View
232
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Data Potensi Desa:Ilustrasi Pemanfaatan untuk
Identifikasi AwalWilayah Rawan Bencana Alam
Uzair SuhaimiDirektur Statistik Ketahanan Sosial
Badan Pusat Statistik
Dimodifikasi dari Materi RapatKegiatan Data Base Sarana dan Prasarana
Pencegahan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (P3B)Direktorat Jendral Pemerintahan Umum- KEMENDAGRI
Jakarta: 7-8 Februari 2011
Topik
1. Substansi Potensi Desa2. Frekuensi Pendataan dan
Produk Utama3. Diseminasi Data4. Pertanyaan Relevan5. Ilustrasi Pemanfaatan Data
untuk Kasus Bencana Alam
1. Substansi Potensi Desa2. Frekuensi Pendataan dan
Produk Utama3. Diseminasi Data4. Pertanyaan Relevan5. Ilustrasi Pemanfaatan Data
untuk Kasus Bencana Alam
1. Substansi Potensi Desa
1. Podes merupakan sumber data sosial-ekonomi-geografis-demografis berbasis wilayah;dirancang untuk menjawab pertanyaan sepertiberapa desa yang:
• memiliki fasilitas pelayanankesehatan, pendidikan dasar, perkotaan, dll--bukan berapa jumlah masing-masing fasilitasitu;
• cenderung ‘megelompok’ menjadi pusatkegiatan produksi padi, tanaman panganlain, tanaman tahunan, dll; dan
• memiliki tipe wilayah tertentu:“urban”, “tertinggal”, “pesisir”, “bantaransungai”, dan “rawan bencana alam”, dll.
1. Podes merupakan sumber data sosial-ekonomi-geografis-demografis berbasis wilayah;dirancang untuk menjawab pertanyaan sepertiberapa desa yang:
• memiliki fasilitas pelayanankesehatan, pendidikan dasar, perkotaan, dll--bukan berapa jumlah masing-masing fasilitasitu;
• cenderung ‘megelompok’ menjadi pusatkegiatan produksi padi, tanaman panganlain, tanaman tahunan, dll; dan
• memiliki tipe wilayah tertentu:“urban”, “tertinggal”, “pesisir”, “bantaransungai”, dan “rawan bencana alam”, dll.
2. Frekuensi Pendataan danProduk Utama
1. Pendataan Podes diselenggarakan setiaptiga tahun melalui wawancara dengan aparatwilayah atau informan lain, atau observasilapangan.
2. Produk utama Podes adalah data pokokkewilayahan mengenai:
• Kondisi umum sosial-ekonomi-demografiswilayah tingkat desa/kelurahan,
• Keberadaan atau aksesibilitas terhadapfasilitas pelayanan sosial dasar, kegiatanekonomi dan kegiatan budaya dan (khusus2011, juga ‘kualitas’)
1. Pendataan Podes diselenggarakan setiaptiga tahun melalui wawancara dengan aparatwilayah atau informan lain, atau observasilapangan.
2. Produk utama Podes adalah data pokokkewilayahan mengenai:
• Kondisi umum sosial-ekonomi-demografiswilayah tingkat desa/kelurahan,
• Keberadaan atau aksesibilitas terhadapfasilitas pelayanan sosial dasar, kegiatanekonomi dan kegiatan budaya dan (khusus2011, juga ‘kualitas’)
3. Diseminasi Data
Data Podes didesiminasikan dalam bentuk:1. Data Mikro,2. Tabulasi umum dalam bentuk cetakan atau
media lain,3. Hasil olahan lebih lanjut antara lain dalam
bentuk:• Master File Desa untuk keperluan disain
survey nasional• Berbagai ragam statistik berbasis GIS• Berbagai studi pembangunan tipologi wilayah
seperti ‘agrlomerasi’ kegiatan sosial-ekonomi (akan segera terbit)
Data Podes didesiminasikan dalam bentuk:1. Data Mikro,2. Tabulasi umum dalam bentuk cetakan atau
media lain,3. Hasil olahan lebih lanjut antara lain dalam
bentuk:• Master File Desa untuk keperluan disain
survey nasional• Berbagai ragam statistik berbasis GIS• Berbagai studi pembangunan tipologi wilayah
seperti ‘agrlomerasi’ kegiatan sosial-ekonomi (akan segera terbit)
4. Pertanyaan Relevan denganBencana Alam
Pertanyaan Podes yang relevan dengan BencanaAlam:
1. Kasus bencana alam tiga tahun terakhirmenurut jenis bencana dan besar korban;
2. Asal bantuan (untuk bencana yang telahterjadi);
3. Ketersediaan sarana dan prasarana untukmengantisipasi bencana alam; dan
4. Sumber bantauan sarana dan prasarana.Catatan: Perbandingan antar dapat digunakan
untuk mengidentifikasi wilayah yang rawanbencana
Pertanyaan Podes yang relevan dengan BencanaAlam:
1. Kasus bencana alam tiga tahun terakhirmenurut jenis bencana dan besar korban;
2. Asal bantuan (untuk bencana yang telahterjadi);
3. Ketersediaan sarana dan prasarana untukmengantisipasi bencana alam; dan
4. Sumber bantauan sarana dan prasarana.Catatan: Perbandingan antar dapat digunakan
untuk mengidentifikasi wilayah yang rawanbencana
5. Ilustrasi Pemanfaatan Data untuk KasusBencana Alam
• Konsep: Bencana Alam adalah peristiwa yangmengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakatdisebabkan oleh faktor alam)
1. Grafik 5.1-5.3: Jumlah desa yang mengalami bencanatanah longsor, banjir dan gempa bumi bervariasimenurut provinsi.
2. Grafik 5.4: Jumlah desa yang memiliki upaya antisipasibencana bervariasi menurut propinsi.
3. Grafik 5: Jumlah desa yang berlokasi di bantara sungai4. Grafik 6: Angka dalam diaginal matriks mengindikasikan
jumlah desa yang memiliki potensi suatu jenis bencana.5. Grafik 7: Daftar Desa di Kecamatan , Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat
,
5. Ilustrasi Pemanfaatan Data untuk KasusBencana Alam
• Konsep: Bencana Alam adalah peristiwa yangmengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakatdisebabkan oleh faktor alam)
1. Grafik 5.1-5.3: Jumlah desa yang mengalami bencanatanah longsor, banjir dan gempa bumi bervariasimenurut provinsi.
2. Grafik 5.4: Jumlah desa yang memiliki upaya antisipasibencana bervariasi menurut propinsi.
3. Grafik 5: Jumlah desa yang berlokasi di bantara sungai4. Grafik 6: Angka dalam diaginal matriks mengindikasikan
jumlah desa yang memiliki potensi suatu jenis bencana.5. Grafik 7: Daftar Desa di Kecamatan , Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat
,
5.1 Jumlah Desa yangMengalami Bencana Tanah Longsor, 2006-8
BaliKalimantan Timur
BantenSumatera SelatanSulawesi Barat
Sulawesi TengahSumatra Barat
PapuaSulawesi Utara
Nanggroe Aceh DarussalamSulawesi Selatan
Sumatra UtaraNusa Tenggara Timur
Jawa TimurJawa TengahJawa Barat
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
DKI JakartaBangka BelitungKepulauan Riau
Kalimantan TengahPapua Barat
RiauNusa Tenggara Barat
Maluku UtaraKalimantan Barat
Kalimantan SelatanMalukuJambi
GorontaloSulawesi Tenggara
LampungDI Yogyakarta
BengkuluBali
Banyaknya Desa
5.2 Jumlah Desa yangMengalami Bencana Banjir, 2006-8
Papua BaratSumatera SelatanSulawesi Tengah
Kalimantan TengahSulawesi BaratDI Yogyakarta
PapuaKalimantan Timur
Bangka BelitungSulawesi Utara
JambiGorontaloLampung
DKI Jakarta
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Kalimantan BaratKalimantan Selatan
BengkuluJawa Tengah
Sulawesi TenggaraNusa Tenggara Timur
Jawa TimurNusa Tenggara Barat
MalukuSumatra Utara
BaliKepulauan Riau
Maluku UtaraNanggroe Aceh Darussalam
Sulawesi SelatanRiau
Jawa BaratSumatra Barat
BantenPapua Barat
Banyaknya Desa
5.3 Jumlah Desa yangMengalami Bencana Gempa Bumi, 2006-8
PapuaSulawesi Tengah
MalukuJawa Barat
Jawa TimurMaluku Utara
Nusa Tenggara BaratSulawesi UtaraSumatra Utara
JambiDI Yogyakarta
Sumatra BaratNAD
BengkuluJawa Tengah
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Kepulauan RiauDKI Jakarta
Kalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan Selatan
Kalimantan TimurRiau
Bangka BelitungGorontaloLampung
BantenSulawesi Tenggara
Sulawesi SelatanNusa Tenggara Timur
BaliPapua Barat
Sumatera SelatanSulawesi Barat
Papua
Banyaknya Desa
5.4 Jumlah Desa yangMemiliki Upaya Antisipasi Bencana, 2006-8
Sumatera BaratRiau
Sulawesi TenggaraKalimantan Selatan
Sulawesi TengahLampung
BantenSulawesi Utara
Sumatera SelatanNTT
Sulawesi SelatanSumatera Utara
NADJawa Barat
Jawa Tengah
0 1 000 2 000 3 000 4 000 5 000 6 000
Bangka BelitungKepulauan Riau
Papua BaratDKI Jakarta
MalukuMaluku Utara
Sulawesi BaratGorontalo
DI YogyakartaKalimantan Barat
JambiBali
PapuaKalimantan Tengah
Kalimantan TimurJawa Timur
NTBBengkulu
Sumatera BaratRiau
Banyaknya Desa
5.5 Jumlah Desa yangBerlokasi di Bantara Sungai, 2006-8
DKI JakartaSumatera Selatan
Sulawesi TengahSumatera BaratSulawesi Utara
BantenSulawesi Selatan
R i a uKalimantan Barat
Sulawesi BaratGorontalo
NTBKalimantan Timur
J a m b iKalimantan SelatanKalimantan Tengah
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Bangka BelitungPapua
MalukuPapua Barat
NTTSulawesi Tenggara
Kepulauan RiauMaluku Utara
LampungJawa Timur
BengkuluJawa Tengah
NADSumatera Utara
Jawa BaratB a l i
DI YogyakartaDKI Jakarta
Banyaknya Desa
5.6 Jumlah Desa menurut Kasus Bencana Alam2005 atau 2008
5.7: Daftar Desa Kecamatan Pagelaran (Cianjur)yang Mengalami Bencana Tanah Longsor:
2002-5 dan 2006-8
Recommended