View
298
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Citation preview
COMBUSTIO GRADE IIA
dr. SITTI AISYAH RIESKIU
DALAM RANGKA PERTEMUAN ILMIAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGKEP
2015
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama : An.NA Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum menikah Usia : 2 tahun Agama : Islam Pekerjaan : - Alamat : Bungoro MRS : 2 Mei 2015 (diantar oleh
keluarga)
ANAMNESA
Keluhan Utama Luka bakar Dialami sejak 1jam sebelum masuk RS
akibat akibat tersiram air panas. Diantar oleh keluarga.
Mekanisme Trauma OSI sedang digendong oleh ibunya pada
saat ibunya membuat susu.
PEMERIKSAAN FISIK PRIMARY SURVEY Kesadaran Composmentis Airway : Paten Breathing : RR : 20 x/menit, reguler,
tipe thoracoabdominal, ronkhi (-) Circulation : PR : 84 x/menit, regular,
kuat angkat Disability : GCS 15 (E4M6V5),
pupil isokor, reflex cahaya +/+ Environment : S:36,5C (aksilla)
Secondary survey Regio Abdomen I : tampak luka bakar grade IIB luas 9%,
hiperemis (+) P: Nyeri tekan (+) Regio Costovertebra Dextra et Sinistra I: tampak luka bakar grade IIB luas 9%,
hiperemis (+) P: Nyeri tekan (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan
DIAGNOSIS
Combustio grade IIB 18%
PENATALAKSANAAN Airway: Clear Breathing: Oksigen 2 4 lpm Circulation: IVFD: RL Resusisati cairan : IVFD RL 28 tpm (1200+ 2cc x BB x
Luas luka bakar) = 1200 + 432) : 8 jam pertama : cc : 27tpm, 16 jam : 666cc : 14 tpm
Viccilin 250mg/8jam/IV Paracetamol sirup 3x1/2cth Rawat luka (kompres NaCl 0,9%) Burnazine zalf (oles tipis) Rujuk ke RSWS dengan alasan tidak perwatan luka
bakar di RSUD Pangkep
Prognosis
Prognosis ad vitam :bonam Prognosis ad func4onam : bonam Prognosis ad sanac4onam: bonam
PEMBAHASAN Combustio
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seper4 api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas 4nggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.
ETIOLOGI
Paparan api Flame Benda panas (kontak)
Scalds (air panas) Uap panas Gas panas
Aliran listrik Zat kimia Radiasi Sunburn
FASE LUKA BAKAR Fase awal, fase akut, fase syok
Gangguan pada saluran nafas akibat eskar melingkar di dada atau trauma mul4pel di rongga toraks; dan gangguan sirkulasi seper4 keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia.
Fase setelah syok berakhir, fase sub akut Systemic Inammatory Response Syndrome (SIRS) dan Mul9-
system Organ Dysfunc9on Syndrome (MODS) dan sepsis. Fase lanjut
Berlangsung setelah penutupan luka sampai terjadinya maturasi jaringan. Masalah yang dihadapi adalah penyulit dari luka bakar seper4 parut hipertrok, kontraktur dan deformitas lain
Pembagian zona kerusakan jaringan
Epidermis
Dermis
Jaringan Sub-Kutis
Zona Koagulasi
Zona Sta.s
Zona Hiperemi
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Derajat I Kerusakan terbatas pada bagian epidermis
Kulit kering, eritema Nyeri Tidak ada bula
Derajat II Melipu4 epidermis dan sebagian dermis
Terdapat proses eksudasi
Ada bula Dasar luka berwarna merah/pucat
Nyeri
Derajat III Kerusakan melipu4 seluruh dermis dan lapisan yg lebih dalam
Tidak ada bula Kulit berwarna abu-abu dan pucat
Kering Terdapat eskar Tidak nyeri
LUAS LUKA BAKAR
Beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar:
Es4masi menggunakan luas permukaan palmar pasien. Luas telapak tangan = 1% luas permukaan tubuh.
LUAS LUKA BAKAR BERDASARKAN WALLACE RULE OF NINES
PEMBAGIAN LUKA BAKAR Luka bakar berat (major burn)
Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahun
Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama
Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas luka bakar
Luka bakar listrik tegangan tinggi Disertai trauma lainnya Pasien-pasien dengan resiko tinggi
Luka bakar sedang (moderate burn) Luka bakar dengan luas 15 25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
Luka bakar dengan luas 10 20 % pada anak usia < 10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa yang 4dak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
Luka bakar ringan Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (4dak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
Perubahan sistemik pada Luka bakar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah ru4n dan kimia darah Urinalisis Pemeriksaan keseimbangan elektrolit Analisis gas darah Radiologi jika ada indikasi ARDS Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis SIRS dan MODS
TATALAKSANA RESUSITASI Tatalaksana resusitasi jalan nafas:
Intubasi Krikotiroidotomi (terlalu agresif dan menimbulkan
morbiditas lebih besar dibanding intubasi) Pemberian oksigen 100% Perawatan jalan nafas Penghisapan sekret (secara berkala) Pemberian terapi inhalasi Bilasan bronkoalveolar Perawatan rehabilitatif untuk respirasi Eskarotomi pada dinding toraks memperbaiki
kompliansi paru
Tatalaksana resusitasi cairan Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan cairan
pengganti. Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini:
Cara Evans Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per 24 jam Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per 24 jam 2.000 cc glukosa 5% per 24 jam Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
Cara Baxter Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL(cc) Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ke4ga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
Perawatan luka bakar Luka bakar dibersihkan dengan air hangat yang
mengalir. Untuk menutup luka: kasa lembab steril dgn cairan
RL atau salep Balutan dinilai dalam waktu 24-48 jam.
Dapat dilakukan insisi pada bula yg luas utk mengeluarkan transudat tanpa membuang epidermis yang terlepas. Epidermis yang terlepas ini dijadikan penutup luka. Lalu diletakkan tulle di atas graft bungkus dengan kasa lembab selama 2-3 hari, beri salep antibiotik sampai tjd epitelisasi.
Pada bula-bula yang kecil cukup dilakukan aspirasi menggunakan semprit
Terapi pembedahan pada luka bakar
Eksisi dini 4ndakan pembuangan jaringan nekrosis dan debris (debridement) yang dilakukan dalam waktu < 7 hari pasca cedera termis. Untuk mengatasi kasus luka bakar derajat II dalam dan derajat III. Tindakan ini diiku4 4ndakan hemostasis dan juga skin gra@ing (dianjurkan split thickness skin gra@ing).
Eksisi dini terdiri dari eksisi tangensial dan eksisi fasial
Infeksi yang dapat terjadi pada luka bakar
PROGNOSIS
Prognosis dan penanganan luka bakar tergantung: Dalam dan luasnya permukaan luka bakar Penanganan sejak awal hingga penyembuhan Letak daerah yang terbakar Usia dan keadaan kesehatan penderita Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien.
Penyulit yang timbul pada luka bakar: gagal ginjal akut, edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut hipertrofik dan kontraktur.
Terima Kasih
Recommended