2. BUMDesa Center Maju Bersama, Desa Tunjungtirto, Kab Malang3. BUMDesa Wonorejo Maju Sejahtera, Desa Wonorejo, Kab.
Sukoharjo4. BUMR Center Karang Joang Kreatif, Kelurahan Karang Joang,
Balikpapan 5. BUMR Center Gunungpati Mukti Mulyo, Kelurahan Gunungpati,
Semarang
LAYANAN KEUANGAN TANPA KANTOR DALAM RANGKA KEUANGAN INKLUSIF
2018 Maret 2019
Jumlah Bank Penyelenggara 29 bank 30 Bank
Jumlah Agen 1.004.547 Agen 1.073.134 Agen
Jumlah OutstandingRekening
22.832.105 Nasabah
23.340.281Nasabah
Jumlah Outstanding Tabungan
Rp1.57 triliun Rp2,51 triliun
Jumlah Provinsi Tempat Agen 34 Provinsi 34 Provinsi
Jumlah Kab/Kota 509 Kab/Kota 510 Kab/Kota
Forum untuk meningkatkanpercepatan akses keuangan didaerah dalam rangka mendorongpertumbuhan ekonomi daerahserta mewujudkan masyarakatyang lebih sejahtera.
ASURANSI SEKTOR PERTANIAN
Asuransi Nelayan
Asuransi Perikanan Pembudidaya Ikan Kecil
ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP) Proteksi Petani dan Lahan Pertanian
234.366,11 hektar lahan pertanian358.401 orang petani
Premi sebesar Rp42,18 miliar Klaim berjalan Rp3,17 miliar
Realisasi penyaluran kredit ke sektor Kelautan dan Perikanan yang termasuk dalam program JARING sampai dengan Mei 2019 mencapai Rp30,78 triliun atau tumbuh 6,03% (yoy).
113Penyelenggara
Terdaftar/Berizin*
Akumulasi Total Pinjaman**
* Data Per 18 Juni 2019 **Data Per 30 April 2019
Rp37,0T63,30% ytd
Outstanding Pinjaman**
Rp8,22T62,99% ytd
7,77 JutaJumlah Debitur**
78,26% ytd
456Ribu119,92% ytd
Jumlah Kreditur**
24
Financial TechnologyPeningkatan dan perluasan kapasitas pembiayaan kepada masyarakat untuk mewujudkan inklusi keuangan melalui digitalisasi teknologifinansial dan regulasi terkait peer-to-peer lending
Penerbitan Peraturan OJK No. 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa KeuanganPeraturan ini berisi Pokok Aturan Inovasi Keuangan Digital dan Payung Hukum Pengembangan Fintech
Mekanisme Pencatatan & Pendaftaran Fintech
Mekanisme Pemantauan & Pengawasan Fintech
Pembentukan EkosistemFintech
Membangun BudayaInovasi
Bisnis & PerlindunganData
Inklusi & Literasi Manajemen Risikoyang Efektif
PerlindunganKonsumen
Mengoptimalkan Peran Financial Technology melalui Pengaturan, Perizinan dan Pengawasannya yang Memadai
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 4. Mempersiapkan Industri Jasa keuangan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
25
OJK Innovation Centre for Digital Financial Technology (OJK Infinity)
OJK Infinity merupakan wadah diskusi serta kolaborasi
antara industri, regulator, pemerintah, akademisi dan innovation hub lain yang berfungsi untuk:
1. Regulatory sandbox2. Sebagai innovation hub untuk pengembangan
Industri Keuangan Digital (IKD)
3. Sebagai sentra edukasi
Sampai dengan triwulan I-2019,
67 Penyelenggara IKD yang mengajukan pencatatan di OJK,
55 Penyelenggara IKD masuk ke dalam Forum Panel Batch 1.
34 Penyelenggara IKD mendapatkan status tercatat yang terbagi dalam 12
klaster model bisnis IKD, dan
23 Penyelenggara IKD di antaranya menjadi sampel objek Regulatory Sandbox.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 4. Mempersiapkan Industri Jasa keuangan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
26
Perlindungan Konsumen dengan Pengawasan Legalitas LembagaKeuangan Financial Technology Peer to Peer Lending
OJK mempublikasikan dan mengkinikan daftar Perusahaan Fintech P2P Lending
yang berizin dan terdaftar. Hingga saat ini tercatat 7 Perusahaan dengan Izin
Usaha dan 113 Terdaftar secara resmi.
Selama Semester I-2019 OJK telah menerbitkan:
Fungsi Penyidikan Sektor Jasa Keuangan
6 perkaraPerbankan
4 perkaraPasar Modal
1 perkaraIKNB
• 8 perkara telah diserahkan kepada Jaksa Peneliti
• 7 berkas perkara dinyatakan lengkap (P-21)
• 3 perkara mendapata putusan hukum tetap (inkracht)
11SPRINDIK
Surat Perintah Penyidikan
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 4. Mempersiapkan Industri Jasa keuangan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
27
Optimalisasi perizinan terintegrasi, relaksasi proses fit and proper test secara elektronik dan penyederhanaan proses transaksi ReksaDana secara online
Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT)Sistem Informasi yang memfasilitasi proses perizinan
produk dan jasa keuangan lintas bidang dilakukan melalui satu pintu sehingga mempersingkat proses
101 hari menjadi 19 hari kerja
Bancassurance
105 hari menjadi 19 hari kerja
APERD
20 hari kerja
AP & KAP
105 hari menjadi 22 hari kerja
Sukuk Obligasi
1.425 Izin Lembaga
30.847Izin Perorangan
6.112Izin Produk/Aktivitas
Perbankan110
APERD70
Asuransi154
MI105
KAP320
WAPERD 18.916
WPPE 6.505
WMI 2.897
WPEE 736
Reksa Dana 3.784
Bancassurance 1.628
AP 1.683
Pemasaran RD 700
E-REG
IPO,Obligasi,SUKUK 165
Kons. Hukum421
Notaris245
ASPM 110
Update Data Per Juni 2019
Proses Perizinan Sektor Jasa Keuangan via SPRINT
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGIS OJK 2019
Program 5. Mereformasi Bisnis Proses Industri dan Internal OJK
Terima Kasih
28
Recommended