DEMOKRASI DAN KEBEBASAN PERS - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/656/656-P02.pdf · Dalam pandangan...

Preview:

Citation preview

DEMOKRASI DAN KEBEBASAN PERS

PERTEMUAN II

SUMBER: Prof. H. Cangara

A. Toni

A. Negara

Negara diartikan sebagai organisasi teritorial suatu

bangsa. Konferensi Montevideo (1993) menempatkan

bahwa suatu negara baru bisa diakui jika memiliki:

1. Penduduk yang tetap

2. Wilayah tertentu

3. Pemerintahan berdulat

4. Kemampuan untuk mengadakan hubungan antarbangsa

A. Toni

B. Tugas Negara

Tugas pemerintah dalam bentuk pelayanan:

1. Menciptakan tatanan (order)

2. Menyediakan fasilitas umum (public goods)

3. Mengangkat drajat persamaan antar sesama manusia

(equality)

A. Toni

C. Macam-macam Ideologi yang dianut negara:

1. Totalitarisme

2. Anarkisme

3. Libertarian

4. Kapitalisme

5. Sosialisme

6. Liberalisme

7. Konservatisme

A. Toni

C. Demokrasi

Kata demokrasi terdiri dari dua akar kata dari bahas

yunani, yakni demos yang artinya rakyat atau orang banyak

dan kratos yang artinya kekuasaan.

Di Athena Yunani 5 Abad sebelum mahesi, terminologi

demokrasi digunakan untuk menunjukan suatu bentuk

pemerintahan yang dipimpin oleh kehendak orang banyak,

dan bukan keinginan orang tertentu (oligarchy dan

monarchy)

A. Toni

Konsep klasik demokrasi diartikan sebagai bentuk

pemerintahan yang dijalankan oleh banyak pihak ‘rule by

the many” atau suatu bentuk pemerintahan yang

dijalankan oleh rakyat “rule by the people”.

Demokrasi fokus pada:

1. Representasi

2. Partisipasi

A. Toni

Dalam pandangan Barat (Huntington, 2004), demokrasi

adalah “suatu sistem politik yang ditandai bukan hanya

pemilihan yang bebas dan jujur (free and fair), tetpai juga

pemisahan kekuasaan (eksekutif, yudikatif dan legislatif), dan

penyelenggara kekuasaan yang diatur oleh hukum, melindungi

kemerdekaan berbicara, berkumpul, beragama, dan hak-hak

pribadi seseorang .

Menurut Young demokrasi adalah “proses penyelesaian

sesuatu yang ideal sehingga tidak pernah tercapai secara penuh.

Demokrasi juga mengandung aspek-aspek pemerataan politik,

kebebasan publisiti, reoresentasi dan ketetapan hati yang

diterima secara luas”.

A. Toni

Faktor yang menjadikan kekuatan (forces) pendorong

terjadinya gelombang demokrasi ialah:

1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi

2. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelas menengah

3. Jatuhnya ideologi komunis, fascis dan otoriter, termasuk

demokrasi terpimpin.

4. Pengaruh Amerika

A. Toni

Menurut Ranney terdapat empat prinsip dasar

demokrasi, ialah:

1. Kedaulatan

2. Persamaan politik

3. Konsultasi

4. Pengaturan oleh mayoritas

A. Toni

Melvin I. urofsky mengajukan sebelas prinsip demokrasi:

1. Pemerintahan berdasarkan konstitusi

2. Pemilu yang demokratis

3. Desentralisasi / otonomi daerah

4. Pembuatan undang-undang

5. Sistem peradilan independen

6. Kekuasaan lembaga kepresidenan

7. Peran media massa yang bebas

8. Interest group

9. Right to know

10.Melindungi hak minoritas

11.Kontrol sipil atas militer

A. Toni

D. Kebebasan Pers Sebagai Pilar Demokrasi

Slogan Mark Twin: “There’re only two things which can

throw linght upon here on earth. Two things, one is the sun

in heaven and the second one is the press on earth” (hanya

ada dua yang bisa menerangi bumi, yakni satunya adalah

matahari yang ada disurga, dan yang kedua adalah surat

kabar yang ada di bumi).

A. Toni

E. Sistem Pers di Dunia

1. Sistem Pers Otoriter (Authoritarian Press System)

2. Sistem Pers Liberal (Libertarian Press System)

3. Sistem Pers Uni Soviet (Uni Soviet Press System)

4. Sistem Pers Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility

Press System)

Skjerdal mengajukan konsep sistem pers dunia sebagai

berikut:

Sumber: Model Skjerdal, Cangara, 2009; 100

A. Toni

A. Toni

Sistem pers Lowenstein ialah meliputi:

1. Sistem pers tertinggal (Authoritarian) (Under Developed

System)

2. Sistem pers maju yang moderat (Liberal) (Moderately

Developed System)

3. Sistem pers yang lebih maju (Social Libertarian, Social

Centralist) (Well Developed System)

4. Sistem pers utopia

A. Toni

Tiga syarat filosofi tanggung jawab sosial dalam

Responsible Journalisme:

1. Bassigned (Apa yang menjadi tugas kita)

2. Contract (Apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh

dilakukan)

3. Self-imposed (bagaimana kita memikul tanggung jawab)

A. Toni

Dalam konteks profesi wartawan maka tanggung jawab

harus didasarkan pada:

1. Kejujuran

2. Mengabdikan diri untuk kepentingan publik

3. Menyampaikan kepada masyarakat apa yang mereka harapkan

dan menghindari yang tidak perlu.

4. Tugas kewartawanan sesuai profesi jurnalistik

5. Rasa sensitif terhadap individu yang menjadi sumber berita

6. Sensitif, tidak memberitakan hal-hal yang menimbulkan

kekacauan

7. Kontrol sosial (watchdog)

8. Hak memberitakan, menyebar, menjawab dan menolak,

menjaga sumber berita

A. Toni

Indikator kebebasan pers di suatu negara:

1. Jumlah wartawan yang terbunuh, jadi sandera, teror

terhadap wartawan.

2. Kekerasan yang dialami wartawan

3. Eksistensi pemilik media

4. Ada tidaknya sensor terhadap media

5. Kehadiran koresponden asing dan keluasan bekerja dalam

suatu negara.

6. Undang-undang pers yang dilakukan.

A. Toni

TUGAS UNTUK PERTEMUAN 3

BENTUK 1 KELOMPOK MAKSIMAL 8 MAHASISWA

TEMA:

MEDIA DAN PRIVASI

1. KASUS: ADA TOMY DI TANAH ABANG (KORAN TEMPO)

2. KASUS: BAKRI MELAPORKAN LIMA MEDIA NASIONAL

TERKAIT PEMBERITAAN PERTEMUAN DENGAN GAYUS

3. DIPO ALAM MENGINTIMIDASI MEDIA (METRO TV, TV ONE

DAN MEDIA INDONESIA)

Recommended