View
133
Download
12
Category
Preview:
DESCRIPTION
body plestimograph
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Plethysmograph berasal dari kata Yunani plethusmos yang artinya
pembesaran, dan berkaitan erat dengan plethus dan plethora yang berarti penuh, dan
graphe yang artinya menulis. Whole body plethysmograph digunakan untuk
menentukan volume gas intratoraks (thoracic gas volume, TGV ) dan tahanan jalan
napas (airway resistance, Raw). Perubahan volume dalam mililiter diukur
menggunakan plethysmograph dengan sistem volume tetap tekanan berubah.
Perubahan volume paru selama proses kompresi dan dekompresi gas diukur ketika
subjek bernapas dalam plethysmograph. .(1)
Tipe pertama adalah WBP (Whole body plethysmograph) tekanan (tipe
tertutup), yaitu WBP dengan volume tetap dan tekanan berubah. Tipe ini digunakan
untuk mengukur perubahan volume paru yang kecil selama proses kompresi dan 4,6,7
dekompresi gas dalam paru Tipe kedua adalah WBP volume (tipe terbuka), yaitu
WBP dengan tekanan tetap dan volume berubah. Tipe ini digunakan untuk mengukur
perubahan volume paru yang besar dihubungkan dengan aliran 4,6,7 gas masuk dan
keluar paru. Tipe ketiga adalah WBP aliran udara tekanan terkoreksi ( WBP
kombinasi), yaitu WBP dengan tekanan yang dikoreksi dan volume berubah dengan
1
kecepatan respons menyesuaikan dengan perubahan volume yang besar. Alat ini
merupakan gabungan tipe tertutup dan terbuka.(1)
Whole body plethysmograph terdiri dari rigid chamber (ruangan yang ukuran
dan bentuknya seperti kamar telepon) yang dilengkapi dengan pneumotachograph dan
pressure transducer; pasien duduk sambil bernapas menggunakan pneumotachograph.
Pressure transducer dirancang dengan berbagai sensitivitas untuk mengukur tekanan
yang melewati pneumotachograph; hasilnya dinilai sebagai flow, yaitu perbedaan
tekanan yang melewati dinding plethysmograph dan tekanan saat saluran napas
terbuka. Prinsip dasar WBP mengikuti hukum Boyle, yaitu bila massa gas ditekan
pada suhu konstan maka tekanan (P) dan volume ( V) adalah tetap. Whole body
plethysmograph tubuh mengukur volume total gas dalam paru, sedangkan metode
dilusi helium hanya mengukur hubungan gas atau ventilasi volume paru. Pengukuran
dilakukan dengan cara pasien bernapas ke dalam dan ke luar melawan katup dengan
glotis terbuka, yang dicapai dengan cara hembusan. Pergerakan hembusan
mempengaruhi fluktuasi tekanan dan volume di paru. Hubungan tersebut dapat
dinyatakan sebagai persamaan :
P.V = (P + ∆P) ( V-∆V)
P adalah tekanan alveolar dan ∆P adalah perubahan tekanan sel ama
hembusan melawan katup. V adalah volume gas toraks dan ∆V adalah perubahan
volume selama kompresi dada oleh pergerakan napas. .(1)
2
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas makalah kepaniteraan klinik RSUD deli serdang,
lubuk pakam stase paru mengenai whole body pletysmography.
Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan kapabilitas diagnostik tentang paru
Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari whole body
plethysmograpghy
Untuk dapat menggunakan whole body plethysmography dengan baik
dan benar dengan prinsip dan berdasarkan indikasi untuk menghindari
kontraindikasi penggunaan whole body plethysmography
Agar mengetahui tentang manfaat dan penggunaan dari whole body
plethysmography untuk keperluan diagnosa dan terapi
Untuk menilai kapasitas residu fungsional yang tidak dapat dinilai
dengan spirometri, menilai volume gas intra-toraks (TGV), dan
tahanan jalan napas
Agar dapat membedakan kelainan retriksi atau obstruksi dari kelainan
paru
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Plethysmograph berasal dari kata Yunani plethusmos yang artinya
pembesaran, dan berkaitan erat dengan plethus dan plethora yang berarti penuh,
dan graphe yang artinya menulis. Whole body plethysmograph digunakan untuk
menentukan volume gas intratoraks (thoracic gas volume, TGV ) dan tahanan
jalan napas (airway resistance, Raw). Perubahan volume dalam mililiter diukur
menggunakan plethysmograph dengan sistem volume tetap tekanan berubah.
Perubahan volume paru selama proses kompresi dan dekompresi gas diukur
ketika 3,4,5 subjek bernapas dalam plethysmograph.(2)
4
Body plethysmograph merupakan metode lain untuk mengukur volume paru mengguna-
kan prinsip hukum Boyle; yaitu bila massa gas ditekan pada suhu konstan maka tekanan
(P) dan volume (V) adalah tetap. Prinsip ini diaplikasikan pada paru subjek yang duduk
dalam plethysmograph. Udara dalam jumlah besar di dalam kotak tertutup rapat seperti
kotak telepon umum dengan subjek duduk di dalamnya. Subjek membuat usaha napas
melawan saluran udara yang tertutup sehingga volume paru meningkat, kemudian
tekanan saluran napas menurun dan tekanan dalam kotak meningkat bersamaan dengan
penurunan volume gas. Plethysmograph mengukur volume total gas dalam paru,
termasuk apapun yang terperangkap di saluran napas yang tertutup dan yang tidak
berhubungan dengan mulut, sedangkan metode dilusi helium hanya mengukur hubungan
gas atau ventilasi volume paru. Pada subjek muda normal volume ini sebenarnya sama
tetapi pada pasien penyakit paru volume ventilasi kurang dari volume total karena
terdapat gas yang terperangkap di saluran napas yang obstruksi
5
2.2. Klasifikasi
1. Tipe pertama adalah WBP tekanan (tipe tertutup), yaitu WBP dengan volume
tetap dan tekanan berubah. Tipe ini digunakan untuk mengukur perubahan
volume paru yang kecil selama proses kompresi dan 4,6,7 dekompresi gas
dalam paru.
2. Tipe kedua adalah WBP volume (tipe terbuka), yaitu WBP dengan tekanan
tetap dan volume berubah. Tipe ini digunakan untuk mengukur perubahan
volume paru yang besar dihubungkan dengan aliran 4,6,7 gas masuk dan
keluar paru.
3. Tipe ketiga adalah WBP aliran udara tekanan terkoreksi (WBP kombinasi),
yaitu WBP dengan tekanan yang dikoreksi dan volume berubah dengan
kecepatan respons menyesuaikan dengan perubahan volume yang besar. Alat
ini merupakan 5 gabungan tipe tertutup dan terbuka. (4)
2.3. Indikasi dan Kontraindikasi
2.3.1 Indikasi:
Mengukur Volume Gas Intra-Toraksmenilai Tahanan Aliran Udara
•Membedakan Kelainan Restriksi Atau Obstruksi
6
Mengevaluasi Penyakit Paru Obstruktif
Menentukan Respons Bronkodilator Dengan Melihat Perubahan Tahanan
Saluran Napas (Raw), Sgaw (Specific Airway Conductance), Dan Volume
Gas Rongga Toraks
Melihat Hipereaktivitas Bronkus Terhadap Metakolin, Histamin, Dan
Hiperventilasi Isocapnic Dengan Melihat Parameter Raw, Sgaw Dan
Volume Rongga Toraks
Mengikuti Perjalanan Penyakit
Melihat Respons Terapi. (4)
2.3.2 Kontraindikasi:
Gangguan Mental
Gangguan Koordinasi Otot
Claustrophobia (Takut Berada Dalam Ruang Tertutup)
Terdapat Alat Bantu Medis
4. Sedang Dalam Terapi Oksigen Yang Tidak Bisa Dihentikan Sementara (4)
2.4. Spesifikasi Alat dan Bahan
7
2 pintu lebar untuk pasien dengan kebutuhan khusus
tabel gaya sistem dengan transformasi isolasi, opsional dengan roda
bodybox, dengan uji opsional terintegrasi CO-difusi dan pengurangan volume
opsional
BODYBOX
Volume: 1080 liter
Bahan: sepenuhnya kaca, kayu
Berat: 135 kg
Dimensi: 1090/780/1970 mm (d1 oval, d2, tinggi)
Penguncian pintu: elektromagnetik
Power supply: 230 V / 50 Hz
Sampling rate: 100 Hz
Sistem Operasi: Windows
CO ANALISIS, CH 4 ANALISIS (pilihan)
Akurasi: 100 ppm
Drift / jam: 50 ppm
Rentang: 3000 ppm
Response time: <600 ms
Pemanasan: 10 min
8
FLOW SENSOR
Rentang: + / -14 / sec
Ruang mati: <30 ml
Tekanan balik: <0,07 kPa / s 2
SHUTTER (ELEKTROMAGNETIK)
Ruang mati: <20 ml
Tekanan balik : <0,03 kPa/s2
SUHU SENSOR
Rentang: 0 -70 ° C (+ -1 ° C)
MULUT TEKANAN
Rentang: + -70 mbar (+ -0.1 mbar)
BOX TEKANAN
Rentang: + -2 mbar (+ -0,001 mbar)
Pilihan
Pengurangan volume 300 liter
9
uji CO difusi
Nebulizer kompresor sistem
Ramp untuk kursi roda
ASCII
HL7
uji ROCC
P0, 1, PImax, PEmax
Rinomanometri (3)
2.5. Prinsip Kerja
10
Whole body plethysmograph terdiri dari rigid chamber (ruangan yang
ukuran dan bentuknya seperti kamar telepon) yang dilengkapi dengan
pneumotachograph dan pressure transducer pasien duduk sambil bernapas
menggunakan pneumotachograph. Pressure transducer dirancang dengan
berbagai sensitivitas untuk mengukur tekanan yang melewati pneumotachograph
hasilnya dinilai sebagai flow, yaitu perbedaan tekanan yang melewati dinding
plethysmograph dan tekanan saat saluran napas terbuka. (2)
11
Prinsip dasar WBP mengikuti hukum Boyle, yaitu bila massa gas ditekan
pada suhu konstan maka tekanan (P) dan volume (V) adalah tetap. Whole body
plethysmograph tubuh mengukur volume total gas dalam paru, sedangkan metode
dilusi helium hanya mengukur hubungan gas atau ventilasi volume paru.
Pengukuran dilakukan dengan cara pasien bernapas ke dalam dan ke luar
melawan katup dengan glotis terbuka, yang dicapai dengan cara hembusan.
Pergerakan hembusan mempengaruhi fluktuasi tekanan dan volume di paru.
Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai persamaan :
P.V = (P + ∆P) (V-∆V)
P adalah tekanan alveolar dan ∆P adalah perubahan tekanan selama
hembusan melawan katup. V adalah volume gas toraks dan ∆V adalah perubahan
volume selama kompresi dada oleh pergerakan napas. (2)
12
Gambar. Skema representasi dari tekanan dikoreksi terpadu aliran plethysmograph, yang
menggambarkan jalur pernapasan subyek melalui dinding plethysmograph ke udara
ruangan. Pencatatan perpindahan volume thorax termasuk yang disebabkan oleh aliran
udara masuk dan keluar dari paru-paru, serta mereka karena kompresi dan
dekompresi. Volume perpindahan thorax berkendara plethysmograph udara melalui
pneumotachygraph di dinding plethysmograph, dan dicatat oleh integrasi aliran melalui
dinding plethysmograph. PA: tekanan alveolar, Pm: tekanan mulut, VL: volume paru-
paru; Baku: resistensi saluran napas; TGV: volume gas yang toraks, ΔV: perubahan
volume, AP: perubahan tekanan. Lihat teks untuk diskusi lebih lanjut. (5)
Prinsip Dasar
Ini mengukur kapasitas residu fungsional (FRC)
serta kapasitas paru total (TLC). Pasien
ditempatkan di dalam ruang tertutup (Gambar).
Pada akhir ekspirasi normal (FRC) dan, selama
13
pengukuran kedua, pada akhir inspirasi maksimal (TLC), corong ditutup. Pasien
kemudian diminta untuk melakukan upaya inspirasi. Sebagai pasien berusaha menghirup
glotis tertutup dan paru-paru berkembang karena tekanan menurun. Ini memperluas
volume paru-paru (Gambar selanjutnya). Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan tekanan
dengan Ő ΔPkotak dalam kotak karena merupakan sistem tertutup dan volume
kompartemen tubuh telah meningkat sebesar ΔV kotak = ΔV-paru (asalkan suhu konstan). Ini
diukur dengan pneumotach2 (lihat tes paru dan peralatan) setelah membukanya. Karena
tekanan kotak P awal dan ΔPkotak (pengukuran manometer) juga dikenal ΔV paru dapat
ditemukan dengan Hukum Boyle: ΔV paru = AP kotak / (AP kotak kotak + P),
dengan V box volume kotak kosong minus volume pasien (diperkirakan dari berat badan
dan pengukuran lemak tubuh).
Dengan menerapkan hukum lagi, sekarang untuk paru-paru, FRC andTLC ditemukan:
V = paru ΔV paru / (AP paru + P paru),
dengan kedua tekanan diketahui dari manometer di corong telepon.
Gambar. Prinsip penentuan
Aplikasi
Plethysmography adalah ukuran paling akurat dari volume paru-paru. Perbedaan paru-
paru penuh dibandingkan kosong dapat digunakan untuk menilai penyakit.
14
Karena dengan plethysmograph juga tekanan dan arus dapat diukur, dapat digunakan
untuk pengukuran tepat dari perlawanan dan kepatuhan. Oleh karena itu ideal untuk
menilai pembatasan bagian jalan napas dan obstruksi saluran napas reversibilitas. Sebuah
penyakit obstruksi akan menunjukkan peningkatan FRC karena beberapa saluran udara
tidak kosong normal, sedangkan penyakit restriktif akan menunjukkan penurunan
FRC. Plethysmography tubuh sangat cocok untuk pasien yang memiliki ruang udara yang
tidak berkomunikasi dengan cabang bronkial, pada pasien tersebut metode dilusi gas akan
memberikan pembacaan rendah.
Beberapa perangkat plethysmograph melekat pada lengan, kaki atau ekstremitas lain dan
digunakan untuk menentukan kapasitas peredaran darah. (6)
2.6. Manfaat Body Plethysmography
Whole body plethysmograph meningkatkan kapabilitas diagnostik klinisi karena
merupakan uji fungsi paru yang lengkap, cepat, akurat, dan ekonomis. Teknologi tinggi
dan biaya akuisisi yang rendah membuat WBP menjadi pilihan tepat untuk rumah sakit
dan klinik dokter.
15
2.7. Komplikasi
Whole body plethysmograph memiliki sejumlah komplikasi, antara lain:
peningkatan tekanan intratoraks
hiperkapnea
hipoksia akibat terlalu lama di dalam ruang plethysmograph
infeksi (akibat mouth-piece yang terkonta-minasi).
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Whole body plethysmograph (WBP) merupakan salah satu uji faal paru
untuk menilai kapasitas residu fungsional yang tidak dapat dinilai dengan
spirometri, menilai volume gas intra-toraks (TGV), dan tahanan jalan napas
(Raw).
Whole body plethysmograph terdiri dari 3 tipe, yaitu WPB tekanan (tipe
tertutup), WBP volume (tipe terbuka), dan WBP aliran udara tekanan terkoreksi
(kombinasi).
Prinsip WBP mengikuti hukum Boyle, yaitu bila massa gas ditekan pada
suhu konstan maka tekanan (P) dan volume (V) adalah tetap.
3.2. Saran
Dari makalah yang susun ini, pemakalah berharap dapat menambah
pengetahaun penyusun dan pembaca , pembaca dapat memahami betul tentang
whole body plethysmography
Dan diharapkan seorang dokter harus berpengetahuan luas untuk
mendukung prakteknya di masyarakat.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. http://latifahlistyalina-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-45781-Umum-TUGAS%20INSTRUMENTASI
%20BIOMEDIS.html
2.http://www.kalbemed.com/Portals/6/32_188Teknik%20Whole%20Body
%20Plethysmograph.pdf
3. http://auseuromed.com/product.php?id_product=20
4. http://www.lpkta.ft.ugm.ac.id/archives/407
5. http://erm.ersjournals.com/content/erm/ermlft/1/SEC4/F6.expansion.html
6. http://onderwijs1.amc.nl/medfysica/doc/Plethysmography.htm
18
Recommended