Bersatu Dalam Terang Firman -...

Preview:

Citation preview

Bersatu Dalam Terang Firman

SOSIALISASI BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018

Tim di Balik Materi BKSN 2018:

• Terima kasih kepada:• Pak Sonny• Pak Hendarto• Mas Andre• Mas Violison• Mbak Shinta Wae• Mbak Angie

4 Faktor Penting Dalam Keberhasilan Sebuah Gerakan:

1.Tujuan yang mau dicapai jelas dan mudah dipahami

2.Pendekatan yang sederhana namun tetap berbobot

3.Tema-Tema yang Menarik dan Aktual4.Mudah Diterapkan

RUMUSAN TEMA:BERSATU DALAM TERANG FIRMAN

•Pemilihan tema “BERSATU DALAM TERANG FIRMAN” adalah sebuah kontekstualisasi Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ dalam mewujukanpenghayatan Sila Ke-3 Pancasila: PERSATUAN INDONESIA, yang menjadi arah dan dasar Gereja KAJ sepanjang tahun 2018.

TUJUAN• Tujuan Sederhana:

• Umat semakin mencintai membaca Kitab Suci.• Tujuan yang lebih luas:

• Bagaimana peran Kitab Suci dalam membantu kehidupan umat beriman dalam mengolah dan mengatasi konflik-konflik yang mereka hadapi, entah dalam lingkup pribadi, keluarga, lingkungan, paroki, dan kehidupan bermasyarakat.

• Melalui Bulan Kitab Suci Nasional ini seluruh umat beriman KAJ terlibat dalam gerak Keuskupan Agung Jakarta.

• Tahun 2019 Bangsa Indonesia akan menghadapi tahun politik dalam rangka Pemilihan Presiden, yang oleh beberapa pengamat politik dikatakan sebagai sebuah pertaruhan bagi persatuan Bangsa Indonesia.

• Belajar dari Pilkada Jakarta 2017, kita menyadari bahwa ternyata bangsa kita sangat ringkih terhadap gesekan-gesekan yang semakin meruncing karena perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, sampai perbedaan pilihan politik.

Latar Belakang

•Masyarakat seringkali begitu mudah tersulut emosi yang tidak jarang berujung pada permusuhan dan ujaran kebencian.

•Semua itu tentunya merupakan ancaman bagi semangat persatuan dan kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa. Sebab konflik itu tidak benar-benar diselesaikan, cuma didiamkan, bagaibara api dalam sekam.

•Belum lagi ditambah konflik dalam keluarga, hubungan suami istri, dalam pekerjaan, sampai hubungan antar agama pun tampak semakin kompleks, seolah sulit sekali terurai.

4 Sub Tema dalam 4 Minggu:

Bagaimana Mengatasi Konflik dalam 4 P :

1.Persaudaraan2.Perkawinan3.Pelayanan4.Pilihan Politik

METODE : NARASI INTERAKTIF KITAB SUCI

• Narasi tidak asing bagi kita, sejak kecil kita sering diceritakan, bahkan kita juga sudah dilatih sejak kecil untuk berkisah. Sekarang ini hampir setiap hari kita bernarasi atau mendengarkan narasi entah tentang hidup kita atau hidup orang lain (ngobrol, gossip, curhat, dll).

• Maka tidak heran Narasi Kitab Suci adalah salah satu metode yang sangat menarik dan diminati saat ini.

METODE : NARASI INTERAKTIF KITAB SUCI

• Fasilitator cukup menikmati dan menguasai kisah Kitab Suci tanpa perlu keahlian tafsir Kitab Suci tingkat tinggi dan memusingkan. Fasilitator diajak untuk menceritakan kembali apa yang ia baca dari Kitab Suci, sambil menggali pesan moral dan rohani dari kisah itu.

• Pendengar (umat) tidak merasa digurui, didikte, tetapi secara sadar atau tidak sadar, diajak untuk terlibat, menikmati, menangkap, menginternalisasi nilai-nilai cerita ke dalam dirinya dan menjadikannya nilai-nilai hidupnya sendiri.

METODE : NARASI INTERAKTIF KITAB SUCI

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam narasi:

• Peran penting seorang narator (fasilitator) dalam menguasai cerita dan menceritakan kembali dengan menarik, sambil sesekali melibatkan pendengar.

• Fasilitator perlu perlu memahami teknik-teknik public speaking yang cukup.

MINGGU PERTAMA

MENGATASI KONFLIK DALAM

PERSAUDARAAN

MENGATASI KONFLIK DALAM

PERSAUDARAAN

Bagaimana Mengatasi Konflik dalam PERSAUDARAAN

Belajar dari Konflik Esau dan Yakub di Kej 25-33

1. Konflik sejak dalam kandungan2. Fisik, minat, bakat, nasib yang berbeda (Sup Kacang Merah:

hak anak sulung yang tergadai)3. Berkat yang tertukar4. Yakub menebus kesalahannya5. Rekonsiliasi: Menyadari berkat masing-masing.

MINGGU KEDUA

MENGATASI KONFLIK DALAM PERKAWINAN

Bagaimana Mengatasi Konflik dalam PERKAWINAN

Belajar dari Konflik Pasutri dalam Kitab Suci

1. Pasangan TOBIT – HANA : “suami keliru” & “istri benar”; Hana menyadarkan Tobit dari kesalahannya.

2. Pasangan AYUB – ISTRINYA : “suami benar” & “istri keliru”. Ayub menyadarkan istrinya dari kesalahannya.

Bagaimana Mengatasi Konflik dalam PERKAWINAN

Konflik Tobit dan Hana bermula dari Tobit yang tiba-tiba menjadi buta karena matanya terkena kotoran burung.

Keadaan Tobit tidak kunjung membaik, sehingga kehidupan ekonomi keluarganya terancam. Untuk mengatasinya Hana mengambil peran dengan bekerja segala jenis pekerjaan perempuan.

• Hana yang sudah bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, tetapi tidak dihargai malah dicurigai oleh suaminya.

• Semua bermula dari Hana mendapat bonus dari upah menjahitnya, seekor anak kambing. Tobit menuduh Hana mencuri dan menyuruhnya mengembalikan kambing itu.

• Hana mencoba menjelaskan, tetapi penjelasannya tidak dipercaya oleh suaminya.

• Di balik tuduhan Tobit sebenarnya tersimpan rasa cemburu yang besar. Dalam ketidakberdayaannya sebagai kepala keluarga, Tobit menuduh Hana berselingkuh dengan laki-laki lain.

• Hal itu baru kita sadari kalau kita mengetahui kisah Tamar dan mertuanya Yehuda di Kej 38. Ketika Yehuda menyangka Tamar adalah seorang perempuan asusila, ia berjanji akan memberikan seekor anak kambing sebagai upahnya. Anak kambing adalah upah seorang peremuanasusila pada zaman itu.

• Merasa tidak dihargai dan dicurigai, Hana tidak mengamuk, ia tidak mencaci maki suaminya, yang tidak berperasaanitu. Hana tidak meninggalkan suaminya.

• Hana cuma mengingatkan suaminya dengan kata-katanya: Di mana gerangan kebajikanmu? Di mana amalmu itu? Betul, sudah ketahuan juga gunanya bagimu”.

• Mendengar teguran istrinya, Tobit menyadari kesalahannya. Sehingga keluarga mereka terluput dari pertikaian yang berkepanjangan.

• Selain kisah Tobit dan Hana, kita masih punya pasangan yang berkonflik berat. Mereka adalah Ayub dan istrinya. Kali ini suaminya benar, istrinya yang keliru.

• Ketika Ayub masih kaya raya, sehat, memiliki segalanya, istrinya tidak berkata apa-apa, tetapi menikmati kesuksesan dimiliki oleh suaminya.

• Tetapi apa yang terjadi ketika Ayub jatuh miskin dan sakit-sakitan?

• Istri Ayub berkata kepada suaminya yang sudah pesakitan: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutikilah Allahmu dan matilah!”

• Kalimat ini harus dipahami secara baik dari kedua belah pihak. Dibalik kata-kata ini sebenarnya terbersit kehancuran dan penderitaan seorang istri.

• Penderitaan yang dialami Ayub pasti juga dirasakan oleh istrinya, termasuk segala harta habis, terutama kematian anak-anak mereka. Dunia mereka berbalik dalam sekejap.

• Istri Ayub tidak tahan dengan keadaan yang memilukan itu, apalagi melihat kondisi fisik suaminya sudah sangat parah dan mengerikan oleh penyakit kulit.

• Ayub untungnya masih waras, ia mengingatkan istrinya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila (tidak sadar/tidak berpikir). Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

• Kata-kata Ayub ini bukan makian, tetapi Ayub mengharapkan istrinya, dalam kesedihan dan kehancurannya untuk tetap mengandalkan Tuhan.

• Untungnya istri Ayub mendengarkan nasihat suaminya, ia langsung tersadar.

• Terbukti, waktu keadaan Ayub dipulihkan, istrinya masih bersama-sama Ayub. Istrinya tidak lari dari suaminya, tetapi berjuang bersama suaminya dalam suka maupun duka.

MINGGU KETIGA

MENGATASI KONFLIK DALAM PELAYANAN

Bagaimana Mengatasi Konflik dalam PELAYANAN

Belajar dari Konflik SAULUS dan BARNABAS1. Pertobatan Saulus bukanlah sebuah akhir2. Peran besar Barnabas dalam hidup Saulus3. Dynamic duo dalam pelayanan4. Konflik yang tidak bisa diselesaikan5. Tetap setia dalam pelayanan6. Barnabas memilih di balik layar, Saulus semakin berkibar

MINGGU KEEMPAT

KONFLIK DALAM PILIHAN POLITIK

Bagaimana Mengatasi Konflik dalam PILIHAN POLITIK

Belajar dari Konflik SAUL dan DAUD1. Saul Raja pertama pilihan Allah melalui Nabi Samuel2. Saul melupakan Tuhan dan ditolak Tuhan3. Daud di istana Saul, awalnya damai4. Tumbuh iri dan kebencian Saul dan mau membunuh

Daud.5. Daud tidak membalas kebencian dengan kebencian.

Recommended