View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Dialog KebijakanMASA DEPAN PEMBELAJARAN DAN
PEMANFAATAN STRATEGIS TEKNOLOGI DI WILAYAH PEDESAAN
2019
disampaikan oleh :KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN,
DATA DAN INFORMASI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DATA DAN INFORMASI
Jakarta, 18 Desember 2019
DATA DIGITAL INDONESIA 2019
Perubahan Populasi Masyarakat
Digital
Peningkatan Pengguna Internet
Intensitas Penggunaan Internet Masyarakat
Indonesia
Indonesia Lakukan Internet
Sumber : BPS, 2019
Rangking Kecepatan Internet Indonesia 2019
Sumber : CNN Indonesia | Minggu, 03/02/2019 09:20 WIB
Rata-rata kecepatan internet di Indonesia menduduki peringkat ke 42 dari 46 negara lainRata-rata kecepatan internet kabel di Indonesia adalah 15,5 Mbps, internet kabel dunia sebesar 54,3 Mbps
Pengguna Indonesia termasuk 5 Besar Pecandu Internet Dunia
48,25%
49,49%
Rural Village Urban Village
45,42%
23,42%
Smartphone / Tablet Komputer / Laptop
42,06%
23,83%
Smartphone / Tablet Komputer / Laptop
Masyarakat desa, baik di desa terpelosok (rural village) ataupun desa yang berciri kora (urban village), masih
banyak mengakses internet melalui tablet / smartphone dibandingkan komputer / laptop
4
Sumber : APJII
PERKEMBANGAN INTERNET DI DESA
20.489
31.874
9.496
13.577
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
Jumlah Desa
63.068
9.113
3.255
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
SebagianBesarWarga
SebagianKecil
Warga
Tidak Ada
Penggunaan Telepon Seluler
• Potensi digital di desa
ditunjukkan oleh:
• Dominannya 82%
desa yang memiliki
jaringan internet
• Dominannya 96%
desa dengan warga
yang menggunaan
telepon seluler
5
Sumber : Potensi Desa 2018
FASILITAS INTERNET DI DESA
Kesiapan Desa Menghadapi Revolusi Industri 4.0
9.658 (12%)
desa/kelurahan ada jasa
ekspedisi selain Pos
77.172 (92%)
desa/kelurahan telah
dapat dijangkau sinyal
telepon seluler/
handphone di sebagian
besar wilayah desa
70.190 (84%)
desa/kelurahan telah
dapat dijangkau sinyal
internet di sebagian besar
wilayah desa
Sumber: BPS, 2018
6
KESIAPAN DESA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Sumber: Peta Jalan Implementasi UU Desa No 6 tahun 2014Disusun oleh: Kemenko PMK, Bappenas, KDPDTT, Kemendagri, Kemenkeu
TONGGAK CAPAIAN JALAN DESA 2015-2034
8
Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan
KESESUIAN RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-2024 DENGAN SDGs
(Sumber. Bappenas, 2019)
Kebijakan Pembelajaran dan Pemanfaatan Strategis Teknologidalam Pengembangan Berkualitas di Pedesaan
LATAR BELAKANG
MembangunIndonesia
dari pinggiran
Bagian 3 Pasal 86‘Sistem Informasi Desa’
Revolusi 4.0 Akademi Desa 4.0
Pembangunan SDM Unggul
Permendesa PDTTNomor 9 Tahun 2016
tentangPelatihan Masyarakat
Permendes Nomor 8 Tahun 2017 tentang
Unit Pelaksana TeknisLatihan Masyarakat
TUJUAN AKADEMI DESA 4.0
Memberikan akses
pembelajaran offline dan
online bagi ribuan desa di
seluruh Indonesia
Memberikan akses
pembelajaran bagi
masyarakat yang tersebar
di 74. 957 desa di
Indonesia.
Mendukung cara belajar
yang konvensional di 8
balai desa yang dimiliki
oleh Kementerian Desa
PDTT
Memperoleh keterampilan yang
utuh dan lengkap terkait
Pengelolaan Desa dengan
menggabungkan soft skills, hard
skills, dan case study.
DASAR HUKUM AKADEMI DESA 4.0
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Desa
4. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional SertifikasiProfesi
5. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
6. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionalIndonesia
7. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
8. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang BersumberAPBN
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2012 tentang SistemStandarisasi Kompetensi Kerja Nasional
10.Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pelatihan Masyarakat
PROSES PEMBUATAN
Pre-Production
Research
Modul
Video
ProductionContent
User
Test
Post-Production
Test Certification
AKADEMI DESA (PUSLATMAS KEMENDESA)
•PSM
•8 Balai
•Peraturan - peraturan
•PENDAMPING DESA
PUSAT – DAERAH - DESA
INKUIRI INOVASI ANALISIS
STRATEGI SESUAI
KEBUTUHAN LOKAL DAN
KARAKTERISTIK DESA
Tujuan jangka panjang:
•Mewujudkan keberlanjutan ekosistem pengetahuan
tentang desa, kawasan perdesaan, tertinggal, dan
transmigrasi.
•Mempercepat pencapaian kemandirian desa
•Mempercepat peningkatan kesejahteraan warga
desa
•Mempercepat penurunan kemiskinan warga desa
Tujuan jangka pendek :
•Melakukan standardisasi pembelajaran pembangunan
desa di Indonesia
•Menyediakan sertifikat kompetensi kepada pengelola
kegiatan pembangunan desa yang telah teruji
kompetensinya.
•Menyediakan akreditasi kepada lembaga yang
bekerja sama menjalankan sertifikasi kompetensi
pembangunan desa.
Manfaat jangka menengah:
•Mempercepat peningkatan kualitas SDM di desa,
kawasan perdesaan, tertinggal, dan transmigrasi.
•Meningkatkan kualitas pelayanan birokrasi
pemerintahan desa kepada masyarakat
•Mempercepat perkembangan usaha ekonomi desa
AKADEMI DESA
KETERKAITAN AKADEMI DESA DENGAN STAKE HOLDER
PEMBANGUNAN SDM DESA BERKUALITAS DAN KOMPETEN MELALUI PEMBELAJARAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Dana Desa pada tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp72
triliun. Penggunaan dana desa tersebut akan lebih
ditingkatkan untuk pemberdayaan masyarakat desa dan
pengembangan potensi ekonomi desa
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Pembangunan Manusia Unggul MelaluiPembelajaran/Pelatihan Melalui Pemanfaatan
Digital
1. Balai Besar Latihan Masyarakat Lokasi Jakarta2. Balai Besar Latihan Masyarakat Lokasi Yogyakarta3. Balai Latihan Masyarakat Lokasi Pekanbaru4. Balai Latihan Masyarakat Lokasi Banjarmasin5. Balai Latihan Masyarakat Lokasi Makasar6. Balai Latihan Masyarakat Lokasi Ambon7. Balai Latihan Masyarakat Lokasi Jayapura8. Balai Latihan Masyarakat Lokasi Bali
DELAPAN LEMBAGA LATIHAN MASYARAKAT DESA
Proses Pembelajaran/Pelatihan pada Setiap Balai Latihan Masyarakat dilakukan oleh fasilitatorPejabat Fungsional Tertentu yaitu Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM)
sesuai Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 28 Tahun 2018 tentang Penggerak Swadaya Masyarakat
Dana Desa 2020 alokasisebesar Rp72 triliun. Penggunaan dana desatersebut akan lebihditingkatkan untukpemberdayaan masyarakatdesa dan pengembanganpotensi ekonomi desa
Perubahan Pembelajaran dengan Pemanfaatan Teknologi
• Pembelajaran berbasis teknologiinformasi dan komunikasi mengubahsistem pembelajaran pola konvensionalatau tradisional menjadi polabermedia, diantaranya media komputerdengan internetnya yang memunculkan e-learning
• Pola pembelajar dapat memilih materipembelajaran berdasarkan minatnyasendiri, sehingga belajar menjadimenyenangkan, tidak membosankan, penuh motivasi, semangat, menarikperhatian
• Cara belajar dari pembelajar yangtidak terbatas dengan waktu dantempat, model-model pembelajaranseperti computer based learning yangmemunculkan pembelajaran jarakjauh.
Manfaat teknologi informasi dankomunikasi dalam pembelajaran :
1. Pengajar dan pembelajar mampumengakses pada teknologiinformasi dan komunikasi.
2. Pengajar memiliki pengetahuandan keterampilan dalammenggunakan teknologi informasidan komunikasi, karena pengajarberperan sebagai pem- belajaryang harus belajar terus menerussepanjang hayat. Tujuannya untukmeningkatkan profesional dankompetensinya.
3. Tersedia materi pembelajaran yangberkualitas dan bermakna(meaningful).
DAPAT BELAJAR DI SEMUA TEMPAT
mengirimkan konten melalui offline wifi streaming, tanpa data.
Yang artinya, masyarakat dapat menikmati konten edukasi berkualitashingga ke daerah yang tidak terjangkau internet maupun sinyal gsm
atau
melalui on line pada desa yang terjangkau internet
INOVASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA LAINNYA
1. Menonton siaran TV analog ke digital dengan kesadaran belajar oleh Masyarakat
2. Sosialisasi pengenalan buku digital sangatmembantu untuk meningkatkan literasimasyarakat desa
3. Penerapan Jam Belajar bagi Masyarakat Desa
Status Perkembangan Desa (IDM) target 2020-2024 yaitu berkurangnya jumlah desa sangattertinggal dan tertinggal sebanyak 10.000 desaberkembang, dan meningkatnya desaberkembang dan maju sebanyak 5.000 desa
Impact to Society6 pillars to address Sustainable Development Goals
Improvedinclusiveconnectivityandinternetaccess
Promotingthedigital
transformationofruralarea
Betteraccessforbasicservicedelivery
Communitiesaremoreempoweredin
findinglocalsolutions
Picturesfromvarioussource
Terima kasih
PERANCANGAN PEMBELAJARAN/PELATIHAN
1.Merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dijadikan dasar pengembangan kurikulum pelatihan.
2.Menentukan metode pelatihan yang terbaik atau yang paling cocok.
3.Memilih media yang terbaik untuk pelatihan.4.Mengidentifikasi butir-butir tes (baik untuk preetest
atau postest)5.Mengorganisir pelatihan dengan membuat penjadualan
pelatihan, berapa hari pelaksanaan dan bagaimana rangkaian-rangkaian kegiatan yang dipadukan dalam suatu pelatihan.
PENGEMBANGAN MATERI DAN PERLENGKAPAN PEMBELAJARAN/PELATIHAN
1. Rencana pembelajaran (lesson plan) yang akan digunakan oleh para pelatih, disediakan sebagai acuan untuk mengembangkan materi, kurikulum dan perlengkapan pelatihan lainnya.
2. Materi dan perlengkapan bagi peserta pelatihan seperti teks bahan ajar (modul), teks perintah yang terprogram dan handout.
3. Alat bantu latihan (audiovisual aids) seperti film, slide, flipchart, transparansi dan sebagainya.
4. Lembaran tes yang didasarkan kepada butir-butir tes yang telah diidentifikasi pada pase perancangan.
5. Lembaran evaluasi
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN/PELATIHAN
1. Memelihara ketersediaan sarana dan prasarana
2. Mencatat kemajuan-kemajuan yang dicapai peserta
3. Mengevaluasi ketepatan pelaksanaan pelatihan sesuai dengan perencanaan
4. Mengevaluasi penampilan dari para pelatih5. Melakukan penyesuaian bila diperlukan
EVALUASI DAN UPAYA MEMPERBAIKI PEMBELAJARAN/PELATIHAN
1. Evaluasi pelatih terhadap pelatihan
2. Evaluasi peserta (alumni pelatihan) terhadap pelatihan yang diikutinya
3. Evaluasi tiga komponen pelatihan (penyelenggara, pelatih dan peserta) terhadap pelaksanaan pelatihan yang diadakan
4. Evaluasi lapangan untuk menentukan apakah peserta (alumni pelatihan) memiliki unjuk kerja yang baik setelah pelatihan
Recommended