View
444
Download
32
Category
Preview:
DESCRIPTION
combustio 2
Citation preview
LUKA BAKAR → Luka bakar (combustio) adalah
luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi
seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi;
juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost-bite).
(Mansjoer, 2000)
1. Lapisan epidermisLapisan epidermis merupakan lapisan yang paling tipis dengan tebal bervariasi dari 0,004 mm pada kelopak mata sampai 1,6 mm pada telapak tangan.
2. Lapisan dermisLapisan dermis merupakan jaringan ikat dengan tebal antara 1- 4 mm.
3. Subcutis
Subcutis terdiri atas lobulus jaringan lemak yang
dipisahkan oleh septa yang terdiri atas jaringan ikat
kolagen dan pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi tubuh dari trauma mekanis dan dingin,
disamping untuk cadangan energi.
KLASIFIKASI
LUKABAKA
R
Berdasarkan kedalaman luka
Berdasarkan kedalaman luka
Derajat ISuperfisial skin burn
Derajat IIPartial thickness skin
burn
Derajat IIIFull thickness skin burn
DERAJAT I
Superfisial skin burn Hanya mengenai
lapisan epidermis Kulit kering, eritema Nyeri Tidak ada bula Sembuh dlm 5 –10 hari
DERAJAT II
Partial thickness skin burn
Meliputi epidermis dan sebagian dermis
Terdapat proses eksudasi
Ada bula Dasar luka berwarna
merah/pucat Nyeri
DERAJAT II LANJUTAN…
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat masih utuh.
Penyembuhan terjadi spontan dlm waktu 10 – 14 hari.
kerusakan mengenai hampir seluruh dermis
Organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea sebagian besar masih utuh.
Penyembuhan lebih lama yaitu 1 bulan dgn meninggalkan parut
Dangkal (superfisial)
Dalam (Deep)
DERAJAT III
Full thickness skin burn Kerusakan meliputi
seluruh dermis dan lapisan yg lebih dalam
Tidak ada bula Kulit berwarna abu-abu
dan pucat Kering Terdapat eskar Tidak nyeri
KLASIFIKASIBerdasarkan luas luka
bakarBerdasarkan luas luka
bakar
LUKABAKA
R
Menggunakan luas permukaan palmar pasien = 1% luas permukaan tubuh.Rule of nine orang dewasaRumus 10 – 15 – 20 anak
Rumus 10 bayi
LUAS LUKA BAKAR LANJUTAN…
Rule of nine Luas kepala dan leher,
dada, punggung, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%.
Daerah genitalia = 1%.
LUAS LUKA BAKAR LANJUTAN…
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil.
Rumus 10 untuk bayi Rumus 10-15-20 untuk
anak.
KLASIFIKASIBerdasarkan tingkat
keparahanBerdasarkan tingkat
keparahan
LUKABAKA
R
Berat (Major Burn)
Sedang (Moderate Burn)
Ringan
PENYULIT PADA LUKA BAKAR
Usia penderita, biasanya mereka dengan usia kurang dari 5 tahun atau lebih dari 55 tahun. Penanganan kelompok usia ini biasanya lebih sulit.
Adanya penyakit penyerta. Proses penata-laksanaan sering menjadi sukar dan berkepanjangan.
TRAUMA INHALASI
Trauma luka bakar yang disebabkan oleh udara panas yang mengenai mukosa saluran nafas.
Terjadi pada kebakaran dalam ruang tertutup atau akibat ledakan bom.
Gejala : bulu rambut hidung terbakar, terdapat jelaga, dahak mengandung jelaga, bila berat dapat muncul gangguan pernafasan akibat oedem mukosa saluran nafas
TRAUMA INHALASILANJUTAN…
Obstruksi sal. Napas atas : - Edema mukosa - Percampuran epitel
mukosa yg nekrosis dgn sekret kental (fibrin >>)
Obstruksi sal. Napas bawah :
Fibrin yg menumpuk pd mukosa alveoli m’bentuk membran hialin gang. difusi & perfusi O2 ARDS
GANGGUAN MEKANISME BERNAPAS Eskar yg melingkar di perm. rongga
toraks gang. ekspansi rongga thoraks
pada saat inspirasi. Gangguan Sirkulasi
Ekspansi cairan intravaskuler, plasma (protein) elektrolit ke ruang intersisiel cairan di jar.intersisiel gang. keseimbangan tek. hidrostatik & onkotik, gang. perfusi metabolisme seluler
FASE LUKA BAKAR1. FASE AKUT
Sejak terjadinya trauma sampai 48 jam
Problem Fase Akut : Gangguan pada jalan nafas (trauma inhalasi)
Shock Cairan dan elektrolit
FASE LUKA BAKAR LANJUTAN…
2. FASE PASCA AKUTProblema Fase Pasca Akut :
Infeksi : nosokomial, terjadi 48 jam setelah MRS
Sepsis : febris, septic shock Penyembuhan luka :
- Luka derajat I & II dangkal epithelisasi- Derajat II dalam dan III Skin Graft
Fungsi anggota gerak : kontraktur
TERAPIFASE AKUT1. Hentikan dan hindarkan kontak langsung
dengan penyebab luka bakar2. Nilai KU penderita Obstruksi airway, nadi,
tensi dan kesadaran (ABC) Obstruksi airway Bebaskan airway
(intubasi, trakeostomi) Shock segera infus (grojog), tanpa
memper-hitungkan luas luka bakar dan kebutuhan cairan
Tidak shock segera infus sesuai perhitungan kebutuhan cairan
FASE AKUT LANJUTAN…3. Perawatan luka Dimandikan / cuci : air steril +
antiseptika Bula kecil ( ± 2-3 cm) dibiarkan. Bula besar ( > 3 cm ) bulektomi
(dipecah) Obat-obat lokal (topikal) untuk luka :
Silver Sulfadiazine (SSD) contoh : Silvaden, Burnazine, Dermazine dll
Pemberian antibiotika bersifatprofilaktis jenis spektrum luas
FASE AKUT LANJUTAN.. Antibotik tidak diberikan bila penderita datang < 6 jam dari kejadian
Analgetika ATS / Toxoid Antasida Pasang catheter pantau prod urin NGT(Nasogastric Tube) hindari
ileus paralitik
TATALAKSANA RESUSITASI Tatalaksana resusitasi jalan nafas:
IntubasiKrikotiroidotomi (terlalu agresif dan
menimbulkan morbiditas lebih besar dibanding intubasi)
Pemberian oksigen 100%Perawatan jalan nafasPenghisapan sekret (secara berkala)Pemberian terapi inhalasiEskarotomi pada dinding toraks
memperbaiki kompliansi paru
TATALAKSANA RESUSITASI CAIRAN 1. Per oral saja
Penderita dengan luka bakar tak luas (< 15% grade II)
2. Infus (IVFD) : pada luka bakar > 15% Cara Evans Cara Baxter
RESUSITASI CAIRAN LANJUTAN…Cara BaxterLuas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
1/2 dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya Pada hari kedua diberikan 1/2 jumlah cairan
hari pertama. Pada hari ketiga diberikan 1/2 jumlah cairan
hari kedua.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah Urinalisis Pemeriksaan keseimbangan elektrolit Analisis gas darah Radiologi – jika ada indikasi ARDS Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk
menegakkan diagnosis SIRS dan MODS
KOMPLIKASI
1. Syok karena kehilangan cairan.2. Sepsis / toksis.3. Gagal Ginjal mendadak4. Peneumonia5. Hipertrofi jaringan parut6. Kontraktur
KOMPLIKASI
Hipertrofi jaringan parut, dipengaruhi oleh:a. Kedalaman luka bakarb. Sifat kulitc. Usia kliend. Lamanya waktu penutupan Jaringan parut terbentuk secara aktif pada 6
bulan post luka bakar dengan warna awal merah muda dan menimbulkan rasa gatal. Pembentukan jaringan parut terus berlangsung dan warna berubah merah, merah tua dan sampai coklat muda dan terasa lebih lembut
KOMPLIKASI
Kontraktur, merupakan komplikasi yang sering menyertai luka bakar serta menimbulkan gangguan fungsi pergerakan. Beberapa hal yang dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kontraktor antara lain:
a. Pemberian posisi yang baik dan benar sejak dini
b. Latihan ROM baik pasif maupun aktifc. Presure garmen yaitu pakaian yang dapat
memberikan tekanan yang bertujuan menekan timbulnya hipertrofi scar
Recommended